PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH, FREKUENSI MENGAKSES INTERNET, PANGKAT GOLONGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Kristin Ana Maria Ambarita NIM: 131334092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH, FREKUENSI MENGAKSES INTERNET, PANGKAT GOLONGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Kristin Ana Maria Ambarita NIM: 131334092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENGARUH KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH, FREKUENSI MENGAKSES INTERNET, PANGKAT GOLONGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA
Oleh: Kristin Ana Maria Ambarita NIM : 131334092
Telah disetujui oleh:
Pembimbing,
Drs. FX. Muhadi, M.Pd.
Tanggal 10 Juli 2017
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGARUH KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH, FREKUENSI MENGAKSES INTERNET, PANGKAT GOLONGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA Dipersiapkan dan ditulis oleh: Kristin Ana Maria Ambarita NIM: 131334092 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 26 Juli 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji, Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.
……………..
Sekretaris
Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd.
……………..
Anggota
Drs. FX. Muhadi M.Pd.
……………..
Anggota
Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd.
……………..
Anggota
Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.
……………..
Yogyakarta, 26 Juli 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Rohandi, Ph.D.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Bapa dan Tuhan Yesus Kristus Kedua orang tuaku tercinta Riris, Jona, Rian yang selalu menyemangatiku Semua keluarga besarku, sahabat-sahabat, teman-temanku, dan almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. ( Kolose 4 : 13)
Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.
(Pengkhotbah 4 : 6)
“if you want to live a happy life, tie it to a goal, not to people or objects. (Albert Einstein)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Juli 2017 Penulis
Kristin Ana Maria Ambarita
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama Nomor Mahasiswa
: Kristin Ana Maria Ambarita : 131334092
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH, FREKUENSI MENGAKSES INTERNET, PANGKAT GOLONGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SEKOTA YOGYAKARTA Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 26 Juli 2017 Yang menyatakan
Kristin Ana Maria Ambarita
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH, FREKUENSI MENGAKSES INTERNET, PANGKAT GOLONGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SEKOTA YOGYAKARTA
Kristin Ana Maria Ambarita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini untuk mengetahui: (1) ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran; (2) ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Sandar Proses Pembelajaran; (3) ada pengaruh positif pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto yang dilaksanakan pada bulan Januari 2017 - Maret 2017. Dari 552 guru di 10 SMA Negeri se-Kota Yogyakarta diambil 133 sampel dengan teknik proportional sampling dan convenience sampling. Data diambil menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan teknik analisis Chi – Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran (x2 hitung sebesar 12,801, nilai Asymp. Sig sebesar 0,005, C/Cmax = 0,418 berada pada kategori sedang); (2) tidak ada pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran (x2 hitung sebesar 0,915, nilai Asymp. Sig sebesar 0,339); (3) tidak ada pengaruh positif pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran (x2 hitung sebesar 6,472, nilai Asymp. Sig sebesar 0,091).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE INFLUENCE OF THE ACTIVITIES OF TEACHERS IN SCHOOL, FREQUENCY OF INTERNET ACCESS, RANK STATUS TOWARD THE IMPLEMENTATION OF THE DECREE OF EDUCATION MINISTER NUMBER 22, 2016 ABOUT THE PROCESS STANDARD OF LEARNING IN 2013 CURRICULUM OF STATE SENIOR HIGH SCHOOLS IN YOGYAKARTA Kristin Ana Maria Ambarita Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 The aims of this research are to know whether: (1) there is a positive influence of the activities of teachers in school toward the implementation of the decree of education minister number 22, 2016 about the process standard of learning; (2) there is a positive influence of the frequency of internet access toward the implementation of the decree of education minister number 22, 2016 about the process standard of learning; (3) there is a positive influence of rank status toward the implementation of the decree of education minister number 22, 2016 about the process standard of learning. The type this research is an ex-post facto research conducted from January 2017 to March 2017. The population of the research were 552 teachers of 10 State Senior High Schools in Yogyakarta. The samples were 133 taken by proportional sampling and convenience sampling technique. Data were collected by using questionnaires and analyzed by chi-square analysis technique. The result of the research shows that: (1) there is a positive and significant influence of the activities of teachers in school toward the process standard of learning (x2 count = 12,801, Asymp. Sig = 0,005, C/Cmax = 0,418. It belongs to medium category); (2) there is no effect of frequency internet access toward the implementation of the decree of education minister number 22, 2016 about the process standard of learning (x2 count = 0,915, Asymp. Sig = 0,339); (3) there is no positive influence of rank status toward the implementation of the decree of education minister number 22, 2016 about the process standard of learning (x2 = 6,472, Asymp. Sig = 0,091).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa telah limpahkan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul Pengharuh Kesibukan Guru Di Sekolah, Frekuensi Mengakses Internet, Pangkat Golongan Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta Tahun 2017”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari banyak pihak yang telah berperan penting dalam memberikan masukan, kritik serta memotivasi peneliti untuk bersemangat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Bapak Drs. FX. Muhadi., M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang dengan sebar membimbing, mengarahkan, serta memberi masukan demi penyelesaian skripsi ini.
4.
Bapak Dr. S. Widanarto P.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi selama perkuliahan.
5.
Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah membagikan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti perkuliahan.
6.
Ibu Theresia Aris Sudarsilah, selaku staf sekretariat Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses administrasi selama perkuliahan dan penelitian.
7.
Guru-guru SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 5 Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, SMA Negeri 10 Yogyakarta, dan SMA Negeri 11 Yogyakarta yang telah bersedia sebagai responden penelitian.
8.
Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Rajamin Ambarita dan Ibu Helena Sitanggang yang membesarkanku dengan penuh kasih sayang sampai saat ini, mendoakan, mendukung, menyemangati, baik secara moral dan material, selalu mendengarkan keluh kesah, serta yang menjadi semangat hidupku.
9.
Kakak ku terkasih Riris Lastium Ambarita, dan adik-adik ku tersayang Jona Fandia Ambarita dan Riandi Fratama Ambarita. Terimakasih atas kasih, doa, dukungan,
nasehat,
bantuan
dan
xi
semangatnya
selama
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Teman-teman seperjuangan: Della, Maesti, Wiwit, Nyoti, Stefani, Fanny, Miltari, Melati, Lusi, Dorus, dan Yovita. Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya selama ini. 11. Sahabat-sahabatku: Agnes, Ephy, dan Santy. Terimakasih atas dukungan, semangat, doa, bersedia menjadi tempat curhat, dan untuk kebersamaannya selama ini. Semoga kita jadi sahabat selamanya. 12. Teman-teman Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Angkatan 2013, terima kasih untuk kebersamaan kita yang sangat indah dan tidak akan terlupakan selama ini. 13. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Demikian ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan. Peneliti menyadari skripsi ini memang jauh dari kesempurnaan, ada banyak sekali kekurangan. Maka segala kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan karya-karya selanjutnya. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan yang layak bagi semua pihak yang membaca.
Yogyakarta, 10 Juli 2017 Penulis,
Kristin Ana Maria Ambarita
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN MOTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ...................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5 C. Batasan Masalah................................................................................... 5 D. Rumusan Masalah ................................................................................ 5 E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ...................................... 8 A. Tinjauan Teoritik ................................................................................. 8 1.
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran ...................... 8 b. Kurikulum ............................................................................... 8 c. Perkembangan Kurikulum ...................................................... 10 d. Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran ................. 27 1. Kesibukan Guru di Sekolah ........................................................... 33 2. Frekuensi Mengakses Internet........................................................ 46 3. Pangkat Golongan Guru ................................................................. 48 B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 49 C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 51 D. Rumusan Hipotesis .............................................................................. 56 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 58 A. Jenis Penelitian .................................................................................... 58 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 59 C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 59 D. Populasi dan Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .......................... 59 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .............................................. 63 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 65 G. Pengujian Instrumen Penelitian............................................................ 69 H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 77 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 85 A. Deskriptif Data ................................................................................... 85 B. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 96 C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 107 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASANA DAN SARAN ..................... 117 A. Kesimpulan ......................................................................................... 117 B. Keterbatasan Masalah ......................................................................... 118 C. Saran .................................................................................................... 119 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 121
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN .................................................................................................... 123 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jenis Tugas Tambahan Guru .......................................................... 41 Tabel 2.2 Jenis Kegiatan Guru dan Beban Tatap Muka ................................. 42 Tabel 2.3 Golongan, Jenjang Pangkat dan Jenjang Jabatan ........................... 48 Tabel 3.1 Data Populasi Guru SMK dan SMA Negeri di Kota Yogyakarta ......................................................................... 60 Tabel 3.2 Data Sampel Guru SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta ................... 63 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner ........................................................................ 66 Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Instrumen variabel Standar Proses Pembelajaran ......................................................... 71 Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Veriabel Implementasi Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran (kedua) .................................................................... 73 Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kesibukan Guru di Sekolah .......................................................... 74 Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Standar Proses Pembelajaran .......................................................................... 76 Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kesibukan Guru di Sekolah ............................................................ 77 Tabel 3.9 Rentang Variabel Proses Pembelajaran ......................................... 79 Tabel 3.10 Rentang Variabel Kesibukan Guru di Sekolah .............................. 80 Tabel 3.11 Rentang Variabel Frekuensi Mengakses Internet ......................... 80 Tabel 3.12 Kriteria Rasio C/Cmax .................................................................... 84 Tabel 4.1 Data Responden Penilitian Guru .................................................... 86 Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 87 Tabel 4.3 Deskripsi Variabel Implementasi Permendikbud No. 22 tentang Standar Proses Pembelajaran ............................................ 89 Tabel 4.4 Nilai-Nilai Statistikan Variabel Implementasi Permendibud No. 22 tentang Standar Proses Pembelajaran ............................................. 90 Tabel 4.5 Deskripsi Variabel Kesibukan Guru .............................................. 92 Tabel 4.6 Nilai-Nilai Statistikan Variabel Kesibukan Guru .......................... 92 Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Frekuensi Mengakses Internet ........................ 94 Tabel 4.8 Nilai-Nilai Statistika Variabel Frekuensi Mengakses Internet ...... 94
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.9 Deskripsi Variabel Pangkat Golongan ............................................ 96 Tabel 4.10 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Kesibukan Guru terhadap Implementasi Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran ...................... 97 Tabel 4.11 Hasil Analisis Chis-Square Pengaruh Kesibukan Guru terhadap Implementasi Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran ......................................................... 99 Tabel 4.12 Symmetric Measures ..................................................................... 99 Tabel 4.13 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet terhadap Implementasi Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran ..................................................................... 101 Tabel 4.14 Hasil Analisis Chis-Square Frekuensi Mengakes Internet terhadap Implementasi Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran ........................................................ 103 Tabel 4.15 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pangkat Golongan Guru terhadap Implementasi Permendikbud
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran ........... 104 Tabel 4.16 Hasil Analisis Chis-Square Pangkat Golongan Guru terhadap Implementasi Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran ........................................... 106 LAMPIRAN Lampiran 1 Instrumen Penelitian .................................................................. 123 Lampiran 2 Tabulasi ..................................................................................... 130 Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 153 Lampiran 4 Deskripsi Data ........................................................................... 159 Lampiran 5 Uji Hipotesis ............................................................................... 163 Lampiran 6 Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ...................... 174 Lampiran 7 Surat Izin Penelitian ................................................................... 193
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam dunia pendidikan, kurikulum merupakan alat yang sangat penting guna meningkatkan kualitas lulusan yang baik. Karena pentingnya, kurikulum
selalu di evaluasi
untuk
kemudian disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena perkembangan teknologi yang pesat ini, tidak mungkin suatu instansi pendidikan tetap mempertahankan kurikulum lama. Hal ini dikhawatirkan akan membuat suatu instansi sekolah tidak dapat sejajar dengan sekolah-sekolah yang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kurikulum itu sendiri adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan (KBBI,2008:845). Sedangkan menurut Abdullah (2016;31) kurikulum sebagai bahan belajar (subject matter) adalah gambaran kurikulum paling tradisional yang menggambarkan suatu kurikulum sebagai kombinasi bahan untuk membentuk kerangka isi materi (content) yang diajarkan. Dalam sejarah, Indonesia sudah mengalami banyak pergantian kurikulum. menurut Sholeh (2013:1) pembahasan tentang sejarah singkat perkembangan kurikulum di Indonesia diturunkan dari buku Lima Puluh Tahun Pendidikan Indonesia yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional tahun 1996. Kurikulum di Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan tahun 2006. Pada buku 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Pengembangan kurikulum yang ditulis oleh Abdullah (2016;25) menjelaskan bahwa setelah perubahan kurikulum pada tahun 2006, terjadi lagi perubahan. Perubahan tersebut yaitu perubahan kurikulum 2006 atau yang biasa disebut kurikulum KTSP ke kurikulum 2013. Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa setelah Indonesia menerapkan kurikulum 2013 baru-baru ini pada tahun 2016 Indonesia kembali melakukan perbaikan kurikulum. Perbaikan kurikulum tersebut yaitu dari kurkulum 2013 lama ke kurikulum baru (kurikulum 2013 edisi revisi). Perubahan tersebut merupakan konsekuensi dan implikasi dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Hamalik tahun 2003 di dalam buku Sholeh (2013:1-2) bahwa dalam perubahan kurikulum dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurikulum tesebut adalah tujuan filsafat pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan merumuskan tujuan kurikulum suatu satuan pendidikan. Faktor selanjutnya ialah sosial budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, keadaan lingkungan, dan faktor perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan sistem nilai dan kemanusiaan serta budaya bangsa. Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa perubahan kulikulum merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Perubahan ini juga bermanfaat untuk lebih meningkatkan kemampuan pendidik dalam hal ini adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
proses pembelajaran berjalan dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan guru akan lebih mampu meningkatkan standar proses pembelajaran dan meningkatkan standar penilaian pembelajaran yang telah ditetapkan dalam suatu instansi pendidikan. Namun pada faktanya, perubahan tersebut tidak seluruhnya memberikan dampak yang baik oleh tenaga pendidik. Dengan adanya perubahan ini, banyak keluhan yang dirasakan oleh para tenaga pendidik. Guru-guru yang banyak mengutarakan keluhannya seperti guru-guru yang sudah lanjut usia. Karena faktor usia yang terbilang sudah lanjut usia, mereka lambat memahami dan stress untuk penyesuaian diri terhadap kurikulum yang baru. Karena mereka menganggap bahwa penerapan kurikulum baru ini sangat jauh berbeda dan lebih berat tugasnya jika dibandingkan dengan penerapan kurikulum lama. Pergantian kurikulum yang terlalu sering menurut pengamatan peneliti menjadi masalah juga bagi guru yang harus memenuhi tugas administrasi yang diminta oleh kurikulum baru ini. Mereka harus membuat program tahunan sendiri, program semester, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang pada kurikulum lama sudah dibuat oleh sekolah. Oleh karena banyaknya kewajiban yang harus dipenuhi oleh guru tersebut membuat tugas nya dalam mengajar anak didik menjadi kurang maksimal. Karena kurang maksimalnya guru dalam mengajar membuat proses pembelajaranpun tidak berjalan dengan maksimal pula dan selanjutnya akan berdampak pada hasil dari penilaian yang dilakukan oleh guru. Dengan kata lain ketidakmampuan guru dalam meningkatkan standar proses dalam pembelajaran akan mendapatkan hasil dari proses pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
kurang baik pula seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya (Permendikbud) No. 22 tentang standar proses pembelajaran. Berdasarkan problematika yang dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti
tentang
kemampuan
mengimplementasikan
Peraturan
Menteri
Pendidikan dan Budaya (Permendikbud) Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 edisi revisi. Melihat penjelasan di atas, peneliti menduga ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam meningkatkan kemapuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 edisi revisi. Faktor-faktor tersebut seperti masa kerja guru, tingkat pendidikan, kesibukan guru di sekolah, ketersediaan sumber belajar, kemampuan Teknologi Informasi (TI), pengalaman diklat, dan frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan. Atas dasar hal tersebut jugalah yang mendorong peneliti untuk mengangkat tema dalam penelitian yang akan dilaksanakan di kota Yogyakarta. Tema penelitian tersebut adalah “KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
B. Identifikasi Masalah Dari
latar
mengidentifikasi
belakang munculnya
yang
di
kemukakan
permasalahan
yang
di
atas,
penulis
berkaitan
dengan
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta yaitu masa kerja guru, tingkat pendidikan, kesibukan guru di sekolah, ketersediaan sumber belajar, kemampuan Teknologi Informasi (TI), pengalaman diklat, dan frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan.
C. Batasan Masalah Mengingat begitu luasnya permasalahan yang telah diuraikan di atas dan mengingat adanya keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan peneliti, maka peneliti membatasi variabel yang akan di teliti, yaitu variabel kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
1.
Apakah ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta?
2.
Apakah ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta?
3.
Apakah ada pengaruh positif pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri seKota Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Apakah ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. 2. Apakah ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. 3. Apakah ada pengaruh positif pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri seKota Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Kementrian Pendidikan dan Budaya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan implentasikan Permendikbud
Nomor
22
Tahun
2016
tentang
Standar
Proses
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta. 2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan Pertimbangan membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. 3. Bagi Perguruan Tinggi Untuk
menambah
wawasan
dan
pengetahuan
pembaca
di
perpustakaan tentang pemahaman implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Tinjauan Teoritik 1. Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 a. Kurikulum Menurut Arifin (2011:2-3) Secara etimologis istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari“ dan curere yang berarti “ tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia oleh raga, terutama dalam bidang atletik pada jaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam Bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Curriculum is the entire school program and all the people involved in it. Program tersebut berisi mata pelajaran – mata pelajaran (courses) yang harus ditempuh oleh peserta didik selama kurun waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian, secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik disekolah untuk memperoleh ijasah. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Menurut B. Othanel Smith, W.O Stanlay dan J. Harlan Shores dalam buku Arifin (2011:3-4) memandang kurikulum sebagai a sqquence of potential experiences set up in the school for the pupose of disciplining children and youth in group ways og thingking and acting. Pengertian ini menunjukkan kurikulum bukan hanya mata pelajaran, tetapi juga pengalaman-pengalaman potensial yang dapat diberikan kepada peserta didik. Menurut Arifin (2011:4) kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial (isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah baik yang terjadi didalam kelas, dihalaman sekolah maupun diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Ada juga pengertian kurikulum yang lebih luas lagi yaitu semua kegiatan dan pengalaman belajar serta “segala sesuatu” yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi peserta didik, baik disekolah maupun diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab 1 pasal 1 ayat 19,
kurikulum
didefinisikan
sebagai
seperangkat
rencana
dan
pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin,2011:16). Dari
definisi
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
kurikulum
merupakan sesuatu yang direncanakan sebagai pedoman yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
memberikan pengaruh pada peserta didik untuk mencapai tujuan persekolahannya. b. Perkembangan Kurikulum Kurikulum di Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu tahun 1947, 1952, 1964,1968,1975, 1984, 1994, 2004, 2006 (Sholeh,2013:1), selanjutnya Abdullah (2016:25) menjelaskan bahwa terjadi lagi perubahan dari kurikulum 2013 ke kurikulum 2013. Setelah 2013 di terapkan, terjadi lagi perubaan dari kurikulum 2013 ke kurikulum 2013 edisi revisi. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi dan implikasi dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan perkembangan (ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Hamalik tahun 2003 dalam buku Sholeh (2013:1-2) bahwa dalam perubahan kurikulum dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1) Tujuan filsafat pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan merumuskan tujuan kurikulum suatu satuan pendidikan. 2) Sosial budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. 3) Keadaan lingkungan. 4) Kebutuhan pembangunan Poleksosbudhankam. 5) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan sistem
nilai
dan
kemanusiaan
serta
budaya
bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Semua kurikulum nasional dikembangkan mengacu pada landasan yuridis Pancasila dan UUD 1945, perbedaan tiap kurikulum terletak pada penekanan pokok dan tujuan pendidikan dan pendekatan dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut (Sholeh, 2013:2). 1) Rencana Pelajaran 1947 Kurikulum pertama yang lahir pada setelah Indonesia merdeka disebut rencana pembelajaran. Perubahan orientasi pendidikan lebih bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda kepada kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkan pancasila. Rencana pelajaran 1047 merupakan pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda dengan mengurangi pendidikan kecerdasan intelektual. Kurikulum 1947 dilandasi semangat zaman dan suasana kehidupan berbangsa dengan
spirit
merebut
kemerdekaan
maka
pendidikan
lebih
menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang berdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain, kesadaran bernegara dan masyarakat. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian dan kehidupan sehari-hari serta memberikan perhatian terhadap pendidikan kesenian dan pendidikan jasmani. Rencana pelajaran 1947 baru secara resmi dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai tahun 1950. Bentuk kurikulum ini memuat dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam pelajarannya, disertai dengan garis-garis besar pengajaran. 2) Kurikulum 1952
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Setelah rencana pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami
penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini,
pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman Kurikulum SD yang lebih merinci setiap mata pelajaran kemudian diberi nama Rancangan Pemlajaran Teriurai 1952 yang berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Dasar. Di dalamnya tercantum jenis-jenis pelajaran yang harus menjadi kegiatan murid dalam belajar di sekolah, seperti pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi dan Sejarah. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri-ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran sehari-hari. Silabus mata pelajarannya jelas sekali. Seorang guru mengajar satu mata pelajar. 3) Kurikulum 1964 Dipenghujung era pemerintahan Presiden Soekarno menjelang tahun
1964,
pemerintahan
kembali
menyempurnakan
sistem
kurikulum di Indonesia. Kurikulum ini diberi nama Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah pemerintahan
mempunyai
keinginan
agar
rakyat
mendapat
pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004). Fokus kurikulum 1964 ini pada perkembangan Pancawardhana, yaitu: Daya cipta, Rasa, Karsa, Karya, dan Moral. Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral,kecerdasan, emosional/artistik,
keprigelan
(keterampilan),
dan
jasmaniah.
Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis. 4) Kurikulum 1968 Lahirnya kurikulum 1968 sebagai perubahan dari Kurikulum 1964 dipengaruhi oleh perubahan sistem politik dari pemerintahan rezim Orde Lama ke rezim pemerintahan Orde Baru. Kurikulum 1968 menggantikan Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Kurikulum 1968 melakukan perubahan struktur kurikulum dari Pancawardhana dan menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran menjadi kelompok pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah jam pelajarannya 9 mata pelajaran. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 diarahkan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan, dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. 5) Kurikulum 1975/1976
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Pada
kurikulum
kebijaksanaan
1968,
pemerintah
hal-hal
yang
yang merupakan
berkembang
dalam
faktor rangka
pembangunan nasional tersebut belum diperhitungkan, sehingga diperlukan peninjauan terhadap kurikulum 1968 tersebut agar sesuai dengan tuntutan masyarakat yang sedang membangun. Kurikulum
1975
sebagai
pengganti
Kurikulum
1968
menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut: a) Berorientasi pada tujuan. b) Menganut pendekatan integratif c) Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu. d) Menganut
pendekatan
Prosedur
Pengembangan
Sistem
Instruktsional (PPSI). e) Menekankan kepada strimulus respon dan latihan. Sistem PPSI berpandangan bahwa proses belajar-mengajar merupakan suatu sistem yang senantiasa diarahkan pada pencapaian tujuan. Sistem pembelajaran dengan pendekatan sistem instruksional inilah yang merupakan pembaharuan dalam sistem pengajaran di Indonesia. Dengan melaksanakan PPSI, penilaian diberikan pada setiap akhir pelajaran atau pada akhir satuan pelajaran tertentu. Inilah yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya memberikan penilaian pada akhir semester atau akhir tahun saja. 6) Kurikulum 1984
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 diantaranya adalah sebagai berikut: a) Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. b) Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik. c) Terdapat
kesenjangan
antara
program
kurikulum
dan
pelaksanaannya di sekolah. d) Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir disetiap jenjang. e) Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah. f) Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja. Atas dasar perkembangan itu maka menjelang tahun 1983 antara kebutuhan atau tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan/teknologi
terhadap
pendidikan,
Kurikulum
1975
dianggap sudah tidak sesuai lagi karena itu diperlukan perubahan kurikulum. Kurikulum 1984 lahir sebagai perbaikan atau revisi terhadap Kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri: a) Berorientasi kepada tujuan pembelajaran (instruksional).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
b) Pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar
siswa
aktif
(CBSA).
CBSA
adalah
pendekatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif
terlibat
secara fisik, mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara optimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. c) Materi pembelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral.
Spiral
adalah
pendekatan
yang
digunakan
dalam
pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. d) Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. e) Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada jenjang sekolah dasar. f) Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajar dan pembelajaran yang memberi tekanan kepada proses pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. 7) Kurikulum 1994 Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1984, proses pembelajaran menekankan pada pola pembelajaran yang berorientasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
pada teori belajar mengajar, kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena sesuai dengan suasana pendidikan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang lebih mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar. Akibatnya pada saat itu dibentuklah Tim Basic Science yang salah satu tugasnya ikut mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini memandang bahwa (isi) pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada siswa, sehingga siswa selesai mengikuti pelajaran pada periode tertentu akan mendapatkan materi pelajaran yang cukup banyak. Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagaian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, antara lain sebagai berikut: a) Pembagian tahapan pelajaran disekolah dengan sistem caturwulan. b) Pembelajaran disekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepadda materi pelajaran/isi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
c) Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan suatu sistem kurikulum untuk semua siswa diseluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar. d) Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar,baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu jawaban), dan penyelidikan. e) Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian atara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. f) Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks. g) Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul beberapa permasalahan sebagai akibat dari kecendrungan kepada pendekatan penguasaan materi, di antaranya sebagai berikut: a) Beban belajar siswa terlalu besar dikarenakan banyaknya mata pelajaran dan materinya. b) Materi pelajaran dianggap terlalu sukar dan kurang bermakna dengan aplikasi kehidupan sehari-hari. 8) Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2002 dan 2004 Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagi menjadi kurikulum 2002
sebagai
pemerintahan
respon dari
terhadap
sentralistrik
perubahan menjadi
struktural
desantralistik
dalam sebagai
konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kurikulum yang dikembangkan saat ini diberi nama Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (komptensi) tugas-tugas tertentu sesaui dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus dapat memungkinkan seseorang untuk menjadi kompeten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan pembelajaran dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya (Puskur: 2000). Rumusan kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan pernyataan apa yang diharapkan dapat diketahui, disikapi, atau
dilakukan
siswa
dalam
setiap
tingkatan
kelas
dan
sekolah/madrasah dan sekaligus menggambarkan kemajuan siswa yang dicapai secara bertahap dan berkelanjutan untuk menjadi kompeten. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi mengandung tiga unsur pokok, yaitu: a) Pemilihan kompetensi yang sesuai. b) Spesifikasi
indikator-indikator
evaluasi
untuk
menentukan
keberhasilan pencapaian kompetensi; c) Pengembangan sistem pembelajaran. Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. b) Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. (Puskur: 2002a). Struktur kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi pada suatu mata pelajaran memuat rinci kompetensi (kemampuan) dasar mata pelajaran itu dan sikap yang diharapkan dimiiki siswa dapat dilihat contohnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. 9) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah mendorong penyelenggara pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada, yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi-esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran
tetap
masih
bercirikan
tercapainya
paket-paket
kompetensi (dan bukan pada tuntas tidaknya sebuah subject matter), yaitu: a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. b) Berorientasi
pada
hasil
belajar
(learning
outcomes)
dan
keberagaman. c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. 10) Kurikulum 2013 Menurut Mulyasa (2013:59) Dalam suatu sistem pendiidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Meskipun
demikian,
perubahan
dan
pengembangannya
harus
dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
yang jelas, mau dibawa ke mana sistem pendidikan nasional dengan kurikulum tersebut. Perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut (diadaptasi dari materi sosialisasi kurikulum 2013): a) Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak. b) Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional. c) Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik ( pengetahuan, keterampilan, dan sikap). d) Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatan
dan
metode
pembelajaran
konstruktifistik,
keseimbangan soft skills and hard skills, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum. e) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. f) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. g) Penilaian
belum
menggunakan
standar
penilaian
berbasis
kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berkala. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi lahir sebagai jawaban terhadap berbagai kritikan terhadap kurikulum 2006, serta sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan dunia kerja. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi. Dengan demikian, kurikulum 2013 diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan (Mulyasa, 2013:163). Menurut Mulyasa (2013:163-164) Kurikulum berbasis karakter dan kompetensi yang secara konseptual memiliki unggulan, keunggulan tersebut yakni: a) Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (konstektual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. b) Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kommpetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu. c) Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya
lebih
tepat
menggunakan
pendekatan
kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan. Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Kurikulum ini diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. a) Pengetahuan (knowleddge); yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan kebutuhan. b) Pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya seorang guru yang akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
tentang karakteristik dan kondisi peserta didik, agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien. c) Kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan guru dalam memilih, dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik. d) Nilai (value); adalah suatu standar prilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya standar perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-lain). e) Sikap (attitude); yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar: Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan upah/gaji, dan sebagainya. f) Minat (interest); adalah kecendrungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu. 11)
Kurikulum 2013 edisi revisi
Menurut Anbarini (2016:3) sepanjang 2015 kurikulum 2013 mengalami perbakan. Perbaikan itu dilakukan karena dalam pelaksanaannya sejak pertama kali diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014 di beberapa sekolah percontohan masih terdapat sejumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
masalah yang memberatkan guru. Misalnya dalam hal penilaian, model pembelajaran, dan pembatasan taksonomi proses berpikir siswa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan perbaikan
terhadap
Kurikulum
2013.
Setiap
perbaikan
dan
pengembangan yang dilakukan pemerintah terhadap kurikulum dari waktu ke waktu bertujuan untuk menghasilkan generasi yang memiliki tiga kompetensi, yaitu sikap, keterampilan, dan pengahuan. Dari perbaikan yang telah dilakukan sepanjang 2015, terdapat empat poin perbaikan dalam dokumen kurikulum (Anbarini, 2016:6). Empat point tersebut yaitu: (1) Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada sikap spiritual dan sikap sosial (2) Ketidak selarasan antara KI-KD dengan silabus dan buku (3) Penerapan proses berpikir 5M sebagai metode pembelajaran yang bersifat procedural dan mekanistik. (4) Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan taksonomi proses berpikir antar jenjang.
c. Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pelaksanaan (KBBI, 2008:580). Menurut Fullan (1991) dalam Abdul (2014:6), implementasi adalah proses mempraktekkan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
suatu gagasan, program, atau kumpulan kegiatan yang baru bagi orangorang yang berusaha atau diharapkan untuk berubah. (1)Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum Wina Sanjaya (Abdul, 2014:21) menjelaskan bahwa guru merupakan salah satu faktor penting dalam mengimplementasikan kurikulum. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurkulum itu tidak akan bermakna sebagai suatu alat pendidikan, dan sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum sebagai pedoman tidak akan efektif. Dengan demikian peran guru dalam mengimplementasikan kurikulum memegang posisi kunci. Menurt Murray Print tahun 1993 (Abdul, 2014:21), ada empat peran guru dalam level ini, level tersebut antara lain: a)
Implementers
b) Adapters c)
Developers
d) Researchers Pertama,
sebagai
mengimplementasikan
implementer, kurikulum
yang
guru
berperan
sudah
ada.
untuk Dalam
melaksanakan perannya guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus kurikulum. Dengan demikian, guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan isi kurikulum maupun menentukan target kurikulum. Pada fase bagai implementator kurikulum, peran guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
dalam
pengembangan
kurikulum
sebatas
hanya
menjelaskan
kurikulum yang telah disusun. Dalam pengembangan kurikulum guru diangga sebagai tenaga teknis yang hanya bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada. Oleh karena guru hanya sekedar pelaksana kurikulum, maka tingkat kreativitas dan inovasi guru dalam merekayasa pemblajaran sangatlah lemah. Guru tidak terpacu untuk melakukan berbagai pembaru. Mengajar dianggapnya bukan sebagai pekerjaan profesioanl, tetapi sebagai tugas rutin atau tugas keseharian. Kedua, peran guru sebagai adapters, lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Dalam fase ini, guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal. Dengan demikian, peran guru sebagai adapetrs lebih luas dibandingkan dengan peran guru sebagai implementers. Ketiga, peran guru sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenangan dalam menedesain sebuah kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
sesuai
dengan
pengalaman
belajar
yang
dibutuhkan
siswa.
Pelaksanaan peran ini dapat kita lihat dalam pengembangan Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) sebagai bagian dari struktur kurikulum. Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal, sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing satuan pendidikan. Oleh sebab itu, bisa terjadi Kurikulum Mulok antar sekolah berbeda. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Ada Keempat, sebagai fase terakhir adalah peran guru sebagai peneliti kurikulum (curruculum researcher). Peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam pelaksanaan peran sebagai peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektivitas program, menguji strategi dan model pembelajaran, dan lain sebagainya termasuk mengumulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target kurikulum. Dalam
KBBI
(2008:979)
kemampuan
diartikan
sebagai
kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Seseorang yang memiliki kemampuan berarti memiliki kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan dalam melaksanakan suatu hal. Telah dijelaskan di atas bahwa menurut Fullan (1991) dalam Abdul (2014:6), pengertian implementasi itu sendiri adalah proses mempraktekkan atau suatu gagasan, program, atau kumpulan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
yang baru bagi orang-orang yang berusaha atau diharapkan untuk berubah. Sedangkan pengertian mengimplementasikan menurut KBBI (2008:580) yaitu melaksanakan, menerapkan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya yang biaya disingkat dengan istilah Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengatur tentang Standar Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 edisi revisi. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses Pembelajaran merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Dalam peraturan ini menjelaskan bahwa proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan
pembelajaran,
pelaksanaan
proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sebelum Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran ini diberlakukan, standar proses pendidikan di Indonesia menganut sistematika yang dijelaskan pada Peraturan Menteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses pembelajaran untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Namun Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku hal ini dijelaskan dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Berdasarkan penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran
merupakan
kesanggupan
dan
kecakapan
dalam
melaksanakan dan menerapkan kriteria pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar atau satuan pendidikan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi keberhasilan dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 antara lain: (1) kesibukan guru di sekolah, (2) frekuensi mengakses internet, dan (3) pangkat golongan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
2. Kesibukan Guru di Sekolah 1) Pengertian Kesibukan menurut KBBI (1990:837) diartikan sebagai sesuatu (usaha dsb) yang harus dikerjakan atau dengan kata lain kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang guru disekolah. Guru menurut KBBI (1990:288) adalah orang yang pekerjaanya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Sedangkan sekolah menurut KBBI (1990:796) adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, dsb). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kesibukan guru di sekolah adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang yang berprofesi mengajar dalam suatu lembaga sebagai tempat menerima dan memberi pelajaran. 2) Ruang lingkup Kewajiban guru sesuai Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 35 ayat (1) mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Pasal 35 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Dalam melaksanakan tugas pokok yang terkait langsung dengan proses pembelajaran, guru hanya melaksanakan tugas mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran saja, sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam sertifikat pendidiknya. Disamping itu, guru sebagai bagian dari manajemen sekolah, akan terlibat langsung dalam kegiatan manajerial tahunan sekolah, yang terdiri dari siklus kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Rincian kegiatan tersebut antara lain penerimaan siswa baru, penyusunan kurikulum dan perangkat lainnya, pelaksanaan pembelajaran termasuk tes/ulangan, Ujian Nasional (UN), Ujian Sekolah, dan kegiatan lain. Tugas tiap guru dalam siklus tahunan tersebut secara spesifik ditentukan oleh manajemen sekolah tempat guru bekerja. 1) Jam Kerja Sebagai tenaga profesional, guru baik PNS maupun bukan PNS dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban memenuhi jam kerja yang setara dengan beban kerja pegawai lainnya yaitu 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja (@ 60 menit) per minggu. Dalam melaksanakan tugas, guru mengacu pada jadwal tahunan atau kalender akademik dan jadwal pelajaran. Kegiatan tatap muka dalam satu tahun dilakukan kurang lebih 38 minggu atau 19 minggu per semester. Kegiatan tatap muka guru dialokasikan dalam jadwal pelajaran yang disusun secara mingguan. Khusus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada kalanya jadwal pelajaran tidak disusun secara mingguan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
tapi mengunakan sistem blok atau perpaduan antara sistem mingguan dan blok. Pada kondisi ini, maka jadwal pelajaran disusun berbasis semester, tahunan, atau bahkan per tiga tahunan. Diluar kegiatan tatap muka, guru akan terlibat dalam aktifitas persiapan tahunan/semester, ujian sekolah maupun Ujian Nasional (UN), dan kegiatan lain akhir tahun/semester. 2) Uraian Tugas Guru a) Merencanakan Pembelajaran Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau awal semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah. Kegiatan penyusunan RPP ini diperkirakan berlangsung selama 2 (dua) minggu atau 12 hari kerja. Kegiatan ini dapat diperhitungkan sebagai kegiatan tatap muka. b) Melaksanakan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan dimana terjadi interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru, kegiatan ini adalah kegiatan tatap muka yang sebenarnya. Guru melaksanakan tatap muka atau pembelajaran dengan tahapan kegiatan berikut: (1) Kegiatan awal tatap muka Kegiatan awal tatap muka antara lain mencakup kegiatan pengecekan dan atau penyiapan fisik kelas, bahan pelajaran, modul, media, dan perangkat administrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Kegiatan awal tatap muka dilakukan sebelum jadwal pelajaran yang ditentukan, bisa sesaat sebelum jadwal waktu atau beberapa waktu sebelumnya tergantung masalah yang perlu disiapkan. Kegiatan awal tatap muka diperhitungan setara dengan 1 jam pelajaran. (2) Kegiatan tatap muka Dalam kegiatan tatap muka terjadi interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru dapat dilakukan secara face to face atau menggunakan media lain seperti video, modul mandiri, kegiatan observasi/ekplorasi. Kegiatan tatap muka atau pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud dapat dilaksanakan antara lain di ruang teori/kelas, laboratorium, studio, bengkel atau di luar ruangan. Waktu pelaksanaan atau beban kegiatan pelaksanaan pembelajaran atau tatap muka sesuai dengan durasi waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah. (3) Membuat resume proses tatap muka Resume merupakan catatan yang berkaitan dengan pelaksanaan tatap muka yang telah dilaksanakan. Catatan tersebut dapat merupakan refleksi, rangkuman, dan rencana tindak lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Penyusunan resume dapat dilaksanakan di ruang guru atau ruang lain yang disediakan di sekolah dan dilaksanakan setelah kegiatan tatap muka. Kegiatan resume proses tatap muka diperhitungan setara dengan 1 jam pelajaran. c) Menilai Hasil Pembelajaran Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna untuk menilai peserta didik maupun dalam pengambilan keputusan lainnya. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes. Penilaian non tes dapat dibagi menjadi pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk tugas, proyek fisik, atau produk jasa. (1) Penilaian dengan tes Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ujian akhir semester, tengah semester atau ulangan harian, dilaksanakan sesuai kalender akademik atau jadwal yang telah ditentukan. Tes tertulis dan lisan dilakukan di dalam kelas. Penilaian hasil test, dilakukan diluar jadwal pelaksanaan test, dilakukan di ruang guru atau ruang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Penilaian test tidak dihitung sebagai kegiatan tatap muka karena waktu pelaksanaan tes dan penilaiannya menggunakan waktu tatap muka. (2) Penilaian non tes berupa pengamatan dan pengukuran sikap Pengamatan dan pengukuran sikap dilaksanakan oleh semua guru sebagai bagian tidak terpisahkan dari proses pendidikan, untuk melihat hasil pendidikan yang tidak dapat diukur lewat test tertulis atau lisan. Pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan di dalam kelas menyatu dalam proses tatapmuka pada jadwal yang ditentukan, dan atau di luar kelas. Pengamatan dan pengukuran sikap, dilaksanakan diluar jadual pembelajaran atau tatap muka yang resmi, dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka. (3) Penilaian non tes berupa penilaian hasil karya Hasil karya siswa dalam bentuk tugas, proyek dan atau produk, portofolio, atau bentuk lain dilakukan di ruang guru atau ruang lain dengan jadwal tersendiri. Penilaian ada kalanya harus menghadirkan peserta didik agar tidak terjadi kesalahan pemahanan dari guru mengingat cara penyampaian informasi dari siswa yang belum sempurna. Penilaian hasil karya ini dapat dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka, dengan beban yang berbeda antara satu mata pelajaran dengan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
lain. Tidak tertutup kemungkinan ada mata pelajaran yang nilai beban non tesnya sama dengan nol. d) Membimbing dan Melatih Peserta Didik Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga yaitu membimbing atau melatih peserta didik dalam pembelajaran, intrakurikuler, dan ekstrakurikuler. e) Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran. Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah bimbingan dan latihan yang dilakukan menyatu dengan proses pembelajaran atau tatap muka di kelas. f) Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler Bimbingan kegiatan intrakurikuler terdiri dari remedial dan pengayaan pada mata pelajaran yang diampu guru. Kegiatan remedial merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang belum menguasai kompetensi yang harus dicapai. Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang telah mencapai kompetensi. Pelaksanaan bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal khusus, disesuaikan kebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu. Beban kerja intrakurikuler sudah masuk dalam beban kerja tatap muka. g) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta didik, dapat disetarakan dengan mata pelajaran wajib lainnya, pelaksanaan ekstrakurikuler dilakukan dalam kelas dan atau ruang/tempat lain sesuai jadwal mingguan yang telah ditentukan dan biasanya dilakukan pada sore hari. Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah. (1) Pramuka (2) Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa (3) Olahraga (4) Kesenian (5) Karya Ilmiah Remaja (6) Kerohanian (7) Paskibra (8) Pecinta Alam (9) PMR (10) Jurnalistik/Fotografi (11) UKS (12) dan sebagainya Kegiatan ekstrakurikuler dapat disebut sebagai kegiatan tatap muka. h) Melaksanakan Tugas Tambahan Tugas-tugas tambahan guru dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori yaitu tugas struktural, dan tugas khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tugas tambahan struktural a) Tugas tambahan struktural sesuai dengan ketentuan tentang struktur organisasi sekolah, b) Jenis tugas tambahan sruktural dan wajib tatap muka guru seperti tercantum dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Jenis Tugas Tambahan Guru. No
Kategori
I
Struktural
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
II
Khusus
1. 2.
Jenis Tugas Tambahan Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Kepala Perpustakaan Kepala Laboratorium Ketua Jurusan Program Keahlian Kepala Bengkel Dll ** Pembimbing Praktek Kerja Industri Kepala Unit Produksi
Catatan: 1.
*
nilai minimal
2.
** tergantung jenis sekolah
Wajib Mengajar * 6
Ekuivalensi Jabatan 18
12
12
12
12
12
12
12
12
12 12
12 12
12
12
12
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
i) Beban Tatap Muka Jenis kegiatan guru yang dikategorikan tatap muka dan bukan tatap muka dicantumkan dalam Tabel 2.2. Dalam tabel tersebut juga dicantumkan ekuivalensi jam untuk kegiatan tatap muka selain kegiatan tatap muka di kelas. Tabel 2.2 Jenis Kegiatan Guru dan Beban Tatap Muka
No 1 2. a. b. c.
3. a. b. c.
4. a. b. c. 5. a.
Jenis Kegiatan Guru Merencanakan pembelajaran Melaksanakan pembelajaran: Kegiatan awal tatap muka Kegiatan tatap muka di kelas Membuat resume tatap muka Menilai hasil pembelajaran Penilaian tes Penilaian sikap Penilaian karya
Membimbing dan melatih Bimbingan pada tatap muka Bimbingan intrakurikuler Bimbingan ekstrakurikuler Melaksanakan tugas tambahan Kepala sekolah
Kategori TM BTM V
Ekuivalensi jam/ minggu* 2
V
2
Keterangan
V V
2
V V V
V
0 2 2
v
0
v
0 2
18
Semua guru Mata pelajaran tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
b. c. d. e. f. g.
h. i.
Wakil kepala sekolah Kepala perpustakaan Kepala laboratorium Ketua jurusan/program Kepala bengkel Pembimbing praktek kerja industri Kepala unit produksi Tugas lain
12 12 12 12 12 12
12 6
Hanya di SMK Hanya di SMK Seuai kebutuhan sekolah
Catatan: TM = Tatap Muka BTM = Bukan Tatap Muka *
= beban kerja tidak dikalikan jumlah rombongan belajar
3) Kondisi Penyebab Kekurangan Jam Mengajar. Seorang guru tidak dapat memenuhi jumlah jam mengajar sebanyak 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per minggu disebabkan salah satu atau beberapa kondisi sebagai berikut. 1) Jumlah peserta didik dan rombongan belajar terlalu sedikit Jumlah peserta didik terlalu sedikit atau jumlah rombongan belajar juga sedikit, akan mengakibatkan jumlah jam tatap muka untuk mata pelajaran tertentu belum mencapai angka 24 jam per minggu. Agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
jumlah beban mengajar mencapai 24 jam atau kelipatannya, dibutuhkan jumlah rombongan belajar yang memadai. 2) Jam pelajaran dalam kurikulum sedikit Jumlah jam pelajaran mata pelajaran tertentu dalam struktur kurikulum ada yang hanya 2 jam per minggu antara lain Bahasa asing lain, Sejarah, Agama,
Penjas,
Kesenian,
Kewirausahaan,
Muatan
Lokal,
Keterampilan, dan Pengembangan Diri mengakibatkan guru yang mengajar pelajaran tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban minimal 24 jam tatap muka per minggu. 3) Jumlah guru di satu sekolah untuk mata pelajaran tertentu terlalu banyak. 4) Kondisi ini biasanya terjadi kerena kesalahan dalam proses rekruitmen atau karena perubahan beban mengajar guru dari 18 jam menjadi 24 jam pelajaran per minggu. Jumlah guru yang melebihi dari kebutuhan yang direncanakan, mengakibatkan ada guru yang tidak dapat mengajar 24 jam per minggu. 5) Sekolah pada daerah terpencil atau sekolah khusus. Sekolah yang berlokasi di daerah terpencil biasanya memiliki jumlah peserta didik yang sedikit. Kondisi ini terjadi karena populasi penduduk juga sedikit. Sekolah khusus yang karena kekhususan programnya, jumlah peserta didiknya sangat sedikit. Karena rombongan belajarnya sedikit, mengakibatkan guru mengajar tidak sampai 24 jam per minggu. Salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
satu contoh adalah sekolah luar biasa, dimana jumlah muridnya memang sedikit. Contoh lain pada Program Keahlian Pedalangan di SMK. Animo terhadap program keahlian ini sangat sedikit, tapi memiliki nilai strategis melestarikan budaya seni tradisi. Animo pada program keahlian yang terkait dengan sektor pertanian pada daerah tertentu juga rendah. Di sekolah setiap guru pastinya memiliki kesibukan yang berbeda-beda, tidak hanya menjalankan tugas pokok sebagai guru melainkan ada tugas tambahan yang harus mereka kerjakan. Tugas tambahan yang telah diuraikan diatas menjadikan kesibukan guru bertambah. Guru yang terlalu sibuk dengan tugas tambahan di sekolah akan meningkatkan pengalaman dan kemahiran dalam menjalankan tugas pokoknya yang juga telah diuraikan diatas. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesibukkan guru di sekolah dapat memperkaya pengalaman dan kemahiran guru dalam memahami perubahan kurikulum. Maka peneliti menduga semakin banyak kesibukan
guru
di
sekolah,
semakin
mampu
guru
dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Sebaliknya semakin sedikit kesibukkan guru di sekolah, semakin rendah kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
3. Frekuensi Mengakses Internet Frekuensi menurut KBBI (1990:245) diartikan sebagai kekerapan. Selain itu, frekuensi juga berarti jumlah munculnya suatu kata atau bahasa dalam suatu teks. Masih banyak arti frekuensi yang diungkapkan oleh KBBI, namun secara umumnya frekuensi dipahami sebagai kekerapan munculnya suatu hal dalam batasan tertentu. Mengakses berasal dari kata akses, yang diberi imbuhan me- dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata akses memiliki dua arti : a. Akses berarti pencapaian berkas pada disket untuk penulisan untuk atau pembacaan data. b. Akses berarti jalan masuk terusan Jadi, mengakses adalah jalan untuk mencapai atau memasuki suatu berkas. Informasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar dan berita tentang sesuatu. Kata akses merupakan kosakata dalam Bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Inggris yaitu access yang berarti jalan masuk. Akses berarti jalan atau izin masuk dari suatu tempat/wilayah baik yang dapat dilihat dengan mata ataupun tidak dimana kita dapat berhubungan dengan sumber daya yang ada di wilayah tersebut sesuai dengan izin yang dimiliki. Menurut Khoe (1997:4) internet adalah jaringan komputer dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi data standar seperti dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
internet. Artinya, kita dapat menggunakan semua fasilitas internet untuk kebutuhan dalam perusahaan (Khoe,1997:4). Jadi, frekuensi mengakses internet yaitu seringnya seseorang melakukan kegaiatan untuk mendapatkan manfaat dan informasi dari penggunaan jaringan internet yang dalam hal ini adalah guru. Di sekolah guru mengakses internet untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan pendidikan, untuk mencari bahan ajar, dan untuk melakukan pembelajaran online. Semakin sering guru dalam mengakses internet maka semakin banyak informasi yang diperoleh, terutama informasi mengenai implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin sering guru dalam mengakses internet maka semakin banyak wawasan yang dimiliki yang pada akhirnya akan mempengaruhi
kemampuan
guru
dalam
mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Dari penjelasan tersebut, maka peneliti menduga bahwa semakin sering guru dalam mengakses internet, maka semakin tinggi kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Sebaliknya, semakin jarang guru dalam mngakses internet maka semakin rendah kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
4. Pangkat Golongan Guru Menurut KBBI (1990:644) pangkat adalah tingkatan dijabatan kepegawaian, sedangkan golongan dalam KBBI (1990:281) adalah kelompok (orang). Jadi pangkat golongan guru adalah kelompok seorang pendidik yang memiliki berbagai tugas pada tingkat jabatan kepegawaiannya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 tentang penyesuaian jabatan fungsional guru menjelaskan bahwa jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pedidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Tabel 2.3 Golongan, Jenjang Pangkat dan Jenjang Jabatan. No
Golongan
Jenjang Pangkat
Jenjang Jabatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c
Guru Pertama Guru Pertama Guru Muda Guru Muda Guru Madya Guru Madya Guru Madya
8.
IV/d
9.
IV/e
Penata Muda Penata Muda TK I Penata Penata TK I Pembina Pembina TK I Pembina Utama Pembina Utama Madya Pembina Utama
Guru Utama Guru Utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Berdasarkan tabel 2.3 di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pangkat golongan seorang guru, maka semakin baik guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Maka peneliti menduga semakin tinggi pangkat golongan guru semakin tinggi kemampuan untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Sebaliknya semakin rendah pangkat golongan guru semakin rendah kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan 1. Penelitian bersama yang dilakukan oleh Alfonsia Prayudewi Surya Wulan, dkk (2015) tentang Evaluasi Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Dan Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013. Penelitian dilakukan pada 27 November 2014 sampai dengan 27 Februari 2015 dengan subyek penelitian adalah adalah siswa-siswi kelas XI Program Keahlian Akuntansi dan Guru mata Pelajaran Akuntansi SMK Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan sampel penelitian sebanyak 690 siswa dan 63 guru. Jenis penelitian adalah deskriptif. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah non-Tes yaitu kuesioner tertutup. Teknik analisis adata menggunakan statistika deskriptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi siswa dan guru, proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik pada SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman dan penilaian berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan sangat baik pada SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Vincentia Prima Sari yang berjudul Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, kesibukan guru di luar kegiatan sekolah, dan status sekolah tempat guru mengajar terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah yang dilaksanakan di SMA Negeri dan Swasta Se-Kabupaten Sleman, Provinsi D.I Yogyakarta pada tanggal 11 Februari – 12 Mei 2014. Populasi penelitian ini adalah guru tetap SMA Negeri dan Swasta Se-Kabupaten Sleman, Provinsi D.I Yogyakarta sebanyak 732 guru. Sampel sebanyaj 277 guru. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner. Teknik pengambila sampel adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data adalah uji Regresi Linear sederhana dan One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah (R=0,948: Asymp.Sig. = 0,000 < α = 0,05;β = 1,346); (2) ada pengaruh negatif dan signifikan kesibukan guru di luar kegiatan sekolah terhadap minat melakukan penulisan kayra ilmiah (R=0,136: Asymp.Sig. = 0,031 < α = 0,05;β = 0,220); (3) tidak ada pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
positif dan signifikan status sekolah tempat guru mengajar terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah (Asymp.Sig. = 0,268 > α = 0,05)
C. Kerangka Berpikir Sebelum peneliti merumuskan hipotesis, peneliti membuat kerangka berfikit terlebih dauhulu: 1. Pengaruh postif kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri seKota Yogyakarta Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengatur tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 baru atau yang biasa disebut kurikulum 2013. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, maka standar proses ini digunakan sebagai pedoman dan acuan guru dalam mempersiapkan pembelajaran di kelas. Kesibukan guru di dalam sekolah memiliki tugas pokok atau kewajiban yang terkait langsung dengan proses pembelajaran, guru hanya melaksanakan tugas mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran saja, sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam sertifikat pendidiknya. Kewajiban guru sesuai Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 35 ayat (1) mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Pasal 35 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.Disamping itu, guru sebagai bagian dari manajemen sekolah, akan terlibat langsung dalam kegiatan manajerial tahunan sekolah. Sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
guru tidak hanya menjalankan tugas pokok sebagai guru melainkan ada tugas tambahan yang harus mereka kerjakan. Semakin banyak kesibukan guru akan menambah dan memperbanyak pengalamannya bukan hanya tentang mengajar tetapi tentang tugas-tugas lainnya di luar pembelajaran, secara otomatis hal ini akan membuat semakin banyak wawasan pengetahuan yang dimiliki oleh guru tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti menduga semakin banyak tingkat kesibukan
guru,
semakin
tinggi
kemampuannya
dalam
dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013, dan semakin sedikit kesibukan guru, semakin sedikit pula wawasan yang dimiliki untuk memahami dan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2016.
2. Pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 Dalam Permendikbud mengatur tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 baru atau yang biasa disebut kurikulum 2013 edisi revisi. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005
tentang
Standar
Nasional
Pendidikan.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, maka standar proses ini digunakan sebagai pedoman dan acuan guru dalam mempersiapkan pembelajaran di kelas. Frekuensi menurut KBBI diartikan sebagai kekerapan. Akses adalah kemampuan untuk mendapatkan manfaat dari sesuatu atau hak untuk memperoleh sesuatu kekuasaan (Ribot dan Peluso:2003). Internet adalah hubungan (koneksi) satu komputer ke komputer lainnya diseluruh dunia melalui server dan router terdedikasi. mengakses internet adalah sebuah kegiatan yang berkaitan dengan intraksi user dengan komputer yang terkoneksi akses internet bisa menggunakan bermacam-macam media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
komputer pribadi, handpone, tv, dan lain-lain. Jadi, frekuensi mengakses internet yaitu seringnya guru melakukan kegaiatan untuk mendapatkan manfaat dan informasi dari penggunaan jaringan internet. Dari devinisi di atas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi mengakses internet merupakan suatu cara yang digunakan guru dalam mencari informasi guna membantunya dalam kelancaran proses pembelajaran. Melihat adanya perubahan kurikulum, mengakse internet merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantunya dalam kelancaran proses pembelajaran. Karena dengan mengakses intenet guru dapat dengan mudah mencari informasi bahkan dapat mempercepat pencarian informasi sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti menduga bahwa semakin tingginya frekuensi guru dalam mengakses intenet,
semakin
tinggi
kemampuan
guru
tersebut
dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Sebaliknya, semakin rendahnya frekuensi guru dalam mengakses intenet, maka semakin rendah pula kemampuannya dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. 3. Pengaruh pangkat golongan terhadap implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Presiden Republik Indonesia pada Bab 1 pasal 1 tentang Ketentuan Umum menjelaskan bahwa jabatan adalan kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka suatu satuan organisasi. Jadi pangkat golongan berarti tingkat kedudukan seseorang Pegawai Negeri Sipil yang meiliki tingkat jabatan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang. Seorang guru yang memiliki pangkat golongan tinggi memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang yang besar. Selain itu juga, guru yang memiliki pangkat golongan tinggi memiliki wawasan serta pengetahuan yang banyak ketimbang guru yang memiliki pangkat golongan rendah. Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa semaikin tinggi pangkat golongan,
akan
semakin
tinggi
pula
kemampuannya
dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 edisi revisi. Sebaliknya, semakin rendah pangkat golongan guru, semakin rendah juga kemampuannya mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 edisi revisi.
D. Rumusan Hipotesis Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
: Tidak ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. : Ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. :Tidak ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. :Ada
pengaruh
positif
frekuensi
mengakses
internet
terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. :Tidak ada pengaruh positif pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. :Ada pengaruh positif pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses
Pembelajaran
dalam
kurikulum
2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Ex-post facto atau penelitian noneksperimental. Menurut Muhadi dalam modulnya metode penelitian, Ex-post facto berasal dari bahasa latin yang artinya “setelah fakta”. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tersebut dilakukan sesudah perbedaanperbedaan dalam variabel bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami. Wayan Ardhana (Muhadi, 2011:71) mengemukakan bahwa ExPost Facto adalah penelitian dimana si peneliti tidak dimungkinkan untuk memanipulasi variabel atau menunjuk subjek untuk suatu perlakuan tetentu secara rambang atau menciptakan kondisi-kondisi secara rambang. Dalam penelitian Ex-Post Facto si peneliti tidak dapat melakukan suatu kontrol secara langsung terhadap variabel bebas karena manifestasi variabel tersebut pada hakekatnya tidak dapat dimanipulasi. Karlinger memberikan batasan penelitian Ex-post facto yaitu penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi atau karena sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Penelitian ini termasuk Ex-post facto karena akan mengungkap tentang kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
berdasarkan kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri yang ada di Kota Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai dengan Bulan Februari Tahun 2017. Sedangkan waktu pengumpulan datanya dilakukan pada Bulan Januari sampai dengan Maret Tahun 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah guru-guru di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini yaitu implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang ditinjau dari variabel kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet dan pangkat golongan.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2015:135). Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian bersama, dimana populasinya mencakup guru-guru SMK Negeri dan SMA Negeri di Kota Yogyakarta yang jumlahnya 1.479 orang. Penelitian ini difokuskan pada SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta yang berjumlah 603 guru. Sebaran populasi nampak seperti pada tabel berikut: Tabel 3.1 Data Populasi Guru SMK Negeri dan SMA Negeri di Kota Yogyakarta No A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Sekolah Jumlah Guru di SMK Negeri Yogyakarta SMK N 1 Yogyakarta SMK N 2 Yogyakarta SMK N 3 Yogyakarta SMK N 4 Yogyakarta SMK N 5 Yogyakarta SMK N 6 Yogyakarta SMK N 7 Yogyakarta Jumlah Jumlah Guru di SMA Negeri Yogyakarta SMA N 1 Yogyakarta SMA N 2 Yogyakarta SMA N 3 Yogyakarta SMA N 4 Yogyakarta SMA N 5 Yogyakarta SMA N 6 Yogyakarta SMA N 7 Yogyakarta SMA N 8 Yogyakarta SMA N 9 Yogyakarta SMA N 10 Yogyakarta SMA N 11 Yogyakarta Jumlah Total
Populasi 68 guru 183 guru 172 guru 140 guru 107 guru 113 guru 93 guru 876 guru 57 guru 65 guru 66 guru 51 guru 57 guru 52 guru 51 guru 50 guru 42 guru 51 guru 61 guru 603 guru 1479 guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
2. Sampel Sampel adalah bagian dari junlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015:136). Dalam penelitian ini ukuran sampel penelitian ditetapkan berdasarkan rumus Slovin sebagai berikut:
Keterangan: n
= jumlah sampel
N
= jumlah populasi
d
= batas toleransi kesalahan dengan Margin of Error sebesar 5%.
Dari populasi sebesar 1479 di atas, dapat ditentukan ukuran sampel sebagai beikut:
n = 314,8483236 Dari rumus diatas dengan margin error 5% diperoleh ukuran sampel sebesar 314,8483236 yang kemudian dibulatkan menjadi 315. Dengan mempertimbangkan adanya responden yang tidak mengisi lengkap maka ukuran sampel ditambah 10% sehingga total ukuran sampel setiap sekolah sebesar 34 dengan perhitungan sebagai berikut: n = 315 + (315 x 10%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
n = 315 + 31,5 n = 346,5 n = 347 (pembulatan) Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah proportional sampling
yaitu besarnya
sampel
dengan
masing-masing sekolah
proposional dengan populasi masing-masing sekolah dan convenience sampling yaitu pengambilan sampel secara kebutulan bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik guru dari sebaran populasi pada SMK Negeri dan SMA Negeri se-Kota Yogyakarta (Juliansyah, 2011:155). Teknik penarikan sampel ini dipilih dengan pertimbangan bahwa tidak semua guru bisa dihubungi. Oleh karena itu, peneliti menyerahkan koesioner kepada kepala sekolah untuk menentukan responden yang dijadikan sampel. Disamping itu karakteristik guru masing-masing sekolah bersifat homogen. Jadi, dalam hal ini peneliti mengambil siapa saja guru yang akan dijadikan sampel. Dalam penelitian ini difokuskan pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Jumlah populasi sasaran adalah 603 guru dan sampel sebanyak 141 guru. yang masingmasing mendapatkan jumlah sampel dengan perhitungan sebagai berikut: Sampel SMA Negeri, Yogyakarta 141,4746 Sampel SMA Negeri, Yogyakarta 205,5254 Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah sampel guru yang difokuskan pada SMA Negeri se-kota Yogyakarta sebesar 141,4746.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Selanjutnya peneliti menentukan jumlah responden dari setiap sekolah, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) menentukan persentase jumlah guru dari sekolah. Persentase yang dimaksud adalah 141,4746/603 = 23,46179104% dibulatkan menjadi 23,46%, (b) menentukan jumlah sampel untuk masing-masing sekolah yang dijadikan sampel dengan cara mengalikan 23,46179104% dengan jumlah guru masing-masing sekolah. Dalam penelitian ini difokuskan pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Sehingga jumlah populasi sasaran adalah 603 guru dan sampel sebanyak 141 guru. Sebaran populasi dan sampel sebagai berikut: Tabel 3.2 Data Sampel Guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta Jumlah Guru di SMA Negeri Yogyakarta Jumlah Sampel No Sekolah Guru (23,46179104%) 1. SMA N 1 Yogyakarta 57 13,3732209 13 2. SMA N 2 Yogyakarta 65 15,25016418 15 15.48478209 3. SMA N 3 Yogyakarta 66 16 11.96551343 4. SMA N 4 Yogyakarta 51 12 13.37322089 5. SMA N 5 Yogyakarta 57 13 12.20013134 6. SMA N 6 Yogyakarta 52 12 11.96551343 7. SMA N 7 Yogyakarta 51 12 11.73089552 8. SMA N 8 Yogyakarta 50 12 9.853952237 9. SMA N 9 Yogyakarta 42 10 11.96551343 10. SMA N 10 Yogyakarta 51 12 14.31169253 11. SMA N 11 Yogyakarta 61 14 Jumlah 603 guru 141,4746 141
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
informasi
tentang
hal
tersebut,
kemudian
ditarik
kesimpulannya
(Sugiyono, 2010:60). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2010:61) vriabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor antecendent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Dalam penelitian ini, yang menjadi
variabel bebas adalah : kesibukan guru di sekolah (X1) adalah kesibukan guru di sekolah yang harus diselesaikan guru yang mencakup tugas pokok dan tugas tambahan, frekuensi mengakses internet (X2) adalah rata-rata waktu yang dinyatakan dalam satuan waktu jam per minggu yang diperlukan guru dalam mengakses internet, dan pangkat golongan guru
(X3) adalah pangkat golongan guru sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru. b. Variabel Terikat Variabel ini sering disebut variabel dependen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini, variabel
terikatnya
adalah:
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
2. Pengukuran Variabel Penelitian Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut: Kesibukan guru di sekolah (X1) dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi menjadi 4 opsi jawaban untuk setiap pernyataan, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu, Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat Tidak Setuju (1), dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu, Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3) dan Sangat Tidak Setuju (4), Frekuensi mengakses internet (X2) berdasarkan rata-rata mengakses internet dalam satuan waktu jam per minggu, yaitu yang mengakses internet rata-rata 5 jam per minggu diberi skor 5, yang mengakses internet rata-rata 7 jam per minggu diberi skor 7 dan seterusnya, dan Pangkat golongan guru (X3) diukur berdasarkan jenjang golongan kepangkatan guru, yaitu: golongan III/a diberi skor 1, golongan III/b diberi skor 2, dan seterusnya. Sedangkan untuk
variabel
Permendikbud
terikat, Nomor
yaitu 22
kemampuan
Tahun
2016
mengimplementasikan
tentang
Standar
Proses
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di diukur menggunakan skala sikap dari Likert. F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data dikumpulkan menggunakan teknik kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kesibukan/ beban tugas, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru. Agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
kuesioner memiliki validitas isi dan validitas konstruk, maka penyusunan kuesioner ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Mendefinisikan variabel
2.
Menentukan dimensi dan indikator
3.
Menulis kuesioner Berdasarkan definisi operasional variabel penelitian yang diuraikan di
atas, untuk mengungkap data variabel-variabel yang diukur menggunakan skala sikap dari Likert disusun kisi-kisi penyusunan kuesioner sebagai berikut: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner No 1
Variabel Kemampuan Mengimplem entasikan Permendikbu d Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013
Dimensi 1.1 Perencanaan Pembelajaran
1.2 Pelaksanaan pembelajaran a. Kegiatan pendahuluan b. Kegiatan inti c. Kegiatan penutup
Indikator 1.1.1 Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 1.1.2 Penyiapan media d an sumber belajar 1.1.3 Perangkat penilaian pembelajar an
Positif Nomor 1,2,4, dan 5. Nomor 6, dan 7. Nomor 9.
Negatif Nomor 3 Nomor 8.
Nomor 10
1.2.1. Memeriksa kesiapan peserta didik Nomor 11 1.2.2. Melakukan presensi Nomor 12. 1.2.3. Memotivasi peserta didik Nomor 1.2.4. Memberikan 13 apersepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
1.2.5. Menjelaskan tujuan pembelajaran 1.2.6. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan. 1.2.7. Sikap (proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, sampai mengamalkan) 1.2.8. Pengetahuan (mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta) 1.2.9. Ketrampilan (mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta) 1.2.10. Menemukan manfaat proses pembelajaran 1.2.11. Memberi umpan balik 1.2.12. Memberi tugas 1.2.13. Menginformasikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya 1.3. Pengelolaan Ke las dan Laboratorium
Nomor 14 Nomer 15
Nomor 16,dan17
Nomor 18, dan 19.
Nomor 20
Nomor 21
Nomor 22 Nomor 23 Nomor 24
1.3.1. Mengatur tempat duduk peserta didik 1.3.2. Menggunakan volume Nomor 27 dan intonasi suara yang dapat di dengar dengan baik oleh peserta didik 1.3.3. Menggunakan bahasa Nomor 28 yang santun, lugas dan mudah dimengerti
Nomor 25 Nomor 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
1.4. Penilaian proses dan hasil pembelajaran
2
Kesibukan guru di sekolah (X3)
1.3.4. Penyesuaian materi pembelajaran 1.3.5. Ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan dan keselamatan dalam proses pembelajaran 1.3.6. Berpenampilan sopan 1.3.7. Penyelenggaraan proses pembelajaran
Nomor 29
1.4.1 Menilai kesiapan pe serta didik secara utuh 1.4.2 Menilai proses belajar peserta didik secara utuh. 1.4.3 Menilai hasil belajar peserta didik secara utuh
Nomor 33
Nomor 30
Nomor 31 Nomor 32
Nomor 34
Nomor 35
1.5. Pengawasan proses pembelajaran
1.5.1 Pengawasan proses p Nomor 36, embelajaran dilakuka dan 37 n melalui kegiatan: a. Pemantauan b. Supervisi c. Evaluasi d. Pelaporan e. Tindak lanjut
2.1 Kegiatan administrasi sekolah
2.1.1 Menyusun silabus 2.1.2 Menyusun program tahunan 2.1.3 Menyusun progam semester
2.2 Melaksanakan tugas sebagai agen 2.3 Melaksanakan pengembangan profesi
2.1.4 Menyusun KKM 2.2.1 Sebagai fasilitator 2.3.1 Menyusun karya tulis 2.3.2 Membuat laporan penelitian 2.3.3 Membuat media/alat pembelajaran
Nomor 38 Nomor 39, dan 40 Nomor 41, 42, 43, 44, dan 45 Nomor 46 Nomor 47
Nomor 49 Nomor 50
Nomor 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
2.4 Berpartisispasi dalam forum ilmiah
2.5 Kegiatan cokurikuler
2.3.4 Membuat karya teknologi 2.4.1 Seminar 2.4.2 Sarasehan 2.4.3 Lokakarya 2.4.4 Santiaji 2.5.1 Pendampingan kegiatan peserta didik 2.6.1 Kepala Sekolah
2.6.2 2.6.3 2.6.4 2.6.5
Waka Kurikulum Waka Kesiswaan Waka Humas Waka Sarana dan Prasarana 2.6.6 Kepala Bengkel 2.6.7 Kepala Laboatorium 2.6.8 Kepala Unit Produksi 2.6.9 Kepala Perpustakaan 2.6.10 Kepala Program Keahlian 2.6.11 Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler 2.6.12 Tugas Tambahan lainnya
2.6 Tugas Tambahan
Nomor 51 Nomor 52 Nomor 53, 54 Nomor 55 Nomor 56
Nomor 58, 59, 60, dan 61 Nomor 62 Nomor 63 Nomor 64 Nomor 65 Nomor 66 Nomor 67 Nomor 68 Nomor 69 Nomor 70 Nomor 71 Nomor 72 Nomor 73
G. Pengujian Instrumen Penelitian Uji instrumen Penelitian dimaksudkan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data variabelvariabel
kesibukan
guru
di
se
kolah
(X3)
dan
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013(Y1). 1. Pengujian Validitas Kuesioner
Nomor 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Pengujian validitas kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh kuesioner (alat ukur) yang dapat mengukur variabel yang diteliti dengan tepat. a. Uji validitas isi Validitas isi berfkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Isi berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isis suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. b. Uji validitas empiris Suatu butir (item) alat ukur (kuesioner) dikatakan valid atau sahih secara empiris apabila kuesioner tersebut diujicobakan dan skor setiap butir mempunyai korelasi yang signifikan dengan skor total. Untuk menentukan validitas butir digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson sebagai berikut : nΣxy – (Σx) (Σy)
rxy=
√{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
Keterangan: rxy
= Koefisien korelasi antara x dan y
n
= Jumlah subyek
Σx
= Total Jumlah dari Variabel X
Σy
= Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2
= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Σy2
= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy
= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y Untuk uji validitas ini digunakan alat bantu komputer program
SPSS Versi 22. 1) Pengujian
validitas
kuesioner
variabel
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Data mengenai implementasi standar proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 37 pernyataan. Jika kuefisien r tabel dibandingkan dengan koefisien r hitung, maka diperoleh hasil 31 butir pernyataan dapat dikatakan valid dan 1 butir pernyataan tidak valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Guru Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2026 tentang Standar Proses Pembelajaran No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
r hitung 0,592 0,664 0,104 0,585 0,600 0,577 0,598 0,227 0,500 0,134
r tabel 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432
Keterangan Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
No. 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Butir 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
r hitung 0,521 0,583 0,008 -0,015 0,513 0,680 .0,19 0,628 0,592 0,601 0,548 0,625 0,354 0,444 -0,097 0,296 0,527 0,582 0,655 0,565 0,531 0,004 0,445 0,600 0,704 0,303 0,253
r tabel 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432
Keterangan Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel di atas butir nomor 3, 10, 13, 14, 25 dan 32 tidak valid, oleh karena itu peneliti mengambil keputusan untuk membuang butir nomor 3, 10, 13, 14, 25, dan 32. Berikut rangkuman pengujian validitas setelah peneliti membuang butir nomor 3, 10, 13, 14, 25, dan 32.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Guru Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2026 tentang Standar Proses Pembelajaran (kedua) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Butir 1 2 4 5 6 7 8 9 11 12 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 31 33 34 35 36 37
r hitung .577 .661 .605 .600 .556 .576 .205 .461 .537 .598 .560 .710 .683 .655 .625 .649 .588 .678 .388 .482 .265 .564 .634 .702 .598 .551 .435 .540 .683 .368 .290
r tabel 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
2) Pengujian validitas kuesioner variabel kesibukan guru di sekolah Data mengenai variabel kesibukan guru diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 36 pernyataan. Jika koefisien r tabel dibandingkan dengan koefisien r hitung maka diperoleh hasil 36 butir pernyataan dapat dikatakan valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kesibukan Guru di Sekolah No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Butir 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
r hitung .286 .208 .313 .343 .287 .291 .233 .262 .373 .351 .369 .365 .213 .280 .309 .441 .183 .266 .391 .402
r tabel 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
No. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Butir 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
r hitung .498 .590 .664 .669 .673 .721 .674 .711 .697 .733 .548 .229 .697 .733 .548 .229
r tabel 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432 0,1432
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2. Uji Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas dilakukan untuk memperolehsuatu instrument yang dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang digunakan yaitu koefisien alpha cronbach : ) Keterangan : = Reliabilitas instrumen. = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal. = Jumlah varians butir. = Varians total.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Untuk uji reliabilitas ini digunakan alat bantu komputer program SPSS Versi 22. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada α = 5% nilai alpha cronbach lebih dari 0,6. a. Reliabilitas kuesioner variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas instrumen variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran: Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2026 tentang Standar Proses Pembelajaran Cronbach’s Alpha 0,932
Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items 0,937
N of Items 31
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.7 di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,932. maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel standar proses pembelajaran tersebut adalah reliabel. b. Reliabilitas kuesioner variabel kesibukan guru di Sekolah Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas instrumen penelitian untuk variabel kesibukan guru di sekolah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kesibukan Guru di Sekolah Cronbach’s Alpha 0,888
Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items 0,893
N of Items 32
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.8 di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,888. maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel standar kesibukan guru di sekolah tersebut adalah reliabel.
H. Teknik Analisis Data 1. Analisis data Deskriptif Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif. Menurut mulyasa (2005:21) di dalam modul Muhadi (2011:77) analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Peneliti melakukan penyajian data dalam bentuk tabel dan nilai-nilai statistikanya, yang akan diinterprestasikan secara kualitatif yang berdasarkan pada Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II), dengan nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995:157) : 80% ke atas
: Sangat Baik
66% - 80%
: Baik
56% - 65%
: Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
46% - 55%
: Tidak Baik
Di bawah 46% : Sangat Tidak Baik PAP II umumnya merupakan cara untuk menghitung variabel proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100, karena data penelitian yang telah ditetapkan memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori variabel langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Skor minimal yang mungkin dicapai + nilai persentase x (skor maksimal yang mungkin dicapai – skor minimal yang mungkin dicapai). Perhitungan kategori kecenderungan untuk setiap variabel pada responden siswa dan guru adalah sebagai berikut: a. Responden Guru 1) Variabel Proses Pembelajaran Skor maksimal yang mungkin dicapai: 31 x 4 = 124 Skor minimal yang mungkin dicapai: 31 x 1 = 31 Skor kategori kecenderungan untuk variabel proses pembelajaran, adalah sebagai berikut: 31 + 81% (124-31) = 106 31 + 66% (124-31) = 92 31 + 56% (124-31) = 83 31 + 46% (124-31) = 74 31 + 0% (124-31)= 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Data perhitungan di
atas
dapat
disimpulkan kategori
kecenderungan variabel berikut:
Tabel 3.9 Rentang Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran No. Interval Skor Kategori 1. 106 - 124 Sangat Baik 2. 92 - 105 Baik 3. 83 - 91 Cukup 4. 74 – 82 Tidak Baik 5. 31 – 73 Sangat Tidak Baik
2) Variabel Kesibukan Guru di Sekolah Skor maksimal yang mungkin dicapai: 32 x 4 = 128 Skor minimal yang mungkin dicapai :32 x 1 = 32 Skor kategori kecenderungan untuk variabel kesibukan guru, adalah sebagai berikut: 32 + 81% (128 - 32) = 110 32 + 66% (128 - 32) = 95 32 + 56% (128 - 32) = 86 32 + 46% (128 - 32) = 76 32 + 0% (128-32) = 32 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel kesibukan guru berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Tabel 3.10 Rentang Variabel Kesibukan Guru Di Sekolah No. 1. 2. 3. 4. 5.
Interval Skor 110 – 128 95 – 109 86 - 94 76 – 85 32 – 75
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
3) Frekuensi Mengakses Internet Skor maksimal yang mungkin dicapai: 1 x 50 = 50 Skor minimal yang mungkin dicapai: 1 x 1 = 1 Skor kategori kecenderungan untuk variabel proses pembelajaran, adalah sebagai berikut: 1 + 81% (50-1) = 41 1 + 66% (50-1) = 33 1 + 56% (50-1) = 28 1 + 46% (50-1) = 24 1 + 0% (50-1)= 1 Data perhitungan di
atas dapat
disimpulkan kategori
kecenderungan variabel Frekuensi Mengakses Internet adalah sebagai berikut: Tabel 3.11 Rentang Variabel Frekuensi Mengakses Internet No. 1. 2. 3. 4. 5.
Interval Skor 41 - 50 33 - 40 28 - 32 24 – 27 1 – 23
Kategori Sangat Sering Sering Cukup Jarang Sangat Jarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
2.
Pengujian Hipotesis a. Rumusan Hipotesis 1)
: Tidak ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta. : Ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta.
2)
: Tidak ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta. : Ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta.
3)
3 = Tidak ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
= Ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta. b. Langkah-langkah pengujian hipotesis Untuk mengetahui pengujian hipotesis menggunakan analisis ChiSquare (x2), langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut: 1) Mencari Nilai Chi-Square (x2) Chi-Square (x2) disebut juga uji keselarasan (goodness of fit test). Uji ini untuk mengetahui apakah distribusi data seragam atau tidak dengan data yang digunakan (Duwi Priyanto,2014). Rumus tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: X2= Keterangan: fo: Frekuensi yang diperoleh dari observasi dalan sampel fe: Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi. x2: Chi kuadrat 2) Kriteria Pengujian Hipotesis Jika nilai Asymp. Sig. > 0,05 maka Ho diterima. Hal tersebut menunjukkan tidak ada pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
2013, maka tidak perlu dilakukan penentuan derajar asosiasi. Jika Ha diterima artinya menunjukkan ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013, maka langkah selanjutnya adalah mencari derajat asosiasi. 3) Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi Apabila Ha Diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka koefisien kontigensi (C) dibandingkan dengan koefisien kotigensi maksimum (Cmax) dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut (Sudjana,2002:282): C= Cmax =
=
Rasio = C/Cmax Keterangan: C
: Koefisien kotigensi
Cmax
: Koefisien kotigensi maksimum
2
x
: Koefisien Chi-Square
m
: Jumlah minimum antara baris dan kolom
n
: Banyaknya sampel
Secara umum kriteria rasio C/Cmax adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Tabel 3.12 Kriteria Rasio C/CMax No. 1. 2. 3. 4. 5.
C/Cmax > 0,80 0,60 – <80 0,40 – 0,60 0,20 – <0,40 <0,20
Intepretasi Sangat kuat Kuat Sedang Lemah Sangat Lemah
Untuk mencari Chi-Square hitung dan koefisien kontingensi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0 for windows. 4) Penarikan Kesimpulan Hipotesis Jika nilai Sig < a = 0,05 maka Ha diterima. Artinya ada pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, dan
pangkat
golongan
guru
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran. Sebaliknya, jika nlai dari Sig > a = 0,05 MAKA Ho diterima. Artinya tidak ada pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2017 sampai dengan 7 Maret 2017 dengan subjek penelitian guru-guru. Pengambilan data dilaksanakan di SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 4 Yogyakarta, SMA Negeri 5 Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, SMA Negeri 10 Yogyakarta, dan SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan jumlah populasi sebesar 603 dan jumlah sampel sebesar 141. Dikarenakan SMA Negeri 4 Yogyakarta menolak untuk dijadikan responden maka dari 11 sekolah yang menjadi responden berubah menjadi 10 sekolah dengan jumlah populasi sebesar 552 dan sampel sebesar 133. Selain perubahan jumlah sekolah, jumlah populasi, dan jumlah sampel ada perubahan margin eror dari 5% menjadi 7,6%. Dari 10 sekolah tersebut peneliti telah menyebar 152 kuesioner untuk guru, dengan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 141 kuesioner, sebanyak 8 koesioner digugurkan karena adanya responden yang mengisi koesioner tidak lengkap. Jadi, koesioner yang diisi dengan lengkap sebanyak 133 koesioner atau sebesar 24,09% dari populasi . Distribusi kuesioner guru dari 10 SMA Negeri se-Kota Yogyakarta diilustrasikan pada tabel 4.1.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Tabel 4.1 Data Responden Penelitian Guru
Jumlah Responden Nama Sekolah
Persentase Responden
Jumlah Populasi
Jumlah Kuesioner Kembali
SMA N 1 Yogyakarta
57
13
22,81%
SMA N 2 Yogyakarta
65
20
30,77%
SMA N 3 Yogyakarta
66
16
24,24%
SMA N 5 Yogyakarta
57
16
28,07%
SMA N 6 Yogyakarta
52
9
17,31%
SMA N 7 Yogyakarta
51
11
21,57%
SMA N 8 Yogyakarta
50
12
24%
SMA N 9 Yogyakarta
42
9
21,43%
SMA N 10 Yogyakarta
51
12
23,53%
SMA N 11 Yogyakarta
61
15
24,60%
552
133
24,09%
Jumlah
Kemudian dalam bab ini akan disajikan analisis data yang menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 22 for windows serta pembahasan hasil penelitian. 1. Deskripsi Responden a. Berdasarkan Jenis Kelamin Data responden guru berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Valid
Laki-Laki Perempuan Total
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent 49 36.8 36.8 36.8 84 63.2 63.2 100.0 133 100.0 100.0
Dari tabel 4.2 dapat dilihat jumlah responden guru berdasarkan jenis kelamin, dimana guru yang berjenis kelamin Perempuan lebih banyak sebesar 84 guru atau sebesar 63,2% sedangkan guru yang berjenis Laki-Laki lebih sedikit daripada Laki-Laki yaitu sebanyak 49 guru atau sebesar 36,8%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden guru berjenis kelamin perempuan.
2. Deskripsi Variabel a. Deskripsi kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan tenaga didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pelaksanaan pembelajaran memiliki persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
dalam
RPP
dan
Silabus
sebelum
dilakukannya
pelaksanaan
pembelajaran. Yaitu diantaranya: 1) Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran 2) Buku Teks Pelajaran 3) Pengelolaan kelas 4) Langkah-langkah Pembelajaran meliputi; kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegitan penutup. Untuk
mengetahui
kecenderungan
implementasi
proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 peneliti membuat lima kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran, kategori tersebut diperoleh setiap siswa berdasarkan jumlah skor dari 41 pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih siswa, di mana skor terendah adalah 41 dan skor tertinggi adalah 164. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu; sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1), dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu; sangat tidak setuju (4), tidak setuju (3), setuju (2), sangat setuju (1). Selanjutnya, peneliti menginterpretasikan skor proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang tersaji pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Tabel 4.3 Deskripsi Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Kategori Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
Interval 106 -124 92 - 105 83 - 91 74 - 82 31- 73
Frekuensi 60 65 8 133
Persentase 45,1 48,9 6,00 100
Pada tabel 4.3 diketahui bahwa dari 133 responden terdapat 60 (45,1%)
guru
memiliki
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan kategori sangat baik, terdapat 65 (48,9%) guru memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori baik, ada 8 (6,00%)
guru
memiliki
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori cukup, dan tidak ada
guru
yang
memiliki
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori tidak baik maupun sangat tidak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
implementasi
proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru seKota Yogyakarta cenderung baik. Tabel 4.4 Nilai-Nilai Statistika Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 Nilai Statistik Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
Skor 104,25 103,00 103 9,368 89 124
Kesimpulan tersebut diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada tabel 4.4 yaitu mean dengan skor 104,25 masuk dalam kategori baik, standar deviasi sebesar 9,368, median dengan skor 103,00 masuk dalam kategori baik, dan mode dengan skor 103,00 masuk dalam kategori baik. Sedangkan skor minimum adalah 89 dan skor maksimumnya adalah 124. Dengan demikian nilai-nilai statistika implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 tergolong baik. b. Deskripsi Kesibukan Guru di Sekolah Dalam Uundang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 35 tentang Guru dan Dosen, kesibukan guru meliputi kegiatan pokok dan tugas tambahan dengan beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dengan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam 1 minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Kegiatan pokok dan tugas tambahan guru, meliputi: 1) Merencanakan pembelajaran 2) Melaksanakan pembelajaran 3) Menilai hasil pembelajaran 4) Membimbing dan melatih peserta didik 5) Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler 6) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler 7) Melaksanakan tugas tambahan struktural dan tugas khusus Untuk mengetahui kecenderungan kesibukan guru di sekolah peneliti membuat lima kategori kecenderungan variabel kesibukan guru di sekolah, kategori tersebut diperoleh dari setiap responden berdasarkan jumlah skor dari 32 pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih responden, di mana skor terendah adalah 32 dan skor tertinggi adalah 128. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu, Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat Tidak Setuju (1), dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu, Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3) dan Sangat Tidak Setuju (4). Selanjutnya, peneliti akan menginterpretasikan skor standar penilaian yang tersaji pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Tabel 4.5 Deskripsi Variabel Kesibukan Guru di Sekolah Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Total
Interval Skor 110 – 128 95 – 109 86 - 94 76 – 85 32 – 75
Frekuensi 2 13 26 58 34 133
Persentase 1,5 9,8 19,5 43,6 25,6 100
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 2 (1,5%) guru memiliki kesibukan dengan kategori sangat tinggi, ada 13 (9,8%) guru memiliki kesibukan dengan kategori tinggi, ada 26 (19,5%) guru memiliki kesibukan dengan kategori sedang, ada 58 (43,6%) guru memiliki kesibukan dengan kategori rendah, dan ada 34 (25,6%) guru yang memiliki kesibukan dengan kategori sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa kesibukan guru-guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta tergolong rendah. Tabel 4.6 Nilai-Nilai Statistika Variabel Kesibukan Guru Nilai Statistik Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
Skor 82,16 81,00 76 10,912 46 128
Kesimpulan diatas diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada tebel 4.6 yaitu mean dengan skor 82,16 masuk dalam kategori rendah, standar deviasi sebesar 10,912, median dengan skor 81,00 masuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
kategori rendah, dan modus dengan skor 76 masuk dalam kategori rendah. Sedangkan skor minimum adalah 46 dan skor maksimumnya adalah 128. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk dalam kategori rendah yaitu interval 76-85. Dengan demikian nilai-nilai statistika variabel kesibukan guru masuk dalam tergolong rendah. c. Deskripsi Frekuensi Mengakses Internet Frekuensi menurut KBBI diartikan sebagai kekerapan. Selain itu frekuensi juga berarti jumlah munculnya suatu kata atau bahasa dalam suatu teks. mengakses informasi melalui internet berarti jalan atau cara untuk mencapai suatu berita atau informasi melalui suatu sistem jaringan computer (internet). Untuk mengetahui kecenderungan kesibukan guru peneliti membuat lima kategori kecenderungan variabel kesibukan guru, kategori tersebut diperoleh dari setiap responden berdasarkan jumlah skor pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih responden, di mana skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 41. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu, Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat Tidak Setuju (1), dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu, Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3) dan
Sangat
Tidak
Setuju
(4).
Selanjutnya,
peneliti
akan
menginterpretasikan skor standar penilaian yang tersaji pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Tabel 4.7 Deskripsi Data Variabel Frekuensi Mengakses Internet Kategori Sangat Sering Sering Cukup Jarang Sangat Jarang Total
Interval Skor 41 – 50 33 – 40 28 – 32 24 – 27 1 – 23
Frekuensi 4 4 6 11 108 133
Persentase 3,0 3,0 4,5 8,3 81,2 100,0
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 4 (3,0%) guru memiliki frekuensi mengakses internet dengan kategori sangat sering, ada 4 (3,0%) guru memiliki frekuensi mengakses internet dengan kategori sering, ada 6 (4,5%) guru memiliki frekuensi mengakses internet dengan kategori cukup, ada 11 (8,3%) guru memiliki frekuensi mengakses internet dengan kategori jarang, dan ada 108 (81,2%) guru yang memiliki frekuensi mengakses internet dengan kategori sangat jarang. Dapat disimpulkan bahwa guru-guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta memiliki frekuensi mengakses internet tergolong sangat jarang. Tabel 4.8 Nilai-Nilai Statistika Frekuensi Mengakses Internet Nilai Statistik Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
Skor 12,62 10,00 10 11,003 1 50
Kesimpulan diatas diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada tebel 4.8 yaitu mean dengan skor 12,62 masuk dalam kategori sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
jarang, standar deviasi sebesar 11,003, median dengan skor 10,00 masuk dalam kategori sangat jarang, dan modus dengan skor 10 masuk dalam kategori sangat jarang. Sedangkan skor minimum adalah 1 dan skor maksimumnya adalah 50. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk dalam kategori rendah yaitu interval 1-23. Dengan demikian nilai-nilai statistika variabel frekuensi mengakses internet tergolong sangat jarang. d. Deskripsi Pangkat Golongan Guru Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya pada pasal 2, yang dimaksud jabatan fungsional Guru adalah jabatan tingkat keahlian termasuk dalam rumpun pendidikan tingkat taman kanak-kanak, dasar, lanjutan, dan sekolah khusus. Untuk mengetahui kecenderungan kesibukan guru peneliti membuat lima kategori kecenderungan variabel kesibukan guru, kategori tersebut diperoleh dari setiap responden berdasarkan jumlah skor pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih responden, di mana skor 1 adalah golongan IIIa, Skor 2 adalah golongan IIIb, Skor 3 adalah golongan IIIc, Skor 4 adalah golongan IIId, Skor 5 adalah golongan IVa dan Skor 6 adalah golongan IVb. Selanjutnya, peneliti akan menginterpretasikan skor standar penilaian yang tersaji pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Tabel 4.9 Deskripsi variabel Pangkat Golongan Kategori IIIa IIIb IIIc IIId IVa IVb Total
Frekuensi 12 24 17 5 69 6 133
Persentase 9,0 18,0 12,8 3,8 51,9 4,5 100,0
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 12 (9,0%) guru memiliki pangkat golongan IIIa, ada 24 (18,0%) guru memiliki pangkat golongan IIIb, ada 17 (12,8%) guru memiliki pangkat golongan IIIc, ada 5 (3,8%) guru memiliki pangkat golongan IIId, dan ada 69 (51,9%) guru yang memiliki pangkat golongan IVa, dan ada 6 (4,5%) guru yang memiliki pangkat golongan IVb. Dapat disimpulkan bahwa guru-guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta memiliki pangkat golongan guru IVa
B. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan ChiSquare dengan bantuan program SPSS versi 22.0 for windows. a. Hipotesis Pertama 1) Rumusan Hipotesis H01 = Tidak ada pengaruh kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta. Ha1 = Ada pengaruh kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta. 2) Hasil Pengujian Hipotesis Dalam pengujian hipotesis digunakan uji Chi-Square. Sebelum dilakukan uji Chi-Square terlebih dahulu disusun tabel kontigensi sebagai berikut: Tabel 4.10 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Kesibukan Guru di Sekolah terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri SeKota Yogyakarta KesibukanGuru * StandarProses Crosstabulation StandarProses
KesibukanGuru Tinggi Count Expected Count % within KesibukanGuru % within StandarProses Sedang Count Expected Count % within KesibukanGuru % within StandarProses
Sangat Baik Baik Total 10 7 17 7.7 9.3 17.0 58.8%
41.2% 100.0%
16.7%
9.6%
12.8%
17 10.8
7 13.2
24 24.0
70.8% 28.3%
29.2% 100.0% 9.6%
18.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Total
Rendah Count Expected Count % within KesibukanGuru % within StandarProses Sangat Count Rendah Expected Count % within KesibukanGuru % within StandarProses Count Expected Count % within KesibukanGuru % within StandarProses
24 26.2
34 31.8
58 58.0
41.4%
58.6% 100.0%
40.0%
46.6%
43.6%
9 15.3
25 18.7
34 34.0
26.5% 15.0%
73.5% 100.0% 34.2% 25.6%
60 73 133 60.0 73.0 133.0 45.1% 54.9% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Sebelum adanya pengabungan pada variabel kesibukan guru di sekolah terdapat 5 kategori yaitu kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah, sedangkan pada variabel standar proses terdapat 5 kategori yaitu kategori sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik. Setelah diolah menggunakan SPSS versi 22.0 for windows variablel kesibukan guru di sekolah tetap menjadi 5 kategori, yaitu tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Sedangkan pada variabel standar proses berubah menjadi 3 kategori yaitu sangat bak, baik, dan cukup. Karena setelah diuji terdapat 7 sel yang frekuensi harapannya kurang dari 5, maka dilakukan penggabungan kategori yang berdekatan. Setelah pengabungan dilakukan, variabel kesibukan guru di sekolah berubah menjadi 4 kategori sedangkan pada variabel standar proses berubah menjadi 2 kategori. Penggabungan dilakukan dengan cara: pada variabel kesibukan guru di sekolah kategori sangat tinggi (diberi kode angka 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
dan kategori tinggi (diberi kode angka 2) digabungkan dan diberi kode angka 1, kategori sedang (diberi kode angka 2), kategori rendah (diberi kode angka 3), dan kategori sangat rendah (diberi kode angka 4). Pada variabel standar proses kategori sangat baik (diberi kode angka 1), kategori baik (diberi kode angka 2) dan cukup (diberi kode angka 3) digabungkan diberi kode angka 2 dengan kategori baik. Hasil penggabungan bisa di lihat pada tabel 4.10 di atas.
Tabel 4.11 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Kesibukan Guru di Sekolah Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri SeKota Yogyakarta Chi-Square Tests Value 12.801a 13.124
df
Asymp. Sig. (2-sided) .005 .004
Pearson Chi-Square 3 Likelihood Ratio 3 Linear-by-Linear 9.715 1 .002 Association N of Valid Cases 133 a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.67. Tabel 4.12 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Beban Tugas Guru di Sekolah Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri SeKota Yogyakarta Symmetric Measures
Nominal by Nominal N of Valid Cases
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
Value .310 .310 .296 133
Approx. Sig. .005 .005 .005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Pada Tabel 4.12 diketahui hasil Chi-Square (x2) hitung sebesar 12.801 (df) = 3 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,005 lebih kecil dari
0,05 sehingga
H01ditolak dan Ha1 diterima, yang artinya ada pengaruh kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuannya dalam mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. Selanjutnya setelah diketahui ada pengaruh kesibukan guru di sekolah terhadap
kemampuannya
dalam
mengimplementasikan
standar
proses
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dilanjutkan dengan melakukan perhitungan kontingensi C untuk mencari besar kecilnya derajat asosiasi. Besar kecilnya derajat asosiasi dapat dihitung dengan rumus kontingensi C adalah sebagai berikut: C=
= 0,296 Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel 4.12 Symmetric
Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu sebesar 0,296. Langkah selanjutnya membandingkan nilai C dengan nilai Cmax yang mungkin bisa terjadi. Perhitungan Cmax adalah sebagai berikut: Cmax =
= 0,707
Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien Cmax maka hasil yang diperoleh sebesar 0,418 (0,296 / 0,707). Maka kriteria rasio C/Cmax koefisien. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuannya dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proseses Pembelajaran dapat diinterpretasikan sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
b. Hipotesis Kedua 1) Rumusan Hipotesis : Tidak ada pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta. : Ada pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta 2) Hasil Pengujian Hipotesis Dalam pengujian hipotesis digunakan uji Chi-Square. Sebelum dilakukan uji Chi-Square terlebih dahulu disusun tabel kontigensi sebagai berikut: Tabel 4.13 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta Frekuensi Mengakses Internet * Kemampuan Menimplementasikan Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar_Proses Pembelajaran Crosstabulation
Frekuensi.Me Cukup ngakses.Intern et
Count Expected Count % within Frekuensi.Mengakses. Internet
StandarProses Sangat Baik Baik 8 6 6.3 7.7 57.1%
Total 14 14.0
42.9% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Sangat Jarang
Total
% within StandarProses Count Expected Count % within Frekuensi.Mengakses.I nternet % within StandarProses Count Expected Count % within Frekuensi.Mengakses.I nternet % within StandarProses
13.3%
8.2%
10.5%
52 53.7
67 65.3
119 119.0
43.7%
56.3% 100.0%
86.7%
91.8% 89.5%
60 60.0
73 73.0
45.1%
54.9% 100.0%
100.0%
100.0 %
133 133.0
100.0%
Sebelum adanya pengabungan pada variabel frekuensi mengakses internet terdapat 5 kategori yaitu kategori sangat sering, sering, cukup, jarang, dan sangat jarang, sedangkan pada variabel standar proses terdapat 5 kategori yaitu kategori sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik. Setelah diolah menggunakan SPSS versi 22.0 for windows variablel frekuensi mengakses internet menjadi 3 kategori, yaitu sangat sering, sering, dan cukup. Sedangkan pada variabel standar proses berubah menjadi 3 kategori yaitu sangat bak, baik, dan cukup. Setelah diuji terdapat 11 sel yang frekuensi harapannya kurang dari 5, maka dilakukan penggabungan kategori yang berdekatan. Setelah pengabungan dilakukan, variabel frekuensi mengakses internet berubah menjadi 2 kategori sedangkan pada variabel standar proses berubah menjadi 2 kategori. Penggabungan dilakukan dengan cara: pada variabel frekuensi mengakses internet kategori sangat jarang (diberi kode angka 1), kategori jarang (diberi kode angka 2) dan kategori cukup (diberi kode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
angka 3) digabungkan diberi kode angka 2 dengan kategori cukup. Pada variabel standar proses kategori sangat baik (diberi kode angka 1), kategori baik (diberi kode angka 2) dan cukup (diberi kode angka 3) digabungkan diberi kode angka 2 dengan kategori baik. Hasil penggabungan bisa dilihat pada tabel 4.13 di atas. Tabel 4.14 Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri SeKota Yogyakarta Chi-Square Tests
Value df .915a 1 .452 1 .910 1
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (2-sided) (2-sided) (1-sided) .339 .501 .340 .401 .250
Pearson Chi-Square Continuity Correctionb Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear .908 1 .341 Association N of Valid Cases 133 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.32. b. Computed only for a 2x2 table Pada Tabel 4.14 diketahui hasil Chi-Square (x2) hitung sebesar 0,915 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,339 lebih besar dari
0,05 sehingga H02
diterima dan Ha1 ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan guru dalam mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
c. Hipotesis Ketiga 1) Rumusan Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
3 = Tidak ada pengaruh pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. = Ada pengaruh pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. 2) Hasil Pengujian Hipotesis Dalam pengujian hipotesis digunakan uji Chi-Square. Sebelum dilakukan uji Chi-Square terlebih dahulu disusun tabel kontigensi sebagai berikut: Tabel 4.15 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pangkat Golongan Guru Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta PangkatGolongan * StandarProses Crosstabulation
Pangkat IIIa Count Golongan Expected Count % within PangkatGolongan
StandarProses Sangat Baik Baik 2 10 5.4 6.6 16.7%
Total 12 12.0
83.3% 100.0%
% within StandarProses
3.3%
13.7%
9.0%
IIIb Count Expected Count % within PangkatGolongan % within StandarProses
9 10.8
15 13.2
24 24.0
37.5%
62.5%
100.0%
15.0% 13 9.9
20.5% 9 12.1
18.0% 22 22.0
IIIc Count Expected Count
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Total
% within PangkatGolongan % within StandarProses IVa Count Expected Count % within PangkatGolongan % within StandarProses Count Expected Count % within PangkatGolongan % within StandarProses
59.1%
40.9%
100.0%
21.7% 36 33.8
12.3% 39 41.2
16.5% 75 75.0
48.0%
52.0%
100.0%
60.0% 60 60.0
53.4% 73 73.0
56.4% 133 133.0
45.1%
54.9%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
Sebelum adanya pengabungan pada variabel pangkat golongan guru terdapat 6 kategori yaitu kategori IIIa, IIIb, IIIc, IIId, IVa, dan IVb. Sedangkan pada variabel standar proses terdapat 5 kategori yaitu kategori sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik. Setelah diolah menggunakan SPSS versi 22.0 for windows variablel pangkat golongan gurut tetap menjadi 6 kategori, yaitu kategori IIIa, IIIb, IIIc, IIId, IVa, dan IVb. Sedangkan pada variabel standar proses berubah menjadi 3 kategori yaitu sangat bak, baik, dan cukup. Setelah diuji terdapat 10 sel yang frekuensi harapannya kurang dari 5, maka dilakukan penggabungan kategori yang berdekatan. Setelah pengabungan dilakukan, variabel pangkat golongan guru berubah menjadi 4 kategori sedangkan pada variabel standar proses berubah menjadi 2 kategori. Penggabungan dilakukan dengan cara: pada variabel pangkat golongan guru kategori IIIa (diberi kode angka 1), kategori IIIb (diberi kode angka 2), kategori IIIc (diberi kode angka 3) dan kategori IIId (diberi kode angka 4) digabungkan diberi kode angka 3 dengan kategori IIIc, kategori IVa (diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
kode angka 5) dan kategori IVb (di beri kode angka 6) digabungkan dan diberi kode angka 4. Pada variabel standar proses kategori sangat baik (diberi kode angka 1), kategori baik (diberi kode angka 2) dan cukup (diberi kode angka 3) digabungkan diberi kode angka 2 dengan kategori baik. Hasil penggabungan bisa di lihat pada tabel 4.15 di atas. Tabel 4.16 Hasil Analisis Chi-Square Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pangkat Golongan Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) a Pearson Chi-Square 6.472 3 .091 Likelihood Ratio 6.917 3 .075 Linear-by-Linear Association 3.316 1 .069 N of Valid Cases 133 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.41. Pada tabel 4.16 diketahui hasil Chi-Square (x2) hitung sebesar 6.472 (df) = 3 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,091 lebih besar dari
0,05 sehingga
H02 diterima dan Ha2 ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh pangkat golongan guru terhadap kemampuan dalam mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
C. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif kesibukan guru, frekuensi mengakses internet, dan pangan golongan guru terhadap
implementasi
standar
proses
pembelajaran
berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, maka dilakukan pembahasan sebagai berikut: 1. Pengaruh
kesibukan
guru
di
sekolah
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 Variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 60 (45,1%) guru memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan kategori sangat baik, terdapat 65 (48,9%) guru memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori
baik,
tedapat
8
(6,00%)
guru
memiliki
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori cukup,
dan
tidak
ada
guru
yang
memiliki
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori tidak baik maupun sangat tidak baik. Variabel kesibukan guru di sekolah menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 2 (1,5%) guru memiliki kesibukan dengan kategori sangat tinggi, ada 13 (9,8%) guru memiliki kesibukan dengan kategori tinggi, ada 26 (19,5%) guru memiliki kesibukan dengan kategori sedang, ada 58 (43,6%) guru memiliki kesibukan dengan kategori rendah, dan ada 34 (25,6%) guru yang memiliki kesibukan dengan kategori sangat rendah. Pada hasil pengujian hipotesis pertama, diketahui hasil Chi-Square (x2) hitung sebesar 12,801 (df) = 3 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,005 lebih kecil dari
0,05 sehingga Ha1 diterima, yang artinya ada pengaruh
positif dan signifikan kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Karena terdapat pengaruh yang positif kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013, maka dalam hal ini kesibukan guru di sekolah dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kemampuannya dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dalam kurikulum 2013. Di lihat dari penjelasan di atas, Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kesibukan guru di sekolah
akan
semakin
tinggi
pula
kemampuannya
dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
kurikulum 2013. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kesibukan guru di sekolah
akan
semakin
rendah
kemampuannya
dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Prose Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor
22
tahun
20116
tentang
standar
proses
pembelajaran dalam kurikulum 2013 edisi revisi. Derajat asosiasi menunjukkan rasio 0,418 dengan interpretasi sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuannya dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proseses pembelajaran dapat diinterpretasikan sedang. Di duga kesibukan guru di sekolah bukanlah satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentan Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Ada faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran dalam kurikulum 2013. Implikasi dari penelitia ini yaitu selain meningkatkan kesibukan guru di sekolah sebaiknya guru juga dapat meningkatkan kesibukannya di luar sekolah. Karena dengan demikian guru akan memiliki banyak pengetahuan dan wawasan untuk menunjang kemampuannya dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Saran dari peneliti adalah sebaiknya guru lebih meningkatkan kemampuan diri untuk mengembangkan potensinya yang berhubungan dengan profesinya. Setelah itu, guru tersebut dapat membagikan ilmu dan pengetahuannya kepada guru-guru yang lain.
2. Pengaruh
frekuensi
mengakses
mengimplementasikan
internet
Permendikbud
terhadap
tentang
kemampuan
Standar
Proses
Pembelajaran Nomor 22 Tahun 2016 dalam kurikulum 2013 Variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 edisi revisis menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 60 (45,1%) guru memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan kategori sangat baik, terdapat 65 (48,9%) guru memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori
baik,
terdapat
8
(6,00%)
guru
memiliki
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori cukup,
dan
tidak
ada
guru
yang
memiliki
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
standar proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori tidak baik maupun sangat tidak baik. Variabel frekuensi mengakses internet menunjukkan bahwa dari dari 133 responden terdapat 4 (3,0%) guru memiliki frekuensi mengakses internet dengan kategori sangat sering, ada 4 (3,0%) guru memiliki frekuensi mengakses internet dengan kategori sering, ada 6 (4,5%) guru memiliki frekuensi mengakses internet dengan kategori cukup, ada 11 (8,3%) guru memiliki frekuensi mengakses internet dengan kategori jarang, dan ada 108 (81,2%) guru yang memiliki frekuensi mengakses internet dengan kategori sangat jarang. Pada hasil pengujian hipotesis kedua, diketahui hasil Chi-Square (x2) hitung sebesar 0,915 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,339 lebih besar dari
0,05 sehingga Ha1 ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh
frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor
22
Tahun
2016
tentang
Standar
Proses
Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Peneliti berpendapat bahwa masih ada faktor lain yang diduga dapat bepengaruh terhadap kemampuan mengimplementasikan permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dalam kurikulum 2013. Karena tidak terdapat pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap implementasi standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 pada kurikulum 2013, maka dalam hal ini frekuensi mengakses internet tidak dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan dalam mengimplementasikan Permendikbud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Nomor 22 Tahun 2016 pada kurikulum 2013. Semakin tinggi frekuensi guru mengakses internet tidak menjadikan semakin tinggi kemampuannya dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. pada kurikulum 2013. Sebaliknya, semakin rendah frekuensi guru mengakses internet tidak akan menjadikan semakin rendah kemampuannya dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi atau rendahnya frekuensi guru mengakses internet tetap dapat mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Berdasarkan penjelasan dan kesimpulan di atas implikasi dari penelitian
ini
adalah
dalam
meningkatkan
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013, sebaiknya guru lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasannya bukan hanya melalui internet melainkan dengan menggunakan sumber lain seperti sumber belajar yang sudah disediakan oleh sekolah maupun yang di peroleh di luar sekolah. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor
22
Tahun
2016
tentang
Standar
Proses
Pembelajaran dalam kurikulum 2013, peneliti tetap memiliki keyakinan bahwa
frekuensi
mengakses
internet
dapat
berpengaruh
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
meningkatkan kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. oleh karena itu peneliti memberikan saran bahwa guru tetap dapat memaksimalkan wawasan informasinya menggunakan internet asalkan sesuai dengan kebutuhannya dalam proses pembelajaran, dan guru juga dapat menambah wawasan dan pengetahuaanya bukan hanya melalui internet saja tetapi juga melalui sumber informasi lain yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran sehingga pada akhirnya dapat lebih mempermudah guru dalam mengimplementasikan standar proses pembelajaran.
3. Pengaruh
pangkat
golongan
guru
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 Variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 60 (45,1%) guru memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan kategori sangat baik, terdapat 65 (48,9%) guru memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori
baik,
ada
8
(6,00%)
guru
memiliki
kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan ketegori cukup,
dan
tidak
ada
guru
yang
memiliki
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan ketegori tidak baik maupun sangat tidak baik. Variabel pangkat golongan menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 12 (9,0%) guru memiliki pangkat golongan IIIa, ada 24 (18,0%) guru memiliki pangkat golongan IIIb, ada 17 (12,8%) guru memiliki pangkat golongan IIIc, ada 5 (3,8%) guru memiliki pangkat golongan IIId, dan ada 69 (51,9%) guru yang memiliki pangkat golongan IVa, dan ada 6 (4,5%) guru yang memiliki pangkat golongan IVb. Pada hasil pengujian hipotesis ketiga, diketahui hasil Chi-Square (x2) hitung sebesar 6,472 (df) = 3 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,091 lebih besar dari pangkat
0,05 sehingga Ha1 ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh golongan
Permendikbud
Nomor
terhadap
kemampuan
22
2016
Tahun
mengimplementasikan
tentang
Standar
Proses
Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Peneliti berpendapat bahwa masih ada faktor lain yang diduga dapat bepengaruh terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dalam kurikulum 2013. Karena tidak terdapat pengaruh pada pangkat golongan guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013, maka dalam hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
pangkat golongan guru tidak dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran dalam kurikulum 2013. Dari uraian di atas dapat disimpulkan semakin tinggi pangkat golongan guru tidak
menjadikan
semakin
tinggi
kemampuannya
dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah pangkat golongan guru tidak akan menjadikan semakin
rendah
Permendikbud
kemampuan
Nomor
22
guru
Tahun
dalam 2016
mengimplementasikan
tentang
Standar
Proses
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 Berdasarkan penjelasan di atas implikasi dari penelitian ini adalah dalam meningkatkan kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013, sebaiknya guru tidak hanya meningkatkan pangkat golongannya saja melainkan melainkan tetap dapat memaksimalkan potensi dan kemampuannya untuk melakukan pengimplementasian standar proses berdasarkan pengalaman yang dimiliki, baik itu dalam hal pengalaman mengajar, pengalaman mengikuti diklat atau pengalaman dalam hal lain yang terkait. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor
standar 22
proses
Tahun
2016
pembelajaran tentang
berdasarkan
Standar
Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 peneliti tetap memiliki keyakinan bahwa pangkat golongan guru dapat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran pada kurikulum 2013. Oleh karena itu, saran yang diberikan peneliti yaitu guru yang memiliki pangkat golongan rendah tidak berkecil hati, tetapi bisa lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuannya untuk dapat mempertinggi pangkat golongannya,
selain
itu
juga
guru
tersebut
tetap
dapat
mengimplementasikan standar proses pembelajaran dengan belajar pada guru yang sudah mampu mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Roses Pembelajaran dalam kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab IV mengenai pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet dan pangkat
golongan
guru
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengaruh
kesibukan
guru
di
sekolah
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri SeKota Yogyakarta Ada pengaruh positif dan signifikan kesibukan guru di sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Dapat dilihat dari hasil Chi-Square (x2) hitung sebesar 12,801 (df) = 3 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,005 lebih kecil dari 2. Pengaruh
frekuensi
mengakses
internet
0,05. terhadap
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran pada kurikulum 2013 di SMA Negeri SeKota Yogyakarta
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Tidak ada pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Dapat dilihat dari hasil Chi-Square (x2) hitung sebesar 0,915 (df)=1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,339 lebih besar dari 3. Pengaruh
pangkat
0,05.
golongan
guru
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri SeKota Yohyakarta Tidak ada pengaruh pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Dapat dilihat dari hasil Chi-Square (x2) hitung sebesar 6,472 (df) = 3 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,091 lebih besar dari
0,05.
B. Keterbatasan Masalah Peneliti menyadairi dalam melaksankan penelitian masih banyak kekurangan
dan
keterbatasan,
adapun
keterbatasan
peteliti
dalam
melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peneliti tidak dapat mengendalikan kesungguhan dan kejujuran dari responden dalam menjawab kuesioner. Apabila ternyata responden tidak menjawab berdasarkan kondisi yang sebenarnya maka hasil penelitian ini belum memberikan gambaran yang obyektif, walaupun diawal peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
sudah meminta untuk menjawab sesuai dengan kenyataan yang ada pada responden. 2. Seluruh data dalam penelitian ini hanya didasarkan pada data yang telah diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 133 responden, peneliti tidak melakukan wawancara dan observasi secara langsung terhadap responden sehingga penelitian ini belum menggambarkan keseluruhan keinginan dari responden. 3. Peneliti hanya menemukan beberapa indikator berdasarkan beberapa ahli saja, sehingga masih ada indikator-indikator lain yang terdapat dalam setiap variabel yang peneliti tidak temukan.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Guru lebih meningkatkan kemampuan diri untuk mengembangkan potensinya yang berhubungan dengan profesinya. Setelah itu, guru tersebut dapat membagikan ilmu dan pengetahuannya kepada guru-guru yang lain. 2. Guru tetap dapat memaksimalkan wawasan pengetahuannya dalam menggunakan internet asalkan sesuai dengan kebutuhannya dalam proses pembelajaran,
dan
guru
juga
dapat
menambah
wawasan
dan
pengetahuaanya bukan hanya melalui internet saja tetapi juga melalui sumber informasi lain yang dapat menunjang keberhasilan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
pembelajaran sehingga pada akhirnya dapat lebih mempermudah guru dalam mengimplementasikan standar proses pembelajaran. 3. Guru yang memiliki pangkat golongan rendah tidak berkecil hati, tetapi bisa lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuannya untuk dapat mempertinggi pangkat golongannya, selain itu juga guru tersebut tetap dapat mengimplementasikan standar proses pembelajaran dengan belajar pada guru yang sudah mampu mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Roses Pembelajaran dalam kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Anbarini,R.,et al. (2016). Jendela Pendidikan dan Kebudayaan: Empat Perbaikan Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia: http://bpmtv.kemdikbud.go.id/majalahs/UOBPcjV1vqZ65KUQl2wtQVDC MRqAkiVf6w5iQ0kl20161105143449.pdf Arifin, Zainal. (2011).Konsep Dan Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Gunawan, Imam. (2013).Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik.Jakarta: PT. Bumi Aksara Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Idi, Abdullah. (2016). Pengembangan Kurikulum teori & Praktik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Majid, Abdul. (2014). Implementasi Kurikulum 2013.Bandung:Interest Media Muhadi. (2011). Modul Metode Penelitian. Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta Mulyasa (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 tentang Penyesuaian
Jabatan
Fungsional
Guru.
[On-Line].
Tersedia:
http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads /2016/11/Permen382010.pdf [8 Januari 2017] Pitoy, Yani Pieter. (2012). Peraturan Pemerintah Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. [On-
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Line]. Tersedia: https://www.slideshare.net/YaniPitoy/permenpan2009-016penilaiankerjaguru. [8 Januari 2017] Primasari, Vincentia. (2014). “Kesibukan Guru di Dalam Kegiatan di Sekolah, Kesibukan Guru di Luar Kegiatan Sekolah dan Status Sekolah Tempat Guru Mengajar Terhadap Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah”. Skripsi. FKIP, Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990).Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka Sugiyono. (2014). Metode Penelitian & Pengembangan. Yogyakarta: Alfabeta. Sukmadinata,Nana S (2013). Pengembangan kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sukmadinata,Nana S dan Erliana Syaodih (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT. Refika Aditama. Sunarti dan Selly Rahmawati. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013: Membantu Guru dan Calon Guru Mengetahui Langkah–langkah Penilaian Pembelajaran. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Suprapto.(2013). Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service) Tung, Khoe Yao. (1997). Teknologi Jaringan Internet. Yogyakarta: Andi Offset Undang-Undang R.I No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. (2006). Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri Wulan, Alfonsia P.S., et al. (2015). “Evaluasi Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran & Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013”. Skripsi. FKIP, Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian
Kuesioner dan Lembar Jawab 1) Variabel Standar Proses Pembelajaran 2) Variabel Kesibukan Guru di Sekolah 3) Variabel Frekuensi Mengakses Internet 4) Variabel Pangkat Golongan Guru
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
KUESIONER PENELITIAN
I. IDENTITAS Nama (Jika tidak keberatan) :______________________________ NIP/NIK
: ________________________
Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan *)
Pendidikan Tertinggi
: D3/ S1/ S2/ S3 *)
Bidang Keahlian
:_________________________
Unit Kerja
:_________________________
Masa Kerja
:……… Tahun
Mata Pelajaran yang diampu
: ________________________
Usia
:_________________________
Jam Mengajar
: Ekuivalen…….jam/minggu
Pengalaman Mengikuti Diklat
:…….Hari
Rata-rata Mengakses Internet
:…….Jam/minggu
Pangkat/Golongan
: III/a / III/b / III/c / IV/a/ ........
*) Keterangan *Coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
II.
IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
Mohon untuk membantu mengisi pada lembar jawab yang telah disediakan dengan memberikan tanda (√) sesuai dengan pilihan jawaban Bapak/ Ibu. (Lembar jawab terpisah dengan kuesioner). Keterangan: SS
: Sangat Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pernyataan Membuat RPP merupakan suatu kewajiban bagi saya Saya menyusun RPP berdasarkan silabus Saya menyusun RPP hanya pokok-pokoknya saja Saya menyusun RPP sesuai dengan subtema mata pelajaran yang bersangkutan. Saya menyusun RPP sesuai dengan tujuan pembelajaran Saya membuat media sesuai dengan materi pembelajaran Saya membuat media agar tujuan pembelajaran tercapai Saya merasa cukup menggunakan buku paket Saya menyusun perangkat penilaian pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran Saya yakin ketika pembelajaran akan dimulai peserta didik sudah siap atau selalu siap Saya mengecek kehadiran siswa sebelum pembelajaran dimulai. Saya memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum pembelajaran dimulai Saya melakukan apersepsi pada pertemuan pertama saja Saya menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama saja Saya menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sebelum memulai kegiatan pembelajaran Saya mengamati tingkah laku peserta didik saat proses pembelajaran
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
No 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
37.
Pernyataan Saya menghargai pendapat peserta didik dengan memberikan penguatan saat proses pembelajaran Saya mengajak peserta didik untuk mengolah pengetahuan selama proses pembelajaran Saya mengajak peserta didik untuk menciptakan sesuatu hal yang berhubungan dengan materi yang diajarkan Saya mereview apa saja yang sudah dipelajari bersama peserta didik Saya mengajak siswa untuk melakukan refleksi setelah pembelajaran selesai. Saya memberikan umpan balik untuk peserta didik Saya memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah kepada peserta didik Saya meminta kepada peserta didik menyiapkan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Saya tidak selalu mengatur tempat duduk peserta didik untuk mengelola keefektifan kelas Dalam pembelajaran, volume suara saya tidak dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. Saya menggunakan intonasi yang dapat didengar dengan baik oleh peserta didik Saya menggunakan bahasa yang santun, lugas dan mudah dimengerti saat proses pembelajaran Saya memberikan materi pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai Saya mengatur ketertiban dan kedisiplinan kelas Saya selalu berpenampilan sopan selayaknya seorang guru Saya tidak selalu menjelaskan silabus kepada peserta didik yang dilakukan pada awal semester Saya menilai kesiapan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran secara individual Saya menilai perkembangan akademik peserta didik secara individual Saya menilai hasil belajar peserta didik secara individual Saya melakukan perbaikan administrasi pembelajaran ketika akan dilaksanakan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut Saya memperlihatkan administrasi pembelajaran yang sudah saya buat dengan apa adanya ketika akan dilaksanakan pemantauan, supervise, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
No 38.
39.
40.
41.
42. 43. 44. 45.
46.
47. 48. 49. 50. 51.
52.
Pernyataan SS Saya meluangkan waktu untuk menyusun silabus sebagai acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan mata pelajaran yang saya ampu. Saya meluangkan waktu menyusun program tahunan untuk menetapkan alokasi waktu yang diperlukan sesuai dengan mata pelajaran yang saya ampu. Saya meluangkan waktu menyusun program tahunan untuk menetapkan alokasi waktu yang diperlukan sesuai dengan tingkat kelas yang saya ampu. Saya meluangkan waktu menyusun program semester untuk menentukan jumlah tatap muka sesuai dengan mata pelajaran yang saya ampu. Saya meluangkan waktu menyusun program semester untuk menentukan jumlah tatap muka sesuai dengan tingkat kelas yang saya ampu. Saya meluangkan waktu menyusun program semester untuk menetapkan kegiatan pratikum lapangan Saya meluangkan waktu menyusun program semester untuk menetapkan kegiatan ulangan harian, pengayaan dan remedi Saya meluangkan waktu menyusun program semester untuk menetapkan materi bahan UTS dan UAS Saya meluangkan waktu untuk berpartisispasi dalam menyiapkan rancangan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Saya tidak meluangkan waktu untuk merencanakan kegiatan yang menarik bagi peserta didik. Saya tidak meluangkan waktu untuk menyusun artikel yang di muat di media cetak ataupun elektronik Saya harus meluangkan waktu menyusun modul untuk menunjang pembelajaran Saya meluangkan waktu untuk melakukan penelitian yang relevan sesuai mata pelajaran yang saya ampu baik secara kelompok maupun individu Saya tidak meluangkan waktu untuk membuat media/alat pembelajaran sebagai penunjang KBM Saya meluangkan waktu untuk membuat karya pengembangan sains sebagai penunjang pembelajaran (guru bekerjasama dengan peserta didik dalam menciptakan produk sains, seperti: inovasi produk makanan, inovasi produk elektronik, dan lain sebagainya)
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
No
Pernyataan 53.
Saya meluangkan waktu untuk mengikuti seminar kependidikan yang menghambat KBM
Saya sering menjadi pembicara/fasilitator dalam 54. kegiatan seminar yang diikuti para guru di sekolahsekolah Saya meluangkan waktu untuk menghadiri sarasehan 55. dalam mempererat hubungan antar guru dan karyawan sekolah Saya meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan 56. lokakarya dalam memecahkan masalah kependidikan dan menemukan solusinya. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63.
Saya tidak meluangkan waktu untuk mengikuti pertemuan singkat menjelang pelaksanaan kegiatan pembelajaran (santiaji). Saya meluangkan waktu membimbing kegiatan study tour peserta didik Saya meluangkan waktu membimbing kegiatan olimpiade peserta didik Saya meluangkan waktu membimbing kegiatan pengembangan kepribadian peserta didik. Saya meluangkan waktu untuk membimbing belajar peserta didik diluar KBM Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugastugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Sekolah. Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugastugas dan tanggung jawab sebagai Waka Kurikulum
Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugastugas dan tanggung jawab sebagai Waka Kesiswaan. Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugas65. tugas dan tanggung jawab sebagai Waka Humas. Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugas66. tugas dan tanggung jawab sebagai Waka Sarana dan Prasarana Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugas67. tugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Bengkel 64.
68.
Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugastugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Laboratorium
69.
Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugastugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Unit Produksi
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
No 70. 71.
72. 73.
Pernyataan SS Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugastugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Perpustakaan Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugastugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Program Keahlian. Saya meluangkan waktu untuk melaksanakan tugastugas dan tanggung jawab sebagai Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler. Saya melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab jabatan yang saya ampu.
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 Tabel Tabulasi Data
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
A. Tabulasi Data Responden
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Responden SA1.01 SA1.02 SA1.03 SA1.04 SA1.05 SA1.06 SA1.07 SA1.08 SA1.09 SA1.10 SA1.11 SA1.12 SA1.13 SA2.01 SA2.02 SA2.03 SA2.04 SA2.05 SA2.06 SA2.07 SA2.08 SA2.09 SA2.10 SA2.11 SA2.12 SA2.13 SA2.14 SA2.15 SA2.16 SA2.17 SA2.18 SA2.19 SA2.20 SA3.01
Jenis Kelamin (L/P) P L L L P P L L L L L P L L P P P L P P P L L P L L P P P P P L P P
Frekuensi Mengakses Internet (X7) 30 24 1 10 10 24 10 5 2 20 12 10 7 3 10 10 10 2 6 1 4 4 1 14 10 10 3 12 1 30 10 30 30 6
Pangkat Golongan Guru (X8) 6 6 3 3 3 3 5 3 6 2 2 5 2 2 5 5 5 5 5 2 5 1 5 2 6 2 3 5 5 1 5 4 5 5
Standar Proses Pembelajaran 1
2 3 4 5 6 7 8 9
3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3
1 1 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 1 4 3 3 4 3 3 2 2 3 1 3 1 3 1 2 3 1 2 2
3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4
3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4
3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
35
SA3.02
P
18
5
4
4 3 4 4 3 3 2 3
36
SA3.03
L
24
5
4
4 3 4 3 3 3 3 3
37
SA3.04
P
10
4
3
3 2 4 4 4 4 2 4
38
SA3.05
P
10
4
4
4 2 4 3 3 3 2 3
39
SA3.06
L
14
5
3
3 3 3 3 3 3 4 3
40
SA3.07
P
20
3
3
3 2 3 4 4 4 4 4
41
SA3.08
L
7
2
4
4 3 4 3 3 3 3 3
42
SA3.09
P
24
5
3
3 3 3 4 4 4 3 4
43
SA3.10
P
12
5
4
4 3 4 3 3 3 4 3
44
SA3.11
P
18
3
3
3 2 3 3 3 3 3 3
45
SA3.12
P
24
5
4
4 2 3 4 4 4 4 4
46
SA3.13
L
48
5
4
4 4 4 4 4 4 3 4
47
SA3.14
P
46
1
4
4 2 4 4 4 3 4 3
48
SA3.15
P
14
5
4
4 3 3 4 3 3 3 3
49
SA3.16
P
10
4
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
SA5.01 SA5.02 SA5.03 SA5.04 SA5.05 SA5.06 SA5.07 SA5.08 SA5.09 SA5.10 SA5.11 SA5.12 SA5.13 SA5.14 SA5.15 SA5.16 SA6.01 SA6.02 SA6.03 SA6.04 SA6.05
P p L P L P L P P P L P L P P L P P P P L
2 12 1 20 2 1 12 3 14 12 10 12 8 3 20 12 5 4 4 5 6
1 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 2 2 3 5 2 2 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
1 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 3
4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3
3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3
3 4 4 1 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2
3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109
SA6.06 SA6.07 SA6.08 SA6.09 SA7.01 SA7.02 SA7.03 SA7.04 SA7.05 SA7.06 SA7.07 SA7.08 SA7.09 SA7.10 SA7.11 SA8.01 SA8.02 SA8.03 SA8.04 SA8.05 SA8.06 SA8.07 SA8.08 SA8.09 SA8.10 SA8.11 SA8.12 SA9.01 SA9.02 SA9.03 SA9.05 SA9.06 SA9.07 SA9.09 SA9.10 SA9.11 SA10.01 SA10.02 SA10.03
P L P L P P P L P P P P P P P P P P P P P P L L P P P P L P P L P P L L P P L
3 50 7 4 4 3 6 24 3 3 3 3 5 24 3 24 24 10 15 15 2 20 5 1 15 10 5 3 7 8 1 7 2 4 24 3 2 20 30
5 5 2 2 2 2 1 1 5 5 3 5 5 5 6 1 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 1 5 3 5
4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 0 2 1 2 2 3 2 3 4 3 3 1 1 2 3 4 3 1 2 3 3
3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3
3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3
3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SA10.04 SA10.05 SA10.06 SA10.07 SA10.08 SA10.09 SA10.10 SA10.11 SA10.12 SA 11.01 SA 11.02 SA 11.03 SA 11.04 SA 11.05 SA 11.06 SA 11.07 SA 11.08 SA 11.09 SA 11.10 SA 11.11 SA 11.12 SA 11.13 SA 11.06 SA 11.09
10 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3
11 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3
P P L P L P P P P L L L P L L L L P L P P P L L
12 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3
10 30 36 48 2 25 4 36 35 16 14 15 14 14 18 12 5 5 40 17 1 14 12 14
13 1 1 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2
14 1 1 3 2 2 3 1 1 2 2 1 1
5 5 3 5 1 2 2 3 3 5 5 2 5 3 2 1 1 2 2 2 5 5 5 1
4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3
Standar Proses (Y1) 15 16 17 18 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4
4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3
19 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2
3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
20 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3
3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
21 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
22 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3
3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2
3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3
23 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
3 1 4 4 4 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 1 3 3 3 3 2 3
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3
2 4 1 1 1 1 2 3 3 3 3 2 2 1 2 1 2 4 2 3 1 1
2 1 4 1 1 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 1 2 3 4 3 3 2
3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3
3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3
3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3
3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3
3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3
3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3
2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3
35
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
36
3
3
3
1
2
3
2
4
3
3
3
3
3
3
37
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
38
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
2
3
4
1
1
4
3
4
3
4
3
3
3
3
40
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
41
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
2
4
4
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
43
3
3
4
1
1
4
3
4
3
3
3
3
3
3
44
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
46
4
4
4
3
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
48
4
4
3
1
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87
3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
3 1 1 1 3 1 1 1 1 2 3 2 3 4 1 3 2 1 2 4 1 3 2 1 1 1 2 3 3 2 1 2 3 1 3 2 1 2 1
1 4 1 2 3 2 2 1 1 1 3 2 3 1 1 3 2 3 2 1 1 2 2 1 1 2 2 4 4 3 1 2 3 1 3 2 2 2 3
3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4
3
3
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126
3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4
3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
3 2 3 1 2 1 2 2 4 1 3 3 1 3 2 1 2 1 3 3 3 2 3 1 1 2 3 1 2 4 3 1 1 1 3 1 2 2 2
1 2 1 1 2 2 2 2 4 1 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 2 4 2 2 1 1 2 1 2 2 2
4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3
3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3
3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3
3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3
3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
127 128 129 130 131 132 133
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
2 3 2 2 2 2 2
24 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4
3 3 3 4 4 3 3
4 3 3 3 4 3 3
3 2 3 2 2 3 2
1 2 3 3 1 3 3
3 3 3 3 3 3 4
4 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 4 3 3
Standar Proses (Y1) 26 25 27 28 29 30 31 32 33 4 1 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 1 4 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3
3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3
35 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4
3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 4 3 3
36 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 1 4 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3
37 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 4 3 3 3
Jumlah 117 130 110 123 108 112 119 118 106 104 127 114 103 137 138 135 135 114 120 125 118 119 126 101 122 123 102 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
29 30 31 32 33 34
3 3 3 3 3 4
3 4 4 3 4 4
2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 4
3 4 4 3 3 4
4 4 2 3 3 3
4 4 3 3 3 3
4 3 1 2 2 2
3 4 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3
2 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
114 128 119 108 110 118
35
4
3
2
3
3
3
3
4
2
4
4
3
2
4
124
36
3
2
2
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
106
37
4
4
2
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
137
38
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
108
39
3
4
2
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
113
40
3
3
1
4
4
4
4
4
1
3
3
3
3
3
131
41
3
4
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
112
42
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
133
43
3
1
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
111
44
3
4
2
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
111
45
3
4
1
4
4
4
3
4
2
2
4
4
4
1
135
46
3
4
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
137
47
3
3
2
3
3
3
3
4
2
2
3
3
3
3
117
48
2
3
2
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
125
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
109
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2
3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3
3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3
3 4 3 4 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 2
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3
3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 2 2 3 4
2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 2
120 123 116 119 112 119 116 129 116 117 126 123 135 123 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103
3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2
4 3 3 4 4 3 2 3 1 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3
1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2
4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4
4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 3 2 1 3 2 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 4 4 3 2 4
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4
126 122 117 125 113 108 103 119 115 112 108 130 130 111 119 106 123 120 109 105 112 108 137 112 107 126 106 107 119 122 130 138 124 108 130 128 122 109 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133
No. 1 2 3 4 5
3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3
3 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3
3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4
3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4
4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4
2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2
3 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3
3 4 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
Kesibukan Guru (X3) 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
70 2 3 4 3 3
71 3 2 3 1 2
72 3 3 3 3 3
110 128 113 132 117 114 107 129 126 107 111 120 107 142 126 110 127 123 126 123 106 106 112 111 106 107 119 118 105 112
73 3 3 3 3 3
74 3 3 4 3 3
75 3 2 2 3 3
76 3 3 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
3 3 3 3 3 4 2 3 1 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3
2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3
2 3 4 3 3 4 2 3 1 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3
3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3
2 2 3 2 3 4 1 3 1 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3
3 3 4 3 3 4 1 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3
3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3
3 3 4 3 3 4 3 2 1 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 2 3 3 4 3 3 1 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 2 4
3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
35
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
1
4
4
3
3
3
37
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
38
3
2
3
3
3
1
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
39
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
40
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
1
2
3
3
3
3
3
41
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
3
3
3
3
3
42
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
2
2
3
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
43
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
44
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
45
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
2
2
4
4
1
1
4
46
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
2
3
3
3
3
3
47
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
48
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3
3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3
3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3
3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3
2 3 4 3 3 4 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3
2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3
2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3
3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 3
2 3 2 4 3 2 4 3 1 2 1 2 2 2 4 1 4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3
2 2 2 1 3 2 4 3 1 2 1 2 2 2 4 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
2 1 4 2 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3
3 1 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 2
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 1 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 2
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2
1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 0 4 2 4 4 2 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2
2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 1 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 3 2 1 3 3 2 3 1 4 3 2
2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2
3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2
4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 4 3 3
2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 1 4 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 1 3 2 3 3 2 3 4 3 3
2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
No.
Kesibukan Guru (X3) 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3
2 1 2 1 3 3 3 4 3 2 2 4 2 3
2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3
3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 1 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
Jumlah 88 1 1 1 1 3 2 1 3 1 3 4 1 3 1 1 2 2 2 1 1 1
89 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 1 1
90 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 4 1 3 1 1 2 2 2 1 1 1
91 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 3 1 3 1 1 2 2 2 1 1 1
92 1 1 1 1 3 2 1 3 1 3 4 1 3 1 1 2 2 2 1 1 1
93 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 1 1
79 86 84 91 92 90 79 112 81 108 135 71 107 86 83 102 107 86 89 78 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3
1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 3 1
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 3 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 1 3 1 4 3 4 1 4 4 1 2 3
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 3 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
1 1 3 1 4 3 4 1 4 4 1 2 3
76 86 72 90 82 93 81 79 101 103 75 85 81
35
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
4
4
2
2
4
4
106
36
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
114
37
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
4
98
38
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
3
87
39
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
86
40
3
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
4
106
41
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
3
79
42
4
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
4
1
1
2
4
98
43
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
86
44
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
3
95
45
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
4
88
46
3
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
4
107
47
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
3
74
48
4
1
1
4
1
1
1
1
1
1
1
4
4
1
1
4
4
105
49 50 51 52 53 54 55 56 57
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
3
1
1
1
3
94
3 3 3 3 3 3 4 4
2 3 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 4 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 4 1
2 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 3 1 3 4
3 4 3 4 4 3 4 4
2 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 3 1 3 4
3 4 3 4 4 3 4 4
87 79 87 87 88 86 97 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 2 1 2 1 2 1 1 4 2 4 1 3 2 1 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 1 3 1 1 1 2 1
4 4 1 2 1 1 1 1 2 2 4 1 3 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 3 1 1 1 2 1
4 1 1 2 1 1 1 1 2 2 4 1 3 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 4
3 1 4 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
3 1 1 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 3 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
4 1 1 2 1 1 1 1 3 2 4 3 4 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 3 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 4
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 1 2 4 4 3 3 4 3 4
1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
4 1 1 2 1 1 1 1 3 2 4 3 4 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 3 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 4
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 1 2 4 4 3 3 4 3 4
89 83 85 92 83 81 90 83 100 94 144 83 120 90 90 116 86 69 82 83 94 107 79 82 81 93 84 83 94 91 82 87 91 86 88 68 89 98 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 1 1 1 2 2 1 2 4 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3
1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 3 1 4 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 4 3 2 1 1 1 1
1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 4 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 1 2 3 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 3 1 4 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
4 3 1 1 2 2 1 3 1 4 3 2 3 1 4 3 1 1 2 1 1 1 3 2 4 2 4 4 3 3 4 3 2 1 1 1 1
4 3 4 1 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 1 2 3 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 3 1 4 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
4 3 1 1 2 2 1 3 1 4 3 2 3 1 4 3 1 1 2 1 1 1 3 2 4 2 4 4 3 3 4 3 2 1 1 1 1
4 3 4 1 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
101 80 94 88 90 92 86 97 103 83 100 91 115 73 112 102 79 72 94 76 99 83 81 97 86 100 86 99 95 97 114 96 88 79 89 76 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
B. Rangkuman Tabulasi Data
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Responden
SA1.01 SA1.02 SA1.03 SA1.04 SA1.05 SA1.06 SA1.07 SA1.08 SA1.09 SA1.10 SA1.11 SA1.12 SA1.13 SA2.01 SA2.02 SA2.03 SA2.04 SA2.05 SA2.06 SA2.07 SA2.08 SA2.09 SA2.10 SA2.11 SA2.12 SA2.13 SA2.14 SA2.15 SA2.16 SA2.17 SA2.18 SA2.19 SA2.20
Jenis Kelamin (L/P) P L L L P P L L L L L P L L P P P L P P P L L P L L P P P P P L P
Jumlah Variabel Y
Jumlah Variabel X7
Standar Proses Pembelajaran
Frekuensi Mengakses Internet 30 24 1 10 10 24 10 5 2 20 12 10 7 3 10 10 10 2 6 1 4 4 1 14 10 10 3 12 1 30 10 30 30
117 130 110 123 108 112 119 118 106 104 127 114 103 137 138 135 135 114 120 125 118 119 126 101 122 123 102 122 114 128 119 108 110
Jumlah Variabel X8 Pangkat Golongan Guru 6 6 3 3 3 3 5 3 6 2 2 5 2 2 5 5 5 5 5 2 5 1 5 2 6 2 3 5 5 1 5 4 5
Jumlah Variabel X3 Kesibukan Guru Di Sekolah
79 86 84 91 92 90 79 112 81 108 135 71 107 86 83 102 107 86 89 78 76 76 86 72 90 82 93 81 79 101 103 75 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
34 35 36
SA3.01 SA3.02 SA3.03
P P L
118 124 106
6 18 24
5 5 5
81 106 114
37
SA3.04
P
137
10
4
98
38
SA3.05
P
108
10
4
87
39
SA3.06
L
113
14
5
86
40
SA3.07
P
131
20
3
106
41
SA3.08
L
112
7
2
79
42
SA3.09
P
133
24
5
98
43
SA3.10
P
111
12
5
86
44
SA3.11
P
111
18
3
95
45
SA3.12
P
135
24
5
88
46
SA3.13
L
137
48
5
107
47
SA3.14
P
117
46
1
74
48
SA3.15
P
125
14
5
105
49
SA3.16
P
109
10
4
94
50
SA5.01
P
120
2
1
87
51
SA5.02
p
123
12
5
79
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
SA5.03 SA5.04 SA5.05 SA5.06 SA5.07 SA5.08 SA5.09 SA5.10 SA5.11 SA5.12 SA5.13 SA5.14 SA5.15 SA5.16 SA6.01 SA6.02 SA6.03 SA6.04
L P L P L P P P L P L P P L P P P P
116 119 112 119 116 129 116 117 126 123 135 123 119 126 122 117 125 113
1 20 2 1 12 3 14 12 10 12 8 3 20 12 5 4 4 5
5 5 5 5 6 5 5 5 5 2 2 3 5 2 2 5 4 5
87 87 88 86 97 98 89 83 85 92 83 81 90 83 100 94 144 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108
SA6.05 SA6.06 SA6.07 SA6.08 SA6.09 SA7.01 SA7.02 SA7.03 SA7.04 SA7.05 SA7.06 SA7.07 SA7.08 SA7.09 SA7.10 SA7.11 SA8.01 SA8.02 SA8.03 SA8.04 SA8.05 SA8.06 SA8.07 SA8.08 SA8.09 SA8.10 SA8.11 SA8.12 SA9.01 SA9.02 SA9.03 SA9.05 SA9.06 SA9.07 SA9.09 SA9.10 SA9.11 SA10.01 SA10.02
L P L P L P P P L P P P P P P P P P P P P P P L L P P P P L P P L P P L L P P
108 103 119 115 112 108 130 130 111 119 106 123 120 109 105 112 108 137 112 107 126 106 107 119 122 130 138 124 108 130 128 122 109 125 110 128 113 132 117
6 3 50 7 4 4 3 6 24 3 3 3 3 5 24 3 24 24 10 15 15 2 20 5 1 15 10 5 3 7 8 1 7 2 4 24 3 2 20
5 5 5 2 2 2 2 1 1 5 5 3 5 5 5 6 1 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 1 5 3
120 90 90 116 86 69 82 83 94 107 79 82 81 93 84 83 94 91 82 87 91 86 88 68 89 98 100 101 80 94 88 90 92 86 97 103 83 100 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133
SA10.03 SA10.04 SA10.05 SA10.06 SA10.07 SA10.08 SA10.09 SA10.10 SA10.11 SA10.12 SA 11.01 SA 11.02 SA 11.03 SA 11.04 SA 11.05 SA 11.06 SA 11.07 SA 11.08 SA 11.09 SA 11.10 SA 11.11 SA 11.12 SA 11.13 SA 11.06 SA 11.09
L P P L P L P P P P L L L P L L L L P L P P P L L
114 107 129 126 107 111 120 107 142 126 110 127 123 126 123 106 106 112 111 106 107 119 118 105 112
30 10 30 36 48 2 25 4 36 35 16 14 15 14 14 18 12 5 5 40 17 1 14 12 14
5 5 5 3 5 1 2 2 3 3 5 5 2 5 3 2 1 1 2 2 2 5 5 5 1
115 73 112 102 79 72 94 76 99 83 81 97 86 100 86 99 95 97 114 96 88 79 89 76 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
UJI VALIDITAS 1.
Uji Validitas Variabel Proses Pembelajaran a. Pengujian Pertama Item-Total Statistics
Butir1 Butir2 Butir3 Butir4 Butir5 Butir6 Butir7 Butir8 Butir9 Butir10 Butir11 Butir12 Butir13 Butir14 Butir15 Butir16 Butir17 Butir18 Butir19 Butir20 Butir21 Butir22 Butir23 Butir24 Butir25 Butir26 Butir27 Butir28 Butir29 Butir30 Butir31 Butir32 Butir33 Butir34 Butir35 Butir36 Butir37
Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Deleted Item Deleted Correlation Correlation Item Deleted 114.68 86.433 .592 . .885 114.67 86.026 .664 . .884 115.88 89.940 .104 . .895 114.84 86.225 .585 . .885 114.76 86.320 .600 . .885 114.88 86.319 .577 . .885 114.90 85.346 .598 . .884 115.32 89.157 .227 . .891 115.10 87.437 .500 . .886 115.60 89.969 .134 . .893 114.78 86.838 .521 . .886 114.81 86.245 .583 . .885 116.28 91.051 .008 . .900 116.23 91.509 -.015 . .900 114.98 87.136 .513 . .886 114.89 85.398 .680 . .883 114.77 86.135 .619 . .884 114.94 85.784 .628 . .884 115.01 86.523 .592 . .885 114.93 86.367 .601 . .885 115.01 87.083 .548 . .886 114.97 86.272 .625 . .885 115.26 88.510 .354 . .888 115.17 87.932 .444 . .887 116.26 92.832 -.097 . .896 115.04 87.143 .296 . .891 114.92 86.683 .527 . .886 114.83 86.417 .582 . .885 114.75 85.839 .655 . .884 115.01 86.583 .565 . .885 114.82 86.422 .531 . .886 115.74 91.434 .004 . .897 115.25 87.612 .445 . .887 115.09 86.340 .600 . .885 114.98 85.651 .704 . .883 115.28 87.945 .303 . .890 115.29 89.024 .253 . .890
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
b.
Pengujian Ke Dua Item-Total Statistics
Butir1 Butir2 Butir4 Butir5 Butir6 Butir7 Butir8 Butir9 Butir11 Butir12 Butir15 Butir16 Butir17 Butir18 Butir19 Butir20 Butir21 Butir22 Butir23 Butir24 Butir26 Butir27 Butir28 Butir29 Butit30 Butir31 Butir33 Butir34 Butir35 Butir36 Butir37
Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Deleted Item Deleted Correlation Correlation Item Deleted 100.68 82.081 .577 . .930 100.68 81.584 .661 . .929 100.85 81.568 .605 . .929 100.77 81.847 .600 . .929 100.89 82.040 .556 . .930 100.91 81.113 .576 . .930 101.32 84.842 .205 . .934 101.11 83.262 .461 . .931 100.79 82.213 .537 . .930 100.82 81.634 .598 . .929 100.99 82.235 .560 . .930 100.90 80.680 .710 . .928 100.77 81.115 .683 . .928 100.95 81.081 .655 . .929 101.02 81.757 .625 . .929 100.94 81.481 .649 . .929 101.02 82.257 .588 . .930 100.98 81.356 .678 . .929 101.26 83.665 .388 . .932 101.18 83.088 .482 . .931 101.05 83.074 .265 . .936 100.92 81.858 .564 . .930 100.83 81.488 .634 . .929 100.76 80.972 .702 . .928 101.02 81.818 .598 . .929 100.83 81.750 .551 . .930 101.26 83.192 .435 . .931 101.10 82.392 .540 . .930 100.99 81.371 .683 . .928 101.29 82.675 .368 . .933 101.29 84.088 .290 . .933
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
2.
Uji Validitas Variabel Kesibukan Guru a.
Pengujian Pertama Item-Total Statistics
Butir58 Butir59 Butir60 Butir61 Butir62 Butir63 Butir64 Butir65 Butir66 Butir67 Butir68 Butir69 Butir70 Butir71 Butir72 Butir73 Butir74 Butir75 Butir76 Butir77 Butir78 Butir79 Butir80 Butir81 Butir82 Butir83 Butir84 Butir85 Butir86 Butir87 Butir88 Butir89 Butir90 Butir91 Butir92 Butir93
Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Deleted Item Deleted Correlation Correlation Item Deleted 90.92 98.876 .330 . .858 90.73 99.630 .280 . .859 90.67 98.710 .403 . .857 90.66 98.666 .421 . .857 90.72 98.960 .384 . .857 90.98 97.165 .385 . .857 90.76 99.429 .344 . .858 90.80 99.229 .341 . .858 90.88 98.309 .448 . .856 91.13 104.945 -.158 . .870 91.47 103.133 -.037 . .867 90.95 98.738 .415 . .857 91.13 97.691 .435 . .856 91.05 102.817 -.011 . .865 91.40 96.305 .402 . .856 91.46 98.613 .228 . .861 91.84 98.920 .278 . .859 91.02 99.110 .334 . .858 91.00 97.669 .480 . .855 91.29 102.569 .005 . .865 91.21 99.853 .191 . .861 91.37 97.510 .332 . .858 91.06 98.358 .431 . .856 91.02 98.858 .440 . .857 92.27 94.748 .391 . .857 92.53 95.495 .459 . .855 92.55 94.485 .535 . .853 92.54 93.872 .562 . .852 92.59 94.432 .582 . .852 92.61 94.523 .595 . .852 92.55 94.028 .550 . .852 92.65 95.190 .577 . .852 92.63 94.457 .600 . .852 92.63 94.299 .612 . .851 92.16 93.508 .415 . .857 90.84 98.983 .211 . .862
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
b.
Pengujian Kedua Item-Total Statistics
Butir58 Butir59 Butir60 Butir61 Butir62 Butir63 Butir64 Butir65 Butir66 Butir67 Butir68 Butir69 Butir70 Butir71 Butir72 Butir73 Butir74 Butir75 Butir76 Butir77 Butir78 Butir79 Butir80 Butir81 Butir82 Butir83 Butir84 Butir85 Butir86 Butir87 Butir88 Butir89 Butir90 Butir91 Butir92 Butir93
Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Deleted Item Deleted Correlation Correlation Item Deleted 87.44 146.081 .286 . .906 87.26 147.298 .208 . .907 87.20 146.280 .313 . .906 87.19 146.048 .343 . .906 87.24 146.669 .287 . .906 87.50 144.919 .291 . .906 87.27 147.366 .233 . .907 87.32 146.703 .262 . .906 87.41 145.546 .373 . .905 87.48 145.842 .351 . .905 87.64 144.823 .369 . .905 87.91 142.961 .365 . .905 87.96 145.506 .213 . .908 88.35 145.397 .280 . .906 87.53 146.024 .309 . .906 87.50 144.434 .441 . .904 87.73 146.699 .183 . .908 87.86 145.042 .266 . .907 87.57 145.323 .391 . .905 87.53 145.826 .402 . .905 88.79 138.107 .498 . .904 89.04 138.673 .590 . .902 89.07 137.776 .664 . .901 89.05 137.384 .669 . .901 89.08 137.925 .673 . .901 89.12 138.016 .721 . .900 89.07 137.276 .674 . .900 89.16 138.755 .711 . .900 89.11 137.858 .697 . .900 89.14 137.830 .733 . .900 88.68 135.842 .548 . .903 87.37 145.144 .229 . .908 89.11 137.858 .697 . .900 89.14 137.830 .733 . .900 88.68 135.842 .548 . .903 87.37 145.144 .229 . .908
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
UJI RELIABILITAS 1.
Uji Uji Reliabilitas Variabel Proses Pembelajaran a.
Pengujian Pertama Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items .890 .916 37
b. Pengujian Kedua Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items .932 .937 31 2.
Uji Reliabilitas Variabel Kesibukan Guru a.
Pengujian Pertama Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items .861 .871 36
b.
Pengujian Kedua Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items .907 .908 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 Deskriptif Data
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
1. Deskripsi Responden a.
Jenis Kelamin Jenis Kelamin
V Laki-Laki aPerempuan lTotal i d
Frequenc y 49 84
Percent 36.8 63.2
Valid Percent 36.8 63.2
133
100.0
100.0
Cumulative Percent 36.8 100.0
2. Deskripsi variabel a. Variabel Implementasi Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran. Implementasi Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran
Frequency Valid
Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
37
27.8
27.8
27.8
63 30
47.4 22.6
47.4 22.6
75.2 97.7
3
2.3
2.3
100.0
133
100.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Statistik Standar Proses Pembelajaran N
Valid Missing
133 0 60.72 .580 57.00 57 6.693 44.793 26 50 76
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum b. Kesibukan Guru Statistics Kesibukan Guru N
Valid Missing
133 0 3.82 .085 4.00 4 .976 .952 4 1 5 508
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum c. Frekuensi Mengakses Internet
Frekuensi Mengakses Internet
Valid
Sangat Sering Sering Cukup Jarang Sangat Jarang Total
Frequency Percent 4 3.0 4 3.0 6 4.5 11 8.3 108 81.2 133 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 3.0 3.0 3.0 6.0 4.5 10.5 8.3 18.8 81.2 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Statistik Frekuensi Mengakses Internet N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum
133 0 12.62 .954 10.00 10 11.003 121.056 49 1 50 1678
d. Pangkat Golongan Statistics Pangkat Golongan N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum
133 0 3.85 .133 5.00 5 1.535 2.356 5 1 6 512 Pangkat Golongan
Valid IIIa IIIb IIIc IIId IVa IVb Total
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 12 9.0 9.0 9.0 24 18.0 18.0 27.1 17 12.8 12.8 39.8 5 3.8 3.8 43.6 69 51.9 51.9 95.5 6 4.5 4.5 100.0 133 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
Uji Hipotesis
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
1. Uji Hipotesis Pertama Kesibukan_Guru * Implementasi Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar_Proses Pembelajaran Crosstabulation
Kesibukan Sangat Count _Guru Tinggi Expected Count % within Kesibukan_Guru % within Standar_Proses Tinggi Count Expected Count % within Kesibukan_Guru % within Standar_Proses Sedang Count Expected Count % within Kesibukan_Guru % within Standar_Proses Renda Count h Expected Count % within Kesibukan_Guru % within Standar_Proses Sangat Count Renda Expected Count h % within Kesibukan_Guru
Total
% within Standar_Proses Count Expected Count % within Kesibukan_Guru % within Standar_Proses
Standar_Proses Total Sangat Baik Cukup Baik 2 0 0 2 .9 1.0 .1 2.0 100.0 100.0% 0.0% 0.0% % 3.3% 0.0% 0.0% 1.5% 8 6 1 15 6.8 7.3 .9 15.0 100.0 53.3% 40.0% 6.7% % 13.3% 9.2% 12.5% 11.3% 17 7 0 24 10.8 11.7 1.4 24.0 100.0 70.8% 29.2% 0.0% % 28.3% 10.8% 0.0% 18.0% 24 31 3 58 26.2 28.3 3.5 58.0 100.0 41.4% 53.4% 5.2% % 40.0% 47.7% 37.5% 43.6% 9 21 4 34 15.3 16.6 2.0 34.0 100.0 26.5% 61.8% 11.8% % 15.0% 32.3% 50.0% 25.6% 60 65 8 133 60.0 65.0 8.0 133.0 100.0 45.1% 48.9% 6.0% % 100.0 100.0 100.0% 100.0% % %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Chi-Square Tests Value 15.921a 17.878
df 8 8
Asymp. Sig. (2-sided) .044 .022
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear 10.084 1 .001 Association N of Valid Cases 133 a. 7 cells (46.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .12.
Setelah diuji, terdapat 7 sel yang frekuensi harapannya kurang dari 5. Untuk mendapatkan frekuensi harapan lebih dari 5, maka dilakukan penggabungan kategori yang berdekatan. Dapat dilihat hasilnya pada table berikut ini: KesibukanGuru * Implementasi Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar_Proses Pembelajaran Crosstabulation
Kesibukan Tinggi Guru
Sedang
Rendah
Count Expected Count % within KesibukanGuru % within StandarProses Count Expected Count % within KesibukanGuru % within StandarProses Count Expected Count % within KesibukanGuru % within StandarProses
StandarProses Sangat Baik Baik 10 7 7.7 9.3 41.2 58.8% % 16.7% 9.6% 16 6 9.9 12.1 27.3 72.7% % 26.7% 8.2% 25 35 27.1 32.9 58.3 41.7% % 47.9 41.7% %
Total 17 17.0 100.0 % 12.8% 22 22.0 100.0 % 16.5% 60 60.0 100.0 % 45.1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Sangat Rendah
Total
Count Expected Count % within KesibukanGuru % within StandarProses
Count Expected Count % within KesibukanGuru % within StandarProses
9 15.3 26.5% 15.0% 60 60.0 45.1% 100.0%
25 18.7 73.5 % 34.2 % 73 73.0 54.9 % 100.0 %
34 34.0 100.0 % 25.6% 133 133.0 100.0 % 100.0 %
Chi-Square Tests Value 13.126a 13.486
df 3 3
Asymp. Sig. (2-sided) .004 .004
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear 9.710 1 .002 Association N of Valid Cases 133 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
2. Uji Hipotesis Kedua Frekuensi_Mengakses_Internet * Implementasi Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar_Proses Pembelajaran Crosstabulation Standar_Proses Sangat Baik Baik Cukup Total 2 2 0 4 1.8 2.0 .2 4.0
Frekuensi_ Sangat Count Mengakses Sering Expected Count _Internet % within Frekuensi_Mengakses_Inte 50.0% rnet % within Standar_Proses 3.3%
50.0 %
0.0%
100.0%
3.1% 0.0%
3.0%
3 1.8
1 2.0
4 4.0
75.0% 5.0%
25.0 0.0% % 0.0% 1.5%
100.0% 3.0%
Cukup Count 3 Expected Count 2.7 % within Frekuensi_Mengakses_Inte 50.0% rnet % within Standar_Proses 5.0%
3 2.9
0 .4
6 6.0
50.0 %
0.0%
100.0%
4.6% 0.0%
4.5%
Jarang Count 5 Expected Count 5.0 % within Frekuensi_Mengakses_Inte 45.5% rnet % within Standar_Proses 8.3%
5 5.4
1 .7
11 11.0
45.5 %
9.1%
100.0%
Sangat Count 47 Jarang Expected Count 48.7 % within Frekuensi_Mengakses_Inte 43.5% rnet % within Standar_Proses 78.3%
54 52.8
7 6.5
108 108.0
50.0 %
6.5%
100.0%
83.1 %
87.5% 81.2%
Sering Count Expected Count % within Frekuensi_Mengakses_Inte rnet % within Standar_Prose
0 .2
7.7% 12.5% 8.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Total
Count 60 Expected Count 60.0 % within Frekuensi_Mengakses_Inte 45.1% rnet % within Standar_Proses 100.0%
65 65.0
8 8.0
133 133.0
48.9 %
6.0%
100.0%
100.0 100.0 % %
100.0%
Symmetric Measures
Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
Value .137 .097
Approx. Sig. .962 .962
.135
.962
133 Chi-Square Tests
Value df a Pearson Chi-Square 2.484 8 Likelihood Ratio 3.270 8 Linear-by-Linear Association 1.196 1 N of Valid Cases 133 a. 11 cells (73.3%) have expected count less than 5. The is .24.
Asymp. Sig. (2-sided) .962 .916 .274 minimum expected count
Setelah diuji, terdapat 11sel yang frekuensi harapannya kurang dari 5. Untuk mendapatkan frekuensi harapan lebih dari 5, maka dilakukan penggabungan kategori yang berdekatan. Dapat dilihat hasilnya pada table berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Frekuensi Mengakses Internet * Implementasi Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar_Proses Pembelajaran Crosstabulation
Frekuensi. Cukup Mengakses .Internet
Sangat Jarang
Total
Count Expected Count % within Frekuensi.Mengakses. Internet % within StandarProses Count Expected Count % within Frekuensi.Mengakses.I nternet % within StandarProses Count Expected Count % within Frekuensi.Mengakses.I nternet % within StandarProses
StandarProses Sangat Baik Baik 8 6 6.3 7.7
Total 14 14.0
57.1%
42.9% 100.0%
13.3%
8.2%
10.5%
52 53.7
67 65.3
119 119.0
43.7%
56.3% 100.0%
86.7%
91.8% 89.5%
60 60.0
73 73.0
45.1%
54.9% 100.0%
100.0%
100.0 %
133 133.0
100.0%
Symmetric Measures Value Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
.083 .083
Approx. Sig. .339 .339
.083
.339
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Chi-Square Tests
Value
df
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi.915a 1 .339 Square Continuity .452 1 .501 Correctionb Likelihood Ratio .910 1 .340 Fisher's Exact Test .401 .250 Linear-by-Linear .908 1 .341 Association N of Valid Cases 133 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.32. b. Computed only for a 2x2 table
3. Uji Hipotesis Ketiga Pangkat_Golongan * Implementasi Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar_Proses Pembelajaran Crosstabulation
Pangkat_ IIIa Count Golongan Expected Count % within Pangkat_Golongan % within Standar_Proses IIIb Count Expected Count % within Pangkat_Golongan % within Standar_Proses IIIc Count Expected Count % within Pangkat_Golongan % within Standar_Proses IIId Count Expected Count % within Pangkat_Golongan % within Standar_Proses
Standar_Proses Sangat Baik Baik Cukup 2 10 0 5.4 5.9 .7 16.7% 83.3% 0.0% 3.3% 15.4% 0.0% 9 13 2 10.8 11.7 1.4 37.5% 54.2% 8.3% 15.0% 20.0% 25.0% 11 5 1 7.7 8.3 1.0 64.7% 29.4% 5.9% 18.3% 7.7% 12.5% 2 3 0 2.3 40.0% 3.3%
2.4 60.0% 4.6%
.3 0.0% 0.0%
Total 12 12.0 100.0% 9.0% 24 24.0 100.0% 18.0% 17 17.0 100.0% 12.8% 5 5.0 100.0% 3.8%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Total
IVa Count Expected Count % within Pangkat_Golongan % within Standar_Proses
33 31.1 47.8% 55.0%
31 5 33.7 4.2 44.9% 7.2% 47.7% 62.5%
69 69.0 100.0% 51.9%
IVb Count Expected Count % within Pangkat_Golongan % within Standar_Proses Count Expected Count % within Pangkat_Golongan % within Standar_Proses
3 2.7 50.0% 5.0% 60 60.0 45.1%
3 2.9 50.0% 4.6% 65 65.0 48.9%
6 6.0 100.0% 4.5% 133 133.0 100.0%
100.0%
100.0%
0 .4 0.0% 0.0% 8 8.0 6.0% 100.0 %
Symmetric Measures
Nominal by Nominal
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
Value .282 .199
Approx. Sig. .392 .392
.271
.392
N of Valid Cases
133 Chi-Square Tests Value 10.572a 12.157
df
Asymp. Sig. (2-sided) .392 .275
Pearson Chi-Square 10 Likelihood Ratio 10 Linear-by-Linear 1.244 1 .265 Association N of Valid Cases 133 a. 10 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .30. Setelah diuji, terdapat 10 sel yang frekuensi harapannya kurang dari 5. Untuk mendapatkan frekuensi harapan lebih dari 5, maka dilakukan penggabungan kategori yang berdekatan. Dapat dilihat hasilnya pada table berikut ini:
100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PangkatGolongan * Implementasi Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar_Proses Pembelajaran Crosstabulation StandarProses Sangat Baik Pangkat IIIa Golongan Guru
Count
10
12
5.4
6.6
12.0
16.7%
83.3%
100.0%
3.3%
13.7%
9.0%
9
15
24
10.8
13.2
24.0
% within PangkatGolongan
37.5%
62.5%
100.0%
% within StandarProses
15.0%
20.5%
18.0%
Count
13
9
22
Expected Count
9.9
12.1
22.0
% within PangkatGolongan
59.1%
40.9%
100.0%
% within StandarProses
21.7%
12.3%
16.5%
36
39
75
33.8
41.2
75.0
% within PangkatGolongan
48.0%
52.0%
100.0%
% within StandarProses
60.0%
53.4%
56.4%
60
73
133
60.0
73.0
133.0
45.1%
54.9%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
Expected Count
% within StandarProses Count Expected Count
IIIc
IVa
Count Expected Count
Total
Total
2
% within PangkatGolongan
IIIb
Baik
Count Expected Count % within PangkatGolongan % within StandarProses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Symmetric Measures
Nominal by Nominal
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
N of Valid Cases
Value .221 .221 .215 133
Chi-Square Tests
Value 6.472a 6.917
df
Asymp. Sig. (2-sided) 3 .091 3 .075
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear 3.316 1 Association N of Valid Cases 133 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.41.
.069
Approx. Sig. .091 .091 .091
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
LAMPIRAN 6 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN BUDAYA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai dengan standar kompetensi lulusan dan standar isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan: 1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; 2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; 5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; 6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); 9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat 12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik
Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. BAB II KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut: Sikap Pengetahuan Keterampilan Menerima Mengingat Mengamati Menjalankan Memahami Menanya Menghargai Menerapkan Mencoba Menghayati, Menganalisis Menalar Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji Mencipta Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS. Karakteristik proses pembelajaran di SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan. Standar Proses pada SDLB, SMPLB, dan SMALB diperuntukkan bagi tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal. Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut, capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masingmasing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN A. Desain Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. 1. Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat: a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan SMA/MA/SMALB/SMK/Paket C Kejuruan); b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran; d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; e. Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A); f. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; g. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; h. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; i. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan j. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
k. Silabus dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas: a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema; c. Kelas/semester; d. Materi pokok; e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai; j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan m. Penilaian hasil pembelajaran 3. Penilaian hasil pembelajara Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b. Partisipasi aktif peserta didik. c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
BAB IV PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran 1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran
a. SD/MI : 35 menit b. SMP/MTs : 40 menit c. SMA/MA : 45 menit d. SMK/MAK : 45 menit 2. Rombongan belajar Jumlah rombongan belajar per satuan pendidikan dan jumlah maksimum peserta didik dalam setiap rombongan belajar dinyatakan dalam tabel berikut: Satuan Pendidikan
Jumlah Rombongan Belajar
Jumlah Maksimum Peserta Didik Per Rombongan Belajar
SD/MI
6-24
28
2.
SMP/MTs
3-33
32
3.
SMA/MA
3-36
36
SMK
3-72
36
SDLB
6
5
SMPLB
3
8
SMALB
3
8
No
1.
4.
5.
6.
7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
3. Buku teks pelajaran Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. 4. Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
a. Guru wajib menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dalam menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta mewujudkan kerukunan dalam kehidupan bersama. b. Guru wajib menjadi teladan bagi peserta didik dalam menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. c. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik dan sumber daya lain sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran d. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. e. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik. f. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. g. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. h. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. i. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. j. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. k. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan l. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. B. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup 1. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik; c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
2. Kegiatan Inti Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. a. Sikap Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas tersebut. b. Pengetahuan Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). c. Keterampilan Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). 3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. BAB V PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: lembar pengamatan, angket sebaya, rekaman, catatan anekdot, dan refleksi. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
BAB VI PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas. 1. Prinsip Pengawasan Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan mutu secara berkelanjutan. 2. Sistem dan Entitas Pengawasan Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. a. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu b. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi akademik dan supervise manajerial. 3. Proses Pengawasan a. Pemantauan b. Supervisi Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau pelatihan. c. Pelaporan Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan. d. Tindak Lanjut Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk: 1) Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi atau melampaui standar; dan 2) pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program 3) pengembangan keprofesionalan berkelanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD.
ANIES BASWEDAN Salinan sesuai dengan aslinya, plh. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kepala Biro Kepegawaian, TTD Dyah Ismayanti NIP 196204301986012001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 SURAT IZIN PENELITIAN
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI