1 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMBIYAAN AL-MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH AL-IJARAH Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ge...
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMBIYAAN AL-MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH AL-IJARAH
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: ANGGA LUKMANA 208093000053
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEFERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1436 H i
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMBIAYAAN AL-MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH ADALAH KARYA SAYA SENDIRI DAN
BELUM
PERGURUAN
DIAJUKAN TINGGI
DALAM
MANAPUN.
BENTUK SUMBER
APAPUN
KEPADA
INFORMASI
YANG
BERASAL ATAU DIKUTIP DARI KARYA ILMIAH YANG DITERBITKAN MAUPUN TIDAK DITERBITKAN
DARI PENULIS LAIN DISEBUTKAN
DALAM TEKS DAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR SKRIPSI INI.
Jakarta, Nopember 2014
Angga Lukmana 208093000053
iv
ABSTRAK Angga Lukmana (208093000053), Rancang Bangun Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Al-Murabahah pada Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah. Studi Kasus Lembaga Keuangas Syariah Al-Ijarah Bogor (atas bimbingan Ibu Rinda Hesti Kusumaningtyas dan Bapak Nuryasin). Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah adalah salah satu Lembaga Keuangan Syariah non pemerintah (swasta) yang begerak dalam bidang pembiayaan Al-Murabahah, yaitu berupa pengadaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya (harga perolehan) kepada konsumen dan konsumen membayarnya secara angsuran dengan harga lebih sebagai laba. LKS Al-Ijarah masih menggunakan sistem pengolahan data dan informasi transaksi secara manual yang bersifat offline dalam menjalankan kegiatannya sehingga proses pencatatan transaksi dan penyampaian informasi masih berjalan kurang efektif dan efisien, yaitu dimana nasabah harus menunggu waktu dua atau tiga minggu untuk mendapatkan persetujuan pembiayaan dan proses penyampaian informasi transaksi. Hal ini akan berdampak kepada produktivitas kerja dan tingkat kepuasan nasabah dalam mendapatkan informasi dan pelayanan dari lembaga tersebut. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi pembiayaan murabahah untuk membantu perusahaan dalam proses pencatatan transaksi dan penyampaian informasi. Dalam penelitian rancang bangun sistem informasi pembiayaan murabahah ini menggunakan metode pengumpulan data berupa obsevasi, wawancara, studi pustaka, dan studi literatur. Sedangkan pengembangn sistemnya menggunakan model RAD (Rapid Application Development) dengan metode OOAD (Object Oriented Analysis Design) dan tools UML (Unified Modeling Language) dengan bantuan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. PHP dan MySQL digunakan sebagai bahasa pemograman dan basis datanya. Metode pengujian menggunakan Black-Box Testing. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi transaksi berbasis web, sebagai sebuah inovasi web yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja semua staf LKS Al-Ijarah dan pelayanan nasabah sehingga produktivitas usaha akan lebih meningkat khususnya dalam pencatatan dan penyampaian informasi transaksi. Kata Kunci: LKS Al-Ijarah, Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan AlMurabahah, RAD (Rapid Application Development), UML (Unified Modeling Language), PHP dan MySQL. V Bab + XXIV Halaman + 230 Halaman + 88 Gambar + 23 Tabel + Lampiran I IV.+ 25 Daftar Pustaka Pustaka Acuan (10 Jurnal + 15 Buku, 2000-2013).
v
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Alhamdulillah atas rahmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa materi maupun cara penyajian skripsi ini jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki dan kesempatan waktu yang ada. Namun penulis telah berusaha untuk mengumpulkan data seaktual mungkin serta metode penulisan laporan yang baik. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada skripsi ini. Berkenaan dengan selesainya penullisan skripsi ini, maka rasa syukur serta hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta dukungan moril dan materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak DR. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Rinda Hesti Kusumaningtyas, MMSI dan Bapak Nuryasin, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberi bantuan, nasehat, kritik, dan saran serta kesediaan waktu dan tenaganya untuk membimbing penulis. 3. Bapak dan Ibu dari Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah dan Bapak Hata Prasetya selaku Manajer HR & GA yang telah memberikan penulis izin untuk
vi
penelitian di Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah dan membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 5. Keluarga tercinta khususnya Ayahanda dan Ibunda yang telah mendoakan dan mendukung penulis serta memberikan nasihat dan motivasi demi keberhasilan penulis agar dapat menyelsaikan skripsi ini dengan baik. 6. Terima kasih penulis haturkan juga kepada Mardiana dan Adinda tercinta, Winda selaku kekasih tercinta, Tigor, Nurhikmah, Dani, Eka, Hasby, Ateng. Teman-teman kelas SI - A dan SI- B Angkatan 2008 untuk kekompakan serta motivasi dan dukungannya yang sangat bermanfaat bagi penulis. 7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, demi selesainya skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap skripsi dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama teman-teman Sistem Informasi UIN Syarif Hidaytullah Jakarta baik sebagai bahan karya tulis berupa informasi, perbandingan maupun daftar untuk materi penelitian lebih lanjut.
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vi
DAFTAR ISI ................................................................................................
viii
DAFTAR SIMBOL ......................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xx
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xxiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................
5
1.3 Batasan Masalah .........................................................................
6
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................
Visi dan Misi ....................................................................
99
Struktur Organisasi ........................................................... 100 Produk LKS Al-Ijarah ...................................................... 106 Sistem Pembiayaan Murabahah xii
pada LKS Al-Ijarah ........................................................... 107 4.1.2 Analisis Sistem Berjalan ................................................... 108 Kelemahan Sistem Berjalan ............................................. 112 Kelebihan Sistem Berjalan ............................................... 112 4.1.3 Pemodelan Proses Bisnis Berjalan .................................... 112 4.1.4 Analisis Sistem yang Diusulkan ....................................... 119 Pemodelan Kelas .............................................................. 123 4.2 Application Domain Analysis ..................................................... 126 4.2.1 Spesifikasi Actor dan Use Case ........................................ 126 4.2.2 Use Case Diagram ............................................................ 129 Identifikasi Aktor ............................................................. 129 Identifikasi Use Case ........................................................ 130 Perancangan Use Case ..................................................... 133 4.2.3 Dokumen Flow of Event dari Use Case ............................ 134 4.2.4 Pemodelan Aktivitas ......................................................... 151 4.2.5 Class Diagram .................................................................. 177 4.2.6 Mapping Class Diagram ................................................... 181 4.2.7 Struktur Database ............................................................. 182 4.2.8 Sequence Diagram ............................................................ 188 4.3 Architecture Design .................................................................... 208 4.3.1 Design Kriteria .................................................................. 208 4.3.2 Deployment Diagram ........................................................ 210 4.4 Component Design ...................................................................... 211 4.4.1 Component Diagram ......................................................... 211 xiii
4.4.2 User Interface Component ................................................ 212 4.5 Programming .............................................................................. 228 4.6 Pengujian (Testing) ..................................................................... 229 4.6.1 Spesifikasi Hardware ....................................................... 229 4.6.2 Spesifikasi Software .......................................................... 229 4.6.3 Testing Sistem ................................................................... 230 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ................................................................................. 234 5.2 Saran ........................................................................................... 234 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dan informasi ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari arus komunikasi dan informasi yang sudah menjadi kebutuhan tersendiri dalam persaingan global yang semakin kompetitif. Kebutuhan akan teknologi, baik teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi untuk semua kalangan, baik kalangan menengah ke bawah dan kalangan menengah ke atas. Informasi menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan baik oleh individu maupun organisasi perusahaan. Suatu organisasi perusahaan dalam menjalankan kegiatannya tentunya memiliki banyak data yang harus diolah atau dikelola, dimana pengolahan data merupakan suatu kegiatan pengolahan kumpulan data yang belum memiliki nilai manfaat sampai memiliki nilai manfaat, yaitu dapat menjadi bahan informasi dalam menentukan keputusan. Pengolahan data merupakan manipulasi
data,
pengorganisiran
data,
penyimpanan
data
bahkan
pendokumentasian data (Surendro, 2009). Lembaga pembiayaan adalah badan usaha dalam kelompok Lembaga Jasa Keuangan – Non Bank yang didirikan untuk melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal sebagaimana dimaksud
dalam
peraturan
perundang-undangan
mengenai
lembaga
pembiayaan (Soemitro, 2009). Perusahaan pembiayaan memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam mendukung perekonomian nasional yaitu
2
sebagai salah satu sumber pembiayaan alternatif bagi masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan permodalan dan atau untuk membeli barang (asset). Al-Ijarah adalah salah satu Lembaga Keuangan Syariah non pemerintah (swasta) yang begerak dalam bidang pembiayaan murabahah. Dimana AlIjarah memfokuskan kegiatan usahanya pada pembiayaan konsumen dengan akad murabahah, yaitu berupa pengadaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya (harga perolehan) kepada konsumen dan konsumen membayarnya secara angsuran dengan harga lebih sebagai laba (Soemitra, 2009). Alasan mengapa peneliti memilih pembiayaan murabahah adalah karena pembiayaan ini sedang berkembang pesat dibidang usaha keuangan dunia khususnya di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan di LKS Al-Ijarah sendiri produk pembiayaan murabahah ini setiap tahun nasabahnya selalu mengalami peningkatan. Dengan peningkatan jumlah nasabah terhadap produk pembiayaan murabahah setiap tahunnya, kemudian peneliti mengamati kegiatan usaha yang terjadi di LKS Al-Ijarah dari awal pengajuan sampai disetujuinya pengajuan pembiayaan tersebut. Untuk mendapatkan jasa pembiayaan murabahah di LKS Al-Ijarah terdapat tahapan-tahapan operasional yang harus dilakukan oleh calon nasabah, dimana calon nasabah terlebih dahulu harus mendaftarkan diri menjadi nasabah dengan mengisi lembar formulir pendaftaran.
Setelah calon nasabah terdaftar menjadi nasabah, untuk
mendapatkan jasa pembiayaan nasabah dapat melakukan pengajuan pembiayaan dengan mengisi lembar formulir pengajuan atau permohonan pembiayaan. Selanjutnya pihak lembaga akan melakukan pemeriksaan berkas
3
tersebut. Jika berkas data dan persyaratan nasabah sudah terpenuhi, maka lembaga akan menyetujui permohonan pembiayaan yang sudah diajukan. Setelah disetujui, maka
kegiatan transaksi pembiayaan antara nasabah
dengan lembaga dapat dilakukan berdasarkan akad yang sudah disepakati. Setelah terjadi kegiatan transaksi, selanjutnya nasabah wajib melakukan pembayaran yaitu pembayaran downpayment (uang muka) dan pembayaran angsuran setiap bulannya selama waktu yang sudah ditentukan. Kemudian pihak lembaga akan mencatat dalam bentuk lembar kuitansi pembayaran. Kegiatan bisnis ini berjalan terus menerus dengan interaksi langsung (manual) di LKS Al-Ijarah, sehingga proses bisnis yang dilakukan menjadi kurang efisien yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar dua atau tiga minggu untuk mengetahui apakah nasabah diterima atau ditolak pengajuannya karena pihak lembaga harus memeriksa lembaran berkas pengajuan tersebut dengan akurat. Disamping itu data-data nasabah dan transaksi
pembiayaan
belum
teratur
dan
terorganisir
dengan
baik
penempatannya, sehingga hal ini juga bisa menjadi kendala dalam menyampaikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan karena data-data yang diperlukan bisa dimungkinkan hilang atau terselip dan bercampur dengan data-data yang lain. Keberadaan LKS Al-Ijarah dengan produk pembiayaan murabahah memiliki peranan penting dalam mewujudkan roda perekonomian dengan konsep syari’ah untuk membantu kebutuhan umat, hal ini bisa dilihat dari jumlah permintaan produk pembiayaan murabahah yang terus meningkat setiap tahunnya. Namun dalam menjalankan kegiatan usahanaya LKS Al-
4
Ijarah masih mengalami kendala operasional mulai dari pendaftaran nasabah, pengajuan pembiayaan, pencantatan dan penyampaian informasi transaksi kepada nasabah maupun calon nasabah. Hal ini dikarenakan masih kurangnya optimalisasi dari sistem yang digunakan, yaitu LKS Al-Ijarah masih menggunakan sistem pengelolaan data dan penyampaian informasi transaksi secara manual dan bersifat offline. Sehingga berdampak kepada produktivitas kerja dan tingkat kepuasan nasabah dalam mendapatkan informasi transaksi dari lembaga tersebut. Penelitian mengenai pembiayaan murabahah telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak diantaranya adalah pengembangan sistem informasi pembiayaan murabahah (Rahman, 2012), rancang bangun sistem informasi penunjang
keputusan
penerimaan
nasabah
pembiayaan
murabahah
(Ramadhini, 2011), studi pembiayaan murabahah dan laba perusahaan pada Bank Muamalat cabang Bogor (Rosita, 2010), analisis penurunan pembiayaan kredit mobil PT. Batavia Prosperindo Finance Semarang (Oktarina, 2009), pengaruh
tingkat
resiko
pembiayaan
murabahah
terhadap
tingkat
profitabilitas bank Aceh syariah (Arhul, 2008), tinjauan atas marjin pembiayaan murabahah BMT As-Salam Pacet Cianjur (Rosita, 2009), sistem informasi pembiayaan pembangunan perumahan pesona 99 Palembang (Setiawan, 2010), ringkasan riset terhadap kepatuhan syariah dalam praktik pembiayaan BMT Sleman (Kholis, 2008), dan sinkronisasi pengaturan status kepemilikan barang pada pembiayaan murabahah dalam hukum perbankan syariah Indonesia (Novianti, 2009).
5
Berdasarkan uraian diatas peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah yang berfokus pada pengelolaan data (yaitu: pendaftaran calon nasabah, pengajuan pembiayaan, verifikasi data pengajuan, dan persetujuan pengajuan) dan penyampaian informasi (yaitu: informasi disetujui atau ditolak pengajuan, informasi survey, informasi transaksi, dan informasi lainnya terkait pembiayaan) di Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah. Peneliti mencoba memberikan solusi untuk menangani permasalahan tersebut dengan cara memberikan suatu usulan rancangan sistem informasi pembiayaan yang disusun dalam tugas akhir peneliti dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pembiayaan AlMurabahah Pada Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah Bogor”. Sistem Informasi Pembiayaan merupakan suatu sistem informasi yang bertujuan untuk mengatur masukan pembiayaan atau pinjaman angsuran sehingga menertibkan pengelohaan data yang terkait dengan pembiayaan (Kuspriati, 2011). Dalam pengembangan sistem ini peneliti menggunakan metode pengembangan sistem berorientasi objek dengan menggunakan model Rapid Application Development (RAD) dengan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dan notasi visual menggunakan Unified Modeling Language (UML).
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada LKS Al-Ijarah Cabang Bogor, yaitu:
6
1) Proses bisnis di LKS Al-Ijarah yaitu pengelolaan data transaksi dan penyampaian
informasi
masih
dilakukan
secara
manual
dimana
pendaftaran, pengajuan, pencatatan transaksi dan penyampaian informasi masih dilakukan dengan menggunakan lembaran kertas. 2) Dalam pengajuan transaksi pembiayaan masih membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu bisa mencapai dua atau tiga minggu dari proses pengajuan. 3) Informasi transaksi tidak bisa diakses oleh nasabah atau calon nasabah dimana mereka berada, calon nasabah atau nasabah apabila ingin mengetahui informasi yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah harus datang langsung ke kantor LKS Al-Ijarah karena program komputer yang digunakan masih sederhana dan bersifat offline. Setelah peneliti melakukan identifikasi masalah pada Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan yaitu bagaimana merancang dan membangun suatu Sistem Informasi Pembiayaan Murabahah untuk menunjang proses bisnis pada LKS Al-Ijarah cabang Bogor?.
1.3 Batasan Masalah Agar pembahasan masalah ini lebih terfokus, maka peneliti membatasi masalah hanya pada: 1) Perancangan Sistem Informasi ini hanya dilakukan di LKS (Lembaga Keuangan Syariah) Al-Ijarah Bogor. 2) Proses bisnis yang dilakukan pada sistem informasi ini hanya dibatasi pada proses pendaftaran calon nasabah, pengajuan pembiayaan, pencatatan
7
transaksi pembiayaan, pembuatan laporan transaksi nasabah yang telah tersimpan, dan penyampaian informasi lainnya yang berhubungan dengan transaksi kepada nasabah maupun calon nasabah dengan menggunakan aplikasi berbasis web (web based application). 3) Pembuatan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database-nya menggunakan MySQL, untuk desain tampilan aplikasi menggunakan Adobe Dream Weaver CS3. 4) Penelitian ini hanya sampai pada tahap pengujian sistem (testing) yang sudah dibangun, tidak sampai pada tahap implementasi sistem tersebut.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk merancang Sistem Informasi Pembiayaan Al-Murabahah yang difokuskan pada pengelolaan data transaksi mulai dari pendaftaran, pengajuan pembiayaan, pencatatan transaksi, dan membuat pelaporan transaksi yang sudah disimpan secara efisien dan sistematis, serta memberikan informasi-informasi terkait transaksi kepada nasabah dan calon nasabah secara akurat.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Peneliti 1) Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah. 2) Dari hasil penelitian ini peneliti mampu menganalisis, merancang dan membangun sistem.
8
1.5.2 Bagi Universitas 1) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam memahami ilmu yang diajarkan selama berada dibangku kuliah. 2) Mengetahui sejauhmana mahasiswa dapat menerapkan ilmunya terhadap kebutuhan pasar. 3) Memberikan gambaran kepada mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya. 4) Memberikan sumbangan pemikiran dan menambah referensi pada perpustakaan
mengenai
Sistem
Informasi
Pembiayaan
Al-
Murabahah pada Lembaga Keuangan Syariah. 1.5.3 Bagi LKS Al-Ijarah 1) Mempermudah pengelolaan dan pelaporan data transaksi nasabah secara efektif dan efisien. 2) Mempermudah
dalam
memberikan
informasi-informasi
yang
berkaitan dengan transaksi pembiayaan di LKS Al-Ijarah kepada pihak-pihak yang memerlukan. 3) Memberikan saran, informasi dan referensi yang bermanfaat sebagai suatu
pemecahan
masalah
dalam
melaksanakan
perbaikan
selanjutnya.
1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:
9
1) Studi Lapangan a. Observasi Dilakukan dengan cara melihat dan mengamati langsung proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada LKS Al-Ijarah cabang Bogor pada bulan Maret – Mei 2013. Kegiatan ini dilakukan dibawah pengawasan Bapak Hasta Prasetya, S.E, S.H selaku Kepala Bagian HR dan GA LKS Al-Ijarah cabang Bogor. b. Wawancara Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan komunikasi dua arah dengan Bapak Bapak Hasta Prasetya, S.E, S.H selaku Kepala Bagian HR dan GA pada LKS Al-Ijarah cabang Bogor terkait kebutuhan informasi yang diperlukan untuk merancang Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah pada LKS AlIjarah. 2) Studi Pustaka Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dan membaca buku-buku referensi yang berkaitan dengan pembiayaan Murabahah. Studi Pustaka ini dilakukan sebagai bahan teori penunjang dalam membantu penelitian agar konsep yang dikemukakan lebih terarah dan sesuai dengan kajian ilmiah, sehingga akan memudahkan dalam penelitian ini. 3) Studi Literatur Dalam penelitian ini peneliti menganalisa dan membandingkan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelemunya. Studi literatur
10
ini menjadi referensi tambahan dalam penelitian ini agar hasil penelitian yang dilakukan lebih baik dari yang sebelumnya. 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan oleh peneliti dalam pengembangan sistem ini adalah menggunakan metode pengembangan sistem berorientasi objek yaitu OOAD (Object Oriented Analysis Design) dengan menggunakan model Rapid Application Development (RAD). Menurut Kendal (2008) RAD atau pengembangan aplikasi cepat adalah pendekatan berorientasi objek untuk pengembangan sistem yang meliputi metode pengembangan sistem perangkat lunak. Pengembangan sistem tersebut dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan metode pendekatan pengembangan sistem OOAD dengan tahapan-tahapan berikut: 1) Problem Domain Analysis Dalam tahapan ini sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi dari pengguna, tahapan ini menenetukan hasil keseluruhan aktitivitas analisa dan perancangan. Tahapan dari Problem Domain Analysis (Mathiassen, 2000) adalah sebagai berikut: a. Menentukan class yang ada dalam sistem dengan melakukan proses identifikasi dari definisi sistem yang telah dikembangkan. b. Menganalisa dan mengembangkan struktur hubungan dari classclass yang ada. c. Menganalisa behavior dari class-class tersebut untuk menentukan state dari setiap class yang termasuk dalam sistem ini.
11
2) Application Domain Analysis Tahapan ini terfokus pada bagaimana sistem akan digunakan oleh pengguna. Tahap ini dan tahap sebelumnya dapat dimulai secara bergantian, tergantung pada kondisi pengguna. Terdapat tiga tahapan yang akan dilakukan dalam Application Domain Analysis (Mathiassen, 2000) adalah sebagai berikut: a. Menentukan usage, yaitu menentukan actor dan usecase yang terlibat dan interaksinya. b. Menentukan fungsi sistem untuk memproses informasi dan membuat daftar fungsi. c. Menentukan interface pengguna dan sistem, untuk interaksi sesungguhnya dari pengguna dan sistem informasi yang dirancang. 3) Architectured Design Dalam tahap ini dirancang arsitektur hubungan antara client dan server yang memadai untuk sistem agar dapat berjalan baik. Perancangan tahap ini menentukan bagaimana struktur sistem fisik akan dibuat dan bagaimana distribusi sistem informasi pada rancangan
fisik
tersebut.
Laporan
yang
dihasilkan
adalah
Deployment Diagram. 4) Component Design Tahap terakhir dalam Unified Software Deployment sebelum melakukan programming, sistem akan dimodelkan secara lengkap dalam diagram yang disebut sebgai Component Diagram. Di tahap
12
ini terlihat bagaimana sistem bekerja dan interaksi yang terjadi antara sistem dan pengguna.
1.7 Sistematika Penelitian BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi mengenai pengertian Sistem Informasi Manajemen, LKS (Lembaga Keuangan Syariah), Pembiayaan AlMurabahah, Sistem Pembiayaan Al-Murabahah, Modal LKS, pengertian PHP, Appserver, Dreamweaver, Database MySQL, dan Perangkat lunak serta perangkat keras yang digunakan dalam perancangan aplikasi/sistem ini.
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan
yaitu
tahapan-tahapan
yang
dilakukan
dalam
mengembangkan sistem dan kerangka berpikir dalam penyusunan penelitian ini. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini merupakan penjelasan dan pembahasan, perancangan, pengembangan dan pengujian sistem yang dibuat oleh peneliti serta kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang mendukung pembuatan sistem ini.
13
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari uraian yang sudah diterangkan pada bab-bab sebelumnya, dan juga berisi saran-saran perbaikan selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Rancang Bangun 2.1.1 Rancang Perancangan adalah sebuah proses yang mendefenisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan tehnik yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya (Rizky, 2011). 2.1.2 Bangun Pembangunan
atau
bangun
sistem
adalah
kegiatan
menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).
2.2 Sistem Informasi 2.2.1 Pengertian Sistem Keberadaan sistem mutlak diperlukan oleh setiap organisasi, instansi atau perusahaan dalam menunjang proses bisnis yang dijalankan. Sistem merupakan bagian utama dari suatu manajemen yang diterapakan oleh setiap organisasi perusahaan. Dengan adanya sistem yang baik setiap organisasi perusahaan dapat diukur proses kerjanya (input – proses – output) secara tepat, akurat, dan sistematis.
15
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Sugiarti, 2011). Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan dengan mekanisme kontrol dalam memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem itu memenuhi tujuannya. Sebuah sistem terdiri dari kombinasi elemen-elemen yang berbeda, tetapi bekerja secara bersama mengacu pada satu tujuan (Raymond McLeod, Jr. , 1996). Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu dan berinteraksi dengan lingkungan serta memiliki batas yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Elemen sistem terdiri dari tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian, dan umpan balik (Abdul Kadir, 2002).
16
2.2.2 Karakteristik Sistem Karakteristik sistem yang baik harus memiliki beberapa syarat (Sugiarti, 2011), yaitu : 1) Komponen Sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. 2) Batasan Sistem Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. 3) Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 4) Penghubung Sistem Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir
17
dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung (interface). 5) Masukan Sistem Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output). 6) Keluaran Sistem Keluaran sistem (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. 7) Pengolah Sistem Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan (input) menjadi keluaran (output). 8) Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. 2.2.3 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang (Sugiarti, 2011), antara lain:
18
1) Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). a. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikirianpemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. b. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. 2) Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem alamiyah (natural system) dan sistem buatan (made system). a. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. b. Sistem buatan adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. 3)
Sistem
dapat
diklasifikasikan
sebagai
sistem
tertentu
(deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). a. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan. b. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat
diprediksi
karena
mengandung
unsur
probabilistik. 4) Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
19
a. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. b. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.
2.3 Informasi 2.3.1 Pengertian Informasi Menurut McFadden, dkk (1999) informasi adalah suatu data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Menurut Davis (1999) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Menurut Witarto (2004) informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprize kepada yang menerimanya.
20
Proses (Model) Masukan (Data)
Keluaran (Informasi) Basis Data
Data (Ditangkap)
Hasil Tindakan
Penerima
Tindakan Keputusan
Gambar 2.1 : Siklus Informasi 2.3.2 Kualitas Informasi Kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan (Hartono, 2004): 1) Akurat, yaitu suatu informasi harus bebas dari kesalahankesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi yang disampaikan, karena dari sumber informasi hingga ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2) Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan berguna dan tidak mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan
21
suatu organisasi. Jika pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi tersebut. 3) Relevan, yaitu informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya atau kepada penerima. Sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan suatu masalah. Dan dari setiap relevansi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 2.3.3 Nilai Informasi Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya (Sugiarti, 2011). Kegunaan
informasi
adalah
untuk
mengurangi
hal
ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi pada umumnya digunakan
untuk
beberapa
kegunaan.
Sehingga
tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam suatu orgnisasi perusahaan.
22
2.4 Sistem Informasi 2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan (Sugiarti, 2011). 2.4.2 Kegiatan Sistem Informasi Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di dalam sistem informasi (Ladjamudin, 2005) antara lain: 1) Input, yaitu suatu kegiatan menyediakan data untuk diproses. 2) Proses, yaitu suatu kegiatan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah. 3) Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. 4) Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. Suatu aktiivitas untuk menjamin bahwa informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 2.4.3 Komponen Sistem Informasi Dalam sistem informasi terdapat komponen-komponen (Kadir, 2002) sebagai berikut: 1) Perangkat keras (hardware), yaitu mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.
23
2) Perangkat lunak (software), yaitu suatu program atau sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. 3) Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4) Orang (brainware), yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam penembangan
sistem informasi, pemrosesan, dan
penggunaan keluaran sistem informasi. 5) Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 6) Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.5 Pengertian Pembiayaan Lembaga pembiayaan adalah badan usaha dalam kelompok Lembaga Jasa Keuangan – Non Bank yang didirikan untuk melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan mengenai lembaga pembiayaan (Soemitra, 2009). Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 172/KMK.06/2002 dan PMK No. 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan dinyatakan bahwa perusahaan pembiayaan adalah badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan
24
kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. Yang termasuk kegiatan usaha lembaga pembiayaan adalah sebagai berikut: a. Sewa guna usaha (leasing) b. Anjak piutang (factoring) c. Usaha kartu kredit (credit card) d. Pembiayaan konsumen (consumer finance) Pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah adalah pembiayaan berdasarkan
persetujuan,
atau
kesepakatan,
antara
perusahaan
pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Soemitra, 2009). 2.5.1 Pembiayaan Konsumen Syariah Pembiayaan konsumen (consumer finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Pembiayaan konsumen termasuk ke dalam jasa keuangan dan dapat dilakukan baik oleh bank maupun lembaga keuangan non bank dalam bentuk perusahaan pembiayaan. Menurut Bapepam-LK pembiayaan konsumen adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen (Soemito, 2009). Sedangkan pembiayaan konsumen syariah adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran sesuai dengan
25
prinsip syariah. Pembiayaan konsumen diperlukan oleh pengguna dana untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Soemitro, 2009). 2.5.2 Prosedur Pembiayaan Konsumen Syariah Secara umum prosedur pembiayaan konsumen syariah dilakukan sebagai berikut (Soemitro, 2009): 1) Pihak konsumen menghubungi perusahaan konsumen untuk mengajukan permohonan pembiayaan yang bersifat konsumtif. 2) Perusahaan pembiayaan dan konsumen menyepakati kontrak sesuai dengan akad yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dalam dokumen tertulis yang secara jelas menerangkan syarat dan ketentuan yang disepakati. 3) Penyerahan
barang
kepada
konsumen
sesuai
dengan
permohonan konsumen. 4) Konsumen membayar kepada perusahaan pembiayaan sesuai dengan kesepakatan kotrak.
2.6 Lembaga Keuangan Syariah 2.6.1 Pengertian Lembaga Keuangan Syari’ah Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan bidang keuangan. Kegiatan usaha lembaga keuangan dapat berupa menghimpun dana dengan menawarkan berbagai skema, menyalurkan dana dengan berbagai skema
atau
melakukan
kegiatan
menghimpun
dana
dan
menyalurkan dana sekaligus, dimana kegiatan usaha lembaga
26
keuangan diperuntukan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi barang dan jasa (Soemitra, 2009). Sedangkan lembaga keuangan syariah adalah lembaga keuangan yang semua kegiatannya baik dalam tujuan, mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup dan tanggung jawabnya berazaskan prinsip-prinsip syari’ah. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan dan keuangan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan (di Indonesia MUI) dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Prinsip syariah yang dianut oleh lembaga keuangan syariah dilandasi oleh nilai-nilai keadilan, kemanfaatan, keseimbangan, dan keuniversalan (Soemitra, 2009). 2.6.2 Dasar Hukum Lembaga Keuangan Syariah Landasan dan dasar kekuatan hukum Lembaga Keuangan Syariah adalah sebagai berikut: 1) SK Menkeu RI No. 729 Tahun 1990: Lembaga keungan adalah semua badan yanga kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. 2) Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan: a. Pasal 1 ayat 4 yaitu: Lembaga jasa keuangan adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan di sektor Perbankan, Pasar
27
Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. b. Pasal 1 ayat 9 yaitu: Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan mengenai lembaga pembiayaan. c. Pasal 1 ayat 10 yaitu: Lembaga Jasa Keuangan Lainnya adalah pegadaian, lembaga penjamin, lembaga pembiayaan ekspor
indonesia,
perumahan,
dan
perusahaan lembaga
pembiayaan yang
sekunder
menyelenggarakan
pengelolaan dana masyarakat yang bersifat wajib, meliputi penyelenggaraan program jaminan sosial, pensiun, dan kesejahteraan. d. Pasal 1 ayat 15 yaitu: Konsumen adalah pihak-pihak yang menempatkan dananya dan / atau memanfaatkan pelayanan yang tersedia di Lembaga Jasa Keuangan. 3) Menganut prinsip syariah dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sehingga kegiatan LKS akan terbebas dari beberapa unsur, yaitu: a. Perjudian (Maysir), terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 219 dan surat Al-Maidah ayat 90 – 91. b. Penipuan (Gharar), terdapat dalam surat Ali Imran ayat 185 dan surat Al-Anfal ayat 49.
28
c. Keharaman, terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 173, surat An-Nahl ayat 115, dan surat Al-Maidah ayat 3. d. Riba, terdapat dalam surat Ali Imran ayat 130, surat An-Nisa ayat 160 – 161, dan surat Al-Baqarah ayat 270 – 280. e. Kebatilan, terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 188. 2.6.3 Modal Lembaga Keuangan Syariah Sumber modal utama lembaga keuangan dalam menjalankan kegiatan usahanya dapat berupa modal pribadi, pinjaman, dan investasi dari pemegang saham. Kemudian dalam kegiatan usahanya
lembaga
keuangan
berperan
sebagai
lembaga
intermediasi keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dana dari unit surplus ekonomi, baik sektor usaha, lembaga pemerintah maupun individu (rumah tangga) untuk penyediaan dana bagi unit ekonomi lain. Veitzhal
Rivai
dkk.
mengatakan
bahwa
intermediasi
keuangan merupakan kegiatan pengalihan dana dari unit ekonomi surplus ke unit ekonomi defisit.
Sekuritas Sekunder
LEMBAGA KEUANGAN
Sekuritas Primer
UNIT SURPLUS
UNIT DEFISIT Arus Tabungan
Pembiayaan Kredit
Gambar 2.2 : Metode Intermediasi Keuangan
29
Pada proses intermediasi keuangan diatas, unit surplus (unit yang memiliki kelebihan dana) akan menyimpan dana (tabungan) berdasarkan
kebutuhan
likuiditas,
keamanan,
kenyamanan,
kemudahan akses, dan operasional lembaga keuangan. Sedangkan bagi unit defisit (penggguna dana), lembaga keuangan akan menyalurkan dana (pembiayaan) berdasarkan pada kebutuhan jangka waktu, jumlah, dan prinsip operasional yang digunakan. Sekuritas primer bisa berbentuk saham, obligasi dan yang sejenisnya. Sedangkan sekuritas sekunder bisa berbentuk giro, tabungan, deposito, polis asuransi, program pensiun, reksa dana, dan sebagainya (Soemitra, 2009).
2.7 Pembiayaan Al-Murabahah 2.7.1 Pengertian Pembiayaan Murabahah Murabahah adalah bagian dari jenis ba’i, yaitu jual beli dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok barang yang dijual ditambah dengan sejumlah keuntungan (ribhun) yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli dan penjual. Pada transaksi murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi sementara pembayarannya dapat dilakukan secara tunai, tangguh ataupun dicicil (Wiyono, 2009). Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli (Rizal dkk, 2009).
30
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli (PSAK 102 paragraf 5). 2.7.2 Dasar Hukum Pembiayaan Murabahah Dalil yang mendasari kegiatan muamalat ini adalah sebagai berikut: 1) Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah(2) ayat 275 :
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
31
urusannya
terserah
kepada
Allah.
Orang
yang
mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.” 2)
Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa (4) ayat 29 :
ِ ِﺬﻳﻦ آَﻣﻨُﻮا َﻻ ﺗَﺄْ ُﻛﻠُﻮا أَﻣﻮاﻟَ ُﻜﻢ ﺑـﻴـﻨَ ُﻜﻢ ﺑِﺎﻟْﺒﻬﺎ اﻟﻳﺎ أَﻳـ ًﻻ أَ ْن ﺗَ ُﻜﻮ َن ِ َ َرةِﺎﻃ ِﻞ إ َ َ َ ْ َْ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َض ِ ْ ُ ْ َو َ َ ْ ُ ُ ا أ َ ( ُ ْ إِنﱠ ﱠ ٍ َ ْ َ َا ً !ِ نَ "ِ ُ ْ َر$َ ﷲ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagan yang didasari suka sama suka diantara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu”. 3) Sunnah Rasulullah SAW, diantaranya hadits dari Rifa’ah ibn Rafi’: Artinya: ”Rasulullah ditanya salah seorang sahabat mengenai pekerjaan (profesi) yang paling baik. Rasulallah saat itu menjawab: usaha tangan manusia sendiri dan setiap jual beli yang diberkati” (HR. al-Bazar dan al-Hakim). 2.7.3 Mekanisme Pembiayaan Murabahah Mekanisme dalam pembiayaan konsumen murabahah adalah sebagai berikut (Soemitro, 2009): 1) Murabahah dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. 2) Dalam
pelaksanaan
murabahah
berdasarkan
pesanan,
perusahaan pembiayaan sebagai penjual (ba’i) melakukan
32
pembelian barang setelah ada pemesanan dari konsumen sebagai pembeli (musytari). 3) Dalam pelaksanaan murabahah berdasarkan pesanan bersifat mengikat, konsumen sebagai pembeli (musytari) tidak dapat membatalkan pesanannya. 4) Hak dan kewajiban perusahaan sebagai penjual (ba’i) antara lain: • Menyediakan objek murabahah sesuai yang disepakati bersama dengan konsumen sebagai pembeli. • Menjamin objek murabahah tidak terdapat cacat atau dapat berfungsi dengan baik. • Memperoleh pembayaran dari konsumen sebesar harganya secara angsuran sesuai yang diperjanjikan. • Mengambil kembali objek murabahah apabila konsumen sebagai
pembeli
tidak
mampu
membayar
angsuran
sebagaimana diperjanjikan. • Menentukan penyedia barang (supplier) dalam pembelian objek murabahah. 5) Hak dan kewajiban konsumen (musytari) antara lain: • Menerima objek murabahah dalam keadaan baik dan siap dioperasikan. • Membayar angsuran dan biaya-biaya lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan. • Mengembalikan atau menitipjualkan objek yang dibiayai.
33
6) Objek murabahah harus memenuhi ketentuan paling kurang: • Dapat dinilai dengan uang • Dapat diterima oleh konsumen • Tidak dilarang oleh syariat Islam • Spesifikasinya harus dinyatakan dengan jelas 7) Objek murabahah diantaranya meliputi: • Kendaraan bermotor • Rumah • Barang-barang elektronik • Alat-alat rumah tangga bukan elektronik • Barang konsumsi lainnya. 8) Dalam kontrak murabahah memuat hal-hal sebagai berikut: • Identitas perusahaan dan konsumen • Spesifikasi objek murabahah • Harga jual, harga beli, dan cara pembayaran angsuran • Jangka waktu • Ketentuan jaminan dan asuransi • Ketentuan mengenai uang muka • Hak dan tanggung jawab masing-masing pihak. 2.8 Sistem Informasi Pembiayaan Sistem Informasi Pembiayaan merupakan suatu sistem informasi yang bertujuan untuk mengatur masukan pembiayaan atau pinjaman
34
angsuran sehingga menertibkan pengelohaan data yang terkait dengan pembiayaan (Kuspriati, 2011). Dalam
sistem
informasi
pembiayaan
murabahah
semua
pengelolaan data difokuskan pada pembiayaan dengan akad murabahah. Sistem informasi ini berfungsi untuk menyampaikan informasi-informasi terkait aspek-aspek yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah. Dan untuk lebih mengarah pada tujuannya biasanya sistem informasi ini diklasifikasikan kedalam sistem informasi yang lebih spesifik (Kuspriati, 20011). Sistem Informasi Pembiayaan yaitu suatu sistem informasi yang berhubungan dengan pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun oleh lembaga. Dengan kata lain, sistem informasi pembiayaan adalah sistem yang mengatur pengelolaan pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan (Muhammad, 2005). Sistem informasi pembiayaan syariah adalah sistem informasi yang berkaitan dengan bentuk penyaluran dana yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan (baik bank atau selain bank) kepada nasabah atau anggota
dengan
prinsip
bagi
hasil
berdasarkan
syariat
Islam
(Purnamasari, 2011). Sistem informasi pembiayaan dapat memberikan beberapa kemuadahan dalam proses pengajuan, pemilihan produk, perhitungan
35
margin (bagi hasil), jumlah angsuran, persetujuan dan laporan-laporan penting lainnya terkait pembiayaan (Purnamasari, 2011). Sistem informasi pembiayaan adalah sistem informasi yang menyediakan layanan informasi tentang penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, bedasarkan kesepakatan penyedia dana dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Sofianti, 2012). Dalam sistem informasi ini disajikan beberapa mekanisme bagaimana melakukan proses pembiayaan dari mulai pengajuan sampai pada pencairan dana yang diajukan. Proses pencatatan transaksi seperti pembayaran angsuran juga disediakan karena akan membantu nasabah mengetahui angsuran dan sisa angsuran yang masih ada. Proses cetak laporan transaksi disediakan guna mempermudah dalam pelaporan transaksi kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi (Sofianti, 2012). Sistem informasi pembiayaan murabahah adalah sistem informasi yang mengelola transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli, dalam sistem ini disediakan cara menjadi nasabah, cara pengajuan, cara perolehan barang dengan pesanan atau tanpa pesanan, proses verifikasi dan persetujuan, dan cara pembayaran yang bisa dilakukan oleh nasabah (Rahman, 2012).
36
Sistem informasi pembiayaan adalah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mengelola data pembiayaan menjadi informasi. Adapun istilah sistem informasi pembiayaan secara luas mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi (Jusuf et al. 2000). Sistem informasi pembiayaan adalah sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi transaksi yang berguna bagi pemakainya (Kusrini et al. 2007). Sistem informasi pembiayaan murabahah adalah rangkaian prosedur (mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan) dalam pemberian pembiayaan murabahah yang diatur oleh pihak lembaga kepada calon nasabah atau nasabah yang meliputi permohonan pembiayaan sampai dengan pencairan pembiayaan (Kusnaindar, 2005).
2.9 Rapid Application Development (RAD) 2.9.1 Konsep Dasar RAD Menurut (Kendal, 2008) RAD atau pengembangan aplikasi cepat adalah pendekatan berorientasi objek untuk pengembangan sistem yang meliputi metode pengembangan sistem perangkat lunak. Sedangkan menurut (Whiten et. al, 2004), Rapid Application Development adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan
kecepatan
pengembangan
melalui
keterlibatan
pengguna yang ekstensif, dalam konstruksi cepat, berulang, dan
37
bertambah serangkaian prototype bekerja pada sebuah sistem yang akhirnya berkembang menjadi sistem final.
Gambar 2.3 : Metodologi Rapid Application Development (RAD) Gagasan dasar dari RAD (Whitten et al, 2004) adalah sebagai berikut: a.
Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas analisis, desain, dan konstruksi.
b.
Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang esensif dan terfokus bersama dengan pemilik, pengguna, ananlis, desainer, dan pengembang sistem.
c.
Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstruksi berulang.
d.
Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem yang bekerja.
2.9.2 Tahapan Dalam RAD Model RAD digunakan pada konstruksi sistem. Terdapat tiga tahapan dalam RAD (Kendal, 2008) yaitu:
38
1) Requirement Planning, dalam tahap ini diketahui apa yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasikan kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala, dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis diperlukan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut. 2) Workshop Design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi. 3) Implementation,
setelah
Workshop
Design
dilakukan,
selanjutnya sistem diimplementasikan (coding) kedalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Setelah berbentuk program, tahapan selanjutnya adalah pengujian perangkat lunak. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. 2.9.3 Keunggulan RAD Menurut
Whitten
(2004),
keunggulan
pendekatan
pengembang RAD adalah sebagai berikut: 1) Hasil pengembangan bisa lebih cepat dibandingkan SDLC lainnya 2) Memerlukan biaya yang lebih sedikit
39
3) Mementingkan dari segi bisnis dan teknik 4) Berkonsentrasi pada sudut pandang user 5) Menyediakan kemungkinan perubahan secara cepat sesuai permintaan user 6) Menghasilkan jarak kesesuaian yang kecil antara kebutuhan user dan spesifikasi sistem 7) Waktu, biaya, dan effort menjadi lebih minimal.
2.10 Object Oriented Analysis Design (OOAD) 2.10.1 Konsep Object Oriented Analysis Design (OOAD) Objek (object) disebut juga diagram objek (object diagram) adalah contoh atau instance dari sebuah class. Diagram instan (instance diagram) berguna untuk dokumentasi scenario serta kasus pengujian (test case) dan mendiskusikan contoh-contoh instanisasi diagram kelas. Objek baik yang konkrit maupun yang konseptual selalu ada di sekeliling kita. Objek-objek inilah yang membentuk dunia kita sehari-hari. Kegunaan diagram objek adalah mendeskripsikan bagaiamana kumpulan objek tertentu yang saling berhubungan (Suhendar, 2002). Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam atribut/properties. Sedangkan perilaku dalam sebuah
objek
mendefinisikan
bagaimana
sebuah
objek
bertindak/beraksi dalam memberikan reaksi. Perilaku sebuah objek
40
dinyatakan dalam operasi. Dan apabila atribut dan operasi disatukan akan memberikan sebuah fitur/model. Berorientasi objek atau object oriented merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang saling berinteraksi. Dengan kata lain yang dimaksud dengan berorientasi objek adalah mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan perilaku (behavior) yang mengaturnya (Sholiq, 2006). Object Oriented Analysis adalah metode analisis yang memeriksa requirement (syarat/ketentuan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. Sedangkan Object Oriented Design adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem (Suhendar, 2002). Analysis dan design objects mendeskripsikan dengan jelas dua hal yang berbeda. Analysis object mendeskripsikan gejala di luar sistem, seperti orang-orang dan hal-hal lain yang berdiri sendiri. Design objects mendeskripsikan gejala sistem yang dapat kita kontrol, dan kita mendeskripsikan perilaku mereka seperti pengoperasian komputer (Mathiassen, 2000).
41
2.10.2 Keuntungan/Manfaat Object Oriented Analysis Design Kelebihan utama Object Oriented adalah jelasnya informasi dalam konteks sistem. Metode tradisional sangat efektif pada sistem modeling di tahap awal yang bertujuan untuk otomatisasi pemrosesan pekerjaan yang tenaga manusia. Sedangkan kebanyakan sistem sekarang ini dikembangkan untuk menyelesaikan masalah, berkomunikasi dan berkoordinasi. Fungsi sistem baru ini tidak hanya menangani
sejumlah
besar
data
yang
sejenis
tetapi
juga
mendistribusikan data khusus ke seluruh organisasi. Kelebihan lain dari metode Object Oriented adalah sangat dekatnya hubungan antara Object Oriented Analysis, Object Oriented Design, Object Oriented User Interface, dan Object Oriented Programming. Objek bisa berupa model sosial, ekonomi dan bisa juga berupa kondisi sosial. Sama halnya untuk interface, fungsi , proses, dan komponen. Saat analisis, pengembangan menggunakan objek untuk menentukan kebutuhan sistem. Saat perancangan, objek-objek ini digunakan untuk mendeskripsikan sistem tersebut. Pengembangan juga menggunakan objek-objek tersebut sebagai konsep sentral saat pemograman (Munawar, 2005). 2.10.3 Aktivitas Utama dalam Object Oriented Analysiss Design (OOAD) Aktivitas utama yang terdapat pada OOAD ada empat aktivitas
ditambah
dua
aktivitas
implementasi
berdasarkan
42
pendekatan
A
Traditional
Top-Down
Approach
on
OOAD
(Mathiassen et. al, 2000) antara lain: • Problem Domain Analysis Dalam tahapan ini sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi dari pengguna, tahapan ini menenetukan hasil keseluruhan aktitivitas analisa dan perancangan. Tahapan dari Problem Domain Analysis (Mathiassen, 2000) adalah sebagai berikut: a. Menentukan class yang ada dalam sistem dengan melakukan proses identifikasi dari definisi sistem yang telah dikembangkan. b. Menganalisa dan mengembangkan struktur hubungan dari classclass yang ada. c. Menganalisa behavior dari class-class tersebut untuk menentukan state dari setiap class yang termasuk dalam sistem ini. Hasil laporan perancangan yang dihasilkan dari tahapan ini adalah: a. System Definition, yaitu mendefinisikan seluruh sistem sebagai sebuah model yang akan dilihat user saat sistem jadi. b. Class Diagram, yaitu menggambarkan hubungan antara classclass dalam sebuah sistem. c. State Diagram, yaitu menggambarkan bagaimana state dari daur hidup kelas yang ada di dalam sistem ini. Dari tahap ini telah dapat dilihat model aplikasi secara keseluruhan bagaimana aplikasi tersebut akan terbentuk.
43
• Application Domain Analysis Tahapan ini terfokus pada bagaimana sistem akan digunakan oleh pengguna. Tahap ini dan tahap sebelumnya dapat dimulai secara bergantian, tergantung pada kondisi pengguna. Terdapat tiga tahapan yang akan dilakukan dalam Application Domain Analysis (Mathiassen, 2000) adalah sebagai berikut: a. Menentukan usage, yaitu menentukan actor dan usecase yang terlibat dan interaksinya. b. Menentukan fungsi sistem untuk memproses informasi dan membuat daftar fungsi. c. Menentukan interface pengguna dan sistem, untuk interaksi sesungguhnya dari pengguna dan sistem informasi yang dirancang. Laporan yang dihasilkan dari tahapan ini adalah: a. Use Case Diagram, yaitu menggambarkan interaksi pengguna sebagai aktor dengan sistem informasi. b. Function List, yaitu kemampuan yang harus dimiliki sistem sebagai kebutuhan dasar dari user. c. User Interface Navigartion Diagram, yaitu diagram untuk menggambarkan tampilan layar yang akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan user. • Architectured Design Dalam tahap ini dirancang arsitektur hubungan antara client dan server yang memadai untuk sistem agar dapat berjalan baik.
44
Perancangan tahap ini menentukan bagaimana struktur sistem fisik akan dibuat dan bagaimana distribusi sistem informasi pada rancangan
fisik
tersebut.
Laporan
yang
dihasilkan
adalah
Deployment Diagram. Diagram deployment digunakan untuk memodelkan aspek fisik dari sistem berorientasi objek, yaitu memodelkan konfigurasi nodenode pengolahan waktu jalan dan komponen-komponen yang tinggal di node-node itu. Elemen-elemen utama diagram deployment adalah sebagai berikut: 1) Node 2) Hubungan dependency dan asosiasi. • Component Design Tahap terakhir dalam Unified Software Deployment sebelum melakukan programming, sistem akan dimodelkan secara lengkap dalam diagram yang disebut sebgai Component Diagram. Di tahap ini terlihat bagaimana sistem bekerja dan interaksi yang terjadi antara sistem dan pengguna. • Programming Pada tahap ini akatifitas yang dilakukan sudah memasuki tahapan desain program dengan pengkodean (coding) untuk sistem yang telah didesain perancangannya. • Testing Testing adalah proses mengeksekusi program secara intensif untuk menemukan kesalahan-kesalahan. Definisi ini sangat penting
45
karena akan mempengaruhi pada tata cara pengujian. Pengujian tidak hanya berguna untuk mendapatkan program yang benar, namun juga untuk segala kondisi.
2.11 Unified Modelling Language (UML) 2.11.1 Konsep Dasar UML Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu (tools) yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini dikarenakan UML menyediakan bahasa
pemodelan
visual
yang
memungkinkan
bagi
pengembang sistem untuk membuat cetak biru (blueprint) atas visi mereka dalam bentuk baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005). Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi
dan
syntax/semantik.
Notasi
UML
merupakan
sekumpulan bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan
bagaimana
bentuk-bentuk
tersebut
dapat
dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Objek-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Objrk Modeling Technique), dan
Ivar
Engineering).
Jacobson
OOSE
(Objek-Orientied
Software
46
Gambar 2.4 : Unsur-unsur Pembentuk UML 2.11.2 Sejarah Unified Modelling Language (UML) Sejarah UML sendiri cukup panjang, sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: Metodologi Booch, Metodologi Coad, Metodologi OOSE,
Metodologi
OMT,
Metodologi
Shlaer-Mellor,
Metodologi Wirfs-Brocks, dan lain-lain. Masa itu terkenal dengan
masa
perang
metodologi
(method
war)
dalam
pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan grup atau perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan (Munawar, 2005). Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh, dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikatakan metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 dirilis draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak
47
tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group (OMG-http:/www.omg.org). Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul. Booch, Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun 1997 [7] [8] [9]. Sejak saat itu UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek. 2.11.3 Tujuan UML Tujuan UML diantaranya adalah untuk (Suhendar & Gunadi, 2002): a. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum. b. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa. c. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan. 2.11.4 Diagram Struktur UML Umumnya
sebuah
sistem
mempunyai
sejumlah
stakeholder (orang yang mempunyai ketertarikan pada suatu sistem namun dari sudut pandang yang berbeda). UML memiliki sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Karena ini merupakan bahasa, UML mempunyai sejumlah aturan untuk menggabungkan/mengkombinasikan elemen-elemen tersebut. Untuk lebih jelasnya akan lebih baik
48
kita melihat diagram apa saja yang ada di UML lain pada tabel berikut: Tabel 2.1 : Tipe Diagram UML Diagram
No
Tujuan
Keterangan
Perilaku procedural dan 1
Activity
Sudah ada di UML parallel Class, Fitur, dan
2
Class
Sudah ada di UML Relasinya Interaksi diantara objek. Di UML disebut
3
Communication
Lebih menekankan ke Collaboration Link Struktur dan konenksi
4
Component
Sudah ada di UML dari komponen Dekomposisi sebuah
5
Composite Structure
Baru untuk UML class saat runtime Penyebaran/Instalasi ke
6
Deployment
Sudah ada di UML klien Gabungan antara activity
7
Interactive Overview
Baru untuk UML dan sequence diagram
8
9
10
Contoh konfigurasi
Tidak resmi ada di
instance
UML
Struktur hierarki saat
Tidak resmi ada di
komlikasi
UML
Interaksi antar object.
Sudah ada di UML
Object
Package
Sequence
49
Lebih menekankan pada urutan Bagaimana event 11
State Machine
Sudah ada di UML mengubah sebuah objek Interaksi antar objek.
12
Timing
Lebih menekankan pada
Baru untuk UML
waktu Bagaimana user 13
Use Case
berinteraksi dengan
Sudah ada di UML
sebuah sistem (Sumber : Munawar, 2005)
50
Structure Diagram
Component Diagram
Component Diagram
Composite Structure Diagram Deployment Diagram
Object Diagram
Package Diagram
Diagram Activity Diagram
Use Case Diagram
State Machine Diagram
Sequence Diagram
Component Diagram
Communication Diagram
Interaction Diagram
Interaction Diagram
Timing Diagram
Gambar 2.5 : Diagram UML Versi 2.0
51
Meskipun UML sudah cukup banyak menyediakan diagram yang bisa membantu mendefinisikan sebuah aplikasi, tidak berarti bahwa semua diagram tersebut akan bisa menjawab persoalan yang ada. Dalam banyak kasus, diagram lain selain UML sangat banyak membantu. Oleh karena itu jangan ragu untuk menggunkan diagram selain UML jika tidak ada diagram UML yang cocok untuk tujuan tersebut (Munawar, 2005). 2.11.5 Diagram Notasi UML Notasi adalah bahasa textual dan graphical untuk menggambar
sebuah
sistem
dan
konteksnya
yang
diformalisasikan secara terpisah. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan komunikasi dan dokumentasi. Berikut ini merupakan beberapa diagram UML dan notasinya yang paling umum digunakan: •
Diagram Use Case (Use Case Diagram) Dalam membuat sebuah sistem, langkah awal yang perlu
dilakukan adalah menentukan kebutuhan. Terdapat dua jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan pengguna dan stakeholder sehari-hari yang akan dimiliki oleh sistem, dimana kebutuhan ini akan digunakan oleh pengguna dan stakeholder. kebutuhan performansi,
Sedangkan yang
kebutuhan
memperhatikan
kemudahan
dalam
nonfungsional hal-hal
berikut
menggunakan
adalah yaitu sistem,
52
kehandalan sistem, keamanan sistem, keuangan, legalitas, dan operasional (Sugiarti, 2013). Use Case Diagram atau Diagram Use Case merupakan pemodelan kebutuhan fungsional sistem untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat Diagram Use Case digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut (Sugiarti, 2013). Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif
pengguna.
Use
case
bekerja
dengan
cara
mendeskripsikan tipikal interaksi antar pengguna (user) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut skenario. Setiap skenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan kejadian diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat kerat, dan urutan waktu. Dengan demikian use case dapat dikatakan dengan rangkaian skenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Pengguna biasanya disebut aktor. Aktor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Model use case adalah bagian dari model requirement (Munawar, 2005).
53
Berikut adalah contoh daftar simbol yang digunakan dalam membuat Use Case diagram dan contoh Use Case diagram yang menggambarkan Sistem Informasi Pembiayaan : Tabel 2.2 : Simbol Use Case Diagram Simbol
Keterangan
Actor
Use case
Association
Extends
Uses (includes)
System Boundary
54
Log In
Input Pendaftaran
Permohonan Pembiayaan
Verfikasi Pendafatarn
Nasabah
Customer Sertvice
Verfikasi Permohonan
Log Out
Gambar 2.6 : Use Case Diagram SI Pembiayaan •
Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan
logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaanya dengan flowchart adalah activity diagram biasa mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar, 2005). Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Activity Diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dilakukan oleh sistem (Sugiarti, 2013).
55
Activity Diagram merupakan state khusus, dimana sebagian state adalah action dan sebagian besar transisi ditrigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem dan interaksi antar subsistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas (Sugiarti, 2013) Berikut ini adalah simbol-simbol dalam activity diagram beserta contoh activity diagram yang menggambarkan proses registrasi Sistem Informasi Pembiayaan : Tabel 2.3 : Simbol Activity Diagram Simbol
Keterangan
State
Control Flow
Initial State
Final State
Transition
56
Decision
Swimlane
act Use Case M odel CALON NASABAH
SISTEM
Mul ai
Buka Brow ser Internet
Panggil Halaman Web
Tulis Alamat Web
Tampil Pesan Kesalahan
Y/N
Benar Tampil M enu Utama SI Pembiayaan M urabahah
Tampil Form Input Pendaftaran
Pilih M enu Input Pendaftaran
Isi Form Pendaftaran
Tampilkan Alert T i dak Lengkap
M engklik icon "Daftar"
M enyimpan Lengkap
Sel esai
Gambar 2.7 : Activity Diagram SI Pembiayaan •
Diagram Sekuen (Sequence Diagram) Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan
perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh objek dan message yang diletakan di antara objek-objek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message
57
diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukan dengan progress vertical (Munawar, 2005). Diagram sequence menggambarkan kelakuan/perilaku objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek, oleh karena itu untuk menggambar diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu (Sugiarti, 2013). Berikut ini adalah simbol-simbol Sequence Diagram dan contoh gambar Sequence Diagram registrasi Sistem Informasi Pembiayaan: Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram Simbol
Keterangan
Object / Boudarary / User Interface
Control / Proses
Entity / Flatfile / Database
58
Actor
Lifeline
Message
Message return
Activation
sd Input Pendaftaran
Calon Nasabah
Home Pendaftaran
Form Registrasi
Proses
Nasabah
Registrasi()
Tampil Form Registrasi()
Input Form Registrasi()
Input Registrasi()
Save Data()
Registrasi Selesai()
Gambar 2.8 : Sequence Diagram SI Pembiayaan
59
• Diagram Kelas (Class Diagram) Diagram Kelas (Class Diagram) menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Diagram Kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Diagram kelas juga menunjukan properti, operasi , dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubunganobjek tersebut. Diaram Kelas tersusun atas nama kelas, atribut dan operasi (Sugiarti, 2013). Diagram ini menunjukan sekumpulan kelas, interface, dan kolaborasi serta hubungannya. Diagram kelas merupakan diagram paling umum dipakai di semua pemodelan berorientasi objek. Pemodelan kelas menunjukan kelas-kelas yang ada di sistem dan hubungan antar kelas-kelas itu, atribut-atribut dan operasi-operasi di kelas. Diagram kelas memiliki elemen-elemen pokok yang membentuknya, elemen-elemen tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kelas(Class) Kelas merupakan elemen terpenting pada sistem berorientasi objek. Kelas mendeskripsikan satu blok pembangun sistem. Kelas memiliki sejumlah fitur, kita dapat memodelkan multiplisitas, ketampakan, penanda, polimorphisme, dan karakteristik lain. Karakteristik kelas yang baik adalah: a. Memberikan abstraksi yang tajam mengenai sesuatu yang diperoleh dari kosakata domain persoalan atau domain solusi.
60
b. Berisi sekumpulan tanggung jawab yang terdefinisi bagus dan kecil serta dapat dilaksanakan dengan baik. c. Menyediakan pemisah yang jelas antara spesifikasi dan implementasi abstraksi. d. Mudah dipahami dan sederhana sekaligus mudah diperluas dan diadaptasi. 2) Antarmuka (interface) Antarmuka
(interface)
merupakan
koleksi
operasi
yang
menspesifikasikan layanan dari suatu kelas atau komponen. Antarmuka mendeskripsikan perilaku tampak secara eksternal dari elemen. 3) Kolaborasi (collaboration) Kolaborasi
merupakan
pendefinisian
suatu
interaksi
dan
sekelompok peran dan elemen-elemen lain yang bekerjasama untuk menyediakan suatu perilaku kooperatif yang lebih besar dari penjumlahan seluruh elemen. 4) Hubungan Hubungan antar kelas diagram beraneka ragam, yaitu: a. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar kelas, umumnya kelas yang memiliki atribut berupa kelas lain atau kelas yang harus mengetahui eksistensi kelas lain. b. Generalisasi, yaitu relasi ke atas berupa subkelas kepada superkelas
di
atasnya.
Subkelas
mewarisi
fitur
dari
61
superkelasnya.
Subkelas
mampu
overriding
metode
superkelasnya. c. Dependency, yaitu hubungan dimana perubahan pada suatu kelas akan mempengaruhi kelas yang lain dimana kelas yang terakhir ini bergantung pada kelas yang sebelumnya. d. Agregasi, yaitu hubungan bagian atau bagian keseluruhan, dimana suatu kelas mungkin bisa dibagi atau memiliki kelas lain yang merupakan bagian dari kelas sebelumnya. Berikut adalah simbol-simbol Class Diagram dan contoh Class Diagram yang Sistem Informasi Pembiayaan: Tabel 2.5 Simbol Class Diagram Simbol
Gambar 2.9 : Class Diagram SI Pembiayaan 2.12 Konsep Dasar Basis Data 2.12.1 Pengertian Basis Data Sistem basis data (database) adalah sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan satu sama lain tetapi secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem dengan didukung oleh komponen lainnya. Sistem basis data mempunyai beberapa elemen penting, yaitu (Sutanta, 2011): 1. Basis data sebagai inti dari sistem basis data 2. Perangkat
lunak
(software)
untuk
perancangan
dan
pengelolaan basis data 3. Perangkat keras (hardware) sebagai pendukung operasi pengelolaan data 4. Manusia (brainware) yang mempunyai peran penting dalam sistem tersebut, yaitu sebagai pemakai atau para spesialis
63
informasi yang mempunyai fungsi sebagai perancang atau pengelola. 2.12.2 Spesifikasi Basis Data Menurut
Jogiyanto
(2008)
Spesifikasi
Basis
Data menggambarkan struktur data fisik pada suatu sistem atau aplikasi. Spesifikasi
basisdata menyajikan
bagaimana
penyimpanan data dilakukan di software basis data. Bentuk dari spesifikasi basis data sendiri secara umum berupa tabel yang menyajikan informasi field untuk seluruh tabel yang digunakan. Informasi field yang ditampilkan antara lain nama field, tipe field, panjang field dan field yang menjadi field kunci (primary key). Secara sederhana, untuk membuat spesifikasi basis data dapat menggunakan Microsoft Word atau Open Office Writer. Informasi tabel dan field berasal dari hasil analisis sistem berupa class diagram. Dari spesifikasi basis data kemudian membuat struktur tabel di suatu DBMS seperti MySQL atau Oracle. Berikut contoh table spesifikasi database user pada Sistem Informasi Pembiayaan: Tabel 2.6 : Spesisifikasi Database User Field Name
Type
Size
Keterangan
Id_User
Int
6
Id_User
Id_Pembiayaan
Int
6
Id_Pembiayaan
Nama_User
Char
30
Nama Lengkap User
Gender
Enum
Jenis Kelamin User
64
Tempat_Lahir
Varchar
50
Tempat Lahir User
Tgl_Lahir
Date
Jabatan
Varchar
20
Jabatan User
Telp
Int
20
Telepon User
E-mail
@
50
E-mail User
Alamat
Varchar
50
Alamat User
Tanggal Lahir User
2.13 Bahasa Pemograman PHP( PHP Hypertext Preprocessor) PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor, ini merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, anda bisa menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP, Cold Fusion, atau Perl (Abdul Kadir, 2003).
PHP pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk
65
mengetahui siapa saja pengunjung homepage nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang pendukung open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan personal homepage tools versi 1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP. Salah satu kelebihan PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal (Kadir, 2008). PHP juga memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenisnya. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakuakan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI. PHP dapat digunakan dengan semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix, Microsoft Windows, Mac. OS. PHP juga mendukung banyak web server, seperti Apache, Microsoft Internet Information Server (MIIS), Personal Web Server (PWS), dan lain-lain. PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML (Hypertext Markup Languages). PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gamabar, file PDF, dan Movies Flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file lainnya.
2.14 Appserver Appserver adalah aplikasi yang memiliki fungsi untuk menginstal beberapa program yaitu Apache, PHP, MySQL dalam sekejap. Nah banyak orang memiliki masalah saat Install Apache, PHP, MySQL karena
memang
membutuhkan
waktu
yang
agak
lama
untuk
66
mengkonfigurasi. Beberapa Fitur Appserv adalah Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin. Yang membedakan Appserv dengan yang lain adalah dia hanya menginstal tools yang benar - benar digunakan, sehingga dalam folder direktori itu sedikit sehingga tidak memakan space terlalu banyak. Kita dapat membuat web server, database server dalam waktu yang singkat. Beberapa pertanyaan AppServ dapat menjadi produksi nyata Web Server atau Database Server. OS yang digunakan bisa menggunkan OS windows ataupun OS linux.
2.15 Database MySQL 2.15.1 Pengertian MySQL MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user, dan menggunakan perintah standar SQL(Nugroho, 2004).
MySQL merupakan sebuah database server berfungsi mengirim data ke semua client yang mengaksesnya. Selain sebagai database server MySQL juga dapat berfungsi sebagai client, yaitu dapat mengangkses suatu database MySQL yang berposisi sebagai server. Jadi MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan baik sebagai klien maupun server.
67
2.15.2 Kelebihan MySQL MySQL disebut juga sebagai database client/server, memiliki kemampuan dapat berjalan pada OS (operating sistem) manapun, dengan platform windows maupun linux. Selain itu database ini juga memiliki beberapa kelebihan disbanding database lain (Bunafit Nugroho, 2004) yaitu: a. MySQL sebagai Database Management System (DBMS). b. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS). c. MySQL adalah sebuah Software database yang OpenSource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya. d. MySQL
merupakan
sebuah
database
server,
jadi
dengan
menggunakan database ini kita dapat menghubungkannya ke media internet sehingga dapat diakses dari jauh. e. MySQL merupakan sebuah database client, dapat melakukan query yang mengakses database pada server. f. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau disebut multi-threading. g. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun. h. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja.
68
i. MySQL adalah database yang menggunakan enskripsi password, sehingga database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya. j. MySQL merupakan server database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna. k. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per tabel, dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan field (kolom). l. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci unique. m. MySQL didukung oleh komponen C dan Perl API, sehingga database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada dibawah protocol internet berupa web. n. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun pengupdate-an tabel. o. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang bernama SQL (Structure Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan yang distandarkan pada beberapa database server. 2.15.3 Tipe Data pada MySQL Pada dasarnya ada empat tipe data yang didukung MySQL, yaitu data numeric, string, waktu dan data selain numerik atau string (Bimo, 20002). a. Data Numerik, yaitu tipe data yang dapat menyimpan data angka (numerik) saja.
69
b. Data String, yaitu tipe data yang dapat berisi nilai string (alpanumerik/karakter) dan numerik. Data numerik disini tidak dapat melakukan operasi perhitungan sebelum dilakukan konversi. c. Data Waktu, yaitu tipe data yang dapat menyimpan informasi waktu, baik tanggal maupun jam. d. Data Enum, yaitu tipe data yang dapat menyimpan beberapa pilihan data yang akan disimpan tetapi hanya satu pilihan yang dapat disimpan. e. Data Set, yaitu tipe data yang hampir sama dengan enum tetapi tipe ini bisa memilih lebih dari satu pilihan.
2.16 XAMPP XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis
PHP
data MySQL dikomputer
dan
menggunakan
local. XAMPP
berperan
pengolah sebagai server
web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet (Wicaksono, 2008).
70
Tampilan konfigurasi dari XAMPP dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.10 : Konfigurasi XAMPP 2.17 phpMyAdmin phpMyAdmin adalah aplikasi berbasis web yang dibuat dari pemrograman PHP dan diramu dengan HTML dan javascript, phpMyAdmin dapat juga disebut sebagai tool yang berguna untuk mengakses database MySQL Server dalam bentuk tampilan web. Tool ini secara standar telah disertakan pada saat menginstall paket PHP, seperti XAMPP, Apache2 Triad dan WampServer. (Bunafit, 2009) Tampilan konfigurasi dari phpMyAdmin dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.11 Halaman Utama phpMyAdmin
71
2.18 Adobe Dreamweaver Adobe Dreamweaver adalah sebuah program aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain halaman website secara visual. Dalam pendesainan halaman website, aplikasi ini menyediakan fasilitasfasilitas yang sangat memudahkan para pengembang website, juga bagi para pemula untuk membangun sebuah website (Wahana Komputer, 2009).
Gambar 2.12 : Tampilan Adobe Dreamseaver Adobe Dreamweaver, selain mendukung bahasa HTML sebagai dasar bahasa pembuatan website, juga mendukung berbagai bahasa pendukung dalam pemograman web. Misalnya, CSS yang digunakan untuk mempercantik tampilan, XML, dan bahasa pemograman client-side seperti JavaScript, serta pemograman server-side seperti PHP, Active Server Page (ASP), ASP.NET, ASP JavaScript, ASP VBScript, ColdFusion, dan Java Server Page (JSP). Dengan menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver, seorang desainer website tidak perlu menuliskan baris kode untuk mendesain
72
halaman web, tetapi dapat dilakukan dengan drag dan drop objek yang dibutuhkan ke dalam halaman website dengan cepat dan mudah.
2.19 Jaringan Komputer 2.19.1 Kosep Dasar Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dari beberapa komputer, baik jaringan komputer yang berskala kecil seperti di rumah atau di kantor maupun yang berskala besar seperti antarkota dan provinsi, atau jaringan komputer yang mendunia (internasional) seperti antarbenua atau antardunia, dimana komputer-komputer tersebut saling berhubungan dan teroganisir (berintegrasi) antara komputer yang satu dengan komputer lain yaitu antara komputer server (sebagai induknya) dengan komputer terminal/client (sebagai anaknya) (Nana Suarna, 2007). Dengan semakin pesatnya perkembangan sistem informasi teknologi dan komunikasi sekarang ini, mulai dari terciptanya Chip-IC (Integrated Circuit), penemuan peralatan elektronik, sampai merambah ke perkembangan teknologi komputer, maka diciptakanlah berbagai komputer, mulai dari komputer seperti mainframe, mini komputer, sampai micro komputer. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut,
akhirnya
semua
orang
menuntut
dan
ingin
menggabungkan konsep tersebut, agar komunikasi data dari suatu
tempat
ke
tempat
lain
dapat
diakses
(saling
73
berkomunikasi) dengan tujuan dapat menghemat pemakaian biaya, akses data dan penggunaan waktu lebih cepat. Komputerkomputer tersebut dapat saling berhubungan dan saling tukar informasi dengan cara membangun jaringan. 2.19.2 Tipe Jaringan Komputer Jaringan komputer terdiri dari dua tipe (Suarna, 2007), yaitu: 1) Jaringan Client-Server Server yaitu komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain, sedangkan client yaitu komputerkomputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. 2) Jaringan Peer To Peer Jaringan tipe peer to peer diistilahkan sebagai non-dedicated server, yaitu server yang tidak hanya berperan sebagai server murni, tetapi dapat juga berperan sebagai workstation. 2.19.3 Macam-macam Jaringan Komputer Berdasarkan lingkup luas daerah kerja secara geografis, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi beberapa macam (Suarna, 2007), diantaranya sebagai berikut: 1) LAN (Local Area Network) LAN yaitu suatu sistem jaringan komputer dimana setiap komputer atau perangkat keras dan perangkat lunak digabungkan agar dapat saling berkomunikasi (terintegrasi)
74
dalam area kerja tertentu dengan menggunakan data dan program yang sama, juga mempunyai kecepatan transfer data lebih cepat. LAN mempunyai jangkauan maksimal 100 meter. 2) MAN (Metropolitan Area Network) MAN yaitu jaringan komputer yang mempunyai area kerja di kantor-kantor dalam wilayah satu kota, gedung, pabrik, kampus, dan kantor pusat dalam area jangkauannya. MAN mempunyai jangkauan dengan luas geografis antara 10 kilometer sampai dengan 50 kilometer. 3) WAN (Wide Area Network) WAN yaitu jaringan komputer yang mempunyai are kerja antarbenua, dengan melewati batas geografis Negara dan milik umum. 4) Internet (Interconnection Network) Internet yaitu jaringan komputer secara global (mendunia) yang dapat diakses ke seluruh dunia, dan dapat menghasilkan segala informasi. 5) Wireless (Tanpa Kabel) Wireless
yaitu jaringan komputer tanpa kabel
yang
menggunakan teknologi radio (frekuensi) atau dikenal dengan istilah WLAN (Wireless Local Area Network) atau disebut juga dengan istilah WiFi (Wireless Fidelity).
75
2.20 Internet 2.20.1 Pengertian Internet Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat diakses secara umum di seluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket data berdasarkan standar Internet Protocol (IP). Lebih dalam lagi, internet adalah kumpulan jaringan dari jaringan-jaringan komputer dunia yang terdiri dari jutaan unit-unit kecil, seperti jaringan pendidikan, jaringan bisnis, jaringan pemerintahan, dan lain-lain, yang secara bersama menyediakan layanan informasi dan saling berhubungan (linked) antara satu halaman web dengan sumber halaman web lainnya (Yuhefizar, 2008). Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa layanan utama internet adalah sebagai media untuk: 1) Menyebarkan dan memperoleh informasi, umumnya disajikan dalam bentuk website, informasi dapat berupa teks, grafik, suara, video, atau dalam bentuk file yang dapat di-download. 2) Berkomunikasi, baik melalui media chatting berbasis teks (IRC), grafik (Yahoo Messenger), maupun berkomunikasi suara (Skype), layaknya menggunakan kabel telepon. 3) Berkirim surat (e-mail). 4) Bertukar data, salah satunya dengan menggunakan aplikasi FTP, website, maupun koneksi peer to peer.
76
5) Remote login, mampu mengeksekusi komputer dari jauh (telnet). 2.20.2 Sejarah Internet Sejarah kelahiran internet bermula dari lahirnya ARPAnet (Advaced Research Project Agency Network) pada tahun 1969. ARPAnet dikembangkan oleh IPTO (Information Processing Technique Office) dengan dukungan penuh dari US DAPRA (The United States Departement of Defense Advanced Research Projects Agency). Tujuan awal proyek ARPAnet ini adalah mencari solusi untuk membangun komunikasi data dari node (komputer) yang satu dengan node yang lainnya yang jaraknya sangat berjauhan. Pada waktu itu, mesin yang digunakan untuk berkomunikasi disebut IMPs (Interface Message Processor). Komunikasi data pertama dilakukan antara mesin IMPs yang berada di UCLA di bawah kendali Leonard Kleinrock’s dengan mesin IMPs yang berada di Standford Research Institute pada bulan Oktober 1969. Setelah mengalami beberapa error, akhirnya komunikasi data antara dua IMPs dapat terlaksana dengan baik. Inilah yang menandakan lahirnya komunikasi data pertama dalam jaringan komputer dan menjadai cikal bakal internet (Yuhefizar, 2008).
77
2.21 World Wide Web (WWW) 2.21.1 Pengertian World Wide Web (WWW) World wide web sering disingkat dengan www atau web adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara, maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser. Browser adalah perangkat lunak untuk mengakses halaman-halaman web. Web browser yang sering digunakan misalnya Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Safari, dan lain-lain. (Yuhefizar, 2008) Informasi yang disajikan melalui browser dibangun dengan bahasa semi pemograman HTML (HyperText Markup Language), dan kemudian ditingkatkan fungsinya dengan menyisipkan kode-kode bahasa pemograman web, seperti PHP, ASP, JSP dan lain-lain, sehingga mampu menampilkan informasi yang lebih interaktif dan dinamis serta tehubung dengan database. Ditinjau dari segi bahasa pemograman yang digunakan (Yuhefizar, 2008) website terdiri dari: 1) Server side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemograman tertentu dan sangat tergantung kepada sebuah webserver. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemograman tersebut tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
78
2) Client side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. 2.21.2 Sejarah World Wide Web (WWW) Sir Timothy Beners-Lee adalah penemu kosep www, HyperText Markup Language (HTML), perancang skema pemberian alamat (URL), mendesain aturan-aturan di web yang kemudian menjadi HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Seorang computer scientis yang saat ini bekerja pada University of Southampton dan direktur World Wide Web Consortium (W3C). Sebuah organisasi yang memiliki 400-an anggota dengan staf yang berjumlah sekitar 40 orang yang tersebar di seluruh dunia dan berkantor berlokasi di Massachussets Institute fo Technology. Sejarah penemuan WWW berawal ketika tim bekerja di CERN, laboratorium fisika partikel milik Eropa di tahun 1980. Saat itu dia hanya bekerja sementara selama enam bulan sebagai perekayasa perangkat lunak (software engineer). Mengingat CERN merupakan institusi multi-nasional, tim Berners Lee ingin membuat suatu software yang dapat menghubungkan data-data dan informasi yang dia miliki dan para periset lainnya. Dengan demikian mereka dapat bekerja dengan lebih efisien. Pada tahun 1989 Berners Lee membuat proposal untuk proyek pembuatan hypertext global, kemudian pada bulan Oktober 1990, World Wide Web sudah bisa dijalankan dalam
79
lingkungan CERN. Pada musim panas tahun 1991, WWW resmi digunakan secara luas pada jaringan internet (Yuhefizar, 2008).
2.22 Black Box Testing Konsep kotak hitam digunakan untuk mempresentasikan sistem dengan cara kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeks. Di dalam kotak hitam, item-item yang diuji dianggap gelap karena logikanya tidak diketahui, yang diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar dari kotak hitam (Hariyanto, 2004). Pada black box testing, kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Rencana pengujian dapat dimulai sedini mungkin di proses pengembangan perangkat lunak (Hariyanto, 2004). Teknik pengujian konvensional yang termasuk black box testing adalah sebagai berikut: 1) Graph based testing (pengujian yand didasarkan pada grafik) 2) Equivalence partitioning (menyekat persamaan) 3) Comparison testing (pengujian perbandingan) 4) Orthogonal testing (pengujian orthogonal) 5) Requirement testing (persyaratan pengujian) Pada black box testing, kita mencoba beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilkan. Kita dapat mempelajari apa yang dilakukan kotak, tapi tidak mengetahui sama sekali mengenai cara konversi yang dilakukan (Hariyanto, 2004).
\
80
2.23 Metode Penelitan Penelitian merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris yaitu research. Secara etimologi para ahli menerjemahkan research sebagai riset, yang memiliki makna yaitu re yang berarti “kembali” dan to search yang berarti “mencari”. Dengan demikian arti sebenarnya dari kata research atau riset adalah “mencari kembali”. Secara terminologi penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan (Nazir, 2005). 2.23.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer yang diperlukan dalam melakukan penelitian (Nazir, 2005). Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi tiga kelompok (Nazir, 2005), yaitu metode pengamatan langsung, metode dengan menggunakan pertanyaan dan metode khusus. Sedangkan menurut Jogiyanto (2008), teknik pengumpulan data dalam pengmbilan sampelnya dibagai tujuh, antara lain teknik observasi, wawancara, dan studi waktu serta gerak (dilakukan secara pengamatan langsung di studi kasus dan di lapangan), teknik eksperimen dan simulasi (dilakukan dengan pengamatan langsung untuk mendapatkan data laboratorium), teknik survey (dilakukan untuk mendapatkan data opini individu), teknik delphi (dilakukan
81
untuk mendapatkan data opini grup), teknik analisis (dilakukan untuk mendapatkan data arsip primer), teknik pengambilan basis data (dilakukan untuk mendapatkan data arsip sekunder), teknik model matematik (dilakukan secara analitikal untuk mendapatkan data logik per riset). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Lapangan a. Observasi Observasi
merupakan
teknik
atau
pendekatan
untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2008). Sedangkan menurut Nazir (2005), pengumpulan data dengan observasi langsung atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik untuk mengambil data dengan menggunkan data visual dengan mengamati objek penelitian secara langsung. b. Wawancara Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008). Wawancara dapat berupa wawancara personal (tatap muka langsung dengan responden), wawancara intersep (responden dipilih di lokasi
82
umum), dan wawancara telepon. Sedangkan menurut Nazir (2005), wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, bertatap muka antara pewawancara dengan penjawab. 2. Studi Pustaka Studi pustaka adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku referensi yang berkaitan dengan materi penelitian (Nazir, 2005). 3. Studi Literatur Studi literatur adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat dan membandingkan beberapa sumber dari hasil penelitian sejenis yang sebelumnya telah dilakukan dengan penelitian saat ini sedang dilakukan (Nazir, 2005). Tabel 2.7 : Studi Literatur Sejenis No 1
Sumber
Penulis + Judul
Deksripsi
Komparasi
Jurnal Sistem
Fathur Rahman -
- Koperasi Serba Usaha Syariah
Informasi UIN
Pengembangan
Huwaiza dalam perhitungan
Pengembangan:
Syarif
Sistem Informasi
Marginnya masih menggunakan
OOAD(Object
Hidayatullah
Pembiayaan
alat tambahan.
Oriented Analysis
Jakarta Vol. 5 No. Murabahah pada 1 Februari 2012.
- Metode pengembangan sistem
Koperasi Serba
yang digunakan adalah Object
Usaha Syariah
Oriented Analysis Design
Huwaiza.
(OOAD). - Analysis sistem dilakukan secara oriented dengan alat
- Unified Modelling Language (UML) sebagai alat mendokumentasikan sistem. - Sistem Informasi Penunjang Keputusan Penerimaan Nasabah Pembiayaan Murabahah dapat memproses suatu penilaian nasabah dengan output informasi berupa laporan dan grafik sehingga tugas Manajer dalam menganalisis dan membuat keputusan menjadi baik, dari 2 nasabah menjadi 5 nasabah setiap harinya. 3
Jurnal
Ekonomi Siti Ita Rosita –
Islam Universitas Studi Pembiayaan
- Penelitian ini adalah untuk
- Proses evaluasi
mengevaluasi penerapan
masih berjalan
84
Pakuan
Bogor, Mudharabah dan
Juli 2012.
pembiayaan mudharabah dan
lama. - Sistem
Laba Perusahaan
pengaruhnya terhadap laba
pada Bank
perusahaan di sebuah bank
Pengawasan
Muamalat Indonesia
syariah.
Penerapan prinsip
cabang Bogor.
- Evaluasi dilakukan untuk
syariah masih
mengetahui bagaimana
lemah sehingga
penerapan pembiayaan
penerapannya baru
mudharabah yang dilakukan di
bersifat
bank syariah tersebut
kontekstual.
berpengaruh terhadap laba perusahaan. - Hasil evalusai dalam penelitian ini menunjukan PT Bank Muamalata Indonesia Tbk cabang Bogor telah menerapkan pembiayaan mudharabah sesuai dengan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia dan PSAK No 105. 4
Jurnal Akuntansi
Vera Oktarina –
POLTEK
Analisis Penurunan
adalah Lembaga Keuangan
berjalan lama
PalComTech
Pembiayaan Kredit
Pembiayaan Kredit Mobil yang
karena sistem
Palembang, Juni
Mobil pada PT.
mengalami tingkat penurunan
masih manual
2010.
Batavia Prosperindo
pembiayaan akibat krisis global.
Finance cabang Palembang.
- PT. Batavia Prosperindo Finance - Analisis masih
- Metode yang digunakan adalah
- Metodenya hanya wawancara
dengan melakukan pengumpulan
personal sehingga
data melalui wawancara
keakuratan
- Alat yang digunakan dengan kuesioner dan grafik. - Ditemukan bahwa terjadi
informasi belum sepenuhnya tepat. - Sistem Proteksi
penurunan pembiayaan secara
dan pengwasan
kredit pada awal Juli 2008
kredit masih lemah
85
sampai dengan akhir Juni 2009
sehingga masih
yang terjadi adalah penarikan
banyak kredit
mobil karena adanya kredit
macet.
macet serta penunggakan angsuran dengan jangka waktu 1 sampai dengan 6 bulan sehingga penjualan mobil di perusahaan sejak Juli 2008 terus turun hingga 15 persen akibat dampak krisis global. 5
Fauzan Arhul, dkk. –
Universitas Syiah
Pengaruh Tingkat
menguji pengaruh tingkat risiko
risiko masih kecil
Kuala, Februari
Resiko Pembiayaan
pembiayaan musyarakah dan
karena blum
2008.
Musyarakah dan
pembiayaan murabahah
terdapat sistem
Pembiayaan
terhadap tingkat profitabilitas
informasi
Murabahah
Bank Aceh Syariah Banda Aceh.
memudahkan
Terhadap Tingkat
- Penelitian ini bertujuan untuk
- Pengaruh tingkat
Jurnal Akuntansi
- Metode analisis yang digunakan
Profitabilitas Bank
dalam penelitian ini adalah
Aceh Syariah Banda
regresi linear berganda.
Aceh
- Alat yang digunakan dengan kuesioner dan angket - Hasil penelitian ini menunjukan
nasabah. - Metode analisis berganda menunjukan kurangnya keakuratan data
bahwa (1) risiko pembiayaan
dengan hasil yang
musyarakah dan risiko
dicapai.
pembiayaan murabahah secara
- Penerapan konsep
bersama-sama (simultan)
syariah sudah
berpengaruh terhadap tingkat
sepenuhnya
profitabilitas Bank Syariah Aceh
dijalankan.
(2) pengujian secara parsial menunjukan bahwa risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap tingkat
86
profitabilitas Bank Syariha Aceh (3) secara parsial memperlihatkan bahwa risiko pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas Bank Syariah Aceh. 6
Jurnal Akuntansi Rana Rosita –
- Pada BMT As-Salam ada mitra
- Sistem
bermasalah yang membayar
perhitungan
Bandung, Januari Margin Pembiayaan
pembayaran angsuran
margin masih
2011.
Murabahah pada
pembiayaan melebihi batas
bersifat manual
BMT As-Salam
waktu. Dan tujuan dari
dan bisa
Pacet Cianjur.
penelitian ini adalah untuk
dimungkinkan
mengetahui (1) Prosedur
mengalami
murabahah, (2) Margin
perubahan.
UNIKOM
Tinjauan Atas
perhitungan murabahah. - Metode penelitian yang
- Pencatatan transaksi dan
digunakan adalah metode
penyampaian
deskriptif.
informasi masih
- Sumber data dalam penelitian ini data primer (wawancara) dam
bersifat offline - Sumber data
data sekunder (literatur dan
dalam menunjang
pustaka)
penelitian cukup
- Hasil dari penelitian ini adalah
kuat terdiri dari
(1) Diketahui sistem pembiayaan
studi pustaka dan
Murabahah BMT As-Salam
wawancara.
sesuaid dengan pedoman Syariah. (2) Perhitungan margin Murabahah menggunakan rumus perhitungan persentase margin dan harga jual. 7
Jurnal Sistem
Budi Setiawan dan
- Pada perusahaan terdapat suatu
- Metode
87
Informasi STMIK
Hasan Qures –
Sistem Pembiayaan
pengembangan
GI MDP, Maret
Sistem Informasi
Pembangunan Perumahan yang
yang digunakan
2010.
Pembiayaan
masih berjalan secara manual,
adalah waterfall
Pembangunan pada
dimana dalam penerapan sistem
PT. Perumahan
ini terdapat beberapa hal yang
digunakan VB.
Pesona 99
menjadi kendala, diantaranya
Net, dan
Palembang.
adalah kurangnya keefektifan
databasenya SQL
- Tools yang
dan efisiensi waktu dalam proses - Aplikasi sistem pencatatan stok material, laporan
hanya untuk
yang masih berupa hardcopy
mengetahui data-
yang dapat menyulitkann dalam
data masukan dan
proses pencarian data,
keluaran.
kemungkinan terjadinya data stok, data pengeluaran barang yang hilang. - Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode waterfall. - Alat yang digunakan adalah pengodean dengan menggunakan aplikasi Visual Basic. Net dan SQL Server 2008 untuk database-nya. - Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui data-data yang menjadi masukan dan pengeluaran. 8
Jurnal Fenomena
Nur Kholis, S. Ag,
- Penelitian ini dilakukan untuk
- Metode yang
Direktorat
M. Sh.Ec –
menguji apakah BMT Sleman
digunakan dalam
Penelitian dan
Ringkasan Riset
Yogyakarta dalam melaksanakan
penelitian ini
Pengabdian
Kajian Terhadap
proses bisnisnya apakah
sangat kuat karena
Masyarakat
Kepatuhan Syariah
mematuhi peraturan dan sesuai
menggunakan
88
(DPPM) UII
dalam Praktik
dengan aturan Syariah atau
kombinasi teoritis,
Yogyakarta, Juli
Pembiayaan di BMT
tidak.
induktif, deduktif,
2012.
Sleman, Yogyakarta.
- Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis reflektif. - Untuk mendapatkan hasil
dan komparatif. - Hasil penelitian sangat akurat dimana konsep
penelitiannya peneliti melakukan
syariah sudah
kombinasikan data teoritis dan
sepenuhnya
data empiris yang bersifat
dijalankan.
induktif, deduktif, dan komparatif. - Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sebagian besar metode, prosedur dan operasi produk pembiayaan di BMT Sleman Yogyakarta ini sejalan dengan prinsip Syariah. 9
- Pengalihan kuasa pembelian
- Metode yang
Jurnal Ilmiah
Novianti –
Fakultas Hukum
Sinkronisasi
barang seringkali membuat bank
digunakan dalam
Universitas
Pengaturan Status
sayri’ah menyimpangi
penelitian ini
Brawijaya, Juli
Kepemilikan Barang
kewajibannya untuk memiliki
Hukum normatif.
2009.
pada Pembiayaan
barang keperluan nasabah.
Murabahah dalam
- Metode yang digunakan dalam
- Konsep syariah masih kontekstual
Hukum Perbankan
penulisan ini adalah
dan belum
Syari’ah di
menggunakan Penelitian Hukum
sepenuhnya
Indonesia.
Normatif.
dijalankan.
- Bahan hukum dalam karya
- Pengawasan
ilmiah ini diperoleh dari cara
kepemilikan
penelusuran literatur, yaitu
barang belum
dengan mengumpulkan berbagai
terawasi secara
peraturan perundang-undangan,
sistem berbasis
buku-buku, hasil penelitian, dan
komputer.
89
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengaturan status kepemilikan barang pada pembiayaan murabahah dalam hukum perbankan syari’ah di Indonesia. - Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikatakan bahwa kewajiban bank syari’ah untuk memiliki barang yang diperlukan nasabah dalam pembiayaan murabahah belum diatur secara sinkron baik vertical maupun horizontal dalam berbagai peraturan perundang-undangan dalam bidang perbankan syari’ah, yaitu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentan Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, UndangUndang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah, Fatwa DSN MUI Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah, Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah maupun dalam Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia.
90
2.24 Kelebihan Penelitian yang Dilakukan pada LKS Al-Ijarah Mengacu pada penelitian-penelitan sebelumnya yang termuat dalam daftar jurnal penelitian diatas, maka dapat diketahui kelebihan dari penelitan kali ini adalah sebagai berikut: 1) Penelitian mengacu pada referensi-referensi yang terbarukan, sehingga lebih dapat memahami kebutuhan-kebutuhan dari pengguna sistem. 2) Langkah-langkah dalam menjalankan sistem aplikasi ini lebih sederhana yaitu tidak terlalu berbelit-belit dan tidak memakan banyak waktu. 3) Tampilan sistem aplikasi ini lebih menarik sehingga membuat pengguna tidak cepat bosan karena dilengkapi dengan fitur-fitur yang lebih menarik. 4) Proses pencatatan dan penyampaian informasi transaksi pada sistem ini lebih efektif dan efisien karena menggunakan teknologi dan bahasa pemograman yang mutakhir yaitu menggunakan bahasa pemograman PHP dengan databasenya MySQL.
91
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Studi Lapangan Penelitian
lapangan
ini
digunakan
untuk
mencari,
mengumpulkan data dan mengetahui bagaimana data tersebut disimpan. Dalam hal ini peneliti terlibat langsung di dalam kegiatan lapangan yang berhubungan dengan berhubungan dengan studi kasus yang dihadapi. Adapun lokasi riset yang dilakukan bertempat di Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah Bogor yang beralamat di Jl. Raya Baru KH. Soleh Iskandar No. 10 Tanah Sareal Bogor. Tahap-tahap yang ditempuh dalam penelitian lapangan ini adalah sebagai berikut: 1) Observasi Melakukan pengamatan dan terlibat langsung di dalam kegiatan lapangan yang berhubungan dengan studi kasus yang dihadapi. Tempat dan waktu observasi dilakukan pada Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah Bogor sejak Maret 2013 sampai dengan Mei 2013. Informasi
yang
dapat
dikumpulkan
berdasarkan
pengamatan yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: a. Gambaran umum mengenai LKS Al-Ijarah Cabang Bogor b. Produk dan jasa di LKS Al-Ijarah Cabang Bogor
92
c. Alur transaksi, data nasabah, jangka waktu, bagi hasil, dan laporan angsuran pembiayaan nasabah d. Proses bisnis yang berjalan di LKS Al-Ijarah Cabang Bogor. 2) Wawancara Wawancara bertujuan untuk mengetahui masalah yang berhubungan dengan sistem pembiayaan murabahah pada LKS Al-Ijarah. Peneliti melakukan wawancara pada bulan Mei 2013 dengan Bapak Hasta Prasetya, S.E,S.H selaku Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Administrasi Umum (HR dan GA) untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam pembuatan sistem.. Adapun tanya jawab atau daftar wawancara yang diajukan terdapat dalam lampiran. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, maka diperoleh informasi sebagai berikut: a. Dalam hal layanan informasi, masih menggunakan sistem manual yaitu apabila nasabah yang ingin mendapatkan kejelasan informasi nasabah dapat menanyakan hal atau informasi yang diinginkan tersebut dengan cara datang langsung ke LKS Al-Ijarah Cabang Bogor b. Belum tersedianya media sistem web dari perusahaan c. Pemasaran maupun promosi mengenai produk dan layanan kepada nasabah maupun kepada calon nasabah masih dilakukan dari mulut ke mulut, pamphlet, spanduk, dan brosur
93
d. Dibutuhkannya media yang dapat melayani nasabah yang interaktif dan mudah digunakan agar dapat terbina hubungan yang lebih erat. 3.1.2 Studi Pustaka Penelitian pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari beberapa buku sumber terkait. Buku-buku tersebut peneliti dapatkan dari beberapa perpustakaan maupun sumber lainnya. Jumlah buku yang digunakan sebanyak 10 buku yang membahas
mengenai
perkembangan
teknologi
informasi,
pengembangan sistem informasi berorientasi objek analisis desain menggunakan UML, buku tentang pemograman PHP berbasis web, dan buku perancangan desain web Dreamweaver, hingga buku mengenai pengelolaan data guna untuk mendukung penulisan skripsi ini. Adapun daftar buku yang menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka. 3.1.3 Studi Literatur Sumber literatur yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah hasil dari penelitian karya ilmiah serta jurnal-jurnal yang berkaitan dengna Sistem Informasi Pembiayaan Murabahah sebagai penunjang sistem yang dibangun oleh peneliti.
3.2 Metode Pengembangan Sistem Pada tahapan ini peneliti melakukan analisis dan perancangan sistem berorientasi objek (OOAD) menggunakan pendekatan Mathiassen. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
94
3.2.1 Problem Domain Analysis Dalam tahap ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Analisis sistem berjalan, ini menggunakan activity diagaram, ini menerangkan aktifitas mengenai sistem yang sedang berjalan. 2) Analisis sistem yang diusulkan, ini menerangkan aktifitas mengenai sistem yang akan dibuat. 3) Pemodelan kelas, ini dilakukan untuk mendefinisikan objek-objek bisnis dan model database. 3.2.2 Application Domain Analysis Dalam tahap ini terdiri dari lima bagian, yaitu: 1) Use Case Diagram, ini menerangkan interaksi yang terjadi antara user dengan sistem informasi pembiayaan murabahah. 2) Activity Diagram, ini menunjukan langkah demi langkah aktivitas untuk menlakukan komputasi. 3) Class Diagram, ini menggambarkan desain statis dari sistem yang dibangun dalam database dan menunjukan interaksi kelas yang terdapat pad sistem. 4) Database Diagram, ini menerangkan struktur dan hubungan database tiap entitas. 5) Sequence Diagram, ini menggambarakan perilaku pada skenario. 3.2.3 Architecture Design Deployment diagram ini menunjukan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakan bagian-bagian software pada bagianbagian hardware.
95
3.2.4 Component Design Component design ini
menggambarakan interaksi antara
sistem dan user. 3.2.5 Programming Membuat coding di dalam sistem yang akan dibuat. 3.2.6 Testing Black box ini menguji dengan melakukan pengetesan setiap aksi yang terdapat pada sistem agar semua dapat berfungsi dengan baik.
96
3.3 Kerangka Penelitian
Gambar 3.1 : Kerangka Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Problem Domain Analysis pada LKS Al-Ijarah 4.1.1 Profil LKS Al-Ijarah
Gambar 4.1 : Logo LKS Al-Ijarah PT. Al-Ijarah Indonesia Finance adalah perusahaan keuangan syariah yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan keuangan masyarakat Indonesia. Al-Ijarah didirikan pada bulan Desember 2006 di Jakarta dan memulai operasionalnya pada tanggal 27 Agustus 2007. Modal awal yang disetorkan adalah sebesar Rp 105 miliar, yang ditempatkan sama rata oleh tiga lembaga keuangan terkemuka Indonesia dan Timur Tengah, yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Boubyan Kuwait, Alpha Lease and Finance Holding BSC, Kerajaan Bahrain. Al-Ijarah pada mulanya didirikan untuk melayani kebutuhan pembiayaan bagi komunitas bisnis Indonesia dan Asia Tenggara, dengan menawarkan pembiayaan minimal sebesar Rp 2 milyar per transaksi dan jasa konsultasi keuangan. Krisis ekonomi global yang
98
dimulai tahun 2010 lalu telah mendorong Al-Ijarah untuk mengubah fokus bisnis pada pembiayaan ritel. Hal ini disamping untuk meningkatkan sumber pendanaan, juga untuk mengambil manfaat dari pertumbuhan sektor konsumsi yang sangat besar di Indonesia dewasa ini dan di masa mendatang. Saat ini Al-Ijarah menawarkan berbagai jenis produk pembiayaan, mulai dari pembiayaan komersial untuk investasi barang modal untuk keperluan usaha seperti mesin dan alat berat sampai dengan pembiayaan konsumtif (ritel) seperti mobil dan sepeda motor. Semua produk pembiayaan tersebut didasarkan pada prinsip keuangan syariah dengan menggunakan skema pembiayaan Ijarah (Sewa-menyewa), Ijarah Muntahia Bittamlik (Sewa dan Beli), dan Murabahah (Jual dan Beli). Saat ini Al-Ijarah telah memiliki jaringan sebanyak 43 kantor yang tersebar di Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara dan Kalimantan. Jaringan tersebut didukung oleh karyawan tetap sebanyak 186 orang dan diperkuat juga oleh 268 orang tenaga outsourcing yang mengelola asset pembiayaan sekitar Rp1,3 trilliun hingga akhir tahun 2011. Seiring
dengan
perkembangan
sektor
konsumsi
dan
kembalinya Indonesia pada status investment grade, Al-Ijarah optimis untuk terus berpartisipasi aktif dalam perkembangan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Untuk itu sejumlah upaya
99
telah dan terus dilakukan guna memberikan layanan terbaik bagi segenap stakeholder Al-Ijarah. •
Visi dan Misi a. Visi Menjadikan siapapun (dimanapun ia) untuk mampu memiliki apapun (yang menjadi keinginan hatinya) guna mewujudkan kehidupan yang berharga. b. Misi 1)
Memahami, menerapkan dan menjadikan syariah sebagai prinsip dasar yang mendorong kesuksesan bisnis kami.
2)
Membantu mewujudkan keinginan karyawan, mitra dan nasabah kami dalam mencapai keuntungan finansial dengan manfaat yang maksimal.
3)
Meningkatkan aksesibilitas produk dan layanan kami sehingga
senantiasa
berada
dalam
keterjangkauan
dimanapun dan kapanpun. 4)
Secara konsisten menjawab tantangan yang menjadi standar industri kami.
5)
Hadir secara universal di tengah masyarakat Indonesia untuk memahami dan memenuhi berbagai kebutuhan produk dan layanan finansial yang beragam.
6)
Senantiasa adaptif dalam menyediakan produk dan layanan finansial dan terus berusaha untuk memuaskan preferensi pasar yang terus berubah.
100
• Struktur Organisasi LKS Al-Ijarah memiliki struktur organisasi atau suatu bagan struktur yang menjelaskan jabatan yang terdapat di dalamnya, tugas dan fungsi dari masing-masing bagian yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Adapun struktur organisasi pada LKS AlIjarah adalah sebagai berikut: RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR MARKETING
DIREKTUR OPERASIONAL
DIREKTUR RESIKO DAN STRATEGI
Gambar 4.2 : Struktur Organisasi LKS Al-Ijarah Cabang Bogor 1. Rapat Umum Pemegang Saham Berdasarkan kesepakatan bersama, para pemegang saham di LKS Al-Ijarah melaksanakan rapat secara rutin untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan kondisi dan perkembangan instansi. Dan rapat ini biasanya dilakukan setiap setahun sekali berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan. Adapun hal-hal yang dibahas dalam rapat tersebut diantaranya sebagai berikut:
101
a. Menetapkan
kebijakan-kebijakan
pokok,
bagaimana
seharusnya menjalankan usaha pada LKS Al-Ijarah untuk mencapai tujuan bersama. b. Mengklasifikasikan bagi hasil keuntungan usaha berdasarkan rating investasi. c. Melaksanakan kebijakan-kebijakan yang sudah diputuskan secaran konsisten dan penuh tanggung jawab. d. Mendelegasikan
wewenang
kepada
pengawas
untuk
melakukan pemeriksaan. 2. Dewan Komisaris Dewan komisaris LKS Al-Ijarah memiliki fungsi dan tugas sebagai berikut: a. Mengadakan rapat dewan komisaris dengan para direktur atau kepala bagian lembaga. b. Menentukan arah kegitan dan mengelola keseluruhan proses lembaga dalam rangka mengemban visi dan misi lembaga dan pencapaian tujuan. c. Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap pelaksanaan kebijakan atas pengelolaan lembaga yang dijalankan oleh manajer. d. Memproses
penentuan
calon
kepala
bagian
dan
pemberhentiannya selanjutnya meminta persetujuan dalam rapat dewan.
102
e. Mengatur mekanisme pembinaan terhadap sistem organisasi kelembagaan secara menyeluruh dan terpadu antara bidang spiritual dan material. f. Mengajukan Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) lembaga untuk dimintakan persetujuan dalam rapat dewan. g. Menerima
Laporan
Keuangan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan pelaksanan tugas yang dijalankan direktur utama setiap bulan. h. Menyelenggarakan dan memelihara buku daftar kepala bagian, buku daftar pengurus, dan buku lainnya yang diperlukan. i. Memutuskan penerimaan dan penolakan calon karyawan baru serta memberhentikannya sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar. j. Memelihara kerukunan diantara karyawan dan mencegah segala hal yang menyebabkan terjadinya perselisihan. 3. Dewan Pengawas Syari’ah Dewan pengawas memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Memberikan penilaian terhadap keputusan dan kebijakan kegitana usaha lembaga yang menyangkut aspek syari’ah. b. Mengawasi kegiatan usaha lembaga agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip-prinsip syariah.
103
c. Memberikan masukan atau pendapat kepada pengurus dan pengelola untuk kemajuan lembaga. d. Menelaah aspek syari’ah terhadap produk dan pengembangan produk pembiayaan atau jasa keuangan yang ditawarkan. 4. Direktur Utama Direktur utama memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Memimpin lembaga secara professional. b. Bertanggung jawab terhadap kinerja lembaga serta mewakili lembaga dalam berhubungan dengan pihak luar, seperti pertemuan, negosiasi, penandatanganan kerja sama, atau undangan lainnya. c. Menjaga keberadaan, kelangsungan dan pengembangan usaha lembaga sesuai dengan ketentuan, petunjuk, dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam rapat direksi. d. Menjalankan program kerja sesuai dengan keputusan yang telah disetujui dalam rapat direksi. e. Menyusun rencana strategis baik jangka pendek maupun jangka panjang. f. Mengusulkan rencana strategis kepada semua pengurus dan dewan direksi untuk disahkan dalam RAT maupun diluar RAT. g. Mengusulkan rancangan Anggaran dan Rencana Kerja lembaga kepada pengurus yang akan disahkan pada RAT.
104
h. Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan berkaitan dengan kinerja setiap unit kerja. i. Melakukan mekanisme kontrol operasional lembaga antara lain meliputi: kas, administrasi pembukuan dan logistik. j. Memberi persetujuan/penolakan terhadap proses pembiayaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. k. Mengambil
keputusan-keputusan
strategis
yang
disertai
pertimbangan yang matang sehingga mendukung peningkatan kinerja lembaga. l. Menandatangani perjanjian kerja sama antara lembaga dengan pihak lainnya. m. Menjaga agar pelaksanaan operasional lembaga sesuai dengan ketentuan dan peraturan, baik eksternal (UU, Peraturan Pemertintah, Keppres, SE/SK Departemen terkait dan lainlain) maupun internal (Kebijakan dan Standar Operasional Prosedur lembaga). 5. Direktur Pemasaran Direktur pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Membuat trobosan mencari sumber-sumber dana alternatif. b. Membuat konsep pemasaran produk-produk pembiayaan secara tepat. c. Mengevaluasi produk-produk pembiayaan agar sesuai dengan kebutuhan pasar.
105
d. Menginventarisasikan kendala/hambatan perolehan dana dan menyusun strategi sosialisasi, promosi, untuk meningkatkan penjualan produk pembiayaan. e. Melakukan survei terhadap calon penerima pembiayaan, baik menyangkut kelayakan usaha, jaminan dll. f. Melakukan proses pembiayaan sesuai SOP yang berlaku. g. Memecahkan keluhan-keluhan dari nasabah. 6. Direktur Operasional Direktur operasional memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Memberikan pelayanan kepada nasabah baik penyetoran maupun penarikan. b. Menghitung keadaan keuangan/transaksi setiap hari. c. Menghitung uang tunai dari staf pemasaran landing (kolektor angsuran), maupun staf pemasaran funding (setoran langsung) d. Menerima dan memeriksa laporan transaksi harian. e. Mengirim dan menyerahkan laporan transaksi kepada direktur utama. 7. Direktur Risiko dan Strategi Direktur resiko dan strategi memiliki tugas dan tanggaung jawab yaitu: a. Menganalisa peluang pasar yang sedang berkembang pada saat tertentu.
106
b. Menentukan langkah-langkah dan kebijakan dalam meraih pangsa pasar. c. Melakukan inovasi guna meningkatkan perkembangan usaha. d. Melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan setiap kepala bagian atau staf yang ada. e. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan atau langkah-langkah usaha yang kurang tepat atau belum dilaksanakan. f. Meminimalisir tingkat resiko dari setiap kebijakan yang akan dijalankan. g. Melaporkan hasil setiap kebijakan yang sudah dijalankan kepada atasan. • Produk-produk LKS Al-Ijarah Pembiayaan syariah almurabahah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif masyarakat sesuai dengan prinsip syariah, yaitu dengan adanya kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh barang, dan memberikan keuntungan dari akad jual beli tersebut bagi LKS pembiayaan almurabahah itu sendiri. Disamping itu adanya keterbukaan secara langsung oleh pihak LKS kepada nasabah dalam penetapan margin. Sehingga tidak ada pihak yang terbebani dalam menjalankan akad ini. Adapun
produk-produk
yang
dibiayai
oleh
LKS
Almurabahah cabang Bogor adalah barang elektronik, kendaran roda empat (mobil), kendaraan roda dua (sepeda motor) dan rumah minimalis.
107
• Sistem Pembiayaan Al-Murabahah pada LKS Al-Ijarah Kegiatan pembiayaan pada LKS (Lembaga Keuangan Syariah) Al-Ijarah adalah pembiayaan konsumen (consumer finance) dengan akad murabahah, yaitu kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan menegaskan harga belinya (harga perolehan) kepada konsumen dan konsumen melakukan pembayaran secara angsuran dengan harga lebih sebagai laba (ribhun) sesuai dengan prinsip syari’ah. Secara umum skema pembiayaan murabahah
di LKS Al-Ijarah dapat
dilihat pada gambar berikut: 1.Negosiasi dan persyaratan
LKS Al-Ijarah
2. Akad Jual Beli 6.Bayar
Konsumen
5.Terima Barang
3.Beli Barang
Supplier
4.Kirim Barang
Gambar 4.3 : Skema Pembiayaan Murabahah Saat ini LKS Al-Ijarah menawarkan berbagai jenis produk pembiayaan, mulai dari pembiayaan komersial untuk investasi barang modal untuk keperluan usaha seperti mesin dan alat berat sampai dengan pembiayaan konsumtif (ritel) seperti mobil dan sepeda motor. Dalam pembiayaan konsumtif (mobil dan sepeda
108
motor)
didasarkan
pada
prinsip
keuangan
syariah
dengan
menggunakn skema pembiayaan murabahah.
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan Untuk saat ini proses bisnis pembiayaan yang berjalan masih menggunakan sistem manual, proses-proses yang ada di LKS AlIjarah terdiri dari tiga tahap yaitu proses akad dan negosiasi, proses pembayaran, dan proses pengiriman barang. a. Proses Akad dan Negosiasi Proses akad dan negosiasi adalah proses awal dimana konsumen akan mengajukan permohonan pembiyaan. Proses ini dilakukan oleh Calon nasabah dan nasabah dengan pihak LKS AlIjarah, proses ini terdiri dari serangkaian proses sebagai berikut: • Proses pendaftaran nasabah, yaitu: 1) Calon nasabah langsung mendatangi kantor LKS Al-Ijarah 2) Calon nasabah mengisi formulir pendaftaran untuk menjadi nasabah 3) Calon nasabah menyerahkan formulir kepada Customer Service 4) Customer Service memeriksa formulir pendaftaran apakah sudah diisi sesuai dengan identitas pribadi atau belum, jika belum lengkap akan dikembalikan supaya dilengkapi. 5) Customer Service menginput data nasabah baru jika pengisian data sudah lengkap.
109
6) Customer Service kemudian mencetak kartu nasabah sebagai bukti bahwa calon nasabah sudah menjadi nasabah LKS AlIjarah. • Proses pengajuan pembiayaan, yaitu: 1) Nasabah mengisi formulilr pengajuan pembiayaan 2) Nasabah
menyerahkan
formulir
pengajuan
dan
berkas
persyaratan kepada Customer Sevice 3) Customer Service memeriksa formulir pengajuan dan berkas persyaratan apakah sudah lengkap atau belum, jika belum lengkap akan dikembalikan supaya dilengkapi 4) Customer Service membuat surat pengajuan persetujuan untuk diusulkan ke Manajer. • Proses persetujuan pembiayaan, yaitu: 1) Customer Service menyerahkan surat pengajuan persetujuan dan berkas persyaratan kepada Manajer 2) Manajer meninjau ulang berkas hasil verifikasi dan melakukan analisa 3) Manajer membuat surat perintah survey dan meyerahkan kepada surveyor 4) Surveyor melakukan survey dan menyerahkan hasilnya kepada manajer 5) Manajer mencocokan berkas pengajuan dengan berkas hasil survey
110
6) Jika berkas sama maka pembiayaan akan disetujui oleh Manajer, tapi jika berkas tidak sama maka pembiayaan ditolak. Dan berkas dikembalikan kepada Customer Service. 7) Customer service akan menginformasikan kepada nasabah mengenai pembiayaan yang diajukan apakah diterima atau ditolak. 8) Jika disetujui Customer Service membuat perjanjian kontrak. • Proses perjanjian kontrak, yaitu: 1) Customer Service menyerahkan surat perjanjian kontrak kepada nasabah 2) Nasabah membaca dan menandatangani perjanjian kontrak tersebut 3) Customer Service menyerahkan surat perjanjian kontrak kepada manajer 4) Manajer menandatangani surat perjanjian kontrak yang sudah ditandatangani oleh nasabah. b. Proses Pembayaran Proses pembayaran adalah proses yang dilakukan setelah konsumen disetujui dan menerima barang dari LKS Al-Ijarah . Proses ini terdiri dari proses pembayaran downpayment dan proses pembayaran angsuran.
111
• Proses pembayaran Downpaymet, yaitu: 1) Setelah
kontrak
melakukan
perjanjian
transaksi
yaitu
disepakati, membayar
Nasabah
mulai
uang
muka
(Downpayment) kepada Teller 2) Teller menginput pembayaran dan mencetak bukti pembayaran 3) Teller menyerahkan bukti pembayaran DP kepada nasabah dan manajer • Proses pembayaran angsuran, yaitu: 1) Nasabah membayar angsuran kepada Teller 2) Teller menginput angsuran dan mencetak bukti pembayaran angsuran 3) Bukti pembayaran angsuran diserahkan ke nasabah dan disimpan dalam arsip. c. Proses pengiriman barang Proses pengiriman barang adalah adalah proses setelah semua akad dan pembayaran DP dilakukan. Dalam proses ini pihak LKS Al-Ijarah melakukan transaksi dengan pihak supplier untuk memenuhi kebutuhan barang konsumen. Proses dalam pengiriman barang yaitu: 1) Setelah menerima bukti pembayaran DP, LKS Al-Ijarah menghubungi supplier dan membeli barang pesanan nasabah. 2) Supplier mengirim barang kepada nasabah setelah terjadi transaksi pembayaran dari LKS Al-Ijarah ke Supplier.
112
3) Nasabah menerima barang dari Supplier dan menandatangi bukti pengiriman barang. 4) Supplier menyerahkan bukti pengiriman kepada LKS Al-Ijarah untuk verifikasi pengiriman. • Kelemahan Sistem Berjalan Setelah menganalisa sistem yang sedang berjalan pada LKS Al-Ijarah, terdapat kelemahan atau kekurangan dalam sistem tersebut. Kelemahan-kelemahan pada sitem berjalan diantaranya adalah masih berlangsungnya proses registrasi secara manual bagi calon nasabah, proses perhitungan margin masih bersifat manual, dan keterbatasan dalam proses pemasaran dan menyampaikan informasi transaksi kepada nasabah atau calon nasabah. • Kelebihan Sistem Berjalan Selain masih ada kelemahan atau kekurangan di dalam sistem berjalan, tetapi sistem berjalan juga memiliki keunggulan atau kelebihan dalam mendukung proses bisnis atau transaksi yang terjadi di LKS Al-Ijarah cabang Bogor. Adapun kelebihan-kelebihannya yaitu seluruh pencatatan proses sudah terorganisir dengan baik dan transaksi pembiayaan bisa dilakukan secara langsung atas dasar suka sama suka. 4.1.3 Pemodelan Proses Bisnis yang Berjalan Alur proses bisnis berjalan saat ini dapat digambarkan dalam pemodelan workflow sebagai berikut:
113
a. Workflow Akad dan Negosiasi
Gambar 4.4 : Workflow Akad dan Negosiasi
114
b. Workflow Pembayaran
Gambar 4.5: Workflow Pembayaran Downpayment (DP)
Gambar 4.6: Workflow Pembayaran Angsuran
115
c. Workflow Pengiriman Barang
Gambar 4.7 : Workflow Pengiriman Barang Berdasarkan gambar workflow di atas proses bisnis berjalan dapat pula digambarkan dengan sebuah rich picture untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai sistem yang saat ini sedang berjalan di LKS Al-Ijarah Bogor. Adapun proses bisnis berjalan dengan menggunakan rich picture adalah sebagai berikut:
116
Gambar 4.8 : Rich Picture Sistem Berjalan Berdasarkan indentifikasi sistem berjalan pada LKS Al-Ijarah cabang Bogor, maka jumlah nominal pembiayaan dapat dicairkan dengan ketentuan dan mekanisme yaitu calon nasabah dapat
117
mengajukan pembiayaan dengan uang muka (DP) yang sudah ditentukan besarannya. Kemudian pihak LKS Al-Ijarah akan membiayai sisa harga produk setelah dikurangi DP yang dibayarkan oleh nasabah. Besarnya DP yang dibayarkan adalah besarnya persentase DP yang ditentukan dikali dengan harga pokok produk yang akan dibiayai. Besarnya persentase DP untuk pembiayaan LKS Al-Ijaroh cabang Bogor mulai dari 10% sampai 20%. Berikut contoh DP pada LKS Al-Ijarah cabang Bogor. Harga Pokok Produk
15.000.000,-
Jumlah DP 10%
15%
20%
1.500.000,-
2.250.000,-
3.000.000,-
Harga Pokok Pembiayaan (HPP) 13.5000.000,- 12.750.000,-
12.000.000,-
Setelah dikurangi dengan uang muka (DP), maka perumusan perhitungan angsuran dapat dihitung dengan komponen-komponen berikut ini: a. Besar Margin LKS : (HPP+ margin%) x periode b. Pembiayaan Markup LKS : HPP + Besar margin c. Besar Angsuran : Pembiayaan Markup / Periode Contoh kasus: Tuan Angga ingin membeli sepeda motor dengan harga Rp 20.000.000,-. Mengajukan pembiayaan ke LKS Al-Ijarah dengan ketentuan: DP 10% , margin 15% pertahun dan waktu selama 3
118
tahun. Maka besar angsuran yang dapat dibayarkan oleh tuan Angga setiap bulannya adalah sebagai berikut: - Harga Pokok Pembiayaan (HPP) : Rp 20.000.000 - (Rp 20.000.000 x 10%) = Rp 18.000.000 - Margin : ( Rp 18.000.000 x 15%) x 3 = Rp 8.100.000 - Pembiayaan Markup : Rp 18.000.000 + Rp 8.100.000 = Rp 26.100.000 - Besar Angsuran tiap bulan : Rp 26.100.000 / 36 = Rp 725.000 Besar angsuran yang dibayarkan kepada LKS Al-Ijarah bersifat flat artinya tidak akan mengalami perubahan selama periode tertentu.
Apabila
nasabah
mengalami
keterlambatan
dalam
pembayaran, maka pihak LKS Al-Ijarah akan melakukan analisis dan evaluasi. Kemudian nantinya akan dikenakan denda sesuai jumlah
keterlambatannya.
Setelah
terkumpul
denda tersebut
kemudian dananya akan disalurkan untuk instansi sosial dan kepentingan umum lainnya.
119
4.1.4 Analisis Sistem yang Diusulkan Pada saat ini perusahaan belum memiliki sistem yang baku dalam sistem pembiayaan. Selama ini sistem masih berjalan secara fleksibel sehingga terkadang dalam melakukan proses bisnis masih dapat terjadi hal-hal yang dapat merugikan perusahaan. Dalam hal pemasaran, perusahaan masih mengandalkan informasi verbal dan target pasar pun masih wilayah sekitar LKS Al-Ijarah. Oleh karena itu peneliti memberikan ide untuk merancang dan membangun sistem informasi pembiayaan. Sistem yang peneliti buat hanya memfokuskan pada proses akad dan negosiasi dan proses pembayaran. Karena kedua proses ini saling berbungan langsung dalam proses transaksi antara pihak konsumen dengan LKS AlIjarah. Sistem ini diharapkan dapat memudahkan calon nasabah dalam mengajukan pembiayaan dalam waktu yang efisien. Selain itu memudahkan pihak LKS dalam melakukan verifikasi data, persetujuan, dan transaksi pembayaran. Dari segi pemasaran sistem ini dapat memperluas pasar karena berbasis web yang merupakan sebuah jaringan global sehingga nama Al-Ijarah akan tersebar ke penjuru dunia. Sistem yang dibangun adalah sistem informasi transaksi berbasis web yang menggunakan fasilitas internet. Sistem ini dimulai saat nasabah atau calon nasabah mengakses website LKS Al-Ijarah. Pada website ini, nasabah atau calon nasabah dapat melihat profil
120
singkat LKS Al-Ijarah, produk, form registrasi, dan berita umum lainnya terkait informasi transaksi pada LKS Al-Ijarah. Dan bagi nasabah yang sudah terdaftar dapat melihat jumlah angsuran yang sudah dibayar dan sisa angsuran yang belum dibayar, serta form pengajuan pembiayaan. Untuk mempermudah dalam menganalisa sistem usulan maka dibuat bagan sistem yang diusulkan seperti gambar berikut:
Gambar 4.9 : Rich Picture Sistem Usulan Berikut adalah kebutuhan dasar yang harus bisa dipenuhi oleh sistem yang akan dibangun:
121
a. Kebutuhan Nasabah dan Calon Nasabah 1. Calon nasabah menggunakan halaman website LKS Al-Ijarah untuk mendaftar sebagai nasabah. 2. Untuk menjadi nasabah LKS Al-Ijarah, calon nasabah harus terdaftar menjadi nasabah terlebih dahulu. 3. Untuk
mendaftar
calon
nasabah
harus
mengisi
form
pendaftaran yang tersedia pada website. 4. Setelah terdaftar calon nasabah dapat login berdasarkan username dan password yang telah dibuat. 5. Setelah Log In nasabah bisa melihat simulasi perhitungan dari produk pembiayaan yang ada. 6. Setelah Log In nasabah dapat mengajukan pembiayaan dengan mengisi form pembiayaan. 7. Setelah menjadi nasabah, nasabah dapat melihat besar angsuran yang masih tersisa dan informasi-inofrmasi penting terkait produk pembiayaan tersebut. 8. Setelah aktivitas terselesaikan nasabah atau calon nasabah dapat melakukan aktivitas Log Out untuk keluar dari sistem. b. Kebutuhan Operator 1. Operator untuk melakukan tugasnya dapat melakukan Log In terlebih dahulu. 2. Operator dapat memanajemen kritik saran, apakah kritik saran dapat ditampilkan atau tidak.
122
3. Operator melakukan penyampaian informasi terkait transaksi pembiayaan. 4. Operator
dapat
melihat
data
nasabah
dan
transaksi
pembiayaan. 5. Operator dapat Log Out setelah semua tugas terselesaikan. c. Kebutuhan Teller 1. Teller untuk memulai tugasnya dapat Log In terlebih dahulu. 2. Teller dapat meng-input DP dan angsuran pembiayaan dari nasabah. 3. Teller dapat melihat DP dan angsuran yang sudah diinput serta mencetak kartu atau kwitansi angsuran pembayaran. 4. Teller dapat Log Out setelah semua tugas terselesaikan. d. Kebutuhan Customer Service (CS) 1. Customer Service untuk melakukan tugasnya dapat Log In terlebih dahulu. 2. Customer Service dapat memverifikasi data nasabah dan calon nasabah. 3. Customer Service dapat mencetak form pendaftaran. 4. Customer Service dapat mencetak laporan nasabah. 5. Customer Service dapat Log Out setelah semua tugas terselesaikan. e. Kebutuhan Manajer 1. Manajer untuk memulai tugasnya dapat melakukan Log In terlebih dahulu.
123
2. Manajer dapat menyetujui akad transaksi pembiayaan. 3. Manajer dapat menginput tanggal survey setelah menyetujui pembiayaan. 4. Manajer dapat melihat data transaksi pembiayaan. 5. Manajer dapat Log Out setelah semua tugas terselesaikan. • Pemodelan Kelas Kelas (class) biasanya digunakan untuk mendefinisikan objekobjek bisnis. Class-class seperti ini biasanya mendefinisikan model database dari suatu aplikasi. Atas dasar itulah class seperti ini sering disebut dengan class entity karena mewakili objek database. Berikut adalah kandidat-kandidat class entity yang didapat berdasarkan analisis kebutuhan. Tabel 4.1 : Kandidat Class Entity pada Calon Nasabah dan Nasabah KEBUTUHAN
NO 1
CLASS ENTITY
Nasabah dapat menulis kritik saran untuk Nasabah, Input kritik sistem.
2
saran
Untuk mendaftar calon nasabah dapat Calon nasabah, Input mengisi form pendaftaran yang tersedia.
3
Log
In
berdasarkan
username
pendaftaran
dan Nasabah
password yang sudah dibuat. 4
Setelah terdaftar, nasabah dapat mengisi Nasabah, simulasi, form pembiayaan, memilih dan melihat angsuran, pembiayaan simulasi produk, melihat angsuran jika nasabah melakukan transaksi pembiayaan.
124
5
Nasabah dapat mengajukan pembiayaan Nasabah, pembiayaan dengan menginput pembiayaan baru.
6
Setelah
semua
aktivitas
terselesaikan Nasabah
nasabah dapat melakukan Log Out untuk keluar dari sistem.
Tabel 4.2 : Kandidat Class Entity pada Operator NO 1
KEBUTUHAN Log
In
berdasarkan
CLASS ENTITY
username
dan Operator
password yang sudah dibuat. 2
Operator
dapat
mengkonfirmasi
kritik Operator, konfirmasi
saran apakah layak ditampilkan atau tidak. 3
Operator
dapat
melihat
kritik saran
transaksi Operator, melihat
pembiayaan dan data nasabah.
transaksi pembiayaan, lihat data nasabah
4
Operator dapat mengupdate informasi yang Operator, Informasi berkaitan dengan transaksi pembiayaan
5
Setelah akativitas semua terselesaikan, Operator Operator dapat melakukan Log Out untuk keluar dari sistem.
Tabel 4.3 : Kandidat Class Entity pada Teller NO 1
KEBUTUHAN Log
In
berdasarkan
username
CLASS ENTITY dan Teller
125
password yang telah dibuat. Teller dapat menginput DP dan angsuran Teller, input DP dan 2
3
dari nasabah
input angsuran
Teller dapat mencetak kartu angsuran
Teller, cetak kartu angsuran
4
Setelah semua aktivitas terselesaikan teller Teller dapat melakukan Log Out untuk keluar dari sistem.
Tabel 4.4 : Kandidat Class Entity pada Customer Service (CS) NO 1
KEBUTUHAN Log
In
berdasarkan
username
CLASS ENTITY dan Customer Service
password yang sudah dibuat. 2
Customer Service dapat memverifikasi Customer Service, lihat calon nasabah dan nasabah.
data nasabah, verifikasi nasabah
3
Customer Service dapat mencetak form Customer service, cetak pendaftaran dan laporan nasabah.
form pendaftaran, cetak laporan nasabah
4
Setelah semua aktivitas terselesaikan, CS Customer Service dapat melakuan Log Out untuk keluar dari sistem.
126
Tabel 4.5 : Kandidat Class Entity pada Manajer NO 1
KEBUTUHAN Log
In
berdasarkan
CLASS ENTITY
username
dan Manajer
password yang telah dibuat. 2
Manajer dapat menyetujui, menginput Manajer, input tanggal tanggal survei, dan melihat transaksi survei, view transaksi pembiayaan.
5
Setelah
pembiayaan
semua
aktivitas
terselesaikan Manajer
manajer dapat melakukan Log Out untuk keluar dari sistem.
4.2 Application Domain Analysis 4.2.1 Spesifikasi Actor dan Use Case Aktor dan use case ditentukan berdasarkan kebutuhan fungsifungsi. Kebutuhan fungsi ini diakomodir di use case. Selanjutnya use case menyediakan nilai hasil kepada aktor. Atas dasar spesifikasi diatas paling tidak ada dua aktor yaitu Nasabah dan Admin. Untuk mendeskripsikan aktor use case apa saja dan aktor yang terlibat dalam use case tersebut. Tabel 4.6 : Requirement Aktor dan Use Case pada Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah NO
KEBUTUHAN
AKTOR
USE CASE
1
Untuk mendapatkan no. nasabah
Calon nasabah
Input
calon
nasabah
harus
tedaftar
pendaftaran
127
menjadi nasabah terlebih dahulu dengan mengisi form pendaftaran. 2
Log In berdasarkan username dan password yang telah dibuat.
Nasabah,
Log In
Manajer, CS, Teller, Operator
3
CS memverifikasi data nasabah, mencetak
data
memverifikasi
data
CS
nasabah,
Verifikasi Pendaftaran,
pengajuan
Verifikasi
pembiayaan.
Permohonan Pembiayaan
4
Setelah nasabah terdaftar maka nasabah
dapat
Nasabah
mengajukan
Input permohonan
pembiayaan dengan mengisi form
pembiyaan
pembiayaan 5
Setelah itu manajer melakukan
Manajer
Meyetujui
persetujuan pengajuan pembiayaan
Permohonan
dan menginput tanggal survey
Pembiayaan, Input Survey
6
Setelah nasabah disetujui, nasabah
Teller
Input DP
Teller
Input
menyetor uang muka (DP) sebagai tanda jadi kepada teller, dan teller akan melakukan input DP tersebut. 7
Setelah terjadi transaksi nasabah
128
akan membayar angsuran kepada
Angsuran
teller dan teller akan menginput angsuran yang sudah dibayarkan. 8
Nasabah dan Teller dapat melihat data angsuran
9
Nasabah dan Teller dapat melihat DP yang sudah dibayarkan.
10
Nasabah,
View
Teller
Angsuran
Nasabah,
View DP
Teller
Nasabah dapat memasukan kritik
Nasabah,
Manaj kritik
saran terkait layanan transaksi atau
Operator
saran
hal lainnya. Dan Operator akan
informasi
merespon atau memanaj kritikan tersebut. Kemudian Operator juga dapat
menampilkan
informasi
terkait
informasitransaksi
pembiayaan. 11
Manajer melihat
dan
Operator
dapat
Manajer,
View
yang
Operator
Transaksi
aktivitas
Nasabah,
Log Out
semua transaksi
terjadi. 12
Setelah
semua
terselesaikan, maka semua aktor
Manajer, CS,
dapat melakukan Log Out untuk
Teller,
keluar dari sistem.
Operator
129
4.2.2 Use Case Diagram Use Case Diagram menjelaskan interaksi antara actor dengan sistem yang dibangun yaitu Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Al-Murabahah.
Berikut
ini
adalah
tahapan-tahapan
untuk
menggambarkan use case diagram: • Identifikasi Aktor Identifikasi actor ini dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang dapat menggunakan sistem yang akan dibangun serta fungsi apa yang dapat dilakukan oleh setiap actor pada sistem tersebut. Berikut adalah identifikasi actor pada Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Al-Murabahah pada LKS Al-Ijarah: Tabel 4.7 : Identifikasi Aktor Actor
No 1
Calon Nasabah
Description Orang yang melakukan pendaftaran untuk menjadi nasabah
2
Nasabah
Orang yang dapat log in dan log out sistem dengan hak akses sendiri, mengajukan pembiayaan,
melakukan
transaksi
(membayar angsuran dan membayar DP), melihat tanggal survey, melihat transaksi. 3
Customer Service
Orang yang dapat log in dan log out sistem dengan hak akses sendiri, memverifikasi nasabah dan memverifikasi pengajuan pembiayaan.
130
4
Teller
Orang yang dapat log in dan log out sistem dengan hak akses sendiri, menginput DP dan Angsuran nasabah, dan melihat record DP dan Angsuran nasabah.
5
Operator
Orang yang dapat log in dan log out sistem dengan hak akses sendiri, mengelola kritik dan informasi serta melihat semua data transaksi nasabah.
6
Manajer
Orang yang dapat log in dan log out sistem dengan hak akses sendiri, menyetujui pengajuan
pembiayaan,
menentukan
tanggal survey, dan melihat semua data transaksi nasabah.
• Identifikasi Use Case Identifikasi use case ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan apa saja yang ada pada sistem yang akan dibangun. Berikut adalah identifikasi use case pada Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan AlMurabahah pada LKS Al-Ijarah: Tabel 4.8 : Identifikasi Use Case No
Use Case
Description
Actor
1
Input Pendaftaran
Use Case ini digunakan untuk
Calon Nasabah
melakukan pendaftaran nasabah baru bagi calon nasabah.
131
2
Log In
Use Case ini digunakan untuk memasukan password
username dapat
dan
mengakses
Nasabah, CS, Teller, Operator, Manajer
sistem. 3
Verifikasi
Use Case ini digunakan untuk
Customer Service
Pendaftaran
memeriksa data calon nasabah
(CS)
baru. 4
5
6
Input Permohonan Use Case ini digunakan untuk Pembiayaan
mengajukan pembiayaan.
Verifikasi
Use Case ini digunakan untuk
Permohonan
memeriksa
Pembiayaa
pembiayaan nasabah.
Input DP
Use Case ini digunakan untuk
data
Nasabah
CS
pengajuan
Teller
memasukan pembayaran DP dari nasabah. 7
Input Angsuran
Use Case ini digunakan untuk memasukan
Teller
pembayaran
angsuran dari nasabah. 8
View DP
Use Case ini digunakan untuk
Nasabah, Teller
melihat DP yang sudah di input. 9
View Angsuran
Use Case ini digunakan untuk
Nasabah, Teller
melihat angsuran yang sudah di input. 10
Menyetujui
Use Case ini digunakan untuk
Manajer
132
11
Permohonan
menerima
atau
menolak
Pembiayaan
pengajuan pembiayaan.
Input Survey
Use Case ini digunakan untuk
Manajer
memasukan tanggal input survey bagi pembiayaan yang sudah disetujui 12
View Survey
Use Case ini digunakan untuk Nasabah, Manajer melihat tanggal survey.
13
View Transaksi
Use Case ini digunakan untuk
Manajer,
melihat semua transaksi yang
Operator
terjadi. 14
Manaj
Kritik Use Case ini digunakan untuk
Nasabah,
Saran
dan mengelola saran dan kritik dari
Operator
Informasi
nasabah,
serta
proses
penyampaian informasi. 15
Log Out
Use Case ini digunakan untuk keluar dari sistem.
Nasabah, CS, Teller, Operator, Manajer
133
• Perancangan Use Case Diagram Selanjutnya berdasarkan identifikasi actor dan usecase diatas dibuat use case diagram sistem yang diusulkan, yaitu seperti gambar berikut: ui Use Case SI Pembiayaan Murabahah Al-Ij arah
«include» Log In
Log Out
<> Input Pendaftaran
<> Verifikasi Pendaftaran
Calon Nasabah
Customer Serv ice Input Permohonan Pembiayaan
<>
Verifikasi Permohonan Pembiayaan
Input DP
«extend» View Pembiayaan Nasabah
<>
View Surv ey
Teller «include»
«extend»
Input Angsuran
«extend» View DP «include» «include»
View Angsuran
Menyetuj ui Permohonan Pembiayaan Manage Kritik Saran, Informasi Input Surv ey
Manaj er
Operator
View Transaksi
Gambar 4.10 : Rich Picture Use Case Diagram
134
4.2.3 Dokumen Flow of Event dari Use Case Dokumen ini mendefinisikan apa yang harus dilakukan oleh sistem ketika aktor mengaktifkan use case. Untuk dokumen flow of event dari use case Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Input Pendaftaran” Use Case Name Use Case ID Actor
Input Pendaftaran 1 Calon Nasabah Use
case
menggambarkan
kegiatan
menginput
Description pendaftaran nasabah. Calon Nasabah menggunakan browser internet untuk Precondition memasuki halaman web LKS Al-Ijarah Typical Course of Actor Action
System Response
Events 1. Memilih menu input pendaftaran
2. Menampilkan halaman input pendafataran
3. Mengisi data pribadi 4. Mengklik tombol daftar
5. Mengecek kelengkapan data 6. Menyimpan data
Alternate Courses 5 : Jika data lengkap maka data akan tersimpan. Jika
135
data tidak lengkap maka akan menampilkan pesan “alert”. Conclusion Post Condition
Calon nasabah memasukan datanya Data nasabah berhasil dimasukan
Tabel 4.10 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Log In” Use Case Name Use Case ID
Log In 2 Nasabah, Operator, Teller, Customer Service, dan
Actor Manajer Use case menggambarkan kegiatan memasukan Description username dan password untuk mengakses sistem Nasabah, Operator, Teller, Customer Service, dan Precondition
Manajer memasukan username dan password untuk dapat masuk kedalam sistem
Typical Course of Actor Action
System Response
Events 1. Input username dan Password
2. Cek username dan password 3. Menampilkan
halaman
sesuai lembar kerja user Alternate Courses 2: Jika username dan password benar maka langsung masuk kedalam sistem. Jika username dan password salah maka akan menampilkan pesan kesalahan
136
Conclusion
Nasabah, Operator, Teller, Customer Service, dan Manajer Log In kedalam sistem
Post Condition
Sistem berhasil diakses
Tabel 4.11 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Verifikasi Pendaftaran” Use Case Name Use Case ID Actor
Verifikasi Pendaftaran 3 Customer Service Use case menggambarkan kegiatan menganalisa data
Description
calon nasabah yang mendaftar, melihat data nasabah dan mencetak data nasabah Customer service menggunakan browser internet
Precondition
untuk memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Customer service diharuskan Log In terlebih dahulu.
Typical Course of Actor Action
System Response
1. Memilih menu
2. Menampilkan menu
Events
nasabah 3. Memilih submenu view nasabah
nasabah 4. Menampilkan
halaman
view nasabah dan calon nasabah
5. Memilih data nasabah baru
6. Menghubungkan dengan database
137
7. Mengklik icon “terima”
8. Menyimpan data nasabah ke database secara permanen
Alternate Courses 2: Terdapat pilihan menu antara lain: menu input nasabah, view nasabah, dan cetak nasabah 7 : Jika aktor mengklik icon “terima” maka data nasabah disimpan ke dalam database. Jika mengklik icon “tolak” maka data nasabah tidak tersimpan. Conclusion
Customer service memasukan atau memverifikasi data calon nasabah, melihat dan mencetak data nasabah.
Post Condition
Data nasabah berhasil dimasukan atau diverifikasi
Tabel 4.12 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Input Permohonan Pembiayaan” Use Case Name Use Case ID Actor
Input Permohonan Pembiayaan 4 Nasabah Use case ini memungkinkan Nasabah
memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Nasabah diharuskan Log In terlebih dahulu.
Typical Course of Actor Action Events
System Response
138
1. Memilih menu
2. Tampil halaman input
Pembiayaan
pembiayaan
3. Mengisi form
4. Menghubungkan dengan
pembiayaan
database
5. Klik “simpan”
6. Mengecek
sebagai tanda
kelengkapan
data
informasi input data akan menyimpan kedalam database 7. Menyimpan ke database Alternate Courses 5: Jika aktor menekan “simpan” maka data akan tersimpan.
Jika
menekan
“batal”
maka
tanda
informasi memasukan data pembiayaan batal dan tidak tersimpan dalam database. 6 : Jika data nasabah lengkap maka disimpan. Jika data nasabah tidak lengkap maka akan menampilkan pesan kesalahan. Conclusion Post Condition
Nasabah memasukan data pembaiayaan Data pembiayaan telah tersimpan dalam database
Tabel 4.13 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Verifikasi Permohonan Pembiayaan” Use Case Name Use Case ID
Verifikasi Permohonan Pembiayaan 5
139
Actor
Customer Service Use case ini memungkinkan Customer Service memverifikasi permohonan pembiayaan, melihat data
Description nasabah pembiayaan dan mencetak data nasabah pembiayaan Customer service menggunakan browser internet Precondition
untuk memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Customer service diharuskan Log In terlebih dahulu.
Typical Course of Actor Action
System Response
Events 1. Memilih menu pembiayaan 3. Memilih submenu view pembiayaan
2. Tampil halaman pembiayaan 4. Menghubungkan dengan database 5. Menampilkan
data
pengjuan pembiayaan 6. Mengklik icon “simpan”
7. Menyimpan
data
pembiayaan ke database.
Alternate Courses 2 : Terdapat pilihan menu : input pembiayaan, view pembiayaan, dan cetak data pembiayaan. 7 : Jika aktor mengklik icon “simpan” maka data tersimpan ke dalam database. Jika aktor mengklik “batal” maka data tidak tersimpan. Conclusion
Customer service memverifikasi data pengajuan
140
pembiayaan Post Condition
Pengajuan pembiayaan berhasil diverifikasi
Tabel 4.14 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Otorisasasi Permohonan Pembiayaan” Use Case Name Use Case ID Actor
Otorisasasi Permohonan Pembiayaan 6 Manajer Use case ini memungkinkan Manajer mengotorisasi,
Description yang diajukan. Manajer Precondition
menggunakan
browser
internet
untuk
memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Manajer diharuskan Log In terlebih dahulu.
3: Jika aktor mengklik “terima” maka pengajuan diterima dan data tersimpan. Jika aktor mengklik “ditolak” maka pengajuan ditolak dan data tidak tersimpan.
141
Conclusion Post Condition
Manajer berhasil mengotorisasi pembiayaan Pembiayaan diterima atau ditolak
Tabel 4.15 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Input Jadwal Survey” Use Case Name Use Case ID Actor
Input Jadwal Survey 7 Manajer Use case ini memungkinkan Manajer menginput
memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Manajer diharuskan Log In terlebih dahulu.
Typical Course of Actor Action
System Response
Events 1. Memilih menu Survey
2. Tampil halaman input survey
3. Mengisi form jadwal survey 4. Mengklik icon “simpan” Alternate Courses Conclusion Post Condition
5. Jadwal survey tersimpan ke dalam database
Manajer menginput jadwal survey Jadwal survey berhasil diinput
142
Tabel 4.16 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “View Survey” Use Case Name Use Case ID Actor
View Survey 8 Nasabah dan Manajer Use case ini memungkinkan Nasabah dan Manajer
Description
dapat melihat dan mencetak jadwal pelakasanaan survey Nasabah dan Manajer menggunakan browser internet untuk memasuki halaman web LKS Al-Ijarah.
Precondition Nasabah dan Manajer diharuskan Log In terlebih dahulu. Typical Course of Actor Action
System Response
Events 1. Memilih menu view survey
2. Menampilkan halaman view sruvey 3. Menghubungkan dengan database 4. Menampilkan data survey
5. Manajer Memilih icon “cetak”
6. Menghubungkan dengan peralatan hardware cetak 7. Mencetak jadwal survey
Alternate Courses 5 : Jika ingin mencetak maka dapat memilih icon “cetak”.
143
Conclusion
Nasabah dan Manajer dapat melihat jadwal survey Manajer dapat melakukan pencetakan jadwal survey
Post Condition
Jadwal pelaksanaan survey berhasil dilihat dan dicetak
Tabel 4.17 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Input Downpayment” Use Case Name Use Case ID Actor
Input Downpayment 9 Teller Use case ini memungkinkan Teller dapat menginput
Description dan mencetak downpayment yang sudah masuk Teller Precondition
menggunakan
browser
internet
untuk
memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Teller diharuskan Log In terlebih dahulu.
Typical Course of Actor Action
System Response
Events 1. Memilih Menu input dowpayment
2. Menampilkan halaman input downpayment
3. Mengisi form downpayment 4. Mengklik “Simpan”
5. Menyimpan downpayment ke dalam database
6. Mengklik “Cetak”
7. Menghubungkan dengan Hardware cetak.
144
Alternate Courses Conclusion Post Condition
Teller selesai menginput downpayment Downpayment berhasil diinput dan dicetak
Tabel 4.18 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Input Angsuran” Use Case Name Use Case ID Actor
Input Angsuran 10 Teller Use case ini memungkinkan Teller dapat menginput
Description dan mencetak angsuran yang sudah masuk Teller Precondition
menggunakan
browser
internet
untuk
memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Teller diharuskan Log In terlebih dahulu.
Typical Course of Actor Action
System Response
Events 1. Memilih Menu input angsuran
2. Menampilkan halaman input angsuran
3. Mengisi angsuran form angsuran 4. Mengklik “Simpan”
5. Menyimpan angsuran ke dalam database
6. Mengklik “Cetak”
7. Menghubungkan dengan perangkat hardware cetak.
145
Alternate Courses Conclusion Post Condition
Teller selesai menginput angsuran Angsuran berhasil diinput dan dicetak
Tabel 4.19 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “View Downpayment” Use Case Name Use Case ID Actor
View Downpayment 11 Teller dan Nasabah Use case ini memungkinkan Teller dan Nasabah dapat
Description melihat Downpayment yang sudah masuk Teller dan Nasabah menggunakan browser internet Precondition
untuk memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Teller dan nasabah diharuskan Log In terlebih dahulu.
Typical Course of Actor Action
System Response
Events 1. Memilih menu view Downpayment
2. Tampil halaman view downpayment 3. Menghubungkan dengan database 4. Menampilkan data downpaywment
5. Teller mengklik icon 6. Menghubungkan dengan “cetak”
Hardware cetak
146
7. Mencetak data downpayment Alternate Courses 5 : Jika ingin mencetak maka dapat memilih icon “cetak”. Conclusion
Teller dan nasabah dapat melihat downpayment. Teller dapat mencetak downpayment .
Post Condition
Downpayment yang sudah masuk berhasil dilihat dan dapat dicetak.
Tabel 4.20 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “View Angsuran” Use Case Name Use Case ID Actor
View Angsuran 12 Teller dan Nasabah Use case ini memungkinkan Teller dan Nasabah dapat
Description melihat angsuran yang sudah masuk Teller dan Nasabah menggunakan browser internet Precondition
untuk memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Teller dan nasabah diharuskan Log In terlebih dahulu.
Typical Course of Actor Action
System Response
Events 1. Memilih menu view Angsuran
2. Tampil halaman view Angsuran 3. Menghubungkan dengan
147
database 4. Menampilakan data angsuran 5. Teller mengklik icon 6. Menghubungkan dengan “cetak”
hardware cetak 7. Mencetak data angsuran
Alternate Courses 5 : Jika ingin mencetak maka dapat memilih icon “cetak”. Conclusion
Teller dan nasabah melihat angsuran. Teller dapat mencetak angsuran.
Post Condition
Angsuran yang sudah masuk berhasil dilihat dan dapat dicetak.
Tabel 4.21 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “View Pembiayaan” Use Case Name Use Case ID Actor
View Pembiayaan 13 Nasabah Use
case
ini
memungkinkan
nasabah
dapat
Description mengetahui informasi terkait pembiayaan Nasabah Precondition
menggunakan
browser
internet
untuk
memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Nasabah diharuskan Log In terlebih dahulu.
Typical Course of Actor Action Events
System Response
148
1. Memilih menu View 2. Tampil halaman View Pembiayaan
Pembiayaan 3. Menghubungkan dengan database 4. Menampilkan halaman informasi pembiayaan
Alternate Courses 2 : Terdapat pilihan menu antara lain: menu view DP, view angsuran Nasabah mengetahui status pembiayaan
Conclusion
Status pembiayaan dapat diketahui
Post Condition
Tabel 4.22 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Manaj Kritik Saran, Informasi” Use Case Name Use Case ID Actor
Manaj Kritik Saran dan Informasi 14 Nasabah dan Operator Use case ini memungkinkan Nasabah dan Operator
Description mengeola kritik saran dan informasi Nasabah dan Operator menggunakan browser internet untuk memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Precondition Nasabah dan Operator diharuskan Log In terlebih dahulu. Typical Course of Actor Action Events
System Response
149
1. Memilih menu input 2. Tampil halaman input kritik saran
kritik saran
3. Nasabah menginput kritik dan saran 4. Nasabah Mengklik icon “simpan” 6. Operator view kritik dan saran
5. Kritik dan saran disimpan ke database 7. Menghubungkan dengan database 8. Kritik saran ditampilkan
9. Operator memilih menu input
10.Tampil halaman input informasi
informasi 11. Operator Mengisi informasi yang akan
12.Menghubungkan dengan database
disampaikan 13. Operator mengklik “simpan”
14.Informasi tersimpan ke database
Alternate Courses Conclusion
Nasabah dan Operator mengelola kritik saran dan informasi
Post Condition
Kritik saran dan informasi berhasil dikirim
150
Tabel 4.23 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “View Transaksi” Use Case Name Use Case ID Actor
View Transaksi 15 Operator dan Manajer Use case ini memungkinkan operator dan manajer
Description dapat mengetahui transaki pembiayaan setiap periode Operator dan menajer menggunakan browser internet untuk memasuki halaman web LKS Al-Ijarah. Precondition Operator dan manajer diharuskan Log In terlebih dahulu. Typical Course of Actor Action
System Response
1. Memilih menu view
2. Menghubungkan dengan
Events
Transaksi
database 3. Tampil halaman Transaksi
4. Memilih periode
5. Tampil Berdasrkan periode
Alternate Courses Conclusion
Operator dan Manajer dapat melihat transaki pembiayaan berdasarkan periode.
Post Condition
Transaksi pembiayaan berhasil dilihat
151
Tabel 4.24 : Spesifikasi Naratif untuk Use Case “Log Out” Use Case Name Use Case ID
Log Out 15 Nasabah, Operator, Teller, Customer Service, dan
Actor Manajer Use case menggambarkan kegiatan untuk keluar dari Description system Nasabah, Operator, Teller, Customer Service, dan Precondition Manajer keluar dari sistem Typical Course of Actor Action
System Response
Events 1. Memilih menu Log
2. Menghubungkan
Out
dengan database 3. Menampilkan
halaman
Log Out Alternate Courses Conclusion
Nasabah, Operator, Teller, Customer Service, dan Manajer keluar dari sistem
4.2.4 Pemodelan Aktivitas Model aktivitas digunakan untuk memwakili secra grafis aliran suatu kejadian (flow of event) dari suatu use case. Sedangkan diagram aktivitas (activity diagram) menunjukan langkah demi langkah untuk melakukan komputasi. Setiap langkan dalam aktivitas adalah state
152
dalam melakukan sesuatu. Diagram ini menggambarkan langkah yang mana yang harus dijalankan secara berurutan dan langkah yang mana yang harus dijalankan secara bersamaan. Berikut adalah diagram aktivitas (activity diagaram) yang terbentuk dari kegiatan bisnis dan use case diagram yang ada pada sistem yang diusulkan. 1. Activity Diagram untuk use case “Input Pendaftaran” act Use Case Model CALON NASABAH
SISTEM
Mulai
Buka Brow ser Internet
Panggil Halaman Web
Tulis Alamat Web
Tampil Pesan Kesalahan
Y/N
Benar Tampil Menu Utama SI Pembiayaan Murabahah
Tampil Form Input Pendaftaran
Pilih Menu Input Pendaftaran
Isi Form Pendaftaran
Tampilkan Alert Tidak Lengkap
Mengklik icon "Daftar"
Menyimpan Lengkap
Selesai
Gambar 4.11 : Activity Diagram untuk Use Case “Input Pendaftaran” Keterangan gambar 4.11 : Di dalam activity diagram usecase input pendaftaran yang pertama harus dilkukan oleh calon nasabah adalah membuka web sistem informasi pembiayaan murabahah. Calon nasabah terlebih
153
dahulu membuka halaman web sistem dengan menuliskan alamat urlnya. Jika benar maka akan tampil halaman home sistem, dan jika salah maka tuliskan alamat urlnya lagi. Jika sudah tampil halaman home maka calon anggota memilih input pendaftaran dan sistem akan menampilkan form input pendaftaran kemudian calon nasbah mengisinya, sistem menerima hasil pengisian jika tidak lengkap maka akan ditampilkan keterangan alert, jika lengkap data akan tersimpan. 2. Activity Diagram untuk Usecase ”Login” act Use Case Model USER (Nasabah, CS, Teller, Manaj er, Operator)
SISTEM
Mulai
Log In
Tampil Menu Log In
Masukan Username, Passw ord Menampilkan Pesan Kesalahan
Cek Username, Password Salah Benar
Selesai Menampilkan Home User
Gambar 4.12 : Activity Diagram untuk Usecase “Login” Keterangan gambar 4.12 : Di dalam Activity Diagaram Usecase “Login” yang dilakukan oleh User (nasabah, customer service, teller, operator dan manager) yaitu membuka aplikasi sistem. Dan aktor terlebih dahulu membuka aplikasi “Login”. Saat sistem menampilkan menu “Login” aktor harus memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali
154
ke menu “Login” untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan menu utama sistem atau halaman home user. 3. Activity Diagram untuk Usecase “Verifikasi Pendaftaran” act Verifikasi Pendaftaran CUSTOMER SERVICE
SISTEM
Mulai Menampilkan Home CS
Memilih Menu Nasbah
Input Nasabah
Cetak Nasabah
View Nasabah
Memilih Data Nasabah Baru
Simpan
Menampilkan Menu Nasabah
Menampilkan Halaman View Nasabah
Menghubungkan ke Database
Menyimpan
Tolak
Selesai
Menghubungkan dengan Hardw are Cetak
Gambar 4.13 : Activity Diagram untuk Usecase “Verifikasi Pendaftaran” Keterangan gambar 4.13 : Di dalam Activity Diagram Usecase “Verifikasi Pendaftaran” yang pertama harus dilakukan oleh Customer Service yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Customer service terlebih dahulu melakukan “Login” dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan
155
menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu “Login” untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Kemudian Customer service memilih menu “nasabah”, maka sistem menampilkan halaman nasabah. Apabila Customer service ingin membuka submenu “nasabah”, maka Customer service harus memilih salah satu menu yang ada pada submenu nasabah. Submenu “input nasabah” untuk memasukan data nasabah, submentu “cetak nasabah” untuk mencetak daftar nasabah, dan submenu “view nasabah” untuk melihat daftar nama nasbah dan melakukan verifikasi. Sistem akan menampilkan halaman masingmasing submenu yang diinginkan oleh customer service. Dan usecase “Verifikasi Pendaftaran” selesai diakses oleh customer service. 4. Activity Diagram untuk Usecase “Input Permohonan Pembiayaan” act Input Permohonan Pembiayaan NASABAH
SISTEM
Mul ai Menampilkan Home Nasbah
Menampilkan Halaman Input Pembiayan
Memilih Menu Input Pembiayaan
Mengisi Form Input Pembiayaan
Cek Data
Simpan
Batal Tampilkan Alert
Sel esai
T i dak Lengkap
Lengkap
Menyimpan
Gambar 4.14 : Activity Diagram untuk Usecase “Input Permohonan Pembiayaan”
156
Keterangan gambar 4.14 : Di dalam Activity Diagram untuk Usecase “Input Permohonan Pembiayaan” yang pertama harus dilakukan oleh nasabah adalah membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Nasabah terlebih dahulu melakukan “Login”. Dan saat membuka sistem akan menampilkan menu “Login”. Kemudian memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu “Login” untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Kemudian nasabah memilih menu “input pembiayaan”, maka sistem menampilkan halaman input pembiayaan. Nasabah selanjutnya mengisi form input pembiayaan lalu mengklik “submit” daftar sebagai tanda penyimpanan hasil input data pembiayaan selesai. Jika tidak maka pilih “batal” dan sistem akan menampilkan kembali home user. Dan use case permohonan pembiayaan berhasil diakses oleh nasbah.
157
5. Activity
Diagram
untuk
Usecase
“Verifikasi
Permohonan
Pembiayaan” act Verifikasi Pembiayaan CUSTOMER SERVICE
SISTEM
Mul ai Menampilkan Home CS
Memilih Menu Pembiayaan
Input Data Pembiayaan
Cetak Data Pembiayaan
Menampilkan Menu Pembiayaan
View Data Pembiayaan
Menghubungkan ke Database
Menampilkan Data Pembiayaan
Simpan
Menyimpan
Batal
Menghubungkan dengan Hardw are Cetak
Sel esai
Gambar 4.15 : Activity Diagram untuk Usecase “Verifikasi Permohonan Pembiayaan” Keterangan gambar 4.15 : Di dalam Activity Diagram Usecase “Verifikasi Permohonan Pembiayaan” yang pertama harus dilakaukan oleh Customer Service yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Saat membuka sistem akan menampilkan “Login”. Customer Service terlebih dahulu melakukan “Login” dengan memasukan Username dan Password. Jika salah memasukan Username dan Password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu “Login” untuk memasukan Username dan Password yang benar. Jika benar
158
memasukan Username dan Password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Kemudian Customer Service memilih menu “Pembiayaan”.
Maka
sistem
menampilkan
“halaman
menu
pembiayaan”. Kemudian customer service dapat memilih “submenu” yang diinginkan.
Jika memilih submenu “input data pembiayaan”
untuk memasukan data permohonan pembiayaan, jika memilih submenu
“cetak
data
pembiayaan”
untuk
mencetak
data-data
permohonan pembiayaan, dan jika memilih submenu “view data pembiayaan” untuk melihat data nasabah yang mengajukan pembiayaan dan melakukan verifikasi. Sistem akan menampilkan halaman masingmasing submenu yang diinginkan oleh customer service. Dan usecase Verifikasi Permohonan Pembiayaan selesai diakses oleh customer service. 6. Activity Diagram untuk Usecase “Otorisasi Pembiayaan” act Otorisasi Pembiayaan MANAJER
SISTEM
Mulai Menampilkan Home Manaj er
Memilih Menu Otorisasi Pembiayaan
Menampilkan Halaman Otorisasi
Menyimpan
Terima
Tolak Selesai
Gambar 4.16 : Activity Diagram untuk Usecase “Otorisasi Pembiayaan”
159
Keterangan gambar 4.16 : Di dalam Activity Diagram Usecase Otorisasi Pembiayaan pertama yang harus dilakukan oleh Manajer yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Saat membuka sistem akan menampilkan menu“Login”. Manajer terlebih dahulu melakukan Login dengan memasukan Username dan Password. Jika salah memasukan Username dan Password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu “Login” untuk memasukan Username dan Password yang benar. Jika benar memasukan Username dan Password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Kemudian Manajer memilih menu “Otorisasi Pembiayaan”. Maka sistem menampilkan halaman otorisasi. Lalu Manajer mengklik icon “Terima/Tolak”. Jika memilih “Terima” maka pembiayaan disetujui, jika memilih “Tolak” maka pembiayaan ditolak. Dengan demikian usecase otorisasi pembiayaan selesai dan berhasil diakses.
160
7. Activity Diagram untuk Usecase “Input Jadwal Survey” act Use Case Model MANAJER
SISTEM
Mulai Menampilkan Home Manaj er
Menampilkan Halaman Input Surv ey
Memilih Menu Input Surv ey
Mengisi Form Jadw al Surv ey
Mengklik icon "Simpan"
Menyimpan
Selesai
Gambar 4.17 : Activity Diagram untuk Usecase “Input Jadwal Survey” Keterangan gambar 4.17 : Di dalam Activity Diagram Usecase Input Jadwal Survey yang pertama harus dilakukan oleh Manajer yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Saat membuka sistem akan menampilkan “Login”.
Manajer
terlebih
dahulu
melakukan
Login
dengan
memasukan Username dan Password. Jika salah memasukan Username dan Password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan Username dan Password yang benar. Jika benar memasukan Username dan Password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Kemudian Manajer memilih menu “Input Survey”. Maka sistem menampilkan halaman input survey. Lalu
161
Manajer mengisi form jadwal survey dan mengklik icon “Simpan” sebagai tanda jadwal survey telah selesai diinput. 8. Activity Diagram untuk Usecase “View Survey” a. Nasabah act View Surv ey SISTEM
NASABAH Mulai
Menampilkan Home User
Menampilkan Home Nasabah
Memilih Menu View Surv ey
Menampilkan Home Manaj er
Menampilkan Halaman View Surv ey
Selesai
Gambar 4.18 : Activity Diagram untuk Usecase “View Survey” Keterangan gambar 4.18 : Di dalam Activity Diagram Usecase “View Survey” yang pertama harus dilakukan oleh Nasabah yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Nasabah terlebih dahulu melakukan Login dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Setelah berada di halaman home user, Nasabah dapat memilih menu “View Survey”,
162
sistem akan menampilkan view survey yang berisi informasi jadwal survey. Sehingga usecase view survey berhasil diakses oleh Nasabah. b. Manajer act View Surv ey Manaj er MANAJER
SISTEM
Mul ai Menampilkan Home User
Menampilkan Home Nasbah
Menampilkan Home Manaj er
Menampilkan Halaman View Surv ey
Memilih Menu View Surv ey
Cetak
Menghubungkan Ke Hardw are Cetak
Mencetak Selesai
Gambar 4.19 : Activity Diagram untuk Usecase “View Survey” Keterangan gambar 4.19 : Di dalam Activity Diagram Usecase “View Survey” yang pertama harus dilakukan Manajer yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Manajer terlebih dahulu melakukan Login dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Setelah berada di halaman home user, Manajer dapat memilih menu “View Survey”, sistem akan menampilkan view survey yang berisi informasi jadwal survey. Disini
163
Berbeda dengan Nasabah, disini setelah melihat informasi jadwal survey, Manajer dapat mencetaknya dengan memilih icon “cetak” untuk melakukan pencetakan, maka sistem akan mengkoneksikan dengan mesin pencetak (printer). Dan dengan demikian informasi jadwal survey berhasil dilihat dan dapat dicetak oleh Manajer. 9. Activity Diagram untuk Usecase “Input Downpayment” act Input DP TELLER
SISTEM
M ul ai Menampilkan Home Teller
Menampilkan Halaman Input Dow npayment
Memilih Menu Input Dow npayment
Mengisi Form Dow npayment
Cetak
Menyimpan
Simpan
Menghubungkan Dengan Hardw are Cetak
Mencetak
Sel esai
Gambar 4.20 : Activity Diagram untuk Usecase “Input Downpayment” Keterangan gambar 4.20: Di dalam Activity Diagram Usecase Input Downpayment yang pertama harus dilakukan Teller yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Teller terlebih dahulu melakukan Login
164
dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Kemudian Teller memilih menu ”input downpayment”, maka sistem menampilkan halaman input downpayment. Lalu Teller mengisi form downpayment dan mengklik icon “simpan” sebagai tanda dowpayment telah dibayar. Untuk melakukan pencetakan downpayment, Teller dapat memilih icon “cetak” dan sistem akan menghubungkan dengan mesin pencetak (printer). Dengan demikian downpayment berhasil dicetak sebagai bukti pembayaran yang sah. Dan usecase input downpayment berhasil diakses.
Gambar 4.21 : Activity Diagram untuk Usecase “Input Angsuran” Keterangan gambar 4.21: Di dalam Activity Diagram Usecase Input Angsuran yang pertama harus dilakukan Teller yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Teller terlebih dahulu melakukan Login dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Kemudian Teller memilih menu ”input angsuran”, maka sistem menampilkan halaman
166
input angsuran. Lalu Teller mengisi form angsuran dan mengklik icon “simpan” sebagai tanda angsuran telah dibayar. Untuk melakukan pencetakan angsuran, Teller dapat memilih icon “cetak” dan sistem akan menghubungkan dengan mesin pencetak (printer). Dengan demikian angsuran berhasil dicetak sebagai bukti pembayaran yang sah. Dan usecase input angsuran berhasil diakses. 11. Activity Diagram untuk Usecase “View Downpayment” a. Nasabah act View DP Nasabah NASABAH
SISTEM
Mulai Menampilkan Home User
Menampilkan Home Nasabah
Menampilkan Home Teller
Menampilkan Halaman View Dow npayment
Memilih Menu View Dow npayment
Selesai
Gambar 4.22 : Activity Diagram untuk Usecase “View Downpayment” Keterangan gambar 4.22: Di dalam Activity Diagram Usecase “View Downpayment” yang pertama harus dilakukan oleh Nasabah yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Nasabah terlebih dahulu melakukan Login dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan
167
dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Setelah berada di halaman
home
user,
Nasabah
dapat
memilih
menu
“View
Downpayment”, sistem akan menampilkan view downpayment yang berisi informasi downpayment yang sudah masuk. Disini Nasabah hanya memilik akses untuk melihat informasi downpayment saja. Dan dengan demikian informasi downpayment berhasil dilihat oleh Nasabah. b. Teller act View DP Teller TELLER
SISTEM
Mulai Menampilkan Home User
Menampilkan Home Nasabah
Menampilkan Home Teller
Menampilkan Halaman View Dow npayment
Memilih Menu View Dow npayment
Cetak
Menghubungkan Ke Hardw are Cetak
Selesai
Mencetak
Gambar 4.23 : Activity Diagram untuk Usecase “View Downpayment” Keterangan gambara 4.23 : Di dalam Activity Diagram Usecase “View Downpayment” yang pertama harus dilakukan oleh Teller yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Teller terlebih dahulu melakukan Login
168
dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Setelah berada di halaman home user, Teller dapat memilih menu “View Downpayment”, sistem akan menampilkan view downpayment yang berisi informasi downpayment yang sudah masuk. Berbeda dengan Nasabah, setelah melihat informasi downpayment, Teller dapat mencetaknya dengan memilih icon “cetak”, maka sistem akan mengkoneksikan dengan mesin
pencetak
(printer).
Dan
dengan
demikian
informasi
downpayment berhasil dilihat dan dapat dicetak. Sehingga usecase view downpayment berhasil diakses. 12. Activity Diagram untuk Usecase “View Angsuran” a. Nasabah act View Angsuran Nasabah NASABAH
SISTEM
Mulai Menampilkan Home User
Menampilkan Home Nasabah
Memilih Menu View Angsuran
Menampilkan Home Teller
Menampilkan Halaman View Angsuran
Selesai
Gambar 4.24 : Activity Diagram untuk Usecase “View Angsuran”
169
Keterangan gambar 4.24: Di dalam Activity Diagram Usecase “View Angsuran” yang pertama harus dilakukan oleh Nasabah yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Nasabah terlebih dahulu melakukan Login dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Setelah berada di halaman home user, Nasabah dapat memilih menu “View Angsuran”, sistem akan menampilkan view angsuran yang berisi informasi angsuran. Disini Nasabah hanya memiliki akses untuk melihat informasi angsuran saja. Dan dengan demikian informasi angsuran berhasil dilihat oleh Nasabah b. Teller act View Angsuran Teller TELLER
SISTEM
Mul ai Menampilkan Home User
Menampilkan Home Nasabah
Memilih Menu View Angsuran
Cetak
Menampilkan Home Teller
Menampilkan Halaman View Angsuran
Menghubungkan Ke Hardw are Cetak
Mencetak
Sel esai
Gambar 4.25 : Activity Diagram untuk Usecase “View Angsuran”
170
Keterangan gambar 4.25 : Di dalam Activity Diagram Usecase “View Angsuran” yang pertama harus dilakukan oleh Teller yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Teller terlebih dahulu melakukan Login dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Setelah berada di halaman home user Teller dapat memilih menu “View Angsuran”, sistem akan menampilkan view angsuran yang berisi informasi angsuran. Berbeda dengan Nasabah, setelah melihat informasi angsuran, Teller dapat mencetaknya dengan memilih icon “cetak”, maka sistem akan mengkoneksikan dengan mesin pencetak (printer). Dan dengan demikian informasi angsuran berhasil dilihat dan dapat dicetak. Sehingga usecase view angsuran berhasil diakses.
171
13. Activity Diagram untuk Usecase “View Pembiayaan” act Use Case Model NASABAH
SISTEM
Mulai Menampilkan Home User
Menampilkan Halaman Informasi Pembiayaan
Memilih Menu View Pembiayaan
Selesai
Gambar 4.26 : Activity Diagram untuk Usecase “View Pembiayaan” Keterangan gambar 4.26: Di dalam Activity Diagram Usecase “View Pembiayaan” yang pertama harus dilakukan oleh Nasabah yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Nasabah terlebih dahulu melakukan Login dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Untuk melihat informasi pembiayaan Nasabah dapat memilih menu “View Pembiayaan”, sistem akan menampilkan halaman view pembiayaan yang berisi informasi
172
pembiayaan. Dan dengan demikian informasi pembiayaan berhasil dilihat. Sehingga usecase view pembiayaan berhasil diakses. 14. Activity Diagram untuk Usecase “Manaj Kritik Saran dan Informasi” a. Nasabah act Input Kritik Saran Nasabah NASABAH
SISTEM
Mulai Menampilkan Home User
Menampilkan Home Nasabah
Memilih Menu Input Kritik Saran
Menampilkan Home Operator
Menampilkan Halaman Input Kritik Saran
Mengisi Form Kritik Saran
Mengklik icon "Simpan"
Menyimpan
Selesai
Gambar 4.27 : Activity Diagram untuk Usecase “Manaj Kritik Saran dan Informasi” Keterangan gambar 4.27: Di dalam Activity Diagram Usecase “View Manaj Kritik Saran dan Informasi” yang pertama harus dilakukan oleh Nasabah yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Nasabah Login dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan
173
dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Setelah berada di halaman home user, Nasabah dapat memilih menu “Input Kritik Saran”, sistem akan menampilkan halaman input kritik saran, kemudian nasabah dapat mengisi form kritik saran, jika sudah selesai nasabah kemudian memilik icon “simpan” sebagai tanda bahwa kritik saran sudah dikirim. Dengan demikian nasabah berhasil mengirimkan kritik saran. b. Operator act Manaj Kritik Saran-Informasi OPERATOR
SISTEM
Mulai Menampilkan Home User
Menampilkan Home Nasabah
Memilih Menu View Kritik Saran
Menampilkan Home Operator
Menampilkan Halaman Kritik Saran
Memilih Menu Input Informasi
Menampilkan Halaman Input Informasi
Mengisi Informasi
Menyimpan
Mengklik icon "Simpan"
Selesai
Gambar 4.28 : Activity Diagram untuk Usecase “Manaj Kritik Saran dan Informasi”
174
Keterangan gambar 4.28 : Di dalam Activity Diagram Usecase “View Manaj Kritik Saran dan Operator yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Operator terlebih dahulu melakukan Login dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Setelah berada di halaman home user, Operator dapat memilih menu sesuai kebutuhan. Berbeda dengan Nasabah, pada usecase kritik saran terdapat menu “View Kritik Saran” dan menu “Input Informasi”. Untuk melihat kritik saran, operator dapat memilih menu “view kritik saran” dan sistem akan menampilkan kritik saran yang sudah masuk. Dan untuk menyampaikan informasi, operator dapat memilih menu “input informasi”, maka sistem akan menampilkan halaman input informasi, lalu operator mengisi form input informasi dan memilih icon “simpan”, maka sistem akan menyimpan informasi yang sudah dimasukan. Dan dengan demikian usecase manaj kritik saran dan informasi berhasil diakses.
Gambar 4.29 : Activity Diagram untuk Usecase “View Transaksi” Keterangan gambar 4.29: Di dalam Activity Diagram Usecase “View Transaksi” yang pertama harus dilakukan oleh Operator dan Manajer yaitu membuka sistem informasi pembiayaan murabahah. Operator dan Manajer terlebih dahulu melakukan Login dengan memasukan username dan password. Jika salah memasukan username dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu Login untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user masing-masing. Untuk melihat informasi transaksi
176
pembiayaan Operator dan Manajer dapat memilih menu “View Transaksi”, sistem akan menampilkan halaman view transaksi yang berisi informasi transaksi pembiayaan. Dan untuk memilih informasi transaksi berdasarkan periode tertentu, Operator dan Manajer dapat memilih periode, maka sistem menampilkan informasi transaksi berdasarkan periode tertentu. Dengan demikian informasi transaksi pembiayaan berhasil dilihat. Sehingga usecase view transaksi berhasil diakses. 16. Activity Diagram untuk Usecase “Log Out” act Use Case Model USER (Nasabah, CS, Teller, Operator, Manaj er)
SISTEM
Mulai Menampilkan Halaman User
Memilih Menu Log Out
Menampilakan Halaman Log Out
Selesai
Gambar 4.30 : Activity Diagram untuk Usecase “Log Out” Keterangan gambar 4.30: Di dalam Activity Diagaram Usecase “Log Out” yang dilakukan oleh Operator, Nasabah, Customer Service, Teller dan Manager yaitu membuka aplikasi sistem. Dan aktor terlebih dahulu membuka aplikasi “Login”. Saat sistem menampilkan menu “Login” aktor harus memasukan username dan password. Jika salah memasukan username
177
dan password, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu “Login” untuk memasukan username dan password yang benar. Jika benar memasukan username dan password maka sistem akan menampilkan halaman home user. Setelah berada di halaman home user, aktor memilih log out untuk mengakhiri proses-proses dalam sistem/keluar dari sistem. 4.2.5 Class Diagram Pada class diagram akan menggambarkan desain statis dari sistem yang dibangun dalam database dan menunjukan interaksi antar kelas (class) yang terdapat pada sistem. Class diagram terbentuk oleh entity/object yang memiliki atribut dan operasi. Dari class digram tersebut dapat mengilustrasikan skema database yaitu tabel-tabel yang akan digunakan dalam database. Setiap class nantinya akan diwakili oleh tabel, atribut yang akan menjadi field dalam tabel
dan
metode/operasi akan menjadi fungsi yang akan dibuat saat pembuatan program. Dalam Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Al-Murabahah terdapat tujuh entiy/object yang dijadikan class yaitu: (1) Class Nasabah, (2) Class Pembiayaan, (3) Class User (terdiri dari: Operator, Customer Service, Teller, dan Manajer), (4) Class Downpayment, (5) Class Angsuran, (6) Class Transaksi Pembiayaan, (7) Class Survey, (8) Class Kritik Saran dan (9) Class Informasi.
178
class Class Diagram SI Pembiayaan AlMurabahah
1..*
Nasabah -
1..*
1
1..*
Dow nPayment
Pembiayaan
Id_nasabah nama_nasabah gender tempat_lahir tgl_lahir status pekerjaan jabatan pendidikan telp alamat email Id_Pembiayaan Id_KritikSaran
1..*
1 + 1..* + + + +
id_pembiayaan status_pelunasan syarat otorisasi
-
input() print() delete() Update() View()
+ input() + print() + view()
1..*
1..*
Surv ey 1..* -
Id_Downpayment tgl_input Jumlah Id_Nasabah
id_survey jaminan tgl_survey id_nasabah
+ input() + update() + view() 1..*
1..*
Angsuran + input() + view() + update() : void
1..* -
1
1..*
1..*
User 0..*
0..* -
id_user nama_user jabatan Id_Pembiayaan Id_Transaksi Id_Info Id_Survey
Gambar 4.31 : Class Diagram SI Pembiayaan Almurabahah Keterangan gambar 4.31 : a. Class Nasabah dan Class Pembiayaan memiliki hubungan assosiasi many to one, yaitu minimal satu nasabah dan maksimal banyak nasabah dapat mengajukan maksimal satu pembiayaan.
179
b. Class Nasabah dan Class DownPayment (DP) memiliki hubungan assosiasi many to one, yaitu minimal satu nasabah dan maksimal banyak nasabah dapat melihat DP masksimal satu kali pembiayaan. c. Class Nasabah dan Class Survey memiliki hubungan assosiasi many to many, yaitu minimal satu dan maksimal banyak survey untuk minmimal satu dan maksimal banyak nasabah. d. Class Nasabah dan Class krtik saran memiliki hubungan assoiasi many to many yaitu minimal tidak ada dan
maksimal banyak
nasabah mengirimkan minimal tidak ada dan maksimal banyak kritik saran. e. Class Nasabah dan Class Informasi memiliki hubungan assosiasi many to many, yaitu minimal tidak ada dan maksimal banyak nasabah dapat melihat minimal satu dan maksimal banyak informasi. f. Class Nasabah dan Class Angsuran memiliki hubungan assosiasi many to many , yaitu minimal satu dan maksimal banyak nasabah dapat melihat minimal satu dan maksimal banyak angsuran. g. Class Pembiayaan dan Class Transaksi memiliki hubungan composisi many to many, yaitu minimal satu dan maksimal banyak pembiayaan berisi minimal satu dan maksimal banyak transaksi. h. Class User dan Class Pembiayaan memiliki hubungan assosiasi one to many, yaitu satu user dapat mengisi minimal satu transaksi pembiayaan dan maksimal banyak.
180
i. Class User dan Transaksi Pembiayaan memiliki hubungan assosiasi many to many, yaitu minimal satu dann maksimal banyak user mengeksekusi minimal satu dan maksimal banyak transaksi. j. Class User dan Class Survey memiliki hubungan assosiasi one to many¸ yaitu satu user dapat mengisi minimal satu dan maksimal banyak survey. k. Class User dan Class Kritik Saran memiliki hubungan assosiasi many to many, yaitu minimal satu dan maksimal banyak user dapat melihat minimal tidak ada dan maksimal banyak kritik saran. l. Class User dan Class Informasi memiliki hubungan assosiasi one to many, yaitu satu nasabah dapat mengisi minimal tidak ada dan maksimal banyak informasi. m. Class Transaksi dan Class Downpayment memiliki hubungan composisi many to many, yaitu minimal satu dan maksimal banyak transaksi dapat berisi minimal satu dan maksimal banyak downpayment. n. Class Transaksi dan Class Angsuran memiliki hubungan composisi many to many, yaitu minimal satu dan maksimal banyak transaksi berisi minimal satu dan maksimal banyak angsuran.
181
4.2.6 Mapping Class Diagram
Gambar 4.32 : Mapping Class Diagram SI Pembiayaan Almurabahah
182
4.2.7
Struktur Database 1. Tabel User Nama Tabel
: User
Type File
: Master
Primary Key
: Id_User
Foreign Key
: Id_Pembiayaan; Id_Transaksi; Id_Info
Tabel 4.25 : Spesisifikasi Database User Field Name
Type
Size
Keterangan
Id_User
Int
6
Id_User
Id_Pembiayaan
Int
6
Id_Pembiayaan
Id_Transaksi
Int
6
Id_Transaksi
Id_Info
Int
6
Ind_Informasi
Nama_User
Char
30
Nama Lengkap User
Gender
Enum
Tempat_Lahir
Text
Tgl_Lahir
Date
Jabatan
Text
20
Jabatan User
Telp
Int
20
Telepon User
E-mail
Text
50
E-mail User
Alamat
Text
50
Alamat User
Jenis Kelamin User 50
Tempat Lahir User Tanggal Lahir User
183
2. Tabel Nasabah Nama Tabel
: Nasabah
Type File
: Master
Primary Key
: Id_User
Foreign Key
: Id_Pembiayaan; Id_Kritik
Tabel 4.26 : Spesisifikasi Database Nasabah Field Name
Type
Size
Keterangan
Id_Nasabah
Int
6
Id_Nasabah
Id_Pembiayaan
Int
6
Id_Pembiayaan
Id_Kritik
Int
6
Id_Kritik Saran
Nama_User
Char
30
Nama Lengkap Nasabah
Gender
Enum
Jenis Kelamin Nasabah
Tempat_Lahir
Text
50
Tempat Lahir Nasabah
Tgl_Lahir
Date
Tanggal Lahir Nasabah
Jabatan
Text
20
Jabatan Nasabah
Telp
Int
20
Telepon Nasabah
E-mail
Text
50
E-mail Nasabah
Alamat
Text
50
Alamat Nasabah
184
3. Tabel Downpayment Nama Tabel
: Downpayment
Type File
: Transaction
Primary Key
: Id_Downpayment
Foreign Key
: Id_Nasabah
Tabel 4.27 : Spesisifikasi Database Downpayment Field Name
Type
Size
Keterangan
Id_Downpayment
Int
6
Id_Downpayment
Id_Nasabah
Int
6
Id_Nasabah
Tgl_Input
Date
50
Tanggal Pembayaran
4. Tabel Pembiayaan Nama Tabel
: Pembiayaan
Type File
: Transaction
Primary Key
: Id_Pembiaayan
Foreign Key
:-
Tabel 4.28 : Spesisifikasi Database Pembiayaan Field Name
Type
Size
Keterangan
Id_Pembiayaan
Int
6
Id_Pembiayaan
Status_Pembiayaan
Int
1
Status Pembiayaan
Syarat
Varchar
20
Syarat Pembiayaan
Otorisasi
Int
1
Otorisasi Pembaiayaan
185
5. Tabel Transaksi Pembiayaan Nama Tabel
: Transaksi Pembiayaan
Type File
: Transaction
Primary Key
: Id_Transaksi
Foreign Key
: Id_Downpayment; Id_Angsuran
Tabel 4.29 : Spesisifikasi Database Transaksi Pembiayaan Field Name
Type
Size
Keterangan
Id_Transaksi
Int
6
Id_Transaksi
Id_Downpayment
Int
6
Id_Downpayment
Id_Angsuran
Int
6
Id_Angsuran
Tgl_Input
Date
Tanggal Input Transaksi
Margin
Int
10
Margin Transaksi
Angs_Pokok
Int
10
Angsuran Pokok Pembiayaan
Denda
Int
10
Denda Pembiayaan
186
6. Tabel Angsuran Nama Tabel
: Angsuran
Type File
: Transaction
Primary Key
: Id_Angsuran
Foreign Key
: Id_Nasabah
Tabel 4.30 : Spesisifikasi Database Angsuran Field Name
Type
Size
Keterangan
Id_Angsuran
Int
6
Id_Angsuran
Id_Nasabah
Int
6
Id_Nasabah
Jumlah
Int
15
Jumlah Angsuran
Angsuran_Ke
Int
3
Angsuran Keberapa
Tanggal
Date
Tanggal Angsuran
7. Tabel Survey Nama Tabel
: Survey
Type File
: Transaction
Primary Key
: Id_Suvey
Foreign Key
: Id_Nasabah
Tabel 4.31 : Spesisifikasi Database Survey Field Name
Type
Size
Keterangan
Id_Survey
Int
6
Id_Survey
Id_Nasabah
Int
6
Id_Nasabah
Jaminan
Varchar
20
Jaminan Pembiayaan
Tgl_Survey
Date
Tgl Survey
187
8. Tabel Kritik Saran Nama Tabel
: Kritik Saran
Type File
: Transaction
Primary Key
: Id_Kritik Saran
Foreign Key
: Id_User
Tabel 4.32 : Spesisifikasi Database Kritik Saran Field Name
Type
Size
Keterangan
Id_Kritik Saran
Int
5
Id_Kritik Saran
Id_User
Int
5
Id_User
Tgl_Kritik Saran
Date
Tanggal Input Kritik
Isi
Varchar
Isi Kritik Saran
9. Tabel Informasi Nama Tabel
: Informasi
Type File
: Transaction
Primary Key
: Id_Info
Foreign Key
: Id_Nasabah
Tabel 4.33 : Spesisifikasi Database Informasi Field Name
Type
Size
Keterangan
Id_Info
Int
6
Id_Informasi
Id_Nasabah
Int
6
Id_Informasi
Judul
Char
30
Judul Informasi
Tanggal
Date
Tanggal Informasi
Isi
Varchar
Isi Informasi
188
4.2.8 Sequence Diagram Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku hubungan antara aktor degan objek-objek yang menjelaskan setiap skenario di dalam sebuah sistem dan subsistem. Sequence Diagram pada Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Almurabahah adalah sebagai berikut: 1. Sequence Diagram untuk Use Case “Input Pendaftaran” sd Input Pendaftaran
Calon Nasabah
Home Pendaftaran
Form Registrasi
Proses
Nasabah
Registrasi()
Tampil Form Registrasi()
Input Form Registrasi()
Input Registrasi()
Save Data()
Registrasi Selesai()
Gambar 4.33 : Sequence Diagram untuk Use Case “Input Pendaftaran” Keterangan gambar 4.33 : Pada saat calon nasabah melakukan input pendaftaran, calon nasabah membuka halaman web Sistem Informasi Pembiayaan Almurabahah, maka sistem akan menampilkan halaman home web, setelah itu calon nasabah memilih menu input pendaftaran, maka
189
sistem akan menampilkan halaman input pendaftaran. Setelah itu calon nasabah mengisi form registrasi/pendaftaran maka data nasabah akan tersimpan di dalam database nasabah. 2. Sequence Diagram untuk Use Case “Log In” sd Log In
User (Nasabah, CS, T eller, Operator, Manajer)
Home Log In
Proses Log In
User
Masukan Username dan Password()
Validasi Username dan Password()
Baca Database()
Log In Berhasil()
Username dan Password Salah() Log In Gagal()
Gambar 4.34 : Sequence Diagram untuk Use Case “Log In” Keterangan gambar 4.34 : Pada saat User (Nasabah, Customer Service, Teller, Operator, Manajer) melakukan Log In, sistem akan meminta username dan password terlebih dahulu. Pada saat username dan password dibaca oleh sistem, sistem akan memverifikasi username dan password yang diisi dengan yang sudah ada di dalam database “user”. Jika sudah berhasil Log In maka operator, nasabah, customer service, teller, dan manajer akan masuk ke halaman home user masingmasing. Jika username dan password yang dimasukan salah, maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan.
190
3. Sequence Diagram untuk Use Case “Verifikasi Pendaftaran” sd Verifikasi Pendaftaran
Customer Service
Home CS
Menu Nasabah
Menu View Nasabah
Proses Verifikasi
Nasabah
Log In()
Pilih Menu View Nasabah()
Tampil View Nasabah()
Pilih Nama Nasabah()
Lihat Nasabah()
Verifikasi Nasabah()
Verifikasi Pendaftaran() Simpan()
Verifikasi Selesai()
Gambar 4.35 : Sequence Diagram untuk Use Case “Verifikasi Pendaftaran” Keterangan gambar 4.35 : Pada saat Customer Service melakukan verifikasi pendaftaran, Terlebih dahulu Customer Service melakukan “Log In” setelah itu memilih menu “Nasabah”. Setelah dipilih maka sistem akan halaman Nasabah. Kemudian Customer Service memilih menu “View Nasabah”, sistem akan menampilkan halaman View Nasabah, lalu Customer Service memilih nama calon Nasabah yang akan diverifikasi pada view Nasabah. Jika data nasabah sudah diverifikasi, maka sistem akan menyimpannya pada database Nasabah.
191
4. Sequence Diagram untuk Use Case “Input Pemohonan Pembiayaan” sd Pengaj uan Pembiayaan
Nasabah
Home Nasabah
Menu Input Pembiayaan
Proses Pengajuan
Pembiayaan
Log In()
Memilih Menu Input Pembiayaan()
Tampil Menu Input Pembiayaan()
Mengisi Form Pembiayaan()
Mengajukan()
Proses()
Cek Kelengkapan Data() Data Tidak Lengkap()
Menyimpan()
Pengajuan Pembiayaan Selesai()
Gambar 4.36 : Sequence Diagram untuk Use Case “Input Permohonan Pembiayaan” Keterangan gambar 4.36 : Pada
saat
Nasabah
melakukan
permohonan/pengajuan
pembiayaan, Nasabah terlebih dulu melakukan “Log In”. Lalu nasabah
memilih
menu
“Input
Pembiayaan”,
maka
sistem
menampilkan form pembiayaan. Kemudian nasabah mengisi form tersebut dan menyimpan/mensubmit data yang sudah diisi. Jika data lengkap maka akan langsung disimpat di dalam database pembiayaan. Jika data tidak lengkap maka data tidak dapat disimpan dan meminta untuk dilengkapi pada halaman “menu input pembiayaan”.
192
5. Sequence Diagram untuk Use Case “Verifikasi Permohonan Pembiayaan” sd Verifikasi Pembiayaan
Customer Service
Home CS
Menu Pembiayaan
Menu View Pembiayaan
Proses Verifikasi
Pembiayaan
Log In()
Pilih Menu View Data Pembiayaan()
Tampil Menu View Pembiayaan()
Pilih Data Pengajuan()
Lihat Data()
Verifikasi Pembiayaan()
Verifikasi()
Simpan()
Verifikasi Pembiayaan Selesai()
Gambar 4.37 : Sequence Diagram untuk Use Case “Verifiaksi Permohonan Pembiayaan” Keterangan gambar 4.37 : Pada saat Customer Service melakukan verifikasi pembiayaan, Customer Service terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah Customer Service memilih menu “View data Pembiayaan”, maka sistem
akan
menmpilkan
data
nasabah
yang
mengajukan
pembiayaan. Kemudian Customer Service nama nasabah yang akan diverifikasi pembiayaannya. Seteleh diverifikasi, maka sistem akan sistem akan menyimpan data nasabah ke dalam database pembiayaan.
193
6. Sequence Diagram untuk Use Case “Otorisasi Permohonan Pembiayaan” sd Otorisasi Pembiayaan
Gambar 4.38 : Sequence Diagram untuk Use Case “Otorisasi Permohonan Pembiayaan” Keterangan gambar 4.38 : Pada saat Manajer melakukan otorisasi pembiayaan, terlebih dahulu Manajer melakukan “Log In”. Setelah itu memilih “Menu Otorisasi Pembiayaan”, maka sistem akan menampilkan halaman otorisasi. Pada halaman otorisasi pembiayaan Manajer akan menentukan diterima atau ditolaknya pembiayaan. Jika Manajer menerima
artinya
pengajuan
diotorisasi
maka
sistem
menyimpan data pengajuan nasabah ke database
akan
transaksi
pembiayaan. Jika Manajer menolak artinya pengajuan tidak dapat
194
diotorisasi dan sistem tidak akan menyimpan data pengajuan tersebut ke database transaksi pembiayaan. 7. Sequence Diagram untuk Use Case “Input Survey” sd Input Surv ey
Manajer
Home Manajer
Menu Input Survey
Proses
Survey
Log In()
Memilih Menu Input Survey()
Tampil Input Survey()
Mengisi Form Survey()
Input Survey()
Simpan()
Input Survey Selesai()
Gambar 4.39 : Sequence Diagram untuk Use Case “Input Survey” Keterangan gambar 4.39 : Pada saat Manajer melakukan Input Survey, Manajer terlebih dahulu melakukan “Log In”. Lalu Manajer memilih menu “Input Survey”. Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan halaman input survey, dan Manajer mengisi form survey. Setelah mengisi form survey, maka sistem akan menyimpan data tersebut ke dalam database survey.
195
8. Sequence Diagram untuk Use Case “View Survey” a. Nasabah sd View Surv ey Nasabah
Nasabah
Home Nasabah
Menu View Survey
Proses View
Survey
Log In()
Pilih Menu View Survey()
Tampil View Survey()
Proses View()
Cari ()
Tampil Data Survey()
Gambar 4.40 : Sequence Diagram untuk Use Case “View Survey : Nasabah” Keterangan gambar 4.40 : Pada saat Nasabah melakukan View Survey, Nasabah terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah itu Nasabah memilih menu “View Survey”. Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan halaman view survey dan menampilkan data survey nasabah yang ada di database survey.
196
b. Manajer sd View Surv ey Manaj er
Manajer
Home Manajer
Menu View Survey
Proses
Survey
Printer
Log In()
Pilih Menu View Survey()
Tampil View Survey()
Pilih Data()
Proses View()
Cari() Tampil Data Survey()
Klik Cetak()
Proses Cetak()
Cetak()
Gambar 4.41 : Sequence Diagram untuk Use Case “View Survey : Manajer” Keterangan gambar 4.41 : Pada saat Manajer melakukan View Survey, Manajer terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah itu Manajer memilih menu “View Survey”. Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan halaman view survey dan menampilkan data survey nasabah yang ada di database survey. Kemudian Manajer dapat mencetak data survey dengan mengklik icon “cetak”, maka sistem akan menghubungkan ke perangkat mesin cetak dan melakukan pencetakan data tersebut.
197
9. Sequence Diagram untuk Use Case “Input Downpayment” sd Input Dow npayment
Teller
Home Teller
Menu Input Downpayment
Proses
Downpayment
Printer
Log In()
Pilih Input Downpayment()
Tampil Menu Input Downpayment()
Input Downpayment()
Proses Input()
Simpan()
Input Downpayment Selesai()
Cetak Downpayment()
Proses Cetak()
Cetak()
Gambar 4.42: Sequence Diagram untuk Use Case “Input Downpayment” Keterangan gambar 4.42 : Pada saat Teller melakukan Input Downpayment, Teller terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah itu Teller memilih menu “Input Downpayment”, maka sistem akan menampilkan halaman input downpayment.
Kemudian Teller menginput
downpayment, dan sistem akan menyimpan downpayment tersebut ke database downpayment. Kemudian jika Teller mau mencetak downpayment yang sudah masuk, maka Teller dapat mengklik icon “cetak” dan sistem akan menghubungkan ke perangkat mesin cetak dan melakukan pencetakan downpayment tersebut.
198
10. Sequence Diagram untuk Use Case “Input Angsuran” sd Input Angsuran
Teller
Home Teller
Menu Input Angsuran
Proses
Angsuran
Printer
Log In()
Pilih Menu Input Angsuran()
Tampil Menu Input Angsruan()
Input Angsuran()
Proses Input()
Simpan()
Input Angsuran Selesai()
Cetak Angsuran()
Proses Cetak()
Cetak()
Gambar 4.43 : Sequence Diagram untuk Use Case “Input Angsuran” Keterangan gambar 4.43 : Pada saat Teller melakukan Input Angsuran, Teller terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah itu Teller memilih menu “Input Angsuran”, maka sistem akan menampilkan halaman input angsuran. Kemudian Teller menginput angsuran, dan sistem akan menyimpan angsuran tersebut ke database angsuran. Kemudian jika Teller mau mencetak angsuran yang sudah masuk, maka Teller dapat mengklik icon “cetak” dan sistem akan menghubungkan ke perangkat mesin cetak dan melakukan pencetakan angsuran tersebut.
199
11. Sequence Diagram untuk Use Case “View Downpayment” a. Nasabah sd VIew Dow npayment
Nasabah
Home Nasabah
Menu View Downpayment
Proses View
Downpayment
Log In()
Pilih Menu View Downpayment()
Tampil Menu View Downpayment()
Proses View()
cari()
Tampil Downpayment()
Gambar 4.44 : Sequence Diagram untuk Use Case “View Downpayment : Nasabah” Keterangan gambar 4.44 : Pada saat Nasabah melakukan View Downpayment, Nasabah terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah itu Nasabah memilih menu “View Downpayment”. Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan halaman view downpayment dan menampilkan data downpayment nasabah yang ada di database downpayment.
200
b. Teller sd View Dow npayment Teller
Teller
Home Teller
Menu View Downpayment
Proses
Downpayment
Printer
Log In ()
Pilih Menu Downpayment()
Tampil Menu Downpayment()
Pilih Data()
Proses View()
Cari()
Tampil Downpayment()
Klik Cetak()
Proses Cetak()
Cetak()
Gambar 4.45 : Sequence Diagram untuk Use Case “View Downpayment : Teller” Keterangan 4.45 : Pada saat Teller melakukan View Downpayment, Teller terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah itu Teller memilih menu “View Downpayment”. Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan halaman view downpayment dan menampilkan data downpayment nasabah yang ada di database downpayment. Kemudian Teller dapat
mencetak data downpayment dengan
mengklik icon “cetak”, maka sistem akan menghubungkan ke perangkat mesin cetak dan melakukan pencetakan data tersebut.
201
12. Sequence Diagram untuk Use Case “View Angsuran” a. Nasabah sd View Angsuran Nasabah
Nasabah
Home Nasabah
Menu View Angsuran
Proses View
Angsuran
Log In()
Pilih Menu View Angsuran()
Tampil Menu View Angsuran()
Proses View()
cari()
Tampil Angsuran()
Gambar 4.46 : Sequence Diagram untuk Use Case “View Angsuran : Nasabah” Keterangan gambar 4.48 : Pada saat Nasabah melakukan View Angsuran, Nasabah terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah itu Nasabah memilih menu “View Angsuran”. Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan halaman view angsuran dan menampilkan data angsuran nasabah yang ada di database angsuran.
202
b. Teller sd View Angsuran Teller
Teller
Home Teller
Menu View Angsuran
Proses
Angsuran
Printer
Log In()
Pilih Menu View Angsuran()
Tampil Menu View Angsuran()
Pilih Data()
Proses View()
Cari()
Tampil Angsuran()
Klik Cetak()
Proses Cetak()
Cetak()
Gambar 4.47 : Sequence Diagram untuk Use Case “View Angsuran : Teller” Keterangan gambar 4.47 : Pada saat Teller melakukan View Angsuran, Teller terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah itu Teller memilih menu “View Angsuran”. Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan halaman view angsuran dan menampilkan data angsuran nasabah yang ada di database angsuran. Kemudian Teller dapat mencetak data angsuran dengan mengklik icon “cetak”, maka sistem akan menghubungkan ke perangkat mesin cetak dan melakukan pencetakan data tersebut.
203
13. Sequence Diagram untuk Use Case “View Pembiayaan” sd View Pembiayaan
Nasabah
Home Nasabah
Menu View Pembiayaan
Proses Penampilan
Pembiayaan
Log In()
Pilih Menu View Pembiayaan()
Tampil Halaman View Pembiayaan()
Pilih Informasi Pembiayaan()
Acces Informasi()
Get Informasi()
Tampil Informasi Pembiayaan()
Gambar 4.48 : Sequence Diagram untuk Use Case “View Pembiayaan” Keterangan gambar 4.48 : Pada saat Nasabah melakukan View Pembiayaan, Nasabah terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah itu Nasabah memilih menu “View Pembiayaan”. Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan halaman view pembiayaan dan nasbah dapat memilih informasi pembiayaan yang diinginkan maka sistem akana menampilkan informasi pembiayaan pembiayaan.
yang ada di database
204
14. Sequence Diagram untuk Use Case “Manaj Kritik Saran dan Informasi” a. Nasabah sd Manaj Kritik Saran dan Informasi Nasabah
Nasabah
Home Nasabah
Menu Input Kritik Saran
Proses
Kritik Saran
Log In()
Pilih Menu Input Kritik Saran()
Tampil Menu Input Kritik Saran()
Isi Form Kritik Saran()
Kirim()
Simpan()
Kritik Saran Selesai Dikirim()
Gambar 4.49 : Sequence Diagram untuk Use Case “Manaj Kritik Saran : Nasabah” Keterangan gambar 4.49 : Pada saat Nasabah melakukan Input Kritik Saran, Nasabah terlebih dahulu melakukan “Log In”. Lalu Nasabah memilih menu “Input
Kritik
Saran”.
Setelah
dipilih
maka
sistem
akan
menampilkan halaman input kritik sarana, dan Nasabah dapat mengisi form kritik saran. Setelah mengisi form kritik saran, maka sistem akan menyimpan data tersebut ke dalam database kritik saran.
205
b. Operator sd Manaj Kritik Saran Informasi Operator
Operator
Home Operator
View Kritik Saran
Menu Input Informasi
Proses
Kritik Saran
Informasi
Log In()
Pilih Menu View Kritik Saran()
Acces Kritik Saran()
Get Kritik Saran()
Tampil View Kritik Saran()
Pilih Menu Input Informasi()
Tampil Menu Input Informasi()
Mengisi Informasi()
Input Informasi()
Simpan()
Informasi Selesai Diinput()
Gambar 4.50 : Sequence Diagram untuk Use Case “Manaj Kritik Saran dan Informasi : Operator” Keterangan gambar 4.50 : Pada saat Operator melakukan View Kritik Saran, Operator terlebih dahulu melakukan “Log In”. Setelah itu Operator memilih menu “View Kritik Saran”. Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan halaman view kritik saran yang tersimpan di database kritik saran. Pada usecase ini juga Operator dapat melakukan input informasi dengan cara memilih menu input informasi dan sistem akan menampilkan halaman menu input informasi, dan Operator dapat mengisikan informasi yang akan disampaikan pada halaman ini. Kemudian sistem akan menyimpan informasi yang sudah diisi ke
206
dalam database informasi. Dan informasi dapat dilihat oleh nasabah atau pihak yang membutuhkan. 15. Sequence Diagram untuk Use Case “View Transaksi” sd View Transaksi Pembiayaan
Operator, Manajer
Home User
Menu View Transaksi
Proses
Tansaksi Pembiayaan
Log In()
Pilih Menu View T ransaksi()
Lihat()
Ambil data()
Tampil Menu View Transaksi Semua()
Pilih Periode()
Lihat ()
Ambil data()
Tampil View T ransaksi Berdasarkan Periode()
Gambar 4.51 : Sequence Diagram untuk Use Case “View Transakasi Pembiayaan” Keterangan gambar 4.51 : Pada saat Operator dan Manajer melakukan View Transaksi Pembiayaan, setelah melakukan “Log In” maka harus memilih menu “View Transaksi”. Dan sistem akan menampilkan semua data transaki pembiayaan yang sudah tersimpan. Kemudian Operator dan Manajer dapat memilih periode transaksi tertentu, maka sistem akan menampilkan data transaksi pembiayaan berdasrkan periode waktu yang diinginkan.
207
16. Sequence Diagram untuk Use Case “Log Out” sd Log Out
User
Home User
Log In()
Pilih Menu Log Out()
Log Out Selesai()
Gambar 4.52: Sequence Diagram untuk Use Case “Log Out” Keterangan gambar 4.52 : Pada saat User (Nasabah, Customer Service, Teller, Operator, Manajer) keluar dari Sistem, maka User akan memilih menu “Log Out”. Setelah dipilih maka sistem akan keluar dan kembali ke halaman utama Pembiayaan Murabahah.
208
4.3 Architecture Design 4.3.1 Design Kriteria Hal yang perlu dimiliki dalam suatu rancangan arsitektur untuk menjadikan sistem yang berkualitas adalah dengan menentukan kriteria-kriteria untuk mengatur prioritas dalam perancangan aplikasi yang akan ditampilkan dalam bentuk tabel. Tujuannya adalah untuk menghasilkan aplikasi yang berkualitas dan membantu memprioritaskan strategi pengembangan sistem, mendukung evaluasi dan membantu dalam menilai kelengkapan sistem yang diusulkan. Untuk menentukan kriteria dalam pengembangan
Sistem
Informasi
Transaksi
Pembiayaan
Almurabahah pada LKS Al-Ijarah dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.34 : Kriteria Sistem yang Diusulkan Criteria Usable Secure Efficient Correct Reliable Maintainable Testable Flexible
Very Important
Important
Less Important
Irrelevant
Easily Fullfield
209
Comprehensible Reuseable Portable
Keterangan Tabel 4.34 : 1. Usable : Kegunaan sistem yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan bagi pihka LKS Al-Ijarah. 2. Secure : Keamanaan dari akses pihak yang tidak bertanggung jawab. 3. Efficient : Efisiensi dari eksploitasi ekonomi. 4. Correct : Terpenuhinya dengan adanya kebutuhan-kebutuhan. 5. Reliable : Terpenuhinya hasil dari eksekusi fungsi-fungsi yang ada. 6. Maintainable : Pengalokasian biaya dan perbaikan sistem yang rusak. 7. Testable : Dapat dipastikan sistem yang dikembangkan seusuai dengan fungsi. 8. Flexible : Kemudahan memodifikasi sistem. 9. Comprehensible : Usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemahaman yang jelas dari sistem. 10. Reusable : Potensial penggunaan bagian sistem dalam sistem lain. 11. Portable : Pemindahan sistem ke platform yang lainnya.
210
4.3.2 Deployment Diagram Deployment diagram
menyediakan gambaran bagaimana
sistem secara fisik dapat terlihat. Sistem yang berdiri dari nodenode dan dimana setiap node tersebut diwakili dengan simbol atau sebuah kubus. Pada sistem ini digunakan dengan menggunakan jaringan internet karena sebagian dari komponen yang dibuat akan dibagi atau disharing dengan aplikasi web lain. Oleh karena itu dalam penerapan sistem ini dibutuhkan suatu application server untuk dapat menjalankan sistem ini di tempat lain. Selain itu juga dibutuhkan database dan web server untuk menjalankan coding program dan data-data yang akan disimpan pada server. Dari penjelasan diatas, maka deployment diagram pada Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah dapat dilihat pada gambar berikut: deployment Diagram SI Pembiayaan Murabahah LKS Al-Ijarah
Browser PC Client
Router Internet
<<dev ice>>
XAMPP Application Serv er SI Pembiayaan Murabahah
MySQL Database Serv er
Printer
Gambar 4.53 : Deployment Diagram Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah
211
4.4 Component Design 4.4.1 Component Diagram Component Diagram menggambarkan alokasi semua class dan object ke dalam komponen-komponen fisik pada sebuah sistem yang dirancang. Pada sistem ini merupakan aplikasi berbasis web dengan database server. Pada sistem berbasis web logika bisnis diletakan di server dan di client. Pada Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah di LKS Al-Ijarah ini, pertama kali user dan nasabah atau calon nasabah menjalankan sistem yaitu dengan mengunjungi alamat web dengan menggunakan aplikasi web browser, setelah itu mucul tampilan Sistem Informasi Pembiayaan Murabahah yang siap untuk digunakan sesuai kebutuhan user dan nasabah atau calon nasabah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: cmp Component Diagram SI Pembiayaan Murabahah LKS Al-Ij arah
Firefox.exe
Serv er Web
SI Pembiayaan Murabahah
db.sql
Gambar 4.54 : Component Diagram pada Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah
212
Seperti yang terlihat pada gambar 4.54 bahwa component yang memenuhi Sistem Informasi Pembiayaan Murabahah secara
umum
adalah
component
“Firefox.exe”
ini
merupakan
multiplatform browser. Untuk component “Web Server” adalah paket web container yang di dalamnya sudah termasuk Apache web server, PHP, MySQL, PHP My Admin. Dan untuk component “SI Pembiayaan
Murabahah”
merupakan
aplikasi
bisnis
yang
dibangun. Dan component “db.sql” adalah database yang digunakan pada aplikasi. 4.4.2 User Interface Component Tahap
ini
menggunakan
menjelaskan Sistem
tentang
Informasi
tahap-tahap
Transaksi
dalam
Pembiayaan
Murabahah pada LKS Al-Ijarah dengan menampilkan beberapa tampilan
yang
dirancang
dari
pertama
kali
user
akan
menggunakan sampai keluar dari sistem. Berikut adalah pembagian component pada setiap halaman user .
213
1) Halaman Utama dan Profil
Gambar 4.55 : Tampilan Halaman Utama dan Profil Menampilkan halaman utama Sistem Informasi Pembiayaan AlMurabahah. Didalamnya terdapat tampilan gambar kegiatan, profil, sejarah dan menu-menu untuk melakukan aktivitas pada sistem tersebut. Ada dua menu utama yaitu menu “akses” dan menu “pembiayaan”.
214
2) Halaman Log In
Gambar 4.56 : Tampilan Halaman Log In Menampilkan halaman untuk dapat memasuki atau mengakses sistem tersebut bagi yang sudah terdaftar. Dan bagi yang belum terdaftar dapat memilih icon “daftar baru” pada tampilan ini.
215
3) Halaman Pendaftaran Nasabah
Gambar 4.57 : Tampilan Halaman Pendaftaran Nasabah Menampilkan halaman form pendaftaran bagi calon nasabah, pada tampilan ini calon nasabah harus mengisi form yang sudah tersedia dengan lengkap. Jika sudah lengkap calon nasabah dapat mengklik icon “daftar”, maka data nasabah terkirim dan tersimpan di database sistem tersebut.
216
4) Halaman Verifikasi Pendaftaran Nasabah
Gambar 4.58 : Tampilan Halaman Verifikasi Pendaftaran Nasabah Menampilkan data calon nasabah yang akan dilakukan verifikasi oleh customer service. Pada halaman ini customer service dapat melihat secara detail data calon nasabah dengan mengklik icon “detail”. Setelah itu customer service dapat menentukan keputusan untuk menerima atau menolak calaon nasabah untuk menjadi nasabah di LKS Al-Ijarah.
217
5) Halaman Proses Verifikasi Pedaftaran
Gambar 4.59 : Tampilan Halaman Proses Verifikasi Pendaftaran Menampilakn detail data calon nasabah yang akan diverifikasi oleh customer service. Ada tiga icon halam ini yaitu: icon “terima” artinya calon nasabah diterima menjadi nasabah, icon “tolak” artinya calon nasabah ditolak menjadi nasabah karena ada beberapa alasan, dan icon “tutup” artinya menutup tampilan detail data calon nasabah.
218
6) Halaman Permohonan Pembiayaan
Gambar 4.60 : Tampilan Halaman Permohonan Pembiayaan Menampilkan halaman permohonan atau pengajuan pembiayaan untuk nasabah. Disini nasabah dapat memasukan nama produk yang dibiayai, kemudian memasukan nama jaminan, kemudian memsukan nilai DP dan waktu pembiayaan. Terakhir jika semua sudah lengkap nasabah mengklik icon “ajukan” maka data pembiayaan nasabah terkirim dan tersimpan di dalam database sistem tersebut.
219
7) Halaman Verifikasi Permohonan Pembiayaan
Gambar 4.61 : Tampilan Halaman Verifikasi Permohonan Pembiayaan Menampilkan
halaman
verifikasi
permohonan
atau
pengajuan
pembiayaan. Pada halaman ini customer service dapat memeriksa semua data pengajuan yang sudah dikirim oleh nasabah.
220
8) Halaman Proses Verifikasi Permohonan Pembiayaan
Gambar 4.62 : Tampilan Halaman Proses Verifikasi Permohonan Menampilkan halaman proses verifikasi data permohonan atau pengajuan pembiayaan. Pada halaman ini customer service memeriksa kelengkapan data pengajuan pembiayaan yang sudah masuk. Kemudian customer service dapat memilih icon “terima” artinya pengajuan dapat diproses, icon “tolak” artinya pengajuan tidak dapat diproses karena beberapa alasan, dan icon “tutup” artinya menutup halaman detail data pengajuan pembiayaan.
221
9) Halaman Persetujuan Permohonan Pembiayaan
Gambar 4.63 : Tampilan Halaman Persetujuan Permohonan Menampilkan halaman persetujuan pembiayaan yang sudah diverifikasi oleh customer service. Pada halaman ini manajer akan melakukan persetujuan pembiayaan yang sudah diajukan.
222
10) Halaman Proses Persetujuan
Gambar 4.64 : Tampilan Halaman Proses Persetujuan Pembiayaan Menampilkan halaman proses persetujuan pembiayaan. Pada halaman ini terdapat tiga icon untuk menentukan keputusan. Icon “terima” artinya pembiayaan sudah disetujui oleh manajer, icon “tolak” artinya pembiayaan ditolak, dan icon “tutup” artinya menutup halaman proses persetujuan.
223
11) Tampilan Halaman Input Tanggal Survey
Gambar 4.65: Tampilan Halaman Input Tanggal Survey Menampilkan halaman input tanggal survey, halaman ini berfungsi untuk memberitahukan tentang jadwal survey kepada nasabah yang pembiyaannya sudah disetujui oleh manajer. Manajer menginput tanggal survey kemudian mengklik icon “simpan” artinya tanggal survey yang diinput tersimpan di database sistem dan dapat dilihat oleh nasabah.
224
12) Tampilan Halaman View Survey dan View DP
Gambar 4.66 : Tampilan Halaman View Survey-View DP Menampilkan jadwal survey dan jumlah DP yang sudah diinput, halaman ini berguna bagi nasabah maupun pihak LKS Al-Ijarah yang ingin melihat jadwal survey dan jumlah DP yang sudah masuk.
225
13) Tampilan Halaman Input Angsuran
Gambar 4.67 : Tampilan Halaman Input Angsuran Menampilkan halaman input angsuran pembiayaan nasabah. Pada halaman ini teller dapat menginput angsuran dan melihat sisa angsuran yang masih harus dibayarkan. Setelah menginput jumlah angsuran kemudian teller mengklik icon ”simpan” sebagai tanda angsuran nasabah sudah masuk dan mengurangi total hutang sebelumnya.
226
14) Tampilan Halaman View Angsuran
Gambar 4.68 : Tampilan Halaman View Angsuran Menampilkan halaman view angsuran untuk melihat data angsuran yang sudah masuk dan jumlah angsuran yang masih tersisa. Pada halaman ini nasabah dan teller dapat melihat semua angsuran dan sisa angsuran.
227
15) Tampilan Halaman Cetak Angsuran
Gambar 4.69 : Tampilan Halaman Cetak Angsuran Menampilkan halaman cetak angsuran nasabah yang sudah diinput. Setelah teller menginput angsuran nasabah maka sebagai bukti fisiknya teller dapat mencetak bukti pembayaran angsuran tersebut pada halaman cetak angsuran.
16) Tampilan Halaman View Pembiayaan
Gambar 4.70 : Tampilan Halaman View Pembiayaan Menampilkan halaman view pembiayaan, halaman ini berfungsi untuk melihat semua transaksi pembiayaan yang terjadi pada LKS Al-Ijarah Bogor.
228
4.5
Programming Tahap programming ini adalah tahap dalam melakukan pembuatan program yang sebelumnya telah dirancang. Didalamnya terdapat pembuatan
kode-kode
program
dengan
menggunakan
bahasa
pemograman PHP. Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam tahap perancangan dan pembuatan coding program pada Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah ini adalah sebagai berikut : 1. Macromedia Dreamweaver, yaitu sebagai software editor dalam perancangan sistem. 2. Adobe Photoshop CS3, yaitu sebagai editor dalam membuat tampilan pada sistem. 3. Edit Plus, yaitu sebagai editor dalam membuat coding-coding program. 4. XAMPP versi 1.7.3 yaitu mencakup Apache untuk web server, yang didalamnya terdapat PHP versi 5.2.8 untuk bahasa pemogramannya, dan MySQL versi 5.1.30 untuk databasenya. 5. Web browser Mozila Firefox dan Google Chrome, yaitu digunakan untuk menjalankan program dan mengoperasikan sistem. Dari perangkat-perangkat tersebut kemudian dirangkum dalam bentuk file-file yang berisi baris-baris program. Dan untuk mengetahui hasil dari perancangan yang telah dibuat, baik dari coding maupun tampilan program maka dapat dilihat dalam halam lampiran coding dan program.
(Hardware) yang diperlukan untuk proses pengujian sistem yang dibangun di LKS Al-Ijarah cabang bogor ini adalah sebagai berikut: 1. Server: a.
Processor
: Intel XEON 3220 Double Processor (2.4GHz)
b.
Memory
: Minimal 8 GB atau lebih
c.
Harddisk
: Minimal 500 GB
d.
Ethernet
: 100Mbps upgrade to 1000Mbps
e.
Perangkat pendukung akses internet.
2. Client: a.
Processor
: Setara dengan Pentium IV atau keatas
b.
Memory
: Minimal 256 MB atau lebih
c.
Harddisk
: 80 GB
d.
VGA Card
: 32 MB
e.
Network Interface Card Transmisi Data 10/100/1000 Mbps
f.
Perangkat pendukung akses internet
4.6.2 Spesifikasi Software Kebutuhan perangkat lunak yang mendukung dalam menjalankan Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah ini adalah sebagai berikut: 1. Server: a.
Sistem Operasi Linux Server System / Windows Server 2008
230
b.
Webserver software: Apache 2
c.
Language software: PHP (PHP 4.4.x , PHP 5.2.x )
d.
Database software: MySQL (MySQL 4.1.x)
e.
Webbased Control Panel CPANEL
2. Client: a. Microsoft Windows XP Professional Version 2002 Service Pack 2
b. Browser Mozilla Firefox Version: 3.6.14, Google Chrome Versi31.0.1650.57. 4.6.3 Testing Sistem Pengujian sistem ini merupakan pengujian yang dilakukan pada sistem secara keseluruhan. Dalam tahap ini memastikan bahwa sistem telah selesai dirancang dan diuji dengan cara yang tepat ketika akan mengintegrasikan kedalam sistem secara keseluruhan. Pengujian sistem ini dilakukan pada 18 Agustus 20014 di LKS Al-Ijarah Bogor, dengan diuji langsung oleh Bapak Hasta Prasetya, SE,SH selaku Manajer HR & GA dan perwakilan dari staf dan karyawan LKS Al-Ijarah Bogor. Dalam
pengujian
Sistem
Informasi
Transaksi
Pembiayaan
Murabahah ini menggunakan metode blackbox testing. Blackbox testing merupakan software atau sistem seperti blackbox tanpa memahami internal behaviour. Berikut adalah hasil dari pengujian sistem yang dilakukan.
231
1. Blackbox Testing pada tampilan halaman utama Tabel 4.35 : Blackbox Testing pada Halaman Utama No 1
Rancangan Proses Memulai menjalankan
Hasil yang Diharapkan
Hasil
Ket
Tampil halaman utama
Sesuai
OK
sistem 2
Menu utama sistem
Tampil menu utama sistem
Sesuai
OK
3
Klik menu profile
Tampil halaman profile
Sesuai
OK
3
Klik menu sejarah
Tampil halaman sejarah
Sesuai
OK
4
Klik menu pembiayaan
Tampil halaman pembiayaan
Sesuai
OK
2. Blackbox Testing pada tampilan halaman daftar Tabel 4.36 : Blackbox Testing pada Halaman Daftar No
Rancangan Proses
Hasil yang Diharapkan
Hasil
Ket
1
Memilih menu daftar
Tampil form pendaftaran
Sesuai
OK
2
Mengisi form
Merekam data yang dimasukan
Sesuai
OK
Data tidak dapat diproses
Sesuai
OK
Mengklik tombol simpan
Data diproses dan disimpan di
Sesuai
OK
ketika pengisian telah
dalam database
pendaftaran 3
Jika pengisian tidak lengkap
4
selesai
3.
Blackbox Testing pada tampilan halaman Nasabah Tabel 4.37 : Blackbox Testing pada Halaman Nasabah
No
Rancangan Proses
Hasil yang Diharapkan Tampil halaman nasabah
Hasil
Ket
1
Log In Nasabah
Sesuai
OK
2
Memilih menu pengajuan Tampil data pengajuan nasabah Sesuai
OK
3
Memilih menu
OK
Tampil halaman pembiayaan
Sesuai
232
pembiayaan
nasabah
4
Memilih menu angsuran
Tampil halaman angsuran
Sesuai
OK
5
Memilih menu DP
Tampil halaman DP
Sesuai
OK
5
Memilih menu Log Out
Tampil halaman utama sistem
Sesuai
OK
4.
Blackbox Testing pada halaman Customer Service Tabel 4.38 : Blackbox Testing pada Halaman Customer Service
No
Rancangan Proses
1
Log In Customer Service
Hasil yang Diharapkan
Hasil
Ket
Sesuai
OK
Tampil halaman verifikasi
Sesuai
OK
Memilih tombol terima
memproses dan menyimpan
Sesuai
OK
data
data yang diverifikasi
4
Memilih menu nasabah
Tampil halaman nasabah
Sesuai
OK
5
Melihat data permohonan Tampil halaman permohonan
Sesuai
OK
6
Memilih tombol teriam
Sesuai
OK
Tampil halaman customer service
2
Memilih menu calon nasabah
3
Memproses dan menerima permohonan
7
Mengklik tombol cetak
Mencetak data nasabah
Sesuai
OK
8
Memilih menu Log Out
Tampil halaman utama sistem
Sesuai
OK
5.
Blackbox Testing pada halaman Manajer Tabel 4.39 : Blackbox Testing pada Halaman Manajer
Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah berbasis web pada LKS Al-Ijarah Bogor telah mengolah pencatatan transaksi dan penyampaian informasi transaksi secara aplikatif. Sehingga proses kerja yang dilakukan bisa lebih efektif dan efisien, misal sebelumnya proses pengajuan pembiayaan memakan waktu sampai tiga minggu untuk mendapatkan keputusan pengajuan, dengan adanya sistem ini nasabah hanya dengan waktu maksimal dua hari mereka sudah mendapatkan jawaban pengajuan tersebut. 2. Penyimpanan data ke dalam database sudah terkomputerisasi secara optimal sehingga membantu perusahaan dalam proses peyimpanan dan pencarian, memberikan report teraplikatif dalam proses pengolahan data transaksi pembiayaan kepada semua stakeholder.
5.2
Saran Beberapa saran yang peneliti sampaikan dalam perancangan sistem informasi rekrutmen pegawai ini, yaitu : 1. Perlu adanya penambahan fungsi auto delete dan fungsi auto seleksi nasabah dan calon nasabah.
235
2. Perlu adanya peneliti lain untuk pengembangan fitur-fitur Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan ini supaya menjadi lebih baik lagi. 3. Diharapkan ada peneliti lain yang mengkaji keamanan sistem agar data lebih terjamin keamanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu, 2013. Anhar. Panduan Menguasai PHP dan MySQL secara Otodidak. Jakarta: PT. TransMedia, 2010. Bunafit Nugroho. Aplikasi Pemrograman web Dinamis dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta: Gava Media, 2009. Fathansyah. Basis Data Buku Teks Ilmu Komputer Basis Data (Edisi Revisi). Bandung: Informatika, 2012. Gaol , Jimmy L. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: PT. Grasindo, 2008. Jogiyanto. Analisis dan desain sistem informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008. John Wiley & Sons. System Analysis and Design with UML Version 2.0. Barbara Halley Vikom, 2005. Mulyanto. Agus. Sistem Informasi Konsep dan Informasi. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar, 2009. Mondy, R. Wayne. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008.
237
Oktavian, Diar Puji. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Penerbit MediaKom, 2010. Pressman, Roger S. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Edisi 7 (Buku 1), Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012. Rizky, Soetam. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Jakarta, 2011. Rivai, Sagala. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Edisi 2, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013. Raymon McLeod, Jr. George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen . Edisi 10. Alih bahasa Jakarta: Salemba Empat, 2008. Sugiarti. Metode Penelitian Dibidang Komputer dan Teknologi Informasi, Penerbit Dinas Pendidikan Provinsi Banten, 2011. Sugiarti. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) General VB.6, Yogjakarta: PT. Graha Ilmu, 2013. Sutanta, Edhy. Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011. Soemitro, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: PT. Prenada Media, 2009. Wahana Komputer. Menggunakan Adobe Dreaweaver. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2009.
238
Wicaksono, Yogi. Membangun Bisnis Online dengan Mambo. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008. Whitten J.L., & Bentley. L.D. System Analysis and Design for The Global Enterprise Seventh Edition. New York: McGraw Hill, 2007. Yuhefizar. Menguasai Internet Teknologi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008. https//:www.pakuanbogor.ac.id/e-jurnal/Siti
Ita
Rosita–Studi
Pembiayaan
Mudharabah dan Laba Perusahaan pada Bank Muamalat Indonesia cabang Bogor.14 Juli 2014. 07.30 WIB. https//:www.poltekpalcomtechpalembang.ac.id/e-jurnal/
Analisis
Penurunan
Pembiayaan Kredit Mobil pada PT. Batavia Prosperindo Finance cabang Palembang. 14 Juli 2014. 08.00 WIB. https//:www.syiahkuala.ac.id/e-jurnal/ Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Aceh Syariah Banda Aceh. 14 Juli 2014. 08.15 WIB. https//:www.unikombandung.ac.id/e-jurnal/ Tinjauan Atas Margin Pembiayaan Murabahah pada BMT As-Salam Pacet Cianjur. 14 Juli 2014. 08.30 WIB. https//:www.stimikgimgdp.ac.id/e-jurnal/
Sistem
Informasi
Pembiayaan
Pembangunan pada PT. Perumahan Pesona 99 Palembang. 14 Juli 2014. 09.00 WIB.
239
https//:www.dppmuii.ac.id/e-jurnal/ Ringkasan Riset Kajian Terhadap Kepatuhan Syariah dalam Praktik Pembiayaan di BMT Sleman, Yogyakarta. 14 Juli 2014. 09.15 WIB https//:www.unibraw.ac.id/e-jurnal/ Sinkronisasi Pengaturan Status Kepemilikan Barang pada Pembiayaan Murabahah dalam Hukum Perbankan Syari’ah di Indonesia. 14 Juli 2014. 09.30 WIB
LAMPIRAN 1 INTERFACE APLIKASI
1. Halaman Utama
2. Halaman Log In
3. Halaman Pendaftaran Nasabah
4. Halaman Verifikasi Nasabah
5. Proses Verifikasi Nasabah
6. Halaman Permohonan Pembiayaan
7. Halaman Verifikasi Permohonan Pembiayaan
8. Proses Verifikasi Permohonan Pembiayaan
9. Halaman Persetujuan Permohonan Pembiayaan
10. Proses Persetujuan Pembiayaan
11. Halaman Input Tanggal Survey
12. Halaman View Survey dan View DP
13. Halaman Input Angsuran
14. Halaman View Angsuran
15. Halaman Cetak Angsuran
16. Proses Cetak
17. Halaman View Pembiayaan
LAMPIRAN 2 WAWANCARA
WAWANCARA PERTAMA
Judul Penelitian
: Rancang Bangun Sistem Informasi Pembiayaan AlMurabahah pada Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah.
Nama Unit Terkait
: Angga Lukmana (Peneliti) dan Hasta Prasetya, SE, SH. (Manajer HR & GA Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah Bogor).
Pembahasan
: Produk – produk dan prosedur pengajuan pembiayaan yang berjalan.
Hari/Tanggal
: Senin, 06 Mei 2013
Tempat
: Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah Bogor.
Pukul
: 09.00 – 10.30 WIB
Hasil Wawancara
:
1. Peneliti : Bagaimana proses pengajuan pembiayaan murabahah ? LKS Al-Ijarah : Untuk proses pengajuan pembiayaan murabahah nasabah dapat langsung datang ke LKS Al-Ijarah setelah itu dapat mengisi formulir pengajuan pembiayaan, jika pemohon pembiayaan belum terdaftar maka harus mendaftar dahulu sebagai nasabah LKS Al-Ijarah. 2. Peneliti : Lalu bagaimana proses untuk menjadi nasabah LKS Al-Ijarah ? LKS Al-Ijarah : Untuk proses menjadi nasabah sangat mudah, calon nasabah cukup datang ke LKS Al-Ijarah dengan membawa fotocopy KTP dan mengisi formulir pendaftaran. 3. Peneliti : Saya ingin tahu produk – produk apa saja yang dibiayai oleh LKS AlIjarah ? LKS AL-Ijarah : Produk – produk yang dibiayai oleh lembaga kami khususnya saat ini di wilayah Bogor adalah produk kendaran yaiut mobil, motor, alat angkut. Namun seiring dengan proses perkembangannya kami pun akan membiayai produk properties. 4. Peneliti : Dalam proses operasionalnnya apakah LKS Al-Ijarah menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi atau masih manual ? LKS Al-Ijarah : Saat ini kami sudah menggunakan sistem komputerisasi, walaupun masih ada beberapa yang masih manual seperti fromulir pengajuan
nasabah, pembiayaan, dan perhitungan marginnya, karena sistem komputer yang ada merupakan produk jadi yang kami beli, sehingga masih ada sebagian yang belum sesuai dengan sistem yang seharusnya. 5. Peneliti : Untuk pembiayaannya berarti masih menggunakan sistem manual ? LKS Al-Ijarah : Iya, tetapi hanya pada pengisisan formulir pembiayaan dan transaksi pembiayaan (akad).
WAWANCARA KEDUA
Judul Penelitian
: Rancang Bangun Sistem Informasi Pembiayaan AlMurabahah pada Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah.
Nama Unit Terkait
: Angga Lukmana (Peneliti) dan Hasta Prasetya, SE,SH. (Manajer HR & GA Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah Bogor).
Pembahasan
: Profil LKS Al-Ijarah dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi nasabah untuk mendapatkan pembiayaan.
Hari/Tanggal
: Senin, 12 Mei 2013
Tempat
: Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah Bogor.
Pukul
: 09.00 – 10.30 WIB
Hasil Wawancara
:
1. Peneliti : Apa profil, visi dan misi dari LKS Al-Ijarah cabang Bogor ini ? LKS Al-Ijarah : a. Profilnya LKS Al-Ijarah Indonesia Finance (AL IJARAH) adalah perusahaan keuangan syariah yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan keuangan masyarakat Indonesia. AL IJARAH didirikan pada bulan Desember 2006 di Jakarta dan memulai operasionalnya pada tanggal 27 Agustus 2007. b. Visinya Menjadikan siapapun (dimanapun ia) untuk mampu memiliki apapun (yang menjadi keinginan hatinya) guna mewujudkan kehidupan yang berharga. c. Misinya : 1) Memahami, menerapkan dan menjadikan syariah sebagai prinsip dasar yang mendorong kesuksesan bisnis kami. 2) Membantu mewujudkan keinginan karyawan, mitra dan nasabah kami dalam mencapai keuntungan finansial dengan manfaat yang maksimal. 3) Meningkatkan aksesibilitas produk dan layanan kami sehingga senantiasa berada dalam keterjangkauan dimanapun dan kapanpun.
4) Secara konsisten menjawab tantangan yang menjadi standar industri kami. 5) Hadir secara universal di tengah masyarakat Indonesia untuk memahami dan memenuhi berbagai kebutuhan produk dan layanan finansial yang beragam. 6) Senantiasa adaptif dalam menyediakan produk dan layanan finansial dan terus berusaha untuk memuaskan preferensi pasar yang terus berubah.
2. Peneliti : Untuk pengajuan pembiayaan, syarat apa saja yang diperlukan ? LKS Al-Ijarah : syarat yang harus dipenuhi adalah terlebih dahulu harus menjadi nasabah LKS Al-Ijarah, baru setelah menjadi nasabah dapat mengajukan pembiayaan dengan syarat yaitu: FC KTP dan FC Kartu Keluarga. 3. Peneliti : Bagaimana proses transaksi pembiayaan (akad) ? LKS Al-Ijarah : saat ini proses transaksi pembiayaan sudah terkomputerisasi tetapi untuk perhitungan marginnya masih manual, dikarenakan sistem yang ada merupakan aplikasi yang sudah beli jadi.
PT. Al-Ijarah Indonesia Finance (AL IJARAH) adalah perusahaan keuangan syariah yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan keuangan masyarakat Indonesia. AL IJARAH didirikan pada bulan Desember 2006 di Jakarta dan memulai operasionalnya pada tanggal 27 Agustus 2007.
Saat ini AL IJARAH menawarkan berbagai jenis produk pembiayaan, mulai dari pembiayaan komersial untuk investasi barang modal untuk keperluan usaha seperti mesin dan alat berat sampai dengan pembiayaan konsumtif (ritel) seperti mobil dan sepeda motor.
Semua produk pembiayaan tersebut didasarkan pada prinsip keuangan syariah dengan menggunakan skema pembiayaan Ijarah (Sewa-menyewa), Ijarah Muntahia Bittamlik (Sewa dan Beli), dan Murabahah (Jual dan Beli).
<span class="glyphicon glyphicon-eyeopen"> VISI DAN MISI
Visi : Menjadikan siapapun (dimanapun ia) untuk mampu memiliki apapun (yang menjadi keinginan hatinya) guna mewujudkan kehidupan yang berharga.
Misi :
Memahami, menerapkan dan menjadikan syariah sebagai prinsip dasar yang mendorong kesuksesan bisnis kami.
Membantu mewujudkan keinginan karyawan, mitra dan nasabah kami dalam mencapai keuntungan finansial dengan manfaat yang maksimal.
Meningkatkan aksesibilitas produk dan layanan kami sehingga senantiasa berada dalam keterjangkauan dimanapun dan kapanpun.
Secara konsisten menjawab tantangan yang menjadi standar industri kami.
Hadir secara universal di tengah masyarakat Indonesia untuk memahami dan memenuhi berbagai kebutuhan produk dan layanan finansial yang beragam.
Senantiasa adaptif dalam menyediakan produk dan layanan finansial dan terus berusaha untuk memuaskan preferensi pasar yang terus berubah.