UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
OLEH PIAWATI NIM.11.22.13252
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JUNI 2015
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Ditulis untuk memenuhi sebagai persyaratan Dalam mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
OLEH PIAWATI NIM. 11.22. 13252
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JUNI 2015
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: PIAWATI
NIM
: 11.22.13525
Program Studi
: Pendidikan EKONOMI
Lembaga Asal
: Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
Menerangkan dengan sesungguhnya: 1. Skripsi yang akan di ujikan adalah benar-benar pekerjaan saya sendiri (bukan barang jiblakan). 2. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Skripsi ini hasil jiblakan, maka saya akan menanggung resiko diperkarakan oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
Palangka Raya Juni 2015 Yang membuat pernyataan
PIAWATI
ABSTRAK PIAWATI: 2015. Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Metode Karya Wisata Peserta Didik Kelas VIII Pada Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya. Skripsi Progam Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universutas Muhammadiyah Palangkaraya. Pembimbing (1) Drs. M. Ramli, M.Pd. (2) Bambang Irawan, M.Si. Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Metode Karya Wisata Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui (1) aktivitas pembelajaran peserta didik dengan menggunakan metode karya wisata sebagai metode pembelajaran IPS. (2) untuk mengetahui peningkatan minat dan hasil belajar IPS setelah menggunakan metode pembelajaran yaitu metode karya wisata. Metode yang digunakan peneliti adalah penggunaan rencana peneliti tindakan kelas (PTK) yang berusaha memecahkan atau menjawab masalah yang dihadapi pada saat situasi sekarang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah test dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus presentasi ketuntasan klasikal dan individual. Berdasarkan hasil penelitian (1) Aktivitas belajar peserta didik kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya pada saat pembelajaran IPS dengan menggunakan metode karyawisata lebih aktif. (2) Ada peningkatan hasil belajar IPS peserta didik kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya setelah menggunakan metode karyawisata.
ABSTRACT
PIAWATI: 2015. Efforts to Improve the Learning Outcomes of Social Study IPS by Using Study Tour Method at the VIII Grade Students of Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya.Undergraduate Thesis.Economic Study Program The Faculty of Teacher Training and Education Muhammadiyah University of Palangkaraya. Advisors (1) Drs. M. Ramli, M.Pd. (2) Bambang Irawan, M.Si Keywords: Learning Result of Social Study (IPS), Using Study Tour Method This research, aim to find out (1) The students‟ learning activity by using study tour method on Social Study IPS. (2) to find out the improvement of interest and the learning outcomes of Social Study IPS after using Study Tour Method. The Researcher used Classroom Action Reasearch as a method in this research which tried to find out the answer by the problems that faced in this time. The technique to collecting data in this research were test and observation. The technique data analysis in this research were used Classical learning completeness precentage and individual. Based on the results of the study (1) Activities of learners class VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya personnel upon learning social studies using study tour method more active. (2) There is an increase in social studies learning outcomes of students of class VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya after using study tour method.
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur peneliti kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,Taufiq dan Hidayah-Nya, Shalawat serta salam semoga abadi tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah berhasil membimbing dan menuntun umatnya kejalan yang benar dan di Ridhoi Allah SWT, sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya Ilmiah ini. Dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Metode Karya Wisata Peserta Didik Kelas VIII Pada Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014-2015”. Suatu kebanggaan tersendiri bagi peneliti karena dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi. Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat terlepas dari uluran tangan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Drs. H. Bulkani, M. Pd. Bapak Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Drs. M. Fatchurahman, M. Pd, M. Psi. Bapak Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Drs. M. Ramli, M. Pd. Bapak Dosen Pembimbing I Drs. M. Ramli, M. Pd dan Bapak dosen pembimbing II Bambang Irawan, M. Si Kepala Dinas Kementerian Agama Kota Palangka Raya. Ibu Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya, Dan Guru Bidang Studi IPS Kelas VIII Serta para guru dan peserta didik Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya. Rekan-rekan seperjuangan serta segala pihak yang membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, penulis mohon maaf apabila dalam penyampaian dikata pengantar ini terdapat kesalahan baik sengaja maupun tidak disengaja. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.
Palangka Raya, April 2015
Penulis
Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mendapat hikmah itu Sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak. Dan tiadalah yang menerima peringatan melainkan orang- orang yang berakal”. (Q.S. Al-Baqarah: 269) “...kaki yang akan berjalan lebih jauh, tangan yang akan berbuat lebih banyak, mata yang akan menatap lebih lama, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras, serta mulut yang akan selalu berdoa...” Ungkapan hati sebagai rasa Terima Kasihku Alhamdulllahirabbil‟alamin….
Alhamdulllahirabbil„alamin….
Akhirnya aku sampai ke titik ini,sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku Ya-Rabb. Tak henti-hentinya aku mengucap syukur padamu Ya-Rabb Serta shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW dan para sahabat yang mulia. Semoga sebuah karya ilmiah ini menjadi amal sholeh bagiku dan menjadi kebanggaan bagi keluargaku tercinta. Ku persembahkan karya ilmiah ini... Untuk belahan jiwa ku bidadari surgaku yang tanpamu aku bukanlah siapa-siapa didunia fana ini Ibundaku tersayang (HERSI) serta orang yang menanamkan segala idealisme,prinsip, edukasi dan kasih sayang berlimpah dengan wajah datar menyimpan kegelisahan atau perjuangan yang tidak pernah ku ketahui, namun tenang dengan penuh kesabaran dan pengertian luar biasa Ayahanda ku tercinta (ONET EME).
Yang telah memberikan segalanya untukku Kepada Kakak-Kakakku (Kariadi), (Inoor Hayati), (Subriadi), (Nuurjanah), (Irawati), (Amat), (Rosita), (Ririn Siti Fatimah), Dan (Toni Hermawan) Dan Adikku (Sri Wahyu) terima kasih tiada tara atas segala support yang telah diberikan selama ini dan semoga Kakakkakakku dan Adikku tercinta dapat menggapaikan keberhasilan juga di kemudian hari. Kepada teman-teman seperjuangan khususnya rekan-rekan Pendidikan Ekonomi Angkatan 2011/2012 yang tak bisa tersebutkan namanya satu persatu terima kasih yang tiada tara, ku ucapakan kepada sahabat setiaku forever (Mistina Januarti) terima kasih banget atas supportnya kepada Anakku Firas Alwa yang bersama-sama dalam tempat tinggal yang telah dirasa suka duka kita lalui... Suamiku ALFIANOOR HISMA yang masih iklas dan sepenuh hati memberiku cinta, kasih sayang, support, dukungan, baik secara moril dan materil, dalam suka maupun duka dalam tempat tinggal yang telah dirasakan dan terimakasih telah menjadi baik dan bertahan di sampingku untuk membimbingku selama ini. Yang ku hormati para dosen dan dosen pembimbingku, Drs.M.Ramli, M.Pd dan Bambang Irawan, M.Si. Terima kasih yang tak terhingga untuk ilmu dan bimbingan yang diberikan kepadaku. Akhir kata, semoga skripsi ini membawa manfaat dikemudiah hari. Jika hidup bisa kuceritakan di atas kertas, entah berapa banyak yang dibutuhkan hanya untuk ku ucapkan terima kasih.
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi oleh Piawati ini Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Palangka Raya,.......Juni 2015 Pembimbing I
Drs. M. Ramli, M. Pd. NIK. 94.000.05
Palangka Raya,.........Juni 2015 Pembimbing II
Bambang Irawan, M. Si. NIK. 000.00.102
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Skripsi oleh Piawati ini Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 16 Juni 2015
Dewan Penguji,
Drs. H. Saiffullah Darlan,M. Pd. (Ketua)
Drs. M. Ramli,M. Pd. (Sekretaris)
Bambang Irawan, M. Si. (Anggota)
Drs. H. Bulkani, M. Pd. (Anggota)
Dr. Iin Nurbudiyani, M. Pd. (Anggota) Mengetahui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Dekan FKIP
Drs. M. Ramli, M. Pd.
Drs. M. Fatturahman, M. Pd. M. Psi
NIK. 94.000.05
NIP. 19660805 199412 1 001
DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN.................................................................................
i
ABSTRAK .......................................................................................................
ii
ABSTRACT .....................................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................
vi
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
vii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xii
DAFTAR LAPIRAN .......................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. G.
BAB II
Latar Belakang ..................................................................... Identifikasi Masalah ............................................................. Batasan Masalah .................................................................. Rumusan Masalah ................................................................ Alternatif Pemecahan Masalah ............................................ Tujuan penelitian ................................................................. Manfaat Penelitian ...............................................................
1 7 7 8 8 9 9
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A.
Kajian Teoretis..................................................................... 1. Pengertian Belajar. .......................................................... 2. Hasil Belajar .................................................................... a. Pengertian Hasil Belajar ............................................. b. Macam-Macam Hasil Belajar ..................................... c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..... 3. Metode Karya Wisata...................................................... a. Pengertian Metode......................................................
12 12 14 14 14 18 19 19
B. C. D. BAB III
19 24 26 27 27 28 30 30 30 31 32 33 34 36 37 38 40 42 43
METODOLOGI PENELITIAN A.
B. C. D. E. F.
G. H.
I. BAB IV
b. Macam-macam Metode .............................................. c. Pengertian Metode Karya Wisata ............................... d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Karya Wisata ..... 4. Pembelajaran IPS ............................................................ a. Pengertian Pembelajaran IPS ..................................... b. Tujuan Pembelajaran IPS ........................................... c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPS .............................. 5. Pajak ................................................................................ a. Pengertian Pajak ......................................................... b. Unsur-Unsur Pajak ..................................................... c. Fungsi-Fungsi Pajak ................................................... d. Prinsip Pemungutan Pajak .......................................... e. Syarat Pemungutan Pajak ........................................... f. Sistem Pemungutan Pajak .......................................... g. Perbedaan Pajak dan Pungutan Resmi Lainnya ......... h. Jenis-Jenis Pajak ......................................................... Penelitian Yang Relevan ...................................................... Kerangka Berpikir ............................................................... Hipotesis ..............................................................................
Waktu Dan Tempat Penelitian ............................................. 1. Waktu Penelitian ............................................................. 2. Lokasi Penelitian ............................................................. Jenis Penelitian .................................................................... Kehadiran dan Peran Peneliti............................................... Subjek Penelitian ................................................................. Rancangan Penelitian........................................................... Teknik Pengumpulan Data .................................................. 1. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 2. Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 3. Uji Coba Instrumen ......................................................... Teknik Analisis Data ........................................................... Indikator Keberhasilan Penelitian........................................ 1. Aktifitas Peserta Didik .................................................... 2. Peningkatan Hasil Belajar ............................................... Jadwal Penelitian .................................................................
45 45 45 45 47 48 48 53 53 55 59 60 63 63 63 65
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Data ..................................................................... 1. Deksripsi Data Penelitian ................................................ 2. Deskripsi Hasil Belajar ...................................................
66 66 67
B.
C. BAB V
a. Siklus I........................................................................ b. Siklus II ...................................................................... Pengujian Hipotesis Tindakan ............................................. 1. Aktivitas Peserta Didik ................................................... 2. Peningkatan Hasil Belajar ............................................... Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................
69 84 98 98 99 100
PENUTUP A. B.
Simpulan .............................................................................. 102 Rekomendasi........................................................................ 103
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................104
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Tabel 1 Subjek Penelitian ................................................................................... 48 2. Tabel 2 Kisi-kisi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru .......................................
56
3. Tabel 3 Kisi-kisi Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik .........................
57
4. Tabel 4 Kisi-kisi Pre-Test dan Post-Test ............................................................
58
5. Tabel 5 Spesifikasi Lembar Penilaian .....................................................................
59
6. Tabel 6 Jadwal Penelitian ...................................................................................
65
7. Tabel 7 Perolehan Evaluasi Peserta Didik Pada Tes Awal .................................
68
8. Tabel 8 Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I ......................................................
75
9. Tabel 9 Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Siklus I ........................................
76
10. Table 10 Hasil Perolehan Aktivitas Guru Dan Peserta Didik Siklus I ...............
77
11. Tabel 11 Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPS (Pre-Test dan Post-Test) I .......
79
12. Tabel 12 Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II ..................................................
91
13. Tabel 13 Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Siklus II .....................................
92
14. Tabel 14 Hasil Perolehan Aktivitas Guru dan Peserta Didik Siklus II ...............
93
15. Tabel 15 Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPS (Pre-Test dan Post-Test) II ......
94
16. Tabel 16 Hasil Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Siklus I Dan II .................
99
17. Tabel 17 Hasil Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I Dan II ...........
99
DAFTAR GAMBAR GAMBAR Halaman 1. Siklus Penelitian........................................................................................ 49 2. Grafik Hasil Perolehan Peserta Didik Pre-Test Dan Post-Test Pada Siklus I ...................................................................................................... 3. Grafik Hasil Perolehan Peserta Didik Pre-Test Dan Post-Test Pada
82
Siklus II .....................................................................................................
96
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Lampiran Siklus I ...................................................................................... 2. Lampiran Siklus II .................................................................................... 3. Lampiran Lembar Validasi Soal ............................................................... 4. Lempiran Lembar Observasi..................................................................... 5. Lampiran Foto ........................................................................................... 6. Lampiran Surat izin Penelitian..................................................................
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
BAB I UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Meskipun barangkali sebagian dari kita mengetahui tentang apa itu pendidikan, tetapi ketika pendidikan tersebut diartikan dalam satu batasan tertentu, maka terdapat macam-macam pengertian yang diartikan. Dalam arti sederhana pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadianya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembanganya, istilah pendidikan atau pedagogi berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa selanjutnya pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau menjadi tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Berdasarkan tujuan pendidikan yang dirumuskan menurut Undangundang No. 20 tahun 2003 yaitu: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. (UU RI. No.20 Tentang Sistem Pendidikan, 2008:8).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta dan generalisasi yang berkaitan dengan fenomena alam serta kehidupan makhluk. Pada Jenjang Madrasah Tsanawiyah mata pelajaran IPS memuat materi ekonomi, geografi, sejarah, antropologi, sosiologi dan tata negara dalam bentuk sederhana dan menjadi satu kesatuan serta disusun secara sistematis kompetensi dan terpadu. Sering terjadi salah tafsir manakala IPS dipahami sebagai hafalan. Dengan serentetan kata tanya apa, kenapa, dimana, kapan, bagaimana dan mengapa terjawab dengan jalan menghafal untuk itu tidak dipungkiri lagi bahwa anak dituntut untuk terus belajar menghafal, bahkan kadang kala mengesampingkan aspek pemahaman. Para guru IPS pada umumnya menginginkan agar peserta didiknya berhasil dalam belajar IPS. Keberhasilan ini merupakan modal bagi peserta didik untuk memperoleh tes hasil belajar yang lebih baik. Walaupun pada umumnya dianggap demikian, namun untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar IPS sebenarnya tidak sekedar nilai yang dicapai. Melainkan, selain aspek nilai, ada pula aspek-aspek lain yang perlu dicapai peserta didik dari belajar IPS yaitu keterampilan psikomotorik dalam kehidupan. Ada tiga hal prinsip keberhasilan sejalan dengan “Taksonomi Bloom” yang harus dicapai peserta didik seusai belajar, yaitu: kemampuan kognitif (pengetahuan), kemampuan afektif (penghayatan), dan kemampuan psikomotorik (perilaku).
Dengan demikian yang dimaksud dengan keberhasilan dalam belajar IPS bukanlah semata-mata hanya diukur dengan perolehan nilai yang memuaskan baik dalam ulangan maupun ujian akhir, melainkan diukur pula dari materi IPS yang dipelajari dapat dihayati dan diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Pengalaman menunjukkan bahwa, keberhasilan seseorang peserta didik dalam belajar IPS ternyata ditentukan oleh berbagai faktor yang saling mendukung secara serempak atau terpadu. Dengan hanya mengandalkan faktor kecerdasan saja belum tentu menjamin keberhasilan peserta didik, jika tidak didukung faktor lain. Faktor pendukung keberhasilan belajar peserta didik dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal meliputi intelegensi (kecerdasan, kesehatan, kemampuan, adaptasi dan minat belajar). Faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan, keadaan sarana prasarana maupun cara belajar. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Apabila ketiga faktor tersebut tersedia secara memadai, maka diharapkan akan dicapai hasil belajar. Peserta didik akan memperoleh hasil belajar IPS secara maksimal jika mempunyai minat belajar yang kuat kemudian didukung oleh lingkungan alam dan sosial, teman keluarga secara penuh, tersedia guru profesional, buku-buku pelajaran dan alat tulis yang memadai, serta menggunakan metode pengajaran yang tepat.
Telah terpapar diatas bahwasannya dengan penyajian materi dengan menggunakan metode yang tepat dapat menarik hasil belajar siswa. Menurut Susanto Ahmad (2013:5), mengemukakan bahwa “Hasil belajar peserta didik adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar yang diperlakukan oleh guru”. Metode karyawisata dipilih sebagai metode tepat guna dalam menarik minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS, dimana IPS itu sendiri sangat berhubungan erat dengan lingkungan. Karya wisata adalah metode mengajar dimana guru mengajak siswanya keluar kelas untuk menuju pada objek yang sesungguhnya sebagai sumber belajar yang disesuaikan dengan materi ajar. Dengan karya wisata diharapkan siswa dapat mengamati, merasakan, melakukan secara langsung obyek dan dengan karya wisata pula menambah pengalaman wawasan serta ingatan siswa, yang jika dikaitkan dengan suatu konsep. Karya wisata menempatkan guru sebagai fasilitator sehingga siswa dapat aktif dan melakukan kegiatan. Dengan demikian akan menumbuhkan perasaan santai, tapi tetap serius pada diri siswa. Karya wisata adalah metode alternatif yang edukatif dan menyenangkan. Tumbuhnya pengalaman dari berwisata adalah guru berharga dan trik pembelajaran yang menarik, menyenangkan serta akan membangun “kerinduan” untuk belajar dan belajar.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan antara peneliti terhadap peserta didik Kelas VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya menunjukan
bahwa pelaksanaan belum bervariasi dalam kegiatan pembelajaran IPS. Hal tersebut terbukti dari kurangnya motivasi belajar peserta didik dan rendahnya hasil belajar peserta didik. Hal itu terlihat pada saat KBM berlangsung tidak sedikit peserta didik yang ribut dan mengganggu teman di dalam kelas, mereka kurang fokus dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Pada saat diberikan tugas tidak sedikit peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), pada mata pelajaran IPS nilai KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah adalah ≥65, sedangkan nilai yang diperoleh oleh peserta didik adalah 55-65, nilai ini di ambil dari tugas harian dan tugas rumah (PR), presentasi hasil belajar peserta didik menunjukan dari 33 orang peserta didik kelas VIII, 25 orang (80%) peserta didik mendapatkan nilai dibawah 65, dan hanya 8 orang (20%) yang mendapatkan nilai di atas 65. (Sumber data: Guru bidang studi IPS kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya). Kondisi tersebut disebabkan karena: (1) peserta didik tidak mengerti, tidak fokus memperhatikan guru ataupun pelajaran, (2) guru hanya menggunakan buku sebagai satu-satunya sumber belajar, (3) guru hanya menjelaskan materi dengan metode ceramah sehingga peserta didik hanya menjadi pendengar tanpa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, (4) dan tidak adanya tugas-tugas yang menantang peserta didik untuk berpikir dan membuat karya. Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya merupakan salah satu lembaga pendidikan yang belum menerapkan karyawisata sebagai
metode dalam pengajaran mata pelajaran IPS. Dengan alasan keamanan dan dana, guru berdalih memanfaatkan metode ceramah, diskusi dan menggambar dalam menyajikan materi IPS, hingga akhirnya peserta didik memahami materi hanya secara abstrak. Melihat latar belakang masalah tersebut dan dari fenomena yang terjadi, maka peneliti tertarik untuk melakukan kajian yang lebih mendalam untuk memperoleh kebenaran ilmiah yang dipertanggung jawabkan antara lain melakukan penelitian terhadap judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Metode Karya Wisata Peserta Didik Kelas VIII Pada Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya”. Penelitian ini penting dilakukan karena hasil belajar IPS dengan menggunakan metode karya wisata ini dapat merubah kebiasaan pasif peserta didik menjadi kebiasaan aktif, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, penelitian ini memiliki peranan penting demi tercapainya perubahan dalam proses pembelajaran, jika penelitian ini tidak dilakukan maka proses pembelajaran akan berlangsung seperti biasa dan kemampuan aktivitas belajar akan berkurang.
B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan fenomena yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1.
Masih rendahnya hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPS.
2.
Peserta didik cenderung bersifat pasif pada saat pembelajaran IPS.
3.
Peserta didik merasa bosan, jenuh, serta sering ribut pada saat pembelajaran IPS berlangsung.
4.
Hasil belajar peserta didik belum mencapai KKM dalam mata pelajaran IPS.
C.
Batasan Masalah Agar penelitian ini menjadi terarah dan untuk menghindari meluasnya masalah yang diteliti, maka dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1.
Peneliti berfokus pada upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran yaitu metode karya wisata khusus mata pelajaran IPS di Madrasah Tsanawiah Hidayatul Insan Palangka Raya.
2.
Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada materi berdasarkan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana aktivitas belajar IPS peserta didik kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya dengan menggunakan metode karya wisata?
2.
Apakah ada peningkatan hasil belajar IPS setelah menggunakan metode karya wisata pada peserta didik kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya?
E.
Alternatif Pemecahan Masalah Salah satu alternatif yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik adalah: 1.
Metode karya wisata dipilih sebagai metode tepat guna dalam menarik minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS, dimana IPS itu sendiri sangat berhubungan erat dengan lingkungan. Karya wisata adalah metode mengajar dimana guru mengajak siswanya keluar kelas untuk menuju pada obyek yang sesungguhnya sebagai sumber belajar yang disesuaikan dengan materi ajar.
2.
Penggunaan metode karya wisata diharapkan siswa dapat mengamati, merasakan, melakukan secara langsung obyek dan dengan karya wisata pula menambah pengalaman wawasan serta ingatan siswa, yang jika dikaitkan
dengan
menyenangkan.
suatu
konsep
alternatif
yang
edukatif
dan
3.
Dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti menyajikan (Role Playing) bermain peran merupakan suatu teknik kegiatan belajar yang menekankan pada kemampuan penampilan warga belajar untuk memerankan suatu status atau fungsi suatu pihak-pihak lain yang terdapat pada dunia kehidupan.
F.
Tujuan Penelitian Sejalan dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk
mengetahui aktivitas belajar IPS peserta didik kelas VIII di
Madrasah
Tsanawiyah
Hidayatul
Insan
Palangka
Raya
dengan
menggunakan metode karya wisata. 2.
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode karya wisata pada peserta didik kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya.
G.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Secara Teoretis a.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi peneliti selanjutnya yang lebih mendalam, penelitian ini bermafaat untuk menambah informasi dan memberi referensi bagi peneliti lainnya.
b.
Bagi pengembangan keilmuan, penelitian ini dapat memberikan sumbangan terkait mengatasi masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran IPS.
c.
Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu
pendidikan
terutama
dikaitkan
dengan
hal-hal
yang
mempengaruhi minat belajar peserta didik. d.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam
rangka menyempurnakan konsep maupun implementasi
paktik
pendidikan
sebagai
upaya
yang
strategis
dalam
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. 2.
Secara Praktis a.
Bagi Kepala Sekolah 1) Sebagai
bahan
pertimbangan
agar
lebih
memperhatikan
pembelajaran serta dapat mengambil kebijakan terhadap pendidik agar dapat mendesain dan menyampaikan pelajaran dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan mengoptimalkan penggunaan metode dalam proses pelaksanaan belajar mengajar. 2) Agar dapat memberikan motivasi dan masukan kepada guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan penggunaan metode yang menyenangkan. b.
Bagi Guru 1) Menambah variasi metode pembelajaran pada saat proses belajar mengajar. 2) Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesi guru
3) Dapat memperoleh keterampilan baru yaitu pembelajaran langsung dengan metode karya wisata dalam pembelajaran IPS. c.
Bagi peserta didik Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar peserta didik yang akhirnya berdampak pada hasil belajar peserta didik pada proses belajar mengajar.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
BAB II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Kajian Teoretis 1. Pengertian Belajar Menurut Muhibbin Syah (2010:87), “Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”. Sedangkan menurut Hamalik (dalam Susanto Ahmat, 2013:3-4) menyatakan bahwa: Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh prilaku melalui pengalaman, tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan sekitar dan pengalaman yang dialami sendiri. Setiap perilaku belajar ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik antara lain: a. Belajar menyebabkan perubahan pada aspek-aspek kepribadian yang berfungsi terus menerus. b. Belajar hanya terjadi dari pengalaman yang bersifat individual. c. Belajar merupakan kegiatan yang bertujuan kearah yang ingin dicapai. d. Belajar menghasilkan perubahan yang menyeluruh, melibatkan seluruh tingkah laku secara integral. e. Belajar adalah proses interaksi dan belajar berlangsung dari yang paling sederhana sampai pada yang kompleks. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan prilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam belajar meliputi: 1)
Prinsip Kesiapan Tingkat keberhasilan belajar tergantung pada kesiapan belajar. Apakah dia sudah dapat mengkonsentrasikan pikiran atau apakah kondisi fisiknya sudah siap untuk belajar.
2)
Prinsip Asosiasi Tingkat keberhasilan belajar juga tergantung pada kemampuan belajar mengasosiasikan atau menghubung-hubungkan apa yang sedang dipelajari dengan apa yang sudah ada dalam ingatannya pengetahuan yang sudah dimiliki, pengalaman, tugas yang akan datang, masalah yang pernah dihadapi, dll.
3)
Prinsip Latihan Pada dasarnya mempelajari sesuatu itu perlu berulang-ulang atau diulang-ulang, baik mempelajari pengetahuan maupun keterampilan, bahkan juga dalam kawasan efektif. Makin sering diulang makin baiklah hasil belajarnya.
4)
Prinsip Efek (Akibat) Situasi emosional pada saat belajar akan mempengaruhi hasil belajarnya. Situasi emosional itu dapat disimpulkan sebagai perasaan senang atau tidak senang selama belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi oleh adanya interaksi dengan lingkungan melalui pengalaman dan pengetahuan.
2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Menurut Kunandar (2009:241) mengemukakan bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan peserta didik dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar”. Sedangkan menurut Susanto Ahmad (2013:5) mengungkapkan bahwa “Hasil belajar peserta didik adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan proses perubahan penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari prelakunya dalam bentuk penguasaan pengetahuan, kemampuan berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau prilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan
peserta
didik
akan
semata-mata
pelajaran
yang
ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf.
b. Macam-macam hasil belajar Macam-macam hasil belajar meliputi:
1) Pemahaman konsep Menurut Bloom (dalam Susanto Ahmad, 2013:6) menyatakan bahwa: Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari sebagian besar peserta didik mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang dibaca, yang dilihat, yang dialami atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang dilakukan. Sedangkan menurut Carin dan Sund (dalam Susanto Ahmad, 2013:6) “Mengungkapkan bahwa pemahaman adalah suatu proses yang terdiri dari tujuan tahapan kemampuan”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman merupakan gabungan dari aspek-aspek seperti kemapuan untuk menerangkan dan menginterprestasikan sesuatu hal yang telah dipahami dengan memberikan contoh, gambaran, dan penjelasan yang lebih luas, memadai, sesuai dengan kebenaran. Menurut Dorothy J. Seel (dalam Susanto Ahmad, 2013:8) “Mengemukakan bahwa konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pikiran, gagasan, atau suatu pengertian”.
Sedangkan menurut Jemes G. Womack (dalam Susanto Ahmad, 2013:8) “Mengidentifikasi
bahwa konsep merupakan
sebagai kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsep merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Dan dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep merupakan mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman peserta didik akan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, guru dapat melakukan melalui evaluasi produk dapat diselidiki apakah dan sampai berapa jauh suatu tujuan intruksional telah tercapai, semua tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh siswa. Hasil belajar siswa erat hubungannya dengan tujuan intruksional (pembelajaran) yang telah dirancang guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis. 2) Keterampilan Proses Menurut
Usma,
(dalam
Susanto
Ahmat,
2013:9),
mengemukakan bahwa: Keterampilan proses merupakan kemampuan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak yang lebih tinggi dalam diri individu peserta didik. Sedangkan menurut
Indrawati (dalam Susanto Ahmat,
2013:10), merumuskan bahwa: Keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip
atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyanggalan terhadap suatu penemuan (klasifikasi). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk keaktivitasannya. Dalam keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti keaktivitasan, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan. 3) Sikap Menurut Lange (dalam Susanto Ahmat, 2013:10) “Sikap tidak hanya merupakan aspek mental sementara, melainkan mencakup pula aspek respon fisik”. Sedangkan menurut Sardiman (dalam Susanto Ahmat, 2013:11), “Sikap merupakan kecendrungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang yang dilakukan dengan kekompakan antara mental dan fisik secara bersamaan. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar sebagai pencapaian tujuan pembelajaran dikelas tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Menurut Muhibbin Syah (2010:129), menyebutkan faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut: 1) Faktor Internal Peserta didik Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri meliputi 2 aspek yakni: 1) aspek psikologis (yang bersifat jasmaniah), 2) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). 2) Faktor Eksternal Peserta didik Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik sendiri meliputi 2 aspek yakni: 1) faktor lingkungan sosial (keluarga, masyarakat dan sekolah), 2) faktor lingkungan nonsosial (lokasi tempat tinggal, keadaan cuaca, waktu belajar dan alat-alat belajar). 3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Sedangkan menurut menurut Ruseffendi (dalam Susanto Ahmat, 2013:14) mengemukan bahwa: Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kedalam sepuluh macam, yaitu: 1) kecerdasan peserta didik, 2) kesiapan peserta didik, 3) bakat belajar, 4) kemauan balajar peserta didik, 5) minat peserta didik, 6) metode atau model penyajian materi, 7) pribadi dan sikap guru, 8) suasana belajar, 9) kopetensi guru, 10) kondisi masyrakat. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yakni faktor yang terdapat pada diri peserta didik itu sendiri seperti minat, motivasi, kesadaran, dan kesiapan peserta didik, kemudian didukung oleh foktor
dari luar diri peserta didik seperti faktor lingkungan, masyarakat, dan sumber belajar. 3. Metode Karya Wisata a. Pengertian Metode Menurut Wina Sanjaya (dalam Mulyono, 2012:81) menyatakan bahwa: Metode adalah cara memudahkan peserta didik mencapai kompetensi tertentu. Jadi, metode pembelajaran diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Sedangkan menurut Susanto Ahmat (2013:266) “Metode adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pelajaran”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan teknik yang dirancang oleh guru untuk mempermudah proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tercapai dengan baik sehingga
proses pembelajaran menjadi terasa
lebih menyenangkan oleh peserta didik.
b. Macam-Macam Metode Metode mengajar terdiri dari beberapa macam, mulai dari yang tradisional hingga konvensional sampai yang modern. Ada beberapa
metode yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain sebagai berikut: 1) Metode Tanya Jawab yaitu cara penjelasan informasi yang pelaksanaannya saling bertanya dan menjawab antara sumber belajar dengan peserta didik. 2) Metode Ceramah yaitu cara penyampaian informasi secara lisan yang dilakukan oleh sumber belajar kepada peserta didik. 3) Metode Diskusi Kelompok yaitu cara pembahasan suatu masalah oleh jumlah anggota kelompok untuk mencapai suatu kesepakatan. 4) Metode Membaca dan Berdiskusi yaitu cara pembahasan suatu permasalahan melalui diskusi dengan mengawali kegiatan dengan membaca terlebih dahulu. 5) Metode Demontrasi yaitu cara memperagakan sesuatu hal yang pelaksanaannya diawali oleh peragaan sumber belajar kemudian diikuti oleh peserta didik. 6) Metode Resitasi atau Penugasan yaitu cara pemberian tugas yang dilakukan oleh sumber belajar kepada peserta didik yang pelaksanaannya dapat dilakukan didalam kelas maupun diluar kelas, serta dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. 7) Metode Karyawisata yaitu cara mengunjungi suatu tempat atau objek tertentu dengan melibatkan seluruh peserta didik, dengan kegiatan ada unsur karya dan unsur wisata.
8) Metode Simulasi yaitu cara permainan yang merupakan cuplikan satu situasi kehidupan nyata yang diangkat dalam kegiatan belajar. 9) Metode Role Playing atau Bermain Peran yaitu cara permainan yang pelaksanaannya berupa peragaan secara singkat oleh peserta didik dengan tekanan utama pada karakteristik atau sifat seseorang dengan dasar memerankan cuplikan tingkah laku dalam situasi tertentu, yang dilanjutkan dengan kegiatan diskusi tentang masalah yang baru diperagakan. 10) Metode Drill atau Latihan yaitu cara melatih peserta didik tentang kegiatan-kegiatan tertentu secara berulang ulang dengan materi yang sama. 11) Metode DIAD yaitu cara komunikasi diantara dua orang baik secara lisan maupun tertulis terutama menyangkut identitas dari masing- masing pribadi. 12) Metode Broken Square yaitu cara penyusunan pecahan-pecahan bujur sangkar yang dilakukan oleh empat atau lima kelompok menjadi bentuk bujur sangkar. 13) Metode Brainstorming atau curah pendapat yaitu cara menghimpun gagasan atau pendapat dari setiap peserta didik tentang suatu permasalahan. 14) Metode Sambutan Melingkar yaitu suatu cara untuk menghimpun pendapat peserta didik, yang pelaksanaannya setiap peserta didik harus mengemukakan pendapatnya sesuai dengan permasalahan
yang diajukan oleh sumber belajar secara bergiliran dalam keadaan tempat duduk yang melingkar. 15) Metode Rembuk Sejoli yaitu cara pemecahan suatu masalah yang pelaksaanaannya dalam kelompok dibagi secara berpasangan kemudian dalam waktu yang singkat masing-masing kelompok membahas suatu masalah dan diakhiri dengan penyampaian laporannya oleh masing-masing juru bicara dalam kelompok besar. 16) Metode Buzz Group yaitu cara pembahasannya suatu masalah yang pelaksanaannya peserta didik dibagi beberapa kelompok antara tiga sampai enam orang membahas suatu maslah yang diakhiri dengan penyampaian hasil pembahasannya oleh setiap juru bicara pada kelompok besar. 17) Metode Phillips 66 yaitu cara pembahasan masalah yang pelaksanaanya peserta didik dibagi dalam kelompok kecil terdiri dari enam orang dan dalam waktu enam menit membahas suatu masalah yang diakhiri dengan penyampaian laporan oleh setiap juru bicara dalam kelompok kecil. 18) Metode Fish Bowl atau metode cawan ikan yaitu cara pemecahan masalah melalui diskusi yang pelaksanaannya peserta didik dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok dalam dan kelompok luar. Yang melaksanakan diskusi yaitu kelompok dalam, sedangkan kelompok luar berperan sebagai pendengar yang satu waktu bisa pindah pada kelompok dalam untuk mengemukakan pendapat.
19) Metode Lukisan Kelompok yaitu cara mengekspresikan gagasan oleh setiap kelompok dalam bentuk gambar yang diakhiri dengan kegiatan diskusi yang baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus. 20) Metode Karangan Kelompok yaitu cara pengekspresian gagasan oleh setiap kelompok dalam bentuk karangan kelompok yang diakhiri dengan kegiatan diskusi baik yang bersifat umum maupun khusus. 21) Metode Forum Musik yaitu cara pembahasan sesuatu hal yang diawali dengan mendengarkan musik terlebih dahulu oleh warga belajar. 22) Metode Penelaahan Induktif Kitab Suci yaitu cara penelaahan sesuatu ayat Kitab Suci yang dikemukakan oleh sumber belajar. 23) Metode Pembahasan Mendalam Kitan Suci yaitu cara pembahasan ayat-ayat Kitab Suci yang dikemukakan oleh peserta didik baik secara lisan maupun tertulis. 24) Metode Symposium yaitu cara penyimpanan materi secara lisan dilakukan
berupa
kegiatan
ceramah
oleh
beberapa
orang
narasumber. 25) Metode Panel yaitu cara pembahasan suatu masalah melalui suatu kegiatan diskusi yang dilakukan oleh beberapa ahli dari berbagai keahlian dihadapi oleh peserta didik.
26) Metode Forum atau Diskusi Panel yaitu pengembangan dari metode panel. Metode Forum Panel sama dengan Metode Diskusi Panel. 27) Metode Seminar yaitu cara penyampaian informasi berdasarkan hasil penelitian yang diikuti dengan kegiatan diskusi oleh seluruh warga belajar dibawah bimbingan sumber belajar. 28) Metode Studi Kasus yaitu cara penelaahan suatu kasus nyata dilapangan melalui kegiatan penelitian, yang diakhiri dengan kegiatan penyampaian laporan. 29) Metode Colloquy yaitu cara pembahasan suatu permasalahan yang dilakukan oleh tiga atau empat orang narasumber dengan didasarkan kepada pertanyaan yang dilakukan oleh tiga atau empat orang sebagai wakil kelompok belajar. 30) Metode Socio drama penerapan dan langkah-langkahnya pada prinsipnya sama dengan metode role playing yaitu sama-sama termasuk rumpun metode permainan. c. Pengertian Metode Karya Wisata Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Menurut Mulyono (2012:112) menyatakan bahwa: Metode karya wisata merupakan implementasi dari salah satu dan satu gabungan dari beberapa strategi pembelajaran antara lain:
pembelajaran konstekstual, bermain peran, pembelajaran partisipatif, belajar tuntas maupun strategi pembelajaran inkuiri. Sedangkan menurut Pupuh Fathurrohman (2007: 62) menyatakan bahwa: Karyawisata adalah metode dalam proses belajar mengajar dengan mengajak siswa keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau suatu objek, hal ini bukan rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya untuk melihat langsung atau kenyataan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode karya wisata merupakan suatu metode gabungan dari berbagai metode pembelajaran yang dilakukan dengan mengajak peserta didik ke luar kelas menuju tenpat tertentu dengan tujuan untuk belajar dan memperdalam pelajaran dengan melihat secara langsung atau kenyataan yang sebenarnya sehingga proses belajar lebih menyenangkan. Langkah-langkah pokok dalam pelaksanaan metode karya wisata, antara lain: 1. Perencanaan Karyawisata a) Merumuskan tujuan karyawisata. b) Menetapkan objek karyawisata sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. c) Menetapkan lamanya karyawisata. d) Menyusun rencana belajar bagi peserta didik selama karyawisata. e) Merencanakan perlengkapan belajar yang harus disediakan.
2. Pelaksanaan Karyawisata Fase ini adalah pelaksanaan kegiatan belajaran di tempat karyawisata dengan bimbingan guru. Kegiatan belajar ini harus diarahkan kepada tujuan yang telah ditetapkan pada fase perencanaan di atas. 3. Tindak Lanjut Pada akhir karyawisata peserta didik diminta laporannya baik lisan maupun tertulis, mengenai inti masalah yang telah dipelajari pada waktu karyawisata.
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Karya Wisata Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut: 1) Karyawisata
menerapkan
prinsip
pengajaran
modern
yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran. 2) Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat. 3) Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak. Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut: 1) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak. 2) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang. 3) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
4) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerakgerik anak didik di lapangan. 5) Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh. 4. Pembelajaran IPS a. Pengertian Pembelajaran IPS Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau sosial studies di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS di kenal dengan social student. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan Social Studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “Penelahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengakaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai persfektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Zamroni (dalam Acinupawati, 2011:14), menyatakan bahwa: Pembelajaran IPS adalah suatu bidang studi yang merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasikan tentang alam sekitar yang diperoleh melalui pengalaman dan melalui serangkaian proses sosialisasi antara lain menyediakan penyusunan serta pengujian gagasan. Sedangkan menurut Susanto Ahmad (2013:139), mengungkapkan bahwa:
Pembelajaran IPS merupakan penyederhanaan adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin akademik ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk menghujudkan tujuan guruan berdasarkan pancasila. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan kajian tentang masyarakat, dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau peserta didik atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada dimasa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian peserta didik yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia. b. Tujuan Pembelajaran IPS Berdasarkan falsapah negara disebutkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2007, maka telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional, dalam SISDIKNAS (2007:119) yaitu “Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab‟‟. Berkaitan dengan tujuan pendidikan diatas tentu saja tujuan harus dikaitkan dengan kebutuhan disesuaikan dengan tantangan-tantangan kehidupan yang akan dihadapi peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut pembelajaran IPS, bertujuan untuk:
1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, kewarganegaraan, pedagogi dan psikologis. 2) Mengembangkan kemampuan berpikir kriitis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan sosial. 3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global. 5) Mengenalkan konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan. Menurut Solihatim (2011:14) mengungkapkan bahwa “Tujuan pembelajaran IPS adlah untuk untuk mendidik dan memberi bakal, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”. Sedangkan menurut Susanto Ahmad (2013:145) mengungkapkan bahwa: Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masala sosial yang terjadi dimasyarakat , memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potendi peserta didik untuk peka terhadap masalah-masalah sosial baik yang berkenaan
dengan diri mereka sendiri dan lingkungannya, untuk membentuk dan mengembangkan pribadi warga negara yang baik dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat sehari-hari. c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPS Prinsip-prinsip pembelajaran IPS antara lain adalah sebagai berikut: 1) Tingkat perkembangan usia dan belajar peserta didik. 2) Pengalaman belajar dan lingkungan budaya peserta didik. 3) Kondisi kehidupan masyarakat sekitar masa kini dan kelak yang diharapkan. 4) Proyeksi harapan pembangunan nasional atau daerah yang tentunya mampu dijalankan atau diperankan peserta didik kini dan kelak dikemudian hari. 5) Isi dan peran moral budaya bangsa, Pancasila dan agama yang dianut yang diakui bangsa dan negara Indonesia. 5. Pajak a. Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo, (dalam Raharta Ringo, dkk, 2013:106), Menyatakan bahwa: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Sedangkan Menurut Undang-Undang No.16 Tahun 2009, (dalam Raharta Ringo, dkk, 2013:106), Menyatakan bahwa:
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan iuran wajib masyarakat berdasarkan undang-undang yang berbentuk uang yang besipat memaksa dan tidak mendapat balas jasa secara langsung selain itu juga pajak selain berfungsi sebagai sumber pendapatan bagi negara juga berfungsi sebagai alat kebijaksanaan moneter yang mampu mengatur kehidupan ekonomi dan mendorong atau menekan suatu cara hidup. Berdasarkan pengertian pajak tersebut dapat diketahui ciri-ciri pajak antara lain: 1) Bersifat memaksa. 2) Merupakan iuran (pembayaran) wajib kepada negara. 3) Tidak ada imblan balas jasa secara langsung dari negara kepada rakyat. 4) Digunakan untuk kesejahteraan umum. 5) Pungutan pajak berdasarkan undang-undang. 6) Pendapatan negara berasal dari pajak digunakan untuk pembelanjaan negara. b. Unsur-Unsur Pajak Unsur-unsur pajak terdiri atas subjek pajak, objek pajak dan tarif pajak unsur-unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Wajib pajak atau wajib pajak atau subjek pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Sedangkan subjek pajak terdiri atas pegawai, pengusaha, dan perusahaan. 2) Objek pajak adalah segala sesuatu yang dikenai pajak. Objek pajak dapat berupa pengahasilan pegawai, tanah, bangunan, laba perusahaan, kekayaan, dan kenderaan. Objek pajak dibayarkan setiap tahun kelender. 3) Tarif pajak adalah dasar bembebanan besarnya pajak yang harus dibayar wajib pajak dalam bentuk presentase. Tarif pajak terdiri atas tarif pajak tetap, tarif proposional, tarif progresif, dan tarif degresif. c. Fungsi-Fungsi Pajak Menurut
Ringo, dkk, (2013:107), Menyatakan bahwa pajak
berfungsi sebagai sumber pendapatan negara. Fungsi pajak terbagi menjadi lima yaitu: 1)
2)
3)
Fungsi anggaran, artinya pajak sebagai sumber penerimaan negara untuk membiayai pengeluaran pemerintah kaitannya dengan pelayanan publik. Fungsi regulasi, artinya pajak sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan pemerintah. Fungsi regulasi pajak tercermin dalam bentuk insentif perpajakan dan tarif ekspor. Fungsi distribusi, artinya pajak digunakan untuk membiayai pelaksanaan pembangunan ekonomi dalam rangka meningkatkan tarif hidup rakyat. Fungsi distribusi pajak tercermin dalam bentuk penyediaan pelayanan kesehatan yang murah, fasilitas pendidikan yang murah, fasilitas
4)
5)
transportasi publik yang nyaman, serta susbsidi pengadaan rumah murah, dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Fungsi alokasi, artinya pajak digunakan untuk membiayai dan menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, ketersediaan lampu penerangan jalan, saluran telpon umum, dan lampu pengatur lalu lintas. Fungsi stabilitasi, artinya pajak sebagai instrumen untuk menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. Pajak dapat digunakan untuk mengatasi ketidakstabilan ekonomi melalui pembentukan tarif pajak, misalnya pemerintah menetapkan tarif pajak tinggi untuk mengendalikan laju inflasi. Sebaliknya, pada saat deflasi pemerintah dapat menurunkan tarif pajak.
Sedangkan menurut Siti Resmi (dalam Sari Kartika, dkk, 2013:117), menyebutkan bahwa fungsi pajak adalah sebagai berikut: 1)
2)
Fungsi Budgetir ( Sumber Keuangan Negara) Pajak mempunyai fungsi Budgetir artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber keuangan negara, pemerintah berupaya memasukan uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak seperti pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak penjualan atas barang mewah, pajak bumi dan bangunan. Fungsi Regulerend (Mengatur) Pajak mempunyai fungsi mengatur artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, dan mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki fungsi sebagai sumber dana untuk membiayai pengeluaranpengeluaran pemerintah yang mungkin dapat digunakan untuk membiayai kegiatan dan proyek pembangunan, memperluas lapangan atau kesempatan kerja.
d. Prinsip Pemungutan Pajak Prinsip pemungutan pajak antara lain: 1) Prinsip keadilan, artinya pajak yang dikenakan sebanding dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. 2) Prinsip kepastian, artinya pelaksanaan pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang, yaitu harus ada kejelasan, ketegasan dan adanya jaminan hukum. 3) Prinsip kelayakan, artinya pemungutan pajak hendaknnya tidak memberatkan wajib pajak. 4) Prinsip ekonomi, artinya secara ekonomi biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban pajak bagi wajib pajak harus proporsional. e. Syarat Pemungutan Pajak Menurut Raharta Ringo, dkk, (2013:108), menyatakan bahwa syarat pemungutan pajak antara lain: 1)
2)
3)
Kesamaan yaitu dalam pemungutan pajak orang yang berada dalam keadaan yang sama harus dikenakan pajak yang sama. Kesenangan yaitu dalam pemungutan pajak diupayakan pada saat yang tepat, yaitu pada saat wajib pajak mempuyai uang. Ekonomi artinya biaya pemungutan pajak harus lebih kecil dari pada hasil pungutan pajak tersebut.
Sedangkan menurut Menurut Erly Suandy (dalam Raharta Ringo, dkk, 2013:112), mengatakan bahwa yang menjadi syarat dalam pemungutan pajak adalah sebagai berikut: 1)
Syarat Keadilan, syarat pemungutan pajak pada umumnya harus adil dan merata, yaitu dikenakan pada orang-orang pribadi sebanding dengan kemampuannya untuk membayar
(ability to pay) pajak tersebut, dan sesuai dengan manfaat yang diterimanya. Keadilan disini baik keadilan dalam prinsip mengenai prinsip peraturan perundang-undangan maupun dalam praktik sehari-hari. Syarat keadilan dapat dibagi menjadi dua yaitu: Keadilan horizontal wajib pajak mempunyai kemampuan membayar (gaya pikul) sama harus dikenakan pajak yang sama dan keadilan vertikal wajib pajak mempunyai kemampuan membayar (gaya pikul) tidak sama harus dikenakan pajak yang tidak sama. 2)
3)
Syarat Yuridis, dimana pembayaran pajak harus seimbang dengan kekuatan membayar wajib pajak. Memang kelihatannya bahwa hal ini mudah saja, karena membayar pajak sesuai dengan kemampuannya. Tetapi dalam praktik mengalami kesulitan-kesulitan dalam memperhitungkan pajak. Bagi orang yang berpenghasilan tidak menjadi persoalan. Tetapi mereka yang berpenghasilan tidak tetap hasilnya, maka sukar sekali untuk menentukan kemapuannya atau daya pukulnya. Untuk itu maka kepada wajib pajak diberikan kepercayaan sepenuhnya untuk menghitung sendiri pajaknya dengan cara mengisi SPT secara jujur sesuai dengan kenyataan. Keadaan dalam pelaksanaannya Undang-undang pajak harus diawasi supaya pegawai-pegawai yang diserahi dengan tugas untuk menetapkan pajak, tidak bertindak sewenang-wenang. Untuk mencegah hal ini Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana yang telah diubah dengan Undangundang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, memberikan kesempatan kepada wajib pajak tidak puas untuk mengajukan keberatan dan banding. Pada tahap pertama, wajib pajak dapat mengajukan keberatannya kepada Direktur Jenderal Pajak. Jika keberatan dari wajib pajak ditolak, maka masih terbuka untuk mengajukan banding ke Badan Penyelesaian Sengketa Pajak. Syarat Ekonomis yaitu pungutan pajak harus menjaga keseimbangan kehidupan ekonomi dari si wajib pajak. Jangan sampai akibat pemungutan pajak terhadap seseorang, maka orang itu jatuh melarat. Pemungutan pajak tidak boleh menggangu atau menghalangi kelancaran produksi maupun perdagangan atau perindustrian, jangan sampai terjadi bahwa dengan adanya pemungutan pajak, perusahaan akan gulung tikar atau pailit. Sebaliknya pemungutan pajak diharapkan bisa membantu menciptakan pemerataan pendapatan.
4)
Syarat Finansial di mana pajak yang dipungut cukup untuk pengeluaran negara dan hendaknya pemungutan pajak tidak memakan biaya yang terlalu besar. Dalam hal ini diartikan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pemungutan atau penetapan pajak hendaknya lebih kecil dari penerimaan pajak ke kas Negara atau Daerah. Hal ini sesuai dengan fungsi budgetair dari pajak.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pemungutan pajak haruslah memenuhi syarat yang telah diterapkan agar dapat tercapai suatu hal yang berkesinambungan antara wajib pajak dan penagih pajak serta untuk menghindari hambatan dan perlawanan dari wajib pajak, karena wajib pajak merasa dirugikan oleh fiskus. Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut: syarat keadilan, syarat yuridis, syarat ekonomis, syarat finansial. e. Sistem Pemungutan Pajak Menurut Raharta Ringo, dkk, (2013:108), Menyatakan bahwa Sistem pemungutan pajak yang dilaksanakan di Indonesia sebagai berikut: 1)
2)
3)
4)
Official assessment system, yaitu sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang terutang oleh wajib pajak dihitung dan ditetapkan oleh aparatur negara. Semi-self assessment system, yaitu cara pemungutan pajak untuk menentukan besar pajak terutang ada pada wajib pajak bersamaan dengan aparatur negara. Self assessment system, yaitu sistem pemungutan pajak yang memungkinkan wajib pajak menghitung besar pajak terhutang yang kemudian diserahkan kepada aparatur negara. With holding system, yaitu sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang terhutang dihitung oleh pihak ketiga (selain wajib pajak dan aparatur pajak).
Sedangkan Menurut Mardiasmo (dalam Menurut Raharta Ringo, dkk, 2013:108), Menyatakan bahwa dalam memungut pajak dikenal beberapa sistem pemungutan pajak yaitu: 1)
2)
3)
Official Assessment System adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-ciri Official Assessment System: Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus,wajib pajak bersifat pasif,utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-ciri Self Assessment System: Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak itu sendiri,wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang, fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. With Holding System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-ciri With Holding System: Wewenang menentukan besarnya pajak terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pemungutan pajak dapat memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk membayar, menghitung, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. f. Perbedaan Pajak dan Pungutan Resmi Lainnya Perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang, sementara pungutan resmi berdasarkan peraturan pemerintah atau peraturan kepala daerah. 2) Pajak
tidak
memberikan
imbalan
secara
langsung
kepada
masyarakat, sementara pungutan resmi memberikan imbalan secara langsung. 3) Perhitungan
tarif
pajak
dilakukan
wajib
pajak,
sementara
penghitungan resmi dilakukan oleh pemerintah. 4) Jatuh tempo pembayaran pajak adalah pada tahun fiskal, sementara pembayaran pungutan resmi disesuaikan dengan pemakaian. 5) Pelaksanaan pemungutan pajak bersifat memaksa, sementara pungutan lain sesuai dengan kebijakan. Ada beberapa pungutan resmi non pajak yang dapat digunakan sebagai sumber pendapatan negara. Jenis-jenis pungutan resmi dijelaskan sebagai berikut: a) Retribusi, yaitu pungutan yang dibebankan sehubungan dengan jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada masyarakat. Misalnya retribusi kebersihan, parkir, papan reklame dan tempat wisata. b) Cukai adalah pungutan resmi yang dikenakan atas barang-barang tertentu berdasarkan peraturan pemerintah (PP). Misalnya cukai rokok, parfum dan minuman alkohol.
c) Bea materai adalah pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda materai. d) Iuran pembangunan daerah (Ipeda), adalah iuran yang dipungut oleh negara untuk membiayai pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana umum. g. Jenis-Jenis Pajak Menurut Raharta Ringo, dkk (2013:110), Mengemukakan bahwa pajak dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu: 1) Penggolongan pajak dalam perekonomian Indonesia a) Menurut pihak yang memungut pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak negara atau pusat dan pajak daerah. b) Menurut pihak yang menanggung, pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak langsung dan pajak tak langsung. c) Menurut sifatnya, menurut sifatnya pajak dibagi menjadi dua yaitu: pajak subjektif (bersifat perorangan) dan pajak objektif (bersifat kebendaan). 2) Pengolangan pajak yang ditanggung keluarga antara lain: a) Pajak penghasialan (PPh) dibagi menjdi empat yaitu: subjek pajak penghasilan (PPh), objek pajak pengahasilan (PPh), tarif pajak pengahasilan (PPh), dan pengahasilan tidak kena pajak (PTKP). b) Pajak bumi dan bangunan (PBB), dibagi menjadi empat yaitu: subjek pajak bumi dan bangunan, objek pajak bumi dan bangunan, tarif pajak bumi dan bangunan, dan nilai jual bumi dan bangunan tidak kena pajak. c) Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP), dibagi menjadi empat yaitu: subjek bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP), objek bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, tarif dan pengenaan pajak, dan nilai perolehan objek pajak tidak kena pajak (NPOPTKP). Hal ini dilakukan karena tanah dan bangunan tersebut memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Sedangkan menurut Siti Resmi (dalam Raharta Ringo, dkk, 2013:112), menyatakan bahwa jenis-jenis pajak sebagai berikut:
1) Menurut Golongannya pajak dibagi menjadi 2 (dua) golongan: a) Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan. Contoh: Pajak Penghasilan. b) Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 2) Menurut sifatnya jenis pajak menurut sifatnya dibagi menjadi 2 (dua) golongan yaitu: a) Pajak Subjektif, yaitu pajak yang pengenaannya memperhatikan pada keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya. Contoh : Pajak Penghasilan.
b) Pajak Objektif, yaitu pajak yang pengenaannya memperhatikan pada objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi subjek pajak ( wajib pajak) maupun tempat tinggal. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. 3) Jenis pajak menurut lembaga pemungutnya dibagi menjadi 2 (dua) golongan yaitu: a) Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan. b) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I maupun daerah tingkat II dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masingmasing. Pajak Daerah terdiri atas Pajak Daerah Tingkat I (Propinsi): pajak kendaraan bermotor, Bea Balik Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Tanah, Pajak Izin Penangkapan Ikan di Wilayahnya. Pajak Daerah Tingkat II (Kabupaten atau Kotamadya): Pajak Pembangunan I, Pajak Penerangan Jalan, Pajak atas Reklame.
Dari beberapa uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya pengelompokan pajak, para wajib pajak dengan mudah dapat mengidentifikasi jenis pajak apa yang harus mereka bayar dan akan mempermudah proses penagihan pajak oleh fiskus. B.
Penelitian yang relevan Penelitian yang relevan yang pertama ada pada penelitian yang dilakukan oleh Meey Wahyuni (2014) kelas IV SDN 3 Menteng Palangka Raya. Berdasarkan penelitian tersebut, setelah dilakukan tindakan dan proses pembelajaran diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Dari nilai hasil belajar IPS terlihat bahwa sebelum dilakukan siklus I presentasi hasil belajar peserta didik menunjukan dari 20 orang peserta didik kelas IV 16 orang (80%) peserta didik mendapatkan nilai dibawah 60, dan haya 4 orang (20%) yang mendapatkan nilai di atas 60. Sesudah pembelajaran dilakukan pada siklus I hasinya menjadi 5 orang (25%) peserta didik mendapatkan nilai di bawah 60, dan 15 orang (75%) peserta didik mendapatkan nilai diatas 60. Secara keseluruhan rata-rata kelas menjadi 74.5, hasil tersebut masih kurang memuaskan. Pada sisklus II, hasil belajar peserta didik sesudah diberi pelajaran dengan menggunakan metode karya wisata menunjukan peningkatan. Sebelum diberi pembelajaran, hasil belajar peserta didik pada siklus I menunjukan dari 20 orang peserta didik kelas IV 5 orang (25%) peserta didik mendapatkan nilai di bawa 60, dan 15 orang (75%) peserta didik mendapatkan nilai diatas 60. Secara keseluruhan rata-rata nilai kelas menjadi
74.5. Sesudah siklus II dilakukan maka diperoleh hasil: 0 orang (0%) peserta didik mendapatkan nilai di bawah 60, dan 20 orang (100%) peserta didik mendapatkan nilai di atas 60. Secara keseluruhan rata-rata kelas 89.5. Penelitian yang relevan yang kedua ada pada penelitian yang dilakukan oleh Krismawati (2009/2010) kelas V Madrasah Ibtidaiyah Barat Kab. Semarang. berdasarkan penelitian tersebut didapat bahwa dengan menggunakan metode karya wisata terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik kelas V Madrasah Ibtidaiyah Barat Kab. Semarang. aktifitas peserta didik pada pra siklus yaitu 30% meningkat menjadi 50% pada siklus I, 75% pada siklus II dan 100% pada siklus III. Rata-rata hasil belajar peserta didik pada pra siklus sebesar 50, meningkat menjadi 65 pada siklus I, 85 pada siklus II dan pada 98 siklus III. Ketuntasan kelas pada pra siklus sebesar 30%, meningkat menjadi 50% pada siklus I, meningkat menjadi 75% pada siklus II, dan 100% pada siklus III. C.
Kerangka Berpikir Metode adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan. Tujuan adalah cita-cita yang akan dicapai, tujuan kegiatan belajar mengajar adalah terjadinya peningkatan hasil belajar dan terjadinya perubahan pada diri individu yang belajar. Menurut
Fathurrohman
(dalam
Ranto
Aris,
dkk:2013)
mengemukakan bahwa: Karyawisata adalah metode dalam proses belajar mengajar dengan mengajak peserta didik keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau suatu objek, hal ini bukan rekreasi tetapi untuk belajar
atau memperdalam pelajarannya dengan melihat langsung atau kenyataan”. Sedangkan menurut Mulyono (2012:112) mengemukakan bahwa: Metode karya wisata merupakan implementasi dari salah satu dan satu gabungan dari beberapa strategi pembelajaran antara lain: pembelajaran konstekstual, bermain peran, pembelajaran partisipatif, belajar tuntas maupun strategi pembelajaran inkuiri. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode karya wisata adalah salah satu pembelajaran di luar ruang sekolah, karya wisata atau perjalanan sekolah dalam rangka belajar adalah bentuk pengalaman “buatan”, karena karyawisata sesungguhnya memberikan kesempatan pengalaman riil secara terpimpin. Karyawisata juga merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak peserta didik ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu, seperti meninjau pabrik, peternakan atau perkebunan, gunung, museum dan sebagainya, dengan karyawisata peserta didik diikat oleh tugas dan tujuan belajar. Metode ini dapat memperluas cakrawala karena memadukan antara teori selain itu pengalaman langsung pada umumnya lebih baik dari pada pengalaman tidak langsung karena mereka membuktikan dan menyaksikan sendiri obyek yang ada di sekitar, karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat perserta didik dapat menjawab masalah atau pertanyaanpertanyaan dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan secara
langsung peserta didik dapat
memperoleh
informasi
dengan jalan
mengadakan wawancara atau mendengarkan ceramah yang diberikan “on the sport”. D.
Hipotesis Menurut Mulyasa (2012:62) mengemukakan bahwa: Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti atau jawaban sementara untuk menjawab pertanyaan penelitian yang disajikan dalam rumusan masalah. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:64) mengungkapkan bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Berdasarkan uraian, maka hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Aktivitas belajar IPS peserta didik kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya lebih aktif dengan menggunakan metode karyawisata.
2.
Ada peningkatan hasil belajar IPS setelah menggunakan metode karya wisata pada peserta didik kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
BAB III UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini adalah selama enam bulan yaitu terhitung sejak bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2015 pada tahun ajaran 2014/2015. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya yang berlokasikan di Jalan Sulawesi No.76 Kecamatan Pahandut Kelurahan Palangka. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian itu, karena peneliti menilai lokasi tersebut layak dijadikan objek karena atas dasar masalah-masalah yang terkait dengan variabel penelitian.
B.
Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Denzim dan Lincoln (dalam Sumadi Suryabrata, 2010:15) menyatakan bahwa “penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menapsirkan penomena yang terjadi dan dilakukan dengan metode yang ada”. Sedangkan menurut Cerswell (dalam Wiriaatmadja Rochiati, 2012:8), mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah sebuah proses
inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan kemanusiaan dengan tradisi metodologi yang berbeda. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah menggunakan latar alamiah, dengan maksud menapsirkan penomena yang terjadi dan dilakukan dengan metode yang telah di rancang dengan ungkapan-ungkapan, kalimat-kalimat yang mengambarkan ekspresi peserta didik tentang timgkat pemahamannya (kognitif), antusiasnya, kepercayaan diri, dan motivasinya. Pada penelitian ini peneliti meneliti berpacu pada fenomena yang terjadi dan menyelidikinya dengan menggunakan latar alamiah. Metode merupakan sesuatu yang sangat penting dalam melakukan penelitian, karena dengan metode kita dapat mengetahui masalah yang terjadi dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, sebab ada dasar dalam melakukan melakukan penelitian tersebut. Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Mulyasa (2012:10) “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan Penelitian Tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik”. Sedangkan menurut Kunandar (2012:45) menjelaskan bahwa: Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bahwa pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas, tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang atau lebih peserta didik. Penelitian tindakan kelas mengandung tiga unsur, yaitu: penelitian, tindakan dan kelas. Ketiga makna tersebut, yaitu: 1. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.
2. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu dan kualitas proses belajar mengajar. 3. Kelas adalah sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Penelitian tindakan kelas ini dalam pelaksanaannya dilakukan oleh peneliti didalam kelas refleksi dan diamati oleh dua orang observer. Penelitian tindakan kelas ini dalam penerapannya melalui beberapa proses atau tahapan untuk melihat tingkatan keberhasilan pembelajaran yang diharapkan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan pengamatan, aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu dan kualitas proses belajar mengajar di dalam sebuah ruangan pada sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. C.
Kehadiran dan Peran Peneliti Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan (PTK) Penelitian Tindakan Kelas, maka peneliti adalah pihak yang merasakan adanya masalah yang perlu diselesaikan. Jika peneliti adalah pengampu kelas atau pelajaran, maka dialah orang pertama yang dapat merasakan adanya masalah dan paling berkepentingan dengan pemecahan atau
diperolehnya
jawaban
atas
masalah
tersebut.
Peneliti
mengakrabkan, bahkan menyatukan dirinya dengan subjek penelitian.
harus
Kehadiran dan peran peneliti dalam penelitian ini adalah melakukan penelitian dengan berkaloborasi bersama dengan
guru kelas guna
memperbaiki proses belajar mengajar agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Peneliti merupakan perencana, pengajar, pengamat, pelaksana pengumpulan data dilapangan peneliti pada saat penelitian melakukan observasi, tes dan dokumentasi serta penganalisis data dan pelapor hasil penelitian. Sesuai dengan karakteristik dan tujun penelitian tindakan kelas, kehadiran peneliti didalam penelitian secara (hampir) terus menerus dalam waktu yang cukup panjang sangat penting artinya agar dapat menghayati apa yang sebenarnya terjadi dilapangan. D.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 orang dengan rincian sebagai berikut:
Kelas VIII
Tabel 1 Subjek Penelitian Banyak Populasi Laki-Laki Perempuan 21
Jumlah
12
33
Sumber data: Wali kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya. E.
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan model siklus, dinamakan model siklus karena model ini lebih menonjolkan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh peneliti.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto Suharsimi, 16:2009) menyatakan bahwa “Penelitian tindakan dapat dipandang sebagai siklus spiral dari penyusunan rencana, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yang selanjutnya diikuti dengan gambar alur berikut ini”: Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Berhasil
Belum Berhasil
Berhenti
Lanjut SIKLUS III/n
Gambar 1 Bagan Alur Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Arikunto Suharsimi (2011)
Sedangkan menurut Suharjono (dalam Arikunto Suharsimi, 2011:17) “Mengungkapkan bahwa ada empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan dalam model siklus yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, 4) refleksi”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK model siklus terdapat empat tahap yang harus dilalui yaitu: 1) menyusun rancangan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (Acting), 3) pengamatan (Observing), 4) refleksi (Reflecting). Keempat tahap dalam penelitian tindakan merupakan suatu putaran kegiatan berurutan, yang kembali ke langkah semula. Siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti menentukan rancangan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya,
apabila
digunakan
untuk
mengulangi
kesuksesan
atau
menguatkan hasil. Jika pada tahap siklus kedua peneliti masih belum merasa puas, maka peneliti bisa melanjutkan pada siklus ketiga, cara dan tahap sama halnya dengan siklus satu dan dua. Tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus dilaksanakan, hal tersebut bergantung kepada kepuasan dari peneliti, jika peneliti merasa puas di siklus pertama maka penelitian dapat diberhentikan dan PTK tidak bisa dilakukan kurang dari satu siklus.
Adapun tahap-tahap penelitian ini adalah: a. Siklus I 1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti dan observer (penilai) mengidentifikasi masalah dan memecahkan masalah tentang bagaimana penggunaan metode pembelajaran dapat menumbuhkan minat belajar pada peserta didik. Tahap kegiatan yang akan dilaksanakan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut: a) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik. b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c) Mempersiapkan metode pembelajaran yaitu metode yang berupa karya wisata disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. d) Mengembangkan format observasi yang telah disiapkan. e) Menyusun lembar kerja peserta didik. 2) Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti menjalankan atau menerapkan strategi pembelajaran yang sebelumnya telah disepakati. 3) Observasi Pada tahap ini peneliti dan observer (penilai) mengobservasi tindakan yang dilaksanakan dengan menggunakan format yang telah direncanakan dalam langkah perencanaan serta memberikan hasil pada pelaksanaan tersebut.
4) Refleksi Pada tahap ini yang dilakukan adalah menganalisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus selanjutnya. 2. Siklus II 1) Perencanaan Pada tahap ini tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. Tentu masih menggunakan metode pembelajaran yaitu metode karya wisata. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut: 1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Mempersiapkan metode pembelajaran dengan
target lokasi yang
tepat untuk mempermudah proses pembelajaran. 4) Mengembangkan format observasi yang telah disiapkan. 5) Menyusun lembar kerja peserta didik. 2) Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan serta menerangkan metode dan skenario pembelajaran yang telah disepakati.
3) Observasi Pada tahap ini peneliti dan observer (penilai) mengobservasi tindakan yang dilakukan menggunakan format yang telah dirancang dan dikembangkan pada perencanaan dan memberi hasil perencanaan. 4) Refleksi Pada tahap ini yang dilakukan adalah menganalisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus selanjutnya. Tahap
refleksi
dalam
penelitian
ini
diawali
dengan
memperhatikan hasil yang didapat dari hasil observasi yang telah dikumpulkan dan dianalisa. Dari hasil observasi tersebut, guru dapat mengadakan hasil refleksi dengan melihat data observasi untuk melihat peningkatan motivasi dan hasil belajar pesrta didik. Hasil analisis dapat dipergunakan untuk merencanakan siklus selanjutnya. F.
Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data Kuantitatif
dan
data
Kualitatif.
Data
tersebut
digunakan
untuk
menggambarkan perubahan yang terjadi. Contoh data kuantitatif adalah angka hasil belajar siswa. Sedangkan data kualitatif adalah kalimat-kalimat yang
mengambarkan
ekspresi
peserta
didik
tentang
timgkat
pemahamannya
(kognitif),
antusiasnya,
kepercayaan
diri,
dan
motivasinya”. Data-data tersebut bersumber dari: a. Observasi Menurut
Hadi
(dalam
Sugiyono,
2013:145)
“Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Sedangkan
menurut
Sukmadinata
(2012:216)
“Observasi
merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa oservasi merupakan kegiatan yang sedang berlangsung berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat dan sebagainya. Jadi dapat diketahui bahwa observasi merupakan serentetan kegiatan melihat, mendengarkan, yang hasilnya dicatat sebagai hasil pengamatan dilapangan secara langsung berdasarkan hasil pengamatan peneliti, data yang diambil berupa beberapa data motivasi peserta didik kelas VIII pada Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya. b. Tes Menurut Muhmud (dalam Ferdy Alfianor: 2013) “Tes adalah rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Sedangkan menurut Suharsimin Arikunto (2006:33) “Tes merupakan suatu alat pengumpulan informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes lebih bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan”. Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk menilai perubahan belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yaitu metode karya wisata. b. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data tidak dapat dipisahkan dengan teknik pengumpulan data. Menurut Muhmud (2011:165) mengungkapkan bahwa “Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu dalam mengumpulkan data”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:151) mengemukakan bahwa: Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis hingga lebih mudah diolah.
Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa instrumen adalah alat ukur untuk menggumpulkan data dan instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mempermudah pengolahan data. a. Observasi Observasi merupakan cara yang efektif dimana dilakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Pada penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati peserta didik ketika memperhatika pelajaran. Adapun kisi-kisi observasi perhatian peserta didik adalah sebagai berikut: Tabel 2 Kisi-kisi observasi Aktivitas Guru Skor Aktvitas No
Aktivitas Yang Diamati 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Guru mempersiapkan materi pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan media yang akan dipergunakan Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik Guru menyajikan informasi atau materi belajar kepada peserta didik Guru mengajak peserta didik untuk menyimak gambar sesuai dengan materi yang akan disampaikan Guru menjelaskan dengan menggunakan media yang sudah disiapkan yaitu media gambar Guru mengamati kegiatan peserta didik saat mengerjakan tugas Guru membimbing peserta didik bekerja dan belajar dalam kegiatan pembelajaran Guru membuka interaksi dengan melakukan tanya jawab Guru dapat melakukan komunikasi interaktif kepada peserta didik Guru menilai dan memberikan skor pada masing-masing peserta didik Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang mendapatkan skor paling tinggi Guru melaksanakan evaluasi belajar Guru menutup pelajaran
2
3
4
Jumlah Rata-rata Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Observasi Aktivitas Peserta Didik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Aktivitas Yang Diamati
1
Skor Aktivitas 2 3 4
Peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan belajar Peserta didik memperhatikan pembelajaran guru tentang tujuan pembelajaran Peserta didik mengikuti secara aktif dalam proses pembelajaran Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan motivasi dari guru Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi dari guru Peserta didik mengikuti arahan guru saat pembelajaran dimulai Peserta didik mengamati gambar sambil memperhatikan penjelasan guru di depan kelas Peserta didik antusias untuk mengerjakan tugas Peserta didik menjawab soal latihan dengan baik Peserta didik antusias untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru Peserta didik menunjukan proses yang efisien dalam kegiatan pembelajaran Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi diberikan hadiah atau penghargaan Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik menjawab salam penutup dari guru Jumlah Rata-rata
b. Tes Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran IPS kelas VIII Madrasah
Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya. Tes merupakan pengukur kemampuan yang dicapai oleh peserta didik setelah diberi proses pembelajaran. 1) Tes awal (Pre test) Pre test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. 2) Tes akhir (Post test) Post test yaitu tes yang dilakukan oleh peneliti untuk mengukur sejauh mana peserta didik menerima materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Adapun kisi-kisi post-test antara lain dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Kisi-Kisi Soal Pre test dan Post test Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Memahami kegiatan perekonomi Indonesia
Mendeskripsikan Mampu fungsi pajak mendeskripsikan dalam pengertian pajak, perekonomian unsur-unsur pajak Indonesia serta mampu menyebutkan fungsi pajak Mampu mengidentifikasi prinsip dan syarat, sistem pemungutan pajak, serta mampu mengenal perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya
No Item
Jumlah
1,2,3.4, 7 5,6,7
8,9,101 1,12,13 ,14,15, 16,17.
10
Kunci Jawaban
Mampu 18,19,2 menggolongkan jenis-jenis pajak 0 dan pajak yang ditanggung keluarga Jumlah
3
20
Sumber: Buku Paket IPS Terpadu Kelas VIII SMP/MTs Penerbit: Intan Pariwara Tabel 5 Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian Indikator
Butir soaal
Mampu memahami kegiatan perekonomi di Indonesia 1 sampai 20 serta dapat menumbuhkan sikap partisipasi melalui pembayaran pajak Untuk mempermudah penelitian dalam melakukan penilaian terhadap hasil tes yang disebarkan, di tetapkan skor masing-masing jawaban responden dengan menggunakan skala pengukuran yang berupa skala pengukuran yang berupa skala guttman yang akan didapat jawaban yang tegas yaitu Ya-Tidak, Benar-Salah, Pernah-Tidak Pernah, PositifNegatif, dan lain-lain”. 3. Uji Coba Instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang dinginkan dan dapat mengukap data dari variabel yang diteliti secara tepat”. Menurut Anas Sudjono (dalam menyatakan bahwa:
Ade Kurniawan, 2013:45),
Validitas isi adalah validitas yang diteliti dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representative terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan (di uji). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:67) mengemukakan bahwa: Sebuah tes dikatakan validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan”. Butir-butir soal tes yang digunakan harus disusun berdasarkan indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang dicapai sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Bedasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa validitas isi merupakan isi dari sebuah materi pelajaran yang di bentuk dengan butirbutir soal dan soal itu valid dan tidak valid ditentukan oleh 2 validator ahli yaitu dosen dan guru mata pelajaran IPS. Soal yang valid digunakan sebagai pengumpulan data penelitian. G.
Teknik Analisis Data Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tahapan yang dilakukan setelah pengumpulan data adalah analisis data. Walaupun datanya lengkap dan valid, jika peneliti tidak mampu menganalisisnya maka datanya tidak memiliki nilai ilmiah yang dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Analisis membuang,
merupakan
menggolongkan,
suatu serta
usaha
untuk
menyusun
kedalam
mengklasifikasi data untuk menjawab pertanyaan pokok. 1.
Tema apa yang dapat titemankan pada data?
memilih/memilah, kategorisasi,
2.
Seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan penelitian. Kegiatan pengumpulan data yang benar dan tepat akan membantu
penelitian dan merupakann jantungnya penelitian tindakan, sedangkan analisis data akan memberi kehidupan dalam kegiatan penelitian. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini penulis mengambil analisis data kuantitatif dan data kualitatif . Menurut Kunandar (2010: 128) mengungkapkan bahwa: a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar peserta didik) dapat dianalisis secara deskriftif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriftif. Misalnya, mencari nilai rata-rata, presentase keberhasilan belajar dan lain-lain. b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi peserta didik berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap satu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap perserta didik terhadap metode belajar yang baru (efektif), aktifitas peserta didik mengikuti pembelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat dianalisis secara kualitatif. Sedangkan menurut Suharjono (dalam Kunandar, 2010:122) mengungkapkan bahwa: Data kuantitatif adalah angka hasil belajar siswa, sedangkan data kualitatif adalah kalimat-kalimat yang mengambarkan ekspresi peserta didik tentang timgkat pemahamannya (kognitif), antusiasnya, kepercayaan diri, dan motivasinya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis data kualitatif dapat digunakan untuk menjelaskan perubahan perilaku (perhatian) belajar peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran. Sedangkan analisis kuantitatif
digunakan
untuk
menjelaskan
penggunaan metode pembelajaran karya wisata.
tingkat
keberhasilan
dari
Teknik analisis data dalam PTK ini perlu dilakukan terlebih dahulu dan mencakup setiap aspek kegiatan penelitian. Data yang dikumpulkan setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif agar hasilnya dapat memberikan manfaat dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar pada peserta didik dikatakan berhasil jika persentase pada hasil belajar antara siklus dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: N – Gain =
Skor Post Test - Skor Pre Test Skor Maksimal - Skor Pre Test
Nilai – Gain Ternormalisasi dan Klasifikasi Nilai N-Gain Ternormalisasi
Klasifikasi
0,70 < N – Gain
Tinggi
0,30 ≤ N – Gain < 0,70
Sedang
N – Gain < 0,30
Rendah
Sumber: Roesdakarya sukardi (2008:53) Untuk menguji hasil dari penelitian ini dengan menggunakan rumus presentasi, rumus yang digunakan adalah analisis Kualitatif dan Kuantitatif. Analisis Kuantitatif digunakan untuk melihat ada atau tidaknya peningkatatan hasil belahar dengan menggunakan rumus presentase, rumus yang digunakan adalah:
P = F/N x 100 %
Keterangan: P : Presentasi Yang Dicari F : Frekuensi Jawaban Sementara N : Jumlah Responden 100% : Bilangan penggali Adapun skala tingkat perhatian peserta didik dapat dikategorikan sebagai berikut: 81% - 100%
= Sangat tinggi
61% - 100%
= Tinggi
41% - 60%
= Sedang
21% - 40%
= Rendah
0% - 20 % H.
= Sangat rendah
Indikator Keberhasilan Penelitian 1. Aktivitas Peserta Didik Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi indikator proses yang ditandai oleh keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dan terlaksananya kegiatan belajar sesuai dengan rencana pembelajaran menggunakan metode karya wisata. Aktivitas peserta didik dikatakan meningkat jika total skor dalam pembelajaran mencapai jumlah ≥ 65 dan secara bersamaan jumlah pesera didik yang memiliki skor ≥ 65 mencapai 80% dari jumlah seluruh peserta didik. 2. Hasil Belajar Peserta Didik
Adapun indikator hasil belajar peserta didik dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu, sebagai berikut: a.
Aspek Kognitif, yaitu kemampuan intelektual peserta didik dalam berpikir, mengetahui, dan memecahkan maslah. Tujuannya terdiri atas enam bagian, yaitu: Pengetahuan, Pemahaman, Penerapan, Analisis, Sintea, dan Evaluasi.
b.
Aspek Afektif meliputi mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan apresiasi siswa. Tujuannya terdiri atas lima bagian, yaitu: Penerimaan, Pemberian Respon, Partisipasi, Penilaian, Penentuan Sikap, Organisasi, Karaktetisasi, Pembetukan pola hidup.
c.
Aspek Psikomotorik adalah kemampuan yang menyakut kegiatan otak dan fisik. Tujuannya terdiri dari lima bagian yaitu: Peniruan, Manipulasi, Ketetapan, Artikulasi, dan Pengalaman. Dari keterangan tersebut maka hasil belajar peserta didik pada kelas
VIII ditentukan oleh kreteria ketuntasan minimal (KKM) oleh Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya untuk mata pelajaran IPS adalah 65. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditunjukan dengan perolehan nilai peserta didik diatas KKM yaitu 70. Hasil yang diperoleh dari nilai test mencerminkan kemampuan peserta didik untuk meningkatkan minat belajar dengan menggunakan metode karya wisata. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar peserta didik mencapai nilai ketuntasan individual ≥ 70 dan secara bersamaan terdapat 80% peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 70.
I.
Jadwal Penelitian Tabel 6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Kegiatan A. Tahap Persiapan 1. Observasi
Bulan Januari Febuari Maret 1 2 3 4 12 3 4 1 2 34
x
2. Pengajuan x judul 3. Penyusunan xx Proposal 4. Seminar Proposal 5. Revisi Proposal B. Pelaksanaan Penelitian 1. Konsultasi Bimbingan 2. Pelaksanaan Penelitian Lapangan 3. Menganalisis Data C.Pelaporan Hasil Penelitian 1. Penyusunan Skripsi 2. Ujian Skripsi 3. Revisi Skripsi
April Mei Juni 12 3 4 1 2 34 1 2 3 4
x x x X x x x x x x
x
x x x x x x x
x x x x x x
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
BAB VI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Penelitian Data penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data sebelum dan pada awal penelitian, saat penelitian berlangsung dan akhir siklus I dan siklus II. Data awal penelitian diperoleh melalui observasi penelitian pada saat pembelajaran berlangsung, data pada penelitian berlangsung diperoleh melalui observasi terhadap perhatian dan hasil belajar peserta didik pada saat mengikuti pembelajaran Berdasarkan temuan dan pengalaman dalam pembelajaran maka guru dan peneliti sepakat untuk mengidentifikasi masalah aktivitas dalam meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik disaat peserta didik dapat mengapresiasi pendapat atau daya nalar pada saat mengikuti pelajaran IPS dengan materi tentang fungsi pajak dalam perekonomian Indonesia. Proses pembelajaran dilakukan secara bertahap, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang ditelaah melalui siklus I dan siklus II. dari hasil tersebut guru dan peneliti menyususn rencana pembelajaran yang direncanakan dengan menggunakan metode karya wisata agar peserta didik dapat mengetahui dengan jelas materi yang akan dibahas. 66
2. Deskripsi Hasil Belajar Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode karya wisata. Kegiatan penelitian ini lebih dahulu diawali pertemuan antara peneliti dengan kepala sekolah MTs Hidayatul Insan Palangka Raya untuk membicarakan tentang kegiatan observasi dan penelitian. Kemudian kepala sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada guru mata pelajaran IPS agar berkoordinasi dengan peneliti untuk membicarakan rencana penelitian selanjutnya. Peneliti dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII mendiskusikan mengenai rencana penelitian yang akan dilaksanakan dan peneliti meminta kesediaan guru mata pelajaran IPS untuk membantu peneliti dalam hal mengamati kemampuan guru (peneliti) dalam penelitian tindakan kelas pada siklus I yang diterapkan dikelas dengan menggunakan metode karya wisata. Berdasarkan tes awal mata pelajaran IPS pada pokok bahasan fungsi pajak dalam perekonomian indonesia pada hari Senin, 13 April 2015, dimana proses pembelajaran hanya dilakukan dengan metode ceramah tanpa menggunakan media dan metode pembelajaran yaitu metode karya wisata, ternyata hasilnya kurang memuaskan, sedangkan guru sudah berupaya semaksimal mungkin menanamkan konsep pada materi tersebut. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik pada tes awal, dari 33 orang peserta didik yang memperoleh nilai 65 keatas hanya 10 orang (30,3%), sedangkan yang memperoleh nilai di bawah 65 sebanyak 23 orang
(69,7%). Data hasil tes awal peserta didik dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 7 Perolehan Evaluasi Peserta Didik Pada Tes Awal Kategori No Kode Peserta Nilai KKM Tuntas Tidak Tuntas Didik 1 A 60 65 TT 2 A.Saufi 60 65 TT 3 A.Saukani 60 65 TT 4 A.F 55 65 TT 5 A.R.W 55 65 TT 6 A.I 60 65 TT 7 A.I.I 85 65 T 8 A.Rahman 80 65 T 9 A.Rahmi 75 65 T 10 D.R.A 50 65 TT 11 F.R 55 65 TT 12 F.A.Z 45 65 TT 13 I.A 60 65 TT 14 I.B 55 65 TT 15 L.N.S.S.A.D 85 65 T 16 M 50 65 TT 17 M.A 55 65 TT 18 M.I 65 65 T 19 M.N.H 80 65 T 20 M.R.A 40 65 TT 21 M.U 55 65 TT 22 N.N.L 60 65 TT 23 N.S.N.I 65 65 T 24 N.H 55 65 TT 25 N.K 60 65 T 26 N.R 75 65 T 27 N.RH 50 65 TT 28 T.H 55 65 TT 29 W 0 65 TT 30 W.A 55 65 TT 31 K.A 60 65 TT 32 K.W 75 65 T 33 Y 50 65 TT
P=
x 100%
P=
P=
x 100%
x 100%
P = 58,93 % Konsep yang diterima pada peserta didik tentang materi fungsi pajak dalam perekonomian indonesia masih belum tercapai meskipun materi yang diajarkan sudah dijelaskan, oleh karena itu dilakukan upaya perbaikan dengan mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran IPS yang telah dilaksanakan di kelas VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya. Adapun upaya yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode karya wisata sebagai metode pembelajaran diharapkan hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Adapun tahap-tahap penelitian ini adalah: a. Siklus I 1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti dan observer (penilai) melakukan persiapan dan perencanaan untuk siklus I pada hari Rabu, 8 April 2015 di ruang kelas VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya. Pertemuan
direncanakan
berlangsung
selama
2x40
menit
dilaksanakan pada jadwal terstruktur. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan
perencanaan ini adalah sebagai berikut:
pada tingkat
a)
Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik.
b)
Membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
disesuaikan dengan kurikulum dan metode pembelajaran karyawisata. c)
Mempersiapkan metode pembelajaran yaitu metode yang berupa karya wisata disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.
d)
Peneliti
menginformasikan
kepada
peserta
didik
dan
menentukan langkah-langkah pelaksanaan dalam pembelajaran karyawisata. e)
Merancang atau menyusun lembar kerja peserta didik.
f)
Menyiapkan bahan-bahan pelajaran dan instrumen yang berupa lembar pengamatan karyawisata, lembar penelitian hasil karyawisata dan alat dokumentasi kegiatan.
2) Pelaksanaan Tindakan siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I yakni pada hari Rabu, 15 April 2015
dikelas VIII
MTs Hidayatul Insan Palangka Raya yang
berlangsung 2x40 menit. Pada tahap ini peneliti menjalankan atau menerapkan strategi pembelajaran yang sebelumnya telah disepakati yang mengacu pada RPP atau skenario pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode karyawisata. Adapun peneliti berperan sebagai
guru yang mengajar peserta didik, sedangkan guru menjadi pengamat atau observer selama proses pembelajaran guru (peneliti) mengajar IPS dengan materi fungsi pajak dalam perekonomian indonesia disesuaikan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Skenario Pembelajaran a)
Persiapan (1) Mengucap salam dan berdoa bersama sebelum memulai pelajaran. (2) Absen. (3) Menyiapkan materi. (4) Menginformasikan metode pembelajaran. (5) Memberi pemahaman pada peserta didik agar dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik.
b)
Kegiatan Awal (1) Guru mengucapkan salam. (2) Guru mengajak peserta didik berdoa menurut agamanya masing-masing untuk mengawali pelajaran. (3) Guru mengecek kehadiran siswa.
c)
Kegiatan Inti (1) Eksplorasi Menentukan
langkah-langkah
pelaksanaan
pada
pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata.
(2) Elaborasi Dalam kegiatan ini guru: (a) Guru mengulas kembali materi pelajaran tentang fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia. (b) Guru memberikan arahan pada peserta didik untuk berpikir dan menganalisis fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia. (c) Guru memberikan kesempatan kepada
peserta
didik untuk mengungkapkan pendapat yang diperoleh melalui karyawisata. (d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang
lain
untuk
bertanya
dan
mengeluarkan
tanggapan kepada peserta didik lainnya yang telah mengungkapkan pendapatnya mengenai fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia (f) Guru
membimbing
para
peserta
didik
mengungkapkan hasil berkaryawisata tentang fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia. (g) Guru memberikan soal post-test kepada peserta didik. (h) Guru memberikan hadiah kepada peserta didik dengan kriteria sangat baik dan baik agar peserta didik lebih bersemangat
lagi
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran IPS dengan menggunakan metode karyawisata. (3) Konfirmasi (a) Peserta didik bersemangat mendengarkan penjelasan pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
karyawisata. (b) Peserta didik berpikir dan menganalisis fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia. (c) Peserta
didik
memanfaatkan
kesempatan
yang
diberikan oleh guru untuk mengungkapkan pendapat yang diperoleh melalui karyawisata. (d) Peserta
didik
sangat
antusias
bertanya
dan
mengeluarkan tanggapan kepada peserta didik lainnya yang telah mengungkapkan pendapatnya mengenai fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia. (e) Peserta didik menyimpulkan hasil berkaryawisata tentang
fungsi
pajak
dalam
perekonomian
di
Indonesia. (f) Peserta
didik
menerima
dan
bersabar
dalam
mengerjakan post-test yang diberikan oleh guru. (g) Peserta didik sangat gembira dan senang mendapatkan hadiah yang diberikan oleh guru atas hasil belajar yang baik dengan menggunakan metode karyawisata.
(4) Kegiatan akhir (a) Guru
bersama
peserta
didik
merangkum
dan
menyimpulkan materi. (b) Guru memberikan unpan balik terhadap proses belajar peserta didik dan memberikan hadiah lain kepada peserta didik agar agar peserta didik tetap terus bersemangat
dalam
mengikuti
pelajaran
IPS
khususnya dengan menggunakan metode karyawisata. (c) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. (d) Untuk mengakhiri pelajaran guru mengajak peserta didik untuk berdoa bersama. 3) Observasi siklus I Pada tahap ini peneliti dan observer (penilai) mengobservasi tindakan yang dilaksanakan dengan menggunakan format yang telah direncanakan dalam langkah perencanaan serta memberikan hasil pada pelaksanaan tersebut. Observasi atau pengamatan adalah mengamati aktifitas guru dan peserta didik pada saat melaksanakan penelitian tindakan kelas pada
saat
proses
pembelajaran
IPS
berlangsung
dengan
menggunakan metode karyawisata. Pengamatan tersebut dilakukan oleh guru dan teman sejawat dengan mengisi lembar pengamtan yang telah disediakan. Hasil pengamatan yang dilakukan pengamat guru dan peserta didik akan diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
a) Pengamat Aktivitas Guru dan Peserta Didik
1 2 3
Tabel 8 Data pengamatan aktivitas guru dan peserta didik pada saat pembelajaran IPS siklus I Pengamatan aktivitas guru Hasil Penilaian Pembelajaran IPS Aktivitas Yang Diamati P1 P2 Rata-rata Guru mempersiapkan materi pembelajaran 3 3 3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 3 Guru menjelaskan media yang akan dipergunakan 2 3 2,5
4
Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
5
Guru menyajikan informasi atau materi belajar kepada peserta didik Guru mengajak peserta didik untuk menyimak gambar sesuai dengan materi yang akan disampaikan Guru menjelaskan dengan menggunakan metode yang sudah disiapkan yaitu metode karya wisata Guru mengamati kegiatan peserta didik saat mengerjakan tugas Guru membimbing peserta didik bekerja dan belajar dalam kegiatan pembelajaran Guru membuka interaksi dengan melakukan tanya jawab Guru dapat melakukan komunikasi interaktif kepada peserta didik Guru menilai dan memberikan skor pada masing-masing peserta didik Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang mendapatkan skor paling tinggi Guru melaksanakan evaluasi belajar Guru menutup pelajaran Jumlah Rata-rata
No
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
3
2
2,5
2
3
2,5
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2,5
3
3
3
3 3 41 2,73
3 3 41 2,73
3 3 41 2,73
Tabel 9 Pengamatan aktivitas peserta didik No
Aktivitas Yang Diamati
Hasil Penelaian pembelajaran IPS P1
1
Peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti
3
P2 3
Rata-rata 3
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
kegiatan belajar Peserta didik memperhatikan pembelajaran guru tentang tujuan pembelajaran Peserta didik mengikuti secara aktif dalam proses pembelajaran Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan motivasi dari guru Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi dari guru Peserta didik mengikuti arahan guru saat pembelajaran dimulai Peserta didik mengamati gambar sambil memperhatikan penjelasan guru di depan kelas Peserta didik antusias untuk mengerjakan tugas Peserta didik menjawab soal latihan dengan baik Peserta didik antusias untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru Peserta didik menunjukan proses yang efisien dalam kegiatan pembelajaran Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi diberikan hadiah atau penghargaan Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik menjawab salam penutup dari guru Jumlah Rata-rata
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3 3 3
3 3 3
3 3 3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 43 2,87
3 43 2,87
3 43 2,87
Berdasarkan tabel diatas, maka aktivitas guru dapat diketahui jumlahnya yang diamati oleh pengamat I (guru) dan mahasiswi (peneliti) berjumlah 41 dengan nilai rata-rata 2,73 (cukup baik), sedangkan pengamatan yang diamati pengamat 2 (teman sejawat) untuk guru (peneliti) berjumlah 41 dengan nilai rata-rata 2,73 (cukup baik). Maka jumlah rata-ratanya 41 dengan keseluruhan rata-ratanya 2,73 (cukup baik).
Adapun hasil pengamatan oleh pengamat I (guru) untuk aktivitas peserta didik berjumlah 43 dengan nilai rata-rata 2,87 (cukup baik) dan hasil pengamatan oleh pengamat 2 (teman sejawat) untuk aktivitas peserta didik berjumlah 43 dengan nilai rata-rata 2,87 (cukup baik). Maka jumlah rata-ratanya 43 dengan keseluruhan rata-rata 2,87 (cukup baik). Tabel 10 Hasil perolehan aktivitas guru dan peserta didik siklus I Pengamat Pengamat I Pengamat II Rata-rata Kriteria
Aktivitas Guru
Aktivitas Peserta didik
41 41 2,73 Cukup Baik
43 43 2,87 Cukup Baik
Keterangan: 4,0
= Baik Sekali
P-1
= Pengamat 1
3,0 – 3,9
= Baik
P-2
= Pengamat 2
2,0 – 2,9
= Cukup Baik
P-1
= Wulandary, S.Pd
1,0 – 1,9
= Kurang Baik
P-2
= Mistina Januarti, S.Pd
Dari hasil data diatas, dapat diketahui aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran IPS dengan dipersenkan sebagai berikut: Aktivitas Guru Persentase =
Persentase =
x 100%
x 100% =68,33 %
Aktivitas Peserta Didik
Persentase =
Persentase = b)
x 100%
x 100% = 71,67 %
Hasil Tes Belajar (pre-test dan post-test) siklus I Hasil tes belajar pre-test dan post-test dalam kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode karya wisata sebagai metode pembelajaran pada siklus I dapat diketahui perolehan hasil pre-test terdapat 10 peserta didik yang tuntas 30,3% dan 23 peserta didik yang tidak tuntas 69,7% deng ratarata nilai yaitu 58.93. Adapun perolehan hasil post-test terdapat 21 orang peserta didik yang tuntas 63,6 % dan 12 orang peserta didik yang tidak tuntas 36,4% dengan rata-rata nilai 67,42. Perbandingan nilai hasil belajar IPS peserta didik kelas VIII pada MTs Hidayatul Insan Palangka Raya yang mengikuti Pret-Test dan Post-Test dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11 Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPS Siklus I (Pret-Test dan Post-Test) No
1 2 3 4
Kode Peserta Didik A A.Saufi A.Sauk ani A.F
Skor prettest 60 60 60 55
Kategori Tuntas Tidak Tuntas TT TT TT TT
Skor posttest 80 80 70 60
Kategori Tuntas Tidak Tuntas T T T TT
Keterangan
Rendahnya dibagian materi
5
A.R.W
55
TT
60
6 7 8
60 85 80
TT T T
80 95 100
T T T
75
T
85
T
10
A.I A.I.I A.Rah man A.Rah mi D.R.A
50
TT
50
TT
11
F.R
55
TT
60
TT
12
F.A.Z
45
TT
60
TT
13 14
I.A I.B
60 55
TT TT
85 60
T
15
L.N.S.S 85 .A.D
95
T
9
T
TT
TT
mendiskripsikan pengertian pajak, unsur-unsur pajak serta penyebutan fungsi pajak. Rendahnya dibagian materi penggolongan jenis-jenis pajak dan pajak yang di tanggung keluarga.
Rendahnya dibagian materi mendiskripsikan pengertian pajak, unsur-unsur pajak, penyebutan fungsi pajakserta penggolongan jenisjenis pajak. Rendahnya dibagian materi penggolongan jenis-jenis pajak, pajak yang di tanggung keluarga dan sistem pemungutan pajak. Rendahnya dibagian materi mengidentifikasi prinsip, syrat, perbedaan pajak dan pungutan resmi lainya. Rendahnya dibagian materi sistem pemungutan pajak, prinsip, syarat, dan jenis-jenis pajak.
16
M
50
TT
60
17 18 19 20
M.A M.I M.N.H M.R.A
55 65 80 40
TT
TT
95 85 100 60
21
M.U
55
TT
60
22 23 24 25 26 27 28
N.N.L N.S.N.I N.H N.K N.R N.RH T.H
60 65 55 60 75 50 55
TT
TT TT
90 85 90 85 95 90 60
29
W
0
TT
0
30 31 32
W.A K.A K.W
55 60 75
TT TT
85 80 95
T T
T TT T T
T
TT
Rendahnya dibagian materi sistem pemungutan pajak, , pajak yang di tanggung keluarga dan sistem pemungutan pajak
TT
Rendahnya dibagian materi mendiskripsikan pengertian pajak, unsur-unsur pajak, sistem pemungutan pajak serta penyebutan fungsi pajak. Rendahnya dibagian materi penggolongan jenis-jenis pajak, pajak yang di tanggung keluarga dan sistem pemungutan pajak.
T T T
TT
T T T T T T TT
TT
T T T
Rendahnya dibagian materi penggolongan jenis-jenis pajak, mendiskripsikan pengertian pajak, serta pada prinsip pemungutan pajak. Tidak hadir pada proses pembelajaran berlangsung.
33
Y
Presentase Rata-rata
50
1945 58,93
30,3%
TT
60
TT
69,7%
2495 75,60
63,6%
Rendahnya dibagian materi mendiskripsikan pengertian pajak, unsur-unsur pajak, penyebutan fungsi pajakserta
36,4%
Berdasarkan tabel diatas nilai tertinggi dari peserta didik pasa post-test siklus I yaitu 100 dan nilai terendahnya 50, dengan nilai terendah 50 maka hasil ketuntasan belum mencapai nilai ketuntasan secara individual. Ketuntasan belajar peserta didik yang ditetapkan oleh MTs Hidayatul Insan Palangka Raya adalah 65. Hal ini berarti pada siklus I belum mencapai ketuntasan belajar,
jadi
perlu
adanya
tindakan
selanjutnya
untuk
memperbaiki hasil ketuntasan belajar peserta didik kelas VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya.
100% 80% 60%
36,04% 69,07%
40% 20%
63,06% 30,03%
0% Pret-Test
Post-Test
Tidak Tuntas
Tuntas
Gambar 2
Grafik hasil perolehan peserta didik pret-test dan Post-Test pada siklus I c) Indikator Keberhasilan Penelitian 1. Aktivitas Peserta Didik Aktivitas peserta didik berdasarkan pengamat I dan pengamat II adalah 41,5 dan secara persentase hanya 69,16%. Aktivitas peserta didik dikatakan meningkat jika total skor aktivitas peserta didik dalam pembelajaran mencapai ≥ 50 dan secara klasikal jumlah peserta didik yang memiliki jumlah ≥ 50 mencapai 85% dari jumlah seluruh peserta didik. Sementara pada siklus I hasil pengamatan aktivitas peserta didik secara klasikal 50 hanya 69,16%, jadi perlu dilanjutkan ke siklus II karena belum mencapai 85% dari jumlah peserta didik. 2. Hasil Belajar Peserta Didik Hasil belajar peserta didik dengan ditentukannya kriteria ketuntasan minimum (KKM) oleh pihak MTs Hidayatul Insan Palangka Rayauntuk mata pelajaran IPS adalah 65. Sedangkan hasil belajar yang diperoleh dari nilai pre-testpeserta didik yang tuntas hanya mencapai 30,03%, setelah menggunakan metode karya wisata sebagai metode pembelajaran maka hasil post-test menikat menjadi 63,06%, ada peningkatan 33,03%, dan secara klasikal jumlah peserta didik meningkat jika memiliki hasil ≥ 65 mencapai 85% dari jumlah seluruh peserta
didik sementara pada siklus I hasil belajar peserta didik ≥ 65 hanya mencapai 63,06% maka perlu dilanjutkan ke siklus II. d) Refleksi siklus I Pada tahap ini yang dilakukan adalah menganalisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus selanjutnya. Keberhasilan dan kegagalan pada siklus I dapat terjadi pada guru (peneliti) dan peserta didik. Dibawah ini dijelaskan kekurangan atau kelemahan guru (peneliti) dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan metode karya wisata sebagai metode pembelajaran. 1. Perlu dijelaskan lagi langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode karya wisata agar peserta didik tidak kebingungan dalam melaksanakan tugasnya 2. Meningkatkan pengawasan terhadap peserta didik agar peserta didik dapat fokus, tidak mengganggu temannya, tidak canggung, malu-malu dalam bertanya dan berinteraksi. 3. Dalam penyampaian materi pelajaran diharapkan lebih jelas dan detail agar peserta didik dapat sepenuhnya memahami materi yang disampaikan. 4. Pengamatan yang akan datang diharapkan lebih jeli dan menyeluruh agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
5. Memberikan nilai tambahan kepada setiap peserta didik agar peserta didik dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan tertib. 6. Berkarya wisata sering kali dijadikan ajang jalan-jalan dibandingakan dengan kegiatan belajar. b. Siklus II 1) Perencanaan siklus II Pada tahap perencanaan siklus II ini peneliti menyusun rencana pembelajaran yang sudah diperbaiki pada refleksi yang berdasarkan siklus I. Dilaksanakan pada hari Rabu, 29 April 2015 karena hasil yang diperoleh pada siklus I belum maksimal dan ketuntasan belajar peserta didik belum sepenuhnya tercapai. Maka pada perencanaan siklus II ini peneliti mempelajari dan memperbaiki hasil refleksi sebagai masukan agar pada siklus ini tercapai
hasil ketuntasan
belajar. Peneliti juga kembali merencanakan kembali pokok bahasan atau materi ajar, merencanakan pembelajaran, sumber belajar, soal pret-test dan post-test yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat peneliti. Dengan melakukan persiapan RPP, lembar observasi, beserta bahan-bahan pelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II merupakan perbaikan pembelajaran pada siklus I dengan indikator yang sama. Pada
dasarnya siklus II memiliki prinsip kerja yang sama dengan pelaksanaan pada siklus I, hanya saja pada siklus II ini tahapan persiapan dilakukan dengan berdasarkan pada obsevasi, refleksi siklus I. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan
pada tingkat
perencanaan ini adalah sebagai berikut: a) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik. b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan kurikulum dan metode pembelajaran karyawisata. c) Mempersiapkan metode pembelajaran yaitu metode yang berupa karyawisata disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. d) Peneliti menginformasikan kepada peserta didik dan menentukan langkah-langkah pelaksanaan dalam pembelajaran karyawisata. e) Meningkatkan pengawasan terhadap peserta didik agar peserta didik dapat fokus, tidak mengganggu temannya, tidak canggung, malu-malu dalam bertanya dan berinteraksi. f) Penyampaian materi pelajaran secara jelas dan detail agar peserta didik dapat sepenuhnya memahami materi yang disampaikan. g) Pengamatan lebih jeli dan menyeluruh agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
h) Memberikan nilai tambahan kepada setiap peserta didik agar peserta didik dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan tertib. i) Merancang atau menyusun lembar kerja peserta didik. j) Menyiapkan bahan-bahan pelajaran dan instrumen yang berupa lembar
pengamatan
karyawisata,
lembar
penelitian
hasil
karyawisata dan alat dokumentasi kegiatan. 2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II yakni pada hari Rabu, 06 Mei 2015 dikelas VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya yang berlangsung 2x40 menit. Pada tahap ini guru menjelaskan rencana kegiatan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: Skenario Pembelajaran a)
Persiapan (1) Mengucap salam dan berdoa bersama sebelum memulai pelajaran. (2) Absen. (3) Menyiapkan materi. (4) Menginformasikan metode pembelajaran. (5) Memberi pemahaman pada peserta didik agar dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik.
b)
Kegiatan Awal (1) Guru mengucapkan salam. (2) Guru mengajak peserta didik berdoa menurut agamanya masing-masing untuk mengawali pelajaran. (3) Guru mengecek kehadiran siswa.
c)
Kegiatan Inti (1) Eksplorasi Menentukan
langkah-langkah
pelaksanaan
pada
pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata. (2) Elaborasi Dalam kegiatan ini guru: (a) Guru mengulas kembali materi pelajaran tentang fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia. (b) Guru memberikan arahan pada peserta didik untuk berpikir dan menganalisis fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia. (c) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan pendapat yang diperoleh melalui karyawisata. (d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang
lain
untuk
bertanya
dan
mengeluarkan
tanggapan kepada peserta didik lainnya yang telah
mengungkapkan pendapatnya mengenai fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia (f) Guru
membimbing
para
peserta
didik
mengungkapkan hasil berkaryawisata tentang fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia. (g) Guru memberikan soal post-test kepada peserta didik. (h) Guru memberikan hadiah kepada peserta didik dengan kriteria sangat baik dan baik agar peserta didik lebih bersemangat
lagi
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran IPS dengan menggunakan metode karyawisata. (3) Konfirmasi (a) Peserta didik bersemangat mendengarkan penjelasan pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
karyawisata. (b) Peserta didik berpikir dan menganalisis fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia. (c) Peserta
didik
memanfaatkan
kesempatan
yang
diberikan oleh guru untuk mengungkapkan pendapat yang diperoleh melalui karyawisata. (d) Peserta
didik
sangat
antusias
bertanya
dan
mengeluarkan tanggapan kepada peserta didik lainnya
yang telah mengungkapkan pendapatnya mengenai fungsi pajak dalam perekonomian di Indonesia. (e) Peserta didik menyimpulkan hasil berkaryawisata tentang
fungsi
pajak
dalam
perekonomian
di
Indonesia. (f) Peserta
didik
menerima
dan
bersabar
dalam
mengerjakan post-test yang diberikan oleh guru. (g) Peserta didik sangat gembira dan senang mendapatkan hadiah yang diberikan oleh guru atas hasil belajar yang baik dengan menggunakan metode karyawisata. (4) Kegiatan akhir (a) Guru
bersama
peserta
didik
merangkum
dan
menyimpulkan materi. (b) Guru memberikan unpan balik terhadap proses belajar peserta didik dan memberikan hadiah lain kepada peserta didik agar agar peserta didik tetap terus bersemangat
dalam
mengikuti
pelajaran
IPS
khususnya dengan menggunakan metode karyawisata. (c) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. (d) Untuk mengakhiri pelajaran guru mengajak peserta didik untuk berdoa bersama.
3) Pengamatan (observasi) Siklus II Hasil pengamatan pada siklus II yang diamati 2 pengamat yaitu pengamat I (guru) mata pelajaran IPS dan pengamat II (teman sejawat) yang dicatat dalam lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas peserta didik pada saat pembelajaran IPS yang berlangsung dengan
menggunakan
metode
karyawisata.
Adapun
hasil
pengamatan pada siklus II adalah sebagai berikut: a) Pengamatan aktivitas Guru dan Peserta Didik Berdasarkan pengamatan aktivitas guru dan peserta didik pada siklus II, maka diperoleh nilai sebagai berikut :
1 2 3
Tabel 12 Data pengamatan aktivitas guru dan peserta didik pada saat pembelajaran IPS siklus II Pengamatan aktivitas guru Hasil Penilaian Pembelajaran IPS Aktivitas Yang Diamati P1 P2 Rata-rata Guru mempersiapkan materi pembelajaran 4 4 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4 Guru menjelaskan media yang akan dipergunakan 4 4 4
4
Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
5
Guru menyajikan informasi atau materi belajar kepada peserta didik Guru mengajak peserta didik untuk menyimak gambar sesuai dengan materi yang akan disampaikan Guru menjelaskan dengan menggunakan metode yang sudah disiapkan yaitu metode karya wisata Guru mengamati kegiatan peserta didik saat mengerjakan tugas Guru membimbing peserta didik bekerja dan belajar dalam kegiatan pembelajaran Guru membuka interaksi dengan melakukan tanya jawab
No
6 7 8 9 10
3
4
3,5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
Lanjutan tabel pengamatan aktivitas guru 11 12 13 14 15
Guru dapat melakukan komunikasi interaktif kepada peserta didik Guru menilai dan memberikan skor pada masing-masing peserta didik Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang mendapatkan skor paling tinggi Guru melaksanakan evaluasi belajar Guru menutup pelajaran Jumlah Rata-rata
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4 4 55 3,66
4 4 56 3,73
4 4 55,5 3,7
Tabel 13 Pengamatan aktivitas peserta didik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Aktivitas Yang Diamati Peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan belajar Peserta didik memperhatikan pembelajaran guru tentang tujuan pembelajaran Peserta didik mengikuti secara aktif dalam proses pembelajaran Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan motivasi dari guru Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi dari guru Peserta didik mengikuti arahan guru saat pembelajaran dimulai Peserta didik mengamati gambar sambil memperhatikan penjelasan guru di depan kelas Peserta didik antusias untuk mengerjakan tugas Peserta didik menjawab soal latihan dengan baik Peserta didik antusias untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru Peserta didik menunjukan proses yang efisien dalam kegiatan pembelajaran Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi diberikan hadiah atau penghargaan Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik menjawab salam penutup dari guru Jumlah Rata-rata
Hasil Penelaian pembelajaran IPS P1
P2
Rata-rata
4
4
4
3
4
3,5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4 4
4 4
4 4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4 57 3,8
4 58 3,87
4 57,5 3,83
Berdasarkan tabel pada siklus II di atas, aktvitas guru dan peserta didik dapat diketahui jumlahnya. Pada aktivitas guru (peneliti) yang diamati oleh pengamat I (guru mata pelajaran) berjumlah 55 dengan nilai rata-rata 3,66 (Baik), sedangkan pengamatan yang diamati oleh pengamat II (teman sejawat) berjumlah 56 dengan nilai rata-rata 3,73 (Baik). Maka jumlah rata-ratanya 55,5 dengan keseluruhan rata-ratanya 3,7 ( Baik). Adapun hasil pengamatan oleh pengamat I (guru mata pelajaran) untuk aktivitas peserta didik berjumlah 57 dengan nilai rata-rata 3,8 (Baik), dan hasil pengamatan oleh pengamat II (teman sejawat) untuk aktivitas peserta didik berjumlah 58 dengan rata-rata 3,87 (Baik). Maka jumlah rata-rata 57,5 dengan keseluruhan rata-rata 3,83 (Baik) dan ada peningkatan pada siklus II ini. Tabel 14 Hasil perolehan aktivitas guru dan peserta didik siklus II Pengamat Pengamat I Pengamat II Rata-rata Kriteria
Aktivitas Guru 55 56 3,7 Baik
Aktivitas Peserta didik 57 58 3,83 Baik
Keterangan : 4,0
= Baik Sekali
P-1
=Pengamat 1
3,0 – 3,9
= Baik
P-2
= Pengamat 2
2,0 – 2,9
= Cukup Baik
P-1
= Wulandary, S.Pd
1,0 – 1,9
= Kurang Baik
P-2
= Mistina Januarti, S.Pd
Dari hasil data diatas, dapat diketahui aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran IPS dengan dipersenkan sebagai berikut: Aktivitas Guru: Persentase =
Persentase =
x 100%
x 100% = 92,5 %
Aktivitas Peserta Didik Persentase =
Persentase =
x 100%
x 100% = 95,8%
Tabel 15 Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPS Siklus II (Pre-Test dan Post-Test) No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kode Peserta Didik A A.Saufi A.Saukani A.F A.R.W A.I A.I.I A.Rahman A.Rahmi D.R.A F.R F.A.Z I.A I.B L.N.S.S.A .D M M.A
Skor prettest 70 70 70 60 60 70 90 85 80 60 75 60 75 70 90 70 75
Kategori Tuntas Tidak Tuntas T T T TT TT T T T T TT T TT T T T T T
Skor posttest 90 100 95 100 85 100 100 100 100 75 100 85 100 95 100 100 90
Kategori Tuntas Tidak Tuntas T T T T T T T T T T T T T T T T T
Keterangan
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
M.I M.N.H M.R.A M.U N.N.L N.S.N.I N.H N.K N.R N.RH T.H W
30 W.A 31 K.A 32 K.W 33 Y Presentase Rata-rata
70 85 70 60 70 75 70 75 80 65 60 0
T T T
70 70 80 70 2300 69,7
T T T T 78,8%
TT T T T T T T TT TT
21,2%
95 100 85 90 95 95 100 95 100 90 95 0
T T T T T T T T T T T
95 95 100 100 3045 92,27
T T T T 97,0%
TT
Tidak hadir pada proses pembelajaran berlangsung.
3,0%
Berdasarkan tabel di atas, nilai tertinggi dari peserta didik pada post-test siklus II adalah 100 dan nilai terendah 75, yaitu 1 peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata 92,27 dan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 97,0%, ini berarti pada siklus II ketuntasan belajar individual dan ketuntasan klasikal sudah tercapai dan dianggap tuntas, jadi tidak perlu melakukan tindakan selanjutnya untuk memperbaiki hasil ketuntasan belajar peserta didik kelas VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya karena target nilai ketuntasan individual 65 dan ketuntasan klasikal 85%.
100%
3,00% 21,02%
80% 60% 40%
97,00% 78,08%
20% 0% Pret Test
Post Test
Tidak Tuntas
Tuntas
Gambar 3 Grafik hasil perolehan peserta didik Pre-Test dan Post-Test pada Siklus II b) Indikator Keberhasilan Penelitian 1. Aktivitas Peserta Didik Aktivitas peserta didik berdasarkan penilaian pengamat 1 dan pengamat 2 adalah 57,5, secara rata-rata mencapai 95,83 %. Aktivitas peserta didik dikatakan meningkat karena telah mencapai ≥ 50 dan secara klasikal jumlah peserta didik yang memiliki skor ≥ 50 mencapai 85% dari jumlah seluruh peserta didik maka tidak perlu lagi dilanjutkan tahap selanjutnya. 2. Hasil Belajar Peserta Didik Hasil belajar dengan nilai rata-rata 97,0% dan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 97,0%, ini berarti pada siklus II ketuntasan belajar individual dan ketuntasan ≥ 65 sudah tercapai dan dianggap tuntas, jadi tidak perlu lagi dilakukan
tindakan selanjutnya untuk memperbaiki hasil ketuntasan belajar pada peserta didik kelas VIII Hidayatul Insan Palangka Raya karena target ketuntasan individual 65 dengan ketuntasan klasikal 85%. c) Refleksi Siklus II Permasalahan pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sudah diperbaiki atau tuntas pada pelaksanaan pembelajaran siklus II dengan keterangan sebagai berikut: 1.
Dari hasil test ketuntasan belajar secara individual sudah mencapai ≥ 65 untuk ketuntasan secara klasikal 85%. Hal ini dapat dilihat dari siklus I yang hanya 63,6% sementara peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus II adalah 97,0%. Maka peneliti dan guru mata pelajaran sepakat untuk tidak melanjutkan ke tahap selanjutnya atau siklus III.
2.
Untuk menghitung hasil belajar yang dipadukan dengan aktivitas belajar peserta didik di siklus I dan siklus II dengan menggunakan rumus N-Gain sebagai berikut: N-Gain
=
Siklus I
= =
N-Gain
=
Siklus II
=
= 0,40
=
= 0,74
Nilai – Gain Ternormalisasi dan Klasifikasi Nilai N-Gain Ternormalisasi 0,70 < N – Gain 0,30 ≤ N – Gain < 0,70 N – Gain < 0,30
3.
Klasifikasi Tinggi Sedang Rendah
Dari segi aktivitas guru dan peserta didik pada saat pembelajaran
IPS
dengan
menggunakan
metode
karyawisata sebagai metode pembelajaran pada siklus I sudah diperbaiki pada siklus II, maka dapat dikatakan baik dan meningkat dan tidak diperlukan melakukan tindakan siklus III. B.
Pengujian Hipotesis Tindakan 1. Aktivitas peserta didik Hipotesis tindakan berdasarkan pada siklus I dan siklus II, apakah ada aktivitas belajar IPS peserta didik kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya lebih aktif dengan menggunakan metode karyawisata, akan diuraikan pada tabel berikut ini: Tabel 16 Hasil Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Siklus I Dan II Siklus
Skor Total
Skor Total ( % )
Siklus I
41,5
69,16 %
Siklus II
57,5
95,83 %
Tabel di atas menunjukan peningkatan aktivitas belajar yang signifikan dari siklus I dan siklus II dan terdapat peningkatan 26,67 % pada aktivitas peserta didik, dengan demikian ada peningkatan aktivitas belajar IPS dengan menggunakan metode karyawisata pada peserta didik kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya. 2. Peningkatan hasil belajar Peningkatan hasil belajar berdasarkan pelaksanaan pada siklus I dan siklus II, apakah ada peningkatan hasil belajar IPS pada peserta didik kelas VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya dengan menggunakan metode karyawisata, akan diuraikan pada tabel berikut: Tabel 17 Hasil Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I Dan II Siklus
Pre-Test
Post-Test
Siklus I
30,3 %
63,6 %
Siklus II
78,8 %
97,0 %
Tabel di atas menunjukan peningkatan hasil belajar yang signifikan dari siklus I dan siklus II dan terdapat peningkatan 33,4% pada hasil belajar peserta didik, dengan demikian ada peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode karyawisata pada peserta didik kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya. C.
Pembahasan dan Hasil Penelitian
Pada tahap awal disaat observasi sebelum menerapkan siklus I dan siklus II dengan menggunakan metode karyawisata tingkat hasil belajar peserta didik masih rendah. Namun ketika diterapkannya pada siklus I aktivitas belajar peserta didik dari 33 peserta didik yang hadir rata-rata hasil pengamatan aktivitas yaitu 69,16% dan siklus II dari 33 peserta didik yang hadir rata-rata hasil pengamatan aktivitas meningkat menjadi 95,83% terdapat peningkatan 26,67% hasil belajar peserta didik yang menghitungnya di dapat dari penilaian hasil post-test peserta didik pada siklus I dengan hasil persentasenya 63,6% dan pada siklus II meningkat menjadi 97,0% yang terdapat peningkatan 33,4% dari kedua siklus tersebut. Sementara penghitungan hasil belajar dengan menggunakan rumus N-Gain pada siklus I adalah 0,40 (sedang) dan siklus II 0,74 (tinggi) dengan menggunakan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya pada pembelajaran IPS. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, metode karya wisata dapat meningkatkan hasil belajar. Hal tersebut terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh Meey Wahyuni (2014) kelas IV SDN 3 Menteng Palangka Raya. Berdasarkan penelitian tersebut di dapat bahwa “Melalui implementasi metode karya wisata dimana kelas dikelola menjadi kelompok karyawisata untuk menyelesaikan masalah untuk membahas topik yang diajarkan dengan bantun LKS (Lembar Kerja Siswa)”. Dari angket diperoleh bahwa aktivitas belajar peserta didik tinggi, sebelum menggunakan metode karya wisata dari 20 peserta hanya (20%) yang mendapatkan nilai di atas 60 saat pembelajaran
dilakanakan dengan metode karya wisata pada siklus I hasinya menjadi 15 orang (75%) peserta didik mendapatkan nilai di atas 60 dan pada sisklus II hasil belajar meningkat menjadi dari 20 orang (100%) peserta didik mendapatkan nilai di atas 60. Penelitian yang relevan yang kedua ada pada penelitian yang dilakukan oleh Krismawati (2009/2010) kelas V Madrasah Ibtidaiyah Barat Kabupaten Semarang. Sebelum menerapkan metode karya wisata, aktivitas peserta didik pada pra siklus yaitu 30% meningkat menjadi 50% pada siklus I, 75% pada siklus II dan 100% pada siklus III. Rata-rata hasil belajar peserta didik pada pra siklus sebesar 50, meningkat menjadi 65 pada siklus I, 85 pada siklus II dan 98 pada siklus III.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
BAB V UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
BAB V PENUTUP A.
Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada siklus I dan siklus II, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Aktivitas peserta didik menjadi lebih aktif pada saat proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode karyawisata, hal ini terlihat dari hasil pengamatan aktivitas peserta didik yang pada siklus I memperoleh skor 2,87 dengan kriteria cukup baik dan pada siklus II memperoleh skor 3,83 dengan kriteria baik. 2. Dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada peserta didik dengan menggunakan metode karyawisata, terlihat pada siklus I hasil pre-test 10 peserta didik yang tuntas 30,3% dan hasil post-test 21 peserta didik yang tuntas 63,6% dan pada siklus II hasil pre-test ada 26 peserta didik yang tuntas 78,8% dan hasil post-test ada 32 peserta didik yang tuntas 97,0%. Ini berarti dengan menggunakan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya.
B.
Rekomendasi Untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada peserta didik, maka peneliti memberikan saran: 1. Bagi Kepala Sekolah, dapat dijadikan acuan supervisi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode karyawisata pada pembelajaran IPS. 2. Bagi Guru, sebagai bahan masukan agar dapat menggunakan metode karyawisata pada proses pembelajaran khususnya pembelajaran IPS. 3. Bagi Peserta Didik, agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS, dengan menggunakan metode karyawisata dan meningkatkan minat serta keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran IPS. 4. Bagi Peneliti, dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan sebagai bahan masukan dan sumbangan bagi dunia pendidikan, sehingga dapat menambah informasi tentang meningkatkan hasil belajar peserta didik.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DAFTAR PUSTAKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
DAFTAR PUSTAKA Acinupawati. 2011. Pemahaman Konsep Persatuan Dan Kesatuan Pada Mata Pelajaran IPS. Palangka Raya: Skripsi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
Ade, Kurniawan. 2010. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi.Jakarta: Rineka Cipta.
Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Kunandar. 2009. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers.
Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengebangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Meey, Wahyuni. 2014. Penerapan Metode karya Wisata Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV SDN 3 Menteng. Palangka Raya: Skripsi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
Mulyono. 2012. Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran Di Abad Global. Malang: UIN-Maliki Press.
Pupuh, Fathurrohman. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Rahata Ringo,dkk. 2013. Buku Panduan IPS Terpadu untuk SMP/MTs. Klaten: Intan Pariwara.
Rianto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sapriya. 2012. Pendidikan IPS Konsep Dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Semiawan, Conny. R. 2007. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.
Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: PT. Alfabet.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: CV. Alfabet.
Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Susanto,Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri.
Susilo, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Srihendrawati. 2009. Menguntai Makna Temati, (http://srihendarawati.com). Diakses 08 0ktober 2014.
Syah Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Yang Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tim. 2014. Buku Pedoman Skripsi. Palangka Raya: UMP.
Undang-Undang Republik Indonesia. 2003. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Wiriaatmadja Rochiati. 2012. Metode Penilitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dan Dosen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wahidah. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengam Mengunakan Media Gambar Di SMP Guppi Palangka Raya. Palangka Raya: Skripsi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
LAMPIRAN SIKLUS I UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
: Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangkaraya
Mata Pelajaran
: IPS Terpadu
Kelas / Semester
: VIII / II
Pertemuan ke
: -
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami kegiatan perekonomi Indonesia. Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian Indonesia
Indikator Penerapan Komptensi: 1.1 Pengertian pajak,unsur–unsur pajak dan fungsi pajak dijelaskan berdasarkan pengertiannya 1.2 Prinsip dan syrat,sistem pemungutan pajak, serta perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya disebutkan berdasarkan pengertiannya 1.3 Jenis-jenis pajak dan pajak yang ditanggung keluarga disebutkan berdasarkan pengertiannya A. Tujuan Pembelajaran : 1.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pajak,unsur–unsur pajak serta mampu menyebutkan
fungsi pajak berdasarkan pengertiannya 1.2 Peserta didik dapat menyebutkan prinsip dan syrat,sistem pemungutan pajak,serta perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya berdasarkan pengertiannya 1.3 Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis pajak dan pajak yang ditanggung keluarga berdasarkan pengertiannya Karakteristik peserta didik yang diharapkan adalah sebagai berikut: -
Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Rasa Ingin Tahu
-
Cinta tanah air Menghargai Prestasi Bersahabat Senang membaca Peduli Sosial Peduli Lingkungan Pandai
B. Materi Pembelajaran a. Pengertian pajak,unsur-unsur pajak dan fungsi pajak b. Prinsip dan syarat,sistem pemungutan pajak, serta perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya
c. Jenis-jenis pajak dan pajak yang ditanggung keluarga C. Uraian Materi b. Pengertian Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang yang dapat dipasarkan dengan tidak mendapat balasa jasa secara langsung. Menurut undang-undang No.28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, Pajak adalah kuntribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Ciri-ciri pajak antara lain : 7) Bersifat memaksa. 8) Merupakan iuran (pembayaran) wajib kepada negara. 9) Tidak ada imblan balas jasa secara langsung dari negara kepada rakyat. 10) Digunakan untuk kesejahteraan umum. 11) Pungutan pajak berdasarkan undang-undang. 12) Pendapatan negara berasal dari pajak digunakan untuk pembelanjaan negara.
h. Unsur-Unsur Pajak Unsur-unsur pajak terdiri atas subjek pajak,objek pajak dan tarif pajak unsur-unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 4) Wajib pajak atau wajib pajak atau subjek pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. Sedangkan subjek pajak terdiri atas pegawai, pengusaha, dan perusahaan. 5) Objek pajak adalah segala sesuatu yang dikenai pajak. Objek pajak dapat berupa pengahasilan pegawai, tanah, bangunan, laba perusahaan, kekayaan, dan kenderaan. Objek pajak dibayarkan setiap tahun kelender. 6) Tarip pajak adalah dasar bembebanan besarnya pajak yang harus dibayar wajib pajak dalam bentuk presentase. Tarif pajak terdiri atas tarif pajak tetap, tarif propesional, tarif progrensif, dan tarif degresif. i. Fungsi-Fungsi Pajak Pada dasarnya, pajak berfungsi sebagai sumber pendapatan negara. Fungsi pajak terbagi menjadi lima yaitu: 6) Fungsi Anggaran, artinya pajak sebagai sumber penerimaan negara untuk membiayai pengeluaran pemerintah kaitannya dengan pelayanan publik.
7) Fungsi regulasi, artinya pajak sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan pemerintah. Fungsi regulasi pajak tercermin dalam bentuk insentif perpajakan dan tarif ekspor. 8) Fungsi distribusi, artinya pajak digunakan untuk membiayai pelaksanaan pembangunan ekonomi dalam rangka meningkatkan tarif hidup rakyat. Funfsi distribusi pajak tecermin dalam bentuk penyediaan pelayanan kesehatan yang murah, fasilitas pendidikan yang murah, faselitas transportasi publik yang nyaman, serta susbsidi pengadaan rumah murah, dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. 9) Fungsi stabilitasi, artinya pajak sebagai instrumen untuk menjaga stsbilitas ekonomi suatu negara. Pajak dapat digunakan untuk mengatasi ketidakstabilan ekonomi melalui pembentukan tarif pajak, misalnya pemerinta menetapkan tarif pajak tinggi untuk mengendalikan laju inflansi. Sebaliknya, pada saat deflasi pemerintah dapat menurunkan tarif pajak. 10) Fungsi alokasi, artinya pajak digunakan untuk membiayai dan menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, ketersediaan lampu penerangan jalan, saluran telpon umum, dan lampu pengatur lalu lintas.
11) Fungsi budgeter,yaitu pajak digunakan untuk sumber utama penerimaan negara guna membiayai seluruh kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara dan pembangunan nasional.
j. Prinsip dan Syarat Pemungutan Pajak Prinsip pemungutan pajak antara lain : 5) Prinsip keadilan,artinya pajak yang dikenakan sebanding dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. 6) Prinsip kepastian,artinya pelaksanaan pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang,yaitu harus ada kejelasan,ketegasan dan adanya jaminan hukum. 7) Prinsip kelayakan,artinya pemungutan pajak hendaknnya tidak memberatkan wajib pajak. 8) Prinsip ekonomi,artinya secara ekonomi biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban pajak bagi wajib pajak harus proporsional. Syarat pemungutan pajak antara lain: 4) Kesamaan yaitu dalam pemungutan pajak orang yang berada dalam keadaan yang sama harus dikenakan pajak yang sama. 5) Kesenangan yaitu dalam pemungutan pajak diupayakan pada saat yang tepat, yaitu pada saat wajib pajak mempuyai uang. 6) Ekonomi artiya biaya pemungutan pajak harus lebih kecil dari pada hasil pungutan pajak tersebut.
k. Sistem Pemungutan Pajak Sistem pemungutan pajak yang dilaksanakan di Indonesia sebagai berikut : 5) Official assessment system,yaitu sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang terutang oleh wajib pajak dihitung dan ditetapkan oleh aparatur negara. 6) Semi-self assessment system,yaitu cara pemungutan pajak untuk menentukan besar pajak terutang ada pada wajib pajak bersamaan dengan aparatur negara. 7) Self assessment system,yaitu sistem pemungutan pajak yang memungkinkan wajib pajak menghitung besar pajak terutang yang kemudian diserahkan kepada aparatur negara. 8) With holding system,yaitu sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang terutang dihitung oleh pihak ketiga(selain wajib p.ajak dan aparatur pajak). l. Perbedaan Pajak dan Pungutan Resmi Lainnya Perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya dapat diuraikan sebagai berikut : 6) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang,sementara pungutan resmi berdasarkan peraturan pemerintah atau peraturan kepala daerah.
7) Pajak tidak memberikan imbalan secara langsung kepada masyarakat,sementara pungutan resmi memberikan imbalan secara langsung. 8) Perhitungan tarif pajak dilakukan wajib pajak,sementara penghitungan resmi dilakukan oleh pemerintah. 9) Jatuh tempo pembayaran pajak adalah pada tahun fiskal,sementara pembayaran pungutan resmi disesuaikan dengan pemakaian. 10) Pelaksanaan pemungutan pajak bersifat memaksa,sementara pungutan lain sesuai dengan kebijakan. Ada beberapa pungutan resmi nonpajak yang dapat digunakan sebagai sumber pendapatan negara. Jenis-jenis pungutan resmi dijelaskan sebagai berikut : e) Retribusi,yaitu pungutan yang dibebankan sehubungan dengan jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada masyarakat. Misalnya retribusi kebersihan,parkir,papan reklame dan tempat wisata. f) Cukai adalah pungutan resmi yang dikenakan atas barang-barang tertentu berdasarkan peraturan pemerintah(PP).Misalnya cukai rokok,parfum dan minuman alkohol.
g) Bea meterai adalah pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda materai. h) Iuran pembangunan daerah (Ipeda),adalah iuran yang dipungut oleh negara untuk membiayai pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana umum. m. Jenis-Jenis Pajak Jenis-jenis pajak antara lain: 4) Menurut pihak yang memungut pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak negara atau pusat dan pajak daerah. 5) Menurut pihak yang menanggung, pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak langsung dan pajak tak langsun. 6) Menurut sifatnya, Menurut sifatnya pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak subjektif ( bersifat perorangan) dan pajak objektif (bersifat kebendaan). Jenis-jenis pajak yang ditanggung keluarga antara lain: d) Pajak penghasialan (PPh) dibagi menjdi empat yaitu subjek pajak penghasilan (PPh), objek pajak pengahasilan (PPh), tarif pajak pengahasilan (PPh),dan pengahasilan tidak kena pajak (PTKP). e) Pajak bumi dan bangunan (PBB), dibagi menjdi empat yaitu subjek pajak bumi dan bangunan, objek pajak bumi dan bangunan, tarif pajak bumi dan bangunan, dan nilai jual bumi dan bangunan tidak kena pajak.
f) Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan ( BPHTP ), dibagi menjadi empat yaitu subjek bea perolehan hak atas tanah dan bangunan ( BPHTP ), objek bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, tarif dan pengenaan pajak, dan nilai perolehan objek pajak tidak kena pajak ( NPOPTKP ). hal ini dilakukan karena tanah dan bangunan tersebut memberikan keuntungan bagi pemiliknya. D. Metode Pembelajaran a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Karya Wisata E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 Menit) Apersepsi
Guru mengucapkan salam. Guru mengajak peserta didik berdoa menurut agamanya masing-masing mengawali pelajaran. Guru mengecek kehadiran siswa.
2. Kegiatan Inti (45 Menit) a. Eksplorasi Guru menjelaskan materi tentang pajak,unsur–unsur pajak dan fungsi pajak dijelaskan berdasarkan pengertiannya Peserta didik mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Guru memberikan kesempatan kepada peseta didik untuk bertanya. Guru menjelaskan materi tentang prinsip dan syrat,sistem pemungutan pajak, serta perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya Peserta didik memperhatikan kembali penjelasan materi yang di berikan oleh guru Guru menjelaskan materi pelajaran tentang jenis-jenis pajak dan pajak yang ditanggung keluarga Peserta didik menyimak kembali penjelasankan yang disampaikan oleh guru.
Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang sudah dijelaskan .
b. Elaborasi Guru mendiskusikan pendapat yang dikemukakan oleh peserta didik. Guru menyimpulkan pendapat yang telah dikemukankan oleh peserta didik Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir,menganalisis dan bertindak tanpa rasa takut. Guru menyimpulkan isi informasi. c. Konfirmasi Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,isyarat terhadap keberhasilan peserta didik Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik Guru sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. 3. Kegiatan Penutup (30 Menit ) Guru bersama peserta didik merangkum dan menyimpulkan materi Guru memberikan tes lisan. Peserta didik mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. Guru memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik Untuk mengakhiri pelajaran guru mengajak peserta didik berdoa menurut agamnya masing – masing. F. Sumber Belajar Buku Paket IPS Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VIII.Klaten : PT.Intan Pariwara Susanto,dkk.2008.Buku IPS Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Klaten : PT.Mancana Jaya Cemerlang. G. Alat Pembelajaran Papan tulis Spidol
Laptop LCD H. Media Pembelajaran Pawor Poin Buku paket IPS Terpadu untuk kelas VIII MTs/SMP I. Penilaian Tes Lisan a. Tes Tertulis Pengamatan J. Penilaian Evaluasi Tes Lisan Tes Tertulis K. Evaluasi (Soal Terlampir)
PalangkaRaya,
April 201
Guru Praktekan
PIAWAT NIM.11.22.13252
Mengetahui : Kepala MTS HI Palangka Raya,
Siti Salhah, M.Hi NIP. -
Guru Pamong,
Wulandary, S.P NIP.-198005072005012013
LEMBAR SOAL PRE TEST DAN POST TEST Mata Pelajaran
: Ilmu Pengatahuan Sosial
Sekolah
: Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya
Kelas
: VIII
PETUNJUK UMUM 1. Tulis Nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda mengerjakan 3. Kerjakanlah soal Anda pada lembar jawaban 4. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien 5. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru 6. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang benar
1.
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang bersifat... a. Memaksa b. Tertutup c. Terbatas d. Sukarela
2.
Pernyataan berikut ini yang benar tentang pajak adalah.... a. Iuran wajib pajak yang dibayar dengan sukarela b. Iuran yang harus dibayar pajak wajib pajak dan akan memperoleh balas jasa secara langsung c. Iuran yang diatur dengan undang-undang dan bersifat sukarela d. Iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dan tidak mendapat balas jasa secara langsung
3.
Sumber utama pendapatan negara adalah... a. Retribusi dan keuntungan BUMN b. Penjualan migas c. Pajak d. Pinjaman luar negeri
4.
Objek pajak adalah segala sesuatu yang dikenai pajak. Salah satu objek pajak adalah... a. Pegawai b. Pengusaha c. Perusahaan d. Laba perusahaan
5.
Arti fungsi pajak regulisasi adalah ... a. Mengatur perekonomian guna mencapai pertumbuhan yang lebih cepat dan tepat sasaran b. Membiayai pengeluaran pemerintah dengan menggunakan sumber pendapatan pemerintah c. Memberikan modal dan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat d. Membiayai pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
6.
Tarif pajak adalah ketentuan... a. Besarnya pajak yang harus dibayar b. Nilai barang yang kena pajak c. Biaya penarikan pajak yang harus dibayar d. Besarnya pajak yang sudah dibayar
7.
Dalam memungut pajak menggunakan prinsip ekonomi, artinya adalah... a. Pemungutan pajak harus tegas, jelas dan ada kepastian b. Beban pajak hendaknya sesuai dengan kemampuan wajib pajak c. Pajak harus lebih besar dibanding biaya pemungutannya d. Pemungutan pajak harus tepat dan tidak menyulitkan proyek pemerintah
8.
Salah satu prinsip pemungutan pajak adalah kepastian, yaitu... a. Pajak yang dikenakan sebanding dengan kemapuan dan penghasilan wajib pajak b. Biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban pajak diharapkan seminimum mungkin c. Pembayaran hendaknya pada saat-saat tertentu sehingga tidak memberatkan wajib pajak d. Pelaksanaan pemungutan pajak harus ada kejelasan, ketegasan, dan adanya jaminan hukum
9.
Pajak yang dikenakan kepada wajib pajak harus melebihi biaya pemungutan. Pada sisi lain, kelebihan pungutan hendaknya sama dengan yang dipungutkan. Uraian tersebut sesuai dengan prinsip pajak yaitu... a. Keadilan b. Kepastian c. Kelayakan d. Ekonomi
10. Perhatikan syarat-syarat pajak berikut ini! 1) Pungutan pajak harus adil 2) Pungutan pajak harus berdasarkan Undang-Undang 3) Pungutan pajak tidak mengganggu perekonomian 4) Pungutan pajak rumit 5) Pungutan pajak harus sederhana 6) Pungutan pajak berbelit-belit Berdasarkan syarat-syarat pajak diatas yang termasuk syarat pemungutan pajak ditunjukkan oleh nomor... a. 1), 2), 3), dan 5) b. 1), 2), 3), dan 4) c. 1), 2) ,4), dan 5) d. 2), 3), 6), dan 5) 11. Berikut ini syarat pemungutan pajak, kecuali... a. Adil b. Rumit c. Efisien d. Sederhana 12. Pak Teguh adalah seorang karyawan pegawai suwasta. Setiap bulan Pak Teguh harus membayar pajak penghasilan yang langsung dipotong dari gajih oleh pihak ketiga. Sistem pemungutan pajak yang dilakukan oleh pihak ketiga kepada Pak Teguh adalah... a. b. c. d.
With holding system Self assessment system Official assessment system Semi-self assessment system
13. Wajib pajak mempunyai wewenang menghitung besarnya pajak yang terutang kemudian diserahkan kepada aparatur pajak. Sistem pemungutan pajak yang dipakai adalah... a. Semi-self assessment system b. Official assessment system c. Self assessment system d. With holding system 14. Pajak dan cukai mempunyai perbedaan dalam hal pemungutannya,yaitu... a. Pajak dipungut berdasarkan peraturan kepala daerah, sementara cukai dipungut berdasarkan peraturan pemerintah b. Pajak dipungut berdasarkan peraturan pemerintah, sementara cukai dipungut berdasarkan peraturan kepala daerah c. Pajak dipungut berdasarkan peraturan kepala daerah, sementara cukai dipungut berdasarkan Undang-undang d. Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang, sementara cukai dipungut berdasarkan aturan pemerintah atau peraturan kepala daerah 15. Objek pajak di bawah ini dikenai pungutan resmi berupa cukai, kecuali... a. Rokok b. Parfum c. Tempat wisata d. Minuman beralkohol 16. Objek pajak yang termasuk contoh retribusi, kecuali pembayaran... a. Air minum b. Rekening telepon c. Listrik air d. Pajak kendaraan bermotor 17. Iuran yang dipungut oleh negara untuk membiayai pembangunan serta perbaikan dan prasarana umum disebut... a. Cukai b. Retribusi c. Bea materia d. Iuran pembangunan daerah
18. Undang-undang yang mengatur pembayaran pajak penghasilan adalah... a. Undang-undang No.28 Tahun 2009 b. Undang-undang No.36 Tahun 2008 c. Undang-undang No.28 Tahun 2007 d. Undang-undang No.12 Tahun 1994 19. Perhatikan pajak-pajak berikut ini! 1) Pajak bumi dan bangunan. 2) Pajak penghasilan 3) Pajak hiburan 4) Pajak kendaraan bermotor 5) Bea materai Berdasarkan pajak-pajak diatas yang termasuk pajak pusat ditunjukkan oleh nomor... a. 1), 2), dan 3) b. 1), 2), dan 4) c. 1), 2), dan 5) d. 2), 3), dan 5) 20. SPPT diterbitkan sebelum wajib pajak bumi dan bangunan membayar pajak. SPPT singkatan dari... a. Surat pemberitahuan pajak terhutang b. Surat pemberitahuan pajak terlambat c. Surat pemberitahuan pajak terhitung d. Surat pemberitahuan pajak tertunda
SELAMAT MENGERJAKAN
Pilihan Ganda Kunci Jawaban
No
Jawaban untuk soal 1-20
1 2
a d
3 4 5
c d a
6 7
d b
8
d
9 10 11 12 13 14
d a b d b d
15 16 17 18 19 20
c d d b c a
Memaksa Iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dan tidak mendapat balas jasa secara langsung Pajak Laba perusahaan Mengatur perekonomian guna mencapai pertumbuhan yang lebih cepat dan tepat sasaran Stabilisasi Beban pajak hendaknya sesuai dengan kemampuan wajib pajak Pelaksanaan pemungutan pajak harus ada kejelasan, ketegasan, dan adanya jaminan hukum Ekonomi 1), 2), 3), dan 5) Rumit With holding system Self assessment system Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang, sementara cukai dipungut berdasarkan aturan pemerintah atau peraturan kepala daerah Tempat wisata Pajak kenderaan bermotor Iuran pembangunan daerah Undang-undang No.36 Tahun 2008 1), 2), dan 5) Surat pemberitahuan pajak terhutang Jumlah Skor
Skor 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 100
Kisi-Kisi Soal Tes Awal (Pre test ) dan Tes Akhir (Post test) Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Memahami kegiatan perekonomi Indonesia
Jumlah
Indikator
No Item
Jumlah
Mendeskripsi Mampu kan fungsi mendeskripsi pajak dalam kan perekonomian pengertian Indonesia pajak, unsur– unsur pajak serta mampu menyebutkan fungsi pajak
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
7
Mampu mengidentifi kasi prinsip dan syrat, sistem pemungutan pajak, serta mampu mengenal perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17.
10
Mampu menggolong kan jenisjenis pajak dan pajak yang ditanggung keluarga
18,19,2 0
3
20
Kunci Jawaban
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
LAMPIRAN SIKLUS II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
: Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangkaraya
Mata Pelajaran
: IPS Terpadu
Kelas / Semester
: VIII / II
Pertemuan ke
: -
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami kegiatan perekonomi Indonesia. Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian Indonesia
Indikator Penerapan Komptensi: 1.1 Pengertian pajak,unsur–unsur pajak dan fungsi pajak dijelaskan berdasarkan pengertiannya 1.2 Prinsip dan syrat,sistem pemungutan pajak, serta perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya disebutkan berdasarkan pengertiannya 1.3 Jenis-jenis pajak dan pajak yang ditanggung keluarga disebutkan berdasarkan pengertiannya L. Tujuan Pembelajaran : 1.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pajak,unsur–unsur pajak serta mampu menyebutkan
fungsi pajak berdasarkan pengertiannya 1.2 Peserta didik dapat menyebutkan prinsip dan syrat,sistem pemungutan pajak,serta perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya berdasarkan pengertiannya 1.3 Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis pajak dan pajak yang ditanggung keluarga berdasarkan pengertiannya Karakteristik peserta didik yang diharapkan adalah sebagai berikut: -
Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Rasa Ingin Tahu
-
Cinta tanah air Menghargai Prestasi Bersahabat Senang membaca Peduli Sosial Peduli Lingkungan Pandai
M. Materi Pembelajaran a. Pengertian pajak,unsur-unsur pajak dan fungsi pajak b. Prinsip dan syarat,sistem pemungutan pajak, serta perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya
c. Jenis-jenis pajak dan pajak yang ditanggung keluarga N. Uraian Materi c. Pengertian Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang yang dapat dipasarkan dengan tidak mendapat balasa jasa secara langsung. Menurut undang-undang No.28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, Pajak adalah kuntribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Ciri-ciri pajak antara lain : 13) Bersifat memaksa. 14) Merupakan iuran (pembayaran) wajib kepada negara. 15) Tidak ada imblan balas jasa secara langsung dari negara kepada rakyat. 16) Digunakan untuk kesejahteraan umum. 17) Pungutan pajak berdasarkan undang-undang. 18) Pendapatan negara berasal dari pajak digunakan untuk pembelanjaan negara.
n. Unsur-Unsur Pajak Unsur-unsur pajak terdiri atas subjek pajak,objek pajak dan tarif pajak unsur-unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 7) Wajib pajak atau wajib pajak atau subjek pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. Sedangkan subjek pajak terdiri atas pegawai, pengusaha, dan perusahaan. 8) Objek pajak adalah segala sesuatu yang dikenai pajak. Objek pajak dapat berupa pengahasilan pegawai, tanah, bangunan, laba perusahaan, kekayaan, dan kenderaan. Objek pajak dibayarkan setiap tahun kelender. 9) Tarip pajak adalah dasar bembebanan besarnya pajak yang harus dibayar wajib pajak dalam bentuk presentase. Tarif pajak terdiri atas tarif pajak tetap, tarif propesional, tarif progrensif, dan tarif degresif. o. Fungsi-Fungsi Pajak Pada dasarnya, pajak berfungsi sebagai sumber pendapatan negara. Fungsi pajak terbagi menjadi lima yaitu: 12) Fungsi Anggaran, artinya pajak sebagai sumber penerimaan negara untuk membiayai pengeluaran pemerintah kaitannya dengan pelayanan publik.
13) Fungsi regulasi, artinya pajak sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan pemerintah. Fungsi regulasi pajak tercermin dalam bentuk insentif perpajakan dan tarif ekspor. 14) Fungsi distribusi, artinya pajak digunakan untuk membiayai pelaksanaan pembangunan ekonomi dalam rangka meningkatkan tarif hidup rakyat. Funfsi distribusi pajak tecermin dalam bentuk penyediaan pelayanan kesehatan yang murah, fasilitas pendidikan yang murah, faselitas transportasi publik yang nyaman, serta susbsidi pengadaan rumah murah, dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. 15) Fungsi stabilitasi, artinya pajak sebagai instrumen untuk menjaga stsbilitas ekonomi suatu negara. Pajak dapat digunakan untuk mengatasi ketidakstabilan ekonomi melalui pembentukan tarif pajak, misalnya pemerinta menetapkan tarif pajak tinggi untuk mengendalikan laju inflansi. Sebaliknya, pada saat deflasi pemerintah dapat menurunkan tarif pajak. 16) Fungsi alokasi, artinya pajak digunakan untuk membiayai dan menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, ketersediaan lampu penerangan jalan, saluran telpon umum, dan lampu pengatur lalu lintas.
17) Fungsi budgeter,yaitu pajak digunakan untuk sumber utama penerimaan negara guna membiayai seluruh kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara dan pembangunan nasional.
p. Prinsip dan Syarat Pemungutan Pajak Prinsip pemungutan pajak antara lain : 9) Prinsip keadilan,artinya pajak yang dikenakan sebanding dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. 10) Prinsip kepastian,artinya pelaksanaan pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang,yaitu harus ada kejelasan,ketegasan dan adanya jaminan hukum. 11) Prinsip kelayakan,artinya pemungutan pajak hendaknnya tidak memberatkan wajib pajak. 12) Prinsip ekonomi,artinya secara ekonomi biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban pajak bagi wajib pajak harus proporsional. Syarat pemungutan pajak antara lain: 7) Kesamaan yaitu dalam pemungutan pajak orang yang berada dalam keadaan yang sama harus dikenakan pajak yang sama. 8) Kesenangan yaitu dalam pemungutan pajak diupayakan pada saat yang tepat, yaitu pada saat wajib pajak mempuyai uang. 9) Ekonomi artiya biaya pemungutan pajak harus lebih kecil dari pada hasil pungutan pajak tersebut.
q. Sistem Pemungutan Pajak Sistem pemungutan pajak yang dilaksanakan di Indonesia sebagai berikut : 9) Official assessment system,yaitu sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang terutang oleh wajib pajak dihitung dan ditetapkan oleh aparatur negara. 10)
Semi-self assessment system,yaitu cara pemungutan pajak
untuk menentukan besar pajak terutang ada pada wajib pajak bersamaan dengan aparatur negara. 11)
Self assessment system,yaitu sistem pemungutan pajak yang
memungkinkan wajib pajak menghitung besar pajak terutang yang kemudian diserahkan kepada aparatur negara. 12)
With holding system,yaitu sistem pemungutan pajak yang
menyatakan bahwa jumlah pajak yang terutang dihitung oleh pihak ketiga(selain wajib p.ajak dan aparatur pajak). r. Perbedaan Pajak dan Pungutan Resmi Lainnya Perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya dapat diuraikan sebagai berikut : 11) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang,sementara pungutan resmi berdasarkan peraturan pemerintah atau peraturan kepala daerah.
12) Pajak tidak memberikan imbalan secara langsung kepada masyarakat,sementara pungutan resmi memberikan imbalan secara langsung. 13) Perhitungan tarif pajak dilakukan wajib pajak,sementara penghitungan resmi dilakukan oleh pemerintah. 14) Jatuh tempo pembayaran pajak adalah pada tahun fiskal,sementara pembayaran pungutan resmi disesuaikan dengan pemakaian. 15) Pelaksanaan pemungutan pajak bersifat memaksa,sementara pungutan lain sesuai dengan kebijakan. Ada beberapa pungutan resmi nonpajak yang dapat digunakan sebagai sumber pendapatan negara. Jenis-jenis pungutan resmi dijelaskan sebagai berikut : i) Retribusi,yaitu pungutan yang dibebankan sehubungan dengan jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada masyarakat. Misalnya retribusi kebersihan,parkir,papan reklame dan tempat wisata. j) Cukai adalah pungutan resmi yang dikenakan atas barang-barang tertentu berdasarkan peraturan pemerintah(PP).Misalnya cukai rokok,parfum dan minuman alkohol.
k) Bea meterai adalah pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda materai. l) Iuran pembangunan daerah (Ipeda),adalah iuran yang dipungut oleh negara untuk membiayai pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana umum. s. Jenis-Jenis Pajak Jenis-jenis pajak antara lain: 7) Menurut pihak yang memungut pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak negara atau pusat dan pajak daerah. 8) Menurut pihak yang menanggung, pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak langsung dan pajak tak langsun. 9) Menurut sifatnya, Menurut sifatnya pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak subjektif ( bersifat perorangan) dan pajak objektif (bersifat kebendaan). Jenis-jenis pajak yang ditanggung keluarga antara lain: g) Pajak penghasialan (PPh) dibagi menjdi empat yaitu subjek pajak penghasilan (PPh), objek pajak pengahasilan (PPh), tarif pajak pengahasilan (PPh),dan pengahasilan tidak kena pajak (PTKP). h) Pajak bumi dan bangunan (PBB), dibagi menjdi empat yaitu subjek pajak bumi dan bangunan, objek pajak bumi dan bangunan, tarif pajak bumi dan bangunan, dan nilai jual bumi dan bangunan tidak kena pajak.
i) Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan ( BPHTP ), dibagi menjadi empat yaitu subjek bea perolehan hak atas tanah dan bangunan ( BPHTP ), objek bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, tarif dan pengenaan pajak, dan nilai perolehan objek pajak tidak kena pajak ( NPOPTKP ). hal ini dilakukan karena tanah dan bangunan tersebut memberikan keuntungan bagi pemiliknya. O. Metode Pembelajaran d. Ceramah e. Tanya Jawab f. Karya Wisata P. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 Menit) Apersepsi
Guru mengucapkan salam. Guru mengajak peserta didik berdoa menurut agamanya masing-masing mengawali pelajaran. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Kegiatan Inti (45 Menit) d. Eksplorasi Guru menjelaskan materi tentang pajak,unsur–unsur pajak dan fungsi pajak dijelaskan berdasarkan pengertiannya Peserta didik mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Guru memberikan kesempatan kepada peseta didik untuk bertanya. Guru menjelaskan materi tentang prinsip dan syrat,sistem pemungutan pajak, serta perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya Peserta didik memperhatikan kembali penjelasan materi yang di berikan oleh guru Guru menjelaskan materi pelajaran tentang jenis-jenis pajak dan pajak yang ditanggung keluarga Peserta didik menyimak kembali penjelasankan yang disampaikan oleh guru.
Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang sudah dijelaskan .
e. Elaborasi Guru mendiskusikan pendapat yang dikemukakan oleh peserta didik. Guru menyimpulkan pendapat yang telah dikemukankan oleh peserta didik Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir,menganalisis dan bertindak tanpa rasa takut. Guru menyimpulkan isi informasi. f. Konfirmasi Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,isyarat terhadap keberhasilan peserta didik Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik Guru sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. 4. Kegiatan Penutup (30 Menit ) Guru bersama peserta didik merangkum dan menyimpulkan materi Guru memberikan tes lisan. Peserta didik mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. Guru memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik Untuk mengakhiri pelajaran guru mengajak peserta didik berdoa menurut agamnya masing – masing. Q. Sumber Belajar Buku Paket IPS Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VIII.Klaten : PT.Intan Pariwara Susanto,dkk.2008.Buku IPS Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Klaten : PT.Mancana Jaya Cemerlang. R. Alat Pembelajaran Papan tulis Spidol
Laptop LCD S. Media Pembelajaran Pawor Poin Buku paket IPS Terpadu untuk kelas VIII MTs/SMP T. Penilaian Tes Lisan b. Tes Tertulis Pengamatan U. Penilaian Evaluasi Tes Lisan Tes Tertulis V. Evaluasi (Soal Terlampir)
PalangkaRaya,
April 201
Guru Praktekan
PIAWAT NIM.11.22.13252
Mengetahui : Kepala MTS HI Palangka Raya,
Siti Salhah, M.Hi NIP. -
Guru Pamong,
Wulandary, S.P NIP.-198005072005012013
LEMBAR SOAL PRE TEST DAN POST TEST Mata Pelajaran
: Ilmu Pengatahuan Sosial
Sekolah
: Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Insan Palangka Raya
Kelas
: VIII
PETUNJUK UMUM 7. Tulis Nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 8. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda mengerjakan 9. Kerjakanlah soal Anda pada lembar jawaban 10. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien 11. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru 12. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang benar
3.
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang bersifat... e. Memaksa f. Tertutup g. Terbatas h. Sukarela
4.
Pernyataan berikut ini yang benar tentang pajak adalah.... e. Iuran wajib pajak yang dibayar dengan sukarela f. Iuran yang harus dibayar pajak wajib pajak dan akan memperoleh balas jasa secara langsung g. Iuran yang diatur dengan undang-undang dan bersifat sukarela h. Iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dan tidak mendapat balas jasa secara langsung
4.
Sumber utama pendapatan negara adalah... e. Retribusi dan keuntungan BUMN f. Penjualan migas g. Pajak h. Pinjaman luar negeri
5.
Objek pajak adalah segala sesuatu yang dikenai pajak. Salah satu objek pajak adalah... e. Pegawai f. Pengusaha g. Perusahaan h. Laba perusahaan
6.
Arti fungsi pajak regulisasi adalah ... e. Mengatur perekonomian guna mencapai pertumbuhan yang lebih cepat dan tepat sasaran f. Membiayai pengeluaran pemerintah dengan menggunakan sumber pendapatan pemerintah g. Memberikan modal dan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat h. Membiayai pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
7.
Tarif pajak adalah ketentuan... e. Besarnya pajak yang harus dibayar f. Nilai barang yang kena pajak g. Biaya penarikan pajak yang harus dibayar h. Besarnya pajak yang sudah dibayar
8.
Dalam memungut pajak menggunakan prinsip ekonomi, artinya adalah... e. Pemungutan pajak harus tegas, jelas dan ada kepastian f. Beban pajak hendaknya sesuai dengan kemampuan wajib pajak g. Pajak harus lebih besar dibanding biaya pemungutannya h. Pemungutan pajak harus tepat dan tidak menyulitkan proyek pemerintah
9.
Salah satu prinsip pemungutan pajak adalah kepastian, yaitu... e. Pajak yang dikenakan sebanding dengan kemapuan dan penghasilan wajib pajak f. Biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban pajak diharapkan seminimum mungkin g. Pembayaran hendaknya pada saat-saat tertentu sehingga tidak memberatkan wajib pajak h. Pelaksanaan pemungutan pajak harus ada kejelasan, ketegasan, dan adanya jaminan hukum
10. Pajak yang dikenakan kepada wajib pajak harus melebihi biaya pemungutan. Pada sisi lain, kelebihan pungutan hendaknya sama dengan yang dipungutkan. Uraian tersebut sesuai dengan prinsip pajak yaitu... e. Keadilan f. Kepastian g. Kelayakan h. Ekonomi 11. Perhatikan syarat-syarat pajak berikut ini! 7) Pungutan pajak harus adil 8) Pungutan pajak harus berdasarkan Undang-Undang 9) Pungutan pajak tidak mengganggu perekonomian 10) Pungutan pajak rumit 11) Pungutan pajak harus sederhana 12) Pungutan pajak berbelit-belit Berdasarkan syarat-syarat pajak diatas yang termasuk syarat pemungutan pajak ditunjukkan oleh nomor... e. 1), 2), 3), dan 5) f. 1), 2), 3), dan 4) g. 1), 2) ,4), dan 5) h. 2), 3), 6), dan 5) 12. Berikut ini syarat pemungutan pajak, kecuali... e. Adil f. Rumit g. Efisien h. Sederhana 13. Pak Teguh adalah seorang karyawan pegawai suwasta. Setiap bulan Pak Teguh harus membayar pajak penghasilan yang langsung dipotong dari gajih oleh pihak ketiga. Sistem pemungutan pajak yang dilakukan oleh pihak ketiga kepada Pak Teguh adalah... e. f. g. h.
With holding system Self assessment system Official assessment system Semi-self assessment system
14. Wajib pajak mempunyai wewenang menghitung besarnya pajak yang terutang kemudian diserahkan kepada aparatur pajak. Sistem pemungutan pajak yang dipakai adalah... e. Semi-self assessment system f. Official assessment system g. Self assessment system h. With holding system 15. Pajak dan cukai mempunyai perbedaan dalam hal pemungutannya,yaitu... e. Pajak dipungut berdasarkan peraturan kepala daerah, sementara cukai dipungut berdasarkan peraturan pemerintah f. Pajak dipungut berdasarkan peraturan pemerintah, sementara cukai dipungut berdasarkan peraturan kepala daerah g. Pajak dipungut berdasarkan peraturan kepala daerah, sementara cukai dipungut berdasarkan Undang-undang h. Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang, sementara cukai dipungut berdasarkan aturan pemerintah atau peraturan kepala daerah 17. Objek pajak di bawah ini dikenai pungutan resmi berupa cukai, kecuali... e. Rokok f. Parfum g. Tempat wisata h. Minuman beralkohol 18. Objek pajak yang termasuk contoh retribusi, kecuali pembayaran... e. Air minum f. Rekening telepon g. Listrik air h. Pajak kendaraan bermotor 18. Iuran yang dipungut oleh negara untuk membiayai pembangunan serta perbaikan dan prasarana umum disebut... e. Cukai f. Retribusi g. Bea materia h. Iuran pembangunan daerah
19. Undang-undang yang mengatur pembayaran pajak penghasilan adalah... e. Undang-undang No.28 Tahun 2009 f. Undang-undang No.36 Tahun 2008 g. Undang-undang No.28 Tahun 2007 h. Undang-undang No.12 Tahun 1994 20. Perhatikan pajak-pajak berikut ini! 6) Pajak bumi dan bangunan. 7) Pajak penghasilan 8) Pajak hiburan 9) Pajak kendaraan bermotor 10) Bea materai Berdasarkan pajak-pajak diatas yang termasuk pajak pusat ditunjukkan oleh nomor... e. 1), 2), dan 3) f. 1), 2), dan 4) g. 1), 2), dan 5) h. 2), 3), dan 5) 21. SPPT diterbitkan sebelum wajib pajak bumi dan bangunan membayar pajak. SPPT singkatan dari... e. Surat pemberitahuan pajak terhutang f. Surat pemberitahuan pajak terlambat g. Surat pemberitahuan pajak terhitung h. Surat pemberitahuan pajak tertunda
SELAMAT MENGERJAKAN
Pilihan Ganda Kunci Jawaban
No
Jawaban untuk soal 1-20
1 2
a d
3 4 5
c d a
6 7
d b
8
d
9 10 11 12 13 14
d a b d b d
15 16 17 18 19 20
c d d b c a
Memaksa Iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dan tidak mendapat balas jasa secara langsung Pajak Laba perusahaan Mengatur perekonomian guna mencapai pertumbuhan yang lebih cepat dan tepat sasaran Stabilisasi Beban pajak hendaknya sesuai dengan kemampuan wajib pajak Pelaksanaan pemungutan pajak harus ada kejelasan, ketegasan, dan adanya jaminan hukum Ekonomi 1), 2), 3), dan 5) Rumit With holding system Self assessment system Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang, sementara cukai dipungut berdasarkan aturan pemerintah atau peraturan kepala daerah Tempat wisata Pajak kenderaan bermotor Iuran pembangunan daerah Undang-undang No.36 Tahun 2008 1), 2), dan 5) Surat pemberitahuan pajak terhutang Jumlah Skor
Skor 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 100
Kisi-Kisi Soal Tes Awal (Pre test ) dan Tes Akhir (Post test) Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Memahami kegiatan perekonomi Indonesia
Jumlah
Indikator
No Item
Jumlah
Mendeskripsi Mampu kan fungsi mendeskripsi pajak dalam kan perekonomian pengertian Indonesia pajak, unsur– unsur pajak serta mampu menyebutkan fungsi pajak
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
7
Mampu mengidentifi kasi prinsip dan syrat, sistem pemungutan pajak, serta mampu mengenal perbedaan pajak dan pungutan resmi lainnya
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17.
10
Mampu menggolong kan jenisjenis pajak dan pajak yang ditanggung keluarga
18,19,2 0
3
20
Kunci Jawaban
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
LAMPIRAN LEMAR VALIDASI SOAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
LEMBAR VALIDASI TERHADAP LEMBARAN TES PROSES HASIL BELAJAR
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan Fungsi Pajak Dalam Perekonomian Indonesia
Kelas/Semester
: VIII/II
Kurikulum Acuan
: KTSP
A. Petunjuk 1. Mohon agar Bapak/Ibu memberikan penilaian ditinjau dari beberapa aspek, yaitu materi tes, konstruksi tes, dan bahasa yang digunakan. 2. Untuk pengisian tabel validasi, dimohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list (√) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu. 3. Sebagai pedoman untuk mengisi tabel validasi, hal-hal yang perlu dicermati. a. Materi - Rumusan butir tes sesuai dengan indikator ketercapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran. - Batasan jawaban atau ruang lingkup yang diuji jelas. - Isi materi tes ditanyakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran. b. Konstruksi - Rumusan butir tes ringkas. - Rumusan butir tes tidak menimbulkan penafsiran ganda. c. Bahasa dan Penulisan Soal - Apakah soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar ? - Apakah kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran ganda ? - Apakah rumusan kalimat soal komunikatif, menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan menggunakan kata-kata yang dikenal peserta didik ?
4. Untuk saran-saran revisi, Bapak/Ibu dapat menuliskannya pada naskah yang perlu direvisi, atau menuliskannya pada kolom saran yang telah disediakan.
B. Tabel Penilaian Materi, Konstruksi, Bahasa dan Penulisan Soal Tes No Butir 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
S
Materi CS KS TS
Konstruksi S CS KS TS
Bahasa dan Penulisan Soal DD CDD KDD TDD
C. Keterangan S
Materi : Sesuai
S
Konstruksi : Sesuai
CS
: Cukup Sesuai
CS
: Cukup Sesuai
KS : Kurang Sesuai
KS
: Kurang Sesuai
TS
TS
: Tidak Sesuai
: Tidak Sesuai
Bahasa dan Penulisan Soal DD : Dapat Dipahami Cukup Dapat CDD : Dipahami Kurang Dapat KDD : Dipahami Tidak Dapat TDD : Dipahami
D. Komentar Dan Saran Perbaikan …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………….................... …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………....................
Palangka Raya,
April 2015
Validator
Dr. Iin Nurbudiani, M.Pd NIP.
LEMBAR VALIDASI TERHADAP LEMBARAN TES PROSES HASIL BELAJAR
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan Fungsi Pajak Dalam Perekonomian Indonesia
Kelas/Semester
: VIII/II
Kurikulum Acuan
: KTSP
E. Petunjuk 5. Mohon agar Bapak/Ibu memberikan penilaian ditinjau dari beberapa aspek, yaitu materi tes, konstruksi tes, dan bahasa yang digunakan. 6. Untuk pengisian tabel validasi, dimohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list (√) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu. 7. Sebagai pedoman untuk mengisi tabel validasi, hal-hal yang perlu dicermati. d. Materi - Rumusan butir tes sesuai dengan indikator ketercapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran. - Batasan jawaban atau ruang lingkup yang diuji jelas. - Isi materi tes ditanyakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran. e. Konstruksi - Rumusan butir tes ringkas. - Rumusan butir tes tidak menimbulkan penafsiran ganda. f. Bahasa dan Penulisan Soal - Apakah soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar ? - Apakah kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran ganda ?
- Apakah rumusan kalimat soal komunikatif, menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan menggunakan kata-kata yang dikenal peserta didik ? 8. Untuk saran-saran revisi, Bapak/Ibu dapat menuliskannya pada naskah yang perlu direvisi, atau menuliskannya pada kolom saran yang telah disediakan.
F. Tabel Penilaian Materi, Konstruksi, Bahasa dan Penulisan Soal Tes No Butir 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
S
Materi CS KS TS
Konstruksi S CS KS TS
Bahasa dan Penulisan Soal DD CDD KDD TDD
G. Keterangan Materi
Konstruksi
S
: Sesuai
S
: Sesuai
CS
: Cukup Sesuai
CS
: Cukup Sesuai
KS : Kurang Sesuai
KS
: Kurang Sesuai
TS
TS
: Tidak Sesuai
: Tidak Sesuai
Bahasa dan Penulisan Soal Dapat DD : Dipahami Cukup Dapat CDD : Dipahami Kurang KDD : Dapat Dipahami Tidak Dapat TDD : Dipahami
H. Komentar Dan Saran Perbaikan …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………........................ …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………....................
Palangka Raya,
April 2015
Validator
Wulandary,S.Pd. NIP. 198005072005012013
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
SIKLUS 1 Aktivitas Guru No
Aktivitas Yang Diamati
1 2 3 4 5
Guru mempersiapkan materi pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan media yang akan dipergunakan Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik Guru menyajikan informasi atau materi belajar kepada peserta didik Guru mengajak peserta didik untuk menyimak gambar sesuai dengan materi yang akan disampaikan Guru menjelaskan dengan menggunakan media yang sudah disiapkan yaitu media gambar Guru mengamati kegiatan peserta didik saat mengerjakan tugas Guru membimbing peserta didik bekerja dan belajar dalam kegiatan pembelajaran Guru membuka interaksi dengan melakukan tanya jawab Guru dapat melakukan komunikasi interaktif kepada peserta didik Guru menilai dan memberikan skor pada masing-masing peserta didik Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang mendapatkan skor paling tinggi Guru melaksanakan evaluasi belajar Guru menutup pelajaran
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor 4 3 2 1
1
Skor Aktvitas 2 3 4
: = Sangat Baik = Baik = Cukup = Kurang Baik Mengetahui
Kepala MTS HI Palangka Raya,
Palangka Raya,
April 2015
Pengamat II
Siti Salhah, M.Hi
Misitna Januarti, S.Pd
NIP. -
NIP. –
SIKLUS 1 Aktivitas Guru No
Aktivitas Yang Diamati
1 2 3 4 5
Guru mempersiapkan materi pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan media yang akan dipergunakan Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik Guru menyajikan informasi atau materi belajar kepada peserta didik Guru mengajak peserta didik untuk menyimak gambar sesuai dengan materi yang akan disampaikan Guru menjelaskan dengan menggunakan media yang sudah disiapkan yaitu media gambar Guru mengamati kegiatan peserta didik saat mengerjakan tugas Guru membimbing peserta didik bekerja dan belajar dalam kegiatan pembelajaran Guru membuka interaksi dengan melakukan tanya jawab Guru dapat melakukan komunikasi interaktif kepada peserta didik Guru menilai dan memberikan skor pada masing-masing peserta didik Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang mendapatkan skor paling tinggi Guru melaksanakan evaluasi belajar Guru menutup pelajaran
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor 4 3 2 1
1
Skor Aktvitas 2 3 4
: = Sangat Baik = Baik = Cukup = Kurang Baik Mengetahui
Kepala MTS HI Palangka Raya,
Siti Salhah,M.Si NIP. -
Palangka Raya,
April 2015
Pengamat I
Wulandary, S.Pd NIP. 198005072005012013
SIKLUS 1 Aktivitas Peserta Didik Skor Aktvitas 1 2 3 4
No
Aktivitas Yang Diamati
1
Peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan belajar Peserta didik memperhatikan pembelajaran guru tentang tujuan pembelajaran Peserta didik mengikuti secara aktif dalam proses pembelajaran Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan motivasi dari guru Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi dari guru Peserta didik mengikuti arahan guru saat pembelajaran dimulai Peserta didik mengamati gambar sambil memperhatikan penjelasan guru di depan kelas Peserta didik antusias untuk mengerjakan tugas Peserta didik menjawab soal latihan dengan baik Peserta didik antusias untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru Peserta didik menunjukan proses yang efisien dalam kegiatan pembelajaran Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi diberikan hadiah atau penghargaan Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik menjawab salam penutup dari guru
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor 4 3 2 1
: = Sangat Baik = Baik = Cukup = Kurang Baik Mengetahui
Kepala MTS HI Palangka Raya,
Siti Salhah,M.Hi NIP.-
Palangka Raya,
April 2015
Pengamat I
Wulandary, S.Pd NIP. 198005072005012013
SIKLUS 1 Aktivitas Peserta Didik Skor Aktvitas 1 2 3 4
No
Aktivitas Yang Diamati
1
Peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan belajar Peserta didik memperhatikan pembelajaran guru tentang tujuan pembelajaran Peserta didik mengikuti secara aktif dalam proses pembelajaran Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan motivasi dari guru Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi dari guru Peserta didik mengikuti arahan guru saat pembelajaran dimulai Peserta didik mengamati gambar sambil memperhatikan penjelasan guru di depan kelas Peserta didik antusias untuk mengerjakan tugas Peserta didik menjawab soal latihan dengan baik Peserta didik antusias untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru Peserta didik menunjukan proses yang efisien dalam kegiatan pembelajaran Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi diberikan hadiah atau penghargaan Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik menjawab salam penutup dari guru
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor 4 3 2 1
: = Sangat Baik = Baik = Cukup = Kurang Baik Mengetahui
Kepala MTS HI Palangka Raya,
Palangka Raya,
April 2015
Pengamat II
Siti Salhah, M.Hi
Mistina Januarti, S.Pd
NIP. -
NIP. –
SIKLUS 2 Aktivitas Guru Skor Aktvitas 1 2 3 4
No
Aktivitas Yang Diamati
1 2 3 4 5
Guru mempersiapkan materi pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan media yang akan dipergunakan Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik Guru menyajikan informasi atau materi belajar kepada peserta didik Guru mengajak peserta didik untuk menyimak gambar sesuai dengan materi yang akan disampaikan Guru menjelaskan dengan menggunakan media yang sudah disiapkan yaitu media gambar Guru mengamati kegiatan peserta didik saat mengerjakan tugas Guru membimbing peserta didik bekerja dan belajar dalam kegiatan pembelajaran Guru membuka interaksi dengan melakukan tanya jawab Guru dapat melakukan komunikasi interaktif kepada peserta didik Guru menilai dan memberikan skor pada masing-masing peserta didik Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang mendapatkan skor paling tinggi Guru melaksanakan evaluasi belajar Guru menutup pelajaran
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor 4 3 2 1
: = Sangat Baik = Baik = Cukup = Kurang Baik Mengetahui
Palangka Raya,
Mei 2015
Kepala MTS HI Palangka Raya,
Pengamat II
Siti Salhah, M.Hi
Mistina Januart, S.Pd
NIP. -
NIP. –
SIKLUS 2 Aktivitas Guru Skor Aktvitas 1 2 3 4
No
Aktivitas Yang Diamati
1 2 3 4 5
Guru mempersiapkan materi pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan media yang akan dipergunakan Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik Guru menyajikan informasi atau materi belajar kepada peserta didik Guru mengajak peserta didik untuk menyimak gambar sesuai dengan materi yang akan disampaikan Guru menjelaskan dengan menggunakan media yang sudah disiapkan yaitu media gambar Guru mengamati kegiatan peserta didik saat mengerjakan tugas Guru membimbing peserta didik bekerja dan belajar dalam kegiatan pembelajaran Guru membuka interaksi dengan melakukan tanya jawab Guru dapat melakukan komunikasi interaktif kepada peserta didik Guru menilai dan memberikan skor pada masing-masing peserta didik Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang mendapatkan skor paling tinggi Guru melaksanakan evaluasi belajar Guru menutup pelajaran
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor 4 3 2 1
: = Sangat Baik = Baik = Cukup = Kurang Baik Mengetahui
Kepala MTS HI Palangka Raya,
Siti Salhah, M.Hi NIP. -
Palangka Raya,
Mei 2015
Pengamat I
Wulandary, S.Pd NIP. 198005072005012013
SIKLUS 2 Aktivitas Peserta Didik Skor Aktvitas 1 2 3 4
No
Aktivitas Yang Diamati
1
Peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan belajar Peserta didik memperhatikan pembelajaran guru tentang tujuan pembelajaran Peserta didik mengikuti secara aktif dalam proses pembelajaran Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan motivasi dari guru Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi dari guru Peserta didik mengikuti arahan guru saat pembelajaran dimulai Peserta didik mengamati gambar sambil memperhatikan penjelasan guru di depan kelas Peserta didik antusias untuk mengerjakan tugas Peserta didik menjawab soal latihan dengan baik Peserta didik antusias untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru Peserta didik menunjukan proses yang efisien dalam kegiatan pembelajaran Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi diberikan hadiah atau penghargaan Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik menjawab salam penutup dari guru
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor 4 3 2 1
: = Sangat Baik = Baik = Cukup = Kurang Baik Mengetahui
Kepala MTS HI Palangka Raya,
Siti Salhah, M.Hi NIP. -
Palangka Raya,
Mei 2015
Pengamat I
Wulandary, S.Pd NIP. 1980050720050120
SIKLUS 2 Aktivitas Peserta Didik Skor Aktvitas 1 2 3 4
No
Aktivitas Yang Diamati
1
Peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan belajar Peserta didik memperhatikan pembelajaran guru tentang tujuan pembelajaran Peserta didik mengikuti secara aktif dalam proses pembelajaran Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan motivasi dari guru Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi dari guru Peserta didik mengikuti arahan guru saat pembelajaran dimulai Peserta didik mengamati gambar sambil memperhatikan penjelasan guru di depan kelas Peserta didik antusias untuk mengerjakan tugas Peserta didik menjawab soal latihan dengan baik Peserta didik antusias untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru Peserta didik menunjukan proses yang efisien dalam kegiatan pembelajaran Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik yang mendapatkan nilai tinggi diberikan hadiah atau penghargaan Peserta didik dapat menjawab soal latihan dengan baik dan benar Peserta didik menjawab salam penutup dari guru
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor 4 3 2 1
: = Sangat Baik = Baik = Cukup = Kurang Baik Mengetahui
Kepala MTS HI Palangka Raya,
Palangka Raya,
Mei 2015
Pengamat II
Siti Salhah, M.Hi
Mistina Januarti, S.Pd
NIP. -
NIP. -
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
LAMPIRAN FOTO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015
FOTO KEGIATAN SIKLUS I
Berdoa sebelum memulai pelajaran
Absensi
Pemberian Soal Pre-test
Pemberian Soal Pre-test
Peserta didik mengerjakan soal Pre-test
Pemberian materi pelajaran
Pemberian materi pelajaran
Persiapan berkarya wisata ke Kantor Pelayanan Pajak
Berkarya wisata ke Kantor Pelayanan Pajak
Kegiatan pemberian materi di Kantor Pelayanan Pajak
Kegiatan pemberian materi di Kantor Pelayanan Pajak
Kegiatan tanya jawab tentang materi pajak
Kegiatan tanya jawab tentang materi pajak
Kegiatan akhir bekarya wisata di Kantor Pelayanan Pajak
Pemberian soal Post-test
Peserta didik mengerjakan soal Post-test
Pengumpulan hasil Post-Test
Kegiatan penutup
Kegiatan pembagian hadiah
Peserta didik yang menerima hadiah
FOTO KEGIATAN SIKLUS II
Berdoa sebelum memulai pelajaran
Pemberian soal Pre-Test
Peserta didik mengerjakan soal Pre-Test
Peserta didik mengerjakan soal Pre-Test
Pemberian materi pelajaran
Peserta didik mengisi buku tamu di Kantor Pelayanan Pajak
Pemberian materi tentang Pajak
Kegiatan tanya jawab
Menyimpulkan isi materi tentang Pajak
Pemberian soal Post-test
Peserta didik mengerjakan soal Post-test
Pengumpulan soal Post-test
Menyimpulkan materi tentang Pajak
Kegiatan penutup
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
LAMPIRAN SURAT IZIN PENELITIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2015