1 |Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juni 2015
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS Mia Ambariningsih¹, Ai Sutini², Ardiyanto³ Pendidikan Anak Usia Dini, Upi kampus cibiru Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis khususnya pada kelompok B TK Negeri Pembina, yang dilatar belakangi
kelenturan tangan anak yang terbatas (kaku) terlihat pada saat kegiatan mewarnai goresan belum rapih, ketika anak membuat berbagai bentuk persegi empat, segi tiga masih terbatas. Koordinasi antara mata dan tangan kurang, terlihat dari anak yang kurang konsentrasi. Jumlah anak pada penelitian ini 20 orang anak, yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui proses kegiatan melukis dalam mengembangkan keterampilan motorik halus anak (2) untuk mengetahui hasil keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis. Kegiatan melukis yang dilakukan pada penelitian ini adalah melukis menggunakan teknik finger painting, melukis menggunakan cotton bud dan melukis menggunakan kuas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan desain penelitian model Elliot yang dilaksanakan tiga siklus setiap siklus terdapat tiga tindakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi instrument penilaian proses dan produk, observasi, wawancara, dokumentasi, catatan lapangan. Hasil penelitian yang diperoleh mengalami peningkatan yang cukup baik dalam setiap indikator proses maupun indikator produk. penilaian proses pada setiap indikator tanpak mengalami peningkatan, pada indikator 1 anak yang mendapatkan nilai bintang empat siklus I sebesar 9.63% dan meningkat menjadi 53,70% pada siklus III, indikator 2 siklus 1 sebesar 9.63 dan pada siklus III meningkat menjadi 61,63% dan pada indikator 3 siklus I sebesar 9.63 meningkat menjadi 59,78% pada siklus III. Penilaian produk indikator 1 siklus I sebesar 7,78% dan siklus III meningkat sebesar 64,55%. Indikator 2, siklus 1 sebesar 5,93% sedangkan pada siklus siklus III meningkat sebesar 72,48% .Indikator 3 siklus I sebesar 9.63 dan siklus III meningkat menjadi 70,63%.
Kata kunci : keterampilan motorik halus, kegiatan Melukis
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab 3 penulis penanggung jawab
Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto3 2 Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis
DEVELOP FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN THROUGH PAINTING ACTIVITIES Mia Ambariningsih¹, Ai Sutini², Ardiyanto³
Pendidikan Anak Usia Dini, Upi kampus cibiru Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] ABSTRAC
This research implemented for developing child fine motor ability through painting activity specially at B group TK Negeri Pembina, the background is malleability child’s hand limited (stiff) looking when coloring activities scratch yet tidy, while child make various rectangles, triangle still limited. Coordination between the eyes and hands minus, looked from child minus concentration. Total of childrens in this research 10 boys and 10 girls. Purpose from this research is (1) for know process painting activity in developing child fine motor ability (2) for know result developed child fine motor skills through painting activities. Paint activities do in this research is painting used finger painting technique, painting used cotton bud and paint using brush. Methods used in this research is classroom action research use research design Elliot models in implemented three siklus every siklus there three action. Technic collecting data used process and product assessment, observation, interview, documentation and field notes. Research result obtainable increased good enough in every process indicator although product indicator. Process assessment in every indricator increased, in indicator 1 children who get grede 4 stars siklus I as big as 9,63% and increase being as big as 53,70% in siklus III, indicator 2 siklus I as big as 9,63% and in siklus III increase being 61,63% and in indicator 3 siklus I as big as 9,63% increase being 59,78% in siklus III. Product assessment siklus I indikator 1 amount 7,78% and siklus III increase being as big as 64,55%. Indicator 2, siklus I as big as5,93%, while siklus III increase being as big as 72,48%. Indicator 3, siklus I as big as 9,63% and siklus III increase being 70,63%.
Keywords: fine motor ability, painting activities
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab ³penulis penanggung jawab
3 |Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juni 2015
Anak usia dini adalah anak yang sedang pesat perkembangan dan pertumbuhannya. Era tersebut sering disebut dengan masa golden age (masa keemasan). Anak Usia 0-6 tahun benarbenar sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pada masa ini anak harus difasilitasi dan distimulus agar kebutuhan anak terpenuhi dengan optimal. Pendidikan anak usia dini penting untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak, antara lain aspek perkembangan fisik motorik. Perkembangan motorik adalah proses anak mengembangkan keterampilan dalam menggerakan anggota tubuh. Hurlock (1993, hlm. 150) Mengungkapkan bahwa perkembangan motorik adalah “Perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot yang terkoordinasi”. Motorik meliputi dua bagian, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar sebagian atau seluruhnya yang dipengaruhi oleh kematangan anak. Sujiono (2007, hlm. 1.14) mengatakan bahwa “motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jari tangan dan gerakan pergelangan tangan namun gerakan ini membutuhkan kordinasi mata dan tangan yang cermat”. Motorik halus salah satu perkembangan yang penting dalam tugas perkembangan anak yang akan menjadikan anak dapat beraktivitas. Perkembangan motorik halus anak berhubungan dengan pertumbuhan fisik anak yang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pelaksanaan aktivitas motorik halus anak dalam kegiatan pembelajaran harus distimulus atau dikembangkan melalui kegiatan bermain yang menyenangkan, Upaya ini harus dilakukan secara terus-menerus agar dapat
mengembangkan keterampilan motorik halusnya lebih terkondisi baik. Pada kenyataannya di beberapa TK masih terdapat anak yang belum mampu dalam mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Temuan ini dikarenakan kegiatan yang diberikan belum menyentuh aspek perkembangan motorik halus anak. Hal ini tanda kurangnya pemanfaatan media dan alat yang digunakan untuk menunjang pembelajaran. Di TK tersebut hanya terpaku dalam mengerjakan majalah yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Segala aktifitas didalam kelas hanya dilakukan melalui lembar kerja anak seperti menulis, menggunting, menempel dan mewarnai yang ada dalam lembar kerja anak atau majalah. Sehingga rangsangan yang diberikan kurang optimal. Hal ini mengakibatkan perkembangan motorik halus anak belum tercapai secara maksimal. Terlihat beberapa anak belum bisa memegang pensil dengan benar dan kelenturan tangan anak yang terbatas (kaku) terlihat pada saat kegiatan mewarnai goresan belum rapih, acak-acakan ketika anak membuat berbagai bentuk seperti bentuk persegi empat, segi tiga masih terbatas. Koordinasi antara mata dan tangan kurang, terlihat dari anak yang kurang konsentrasi ketika menggunting atau mewarnai. Anak kesulitan mengfokuskan mata dan konsentrasinya kepada apa yang mereka kerjakan. Kegiatan yang dilakukan seharusnya difasilitasi dengan berbagai metode pembelajaran. Kegiatan bermain, media pembelajaran atau alat permainan menyenangkan dapat bermakna bagi anak sehingga dapat merangsang keterampilan otot-otot kecil secara sederhana terlebih dahulu. Melalui kegiatan yang dapat menekankan koordinasi tangan dan mata, jari-jari tangan untuk kelenturan, serta kekuatan konsentrasi yang akan mengembangkan perkembangan keterampilan motorik anak lebih optimal.
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab 3 penulis penanggung jawab
Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto3 4 Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Guru berperan sangat penting bagi kemampuan motorik halus anak. Guru harus mempunyai berbagai terobosan yang dapat menunjang pembelajaran anak. Tujuannya agar dapat melatih atau memberi stimulus sesuai dengan usia dan karakteristik anak melalui berbagai kegiatan bermain. Dunia bermain adalah identik dengan anak. Kurangnya kreatifitas, fasilitas atau media yang dapat merangsang perkembangan motorik halus anak akan mengakibatkan perkembangannya terhambat. Hal itu dikarenakan perkembangan anak memerlukan fasilitas dengan berbagai media yang dapat menunjang perkembangan motorik halus anak serta media yang disenangi anak . Kita harus berupaya untuk mengembangkan motorik halus anak dengan memberikan berbagai stimulus. Salah satu kegiatan yang dapat menunjang perkembangan motorik halus anak adalah dengan kegiatan melukis. Depdiknas (2005, hlm. 140) mengungkapkan bahwa “melukis untuk anak bukan untuk menghasilkan gambar yang bagus tetapi sebagai wahana mengekspresikan diri, melatih kemampuan motorik dan menumbuhkan apresiasi anak terhadap karya seni”. Ada banyak media yang dapat dijadikan alat dukung kegiatan melukis. Aneka media tersebut harus dikelola sedemikian rupa agar anak biasa menentukan pilihan yang tersedia dan mudah dicapainya. METODE Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian tindakan kelas. Handriana dan Afrilianto (2014, hlm. 31) mengemukakan bahwa “penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional”. Desain penelitian yang akan peneliti gunakan yaitu desain Eliot, peneliti menggunakan desain
ini karena model penelitian ini tampak lebih detail dan merinci, model ini terdiri dari beberapa tindakan dalam setiap siklusnya, menggunakan tiga siklus. Dalam satu siklus terdapat tiga tindakan. Model ini lebih menekankan pada proses agar setiap siklusnya diberikan tindakan hal-hal yang baru dalam proses pembelajarannya Peneliti mengembangkan keterampilan motorik halus anak dengan memberikan kegiatan melukis ini membutuhkan waktu yang relatif tidak singkat. Peneliti dengan demikian menggunakan lebih dari satu tindakan, proses penelitian sesudah berbagai tindakan harus direfleksilkan kembali agar proses pembelajaran berkembang lebih baik . Pelaksanaan penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Kelas yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah kelas B1 (5-6 tahun) dengan jumlah siswa 10 orang dan jumlah siswi 10 orang, jumlah keseluruhan peserta didik sebanyak 20 orang. Seluruh anak yang terdapat dikelas B1 akan menjadi partisipan dalam penelitian ini. Instrumen penelitan yang digunakan yaitu penilain proses, penilaian hasil atau produk. Setelah data terkumpul maka selanjutnya akan di analisis menggunakan kualitatif, kuantitatif, dan data tringulasi. Data kualitatif diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis, melalui scoring rubrick, selanjutnya dipersentasekan, dengan rumus sebagai berikut. Skor yang diperoleh anak Persentase (%) :
x 100% Jumlah Anak
Selanjutnya, untuk menjamin keabsahan, peneliti akan menggabungkan
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab ³penulis penanggung jawab
5 |Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juni 2015
data kuantitatif dan data kualitatif sehingga akan menghasilkan data yang lebih akurat, teknik ini disebut dengan triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga siklus, dalam setiap siklus terdapat tiga tindakan dan setiap tindakan menggunakan teknik yang berbeda, pada setiap tindakan I menggunakan teknik Fingger painting (jari jemari), tindakan II melukis menggunakan cotton bud, siklus III melukis menggunakan kuas. Data hasil penelitian didapat dari hasil penilaian proses, penilaian hasil atau produk, observasi, catatan lapangan, wawancara, serta dokumentasi. Data-data yang sudah terkumpul, kemudian direfleksikan dan dianalisis sebagai bahan evaluasi bagi peneliti sehingga dapat memperbaiki pada siklus selanjutnya. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dengan tiga tindakan, tema yang digunakan adalah alam semesta dengan sub tema gejala alam (siang dan malam). Adapun kegiatan melukis yang anak lakukan yaitu melukis suasana siang dan malam dengan menggunakan teknik Fingger painting secara berkelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 dan 4 orang anak. Pada tindakan satu kegitan yang dilakukan anak membuat suasana siang dan malam hari, dengan menggunakan kelima jari tangannya dalam membuat berbagai lukisan menggunakan pewarna makanan yang telah diolah dari bahan tepung, air dan lem yang telah disediakan oleh guru. Pada saat kegiatan melukis banyak anak yang belum mengerti bagaimana melukis menggunakan teknik finger painting sehingga beberapa anak masih terlihat kaku dalam gerakan saat membuat berbagai garis, tangan anak belum dapat mengkoordinasikan mata, tangan serta daya konsentrasi anaknya tanpak anak yang belum fokus pada pekerjaannya. Depdiknas (2008,hlm. 10)
mengemukakan bahwa mengemukakan bahwa “motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil serta memerlukan koordinasi yang cermat” maka dari itu kemampun motorik halus anak harus diberikan stimulus. Pada tindakan kedua tema alam semesta dengan sub tema pelangi, dilakukan dengan kegiatan melukis pelangi menggunakan cotton bud dengan alat dan bahan yang digunakan adalah buku gambar ukuran A4, cotton bud, cat air. Anak dikondisikan melukis secara individu. Guru terlebih dahulu memberikan penjelasan bagaimana melukis pelangi dengan membuat garis lengkung. pada saat kegiatan melukis anak masih terlihat sulit dalam membuat garis, dalam mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi anak masih kurang. Pada tindakan ketiga yaitu tema alam semesta dengan sub tema gunung meletus. Kegiatan yang dilakukan anak melukis pergunungan dengan menggunakan kuas, kertas HVS, kuas dan cat air. Pada saat kegiatan melukis beberapa anak membuat bentuk segitiga untuk membuat gunung akan tetapi banyak anak yang dalam menggunakan cat air berlebihan tidak sesuai yang dibutuhkan anak sehingga kertas yang anak gunakan untuk melukis hampir sobek. Berdasarkan hasil temuan pada siklus I, Peneliti harus lebih memotivasi anak agar mau mengikuti kegiatan melukis dengan baik, memberikan contoh dan penjelasan kepada anak lebih detail sampai anak memahami dengan apa yang mereka harus lakukan dengan baik dan menggunakan kertas yang lebih tebal agar kertas tidak mudah sobek. Siklus II dilaksanakan dengan tema yang sama dari siklus sebelumnya yaitu alam semesta, sedangkan sub tema yang dipilih yaitu banjir. Anak-anak melukis suasana banjir dengan menggunakan teknik Fingger painting. Terlebih dahulu guru menjelaskan
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab 3 penulis penanggung jawab
Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto3 6 Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis melukis menggunakan tiga jari tangan untuk melukis, alat dan bahan yang digunakan kertas duplek berdasar putih berukuran A3 dan pewarna. Pada saat kegiatan melukis sudah mulai dapat dikondisikan dari tindakan sebelumnya, dalam membuat berbagai garis anak harus lebih distimulus lagi. Pada tindakan kedua dengan sub tema hujan. Anak melakukan kegiatan melukis suasana hujan dengan menggunakan cotton bud, alat dan bahan yang digunakan yaitu cotton bud, kertas karton berdasar putih ukuran A3 dan cat warna. Sebelum melakukan kegiatan melukis anak terlebih dahulu diberikan contoh bagaimana melukis awan dengan membuat garis lengkung dan diwarnai dengan warna hitam selanjutnya anak dapat menuangkan ide yang mereka punya. Pada saat kegiatan melukis anak terlihat mulai berkembang dalam membuat berbagai garis terlihat dari anak melukis tanpa bantuan guru. Temuan lain Zacky pada saat melukis bulak-balik ke tempat cuci tangan untuk mencuci cotton bud, guru langsung memberikan penjelasan bahwa cotton bud tidak usah di cuci bisa menggunkan cottod bud sesuai dengan warna yang sudah disediakan, tetapi dia tidak mendengar apa yang guru katakan tetap bulak-balik tempat cuci tangan meskipun pada akhirnya dia mengikuti kegiatan melukis dengan baik. Anak yang lain mulai fokus dalam mengikuti kegiatan melukis dan terlihat antusias untuk mengikutinnya. Tindakan ketiga dengan sub tema gempa bumi. Anak melakukan kegitan melukis suasana perkotaan dengan menggunakan kuas, alat dan bahan yang digunakan yaitu kertas karton berdasar putih ukuran A3, kuas dan cat air. Guru memberikan penjelasan kepada anak bagaimana melukis gedung dengan membuat garis lurus yang berarah vertikal dan horizontal setelah itu anak bisa menuangkan ide mereka dalam
kegiatan melukis. Pada saat kegiatan melukis 2 orang anak yang bernama R. Crstian dan Atar melukis pergunungan tidak sesuai dengan apa yang intruksikan, guru mengingatkan Atar dan R.Cristian bahwa tema hari ini kita melukis suasana perkotaan. Akan tetapi Atar dan R.Cristian mempunyai alasan bahwa perkotaan yang mereka buat terdapat pergunungan, guru tidak melarang untuk mengganti hasil lukisannya untuk mengembangkan ide dan gagasannya. Temuan selanjutnya anak yang bernama Kirana ingin mengganti kertas yang sudah dilukisnya alasannya karena lukisannya salah, guru memberikan motivasi kepada Kirana lukisannya bagus tidak salah, akan tetapi kirana nangis dan tetap kertasnya ingin diganti, guru akhirnya mengganti kertas lukisan kirana. peneliti harus banyak memberikan pengertian kepada anak secara langsung agar anak mengetahui mana yang baik dan tidak baik dilakukan, contohnya ketika anak menggunakan cotton bud sebagai mainan. Guru perlu memberikan arahan bahwa cotton bud digunakan untuk melukis. Guru harus selalu memberikan motivasi sehingga anak mau mengikuti kegitan melukis dengan baik dan mengembangkan rasa percaya diri anak dalam mengikuti kegiatan melukis selain itu guru juga memberikan kegiatan dengan bervariasi dalam menggunakan alat dan bahannya. Pada siklus III ini tema pembelajaran yang digunakan yaitu masih sama mengenai alam semesta dengan sub tema tanaman hias. Kegiatan yang dilakukan adalah melukis gambar bunga dengan menggunakan teknik finger painting dengan menggunakan tiga dan dua jari tangan anak, guru sebelumnya menjelaskan bagaimana melukis batang, ranting dan pot, pada saat kegiatan melukis anak sudah dapat dikondisikan dari sebelumnya karena anak sudah biasa mengikuti kegiatan
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab ³penulis penanggung jawab
7 |Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juni 2015
melukis, dalam membuat berbagai garis anak mulai berkembang baik dari sebelumnya. Pada saat anak melukis dalam mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi anak sudah baik dari sebelumnya. Tindakan ke dua dengan sub tema jenis tanaman, kegiatan yang dilakukan anak yaitu melukis gambar tanaman dengan menggunakan cotton bud, sebelumnya anak diajak untuk mengamati berbagai tanaman yang ada disekitar sekolah. Pada saat kegiatan melukis banyak anak yang sudah bisa mengkoordinasikan mata dan tangannya serta daya konsentrasinya berkembang baik dari sebelumnya, dalam membuat garis lurus, miring melukis anak mulai berkembang malah ada beberapa anak berkembang sangat baik dalam membuat garis lurus, lengkung juga lingkaran, segitiga dan segi empat. Dalam memegang cotton bud anak sudah bisa sesuai yang diintuksikan guru. Tindakan ke tiga dengan tema kegunaan tanaman, kegiatan yang dilakukan oleh anak adalah melukis tanaman yang ada di sekolah dengan menggunakan kuas, pada kegiatan melukis anak sudah dapat mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik terlihat dari anak yang fokus dalam mengikuti kegiatan melukis, dalam membuat berbagai garis lurus, miring dan lengkung anak berkembang baik serta anak sudah mampu menggambar bebas dari dasar lingkaran, segitiga dan segi empat. Berdasarkan hasil temuan pada siklus III hal yang selalu perlu diberikan kepada anak adalah motivasi, seorang peneliti diharapkan tidak pernah bosan untuk memberikan motivasi dan stimulus bagi anak agar perkembangan keterampilan motorik halus anak dapat berkembang dengan baik lagi dari sebelumnya.
melukis dilaksanakan selama III siklus dan sembilan tindakan, menunjukan peningkatan perkembangan pada setiap siklusnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh stimulus yang diberikan oleh guru. Harlock (1993, hlm.156-157) menyatakan bahwa keterampilan motorik halus anak tidak akan berkembang melalui kematangan saja. Melainkan keterampilan itu harus dipelajari. Studi tentang bagaimana anak mempelajari keterampilan motorik, telah mengungkapkan kondisi penting dalam mempelajari keterampilan tersebut diantaranya: “Kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktek, model yang baik, bimbingan, dan memberikan motivasi” Pada siklus I terlihat masih banyak anak yang dalam keterampilan motorik halusnya belum berkembang sesuai yang diharapan. Berdasarkan hasil penilaian proses dengan menggunakan scoring rubrick pada siklus I tindakan 1, 2 dan tindakan 3 terjadi peningkatan perkembangan keterampilan motorik halus anak. Perkembangan yang dimunculkan pada siklus I ini belum berkembang sesuai harapan. Grafik perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis, dapat dilihat dalam gambar di bawah ini. Grafik 1 Hasil Penilaian Proses Perkembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Siklus I Mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik Mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung Anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segitiga dan segi empat
16.66% 16.66% 16.66% 12.25%
12.25%
12.25%
0% 0% 0%
B. PEMBAHASAN Mengembangakan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan ¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab 3 penulis penanggung jawab
Tindakan I
Tindakan II
Tindakan III
Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto3 8 Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui perkembangkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan melukis. Indikator I anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik pada siklus I tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi, belum ada yang mendapatkan nilai tertinggi atau persentasi 0% dari 17 orang anak, Tindakan II terdapat anak yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 2 orang dari 16 anak peresentasi sebesar 12,25% dan tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi terdapat 3 orang dari 18 orang anak yang mendapatkan nilai tertinggi dengan jumlah peresentasi 16,66%. Pada indikator ke 2 anak mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung, yang mendapatkan nilai tertinggi pada tindakan I belum ada atau 0% dari 17 orang anak, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 2 orang dari 16 orang anak dengan persentasi 12,25%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak 3 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 16,66%. Pada indikator ke 3 Anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segitiga dan segi empat, yang mendapatkan nilai tertinggi pada tindakan I belum ada atau 0% dari 17 orang anak, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 2 orang dari 16 orang anak dengan persentasi 12,25%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak 3 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 16,66%. Selain penilaian proses di atas, untuk mendapatkan grafik perkembangan keterampilan motorik halus anak bisa dilihat dari hasil produk atau hasil karya anak. Nilai dari hasil kegiatan melukis pada siklus I secara rinci akan dilihat dari grafik dibawah ini :
Grafik 2 Hasil Penilaian Produk Perkembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Siklus I Anak mampu melukis sesuai dengan intruksi guru Anak mampu melukis sederhana dengan rapih Membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung
16.66% 12.25% 12.25% 12.25%11.11% 5.55% 0% 0% 0% Tindakan I
Tindakan II
Tindakan III
Pada hasil produk atau hasil karya anak, indikator I anak mampu melukis sesuai dengan intruksi guru, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 0% dari 17 orang anak, tindakan II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 2 orang dari 16 orang anak dengan persentasi 12,25%, tindakan ke III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 2 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 11,11%. Indikator 2 anak mampu melukis sederhana dengan rapih, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 0% dari 17 orang, Tindakan II nilai tertinggi yang diperoleh 2 orang dari 16 orang anak dengan presentasi 12,25%, sedangkan Tindakan III menurun menjadi 1 orang anak yang mendapatkan nilai tertinggi dari 18 orang dengan presentasi 5,55% dikarenakan pada saat melukis menggunakan kuas anak terlalu banyak menggunakan cat air sehingga hasil karya anak terlihat tidak rapi. Indikator 3 membuat berbagai macam garis lurus, lengkung dan miring, anak yang mendapatkan nilai tertinggi tindakan I
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab ³penulis penanggung jawab
9 |Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juni 2015
belum ada anak yang mendapatkannya dengan persetasi 0% dari jumlah anak 17, tindakan II anak yang mendapatkan bintang tertinggi 2 orang dari 16 orang anak dengan persentasi 12,25%, tindakan III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 3 orang 18 orang anak dengan presentasi 16,66%. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian pada siklus II tindakan 1, 2, dan tindakan 3, terjadi peningkatan perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis. Adapun grafik hasil penilaian perkembangan keterampilan motorik halus anak secara rinci dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Grafik 3 Hasil Penilaian Proses Perkembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Siklus II Mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik Mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung Anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segi tiga dan segi empat
38.88% 31.57% 26.31% 26.31%
Tindakan 1
42.10% 42.10% 38.88%
33.33%
Tindakan 2
36.84%
Tindakan 3
dan tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi terdapat 7 orang dari 19 orang anak yang mendapatkan nilai tertinggi dengan jumlah peresentasi 36,84%. Pada indikator ke 2 anak mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung, pada tindakan I yang mendapatkan nilai tertinggi pada, 5 orang dari 19 orang anak dengan persentasi 26,31%, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 7 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 38,88%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak 8 orang dari 19 orang anak dengan presentasi 42,10%. Pada indikator ke 3 anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segitiga dan segi empat, yang mendapatkan nilai tertinggi pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 6 orang dari 19 orang anak dengan presentasi 31,57%, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 7 orang dari 18 orang anak dengan prsentasi 38,88%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak 8 orang dari 19 orang anak dengan presentasi 42,10%. Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan keterampilan motorik halus anak dalam kegiatan melukis mengalami perkembangan dari siklus sebelumnya akan tetapi harus ditingkatkan lagi agar kemampuan keterampilan motorik halus anak berkembang dengan sangat baik. Melalui stimulus yang diberikan guru, motivasi dan kesempatan anak dalam berpraktek. Selain data penilaian proses, nilai hasil karya anak pada perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis pada siklus II dapat dilihat secara rinci melalui gerafik dibawah ini :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada saat proses kegiatan melukis untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak siklus ke II. Pada indikator I anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 5 orang dari 19 orang anak dengan persentasi 26,31%, Tindakan II anak yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 6 orang dari 18 anak peresentasi sebesar 33,33% ¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab 3 penulis penanggung jawab
Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto3 10 Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Grafik 4 Hasil Penilaian Produk Perkembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Siklus II Anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru Anak mampu melukis sederhana dengan rapih Membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung
38.88% 31.57% 21.05%
42.10%
42.10%
36.84%
27.77%
27.77%
15.70%
Tindakan 1
Tindakan 2
Tindakan 3
Pada hasil produk atau hasil karya anak indikator 1 anak mampu melukis sesuai dengan intruksi guru, tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 4 orang dari 19 orang anak dengan persentasi 21,05% tindakan II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 5 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 27,77%, tindakan ke III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 8 orang dari 19 orang anak dengan presentasi 42,10 %. Indikator 2 anak mampu melukis sederhana dengan rapih, tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 3 dari 19 orang anak dengan persentasi 15,78%, Tindakan II nilai tertinggi yang diperoleh 5 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 27,77%, sedangkan Tindakan III, anak yang mendapatkan nilai tertinggi 7 orang dari 19 orang dengan peresentasi 36,84%. Indikator 3 membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung, anak yang mendapatkan nilai tertinggi tindakan I adalah 6 orang dari 19 orang anak dengan persetasi 31,57%, tindakan II anak yang
mendapatkan bintang tertinggi 7 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 38,88%, tindakan III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 8 orang 19 orang anak dengan persentasi 42,10%. Dari hasil grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil produk atau karya anak mengalami perkembangan, akan tetapi guru harus terus melakukan perbaikan pembelajaran dalam rancangan maupun dalam pelaksanaanya agar anak memperoleh hasil yang maksimal. Guru harus lebih memberi stimulus kepada anak agar perkembangan keterampilan motorik halus anak lebih berkembang dengan baik lagi. Selain itu guru harus lebih motivasi dan dukungan pada anak agar anak terus bersemangat pada kegiatan berikutnya. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian pada siklus III tindakan 1, 2, dan 3 terlihat anak sudah mengalami perkembangan keterampilan motorik halus yang semakin baik, adapun grafik perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis dapat dilihat dibawah bawah ini. Grafik 5 Hasil Penilaian Proses Perkembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Siklus III Anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik Anak mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung Anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segi tiga dan segi empat
77.77% 50% 38.88%
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab ³penulis penanggung jawab
50%
Tindakan 1
72.22%
57.14% 50%
72.22%
57.14%
Tindakan 2
Tindakan 3
11 |Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juni 2015
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada saat proses kegiatan melukis untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak pada siklus ke III. Perkembangan keterampilan motorik halus anak dalam indikator 1 anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 7 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 38,88%, Tindakan II anak yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 14 orang dari 14 anak peresentasi sebesar 50% dan tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi terdapat 13 orang dari 18 orang anak yang mendapatkan nilai tertinggi dengan jumlah peresentasi 72,22%. Pada indikator ke 2 anak mampu melakukan garis lurus,miring dan lengkung tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 50%, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 8 orang dari 14 orang anak dengan persentasi 57,14%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak 14 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 77,77%. Pada indikator ke 3 anak mempu membuat gambar bebas dari dasar lingkaran, segi tiga dan segi empat, yang mendapatkan nilai tertinggi pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 50%, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 8 orang dari 14 orang anak dengan persentasi 57,14%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak 13 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 72,22%. Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa terlihat kemampuan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis mengalami perkembangan dari siklus sebelumnya. penilaian hasil karya anak pada siklus II dapat dilihat secara rinci melalui grafik dibawah ini:
Grafik 6 Hasil Penilaian Produk Perkembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Siklus III Anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru Anak mampu melukis sederhana dengan rapih Membuat berbagai macam garis lurus, miring dan garis lengkung
83.33% 72.22% 83.33% 78.58%
78.58% 55.55% 50%
71.43%
50%
Tindakan 1
Tindakan 2
Tindakan 3
Pada hasil produk atau hasil karya indikator I anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 50%, tindakan II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 10 orang dari 14 orang anak dengan persentasi 71,43%, tindakan ke III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 13 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 72,22 %. Indikator 2 anak mampu melukis sederhana dengan rapih, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 10 dari 55,55% orang anak dengan persentasi 15,78%, Tindakan II nilai tertinggi yang diperoleh 11 orang dari 14 orang anak dengan presentasi 78,58%, sedangkan Tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi 15 orang dari 18 orang anak dengan peresentasi 83,33%. Indikator 3 anak mampu membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9 orang dari 18 orang anak dengan persetasi 50%, tindakan II anak yang mendapatkan bintang tertinggi 11 orang dari 14 orang anak dengan persentasi 78,58%,
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab 3 penulis penanggung jawab
Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto3 12 Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis tindakan III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 15 orang 18 orang anak dengan persentasi 83,33%. Berikut ini akan disajikan gambar perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis pada siklus I, II dan III : Grafik 7 Peningkatan Proses Perkembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Pada Siklus I, II dan III Anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik Anak mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung Anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segitiga dan segi empat
61.63% 59.78%
53.70% 35.76% 37.51% 32.36% 9.63% 9.63% 9.63%
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Berdasarkan gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis mengalami peningkatan dari siklus I sampai III, indikator 1 mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasinya dengan baik, yang mendapatkan nilai tertinggi mencapai pada siklus I 9.63%, siklus II, anak yang mampu mendapatkan nilai tertinggi 32,36%, siklus III anak yang mampu mendapatkan nilai tertinggi 53,70%. Selanjutnya pada indikator 2 anak mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung, pada siklus 1 anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9.63%, siklus II anak yang mampu mendapatkan nilai tertinggi 35,76%, siklus III anak yang mampu mendapatkan nilai
tertinggi 61,63% dan indikator 3 anak mampu membuat gambar bebas dari dasar lingkaran, segitiga dan segi empat, pada siklus I anak yang mendapatkan bintang tertinggi 9.63%, siklus II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 37,51, siklus III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 59,78%. Dapat disimpulkan, setiap indikator persiklusnya mengalami peningkatan pada keterampilan motorik halus anak. Hal ini terjadi karena guru memberikan stimulus yang baik kepada anak dengan memperbaiki setiap kekurangankekurangan pada setiap tindakan. Pada siklus 1 masih banyak anak yang belum dapat mengkoordinasikan mata dan tangannya serta daya konsentrasi anak kurang, siklus I masih ragu-ragu karena kegiatan melukis adalah hal baru dengan menggunakan finger painting, cotton bud dan kuas. Selain itu anak dalam penguasaan arah gerakan saat membuat garis masih kurang baik sehingga peningkatan anak yang mendapatkan nilai tertinggi hanya beberapa orang anak. Pada siklus II anak sudah mulai berkembang dalam keterampilan motorik halusnya terlihat dari anak mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasinya mulai berkembang, dalam melakukan gerakangerakan untuk membuat berbagai bentuk atau garis anak sudah tidak tersendat-sendat lagi mengikuti gerakan apa yang guru intuksikan. Pada siklus III anak mengalami peningkatan yang baik dalam mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi anak baik terlihat dari anak yang sangat fokus untuk melakukan kegiatan melukis dengan cermat. Dalam melakukan gerakan untuk membuat berbagai garis gerakan yang ditunjukan oleh anak dengan baik.
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab ³penulis penanggung jawab
13 |Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juni 2015
Grafik 8 Peningkatan Produk Perkembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis Pada Siklus I, II dan III Anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru Anak mampu melukis sederhana dengan rapih Membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung
38.88%
31.57% 21.05%
42.10%
42.10%
36.84%
27.77%
27.77%
15.70%
Tindakan 1
Tindakan 2
Tindakan 3
Berdasarkan pada grafik di atas bahwa perkembangan keterampilan motorik halus anak mengalami peningkatan hasil karya anak mulai dari siklus I, II dan III. Pada siklus I indikator 1 anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru, anak yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu 7,78%, siklus II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 30,30%, siklus III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 64,55%. Indikator 2 mampu melukis sederhana dengan rapih, anak yang mendapatkan nilai tertinggi pada siklus I adalah 5,93, pada siklus II 26,76%, sedangkan siklus III anak yang mendapatkan nilai tertinggi sebesar 72,48% sedangkan indikator 3 membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung, pada siklus I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9.63%, siklus II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 37,51% dan siklus III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 70,63%. Perkembangan keterampilan motorik halus melalui kegiatan melukis dilihat dari hasil penilaian produk dapat disimpukan
bahwa setiap siklusnya rata-rata anak mengalami perkembangan dengan baik. Pada siklus I pada indikator satu yaitu anak mampu melukis sesuai dengan yang diinstuksikan guru masih banyak anak yang tidak sesuai dengan apa yang diintruksikan guru dikarenakan kurangnya pemahaman anak mengenai apa yang diintruksikan guru dan hasil garis yang dibuat anak belum terlihat seperti garis sesungguhnya selain itu pada indikator II anak mampu melukis dengan rapih pada siklus I masih banyak anak yang belum mampu melukis dengan rapih dikarenakan anak baru mengikuti kegiatan melukis. Siklus II anak sudah mulai yang berkembang dalam memahami apa yang dintruksikan oleh guru, dalam membuat lukisannyapun anak mulai terlihat rapih dan hasil anak dalam membuat garis sudah mulai berkembang dari sebelumnya terlihat dari lukisan anak yang mulai tegas dalam membuat garis. Pada siklus III anak sudah mulai memahami apa yang guru intruksikan dan pada hasil karya anak rapih mengalami perkembangan yang baik dan dalam membuat berbagai garis anak sudah berkembang terlihat dari hasil karya anak dalam membuat garis sudah baik dan tegas. Hal ini menujukan bahwa perkembangan motorik halus anak berkembang baik sesuai dengan yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam melakukan penelitian mengembangkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis berhasil dilakukan. Kegiatan dapat mengembangkan kreativitas melalui berbagai ide dan gagasan yang ada dalam diri anak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di TK Negeri Pembina, maka dapat disimpulkan mengembangkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab 3 penulis penanggung jawab
Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto3 14 Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melukis KESIMPULAN Dari hasil penelitian perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Proses kegiatan mengembangkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan melukis, anak usia dini di TK Negeri Pembina mengalami perkembangan. Pada siklus I anak-anak masih sulit untuk dikondisikan, anak belum mampu untuk mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi anak masih kurang, masih banyak anak yang bingung dengan instruksi guru saat membuat berbagai garis, anak masih harus diberikan stimulus, motivasi dan guru harus lebih detail dalam menjelaskan dan memberikan contoh kepada anak. Sehingga pada siklus II pelaksanaan kegiatan melukis anak sudah mulai dapat dikondisikan. Anak sudah mulai mengerti dengan apa yang diinstruksikan guru. Anak mulai mengikuti kegiatan melukis dengan baik dan mampu membuat berbagai garis berkembang dari siklus sebelumnya. Siklus III anak sudah fokus pada kegiatan melukis sehingga dalam mengkoordinasikan mata, tangan serta daya konsentrasi anak dapat berkembang dengan baik. Hal ini di tunjukan dengan melakukan garis lurus, miring dan lengkung juga dalam membuat gambar bebas dari dasar lingkaran segitiga dan segi empat mengalami perkembangan yang sangat baik. 2. Kemampuan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil peningkatan penilaian proses dan penilaian produk pada setiap siklusnnya. Selain itu, terlihat dari nilai rata-rata persentasi
yang terus meningkat pada setiap siklusnya baik hasil proses maupun hasil produk anak. Hasil persentasi pada penilaian proses pada indikator 1 yaitu mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasinya dengan baik, anak yang mendapatkan nilai bintang empat siklus I sebesar 9.63% dan meningkat menjadi 53,70% pada siklus III, indikator 2 mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung siklus 1 sebesar 9.63% dan pada siklus III meningkat menjadi 61,63% dan pada indikator 3 anak mampu membuat gambar bebas dari dasar siklus I sebesar 9.63% meningkat menjadi 59,78% pada siklus III. Penilaian produk indikator 1 anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru siklus I sebesar 7,78% dan siklus III meningkat sebesar 64,55%. Indikator 2 anak mampu melukis dengan rapih, siklus 1 sebesar 5,93% sedangkan pada siklus siklus III meningkat sebesar 72,48% .Indikator 3 anak mampu membuat garis lurus, miring dan lengkung siklus I sebesar 9.63% dan siklus III meningkat menjadi 70,63%. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan melukis dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Pembelajaran untuk anak TK. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pengembangan Model Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab ³penulis penanggung jawab
15 |Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juni 2015
Harlock, E.B. (1993). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hendriana, H & Aflirilianto. (2004). Panduan Bagi Penelitian Tindakan Kelas, Satu Karya Tulis Ilmiah. Bandung: PT Rafika Aditama. Sujiono, B. dkk. (2007). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sujiono, Y. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang.
¹Mia Ambariningsih pg-paud upi cibiru, 1101369 ²penulis penanggung jawab 3 penulis penanggung jawab