SKRIPSI
MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NUSANTARA KABUPATEN BUTON UTARA
ZUNDRI 21114036
Diajukan Sebagai Salah Satu syarat Dalam Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2015
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA ANAK KELOMPOK B DITK NUSANTARA KECAMATAN KULISUSU UTARA KABUPATEN BUTON UTARA
OLEH : ZUNDRI NIM.21114036
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr.Rasid,M.Pd
Wa Ode Sari Amalia S.Pd,
M.Pd
NIDN.0931126
NIDN.0908118301
Mengetahui Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari Hermanto, S.Pd.M.Pd. NIDN ; 0919091701
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK MELELUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NUSANTARA KABUPATEN BUTON UTARA Telah di pertahankan di Depan Tim Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Guru pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari Berdasarkan Surat Tugas Dekan Nomor : 186/TUG/II.0/G.b/2015 Tanggal : 6 Oktober 2015 Dan Dinyatakan Lulus Tim Penguji Tanggal
Tanda Tangan
1. Drs. H. Muh. Natsir, M.Si .................. Ketua
...........................
2. Sulyana, S.Si.,M.Pd .................. Sekretaris
.............................
3. Dr. Rasid, M.Pd ................... Anggota
.............................
4. Awaluddin, S.Pd M.Pd ................... Anggota
.............................
5. Wa Ode Sari Amalia, S.Pd.,M.Pd .................... Anggota
..............................
Kendari, Oktober 2015 Mengetahui, Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari
Awaluddin, S.Pd.,M.Pd NIP. 19780813 2003121001 iii
motto tidak ada akal yang lebih baik dari pada orang yang suka berpikir, dan tak ada sesuatu derajat yang dapat dinilai dari pada luhurnya budi pekerti. (Nabi Muhammad SAW)
Mencari ilmu itu seperti ibadah, mengungkapkanya seperti Bertasbih, menyelidikinya seperti berjihad, Mengajarkanya seperti bersedekah, Dan memikirkanya seperti berpuasa. (Ibnu Adz Bin Jabbal)
ABSTRAK
ZUNDRI, 21114036 dengan judul penelitian “Meningkatkan kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara, dosen Pembimbing (1). Dr. Rasid M.Pd, dan (2). Wa Ode Sari Amalia S.Pd.,M.Pd. Permasalahan penelitian apakah penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan kecerdasan linguistik pada anak kelompok B TK Nusantara Kabupaten Buton Utara? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengembangan kecerdasan linguistik anak kelompok B TK Nusantara. Adapun penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas atau (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan ,yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli–Agustus 2015 di TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara Tahun Ajaran 2014-2015 yakni semua anak dikelompok B sebanyak 20 orang yang terdiridari 9 orang anak laki-laki dan 11 orang anak perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil analisis menunjukan bahwa media pembelajaran audio visual dapat mengembangkan kecerdasan linguistik anak, hal ini dapat dilihat pada hasil kegiatan observasi awal yang mencapai 45%, sedangkan pada siklus I yakni dengan nilai persentase sebesar 60%, selanjutnya pada siklus II meningkat yakni sebesar 85% dengan acuan patokan 75%. Dengan demikian melalui media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan kecerdasan linguistik pada anak kelompok B di TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: ZUNDRI
Stambuk
: 21114036
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benarbenar merupakan hasil karya sendiri bukan merupakan jiplakan atau plagiat dari tulisan orang lain. Apabila dikemudian hari skripsi ini hasil jiplakan atau plagiat maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Kendari, September 2015 Yang Membuat Pernyataan
Zundri Nim.21114036
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Meningkatkan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pambelajaran Audi Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara ” dengan baik, sekalipun masih dalam bentuk dan isi yang sangat sederhana. Atas perkenaan Tuhan Yang Maha Esa penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Bapak Dr. Rasid, M.Pd selaku Pembimbing Pertama dan ibu Wa Ode Sari Amalia, S.Pd.,M.Pd selaku Pembimbing Kedua yang telah banyak memberikan petunjuk, koreksi dan saran-saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini selesai berkat bantuan, petunjuk, dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Bapak Muhammad Nur, S.P, M.Si. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari. 2. Bapak Awaluddin, S.Pd.,M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari.
3. Bapak Hermanto, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Universitas Muhammadiyah Kendari. 4. Para Dosen pada Program Studi PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Kendari. 5. Seluruh Staf pegawai Akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari yang telah banyak membimbing dan membantu penulis selama kuliah. 6. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang senantiasa memanjatkan doa dan memberikan restu, motivasi, bantuan kepada penulis. 7. Ibu Suniati, S.Pd. selaku Kepala Sekolah TK Nusantara yang telah memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 8. Ibu Marni, A.Ma selaku guru kelas TK Nusantara sebagai mitra peneliti yang telah banyak meluangkan waktunya membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. 9. Seluruh anak didik kelompok B yang selalu semangat dalam kegiatan belajar dan senantiasa menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis. 10. Kepada semua teman-teman seangkatan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini. Sebagai kata penutup perkenankan penulis menghaturkan terima kasih kepada siapa saja yang telah membantu dan mempergunakan skripsi ini, untuk kemajuan ilmu pendidikan dan dapat bermanfaat bagi Agama, Bangsa, dan Negara khususnya mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari.
Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kendari, Oktober 2015
ZUNDRI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ............................................................ MOTTO .................................................................................................................. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. ABSTRAK .............................................................................................................. KATA PENGANTAR ............................................................................................ DAFTAR ISI ........................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................................. DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... B. Rumusan Masalah................................................................................. C. Tujuan Penelitian .................................................................................. D. Daftar Penelitian ................................................................................... E. Definisi Operasional ............................................................................. BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Kecerdasan ..................................................................................... 1. Pengertian Kecerdasan ........................................................................... 2. Jenis-jenis kecerdasan ............................................................................ B. Kecerdasan Linguistik .................................................................................. 1. Pengertin Kecerdasan Linguistik ............................................................ 2. Tujuan Pengembangan Kecerdasan Linguistik ...................................... 3. Indikator Kecerdasan Linguistik ............................................................ C. Berbagai Strategi Kegiatan Yang Dapat Mengembangkan Kecerdasan Linguistik Anak ........................................................................ D. Media Pembelajaran Audio Visual ...............................................................
i ii iii iv v vi vii x xi xii xiii
1 5 5 5 6
7 7 8 9 9 11 12 14 16
BAB III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian .......................................................................................... B. Faktor yang Diteliti ...................................................................................... C. Prosedur Penelitian....................................................................................... D. Data dan Teknik Pengumpulan Data............................................................ E. Teknik Analisis Data .................................................................................... F. Indikator Kinerja ..........................................................................................
20 20 21 25 26 28
BAB IV. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 1. Deskripsi Hasil Kegiatan Pratindakan ................................................... 2. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Siklus I .....................
29 29 31
3. Deskripsi Hasil Kegiatan Siklus II ......................................................... B. Pembahasan ..................................................................................................
38 44
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................. B. Saran .............................................................................................................
48 48
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Hal 1. Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas..........................................................50 2. Contoh Format Observasi Kegiatan Guru..................................................51 3. Contoh Format Lembar Observasi Kegiatan Anak....................................52 4. Format Instrumen Penilaian Anak.............................................................53 5. Data Perolehan Nilai Anak Pada Setiap Indikator Observasi Awal.........54 6. Data Hasil Tes Awal..................................................................................58 7. Perolehan Nilai Hasil Tes Awal..........................................................59 8. Rencana Kegiatan Harian Siklus I.............................................................61 9. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I..............................................65 10. Lembar Observasi Kegiatan Anak Siklus I...........................................67 11. Data Perolehan Nilai Anak Pada Setiap Indikator Siklus I........................69 12. Data Hasil Siklus I.....................................................................................73 13. Perolehan Nilai Akhir Siklus I....................................................................74 14. Rencana Kegiatan Harian Siklus II.............................................................76 15. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II...............................................80 16. Lembar Observasi Kegiatan Anak Siklus II...............................................82 17. Parolehan Nilai Akhir Anak Pada Setiap Indikator Siklus II.....................84 18. Data Hasil Siklus II....................................................................................88 19. Perolehan Nilai Akhir Siklus II...................................................................89 20. Surat Permohonan Izin Penelitian...............................................................91 21. Surat Keterangan Penelitian........................................................................92 22. Dokumentasi Penelitian..............................................................................93 23. Riwayat Hidup Penulis................................................................................94
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 2. 3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
Judul Persentase Ketuntasan Secara Klasikal Hasil Observasi Awal ……. Persentase Nilai Ketuntasan Secara Klasikal Pengembangan Kecerdasan Linguistik Hasil Evaluasi Siklus I ……………………. Persentase Nilai Ketuntasan Secara Klasikal Pengembangan Kecerdasan Linguistik Hasil Evaluasi Siklus II …………………… Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Berdasarkan Hasil Hitungan Konversi Evaluasi Awal ………………………………… Nilai Akhir Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Berdasarkan Hasil Hitungan Konversi Hasil Evaluasi Awal ……………………. Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Berdasarkan Hasil Hitungan Konversi Evaluasi Siklus I ……………………………… Nilai Akhir Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Berdasarkan Hasil Hitungan Konversi Hasil Evaluasi Siklus I …………………. Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Berdasarkan Hasil Hitungan Konversi Evaluasi Siklus II …………………………….. Nilai Akhir Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Berdasarkan Hasil Hitungan Konversi Hasil Evaluasi Siklus II …………………
Hal 29 35 42
58
59
73
74
88
89
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
2.
Guru Bercerita Tentang Kancil Dan Kera
3.
Guru Bercerita Dengan Menggunakan Media
4.
Anak Sedang Nonton Video Kancil Dan Kera
5.
Guru Kelas Berkolaborasi Dengan Peneliti
6.
Anak Tampil Bercerita Didepan Kelas
7.
Anak Mengulang Cerita Kancil Dan Kera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. PAUD mengembangkan potensi anak secara komprehensif. posisi anak usia dini di satu pihak berada pada masa sangat penting dan potensi untuk pengembangan masa depanya, akan tetapi di pihak lain termasuk rawan dan labil manakala anak kurang mendapat rangsangan yang positif dan menyeluruh. pemberian rangsangan melalui pendidikan untuk anak usia dini perlu diberikan secara komprehensif, dalam makna anak tidak hanya dicerdaskan otaknya, akan tetapi juga cerdas pada aspek-aspek lain dalam kehidupanya, seperti kehalusan budi dan rasa atau emosi, panca indera termasuk fisiknya dan berbahasa. rangsangan-rangsangan tersebut perlu disesuaikan dengan perkembangan anak, karena setiap individu memiliki kepekaan masingmasing dalam perkembanganya. Masa anak usia dini merupakan masa keemasan atau sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai oleh perubahan cepat dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial, bahasa dan emosional. Agar masa ini dapat dilalui dengan baik oleh setiap anak maka perlu diupayakan pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa pada masa usia dini seluruh aspek perkembangan kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual, kecerdassan emosi, dan kecerdasan spiritual mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.
1
Berdasarkan hasil studio longitudinal Bloom (Juntika Nurikhsan, 2007: 138) menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan sudah mencapai 50%, usia 8 tahun mencapai 80% dan usia 13 tahun mencapai sekitar 92%. Pada masa usia dini merupakan masa terjadinya kematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi (rangsangan) yang diberikan lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertamadalam mengembangkan potensi fisik (motorik) intelektual, emosional, sosial, bahasa, seni dan moral spiritual. Pendidikan di Taman Kanak-kanak dilakukan dengan pendekatan bermain sambil belajar seraya bermain dengan tujuan menimbulkan rasa senang pada anak sebagaimana karakteristik anak usia dini. Programkegiatan di Taman Kanak-kanak dilaksanakan dengan tujuan untuk membentuk arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak dalam menyesuaikan dengan lingkunganya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. menggunakan
untuk
mengembangkan
strategi
kemampuan
pembelajaran
yang
berbahasa,
memungkinkan
guru
dapat
anak
dapat
mengembangkan keterampilan berbicara, mendengarkan dengan cara-cara yang menyenangkan. Selain itu pendidikan di Taman Kanak-kanak dikembangkan dengan berdasar pada teori pembelajaran yang menggunakan prosedur dan strategi ilmiah untuk
belajar
diantaranya
adalah
dengan
menggunakan metode
pembelajaran. Menurut Masiton, dkk (2006:.3) bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai segala usaha guru dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode pembelajaran yang
dapat diterapkan di Taman Kanak-kanak adalah metode yang sesuai untuk belajar usia dini. Berdasarkan pengamatan di kelompok B TK Nusantara menunjukan kecerdasan linguistik pada anak usia 5-6 tahun masih banyak mengalami kesulitan dalam mengucapkan bahasa yang benar
serta belum dapat berbicara dengan
menggunakan bermacam kosa kata dan belum memiliki kosa kata yang bervariasi. Bahkan ada anak yang menyampaikan dengan suara yang kurang jelas, anak berbicara tersendat-sendat sehingga isi pembicaraan menjadi tidak jelas. Apalagi untuk berbicara di depan kelas menunjukan keberanian. Dengan demikian aspek pengembangan bahasa khususnya kecerdasan linguistik masih menunjukan hasil yang belum memuaskan. Penyebab rendahnya kemampuan linguistik anak
di TK Nusantara di
sebabkan kurangnya tenaga kependidikan, kurangnya media dan kurangnya strategi/metode pembelajaran yang digunakan guru dalam melatih kemampuan linguistik anak. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa kemampuan seorang guru dalam memilih serta menerapkan strategi/metode pembelajaran yang tepat dapat membantu tercapainya tujuan pembelajara khususnya pada pengembangan kecerdasan linguistik anak. Dari
uraian di atas penulis berasumsi bahwa untuk mengembangkan
kecerdasan linguistik anak perlu adanya suatu strategi atau metode pembelajaran yang menarik yang menyenangkan serta dapat mengembangkan kecerdasan linguistik anak dapat berkembang secara optimal. Salah satu strategi/metode yang dipergunakan yaitudenganmenggunakan media pembelajaran audio visual yang
sesuai dengan tujuan pengembangan anak di Taman Kanak-kanak. Hal ini mengingat pentingnya mendengarkan orang dalam berbicara karena merupakan salah satu usaha mengembangkan kecerdasan linguistik. Peneliti menggunakan media pembelajaran audio visual. Dipilihnya metode ini karena mampu mengajar anak untuk mendengar dan anak mampu mengucapakan bahasa yang benar. Dengan
ini anak termotivasi untukberbicara didepan kelas. Anak dirangsang
untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi. Disamping itu, anak juga belajar bagaimana mengambil pelajaran penggunaan bahasa tentang bagaimana pembicaraan, bagaimana menggucapkan bahasa yang baik dan benar, anak mempunyai keberanian dalam berkomunikasi. Sehingga kecerdasan linguistik dapat berkembang dengan baik. Strategi/metode
pembelajaran
memberikan
sumbangan
besar
pada
perkembangan anak secara keseluruhan sebagai implikasi dari perkembangan bahasanya sehingga anak akan memiliki kemampuan untuk mengembangkan aspek perkembangan yang lain dengan modal keserdasan linguistik. dengan demikian
penulis
tertarik
untuk
mengangkat
penelitian
dengan
judul:
“Mengembangkan Kecerdasan Linguistik melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kabupaten Buton Utara”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat mengembangkan kecerdasan linguistik pada anak kelompok B TK Nusantara Kabupaten Buton Utara? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kecerdasan linguistik pada anak kelompok B TK Nusantara Kabupaten Buton Utara melalui media pembelajaran audio visual. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemikiran yang bermakna dan bermanfaat bagi: 1. Anak, dapat mengembangkan kecerdasan linguistik anak melalui strategi yang menyenangkan bagi anak. 2. Guru TK Nusantara, sebagai referensi bahwa dalam mengembangkan kecerdasan linguistik penting untuk memperhatikan anak secara spesifik berdasarkan kemampuan dan karakteristik anak. 3. Lembaga pengelola pendidikan TK Nusantara, sebagai bentuk sumbangan positif berupa inovasi pembelajaran yang secara operasional cocok dan relevan sebagai acuan pemikiran dalam usaha perbaikan atau peningkatan perbaikan proses hasil belajar anak.
4. Peneliti, dapat membantu guru dalam mengatasi masalah dalam pembelajaran pengembangan kecerdasan linguistik anak TK Nusantara Kabupaten Buton Utara. E. DefinisiOperasional Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, maka terlebih dahulu penulis perlu memperjelas batasan-batasan dalam definisi operasional berikut ini: 1. Kecerdasan kemampuan yang merupakan suatu daya atau kekuatan sebagai hasil belajar yang dapat diketahui. 2. Kecerdasan linguistik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kacerdasan
dalam
mendengar,
mengelola
kata
atau
kemampuan
menggunakan kata secara efektif, secara lisan atau berbicara. 3. Mediapembelajaranaudio
visual
merupakan
salah
satu
pemberian
pengalaman belajar bagi anak TK yang bentuk pembelajaran yang disampaikan melalui kaset DVD yang berisi cerita.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Kecerdasan 1. Pengertian Kecerdasan Orang yang cerdas masih sering diidentikan dengan orang yang memiliki IQ tinggi. Artinya, kecerdasan rasional masih menjadi tolok ukur sebuah kecerdasan. Menurut Gardner kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah
(Dalam
Sujiono,2012:176),
Lebih
jauh
Gardner
mengemukakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan yang berkaitan dengan tiga hal, yaitu kemampuan untuk a) memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari,
b)
menghasilkan
persoalan-persoalan
baru
untuk
diselesaikan, dan c) menciptakan sesuatu ataumenawarkan jasa yang akan memberikan penghargaan dalam budaya setempat. Kemampuan-kemampuan tersebut mewakili berbagai cara anak dalam belajar dan berinteraksi dengan diri dan lingkungannya. Kecerdasan adalah kemampuan memecahkan masalah dan membuat suatu produk yang bermanfaat bagi kehidupan. Sedangkan Bandler Grinder (Dalam Sujiono,2012:176) mengemukakan bahwa kecerdasan merupakan ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas belajar, hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar tentang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemrosesan dan komunikasi. Pemaparan tersebut kita dapat mengetahui bahwa kecerdasan merupakan kemampuan tertinggi yang dimiliki oleh manusia. Tingkat kecerdasan akan
7
membantu seseorang dalam menghadapi berbagai problem yang muncul dalam kehidupanya. Kecerdasan sudah dimiliki sejak manusia lahir dan terus dapat dikembangkan hingga dewasa. Pengembangan kecerdasan akan lebih baik jika dilakukan sedini mungkin, kecerdasan merupakan ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas belajar. Kecerdasan bagi seseorang memiliki manfaat yang besar bagi dirinya sendiri dan bagi pergaulanya di masyarakat karena tingkat kecerdasan yang tinggi seseorang akan semakin dihargai di masyarakat apalagi ia mampu berkiprah dalam menciptakan hal-hal baru yang bersifat fenomenal. Dari definisi yang dikemukakan para pakar disebut diketahui bahwa kecerdasan dinyatakan sebagai potensi yang perlu dikembangkan. Kecerdasan berkaitan dengan kemampuan untuk mengetahui apa-apa yang sudah dimiliki individu sebagai suatu bentuk kemampuan. Kemampuan merupakan suatu daya atau kekuatan sebagai hasil belajar yang dapat diketahui. Berarti kemampuan dapat diperoleh setelah seseorang menyelesaikan kegiatan belajar. Kemampuan tersebut sebagai bentuk hasil belajar yang dapat ditingkatkan dan diketahui. 2. Jenis-jenis Kecerdasan Menurut Gardner (Dalam Sujiono, 2012:185) dalam diri manusia terdapat spektrum kecerdasan yang luas yang disebut dengan kecerdasan jamak. Kecerdasan jamak adalah yang mengemukakan bahwa individu memiliki paling tidak 8 jenis kecerdasan yaitu kecerdasan linguistik, logis matematis, fisik kinestetik, intrapersonal, interpersonal, musical dan naturalis. tetapi dalam penerapan di Indonesia ditambahkan menjadi 9, yaitu kecerdasan spiritual.
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara benar baik lisan atau tulisan. Kecerdardasan logis matematis adalah kemampuan menggunakan angka secara efektif dan penalaran dengan baik. Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan untuk mempersepsi pola , ruang, warna, garis dan bentuk serta mewujutkan gagasan visual dan keruangan secara grafis. Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan badan untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan dan penyelesaian problem. Kecerdasan musikal adalah kemampuan memahami dan menguasai pola titik, nada, irama dan melodi. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri dan bertindak sesuai dengan kemampuanya. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami perasaan, maksud, dan motivasi orang lain. Kecerdasan naturalis adalah kemampuan memahami dan mengklasifikasikan tumbuhan, bahan tambang, dan binatang. Serta kecerdasan spiritual adalah kemampuan dalam memandang makna atau hakikat kehidupansesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang berkewajiban menjalankan perintahnya dan menjauhi segala laranganya. B. Kecerdasan Linguistik 1. Pengertian Kecerdasan Linguistik Salah satu kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner yakni kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa. Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk mentatakan gagasan tentang dirinya dan memahami orang lain serta untuk mempelajari kata-kata baru atau bahasa lain. Menurut Musfirio (2011:2.1) kecerdasan linguistik dapat diartikan sebagai kemampuan
menyelesaikan masalah, mengembangkan masalahdan menciptakan sesuatu dengan menggunakan bahasa secara benar baik lisan maupun tertulis. Sejalan dengan pendapat Sujiono (2012:185) bahwa kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengelolah kata atau kemampuan menggunakan kata secara benar baik secara lisan maupun tertulis. Kecerdasan ini memiliki empat keterampilan yaitu: menyimak,membaca, menulis dan berbicara. Gardner menjelaskan bahwa anak yang memiliki kecerdasan linguistik akan lebih mudah mempelajari kata-kata baru atau bahasa lainnya, anak akan senang bermain kata, membaca buku, mendengar dan berceritaserta membuat puisi. Pendapat tersebut menunjukan bahwa kemampuan linguistik anak Taman Kanak-kanak sudah berkembang dan mulai memenuhi atura berbahasa. Ada empat aspek penting dalam bahasa, yaitu a) aspek retoris bahasa atau kemampuan untuk meyakinkan orang lain atau suatu tindakan, b) potensi untuk mengingat suatu informasi dalam bentuk bahasa atau kemampuan untuk menggunakan bahasa dalam mengingat daftar atau suatu proses, c) kapasitas bahasa untuk memberi penjelasan suatu konsep dan makna metapora, dan d) penggunaan bahasa untuk menjelaskan dan merefleksi bahasaatau menggunakanya dalam analisis “metalinguistik”, yaitu analisis menggunakan kemampuan memilih dan menghubung-hubungkan kata atau bahasa yang baru. Menurut Dickinson dan Snow (Dalam Barbara dan Sefeldt,2008:354) mengemukakan bahwa untuk belajar bahasa, anak-anak memerlukan kesempatan untuk bicara dan didengarkan. Pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa kemampuan linguistik tersebut diperhatikan dalam bentuk kegiatan atau perilaku menggunakan bahasa dengan
lancar, mampu mengekspresikan serta mengampresiasikan kata-kata yang bermakna kompleks. Anak-anak dengan kecerdasan jenis ini memiliki kemampuan menyimak yang sangat baik dan merupakan orang-orang pandai berbicara dengan tepat. Berbicara bagian dari kecerdasan linguistik sebab berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa yang berkembang dan dipengaruhi oleh keterampilan menyimak. Menurut Tarigan (2008:16) keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Senada dengan Tarigan, Dhieni dkk (2007:36) mengungkapkan bahwa berbicara bukanlah sekedar mengucapkan kata atau bunyi tetapi merupakan suatu alat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan atau mengkomunikasikan pikiran ide maupun perasaan. Sedangkan Mirza Jamal (2010:37)menyatakan bahwa berbicara merupakan salah satu yang termasuk dalam kecerdasan bahasa. Apabila seorang anak unggul dalam berbicara, ia cenderung ahli dalam bermain permainan kata, menyusun cerita dan berdebat. Ia punya daya paham yang tinggi dan berpikir melalui katakata. Sehingga dapat dikatakan anak tersebut memiliki kecerdasan linguistik yang sangat baik. 2.
Tujuan Pengembangan Kecerdasan Linguistik Sujiono (2012:185) mengemukakan bahwa tujuan dari pengembangan
kecerdasan lingustik adalah sebagai berikut: a. Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik. b. Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain.
c. Mampu mengingat dan menghapal informasi d. Mampu memberi penjelasan. e. Mampu membahas bahasa itu sendiri. Musfiro (2005:60)mengungkapkan bahwa stimulasi terhadap kecerdasan linguistik sangat penting, karena kecerdasan ini sangat diperlukan dalam hampir semua bidang kehidupan. Tidak ada satu profesi pun yang dapat dilepaskan dari pemanfaatan dan peran bahasa dalam berbagai variasi bentuknya. Selain itu kecerdasan linguistik sangat dihargai dalam dunia modern sekarang karena orang cenderung untuk menilai orang lain dari cara mereka berbicara. 3. Indikator Kecerdasan Linguistik Anak Usia Dini Menurut Armsrong (Musfiroh, 2011:2.7). kecerdasan linguistik berkembang pesat pada masa kanak-kanak dan tetap bertahan hingga usia lanjut, semenjak janin (fetus) yang normal berkembang pendengaranya masih berada dirahim, fondasi kecerdasan linguistik telah terbentuk sebelumkelahiran.banyak studi-studi para pakar yang menunjukan, bahwa bayi-bayi yang dibacakan, dinyanyikan dan diajak bicara sebelum lahir memiliki awal yang menonjol dalam perkembangan kecerdasan linguistik. Musfiro mengemukakan bahwa pada anak-anak, kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan aktifitas berikut: a.
Anak senang berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan teman sebaya maupun orang dewasa (usia 2-6 tahun).
b.
Anak senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari, apa yang dilihat dan diketahui(usia3-6tahun).
c.
Anak mudah mengingat nama teman dan keluarga (usia 2-6 tahun), tempat atau hal-hal sepele yang perna didengar atau diketahui, termasuk jingle iklan (usia 3-6 tahun).
d.
Anak suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca (2-4 tahun KB), suka buku dan cepat mengeja melebih anak-anak seusisanya (usia 4-6 tahun).
e.
Anak mudah mengucapkan kata-kata, menyukai permainan kata, suka melucu (usia 3-6 tahun).
f.
Anak suka memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik (usia 2-6 tahun) dan dapat menceritakan dengan baik (4-6 tahun).
g.
Anak memiliki banyak kosa kata dari pada anak-anak seusianya, yang ditunjukan saat anak berbicara (usia 3-6 tahun).
h.
Anak suka meniru tulisan disekitarnya dan menunjukan pencapaian di atas anak sebayanya. Mampu membuat pengulangan linear ( usia 4-6 tahun), dan menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik.
i.
Anak suka membaca tulisan pada label-label makanan-elektronik, papa mama, toko rumah makan, judul buku, dan sejenisnya.
j.
Anak menikmati permainan linguistik, seperti tebak-tebakan, acak huruf, dan mengisi kata pada potongan pada cerita. Anak yang memiliki kecerdasan linguistik menunjukan keterampilan
mendengarkan yang sangat baik dan menikmati permainan dengan bunyi dan bahasa. Mereka paling cepat belajar dengan menggunakan kata-kata atau dengan mendengar dan melihatnya. Dengan demikian kegiatan pembelajaran yang
dirancang untuk mengembangkan kemampuan yang dirumuskan berdasarkan kecerdasan linguistik dilakukan dengan memberi penekanan pada proses pemahaman berbagi metode pembelajaran. Pemahaman tersebut perlu dilakukan guru dalam menentukan apa yang akan diajarkan dan bagaimana cara mengajarkanya. C. Berbagai Strategi Kegiatan yang Dapat Mengembangkan Kecerdasan Linguistik Anak Usia TK Pendidikan anak dilakukan pada anak usia dini pada hakikatnya adalah upaya memfasilitasi yang sedang terjadi pada dirinya. Guru merupakan salah seorang yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Oleh karena itu guru taman kanak-kanak harus dapat mengupayakan sebagai strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan linguistik anak. Menurut Sujiono (2006:7.9) bahwa metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Lebih lanjut sujiono mengungkapkan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan tidak selamanya metode berfungsi secara optimal. Oleh karna itu dalam memilih metode, guru TK perlu memiliki alasan yang kuat dan memperhatikan tujuan serta karakteristik anak. Kemampuan linguistik merupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anak TK. Sebab bahasa menjadi kebutuhan agar anak menjadi bagian dari kelompok sosialnya. Bagi anak bahasa juga dapat merupakan salah satu kemampuan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan anak lain. Kecerdasan linguistik pada anak usia dini dapat dengan berbagai cara, meliputi menyimak cerita, pembaca buku, bercakap-cakap, proyek, bermain peran, curah
gagasan (brainstorming), latihan, kuis, teka-teki, bercerita, menyanyi, ulang ucap, simak-kerjakan. Cara-cara tersebut untuk penumbuhan kecintaan anak terhadap buku,
pengenalan
baca
tulis,
pengembangan
kemampuan
berbicara,
pengembangan kosa kata, pengasahan kepekaanpragmatik, permainan bahasa dan humor, pengembangan menyimak. Kiat untuk mengembangkan kecerdasan linguistik pada anak sejak usia dini, menurut Sujiono (2005:6.10) dapat dengan cara-cara berikut: 1. Mengajak anak berbicara 2. Membacakan cerita 3. Bermain huruf 4. Merangkai cerita 5. Berdiskusi 6. Bermain peran 7. Memperdengarkan lagu anak-anak Pandai berbahasa bukan hanya berarti menguasai banyak bahasa, tapi juga memiliki kemampuan dalam mengolah bahasa. Oleh karna itu, sangat penting untuk mengajarkan bahasa ibu terlebih dahulu untuk mendorong logika berpikir seorang anak. Tidak semua cerdas dan siap dalam berbahasa. Sebab bila dilakukan pemaksaan untuk menjejali anak dalam beragam berbahasa, tidak dipungkiri jika anak akan mengalami kebingungan bahasa. Perlu diingat stimulus dari lingkungan sangatlah berpengaruh besar pada kemampuan otak anak yang pada akhirnya, akan mempengaruhi keterampilan anak dalam mengolah kata-kata dan berbicara. Kurangnya ajakan komunikasi dari
kecil akan berdampak pada kurangnya kemampuan berbahasa seorang anak yang membuat anak cenderung jadi pendiam. D. Media Pembelajaran Audio Visual Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar pesan dari pengirim dan penerima pesan (Sudima, dkk 2007). Selanjutnya, istilah medium juga diartikan sebagai perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima (Heinich, dkk,1982). Sedangkan pengertian medium menurut Gardner seperti yang dikutip oleh Sudiman dkk, menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar (Sudiman, dkk 2007). Pengertian berikut tentang media adalah yang dikemukakan Moedjijono, bahwa media merupakan bentuk perantara alat yang dipakai menyebarkan ide sehingga ide itu sampai pada sasaran (Moedjijono, 1980) Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat diketahui bahwa apapun batasanya, media merupakan perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima dan atau debaliknya. Salah satu bentuk atau jenis media pembelajaran adalah media pembelajaran audio visual. Audio berasal dari audible yang artinya suara yang dapat didengarkan secara wajar oleh telinga manusia (Daryanto, 2010). Pengertian audio adalah media audio (media dengar) adalah media yang isi pesanya hanya diterima melalui indera pendengar. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan
indra dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata (Sunadi 2008). Jadi media audio merupakan media untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan hanya melalui suara. Sedangkan istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya (http://eduarticles.com). kemudian visual merupakan media yang dapat menyampaikan pesan atau informasi secara visual. Artinya penerima pesan yaitu anak didik akan menerima informasi tersebut melalui indera penglihatanya. Oleh karena itu jika dikaitkan media pembelajaran audio visual adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyampaikan materi melalui kaset DVD yang didalamnya berisi tentang cerita yang diputar melalui Laptop yang disajikan kepada pendengar (siswa). Menurut Sustiwi dan Hariwijaya (2011) kebiasaan mendengarkan cerita akan dapat melatih daya imajinasi anak serta dapat melatih pendengaran dan pemahaman anak. Media pembelajaran audio visual merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK yang disampaikan melalui kaset DVD yang berisi cerita. Dalam konteks pembelajaran anak usia dini melalu kaset DVD yang berisi cerita dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan penglihatan kemudian menuturkanya kembali dengan tujuan melatih anak dalam bercakapcakap
dalam
menyampaikan
ide
dalam
bentuk
lisan
sehingga
dapat
mengembangkan kecerdasan linguistik anak. Adapun langkah-langkah pembelajaran audio visual adalah sebagai berikut: 1. Guru mengatur tempat duduk anak. 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
3. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan. 4. Menyiapkan bahan atau alat yang digunakan. 5. Seluruh anak mendengarkan dan memperhatikan cerita kancil dan kera yang diputar di Laptop. 6. Tiap anak mengemukakan apa yang telah didengar kepada teman atau gurunya. 7. Anak diberikan kesempatan untuk tampil bercerita didepan kelas 8. Anak diberikan kesempatan untuk bertanya. 9. Guru membuat kesimpulan. Metode yang digunakan dalam media pemelajaran audio visual adalah metode bercerita. Bercerita merupakan suatu yang mengesahkan tentang perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain (Bactiar S Bachir 2005:10). Sedangkan menurut M Nur Mustakin (2005:20), bercerita adalah upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan bahasa anak melalui pendengaran dan kemudian menuturkanya kembali dengan tujuan melatih keterampilan anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan. Dengan kata lain bercerita merupakan menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian secara lisan dalam upaya untuk mengembangkan petensi kemampuan berbahasa. Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar anak TK dengan membawakan cerita melalui kaset DVD yang dapat dilihat dan didengar anak secara langsung. Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan
mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK. Bila isi cerita dikaitkan dengan dunia kehidupan anak TK maka mereka dapat memahami isi cerita itu, mereka akan mendengarkan dengan penuh perhatian dan dengan mudah dapat menangkap isi cerita. Adapun langkah-langkah metode bercerita adalah sebagai berikut: 1.
Guru mengatur kesiapan anak dalam belajar
2. Menyiapkan materi yang akan dibawakan pada anak 3. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 4. Guru memberikan gambaran sekilas tentang cerita kancil dan kera 5. Memutarkarkan video kancil dan kera 6. Anak mendengarkan cerita kancil dan kera 7. Anak diberikan kesempatan untuk bertanya tentang cerita kancil dan kera 8. Anak diberikan kesempatan untuk tampil bercerita didepan kelas 9. Guru membuat kesimpulan
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian
Penelitian ini adalah Penalitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini dilaksanakan di Tk Nusantara Kec. Kulisusu Utara Kab. Buton Utara pada kelompok B yang berjumlah 20 orang anak, terdiri dari 9 orang anak laki-laki dan 11 orang anak perempuan untuk mengembangkan kecerdasan linguistik melalui media pembelajaran audio visual dan dilaksanakan pada bulan mei 2015. B. Faktor yang Diteliti
Faktor-faktor yang akan diamati oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru TK Nusantara adalah sebagai berikut: 1. Faktor anak didik, mengamati berbagai aktifitas anak yang dilakukan selama proses kegitan belajarmengajar dan memperhatikan hasil belajar yang tampak pada anak didik pada bidang pengembangan kecerdasan linguistik melalui media pembelajaran audio visual. 2. Faktor guru, mengamati upaya dan memperhatikan segala aktifitas peneliti merencanakan sampai melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan kecerdasan linguistik melalui media pembelajaran audio visual. 3. Faktor metode/strategi pembelajaran, melihat apakah penggunaan media pembelajaran audio visual dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran
20
yang
diterapkan
serta
dapat
membantu
guru
dalam
pencapaian
pengembangan kecerdasan linguistik anak. C. Prosedur Penelitian Pendekatan penelitian ini yakni pendekatan tindakan atau disebut pendekatan tindakan. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan memadukan pendekatan yang dikemukakan oleh Daryanto (2012:39) yang mengemukakan bahwa proses penelitian tindak kelas menggunakan observasi yang bersifat refleksi, partisipasif dan kolaboratif. Yang secara khas dilakukan karena kepedulian bersamaterhadap keadaan yang perlu ditingkatkan. Serta dapat dilakukan dalam beberapa siklus tindakan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Melalui media pembelajaran audio visual di kelompok B TK Nusantara yang didahului kegiatan awal sampai pelaksanaan perbaikan pembelajaran bersama dengan guru. Menurut Arikunto (2010:16) ada beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar tahapan atau prosedur penelitian tindakan dilaksanakan dalam beberapa siklus tindakan dalam setiap siklusnya yang mengacu pada 4 langkah utama, yakni: 1. Perencanaan, merencanakan kegiatan dan tindakan yang akan dilakukan. 2. Tindakan, melaksanakan tindakan. 3. Observasi,
melaksanakan
kegiatan
observasi
(pengamatan)
dan
melaksanakan penilaian (evaluasi). 4. Refleksi, melakukan kegiatan merefleksi tindakan yang telah dilaksanakan.
Sedangkan Alur fikir dan alur kerja Kemmis dan Mc Tanggart ada 3 yaitu: Perencanaan,Tindakan dan Observasi, Refleksi. Ketiga langkah yang dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart ini pada dasarnya sama dengan yang ditawarkan oleh Lewis (Yuliawati, 2012:25). Hanya saja komponen komponen tindakan dengan observasi dijadikan satu kesatuan. Disatukanya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi acting dan observing merupakan 2 kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsung suatu tindakan begitu pula observasi juga harus dilakukan, tahap-tahap tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Identifikasi Masalah
Perencanaan I
Pelaksanaan
Observasi Siklus I Refleksi
Hasil Refleksi
Perencanaan II
Pelaksanaan
Observasi Siklus II Refleksi
Hasil Refleksi
dst Keterangan: : Kegiatan : Hasil Kegiatan : Urutan Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 1. Desain Tindakan Model Kemmis Mc Taggart (Yuliawati, dkk, 2012)
Tahapan pelaksanaan kegiatan tersebut diatas, akan tergambar dalam penelitian ini yang direncanakan dalam
2 siklus. Adapaun tahapan prosedur
tindakan siklus tersebut dijabarkan sebagai berikut
1. Perencanaan a. Membuat skenario pembelajaran (RKH) dan memilih tema yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran. b. Membuat lembaran atau pedoman observasi untuk dijadikan pedoman dalam mengetahui aspek yang diamati serta sebagaimana kondisi atau keadaan dalam proses pembelajaran melalui media pembelajaran audio visual dalam mengembangkan kecerdasan linguistik anak. c. Mendesain alat evaluasi /penilaian yang digunakan untuk mengetahui hasil pelaksanaan tindakan dan pengembangan kecerdassn linguistik anak. d. Menganalisis berbagai kekurangan, kelemahan dan hambatan serta kelebihan-kelebihan dari hasil kegiatan tindakan yang telah dilaksanakan untuk mempersiapkan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. 2. Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan aktivitas proses belajar anak didalam kelas. Pelaksanaan tindakan ini dimulai dengan mempersiapkan rancangan atau skenario tindakan pembelajaran (RKH) melalui media pembelajaran audio visual serta memiliki indikator penilaian dalam berbagai sumber yang merupakan aspek pengembangan kecerdasan linguistik anak yang diamati, serta mempersiapkan cara mengamati dan menganalisis data dan melakukan stimulasi pelaksanaan kegiatan belajar.
3. Observasi dan evaluasi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan observasi atau pengamatan yang seksama terhadap pelaksanaantindakan dalam proses kegiatan pembelajaran di TK Nusantara pada aspek perkembangan kecerdasan linguistik. Pengamatan
dan
pencatatanya
menggunakan
lembar
observasi
melalui
pembelajaran audio visual dan bekerjasama dengan salah satu guru TK Nusantara. 4. Refleksi Hasil penilaian dan pencatatan yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dianalisis. Berdasarkan hasil analisis ini, dapat mengetahui apa kelebihan maupun kelemahan yang terjadi dari tindakan yang dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran dalam satu siklus. Setelah itu dapat diambil suatu keputusan apakah tindakan tersebut dapat dianggap terselesaikan ataukah masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus tindakan berikutnya D. Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data, dan teknik dalam pengumpulanya pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sumber penelitian diambil dari guru dan anak didik TK Nusantara. Dari dokumen-dokumen yang dianggap penting berupa catatan-catatan khusus tentang program-program pembelajaran yang dipandang dapat mendukung hasil penelitian ini.
2. Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan instrumen utama dan instrumen penunjang. Instrumen utama adalah penelitian sendiri bersama mitra penelitian (guru). Adapun instrumen penunjang adalah pedoman observasi, dokumentasi serta catatan penunjang lainya yang disesuaikan dan relevan dan kebutuhan penelitian ini dengan memberi tanda pada lembaran instrumen penelitian/pengamatan atau pedoman observasi (yang telah disiapkan sebelumnya). Setelah itu data yang berhasil dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis yang telah ditetapkan, selanjutnya secara kualitatif, dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang diperoleh peneliti dari hasil pengamatan,
kemudian
dilakukan
interpretasi
sebagai
jawaban
terhadap
permasalahan dalam penelitian tindakan ini. Berdasarkan hal tersebut, peneliti dapat menarik suatu kesimpulan. E.
Teknik Analisis Data Dalam tahap ini, peneliti bersama guru secara kolaboratif melakukan
pengamatan/ penilaian untuk memperoleh data nilai-nilai hasil anak didik dalam pengembangan kecerdasan linguistik anak yang dilaksanakan selama proses kegiatan tindakan pembelajaran berlangsung dengan bantuan instrumen penilaian sesuai dengan program penilaian suatu pendidikan di TK yang menggunakan bentuk simbol bintang (BSB = ****), (BSH = ***), (MB =**), (BB = *) dengan ninai bobot 4,3,2,1 dan di analisis untik menemukan nilai ketuntasan akhir perkembangan masing-masing anak didik.
Adapun rumus yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Perolehan NilaiAkhir
=
(Jmlh nilai BSB X 4)+(Jmlh nilai BSHX3)+ (Jmlh nilai MBX2)+ (Jmlh nilai BB X 1) Jumlah seluruh indikator =10
AnakDidik
berikut: Dari hasil perolehan nilai akhir anak dikonversi kembali dan merupakan nilai akhir yang
akan diperoleh masing-masing anak untuk setiap akhir
pelaksanaan siklus kegiatan pembelajaran yakni pengembangan kecerdasan linguistik anak. Ketentuan perolehan nilai (secara individu) dengan kriteria hasil hitungan berdasarkan konversi anak dikatakan mampu jika minimal 2,50-3,49 atau minimal BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Kategori pengelompokan dalam perolehan skor /bobot sesuai konversi sebagai berikut: Kriteria Simbol
Singkatan
Bobot Nilai
Konversi Ketuntasan
BSB
4
3,50-4,00
Tuntas
BSH
3
2,50- 3,49
Tuntas
MB
2
1,50- 2,49
Belum tuntas
BB
1
0,01- 1,49
Belum tuntas
(Pedoman Penilaian di TK, 2010:11) Usman Uzer dan Lilis Setiawati, 1993:75 Untuk mengetahui ketercapaian pengembangan kecerdasan linguistik anak secara klasikal disesuaikan dengan indikator kinerja. Adapun indikator kinerja yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan kinerja secara klasikal pada setiap
siklus tindakan dalam penelitian ini menggunakan acuan patokan 75% secara klasikal dengan formulasi perhitungan yang dilakukan sebagai berikut. Nilai
= Jumlah anak yang memperoleh nilai konversi (2,50-4,00)
X100% Ketuntasan
Total banyaknya anak didik kelompok B
Keterangan : Nilai persen (%)
= Persen ketuntasan klasikal
Jumlah anak yang memperoleh nilai (BSH) = Konversi 2,50-3,49 Jumlah anak yang memperoleh nilai (BSB) = Konversi 3,50-4,00 Total banyaknya anak didik
= 20 anak didik
F. Indikator Kinerja Penentuan persentase hasil evaluasi penilaian indikator kinerja yang telah disesuaikan dengan hasil perhitungan dengan formulasi diatas, yakni dengan menghitung banyaknya anak didik yang memperoleh nilai konversi 3,50-4,00 (Berkembang Sangat Baik) dan 2,50-3,49 (Berkembag Sesuai Harapan) atau setiap individu telah mampu memenuhi indikator ketercapaian kecerdasan linguistik atau secara klasikal 75%. Apabila secara klasikal ketuntasan dibawah 75% dinyatakan belum berhasil. Sedangkan bila mencapai ketuntasan diatas 75% maka penelitian ini dinyatakan berhasil.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Kegiatan Pratindakan Sebelum pelaksanaan kegiatan penelitian terlebih dahulu dilakukan serangkaian observasi awal, dalam hal ini melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka mengembangkan kecerdasan linguistik
melalui media
pembelajaran audio visual khususnya pada anak kelompok B TK Nusantara. Hasil observasi pada pertemuan tersebut bahwa berbagai pendekatan dan metode terus dikembangkan dan diterapkan pada anak didik, tapi kenyataanya dilapangan ternyata masih ditemukan pula bahwa dalam mengembangkan kecerdasan linguistik anak didik belum sepenuhnya dilakukan. Berdasarkan perencanaan tindakan yang dilakukan, maka penelitian ini diawali dengan kegiatan penilaian tes awal, dengan tujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai pengembangan kecerdasan linguistik anak didik, peneliti bersama guru melakukan pencatatan nilai pada instrument penilaian yang sesuai dengan standar penilaian yang diberikan yaitu pemberian nilai bintang (BSB = ****), (BSH = ***), (MB = **), (BB = *). Dari hasil evaluasi pratindakan tersebut diperoleh gambaran tentang kecerdasan linguistik dengan tingkat keberhasilan ketuntasan secara klasikal baru mencapai 45% sehingga perlu perbaikan metode pembelajaran dikelas. Perolehan nilai akhir anak diperoleh setelah dianalisis dengan menggunakan perhitungan bobot nilai berdasarkan tata temuan perolehan kecerdasan linguistik anak. Untuk lebih 29
jelas hasil evaluasi awal pengembangan kecerdasan linguistik anak TK Nusantara dapat dilihat pada table 1 berikut ini: Table
1. Persentase Ketentuan Secara Klasikal Pada Pengembangan Kecerdasan Linguistik pada anak kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara. Berdasarakan Hasil Evaluasi Awal Tahun 2015 Uraian Hasil Evaluasi Frekuensi Kriteria Persentase Awal Tindakan Awal (jumlah anak) Ketuntasan Anak yang memperoleh 0% Tuntas nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Berkembang Sangat Baik” (BSB) Anak yang memperoleh 9 45% Tuntas nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Berkembang Sesuai Harapan” (BSH) Anak yang memperoleh 7 35% Belum Tuntas nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Mulai Berkembang” (MB) Anak yang memperoleh 4 20% Belum Tuntas nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Belum Berkembang” (BB) Jumlah seluruh anak 20 100% kelompok B TK Nusantara Persentase keberhasilan 9 45% secara klasikal yakni jumlah anak yang berhasil tuntas (BSB dan BSH) Jumlah persentase anak 11 55% yang belumtuntas (MB dan BB)
Menyimak data tabel 1, dapat dikemukakan bahwa secara klasikal pengembangan kecerdasan linguistik melalui media pembelajaran audio visual anak kelompok B TK Nusantara saat terakhir penilaian awal, masih belum maksimal perencanaan yang diberikan guru, sebab sebagian besar anak didik yakni berjumlah 11 orang anak atau 55% belum tuntas memenuhi jumlah indikator penilaian dalam penelitian ini, sedangkan yang dianggap telah
mampu dengan perolehan nilai Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dari seluruh jumlah anak didik kelompok B TK Nusantara yakni 20 orang anak, hanya 9 orang anak atau 45% yang menyelesaikan tugas-tugas pengembangan kecerdasan linguistik
sesuai dengan indikator penilaian. Oleh sebab itu
rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sebelum kegiatan penelitian dipandang belum tuntas memenuhi indikator kinerja yakni 75%. Dengan demikian peneliti bertindak sebagai guru bersama teman sejawat guru TK Nusantara memilih alternatif kegiatan perbaikan pembelajaran melalui media pembelajaran audio visual, dengan tujuan mengembangkan kecerdasan linguistik melalui kegiatan yang menarik dan menyenangkan yakni dengan menggunakan kaset DVD yang berisi cerita kancil dan kera. 2. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Pada tahap perencanaan siklus ini, ada beberapa hal yang perlu disiapkan oleh peneliti (guru) yakni membuat skenario pembelajaran, membuat lembar observasi untuk anak didik dan guru, menyiapkan cerita yang menarik dan dapat mengembangkan kecerdasan linguistik
anak, serta menyiapkan
jurnal untuk refleksi dari guru dan menyiapkan perangkat penilaian. b. Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Siklus I Pada tahap pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan oleh guru sedangkan guru kelas bertindak sebagai pengamat. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru bercerita tentang binatang. Sebelum menyampaikan materi pembelajaran yakni memutar video kancil dan kera, terlebih dahulu
guru mengucapkan salam, selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu anak-anak. Lalu guru bercerita tentang kancil dan kera. Setelah itu guru menyampaikan kepada anak cara bermain, lalu guru memutarkan vidIo kancil dan kera,yang isi ceritanya “ Kera yang sedang asik berjalan sambil bernyanyi di hutan tiba-tiba sikera melihat kebun pisang kemudian sikera singga mengambil pisang tersebut, lalu terlihat Kancil yang sedang duduk kebingungan sambil memegang kepala, tiba-tiba datang seekor burung Merpati menghampiri kancil dan bertanya “hei kancil kenapa murung begitu? Kancil menjawab begini Mer sudah tengah hari aku belum makan mana di hutan banyak Srigala yang berkeliaran lalu Merpati berkata kenapa kamu tidak kearah utara saja disana banyak pohon pisang yang sudah masak kemudian Kancil langsung pergi ke arah utara” tiba di kebun pisang tersebut Kancil melihat banyak pisang yang sudah masak tetapi Kancil tidak bisa mengambil pisang tersebut karena tidak bisa memanjat, sikera melihat Kancil yang berdiri sambil kebingungan dibawah pohon pisang, kemudian Kera melempar Kancil dengan kulit pisang, Kancil kaget dan berkata “siapa yang melempar kulit pisang ini kearahku ya, terdengar suara Kera yang sedang tertawa melihat Kancil yang kebingungan, Kancil berkata oh ternyata kamu ya kera nakal yang melempar kulit pisang ini kearahku, asal kamu tau lemparanmu tadi sama sekali tidak mengenai tubuhku karena lemparanmu tadi hanya menggunakan kulit pisang coba kamu lempar dengan pisangnya apa kamu bisa, lalu Kera melempar Kancil dengan pisang tetapi tidak ada satupun pisang yang mengenai tubuh Kancil. Akhirnya kancil bisa
makan pisang. Anak fokus memperhatikan vidio kancil dan kera sampai selesai kemudian anak akan tampil di depan kelas untuk menceritakan kembali isi vidio yang telah di diputar di Laptop. Seperti biasa sebelum istrahat anak-anak di ajak mencuci tangan , berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing setelah itu, makan bekal dari rumah dan dilanjutkan bermain bebas diluar kelas. Guru dan peneliti mengamati aktivitas anak pada penyelesaian aspek-aspek pengembangan yang dinilai. c. Observasi dan Evaluasi Kegiatan Tindakan Siklus I 1. Observasi Hasil observasi terhadap guru menunjukan hal-hal sebagai berikur: a) Menyiapkan media pembelajaran audio visual yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Terlaksana, namun guru harus lebih kreatif dalam pembelajaran agar anak tidak cepat bosan dalam ruangan. b) Mengecek
kehadiran
anak
mengikuti
kegiatan
pembelajaran.
Terlaksana dengan baik. c) Mengatur posisi duduk anak untuk tenang memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Terlaksana, walaupun masih ada sebagian anak yang tidak memperhatikan penjelasan guru. d) Memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan. Terlaksana dengan baik, sebab guru terlihat sibuk membangun pemahaman anak tentang cerita kancil dan kera yang akan diputar di Laptop.
e) Memberikan pengarahan kepada anak tentang media pembelajaran audio visual. Terlaksana dengan baik. f) Memotivasi anak untuk selalu berani. Terlaksana dengan baik. g) Memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk aktif dan berani mengemukakan pendapat sendiri tentang isi cerita yang telah diputar melalui Laptop. Terlaksana, walaupun belum optimal h) Memberikan penilaian pada anak yang mampu menceritakan kembali isi cerita yang telah diputar di Laptop. Terlaksana, namun belum optimal sebab guru masih terlihat sibuk mengkondisikan anak. i) Melakukan observasi selama proses kegiatan belajar. Terlaksana dengan baik. Sedangkan hasil observasi terhadap anak menunjukan hal-hal sebagai berikut: a) Anak fokus memperhatikan penjelasan guru mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran audio visual. walaupun masih ada sebagian kecil yang tidak fokus memperhatikan penjelasan guru. b) Memperlihatkan keaktifan dalam merespon pertanyaan guru tentang media pembelajaran audio visual. c) Anak mengikuti instruksi guru dalam pembelajaran audio visual. d) Hanya sebagian anak yang berani bertanya tentang media pembelajaran audio visual. e) Memperlihatkan sikap kesungguhan dalam pembelajaran audio visual.
f) Sebagian anak masih terlihat bingung dengan media pembelajaran audio visual. g) Memperlihatkan ekspresi tentang cerita .yang telah di putar di Laptop h) Masih ada sebagian anak yang tidak berani tampil bercerita didepan kelas. 2. Evaluasi Kegiatan pengamatan aspek-aspek tersebut berdasarkan observasi dan evaluasi untuk menilai ketuntasan belajar anak dan melihat perubahan pengembangan kecerdasan linguistik anak. Dari hasil deskripsi kegiatan evaluasi pada tahap siklus I secara klasikal yang berhasil tuntas 60% atau baru 12 orang anak yang dikategorikan tuntas yakni mendapat nilai akhir BSH (Berkembang Sesuai Harapan) sesuai tagihan indikator penilaian. sedangkan anak yang belum tuntas yakni 40% atau 8 orang anak yang memperoleh nilai MB (Mulai Berkembang). Hasil tersebut dapat dilihat pada table 3 beriku;
Table 2. Persentase Nilai Ketuntasan Secara Klasikal Pada Pengembangan Kecerdasan Linguistik Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara. Berdasarkan hasil Siklus I Tahun 2015. Uraian Data Hasil Evaluasi Tindakan Siklus I Anak yang memperoleh nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Berkembang Sangat Baik” (BSB) Anak yang memperoleh nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Berkembang Sesuai Harapan”
Frekuensi (Jumlah Anak) -
12
Persentase Siklus I
Kriteria Ketuntasan
0%
Tuntas
60%
Tuntas
(BSH) Anak yang memperoleh nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Mulai Berkembang” (MB) Anak yang memperoleh nilai ketuntasan akhir dengan criteria “Belum Berkembang” (BB) Jumlah seluruh anak kelompok B TK Nusantara Persentase keberhasilan secaraklasikal yakni jumla hanak yang berhasil tuntas (BSB dan BSH) Jumlah persenta seanak yang belum tuntas (MB dan BB)
8
40%
Belum Tuntas
-
0%
Belum Tuntas
20
100%
-
12
60%
8
40%
Menyimak data tabel 3, dapat dikemukakan bahwa secara klasikal pengembangan kecerdasan linguistik melalui media pembelajaran audio visual anak kelompok B TK Nusantara, pada tahap penilaian akhir untuk tindakan siklus I terlihat adanya peningkatan, tetapi belum memenuhi indikator ketercapaian yakni 75%. Anak yang dikategorikan tuntas atau memperoleh nilai BSH (Berkembang Sesusi Harapan) baru mencapai 12orang anak atau 60%, sedangkan yang dikategorikan belum tuntas dan memperoleh nilai akhir MB (Mulai Berkembang) atau belum memenuhi tagihan indikator yakni sebanyak 8 orang anak atau 40%. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan secara klasikal bahwa media pembelajaran audio visual untuk meningkatkan kecerdasan linguistik secara klasikal baru mencapai 60%, dalam hal ini secara umum program kegiatan atau serangkaian media pembelajaran audio visual belum berhasil dalam mengembangkan kecerdasan linguistik anak. d. Refleksi Hasil Kegiatan Tindakan Siklus I
Dari hasil observasi dan evaluasi tindakan siklus I belum mencapai indikator keberhasilan oleh sebab itu, guru bersama obsever mendiskusikan kelemahan yang terdapat pada pelaksanaan tindakan siklus I yang akan diperbaiki pada siklus II dalam kegiatan pengembangan kecerdasan linguistik melalui media pembelajaran audio visual, hal ini terlihat dari kegiatan pelaksanaan tindakan guru yang belum terlaksana dengan baik. Ada beberapa kelemahan-kelemahan guru, antara lain: 1.
Guru kurang optimal dalam menarik perhatian anak dalam media pembelajaran audio visual.
2. Guru menggunakan cerita yang panjang dalam media pembelajaran audio visual sehingga anak sulit mengulang cerita tersebut. 3. Masih banyak anak yang belum berani tampil didepan kelas untuk bercerita. Hal ini menjadi perhatian paling utama bagi guru berkolaborasi dengan teman sejawat pada pelaksanaan tindakan siklus II. Setelah tahap perencanaan, melaksanakan, melakukan observasi dan evaluasi pada tahap siklus I baru mencapai ketuntasan secara klasikal yakni 60% dan dinyatakan belum mencapai indikdtor kinerja secara klasikal, sehingga harus dilanjutkan pada siklus selanjutnya. 3. Deskripsi Hasil Kegiatan Tindakan Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil observasidan evaluasi pada tahap tindakan siklus I, guru bersama peneliti merencanakan tindakan siklus II, adapun hal-hal yang
perlu diperhatikan oleh guru dalam memperbaiki kekurangan dalam tindakan siklus II adalah: 1)
Guru harus lebih optimal dalam menarik perhatian anak dalam media pembelajaran audio visual.
2)
Guru harus lebih memperhatikan anak yang kurang berani tampil didepan kelas.
3)
Sebelum memutarkan vidio kancil dan kera, sebaiknya menggunakan media tertentu dalam cerita. Adapun tujuanya adalah agar anak lebih memahami cerita secara konkrit.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Sebagai mana rencana sebelumnya pelaksanaan siklus II ini adalah untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada pembelajaran disiklus I, yang baru mencapai 60%. Tentu saja dengan tujuan supaya ada peningkatan hasil pembelajaran pengembangan kecerdasan linguistik di TK Nusantara hingga mencapai target ketuntasan yaitu lebih dari 75%. Dengan menyiapkan seperangkat pembelajaran yang berupa rencana kegiatan harian (RKH), pedoman penilaian hasil belajar, kemudian mempersiapkan hasil observasi yang akan digunakan dalam mengamati pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir, yang dilakukan dalam proses pembelajaran pengembangan kecerdasan linguistik anak. Pada awal kegiatan anak-anak memberi salam dan diajak untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing, Selanjutnya guru mengabsen anakanak. Kemudian guru menanyakan kabar dan dilanjutkan dengan menyanyi
lagu anak-anak. Pada kegiatan inti peneliti mengkondisikan kelas dengan cara mengajak anak duduk dengan baik agar terlihat rapi dan teratur kemudian memperhatikan guru menjelaskan materi. Ibu guru menanyakan kepada anak apakah masih ingat pembelajaran binatang ( kancil dan kera) ternyata anakanak masih ingat. Sebelum guru memutarkan vidio kancil dan kera terlebih dahulu guru bercerita dengan menggunakan media. Setelah itu guru melanjutkan dengan memutarkan vidio kancil dan kera. Guru
memancing
pertanyaan
kepada
anak
agar
anak
mampu
menceritakan kembali tentang cerita kancil dan kera yang telah diputarkan melalui Laptop., guru memberi kesempatan kepada anak untuk bercerita didepan kelas. Pada pertemuan pertama ada anak yang tidak menyadari bahwa hari ini kegiatan pembelajaran telah dilakukan. Guru kemudian menjelaskan pada anak tersebut kegiatan apa saja yang sudah dilakukan. Seperti biasa sebelum makan bersama anak-anak berdoa sesuai keyakinan masing-masing, keluar secara bergantian mencuci tangan, duduk di kursi yang telah disediakan, lalu makan bekal dari rumah, setelah makan anakanak bermain secara bebas. Waktu istrahat sudah selesai seperti biasa anakanak masuk dalam kelas, pada kegiatan ini guru mengajak anak menyanyi dilanjutkan tepuk semangat kemudian mengadakan evaluasi. c. Observasi dan Evaluasi Pada Siklus II 1. Observasi Observasi kegiatan pembelajaran dilakukan oleh teman sejawat. Dari hasil observasi terlihat adanya peningkatan tindakan siklus II dibandingkan
siklus I. berdasarkan hasil observasi yang ditunjukan oleh guru, sebagai berikut: a). Menyiapkan media pembelajaran audio visual yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Terlaksana dengan baik, sebab cerita yang digunakan guru sudah tidak menyulitkan anak untuk mengulang kembali. b). Mengecek kehadiran anak mengikuti kegiatan pembelajaran. Terlaksana dengan baik. c). Mengatur posisi duduk anak untuk tenang memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Terlaksana dengan baik. d). Memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan. Terlaksana dengan baik, sebab guru terlihat sibuk membangun pemahaman anak tentang vidio yang akan diputar di Laptop. e). Memberikan pengarahan kepada anak tentang media pembelajaran audio visual. Terlaksana dengan baik. f). Memotivasi anak untuk selalu berani tampil bercerita didepan kelas. Terlaksana dengan baik. g). Memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk aktif dan berani mengemukakan pendapat sendiri tentang isi cerita yang telah diputar melalui Laptop. Terlaksana dengan baik, walaupun bahasa yang digunakan anak masih sederhana.
h). Memberikan penilaian pada anak yang mampu menceritakan kembali isi cerita yang telah diputar di Laptop. Terlaksana dengan baik, sebab guru bekerja sama dengan teman sejawat memberikan penilaian pada anak, i). Melakukan observasi selama proses kegiatan belajar. Terlaksana dengan baik. Sedangkan hasil observasi terhadap anak menunjukan hal-hal sebagai berikut: a) Anak fokus memperhatikan penjelasan guru mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran audio visual. b) Anak didik sudah memperlihatkan keaktifan dalam merespon pertanyaan guru tentang media pembelajaran audio visual. c) Anak mengikuti instruksi guru dalam pembelajaran audio visual. d) Sebagian besar anak berani bertanya tentang hal yang tidak dimengerti dalam media pembelajaran audio visual. e) Memperlihatkan sikap kesungguhan dalam pembelajaran audio visual. f) Anak sudah terbiasa tampil bercerita didepan kelas. g) Rata-rata anak memperlihatkan ekspresi tentang cerita kancil dankera h) Rata-rata anak sudah memperlihatkan kemajuan yang sangat baik untuk berani tampil bercerita didepan kelas. Observasi tentang media pembelajaran audio visual yakni, pada awal guru memperlihatkan vidio kancil dan kera anak terlihat bingung walaupun pada akhirnya semua anak memperlihatkan sikap senang terhadap vidio yang
telah diputar. Sehingga semua anak tertarik untuk mengikuti kegiatan yakni dengan menceritakan kembali isi cerita kancil dan kera.media pembelajaran audio visual depat mengembangkan kecerdasan linguistik anak berdasarkan hasil yang dicapai sesuai indikator. 2. Evaluasi Hasil evaluasi menunjukan peningkatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan secara klasikal mencapai 85%. Untuk lebih jelasnya tentang data perubahan perbaikan pembelajaran pada siklus II dan dapat dilihat pada tabel 5, dibawah ini Table 3. persentase Nilai Ketuntasan Secara Klasikal Pada Pengembangan Kecerdasan Linguistik Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara. Berdasarkan hasil Siklus II Tahun 2015. Urayan Data Hasil Evaluasi Tindakan Siklus II Anak yang memperoleh nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Berkembang Sangat Baik” (BSB) Anak yang memperoleh nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Berkembang Sesuai Harapan” (BSH) Anak yang memperoleh nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Mulai Berkembang” (MB)
Anak yang memperoleh nilai ketuntasan akhir dengan kriteria “Belum Berkembang” (BB) Jumlah seluruh anak kelompok B TK Nusantara Persentase keberhasilan secara klasikal yakni jumlah anak yang berhasil tuntas (BSB dan BSH)
Frekuensi (Jumlah Anak) 2
Persentase Siklus II
Kriteria Ketuntasan
10%
Tuntas
15
75%
Tuntas
3
15%
Belum Tuntas
-
0%
Belum Tuntas
20
100%
-
17
85%
Jumlah persentase anak yang belum tuntas (MB dan BB)
3
15%
Dari hasil analisis data sebagaimana yang ditampilkan tabel 5. Maka dapat dinterprestasikan bahwa perolehan nilai pengembangan kecerdasan linguistik mengalami peningkatan dengan nilai yang dikategorikan tuntas. Hal ini berdasarka hasil analisis data pada tahap penilaian akhir tindakan siklus II, yakni 85% anak didik atau 17 orang anak didik dalam kelas. Hasil tersebut dipandang telah mampu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan kecerdasan linguistik yang sesuai dengan indikator penilaian dalam penelitian ini, walaupun masih ada anak yang memperoleh nilai akhir dengan kriteria belum tuntas yakni sebanyak 3 orang anak atau sebesar 15%. Secara keseluruhan anak kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara telah tuntas menyelesaikan sendiri atau sesuai instruksi guru tanpa perlu mendapat bantuan atau bimbingan dari guru. d. Refleksi Tindakan Siklus II Hasil pembelajaran dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara melalui media pembelajaran audio visual mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. Setelah penyempurnaan pembelajaran pada siklus II, segala kekurangan pada siklus I tentang penggunaan kalimat yang terlalu panjang, pembelajaran yang kurang bervariasi, dan guru yang kurang optimal dalam menarik perhatian anak untuk mengikuti permainan tidak ditemukan lagi pada siklus II.
Hal ini dikarenakan anak lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang telah dirancang sedemikian mungkin dan lebih bervariasi, serta guru yang mengoptimalkan diri untuk menarik perhatian atau memicu anak untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dengan mudah memperoleh informasi pengetahuan dalam pembelajaran. Hasil tindakan siklus II secara klasikal mencapai 85% yang berarti pula melampauhi indikator ketercapaian dalam penelitian ini yakni 75%. B. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara bertahap, dimana perencanaan tindakan pada siklus I bersumber dari masalah yang menghambat kecerdasan linguistik anak sehingga kemampuan anak relative rendah. Melalui media pembelajaran audio visual pada penelitian tindakan kelas, diharapkan anak bisa menerima pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan suatu pembelajaran. Adapun dalam penelitian ini, peneliti memberikan warna sebagai alternatif guru dalam mengembangkan kecerdasan linguistik dan perkembangan anak didiknya. Upaya guru dalam merencanakan, melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan dan dilaksanakan pada tingkat siklus I, aktivitas guru dalam proses pembelajaran diperoleh sebesar 60%, sedangkan hasil yang dicapai anak memperoleh nilai kriteria tuntas (BSB) tidak ada dan nilai kriteria tuntas (BSH) sebanyak 12 orang anak atau sebesar 60%, sedangkan nilai kriteria belum tuntas (MB) sebanyak 8 orang anak atau sebesar 40% dan nilai
kriteria belum tuntas (BB) tidak ada, namun hal ini belum mencapai indikator kinerja yakni 75%. Sebab secara klasikal baru mencapai 60%. Hasil yang diperoleh pada tindakan siklus II mengalami peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran diperoleh sebesar 87,5%, naik 27,5% dari siklus I, secara keseluruhan aktivitas guru yang tidak dilakukan yakni 12,5% berdasarkan aspek pengamatan. Sedangkan hasil yang dicapai anak memperoleh nilai dengan kriteria tuntas (BSB) sebanyak 2 orang anak atau sebesar 10%, yang memperoleh nilai dengan kriteria tuntas (BSH) sebanyak 15 orang anak atau 75%, yang memperoleh nilai dengan kriteria belum tuntas (MB) sebanyak 3 orang anak atau sebanyak 15% dan yang memperoleh nilai dengan kriteria belum tuntas (BB) tidak ada. Sehingga perolehan secara klasikal pada tindakan siklus II yakni 13 orang anak atau sebanyak 85% dan telah memenuhi indikator kinerja yakni 75%. Melalui media pembelajaran audio visual kecerdasan linguistik anak menjadi lebih meningkat karena pembelajaran dilaksanakan melalui kegiatan permainan
dan dibimbing oleh
guru sehingga anak merasa lebih akrab, gembira, dan menyenangkan dan anak lebih mudah menerima dan merekam informasi yang diperoleh karena mereka terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Bromley (Dalam Gunarti dkk, 2008:6.4) bahwa hal yang didengar anak akan dilupakan. Ingatan yang justru akan direkam anak adalah aktif mereka dalam permainan dan menggagas ide dalam pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Dickinson dan snow (Dalam Barbara dan Sefeeldt, 2008:354) bahwa untuk belajar bahasa, anak memerlukan kesempatan untuk
bicara dan didengarkan. Pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa kecerdasan linguistik tersebut diperlihatkan dalam bentuk kegiatan atau perilaku menggunakan
bahasa
dengan
lancar,
mampu
mengekspresikan
serta
mengapresiasikan kata-kata yang bermakna kompleks. Dengan mendengarkan cerita kancil dan kera anak belajar bagaimana bunyi-bunyian yang bermakna diajarkan dengan benar, bagaimana kata-kata disusun secara logis dan mudah dipahami. Hal ini yang lebih penting, anak juga belajar bagaimana mengambil pelajaran menggunakan bahasa tentang bagaimana pembicaraan, bagaimana memilih sapaan sopan, bagaimana mengucapkan salam dan bagaimana mengambil pola bergiliran bicara yang tepat. Ini berarti secara tidak langsung, anak telah menanamkan kecerdasan linguistiknya. Dengan demikian berarti melalui media pembelajaran audio visual tanpa disadari dapat mengungkapkan kosakata bahasa Indonesia dan dapat menyampaikan pesan yang telah diterimanya. Dari uraian tersebut mengenai kecerdasan linguistik melalui media pembelajaran audio visual pada anak kelompok B TK Nusantara diperoleh hasil tindakan siklus I yakni 60% dan pada siklus II mencapai 85%. Naik 25% dari siklus I. Hasil pengembangan kecerdasan linguistik anak dari tindakan siklus I ke siklus II semakin meningkat.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa melalui media pembelajaran audio visual dapat mengembangkan kecerdasan linguistik pada anak kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara sebab, adanya penimgkatan pengembangan kecedasan linguistik anak kelompok B TK Nusantara semakin meningkat. Berdasarkan indikator keberhasilan belajar anak yang dicapai pada perkembangan belajar pada II siklus lanjutan. Hal ini dapat dilihat pada hasil presentase dan hasil akhir yang dicapai anak meningkat dari 60% menjadi 85%. Guru berhasil dengan baik merencanakan perbaikan pembelajaran, mengelola dan melaksanakan kegiatan serta dapat mengembangkan sikap positif anak terhadap media pembelajaran audio visual sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik pula. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang ingin peneliti uraikan sebagai berikut: 1. Agar pembelajaran lebih kondusif dan menarik minat anak sebaiknya guru lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran dengan disajikan dalam bentuk bermain.
48
2. Untuk meransang dan mengembangkan kecerdasan linguistik anak dalam pembelajaran keterampilan berbicara maka guru hendaknya menciptakan suasana kelas yang aktif, evektif dan menyenangkan. 3. Hendaknya guru mampu menggunakan berbagai macam metode dalam memberikan kegiatan pembelajaran supaya anak tidak merasa jauh dalam belajar serta tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal.
Lampiran 6. Data Hasil Tes Awal Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara. Berdasarkan Hasil Hitungan Konversi Bobot Nilai BSB, BSH, MB dan BB Tahun 2015. Jumlah Perolehan Nilai Anak Berdasarkan Hasil Evaluasi Awal No Nama Jumlah Nilai Perolehan Jumlah Nilai (Subyek) Hasil Evaluasi Awal Jumlah Nilai X Bobot Evaluasi Nilai Awal BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB X(4) X(3) X(2) X(1) 1. Agri 4 3 2 1 16 9 4 1 30 2. Alifudin 2 3 4 1 8 9 8 1 26 3. Awan 2 2 5 1 8 6 10 1 25 4. Abelia 4 6 8 6 14 5. Alfito 4 6 8 6 14 6. Bintang 1 2 5 2 4 6 10 2 22 7. Dinda 2 4 4 8 12 8 28 8. Doni 1 2 5 2 4 6 10 2 22 9. Dude 2 3 4 1 8 9 8 1 26 10. Fauzan 1 4 3 2 4 12 6 2 24 11. Harlina 2 3 4 1 8 9 8 1 26 12. Jelita 2 4 4 8 12 8 28 13. Lila 1 5 4 3 10 4 17 14. Livia 8 2 16 2 18 15. Mika 2 2 4 2 8 6 8 2 24 16. Nela 4 6 8 6 14 17. Nafisa 2 5 2 1 8 15 4 1 28 18. Onggis 2 3 3 2 8 9 6 2 25 19. Sava 1 1 8 3 2 8 13 20. Teguh 1 4 5 3 8 5 16 Keterangan: Nilai BSB (****) Nilai BSH (***) Nilai MB (**) Nilai BB (*) Perolehan Nilai Akhir Anak Didik
=
= Berkembang Sangat Baik = Berkembang Sesuai Harapan =Mulai Berkembang =Belum Berkembang
(Bobot 4) (Bobot 3) (Bobot 2) (Bobot 1)
(BSB X 4)+(BSH X 3)+(MB X 2)+(BB X 1) Jumlah Seluru Indikator = 10
Lampiran 7. Perolehan Nilai Akhir Tes Awal Nilai Akhir Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Kecamatan Kulisusu Utara. Berdasarkan Hasil Hitungan Nilai Simbol BSB,BSH,MB dan BB Tahun 2015.
Jumlah Nilai Perolehan Anak Berdasarkan Hasil Evaluasi Anak Total Jumlah Hasil Nilai Akhir Pada Tes Nilai Yang Perhitungan Awal Diperoleh Total Nilai BSB BSH MB BB Setiap Anak Bobot **** *** ** * Pada Tes Indikator = 10 Awal 1. Agri 30 3,00 *** 2. Alifudin 26 2,60 *** 3. Awan 25 2,50 *** 4. Abelia 14 1,40 * 5. Alfito 14 1,40 * 6. Bintang 22 2,20 ** 7. Dinda 28 2,80 *** 8. Doni 22 2,20 ** 9. Dude 26 2,60 *** 10. Fauzan 24 2,40 ** 11. Harlina 26 1,70 *** 12. Jelita 28 2,80 *** 13. Lila 17 1,70 *** 14. Livia 18 1,80 *** 15. Mika 24 2,40 *** 16. Nela 14 1,40 * 17. Nafisa 28 2,80 *** 18. Onggis 25 2,50 *** 19. Sava 13 1,30 * 20. Teguh 16 1,60 ** Jumlah 440 44,0 9 7 4 Persentase Ketuntasan 45% 55% Kriteria Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas Keterangan: No
Nama Anak (subyek)
Hasil analisis jumlah anak dengan perolehan nilai pengembangan kecerdasan linguistik yang berhasil tuntas dengan kriteria penilaian
Jika : 3,50-4,00 = BSB dinyatakan tuntas dengan predikat Berkembang Sangat Baik 2,50-3,45 = BSH dinyatakan tuntas dengan predikat Berkembang Sesuai Harapan 1,50-2,49 = MB dinyatakan belum tuntas dengan predikat Mulai Berkembang 0,01-1,49 = BB dinyatakan belum tuntas dengan belum berkembang Dari hasil perhitungan di atas ditentukan keberhasilan kinerja tindakan awal dengaan cara berikut: Persentase Keberhasilan = jumlah anak yang dinyatakan tuntas dengan nilai BSB +BSH X 100% Tindakan Total banyaknya anak didik kelompok B
Untuk mencari klasikal % ketercapaian = BSB + BSH X 100 Jumlah anak = 9 x 100 % 20 = 0,45 x 100% = 45 %
Lampiran 8. Rencana Kegiatan Harian ( RKH) Siklus I RENCANA KEGIATAN HARIAN Mengembangkan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio visual Kelompok B TK Nusantara
Kelompok/Semester
: B/II
Tema/Sub Tema
: Binatang/Kancil,dan kera
Bidang Pengembangan
: Bahasa (Menerima bahasa)
Hari/Tanggal
: Senin, 3 Agustus 2015
Waktu
: 07.30-10.00
Tingkat Pencapaian
: Mengulang kembali kalimat yang lebih kompleks
Perkembangan Capaian Perkembangan
: Mengulang kembali kalimat yang lebih kompleks
Indikator
: mengulang kembali cerita yang telah didengarnya sesuai dengan bahasa anak.
I. Tujuan Pembelajaran A. Mengembangkan kecerdasan linguistik melalui media pembelajaran audio visual. B. Agar anak mampu berkomunikasi dengan baik serta mampu mengingat dan menghapal informasi. II. Materi, Media : A. Materi
: Media pembelajaran audio visual
B. Media
: Laptop, Praktek langsung
C. Sumber
: Kurikulum TK Nusantara
D. Metode
: Bercerita, unjuk kerja
III. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran A. Pendahuluan (+ 10 menit) 1. Sebelum memulai pembelajaran guru mengatur kesiapan belajar anak 2. Guru membimbing anak untuk mengucapkan salam, berdoa sebelum belajar, dan bernyanyi. 3. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, bernyanyi dan berd’oa sebelum belajar 4. Guru memotivasi/mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan 5. Bercakap-cakap tentang tema yang akan diberikan dan menjelaskan secara lebih terinci. B. Kegiatan Inti(+ 40 menit) 1. Anak merespon pertanyaan guru apakah sudah paham dengan media pembelajaran audio visual. 2. Seluruh anak mendengarkan dan memperhatikan video yang diputar di laptop. 3. Guru membimbing anak untuk bercerita mengenai isi cerita yang telah diputar di laptop. 4. Anak tampil bercerita didepan kelas tentang kancil dan kera.
5. Guru menjelaskan kepada anak pesan-pesan moral tentang isi cerita si kancil dan kera. C. Kegiatan Penutup (+ 10 menit) 1. Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan seharian. 2. Guru membimbing anak untuk bernyanyi, berd’oa pulang dan mengucapkan salam. IV. Penilaian Evaluasi penilaian selama kegiatan proses belajar mengajar,untuk melihat perkembangan kecerdasan linguistik pada kelompok B TK Nusantara melalui media pembelajaran audio visual dengan memberi simbol pada lembar observasi yang telah dipersiapkan yakni: (BSB)
Berkembang sangat baik, anak mampu melakukan kegiatan atau menyelesaikan tugas kecapaian indikator yang diberikan dengan benar tanpa dibimbing guru.
(BSH)
Berkembang sesuai harapan, anak mampu melakukan kegiatan atau menyelesaikan tugas capaian indikator yang diberikan tanpa dibimbing / ditemani guru.
(MB)
Mulai berkembang,anak mampu menyebut atau menyelesaikan tugas yang diberikan tetepi masih perlu dibimbing dan diarahkan oleh guru.
(BB)
Belum berkembang, anak belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dan masih dibimbing guru sejak awal.
Serta penilaian menggunakan bobot 4,3,2,1 yang dikalikan pada masingmasing perolehan nilai simbol BSB, BSH, MB, dan BB selama kegiatan. Pebaoa , Agustuss 2015
Guru Kelompok
Peneliti
Marni, A.Ma Nip. 1971111200604201
Zundri 21114036
Mengetahui Kepala TK Nusantara
Suniati, S.Pd Nip. 19610022005022004
Lampiran 9. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I
Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Mengembangkan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara.
No
Kegiatan Guru
Terlaksana Ya
1.
Menyiapkan media pembelajaran
Keterangan
Tidak -
Terlaksana, namun
audio visual yang akan dilakukan
guru harus
dalam pembelajaran.
mengulang lagi cerita kancil dan kera agar anak mudah mengingat kalimatya
2.
Mengecek kehadiran anak mengikuti
-
-
terlaksana
kegiatan pembelajaran. 3.
Mengatur posisi duduk anak untuk
Terlaksana,
tenang dalam memperhatikan
walaupun masih ada
penjelasan guru.
anak yang tidak memperhatikan penjelasan guru
4.
Memberikan penjelasan tentang
-
kegiatan yang akan dilakukan. 5.
baik
Memberikan pengarahan kepada anak tentang media pembelajaran audio
Terlaksana dengan
Terlaksana dengan baik
visual 6.
Memotivasi anak untuk selalu berani tampil didepan kelas
-
Terlaksana dengan baik
7.
Memberikan kesempatan kepada
-
Terlaksana,
anak untuk bertanya tentang media
walaupun masih ada
pembelajaran audio visual
sebagian anak yang tidak bertanya
8.
9.
Memberikan kesempatan kepada
Terlaksana, namun
setiap anak untuk aktif dan berani
belum optimal sebab
mengemukakan pendapat sendiri
guru masih sibuk
tentang isi cerita yang telah diputar
mengkondisikan
melalui Laptop.
anak
Memberikan penilaian pada anak
-
Terlaksana,
yang mampu menceritakan kembali
walaupun belum
isi cerita yang telah diputar di
optimal
Laptop. 10.
Melakukan evaluasi selama proses
kegiatan belajar.
-
Terlaksana dengan baik
Pebaoa, Agustus 2015 Guru Kelompok Peneliti
Peneliti
Marni, A,Ma Nip.1971 1112006042011
Zundri 21112036
Mengetahui Kepala TK Nusantara
Suniati, S.Pd
Nip.19610022005022004 Lampiran 10. Lembar Observasi Kegiatan Anak Siklus I Lembar Observasi Kegiatan Anak Pada Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Meningkatkan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara.
Kegiatan Anak
No 1.
Keterangan
Anak fokus memperhatikan penjelasan guru
Masih ada sebagian anak
mengenai langkah-langkah kegiatan
yang tidak fokus
pembelajaran audio visual.
memperhatikan penjelasan guru
2.
3.
4.
5.
Anak merespon pertanyaan guru tentang
Menampakan hasil yang
kegiatan pembelajaran audio visual.
baik
Anak mengikuti instruksi guru dalam
Menampakan hasil yang
pembelajaran audio visual.
baik
Anak berani bertanya tentang hal yang tidak
Hanya sebagian yang
dimengerti dalam pembelajaran audio visual.
bertanya
Anak memperlihatkan sikap kesungguhan
Menampakan hasil yang
dalam mendengarkan video kancil dan kera
baik
yang diputar di Laptop 6.
7.
Anak antusias dalam mendengarkan cerita
Menampakan hasil yang
kancil dan kera
baik
Anak dapat mengekspresiakn perasaanya
Hanya sebagian anak yang
dalam pembelajaran audio visual.
dapat mengekspresikan perasaanya
8.
Anak berani tampil didepan kelas
Masih ada sebagian anak yang tidak berani tampil didepan kelas
Pebaoa, Agustus 2015 Guru kelompok
Peneliti
Marni, A,Ma Nip . 1971 1112006042011
Zundri 21114036
Mengetahui Kepala TK Nusantara
Suniati, S.Pd Nip. 19610022005022004
Lampiran 12. Data Hasil Siklus I Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara. Berdasarkan Hasil Hitungan Konversi Bobot Nilai BSB, BSH, MB dan BB Tahun 2015. No
Nama (Subyek)
1. Agri 2. Alifudin 3. Awan 4. Abelia 5. Alfito 6. Bintang 7. Dinda 8. Doni 9. Dude 10. Fauzan 11. Harlina 12. Jelita 13. Lila 14. Livia 15. Mika 16. Nela 17. Nafisa 18. Onggis 19. Sava 20. Teguh Keterangan: Nilai BSB (****) Nilai BSH (***) Nilai MB (**) Nilai BB (*) Perolehan Nilai Akhir = Anak Didik
Jumlah Perolehan Nilai Anak Berdasarkan Hasil Evaluasi Awal Jumlah Nilai Perolehan Jumlah Nilai Hasil Evaluasi Awal Jumlah Nilai X Bobot Nilai Evaluasi Awal BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB X(4) X(3) X(2) X(1) 4 5 1 16 15 2 33 2 4 4 8 12 8 28 3 3 3 1 12 9 6 1 28 3 3 4 9 6 4 19 1 2 4 3 4 6 8 3 21 1 3 5 1 4 9 10 1 24 3 5 2 12 15 4 31 2 2 5 1 8 6 10 1 25 2 4 4 8 12 8 28 2 4 3 1 8 12 6 1 27 3 4 3 12 12 6 30 3 4 3 12 12 6 30 3 6 1 9 12 1 22 3 7 9 14 23 3 2 4 1 12 6 8 1 27 2 5 3 6 10 3 19 3 5 2 12 15 4 31 2 4 3 1 8 12 6 1 27 2 4 4 6 8 4 18 3 5 2 9 10 2 21
= Berkembang Sangat Baik (Bobot 4) = Berkembang Sesuai Harapan (Bobot 3) =Mulai Berkembang (Bobot 2) =Belum Berkembang (Bobot 1) (BSB X 4)+(BSH X 3)+(MB X 2)+(BB X 1) Jumlah Seluru Indikator = 10
Lampiran 13. Perolehan Nilai Akhir Siklus I
Nilai Akhir Hasil Visual Kecamatan Kulisusu Utara. Berdasarkan Hasil Hitungan Nilai Simbol BSB,BSH,MB dan BB Tahun Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio 2015.
Jumlah Nilai Perolehan Anak Berdasarkan Hasil Evaluasi Anak Total Jumlah Hasil Perhitungan Nilai Akhir Pada Tes Awal Nilai Yang Total Nilai Bobot BSB BSH MB BB Diperoleh Indikator = 10 **** *** ** * Setiap Anak Pada Tes Awal 1. Agri 33 3,30 *** 2. Alifudin 28 2,80 *** 3. Awan 28 2.80 *** 4. Abelia 19 1,90 ** 5. Alfito 21 2,10 ** 6. Bintang 24 2,40 ** 7. Dinda 31 3,10 *** 8. Doni 25 2,50 *** 9. Dude 28 2,80 *** 10. Fauzan 27 2,70 *** 11. Harlina 30 3,00 *** 12. Jelita 30 3,00 *** 13. Lila 22 2,20 ** 14. Livia 23 2,30 ** 15. Mika 27 2,70 *** 16. Nela 19 1,90 ** 17. Nafisa 31 3,10 *** 18. Onggis 27 2,70 *** 19. Sava 18 1,80 ** 20. Teguh 21 2,10 ** Jumlah 551 55,1 12 8 Persentase Ketuntasan 60% 40% Kriteria Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas No
Nama Anak (subyek)
Keterangan: Hasil analisis jumlah anak dengan perolehan nilai pengembangan kecerdasan linguistik yang berhasil tuntas dengan kriteria penilaian
Jika : 3,50-4,00 = BSB dinyatakan tuntas dengan predikat Berkembang Sangat Baik 2,50-3,45 = BSH dinyatakan tuntas dengan predikat Berkembang Sesuai Harapan 1,50-2,49 = MB dinyatakan belum tuntas dengan predikat Mulai Berkembang 0,01-1,49 = BB dinyatakan belum tuntas dengan belum berkembang Dari hasil perhitungan di atas ditentukan keberhasilan kinerja tindakan awal dengaan cara berikut: Persentase Keberhasilan = jumlah anak yang dinyatakan tuntas dengan nilai BSB +BSH Tindakan Total banyaknya anak didik kelompok B
Untuk mencari klasikal % ketercapaian = BSB + BSH X 100 Jumlah anak = 12 x 100% 20 = 0,6 x 100% = 60 %
X 100%
Lampiran 14. Rencana Kegiatan Harian ( RKH) Siklus II RENCANA KEGIATAN HARIAN Mengembangkan Kecerdasan Linguistik Melalu Media Pembelajaran Audio visual Kelompok B TK Nusantara
Kelompok/Semester
: B/II
Tema/Sub Tema
: Binatang/Kancil,dan kera
Bidang Pengembangan
: Bahasa (Menerima bahasa)
Hari/Tanggal
: Senin, 10 Agustus 2015
Waktu
: 07.30-10.00
Tingkat Pencapaian
: Mengulang kembali kalimat yang lebih kompleks
Perkembangan Capaian Perkembangan
: Mengulang kembali kalimat yang lebih kompleks
Indikator
: mengulang kembali cerita yang telah didengarnya sesuai dengan bahasa anak.
I. Tujuan Pembelajaran A. Mengembangkan kecerdasan linguistik melalui media pembelajaran audio visual. B. Agar anak mampu berkomunikasi dengan baik serta mampu mengingat dan menghapal informasi. II. Materi, Media : A. Materi
: Media pembelajaran audio visual
B. Media
: Laptop, Praktek langsung
C. Sumber
: Kurikulum TK Nusantara
D. Metode
: Bercerita, unjuk kerja
III. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal (+ 10 menit) 1.
Sebelum memulai pembelajaran guru mengatur kesiapan belajar anak
2.
Guru membimbing anak untuk mengucapkan salam, berdoa sebelum belajar, dan bernyanyi.
3.
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, bernyanyi dan berd’oa sebelum belajar
4.
Guru memotivasi/mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
5.
Bercakap-cakap tentang tema yang akan diberikan dan menjelaskan secara lebih terinci.
B. Kegiatan Inti(+ 40 menit) 1. Anak merespon pertanyaan guru apakah sudah paham dengan media pembelajaran audio visual. 2.
Seluruh anak mendengarkan dan memperhatikan video yang diputar di laptop.
3.
Guru membimbing anak untuk bercerita mengenai isi cerita yang telah diputar di laptop.
4.
Anak tampil bercerita didepan kelas tentang kancil dan kera.
5.
Anak mengekspresikan perasaanya tentang cerita kancil dan kera
6.
Guru menjelaskan kepada anak pesan-pesan moral tentang isi cerita si kancil dan kera.
C. . Kegiatan Penutup (+ 10 menit) 1.
Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan seharian.
2.
Guru membimbing anak untuk bernyanyi, berd’oa pulang dan mengucapkan salam.
IV. Penilaian Evaluasi penilaian selama kegiatan proses belajar mengajar,untuk melihat perkembangan kecerdasan linguistik pada kelompok B TK Nusantara melalui media pembelajaran audio visual dengan memberi simbol pada lembar observasi yang telah dipersiapkan yakni: (BSB)
Berkembang sangat baik, anak mampu melakukan kegiatan atau menyelesaikan tugas kecapaian indikator yang diberikan dengan benar tanpa dibimbing guru.
(BSH)
Berkembang sesuai harapan, anak mampu melakukan kegiatan atau menyelesaikan tugas capaian indikator yang diberikan tanpa dibimbing / ditemani guru.
(MB)
Mulai berkembang,anak mampu menyebut atau menyelesaikan tugas yang diberikan tetepi masih perlu dibimbing dan diarahkan oleh guru.
(BB)
Belum berkembang, anak belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dan masih dibimbing guru sejak awal.
Serta penilaian menggunakan bobot 4,3,2,1 yang dikalikan pada masingmasing perolehan nilai simbol BSB, BSH, MB, dan BB selama kegiatan.
Pebaoa , Agustuss 2015
Guru Kelompok
Peneliti
Marni, A.Ma Nip.1971111200604201
Zundri 21114036
Mengetahui Kepala TK Nusantara
Suniati, S.Pd Nip.19610022005022004
Lampiran 15. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II
Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Mengembangkan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara.
No
Kegiatan Guru
Terlaksana Ya
1.
Menyiapkan media pembelajaran
Keterangan
Tidak -
Terlaksana dengan
audio visual yang akan dilakukan
baik, sebab cerita
dalam pembelajaran.
kancil dan kera yang diugunakan guru sudah tidak menyulitkan anak untuk mengulang kembali cerita
2.
Mengecek kehadiran anak mengikuti
-
Terlaksana
-
Terlaksana dengan
kegiatan pembelajaran. 3.
Mengatur posisi duduk anak untuk tenang dalam memperhatikan
baik
penjelasan guru dengan baik. 4.
Memberikan penjelasan tentang
-
kegiatan yang akan dilakukan. 5.
baik
Memberikan pengarahan kepada anak tentang media pembelajaran audio
Terlaksana dengan
Terlaksana dengan baik
visual 6.
Memotivasi anak untuk selalu berani
-
tampil didepan kelas 7.
Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang media pembelajaran audio visual
Terlaksana dengan baik
-
Terlaksana dengan baik
8.
Memberikan kesempatan kepada
-
Terlaksana dengan
setiap anak untuk aktif dan berani
baik
mengemukakan pendapat sendiri tentang isi cerita yang telah diputar melalui Laptop. 9.
Memberikan penilaian pada anak
-
Terlaksana dengan
yang mampu menceritakan kembali
baik
isi cerita yang telah diputar di Laptop. 1
Melakukan evaluasi selama proses
0.
kegiatan belajar.
-
Terlaksana dengan baik
Pebaoa, Agustus 2015 Guru Kelompok
Peneliti
Marni, A,Ma Nip.1971 1112006042011
Zundri 21114036
Mengetahui Kepala TK Nusantara
Suniati, S.Pd Nip.19610022005022004
Lampiran 16. Contoh Format Lembar Observasi Kegiatan Anak Siklus II Lembar Observasi Kegiatan Anak Pada Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Mengembangkan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara.
No
Kegiatan Anak
Keterangan
1.
Anak fokus memperhatikan penjelasan guru
Seluruh anak fokus
mengenai langkah-langkah kegiatan
memperhatikan penjelasan
pembelajaran audio visual.
guru
Anak merespon pertanyaan guru tentang
Menampakan hasil yang
kegiatan pembelajaran audio visual.
baik
Anak mengikuti instruksi guru dalam
Menampakan hasil yang
pembelajaran audio visual.
baik
Anak berani bertanya tentang hal yang tidak
Menampakan hasil yang
dimengerti dalam pembelajaran audio visual.
baik
Anak memperlihatkan sikap kesungguhan
Seluruh anak menampakan
dalam mendengarkan video kancil dan kera
sikap kesungguhan dalam
yang diputar di Laptop
mendengarkan cerita
2.
3.
4.
5.
kancil dan kera 6.
Anak antusias dalam mendengarkan cerita
Nampak pada sebagian
kancil dan kera
besar anak sangat antusias dalam mendengarkan cerita kancil dan kera
7.
8.
Anak dapat mengekspresiakn perasaanya dalam
Menampakan hasil yang
pembelajaran audio visual.
baik
Anak berani tampil didepan kelas
Menampakan hasil yang baik, walaupun masih ada anak yang ditutun guru
Pebaoa, Agustus 2015 Guru kelompok
Peneliti
Marni, A,Ma Nip.1971 1112006042011
Zundri 21114036
Mengetahui Kepala TK Nusantara
Suniati, S.Pd Nip.19610022005022004
Lampiran 18. Data Hasil Siklius II
Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara. Berdasarkan Hasil Hitungan Konversi Bobot Nilai BSB, BSH, MB dan BB Tahun 2015.
No
Nama (Subyek)
1. Agri 2. Alifudin 3. Awan 4. Abelia 5. Alfito 6. Bintang 7. Dinda 8. Doni 9. Dude 10. Fauzan 11. Harlina 12. Jelita 13. Lila 14. Livia 15. Mika 16. Nela 17. Nafisa 18. Onggis 19. Sava 20. Teguh Keterangan:
Jumlah Perolehan Nilai Anak Berdasarkan Hasil Evaluasi Awal Jumlah Nilai Perolehan Jumlah Nilai Hasil Evaluasi Awal Jumlah Nilai X Bobot Evaluasi Nilai Awal BSB BSH MB BB BSB BSH MB BB X(4) X(3) X(2) X(1) 5 5 20 15 35 3 4 3 12 12 6 30 3 4 3 12 12 6 30 1 3 5 1 4 9 10 1 24 1 3 6 4 9 12 25 3 3 4 12 9 8 29 5 5 20 15 35 2 5 3 8 15 6 29 3 5 2 12 15 4 31 2 6 2 8 18 4 30 4 6 16 18 34 3 5 2 12 15 4 31 2 4 4 8 12 8 28 2 6 2 8 18 4 30 4 5 1 16 15 1 32 4 6 12 12 24 4 6 16 18 34 2 5 3 8 15 6 29 4 6 12 12 24 2 3 5 8 9 10 27
Nilai BSB (****) Nilai BSH (***) Nilai MB (**) Nilai BB (*) Perolehan Nilai Akhir Anak Didik
=
= Berkembang Sangat Baik = Berkembang Sesuai Harapan =Mulai Berkembang =Belum Berkembang
(Bobot 4) (Bobot 3) (Bobot 2) (Bobot 1)
(BSB X 4)+(BSH X 3)+(MB X 2)+(BB X 1) Jumlah Seluru Indikator = 10
Lampiran 19. Perolehan Nilai Akhir Siklus II Nilai Akhir Hasil Analisis Bobot Nilai Pengembangan Kecerdasan Linguistik Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Kecamatan Kulisusu Utara. Berdasarkan Hasil Hitungan Nilai Simbol BSB,BSH,MB dan BB Tahun 2015.
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Anak (subyek)
Agri Alifudin Awan Abelia Alfito Bintang Dinda Doni Dude Fauzan Harlina Jelita Lila Livia Mika Nela Nafisa Onggis Sava Teguh Jumlah Persentase Ketuntasan Kriteria Ketuntasan Keterangan:
Jumlah Nilai Perolehan Anak Berdasarkan Hasil Evaluasi Anak Total Jumlah Hasil Nilai Akhir Pada Tes Nilai Yang Perhitungan Awal Diperoleh Total Nilai Bobot BSB BSH MB BB Setiap Anak Indikator = 10 **** *** ** * Pada Tes Awal 35 3,50 **** 30 3,00 *** 30 3,00 *** 24 2,40 ** 25 2,50 *** 29 2,90 *** 35 3,50 **** 29 2,90 *** 31 3,10 *** 30 3,00 *** 34 3,40 *** 31 3,10 *** 28 2,80 *** _ 30 3,00 *** 32 3,20 *** 24 2,40 ** 34 3,40 *** 29 2,90 *** 24 2,40 ** 27 2,70 *** 591 59,1 2 15 3 85% 15% Tuntas
Belum Tuntas
Hasil analisis jumlah anak dengan perolehan nilai pengembangan kecerdasan linguistik yang berhasil tuntas dengan kriteria penilaian Jika : 3,50-4,00 = BSB dinyatakan tuntas dengan predikat Berkembang Sangat Baik 2,50-3,45 = BSH dinyatakan tuntas dengan predikat Berkembang Sesuai Harapan 1,50-2,49 = MB dinyatakan belum tuntas dengan predikat Mulai Berkembang 0,01-1,49 = BB dinyatakan belum tuntas dengan belum berkembang Dari hasil perhitungan di atas ditentukan keberhasilan kinerja tindakan awal dengaan cara berikut: Persentase Keberhasilan = jumlah anak yang dinyatakan tuntas dengan nilai BSB +BSH 100% Tindakan Total banyaknya anak didik kelompok B
Untuk mencari klasikal % ketercapaian = BSB + BSH X 100 Jumlah anak = 17 x 100 % 20 = 0,85 x 100% = 85 %
X
Gambar 5. Anak tampil bercerita di depan kelas
Dokumentasi Kegiatan Penelitian Mengembangkan kecerdasan linguistik melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Nusantara
Gambar 1. Guru mengatur kesiapan anak dalam belajar
Ganbar 2. Anak sedang nonton vidio kancil dan kera
Gambar 3. Guru kelas berkolaborasi dengan peneliti