INTENSIFIKASI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU AYAT UNTUK MENINGKATKAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK SISWA KELAS V SD KESONGO 04 KECAMATAN TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh
SITI ROKHMATUN NIM : 114080076
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
Drs. Bahroni, M.Pd. Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Jl. Stadion No. 3 Salatiga
Salatiga. …………………….. 2010
NOTA PEMBIMBING Lamp. : 3 eks. Hal : Naskah Skripsi
Kepada Yth Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudari : Nama NIM Jurusan Judul
: Siti Rokhmatun : 114080076 : Tarbiyah / PAI : Intensifikasi Penggunaan Alat Peraga Kartu Ayat untuk Meningkatkan Hafalan Surat-Surat Pendek Siswa Kelas V SD Kesongo 04 Kecamatan Tuntang Tahun Pelajaran 2009/2010
Dengan ini kami mohon agar Saudari tersebut di atas segera dimunaqosahkan. Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Pembimbing
Drs. Bahroni, M.Pd. NIP 19640818 1994031004
PENGESAHAN SKRIPSI Judul
: INTENSIFIKASI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU AYAT UNTUK MENINGKATKAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK SISWA KELAS V SD KESONGO 04 KECAMATAN TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Nama : SITI ROKHMATUN NIM : 114080076 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Salatiga,
…..…………………. 1431 H ……………………… 2010 M.
Panitia Ujian Ketua Sidang
………………………… NIP
Penguji I
………………………… NIP
Sekretaris Sidang
………………………… NIP
Penguji II
………………………… NIP
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tugas
pendidik
dan
tenaga
kependidikan
yang
utama
adalah
menyelenggarakan pendidikan atau pembelajaran yang baik dan berkualitas. Untuk itu, antarpendidik/guru perlu memiliki komitmen dalam mengupayakan perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran secara terus-menerus. Jika dalam mentransformasikan dirinya dalam proses pembelajaran ternyata kurang berhasil maka pendidik harus tetap berusaha mencari alternatif yang lain. Pendidik harus menggunakan
pertimbangan
dan
tanggung
jawab
profesionalnya
dalam
mengupayakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Peningkatan mutu pendidikan yang sampai saat ini tetap menjadi permasalahan yang krusial, pada hakikatnya melibatkan banyak komponen yang saling terkait. Komponen dimaksud yaitu kurikulum, sarana-prasarana, guru, peranan pemerintah, partisipasi masyarakat, serta pembiayaan. Guru memegang peranan utama dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu adanya strategi yang dilakukan oleh guru untuk melakukan inovasi pembelajaran di dalam kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Proses pembelajaran mempunyai kedudukan yang sentral dan strategis dalam kegiatan pendidikan di sekolah. Perbaikan proses pembelajaran di dalam kelas dan pengelolaan sekolah dipandang sebagai pusat tumpuan peningkatan mutu hasil belajar siswa dan efisiensi pendidikan. Jika guru bermaksud hendak
mengubah atau meningkatkan peranannya, maka sangat penting dimengerti adalah apa yang terjadi di dalam kelas. Sebagian besar dari wujud nyata kegiatan pendidikan di sekolah dapat diamati di dalam kelas. Guru sebagai pemegang kunci proses pembelajaran di dalam kelas dituntut memiliki standar kompetensi yang memadai. Salah satu tugas guru adalah melakukan kegiatan pembelajaran mulai dari merancang, menyajikan, sampai dengan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran, agar diperoleh hasil pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang dirancangkan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Ada faktor yang dapat diubah seperti cara mengajar, mutu rencana pembelajaran, model evaluasi yang diterapkan, dan lain-lain. Ada pula faktor yang harus diterima apa adanya secara ikhlas, seperti latar belakang siswa, gaji yang diterima, lingkungan sekolah, suasana kerja, dan lain-lain. Sebagai seorang Guru Pendidikan Agama Islam dipandang memiliki kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial yang tinggi, dapat dicontoh oleh orang-orang yang ada di sekitarnya baik di sekolah maupun di masyarakat, maka faktor ini harus diterima secara ikhlas, lebih-lebih yang menyangkut masalah gaji, yang identik dengan rizki Allah. Allah berfirman :
“Jika kamu bersyukur atas nikmat-Ku maka Aku akan tambahkan nikmat itu atas kamu, dan jika kamu kufur maka sesungguhnya adza-Ku amatlah pedih (Q.S. Ibrahim : 7).”
Banyak masalah yang berhubungan dengan hasil pembelajaran dan peran guru dalam proses pembelajaran. Beberapa hal yang harus dikuasai oleh guru sebagai pendidik agar siswa sebagai peserta didik dapat menguasai hasil pembelajaran yang telah direncanakan, yaitu memahami keadaan peserta didik secara individu, penguasaan meteri, ketepatan menggunakan metode dan melakukan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu mengkaji secara seksama dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang tekah dilakukan. Pendidikan Agama Islam punya peranan penting dalam membentuk karakter anak agar memiliki sikap yang terpuji. Sebagai mata pelajaran yang diharapkan mampu mewujudkan tujuan pendidikan yang antara lain meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mendidik anak agar memiliki kepribadian yang luhur serta memiliki akhlak yang mulia. Ini sejalan dengan misi Rasulullah saw yaitu :
“Sesungguhnya aku diutus, agar memperbaiki akhlaq yang terpuji (H.R.Bukhari).” Salah satu permasalahan yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam dalam upaya menanamkan pengetahuan kepada peserta didik adalah bagaimana agar peserta didik mudah menerima dan memahami hasil belajar yang telah diupayakan guru. Maka di sini perlu adanya metode yang tepat agar siswa mudah menghafal materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Secara jujur dapat dikatakan bahwa
yang penting dalam pembelajaran adalah penalaran, yaitu siswa paham tentang hasil belajar yang telah direncanakan guru, bukan karena menghafal semata. Jadi melalui hafalan siswa paham akan materi pembelajaran. Sudah menjadi gejala umum di bidang pendidikan dan pembelajaran bahwa inovasi pembelajaran yang diterapkan oleh guru adalah pembelajaran yang aktif, kreatfi, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Strategi ini perlu adanya komponen penggunaan alat peraga dan strategi yang dirancang secara baik. Fenomena tersebut membawa guru untuk menerapkan metode yang cukup tepat agar peserta didik mampu menghafal materi pembelajaran dan memahami materi yang telah dihafal, serta dijadikan bekal untuk bersikap yang sesuai dengan tuntunan agama. Strategi pembelajaran dimaksud adalah metode menghafal dengan menggunakan alat peraga yang digunakan secara intensif. Hal ini dilakukan karena materi ajar Pendidikan Agama Islam terutama yang menyangkut pelajaran menghafal surat-surat pada Al-Qur‟an, di samping harus ditanamkan ilmu cara membacanya (tajwid) juga perlunya menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an terutama surat-surat pendek dan ayat-ayat pilihan untuk diterapkan dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari. Bagi guru yang bertugas di daerah berlatar belakang agamis, artinya kehidupan sehari-hari masyarakatnya sangat diwarnai aktivitas keagamaan seperti anak-anak yang diwajibkan mengaji oleh orang tuanya, tentulah membelajarkan tajwid dan menghafal surat-surat pendek tidak menjumpai permasalahan yang berarti. Lain halnya dengan guru yang ditugaskan di daerah berlatar belakang
non-agamis, tidak ada kebiasaan pelaksanaan ibadah sehari-hari, seperti shalat dan mengaji, mengajarkan surat-surat pendek bagi peserta didik menjadi tugas yang memerlukan ketekunan dan kesabaran. Namun demikian guru Pendidikan Agama Islam, bertugas di daerah dan tempat yang bagaimanapun harus tetap memiliki komitmen tinggi untuk membawa peserta didik agar memiliki perilaku hidup sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. ”Apakah penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan perhatian peserta didik dalam pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek”. 2. ”Apakah penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek”. 3. ”Apakah penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan prestasi peserta didik dalam pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek”.
C. Tujuan Penelitian Searah dengan judul dan permasalahan yang dirumuskan, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk menunjukkan penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan perhatian peserta didik dalam pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam, khususnya hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. 2. Untuk menunjukkan penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam, khususnya hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. 3. Untuk menunjukkan penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam, khususnya hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dan indikator keberhasilannya sebagai berikut : 1. Dengan penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan perhatian peserta didik dalam menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. 2. Dengan intensifikasi penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. 3. Dengan penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan prestasi peserta didik dalam menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek.
E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan secara Teoritis a.
Sebagai bahan kajian dalam pengembangan lembaga terutama bidang penelitian, karena sebagai komunitas masyarakat ilmiah, maka bobot dari isi laporan penelitian yang dilaksanakan terutama yang menyangkut aspek metodologis dan teknis penelitian, diharapkan dapat dijadikan tolok ukur dalam tindakan evaluatif, sejauh manakah tingkat keberhasilan yang dicapai dalam proses perkuliahan.
b. Memperkaya khasanah salah satu literatur yang bermanfaat terutama yang berkaitan dengan kajian pengembangan pendidikan. c. Memberikan informasi tentang khasanah dan seluk-beluk
inovasi
pembelajaran yang berlangsung di sekolah, terutama yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam di jenjang pendidikan dasar. 2. Kegunaan secara Praktis a. Untuk memenuhi salah satu tugas sebagai mahasiswa strata-1 pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. b. Menerapkan atau mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh secara teoritis dalam kegiatan perkuliahan ke dalam praktik nyata di lapangan terutama yang berkaitan dengan kegiatan penelitian yang dilanjutkan dengan penyusunan laporan.. c. Menambah wawasan bagi peneliti terutama yang berkaitan dengan inovasi pembelajaran agar member hasil yang lebih baik.
d. Menambah pengetahuan tentang penggunaan alat peraga dalam pembelajaran di kelas yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. e. Memberi masukan bagi sekolah tentang berbagai cara yang harus ditempuh untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. f. Memberi masukan tentang alat peraga pendidikan yang perlu dikembangkan dalam inovasi pembelajaran. g. Memberi masukan tentang proses dan kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga peserta didik dapat
belajaran dengan aktif, kreatif,serta
menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran yang dirumuskan dapat tercapai.
F. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas serta menghindari kesalahpahaman terhadap uraian yang terkandung dalam hasil penelitian. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan dan penjelasan sebagai berikut : 1. Intensifikasi Intensifikasi berasal dari kata intensif, secara harfiah artinya secara sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam mengerjakan sesuatu sehingga memperoleh hasil yang optimal (KBBI, 2007). Intensifikasi mengandung arti perihal melakukan kegiatan secara intensif.
2. Penggunaan Alat Peraga Kartu Ayat Penggunaan alat peraga, penggunaan asal katanya guna, sama artinya dengan manfaat atau faedah. Arti penggunaan yaitu cara atau perbuatan menggunakan sesuatu (KBBI, 2007). Alat peraga, berasal dari kata alat dan peraga. Alat artinya benda atau perkakas yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu atau benda yang dipergunakan untuk mencapai maksud. Peraga artinya alat atau media pembelajaran untuk memperagakan sajian pelajaran (KBBI, 2007). Penggunaan alat peraga, artinya cara menggunakan benda atau media yang dipergunakan untuk mencapai maksud dalam kegiatan pembelajaran. Kartu ayat, berasal dari kata kartu dan ayat. Kartu yang dimaksud yaitu kertas tebal berbentuk persegi panjang berukuran kecil untuk diberi tulisan. Ayat yang dimaksud yaitu kalimat yang merupakan kesatuan maksud sebagai bagian surah dalam kitab suci Al-Qur‟an. Kartu ayat, artinya kertas tebal berbentuk persegi panjang berukuran kecil untuk diberi tulisan kalimat yang merupakan kesatuan maksud sebagai bagian surah dalam kitab suci Al-Qur‟an. Penggunaan alat peraga kartu ayat merupakan pokok kegiatan penelitian. Dengan alat peraga dimaksud akan akan tercapai tujuan penelitian, yaitu prestasi belajar siswa meningkat, karena alat peraga itu akan membawa siswa kea rah peningkatan minat dan motivasi belajar dengan menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an khususnya surat-surat pendek. 3. Meningkatkan Hafalan Surat-surat Pendek Meningkatkan hafalan, berasal dari kata meningkatkan dan hafalan. Meningkatkan maknanya searah dengan kata menaikkan, mempertinggi, dan
memperhebat. Hafalan asal katanya hafal, artinya telah masuk dalam ingatan. Kata hafalan maksudnya yang dihafalkan. Meningkatkan hafalan, artinya menaikkan atau mempertinggi yang dihafalkan. Surat-surat pendek, yang dimaksud adalah surah-surah yang termuat dalam Al-Qur‟an pada juz „Amma atau juz ke-30, yang berisi surat ke-78 sampai dengan surat ke-114 dari Al-Qur‟an. Yang diajarkan di jenjang pendidikan dasar terutama peserta didik di SD meliputi surat ke-93 sampai dengan surat ke-114 dari Al-Qur‟an. Berdasarkan
uraian tersebut yang dimaksudkan judul penelitian adalah
perihal melakukan kegiatan secara intensif cara menggunakan benda atau media untuk mencapai maksud dalam kegiatan pembelajaran dengan kertas tebal berbentuk persegi panjang berukuran kecil untuk diberi tulisan kalimat yang merupakan kesatuan maksud sebagai bagian surah dalam kitab suci Al-Qur‟an untuk menaikkan atau mempertinggi hafalan surah-surah juz „Amma atau juz ke30, yang diajarkan di jenjang pendidikan dasar terutama peserta didik di SD meliputi surat ke-93 sampai dengan surat ke-114 dari Al-Qur‟an.
G. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penilitian tindakan kelas (Class Action Research) yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas praktik pelaksanaan pembelajaran di kelas, Penelitian tindakan kelas. tergambar bentuk tindakan melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas, dengan masalah melalui tahapan perencanaan
atau
prosedur pemecahan
rancangan tindakan dan
pelaksanaannya. Dalam melakukan tindakan ada kegiatan pemantauan yang
ditindaklanjuti dengan refleksi. Pada bagian ini diuraikan tentang karakteristik tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), oleh karena itu perlu dipaparkan rancangan penelitian. Bagian rancangan penelitian ini sangat penting karena akan memberi corak khas terhadap usulan Penelitian Tindakan Kelas. Pada bagian ini tergambar secara jelas tentang jenis dan bentuk tindakan serta prosedur yang ditempuh untuk memecahkan masalah. Tahapan-tahapan yang ditempuh meliputi : (a) Perencanaan Awal, (b) Rancangan Tindakan, (c) Pelaksanaan Tindakan, (d) Pemantauan, (e) Refleksi, (f) Melalui siklus dengan kriteria tahapan tersebut dapat dicapai hasil secara optimal. 2. Subjek Penelitian Penelitian berlokasi di SD Negeri Kesongo 04, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Subjek penelitian adalah siswa kelas V (lima) pada sekolah tersebut, dengan penentuan jumlah siswa secara keseluruhan baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan. Sebagai data pendukung dalam kegiatan operasionalnya yaitu kegiatan penelitian dan hasil penelitian akan dipaparkan keadaan orang tua siswa. Keadaan dimaksud yaitu mata pencaharian atau keadaan sosial ekonomi/ pekerjaan, latar belakang religiusitas atau agama orang tua, serta latar belakang tingkat pendidikan orang tua.
3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian Penelitian ini direncanakan terdiri atas dua siklus yaitu siklus ke-1 dan siklus ke-2. Setiap siklus meliputi perencanaan awal, rancangan tindakan, observasi, dan refleksi. Jika ternyata belum tercapai, maka akan dilakukan langkah siklus yang ke-3. Langkah-langkah/siklus penelitian dimaksud sebagai berikut : a. Siklus I 1) Perencanaan Awal a) Identifikasi masalah b) Menempatkan alternatif pemecahan masalah 2) Rancangan Tindakan a) Mengadakan pendataan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa yang berhubungan dengan penggunaan media. Penelitian ini dilaksanakan dengan kesepakatan guru dengan peneliti yang akan dilaksanakan dengan teknik pertanyaan yang ditempelkan, juga pertanyaan-pertanyaan dalam proses pembelajaran di kelas. b) Membuat kesepakatan bersama guru untuk menetapkan konsep yang akan diajarkan, melalui penerapan alat peraga kartu ayat. c) Merancang program-program pembelajaran meliputi PR, soal-soal test, lembar angket kesiapan belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. d) Sebelum pelaksanaan pembelajaran, peneliti dan guru bersama-sama menyamakan persepsi dan cara penggunaan lembar observasi.
3) Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini guru membelajarkan Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan alat peraga kartu ayat dan menggunakan media pembelajaran sesuai rancangan yang telah diterangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 4) Observasi Pengamatan (observasi) dilaksanakan pada proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan panduan lembar obserasi. 5) Refleksi Data yang diperoleh dari observasi kemudian didiskusikan dengan dosen, peneliti, dan guru. Kegiatan refleksi ini ditempuh untuk mengetahui : a) Apakah tindakan yang dilakukan sesuai dengan rancangan. b) Kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran. c) Kemajuan belajar yang dicapai oleh siswa.
b. Siklus II 1) Perencanaan Awal a) Identifikasi masalah b) Menempatkan alternatif pemecahan masalah
2) Rancangan Tindakan Mengadakan rancangan tindakan oleh peneliti dan guru dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. 3) Pelaksanaan Tindakan Tindakan dilaksanakan sesuai dengan tindakan yang dikembangkan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. 4) Observasi Pengamatan (observasi) dilaksanakan pada proses pembelajaran berlangsung dengan panduan lembar obserasi. 5) Refleksi Data yang diperoleh dari observasi baik data kualitatif maupun data kuantitatif yang diperoleh kemudian dianalisis dan diolah. Hasil refleksi pada siklus II ini selanjutnya dibandingkan dengan hasil refleksi pada siklus I, apakah terjadi peningkatan atau tidak. Hasil refleksi ini selanjutnya dapat digunakan oleh guru untuk merancang program pembelajaran yang akan disampaikan. Dengan demikian dapat diketahui apakah ada peningkatan mengenai perhatian, motiasi, dan prestasi belajar seperti yang telah dirumuskan dalam tujuan seperti yang dikemukakan pada awal tulisan ini. Siklus kegiatan penelitian,baik pada siklus I maupun siklus II dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini.
Gambar 1 Bagan Siklus Penelitian Perencanaan Awal Rancangan Tindakan Refleksi
SIKLUS I
Observasi
Pelaksanaan Tindakan
Perencanaan Awal Rancangan Tindakan Refleksi
SIKLUS II
Observasi
Pelaksanaan Tindakan
HASIL/ KESIMPULAN
4. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data yang akurat perlu disusun suatu instrumen yang valid dan reliabel. Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur.
Penelitian ini akan mengukur minat siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Maka instrumen yang disiapkan adalah seperangkat kartu ayat. Kartu ayat yang dimaksud di sini merupakan alat peraga sederhana buatan guru beserta perangkat pendukungnya. Misalnya saja, pembelajaran tentang hafalan Al-Qur‟an surat tertentu, maka ditentukan jumlah kartu ayat yang dibuat adalah berdasarkan jumlah ayat dalam surat pendek tersebut. Realibilitas menyangkut akurasi dan konsistensi alat pengumpul data. Jika instrumen tidak konsisten (berubah-ubah) maka instrumen tersebut tidak dapat dipercaya. Alat tes yang akan digunakan merupakan alat tes standar kemampuan akademik, dengan menggunakan skor atau penilaian kuantitatif. Skor (nilai) kelompok siswa yang menjawab tes tersebut tidak akan berbeda jauh. Nilai kelompok siswa yang sama yang menjawab soal-soal yang sama hari ini dan minggu depan cenderung tidak akan berbeda jauh. Oleh karena itu penelitian terus mengingat kedua konsep tersebut. Ketika penelitian akan memulai pengumpulan data, konsep validitas dan realibilitas instrumen maupun data harus terus diingat. Sekali pun demikian, dalam penelitian tindakan kelas ini diterapkan pula practical validity/realibility, artinya sepanjang kegiatan penelitian tindakan dapat diputuskan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel, maka dapat digunakan. Dengan demikian kepercayaan suatu hasil penelitian tindakan ini benar-benar dibangun oleh kualitas proses kegiatan.
5. Pengumpulan Data Bentuk penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan bentuk deskriptif kualitatif. Data kualitatif dimanfaatkan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi pada aspek yang diamati yaitu : 1. Perubahan kinerja guru 2. Hasil prestasi siswa 3. Perubahan kinerja siswa 4. Perubahan suasana kelas Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik observasi terhadap tindakan yang dilakukan. Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Efek dari suatu intervensi (action) terus dimonitor secara reflektif. Pada langkah ini diuraikan jenis-jenis data yang dikumpulkan, yaitu observasi tentang fenomena kelas yang dibuat siswa dan guru merupakan informasi yang sangat berharga. Data-data yang perlu dikumpulkan dalam aktivitas tindakan kelas ada beberapa macam, yaitu : 1. Data kuantitaif, tentang kemajuan siswa (nilai yang diperoleh siswa). 2. Data kualitatif, mengenai minat siswa dalam proses pembelajaran dan suasana kelas ketika berlangsung kegiatan pembelajaran. 6. Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif, dengan rincian singkat tentang teknik analisis tersebut. Dalam teknik analisis ini tidak digunakan angka-angka sebagai analisis statistik, tetapi pencatatan dan
pemaparan secara kualitatif yang lebih memberi makna. ”Untuk meningkatkan validasi
maka
menggunakan metode triangulation (triangulasi),
yaitu
menggunakan berbagai sumber data untuk meningkatkan kualitas penelitian” (Lather, dalam Supardi, 2006:98). Triangulasi merupakan proses memastikan sesuatu (getting a „fix‟) dari berbagai sudut pandang. Istilah ini digunakan dengan fungsi utama untuk meningkatkan ketajaman hasil penelitian melalui berbagai cara dalam pengumpulan data. Jenis triangulasi yang digunakan dalam pelaksanaan analisis data dalam penilitian tindakan kelas ini terdiri atas dua macam, yaitu : 1. Triangulasi data (data triangulation), yaitu dengan cara mengambil data dari berbagai suasana, waktu, tempat, dan jenis. 2. Triangulasi sumber (Source triangulation), yaitu dengan cara mengambil data dari berbagai sumber.
Gambar 2 Bagan Metode Analisis Data Pengumpulan Data
Sajian Data
Reduksi Data
Verifikasi (Penarikan Kesimpulan)
(Lather, dalam Supardi, 2006:98).
Keterangan : 1. Sajian data, berwujud sekumpulan informasi hasil pengamatan yang telah disusun berdasarkan permasalahan dalam penelitian secara sistematis dan benar. 2. Reduksi data, tahap ini dilakukan penggolongan data yang diperoleh dari pengamatan yang ditulis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci. 3. Verifikasi (penarikan kesimpulan), tahap ini adalah usaha untuk mencari arti, pola-pola dan kejelasan makna dari informasi atau pengamatan yang diperoleh dalam penelitian.
H. Sistematika Penulisan Laporan Sistematika penulisan laporan penelitian dengan berpedoman pada buku ”Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir”, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, tahun 2008. Secara garis besar, laporan dibagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian inti, pada bagian ini laporan memuat lima bab penting yang perlu dikemukakan. Bab dalam bagian isi adalah sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, yang memperlihatkan unsur-unsur latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan. Pada bagian metode penelitian terdiri atas rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. Bab II Kajian Pustaka, memuat kajian tentang Belajar dan Pembelajaran, Alat Peraga Pendidikan, Al-Qur‟an Surat-surat Pendek, Pembelajaran Al-Qur‟an Surat-surat Pendek dengan Menghafal, dan Kerangka Berpikir dalam Tindakan Penelitian. Bab III Pelaksanaan Penelitian, terdiri atas deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II. Tiap siklus terdiri atas rencana, pelaksanaan, observasi, analisis data, dan refleksi. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, memberikan paparan tentang deskripsi setting penelitian per siklus, hasil penelitian, dan pembahasan. Bab V Simpulan dan Saran, terdiri atas simpulan dan saran yang memuat penelitian lanjut dan penerapan hasil penelitian. Bagian akhir, memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran yang mendukung, lampiran instrumen penelitian, serta riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar Menurut pendapat yang telah berlaku secara tradisional, ”belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan” (Aqib, 2002 : 42). Di sini yang dipentingkan pendidikan intelektual. Kepada peserta didik atau anakanak diberikan bermacam-macam pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya. Cara ini ditempuh dengan cara menghafal pelajaran yang telah diterima. Para ahli pendidikan modern membuat rumusan belajar yang berbeda dengan pendapat tradisional. Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, serta timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial, susila, dan emosional. Ernest R.Hilgart memberikan tanggapan tentang belajar, ”bahwa seseorang yang belajar kelakuannya dari pada sebelum itu. Belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh pribadi anak” (Hilgart, 1969 : 43). Pribadi yang dimaksud adalah perubahan perilaku yang baik atau mulia. Perubahan kelakuan karena mabuk bukanlah hasil belajar.
Selanjutnya dalam kamus pedagogik dikatakan bahwa belajar adalah berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan. Seseorang telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu hanya dari proses belajar sebelumnya, tetapi harus diingat pula bahwa belajar mempunyai hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa yang di situ sesuatu fungsi maju dengan pesat untuk dikembangkan. Dari beberapa kajian tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar.
2. Pembelajaran Pembelajaran tidak sama dengan mengajar. Istilah belajar yang secara harfiah mengandung pengertian
upaya untuk memperoleh ilmu atau
kepandaian, ”mengajar mengandung pengertian member pelajaran kepada peserta didik” (Depdikbud, 1978:13). Makna seperti ini menjadikan peserta didik hanya sebagai objek. Pembelajaran merupakan upaya untuk memanusiakan manusia. Aktivitas pembelajaran tidak bisa lepas dari pendidikan, latihan, pengajaran,serta teknologi pendidikan. Pendidikan pada hakekatnya menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian. Latihan menitikberatkan pada pembentukan ketrampilan, sedangkan pengajaran merupakan proses mengajar yang terarah pada tujuan yang direncanakan. Teknologi pendidikan
menitikberatkan pada aplikasi kreatif ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan ( Aqib, 2002). Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, materi, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suharsimi Arikunto menerangkan tentang pengajaran dan pembelajaran. Pengajaran ialah ”upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik di sekolah. Pengajaran pada hakekatnya adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah” (Arikunto, 2006 : 41). Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi
belajar
bagi peserta didik.
Pembelajaran merupakan
upaya
mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik. Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari (Arikunto, 2006). Suatu sistem pembelajaran memiliki tiga ciri utama, yaitu memiliki rencana khusus, kesalingketergantungan antara unsur-unsurnya, dan tujuan yang hendak dicapai. Unsur minimal dalam pembelajaran adalah siswa, tujuan, dan prosedur, sedangkan fungsi guru dapat dialihkan pada media pengganti. Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru terdiri dari motivasi pembelajaran siswa dan kondisi guru yang siap membelajarkan siswa. Unsur pembelajaran searah dengan unsure belajar, yang meliputi motivasi belajar, sumber bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar, dan subjek yang belajar.
B. Alat Peraga Pendidikan 1. Pengertian Komponen-komponen peningkatan mutu pendidikan di sekolah meliputi beberapa aspek, antara lain sarana dan prasarana pendidikan. Aspek ini mencakup alat peraga pendidikan atau alat praktik. Alat peraga merupakan alat bantu yang dipakai untuk mendorong proses belajar dan pembelajaran melalui pendengaran, penglihatan, atau aktivitas anggota tubuh yang lain. Secara harfiah arti alat peraga adalah ”alat bantu untuk mendidik atau mengajar supaya apa yang diajarkan mudah dimengerti oleh peserta didik: (Depdikbud, 1978:21). Pengertian alat peraga dalam dunia pendidikan dewasa ini adalah semua benda yang digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran atau pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan dalam rangka mempermudah atau memperjelas dalam penyampaian materi pembelajaran atau proses pelaksanaan bimbingan dan konseling (Aqib, 2002).
2. Alat Peraga Pendidikan Salah Satu Kemampuan Dasar Profesional Guru Guru dituntut memiliki kemampuan atau kompetensi, di antaranya adalah kompetensi
professional.
Dalam
kegiatan
pembelajaran
guru
harus
menerapkan metode pembelajaran secara tepat. Metode pembelajaran itu sendiri memiliki makna suatu cara yang dapat memberikan gambaran secara luas syang dapat membuat suasana untuk mendorong peserta didik
mengembangkan pengetahuan dan kecakapannya. Alat peraga pendidikan merupakan salah satu penerapan metode pembelajaran. Salah satu kemampuan dasar professional guru adalah membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana. Pengalaman belajar dalam aspek ini meliputi : a. Mengenali bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekolah untuk membuat alat-alat bantu.. b. Mempelajari perkakas untuk membuat alat-alat bantu pembelajaran bagi guru dan peserta didik. c. Menggunakan perkakas untuk membuat alat-alat bantu dalam proses pembelajaran. Satu bentuk kemampuan profesinal guru adalah membuat dan menggunakan alat peraga kartu ayat. Pada hakekatnay alat peraga sederhana ini merupakan gagasan penulis sendiri, guna mempermudah menyampaikan materi pembelajaran kepada pesrta didik. Dengan alat peraga ini guru punya tujuan agar peserta didik termotivasi untuk menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Alat peraga kartu ayat merupakan media atau alat pembelajaran sederhana yang dibuat oleh guru untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Alat peraga kartu ayat yang dimaksud alat bantu pelajaran sederhana berupa kartu terbuat dari kertas/karton dengan jumlah tertentu, dan tiap kartu ada tulisan ayat-ayat Al-Qur‟an surat-surat pendek, untuk dibaca kemudian dihafal oleh peserta didik.
C. Al-Qur’an Surat-surat Pendek 1. Pengertian Al-Qur’an Arti kata Qur‟an dan Apa yang dimaksud dengan Al-Qur‟an dapat diutarakan sebagai berikut. ”Qur‟an” menurut bahasa artinya ”bacaan”. Di dalam Al-Qur‟an sendiri ada pemakaian kata ”Qur‟an” dalam arti demikian sebagai tersebut dalam Firman Allah SWT :
”Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur‟an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu) jika Kami telah membacakannya, hendaklan kamu ikuti bacaannya” (Q.S. Al-Qiyaamah: 17-18). Kemudian dipakai kata ”Qur‟an” itu untuk Al_Qur‟an yang dipakai sekarang ini. Adapun definisi al-Quran ialah ”Kalam Allah SWT yang merupakan mu‟jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad saw dan membacanya merupakan ibadah” (Depag RI, 1978:16). Dengan definisi ini, Kalam Allah yang diturunkan kepada para Nabi selain Nabi Muhammad saw tidak dinamakan Al-Qur‟an seperti Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud as, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as, dan Injil yang diturunkan kepada Nabi „Isa as. Demikian pula Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak pulan dinamakan Al‟Qur‟an. 2. Pembagian Al-Qur’an
Sejak zaman sahabat telah ada pembagian Al-Qur‟an menjadi :1/2, 1/3, 1/5, 1/7, 1/9, dan sebagainya, tetapi hanya sekedar untuk hafalan dan amalan dalam tiap-tiap sehari-semalam atau di dalam sembahyang, dan tidak ditulis di dalam Al‟Qur‟an atau pinggirnya. Barulah pada masa Al_Hajjaj bin Jusuf Ats Tsaqafi, diadakan penulisan di dalam atau di pinggir Al-Qur‟an dan ditambah dengan istilah-istilah baru (Depag RI, 1978). Salah satu cara pembagian Al-Qur‟an yaitu dibagi menjadi 30 juz, 114 surat, dan 60 hizb. Tiap-tiap satu surat ditulis namanya dan ayat-ayatnya, dan tiap-tiap hizb ditulis sebelah pinggirnya yang menerangkan hizb pertama, kedua, dan seterusnya. Dan tiap-tiap satu hizb dibagi 4. Tanda ¼ hizb ditulis dengan
ربع
tanda ½ hizb ditulis dengan نصفdan tanda ¾ hizb ditulis dengan ثلث. Pembagian cara inilah yang dipakai oleh ahli-ahli qiraati Mesir, dan atas dasar itulah percetakan Amiriyah milik pemerintah Mesir mencetak Al-Qur‟an semenjak tahun 1337 Hijriyah sampai sekarang, di bawah pengawasan para Guru Besar Al-Azhar. Al-Quran terdiri atas 114 surat dan dibagi menjadi 30 juz terdiri atas 554 ruku‟. Surat yang panjang berisi beberapa ruku‟, sedang surat-surat yang pendek berisi satu ruku‟. Tiap-tiap satu ruku‟ diberi tanda di sebelah pinggirnya dengan huruf ع. Al-Qur‟an yang beredar di Indonesia dibagi menurut pembagian tersebut di atas, seperti cetakan Cirebon, Jepang, dan lain-lain. Adapun pertengahan
Al-Qur‟an (nishful Qur‟an) terdapat pada Surat Al-Kahf ayat 19 pada lafaz
( وليتلطفwalyatalththaf). 3. Pengertian Surat-Surat Pendek Jumlah surat dalam Al-Qur‟an ada 114 surat, dan 30 juz, nama-namanya dan batas-batas tiap-tiap surat, susunan ayat-ayatnya adalah menurut ketetntuan yang ditetapkan dan diajarkan oleh Rasuluual sendiri (taufiq). Sebagian dari surat-surat Al-Qur‟an mempunyai satu nama, dan sebagian yang lain mempunyai lebih dari satu nama (Depag RI, 1978:19). Surat-surat dalam Al-Qur‟an ditinjau dari segi panjang dan pendeknya terbagi atas 4 bagian, yaitu : a. Assab‟uththiwaal, yang dimaksud tujuh surat yang panjang, yaitu : AlBaqarah, Ali Imran, An-Nisaa‟, Al-A‟raaf, Al-An‟aam, Al-Maaidah, dan Junus. b. Al-Mauun, yang dimaksud surat-surat yang berisi kira-kira seratus ayat lebih, seperti : Hud, Yusuf, Mu‟min, dan sebagainya. c. Al-Matsaani, yang dimaksud surat-surat yang berisi kurang sedikit dari seratus ayat, seperti Al-Anfaal, Al-Hijr, dan sebagainya (Depag RI, 1978:20). d. Al-Mufashshal, yang dimaksud surat-surat pendek, seperti : Adh-Dhuha, AlIkhlas, Al-Falaq, An-Naas, dan sebagainya (Depag RI, 1978:20).
Al-Qur‟an terbagi atas 30 juz dan 114 surat, dan surat-surat pendek itu terdapat dalam juz ke-30 yang disebut Juz “Amma. Juz „Amma ini sering dihafal dan banyak digunakan untuk ibadah sehari-hari seperti di dalam shalat, hafalan-hafalan ibadah, dan sebagainya. Adapun surat-surat pendek yang diajarkan di jenjang pendidikan dasar terutama peserta didik di SD meliputi surat ke-93 sampai dengan surat ke-114 dari Juz „Amma, secara berturut-turut yaitu : a. surat ke-93, Ad-Dhuha, b. surat ke-94, Al-Insyirah, c. surat ke-95, At-Tin, d. surat ke-96, Al-„Alaq, e. surat ke 97, Al-Qadar, f. surat ke-98, Al-Bayyinah, g. surat ke-99, Al-Zalzalah, h. surtat ke-100, Al-„Adiyat, i. surat ke-101, Al-Qari‟ah, j. surat ke-102, At-Takatsur, k. surat ke-103, Al-„Ashr, l. surat ke-104, Al-Humazah, m. surat ke-105, Al-Fil, n. surat ke-106, Al-Quraisy, o. surat ke-107, Al-Ma‟un, p. surat ke-108, Al-Kautsar,
q. surat ke-109, Al-Kafirun, r. surat ke-110, An-Nashr, s. surat ke-111, Al-Lahab, t. surat ke-112, Al-Ikhlas, u. surat ke-113, Al-Falaq, dan v. surat ke-114, An-Nas.
D. Pembelajaran Surat-surat Pendek dengan Menghafal 1. Pemeliharaan Kemurnian Al-Qur’an dengan Menghafal Pada permulaan Islam, bangsa Arab adalah satu bangsa yang buta huruf, amat sedikit di antara mereka yang pandai menulis dan membaca. Kendati pun demikian mereka mempunyai ingatan yang amat kuat (Depag RI, 1978:20-21). Selanjutnya dijalankanlah oleh Nabi Muhammad saw suatu cara yang „amali (praktis) yang selaras dengan keadaan itu dalam menyiarkan AlQur‟anul Karim dan memeliharanya. Tiap-tiap diturunkan ayat-ayat Al-Qur‟an, Nabi menyuruh menghafalkannya, dan menuliskannya di batu, kulit binatang, pelepah tamar, dan apa saja yang bisa dipakai untuk ditulisi. Nabi menganjurkan supaya Al-Qur‟an itu dihafal, dibaca selalu, dan diwajibkan membaca dalam shalat. Dengan jalan demikian banyaklah orang yang hafal Al-Qur‟an. Surat yang satu macam dihafal oleh ribuan manusia, bahkan surat-surat pendek dihafal oleh jutaan manusia. Dan hafal semua pun juga banyak, dalam pada itu tidak ada satu ayat pun yang tak ditulis dan dihafalkan.
Kepandaian menulis dan membaca itu amat dihargai dan digembirakan oleh Nabi, beliau bersabda, yang artinya : ”Di akhirat nanti tinta ulama-ulama itu akan ditimbang dengan darah syuhada‟ (orang-orang yang mati syahid)”.
2. Pembelajaran Al-Qur’an Surat-surat Pendek kepada Peserta Didik dengan Menghafal Dalam teori belajar Ilmu Jiwa Daya (Faculty Psychology), bahwa ”jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti daya berpikir, daya mengenal, daya mengingat, daya mengamati, dan sebagainya. Daya-daya ini dapat berkembang dan berfungsi apabila dilatih dengan bahan-bahan dan cara-cara tertentu” (Zainal Aqib, 2002 : 43). Berdasarkan pandangan ini maka yang dimaksud dengan belajar ialah usaha melatih daya-daya agar berkembang, sehingga kita dapat berpikir, mengingat, dan sebagainya. Cara yang digunakan ialah dengan menghafal, mecahkan soal-soal, dan berbagai jenis kegiatan lainnya. Barangkali para ahli pembelajaran modern kurang setuju dengan model menghafal. Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa ” yang penting dalam pembelajaran adalah melatih daya nalar, yaitu siswa paham tentang materi yang dihafalnya, bukan karena menghafal hasil. Pendapat para ahli bisa benar, apabila siswa hanya hafal tanpa paham” (Suharsimi Arikunto, 2006:30). Dalam kajian sebelumnya telah disinggung bahwa Nabi Muhammad saw menganjurkan supaya Al-Qur‟an itu dihafal, dibaca selalu. Dalam shalat diwajibkan membaca Al-Qur‟an yang tentu saja dengan jalan menghafal.
Ribuan para penghafal Al‟Qur‟an baik laki-laki maupun perempuan (Hafidz dan Hafidzah). Banyak pondok pesantren yang mengkhususkan santrinya
menitikberatkan
pada
hafalan
Al-Qur‟an.
Dalam
kegiatan
Mushabaqah Tilawatil Qur‟an (MTQ) atau lomba keagamaan yang lain, desertakan pula lomba Hifdzil Qur‟an yaitu menghafal Al-Qur‟an dalam berbagai tingkatan. Dengan jalan demikian banyaklah orang yang hafal AlQur‟an. Surat yang satu macam dihafal oleh ribuan manusia, bahkan surat-surat pendek dihafal oleh jutaan manusia. Dan hafal semua pun juga banyak, Dapat dikatakan bahwa dalam relita kehidupan sehari-hari tidak ada satu ayat pun yang tak ditulis dan dihafalkan. Dan memang kepandaian menulis dan membaca itu amat dihargai dan digembirakan oleh Nabi, bahwa kelak di akhirat nanti tinta ulama-ulama itu akan ditimbang dengan darah orang-orang yang mati syahid (syuhada), seperti telah disinggung terdahulu. Menghafal yang kata asalnya adalah hafal, secara harfiah artinya ”masuk dalam ingatan. Menghafal, mengandung makna berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat” (Depdikbud, 1993 : 291). Menghafal
Al-Qur‟an
surat-surat
pendek
dalam
suatu
kegiatan
pembelajaran adalah upaya agar surat-surat pendel dalam Al-Qur‟an masuk dalam daya ingatan peserta didik, kemudian diamalkan dalam kehidupan seharihari terutama dalam ibadah shalat serta ibadah-ibadah yang lain. Dengan jalan demikian maka Al-Qur‟an akan selalu meresap ke dalam pikiran dan hati dan akan selalu diingat oleh peserta didik.
E. Standar Ketuntasan Belajar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006), struktur muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan memuat ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar setiap indikator dalam standar kompetensi setiap mata pelajaran ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% s.d.100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indicator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan criteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriterian ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai criteria ketuntasan ideal. Pelaporan hasil belajar (rapor) peserta didik diserahkan pada satuan pendidikan dengan memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh direktorat teknis terkait (BSNP, 2006). Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) yang disusun oleh SDN Kesongo 04 telah ditetapkan ketuntasan belajar setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 sampai dengan 100%. Ketuntasan belajar ini meliputi semua mata pelajaran. Kriteria Ketuntasan Belajar (KKL) mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam untuk tahun pelajaran 2009/2010 adalah 70, baik SKL teori maupun praktik.
Tabel 1 Standar Ketuntasan Belajar SDN Kesongo 04 Tahun Pelajaran 2009 – 2010 NO A
B
C
KOMPONEN Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepribadian 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Seni Budaya dan Ketrampilan 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa 2. Tembang Jawa 3. BTQ / PIA 4. Bahasa Inggris Pengembangan Diri 1. Pramuka 2. Olahraga 3. Bimbingan dan Konseling Ekstrakurikuler (program pilihan) 1. Pendidikan Kecakapan Hidup 2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global 3. Kesenian 4. Olahraga Khusus 5. Bahasa Inggris
KETUNTASAN BELAJAR 70 % 65 % 65 % 60 % 65 % 65 % 65 % 70 % 65 % 65 % 70 % 65 % B B B B B B B B
(Data diolah dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Kesongo 04 Tahun Pelajaran 2009/2010, 3 Mei 2010)
F. Kerangka Berpikir dalam Tindakan Penelitian Peserta didik yang dimaksud di sini adalah anak-anak dari anggota masyarakat yang sedang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan yang berlangsung di jenjang pendidikan dasar atau satuan pendidikan sekolah dasar,
dengan titik berat di sekolah tempat penelitian.. Peserta didik sering disebut pula dengan istilah siswa. Pembelajaran merupakan upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik. mempersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang baik, proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari. Ppembelajaran memiliki tiga ciri utama, yaitu rencana khusus, kesalingketergantungan antara unsur-unsurnya, dan tujuan yang hendak dicapai. Unsur minimal dalam pembelajaran adalah siswa, tujuan, dan prosedur, sedangkan fungsi guru dapat dialihkan pada media pengganti. Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru terdiri dari motivasi pembelajaran siswa dan kondisi guru yang siap membelajarkan siswa, unsurnya searah dengan unsur belajar, yang meliputi motivasi belajar, sumber bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar, dan subjek yang belajar. Alat peraga merupakan alat bantu yang dipakai untuk mendorong proses belajar dan pembelajaran alat bantu untuk mendidik supaya mudah dimengerti oleh peserta didik: Makna yang dimaksud yaitu semua benda yang digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran atau pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan dalam rangka mempermudah atau memperjelas dalam penyampaian materi pembelajaran atau proses pelaksanaan bimbingan dan konseling. Menghafal dengan teknik tertentu yang dilakukan secara intensif merupakan usaha melatih daya-daya agar berkembang, sehingga dapat berpikir, mengingat, dan sebagainya. Yang penting dalam pembelajaran adalah melatih daya nalar,
yaitu siswa paham tentang materi yang dihafalnya, bukan karena menghafal hasil, siswa hafal sehingga menjadi paham paham. Dengan teknik menghafal seperti tersebut di atas maka peserta didik akan lebih mudah dan termotifasi untuk menghafalkan Al-Qur‟an surat-surat pendek, karena menghafal Al-Qur‟am merupakan tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Gambar 3. Bagan Kerangka Pikir INPUT
PROSES
Peserta Didik
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PENDIDIKAN
OUTPUT
TEKNIK MENGHAFAL SECARA INTENSIF
HAFAL AL-QUR’AN SURAT-SURAT PENDEK
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian 1. Tempat/Lokasi Penelitian Penelitian bertempat di SD Negeri Kesongo 04, UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang. Lokasi sekolah berada di Dusun Banjaran, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jarak lokasi dengan ibu kota Kecamatan Tuntang lebih kurang 6 kilometer, dengan ibu kota Kabupaten Semarang lebih kurang 31 kilometer, dan dengan ibu kota Provinsi Jawa Tengah kurang lebih 53 kilometer. Kecamatan Tuntang berbatasan langsung dengan Kota Salatiga. Secara geografis Kecamatan Tuntang diapit oleh beberapa kecamatan di Kabupaten Semarang. Batas-batasnya sebelah timur Kecamatan Bringin dan Kecamatan Pabelan, sebelah selatan Kota Salatigas, sebelah barat merupakan Rawa Pening, meliputi wilayah Kecamatan Banyubiru dan Kecamatan Ambarawa, sebelah utara Kecamatan Bawen dan Kecamatan Pringapus. SD Negeri Kesongo 04 merupakan sekolah yang berada di daerah perdesaan, dengan status sekolah reguler. Sekolah Dasar tersebut terdiri atas enam tingkatan kelas, mulai dari kelas I, kemudian kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, dan tingkatan terakhir kelas VI. Yang dijadikan subjek dalam kegiatan penelitian, siswa kelas V (lima), sekaligus sebagai sampel kegiatan penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri Kesongo 04. 2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian mengambil waktu semester genap/semester II tahun pelajaran 2009/2010. Pentahapan waktu atau jadwal kegiatan penelitian seperti tabel berikut ini. Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penelitian No. 1.
2.
3.
4.
5.
Kegiatan
Waktu/Bulan Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Persiapan a.Perencanaan b.Penetuan subjek c.Penyusunan proposal d.Konsultasi dengan Dosen e.Revisi Siklus I a.Perencanaan awal b.Rancangan tindakan c.Pelaksanaan tindakan d.Observasi e.Refleksi Siklus II a.Perencanaan awal b.Rancangan tindakan c.Pelaksanaan tindakan d.Observasi e.Refleksi Penyusunan Laporan a.Penyusunan rancangan b.Konsultasi dengan dosen c.Revisi d.Penyusunan akhir Pertanggungjawaban a.Penyampaian laporan b.Revfisi c.Laporan akhir
3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, mata pelajaran yang menjadi subjek dalam kegiatan penelitian ini. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006), struktur muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang tertuang dalam standar isi,
Pendidikan Agama Islam masuk dalam kelompok mata pelajaran agama dan Akhlak mulia.
4. Karakteristik Siswa a. Jumlah Siswa Sasaran atau subjek dalam kegiatan penelitian adalah siswa kelas V (lima) SD Negeri Kesongo 04. Jumlah siswa 29 anak, terdiri atas 16 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. b. Kemampuan Siswa Kemampuan siswa akan tercermin dari hasil ulangan yang ditempuah dalam satu periode masa pembelajaran. Kemampuan siswa dalam kegiatan penelitian ini, diambil dari data administratif hasil analisis nilai ulangan akhir semester II tahun pelajaran 2009/2010, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Nilai siswa digolongkan menjadi lima, masing-masing sangat baik, baik, sedang, kurang, dan sangat kurang. Nilai siswa masuk dalam kelompok sangat baik jika nilainya berkisar antara 86-100, baik jika berkisar antara 76-85, sedang jika berkisar antara 66-75, kurang jika berkisar antara 56-65, sangat kurang jika nilai siswa kurang dari 56. Hasil analisis nilai ulangan akhir semester II (Genap) siswa kelas V SD Kesongo 04 tahun pelajaran 2009/2010, seperti tertuang dalam tabel berikut ini.
Tabel 3 Hasil Analisis Nilai Ulangan Akhir Semester II (Genap) Siswa Kelas V Tahun Pelajaran 2009/2010 No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kriteria Sangat baik Baik Sedang Kurang Sangat Kurang Jumlah
Rentang Nilai 86 - 100 76 - 85 66 - 75 56 - 65 ≤ 55
Jumlah Siswa 3 5 15 4 2 29
Persentase 10% 17% 52% 14% 7% 100%
(Data diolah dari daftar administrasi kelas V, 3 Mei 2010)
Dari hasil analisis tersebut, dari 29 siswa yang menduduki kelompok sedang ada 15 siswa (52%). Kelompok baik ada 5 siswa (17%) dan kelompok sangat baik ada 3 siswa (10%). Siswa yang kurang 4 anak (14%), dan sangat kurang 2 anak (7%). maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa adalah sedang.
c. Latar Belakang Siswa Latar belakang siswa didasarkan pada keadaan orang tua siswa, yang meliputi agama orang tua, pendidikan orang tua, dan mata pencaharian orang tua. Latar belakang siswa seperti dimaksud seperti tabel-tabel berikut ini. yang meliputi : 1) Latar belakang siswa menurut agama orang tua. 2) Latar belakang siswa menurut tingkat pendidikan orang tua. 3) Latar belakang siswa menurut mata pencaharian orang tua.
Tabel 4 Latar Belakang Siswa Menurut Agama Orang Tua No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Agama Islam Kristen (Protestan) Katolik Budha Hindu Konghucu Jumlah
Jumlah 29 29
Persentase 100% 100%
(Data diolah dari daftar administrasi kelas V, 3 Mei 2010)
Berdasarkan data tersebut, ternyata siswa SDN Kesongo 04 hidup dalam lingkungan masyarakat yang religious, karena dari 29 siswa semua orang tuanya (100%) beragama Islam.
Tabel 5 Latar Belakang Siswa Menurut Tingkat Pendidikan Orang Tua No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Agama Buta Huruf Tamat SD/MI atau sederajat Tamat SMP/MTs atau sederajat Tamat SMA/SMK/MA atau sederajat Diploma/Sarjana Muda S1 atau Sarjana S2 atau Magister S3 atau Doktor Jumlah
Jumlah 16 8 5 29
Persentase 55% 28% 17% 100%
(Data diolah dari daftar administrasi kelas V, 3 Mei 2010)
Berdasarkan data tersebut, ternyata sebagian besar orang tua siswa tingkat pendidikannya masih rendah. Dari 29 siswa, yang berpendidikan SD
16 orang (55%), setingkat SMP hanya 8 orang (28%), dan yang berpendidikan setingkat SMA baru 5 orang (17%), belum ada yang berpendidikan sarjana.
Tabel 6 Latar Belakang Siswa Menurut Mata pencaharian Orang Tua No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Agama Tani Buruh Tani Buruh Karyawan Perusahaan Swasta (pabrik) Karyawan BUMN PNS Pedagang (berjualan) Pengusaha Lain-lain (sektor informal) Jumlah
Jumlah 9 4 8 3 5 29
Persentase 31% 14% 28% 10% 17% 100%
(Data diolah dari daftar administrasi kelas V, 3 Mei 2010)
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar orang tua siswa taraf kehidupan sosial ekonominya masih rendah. Dari 29 siswa, yang bertani 9 orang (31%), kemudian buruh 8 orang (28%), berikutnya pedagang (berjualan) 5 orang (17%), disusul buruh tani 4 orang (14%), dan yang lain karyawan perusahaan swasta (pabrik) ada 3 orang (10%).
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan kegiatan penelitian siklus pertama pada awal bulan Mei 2010. Kompetensi dasar membaca Al-Qur‟an Surat Al-Lahab dan Surat Al-Kafirun, dengan indikator menghafal Al-Qur‟an Surat Al-Lahab.
Pelaksanaan kegiatan penelitian melalui tahapan-tahapan dengan langkahlangkah seperti berikut ini. 1. Perencanaan Awal Dalam perencanaan awal melakukan beberapa langkah untuk menuju kegiatan penelitian. langkah dimaksud yaitu seperti berikut ini : a. Melakukan pengamatan sekilas terhadap dokumentasi administratif yang menyangkut masalah evaluasi/penilaian hasil pembelajaran, terutama kompetensi dasar yang berkaitan dengan menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Hasil akhir rata-rata nilai kuantitatif siswa kelas lima belum menunjukkan kategori baik, masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Peneliti berasumsi bahwa pendekatan, model, serta model pembelajaran yang diterapkan kiranya belum bisa menarik minat dan perhatian siswa. maka perlu menggunakan alat peraga yang cocok untuk pembelajaran materi ajar menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. b. Menentukan fokus permasalahan yang dihadapi, kemudian menelaah beberapa pustaka yang berkaitan denga model pembelajaran yang membuat peserta didik aktif, kreatif, dan senang terhadap pembelajaran menghafal AlQur‟an surat-surat pendek. c. Menyusun proposal penelitian, dilengkapi dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran yang inovatif berdasarkan kompetensi dasar dan inidikator yang menyangkut masalah materi ajar pembelajaran menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Disiapkan pula
instrument penelitian, terutama untuk pengumpulan data penelitian tindakan kelas. d. Menyiapkan diri baik secara fisik maupun psikhis untuk melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas.
2. Rancangan Tindakan Menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sumber materi ajar yaitu Al-Qur‟an surat-surat pendek, juz „Amma dan terjemahannya, alat peraga dan media pembelajaran kartu ayat, alat penilaian, instrument pengamatan terutama lembar observasi. Alat peraga kartu ayat yang digunakan Al-Qur‟an Surat Al-Lahab, merupakan surat ke-111 dari Al-Qur‟an, terdiri atas 5 ayat. Pokok-pokok isinya, cerita Abu Lahab dan isterinya yang menentang Rasul s.a.w. Keduanya akan celaka dan masuk neraka. Harta Abu Lahab tak berguna untuk keselamatannya demikian pula segala usaha yang dilakukanya. Kartu Ayat Al-Qur‟an Surat Al-Lahab
AYAT KE-1 Binasalah kedua tangan Abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
AYAT KE-2 Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
AYAT KE-3 Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
AYAT KE-4 Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar.
AYAT KE-5
Yang di lehernya ada tali dari sabut.
3. Pelaksanaan Tindakan, dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Kegiatan pendahuluan, dengan menyiapkan peserta didik baik secara fisik maupun psikhis, Tanya jawab tentang hafalah Al-Qur‟an surat-surat pendek, kemudian menjelaskan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. b. Kegiatan inti, diawali dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Eksplorasi, yaitu dengan melibatkan siswa mencari informasi tentang tema
pembelajaran
secara
luas
tentang
menghafal
Al-Qur‟an,
menggunakan media dan gambar kegiatan menghafal Al-Qur‟an, menerapkan pembacaan alat peraga tentang Al-Qur‟an, melibatkan siswa
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian membagi siswa dalam 4 kelompok. 2) Elaborasi, yaitu membiasakan siswa untuk membaca Al-Qur‟an dengan baik, memfasilitasi siswa secara kooperatif menggunakan alat peraga kartu ayat Al-Qur‟an surat Al-Lahab. Setiap kelompok mendapat satu set alat peraga kartu ayat. Siswa yang mendapat nomor undi satu maka harus membaca dan menghafal surat Al-Lahab ayat 1, jika mendapat nomor undi dua, maka harus membaca dan menghafal surat Al-Lahab ayat 2, begitu seterusnya hingga menghafal semua ayat, siswa yang lain menyimak. Siswa yang sudah hafal paling awal maka menghafal di depan kelas paling awal. Guru memfasilitasi siswa sehingga semua siswa mendapat kesempatan menghafal baik secara perseorangan maupun bersama kelompoknya. Guru memfasilitasi siswa agar terus melakukan kebiasaan menghafal surat-surat Al-Qur‟an. 3) Konfirmasi, yaitu memberikan apresiasi terhadap siswa-siswa yang menghafal dengan baik, memberi tuntunan baik secara langsung maupun melalui totor sebaya terhadap siswa yang bacaannya kurang baik. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi, serta memberikan informasi tentang eksplorasi lebih jauh untuk menghafal AlQur‟an. c. Kegiatan penutup, melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran, memberi umpan balik terhadap proses pembelajaran, dan merencanakan tindak lanjut
dalam kegiatan remidi, pengayaan dan konseling, serta menyampaiakan rencana kegiatan pembelajaran pada kegiatan selanjutnya.
4. Observasi Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah dalam rangka meningkatkan minat dan perhatian siswa untuk menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Dilakukan secara inovatif, dengan menggunakan alat peraga kartu ayat. Tujuannya agar siswa mencapai prestasi menghafal secara optimal. Lembar observasi yang digunakan dalam kegiatan penelitian seperti berikut ini. Tabel 7 Rangkuman Lembar Observasi Siklus I Aspek No.
Kriteria kurang
sedang
baik
sangat baik
Observasi
1.
Minat
-
V
V
V
2.
Motivasi
-
V
V
V
Keterangan Sebagian besar siswa menunjukkan minat yang baik, sebagian lagi sedang dan amat baik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebagian besar siswa termotifasi secara baik, sebagian lagi sedang dan amat baik untuk menghafal dengan
cepat.
3.
Prestasi
-
V
V
V
Sebagian besar siswa hafal dengan baik dan cepat, sebagian lagi sedang dan amat baik.
5. Refleksi Peneliti melakukan refleksi atas hasil akhir kegiatan penilaian dalam penelitian tindakan kelas. Dibandingkan dengan hasil akhir rata-rata nilai kuantitatif siswa kelas lima sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas yang masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hasil penilaian terdahulu pembelajaran yang diterapkan belum bisa menarik minat dan motivasi siswa. dalam pembelajaran materi ajar menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Pembelajaran dengan strategi ini telah memberikan hasil yang menunjukkan perkembangan lebih maju, baik dari aspek minat, motivasi, maupun prestasi. Hasil dimaksud sebagai berikut ; 1. Sebagian besar siswa memiliki minat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, sebagian lagi sedang dan amat cepat. Ini menunjukkan ada peningkatan siswa dalam aspek minat menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. 2. Sebagian besar siswa termotifasi untuk menghafal surat dengan cepat, sebagian lagi sedang dan amat baik. Ini menunjukkan bahwa dengan
penerapan penggunaan alat peraga kartu ayat, siswa memiliki motivasi yang baik untuk berupaya menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. 3. Sebagian besar siswa hafal dengan baik dan cepat Al-Qur‟an surat-surat pendek yang menjadi materi ajar, sebagian lagi hafal dengan kriteria sedang dan amat baik. Rata-rata nilai kuantitatif pun sudah di atas kriteria ketuntasan minimal. Ini menunjukkan bahwa prestasi siswa sudah menunjukkan peningkatan.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan kegiatan penelitian siklus pertama pada bulan Mei 2010 minggu ke-3, atau tepatnya tanggal 17 Mei 2010. Siklus II dilaksanakan sebagai pemantapan siklus I. Kompetensi dasar membaca Al-Qur‟an Surat Al-Ma‟un dan dan Surat AlFil, dengan indikator menghafal Al-Qur‟an Surat Al-Fil. Pelaksanaan kegiatan penelitian melalui tahapan-tahapan dengan langkah-langkah seperti berikut ini.
1. Perencanaan Awal Sebagaimana pelaksanaan siklus I, perencanaan awal dilakukan langkahlangkah untuk menuju kegiatan penelitian siklus II. langkah dimaksud yaitu sebagai berikut : a. Perenungan terhadap hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I, disertai dengan melakukan pengamatan dokumentasi administratif yang menyangkut
masalah evaluasi/penilaian hasil pembelajaran, terutama kompetensi dasar yang berkaitan dengan menghafal Al-Qur‟an Surat Al-Lahab. b. Hasil akhir rata-rata nilai kuantitatif siswa kelas lima menunjukkan kategori baik, rata-rata kelas di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM). Peneliti berasumsi bahwa pendekatan, model, serta model pembelajaran yang diterapkan kiranya dapat menarik minat dan motivasi siswa. maka perlu dilanjutkan penggunaan alat peraga yang cocok untuk pembelajaran materi ajar menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek yaitu dengan kartu ayat. c. Menentukan fokus permasalahan yang dihadapi selanjtnya, kemudian menelaah beberapa pustaka yang berkaitan denga model pembelajaran yang membuat peserta didik aktif, kreatif, dan senang terhadap pembelajaran menghafal
Al-Qur‟an
surat-surat
pendek,
sebagaimana
kegiatan
pembelajaran dengan tindakan pada siklus I. a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran yang inovatif berdasarkan kompetensi dasar dan inidikator yang menyangkut masalah materi ajar pembelajaran menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Materi ajar pada siklus II ini yaitu mengafal Al-Qur‟an Surat Al-Fiil. Disiapkan pula instrument penelitian, terutama untuk pengumpulan data penelitian tindakan kelas, serta menyiapkan diri baik secara fisik maupun psikhis untuk melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus II.
2. Rancangan Tindakan Menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sumber materi ajar yaitu Al-Qur‟an surat-surat pendek dengan mengambil juz „Amma dan terjemahannya, didukung alat peraga dan media pembelajaran kartu ayat, alat penilaian, instrument pengamatan yaitu lembar observasi yang memuat aspek minat, motivasi, dan prestasi peserta didik dalam belajar.. Alat peraga kartu ayat yang digunakan Al-Qur‟an Surat Al-Fiil, merupakan surat ke-105 dari Al-Qur‟an, terdiri atas 5 ayat. Pokok-pokok isinya, cerita tentang pasukan bergajah yang diazab oleh Allah s.w.t. dengan mengirim sejenis burung yang menyerang mereka sampai binasa.
Kartu Ayat Al-Qur‟an Surat Al-Fiil
AYAT KE-1
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah AYAT KE-2
Bukankah Dia menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia
AYAT KE-3
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong. AYAT KE-4
Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar. AYAT KE-5
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). 3. Pelaksanaan Tindakan, dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Kegiatan pendahuluan, dengan menyiapkan peserta didik baik secara fisik maupun psikhis, Tanya jawab tentang hafalah Al-Qur‟an surat-surat pendek, terutama surat Al-Lahab, kemudian menjelaskan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. b. Kegiatan inti, diawali dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Eksplorasi, yaitu dengan melibatkan siswa mencari informasi tentang menghafal Al-Qur‟an, menggunakan media dan gambar kegiatan menghafal Al-Qur‟an, menerapkan pembacaan alat peraga tentang Al-
Qur‟an, melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian membagi siswa dalam 4 kelompok. 2) Elaborasi, yaitu membiasakan siswa untuk membaca Al-Qur‟an dengan baik, memfasilitasi siswa secara kooperatif menggunakan alat peraga kartu ayat Al-Qur‟an surat Al-Fiil. Setiap kelompok mendapat satu set alat peraga kartu ayat. Siswa yang mendapat nomor undi 1 maka harus membaca dan menghafal surat Al-Fiil ayat 1, jika mendapat nomor undi 2, maka harus membaca dan menghafal surat Al-Fiil ayat 2, jika mendapat nomor undi 3, maka harus membaca dan menghafal surat AlFiil ayat 3, begitu seterusnya hingga menghafal semua ayat, siswa yang lain menyimak. Siswa yang sudah hafal paling awal maka menghafal di depan kelas paling awal. Guru memfasilitasi siswa sehingga semua siswa mendapat kesempatan menghafal baik secara perseorangan maupun bersama dalam kelompoknya. Guru memfasilitasi siswa agar terus melakukan kebiasaan menghafal surat-surat Al-Qur‟an. 3) Konfirmasi, yaitu memberikan apresiasi terhadap siswa-siswa yang menghafal dengan baik, memberi tuntunan baik secara langsung maupun melalui totor sebaya terhadap siswa yang bacaannya kurang baik. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi, serta memberikan informasi tentang eksplorasi lebih jauh untuk menghafal AlQur‟an surat-surat pendek. c. Kegiatan penutup, melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran, memberi umpan balik terhadap proses pembelajaran, dan merencanakan tindak lanjut
dalam kegiatan remidi, pengayaan, dan terhadap siswa yang masih mengalami kesulitan belajar, dilakukan konseling secara lebih cermat, member nasihat agar terus belajar dan berdoa, serta menyampaiakan rencana kegiatan pembelajaran pada kegiatan selanjutnya.
4. Observasi Tujuan penelitian tindakan kelas ini dalam rangka meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek, kemudian diarahkan menuju prestasi. Dilakukan secara inovatif, dengan menggunakan alat peraga kartu ayat. Tujuannya agar siswa mencapai prestasi menghafal secara maksimal. Lembar observasi yang digunakan dalam kegiatan penelitian seperti berikut ini.
Tabel 8 Rangkuman Lembar Observasi Siklus II Aspek No.
Kriteria kurang
sedang
baik
sangat baik
Observasi
1.
Minat
-
-
V
V
2.
Motivasi
-
-
V
V
Keterangan Sebagian besar peserta didik menunjukkan minat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebagian besar peserta didik termotifasi untuk menghafal dengan
cepat.
3.
Prestasi
-
-
V
V
Sebagian besar peserta didik menunjukkan prstasi sangat baik, hafal dengan baik dan cepat.
5. Refleksi Peneliti melakukan refleksi atas hasil akhir kegiatan penilaian dalam penelitian tindakan kelas silus II. Hasil penilaian pembelajaran yang diterapkan pada siklus I sudah menunjukkan baik, menarik minat dan motivasi siswa. Siklus II ini menunjukkan hasil yang lebih mantab dalam pembelajaran materi ajar menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Pembelajaran dengan strategi ini telah memberikan hasil yang menunjukkan perkembangan lebih maju, baik dari aspek minat, motivasi, maupun prestasi peserta didik dalam menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Hasil dimaksud sebagai berikut ; 1. Sebagian besar peserta didik memiliki minat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, dalam kategori baik dan amat baik. Ini menunjukkan ada peningkatan siswa dalam aspek minat menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. 2. Sebagian besar peserta didik termotifasi untuk menghafal surat dengan cepat, dalam kategori baik dan sangat baik. Ini menunjukkan bahwa dengan
penerapan penggunaan alat peraga kartu ayat, siswa memiliki motivasi yang baik untuk berupaya menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. 3. Sebagian besar peserta didik hafal dengan baik dan cepat Al-Qur‟an suratsurat pendek yang menjadi materi ajar. Rata-rata nilai kuantitatif di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ini menunjukkan bahwa prestasi siswa sudah menunjukkan peningkatan yang maksimal. Dengan demikian maka pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek dengan menggunakan alat peraga kartu ayat ini perlu dilanjutkan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan memiliki tujuan seperti yang sudah dirumuskan pada bagian terdahulu. Searah dengan rumusan masalah dan paparan dalam latar belakang permasalahan, maka kegiatan penelitian tindakan kelas ini mempunyai tujuan yang terdiri atas tiga aspek. Yang pertama aspek minat belajar peserta didik, yang kedua aspek motivasi belajar peserta didik, dan yang ketiga aspek preestasi belajar peserta didik. Tujuan kegiatan pembelajaran dengan penggunaan kartu ayat, dalam kaitannya dengan minat, motivasi, dan prestasi pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek seperti dimaksud untuk menunjukkan bahwa : 1. Penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. 2. Penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. 3. Penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. Berikut ini disajikan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan. Guna mendukung hasil penelitian, maka sekaligus disajikan pula deskripsi dengan
pembahasan secara singkat atas hasil kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan.
A. Penggunaan Alat Peraga Kartu Ayat Secara Intensif Dapat Meningkatkan Minat Peserta Didik Dalam Pembelajaran Hafalan Al-Qur’an Surat-Surat Pendek Dalam kegiatan pelaksanaan penelitian baik pada siklus I maupun siklus II, dapat dikatakan bahwa semua siswa memiliki peningkatan minat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini menunjukkan ada peningkatan siswa dalam aspek minat menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Jika dibandingkan minat siswa atau peserta sebelum dilakukan tindakan kelas, setelah dilakukan tindakan siklus pertama, dan setelah dilakukan tindakan siklus kedua, maka minat peserta didik dapat dilihat pada tabel yang memuat hasil observasi belajar siswa tentang minat peserta didik menghafal Al-Qur‟an suratsurat pendek, seperti berikut ini.
Tabel 9 Minat Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Hafalan Al-Qur‟an Surat-Surat Pendek No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Peserta Didik Khusnul Wafak Abdul Khalim Muhammad Jaelani Slamet Sodiqin Zaenal Arifin Lasintasari
Minat Belajar Awal 1
2 V
3
4
Minat pada Siklus I 5
1
2
3 V
V V V V
5
1
2
3 V
V V
V V V
4
Minat pada Siklus II
V
4
5
V V V V V
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Rio Fajar Irawan Joko Triyono Ahmad Rulifan
V V
V V
V
V
V V V
V V
V V V V
V V
V
V
V V
V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V V
Siti Nuriyah
V
V
V
V V V
V V
13
8
2
-
Jumlah 21
V V V
V
V
V 6
V
V V
Sekar Arum Ayuningtyas
Persentase (%)
V V V
V
Nur Mala Sidqiyah Oky Setiawan Rohmawati Silfa Dzuhriyah
Dwi Andreas Ferniawan
V V V
V V
Muhammad Ubaidillah
Nelis Intan Purnama
V
V
Fazir Maulana Sidiq
Laelatul Qotimah Jatmiko Dina Anggraeni Dinnda Azzuhruf Datul Ulya Eva Nur Hikmah Fuji Rahmawan Fitri Cahyaningsih Hafid Abbas Muhammad Ikhsani
V
V
45
27
7
9
11
7
2 -
-
5
12
12
-
-
18
41
41
-
31
38
24
7
Keterangan : - 5 : jika minat belajar peserta didik sangat baik. - 4 : jika minat belajar peserta didik baik. - 3 : jika minat belajar peserta didik sedang - 2 : jika minat belajar peserta didik kurang - 1 : jika minat belajar peserta didik sangat kurang atau tidak berminat
Hasil observasi penelitian tindakan kelas tentang minat belajar peserta didik dalam pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek, dapat diketahui seperti pada tebel 9, baik minat awal, minat pada penelitian tindakan kelas siklus I, maupun minat pada penelitian tindakan kelas siklus II.
Jumlah peserta didik yang dijadikan objek penelitian 29 anak. Peserta didik yang sangat kurang atau tidak berminat ada 6 anak (21%), peserta didik yang minat belajarnya kurang 13 (45%), peserta didik yang minat belajarnya sedang ada 8 (27%), hanya 2 anak (7%) peserta didik yang minat belajarnya baik, dan tidak ada peserta didik yang minat belajarnya sangat baik. Dengan demikian minat belajar hafalan Al-Quran surat-surat pendek sebelum dilaksanakan penelitian adalah sangat kurang. Pada tabel 9 kolom hasil observasi penelitian tindakan kelas siklus I, menunjukkan bahwa minat belajar siswa mengalami kenaikan. Dari 29 anak, peserta didik yang sangat kurang atau tidak berminat sudah tidak ada, peserta didik yang minat belajarnya kurang sudah mengalami penurunan, sehinggal ada 11 (38%), peserta didik yang minat belajarnya sedang juga berkurang menjadi 7 (24%), dan 2 anak (7%) peserta didik yang minat belajarnya baik. Belum ada peserta didik yang minat belajarnya sangat baik. Dengan demikian minat belajar hafalan Al-Quran surat-surat pendek setelah dilaksanakan penelitian adalah meningkat. Pada siklus II, menunjukkan minat belajar siswa mengalami kenaikan yang signifikan. Dari 29 anak, peserya didik yang sangat kurang atau tidak berminat tidak ada, peserta didik yang minat belajarnya kurang juga sudah tidak ada. , Peserta didik yang minat belajarnya sedang ada 5 (18%). Peserta didik yang minat belajarnya baik ada 12 (41%). Muncul peserta didik yang minat belajarnya sangat baik yang jumlahnya cukup banyak yaitu 12 (41%). Dengan demikian minat
belajar hafalan Al-Quran surat-surat pendek pada siklus II meningkat cukup signifikan, dibandingkan siklus I. Berdasarkan hasil penelitian, sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peserta didik sebagian besar kurang memiliki minat belajar hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. Seteleh dilakukan penelitian tindakan kelas siklus I, siswa cukup berminat belajar hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. Kemajuan yang cukup signifikan bisa dilihat setelah dilakukan penelitian siklus II, karena minat anak sebagian besar baik sampai sangat baik. Dengan demikian dapat diketahui, bahwa penggunaan alat peraga kartu ayat dapat meningkatkan minat belajar peserta didik untuk menghafal Al-Qur‟an suratsurat pendek.
B. Penggunaan Alat Peraga Kartu Ayat Secara Intensif Dapat Meningkatkan Motivasi Peserta Didik Dalam Pembelajaran Hafalan Al-Qur’an Surat-Surat Pendek Dalam kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan kelas baik pada siklus I maupun siklus II, dapat dikatakan bahwa semua siswa memiliki peningkatan motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini menunjukkan ada peningkatan siswa dalam aspek motivasi pembelajaran menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Jika dibandingkan motivasi peserta didik sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas dengan setelah dilakukan penelitian tindakan siklus pertama motivasi siswa mengalami peningkatan. Demikian pula setelah dilakukan tindakan
siklus kedua, maka motivasi peserta didik mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bila dilihat pada tabel yang memuat hasil observasi belajar siswa tentang motivasi peserta didik menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek, peningkatan motivasi itu dapat dilihat seperti berikut ini.
Tabel 10 Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Hafalan Al-Qur‟an Surat-Surat Pendek No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama Peserta Didik Khusnul Wafak Abdul Khalim Muhammad Jaelani Slamet Sodiqin Zaenal Arifin Lasintasari Rio Fajar Irawan Joko Triyono Ahmad Rulifan Fazir Maulana Sidiq Laelatul Qotimah Jatmiko Dina Anggraeni Dinnda Azzuhruf Datul Ulya Eva Nur Hikmah Fuji Rahmawan Fitri Cahyaningsih Hafid Abbas Muhammad Ikhsani Muhammad Ubaidillah
Nelis Intan Purnama Nur Mala Sidqiyah Oky Setiawan Rohmawati Silfa Dzuhriyah Sekar Arum Ayuningtyas
Motivasi Belajar Awal 1 2 3 4 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Siti Nuriyah Dwi Andreas Ferniawan
Jumlah
5
Motivasi pada Siklus I 1 2 3 4 5 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V 9
Motivasi pada Siklus II 1 2 3 4 5 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V
V
V 12
7
1
V
2
9
11
6
1 -
-
3
13
13
32
Persentase (%)
41
24
3
7
31
38
21
3 -
-
10
45
45
Keterangan : - 5 : jika motivasi belajar peserta didik sangat baik. - 4 : jika motivasi belajar peserta didik baik. - 3 : jika motivasi belajar peserta didik sedang - 2 : jika motivasi belajar peserta didik kurang - 1 : jika motivasi belajar peserta didik sangat kurang atau tidak berminat Hasil observasi penelitian tindakan kelas tentang motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek, dapat diketahui seperti pada tebel 10, baik motivasi awal, motivasi pada penelitian tindakan kelas siklus I, maupun motivasi pada penelitian tindakan kelas siklus II. Peserta didik yang dijadikan objek penelitian 29 anak. Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peserta didik yang sangat kurang atau tidak memiliki motivasi ada 9 anak (32%), angka yang cukup tinggi, karena hampir sepertiga dari peserta didik tidak memiliki motivasi belajar menghafal. Peserta didik yang motivasi belajarnya kurang ada 12 (41%). Ini berarti peserta didik yang kurang termotivasi belajar menghafal sangat tinggi. Peserta didik yang motivasi belajarnya sedang ada 7 (24%), hanya 1 anak (3%) peserta didik yang minat belajarnya baik, dan tidak ada peserta didik yang memiliki motivasi belajar sangat baik. Dengan demikian minat belajar hafalan Al-Quran surat-surat pendek sebelum dilaksanakan penelitian adalah sangat kurang. Pada tabel 10 kolom hasil observasi penelitian tindakan kelas siklus I, menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa mengalami kenaikan. Dari 29 anak, peserta didik yang sangat kurang atau tidak termotivasi ada 2 anak (7%). Peserta didik yang motivasi belajarnya kurang sudah mengalami penurunan, sehinggal ada
9 (31%). Peserta didik yang motivasi belajarnya sedang ada 11 anak (38%), dan 6 anak (21%) peserta didik yang motivasi belajarnya baik. Ada 1 anak (3%) peserta didik yang motivasi belajarnya sangat baik. Dengan demikian motivasi belajar hafalan Al-Quran surat-surat pendek setelah dilaksanakan penelitian mengalami peningkatan. Pada siklus II, menunjukkan motivasi belajar siswa mengalami kenaikan yang signifikan. Dari 29 anak, peserta didik yang sangat kurang atau tidak termotivasi tidak ada, demikian peserta didik yang motivasi belajarnya kategori kurang juga sudah tidak ada, Peserta didik yang motivasi belajarnya sedang ada 3 (10%). Peserta didik yang motivasi belajarnya baik ada 13 (45%). Muncul peserta didik yang motivasi belajarnya sangat baik yang jumlahnya cukup banyak yaitu 13 anak (45%). Dengan demikian motivasi belajar hafalan Al-Quran surat-surat pendek pada siklus II meningkat cukup signifikan dibandingkan siklus I, lebihlebih dibandingkan sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Mengamati hasil penelitian, sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peserta didik sebagian besar kurang memiliki motivasi belajar hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. Seteleh dilakukan penelitian tindakan kelas siklus I, peserta didik menunjukkan motivasi yang baik dalam belajar hafalan Al-Qur‟an suratsurat pendek. Kemajuan yang cukup signifikan bisa dilihat setelah dilakukan penelitian tindakan kelas siklus II, karena motivasi peserta didik sebagian besar baik bahkan sangat baik mencapai angka 90% (baik 45%, sangat baik 45%). Tidak ada peserta didik yang kurang dan sangat kurang. Yang motivasi belajarnya sedang pun hanya sedikit, hanya 10% dari semua peserta didik.
Berdasarkan paparan, baik pada fase belajar awal, setalah dilakukan penelitian tindakan kelas siklus I, dan setelah dilakukan penelitian tindakan kelas siklus II dapat diketahui, bahwa penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif, dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. C. Penggunaan Alat Peraga Kartu Ayat Secara Intensif Dapat Meningkatkan Prestasi Peserta Didik Dalam Pembelajaran Hafalan Al-Qur’an Surat-Surat Pendek Pada masa awal, yaitu sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas, prestasi siswa sangat rendah. Dalam kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I siswa mengalami peningkatan prestasi. Pada siklus II, dapat dikatakan bahwa semua siswa memiliki peningkatan prestasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini menunjukkan ada peningkatan siswa dalam aspek prestasi pembelajaran menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. Jika dibandingkan prestasi peserta didik sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas dengan setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, siklus pertama prestasi siswa mengalami peningkatan. Demikian pula setelah dilakukan tindakan siklus kedua, maka prestasi peserta didik mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tabel 11 dan tabel 12 memuat prestasi peserta didik, terdapat data kualitatif dan data kuantitatif. Bila dilihat pada tabel yang memuat hasil observasi belajar siswa tentang prestasi peserta didik menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek, peningkatan motivasi itu dapat dilihat seperti berikut ini.
Tabel 11 Prestasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Hafalan Al-Qur‟an Surat-Surat Pendek
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama Peserta Didik Khusnul Wafak Abdul Khalim Muhammad Jaelani Slamet Sodiqin Zaenal Arifin Lasintasari Rio Fajar Irawan Joko Triyono Ahmad Rulifan Fazir Maulana Sidiq Laelatul Qotimah Jatmiko Dina Anggraeni Dinnda Azzuhruf Datul Ulya Eva Nur Hikmah Fuji Rahmawan Fitri Cahyaningsih Hafid Abbas Muhammad Ikhsani Muhammad Ubaidillah
Nelis Intan Purnama Nur Mala Sidqiyah Oky Setiawan Rohmawati Silfa Dzuhriyah Sekar Arum Ayuningtyas
Siti Nuriyah Dwi Andreas Ferniawan Jumlah Rata-rata Nilai
Nilai Prestasi Nilai Prestasi Belajar Awal Siklus I Nilai Klasifikasi Nilai Klasifikasi 50 E 70 C 55 E 75 C 60 D 70 C 50 E 70 C 50 E 65 D 60 D 75 C 60 D 75 C 40 E 60 D 65 D 75 C 65 D 75 C 70 C 80 B 65 D 70 C 75 C 85 B 70 C 80 B 70 C 80 B 60 D 70 C 60 D 75 C 65 D 80 B 75 C 90 A 40 E 65 D 50 E 70 C 55 E 75 C 80 B 90 A 65 D 75 C 65 D 75 C 70 C 85 B 60 D 70 C 75 C 85 B 50 E 65 D 1.775 2.250 61.21 D 77,59 B
Nilai Prestasi Siklus II Nilai Klasifikasi 80 B 87 A 85 B 80 B 76 B 90 A 88 A 76 B 87 A 88 A 92 A 81 B 96 A 94 A 95 A 80 B 87 A 93 A 98 A 74 C 81 B 86 A 95 A 87 A 84 B 91 A 80 B 91 A 76 B 2.498 86,14 A
Tabel 12 Rangkuman Prestasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Hafalan Al-Qur‟an Surat-Surat Pendek
No.
Masa Penilaian
1.
Penilaian awal Persentase Penilaian siklus I Persentase Penilaian siklus II Persentase
2. 3.
Peserta Didik yang Mendapat Nilai Rata-rata, Angka Rata-rata, Huruf A B C D E 1 7 12 9 61,21 D 3% 24% 41% 32% kurang 2 7 16 4 77,59 B 7% 24% 55% 14% baik 17 11 1 86,14 A 59% 38% 3% sangat baik
Keterangan tentang klasifikasi nilai dan kriteria prestasi peserta didik : nilai 86 -100, klasifikasi A, kriteria sangat baik. nilai 76 - 85, klasifikasi B, kriteria baik. nilai 66 - 75, klasifikasi C, kriteria sedang. nilai 56 - 65, klasifikasi D, kriteria kurang. nilai ≤ 55, klasifikasi E, kriteria sangat kurang.
Rentang Rentang Rentang Rentang Rentang
Hasil observasi terhadap penelitian tindakan kelas atas prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek, dapat diketahui seperti pada tebel 11 dan 12, baik prestasi awal, prestasi pada penelitian tindakan kelas siklus I, maupun prestasi pada penelitian tindakan kelas siklus II. Pada tabel tersebut dapat dilihat baik secara kualitatif (penilaian dengan huruf) maupun secara kuantitatif (penilaian dengan angka). Peserta didik yang dijadikan objek penelitian 29 anak. Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peserta didik yang sangat kurang atau tidak memiliki prestasi.. Hanya ada 1 anak (3%) yang prestasinya baik. Ada 7 anak (24%) peserta didik yang prestasinya belajarnya sedang. Ada 12 (41%) peserta didik yang prestasi belajarnya kurang. Ada 9 peserta didik (32%) yang prestasi belajarnya
sangat kurang. Rata-rata prestasi hanya 61,21 (61,21%), hanya masuk pada rentang nilai D atau kurang. Ini berarti peserta didik kurang berprestasi dalam belajar menghafal Al-Quran surat-surat pendek, atau dengan kata lain sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas prestasi peserta didik kurang. Pada tabel 11 dan 12 kolom hasil observasi penelitian tindakan kelas siklus I, menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami kenaikan. Dari 29 anak, tidak ada peserta didik yang sangat kurang atau tidak berprestasi. Hanya ada 2 anak (7%) yang prestasinya kurang. Peserta didik yang prestasi belajarnya sedang ada 16 (55%). Peserta didik yang prestasi belajarnya baik ada 7 anak (24%), dan peserta didik yang prestasi belajarnya sangat baik ada 2 (7%). Nilai rata-rata prestasi peserta didik masuk pada rentang 77,59 (77,59%), masuk dalam kategori B atau bail. Dengan demikian prestasi belajar hafalan Al-Quran surat-surat pendek setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus II, menunjukkan prestasi belajar siswa mengalami kenaikan yang lebih baik lagi. Dari 29 anak, peserta didik yang sangat kurang atau tidak berprestasi sudah tidak ada, demikian peserta didik yang prestasi belajarnya kategori kurang juga sudah tidak ada, Peserta didik yang prestasi belajarnya sedang ada 1 (3%). Peserta didik yang prestasi belajarnya baik ada 11 (38%). Muncul peserta didik yang prestasi belajarnya sangat baik yang jumlahnya cukup banyak, lebih dari 50%, yaitu 17 anak (59%%). Nilai rata-rata peserta didik masuk pada rentang A atau sangat baik, yaitu 86,14, atau 86,14 peserta didik berprestasi sangat baik. Dengan demikian prestasi belajar hafalan Al-Quran surat-
surat pendek pada kegiatan penelitian tindakan kelas siklus II meningkat cukup signifikan dibandingkan siklus I, lebih-lebih dibandingkan sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Mengamati hasil penelitian, sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peserta didik sebagian besar peserta didik kurang memiliki prestasi belajar hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. Seteleh dilakukan penelitian tindakan kelas siklus I, peserta didik menunjukkan lompatan prestasi ke rentang nilai B atau baik dalam belajar hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. Kemajuan yang lebih baik lagi bisa dilihat setelah dilakukan penelitian tindakan kelas siklus II. Di situ prestasi belajar peserta didik sebagian besar baik dan sangat baik. Prestasi rata-rata peserta didik berada pada rentang A atau sangat baik, yaitu 86,14%.. Tidak ada peserta didik yang kurang dan sangat kurang prestasi belajarnya. Berdasarkan paparan tersebut, baik pada fase belajar awal, setalah dilakukan penelitian tindakan kelas siklus I, dan setelah dilakukan penelitian tindakan kelas siklus II dapat diketahui, bahwa penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif, dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik untuk menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian kegiatan penelitian tindakan kelas, seperti yang dipaparkan pada bab kegiatan penelitian, kemudian dideskripsikan pada hasil penelitian dan pembahasan, maka akhirnya dapat disimpulkan. Searah dengan rumusan masalah dan tujuan kegiatan penelitian yang dilakukan secara runtut. Kesimpulan dari penelitian tindakan kelas, baik pada siklus I maupun siklus II, adalah sebagai berikut : 1. Selama dilakukan kegiatan penelitian tindakan kelas, sebagian besar peserta didik memiliki minat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemajuan yang cukup signifikan bisa dilihat setelah dilakukan penelitian, karena minat anak sebagian besar dalam kategori baik sampai sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa penggunaan alat peraga kartu ayat
dapat meningkatkan minat belajar peserta didik untuk menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek. 2. Selama dilaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas, sebagian besar peserta didik termotifasi untuk menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek dengan cepat. Seteleh dilakukan penelitian, peserta didik menunjukkan motivasi yang baik dalam belajar hafalan Al-Qur‟an surat-surat pendek. Kemajuan yang cukup signifikan bisa dilihat setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, di situ motivasi peserta didik sebagian besar dalam kategori baik bahkan sangat baik. Berdasarkan paparan setalah dilakukan penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan, bahwa penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif, dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk menghafal Al-Qur‟an suratsurat pendek. 3. Melalui kegiatan penelitian tindakan kelas, sebagian besar peserta didik hafal dengan baik dan cepat Al-Qur‟an surat-surat pendek yang menjadi materi ajar. Seteleh dilakukan penelitian, peserta didik menunjukkan lompatan prestasi, prestasi belajar peserta didik sebagian besar baik dan sangat baik. Berdasarkan paparan setelah dilakukan penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan, bahwa penggunaan alat peraga kartu ayat secara intensif, dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik untuk menghafal Al-Qur‟an surat-surat pendek.
B. Saran-saran 1. Saran untuk Guru
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan yang tidak tergantikan. Maka guru hendaklah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas diri, dengan meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi professional, kompetensi pedagogic, kompetensi personal, maupun kompetensi sosial. Salah satu perwujudan dri peningkatan kompetensi yaitu berupaya meningkatkan muta pembelajaran, antara lain dengan melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas. Jika para guru mau melaksanakan upaya ini, tentulah permasalahan pendidikan yang berkaitan dengan mutu, niscaya akan teratasi.
2. Saran untuk Siswa sebagai peserta didik Siswa sebagai peserta didik, merupakan generasi tunas bangsa yang akan meneruskan estafet kepemimpinan untuk masa mendatang. Siswa sebagai calon penerus generasi, merupakan asset untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehubungan dengan itu hendaklah mereka terus belajar dengan giat, mengembangkan diri agar menjadi orang yang cerdas, trampil, berbudi pekerti mulia, beriman dan bertakwa. Cita-cita untuk menuju masa depan, sangat tergantung dengan yang dilakukan pada hari ini. Belajar merupakan jembatan emas untuk menuju cita-cita masa depan. 3. Saran untuk Kepala Sekolah Kepala Sekolah adalah pemegang otoritas di sekolah yang dipimpinnya. Maju atau tidaknya suatu satuan pendidikan, pada hakekatnya sebagian besar ditentukan oleh kepala sekolah dalam memandu program dan menentukan kebijakan. Oleh karena, kepala sekolah harus memotivasi para guru untuk terus
meningkatkan kualitas pembelajarannya. Hanya dengan inovasi pembelajaran, maka permasalahan rendahnya mutu pendidikan akan teratasi. Sudah menjadi keharusan bahwa kepala sekolah memberikan dorongan dan motivasi kepada para guru untuk giat melakukan penelitian tindakan kelas dan karya tulis yang lainnya. Kepala Sekolah bersama guru punya tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan memberikan pelayanan pendidikan. Juga member motivasi kepada semua, agar siswa terus belajar.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research. Jakarta : Bumi Aksara. Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme Guru dalam Pembelajarn. Surabaya : Insan Cendekia. Asy-Syifa. 1998. Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Ayat Pojok Bergaris)-An Nur. Semarang : CV Asy-Syifa. Brain Power. 2005. Permainan Kreatif Pengisi Waktu Luang, Buku Pintar Aktivitas untuk Pegangan Wajib Guru dan Orang Tua. Jakarta : Erlangga. Depdikbud. 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, Balai Pustaka. Depdiknas, 2003. Penelitian Tindakan Kelas, Bahan Penataran Untuk Instruktur. Jakarta : Dirjen Dikdasmen. Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka. Departemen Agama RI. 1978-1979. Al-Qur‟an dan Terjemahannya. Jakarta : Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur‟an. Depag RI. Departemen Agama RI. 1995. Al-Qur‟an dan Terjemahnya Juz 1 – Juz 30. Semarang : CV Alwaah. Hilgart, Ernest R. 1969. Teori-Terori Belajar,(Terjemahan Bebas Zainal Aqib, Jakarta : Bumi Aksara. Suhardjono, 2006, Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Gur. Jakarta : Bumi Aksara. Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Researc) Beserta Sistematika Proposal dan Laporannya. Jakarta : Bumi Aksara.
Lampiran 1.1. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Alokasi Waktu Waktu Penelitian
: SDN Kesongo 04 : Pendidikan Agama Islam : V/2 : 1. Mengartikan Al-Qur‟an Surat Pendek Pilihan : 1.1. Membaca Al-Qur‟an Surat Al-Lahab dan Al-Kafirun : Membaca/menghafal Surat Al-Lahab dengan harakat dan makhraj yang benar. : 2 x 35 menit (1 kali pertemuan) : 5 Mei 2010
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membaca dengan hafal Al-Qur‟an Surat Al-Lahab dengan harakat yang benar. 2. Siswa dapat membaca dengan hafal Al-Qur‟an Surat Al-Lahab dengan makhraj yang benar. B. Materi Pembelajaran - Al-Qur‟an Surat Al-Lahab ayat (1) s.d. ayat (5). C. Metode Pembelajaran 1. Metode ceramah bervariasi 2. Metode Pemberian contoh 3. Metode Pemberian tugas 4. Metode belajar bersama/kelompok (kooperatif learning) 5. Metode menghafal intensif 6. Metode pemberian penghargaan (quantum learning) D. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) a. Mempersiapkan peserta didik secara fisik dan psikhis. - Guru member salam dan bersama siswa membaca doa sebelum belajar. - Melakukan presensi kehadiran siswa.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan appersepsi. - Mengajukan pertanyaan-pertanyaan hafalan Al-Qur‟an yang telah dimiliki siswa. c. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran - Menyampaiakan tentang hafalan Surat Al-lahab. d. Menyampaiakan pokok materi pembelajaran - Surat Al-Lahab ayat (1) s.d. ayat (5). 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi 1) Melibatkan siswa mencari informasi tentang kegiatan menghafal AlQur‟an. 2) Menggunakan berbagai pendekatan dan metode. 3) Membagi siswa dalam lima kelompok. 4) Memfasilitasi siswa untuk menggunakan alat peraga kartu ayat. 5) Memfasilitasi siswa untuk saling berinteraksi dalam kelompoknya secara dinamis. 6) Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Elaborasi 1) Membiasakan siswa membaca dan menghafal Al-Qur‟an ayat demi ayat secara benar. 2) Membiasakan siswa untuk belajar secara dinamis dalam kelompoknya 3) Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, menggunakan alat peraga kartu ayat. 4) Memfasilitasi untuk berkompetisi secara sehat (fastabiqul khairat) dalam menghafal Al-Qur‟an. 5) Memfasilitasi siswa untuk memamerkan hafalannya. 6) Memfasilitasi siswa agar tumbuh rasa percaya diri dan semangat belajar. c. Konfirmasi 1) Memberikan umpan balik dalam bentuk lisan, tulisan, dan isyarat. 2) Menampilkan siswa yang bacaannya terbaik. 3) Memberkan penghargaan kepada siswa baik secara perorangan, kelompok, maupun kelas. 4) Memberikan konfirmasi hasil eksplorasi dan elaborasi. 5) Guru bersama siswa melakukan refleksi atas hasil belajarnya. 6) Membantu siswa mengatasi masalah dan memberikan eksplorasi lebih jauh. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Bersama-sama siswa membaca/menghafal Surat Al-Lahab dengan harakat dan makhraj yang baik dan benar. b. Melakukan penilaian atas kegiatan pembelajaran. c. Memberikan umpan balik atas kegiatan pembelajaran. d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan pengayaan atau remidi. e. Menyampaikan pembelajaran pada kegiatan selanjutnya.
E. Alat dan Sumber Bahan 1) Alat paraga kartu ayat, Surat Al-Lahab ayat (1) s.d. ayat (5), sebanyak lima set. 2) Al-Qur‟an Juz „Amma dan terjemahannya. 3) Buku Pendidikan Agama Islam, Penertbit Aneka Ilmu. 4) Buku Pendidikan Agama Islam, Penerbit Intan Pariwara. 5) Pengalaman Guru F. Penilaian 1. Teknik Penilaian : Tes 2. Jenis Tes : Tes Perbuatan (Unjuk Kerja), dengan Penilaian Proses 3. Alat Penilaian : Lembar Pengamatan
Keterangan : Lembar Pengamatan dan Hasil Penilaian terlampir
Tuntang, 5 Mei 2010 Mengetahui Kepala SDN Kesongo 04 Kecamatan Tuntang
Peneliti
Siti Rokhmatun S.Budhie Santoso
Lampiran 1.2. LEMBAR PENGAMATAN (SIKLUS I) Aspek yang Dinilai : Minat Menghafal Tujuan : Siswa dapat membaca/menghafal Surat Al-Lahab dengan harakat dan makhraj yang benar. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama Khusnul Wafak Abdul Khalim Muhammad Jaelani Slamet Sodiqin Zaenal Arifin Lasintasari Rio Fajar Irawan Joko Triyono Ahmad Rulifan Fazir Maulana Sidiq Laelatul Qotimah Jatmiko Dina Anggraeni Dinnda Azzuhruf Datul Ulya Eva Nur Hikmah Fuji Rahmawan Fitri Cahyaningsih Hafid Abbas Muhammad Ikhsani Muhammad Ubaidillah Nelis Intan Purnama Nur Mala Sidqiyah Oky Setiawan Rohmawati Silfa Dzuhriyah Sekar Arum Ayuningtyas Siti Nuriyah Dwi Andreas Ferniawan
A 13 11 11 13 15 13 13 15 14 13 12 14 10 12 11 15 16 14 12 16 14 16 12 14 16 12 16 14 15
B 13 11 11 14 16 14 14 16 14 14 12 14 11 12 11 16 16 15 12 16 15 16 13 15 16 12 16 14 16
Skor C 14 12 12 14 16 14 14 16 14 14 12 15 11 12 11 16 17 15 13 16 15 17 13 15 16 13 16 15 16
Jml. D 14 12 12 14 16 14 14 16 15 15 12 15 11 13 11 16 17 15 13 17 15 17 13 15 16 13 17 15 16
E 14 11 12 14 16 14 15 17 15 15 12 15 11 13 11 17 17 15 13 17 16 17 13 15 16 13 16 15 16
Angka Skor 68 57 58 69 79 69 70 80 72 71 60 73 54 62 55 80 83 74 63 82 75 83 64 74 80 63 81 73 79
68 57 58 69 79 69 70 80 72 71 60 73 54 62 55 80 83 74 63 82 75 83 64 74 80 63 81 73 79
Nilai Huruf C D D C B C C B C C D C E D E B B C D B C B D C B D B C B
Keterangan tentang klasifikasi nilai dan kriteria minat peserta didik : nilai 86 -100, klasifikasi A, kriteria sangat baik. nilai 76 - 85, klasifikasi B, kriteria baik. nilai 66 - 75, klasifikasi C, kriteria sedang. nilai 56 - 65, klasifikasi D, kriteria kurang. nilai ≤ 55, klasifikasi E, kriteria sangat kurang.
Sedang Kurang Kurang Sedang Baik Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Kurang Sedang Sangat Kurang
Kurang Sangat Kurang
Baik Baik Sedang Kurang Baik Sedang Baik Kurang Sedang Baik Kurang Baik Sedang Baik Rentang Rentang Rentang Rentang Rentang
Tuntang, 5 Mei 2010 Mengetahui Kepala SDN Kesongo 04
Kriteria
Peneliti
Kecamatan Tuntang Siti Rokhmatun S.Budhie Santoso
Lampiran 1.3. LEMBAR PENGAMATAN (SIKLUS I) Aspek yang Dinilai : Motivasi Menghafal Tujuan : Siswa dapat membaca/menghafal Surat Al-Lahab dengan harakat dan makhraj yang benar. No.
Nama
A
B
Skor C
D
E
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Khusnul Wafak Abdul Khalim Muhammad Jaelani Slamet Sodiqin Zaenal Arifin Lasintasari Rio Fajar Irawan Joko Triyono Ahmad Rulifan Fazir Maulana Sidiq Laelatul Qotimah Jatmiko Dina Anggraeni Dinnda Azzuhruf Datul Ulya Eva Nur Hikmah Fuji Rahmawan Fitri Cahyaningsih Hafid Abbas Muhammad Ikhsani Muhammad Ubaidillah Nelis Intan Purnama Nur Mala Sidqiyah Oky Setiawan Rohmawati Silfa Dzuhriyah Sekar Arum Ayuningtyas Siti Nuriyah Dwi Andreas Ferniawan
13 14 13 14 15 15 15 16 12 13 12 14 12 14 13 15 16 14 13 18 16 16 12 16 16 14 16 15 18
14 14 14 15 16 15 15 16 12 14 12 14 13 15 13 16 17 15 13 18 17 17 12 16 16 15 16 15 18
14 14 14 14 15 14 14 15 11 14 12 14 11 14 12 15 17 14 12 18 17 17 12 16 16 14 16 14 18
13 13 15 15 16 15 16 16 12 13 12 13 12 14 12 16 16 15 12 19 16 17 12 16 17 15 17 16 18
13 14 14 14 15 14 14 16 11 14 11 14 12 14 12 16 17 14 12 18 17 17 11 16 16 15 17 15 18
Jml.
Keterangan tentang klasifikasi nilai dan kriteria motivasi peserta didik : nilai 86 -100, klasifikasi A, kriteria sangat baik. nilai 76 - 85, klasifikasi B, kriteria baik. nilai 66 - 75, klasifikasi C, kriteria sedang. nilai 56 - 65, klasifikasi D, kriteria kurang.
Angka Skor 67 69 70 72 77 73 74 79 58 68 59 69 60 71 62 78 83 72 62 91 83 84 59 80 81 73 82 75 90
67 69 70 72 77 73 74 79 58 68 59 69 60 71 62 78 83 72 62 91 83 84 59 80 81 73 82 75 90
Nilai Huruf Kriteria C C C C B C C B D C D C D C D B B C D A B B D B B C B C A
Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Baik Kurang Sedang Kurang Sedang Kurang Sedang Kurang Baik Baik Sedang Kurang Sangat Baik
Baik Baik Kurang Baik Baik Sedang Baik Sedang Sangat Baik Rentang Rentang Rentang Rentang
-
Rentang nilai ≤ 55, klasifikasi E, kriteria sangat kurang.
Tuntang, 5 Mei 2010 Mengetahui Kepala SDN Kesongo 04 Kecamatan Tuntang
Peneliti
Siti Rokhmatun S.Budhie Santoso
Lampiran 1.4. LEMBAR PENGAMATAN (SIKLUS I) Aspek yang Dinilai : Prestasi Hafalan Tujuan : Siswa dapat membaca/menghafal Surat Al-Lahab dengan harakat dan makhraj yang benar. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama Siswa Khusnul Wafak Abdul Khalim Muhammad Jaelani Slamet Sodiqin Zaenal Arifin Lasintasari Rio Fajar Irawan Joko Triyono Ahmad Rulifan Fazir Maulana Sidiq Laelatul Qotimah Jatmiko Dina Anggraeni Dinnda Azzuhruf Datul Ulya Eva Nur Hikmah Fuji Rahmawan Fitri Cahyaningsih Hafid Abbas Muhammad Ikhsani Muhammad Ubaidillah
Nelis Intan Purnama Nur Mala Sidqiyah Oky Setiawan Rohmawati Silfa Dzuhriyah Sekar Arum Ayuningtyas
Siti Nuriyah Dwi Andreas Ferniawan
Prestasi Hafalan ayat ke1 2 3 4 5 10 10 10 10 10 10 11 11 10 11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 9 11 10 10 10 10 10 11 11 10 11 9 9 8 8 8 11 10 10 10 10 10 11 11 10 11 11 11 11 11 11 10 10 10 10 10 12 12 12 12 12 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 10 10 10 10 10 11 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 10 10 10 10 10 10 9 9 9 11 10 10 10 10 11 10 10 10 10 11 10 11 10 10 11 10 10 10 10 11 10 10 10 10 12 12 12 12 12 10 11 10 10 10 12 12 12 12 11 10 9 9 9 9
Keterangan tentang klasifikasi nilai dan kriteria prestasi peserta didik : nilai 86 -100, klasifikasi A, kriteria sangat baik.
Harakat 10 11 10 10 9 12 11 9 12 11 12 10 12 12 12 10 12 12 12 9 9 12 12 12 12 12 10 13 9
Makhraj 10 11 10 10 9 12 11 9 12 11 13 10 13 13 13 10 12 13 12 9 10 12 11 12 12 13 9 13 10
Jumlah Skor 70 75 70 70 65 75 75 60 75 75 80 70 85 80 80 70 75 80 90 65 70 75 90 75 75 85 70 85 65
Nilai C C C C D C C D C C B C B B B C C B A D C C A C C B C B D
Rentang
-
Rentang nilai 76 - 85, klasifikasi B, kriteria baik.
-
Rentang nilai 66 - 75, klasifikasi C, kriteria sedang.
-
Rentang nilai 56 - 65, klasifikasi D, kriteria kurang.
-
Rentang nilai ≤ 55, klasifikasi E, kriteria sangat kurang.
Tuntang, 5 Mei 2010 Mengetahui Kepala SDN Kesongo 04 Kecamatan Tuntang
Peneliti
Siti Rokhmatun S.Budhie Santoso
Lampiran 2.1. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Alokasi Waktu Waktu Penelitian
: SDN Kesongo 04 : Pendidikan Agama Islam : V/2 : 2. Mengartikan Al-Qur‟an Surat Pendek Pilihan : 2.1. Membaca Al-Qur‟an Surat Al-Ma‟un dan Surat Al-Fiil. : Membaca/menghafal Surat Al-Fiil dengan harakat dan makhraj yang benar. : 2 x 35 menit (1 kali pertemuan) : 19 Mei 2010
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membaca dengan hafal Al-Qur‟an Surat Al-Fiil dengan harakat yang benar. 2. Siswa dapat membaca dengan hafal Al-Qur‟an Surat Al-Fiil dengan makhraj yang benar. B. Materi Pembelajaran - Al-Qur‟an Surat Al-Fiil ayat (1) s.d. ayat (5). C. Metode Pembelajaran 1. Metode ceramah bervariasi
2. 3. 4. 5. 6.
Metode Pemberian contoh Metode Pemberian tugas Metode belajar bersama/kelompok (kooperatif learning) Metode menghafal intensif Metode pemberian penghargaan (quantum learning)
D. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) a. Mempersiapkan peserta didik secara fisik dan psikhis. - Guru member salam dan bersama siswa membaca doa sebelum belajar. - Melakukan presensi kehadiran siswa. b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan appersepsi. - Mengajukan pertanyaan-pertanyaan hafalan Al-Qur‟an yang telah dimiliki siswa. c. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran - Menyampaiakan tentang hafalan Surat Al-lahab. d. Menyampaiakan pokok materi pembelajaran - Surat Al-Fiil ayat (1) s.d. ayat (5). 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi 1) Melibatkan siswa mencari informasi tentang kegiatan menghafal AlQur‟an. 2) Menggunakan berbagai pendekatan dan metode. 3) Membagi siswa dalam lima kelompok. 4) Memfasilitasi siswa untuk menggunakan alat peraga kartu ayat. 5) Memfasilitasi siswa untuk saling berinteraksi dalam kelompoknya secara dinamis. 6) Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Elaborasi 1) Membiasakan siswa membaca dan menghafal Al-Qur‟an ayat demi ayat secara benar. 2) Membiasakan siswa untuk belajar secara dinamis dalam kelompoknya 3) Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, menggunakan alat peraga kartu ayat. 4) Memfasilitasi untuk berkompetisi secara sehat (fastabiqul khairat) dalam menghafal Al-Qur‟an. 5) Memfasilitasi siswa untuk memamerkan hafalannya. 6) Memfasilitasi siswa agar tumbuh rasa percaya diri dan semangat belajar. c. Konfirmasi 1) Memberikan umpan balik dalam bentuk lisan, tulisan, dan isyarat. 2) Menampilkan siswa yang bacaannya terbaik. 3) Memberkan penghargaan kepada siswa baik secara perorangan, kelompok, maupun kelas. 4) Memberikan konfirmasi hasil eksplorasi dan elaborasi.
5) Guru bersama siswa melakukan refleksi atas hasil belajarnya. 6) Membantu siswa mengatasi masalah dan memberikan eksplorasi lebih jauh. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Bersama-sama siswa membaca/menghafal Surat Al-Fiil dengan harakat dan makhraj yang baik dan benar. b. Melakukan penilaian atas kegiatan pembelajaran. c. Memberikan umpan balik atas kegiatan pembelajaran. d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan pengayaan atau remidi. e. Menyampaikan pembelajaran pada kegiatan selanjutnya.
E. Alat dan Sumber Bahan 1. Alat paraga kartu ayat, Surat Al-Fiil ayat (1) s.d. ayat (5), sebanyak lima set. 2. Al-Qur‟an Juz „Amma dan terjemahannya. 3. Buku Pendidikan Agama Islam, Penertbit Aneka Ilmu. 4. Buku Pendidikan Agama Islam, Penerbit Intan Pariwara. 5. Pengalaman Guru F. Penilaian 1. Teknik Penilaian : Tes 2. Jenis Tes : Tes Perbuatan (Unjuk Kerja), dengan Penilaian Proses 3. Alat Penilaian : Lembar Pengamatan Keterangan : Lembar Pengamatan dan Hasil Penilaian terlampir
Tuntang, 19 Mei 2010 Mengetahui Kepala SDN Kesongo 04 Kecamatan Tuntang
Peneliti
Siti Rokhmatun S.Budhie Santoso
Lampiran 2.2. LEMBAR PENGAMATAN (SIKLUS II) Aspek yang Dinilai : Minat Hafalan Tujuan : Siswa dapat membaca/menghafal Surat Al-Fiil dengan harakat dan makhraj yang benar. Skor Minat Rata-rata Nilai Jml. A B C D E Angka Huruf Kriteria No. Nama Skor 13 14 14 14 14 1. Khusnul Wafak 69 69 C Sedang 15 15 16 16 16 2. Abdul Khalim 78 78 B Baik 16 16 16 16 16 3. Muhammad Jaelani 80 80 B Baik 14 14 14 14 14 4. Slamet Sodiqin 70 70 C Sedang 13 14 14 14 14 5. Zaenal Arifin 69 69 C Sedang 19 19 19 20 20 Sangat Baik 6. Lasintasari 97 97 A 19 19 19 29 20 Sangat Baik 7. Rio Fajar Irawan 96 96 A 16 16 16 16 17 8. Joko Triyono 81 81 B Baik 17 17 17 18 18 Sangat Baik 9. Ahmad Rulifan 87 87 A 14 14 14 14 14 10. Fazir Maulana Sidiq 70 70 B Baik 17 18 18 18 18 Sangat Baik 11. Laelatul Qotimah 89 89 A 16 16 16 17 17 12. Jatmiko 82 82 B Baik 18 18 18 18 18 Sangat Baik 13. Dina Anggraeni 90 90 A 17 17 18 18 18 Sangat Baik 14. Dinnda Azzuhruf 88 88 A 17 17 17 17 18 Sangat Baik 15. Datul Ulya 86 86 A 15 16 16 16 16 16. Eva Nur Hikmah 79 79 B Baik 18 18 18 18 19 Sangat Baik 17. Fuji Rahmawan 91 91 A 18 18 18 19 19 Sangat Baik 18. Fitri Cahyaningsih 92 92 A 17 18 18 18 18 Sangat Baik 19. Hafid Abbas 89 89 A 15 15 15 15 15 20. Muhammad Ikhsani 75 75 C Sedang 15 16 16 16 16 21. Muhammad Ubaidillah 79 79 B Baik 17 17 17 17 18 Sangat Baik 22. Nelis Intan Purnama 86 86 A 15 15 16 16 16 23. Nur Mala Sidqiyah 78 78 B Baik 14 15 15 15 15 Sangat Baik 24. Oky Setiawan 74 74 C 15 16 16 16 16 25. Rohmawati 79 79 B Baik 17 17 17 18 18 Sangat Baik 26. Silfa Dzuhriyah 87 87 A 16 16 16 27. Sekar Arum Ayuningtyas 15 15 78 78 B Baik
28. 29.
Siti Nuriyah Dwi Andreas Ferniawan
18 15
18 15
18 15
18 16
18 16
90 77
90 77
B B
Baik Baik
Keterangan tentang klasifikasi nilai dan kriteria minat peserta didik : Rentang nilai 86 -100, klasifikasi A, kriteria sangat baik. Rentang nilai 76 - 85, klasifikasi B, kriteria baik. Rentang nilai 66 - 75, klasifikasi C, kriteria sedang. Rentang nilai 56 - 65, klasifikasi D, kriteria kurang. Rentang nilai ≤ 55, klasifikasi E, kriteria sangat kurang.
Tuntang, 19 Mei 2010 Mengetahui Kepala SDN Kesongo 04 Kecamatan Tuntang
Peneliti
Siti Rokhmatun S.Budhie Santoso
Lampiran 2.3. LEMBAR PENGAMATAN (SIKLUS II) Aspek yang Dinilai : Motivasi Hafalan Tujuan : Siswa dapat membaca/menghafal Surat Al-Fiil dengan harakat dan makhraj yang benar. Skor Motivasi Rata-rata Nilai Jml. A B C D E Angka Huruf Kriteria No. Nama Skor 1. Khusnul Wafak 15 16 16 16 16 79 79 B Baik 2. Abdul Khalim 15 15 16 16 16 78 78 B Baik 3. Muhammad Jaelani 15 14 15 15 15 74 74 C Sedang 4. Slamet Sodiqin 14 14 15 15 15 73 73 C Sedang 5. Zaenal Arifin 15 15 15 15 16 76 76 B Baik Sangat Baik 6. Lasintasari 17 17 17 18 18 87 87 A Sangat Baik 7. Rio Fajar Irawan 17 18 18 18 18 89 89 A 8. Joko Triyono 16 16 16 16 16 80 80 B Baik Sangat Baik 9. Ahmad Rulifan 18 18 18 18 18 90 90 A Sangat Baik 10. Fazir Maulana Sidiq 18 18 19 19 19 93 93 A Sangat Baik 11. Laelatul Qotimah 18 18 18 19 19 92 92 A 12. Jatmiko 16 16 16 16 17 81 81 B Baik 13. Dina Anggraeni 16 16 16 16 16 80 80 B Baik 14. Dinnda Azzuhruf 16 16 16 17 17 82 82 B Baik Sangat Baik 15. Datul Ulya 17 17 17 17 18 86 86 A 16. Eva Nur Hikmah 15 15 15 15 16 76 76 B Baik Sangat Baik 17. Fuji Rahmawan 17 17 17 18 18 87 87 A Sangat Baik 18. Fitri Cahyaningsih 17 17 18 18 18 88 88 A Sangat Baik 19. Hafid Abbas 18 18 18 18 18 90 90 A 20. Muhammad Ikhsani 15 15 16 16 16 78 78 C Sedang 21. Muhammad Ubaidillah 18 19 19 19 19 94 94 B Baik Sangat Baik 22. Nelis Intan Purnama 17 18 18 18 18 89 89 A
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nur Mala Sidqiyah Oky Setiawan Rohmawati Silfa Dzuhriyah Sekar Arum Ayuningtyas Siti Nuriyah Dwi Andreas Ferniawan
15 17 16 18 16 18 16
16 17 17 19 16 18 16
16 18 17 19 16 19 16
16 18 17 19 17 19 16
16 18 17 19 17 19 16
79 88 84 94 82 93 80
79 88 84 94 82 93 80
B A B A B A B
Baik Sangat Baik
Baik Sangat Baik
Baik Sangat Baik
Baik
Keterangan tentang klasifikasi nilai dan kriteria motivasi peserta didik : Rentang nilai 86 -100, klasifikasi A, kriteria sangat baik. Rentang nilai 76 - 85, klasifikasi B, kriteria baik. Rentang nilai 66 - 75, klasifikasi C, kriteria sedang. Rentang nilai 56 - 65, klasifikasi D, kriteria kurang. Rentang nilai ≤ 55, klasifikasi E, kriteria sangat kurang.
Tuntang, 19 Mei 2010 Mengetahui Kepala SDN Kesongo 04 Kecamatan Tuntang
Peneliti
Siti Rokhmatun S.Budhie Santoso
Lampiran 2.4. LEMBAR PENGAMATAN (SIKLUS II) Aspek yang Dinilai : Prestasi Hafalan Tujuan : Siswa dapat membaca/menghafal Surat Al-Fiil dengan harakat dan makhraj yang benar. Prestasi Hafalan ayat keHaraMakhJumlah No. Nama Siswa kat raj Skor 1 2 3 4 5 1. Khusnul Wafak 11 11 12 12 12 11 11 80 2. Abdul Khalim 12 12 13 13 13 12 12 87 3. Muhammad Jaelani 12 12 12 12 13 12 12 85 4. Slamet Sodiqin 11 11 12 12 12 11 11 80 5. Zaenal Arifin 10 11 11 11 11 11 11 76 6. Lasintasari 12 13 13 13 13 13 13 90 7. Rio Fajar Irawan 12 12 13 13 13 13 12 88 8. Joko Triyono 10 11 11 11 11 11 11 76 9. Ahmad Rulifan 12 12 13 13 13 12 12 87 10. Fazir Maulana Sidiq 12 12 13 13 13 13 12 88 11. Laelatul Qotimah 13 13 13 13 13 14 13 92 12. Jatmiko 11 11 12 12 12 12 11 81 13. Dina Anggraeni 13 13 14 14 14 14 14 96 14. Dinnda Azzuhruf 13 13 13 14 14 14 13 94 15. Datul Ulya 13 13 13 14 14 14 14 95 16. Eva Nur Hikmah 11 11 12 12 12 11 11 80 17. Fuji Rahmawan 12 12 13 13 13 12 12 87 18. Fitri Cahyaningsih 13 13 13 13 14 14 13 93
Nilai B A B B B A A B A A A B A A A B A A
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Hafid Abbas Muhammad Ikhsani
14 10 11 12 13 12 12 13 11 13 10
Muhammad Ubaidillah
Nelis Intan Purnama Nur Mala Sidqiyah Oky Setiawan Rohmawati Silfa Dzuhriyah Sekar Arum Ayuningtyas
Siti Nuriyah Dwi Andreas Ferniawan
14 10 11 12 13 12 12 13 11 13 11
14 10 12 12 13 13 12 13 12 13 11
14 11 12 13 14 13 12 13 12 13 11
14 11 12 13 14 13 12 13 12 13 11
14 11 12 12 14 12 12 13 11 13 11
14 11 11 12 14 12 12 13 11 13 11
98 74 81 86 95 87 84 91 80 91 76
A C B A A A B A B A B
Keterangan tentang klasifikasi nilai dan kriteria prestasi peserta didik : Rentang nilai 86 -100, klasifikasi A, kriteria sangat baik. Rentang nilai 76 - 85, klasifikasi B, kriteria baik. Rentang nilai 66 - 75, klasifikasi C, kriteria sedang. Rentang nilai 56 - 65, klasifikasi D, kriteria kurang. Rentang nilai ≤ 55, klasifikasi E, kriteria sangat kurang.
Tuntang, 19 Mei 2010 Mengetahui Kepala SDN Kesongo 04 Kecamatan Tuntang
Peneliti
Siti Rokhmatun S.Budhie Santoso
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DINAS PENDIDIKAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TUNTANG
SEKOLAH DASAR NEGERI KESONGO 04 DARMOTTAMA SATYA PRAJA
Ds. Kesongo, Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Kode Pos 50773
SURAT KETERANGAN No. 421.2/27/VIII/2010 Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri Kesongo 04, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, menerangkan : Nama Tempat, Tanggal Lahir
: Siti Rokhmatun : Kab. Semarang, 17 September 1962
Pekerjaan NIM Alamat
: Mahasiswa STAIN Salatiga : 11408076 : Tuntang RT 03 / RW 03, Kec. Tuntang, Kab. Semarang
Menerangkan bahwa : Mahasiswa tersebut di atas telah mengadakan penelitian di SD Negeri Kesongo 04, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, dengan judul : ”INTENSIFIKASI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU AYAT UNTUK MENINGKATKAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK SISWA KELAS V SD KESONGO 04 KECAMATAN TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010” Demikian surat keterangan ini untuk dipergunakan sebagaimana perlunya. Tuntang, 5 Agustus 2010 Kepala SDN Kesongo 04 Kecamatan Tuntang
S.Budhie Santoso
RIWAYAT HIDUP PENELITI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Tempat, Tanggal Lahir Pekerjaan NIM Alamat Riwayat Pendidikan
: Siti Rokhmatun : Kab. Semarang, 17 September 1962 : : : :
Mahasiswa STAIN Salatiga 11408076 Tuntang RT 03/RW 03, Kec. Tuntang, Kab. Semarang SD Negeri Kesongo 01, Tahun Lulus 1974 MTs Negeri Salatiga, Tahun Lulus 1977 PGA Negeri Salatiga, Tahun Lulus 1981 D2 STAIN Salatiga, Tahun Lulus 2001
S1 STAIN Salatiga Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya. Tuntang, 5 Agustus 2010 Peneliti
Siti Rokhmatun NIM 11408076
Gambar 4. Siswa Belajar Menghafal Al-Qur’an Surat-surat Pendek di dalam Kelasnya
(Siti Rokhmatun, Dok, 4 Mei 2010)
Gambar 5. Siswa Belajar Menghafal Al-Qur’an Surat-surat Pendek Menurut Kelompok Masing-masing
(Siti Rokhmatun, Dok, 4 Mei 2010)
Gambar 6. Siswa Belajar Menghafal Al-Qur’an Surat-surat Pendek dalam Kelompoknya, dibimbing Guru
(Siti Rokhmatun, Dok, 4 Mei 2010)
Gambar 7. Siswa Mendapat Pengarahan Guru Belajar Menghafal Al-Qur’an Surat-surat Pendek dalam Kelompok di Kelasnya
(Siti Rokhmatun, Dok, 4 Mei 2010)