PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh : Gregorius Yudanto Rahadi 081334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus yang selalu melindungi, membimbing, serta menyertai aku, bapak, ibu, dan kakaku yang selalu memberikan dorongan doa dan semangat, serta sahabat-sahabatku di manapun mereka berada yang selalu memberikan aku keceriaan.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah ―Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras‖ Jadikanlah kekecewaan masa lalu menjadi senjata sukses di masa depan. Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU Gregorius Yudanto Rahadi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu dalam pembelajaran ekonomi melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang diterapkan padasiswakelas X SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu. PPR mempunyai unsur-unsur utama, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, tes, dan kuesioner. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam dua siklus yang tiap siklusnya meliputi empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Analisis deskriptif dan analisis komparatif digunakan untuk menganalisis data yang sudah diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran ekonomi materi indeks harga dan inflasi mampu meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan skor rerata pada aspek competence yaitu pada saat pra penelitian menunjukkan skor rerata sebesar 37,9 dan pada saat akhir siklus I meningkat menjadi 60. Begitu juga pada siklus II, pada saat awal siklus II menunjukkan skor rerata sebesar 10 dan di akhir siklus II meningkat menjadi 93. Pada aspek conscience, dilihat dari skor rerata sikap, minat dan sikap kritis. Skor rerata pra penelitian dan akhir siklus I terjadi peningkatan. Pada aspek sikap meningkat sebesar 26% yaitu dari skor rerata 3,06 menjadi 3,77, minat sebesar 19% yaitu dari skor rerata 3,12 menjadi 3,7, dan pada sikap kritis sebesar 11% yaitu dari skor rerata 3,52 menjadi 4,04. Kemudian hasil skor rata-rata antara akhir siklus I dan akhir siklus II pada aspek sikap terjadi perubahan sebesar 0,02%, yaitu dari skor rerata 3,77 menjadi 3,79, pada aspek minat terjadi perubahan sebesar 3% yaitu dari skor rerata 3,7 menjadi 3,8, dan pada aspek sikap kritis terjadi perubahan sebesar 2%, yaitu dari skor rerata 4,04 menjadi 4,17. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa skor rerata aspek compassion di awal siklus I sebesar 3,6 meningkat menjadi sebesar 4,00 pada akhir siklus I dan di akhir siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 4,29.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM IN LEARNING WITH THE TOPIC: PRICE INDEX AND INFLATION TO INCREASE THE COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION OF STUDENTS IN PANGUDI LUHUR SENIOR HIGH SCHOOL SAINT LOUIS IX SEDAYU Gregorius Yudanto Rahadi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 The purpose of this study is to improve the competence, conscience, and compassion of students of the tenth class of Pangudi Luhur Senior High School Saint Louis IX Sedayu in the learning economy through the implementation of Reflective Pedagogy Paradigm (RPP). This study is a Classroom Action Research (CAR) that was applied in the students of the tenth class in Pangudi Luhur Senior High School Saint Louis IX Sedayu. RPP has major elements, there are context, experience, reflection, action and evaluation. The data were collected through observation, interviews, documentation, testing, and questionnaires. The study was conducted in two cycles, where each cycle consists of four components: planning, action, observation, and reflection. Descriptive analysis and comparative analysis were used to analyze the data obtained. The results show that the application of pedagogy reflective paradigm in economic learning in price index and inflation material could increase the competence, conscience, and compassion of students of the tenth class in Pangudi Luhur Senior High School Saint Louis IX Sedayu. These results could be proved by seeing the increase of average score in the competence aspect when the prestudy showed the average scores of 37.9 and at the end of the cycle I it increased to 60. The same thing also occurred on the cycle II, at the beginning of the cycle II showed the average score of 10 and at the end of the cycle II the score increased to 93. In the aspect of conscience, and perceived from the average score of attitude, interest and critical attitude. The average score of pre-study and the score of the end of cycle I increased. In the aspect of attitude, the score increased by 26%, from an average score of 3.06 to 3.77, from the interest aspect increased 19% from the average score of 3.12 to 3.7, and from the critical aspect by 11%, from average score 3.52 became 4.04. Afterward the results of the average score between the end of the cycle I and the end of cycle II in the aspect of attitude changed 0.02% from the average score of 3.77 to 3.79, in the aspects of interest there was of 3% change from the average score of 3.7 to 3.8, and from the aspect of a critical attitude there was change by 2%, from an average score of 4.04 to 4.17. The results also showed that the average score in the compassion aspect of the early cycle I of 3.6 increased to 4.00 at the end of the first cycle, and at the end of the cycle II increased again by 4.29.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ―Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassionsiswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu‖. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar
Sarjana
Pendidikan,
Program
Studi
Pendidikan
Akuntansi.Melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan selama dalam proses perkuliahan. 6. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, yang telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas ini. 7. Ibu P. Weni Triana, S.E, selaku guru mitra dalam penelitian ini. 8. Siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu selaku subjek dalam penelitian ini. 9. Keluarga kecilku: Kedua orangtuaku, Bapak Paulus Suhartono Bsc. dan Ibu Elisabeth Siti Rahayu, serta kakakku Yudi Kris Hartoko yang telah memberikan doa, dukungan, semangat, dan kasih sayangnya selama ini. 10. Seseorang yang selalu mendampingiku dalam keadaan susah ataupun senang, serta selalu memberikanku semangat ―Maria Oktaviana Harum‖. 11. Bernardus Purnawan, Nurul Kurnianingsih, Yustina Reni Swastika,Lourentius Dwi Hasto, Robertus Prasetya Jati,Augusto Morista, Ignatius Erdha Atung Yuda yang telah membantu penelitian dan memberi kritik serta saran masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Penelitian. 12. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan senyum dan keceriaan: Yosef Tundra Tri Wibowo, Catur Bayu Nugraha, Robertus Catur Pamungkas, Theopilus Prastya Adhi Harjono, Vincentius Prambetu, Therecia Wahyu Indriyani, Ivena Lemuela Anindita, Windyananto Ardi Nugroho, Julius Widyastomo Isworo, Matheus Putra Rustiantoro, Adi Putra Kurniawan, Alloysius Prananta Adi, Angga Wascasmaka, dan Theodorus Hanung Primastoto.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...............................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................
vii
ABSTRAK .................................................................................................
viii
ABSTRACT ................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...............................................................................
x
DAFTAR ISI ..............................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xviii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
3
C. Batasan Masalah .........................................................................
4
D. Rumusan Masalah ......................................................................
4
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
5
F. Manfaat Penelitian ......................................................................
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif ....................................................
7
1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif .............................
7
2. DefinisiCompetence, Conscience, dan Compassion (3C) ..................................................................
8
3. Unsur-unsur PPR ...................................................................
9
B. Deskripsi Materi .........................................................................
11
C. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi ..........................
18
D. Penelitian Tindakan Kelas ..........................................................
19
1. Ciri-Ciri Penelitian Tintakan Kelas .......................................
19
2. Proses Penelitian Tindakan Kelas ..........................................
20
E. Kerangka Berpikir ......................................................................
23
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...........................................................................
25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
25
C. Subjek dan Objek Penelitian.......................................................
25
D. Variabel Penelitian .....................................................................
26
E. Prosedur Penelitian .....................................................................
26
F. Metode Pengumpulan Data ........................................................
30
G. Teknik Analisis Data ..................................................................
31
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu .........
33
B. Tujuan, Visi, dan MisiSMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu ....
34
C. Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu ......................
36
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ...........................................................................
40
1. Pra Penelitian ........................................................................
40
a. Observasi Guru .................................................................
40
b. Observasi Siswa ...............................................................
44
c. Observasi Kelas ................................................................
47
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I .............................................
49
a. Perencanaan ......................................................................
50
b. Tindakan ............................................................................
56
1) Konteks ........................................................................
56
2) Pengalaman .................................................................
57
3) Refleksi .........................................................................
62
4) Aksi ..............................................................................
64
5) Evaluasi ........................................................................
65
c. Observasi ...........................................................................
66
d. Refleksi .............................................................................
70
3. Siklus Kedua .........................................................................
72
a. Perencanaan ......................................................................
72
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Tindakan ............................................................................
77
1) Konteks ........................................................................
78
2) Pengalaman ..................................................................
79
3) Refleksi ........................................................................
80
4) Aksi .............................................................................
82
5) Evaluasi .......................................................................
83
c. Observasi ..........................................................................
84
d. Refleksi ............................................................................
88
B. Hasil Analisis Komparasi Competence, Conscience, dan Compassion (3C) Siswa, Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)........................
89
1. Aspek Competence ................................................................
89
2. Aspek Conscience .................................................................
92
3. Aspek Compassion ...............................................................
96
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................
99
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................
100
C. Saran ..........................................................................................
101
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
103
LAMPIRAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Bobot Barang Dalam Menghitung IHK .................................
12
Tabel 2.1 : Harga Rata-Rata dalam IHK ..................................................
13
Tabel 5.1 : Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian .............................
43
Tabel 5.2 : Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian ............................
46
Tabel 5.3 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I........................
66
Tabel 5.4 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada SiklusI .......................
69
Tabel 5.5 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II ......................
84
Tabel 5.6 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II .....................
86
Tabel 5.7 : Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus I.......................
90
Tabel 5.8 : Rerata Skor Aspek Competence PadaSiklus II ......................
90
Tabel 5.9 : Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus II dan II ...........
91
Tabel 5.10 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I(Sikap) .....................
92
Tabel 5.11 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Sikap) ...................
93
Tabel 5.12 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I (Minat)....................
93
Tabel 5.13 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Minat) ..................
94
Tabel 5.14 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I (Sikap Kritis) ..........
95
Tabel 5.15 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Sikap Kritis).........
95
Tabel 5.16 : Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus I.......................
96
Tabel 5.17 : Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus II .....................
97
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Tahap Penelitian Tindakan Kelas ........................................
xviii
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................
105
Lampiran 2
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...................
113
Lampiran 3
: Lembar Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian..............
118
Lampiran 4
: Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian ............
120
Lampiran 5
: Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I dan II .............
121
Lampiran 6
: Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I dan II ............
124
Lampiran 7
: Soal Pre Test Siklus I ........................................................
125
Lampiran 8
: Soal Pos TestSiklus I .........................................................
127
Lampiran 9
: Soal Pre Test Siklus II .......................................................
129
Lampiran 10 : Soal Post Test Siklus II .....................................................
130
Lampiran 11 : Hasil Pre Test dan Post TestSiklus I dan II .......................
131
Lampiran 12 : Lembar Pertanyaan Refleksi dan Aksi ..............................
144
Lampiran 13 : Peta Konsep ......................................................................
150
Lampiran 14 : Artikel Kenaikan Tarif Dasar Listrik ................................
151
Lampiran 15 : Artikel Tips Hemat di Tahun 2012 ...................................
153
Lampiran 16 : Soal Kasus Uang Saku ......................................................
155
Lampiran 17 : Soal Diskusi IHK ..............................................................
156
Lampiran 18 : Kuesioner Sikap, Minat, Sikap Kritis, dan Kerja sama ....
157
Lampiran 19 : Instrumen Refleksi Guru Mitra .........................................
161
Lampiran 20 : Instrumen Refleksi Siswa ..................................................
162
Lampiran 21 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...........................................
168
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 22 : Hasil Pengolahan Data Kuesioner.....................................
171
Lampiran 23 : Surat Ijin Penelitian dari FKIP .........................................
183
Lampiran 24 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............
184
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, teknologi dan ilmu pendidikan berkembang sangat pesat sekali. Kemajuan berpikir dan bertingkah laku sangatlah dituntut, karena dua hal tersebut merupakan salah satu kunci seseorang dapat bertahan hidup dengan layak di jaman yang boleh dikatakan sebagai masa transisi yang dialami oleh seluruh dunia. Pada era ini, tidak dapat dipungkiri banyak sekali ketidakadilan. Semakin lama, untuk melanjutkan kehidupan yang layak dan sewajarnya, seseorang harus memiliki bekal yang cukup, karena hidup di jaman yang semakin maju ini untuk dapat melanjutkan kehidupan yang layak dan sewajarnya bagaikan kompetisi. Banyak sekali penindasan-penindasan yang dilakukan oleh para kaum kuat (para petinggi-petinggi) kepada para kaum lemah (para pekerja dan bawahan-bawahan). Salah satu contoh bekal yang dapat dipakai pada masa sekarang ini contohnya seperti ilmu dan hati nurani. Tidak dipungkiri metode-metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yang diterapkan di berbagai sekolah hanyalah menitik beratkan pada segi kognitif saja, tetapi tidak paham segi-segi lain apa yang sesungguhnya terkandung di dalam materi pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang ada kurang bermakna. Ilmu akan didapat, tetapi nilai yang dapat mengubah
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
hati nurani tidak didapat, sehingga jika hati nurani tidak terbentuk maka dapat menjadikan bibit-bibit yang berkepribadian kurang baik. Metode yang digunakan pada saat mengajar sangatlah penting dan berpengaruh pada tingkat kepribadian siswa. Penerapan metode di dalam proses pembelajaran, jika kurang tepat akan membentuk pribadi siswa yang egois dan hanya mementingkan suatu pembelajaran untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, beberapa sekolah yang ada, termasuk SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, berharap akan adanya penerapan metode yang tepat dalam proses pembelajaran di sekolah, yang dapat membentuk pribadi yang unggul tidak hanya dari segi kognitif saja, tetapi juga unggul dari segi afektif dan psikomotorik. Dalam mewujudkan pembelajaran yang bermakna tidak hanya dalam hal pemahaman kognitif saja tetapi juga pembentukan hati nurani, khususnya dari aspek 3C (competence, conscience, dan compassion) dapat digunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kekristenan atau kemanusiaan (Subagya, 2008:39).
Dalam
penerapan
metode
tersebut
pada
sebuah
materi
pembelajaran, para siswa diajak bekerja sama untuk menggali beberapa pengalaman mengenai nilai–nilai kemanusiaan yang terkait dengan materi pembelajaran, refleksi, dan aksi. Banyak sekali permasalahan yang terjadi di dalam kelas X.A SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, seperti kurang terjalinnya rasa kerja sama diantara para siswa siswa yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
kemampuan lebih dengan siswa yang masih sulit dalam memahami materi pembelajaran. Oleh karena itu siswa yang masih sulit dalam memahami materi pembelajaran akan semakin merasa terpuruk di dalam kelas. Selain itu, kebanyakan siswa lebih memilih untuk berbicara dengan temannya daripada mendengarkan guru yang sedang menyampaikan materi di depan kelas, sehingga siswa tidak dapat memahami nilai yang terkandung dalam materi tersebut. Kemudian, secara umum, siswa juga belum bisa mengembangkan sikap kritis dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pembelajaran yang dipelajarinya. Contohnya pada saat guru bertanya tentang apa yang akan dilakukan siswa yang setiap hari ke sekolah dengan sepeda motor, jika harga BBM naik sedangkan uang saku tetap, kebanyakan siswa menjawab mereka lebih memilih membonceng temannya daripada berhemat untuk membeli BBM. Berdasarkan manfaat dari pembelajaran berbasis PPR yang sudah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Bagaimana Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Pembelajaran Materi Indeks Harga dan Inflasi Untuk Meningkatkan 3C (Competence, Conscience, dan Compassion) Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
B. Identifikasi Masalah Sekarang ini paradigma pembelajaran yang diterapkan oleh guru kebanyakan hanya berpusat pada tingkat pemahaman siswa dari aspek kognitif saja, tanpa memperdulikan pengembangan pribadi siswa melalui nilai–nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
kemanusiaan yang terkandung dalam materi pembelajaran. Oleh karena itu, dengan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif ), siswa diharapkan selain dapat unggul dari segi kognitif, juga unggul dari segi afektif dan psikomotorik.
C. Batasan Masalah Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dibahas agar tidak terlalu meluas maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1.
Dalam proses pembelajaran menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif.
2. Penerapan paradigma pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran Ekonomi SMA Kelas X, khususnya pada materi Indeks Harga dan Inflasi.
D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana meningkatkan competence siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi? 2. Bagaimana meningkatkan conscience siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi? 3. Bagaimana meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
4. Apakah penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu?
E. Tujuan Penelitian 1. Untuk meningkatkan competence siswa kelas SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Yogyakarta melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi. 2. Untuk meningkatkan conscience siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi. 3. Untuk meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu : 1. Bagi Siswa Diharapkan
dengan
adanya
penelitian
ini,
siswa
dapat
mengembangkan nilai-nilai kehidupan khususnya competence, conscience, dan compassion yang terdapat dalam pembelajaran Ekonomi materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Indeks Harga dan Inflasi melalui penerapan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) dalam pembelajaran. 2. Bagi Guru Mitra Dengan adanya penelitian ini, guru diharapkan dapat terinspirasi dan menerapkan model pembelajaran yang dapat mengembangkan aspek competence, conscience, dan compassion dalam diri
siswa, sehingga
kepribadian siswa dapat berkembang secara utuh. 3. Bagi Sekolah Semoga penelitian ini dapat memberikan inspirasi baru bagi guru mata pelajaran lain dalam mengajar, sehingga dapat memvariasikan model pembelajaran saat mengajar di kelas. 4. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan tentang penerapan
PPR
dalam
pembelajaran
ekonomi
dalam
rangka
mengembangkan aspek competence, conscience, dan compassion siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) 1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kekristenan atau kemanusiaan. Pola pikirnya: dalam membentuk pribadi, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut (Subagya, 2008:39). Melalui dinamika pola pikir tersebut siswa diharapkan mengalami sendiri (bukan hanya mendapat informasi karena diberi tahu). Melalui refleksi diharapkan siswa yakin sendiri (bukan karena patuh pada tradisi atau peraturan). Melalui aksi, siswa berbuat dari kemauannya sendiri (bukan karena ikut-ikutan atau takut sanksi). Pembentukan kepribadian diharapkan dilakukan sedemikian rupa sehingga siswa nantinya memiliki komitmen untuk memperjuangkan kehidupan bersama yang lebih adil, bersaudara, bermartabat, melestarikan lingkungan hidup, dan lebih menjamin kesejahteraan umum (Subagya, 2008:39).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
2. Pengertian Competence, Conscience, dan Compassion (3C) PPR
menjadikan
para
siswa
dan
guru
saling
belajar
mengembangkan kompetensi secara utuh (competence), saling mengasah kepekaan dan hati nurani (conscience), dan saling terlibat dengan penuh belarasa terhadap sesama (compassion). Menurut Kuntoro
(2010:16),
pengertian
competence,
conscience,
dan
compassion adalah sebagai berikut: a. Competence Competence dimaknai sebagai kemampuan akademik yang memadukan unsur-unsur pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Unsur dasar dari competence adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap. b. Conscience Conscience
dimaknai
sebagai
kemampuan
memahami
alternatif dan menentukan pilihan (baik-buruk, benar-salah). Unsur dasar dari conscience adalah moral, prinsip, tanggung jawab, kejujuran, kebebasan, keterbukaan, memiliki semangat belajar, kesadaran, kewaspadaan, keadilan, konsekuen, dan keseimbangan. Oleh karena itu digunakan sikap, minat, dan sikap kritis untuk mengetahui aspek conscience. c. Compassion Compassion dimaknai sebagai kemauan untuk berbela rasa pada sesama dan lingkungan (Man and women for and with
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
others). Unsur-unsur compassion adalah: peduli, peka, rela, dan tanggap. Pada penelitian ini aspek compassion yang digunakan adalah kerja sama. Karena kerja sama merupakan kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang yang saling membantu dalam satu pokok permasalahan yang sama serta mencapai tujuan yang sama. 3. Unsur – unsur PPR Menurut Subagya (2008:39), unsur-unsur PPR dibagi menjadi lima bagian, yaitu: a. Konteks Menumbuhkembangkan pendidikan, antara lain sebagai berikut: 1) wacana tentang nilai-nilai yang ingin dikembangkan, agar semua anggota komunitas, guru, dan mahasiswa menyadari bahwa yang menjadi landasan pengembangan bukan aturan, perintah, atau sanksi-sanksi, melainkan nilai kemanusiaan. 2) Kedua, contoh-contoh penghayatan mengenai nilai-nilai yang diperjuangkan, lebih-lebih contoh dari guru. Ketiga, hubungan akrab, saling percaya, agar bisa terjalin dialog yang saling terbuka antara guru dan siswa. b. Pengalaman Pengalaman untuk menumbuhkan persaudaraan, solidaritas, dan saling memuji adalah pengalaman bekerja sama dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
kelompok kecil yang ―direkayasa‖ sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang intensif, ramah dan sopan, penuh tenggang rasa, dan akrab. Sugesti dapat diberikan oleh guru kepada siswa agar mereka dapat menggunakan imajinasinya. Sugesti tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu mendengar cerita dari guru, melihat video yang ditampilkan oleh guru, dan lain sebagainya. Misal dalam pembelajaran IPA dan sekaligus ingin memberikan siswa pengalaman tentang ketidakadilan, siswa dapat diajak melihat gambar dan membaca cerita tentang orang-orang yang bekerja di tambang batubara dan tinggal di gubuk-gubuk kumuh. c. Refleksi Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu untuk berefleksi. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan divergen agar siswa secara otentik dapat memahami, mendalami, dan meyakini temuannya. d. Aksi Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan agar siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. e. Evaluasi Setelah pembelajaran, guru memberikan evaluasi atas kompetensinya dari segi akademik. Ini adalah hal wajar dan merupakan
keharusan.
Sekolah
memang
dibangun
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
mengembangkan ranah akademik dan menyiapkan siswa menjadi kompeten di bidang studi yang dipelajarinya. Untuk membentuk siswa yang unggul dari segi competence, conscience, Pedagogi
dan
compassion
Reflektif
(PPR),
dengan menggunakan maka
unsur-unsur
di
Paradigma atas
harus
dilaksanakan dan diterapkan dengan sebaik mungkin.
B. Deskripsi Materi Penerapan PPR dilakukan pada mata pelajaran Ekonomi SMA untuk siswa kelas X khususnya materi Indeks Harga dan Inflasi. Materi tersebut dalam kurikulum digunakan untuk mencapai Standar Kompetensi Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN), serta Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Indeks Harga dan Inflasi. 1. Indeks Harga Laju Inflasi biasanya dihitung dari persentase perubahan IHK pada suatu periode waktu. Pengertian Indeks Harga Konsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antar waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
a. Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut, 1) Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergabung dalam diagram timbangan IHK. 2) Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi. 3) Sebagai
penghitungan
penyesuaian
Upah
Minimum
Kabupaten (UMK). 4) Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan yang ada di pasar. b. Bobot Barang dalam Menghitung IHK Tabel 2.1 Bobot Barang dalam menghitung IHK Komoditas
Harga Rp5000,-
Kuantitas (Kg) 50
Jumlah Pengeluaran Rp250.000,-
Beras
Jeruk
Rp5000,-
0,8
Rp4.000,-
Sayuran
Rp1000,-
0,5
Rp500,-
Bobot Proporsional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
c. Harga Rata-Rata Barang Dalam IHK Tabel 2.2 Harga Rata-Rata Barang Dalam IHK Komoditas
Bobot
Beras
0,99
Jeruk
0,01
Sayuran Jumlah
0,00
2007 Rp5.000, Rp1.000, Rp250,-
Harga 2008 Rp7.000,-
2009 Rp8.000,-
2007 Rp4.950,-
Harga x Bobot 2008 2009 Rp6.930,Rp7.920,-
Rp3.000,-
Rp3.000,-
Rp10,-
Rp150,-
Rp30,-
Rp500,-
Rp2.000,-
Rp0,Rp4.960,-
Rp0,Rp6.945,-
Rp0,Rp7.950,-
Dari tabel di atas, IHK dapat ditentukan sebagai berikut, IHK Tahun 2007 = IHK Tahun 2008 = IHK Tahun 2009 = Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa IHK dengan memberikan suatu bobot terhadap barang atau jasa yang akan dihitung dan besarnya selalu meningkat. Hal ini tidak lepas dari harga komoditas yang juga meningkat. Hal ini terkait dengan inflasi yang akan dibahas berikut ini. 2. Inflasi a. Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
dengan kata lain proses suatu peristiwa dan bukan tinggirendahnya tingkat harga. b. Penggolongan Inflasi 1) Berdasarkan sumber timbulnya inflasi dibedakan menjadi dua, Inflasi yang berasal dari dalam negeri sebagai akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan
gagalnya pasar yang
berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Serta inflasi yang berasal dari luar negeri sebagai akibat naiknya harga barang impor sehingga bisa menakibatkan biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif impor barang. 2) Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga yaitu jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu saja secara kontinu disebut inflasi tertutup, begitu juga sebaliknya disebut inflasi terbuka, sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkatan sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (hyper inflation).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
3) Berdasarkan
parah
atau
tidaknya,
inflasi
dapat
digolongkan: a) Inflasi ringan (di bawah 10% setahun), b) Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun), c) Inflasi berat (antara 30%-100%), dan d) Inflasi tak terkendali (di atas 100%) c. Sebab-sebab timbulnya inflasi 1) Tarikan Permintaan ( Deman Full Inflation) 2) Desakan Biaya (Cost Push Inflation) 3) Inflasi Campuran 4) Inflasi Impor atau Imported Inflation d. Pengukuran Laju Inflasi Untuk menentukan berapa besar kenaikan harga barang terlebih dahulu dihitung angka indeks harga (perbandingan harga-harga barang tertentu pada suatu periode yang berbeda atau pada periode yang sama dalam bentuk persentase). 1) Metode pengukuran indeks harga dapat dilakukan dengan dua metode dasar yaitu Indeks Laspeyres dan Indeks Paasche. a) Indeks Laspeyres
IL = indeks Laspeyres ΣPn= jumlah harga komoditi tahun ke-n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
ΣPo= jumlah harga komoditi tahun ke-0 Q0 = jumlah barang tahun ke-0 b) Indeks Paasche
IP = indeks Pasche Qn = kuantitas tahun ke-n e. Cara Pengukuran Laju Inflasi 1) GNP Deflator adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna mendapatkan nilai riil GNP. GNP deflator dapat dihitung dengan menggunakan
indeks Paasche
atau indeks
Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan harga periode tahun. 2) Indeks Harga Konsumen (IHK) Indeks harga konsumen mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumen. Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat dihitung dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan indeks harga konsumen. f. Cara-Cara Mengatasi Inflasi 1) Kebijakan Moneter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Kebijakan
moneter
adalah
segala
kebijakan
pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang bertujuan menjaga
kestabilan
moneter
untuk
meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Kebijakan moneter dilakukan melalui Nank Indonesia sebagai Bank sentral. Kebijakan moneter tersebut adalah sebagai berikut. a) Politik Diskonto terhadap Bank Umum b) Politik Pasar Terbuka c) Menaikkan Cash Ratio d) Kebijakan Kredit 2) Kebijakan Fiskal Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter. Ada tiga cara yang dilakukan sebagai berikut: a) Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah b) Menaikkan Tarif Pajak c) Mengadakan Pinjaman Pemerintah g. Dampak Inflasi 1) Investasi Berkurang, 2) Mendorong Tingkat Bunga, 3) Mendorong Tindakan Spekulatif, 4) Menimbulkan kegagalan Pelaksanaan Pembangunan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
5) Menimbulkan Ketidakpastian Keadaan Ekonomi di Masa yang akan Datang, 6) Menyebabkan Daya Saing Produk Nasional Berkurang, 7) Menimbulkan Defisit Neraca Pembayaran, 8) Merosotnya Kesejahteraan Masyarakat.
C. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi Dalam pengembangan 3C melalui suatu materi pembelajaran sangat jarang
sekali
dilakukan
oleh
guru.
Kebanyakan
guru
hanya
menitikberatkan pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan saja tanpa menggali nilai-nilai kemanusiaan apa yang terkandung pada materi ajar tersebut. Oleh karena itu penulis meneliti pengembangan 3C melalui suatu materi pembelajaran, dan materi yang penulis pilih adalah materi Indeks Harga dan Inflasi pada mata pelajaran Ekonomi kelas X. Dalam materi Indeks Harga dan Inflasi terdapat nilainilai kemanusiaan yang dapat diambil, diantaranya adalah nilai sikap kritis dan kerja sama. Jika terjadi inflasi di negara ini, otomatis harga kebutuhan sehari-hari akan naik, sehingga dibutuhkan sikap kritis dari masyarakat untuk mengelola keuangan mereka dengan sebaik mungkin. Selain itu siswa juga dapat belajar bekerja sama dengan teman lain dalam memecahkan kasus perhitungan harga pada saat terjadi inflasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
D. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Secara singkat PTK adalah suatu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi, 2006:3). Sejalan dengan hal tersebut di atas, penelitian tindakan kelas merupakan penelitian terpakai (applied research), artinya penelitian yang dilakukan guru dapat memberi nilai tambah dan masukan untuk perbaikan (Isjoni, 2006:106). 1. Ciri-Ciri Penelitian Tindakan Kelas Susilo (2007:17) menyebutkan ciri-ciri dari penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut. a. Ditinjau dari segi permasalahan, karakteristik PTK adalah masalah yang diangkat berangkat dari persoalan praktik dan proses pembelajaran sehari-hari di dalam kelas yang benarbenar dirasakan langsung oleh guru. b. Penelitian tindakan kelas selalu berangkat dari kesadaran kritis guru terhadap persoalan yang terjadi ketika praktik dan proses pembelajaran berlangsung, dan guru menyadari pentingnya untuk mencari pemecahan permasalahan melalui satu tindakan atau aksi yang direncanakan dan dilakukan secermat mungkin dengan cara-cara ilmiah dan sistematis. c. Karakteristik yang unik dari penelitian tindakan kelas, yaitu adanya rencana tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki praktik dan proses pembelajaran di kelas. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
penelitian yang dilakukan hanya sekedar ingin tahu tanpa disertai
tindakan-tindakan
tertentu
untuk
memperbaiki
persoalan atau permasalahan, maka penelitian itu tidak bisa disebut penelitian tindakan kelas. d. Karakteristik PTK berikutnya yaitu adanya upaya kolaborasi antara guru dan teman sejawat (para guru atau peneliti) lainnya dalam
rangka
membantu
untuk
mengobservasi
dan
merumuskan permasalahan yang perlu diatasi. 2. Proses Penelitian Tindakan Kelas Proses PTK menurut Arikunto (2008:16) secara lebih jelas dapat ditunjukkan dalam gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1: Proses Penelitian Tindakan Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
a. Perencanaan Rencana
tindakan
apa
yang
akan
dilakukan
untuk
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci pada tahap ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan instrumen observasi disesuaikan dengan rencana. b. Pelaksanaan Apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan,
peningkatan
atau
perubahan
yang
diinginkan.
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kerja sama peneliti dengan subjek penelitian sehingga dapat memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa yang terjadi di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
c. Pengamatan Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan pokok observasi adalah untuk mengetahui ada-tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung. d. Refleksi Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi. Dengan adanya pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian
tindakan kelas
merupakan usaha
guna
mendapatkan suatu pembuktian terhadap suatu tindakan yang terjadi secara langsung di dalam kelas dan diyakini supaya dapat meningkatkan proses pembelajaran secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
E. Kerangka Berpikir Dalam penyampaian suatu materi pembelajaran dibutuhkan metode metode pembelajaran tertentu, supaya materi tersebut dapat tersampaikan dengan sebaik mungkin pada siswa. Berbagai macam metode pembelajaran mempunyai maksud pencapaian tujuan sesuai dengan hal apa yang akan ditingkatkan. Penerapan suatu metode pembelajaran di kebanyakan sekolah, cenderung hanya dapat membuat siswa cepat menangkap materi dan dapat mengerjakan soal yang diberikan guru berkaitan dengan materi tersebut. Padahal sesungguhnya pada setiap materi pembelajaran pasti memiliki suatu nilai yang dapat ditarik untuk kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam menerapkan suatu metode akan lebih baik lagi jika tujuan pencapaiannya tidak hanya berhenti sampai pada pemahaman siswa tentang materi yang sedang diajarkan saja, melainkan juga sampai pada pemahaman siswa akan nilai apa yang terkandung dalam materi tersebut. Dalam hal ini, peneliti memilih Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk diterapkan di dalam kelas, karena PPR dianggap dapat membantu siswa untuk menarik suatu nilai yang terkandung dalam suatu materi pembelajaran. Hal ini dimungkinkan dengan adanya unsur-unsur PPR yang mencakup konteks, pengalaman, refleksi, aksi, serta evaluasi. Melalui penerapan PPR, diharapkan dapat mengembangkan nilai kemanusiaan dalam diri siswa, sehingga kepribadian siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
berkembang secara utuh yang mencakup aspek competence, conscience, dan compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK tersebut merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:14), penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah. Analisis data bersifat kualitatif dan hasil penelitian tersebut menekankan makna generalisasi, sehingga hasil penelitian hanya berlaku untuk saat itu saja. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan aspek competence, conscience, dan compassion (3C) siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Sleman Yogyakarta pada tahun ajaran 2011/2012 dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Sleman Yogyakarta pada bulan Januari sampai dengan Februari 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
2. Objek Penelitian Peningkatan competence, conscience, dan compassion (3C) siswa kelas X semester 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, melalui penerapan PPR dalam pembelajaran Ekonomi materi Indeks Harga dan Inflasi.
D. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (Independent variable) Variabel bebas adalah variabel yang berpengaruh terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) (X1), dalam pembelajaran ekonomi kelas X materi Indeks Harga dan Inflasi. 2. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, variabel terikat dari penelitian ini adalah peningkatan competence (Y1), conscience (Y2) dan compassion (Y3) siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
E. Prosedur Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pengamatan di dalam kelas pada saat proses pembelajaran penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
yang bersangkutan tentang pengembangan competence, conscience, dan compassion (3C). Rancangan penelitian yang dilakukan selama penelitian terdiri dari dua siklus sebagai berikut : 1. Siklus I a) Rencana Tindakan Penelitian Persiapan yang pertama kali dilakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, media pembelajaran, serta lembar kerja siswa. b) Tindakan 1) Konteks Siswa diajak untuk mencermati konteks-konteks dalam hidupnya guna mengenali faktor-faktor yang berpotensi mendukung
proses
pembelajaran
seperti
pertemuan
sebelumnya, yaitu mengenai jumlah uang saku siswa 10 tahun yang lalu dengan uang saku yang sekarang, serta harga permen 10 tahun yang lalu kira-kira dijual dengan harga Rp50,-/buah, sedangkan sekarang dijual dengan harga Rp100,-/buah. 2) Pengalaman Guru membentuk kelompok kecil yang berisi 5 orang tiap kelompok, lalu guru menyediakan fasilitas pengalaman tidak langsung kepada siswa dengan memutarkan video tentang ketidakadilan pemerintah kepada masyarakat kecil berkenaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
dengan permasalahan ekonomi di Indonesia salah satunya tentang akibat dan penanganan inflasi. Setelah itu guru menjelaskan tentang materi dan kaitannya dengan video yang sudah diputar. Selanjutnya guru memberikan soal latihan tentang indeks harga untuk dikerjakan siswa di dalam kelompok serta membimbing selama diskusi. 3) Refleksi Pertama-tama siswa diminta diam dan hening untuk merefleksikan makna nilai yang terkandung di dalam pengalamannya. Guru dapat membantu siswa berefleksi dengan memberikan pertanyaan agar siswa terbantu dalam memahami, mendalami, dan meyakini temuannya. 4) Aksi Guru memberikan pertanyaan aksi supaya siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. 5) Evaluasi Guru melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal post-test kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diajarkan. c) Observasi Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
atau dampak pelaksanaan tindakan, meliputi: pengamatan terhadap guru, pengamatan terhadap siswa, dan pengamatan terhadap kelas. Pengamatan terhadap guru mencakup pengamatan terhadap seluruh kegiatan
yang
dilakukan
oleh
guru
selama
pembelajaran
berlangsung. Pengamatan terhadap siswa meliputi partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan interaksi siswa. Pengamatan terhadap kelas mencakup seluruh keadaan dan kejadian yang terjadi di kelas selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan bantuan instrumen observasi guru, siswa, dan kelas, serta dilengkapi dengan perekaman menggunakan handycame. d) Refleksi Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap tingkat pemahaman siswa. Refleksi dilakukan setelah akhir siklus untuk melihat ketercapaian indikator tujuan pembelajaran dan mengidentifikasi kekurangankekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam siklus selanjutnya. 2. Siklus II Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya tindakan dan pembahasan materinya yang berbeda. Tindakan pada siklus kedua ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Pada siklus pertama materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
yang dipelajari adalah mengenai Inflasi, sedangkan pada siklus kedua materi yang dipelajari adalah Indeks Harga.
F. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap guru (observing
teacher),
pengamatan
terhadap
kelas
(observing
classroom), dan pengamatan terhadap perilaku siswa (observing student). 2. Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung atau lisan dengan guru pengampu mata pelajaran tersebut untuk melengkapi data tentang gambaran keadaan kelas, serta mengenai pengembangan nilai-nilai dalam pembelajaran. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan catatan atau dokumen yang telah ada. Melalui cara ini dimaksudkan untuk memperoleh data penilaian belajar siswa dan data tentang keadaan sekolah misalnya kurikulum dan jumlah siswa. 4. Kuesioner Kuesioner
atau
angket
(questionaire)
digunakan
untuk
memperoleh data tentang sikap, minat, sikap kritis, dan kerja sama. Ada sebanyak 40 pernyataan yang dirumuskan dan dilengkapi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
kemungkinan-kemungkinan tanggapan responden yang disusun dalam bentuk skala Likert. Hasil yang dicerminkan mengenai pandangan siswa terhadap 40 pernyataan terkait dengan sikap, minat, sikap kritis, dan kerja sama, diukur dengan menggunakan alat ukur : skala Likert dengan bobot skor antara 1 dan 5. Dalam skala ini bobot 1 menunjukkan pandangan ―sangat tidak setuju‖, bobot 2 menunjukkan pandangan ―tidak setuju‖, bobot 3 menunjukkan pandangan ―netral‖, bobot 4 menunjukkan pandangan ―setuju‖, bobot 5 menunjukkan pandangan ―sangat setuju‖. Kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada lampiran halaman 170. 5. Tes Pada tahap ini guru dan peneliti menyusun soal tes berdasarkan prosedur tertentu. Tes ini dibagi dalam 2 macam tes, yaitu pre-test dan post-test. Pre test digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik sebelum penerapan PPR, sedangkan pre-test digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik setelah penerapan PPR. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada lampiran halaman 168.
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan setelah memperoleh hasil dari pengumpulan data, dapat dilakukan dengan dua cara :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
1. Deskriptif Dalam analisis deskriptif, yang dilakukan oleh peneliti adalah mendeskripsikan hasil pengamatan pada saat pra penelitian, penelitian siklus I, dan penelitian siklus II. 2. Komparatif Analisis
komparatif
adalah
membandingkan
skor
3C
(competence, conscience, dan compassion) serta nilai akhir masingmasing siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Setelah diketahui adanya peningkatan nilai pada masing-masing siswa, ratarata nilai akhir kelas dibandingkan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pendeskripsian tentang peningkatan competence, conscience, dan compassion (3C) juga dilakukan menggunakan rata-rata nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan SMA alih fungsi dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama dengan SPG yang lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25 Februari 1989. Oleh karena itu visi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu adalah sama dengan visi SPG Pangudi Luhur tetapi dengan penyesuaian dan beberapa perubahan, karena SMA tidak seperti SPG. Visi yang melandasi berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota Yogyakarta karena keadaan ekonomi yang kurang. Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu mendirikan SPG Santo Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi Luhur Moyudan. Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Terbukti bahwa sampai saat ini minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu masih tinggi. Pada pembukaan tahun ajaran baru 2010-2011, SMA Pangudi Luhur Sedayu memutuskan untuk menjadikan St Louis IX sebagai Santo Pelindung 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
SMA Pangudi Luhur Sedayu. Pada tanggal 25 Agustus 2010, SMA Pangudi Luhur Sedayu melakukan launching nama baru bagi sekolahnya dengan menambahkan ST. Louis IX. Sejak saat itu, nama SMA Pangudi Luhur Sedayu dikenal dengan nama SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Pendidikan yang dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX juga berdasarkan teladan kerendahan hati dan kerja keras St. Louis IX. Hari Kamis, 25 Agustus 2011 kemarin, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu mengadakan Perayaan Ekaristi dan pentas seni dalam rangka merayakan Ulang Tahun kedua atas pemilihan nama St. Louis IX sebagai Santo Pelindung SMA Pangudi Luhur Sedayu.
B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Tujuan pendidikan SMA pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu secara umum dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan siswa agar mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
2.
Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan interakasi sosial, budaya dan alam sekitarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(Peraturan
Menteri
No.22
tahun
2006).
Dalam
pelaksanaannya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memperkaya dan menambah dengan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
a)
Pendidikan nilai Pendidikan nilai sangat penting ditanamkan kepada siswa agar para siswa dapat berkembang secara harmonis antar jasmani, rohani dan sosialnya. Spiritualitas hidup, nilai moral, nilai persatuan, persaudaraan dan humaniora merupakan nilai pembentuk pribadi manusia yang amat besar artinya. Kurangnya pemahaman suatu nilai bagi suatu generasi akan menimbulkan kesulitan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b)
Pembentukan pribadi Pribadi yang tangguh merupakan bekal hidup dalam alam yang serba majemuk seperti sekarang ini. Melalui perenungan, kedisiplinan dalam latihan-latihan memperhatikan lingkungan sosial diharapkan dapat melahirkan pribadi yang kuat dalam menghadapi berbagai gejolak sosial.
c)
Pendidikan ketrampilan Untuk menghadapi hal-hal yang praktis dalam kehidupan ini, diperlukan ketrampilan yang dibutuhkan masyarakat dewasa ini.
Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu adalah sebagai berikut: 1) Visi Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan memiliki ketrampilan dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan. Indikator pencapaian misi sekolah berupa lulusan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun terserap ke dunia kerja dengan bekal santun yang tampak dari sikap dan perilaku teladan. 2) Misi Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir berikut: a) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan profesional b) Mengembangkan ketrampilan komputer, akuntansi dan Bahasa Inggris. c) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang berbudi pekerti luhur. d) Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan. e) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada usaha untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan yang jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup kemungkinan atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum
Tingkat
Satuan Pendidikan
yang
mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Untuk memenuhi amanat Undang-Undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu sebagai lembaga
pendidikan
tingkat
menengah
memandang
perlu
untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, yang secara keseluruhan mencakup :
1. Struktur dan muatan kurikulum. 2. Beban belajar peserta didik. 3. Kalender pendidikan. 4. Silabus. 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Landasan kurikulum satuan pendidikan yang dipakai berdasarkan:
1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.
3.
Peraturan
Pemerintah
No.38
Tahun
2007,
tentang
Pembagian
Kewenangan Pusat dan Daerah. 4.
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.
5.
Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi.
6.
Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan.
7.
Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2006, tentang
Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendinas RI Nomor 23 Tahun 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
8.
Permendiknas RI Nomor 6 Tahun 2007, tentang Perubahan Permendinas RI Nomor 24 Tahun 2006.
9.
Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
10. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. 11. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 12. Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. 13. Permendinas RI Nomor 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. 14. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007, tentang Standar Penilaian Pendidikan. 15. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007, tentang Standar Sarana Prasarana Pendidikan. 16. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007, tentang Standar Proses. 17. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.33/MPN/SE/2007 tanggal 13 Februari 2007, perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Pra Penelitian Pada tahap pra penelitian ini, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi di dalam kelas yang akan diteliti. Selain itu peneliti juga mengumpulkan berbagai data mengenai kelas tersebut demi keperluan penelitian. Observasi dilakukan pada hari Senin, 13 Februari 2012 di kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu. Observasi dilakukan pada jam ke-3 yaitu pada pukul 08.30 wib. Observasi dilakukan bersama dengan guru mitra yaitu Ibu P. Weni Triana, S.E selaku guru pengampu mata pelajaran ekonomi kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu. Peneliti juga melakukan observasi di dalam kelas guna mengamati kegiatan guru, siswa di dalam kelas dan mengetahui kondisi fisik kelas. Selain itu peneliti juga membagikan kuesioner yang pertama untuk mengumpulan data tentang kegiatan guru, kegiatan siswa, serta keadaan kelas selama proses pembelajaran. a. Observasi Guru (observing teacher) Untuk mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran, peneliti membuat catatan anekdotal. Pada saat pergantian jam belajar, keadaan kelas XA sangat gaduh. Setelah masuk ke dalam kelas
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
memberikan salam kepada para siswa. Selanjutnya guru meminta siswa supaya mempersiapkan diri untuk memulai mata pelajaran ekonomi seperti meminta siswa untuk memasukkan buku-buku yang terkait dengan mata pelajaran sebelumnya serta mempersiapkan buku yang berkaitan dengan mata pelajaran yang akan dipelajari. Sebelum masuk ke dalam materi yang akan dibahas, guru melakukan apersepsi supaya para siswa dapat memfokuskan diri untuk mempelajari materi selanjutnya. Apersepsi dilakukan dengan cara tanya jawab kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang sebelumnya telah dipelajari. Kegiatan tersebut dilakukan supaya selain siswa dapat fokus terhadap materi selanjutnya, juga supaya siswa dapat mengingat kembali tentang materi yang sebelumnya dipelajari yaitu tentang Pendapatan Nasional. Pada awalnya pada saat guru memberikan pertanyaan mengenai materi yang sebelumnya dipelajari para siswa hanya diam saja. Melihat hal tersebut, guru lalu menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Beberapa siswa memang tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, kemudian guru memberikan petunjuk-petunjuk khusus supaya siswa dapat mengingat materi sebelumnya. Setelah itu guru menunjuk beberapa siswa lagi untuk menjawab pertanyaan tersebut dan beberapa siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Selanjutnya setelah siswa dapat mengingat kembali tentang materi pembelajaran sebelumnya, guru mengkaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Untuk mengawali materi yang akan dipelajari selanjutnya, guru meminta siswa untuk membaca sebentar tentang materi yang akan dipelajari. Setelah sekiranya para siswa selesai membaca tentang materi tersebut, lalu guru memberikan beberapa pertanyaan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya. Para siswa sangat antusias dalam membahas pertanyaan tersebut dengan teman sebangkunya. Ada beberapa siswa, terutama siswa laki-laki hanya mengobrol tentang hal yang tidak berkaitan dengan materi. Melihat hal tersebut lalu guru mendekati satu per satu beberapa siswa tersebut dan membimbing mereka supaya mau berdiskusi menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setelah sekiranya siswa sudah memahami maksud dari pertanyaan yang diberikan guru, guru memulai lagi dengan menunjuk beberapa siswa, terutama para siswa yang sering berbuat gaduh dan tidak mau mengikuti pelajaran dengan baik. Hal tersebut dilakukan supaya selanjutnya mereka dapat lebih serius lagi dalam mengikuti proses pembelajaran. Setelah semua pertanyaan guru dapat terjawab semua, lalu guru mulai menjelaskan tentang materi tersebut. Supaya siswa dapat lebih jelas dalam memahami materi tersebut, guru mengkaitkan materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari seperti contohnya jika kita memasuki obyek wisata, sebagian dari dana hasil penjualan tiket masuk pada pendapatan negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Tabel 5.1 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Pada Pra Penelitian
No. 1.
2.
Kegiatan Guru
meminta
Ya Tidak
Keterangan
√
Pada saat pergantian jam
siswa
untuk tenang pada saat
belajar,
pergantian jam belajar.
biasanya gaduh.
Guru
siswa √
meminta
suasana
kelas
Hal ini dilakukan supaya
untuk menyiapkan buku
siswa dapat fokus pada
yang
mata pelajaran yang akan
terkait
materi
dengan
yang
akan
dipelajari
dipelajari. 3.
melakukan √
Guru
Hal
apersepsi
tersebut
agar
dilakukan
siswa
dapat
mempersiapkan
diri
memulai
pembelajaran
tentang materi tersebut 4.
Guru melakukan tanya √
Guru melakukan Tanya
jawab
jawab supaya memancing
yang
berkaitan
dengan materi tersebut
keingintahuan
siswa
tentang materi tersebut 5.
Guru
membacakan
√
tujuan pembelajaran. 6.
Guru memarahi siswa yang ribut di kelas.
Guru
langsung
masuk
pada materi. √
Jika ada siswa yang ribut guru
hanya
secara halus.
menegur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
No. 7.
Kegiatan Guru
langsung
menjelaskan materi
Ya
yang
Tidak √
Guru
Guru member kesempatan
tentang
siswa untuk membaca buku
akan
sebentar, kemudian diberi
dipelajari. 8.
Keterangan
pertanyaan. memberi √
Siswa mendiskusikan soal
kesempatan kepada siswa
tersebut
dengan
untuk mendiskusikan soal
sebangkunya.
teman
latihan. 9.
Guru mengkaitkan materi √
Guru
yang diajarkan dengan
siswa
kehidupan sehari-hari
memahami tentang materi yang
bermaksud
supaya
dapat
diajarkan
lebih
dengan
kehidupan sehari-hari. 10.
Guru memberikan tugas di
akhir
pembelajaran
materi.
√
Guru
hanya
mengulang
materi
sedikit yang
sudah dipelajari.
b. Observasi siswa (observing student) Untuk mengetahui perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas, peneliti membuat catatan anekdotal. Pada saat pergantian jam pelajaran, suasana di dalam kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu sangat gaduh. Siswa merasa ingin sejenak menenangkan pikiran setelah dua jam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran sebelumnya. Segala hal yang terkait dengan mata pelajaran sebelumnya seperti buku dan lain-lain masih berserakan di atas meja siswa. Saat guru mata pelajaran ekonomi datang, siswa juga tidak segera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
mempersiapkan diri dengan tenang. Ada beberapa siswa yang berebut untuk ijin ke toilet dengan maksud supaya dapat jalan-jalan karena merasa bosan di dalam kelas atau karena hanya ingin mencari perhatian guru saja. Setelah guru meminta untuk mempersiapkan diri, para murid bergegas memasukkan buku yang tidak perlu lalu mengeluarkan buku ekonomi. Sebagian besar dari siswa yang ada di kelas tersebut sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran ekonomi. Sebagian besar siswa di kelas ini memang sulit untuk diatur, tetapi mereka masih bisa untuk diajak kerja sama. Contohnya pada saat guru memberikan pertanyaan, mereka sangat antusias dalam mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Pada saat guru memberi kesempatan untuk berdiskusi, para siswa segera memulai percakapan dengan teman sebangkunya. Tetapi ada beberapa siswa yang bercakap-cakap dengan teman sebangkunya mengenai hal di luar pelajaran. Setelah guru mendatangi beberapa siswa tersebut, walaupun mereka masih sering bercanda, mereka sudah bisa diajak bekerja sama dengan baik. Pada saat guru menjelaskan materi di depan kelas, kadang masih ada satu atau dua siswa yang memicu kegaduhan seperti menyaut kata-kata dari guru yang membuat teman yang lainnya menjadi tertawa. Setelah diperingatkan oleh guru, lalu keadaan menjadi kembali kondusif, walaupun di tengah-tengah guru menjelaskan beberapa siswa tersebut masih mengulangi lagi hal tersebut. Kebanyakan siswa di kelas ini memamg kurang begitu aktif dalam bertanya, jika guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya, mereka hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
diam saja, sehingga guru sering memberi pertanyaan kepada para siswa agar menjadikan suasana di dalam kelas menjadi lebih hidup. Walaupun tidak mudah membuat siswa untuk aktif di dalam kelas, namun guru sangat sabar dalam berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka. Sampai di akhir pelajaran pun, selain beberapa dari siswa hanya ribut saja, beberapa dari siswa di kelas ini hanya memilih untuk diam. Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Pada Pra Penelitian No. 1.
Kegiatan
Ya
Siswa tetap tenang saat
Tidak √
pergantian
Keterangan Suasana di dalam kelas sangat gaduh karena mereka
jam pelajaran.
merasa bosan di dalam kelas.
2.
segera √
Siswa
Siswa
harus
menunggu
mempersiapkan
ajakan guru terlebih dahulu
diri
untuk
mengikuti
pelajaran
setelah
mulai
mengikuti
pelajaran.
diajak oleh guru. 3.
Semua
siswa
memiliki
buku
pelajaran ekonomi. 4.
Siswa
menjawab √
√
Guru
menggunakan
satu
buku paket dan LKS wajib untuk latihan soal. Jika tidak ada siswa yang
setiap pertanyaan
menjawab pertanyaan dari
dari guru
guru, maka guru akan mulai menunjuk beberapa untuk menjawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
No. 5.
Kegiatan Siswa
Ya
bertanya
Tidak √
kepada guru
Keterangan Siswa hanya diam saja atau rebut sendiri saat pelajaran berlangsung.
6.
7.
Siswa mau berdikusi √
Guru
dengan teman yang
kesempatan
lain.
berdiskusi.
Siswa hanya ribut √
Tidak
saja
beberapa siswa memang
saat
guru
menjelaskan.
memberi untuk
semua,
sering
tapi
membuat
kegaduhan. 8.
mau √
Siswa mengerjakan
9.
Sebagian besar siswa bisa
tugas
diajak untuk bekerjasama
yang diberikan oleh
seperti mengerjakan soal
guru.
yang diberikan guru
Siswa
mencatat
√
Sebagian
besar
siswa
setiap hal mereka
hanya mendengarkan saja
rasa penting.
saat guru menjelaskan di depan.
10.
Pada
akhir √
Siswa merasa jenuh serta
pelajaran,
siswa
lapar atau haus.
tergesa-gesa
untuk
keluar kelas.
c. Observasi kelas (observing classroom) Observasi kelas merupakan kegiatan peneliti untuk mengamati keadaan kelas. Bagaimanapun juga kondisi kelas sangatlah berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
pada kelancaran proses belajar mengajar di dalam kelas. Siswa akan merasa nyaman dan mempunyai semangat untuk belajar jika kondisi kelasnya baik. Kondisi kelas juga sangat membantu guru untuk menyampaikan materi suatu mata pelajaran sebaik mungkin. Jika dilihat dari segi tatanan ruang ataupun fasilitas belajar mengajar, kondisi kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu sudah cukup baik. Penataan meja dan kursi, almari, dan papan tulis sudah sesuai dengan standar tata ruang kelas pada umumnya. Khusus untuk kelas XA tersebut juga sudah memiliki viewer walaupun sedang rusak. Sedangkan kelas X yang lain jika ingin menggunakan viewer harus memakai ruang multimedia yang sudah disediakan oleh sekolah. Kelas XA juga berada di lantai dua dan hanya bersebelahan dengan laboratorium komputer, tidak seperti kelas–kelas lain yang saling bersebelahan antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya. Kondisi tersebut sangatlah menguntungkan bagi kelas ini, karena tidak terganggu dengan proses pembelajaran dari kelas yang lain ataupun siswa–siswa dari kelas lain yang lewat di depannya, sehingga suara dari guru terdengar lebih jelas. Di sisi lain kelas XA juga mempunyai beberapa kekurangan. Kelas XA hanya mempunyai jendela di satu sisi ruangan kelas saja, berbeda dengan kelas–kelas lain yang mempunyai jendela pada dua sisi ruangan kelas, bagian kiri dan kanan kelas. Keadaan seperti ini membuat pencahayaan di dalam ruangan kelas kurang terang. Memang jika untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
proses pembelajaran yang memakai multimedia keadaan tersebut sangat mendukung, tetapi jika siswa ingin mencatat dari papan tulis, beberapa siswa akan merasa sedikit kesulitan karena ruangan kelas sedikit gelap sehingga tulisan yang ada di papan tulis menjadi tidak terlalu jelas. Jika pagi hari, cahaya matahari juga menyilaukan para siswa, karena kelas ini berada di lantai atas, salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menutup gordyn pada jendela dengan resiko kelas menjadi agak terlihat gelap. Tetapi melihat keadaan kelas XA, sebagian besar sudah sangat baik bagi siswa dan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I Tiap siklus dilaksanakan pada dua kali pertemuan. Jadwal mata pelajaran Ekonomi di kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu tiap minggunya sebanyak 3 jam pelajaran dan terbagi menjadi dua kali pertemuan yang terdiri dari dua jam dan satu jam pelajaran. Pada kelas XA, pembagian mata pelajaran ekonomi adalah hari Senin selama dua jam pada jam ke- 3 dan ke- 4 pukul 08.45–10.15 WIB dan hari Selasa selama satu jam pada jam ke- 3 pukul 08.45–09.30 WIB. Dengan adanya pembagian jadwal seperti ini, peneliti dapat menyelesaikan satu siklus dalam satu minggu. Jumlah siswa di kelas XA sebanyak 33 siswa, terdiri dari 16 siswa lakilaki dan perempuan dan 17 siswi perempuan. Pada siklus pertama, sebanyak 2 siswa yang tidak bisa hadir dikarenakan sedang ada rapat OSIS. Sedangkan pada siklus kedua semua siswa hadir. Berikut ini diuraikan tentang penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) untuk meningkatkan 3C (Competence, Conscience, dan Compassion) pada mata pelajaran Ekonomi: a. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian. Beberapa perangkat pembelajaran
telah
dipersiapkan
Pelaksanaan
Pembelajaran
oleh
(RPP),
peneliti,
materi
seperti:
pembelajaran,
Rencana media
pembelajaran, serta lembar kerja siswa. Setelah semua perangkat pembelajaran
tersebut
sudah
dipersiapkan
semua,
peneliti
mengkonsultasikan kepada Ibu P. Weni Triana, S.E selaku guru pengampu mata pelajaran ekonomi siswa kelas XA. Hal tersebut perlu dilakukan supaya antara peneliti dan guru mitra dapat menyatukan pikiran sesuai dengan tujuan utama penelitian sehingga penelitian ini bisa terlaksana dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berikut ini diuraikan tentang perangkat pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Di dalam RPP terdapat Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Indikator,
Tujuan
pembelajaran,
Materi
Ajar,
Metode
Pembelajaran, Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar dan Media Belajar, Penilaian, serta Latihan Soal. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
adanya RPP juga dapat memudahkan guru untuk mengetahui maksud tujuan dari peneliti. RPP dapat dijadikan batasan dalam melakukan proses belajar mengajar, baik dari batasan materi ataupun waktu. Semua komponen RPP sangatlah penting, supaya proses pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana, pada bagian langkahlangkah kegiatan pembelajaran haruslah lebih dipahami sebaik mungkin, karena bagian tersebut merupakan skenario atau petunjuk bagi guru supaya guru dapat mengetahui apa yang harus dilakukan. 2) Materi pembelajaran Penelitian ini dilakukan dengan maksud supaya siswa dapat mengembangkan suatu nilai kehidupan dari sebuah materi pembelajaran tertentu. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengembangkan nilai sikap kritis dan kerja sama dari sebuah materi pembelajaran ekonomi tentang Inflasi. Materi tersebut digunakan oleh peneliti karena peneliti menyesuaikan dengan silabus SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu. Karena penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, maka peneliti membagi materi tersebut menjadi dua bagian. Pada siklus pertama membahas tentang Inflasi, sedangkan pada siklus kedua membahas tentang Indeks Harga. Tujuan Pembelajaran Inflasi mencakup: a) Competence: 1) Siswa mampu mendeskripsikan pengertian inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
2) Siswa mampu menjelaskan jenis inflasi 3) Siswa mampu menjelaskan sebab terjadinya inflasi 4) Siswa mampu menjelaskan cara menghitung laju inflasi 5) Siswa mampu menjelaskan dampak inflasi 6) Siswa mampu menjelaskan cara mengatasi inflasi b) Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam kehidupan sehari-hari. c) Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerja sama terhadap teman di dalam kelas. Pada penelitian siklus pertama, diharapkan semua cakupan tujuan pembelajaran pada RPP dapat tercapai. 3) Media Pembelajaran Media pembelajaran dipersiapkan oleh peneliti supaya keadaan kelas menjadi lebih hidup. Dengan adanya media pembelajaran tersebut, diharapkan para siswa tidak akan merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Untuk mencapai hal tersebut, maka peneliti mempersiapkan berbagai media pembelajaran semenarik mungkin, tanpa harus meninggalkan pesan yang akan disampaikan dalam materi tersebut. Dalam penelitian siklus pertama ini, peneliti menggunakan media pembelajaran seperti berikut ini: a) Peta Konsep Peta konsep digunakan dengan tujuan supaya siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan baik dan menarik. Peta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
konsep dibuat oleh peneliti dengan menggunakan satu kertas asturo besar dan beberapa dipotong kecil-kecil. Satu kertas yang besar diberi garis lurus dan garis berbentuk beberapa kotak sehingga membentuk suatu gambar struktur konsep bertingkat. Di bagian struktur tingkat paling atas diberi petunjuk berupa ide pokok atau prinsip yang meliputi berbagai konsep. Selanjutnya siswa diminta untuk mengidentifikasi ide-ide pokok atau konsep-konsep yang menunjang ide utama dengan cara menempelkan potonganpotongan kertas asturo yang sebelumnya oleh peneliti sudah diberi tulisan tentang ide-ide pokok dari ide utama. b) Power Point Power point digunakan supaya memudahkan guru dalam menjelaskan suatu materi, serta membantu siswa supaya dapat menangkap suatu materi dengan jelas. Power point menampilkan poin-poin penting dalam sebuah pembahasan materi. Jika guru menjelaskan di depan kelas dengan menggunakan media papan tulis mungkin siswa akan merasa bosan, tetapi dengan menggunakan media Power point siswa tidak akan merasa bosan karena backgroundnya dapat diberi desain bermacam-macam sehingga menjadi enak untuk dipandang. Selain itu dengan menggunakan media tersebut, juga dapat membantu siswa untuk melihat tulisan yang ada di depan kelas dengan jelas. Jika menggunakan papan tulis atau whiteboard
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
mungkin beberapa siswa, khususnya siswa yang duduk di bagian belakang kelas tidak dapat melihat tulisan dengan jelas, tetapi jika menggunakan media Power point maka kemungkinan semua siswa dapat melihat tulisan dengan jelas. Hal tersebut dikarenakan selain tulisan yang ada dapat diperbesar, juga guru dapat mengatur slide demi slide sesuai kebutuhan. c) Artikel Tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖ Artikel
diberikan
kepada
siswa
supaya
siswa
dapat
menghubungkan materi pembelajaran dengan contoh kasus nyata yang pernah terjadi. Hal ini dimaksudkan supaya dengan cara mengetahui langsung kasus nyata yang pernah terjadi, siswa tidak semata-mata hanya mengetahui materi yang diajarkan, tetapi juga dapat mengkaitkan materi pembelajaran dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 4) Soal Pre Test Soal pre-test diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa suatu materi sebelum materi tersebut diajarkan oleh guru. Soal pre test dibagikan sesaat setelah guru memasuki ruangan kelas. Dalam mengerjakan soal ini, para siswa dilarang untuk membuka buku atau bertanya kepada teman yang lain. 5) Soal kasus Soal kasus harus disesuaikan dan berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan. Soal ini diberikan kepada siswa supaya setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
mempelajari suatu materi dan suatu saat dalam kehidupan nyata menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan materi tersebut, siswa dapat menyelesaikannya sebaik mungkin sesuai dengan apa yang sudah mereka pelajari. Dengan cara memberikan soal kasus diharapkan siswa tidak hanya mengetahui ataupun menguasai materi tersebut, tetapi juga dapat memahaminya dan dapat menerapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari. 6) Lembar Refleksi Lembar refleksi digunakan untuk merefleksikan pengalaman siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Beberapa cakupannya meliputi tingkat pemahaman siswa tentang materi tersebut, metode yang digunakan guru untuk menyampaikan materi, dan lain-lain. Selain itu, lembar refleksi juga sangat berguna bagi siswa supaya mereka dapat mengetahui nilai apa yang dapat dikembangkan berkaitan dengan materi yang baru saja mereka pelajari. 7) Lembar Post Test Lembar post test digunakan oleh guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar. Dalam pelaksanaannya sama halnya dengan pre test, siswa mengerjakan soal ini tanpa adanya bantuan dari buku ataupun teman. Yang berbeda dari pelaksanaan pre test dan post test, pre test dilaksanakan pada awal pertemuan sebelum materi ajar dijelaskan oleh guru, sedangkan post test dilaksanakan di akhir pertemuan setelah guru menjelaskan materi ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
b. Tindakan Tiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pada siklus I pertemuan pertama ini, peneliti dan guru memulai menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Materi yang diajarkan adalah mengenai Inflasi. Peneliti ingin mencoba mengembangkan nilainilai kemanusiaan pada materi inflasi tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya pada saat proses pembelajaran di dalam kelas, siswa tidak hanya memahami materi yang diajarkan saja, tetapi juga bisa mengembangkan nilai-nilai
kemanusiaan
yang
ada
pada
materi
tersebut,
serta
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut tahap-tahap penerapan PPR yang dilaksanakan pada siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu: 1) Konteks Setelah melakukan pre-test, guru masuk pada pembahasan materi. Guru mengawali pembelajaran dengan menekankan bahwa materi pembelajaran yang akan dipelajari hari ini adalah tentang Inflasi. Setelah itu guru memberi gambaran sedikit tentang materi inflasi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang jumlah uang saku siswa 10 tahun yang lalu dengan uang saku siswa sekarang. Para siswa menjawab bahwa uang saku mereka sekarang lebih banyak dibanding uang saku siswa 10 tahun yang lalu. Berdasarkan jawaban siswa tersebut, guru memberi penjelasan bahwa uang saku mereka berubah dikarenakan adanya kenaikan harga selama 10 tahun terakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
ini. Guru memberi contoh tentang kenaikan harga tersebut dengan harga permen. Harga permen 10 tahun yang lalu kira-kira dijual dengan harga Rp50,-/buah, sedangkan sekarang dijual dengan harga Rp100,-/buah. Dengan sedikit penjelasan yang telah disampaikan guru tersebut, diharapkan siswa dapat sedikit memahami apa itu inflasi dan bagaimana inflasi itu terjadi pada kehidupan sehari-hari mereka. 2) Pengalaman Pada tahap pengalaman ini yang pertama dilakukan guru adalah membagi siswa ke dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, sehingga berjumlah 6 kelompok. Setelah para siswa masuk ke dalam kelompok mereka masing-masing, guru membagikan satu lembar kertas asturo besar dan beberapa lembar potongan kertas asturo yang sudah diberi tulisan sebagai petunjuk untuk menyusun peta konsep. Guru memperbolehkan siswa untuk membuka buku pada saat menyusun peta konsep tersebut. Ide-ide pokok dalam peta konsep tersebut meliputi : a) Jenis-jenis Inflasi b) Penyebab Timbulnya Inflasi c) Cara Menghitung Inflasi d) Dampak Inflasi e) Pihak Yang Diuntungkan dan Dirugikan f) Cara Mengatasi Inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Sebagai motivasi agar siswa mau mengerjakan peta konsep dengan serius, guru berjanji bahwa guru akan memberikan hadiah pada akhir pembahasan materi sebagai penghargaan kepada salah satu kelompok yang dapat menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Dalam menyusun peta konsep ini, para siswa sangat antusias. Mereka bekerja sama satu sama lain berharap kelompok mereka menjadi kelompok tercepat dan mendapatkan hadiah dari guru. Di dalam kelompoknya, dengan cepat para siswa membagi tugas untuk masingmasing orang. Ada yang bertugas untuk membaca buku mencari jawaban konsep dari ide pokok yang meliputi berbagai konsep, ada yang bertugas menempelkan potongan kertas, dan ada yang bertugas memberi komando ataupun mengkoreksi jika ada yang salah menempel. Hal tersebut dilakukan oleh guru supaya siswa tidak merasa bosan untuk belajar di dalam kelas, karena metode seperti ini mengandung banyak manfaat, selain siswa dapat bermain sambil belajar, siswa juga dapat belajar bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan. Salah satu kelompok berhasil menyelesaikan peta konsep tersebut terlebih dahulu, kemudian guru meminta hasil pekerjaan kelompok tersebut untuk ditempelkan di depan kelas. Setelah para siswa menyelesaikan tugas tentang menyusun peta konsep, kemudian guru memberi tugas pada tiap-tiap kelompok. Setiap kelompok diminta untuk menjelaskan tiap-tiap konsep dari salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
ide pokok yang sudah dibuat tadi. Tiap kelompok diberi waktu untuk mencari penjelasan dari tiap konsep tersebut di buku. Dalam hal ini, mereka juga sangat antusias dalam mengerjakan tugas di dalam kelompok. Mereka juga membagi tugas pada tiap-tiap teman kelompoknya untuk mencari jawaban tersebut. Semua kelompok telah siap untuk penjelasan peta konsep sesuai dengan yang diminta guru, selanjutnya guru meminta salah satu perwakilan dari tiap kelompok untuk maju ke depan kelas. Perwakilan dari tiap kelompok tersebut diminta untuk menjelaskan jawaban dari kelompoknya mulai dari kelompok yang bertugas menjelaskan tentang Jenis-Jenis
Inflasi
sampai
dengan
kelompok
yang
bertugas
menjelaskan tentang Cara Mengatasi Inflasi. Pada saat beberapa siswa tersebut maju dan menjelaskan di depan kelas, guru juga menampilkan jawaban yang benar sesuai dengan bagian yang dijelaskan siswa menggunakan media powerpoint. Media tersebut dimaksudkan supaya siswa dapat mengkoreksi jika penjelasan teman dari kelompok lain ada yang salah, juga supaya siswa dapat melihat dengan jelas karena jika ditulis di papan tulis, tulisan tidak nampak begitu jelas dikarenakan faktor cahaya dari luar kurang mendukung. Setelah semua kelompok selesai menjelaskan di depan, guru memberikan penguatan lagi tentang materi tersebut. Guru mengulang kembali penjelasan dari tiap kelompok tentang inflasi. Hal ini dimaksudkan supaya siswa lebih dapat memahami lagi tentang materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
inflasi. Guru juga menekankan tentang pentingnya bekerja sama, namun dalam melakukan kerja sama haruslah menyesuaikan situasi, karena jika sedang melakukan ujian, siswa tidak diperbolehkan untuk bekerja sama. Selanjutnya, di akhir pertemuan pertama, guru memberikan artikel tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖. Siswa diminta untuk membacanya di rumah untuk kemudian memberikan komentar pada pertemuan selanjutnya. Pada siklus 1 pertemuan kedua, melanjutkan apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan sebelumnya, guru telah membagikan artikel tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖ untuk dibaca oleh para siswa dan diberi komentar. Beberapa siswa ditunjuk oleh guru untuk mengemukakan pendapatnya mengenai kenaikan tarif dasar listrik. Beberapa siswa yang ditunjuk guru untuk mengemukakan pendapatnya tersebut sudah dapat menangkap maksud dari isi artikel tersebut. Selain memberikan pendapat, para siswa juga memberikan saran kepada pemerintah supaya dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik, masyarakat pada umumnya tidak merasa dirugikan. Setelah membahas artikel tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖, guru membagikan kembali soal kasus untuk memancing siswa berpikir kritis dalam menghadapi gejolak perekonomian di Indonesia. Guru memberikan kasus tentang kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Pada kasus ini diuraikan bahwa para siswa dihadapkan pada masalah tersebut. Diceritakan bahwa, semisal tiap hari siswa diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
uang saku sebesar Rp 10.000,00. Dengan uang saku tersebut para siswa sudah merinci pengeluaran sebagai berikut: a) Bensin
:Rp 4.500,00
b) Makan siang di kantin :Rp 4.000,00 c) Ditabung
:Rp 1.500,00
Suatu saat terjadi kenaikan harga BBM yang tadinya Rp 4.500,00 per liter sekarang menjadi Rp 5.500,00 per liter. Kemudian siswa diberi pertanyaan tentang bagaimana cara mereka mengatur uang saku mereka tanpa harus meminta uang saku lebih dari orang tua ataupun mengorbankan salah satu dari ketiga kebutuhan di atas. Setelah para siswa menyelesaikan soal kasus tersebut, guru memberikan kesempatan kepada para siswa yang ingin mengutarakan jawaban mereka masing-masing. Sebagian besar siswa sudah mampu memberikan jawaban yang sesuai dengan apa yang diinginkan guru, yaitu dengan cara membawa bekal makanan sendiri dari rumah, karena selain mereka dapat mengalokasikan uang jajan mereka untuk membeli bensin dengan harga yang baru, mereka juga dapat menambah uang tabungan mereka dari sisa alokasi uang jajan tersebut. Tapi ada beberapa siswa yang
memberikan jawaban tidak sesuai dengan
keinginan guru. Contohnya seperti siswa tersebut memilih untuk berangkat sekolah dengan membonceng temannya. Setelah sekiranya cukup banyak siswa yang mengutarakan jawaban mereka, guru kemudian memberikan penjelasan tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
maksud kenapa para siswa diberikan soal kasus tersebut. Guru menekankan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita harus mampu untuk bersikap kritis, supaya setiap ada perubahan baik itu perubahan keadaan ekonomi bangsa ini ataupun berbagai perubahan pada aspek kehidupan yang lainnya, para siswa mampu untuk mengatasi permasalahan yang terjadi akibat perubahan aspek tersebut. Tidak lupa guru juga meluruskan jawaban-jawaban dari para siswa yang tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan guru. Sebelum memasuki tahap selanjutnya dalam proses penelitian ini, guru kembali menempelkan peta konsep di papan tulis yang sebelumnya telah dibuat oleh para siswa. Setelah peta konsep tersebut ditempelkan, guru mengulang sedikit penjelasan tentang materi yang sudah dipelajari selama dua pertemuan ini. Hal ini dilakukan supaya siswa dapat lebih memahami lagi tentang materi inflasi. Guru juga memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertanya jika ada bagian dari materi ini yang belum mereka mengerti. 3) Refleksi Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang sudah diajarkan yaitu tentang sikap kritis dan kerja sama. Guru membantu siswa berefleksi dengan menggunakan selembar kertas yang berisi beberapa pertanyaan. Pertanyaan
tersebut
dibagikan
kepada
Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:
masing-masing
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
1. Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok? 2. Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok? 3. Apa manfaatnya jika kita dapat bekerja sama dengan teman lain? 4. Apakah manfaat yang dapat kita rasakan jika kita bisa bersikap kritis? Setelah menerima pertanyaan tersebut, para siswa diminta untuk segera tenang supaya dapat sungguh-sungguh meresapi pertanyaan tersebut. Pengembangan nilai kerja sama dilakukan setelah guru selesai memberikan materi. Pada pengembangan nilai kerja sama ini ditekankan bahwa saat melakukan suatu pekerjaan jika dikerjakan secara bersama-sama maka akan menjadi lebih ringan. Nilai kerja sama ini dikembangkan pada saat guru memberikan tugas kelompok menyusun peta konsep. Jika satu peta konsep dikerjakan hanya satu orang maka akan memakan waktu lama, begitu juga sebaliknya jika dikerjakan secara berkelompok maka akan lebih cepat selesai. Apalagi jika dalam satu kelompok memiliki pemikiran tujuan yang sama contohnya
ingin
mendapat
hadiah
jika
lebih
dahulu
dapat
menyelesaikan tugas tersebut daripada kelompok yang lain. Sama halnya dalam kehidupan nyata, siswa diajarkan supaya dapat bekerja sama dengan orang lain untuk menyelesaikan sebuah permasalahan kehidupan. Hal ini bertujuan menumbuhkan sikap sosial pada diri anak, supaya dapat hidup berdampingan dengan masyarakat umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Sama halnya dengan sikap kritis. Pada saat proses belajar mengajar sebelumnya, siswa diberi artikel tentang ‖Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖ dan soal kasus tentang pengalokasian uang saku jika ada salah satu kebutuhan siswa yang mengalami kenaikan harga. Dalam hal ini siswa diajarkan supaya dalam kehidupan nyata sehari-hari mereka mampu bersikap kritis jika terjadi fenomena atau permasalahan yang muncul. Nilai tersebut juga mengajarkan siswa supaya dapat segera mungkin mengambil keputusan dalam melakukan sebuah tindakan jika terjadi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. 4) Aksi Setelah para siswa dapat menarik nilai-nilai kehidupan yang ada pada materi Inflasi, maka siswa diajak untuk membangun niat sesuai dengan nilai yang telah didapatnya, khususnya pada kehidupan nyata sehari-hari. Beberapa pertanyaan sudah dibagikan kepada masingmasing siswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain: 1. Setelah kalian menyadari pentingnya kerja sama dalam kelompok, niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup kalian seharihari? 2. Setelah kalian tahu tentang pentingnya sikap kritis, tindakan/niat apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam hidup kalian seharihari? Pertanyaan
tersebut
dimaksudkan
supaya
siswa
mendapatkan
gambaran apa yang akan dilakukan setelah mereka mempelajari suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
nilai kehidupan. Selain itu juga supaya siswa dapat memperbaiki karakter diri yang mungkin sebelumnya pada dirinya tidak terkandung nilai-nilai tersebut. 5) Evaluasi Dalam tahap evaluasi, peneliti melakukan pengukuran tentang perkembangan aspek competence, conscience, dan compassion. Pengukuran aspek competence dilakukan dengan tes supaya guru dapat mengetahui perkembangan kompetensi siswa secara akademis. Sedangkan pada perkembangan aspek conscience menggunakan kuesioner mengenai penilaian sikap, minat, sikap kritis, serta lembar refleksi dan compassion, untuk pengukurannya menggunakan kuesioner tentang penilaian kerja sama dan lembar refleksi. Pada pengukuran perkembangan aspek competence, peneliti menggunakan tes. Bentuk soal post-test ini sama dengan bentuk soal pre-test, yaitu pilihan ganda, namun pertanyaannya berbeda walaupun masih dalam cakupan pembahasan materi yang sama. Tahap pelaksanaannya pun juga sama dengan tahap pelaksanaan pre test. Pertama-tama, para siswa diminta untuk segera menutup segala jenis buku yang berkaitan dengan materi inflasi. Setelah itu guru membagikan soal post test untuk segera dikerjakan oleh siswa. Dalam mengerjakan post test ini, siswa dilarang keras bertanya ataupun memberi jawaban kepada teman lainnya. Para siswa diminta untuk mengerjakan secara individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
karena post test ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman masing-masing siswa tentang materi yang diajarkan. c. Observasi Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menyiapkan dan mengisi lembar observasi yang di dalamnya terdapat pernyataanpernyataan yang berhubungan dengan kegiatan guru dan siswa selama proses penelitian berlangsung. Setelah penelitian siklus I selesai, peneliti memperoleh beberapa data tentang perkembangan aspek competence, conscience dan compassion. Data perkembangan aspek competence didapat dari hasil penilaian pre test dan post test. Untuk data perkembangan aspek conscience didapat dari hasil penilaian kuesioner sikap, minat, sikap kritis, dan lembar refleksi. Sedangkan data aspek compassion didapat dari kuesioner kerja sama dan lembar refleksi. Data yang diperoleh dari hasil observasi guru selama proses pembelajaran siklus I dapat dilihat di bawah ini. Tabel 5.3 Observasi terhadap Aktivitas Guru pada Siklus I No. 1.
2.
Kegiatan Ya Guru menggali √ pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan. Guru menggali √ pengalaman tentang materi yang akan diajarkan.
Tidak
Keterangan Hal tersebut dilakukan dengan memberikan pertanyaan.
Hal ini dilakukan dengan menceritakan sebuah kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
No. Kegiatan Ya 3. Guru memberikan √ contoh kasus pada kehidupan seharihari sesuai dengan materi ajar. 4. Guru melakukan √ tanya jawab kepada siswa 5.
6.
7.
8.
9.
Guru memberikan sedikit gambaran tentang materi sebelum menggali pengalaman siswa Guru membagi siswa ke dalam kelompokkelompok kecil. Guru memberi tugas untuk dikerjakan para siswa di dalam kelompok kecil Guru memberi hadiah kepada kelompok yang menyelesaikan tugas terlebih dahulu Guru memberi tugas pada tiap kelompok untuk menjelaskan komponen peta konsep di depan kelas.
Tidak
Keterangan Supaya siswa dapat memahami materi dengan lebih nyata.
Hal ini dimaksudkan untuk menggali pengetahuan siswa.
√
Gambaran materi digunakan agar siswa mampu mengembangkan materi tersebut.
√
Mengajarkan siswa untuk bekerjasama dengan orang lain.
√
Memberikan soal peta konsep agar diselesaikan bersamasama di dalam kelompok kecil.
√
Memotivasi supaya siswa dapat lebih maksimal bekerjasama di dalam kelompok.
√
Guru menunjuk wakil dari tiap kelompok untuk menjelaskan materi kepada kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
No. 10. 11.
12.
Kegiatan Ya Guru menjelaskan √ materi secara rinci. Guru memberikan √ tugas contoh kasus kehidupan seharihari berhubungan dengan materi. Guru mengajak √ siswa untuk mengambil nilai kehidupan pada materi ajar.
13.
Guru memberi tugas √ rumah kepada siswa.
14.
Guru
memberi √
Keterangan Guru menegaskan penjelasan materi dari tiap kelompok. Supaya siswa mampu mengatasi masalah kehidupan nyata sesuai dengan nilai yang dipetik dari materi ajar Setiap materi ajar mengandung suatu kehidupan.
pasti nilai
Pekerjaan rumah sebagai sarana supaya siswa mau meperdalam materi di rumahnya masing-masing. Guru memberikan pertanyaan
kesempatan kepada
refleksi sesuai dengan nilai
siswa
kehidupan
untuk
berefleksi. 15.
Tidak
Guru
aksi
sesuai dengan hasil refleksi.
diperoleh
dari materi ajar.
memberikan √
pertanyaan
yang
Hal nyata apa yang akan dilakukan
siswa
melakukan refleksi.
setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Data yang diperoleh dari hasil observasi siswa selama proses pembelajaran siklus I dapat dilihat di bawah ini. Tabel 5.4 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Pada Siklus I
No.
Kegiatan
Ya
Tidak
Keterangan
1.
Siswa √ mempersiapkan diri untuk megikuti pelajaran.
Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri.
2.
Siswa √ mendengarkan tiap penjelasan guru. Siswa menjawab √ setiap pertanyaan dari guru.
Sebagian besar siswa mau mendengarkan penjelasan guru. Walaupun harus diberi beberapa pertanyaan pancingan, siswa mau menjawab pertanyaan guru. Setelah kelompok dibagi, siswa segea masuk ke dalam kelompoknya.
3.
4.
5.
6.
7.
Siswa bergegas √ masuk ke dalam kelompok kecil sesuai dengan yang diminta guru. Siswa mengerjakan √ tugas kelompok yang diberikan guru. Siswa mencatat halhal penting yang disampaikan oleh guru. Siswa bertanya √ kepada guru jika merasa belum jelas.
Siswa membagi tugas dengan teman satu kelompoknya. √
Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja.
Saat guru menjelaskan beberapa siswa mau bertanya kepada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
No.
Kegiatan
Ya
Tidak
Keterangan
8.
Siswa mampu √ menarik nilai kehidupan dari materi ajar.
Guru memberi pertanyaan pancingan dalam menarik nilai tersebut.
9.
Siswa tenang saat √ menjawab soal refleksi.
Siswa dapat menjawab pertanyaan refleksi dengan serius.
10.
Siswa
menjawab √
pertanyaan aksi.
Siswa
mampu
pertanyaan
menjawab
aksi
yang
berkaitan dengan refleksi.
d. Refleksi Secara keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) pada akhir siklus I berhasil. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan 3C (competence, conscience, dan compassion) pada diri siswa. Peningkatan aspek competence diukur dengan menggunakan pre-test dan post test. Pada aspek competence terjadi peningkatan sebesar 22%. Hal ini diketahui dari hasil pre test yang menunjukkan rerata 37,9. Kemudian setelah adanya penerapan PPR, rerata post test menunjukkan 60. Peningkatan aspek conscience dilihat dari kuesioner sikap, minat, dan sikap kritis. Pada penilaian sikap terjadi peningkatan sebesar 26% yaitu dari rerata 3,06 menjadi 3,77, dan minat sebesar 19% yaitu dari rerata 3,12 menjadi 3,7, kemudian pada penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
sikap kritis terjadi peningkatan sebesar 11%, yaitu dari rerata 3,52 menjadi 4,1, dan jika dilihat dari jawaban pada lembar refleksi sebanyak 81% siswa yang ada di dalam kelas sudah dapat merefleksikan nilai yang terkandung dalam materi ini. Sedangkan pada aspek compassion terjadi peningkatan sebesar 10%, yaitu dari rerata 3,6 meningkat menjadi 4 dan jika dilihat dari jawaban pada lembar aksi, 71% siswa dapat membangun niat sesuai dengan hasil refleksi. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) pada siklus I berhasil. Walaupun penelitian tersebut berhasil, tetapi masih banyak hambatanhambatan selama proses penelitian berlangsung. Hambatan-hambatan tersebut antara lain: Beberapa siswa kurang bisa diajak bekerja sama karena hanya ribut sendiri di dalam kelas, tingkat konsentrasi siswa kurang selama mengikuti proses pembelajaran, alokasi waktu kurang mendukung, serta masih ada lagi hambatan-hambatan kecil yang berpengaruh selama proses pembelajaran berlangsung. Tetapi sejauh ini, guru sudah merasa puas, karena walaupun banyak sekali hambatan selama proses penelitian berlangsung, namun sudah bisa terlihat bahwa ada peningkatan yang terjadi pada diri siswa dibandingkan dengan sebelum adanya penerapan PPR pada proses pembelajaran. Selain itu peneliti juga sangat merasa puas dengan adanya peningkatan yang terjadi pada diri siswa. Peneliti merasa usaha yang selama ini dilakukan tidak sia-sia. Dengan kondisi yang serba terbatas, namun proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
penelitian tetap dapat berjalan dengan lancar. Pada siklus kedua diharapkan hasilnya lebih baik lagi dari siklus pertama.
3. Pelaksanaan Siklus Kedua Pada pelaksanaan siklus kedua ini, sama halnya dengan pelaksanaan pada siklus pertama. Tiap siklus dilaksanakan dengan dua kali pertemuan. Penelitian siklus kedua ini dilaksanakan satu minggu setelah pelaksanaan siklus pertama. Jadwal pelaksanaan siklus kedua sama dengan siklus pertama, yaitu hari Senin selama dua jam pada jam ke- 3 dan ke- 4 pukul 08.45–10.15 WIB dan hari Selasa selama satu jam pada jam ke- 3 pukul 08.45–09.30 WIB. Dengan adanya pembagian jadwal seperti ini, peneliti dapat menyelesaikan satu siklus dalam satu minggu. Jumlah siswa XA sebanyak 33 siswa, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Berbeda dengan siklus pertama, pada siklus kedua semua siswa dapat hadir dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berikut ini diuraikan tentang siklus 2 penerapan PPR pada mata pelajaran Ekonomi: a. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian. Beberapa perangkat pembelajaran dipersiapkan oleh peneliti, seperti: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, media pembelajaran, serta lembar kerja siswa. Setelah semua perangkat pembelajaran tersebut dipersiapkan, peneliti mengkonsultasikan kepada Ibu P. Weni Triana, S.E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
selaku guru mitra atau pengampu mata pelajaran ekonomi di kelas X.A. Hal tersebut perlu dilakukan supaya antara peneliti dan guru pamong dapat menyatukan pikiran terkait dengan tujuan utama penelitian sehingga penelitian ini bisa terlaksana dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berikut ini diuraikan beberapa perangkat pembelajaran yang dipersiapkan peneliti. 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Di dalam RPP terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator,
tujuan
pembelajaran,
materi
ajar,
metode
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media belajar, penilaian, serta latihan soal. Dengan adanya RPP juga dapat memudahkan guru mitra untuk mengetahui maksud tujuan dari peneliti. RPP dapat dijadikan batasan dalam melakukan proses belajar mengajar, baik dari batasan materi ataupun waktu. Semua komponen RPP sangatlah penting, supaya proses pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana, pada bagian langkahlangkah kegiatan pembelajaran haruslah lebih dipahami sebaik mungkin, karena bagian tersebut merupakan skenario atau petunjuk bagi guru supaya guru dapat mengetahui apa yang harus dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
2) Materi pembelajaran Penelitian ini dilakukan dengan maksud supaya siswa dapat mengembangkan suatu nilai kehidupan dari sebuah materi pembelajaran tertentu. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengembangkan nilai sikap kritis dan kerja sama dari sebuah materi pembelajaran ekonomi tentang Indeks Harga. Karena penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, maka peneliti membagi materi tersebut menjadi dua bagian. Pada siklus kedua ini membahas tentang Indeks Harga. Tujuan Pembelajaran Indeks Harga mencakup: a) Competence: (1) Menjelaskan pengertian IHK. (2) Menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi. b) Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam kehidupan sehari-hari. c) Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerja sama dengan mengerjakan tugas kelompok. Pada penelitian siklus pertama, diharapkan semua cakupan tujuan pembelajaran pada RPP dapat tercapai. 3) Media Pembelajaran Media pembelajaran dipersiapkan oleh peneliti supaya keadaan kelas menjadi lebih hidup. Dengan adanya media pembelajaran tersebut, diharapkan para siswa tidak akan merasa bosan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Untuk mencapai hal tersebut, peneliti mempersiapkan berbagai
media pembelajaran
semenarik mungkin, tanpa harus meninggalkan pesan yang akan disampaikan dalam materi tersebut. Dalam penelitian siklus pertama ini, peneliti menggunakan media pembelajaran seperti berikut ini: a) Peta Konsep Peta konsep digunakan dengan tujuan supaya siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan baik dan menarik. Pada siklus pertama para siswa telah menyusun peta konsep tetang inflasi di dalam kelompok. Pada siklus kedua ini guru memilih salah satu peta konsep yang sudah disusun oleh siswa, kemudian pada siklus kedua peta konsep tersebut digunakan sebagai media supaya siswa lebih memahami keterkaitan antara Inflasi dengan Indeks Harga. b) Artikel Tentang ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖ Artikel
diberikan
kepada
siswa
supaya
siswa
dapat
menghubungkan materi pembelajaran dengan contoh kasus nyata yang pernah terjadi. Hal ini dimaksudkan supaya dengan cara mengetahui langsung kasus nyata yang pernah terjadi, siswa tidak semata-mata hanya mengetahui materi yang diajarkan, tetapi juga dapat memahami kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
4) Soal Pre Test Soal pre test dibagikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa suatu materi sebelum materi tersebut diajarkan oleh guru. Soal pre test dibagikan sesaat setelah guru memasuki ruangan kelas. Dalam mengerjakan soal ini, para siswa dilarang untuk membuka buku atau bertanya kepada teman yang lain. 5) Soal kasus Soal kasus harus disesuaikan dan berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan. Soal ini diberikan kepada siswa supaya setelah mempelajari suatu materi dan suatu saat dalam kehidupan nyata menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan materi tersebut, siswa dapat menyelesaikannya sebaik mungkin sesuai dengan apa yang sudah mereka pelajari. Dengan cara memberikan soal kasus diharapkan siswa tidak hanya mengetahui ataupun menguasai materi tersebut, tetapi juga dapat memahaminya dan dapat menerapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari. 6) Lembar Refleksi Lembar refleksi digunakan untuk merefleksikan pengalaman siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Beberapa cakupannya meliputi tingkat pemahaman siswa tentang materi tersebut, metode yang digunakan guru untuk menyampaikan materi, dan lain-lain. Selain itu, lembar refleksi juga sangat berguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
bagi siswa supaya mereka dapat mengetahui nilai apa yang dapat dikembangkan berkaitan dengan materi yang baru saja mereka pelajari. 7) Lembar Post Test Lembar post test digunakan oleh guru untuk mengetahui tingkat
pemahaman
siswa
terhadap
materi
ajar.
Dalam
pelaksanaannya sama halnya dengan pre test, siswa mengerjakan soal ini tanpa adanya bantuan dari buku ataupun teman. Yang berbeda dari pelaksanaan pre test dan post test, pre test dilaksanakan pada awal pertemuan sebelum materi ajar dijelaskan oleh guru, sedangkan post tes dilaksanakan di akhir pertemuan setelah guru menjelaskan materi ajar. b. Tindakan Tiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pada siklus kedua pertemuan pertama ini, peneliti dan guru menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Materi yang diajarkan adalah mengenai Indeks Harga. Peneliti ingin mencoba mengembangkan nilainilai kemanusiaan pada materi Indeks Harga tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya pada saat proses pembelajaran di dalam kelas, siswa tidak hanya memahami materi yang diajarkan saja, tetapi juga bisa mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada materi tersebut, serta menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut tahap-tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
penerapan unsur-unsur PPR yang dilaksanakan pada siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu: 1) Konteks Setelah melakukan pre-test, guru melakukan apersepsi. Sebelum masuk pembahasan materi, guru mengulang kembali tentang materi Inflasi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu, guru mengkaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi pertemuan sebelumnya. Guru mengawali pembelajaran dengan menekankan bahwa materi pembelajaran yang akan dipelajari hari ini adalah tentang Indeks Harga. Selanjutnya guru memberi gambaran sedikit tentang materi Indeks Harga. Supaya siswa lebih memahami, guru memberikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan seharihari yaitu tentang kenaikan harga BBM. Dengan menggunakan perhitungan Indeks Harga, maka siswa mampu mengetahui jumlah laju Inflasi yang terjadi. Karena materi ini dinilai sulit oleh guru dan supaya siswa tidak terlalu kebingungan saat mengerjakan soal latihan, maka
guru
juga
memberikan
penjelasan
sederhana
tentang
penghitungan Indeks Harga. Dengan sedikit penjelasan yang telah disampaikan guru tersebut, diharapkan siswa dapat sedikit memahami apa itu inflasi dan bagaimana inflasi itu terjadi pada kehidupan sehari-hari mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
2) Pengalaman Pada tahap pengalaman ini yang pertama dilakukan guru adalah membagikan soal tentang penghitungan Indeks Harga menurut Paasche dan Laspeyres. Setiap meja diberikan satu lembar soal supaya para siswa dapat mengerjakan soal tersebut dengan teman satu bangkunya. Siswa diberi kebebasan untuk bekerja sama, supaya mereka dapat menjawab soal latihan dengan lebih mudah, karena jika soal tersebut hanya dikerjakan oleh satu orang siswa, maka akan memakan waktu yang lama serta sangat menguras pikiran. Setelah soal dibagi, para siswa segera mengerjakan soal tersebut. Ada siswa yang mengerjakan dengan teman sebangkunya maupun dengan teman di depan atau belakangnya. Setelah sekiranya para siswa selesai mengerjakan soal tersebut, kemudian guru meminta dua orang siswa untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Jawaban dua orang siswa tersebut kemudian dipergunakan oleh guru untuk menjelaskan perhitungan Indeks Harga Paasche dan Laspeyres kepada siswa yang lainnya. Setelah selesai menjelaskan, guru membagikan artikel yang berjudul ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖ dan meminta siswa untuk membaca sebentar artikel tersebut. Usai para siswa selesai membaca
artikel
tersebut,
guru
lalu
mengajak
siswa
untuk
membahasnya. Guru memulai pembahasan dengan bertanya tips menghemat pengeluaran di tahun 2012. Para siswa menjawab satu per
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
satu tips yang ada pada artikel. Kemudian guru memberikan contoh tentang cara berhemat. Jika siswa masih memiliki baju yang layak janganlah membeli baju, serta tentang menjaga kesehatan yaitu dengan contoh lebih baik makan lauk tempe daripada ayam goreng menggunakan saus, karena jika kebanyakan atau salah makan saus maka akan menyebabkan sakit perut dan menambah biaya pengobatan. Pada siklus kedua pertemuan kedua, guru mengulang kembali pembahasan artikel tentang ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖ yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya supaya siswa dapat mengingat kembali isi artikel tersebut. Artikel tersebut digunakan untuk mengembangkan sikap kritis pada diri siswa. Guru memulai dengan menanyakan kembali menurut artikel tips apa saja yang dapat dilakukan agar lebih hemat. Para siswa menyebutkan satu per satu tips tersebut dan guru menuliskan jawaban para siswa tersebut di papan tulis. Setelah itu guru juga mengingatkan kembali tentang nilai kerja sama pada saat mengerjakan soal pada pertemuan sebelumnya. Guru menekankan bahwa suatu pekerjaan sulit jika dikerjakan bersama-sama akan menjadi lebih mudah. 3) Refleksi Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang sudah diajarkan yaitu tentang sikap kritis dan kerja sama. Guru membantu siswa berefleksi dengan menggunakan selembar kertas yang berisi beberapa pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Pertanyaan
tersebut
dibagikan
kepada
masing-masing
siswa.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain: a) Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok? Mengapa? b) Hasil apa yang akan kamu peroleh jika kamu mengerjakan sesuatu dengan bekerjasama dengan orang lain? Mengapa? c) Apakah menurutmu sikap kritis itu penting untuk dimiliki setiap orang? Mengapa? Setelah menerima pertanyaan tersebut, para siswa diminta untuk segera tenang supaya dapat sungguh-sungguh meresapi pertanyaan tersebut. Pengembangan nilai kerja sama dilakukan setelah guru selesai memberikan materi. Pada pengambilan nilai kerja sama, ditekankan bahwa saat melakukan suatu pekerjaan jika dikerjakan secara bersamasama maka akan menjadi lebih ringan. Nilai kerja sama ini diambil pada saat guru memberikan tugas menghitung Indeks Harga Konsumen. Perhitungan IHK ini memang lumaya sulit, oleh karena itu siswa diperbolehkan berdiskusi dengan teman yang lain, supaya soal yang sebelumnya dianggap sulit jika dikerjakan bersama-sama dengan temannya maka akan menjadi lebih mudah. Secara tidak langsung, pada kehidupan nyata, siswa diajarkan supaya dapat bekerja sama dengan orang lain untuk menyelesaikan sebuah permasalahan kehidupan. Hal ini bertujuan menumbuhkan sikap sosial pada diri anak, supaya dapat hidup berdampingan dengan masyarakat umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Sama halnya dengan sikap kritis. Pada saat proses belajar mengajar sebelumnya, siswa diberi artikel tentang ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖ . Dalam hal ini siswa diajarkan supaya dalam kehidupan nyata sehari-hari mereka mampu bersikap kritis jika terjadi fenomena permasalahan yang muncul. Nilai tersebut juga mengajarkan siswa supaya dapat segera mungkin mengambil keputusan dalam melakukan sebuah tindakan jika terjadi permasalahan dalam kehidupan seharihari. 4) Aksi Setelah para siswa dapat menarik nilai-nilai kehidupan yang ada pada materi Inflasi, maka siswa diajak untuk membangun niat sesuai dengan nilai yang telah didapatnya, khususnya pada kehidupan nyata sehari-hari. Beberapa pertanyaan sudah dibagikan kepada masingmasing siswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain: a. Apa yang akan kamu lakukan jika ada salah satu teman di dalam kelompokmu yang tidak mau bekerja? b. Setelah membaca artikel di atas, pilihlah salah satu dari beberapa tips yang ada pada artikel tersebut yang menurut kalian dapat diterapkan mulai dari sekarang! Mengapa? Pertanyaan
tersebut
dimaksudkan
supaya
siswa
mendapatkan
gambaran apa yang akan dilakukan setelah mereka mempelajari suatu nilai kehidupan. Selain itu juga supaya siswa dapat memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
karakter diri yang mungkin sebelumnya pada dirinya tidak terkandung nilai-nilai tersebut. 5) Evaluasi Dalam tahap evaluasi, peneliti melakukan pengukuran tentang perkembangan aspek competence, conscience, dan compassion. Pengukuran aspek competence dilakukan dengan tes supaya guru dapat mengetahui perkembangan kompetensi siswa secara akademis. Sedangkan pada perkembangan aspek conscience menggunakan kuesioner mengenai penilaian sikap, minat, sikap kritis, serta lembar refleksi
dan
compassion,
untuk
pengukurannya
menggunakan
kuesioner tentang penilaian kerjasama dan lembar refleksi. Pada pengukuran perkembangan aspek competence, peneliti menggunakan tes. Bentuk soal post test ini sama dengan bentuk soal pre test, yaitu pilihan ganda, namun pertanyaannya berbeda walaupun masih dalam cakupan pembahasan materi yang sama. Tahap pelaksanaannya pun juga sama dengan tahap pelaksanaan pre test. Pertama-tama, para siswa diminta untuk segera menutup segala jenis buku yang berkaitan dengan materi inflasi. Setelah itu guru membagikan soal post test untuk segera dikerjakan oleh siswa. Dalam mengerjakan post test ini, siswa dilarang keras bertanya ataupun memberi jawaban kepada teman lainnya. Para siswa diminta untuk mengerjakan secara individu karena post test ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman masingmasing siswa tentang materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
c. Observasi Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menyiapkan dan mengisi lembar observasi yang di dalamnya terdapat pernyataanpernyataan yang berhubungan dengan kegiatan guru dan siswa selama proses penelitian berlangsung. Setelah penelitian siklus kedua selesai, peneliti memperoleh beberapa data tentang perkembangan aspek competence, conscience dan compassion. Data perkembangan aspek competence didapat dari hasil penilaian pre-test dan post-test. Untuk data perkembangan conscience didapat dari penilaian kuesioner sikap, minat, sikap kritis, dan lembar refleksi. Sedangkan data perkembangan aspek compassion didapat dari kuesioner kerja sama dan lembar refleksi. Data hasil dari observasi guru yang diperoleh selama proses pembelajaran siklus II dapat dilihat di bawah ini. Tabel 5.5 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru siklus II No. 1.
Kegiatan Ya Guru menggali √ pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan.
2.
Guru menggali √ pengalaman tentang materi yang akan diajarkan.
Tidak
Keterangan Hal tersebut dilakukan dengan memberikan pertanyaan.
Hal ini dilakukan dengan menceritakan sebuah kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
No. 3.
4.
5.
Kegiatan Guru memberikan contoh kasus pada kehidupan seharihari sesuai dengan materi ajar. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa Guru memberikan sedikit gambaran tentang materi sebelum menggali pengalaman siswa. Guru membagi siswa ke dalam kelompokkelompok kecil. Guru memberi tugas untuk dikerjakan para siswa di dalam kelompok kecil.
Ya √
√
√
Tidak
Keterangan Supaya siswa dapat memahami materi dengan lebih nyata.
Hal ini dimaksudkan untuk menggali pengetahuan siswa. Gambaran materi digunakan agar siswa mampu mengembangkan materi tersebut.
√
Mengajarkan siswa untuk bekerjasama dengan orang lain.
√
Memberikan soal peta konsep agar diselesaikan bersama-sama di dalam kelompok kecil.
8.
Guru memberi √ hadiah kepada kelompok yang menyelesaikan tugas terlebih dahulu.
Memotivasi supaya siswa dapat lebih maksimal bekerjasama di dalam kelompok.
9.
Guru meminta tiap √ kelompok siswa untuk menjelaskan komponen peta konsep di depan kelas.
Guru menunjuk wakil dari tiap kelompok untuk menjelaskan materi kepada kelompok lain.
6.
7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
No. 10.
11.
12.
13.
Kegiatan Guru menjelaskan materi secara rinci. Guru memberikan tugas contoh kasus kehidupan seharihari berhubungan dengan materi. Guru mengajak siswa untuk mengambil nilai kehidupan pada materi ajar. Guru memberi tugas rumah kepada siswa.
Ya √
Tidak
√
√
√
14.
Guru memberi √ kesempatan kepada siswa untuk berefleksi.
15.
Guru memberikan √ pertanyaan aksi sesuai dengan hasil refleksi.
Keterangan Guru menegaskan penjelasan materi dari tiap kelompok. Supaya siswa mampu mengatasi masalah kehidupan nyata sesuai dengan nilai yang dipetik dari materi ajar Setiap materi ajar pasti mengandung suatu nilai kehidupan.
Pekerjaan rumah sebagai sarana supaya siswa mau meperdalam materi di rumahnya masing-masing. Guru memberikan pertanyaan refleksi sesuai dengan nilai kehidupan yang diperoleh dari materi ajar. Hal nyata apa yang akan dilakukan siswa setelah melakukan refleksi.
Data hasil dari observasi siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran siklus II dapat dilihat di bawah ini. Tabel 5.6 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa siklus II No. Kegiatan Ya 1. Siswa mempersiapkan √ diri untuk megikuti pelajaran.
Tidak
Keterangan Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
No. Kegiatan Ya 2. Siswa mendengarkan √ tiap penjelasan guru. 3.
Siswa menjawab √ setiap pertanyaan dari guru.
4.
Siswa bergegas masuk √ ke dalam kelompok kecil sesuai dengan yang diminta guru. Siswa mengerjakan √ tugas kelompok yang diberikan guru. Siswa mencatat halhal penting yang disampaikan oleh guru.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Tidak
√
Keterangan Sebagian besar siswa mau mendengarkan penjelasan guru. Walaupun harus diberi beberapa pertanyaan pancingan, siswa mau menjawab pertanyaan guru. Setelah kelompok dibagi, siswa segea masuk ke dalam kelompoknya. Siswa membagi tugas dengan teman satu kelompoknya. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja.
Siswa bertanya √ kepada guru jika merasa belum jelas. Siswa mampu √ menarik nilai kehidupan dari materi ajar. Siswa tenang saat √ menjawab soal refleksi.
Saat guru menjelaskan beberapa siswa mau bertanya kepada guru. Guru memberi pertanyaan pancingan dalam menarik nilai tersebut. Siswa dapat menjawab pertanyaan refleksi dengan serius.
Siswa menjawab √ pertanyaan aksi.
Siswa mampu menjawab pertanyaan aksi yang berkaitan dengan refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
d. Refleksi Pada penelitian siklus kedua ini, secara keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan PPR muncul adanya peningkatan walaupun hanya sedikit. Pada tingkat competence terjadi peningkatan sebesar 83%. Hal ini diketahui dari hasil pre test yang menunjukkan rerata 10. Kemudian setelah adanya penerapan PPR, rerata post test menunjukkan 93. Pada aspek conscience siklus II yang dinilai dari kuesioner sikap, minat, dan sikap kritis. Pada kuesioner sikap antara siklus I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 0,02%, yaitu dari rerata 3,77 menjadi 3,79. Pada minat terjadi perubahan sebesar 3%, yaitu dari rerata 3,7 menjadi 3,8, pada kuesioner sikap kritis terjadi peningkatan sebesar 2% dibandingkan dengan penelitian siklus I, dan jika dilihat dari jawaban pada lembar refleksi yang sebelumnya pada siklus I sebesar 81% siswa dapat merefleksikan nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran, pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 6% yaitu menjadi 87%. Sedangkan pada tingkat compassion siklus II terjadi peningkatan sebesar 4% dibandingkan dengan siklus I, dan jika dilihat dari jawaban pada lembar aksi, terjadi peningkatan sebesar 19%. Yang sebelumnya pada siklus I sebesar 71% siswa dapat membangun niat sesuai dengan hasil refleksi, pada siklus II meningkat menjadi 90% . Pada pelaksanaan penelitian siklus II ini walaupun hanya sedikit, tetapi telah terjadi peningkatan dibandingkan dengan pelaksanaan pada siklus I. Hal ini disebabkan karena pada siklus I siswa sudah dapat menarik suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
nilai yang ada di dalam materi pembelajaran dan juga siswa sudah merasa jenuh dalam mengisi lembar kuesioner maupun lembar refleksi dan aksi. Dalam siklus II ini guru dan peneliti sudah cukup puas melihat hasil pada akhir penelitian.
B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience, dan Compassion (3C) Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Dari hasil analisis data Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) siklus I dan II untuk meningkatkan aspek competence, conscience, dan compassion (3C) kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu menunjukkan keberhasilan. Hal tersebut dapat dilihat dari data-data berikut ini. 1. Aspek Competence Untuk mengetahui peningkatan aspek competence dapat dilihat dari data rerata skor pre-test, post test. Berikut ini rincian dari masing-masing data tersebut. a. Pre Test dan Post Test Perkembangan pada aspek competence, dilihat dari hasil pre test dan post test. Soal test berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 10 soal. Materi yang digunakan dalam pengambilan tes ini adalah mengenai Inflasi. Hasil post-test menunjukkan peningkatan nilai dibandingkan dengan pre-test. Berikut rincian hasil perhitungan rerata skor pre-test dan post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Tabel 5.7 Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus I Saat Pengukuran Pre Test Post Test Kenaikan Persentase perubahan
Rerata 38 60 22 22%
Tiap soal jika benar mempunyai skor 1, dan jika salah 0. Kemudian total skor benar dikali 10. Untuk persentase perubahan dicari dengan rumus = (skor pre test - skor post test) / skor pre test x 100% . Ada sebanyak 3 siswa yang mengalami penurunan nilai test, tetapi siswa yang lainnya mengalami peningkatan walaupun hanya sedikit. Pada siklus II bentuk soal berbeda dengan siklus I. Bentuk soal Siklus I adalah uraian, karena materi yang dibahas mengenai perhitungan IHK. Terdapat 1 Soal uraian, namun pada soal tersebut terdapat 4 komponen jawaban. Jika benar, setiap komponen diberi skor 25 dan jika jawaban tersebut kurang tepat maka jumlah skor disesuaikan dengan tingkat kesalahan dari jawaban tersebut. Berikut rincian perhitungan rerata skor pre test dan post test siklus II. Tabel 5.8 Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus II Saat Pengukuran Pre test Post test Kenaikan
Rerata 10 93 83
Persentase perubahan
83%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Pada perhitungan persentase perubahan menggunakan cara yang sama dengan siklus I. Hasil perubahan tersebut dapat lebih besar dibandingkan dengan siklus I dikarenakan proporsi materi yang dibahas pada siklus II ini memang lebih sedikit dibandingkan dengan siklus I, sehingga para siswa dapat lebih fokus dalam memahaminya. Berikut hasil perhitungan perubahan aspek competence yang terjadi antara siklus I dan siklus II Tabel 5.9 Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus I dan siklus II Siklus
Pre Test
Post Test Persentase
I
38
60
22%
II
10
93
83%
Rerata
24
76.5
52.5%
Jika dibandingkan antara siklus I dan siklus II pre tes dan post test terjadi perubahan peningkatan sebesar 22%. Berikut hasil perhitungan rerata berbagai aspek dari pra penelitian, akhir siklus I, sampai dengan akhir siklus II untuk mengetahui peningkatan aspek competence sebelum dan setelah diterapkan PPR. Berdasarkan Patokan Acuan Penilaian (PAP), Aspek competence masuk dalam kategori baik. Dengan adanya peningkatan setelah diterapkan PPR, para siswa diharapkan dapat lebih baik lagi dalam mengikuti proses pembelajaran ekonomi di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
2. Aspek Conscience Untuk mengetahui peningkatan aspek conscience sebelum dan sesudah diterapkan PPR digunakan kuesioner sikap, minat, dan sikap kritis, serta lembar refleksi. Di bawah ini penjelasan dari masing-masing komponen penilaian aspek conscience. a. Sikap Penilaian aspek sikap untuk mengetahui perkembangan aspek consciene. Penilaian sikap diambil dari kuesioner. Dibandingkan dengan pra penelitian, pada siklus I ini aspek sikap mengalami peningkatan. Berikut rerata peningkatan aspek sikap tersebut. Tabel 5.10 Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap) Pada Siklus I Saat Pengukuran
Sikap Keterangan
Pra penelitian
3.06
Cukup Baik
Akhir siklus I
3.77
Baik
Kenaikan
0.71
Persentase perubahan
21%
Kuesioner yang digunakan untuk mengukur sikap ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju. Pada penilaian aspek sikap ini mengalami peningkatan sebesar 21% dibandingkan dengan pada saat observasi pra penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Pada siklus II, penilaian aspek sikap terjadi peningkatan sebesar 0,02%, yaitu dari rerata 3,77 menjadi 3,79. Hal ini disebabkan siswa sudah cukup mengerti tentang sikap apa yang harus mereka lakukan selama mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Berikut rerata aspek sikap tersebut. Tabel 5.11 Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap) Pada Siklus II Saat Pengukuran
Sikap
Keterangan
Akhir siklus I
3.77
Baik
Akhir siklus II
3.79
Baik
Kenaikan
0.02
Persentase perubahan
0.02%
b. Minat Setelah diterapkan PPR, aspek minat pada siklus I mengalami peningkatan. Pengukuran minat menggunakan kuesioner. Aspek minat juga dipergunakan untuk mengetahui perkembangan aspek conscience. Berikut rerata aspek minat pada siklus I tersebut. Tabel 5.12 Rerata Skor Aspek Conscience (Minat) Pada Siklus I Saat Pengukuran
Minat Keterangan
Pra penelitian
3.12
Cukup baik
Akhir siklus I
3.7
Baik
Kenaikan
0.58
Persentase perubahan
19%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Dalam hal minat mengikuti pembelajaran ekonomi terjadi peningkatan skor sebesar 19% dari pra penelitian sampai akhir siklus I. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah rerata skor dari 3.12 pada pra penelitian menjadi 3.73 pada akhir siklus I. Sedangkan pada siklus II aspek minat hanya mengalami peningkatan sebesar 3% saja. Soal test siklus kedua bukan berbentuk pilihan ganda seperti pada siklus I, melainkan berbentuk uraian penghitungan Indeks Harga Konsumen. Berikut rerata aspek minat pada siklus II tersebut. Tabel 5.13 Rerata Skor Aspek Conscience (Minat) Pada Siklus II Saat Pengukuran
Minat Keterangan
Akhir Siklus I
3.7
Baik
Akhir siklus II
3.8
Baik
Kenaikan
0.1
Persentase perubahan
3%
c. Sikap Kritis Sikap kritis merupakan salah satu unsur aspek conscience yang dikembangkan dalam penelitian ini. Sikap kritis diukur dengan kuesioner, untuk mengetahui perkembangan aspek conscience. Berikut rerata skor aspek sikap kritis pada akhir siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Tabel 5.14 Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap Kritis ) Pada Siklus I Saat Pengukuran
Sikap Kritis Keterangan
Pra Penelitian
3.52
Baik
Akhir siklus I
4.04
Sangat Baik
Kenaikan
0.52
Persentase perubahan
11%
Perkembangan aspek conscience (sikap kritis) dapat dilihat dari hasil perhitungan rerata skor sikap kritis sebelum penerapan dan setelah penerapan PPR. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi perubahan peningkatan sebesar 11%. Selain itu dilihat dari hasil refleksi siswa, sebanyak 81% siswa dari seluruh siswa yang hadir dapat merefleksikan nilai kehidupan yang terkandung dalam materi tersebut. Pada akhir siklus II perubahan yang terjadi hanya sebesar 2% dibandingkan dengan akhir siklus I. Berikut rerata aspek sikap kritis pada akhir siklus II. Tabel 5.15 Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap Kritis )Pada Siklus II Saat Pengukuran
Sikap Kritis
Keterangan
Akhir Siklus I
4.04
Sangat Baik
Akhir siklus II
4.17
Sangat Baik
Kenaikan
0.13
Persentase perubahan
2%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Selain itu sebanyak 87% dari total jumlah siswa yang hadir dapat merefleksikan nilai kehidupan yang terkandung dalam materi tersebut. Berdasarkan Penilaian Acuan Penilaian (PAP), dilihat dari rerata awal siklus, akhir siklus I, dan akhir siklus II, asspek conscience masuk dalam kategori sangat baik pada awal siklus, akhir siklus 1, dan akhir siklus 2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan aspek conscience pada diri siswa setelah diterapkan PPR. 3. Aspek Compassion Aspek compassion yang dikembangkan melalui penelitian ini adalah nilai kerja sama yang diukur dengan kuesioner dan lembar aksi. Pada awal siklus I dilihat dari hasil pengukuran aspek compassion menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antara sebelum dan sesudah diterapkan PPR. Berikut rerata skor nilai kerja sama pada akhir siklus I. Tabel 5.16 Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus I Saat Pengukuran
Kerjasama Keterangan
Pra Penelitian
3.66
Baik
Akhir siklus I
4.08
Sangat Baik
Kenaikan
0.42
Persentase perubahan
10%
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi skor nilai kerja sama pada diri siswa sebelum dan sesudah penerapan PPR sebesar 10%. Selain itu jika dilihat dari hasil lembar aksi, tampak bahwa sebanyak 71% siswa dapat membangun niat sesuai dengan hasil refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Pada akhir siklus II, perubahan peningkatan skor kerja sama hanya sebesar 4% dibandingkan dengan akhir siklus II. Berikut rerata skor aspek kerja sama pada akhir siklus II. Tabel 5.17 Rerata Skor Aspek Compassion Siklus II Saat Pengukuran
Kerjasama
Keterangan
Akhir Siklus I
4.08
Sangat Baik
Akhir siklus II
4.29
Baik
Kenaikan
0.21
Persentase perubahan
4%
Berdasarkan Patokan Acuan Penilaian (PAP), dilihat dari rerata awal siklus, akhir siklus I, dan akhir siklus II, aspek compassion masuk dalam kategori baik. Berdasarkan perhitungan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berhasil. Siswa dapat mengembangkan nilai kehidupan melalui pembelajaran materi tersebut.
Siswa
dapat
mengembangkan
aspek
competence
melalui
pemahaman materi yang diajarkan. Siswa memperoleh pengalaman untuk mengembangkan aspek conscience, dalam hal ini sikap kritis melalui artikel tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖ dan ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖. Artikel tersebut dapat dijadikan sebagai sarana para siswa supaya dapat menghadapi berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
khususnya yang berhubungan dengan keadaan ekonomi negara seperti kenaikan tarif dasar listrik ataupun bagaimana cara berhemat dalam menghadapi kenaikan berbagai macam kebutuhan hidup. Sedangkan aspek compassion dikembangkan dengan diskusi kelompok. Diskusi kelompok tersebut mengajarkan pentingnya kerja sama antara siswa satu dengan siswa yang lainnya untuk memecahkan suatu permasalahan yang sama. Dengan demikian, para siswa dapat berefleksi mengenai pentingnya kerja sama dan mempunyai sikap kritis. Sebagian besar menjawab bahwa kedua nilai itu sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka ke depannya. Setelah itu siswa juga dapat membangun niat sesuai dengan hasil refleksi mereka masingmasing. Beberapa contoh niat yang mereka tulis adalah mereka akan mulai belajar menabung dan mencoba untuk hidup sehat serta belajar menerapkan nilai kerja sama melalui kerja kelompok seperti menyusun peta konsep bersama-sama serta memecahkan soal mengenai IHK. Setelah ini diharapkan siswa dapat secara mandiri menarik nilai-nilai kehidupan pada setiap materi pembelajaran yang disampaikan oleh para guru. Semua nilai tersebut nantinya akan sangat berguna bagi masa depan para siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu sangat mungkin sekali dilakukan. Hal ini terbukti dari peningkatan pada aspek-aspek competence, conscience, dan compassion setelah penerapan PPR dalam pembelajaran. Pada aspek competence siswa terjadi peningkatan antara sebelum dan sesudah penerapan PPR. Penilaian aspek tersebut dilakukan melalui pre test dan post test. Pada Pre test dan post test pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 54%, dan 83% pada siklus II. Pada aspek conscience dinilai melalui kuesioner sikap, minat, dan sikap kritis serta lembar refleksi. Pada aspek sikap mengalami peningkatan sebesar 21% antara pra penelitian dan akhir siklus I. Pada akhir siklus II terjadi peningkatan sebesar 0.02% dibandingkan dengan akhir siklus I. Sedangkan pada aspek minat jika dibandingkan antara pra penelitian dengan akhir siklus I terjadi peningkatan sebesar 19%, dan 3% antara akhir siklus I dengan akhir siklus II. Pada penilaian sikap kritis terjadi peningkatan sebesar 11% antara pra penelitian dengan akhir siklus I. Peningkatan hanya sebesar 2% juga terjadi antara akhir siklus I dan akhir siklus II. Hal ini disebabkan karena pada akhir siklus II siswa
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
sudah dapat memahami mengenai nilai apa yang dapat diambil pada materi pembelajaran. Selain itu sebanyak 87% siswa dari total siswa yang hadir sudah dapat merefleksikan nilai tersebut. Perkembangan aspek compassion dalam hal ini adalah nilai kerja sama diukur melalui kuesioner dan lembar aksi. Pada akhir siklus I terjadi peningkatan sebesar 10% dibandingkan saat sebelum diterapkan PPR. Tetapi pada akhir siklus II hanya terjadi peningkatan sebesar 2% dibandingkan dengan akhir siklus I. Alasannya sama dengan pengambilan aspek conscience. Pada akhir siklus I para siswa sudah dapat memahami tentang nilai yang terkandung selama proses pembelajaran dengan menerapkan PPR. Selain itu penilaian juga diambil melalui lembar aksi. Sebesar 90% dari jumlah total siswa yang hadir sudah dapat membangun niat sesuai dengan hasil refleksi mereka masing-masing.
B. Keterbatasan Penelitian yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX berhasil. Namun dibalik keberhasilan tersebut terdapat keterbatasan-keterbatasan. Berikut keterbatasan-keterbatasan yang dialami selama proses penelitian berlangsung. 1. Waktu Memang waktu yang diambil peneliti dalam melakukan penelitian setiap siklus berlangsung selama 2 kali pertemuan, 2 jam pelajaran dan 1 jam pelajaran. Tetapi mengingat komponen proses penerapan PPR sangat banyak karena harus melewati proses-proses seperti konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi, maka waktu tersebut dianggap kurang, apalagi ditambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
dengan pengumpulan-pengumpulan data seperti tes, kuesioner, dan lembar refleksi. Alangkah lebih baiknya tiap siklus penelitian dilakukan selama 2 kali pertemuan, namun tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran. 2. Ruang Kelas Kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berada di lantai dua dan tepat di bawah sinar matahari. Oleh karena itu setiap pagi gordyn kelas ditutup supaya para siswa tidak merasa silau oleh cahaya matahari tersebut. Oleh karena itu maka kondisi ruang kelas menjadi agak gelap. Hal ini membuat siswa merasa sedikit kesulitan dalam membaca atau beraktivitas. 3. Instrumen Pengukuran mengenai komponen aksi tidaklah mudah, karena materi yang diajarkan merupakan sesuatu yang berhubungan dengan ekonomi. Siswa belum dapat menerapkannya secara langsung kecuali nilai kerja sama. Oleh karena itu para siswa hanyalah sekedar membangun niat untuk bersikap kritis.
C. Saran 1. Bagi Guru Penelitian ini dapat dijadikan guru sebagai referensi untuk mengembangkan model pembelajaran. Pembelajaran dengan PPR dalam meningkatkan competence, conscience, dan compassion sangatlah bermanfaat bagi kehidupan siswa ke depannya, karena siswa mendapatkan nilai kehidupan sebagai bekal masa depan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
2. Bagi Mahasiswa Keguruan Sebagai seorang calon guru, hendaklah kita memberikan yang terbaik bagi siswa kita. Salah satu caranya adalah dengan memberikan sesuatu yang berguna bagi kehidupan siswa. Guru tidak hanya dapat menyampaikan materi dengan baik, namun guru juga harus dapat membekali suatu nilai kehidupan yang berhubungan dengan materi pembelajaran bagi anak didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006:3). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Firdaus, Y. (2005:67). Pelajaran Akuntansi SMA untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga
Isjoni. (2009:106). Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Kuntoro. (2010:16). Model Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Subagya, C. (2008:39). Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Tim Redaksi Kanisius
Sugiyono. (2009:14). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukamto, S. dkk. (2006). Ekonomi SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira
Susilo. (2007:17). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah
: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Materi
: Indeks Harga dan Inflasi
Kelas/Semester
: X/2
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
Standar Kompetensi : a. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN).
Kompetensi Dasar
:
a. Mendeskripsikan Indeks Harga dan Inflasi.
Indikator
:
a. Competence/kompetensi dasar: 1) Mendeskripsikan pengertian inflasi 2) Membedakan jenis Inflasi 3) Menjelaskan sebab terjadinya inflasi 4) Menjelaskan cara menghitung laju inflasi 5) Menjelaskan dampak inflasi 6) Menjelaska cara mengatasi inflasi b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam kehidupan sehari-hari. c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas kelompok.
A. Tujuan Pembelajaran a. Competence/kompetensi dasar: 1) Siswa mampu mendeskripsikan pengertian inflasi 2) Siswa mampu menjelaskan jenis Inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 3) Siswa mampu menjelaskan sebab terjadinya inflasi 4) Siswa mampu menjelaskan cara menghitung laju inflasi 5) Siswa mampu menjelaskan dampak inflasi 6) Siswa mampu menjelaskan cara mengatasi inflasi b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam kehidupan sehari-hari. c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas kelompok. B. Materi Ajar
:
1. Inflasi a. Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu kecenderungan kenaikan harga secara terus menerus dan berlaku secara umum yang akan mengakibatkan turunnya nlai uang. Dalam perekonomian salah satu penyebab inflasi yaitu dinamika dan perkembangan ekonomi yang berdampak pada permintaan barang dan jasa pada kapasitas yang terbatas. Jika inflasi timbul ketika pengangguran tinggi dan perekonomian menurun, maka akan mengakibatkan stagflasi. Stagflasi menggambarkan keadaan suatu dimana kegiatan kegiatan perekonomian semakin menurun, pengangguran semakin tinggi, dan pada waktu yang sama proses kenaikan harga semakin bertambah cepat. b. Jenis-jenis inflasi 1) Jenis Inflasi Menurut Sebabnya a) Inflasi karena Tarikan Permintaan ( Demand Pull Inflation ) Inflasi ini timbul karena permitaan masyarakat terhadap barang dan jasa tertentu selalu mengalami peningkatan, sementara kapasitas produksi tetap sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yag pada akhirnya harga akan mengalami kenaikan. b) Inflasi karena kenaikan biaya produksi (Cost Push Inflation) Inflasi jenis ini timbul karena kenaikan ongkos produksi yaitu kenaikan bahan baku dan kenaikan upah.
2) Jenis Inflasi dilihat dari Tingkat Keparahannya Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dapat dibedakan sebgai berikut. a) Inflasi ringan (creeping inflation) yaitu inflasi yang besarnya dibawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 10% setahun. b) Inflasi sedang yaitu inflasi yag besarnya mencapai 10%-30% setahun. c) Inflasi berat yaitu inflasi yang besarnya mencapai 30%-100% setahun. d) Hiperinflasi (hyper-inflation) yaitu inflasi yang besarnya di atas100% setahun. 3) Inflasi berdasarkan asalnya a) Inflasi yang berasal dari dalam negeri Adalah inflasi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. b) Inflasi yang berasal dari luar negeri Adalah inflasi akibat naiknya harga barang impor sehingga bisa menakibatkan biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif impor barang. c. Penyebab Timbulnya inflasi Berdasarkan Teori Inflasi a) Teori Kuantitas Berdasarkan teori kuantitas inflasi disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut 1) Jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat 2) Harapan psikologis masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang b) Teori Keynes Berdasarkan teori keynes, inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuannya, sehingga terjadi peningkatan permintaan secara keseluruhan yang melebihi jumlah barang yang tersedia, akibatnya dalam masyarakat terjadi celah atau kekurangan barag-barang akibat pengaruh inflasi (inflation gap) c) Teori struktualis Berdasarkan teori struktural, terjadinya inflasi dikaitkan dengan faktor struktural perekonomian suatu negara. Bagi negara berkembang faktor struktural perekonomian menyangkut dua hal sebagai berikut. Ketidakelastisan penerimaan ekspor Ketidakelastisan penawaran atau produksi bahan makanan di dalam negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
d. Menghitung Laju Inflasi 1) GNP Deflator Adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna mendapatkan nilai riil GNP. GNP deflator dapat dihitung dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan harga periode tahun. 2) Indeks Harga Konsumen (IHK) Indeks harga konsumen mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumen. Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat dihitung dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan indeks harga konsumen. e. Dampak Inflasi 1) Dampak Inflasi bagi perekonomian nasional a) Mendorong penanaman modal spekulatif b) Menyebabkan tingkat bunga meningkat dan investasi berkurang c) Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan d) Menimbulkan masalah neraca pembayaran 2) Dampak Inflasi Terhadap Individu dan Masyarakat a) Kesenjangan distribusi pendapatan b) Pendapatan riil merosot c) Nilai riil tabungan merosot f. Pihak-Pihak yng Mendapatkan Keuntungan dan Menderita kerugian Akibat terjadinya Inflasi 1) Pihak yang diuntungkan a) Para pengusaha, yang pada saat sebelum terjadinya inflasi telah memiliki stok persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar. b) Para pedagang, menaikkan harga karena ingin mendapatkan laba/keuntungan besar. c) Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadi inflasi dan menjualnya kembali pada saat terjadi inflasi. d) Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barangbarang naik sehingga nilai riilnya lebih tinggi daripada sesudah inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 terjadi, tetapi peminjam membayar kembali tetap sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadi inflasi. 2) Pihak-Pihak yang Dirugikan a) Para konsumen, karena harus membsyar lebih mahal sehingga barang yang diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengan sebelumnya terjadi inflasi. b) Mereka yang berpenghasilan tetap, karena dengan penghasilan tetap naiknya harga barang dan jasa akan mengakibatkan jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit sehingga pendapata riil/nyata berkurang, sedangkan kenaikan penghasilan atau pendapatan pada saat terjadi inflasi sulit diharapkan. c) Para pemborong atau kontraktor, karena harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan terjadinya inflasi dan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh dari proyek yang dikerjakan. d) Para pemberi pinjaman/kreditor, karena nilai riil dari pinjaman yang telah diberikan menjadi lebih kecil akibat terjadinya inflasi. e) Para penabung, karena pada saat inflasi bumga yang diperoleh dari tabungan dirasakan lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan harga yang terjadi. g. Cara Mengatasi Inflasi 1) Kebijakan Moneter a) Kebijakan diskonto dilakukan dengan cara menaikkan tingkat suku bunga b) Politik Pasar Terbuka c) Menaikkan Cash Ratio 2) Kebijakan Fiskal a) Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah b) Menaikkan Tarif Pajak c) Mengadakan Pinjaman Pemerintah 3) Kebijakan Nonmoneter a) Mendorong pengusaha agar meningkatkan hasil produksi b) Menekan tingkat upah c) Pemerintah melakukan pengawasan harga sekaligus menetakan harga maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 d) Pemerintah melakukan distribusi secara langsung
C. Nilai Kemanusiaan : Sikap Kritis Kerjasama
D. Metode Pembelajaran : - Ceramah - Tanya jawab - Diskusi
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1) 1. PENDAHULUAN (15‘) Guru mengucapkan salam pembuka Guru memberikan soal pretest untuk mengukur competence siswa Konteks : (10’) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa secara lisan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Inflasi. Pertanyaan tersebut antara lain: a) Apakah kalian pernah mengalami kenaikan harga? b) Jika pernah, berikan contoh kenaikan harga yang pernah kalian alami! Berdasarkan tanya jawab tersebut, siswa diminta untuk mengutarakan pendapatnya tentang pengertian Inflasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menegaskan kepada siswa, bahwa hari ini kita akan belajar materi inflasi
2. KEGIATAN INTI Pengalaman : Guru menjelaskan tentang pengertian inflasi (5’) Guru meminta siswa untuk membaca sebentar tentang inflasi (10’) Guru membagi siswa dalam 6 kelompok (5’) Guru membagikan kertas asturo dan potongan kertas berisi konsep-konsep inflasi kepada setiap kelompok(2’). Guru memberikan pengarahan tentang peta konsep(2’)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Siswa diminta menyusun peta konsep inflasi di dalam kelompok(15’) Guru menunjuk salah satu kelompok tercepat dalam menyusun peta konsep tersebut untuk maju ke depan menampilkan dan menjelaskan pekerjaan kelompok di depan kelas serta memberi point kepada kelompok tersebut(7’) Guru meminta kelompok lain untuk mengomentari hasil kelompok yang ada di depan (2’) Guru memberi penegasan/kesimpulan tentang materi Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman yang diperoleh saat diskusi kelompok dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan secara lisan: (5’) Apa yang kalian rasakan dalam diskusi kelompok? Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok tadi? Guru menyimpulkan bahwa salah satu nilai yang dapat diambil dari pengalaman diskusi adalah nilai kerjasama. Guru meyakinkan pentingnya kerjasama dalam diskusi kelompok. (5’) Guru menayangkan video ‖Indonesia Sudah Merdeka? Kata Siapa?‖ Guru membagikan dan meminta siswa untuk membaca artikel tentang kenaikan tarif dasar listrik (4’). Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai artikel tersebut untuk menggali pemahaman siswa terhadap artikel tersebut (3’). Apa yang kalian lakukan jika dihadapkan dalam keadaan tersebut?
(Pertemuan 2) Guru membagikan dan meminta siswa untuk mengerjakan kasus tentang penyusunan skala prioritas (8’). Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan hasil pekerjaan mereka (3’) Guru meyakinkan pentingya bersikap kritis dalam menghadapi kenaikan harga, salah satu contohnya adalah dengan membuat skala prioritas (4’). 3. PENUTUP a. Refleksi: Guru memberikan pertanyaan refleksi secara tertulis kepada siswa, yang terdiri dari: (10)’ 1) Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok? 2) Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 3) Apa manfaatnya jika kita dapat bekerjasama dengan teman lain? 4) Apakah manfaat yang dapat kita rasakan jika kita bisa bersikap kritis? b. Aksi: Guru memberikan pertanyaan secara tertulis kepada siswa: (10’) e. Setelah kalian menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok, niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup kalian sehari-hari? f. Setelah kalian tahu tentang pentingnya sikap kritis, tindakan/niat apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam hidup kalian sehari-hari?
c. Evaluasi: Guru memberikan soal postest (15’)
H. Sumber Belajar dan Media Belajar: a. Sumber Belajar Sukamto, S. dkk. (2006). Ekonomi SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira b. Media Pembelajaran: (sesuai kebutuhan) Lembar soal Lembar jawab Power point+LCD Video Modul kerja siswa Kartu konsep
I. Penilaian Jenis Penilaian: 1. Tes : Masalah kasus, soal pretest dan postest (terlampir) 2. Non test : Lembar kuisoner untuk mengukur conscience dan compassion siswa.
Praktikan,
Gregorius Yudanto Rahadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Sekolah
: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Materi
: Indeks Harga dan Inflasi
Kelas/Semester
: X/2
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
Standar Kompetensi
:
a. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN).
Kompetensi Dasar
:
a. Mendeskripsikan Indeks Harga dan Inflasi. Indikator
:
a. Competence/kompetensi dasar: 7) Menjelaskan pengertian IHK 8) Menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam kehidupan sehari-hari. c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas kelompok.
C. Tujuan Pembelajaran
a. Competence/kompetensi dasar: 1) Menjelaskan pengertian IHK 2) Menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam kehidupan sehari-hari. c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 D. Materi Ajar 1. Indeks Harga dan Peranannya dalam Perekonomian a. Pengertian Indeks Harga Laju Inflasi biasanya dihitung dari presentase perubahan IHK pada suatu periode waktu. Pengertian Indeks Harga Konsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antarwaktu. b. Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut, 1) Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergabung dalam diagram timbangan IHK. 2) Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi. 3) Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK). 4) Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan yang ada di pasar. c. Indeks Agregatif Tertimbang Indeks agregatif tertimbang adalah indeks yang dalam pembuatannya telah dipertimbangkan faktor-faktor yamg akan mempengaruhi naik turunnya angka indeks tersebut. d. Angka indeks agregatif tertimbang terbagi menjadi tiga jenis, yakni laspeyres, Paasche, dan Fisher. 1) Indeks Laspeyres
IL = indeks Laspeyres
ΣPn= jumlah harga komoditi tahun ke-n
ΣPo= jumlah harga komoditi tahun ke-0
2) Indeks Paasche
IP = indeks Pasche
Q0 = jumlah barang tahun ke-0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 ΣPn= jumlah harga komoditi tahun ke-n ΣPo= jumlah harga komoditi tahun ke-0 Q0 = jumlah barang tahun ke-0 3) Indeks Fisher
F. Nilai Kemanusiaan : Sikap Kritis Kerjasama
G. Metode Pembelajaran
: - Ceramah - Tanya jawab - Diskusi - Think pair Share
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1) 4. PENDAHULUAN (15‘) Guru mengucapkan salam pembuka Guru memberikan soal pretest untuk mengukur competence siswa Konteks : (10’) Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi pada pertemuan sebelumnya Guru mengingatkan siswa tentang nilai sikap kritis yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya Guru mengingatkan siswa tentang nilai kerjasama
5. KEGIATAN INTI Pengalaman : Guru menjelaskan tentang rumus menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi (7’) Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok (kelompok masih sama dengan siklus1) (5’)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa secara berkelompok (20’) Setiap kelompok dibagi menjadi 2 kelompok kecil lagi dan masing-masing diberikan soal dengan metode penghitungan yang berbeda. Guru meminta setiap kelompok kecil saling menjelaskan pekerjaanya di dalam kelompok besar(6’) Guru mengajak siswa untuk membahas soal tersebut dengan meminta beberapa siswa menuliskan jawabannya di depan (15’) Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman yang diperoleh saat diskusi kelompok dalam mengerjakan soal latihan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan secara lisan: (5’) Apa yang kalian rasakan dalam mengerjakan soal latihan secara berkelompok? Apakah menurut kalian kerjasama itu penting untuk mengerjakan sesuatu hal? Guru memberikan artikel tentang ‖Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖ serta memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat tentang pemhaman siswa terhadapa artikel tersebut(7’) (Pertemuan 2) Guru mengingatkan kembali tentang artikel yang dibagikan pada pertemuan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan secara lisan (7’) Nilai apa saja yang dapat ditarik dari dari isi artikel tersebut? Guru menyimpulkan tentang komentar-komentar siswa bahwa nilai kehidupan yang dapat ditarik dari artikel tersebut adalah sikap kritis.(8’)
6. PENUTUP Refleksi: Guru memberikan pertanyaan refleksi secara tertulis kepada siswa, yang terdiri dari: (7’) 5) Hasil apa yang akan kamu peroleh jika kamu mengerjakan sesuatu dengan bekerjasama dengan orang lain? 6) Apakah menurutmu sikap kritis itu penting untuk dimiliki setiap orang? Mengapa? Aksi: Guru memberikan pertanyaan aksi secara tertulis kepada siswa: (8’) g. Apa yang akan kamu lakukan jika ada salah satu teman di dalam kelompokmu yang tidak mau bekerja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 h. Setelah membaca artikel di atas, pilihlah salah satu dari beberapa tips yang ada pada artikel tersebut yang menurut kalian dapat diterapkan mulai dari sekarang! Mengapa? Evaluasi: Guru memberikan soal postest (15’)
H. Sumber Belajar dan Media Belajar: a. Sumber Belajar Sukamto, S. dkk. (2006). Ekonomi SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira b. Media Pembelajaran: (sesuai kebutuhan) Lembar soal Lembar jawab Power point+LCD Video Modul kerja siswa
I. Penilaian Jenis Penilaian: 1. Tes : Masalah kasus, soal pretest dan postest (terlampir) 2. Non test : Lembar kuisoner untuk mengukur conscience dan compassion siswa.
Praktikan,
Gregorius Yudanto Rahadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Observasi terhadap Aktivitas Guru Pada Pra Penelitian
No. 1.
Kegiatan Guru
Ya Tidak
meminta
siswa
untuk tenang pada saat pergantian jam belajar. 2.
Guru
meminta
siswa
untuk menyiapkan buku yang
terkait
materi
dengan
yang
akan
dipelajari. 3.
Guru
melakukan
apersepsi
4.
Guru melakukan tanya jawab
yang
berkaitan
dengan materi tersebut 5.
Guru
membacakan
tujuan pembelajaran.
6.
Guru memarahi siswa yang ribut di kelas.
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
No. 7.
Kegiatan Guru
langsung
menjelaskan materi
Ya
tentang
yang
akan
dipelajari. 8.
Guru
memberi
kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan soal latihan. 9.
Guru mengkaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari
10.
Guru memberikan tugas di
akhir
materi.
pembelajaran
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 Observasi terhadap Aktivitas Siswa Pada Pra Penelitian No. 1.
Kegiatan
Ya
Siswa tetap tenang saat pergantian jam pelajaran.
2.
Siswa
segera
mempersiapkan
diri
mengikuti
pelajaran
setelah diajak oleh guru. 3.
Semua
siswa
memiliki
buku pelajaran ekonomi. 4.
Siswa menjawab setiap pertanyaan dari guru
5.
Siswa
bertanya
kepada
guru 6.
Siswa
mau
berdikusi
dengan teman yang lain. 7.
Siswa hanya ribut saja saat guru menjelaskan.
8.
Siswa mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
9.
Siswa mencatat setiap hal mereka rasa penting.
10.
Pada
akhir
pelajaran,
siswa tergesa-gesa untuk keluar kelas.
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 Observasi terhadap Aktivitas Guru siklus I dan II No. 1.
Kegiatan
Ya
Guru menggali pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan.
2.
Guru menggali pengalaman tentang materi yang akan diajarkan.
3.
Guru memberikan contoh kasus
pada
kehidupan
sehari-hari sesuai dengan materi ajar. 4.
Guru
melakukan
tanya
jawab kepada siswa
5.
Guru memberikan sedikit gambaran
tentang
sebelum
materi
menggali
pengalaman siswa. 6.
Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
No. 7.
Kegiatan
Ya
Guru memberi tugas untuk dikerjakan para siswa di dalam kelompok kecil.
8.
Guru
memberi
kepada
hadiah
kelompok
menyelesaikan
yang tugas
terlebih dahulu
9.
Guru
meminta
tiap
siswa
untuk
kelompok
menjelaskan komponen peta konsep di depan kelas. 10.
Guru menjelaskan materi secara rinci.
11.
Guru contoh
memberikan kasus
sehari-hari dengan materi.
tugas
kehidupan berhubungan
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 No.
Kegiatan
Ya
12.
Guru mengajak siswa untuk mengambil nilai kehidupan pada materi ajar.
13.
Guru memberi tugas rumah kepada siswa.
14.
Guru memberi kesempatan kepada
siswa
untuk
berefleksi. 15.
Guru pertanyaan
memberikan aksi
dengan hasil refleksi.
sesuai
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 Observasi terhadap Aktivitas Siswa siklus I dan II No. 1.
Kegiatan
Ya
Siswa mempersiapkan diri untuk megikuti pelajaran.
2.
Siswa
mendengarkan
tiap
penjelasan guru. 3.
Siswa
menjawab
setiap
pertanyaan dari guru. 4.
Siswa bergegas masuk ke dalam kelompok kecil sesuai dengan yang diminta guru.
5.
Siswa
mengerjakan
kelompok
yang
tugas
diberikan
guru. 6.
Siswa
mencatat
penting
yang
hal-hal
disampaikan
oleh guru. 7.
Siswa bertanya kepada guru jika merasa belum jelas.
8.
Siswa mampu menarik nilai kehidupan dari materi ajar
9.
Siswa tenang saat menjawab soal refleksi.
10.
Siswa menjawab pertanyaan aksi.
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 Soal Pre Test Siklus I
1. Kenaikan harga barang secara umum disebut.... a. Deflasi b. Inflasi c. Stagflasi d. Demand Pull Inflation e. Creeping Inflation 2. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa tertentu selalu mengalami peningkatan, sementara kapasitas produksi tetap sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yag pada akhirnya harga akan mengalami kenaikan disebut... a. Demand Pull Inflation b. hyper-inflation c. Cost Push Inflation d. creeping inflation e. stagflasi 3. Inflasi yang besarnya di atas 100% setahun disebut... a. Inflasi ringan d. Inflasi sedang b. Inflasi berat e. Inflasi menyeluruh c. Hiperinflasi 4. Harapan psikologis masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang merupakan penyebab inflasi menurut teori... a. Kuantitas d. Pasar terbuka b. Struktualis e. Keynes c. Perbandingan 5. Creeping inflation adalah inflasi yang besarnya....setahun a. Di bawah 10% b. Di atas 100% c. Antara 30-100% d. Antara 90-100% e. Antara 10-30% 6. Domestic Inflation dan Imported Inflation adalah penggolongan timbulnya inflasi berdasarkan... a. Sebabnya d. Waktu b. Asalnya e. Dampaknya c. Tempat terjadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 7. Dampak inflasi Terhadap Individu dan Masyarakat adalah... a. Pendapatan riil merosot b. Mendorong penanaman modal spekulatif c. Tingkat bunga meningkat dan investasi berkurang d. Ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan e. Masalah neraca pembayaran 8. Pihak yang dirugikan karena inflasi... a. Pengusaha d. Pedagang b. Peminjam e. Spekulan c. Penabung 9. Yang bukan termasuk kebijakan non-moneter adalah... a. Mendorong pengusaha agar meningkatkan hasil produksi b. Menekan tingkat upah c. pengawasan harga sekaligus menetakan harga maksimal d. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung e. Menaikkan Cash Ratio 10. Kebijakan mengatasi inflasi, kecuali... a. Kebijakan Moneter b. Kebijakan Fiskal c. Kebijakan Deflasi d. Kebijakan diskonto e. Kebijakan non-moneter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 Soal Post Test Siklus I
1. Jelaskan Pengertian Inflasi... a. b. c. d. e.
suatu kecenderungan kenaikan harga barang secara umum suatu kecenderungan kenaikan nilai uang secara umum Menurunnya daya beli masyarakat Ketidakseimbangan dalam perekonomian Suatu kecenerungan penurunan harga barang secara umum
2. Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi yaitu kenaikan bahan baku dan kenaikan upah... a. Demand Pull Inflation b. hyper-inflation c. Cost Push Inflation d. creeping inflation e. stagflasi 3. Inflasi yang besarnya mencapai 10%-30% setahun disebut... a. Inflasi ringan b. Inflasi berat c. Hiperinflasi d. Inflasi sedang e. Demand Pull Inflation 4. Jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat merupakan penyebab inflasi menurut teori... a. Kuantitas d. Pasar terbuka b. Struktualis e. Keynes c. Perbandingan 5. Hyper-inflation adalah.... a. Inflasi yan besarnya di bawah 10% b. Inflasi yang besarnya di atas 100% c. Inflasi yang besarnya antara 30-100% d. Inflasi yang besarnya antara 90-100% e. Inflasi yang besarnya antara 10-30% 6. Yang digunakan untuk mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumen... a. IHK d. IHP b. GNP Deflator e. Deregulasi c. GDP Deflator 7. Dampak Inflasi bagi perekonomian nasional, kecuali... a. Mendorong penanaman modal spekulatif b. Tingkat bunga meningkat dan investasi berkurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 c. Ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan d. Masalah neraca pembayaran e. Pendapatan riil merosot 8. Pihak yang diuntungkan karena inflasi... a. Konsumen d. Pedagang b. Pemborong e. Penabung c. Kreditor 9. 1. Kebijakan Moneter 2. Kebijakan Kuantitas 3. Kebijakan Fiskal 4.Kebijakan Non-moneter 5. Kebijakan Persediaan Yang termasuk cara mengatasi inflasi adalah... a. 1,3,5 d. 3,4,5 b. 2,3,4 e. 1,2,5 c. 1,3,4 10. Cara mengatasi Inflasi, kecuali... a. Politik Pasar Terbuka b. Menaikkan Cash Ratio c. Menaikkan Tarif Pajak d. Menekan tingkat upah e. Menaikkan harga barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 Soal Pre-test Siklus II Nama
:
Kelas/ No. : Hitunglah indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Paasche, pada tahun 2011 tahun dasar 2010 dari data berikut ini! Harga dan Jumlah Produksi Barang Menurut Jenis Untuk Tahun 2010-2011 Jenis Barang Harga (Rp) Per Satuan Produksi dalam Satuan 2010 2011 2010 2011 1 2 3 4 5 713 2.100 805 995 A 368 703 1.020 1.576 B 499 1.025 98 102 C 472 1.350 323 423 D Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 Soal Post-test Siklus II Nama
:
Kelas/ No.
:
Hitunglah indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Laspeyres, pada tahun 2011 tahun dasar 2010 dari data berikut ini! Harga dan Jumlah Produksi Barang Menurut Jenis Untuk Tahun 2010-2011 Jenis Barang 1 A B C D Jawab :
Harga (Rp) Per Satuan 2010 2011 2 3 700 2.120 360 700 501 1.030 415 1.385
Produksi dalam Satuan 2010 2011 4 5 800 990 1.011 1.500 100 100 300 402
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 Pre-test Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 Post-test Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Pre Test Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 Post Test Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143 Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I dan II
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Rerata
Pretest
Siklus 1 Posttest
Siklus 2 PrePosttest test
Siklus 1
Siklus 2
Perubahan Keterangan Perubahan Keterangan
40 50 40 30 50 30 20 50 30 30 20 50 30 70 30 50 50 20 20 40 30 30 40 40 20 30 30 70 30 50 20 60 50
50 80 50 40 80 50 60 60 70 40 50 70 70 60 60 40 70 70 40 70 50 50 60 70 60 70 50 90 60 70 50 50 70
5 20 5 0
95 95 85 85
0 0 10 15 15 25 25 10 15 20 0 5 0 5 40 5 0 10 10 5 20 5
100 100 90 95 100 100 95 95 95 100 95 95 75 90 90 95 85 100 95 80 95 95
5 25 0 20 0
95 95 100 95 70
10% 30% 10% 10% 30% 20% 40% 10% 40% 10% 30% 20% 40% -10% 30% -10% 20% 50% 20% 30% 20% 20% 20% 30% 40% 40% 20% 20% 30% 20% 30% -10% 20%
38
60
10
93
22%
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Menurun Meningkat
90% 75% 80% 85% 0% 100% 100% 80% 80% 85% 75% 70% 85% 80% 80% 95% 90% 75% 85% 50% 90% 85% 90% 85% 75% 75% 90% 0% 90% 70% 100% 75% 70% 77%
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144 Refleksi Akhir Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147 Refleksi Akhir Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150 PETA KONSEP
INFLASI
JenisJenis Inflasi
Penyebab Timbulnya Inflasi menurut Teori
Menghitung Laju Inflasi
Indeks Harga
Keynes
Konsumen
Kebijakan Moneter
Terhadap Individu dan Masyarak at
konsumen
Pedagang
Pemboron g
Spekulan
Kreditur
Peminjam
Penabung
berdasark an asalnya
Strukt ualis
Dirugikan
Bagi Perekono mian Nasional Pengusah a
dilihat dari Tingkat
Cara Mengatasi
Pihak Yang Dirugikan Pihak Yang
Kuantitas
Keparahannya
Pihak Yang Diuntungkan dan
Pihak Yang Diuntungkan
GNP Deflator
Menurut Sebabnya
Dampak Inflasi
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Non-moneter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
ARTIKEL
BERITAJAKARTA.COM — 14-07-2010 18:00 Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) per 1 Juli 2010 diperkirakan akan memicu kenaikan harga dan biaya operasinal di sektor perdagangan, industri di Jakarta, hingga kenaikan beban pembayaran biaya listrik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI meminta dinas dan instansi terkait di jajarannya segera melakukan antisipasi dampak kenaikan TDL terhadap pertumbuhan perekonomian ibu kota dan inflasi DKI hingga akhir tahun. Beberapa langkah antisipasi yang akan dilakukan Pemprov DKI yaitu menyosialisasikan dampak kenaikan beban produksi pada pelaku sektor industri dan perdagangan, serta memantau harga bahan makanan di pasar tradisional agar tidak melambung tinggi sehingga dapat memicu inflasi. Langkah lainnya yaitu meminta agar seluruh jajaran menerapkan sistem hemat listrik di lingkungan Pemprov DKI. Sehingga beban pembayaran listrik yang diambil dari APBD DKI tidak membengkak akibat dari pemakaian yang berlebihan. Dengan antisipasi itu, diharapkan kenaikan tarif listrik tidak lantas menyebabkan keterpurukan kondisi ekonomi di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengeluarkan instruksi tersebut untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta tetap bergerak positif dan dapat menekan laju inflasi agar tidak meningkat tajam atau melampaui target yang telah ditetapkan. Tingkat inflasi di DKI sendiri tahun ini diperkirakan mencapai 4,5 persen yang tercantum dalam APBD DKI 2010. Sedangkan, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini ditargetkan mencapai 5,25 persen. ―Instruksi dikeluarkan karena kenaikan TDL diperkirakan akan memicu kenaikan harga dan biaya operasional di kedua sektor tersebut. Kita perlu menjaga pergerakan perekonomian agar tetap positif dan laju inflasi tidak melampui target yang ditetapkan,‖ kata Fauzi Bowo di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (14/7). Kenaikan tarif listrik, jelasnya, akan berimbas pada sektor industri yang menggunakan pasokan listrik dalam kegiatan operasionalnya. Kondisi ini pula dikhawatirkannya dapat menurunkan kembali kinerja sektor industri yang baru mulai bangkit sejak terpuruk akibat krisis global akhir 2008. Kendati belum mendapatkan laporan adanya industri yang mengalami dampak kenaikan TDL, Pemprov DKI sudah mulai memantau ke seluruh sektor industri dan perdagangan. Meski demikian, sambungnya, Pemprov DKI belum akan memberikan kebijakan khusus terhadap sektor industri dan perdagangan yang terkena dampak kenaikan TDL. Selain itu, dia juga belum tahu seberapa besar pengaruh kenaikan TDL terhadap perekonomian masyarakat. Namun, Fauzi telah meminta lembaga ekonomi dan konsultan ekonomi di Jakarta untuk memantau pergerakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152 Seperti diberitakan, kenaikan TDL sebesar 10 persen mulai diberlakukan pada 1 Juli 2010. Kenaikan tersebut telah memicu kenaikan harga bahan makanan, terutama sayuran di pasar tradisional di Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012 Selamat Tahun Baru 2012!! Tak terasa, tahun baru sudah melewati minggu pertama. Apa resolusi finansialmu tahun ini? Tahun ini sepertinya keadaan ekonomi masih belum mau ramah pada kantong kita. Pemerintah berencana mengurangi subsidi BBM, artinya barang-barang kebutuhan sehari-hari bisa saja merayap naik. Mari berharap semoga pemerintah mengurungkan niatnya dan mencari jalan keluar lain untuk mengurangi defisit anggaran. Namun, apabila skenario terburuk terjadi, yaitu dilakukannya eksekusi rencana pengurangan subsidi BBM, maka kita harus sudah bersiap sedia. Kita harus bisa menyiasati kenaikan harga kebutuhan pokok dengan cara hidup hemat. Berikut tips menghemat pengeluaran di tahun 2012. Buatlah anggaran per bulan Jika kamu belum memiliki anggaran bulanan, maka tahun baru ini menjadi waktu yang tepat untuk menyusunnya. Kamu harus mampu melacak pengeluaranmu setiap bulan agar kamu tahu seberapa besar potensi yang kamu miliki untuk dapat hidup lebih hemat. Pastikan label besar pasak daripada tiang tidak tertempel di rencana anggaranmu. Kalau bisa, buatlah anggaran pengeluaran per harinya. Pastikan batas maksimal pengeluaran yang kamu tentukan benar-benar sesuai dengan kemampuanmu. Menabung Tabunglah setidaknya 20 persen dari uang jajan atau penghasilanmu bila kamu sudah bekerja. Jika kamu mendapatkan bonus, jangan langsung dihabiskan. Sisihkan paling tidak setengahnya untuk masuk ke rekening tabunganmu. Buatlah tabungan khusus untuk keadaan yang benar-benar mendesak, contohnya apabila kamu sakit tiba-tiba. Kesampingkan ego dan gengsi Mungkin sering kita merasa takut dianggap ndeso dan kurang gaul bila tidak mengikuti tren-tren terbaru di setiap tahunnya. Namun sekarang saatnya kita membuka mata. Penampilan luar bukanlah segalanya. Barang yang murah belum pasti merupakan barang yang kita butuhkan. Ingat, belilah barang yang sekiranya bisa kamu tarik manfaatnya, bukan barang yang menarik kemasannya tetapi tak ada gunanya. Hiduplah dengan sederhana, hindari gaya hidup mewah yang gemar menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak penting. Buatlah prioritas Selain membuat rencana anggaran, buatlah pula skala prioritas untuk barang-barang yang akan kamu beli. Pastikan kebutuhan pokok berada di tempat tertinggi dalam daftar belanjamu. Jangan lupa memasukkan rencana rekreasi seperti pergi berlibur atau sekadar menonton bioskop karena refreshing sangatlah perlu agar badan dan pikiran kembali segar, tidak suntuk dan kurang bergairah. Hidup sehat Sehat itu mahal harganya. Oleh karena itu, jagalah kondisi tubuhmu agar tetap fit setiap hari karena ketika kamu jatuh sakit, bukan tak mungkin biaya yang akan kamu keluarkan melebihi kemampuan yang kamu miliki. Selain biaya dokter dan rumah sakit, kamu akan dibebani biaya obat-obatan yang mungkin akan menjebol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154 kantongmu. Mulailah makan makanan bergizi seperti sayur dan buah lebih sering. Hindari junk food sebisa mungkin. Berolahragalah secara teratur dan pastikan kamu memiliki waktu istirahat yang cukup. Hidup sehat berati hidup hemat. Selamat mencoba!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Kasus Setiap hari kalian diberi uang saku oleh orang tua sebesar Rp 10.000,00 dengan rincian sbb. ) Bensin :Rp 4.500,00 a) Makan siang di kantin :Rp 4.000,00 b) Ditabung :Rp 1.500,00 Suatu saat, harga bensin naik menjadi Rp 5.500,00. Bagaimana cara kalian mengatur uang saku kalian tanpa harus meminta uang saku lebih dari orang tua ataupun mengorbankan salah satu dari ketiga kebutuhan di atas: Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156 Soal Diskusi Hitunglah indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Paasche dan Laspeyres, pada tahun 2008 tahun dasar 2007 dari data berikut ini! Harga dan Jumlah Produksi Barang Menurut Jenis Untuk Tahun 2007-2008 Jenis Barang 1 A B C D E Jawab :
Harga (Rp) Per Satuan 2007 2008 2 3 650 1.920 280 515 400 927 388 900 521 1.110
Produksi dalam Satuan 2007 2008 4 5 705 899 911 1.443 20 17 243 356 2.316 3.100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157 PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU KUESIONER
Disusun Oleh : Gregorius Yudanto Rahadi 081334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158 Nama
:
Kelas/No. abs.
:
Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu
Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10 .
No
1.
2.
3.
4.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BELAJAR Pernyataan 1 Saya mengerjakan tugas ekonomi yang Sangat diberikan oleh guru Tidak O Setuju Saya membaca buku paket ekonomi Sangat selama pembelajaran berlangsung Tidak O Setuju Saya bertanya kepada guru jika merasa Sangat belum jelas tentang materi yang Tidak O diajarkan. Setuju Saya memperhatikan pada saat guru Sangat menjelaskan di depan kelas Tidak O Setuju Saya berbicara sendiri dengan teman Sangat diluar materi pelajaran jika saya merasa Tidak O bosan Setuju Saya membantu teman yang kesulitan dalam memahami materi pada saat proses pembelajaran berlangsung
Sangat Tidak Setuju
Saya berpartisipasi secara aktif dalam kerja kelompok atau diskusi kelompok
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Saya senang mengikuti pelajaran ekonomi karena dapat mengembangkan sikap atau memperoleh nilai-nilai yang bermanfaat dalam kehidupan seharihari.(misal: sikap kritis dan nilai kerjasama. Saya mengikuti pelajaran ekonomi dari awal sampai selesai dengan antusias Saya senang terhadap metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran ekonomi
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
2
4
5
O
O
Sangat O Setuju
O
O
Sangat O Setuju
O
O
Sangat O Setuju
O
O
Sangat O Setuju
O
O
O
Sangat Setuju
Sangat Setuju
O
O
O
O
O
O
O
Sangat O Setuju Sangat Setuju
O
O
O
O
O
O
O
Sangat O Setuju
O
O
O
Sangat O Setuju
2
4
5
O
O
O
Sangat Setuju
O
O
O
Sangat Setuju
O
O
O
Sangat Setuju
O
O
O
Sangat Setuju
INSTRUMEN PENILAIAN MINAT BELAJAR Pernyataan 1 Saya mencatat hal-hal penting mengenai Sangat materi yang diajarkan Tidak O Setuju Saya berusaha tidak terlambat sampai di Sangat kelas untuk mengikuti pembelajaran Tidak O ekonomi Setuju Saya menyiapkan diri dengan membaca Sangat materi sebelum mengikuti pelajaran Tidak O ekonomi Setuju Saya meluangkan waktu untuk membaca Sangat buku ekonomi meskipun tidak ulangan. Tidak O Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159 5.
6.
7.
8.
9.
10 .
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10 .
Saya membuat ringkasan atau peta konsep tentang materi ekonomi untuk mempermudah dalam belajar Saya dapat mengembangkan nilai-nilai atau sikap-sikap positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hai melalui mata pelajaran ekonomi Saya tertarik untuk mempelajari materi pelajaran ekonomi dengan lebih serius.
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Saya berusaha memahami semua hal tentang mata pelajaran ekonomi yang diajarkan oleh guru Saya berusaha mencari referensi lain seperti koran, majalah, dll tentang mata pelajaran ekonomi selain dari buku paket.
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Materi pelajaan ekonomi penting untuk saya kuasai dan pahami karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
Sangat Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
O
O
O
O
O
O
O
O
Sangat Setuju Sangat Setuju
O
O
O
O
Sangat Setuju
O
O
O
O
Sangat Setuju Sangat Setuju
O
O
O
O
O
O
O
O
4
5
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP KRITIS Pernyataan 1 2 Kita perlu mengikuti perkembangan Sangat berita tentang kenaikan harga-harga Tidak O O kebutuhan sehari-hari Setuju Keputusan pembelian suatu barang Sangat didasarkan pada keinginan untuk Tidak O O memiliki barang tersebut Setuju Kita hendaknya pasrah dalam Sangat menghadapi kenaikan harga-harga Tidak O O kebutuhan sehari-hari Setuju Ada banyak cara untuk menghadapi Sangat kenaikan harga-harga kebutuhan hidup Tidak O O Setuju Kita perlu membuat skala prioritas dalam Sangat membelanjakan uang yang kita miliki Tidak O O Setuju Dalam membeli barang kita selalu Sangat melihat dari segi bentuknya yang Tidak O O menarik, bukan dari segi manfaat barang Setuju tersebut Saya perlu menyisihkan uang jajan saya Sangat untuk ditabung Tidak O O Setuju Kita perlu membatasi pengeluaran jika Sangat harga-harga mengalami kenaikan Tidak O O Setuju Membuat rencana anggaran penerimaan Sangat pendapatan dan pengeluaran hanya Tidak O O membuang-buang waktu Setuju Saya akan berusaha untuk bisa membeli Sangat barang-barang yang saya inginkan Tidak O O meskipun kondisi keuangan tidak Setuju mendukung
Sangat Setuju
Sangat Setuju
O
O
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10 .
INSTRUMEN PENILAIAN KERJA SAMA Pernyataan 1 2 Saya memperoleh banyak manfaat Sangat melalui kerjasama dalam kelompok Tidak O O Setuju Saya tidak malu untuk bertanya kepada Sangat teman yang sekiranya dapat membantu Tidak O O saya Setuju Saya dan setiap anggota kelompok Sangat terlibat aktif dalam diskusi atau Tidak O O mengerjakan tugas atau soal yang Setuju diberikan Kerja kelompok membantu saya dalam Sangat memahami materi pelajaran Tidak O O Setuju Saya dapat bersikap sabar dalam Sangat membantu teman yang mengalami Tidak O O kesulitan untuk memahami suatu materi Setuju Saya menghargai pendapat yang Sangat diberikan teman didalam maupun diluar Tidak O O kelompok Setuju Saya bersedia membantu teman yang Sangat mengalami kesulitan belajar Tidak O O Setuju Saya menerima perbedaan pendapat Sangat diantara teman dalam kelompok Tidak O O Setuju Saya senang melihat teman yang dapat Sangat memahami suatu materi setelah saya Tidak O O jelaskan Setuju Saya dapat berkomunikasi dengan baik Sangat pada saat diskusi kelompok Tidak O O Setuju
4
5
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju Sangat Setuju
O
O
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
O
O
Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161 Instrumen Refleksi Guru Mitra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran PPR Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran PPR Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Kisi-Kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus I Sekolah
: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Materi
: Indeks Harga dan Inflasi
Kelas/Semester
: X/2
Alokasi Waktu
: 15 Menit
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Indikator
No. Soal
Mendefinisikan Inflasi
1
Jenis-jenis Inflasi
2
Jenis Inflasi dilihat dari Tingkat Keparahannya
3 5
Inflasi berdasarkan asalnya
6
Penyebab Timbulnya inflasi Berdasarkan Teori Inflasi
4
Menghitung Laju Inflasi
6
Dampak Inflasi
7
Pihak-Pihak yng Mendapatkan Keuntungan dan Menderita kerugian Akibat terjadinya Inflasi
8
9 Cara Mengatasi Inflasi 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Kisi-Kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus II Sekolah
: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Materi
: Indeks Harga dan Inflasi
Kelas/Semester
: X/2
Alokasi Waktu
: 15 Menit
Bentuk Soal
: Uraian
Indikator
Siklus I (Paasche)
Menghitung indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Paasche
Menghitung indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Paasche dan Laspeyres
Siklus II (Laspeyres)
Menghitung indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Laspeyres
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Kisi-Kisi Kuesioner Pengukuran Conscience
Sikap
Minat
Sikap Kritis
Indikator
Pernyataan
Rasa senang dalam pembelajaran Tanggap terhadap situasi pembelajaran Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Kesadaran dalam belajar Keinginan untuk mencapai tujuan Dorongan dan kebutuhan dalam belajar Kedisiplinan dalam belajar Ketertarikan terhadap pelajaran Keberanian untuk bersikap krirtis Bersikap kritis Manfaat bersikap kritis
8, 9, 10
Kepedulian terhadap teman Berpartisipasi aktif dalam diskusi Manfaat kerja sama Memiliki sikap kerja sama
5, 7 3
1, 2, 4, 5, 6 7, 3 4, 9 3, 1, 5 2 6, 7, 8, 10 3, 4, 6, 10 1, 2, 5, 7,8 9
Compassion Kerja sama
1, 4, 9, 10 2, 6, 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171 Penilaian Sikap Pra Penelitian
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 4 1 4 4 2 4 5 4 4 2 5 2 4 4 4 5 4 4 2 2 4 4 2 5 2 4
2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 4 5 2 2 1 2 2 4 4 1 2 2 2 2 2 5 4
3 2 5 2 2 2 4 5 2 2 4 5 5 2 2 4 2 4 2 4 4 5 2 2 2 4 5
Instrumen Penilaian Sikap 4 5 6 7 8 2 4 4 2 1 2 1 5 5 4 4 5 4 5 5 2 2 2 5 5 2 2 2 4 2 4 2 4 5 2 2 5 2 4 4 4 5 2 2 5 2 2 4 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 5 2 2 4 2 4 4 4 2 5 4 4 5 5 4 4 5 2 2 5 1 5 2 2 2 2 4 4 2 2 1 1 2 4 4 2 2 2 5 2 5 4 5 4 2 2 2 5 4 1 5 4 2 1 2 4 1 2 2 5 1 5 2 5 2 2 2 4 1 5 1 4 2 5
9 2 5 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 1 2 4 2 2 2 1 2 2 1 4
10 2 5 4 2 4 2 2 2 4 4 2 4 2 5 2 4 2 2 5 4 2 2 2 5 1 4
3.5 3.7 3.2 2.4 3.3 3.5 3 3 2.8 3.7 3.2 2.8 3.9 3.3 2.9 3 2.6 2.9 3.4 3 2.4 2.1 3.4 2.4 3.8 0 3.6 2 4 5 4 4 2 5 4 4 2 3.6 4 4 2 4 5 4 5 2 2 4 3.3 5 1 5 4 5 2 3 2 1 5 2.4 1 4 2 4 2 4 2 1 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3.2 5 2 5 4 3 4 2 4 1 2 3.06 3.5 2.7 3.3 3.1 3.1 3.19 3.38 3.09 2.31 2.97 3.06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172 Penilaian Sikap Akhir Siklus I Instrumen Penilaian Sikap No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerata
1 2
4 4
4 5
4 4
2 5
4 5
5 5
4 5
5 4
4 2
5 4
4.1 4.3
3 4 5
4 4
3 4
4 4
3 2
4 2
4 4
5 4
5 2
4 4
5 4
4.1 3.4 0
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 2 5 4 4 2 5 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 2 4 2 5 4 5 4 4 4 2 2 5 1 2 2
4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 2 5 4 4 5
4 5 4 2 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 2 4 5 5 4 4
2 2 5 4 4 1 4 4 4 2 1 5 4 4 2 4 2 2 5 2 2 4
4 1 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 2 2 4 5 2 2 5 2 4 5
5 4 4 5 2 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 2 5 4 4 4
2 4 5 4 4 5 5 2 4 5 5 4 4 5 4 4 2 4 5 4 5 4
2 1 5 4 4 5 2 2 2 4 5 4 5 5 4 2 5 2 5 4 2 2
2 5 4 5 5 1 5 2 4 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 5 4 4
5 5 2 4 4
4 4 2 2 2
4 5 2 2 4
4 5 2 2 2
4 1 4 2 2
5 4 2 4 2
4 4 2 4 2
5 4 2 4 2
4 2 2 2 2
5 5 2 1 2
3.3 3.5 4.3 4 4.3 4.2 4.4 3.2 4 3.9 4.4 4.6 4 3.4 4.2 4.1 3.1 2.6 5 3.5 3.5 3.8 0 4.4 3.9 2.2 2.7 2.4
3.84
4.06
3.97
3.29
3.9
3.65
4.1 3.5 4.2 3.7 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173 Penilaian Sikap Akhir Siklus II Instrumen Penilaian Sikap No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 5 5 5 2 2 2 4 4 5 1 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 2 5 1 4 4 5 5 4 2 4 2
2 5 5 4 4 4 2 5 4 4 2 2 4 1 4 4 5 4 4 5 2 4 5 2 5 2 2 2 5 5 2 2 2 4
3 4 5 4 4 5 2 5 4 4 2 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 2 5 2 4 5 5 4 4 2 2 1
4 5 5 5 4 5 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 2 5 1 4 4 4 4 4 2 2 4
5 4 1 5 2 5 4 5 4 4 4 2 2 4 4 5 5 4 5 4 4 2 4 4 5 2 1 1 5 4 1 5 2 4
6 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 4 5 5 4 5 2 5 2 2 5 4 4 4 4 4 5
7 5 5 5 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 2 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4
8 5 5 4 2 5 2 4 4 4 1 4 4 2 5 5 5 4 5 4 5 5 5 2 5 1 2 4 5 5 4 2 2 4
9 5 5 5 4 4 2 4 4 4 1 4 2 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 1 4 2 5 5 4 2 1 4
10 5 5 5 2 4 2 4 4 4 2 1 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 2 5 1 4 2 5 5 4 2 1 4
3.82 3.5 3.9 3.8 3.5 3.91 4.06 3.79 3.82 3.7
Rerata 4.7 4.6 4.6 3.2 4.3 2.4 4.4 4 4.1 2.1 3.3 3.8 3.6 4.1 4.3 4.6 4.3 4.6 4.6 4.4 4 4.6 2.4 5 1.5 2.9 3.3 4.7 4.5 3.5 2.7 2.4 3.6 3.79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174 Penilaian Minat Pra Penelitian Instrumen Penilaian Minat No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerata
1 2 3 4
5 1 5 4
5 5 4 5
2 2 2 2
2 4 2 2
2 2 1 2
1 5 5 4
5 4 4 4
2 5 4 1
4 4 4 2
5 2 2 4
3.3 3.4 3.3 3
5
2
4
4
2
2
1
2
2
2
4
2.5
6
5
5
4
2
4
4
2
2
2
4
3.4
7
4
4
2
2
2
4
2
2
4
4
3
8
2
5
2
2
2
2
2
4
2
4
2.7
9
4
4
2
2
2
4
4
4
2
4
3.2
10
4
5
4
2
2
2
4
4
2
5
3.4
11
5
1
4
2
4
5
4
4
1
5
3.5
12
5
4
1
1
1
4
4
5
2
4
3.1
13
4
2
1
2
2
5
2
5
2
2
2.7
14
4
4
4
2
5
1
5
1
4
5
3.5
15
5
4
2
2
4
5
1
4
2
5
3.4
16
4
5
4
4
2
5
5
5
5
5
4.4
17
4
5
4
4
2
4
4
2
4
4
3.7
18
4
4
2
4
2
2
2
4
2
4
3
19
4
5
1
2
2
4
5
4
4
5
3.6
20
5
5
4
2
4
4
2
5
4
5
4
21
5
4
2
2
2
4
5
4
2
4
3.4
22
2
1
1
2
4
2
2
4
1
4
2.3
23
4
4
2
1
1
2
4
4
2
2
2.6
24 25
5 5
5 4
1 2
1 2
2 1
5 2
2 5
5 2
1 1
5 4
3.2 2.8
26
5
4
2
4
2
1
2
4
1
4
2.9
27
0
28
4
1
4
2
4
4
2
4
2
4
3.1
29 30
5 2
5 2
4 1
2 1
4 4
4 2
5 5
5 2
4 1
5 5
4.3 2.5
31 32
2 2
2 4
2 2
2 2
4 1
1 2
4 2
4 1
4 2
1 2
2.6 2
33
4
2
2
1
2
4
5
4
2
1
2.7
3.91 3.84 2.44 2.2 2.5 3.25 3.44 3.5 2.53 3.84
3.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175 Penilaian Minat Akhir Siklus I Instrumen Penilaian Minat No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerata
1 2
5 5
5 4
2 4
2 4
4 5
5 5
5 2
4 4
2 4
5 5
3.9 4.2
3 4 5
5 4
5 4
3 5
4 5
2 4
5 4
2 2
4 4
5 5
5 5
4 4.2 0
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
5 4 4 5 2 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 2 5 5 5 2
5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 5 4 4 4
4 5 4 5 4 5 5 4 5 2 5 4 5 2 4 5 2 2 1 1 2 2
2 5 4 4 5 5 5 4 4 2 5 5 4 2 4 4 2 2 1 1 2 2
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 2 4 5 4 2 5 1 2 2
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 2 5 4 4 4
2 4 5 4 4 5 4 4 5 2 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 2 4
2 5 5 4 4 5 5 2 4 4 5 4 4 2 4 5 4 4 5 5 5 5
2 2 4 4 4 5 5 2 2 2 5 5 5 4 4 1 4 4 1 2 2 2
4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5
4 5 2 2 4
4 5 2 4 2
4 2 1 2 1
4 4 2 2 2
4 5 2 2 2
4 5 2 2 2
4 4 2 2 2
4 4 4 2 2
2 4 2 1 1
4 5 2 2 5
3.4 4.1 4.5 4.3 4 5 4.6 3.8 4.1 3.3 5 4.7 4.4 3.4 4.2 4.2 3.6 3 3.8 3.1 3.3 3.2 0 3.8 4.3 2.1 2.1 2.3
4.16
4.29
3.29 3.3
3.65 4.1 3.68
4
3.13 4.42
3.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176 Penilaian Minat Akhir Siklus II Instrumen Penilaian Minat No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 4 5 5 4 5 2 5 4 4 2 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 2 5 4 4 2 5 5 5 2 2 4
2 4 5 5 4 5 5 4 5 4 1 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4 4 4 5 5 2 4 4
3 2 5 4 4 5 2 4 4 4 2 2 1 5 4 4 4 4 4 4 5 2 5 2 5 2 2 1 4 5 4 2 1 5
4 4 5 5 2 5 2 2 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 2 4 5 2 5 2 5 2 2 1 4 4 4 2 2 4
5 5 5 5 2 5 2 2 4 4 2 4 2 4 5 4 4 2 4 4 5 2 4 1 5 1 2 1 5 4 4 5 1 5
6 5 5 4 4 4 2 5 4 4 1 4 2 4 4 5 5 4 4 2 1 4 4 2 5 1 4 2 5 5 4 2 2 4
7 5 5 4 4 5 2 4 4 4 1 4 2 4 4 5 5 1 4 5 5 4 4 4 5 2 4 2 5 4 4 2 2 4
8 5 5 5 2 5 2 4 5 4 1 4 4 4 4 5 5 4 2 5 5 4 5 4 5 2 4 2 4 4 4 4 2 4
9 4 5 5 4 5 2 4 4 4 1 2 4 5 4 4 5 4 2 5 4 2 5 2 5 2 2 1 5 4 2 4 2 2
10 5 5 5 2 4 2 5 4 4 1 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 1 4 2 4 5 4 4 2 2
4.09 4.18 3.42 3.3 3.45 3.55 3.73 3.88 3.48 3.85
Rerata 4.3 5 4.7 3.2 4.8 2.3 3.9 4.2 4 1.4 3.6 2.9 4.3 4.2 4.5 4.7 3.7 3.6 4.3 4.3 3.4 4.6 2.5 5 1.9 3.2 1.8 4.5 4.5 4 2.9 2 3.8 3.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177 Instrumen Penilaian Sikap Kritis Pra Penelitian Instrumen Penilaian Sikap Kritis No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerata
1 2 3 4
5 1 5 2
2 1 2 2
5 5 4 5
5 5 4 5
5 5 5 2
5 5 5 2
4 5 4 5
5 5 4 5
2 5 1 2
4 5 2 4
4.2 4.2 3.6 3.4
5
4
2
2
4
2
2
4
4
4
2
3
6
4
4
1
5
5
2
2
5
1
2
3.1
7
4
2
4
5
1
5
4
4
2
5
3.6
8
5
4
2
2
4
5
5
5
5
1
3.8
9
4
2
2
4
4
2
4
2
2
4
3
10
4
2
5
4
2
5
4
2
2
5
3.5
11
4
1
4
5
5
5
5
5
4
1
3.9
12
2
5
4
2
5
5
5
5
2
4
3.9
13
5
2
4
4
5
5
5
5
1
2
3.8
14
4
2
4
4
5
1
5
4
2
4
3.5
15
5
2
5
5
5
5
5
4
4
5
4.5
16
5
2
2
2
4
1
1
1
4
1
2.3
17
5
2
4
5
4
5
2
5
1
1
3.4
18
2
1
4
4
5
4
2
4
1
4
3.1
19
4
1
5
5
4
1
4
2
4
1
3.1
20
2
1
2
5
5
5
5
5
1
5
3.6
21
5
2
5
4
5
5
5
5
2
5
4.3
22
4
2
5
5
4
1
5
4
1
5
3.6
23
4
1
2
5
2
1
2
4
1
2
2.4
24 25
5 1
1 5
5 4
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
1 2
5 5
4.2 4.2
26
2
4
4
5
5
5
2
4
2
5
3.8
27
0
28
4
1
4
4
5
4
5
5
2
5
3.9
29 30
4 2
2 1
2 5
4 2
4 5
4 1
4 5
5 5
2 1
2 5
3.3 3.2
31 32
2 4
5 4
2 4
5 4
5 4
2 4
2 4
2 4
1 2
1 5
2.7 3.9
33
5
1
5
1
5
2
1
5
1
4
3
3.69 2.22 3.75 4.2 4.25 3.56 3.9 4.19 2.13 3.47
3.531
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178 Instrumen Penilaian Sikap Kritis Siklus I Instrumen Penilaian Sikap Kritis No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Rerata
1 2
5 5
1 5
4 4
5 5
5 5
4 5
5 4
5 4
2 5
4 4
4 4.6
3 4 5
5 5
2 4
5 4
5 2
1 4
4 4
5 2
5 4
1 4
5 5
3.8 3.8 0
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 2 4
4 2 1 2 4 5 4 2 4 4 5 1 4 2 5 4 4 5 1 5 5 4
5 4 2 2 4 5 4 4 5 5 5 1 4 5 5 4 4 2 5 5 5 4
5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 2 5 5 2 4 5
5 4 5 2 4 5 5 4 5 5 5 1 5 1 5 4 4 5 5 5 5 5
5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4
5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4
1 4 5 4 4 5 4 2 4 5 5 5 5 2 1 5 4 2 1 4 2 5
5 4 1 2 4 5 5 4 4 4 5 2 5 2 5 4 5 4 5 1 5 4
4 4 5 2 4
2 5 4 5 1
4 4 4 5 5
4 5 5 4 5
4 5 5 4 5
4 5 2 5 5
4 5 4 5 4
4 5 4 5 5
4 5 4 5 1
4 5 2 5 5
4.4 4.1 3.9 3.2 4 5 4.5 3.8 4.3 4.7 4.9 3.4 4.4 3.4 4.6 4.5 4.2 4 4.2 4.1 4 4.4 0 3.8 4.8 3.9 4.5 4
4
4.168
4.29 3.42 4.13 4.6 4.32 4.26 4.5 4.58 3.55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179 Instrumen Penilaian Sikap Kritis Siklus II Instrumen Penilaian Sikap Kritis No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 4 4 4 2 5 5 5 5 4 1 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 1 2 4 5 5 4 5 2 4
2 5 5 4 4 4 4 4 1 2 4 4 5 2 1 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 2 5 2 5 4
3 4 5 4 2 4 5 5 2 2 2 5 4 2 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 5 5 5 1
4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 1 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 2 4 5 1 4 4 4 5 2
5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 1 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 2 5 1 4 5 5 5 5 5 5 2
6 5 5 5 2 4 5 4 4 2 2 5 5 2 1 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 1
7 4 5 5 5 5 2 4 5 4 1 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 1 2 5 5 4 5 5 5 4
8 5 5 4 4 5 4 4 5 4 1 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 1 4 4 4 4 5 4 5 4
9 5 5 4 4 5 2 5 5 4 1 1 4 5 2 5 5 4 4 5 5 4 4 2 1 1 2 2 5 5 1 2 1 4
4.09 4.06 3.94 4.1 4.21 4.09 4.3 4.24 3.45
10 Rerata 5 4.5 5 4.9 5 4.3 4 3.5 4 4.5 5 4.2 5 4.6 2 3.8 2 3.2 2 1.6 5 4.3 4 4.5 2 3.4 2 3.3 5 4.8 5 5 4 4.5 5 4.6 4 4.6 5 4.5 5 4.3 5 4.6 2 3.4 5 4.6 5 2.6 5 3.7 5 4.2 5 4.2 2 4 5 4.4 2 3.8 5 4.3 1 2.7 4
4.042
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180 Penilaian Kerja Sama Pra Penelitian Instrumen Penilaian Kerja Sama No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerata
1 2 3 4
5 5 2 2
5 5 5 2
5 4 5 2
5 5 5 1
2 5 4 2
4 5 5 5
4 5 5 2
5 5 4 2
4 5 5 5
4 5 5 5
4.3 4.9 4.5 2.8
5
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
3.8
6
2
2
4
1
4
4
1
4
5
5
3.2
7
2
4
4
4
2
4
1
4
5
2
3.2
8
4
2
1
4
2
2
2
2
4
4
2.7
9
5
4
4
5
4
2
4
4
4
4
4
10
4
1
5
5
4
5
4
2
5
5
4
11
5
4
2
5
5
1
5
5
5
5
4.2
12
2
1
2
1
5
5
5
4
5
5
3.5
13
4
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4.5
14
4
1
1
4
5
4
5
5
5
5
3.9
15
5
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4.4
16
5
1
5
5
4
1
1
5
1
5
3.3
17
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4.4
18
4
4
4
4
2
4
4
4
2
2
3.4
19
5
5
4
2
2
2
2
4
5
4
3.5
20
1
2
1
5
5
2
4
4
1
5
3
21
5
1
5
5
4
4
4
5
1
2
3.6
22
4
2
2
5
2
2
4
1
5
1
2.8
23
1
4
2
4
2
1
1
5
2
1
2.3
24 25
5 4
5 1
1 2
5 1
5 5
1 5
5 5
1 5
5 5
2 1
3.5 3.4
26
5
4
4
4
5
5
4
1
5
4
4.1
27
0
28
1
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
29 30
5 5
1 5
1 1
5 5
4 1
5 1
4 5
4 2
5 5
4 5
3.8 3.5
31 32
4 5
4 2
4 4
2 4
2 4
2 4
4 4
2 4
5 4
4 4
3.3 3.9
33
5
1
4
4
2
5
2
5
4
2
3.4
3.88 3.2 3.22 3.91 3.53 3.5 3.66 3.75 4.22 3.75
3.659
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181 Penilaian Kerja Sama Akhir Siklus I Instrumen Penilaian Kerja Sama No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerata
1 2
5 4
5 4
5 4
5 5
4 5
5 4
5 5
5 5
5 5
2 5
4.6 4.6
3 4 5
4 4
4 4
4 4
4 2
5 4
4 4
5 4
4 2
5 2
5 4
4.4 3.4 0
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
2 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4
5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4
4 5 4 4 2 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4
4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 2 5 5 4 2
4 4 5 4 4 5 4 5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
4 5 5 4 2 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5
4 4 5 4 2 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5
4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 2 4 4 4 2 5 5 2 4
5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4
5 5 5 4 4 5
4 4 4 5 4
4 5 4 5 4
5 2 4 4 2
5 2 4 5 2
5 4 2 4 2
5 5 4 5 5
4 5 4 4 4
5 5 4 4 4
5 5 4 5 2
5 4 4 5 2
4.1 4.5 4.9 4 3.4 5 3.9 5 3.8 4.2 5 4.6 4.2 4.2 4.4 4.1 4.1 3.8 5 5 3.4 4.1 0 4.7 4.1 3.8 4.6 3.1
4.13
4.5
4.35
4.1
4.45
4.28
4.286
4.39
4.5 4.1 4.13
5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182 Penilaian Kerja Sama Akhir Siklus I Instrumen Penilaian Kerja Sama No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 4 5 5 4 5 2 4 5 5 1 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 2 4 5 5 5 4 4 5 4
2 5 5 5 4 5 2 5 2 5 2 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 1 4 5 4 5 5 4 2 1
3 4 5 4 2 4 5 4 2 4 2 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 2 5 2 4 5 4 4 4 4 4 1
4 4 5 5 4 5 2 4 5 4 1 5 4 4 4 5 5 4 4 2 4 5 4 4 5 1 4 5 5 5 4 4 5 1
5 5 5 5 2 5 2 4 5 4 1 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 1 4 4 5 5 4 4 4 1
6 5 5 5 2 4 2 4 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 2 4 5 4 5 4 4 5 1
7 5 5 4 5 5 2 5 5 4 1 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 4 5 4 5 4 4 4 1
8 4 5 5 5 5 2 4 4 4 1 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 4 5 1
9 5 5 5 5 4 4 4 4 4 1 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 1 4 5 4 5 4 4 5 1
4.27
4.1
3.88
4
4
4.1
4.21
4.12
4.15
10 Rerata 5 4.6 5 5 5 4.8 4 3.7 4 4.6 2 2.5 4 4.2 4 4.1 4 4.2 1 1.3 4 4.8 5 4.5 5 4.4 4 4 4 4.7 5 4.7 5 4.5 5 4.2 4 4.2 4 4.5 4 4.4 4 4.3 4 4.1 5 5 1 1.5 4 4 5 4.9 4 4.3 5 4.9 4 4.1 4 4 4 4.3 1 1.3 4
4.079
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184