Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL DEMONSTRASI DENGAN MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN PERUBAHAN ENERGI BUNYI MELALUI PENGGUNAAN ALAT MUSIK SISWA KELAS IV SDN CAMPUREJO 2 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Oleh : NUR ELLAG PREHATIN NPM : 11.1.01.10.0256
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL DEMONSTRASI DENGAN MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN PERUBAHAN ENERGI BUNYI MELALUI PENGGUNAAN ALAT MUSIK SISWA KELAS IV SDN CAMPUREJO 2 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NUR ELLAG PREHATIN NPM : 11.1.01.10.0256 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Dr. ZAINAL AFANDI, M.Pd. dan Drs. AGUS BUDIANTO, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti, bahwa dalam pembelajaran IPA di SD ternyata siswa belum sepenuhnya melibatkan fisik dan mental siswa dan dalam proses pembelajaran terkesan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga menjadikan siswa kurang memahami apa yang diharapkan dalam kompetensi pembelajaran dan hasil belajar siswa yang diharapkan kurang memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui dan memahami kemampuan menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik dengan menggunakan model demonstrasi pada siswa kelas IV SDN Campurejo 2 (2) Untuk mengetahui dan memahami kemampuan menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik menggunakan model demonstrasi dengan media tiga dimensi pada siswa kelas IV SDN Campurejo 2 (3) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran demonstrasi dengan media tiga dimensi terhadap kemampuan menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik siswa kelas IV SDN Campurejo 2. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan subyek penelitian seluruh siswa kelas IV SDN Campurejo 2 yang berjumlah 70 siswa, 35 siswa kelas IV-A dan 35 siswa kelas IV-B. penelitian dengan menggunakan Quasi Experimental Design (desain eksperimen semu), yaitu desain tes awal-tes akhir dua kelompok tanpa diacak. Pemilihan dua kelompok eksperimen dan kontrol tanpa diacak sebelum dan sesudah perlakuan diberi test. Berdasarkan hasil penelitian ini adalah rata-rata nilai kelas kontrol dari 35 siswa yaitu 59,14 sedangkan hasil dari rata-rata nilai kelas eksperimen dari 35 siswa yaitu 70,85. Berdasarkan taraf signifikan 5% dan db = N-1. Pada analisis hipotesis menggunakan uji T, terdapat sig. (2-tailed) 0.001 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima artinya bahwa ada perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu lebih tinggi nilai posttest. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model Demonstrasi dengan media tiga dimensi terhadap kemampuan menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik siswa kelas IV SDN Campurejo 2 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. Kata Kunci: Model Demonstrasi, Media Tiga Dimensi, Menjelaskan Perubahan Energi Bunyi Melalui Penggunaan Alat Musik. NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG MASALAH Dalam
arti
sederhana
terhadap
pendidikan sering diartikan sebagai
biologis,
usaha manusia untuk membina
sosiologis).
kepribadiannya sesuai dengan nilai-
diri
sendiri
secara
psikologis,
dan
Mengingat
nilai di dalam masyarakat dan
peranan
kebudayaan.
Dalam
terus-menerus
perkembangannya,
istilah
meningkatkan
pentingnya
pendidikan,
pemerintah berupaya
mutu
pendidikan
pendidikan atau paedagogik berarti
dengan seoptimal mungkin. Usaha
bimbingan atau pertolongan yang
yang telah dilakukan pemerintah
diberikan
antara
dengan
sengaja
oleh
lain
perbaikan
dan
orang dewasa agar ia menjadi
perkembangan kurikulum.. Tujuan
dewasa
dari semua ini adalah usaha untuk
(bertanggungjawab
meningkatkan hasil belajar siswa
motivasinya.
terutama
mengajak siswa berpikir, sehingga
pada
pengetahuan
(kognitif) siswa. Mengajar
Mengajar
adalah
kemampuan berpikir siswa akan bukan
hanya
terbentuk siswa yang cerdas dan
menyampaikan materi pelajaran,
mampu
tetapi melatih kemampuan siswa
persoalan yang dihadapinya.
untuk
berpikir,
menggunakan
memecahkan
Pembelajaran bertujuan
dan terarah. Materi pembelajaran
memperoleh kemampuan berpikir
digunakan
untuk
logis, kritis dan sistematis untuk
berpikir,
diterapkan dalam kehidupan sehari-
bukan sebagai tujuan. Mengajar
hari. Pada kurikulum KTSP secara
yang
umum pembelajaran di sekolah
melatih
alat
kemampuan
hanya
menyampaikan
informasi akan membuat siswa
masih
kehilangan
konvensional
konsentrasi
NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
dan
siswa
sekolah
struktur kognitifnya secara penuh
sebagai
agar
di
setiap
menggunakan yaitu
dapat
system guru
simki.unpkediri.ac.id || 5 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menerangkan, siswa mendengarkan
tentang perubahan energi bunyi
dan mencatat tugas dari guru
yang dilanjutkan dengan evaluasi
sehingga ketertiban siswa menjadi
tetapi hasilnya tidak memuaskan.
lebih
hanya
Maka penulis sebagai guru kelas
menerima dan mempelajari apa
menyadari bahwa kesalahan berada
yang mereka peroleh di kelas.
pada guru bukan pada siswa, antara
pasif.
Mereka
Berkenaan
dengan
hal
lain pembelajaran berpusat pada
tersebut di atas, model demonstrasi
guru, keterlibatan siswa dalam
dalam pembelajaran akan lebih
pembelajaran
bermakna,
dengan
kesempatan untuk terlibat langsung
menggunakan media tiga dimensi
dalam proses pembelajaran yang
dan siswa akan terlibat secara
mengakibatkan siswa pasif dan
langsung
hasilnya menurun.
sebab
dalam
proses
pembelajaran. Mata pelajaran IPA merupakan
salah
satu
mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar,
dan
kegiatan
merupakan manusia
hasil berupa
kurang
Menurut Amalia Sapriyati (2008:1.2) Ilmu pengetahuan Alam didefinisikan sebagai berikut: IPA
merupakan
pengetahuan dekat
dengan
yang terorganisasi tentang alam
nyata.
IPA
sekitar
tentang
diperoleh
dari
ilmu
yang paling
pengetahuan, gagasan dan konsep
yang
ada
kehidupan mengajarkan
konsep
makhluk
pengalaman melalui serangkaian
hidup dan segala yang ada
proses
lain
di
dan
mengenalkan
ilmiah
penyelidikan,
antara
penyusunan
pengujian gagasan-gagasan. Kehadiran
alam.
IPA
bertujuan dan
mengajarkan tentang segala model
sesuatu yang ada di alam,
demonstrasi dalam pembelajaran
sehingga
kelak
dapat
IPA akan lebih mempermudah bagi
diterapkan dalam kehidupan
guru dalam menyampaikan materi
sehari-hari.
yang akan diajakrkan kepada siswa. Berdasarkan hasil renungan yang penulis
lakukan
setelah
melaksanakan pembelajaran IPA NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
Sehubungan dengan mata pelajaran
tersebut
permasalahan
pada pembelajaran IPA menurut simki.unpkediri.ac.id || 62||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Haryono (2003:2) adalah sebagai
guru, sehingga guru sangat di tuntut
berikut:
kemampuannya
untuk
Peserta didik tidak terbiasa
menyampaikan bahan pengajaran
menggunakan
kepada siswa dengan baik, untuk
daya
nalarnya,
tetapi
terbiasa
dengan
menghafal
justru cara
dan
itu
guru
perlu
pengetahuan
mendapatkan
tentang
model
hanya
mengajar dan media pengajaran
terpaku pada buku sumber
yang dapat digunakan dalam proses
serta
jurang
belajar-mengajar.
antara
demonstrasi
terasa
ada
pemisah pembelajaran
di
dengan
lingkungan
kehidupan
kelas
peserta
didik
Model pembelajaran
dirancang untuk membantu peserta didik
memahami
mendalam
teori
melalui
secara
pengalaman
sehari-hari.
praktik model pembelajaran yang
Dalam proses pembelajaran
sesuai dengan cra pengajaran kita.
guru harus memiliki strategi model
Model
demonstrasi
mengajar agar siswa dapat belajar
pembelajaran ini dapat menjadi
secara aktif mengenai pada tujuan
program
yang
mendorong
diharapkan.
Salah
satu
pendidikan
yang
kompetensi,
langkah untuk memiliki strategi itu
tanggungjawab
adalah
Demonstrasi
peserta didik, belajar menilai dan
Model
dan
partisipasi
Pembelajaran,
di
dalam
mempengaruhi kebijakan umum,
meningkatkan
hasil
belajar,
memberanikan diri untuk berperan
khususnya di Sekolah Dasar tidak
serta dalam kegiatan antar siswa,
akan
antar sekolah, dan antar masyarakat
terjadi
tanpa
adanya
kerjasama dari berbagai pihak.
sehingga
Pendidikan dan pengajaran dapat
pembelajaran terpusat pada siswa.
berhasil sesuai dengan harapan di
Berdasarkan pengamatan di daerah
pengaruhi oleh faktor-faktor yang
Kecamatan Mojoroto, dalam proses
saling
pembelajaran di SDN Campurejo 2
berkaitan
dan
saling
proses
Kota
menentukan
sepenuhnya melibatkan fisik dan
pendidikan/
pengajaran
adalah
NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
mental
siswa.
ternyata
cara
menunjang. Faktor yang paling keberhasilan
Kediri,
segala
Sehingga
belum
dalam
simki.unpkediri.ac.id || 73||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
proses pembelajaran terkesan siswa
Pada dasarnya pendekatan suatu
kurang aktif dan guru-guru dalam
penelitian ada dua, yaitu pendekatan
proses
kuantitatif
pembelajaran
memantapkan
kurang
penggunaan
dan
pendekatan
kualitatif.
Pendekatan penelitian kuantitatif dapat
pembelajaran yang bersumber pada
diartikan
media atau metode saja namun
berlandaskan
harus dengan model demonstrasi
digunakan untuk meneliti pada populasi
mengajar yang telah dipelajari dan
atau sampel tertentu, teknik pengambilan
jarang sekali menggunakan model
sampel pada umumnya dilakukan secara
pembelajaran
penerapan
random, pengumpulan data menggunakan
menjelaskan
instrument penelitian, analisis data bersifat
perubahan energi bunyi melalui
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
penggunaan alat musik disertai
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
dengan
dimensi.
Sedangkan
Sehingga menjadikan siswa kurang
kuantitatif
memahami apa yang diharapkan
berlandaskan
dalam kompetensi pembelajaran,
digunakan untuk meneliti pada kondisi
sehingga hasil belajar siswa yang
obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah
diharapkan kurang memuaskan.
eksperimen)
dengan
kemampuan
media
tiga
Terdorong tersebut
maka
meneliti
masalah
tentang:
dari
sebagai
penelitian
pada
filsafat
positivism,
pendekatan adalah
penelitian
penelitian
pada
filsafat
dimana
yang
yang
positivism,
peneliti
adalah
hal-hal
sebagai instrument kunci, pengambilan
peneliti
ingin
sampel sumber data dilakukan secara
pokok
yaitu
purposive
pengaruh
snowball,
data
demonstrasi dengan media tiga
(gabungan),
analisis
dimensi
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
menjelaskan
kemampuan
perubahan
energi
bunyi melalui penggunaan alat musik
siswa
kelas
IV
kualitatif
lebih
dengan
teknik
pengumpulan
terhadap
model
dan
triangulasi
data
menekankan
bersifat
makna
daripada generalisasi.
SDN
Dalam penelitian ini digunakan
Campurejo 2 Kota Kediri Tahun
pendekatan kuantitatif, hal ini sehubungan
Pelajaran 2014/2015.
dengan data-data variabel penelitian yang cenderung
II. METODE PENELITIAN
NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
bersifat
numeric/angka.
Selanjutnya melalui pendekatan kuantitatif
simki.unpkediri.ac.id || 84||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ini dimungkinkan penggunaan metode
sehingga hasilnya pun beragam.Dalam
statistik dalam analisis datanya.
penelitian
ini,
skor
tinggi
dikelompokkan dengan rentang nilai sebesar 90-70, skor sedang dengan
III. HASIL DAN KESIMPULAN Data yang diteliti berdasarkan nilai tes tulis atau post test siswa. Soal
nilai 69-50 dan skor rendah dengan nilai 49-0.
yang diberikan berupa materi tentang perubahan
energi
bunyi
melalui
Pada
kelas
kontrol,
saat
dilakukan tes awal sebanyak 10 siswa
penggunaan alat musik. Pada kelas
mendapat
kontrol terdapat 35 siswa, rata-rata
mendapat nilai sedang dan 10 siswa
nilai
mendapat
yang
diperoleh
59,143.Sedangkan, eksperimen mendapat
sebanyak
pada
sebanyak rata-rata
tinggi,
nilai
15
rendah.
siswa
Setelah
kelas
dilakukan tes akhir, jumlah siswa yang
siswa
mendapat
nilai
sebesar
sebanyak
12
35
nilai
nilai
tinggi
meningkat
anak.Sedangkan,
12
70,857.Nilai tertinggi yang diperoleh
siswa yang mendapat nilai sedang dan
kelas kontrol sebesar 90 dan pada
nilai
kelas
anak.Berdasarkan
eksperimen
sebesar
95.
rendah
sebanyak hasil
8
tersebut,
Sedangkan nilai tersendah 35 untuk
setelah diberi perlakuan menggunakan
kelas kontrol dan 45 pada kelas
model demonstrasi tanpa media tiga
eksperimen.
dimensi pada kelas kontrol cukup
Nilai
tertinggi
yang
diperoleh kelas kontrol dan kelas
terjadi peningkatan nilai.
eksperimen tidak berbeda jauh, begitu
Pre
test
pada
juga dengan nilai terendah. Namun,
eksperimen,
berdasarkan
segi
kelas
mendapat nilai tinggi, nilai sedang
eksperimen
lebih
dibanding
juga diperoleh 12 siswa dan 11 siswa
Dapat
mendapat nilai rendah. Sedangkan
kelas
pada post test, jumlah siswa yang
eksperimen memiliki nilai yang lebih
mendapat nilai tinggi naik sebanyak
tinggi dibandingkan dengan kelas
23 anak, nilai sedang sebanyak 10
kontrol.
anak dan 2 anak yang mendapat nilai
dengan
kelas
disimpulkan,
jumlah, baik kontrol.
rata-rata
pada
Nilai yang diperoleh cukup beragam.Hal kemampuan
tersebut siswa
karena
rendah.
sebanyak
Berdasarkan
12
kelas
hal
siswa
tersebut,
perbandingan nilai awal dan nilai
berbeda-beda,
NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 95||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
akhir kelas eksperimen meningkat
sig. (2-tailed) 0.001 < 0.05 sehingga
secara signifikan.
H0 ditolak.Berdasarkan hasil tersebut,
Pada analisis hipotesis pertama
maka terdapat perbedaan antara kelas
menggunakan One Sample t test
kontrol dan kelas eksperimen. Hal
menunjukkan bahwa taraf signifikansi
tersebut
menandakan,
penggunaan
atau
model
pebelajaran
demonstrasi
nilai
probabilitas
pembelajaran
adalah
model
0,000
yang
menggunakan media tiga dimensi
berarti kurang dari 0,05, sehingga
memiliki
hipotesis
belajar.
nol
ditolak.
Dengan
demikian hasil pengujian hipotesis ini menyatakan
bahwa
kemampuan
pengaruh
terhadap
hasi
Paparan di atas menyebutkan, rata-rata kelas eksperimen lebih baik
menjelaskan perubahan energi bunyi
dibandingkan
kelas
melalui penggunaan alat musik siswa
juga
jumlah
kelas IV SDN Campurejo 2 Kota
mendapat nilai tinggi pada kelas
Kediri
eksperimen
yang menggunakan
model
dengan
lebih
pembelajaran konvensional cenderung
dibandingkan
rendah,
kontrol.Hal
kemudian
pada
analisis
kontrol.Begitu siswa
tinggi
jika
dengan tersebut
yang
kelas
menandakan,
hipotesis kedua menggunakan One
pembelajaran kelas eksperimen lebih
Sample t test menunjukkan bahwa
berhasil dibanding kelas kontrol.
taraf
signifikansi
probabilitas
model
atau
nilai
pembelajaran
Banyak
baik
0,05, sehingga hipotesis nol ditolak.
Pembelajaran
Dengan demikian hasil pengujian
demontrasi
hipotesis
dimensi
menyatakan
bahwa
yang
menyebabkan kelas eksperimen lebih
adalah 0,000 yang berarti kurang dari
ini
faktor
dibandingkan
kelas
kontrol.
menggunaan ditambah
terbukti
model
media lebih
tiga baik
kemampuan menjelaskan perubahan
dibandingkan dengan pembelajaran
energi bunyi melalui penggunaan alat
yang
musik siswa kelas IV SDN Campurejo
demonstrasi
2 Kota Kediri yang menggunakan
dikarenakan dengan menggunakan alat
model demonstrasi dengan media tiga
tiga dimensi secara langung siswa
dimensi cenderung meningkat. Pada
lebih
memahai
hipotesis
yang
hanya
ketiga
menggunakan
Independent Samples Test, terdapat NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
hanya
menggunakan saja.
Hal
model tersebut
pembelajaran.Kelas
mengandalkan
suara
sebagai peraga alat musik terbukti simki.unpkediri.ac.id ||10 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kurang memberi pemahaman kepada
SIMPULAN
siswa.
Berdasarkan hasil analisa dan Pembelajaran dengan praktek
uji hipotesis yang tercantum pada bab
langsung lebih menarik dan siswa
sebelumnya, maka secara keseluruhan
merasa
dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
antusias
untuk
mencobanya.Sedangkan, pembelajaran
1. Hasil
kemampuan
menjelaskan
yang hanya mengandalkan suara mulut
perubahan energi bunyi melalui
tanpa alat peraga kurang menarik bagi
penggunaan
siswa.Hal tersebut terjadi pada kelas
menggunakan model konvensional
kontrol, keingintahuan siswa kurang
siswa kelas IV SDN Campurejo 2
tersalurkan dengan baik.Pada kelas
Kota Kediri kurang memuaskan.
eksperimen, bersemangat
siswa
terlihat
untuk
mengikuti
pembelajaran.
2. Hasil
kemampuan
membuat
musik
menjelaskan
perubahan energi bunyi melalui penggunaan
Selain
alat
alat
musik
siswa
menggunakan model demonstrasi
antusias, melakukan praktek langsung
dengan media tiga dimensi siswa
juga membuat siswa lebih kreatif
kelas IV SDN Campurejo 2 Kota
dalam menggunakan alat musik. Siswa
Kediri sangat memuaskan.
pasti akan melakukan try and error
3. Terdapat pengaruh yang signifikan
yakni mencoba-coba terus hingga bisa.
pada
Berbeda dengan tanpa menggunakan
demonstrasi
alat musik langsung, ingatan siswa
media tiga dimensi
akan suara musik lebih cepat hilang
kemampuan
dibandingkan
perubahan energi bunyi melalui alat
kelas
yang
menggunakan media tiga dimensi. Berdasarkan
musik
perbedaan
perlakuan pada kedua kelas tersebut, yakni
kelas
kontrol
dan
mengalami
perbedaan.
eksperimen
lebih
didukung dengan terhadap menjelaskan
kelas
IV
SDN
Campurejo 2 Kota Kediri tahun pelajaran 2014/2015.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Dari
berbagai sisi yang dipaparkan di atas, kelas
siswa
model
kelas
eksperimen, hasil akhir pembelajaran juga
penggunaan
baik
Aqib, Zainal. 2013. Model-model Media dan
Strategi
Pembelajaran
dibandingkan kelas kontrol. NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id ||11 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kontekstual
(Inovatif).
Bandung:
Yrama Widya.
Komalasari,
Kokom,
2011.
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT
Arikunto,suharsimi.2010.Prosedur Penelitian
Suatu
Refika Aditama.
Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Mudjiono. (1992) Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Arsyad,
Azhar,M.A.
2002.
Media
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model
Pembelajaran. PT RajaGrafindo Persada.
Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Ashar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran.
Pressindo.
PT RajaGrafindo Persada. Darmadi, Hamid.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Deporter,
Bobby.2014.
Rina
Amalia,dkk.
2008.
Senang
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam3. Quantum
Teaching. Bandung: Kaifa. Dwi
Saprianti,
Sulistyaningsih
Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
(2013).
Efektivitas penggunaan Alat Peraga
Sudjana,N dan Rivai,A. (2010). Media
Tiga Dimensi Dalam Pembelajaran
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Matematika Pada Materi Geometri
Algesindo.
Kelas V MI. Sugiyono. Haryono.
2003.
Pembelajaran
IPA.
Yogyakarta:,Kapel Press
2011.
Kuantitatif
Metode
Penelitian
Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
http://mastugino.blogspot.co.id/2012/11/pe rubahan-energi-bunyi-melalui
Zuda Muzakar (2014). Penerapan Model
alat.html (di unduh 15 Agustus
Demonstrasi
2014).
Sederhana
Melalui Untuk
Media
Meningkatkan
Hasil Belajar Ipa Pada Peserta Huda,Miftahul.2014.Model-model Pengajaran dan
Didik Kelas IV Min Kolomayan Wonodadi Blitar.
Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajaran.
NUR ELLAG PREHATIN | 11.1.01.10.0256 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id ||12 8||