RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN NASABAH PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus : BNI Syariah)
Oleh : Mia Ramadhini 106093003037
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H
HALAMAN PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ”RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN NASABAH PEMBIAYAAN MURABAHAH” (STUDI KASUS : BNI SYARIAH), BENAR-BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Maret 2011
MIA RAMADHINI 106093003037
ABSTRAK MIA RAMADHINI (106093003037), Rancang Bangun Sistem Informasi Penunjang Keputusan Penerimaan Nasabah Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus: BNI Syariah) di bawah bimbingan Bapak BAYU WASPODO dan Ibu NUR AENI HIDAYAH. BNI Syariah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan syariah dengan visi-misi menjalankan bisnis sesuai kaidah Islamiyah. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, Pemerintah mentargetkan BNI untuk menyalurkan dana sebesar Rp. 1,60 triliun kepada + 16.257 debitur. Dana tersebut diberikan dalam bentuk pinjaman, salah satunya dalam bentuk pembiayaan berbasis syariah, yaitu pembiayaan murabahah yang sangat diminati masyarakat khususnya di BNI Syariah. Saat ini untuk melakukan proses penilaian nasabah, Manajer selaku pengambil keputusan hanya menganalisis dari data yang tersedia pada database nasabah, kemudian data pemohon dicocokkan dengan kriteria yang ada untuk menilai nasabah layak diberikan Pembiayaan Murabahah atau tidak. Proses pengambilan keputusan yang memakan waktu dan belum adanya sistem yang dapat memproses penilaian mengakibatkan kinerja Manajer terhambat serta proses penilaian berulang pada nasabah yang sama. Dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu Manajer dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan dapat memenuhi target dari Pemerintah. Dari permasalahan tersebut, dibuatlah “Rancang Bangun Sistem Informasi Penunjang Keputusan Penerimaan Nasabah Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus : BNI Syariah)” untuk membantu menyelesaikan masalah di BNI Syariah, khususnya bagian Pembiayaan Murabahah. Menggunakan model Analytical Hierarkhi Process (AHP), karena dapat membantu memberikan suatu keputusan berdasarkan banyak kriteria dan alternatif, dengan mencari nilai bobot untuk setiap kriteria kemudian dilakukan proses perhitungan alternatif, untuk menilai calon nasabah berdasarkan kriteria yang ada. Object Oriented metode Rapid Application Development (RAD) sebagai metode penelitian, Unified Modelling Language (UML) sebagai alat mendokumentasikan sistem, PHP sebagai bahasa pemrograman, Apache sebagai web server, dan MySQL sebagai database-nya. Menghasilkan suatu sistem yang dapat memproses penilaian nasabah dengan output informasi berupa laporan dan grafik sehingga tugas Manajer dalam menganalisis dan membuat keputusan menjadi lebih baik, dari 2 nasabah menjadi 5 nasabah setiap harinya. Kata Kunci: SPK, Pembiayaan Murabahah, Analytical Hierarkhi Process (AHP), Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML). V Bab + xl Halaman + 161 Halaman + 61 Gambar + 59 Tabel + 3 Lampiran. Pustaka Acuan : 20 (1998 – 2009)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia, rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis. Sholawat serta salam tak lupa tercurah bagi junjungan besar Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Penunjang Keputusan Penerimaan Nasabah Pembiayaan Murabahah” (Studi Kasus : BNI Syariah). Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini: 1.
Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan kemudahan dalam mengurus segala hal.
3.
Bapak Bayu Waspodo, MM, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan masukkan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
4.
BNI Syariah Pusat yang telah memberikan penulis tempat untuk melakukan penelitian.
5.
Ibu Tri Murtiasih selaku Manajer SDM PT. Bank BNI Syariah yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian di PT. Bank BNI serta membimbing penulis dalam pelaksanaan penelitian.
6.
Kedua orang tuaku, mama dan papa tersayang, tanpa doa dan dukungan mereka, penulis tidak akan memiliki semangat yang besar untuk menyelesaikan penulisan ini.
7.
Kakakku dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan moril serta doa yang tiada henti.
8.
Widitya Jaka Pratama yang telah membantu banyak memberikan masukkan, inspirasi dan dorongan moril dalam penulisan skripsi ini.
9.
Teman-teman SI A angkatan 2006, Adrina S., Tanti Mei S., Novika Y., Farah N., Lia Via P., Windi A.R, Adi Y., Aditya K, dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis. Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk tercapainya hasil penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada peneliti sendiri dan bagi yang membacanya.
Jakarta, Maret 2011
Mia Ramadhini 106093003037
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...............................................................................................................i Lembar Pengesahan ......................................................................................................ii Lembar Pengesahan Ujian ...........................................................................................iii Lembar Pernyataan ......................................................................................................iv Abstrak ...........................................................................................................................v Kata Pengantar ..............................................................................................................vi Daftar Isi ........................................................................................................................viii Daftar Gambar ..............................................................................................................xv Daftar Tabel ......................................................................................................... ...............xix Daftar Simbol UML (Unifed Modeling Language).....................................................xxiii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1
1.3 Batasan Masalah................................................................................... 4 1.4 Tujuan Penelitian................................................................................... 1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................
4
1.6 Metode Penelitian..................................................................................
5
1.6.1 Metode Pengumpulan Data......................................................... 6 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem....................................................
1.7 Sistematika Penulisan...........................................................................
6 6 7
LANDASAN TEORI
8
2.1 Rancang Bangun.................................................................................... 2.1.1 Pengertian Rancang..................................................................... BAB II
2.1.2 Pengertian Bangun....................................................................... 2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi...........................................................
10
2.2.1 Pengertian Sistem........................................................................
10
2.2.1.1 Karakteristik Sistem.........................................................
10
2.2.2 Pengertian Data...........................................................................
10
2.2.3 Pengertian Informasi...................................................................
10
2.2.4 Pengertian Sistem Informasi......................................................
11
2.2.4.1 Kualitas Informasi...........................................................
14
2.2.5 Komponen Sistem Informasi......................................................
14
2.3 Konsep Sistem Penunjang Keputusan (SPK)......................................
14
2.3.1 Pengertian SPK...........................................................................
15
2.3.2 Tujuan dan Prinsip SPK..............................................................
16
2.3.3 Karakteristik SPK........................................................................
16
2.3.4 Keuntungan SPK..........................................................................
16
2.3.5 Keterbatasan SPK........................................................................
17
2.3.6 Komponen-komponen SPK.........................................................
18
2.3.7 Jenis Keputusan...........................................................................
19
2.3.8 Tahap Pengambilan Keputusan....................................................
19
2.4 Konsep Analytical Hierarkhi Process (AHP)......................................
20
2.4.1 Prinsip Dasar AHP.......................................................................
21
2.4.2 Prosedur AHP.............................................................................
22
2.5 Perbankan Syariah...............................................................................
23
2.5.1 Sejarah Perbankan Syariah.........................................................
24
2.5.2 Fungsi Perbankan Syariah..........................................................
26
2.6 Konsep Dasar Pembiayaan.................................................................
29
2.6.1 Pengertian Pembiayaan.............................................................
30
2.6.2 Tujuan Dan Fungsi Pembiayaan................................................
31
2.6.3 Prosedur Dalam Pemberian Pembiayaan...................................
32
2.6.4 Prinsip-Prinsip Pemberian Pembiayaan......................................
32
2.7 Konsep Dasar Murabahah..................................................................
33
2.7.1 Pengertian Murabahah..............................................................
34
2.7.2 Karakteristik Murabahah...........................................................
35
2.8 Metode Pengumpulan Data.................................................................
38
2.9 Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development
38
(RAD).................................................................................................. 40 2.9.1 Fase-Fase RAD........................................................................... 41 2.10 Unified Modeling Language (UML)................................................... 2.10.1 Pengertian UML...................................................................... 2.10.2 Diagram UML...........................................................................
42 43
2.11 PHP.................................................................................................... 45 2.12 Database............................................................................................. 45 2.13 MySQL............................................................................................... 46 2.14 XAMPP.............................................................................................. 51 2.15 Macromedia Dreamweaver 8.............................................................. 52 2.16 Pengujian Sistem................................................................................ 52 2.17 Studi Literatur Penelitian Sejenis........................................................ 53 53 METODE PENELITIAN 54 3.1 Metode Pengumpulan Data................................................................... 3.1.1 Observasi................................................................................... 3.1.2 Wawancara................................................................................. 3.1.3 Studi Pustaka................................................................................ BAB III
3.1.4 Studi Literatur Sejenis................................................................ 3.2 Metode Pengembangan Sistem............................................................
54
3.3 Metode SPK dengan Model AHP.........................................................
56
3.4 Data Yang Dibutuhkan......................................................................... 56 3.5 Kerangka Penelitian............................................................................. 56
HASIL DAN PEMBAHASAN
57
4.1
Requirement Planning.........................................................................
57
4.1.1 Profil BNI....................................................................................
58
4.1.2 Sejarah BNI Syariah...................................................................
59
4.1.3 Visi dan Misi............................................................................
59
4.1.4 Struktur Organisasi...................................................................
61
4.1.5 Identifikasi Masalah.................................................................... BAB IV
4.1.6 Identifikasi Lingkup Sistem........................................................
4.2
4.1.7 Identifikasi Sistem Berjalan........................................................
62
4.1.8 Identifikasi Syarat-Syarat Informasi...........................................
62
4.1.9 Alternatif Sistem Usulan.............................................................
64
4.1.10 Perbandingan Sistem.................................................................
64
RAD Design Workshop........................................................................
65
4.2.1 Identifikasi Solusi Alternatif.......................................................
66
4.2.2 Use Case Diagram......................................................................
67
4.2.2.1 Daftar Aktor....................................................................
68
4.2.2.2 Daftar Use Case..............................................................
71
4.2.2.3 Deskripsi Use Case.........................................................
72
4.2.3 Activity Diagram.........................................................................
74
4.2.3.1 Activity Diagram Login Admin dan Manajer..................
76
4.2.3.2 Activity Diagram Input Data Nasabah.............................
76
4.2.3.3 Activity Diagram Lihat Data Nasabah.............................
81
4.2.3.4 Activity Diagram Ganti Password...................................
82
4.2.3.5 Activity Diagram Input Kriteria AHP.............................
82
4.2.3.6
84
Activity Diagram Input AHP Subkriteria Kemampuan Nasabah........................................................................
94 4.2.3.7 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Nilai 94 Jaminan........................................................................ 95 4.2.3.8 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah....................................................... 4.2.3.9 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Legalitas Usaha............................................................................
96 97 98
4.2.3.10 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Karakter Nasabah........................................................................
99
4.2.3.11 Activity Diagram Kualitas Nasabah.......................... 4.2.3.12 Activity Diagram Hitung Nilai Nasabah...................... 4.2.3.13 Activity Diagram Hitung Nilai Akhir...........................
100
4.2.3.14 Activity Diagram Panduan............................................
101
4.2.3.15 Activity Diagram Logout…………………………… 102 4.2.4 Statechart Diagram..................................................................... 4.2.5 Sequence Diagram...................................................................... 103 4.2.5.1 Sequence Diagram Input Nasabah................................. 104 4.2.5.2 Sequence Diagram Lihat Data Nasabah.......................... 105 4.2.5.3 Sequence Diagram Input AHP Kriteria dan Subkriteria. 108 4.2.5.4 Sequence Diagram Kualitas Nasabah........................... 109 4.2.5.5 Sequence Diagram Hitung Nilai................................... 109 4.2.5.6 Sequence Diagram Nilai Akhir................................... 110 4.2.6 Class Diagram............................................................................. 113 4.2.6.1 Spesifikasi Database....................................................... 113 4.2.7 Model AHP................................................................................. 114 4.2.7.1 Penentuan Kriteria.......................................................... 4.2.7.2 Penyusunan Hierarki.......................................................
115
4.2.7.3 Matriks Perbandingan Berpasangan Nilai Kriteria.........
118
4.2.7.4 Matriks Bobot Prioritas...................................................
118
4.2.7.5 Perhitungan Rasio Konsistensi........................................
119
4.2.7.6 Menentukan Prioritas Subkriteria....................................
120
4.2.8 Perancangan Antarmuka..............................................................
121
4.2.8.1 Rancangan Halaman Akun Admin...................................
125
4.2.8.2 Rancangan Halaman Akun Manajer................................
125
4.2.9 Implementasi Pengujian..............................................................
126 127
PENUTUP 5.1
Kesimpulan.......................................................................................
5.2
Saran.................................................................................................
128 129 131 144 144 147 153
BAB V
158 159 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... LAMPIRAN
160
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Siklus Informasi.............................................................................
11
Gambar 2.2
Karakteristik Sistem.......................................................................
13
Gambar 2.3
Komponen Sistem Penunjang Keputusan (SPK)...........................
21
Gambar 2.4
Tahap Pengambilan Keputusan......................................................
22
Gambar 2.5
Skema Murabahah.........................................................................
40
Gambar 2.6
Alur Pembiayaan Murabahah BNI Syariah...................................
42
Gambar 2.7
Tahapan Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD)............................................................................................
46
Contoh Use Case Diagram............................................................. Gambar 2.8
47 Contoh Class Diagram...................................................................
Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11
48 Contoh Object Diagram.................................................................
Contoh Activity Diagram................................................................
48 49
Contoh Statechart Diagram........................................................... Gambar 2.12
50
Contoh Sequence Diagram............................................................. Gambar 2.13
Kerangka Penelitian......................................................................
51
Gambar 3.1
Struktur Organisasi BNI Syariah...................................................
61
Gambar 4.1
Sistem Yang Sedang Berjalan........................................................
65
Gambar 4.2
Sistem Usulan................................................................................
70
Gambar 4.3
Use Case Diagram.........................................................................
74
Gambar 4.4 Gambar 4.5
Activity Diagram Login Admin dan Manajer.................................. 81 Activity Diagram Input Data Nasabah............................................
96
Activity Diagram Lihat Data Nasabah............................................ Gambar 4.6
97
Activity Diagram Ganti Password.................................................. Gambar 4.7
Activity Diagram Input Kriteria AHP............................................. 98
Gambar 4.8
Activity Diagram Input AHP Subkriteria Kemampuan Nasabah...
Gambar 4.9
Activity Diagram Input AHP Subkriteria Nilai Jaminan................
99 100
Activity Diagram Input AHP Subkriteria Sumber Pelunasan Gambar 4.10
Nasabah.........................................................................................
101
Gambar 4.11
Activity Diagram Input AHP Subkriteria Legalitas Usaha............. 102 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Karakter Nasabah.........
Gambar 4.12
Activity Diagram Kualitas Nasabah............................................... 103
Activity Diagram Hitung Nilai Nasabah......................................... Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15
Activity Diagram Hitung Nilai Akhir.............................................
104
Activity Diagram Panduan.............................................................. 105 Activity Diagram Logout................................................................
106
Statechart Diagram dari Admin & Manajer................................... Gambar 4.16
Statechart Diagram dari Nasabah..................................................
107
Gambar 4.17
Statechart Diagram dari AHP Kriteria.........................................
108
Gambar 4.18
Statechart Diagram dari AHP Subkriteria.....................................
109
Statechart Diagram dari Kualitas Nasabah................................... Gambar 4.19
109
Statechart Diagram dari Nilai Akhir............................................ Gambar 4.20 Gambar 4.21
Sequence Diagram Input Nasabah.................................................
110
Sequence Diagram Lihat Data Nasabah......................................... 110 Sequence Diagram Input AHP Kriteria dan Subkriteria................
Gambar 4.22 Gambar 4.23
Sequence Diagram Kualitas Nasabah............................................ Sequence Diagram Hitung Nilai....................................................
111 111
Sequence Diagram Nilai Akhir..................................................... Gambar 4.24
112
Class Diagram................................................................................ Gambar 4.25 Gambar 4.26
Struktur Hierarki AHP Penerimaan Nasabah PembiayaanMurabahah.....................................................................................
112 113
Halaman Login Admin................................................................... Gambar 4.27
114
Halaman Input Nasabah................................................................. Gambar 4.28
Halaman Lihat Data Nasabah........................................................
115
Gambar 4.29
Halaman Ganti Password...............................................................
118
Halaman Login Manajer................................................................ Gambar 4.30
118
Halaman Input AHP Kriteria......................................................... Gambar 4.31 Gambar 4.32 Gambar 4.33
Halaman Input AHP Subkriteria Kemampuan Nasabah................
119
Halaman Input AHP Subkriteria Nilai Jaminan............................. 120 Halaman Input AHP Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah...... Halaman Input AHP Subkriteria Legalitas Usaha.........................
126
Halaman Input AHP Subkriteria Karakter Nasabah...................... Gambar 4.34
Halaman Input Kualitas Nasabah...................................................
144
Gambar 4.35
Halaman Hitung Nilai Per Nasabah...............................................
145
Gambar 4.36
Halaman Hasil Nilai Akhir............................................................
146
Gambar 4.37
146
Gambar 4.38
147
Gambar 4.39
148
Gambar 4.40
148
Gambar 4.41
149
Gambar 4.42
149
Gambar 4.43
150
Gambar 4.44
150
Gambar 4.45
151
Gambar 4.46
152
Gambar 4.47
152
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Skala Penilaian Perbandingan Pasangan..................................
25
Tabel 2.2
Daftar Indeks Random Konsistensi..........................................
29
Tabel 2.3
Kelebihan dan Kelemahan DBMS...........................................
52
Tabel 2.4
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Penelitian Sejenis.............
55
Tabel 2.5
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Penelitian Sejenis (2).......
55
Tabel 4.1
Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan..................
75
Tabel 4.2
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan......................................................................................
76
Tabel 4.3
Daftar Aktor.............................................................................
82
Tabel 4.4
Daftar Use Case.......................................................................
82
Tabel 4.5
Deskripsi Use Case Login........................................................
84
Tabel 4.6
Deskripsi Use Case Input Nasabah..........................................
84
Tabel 4.7
Deskripsi Use Case Lihat Data Nasabah..................................
85
Tabel 4.8
Deskripsi Use Case Ganti Password........................................
86
Tabel 4.9
Deskripsi Use Case Input Kriteria AHP..................................
86
Tabel 4.10
Deskripsi Use Case Subkriteria Kemampuan Nasabah...........
87
Tabel 4.11
Deskripsi Use Case Subkriteria Nilai Jaminan........................
88
Tabel 4.12
Deskripsi Use Case Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
89
Tabel 4.13
Deskripsi Use Case Subkriteria Legalitas Usaha.....................
90
Tabel 4.14
Deskripsi Use Case Subkriteria Karakter Nasabah..................
91
Tabel 4.15
Deskripsi Use Case Kualitas Nasabah.....................................
92
Tabel 4.16
Deskripsi Use Case Hitung Nilai Nasabah..............................
93
Tabel 4.17
Deskripsi Use Case Hitung Nilai Akhir...................................
94
Tabel 4.18
Deskripsi Use Case Panduan....................................................
95
Tabel 4.19
Deskripsi Use Case Login........................................................
95
Tabel 4.20
Spesifikasi Database Admin.....................................................
121
Tabel 4.21
Spesifikasi Database Manajer..................................................
121
Tabel 4.22
Spesifikasi Database Nasabah.................................................
122
Tabel 4.23
Spesifikasi Database AHP Kriteria..........................................
123
Tabel 4.24
Spesifikasi Database Subkriteria …………………................
123
Tabel 4.25
Spesifikasi Database Subkriteria Kualitas Nasabah................
124
Tabel 4.26
Spesifikasi Database Subkriteria Nilai Akhir..........................
125
Tabel 4.27
Matriks Perbandingan Berpasangan Nilai Kriteria..................
127
Tabel 4.28
Matriks Bobot Prioritas............................................................
128
Tabel 4.29
Matriks Penjumlahan Tiap Baris..............................................
129
Tabel 4.30
Perhitungan Rasio Konsistensi.................................................
130
Tabel 4.31
Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Kemampuan Nasabah....................................................................................
Tabel 4.32
Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Kemampun Nasabah.......
131
Tabel 4.33
Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Kemampuan
132
Nasabah.................................................................................... Tabel 4.34
Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Kemampuan
133
Nasabah.................................................................................... Tabel 4.35
Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Nilai
133
Jaminan.................................................................................... Tabel 4.36
Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Nilai Jaminan..................
134
Tabel 4.37
Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Nilai Jaminan....
135
Tabel 4.38
Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Nilai Jaminan.......
135 135
Tabel 4.39
Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah..............................................................
Tabel 4.40
Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah............................................................................
Tabel 4.41
Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Sumber
136
137
Pelunasan Nasabah..............................................................
Tabel 4.42
Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Sumber 137 Pelunasan Nasabah............................................................
Tabel 4.43
Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Legalitas Usaha........................................................................................ 137
Tabel 4.44
Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Legalitas Usaha...............
Tabel 4.45
Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Legalitas Usaha
Tabel 4.46
Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Legalitas Usaha...
138 139
Tabel 4.47
Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Karakter
139
Nasabah.................................................................................... 139 Tabel 4.48
Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Karakter Nasabah............
Tabel 4.49
Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Karakter 140 Nasabah....................................................................................
Tabel 4.50
Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Karakter
141
Nasabah.................................................................................... Tabel 4.51
Matriks Hasil............................................................................
Tabel 4.52
Nilai Nasabah...........................................................................
141
141 Tabel 4.53
Hasil Akhir Nasabah................................................................ 142
Tabel 4.54
Uji Coba Black Box.................................................................. 143 143
153
SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS
Simbol
Arti
Actor
Actor1
Use case
-End1
-End2
*
Association
*
Extends «extends»
Uses (includes) «uses»
Depends on <<depends «uses» on>>
Inheritance «inherits»
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
Simbol
Arti
Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchronization Bar
Decision Activity
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
SIMBOL CLASS DIAGRAM
Simbol
Arti Class Ket: 1 2 3
Class
1 class name 2 attributes 3 behaviors
-End1
-End2
*
*
-End1 -End2
1
Association
Agregation
*
Generalization
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY
Simbol
Arti
Class1
Class2 1
Class3
Class4
Class1
Class2
Pasti satu
Nol atau satu 0..1
Class1
Class2 0..*
Nol atau lebih Class3
Class4 *
Satu atau lebih Class1
Class2 1..*
Specific range Class1
Class2 7..9
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
Simbol
Arti Object
Lifeline
Messages
Behaviors (operations)
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
SIMBOL STATECHART DIAGRAM
Simbol
Arti State
Transition Paths
Initial State
Final State
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang BNI Syariah merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan syariah dengan visi-misi menjalankan bisnis sesuai kaidah Islamiyah dan melaksanakan amanah untuk memaksimalkan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sebagai prioritas utama (PT. BNI, 2007). Mempercepat dan mempermudah transaksi-transaksi yang dilakukan, menjadikan suatu kebutuhan bagi BNI Syariah dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya. BNI ditargetkan oleh pemerintah untuk menyalurkan dana bantuan berupa
pinjaman sebesar Rp 1,60 triliun kepada + 16.257 debitur/musytari, salah satunya dalam bentuk pinjaman pembiayaan berbasis syariah agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (PT. BNI, 2009) Produk pendanaan dan pembiayaan yang tersedia di BNI Syariah saat ini, dirasa cukup lengkap dan memadai untuk melayani kebutuhan nasabahnya. Salah satu produk pembiayaan di BNI Syariah yang diminati oleh nasabahnya ialah pembiayaan murabahah. Murabahah merupakan pembiayaan dengan melakukan akad transaksi jual beli antara bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembelinya, harga beli barang dan keuntungan (margin) telah diketahui sebagai harga jual oleh kedua belah pihak secara jelas sehingga semua pihak tidak merasa dirugikan. Manajer selaku pengambil keputusan mengalami suatu kesulitan dalam menganalisis nasabah calon penerima pembiayaan murabahah yang sesuai dengan kriteria yang ada di BNI Syariah. Proses penerimaan nasabah menjadi terhambat karena penilaian nasabah tidak sesuai dengan banyaknya nasabah yang mengajukan pembiayaan dengan nasabah yang telah dianalisis dan diterima untuk mendapatkan pembiayaan murabahah. Belum adanya sistem yang dapat membantu dalam proses penilaian nasabah, membuat Manajer menganalisis nasabah dengan mencocokkan data nasabah yang telah ada dengan persyaratan dan kriteria BNI Syariah, sehingga dari 6 nasabah yang mengajukan pembiayaan hanya 2 nasabah yang dapat dianalisis untuk mendapatkan pembiayaan murabahah setiap harinya. (PT. BNI, 2007) Agama Islam memiliki konsep mengatur kehidupan manusia, baik dalam hubungan dengan
Sang
Pencipta
(HabluminAllah)
maupun
hubungan
sesama
manusia
(Hablumminannas). Salah satunya adalah prinsip ekonomi Islam yang terdiri atas 3 pilar yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Penempatan fungsi uang secara syariah semata-mata sebagai alat tukar, bukan untuk diperdagangkan, terlebih lagi mengandung unsur spekulasi (gharar). Islam juga melarang adanya sistem bunga pada bank (riba). Pelarangan riba secara
tegas dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 278-279 : “Hai orang-orang yang beriman takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa riba itu jika kamu orang beriman. Kalau kamu tiada memperbuatnya ketahuilah ada peperangan dari Allah dan RasulNya terhadapmu dan jika kamu bertobat maka untukmu pokok-pokok hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak pula teraniaya”. (Baraba, 2006) Sistem penunjang keputusan (SPK) merupakan sebuah sistem informasi yang membantu
para
pembuat
keputusan
mengidentifikasikan
atau
memilih
antara
pilihan/keputusan dan menyediakan informasi untuk membantu membuat keputusan (Whitten, 2004). Pengambilan keputusan dalam mengatasi berbagai masalah, harus dilakukan secara cepat dan tepat agar kegiatan perusahaan dapat terus berjalan dengan baik. SPK ditujukan untuk mendukung sebuah manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analisis. Manajer sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan tersebut sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan (Kadir, 2003). Bank, perusahaan retail dan jasa, sudah banyak menggunakan SPK untuk menjalankan bisnis karena
pendukung
keputusan
membutuhkan
waktu
singkat,
punya
target
dan
terkomputerisasi.(Turban, 2005) Untuk mendukung kegiatan perbankan di BNI Syariah, terutama dalam meningkatkan kinerja pengambil keputusan (Manajer) yang bersifat menganalisis dan membantu mengambil keputusan yang lebih baik dalam penerimaan nasabah pembiayaan murabahah yang sesuai dengan akad jual beli, kaidah Islamiah dan kriteria ada, maka diperlukan suatu SPK di bagian pembiayaan murabahah, dengan menggunakan model pengambilan keputusan Analytical Hierarchy Process (AHP). Dipilihnya model AHP, karena model ini dapat membantu memberikan suatu keputusan berdasarkan banyak kriteria dan banyak alternatif. Dari penjelasan tersebut, maka dibuatlah skripsi dengan judul : ”Rancang Bangun Sistem
Informasi Penunjang Keputusan Penerimaan Nasabah Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus : BNI Syariah)”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Merancang sebuah SPK yang dapat membantu Manajer dalam menganalisis nasabah calon penerima pembiayaan murabahah, karena proses penilaian masih manual atau belum terkomputerisasi dan membantu Manajer dalam memenuhi target dari Pemerintah untuk menyalurkan dana.
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah yang sudah diuraikan di atas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah : a.
Perancangan sistem penunjang keputusan penerimaan nasabah hanya digunakan untuk bagian pembiayaan murabahah di BNI Syariah.
b.
Penerimaan nasabah pembiayaan murabahah sesuai dengan 5 kriteria (Kemampuan Nasabah, Nilai Jaminan, Sumber Pelunasan Nasabah, Legalitas/Kepemilikan Usaha Nasabah, Karakter Nasabah) untuk membantu mengambil keputusan diterima atau ditolaknya calon nasabah di BNI Syariah.
c.
Sistem pendukung keputusan ini menggunakan model pengambilan keputusan AHP.
d.
Sistem pendukung keputusan ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL.
e.
Tahap pengembangan sistem, yang dilakukan meliputi: penjelasan profil, sejarah singkat, visi dan misi serta struktur organisasi BNI Syariah, mengidentifikasi
masalah, lingkup sistem, sistem berjalan dan syarat informasi, mengidentifikasi alternatif sistem usulan dan solusi alternatif sistem, mendesain sistem dan melakukan tahap implementasi yang hanya sebatas pada pengujian sistem.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu Manajer dalam mengambil keputusan penilaian nasabah penerima pembiayaan murabahah berdasarkan kriteria yang berlaku di BNI Syariah menganalisis dan merancang sebuah sistem penunjang keputusan penerimaan nasabah pembiayaan murabahah pada BNI Syariah yang dapat menjadi solusi untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan penerimaan calon nasabah yang mengajukan pembiayaan murabahah, dengan menggunakan model AHP.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : a.
Membantu meningkatkan kinerja Manajer dalam melakukan penilaian nasabah calon penerima pembiayaan murabahah. b. Dapat memberikan gambaran dan pemahaman mengenai AHP yang digunakan dalam suatu sistem penunjang keputusan. c. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dibidang sistem informasi terutama bisnis syariah. d. Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang perancangan sistem penunjang keputusan.
1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam meneliti adalah dengan melakukan studi lapangan, antara lain : a. Observasi Melakukan observasi untuk mendapatkan informasi dengan mengamati secara langsung kegiatan yang sedang dilakukan di PT. BNI Divisi Usaha Syariah (BNI Syariah Pusat) yang menjadi objek penelitian.
b. Wawancara Melakukan tanya jawab dengan nara sumber yang dianggap ahli dalam bidang yang sesuai, seputar kegiatan yang dilakukan dan permasalahan yang terjadi. c.
Studi Pustaka Menghimpun informasi dari buku-buku referensi yang relevan dengan penelitian, sehingga penulis mendapatkan banyak informasi.
d.
Studi Literatur Sumber literatur yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah. Studi literatur sejenis yang digunakan terdapat pada bab II.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem Metodologi pengembangan sistem yang digunakan berorientasikan objek/OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan metode Rapid Application Development (RAD) (Kendall,2008), menggunakan notasi unified modeling language (UML) sebagai alat mendokumentasikan sistem. Adapun tahapan-tahapan dalam metode RAD adalah sebagai berikut : a. Requirement Planning Phase.
b. RAD Design Workshop. c. Implementation Phase.
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi Rancang Bangun Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Nasabah Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus : BNI Syariah), yaitu sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini.
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang metode penelitian, dalam merancang sistem serta langkah-langkah yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
BAB IV
RANCANG DAN BANGUN Bab ini berisi tentang analisis dan perancangan kebutuhan sistem dari hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup gambaran umum tentang objek penelitian.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dari uraian pembahasan penelitian serta saran dan kritik agar hasil dalam penulisan selanjutnya dapat lebih baik
lagi.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Rancang Bangun 2.1.1 Pengertian Rancang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rancang berarti mengatur segala sesuatu sebelum bertindak mengerjakan atau melakukan sesuatu untuk merencanakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). 2.1.2 Pengertian Bangun Kata bangun berarti bentuk, cara menyusunan atau susunan yang merupakan suatu wujud, struktur (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Rancang bangun berarti mendesain bangunan yang akan dibuat (Departemen Pendidikan Nasional, 2000).
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujan tertentu sebagai satu kesatuan. Sistem merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Ladjamudin, 2005).
Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima masukan (input) serta menghasilkan keluaran (output) dalam proses transformasi yang teratur (O‟Brien, 2005).
Input (data)
Process (pengolahan data)
Output (informasi)
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Sumber : Ladjamudin, 2005)
Kesimpulan dari sistem adalah sekelompok elemen masukan (input) yang diproses
untuk menghasilkan suatu keluaran (output) agar mencapai suatu tujuan. 2.2.1.1 Karakteristik Sistem Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik-karakteristik atau sifat-sifat tertentu sistem (Jogiyanto, 2005) : a.
Komponen sistem (components) Suatu sistem terdiri atas sejumlah komponen yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem selalu mengandung komponen atau subsistem. Subsistem mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b.
Batasan sistem (boundary) Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan luar sistem (environment) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah segala sesuatu di luar sistem, yang mempengaruhi operasi sistem. d. Penghubung sistem (interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. e. Masukan sistem (input) Masukan sistem berupa masukan perawatan (maintenance input) supaya sistem dapat beroperasi dan masukan signal (signal input) untuk didapatkan keluaran. Contohnya di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input untuk
mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input yang diolah menjadi informasi. f. Keluaran sistem (output) Keluaran sistem merupakan hasil dari sumberdaya atau produk (informasi, laporan, dokumen) menjadi keluaran yang berguna dan dibutuhkan. g. Pengolah sistem (process) Kegiatan dalam suatu sistem yang merubah masukan (input) menjadi keluaran (output). h. Sasaran Sistem Tujuan (goal) yang menentukan keberhasilan dari sistem, dipengaruhi oleh masukan dan keluaran yang dihasilkan.
Penghubung sistem (interface)
Lingkungan luar sistem (environment)
Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem
Batas sistem (boundary)
Input
Pengolah
Output
Boundary
Boundary
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem (Sumber : Jogiyanto, 2005)
2.2.2 Pengertian Data Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai (Kadir, 2003). Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut agar menghasilkan informasi (Ladjamudin, 2005). 2.2.3 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005). Menurut McLeod (2001), informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi dapat mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. 2.2.4 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten, 2004). Sistem informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diolah menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan (Kusrini, 2007). Suatu informasi berguna bagi pembuat keputusan karena informasi dapat menurunkan ketidakpastian dan meningkatkan pengetahuan tentang hal yang dipikirkan. 2.2.4.1 Kualitas Informasi Sebuah sistem harus mempu mengumpulkan data dan mengubah data tersebut ke dalam informasi yang memiliki kualitas-kualitas tertentu untuk membantu manajer atau para pengambil keputusan. Berikut karakteristik informasi yang berkualitas (Teguh, 2003) :
a. Relevansi (relevancy) Informasi dikatakan berkualitas jika relevan dan memberikan manfaat bagi pemakainya. b. Akurasi (accuracy) Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bisa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. c. Tepat waktu (timeliness) Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga jika digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil.
2.2.5 Komponen Sistem Informasi Komponen dalan sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Hardware, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data dan keluaran data. 2.
Software, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.
3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. 4. Manusia, yaitu personil dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, operator dan bertanggungjawab terhadap perawatan sistem. 5. Prosedur, yakni tata cara yang meliputi strategi, kebijakan, metode dan peraturan-
peraturan dalam menggunakan sistem informasi berbasis komputer. 6. Jaringan komputer dan komunikasi data, sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.3 Konsep Sistem Penunjang Keputusan (SPK) 2.3.1 Pengertian SPK SPK atau Decision support system (DSS), merupakan sebuah sistem yang menyediakan informasi untuk membantu para pengambil keputusan membuat keputusan (Whitten, 2004).
SPK merupakan sistem informasi interaktif yang digunakan untuk membantu mengambil keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002). SPK memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. SPK dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. SPK lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analisis dalam situasi yang kurang terstuktur dengan kriteria yang kurang jelas (Turban, 2005). SPK tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis. 2.3.2 Tujuan dan Prinsip SPK Tujuan SPK menurut Herbert A. Simon (2005) adalah : 1.
Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2.
Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3.
Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar dari sistem pendukung keputusan, yaitu : 1. Struktur masalah: untuk masalah terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah tak terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Sementara SPK dikembangkan khususnya untuk masalah yang semi terstruktur. 2. Dukungan keputusan: SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian tidak terstruktur untuk memberi penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur. 3. Efektifitas keputusan: tujuan utama dari SPK bukan mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tapi agar keputusan yang dihasilkan dapat lebih baik. 2.3.3 Karakteristik SPK Karakteristik SPK menurut Laudon (2005) adalah : a.
Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi dan tanggapan yang cepat.
b.
Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran.
c.
Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional.
d.
Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak dapat ditentukan di depan.
e.
Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.
2.3.4 Keuntungan SPK SPK dapat memberikan beberapa manfaat atau keuntungan bagi pemakainya, yaitu: 1. SPK dapat memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data atau informasi bagi pemakainya. 2. SPK membantu pengambil keputusan dalam hal penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat. 4. SPK dapat
menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami
permasalahannya, karena menyajikan berbagai alternatif. 2.3.5 Keterbatasan SPK Selain memiliki keuntungan dan manfaat, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya: 1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehinga model yang ada dalam sistem tidak mencerminkan persoalan yang sebenarnya. 2. Kemampuan suatu sistem pendukung keputusan terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar). 3. Proses-proses yang dilakukan oleh sistem pendukung keputusan biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak (software) yang digunakannya. 4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki oleh manusia, karena walau bagaimana pun canggihnya suatu sistem pendukung keputusan hanyalah suatu kumpulan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan sistem operasi yang tidak dilengkapi dengan kemampuan berpikir.
2.3.6 Komponen-Komponen SPK Menurut Efraim Turban, Jay E.Aronson, dan Ting-Peng Liang (2005) aplikasi SPK dapat terdiri dari beberapa subsistem, yaitu: 1. Subsistem Manajemen Data Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan sesuai kondisi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut dengan Sistem Manajemen Basis Data (DBMS). 2. Subsistem Manajemen Model Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan statistik, ilmu manajemen atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Perangkat lunak ini disebut dengan Sistem Manajemen Basis Model (MBMS). 3. Subsistem Antar Muka Pengguna Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan SPK melalui subsistem ini. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem.
4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen. Dapat memberikan inteligensia untuk memperbesar pengetahuan pengambil keputusan.
Sistem Lainnya yang Berbasis Komputer
Manajemen Data
Internet, Intranet, Ekstranet
Manajemen Model
Model Eksternal
Subsistem Berbasis Pengetahuan
Antarmuka Pengguna
Manajer (Pengguna) Basis Pengetahuan Organisasional
Gambar 2.3 Komponen Sistem Penunjang Keputusan (SPK) (Sumber: Turban, 2005)
2.3.7 Jenis Keputusan Jenis-jenis keputusan menurut Hebert A. Simon (2005) : 1. Keputusan terprogram/terstruktur, umumnya adalah masalah yang berulang dan rutin sehingga tersedia berbagai metode solusi standar.
2. Keputusan semi terstruktur, berada antara masalah terstruktur dan tidak terstruktur, pemecahan masalahnya meliputi kombinasi dari prosedur solusi standar/ditangani oleh komputer dan penilaian manusia. 3. Keputusan tak terprogram/tidak terstruktur, bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini. 2.3.8 Tahap Pengambilan Keputusan Tahap-tahap pengambilan keputusan menurut Simon adalah: 1. Kegiatan Intelijen, pemaparan masalah, pengumpulan data dan informasi, serta
mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. 2. Kegiatan Desain atau merancang, menemukan, menanamkan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin. 3. Kegiatan Memilih, memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia. 4. Kegiatan Menelaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu. Intelegensi
Desain
Pilihan
Implementasi/ Menelaah
Gambar 2.4 Tahap Pengambilan Keputusan (Sumber: Turban, 2005)
2.4 Konsep Analytical Hierarkhi Process (AHP) Proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif solusi penyelesaian masalah. Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memugkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah kemudian menyusunnya menjadi suatu hierarki. AHP memilki banyak keunggulan dalam menjalankan proses pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
2.4.1 Prinsip Dasar AHP Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, di antaranya adalah : 1. Membuat hierarki Sistem yang kompleks dapat dipahami dengan memecahnya menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki dan menggabungkannya. 2. Penilaian kriteria dan alternatif Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekpresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan
Intensitas Kepentingan 1
Keterangan Kedua elemen sama pentingnya Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen
3
yang lainnya Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang
5
lainnya Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen
7
lainnya
9
Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya
2, 4, 6, 8
Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan jika aktivitas I mendapat satu angka dibandingkan dengan
Kebalikan
aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i (Kusrini, 2007)
Untuk membantu penilaian terhadap nasabahnya dan meningkatkan kinerja manajer memenuhi target dari pemerintah dalam penerimaan nasabah, dari 20 orang nasabah menjadi 50 orang nasabah setiap bulannya. Perbandingan berpasangan menurut Saaty di atas, dirasa sudah tepat untuk digunakan dalam melakukan perbandingan yang sesuai dengan kriteria yang terdapat di BNI Syariah, karena dapat memudahkan manajer dalam menggunakan sistem. 3. Synthesis of priority (menentukan prioritas) Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise
comparisons).
Nilai-nilai
perbandingan
relatif
disesuaikan
untuk
menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika. 4. Logical consistency (konsistensi logis) Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa dikelompokan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.
2.4.2 Prosedur AHP Menurut Kusrini (2007), prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi : 1.
Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas.
2.
Menentukan prioritas elemen
a. Langkah pertama dalam menetukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. b. Matriks
perbandingan
berpasangan diisi
menggunakan
bilangan untuk
merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya. 3.
Sintesis Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah keseluruhan: a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks. b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata.
4.
Mengukur konsistensi Dalam membuat keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidah menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dan konsistensi yang rendah, hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah : a. Kalikan Setiap nilai pada kolom pertama kalikan dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua dan seterusnya. b. Jumlahkan setiap baris. c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan.
d. Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut λ maks. 5.
Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus : CI = (λ maks-n)/n………………………………………………...Persamaan 1 Di mana n = banyaknya elemen
6.
Hitung rasio konsistensi/Consistency Ratio (CR) dengan rumus : CR = CI/IR………………………………………………...Persamaan 2 Di mana CR = Consistency Ratio, CI = Consistency Index dan IR = Index Random Consistency.
7.
Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgement harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Tabel 2.2 Daftar Indeks Random Konsistensi
Ukuran Matriks
Nilai IR
1,2
0
3
0,58
4
0,9
5
1,12
6
1,24
7
1,32
8
1,41
9
1,45
10
1,49
11
1,51
12
1,48
13
1,56
14
1,57
15
1,59 (Kusrini, 2007)
2.5 Perbankan Syariah Syariat Islam merupakan ajaran yang mengatur hubungan antara sesama manusia maupun hubungan antara manusia dengan Tuhan. Pengertian syariat Islam dapat dibedakan menjadi 3 yaitu, ibadah, akhlaq, dan muamalah. Muamalah secara umum merupakan ketentuan syari‟at yang
mengatur hubungan antara sesama manusia baik dalam bidang
sosial, politik, hukum, maupun ekonomi. Salah satu muamalah dalam ekonomi meliputi kegiatan jual beli (ba’i), pelarangan bunga (riba), piutang (qard), gadai (rahn), pemindahan hutang (hawalah), kerjasama dalam perdagangan (qiradh), jaminan (dhaman), sewa menyewa (ijarah) dan lain-lain. Bank syariah adalah lembaga keuangan yang pengoperasiannya berdasarkan pada tata cara bermuamalat secara Islami, yakni mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur‟an dan Hadis. Kehadiran bank syariah diharapkan dapat memberikan alternatif bagi masyarakat dalam memanfaatkan jasa perbankan yang
selama ini masih didominasi oleh sistem
konvensional/sistem bunga (Amalia, 2007). Nasabah adalah orang yang biasa berhubungan dengan (atau menjadi pelanggan) bank dalam hal keuangan. Nasabah menggunakan jasa bank, baik itu untuk keperluannya sendiri maupun sebagai perantara bagi keperluan pihak lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005) 2.5.1 Sejarah Perbankan Syariah
Pada zaman Rasulullah SAW belum terdapat lembaga keuangan, namun praktek yang sesuai dengan fungsi perbankan telah dijalankan secara individu. Pada zaman Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah terdapat orang-orang yang mempunyai keahlian khusus seperti Kurir (Naqib), Penukar uang (Syaraf), Penerima titipan (Jihbis). Jihbis secara perorangan telah dilakukan sampai ke Eropa. Pada masa kekuasaan Raja Hendri VIII tahun 1545, diperbolehkannya bunga bank dan diharamkannya riba. Di masa kekuasaan Eduard VI dilarangnya praktek bunga bank, dan pada masa kekuasaan Ratu Elisabeth I kembali diperbolehkannya praktek Bunga Bank. Karena faktor itulah di zaman Reinasen, peradaban muslim runtuh dan dikuasai perbankan berbasis bunga. Di Indonesia saat ini, perekonomian berbasis syariah mulai dikembangkan. Mayoritas penduduk yang beragama Islam dan didorong rasa tanggung jawab terhadap Tuhan, serta rasa tentram yang dirasakan menjadi alasan utama perekonomian syariah mulai diminati kembali. Sehingga pada tahun 1992 didirikan pertama kali Bank umum Syariah di Indonesia berdasarkan UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang mengatur era dual banking sistem, yaitu melakukan dua sistem kegiatan usaha perbankan, baik konvensional dan berdasarkan prinsip syariah sekaligus, sehingga memungkinkannya suatu bank beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil. Atas dasar UU No.7/1992 dan peraturan pemerintah (PP No.72), maka berdirilah lembaga keuangan syariah yang pertama yaitu Bank Mu‟amalat Indonesia. Di tahun 1998 dikeluarkannya UU No.10/1998 yang merupakan perubahan UU No.7/1992 mengatur dual sistem bank yang memungkinkan bank konvensional membuat Unit Usaha Syariah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) di tahun 2003 juga mengeluarkan fatwa bunga bank haram sehingga membuat banyak bank menjalankan operasionalnya secara prinsip syariah. 2.5.2 Fungsi Perbankan Syariah Fungsi bank konvensional adalah sebagai penghubung antara pihak yang memiliki
dana berlebih dan menyalurkannya melalui pihak yang membutuhkan dana serta menjalankan fungsi jasa keuangan. Sedangkan fungsi bank syariah tidak jauh berbeda dengan fungsi bank konvensional, hanya saja dalam melakukan kegiatan perbankannya berbasis syariah/Islami dan tanpa riba. Fungsi bank syariah yang lainnya adalah : a) Manajer Investasi, maksudnya adalah bank syariah merupakan manajer investasi dari pemilik dana yang dihimpun, karena besar-kecilnya pendapatan (bagi hasil) yang diterima oleh pemilik dana yang dihimpun tergantung pada keahlian, kehati-hatian, dan profesionalisme dari bank syariah. Fungsi ini hanya dimengerti dan dipahami oleh para bankir yang bekerja di bank syariah.
b) Investor, maksudnya adalah bank-bank Islam menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut, dengan jenis dan pola investasi yang sesuai dengan syariah. c) Jasa Keuangan, yaitu dengan memberikan layanan jasa seperti kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji dan sebagainya dengan memperhatikan prinsip-prinsip syariah. d) Sosial, mengharuskan perbankan Islam memberikan pelayanan sosial melalui pinjaman kebajikan (Qard), zakat dan dana sumbangan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
2.6 Konsep Dasar Pembiayaan 2.6.1 Pengertian Pembiayaan Pembiayaan berasal dari kata yang berarti uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan dan sebagainya) sesuatu; ongkos; belanja pengeluaran. Jadi pembiayaan segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya pada suatu lembaga keuangan
kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005) Menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998 pasal 1 butir 12, pembiayaan adalah penyelesaian atau uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan berdasarkan persetujuan antara bank dengan pihak yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan pembagian hasil keuntungan. Jadi pembiayaan berarti pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, berlandaskan kepercayaan dengan pembagian hasil keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dijelaskan dalam QS. An Nisa, 29 : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu”. 2.6.2 Tujuan dan Fungsi Pembiayaan Tujuan Pembiayaan antara lain (Muhammad, 2005) : a. Memperoleh bagi hasil dari modal yang disimpannya; memperoleh kesejahteraan dari bank yang dikelolanya. b. Membantu mengembangkan usaha. c. Memperoleh barang yang dibutuhkan. d. Mengurangi pengangguran. e. Dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya agar tetap survival dan meluas jaringan usahanya, sehingga makin banyak masyarakat yang dapat dilayani.
Fungsi pembiayaan antara lain :
a. Meningkatkan dayaguna uang dan barang. b. Meningkatkan peredaran uang. c. Menjaga stabilitas ekonomi. d. Meningkatkan pendapatan nasional. e. Penghubung ekonomi internasional f. Menimbulkan kegairahan berusaha dan memperlancar produksi serta konsumsi sehingga taraf hidup masyarakat meningkat. 2.6.3 Prosedur dalam Pemberian Pembiayaan Prosedur pemberian dan penilaian pembiayaan oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dan prosedur dan persyaratan yang diterapkan dengan pertimbangan masing-masing. Dengan memperhatikan ketentuan umum manajemen pembiayaan di bank syariah. Aspek yang perlu diperhatikan dalam prosedur analisis pembiayaan yaitu (Muhammad, 2005).: 1. Berkas dan pencatatan. 2. Data pokok dan analisis pendahuluan. a. Rencana pembelian, produksi dan penjualan. b. Realisasi pembelian, produksi dan penjualan. c. Jaminan. d. Laporan keuangan. e. Data kualitatif dari calon debitur. 3. Penelitian data (data realisasi usaha dan penilaian barang jaminan). 4. Laporan keuangan. 2.6.4 Prinsip-Prinsip Pemberian Pembiayaan.
Sebelum fasilitas pembiayaan diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa pembiayaan yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari penilaian pembiayaan sebelum pembiayaan tersebut disalurkan. Penilaian pembiayaan oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya seperti melalui prosedur penilaian yang benar. Kriteria penilaian yang dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah (mudharib) dengan melakukan analisis 5 C dan 7 P. Penjelasan analisis dengan 5C (Kasmir, 2005) adalah sebagai berikut: 1.
Character Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan pembiayaan benar-benar dapat dipercaya/amanah, memiliki itikad yang baik atau tidak. Idealnya karakter calon musytari memiliki nilai (value) yang berimbang pada dirinya sesuai dengan QS. Al-Anfal, 27 : “Hai orang-orang beriman janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah mengkhianati amanat yang telah dipecayakan kepadamu sedang kamu mengetahui”.
2.
Capacity Melihat kemampuan nasabah yang berkaitan dan kemampuan dalam menjalankan usahanya selama ini.
3.
Capital Melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat dari laporan keuangan (neraca laporan rugi laba). Capital juga dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang.
4.
Colleteral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun
non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah pembiayaan yang diberikan. 5.
Condition Dalam menilai pembiayaan hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang dijalankan.
Kemudian penilaian pembiayaan dengan metode analisis 7 P adalah sebagai berikut: 1.
Personality Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari hari maupun masa lalunya, apakah amanah atau tidak dan sebagainya.
2.
Part Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, Ioyalitas serta karakternya.
3.
Purpose Mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil pembiayaan, termasuk jenis pembiayaan yang diinginkan nasabah.
4.
Prospect Menilai nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak. Melihat kestabilan dari usaha yang dijalankan nasabah tersebut.
5.
Payment Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian pembiayaan.
6.
Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan
semakin meningkat. 7.
Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau jaminan asuransi.
2.7 Konsep Dasar Murabahah 2.7.1 Pengertian Murabahah Murabahah adalah salah satu bentuk pembiayaan yang teradapat di BNI Syariah. Pembiayaan yaitu peminjaman dana oleh nasabah, biasanya berupa pemesanan suatu barang yang dibiayai oleh pihak bank. Murabahah merupakan pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal, ditambah dengan keuntungan yang telah disepakati, dengan pihak bank selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. Transaksi dengan prinsip murabahah berarti terjadi jual beli barang antara dua pihak, yaitu penjual dan pembeli mengetahui harga jual di atas harga pokok (harga pokok ditambah keuntungan) yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli. Pernyataan Standar Akuntansi Syariah No.59 paragraf 52 dan 57 (PSAK 59: pr52 dan pr57) menjelaskan bahwa murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga pembelian dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Harga beli harus diberitahukan terlebih dahulu kemudian disepakati sebagai harga jual.
Rukun dari akad murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi ada beberapa, yaitu:
1. Pelaku akad, yaitu penjual (ba’i) adalah pihak yang memiliki barang untuk dijual, pembeli (musytari) adalah pihak yang memerlukan dan membeli barang. 2. Objek akad, yaitu barang dagangan (mabi’) dan harga (tsaman). 3. Shighah, yaitu ijab dan qabul. SKEMA MURABAHAH
MURABAHAH
NASABAH
Pengajuan pembiayaan / Pesan barang
BANK
Pembelian barang pesanan
SUPPLIER
Pembayaran Uang Muka (Urbun) & Cililan
Kirim Barang pesanan
Gambar 2.5 Skema Murabahah (Ascarya, 2007)
2.7.2 Karakteristik Murabahah Karakteristik murabahah adalah penjual harus memberitahu harga produk yang dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Pembayaran dapat dilakukan secara angsuran sesuai dengan kesepakatan bersama. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan maupun tanpa pesanan. Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat sesuai dengan pesanan pembeli. Cara pembayaran pada pembiayaan murabahah dapat secara tunai maupun secara angsuran.
Pembiayaan murabahah yang dilaukan oleh BNI Syariah sudah sesuai dengan aturan syariah dan karakteristik murabahah itu sendiri. Alur pembiayaan murabahah di BNI Syariah diawali dengan calon nasabah membawa dokumen berisi data-data pribadi dan persyaratan untuk mengajukan pembiayaan yang kemudian diserahkan ke bagian pembiayaan murabahah, untuk diinput ke dalam sistem. Manajer bagian pembiayan murabahah akan menganalisis dan melakukan penilaian dari data tiap dokumen yang diajukan, agar dapat diketahui apakah calon nasabah tersebut layak atau tidak menerima pembiayaan. Jika memenuhi persyaratan dan diterima maka nasabah akan melakukan akad pembiayaan murabahah kemudian membayar angsuran sesuai perjanjian. Sebaliknya jika persyaratan kurang akan ditolak sebagi penerima pembiayaan murabahah.
Nasabah
Melakukan Pengajuan Pembiayaan
Membayar Angsuran
Pay to
$
Bukti Angsuran
Bag. Pembiayaan Murabahah
verifikasi
Melakukan Akad
SKP (Surat Keputusan Pencairan dari cabang)
Gambar 2.6 Alur Pembiayaan Murabahah BNI Syariah
2.8
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dengan melakukan studi lapangan, yaitu:
b. Observasi Observasi merupakan kegiatan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang
sedang dilakukan di lembaga yang menjadi obyek penelitian (Jogiyanto, 2005). c. Wawancara Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interview) (Jogiyanto, 2005).
d. Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan (Jogiyanto, 2005). e. Studi Pustaka Studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan untuk menghimpun informasi yang berkaitan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti (Jogiyanto, 2005).
2.9 Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD) Object Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah sebuah siklus yang menjelaskan dan menggambarkan cara kerja sistem yang berorientasi objek. Dimana keterkaitan antara sistem mempunyai tugas masing-masing dalam mengatasi dan meyelesaikan masalah yang ada, serta masing-masing mempunyai fungsi tertentu dalam memberikan kontribusi yang besar untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan (Mathiassen et al, 2000). Pengembangan aplikasi cepat RAD adalah suatu pendekatan berorientasi terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkatperangkat lunak (Kendall, 2008).
Metode RAD adalah metodologi pengembangan yang mengatur siklus hidup pengembangan sistem, sehingga bagian dari sistem dapat dikembangan dengan cepat.
Keuntungan menggunakan RAD, ialah user dapat memperoleh hasil dengan cepat dengan biaya yang rendah. Sedangkan kerugiannya ialah bekerja dengan sistem yang didesain secara tidak lengkap (Turban, 2005). RAD menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasi. Selain itu, RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen. 2.9.1 Fase-Fase RAD Ada tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. RAD melibatkan pengguna dalam setiap bagian upaya pengembangan dengan partisipasi mendalam dalam bagaian perancangan bisnis. Berikut ini merupakan tiga tahap dari fase RAD (Kendall, 2008) : 1. Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning) Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuantujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari kedua kelompok tersebut, tidak hanya menunjukkan proposal atau dokumen. Selain itu, juga melibatkan pengguna dari beberapa level yang berbeda dalam organisasi. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem biasa mengarahkan sebagai dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. 2. Fase RAD Desain Workshop Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bias digambarkan sebagai workshop. Selama workshop desain RAD, pengguna merespons working prototype yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respons
pengguna. Tahapan ini melakukan identifikasikan solusi alternatif dan memilih tindakan terbaik, setelah itu mendesain solusi yang dipilih dan mengevaluasi hasilnya. Evaluasi ini dilakukan oleh user untuk mengetahui prototyping yang sudah dibangun sesuai dengan keinginan konsumen. Jika sesuai maka akan ke fase implementasi, dan jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang fase perencanaan kebutuhan. 3. Fase Implementasi Penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop untuk merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis dari perusahaan. Setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun kemudian disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba. Pada tahapan ini hanya sebatas pada pengujian sistem atau perangkat lunak yang telah dibangun.
Requirement Planning
RAD Design Workshop
Implementation
User Feedback
Identify Objectives and Information Requirements
Work With Users To Design System
Built The System
Introduce The New System
Use Input From Users
Gambar 2.7 Fase-Fase Rapid Application Development (RAD) (Sumber :Kendall, 2008)
2.10 Unified Modeling Language (UML) 2.10.1 Pengertian UML UML adalah alat pemodelan yang didesain untuk sistem dan aplikasi berorientasi
objek, yang cocok untuk pemodelan berbagai SPK, sistem informasi dan komunikasi. UML merupakan bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. UML dapat mendefinisikan notasi, yang dapat menggambarkan berbagai diagram piranti lunak dalam metodologi pendesainan berorientasi objek (OO). UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi objek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990-an (Martin Fowler, 2005).
2.10.2 Diagram UML UML memiliki beberapa diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem. Tujuan pembuatan diagram ini adalah agar sistem mudah dimengerti oleh semua pihak, baik yang teknis maupun non teknis. Beberapa contoh dari diagram tersebut, antara lain : 1. Use Case Diagram Use case secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Use case mendefinisikan sistem kebutuhan, menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use case diagram mempunyai peranan penting dalam pengorganisasian dan pemodelan behavior dari sistem. Menggambarkan sekumpulan use cae, actor dan hubungannya.
Gambar 2.8 Contoh Use Case Diagram (Sumber : Whitten, 2004)
2. Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur objek sistem yang menyusun sistem dan hubungan antar kelas objek tersebut. Class diagram terdiri dari sekumpulan class dan interface lengkap dengan kolaborasi dan hubungan antara mereka. (Booch, Rumbaugh, dan Jacobson, 1998). Class akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.
Class
menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Class1
Class4
1
1...*
1...*
1
Class2
Class3
Gambar 2.9 Contoh Class Diagram (Sumber : Whitten, 2004)
3. Object Diagram Menggambarkan sekumpulan objek dan relasinya (Booch, Rumbaugh, dan Jacobson, 1998). Objek adalah turunan dari class yang spesifik, yang mempunyai
atribut dan sifat spesifik.
Gambar 2.10 Contoh Object Diagram (Sumber : Kendall, 2008)
4. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
Gambar 2.11 Contoh Activity Diagram (Sumber : Whitten, 2004)
5. Statechart Diagram Merupakan gambaran dari perubahan keadaan (state) suatu objek. Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan suatu objek (dari satu state
ke state lainnya).
Gambar 2.12 Contoh Statechart Diagram (Sumber : Whitten, 2004)
6. Sequence Diagram Merupakan diagram interaksi yang menekankan pada urutan waktu
dari
pertukaran pesan (message) pada sebuah use case/operasi, bagaimana pesan terkirim dan diterima antara objek dalam sebuah sequence. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan serangkaian langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Object1
Object2
Message1
Message2
Message3
Gambar 2.13 Contoh Sequence Diagram (Sumber : Whitten, 2004)
2.11 PHP PHP atau dikenal dengan nama Hypertext Preprocessor, merupakan sebuah bahasa
pemrograman berbasis web. Bahasa pemrograman ini ditemukan oleh Rasmus Lerdorf di tahun 1994, bermula dari sebuah keinginan sederhana untuk memiliki alat bantu dalam memonitor pengunjung yang melihat situs web pribadinya. PHP merupakan bahasa web server, yaitu server Internet yang mampu melayani koneksi pengiriman data dalam protokol HTTP (hypertext transfer protocol) yang bersifat open source. Bahasa pemrograman ini dirancang agar dapat disisipkan dengan mudah ke halaman HTML. Script PHP tidak dikirim langsung ke client oleh server, melainkan diterjemahkan oleh engine PHP. Elemen-elemen HTML di dalam script di pisahkan, tetapi coding PHP diterjemahkan dan dieksekusi. PHP adalah salah satu bahasa Serve-side yang paling populer saat ini. PHP dapat berjalan pada web server dan di berbagai sistem operasi serta menjadi solusi yang sangat murah (karena gratis digunakan), mudah dibuat dan cepat dijalankan. 2.12 Database Database adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utama adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Sebuah sistem database dapat memiliki beberapa database (Connolly,2005). Setiap database dapat berisi/memiliki sejumlah objek database, yang antara lain yaitu: Field, Record, File, Entity, Attribute, Primary Key, Foreign Key, Candidate Key, Composite Key, dan Alternate Key. Database Management System (DBMS) adalah sebuah software system yang memungkinkan user membentuk dan mengatur database dan yang mengendalikan akses ke database (Connolly, 2005). Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan DBMS
Keunggulan
Kelemahan
a. Mengurangi duplikat data. a. kompleksitas yang tinggi membuat b. Menjaga Konsistensi dan Integrasi administrator dan pemakai akhir harus data. benar-benar memahami fungsi-fungsi c. Memudahkan pemerolehan dalam DBMS. informasi yang lebih banyak dari b. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan data yang sama disebabkan data sangat besar agar bisa bekerja secara
dari berbagai bagian dalam efisien. organisasi dikumpulkan menjadi 1. c. Harga DBMS yang handal sangat mahal. d. Meningkatkan keamanan data dari d. Terkadang meminta kebutuhan orang yang tak berwenang. perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga biaya ada tambahan. (Kadir, 2003)
2.13 MySQL MySQL merupakan database berbasis server maksudnya adalah database dapat diakses dari mana saja, sehingga penanganan database dilakukan secara terpusat. MySQL mempunyai tampilan client yang mempermudah mengakses database dengan password untuk mengijinkan proses yang boleh dilakukan. Kelebihan dari MySQL adalah dapat melakukan transaksi dengan mudah dan efisien serta mampu menangani jutaan user dalam waktu yang bersamaan.
2.14 XAMPP XAMPP merupakan suatu software yang didalamnya terdapat Apache yang berfungsi sebagai web server, PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa web server side yang bersifat open source. Menghubungkan basis data MySQL dengan script PHP menggunakan perintah query dan escape character yang sama dengan PHP. PhpMyAdmin sebagai tempat melakukan konfigurasi keseluruhannya. Diperlukan software pendukung yang perlu di install terlebih dahulu, yaitu XAMPP untuk menjalankan sistem ini. Versi yang digunakan adalah versi Xampp-win32-1.5.3, versi yang sudah dapat berjalan di Windows XP dan Windows vista.
2.15
Macromedia Dreamweaver 8 Dreamweaver 8 adalah sebuah program web editor yang digunakan untuk membuat
dan mendesain web tanpa harus menulis tag-tag HTML satu persatu. Dreamweaver paling
sering digunakan oleh web desainer atau web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan area kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang makin powerful dan menunjang peningkatan produktifitas dan efektifitas untuk mendesain atau membangun situs web. 2.16
Pengujian Sistem Sebelum sistem pendukung keputusan ini dapat digunakan, maka harus dilakukan
pengujian terlebih dahulu. Pengujian SPK ini dilakukan dengan black box testing, karena memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan untuk suatu program (Pressman, 2007). Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut (Pressman, 2007): 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface. 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja. 5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. Blackbox testing ini dilakukan untuk mengetahui suatu aksi yang kemudian akan dilihat reaksi dari sistem itu sendiri, apakah alur sistem telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. 2.1.7 Studi Literatur Penelitian Sejenis Pada studi literatur penelitian sejenis ini akan dijelaskan penelitian yang pernah ada dan berkaitan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan dan akan dipergunakan sebagai bahan perbandingan. 1. Alexander Setiawan (2009) dalam penelitian yang berjudul ”Perancangan dan Pembuatan Aplikasi DSS Pada Departemen HRD dan Pembelian dengan metode AHP”
menjelaskan tentang pembuatan sistem penunjang keputusan untuk proses pemilihan karyawan yang dipromosikan dan pemilihan supplier untuk pembelian barang tertentu. Tabel 2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Penelitian Sejenis
Kelebihan Sistem
Kekurangan Sistem
Mempermudah bagian HRD mengambil keputusan untuk memilih karyawan yang mendapat promosi dan mencari supplier untuk pembelian suatu barang.
Tidak ada keamanan seperti menu admin yang terdapat username dan password sehingga orang lain yang tidak berhak dapat mengakses dan merubah susunan data yang ada didalam sistem tersebut.
Tidak menyediakan grafik untuk menunjukkan berapa persen karyawan dan supplier yang dipilih untuk mendapatkan promosi dan pembelian barang. Tidak adanya fungsi search untuk mencari data karyawan dan supplier yang diperlukan secara cepat.
2. Armadyah Amborowati (2009) dalam tugas akhirnya yang mempunyai judul ”Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Tangerang Selatan)”. Dengan adanya aplikasi pendukung keputusan ini diharapkan dapat membantu pihak STMIK AMIKOM dalam memilih karyawan berprestasi berdasarkan kinerjanya. Tabel 2.5 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Penelitian Sejenis (2)
Kelebihan Sistem Mempermudah STMIK AMIKOM memilih karyawan berprestasi sesuai dengan kinerjanya.
Kekurangan Sistem Tidak menyediakan grafik yang akan menunjukkan berapa persen karyawan dan supplier untuk mendapatkan promosi dan dipercayakan untuk pembelian barang dari supplier tersebut. Tidak adanya keamanan dan fungsi search untuk mencari data karyawan dan supplier yang diperlukan secara cepat. Menggunakan metodologi SDLC (System Development Life Cycle), dengan tools DFD, ERD (pendekatan terstruktur)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini, digunakan berberapa metode untuk mengumpulkan data maupun informasi. 3.1.1 Observasi a. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Divisi Usaha Syariah (BNI Syariah), Jl. Jend. Sudirman Kav.1 Lt.22 Jakarta-10220. b. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2010, penulis berusaha untuk mendapatkan penjelasan mengenai pembiayaan murabahah yang dibutuhkan. 3.1.2 Wawancara Melakukan wawancara dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan agar mendapatkan bahan masukan dan data pendukung dalam penyusunan skripsi ini. Kriteria penerimaan pembiayaan murabahah juga dapat diketahui untuk memperoleh gambaran, keterangan, dan data-data dalam menganalisis serta merancang sistem penunjang keputusan penerimaan nasabah pembiayaan murabahah. Dalam hal tanya jawab dilakukan dengan Unit Usaha Syariah di BNI Syariah, dengan Ibu Tri Murtiasih selaku Pgs.Pengelola SDM BNI Syariah untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam perancangan dan pembuatan sistem. (Lampiran 1) Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang penulis lakukan, penulis mengumpulkan informasi mengenai : a. Sejarah singkat PT. BNI Syariah Memuat tentang sejarah singkat berdirinya PT. BNI Syariah dan struktur organisasi PT. BNI Syariah. b. Sistem yang sedang berjalan di PT. BNI Syariah.
Hal ini memuat tentang sistem dan prosedur yang berjalan pada saat ini dan permasalahan-permasalahan yang ada pada PT. BNI Syariah yang berhubungan dengan SPK penerimaan nasabah pembiayaan murabahah. 3.1.3 Studi Pustaka Dalam melakukan studi pustaka, penulis mengumpulkan dan mengolah data/informasi yang diperoleh dari perpustakaan atau pustaka lainnya baik berupa buku-buku, artikel, internet maupun sumber informasi lain yang berkaitan dengan permasalahan yang ada, sebagai bahan acuan dalam membangun sebuah sistem pendukung keputusan. Dari hasil studi pustaka yang terdiri dari buku teks, situs internet dan penelitian sejenis, dapat diketahui bagaimana merancang SPK. 3.1.4 Studi Literatur Sejenis Studi literatur sejenis adalah hasil penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah lain yang sejenis, studi literatur sejenis yang digunakan terdapat pada sub bab II.
3.2 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk pembangunan ini adalah Object Oriented Analysis Design (OOAD) menggunakan model Rapid Application Development (RAD) (Kendall, 2008). Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 2. Requirement Planning Tahapan ini menjelaskan tentang profil, sejarah singkat, visi dan misi serta struktur organisai BNI Syariah. Selain itu terdapat pemjelasan ruang lingkup dan tujuan, serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi dari tujuan tersebut. 3. RAD Design Workshop
Tahapan ini mengidentifikasikan solusi alternatif dan memilih tindakan terbaik setelah itu mendesain solusi yang dipilih mengevaluasi hasilnya. Dengan membuat use case, activity diagram, state diagram, sequence diagram, deployment diagram dan class diagram serta melakukan prototyping. Evaluasi prototyping dilakukan oleh user apakah sistem sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau belum. Jika sudah sesuai maka akan melanjutkan ke tahap implementation phase dan jika tidak prototyping belum sesuai maka direvisi dengan mengulang langkah requirement planning. 4. System Implementation Tahapan ini hanya sebatas melakukan pengujian sistem yang telah dibuat.
3.3 Metode SPK dengan Model AHP Pada metode SPK, peneliti menggunakan model AHP. AHP merupakan salah satu jenis model pengambilan keputusan yang dapat membantu memberikan suatu keputusan berdasarkan banyak kriteria dan banyak alternatif. AHP memilki banyak keungggulan dalam menjalankan proses pengambilan keputusan. Salah satunya dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan (Kusrini, 2007).
3.4 Data yang Dibutuhkan Dalam melakukan penelitian ini, SPK digunakan dalam membuat keputusan untuk menerima nasabah BNI Syariah mendapatkan pembiayaan murabahah. Pendukung keputusan didasarkan pada jumlah data internal/primer dan eksternal/sekunder. Data-data yang berhubungan dengan analisis dan perancangan sistem penunjang keputusan (SPK)
penerimaan nasabah pembiayaan murabahah yang dilaksanakan di BNI Syariah, adalah sebagai berikut: a. Data Primer Data primer merupakan data utama yang dibutuhkan dan dikumpulkan untuk penelitian yang akan dilaksanakan. Dari hasil wawancara dengan Ibu Tri Murtiasih selaku sekertaris divisi sumber daya manusia (SDM), menjelaskan bahwa data ini terdapat dalam file/dokumen nasabah diambil dari bagian pembiayaan murabahah. Data tersebut merupakan identitas calon nasabah pembiayaan murabahah berupa data calon nasabah pemohon, data nasabah yang sedang diproses menerima pembiayaan dan juga data nasabah yang telah menerima pembiayaan murabahah. Data ini bersifat rahasia dan sangat penting oleh karena itu dokumen nasabah tidak dapat dilihat sembarang orang. b.
Data Sekunder Data yang diperoleh dari sumber lain dalam bentuk laporan. Laporan yang diperoleh
berupa data catatan hasil survei calon nasabah penerimaan pembiayaan murabahah di BNI Syariah. Hasil survei akan dicatat dalam bentuk laporan survei nasabah untuk dilaporkan ke manajer, sebagai bahan tambahan untuk menganalisis calon nasbah tersebut dapat diterima atau tidak.
3.5 Kerangka Penelitian
Start
Observasi Sejarah singkat BNI Syariah
Metode Pengumpulan Data
Wawancara Sistem yang sedag berjalan Profil BNI Syariah Sejarah singkat BNI Syariah Visi & Misi Struktur Organisasi
Studi Pustaka Studi Literatur
Identifikasi Masalah Identifikasi Lingkup Sistem Identifikasi Sistem Berjalan Identifikasi Syarat-syarat Informasi
Requirement Planning
Alternatif Sistem Usulan Perbandingan Sistem
Kerangka Penelitian
Identifikasi Solusi Alternatif
Use Case Diagram RAD Design Workshop
Activity Diagram Statechart Diagram Sequence Diagram Class Diagram
Metode Pengembangan Sistem
Metode RAD (Rapid Application Development) (Kendall, 2008)
Membuat Hierarki
Metode SPK (Sistem Penunjang Keputusan) (Kusrini, 2007)
Model AHP (Analytical Hierarkhi Process)
Penilaian Kritera & Alternatif Menentukan Prioritas Konsistensi Logis
Immplementation Phase
Pengujian
Black Box
End
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
BAB IV RANCANG DAN BANGUN
4.1 Requirement Planning 4.1.1 Profil BNI
Bank Negara Indonesia atau BNI (PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.) adalah bank komersial tertua yang berdiri sejak 5 Juli 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan sejak tahun 1968. Pada tahun 1988, nama panggilan yang lebih mudah disingkat “Bank BNI” ditetapkan bersamaan dengan perubahan identitas. Pada tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT. Bank Negara Indonesia (Persero). Sedangkan perubahan menjadi perusahaan public diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. BNI bertekad meberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggan Negara. Kegiatan bank yang dijalankan, yaitu : a)
Dual Sistem Bank
b)
Sistem Manajemen yang Mendukung Syariah Compliance
c)
Syariah Chanelling Outlet
d)
Produk Inovatif Sesuai Syariah
e)
Pembiayaan Produktif Syariah, dengan memiliki Pembiayaan Produktif Syariah, bentuk-bentuk pembiayaan yang ada di BNI Syariah adalah : 1. Murabahah Murabahah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati, dengan pihak bank selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. Pembayaran dapat dilakukan dengan pembayaran tunai maupun dengan cara diangsur. 2. Mudharabah Mudharabah adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil antara bank dan nasabah pembiayaan dimana pemilik modal (Bank) menyediakan sebagian besar
modal pada suatu usaha yang disepakati. 3. Musyarakah Musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama usaha antara Bank dengan nasabah dimana modal usaha berasal dari kedua belah pihak. Dalam pembiayaan musyarakah ini, keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi sharing modal masing-masing. Sebagaimana umumnya perbankan komersial (comersial banking), produk-produk yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan kemudian pengelolaan usaha seperti, BNI iB Pembiayaan Modal Kerja, BNI iB Pembiayaan Investasi, BNI iB Pembiayaan Pola Kerjasama, BNI iB Tapenas, BNI iB Deposito, BNI iB Haji, dan lain sebagainya.
4.1.2 Sejarah BNI Syariah Pemegang saham PT. Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) memberi lampu hijau untuk melakukan pemisahan (spin off) terhadap unit usaha syariahnya. Unit syariah akan menjadi PT. BNI Syariah yang dimiliki oleh BNI. Perusahaan yang akan menyediakan layanan jasa yang sesuai dengan hukum Islam ini akan beroperasi secara penuh di tahun 2010. Sistem Syariah yang terbukti dapat bertahan dalam tempaan krisis moneter 1997, meyakinkan masyarakat bahwa sistem tersebut kokoh dan mampu menjawab kebutuhan perbankan yang transparan. Berdasarkan hal itu dan mengacu pada UU No.10 Tahun 1998, mulailah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) merintis Divisi Usaha Syariah. 4.1.3 Visi dan Misi 1. Visi BNI Syariah Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja dengan menjalankan
bisnis sesuai kaidah Islamiyah sehingga insyaAllah membawa berkah. 2. Misi BNI Syariah Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi bank syariah kebanggaan anak negeri.
4.1.4 Struktur Organisasi
DIREKSI BNI
DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS)
DEWAN PENGAWAS BISNIS SYARIAH (DPBS) -DIREKTUR KOMERSIAL QUALITY ASSURANCE PEMIMPIN DIVISI USAHA SYARIAH
WAKIL PEMIMPIN BIDANG BISNIS
PEMP. KELOMPOK BISNIS KARTU SYARIAH
WAKIL PEMIMPIN BIDANG PENUNJANG
PEMP. KELOMPOK PERENCANAAN & PENGEMBANGAN
PEMP. KELOMPOK TRESURI & OPERASiONAL
PEMP. KELOMPOK PEMASARAN
Pengelola Program Pemasaran & sales
Perencanaan & Analisis Pasar
Pengelolaan Tresuri
Pembiayaan Besar
Pengelola Produk & Operasional
Produk Assets
Pengembangan Internasional
Pengelolaan Layanan & Pelaporan
Produk Lialibilities
Pengelolaan RTGS & Operasional
KELOMPOK NPF
Pengelola Promosi & Komunikasi
PEMP. KELOMPOK SISTEM & PROSEDUR
PEMP. KELOMPOK PENUNJANG
Sistem dan Prosedur
Pengelola SDM
Financial Services
Sistem Akuntansi
Teknologi Informasi
Pengelola Administrasi Pembiayaan
Pengelola Keuangan & MIS
Pengelolaan Saluran Distribusi & Logistik
SUPERVISI CABANG
SFRM
Pembiayaan Khusus
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNI Syariah (Sumber : PT. BNI Syariah, 2009)
Bagian Umum
Hukum
Pengelola Manajemen Rasio
BNI syariah dipimpin oleh seorang direksi, yang dibantu oleh seorang Direktur Komersial sebagai Dewan Pengawas Bisnis Syariah (DPPS), yang memiliki keterkaitan dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Direktur Komersial sebagai Dewan Pengawas Bisnis Syariah (DPPS), mengawasi Pemimpin Divisi Usaha Syariah yang membawahi Wakil Pemimpin Bidang Bisnis dan Wakil Pemimpin Bidang Penujang. Mereka membawahi pemimpin-pemimpin kelompok di bidangnya masing-masing dan bertugas mengawasi pegawai-pegawainya agar bekerja dengan baik. 4.1.5 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang terjadi di PT. BNI Syariah adalah adanya permasalahan yang dirasakan Manajer selaku pengambil keputusan dalam proses penilaian nasabah Pembiayaan Murabahah. Manajer juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menilai nasabah, karena penilaian masih dilakukan dengan cara manual. Pada sistem yang berjalan saat ini, ketika melakukan proses analisis penilaian, Manajer selaku pengambil keputusan hanya mencocokkan dari data yang tersedia pada database nasabah, lalu data pemohon dianalisis sesuai dengan kriteria yang ada untuk menilai nasabah apakah layak diterima menjadi penerima Pembiayaan Murabahah atau tidak. Proses penilaian dan pengambilan keputusan memakan waktu sehingga kinerja Manajer terhambat. Belum adanya sistem informasi yang memproses penganalisisan penilaian secara terkomputerisasi juga menyebabkan terjadinya proses penilaian berulang pada calon nasabah penerima Pembiayaan Murabahah yang sama. Dari permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa diperlukannya sebuah sistem penunjang
keputusan
dalam
penerimaan
nasabah
Pembiayaan
Murabahah
yang
terkomputerisasi sehingga proses pengambilan keputusan dapat berlangsung cepat dan hasil yang didapatkan sesuai dengan kriteria yang dimiliki PT. BNI Syariah.
4.1.6
Identifikasi Lingkup Sistem Mengidentifikasi syarat-syarat informasi adalah melakukan penilaian yang sesuai
dengan kriteria yang telah ada. Dalam melakukan penilaian terhadap berkas yang telah diajukan nasabah, seorang Manajer dibantu dengan sebuah SPK, dapat menganalisis nasabah dengan waktu relatif lebih singkat, SPK juga dapat mendukung keputusan Manajer dalam pengambilan keputusan sesuai dengan kriteria dan dapat mencapai target sesuai harapan pemerintah. Bila calon nasabah tidak memenuhi persyaratan dengan kriteria penerimaan pembiayaan, maka nasabah tersebut akan ditolak mendapatkan pembiayaan murabahah. Bila calon nasabah memenuhi kriteria maka diterima untuk mendapatkan pembiayaan murabahah, dilanjutkan dengan pembuatan surat perjanjian pembiayaan untuk disetujui bersama dengan akad jual-beli Murabahah. Pada tahap ini dijelaskan kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam proses penilaian nasabah Pembiayaan Murabahah. Kriteria-kriterianya adalah : a) Kemampuan Nasabah (Musytari) Kemampuan atau penghasilan nasabah dalam membayar pembiayaan murabahah tersebut. b) Nilai Jaminan Nasabah (Musytari) Menilai nominal jaminan yang diajukan nasabah, karena tidak membayar secara tunai maka nasabah diminta memberikan jaminan. Apabila nasabah melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian maka jaminan yang diajukan akan disita oleh pihak bank. Jaminan orang juga diperlukan agar sewaktu-waktu jika terjadi masalah, seperti nasabah tersebut meninggal atau pembayaran terhambat ada pihak yang akan melunasinya. c) Sumber Pelunasan Nasabah (Musytari)
Sumber pelunasan nasabah dilihat berdasarkan kondisi ekonomi nasabah dalam jangka panjang, khususnya dalam waktu pembayaran angsuran, apakah stabil dan tepat waktu atau terhambat nantinya, d) Legalitas Usaha Nasabah (Musytari) Legalitas atau kepemilikan usaha nasabah harus dilihat keabsahan, izin usaha dan masa berlakunya. e) Karakter Nasabah Musytari Karakter dilihat dari kepribadian nasabah apakah sifat atau wataknya baik, pernah terlibat masalah hukum atau tidak, benar-benar dapat dipercaya/amanah, memiliki itikad yang baik untuk mengembalikan pinjaman atau tidak dan umur sebagai penilaian tambahan dari calon nasabah penerima pembiayaan murabahah.
4.1.7 Identifikasi Sistem Berjalan Sistem penilaian nasabah penerima Pembiayaan Murabahah pada sistem yang berjalan di PT. BNI Syariah sebagai berikut : 1. Formulir Pembiayaan dapat diambil di bagian Pembiayaan cabang-cabang BNI & BNI Syariah, oleh unit processing maka dilakukan validasi dan pengecekkan kelangkapan dokumen berdasarkan ketentuan yang berlaku. 2. Setelah dilakukan pengecekkan kelengkapan dokumen beserta validitasnya, maka oleh unit data entry dilakukan penginputan data identitas pemohon kedalam sistem. 3. Jika data telah dicek kelengkapannya dan telah diinput ke dalam sistem, maka akan dilakukan verifikasi kebenaran data pemohon oleh petugas teleplus officer BNI melalui telepon, dimana semua konfirmasi yang disampaikan oleh pemohon ataupun pihak terkait lainnya akan dicocokkan dengan sistem.
4. Setelah dilakukan verifikasi terhadap kebenaran dan keabsahan dokumen, maka proses selanjutnya dilakukan analisis kelayakan dilakukan oleh Manajer untuk menentukan kelayakan nasabah mendapat Pembiayaan Murabahah atau tidak. 5. Jika ditolak maka akan dibuatkan surat pemberitahuan penolakan mendapat Pembiayaan Murabahah secara manual kepada pemohon tanpa disertai alasan penolakan. 6. Dan jika permohonan disetujui, maka dibuat surat perjanjian dan transaksi disetujui oleh nasabah dan pihak BNI Syariah.
Gambar 4.2 Sistem yang Sedang Berjalan (Sumber : PT. BNI Syariah, 2007)
Manajer mengalami permasalahan dalam menganalisis dan melakukan penilaian terhadap nasabah penerima pembiayaan murabahah. Proses penilaian nasabah menjadi terhambat dan membutuhkan waktu sehingga tidak sesuai antara banyaknya nasabah yang mengajukan pembiayaan dengan nasabah yang diterima untuk mendapatkan pembiayaan murabahah, dari 6 nasabah pemohon pembiayaan yang dapat dianalisis hanya 2 nasabah
setiap harinya. Serta proses penilaian yang cenderung berulang pada nasabah yang sama sehingga dibutuhkkan cara agar pemenuhan target dari Pemerintah dapat tercapai. Maka perlu dibuat sistem informasi penunjang keputusan penerimaan nasabah Pembiayaan Murabahah yang dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan penerimaan nasabah Pembiayaan Murabahah PT. BNI Syariah.
4.1.8 Identifikasi Syarat-Syarat Informasi Lima kriteria yang menjadi dasar dalam penerimaan nasabah Pembiayaan Murabahah di BNI Syariah untuk periode tahun 2007-2012, yaitu Kemampuan Nasabah, Nilai Jaminan, Legalitas Usaha, Sumber Pelunasan Nasabah, Karakter Nasabah. Tiap kriteria memiliki penilaian yang berbeda-beda yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup Kurang dan Sangat Kurang. Penjelasan penilaian kriteria adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan Nasabah setiap bulan adalah sebagai berikut : a. Sangat Baik : lebih dari Rp.12.100.000 / bulan b. Baik : Rp. 9.100.000 - Rp. 12.000.000 / bulan c. Cukup : Rp. 7.100.000 - Rp. 9.000.000 /bulan d. Kurang : Rp. 5.100.000 - Rp. 7.000.000 /bulan e. Sangat Kurang : Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000 / bulan 2) Nilai Jaminan : a. Sangat Baik : Sertifikat-sertifikat (Tanah, Bangunan, Rumah, dll), Emas (sesuai kadarnya) b. Baik : Surat berharga (Deposito, Tabungan dll), Emas (sesuai kadarnya) c. Cukup : Kendaraan bermotor (Surat BPKB), Emas (sesuai kadarnya) d. Kurang : Emas (sesuai kadarnya) e. Sangat Kurang : Tidak ada
3) Legalitas Usaha yang dimiliki : a. Sangat Baik : Berbadan hukum penuh b. Baik : Ada ijin usaha c. Cukup : Absah dan masih dalam masa berlaku d. Kurang : Dalam pendirian e. Sangat Kurang : Tidak ada 4) Sumber Pelunasan Nasabah, dalam pengembalian pembiayaan tiap bulan : a. Sangat Baik : Sangat Lancar (untuk nasabah yang baru mengajukan pembiayaan atau belum pernah mengajukan pembiayaan atau pinjaman lain di Bank manapun dan untuk pengembalian pembiayaan rutin setiap bulan atau menunggak 1 bulan) b. Baik : Lancar (pengembalian pembiayaan ruti setiap bulan atau terlambat 1 bulan) c. Cukup : Kurang Lancar (pengembalian pembiayaan terlambat 2-3 bulan) d. Kurang : Dalam Perhatian Khusus (pengembalian pembiayaan terlambat 2-3 bulan) e. Sangat Kurang : Kredit Macet Nasabah (pengembalian pembiayaan terlambat 6 bulan/black list) 5) Karakter Nasabah a. Sangat Baik : Amanah b. Baik : Jujur dan Tanggung Jawab c. Cukup : Ulet dan Pantang Menyerah d. Kurang : Kreatif e. Sangat Kurang : Lain-lain
4.1.9 Alternatif Sistem Usulan
Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di bagian pembiayaan murabahah BNI Syariah, yaitu belum adanya sistem yang dapat membantu Manajer dalam menganalisis. Untuk mengurangi hambatan dan waktu dalam menganalisis nasabah penerima pembiayaan murabahah, antara banyaknya nasabah yang mengajukan pembiayaan dengan nasabah yang diterima untuk mendapatkan pembiayaan murabahah, dari 6 nasabah pemohon pembiayaan yang sebelumnya Manajer hanya dapat menganalisis 2 nasabah setiap harinya, dengan menggunakan SPK dapat menganalisis 5 orang nasabah setiap harinya. Maka perlu dibuat sistem informasi penunjang keputusan penerimaan nasabah pembiayaan murabahah yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan penerimaan nasabah Pembiayaan Murabahah PT. BNI Syariah. Berikut hal-hal yang perlu dirancang untuk pendukung sistem usulan : 1. Bagian Unit Data Entry sebagai admin, menginput data-data pemohon pada sistem. Setelah proses penginputan selesai hasil input secara otomatis akan tersimpan di dalam database dan hasilnya dapat dilihat dalam menu lihat data nasabah, bila ada kesalahan dalam pengisian atau kesalahan maka user dapat melakukan proses edit. 2. Manajer tidak lagi melakukan analisis penerimaan secara manual, karena proses penilaian akan dihitung oleh sistem. Manajer hanya memasukkan penilaian nasabah dan menganalisis hasilnya. Untuk proses perhitungannya, nilai tiap nasabah dikalikan dengan bobot kriteria dan subkriteria hasil perhitungan AHP. Output sistem adalah hasil perhitungan tiap nasabah, berupa grafik dan laporan kelayakan nasabah menerima Pembiayaan Murabahah atau tidak. Berikut gambaran sistem usulan :
Gambar 4.3 Sistem Usulan
4.1.10 Perbandingan Sistem Perbandingan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan akan dijelasakan pada Tabel 4.1: Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Sistem Berjalan 1) Proses penerimaan nasabah pembiayaan
Sistem Usulan 1) Perbandingan tiap kriteria pada tabel AHP untuk mendapatkan bobot nilai tiap kriteria.
murabahah masih
2) Adanya data nilai tiap subkriteria
memakan waktu, karena
Perhitungan kualitas nasabah lebih cepat dan akurat, karena dihitung berdasarkan sistem komputer, meskipun keputusan akhir tetap pada pengambil keputusan/Manajer. 3) Pengujian nilai kriteria di lakukan
belum adanya perhitungan kualitas nasabah 2) Output berupa keputusan
berdasarkan perhitungan AHP yang telah
hasil analisis dari pengambil
mempunyai standar perhitungan tersendiri. 4) Output berupa data kandidat yang telah
keputusan/Manajer yang cenderung bersifat subjektif
diinput 5) Menghasilkan nilai kandidat yang objektif dan diterima konsistensi hasil perhitungan AHP 6) Nilai dari tiap subkriteria hasil inputan pada saat penilaian subkriteria. 7) Laporan hasil akhir nilai kandidat berupa daftar nilai kriteria dari yang terbesar sampai yang terkecil, untuk menentukan 50 nasabah teratas setiap bulannya
Sistem usulan merupakan sistem yang dirancang untuk memperbaiki sistem yang berjalan, meskipun demikian masih terdapat sedikit kekurangan pada sistem ini. Kelebihan dan kekurangan pada sistem sistem penerimaan pembiayaan murabahah yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan akan dijelasakan pada Tabel 4.2 : Tabel 4.2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Kelebihan Sistem Berjalan
1) -
Sistem Usulan
1) Kriteria yang ditetapkan cukup mewakili terhadap kualitas kandidat. 2) Pengolahan data lebih cepat dan lebih akurat, karena sudah terkomputerisasi. 3) Hasil rekomendasi bersifat objektif. 4) Proses pengambilan keputusan lebih cepat dilakukan.
Kekurangan 1) Keputusan yang diambil memakan waktu 2) Tidak ada standar penilaian kualitas kandidat. 1) Membutuhan pelatihan terlebih dahulu sebelum menggunakan sistem.
4.2 RAD Design Workshop 4.2.1 Identifikasi Solusi Alternatif Identifikasi solusi alternatif diharapkan dapat membantu penyelesaian masalah yang dihadapi oleh BNI Syariah. Identifikasi solusi alternatif sistem input dalam sistem ini adalah:
1) Data Nasabah Data ini diinput dengan tujuan untuk mengetahui secara jelas data-data yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan/Manajer, seperti nama lengkap, alamat, tempat dan tanggal lahir, nomor telepon dan lain sebagainya. 2) Data Kualitas Nasabah Tujuan input data ini adalah untuk mengetahui nilai kualitas dari seorang nasabah berdasarkan kriteria yang digunakan. 3) Perbandingan AHP Perbandingan AHP ini berfungsi untuk mengetahui konsistensi keputusan dari perhitungan yang terjadi dalam sistem. Data yang diinput berupa nilai antara 1 sampai dengan 9, seperti yang telah dijelaskan dalam bab II. Sedangkan output dari sistem ini adalah : 1) Biodata Nasabah Output ini diperlukan oleh pengambil keputusan/Manajer untuk mengetahui datadata pribadi nasabah tersebut. 2) Rasio Konsistensi Rasio konsistensi ini merupakan ukuran kekonsistenan suatu keputusan dari perbandingan AHP yang dilakukan oleh sistem pendukung keputusan. Hal ini diperlukan untuk mengetahui seberapa konsisten keputusan yang dihasilkan sistem, jika rasio konsistensi kurang dari 10% maka keputusan bisa dikatakan
konsisten atau dapat diterima, jika kebalikannya maka tidak konsisten atau kurang bisa diterima. Consistency Index (CI) dapat dihitung dengan rumus Persamaan 1 dan Consistency Ratio (CR)/ Rasio Konsistensi dengan rumus Persamaan 2 pada bab II. 3) Hasil perhitungan nilai akhir Hasil perhitungan ini merupakan output yang dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam sistem penerimaan nasabah ini. Data yang dikeluarkan sistem berupa perhitungan dari seluruh nilai kriteria masing-masing nasabah dalam bentuk angka dan grafik. Proses yang terjadi di dalam sistem pendukung keputusan ini meliputi : 1) Verifikasi Data Nasabah Proses yang dilakukan pertama kali oleh sistem ketika nama nasabah diinput dan dilakukan verifikasi atau pengecekan terhadap kelengkapan pengisian data, jika lengkap maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu simpan di dalam database. Namun jika tidak lengkap, maka sistem akan memberikan notifikasi bahwa data yang dimasukan belum lengkap. 2) Menyimpan Data ke dalam Database Setelah proses input nama nasabah dilakukan sukses, maka sistem akan menyimpan data tersebut ke dalam database nasabah. 3) Edit Data Nasabah Setelah data disimpan dalam database, maka sistem juga dapat melakukan proses edit data apabila terjadi kesalahan-kesalahan.
4) Simpan perbandingan AHP
Ketika pengambil keputusan melakukan input perbandingan AHP, maka sistem akan melakukan penyimpanan data tersebut untuk dijadikan sumber pelunasan bagi perhitungan AHP selanjutnya. 5) Perhitungan AHP Setelah dilakukan penyimpanan perbandingan AHP, maka sistem akan menghitung AHP tersebut sesuai standar, seperti menghitung lamda, eigenvector, dan yang terakhir adalah rasio konsistensi. 6) Perhitungan Nilai Kriteria Nasabah Perhitungan ini dilakukan untuk mendapatkan nilai keseluruhan dari seorang nasabah, dengan cara melakukan penjumlahan antara nilai kriteria dengan subkriteria berdasarkan hasil perhitungan AHP. 7) Pembuatan Nilai Akhir Setelah dilakukan perhitungan nilai kriteria dari tiap nasabah, maka proses selanjutnya dari sistem adalah melakukan pengurutan dari nilai yang paling tinggi sampai nilai yang paling bawah, hanya urutan 5 nama teratas saja yang dapat menerima pembiayaan setiap hari. Data dalam database pada sistem ini diberi nama database SPK di antaranya : 1) Admin, merupakan data Admin pada sistem pendukung keputusan ini. 2) Manajer, merupakan data dari Manajer selaku pengambil keputusan. 3) Nasabah, merupakan data-data nasabah yang terdiri dari beberapa atribut diantaranya id_nasabah, nama lengkap, alamat, nomor telp, jenis kelamin, dan lainlain. 4) Nilai AHP kriteria, merupakan data perhitungan AHP dari kriteria-kriteria yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pada sistem ini.
5) Nilai AHP subkriteria Kemampuan Nasabah, merupakan data perhitungan AHP dari subkriteria kemampuan nasabah yang digunakan pada sistem ini. 6) Nilai AHP subkriteria Nilai Jaminan, merupakan data perhitungan AHP dari subkriteria nilai jaminan yang digunakan pada sistem ini. 7) Nilai AHP subkriteria Legalitas Usaha merupakan data perhitungan AHP dari subkriteria legalitas usaha yang digunakan pada sistem ini. 8) Nilai AHP subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah, merupakan data perhitungan AHP dari subkriteria sumber pelunasan nasabah yang digunakan pada sistem ini. 9) Nilai AHP subkriteria Karakter Nasabah, merupakan data perhitungan AHP dari subkriteria karakter nasabah yang digunakan pada sistem ini. 10) Kualitas Nasabah, merupakan data yang berisi nilai kualitas nasabah. 11) Nilai Akhir, merupakan data yang berisi nilai akhir hasil dari perhitungan proses AHP dan kualitas nasabah.
4.2.2 Use Case Diagram
SPK Penerimaan Nasabah Pembiayaan Murabahah «uses» Login
Logout
Input Nasabah
Lihat Data Nasabah
Ganti Password «extends» Admin
Kemampuan Nasabah «extends»
Input Kriteria AHP Manajer
«extends» Kualitas Nasabah Nilai Jaminan
«extends» «extends»
Sumber pelunasan nasabah
Hitung Nilai Nasabah «uses»
Nilai Akhir Legalitas usaha
Karakter Nasabah
Panduan
Gambar 4.4 Use Case Diagram
Gambar diatas merupakan use case diagram untuk Admin dan Manajer dalam SPK penerimaan nasabah pembiayaan murabahah yang diusulkan. Pada proses tersebut Admin dan Manajer harus melakukan login terlebih dahulu agar dapat melakukan akses dalam SPK, Admin dapat melakukan input nasabah, lihat data nasabah (menggunakan fungsi edit nasabah, hapus nasabah dan search nasabah) dari calon nasabah yang ada. Admin dan Manajer juga dapat melakukan ganti password (untuk mengubah password yang diinginkan). Sedangkan Manajer dapat melakukan input kriteria AHP dan subkriteria, dapat menginput kualitas nasabah dengan mencocokan data nasabah kemudian memasukan ke dalam kriteria yang ada. melakukan hitung nilai nasabah dengan melakukan penilaian tiap nasabah dan melihat hasil perhitungan pada nilai akhir
yang berbentuk laporan dan grafik. Manajer juga dapat melihat panduan apabila kurang paham untuk menjalankan sistem. 4.2.2.1 Daftar Aktor Tabel 4.3 Daftar Aktor
No. 1
2
Nama Aktor Admin
Manajer
Deskripsi Orang yang memiliki hak akses terhadap seluruh data nasabah pada sistem. Data tersebut adalah data calon nasabah penerima pembiayaan murabahah. Selain itu, Admin dapat mengolah dan menyimpan data nasabah agar bermanfaat untuk selanjutnya diproses oleh Manajer. Orang yang memiliki akses untuk memproses data nasabah atau melakukan penilaian dari calon nasabah dengan menggunakan model AHP.
4.2.2.2 Daftar Use Case Tabel 4.4 Daftar Use Case
No.
Nama Use Case
1
Login
2
Input Nasabah
3.
Lihat Data Nasabah
4
Ganti Password
5
Input Kriteria AHP
Deskripsi Use Case Merupakan permulaan agar dapat masuk ke dalam sistem, pemakai harus terlebih dahulu memasukkan username dan password serta memilih level yang sesuai. Fungsi sistem untuk menambah data nasabah yang ingin mendapatkan pembiayaan murabahah. Fungsi sistem ini untuk melihat data nasabah yang diinginkan secara keseluruhan. Di dalamnya terdapat fungsi edit untuk mengubah data bila ada kesalahan dan fungsi hapus untuk menghapus data serta fungsi search untuk melakukan pencarian data nasabah. Mengubah password (kata kunci) yang lama dengan password yang diinginkan. Melakukan penilaian dengan mengisi nilai dari kriteria AHP.
Aktor yang Berperan Admin, Manajer
Admin
Admin
Admin, Manajer
Manajer
6
Subkriteria Kemampuan Nasabah Subkriteria Nilai Jaminan Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah Subkriteria Legalitas Usaha
Melakukan penilaian subkriteria AHP kemampuan nasabah.
Manajer
Melakukan penilaian subkriteria AHP nilai jaminan. Melakukan penilaian subkriteria AHP Sumber Pelunasan nasabah.
Manajer
Melakukan penilaian subkriteria AHP legalitas usaha.
Manajer
10
Subkriteria Karakter Nasabah
Melakukan penilaian subkriteria AHP karakter nasabah.
Manajer
11
Ganti Password
Mengubah password (kata kunci) yang lama dengan password yang diinginkan.
Manajer
12
Menghitung nilai nasabah.
Manajer
13
Hitung Nilai Nasabah Nilai Akhir
14
Panduan
15
Logout
7 8
9
Manajer
Hasil akhir dari nilai nasabah apakah Manajer diterima atau ditolak. Bantuan agar dapat menggunakan sistem Manajer dengan baik. Keluar dari sistem Admin, Manajer
4.2.2.3 Deskripsi Use Case 1) Login Tabel 4.5 Deskripsi Use Case Login
Use Case Name Use Case Id Actor Description Precondition Typical Course of Events
Login 1 Admin dan Manajer Use case menggambarkan kegiatan memasukkan username dan password untuk mengakses sistem Admin dan Manajer memasukkan username dan password untuk dapat masuk kedalam sistem Actor Action
System Response
1. Masukkan Username 2. Cek Username dan dan Password password 3. Menampilkan halaman utama Alternate Courses
2: Jika username dan password salah maka akan menampilkan pesan kesalahan.
Conclusion Post Condition
Administrator dan Manajer Login kedalam sistem Sistem berhasil diakses
2) Input Nasabah Tabel 4.6 Deskripsi Use Case Input Nasabah
Use Case Name Use Case Id Actor Description Precondition Typical Course of Events
Input Nasabah 2 Admin Use case menggambarkan kegiatan memasukkan data nasabah ke dalam sistem Admin memasukkan data Nasabah Actor Action
System Response
1. Memilih menu input 2. Menampilkan data masabah input data nasabah 3. Masukkan data nasabah 4. Pilih "simpan"
Alternate Courses Conclusion Post Condition
5. Menyimpan database
halaman
ke
dalam
4 : Pilih ”batal” untuk membatalkan Administrator memasukkan data nasabah Data nasabah telah tersimpan dalam database nasabah
3) Lihat Data Nasabah Tabel 4.7 Deskripsi Use Case Lihat Data Nasabah
Use Case Name
Lihat Data Nasabah
Use Case Id Actor Description
3 Admin Use case menggambarkan kegiatan melihat data nasabah, meng-update dan menghapus data nasabah Admin melihat data nasabah Actor Action System Response
Precondition Typical Course of Events
1. Memilih menu lihat 2. Menampilkan halaman data nasabah lihat data nasabah Alternate Courses
2 : Pilih “Cari” untuk mencari data nasabah. Pilih “Edit” untuk mengubah data nasabah.
Pilih “Hapus” untuk menghapus data nasabah. Conclusion
Manajer melihat data nasabah
Post Condition
Data nasabah berhasil diakses
4) Ganti Password Tabel 4.8 Deskripsi Use Case Ganti Password
Use Case Name Use Case Id Actor Description
Ganti Password 4 Admin dan Manajer Use case menggambarkan kegiatan mengubah password dalam sistem Admin memasukkan password baru
Precondition Typical Course of Events
Actor Action
System Response
1. Memilih menu ganti password 3.Mengubah password baru
2. menampilkan halaman ganti password 4. Menimpan ke dalam database
Alternate Courses
-
Conclusion Post Condition
Administrator dan Manajer memasukkan password password telah tersimpan dalam database
5) Input Kriteria AHP Tabel 4.9 Deskripsi Use Case Input Kriteria AHP
Use Case Name
Input Kriteria AHP
Use Case Id
5
Actor
Manajer
Description
Use case menggambarkan kegiatan memasukkan nilai kriteria inti AHP
Precondition
Manajer memasukkan nilai perbandingan kriteria inti
Typical Course of Events
Actor Action 1. Memilih menu AHP
System Response 2. Menampilkan menu AHP
3. Memilih submenu 4. Menampilkan kriteria kriteria 5. mengisi form matriks perbandingan kriteria 6 . Pilih "Submit" untuk memproses perhitungan
halaman
7. Simpan ke dalam database
8. Menampilkan hasil Alternate Courses Conclusion
6. Pilih “Batal” untuk membatalkan perhitungan
Post Condition
Nilai kriteria inti AHP berhasil dihitung
Manajer memasukkan nilai perbandingan kriteria AHP
6) Subkriteria Kemampuan Nasabah Tabel 4.10 Deskripsi Use Case Subkriteria Kemampuan Nasabah
Use Case Name
Kemampuan Nasabah
Use Case Id Actor Description
6 Manajer Use case menggambarkan kegiatan memasukkan nilai subkriteria kemampuan nasabah
Precondition
Manajer memasukkan nilai perbandingan subkriteria kemampuan nasabah Actor Action System Response
Typical Course of Events
1. Memilih menu AHP
2. Menampilkan menu AHP
3. Memilih submenu 4. Menampilkan halaman kemampuan nasabah kemampuan nasabah 5. mengisi form matriks perbandingan subkriteria kemampuan nasabah
6 . Pilih "Submit" untuk memproses perhitungan
Alternate Courses Conclusion Post Condition
7. Simpan dalam database
8. Menampilkan hasil perhitungan Subkriteria Kemampuan Nasabah 6. Pilih “Batal” untuk membatalkan perhitungan Manajer memasukkan nilai perbandingan subkriteria kemampuan nasabah Nilai subkriteria kemampuan nasabah berhasil dihitung
7) Subkriteria Nilai Jaminan Tabel 4.11 Deskripsi Use Case Subkriteria Nilai Jaminan
Use Case Name
Nilai Jaminan
Use Case Id Actor Description
7 Manajer Use case menggambarkan kegiatan memasukkan nilai subkriteria Nilai Jaminan
Precondition
Manajer memasukkan nilai perbandingan subkriteria Nilai Jaminan Actor Action System Response
Typical Course of Events
1. Memilih menu AHP
2. Menampilkan menu AHP
3. Memilih submenu Nilai 4. Menampilkan halaman Jaminan Nilai Jaminan 5. mengisi form matriks perbandingan subkriteria Nilai Jaminan 6 . Pilih "Submit" untuk 7. Simpan dalam database memproses perhitungan
Alternate Courses Conclusion Post Condition
8. Menampilkan hasil perhitungan Subkriteria Nilai Jaminan 6. Pilih “Batal” untuk membatalkan perhitungan Manajer memasukkan nilai perbandingan subkriteria Nilai Jaminan Nilai subkriteria Nilai Jaminan berhasil dihitung
8) Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah Tabel 4.12 Deskripsi Use Case Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Use Case Name
Sumber Pelunasan Nasabah
Use Case Id Actor Description
8 Manajer Use case menggambarkan kegiatan memasukkan nilai subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Precondition
Manajer memasukkan nilai perbandingan subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah Actor Action System Response
Typical Course of Events
Alternate Courses Conclusion Post Condition
1. Memilih menu AHP
2. Menampilkan menu AHP
3.Memilih submenu Sumber Pelunasan Nasabah 5. mengisi form matriks perbandingan subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah 6 . Pilih "Submit" untuk memproses perhitungan
4. Menampilkan halaman Sumber Pelunasan Nasabah
7. Simpan dalam database
8. Menampilkan hasil perhitungan Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah 6. Pilih “Batal” untuk membatalkan perhitungan Manajer memasukkan nilai perbandingan subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah Nilai subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah berhasil dihitung
9) Subkriteria Legalitas Usaha Tabel 4.13 Deskripsi Use Case Subkriteria Legalitas Usaha
Use Case Name
Legalitas Usaha
Use Case Id Actor Description
9 Manajer Use case menggambarkan kegiatan memasukkan nilai subkriteria Legalitas Usaha
Precondition
Manajer memasukkan nilai perbandingan subkriteria Legalitas Usaha
Typical Course of Events
Alternate Courses Conclusion Post Condition
Actor Action
System Response
1. Memilih menu AHP
2. Menampilkan menu AHP
3.Memilih submenu Legalitas Usaha 5. mengisi form matriks perbandingan subkriteria Legalitas Usaha 6 . Pilih "Submit" untuk memproses perhitungan
4. Menampilkan Legalitas Usaha
halaman
7. Simpan dalam database
8. Menampilkan hasil perhitungan Subkriteria Legalitas Usaha 6. Pilih “Batal” untuk membatalkan perhitungan Manajer memasukkan nilai perbandingan subkriteria Legalitas Usaha Nilai subkriteria Legalitas Usaha berhasil dihitung
10) Subkriteria Karakter Nasabah Tabel 4.14 Deskripsi Use Case Subkriteria Karakter Nasabah
Use Case Name
Karakter Nasabah
Use Case Id Actor Description
10 Manajer Use case menggambarkan kegiatan memasukkan nilai subkriteria Karakter Nasabah
Precondition
Manajer memasukkan nilai perbandingan subkriteria Karakter Nasabah Actor Action System Response
Typical Course of Events
1. Memilih menu AHP
2. Menampilkan menu AHP
3.Memilih submenu Karakter Nasabah 5. mengisi form matriks
4. Menampilkan Karakter Nasabah
halaman
perbandingan subkriteria Karakter Nasabah 6 . Pilih "Submit" untuk memproses perhitungan
Alternate Courses Conclusion Post Condition
7. Simpan dalam database
8. Menampilkan hasil perhitungan Subkriteria Karakter Nasabah 6. Pilih “Batal” untuk membatalkan perhitungan Manajer memasukkan nilai perbandingan subkriteria Karakter Nasabah Nilai subkriteria Karakter Nasabah berhasil dihitung
11) Kualitas Nasabah Tabel 4.15 Deskripsi Use Case Kualitas Nasabah
Use Case Name
Kualitas Nasabah
Use Case Id
10
Actor Description
Manajer Use case menggambarkan kegiatan memasukkan nilai kualitas nasabah
Precondition
Manajer memasukkan nilai kualitas nasabah
Typical Course of Events
Actor Action
System Response
1. Memilih menu kualitas 2. Menampilkan menu kualitas nasabah nasabah 3. Memilih submenu input 4. Menampilkan Kualitas Nasabah Kualitas Nasabah 5. Masukkan penilaian Kualitas nasabah 6. Pilih "submit"
halaman
7. Menyimpan dalam database 8. Menampilkan hasil
Alternate Courses Conclusion Post Condition
penilaian kualitas nasabah 6. Pilih “batal” untuk membatalkan Manajer memasukkan nilai Kualitas Nasabah Nilai kualitas Nasabah berhasil dimasukkan
12) Hitung Nilai Nasabah Tabel 4.16 Deskripsi Use Case Hitung Nilai Nasabah
Use Case Name Use Case Id Actor Description
Hitung Nilai Nasabah 12 Manajer Use case menggambarkan kegiatan memproses penilaian
Manajer memproses perhitungan Precondition Typical Course of Actor Action System Response Events 1. Memilih menu Hitung 2. Menampilkan menu Hitung Nilai Nasabah Nilai Nasabah 3. Pilih submenu nilai per 4. tampilkan halaman nilai per nasabah nasabah 5. Memilih nasabah yang akan dihitung 6. Pilih " proses" untuk 5. Menghubungkan dengan memproses perhitungan database 7. Menampilkan data hasil perhitungan nasabah Alternate Courses
-
Conclusion
Manajer memproses perhitungan Proses perhitungan nasabah berhasil
Post Condition
13) Nilai Akhir Tabel 4.17 Deskripsi Use Case Nilai Akhir
Use Case Name Use Case Id Actor Description Precondition
Nilai Akhir 13 Manajer Use case menggambarkan kegiatan melihat laporan proses hasil perhitungan nasabah Manajer melihat nilai akhir hasil perhitungan
Typical Course of Events
Actor Action
System Response
1. Memilih menu Hitung 2. Menampilkan hitung nilai Nilai 3. Memilih submenu nilai 4. Menampilkan halaman akhir nilai akhir 5. Pilih “cetak” untuk mencetak laporan
6. menghubungkan dengan perlengkapan hardware yang terhubung 7. Mencetak laporan
Alternate Courses
-
Conclusion
Manajer melihat laporan hasil perhitungan
Post Condition
Manajer berhasil melihat dan mencetak laporan
14) Panduan Tabel 4.18 Deskripsi Use Case Panduan
Use Case Name
Panduan
Use Case Id Actor Description
14 Manajer Use case menggambarkan kegiatan melihat panduan penggunaan sistem Manajer melihat panduan pemakaian sistem Actor Action System Response
Precondition Typical Course of Events
1. Memilih menu Panduan
2. menampilkan halaman Panduan
Alternate Courses
-
Conclusion Post Condition
Manajer melihat panduan pemakaian sistem bantuan berhasil diakses
15) Logout Tabel 4.19 Deskripsi Use Case Logout
Use Case Name Use Case Id Actor Description
Logout 15 Admin dan Manajer Use case ini menggambarkan kegiatan untuk keluar dari sistem
Precondition
Admin dan Manajer keluar dari sistem
Typical Course of Events
Actor Action 1.Memilih menu logout
System Response 2. Keluar dari sistem
Alternate Courses Conclusion
Manajer keluar sistem
Post Condition
Berhasil keluar sistem
4.2.3 Activity Diagram 4.2.3.1 Activity Diagram Login Admin dan Manajer
Mulai Login
Masukkan Username dan Password
Salah
menampilkan pesan kesalahan
Benar
menampilkan halaman utama Selesai
Gambar 4.5 Activity Diagram Login Admin dan Manajer
Penjelasan activity diagram login Admin dan Manajer ke dalam sistem : Admin dan Manajer memulai aktivitas login dengan memasukkan username dan password pada kotak login. Username dan password divalidasi oleh sistem, jika username dan password tersebut valid maka akan menampilkan halaman utama dan jika username dan password tidak valid, maka akan kembali ke Login.
4.2.3.2 Activity Diagram Input Data Nasabah
Mulai
Memilih input data nasabah
Menampilkan halaman input data nasabah
Masukkan data nasabah
Batal
Simpan Menyimpan dalam database
Selesai
Gambar 4.6 Activity Diagram Input Data Nasabah
Penjelasan activity diagram input data nasabah: Admin memilih menu input data nasabah, setelah halaman input data nasabah muncul kemudian memasukkan data nasabah dan menyimpan data nasabah dengan memilih tombol ”submit” yang selnajutnya dimasukkan ke dalam database.
4.2.3.3 Activity Diagram Lihat Data Nasabah
Mulai
Memilih menu lihat data nasabah
Menampilkan halaman lihat data nasabah
Cari Hapus
Edit Memasukkan nama/id_nasabah Pilih data nasabah yg ingin diubah Salah Menampilkan data nasabah
Selesai
Menampilkan pesan “tidak ada” Masukkan data nasabah baru
Benar Menampilkan data nasabah yang dicari
Simpan
Simpan dalam database Selesai Selesai
Gambar 4.7 Activity Diagram Lihat Data Nasabah
Penjelasan activity diagram lihat data nasabah: Admin memilih menu lihat data nasabah, kemudian sistem akan menampilkan halaman lihat data nasabah, jika ingin mencari data nasabah dapat memilih tombol “cari” dengan memasukkan id_nasabah atau nama nasabah yang akan dicari. Jika ingin mengubah data nasabah maka dapat memilih tombol “edit”, setelah tampil halaman ubah data nasabah masukkan data nasabah baru kemudian simpan ke dalam database nasabah dan jika ingin menghapus data nasabah maka dapat memilih tombol “hapus”, kemudian data nasabah dihapus dalam database. 4.2.3.4 Activity Diagram Ganti Password
Mulai
Memilih menu ganti password
Menampilkan halaman ganti password
Mengubah password baru
Simpan
Menyimpan ke database Selesai
Gambar 4.8 Activity Diagram Ganti Password
Penjelasan activity diagram ganti password: Admin dan Manajer akan memilih menu ganti password, dan sistem akan menampilkan halaman ganti password, kemudian Admin dan Manajer memasukan password baru yang diinginkan kemudian disimpan ke database.
4.2.3.5 Activity Diagram Input Kriteria AHP
Mula i memilih menu AHP
menampilkan menu AHP
Memilih submenu kriteria
Menampilkan halaman kriteria
mengisi form matriks perbandingan kriteria Batal Submit Simpan dalam database
Menampilkan hasil perhitungan Selesai
Gambar 4.9 Activity Diagram Input Kriteria AHP
Penjelasan activity diagram input Kriteria AHP: Manajer memilih menu AHP, setelah itu akan ditampilkan halaman menu AHP. Pilih submenu kriteria kemudian muncul halaman kriteria. Manajer mengisi halaman matriks perbandingan kriteria, setelah selesai pilih tombol “submit” untuk memproses perhitungan, sistem akan menampilkan hasil perhitungan. Pilih batal untuk membatalkan perhitungan.
4.2.3.6 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Kemampuan Nasabah
Mula i memilih menu AHP
Memilih submenu kemampuan nasabah
menampilkan menu AHP
Menampilkan halaman kemampuan nasabah
Mengisi form matriks perbandingan subkriteria kemampuan nasabah Batal Submit Menampilkan hasil perhitungan Selesai
Gambar 4.10 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Kemampuan Nasabah
Penjelasan activity diagram input Subkriteria Kemampuan Nasabah : Untuk melakukan penilaian subkriteria kemampuan nasabah. Manajer memilih menu AHP, setelah itu akan ditampilkan halaman menu AHP. Pilih submenu kemampuan nasabah kemudian muncul halaman kemampuan nasabah. Manajer mengisi halaman matriks perbandingan subkriteria, setelah selesai pilih tombol “submit” untuk memproses perhitungan, sistem akan menampilkan hasil perhitungan. Pilih batal untuk membatalkan perhitungan.
4.2.3.7 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Nilai Jaminan
Mula i memilih menu AHP
Memilih submenu kemampuan nasabah
menampilkan menu AHP
Menampilkan halaman kemampuan nasabah
Mengisi form matriks perbandingan subkriteria nilai jaminan Batal Submit Menampilkan hasil perhitungan Selesai Gambar 4.11 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Nilai Jaminan
Penjelasan activity diagram input Subkriteria Nilai Jaminan : Untuk melakukan penilaian subkriteria nilai jaminan. Manajer memilih menu AHP, setelah itu akan ditampilkan halaman menu AHP. Pilih submenu nilai jaminan kemudian muncul halaman nilai jaminan. Manajer mengisi halaman matriks perbandingan subkriteria, setelah selesai pilih tombol “submit” untuk memproses perhitungan, sistem akan menampilkan hasil perhitungan. Pilih batal untuk membatalkan perhitungan.
4.2.3.8 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Mula i memilih menu AHP
Memilih submenu kemampuan nasabah
menampilkan menu AHP
Menampilkan halaman kemampuan nasabah
Mengisi form matriks perbandingan subkriteria sumber pelunasan nasabah Batal Submit Menampilkan hasil perhitungan Selesai Gambar 4.12 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Penjelasan activity diagram input Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah : Untuk melakukan penilaian subkriteria sumber pelunasan nasabah. Manajer memilih menu AHP, setelah itu akan ditampilkan halaman menu AHP. Pilih submenu sumber pelunasan nasabah kemudian muncul halaman sumber pelunasan nasabah. Manajer mengisi halaman matriks perbandingan subkriteria, setelah selesai pilih tombol “submit” untuk memproses perhitungan, sistem akan menampilkan hasil perhitungan. Pilih batal untuk membatalkan perhitungan.
4.2.3.9 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Legalitas Usaha
Mula i memilih menu AHP
Memilih submenu kemampuan nasabah
menampilkan menu AHP
Menampilkan halaman kemampuan nasabah
Mengisi form matriks perbandingan subkriteria legalitas usaha Batal Submit Menampilkan hasil perhitungan Selesai Gambar 4.13 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Legalitas Usaha
Penjelasan activity diagram input Subkriteria Legalitas Usaha : Untuk melakukan penilaian subkriteria legalitas usaha. Manajer memilih menu AHP, setelah itu akan ditampilkan halaman menu AHP. Pilih submenu legalitas usaha kemudian muncul halaman legalitas usaha. Manajer mengisi halaman matriks perbandingan subkriteria, setelah selesai pilih tombol “submit” untuk memproses perhitungan, sistem akan menampilkan hasil perhitungan. Pilih batal untuk membatalkan perhitungan.
4.2.3.10 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Karakter Nasabah
Mula i memilih menu AHP
Memilih submenu kemampuan nasabah
menampilkan menu AHP
Menampilkan halaman kemampuan nasabah
Mengisi form matriks perbandingan subkriteria karakter nasabah Batal Submit Menampilkan hasil perhitungan Selesai
Gambar 4.14 Activity Diagram Input AHP Subkriteria Karakter Nasabah
Penjelasan activity diagram input Subkriteria Karakter Nasabah : Untuk melakukan penilaian subkriteria karakter nasabah. Manajer memilih menu AHP, setelah itu akan ditampilkan halaman menu AHP. Pilih submenu karakter nasabah kemudian muncul halaman karakter nasabah. Manajer mengisi halaman matriks perbandingan subkriteria, setelah selesai pilih tombol “submit” untuk memproses perhitungan, sistem akan menampilkan hasil perhitungan. Pilih batal untuk membatalkan perhitungan.
4.2.3.11 Activity Diagram Kualitas Nasabah
Mula i
memilih menu kualitas nasabah
Memilih submenu input kualitas nasabah
menampilkan menu kualitas nasabah
Menampilkan halaman input kualitas nasabah
Memasukkan penilaian kualitas nasabah Submit
Menyimpan ke database
Selesai
Gambar 4.15 Activity Diagram Kualitas Nasabah
Penjelasan activity diagram untuk kualitas nasabah: Admin akan memilih menu kualitas nasabah, kemudian akan tampil menu kualitas nasabah. Pilih submenu input kualitas nasabah kemudian akan tampil halaman input kualitas nasabah. Manajer memasukkan penilaian nasabah dengan memilih tombol “submit” dan akan disimpan dalam database. Pilih tombol “batal” untuk membatalkan penilaian nasabah.
4.2.3.12 Activity Diagram Hitung Nilai Nasabah
Mula i
memilih menu hitung nilai
Menampilkan menu hitung nilai nasabah
Memilih submenu nilai per nasabah
Menampilkan halaman nilai per nasabah
Memilih nasabah yang akan dihitung
Proses
Menampilkan data hasil perhitungan nasabah Selesai
Gambar 4.16 Activity Diagram Hitung Nilai Nasabah
Penjelasan activity diagram hitung nilai nasabah: Manajer akan memilih menu hitung nilai, kemudian sistem akan menampilkan menu hitung nilai. Pilih submenu nilai per nasabah, sistem akan menampilkan halaman submenu nilai per nasabah. Manajer akan memilih nasabah yang akan dihitung kemudian pilih tombol ”proses” untuk memproses nilai per nasabah. 4.2.3.13 Activity Diagram Nilai Akhir Mula i Memilih menu hitung nilai
Memilih submenu nilai akhir
Cetak
Menampilakan menu hitung nilai
Menampilkan halaman nilai akhir
Mencetak Laporan Selesai
Gambar 4.17 Activity Diagram Hitung Nilai Akhir
Penjelasan activity diagram nilai akhir: Manajer akan memilih menu hitung nilai, kemudian sistem akan menampilkan halaman hitung nilai. Manajer memilih submenu nilai akhir, kemudian akan tampil halaman nilai akhir berupa laporan akhir hasil dari perhitungan. Pilih print untuk print untuk mencetak laporan. 4.2.3.14 Activity Diagram Panduan
Mula i
Memilih menu panduan
Menampilkan halaman panduan Selesai
Gambar 4.18 Activity Diagram Panduan
Penjelasan activity diagram panduan: Manajer akan memilih menu panduan, kemudian sistem akan menampilkan halaman panduan, yang menjelaskan bagaimana cara menjalankan sistem. 4.2.3.15 Activity Diagram Logout Mula i memilih menu logout
keluar dari sistem Selesai
Gambar 4.19 Activity Diagram Logout
Penjelasan activity diagram logout: Admin dan Manajer akan memilih menu logout, kemudian akan keluar sistem. 4.2.4
Statechart Diagram 1. Statechart diagram dari Admin & Manajer untuk login : Masuk Input data login username & password Login
Error
halaman utama ditampilkan Logout
Keluar
Gambar 4.20 Statechart Diagram dari Admin & Manajer untuk Login
2. Statechart diagram dari nasabah : Masuk
Select input data nasabah Input data nasabah Simpan data nasabah database nasabah Sukses simpan
Select cari data nasabah
cari data nasabah
Tampilkan data nasabah
Select lihat data nasabah Keluar Tampilkan data nasabah
Keluar
Ubah data nasabah
Hapus data nasabah
Gambar 4.21 Statechart Diagram dari Nasabah
3. Statechart diagram dari AHP Kriteria: Masuk
Select input AHP Kriteria AHP Kriteria Select input AHP Kriteria Input AHP Kriteria Simpan AHP Kriteria database AHP Kriteria
Hitung AHP Kriteria
Keluar
Gambar 4.22 Statechart Diagram dari AHP Kriteria
4. Statechart diagram dari AHP Subkriteria:
Masuk
Select input AHP Subkriteria AHP Subkriteria Select input AHP Subkriteria Input AHP Subkriteria Simpan AHP Subkriteria database AHP Subkriteria
Hitung AHP Subkriteria
Keluar
Gambar 4.23 Statechart Diagram dari AHP Subkriteria
5. Statechart diagram dari Kualitas Nasabah : Masuk
Select kualitas nasabah Kualitas nasabah Select input kualitas nasabah Input kualitas nasabah Simpan kualitas nasabah database kualitas nasabah
Keluar
Gambar 4.24 Statechart Diagram dari Kualitas Nasabah
6. Statechart diagram dari Nilai Akhir:
Masuk Select nilai akhir Nilai Akhir
database kualitas nasabah
tampilkan halaman hitung nilai
Proses
Hitung nilai
Hasil akhir Keluar
Gambar 4.25 Statechart Diagram dari Nilai Akhir
4.2.5 Sequence Diagram Sequence diagram dapat menjelaskan aliran pesan antar objek saat menjalankan suatu use case. Berikut adalah sequence diagram yang menjelaskan aliran pesan antar objek dalam aktivitas usecase dari rancangan aplikasi sistem yang diusulkan. 4.2.5.1 Sequence Diagram Input Nasabah
Gambar 4.26 Sequence Diagram Input Nasabah
Penjelasan gambar : Admin memilih menu input data nasabah kemudian sistem memproses perintah tersebut dan menampilkan form input data nasabah. Admin melakukan input data nasabah kemudian menyimpannya ke dalam database. 4.2.5.2
Sequence Diagram Lihat Data Nasabah
Nasabah Main UI
Form Lihat data Nasabah
Admin 1. Pilih menu lihat data nasabah 2. Request lihat data nasabah 3. Request data nasabah 4. Display data nasabah 5. search data nasabah 6. Input nama/id_nasabah 7. Display data nasabah yg dicari
8. Edit data nasabah 9. Input data nasabah baru
11. Display message data nasabah berhasil diubah
Simpan data nasbaah 10. data nasabah berhasil diubah
11. Hapus data nasabah 12. Request hapus data nasabah
14. Display data nasabah berhasil dihapus
13. hapus data nasabah
Gambar 4.27 Sequence Diagram Lihat Data Nasabah
Penjelasan gambar : Admin memilih menu lihat data nasabah kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk menampilkan halaman data nasabah, sistem melakukan query (memanggil data) dari database nasabah. Admin dapat melakukan pencarian data nasabah, dengan memilih tombol ”search” memasukkan nama/id_nasabah kemudian sistem akan memproses perintah tersebut
dan mencari data nasabah di dalam database. Admin juga dapat melakukan edit data (mengubah atau menambahkan data nasabah). Setelah halaman lihat data nasabah tampil pilih tombol ”edit” kemudian sistem menampilkan form yang berisi data yang akan diubah setelah selesai sistem akan data nasabah akan disimpan ke dalam database. Admin juga dapat melakukan ”hapus”, untuk menghapus data nasabah. sistem akan memproses perintah tersebut, kemudian sistem akan memproses untuk menghapus data nasabah di dalam database.
4.2.5.3
Sequence Diagram Input AHP Kriteria
Kriteria
Subkriteria
Main UI Manajer
1. Pilih menu AHP kriteria 2. Input AHP Kriteria
3. Hitung AHP Kriteria 4. Display hasil perhitungan AHP Kriteria 5. Pilih submenu subkriteria kemampuan nasabah 6. Input subkriteria kemampuan nasabah
7. Hitung subkriteria kemampuan nasabah 8. Display hasil perhitungan kemampuan nasabah 9. Pilih submenu subkriteria nilai jaminan 10. Input subkriteria nilai jaminan
11. Hitung subkriteria nilai jaminan 12. Display hasil perhitungan nilai jaminan 13. Pilih submenu subkriteria legalitas usaha 14. Input subkriteria legalitas usaha
15. Hitung subkriteria legalitas usaha 16. Display hasil perhitungan legalitas usaha 17. Pilih submenu subkriteria sumber pelunasan nasabah 18. Input subkriteria sumber pelunasan nasabah
19. Hitung subkriteria sumber pelunasan nasabah 20. Display hasil perhitungan sumber pelunasan nasabah 21. Pilih submenu subkriteria karakter nasabah 22. Input subkriteria karakter nasabah
23. Hitung subkriteria karakter nasabah 24. Display hasil perhitungan karakter nasabah
Gambar 4.28 Sequence Diagram Input AHP Kriteria
Penjelasan gambar : Manajer memilih menu AHP kriteria setelah tampil form AHP Kriteria kemudian Manajer meng-input AHP Kriteria dan sistem akan menghitungnya dan menampilkan hasil perhitungannya. Manajer memilih submenu subkriteria kemampuan nasabah setelah tampil
form subkriteria kemampuan nasabah kemudian Manajer meng-input subkriteria kemampuan nasabah dan sistem akan menghitungnya dan menampilkan hasil perhitungannya. Manajer memilih submenu subkriteria nilai jaminan setelah tampil form subkriteria nilai jaminan kemudian Manajer meng-input subkriteria nilai jaminan dan sistem akan menghitungnya dan menampilkan hasil perhitungannya. Manajer memilih submenu subkriteria legalitas usaha setelah tampil form subkriteria legalitas usaha kemudian Manajer meng-input subkriteria legalitas usaha dan sistem akan menghitungnya dan menampilkan hasil perhitungannya. Manajer memilih submenu subkriteria sumber pelunasan nasabah setelah tampil form subkriteria sumber pelunasan nasabah kemudian Manajer meng-input subkriteria sumber pelunasan nasabah dan sistem akan menghitungnya dan menampilkan hasil perhitungannya. Manajer memilih submenu subkriteria karakter nasabah setelah tampil form subkriteria karakter nasabah kemudian Manajer meng-input subkriteria karakter nasabah dan sistem akan menghitungnya dan menampilkan hasil perhitungannya.
4.2.5.4
Sequence Diagram Kualitas Nasabah Kualitas Nasabah Main UI
Manajer 1. Pilih menu kualitas nasabah
2. Input kualitas nasabah 3. Simpan kualitas nasabah
4. display halaman utama
Gambar 4.29 Sequence Diagram Kualitas Nasabah
Penjelasan gambar :
Manajer memilih menu kualitas nasabah kemudian sistem memproses perintah tersebut dan memanggil tampilan kualitas nasabah. Manajer akan memasukan penilaian kualitas nasabah kemudian meng-klik tombol proses, sistem akan menyimpan hasil penilaian. 4.2.5.5
Sequence Diagram Hitung Nilai
Main UI Manajer
Kualitas nasabah
AHP Kriteria
Subkriteria
Hitung Nilai
1. Request hitung nilai 2. Get nasabah 3. Get hasil hitung AHP Kriteria 4. Get hasil hitung subkriteria 5. Hitung Nilai
6. Simpan hasil hitung nasabah 7. Display hasil hitung nasabah
Gambar 4.30 Sequence Diagram Hitung Nilai
Penjelasan gambar : Manajer memilih menu hitung nilai kemudian sistem akan memproses perintah tersebut dan memanggil tampilan hitung nilai. Manajer akan memasukan nilai nasabah dan meng-klik tombol ”proses” untuk memproses penilaian, kemudian disimpan dalam database dan hasilnya ditampilkan oleh sistem. 4.2.5.6
Sequence Diagram Nilai Akhir
Hitung Nilai
Nilai akhir
Main UI Manajer
!. Request Hitung Nilai 2. Get hasil hitung nilai 3. Request nilai akhir
4. Display nilai akhir
Gambar 4.31 Sequence Diagram Nilai Akhir
Penjelasan gambar : Manajer memilih menu hitung nilai kemudian sistem akan memproses perintah tersebut dan memanggil tampilan hitung nilai. Pilih submenu nilai akhir, kemudian sistem akan menampilkan hasil nilai akhir atau nilai keseluruhan dari data nasabah yang telah melewati proses perhitungan.
4.2.6
Class Diagram Sebagai sebuah diagram yang menggambarkan struktur penyusun sistem, yang
memiliki hubungan antar class atau objek dan dapat memodelkan elemen-elemen data yang mungkin dapat dikelompokkan bersama.
Gambar 4.32 Class Diagram
4.2.5.1 Spesifikasi Database Penelitian ini membutuhkan, berikut ini adalah penjelasan mengenai struktur tabel yang terdapat pada database SPK Penerimaan Nasabah Pembiayaan Murabahah. a.
Tabel Admin
Tabel.20 berisi data Admin pada SPK penerimaan nasabah pembiayaan murabahah. Nama Tabel
: admin
Primary Key
: id_admin
Foreign Key
: -
Tabel 4.20 Spesifikasi Database Admin
No
b.
Nama Field
Type
Panjang Field
Keterangan
1
Id_admin
Integer
3
Id_admin
2
Password
Varchar
20
Password
3
Username
Varchar
50
Nama_user
Tabel Manajer
Tabel.21 berisi data Manajer pada SPK penerimaan nasabah pembiayaan murabahah. Nama Tabel
: manajer
Primary Key
: id_manajer
Foreign Key
: Tabel 4.21 Spesifikasi Database Manajer
No
c.
Nama Field
Type
Panjang Field
Keterangan
1
Id_manajer
Integer
5
Id_ manajer
2
Password
Varchar
20
Password
3
Username
Varchar
50
Nama_user
Tabel Nasabah
Tabel.22 berisi data nasabah pada SPK penerimaan nasabah pembiayaan murabahah. Nama Tabel
: nasabah
Primary Key
: id_nasabah
Foreign Key
: id_admin Tabel 4.22 Spesifikasi Database Nasabah
No
Nama Field
Type
1
Id_ nasabah
Integer
Panjang Field 5
Keterangan
2
Id_admin
Integer
5
Id_admin
3
Nama_nasabah
Varchar
50
Nama nasabah
4
Jenis_kelamin
Enum (Pria, Wanita)
-
Jenis kelamin
Id_nasabah
5
Tempat_lahir
Varchar
50
Tempat lahir
6
Tanggal_lahir
Date
-
Tanggal lahir
7
Alamat
Varchar
100
Alamat
8
Telp
Numeric
15
Telephone
9
Kota
Varchar
15
Kota
10
Pekerjaan
Varchar
50
Pekerjaan
11
Jenis_kartu
Varchar
10
Jenis kartu
12
No_kartu
Varchar
25
Nomor kartu
13
Penghasilan
Varchar
10
Penghasilan
14
Period_pembayaran
Integer
3
Period pembayaran
15
Jenis_Jaminan
Varchar
25
Jenis jaminan
16
Jumlah pembiayaan
Varchar
10
Jumlah pembiayaan
d.
Tabel AHP Kriteria
Tabel.23 berisi kriteria AHP pada SPK penerimaan nasabah pembiayaan murabahah. Nama Tabel
: ahp_kriteria
Primary Key
: id_kriteria
Foreign Key
: id_manajer Tabel 4.23 Spesifikasi Database AHP Kriteria
No
Nama Field
Type
Panjang Field 3
Keterangan
1
Id_kriteria
Integer
Id_kriteria
2
Id_ nasabah
Integer
5
3
Id_manajer
Integer
5
4
Kemampuan_nasabah
Varchar
10
Kemampuan nasabah
5
Nilai_jaminan
Varchar
10
Nilai jaminan
6
Stabilitas_ekonomi
Varchar
10
Sumber Pelunasan
7
Legalitas_usaha
Varchar
10
Legalitas usaha
8
Karakter_nasabah
Varchar
10
Karakter nasabah
9
CR
Varchar
15
Konsistensi rasional
Id_nasabah Id_ manajer
AHP Kriteria
e.
Tabel Subkriteria
Tabel ini berisi subkriteria pada SPK penerimaan nasabah pembiayaan murabahah. Nama Tabel
: subkriteria
Primary Key
: id_subkriteria
Foreign Key
: id_kriteria, id_manajer
Tabel 4.24 Spesifikasi Database Subkriteria
No
f.
Nama Field
Type
Panjang Field
Keterangan
1
Id_subkriteria
Integer
3
Id_subkriteria
2
Id_kriteria
Integer
3
Id_kriteria
3
Id_manajer
Integer
5
Id_ manajer
4
Sangat_baik
Varchar
10
Sangat baik
5
Baik
Varchar
10
Baik
6
Cukup
Varchar
10
Cukup
7
Kurang
Varchar
10
Kurang
8
Sangat_kurang
Varchar
10
Sangat kurang
9
CR
Varchar
15
Konsistensi rasional AHP Kriteria
Tabel Kualitas Nasabah
Tabel ini berisi kualitas nasabah pada SPK penerimaan nasabah pembiayaan murabahah. Nama Tabel
: kualitas
Primary Key
: id_kualitas
Foreign Key
: id_kriteria, id_manajer, id_nasabah Tabel 4.25 Spesifikasi Database Kualitas Nasabah
No
Nama Field
Type
Panjang Field 3
Keterangan
1
Id_kualitas
Integer
Id_kualitas
2
Id_kriteria
Integer
3
Id_kriteria
3
Id_manajer
Integer
5
Id_ manajer
4
Id_ nasabah
Integer
5
Id_nasabah
5
Nama_nasabah
Varchar
30
Nama nasabah
6
Kemampuan_nasabah
Varchar
10
Kemampuan nasabah
7
Nilai_jaminan
Varchar
10
Nilai jaminan
8
Stabilitas_ekonomi
Varchar
10
Sumber Pelunasan
9
Legalitas_usaha
Varchar
10
Legalitas usaha
10
Karakter_nasabah
Varchar
10
Karakter nasabah
g. Tabel Nilai Akhir Tabel ini berisi nilai akhir dari perhitungan nasabah pada SPK penerimaan nasabah pembiayaan murabahah. Nama Tabel
: nilai_akhir
Primary Key
: id_nilai
Foreign Key
: id_kualitas, id_manajer,
Tabel 4.26 Spesifikasi Database Subkriteria Nilai Akhir
No
Nama Field
Type
Panjang Field 3
Keterangan
1
Id_nilai
Integer
Id_nilai_akhir
2
Id_kualitas
Integer
3
Id_kualitas
3
Id_manajer
Integer
5
Id_ manajer
4
Id_ nasabah
Integer
5
Id_nasabah
5
Nama_nasabah
Varchar
30
Nama nasabah
6
Kemampuan_nasabah
Varchar
10
Kemampuan nasabah
7
Nilai_jaminan
Varchar
10
Nilai jaminan
8
Stabilitas_ekonomi
Varchar
10
Sumber Pelunasan
9
Legalitas_usaha
Varchar
10
Legalitas usaha
10
Karakter_nasabah
Varchar
10
Karakter nasabah
11
Status
Varchar
20
Status akhir nasabah
4.2.7
Model AHP
4.2.7.1 Penentuan Kriteria Tahapan pertama dalam metode AHP adalah menentukan kriteria. Dalam hal ini penentuan kriteria sesuai dengan kriteria yang telah ada di BNI Syariah untuk penilaian nasabah. Ada 5 kriteria yang digunakan, yaitu : 1. Kemampuan Nasabah, dalam pengembalian pembiayaan sesuai dengan penghasilan. 2. Nilai Jaminan, yang diberikan nasabah. 3. Sumber Pelunasan Nasabah, dalam kestabilan pengembalian pembiayaan. 4. Legalitas Usaha, yang dimiliki oleh nasabah. 5. Karakter Nasabah, dalam pengembalian pembiayaan.
4.2.7.2 Penyusunan Hierarki
Penilaian Nasabah/Musytari Pembiayaan Murabahah
Kemampuan Nasabah
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Stabilitas Pelunasan Nasabah
Nilai Jaminan
Sangat Kurang
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Legalitas Usaha
Sangat Kurang
Sangat Baik
Baik
Cukup
Karakter Nasabah
Kurang
Sangat Kurang
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Ditolak
Diterima
Gambar 4.33 Struktur Hierarki AHP Penerimaan Nasabah Pembiayaan Murabahah
Tahapan pertama dalam metode AHP adalah penyusunan hierarki. Penyusunan hierarki dimaksudkan untuk memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil. Dalam sistem ini, ada lima kriteria yang menjadi dasar dalam penerimaan nasabah pembiayaan murabahah yaitu Kemampuan Nasabah, Nilai Jaminan, Sumber Pelunasan Nasabah, Legalitas Usaha dan Karakter Nasabah. Dengan subkriteria yang berbeda-beda pula yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K) dan Sangat Kurang (SK).
4.2.7.3 Matriks Perbandingan Berpasangan Nilai Kriteria Tabel 4.27 Matriks Perbandingan Berpasangan Nilai Kriteria Kemampuan Nasabah Kemampuan Nasabah Nilai Jaminan
Nilai Jaminan
1
2
1/2
1
Sumber Pelunasan Nasabah 2 2
Legalitas Usaha
Karakter Nasabah
2
3
2
2
Sumber Pelunasan Nasabah
1/2
1/2
1
2
2
1/2
1/2
1/2
1
2
Karakter Nasabah
1/3
1/2
1/2
1/2
1
Jumlah
2.85
4.5
6
7.5
10
Legalitas Usaha
Penjelasan : Matriks perbandingan berpasangan kriteria menjelaskan perbandingan 1 kriteria dengan kriteria lain, dengan mengutamakan kriteria yang lebih penting. Seperti contoh pada Tabel 4.27, Kemampuan Nasabah dua kali lebih penting jika dibandingkan dengan Nilai Jaminan, Sumber Pelunasan Nasabah, Legalitas Usaha dan Karakter Nasabah. Sedangkasn Nilai Jaminan, Sumber Pelunasan Nasabah, Legalitas Usaha dan Karakter pada baris Kemampuan Nasabah memiliki nilai kepentingan yang sama. Sedangkan nilai 1/2 pada Tabel 4.27 merupakan nilai kebalikan dari tiap kriteria.
4.2.7.3
Matriks Bobot Prioritas
Kemampuan Nasabah
Tabel 4.28 Matriks Bobot Prioritas Stabilitas Kemampuan Nilai Legalitas Pelunasan Nasabah Jaminan Usaha Nasabah 0.35 0.44 0.33 0.26
Karakter Nasabah
Jml
Prioritas
0.3
1.68
0.336
Nilai Jaminan
0.17
0.22
0.33
0.26
0.2
1.18
0.236
Sumber Pelunasan Nasabah
0.17
0.11
0.16
0.26
0.2
0.9
0.18
0.17
0.11
0.08
0.13
0.2
0.69
0.138
0.11
0.11
0.08
0.06
0.1
0.46
0..092
Legalitas Usaha Karakter Nasabah
Setelah dilakukan perbandingan matriks kemudian dilakukan pembobotan prioritas dari tiap kriteria. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai prioritas dari tiap kriteria. Pada Tabel 4.28 matriks diperoleh dengan rumus : Nilai baris kolom baru = Nilai baris kolom lama / jumlah masing-masing kolom lama. Contohnya, Nilai 0.35 pada perbandingan tingkat kemampuan nasabah diperoleh dari nilai perbandingan pada tabel sebelumnya (kolom kemampuan nasabah yang nilainya 1) yang dibagi dengan jumlah kolom kemampuan nasabah pada Tabel 4.27 (nilai 2.85), begitupun dengan nilai-nilai yang lainnya. Sedangkan nilai 1.68 pada kolom jumlah baris tingkat kemampuan nasabah didapat dari penjumlahan tiap baris. Nilai prioritas diperoleh dari perhitungan nilai jumlah baris dibagi dengan banyaknya kriteria, dalam hal ini ada 5 kriteria. Misalnya nilai prioritas kriteria Tingkat Kemampuan Nasabah adalah 1.68 / 5, yaitu 0.336, begitu juga untuk nilai prioritas subkriteria Nilai Jaminan, Sumber Pelunasan Nasabah, Legalitas Usaha dan Karakter Nasabah.
4.2.7.5 Perhitungan Rasio Konsistensi Perhitungan rasio konsistensi dilakukan untuk mendapatkan nilai konsistensi dari tiap kriteria. Jika hasil perhitungan kurang dari 0,1 maka dinyatakan konsisten dan jika hasil perhitungan kurang dari 0,1 maka dianggap gagal. Tahapan perhitungannya rasio konsistensi adalah sebagai berikut : 1) Matriks Penjumlahan Tiap Baris Tabel 4.29 Matriks Penjumlahan Tiap Baris
Kemampuan Nasabah
0.336
0.47
Sumber Pelunasan Nasabah 0.36
Nilai Jaminan
0.16
0.236
0.36
0.27
0.18
1.2
Sumber Pelunasan Nasabah Legalitas Usaha
0.16
0.11
0.18
0.27
0.18
0.9
0.16
0.11
0.09
0.138
0.18
0.67
Kemampuan Nasabah
Nilai Jaminan
Legalitas Usaha
Karakter Nasabah
Jml
0.27
0.27
1.7
Karakter Nasabah
0.11
0.11
0.09
0.07
0.092
0.48
Nilai tiap kolom pada Tabel 4.29 diperoleh dari perkalian matriks perbandingan pada Tabel 4.27 yang dikalikan dengan Nilai prioritas pada Tabel 4.28. Misalnya nilai 0.336 pada perbandingan tingkat kemampuan nasabah didapat dari nilai perbandingan tingkat pendidikan pada Tabel 4.27 yaitu 1, dikalikan dengan nilai prioritas tingkat kemampuan nasabah pada Tabel 4.28 yaitu 0.336. Sedangkan kolom jumlah didapat dari penjumlahan baris tiap di Tabel 4.29, misalnya pada baris Kemampuan Nasabah yaitu 0.336 + 0.47 + 0.36 + 0.27 + 0.27 = 1.7
2)
Perhitungan Rasio Konsistensi Perhitungan ini digunakan untuk memastikan nilai rasio konsistensi (CR) < = 0.1. jika
ternyata nilai CR lebih besar dari 0.1 maka matriks perbandingan berpasangan harus diperbaiki. Tabel 4.30 Perhitungan Rasio Konsistensi Jumlah per Baris
Prioritas
Hasil
Kemampuan Nasabah
1.7
0.336
2.03
Nilai Jaminan
1.2
0.236
1.43
Sumber Pelunasan Nasabah
0.9
0.18
1.08
Legalitas Usaha
0.67
0.138
0.81
Karakter Nasabah
0.48
0.092
0.57
Kolom hasil pada Tabel 4.30 merupakan penjumlahan dari kolom priotitas pada Tabel 4.28 dengan kolom jumlah pada Tabel 4.29,. Dari Tabel 4.30 diperoleh nilai-nilai sebagai berikut : a) ∑ /Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil) ∑ /Jumlah : 2.03 + 1.43 + 1.08 + 0.81 + 0.57 = 5.92
b) n (jumlah kriteria) : 5 c) Menghitung λ maks = ∑/jumlah n λ maks = 5.92 = 1.18 5 d) Menghitung Indeks Konsistensi (CI) = λ maks – n n CI = λ maks – n = 1.18 – 5 = -3.18 = -0.76 5 5 n e) Menghitung Rasio Konsistensi (CR) = CI/IR (dari tabel IR) CR = -0.76 / 1.12 = -0.152, maka rasio konsistensi bisa diterima karena CR kurang dari 0.1. 4.2.7.6 Menentukan Prioritas Subkriteria Perhitungan subkriteria dilakukan terhadap sub-sub dari semua kriteria. Dalam hal ini, terdapat 5 kriteria yang berarti ada 5 perhitungan prioritas subkriteria. Langkah-langkah untuk menghitung prioritas subkriteria tidak jauh berbeda dengan menghitung prioritas kriteria, hanya saja dalam menghitung bobot prioritas subkriteria ditambahkan kolom untuk perhitungan prioritas subkriteria yang akan digunakan dalam perhitungan nasabah. Berikut adalah perhitungan subkriteria dari tiap kriteria. A. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria Kemampuan Nasabah. Melakukan perbandingan berpasangan subkriteria dari kriteria kemampuan nasabah, kemudian menjumlahkan tiap kolom kriteria. Tabel 4.31 Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Kemampuan Nasabah Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
1
2
2
3
5
Baik
1/2
1
2
2
3
Cukup
1/2
1/2
1
2
2
Kurang
1/3
1/2
1/2
1
2
Sangat Kurang
1/5
1/3
1/2
½
1
Sangat Baik
Jumlah
2.53
4.33
6
8.5
13
Langkah seperti ini sama dengan matriks perbandingan berpasangan nilai kriteria di Tabel 4.27. Tabel 4.32 Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Kemampuan Nasabah Sangat Sangat Prioritas Baik Cukup Kurang Jml Prioritas Baik Kurang Subkriteria Sangat Baik
0.39
0.46
0.33
0.35
0.38
1.91
0.382
1
Baik
0.19
0.23
0.33
0.23
0.23
1.21
0.242
0.63
Cukup
0.19
0.11
0.16
0.23
0.15
0.84
0.168
0.43
Kurang
0.13
0.11
0.08
0.11
0.15
0.57
0.114
0.29
Sangat Kurang
0.07
0.07
0.08
0.05
0.07
0.34
0.068
0.17
Langkah pada tahap ini pada dasarnya sama dengan menghitung matriks nilai kriteria di Tabel 4.28, perbedaannya adalah adanya tambahan kolom prioritas subkriteria. Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dengan mencari nilai tertinggi pada kolom prioritas, kemudian tiap kolom nilai prioritas dibagi dengan nilai teritinggi tersebut. Pada Tabel 4.32 nilai tertinggi di kolom prioritas adalah 0,382. Nilai 1 pada kolom prioritas subkriteria, baris sangat baik didapat dengan membagi kolom prioritas dengan nilai terbesar (0,382 / 0,382). Nilai 0,63 pada kolom prioritas subkriteria, baris baik didapat dengan membagi kolom prioritas dengan nilai terbesar (0,242 / 0,382).
Tabel 4.33 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Kemampuan Nasabah
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Jml
Sangat Baik
0.382
0.48
0.33
0.34
0.34
1.87
Baik
0.19
0.242
0.33
0.34
0.2
1.302
Cukup
0.19
0.12
0.168
0.22
0.13
0.82
Kurang
0.12
0.12
0.05
0.14
0.13
0.56
Sangat Kurang
0.07
0.07
0.05
0.05
0.068
0.31
Matriks paada Tabel 4.33 didapat dengan menjumlahkan tiap baris sub kriteria kemampuan nasabah. Tabel 4.34 Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Kemampuan Nasabah
Jumlah per Baris
Prioritas
Hasil
1.87
0.382
2.252
Baik
1.302
0.242
1.544
Cukup
0.82
0.168
0.988
Kurang
0.56
0.114
0.674
Sangat Kurang
0.31
0.068
0.378
Sangat Baik
Perhitungan rasio dilakukan untuk mengatahui hasil akhir perhitungan yang konsisten (kurang dari 0,1). Perhitungannya adalah sebagai berikut : a) ∑ /Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil) ∑ /Jumlah : 2.252 + 1.544 + 0.988 + 0.674 + 0.378 = 5.836 b) n (jumlah kriteria) : 5 c) Menghitung λ maks = ∑/jumlah n λ maks = 5.836 = 1.167 5 d) Menghitung Indeks Konsistensi (CI) = λ maks – n n CI = λ maks – n = 1.167 – 5 = -3.83 = -0.76 5 5 n e) Menghitung Rasio Konsistensi (CR) = CI/IR (dari tabel IR)
CR = -0.76 / 1.12 = -0.68, maka rasio konsistensi bisa diterima karena CR kurang dari 0.1.
B. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria Nilai Jaminan. Langkah-langkah perhitungan sama dengan melakukan perhitungan subkriteria kemampuan nasabah, dengan melakukan perbandingan berpasangan subkriteria sesuai dengan kriteria nilai jaminan, menghitung bobot prioritas sampai menghitung nilai konsistensi yang dapat diterima (kurang dari 0,1). Tabel 4.35 Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Nilai Jaminan Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
1
2
3
2
5
Baik
1/2
1
2
3
2
Cukup
1/3
1/2
1
2
3
Kurang
1/2
1/3
½
1
2
Sangat Kurang
1/5
1/2
1/3
1/2
1
Jumlah
2.53
4.33
6.83
8.5
13
Sangat Baik
Tabel 4.36 Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Nilai Jaminan Sangat Sangat Baik Cukup Kurang Jml Prioritas Baik Kurang
Prioritas Subkriteria
Sangat Baik
0.39
0.46
0.43
0.23
0.38
1.89
0.378
1
Baik
0.19
0.23
0.29
0.35
0.15
1.21
0.242
0.64
Cukup
0.13
0.11
0.14
0.23
0.23
0.84
0.168
0.44
Kurang
0.19
0.07
0.07
0.11
0.15
0.59
0.118
0.31
Sangat Kurang
0.07
0.11
0.04
0.05
0.07
0.34
0.068
0.18
Tabel 4.37 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Nilai Jaminan
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Jml
Sangat Baik
0.378
0.48
0.5
0.23
0.34
0.92
Baik
0.19
0.242
0.33
0.35
0.13
0.24
Cukup
0.12
0.12
0.168
0.23
0.2
0.84
Kurang
0.19
0.07
0.08
0.118
0.13
0.58
Sangat Kurang
0.07
0.12
0.05
0.05
0.068
0.35
Tabel 4.38 Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Nilai Jaminan
Jumlah per Baris
Prioritas
Hasil
1.92
0.378
2.298
Baik
1.24
0.242
1.482
Cukup
0.84
0.168
1.008
Kurang
0.58
0.118
0.698
Sangat Kurang
0.35
0.068
0.418
Sangat Baik
a) ∑ /Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil) ∑ /Jumlah : 2.298 + 1.482 + 1.008 + 0.698 + 0.418 = 5.904 b) n (jumlah kriteria) : 5 c) Menghitung λ maks = ∑/jumlah n λ maks = 5.904 = 1.18 5 d) Menghitung Indeks Konsistensi (CI) = λ maks – n n CI = λ maks – n = 1.18 – 5 = -3.81 = -0.76 5 5 n e) Menghitung Rasio Konsistensi (CR) = CI/IR (dari tabel IR) CR = -0.76 / 1.12 = -0.68, rasio konsistensi bisa diterima karena CR < 0.1.
C. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria Sumber Pelunasan Nasabah.
Melakukan perbandingan berpasangan subkriteria sesuai dengan kriteria sumber pelunasan nasabah, menghitung bobot prioritas sampai menghitung nilai konsistensi yang dapat diterima (kurang dari 0,1). Tabel 4.39 Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
1
2
2
3
3
Baik
1/2
1
2
2
3
Cukup
1/2
1/2
1
2
2
Kurang
1/3
1/2
1/2
1
2
Sangat Kurang
1/3
1/3
1/2
1/2
1
Jumlah
2.66
4.33
6
8.5
11
Sangat Baik
Tabel 4.40 Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Jml
Prioritas
Prioritas Subkriteria
Sangat Baik
0.37
0.46
0.33
0.35
0.27
1.78
0.35
1
Baik
0.18
0.23
0.33
0.23
0.27
0.124
0.24
0.68
Cukup
0.18
0.11
0.16
0.23
0.18
0.86
0.17
0.48
Kurang
0.12
0.11
0.08
0.11
0.18
0.6
0.12
0.34
Sangat Kurang
0.12
0.07
0.08
0.05
0.09
0.41
0.08
0.22
Tabel 4.41 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Jml
Sangat Baik
0.35
0.48
0.34
0.36
0.24
1.77
Baik
0.17
0.24
0.34
0.24
0.24
1.23
Cukup
0.17
0.12
0.17
0.24
0.16
0.86
Kurang
0.11
0.12
0.08
0.12
0.16
0.59
Sangat Kurang
0.11
0.07
0.08
0.06
0.08
0.4
Tabel 4.42 Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Jumlah per Baris
Prioritas
Hasil
Sangat Baik
1.77
0.35
2.12
Baik
1.23
0.24
1.47
Cukup
0.86
0.17
1.03
Kurang
0.59
0.12
0.71
Sangat Kurang
0.4
0.08
0.48
a) ∑ /Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil) ∑ /Jumlah : 2.12 + 1.47 + 1.03 + 0.71 + 0.48 = 5.81 b) n (jumlah kriteria) : 5 c) Menghitung λ maks = ∑/jumlah n λ maks = 5.81 = 1.162 5 d) Menghitung Indeks Konsistensi (CI) = λ maks – n n CI = λ maks – n = 1.162 – 5 = -3.83 = -0.76 5 5 n e) Menghitung Rasio Konsistensi (CR) = CI/IR (dari tabel IR) CR = -0.76 / 1.12 = -0.68, rasio konsistensi bisa diterima karena CR < 0.1.
D. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria Legalitas Usaha. Melakukan perbandingan berpasangan subkriteria sesuai dengan kriteria legalitas usaha, menghitung bobot prioritas sampai menghitung nilai konsistensi yang dapat diterima (kurang dari 0,1). Tabel 4.43 Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Legalitas Usaha
Sangat Baik Baik
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
1
2
2
3
4
1/2
1
2
2
3
Cukup
1/2
1/2
1
2
2
Kurang
1/3
1/2
1/2
1
2
Sangat Kurang
1/4
1/3
1/2
1/2
1
Jumlah
2.58
4.33
6
8.5
12
Tabel 4.44 Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Legalitas Usaha Sangat Sangat Baik Cukup Kurang Jml Prioritas Baik Kurang
Prioritas Subkriteria
Sangat Baik
0.38
0.46
0.33
0.27
0.33
1.77
0.35
1
Baik
0.19
0.23
0.33
0.27
0.25
1.27
0.25
0.71
Cukup
0.19
0.11
0.16
0.18
0.16
0.8
0.16
0.45
Kurang
0.12
0.11
0.0.8
0.18
0.16
0.65
0.13
0.37
Sangat Kurang
0.09
0.07
0.08
0.09
0.08
0.41
0.08
0.22
Tabel 4.45 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Legalitas Usaha Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Jml
Sangat Baik
0.35
0.5
0.32
0.39
0.32
1.88
Baik
0.17
0.25
0.32
0.26
0.24
1.24
Cukup
0.17
0.12
0.16
0.26
0.16
0.87
Kurang
0.11
0.12
0.08
0.13
0.16
0.6
Sangat Kurang
0.08
0.08
0.08
0.06
0.08
0.38
Tabel 4.46 Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Legalitas Usaha
Jumlah per Baris
Prioritas
Hasil
1.88
0.35
2.23
Baik
1.24
0.25
1.49
Cukup
0.87
0.16
1.03
Kurang
0.6
0.13
0.73
Sangat Baik
Sangat Kurang
0.38
0.08
0.46
a) ∑ /Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil) ∑ /Jumlah : 2.23 + 1.49 + 1.03 + 0.73 + 0.46 = 5.94 b) n (jumlah kriteria) : 5 c) Menghitung λ maks = ∑/jumlah n λ maks = 5.94 = 1.188 5 d) Menghitung Indeks Konsistensi (CI) = λ maks – n n CI = λ maks – n = 1.188 – 5 = -3.812 = -0.76 5 5 5 e) Menghitung Rasio Konsistensi (CR) = CI/IR (dari tabel IR) CR = -0.76 / 1.12 = -0.68, rasio konsistensi bisa diterima karena CR < 0.1.
E.
Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria Karakter Nasabah. Melakukan perbandingan berpasangan subkriteria sesuai dengan kriteria karakter
nasabah, menghitung bobot prioritas sampai menghitung nilai konsistensi yang dapat diterima (kurang dari 0,1). Tabel 4.47 Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Karakter Nasabah Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Sangat Baik
1
2
3
3
4
Baik
½
1
2
3
3
Cukup
1/3
1/2
1
2
3
Kurang
1/3
1/3
1/2
1
2
Sangat Kurang
¼
1/3
1/3
1/2
1
2.41
4.16
6.83
9.5
13
Jumlah
Tabel 4.48 Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Karakter Nasabah Sangat Sangat Baik Cukup Kurang Jml Prioritas Baik Kurang
Prioritas Subkriteria
Sangat Baik
0.41
0.48
0.43
0.31
0.3
1.93
0.38
1
Baik
0.2
0.24
0.29
0.31
0.23
1.27
0.25
0.65
Cukup
0.13
0.12
0.14
0.21
0.23
0.83
0.16
0.42
Kurang
0.13
0.07
0.07
0.1
0.15
0.52
0.1
0.28
Sangat Kurang
0.1
0.07
0.04
0.05
0.07
0.33
0.06
0.15
Tabel 4.49 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Karakter Nasabah Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Jml
Sangat Baik
0.38
0.5
0.48
0.3
0.24
1.9
Baik
0.19
0.25
0.32
0.30
0.18
1.24
Cukup
0.12
0.12
0.16
0.2
0.18
0.78
Kurang
0.12
0.08
0.08
0.1
0.12
0.5
Sangat Kurang
0.09
0.08
0.05
0.05
0.06
0.33
Tabel 4.50 Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Karakter Nasabah
Jumlah per Baris
Prioritas
Hasil
1.9
0.38
2.28
Baik
1.24
0.25
1.49
Cukup
0.78
0.16
0.94
Kurang
0.5
0.1
0.6
Sangat Kurang
0.33
0.06
0.39
Sangat Baik
a) ∑ /Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil) ∑ /Jumlah : 2.28 + 1.49 + 0.94 + 0.6 + 0.39 = 5.7 b) n (jumlah kriteria) : 5 c) Menghitung λ maks = ∑/jumlah n λ maks = 5.7 = 1.14 5
d) Menghitung Indeks Konsistensi (CI) = λ maks – n n CI = λ maks – n = 1.14 – 5 = -3.86 = -0.77 5 5 5 e) Menghitung Rasio Konsistensi (CR) = CI/IR (dari tabel IR) CR = -0.77 / 1.12 = -0.68, maka rasio konsistensi bisa diterima karena CR kurang dari 0.1.
F.
Menghitung Hasil Prioritas hasil perhitungan kemudian dituangkan ke dalam matriks hasil yang terlihat
pada Tabel 4.51. Contoh 3 nasabah mengajukan pembiayaan murabahah diberikan data nilai maka hasilnya akan terlihat pada Tabel 4.52. Nasabah yang diterima untuk mendapatkan pembiayaan murabahah tiap harinya hanya 5 nasabah, sehingga 5 nasabah teratas dari calon penerima pembiayaan murabahah akan diterima. Tabel 4.51 Matriks Hasil Kemampuan Nasabah
0.236
Sumber Pelunasan Nasabah 0.18
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
1
1
1
1
1
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
0.63
0.64
0.68
0.71
0.65
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
0.43
0.44
0.48
0.45
0.42
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
0.29
0.31
0.34
0.37
0.28
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
0.17
0.18
0.22
0.22
0.15
0.336
Nilai Jaminan
Legalitas Usaha
Karakter Nasabah
0.138
0.092
Tabel 4.52 Nilai Nasabah Kemampuan Nasabah
Nilai Jaminan
Sumber Pelunasan
Legalitas Usaha
Karakter Nasabah
A
Cukup
Kurang
Nasabah Sangat Baik
Baik
Cukup
B
Sangat Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Baik
C
Baik
Sangat Baik
Baik
Cukup
Sangat Kurang
Tabel 4.53 Hasil Akhir Nasabah Kemampuan Nasabah
Nilai Jaminan
0.14
0.07
Sumber Pelunasan Nasabah 0.18
B
0.336
0.10
C
0.21
0.236
A
Legalitas Usaha
Karakter Nasabah
Total
0.09
0.04
0.52
0.06
0.03
0.06
0.59
0.12
0.06
0.02
0.65
Nilai 0.52 (Tabel 4.53) pada kolom Kemampuan Nasabah baris A diperoleh dari nilai nasabah A untuk Kemampuan Nasabah, yaitu dengan mengalikan antara prioritas nilai kriteria 0.336 (Tabel 4.51) dan prioritas subkriteria Karakter Nasabah keterangan cukup yang nilainya 0.43 (Tabel 4.52), dan seterusnya. Kolom total pada Tabel 4.53 diperoleh dari penjumlahan pada masing-masing barisnya. Nilai total inilah yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan nasabah yang akan diterima untuk mendapatkan pembiayaan murabahah. Dari Tabel 4.53 diatas, maka diketahui Nasabah C lebih didahulukan kemudian Nasabah B dan terakhir Nasabah A.
4.2.7 Perancangan Antarmuka Menggambarkan halaman rancangan antarmuka yang akan dibuat. 4.2.7.1 Rancangan Halaman Akun Admin a) Halaman Login Halaman ini digunakan untuk login akun Admin, pada halaman ini user diharuskan memasukkan username dan password untuk dapat mengakses sistem.
Gambar 4.34 Halaman Login Admin
b) Halaman Input Nasabah Pada halaman ini berisi form untuk input data dari nasabah pembiayaan murabahah. Form ini berisi data-data pribadi seperti id_nasabah, nama_nasabah, alamat, tempat lahir, tanggal lahir, dan sebagainya. Setelah selesai menginput datadata tersebut user meng-klik button “simpan” agar data yang diinput tersimpan di dalam database.
Gambar 4.35 Halaman Input Nasabah
c) Halaman Lihat Data Nasabah Untuk Admin
Halaman ini berisi tampilan data-data nasabah yang telah diinput oleh Admin. Apabila terjadi kekeliruan dalam pengisian data tersebut Admin dapat melakukan proses edit untuk mengubah data yang telah diinput atau menghapus data nasabah.
Gambar 4.36 Halaman Lihat Data Nasabah
d) Halaman Ganti Password Untuk Admin Halaman ini merupakan tampilan untuk dapat mengubah password.
Gambar 4.37 Halaman Ganti Password
4.2.7.2 Rancangan Halaman Akun Manajer a) Halaman Login Halaman ini digunakan untuk login, pada halaman ini user diharuskan memasukkan username dan password untuk dapat mengakses sistem.
Gambar 4.38 Halaman Login Manajer
b) Halaman Input Kriteria AHP Pada halaman ini Manajer memasukkan nilai-nilai perbandingan antar kriteria yang satu dengan yang lainnya, yang nantinya akan didapatkan hasil bobot prioritas tiap kriteria yang akan digunakan dalam proses perhitungan nilai akhir.
Gambar 4.39 Halaman Input AHP Kriteria
c) Halaman Input AHP Subkriteria Kemampuan Nasabah
Pada halaman ini Manajer menginput nilai perbandingan untuk subkriteria kemampuan nasabah untuk mendapatkan bobot prioritasnya, yang akan digunakan pada proses perhitungan nilai akhir.
Gambar 4.40 Halaman Input AHP Subkriteria Kemampuan Nasabah
d) Halaman Input AHP Subkriteria Nilai Jaminan Pada halaman ini Manajer menginput nilai perbandingan untuk subkriteria nilai jaminan untuk mendapatkan bobot prioritasnya, yang nantinya akan digunakan pada proses perhitungan nilai akhir.
Gambar 4.41 Halaman Input AHP Subkriteria Nilai Jaminan
e) Halaman Input AHP Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Pada halaman ini Manajer menginput nilai perbandingan untuk subkriteria Sumber Pelunasan nasabah untuk mendapatkan bobot prioritasnya, yang nantinya akan digunakan pada proses perhitungan nilai akhir.
Gambar 4.42 Halaman Input AHP Subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
f) Halaman Input AHP Subkriteria Legalitas Usaha Pada halaman ini Manajer menginput nilai perbandingan untuk subkriteria legalitas usaha untuk mendapatkan bobot prioritasnya, yang nantinya akan digunakan pada proses perhitungan nilai akhir.
Gambar 4.43 Halaman Input AHP Subkriteria Legalitas Usaha
g) Halaman Input AHP Subkriteria Karakter Nasabah Pada halaman ini Manajer menginput nilai perbandingan untuk subkriteria krakter nasabah untuk mendapatkan bobot prioritasnya, yang nantinya akan digunakan pada proses perhitungan nilai akhir.
Gambar 4.44 Halaman Input AHP subkriteria Karakter Nasabah
h) Halaman Input Kualitas Nasabah Pada halaman ini Manajer memasukkan nilai masing-masing nasabah pada setiap kriteria yang ada. Ketika Manajer meng-klik button submit maka sistem akan memproses nilai tersebut dan menyimpannya ke dalam database.
Gambar 4.45 Halaman Input Kualitas Nasabah
i) Halaman Nilai Per Nasabah Pada halaman ini nilai kualitas nasabah yang akan dikalikan dengan nilai bobot prioritas AHP yang telah didapat dari proses input perbandingan AHP inti dan AHP subkriteria.
Gambar 4.46 Halaman Hitung Nilai Per Nasabah
j) Halaman Nilai Akhir Halaman ini berisi hasil dari perhitungan nilai nasabah yang dilakukan oleh sistem pendukung keputusan ini. Tabel ini berisi nama dan nilai kriteria dari para nasabah. Nilai-nilai yang ada akan ditampilkan berurutan dari yang terbesar sampai yang terkecil disertai dengan grafik perbandingan.
Gambar 4.47 Halaman Hasil Nilai Akhir
4.2.9 Implementasi Pengujian Sebelum sistem pendukung keputusan ini dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Blackbox testing ini akan disajikan dalam bentuk tabel dengan
melakukan suatu aksi yang kemudian akan dilihat reaksi dari sistem itu sendiri, apakah alur sistem telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataukah tidak. Tabel 4.54 Uji Coba Black Box
No
Rancangan Proses
1
Mengisi username dan password lalu klik tombol “Login”
2
Hasil yang Diharapkan
Keterangan
Hasil
Masuk ke halaman Home
Admin
Sesuai
Pilih menu Input Nasabah
Menampilkan halaman input data nasabah
Admin
Sesuai
3
Klik tombol “Simpan” dalam menu input nasabah
Menyimpan data nasabah ke database
Admin
Sesuai
4
Klik tombol “Batal” dalam menu input nasabah
Kembali ke Home atau keluat dari menu Input nasabah
Admin
Sesuai
5
Pilih menu Lihat Data Nasabah
Menampilkan halaman data nasabah
Admin
Sesuai
6
Klik tombol “Edit” dalam menu lihat data nasabah
Menampilkan data nasabah yang akan diubah
Admin
Sesuai
7
Klik tombol “Hapus” dalam menu lihat data nasabah
Menghapus data nasabah dari database
Admin
Sesuai
8
Klik tombol “Search” dalam menu lihat data nasabah
Mencari data nasabah dalam database
Admin
Sesuai
9
Mengisi form pencarian dengan id_nasabah atau nama nasabah
Mencari di database dan menampilkan data nasabah yang dicari
Admin
Sesuai
10
Pilih menu Ganti Password
Menampilkan halaman Ganti Password
Admin
Sesuai
11
Klik tombol “Edit” dalam menu Ganti Password
Menampilkan password lama yang akan diubah
Admin
Sesuai
12
Klik tombol “Update” dalam menu Ganti
Mengubah password lama dengan password
Admin
Sesuai
Password
barudalam database
13
Klik tombol “Kembali” dalam menu ganti password
Setelah password diubah, akan kembali ke halaman Home
Admin
Sesuai
14
Pilih menu Logout
Keluar sistem
Admin
Sesuai
15
Mengisi username dan password lalu klik tombol “Login”
Masuk ke halaman Home
Manajer
Sesuai
16
Pilih menu Input AHP
Menampilkan submenu kriteria AHP dan subkriteria Kemampuan Nasabah, subkriteria Nilai Jaminan, subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah, subkriteria Legalitas Usaha, subkriteria Karakter Nasabah
Manajer
Sesuai
17
Pilih Submenu Kriteria Menampilkan halaman AHP input kriteria AHP
Manajer
Sesuai
18
Klik tombol ”Simpan” dalam halaman input kriteria AHP
Menyimpan hasil penilaian dan menampilkan hasil perhitungan kriteria AHP
Manajer
Sesuai
19
Klik tombol ”Batal” dalam halaman input kriteria AHP
Batal untuk menginput penilaian dan kembali ke menu Home
Manajer
Sesuai
20
Pilih submenu Subkriteria AHP Kemampuan Nasabah
Menampilkan halaman input subkriteria Kemampuan Nasabah
Manajer
Sesuai
21
Klik tombol ”Simpan” dalam halaman input subkriteria Kemampuan Nasabah
Menyimpan hasil penilaian dan menampilkan hasil perhitungan subkriteria Kemampuan Nasabah
Manajer
Sesuai
22
Klik tombol ”Batal” dalam halaman input subkriteria Kemampuan Nasabah
Batal untuk menginput penilaian dan kembali ke menu Home
Manajer
Sesuai
23
Pilih submenu Subkriteria AHP Nilai Jaminan
Menampilkan halaman input subkriteria Nilai Jaminan
Manajer
Sesuai
24
Klik tombol ”Simpan” dalam halaman input subkriteria Nilai Jaminan
Menyimpan hasil penilaian dan menampilkan hasil perhitungan subkriteria Nilai Jaminan
Manajer
Sesuai
25
Klik tombol ”Batal” dalam halaman input subkriteria Nilai Jaminan
Batal untuk menginput penilaian dan kembali ke menu Home
Manajer
Sesuai
26
Pilih submenu Subkriteria AHP Sumber Pelunasan Nasabah
Menampilkan halaman input subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Manajer
Sesuai
27
Klik tombol ”Simpan” dalam halaman input subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Menyimpan hasil penilaian dan menampilkan hasil perhitungan subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Manajer
Sesuai
28
Klik tombol ”Batal” dalam halaman input subkriteria Sumber Pelunasan Nasabah
Batal untuk menginput penilaian dan kembali ke menu Home
Manajer
Sesuai
29
Pilih submenu Subkriteria AHP Legalitas Usaha
Menampilkan halaman input subkriteria Legalitas Usaha
Manajer
Sesuai
30
Klik tombol ”Simpan” dalam halaman input subkriteria Legalitas Usaha
Menyimpan hasil penilaian dan menampilkan hasil perhitungan subkriteria Legalitas Usaha
Manajer
Sesuai
31
Klik tombol ”Batal” dalam halaman input subkriteria Legalitas Usaha
Batal untuk menginput penilaian dan kembali ke menu Home
Manajer
Sesuai
32
Pilih submenu Subkriteria AHP Karakter Nasabah
Menampilkan halaman input subkriteria Karakter Nasabah
Manajer
Sesuai
33
Klik tombol ”Simpan” dalam halaman input subkriteria Karakter Nasabah
Menyimpan hasil penilaian dan menampilkan hasil perhitungan subkriteria Karakter Nasabah
Manajer
Sesuai
34
Klik tombol ”Batal” dalam halaman input
Batal untuk menginput penilaian dan kembali ke
Manajer
Sesuai
subkriteria Karakter Nasabah
menu Home
Pilih menu Kualitas Nasabah
Menampilkan submenu Input Kualitas
Manajer
Sesuai
36
Pilih submenu Input Kualitas
Memasukkan nama nasabah dan melakukan penilaiaan terhadap nasabah tersebut
Manajer
Sesuai
37
Pilih menu Hitung Nilai
Menampilkan submenu Hitung Nilai Per Nasabah dan submenu Nilai Akhir
Manajer
Sesuai
38
Pilih submenu Hitung Nilai Per Nasabah
Menampilkan nama nasabah dan penilaian tiap nasabah
Manajer
Sesuai
39
Klik “Edit” dalam halaman submenu Hitung Nilai Per Nasabah
Mengubah penilaian subkriteria AHP nasabah
Manajer
Sesuai
40
Klik “Proses” dalam halaman submenu Hitung Nilai Per Nasabah
Melakukan penilaian tiap nasabah
Manajer
Sesuai
41
Pilih submenu Nilai Akhir
Menampilkan hasil penilaian dalam bentuk angka maupun bentuk grafik
Manajer
Sesuai
42
Pilih menu Ganti Password
Menampilkan halaman Ganti Password
Manajer
Sesuai
43
Klik tombol “Edit” dalam menu Ganti Password
Menampilkan password lama yang akan diubah
Manajer
Sesuai
44
Klik tombol “Update” dalam menu Ganti Password
Mengubah password lama dengan password barudalam database
Manajer
Sesuai
45
Klik tombol “Kembali” dalam menu ganti password
Setelah password diubah, akan kembali ke halaman Home
Manajer
Sesuai
Pilih menu Panduan
Menampilkan halaman panduan, sebagai batuan untuk menggunakan sistem
Manajer
Sesuai
35
46
47
Pilih menu Logout
Keluar sistem
Manajer
Sesuai
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dari hasil analisis dan perancangan sistem informasi penunjang keputusan
penerimaan nasabah pembiayaan murabahah di BNI Syariah, dapat diambil kesimpulan, yaitu : 1. Dengan adanya Sistem Informasi Penunjang Keputusan Penerimaan Nasabah Pembiayaan Murabahah, pengambilan keputusan secara subyektif dapat diminimalisir atau dihilangkan. 2. Sistem dirancang dengan menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP) yang memiliki kelebihan struktur hirarki untuk memecahkan masalah, dapat menganalisis prioritas dari kriteria-kriteria (kemampuan nasabah, nilai jaminan, sumber pelunasan nasabah, legalitas usaha dan karakter nasabah). 3. Pengambilan keputusan manajer lebih baik, karena didukung oleh informasi dari hasil perhitungan dalam bentuk laporan dan grafik, sehingga dapat menganalisis calon nasabah penerima pembiayaan murabahah sesuai dengan kriteria BNI Syariah.
5.2
Saran Pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah, harus dilakukan secara cepat dan
tepat agar perusahaan dapat terus berjalan dengan baik. Sebaiknya penelitian selanjutnya dapat mengembangkan sistem informasi penunjang keputusan penerimaan nasabah pembiayaan murabahah dengan menggunakkan metode penunjang keputusan lainnya seperti Fuzzy AHP, agar dapat menperjelas penginputan penilaian kriteria.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta. Al-Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta. Ascarya. 2007. Akad dan Produk Bank Syariah. Raja Grafindo Persada : Jakarta. Bank Indonesia. 2001. Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia, (tersedia : http://www.bi.go.id) (12 Juli 2009). Harahap, Sofyan. Wiroso, Muhammad Yusuf. 2005. Akuntansi Perbankan Syariah. LPFE Usakti : Jakarta. Irwanto, Djon. 2005. Perancangan Object Oriented Software dengan UML. Andi Offset : Yogyakarta. Jogiyanto, HM. 2005.
Analisa dan Design Sistem Informasi. Andi Offset :
Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2009. Membuat Sistem informasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Andi Offset : Yogyakarta. Kendall, Kenneth E., Kendall, Julie E. 2008. Systems Analysis and Design 7Th edition. Prentice Hall : New York. Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan. Andi Offset : Yogyakarta. McLeod, Raymond, George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen Edisi Bahasa Indonesia. PT. Indeks : Jakarta. Nabhan, Faqih. 2008. Dasar-dasar Akuntansi Bank Syariah. Lumbung Ilmu :
Yogyakarta. Nugroho, Adi. 2005. Anailisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Informatika : Bandung. Pressman, Roger S. 1997. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi Edisi Ke1 Alih Bahasa. Andi Offset : Yogyakarta. PT. BNI. Tata Cara dan Panduan Perbankan BNI. 2007. BNI : Jakarta. PT. BNI. Tata Cara dan Panduan Perbankan BNI Syriah. 2007. BNI : Jakarta. PT. BNI. Tata Cara dan Panduan Perbankan BNI Syriah. 2009. BNI : Jakarta. Turban, Efraim., Jay E. Aronson, Ting Peng Liang. 2005. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas Edisi 7 Jilid 1. Andi Offset : Yogyakarta. Whitten, Jeffery L., Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Edisi 6. Alih bahasa. Andi : Yogyakarta. www.bni.co.id Hasil Wawancara Waktu Responden Jabatan Tempat
: 16 Juni 2010 : Ibu Tri Murtiasih : Pgs. Pengelola SDM : BNI Syariah
Mia
: Assalamu‟alaikum
Ibu Tri
: Wa‟alaikum salam
Mia
: Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta bu, ingin melakukan penelitian untuk keperluan skripsi saya.
Ibu Tri
: Oh begitu, ada yang saya bisa bantu?
Mia
: Iya bu, saya ingin menanyakan kapan berdirinya BNI Syariah dan bagaimana sejarahnya bu?
Ibu Tri
: BNI membangun bisnis perbankan syariah sejak bulan April 2000, menawarkan produk pembiayaan dan pendanaan yang sejalan dengan prinsip syariah. Dewasa ini, sosok BNI Syariah tampil di tengah persaingan
industri perbankan syariah, yang terdiri dari tiga bank syariah dan dua puluh lima bank konvensional yang memiliki layanan syariah. Sebelum menjadi BNI Syariah yang ada hanyalah unit usaha syariah yang merupakan awal penggunaan dari sistem syariah. Untuk lebih lanjut kamu bisa melihat website-nya di www.bni.co.id. Disana tergambar jelas sejarah dan visi misi BNI Syariah. Jika kamu kurang jelas boleh tanyakan saya lagi. Mia
: Baik bu, Bagaimana dengan struktur organisasi BNI Syariah bu ?
Ibu Tri
: Oh iya, disini seorang direktur yang memimpin dengan dibantu pemimpin lainnya, kamu bisa lihat struktur organisasi didokumen ini, tetapi tidah boleh difotocopy ya. Kalau ada yang ingin ditanyakan, silahkan tanyakan saja.
Mia
: Iya bu, terimakasih sebelumnya. Terima kasih banyak atas informasinya dan waktunya bu.
Ibu Tri
: Sama-sama
Mia
: Assalamu‟alaikum
Ibu Tri
: Wa „alaikum salam
Hasil Wawancara Waktu Responden Jabatan Tempat
: 17 Juni 2010 : Ibu Tri Murtiasih : Pgs. Pengelola SDM : BNI Syariah
Mia
: Assalamu‟alaikum
Ibu Tri
: Wa‟alaikum salam
Mia
: Saya ingin mengtahui kegiatan apa yang banyak dilakukan di BNI Syariah ? atau produk unggulannya ?
Ibu Tri
: Fokus kegiatan pembiayaan BNI Syariah adalah pertanian, perdagangan, industri manufaktur dan perumahan. Pembiayaan dilakukan melalui produk Murabahah yang tercatat sebagai transaksi yang terbanyak dipilih nasabah untuk pembelian asset yang telah disepakati nasabah, maka BNI Syariah memberikan pembiayaan dengan skema pembayaran yang telah disetujui bersama dan aset menjadi milik nasabah. Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah umumnya digunakan untuk membiayai suatu proyek atau usaha produktif lain. Dalam transaksi Musyarakah, BNI Syariah dan nasabah bersama-sama mengkontribusikan
Mia
dana yang diperlukan kemudian berbagi keuntungan dari hasil yang peroleh. Sedangkan dalam pembiayaan Mudharabah, BNI Syariah menyediakan 100% dana yang diperlukan dan porsi keuntungan yang lebih besar dari hasil usaha yang diperoleh. : Saya ingin menanyakan dan mengetahui bagaimana tata cara untuk mengajukan Pembiayaan Murabahah di BNI Syariah ini, karena saya lihat tadi banyak dokumen yang masih menumpuk tadi di bagian pelayanan/Customer Service?
Ibu Tri
: Iya, sebenarnya sangat mudah. Kamu hanya perlu melihat brosur pembiayaan dan menyiapkan persyaratan yang sudah tertera disana. Kemudian persyaratan yang sudah ada kamu berikan ke CS, setelah itu akan diproses dan akan diberitahukan melalui surat pemberitahuan ataupun telepon. Jika ada yang kurang dimengerti kamu dapat langsung menanyakannya ke customer service bagian pembiayaan murabahah.
Mia
: Kalau ada salah satu syarat yang tidak bisa dipenuhi bagaimana bu dan berapa lama prosesnya?
Ibu Tri
: Wah kalau itu harus dipertimbangkan lagi untuk mendapat pembiayaan, karena persyaratan yang dibutuhkan menjadi pegangan dasar untuk pihak bank. Untuk prosesnya tergantung terhadap besar pembiayaan maupun barang pesanan yang diinginkan oleh nasabah.
Mia
: Memang yang menentukan nasabah tersebut diterima hanya pada kelengkapan dokumen saja atau bagaimana bu? Apakah ada alur yang dapat menjelaskannya?
Ibu Tri
: Kelengkapan dokumen itu merupakan syarat utama untuk mengajukan pembiayaan, karena setelah dokumen itu dicek kelengkapannya oleh bagian pembiayaan murabahah, akan diserahkan ke Manajer untuk dilihat ulang dan dicocokan dengan kriteria yang sesuai.
Mia
: Kriteria yang ada di BNI Syariah apa saja ya bu?
Ibu Tri
: Kriteria yang digunakan khususnya Pembiayaan Murabahah, mengacu pada prinsip peminjaman 5C, yaitu Karakter orang yang meminjam pembiayaan apakah baik atau tidak, bermasalah atau tidak. Kemampuan mengembalikan pembiayaan, apakah terhambat atau tidak. Bagaimana jaminannya, penggunaan pembiayaannya dan kondisi ekonominya.
Mia
: Oh,seperti prinsip kredit ya bu?
Ibu Tri
: Iya, tetapi yang membedakan ialah bank syariah tidak menggunakan bunga, sehingga jika ada keterlambatan pembayaran, nasabah tidak dikenakan denda melainkan membayar dana sosial yang natinya akan dipergunakan untuk kegiatan sosial di BNI Syariah.
Mia
: Begitu ya bu, lantas mengapa dokumen itu menumpuk bu?
Ibu Tri
: Mungkin belum diserahkan ke Manajer, karena saat ini pengajuan pembiayaan murabahah meningkat. Dan Manajer membutuhkan waktu yang agak lama untuk memeriksa dan memutuskan hasil penilaian dari nasabah tersebut.
Mia
: Terima kasih banyak atas informasinya dan waktunya bu.
Ibu Tri
: Sama-sama
Mia
: Assalamu‟alaikum
Ibu Tri
: Wa „alaikum salam
Lampiran 2
Panduan Sistem
1. Install Xampp (versi win32-1.5.3 / yang sudah dapat berjalan di Windows XP dan Windows vista). 2. Jalankan sistem pada xampp. 3. Masukan username, password dan level pengguna untuk masuk ke dalam sistem. 4. Jika masuk sebagai level pengguna Administrator maka akan masuk sebagai Admin, menu tampilannya terdiri dari Home, Input data nasabah, Lihat data nasabah, Ganti password dan Logout. 5. Pilih menu Input data nasabah untuk memasukan data-data nasabah, setelah selesai pilih button simpan. 6. Pilih menu Lihat data nasabah untuk melihat hasil inputan data nasabah, untuk mengubah data pilih button edit dan untuk menghapus data pilih button hapus. 7. Pilih menu Ganti password untuk mengubah password Admin setelah selesai pilih button simpan. 8. Pilih menu Logout untuk keluar sistem. 9. Jika masuk sebagai level pengguna Manajer, menu tampilannya terdiri dari Home, Input AHP, Kualitas nasabah, Hitung nilai, Ganti password dan Logout. 10. Pilih menu Input AHP submenu Kriteria untuk menginput Kriteria AHP dan submenu Subkriteria tiap AHP, setelah selesai pilih button simpan. 11. Pilih menu Kualitas nasabah submenu Input Kualitas nasabah untuk melakukan penilaian nasabah oleh Manajer setelah selesai pilih button submit. 12. Pilih menu Hitung nilai submenu Nilai per nasabah, kemudian akan muncul hasil inputan Kualitas nasabah, setelah itu pilih proses untuk menghitung nilai.
13. Pilih menu Hitung nilai submenu Hasil akhir, kemudian akan muncul hasil perhitungan tiap nasabah, apakah layak mendapat Pembiayaan atau tidak. Berupa laporan dan grafik. 14. Pilih menu Ganti password untuk mengubah password Manajer setelah selesai pilih button simpan. 15. Pilih menu Logout untuk keluar sistem.