SKRIPSI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS SEDERHANA (Penelitian Tindakan Kelas Kelompok B Di PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu) Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan PAUD FKIP Universitas Bengkulu
OLEH : HIJRATUL HAYATI NPM A1I112084
PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN (PSKGJ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014 i
ii
iii
ABSTRAK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS SEDERHANA
(Penelitian Tindakan Kelas Kelompok B Di PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu)
Oleh : HIJRATUL HAYATI NPM A1I112084
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan motorik halus melalui melukis sederhana, dengan subjek penelitian ini 14 orang anak yang terdiri dari 7 laki-laki dan 7 orang anak perempuan, dikelompok B1 di PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu Teknik penelitian ini adalah melalui Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Siklus 1 menerapkan kegiatan melalui menukis sederhana dengan menggunakan observasi, siklus 2 dengan menerapkan kegiatan melalui melukis sederhana dengan unjuk kerja. Setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, observasi, refleksi. Kemudian dilakukan perhitungan dari pengamatan dan rekapitulasi yang hasilnya sangat signifikan siklus 1 24% dan siklus 2 meningkat menjadi 86%. Hal ini berarti melalui kegiatan melukis sederhana dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini terutama pada PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu Tahun 2013/2014.
Kata Kunci : Motorik Halus, melukis sederhana.
iv
ABSTRACT
FINE MOTOR SKILLS IMPROVE Early Childhood ACTIVITY THROUGH PAINTING SIMPLE (Classroom Action Research Grup B ECD Harapan Bunda In Bengkulu City)
By : HIJRATUL HAYATI NPM A1I112084
This study to determine the increase in fine motor skills through simple painting, the subject of this study 14 children consisting of 7 boys and 7 girls, grouped B1 in early childhood Harapan Bunda Bengkulu City this research technique is throgh Classroom Action Research carried out with 2 cycles. Cycle 1 implement activities Through a simple to use observation, cycle 2 by applying simple painting activities through performance. Each cycle consists of planning, observation, reflection. Then the calculation of the observations and the results are very significant recapitulation of sycle 1 and cycle 2 14% increased to 86%. This means thet through a simple painting activities can enhance fine motor skills in early childhood, especially early childhood Harapan Bunda Bengkulu City year 2013/2014. Keywords : Fine motor skills, simple painting.
v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan, dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara mengambil atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukan gagasan atau pendapat, atau pemikiran dari penulisan ini, yang saya akui sebagai penulis saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau dari tulisan orang lain tanpa memberi pengakuan kepada penulis aslinya. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri, atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai perundang-undangan yang berlaku.
Bengkulu, Oktober 2014
Hijratul Hayati
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
-
Hidup hanya sekali, waktu tak dapat diulang maka pergunakan waktumu sebaik-baiknya. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (al - insyarah : 6) Keberhasilan seseorang tidak akan lepas dari usaha dan do’a
PERSEBAHAN : Puji syukur hamba panjatkan kehadirat ALLAH SWT : yang selalu menjadi pegangan dikala ragu, memberi petunjuk ketika kehilangan akal, dan tempat bertumpuh disaat putus asa. Rasa syukur yang tak terhingga atas segala nikmat-MU, Atas izin- MU Skripsi ini kupersembahkan kepada : -
Suamiku tercinta yang selalu memberikan do’a dan matari. Ibundaku tercinta yang selalu memberi semangat dan membantuku dengan do’a. Ayahandaku tersayang yang selalu membantuku dengan do’a. Anakku yang tersayang Teman-teman seperjuanganku PSKGJ Angkatan 2012
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-nya lah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak usia Dini Melalui Kegiatan Melukis Sederhana Kelompok B Paud Harapan Bunda Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2013-2014” Penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, tanpa bantuan mereka Skripsi ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu 2. Dr. I Wayan Dharmayana, M.Psi selaku Ketua Prodi Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu terimakasih atas bantuannya sehingga kami dapatb menyelesaikan skripsi ini dengan tuntas. 3. Dr. I. Wayan Dharamayana, M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Pertama. Yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan motivasi selama pembuatan Skripsi ini. 4. Drs. Wembrayarli, M.Sn. selaku Dosen Pembimbing Kedua. Yang telah memberikan arahan selama pembuatan Skripsi ini. 5. Prof. Dr. Bambang Sahono, M.Pd. sebagai tim penguji yang telah banyak memberikan saran kepada penulis demi kesempurnaan Skripsi ini.
viii
6. Drs. Delrefi D., M.Pd sebagai tim penguji yang selalu memberikan masukan dan saran kepada penulis untuk kesempurnaan Skripsi ini. 7. Staf PSKGJ (Maryati, S.E dan Dena) yang selalu membantu penulis sehingga dapat menyeselesaikan skripsi. 8. Almamater Kebanggaanku Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
mengingat
keterbatasan
sarana,
kemampuan,
dan
pengalaman. Menyadari akan hal ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Kemudian harapan penulis semoga penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap masalah yang dibahas dalam skripsi ini. Akhirnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan penulis, mudahmudahan karya sederhana ini menjadi tambahan ilmu bagi semua pihak.
Bengkulu, Oktober 2014
Hijratul Hayati
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii ABSTRAK .................................................................................................. iv LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... v MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................. vii DAFTAR ISI ................................................................................... viii DAFTAR TABEL ........................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ......................................................................... x DAFTAR LAMPIR .......................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang . ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah. ....................................................................... 7 C. PembatasanFokusPenelitian . ..................................................... 8 D. RumusanMasalah ....................................................................... 8 E. TujuanPenelitian . ........................................................................ 9 F. ManfaatPenelitian . ...................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Motorik Halus. .......................................................... 11 1. Pengertian Motorik Halus . ....................................................... 11 2. Jenis Kemampuan Motorik Halus . .......................................... 11 B. Konsep Melukis Sederhana ......................................................... 14 1. Pengertian Melukis .................................................................. 14 2. Kegiatan Melukis Sederhana ................................................... 16
x
3. Hbungan Melukis Sederhana dengan Perkembangan Motorik Halus.......................................................................... 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian . ............................................................ 21 B. Tempat dan Waktu Penelitian . ......................................................... 21 C. Subjek Penelitian . ........................................................................... 22 D. Jenis Tindakan. ................................................................................. 22 E. Tekhnik Pengumpulan Data . ............................................................ 30 F. Instrumen . ....................................................................................... 31 G. Teknik Analisis Data . ....................................................................... 34 H. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 35
BAB IV Hasil Penelitian A. Prosedur dan Hasil Penelitian .......................................................... 36 B. Pembahasan .................................................................................... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 52 B. Saran ................................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Format Pengamatan Observasi ................................................. 32 Tabel 3.2 Kriteria Keberhasilan .................................................................. 33 Tabel 3.3 Klasifikasi Katagori tingkatan dan presentasi .............................. 35 Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pada Siklus1 Pertemuan 1 .......................... 38 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Pada Siklus 1 Pertemuan 2 .......................... 41 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Pada Siklus 2 Pertemuan 1 .......................... 44 Tabel 4.4 hasil Hasil Pengamatan Pada Siklus 2 Pertemuan 2 .................. 47 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus 1 dan 2 ............................... 49
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model PTK Arikunto ............................................................... 23
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.Surat Izin Penelitian Dari Fakultas………………………………. 54 Lampiran 1.Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ........................................... 55 Lampiran 2.Data Anak Kelompok B1 PAUD HARAPAN BUNDA ................ 56 Lampiran 3.Surat Pernyataan Sebagai Teman Sejawat .............................. 57 Lampiran 4.Rencana Pembelajaran Mingguan ............................................ 58 Lampiran 5.Rencana Pembelajaran Harian ................................................ 59 Lampiran 6.Observasi Perkembangan Anak .............................................. 60 Lampiran 7.Lembar Observasi Guru ............................................................ 64 Lampiran 8.Pedoman Kriteria Motorik Halus Anak ...................................... 68 Lampiran 9.Lembar Observasi Guru ............................................................ 69 Foto – foto kegiatan ..................................................................................... 73 Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. 78
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam undang-undang RI No.20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 dinyatakan
bahwapendidikan anak usia dini adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikanl ebih lanjut.(depdiknas, 2005 :1) Selanjutnya, dalam penjelasannya, ditetapkan bahwa pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial
yang
kuat
semuawarganegara
dan Indonesia
berwibawan
untuk
berkembang
memberdayakan
menjadi
manusia
yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Upaya pengembangan potensi anak sebagaimana dijelaskan tidak akan sangat berarti jika dilakukan sejak usia dini. Masa
usia
dini
merupakan
usia
emas
pertumbuhan
dan
perkembangan (GoldenAge),yang artinya pada usia tersebut aspek kognitif, fisik, motorik dan psikososial anak berkembang secara pesat. Sehingga
untuk
membentuk
anak
1
menjadi
pribadi
yang
matang,
bertanggung jawab, serta mampu menghadapi segala permasalahan yang ada
dalam
hidupnya
diperlukan
stimulasi-stimulasi
yang
mampu
mengoptimalisasi seluruh aspek tersebut. Pada masa ini perkembangan jaringan otak anak mengalami peningkatan yang sangat pesat. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini merupakan dasar bagi perkembangan masa berikutnya (Musbikin, 2010: 11). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 salah satu
kemampuan
dasar
dan
aspek
perkembangan
anak
adalah
kecerdasan fisik motorik. Baik motorik kasar maupun motorik halus. Kecerdasan ini mengacu pada kemampuan melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan, keseimbangan, konsentrasi dan kelincahan. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, bahasa dan komunikasi, yang tercakup dalam kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) ,kecerdasan spiritual (SQ) atau kecerdasan
agama
atau
religious
(RQ),
sesuai
dengan
tingkat
pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam buku Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam (Mansyur, 2005: 22) perkembangan aspek motorik erat kaitannya dengan masalah perkembangan fisik. Pada anak usia dini otot-
2
otot badan cenderung lebih kokoh. Perkembangan fisik memerlukan keterampilan motorik agar otot saraf yang mulai tumbuh dapat berfungsi secara maksimal. Dalam Mansyur (2005: 23), perkembangan fisik sangat penting dipelajari, karena baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara langsung, perkembangan fisik anak akan menentukan ketrampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung,
pertumbuhan
dan
perkembangan
fisik
akan
mempengaruhi bagaimana anak itu akan memandang dirinya sendiri dan bagaimana dia memandang oranglain. Dalam buku Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam (Mansyur, 2005: 3.24) mengemukakan bahwa perkembangan motorik halus meliputi perkembangan otot halus dan fungsinya.Otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian tubuh yang lebih spesifik; seperti menulis, melipat, merangkai, mengancingkan baju, menggunting, melukis, dan sebagainya. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi matatangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai
3
bentuknya,membuat garis, melipat kertas, menggambar, mewarnai, dan sebagainya. Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. pembawaan
anak
dan
Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh
stimulai
yang
didapatkannya.
Lingkungan
mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak.Lingkungan
dapat
meningkatkan
ataupun
menurunkan
taraf
kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama kehidupannya. (http://bidanku.perenting.blogspot.com/2012 (2013:01) Peneliti melakukan observasi awal tentang kemampuan anak dalam pengembangan motorik halus dikelas B1 PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu yang berjumlah 14 orang anak dengan 7 orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan, orang
ditemukan
adanya
masalah,
terdapat
6
anak perempuan dan 6 orang anak laki-laki masih mengalami
keterlambatan dalam perkembangan motorik halus dan mengalami kesulitan untuk mengkoordinasi gerakan tangan dan jari-jemarinya secara lebih fleksibel. Terutama pada kegiatan pramenulis seperti cara memegang pensil yang belum benar dan masih sangat kaku, menjiplak bentuk/garis yang belum rapi, kesulitan membuat bentuk-bentuk tulisan dan mewarnai yang masih terlihat coret-coret serta kegiatan lainnya yang masih memerlukan bimbingan. Hal ini bisa disebabkan oleh belum matangnya kemampuan anak dari segimotor ikhalus dan kurangnya stimulasi/latihan
4
yang diberikan. Usia lima tahun pertama merupakan usia yang sangat menentukan bagi seorang anak. Di usia tersebut merupakan periode keemasan dalam proses perkembangan, yang artinya pada usia tersebut aspek kognitif, fisik, motorik dan psikososial anak berkembang secara pesat. Sehingga untuk membentuk anak menjadi pribadi yang matang, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi segala permasalahan yang ada dalam hidupnya diperlukan stimulasi-stimulasiyang mampu mengoptimalisasi seluruh aspek tersebut. Dan karena kemampuan motorik halus anak juga sangat penting, maka diperlukan kegiatan menarik yang dapat memberikan kesenangan pada anak, menimbulkan semangat dari dalam diri anak dan memunculkan kreatifitas anak yang merupakan dasar bagi keterampilan yang lainnya. Salah satu kegiatan yang merangsang dan mendorong kemampuan motorik halus anak adalah senime lukis. Pekerti,dkk (2008:1.19) dalam Buku Metode Pengembangan Seni, seni adalah kegiatan manusia dalam mengekspresikan
pengalaman hidup dan kesadaran artistiknya yang
melibatkan kemampuan intuisi, kepekaan indrawi dan rasa, kemampuan intelektual, kreativitas serta keterampilan teknik untuk menciptakan karya yang memiliki fungsi personal atau sosial dengan menggunakan berbagai media. Pengembangan seni juga bertujuan mengembangkan keterampilan motorik halus anak didik dalam berolah tangan. Pembelajaran seni bagi
5
anak- anak merupakan salah satu pendekatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak yang memiliki aspek bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain, berekspresi dan kreatif serta menyenangkan (Pekerti 2008: 1.8). Pendidikan seni untuk anak adalah untuk meningkatkan kreativitas, kepekaan rasa serta kemampuan mengutarakan pendapat melalui berkarya seni. Artinya anak-anak belajar seni bukan ditujukan untuk menjadikan mereka seniman. Melalui seni anak dapat mengutarakan pendapatnya
dalam
bentuk
gambar
atau
lainnya.
(http://melyloelhabo.blogspot.com/2012/10/melukis-bagi-anak-usiadini.html 2013.01) Dalam buku Melukis dengan Pasir (Aprina, 2012 : 1.3), melukis adalah memvisualkan (menyatakan bentuk) bayangan dalam bentuk gambar. Dimana kegiatan ini juga dapat melatih kemampuan motorik halus.Sebuah lukisan juga dapat menggambarkan kecerdasan visualspasial seseorang. Orang yang membuat lukisan secara proporsional, dimana bentuk mendekati objek dan seterusnya menunjukkan kecerdasan visual yang baik serta kemampuan motorik halus yang tinggi. Pada anak usia dini tentu saja dimulai dari kegiatan melukis sederhana. Dimana anak dapat mengembangkan imajinasi untuk membuat lukisan berdasarkan kreatifitas dan daya imajinasi yang mereka miliki. Kegiatan melukis ini akan membantu anak untuk memiliki keterampilan, daya cipta dan kelenturan tangan. Selain itu anak juga bisa berkreasi 6
menciptakan bermacam- macam gambar dan komposisi warna yang dapat melatih kemampuan visualnya. Kegiatan melukis adalah kegiatan yang lebih bebas dari menggambar. Bisa dikatakan melukis condong lebih ekspresif dibandingkan dengan menggambar. Memahami karya seni anak tidak seperti memahami lukisan orang dewasa yang penuh dengan penataan warna dan bentuk-bentuk jelas yang lebih rumit. Lukisan anak adalah media untuk mengutarakan pendapatnya, didalamnya terkandung seribu makna yang tidak dipunyai oleh dewasa. Anak melukis selayaknya bermain kertas atau benda-benda mainan yang lain. Dengan melihat permasalahan yang ada, kemampuan motorik halus anak
perlu
ditingkatkan
untuk
mengubah
suatu
keadaan
dalam
memecahkan dan memperbaiki persoalan yang hadir dalam bidang pendidikan anak usia dini. Oleh sebab itu peneliti ingin melakukan perbaikan pembelajaran dan mengetahui sejauh mana kegiatan melukis sederhana dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak dikelas B1 PAUD Harapan Bunda KotaBengkulu melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Melukis Sederhana pada Kelompok B1 PAUD Harapan Bunda KotaBengkulu”.
7
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas permasalahan yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Sebagian besar keterampilan motorik halus anak masih belum berkembang dengan baik. Anak masih mengalami kesulitan untuk mengkoordinasi gerakan tangan dan jari-jarinya secara lebih fleksibel. 2. Kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada anak cenderung monoton sehingga mengakibatkan kurang menarik minat anak dalam belajar serta anak merasa bosan dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan motorik halus.
C. Pembatasan Masalah Dalam peningkatan keterampilan motorik halus pada anak usia dini melalui kegiatan melukis sederhana, maka perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti untuk mempermudah dan menghindari pelebaran masalah. 1.
Kegiatan melukis sederhana merupakan cara berkreasi menggunakan peralatan dan teknik yang biasa. Kegiatan ini hanya memfokuskan pada kegiatan melukis sederhana yang dilakukan anak dan hasil karya lukisannya.
2.
Pada kegiatan melukis sederhana ini tidak ada pembatasan untuk tema karena dapat digunakan pada semua tema. 8
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan permasalahan ini secara umum adalah“Apakah kegiatan melukis sederhana dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak Kelompok B1 PAUD Harapan Bunda KotaBengkulu?” E. Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan melukis Sederhana pada Kelompok B1 PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bagi anak a. Dapat membantu meningkatkan motorik halus anak. b. Dapat membantu anak mengembangkan keterampilan seperti koordinasi mata- tangan. c. Anak dapat menyukai kegiatan melukis sederhana ini. d. Anak dapat berkreasi sesuai dengan gagasan dan imajinasinya sendiri. e. Anak dapat meningkatkan kemampuan motorik halusnya melalui kegiatan melukis sederhana. 2. Manfaat Bagi Guru a. Guru dapat mengetahui tingkat perkembangan motorik halus anak b. Dapat
mengetahui
faktor-faktor 9
yang
mempengaruhi
tingkat
perkembangan motorik halus anak dan dapat menentukan langkahlangkah yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. c. Guru dapat membimbing anak yang kurang mampu dan kurang percaya diri dalam mengikuti kegiatan melukis sederhana. 3. Manfaat bagi sekolah Bagi Sekolah, yaitu masukan bagi sekolah dalam penerapan proses kegiatan belajar mengajar dan memberikan landasan bagi kebijakan yang akan diambil sekolah guna meningkatan mutu hasil belajar anak didik.
10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kemampuan Motorik 1. Pengertian Motorik adalah kemampuan menggunakan seluruh tubuh (fisik) untuk mengekspresikan ide dan perasaan (berpantomim , menari, berolah raga) dan
keterampilan
menggunakan
tangan
untuk
menciptakan
atau
mengubah sesuatu (membuat kerajinan, membuat lukisan, menjahit) 2. Jenis kemampuan motorik a. Motorik kasar Motorik kasar adalah gerakan yang menggunakan otot-otot kasar atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya berlari, melompat dengan dua kaki, berjingkat, dan melompat. b. Motorik halus Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan mengenggam. (Endah, 2008: 33). Dalam Achroni (2012:16) kemampuan motorik halus adalah
11
kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan,
seperti menggunting, melipat,
menarikgaris, melipat, menggambar, melukis, dan sebagainya. Dengan kemampuan motorik halus yang berkembang dengan baik anak akan dapat menulis dengan baik. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motorik
halus
merupakan
kemampuan
gerak
yang
menggunakan
keterampilan otot- otot halus dan melibatkan neuroseluler (syaraf otot) serta koordinasi mata dengan tangan seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan pergelangan tangan yang tepat. 3. Kemampuan motorik halus a. Pengertian Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan mengenggam. (Endah, 2008: 33). Dalam
Achroni
(2012:16)
kemampuan
motorik
halus
adalah
kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan,
seperti menggunting, melipat,
menarikgaris, melipat, menggambar, melukis, dan sebagainya. Dengan kemampuan motorik halus yang berkembang dengan baik anak akan dapat
12
menulis dengan baik. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motorik
halus
merupakan
kemampuan
gerak
yang
menggunakan
keterampilan otot- otot halus dan melibatkan neuroseluler (syaraf otot) serta koordinasi mata dengan tangan seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan pergelangan tangan yang tepat. Pada dua tahun pertama, anak memiliki peningkatan kemampuan motorik yang relatif cepat, seperti kemampuan meraih dan menggenggam, berjalan dan berlari, termasuk kemampuan berbicara yang juga merupakan salah satu kemampuan motorik halus, hal yang patut diperhatikan adalah kemampuan motorik dan aktifitas bermain merupakan elemen penting yang saling terintegrasi seluruh aspek pengembangan kognitif atau intelektual anak dan sosial. Kegiatan motorik halus merupakan komponen yang mendukung
pengembangan
yang
lainnyaseperti
pengembangan
kognitif,sosial dan emosional anak (Sumantri, 2005: 144). Aktifitas pengembangan keterampilan motorik halus anak usia dini bertujuan
untuk
melatihkan
kemampuan
koordinasi
motorik
anak.
Koordinasi antara mata dengan tangan dapat dibentuk melalui kegiatan permainan membentuk atau memanipulasi dari tanah liat/lilin/adonan, memalu, menggambar, mewarnai, melukis, menempel, menggunting, memotong, meronce, dan sebagainya. Pengembangan motorik halus akan berpengaruh terhadap kesiapan anak dalam menulis, kegiatan melatihkan
13
koordinasi antara tangan dengan mata yang dianjurkan dalam jumlah waktu yang cukup meskipun penggunaan tangan secara utuh belum mungkin tercapai. (Sumantri, 2005: 145). b. Aspek- aspek yang diamati 1) Mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan. 2) Menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jarijemari. B. Konsep Kegiatan Melukis Sederhana 1. Pengertian Melukis Seni lukis merupakan cabang seni murni yang berwujud dua dimensi yang mengekspresikan gagasan, perasaan terdalam seseorang melalui media ungkap tertentu. Kemampuan pengolahan bahan dan penguasaan alat serta teknik melukis merupakan hal yang utama. Melalui
media
lukis
seseorang
dapat
lebih
bebas
dalam
mengekspresikan dirinya atau menafsirkan objek yang dilukissesuai persepsi dan daya imajinasi atau perasaan. Dengan kata lain melukis lebih bersifat subjektif. (Pekerti, 2009: 8.22) Dalam buku Pengembangan Kreatifitas Seni Rupa Anak TK (Sumanto, 2005: 11), seni lukis adalah jenis karya seni rupa yang keberadaannya dikatakan paling tua. Dalam berkarya, seni lukis ditentukan oleh dorongan kreatif sehingga bisa menciptakan karya yang
14
murni secara bebas sesuai gaya pribadinya. Lukisan dapat dibuat dengan berbagai macam media/bahan antara lain cat lukis, tinta, krayon/catpastel, pensil gambar dan sebagainya. Pada dasarnya melukis adalah proses membuat gambar dengan cara menggoreskan atau melumurkan bahan warna seperti cat, pada bidang datar (misalnya kertas, kanvas dan papan). Peralatan melukis antara lain kuas lukis, palet lukis, cat lukis (bisa berupa cat air atau cat minyak). Hasil dari proses melukis ini lebih mengutamakan komposisi dari unsur warna. Meskipun ada juga lukisan yang tidak berwarna. (Sumanto, 2005: 16). Pada anak usia dini tentu saja melukis adalah kegiatan membuat gambar untuk mengutarakan pendapatnya, yang didalamnya terkandung ribuan makna yang
tidak
dipunyai oleh orang dewasa.
Anak melukis selayaknya bermain kertas atau benda-benda mainan lainnya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa melukis adalah kegiatan membuat gambar dengan menggoreskan atau melumurkan bahan warna seperti cat pada bidang datar untuk menyatakan bentuk bayangan dalam bentuk gambar. Meskipun terdapat banyak kesamaan, namun
pada
Menggambar
dasarnya adalah
melukis
proses
15
berbeda
membuat
dengan gambar
menggambar. dengan
cara
menggoreskan benda-benda tajam (seperti pensil atau pena) pada bidang datar (misalnya permukaan papantulis, kertas, atau dinding). Hasil dari proses ini berupa tata susunan unsur garis. Sedangkan melukis adalah proses membuat gambar dengan cara menggoreskan atau melumurkan bahan warna seperti cat pada bidang datar (misalnya kanvas, dan papan). Dan hasil dari proses melukis ini lebih mengutamakan komposisi unsur warna (Sumanto, 2005: 15-16).
Dengan kata lain
melukis lebih bersifat subjektif. 2. Kegiatan Melukis Sederhana Pada Anak Usia Dini Melukis merupakan salah satu bentuk kegiatan berekspresi yang cukup popular bagi anak-anak usia dini. Pada anak usia dini, melukis
adalah media
untuk
mengutarakan
pendapatnya,
yang
didalamnya terkandung ribuan makna yang tidak dipunyai oleh orang dewasa. Anak melukis selayaknya bermain kertas atau benda-benda mainan lainnya. Melukis sederhana pada anak usia dini adalah kegiatan melukis dengan langkah-langkah
sederhana dan dengan menggunakan
peralatan lukis yang biasa dan tidak membahayakan anak,seperti:
16
a) Pensil Hasil lukisan dengan teknik kering seperti pensil tampak pada arsir atau goresan. Pada umumnya anak-anak suka menggambar dengan cepat. Jika alat yang digunakan tidak sesuai dengan tingkat kecepatan berekspresi, maka anak akan segera kehilangan ide berikutnya. Oleh karenanya, dengan memahami sifat anak dalam menggambar, seorang guru perlu memilih kanpensil warnayang cocok serta bahan kertas yang sesuai. b) Ranting Pohon Kesan yang ditimbulkan pena berbentuk formal, artinya garis yang dihasilkan sesuai dengan bentuk ujung pena yang tersedia.Untuk membuat bentuk artistik dengan kesan bervariasi dapat menggunakan ranting pohon yang dipatahkan. Patahan ini akan membentuk kesan yang sesuai dengan keinginan. c) Kuas Terdapat bermacam-macam ukran kuas, mulai dari kuas yang mempunyai efek runcing sampai dengan tebal. Secara normal, jenis kuas untuk cat air berbeda dengan jenis kuas untuk cat acrylic serta cat minyak. Unsur yang membedakan adalah bahan dasar dan penyerapan bahan warna. Untuk cat air biasanya kuas lebih halus dan mudah menyerap air seperti bulu kuda dan sejenisnya. Sedang kanuntuk cat minyak dan poster cenderung digunakan kuas yang cenderung lebih berserat tebal. 17
d) Pup Pup adalah alat melukis buatan sendiri yang terbuat dari bahan kain dan bagian tengahnya diisikan perca atau busa yang kemudian ditutupkan atau dibungkuskan sehingga membentuk bulatan. Bulatan yang sudah jadi tadi diikat dengan kencang agar isi yag terbungkus tidak mudahlepas. e) Jari Tangan Sifat anak usia dini ketika melukis ingin cepat agar ide dan gagasannya tidak kandas dan menghilang. Oleh karena itu, sering kali anak dengan nekat mengambil warna yang ada secara langsung dari warna yang telah disediakan. Dengan jari-jari tangannya anak merasakan bahwa ia dapat lebih cepat menyelesaikan lukisannya. Akhirnya anak mencelupkan tangannya sendiri ke dalam cat warna. Teknik melukis langsung dengan
pewarna tersebut dinamakan finger painting, yaitu teknik
melukis dengan jarit angan secara langsung tanpa menggunakan bantuan. Dalam kegiatan melukis sederhana ini, alat yang digunakan adalah kuas dengan cat air sebagai bahan pewarnanya.
Inti dari
kegiatan ini adalah untuk membantu anak dalam hal peningkatan kemampuan motorik halusnya. Tanpa mengutamakan teknik melukis yang rumit untuk anak usia taman kanak-kanak. Kegiatan melukis
18
sederhana ini juga dijadikan media untuk
anak mengutarakan
pendapatnya, yang didalamnya terkandung seribu makna yang akan dituangkan anak melalui lukisannya. 3. Hubungan Melukis Sederhana terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Perkembangan motorik berarti pengendalian gerak jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik halus yaitu keterampilan yang menggunakan jari jemari, tangan dan gerakan pergelangan tangan dengan tepat. (Rosmala, 2005: 2). Pada dasarnya melukis adalah prose smembuat gambar dengan cara menggoreskan atau melumurkan bahan warna seperti cat, pada bidang datar misalnya : kertas, kanvas dan papan. (Sumanto, 2005: 16). Kegiatan
melukis
sederhana
ini
berkaitan
erat
dengan
perkembangan motorik halus anak yaitu berpengaruh pada keterampilan tangan. Ketika anak belum siap belajar menggunakan alat-alat tulis dengan benar ini terkadang bisa menyebabkan pembelajaran memegang pensil dengan cara yang tidak efisien yang pada akhirnya menjadi masalah. Dengan begitu untuk memberi motivasi dan semangat pada anak dalam mengembangkan pola memegang yang benar yaitu dengan
19
cara memberi anak alat tulis yang bisa membantu perkembangan keterampilan motorik halusnya, misalnya memegang kuas yang berdia meter kecil dan lebih panjang dari pada peralatan gambar lainnya, akan membuat anak menggunakan keterampilan tangannya dari pada seluruh tangan. Melukis pada permukaan datar dengan arah vertical ataupun horizontal serta gerakan tangan anak pada saat proses kegiatan mencampu rwarna akan menempatkan pergelangan tangan anak pada sudut yang tepat. Dengan demikian kegiatan melukis pada anak sangat berkaitan dalam proses latihan meningkatkan keterampilan motorik halus, karena pada kegiatan melukis terdapat proses gerakan kuas secara berulangulang pada suatu permukaan dari media gambar dan juga gerakan pergelangan tangan anak pada saat proses pencampuran warna. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa kegiatan melukis sederhana pada anak usia dini dapat meningkatkan motorik halus.
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris dikenal dengan Classroom Action Research, yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan professional.
praktik-praktik (Suroso,
2009:
pembelajaran 30).
Yang
dikelas tujuan
secara
utamanya
lebih adalah
meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui melukis sederhana pada kelompok B1 PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Harapan Bunda Jalan Merba Blok V Kelurahan Cempaka Permai Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu. 2. Waktu Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2014.
21
C. Subyek Penelitian Bidang pengembangan yang dijadikan subyek penelitian yaitu meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui melukis sederhana pada anak usia dini. Ad Adapun tempat penelitian yang akan dilakukan adalah di Pendidikan Anak Usia Dini Harapan Bunda Kota Bengkulu. Kelas yang digunakan sebagai subjek ini adalah kelas B1 PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu, yang berjumlah 15 orang anak yang terdiri dari 8 orang anak laki-laki dan7orang anak perempuan. D. Jenis Tindakan Prosedur penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 4 rangkaian kegiatan yang akan dilakukan siklus berulang, kegiatan utama dalam siklus yaitu : a) Perencanaan, b) Tindakan, c) Pengamatan/observasi, d) Refleksi. (Arikonto, 2010: 16). Keempat
tahapan tersebut saling terkait dan berkelanjutan, adapun
rangkaian kegiatan dalam penelitian ini adalah:
22
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS II Pengamatan
?
Gambar 3.1 Alur PelaksanaanTindakan dalam PenelitianTindakanKelas Secara oprasional tahapan-tahapan kegiatan penelitian dalam setiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan (Planning) Kegiatan
perencanaan
diawali
dengan
merencanakan
ide
penelitian kemudian ditindak lanjuti dengan observasi pelaksanaan pembelajaran dikelas. Mulai dari Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) selanjutnya peneliti membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH) dan kemudian menentukan tema apa yang akan diajarkan pada anak. Rencana dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi metode atau cara mengajar, observasi serta evaluasi dana lokasi waktu yang digunakan
23
dalam mengajar. 2. Pelaksanaan Tindakan (Action) Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan. Dengan alat pengumpulan data yang telah disusun, observasi mencermati jalannya pembelajaran berlangsung secara wajar. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan guru dan peningkatan hasil belajar siswa. 3. Tahap Observasi (Observing) Tahap
observasi
dilakukan
peneliti
dengan
mengggunakan
pedoman observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Observasi menggunakan
teknik pengumpulan
data dalam penelitian tindakan
kelas yaitu mengamati segala sesuatu yang berlangsung saat proses pembelajaran untuk melakukan refleksi dan revisi terhadap rencana tindakan yang telah dilakukan untuk menyusun rencana berikutnya. Data yan gakan dikumpulkan dalam tahap ini adalah data kualitatif dan kuantitatif, yang masing-masing akan diperoleh melalui observasi dan evaluasi yang telah dilakukan, jika kualitatif menggunakan observasi yang akan menghasilkan tafsiran atau teori secara benar, sedangkan kuantitatif berdasarkan evaluasi yang dilakukan pad aanak, hasilnya berupa angka dengan menggunaan presentase.
24
4. Tahap Refleksi (Reflecting) Hasil penemuan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran ditindak lanjuti dengan kegiatan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan analisis sintetis, interpretasi dan ekspanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan mencari makna terhadap proses dan pelaksanaan tindakan kelas sebagai dampak adanya intervensi tindakan yang dilaksanakan. Apabila hasil yang dicapai belum mencapai hipotesis tujuan ,maka akan dilaksanakn siklus kedua. Didalam penelitian tindakan kelas ini, penelitiakan menggunakan dua siklus, dimana tiap siklus akan ada tiga kali tatap muka. Adapun skenario dalam penelitian ini adalah: Skenario Penelitian Siklus1 1) Perencanaan Dalam perencanaan, guru melakukan kegiatan sebagai berikut: (1) Membuat rencana kegiatan harian (RKH) (lampiran) dengan tema alam semesta dengan subtema perbedaan siang dan malam. (2) Menyediakan media pembelajaran yaitu kertas gambar, cat air untuk melukis, kuas, pensil, tatakan melukis (tempat mencampur cat), dan mengalokasikan waktu. (3) Menyiapkan lembar observasi guru mengajar dan lembar
25
observasi kemampuan anak. 2) Tindakan Dalam
melaksanakan
tindakan
dalam
pembelajaran
guru
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a) Pembukaan Guru membimbing anak untuk berbaris didepan kelas dengan rapi sebelum masuk kedalam kelas. Didalam kelas guru menyapa dan memberi salam kemudian berdoa bersama, berdzikir, membaca suratsurat pendek, bernyanyi, pengenalan hari, bulan dan tahun. Selanjutnya memberikan penjelasan dan berdiskusi mengenai tema dan subtema. b) Kegiatan inti Sifat dari kegiatan inti ini adalah guru memfasilitasi, memotivasi, mengkoordinir,
mengobservasi,
dan
mengevaluasi
anak
dalam
melakukan berbagai kegiatan belajar, sedangkan anak melakukan aktivitas secara aktif sebagai bentuk keterlibatan dalam proses belajar, baik secara fisik maupun mental. Kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Pertemuan ke-1 Kegiatan yang direncanakan peneliti adalah guru memperlihatkan anak gambar yang berkenaan subtema yaitu perbedaan siang dan malam, kemudian guru menjelaskan apa saja perbedaan antara siang
26
dan malam. Dengan menjelaskan berbagai perbedaan siang dan malam maka akan menimbulkan imajinasi dan ketertarikan anak tentang apa yang akan dilukiskannya nanti. Pada pertemuan pertama ini, anak diberitugas membuat lukisan benda- benda langit yang terlihat pada siang dan malam hari. Selanjutnya guru memberikan contoh cara menggunkaan alat melukis yang benar. Gambar yang guru tunjukkan diharapkan dapat membantu anak untuk mendapatkan ide dalam melukis. Dan setelah itu anak dipersilahkan untuk melukis sesuai dengan ide dan gagasannya yang sesuai dengan tema dan subtema. Pertemuan ke-2 Kegiatan yang direncakan peneliti adalah memberi tugas membuat lukisan mengenai suasana pada siang hari. Jadi kegiatan yang anak lakukan
adalah.
Untuk
meningkatkan
kemampuan
anak
dalam
menggunakan peralatan melukis, guru akan mengajak anak untuk melihat guru memberikan contoh dengan mempraktekkan secara langsung kegiatan melukis tersebut. Dari kegiatan ini diharapkan anak mampu mengkoordinasikan gerakkan tangan, pergelangan tangan dan lengan dengan lentur. Kegiatan yang dirancang peneliti adalah memberi tugas membuat lukisan mengenai suasana pada malam hari dan bendabenda yang ada dilangit pada malam hari untuk meningkatkan kemampuan melukis anak, sebelumnya guru memperlihatkan anak
27
gambar-gambar yang berkaitan dengan benda-benda langit yang terlihat pada malam hari. Dengan melihat gambar-gambar ini dimaksudkan untuk menambah daya imajinasi anak dalam menciptakan lukisannya. Dari kegiatan tersebut diharapkan anak mampu mengembangkan daya imajinasinya dalam menciptakan lukisan dan mampu menggerakkan tangan serta memposisikan jari dalam menggunakan kuas dengan benar dalam kegiatan melukisnya. c) Kegiatan Istirahat dan Makan Pada kegiatan ini anak bermain diluar kelas, dilanjutkan dengan mencuci tangan sebelum makan, kemudian makan bersama dengan membaca doa sebelum dan sesudah makan. Dilanjutkan dengan menggosok gigi setelah makan. d) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, guru bersama anak-anak menyanyikan lagu sesuai dengan tema dilanjutkan dengan berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan pada hari itu. Untuk mengetahui tingkat keberhasilannya, guru menggunakan alat evaluasi yang sesuai dengan pengamatan terhadap
masing-masing
anak.
Kegiatan
dilanjutkan
dengan
menyampaikan kegiatan untuk esok harinya, bernyanyi dan berdoa sebelum pulang. Selanjutnya mengucapkan salam.
28
3) Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas. Observasi dilakukan dalam rangka pengumpulan data. Kegiatan observasi dilakukan bersama teman sejawat, yaitu mengamati aktivitas dan proses belajar serta menilai kemampuan anak. 4) Refleksi Tahap ini merupakan tahap untuk memproses data yang diperoleh selama pembelajaran dan observasi. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan PTK. Data yang telah diproses digunakan untuk melihat dan mengkaji kekurangankekurangan yang ada dan menentukan langkah yang akan dilakukan untuk perbaikan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya atau merencanakan tindakan untuk siklus selanjutnya (SiklusII).
Skenario Penelitian SiklusII Dalam siklus ke 2 ini dilakukan perubahan-perubahan tertentu yang didapat dari hasil refleksi siklus I. Refleksi dilakukan berdasarkan analisa terhadap data-data yang diperoleh selama pembelajaran dan observasi, kemudian di analisa untuk melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya dan dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
29
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelompok B1 PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu ini, dikumpulkan melalui beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Observasi Observasi digunakan untuk merekamproses dan hasil belajardari suatu aktifitas sehari-hari anak disekolah. Berdasarkan pengamatan langsung terhadap sikap dan prilakunya. Pengamatan ini memberikan informasi yang sangat berharga dalam merencanakan suatu program serta pengamatan harus menjadi aspek perencanaan integral sebagai pendidik. (Sugianto, 1998: 20). Teknik ini untuk mengamati tentang kemampuan motorik halus anak dalam melakukan kegiatan melukis sederhana, pengamatan ini dilakukan guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 2. Dokumentasi Teknik dokumentasi yang mendukung berjalannya penelitian ini, meliputi nama-nama anaks ebagai subjek penelitian, foto-foto dan datadata yang mendukung lainnya untuk menganalisis pada tahapan awal. Teknik ini digunakan untuk menyaring hasil karya yang telah dibuat oleh anak.
30
F. Instrument Untuk
memperoleh
data
dan
keterangan-keterangan
yang
dibutuhkan dalam penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti menentukan metode pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu melalui metode observasi dan dokumentasi. 1.Lembar Observasi (Keterampilan Proses) Lembar
observasi
adalah
cara-cara
maupun
analisis
dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengena itingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Lembar observasi terdiriatas: a. Lembar
observasi
melaksanakan
guru,
lembar
ini
proses pembelajaran,
digunakanpada
saat
guru
tujuannya untuk mengetahui
atau melihat bagaimana unjuk kerja guru didalam proses pembelajaran. b. Lembar observasi siswa, digunakan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung,
observasi
terhadap
siswa
ini
bertujuan
untuk
mengetahui atau melihat bagaimana perkembangan motorikhalus anak melalui kegiatan melukis sederhana. Ada pun aspek yang akan dinilai yaitu: kemampuan anak dalam melukis sederhana, dan kemampuan anak dalam menggunakan peralatan lukisnya (keterampilan tangan, pergelangan tangan dan geraklengan).
31
2.Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi yang mendukung berjalannya penelitian ini, meliputi nama-nama anak sebagai subjek penelitian, foto-foto dan datadata yang mendukung lainnya untuk menganalisis pada tahapan awal. Tabel 3.1 Format Pengamatan Observasi Nilai
No
Aspek yang dinilai
1
Mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan.
2
Menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari-jemari.
A
B
C
D
Keterangan : 1. Koordinasi mata dan gerak tangan A : Anak mampu mengkordinasikan mata dan gerak tangan ketika melukis sederhana tanpa bantuan guru (sangat baik) B : Anak mampu mampu mengkordinasikan mata dan gerak tangan ketika melukis sederhana sederhana dengan sesekali di bimbing guru (baik) C : Anak mampu mampu mengkordinasikan mata dan gerak tangan ketika melukis sederhana sederhana dengan bimbingan guru (cukup) D : Anak tidak mampu mampu mengkordinasikan mata dan gerak tangan ketika melukis sederhana sederhana (kurang) 2. Menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari-jemari.
32
A : Anak mampu Memengang pensil dengan benar tanpa bantuan guru (sangat baik) B : Anak mampu Memengang pensil dengan benar dengan sesekali di bimbing guru (baik) C : Anak mampu Memengang pensil dengan benar dengan bimbingan guru (cukup) D : Anak tidak mampu Memengang pensil dengan benar (kurang) Tabel 3.2 Kriteria keberhasilan No
1
2
Indikator yang dikembangk an Anak dapat Menjimplak bentuk pola sederhana
Penilaian A
B
Anak dapat Menjimplak bentuk pola sederhana tanpa bantuan guru
Anak dapat Menjimplak bentuk pola sederhana dengan sesekali di bimbing guru Anak dapat Anak dapat Anak dapat Memengang Memengang Memengang pensil pensil pensil dengan dengan benar dengan benar tanpa benar bantuan guru dengan sesekali di bimbing guru
33
C
D
Anak dapat Menjimplak bentuk pola sederhana dengan bimbingan guru
Anak tidak dapat Menjimplak bentuk pola sederhana
Anak dapat Memengang pensil dengan benar dengan bimbingan guru
Anak tidak dapat Memengang pensil dengan benar
G. Teknik Analisis Data Analisis data dan interpretasi hasil analisis dilakukan pada saat melakukan kegiatan melukis sederhana untuk meningkatkan motorik halus anak, sehingga digunakan lembar observasi untuk mendapatkan data yang akurat tentang jumlah anak yang mampu mengerjakan kegiatan tersebut pada anak kelompok B1 PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu, Terdapat kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Ketuntasan belajar perorangan dikatakan berhasil baik apabila masuk dalam kategori baik atau nilai minimal empat.
Sebaliknya ketuntasan klasikal dari jumlah anak terpenuhi jika persentasi ketuntasan belajar mencapai nilai75%. Untuk melihat peningkatan hasil belajar tersebut dapat digunakan rumus sebagai berikut:
P = %
Keterangan: P F N 100%
: persentase : Nilai yang dicapai anak : Jumlah anak keseluruhan : bilangan konstan
34
Tabel 3.3 Tabel klasifikasi katagori tingkatan dan persentasi kriteria Nilai persentasi Sangat baik 80 – 100% Baik 70 – 79 % Cukup 50 – 69% Kurang 30 – 49 %
H. Indikator Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil apabila dengan nilai 75 % lebih anak : 1. Kemampuan anak dalam menggunakan kuas dengan benar dalam melukis
sederhana.
2. Kemampuan anak dalam Menjimplak bentuk pola sederhana 3. Kemampuan anak dalam Memengang pensil dengan benar
35
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Dan Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di PAUD HARAPAN BUNDA Kota Bengkulu, dengan 2 siklus
dan masing-masing siklus
dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah kelompok B1 yang berjumlah 14 orang yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 15 september sampai 27 september 2014. Adapun hasil dari setiap siklus memaparkan kemampuan masing-masing anak dari menyelesaikan setiap aspek yang diberikan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjabaran hasil persiklus. 1. Siklus 1 pertemuan 1 Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan pada senin, 15 september 2014 dengan tema alam semeta dan sub tema bulan adapaun deskripsi proses pembelajaran dan hasil penelitian pada siklus pertama pertemuan pertama dan kedua yaitu: a) Perencanaan Perencanaan meliputi Rencana Kegiatan Harian (RKH), menyiapkan media pembelajaran melalui kegiatan melukis sederhana, berupa alat dan bahan, cara kerja melukis gambar sederhana, menjiplak bentuk pola sederhana, dan memegang pensil pada warna. Serta menyiapkan lembar observasi proses
36
dan hasil belajar anak serta kamera sebagai alat dokumentasi kegiatan dalam penerapan pembelajaran melalui kegiatan melukis sederhana. b) Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan pertama, dilaksanakan sebagai langakah awal untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini dengan melalui kegiatan melukis sederhana. Guru membimbing anak untuk berbaris didepan kelas dengan rapi sebelum masuk kedalam kelas. Didalam kelas guru menyapa dan memberi salam kemudian berdoa bersama, berdzikir, membaca surat-surat pendek, bernyanyi, pengenalan hari, bulan dan tahun. Selanjutnya memberikan penjelasan dan berdiskusi mengenai tema dan subtema. c) Observasi Observasi dilakukan pada saat melakukan kegiatan melukis sederhana, menjimplak bentuk pola sederhana, dan ketika anak memegang alat tulis dengan benar. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1
37
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pada Siklus 1 pertemuan 1 Aspek yang dinilai
Kriteria
Mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan.
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Jumlah Memengang alat tulis dengan benar
Jumlah
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Hasil 10 2 2 14 11 1 2 14
72 % 14% 14% 100% 79% 7% 14% 100%
Indikator Keberhasilan ≥ 75 % Belum tercapai
Belum tercapai
Dari hasil analisis data pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil observasi terhadapa aspek Mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan., kriteria kurang ada 10 orang dengan presentase 72%, kriteria cukup 2 orang dengan presentase 14%, kriteria baik ada 2 orang dengan presentase 14%. Pada aspek memegang alat tulis dengan benar, kriteria kurang ada 11 orang dengan presentase 79%, kriteria cukup ada 1 orang dengan presentase 7%, kriteria baik ada 2 orang dengan presentase 14%. d) Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1 pertemuan ke 1 kemampuan yang di capai masih di bawah kriteria yang diharapkan. Diketahui bahwa hasil
38
pelaksanakan pertemuan pertama hampir semua anak belum mengikuti kegiatan melukis sederhana dengan baik : Kondisi di atas disebabkan oleh beberapa kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : (1) Guru harus selalu membangun pengetahuan anak akan materi yang baru, supaya anak lebih termotivasi pada saat melakukan kegiatan melukis sederhana. (2) Guru sebaiknya mempunyai strategi lain agar anak senang dalam kegiatan melukis sederhana. (3) Guru harus selalu membimbing dan memberikan motivasi terhadap anak yang mengalami kesulitan.
2. Siklus 1 pertemuan 2 Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pertemuan 2 dilaksanakan pada kamis, 18 september 2014 dengan tema alam semeta dan sub tema bulan adapaun deskripsi proses pembelajaran dan hasil penelitian pada siklus pertama pertemuan kedua yaitu: a) Perencanaan Perencanaan meliputi Rencana Kegiatan Harian (RKH), menyiapkan media pembelajaran melalui kegiatan melukis sederhana, berupa alat dan bahan, cara kerja melukis gambar sederhana, menjiplak bentuk pola 39
sederhana, dan memegang pensil pada warna. Serta menyiapkan lembar observasi proses dan hasil belajar anak serta kamera sebagai alat dokumentasi kegiatan dalam penerapan pembelajaran melalui kegiatan melukis sederhana. b) Pelaksanaan Pelaksanaan
pembelajaran
pada
siklus
1
pertemuan
kedua,
dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini dengan melalui kegiatan melukis sederhana. Guru membimbing anak untuk berbaris didepan kelas dengan rapi sebelum masuk kedalam kelas. Didalam kelas guru menyapa dan memberi salam kemudian berdoa bersama, berdzikir, membaca surat-surat pendek, bernyanyi, pengenalan hari, bulan dan tahun. Selanjutnya memberikan penjelasan dan berdiskusi mengenai tema dan subtema. c) Observasi Observasi dilakukan pada saat melakukan kegiatan melukis sederhana, menjimplak bentuk pola sederhana, dan ketika anak memegang alat tulis dengan benar. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2
40
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Pada Siklus 1 pertemuan 2 Aspek yang dinilai
Kriteria
Mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan.
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Jumlah Memengang alat tulis dengan benar
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Jumlah
Hasil 5 5 2 2 14 7 4 2 1 14
36% 36% 14% 14% 100% 51% 28% 14% 7% 100%
Indikator Keberhasilan ≥ 75 % Belum tercapai
Belum tercapai
Dari hasil analisis data pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa hasil observasi terhadapa aspek Mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan kriteria kurang ada 5 orang dengan presentase 36%, kriteria cukup 5 orang dengan presentase 36%, kriteria baik ada 2 orang dengan presentase 14%, kriteria sangat baik ada 2 orang dengan presentase 14% Pada aspek memegang alat tulis dengan benar, kriteria kurang ada 7 orang dengan presentase 51%, kriteria cukup ada 4 orang dengan presentase 28%, kriteria baik ada 2 orang dengan presentase 14%, kriteria sangat baik ada 1 orang dengan presentase 7%. d) Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1 pertemuan ke 2 kemampuan yang di capai masih di bawah kriteria yang diharapkan.
41
Diketahui bahwa hasil pelaksanakan pertemuan pertama hampir semua anak belum mengikuti kegiatan melukis sederhana dengan baik : Kondisi di atas disebabkan oleh beberapa kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : (1) Guru harus selalu membangun pengetahuan anak akan materi yang baru, supaya anak lebih termotivasi pada saat melakukan kegiatan melukis sederhana. (2) Guru sebaiknya mempunyai strategi lain agar anak senang dalam kegiatan melukis sederhana. (3) Guru harus selalu membimbing dan memberikan motivasi terhadap anak yang mengalami kesulitan.
3. Siklus 2 pertemuan 1 Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 pertemuan 1 dilaksanakan pada senin, 22 september 2014 dengan tema alam semesta dan sub tema bulan,bintang adapaun deskripsi proses pembelajaran dan hasil penelitian pada siklus kedua pertemuan pertama yaitu: a) Perencanaan Perencanaan meliputi Rencana Kegiatan Harian (RKH), menyiapkan media pembelajaran melalui kegiatan melukis sederhana, berupa alat dan bahan, cara kerja melukis gambar sederhana, menjiplak bentuk pola sederhana, dan 42
memegang pensil pada warna. Serta menyiapkan lembar observasi proses dan hasil belajar anak serta kamera sebagai alat dokumentasi kegiatan dalam penerapan pembelajaran melalui kegiatan melukis sederhana. b) Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan pertama, dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini dengan melalui kegiatan melukis sederhana. Guru membimbing anak untuk berbaris didepan kelas dengan rapi sebelum masuk kedalam kelas. Didalam kelas guru menyapa dan memberi salam kemudian berdoa bersama, berdzikir, membaca surat-surat pendek, bernyanyi, pengenalan hari, bulan dan tahun. Selanjutnya memberikan penjelasan dan berdiskusi mengenai tema dan subtema. c) Observasi Observasi dilakukan pada saat melakukan kegiatan melukis sederhana, menjimplak bentuk pola sederhana, dan ketika anak memegang alat tulis dengan benar. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3
43
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Pada Siklus 2 pertemuan 1 Aspek yang dinilai
Kriteria
Mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan.
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Jumlah Memengang alat tulis dengan benar
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Jumlah
Hasil 3 2 4 5 14 2 3 5 4 14
22% 14% 28% 36% 100% 14% 22% 36% 28% 100%
Indikator Keberhasilan ≥ 75 % 64% hampir mecapai keberhasilan
64% Hampir mencapai keberhasilan
Dari hasil analisis data pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil observasi terhadapa aspek Mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan. kriteria kurang ada 3 orang dengan presentase 22%, kriteria cukup 2 orang dengan presentase 14%, kriteria baik ada 4 orang dengan presentase 28%, kriteria sangat baik ada 5 orang dengan presentase 36% Pada aspek memegang alat tulis dengan benar, kriteria kurang ada 2 orang dengan presentase 14%, kriteria cukup ada 3 orang dengan presentase 22%, kriteria baik ada 5 orang dengan presentase 36%, kriteria sangat baik ada 4 orang dengan presentase 28%. d) Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1 pertemuan ke 2 kemampuan yang di capai masih di bawah kriteria yang diharapkan. Diketahui bahwa hasil
44
pelaksanakan pertemuan pertama hampir semua anak belum mengikuti kegiatan melukis sederhana dengan baik : Kondisi di atas disebabkan oleh beberapa kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : (1) Guru harus selalu membangun pengetahuan anak akan materi yang baru, supaya anak lebih termotivasi pada saat melakukan kegiatan melukis sederhana. (2) Guru sebaiknya mempunyai strategi lain agar anak senang dalam kegiatan melukis sederhana. (3) Guru harus selalu membimbing dan memberikan motivasi terhadap anak yang mengalami kesulitan. 4. Siklus 2 Pertemuan 2 Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 pertemuan 2 dilaksanakan pada kamis, 25 september 2014 dengan tema alam semesta dan sub tema bulan adapaun deskripsi proses pembelajaran dan hasil penelitian pada siklus kedua pertemuan pertama yaitu: a) Perencanaan Perencanaan meliputi Rencana Kegiatan Harian (RKH), menyiapkan media pembelajaran melalui kegiatan melukis sederhana, berupa alat dan bahan, cara kerja melukis gambar sederhana, menjiplak bentuk pola sederhana, dan memegang pensil pada warna. Serta menyiapkan lembar 45
observasi proses dan hasil belajar anak serta kamera sebagai alat dokumentasi kegiatan dalam penerapan pembelajaran melalui kegiatan melukis sederhana. b) Pelaksanaan Pelaksanaan
pembelajaran
pada
siklus
2
pertemuan
kedua,
dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini dengan melalui kegiatan melukis sederhana. Guru membimbing anak untuk berbaris didepan kelas dengan rapi sebelum masuk kedalam kelas. Didalam kelas guru menyapa dan memberi salam kemudian berdoa bersama, berdzikir, membaca surat-surat pendek, bernyanyi, pengenalan hari, bulan dan tahun. Selanjutnya memberikan penjelasan dan berdiskusi mengenai tema dan subtema. c) Observasi Observasi dilakukan pada saat melakukan kegiatan melukis sederhana, menjimplak bentuk pola sederhana, dan ketika anak memegang alat tulis dengan benar. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4
46
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Pada Siklus 2 pertemuan 2 Aspek yang dinilai Kriteria Hasil Indikator Keberhasilan ≥ 75 % Kurang 1 7% 86% Mengkoordinasikan sudah mecapai Cukup 1 7% indra mata dan keberhasilan Baik 2 14% aktivitas tangan. Sangat Baik 10 72% Jumlah 14 100% Memengang alat Kurang 1 7% 86% tulis dengan benar sudah mencapai Cukup 1 7% keberhasilan Baik 2 14% Sangat Baik 10 72% Jumlah 14 100%
Dari hasil analisis data pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil observasi terhadapa aspek Mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan. kriteria kurang ada 1 orang dengan presentase 7%, kriteria cukup 1 orang dengan presentase 7%, kriteria baik ada 2 orang dengan presentase 14%, kriteria sangat baik ada 10 orang dengan presentase 72% Pada aspek memegang alat tulis dengan benar, kriteria kurang ada 1 orang dengan presentase 7%, kriteria cukup ada 1orang dengan presentase 7%, kriteria baik ada 2 orang dengan presentase 14%, kriteria sangat baik ada 10 orang dengan presentase 72%. d) Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada siklus 2 pertemuan ke 2 kemampuan yang sudah di capai seperti yang diharapkan. Diketahui bahwa hasil pelaksanakan
47
pertemuan hampir semua anak mengikuti kegiatan melukis sederhana dengan baik. Kondisi di atas dapat dicapai karena : (1) Guru harus selalu membangun pengetahuan anak akan materi yang baru, supaya anak lebih termotivasi pada saat melakukan kegiatan melukis sederhana. (2) Guru sebaiknya mempunyai strategi lain agar anak senang dalam kegiatan melukis sederhana. (3) Guru harus selalu membimbing dan memberikan motivasi terhadap anak yang mengalami kesulitan. 5. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Melalui hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti terbukti bahwa dengan melukis sederhana dapat meningkatkan motorik halus anakanak PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu. Hal
ini terlihat dari
meningkatnya persentase ketuntasan belajar anak dari beberapa siklus yang telah dilakukan. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus 1 dan 2 Siklus 1
Siklus 2
Aspek
Mengkoordinasikan indra mata aktivitas tangan. Memegang alat tulis dengan benar
dan
Rata-rata Presentase
F
%
F
%
2
14 %
12
86 %
2
14 %
12
86 %
14 %
48
86 %
Dari hasil rekapitulasi pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pada siklus 1 rata-rata persentase kemampuan motorik halus melalui melukis sederhana 14 % dengan kriteria kurang, dan pada siklus 2 rata-rata presentase melukis sederhana 86 % dengan kriteria sangat baik. B. Pembahasan Berdasarkan hasil data penelitian yang telah diuraikan di atas menunjukan
bahwa
dalam
pelaksanaan
penelitian
melalui
melukis
sederhana dapat meningkatkan kemampuan motorik haslus anak usia dini. Pernyataan ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas anak setiap pertemuan secara klasikal pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus pertama, kemampuan motorik halus anak masih belum optimal. Kegiatan melukis sederhana pada aspek mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan masih sangat rendah. Hal tersebut ditunjukan dengan belum mampunya anak-anak dalam menjimplak bentuk pola sederhana. Karena anak-anak belum fokus pada kegiatan. Sementara itu aspek menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jarijemari juga masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan anak-anak masih belum mampu memegang alat tulis dengan benar. Pada pertemuan kedua diketahui bahwa kemampuan motorik halus anak sudah mulai optimal dari sebelumnya. Pada kegiatan ini, masih ada beberapa anak yang masih belum mampu melakukan kegiatan melukis
49
sederhana. Namun, ada beberapa anak lainnya sudah mampu melakukan kegiatan melukis sederhana. Berdasarkan hasil pengamatan siklus pertama diketahui bahwa melalui kegiatan melukis sederhana dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Meskipun pada siklus petama ini, keamampuan motorik halus setiap anak belum optimal namun mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan tingkat kemampuan anak berbedabeda. Setelah siklus pertama dilakukan, peneliti melanjutkan pada siklus kedua. Pada siklus kedua pertemuan pertama diketahui bahwa kemampuan motorik halus anak sudah mulai optimal. Pada kegiatan ini, ada beberapa anak yang sudah mulai mampu melakukan kegiatan melukis sederhana, serta termotivasi dalam melakukan kegiatan karena lukisan yang mereka buat sesuai dengan yang mereka inginkan, berbeeda dari siklus pertama yanitu pada siklus kedua anak-anak melukis pelangi dengan pola yang telah dibuat guru. Pada siklus kedua pertemuan kedua diketahui bahwa kemampuan motorik halus anak sudah berkembang secara optimal, baik pada aspek mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan maupun menjimplak bentuk pola sederhana . Dimana anak-anak sangat antusias dalam melakukan kegiatan melukis sederhana, rasa semangatpun sudah muncul dari diri anak, anak-anak merasa senang dalam melukis sederhana karena
50
anak sudah mampu menjimplak bentuk pola sederhana serta sudah mampu memegang alat tulis dengan benar. Berdasarkan hasil pengamatan siklus kedua diketahui bahwa melalui melukis sederhana dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi matatangan, seperti menggunting, melipat, menarikgaris, melipat, menggambar, melukis, dan sebagainya. Dengan kemampuan motorik halus yang berkembang dengan baik anak akan dapat menulis dengan baik. Dalam Achroni (2012 : 16). Dengan demikian kemampuan motorik halus anak dapat dilatih melalui kegiatan melukis sederhana.
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, secara umum peneliti menyimpulkan bahwa dengan melukis sederhana dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini terutama pada kelompok B PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu. Sedangkan secara khusus yaitu dengan melukis sederhana dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini di PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu. Hal ini terlihat dari hasil ketuntasan belajar anak secara klasikal pada siklus 1 yaitu 14 % yang berarti belum mencapai keberhasilan. Sedangkan pada siklus 2 hasil ketuntasan belajar anak secara klasikal sudah tercapai yaitu 86 %. B. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian uraian di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : a. Bagi peneliti Penelitian ini masih dalam ruang lingkup yang terbatas, sehingga masih banyak aspek yang lain yang dapat dioptimalkan melalui kegiatan melukis sederhana untuk mengoptimalkan kemampuan motorik halus pada anak usia dini. Peneliti berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih
lanjut,
sehingga
memberikan
sumbangan
pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik. 52
ilmu
terhadap
b. Bagi Guru/ Pendidik Guru dapat mengoptimalkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan
melukis
sederhana
mendapatkan
teori
baru
tentang
mengoptimalkan kemampuan motorik halus pada anak usia dini dan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya dapat dijadikan strategi dalam meningkatkan kinerja guru PAUD dalam mengoptimalkan kemampuan motik halus anak usia dini. Agar guru lebih termotivasi lagi dalam belajar seni musik. c. Bagi Sekolah Hendaknya dari pihak sekolah memberikan dukungan bagi terlaksananya kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi anak. Dengan memberikan kegiatan secara langsung dan memfasilitasi anak dengan permainan yang dapat mengoptimalkan kemampuan motorik halus anak.
53
DAFTAR PUSTAKA
Achroni,Keen (2012). Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Melalui Permainan Tradisional.Yogyakarta:Javalitera Afrina,Fani (2012). Melukis Dengan Pasir.Jakarta:GramediaPustakautama Arikunto,Suharsimi (2010). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:BumiAksara. Mansyur (2005). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Musbikin,imam (2010). Buku Pintar PAUD.Jakarta:Laksana. Pekerti Widia, (2008) . Metode Pengembangan Seni. Jakarta:Universitas Terbuka Sumanto (2005). Pengembangan Kreativitas Seni rupa Anak TK.Jakarta:Dirjen Dikti Sumantri (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik anak Usia Dini. Jakarta:Depdiknas Suroso (2009). Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta:Pararaton. Suyadi (2010). Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pedagogia.
54
55
56
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
N o 1
2 3 4 5 6 7 8 9
10 11
12 13 14 15
16 17 18
Kegiatan Mempersiapkan judul dan mengidentifikasika n masalah Mengajukan judul Membuat proposal Bimbingan proposal 1 perbaikan Bimbingan proposal 2 Perbaikan Seminar proposal Izin melaksanakan penelitian dari fakultas Izin penelitian dari sekolah Membuat RPM,RPH, dan menyiapkan alat dan bahan siklus 1 Pelaksanaan penelitian siklus Refleksi siklus Bimbingan skripsi Membuat RPM, RKH, dan menyiapkan alat dan bahan siklus 2 Pelaksanaan penilaian siklus 2 Refleksi siklus 2 Ujian Skripsi
Juni juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
√ √ √
√
57
Tabel Data Anak Kelompok B PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu
No
Nama Anak
Jenis Kelamin L
1
Abel
P √
2
Gendis
√
3
Toreno
√
4
Kaka
√
5
Naura
6
Marsel
7
Nadia
√
8
Caca
√
9
Gres
√
10
Bilgis
√
11
Ajib
√
12
Rozi
√
13
Akbar
√
14
Angga
√
√ √
58
SURAT PERNYATAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Hijratul Hayati
NPM
: A1i112084
Fakultas
: FKIP
Prodi
: S1 PAUD
Menyatakan bahwa : Nama
: Hj. Mayjusri, S.Pd
Tempat Mengajar
: PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan penelitian tentang “ Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Melukis Sederhana kelompok B di Paud Harapan Bunda Kota Bengkulu” Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya sehingga dapat
dipergunakan
sebagai mestinya.
Teman Sejawat
Bengkulu, Oktober 2014
Hj. Mayjusri, S.Pd
Hijratul Hayati
59
RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPM)
NNAM
BAHASA
KOGNITIF
FISIK MOTORIK
2.1.1 Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya. 2.1.1 Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya. 2.1.1 Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya. 2.1.1 Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya.
4.1.1 Membaca gambar yang memiliki kata/kalimat sederhana. 4.1.2 Membaca gambar alat mandi. 6.1.2 Mendengar dan menceritakan kembali cerita secara urut. 4.1.1 Membaca gambar yang memiliki kata/kalimat sederhana.
1.1.1 mengetahui kegunaan bermacammacam benda 1.1.2 mengeksplorasii kan kegunaan setiap kegunaan benda-benda. 2.1.8 mencoba dan menceritakan macam-macam rasa. 3.1.1 menyiapkan peralatan kegiatan yang akan dilakukan
6.1.1 Menggambar bebas dengan berbagai media 4.1.2 Mengkoordi nasikan indra mata dan aktivitas tangan 8.1.1 Menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari-jemari.
60
6.1.2 Melukis dengan jari .
SOSIAL EMOSIONAL 1.1.2 senang bermain dengan teman 1.1.3 melakukan tugas kelompok 2.1.4 saling membantu sesama teman 3.1.1 sabar menunggu giliran 5.1.3 mentaati peraturan yang telah ada.
RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPM)
NNAM
BAHASA
KOGNITIF
FISIK MOTORIK
2.1.1 Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya. 2.1.1 Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya. 2.1.1 Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya. 2.1.1 Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya.
4.1.1 Membaca gambar yang memiliki kata/kalimat sederhana. 4.1.2 Membaca gambar alat mandi. 6.1.2 Mendengar dan menceritakan kembali cerita secara urut. 4.1.1 Membaca gambar yang memiliki kata/kalimat sederhana.
1.1.1 mengetahui kegunaan bermacammacam benda 1.1.2 mengeksplorasii kan kegunaan setiap kegunaan benda-benda. 2.1.8 mencoba dan menceritakan macam-macam rasa. 3.1.1 menyiapkan peralatan kegiatan yang akan dilakukan
6.1.1 Menggambar bebas dengan berbagai media 4.1.2 Mengkoordi nasikan indra mata dan aktivitas tangan 8.1.1 Menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari-jemari.
60
6.1.2 Melukis dengan jari .
SOSIAL EMOSIONAL 1.1.2 senang bermain dengan teman 1.1.3 melakukan tugas kelompok 2.1.4 saling membantu sesama teman 3.1.1 sabar menunggu giliran 5.1.3 mentaati peraturan yang telah ada.
RENCANA KEGIATAN HARIAN KEL. B TEMA/SUB TEMA
: ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI
HARI/TANGGAL
: Senin, 15 september 2014
Siklus/Pertemuan
: 1/1
Indikator 2.1.1 mendemonstrasikan gerak dan tata cara berdo’a. (nnam) 1.1.2 mengeksplorasiikan kegunaan setiap kegunaan benda-benda (kog)
4.1.2 Mengkoordi nasikan indra mata dan aktivitas tangan (fm) 1.1.1 mengetahui kegunaan bermacam-macam benda(kog) 1.1.3 melakukan tugas kelompok (s.e) 5.1.1 mengurus diri sendiri tanpa bentuan mis : makan,mandi, dan menyisir rambut. (fisik motorik) 3.2.1 memberi dan membalas salam. (nnam) 8.1.1 menceritakan pengalaman/ kejadian secara sederhana dengan urut. (bhs)
Kegiatan Pembelajaran 1.
Kegiatan Awal (30 menit)
a) b) c) d)
Berbaris Bernyanyi, salam, dan berdo’a Bermain warna Mengelompokan warna
2.
Kegiatan Inti (60 menit)
a) b) c)
Merapikan peralatan belajar Mencampur warna Menjimplak pola sederhana
3.
Istirahat / makan (30 menit)
a)
Mencuci tangan, berdo’a sebelum dan sesudah makan. siap-siap untuk mandi
b)
4. kegiatan penutup (30 menit) a)
b)
Alat / sumber belajar Anak langsung cerita
buku
Penilaian Alat observasi
Alat-alat melukis,kertas, crayon.
observasi
Air, bekal,handuk, sisir.
Observasi
gambar
serbet, bedak,
Hasil
Unjuk kerja
diskusi tentang kegiatan satu hari. Do’a sesudah belajar, sebelum pulang, dan salam.
Pengelola Paud Harapan Bunda
Bengkulu , 15 September 2014
Hijratul Hayati
HijratulHayati
61
RENCANA KEGIATAN HARIAN KEL. B TEMA/SUB TEMA
: ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI
HARI/TANGGAL
: kamis, 18 september 2014
Siklus/Pertemuan
: 1/2
Indikator 2.1.1 mendemonstrasikan gerak dan tata cara berdo’a. (nnam) 1.1.2 mengeksplorasiikan kegunaan setiap kegunaan benda-benda (kog)
8.1.1 Menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari-jemari (fm) 1.1.1 mengetahui kegunaan bermacam-macam benda(kog) 1.1.3 melakukan tugas kelompok (s.e) 5.1.1 mengurus diri sendiri tanpa bentuan mis : makan,mandi, dan menyisir rambut. (fisik motorik) 3.2.1 memberi dan membalas salam. (nnam) 8.1.1 menceritakan pengalaman/ kejadian secara sederhana dengan urut. (bhs)
Kegiatan Pembelajaran 5.
Kegiatan Awal (30 menit)
e) f) g) h)
Berbaris Bernyanyi, salam, dan berdo’a Bermain warna Mengelompokan warna
6.
Kegiatan Inti (60 menit)
d) e) f)
Merapikan peralatan belajar Mencampur warna Menjimplak pola sederhana
7.
Istirahat / makan (30 menit)
c)
Mencuci tangan, berdo’a sebelum dan sesudah makan. siap-siap untuk mandi
d)
8. kegiatan penutup (30 menit) c)
d)
Alat / sumber belajar Anak langsung cerita
buku
Penilaian Alat observasi
Hasil
observasi Alat-alat melukis,kertas, crayon.
Air, bekal,handuk, sisir.
gambar
serbet, bedak,
Observasi
Unjuk kerja
diskusi tentang kegiatan satu hari. Do’a sesudah belajar, sebelum pulang, dan salam.
Pengelola Paud Harapan Bunda
Bengkulu , 18 September 2014
Hijratul Hayati
HijratulHayati
62
RENCANA KEGIATAN HARIAN KEL. B TEMA/SUB TEMA
: ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI
HARI/TANGGAL
: senin,22 september 2014
Siklus/Pertemuan
: 2/1
Indikator 2.1.1 mendemonstrasikan gerak dan tata cara berdo’a. (nnam) 1.1.2 mengeksplorasiikan kegunaan setiap kegunaan benda-benda (kog)
4.1.2 Mengkoordi nasikan indra mata dan aktivitas tangan (fm) 1.1.1 mengetahui kegunaan bermacam-macam benda(kog) 1.1.3 melakukan tugas kelompok (s.e) 5.1.1 mengurus diri sendiri tanpa bentuan mis : makan,mandi, dan menyisir rambut. (fisik motorik) 3.2.1 memberi dan membalas salam. (nnam) 8.1.1 menceritakan pengalaman/ kejadian secara sederhana dengan urut. (bhs)
Kegiatan Pembelajaran 9.
Kegiatan Awal (30 menit)
i) j) k) l)
Berbaris Bernyanyi, salam, dan berdo’a Bermain warna Mengelompokan warna
Alat / sumber belajar Anak langsung cerita
buku
10. Kegiatan Inti (60 menit) g) h) i)
Merapikan peralatan belajar Mencampur warna Menjimplak pola sederhana
11. Istirahat / makan (30 menit) e) f)
Mencuci tangan, berdo’a sebelum dan sesudah makan. siap-siap untuk mandi
12. kegiatan penutup (30 menit) e)
diskusi tentang kegiatan satu hari.
f)
Do’a sesudah belajar, sebelum pulang, dan salam.
Penilaian Alat observasi
Hasil
observasi Alat-alat melukis,kertas, crayon.
Air, bekal,handuk, sisir.
gambar
serbet, bedak,
Observasi
Unjuk kerja
Pengelola Paud Harapan Bunda
Bengkulu , 22 September 2014
Hijratul Hayati
HijratulHayati
63
RENCANA KEGIATAN HARIAN KEL. B TEMA/SUB TEMA
: ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI
HARI/TANGGAL
: kamis, 25 september 2014
Siklus/Pertemuan
: 2/2
Indikator 2.1.1 mendemonstrasikan gerak dan tata cara berdo’a. (nnam) 1.1.2 mengeksplorasiikan kegunaan setiap kegunaan benda-benda (kog)
6.1.2 Melukis dengan jari (fm) 1.1.1 mengetahui kegunaan bermacam-macam benda(kog) 1.1.3 melakukan tugas kelompok (s.e)
5.1.1 mengurus diri sendiri tanpa bentuan mis : makan,mandi, dan menyisir rambut. (fisik motorik) 3.2.1 memberi dan membalas salam. (nnam) 8.1.1 menceritakan pengalaman/ kejadian secara sederhana dengan urut. (bhs)
Kegiatan Pembelajaran 13. Kegiatan Awal (30 menit) m) n) o) p)
Alat / sumber belajar Anak langsung cerita
buku
Merapikan peralatan belajar Mencampur warna Menjimplak pola sederhana
15. Istirahat / makan (30 menit) g) h)
Mencuci tangan, berdo’a sebelum dan sesudah makan. siap-siap untuk mandi
16. kegiatan penutup (30 menit) g)
h)
Hasil
Berbaris Bernyanyi, salam, dan berdo’a Bermain warna Mengelompokan warna
14. Kegiatan Inti (60 menit) j) k) l)
Penilaian Alat observasi
observasi Alat-alat melukis,kertas, crayon.
Air, bekal,handuk, sisir.
gambar
serbet, bedak,
Observasi
Unjuk kerja
diskusi tentang kegiatan satu hari. Do’a sesudah belajar, sebelum pulang, dan salam.
Pengelola Paud Harapan Bunda
Bengkulu , 25 September 2014
Hijratul Hayati
HijratulHayati
64
Lembar Observasi Anak Kelompok Siklus/ pertemuan Hari ,tanggal Tema / sub tema
No
Nama
:B : 1/1 : senin, 15 september 2014 : ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI ASPEK YANG DINILAI Menggerakkan anggota tubuh yang Mengkoordinasikan indra berhubungan dengan mata dan aktivitas gerak jari-jemari. tangan A
1 2
Abel Gendis
B
C √
D
A
B
C √
√
D √
3 Toreno √ √ 4 Kaka √ √ 5 Naura √ √ 6 Marsel √ √ 7 Nadia √ √ 8 Caca √ √ 9 Gres √ √ 10 Bilgis √ √ 11 Ajib √ √ 12 Rozi √ √ 13 Akbar √ √ 14 Angga √ √ Jumlah 1 7 6 1 6 7 Persentase 7% 50% 43% 7% 43% 50% Keterangan : A : anak sangat baik dalam mengerkan tugas tanpa bantuan guru . B : anak baik dalam mengerjakan tugas dengan sekali-kali bertanya kepada guru. C : anak masih sering minta bantuan guru dalam mengerjakan tugas. D : anak belum bisa mengerjakan tugas. Teman sejawat
pengamat Guru kelas
Hj. mayjusri
Hijratul Hayati
65
Lembar Observasi Anak Kelompok Siklus/ pertemuan Hari ,tanggal Tema / sub tema
No
Nama
:B : 1/2 : kamis, 18 september 2014 : ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI ASPEK YANG DINILAI Menggerakkan anggota tubuh yang Mengkoordinasikan indra berhubungan dengan mata dan aktivitas gerak jari-jemari. tangan A
1 2
Abel Gendis
B
C √ √
D
A
B √
C
D √
3 Toreno √ √ 4 Kaka √ √ 5 Naura √ √ 6 Marsel √ √ 7 Nadia √ √ 8 Caca √ √ 9 Gres √ √ 10 Bilgis √ √ 11 Ajib √ √ 12 Rozi √ √ 13 Akbar √ √ 14 Angga √ √ Jumlah 2 6 6 3 3 8 Persentase 14% 43% 43% 22% 22% 56% Keterangan : A : anak sangat baik dalam mengerkan tugas tanpa bantuan guru . B : anak baik dalam mengerjakan tugas dengan sekali-kali bertanya kepada guru. C : anak masih sering minta bantuan guru dalam mengerjakan tugas. D : anak belum bisa mengerjakan tugas. Teman sejawat
pengamat Guru kelas
Hj. mayjusri
Hijratul Hayati
66
Lembar Observasi Anak Kelompok Siklus/ pertemuan Hari ,tanggal Tema / sub tema
No
1 2
Nama
Abel Gendis
:B : 2/1 : senin, 22 september 2014 : ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI ASPEK YANG DINILAI Menggerakkan anggota tubuh yang Mengkoordinasikan indra berhubungan dengan mata dan aktivitas gerak jari-jemari. tangan A √
B
C
√
D
A √
B
C
D
√
3 Toreno √ √ 4 Kaka √ √ 5 Naura √ √ 6 Marsel √ √ 7 Nadia √ √ 8 Caca √ √ 9 Gres √ √ 10 Bilgis √ √ 11 Ajib √ √ 12 Rozi √ √ 13 Akbar √ √ 14 Angga √ √ jumlah 4 5 2 3 3 4 3 4 persentase 28% 36% 14% 22% 22% 28% 22% 28% Keterangan : A : anak sangat baik dalam mengerkan tugas tanpa bantuan guru . B : anak baik dalam mengerjakan tugas dengan sekali-kali bertanya kepada guru. C : anak masih sering minta bantuan guru dalam mengerjakan tugas. D : anak belum bisa mengerjakan tugas. Teman sejawat
pengamat Guru kelas
Hj. mayjusri
Hijratul Hayati
67
Lembar Observasi Anak Kelompok Siklus/ pertemuan Hari ,tanggal Tema / sub tema
No
Nama
:B : 2/2 : kamis, 25 september 2014 : ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI ASPEK YANG DINILAI Menggerakkan anggota tubuh yang Mengkoordinasikan indra berhubungan dengan mata dan aktivitas gerak jari-jemari. tangan A
1 2
Abel Gendis
B √
C
√
D
A √ √
B
C
D
3 Toreno √ √ 4 Kaka √ √ 5 Naura √ √ 6 Marsel √ √ 7 Nadia √ √ 8 Caca √ √ 9 Gres √ √ 10 Bilgis √ √ 11 Ajib √ √ 12 Rozi √ √ 13 Akbar √ √ 14 Angga √ √ Jumlah 7 5 1 1 8 4 1 1 Persentase 50% 36% 7% 7% 58% 28% 7% 7% Keterangan : A : anak sangat baik dalam mengerkan tugas tanpa bantuan guru . B : anak baik dalam mengerjakan tugas dengan sekali-kali bertanya kepada guru. C : anak masih sering minta bantuan guru dalam mengerjakan tugas. D : anak belum bisa mengerjakan tugas. Teman sejawat
pengamat Guru kelas
Hj. mayjusri
Hijratul Hayati
68
PANDUAN OBSERVASI AKTIVITAS KEGIATAN MELUKIS N o
1
2
Indikator yang dikembangk an Anak dapat Menjimplak bentuk pola sederhana
Penilaian A
B
Anak dapat Menjimplak bentuk pola sederhana tanpa bantuan guru
Anak dapat Menjimplak bentuk pola sederhana dengan sesekali di bimbing guru Anak dapat Anak dapat Anak dapat Memengang Memengang Memengang pensil pensil pensil dengan dengan benar dengan benar tanpa benar bantuan guru dengan sesekali di bimbing guru
69
C
D
Anak dapat Menjimplak bentuk pola sederhana dengan bimbingan guru
Anak tidak dapat Menjimplak bentuk pola sederhana
Anak dapat Memengang pensil dengan benar dengan bimbingan guru
Anak tidak dapat Memengang pensil dengan benar
Lembar Observasi Guru Kelompok Siklus/ pertemuan Hari ,tanggal Tema / sub tema
:B : 1/1 : senin, 15 september 2014 : ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI
No
Aspek yang dinilai
1
Kegiatan awal a. Guru mengajak anak berbari dan bernyanyi. b. Mengajak anak bermain fisik yaitu melompat dengan ketinggian 30 cm. c. Masuk kelas, salam, berdo’a sebelum belajar, absen. d. Pengenalan hari, tanggal, bulan, tahun. e. Pengenalan tema. Kegiatan inti a. Menjimplak pola sederhana untuk melukis. b. Bermain antri seperti mengirim surat. c. Memgang pensil untuk melukis. Istirahat a. Bermain b. Mengajak anak mencuci tangan c. Berdo’a sebelum dan sesudah makan
2
3
4
Kegiatan akhir a. Berdiskusi pengalaman anak selama bermain b. Informasi kegiatan besok c. Bernyanyi,do’a sesudah belajar, salam
Kriteria Penilaian A
B
C
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan : A : sangat baik B : Baik C : cukup D : Kurang
Pengamat Teman Sejawat Hj.Mayjusri
70
D
Lembar Observasi Guru Kelompok Siklus/ pertemuan Hari ,tanggal Tema / sub tema
:B : 1/2 : kamis,18 september 2014 : ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI
No
Aspek yang dinilai
1
Kegiatan awal f. Guru mengajak anak berbari dan bernyanyi. g. Mengajak anak bermain fisik yaitu melompat dengan ketinggian 30 cm. h. Masuk kelas, salam, berdo’a sebelum belajar, absen. i. Pengenalan hari, tanggal, bulan, tahun. j. Pengenalan tema. Kegiatan inti d. Menjimplak pola sederhana untuk melukis. e. Bermain antri seperti mengirim surat. f. Memgang pensil untuk melukis. Istirahat d. Bermain e. Mengajak anak mencuci tangan f. Berdo’a sebelum dan sesudah makan
2
3
4
Kegiatan akhir d. Berdiskusi pengalaman anak selama bermain e. Informasi kegiatan besok f. Bernyanyi,do’a sesudah belajar, salam
Kriteria Penilaian A
B
C
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan : A : sangat baik B : Baik C : cukup D : Kurang
Pengamat Teman Sejawat Hj.Mayjusri
71
D
Lembar Observasi Guru Kelompok Siklus/ pertemuan Hari ,tanggal Tema / sub tema
:B : 2/1 : senin, 22 september 2014 : ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI
No
Aspek yang dinilai
1
Kegiatan awal k. Guru mengajak anak berbari dan bernyanyi. l. Mengajak anak bermain fisik yaitu melompat dengan ketinggian 30 cm. m. Masuk kelas, salam, berdo’a sebelum belajar, absen. n. Pengenalan hari, tanggal, bulan, tahun. o. Pengenalan tema. Kegiatan inti g. Menjimplak pola sederhana untuk melukis. h. Bermain antri seperti mengirim surat. i. Memgang pensil untuk melukis. Istirahat g. Bermain h. Mengajak anak mencuci tangan i. Berdo’a sebelum dan sesudah makan
2
3
4
Kegiatan akhir g. Berdiskusi pengalaman anak selama bermain h. Informasi kegiatan besok i. Bernyanyi,do’a sesudah belajar, salam
Kriteria Penilaian A
B
C
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan : A : sangat baik B : Baik C : cukup D : Kurang
Pengamat Teman Sejawat Hj.Mayjusri
72
D
Lembar Observasi Guru Kelompok Siklus/ pertemuan Hari ,tanggal Tema / sub tema
:B : 2/2 : kamis, 25 september 2014 : ALAM SEMESTA/ BULAN,BUMI,DAN MATAHARI
No
Aspek yang dinilai
1
Kegiatan awal p. Guru mengajak anak berbari dan bernyanyi. q. Mengajak anak bermain fisik yaitu melompat dengan ketinggian 30 cm. r. Masuk kelas, salam, berdo’a sebelum belajar, absen. s. Pengenalan hari, tanggal, bulan, tahun. t. Pengenalan tema. Kegiatan inti j. Menjimplak pola sederhana untuk melukis. k. Bermain antri seperti mengirim surat. l. Memgang pensil untuk melukis. Istirahat j. Bermain k. Mengajak anak mencuci tangan l. Berdo’a sebelum dan sesudah makan
2
3
4
Kegiatan akhir j. Berdiskusi pengalaman anak selama bermain k. Informasi kegiatan besok l. Bernyanyi,do’a sesudah belajar, salam
Kriteria Penilaian A
B
C
√ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √
Keterangan : A : sangat baik B : Baik C : cukup D : Kurang
Pengamat Teman Sejawat Hj.Mayjusri
73
D
Photo-Photo Kegiatan Anak
74
Guru memperkenalkan alat melukis sebelum tindakan
Guru memperkenalkan cara memegang pensil untuk melukis
75
Anak bertanya cara memegang pensil
Guru memberi tahu kepada anak cara memgang pensil warna kepada anak
76
Hasil lukisan anak sebelum tindakan
Hasil lukisan anak setelah tindakan pertama
77
Cara memegang penil lukis setelah diberi tindakan
Hasil lukisan setelah diberi tindakan
78
Daftar Riwayat Hidup
Penulis lahir ahir di Batu Sangkar, 3 Desember 1967 Kec. Lima Kaum Kec. Tanah Datar anak ke empat dari enam saudara dari pasangan Zulkifli (Alm) dan Hj. Armis. Penulis menyelesaikan sekolah dasar di SDN 2 Parambahan pada tahun 1980, kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama di SMPN Lima Kaum pada tahun 1983, dan menyelesaikan sekolah menengah atas di SPGN 2 Padang tahun1986. Penulis melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Bengkulu Program Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan (PSKGJ). Profesi Profesi Penulis saat ini Kepala PAUD Harapan Bunda Kota Bengkulu sejak tahun 2003. Penulis telah menikah dengan Rusna Embra dan telah dikarunia satu orang anak perempuan yang bernama Auliana Embra.
79