PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR – UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII/A SMP PGRI 6 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
OLEH :
GREGORIUS JALA NPM: 10.8.03.51.31.1.5.2903
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya dan usaha yang telah penulis lakukan, akhirnya skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA VIII/A SMP PGRI 6 DENPASAR” ini dapat terselesaikan dengan baik. Sebagai insan yang lemah penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Akan tetapi, keberadaannya seperti ini tentulah tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah, melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada berbagai pihak, terutama kepada : 1. Bapak Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd. selaku Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar atas fasilitas dan kesempatan yang telah diberikan, baik selama mengikuti perkuliahan maupun saat penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr. Wayan Maba selaku dekan Fakultas keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar atas segala arahan dan prasarana yang diberikan kepada penulis. 3. Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan seni yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis.
i
4. Bapak Dr.Drs. I Nyoman Suparsa, MS. selaku pembimbing I yang dengan teliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. 5. Drs. I Nyoman Diarta, M. Pd. Selaku pembimbing II, yang dengan teliti dan sabar pula memberikan dorongan dan bimbingan kepada penulis. 6. Bapak Drs. I Ketut Antara, M. Ag. Selaku Kepala Sekolah SMP PGRI 6 Denpasar, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin. 7. Ibu Luh Sudiasih, S. Pd selaku guru bahasa Indonesia di kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar yang telah bersedia membantu penulis dalam pengambilan data serta memberikan motivasi kepada penulis. 8. Para siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar yang telah menerima penulis dengan tangan terbuka untuk melaksanakan penelitian di kelas mereka. 9. Keluarga, orang tua dan sahabat terkasih, yang mendorong dan memotivasi penulis agar tidak bermalas-malasan dalam proses penyusunan skripsi ini. 10.
Teman-teman Mahasiswa yang senantiasa memabantu member
kritik dan saran yang menyempurnakan penyusunan skripsi ini, sehingga kita dapat bisa maju bersama untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
ii
pembaca, dan penulis berharap hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Denpasar, Agustus 2014
Penulis
iii
ABSTRAKS PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN MALALUI METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHEIVEMENT DIVISION STAD PADA SISWA KELAS VIII/A SMP PGRI 6 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
: GREGORIUS JALA
NPM
: 10.8.03.51.31.1.5.2903
Halaman
: LXX/ 70
Metode yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kurangnya kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Disamping itu, siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah Metode Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar?, (2) Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran metode Kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen?. Tujuannya sebagai bahan perbandingan bagi guru untuk pengajaran unsur-unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan metode Kooperatif tipe STAD dan untuk menambah wawasan tentang konsep metode Kooperatif tipe STAD yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada peningkatan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. Manfaat penelitian ini bagi guru sebagai masukan adanya variasi strategi pembelajaran dan bagi siswa adanya bahan variasi pembelajaran yang mengarah siswa menjadi proaktif, kreatif dan motivasi. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengertian Cerpen, pembagian Cerpen, Ciri-ciri cerpen, Unsur-unsur Intrinsik dalam Cerpen meliputi: Tema, Alur, Penokohan, Latar, Sudut pandang, Amanat, Gaya bahasa atau Diksi, pengertian Kooperatif dan pengertian Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian menggunakan metode tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar yang berjumlah 39 siswa. Seluruh siswa dijadikan sampel penelitian. Dalam penelitian ini, seluruh siswa diberikan tugas kelompok untuk memahami unsur-unsur intrinsik cerpen sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Berdasarkan analisis data, maka peneliti dapat simpulkan sebagai berikut : (1) pemberian melalui metode Kooperatif tipe STAD sangat efektif terhadap
iv
kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. (2) siswa aktif dalam proses pembelajaran, siswa termotivasi dalam dalam belajar dan dapat menumbuhkan komunikasi positif antara sisw. (3) Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SMP PGRI 6 Denpasar terhadap kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari setiap siklus I siswa mendapat nilai rata-rata 62,35, siklus II siswa mendapat 76,66, dan siklus III siswa mendapat 80,50.
Kata Kunci: Memahami Unsur Intrinsik, Cerpen, Metode Kooperatif tipe STAD
v
MOTO
“Berusahalah
jangan sampai terlengah walau
sedetik saja, karena atas kelengan itu kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula”
vi
Kata Persembahan
Dengan ketulusan hati skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku serta kasih-Nya tak terbatas. 2. Kedua orang tuaku atas doa dan dukungannya baik moral maupun material. 3. Serta sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan membantu di saat aku kesulitan.
vii
DAFTAR ISI
Isi
Halaman
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------- i ABSTRAK ---------------------------------------------------------------------------- iv MOTO ---------------------------------------------------------------------------------- vi PERSEMBAHAN -------------------------------------------------------------------- vii DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------- viii DAFTAR TABEL ------------------------------------------------------------------- xii DAFTAR GAMBAR ---------------------------------------------------------------- xiv BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------- 1 1.1 Latar Belakang ----------------------------------------------------------- 1 1.2 Rumusan Masalah ------------------------------------------------------- 5 1.3 Ruang Lingkup Penelitian ---------------------------------------------- 5 1.4 Tujuan Penelitian -------------------------------------------------------- 5 1. Tujuan Umum -------------------------------------------------------- 5 2. Tujuan Khusus ------------------------------------------------------- 6 1.5 Manfaat Penelitian ------------------------------------------------------- 6 1. Manfaat Teoritis ------------------------------------------------------ 6 2. Manfaat Praktis ------------------------------------------------------- 7 1.6 Asumsi -------------------------------------------------------------------- 7 BAB II LANDASAN TEORI ------------------------------------------------------ 9 2.1. Pengertian Cerpen ------------------------------------------------------ 9
viii
2.2 pembagian Cerpen ------------------------------------------------------- 10 2.3 Ciri-ciri Cerpen ---------------------------------------------------------- 11 2.4 Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ------------------------------------------ 11 2.5 Pembelajaran Metode Kooperatif ------------------------------------- 13 2.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif -------------------------- 13 2.5.2 tujuan pembelajaran kooperatif -------------------------------- 13 25.3 unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif ------------------- 15 2.5.4 kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif --------- 16 2.5.4.1. kelebihan ------------------------------------------------ 16 2.5.4.2. kelemahan ----------------------------------------------- 17 2.5.5 jenis-jenis kaidah Pembelajaran Kooperatif ------------------ 17 2.6 pengertian Student Teamns Achievement Division (STAD) ------ 18 2.6.1 langkah-langkah Pembelajaran kooperatif tipe STAD ----- 18 2.6.2. kelemahan dan keunggulan kooperatif tipe STAD --------- 19 2.6.2.1. kelemahan ---------------------------------------------- 19 2.6.2.2. kelebihan ------------------------------------------------ 20 BAB III METODE PENELITIAN ----------------------------------------------- 21 3.1. Jenis Penelitian ---------------------------------------------------------- 21 3.2. Subjek, Objek, dan Tempat penelitian ------------------------------- 22 3.3 Rancangan Penelitian --------------------------------------------------- 23 3.4. Prosedur Penelitian ----------------------------------------------------- 25 3.4.1. Refeksi Awal ----------------------------------------------------- 25 3.4.2. Siklus I ------------------------------------------------------------ 25
ix
3.4.3 Perencanaan ------------------------------------------------------- 25 3.4.4 Pelaksanaan ------------------------------------------------------- 27 3.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ------------- 29 3.5.1 Metode tes --------------------------------------------------------- 29 3.5.2 Metode Observasi ------------------------------------------------ 29 3.5.3 Instrumen ---------------------------------------------------------- 30 3.6 Analisis Data ------------------------------------------------------------- 33 BAB IV HASIL PENELITIAN --------------------------------------------------- 35 4.1 Hasil Penelitian ---------------------------------------------------------- 35 4.1.1. Refleksi Awal ----------------------------------------------------- 35 4.1.1.1 Hasil Observasi Awal ---------------------------------- 35 4.1.1.2 Hasil Tes Awal ------------------------------------------ 36 4.1.1.3 Analisis Data --------------------------------------------- 37 4.1.2. Siklus I ------------------------------------------------------------ 39 4.1.3. Hasil Penelitian Siklus I ---------------------------------------- 39 4.1.3.1 Hasil Observasi ----------------------------------------- 39 4.1.3.2 Hasil Tes ------------------------------------------------- 40 4.1.3.3 Analisis Data -------------------------------------------- 41 4.1.3.4 Refleksi -------------------------------------------------- 43 4.1.4 Hasil Siklus II ---------------------------------------------------- 44 4.1.4.1 Perencanaan --------------------------------------------- 44 4.1.4.2 Pelaksanaan/Tindakan --------------------------------- 46 4.1.4.3 Hasil Observasi dan Evaluasi ------------------------- 48
x
4.1.4.4 Hasil Observasi ----------------------------------------- 49 4.1.4.5 Hasil Tes ------------------------------------------------- 49 4.1.4.6 Analisis Data Siklus II --------------------------------- 51 4.1.4.7 Refleksi -------------------------------------------------- 52 4.1.5. Hasil Siklus III --------------------------------------------------- 53 4.1.5.1. Perencanaan -------------------------------------------- 53 4.1.5.2. Pelaksanaan --------------------------------------------- 55 4.1.5.3. Hasil Observasi dan Evaluasi ------------------------ 57 4.1.5.4. Hasil Observasi ----------------------------------------- 58 4.1.5.5. Hasil Tes ------------------------------------------------ 58 4.1.5.6. Analisis Data Siklus III ------------------------------- 60 4.1.5.7. Refleksi -------------------------------------------------- 61 4.2. Rekapitulasi Hasil Pra Siklus,I,II,III --------------------------------- 62 4.3. Pembahasan -------------------------------------------------------------- 66 BAB V PENUTUP ------------------------------------------------------------------- 69 5.1. Simpulan ----------------------------------------------------------------- 69 5.2. Saran-saran --------------------------------------------------------------- 70 Daftar Pustaka Lampiran
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 01.
Halaman Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan kelompok Belajar Konvesional ........................................................ 14
02.
Data Nama Siswa Kelas VIII A SMP PGRI 6 Tahun Pelajaran 20132014 yang dijadikan Subjek Penelitian ................ 22
03.
Skenario Pembelajaran ……………………………………………..27
04.
Klafisikasi peningkatan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsi cerpen pada siswa VIII A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/214………………………………33
05.
Hasil tes awal memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pembelajaran 2013/2014……………………………………36
06.
Analisis Data Tes Awal……………………………………………...38
07.
Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Melalui Metode Kooperatif tipe STAD siklus I..40
08.
Analisis Data Tes kemampuan Memahami Unsur-unsur intrinsic Cerpen Melalui metode Kooperatif Tipe STAD Siklus I…………………………………………………………41
09.
Skenario Pembelajaran Siklus II…………………………………….49
10.
Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Melalui Metode Kooperatif tipe
xii
STAD siklus II…………………………………………………….....50 11.
Analisis Data Tes kemampuan Memahami Unsur-unsur intrinsic Cerpen Melalui metode Kooperatif Tipe STAD Siklus II………………………………………………………..51
12.
Skenario Pembelajaran Siklus III ………………………………….55
13.
Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Melalui Metode Kooperatif tipe STAD siklus III . .......................................................................... 58
14.
Analisis Data Tes kemampuan Memahami Unsur-unsur intrinsic Cerpen Melalui metode Kooperatif Tipe STAD Siklus III .................................................................................. 60
15.
Rekapitulasi Tes awal, Siklus I,Siklus II, dan Siklus III tentang Peningkatan Kemampuan Unusur-unsur Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 ........................................................................... 63
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Gambar Siklus …………………………………………………….24
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sangat penting dilaksanakan dan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa di dalam memahami dan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, baik lisan maupun tulisan. Selain itu dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga membahas tentang sastra. Sehubungan dengan hal tersebut, sastra perlu diperkenalkan sedini mungkin kepada anak. Secara formal, di sekolah-sekolah, baik di tingkat SD maupun di tingkat Perguruan Tinggi materi sastra telah masuk dalam kurikulum. Ini berarti, bahwa
siswa
diharapkan
mempunyai
kebiasaan
mengapresiasi
sastra.
Pembelajaran sastra mengarah pada penigkatan kemampuan apresiasi sastra siswa. Pembelajaran sastra mencakup dua segi. Pertama, pembelajaran sastra diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal mengenal, memahami, menghayati, dan menikmati karya sastra. Kedua, pembelajaran sastra diarahkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keberanian, kemauan, dan kreativitas siswa. Diharapkan agar siswa memiliki kemampuan yang kuat, keberanian tinggi dan kreativitas dalam mengekpresikan pikiran, perasaan dan pengalaman dalam bentuk karya sastra. Perhatian tersebut dapat dilihat dari jumlah besar siswa
1
2
mengapresiasi karya sastra yang ada, baik dalam bentuk media cetak seperti buku, majalah, koran maupun
juga dalam bentuk media elektronik, seperti radio,
televisi, internet. Apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra secara sungguhsungguh sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan berpikir kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Kegiatan apresiasi dapat tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu menumbuhkan rasa akrab dengan teks sastra yang diapresiasinya. Menumbuhkan sikap sungguh-sungguh serta melaksanakan kegiatan apresiasi itu dari kehidupannya, sebagai suatu kebutuhan yang mampu memuaskan rohaninya (Aminuddin, 2003:35). Membaca suatu karya sastra diperlukan upaya menciptakan suasana serius, tetapi dalam suasana batin yang riang. Penumbuhan sikap serius dalam membaca karya sastra diperlukan mengingatkan karya sastra lahir dari daya kontemplasi batin pengarang sehingga untuk memahami membutuhkan pemilik daya kontemplatif pembacanya. Sementara pada sisi lain, sastra merupakan bagian dari seni yang berusaha menampilkan nilai-nilai kehidupan yang bersifat aktual dan imajinatif sehingga mampu memberikan hiburan dan kepuasan rohani pembacanya. Karya sastra selain menyajikan nilai-nilai keindahan serta paparan peristiwa yang mampu memberikan kepuasan batin pembacanya, juga mengandung pandangan yang berhubungan dengan renungan batin, baik yang berhubungan dengan masalah keagamaan, filsafat politik maupun berbagai macam problem yang berhubungan dengan kompleksitas kehidupan. Kandungan makna yang
3 begitu kompleks serta berbagai macam nilai keindahan tersebut dalam hal ini akan mewujudkan atau tergambar lewat media kebahasaan, media tulis dan struktur wacana. Dengan demikian, sastra sebagai salah satu cabang seni tidak cukup dipahami lewat analisis kebahasaanya saja, tetapi juga harus melalui studi khusus yang berhubungan dengan literatur teks, karena teks sastra memiliki ciri-ciri khas yang berbeda dengan ragam bacaan lainnya. Adapun ciri-ciri khusus teks sastra salah satunya ditandai dengan adanya unsur-unsur intrinsik karya sastra yang berbeda dengan unsur-unsur membangun bahan bacaan lainnya (Aminuddin,1997:38). Sastra Indonesia merupakan bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia. Meski pembelajaran sastra lebih sedikit, masih ditemukan materi tentang puisi, prosa, dan drama. Salah satu bentuk prosa yang diajarkan adalah cerpen karena cerpen adalah salah satu prosa yang sangat populer. Berdasarkan hasil penelitian terhadapat beberapa siswa tentang pembelajaran cerpen, masih banyak siswa yang bingung menentukan tentang perbedaan antara tema dengan amanat dari suatu cerpen bahkan ada pula yang masih bingung atau tidak mengerti tentang unsurunsur intrinsik cerpen, padahal pada pembelajaran sastra Indonesia di tingkat SMP, guru sudah mengajarkan berulang-ulang. Hal ini disebabkan, oleh guru yang menyampaikan pembelajaran secara monoton sehingga pembelajaran bahasa Indonesia cendrung membosankan dan kurang menarik perhatian dari siswa, maka dari itu pada akhirnya menyebabkan hasil belajar siswa untuk pembelajaran cerpen kurang memuaskan bagi diri mereka sendiri.
4 Sebenarnya salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran ini bermaksud guru yang menyajikan materi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan siswa mengerjakan dalam bentuk kelompok yang terdiri atas empat sampai lima anggota yang berbentuk heterogen. Setelah kegiatan kelompok dilakukan, maka setiap siswa mengerjakan kuiz/tes individual. Namun, dalam mengerjakan kuiz, setiap siswa harus bekerja secara individual dan diakhiri dengan tahap pemberian penghargaan bagi setiap kelompok yang berprestasi didasarkan pada rata-rata skor perkembangan siswa dalam kelompok. Ide yang paling utama dalam metode kooperatif tipe STAD ini adalah memotivasi siswa untuk mendorong dan saling membantu di antara siswa dalam menguasai keterampilan atau pengetahuan yang disajikan seorang Guru. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memilih judul penelitian “Peningkatan Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)”. Penerapan metode ini sebagai upaya peningkatan kemampuan memahami unsurunsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP 6 PGRI Denpasar.
5 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah Metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar? 2. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran Metode Kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian 1. Peningkatan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. 2. Pemaparan
Metode
Kooperatif
tipe
STAD
dalam
meningkatkan
kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar.
1.4 Tujuan Penelitian Setiap kegiatan yang dilakukan sudah ditentukan tujuan yang akan dicapai. Adapun tujuan tersebut antara lain: 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam menentukan unsur-unsur intrinsik cerpen di lingkungan SMP PGRI 6 Denpasar.
6
2. Tujuan Khusus Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan khusus penelitian ini adalah: 1.
Untuk mendapatkan data yang objektif bahwa metode Kooperatif tipe STAD meningkatkan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen di lingkungan SMP PGRI 6 Denpasar.
2.
Menemukan
langkah-langkah
yang
tepat
pemaparan
Metode
Kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran sastra di lingkungan SMP PGRI 6 Denpasar.
1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktiks. Untuk lebih jelas mengenai kedua manfaat tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis a.
Sebagai bahan perbandingan bagi guru untuk pengajaran unsur-unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD.
b.
Sebagai bahan referensi belajar bagi siswa atau pihak-pihak Sekolah yang berkepentingan.
c.
Untuk menambah wawasan tentang konsep metode kooperatif tipe STAD yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.
7
2. Manfaat Praktis a.
Manfaat bagi Sekolah Sebagai referensi berbagai metode dalam pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa Indonesia.
b.
Manfaat bagi Guru Sebagai masukan adanya variasi strategi pembelajaran dan lebih terarah dalam bimbingan kegiatan siswa secara bertahap.
c.
Manfaat bagi Siswa Adanya variasi pembelajaran yang mengarah siswa menjadi lebih proaktif, kreatif dan menarik minat serta termotivasi untuk belajar dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.
d.
Manfaat bagi Peneliti Sebagai pengalaman dalam meneliti dan memahami berbagai konsep tentang variasi metode dan pendekatan dalam pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.
1.6 Asumsi Pengertian asumsi yaitu suatu hal yang menjelaskan permasalahan secara jelas, yang dipikirkan selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas (Arikunto, 2013: 104). Adapun beberapa asumsi yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengajaran sastra khususnya Cerpen di SMP PGRI 6 Denpasar telah berpedoman pada kurikulum yang berlaku oleh materi unsur-unsur
8 interinsik Cerpen diasumsikan sebagai salah satu materi pokok dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 2. Sarana dan fasilitas belajar di SMP PGRI 6 Denpasar dianggap sama. 3. Siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar memiliki kemampuan memahami Cerpen.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada dasarnya setiap penelitian memiliki teori yang dipakai landasan tertentu. Dalam hal ini teori adalah sesuatu yang sangat mendasar dan teori tersebut pada hakikatnya adalah penunjang sebuah penelitian. Adapun teori yang digunakan sebagai penjelas wawasan dan kerangka berpikir yang mengarahkan seluruh penelitian ini, ada beberapa hal antara lain: (1) pengertian Cerita Pendek, (2) pembagian cerpen, (3) ciri-ciri Cerita Pendek, (4) unsur-unsur intrinsik Cerita Pendek, (5) Pembelajaran metode kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD), (6) Pengertian metode STAD
2.1
Pengertin Cerpen Cerita pendek atau sering kali disebut dengan cerpen menurut Edgar Allan
Poe, Jassin (1961:72) adalah sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan yang lebih sederhananya cerpen yaitu sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam. Pengertian cerpen menurut Hendy (1991:184) cerpen adalah kisahan pendek yang mengandung kisahan tunggal dan menurut J.S. Badudu (1975:53) cerpen adalah cerita yang menjurus dan konsentrasi berpusat pada satu peristiwa yaitu peristiwa yang menumbuhkan peristiwa itu sendiri. Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian cerpen di atas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendapat Edgar Allan Poe, Jassin (1961:72),
9
10 yaitu sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita.
2.2
Pembagian Cerpen Hakikat cerpen dapat ditinjau dari pembagiannya secara umum
pengklasifikasian cerpen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pertama berdasarkan jumlah kata dan kedua berdasarkan nilai (sumardjo dan saini,1988:5). 1. Berdasarkan jumlah kata Berdasarkan jumlah kata yang digunakan dalam cerpen, maka cerpen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: a. Cerita pendek (cerpen) adalah cerita pendek yang jumlah katakatanya di bawah 5000 kata atau maksimal 5000 kata, kira-kira 16 halaman kwarto dengan spasi rangkap. Apabila dibaca memerlukan waktu kira-kira 16-20 menit. b. Cerita pendek (cerpen) adalah cerita pendek yang jumlah katakatanya diantara 5 sampai 1 kata. Kira-kira 33 halaman kwarto dengan spasi rangkap, yang dibaca kira-kira 3 menit(sumardjo dan saini, 1988:5) 2. Berdasarkan nilai sastra a. Cerpen hiburan adalah cerpen yang dibuat untuk bisa menghibur pembaca. b. Cerpen sastra adalah sebuah cerpen yang dibuat untuk mereka yang senang dengan karya-karya sastra dan cerpen tersebut dapat di analisis oleh pembacanya.
11 2.3
Ciri-Ciri Cerpen Menurut Lubis (dalam Tarigan 1985:177) sebagai berikut: a.
Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung,
b.
Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan cerita,
c.
Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh utama, dan
d.
2.4
Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.
Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Menurut Hendy (1991:184) bahwa unsur-unsur instrinsik antara lain
sebagai berikut. a.
Tema Ide atau gagasan pokok yang menjadi persoalan dalam sebuah cerita pendek (cerpen). Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita dan mempunyai generalisasi umum. Oleh karena itu, untuk menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh rangkaian cerita.
b.
Plot atau Alur Hubungan cerita dari awal sampai akhir dari cerita pendek secara runtut sehingga menimbulkan cerita pendek yang runtut. Alur bisa berupa alur maju, mundur atau maju-mundur.
12 c.
Penokohan atau Perwatakan Penokohan adalah karakteristik watak pelaku yang dalam cerita pendek. Tiap-tiap penokohan biasanya memiliki watak, sikap, sifat, dan kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan atau karakter. Dalam cerita pendek terdapat tokoh protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonist), dan tokoh figuran atau tokoh pendukung cerita.
d.
Latar atau Setting Latar tempat, latar waktu dan latar suasana dalam sebuah cerita pendek.
e.
Sudut Pandang Cara pengarang menceritakan tokoh-tokohnya dalam suatu cerita pendek. Misalnya sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang campuran.
f.
Diksi Cara pengarang cerita pendek menggunakan bahasa atau pilihan kata yang tepat, indah dan mudah dipahami.
g.
Amanat atau Pesan Pesan moral yang hendak sampaikan pengarang cerita pendek kepada pembaca melalui cerita pendek tersebut.
13 2.5
Pembelajaran Metode Kooperatif
2.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajarkan siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa yang sebelumnya bersikap pasif akan berpartisipasi secara aktif agar dapat diterima dalam kelompok setelah menggunakan pembelajaran kooperatif (Trianto, 2009:55).
2.5.2 Tujuan Pembelajaran kooperatif Di awal telah disebutkan, bahwa ide utama dari belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Sebagai tambahan, belajar kooperatif menekan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi. Slavin, 1995 (dalam Trianto, 2009:57). Menurut Johnson & Johson, 1994 (dalam Trianto, 2009:57) tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. Zamroni, 2000 (dalam Trianto, 2009:57) mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjaan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Disamping itu pula, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial dalam kalangan siswa.
14 Dengan belajar kooperatif, diharapakan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki pretasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas yang kuat. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama yang berbeda latar belakangnya. Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan ketrampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar Sekolah. Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan Kelompok Belajar Konvensional Kelompok Belajar Kooperatif (1) Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu, dan saling memberikan motivasi sehingga adanya interaksi promotif. Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok, dan kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan.
Kelompok Belajar Konvesional (2) Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau mengantungkan diri pada kelompok.
Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, etnik, dan sebagainya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang memberikan bantuan.
Kelompok belajar biasanya homogenya.
Akuntablitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok sedangkan anggota kelompok lainnya hanya “mendompleng” keberhasilan “pemborong”.
15 (1) Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok. Ketrampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelolah konflik secara langsung diajarkan. Pada saat belajar kooperatif sedang berlangsung guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar anggota kelompok. Guru memperhatikan secara proses kelompok yang terjadi dalam kelompokkelompok belajar. Penekanan tidak terjadi pada penyelesaian tugas tetapi juga berhubungan interposonal (hubungan antar pribadi yang saling menghargai)
(2) Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memmilih pemimpinnya dengan cara masing-masing. Ketrampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan.
Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung. Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.
2.5.3 Unsur-Unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Menurut Johnson & Johnson, 1994 dan Sutton, 1992 (dalam Trianto, 2009:60) terdapat lima unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut. 1.
Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa Dalam pembelajaran kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain.
2.
Interaksi antara siswa yang semakin meningkat Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antara siswa. Hal ini terjadi bila seorang siswa akan membantu siswa lain untuk sukses sebagai anggota kelompok. Saling memberikan bantuan ini akan
16 berlangsung secara alamiah karena kegagalan seorang dalam kelompok mempengaruhi kesuksesannya kelompok. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama. 3.
Tanggung jawab individual Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa tanggung jawab siswa dalam hal: (a) membantu siswa yang membuntuhkan bantuan dan (b) siswa tidak hanya dapat sekedar “memboncang”
pada
hasil
kerja
teman
siswa
dan
teman
sekelompoknya. 4.
Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil Dalam belajar kooperatif, selain dituntut untuk mempelajari materi yang diberikan seorang siswa dituntut untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa lainnya dalam kelompoknya.
5.
Proses kelompok Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bahwa mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik.
2.5.4 Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Kooperatif 2.5.4.1 Kelebihan Menurut Slavin, (1995:17) kelebihan pembelajaran metode kooperatif adalah antara lain sebagai berikut:
17 a.
Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok,
b.
Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama,
c.
Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok, dan
d.
Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
2.5.4.2 Kelemahan Menurut Dess, (1991:411) kelemahan pembelajaran metode kooperatif adalah antara lain sebagai berikut: a. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum, b. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif, c. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif, dan d. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
2.5.5
Jenis-Jenis Kaidah Pembelajaran Kooperatif Menurut Moh. Arif dan Rosnaini, (2000) terdapat berbagai strategi bagi
melaksanakan pembelajaran kooperatif anatara lain: 1.
Student Teams Achievement Division (STAD),
18 18
2.6
2.
Teams Games Tournaments (TGT),
3.
Jigsaw,
4.
Teams Accelerated Instruction (TAI), dan
5.
Cooperative Integrated Reading and Compostion (CIRC)
Pengertian Students Teams Achievement Division (STAD) Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari
model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang jumlah anggota setiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok (Trianto, 2009:68). Slavin (dalam Nur, 2000:26) menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggota 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak di perbolehkan saling membantu.
2.6.1
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) antara lain:
19 1.
Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen seperti menurut prestasi, jenis kelamin dan suku,
2.
Guru menyajikan pelajaran, dan
3.
Guru memberikan tugas kelompok untuk dikerjakan oleh anggotaanggota kelompok. Anggota yang sudah mengerti, dapat menjelaskan pada anggota lainya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti (Trianto, 2009:70).
2.6.2
Kelemahan dan Keunggulan Kooperatif tipe STAD
2.6.2.1. Kelemahan Menurut Isjoni, (2010:62) kelemahan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah antara lain sebagai berikut: 1.
Berdasarkan
karakteristik
STAD
jika
dibandingkan
dengan
pembelajaran konvesional (yang hanya penyajian materi dari guru), pembelajaran menggunakan model ini membutuhkan yang relatif lama, dengan memperhatikan tiga langkah STAD yang menguras waktu seperti penyajian materi dari guru, kerja kelompok dan tes individual. Sedangkan pembentuk kelompok dan piñata ruang kelas sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penata ruang kelas. 2.
Model ini memerlukan kemampuan khusus dari guru. Guru dituntut sebagai fasilitator, mediator, motivator dan evaluator (Isjoni, 2010:62)
20 2.6.2.2. Kelebihan Menurut Rusman (2011:204) kelebihan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah antara lain sebagai berikut: 1.
Siswa memiliki dua bentuk tanggung jawab, yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesame anggota kelompok untuk belajar,
2.
Siswa saling membelajarkan sesame siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif dari pada pembelajaran guru,
3.
Pengelompokan siswa secara heterogen membuat kompotisi yang terjadi di kelas menjadi lebih hidup,
4.
Prestasi belajar dan hasil belajar yang baik bisa didapatkan oleh semua anggota kelompok,
5.
Kuis yang terdapat pada langkah pembeleajaran membuat siswa lebih termotivasi,
6.
Kuis tersebut meningkatkan tanggung jawab individu, karena nilai akhir kelompok dipengaruhi nilai khusus yang dikerjakan secara individu,
7.
Adanya penghargaan dari guru, sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran, dan
8.
Anggota kelompok dengan prestasi dan hasil belajar rendah memiliki tanggung jawab besar agar nilai yang didapatkan tidak rendah supaya nilai kelompok baik.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam suatu penelitian, metode penelitian merupakan penentu atau syarat bagi seorang penulis dalam melaksanakan penelitian. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen yang terjadi pada situasi yang kongkret dan juga diharapkan dapat menghasilkan interpretasi dan penilaian terhadap praktek yang dilakukan dengan proses belajar-mengajar memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Dalam hal ini, apakah dengan menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar dalam memahami unsur-unsur interinsik cerpen, maka diperlukan dengan beberapa metode?
3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Dalam penelitian ini dilaksanakan di dalam kelas dan juga dilakukan melalui survei di lapangan dan juga mengikutsertakan perencanaan, pengamatan, refleksi dan perencanaan ulang. Dengan demikian, jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat siklusif. Dimana setiap siklusnya selalu dilakukan secara partisipatoris dan kolaboratif antara peneliti dengan rekan guru di SMP PGRI 6 Denpasar.
21
22 3.2
Subjek, Objek, dan Tempat Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun
ajaran 2013/2014 dan objek penelitian adalah peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen dengan menggunak metode kooperatif tipe STAD. Tabel 2.
Data Nama Siswa Kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 yang dijadikan Subjek Penelitian
NO
NISN
(1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
(2) 0004234997 999551596 9995433544 0003474853 0003475075 9995433546 9994652553 9994552256 9995433509 9994652911 0003393188 0004235012 9995433545 9995433543 0003475055 0000409452 0004234995 0003393194 0003395552 0003395272 9994652945 0004235010 9994556919 9994551945 9994555950 9998639912 9984539817 9994551948 0003474785
NAMA SISWA (3) Ade Wahyu Jezico Maro Aditya Kurniawan Agus Jumantara i Kadek Agus Bayu Raditya Putu Agus Purnama Putra I Putu Andre Kusuma Putu Aris N Alourni Arta Wiguna I Putu Aryani Putu Aryanata Adnyana Tauman I Md Ayu Ningsih Wardani Ni Made Bayu Darmawan Putra I Kadek Candra Ayu Astuti Nyoman Dede Novita Dewi Ni Kadek Denny Prabawa Kusuma Dhea Widyasariputu Dewi Puspita Sari Diah Kusuma Dewi Ni Putu Dika Widiadyana Made Fransiskus Xaverius Rudu Galih Adit Arfianto Indah Sri astute Juni Mahendra Putra Nyoman Latifa Oktaliviana Made Mega Ni Made Mega Putri Utami Megantara I Nyoman Gede Nabila Oktaliviana Nadia Junita Sari
JENIS KELAMIN L P (4) (5) L L L L L L P L P L P L P P L P P P L L L P L P P P L P P
23 (1) 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
3.3
(2) 0003393161 9994653418 9985872071 0003393255 9994652970 0004237993 9995436232 0003394499 9993864046
(3) Jayantara I Gusti Ngurah Jakaria Kristianto Joni Artawan I Made Risma Udiani Putri Ni Wayan Robertho Ndoen Siti Wahyuni Wahyu Tri Sutrisno Yoga Sastrawan I Komang Yogi Astira Wayan Zecharijah Tshiro Gloredeovan Oni
(4) L L L
(5)
P L P L L L L
Rancangan Penelitian Dalam hal ini masalah pembelajaran mengenai unsur-unsur intrinsik
cerpen yang menggunakan prosedur persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi analisis serta refleksi. Penelitian ini dilaksanakan melalui pengujian beberapa kali yang melalui tahapan-tahapan (siklus) sampai ditemukan tindakan terbaik untuk memperoleh kealidannya sampai pada siklus ke-N. Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan (siklus) antara lain sebagai berikut: 1.
Merencanakan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau merubah prilaku dan sifat sebagai solusi.
2.
Tindakan atau pelaksanaan yang dilakukan oleh Guru atau peneliti sebagai upaya koreksi atau perbaikan.
3.
Observasi terhadap tindakan untuk mengetahui hambatan atau kendala yang dialami selama proses belajar berlangsung.
24 4.
Refleksi/Mengulang kembali dan mempertimbangkan dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap siswa sehingga peneliti dapat melakukan revesi atau perbaikan terhadap rencana awal.
Untuk
mengetahui
kemampuan
pemahaman
siswa,
maka
akan
dilaksanakan observasi atau test awal. Berdasarkan hasil tes awal akan ditentukan rencana tindakan yang akan dilakukan pada setiap siklus. Tahapan-tahapan siklus dapat di lihat pada gambar berikut ini. Pelaksanaan Perencanaan
Siklus I
Observasi
Refleksi Pelaksanaan Perencanaan
Siklus II
Observasi
Refleksi Pelaksanaan Perencanaan
Siklus III
Refleksi Gambar I. Siklus
Observasi
25 3.4 3.4.1
Prosedur Penelitian Refleksi Awal Refleksi awal dilakukan dengan Observasi untuk mengamati siswa dan
kelemahan-kelemahan serta kemajuan yang dialami siswa dalam pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen dan melakukan test awal untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh para siswa. Tes awal dipakai sebagai titik tolak untuk mengetahui kemajuan yang dicapai dalam penelitian.
3.4.2
Siklus I Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 03 Juni 2014,
dalam satu kali pertemuan (2 jam pelajaran). Dari 2 jam pelajaran, 1 jam pelajaran untuk proses pembelajaran dan 1 jam pelajaran untuk evaluasi kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Adapun rincian langkah kegiatan siklus I secara garis besarnya dapat digambarkan/ dijelaskan sebagai berikut.
3.4.3
Perencanaan Perencanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Hal-hal yang harus dipersiapkan agar peneliti ini berlangsung dengan baik yakni sebagai berikut. 1.
Rencana pelaksanaan pembelajaran Penulis mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan ketika pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, penulis masih tetap mengkonsultasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
26 yang telah dibuat dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. RPP dibuat lebih matang dengan memperhatikan alokasi waktu yang ada dan lebih memfokuskan pada kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. 2.
Buku Ajar Penulis menyiapkan buku/ bahan ajar dalam menyampaikan materi pelajaran tenatang cerpen (dalam hal ini penulis menyiapkan buku paket siswa) buku ajar ini untuk pegangan penulis sekaligus sebagai sumber informasi yang disampaikan kepada siswa mengenai materi pelajaran tiap siklus.
3.
Tes Penulis menyiapkan tes yang digunakan pada saat melakukan kegiatan evaluasi satu jam pelajaran setelah kegiatan belajar-mengajar selesai. Tes ini berupa tes esai bentuk uraian singkat dengan 7 item soal yang harus dikerjakan oleh siswa.
4.
Upaya Perbaikan Hasil Belajar Guna mencapai hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan oleh guru atau penulis, maka kesulitan pada pada siklus I harus dicarikan jalan ke luarnya pada siklus II. Hal ini harus dilakukan penulis berkenan dengan upaya perbaikan yang dapat diterapkan pada pembelajaran selanjutnya, yaitu (1) penulis perlu memberikan motivasi kepada siswa dengan cara membuat suasana yang lebih
27
santai sehingga siswa merasa senang dan semangat untuk mengikuti pembelajaran,
(2)
penulis
memberikan
penjelasan
mengenai
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam memahami unsurunsur intrinsik cerpen pada siklus I, (3) penulis menyuruh siswa untuk menjawab semua soal yang terkait dengan isi cerpen yang telah dibacanya,
dan
(4)
penulis
membentuk
kelompok
untuk
mendiskusikan permasalahan yang ada dalam isi cerpen tersebut.
3.4.4
Pelaksanaan Adapun
langkah-langkah
pelaksanaan
tindakan
siklus
I
dalam
pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada skenario pembelajaran berikut.
Tabel 3. Skenario Pembelajaran Kegiatan Guru (1)
Kegiatan Peserta Didik (2)
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan Memberitahukan peserta didik yang mengucapkan salam dan menanyakan tidak hadir. keadaan peserta didik yang tidak hadir. 2. Guru memberi motivasi kepada peserta Peserta didik mendengarkan motivasi didik. guru. 3. Guru menanyakan tentang pengalaman Menyimak dan memberikan jawaban peserta didik dalam membuat cerpen. atas pertanyaan guru. 4. Tanya jawab tentang pengalaman yang Menyimak dan mencatat pertanyaan paling menarik yang pernah dialami guru. peserta didik. 5. Menyampaikan kegiatan yang akan Menyimak dan mendengarkan dilakukan berhubungan dengan penyampaian guru tentang kegiatan kompetensi yang akan disampaikan. yang berhubungan dengan kompetensi. 6. Guru melakukan apersepsi dengan Menyimak dan mendengarkan bertanya mengenai pengetahuan peserta pengetahuan tentang unsur-unsur didik tentang unsur-unsur intrinsik intrinsik cerpen. cerpen.
28 (2)
(1) Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru menjelaskan tentang ciri-ciri cerpen, syarat topik cerpen, Menggunakan beragam pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lainnya. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai materi cerpen. b. Elaborasi Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. Memberikan peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Memberikan kesempatan peserta didik untuk berpikir, memahami, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyuting cerpen yang dibagikan oleh guru. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelompok lainnya. Memberikan sikap apresiatif ketika temannya menyumbangkan ide kepada peserta didik. c. Konfirmasi Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentu lisan, tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dalam kerja kelompok. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber. Membantu menyelesaikan masalah.
Peserta didik mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru. Mempersiapkan alat untuk mendengarkan pelajaran. peserta didik harus aktif untuk bertanya mengenai materi cerpen yang diberikan oleh guru. Peserta didik berdiri untuk duduk dalam kelompok. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan guru. Peserta didik berpikir dengan serius dan tidak merasa takut. Peserta didik didik menyunting dan memahami cerpen yang dibagikan oleh guru. Secara bergiliran peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan dan kelompok lainnya menanggapinya. Peserta didik menunjukan sikap sebagai pendengar yang apresiatif ketika temannya menyumbangkan ide. Peserta didik memberikan umpan balik postif kepada guru baik dalam lisan, maupun tulisan
Peserta didik menggapi konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi yang diberikan guru. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyelesaikan masalah.
29 (1) Guru memberikan peserta didik untuk menyimpulkan hasil kerja kelompok. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
(2) Peserta didik menyimpulka isi cerita berdasarkan hasil kerja kelompok. Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan guru mengenai peserta didik yang kurang aktif.
Kegiatan akhir 1. Bersama-sama dengan peserta didik Bersama-sama dengan guru membuat membuat rangkuman atau kesimpulan. rangkuman atau kesimpulan. 2. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Guru memberikan tugas yaitu menulis cerpen kepada peserta didik. 4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikut.
3.5
Peserta didik mendengarkan hasil penilain guru mengenai hasil kerja kelompok maupun individu pada pelajaran tersebut. Peserta didik mencatat tugas yang diberikan oleh guru. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikut.
Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.5.1 Metode Tes Menurut agung (dalam silvester, 2010:41) metode tes adalah cara memperoleh data yang terbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang atau kelompok orang yang dites dan dari tes tersebut dapat mengahasilkan suatu skor, dan selanjutnya skor tersebut dibandingkan dengan kriterian atau standar tertentu. Melalui tes tersebut peneliti ingin mengetahui proses pembelajaran yang telah dilaksanakan mengalami keberhasilan atau kegagalan.
3.5.2 Metode Observasi Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari
3030 30 dekat kegiatan yang dilakukan siswa dalam meningkatkan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. (Riduwan, 2004:104).
3.5.3 Instrumen penelitian Instrumen tes yang diperlukan untuk mengetahui kemampuan keberhasilan belajar yang dimiliki siswa terdiri atas tes awal, tes siklus I, tes siklus II, dan tes siklus III. Tes yang digunakan adalah te esai. Jumlah tes sebanyak 7 item atau soal dengan rentangan nilai 1-10. Jadi, apabila siswa dapat menjawab semua soal dengan benar, nilai maksimal yang mereka peroleh adalah 100. Dalam pelaksanaan tes ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut. 1. Guru menugaskan siswa untuk membaca I cerpen 2. Siswa memahami dan menjawab 7 soal bentuk esai yang terkait dengan isi cerpen yang telah dibacanya. 3. Waktu yang telah disediakan mengerjakan tugas tersebut adalah 2 x 40 menit. 4. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, kemudian hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk diperiksa. 5. Penetapan skor, pada langkah ini, setelah hasil tes dikumpulkan dan diurutkan sesuai dengan nomor absen siswa, selanjutnya adalah penentuan nilai skor tiap-tiap tes, tiap-tiap soal mendapat skor 10 apabila siswa dapat menjelaskan dengan tepat dan benar. Jadi skor maksimal yang didapat siswa adalah 100, apabila siswa dapat menjawab ketujuh soal dengan benar. Untuk data yang objektif, maka dalam memberikan nilai pada tes esai disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan.
31 6. Setelah melalui tahap pemberian skor, maka selanjutnya dapat ditentukan SMI. Dalam menentukan SMI dapat menggunakan rumus: SMI= jumlah butir soal x bobot masing-masing soal. Jadi, 7x 10= 70 Dengan penetapan Skor Maksimal Ideal (SMI) ini, bertujuan untuk menunjang dalam pengelolahan data selanjutnya, sehingga nantinya dapat dicapai gambaran data tentang peningkatan kemampuan memahami unsurunsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. 7. Membuat pedoman konversi. Dalam menentukan hasil penelitian digunakan dengan norma absolut. Norma absolut merupakan suatu norma yang ditetapkan secara absolut atau mutlak oleh guru berdasarkan atas jumlah soal, bobot masing-masing soal serta persentase penguasaan yang disyaratkan. Dengan demikian, skor standar yang diperoleh seseorang yang didasarkan atas konversi norma absolut akan mencerminkan penguasaan siswa terhadapat bahan yang diberikan. Hasil tes yang telah diberikan skor, masih berupa skor mentah. Skor tersebut kemudian dikonversikan menjadi skor standar dengan menggunakan norma absolut skala seratus. Masing-masing kategori dinyatakan dari 0 sampai dengan 100. Angka 0 menyatakan kategori terendah dan angka 100 menyatakan ketegori tertinggi. Acuan lengkapnya pedoman konversi skala seratus adalah sebagai berikut. Proses Penguasaan 95%-100
Skor Standar 100
32 85%-94%
90
75%-84%
80
65%-74%
70
55%-64%
60
45%-54%
50
35%-44%
40
25%-34%
30
15%-24%
20
5%-24%
10
0%-4%
0 (Nurkencana, 1992:97)
Dengan demikian selanjutnya akan diperoleh skor mentah dengan kriteria yang didapat dicari sebagai berikut. Penguasaan 95%=95 x70= 65 100 Penguasaan 85%=85 x 70= 60 100 Penguasaan 75%=75 x 70= 53 100 Penguasaan 65%=55 x 70=46 100 Penguasaan 55%=55 x 70=39 100 Penguasaan 45%= 45 x 70= 32 100
33 Penguasaan 35%= 35 x 70= 25 100 Penguasaan 25%=25 x 70=18 100 Penguasaan 15%= 25 x 70=11 100 Penguasaan 5%= 5 x 70= 4 100 (Nurkencana, 1992:97) Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, maka pedoman konversinya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 04. Klasifikasi Peningkatan Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Cerpen pada Siswa Kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. No (1)
Skor Mentah (2)
Skor Standar (3)
Kategori (4)
1 2 3 4 5 6
65 – 70 60 – 64 53 – 59 46 – 52 39 – 45 32 – 38 25 – 31 18 – 24 11 – 17 4 – 10
100 90 80 70 60 50
Istimewah Baik Sekali Baik Lebih dari cukup Cukup Hampir cukup
40 30 20 10
Kurang Kurang sekali Buruk Buruk sekali
7 8 9 10 3.6
Analisis Data Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantatif adalah analisis data yang dilakukan terus menerus menggunakan angkaangka maksudnya adalah data yang diperoleh pada saat pelaksanaan siklus I akan
34 diperolah dan diteruskan pada pengelolahan data hingga siklus ke-N untuk menentukan tindakan yang paling baik agar penggunaan metode kooperatif mampu meningkatkan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Untuk mencari nilai rata-rata digunakan rumus sebagai berikut,
Keterangan : Mean = Nilai rata-rata ∑
= Jumlah
Fx
= Jumlah skor standar
N
= Jumlah Individual yang diteliti Pengambilan data dari penulisan ini adalah menggunakan metode test.
Metode test adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data yang diinginkan oleh seorang peneliti dalam mengadakan penelitian dikelas, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat ( Arikunto, 2009: 32).
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1
Refleksi Awal Berdasarkan hasil penilaian awal melalui penugasan membaca suatu
cerpen pada cerpen yang dibagikan seorang peneliti, dan dilanjutkan menjawab pertanyaan yang terkait dengan isi cerpen yang telah dibacanya, ternyata kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar masih rendah dengan nilai rata-rata 50, sementara Kriteria Ketuntasan Minimal (target yang ditetapkan oleh peneliti) pada kelas itu adalah 78,00.
4.1.1.1 Hasil Observasi Awal Berdasarkan hasil refleksi awal berlangsung dan berdasarkan hasil analisis, ada beberapa hal yang perlu mendapat penekanan, antara lain (1) beberapa siswa masih belum mampu menunjukan aktivitas secara maksimal, terbukti masih sebagian siswa yang hanya mengandalkan salah seorang teman untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti. (2) kesiapan siswa untuk memahami konsep masih kurang, terbukti dari hasil tes yang diberikan masih banyak siswa kurang tepat untuk menjawabnya. (3) kurang keberanian dalam mengemukakan pendapat dan menanggapi pertanyaan dari soal yang diberikan.(4) rata-rata hasil belajar belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
35
36 4.1.1.2 Hasil Tes Awal Berdasarkan hasil tes awal yang telah penulis lakukan, ternyata nilai ratarata siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 54,35, sedangkan nilai rata-rata siswa kelas VIII/A yang ditargetkan adalah 78,00. Adapun hasil tes awal tersebut penulis paparkan sebagai berikut. Tabel 05. Hasil Tes Awal Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen pada Siswa Kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 No
Nama siswa
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
(2) Ade W.J. Maro Aditya Kurniawan Agus J. I Kadek Agus B. R. Putu Agus P. P. I Putu Andre K. Putu Aris N Alourni Arta W.I Putu Aryani Putu Aryanata A.T. I Md Ayu N. W.Ni Made Bayu D.P. I Kadek Candra A. A. Nyoman Dede N. D. Ni Kadek Denny P. Kusuma Dhea Widyasariputu Dewi P. Sari Diah K.D. Ni Putu Dika W. Made Fransiskus X. Rudu Galih Adit Arfianto Indah Sri Astuti Juni M.P. Nyoman Latifa Oktaliviana
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Aspek yang dinilai C D E (5) (6) (7) 6 3 5 5 4 5 5 5 6 5 5 6 5 7 4 6 5 4 6 7 4 6 7 4 3 3 7
F (8) 6 5 7 6 6 5 7 8 6
G (9) 6 5 7 6 8 6 8 7 6
Skor Mentah (10) 34 37 44 36 40 31 42 42 37
Skor Standar (11) 50 50 60 50 60 40 60 60 50
(12) Hampir cukup Hampir cukup Cukup Hampir cukup Cukup Kurang Cukup Cukup Hampir cukup
7
5
6
38
50
Hampir cukup
6
5
7
8
46
70
Lebih dari cukup
6
6
6
5
7
45
60
cukup
5
6
5
4
4
4
33
50
Hampir cukup
6
6
6
6
5
5
4
38
50
Hampir cukup
7
3
5
4
7
6
6
38
50
Hampir cukup
6
6
6
6
6
2
3
35
50
Hampir cukup
6
5
5
5
5
4
4
34
50
Hampir cukup
8
7
4
4
3
4
4
34
50
Hampir cukup
8
7
7
5
5
5
4
41
60
Cukup
8
8
6
5
4
5
5
41
60
Cukup
8
6
6
7
5
5
5
42
60
Cukup
5
5
6
5
5
6
4
36
50
Hampir cukup
6
5
5
4
6
6
4
36
50
Hampir cukup
8
8
6
7
5
5
5
44
60
Cukup
A (3) 4 9 8 4 5 5 4 6 6
B (4) 4 4 6 4 5 5 6 4 6
7
5
4
4
9
5
6
9
6
5
kategori
37 (1) 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
(2) Made M. Ni Made Mega P. Utami Megantara I N. Gede Nabila Oktaliviana Nadia Junita Sari Jayantara I G. Ngurah Jakaria Kristianto Joni Artawan I Made Risma U.P.Ni Wayan Robertho Ndoen Siti Wahyuni Wahyu Tri Sutrisno yoga s. I komang Yogi Astira Wayan Zecharijah T.G. Oni JUMLAH
NILAI RATA-RATA
(3) 7 7
(4) 7 6
(5) 7 7
(6) 7 6
(7) 5 6
(8) 4 6
(9) 7 7
(10) 44 45
(11) 60 60
(12) Cukup Cukup
6
6
6
5
5
4
8
40
60
Cukup
7
5
6
6
7
3
5
39
60
Cukup
6
7
6
6
6
2
5
38
50
Hampir cukup
6
7
6
6
5
5
8
43
60
Cukup
5
4
5
5
5
4
7
30
40
Kurang
5
4
4
5
6
4
5
33
50
Hampir cukup
7
6
6
6
4
5
7
35
50
Hampir cukup
7 6
7 6
6 6
5 5
6 5
6 6
6 6
43 40
60 60
Cukup Cukup
5
5
6
6
6
6
4
38
50
Hampir cukup
5
5
5
4
4
5
5
33
50
Hampir cukup
6
6
6
5
5
6
4
38
50
Hampir cukup
7
6
6
6
5
4
6
40
60
Cukup
249
218
224
208
203
200
222
1503
2120
6,38
5,58
5,74
5,33
5,20
5,12
5,69
38,53
54,35
Hampir cukup
Keterangan : A. Tema B. Alur C. Penokohan D. Latar E. Sudut pandang F. Diksi G. Amanat
4.1.1.3 Analisis Data Tes Awal Berdasarkan data di atas tentang kemampuan awal siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014, penulis menganalisis seperti terlihat pada tabel berikut ini.
38 Tabel 06. Analisis Data Hasil Tes Awal No
Kategori
(1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
(2) Istimewa Baik Sekali Baik Lebih dari cukup Cukup Hampir cukup Kurang Kurang sekali Buruk Buruk sekali Jumlah
Skor standar (3) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
Frekuensi (f) (4) 0 0 0 1 17 19 2 0 0 0 39
Jumlah nilai (5) 0 0 0 70 1020 950 80 0 0 0 2120
Persen (%) (6) 0% 0% 0% 2,56% 43,58% 48,71% 5,15% 0% 0% 0% 100%
Rata-rata nilai (7)
2120 : 39= 54,35
(hampir cukup)
Dari hasil analisis menunjukan bahwa sebagian besar siswa mempunyai kemampuan yang rendah dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai klasikal yang mencapai 54,35 dan termasuk dalam katergori hampir cukup. Rincian data tersebut di jelaskan, yaitu: dari 39 siswa yang mengikuti tes awal, tidak ada satupun siswa (0%) yang meraih nilai 100 dengan kategori istimewa, tidak ada satupun siswa (0%) meraih 90 dengan kategori baik sekali, tidak ada satupun siswa (0%) meraih nilai 80 dengan kategori baik, terdapat 1 siswa (2,56%) meraih 70 dengan kategori lebih dari cukup, terdapat 17 siswa (43,58%) meraih 60 dengan kategori cukup, terdapat 19 siswa (48,71%) meraih 50 dengan kategori hampir cukup, terdapat 2 siswa (5,15%) meraih 40 dengan kategori kurang, dan tidak ada satupun siswa atau 0% meraih kategori di bawah kurang sekali yaitu dengan nilai 30, 20, dan nilai 10. Berdasarkan hasil analisis tes awal di atas, maka penulis ingin meningkatkan hasil kemampuan siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun pelajaran 2013/2014 dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui
39 metode kooperatif tipe STAD. Peningkatan tindakan tersebut dilaksanakan dalam tiga siklus dengan target kriteria ketentuan belajar minimal (KKM) yang telah ditetapkan sebesar 78,00.
4.1.2
Siklus I Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 03 juni 2014,
dalam satu kali pertemuan (2 jam pelajaran). Dari 2 jam pelajaran, 1 jam pelajaran untuk proses pembelajaran dan 1 jam pelajaran untuk evaluasi kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Adapun rincian langkah kegiatan siklus I secara garis besarnya dapat digambarkan/dijelaskan sebagai berikut.
4.1.3
Hasil Penelitian Siklus I
4.1.3.1. Hasil Observasi Pada tahap observasi, penulis dibantu oleh guru pamong untuk melakukan pengamatan terhadap sikap siswa selama mengikuti proses hasil belajar-mengajar. Hasil observasi pada siklus ini adalah sebagai berikut: a) Pada saat proses belajar-mengajar ada beberapa siswa yang pasif dan diam. b) Masih ada siswa yang tidak aktif dalam berdiskusi. c) Masih ada siswa yang kurang konsentrasi saat penulis menjelaskan. sehingga saat ditanya oleh penulis, siswa itu tidak dapat menjawab, d) Saat diminta oleh guru untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya, siswa masih malu-malu, dan
40 e) Siswa masih ragu-ragu untuk berkomentar. Evaluasi yang dilakukan untuk menilai kemampuan memahami unsurunsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen ini dilaksanakan selama 40 menit. Hasil tes penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
4.1.3.2. Hasil Tes Tabel 07. Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD Siklus I Aspek yang dinilai
Skor mentah
Skor standar
Kategori
(9)
(10)
7 6 6 4 5 5 6 5 5 4 5 4
7 8 7 5 5 7 8 7 6 7 7 5
43 48 43 39 41 42 48 47 40 44 47 45
(11) 60 70 60 60 60 60 70 70 60 60 70 60
(12) Cukup Lebih dari cukup Cukup Cukup Cukup cukup Lebih dari cukup Lebih dari cukup cukup cukup Lebih dari cukup Lebih dari cukup
5
5
5
35
50
Hampir cukup
6
5
5
6
41
60
Cukup
6 7 6 7 7 7 5 6 5 6 6
6 6 6 5 6 6 6 6 4 4 5
5 3 5 4 5 6 5 5 6 4 5
5 5 7 6 6 6 7 8 7 6 5
42 43 46 40 42 46 41 43 43 41 44
60 60 70 60 60 70 60 60 60 60 60
Cukup Cukup Lebih dari cukup Cukup Cukup Lebih dari cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
No
Nama siswa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12.
Ade W.J. Maro Aditya Kurniawan Agus J. I Kadek Agus B. R. Putu Agus P. P. I Putu Andre K. Putu Aris N Alourni Arta W.I Putu Aryani Putu Aryanata A.T. I Md Ayu N. W.Ni Made Bayu D.P. I Kadek Candra A. A. Nyoman Dede N. D. Ni Kadek Denny P. Kusuma Dhea Widyasariputu Dewi P. Sari Diah K.D. Ni Putu Dika W. Made Fransiskus X. Rudu Galih Adit Arfianto Indah Sri Astuti Juni M.P. Nyoman Latifa Oktaliviana Made M. Ni Made
8 8 7 7 6 6 7 8 7 8 8 7
7 7 7 6 6 6 7 7 6 7 7 7
7 7 6 5 7 7 7 7 6 6 7 7
7 6 5 6 6 6 7 4 5 7 7 7
7 6 5 6 6 5 6 5 5 5 6 8
5
5
5
5
7
6
6
7 8 8 7 6 7 6 6 8 8 8
7 7 7 5 7 7 6 6 7
6 7 7 6 5 7 6 6 6 6 7
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
A
B
C
7 8
D
E
F
G
41 (1)
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
(2)
Mega P. Utami Megantara I N. Gede Nabila Oktaliviana Nadia Junita Sari Jayantara I G. Ngurah Jakaria Kristianto Joni Artawan I Made Risma U.P.Ni Wayan Robertho Ndoen Siti Wahyuni Wahyu Tri Sutrisno yoga s. I komang Yogi Astira Wayan Zecharijah T.G. Oni
JUMLAH NILAI RATA-RATA
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
8
7
7
7
6
5
6
46
(11) 70
(12) Lebih dari cukup
8
7
7
7
7
5
7
48
70
Lebih dari cukup
7 6
6 7
7 7
5 6
6 7
4 5
6 7
41 45
60 60
Cukup Cukup
7
7
7
7
6
6
7
47
70
Lebih dari cukup
7
6
7
5
6
5
6
42
60
Cukup
8
6
7
6
6
6
6
45
60
Cukup
6
6
6
7
6
5
5
41
60
Cukup
5 8 7 8 6 6 275 7,05
7 7 8 8 7 6 261 6,69
7 7 7 7 6 7 249 6,38
4 6 5 6 6 6 235 6,02
6 6 6 5 5 7 227 5,82
5 5 6 5 5 5 202 5,17
5 7 6 6 5 6 243 6,23
39 46 45 45 40 43 1687 43,25
60 70 60 60 60 60 2430 62,30
Cukup Lebih dari cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Keterangan : A. Tema B. Alur C. Penokohan D. Latar E. Sudut pandang F. Diksi G. Amanat 4.1.3.3. Analisis Data Siklus I Analisis data hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 08. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD Siklus I No
Kategori
Skor Standar
Frekuensi (f)
Jumlah Nilai
Jumlah Persen
Rata-rata Nilai
42 (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
(2) Istimewa Baik sekali Baik Lebih dari cukup Cukup Hampir cukup Kurang Kurang sekali Buruk Buruk sekali Jumlah
(3) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
(4) 0 0 0 10 28 1 0 0 0 0 39
(5) 0 0 0 700 1680 50 0 0 0 0 2430
(6) 0% 0% 0% 25,64% 71,79% 2,57% 0% 0% 0% 0% 100
(7)
2430:39= 62,30 (cukup)
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar siswa mempunyai kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen dengan kategori cukup. Hal ini menunjukkan nilai rata-rata yang mencapai 62,30 dan termasuk kategori cukup. Nilai rata-rata pada siklus I ini menunjukkan peningkatan sebesar 12,3% dibandingkan dengan nilai rata-rata tes awal. Rincian data tersebut dijelaskan sebagai berikut: dari jumlah keseluruhan 39 siswa, tidak ada satu pun siswa atau 0% yang meraih kategori istimewa yaitu dengan nilai 100, tidak ada satu pun siswa 0% yang meraih kategori baik sekali yaitu nilai 90, tidak ada satu pun siswa 0% yang meraih kategori baik yaitu nilai 80, terdapat 10 orang siwa atau 25,64% meraih kategori lebih dari cukup yaitu dengan nilai 70, terdapat 28 0rang siswa atau 71,79% yang memperoleh nilai dengan kategori cukup yaitu dengan nilai 60,terdapat 1orang siswa atau 2,57%, yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup yaitu dengan nilai 50, dan tidak ada satu pun siswa atau 0% yang memperoleh nilai 40 kebawah. Pada unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD secara klasikal siklus I, Hasil tes kemampuan memahami baru mencapai nilai 62,30 dengan kategori cukup dan belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar
43 minimal, yaitu sebesar 78. Oleh karena itu, kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD masih perlu ditingkatkan dengan melakukan tindakan siklus II.
4.1.3.4. Refleksi Berdasarkan hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus I dapat diketahui bahwa nilai rata-rata penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 sebesar 62,30 dengan kategori cukup. Hasil tes tersebut belum memenuhi target ketuntasan yang diharapkan yaitu sebesar 78 atau dengan kategori baik. Belum maksimalnya hasil tes berupa penugasan memahami unsurunsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD dikarenakan beberapa siswa belum paham secara penuh tentang unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah cerpen. Masalah yang dihadapi siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen yaitu siswa belum terbiasa memahami suatu hasil karya sastra yaitu cerpen. Hal ini disebabkan oleh siswa yang jarang membaca cerpen, siswa kurang memahami isi cerpen yang dibacanya, dan siswa masih ragu-ragu bersosialisasi dengan teman kelompoknya. Hal ini mengakibatkan diskusi kelompok kurang komunikatif. Perbaikan akan dilakukan dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Untuk mengatasi kekurangan dan permasalahan yang terdapat pada siklus I, maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.
44 4.1.4
Hasil Siklus II Proses tindakan pada siklus II merupakan tindakan lanjut dari siklus I.
Hasil refleksi I diperbaiki pada siklus II. Siklus II ini sebagai usaha peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Penilaian hasil tes pada siklus II ini merupakan satu kesatuan yang dijadikan bahan acuan penulis untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Hasil pembelajaran pada siklus II ini diharapakan siswa lebih baik dari hasil pembelajaran siklus I. Siklus II ini terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi, dan refleksi. 4.1.4.1. Perencanaan Perencanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan pada hari Rabu, tanggal 04 Juni 2014. Hal-hal yang harus dipersiapkan agar Penelitian ini berlangsung dengan baik, yakni sebagai berikut. 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Penulis mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan ketika pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini penulis masih tetap mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. Rencana pelaksanaan pemebelajaran (RPP) dibuat lebih matang lagi dengan memperhatikan alokasi waktu yang ada dan
lebih
menfokuskan
pada
pemahaman
siswa
mengenai
45 memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. 2.
Buku Ajar Penulis menyiapkan buku/ bahan ajar dalam menyampaikan materi pelajaran tentang cerpen. Buku ajar ini untuk pegangan bagi penulis sekaligus sebagai sumber informasi yang akan disampaikan kepada siswa mengenai materi pelajaran tiap siklus.
3.
Tes Penulis menyiapkan tes yang digunakan pada saat melakukan kegiatan evaluasi satu jam pelajaran, setelah kegiatan belajarmengajar selesai. Tes ini berupa tes esai bentuk uraian singkat dengan 7 item soal yang harus dikerjakan oleh siswa.
4.
Upaya Perbaikan Hasil Belajar Guru mencapai hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan oleh guru atau penulis, maka kesulitan pada siklus I harus dicari jalan ke luarnya pada siklus II. Hal-hal yang dilakukan guru atau penulis berkenan dengan upaya perbaikan untuk dapat diterapkan pada pembelajaran selanjutnya, yaitu (a) guru atau penulis perlu memberikan motivasi kepada siswa dengan cara membuat suasana lebih santai sehingga siswa merasa senang dan semangat untuk mengikuti pembelajaran, (b) guru atau penulis memberikan penjelasan mengenai kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siklus I, (c) guru
46 atau penulis menyuruh siswa untuk menjawab semua soal yang terkait dengan isi cerpen yang telah dibacakan, dan (d) guru dan penulis membentuk kelompok untuk mendiskusikan permasalahan yang ada dalam isi cerpen. 4.1.4.2. Pelaksanaan/ Tindakan Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus I yang telah dilakukan, masih ditemukan adanya masalah dan kendala yang dihadapi siswa dalam pemebelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. Oleh karena itu, perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Proses pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan berlangsung selama 2x40 menit. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan pembelajaran memaahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD yaitu sebagai berikut. Tabel 09. Skenario Pembelajaran Siklus II No (1) 1.
2. 3.
Kegiatan Awal Guru (Penulis) Siswa (2) (3) Guru membuka pelajaran dengan Memberitahukan peserta didik yang tidak mengucapkan salam dan hadir. menanyakan keadaan peserta didik yang tidak hadir. Guru memberikan motivasi kepada Peserta didik mendengarkan motivasi guru. peserta didik. Guru menanyakan tentang pengalaman peserta didik dalam membuat cerpen.
Menyimak dan memberikan jawaban atas pertanyaan guru.
47 (1) 4.
(2) Tanya jawab tentang pengalaman yang paling menarik yang pernah dialami peserta didik.
(3) Menyimak dan mencatat pertanyaan guru.
5.
Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berhubungan dengan kompetensi yang akan disampaikan.
Menyimak dan mendengarkan penyampaian guru tentang kegiatan yang berhubungan dengan kompetensi.
6.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai pengetahuan peserta didik tentang unsur-unsur intrinsik cerpen.
menyimak dan mendengarkan pengetahuantentang unsur-unsur intrinsik cerpen.
7.
8.
9.
10. 11.
12.
13.
14.
Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru menjelaskan tentang ciri-ciri Peserta didik mendengarkan materi yang cerpen, syarat topik cerpen, kerangka dijelaskan oleh guru. cerpen, dan unsur-unsur intrinsik cerpen. Menggunakan beragam Mempersiapkan alat untuk mendengarkan pembelajaran, media pembelajaran, pelajaran. dan sumber belajar lainnya. Memberikan kesempatan kepada peserta didik harus aktif untuk bertanya peserta didik untuk bertanya mengenai materi cerpen yang diberikan mengenai penjelasan yang diberikan oleh guru. oleh guru mengenai materi cerpen. b. Elaborasi Guru membagikan peserta didik Peserta didik berdiri untuk duduk dalam menjadi beberapa kelompok. kelompok. Memberikan peserta didik untuk Peserta didik mengerjakan tugas yang mengerjakan tugas yang diberikan diberikan guru. guru. Memberikan kesempatan peserta Peserta didik berpikir dengan serius dan didik untuk berpikir, memahami, tidak merasa takut. menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Memberikan kesempatan kepada Peserta didik didik menyunting dan peserta didik untuk menyuting cerpen memahami cerpen yang dibagikan oleh yang dibagikan oleh guru. guru. Memberikan kesempatan kepada Secara bergiliran peserta didik peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mempresentasikan hasil kerja didepan dan kelompok lainnya kelompok di depan kelompok menanggapinya. lainnya.
48 (1) 15.
16.
17.
18. 19. 20.
21.
22.
23. 24.
(3) (2) Memberikan sikap apresiatif ketika Peserta didik menunjukan sikap sebagai temannya menyumbangkan ide pendengar yang apresiatif ketika kepada peserta didik. temannya menyumbangkan ide. c. Konfirmasi Memberikan umpan balik positif dan Peserta didik memberikan umpan balik penguatan dalam bentu lisan, tulisan, postif kepada guru baik dalam lisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan maupun tulisan. peserta didik dalam kerja kelompok. Memberikan konfirmasi terhadap Peserta didik menggapi konfirmasi hasil eksplorasi dan elaborasi peserta terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi didik melalui berbagai sumber. yang diberikan guru. Membantu menyelesaikan masalah.
Peserta didik bersama-sama dengan guru menyelesaikan masalah. Guru memberikan peserta didik untuk Peserta didik menyimpulka isi cerita menyimpulkan hasil kerja kelompok. berdasarkan hasil kerja kelompok. Memberikan motivasi kepada peserta Siswa mendengarkan motivasi yang didik yang kurang atau belum diberikan guru mengenai peserta didik berpartisipasi aktif. yang kurang aktif. Kegiatan akhir Bersama-sama dengan peserta didik Bersama-sama dengan guru membuat membuat rangkuman atau rangkuman atau kesimpulan. kesimpulan. Melakukan penilaian dan refleksi Peserta didik mendengarkan hasil penilain terhadap kegiatan yang sudah guru mengenai hasil kerja, baik kelompok dilaksanakan. maupun individu pada pelajaran tersebut. Guru memberikan tugas yaitu Peserta didik mencatat tugas yang menulis cerpen kepada peserta didik. diberikan oleh guru. Menyampaikan rencana pembelajaran Peserta didik mendengarkan penyampaian pada pertemuan berikut. guru mengenai pembelajaran pada pertemuan berikut.
4.1.4.3. Hasil Observasi dan Evaluasi Penelitian siklus II ini dilakukan dengan rencana dan persiapan yang lebih matang dibandingkan dengan siklus I. Dengan adanya perbaikan dalam pembelajaran di siklus II ini, maka hasil penelitian berupa nilai tes penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen mengalami peningkatan. Siswa lebih aktif dan kreatif serta lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran memahami unsurunsur intrinsik cerpen dengan melalui metode kooperatif tipe STAD.
49 4.1.4.4. Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi tindakan siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Pada saat proses belajar-mengajar masih ada beberapa siswa yang pasif, tetapi sudah sebagian besar siswa sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran, b) Masih ada siswa yang kurang kosentrasi saat penulis menjelaskan, sehingga saat ditanya oleh penulis, siswa itu tidak dapat menjawab, c) Dalam berdiskusi, ada beberapa kelompok saja yang aktif dan yang lainya masih ada yang suka ngobrol, d) Saat diminta oleh guru untuk menyampaikan hasil diskusi/kelompok mereka siswa malu-malu, dan e) Siswa masih ragu-ragu untuk memberikan tanggapan pada kelompok lain yang membacakan hasil kerja kelompoknya. Evaluasi dilakukan untuk menilai kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen ini dilaksanakan selama 40 menit. Hasil tes penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
4.1.4.5. Hasil Tes
50 Tabel 10. Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD Siklus II Aspek yang dinilai
No
Nama siswa
A
B
C
D
E
F
G
Skor mentah
Skor standar
Kategori
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12.
Ade W.J. Maro Aditya Kurniawan Agus J. I Kadek Agus B. R. Putu Agus P. P. I Putu Andre K. Putu Aris N Alourni Arta W.I Putu Aryani Putu Aryanata A.T. I Md Ayu N. W.Ni Made Bayu D.P. I Kadek Candra A. A. Nyoman Dede N. D. Ni Kadek Denny P. Kusuma Dhea Widyasariputu Dewi P. Sari Diah K.D. Ni Putu Dika W. Made Fransiskus X. Rudu Galih Adit Arfianto Indah Sri Astuti Juni M.P. Nyoman Latifa Oktaliviana Made M. Ni Made Mega P. Utami Megantara I N. Gede Nabila Oktaliviana Nadia Junita Sari Jayantara I G. Ngurah Jakaria Kristianto Joni Artawan I Made Risma U.P.Ni Wayan Robertho Ndoen Siti Wahyuni Wahyu Tri Sutrisno yoga s. I komang
8 8 7 8 9 10 8 10 8 9 10 10
8 7 6 9 6 10 8 9 7 7 8 8
8 9 7 9 8 8 8 10 6 9 7 10
7 8 7 9 8 8 8 8 5 9 8 7
7 6 7 9 6 8 8 7 8 6 7 8
7 8 6 8 8 7 8 8 8 7 7 9
8 8 8 8 8 6 5 7 5 7 10 8
53 54 48 60 53 57 53 59 47 54 57 60
(11) 80 80 70 90 80 80 80 80 70 80 80 90
(12) Baik Baik Lebih dari cukup Baik sekali Baik Baik Baik Baik Lebih dari cukup Baik Baik Baik sekali
8
8
6
7
6
7
8
50
70
Lebih dari cukup
9
10
10
9
8
7
9
62
90
Baik sekali
10 8 8 10 9 9 8 6 8 8 10 9
5 8 7 7 8 8 7 7 8 7 8 8
6 8 8 6 8 8 10 7 5 10 8 8
7 8 8 5 8 8 6 8 7 7 9 8
10 8 7 5 8 9 5 8 6 5 8 8
8 8 7 7 9 9 5 10 8 7 8 10
5 9 6 7 9 8 5 5 5 6 8 8
51 57 51 47 59 59 46 51 47 50 59 59
70 80 70 70 80 80 70 70 70 70 80 80
Lebih dari cukup Baik Lebih dari cukup Lebih dari cukup Baik Baik Lebih dari cukup Lebih dari cukup Lebih dari cukup Lebih dari cukup Baik Baik
8
8
8
8
8
8
9
57
80
Baik
8 9
8 8
6 8
7 8
6 9
6 9
8 8
49 59
70 80
Lebih dari cukup Baik
9
8
8
8
8
10
8
59
80
baik
10
8
8
5
5
7
7
50
70
Lebih dari cukup
8
8
8
8
8
8
5
53
80
Baik
8
8
6
7
6
7
8
50
70
Lebih dari cukup
7 8 9 9
6 8 8 7
7 8 8 9
6 8 8 9
8 8 9 6
8 8 9 7
9 9 8 7
51 57 59 54
70 80 80 80
Lebih dari cukup Baik Baik Baik
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
51 (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
38. 39.
Yogi Astira Wayan Zecharijah T.G. Oni
8 8 332 8,51
7 8 299 7,66
10 5 306 7,84
6 7 292 7,48
5 6 280 7,17
5 8 301 7,71
5 5 289 7,41
46 47 2094 53,70
JUMLAH NILAI RATA-RATA
(11) 70 70 2990 76,66
(12) Lebih dari cukup Lebih dari cukup Lebih dari cukup
Keterangan : A. Tema B. Alur C. Penokohan D. Latar E. Sudut pandang F. Diksi G. Amanat
4.1.4.6. Analisis Data Siklus II Analisis data hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 11. Analisis Data Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD Siklus II No (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kategori (2) Istimewa Baik sekali Baik Lebih dari cukup Cukup Hampir cukup Kurang Kurang sekali Buruk Buruk sekali Jumlah
Skor Standar (3) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
Frekuensi (f) (4) 0 3 20 16 0 0 0 0 0 0 39
Jumlah Nilai (5) 0 270 1600 1120 0 0 0 0 0 0 2990
Jumlah Persen (6) 0% 7,70% 51,28% 41,02% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
Rata-rata Nilai (7)
2990 : 39= 76,66 (lebih dari cukup)
52 Tabel 11 di atas menunjukan, bahwa sudah terjadi peningkatan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang mencapai 76,66 dengan kategori lebih dari cukup. Nilai rata-rata pada siklus II ini menunjukan peningkatan sebesar 14,36% dari siklus I. Rincian data tersebut dijelaskan sebagai berikut: dari jumlah keseluruhan 39 siswa, terdapat 3 orang siswa atau 7,70% yang meraih kategori baik sekali yaitu dengan nilai 90, terdapat 20 orang siswa atau 51,28% meraih kategori baik yaitu dengan nilai 80, terdapat 16 orang siswa atau 41,02% meraih kategori lebih dari cukup yaitu dengan nilai 70. Pada siklus II, hasil tes kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen malalui metode kooperatif tipe STAD secara klasikal baru mencapai nilai 76,66 dengan kategori lebih dari cukup, tetapi belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar minimal, yaitu 78. Oleh karena itu, kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD masih perlu ditingkatkan dengan melakukan tindakan siklus III. 4.1.4.7. Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil tes dan observasi pada siklus II dapat diketahui bahwa nilai rata-rata penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 sebesar 76,66 dengan kategori baik. Hasil tes tersebut belum memenuhi target ketuntasan yang diharapkan yaitu sebesar 78,00. Belum maksimalnya hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD siswa dikarenakan masih ada beberapa
53
siswa tidak berkosentrasi penuh dalam menerima pelajaran. Di samping itu pula, masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam berdiskusi kelompok, masih ada siswa yang suka ngobrol dengan anggota kelompok lainnya dan masih ada kelompok yang tidak berani memberi tanggapan ketika kelompok lain sedang mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Hal ini mengakibatkan diskusi kelompok kurang komunikatif. Untuk mengatasi kekurangan dan permasalahan yang terdapat pada siklus II, maka penelitian ini akan dilanjutkan ke siklus III.
4.1.5
Hasil Siklus III Proses tindakan pada siklus III merupakan tindakan lanjut dari siklus II.
Hasil refleksi siklus II diperbaiki pada siklus III. Siklus III ini sebagai usaha peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Penilaian hasil ini merupakan satu kesatuan yang dijadikan bahan acuan penulis untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Hasil pembelajaran pada siklus III ini diharapkan lebih baik dari pada hasil pembelajaran siklus I, dan siklus II. Siklus III ini terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi, dan refleksi. 4.1.5.1. Perencanaan Perencanaan pembelajaran siklus III dilaksanakan dalam satu kali pertemuan pada hari kamis, tanggal 5 juni maret 2014. Hal ini yang harus dipersiapkan agar penelitian ini berlangsung dengan baik yakni sebagai berikut. 1. Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
54 Penulis mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan ketika pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, penulis masih tetap mengkonsultasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. RPP dibuat lebih matang lagi dengan
memperhatikan
alokasi
waktu
yang
ada
dan
lebih
menfokuskan pada pemahaman siswa mengenai memahami unsurunsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. 2. Buku ajar Penulis menyiapkan buku/ bahan ajar dalam menyampaikan materi pelajaran tentang cerpen. Buku ajar ini untuk pegangan bagi penulis sekaligus sebagai sumber informasi yang akan disampaikan kepada siswa mengenai materi pelajaran tiap siklus. 3. Tes Penulis menyiapkan tes yang digunakan pada saat melakukan kegiatan evaluasi satu jam pelajaran, setelah kegiatan belajar-mengajar selesai. Tes ini berupa tes esai bentuk uraian singkat dengan 7 item soal yang harus dikerjakan oleh siswa. 4. Upaya Perbaikan Hasil Belajar Guna mencapai hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan oleh guru atau penulis, maka kesulitan pada siklus II kiranya harus dicarikan jalan keluarnya pada siklus III. Hal-hal yang dilakukan guru atau penulis berkenan dengan upaya perbaikan untuk dapat diterapkan
55 pada pembelajaran selanjutnya, yaitu (a) guru atau penulis perlu memberikan motivasi kepada siswa dengan cara membuat suasana lebih santai sehingga siswa merasa senang dan semangat untuk mengikuti pelajaran, (b) guru atau penulis memberikan penjelasan mengenai kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siklus II, (c) guru atau penulis menyuruh siswa untuk menjawab semua soal yang terkait dengan isi cerpen yang telah dibacanya, (d) guru atau penulis membimbing dan memberikan perhatian khusus bagi siswa yang mengalami kesulitan pada pelaksanaan siklus II. 4.1.5.2. Pelaksanaan/ Tindakan Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus II yang telah dilakukan, masih ditemukan adanya masalah dan kendala yang dihadapi siswa pada pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Oleh karena itu, perbaikan yang dilakukan pada siklus III diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memhami unsur-unsur intrinsik cerpen. Proses pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, pertemuan berlangsung selama 2x40 menit. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Tabel 12. Skenario Pembelajaran Siklus III Kegiatan Awal No
Guru (Penulis)
Siswa
56 (1) 1.
2. 3. 4.
(2) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan keadaan peserta didik yang tidak hadir. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. Guru menanyakan tentang pengalaman peserta didik dalam membuat cerpen. Tanya jawab tentang pengalaman yang paling menarik yang pernah dialami peserta didik.
(3) Memberitahukan peserta didik yang tidak hadir. Peserta didik mendengarkan motivasi guru. Menyimak dan memberikan jawaban atas pertanyaan guru. Menyimak dan mencatat pertanyaan guru.
5.
Menyampaikan kegiatan yang akan Menyimak dan mendengarkan dilakukan berhubungan dengan penyampaian guru tentang kegiatan kompetensi yang akan disampaikan. yang berhubungan dengan kompetensi. Kegiatan Inti a. Eksplorasi
7.
Guru menjelaskan tentang ciri-ciri Peserta didik mendengarkan materi cerpen, syarat topik cerpen, kerangka yang dijelaskan oleh guru. cerpen, dan unsur-unsur intrinsik cerpen. Menggunakan beragam Mempersiapkan alat untuk pembelajaran, media pembelajaran, dan mendengarkan pelajaran. sumber belajar lainnya Memberikan kesempatan kepada peserta didik harus aktif untuk peserta didik untuk bertanya mengenai bertanya mengenai materi cerpen yang penjelasan yang diberikan oleh guru diberikan oleh guru. mengenai materi cerpen. d. Elaborasi Guru membagikan peserta didik Peserta didik berdiri untuk duduk menjadi beberapa kelompok. dalam kelompok. Memberikan peserta didik untuk Peserta didik mengerjakan tugas yang mengerjakan tugas yang diberikan diberikan guru. guru. Memberikan kesempatan peserta didik Peserta didik berpikir dengan serius untuk berpikir, memahami, dan tidak merasa takut. menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Memberikan kesempatan kepada Peserta didik didik menyunting dan peserta didik untuk menyuting cerpen memahami cerpen yang dibagikan oleh yang dibagikan oleh guru. guru. Memberikan kesempatan kepada Secara bergiliran peserta didik peserta didik untuk mempresentasikan mempresentasikan hasil kerja hasil kerja kelompok di depan kelompok didepan dan kelompok kelompok lainnya. lainnya menanggapinya. Memberikan sikap apresiatif ketika Peserta didik menunjukan sikap temannya menyumbangkan ide kepada sebagai pendengar yang apresiatif peserta didik. ketika temannya menyumbangkan ide. e. Konfirmasi
8.
9.
10. 11.
12.
13.
14.
15.
57 (1) 16.
(2) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentu lisan, tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dalam kerja kelompok.
(3) Peserta didik memberikan umpan balik postif kepada guru baik dalam lisan, maupun tulisan.
17.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber. Membantu menyelesaikan masalah.
Peserta didik menggapi konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi yang diberikan guru. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyelesaikan masalah. Peserta didik menyimpulka isi cerita berdasarkan hasil kerja kelompok. Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan guru mengenai peserta didik yang kurang aktif.
18. 19.
Guru memberikan peserta didik untuk menyimpulkan hasil kerja kelompok. 20. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
21.
Kegiatan Akhir Bersama-sama dengan peserta didik Bersama-sama dengan guru membuat membuat rangkuman atau kesimpulan. rangkuman atau kesimpulan.
22.
Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah ksanakan.
23.
Guru memberikan tugas yaitu menulis cerpen kepada peserta didik. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikut.
24.
Peserta didik mendengarkan hasil penilain guru mengenai hasil, kerja baik kelompok maupun individu pada pelajaran tersebut. Peserta didik mencatat tugas yang diberikan oleh guru. Peserta didik mendengarkan penyampaian guru mengenai pembelajaran pada pertemuan berikut.
4.1.5.3. Hasil Observasi dan Evaluasi Penelitian siklus III ini dilakukan dengan rencana dan persiapan yang sama dengan siklus II. Dengan adanya perbaikan dalam pembelajaran di siklus III ini, maka hasil penelitian berupa nilai tes penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen mengalami peningkatan. Siswa lebih aktif dan kreatif serta lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD.
58 4.1.5.4. Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi tindakan siklus III dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Pada saat proses belajar-mengajar sebagian besar siswa tertarik dan aktif mengikuti pembelajaran, b) Semua siswa berkonsentrasi saat penulis menjelaskan, sehingga saat ditanya oleh penulis, beberapa siswa siap dan dapat menjawab pertanyaan guru atau penulis dengan baik, c) Dalam berdiskusi, semua anggota kelompok ikut aktif dalam memecahkan permasalahan kelompok, d) Saat diminta oleh guru untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok siswa mulai percaya diri membacakan hasil kerja kelompoknya, dan e) Siswa sudah berani memberikan tanggapan pada kelompok lain yang membacakan hasil kerja kelompoknya. Evaluasi dilakukan untuk menilai kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen ini dilaksanakan selama 40 menit. Hasil tes penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD siklus III dapat dilihat pada tabel 13 berikut. 4.1.5.5. Hasil Tes Tabel 13. Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD Siklus III. Aspek yang dinilai
No
Nama siswa
A
B
C
D
E
F
G
Skor mentah
Skor standar
Kategori
59 (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12.
Ade W.J. Maro Aditya Kurniawan Agus J. I Kadek Agus B. R. Putu Agus P. P. I Putu Andre K. Putu Aris N Alourni Arta W.I Putu Aryani Putu Aryanata A.T. I Md Ayu N. W.Ni Made Bayu D.P. I Kadek Candra A. A. Nyoman Dede N. D. Ni Kadek Denny P. Kusuma Dhea Widyasariputu Dewi P. Sari Diah K.D. Ni Putu Dika W. Made Fransiskus X. Rudu Galih Adit Arfianto Indah Sri Astuti Juni M.P. Nyoman Latifa Oktaliviana Made M. Ni Made Mega P. Utami Megantara I N. Gede Nabila Oktaliviana Nadia Junita Sari Jayantara I G. Ngurah Jakaria Kristianto Joni Artawan I Made Risma U.P.Ni Wayan Robertho Ndoen Siti Wahyuni Wahyu Tri Sutrisno yoga s. I komang Yogi Astira Wayan Zecharijah T.G. Oni
10 10 10 10 9 10 8 9 8 10 9 9
9 7 8 10 7 8 8 8 8 10 9 8
10 7 10 8 9 7 8 8 8 8 7 8
8 8 7 9 9 8 8 8 8 8 9 9
7 10 8 8 6 7 8 9 8 8 7 8
8 8 9 10 7 7 8 9 8 7 7 10
7 7 8 10 7 10 9 8 5 6 6 10
59 57 60 65 54 57 57 57 53 57 54 62
(11) 80 80 90 90 80 80 80 80 80 80 80 90
(12) Baik Baik Baik sekali Baik sekali Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik sekali
10
9
10
8
7
8
7
59
80
Baik
10
8
9
10
10
9
9
65
90
Baik sekali
8 9 9 9 9 10 8 10 9 10 9 9
8 7 8 8 6 10 8 9 7 8 9 8
8 9 8 8 8 8 8 10 9 7 7 8
8 9 8 8 8 8 8 8 9 8 9 8
8 6 8 9 6 8 8 7 6 7 7 9
8 7 9 9 8 7 8 8 7 7 7 9
9 7 9 8 8 6 5 7 7 10 6 8
57 54 59 59 53 57 53 59 54 57 54 57
80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
8
8
8
8
8
8
5
53
80
Baik
9 10
7 8
9 7
9 8
6 7
7 7
7 10
54 57
80 80
Baik Baik
8
8
8
8
8
8
9
57
80
Baik
10
8
9
10
10
8
9
64
90
Baik
8
7
10
6
5
5
5
46
70
Lebih dari cukup
8
8
8
8
8
8
9
57
80
Baik
9 8 9 8 9 10 354 9,07
7 8 7 7 6 10 312 8
9 5 9 10 8 8 323 8,28
9 7 9 7 8 8 321 8,23
6 6 6 5 6 8 289 7,41
7 8 7 7 8 7 304 7,79
7 5 7 6 8 6 292 7,48
54 47 54 50 53 57 2192 56,20
80 70 80 70 80 80 3140 80,50
Baik Lebih dari cukup Baik Lebih dari cukup Baik Baik
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
JUMLAH NILAI RATA-RATA
Baik
60 Keterangan : A. Tema B. Alur C. Penokohan D. Latar E. Sudut pandang F. Diksi G. Amanat 4.1.5.6. Analisis Data Siklus III Analisis data hasil tes berupa penugasan kemampuan memahami unsurunsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus III dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini.
Tabel 14. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD No (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kategori (2) Istimewa Baik sekali Baik Lebih dari cukup Cukup Hampir cukup Kurang Kurang sekali Buruk Buruk sekali Jumlah
Skor Standar (3) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
Frekuensi (f) (4) 0 5 31 3 0 0 0 0 0 0 39
Jumlah Nilai (5) 0 450 2480 210 0 0 0 0 0 0 3140
Jumlah Persen (6) 0% 12,80% 79,50% 7,70% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
Rata-rata Nilai (7)
3140 : 39= 80,50 (Baik)
Tabel 14 di atas menunjukkan bahwa sudah terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang mencapai 80,50 dengan ketegori baik. Nilai rata-rata pada siklus III ini menunjukan peningkatan sebesar 3,84% dari siklus II. Rincian data tersebut
61 dijelaskan sebagai berikut: dari jumlah keseluruhan 39 siswa terdapat 5 orang siswa atau 12,80% yang meraih kategori baik sekali yaitu dengan nilai 90,terdapat 31 orang siswa atau 79,50% meraih kategori baik yaitu dengan nilai 80, dan terdapat 3 orang siswa atau 7,70% meraih kategori lebih dari cukup yaitu dengan nilai 70. Pada siklus III, hasil tes kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD secara klasikal menunjukkan kategori baik dan nilai rata-rata kelas sudah memenuhi target yang ditetapkan yaitu 78. Oleh karena itu, kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 sudah dapat dikatakan meningkat dan penelitian dihentikan sampai siklus III. 4.1.5.7. Refleksi Pembelajaran yang dilakukan pada siklus III ini merupakan tindakan perbaikan dari pembelajaran siklus I dan siklus II. Pada siklus II masih ditemukan kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Kesulitan tersebut kemudian dicarikan jalan keluarnya untuk diterapkan pada pembelajaran siklus III. Setelah diadakan perbaikan pada siklus III, nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dengan kategori baik atau dengan nilai 80,50. Pada pembelajaran siklus III, guru atau penulis berusaha memusatkan perhatian siswa dengan cara memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan cerpen.
62 Selanjutnya, hal yang dilakukan guru atau penulis adalah menjelaskan kesalahan yang dilakukan siswa pada saat memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siklus I, dan siklus II. Kegiatan ini bertujuan agar kesalahan yang telah dilakukan pada siklus I, dan siklus II tidak dilakukan pada siklus III. Tindakan perbaikan yang dilakukan terhadap siklus II yang kemudian diterapkan pada pembelajaran siklus III itu dengan membuat suasana pembelajaran lebih santai. Berkanan dengan pemberian motivasi pada siswa dan membuat suasana pembelajaran yang lebih santai, guru atau penulis melakukannya dengan memberikan selingan yang dapat membangkitkan semangat siswa. Hal ini bertujuan agar siswa tidak merasa tegang dan jenuh dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru atau penulis. Perubahan yang dilakukan pada siklus III ini ternya terbukti dapat mengubah perolehan nilai siswa yang tadinya 76,66 menjadi 80,50 pencapaian nilai siswa ini sudah memenuhi target yang telah ditetapkan pada siklus I, siklus II, dan siklus III yaitu 78. Nilai rata-rata pada siklus III ini menunjukan peningkatan sebesar 3,84% dibandingkan dengan nilai rata-rata pada siklus II, peningkatan sebesar 18,2% dibandingkan dengan nilai rata-rata pada siklus I, peningkatan sebesar 26,15% dibandingkan dengan nilai rata-rata pada tes awal.
4.2 Rekapitulasi Hasil Pra Siklus, Siklus I, II, III Rekapitulasi hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini.
63 Tabel 15. Rekapitulasi Tes Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III tentang Peningkatan Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. Nilai Rata-Rata Tes No
Nama Siswa
(1)
(2)
Keterangan
Awal
Siklus I
Siklus II
Siklus III
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
Ade Wahyu Jezico Maro
50
60
80
80
Meningkat
2
Aditya Kurniawan
50
70
80
80
Meningkat
3
Agus Jumantara I Kadek
60
60
70
90
Meningkat
4
Agus Bayu Raditya Putu
50
60
90
90
Meningkat
5
Agus Purnama Putra I Putu
60
60
80
80
Meningkat
6
Andre Kusuma Putu
40
60
80
80
Meningkat
7 8
Aris N Alourni
60
70
80
80
Meningkat
Arta Wiguna I Putu
60
70
80
80
Meningkat
9
Aryani Putu
50
60
70
80
Meningkat
10
Aryanata Adnyana Tauman I Md
50
60
80
80
Meningkat
11
Ayu Ningsih Wardani Ni Made
70
70
80
80
Meningkat
Bayu Darmawan Putra I Kadek
60
60
90
90
Meningkat
13
Candra Ayu Astuti Nyoman
50
50
70
80
Meningkat
14
Dede Novita Dewi Ni Kadek
50
60
90
90
Meningkat
15
Denny Prabawa Kusuma
50
60
70
80
Meningkat
16
Dhea Widyasariputu Dewi Puspita Sari
50 50
60 70
80 70
80 80
Meningkat Meningkat
12
17 18
Diah Kusuma Dewi Ni Putu
50
60
70
80
Meningkat
19 20 21
Dika Widiadyana Made Fransiskus Xaverius Rudu Galih Adit Arfianto
60 60 60
60 70 60
80 80 70
80 80 80
Meningkat Meningkat Meningkat
22
Indah Sri Astuti
50
60
70
80
Meningkat
Juni Mahendra Putra Nyoman
50
60
70
80
Meningkat
24
Latifa Oktaliviana
60
60
70
80
Meningkat
25
Made Mega Ni Made
60
60
80
80
Meningkat
26
Mega Putri Utami
60
70
80
80
Meningkat
27
Megantara I Nyoman Gede
60
70
80
80
Meningkat
28
Nabila Oktaliviana
60
60
70
80
Meningkat
29
Nadia Junita Sari
50
60
80
80
Meningkat
30
Jayantara I Gusti Ngurah
60
70
80
80
Meningkat
31 32
Jakaria Kristianto Joni Artawan I Made
40 50
60 60
70 80
90 70
Meningkat Meningkat
33
Risma Udiani Putri Ni Wayan
50
60
70
80
Meningkat
23
64 (1) 34 35 36 37
(2) Robertho Ndoen Siti Wahyuni Wahyu Tri Sutrisno Yoga sastrawan I komang
38 39
Yogi Astira Wayan Zecharijah Tshiro Gloredeovan Oni JUMLAH NILAI RATA-RATA
(7)
(3) 60 60 50 50 50
(4) 60 70 60 60 60
(5) 70 80 80 80 70
(6) 80 70 80 70 80
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
60
60
70
80
Meningkat
2120 54,35
2430 62,30
2990 76,66
3140 80,50
Meningkat
Berdasarkan rekapitulasi data hasil tes kemampuan memahami unsurunsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun pelajaran 2013/2014 mereka dijelaskan, bahwa kemampuan siswa pada setiap penilaian memahami unsur-unsur intrinsik cerpen mengalami peningkatan dilihat dari rata-rata skor standar kelas yang diperoleh setiap siklus. Uraian dari tabel 15 tersebut dijelaskan secara terinci sebagai berikut. Hasil tes awal menunjukkan bahwa rata-rata skor standar kelas pada kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen sebesar 54,35. Dari rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen siswa masih pada kategori hampir cukup. rata-rata tersebut diperoleh dari jumlah keseluruhan skor standar yang diperoleh siswa yaitu sebesar 2120 kemudian dibagi jumlah siswa sebanyak 39, maka didapatkan rata-rata skor standar siswa sebesar 54,35. Hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus I mencapai rata-rata skor standar sebesar 62,30 dan termasuk dalam kategori lebih dari cukup. Akan tetapi, hasil tersebut belum mencapai nilai yang telah ditetapkan yaitu sebesar 78.00.
65 Rata-rata skor standar tersebut diperoleh dari jumlah keseluruhan skor standar yang diperoleh dari siswa yaitu sebesar 2430 kemudian dibagi siswa sebanyak 39, maka didapatkan rata-rata skor standar siswa 62,30. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus I ini sudah mengalami peningkatan sebesar 7,95% dari nilai rata-rata tes awal. Hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus II mencapai rata-rata skor standar sebesar 76,66 dan termasuk dalam kategori baik. Namun, hasil tersebut belum mencapai nilai yang telah ditetapkan yaitu sebesar 78,00. Rata-rata skor standar tersebut diperoleh dari jumlah keseluruhan skor standar yang diperoleh siswa sebesar 2990 kemudian dibagi jumlah siswa sebanyak 39, maka ditetapkan rata-rata skor standar siswa sebesar 76,66. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode tipe STAD pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan sebesar 14,36% dari nilai rata-rata siklus I, dan peningkatan sebesar 22,31% dibandingkan dengan nilai rata-rata tes awal. Hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus III mencapai rata-rata skor standar sebesar 80,50 dan termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian, hasil tersebut sudah mencapai nilai yang telah ditargetkan yaitu 87,00, oleh karena itu, penelitian tindakan ini dihentikan sampai pada siklus III. Rata-rata skor standar tersebut diperoleh dari jumlah keseluruhan skor standar yang diperoleh siswa
66 yaitu sebesar 3140 kemudian dibagi jumlah siswa sebanyak 39, maka didapat ratarata skor standar siswa sebesar 80,50. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus III ini sudah mengalami peningkatan sebesar 3,84%, dari nilai rata-rata siklus II, peningkatan sebesar 18,2% dari nilai rata-rata siklus I, peningkatan sebesar 26,15% dibandingkan dengan nilai rata-rata tes awal. Oleh karena itu, penelitian dihentikan sampai pada siklus III.
4.3 Pembahasan Dari hasil tindakan baik dari tindakan siklus I, siklus II, maupun siklus III ditunjukkan peningkatan skor atau hasil belajar siswa. Hasil tes tindakan siklus I menunjukan bahwa dari 39 orang siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 yang mengikuti pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD ditemui hasil tes yaitu dari siklus I siswa mendapat nilai rata-rata sebesar 62,30 kemudian siklus II siswa mendapat nilai rata-rata sebesar 76,66 dan siklus III siswa mendapat nilai rata-rata sebesar 80,50. Secara klasikal peningkatan siswa dalam kemampuan memahami unsurunsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD sudah menunjukan peningkatan yang cukup memuaskan. Peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari dorongan guru dan keantusiasan siswa belajar sangat besar.guru sebagai pelaksanaan tindakan telah melakukan perubahan dalam cara mengajarnya. Akan tetapi pada penelitian ini guru telah mengadakan perubahan dalam cara mengajarnya di samping
67 memberikan teori tentang memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa melalui metode kooperatif tipe STAD, juga memberikan waktu dan kesempatan kepada siswa untuk mengekplorasi, kolaborasi, serta berelaborasi sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam memahami suatu cerpen. Di samping itu, guru juga telah menemukan langkah-langkah metode kooperatif tipe STAD yang diterapkan sehingga nilai yang ditargetkan oleh penulis dapat tercapai, sebagai berikut. (a) membuka pelajaran dan mengabsen kehadiran siswa, (b) memberikan aprsepsi terkait dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan, (c) menyampaikan tujuan pembelajaran, (d) memberikan orientasi materi pelajaran beserta pembelajaran yang akan diterapkan, (e) mengarah siswa untuk membentuk kelompok sebanyak 7 kelompok masing-masih terdiri dari 5 orang sampai 6 orang, (f) membagikan satu judul cerpen kepada siswa untuk didiskusikan dalam masing-masing kelompok, (g) mengawasi diskusi kelompok kecil, (h) memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran, (i) memilih perwakilan dari kelompok untuk menceritakan kembali isi cerpen yang telah dibacanya ke depan kelas, (j) mengawasi hasil kerja kelompok dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen, (k) bersama-sama siswa untuk menyimpulkan dan menrefleksi hasil serta pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan daan memberikan penghargaan bagi siswa yang hasil kerjanya mendapat nilai paling baik, dan (l) menutup pelajaran. Untuk lebih jelasnya, penulis menggambarkan tingkat ketuntasan yang dicapai oleh siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran
68 2013/2014 dari tes Awal, siklus I, siklus II, dan siklus III dalam bentuk grafik batang berikut ini. 100
80 60
Nilai rata-rata
40 20 0 Tes Awal
Siklus I
Keterangan Grafik: Hasil tes awal
: 54,35
Siklus I
: 62,30
Siklus II
: 76,66
Siklus III
: 80,50
Siklus II
Siklus III
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas ini, maka penulis menyimpulkan bahwa. 1. metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu Pada tes awal nilai rata-rata sebesar 54,35 dan termasuk dalam kategori cukup. pada siklus I nilai ratarata mencapai 62,30 dan termasuk dalam kategori lebih dari cukup, ada peningkatan sebesar 7,95. Pada siklus II, nilai rata-rata yang dicapai adalah sebesar 76,66 dan termasuk dalam kategori baik, terjadi peningkatan dari siklus I yaitu sebesar 14,36 dan 22,31 dari hasil tes awal. Pada siklus III, nilai rata-rata yang dicapai sebesar 80,50 dan termasuk dalam kategori baik. Nilai rata-rata ini sudah memenuhi target yang ditetapkan oleh penulis yaitu sebesar 78,00. Maka dari itu, penelitian ini dihentikan sampai pada siklus III. Pada siklus III mengalami peningkatan 3,84 dari siklus II, terjadi peningkatan dari siklus I sebesar 18,2 dan peningkatan sebesar 26,15 dari tes awal. 2. Langkah-langkah metode kooperatif tipe STAD yang diterapkan sehingga nilai yang ditargetkan oleh penulis dapat tercapai, sebagai berikut. (1)
69
70 membuka pelajaran dan mengabsen kehadiran siswa, (2) memberikan apersepsi terkait dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan, (3) menyampaikan tujuan pembelajaran, (4) memberikan orientasi
materi
pelajaran beserta pembelajaran yang akan diterapkan, (5) mengarahkan siswa untuk membentukan kelompok sebanyak 7 kelompok yang masingmasing terdiri dari 5 sampe 6 orang, (6) membagikan satu judul cerpen kepada siswa untuk didiskusikan dalam masing-masing kelompok, (7) memberikan pertanyaan kepada siswa untuk dipelajari dan didiskusikan dalam masing-masing kelompok, (8) mengawasi diskusi kelompok, (9) memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran, (10) memilih perwakilan dari anggotan kelompok untuk menceritakan kembali isi cerpen yang dibacanya ke depan kelas, (11) mengawasi penyajian hasil kerja kelompok dalam memahami unsurunsur intrinsik cerpen, (12) bersama-sama siswa menyimpulkan dan merefleksi hasil serta pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan penghargaan bagi siswa yang hasil kerjanya mendapat nilai yang paling baik, (13) menutup pembelajaran.
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV, penulis memberikan saran sebagai berikut. a. Dalam pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen, guru hendaknya menggunakan metode yang tepat dalam proses belajarmengajar untuk menarik minat siswa terhadap materi pelajaran yang
71 disajikan serta untuk menghindari perasaan bosan yang ada pada diri siswa., b. Siswa hendaknya lebih sering diberikan latihan dengan jalan mengadakan perlombaan dalam pembuatan cerpen, untuk melatih mental, kreativitas, dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa sehingga dapat menambah pengalaman dan penegatahuan yang nantinya dapat dipakai sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dan c. kepada Kepala sekolah SMP PGRI 6 Denpasar disarankan agar terus mengadakan pembinaan kepada guru, hususnya guru bahasa Indonesia sehingga kualitas pendidikan di sekolah tersebut dapat ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 1997. Isi dan Strategi pengajaran Bahasa dan Sastra. Malang: Airlangga. ………...2003. Isi dan Sastra Pengajaran Bahasa dan Sastra, Malang airlangga Arikunto Suharsimi, 2013. Prosudur Penelitian: suatu pendekatan Praktis. Jakarta: PT. Rineka Cipta. ………..2009. Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara http://feriagr. blogspot. com/2013/05/makalah- tentang- menulis- cerpen. htm1 http://unsilster. com/2011/01/ pengertian- cerpen- dan- ciri-ciri- cerita- pendek/ http://yankcute.Blogspot.Com/2010/02/keuggulan-dan-kekurangan-pembelajaran. html http://www.pengertian ahli.com/2013/10/ pengertian- cerpen- menurut- para ahli. html http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-metode-observasi-definisi. html Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Pengembangan Profesi Guru). Jakarta: PT Rajagrafindo persada. Nurkancana, Wayan.Dan Sunartana,P.P.N.1992.Evaluasi Hasil Belajar.surabaya: Usaha Nasional. Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:Alfabeta Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (konsep, landasan, dan Implementasinya pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Jakarta: Kencana. Tim Prima Pena. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Gitamedia Press Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Rusman. 2011. Model-model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Sekolah
:SMP PGRI 6 Denpasar
Mata Pelajaran
: bahasa indonesia
Kelas/semester
: VIII / Genap
Aloksi Waktu
: 2x 40 menit ( 1x pertemuan)
Tahun Pelajaran
: 2013/2014
Standar Kompetensi : Memahami Karya sastra (cerpen) Kompetensi dasar
I.
: Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu memahami unsur-unsur intrinsik cerpen
II.
Materi Ajar
Cerpen serta unsur-unsur intrinsiknya
III.
Metode pembelajaran Strategi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal
Apersepsi: Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan keadaan peserta didik yang tidak hadir. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. Guru menanyakan tentang pengalaman peserta didik dalam membuat cerpen. Tanya jawab tentang pengalaman yang paling menarik yang pernah dialami peserta didik. Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berhubungan dengan kompetensi yang akan disampaikan. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai pengetahuan peserta didik tentang unsur-unsur intrinsik cerpen. B. Kegiatan inti Eksplorasi : Guru menjelaskan tentang ciri-ciri cerpen, syarat topik cerpen, kerangka cerpen, dan unsur-unsur intrinsik cerpen Menggunakan beragam pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lainnya Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai materi cerpen. Elaborasi: Guru membagikan peserta didik menjadi beberapa kelompok. Memberikan peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Memberikan kesempatan peserta didik untuk berpikir, memahami, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyuting cerpen yang dibagikan oleh guru.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelompok lainnya. Memberikan sikap apresiatif ketika temannya menyumbangkan ide kepada peserta didik. Konfirmasi : Memberikan upan balik positif dan penguatan dalam bentu lisan, tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dalam kerja kelompok. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber. Membantu menyelesaikan masalah Guru memberikan peserta didik untuk menyimpulkan hasil kerja kelompok Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. C. Kegiatan akhir Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman atau kesimpulan. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru memberikan tugas yaitu menulis cerpen kepada peserta didik. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikut. V.
Sumber Belajar/Bahan//Alat LKS, Buku pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia Cerpen dari internet : “Persahabatan” Ruli Harwanto
VI.
Penilaian 1. Bentuk teks
: test tulis (esai)
2. Instrumen
Guru Pamong
Denpasar 03, Juni 2014
Bahasa dan Sastra Indonesia
Mahasiswa pratek
Luh Sudiahsih,S.Pd
Gregorius Jala
Nip: 1961080, 198203.2.010
NPM: 10.8.03.51.31.1.5.2903
Mengetahui Kepala SMP PGRI 6 Denpasar
Drs. I Ketut Antara, M. Ag. NIP:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Sekolah
:SMP PGRI 6 Denpasar
Mata Pelajaran
: bahasa indonesia
Kelas/semester
: VIII / Genap
Aloksi Waktu
: 2x 40 menit ( 1x pertemuan)
Tahun Pelajaran
: 2013/2014
Standar Kompetensi : Memahami Karya sastra (cerpen) Kompetensi dasar
: Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen
VII. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu memahami unsur-unsur intrinsik cerpen
VIII. Materi Ajar Cerpen serta unsur-unsur intrinsiknya
IX.
Metode pembelajaran Strategi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
X.
Langkah-langkah Pembelajaran D. Kegiatan Awal Apersepsi
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan keadaan peserta didik yang tidak hadir. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. Guru menanyakan tentang pengalaman peserta didik dalam membuat cerpen. Tanya jawab tentang pengalaman yang paling menarik yang pernah dialami peserta didik. Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berhubungan dengan kompetensi yang akan disampaikan. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai pengetahuan peserta didik tentang unsur-unsur intrinsik cerpen. E. Kegiatan inti Eksplorasi : Guru menjelaskan tentang ciri-ciri cerpen, syarat topik cerpen, kerangka cerpen, dan unsur-unsur intrinsik cerpen Menggunakan beragam pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lainnya Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai materi cerpen. Elaborasi: Guru membagikan peserta didik menjadi beberapa kelompok. Memberikan peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Memberikan kesempatan peserta didik untuk berpikir, memahami, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyuting cerpen yang dibagikan oleh guru. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelompok lainnya. Memberikan sikap apresiatif ketika temannya menyumbangkan ide kepada peserta didik. Konfirmasi : Memberikan upan balik positif dan penguatan dalam bentu lisan, tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dalam kerja kelompok. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber. Membantu menyelesaikan masalah
Guru memberikan peserta didik untuk menyimpulkan hasil kerja kelompok Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. F. Kegiatan akhir Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman atau kesimpulan. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru memberikan tugas yaitu menulis cerpen kepada peserta didik. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikut. XI.
XII.
Sumber Belajar/Bahan//Alat LKS, Buku pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia Cerpen dari internet : “ cinta tak terbalaskan”. Ruli Harwanto Penilaian 3. Bentuk teks 4. Instrumen
: test tulis (esai)
Guru Pamong
Denpasar, 04 Juni 2014
Bahasa dan Sastra Indonesia
Mahasiswa pratek
Luh Sudiahsih,S.Pd Nip: 1961080, 198203.2.010
Gregorius Jala NPM: 10.8.03.51.31.1.5.2903
Mengetahui Kepala SMP PGRI 6 Denpasar
Drs. I Ketut Antara, M. Ag. NIP:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III
Sekolah
: SMP PGRI 6 Denpasar
Mata Pelajaran
: bahasa indonesia
Kelas/semester
: VIII / Genap
Aloksi Waktu
: 2x 40 menit ( 1x pertemuan)
Tahun Pelajaran
: 2013/2014
Standar Kompetensi : Memahami Karya sastra (cerpen) Kompetensi dasar
XIII.
: Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu memahami unsur-unsur intrinsik cerpen
XIV.
Materi Ajar
Cerpen serta unsur-unsur intrinsiknya
XV.
Metode pembelajaran Strategi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
XVI.
Langkah-langkah Pembelajaran G. Kegiatan Awal
Apersepsi: Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan keadaan peserta didik yang tidak hadir. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. Guru menanyakan tentang pengalaman peserta didik dalam membuat cerpen. Tanya jawab tentang pengalaman yang paling menarik yang pernah dialami peserta didik. Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berhubungan dengan kompetensi yang akan disampaikan. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai pengetahuan peserta didik tentang unsur-unsur intrinsik cerpen. H. Kegiatan inti Eksplorasi : Guru menjelaskan tentang ciri-ciri cerpen, syarat topik cerpen, kerangka cerpen, dan unsur-unsur intrinsik cerpen Menggunakan beragam pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lainnya Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai materi cerpen. Elaborasi: Guru membagikan peserta didik menjadi beberapa kelompok. Memberikan peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Memberikan kesempatan peserta didik untuk berpikir, memahami, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyuting cerpen yang dibagikan oleh guru.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelompok lainnya. Memberikan sikap apresiatif ketika temannya menyumbangkan ide kepada peserta didik. Konfirmasi : Memberikan upan balik positif dan penguatan dalam bentu lisan, tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dalam kerja kelompok. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber. Membantu menyelesaikan masalah Guru memberikan peserta didik untuk menyimpulkan hasil kerja kelompok Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. I. Kegiatan akhir Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman atau kesimpulan. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru memberikan tugas yaitu menulis cerpen kepada peserta didik. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikut.
XVII.
Sumber Belajar/Bahan//Alat LKS, Buku pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia Cerpen dari internet : “Sebuah Janji” Oleh Aditya Pramoda
XVIII.
Penilaian
5. Bentuk teks
: test tulis (esai)
6. Instrumen
Guru Pamong
Denpasar 05, Juni 2014
Bahasa dan Sastra Indonesia
Mahasiswa pratek
Luh Sudiahsih,S.Pd
Gregorius Jala
Nip: 1961080, 198203.2.010
NPM: 10.8.03.51.31.1.5.2903
Mengetahui Kepala SMP PGRI 6 Denpasar
Drs. I Ketut Antara, M. Ag. NIP:
Cerpen
Persahabatan
Seorang yang bernama reza merasa hidupnya sudah merasa lengkap, reza berkata aku punya ayah yang baik padaku dan ibu selalu sayang padaku,bahkan aku berasal dari keluarga yang kaya dan akupun pandai dalam pelajaran apapun ,ia pun merasa puas dan bahagia , reza mpuyai sahabat sejati yang brnama aris. Pada hari minggu aris mengajak ku untuk pergi bermain pada suatu taman rekreasi ,kami bersenang-senang disana ,secara tidak sengaja aku melihat ad sepasang kekasih yang bersama-sama sedang menghabiskan waktu berdua tanpa sadar aku memandang sepasang kekasih itu dengan dengan pandangan cemburu ,kini aku baru sadar bahwa hidupku belum lengkapkarna aku belum mempuyai seorang kekasih sambil melamun dengan memegang ice cream di tangan ku secara tidak sengaja aku menabarak seseorang yang sedang memegang anjing di tangannyan secara tidak langsung aku lari karna aku takut dengan anjing ,anjing itupun ikut mengejar aku lari sekuat tenaga ,untungnya ada aris yang membantuku untukku apa jadinya bila aris tak ada bisa-bisa aku jadi makan siangnya .Tak terasa matahari sudah tak terlihat sinarnya lagi ,aku dan aris pulang kerumah kami masing-masing. Sesampainya dirumah kini aku masih membayangkan sepasang kekasih yang berada ditaman rekreasi tadi yang begitu mersa , waktu terus bertambah takterasa sudah lewat tengah tenah malam akupun ingin mempuyai keinginan untuk mempuyai seorang kekasih .ku bertekat walau ku harus berkorban untuk mendapatkannya ,apapun hambatannya kan kucari walau kepelosok untuk mendapatkannya malam kian larut akupun tertidur pulas dengan berharap ada seorang perempuan mau untuk menjadi kekasihku.
Malam senin berganti dengan senin pagi jampun membangunkan ku itu saatnya ku mandi dan berganti pakaian sekolah .aku peri kesekolah bersama aris .sesampainyan kami disekolah bel sekolah telah berbunyi itu waktunya untuk upacara hari senin pada saat aku ikut melaksanakan upacara hari senin ,hingga hamper telah selesai ,ada seorang perempuan baris didekatku ,berparas cantik menawan,berambut panjang ,berkulit halus , tetapi ada yang aneh dengannya mukanya pucat ,mataya sayu ,seperti orang yang tidak ber tenaga .tak lama kemudian perempuan itu pingsan dan tidak sengaja aku menangkap tubuhnya yang akan jatuh ,dan saat ku menagkap tubuhnya sesuatu yang aneh terjadi kepadaku jantungku berdetak dengan keras ,drahku seperti mengalir dengan deras hingga kekepalaku hingga mukaku merah .aku berkata dalam hati “ perasaan apa ini mengapa ku jadi aneh kayak gini ,apa yang terjadi dengan ku ,apakah ini rasanya jatuh cinya takmungkinaku jatuh cinta padanyan “ tapi tak dapat ku pungkiri aku memang jatuh cinta padanya.
Walau hanya satu menit ku pegang tubuh nya seakan ia telah menjadi milikku perempuan itupun di bawa ke ruang uks dengan segera. Setelah beberapa lama perempuan itu tersadar dari pingsannya dan saat istirahat sekolah ,perempuan itu menghampiri ku dengan rasa malu-malu sambil mengucapkan terima kasih tadi sudah menahan kujatuh aku berkata sama-sama perempuan itu mengulurkan tangannya untuk ber kenalan denganku dia berkata tasya sambil menjabat tangan ku ,aku reza. Sebagai tanda terima kasih telah menolongku ,aku ingin jalanjalan dan kamu harus ikut kanra kamu sudah menolong ku tadi bagaimana reza apa kau mau ikut ,ya ya ya okelah nanti pulang sekolah aku tunggu kamu didepan gerbang sekolah ,oke tasya , sampaiketemu lagi reza. Aku kembali kekelas dengan bahagia ,aku duduk dengan sahabat ku aris sambil membayangkan wajah tasya yang cantik . tanpa sadar aris memandang wajahku lalu berkata ada apa dengan sahabatku
,mukamu seperti orag yang mendapatkan undian yang sangat banyak .tidak aku hanya sedang senang saja hari ini dengan wajah yang gembira ,aris berkata kepadaku aku senang bila sahabat ku pun senang Jarum jam pun berputar dengan sangat cepat bel pulang pun ber bunyi ,akupun menunggu didepan gerbang sekolah aku melihat tasya dengan rambut tergerai ,wah benar-benar cantik dilihat dari mana pun tetap saja cantik.
Tasya kita mau kemana aku tasya berkata aku mau kamu yang menentukannya boleh kan yasudah aku mau mengajak mu ketempat yang meyenangkan ,tapi sebelum kita pergi ketempat itu aku mau ngajak kamu makan biar kamu nanti tidak pingsan oke hehehehe kamu mau makan apa tasya tasya menjawab aku lagi mau makan baso nih ,yasudah aku tau tempat warung baso di dekat sini Sesampainya kami di Depan warung baso kami masuk dan duduk ,pelayan pun menhampiri kami dan menawarkan mau makan apa? Aku bertanya tas kamu mau makan apa , eee aku mau makan baso telor ja ,minumnya ,es the manis ja za ,reza berkata kpada pelayan mas baso telor dua es teh manisnya dua. Selagi kami menunggu pesanan kami ,aku mengobrol-obrol dengan tasya .tidak lama kemudian pelayan dating dengan membawakan pesanan kami ,setelah memakan semangkuk baso dan segelas the manis perut kamipun telah terisi ,kami pun melanjutkan perjalanan pergi ke sebuah taman rekreasi disana kami naik permainan yang sangat mengasikan aku melihat wajah tasya yang begitu cantik saat ia sedang tertawa sambil menatap wajahnya. Pencipta Cerpen : Ruli Harwanto
Soal 1) Menurut anda, apakah tema yang tepat dari cerpen tersebut
2) 3) 4) 5) 6) 7)
Alur apakah yang dipergunakan pengarang dalam cerpen tersebut Siapa-siapakah tokoh dalam cerita tersebut? Jelaskan latar (setting) pada cerpen tersebut? Dari sudut padang berapakah si pengarang cerita tersebut? Bagaimana gaya /diksi bercerita si pengarang dalam cerpennya tersebut? Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca dalam cerpen yang berjudul “ persahabatan”tersebut (Selamat bekerja)
CERPEN
CINTA TAK TERBALASKAN
Kembali jalan setapak itu kulalui. Harum semerbak bunga melati yang tersentuh embun pagi menelusuk hidungku. Kapling-kapling kehancuran hati mulai terpendam dalam keheningan. Semuanya telah terjadi. Aku tak bisa berbuat apa-apa lagi. Semua tak akan mengerti. Semua kebahagianku kini hanya kenangan. Kerikil-kerikil tajam harus kutempuh untuk mencapai tujuanku. Dalam perjalanan langkahku terhentak di sebuah pohon beringin yang rindang. Pohon itu kelihatan tenang menyimpan sejuta kenangan. Ia hanya menjadi saksi bisu atas pahitnya penderitaanku. Di bawah pohon itu aku duduk dan mengenang semua kejadian yang menggilas hidupku. “Jesika…Jesika… tunggu… !” teriakku seakan menyuruhnya berhenti. Ia berpaling dan bingung sendiri melihat tingkahku yang penuh semangat dan aneh. Aku berdiri disampingnya dan berjalan menuju pintu gerbang sekolah. Waktu itu kira-kira 10 menit lagi pukul tujuh. Kami duduk diserambi kelas tanpa berbicara sedikitpun. Aku hanya memandang wajahnya yang bersih, cantik, dan bercahaya. Aku begitu menyayangimu, kataku dalam benakku. Tapi, aku tak punya keberanian untuk mengungkapkannya. “Hi… pagi-pagi gini kok dah ngelamun?” “Nggak…nggak ada apa-apa kok…? “Jes, nanti siang kita pulang bareng, bolehkan?” kataku dengan penuh keraguraguan. Ia hanya membalas dengan senyuman. Aku tertegun seketika, berarti ia setuju. Teng…teng…teng…, lonceng sekolah berbunyi. Aku masuk ke kelas dan duduk di bangku paling depan. Sejak awal aku tahu mengapa hatiku selalu
gelisah. Aku terus membayangkan apa yang akan terjadi. Mengapa aku tak berani mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. Sampai kapan aku harus menahan gejolak hati ini. aku tak bisa begini terus. Aku tahu dia juga memiliki perasaan yang sama seperti aku. Sesekali kupandang ke depan. Seorang guru yang gendut, jelek bagaikan buldoser terlihat sedang menerangkan pelajaran yang terlalu sulit kupahami. Ia hanya menambah beban hidupku. Pelajarannya begitu membosankan monoton dan sulit kupahami. Aku muak dengan semua ini. aku hanya bisa duduk manis dengan pandangan terarah ke depan. Aku tak bisa konsentrasi dengan pelajaannya. Seketika itu pula terlintas bayangan wajahnya. Aku begitu merindukannya. Aku tak bisa lagi menahan gejolak cinta yang membuatku gelisah. Aku begitu takut kehilangan dirinya. Lamunanku terus berlanjut hingga bel pulang berbunyi. Aku tersadar dan langsung menemui Jesika di kelasnya. “Jes, jadikan pulang bareng?” kataku dengan penuh keraguan. Ia hanya membalasnya dengan senyuman. Kamipun mulai menyelusuri jalan kecil beraspal tanpa berbicara sedikitpun. Mungkin rasa malu masih menghantui pikiran kami. Hingga langkah kami pun terhenti di sebuah pohon beringin. Pohon itu memberikan suasana sejuk bagi kami berdua. Kami duduk berdekatan tepat di dekat pangkal pohon itu. Di sini aku mulai memecahkan kesunyian dan bertanya, “Bagaimana pelajaranmu di sekolah.” Aku tak tahu apa yang hendak aku katakan. Ini adalah pengalaman pertamaku mengajak seorang gadis berdua. Kemudian ia menjawab dengan penuh keramahan. “Biasa-biasa saja, sama seperti hari sebelumnya”. “Ooo”, jawabku”. Hatiku mulai tidak tenang. Perasaanku sangat takut. Hati kecilku berkata, “Aku takut kehilangan dirinya”. Tapi perasaanku itu kuabaikan begitu saja. Waktu itu kira-kira pukul 12.30. Aku mulai mengutarakan seluruh isi hatiku padanya. Ia hanya tertegun melihat wajahku yang bimbang dan penuh harapan. Aku mulai menjamah tangannya dan berkata:
“Jes, aku sangan menyayangimu, maukah kamu jadi pacarku?” Ia menjadi bertambah bingung dengan sikapku pada saat itu. aku memandang wajahnya dengan penuh harapan. Ia kelihatan bingung mempertimbangkan apa yang harus ia katakan padaku. Aku yakin bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama seperti aku. Tapi, ia hanya malu mengutarakannya. “Aku belum bisa menjawabnya sekarang, beri aku waktu 2 hari untuk memikirkannya matang-matang”, katanya dengan penuh pertimbangan. Aku hanya mengiakan perkataannya. Kamipun pulang menyelusuri jalan yang mulai agak ramai dangan kendaraan. Ia kelihatan melamun memikirkan sesuatu. Ia tidak lagi memperdulikan apa yang terjadi di sekitarnya. Ketika hendak menyeberangi jalan tiba-tiba sebuah mobil sedan datang dari arah kanannya dan menyambut tubuhnya. Sambarannya sangat dahsyat, hingga tubuhnya tak bergerak sedikitpun. Semuanya menjadi kalang kabut. Aku tidak peduli lagi sendu yang terjadi di antara kekacauan. Aku berlari menghampirinya yang penuh berlumuran darah. “Bertahanlah Jes… kamu pasti selamat”. Aku memangku tubuhnya dan berharap ia akan bertahan. Tetapi semua terjadi begitu cepat. Tubuhnya membujur kaku menunjukkan ketidakberdayaannya. Tanpa kusadari genangan air mata mengucur deras. Semua terasa pedih dan menyakitkan. Aku sangat menyesal membiarkan dirinya pergi sendiri. Aku sangan egois. Semuanya kini telah terjadi. Kini ia pergi meninggalkan aku dalam kesendirian. Nasib begitu kejam menghancurkan kebahagianku.
By: Arie Kristanto Probatorium B 2007-2008
Soal :
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Menurut anda, apakah tema yang tepat dari cerpen tersebut Alur apakah yang dipergunakan pengarang dalam cerpen tersebut Siapa-siapakah tokoh dalam cerita tersebut? Jelaskan latar (setting) pada cerpen tersebut? Dari sudut padang berapakah si pengarang cerita tersebut? Bagaimana gaya /diksi bercerita si pengarang dalam cerpennya tersebut? Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca dalam cerpen yang berjudul “ persahabatan”tersebut
(Selamat bekerja)
Cerpen Sebuah Janji Pagi itu hujan deras mengguyur Kota Jakarta. Vea yang duduk sendiri di halte bis sedang menunggu Dean, sahabat sejatinya sejak kecil. Saat hujan seperti ini, ia teringat kenangan kecilnya dulu bersama Dean. Saat itu ia dan Dean sedang bermain di taman. Tiba-tiba hujan datang, ia dan Dean segera masuk ke dalam sebuah gasabo yang ada di taman itu. Terjadi percakapan kecil diantara mereka. “Dean… aku sedih dech. Kalau hujan seperti ini aku jadi teringat sama mama. Waktu mama meninggal karena kecelakaan, juga hujan seperti ini. “ucap gadis kecil itu. “Kamu jangan sedih, Vea. Aku kan ada disini. Aku janji akan nemenin kamu untuk selamanya.”ucap bocah lugu itu kepada sahabatnya. “Benar, kamu akan nemenin aku buat selamanya? Selamanya sampai kita dewasa?”tanya gadis itu lagi. “Iya. Bahkan kalau perlu kalau kit a dewasa kita nikah saja. Kamu kalau dewasa mau kan nikah sama aku?”sahut bocah itu dan Vea hanya mengangguk menandakan jawaban setuju. “Tapi jika kamu ingkar janji gimana Dean?” ucap gadis itu kemudian.”Hmm… tenang saja. Aku janji akan mengantarkan kamu ke orang yang bisa menemanimu untuk selamanya.” jawab Dean singkat. Jika teringat hal itu, Vea merasa malu sendiri. Tak lama kemudian Dean datang. Akhirnya mereka berdua menaiki bis jurusan Blok M. Hari itu adalah hari minggu, seperti biasa Dean mengajak Vea pergi ke mall. Tapi kali ini berbeda. Sudah dua jam Vea menunggu Dean di rumahnya, tapi ia tak kunjung datang juga. Krring…krring.. bunyi telephon rumah Vea berbunyi. Segera ia angkat telephon itu, siapa tau saja dari Dean. Benar saja itu Dean. “Ve, sekarang kamu datang ke rumahku. Ku tunggu.. tut..tut..tut..”
telephon
itu
terputus.
“Ha..
ha..hallo,
Dean..Dean..ha.hallo?”sahut Vea. “Kok putus sich..?” gerutu gadis itu.
Dalam sekejap ia berada di depan rumah Dean. “Deaaaaan…!!!” teriak gadis itu menerobos masuk ke dalam rumahnya. Terlihat di dalam rumah Dean suasana yang sangat ramai. Banyak para tamu yang mengenakan jas dan gaun yang cantik. Vea mencari sosok Dean. Ternyata Dean berada di tengah-tengah para tamu undangan bersama seorang gadis yang sangat cantik. “Baiklah karena seluruh para tamu undangan semua sudah hadir, mari kita mulai acara pertunangan ini. Silahkan Dean Adiyatma putra dari Bapak Andrew Adiyatma menyematkan cincin pertunangan ke jari manis Shalomete Jenneta putri dari Bapak Alexander Wijaya.” ucap Mc itu. Mendengar itu semua Vea hanya terpaku. “Ya sudah, sekarang giliran Shalomete menyematkan cincin pertunangan ke jari Dean.” lanjut Mc itu lagi. Tubuh Vea mati rasa tidak bisa bergerak sama sekali. Tiba-tiba air matanya keluar begitu saja tanpa diperintah. Dean melihat Vea, sorot matanya tajam dengan tatapan dingin seolah tidak perduli kehadirannya di acara itu. Vea menyanggupkan langkahnya, ia maju untuk bersalaman dengan Dean, “Selamat..” satu kata terucap dari mulut mungilnya dan kemudian pergi tanpa suara. Keesokan harinya Vea mendengar bahwa Dean pindah rumah ke Bandung. Begitu sakit hati Vea, meskipun Dean bukanlah pacar Vea tapi sudah sejak lama Vea memendam rasa suka itu pada Dean. Tiga tahun berselang semenjak kejadian pertunangan itu. Saat ini Vea berada di hotel berbintang lima di kawasan Jakarta Selatan. Ya kali ini Vealah yang bertunangan dengan laki-laki pilihan orang tuanya itu. “Baiklah kita mulai acara pertunangan ini antara Raihan Ferdinan putra dari Bapak Alana Ferdinan dengan Vea Asyarifa putri dari Bapak Farhan Fairus. Silahkan saudara Raihan menyematkan cincin pertunangan ke jari manis saudara Vea. Ya dan sekarang giliran saudari Vea yang menyematkan incin pertunangan ke jari manis saudara Raihan.” sahut Mc itu. Acara pertunanagan itu berlangsung sangat khidmat tanpa ada halang rintangan.
Tiba-tiba Vea menangkap suatu sosok yang tak asing lagi baginya. Dean. Ya sahabat sejatinya itu hadir di acara pertunangannya ini. Sungguh Vea tak percaya apa yang dilihatnya. “Selamat ya, Ve. Kuharap kamu bahagia dengan pertunangan ini.” ucap Dean memberi selamat pada Vea. Vea hanya membisu mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Dean. Dean segera pergi meninggalkan tempat pertunangan itu. Vea pergi menuju kedua orang tuanya. Ia menyampaikan bahwa ia tiba-tiba tak enak badan, ia ingin segera pulang. Dengan diantar Raihan ia pulang ke rumahnya. Pesta pertunangan itu tetap berlanjut tanpa adanya kedua anak muda itu. Vea menjatuhkan dirinya ke tempat tidur. Vea menangis, dalam hatinya ia masih mencintai Dean tetapi kini ia telah bertunangan dengan orang lain. “Dean kamu jahat, kenapa kamu melakukan semua ini sama aku? Kenapa? Padahal mungkin kamu sudah tahu bahwa aku mencintai kamu, tapi kenapa kamu hadir dan memberiku selamat seperti itu? Kamu mau membuatku menyesal atas keputusanku ini?” pikir Vea di benaknya. Enam bulan berlangsung setelah itu dan di hari ini Vea akan menikah dengan Raihan. Vea yang saat itu sedang berada di kamar pengantin melihat wajahnya di cermin. Wajahnya sangat cantik dengan riasan dengan adat Sunda. Tapi apakah keputusan yang ia ambil ini benar? Pertanyaan itu yang selalu terngiang di kepalanya. “Vea, apa kamu sudah siap? Kalau sudah ayo kita segera kita turun kebawah. Semuanya sudah menunggu kamu.” ucap Fitri, kakak Vea. “Ya kak. Ayo kita turun ke bawah, Vea sudah siap” sahut Vea. Vea sudah berada di lantai bawah. Sungguh cantik ia dengan kebaya itu, membuat semua mata tertuju padanya. Ketika saat dimulai Ijab Kabul, tiba-tiba handphon ayah Vea berbunyi. Ternyata yang menelpon itu adalah Andrew Adiyatma, teman ayah Vea sekaligus ayah dari sahabat sejatinya. Beliau mengabarkan bahwa Dean telah meninggal dunia
dikarenakan Kanker Otak stadium akhir. Mendengar itu semua Vea langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Akhirnya pernikahan itu ditunda. Beberapa hari setelah itu, Vea menjadi orang yang pendiam. Ia sering mengurung dirinya di kamar. Hingga suatu malam, ia terbangun dari tidurnya. Entah mengapa ia melangkahkan kakinya menuju cendela kamarnya. Ia menatap kebawah cendela itu. Ia terkejut, ia melihat apa yang seharusnya tidak terlihat lagi. Dean. Vea melihat Dean. Dari bawah Dean memanggil nama Vea. Vea bergegas menuju tempat Dean. Diluar rumah udara sangat dingin tapi tak ia hiraukan selama ia masih bersama Dean. Dean mengajaknya berjalan-jalan menuju suatu tempat. “Dean kenapa kamu seperti ini? Kenapa kamu melakukan semua ini sama aku? Kamu sadrkan aku cinta sama kamu?” tanya Vea. Ia sadar bahwa Dean yang ada di sampingnya saat ini adalah semu. Mendengar pertanyaan itu Dean hanya tersenyum sambil terus melanjutkan perjalanannya. Vea hanya mengikuti kemana ia dibawa oleh Dean. Mereka berdua sudah sampai di tempat tujuan. Di depan rumah Raihan. “Dean kenapa kamu bawa aku kesini?” tanya Vea. “Ve, aku bertunangan dengan Shalom itu karena aku sayang banget sama kamu. Aku nggak mau kamu sedih dengan tahu harapan hidup aku tinggal sedikit lagi. Aku cinta sama kamu, Ve. Dan dulu waktu kita masih kecil, aku berjanji kalaupun aku nggak bisa mendampingi kamu untuk selamanya, aku sendiri yang akan mengantarkan kamu ke orang yang bisa mencintai dan menyayangi kamu untuk selamanya. Dan orang itu Raihan.” ucap Dean. Mendengar itu semua Vea menangis. “Aku janji, aku akan menyayangi dan mencintai Raihan sama seperti aku menyayangi dan cinta sama kamu Dean.” janji Vea. Setelah Vea mengucap janjinya, Dean tersenyum dan menghilang bersama dengan terbitnya mentari pagi.
“Vea, kamu sedang apa berada di depan rumahku sepagi ini?” tanya Raihan yang baru keluar dari rumahnya. Melihat Raihan, Vea segera berlari ke arahnya dan setelah sampai, ia memeluk Raihan dengan begitu eratnya. “Aku cinta dan sayang banget sama kamu, Raihan” ucap Vea dengan senyum mengembang. Raihan bingung mengapa Vea sepagi ini berada di depan rumahnya sambil bebicara seperti itu. Meskipun begitu hatinya berbungabunga dan ia tersenyum sambil membalas memeluk Vea. Tiga bulan seusainya, Vea dan Raihan menikah dan melangsungkan resepsi di taman sebuah apartemen yang sangat indah. Apartemen itulah yang akan menjadi tempat mereka membina rumah tangga nantinya. Vea melihat langit biru nan cerah.Terlihat di langit itu membayang wajah Dean tersenyum puas yang telah menyatukan dua insan ini. “Semoga kamu bahagia di sana… Dean.” ucap Vea di dalam hati.
Pencipta Cerpen : Aditya Pramoda
Soal 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Menurut anda, apakah tema yang tepat dari cerpen tersebut Alur apakah yang dipergunakan pengarang dalam cerpen tersebut Siapa-siapakah tokoh dalam cerita tersebut? Jelaskan latar (setting) pada cerpen tersebut? Dari sudut padang berapakah si pengarang cerita tersebut? Bagaimana gaya /diksi bercerita si pengarang dalam cerpennya tersebut? Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca dalam cerpen yang berjudul “ persahabatan”tersebut (Selamat bekerja)
Proses Pembelajaran pada Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus II
Proses proses pembelajaran siklus III