KORELASI ANTARA PEMAHAMAN TERHADAP AL-QUR’AN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI AL-QUR’AN HADITS DI MTS. AL-KHAIRIYAH KELAS VII MAMPANG JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh:
NUR ASIAH 104011000068
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M
KORELASI ANTARA PEMAHAMAN TERHADAP AL-QUR’AN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI AL-QUR’AN HADITS DI MTS. AL-KHAIRIYAH KELAS VII MAMPANG JAKARTA SELATAN
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
Nur Asiah NIM. 104011000068
Dibawah Bimbingan:
Drs. H. Ghufron Ihsan, MA NIP. 150 202 340
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M ii
SURAT PERNYATAAN ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Nur Asiah
NIM
: 104011000068
Jurusan/Semester
: Pendidikan Agama Islam/11 (Sebelas)
Alamat
: Jl. Kebagusan Wates Rt/Rw 003/04 No. 38 Jakarta Selatan 12520
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi dengan judul “Korelasi antara Pemahaman Terhadap AlQur’an dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Bidang Studi Al-Qur’an Hadits Di Mts. Al-Khairiyah Kelas VII Mampang Jakarta Selatan”. adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen: 1. Drs. H. Ghufron Ihsan, MA NIP. 150202340
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima konsekuensi secara akademis apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri.
Jakarta, Maret 2010
(Nur Asiah)
iii
ABSTRAK NUR ASIAH: “Korelasi antara Pemahaman terhadap Al-Qur’an dengan Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang Studi Al-Qur’an Hadits di MTS.Al-Khairiyah Kelas VII Mampang Jak-Sel.” Pemahaman siswa terhadap Al-Qur’an diharapkan mampu menjadi pendorong bagi tingginya tingkat prestasi siswa dalam bidang studi Al-Qur’an Hadits. Akan tetapi pemahaman siswa terhadap Al-Qur’an nampaknya masih kurang optimal, sehingga belum bisa memberikan kontribusi yang cukup memuaskan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada bidang studi Al-Qur’an Hadits di Mts.Al-Khairiyah. Hal ini dikarenakan kurangnya kontrol dari beberapa pihak, seperti pihak guru/sekolah, orang tua, dan siswa itu sendiri. Dalam pembelajaran bidang studi Al-Qur’an Hadits hendaknya guru/pengajar menggunakan media yang menarik agar siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran, selain itu perlu adanya rutinitas pengulangan pelajaran setelah pelajaran itu diajarkan, dan peran orang tua ialah terus memotivasi anak-anaknya agar belajar dengan lebih baik lagi, dan yang terpenting adalah peran siswa itu sendiri, harus memiliki keinginan yang tinggi untuk dapat memahami al-Qur’an agar mendapatkan prestasi yang baik dalam bidang studi al-Qur’an Hadits. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pemahaman siswa terhadap Al-Qur’an, sejauh mana siswa memahami Al-Qur’an, cara-cara siswa belajar dan guru mengajar sehingga dapat diketahui kontribusinya terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi Al-Qur’an Hadits. Pemikiran ini bertitik tolak dari pemikiran, apabila siswa paham terhadap Al-Qur’an secara baik, maka prestasi belajar siswa pada bidang studi Al-Qur’an Hadits akan lebih optimal, tapi apabila Al-Qur’an belum dipahami secara baik tentu prestasi belajar dalam bidang studi AlQur’an Hadist menjadi rendah. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka prosedur yang ditempuh meliputi: persiapan penelitian, dengan cara membuat instrumen penelitian. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode deskriptif, sedangkan teknik penelitian yang penulis gunakan yaitu teknik observasi, wawancara, penyebaran angket, studi dokumentasi. Teknik triangulasi penulis gunakan agar dapat memeriksa kembali hasil data temuan dengan sumber data yang lain, baik dari segi metode penelitian atau dari teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik penyebaran angket dan dokumentasi penulis lakukan kepada 30 orang siswa. Hasil penelitian ini penulis susun dalam bentuk laporan skripsi.
iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 21 atau yang sering disebut era globalisasi telah berada di hadapan kita yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menghadapi abad ke 21 dan era globalisasi diperlukan sumber daya manusia yang memegang nilai-nilai Qur’ani. Namun untuk mewujudkan generasi Qur’ani yang di maksud bukan pekerjaan yang mudah. Generasi qur’ani harus diusahakan secara teratur dan berkelanjutan baik melalui pendidikan informal seperti dalam keluarga, pendidikan formal dan melalui pendidikan non formal (masyarakat). Generasi Qur’ani tidak lahir dengan sendirinya tapi di mulai dari pembiasaan dan pendidikan dalam keluarga, misalnya menanamkan pendidikan agama yang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Sementara melalui lembaga pendidikan formal dapat dilakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai Qur’ani kepada anak didik sehingga tercermin dari pola fikir, tingkah laku, dan kepribadian dalam bermasyarakat.1 Al-Qur’an sesungguhnya untuk kehidupan yang setiap saat harus kita buka dan baca untuk mendapatkan arti dan makna tentang kehidupan, karena
1
Said Agil Husin Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Keshalehan Hakiki/Abd. Halim (Ed.), (Jakarta: Ciputat pers, 2002) cet-1, h. 319-323
1
2
al-Qur’an merupakan “hudan linnas” , kamus petunjuk kehidupan manusia sesuai dengan Q.S Al-Baqarah: 185
“Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”2 Al-Qur’an adalah sumber kebenaran yang mutlak yang tidak ada keraguan padanya dan menjadi pedoman untuk seluruh manusia. Al-Qur’an adalah kitab tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan yang mampu memberi petunjuk kepada kita untuk mengembangkan diri dalam rangka mengenal hakikat ciptaan Allah SWT.3 Al-Qur’an bukan sekedar petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya (hablum minAllah wa hablum min an-nas), bahkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.4 Jika al-Qur’an di baca dan di kaji secara seksama, al-Qur’an tidak saja menembus dinding kognisi semata tetapi juga menembus dinding intelektual dan hati. Mukjizat al-Qur’an juga tidak hanya terkandung dalam kebenaran isi material wahyu Tuhan, tetapi terurai dalam rangkaian senandung indah yang dihasilkannya.5 Disamping itu, Anak sebagai penerus bangsa yang rawan terhadap pengaruh negatif masyarakat perlu dibekali dengan ketahanan iman yang dapat menghindarkannya dari pengaruh negatif. Untuk itu sangat diperlukan lembaga pendidikan keagamaan, baik dalam jenjang SLTP, SMU, ataupun pendidikan tinggi. 2
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya Juz I – Juz 30 Semarang:LPT.Kumudasmoro Grafindo,1994)h.45 4
5
Said Agil Husin Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun….. .h. 3
Saifullah, Mencerdaskan Anak Mengoptimalkan Kecerdasan Intelektual, Emosi dan spiritual anak. (Jombang: Lintas Media, 2004), h. 146
3
Lembaga pendidikan pada dasarnya telah menjalankan fungsinya dalam menyiapkan generasi muda Qur’ani untuk menghadapi perkembangan sosial yang semakin tidak menentu. Adalah kewajiban kita semua baik pemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kinerja lembaga pendidikan agama untuk mengembangkan nilai-nilai Qur’ani sehingga cita-cita masyarakat yang Islami “Baldatun tayibah wa rabbul ghafur” semua ini dapat diraih dengan kebersamaan dan menejemen Qur’ani pula.6 Atas dasar itu, dimasukanlah materi khusus tentang al-Qur’an Hadits pada program pengajaran di lembaga pendidikan formal yang memiliki ciri khas agama Islam. Bidang studi ini dinamakan al-Qur’an Hadits. Bahkan bidang studi tersebut merupakan mata pelajaran pokok pada lembaga pendidikan yang bercirikan agama Islam yaitu di madrasah. Bidang studi al-Qur’an Hadits pada kelas VII Madrasah Tsanawiyah berisikan materi tentang cara-cara membaca al-Qur’an secara tartil, seperti mahkarijul huruf, alif lam syamsiah dan alif lam qomariyah, hukum membaca nun mati dan tanwin (idgham, izhar, iqlab, ikhfa), waqaf, qalqalah. Mad, dan juga mengenai pemahaman terhadap al-Qur’an serta Hadits sesuai dengan tema al-Qur’an juga Hadits yang dipelajari.7 Dengan demikian sudah tentu siswa mengetahui cara-cara membaca al-Qur’an (Tajwid) dan memahami isi kandungan dengan baik pula. Paham terhadap al-Qur’an adalah kunci yang dengannya dapat terbuka lebar-lebar pintu rahmat Allah sebab memahami al-Qur’an berarti memahami kerahmanan-Nya kepada manusia, yang antara lain berwujud dalam aturanaturan sebagai pedoman bagi kedamaian dan kebahagiaan dan keselamtan hidup dan kehidupannya dari dunia dan akhirat.
6
7
Said Agil Husin Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun….. .h. 324
Chatibul Umam, Dkk., Qur’an Hadits Untuk Madrasah Tsanawiyah, (Kudus: menara Kudus, 2005), h. Vii-Viii
4
Dengan pemahaman yang benar terhadap al-Qur’an maka terbukalah pintu kesempatan yang dapat menghantarkan kepada rahmatnya yakni hidup yang penuh berkah dan ridha-Nya.8 Setelah siswa mempelajari bidang studi al-Qur’an hadits, siswa akan mendapatkan ilmu tentang cara-cara membaca al-Qur’an. Kemudian siswa akan memperoleh prestasi dalam kegiatan belajar mengajar tersebut, yang dapat dilihat dengan adanya buku rapor. Prestasi yang diperoleh siswa tidak sama, ada yang mendapat prestasi rendah, sedang, dan ada juga yang berprestasi tinggi. Dalam dunia pendidikan, untuk mengukur keberhasilan proses seseorang sering dilakukan dengan proses pengukuran terhadap prestasi yang konkrit, yang dikenal dengan istilah prestasi belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan sebuah penelitian lapangan yang berjudul KORELASI ANTARA PEMAHAMAN
TERHADAP
AL-QUR’AN
DENGAN
PRESTASI
BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI AL-QUR’AN HADITS DI MTS.
AL-KHAIRIYAH
KELAS
VII
MAMPANG
JAKARTA
SELATAN.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Sesuai dengan judul penelitian, masalah yang diungkapkan adalah sebatas hal-hal sebagai berikut: a. Korelasi antara pemahaman terhadap al-Qur’an dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-Qur’an Hadits di MTs. Al-Khairiyah kelas VII Mampang Jakarta Selatan. b. Pemahaman di sini, maksudnya ialah pemahaman dalam hal ilmu tajwid dan pemahaman dalam hal isi kandungan al-Qur’an dan Hadits. 8
Miftah Faridlk, Dkk,. Al-Qur’an Sumber Hukum Islam yang Pertama, (Bandung: Penerbit Pustaka, 1989), h. 104
5
2. Perumusan Masalah Apakah ada korelasi positif antara pemahaman terhadap al-Qur’an dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-Qur’an Hadits di MTs. Al-Khairiyah kelas VII Mampang Jakarta Selatan?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan pertanyaan penelitian tersebut di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi antara pemahaman terhadap al-Qur’an dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-Qur’an Hadits di Mts. Al-Khairiyah kelas VII Mampang Jakarta Selatan.
D. Signifikansi Penelitian Adapun signifikansi dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pegetahuan bidang studi alQur’an Hadits. 2. Diharapkan guru bidang studi yang membaca skripsi ini akan mennkatkan pengajarannya dalam bidang studi al-Qur’an Hadits. 3. Untuk memberikan semangat kepada siswa baik yang berprestasi tinggi maupun yang berprestasi rendah, agar lebih mendalami dan memahami alQur’an.
E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dimaksudkan untuk memberikan kemudahan penulis untuk membahas karya ilmiah ini, sehingga diharapkan dapat mempermudah
pengertian
pembaca
dalam
mengikuti
tahap-tahap
pembahasannya. Penulis membagi menjadi lima bab dan masing-masing bab terdiri atas beberapa sub bab, dengan rincian sebagai berikut:
6
BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, pembatasan
dan
perumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II
: LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian al-Qur’an dan fungsinya bagi umat Islam, tujuan mempelajari dan memahami
al-Qur’an,
serta
cara-cara
mempelajari
dan
memahami al-Qur’an. Selain itu membahas juga tentang pengertian prestasi belajar, fungsi prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, hal-hal yang menghambat prestasi belajar, usaha untuk meningkatkan prestasi belajar. Juga di bahas tentang Pengertian bidang studi al-Qur’an Hadits, Ruang lingkup bidang studi al-Qur’an Hadits, Fungsi dan tujuan bidang studi al-Qur’an Hadits, Standar kompetensi bidang studi alQur’an dan Hadits, Metode pembelajaran bidang studi al-Qur’an dan Hadts. Selanjutnya kerangka berpikir dan hipotesis. BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang disain penelitian, lokasi penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data.
BAB IV
: HASIL PENELITIAN LAPANGAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum MTS. AlKhairiyah Mampang, dimulai dari sejarah berdirinya, struktur organisasinya, sarana dan prasarana, keadaan pendidik dan peserta didik, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa, deskripsi data, analisa data, dan interpretasi data.
BAB V
: SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTERSIS A. Landasan Teori 1. Al-Qur’an, Cara-cara mempelajari, dan Memahaminya a. Pengertian al-Qur‟an dan fungsinya bagi umat Islam Menurut Manna‟ al-Qaththan, al-Qur‟an adalah kalamulah yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw dan membacanya adalah ibadah. Menurut al-Zarqani al-Qur‟an itu adalah lafal yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw, dari permulaan surat al-Fatihah sampai akhir surat al-Nass.1 Abdul Wahab Khalaf memberikan definisi sebagai berikut: Al-Qur‟an adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah, Muhammad bin Abdullah melalui al-Ruhul Amin (Jibril as) dengan lafal-lafalnya yang berbahasa Arab dan maknanya yang benar, agar ia menjadi hujjah bagi rasul, bahwa ia benar-benar Rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana pendekatan diri dan ibadah kepada Allah dengan membacanya. Al-Qur‟an itu terhimpun dalam mushaf, dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Naas, 1
Abudin Nata, Al-Qur’an dan ..., Dirasah Islamiyah I, h. 54
7
8
disampaikan kepada kita secara mutawatir dari generasi kegenerasi secara tulisan maupun lisan. Ia terpelihara dari perubahan atau pergantian.2 Dalam definisi al-Qur‟an tersebut di atas disebutkan bahwa alQur‟an antara lain berfungsi sebagai : 1) Dalil atau petunjuk atas kerasulan nabi Muhammad Saw 2) Pedoman hidup bagi umat manusia 3) Menjadi ibadah bagi yang membacanya 4) Serta pedoman dan sumber petunjuk dalam kehidupan.3 Petunjuk al-Qur‟an sebagai mana yang dikemukakan oleh Mahmud Syaitut, dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu, petunjuk tentang aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia dan tersimpul dalam keimanan akan keesaan Allah serta kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan, petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma2 keagamaan dan susila yang harus di ikuti oleh manusia dalam kehidupan, baik individual maupun kolektif, dan petunjuk mengenai syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya4 Fungsi utama al-Quran adalah sebagai kitab petunjuk (kitabul hidayah). Di samping itu al-Qur‟an juga memiliki fungsi-fungsi yang lain, antara lain: a. Kitab berita ( an- naba‟wal akbar) Sesuai al-Qur‟an surat 78 : 1-2 sebagai berikut
. 2
Abudin Nata, Al-Qur’an dan ..., Dirasah Islamiyah I, h. 55-56
3
Abudin Nata, Al-quran Dan……, Dirasah Islamiyah I, hal 57
4
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Logos, 1999) cet I, hal 33
9
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar ( an naba‟ 1-2 )5 b. Kitab hukum dan aturan (al-hukmu wasy syari‟ah) sesuai al-Qur‟an surat 5:49-50, sebagai berikut
. Artinya: Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (AlMaidah, 49 – 50 ). 6
c. Kitab berjuang (kitabul jihad) Sesuai dengan al-Qur‟an surat 29 : 69, sebagai berikut.
. 5
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-quran Dan…, hal 1014
6
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-quran Dan…, hal 168
10
Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalanjalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.( Al-Ankabut : 69 )7 d. Kitab Pendidikan ( kitabul tarbiah ) Sesuai dengan al-Qur‟an surat 3 : 79, sebagai berikut.
. Artinya: Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembahpenyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. ( Ali-imran : 79 ) 8 Prof. Dr. Mahmud Syaltout di dalam bukunya “al-Qur‟an Sumber Hukum Islam yang Pertama” menerangkan bahwa “tujuan alQur‟an diturunkan untuk dua fungsi yang amat penting, yaitu:9 1) Supaya Menjadi Mukjizat Al-Qur‟an diturunkan supaya menjadi mukjizat, yang merupakan bukti atas kebenaran rasul dalam mengembangkan risalah dan menyampaikan apa-apa yang diterimanya dari Tuhan. Untuk itu, Allah menurunkan al-Qur‟an yang susunan, arti, hukum7
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-quran Dan…, hal 638
8
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-quran Dan…, hal 89
9
Miftah Faridlk, Dkk., Al-Qur‟an Sumber Hukum Islam yang Pertama, (Bandung: Penerbit Pustaka, 1989) h. 19-21
11
hukum dan pengetahuan yang dibawakannya mengandung unsurunsur mukjizat. Dalam hal itu Allah SWT berfirman:
. Artinya:
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar(Q.s al-Baqarah:23)10 Dan firmannya dalam ayat lain:
Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain"(Q.s. al-Isra’:88)11
2) Supaya Menjadi pedoman Hidup Al-Qur‟an diturunkan supaya menjadi sumber hidayah dan petunjuk, sumber syari‟at dan hokum-hukum, yang wajib diikuti dan dijadikan pegangan oleh sekalian manusia di dalam hidup dan kehidupannya.
10
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan… , h. 23
11
Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur‟an dan…, h.427
12
Firman Allah SWT:
Artinya: “Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang Telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), Karena (membela) orangorang yang khianat”(Q.s.an-Nisa: 105)12 Dalam kaitannya dengan Allah SWT, al-Qur‟an merupakan wahyunya. Dalam kaitan dengan Rasulallah saw, al-Qur‟an merupakan mukjizatnya. Dan dalam kaitan dengan umat manusia, al-Qur‟an adalah pedoman hidupnya. b. Tujuan Mempelajari dan Memahami al-Qur‟an Dalam melaksanakan sesuatu, tentunya seseorang memiliki tujuan. Begitu juga dalam mempelajari dan memahami al-Qur‟an, H. Ali Mustafa Ya”kub mengemukakan ada dua tujuan dalam mempelajari al-Qur‟an yaitu: 1) Bagi orang beriman yang mendapat petunjuk, al-Qur‟an dipelajari untuk memudahkannya dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dalam setiap detik kehidupannya di dunia ini. 2) Bagi orang yang tidak beriman kepada Allah, maka bisa jadi dia membaca al-Qur‟an akan tetapi sudah pasti dia tidak akan mendapatkan petunjuk apapun.13 Sedangkan memahami al-Qur‟an bertujuan agar pembaca al-Qur‟an memahami maksud al-Qur‟an dan menagkap makna 12
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan…, h.139
13
Isyraq, “Tujuan Manusia Memahami Al-Qur;an”, dari www.google.com, 30 April 2008
13
yang
terkandung
didalamnya.
Sesuai
dengan
pengertian
pemahaman menurut Sardiman dalam bukunya Motivasi Belajar Mengajar yaitu, Pemahaman diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran yang memahami maksudnya dan menangkap maknanya.14 Selain itu tujuan mempelajari dan memahami al-Qur‟an adalah untuk dapat dipraktekkan dalam kehidupan sebelum menjelang kematian, dan juga agar dapat melaksanakan kandungan al-Qur‟an.Sesuai dengan al-Qur‟an dan Hadits nabi.15 Sejalan dengan Q.s As-Shaff : 2-3 dan Al-Ahzab : 2-3 sebagai berikut:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.(Q.sAsh-Shaff: 2-3)16
Artinya: Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawakkallah kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara.(Q.sal-Ahzab: 2-3 )17 14
Sadirman, Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press), h. 42
15
Edho, Pemahaman al-Quir’an,dari www.google.com, 2008
16
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan…h.928
17
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan…h.666
14
c. Cara-cara Memahami al-Qur‟an Dalam memahami al-Qur‟an, tentunya seseorang harus memiliki langkah-langkah, kiat-kiat ataupun cara-cara agar alQur‟an dapat difahami secara baik. Menurut Muhammad Ibnu Jamil Zainu, memahami ayat alQur‟an dapat dilakukan dengan cara :18 1) Memahami ayat dengan ayat. Menafsirkan satu ayat al-Qu‟ran dengan ayat al-Qur‟an yang lain, adalah jenis penafsiran yang paling tinggi. Karena ada sebagian ayat al-Qur‟an yang menafsirkan (baca, menerangkan) makna ayat-ayat lain. 2) Memahami ayat al-Qur‟an dengan hadits shahih. Menafsirkan ayat al-Qur‟an dengan hadits shahih sangatlah penting. Allah menurunkan al-Qur‟an kepada nabi Muhammad Saw., tidak lain supaya diterangkan maksudnya kepada semua manusia, sesuai dengan firmannya dalam Q.s an-Nahl : 44 sebagai berikut :
Artinya:. dan kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang Telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan (Q.s.An-Nahl:44)19
3) Memahami ayat dengan pemahaman sahabat merujuk kepada penafsiran parasahabat terhadap ayat-ayat al-Qur‟an sangatlah penting sekali untuk mengetahui maksud suatu ayat. Karena di 18
Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), h.2-3
19
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan…h.408
15
samping senantiasa menyertai rasulullah, mereka juga belajar langsung dari beliau. 4) harus mengetahui gramatika bahasa arab tidak di ragukan lagi, untuk bias memahami ayat-ayat al-Qur‟an megetahui gramatika bahasa arab sangatlah penting karena al-Qur‟an di turunkan dalam bahasa arab sesuai dengan Q.s Yusuf ; 2 sebagai berikut
Artinya: Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (Q.S.Yusuf: 2)20 5) memahami nash al-Qur‟an dengan asbabun nuzul. Mengetahui asbabun nuzul [peristiwa yang melatari turunya ayat ]sangatlah membantu sekali dalam memehami al-Qur‟an degan benar.21 Menurut Dr. Shaleh Abdul Fattah Al- Kholidy,memahami Al-Qur‟an hukumnya adalah wajib berdasarkan Q.s 47; 24, sebagai berikut;
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?(Q.S. Muhammad : 24)22 Menurut Dr. Shaleh Abdul Fattah Al-Kholidy , ada beberapa tahapan agar seseorang mampu untuk memehami dan mampu berintereksi dengan Al-Qur‟an, diantaranya yaitu ;
20
Departemen Agama republic Indonesia, Al-Qur‟an dan…, h. 348
21
Muhamad Ibnu Jamil Zainu, Kaifa Nafharuul Al-Quran, Pemahaman Al-Qur’an; ( Bandung;Gema Risalah Press Bandung]cet.1 22
Departemen Agama republic Indonesia, Al-Qur‟an dan…, h.833
16
1) Memperhatikan adab tilawah, membaca Al-Qur‟an dengan khusyu dan penuh penghayatan. 2) Memperdalam satu ayat untuk mendapatkan arti yang terkandung dalam ayat tersebut,dengan cara di baca dengan penuh perasaan dan penghayatan. 3) Mempelajari secara rinci, susunan kata,konteks kalimat, arti yang terkandung dan sebab turunnya 4) Memahami korelasi ayat dengan kondisi sekarang.23
2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Dalam proses belajar dan mengajar ada suatu hal yang sangat penting, yaitu mengetahui sampai sejauh mana kemajuan peserta didik. Sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan guru mengajar dan keberhasilan siswa dalam belajar, setiap akhir pelajaran diadakan evaluasi belajar yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Oleh karena itu evaluasi sangat penting fungsinya. Dengan adanya evaluasi, guru dapat mengetahui dan dapat menentukan angka-angka atau kemampuan siswa. Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang paling pokok, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Dengan demikian, prestasi erat kaitannya dengan proses belajar mengajar. Menurut Syaiful Bahri Djamarah prestasi adalah penilaian pendidik tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.24 23
Shaleh Abdul Fattah www.google.com,1 oktober 2009 24
Al-Kholidy,‟‟
Cara
Memahami
Abdullah, “Prestasi Belajar”, dari www.google.com, 6 mei 2008
Al-
Qur‟an‟‟,dari
17
Kata “prestasi” berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”.25 Pengertian prestasi yang lebih lengkap terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan atau hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kogntif dan biasanya melalui pengukuran dan penilaian.26 Pengertian prestasi yang dinyatakan oleh WJS. Purwadarminta adalah hasil belajar yang telah dicapai (dilakukan. dikenakan, dan sebagainya).27 WS. Winkel mendefinisikan prestasi dengan kalimat yang hampir serupa yaitu bukti dari keberhasilan yang telah dicapai. Di sisi lain prestasi menurut Nurlena Basier Kasiem berarti hasil tertinggi yang dicapai seseorang.28 Sedangkan prestasi menurut Syaiful Bahri Djamarah ialah dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, dan diciptakan yang menyenangkan hati yang diraih dengan keuletan kerja, baik secara individu maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.29 Lain lagi definisi prestasi menurut Zainal Arifin, yaitu kemampuan, keterampilan dan keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal.30
25
Zainal Arivin, Wvaluasi Instruksional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), h. 2-3
26
Tim Penyusun Kamus PUSH I Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Putaka, 1988), cet. Ke-1, h. 700 27
WJS. Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN Balai PUtaka, 1976), cet. Ke-5, h. 768 28
Nurlena Basier Kasiem dan Richard Sinaga, Kamus Besar Pelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Dian Utama, 1991), h. 161 29
Syaeful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h. 21 30
Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional, Prinsip Teknik dan Prosedur…, h. 78
18
Prestasi dapat dikatakan juga sebagai bukti usaha yang dapat dicapai. Prestasi merupakan suatu hal yang diinginkan oleh setiap orang terutama oleh individu yang sedang belajar.31 Dari beberapa pengertian prestasi menurut beberapa ahli, maka penulis menyimpulkan pengertian prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan sesuatu, baik itu hasil yang tinggi, sedang, maupun rendah. Dalam dunia pendidikan prestasi adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, yang dapat dilihat dalam bentuk laporan hasil belajar. Setelah diketahui pengertian prestasi, kemudian akan dijelaskan pengertian belajar. Dalam "Kamus Besar Ilmu Pengetahuan" belajar diartikan sebagai proses yang menyebabkan adanya perubahan dalam pengetahuan dan perilaku makhluk hidup sebagai hasil latihan, pendidikan dan pengalaman.32 Drs. Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sehingga hasil pengalaman individu itu dalam interaksi dengan lingkungannya.33 Dengan belajar seseorang akan mendapatkan pengetahuan suatu hal yang tidak diketahui sebelumnya, maka kemudian menjadi tahu. Belajar adalah mencari atau menuntut ilmu dari sesuatu baik itu dari guru maupun dari lingkungan sekitar. Dalam perspektif Islam, belajar merupakan suatu keharusan, bahkan suatu yang sangat diwajibkan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat". "Menuntut 31
Tjetje Yusuf, Kesukaran-kesukaran dalam Pendidikan, (Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1980), h. 21 32
Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (PKN), 1997), cet. Ke-1, h. 103 33
1988), h. 2
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bumi Aksara,
19
ilmu itu hukumnya fardhu atas setiap Muslim. Oleh karena itu, jika ingin maju maka harus dengan cara belajar yang giat dan tanpa putus asa. Dengan belajar terjadilah perabahan tingkah laku dan kemampuan seseorang. Perubahan ini akan berlangsung dengan proses sebagai akibat dari hasil latihan dan pengalaman. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat kualitatif. Sesuai firman Allah swt. dalam al-Qur‟an surat al-Ra‟du ayat 11 yang menyatakan:
“... Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...” (QS. Al-Ra‟du/13: 11)34
Setelah penulis menyebutkan pengertian prestasi dan belajar menurut para ahli, maka penulis juga akan menyebutkan pengertian rangkaian kata prestasi belajar. Dalam "Kamus Besar Bahasa Indonesia" prestasi belajar diartikan sebagai penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai les atau angka yang diberikan oleh guru.35 Hal ini sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Sutratinah Tirtonegoro bahwa prestasi belajar adalah "Penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu."36
34
Departemen Agama Repunlik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya…, h. 370
35
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, 36
Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: PT. Bina Aksara, tt), h. 43
20
Prestasi belajar menurut Amos adalah penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam proses belajar.37 Purwadarminta mendefinisikan prestasi belajar, "Sebagai hasil yang telah dicapai atau dilakukan. Sedangkan menurut Sudijarto, "Prestasi belajar adalah tingkat penguasaan materi pelajaran yang dicapai siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.”38 Menurut Syaiful Bahri Djamari prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.39 Dari berbagai definisi mengenai prestasi belajar menurut para ahli, maka penulis menyimpulkan, bahwa prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar. Dengan kata lain, prestasi belajar siswa dapat diartikan sebagai penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tertentu yang diperoleh dari hasil tes belajar, yang dinyatakan dalam bentuk skor setelah ia mengikuti kegiatan belajar. Biasanya prestasi belajar siswa dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam setiap periode tertentu. Selain itu prestasi belajar adalah penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran yang dicapai, dalam mengikuti proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk angka atau berupa raport atau juga hasil yang dicapai setelah melakukan suatu kegiatan. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing, sehingga kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan
37
Amos Noeleka, Pengantar Penelitian, (Jakarta: G. Tandindo Utama, 1986), h. 128
38
Sudijarto, Analisis Pendidikan, (Jakarta: Depdikbud, tahun 11, No. 3, 1981), h. 61
39
Syaiful Bahri Djarnarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru..., h. 23
21
manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan pada manusia, khususnya siswa yang berada di bangku sekolah. Prestasi tertinggi hanya dapat diperoleh melalui belajar dan bekerja dengan tekun, tanpa belajar dan berlatih dengan tekun, dan kesabaran, maka seseorang akan
mengalami
kesulitan untuk
memperoleh prestasi atau bakat yang dicita-citakan. Tabali dan sabar dalam
mendalami
ilmu
merupakan
pangkal
keutamaan
keberhasilan, disamping dari segala kunci dari kesuksesan.
dan
40
Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dimiliki seseorang dapat bertambah sesuai dengan kemampuan orang tersebut saat melakukan tindakan atau perbuatan yang dibebankan kepadanya. Hasil belajar atau prestasi belajar akan terlihat dalam setiap kemampuan yang didapatkan siswa pada waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemampuan siswa mengikuti atau menguasai pelajaran
sebagai hasil proses belajar mengajar di
sekolah
ditunjukkan dengan angka-angka berupa nilai yang diperoleh setelah mengikuti tes. Pada tingkat Tsanawiyah prestasi belajar bidang studi al-Qur'an Hadits dapat dilihat pada nilai raport. b. Fungsi Prestasi belajar Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain41: 1) Prestasi
belajar
sebagai
indikator
kualitas
dan
kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai anak didik 2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan
40
A. Mudjab Mahali dan Umi Mujawazah Mahali, Kode Etik Santri, (Bandung: al-Bayan, 1992), cet. Ke-3, h. 42 41
Zainal Arifi, Evaluasi Instruksional, Prinsip Teknik dan Prodesur..., h. 3-4
22
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dan suatu institusi pendidikan 5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik Dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka dapat dilihat betapa pentingnya mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Selain fungsi tersebut di atas, prestasi belajar juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar sehingga dapat menentukan apakah perlu mengadakan diagnosis, bimbingan atau penempatan anak didik. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar mengajar, di mana di dalamnya terdapat beberapa faktor yang saling mempengaruhi. Selanjutnya tinggi rendah, besar kecil prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mengajar menurut Ngalim Puiwanto, dapat didefinisikan menjadi dua bagian:42 1) Faktor pada diri orang yang belajar (intern), faktor ini dapat dibagi lagi menjadi dua bagian: (a) Faktor fisik yaitu, faktor yang mencakup kesehatan jasmani yang dapat menunjang keberhasilan belajar seseorang. Orang yang badannya terganggu akibat penyakit atau kelelahan tidak akan belajar dengan efektif, tetapi sebaliknya keadaan fisik yang sehat, kuat dan segar, akan menguntungkan hasil belajar (2) Faktor psikologis, sangat besar pengaruhnya terhadap belajar dan prestasi belajar. Yang termasuk faktor mental psikologis adalah motifasi, minat, perhatian, dan kecerdasan 2) Faktor luar dari orang yang belajar (eksteren) yaitu: 42
M. Ngalim Purwanto, MP, Psikologi Pendidikan…, h. 102
23
(1) Faktor alam fisik: mencakup sirkulasi udara, cuaca, iklim, dan lainnya (2) Faktor sosial: di sini faktor utama adalah guru atau pembimbing yang mengalahkan dan membimbing kegiatan belajar menjadi salah satu sumber materi belajar (3) Faktor sarana: baik fisik maupun non fisik
Lain lagi yang dikatakan oleh Drs. Wasty Soemanto, bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar dibagi tiga, yaitu:43 1) Faktor-faktor stimulasi belajar, yaitu segala hal di luar individu yang merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimuli dalam hal ini mencakup materil, penegasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima atau dipelajari oleh si pelajar. 2) Faktor-faktor metode belajar, yaitu metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi belajar yang dipakai oleh si pelajar. Dengan perkataan lain, metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. 3) Faktor-faktor individual, yaitu kematangan faktor, usia kronologis, faktor perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, motivasi d. Hal-hal yang Menghambat Prestasi Belajar Hal-hal yang menghambat prestasi belajar dapat digolongkan menjadi: 1) Faktor Intern ( factor dalam diri manusia ) meliputi: a) Factor Fisiologi: contohnya karena sakit, karena cacat tubuh. b) Faktor Psikologi: Contohnya Inteligensi,
43
Bakat, minat,
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan), (Rikea Cipta: Jakarta, 1998), cet. Ke-4, h. 113-121
24
motivasi, factor kesehatan mental, 2) Faktor Ekstern ( factor dari luar Manusia ) meliputi: c) Faktor-faktor non social: Contohnya factor orang tua, suasana rumah/keluarga, keadaan ekonomi keluarga. d) Faktor-faktor social: contohnya factor mass media dan lingkungan sosial. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebab-sebab yang dapat menghambat prestasi belajar, yaitu: 1) sebab-sebab individual, artinya tidak ada dua orang yang sama persis penyebab terhambatnya prestasi belajar, walaupun jenis kesulitannya sama. 2) Sebab-sebab yang kompleks, artinya seorang mengalami hambatan belajar karena sebabnya bermacam-macam.44 e. Usaha Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa sering ditentukan dari siswa itu sendiri dan juga beberapa faktor lain. Usaha-usaha untuk meningkatkan prestasi belajar antara lain adalah: 1) Guru senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar mengajar di luar sekolah dengan menyelenggarakan berbagai cara dengan bentuk atau tindakan yang dapat mendorong prestasi belajar siswa. 2) Guru selalu mengevaluasi kegiatan belajar mengajar, seperti melakukan
perbaikan
dan
penyediaan
terhadap
metode
pembelajaran, media pembelajaran serta sarana dan prasarana yang belum ada. 3. Bidang Study Al-Qur’an Hadist a. Pengertian Bidang Studi Al-Qur‟an Hadits
44
Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,1997), h.155-168
25
Al-Qur‟an Hadits adalah sumber ajaran Islam dan merupakan petunjuk bagi kehidupan setiap muslim, karena itu setiap muslim berkewajiban untuk mempelajari, mengajarkan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar tersebut di atas, maka dimasukanlah materi khusus tentang al-Qur‟an dan Hadits pada program pengajaran di lembaga pendidikan formal yang memiliki cirri khas agama Islam. Bidang studi ini dinamakan al-Qur‟an Hadits, bahkan bidang studi tersebut merupakan mata pelajaran pokok pada lembaga pendidikan yang bercirikan agama Islam yaitu di Madrasah Tsanawiyah. Bidang studi
al-Qur‟an
Hadits
menurut
“
Kurikulum
Departemen Agama tahun 2004 ” merupakan unsur mata pelajaran pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah Tsanawiyah yang merupakan pendidikan kepada siswa untuk memahami al-Qur‟an Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi kandungannya sebagai petunjuk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran al-Qur‟an dan Hadits adalah mata pelajaran agama Islam pada Madrasah yang memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang al-Qur‟an dan Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam. Mata pelajaran al-Qur‟an Hadits sebagai bagian integral dari pendidikan Islam di Madrasah, secara subtansial memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memahami dan
mempraktekan
nilai-nilai
keyakinan
keagamaan
yang
bersumberkan al-Qur‟an dan Hadits. Oleh karena itu, mata pelajaran al-Qur‟an Hadits tidak hanya mengantarkan peserta didik menguasai pengetahuan al-Qur‟an dan Hadits, tapi yang terpenting bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran itu dalam kehidupan seharihari.
Maka
implikasinya,
dalam
proses
pembelajaran
harus
26
menekankan keutuhan dan keterpaduan antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.45 b. Ruang Lingkup Bidang Studi al-Qur‟an Hadits Adapun ruang lingkup materi/bahan kajian mata pelajaran alQur‟an dan Hadits di Madrasah Tsanawiyah meliputi: 1) Ulumul Qur‟an, yang secara garis besar membahas tentang tajwid (makharijul huruf), alif lam syamsiyah dan qamariyah, hukum bacaan mim sukun, ra dan lam, bacaan mad dan diakhiri dengan kajian tentang pengertian al-Qur‟an, sejarah turunnya al-Qur‟an, dan nama-nama lain dari al-Qur‟an. 2) Ulumul Hadits, secara garis besar membahas tentang pengertian dan macam-macam hadits. 3) kandungan al-Qur‟an surat al-Nur ayat 21; al-Baqarah 155157;168;261; 265; al-Mujadilah ayat 11; al-„Araf ayat 31; Luqman ayat 12-15; an-Nisa ayat 36 dan as-Shaf ayat 2-3. 4) Kandungan al-Hadits, secara garis besar membahas kandungan dari hadits-hadits tentang ; takwa dan berakhlakmulia kepada sesama manusia; akhlak kepada tetangga; istiqomah; cinta kepada Allah dan Rasul; dan pemerintah; ilmu dan keutamaan orang berilmu. c. Fungsi Bidang Studi Al-Qur‟an Hadits Bidang studi al-Qur‟an Hadits madrasah memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa dalam meyakini kebenaran ajaran Islam yang telah dilaksanakan
dalam
lingkungan
keluarga
maupun
jenjang
pendidikan sebelumnya. 2) Perbaikan, yaitu
memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam
keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam siswa dalam kehidupan sehari-hari. 3) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan 45
Departemen Agama RI, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, (Jakarta, 2004), h. 1-2.
27
atau budaya lain yang dapat membahayakan diri siswa dan menghambat perkembangannya manusia Indonesia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. 4) Pembiasaan, yaitu menyampaikan pengetahuan, pendidikan dan penanaman nilai-nilaial-Qur‟an dan Hadits pada siswa sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh kehidupannya.46 d. Tujuan Bidang Studi Al-Qur‟an Hadits Tujuan merupakan sasaran atau maksud yang ingin dicapai oleh siapapun. Tujuan dalam proses pendidikan merupakan suatu yang mutlak adanya, karena pekerjaan tanpa tujuan yang jelas akan menimbulkan suatu ketidakmenentuan dalam prosesnya. Tujuan pendidikan Islam maupun tujuan pendidikan yang lainnya, mengandung suatu nilai-nilai tertentu, sesuai dengan pandangan dasar masing-masing. Tujuan terarah dan konsisten dengan menggunakan berbagai sasaran, baik fisik maupun nonfisik. Oleh karena itu setelah mempelajari bidang studi al-Qur‟an Hadits, siswa mampu menerapkan dengan baik cara membaca al-Qur‟an, memahami, kemudian mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi halitu semua harus melalui proses pendidikan. Tujuan bidang studi al-Qur‟an Hadits berdasarkan kurikulum 2004 adalah agar siswa bergairah membaca al-Qur‟an dan Hadits dengan baik dan benar, serta mempelajarinya, memahami dan meyakini kebenarannya, serta mengamalkan ajaran-ajaran dan nilainilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan arahan dalam seluruh aspek kehidupannya. Dari tujuan yang disebutkan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan al-Qur‟an Hadits mencakup tiga aspek diantaranya: aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dengan tujuan yang dicapai oleh siswa melalui proses belajar mengajar pada bidang studi al-Qur‟an Hadits, maka siswa akan 46
Departemen Agama RI, Kurikulum…, h. 2-3.
28
memperoleh prestasi belajar, baik itu rendah, sedang ataupun tinggi. Siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi, mereka akan rajin dan istiqomah untuk membaca al-Qur‟an, karena mereka merasa sudah menguasai cara-cara membaca al-Qur‟an secara tartil dan sesuai ilmu tajwid. e. Standar Kompetensi al-Qur‟an dan Hadits Untuk mata pelajaran al-Qur‟an Hadits, telah dirumuskan tujuan standar kompetensi sebagai berikut: 1) melafalkan ayat-ayat al-Qur‟an dengan baik dan benar 2) menerapkan ilmu tajwid dalam bacaan al-Qur‟an 3) Mendeskripsikan
ilmu
al-Qur‟an
dan
ilmu
Hadits
dan
memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari 4) Menuliskan ayat-ayat al-Qur‟an dengan baik dan benar 5) Menerjemahkan ayat-ayat al-Qur‟an dengan baik dan benar 6) Memahami kandungan ayat-ayat al-Qur,an 7) Menerapkan kandungan ayat-ayat al-Qur‟an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari Pengembangan silabus dan sistem penilaian merupakan urutan penyajian bagian-bagian dari silabus dan sistem penilaian suatu mata pelajaran. Silabus dan sistem penilaian disusun berdasarkan prinsip yang berorientasi pada pencapaian kompetensi. Sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan sistem penilaian al-Qur‟an dan Hadits di mulai dengan identifikasi,
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok dan
uraian materi pokok, pengalaman belajar, indikator, penilaian yang meliputi jenis tagihan, bentuk instrument, dan contoh instrument, serta alokasi waktu, dan sumber atau bahan atau alat.47 Dari cakupan pembahasan kurikulum bidang studi al-Qur‟an Hadits, maka penulis akan menyebutkan kurikulum bidang studi al-Qur‟an Hadits secara keseluruhan : 1. Memahami Makharijul Huruf, Alif lam syamsiah dan Qamariyah 47
Departemen Agama RI, Kurikulum…, h. 3-4.
29
1.1. Pengertian Makharijul huruf, macam-macam dan contohnya. 1.2. Mengelompokkan
alif
lam
syamsiyah
dan
menyebutkan
alif
lam
qamariyah
dan
menyebutkan
contohnya. 1.3. Mengelompokkan contohnya. 2. Memahami hukum bacaan nun sukun dan tanwin. 2.1. Menyebutkan hukum bacaan nun sukun dan tanwin. 2.2. Pengertian idzhar, huruf dan contohnya. 2.3. Pengertian idgham, huruf, pembagian idgham dan contohnya. 2.4. Pengertian iqlab, huruf dan contohnya. 2.5. Pengertian ikhfa, huruf dan contohnya. 3. Menguasai hukum-hukum dasar bacaan al-Qur‟an dan penerapannya 3.1. Melafalkan huruf, membedakan bunyi huruf al-Qur‟an dengan fasih. 3.2. Melafalkan huruf, membedakan bunyi huruf al-Qur‟an dan menyebutkan contoh ayat yang terdapat dalam surat al-A‟la. 3.3. Melafalkan huruf, membedakan bunyi huruf al-Qur‟an dan menyebutkan contoh ayat yang terdapat pada surat al-Insyirah. 4. Memahami cara berakhlak pada ibu bapak dan sesama manusia. 4.1. Membaca al-Qur‟an Surat Lukman : 12 – 15 dengan tartil 4.2. Menyalin al-Qur‟an Surat Lukman : 12 – 15 dengan baik. 4.3. Menerjemahkan mufradat dan terjemahan secara keseluruhan alQur‟an Surat Lukman : 12 – 15 dengan baik. 4.4. Menjelaskan cara berakhlak kepada ibu bapak 4.5. Menguraikan manfaat berakhlak kepada ibu bapak 4.6. Membaca al-Qur‟an Surat an-Nisa : 36 dengan tartil. 4.7. Menyalin al-Qur‟an Surat an-Nisa : 36 dengan baik. 48.
Menerjemahkan al-Qur‟an Surat an-Nisa : 36 dengan benar
49.
Menyebutkan orang-orang yang wajib diperlakukan dengan ihsan.
4.10. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan isi surat an-Nisa : 36.
30
5. Memahami bacaan qalqalah dan waqaf 5.1. Menyebutkan pengertian qalqalah. 5.2. Menyebutkan huruf qalqalah dengan benar. 5.3. Membaca contoh-contoh ayat al-Qur‟an yang mengandung bacaan qalqalah kubra dan sughra. 5.4. Menyebutkan pengertian waqaf. 5.5. Menyebutkan tata cara waqaf yang benar. 5.6. Menyebutkan macam-macam waqaf. 5.7. Menjelaskan arti tanda waqaf. 5.8. Membaca ayat al-Qur‟an yang terdapat tanda baca waqaf. 6. Memahami perintah bertaqwa dan akhlak kepada sesama manusia. 6.1. Membaca hadits tentang takwa dan akhlak mulia kepada sesama manusia. 6.2. Menyalin hadits tentang takwa dan berakhlak mulia kepada sesama manusia dengan baik. 6.3. Menerjemahkan hadits tentang takwa dan berakhlak mulia kepada manusia dengan baik. 6.4. Menjelaskan pengertian takwa. 6.5. Menyebutkan cara bergaul yang baik dengan sesama manusia. 6.6. Menguraikan manfaat berakhlak mulia kepada sesama manusia. 6.7. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan isi hadits. 6.8. Membaca hadits tentang takwa dan berakhlak mulia kepada tetangga. 6.9. Menyalin hadits tentang berakhlak kepada tetangga dengan baik. 6.10. Menerjemahkan hadits tentang berakhlak kepada tetangga dengan baik. 6.11. Menguraikan manfaat berakhlak mulia kepada tetangga. 6.12. Menguraikan perilaku yang mencerminkan isi hadits. f. Metode Pembelajaran al-Qur‟an Hadits Dalam proses belajar mengajar, metode mengajar mempunyai peranan sangat penting dalam hubungannya dengan tujuan pendidikan
31
yang hendak dicapai. Adapun metode pengajaran yang biasa digunakan dalam mengajar pada umumnya dan dalam pembelajaran alQur‟an Hadits pada khususnya adalah sebagai berikut: 1) Metode Ceramah (Lecture), metode ceramah berbentuk penjelasan guru kepada siswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi pelajaran yang belum jelas. 2) Metode demonstrasi, Metode demonstrasi mengambil bentuk sebagai contoh pelaksanaan suatu keterampilan atau proses kegiatan. Penggunaan metode ini mempersyaratkan adanya suatu keahlian
untuk
melaksanakan
mendemonstrasikan kegiatan
tertentu
penggunaan seperti
alat
kegiatan
atau yang
sesungguhnya. 3) Metode diskusi, Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan guru untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan topic atau permasalahan tertentu.48
B. Kerangka Berfikir Pada dasarnya bidang studi al-Qur‟an Hadits yang diberikan oleh suatu lembaga pendidikan adalah sangat berarti penting bagi siswa. Hal ini disebabkan karena bidang studi al-Qur‟an Hadits memberikan bekal kepada siswa untuk dapat mempelajari, membaca, memahami, dan mengamalkan alQur‟an dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu hal yang menimbulkan masalah dalam materi bidang studi al-Qur‟an Hadits adalah mengenai pemahaman siswa dalam membaca alQur‟an. Masih banyak siswa MTS yang tidak memahami al-Qur‟an meskipun prestasi belajarnya baik. Pada kenyataannya pemahaman dalam membaca al-Qur‟an sangat penting, terutama pemahaman dari tiga tajwid dan pemahaman dari segi isi kandungan, setelah siswa akan dapat membaca al-Qur‟an dengan baik (fasih, tajwidnya benar dan tartil) dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 48
Alwi Suparman, Desain Intruksional,(Penerbit: Pekerti,1988), h. 176-178
32
Berdasarkan teori dan konsep yang telah diuraikan, bahwa setelah siswa paham al-Qur‟an baik dari segi tajwid ataupun dari isi kandungan, maka siswa akan mendapatkan prestasi belajar al-Qur‟an Hadits yang biak. Prestasi dapat dikatakan sebagai bukti usaha yang dapat dicapai, prestasi merupakan suatu hal yang di inginkan oleh setiap orang terutama terhadap individu yang sedang belajar. Sehubungan dengan bidang studi al-Qur‟an Hadits, prestasi belajar siswa terhadap bidang studi tersebut juga sangat mempengaruhi, terutama dalam pemahaman terhadap al-Qur‟an bagi siswa kelas VII. Apabila siswa paham terhadap al-Qur‟an (paham tajwid dan isi kandungan al-Qur‟an), maka siswa tersebut akan mendapatkan prestasi belajar bidang studi al-Qur‟an Hadits dengan baik, begitu juga sebaliknya apabila siswa tidak paham terhadap al-Qur‟an (paham tajwid dan isi kandungan) maka siswa tersebut akan mendapatkan prestasi belajar bidang studi al-Qur‟an Hadits dengan kurang baik. Dengan demikian diduga terdapat korelasi antara pemahaman terhadap al-Qur‟an dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-Qur‟an Hadits di MTS Al-Khairiyah kelas VII Mampang Jakarta Selatan.
C. Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Ha:
Ada (terdapat) korelasi positif yang signifikan antara Pemahaman terhadap al-Qur‟an dengan Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang studi al-Qur‟an Hadits di Mts. Al-khairiyah keLas vii Mampang Jakarta Selatan.
Ho:
Tidak (terdapat) korelasi negatif yang signifikan antara Pemahaman terhadap al-Qur‟an dengan Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang Studi al-Qur‟an Hadits di Mts. Al-khairiyah kelas vii Mampang Jakarta Selatan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini berjenis penelitian diskriptif korelatif, yakni penelitian yang mengkorelasikan hubungan antara 2 variabel.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2009. Adapun lokasinya adalah MTS. Al-Khairiyah yang berlokasi di Mampang Jakarta Selatan.
C. Variabel penelitian dari segi arahnya dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu hubungan Dalam penelitian ini, ada 2 variabel yang digunakan yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas ( independent ) yaitu variabel prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-Qur’an hadits. Prestasi belajar bidang studi al-Qur’an hadits yang dilihat dari nilai al-Qur’an hadits yang terdapat pada raport. Variabel ini disimbolkan dengan huruf X. 2. Variabel terikat ( dependen ) yaitu variabel pemahaman terhadap alQur’an. Pemahaman terhadap al-Qur’an akan dilihat dari jawaan angket. Variabel ini disimbolkan dengan huruf Y. Kedua variabel tersebut kemudian akan dikorelasikan. Hubungan variabel ini jika diamati yang sifatnya searah, dan hubungan yang sifatnya
33
34
berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah dinamai korelasi positif sedangkan hubungan yang berlawanan arah disebut korelasi negatif. Disebut sebagai korelasi positif yaitu jika 2 variabel atau lebih korelasinya berjalan paralel, itu artinya hubungan antara 2 variabel atau lebih menunjukkan arah yang sama. Bila variabel X mengalami kenaikan atau pertambahan akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan variabel Y, atau sebaliknya penurunan atau pengurangan pada variabel X akan diikuti pula penurunan atau pengurangan variabel Y. Disebut korelasi negatif jika 2 variabel atau lebih yang berkorelasi itu berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan atau berkebalikan. Ini artinya kenaikan atau penurunan pada variabel X akan diikuti dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y.
D. Populasi dan Sampel penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah siswa Mts. Al-Khairiyah kelas VII yang berjumlah 150 siswa. Sampel yang diambil sebanyak 20% yaitu 30 siswa dengan cara memberikan item-item angket tentang pemahaman al-Qur’an kepada siswa..
E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang objektif berdasarkan kebenaran yang terjadi dilapangan, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya: 1. Observasi digunakan penulis untuk meneliti langsung kelapangan agar penulis mengetahui kondisi objek siswa mts. Al-Khairiyah. 2. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data melalui dialog secara langsung dengan guru yang bersangkutan, wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang pemahaman siswa terhadap pelajaran alQur’an Hadits, Selain itu juga untuk memperoleh informasi tentang sejarah berdirinya sekolah dan kegiatan-kgiatan yang dilakukan siswa, baik itu kegiatan formal maupun informal.
35
3. Study dokumentasi, teknik penelitian ini digunakan untuk meneliti prestasi belajar siswa, dalam hal ini data bisa diperoleh dari buku raport. Selain itu penulis juga memperoleh dokumen-dokumen untuk melengkapi penelitin ini, seperti dokumen sejarah berdiri dan struktur organisasi Mts. AlKhairiyah. 4. Angket digunakan peneliti dengan melakukan penyebaran sejumlah pertanyaan-pertanyaan tertulis yang berfungsi
untuk memperoleh
informasi dari responden ( siswa kels VII Mts. Al-Khairiyah ) Tabel I Kisi-kisi instrumen/angket pemahaman terhadap al-Qur’an No. Variabel
Indikator
No. Soal
Jumlah pertanyaan
1.
Faktor pendidik
a. Penguasaan
1 s/d 2
2
3 s/d 6
4
materi b. Metode
yang
digunakan 2.
Faktor
yang
a. Kesukaan
mempengaruhi
terhadap
pemahaman
pelajaran b. Senang terhadap
cara
guru mengajar c. Motivasi keluarga dalam mempelajari al-
36
Qur’an Hadits d. Senang membaca buku al-Qur’an Hadits e. Mempelajari ilmu tajwid di rumah 3.
Pemahaman
a. Mengetahui
terhadap imu tajwid
7 s/d 12
6
lukman 13s/d 14
2
tentang hukum baca
izhar,
iqlab,
ikhfa,
idgham, alif lam syamsiyah dan qomariah, qolqolah, mad, dan waqaf. 4
Pemahaman
a. Surat
terhadap
isi
kandungan
al-
Qur’an dan hadits
12-15 b. Surat an-nisa 36
37
F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data Untuk
mengolah
data
terhadap
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Editing, yaitu penulis meneliti sedetail mungkin terhadap angket yang akan disebar kepada populasi yang ada. Hal tersebut dilakukan agar angket terhindar dari kesalahan dan diharapkan hasilnya diperoleh dengan objektif. b. Skoring, setelah melalui tahap editing , maka langkah selanjutnya dengan memberikan skor
terhadap pernyataan yang terdapat pada
angket dan akan ditabulasikan menjadi: 1) Skor tes pemahaman terhadap al-Qur’an .banyaknya objek yang digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap al-Qur’an berjumlah 15 item. Setiap itemnya mempunyai dua pilihan jawaban : “ya, tidak terlalu, tidak" dengan skor: Ya
:3
Kurang
:2
Tidak
:1
2) Prestasi belajar bidang studi al-Qur’an hadits dapat diketahui melalui nilai al-Qur’an hadits yang terdapat pada buku raport. c. Tabulating, penulis melakukan perhitungan terhadap hasil skor yang telah ada. d. Presentase, setiap data perlu dipresentasikan setelah ditabulasikan dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternative jawaban. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui besar kecilnya tingkat keberhasilan yang diperoleh dari hasil besarnya korelasi antara pemahaman terhadap al-qur’an dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-qur’an hadits di Mts. al-Khairiyah kelas VII Mampang Jakarta Selatan. Adapun rumus yang digunakan adalah: P = F X 100 % N
38
Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah responden atau sample 100% = Bilangan tetap
2. Teknik Analisis Data Mengenai analisis data pemahaman siswa terhadap al-Qur’an, penulis menggunakan angket untuk disebarkan kepada siswa Mts. AlKhairiyah kelas VII, kemudian di dapat nilai Y dari tiap-tiap responden. Selanjutnya untuk menganalisis prestasi belajar , penulis menggunakan nilai raport bidang studi al-Qur’an Hadits. Variabel prestasi belajar ini sebagai nilai X. Sebelum penulis melakukan analisis dengan menggunakan teknik “product moment”, maka terlebih dahulu penulis akan menganalisa angket yang disebarkan kepada 30 orang siswa kelas VII Mts. Al-Khairiyah. Peneliti hanya memberikan tiga pilihan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dijukan dengan tujuan dapat memberikan jawaban secara objektif sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya. Peneliti menetapkan katagori jawaban dengan memberikan skor 3, 2, 1. Yaitu dengan rincian skor 3 untuk jawaban “Ya”, skor 2 untuk jawaban “kurang”, dan skor 1 untuk jawaban “tidak”. Berdasarkan sifat dan jenis data dalam penelitian ini, maka penulis menganalisa data pemahaman terhadap al-Qur’an dengan menggunakan teknik analisa korelasional. Teknik analisa korelasional adalah teknik analisa statistik mengenai hubungan dua variabel.1 Adapun rumus yang digunakan oleh penulis untuk menganalisa data yang telah didapat adalah rumus Produc Moment. Secara operasional, analisis dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarata:Raja Grafindo Persada, 1994 ), Cet-V, Hal. 178.
39
a. Mencari angka korelasi dengan menggunakan rumus: rxy = rxy
N Y X Y [ N X X ][ N Y 2 Y ] 2
2
2
= Angka indeks korelasi “r” product moment dengan cara kasar ( sederhana )
N
= Number of Cases
∑xy
= Jumlah Hasil Perkalian Antara Sektor X dan Sektor Y
∑x
= Jumlah seluruh sektor X
∑y
= Jumlah Seluruh Sektor Y
∑x2
= Jumlah kuadrat seluruh skor X
∑y2
= Jumlah kuadrat seluruh skor y
b. Memberikan interpretasi terhadap “rxy” angka indeks korelasi “r” product moment dengan cara kasar ( sederhana ) Interpretasi kasar atau sederhana
yaitu dengan mencocokan hasil
penelitian dengan angka indeks hasil korelasi “r” product moment seperti dibawah ini.2
2
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik,,,. Cet-V, h. 180
40
Tabel 2 Interpretasi Data Besarnya “r” Product Moment
Interpretasi
0, 00 – 0, 20
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah
sehingga
pengaruh
itu
diabaikan. 0, 20 – 0,40
Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah dan rendah.
0, 40 – 0, 70
Antara variabel X dan variabel y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
0, 70 – 0, 90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0, 90 – 1, 00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat.
41
c. Memberi interpretasi terhadap angka indeks korelasi ”r” product moment dengan jalan brkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment. Untuk memudahkan penulis dalam memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan jalan berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment prosedurnya adalah sebagai berikut:3 1) Merumuskan Hipotesis alternative (Ha) dan Hipotesis nihil (Ho) 2) Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah penulis ajukan, dengan jalan membandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai (rt) baik pada taraf signifikansi 1% maupun pada taraf signifikansi 5% dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (db) atau degrees of freedomnya (df) dengan rumus sebagai berikut: Df = N-nr df
= degrees of freedom
N
= Number of cases
Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan Jika ro sama dengan atau lebih besar dari pada rt, maka hipotesis alternative (Ha) disetujui atau terbukti kebenarannya. Sebaliknya, hipotesis nihil (Ho) tidak dapat dsetujui atau tidak
3
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik…,Cet-V, h. 181-182
42
terbukti kebenarannya, ini berarti bahwa hipotesis nihil menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan variabel Y. Jika ro kurang dari rt, maka hipotesis nihil disetujui atau terbukti kebenarannya. Sebaliknya, hipotesis alternative tidak dapat disetujui atau tudak dapat terbukti kebenarannya. Ini berarti hipotesis alternative yang menyatakan adanya korelasi variabel X dan variabel Y itu tidak terbukti kebenarannya. d. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah penulis ajukan, dengan jalan membandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs. Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan 1. Gambaran Lokasi Penelitian Perguruan al-Khairiyah adalah sebuah sekolah yang terletak di daerah kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan daerah Ibu Kota Jakarta. Tepatnya Jl. Mampang Prapatan IV No. 74 Tegal Parang Jakarta Selatan 12790. Berdirinya madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah ini, bermula dari program yayasan Al-Khairiyah yang akan menjadikan lembaga ini sebagai lembaga pendidikan yang bercirikan Islam (Madrasah), yaitu lembaga pendidikan ibtidaiyah (SD), lembaga pendidikan tinkat tsanawiyah (SMP), lembaga tingkat pendidikan aliyah (SMA), bahkan jika memungkinkan akan didirikan perguruan tinggi Islam. Setelah keberadaan Madrasah tingkat ibtidaiyah sekian lama (sejak tahun 1928), maka pengurus yayasan al-Khairiyah bermaksud melangkah lebih jauh dengan mendirikan lembaga pendidikan tingkat Tsanawiyah. Langkah ini di dasari dengan perkembangan pendidikan yang semakin maju dan semakin menuntut keberadaan madrasah Tsanawiyah. Selain itu keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Al-Khairiyah di bawah naungan yayasan Al-Khairiyah mendapat pengakuan dari pemerintah, dalam
43
44
hal ini Departemen Agama
(walaupun tidak secara tertulis). Pengakuan
tersebut bisa dibuktikan dengan : a. Diutusnya beberapa pengajar PGAAN ke Madrasah Ibtidaiyah alKhairiyah untuk mengajar tiap tahun. b. Sejak tahun 1996 tamatan madrasah Ibtidaiyah Al-khairiyah dibolehkan mengikuti ujian akhir persamaan, ijazah yang dikeluarkan oleh Madrasah Ibtidaiyah diakui oleh Deprtemen Agama . Adapun setiap tahunnya, tamatan Madrasah Ibtidaiyah Al-Khairiyah ini cukup banyak. Oleh karena itu masyarakat menginginkan agar yayasan alKhairiyah segera mendirikan lembaga
pendidikan tingkat Tsanawiyah,
sehingga dapat menampung putra putri mereka yang telah tamat tingkat ibtidaiyah (SD). Karena khusus di wilayah kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan pada waktu itu belum ada madrasah tingkat Tsanawiyah swasta. Dengan latar belakang tersebut di atas serta fasilitas yang ada, maka pada tanggal 1 Oktober 1967 dideklarasikan bahwa pada tahun ajaran 1968 yayasan Al-Khairiyah memulai lembaga pendidikan tingkat Tsanawiyah yang langsung di pimpin oleh pimpinan umum yayasan al-Khairiyah yaitu K.H. Abdullah Musa, dengan menggunakan kurikulum Departemen Agama. 2. Tujuan Didirikan Tujuan didirikannya Mdrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah adalah untuk : a. turut membantu program pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945. b. Menampung aspirasi masyarakat sekitar yayasan Al-Khairiyah. c. Menampung peserta didik untuk belajar di Madrasah Tsanawiyah yang dekat dengan tempat tinggal mereka. d. Menjadikan lembaga yayasan Al-Khairiyah sebagai lembaga perguruan Islam di bawah naungan Yayasan al-Khairiyah. e. Mendidik generasi muda Islam menjadi generasi yang berpengetahuan luas, khususnya pengetahuan Islam.
45
f. Menampung
tenaga
pengajar
(guru)
untuk
mengembangkan
pengetahuannya.
3. Visi, misi dan Moto a. Visi Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah : “ Beriman, Bertakwa, berbudi luhur, unggul berprestasi dan berdaya guna.” b. Misi Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah : 1) Melatih siswa untuk tekun beribadah, tertib dan istiqomah. 2) Menumbuhkan perilaku aktif, kreatif dan menyenangkan dalam membina hubungan harmonis antara warga madrasah> 3) Bekerja sama, tertib bicara, tertib berpakaian dan berpendapat. 4) menjadikan
lembaga
yang
madiri,
bertanggung
jawab
dan
mengamalkan akhlakul karimah. 5) Membina sikap dan perilaku kehidupan yang sesuai dengan normanorma agama Islam. 6) Menciptakan keluarga beriman, bertakwa, terampil, cerdas dan siap hidup dalam masyarakat. 7) Moto : “Mencetak generasi yang mampu berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah.”
4. Keadaan Siswa Jumlah siswa Mts. Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan pada tahun 2008 adalah : Tabel 3 Jumlah Siswa Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Siswa
VII
63 Siswa
87 Siswa
150 Siswa
VIII
71 Siswa
91 Siswa
162 Siswa
IX
78 Siswa
90 Siswa
168 Siswa
46
5. Keadaan Guru dan Karyawan Guru dan karyawan di Mts. Al-Khairiyah berumlah 44 orang, guru berjumlah 35, selain itu juga ada kepala sekolah, ketua umum yayasan, kepala TU, wakil kepala bidang kesiswaan, wakil kepala bidang humas dan karyawan yang berjumlah 5 orang antara lain: kepala TU, Sekertaris yayasan, Staf TU dan pustakawan. Dan 3 karyawan lain diantaranya : 1 orang Pembantu umum, dan 2 orang pembantu kebersihan. Tabel 4 Staf pengajar No
Nama
Pendidikan
Status
Bidang Studi
1.
H. A. Soelaiman B.A
SM Univa
Kepala
-
Sekolah 2.
H. Muhammad Syah
D3
Guru
B. Indonesia
Honorer 3
Hj. Zikro AM
D3
Waka Bid. Qur‟a hadits Humas
4
H. Abd. Kohar Sidik
PGAAN
Guru
Aqidah Akhlak
Honorer 5
H. Maleha
D3
Guru
Biologi
Honorer 6
Dra. Hj. Himlah
S1
Guru
B. Arab
Tetap 7
H. Marullah Jaelani
D3
Guru
PPKN
Tetap 8
H. A. Suryani Aziz
D2
Guru
Fiqih
Honorer 9
DRS. Khairuddin
S1
Waka Bid. B. arab Siswa
10
A. Hidayat AR S pd
S1
Guru Honorer
Fisika
47
11
Khalifah Tabrani
D3
Guru
B. Inggris
Honorer 12
H. Hamdy AM Lc
S1
Ket.
Geografi
Umum yayasan 13
Hj. Rusydah HR
D1
Guru
PLKJ
Honorer 14
Tugino
D1
Pembina
Penjaskes
PMR 15
Dra. Fathy BM
S1
Guru
B. Arab
Honorer 16
Darniah HS
D2
Guru
Matematika
Honorer 17
Ummi
Anjariyah, S1
Sag 18
Guru
B. Indonesia
Honorer
Ma‟mun Syarbani
D3
Guru
Qur‟an Hadits
Honorer 19
Alfi
Rusdiyawati, S1
Sag 20
Guru
Qur‟an Hadits
Honorer
Dra. Saidah Ahfas
S1
Guru
Mtk & Biologi
Honorer 21
H. Ahmad Faiz, Mag
S2
Guru
Fiqih
Honorer 22
Ria Chairiyah, Spd
S1
Guru
B. Indonesia
Honorer 23
24
H. Ma‟mun Asmat, D2
Guru
BA
Honorer
Hj.
Cholilah
AM, S1
Guru
Sejarah
SKI
48
Sag 25
Tetap
Iwan syafi‟i, Spd
S1
Guru
B. Inggris
Honorer 26
Siti Nurjannah
D3
Guru
Pen.soc&Ppkn
Honorer 27
Holidah, Ssi
S1
Guru
Matematika
Honorer 28
H.
Syamsul
Bahr, S1
Sag 29
Teguh Laksono, Spd
Guru
Fiqih
Honorer S1
Guru
Fisika
Honorer 30
Nurmilah, Sag
S1
Guru
Aqidah Akhlk
Honorer 31
Siti Makbullah, SEI
S1
Guru
Ekonomi
Honorer 32
Ahmad paiz, S.Si
S1
Guru
Fisika
Honorer 33
Bustami
D1
Guru
Komputer
Honorer 34
Dra. Eny maryany
S1
Guru
B. Inggris
Tetap 35
Nur Qamariyah
D3
Guru Honorer
Komputer
49
6. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana
yang terdapat di MTs. Al-Khairiyah
Mampang Jakarta Selatan adalah sebagai berikut : Tabel 5 Sarana dan Prasarana No Jenis Ruang
Jumlah
Kondisi
1.
Ruang Belajar
13
Baik
2
Lab. IPA
1
Baik
3.
Lab. Komputer
1
Baik
4.
Perpustakaan
1
Baik
5.
Sanggar Pramuka
1
Baik
6.
Lapangan Olah raga
1
Baik
7.
Kantin
1
Baik
8.
Ruang Kantor kepala sekolah
1
Baik
9.
Ruang Kantor Tata Usaha
1
Baik
1
Baik
10. Ruang Guru
B. Deskripsi Data dan Analisa Data Dalam penelitian ini, ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas prestasi belajar siswa dalam bidang studi dalam bidang studi al-Qur‟an Hadits yang dilambangkan dengan X sedangkan variabel terikat adalah pemahaman siswa terhadap bidang strudi alQur‟an Hadits yang dilambangkan dengan Y.
50
Untuk mengetahui bagaimana korelasi antara pemahaman siswa terhadap alQur‟an dengan prestasi belajar siswa kelas VII mts. Al-Khairiyah Mampang Jakarta Selatan, dapat di lihat dari hasil angket yang penulis olah dengan tabel presentase yang kemudian di analisis dan interpretasikan. Data yang di olah dan dinyatakan dalam persen kemudian dianalisis dan ditafsirkan berdasarkan item-item pertanyaan yang telah penulis tetapkan sebelumnya:
Tabel 6 Penguasaan Materi Oleh Guru No.
Alternatif Pertanyaan
F
%
29
96, 67
Hadits menguasai materi - Tidak terlalu
-
-
dengan baik?
1
3, 33
30
100
Item 1
Jawaban Apakah guru al-Qur‟an - Ya
- Tidak
Di lihat dari hasil persentase di atas dapat menunjukan bahwa, guru alQur‟an Hadits sangat menguasai materi dengan baik. Terbukti dengan hasil jawaban responden sebanyak 96, 67% dan yang menyatakan tidak menguasai hanya 3, 33%. Berarti dapat disimpulkan bahwa guru al-Qur‟an Hadits menguasai materi dengan baik.
51
Tabel 7 Siswa Senang dengan Cara Guru Mengajar No.
Alternatif Pertanyaan
item 2
F
%
29
96, 67
1
3, 33
-
-
30
100
Jawaban Apakah
kamu
dengan
cara
senang - Ya mengajar - Tidak terlalu
guru bidang studi al- - Tidak Qur‟an Hadits?
Di lihat dari hasil persentase di atas menyatakan bahwa siswa senang dengan cara guru bidang studi al-Qur‟an Hadits mengajar. Terbukti dengan banyaknya jawaban siswa yang mengatakan ”ya” yaitu sekitar 96, 67% dan ”tidak terlalu” suka dengan cara guru mengajar sekitar 3, 33%. Tabel 8 Siswa Senang dengan Pelajaran al-Qur’an Hadits No.
Alternatif Pertanyaan
item 3
F
%
29
96,67
1
3, 33
-
-
30
100
Jawaban Apakah
Kamu
dengan
pelajaran
Qur‟an Hadits?
senang - Ya al- - Tidak terlalu - Tidak
52
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa sangat menyukai pelajaran al-Qur‟an Hadits, dengan banyaknya jawaban ”ya” 96, 67% dan ”tidak terlalu” 3, 33%. Tabel 9 Penggunaan Media dalam Mengajar No.
Alternatif Pertanyaan
F
%
12
40
studi al-Qur‟an Hadits - Tidak terlalu
12
20
menggunakan
6
40
30
100
item 4
Jawaban Apakah
guru
bidang - Ya
media - Tidak
dalam mengajar?
Di lihat dari hasil pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa guru tidak selalu menggunakan media dalam mengajar, dapat di lihat dari hasil jawaban responden yaitu jawaban ”ya” 40%, ”tidak terlalu” 20%, dan ”tidak” sekitar 40%.
Tabel 10 Anjuran Orang Tua dalam belajar No.
F
%
Apakah orang tuamu di - Ya
17
56, 67
rumah
selalu - Tidak terlalu
11
6, 67
menganjurkan
kamu - Tidak
12
36, 67
30
100
item 5
Alternatif
Pertanyaan
Jawaban
untuk belajar al-Qur‟an?
53
Orang tua di rumah tidak selalu menganjurkan anak-anaknya untuk belajar al-Qur‟an, hal itu dapat dibuktikan dari hasil dari jawaban siswa yang menyatakan bahwa, 56, 67% yang menyatakan selalu menganjurkan, 6, 67% yang menyatakan tidak terlalu, dan 36, 67% menyatakan tidak menganjurkan sama sekali. Tabel 11 Siswa Sering Membaca Buku al-Qur’an Hadits No.
Alternatif Pertanyaan
F
item 6
%
Jawaban Apakah
kamu
sering - Ya
7
23, 33
membaca buku al-Qur‟an - Tidak terlalu
21
6, 67
Hadits di rumah?
2
36, 67
30
100
- Tidak
Dari hasil persentase di atas dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mempelajari buku al-Qur‟an Hadits di rumah, terbukti dari 23, 33% siswa mempelajari buku al-Qur‟an Hadits di rumah, 6, 67% menyatakan tidak terlalu, dan 36, 67% menyatakan tidak pernah.
54
Tabel 12 Siswa Mempelajari Ilmu Tajwid di Rumah No. item 7
Alternatif
Pertanyaan Apakah
kamu
F
%
12
40
- Tidak terlalu
16
53, 33
- Tidak
2
6, 67
30
100
Jawaban sering - Ya
belajar tajwid di rumah?
Dari hasil persentase di atas dapat di ketahui bahwa 40% anak belajar tajwid di rumah, 53, 33% tidak terlalu mempelajari, dan 6, 67% tidak pernah mempelajari tajwid di rumah. Tabel 13 Siswa Mempraktekkan Ilmu Tajwid dalam Membaca al-Qur’an No.
Alternatif Pertanyaan
F
item 8
%
Jawaban Apakah
kamu
mempraktekkan ketika
membaca
selalu - Ya
20
66, 67
tajwid - Tidak terlalu
9
30
1
3, 33
30
100
al- - Tidak
Qur‟an?
Dari pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa, 66, 67% siswa mempraktekkan tajwid ketika sedang membaca al-Qur‟an, 30% tidak terlalu mempraktekkan tajwid ketika sedang membaca al-Qur‟an, dan 3, 33% siswa tidak mempraktekkan tajwid ketika membaca al-Qur‟an.
55
Tabel 14 Siswa Mengetahui idzhar, iqlab, ikhfa, dan idgham No.
Alternatif Pertanyaan
F
%
29
96, 67
idzhar, iqlab, ikhfa, dan - Tidak terlalu
1
3, 33
idgham?
-
-
30
100
item 9
Jawaban Apakah
kamu
tahu - Ya
- Tidak
Dari persentase di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas anak tahu tentang izhar, iqlab, ikfa, dan idgham. Terbukti dari 96, 67% siswa yang menjawab ”ya” dan hanya 3, 33% saja yang menjawab ”tidak terlalu”.
Tabel 15 Siswa Mengetahui Cara Membaca idzhar, iqlab, ikhfa, dan idgham No.
Alternatif Pertanyaan
F
%
Apakah kamu tahu cara - Ya
27
90
membaca idzhar, iqlab, - Tidak terlalu
3
10
ikhfa, dan idgham?
-
-
30
100
item 10
Jawaban
- Tidak
Dari hasil persentase diatas dapat diketahui bahwa siswa mengetahui tentang cara membaca izhar, iqlab, ikhfa, dan idgham. Hal ini dapat dilihat
56
dari 90% siswa yang menjawab ”ya” dan hanya 10% siswa yang menjawab ”tidak terlalu”.
Tabel 16 Siswa Mengetahui Hukum Baca Alif lam syamsiyah dan alif lam qomariyah No.
Alternatif Pertanyaan
F
item 11
%
Jawaban Apakah kamu tahu alif - Ya
27
90
lam syamsiyah dan alif - Tidak terlalu
3
10
lam qomariyah?
-
-
30
100
- Tidak
Dari persentase di atas dapat diketahui bahwa siswa sangat mengetahui aliflam syamsiyah dan qomariyah. Hal itu terbukti dari 90% siswa yang menjawab ”ya” dan hanya 10% siswa yang menjawab ”tidak terlalu”.
Tabel 17 Penguasaan Siswa Terhadap Ilmu Tajwid No.
Alternatif Pertanyaan
F
%
Apakah kamu menguasai - Ya
2
6, 67
hampir
24
80
4
13, 33
30
100
item 12
Jawaban
tajwid?
semua
hukum - Tidak terlalu - Tidak
57
Dari persentase di atas dapat diketahui bahwa siswa tidak terlalu menguasai tajwid. Hal itu terbukti dari jawaban siswa yang menyatakan ”tidak terlalu” menguasai hingga 80%, yang menguasai sekitar 6, 67% dan tidak menguasai 13,33%. Tabel 18 Siswa Memahami Isi Kandungan Surat Lukman Ayat 12-15 No.
Alternatif Pertanyaan
F
item 13
%
Jawaban Apakah kamu paham isi - Ya
24
80
kandungan S. Lukman - Tidak terlalu
4
13, 33
ayat
2
6, 67
30
100
akhlak
12-15 kepada
tentang - Tidak ibu
bapak?
Dari hasil persentase di atas dapat diketahui bahwa sekitar 80% siswa memahami isi kandungan S. Lukman 12-15 tentang akhlak kepada ibu bapak, 13, 33% tidak terlalu mengetahui, dan 6, 67% tidak mengetahui.
58
Tabel 19 Siswa Memahami Iai Kandungan Surat An-Nisa ayat 36 No.
Alternatif Pertanyaan
item 14
F
%
Jawaban Apakah kamu paham isi - Ya
23
76, 67
kandungan S. An-Nisa - Tidak terlalu
5
16, 67
ayat 36 tentang akhlak - Tidak
2
6, 67
30
100
kepada sesama manusia?
Dari persentase di atas dapat diketahui bahwa, sekitar 76, 67% siswa memahami isi kandungan S. An-Nisa ayat 36 tentang akhlak kepada sesama manusia, 16, 67% tidak terlalu paham, dan 6,67% tidak memahaminya.
59
VARIABEL X Tabel 20 No. Nama
Kelas
X
1
Ade Agus Maulidi
VII B
96
2
Ahmad Baihaqi
VII B
50
3
Ahmad Reza Sidqi
VII B
96
4
Ahmad Dzuhri
VII B
66
5
Ahmad Yamani
VII B
79
6
Alfisyahri A. Aziz
VII B
67
7
Chairiyah Wardi
VII B
68
8
Dimas Rizki Fauzan
VII B
90
9
Dwi Merdikasari
VII B
65
10
Dyta Mediana
VII B
90
11
Fahrul Rozi Efendi
VII B
77
12
Fitri Febriani
VII B
81
13
Jeffri Irwansyah
VII B
67
14
Khairunnisa Halfa
VII B
75
15
Lukman Hakim
VII B
65
16
Maisaroh
VII B
65
17
Mishfa Afifa
VII B
82
18
Noerdiana
VII B
50
19
Nur Aini
VII B
84
60
20
Nur Azizah
VII B
90
21
Nur Cholis
VII B
88
22
Nurul Avivah
VII B
95
23
Nurul Jannah
VII B
84
24
Panca Prasetyo
VII B
94
25
Rieke Ardiana
VII B
83
26
Rizki Reza
VII B
83
27
Sumaya Sainan
VII B
65
28
Trisna Surya
VII B
89
29
Yuliana Putri
VII B
50
30
Zairinah A.Rasyid
VII B
77
Guru Bidang Studi Al-Qur‟an Hadits
Alfi Rusdiawati, S.Ag
61
C. Interpretasi Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Variabel Y. Penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan atau korelasi antara kedua variabel tersebut, maka dalam perhitungannya penulis menggunakan korelasi ”r” product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
N Y X Y
rxy =
[ N X X ][N Y 2 Y ] 2
2
rxy
2
= Angka indeks korelasi “r” product moment dengan cara kasar ( sederhana )
N
= Number of Cases
∑xy
= Jumlah Hasil Perkalian Antara Sektor X dan Sektor Y
∑x
= Jumlah seluruh sektor X
∑y
= Jumlah Seluruh Sektor Y
∑x2
= Jumlah kuadrat seluruh skor X
∑y2
= Jumlah kuadrat seluruh skor y1
Untuk mencari angka indeks korelasi ”r” product moment tersebut, maka langkah yang di tempuh adalah: 1. Menyajikan skor prestasi untuk variabel X [lihat lampiran 1] 2. Menghitung skor tentang pemahaman siswa terhadap al-Qur‟an untuk variabel Y [ lihat lampiran 2 ] 3. Skoring diteliti jumlahnya dan memasukannya ke dalam tabel kerja , yang terdiri dari 6 kolom, yaitu: a. Kolom 1 = Subjek penelitian
1
Sanafiah Faisal, Format-Format Penelitian … …, (Jakarta: Rajawali Press, 1992), cet ke-2, h. 236
62
b. Kolom 2 = Skor variabel X c. Kolom 3 = Skor variabel Y d. Kolom 4 = Hasil perkalian antara variabel X dan variabel Y e. Kolom 5 = Hasil pengkuadratan skor variabel X f. Kolom 6 = Hasil pengkuadratan skor variabel Y [ lihat tabel 22 pada lampiran 3 ] 4. Memberikan interpretasi sederhana terhadap Rxy yaitu dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka korelasi ”rxy” product moment. Interpretasi sederhanadari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara Variabel X dan Y tidak bertanda negatif, terdapat korelasi sebesar 0,44 antara pemahaman terhadap Al-Qur‟an dengan prestasi bidang studi al-Qur‟an Hadits. Dengan memperhatikan rxy ternyata sebesar 0, 44 antara 0,40-0,70, maka ini menunjukan korelasi yang sedang atau cukup.. 5. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks koefisien (rxy) dengan membandingkan hasil besarnya rxy dengan r tabel (rt) Untuk melihat apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r tabel (rt) product moment dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (df). Karena di dalam penelitian ini jumlah sampelnya berjumlah 30 dan variabel yang di cari korelasinya ada dua yaitu variabel X dan variabel Y , maka derajat bebasnya dapat di hitung dengan langkah sebagai berikut: df = N − nr = 30 − 2 = 28. Dengan memeriksa Tabel Nilai „r” product moment ternyata bahwa dengan df sebesar 28, pada taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel=0,361; sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh rtabel=0,463. Maka “r” hitung (ro) lebih kecil dari “r” tabel (rt), baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Dengan demikian, Hipotesa Nihil (Ho) diterima sedangkan Hipotesa Alternatif (Ha) ditolak.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan mengenai korelasi antara pemahaman terhadap al-Qur’an dengan prestasi belajar siswa, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara pemahaman terhadap al-Qur’an dengan prtestasi belajar bidang studi alQur’an Hadits. Pada interpretasi sederhana hasil perhitungan sebesar 0, 44 ini berada pada kisaran 0,40-0,70 dapat dikategorikan dalam tingkatan sedang atau cukup. Dengan memeriksa Tabel Nilai “ r ” product moment ternyata bahwa dengan df sebesar 28, pada taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel=0,361; sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh rtabel=0,463. Maka “r” hitung (ro) lebih kecil dari “r” tabel (rt), baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Dengan demikian, Hipotesa Nihil (Ho) diterima sedangkan Hipotesa Alternatif (Ha) ditolak. Kesimpulan yang dapat penulis tarik adalah korelasi antara pemahaman
siswa terhadap Al-Qur’an dengan prestasi siswa dalam bidang
studi Al-Qur’an Hadits kelas VII Mts,Al-Khairiyah Mampang Jakarta Selatan merupakan korelasi positif yang cukup meyakinkan. Hal ini berarti, pemahaman siswa terhadap al-Qur’an cukup mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-Qur’an Hadits.
63
64
B. Saran 1. Hendaknya lembaga pendidikan memperhatikan pemahaman siswa terhadap al-Qur’an, khususnya guru bidang studi al-Qur’an Hadits, misalnya dengan cara memberikan bahan ajar secara menarik atau menggunakan media pembelajaran
sehingga siswa mudah memahami
pelajaran. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa hendaknya perlu dilakukan pengulangan pada pelajaran tersebut. Pengulangan pelajaran dapat dilakukan di akhir pelajaran atau satu minggu setelah pelajaran itu diajarkan. 2. orang tua siswa di rumah hendaknya
dapat memotivasi siswa untuk
belajar/mempelajari pelajaran yang telah diajarkan di sekolah agar siswa dapat memperoleh hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, “Prestasi Belajar”, dari www.google.com, 6 mei 2008 Agil Husin Al-Munawar, Said, Al-Qur’an Membangun Tradisi Keshalehan Hakiki/Abd. Halim (Ed.), Jakarta: Ciputat pers, 2002 Aidh bin Abdullah al-Qarni, Nikmatnya Hidangan al-Qur’an, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2006 Arifin, Zaenal, Evaluasi Intruksional, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 1991 Ar-Rasyid, Haya, Mu’awiqat Tilawah wa Hifz Kitabillah, Jakarta: Pustaka alSofwa, 2004 Azami, Memahami Ilmu hadits, Jakarta: PT. Lentera basritama, 2003 Azis, Amin, Ulumul Qur’an 4 Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, Jakarta: lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1989 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: PT. Kumudasmoro Grafindo,1994 Departemen Agama RI, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, Standar Mata Pelajaran al-Qur’an Hadits, Jakarta: 2004 Faridlk, Miftah dan Syihabuddin, Agus, Al-Qur’an sumber Hukum Islam yang Pertama, Bandung: Penerbit Pustaka, 1989 Isyraq, “Tujuan Manusia Memahami Al-Qur;an”, dari www.google.com, 30 April 2008 Karim, Abdullah, Membahas Kalimantan, 2005
Ilmu-Ilmu
Hadits,
Banjarmasin:
Comdes
Majid Bin Aziz Al-Jindi, Abdul……[et.al]; tim editor: Iwan Kusuma, Dkk., Jakarta: Gema Insani Press, 1997 Mustafa Ya’kub, Ali, Nasihat nabi Kepada pembaca dan Penghafal Qur’an, Jakarta: Gema Insani Press,1990 Muzakir, Ahmad dan Sutrisno, Joko, Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,1997 Naim, Rochman, Bacalah al-Qur’an Jangan Hijrah darinya, Bogor: Penebar Cahaya Ilmu, 2006
58
59
Nainggulan, Rahasia Empat Belas nama al-Qur’an, Jakarta: Kalam Mulia, 1989 Nata, Abudin, al-Qur’an dan Hadits dirasah islamiyah I, Jakarta: PT. RajaGrafindo Pesada, 2000 Nawawi, Imam dan Alawi al-Maliki, Sayyid, Adab Membaca al-Qur’an Menurut Ulama Salaf, Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1995 Nawawi, Imam, Menjaga Kemuliaan Al-Qur’an Adab dan Tata Caranya, Bandung: al-Bayan, 1996 Noer Aly, Hery, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1999 Sabri, Alisuf, Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu jaya, 1999 Saifullah, Mencerdaskan Anak Mengoptimalkan Kecerdasan Intelektual, Emosi dan spiritual anak, Jombang: Lintas Media, 2004 Soekartawi, Monotoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya,1995 Umam, Chatibul, Dkk., Qur’an Hadits Untuk Madrasah Tsanawiyah, Kudus: menara Kudus, 2005
Lampiran 1 VARIABEL X No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Ade Agus Maulidi Ahmad Baihaqi Ahmad Reza Sidqi Ahmad Dzuhri Ahmad Yamani Alfisyahri A. Aziz Chairiyah Wardi Dimas Rizki Fauzan Dwi Merdikasari Dyta Mediana Fahrul Rozi Efendi Fitri Febriani Jeffri Irwansyah Khairunnisa Halfa Lukman Hakim Maisaroh Mishfa Afifa Noerdiana Nur Aini Nur Azizah Nur Cholis Nurul Avivah Nurul Jannah Panca Prasetyo Rieke Ardiana Rizki Reza Sumaya Sainan Trisna Surya Yuliana Putri Zairinah A.Rasyid
Kelas VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B
X 96 50 96 66 79 67 68 90 65 90 77 81 67 75 65 65 82 50 84 90 88 95 84 94 83 83 65 89 50 77 Guru Bidang Studi Al-Qur’an Hadits
Alfi Rusdiawati, S.Ag
Lampiran 2 NILAI VARIABEL Y
No.
Nama
Kls.
1.
Ade Agus M
2.
Klasifikasi Jawaban Variabel Y 10 11 12 13 14
Y
1
2
3
4
5
6
7
8
9
VII B
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
37
Ahmad Baihaqi
VII B
3
3
3
2
3
1
3
2
3
3
3
1
3
2
35
3.
Ahmad Reza
VII B
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
38
4.
Ahmad Dzuhri
VII B
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
40
5.
Ahmad Yamani
VII B
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
36
6.
Alfi Syahri
VII B
3
2
3
3
1
2
2
3
3
3
3
2
3
3
36
7.
Chairiyah
VII B
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
37
8.
Dimas rizky
VII B
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
40
9.
Dwi merdika sari
VII B
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
40
10.
Dyta mediana
VII B
3
3
2
1
3
2
1
3
3
3
3
2
2
3
33
11.
Fahrul rozi
VII B
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
36
12.
Fitri febriani
VII B
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
39
13.
Jeffry irwansyah
VII B
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
37
14.
Khoirunnisa
VII B
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
37
15.
Lukman Hakim
VII B
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
1
1
1
34
16.
Maisaroh. M
VII B
3
3
3
1
2
2
2
1
3
2
3
2
3
2
26
17.
Misfa afifah
VII B
3
3
3
1
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
38
18.
Noerdiana
VII B
1
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
28
19.
Nur aini
VII B
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
39
20.
Nur azizah
VII B
3
3
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
2
3
37
21.
Nur cholis
VII B
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
37
22.
Nurul avivah
VII B
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
39
23.
Nurul jannah
VII B
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
39
24.
Panca prasetyo
VII B
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
37
25.
Rieke ardiana
VII B
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
38
26.
Rizki ardiana
VII B
3
3
3
2
1
2
2
2
3
3
3
1
1
1
30
27.
Sumaya
VII B
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
3
3
34
28.
Trisna surya
VII B
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
38
29.
Yuliana. P
VII B
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
36
30.
Zairinah
VII B
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
37 1085
Lampiran 3
Tabel Kerja Perhitungan X dan Y No
Nama
Kls.
X
Y
XY
X2
Y2
1.
Ade Agus M
VII B
96
37
3552
9216
1369
2.
Ahmad Baihaqi
VII B
50
35
1750
2500
1225
3.
Ahmad Reza
VII B
96
38
3648
9216
1444
4.
Ahmad Dzuhri
VII B
66
40
2640
4356
1600
5.
Ahmad Yamani
VII B
79
36
2844
6241
1296
6.
Alfi Syahri
VII B
67
36
2412
4489
1296
7.
Chairiyah
VII B
68
37
2516
4624
1369
8.
Dimas rizky
VII B
90
40
3600
8100
1600
9.
Dwi merdika sari
VII B
65
40
2600
4225
1600
10.
Dyta mediana
VII B
90
33
2970
8100
1089
11.
Fahrul rozi
VII B
77
36
2772
5929
1296
12.
Fitri febriani
VII B
81
39
3159
6561
1521
13.
Jeffry irwansyah
VII B
67
37
2479
4489
1369
14.
Khoirunnisa
VII B
75
37
2775
5625
1369
15.
Lukman Hakim
VII B
65
34
2210
4225
1156
16.
Maisaroh. M
VII B
65
26
1690
4225
676
17.
Misfa afifah
VII B
82
38
3116
6724
1444
18.
Noerdiana
VII B
50
28
1400
2500
784
19.
Nur aini
VII B
84
39
3276
7056
1521
20.
Nur azizah
VII B
90
37
3330
8100
1369
21.
Nur cholis
VII B
88
37
3256
7744
1369
22.
Nurul avivah
VII B
95
39
3705
9025
1521
s23.
Nurul jannah
VII B
84
39
3276
7056
1521
24.
Panca prasetyo
VII B
94
37
3478
8836
1369
25.
Rieke ardiana
VII B
83
38
3154
6889
1444
26.
Rizki ardiana
VII B
83
30
2490
6889
900
27.
Sumaya
VII B
65
34
2210
4225
1156
28.
Trisna surya
VII B
89
38
3382
7921
1444
29.
Yuliana. P
VII B
50
36
1800
2500
1296
30.
Zairinah
VII B
77
37
2849
5929
1369
2311
1085
84339
180515
39782
N = 30
Lampiran 4
Interpretasi Data Besarnya “r” Product Moment
Interpretasi
0, 00 – 0, 20
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah
sehingga
pengaruh
itu
diabaikan. 0, 20 – 0,40
Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah dan rendah.
0, 40 – 0, 70
Antara variabel X dan variabel y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
0, 70 – 0, 90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0, 90 – 1, 00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat.
Lampiran 5 Perhitungan Rumus “r” Product Moment xry
= N xy - ( x) ( y) { x2- ( x)2} {N y2 - ( y)2} ∑xy = 84339 ∑x2 = 183515 ∑y2 = 39782
N = 30 ∑ = 2311 ∑y = 1085
rxy = ( 30 x 84339( 2311 ) (1085) { (30 x 183515) - (2311)2 } {(30 x 39782)(108SSS = 2707230 - 2507435 (5505450 - 5340721 ) (1193460- 1177225 ) =
22735 (164729 x 16235
=
22735 2674375315
= 0,44
Lampiran 6 STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH TSANAWIYAH AL-KHAIRIYAH TAHUN PELAJARAN 2005-2006 PENANGGUNG JAWAB PENGURUS YAYASAN AL-KHAIRIYAH KOMITE SEKOLAH H. AHMAD MA’MUN
KEPALA MADRASAH H. AHMAD SOELAIMAN KEPALA TATA USAHA MA’MUN IBRAHIM
WAKA BID KUR & KESISWAAN DRS. KHAIRUDDIN
7A
WAKA BID SARANA & HUMAS Hj. ZIKRO AM
DARNIAH HS DRA. Hj. HIMI,AH
8A 8B
WALI-WALI KELAS UMMI ANJARIYAH, S.AG IWAN SYAFFI, SPD
3A 3B
DRA. SAIDAH AHPAS RIA CHAIRIYAH, S.PD
H. SYAMSUL BAHRI, S.AG
8C
ALFI RUSDIAWATI, S.AG
3C
KHOLIFAH TABRANI
Hj. CHOLILAH AM, S.AG
8D
TUGINO
3D
NURMILLAH , S.AG
3E
DRS. KHAIRUDDIN
GURU DAN KARYAWAN
Lampiran 7 DAFTAR PETANYAAN PENELITIAN ( ANGKET ) A. TUJUAN 1. Angket ini bertujuan ilmiah dalam rangka menyelesaikan skripsi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarifhidayatullah Jakarta. 2. Angket ini di buat dalam rangka ingin megetahui pemahaman alQur’an siswa kelas VII Mts. Al-Khairiyah Mampang Jakarta Selatan. B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Daftar pertanyaan ini diajukan untuk di jawab oleh siswa sesuai dengan pemahamannya masing-masing. 2. Pilihan jawaban terdiri dari “Ya” dan “Tidak” 3. Berilah tanda ( X ) pada jawaban yang benar. C. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama
:
2. Kelas
:
Berilah tanda ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan kemampuan anda!
No
Pertanyaan
Ya
Tidak Terlalu
1.
Apakah guru al-Qur’an Hadits menguasai materi dengan baik?
2.
Apakah kamu senang dengan cara mengajar guru bidang studi al-Qur’an Hadits?
3.
Apakah Kamu senang dengan pelajaran al-Qur’an Hadits?
4.
Apakah guru bidang studi al-Qur’an Hadits menggunakan media dalam mengajar?
Tidak
5.
Apakah orang tuamu di rumah selalu menganjurkan kamu untuk belajar al-Qur’an?
6.
Apakah kamu sering membaca buku al-Qur’an Hadits di rumah?
7.
Apakah kamu sering belajar tajwid di rumah?
8.
Apakah kamu selalu mempraktekan tajwid ketika membaca al-Qur’an?
9.
Apakah kamu tahu idzhar, iqlab, ikhfa, dan idgham?
10. Apakah kamu tahu cara membaca idzhar, iqlab, ikhfa, dan idgham? 11. Apakah kamu tahu alif lam syamsiyah dan alif lam qomariyah? 12. Apakah kamu menguasai hampir semua hukum tajwid? 13. Apakah kamu paham isi kandungan S.lukman ayat 12-15 tentang akhlak kepada ibu bapak? 14. Apakah kamu paham isi kandungan S. An-Nisa ayat 36 tentang akhlak kepada sesama manusia?
Lampiran 8
PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apakakah siswa antusias ketika pelajaran al-Qur’an Hadits akan di mulai? 2. Apakah siswa sudah paham sebelumnya dengan pelajaran tajwid? 3. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits? 4. Adakah kesulitan dalam mengajarkan al-Qur’an Hadits? 5. Sejauh mana keberhasilan siswa mempelajari al-Qur’an Hadits?
Jawaban : 1. Siswa sangat senang dan antusias ketika mempelajari al-Qur’an Hadits, bila metode yang digunakan oleh guru menarik perhatian siswa. Suasana kelas juga sangat mempengaruhi keantusiasan siswa dalam belajar, kemampuan guru dalam mengelola kelas juga penciptaan suasana yang membuat siswa terpacu untuk belajar. Selain itu media yang tepat juga sangat mendukung siswa antusias dalam belajar, penggunaan variasi dalam media membuat siswa sayang untuk meninggalkan moment dalam belajar. 2. Jawabannya bisa “Ya” bisa “Tidak”. Karena siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah atau Taman Pendidikan al-Qur’an tentu sudah mempelajari tajwid karna materi tajwid mereka sudah dapatkan sebelumnya di Madrasah Ibtidaiyah ataupun di Taman Pendidikan Al-Qur’an. Berbeda dengan siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD), mereka belum mendapatkan materi mengenai tajwid jadi mereka belum paham dengan pelajaran tajwid.
3. Banyak metode yang dapat digunakan dalam pelajaran al-qur’an Hadits diantaranya : Metode ceramah, Metode Hafalan, Metode Drill, Metode Resitasi Dsb. 4. ya, ada beberapa kesulitan/kendala dalam mengajaran al-Qur’an Hadits diantaranya yaitu, ketika pelaksanaan hafalan. Siswa belum tentu hafal dengan materi hafalan yang telah ditentukan oleh guru dengan berbagai alasan, hal ini tentunya dapat menghambat proses pembelajaran siswa yang lain. Selain itu kendalanya terdapat pada kurangnya waktu dengan materi yang cukup banyak. Sehingga menyebabkan pembelajaran kurang efektif dan terkesan tergesa-gesa. 5. keberhasilan siswa dalam pelajaran al-Qur’an hadits dapat dilihat dari nilai siswa, nilai yang didapat pada saat ini menunjukan bahwa siswa memahami pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan baik. tentunya juga semuanya berdasarkan atas perhatian siswa terhadap pelajaran al-Qur’an Hadits ketika pelajaran tersebut berlangsung.