SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMULASI PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB (Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor) Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban sarjana strata satu Program Studi Sistem Informasi
Diajukan Oleh: FAHAD DWI FAUZI (109093000135)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M / 1436 H
SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMULASI PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB (Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor) Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu Program Studi Sistem Informasi
Oleh: FAHAD DWI FAUZI 109093000135
Dosen Pembimbing : 1. Nia Kumaladewi, MMSI 2. Bayu Waspodo, MM
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015M / 1436 H
SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMULASI PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB (Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
FAHAD DWI FAUZI 109093000135
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M / 1436 H i
ii
iii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, Agustus 2015
Fahad Dwi Fauzi
iv
ABSTRAK FAHAD DWI FAUZI (109093000135), Rancang Bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus : Bank BNI Syariah Cabang Bogor) dibawah bimbingan NIA KUMALADEWI dan BAYU WASPODO BNI Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan syariah. Salah satu produk BNI Syariah adalah pembiayaan, dari grafik pertumbuhan pembiayaan mengindikasikan bahwa untuk tahun 2008 portofolio pembiayaan mudharabah dan musyarakah hanyalah 0,23 %. Sedangkan pembiayaan murabahah mendominasi hingga 0,76%. Hal ini menunjukan pembiayaan murabahah pada BNI syariah selama periode 2003-2008 mengalami peningkatan yang berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh BNI syariah, tetapi pada saat dilakukan penelitian pada Bank BNI Syariah cabang bogor menjalani beberapa masalah, yaitu seringkali calon nasabah atau masyarakat ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang pembiayaan dan bisa mengetahui perkiraan biaya angsuran pembiayaan sebelum mengajukan pembiayaan yang sebenarnya. Pusat informasi yang sudah ada hanya memberikan info seadanya dan fasilitas simulasi hanya menghitung pembiayaan secara umum dan hanya mengeluarkan biaya angsuran perbulannya saja. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi simulasi pembiayaan untuk dapat memudahkan calon nasabah atau masyarakat yang berencana melakukan pembiayaan mendapatkan informasi tentang pembiayaan dan melakukan penghitungan pembiayaan untuk memperkirakan biaya angsuran yang harus dibayar perbulannya dan fitur lainnya yang dapat mendukung terhadap produk pembiayaan. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah Object Oriented Analys and Design (OOAD) dengan model Rapid Application Development (RAD), dengan tool Unified Modelling Language (UML). Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem menggunakan PHP bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif yang memiliki fitur informasi berita dan pengetahuan tentang pembiayaan, penghitungan simulasi pembiayaan, dan penjelasan tentang produk pembiayaan konsumtif pada BNI Syariah. Sistem informasi ini diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat sebagai calon nasabah dalam hal penghitungan biaya angsuran perbulan dan bagian processing pembiayaan dalam hal melihat perkembangan produk pembiayaan yang banyak diminati oleh masyarakat sebagai calon nasabah dan bagian customer service untuk pemasaran produk pembiayaan. Kata kunci: BNI Syariah, Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif V Bab + xxi Halaman + 181 Halaman + 57 Daftar Gambar + 23 Daftar Tabel + Pustaka + 5 Lampiran. Pustaka Acuan (24, 2000-2011).
v
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umat manusia menuju kehidupan dan peradaban dan berkeadilan serta para keluarga dan para sahabat yang dicintainya. Penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian Penulis berharap laporan ini dapat memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus: Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bogor) ”, akhirnya dapat diselesaikan dengan yang diharapkan Penulis. Selama penyusunan skripsi ini tentunya ada banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi, baik dalam pengumpulan bahan dan lain sebagainya. Namun berkat kesungguhan hati dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga segala kesulitan tersebut dapat diatasi. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi Penulis secara pribadi adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah ikut andil yang mensukseskan harapan Penulis.
vi
Sebagai
bentuk
penghargaan
yang
tak
terlukiskan,
izinkanlah
Penulis
menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga sebagai dosen pembimbing pertama yang telah banyak membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini..
3.
Bapak Bayu Waspodo, MM selaku dosen pembimbing kedua yang juga telah banyak membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Orang tua tercinta dan adik yang telah memberikan doa dalam penyelesaian skripsi ini.
5.
Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu selama penulis duduk di bangku perkuliahan.
6.
Sahabat-sahabat tersayang, keluarga Sistem Informasi D 2009 yang selalu ada dalam suka dan duka sejak awal masa perkuliahan serta memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
7.
Teman-teman kelas seperjuangan, SIBIS angkatan 2009. Terimakasih untuk kebersamaan dan kerjasama. Kakak-kakak senior SIBIS, terima kasih telah berbagi pengalaman.
vii
Akhirnya atas segala bantuan dari semua pihak, Penulis berterima kasih dan berdoa kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan dijadikan sebagai amal kebajikan dan bermanfaat serta mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak. Dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Jakarta,
Juli 2015
FAHAD DWI FAUZI NIM. 109093000135
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i Lembar Persetujuan Pembimbing ........................................................................ ii Lembar Pengesahan Ujian ..................................................................................... iii Lembar Pernyataan ................................................................................................ iv Abstrak ..................................................................................................................... v Kata Pengantar ....................................................................................................... vi Daftar Isi .................................................................................................................. ix Daftar Lampiran ..................................................................................................... xiv Daftar Gambar ........................................................................................................ xv Daftar Tabel ............................................................................................................. xviii Daftar Simbol .......................................................................................................... xx Daftar Istilah ........................................................................................................... xxiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1 1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................5 1.3 Rumusan Masalah ...............................................................................................5 1.4 Batasan Masalah ..................................................................................................6 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................................8 1.6 Tujuan Penelitian ................................................................................................8 1.7 Manfaat Penelitian ..............................................................................................9
ix
1.8 Metodologi Penelitian .........................................................................................10 1.8.1. Metode Pengumpulan Data .......................................................................10 1.8.1.1. Observasi ......................................................................................10 1.8.1.2. Wawancara ...................................................................................10 1.8.1.3. Studi Pustaka ................................................................................11 1.8.1.4. Studi Literatur ..............................................................................11 1.8.2. Metode Pengembangan Sistem .................................................................11 1.9 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................................11 1.10 Sistematika Penulisan ........................................................................................12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ..........................................................................................13 2.1.1. Definisi Sistem ..........................................................................................13 2.1.2. Karakteristik Sistem ..................................................................................13 2.2 Konsep Dasar Informasi ......................................................................................15 2.2.1. Definisi Informasi .....................................................................................15 2.2.2. Kualitas Informasi .....................................................................................16 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ..........................................................................16 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi .....................................................................16 2.3.2. Komponen Sistem Informasi ....................................................................17 2.3.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ........................................19 2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Simulasi ...........................................................20 2.4.1. Pengertian Simulasi ...................................................................................20 2.4.2. Klasifikasi dari teknik Simulasi ...............................................................21 2.4.3. JenisSimulasi .............................................................................................22 x
2.4.4. Keunggulan dan Kelemahan Model Simulasi ..........................................25 2.5 Metodologi Penelitian Sistem Informasi .............................................................27 2.5.1. Metode Pengumpulan Data .......................................................................27 2.5.2. Model Pengembangan (Rapid Application Development) RAD ...............29 2.6 Rich Picture .........................................................................................................31 2.7 Tools Analisis dan Perancangan yang digunakan adalah UML ..........................31 2.7.1. Definisi UML (Unifed Modelling Language) ..........................................31 2.7.2. Object Oriented ........................................................................................36 2.7.2.1. Pengertian Object ........................................................................36 2.7.2.2. Pengertian OOA (Object Oriented Analysis) ..............................37 2.7.2.3. Pengertian OOD (Object Oriented Design) ................................37 2.7.2.4. Pengertian OOAD (Object Oriented Analysis & Design) ..........37 2.8 Konsep Data dan Basis Data ...............................................................................38 2.8.1. Data ...........................................................................................................38 2.8.2. Basis Data (Database) ...............................................................................38 2.8.3. Normalisasi ...............................................................................................38 2.8.4. MySql ........................................................................................................40 2.9 Pengujian Black Box ...........................................................................................42 2.10 Konsep Pemrograman Berbasis WEB ...............................................................42 2.10.1. Pemrograman Berbasis WEB ..................................................................42 2.10.2. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) ......................................................44 2.10.3. WEB Browser ..........................................................................................44 2.10.4.WEB Server ..............................................................................................44 2.10.5. Apache .....................................................................................................45 xi
2.10.6. PHP .........................................................................................................45 2.10.7. XAMPP dan Php My Admin ...................................................................46 2.11 Perbankan Syariah .............................................................................................46 2.11.1. Teori Perbankan Syariah .........................................................................46 2.11.2. Produk dan Jasa Syariah .........................................................................49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................................60 3.1.1. Observasi ...................................................................................................60 3.1.2. Wawancara ................................................................................................61 3.1.3. Studi Pustaka .............................................................................................62 3.1.4. Studi Literatur ...........................................................................................63 3.2 Metode Analisa ...................................................................................................67 3.2.1. Profil Perusahaan ......................................................................................67 3.3 Metode Pengembangan Sistem ...........................................................................67 3.4 Kerangka Penelitian ............................................................................................70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan ................................................................................................71 4.1.1. Sejarah Singkat Bank Negara Indonesia Syariah .....................................71 4.1.2. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan ....................................................74 4.1.3. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Bogor .....................................75 4.1.4. Produk Pembiayaan Konsumtif BNI Syariah Cabang Bogor ..................80 4.2 Analisis Sistem ....................................................................................................81 4.2.1. Analisis Sistem Berjalan ..........................................................................81 4.2.2. Kelemahan Sistem Yang Berjalan ...........................................................82 xii
4.2.3. Analisis Sistem Yang Diusulkan .............................................................82 4.2.4. Perhitungan Simulasi ...............................................................................84 4.3 Perancangan Sistem ............................................................................................86 4.3.1. Use Case Diagram ....................................................................................86 4.3.2. Activity Diagram .....................................................................................103 4.3.3. Potensial Objek ........................................................................................115 4.3.4. Class Diagram ..........................................................................................117 4.3.5. Normalisasi ..............................................................................................120 4.3.6. Skema Database .......................................................................................127 4.3.7. Sequence Diagram ...................................................................................130 4.3.8. Deployment Diagram ...............................................................................143 4.3.9. Perancangan Database .............................................................................144 4.3.10. Martiks CRUD .......................................................................................149 4.3.11. Perancangan Struktur Menu ...................................................................151 4.3.12. Perancangan User Interface ...................................................................154 4.4 Implementasi Sistem ...........................................................................................172 4.4.1. Pemrograman (Coding) .............................................................................172 4.4.2. Penyiapan Hardware dan Software ...........................................................172 4.4.3. Pengujian Black Box Testing .....................................................................173 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .........................................................................................................178 5.2 Saran ....................................................................................................................179 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................180 LAMPIRAN-LAMPIRAN xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tampilan Layout Lampiran 2 Hasil Wawancara Lampiran 3 Coding Lampiran 4 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi Lampiran 5 Surat Permohonan Riset Lampiran 6 Surat Keterangan Riset
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pertumbuhan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah .......................1 Gambar 1.2 Pertumbuhan Pembiayaan Sektor Properti ............................................2 Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi .................................................................18 Gambar 2.2 Tahapan RAD ........................................................................................30 Gambar 2.3 Contoh Diagram Model Use Case ........................................................33 Gambar 2.4 Contoh Diagram Model Activity ...........................................................34 Gambar 2.5 Contoh Diagram Model Class ...............................................................35 Gambar 2.6 Contoh Diagram Model Sequence .........................................................35 Gambar 2.7 Contoh Diagram Model Deployment ....................................................36 Gambar 2.8 Skema Kerja Website ............................................................................43 Gambar 2.9 Produk dan Jasa Perbankan Syariah ......................................................56 Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ..............................................................................70 Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Konsumtif 2015 ..............................73 Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan ..........................................................73 Gambar 4.3 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Bogor ..................................75 Gambar 4.4 Sistem Berjalan .....................................................................................82 Gambar 4.5 Sistem Usulan Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif .....83 Gambar 4.6 Use Case Diagram Sistem Informasi Simulasi .....................................91 Gambar 4.7 Activity Diagram Tentang Kami Oleh Admin .......................................103 Gambar 4.8 Activity Diagram Tentang Kami Oleh Pengunjung ...............................104 Gambar 4.9 Activity Diagram Berita Oleh Bag. Processing .....................................105 Gambar 4.10 Activity Diagram Berita Oleh Pengunjung ..........................................105 xv
Gambar 4.11 Activity Diagram Pengetahuan Oleh Bag. Processing ........................106 Gambar 4.12 Activity Diagram Pengetahuan Oleh Pengunjung ...............................107 Gambar 4.13 Activity Diagram Simulasi Oleh Pengunjung ......................................108 Gambar 4.14 Activity Diagram Produk Pembiayaan Oleh Customer Service ..........109 Gambar 4.15 Activity Diagram Produk Pembiayaan Oleh Pengunjung ....................109 Gambar 4.16 Activity Diagram Polling Oleh Customer Service ...............................110 Gambar 4.17 Activity Diagram Polling Oleh Pengunjung ........................................111 Gambar 4.18 Activity Diagram Buku Tamu Oleh Pengunjung .................................112 Gambar 4.19 Activity Diagram Buku Tamu Oleh Customer Service .......................113 Gambar 4.20 Activity Diagram Login-Logout ..........................................................114 Gambar 4.21 Class Diagram Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif ...117 Gambar 4.22 Skema Database ..................................................................................127 Gambar 4.23 Sequence Diagram Tentang Kami Oleh Admin ..................................130 Gambar 4.24 Sequence Diagram Tentang Kami Oleh Pengunjung ..........................131 Gambar 4.25 Sequence Diagram Berita Oleh Bag. Processing ................................131 Gambar 4.26 Sequence Diagram Berita Oleh Pengunjung .......................................132 Gambar 4.27 Sequence Diagram Pengetahuan Oleh Bag. Processing .....................133 Gambar 4.28 Sequence Diagram Pengetahuan Oleh Pengunjung ............................134 Gambar 4.29 Sequence Diagram Simulasi Oleh Pengunjung ..................................135 Gambar 4.30 Sequence Diagram Produk Pembiayaan Oleh Customer Service ........136 Gambar 4.31 Sequence Diagram Produk pembiayaan Oleh Pengunjung .................137 Gambar 4.32 Sequence Diagram Polling Oleh Customer Service ............................138 Gambar 4.33 Sequence Diagram Polling Oleh Pengunjung .....................................139 Gambar 4.34 Sequence Diagram Buku Tamu Oleh Customer Service .....................140 xvi
Gambar 4.35 Sequence Diagram Buku Tamu Oleh Pengunjung ..............................141 Gambar 4.36 Sequence Diagram Login-Logout ........................................................142 Gambar 4.37 Deployment Diagram ..........................................................................143 Gambar 4.38 Struktur Menu Pengunjung .................................................................151 Gambar 4.39 Struktur Menu Admin ..........................................................................152 Gambar 4.40 Struktur Menu Bag. Processing ..........................................................152 Gambar 4.41 Struktur Menu Customer Service ........................................................153 Gambar 4.42 User Interface Halaman Utama Pengunjung ......................................155 Gambar 4.43 User Interface Halaman About Pengunjung .......................................156 Gambar 4.44 User Interface Halaman Pengetahuan Pengunjung .............................157 Gambar 4.45 User Interface Halaman Berita Pengunjung .......................................158 Gambar 4.46 User Interface Halaman Simulasi Pengunjung ...................................159 Gambar 4.47 User Interface Halaman Produk Pengunjung .....................................160 Gambar 4.48 User Interface Halaman Buku Tamu Pengunjung ..............................161 Gambar 4.49 User Interface Halaman Login Admin ................................................162 Gambar 4.50 User Interface Halaman Profil Admin .................................................163 Gambar 4.51 User Interface Halaman Berita Bag. Processing ................................164 Gambar 4.52 User Interface Halaman Pengetahuan Bag. Processing .....................165 Gambar 4.53 User Interface Halaman Kategori Simulasi Bag. Processing .............166 Gambar 4.54 User Interface Halaman Produk Pembiayaan Customer Service ........167 Gambar 4.55 User Interface Halaman Polling Customer Service ............................168 Gambar 4.56 User Interface Halaman Buku Tamu Customer Service .....................169 Gambar 4.57 User Interface Halaman Iklan admin ..................................................170
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Portofolio Pertumbuhan Pembiayaan ........................................................2 Tabel 3.1 Literatur Sejenis ........................................................................................64 Tabel 4.1 Identifikasi Aktor ......................................................................................86 Tabel 4.2 Identifikasi Use Case ................................................................................87 Tabel 4.3 Narasi Use Case Tentang Kami ................................................................92 Tabel 4.4 Narasi Use Case Berita .............................................................................93 Tabel 4.5 Narasi Use Case Pengetahuan ...................................................................94 Tabel 4.6 Narasi Use Case Simulasi .........................................................................96 Tabel 4.7 Narasi Use Case Produk Pembiayaan .......................................................97 Tabel 4.8 Narasi Use Case Polling ...........................................................................99 Tabel 4.9 Narasi Use Case Buku Tamu ....................................................................100 Tabel 4.10 Narasi Use Case Login – Logout ............................................................102 Tabel 4.11 Potensial Objek .......................................................................................115 Tabel 4.12 Database Admin ......................................................................................144 Tabel 4.13 Database Berita .......................................................................................144 Tabel 4.14 Database Pengetahuan ............................................................................145 Tabel 4.15 Database Polling ....................................................................................145 Tabel 4.16 Database Tentang Kami .........................................................................146 Tabel 4.17 Database Buku Tamu .............................................................................146 Tabel 4.18 Database Produk Pembiayaan ................................................................147 Tabel 4.19 Database Simulasi ..................................................................................148 Tabel 4.20 Database Transaksi Simulasi ..................................................................148 xviii
Tabel 4.21 Matriks CRUD ........................................................................................149 Tabel 4.22 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak Sistem ...........................172 Tabel 4.23 Black Box Testing ....................................................................................173
xix
DAFTAR SIMBOL SIMBOL USECASE DIAGRAM (Sholiq, 2006) Simbol
Nama Actor
Use Case Participant SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Sholiq, 2006) Simbol
Nama Titik Awal Titik Akhir Activity Pilihan untuk mengambil keputusan Fork
Tanda Pengiriman
<no send action>
xx
Tanda Penerimaan
<no receive action>
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Sholiq, 2006) Simbol
Nama
Participant
Simpel Message
Synchronous
Asynchronous
SIMBOL CLASS DIAGRAM (Sholiq, 2006) Simbol
Nama
Class
xxi
«datatype»
Datatype
Interface
Generalization
INDIKATOR RELATIONSHIP CLASS DIAGRAM Indikator/ gambar 0..1 0..* 0..n 1 1..* 1..n * N n..*
n..m
Arti Kosong atau satu Lebih dari sama dengan kosong Lebih dari sama dengan n, dimana n lebih dari 1 Hanya satu Lebih dari sama dengan Satu Lebih dari sama dengan satu, dimana n lebih dari satu Banyak atau many Hanya N, dimana N lebih dari 1 Lebih dari sama dengan N dimana N lebih dari satu Lebih dari sama dengan N dan kurang dari sama dengan M, dimana N dan M lebih dari satu
xxii
Keterangan/Contoh
0..3
1..5
9 7..*
3..10
DAFTAR ISTILAH
(Referensi : “Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah”, Direktorat Perbankan Syariah, Bank Indonesia, 2006) Istilah
Pengertian Ikatan atau kesepakatan antara nasabah dengan bank yakni
Akad
pertalian ijab dan Kabul sesuai dengan syariat yang berpengaruh pada obyek perikatan
Wadiah
Titipan Transaksi yang mengandung ketidakjelasan dan atau tipuan
Gharar dari salah satu pihak sehingga pihak yang lain dirugikan Akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah Ijarah tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang Istishna
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan/pembeli dan pembuat/penjual Besarnya keuntungan yang disepakati antara bank dan
Margin nasabah atas transaksi pembiayaan dengan akad jual beli. Akad kerja sama usaha antara pihak pemulik dana dengan Mudharabah
pihak pengelola dana dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana. xxiii
Transaksi pembiayaan dengan prinsip jual beli dimana barang Murabahah
diserahkan segera dan pembayaran dapat dilakukan secara angsuran atau dikemudian hari Porsi bagi hasil antara nasabah dan bank atas transaksi
Nisbah pendanaan dan pembiayaan dengan akad bagi hasil Transaksi dengan pengambilan tambahan, baik dalam Riba
transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara batil atau bertentangan dengan ajaran islam Transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan dan
Salam pembayaran dilakukan di muka, dengan syarat-syarat tertentu Aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan nasabah untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan Syariah kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah Akad yang terjadi antara dua pihak, dimana pihak pertama Wadiah
menitipkan suatu barang kepada pihak kedua. Lembaga keuangan menerapkan akad ini pada rekening giro
Wakalah
Akad perwakilan antara satu pihak kepada yang lain.
xxiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Simulasi adalah teknik yang menggunakan komputer untuk meniru atau mengimitasi suatu operasi dari berbagai fasilitas atau proses dari dunia nyata ( Law & Kelton, 2000). Sedangkan sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang memberikan pernyataan atas suatu sistem dengan melalui model simbolik yang dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan angka-angka atau bilangan numeric. Implementasi sistem simulasi dapat diterapkan dalam dunia perbankan yaitu pada sektor pembiayaan. Pertumbuhan pembiayaan pada bankbank umum syariah tercatat sebesar 34,2%, melambat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 50,2%. Sebaliknya, pembiayaan pada kelompok UUS ( Unit Usaha Syariah ) meningkat 85,3%, jauh melebihi pertumbuhan tahun 2011 sebesar 52,4%. Demikian pula halnya pembiayaan BPRS yang tumbuh 32,8%, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 29,9%.
Gambar 1.1 “Pertumbuhan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah” (Sumber : www.BI.go.id “Laporan Perkembangan Perbankan syariah 2012”) 1
2
Pembiayaan ke sektor properti pada periode laporan tercatat meningkat Rp 8,1 triliun atau 70,2%, lebih tinggi dari pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah. Pertumbuhan signifikan tersebut terutama ditopang oleh ekspansi pembiayaan kepemilikan rumah yang mencapai Rp6,8 triliun dan pembiayaan kepada developer real estate sebesar Rp1,1 triliun.
Gambar 1.2 “Pertumbuhan Pembiayaan Sektor Properti” (Sumber : www.BI.go.id “Laporan Perkembangan Perbankan syariah 2012”) Dalam menilai tingkat kesehatan bank pembiayaan merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebagaimana pada tabel dibawah ini menunjukan bahwa produk murabahah masih merupakan produk andalan dibandingkan dengan produk lainnya. Tabel 1.1 “Portofolio Pertumbuhan Pembiayaan”
Periode
Pendapatan Murabahah
Desember 2003 Desember 2004 Desember 2005 Desember 2006 Desember 2007 Desember 2008
47.938 70.603 72046 86.844 125.051 222.724
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah dan murabahah 3.978 8.070 16.965 20.654 43.539 99.895
( Sumber : Bag. Umum BNI Syariah )
Total pendapatan 12.942.017 11.586.286 12.522.571 14.704.099 14.455.271 16.103.368
3
Data dari tabel diatas mengindikasikan bahwa untuk tahun 2008 portofolio pembiayaan mudharabah dan musyarakah hanyalah 0,23 %. Sedangkan pembiayaan murabahah mendominasi hingga 0,76%. Hal ini menunjukan pembiayaan murabahah pada BNI syariah selama periode 2003-2008 mengalami peningkatan yang berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh BNI syariah. Tingginya pertumbuhan murabahah disebabkan produk ini memiliki skema transaksi yang relatif lebih mudah dimengerti dan diaplikasikan dalam skema pembiayaan syariah. Disisi lain, produk murabahah didominasi oleh pembiayaan konsumtif yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan pembiayaan produktif. Permasalahan yang terjadi dilapangan yaitu masyarakat belum mengetahui secara lebih mendalam tentang perbankan syariah khususnya tentang pembiayaan, persepsi yang muncul seringkali menyamakan antara kredit pada perbankan konvensional dan pembiayaan pada perbankan syariah, padahal dalam realisasinya tentu berbeda karena mempunyai perbedaan dasar hukum dan kebijakan serta proses perhitungan yang berbeda. Dan juga ketika pra pengajuan pembiayaan seringkali masyarakat ingin mengetahui perkiraan angsuran pembiayaan sebelum mengajukan pembiayaan yang sebenarnya, permasalahan seperti ini bisa dituntaskan dengan adanya simulasi. Tetapi simulasi yang sudah ada, tidak menghitung pembiayaan menurut jenisnya secara lebih detail tetapi lebih kepada simulasi secara umum
dan kurangnya perincian dari hasil perhitungan serta
simulasi pendukung tentang pembiayaan menjadi faktor penyebab orang memerlukan sistem yang dapat mengatasi hal tersebut.
4
Dilihat dari Pertumbuhan pembiayaan diatas dan permasalahan yang terjadi dilapangan,
perlu adanya sebuah sistem pendukung selain sebagai media
informasi bagi masyarakat terutama untuk mengetahui hasil perhitungan pembiayaan, juga sebagai alat bantu bagi pihak bank untuk dapat meningkatkan produktifitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja. Pemecahan masalah dengan model simulasi biasanya dilakukan dengan memakai komputer, sebab banyak hal-hal atau perhitungan-perhitungan yang terlalu rumit dihitung dengan tangan. Namun masalah yang sangat sederhana bisa diselesaikan tanpa komputer. Untuk menentukan biaya angsuran pembiayaan yang hampir sama dengan perhitungan pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank diperlukan sebuah simulasi penghitungan pembiayaan dengan model Statis . hasil penghitungan simulasi ini berdasarkan rumus penghitungan bank dengan cara memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya. Variabel penilaian tersebut terdiri dari nilai plafon pembiayaan, margin, dan jangka waktu. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, perlu dibuat sebuah sistem informasi simulasi yang nantinya akan membuat masyarakat sebagai calon nasabah dapat mengetahui informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya pembiayaan, dan juga dapat membantu dalam menghitung biaya angsuran pembiayaan. Sistem yang akan dibuat ini berusaha mengatasi masalah-masalah yang telah disebutkan di atas.
5
Hal ini yang menjadi latar belakang peneliti dalam melakukan penelitian pembuatan laporan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor). 1.2. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : 1.
Tidak adanya penjelasan tentang perbankan syariah khususnya tentang perhitungan pembiayaan secara lebih detail sehingga memberikan anggapan perhitungan pembiayaan dan perhitungan kredit itu sama.
2.
Simulasi perhitungan yang sudah hanya bersifat umum, tidak dibuat berdasarkan spesifikasi jenis simulasi pembiayaan, sehingga memberi anggapan bahwa setiap pembiayaan mempunyai perhitungan yang sama padahal pada kenyataannya berbeda.
3.
Tidak adanya simulasi pendukung seperti konversi mata uang, simulasi margin dan simulasi persentase cicilan, yang dapat mendukung pemakaian simulasi pembiayaan.
4.
Perincian hasil simulasi yang kurang detail dan hanya menghasilkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan perbulan.
1.3. Rumusan Masalah Ditinjau dari latar belakang, maka dirumuskanlah empat (4) permasalahan penelitian, sebagai berikut: 1.
Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai alat untuk menghitung biaya angsuran pembiayaan sesuai dengan jenis pembiayaan yang dipilih.
6
2.
Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai pusat informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya tentang produk pembiayaan.
3.
Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai alat untuk menilai produk pembiayaan yang paling diminati oleh masyarakat, sehingga bagian marketing pembiayaan dapat melakukan strategi pemasaran produk berdasarkan rekomendasi dari sistem perangkat lunak yang dibuat?
4. Bagaimana merancang dan mengembangkan sistem informasi simulasi pembiayaan dengan model statis yaitu dengan memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya? 5.
Bagaimana sistem ini dapat menampilkan kartu angsuran pembiayaan dari hasil simulasi sehingga bisa memunculkan saldo pembiayaan sampai akhir waktu pembayaran ?
6.
Bagaimana membuat sistem informasi simulasi pembiayaan menjadi sistem yang mudah untuk di akses kedepannya dan menghasilkan hasil yang akurat sesuai dengan yang diinginkan masyarakat?
1.4. Batasan Masalah Agar pembahasan dalam laporan penelitian ini tidak terlalu luas, namun dapat tercapai hasil yang optimal, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut : 1.
Sistem yang akan dibuat berfungsi sebagai pusat informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya tentang produk pembiayaan. Pada tahap proses simulasi, terbatas hanya pada tahap perhitungan saja. Tidak sampai pada tahap pendaftaran.
7
2.
Model simulasi yang digunakan adalah model simulasi statis dengan memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya.
3.
Perhitungan simulasi disesuaikan dengan jenis pembiayaan dan variabel yang digunakan yaitu nilai plafon pembiayaan, margin dan jangka waktu.
4.
Metode yang digunakan pengembangan sistem ini adalah Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan model pengembangan Rapid Application Development (RAD) (Kendall dan Kendall, 2008). Tahap RAD dimulai
dari
tahap
Requirements
Planning
sampai
pada
tahapan
implementation. Pada tahap implementation hanya sampai pada tahap pengujian sistem penilaian, namun tidak sampai pada tahap penerapan sistem maupun pemeliharaan sistem. 5.
Tools yang digunakan dalam perancangan sistem yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, deployment diagram dan menggunakan PHP sebagai bahasa pemograman, MYSQL sebagai database server dan PhpMyAdmin sebagai webserver. Unified Modelling Languange dan PSPad Editor sebagai aplikasi pendukung.
6.
Studi kasus yang dilakukan pada penelitian ini adalah penghitungan pembiayaan pada BNI syariah cabang bogor.
7.
Pengguna dari sistem ini adalah masyarakat atau calon nasabah yang berencana akan mengajukan pembiayaan dan admin sebagai pengelola system.
8
1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 - 18 Maret 2014 pada bagian umum,Customer Service, dan processing. Penelitian memiliki fokus pada rancang bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan konsumtif berbasis WEB. 1.6. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang dan membangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan berbasis web yang dapat membantu masyarakat sebagai calon nasabah untuk mengetahui informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya pembiayaan, dan juga dapat membantu dalam menghitung biaya angsuran pembiayaan. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1.
Penghitungan yang akurat mengenai pembiayaan dengan menggunakan model simulasi statis.
2.
Mengetahui secara lebih dalam dan jelas lagi mengenai rumus penghitungan pembiayaan, data produk pembiayaan, dan syarat pengajuan pembiayaan.
3.
Memaparkan secara detail hasil simulasi dengan menampilkan biaya angsuran pokok maupun perbulan serta menampilkan kartu angsuran yang nantinya dapat dicetak oleh pengguna.
4.
Menghasilkan sistem simulasi yang memiliki pengaturan dalam hak akses, user, dan manajemen master data yang baik sehingga sistem dapat digunakan dengan maksimal sesuai kebutuhan.
9
5.
Menghasilkan hasil simulasi yang terperinci sesuai dengan informasi yang dibutuhkan pengguna simulasi.
1.7. Manfaat Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penenlitian yang sudah disebutkan, maka manfaat dari penelitian yang diharapkan adalah : 1.
Bagi peneliti a. Menerapkan pengetahuan akademis yang telah diperoleh dalam kelas dan untuk mengetahui kondisi dan masalah sebenarnya yang terjadi di dunia kerja dan memperkenalkan gambaran umum perusahaan yang diperlukan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya dan sebagai pengalaman kerja. b. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bagi masyarakat a. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang pembiayaan perbankan syariah. b. Membantu masyarakat yang akan berencana mengajukan pembiayaan untuk menghitung perkiraan biaya angsuran yang harus dikeluarkan perbulannya. c. Pengetahuan dapat didokumentasikan tanpa batas waktu.
10
3.
Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dapat dijadikan pembanding atau literatur penyusunan skripsi serta
menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta menambah khasanah ilmu pengetahuan. 1.8. Metodologi Penelitian 1.8.1. Metode Pengumpulan Data 1.8.1.1.
Observasi
Observasi berarti mengamat-amati suatu obyek secara langsung. Menurut Jogiyanto
(2008)
observasi
merupakan
teknik
atau
pendekatan
untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsug objek datanya. Dengan observasi peneliti mengumpulkan data tentang gejala tertentu dengan cara mengamat-amatinya secara langsung selama waktu tertentu, dengan sedemikian rupa. Data-data yang didapat dari hasil observasi ini perlu dicatat dan didokumentasikan, karena jika tidak dilakukan dengan semestinya, maka sebagian atau seluruh data yang telah di dapat akan hilang sia-sia. 1.8.1.2.
Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden dengan bercakap-cakap secara tatap muka, wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas.
11
Studi Pustaka
1.8.1.3.
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan teori pembahasan judul yang diangkat. 1.8.1.4.
Studi Literatur
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun. 1.8.2. Metode Pengembangan Sistem Dalam analisis dan perancangan system ini, metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah metode berorientasi objek dengan model pengembangan RAD (Rapid Application Development), yang berfungsi untuk menggambarkan tahap-tahap utama dan langkah-langkah dari setiap tahap yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu: 1.
Requirment Planning
2.
Workshop Design
3.
Implementasi Sistem
1.9. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada: Waktu
: 11 - 18 Maret 2014
Tempat
: Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor.
12
1.10. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan laporan ini pembahasan terbagi dalam lima bab yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut: BAB I
:
PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat studi, serta ruang lingkup.
BAB II
:
LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis menguraikan teori yang terkait dengan sistem informasi simulasi dan konsep perbankan syariah serta konsep-konsep yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat
BAB III
:
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan metodologi penelitian yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi simulasi ini.
BAB IV
:
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran profil dari Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor serta membahas hasil analisis dan rancangan dari Sistem Informasi Simulasi
BAB V
:
PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem ( Kadir, 2003 ). Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2008). Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. 2.1.2. Karakteristik Sistem Suatu
sistem
mempunyai
karakteristik
tertentu,
yaitu
mempunyai
komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukkan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan (Jogiyanto, 2005). 1.
Komponen Sistem: Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau suatu bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
13
14
2.
Batas Sistem : Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem : Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.
4.
Penghubung : Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain dan membentuk suatu kesatuan.
5.
Masukan : Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
15
untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6.
Keluaran : Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem yang diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.
7.
Pengolah : Merupakan bagian dari sistem yang akan memroses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
8.
Sasaran atau Tujuan: Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, jika tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.
2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Definisi Informasi Informasi didefinisikan sebagi data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data yang merupakan kenyataan atau fakta-fakta yang menggambarkan kejadiankejadian dan kesatuan nyata, dari data kemudian diolah menjadi suatu informasi yang diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan (Jogiyanto, 2005).
16
2.2.2. Kualitas Informasi Burch dan Grudnitski ( Kadir, 2003 ) menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar, yaitu: akurat, tepat waktu, dan relevan. Jadi suatu informasi dinilai berkualitas jika memenuhi ketiga kriteria tersebut. a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. b. Tepat Waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. c. Relevan, informasi yang
dihasilkan harus mempunyai manfaat bagi
pemakainya. 2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Turban, McLean, dan Waterbe (1999) dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages,
mendefinisikan
mengumpulkan,
memroses,
sistem
informasi
menyimpan,
sebagai
menganalisis,
dan
sistem
yang
menyebarkan
informasi untuk tujuan yang spesifik ( Mulyanto, 2009 ). Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan ( Mulyanto, 2009 ).
17
2.3.2. Komponen Sistem informasi Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi (Mulyanto, 2009). 1.
Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Adapun pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya. 2.
Sumber Daya Hardware Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam
pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal. 3.
Sumber Daya Software Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang
digunakan untuk memroses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk pemrosesan informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan
18
aturan
yang digunakan untuk
mewujudkan
pemrosesan
informasi
dan
mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi. 4.
Sumber Daya Data Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah
sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Sumber daya data ini dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video. 5.
Sumber Daya Jaringan Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan
komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi (Mulyanto, 2009).
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
19
2.3.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut (Ladjamuddin, 2005): 1.
Analisis Sistem : menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2.
Perancangan Sistem : merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi Perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain merancang output, input, structur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
3.
Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan Bahasa pemrograman yang ditulis dalam bahasa Indonesia terstruktur/bahasa Inggris terstruktur. Perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan Top-Down (Pemrograman Modular). Setelah selesai pembuatan algoritma, maka dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman terpilih.
4.
Implementasi Sistem : beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5.
Operasi dan Perawatan : mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6.
Evaluasi Sistem : mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
20
2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Simulasi 2.4.1. Pengertian Simulasi Simulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu to simulate yang artinya menurut webster’s Collegiate Dictionary adalah “ to feign the essence of without the reality”, untuk memperoleh intisari dari sesuatu tanpa melibatkan kenyataan. Sedangkan menurut Oxford American Dictionary (1980) simulasi adalah “ to reproduce the condition of a situation, as by means of a model, for study or testing or training, etc” ,artinya untuk menghasilkan suatu kondisi dari sebuah situasi, dalam maksud sebuah model, untuk dipelajari atau untuk percobaan atau pelatihan, dan sebagainya. Simulasi mempunyai banyak sekali pengertian bila dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Salah satu definisi dari simulasi adalah teknik yang menggunakan komputer untuk meniru atau mengimitasi suatu operasi dari berbagai fasilitas atau proses dari dunia nyata ( Law & Kelton, 2000 ). Berikut ini adalah definisi simulasi menurut berbagai pakar 1.
Simulasi berhubungan dengan pemodelan dari suatu proses atau sistem dalam suatu cara tertentu sehingga model tersebut menirukan respon dari sistem aktual terhadap suatu kejadian yang terjadi seturut dengan waktu ( Schriber, 1987 ).
2.
Simulasi merupakan imitasi dari suatu sistem dinamis menggunakan model komputer dalam rangka untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan unjuk kerja sistem ( Harrell, Gosh, & Bowden, 2000 ).
3.
Simulasi merupakan proses perencanaan sebuah model dari sistem nyata dan melakukan eksperimen dengan model tersebut dengan tujuan
21
mengetahui perilaku dari sistem dan atau melakukan evaluasi berbagai macam strategi untuk operasi dari sistem terbut. Dari pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa simulasi merupakan konstruksi dari suatu model dan penggunaan model secara eksperimental untuk mempelajari suatu sistem. Sedangkan Sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang memberikan pernyataan (representing) atas suatu sistem dengan melalui model simbolik yang dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan angkaangka atau bilangan numeric. Range (jarak) spektra dari sistem simulasi cukup luas. Yang lebih ekstrem lagi, kita dapat menggunakan sistem ini sebagai modal untuk mendapatkan pengetahuan atas sifat-sifat maupun tingkah laku di dalam sistem itu sendiri. 2.4.2. Klasifikasi dari teknik simulasi Klasifikasi atau pengelompokan dari teknik simulasi dibagi menjadi 3 kelompok ( Law & Kelton, 2000) yaitu : 1. Model simulasi statis dan Model simulasi dinamis Simulasi statis merupakan representasi dari sebuah sistem pada suatu waktu tidak mempunyai peran. Penerapan paling sederhana pada simulasi ini adalah saat kita memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya. Dilain pihak simulasi dinamis mewakili sistem yang berubah ubah seturut waktu. 2. Model simulasi deterministik dan Model simulasi stochastic Bila sistem simulasi tidak mempunyai komponen probabilitas maka dinamakan simulasi deterministik. Hasil akhir dari simulasi deterministik telah ditentuka ketika sejumlah input dimasukan kedalam model,
22
walaupun bisa saja diperlukan waktu yang lama untuk menghitung hasil akhir simulasi tersebut. Bila sistem tersebut memiliki beberapa komponen input acak maka simulasi tersebut termasuk simulasi stochastic. Hasil akhir atau keluaran dari model stochastic ini juga berupa komponen acak. 3. Model simulasi kontinyu dan Model simulasi diskrit Simulasi kontinyu merupakan model sistem yang kondisi status variabelnya berubah ubah terus menerus sesuai dengan waktu. Simulasi model melibatkan persamaan diferesial yang merupakan relasi dari tingkat perubahan status variabel sistem terhadap waktu. Sedangkan simulasi diskrit status variabelnya berubah seketika pada satu titik waktu yang terpisah. 2.4.3. Jenis Simulasi 1.
Simulasi Identitas Penggunaan Identity Simulation ini terlihat secara langsung, pendekatannya
pun cukup sederhana. Pada umumnya banyak meniadakan berbagai hal yang fundamental dari aturan pemodelan. Indentity Simulation biasanya cukup mahal dan tidak begitu layak, hanya memberikan sedikit kontrol atau bahkan tidak sama sekali terhadap situasi atau keadaan untuk mendapatkan jawaban yang efektif. 2.
Simulasi Identitas Semu Simulasi ini selangkah lebih maju dibanding Simulasi Identitas. Simulasi
Identitas Semu ini memodelkan berbagai aspek yang terkait dari sistem yang sebenarnya dan mengeluarkan unsur-unsur yang dapat membuat setiap Identitas Simulasi tidak berfungsi dengan baik. Sebagi contoh, untuk menguji bagaimana
23
pertahanan udara suatu negara, pengujian ini tidak langsung dilakukan menggunakan pesawat pembom (A4. B29, dan lain-lain) dengan memasuki wilayah pertahanan udara negara tersebut. Belum lagi dari darat ataupun pesawat– pesawat buru sergap. Pesawat-pesawat ini digunakan untuk mendapatkan data penyergap sebelum terdeteksi dan respon dari negara yang akan diserang tersebut. 3.
Model Simulasi yang Deterninistic Pada model ini tidak diperhatikan unsur random, sehingga pemecahan
masalahnya menjadi lebih sederhana. Contoh aplikasi dari model ini adalah dalam dispatching, line balancing, sequencing, dan plant layout. 4.
Model Simulasi yang Dinamik dan yang Statik Model simulasi yong dinamlk adalah model yang memperhatikan perubahan
perubahan nilai dari variabel-variabel yang ada kalau terjadi pada waktu yang berbeda. Tetapi model statik tidak memperhatikan perubahan-perubahan ini. Contoh dari model simulasi yang statik ini adaiah line balancing dan plant layout. Dalam perencanaan layout tentu saja diperlukan syarat keadaan-keadaan lain bersifat statik. Sedang contoh dari model dynamica dalam inventory sistem job shop model dan sebagainya. 5.
Simulasi Laboratorium Simulasi ini lebih murah dan lebih layak daripada Simulasi Identitas dan
Simulai Identitas Semu dan akan dapat memberikan jawaban yang lebih esensial pada masa yang akan datang. Biasanya simulasi laboratorium ini memerlukan berbagai komponen seperti operator, software dan hardware, komputer, prosedur operasional, fungsi-fungsi matematis, distribusi probabilitas, dan lain-lain. Ada dua tipe yaitu :
24
- Operating Planning Dalam Operating Planning menggunakan komputer untuk mengumpulkan data dan untuk mengolah informasi dari para pemain. Komputer memainkan peran penting untuk menjalankan berbagai aksi secara random yang merupakan jawaban dari para pemain. Sebagai contoh, War Gaming atau Business Management Game merupakan permainan yang sangat banyak digunakan terutama di sekolah-sekolah staf dan komando militer. Electronic Warfare Simulator sudah cukup dikenal, dikembangkan dalam tahun 1950-an, suatu simulasi pertempuran di laut yang melibatkan dua kesatuan kapal
tempur
yang berusahan
untuk
saling
menghancurkan. Hasilnya adalah informasi dari pertempuran di laut. Simulasi ini dipergunakan untuk latihan para perwira angkatan laut. - Man Machine Simulation Simulasi ini memberikan sudut pandang lain dalam menyelidiki berbagai konsep teknis dengan tujuan-tujuan tertentu. Disini aturan permainan tidak begitu dipentingkan, sementara komputer-komputer digunakan untuk mengolah dan menganalis data, sebagai contoh pada Rand Sistem, Research Laboratory juga menggunakan simulasi pembangkit rangsangan untuk mempelajari informasiinformasi secara terpusat. 6.
Simulasi Komputer Simulasi ini hanya menggunakan komputer untuk memecahkan masalah
sesuai kebutuhan yang kemudian diprogramkan ke dalam komputer. Semua tingkah laku yang dijadikan sebagai persoalan dialihkan ke dalam program, termasuk ketentuan logika pengambilan keputusan dan pelaksanaannya. Simulasi
25
komputer menawarkan berbagai keunggulan sebagai alat untuk melakukan analisis. Contoh simulasi komputer : 1.
Pelatihan operasi bagian pemadam kebakaran di kota-kota besar
2.
Pengalokasian berbagai sumber daya pada rumah-rumah sakit besar
3.
Sistem transportasi kota-kota besar dimana urbanisasi cukup tinggi
4.
Sistem inventarisasi pada perusahaan perusahaan besar dan medium serta BUMN
5.
Di bidang militer, untuk membagi suatu wilayah yang luas menjadi bagianbagian yang menjadi daerah pertempuran guna merebut daerah tersebut
2.4.4. Keunggulan dan kelemahan model simulasi Menurut pegden (1990) ada beberapa keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada metode simulasi. Berikut adalah beberapa keunggulan metode simulasi : 1.
Perubahan pada peraturan, prosedur, aturan pengambilan keputusan, struktur organisasi, alur informasi, dan lain lain, dapat diselidiki tanpa mengganggu operasi yang sedang berjalan saat ini
2.
Rancangan perangkat keras baru, tata letak fisik, program, perangkat lunak, sistem transportasi, dan sebagainya dapat diuji coba sebelum mengalokasikan sumber daya pada implementasi yang sesungguhnya.
3.
Hipotesa mengenai bagaimana atau mengapa fenomena tertentu terjadi dapat dicoba untuk studi kelayakan.
4.
Waktu dapat diatur dan dapat dipersingkat, diperpanjang dan sebagainya sehingga memungkinkan kita untuk mempercepat atau memperlambat sebuah fenomena untuk dipelajari.
26
5.
Pengertian dapat diperoleh mengenai variabel mana yang paling penting untuk unjuk kerja dan bagaimana variabel ini berinteraksi.
6.
Perlambatan pada aliran informasi, material, dan produk dapat diidentifikasi.
7.
Studi simulasi terbukti berharga untuk memperoleh pengertian mengenai bagaimana sebenarnya suatu sistem bekerja sebagai lawan dari pemikiran orang-orang mengenai bekerjanya suatu sistem.
8.
Situasi baru, dimana kita mempunyai pengertian dan pengalaman yang terbatas dapat dilakukan manipulasi dalam rangka untuk mempersiapkan suatu kejadian teoritis dimasa depan. Kekuatan simulasi terbesar adalah kemampuannya dalam melakukan penyelidikan mengenai pertanyaan “ apa dan mengapa”. Disamping berbagai keunggulannya metode simulasi juga mempunyai
kelemahan atau kekurangan, yaitu : 1.
Pembuatan model dalam simulasi memerlukan latihan. Kualitas dari analisis tergantung dari kualitas dari model yang dibangun dan keahlian dari pembuat model tersebut. Pembuatan model adalah sebuah seni sekaligus juga merupakan suatu keahlian.
2.
Hasil simulasi terkadang sulit diterjemahkan. Karena model simulasi berusaha menangkap kekacauan dari sistem yang sesungguhnya, seringkali sangat sulit untuk menentukan apakah sebuah pengamatan yang dilakukan selama simulasi dijalankan sesuai untuk hubungan dengan sistem atau keacakan dari suatu model.
27
3.
Analisis simulasi dapat memakan waktu dan menjadi mahal. Analisis yang layak mungkin tidak diperoleh, dengan waktu dan sumber daya yang ada sebuah perkiraan yang quick and dirty dengan metode analitis dapat dipilih.
2.5. Metodologi Penelitian Sistem Informasi Penelitian merupakan terjemahan dari kata dari bahasa Inggris yaitu research. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti “kembali” dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian, arti sebenarnya dari research atau riset adalah “mencari kembali”. Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan ( Nazir, 2005 ). 2.5.1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer yang diperlukan dalam melakukan penelitian (Nazir, 2005). Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi tiga kelompok (Nazir, 2005), yaitu metode pengamatan langsung, metode dengan menggunakan pertanyaan dan metode khusus. Sedangkan menurut Jogiyanto (2008), teknik pengumpulan data dalam pengambilan sampelnya dibagi menjadi 7 antara lain teknik observasi, wawancara dan studi waktu serts gerak, teknik eksperimen dan simulasi, teknik survey, teknik delphi, teknik analisis, teknik pengambilan basis data, dan teknik model matematik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
28
1.
Observasi Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer
dengan cara mengamati lagsung obyek datanya (Jogiyanto, 2008). Sedangkan menurut Nazir (2005), pengumpulan data dengan observasi langsung atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. dari kedua defini tersebut, dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik untuk mengambil data dengan menggunakan data visual dengan mengamati obyek penelitian secara langsung. 2.
Wawancara Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden (Jogiyanto, 2008). Wawancara dapat berupa wawancara personal (tatap muka langsung dengan responden), wawancara intersep (responden dipilih di lokasi umum), dan wawancara telepon. Sedangkan menurut Nazir (2005), wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, bertatap muka antara pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunkan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). 3.
Studi Pustaka Mengadakan survei terhadap data yang ada merupakan langkah yang
paling penting sekali dalam metode ilmiah. Survei terhadap data yang telah tersedia dapat dikerjakan setelah masalah penelitian dipilih atau dilakukan sebelum masalah dipilih (Nazir, 2009). Beberapa sumber bacaan, dari mulai buku teks sampai dengan surat kabar.
29
4.
Studi Literatur Sejenis Studi literatur merupakan kegiatan menelusuri literatur yang ada serta
menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data yang telah ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang diteliti, mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam pengumpulan data atau dalam analisis data yang pernah dilakukan oleh penelitipeneliti terdahulu (Nazir, 2005). Selain itu, peneliti juga harus memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih serta menghindari terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan. 2.5.2. Model Pengembangan (Rapid Application Development) RAD Rapid Application Development (RAD) merupakan salah satu metode prototyping yang memiliki tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008) : 1.
Perencanaan Syarat-syarat Dalam fase ini pengguna dan peneliti bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-
tujuan sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan masalahmasalah
perusahaan.
Meskipun
teknologi
informasi
dan
sistem
dapat
mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan 2.
Workshop Design Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat
digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD, pengguna merespon working prototype yang ada dan menganalisis, memperbaiki modul-
30
modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon pengguna. 3.
Fase Implementasi Analyst bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop design
untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari proses bisnis yang ada. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan di-sharing, subsub sistem di uji coba stakeholder.
RAD Design Workshop Requirments Planning Implementation
Identify Objectives and Information Requirements
Work with Users to Design System
Build The System
IntroduceThe New System
Gambar 2.2 Tahapan RAD (Kendall & Kendall, 2008) Menurut Kendall & Kendall (2008), model RAD memiliki keuntungan sebagai berikut: 1.
Dapat mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam SHPS (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) tradisional antara perancangan dan penerapan sistem informasi.
31
2.
Pengembangan sistem cepat dapat digunakan sebagai perangkat yang tajam dan dimaksudkan untuk memperbaharui, meningkatkan dan menyeleksi bagian-bagian terpilih dari suatu sistem.
2.6. Rich Picture Rich picture adalah sebuah gambaran tidak formal yang menampilkan pemahaman penggambar tentang situasi. Rich picture berfokus pada aspek penting dari situasi yang ditentukan oleh penggambar. Rich picture harus memberikan gambaran yang menyeluruh dari situasi yang memungkinkan adanya beberapa interpretasi. Rich Picture digunakan untuk menggambarkan keseluruhan proses bisnis secara jelas dengan gambar dan hubungan antar gambar tersebut dengan penjelasan singkat agar orang yang melihat dapat dengan mudah untuk mengerti dan memahami maksud dari gambar tersebut (Mathiassen, 2000). 2.7. Tools Analisis dan Perancangan yang digunakan adalah UML (Unifed Modelling Language) 2.7.1. Definisis UML (Unifed Modelling Language) Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena
UML
menyediakan
bahasa pemodelan
visual
yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005). UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software
32
Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan desain ke dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Desain sistem pada UML di susun oleh simbol-simbol yang terbentuk menjadi sebuah diagram model. Berikut adalah simbol yang digunakan pada desain sistem ini. Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram di antaranya (Munawar, 2005): 1.
Use case Diagram Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna.
Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem di pakai (Munawar, 2005). Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya di sebut dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang dapat dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan aspek dari sistem (Munawar, 2005): a.
Actor (pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case.
33
b.
Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case di buat berdasarkan keperluan actor. Use Case harus merupakan “apa” yang dikerjakan
software
sistem,
bukan
“bagaimana”
software
sistem
mengerjakannya. Setiap use case harus di beri nama yang menyatakan apa hal yang di capai dari hasil interaksinya dengan actor. c.
Relationship (hubungan) yaitu hubungan antara actor/pelaku dengan use case di mana terjadi interaksi di antara mereka.
Gambar 2.3 Contoh Diagram Model Use Case (Whitten et.al, 2004) 2.
Activity Diagram Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural,
proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram dapat mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak dapat (Munawar, 2005).
34
Gambar 2.4 Contoh Diagram Model Activity (Whitten et.al, 2004) 3.
Class Diagram Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class
menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 (dua) suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class yang melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute (Munawar, 2005). Operation adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh sebuah class atau yang anda (atau class yang lain) dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang akan di capai oleh attribute dan operation (Munawar, 2005).
35
Gambar 2.5 Contoh Diagram Model Class (Whitten et.al, 2004) 4.
Sequence Diagram Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah
scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan di antara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical (Munawar, 2005).
Gambar 2.6 Contoh Diagram Model Sequence (Whitten et.al, 2004)
36
5.
Deployment Diagram Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen
di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
Client A Server A Front End Server
Client B
Client B Client C
Gambar 2.7 Contoh Model Deployment Diagram
2.7.2. Object Oriented Object oriented terdiri atas pengertian object, pengertian OOA, pengertian OOD, pengertian OOAD, keuntungan Object Oriented, dan keterbatasan Object Oriented. 2.7.2.1. Pengertian Object Objek adalah pembungkusan data (properti) yang mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian atau sesuatu yang berlainan dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk menggunakan atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut. Satu-satunya untuk mengakses atau memperbaharui data objek adalah menggunakan proses-proses yang didefinisikan sebelumnya (Whitten et al, 2004).
37
2.7.2.2. Pengertian OOA (Object Oriented Analysis) Object Oriented Analysis adalah pendekatan pemodelan objek selama analisis dan desain sistem (Whitten et al, 2004). Sebuah teknik yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif seperti struktur, kelakuan dan interaksi objek-objek (Whitten, 2004). Pendekatan yang digunakan OOA (Whitten, 2004) adalah: a. Mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadaptasi untuk pemakaian baru. b. Menentukan suatu objek baru atau yang dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam suatu sistem komputasi bisnis yang sangat berharga. 2.7.2.3. Pengertian OOD (Object Oriented Design) Object Oriented Design adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut dan metode mereka (Whitten et al, 2004). 2.7.2.4. Pengertian OOAD (Object Oriented Analysis & Design) Kumpulan peralatan dan teknik untuk pengembangan sistem yang akan memanfaatkan teknologi objek untuk mengkostruksikan sebuah sistem dan perangkat lunaknya (Whitten et al, 2004).
38
2.8. Konsep Data dan Basis Data (Database) 2.8.1. Data Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyi arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter, atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (Ramez, 2000). 2.8.2. Basis Data (Database) Database (Basis Data) adalah kumpulan data yang terdiri dari koleksi berbagai file yang berisi informasi yang disimpan dengan cara tertentu sehinggaredudansi (kondisi yang berlebihan) yang tidak perlu dapat dihindarkan. Begitu pula data yang disimpan tersebut tidak tergantung pada aplikasinya dan mampu melayani berbagai aplikasi yang berbeda (Hariyanto, 2004). Database adalah fondasi bagi pembuatan dan pengembangan suatu program aplikasi, oleh sebab itu database harus dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan program aplikasi itu lebih mudah, cepat, dan fleksibel. 2.8.3. Normalisasi Normalisasi adalah proses untuk menghilangkan grup atau elemen yang berulang (redundant) dan mengelompokkan atribut-atribut sehingga terbentuk relasi yang terstruktur dengan baik” (Jogiyanto, 2001). Normalisasi diperlukan dalam perancangan sistem informasi karena normalisasi adalah struktur data yang mempunyai aturan memperluas hubungan antara tabel untuk meyakinkan konsistensi, redudansi sekecil mungkin diantara
39
tabel dan data, sehingga terbentuklah suatu model data yang optimal. Dalam melakukan normalisasi kita harus melalui beberapa tahapan sebagai berikut: a. Bentuk tidak normal (unnormalized relation) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam dan tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, data yang dicatat ini mempunyai cirri berulan (redundant). b. Normalisasi bentuk pertama (First Normalized Form) Bentuk normal tahap pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain yang sama. Domain nilai adalah batas-batas nilai yang diperbolehkan bagi suatu atribut dilihat dari kenyataan yang ada. c. Normalisasi bentuk kedua (Second Normalized Form) Bentuk normal kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. Primary key adalah satu atribut yang tidak hanya menjelaskan secara unik suatu kejadian dari suatu entity. Ketergantungan fungsional adalah diberikan sebuah relasi R, atribut Y dari R adalah bergantung fungsi pada atribut X dan R jika dan hanya setiap nilai X dalam R punya hubungan dengan tepat satu nilai Y dalam R. d. Normalisasi bentuk ketiga (Third Normalized Form) Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci yang harus bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.
40
2.8.4. MySQL MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan seleksi dan pemasukan data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Sebagai database server yang memiliki database modern, MySQL memiliki banyak keistimewaan, yaitu a.
Portability MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai macam sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac OS X server dan lain-lain.
b.
Open Source MySQL dapat menggunakannya secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya sepeserpun.
c.
Multiuser MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
d.
Performance Tuning MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sedarhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
e.
Coloumn Types
41
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integer, float, double, char,varchar, text, blob, date time, timestamp, year, set serta enum. f.
Command and Functions MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.
g.
Security MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
h.
Scalability and Limits MySQL mampu menangani database dalam skala besar dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 miliar baris. Batas indeks yang dapat ditampung dalam 32 (tiga puluh dua) indeks pada tiap tabel.
i.
Connectivity MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix Soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
j.
Localisation MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari 20 (dua puluh) bahasa.
k.
Interface MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk administrasi database.
42
l.
Clients and tools MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tools yang ada disertakan petunjuk online.
m. Struktur Tabel MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan dengan database lainnya. 2.9. Pengujian Black-Box Pengujian black-box merupakan pengujian yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2002). Pengujian black-box juga merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut: 1.
Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2.
Kesalahan interface.
3.
Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
4.
Kesalahan kinerja.
5.
Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
2.10.
Konsep Pemrograman Berbasis WEB
2.10.1. Pemrograman Berbasis WEB Internet identik dengan website, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan tampilan antar muka (interface) yang dibutuhkan oleh pengguna
43
internet,
dari
masalah
informasi
sampai
dengan
komunikasi.
Website
memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri informasi. selain itu website telah diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa alasan yaitu akses informasi mudah, set-up server lebih mudah, informasi lebih mudah didistribusikan, dan bebas platform, yaitu informasi dapat disajikan oleh web browser pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan (Sidik, 2005). Server dan web browser berkomunikasi satu sama lain dengan protocol yang memang dibuat khusus untuk ini, yaitu HTTP (Hypertext Trans Protocol) bertugas menangani permintaan-permintaan (request) dari browser untuk mengambil dokumen-dokumen website. Berikut ini adalah skema kerja antara server dan web browser (Sidik, 2005).
Gambar 2.8 Skema Kerja Website
44
2.10.2. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) HTTP kependekan dari HyperText Transfer Protocol (McLeod, 2004). HTTP adalah protocol untuk hypertext. Server HTTP umumnya digunakan untuk melayani dokumen hypertext, karena HTTP adalah protocol dengan overhead yang sangat rendah, sehingga pada kenyataan navigasi informasi dapat ditambahkan langsung ke dalam dokumen dan dengan demikian protokolnya sendiri tidak harus mendukung navigasi secara penuh seperti halnya protocol FTP dan Gopher lakukan. 2.10.3. Web Browser Web browser adalah server yang digunakan untuk menampilkan informasi dari
server
web
(http://id.wikipedia.org/WebBrowser)
.
Hariyanto
juga
mendefinisikan bahwa web browser adalah perangkat lunak untuk menampilkan dokumen web (HTML). Selain itu web browser dapat dilengkapi beragam plugin yang dapat menampilkan beragam jenis dokumen lain misalnya PDF, postscript, Macromedia Flash untuk file animasi dan sebagainya (Hariyanto, 2004). 2.10.4. WEB Server Web browser berkomunikasi dengan web server lewat jaringan komunikasi menggunakan protokol HTTP. Browser mengirim pesan meminta dokumen atau layanan tertentu web server. Web server kemudian menanggapi dengan mengirim dokumen atau menjalankan layanan tertentu di server dan mengirim hasil menggunakan protokol HTTP, kemudian browser akan menerima dokumen HTML tanggapan dari web server dan menampilkan dilayar (hariyanto, 2004).
45
2.10.5. Apache Apache adalah server website yang tersedia secara gratis (free) dan di sebarkan dengan lisensi "open source". Apache mendukug bahasa scripting PHP dan interaksi dengan database MySQL, apache digunakan oleh client dengan berbagai browser seperti Mozila, Firework, Opera, Internet Explorer dan lainlain. Web server ini terkenal cukup handal dan banyak digunakan oleh sebagian besar Website yang ada di Internet. Selain kuat dan tangguh, Apache juga dapat diperoleh dengan gratis. Namun kekurangannya di bagian tampilan grafis mengharuskan untuk memahami dasar-dasar konfigurasi dan instalasi secara teks (Sidik, 2005). 2.10.6. PHP PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di download secara bebas dari situs resminya. PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh script sejenis (Peranginangin, 2006). PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI (Common Gateway Interface), seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI (Common Gateway Interface). PHP dapat digunakan pada
46
semua sistem operasi antara lain Linux, Unix (termasuk variannya HP-UX, Solaris, dan OpenBSD), Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies Flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya (Peranginangin, 2006). 2.10.7. XAMPP dan Php My Admin XAMPP merupakan perangkat lunak yang dapat didownload secara gratis dan di dalam perangkat lunak ini, berisi kumpulan-kumpulan beberapa perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain PHP, Apache, MySQL dan PHPMyAdmin (Suprianto, 2008). 2.11.
Perbankan Syariah
2.11.1. Teori Perbankan Syariah Dalam UU No. 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dalam menjalankan aktivitasnya, bank syariah menganut prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Prinsip keadilan Prinsip keadilan tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara bank dengan nasabah. 2. Prinsip kesederajatan Bank syariah menempatkan nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna dana, maupun bank pada kedudukan yang sama dan sederajat. Hal ini
47
tercermin dalam hak, kewajiban, resiko, dan keuntungan yang berimbang antara nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna dana, maupun bank. 3. Prinsip ketentraman Produk-produk bank syariah telah sesuai dengan prinsip dan kaidah muamalah islam, antara lain tidak adanya unsur riba serta penerapan zakat harta. Dengan demikian, nasabah akan merasakan ketentraman lahir maupun batin. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain ( Adrian Sutedi, 2008 ). Meskipun prinsip-prinsip tersebut mungkin saja telah diterapkan dalam sejarah perekonomian Islam, namun baru pada akhir abad ke-20 mulai berdiri bank-bank Islam yang menerapkannya bagi lembaga-lembaga komersial swasta atau semi-swasta dalam komunitas muslim di dunia. Suatu bentuk awal ekonomi pasar dan merkantilisme, yang oleh beberapa ekonom disebut sebagai "kapitalisme Islam", telah mulai berkembang antara abad ke-8 dan ke-12. Perekonomian moneter pada periode tersebut berdasarkan mata uang dinar yang beredar luas saat itu, yang menyatukan wilayah-wilayah yang sebelumnya independen secara ekonomi.
48
Pada abad ke-20, kelahiran perbankan syariah tidak terlepas dari hadirnya dua gerakan renaisans Islam modern, yaitu gerakan-gerakan neorevivalis dan modernis. Sekitar tahun 1940-an, di Pakistan dan Malaysia telah terdapat upayaupaya pengelolaan dana jamaah haji secara non konvensional. Tahun 1963, Islamic Rural Bank berdiri di desa Mit Ghamr di Kairo, Mesir. Perbankan syariah secara global tumbuh dengan kecepatan 10-15% per tahun, dan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang konsisten di masa depan. Laporan dari International Association of Islamic Banks dan analisis Prof. Khursid Ahmad menyebutkan bahwa hingga tahun 1999 telah terdapat lebih dari 200 lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia, yaitu di negaranegara dengan mayoritas penduduk muslim serta negara-negara lainnya di Eropa, Australia,
maupun
Amerika.
Diperkirakan
terdapat
lebih
dari
AS$
822.000.000.000 aset di seluruh dunia yang dikelola sesuai prinsip-prinsip syariah, menurut analisis majalah The Economist. Ini mencakup kira-kira 0,5% dari total estimasi aset dunia pada tahun 2005. Analisis Perusahaan Induk CIMB Grup menyatakan bahwa keuangan syariah adalah segmen yang paling cepat tumbuh dalam sistem keuangan global, dan penjualan obligasi syariah diperkirakan meningkat 24 persen hingga mencapai AS$ 25 miliar pada 2010. Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan tersebut:
49
1.
Perniagaan atas barang-barang yang haram,
2.
Bunga ( رباriba),
3.
Perjudian dan spekulasi yang disengaja ( ميسرmaisir), serta
4.
Ketidakjelasan dan manipulatif ( غررgharar).
5.
Perbandingan antara bank syariah dan bank konvensional adalah sebagai berikut:
Bank Islam 1.
Melakukan hanya investasi yang halal menurut hukum Islam
2.
Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan sewa
3.
Berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran Islam)
4.
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan
5.
Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa Dewan Pengawas Syariah
Bank Konvensional 1.
Melakukan investasi baik yang halal atau haram menurut hukum Islam
2.
Memakai perangkat suku bunga
3.
Berorientasi keuntungan
4.
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur
5.
Penghimpunan dan penyaluran dana tidak diatur oleh dewan sejenis
2.11.2. Produk dan Jasa Bank Syariah A.
Penghimpunan dana Yang dimaksud penghimpunan dana adalah melakukan penghimpunan dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan (giro dan tabungan berdasar prinsip
50
wadiah) serta investasi (giro tabungan dan deposito berdasar prinsip mudarabah) (Achmand Baraba, 1997) 1.
Prinsip Wadiah Wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap
saat apabila nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank bertanggung jawab atas pengembalian titipan. Prinsip wadiah adalah dimana pihak pertama menitipkan dana atau benda kepada pihak kedua, selaku penerima titipan dengan konsekuensi, titipan tersebut dapat diambil kembali, dimana penitip dapat dikenakan biaya penitipan. Berdasarkan jenisnya wadiah dibagi menjadi dua
yaitu wadiah yad
dhamanah dan wadiah yad amanah. Wadiah yad dhamanah adalah titipan yang selama belum dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan. Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan, maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan. Sedangkan wadiah yad amanah, penerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh penitip. 2. Prinsip Mudharabah Menurut Latifa M. Algaoud dan Mervyn K. Lewis, mudarabah dapat didefinisikan sebagai sebuah perjanjian diatara paling sedikit dua pihak, dimana satu pihak, pemilik modal mempercayakan sejumlah dana kepada pihak lain, yaitu pengusaha untuk menjalankan suatu aktivitas atau usaha.
51
Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada mudharib, akad mudharabah dibagi menjadi dua : a.
Mudharabah Mutlaqah adalah mudarabah yang tidak disertai dengan pembatasan penggunaan dana dari shahibul maal. Mudarabah mutlaqah adalah dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya (Investasi Tidak Terikat / Unrestricted Invesment) contoh aplikasi dalam perbankan yaitu deposito, tabungan
b.
Mudharabah Muqayyadah adalah akad mudharabah yang disertai dengan pembatasan penggunaan dana dari shahibul maal untuk investasi-investasi tertentu. Mudharabah muqayyadah merupakan kebalikan dari mudharabah muthlaqah, dimana mudarib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, dan tempat usaha yang telah diperjanjikan diawal akad kerja sama ( Investasi Terikat / Restricted Invesment).
B. 1.
Penyaluran dana atau Pembiayaan Prinsip bagi hasil mudharabah 1) Akad antara pemilik modal dan pengelola modal untuk memperoleh keuntungan, hasil yang didapat dibagi sesuai nisbah yang disepakati awal akad 2) Prinsip pembagian hasil usaha yang dijalankan yaitu revenue sharing atau Profit Sharing
2.
Prinsip bagi hasi musyarakah Menurut latifa M. Algoud dan Mervyn K. Lewis, musyarakah adalah kemitraan dalam suatu usaha, dimana dua orang atau lebih menggabungkan
52
modal atau kerja mereka untuk berbagi keuntungan, menikmati hak-hak dan tanggung jawab yang sama. 1) Akad untuk usaha patungan untuk membiayai usaha yang halal dan produktif 2) Dapat diterapkan untuk pembiayaan proyek 3.
Prinsip jual beli murabahah Murabahah pada dasarnya adalah penjualan. Murabahab adalah akad jual beli antara dua belah pihak, dimana pembeli dan penjual menyepakati harga jual, yang terdiri atas harga beli ditambah ongkos pembelian dan keuntungan bagi penjual 1) Akad jual beli antara bank dengan nasabah 2) Bank membeli barang (yang diperlukan nasabah) dan menjual kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan yang disepakti 3) Dapat diterapkan untuk barang konsumsi maupun produksi
4.
Prinsip jual beli salam Salam, yaitu pembelian barang dengan pembayaran dimuka dan barang diserahkan kemudian. Salam adalah transaksi jual beli, dimana barangnya belum ada, sehingga barang yang menjadi objek transaksi terbut diserahkan secara tangguh. Dalam transaksi ini bank menjadi pembeli dan nasabah menjadi penjual (Adrian Sutedi, 2009). 1) Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih) 2) Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu) dan harga barang disepakati diawal akad dan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh
53
3) Apabila bank bertindak sebagai pembeli, kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang (Salam Paralel) 4) Dapat diterapkan untuk produksi agribisnis atau industri sejenis lainnya 5.
Prinsip jual beli istishna Istisna adalah pembelian barang melalui pesanan dan diperlukan proses untuk pembuatannya sesuai dengan pesanan pembeli dan pembayarannya dilakukan dimuka sekaligus atau secara bertahap. Alur transaksi istishna sama dengan salam, hanya saja dalam istishna, bank dapat membayar harga pembelian dalam beberapa kali termin pembayaran. 1) Akad jual beli (mashnu’) antara pemesan (mustashni’) dengan penerima pesanan (shani) 2) Spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlah) dan harga barang pesanan disepakati diawal akad dengan pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan (dimuka, cicilan dan dibelakang) 3) Apabila bank bertindak sebagai shani kemudian menunjuk pihak lain untuk membuat barang (Istishna Paralel) 4) Dapat diterapkan untuk manufaktur, industri kecil, menengah dan konstruksi
6.
Prinsip sewa ijarah dan IMBT Ijarah adalah kegiatan penyewaan suatu barang dengan imbalan pendapatan sewa. Bila terdapat kesepakatan pengalihan pemilikan pada akhir masa sewa disebut ijarah mumtahiya bi tamlik (sama dengan operating lease). Pengertian lain lain ijarah adalah akad sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapat imbalan atas objek sewa yang disewakannya.
54
1) Ijarah yaitu akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir). Setelah masa sewa berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muaajir 2) Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik yaitu akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir) yang diikuti janji bahwa pada saat yang ditentukan kepemilikan barang sewaan akan berpindah kepada mustajir C. 1.
Jasa Perbankan Rahn Rahn dalam bahasa umum lebih dikenal dengan gadai, yaitu dimana seseorang yang membutuhkan dana dapat menggadaikan barang yang dimilikinya kepada bank syariah dan atas izin bank syariah, orang tersebut dapat menggunkan barang yang digadaikannya tersebut, dengan syarat harus dipelihara dengan baik. 1) Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang 2) Rahnu bisa sebagai pelengkap (akad atas collateral) dan bisa sebagai produk sendiri (jasa gadai syari’ah)
2.
Wakalah adalah transaksi, dimana pihak pertama memberikan kuasa pada pihak kedua (sebagai wakil) untuk urusan tertentu dimana pihak kedua mendapat imbalan berupa fee atau komisi. Jadi wakalah adalah akad pemberian kuasa dari muwakil kepada wakil untuk melaksanakan suatu taukil (tugas) atas nama pemberi kuasa.
55
3.
Kafalah Kafalah adalah transaksi dimana pihak pertama bersedia menjadi penanggung atas kegiatan yang dilakukan oleh pihak kedua, sepanjang sesuai dengan yang diperjanjikan dimana pihak pertama menerima imbalan berupa fee atau komisi. 1) Akad pemberian jaminan (makful alaih) yang diberikan satu pihak kepada pihak lain dimana pemberi jaminan (kafiil) bertanggung jawab atas pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminan (makful) 2) Sering digunakan untuk transaksi sejenis Bank Garansi
4.
Sharf
adalah pertukaran atau jual beli mata uang yang berbeda dengan
penyerahan segera atau spot berdasarkan kesepakatan harga sesuai dengan harga pasar pada saat pertukaran. Sharf adalah akad jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. 5.
Hawalah Hawalah adalah transaksi pengalihan utang piutang.
Hawalah adalah
pemindahan atau pengaihan hak dan kewajiban, baik dalam bentuk pengalihan piutang maupun utang dan jasa pemindahan atau pengalihan dana dari suatu entitas kepada entitas lainnya. 1) Akad perpindahan piutang nasabah (muhil) kepada bank (muhal ‘alaih) dari nasabah lain (muhal) 2) Muhil minta muhal ‘alaih untuk membayar terlebih dahulu piutang yang timbul dari jual beli 3) Pada saat piutang jatuh tempo, muhal akan membayar ke muhal ‘alaih
56
4) Muhal ‘alaih memperoleh imbalan sebagai jasa pemindahan Produk dan Jasa Bank Syariah
Penghimpunan Prinsip Wadiah Giro Tabungan
Prinsip Mudharabah Deposito Tabungan
Penyaluran Prinsip Jual Beli Murabahah Istishna Salam
Prinsip Bagi Hasil Mudharabah Musyarakah
Prinsip Sewa Ijarah IMBT
Jasa Keuangan Syariah
Wakalah (Kliring, Transfer) Kafalah (BG) Hiwalah (AP) Rahn Qardh Sharf
Gambar 2.9 Produk dan Jasa Bank Syariah
2.11.3. Pembiayaan a.
Pengertian pembiayaan Menurut Ahmad Sumiyanto (2008:165), “ pembiayaan adalah aktivitas
menyalurkan dana yang terkumpul kepada anggota pengguna dana, memilih jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh anggota yang jujur dan bertanggung jawab”. Sementara itu, menurut keputusan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang penunjuk kegiatan usaha koperasi jasa keungan syariah “pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama permodalan antar koperasi dengan anggota, calon anggotanya, yang mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasi pokok
57
pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad diserta pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut. Disisi lain menurut adiwarman karim (2001 : 160), “pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu memberikan fasilitas yaitu pemberiasn faslitas penyedia dana untuk memenuhi kebutuhan pihak defisit unit”. Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah suatu aktifitas penyaluran dana kepada pihak yang membutuhkan, untuk dipergunakan dalam aktifitas yang produktif sehingga anggota dapat melunasi pembiayaan tersebut. b.
Jenis jenis pembiayaan Menurut Adiwarman Karim (2008 : 231) pembiayaan syariah dapat
digolongkan melalui enam pembiayaan yaitu : 1.
Pembiayaan modal kerja syariah Pembiayaan modal kerja syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang
diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip syariah. 2.
Pembiayaan investasi syariah Pembiayaan
investasi
syariah
adalah
penenaman
dana
dengan
maksudmemperoleh inbalan/manfaat/keuntungan dikemudian hari 3.
Pembiayaan konsumtif syariah Pembiayaan konsumtif syariah adalah jenis pembiayaan yang diberikan
untuk tujuan diluar usaha umumnya bersifat perorangan.
58
4.
Pembiayaan sindikasi Pembiayan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh lebih dari satu
lembaga keuangan bank untuk obyek pembiayaan tertentu 5.
Pembiayaan berdasarkan take over Pembiayaan berdasarkan take over adalah membantu masayarakat untuk
mengalihkan transaksi non syariah yang telah berjalan menjadi transaksi yang sesuai dengan syariah. 6.
Pembiayaan letter of kredit Pembiayaan letter of kredit adalah pembiayaan yang diberikan dalam rangka
memfasilitasi transaksi impor atau ekspor nasabah. c.
Faktor faktor yang berhubungan dengan pembiayaan Dalam pratin dan akhyar adnan (2005 : 35-52) ada empat hal yang
mempengaruhi dalam pembiayaan antara lain : 1.
Simpanan Simpanan adalah seluruh dana yang dihasilkan dari produk penghimpun
dana pada perbankan syariah. Dalam hal ini, dinyatakan bahwa semakin besar sumber dana yang ada di bank semakin besar pula bank dapat menyalurkan pembiayaan. 2.
Modal sendiri Modal bank adalah aspek terpenting bagi unit bisnis bank sebab beroperasi
tidaknya atau percaya tidaknya suatu bank dipengaruhi oleh kondisi kecukupan modalnya. Salah satu sumber pembiayaan modal adalah modal sendiri, sehingga semakin besar sumber dana yang ada maka dapat menyalurkan pembiayaan dalam batas maksimum
59
3.
Not performing loan (NPL) yang ditargetkan NPL merupakan pembiayaan yang buruk yaitu pembiayaan yang tidak
tertagih, besarnya NPL mencerminkan tingkat pengendalian biaya dan kebijakan pembiayaan yang dijalankan oleh bank, sehingga semakin rendah NPL maka akan semakin kecil jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank dan sebaliknya 4.
Persentase bagi hasil (margin) Penetapan persentase bagi hasil ini didasarkan pada tingkat margin
keuntunganyang diperkirakan. Semakin rendah tingkat margin yang diambil oleh bank maka semakin besar pembiayaan yang diminta masyarakat dan akan semakin besar pula pembiayaan yang dapat disalurkan oleh bank d.
Margin Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, “ Margin adalah keuntungan yang diperoleh koperasi atas hasil transaksi penjualan dengan pihak pembelinya”. Sementara itu, menurut Adiwarman Karim (2008: 280), “Margin adalah persentase tertentu yang ditetapkan per tahun, perhitungan margin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan margin secara bulanan maka ditetapkan 12 bulan. Pada umumnya, nasabah melakukan pembayaran secara angsuran. Di sisi lain, menurut Ahmad Sumiyanto (2008: 160), “Margin merupakan penyeimbang dari modal kerja atau investasi yang dimanfaatkan oleh mitra”. Margin digunakan agar terjadinya keadilan dalam memperoleh keuntungan baik pihak mitra maupun pihak lembaga.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data 3.1.1. Observasi Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor. Pada tanggal 11 - 18 Maret 2014. Hasil yang akan di capai adalah melihat proses bisnis yang terjadi, dan melihat segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk penelitian. Kegiatan pengamatan langsung ini dilakukan di bawah pengawasan Bapak Bagoes selaku Kepala Bagian Umum dari Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor. Beliau memberikan data pengamatan untuk kebutuhan pembangunan Sistem Informasi Simulasi. Seperti contoh perhitungan akad pembiayaan sesuai dengan jenis pembiayaannya, simulasi angsuran untuk produk pembiayaan Griya Hasanah yang nantinya yang nantinya akan menjadi acuan untuk produk pembiayaan Griya Hasanah. Hasil observasi lainnya yang didapat yaitu: 1.
Sejarah singkat BNI Syariah, yaitu berupa sejarah BNI Syariah dan visi-misi dari BNI Syariah.
2.
Profil BNI Syariah cabang bogor, struktur organisasi, dan produk pembiayaan yang ada di BNI Syariah cabang bogor.
3.
Penjelasan tentang produk pembiayaan yaitu alur pengajuan pembiayaan, jenis-jenis akad pembiayaan, cara menghitung margin, cara menghitung
60
61
angsuran perbulan untuk nasabah, dan simulasi angsuran griya di BNI syariah cabang bogor. 3.1.2. Metode Wawancara Wawancara ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada bagian processing dan bagian umum mengenai segala kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan sistem informasi simulasi. Sehingga pembuatan sistem informasi Simulasi dapat mengetahui kebutuhan yang diperlukan dalam membangun sistem informasi simulasi pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor (Jogiyanto, 2008). Wawancara ini dilakukan pada: Tanggal
: 11 s/d 18 Maret 2014
User
: Staf Processing, customer service dan bagian Umum
Hasil
: Mengetahui alur proses bisnis pembiayaan dan cara menghitung untuk mengetahui hutang pokok pembiayaan dan angsuran perbulan nasabah pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor Proses wawancara dilakukan kepada Ibu Bpk Bagoes selaku kepala bagian
umum, yang menjabarkan beberapa permasalahan yang terjadi pada BNI Syariah, seperti banyaknya masyarakat yang masih belum mengetahui tentang akad pembiayaan yang ada di bank syariah karena masih kurangnya media elektronik (internet) yang men-sharing informasi tentang perbankan syariah kepada masyarakat, dan anggapan masyarakat yang masih menyamakan antara pembiayaan di bank syariah dan kredit yang ada di bank konvensional. Wawancara selanjutnya, dilakukan kepada bagian processing yaitu Ibu Indah dan
62
Ibu Sista yang menjabarkan seputar layanan pembiayaan yang terdapat pada BNI Syariah Cabang Bogor dan bagaimana pihak BNI Syariah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang pembiayaan di bank Syariah. Dari hasil tanya jawab tersebut, dikumpulkan data dan informasi berupa data produk dan layanan, proses alur pengajuan pembiayaan/simpanan, persyaratan apa saja yang harus dipenuhi nasabah untuk mengajukan pembiayaan dan cara menghitung serta menentukan akad pembiayaan. Adapun hasil wawancara tersebut dapat dilihat dalam lampiran I. 3.1.3. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan sebagai bahan tambahan dalam membantu penelitian agar konsep yang akan diangkat lebih terarah, sehingga memudahkan saat akan melakukan proses pengumpulan data. Membaca dan mempelajari buku elektronik (e-book) maupun konsep system informasi simulasi, pengantar system informasi, UML, pengembangan sistem, Metode Desain dan Analisis Sistem dan buku-buku yang mendukung topik yang dibahas.
63
3.1.4. Studi Literatur Metode ini dilakukan dengan menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data yang telah ada, juga harus memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih serta menghindari terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan. Yang dijadikan sebagai sumber adalah penelitian yang berkaitan dengan Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan yang terdahulu dengan mempelajarinya untuk memperoleh kelebihan dan kelemahan yang terdapat dalam penelitian tersebut. Dengan cara yang demikian, penelitian terdahulu dapat dijadikan referensi dalam penggunaan metode yang akan diteliti. Berikut merupakan beberapa hasil penelitian sejenis dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis:
64
Table 3.1. Literatur Sejenis No
Judul, Penulis
Metode
Tool
Kelebihan
Kekurangan
1.
Perancangan Simulasi 3D Interaktif
Metode
3D Modeling
pada pengembangan
system yang dibuat
Eksterior Tugu Monumen Nasional
Pengembangan
sistem ini,
belum terlalu
(Alfian arlin, 2013)
Multimedia
menggunakan
interaktif bagi user
metode pengembangan multimedia 2.
Rancang Bangun Aplikasi Simulasi
-
Eclips
dapat mengetahui
hanya menampilkan
Ujian Sertifikasi WEB Developer
kualitas para WEB
pertanyaan yang
pada Smartphone Android (Sarah
developer
menghasilkan
Agya Estika, 2012) 3.
Rancang Bangun Mobile Customer
highscore tertinggi RAD
UML
Dalam
System simulasi
Relationship Management (M-
pengembangan
hanya menampilkan
CRM) Pada Proses Pengajuan
produk
biaya angsuran
Permohonan Pembiayaan
menggunakan
pembiayaan tanpa
Musyarakah (Deni Rudiani Aprizal,
mobile customer
dilengkapi dengan
2012)
relationship
perincian.
management .sehingga
65
penyampaian informasi lebih cepat dan tepat 4.
5.
Pengembangan Sistem Informasi
Fitur untuk nasabah
Tidak ada fitur
Pembiayaan Murabahah Berbasis
cukup lengkap dari
simulasi yang bisa
WEB (Fathur Rahman, 2012)
input pendaftaran
digunakan oleh
sampai view
pengunjung maupun
angsuran
nasabah.
System yang dibuat
Tidak ada
Layanan Pembiayaan Nasabah
membahas tentang
pembagian jenis
Berbasis E-CRM Pada BMT Masjid
seluruh jenis
pembiayaan pada
Al-Azhar (Yulian Yudha Putra,
pembiayaan
perhitungan
Rancang Bangun Sistem Informasi
OOAD
RAD
UML
UML
2012) 6.
7.
Pengembangan Sistem Informasi
simulasi Fitur untuk user
Tidak ada fitur
Pembiayaan Mudharabah (Heni
cukup lengkap dari
simulasi yang bisa
Ratriningrum, 2011)
manajemen mitra
digunakan oleh
sampai manajemen
pengunjung maupun
angsuran
nasabah.
Terdapat menu
Perhitungan
konsultasi dan
simulasi sama pada
Rancang Bangun System Informasi Pembiayaan Murabahah Berbasis E-
OOAD
SDLC
UML
UML
66
CRM pada BPRS Al-Barokah
simulasi yang dapat
setiap jenis
(Ahmad Lutfi, 2012)
digunakan untuk
pembiayaan dan
masyarakat yang
perincian angsuran
awam tentang
pembiayaan
pembiayaan
Perbedaan sistem yang akan dibuat oleh peniliti dengan literatur yang sudah ada sebelumnya yaitu dengan mengedepankan fasilitas simulasi dan konsultasi bagi masyarakat yang awam mengenai pembiayaan, juga dalam fungsinya mengedepankan informasi dan pengetahuan tentang perbankan khususnya pembiayaan. Jika pengunjung berminat melakukan pengajuan, aplikasi ini menyediakan link yang langsung dapat tertuju pada halaman pengajuan pembiayaan beberapa perusahaan yang menyediakan pembiayaan. Dengan adanya sistem ini diharapkan masyarakat bisa lebih mengetahui dan mengerti tentang perbankan khususnya pembiayaan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat.
67
3.2.
Metode Analisa
3.2.1. Profil Perusahaan Profil Perusahaan menjelaskan tentang latar belakang berdirinya Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor, visi, misi dan motto perusahaan tersebut. Selain itu juga menjelaskan lingkup proses bisnis yang terdapat pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor
dan bagaimana perusahaan
tersebut melayani pelanggan dalam pemberian jasanya. Adapun untuk lebih jelasnya tentang profil perusahaan dapat dilihat pada bab IV. 3.3. Metode Pengembangan Sistem Dalam penyusunan laporan ini, metode pengembangan sistem menggunakan metode berorientasi objek dengan model pengembangan RAD (Rapid Application Development) menggunakan tools UML (Unified Modeling Language). Rapid Application Development (RAD) yang dipakai peneliti memiliki tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008): 1.
Perencanaan Syarat-syarat (Requirements Planning) Dalam fase ini peneliti melalukan beberapa kegiatan diantaranya: 1) Menganalisis sistem perhitungan simulasi yang biasa dipakai oleh user atau calon nasabah yang disediakan oleh Bank Negara Indonesia Syariah kemudian mengidentifikasikan masalah dari sistem yang berjalan untuk dapat dibuat analisis sistem usulan. 2) Mempelajari jenis pembiayaan serta perhitungan untuk menentukan biaya angsuran nasabah pada setiap jenis pembiayaan.
68
2.
Workshop Design Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat
digambarkan sebagai workshop. Dalam fase ini peneliti membuat desain prototype sistem, sebagai berikut: 1) Perancangan Desain Sistem a.
Spesifikasi Actor dan Use case Disini peneliti mengidentifikasikan actor dan use case yang akan di buat pada use case diagram.
b.
Use case Diagram Ditahap ini peneliti mencoba untuk menangkap requirements sistem.
c.
Narasi Use case Disini peneliti mendeskripsikan use case yang telah dibuat pada use case diagram.
d.
Activity Diagram Peneliti membuat sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Tahap ini berguna ketika kita ingin menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi.
e.
Sequence Diagram Peneliti menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu.
f.
Deployment Diagram Peneliti menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem.
69
2) Perancangan Database a.
Class Diagram Peneliti memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari sistem dan memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model desain (dalam logical view) dari sistem.
3) Perancangan user interface. 3.
Implementation 1) Implementation Workflow (Pengkodean) Dalam tahap ini sistem dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. 2) Testing Application (Uji coba aplikasi) Dalam tahap ini peneliti melakukan pengujian sistem dengan metode blackbox, dengan melakukan input data pada sistem dan melihat apakah output nya sesuai dengan perancangan sistem yang dibangun.
70
3.4. Kerangka Penelitian Berikut ini adalah kerangka penelitian dari penelitian yang dilakukan digambarkan pada Gambar 3.1 di bawah ini:
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Bank Negara Indonesia Syariah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah. Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak 71
72
terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. September 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 16 Payment Point. Salah satu Produk dari BNI Syariah yaitu pembiayaan, BNI Syariah membuka membuka masa kerjanya pada tahun 2015 dengan cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator yang berjalan sesuai rencana, misalnya, profitabilitas yang tercapai sebesai Rp45,67 miliar, atau naik 32,36% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp34,50 miliar,”. Kinerja BNI Syariah pada triwulan pertama tahun 2015 berjalan baik. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan aset sebesar 31,35% dari tahun sebelumnya dengan posisi total aset per Maret 2014 mencapai Rp. 15,61 triliun. Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 28,73% dan pertumbuhan DPK sebesar 38,13% dari tahun sebelumnya,” . Dari total pembiayaan sebesar Rp15,70 triliun sebagian besar merupakan pembiayaan cabang reguler yang meliputi pembiayaan konsumtif 53,10%, dimana dominasinya 83,88% adalah pembiayaan Griya iB Hasanah dan pembiayaan produktif UKM 21,46%.
73
Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Konsumtif 2015 Selanjutnya disusul oleh pembiayaan komersial 16,42%, pembiayaan mikro 6,68% dan pembiayaan kartu Hasanah Card sebesar 2,34%.
Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan 2015 Kemudian, seiring dengan pertumbuhan pembiayaan, pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) BNI Syariah juga meningkat sebesar 38,13 persen dari sebelumnya, atau tumbuh sejumlah Rp4,81 triliun dengan rasio tabungan dan giro (CASA) sebesar 44,22 persen.
74
Pencapaian kinerja bisnis tersebut, tentunya tetap memperhatikan kualitas pembiayaan, dimana NPF sebesar 2,22% (Sumber : www.BNIsyariah.co.id) 4.1.2. Visi, Misi, dan Nilai-nilai perusahaan Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja” Misi BNI Syariah antara lain : 1.
Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan.
2.
Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.
3.
Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4.
Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
5.
Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
75
4.1.3. Struktur Organisai BNI SYARIAH Cabang Bogor Kepala Cabang
KCP
Manajer Operasional
Manajer Bisnis
Pengguna Sistem
23 Staf
Kantor Gadai
Marketing
Processing
Teller & Customer Service
BO, IT & Keuangan
SDI & Umum
3 Staf
10 Staf
3 Staf
8 Staf
9 Staf
7 Staf
Gambar 4.3 Struktur Organisasi BNI SYARIAH cabang Bogor (Sumber : Bag. Umum & SDI BNI Syariah Cabang Bogor) Keterangan : KCP
: Kantor Cabang Pembantu
SDI
: Sumber Daya Insani Dari 63 pegawai di PT. BNI SYARIAH Cabang Bogor, yang berhubungan
langsung dengan nasabah di lini terdepan adalah Kepala Cabang, Kepala Cabang Pembantu, Manajer Marketing, Marketing dan front liner. Oleh karena itu, pegawai tersebut harus benar-benar mengerti dan memahami apa saja keinginan nasabah mengenai mutu produk dan pelayanan prima. Pembagian kerja: Pimpinan cabang: 1.
Bertanggung
jawab
dalam
hal
pengelolaan
cabang
mengimplementasikan kebijakan direksi sesuai target, anggaran.
dalam
76
2.
Menetapkan strategi pencapain anggaran termasuk pengembangan SDM cabang.
3.
Menetapkan strategi dalam menjalankan pimpinan dan pengurusan.
4.
Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun, jaminan hari tuan dan lain-lain bagi pegawai perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.
Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perseroan.
6.
Mengupayakan pemberian pembiayaan yang berkualits tinggi.
7.
Memantau hasil audit cabang dan mengambil tindakan koreksi bila diperlukan.
8.
Dapat memberikan suasana kerja yang harmonis dan kondusif sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas perseroan6.
Pimpinan bidang operasional : 1.
Mengepalai/membawahi bagian layanan bank-bank kas serta bagian operasi dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pada bagian tersebut.
2.
Berusaha menekan biaya operasi kantor cabang seefisien dan seefektif mungkin.
3.
Melakukan supervise dan koordinasi dengan subordinasi dibawah.
4.
Memonitoring transaksi harian dan memberikan masukan kepada bagian yang terkait.
Teller dan Customer Service : 1. Membawah bagian layanan bank dan kas serta bagian opearasional dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pada bagian tersebut.
77
2. Mengelola dan mengusahakan kegiatan pelayanan informasi dan pelayanan nasabah barjalan lancar, efektif dan efisien sesuai dengan prosedur/pedoman kerja yang telah ditetapkan. 3. Menerima pembukaan rekening tabungan, giro, deposito dan tabungan haji 4. Mengusahakan kegiatan pelayanan informasi dan pelayanan nasabah berjalan lancar, efektif dan efesiensi sesuai dengan prosedur/pedoman kerja yang telah ditetapkan. 5. Meneima dan mebayar uang tunai, baik berupa cek/bilyet giro dari nasabah dan pihak lain setelah memastikan kebenarannya. 6. Menyimpan dan memelihara dana tunai selama jam operasi, kas dan sesudahnya. 7. Menyerahkan kepada kepala seksi dana (uang tunai) yang melebihi batas simpan yang diperbolehkan. 8. Menyimpan informasi, mengenai data-data nasabah, bagipihak yang tidak berkepentingan. Marketing : 1. Meneliti permohonan kredit setelah perjanjian kredit dinyatakan efektif 2. Mengawasi penggunaan kredit dan mengikuti perkembangan nasabah. 3. Memonitor dan mengawasi terpenuhinya persyaratan-persyaratn dalam perjanjian kredit dan jaminan bank. 4. Meneliti dan menilai laporan perkembangan perusahaan nasabah baik fisik maupun finansial. 5. Membina nasabah guna perkembangan usahanya baik lisan maupun tulisan.
78
6. Melakukan
usaha
penagihan
pembiayaan
sesuai
dengan
perjanjian
pembiayaan yang dilakukan dengan musyawarah maupun melalui badan penyelesain sengketa(BPS). 7. Menyusun laporan-laporan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diserahkan oleh pimpinan cabang Processing : 1.
Sebagian pelaksana tugas-tugas pada unit kerja operasi pembiayan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan.
2.
Melakukan pemeriksaan atas persyaratan-persyaratan atau rekomendasi pada komite pembiayaan, serta memproses droping kredit, bank garansi dan fasilitas-fasilitas lainnya.
3.
Secara aktip melakukan monitoring atas tanggal jatuh tempo angsuran dan akad.
4.
Menyimpan dan menjaga formulir-formulir yang diperlukan dalam proses pembiayaan, sebagai mana yang telah ditetapkan.
5.
Menyimpan file surat-surat keluar untuk kepentingan dalam operasi pembiayaan.
Back Office, Keuangan, dan Umum : 1. Bertanggung jawab atas penyimpanan, penyusunan, keberadaan serta kerapian dokumen transaksi harian tersebut. 2. Membuat dan melaporkan data-data karyawan sehubung data payroll (BUMT, hak cuti, lembur dll) serta perubahan data karyawan, terutama yang berhungan dengan personil file.
79
3. Melayani kebutuhan karyawan dalam reimbursement kesehatan, uang, makanan, transport dan lembur. 4. Membuat administrasi kebutuhan karyawan dalam hal mengambil cuti reguler maupun tahunan dan mengatur jadwal cuti sehingga tidak mengatur aktivitas kantor. 5. Melayani perjuangan dinas karyawan dalam hal yang berhubungan dengan biaya perjalanan dinas karyawan. 6. Membuat surat memo, dan mengirimkan untuk kepentingan cabang yang berhubungan langsung dengan pimpinan cabang dan manager operasi. 7. Memfile surat, memo keluar dan masuk 8. Melaksanakan tugas rekrutment apabila dibutuhkan penambahan karyawan. 9. Mengurus pembayaran dan pelaporan PPH pasal 21 karyawan ke kantor pelayanan pajak. 10. Memelihara dan menjaga kerahasian perusahaan dan karyawan. 11. Menjalin instruksi lain dari atasan dengan baik. 12. Melakukan cash count terhadap uang tunai yang berada di teller maupun di khasanah minimal sebulan sekali. 13. Melakukan cash count petty cash periksaan rutin meterai temple sebulan sekali. 14. Bertanggung jawab atas percetakan cek dan BG yang diminta bagian CS. 15. Membina
suasana
kerja
yang
harmonis
dan
kondusif
yang
mendukungpencapaian target Bank BNI Syariah cabang. 16. Mengadministrasikan statement rekening giro nasabah dan memantau pengirimannya serta mereview dokumen-dokumen yang kembali ke bank
80
4.1.4. Produk Pembiayaan Konsumtif BNI SYARIAH cabang Bogor 1) Griya iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif untuk membeli, membangun, merenovasi, rumah atau ruko ataupun untuk membeli kavling siap bangun (KSB). 2) Fleksi iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif bagi pegawai atau karyawan suatu perusahaan atau lembaga atau instansi untuk pembelian barang dan penggunaan jasa sesuai syariat islam. 3) Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa fixed asset. Adapun akad pembiayaan yang diterapkan oleh BNI Syariah Cabang Bogor yaitu: 1) Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. 2) Pembiayaan Salam adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih). Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu) dan harga barang disepakati diawal akad dan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh. Apabila bank bertindak sebagai pembeli, kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang disebut dengan salam Paralel. 3) Pembiayaan Istishna adalah pembiayaan berdasarkan Akad jual beli (mashnu’) antara pemesan (mustashni’) dengan penerima pesanan (shani). Spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlah) dan harga barang
81
pesanan disepakati diawal akad dengan pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan (dimuka, cicilan dan dibelakang). Apabila bank bertindak sebagai shani kemudian menunjuk pihak lain untuk membuat barang disebut dengan Istishna Paralel 4) Pembiayaan Ijarah adalah pembiayaan berdasarkan Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir). Setelah masa sewa berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muaajir. 5) Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik adalah pembiayaan berdasarkan Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir) yang diikuti janji bahwa pada saat yang ditentukan kepemilikan barang sewaan akan berpindah kepada mustajir. 4.2. Analisis Sistem 4.2.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Dari hasil penelitian lapangan yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa sistem simulasi yang sudah ada kurang begitu menyajikan hasil yang maksimal dan dibutuhkan oleh pengguna simulasi, yaitu dengan hanya menampilkan biaya angsuran perbulan dengan cara yang sama pada semua jenis pembiayaan Berikut ini adalah bagan alir sistem yang sedang berjalan pada sistem simulasi Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Bogor. 1.
Pengunjung memasuki portal BNI Syariah.
2.
Pengunjung memilih menu simulasi dan memilih jenis simulasi yaitu pembiayaan.
3.
Pengunjung memasukan nominal pembiayaan, margin, dan jangka waktu. Lalu klik OK
82
4.
Sistem akan menampilkan nominal angsuran perbulan dan minimal gaji yang harus dimiliki pengunjung.
Gambar 4.4 Sistem Berjalan 4.2.2. Kelemahan Sistem yang Sedang Berjalan Berdasarkan hasil analisis, terdapat beberapa kelemahan terhadap sistem yang berjalan pada sistem simulasi Bank Negara Indonesia Syariah Cabang bogor, antara lain: 1. Tidak adanya perincian dana pembiayaan. 2. Sistem simulasi tidak disesuaikan dengan jenis pembiayaan 3. Simulasi yang sudah ada kurang mendukung terhadap produk pembiayaan 4.2.3. Analisis Sistem Yang Diusulkan Dari hasil analisis kelemahan pada system yang berjalan, berikut adalah usulan untuk sistem informasi simulasi 1.
Pengunjung memasuki portal Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan.
2.
Pengunjung memilih menu simulasi dan memilih jenis pembiayaan yang diminati.
3.
Pengunjung memasukan nominal pembiayaan, margin, dan jangka waktu. Lalu klik OK (setiap jenis pembiayaan akan disesuaikan Minimal dan
83
Maksimal nominal pembiayaan, margin, dan jangka waktu). Jika pengunjung tidak mengerti tentang nominal, margin, dan jangka waktu, pengunjung bisa mengklik kata “keterangan” pada bagian sisi kata. 4.
Sistem akan menampilkan nominal angsuran perbulan beserta rinciannya dari bulan pertama sampai akhir, biaya asuransi dan adiministrasi, dan minimal gaji yang harus dimiliki pengunjung.
5.
Selain jenis simulasi pembiayaan yang sudah ada peneliti menambahkan dua simulasi yaitu simulasi persentase cicilan dan simulasi margin.
6.
Jika pengunjung ingin melihat produk pembiayaan yang tersedia, sistem menyediakan daftar produk pembiayaan konsumtif beserta syarat pengajuan yang disediakan oleh BNI Syariah. Jika pengunjung berminat, pengunjung harus mengKlik ajukan dan sistem akan membuka portal pendaftaran pembiayaan online yang disediakan oleh BNI Syariah.
Gambar 4.5 Sistem Usulan Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif
84
4.2.4. Perhitungan Simulasi Sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif memiliki lima simulasi disesuaikan dengan kebutuhan user. 1.
Kalkulator keuangan Kalkulator keuangan ini berfungsi untuk mengetahui jumlah kekayaan bersih yang dimiliki ( setelah dikurangi oleh kewajiban-kewajiban membayar hutang, cicilan, dan lain-lain). Adapun rumus untuk menghitung kekayaan bersih adalah Asset – Kewajiban.
2.
Simulasi Persentase Cicilan Simulasi ini berfungsi untuk menghitung maksimum cicilan per bulan yang diperbolehkan, dipergunakan formula 40% dari Take Home Pay ( jika sudah berkeluarga maka pendapatan per bulan digabung, suami + istri). Perhitungan ini tentu sudah dihitung bila kita punya kredit bank lain, misalnya kendaraan atau kredit usaha.
3.
Simulasi Margin Simulasi margin berfungsi untuk menghitung perkiraan margin yang harus disepakati sesuai dengan besar cicilan yang diinginkan. Margin yang dihitung per tahun didapat dari formula (cicilan per bulan x 12 x jangka waktu pokok) / pokok / jangka waktu). Sebagai contoh, untuk pembiayaan Rp 180 juta, maka marginnya jika disetarakan bunga adalah 15.951.000 x 12-180.000.000) / 180.000.000 atau 6,34%. Jika ingin mengetahui margin total yang harus dibayarkan maka tinggal menggunakan formula cicilan per bulan x jangka waktu x 12 bulan. Dari formula tersebut bisa kita simpulkan bahwa semakin
85
lama jangka waktu pembayaran, maka semakin besar pula margin yang harus dibayarkan, sesuai dengan konsep Time Value of Money. 4.
Simulasi Umum Simulasi ini berfungsi untuk menghitung biaya cicilan perbulan yang harus dibayarkan oleh calon nasabah. Plafon pembiayaan bersifat umum sehingga user bisa memasukan plafon pembiayaan sesuai dengan yang diinginkan
5.
Simulasi KPR Simulasi ini berfungsi untuk menghitung biaya cicilan perbulan yang harus dibayarkan oleh calon nasabah pada pembiayaan rumah. Margin yang dimasukan yaitu margin dengan perhitungan pertahun. Minimal uang muka rumah adalah 20 persen dari harga rumah bila tidak termasuk rumah mewah. Dianggap mewah bila luas bangunannya di atas 70 meter persegi. Bila lebih dari itu, maka down payment menjadi 30 persen. Aturan BI juga menetapkan DP minimal 30 persen bila termasuk pembelian / kredit rumah kedua (jika sudah pernah kredit rumah sebelumnya), dan DP minimal 50 persen bila termasuk produk pembiayaan kredit ketiga dan seterusnya.)
6.
Simulasi Kendaraan Simulasi ini berfungsi untuk menghitung biaya cicilan perbulan yang harus dibayarkan oleh calon nasabah pada pembiayaan kendaraan. Margin yang dimasukan yaitu margin dengan perhitungan pertahun.
7.
Konversi Mata Uang Simulasi ini berfungsi untuk menghitung nilai tukar mata uang dari mata uang asing ke rupiah maupun sebaliknya.
86
4.3. Perancangan Sistem 4.3.1. Use Case Diagram Use case diagram di bawah ini yaitu menggambarkan mengenai interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user. Adapun langkah-langkah dalam membuat Use case diagram yaitu sebagai berikut: a.
Identifikasi actor.
b.
Identifikasi use case
c.
Use case diagram.
d.
Narasi use case.
a.
Identifikasi Actor Tabel 4.1 Identifikasi Actor
No.
Actor
Description Memiliki wewenang untuk melakukan perubahan pada sistem yang meliputi pengaturan pooling,
1.
Customer Service pengaturan produk pembiayaan, komentar, dan buku tamu. Memiliki wewenang untuk melakukan perubahan
2.
Processing
pada sistem yang meliputi pengaturan simulasi, menu berita dan menu pengetahuan. Memiliki wewenang untuk melakukan perubahan
3.
Admin pada sistem secara keseluruhan Memiliki wewenang untuk melakukan konsultasi dan
4.
Pengunjung simulasi.
87
b. Identifikasi Use Case Tabel 4.2 Identifikasi Use Case No. Use case Name
Description
1
Use
Baca Tentang Kami
Actor case
menggambarkan
ini Pengunjung tentang
proses kegiatan membaca penjelasan tentang sistem simulasi dengan mengklik menu tentang kami. 2
Baca Berita
Use
case
menggambarkan
ini Pengunjung tentang
proses kegiatan membaca berita tentang pembiayaan dengan
mengklik
menu
berita. 3
Baca Pengetahuan
Use
case
menggambarkan
ini Pengunjung tentang
proses kegiatan membaca ilmu-ilmu
tentang
pembiayaan
dengan
mengklik
menu
pengetahuan. 4
Lakukan Simulasi
Use
case
menggambarkan
ini Pengunjung tentang
88
proses kegiatan simulasi yang
dilakukan
pengunjung
oleh dengan
mengklik simulasi yang disediakan oleh sistem. 5
Baca
dan
Ajukan Use case ini digunakan Pengunjung
Produk pembiayaan
untuk menampilkan daftar produk pembiayaan yang ada di BNI Syariah dan menu
pendaftaran
pembiayaan secara online yang disediakan oleh BNI Syariah. 6
Lakukan Polling
Use case ini digunakan Pengunjung untuk
menampilkan
polling yang akan diisi oleh pengunjung. 7
Input Buku Tamu
Use case ini digunakan Pengunjung untuk menampilkan kolom komentar
yang
akan
dilakukan oleh pengunjung dengan komentar
cara pada
mengetik kolom
komentar yang disediakan.
89
8
Kelola Tentang Kami
Use case ini digunakan Admin untuk menampilkan submenu tentang kami, edit tentang kami, dan hapus tentang kami.
9
Kelola Berita
Use case ini digunakan Processing untuk menampilkan submenu daftar berita, tambah berita, edit berita, dan hapus berita.
10
Kelola Pengetahuan
Use case ini digunakan Processing untuk menampilkan submenu daftar pengetahuan, tambah pengetahuan, edit pengetahuan, dan hapus pengetahuan.
11
Kelola Simulasi
Use case ini digunakan Processing untuk menampilkan submenu daftar simulasi, edit simulasi,
dan
hapus
simulasi. 12
Kelola pembiayaan
Produk Use case ini digunakan Customer untuk menampilkan sub- Service menu
daftar
produk
90
pembiayaan,
tambah
produk pembiayaan, edit produk pembiayaan, dan hapus poduk pembiayaan. 13
Kelola Polling
Use case ini digunakan Customer untuk menampilkan sub- Service menu tambah
daftar polling,
Polling, edit
polling, dan hapus polling. 14
Kelola Buku Tamu
Use
case
menggambarkan
ini Customer tentang Service
proses kegiatan mengelola buku tamu yang nantinya dipakai oleh nasabah untuk komunikasi dan konsultasi.
91
c.
Use Case Diagram
Gambar 4.6 Use Case Diagram Sistem Informasi Simulasi
92
d. Narasi Use Case Proses yang terjadi pada use case diagram diatas lebih lanjut dijelaskan secara rinci pada tabel-tabel scenario dibawah ini : 1.
Narasi Use Case Tentang Kami Tabel 4.3 Narasi Use case Tentang Kami
Usecase Name
Tentang Kami
Usecase Id
1
Actor
Pengunjung, Admin
Description
Proses ini terjadi ketika pengunjung ingin melihat penjelasan tentang sistem informasi simulasi yang terdapat pada sistem informasi simulasi. Dan proses dimana admin dapat mengubahnya ketika terjadi perubahan penjelasan sistem.
Pre condition
admin melakukan proses login terlebih dahulu
Typical course of
Actor Action
System Response
events
1. Admin memilih menu
2. Sistem akan
tentang kami
menampilkan halaman tentang kami dan form edit
3. Admin meng-create atau update untuk merubah informasi tentang kami 4. Admin mengklik tombol simpan
5. Sistem menyimpan data
93
6. Pengunjung memilih
7. Sistem akan memanggil
menu tentang kami
data dari database company 8. Sistem akan menampilkan tentang kami
Alternate courses
-
Post condition
Aktor mendapatkan informasi dari menu yang dipilih.
2.
Narasi Use Case Berita Tabel 4.4 Narasi Use Case Berita
Usecase Name
Berita
Usecase Id
2
Actor
Pengunjung dan Bag. Processing
Description
Proses ini terjadi ketika pengunjung ingin melihat berita yang terdapat pada sistem informasi simulasi. Dan proses dimana Bag. Processing dapat meng-update berita terbaru tentang perbankan khususnya pembiayaan.
Pre condition
Bag. Processing melakukan proses login terlebih dahulu
Typical course of
Actor Action
System Response
events
1. Bag. Processing
2. Sistem akan
memilih menu berita
menampilkan list berita
3. Bag. Processing meng-create, update atau delete untuk menghapus
94
berita 4. Bag. Processing
5. Sistem menyimpan data
mengklik tombol simpan 6. Pengunjung memilih
7. Sistem akan memanggil
menu berita
data dari database news 8. Sistem akan menampilkan list berita
9. Pengunjung memilih
10. Sistem akan
berita
menampilkan detail berita
Alternate courses
-
Post condition
Aktor mendapatkan informasi dari menu yang dipilih.
3.
Narasi Use Case Pengetahuan Tabel 4.5 Narasi Use Case Pengetahuan
Usecase Name
Pengetahuan
Usecase Id
3
Actor
Pengunjung dan Bag. Processing
Description
Proses ini terjadi ketika pengunjung ingin melihat pengetahuan yang terdapat pada system informasi simulasi. Dan proses dimana admin dapat meng-update pengetahuan terbaru tentang perbankan khususnya pembiayaan.
Pre condition
Bag. Processing melakukan proses login terlebih dahulu
Typical course of
Actor Action
System Response
95
events
1. Bag. Processing
2. Sistem akan
memilih menu
menampilkan list
pengetahuan
pengetahuan
3. Bag. Processing meng-create, update atau delete untuk menghapus berita 4. Bag. Processing
5. Sistem menyimpan data
mengklik tombol simpan 6. Pengunjung memilih
7. Sistem akan memanggil
menu pengetahuan
data dari database pengetahuan 8. Sistem akan menampilkan list pengetahuan
9. Pengunjung memilih
10. Sistem akan
tombol lihat
menampilkan detail pengetahuan
Alternate courses
-
Post condition
Aktor mendapatkan informasi dari menu yang dipilih.
96
4.
Narasi Use Case Simulasi Tabel 4.6 Narasi Use Case Simulasi
Usecase Name
Simulasi
Usecase Id
4
Actor
Pengunjung, Processing
Description
Proses ini terjadi ketika pengunjung ingin melakukan simulasi perhitungan angsuran pembiayaan. Dan proses dimana Bag. Processing dapat menambah kategori simulasi.
Pre condition
Bag. Processing melakukan proses login terlebih dahulu
Typical course of
Actor Action
System Response
events
1. Bag. Processing
2. Sistem akan
memilih menu tambah
menampilkan form input
simulasi
kategori simulasi.
3. Bag. Processing meng-create untuk menambah kategori simulasi 4. Bag. Processing
5. Sistem menyimpan data
mengklik tombol simpan 6. Pengunjung memilih
7. Sistem akan
menu simulasi
menampilkan halaman simulasi
8. Pengunjung memilih
9. Sistem akan
97
jenis simulasi
menampilkan halaman form input simulasi
10. Pengunjung menginput pada form simulasi 11. Pengunjung mengklik 12. Sistem akan tombol proses
menampilkan hasil perhitungan.
Alternate courses
10. Jika aktor salah, maka sistem tidak akan menghitung atau error dan aktor diminta untuk meng-input ulang. 12. Jika pengunjung ingin melakukan kembali simulasi, maka ia dapat memilih submit back.
Post condition
Pengunjung dapat melihat hasil dari simulasi perhitungan angsuran pembiayaan.
5.
Narasi Use Case Produk pembiayaan Tabel 4.7 Narasi Use Case Produk pembiayaan
Usecase Name
Produk pembiayaan
Usecase Id
5
Actor
Pengunjung dan Customer Service
Description
Proses ini terjadi ketika pengunjung ingin melihat penjelasan tentang produk pembiayaan konsumtif yang tersedia dan mengajukan pembiayaan secara online. serta proses dimana Customer Service dapat mengupdate daftar produk pembiayaan yang disediakan.
98
Pre condition
Customer Service melakukan proses login terlebih dahulu
Typical course of
Actor Action
System Response
events
1. Customer Service
2. Sistem akan
memilih menu produk
menampilkan list daftar
pembiayaan
produk pembiayaan
3. Customer Service meng-create, update atau delete untuk menghapus daftar produk pembiayaan 4. Customer Service
5. Sistem menyimpan data
mengklik tombol simpan 6. Pengunjung memilih
7. Sistem akan memanggil
menu produk
data dari database
pembiayaan
pengetahuan 8. Sistem akan menampilkan daftar perusahaan penyedia pembiayaan
9. Pengunjung memilih
10. Sistem akan
tombol lihat
menampilkan halaman produk pembiayaan dari perusahaan yang dipilih.
99
Alternate courses
-
Post condition
Aktor mendapatkan informasi dari menu yang dipilih.
6.
Narasi Use Case Polling Tabel 4.8 Narasi Use Case Polling
Usecase Name
Polling
Usecase Id
6
Actor
Pengunjung dan Customer Service
Description
Proses ini terjadi ketika pengunjung ingin melihat hasil polling dan nasabah ingin melakukan Vote Polling. Serta proses dimana Customer Service dapat mengupdate polling terbaru.
Pre condition
Customer Service melakukan proses login terlebih dahulu
Typical course of
Actor Action
System Response
events
1. Pengunjung mengklik
2. Sistem akan menyimpan
tombol pilihan vote
vota ke database polling
3. Pengunjung mengklik
4. Sistem akan memanggil
tombol lihat
data dari database polling 5. Sistem akan menampilkan jumlah hasil voting pengunjung
6. Customer Service
7. Sistem akan
memilih menu polling
menampilkan polling
100
8. Customer Service meng-create, update atau delete untuk menghapus polling 9. Customer Service
10. Sistem menyimpan data
mengklik tombol simpan Alternate courses
-
Post condition
Pengunjung berhasil melakukan vote polling
7.
Narasi Use Case Buku Tamu Tabel 4.9 Narasi Use Case Buku Tamu
Use case Name
Testimoni
Use case Id
7
Actor
Pengunjung dan Customer Service
Description
Proses ini terjadi saat pengunjung ingin mengirim pesan dan melihat hasil pengririman pesan. Dan proses dimana Customer Service dapat membalas dan men-delete pesan.
Pre condition
Admin melakukan proses login terlebih dahulu
Typical course of
Actor Action
System response
events
1. Pengunjung memilih
2. Sistem akan
menu buku tamu
menampilkan form pesan
3. Pengunjung menginput data pesan
101
4. Pengunjung memilih
5. Sistem akan
tombol kirim
menampilkan konfirmasi pesan berhasil
6. Customer Service
7. . Sistem akan
memilih menu buku tamu menampilkan halaman list dan form input pesan 8. Customer Service
9. Sistem akan
mengklik tombol baca
menampilkan detail pesan
untuk melihat pesan dan membalas. 10. Customer Service meng-input data pesan 11. Customer Service
12. Sistem akan menyimpan
memilih tombol kirim
pesan dalam database 13. Sistem akan menampilkan halaman list dan form input pesan
14. Customer Service menghapus data pesan 15. Customer Service
10. Sistem akan menyimpan
memilih tombol simpan
dan menampilkan pesan berhasil
Alternate courses
-
Post condition
Sistem akan menampilkan halaman pesan berhasil
102
8.
Narasi Use Case Login-Logout Tabel 4.10 Narasi Use Case Login-Logout
Usecase Name
Login-Logout
Usecase Id
8
Actor
Admin, Bag. Processing, dan Customer Service
Description
Proses ini terjadi saat admin ingin masuk dan keluar dari sistem informasi simulasi untuk admin
Pre condition
1. Admin melakukan proses login 2. Admin sedang mengakses halaman account-nya dan logout
Typical course of
Actor Action
System Response
events
1. Admin membuka
2. Sistem menampilkan
portal sistem
form login
3. Admin input username 4. Sistem mengecek dan password
username dan password actor
5. Admin mengklik
6. Sistem menampilkan
tombol login
halaman home admin
7. Admin memilih menu
8. Sistem memproses keluar
logout
dari system 9. Sistem menampilkan halaman home pengunjung.
Alternate courses
3. Jika username dan password salah maka actor diharuskan input kembali username dan password.
Post condition
Data Login diambil di dalam data user
103
4.3.2. Activity Diagram Model aktifitas bisa digunakan untuk mewakili secara grafis aliran kejadian (flow of event) dari suatu use case. Berikut activity diagram untuk setiap use case pada sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif. 1.
Activity Diagram Tentang Kami a. Activity Diagram Tentang Kami oleh Admin
Gambar 4.7 Activity Diagram Tentang Kami oleh Admin Pada Gambar 4.7 menunjukkan admin melakukan aktifitas create, read, update dan delete data tentang kami yang terdapat pada Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif. Dan aktifitas dari activity diagram tentang kami oleh admin pun berakhir.
104
b. Activity Diagram Tentang Kami oleh Pengunjung
Gambar 4.8 Activity Diagram Tentang Kami oleh Pengunjung Pada Gambar 4.8 menunjukkan pengunjung dapat melakukan aktifitas pilih menu tentang kami yang terdapat pada Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif. Setelah memilih menu tentang kami tersebut, secara otomatis sistem akan merespon dengan menampilkan halaman tentang kami. Dan aktifitas dari activity diagram tentang kami oleh pengunjung dan nasabah pun berakhir.
105
2.
Activity Diagram Berita a. Activity Diagram Berita oleh Bag. Processing
Gambar 4.9 Activity Diagram Berita oleh Bag. Processing Pada Gambar 4.9 menunjukkan Bag. Processing melakukan aktifitas create, read, update dan delete berita yang terdapat pada Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif. Dan aktifitas dari activity diagram berita oleh admin pun berakhir. b. Activity Diagram Berita oleh Pengunjung
Gambar 4.10 Activity Diagram Berita oleh Pengunjung
106
Pada Gambar 4.10 menunjukkan pengunjung dapat melakukan aktifitas pilih menu berita yang terdapat pada Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif. Setelah memilih menu berita tersebut, secara otomatis sistem akan merespon dengan menampilkan list berita, kemudian pengunjung dan nasabah dapat mengklik tombol lihat untuk sistem menampilkan detail berita. Dan aktifitas dari activity diagram berita oleh pengunjung dan nasabah pun berakhir. 3.
Activity Diagram Pengetahuan a.
Activity Diagram Pengetahuan oleh Bag. Processing
Gambar 4.11 Activity Diagram Pengetahuan oleh Bag. Processing Pada Gambar 4.11 menunjukkan Bag. Processing melakukan aktifitas create, read, update dan delete berita yang terdapat pada Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif. Dan aktifitas dari activity diagram pengetahuan oleh admin pun berakhir.
107
b.
Activity Diagram Pengetahuan oleh Pengunjung
Gambar 4.12 Activity Diagram Pengetahuan oleh Pengunjung Pada Gambar 4.12 menunjukkan pengunjung dapat melakukan aktifitas pilih menu pengetahuan yang terdapat pada Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif. Setelah memilih menu pengetahuan tersebut, secara otomatis sistem akan merespon dengan menampilkan list pengetahuan, kemudian pengunjung dan nasabah dapat mengklik tombol lihat untuk sistem menampilkan detail pengetahuan. Dan aktifitas dari activity diagram pengetahuan oleh pengunjung pun berakhir.
108
4.
Activity Diagram Simulasi a. Activity Diagram Simulasi oleh Pengunjung
Gambar 4.13 Activity Diagram Simulasi oleh Pengunjung Pada Gambar 4.13 menunjukkan pengunjung melakukan aktifitas pilih menu simulasi yang kemudian secara otomatis sistem akan merespon dengan menampilkan form perhitungan simulasi. Pengunjung dan nasabah dapat meng-input simulasi pada form yang disediakan. Jika data yang dimasukkan invalid maka pengunjung dan nasabah diharuskan mengisi kembali form simulasi dan jika data sudah valid maka pengunjung dan nasabah dapat mengklik tombol proses yang kemudian akan menghasilkan perhitungan simulasi yang dilakukan. Dan aktifitas dari activity diagram simulasi oleh pengunjung pun berakhir.
109
5.
Activity Diagram Produk pembiayaan a. Activity Diagram Produk pembiayaan oleh Customer Service
Gambar 4.14 Activity Diagram Produk Pembiayaan oleh Customer Service Pada Gambar 4.14 menunjukkan Customer Service melakukan aktifitas create , update dan delete daftar produk pembiayaan yang terdapat pada Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif. Dan aktifitas dari activity diagram produk pembiayaan oleh Customer Service pun berakhir. b. Activity Diagram Produk pembiayaan oleh Pengunjung
Gambar 4.15 Activity Diagram Produk pembiayaan oleh Pengunjung
110
Pada Gambar 4.15 menunjukkan pengunjung dapat melakukan aktifitas pilih menu produk pembiayaan yang terdapat pada Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif. Setelah memilih menu produk pembiayaan tersebut, secara otomatis sistem akan merespon dengan menampilkan list produk pembiayaan yang yang disediakan oleh BNI Syariah, kemudian pengunjung dan nasabah dapat mengklik tombol ajukan untuk sistem menampilkan halaman pendaftaran online yang disediakan. Dan aktifitas dari activity diagram pengetahuan oleh pengunjung pun berakhir. 6.
Activity Diagram Polling a. Activity Diagram Polling oleh Customer Service
Gambar 4.16 Activity Diagram Polling oleh Customer Service Pada Gambar 4.16 menunjukkan Customer Service melakukan aktifitas create, read, update dan delete polling yang terdapat pada Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif. Dan aktifitas dari activity diagram polling oleh Customer Service pun berakhir.
111
b. Activity Diagram Polling oleh Pengunjung
Gambar 4.17 Activity Diagram Polling oleh Pengunjung Pada Gambar 4.17 menunjukkan pengunjung melakukan aktifitas pilih menu polling. Setelah itu sistem akan merespon untuk menampilkan halaman polling. Pengunjung melakukan proses input polling dengan mengklik tombol pilihan vote maka sistem akan menyimpan data polling. Pengunjung pun dapat melihat jumlah hasil voting dengan mengklik tombol lihat. Dan aktifitas dari activity diagram polling oleh pengunjung pun berakhir.
112
7.
Activity Diagram Buku Tamu a. Activity Diagram Buku Tamu oleh pengunjung
Gambar 4.18 Activity Diagram Buku Tamu oleh pengunjung Pada Gambar 4.18 menunjukkan pengunjung melakukan aktifitas pilih menu buku tamu yang kemudian sistem merespon dengan menampilkan list pesan. Untuk pengunjung, selain dapat melihat pesan, mereka juga dapat meng-input pesan baru dan meklik tombol kirim untuk selanjutnya disimpan ke dalam database comment. Dan aktifitas dari activity diagram buku tamu oleh pengunjung dan nasabah pun berakhir.
113
b. Activity Diagram Buku Tamu oleh Customer Service
Gambar 4.19 Activity Diagram Buku Tamu oleh Customer Service Pada Gambar 4.19 Customer Service mengakses sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif dan melakukan proses login. Aktor melakukan aktifitas pilih menu buku tamu, kemudian secara otomatis sistem merespon dengan menampilkan halaman list pesan dan form input pesan. Aktor dapat mengklik baca untuk sistem menampilkan detail pesan dan aktor meng-input pesan lalu mengklik tombol kirim yang selanjutnya sistem akan menyimpan pesan dalam database comment. Dan aktor dapat memilih hapus pesan lalu sistem menampilkan konfirmasi penghapusan pesan. Jika aktor memilih tombol batal maka sistem akan kembali menampilkan list pesan, dan jika aktor memilih oke maka sistem akan menghapus pesan yang dimaksud. Dan aktifitas dari activity diagram buku tamu pun berakhir.
114
8.
Activity Diagram Login-logout
Gambar 4.20 Activity Diagram Login-logout Pada Gambar 4.20 menunjukkan admin membuka portal sistem. Sistem akan merespon dengan menampilkan form login. Lalu admin melakukan pengisian data login berupa data username dan password. Setelah proses pengisian selesai, sistem akan melakukan pengecekan kebenaran format penulisan, jika invalid maka sistem akan melakukan konfirmasi dan admin pun meng-input data kembali. Tetapi jika sudah valid sistem akan menampilkan halaman home admin. Untuk keluar dari sistem, admin cukup mengklik tombol logout kemudian sistem akan memproses dan merespon dengan menampilkan halaman awal login. Dan aktifitas dari activity diagram login-logout pun berakhir.
115
4.3.3. Potensial Objek Tabel 4.11 Potensial Objek Objek Potensial
Cek
Alasan
Login
X
Item Potensial Interface
Administrator
Y
Salah satu user pada aplikasi
Pengunjung
Y
Pengunjung WEB aplikasi
Username
X
Atribut dari user admin
Password
X
Atribut dari user admin
Input Ketegori Berita
X
Item Potensial Interface
Kategori Berita
Y
Kategori Berita
Input Berita
X
Item Potensial Interface
Form Input Berita
X
Bagian dari input berita
Daftar Berita
X
Item Potensial Interface
Detail Berita
X
Item Potensial Interface
Lihat Berita
X
Item Potensial Interface
Input Pengetahuan
X
Item Potensial Interface
Form Input Pengetahuan
X
Bagian dari input pengetahuan
Daftar Pengetahuan
X
Item Potensial Interface
Detail Pengetahuan
X
Item Potensial Interface
Lihat Pengetahuan
X
Item Potensial Interface
Simulasi
X
Item Potensial Interface
Simulasi Pembiayaan
X
Bagian dari simulasi
Proses
X
Bagian dari simulasi
116
Print Hasil Simulasi
X
Bagian dari simulasi
Produk pembiayaan
X
Produk pembiayaan pembiayaan
Daftar Perusahaan Pembiayaan
X
Item Potensial Interface
Buku tamu
Y
Buku tamu
Kirim Pesan
X
Bagian dari pesan
Form Pesan
X
Bagian dari pesan
Daftar Pesan
X
Bagian dari pesan
117
4.3.4. Class diagram Class diagram pada Gambar 4.21 menjelaskan tentang hubungan antara class yang terdapat pada sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif. Class tersebut dibentuk oleh entity/object yang mempunyai atribut dan operasi. Dari class tersebut dapat terbentuk sebuah tabel yang dapat berasosiasi dengan tabel lainnya. Penjelasan mengenai class diagram sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif sebagai berikut:
Gambar 4.21 Class Diagram Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif
118
Pada Gambar 4.21 class diagram ini menjelaskan keterhubungan antar class yang terdapat pada system informasi simulasi pembiayaan konsumtif. Class diagram ini memiliki dua belas class, yaitu class admin, pengunjung, berita, pengetahuan, produk pembiayaan, buku tamu, poling, tentang kami, kategori, tag, Iklan, dan Komentar. Antar class pengunjung dan berita memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu pengunjung dapat membaca satu atau banyak berita. Antar class pengunjung dan pengetahuan memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu pengunjung dapat membaca satu atau banyak pengetahuan. Antar class pengunjung dan polling memiliki keterhubungan composite one to one, yaitu setiap satu pengunjung dapat memilih satu dari pilihan yang disediakan. Antar class pengunjung dan buku tamu memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu pengunjung dapat mengirim satu atau banyak pesan. Antar class pengunjung dan produk pembiayaan memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu pengunjung dapat memilih satu atau banyak perusahaan. Antar class pengunjung dan tentang kami memiliki keterhubungan composite one to on, yaitu setiap satu pengunjung dapat membaca satu profil sistem. Antar class pengunjung dan iklan memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu pengunjung dapat melihat satu atau banyak iklan. Antar class pengunjung dan komentar memiliki keterhubungan composite one to on, yaitu setiap satu pengunjung dapat menulis banyak komentar.
119
Antar class admin (Processing) dan berita memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu admin (Processing) dapat mengelola satu atau banyak berita. Antar class admin (Processing) dan pengetahuan memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu admin dapat mengelola satu atau banyak pengetahuan. Antar class admin dan polling (Customer Service) memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap admin (Customer Service) dapat mengelola banyak pilihan dari polling. Antar class admin (Customer Service) dan buku tamu memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu admin (Customer Service) dapat mengelola atau membaca banyak pesan. Antar class admin (Customer Service) dan produk pembiayaan memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu admin (Customer Service) dapat mengelola keterangan dari banyak perusahaan. Antar class admin (Processing) dan kategori memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap admin (Processing) dapat mengelola satu atau banyak kategori. Antar class admin (Processing) dan tag memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu admin (Processing) dapat mengelola satu atau banyak tag. Antar class admin (Processing) dan simulasi memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap satu admin (Processing) dapat mengelola satu atau banyak simulasi. Antar class admin dan iklan memiliki keterhubungan composite one to one or many, yaitu setiap admin dapat mengelola satu atau banyak iklan. Antar class admin (Customer Service) dan komentar memiliki keterhubungan composite one
120
to one or many, yaitu setiap satu admin (Customer Service) dapat mengelola satu atau banyak tag. 4.3.5. Normalisasi a.
Bentuk Normalisasi Tahap Pertama Bentuk normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak
memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute), atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama. Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagibagi lagi) Id_user
NIP
Username
Password
Alamat
Email
No_tlp
Id_berita
Judul_berita
Kategori_berita
Isi_berita
Username
Hari
Tanggal
Jam
Gambar
Dibaca
Tag
Id_pengetahuan
Judul_penngetahuan
Isi_pengetahuan
Id_sistem
Profil_sistem
Id_polling
Pilihan
Rating
Aktif
Id_perusahaan
Nama_perusahaan
Url
Gambar
Tgl_posting
Id_pesan
Nama
Subjek
Isi_pesan
Id_kategori
Nama_kategori
Aktif
Id_tag
Nama_tag
Count
Id_iklan
Judul_iklan
121
b.
Bentuk Normalisasi Tahap ke Dua Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi
bentuk 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki Functional Dependency pada primary key. Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut yang ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key). Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan. Bentuk Normal Kedua 1.
Data Atribut Admin
Id_user
NIP
Email
2.
Username
Password
Alamat
No_tlp
Data Atribut berita
Id_berita
Judul_berita
Isi_berita
Jam
Gambar
Dibaca
Hari
Tanggal
122
3.
Data Atribut Pengetahuan
Id_pengetahuan
Judul_pengetahuan
Isi_pengetahuan
Hari
Tanggal
Jam
Gambar
Dibaca
4.
Data Atribut Polling
Id_polling
5.
Pilihan
Aktif
Data Atribut tentang kami
Id_sistem
6.
Rating
Profil_sistem
Data Atribut produk pembiayaan
Id_produk
Penjelasan
Nama_produk
Persyaratan
URL
Gambar
123
7.
Data Atribut Buku Tamu
Id_pesan
Nama
Email
Subjek
Isi_pesan
Tanggal_pesan
8.
Data Atribut Kategori
Id_kategori
9.
Nama_kategori
Aktif
Nama_tag
Count
Data Atribut Tag
Id_tag
10. Data atribut Simulasi
Id_sumulasi
Jenis_simulasi
Margin
Jangka_waktu
Uang_muka
124
c.
Bentuk Normalisasi Tahap ke Tiga Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF, dan jika
tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya. Untuk setiap Functional Dependency dengan notasi X → A, maka: -
X harus menjadi super key pada tabel tersebut
-
Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut
11. Data Atribut Admin
Id_user
NIP
Email
Username
Password
Alamat
No_tlp
12. Data Atribut berita
Id_berita
Id_kategori
Id_Tag
Judul_berita
Isi_berita
Hari
Gambar
Dibaca
Kategori_berita
Tanggal
Tag
Jam
125
13. Data Atribut Pengetahuan
Id_pengetahuan
Id_Tag
Isi_pengetahuan
Hari
Gambar
Tag
Judul_pengetahuan
Tanggal
Jam
Rating
Aktif
Dibaca
14. Data Atribut Polling
Id_polling
Pilihan
15. Data Atribut tentang kami
Id_sistem
Profil_sistem
16. Data Atribut produk pembiayaan
Id_produk
Penjelasan
Nama_produk
Persyaratan
Url
Gambar
126
17. Data Atribut Buku Tamu
Id_pesan
Nama
Email
Subjek
Isi_pesan
Tanggal_pesan
18. Data Atribut Kategori
Id_kategori
Nama_kategori
Aktif
Nama_tag
Count
19. Data Atribut Tag
Id_tag
20. Data atribut Simulasi
Id_sumulasi
Jenis_simulasi
Margin
Jangka_waktu
Uang_muka
21. Data atribut Transaksi Simulasi
Id_Produk
Id_simulasi
Margin
Jangka_waktu
Jumlah_proses
127
4.3.6. Skema Database
Gambar 4.22 Skema Database Pada Gambar skema diagram ini menjelaskan keterhubungan antar tabeltabel maupun field-field yang ada yang terdapat pada system informasi simulasi pembiayaan konsumtif. Skema diagram ini memiliki sembilan tabel, yaitu admin, berita, pengetahuan, buku tamu, komentar, polling, produk pembiayaan, kategori, iklan dan tag. Tabel berita terhubung dengan tabel admin, tag, kategori, dan komentar sehingga tabel berita yang mempunyai primay key id_berita juga mempunyai foreign key id_user, id_tag, id_kategori, dan id_komentar. Dimana id_user merupakan primary key tabel admin, id_tag merupakan primary key tabel tag,
128
id_kategori merupakan primary key kategori, dan id_komentar merupakan primary key tabel komentar. Tabel buku tamu terhubung dengan tabel admin sehingga tabel buku tamu yang mempunyai primay key id_pesan juga mempunyai foreign key id_user dimana id_user merupakan primary key tabel admin. Tabel polling terhubung dengan tabel admin sehingga tabel polling yang mempunyai primay key id_polling juga mempunyai foreign key id_user dimana id_user merupakan primary key tabel admin. Tabel iklan terhubung dengan tabel admin sehingga tabel iklan yang mempunyai primay key id_iklan juga mempunyai foreign key id_user dimana id_user merupakan primary key tabel admin. Tabel produk pembiayaan terhubung dengan tabel admin sehingga tabel produk pembiayaan yang mempunyai primay key id_ produk juga mempunyai foreign key id_user dimana id_user merupakan primary key tabel admin. Tabel pengetahuan terhubung dengan tabel admin dan tabel tag sehingga tabel pengetahuan yang mempunyai primay key id_pengetahuan juga mempunyai foreign key id_user dan id_tag dimana id_user merupakan primary key tabel admin dan id_tag merupakan primary key tabel tag. Tabel simulasi terhubung dengan tabel admin sehingga tabel simulasi yang mempunyai primay key id_simulasi juga mempunyai foreign key id_user dimana id_user merupakan primary key tabel admin Tabel transaksi simulasi terhubung dengan tabel simulasi dan tabel produk pembiayaan sehingga tabel transaksi simulasi yang mempunyai primay key id_transaksi juga mempunyai foreign key id_simulasi dan id_produk dimana
129
id_simulasi merupakan primary key tabel simulasi dan id_produk merupakan primary key tabel produk.
130
4.3.7. Sequence Diagram Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek saling berkolaborasi dalam beberapa behavior berdasarkan urutan waktunya, objek tersebut mempunyai sebuah aliran pesan. Berikut adalah sequence diagram dari sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif. 1.
Sequence Diagram Tentang Kami a. Sequence Diagram Tentang Kami oleh Admin
Gambar 4.23 Sequence Diagram Tentang Kami oleh Admin Pada Gambar 4.23 dimulai dengan admin mengakses menu tentang kami. Selanjutnya sistem akan menampilkan halaman tentang kami dan form edit kepada
admin dimana admin dapat mengubah data tentang kami
kemudian langsung menyimpannya. Lalu sistem pun menyimpan data dan menampilkan pesan berhasil kepada admin. Aktifitas dari sequence diagram tentang kami oleh admin pun berakhir.
131
b. Sequence Diagram Tentang Kami oleh Pengunjung
Gambar 4.24 Sequence Diagram Tentang Kami oleh Pengunjung Pada Gambar 4.24 dimulai dengan pengunjung mengakses menu tentang kami. Selanjutnya sistem akan memanggil data dari database perusahaan dan menampilkan data tentang kami kepada aktor pengunjung. Aktifitas dari sequence diagram tentang kami oleh pengunjung pun berakhir. 2.
Sequence Diagram Berita a. Sequence Diagram Berita oleh Bag. Processing
Gambar 4.25 Sequence Diagram Berita oleh Bag. Processing
132
Pada Gambar 4.25 dimulai dengan Bag. Processing mengakses menu berita. Selanjutnya sistem akan menampilkan halaman berita kepada Bag. Processing dimana Bag. Processing dapat mengolah berita kemudian langsung menyimpannya. Lalu sistem pun menyimpan data dan menampilkan pesan berhasil kepada admin. Aktifitas dari sequence diagram berita oleh Bag. Processing pun berakhir. b. Sequence Diagram Berita oleh Pengunjung
Gambar 4.26 Sequence Diagram Berita oleh Pengunjung
Pada Gambar 4.26 dimulai dengan pengunjung mengakses menu berita. Selanjutnya sistem akan memanggil data dari database berita dan menampilkan halaman list berita kepada aktor pengunjung, lalu aktor dapat mengklik tombol lihat untuk sistem menampilkan detail berita. Aktifitas dari sequence diagram berita oleh pengunjung pun berakhir.
133
3.
Sequence Diagram Pengetahuan a. Sequence Diagram Pengetahuan oleh Bag. Processing
Gambar 4.27 Sequence Diagram Pengetahuan oleh Bag. Processing Pada Gambar 4.27 dimulai dengan Bag. Processing mengakses menu pengetahuan. Selanjutnya sistem akan menampilkan halaman pengetahuan kepada Bag. Processing dimana Bag. Processing dapat mengolah pengetahuan
kemudian
langsung
menyimpannya.
Lalu
sistem
pun
menyimpan data dan menampilkan pesan berhasil kepada Bag. Processing. Aktifitas dari sequence diagram pengetahuan oleh Bag. Processing pun berakhir.
134
b. Sequence Diagram Pengetahuan oleh Pengunjung
Gambar 4.28 Sequence Diagram Pengetahuan oleh Pengunjung Pada
Gambar
4.28
dimulai
dengan
pengunjung
mengakses
menu
pengetahuan. Selanjutnya sistem akan memanggil data dari database pengetahuan dan menampilkan halaman list pengetahuan kepada aktor pengunjung, lalu aktor dapat mengklik tombol lihat untuk sistem menampilkan detail pengetahuan. Aktifitas dari sequence diagram pengatuhan oleh pengunjungpun berakhir.
135
4.
Sequence Diagram Simulasi a. Sequence Diagram Simulasi oleh Pengunjung
Gambar 4.29 Sequence Diagram Simulasi oleh Pengunjung Pada Gambar 4.29 pengunjung memulai dengan mengakses simulasi, kemudian sistem akan menampilkan halaman simulasi. Aktor melakukan pemilihan jenis simulasi, kemudian system akan menampilkan form simulasi sesuai dengan jenis simulasi yang dipilih. Selanjutnya pengunjung melakukan pengisian data simulasi lalu memilih tombol proses. Kemudian sistem akan menampilkan hasil perhitungan dari data simulasi yang di-input oleh aktor. Aktifitas dari sequence diagram simulasi oleh pengunjung dan nasabah pun berakhir.
136
5.
Sequence Diagram Produk pembiayaan a. Sequence Diagram Produk pembiayaan oleh Customer Service
Gambar 4.30 Sequence Diagram Pengetahuan oleh Customer Service Pada Gambar 4.30 dimulai dengan Customer Service mengakses menu produk pembiayaan. Selanjutnya sistem akan menampilkan halaman produk pembiayaan kepada Customer Service dimana Customer Service dapat mengolah data list perusahaan kemudian langsung menyimpannya. Lalu sistem pun menyimpan data dan menampilkan pesan berhasil kepada Customer Service. Aktifitas dari sequence diagram produk pembiayaan oleh Customer Service pun berakhir.
137
b. Sequence Diagram Produk pembiayaan oleh Pengunjung
Gambar 4.31 Sequence Diagram Produk pembiayaan oleh Pengunjung Pada Gambar 4.31 dimulai dengan pengunjung mengakses menu produk pembiayaan. Selanjutnya sistem akan memanggil data dari database produk pembiayaan dan menampilkan halaman list perusahaan kepada aktor pengunjung, lalu aktor dapat mengklik tombol lihat untuk sistem menampilkan detail halaman produk pembiayaan pada peruahaan yang dipilih.
Aktifitas
dari
pengunjungpun berakhir.
sequence
diagram
produk
pembiayaan
oleh
138
6.
Sequence Diagram Polling a. Sequence Diagram Polling oleh Customer Service
Gambar 4.32 Sequence Diagram Polling oleh Customer Service Pada Gambar 4.32 dimulai dengan Customer Service mengakses menu polling. Selanjutnya sistem akan menampilkan halaman polling kepada Customer Service dimana Customer Service dapat mengolah polling kemudian langsung menyimpannya. Lalu sistem pun menyimpan data ke database polling dan menampilkan pesan berhasil kepada Customer Service. Aktifitas dari sequence diagram polling oleh Customer Service pun berakhir.
139
b. Sequence Diagram Polling oleh Pengunjung
Gambar 4.33 Sequence Diagram Polling oleh Pengunjung Dari Gambar 4.33, pengunjung dan nasabah memulai dengan memilih menu polling dan sistem akan menampilkan halaman polling. Aktor pengunjung memasukkan pilihan vote yang tersedia, kemudian dari user interface polling akan menyimpan data polling ke dalam database polling. Setelah data disimpan ke dalam database, objek polling akan menampilkan konfirmasi pesan berhasil dan aktor dapat mengklik tombol lihat untuk sistem menampilkan jumlah hasil voting kepada pengunjung. Aktifitas dari sequence diagram polling oleh pengunjung pun berakhir.
140
7.
Sequence Diagram Buku Tamu a. Sequence Diagram Buku Tamu oleh Customer Service
Gambar 4.34 Sequence Diagram buku tamu oleh Customer Service Pada Gambar 4.34 dimulai dengan aktor Customer Service melakukan pilih menu buku tamu, maka sistem akan menampilkan list dan form input pesan. Aktor memilih baca untuk sistem menampilkan detail pesan. Kemudian aktor dapat langsung membalas dengan meng-input pesan dan mengklik tombol kirim, dimana jika ada yang invalid maka sistem menampilkan alert kepada aktor namun jika sudah valid, pesan akan disimpan pada database message dan kembali menampilkan list pesan.
141
Begitupun ketika aktor ingin menghapus (delete) pesan, setelah itu sistem akan melakukan proses dan menyimpan perubahan data pada database dan menampilkan pesan berhasil. Aktifitas dari sequence diagrambuku tamu oleh aktor pun berakhir. b. Sequence Diagram buku tamu oleh Pengunjung
Gambar 4.35 Sequence Diagram Buku Tamu oleh Pengunjung Dari Gambar 4.35, dimulai dengan aktor pengunjung mengakses menu buku tamu, maka sistem akan menampilkan halaman buku tamu. pengunjung dapat memasukkan testimoni lalu mengklik tombol simpan untuk sistem menyimpan data dan sistem akan menampilkan konfirmasi pesan berhasil kepada pengunjung. Aktifitas dari sequence diagram buku tamu oleh pengunjung berakhir.
142
8.
Sequence Diagram Login-logout
Gambar 4.36 Sequence Diagram Login-logout Dari Gambar 4.36, dimulai dengan admin dan membuka portal sistem dimana sistem akan menampilkan form login lalu aktor meng-input data login berupa username dan password. Jika data yang dimasukkan valid maka aktor dapat masuk ke dalam sistem kemudian sistem pun menampilkan home admin. Namun jika data yang dimasukkan invalid maka sistem akan menampilkan alert kepada aktor. Aktor pun dapat mengklik logout untuk sistem memproses keluar dan menampilkan home pengunjung. Aktifitas dari sequence diagram login-logout oleh aktor pun berakhir.
143
4.3.8. Deployment Diagram Deployment view pada perancangan sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif digambarkan dengan menggunakan deployment diagram. Seperti yang terlihat pada gambar
Gambar 4.37 Deployment Diagram Sistem Informasi Simulasi
144
4.3.9. Perancangan Database 1.
User
Nama Tabel
: tbl_user
Primary Key
: username
Foreign Key
:-
Tipe File
: Tipe Master Tabel 4.12 Database Admin
Nama Field
Tipe data
Ukuran
Keterangan
Id_user
Int
7
Id Admin
Username
Varchar
20
Nama admin
Password
Varchar
25
Password admin
Alamat
Varchar
255
Alamat admin
No_Tlp
Varchar
15
Telepon
Email
Varchar
30
Email admin
2.
Berita
Nama Tabel
: tbl_berita
Primary Key
: id_berita
Foreign Key
: id_kategori
Tipe File
: Tipe Master Tabel 4.13 Database Berita
Nama Field
Tipe data
Ukuran
Keterangan
Id_berita
Int
10
Kode Berita
Judul_berita
Varchar
25
Judul Berita
145
Kategori_berita
Varchar
15
Kategori Berita
Isi_berita
Text
-
Isi Berita
3.
Pengetahuan
Nama Tabel
: tbl_pengetahuan
Primary Key
: id_pengetahuan
Foreign Key
: id_user
Tipe File
: Tipe Master Tabel 4.14 Database Pengetahuan
Nama Field
Tipe data
Ukuran
Keterangan
Id_pengetahuan
Int
10
Kode Pengetahuan
Judul_pengetahuan
Varchar
25
Judul Pengetahuan
Kategori_pengetahuan Varchar
15
Kategori Pengetahuan
Isi_pengetahuan
4.
Text
-
Isi Pengetahuan
Polling
Nama Tabel
: tbl_polling
Primary Key
: id_polling
Foreign Key
: id_user
Tipe File
: Tipe Transaksi Tabel 4.15 Database Polling
Nama Field Id_polling
Tipe data Int
Ukuran 11
Keterangan Kode Polling
146
Pilihan
Varchar
Rating
Int
Aktif
Enum
5.
11 -
Isi Polling Y, N
Tentang Kami Nama Tabel
: tbl_tentang_kami
Primary Key
: id_ tentang_kami
Foreign Key
: id_user
Tipe File
: Tipe Master Tabel 4.16 Database Tentang Kami
Nama Field
Tipe data
Ukuran
Keterangan
Id_ tentang_kami
Int
3
Kode Tentang Kami
Profil_sistem
Text
-
Penjelasan Tentang Sistem
6)
Buku Tamu
Nama Tabel
: tbl_buku_tamu
Primary Key
: id_pesan
Foreign Key
: id_user
Tipe File
: Tipe Transaksi Tabel 4.17 Database Buku Tamu
Nama Field
Tipe data
Ukuran
Keterangan
Id_pesan
Int
10
Kode pesan
Nama
Varchar
25
Nama pengirim
147
Email
Varchar
15
Email pengirim
Pesan
Text
-
Isi Pesan
Tanggal
Date
-
Tanggal pesan
7)
Produk pembiayaan
Nama Tabel
: tbl_produk pembiayaan
Primary Key
: id_produk
Foreign Key
: id_user
Tipe File
: Tipe Master Tabel 4.18 Database Produk pembiayaan
Nama Field
Tipe data
Ukuran
Keterangan
Id_produk
Int
3
Kode produk
Nama_produk
Text
-
Nama produk pembiayaan
Penjelasan
Text
-
Penjelasan produk
Persyaratan
Text
-
Persyaratan produk
Url
Varchar
15
Link pendaftaran online
Tgl_posting
Date
-
Tanggal posting pembiayaan
8)
Simulasi
Nama Tabel
: tbl_simulasi
Primary Key
: id_simulasi
148
Foreign Key
: Id_User
Tipe File
: Tipe Master Tabel 4.19 Database Simulasi
Nama Field
Tipe data
Ukuran
Keterangan
Id_simulasi
Int
3
Kode simulasi
Jenis_simulasi
Text
-
Nama simulasi
Jangka_waktu
Text
-
Lama Pembiayaan
Margin
Int
-
Persentase Bagi Hasil
Uang_muka
Money
15
Bayar Pertama
9)
Transaksi Simulasi
Nama Tabel
: tbl_transaksisimulasi
Primary Key
: id_transaksi
Foreign Key
: Id_Simulasi dan Id_Produk
Tipe File
: Tipe Transaksi Tabel 4.20 Database Transaksi Simulasi
Nama Field
Tipe data
Ukuran
Keterangan
Id_transaksi
Int
7
Kode transaksi
Id_simulasi
Int
7
Kode Jenis simulasi
Id_produk
Int
7
Kode Poduk
Margin
Int
7
Persentase Bagi Hasil
Jangka_waktu
Int
-
Lama Pembiayaan
Jumlah_proses
Int
-
Julah transaksi simulasi
149
4.3.10 Matriks CRUD Pada analisis sistem menemukan bahwa persyaratan logika tersebut perlu ditentukan dalam bentuk matrik CRUD (Create, Read, Update, Delete). Tabel 4.21 Matriks CRUD Location
Pengunjung
Admin
Id_polling
CR
RUD
Content
CR
RUD
Yes
CR
RUD
No
CR
RUD
Uncertain
CR
RUD
Id_komentar
CRUD
CRUD
From
CRUD
CRUD
To
CRUD
CRUD
Judul
CRUD
CRUD
Isi_komentar
CRUD
CRUD
Id_berita
R
CRUD
Judul_berita
R
CRUD
Entity – Attribute Polling
Buku tamu
Berita
150
Isi_berita
R
CRUD
Id_pengetahuan
R
CRUD
Judul_pengetahuan
R
CRUD
Isi_pengetahuan
R
CRUD
Id_sistem
-
R
Profil_sistem
R
CRU
Id_produk
-
R
Deskrispsi
R
CRU
Persyaratan
R
CRU
-
CRUD
Margin
CRUD
CRUD
Jangka_waktu
CRUD
CRUD
Nominal
CRUD
CRUD
Id_user
-
CRUD
Nama
-
CRUD
Alamat
-
CRUD
No_telepon
-
CRUD
Email
-
CRUD
Pengetahuan
Tentang kami
Produk pembiayaan
Simulasi Id_Simulasi
Admin
151
4.3.11 Perancangan Struktur Menu Struktur menu program dibagi menjadi empat bagian berdasarkan user yaitu menu yang digunakan oleh pengunjung, menu yang digunakan oleh admin, menu yang digunakan oleh Bag. Processing, dan menu yang digunakan oleh Customer Service. 1.
Struktur menu pengunjung
Gambar 4.38 Struktur Menu Pengunjung
152
2.
Struktur menu admin
Gambar 4.39 Struktur Menu Admin 3.
Struktur menu Bag. Processing
Gambar 4.40 Struktur Menu Bag. Processing
153
4.
Struktur Menu Customer Service
Gambar 4.41 Struktur Menu Customer Service
154
4.3.12. Perancangan user interface Pada perancangan user interface ini dibedakan menjadi empat aktor, yaitu : 1.
Administrator (admin) Aktor administrator dapat melakukan perubahan pada sistem utama melalui sistem administrator yang didalamnya meliputi manage profil, manage iklan, dan manage user.
2.
Processing Aktor Processing dapat melakukan perubahan pada sistem utama melalui sistem Admin
yang didalamnya meliputi manage berita, manage
pengetahuan, manage simulasi. 3.
Customer Service Aktor Customer Service dapat melakukan perubahan pada sistem utama melalui sistem admin yang didalamnya meliputi manage produk pembiayaan, manage polling, dan manage buku tamu.
4.
Pengunjung Aktor pengunjung dapat hanya melakukan seluruh aktivitas didalam sistem utama, meliputi lihat profil, pilih kategori, lihat berita, isi dan baca komentar, lihat pengetahuan, lakukan simulasi, lakukan pengajuan, lakukan polling, dan isi buku tamu. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dilihat perancangan user interface
dibawah ini:
155
1.
Rancangan user interface halaman utama pengunjung
SEARCH
LOGO
ABOUT US BERITA
HEADER IMAGE PENGETAHUAN SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU
BERITA IKLAN 1
IKLAN 2
POLLING
PERSENTASE POLLING
SITE STATISTIC
CURRENCY RATE
FOOTER
Gambar 4.42 user interface halaman utama pengunjung Rancangan user interface halaman main pengunjung adalah tampilan yang muncul saat pengunjung masuk ke sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif. Disini pengunjung bisa melihat profil, berita, pengetahuan,isi komentar, isi buku tamu, melakukan simulasi, melihat produk pembiayaan, melakukan pengajuan, dan melakukan polling.
156
2.
Rancangan user interface halaman about pengunjung
LOGO
ABOUT US
Tentang Sistem
SEARCH
PROFIL Tentang Sistem
Site Statistic
BERITA
PROFIL SISTEM
PENGETAHUAN SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU
IKLAN 1
IKLAN 2
FOOTER
Gambar 4.43 user interface halaman about pengunjung Rancangan user interface halaman about adalah tampilan yang muncul saat pengunjung mengklik menu tentang sistem. Disini pengunjung bisa membaca penjelasan singkat tentang sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif.
157
3.
Rancangan user interface halaman pengetahuan pengunjung
LOGO
ABOUT US BERITA
SEARCH
PENGETAHUAN Pengetahuan
PENGETAHUAN
Lihat Pengetahuan
Pengetahuan 1 Baca Selengkapnya
Diposkan Pada
SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU
Pengetahuan 2 Baca Selengkapnya
Diposkan Pada
IKLAN 1
Pengetahuan 3 IKLAN 2 Baca Selengkapnya
Diposkan Pada
FOOTER
Gambar 4.44 user interface halaman pengetahuan pengunjung Rancangan user interface halaman pengetahuan adalah tampilan yang muncul saat pengunjung mengklik menu pengetahuan. Disini pengunjung bisa membaca pengetahuan tentang perbankan khususnya tentang pembiayaan.
158
4.
Rancangan user interface halaman berita pengunjung
SEARCH
LOGO
ABOUT US
BERITA
BERITA
Berita
Lihat Berita
Berita 1 PENGETAHUAN Baca Selengkapnya
Diposkan Pada
SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU
Berita 2 Baca Selengkapnya
Diposkan Pada
IKLAN 1
Berita 3 IKLAN 2 Baca Selengkapnya
Diposkan Pada
FOOTER
Gambar 4.45 user interface halaman berita pengunjung Rancangan user interface halaman berita adalah tampilan yang muncul saat pengunjung mengklik menu berita. Disini pengunjung bisa membaca berita tentang perbankan khususnya tentang pembiayaan.
159
5.
Rancangan user interface halaman simulasi pengunjung
SEARCH
LOGO
ABOUT US
SIMULASI RUMAH
BERITA
Simulasi - Rumah
PENGETAHUAN
Form Simulasi Harga Rumah
SIMULASI
Uang Muka Jangka Waktu
Rumah Kendaraan Emas Kekayaan Bersih Percentase Cicilan Margin Rekap Simulasi
Margin
SUBMIT
PRODUK PEMBIAYAAN
HASIL SIMULASI
BUKU TAMU
IKLAN 1
KARTU ANGSURAN
IKLAN 2
FOOTER
Gambar 4.46 user interface halaman simulasi pengunjung Rancangan user interface halaman simulasi adalah tampilan yang muncul saat pengunjung mengklik menu simulasi. Disini pengunjung bisa melakukan simulasi pembiayaan konsumtif sesuai dengan jenis pembiayaan
160
6.
Rancangan user interface halaman produk pembiayaan pengunjung
SEARCH
LOGO
ABOUT US
DAFTAR PEMBIAYAAN
BERITA
Pembiayaan – Lihat Produk
PENGETAHUAN
BNIS Griya Hasanah BNIS Griya Hasanah
Deskripsi
Persyaratan
SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN
Lihat Produk
Daftar Pembiayaan
BUKU TAMU
NEXT STEP
PREVIOUS STEP
BNIS Otomotif
BNIS Otomotif
Deskripsi
Persyaratan
IKLAN 1
IKLAN 2
NEXT STEP
PREVIOUS STEP
FOOTER
Gambar 4.47 user interface halaman produk pengunjung Rancangan user interface halaman produk pembiayaan adalah tampilan yang muncul saat pengunjung mengklik menu produk pembiayaan. Disini pengunjung bisa memilih produk yang nantinya akan dilakukan pendaftaran pembiayaan secara online.
161
7.
Rancangan user interface halaman buku tamu pengunjung
SEARCH
LOGO
ABOUT US
BUKU TAMU
Tentang Sistem
Site Statistic
Leave Comment Enter Name
BERITA Enter Email
PENGETAHUAN Enter Website URL
SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN Your Comment Here
BUKU TAMU
IKLAN 1
IKLAN 2
Submit Comment
LIST COMMENT
FOOTER
Gambar 4.48 user interface halaman buku tamu pengunjung Rancangan user interface halaman buku tamu adalah tampilan yang muncul saat pengunjung mengklik menu buku tamu. Disini pengunjung bisa mengirim pesan kepada admin.
162
8.
Rancangan user interface halaman login admin
SEARCH
LOGO
LOGIN ADMIN
ABOUT US
Form Login
BERITA
Form Login
PENGETAHUAN
Username SIMULASI Password PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU
Remember Me LOGIN
FOOTER
Gambar 4.49 user interface halaman login admin Rancangan user interface Login ini tampil untuk dapat masuk ke sistem admin dengan mengisi username dan password kemudian mengklik button Login untuk dilakukannya proses login.
163
9.
Rancangan user interface halaman kelola profil admin
Selamat Datang Admin
SEARCH
LOGO
ABOUT US
KELOLA PROFIL
BERITA PENGETAHUAN SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU KELOLA PROFIL KELOLA IKLAN
FOOTER
Gambar 4.50 user interface halaman profil admin Rancangan user interface profil oleh administrator ini digunakan untuk mengelola penjelasan tentang sistem informasi simulasi pembiayaan. Pengaturan profil tampil saat admin memilih menu profil, maka tampil halaman menu profil. Pada pengaturan profil admin dapat melakukan kegiatan edit profil dan choose file gambar. Jika telah selesai admin tinggal mengklik button update
164
10.
Rancangan user interface halaman Tambah berita bag. processing
LOGO
ABOUT US
SEARCH
Selamat Datang Staf Processing
KELOLA BERITA
BERITA PENGETAHUAN SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU KELOLA BERITA
Tambah Berita
KELOLA PENGETAHUAN KELOLA SIMULASI
FOOTER
Gambar 4.51 user interface halaman tambah berita bag. processing Rancangan user interface berita oleh bag. processing ini digunakan untuk menambah berita yang akan ditampilkan. Pengaturan berita tampil saat admin memilih menu tambah berita, maka tampil halaman menu tambah berita. Pada kegiatan tambah berita. Jika bag. processing ingin menambah berita, admin harus mengisi nama berita dan isi berita dan jika telah selesai admin harus mengklik button simpan.
165
11.
Rancangan user interface halaman Tambah pengetahuan bag. processing
LOGO
ABOUT US
SEARCH
Selamat Datang Staf Processing
KELOLA PENGETAHUAN
BERITA PENGETAHUAN SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU KELOLA BERITA KELOLA PENGETAHUAN
Tambah Pengetahuan
KELOLA SIMULASI
FOOTER
Gambar 4.52 user interface halaman tambah pengetahuan bag. processing Rancangan user interface pengetahuan oleh bag. processing ini digunakan untuk menambah pengetahuan yang akan ditampilkan. Pengaturan pengetahuan tampil saat admin memilih menu tambah pengetahuan, maka tampil halaman menu tambah pengetahuan. Pada kegiatan tambah pengetahuan. Jika bag. processing ingin menambah berita, admin harus mengisi nama berita dan isi berita dan jika telah selesai admin harus mengklik button simpan.
166
12.
Rancangan user interface halaman Tambah kategori simulasi bag. processing
LOGO
ABOUT US
SEARCH
Selamat Datang Staf Processing
TAMBAH KATEGORI
BERITA Form Kategori
PENGETAHUAN Form Kategori SIMULASI
Nama Kategori
PRODUK PEMBIAYAAN SUBMIT
BUKU TAMU KELOLA BERITA KELOLA PENGETAHUAN KELOLA SIMULASI
Tambah Kategori Simulasi Rekap Simulasi
FOOTER
Gambar 4.53 user interface halaman tambah kategori simulasi bag. processing Rancangan user interface tambah kategori simulasi oleh bag. processing ini digunakan untuk menambah tambah kategori simulasi yang akan ditampilkan dalam menu simulasi. Pengaturan tambah kategori simulasi tampil saat admin memilih menu tambah kategori simulasi, maka tampil halaman menu tambah kategori simulasi. Pada kegiatan tambah pengetahuan. Jika bag. processing ingin menambah kategori simulasi, admin tinggal mengisi nama kategori dan jika telah selesai admin harus mengklik button simpan.
167
13.
Rancangan user interface halaman kelola produk customer service
LOGO
ABOUT US
SEARCH
Selamat Datang Staf CS
TAMBAH PRODUK
BERITA PENGETAHUAN SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU KELOLA PRODUK
Lihat Produk Tambah Produk
KELOLA POLLING KELOLA BUKU TAMU
FOOTER
Gambar 4.54 user interface halaman produk pembiayaan customer service Rancangan user interface produk pembiayaan oleh customer service ini digunakan untuk mengelola produk pembiayaan yang akan ditampilkan. Pengaturan produk pembiayaan tampil saat customer service memilih menu produk, maka tampil halaman menu produk pembiayaan. Pada pengaturan produk pembiayaan customer service dapat melakukan kegiatan tambah produk. Jika admin ingin menambah produk, customer service harus mengisi nama produk, deskripsi dan persyaratan produk dan jika telah selesai customer service harus mengklik button simpan.
168
14.
Rancangan user interface halaman kelola polling customer service
LOGO
ABOUT US
SEARCH
Selamat Datang Staf CS
TAMBAH POLLING
BERITA PENGETAHUAN SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU KELOLA PRODUK KELOLA POLLING
Tambah Polling Lihat Polling
KELOLA BUKU TAMU
FOOTER
Gambar 4.55 user interface halaman polling customer service Rancangan user interface polling oleh customer service ini digunakan untuk mengelola
polling yang akan ditampilkan. Pengaturan polling tampil saat
customer service memilih menu polling, maka tampil halaman menu polling. Pada pengaturan polling customer service dapat melakukan kegiatan tambah polling. Jika customer service ingin menambah polling, customer service harus mengisi nama polling dan jika telah selesai customer service harus mengklik button simpan.
169
15.
Rancangan user interface halaman buku tamu customer service
LOGO
ABOUT US
SEARCH
Selamat Datang Staf CS
KELOLA BUKU TAMU
BERITA PENGETAHUAN SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU KELOLA PRODUK KELOLA POLLING KELOLA BUKU TAMU
FOOTER
Gambar 4.56 user interface halaman buku tamu customer service Rancangan user interface buku tamu oleh customer service ini digunakan untuk mengelola buku tamu yang akan ditampilkan. Pengaturan buku tamu tampil saat customer service memilih menu buku tamu, maka tampil halaman menu buku tamu. Pada pengaturan buku tamu customer service dapat melakukan kegiatan balas pesan dan hapus pesan. Jika customer service ingin membalas pesan, customer service harus mengklik alamat email pengirim pesan dan jika telah
170
selesai customer service harus mengklik button kirim. Jika customer service ingin menghapus pesan yang sudah ada, customer service tinggal mengklik button hapus. 16.
Rancangan user interface halaman iklan admin
Selamat Datang Admin
SEARCH
LOGO
ABOUT US
KELOLA IKLAN
BERITA PENGETAHUAN SIMULASI PRODUK PEMBIAYAAN BUKU TAMU KELOLA PROFIL KELOLA IKLAN
FOOTER
Gambar 4.57 user interface halaman iklan admin Rancangan user interface iklan oleh admin ini digunakan untuk mengelola iklan yang akan ditampilkan. Pengaturan iklan tampil saat admin memilih menu kelola iklan, maka tampil halaman menu iklan. Pada pengaturan iklan, admin dapat melakukan kegiatan tambah iklan. Jika iklan ingin menambah iklan, admin harus
171
mengisi judul iklan, url, dan gambar dan jika telah selesai admin harus mengklik button simpan.
172
4.4. Implementasi Sistem 4.4.1. Pemrograman (Coding) Tahap pemrograman atau coding adalah tahap dimana semua yang telah digambarkan dibuat menggunakan bahasa pemrograman untuk menjadi sebuah sistem yang dapat digunakan. Sejumlah tools digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif. Berikut ini merupakan daftar tools yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak: Tabel 4.22 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak Sistem No. 1.
Tools
Fungsi
PHP 5.3.1
Bahasa pemrograman untuk mengembangkan sistem
2.
MS SQL Server
Database yang digunakan dalam sistem
3.
PSPad
Perangkat editor pembuatan program
4.
XAMPP Apache HTTP Web server Server
5.
PhpMyAdmin
Perangkat untuk mengakses database yang terdapat pada XAMPP Apache
6.
Google
Chrome,
IE, Web browser
Mozilla Firefox, Opera Web Broser
4.4.2. Penyiapan Hardware dan Software Aplikasi sistem informasi pembiayaan menggunakan beberapa spesifikasi baik dari sisi server perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Untuk perangkat keras memiliki spesifikasi antara lain: 5.
Processor dengan kecepatan 133 MHz
6.
Harddisk kapasitas 500 GB
173
7.
RAM (Random Access Memory) DDR II 4 GB
8.
Router Dan untuk sisi client cukup menggunakan perangkat komputer standar
dengan sudah ter-install browser (firefox, internet explorer, safari) dan terhubung ke internet. 4.4.3. Pengujian Black Box Testing Setelah melakukan pengkodean dari sistem informasi pembiayaan, sistem ini harus diuji, apakah sistem ini sudah bekerja sesuai spesifikasi yang diharapkan atau belum. Tahap uji coba (testing) merupakan tahap meletakkan sistem agar dipastikan tidak terjadi kesalahan sebelum sistem tersebut diserahkan kepada end user. Pada tahap ini dilakukan dengan pengujian masing-masing halaman menu para pengguna. Kemudian dilakukan uji coba terhadap integrasi keseluruhan unit program untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang diinginkan. Pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing. Hasil pengujian black-box testing disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.23 Hasil pengujian black-box testing No.
Test Case
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji Coba
Login dengan
Muncul pesan “Login
Berhasil
memasukkan
gagal silahkan cek
username dan
username dan password
password yang salah
anda!”
Login dengan
Muncul pesan “Login
memasukkan
berhasil, selamat datang
Admin 1.
2.
Berhasil
174
username dan
admin” dan masuk
password yang
halaman menu admin
sesuai 3.
Memilih menu Home Menampilkan halaman
Berhasil
Home 4.
5.
Memilih menu
Menampilkan halaman
kelola Profil
editor profil
Memilih tombol
Menampilkan halaman
choose
explorer untuk mencari
Berhasil
Berhasil
gambar 6.
Memilih tombol
Menampilkan hasil edit
update
profil
Berhasil
Bag. Processing 7.
8.
9.
Memilih menu
Menampilkan submenu
kelola berita
kelola berita
Memilih submenu
Menampilkan form
tambah berita
tambah berita
Memilih tombol
Menampilkan hasil
simpan pada form
tambah berita
Berhasil
Berhasil
Berhasil
tambah berita 10.
11.
Memilih submenu
Menampilkan form edit
edit berita
berita
Memilih tombol
Menampilkan hasil edit
update pada form
berita
Berhasil
Berhasil
edit berita 12.
13.
Memilih menu
Menampilkan submenu
kelola Pengetahuan
kelola pengetahuan
Memilih
Menampilkan form
submenutambah
tambah Pengetahuan
Berhasil
Berhasil
Pengetahuan 14.
Memilih tombol
Menampilkan hasil
simpan pada form
tambah Pengetahuan
Berhasil
175
tambah Pengetahuan 15.
16.
Memilih submenu
Menampilkan form edit
edit pengetahuan
Pengetahuan
Memilih tombol
Menampilkan hasil edit
update pada form
Pengetahuan
Berhasil
Berhasil
edit Pengetahuan 17
18
Memilih menu
Menampilkan submenu
kelola simulasi
kelola simulasi
Memilih submenu
Menampilkan form
tambah kategori
tambah kategori simulasi
Berhasil
Berhasil
simulasi 19
Memilih tombol
Menambah kategori
submit pada form
simulasi pada menu
tambah kategori
simulasi
Berhasil
simulasi 20
Memilih menu rekap
Menampilkan diagram
simulasi
perkembangan simulasi
Berhasil
Customer Service 21.
Memilih kelola
Menampilkan halaman
menu kelola produk
manage Produk
Berhasil
pembiayaan 22.
23.
Memilih tombol
Menampilkan form
tambah produk
tambah produk
Memilih tombol
Menampilkan hasil
simpan pada form
tambah Produk
Berhasil
Berhasil
tambah Produk 24.
Memilih tombol edit
Menampilkan form edit
pada halaman
Produk
Berhasil
manage Produk 25.
Memilih tombol
Menampilkan hasil edit
update pada form
Produk
edit Produk
Berhasil
176
26.
27.
28.
Memilih menu
Menampilkan halaman
kelola Polling
manage Pooling
Memilih tombol
Menampilkan form
tambah Polling
tambah Polling
Memilih tombol
Menampilkan hasil
simpan pada form
tambah Polling
Berhasil
Berhasil
Berhasil
tambah Polling 29.
Memilih tombol edit
Menampilkan form edit
pada halaman
Polling
Berhasil
manage Polling 30.
Memilih tombol
Menampilkan hasil edit
update pada form
Pooling
Berhasil
edit Polling 31.
32.
Memilih menu buku
Menampilkan halaman
tamu
manage pesan
Memilih alamat
Menampilkan form balas
email pengirim
email
Berhasil
Berhasil
pesan 33.
Memilih tombol
Mengirim pesan balasan
Berhasil
Memilih tombol
Menghapus pesan yang
Berhasil
hapus pada halaman
ada
kirim pada form balas email 34.
manage pesan 35.
Memilih tombol
Keluar dari halaman
logout
admin
Memilih menu about
Menampilkan submenu
us
about us
Memilih submenu
Menampilkan penjelasan
tentang sistem
tentang sistem
Memilih submenu
Menampilkan site
Berhasil
Pengunjung 36.
37.
38.
Berhasil
Berhasil
Berhasil
177
39.
site statistik
statistik sistem
Memilih menu berita
Menampilkan daftar
Berhasil
berita 40.
41.
42.
Memilih menu
Menampilkan daftar
pengetahuan
pengetahuan
Memilih menu
Menampilkan submenu
simulasi
simulasi
Memilih submenu
Menampilkan form
jenis simulasi
simulasi
Berhasil
Berhasil
Berhasil
(Rumah, Kendaraan, Emas) 43.
44.
45.
46.
47.
Memilih tombol
Menampilkan hasil
proses
simulasi
Memilih submenu
Menampilkan hasil rekap
rekap simulasi
simulasi
Memilih menu
Menampilkan submenu
produk pembiayaan
produk
Memilih submenu
Menampilkan daftar
lihat produk
produk pembiayaan
Memilih submenu
Menampilkan form
daftar pembiayaan
pendaftaran pembiayaan
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
BNI Syariah 48.
Melakukan polling
Memproses hasil polling
Berhasil
49.
Memilih menu buku
Menampilkan form buku
Berhasil
tamu
tamu
Memilih tombol
Menyimpan pesan ke
send pada form buku
database
50.
tamu
Berhasil
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Sistem ini dapat menjadi solusi bagi calon nasabah dalam memperkirakan biaya angsuran dalam produk pembiayaan.
2.
Sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif ini menghasilkan hasil simulasi berupa perincian biaya yang harus dikeluarkan oleh calon nasabah seperti margin, biaya angsuran yang harus dibayarkan, dan disertai dengan kartu angsuran.
3.
Sistem ini dilengkapi beberapa simulasi yaitu perhitungan keuangan, simulasi margin, simulasi persentase cicilan, konversi mata uang, dan simulasi perhitungan pembiayaan.
4.
Sistem ini dapat menjadi acuan bagi pihak perbankan dalam menilai produk pembiayaan yang lebih diminati oleh masyarakat.
5.2. Saran 1.
Sistem ini dapat diperluas dengan manambahkan beberapa fasilitas yang berhubungan dengan pembiayaan
2.
Sistem ini dapat dikembangkan agar dapat memberikan support untuk calon nasabah tetapi juga dapat terintegrasi dengan pihak pemasaran dalam memasarkan dan mempromosikan produk pembiayaan.
178
179
3.
Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan sistem informasi simulasi pembiayaan secara keseluruhan yaitu konsumtif dan produktif dan penambahan fasilitas lainnya yang dapat membantu calon nasabah dalam melakukan perhitungan pembiayaan.
DAFTAR PUSTAKA [BNIS]
Bank
BNI
Syariah.
2014.
Profil
Perusahaan
BRI
Syariah
http://www.brisyariah.co.id/bris) [11 Maret 2014]
Laporan Perbankan Tahun 2012. http://www.bi.co.id) [03 Juli 2015]
Elmasai, Ramez, 2000, Fundamental of Database System. Addison-Wesley. Massachusetts.
Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Bandung: Informatika.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis Edisi: 3. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Jogiyanto HM. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kendall, Kenneth E., dan Kendall, Julie E. 2008. Analisis dan Perancangan Desain Sistem. Edisi 5, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.
Ladjmudin, AL. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Peranginangin, Kusiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Andi. 180
181
Pilone. 2005. UML 2.0 in a nutshell. )’Reilly Media,inc. USA Ramdhani, Muhammad. 2007 Modul Sistem Simulasi. Diambil dari Unicom.ac.id
Sutedi, Adrian. 2008. Perbankan Syariah. Jakarta : Mizan
Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem, edisi 6. Penerjemah: Tim Penerjemah Andi, editor. Yogyakarta: Penerbit Andi. Terjemahan dari: System Analysis and Design Methods.
Whitten, J.L. Bentley, L.D. Dittman, K.C. 2002. Systems Analysis and Design Methods. International Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Yaya, Rizal. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
LAMPIRAN I LAYOUT 1.
Halaman Obout Us
2.
Halaman Simulasi
3.
Halaman Produk Pembiayaan
4.
Halaman Rekap Simulasi
5.
Halaman Buku Tamu
6.
Halaman Login
LAMPIRAN II CODING 1.
Header dan Menu
2.
About US
3.
Lihat Berita
Blog comment <small>Sub heading here
- Blog apps
- Blog comment
4.
Lihat Detail Berita
?>
5.
Tambah Berita
alert('berhasil'); document.location.href='tambahberita.php'; "; }else{ echo"<script>alert('failed'); document.location.href='tambahberita.php'; "; } } ?>
6.
Simulasi
{ $jadi = "Rp " . number_format($angka,2,',','.'); return $jadi; } ?>
class="container-fluid">
7. Rekap Simulasi
Rekap Simulasi
- Rekap Simulasi
echo $huhu['total']; ?> Kali
Jumlah Penggunaan
8.
Produk Pembiayaan
include"footer.php"; ?> 9.
Tambah Kategori
alert('berhasil'); document.location.href='tambah_kategori.ph p'; "; }else{ echo"<script>alert('failed'); document.location.href='tambah_kategori.ph p'; "; } } ?>
10.
Tambah Produk
alert('berhasil'); document.location.href='tambahProduk.php' ; "; }else{ echo"<script>alert('failed'); document.location.href='tambahProduk.php' ; "; } } ?>
11.
Login
document.location.href='index.php'; "; }else{ echo"<script>alert('failed, your password does not match'); document.location.href='login.php'; "; } } ?>
12.
Logout
document.location.href='index .php'"; ?>
LAMPIRAN III HASIL OBSERVASI Kegiatan observasi dilakukan di bawah pengawasan Bapak Bagoes selaku Kepala Bagian Umum dari Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor. Beliau memberikan data pengamatan untuk kebutuhan pembangunan Sistem Informasi Simulasi. Seperti contoh perhitungan akad pembiayaan sesuai dengan jenis pembiayaannya, simulasi angsuran untuk produk pembiayaan Griya Hasanah yang nantinya yang nantinya akan menjadi acuan untuk produk pembiayaan Griya Hasanah. Hasil observasi lainnya yang didapat yaitu: 1.
Sejarah singkat BNI Syariah, yaitu berupa sejarah BNI Syariah dan visimisi dari BNI Syariah. Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai
oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah. Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. September 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 16 Payment Point. 2.
Profil BNI Syariah cabang bogor, struktur organisasi, dan produk pembiayaan yang ada di BNI Syariah cabang bogor.
Produk Pembiayaan Konsumtif BNI SYARIAH cabang Bogor 1) Griya iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif untuk membeli, membangun, merenovasi, rumah atau ruko ataupun untuk membeli kavling siap bangun (KSB). 2) Fleksi iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif bagi pegawai atau karyawan suatu perusahaan atau lembaga atau instansi untuk pembelian barang dan penggunaan jasa sesuai syariat islam.
3) Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa fixed asset. 3.
Penjelasan
tentang
produk
pembiayaan
yaitu
alur
pengajuan
pembiayaan, jenis-jenis akad pembiayaan, cara menghitung margin, cara menghitung angsuran perbulan untuk nasabah, dan simulasi angsuran griya di BNI syariah cabang bogor. Adapun akad pembiayaan yang diterapkan oleh BNI Syariah Cabang Bogor yaitu : 1) Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. 2) Pembiayaan Salam adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih). Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu) dan harga barang disepakati diawal akad dan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh. Apabila bank bertindak sebagai pembeli, kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang disebut dengan salam Paralel. 3) Pembiayaan Istishna adalah pembiayaan berdasarkan Akad jual beli (mashnu’) antara pemesan (mustashni’) dengan penerima pesanan (shani). Spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlah) dan harga barang pesanan disepakati diawal akad dengan pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan (dimuka, cicilan dan dibelakang). Apabila bank bertindak
sebagai shani kemudian menunjuk pihak lain untuk membuat barang disebut dengan Istishna Paralel 4) Pembiayaan Ijarah adalah pembiayaan berdasarkan Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir). Setelah masa sewa berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muaajir. 5) Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik adalah pembiayaan berdasarkan Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir) yang diikuti janji bahwa pada saat yang ditentukan kepemilikan barang sewaan akan berpindah kepada mustajir.
LAMPIRAN IV DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1.
Produk pembiayaan apa saja yang ada di BNI Syariah Cabang Bogor Jawab : -
Griya iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif untuk membeli, membangun, merenovasi, rumah atau ruko ataupun untuk membeli kavling siap bangun (KSB).
-
Fleksi iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif bagi pegawai atau karyawan suatu perusahaan atau lembaga atau instansi untuk pembelian barang dan penggunaan jasa sesuai syariat islam.
-
Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa fixed asset.
2.
Akad pembiayaan apa saja yang diterapkan oleh BNI Syariah Cabang Bogor Jawab : -
Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati.
-
Pembiayaan Salam adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih). Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu) dan harga barang disepakati diawal akad dan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh.
Apabila bank bertindak sebagai pembeli, kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang disebut dengan salam Paralel. -
Pembiayaan Istishna adalah pembiayaan berdasarkan Akad jual beli (mashnu’) antara pemesan (mustashni’) dengan penerima pesanan (shani). Spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlah) dan harga barang pesanan disepakati diawal akad dengan pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan (dimuka, cicilan dan dibelakang). Apabila bank bertindak sebagai shani kemudian menunjuk pihak lain untuk membuat barang disebut dengan Istishna Paralel
-
Pembiayaan Ijarah adalah pembiayaan berdasarkan Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir). Setelah masa sewa berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muaajir.
-
Pembiayaan
Ijarah
Muntahiyah
Bit
Tamlik
adalah
pembiayaan
berdasarkan Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir) yang diikuti janji bahwa pada saat yang ditentukan kepemilikan barang sewaan akan berpindah kepada mustajir. 3.
Bagaimana masyarakat seperti nasabah mengetahui produk pembiayaan yang ditawarkan oleh perbankan? Jawab : biasanya kita (pihak bank) harus langsung menemui masyarakat untuk melakukan promosi tentang produk pembiayaan yang ada di BNI Syariah. Dalam hal ini divisi Marketing Founding yang menjadi tugasnya. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembiayaan dan akadnya mengharuskan kita untuk menjelaskan secara jelas tentang pembiayaan kepada masyarakat.
4.
Menurut bapak seberapa pentingkah masyarakat mengetahui tentang akad pembiayaan? Jawab : Sangat penting, dengan nasabah mengetahui dan mengerti tentang akad pembiayaan, proses akad akan semakin cepat dan hubungan antara bank dan nasabah pun akan semakin erat karena adanya keterbukaan antara pihak bank dengan nasabah.
5.
Bagaimana alur pengajuan pembiayaan di BNI Syariah Cabang Bogor ? Jawab : Selama ini pemesanan untuk mengajukan pembiayaan dilakukan dengan bagian Maketing Founding yang langsung menawarkan produk pembiayaan kepada nasabah. Bagian Marketing Founding akan menjelaskan secara jelas kepada nasabah tentang kelebihan produk pembiayaan yang ada pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor. Setelah semuanya beres dan nasabah tertarik untuk mengajukan produk pembiayaan maka bagian marketing founding akan memberikan form pengajuan untuk diisi oleh nasabah. Form pengajuan tersebut dilampirkan dengan persyaratan umum seperti Copy KTP Suami dan Istri untuk dicek kelengkapannya. Setelah semua lengkap bagian marketing akan melimpahkan kepada bagian processing untuk dianalisis kelayakan nasabah delam mendapatkan pembiayaan. Setelah dianalisis bagian processing akan memberikan data analisis kepada pimpinan yang nantinya pimpinan yang memutuskan diterima atau tidak pengajuan pembiayaan calon nasabah. Jika pengajuan diterima pimpinan akan konfirmasi ke bagian processing untuk selanjutnya dilimpahkan ke bagian administrasi untuk pengurusan notaris, akad, dan pencairan dana pembiayaan
6.
Apa saja peryaratan yang harus dilengkapi jika akan melakukan pengajuan pembiayaan ? Jawab : Persyaratan Umum - Copy KTP suami dan istri - Copy kartu keluarga dan surat nikah - Pas foto 3x4 1 lembar - Copy surat keterangan kerja - Copy rekening tabungan 3 bulan terakhir - Slip gaji 3 bulan terakhir - Copy NPWP dan SPT (pembiayaan > Rp.50 juta) Untuk Pengusaha - Copy SIUP / TDP, Akta pendirian - Laporan keuangan 2 tahun terakhir Untuk Profesional - Copy ijin praktek
7.
Bagaimana cara menghitung pembiayaan ? Jawab : (harga pembelian + margin) – uang muka = harga pokok pembiayaan Angsuran = harga pokok pembiayaan / jangka waktu
LAMPIRAN V SK PEMBIMBING
LAMPIRAN VI SURAT IZIN RISET
LAMPIRAN VII SURAT KETERANGAN RISET