SKRIPSI KAJIAN PENGARUH UMUR DAN BAGIAN TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin benth) YANG DISULING TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU MINYAK NILAM YANG DIHASILKAN
Oleh : LINDA PURWANINGRAT F34104081
2008 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari Dan bulan apabila mengiringinya Dan siang apabila menampakannya Dan malam apabila menutupinya Dan langit serta pembinaannya Dan bumi serta penghamparannya Dan jiwa serta penyempurnaannya Maka ALLAAH mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaannya Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (QS. Asy Syams: 1-10)
Karya ini di dedikasikan untuk ibunda dan ayahanda ..atas seluruh cinta.. Yang tak pernah mengenal batas… Yang selalu bagai pelita… rabbighfirli wa walidaya warhamhuma ka ma rabbayani shaghira
Linda Purwaningrat. F34104081. The Analysis of influence Age and Part of the Patchouli (Pogostemon cablin benth) on Yield and Quality of The Patchouli Oil. Supervised by Semangat Ketaren. SUMMARY Patchouli oil is one of the essential oil produced by Indonesia that almost 90% of the world market has supplied by Indonesia contribution. Patchouli oil is the result of distillation from Pogestemon cablin Benth that has been developed in Java and Sumatra Island. The differences are patchouli alcohol in content in patchouli oil in java (PA≤30%) lower than patchouli oil in Sumatra Island (PA≥30%). Based on that fact, there is continous research to increasing the patchouli alcohol in Java patchouli oil to increase the price of this commodity. At this moment, there is a suggestion that patchouli alcohol content will be increased by the increasing the age of the plant and the part of the plant decrease to the root. Patchouli alcohol content, is one of the quality‟s parameter that becoming the key factor of the price. Ketaren (1986) says that all part of the Patchouli, .i.e., root, body, and leaf can produce patchouli oil, but have difference in percentage, quality, and chemistry‟s composition of the extraction‟s result. But, until now there is not enough information and research to prove the suggestion. In related of that, at this time, all of the Patchouli‟s part doesn‟t extracted to become essential oil in the extraction industry. That is also a suggestion in Patchouli‟s farmer the best age of the plant to be extracted is 4 – 5 month. The objective of this research are (1) to knowing the difference of age and part of the plant (Pogestemon cablin Benth) that extracted with the yield and quality of the essential oil that‟s produced, (2) to determine the best age and part of the plant (Pogestemon cablin Benth) that‟s extracted to get the optimum quality and yield of the essential oil. The experimental data were subjected to an analysis of variance for a completely random design 3 x 3 with duplo procedure. The factor used is the part of the patchouli topping (part 1-5), middle (part 6 – 10) and root, also the age of the Patchouli (5, 7, and 9 month). The research‟s procedures are with two stage, .i.e., preliminary (ingathering, sortation, drying (3 days until water percentage is ±12%), reduction size (3-5 cm) and the calculation for the water percentage with the Bidwell-Sterling method), also the primer research, .i.e., the extraction of the material that used combination of water and steam distillation during 7 hours. Based on the result of the statistic analysis showed that interaction of the age and part of the plant has significant influence in yield, index of refraction, acid value and ester value of the patchouli oil, but don‟t have significant influence in the specific gravity and optical rotation. Yield and acid number tend to decrease phenomena in every stage treatment. The specific gravity, index of refraction, acid value and ester value, optical rotation looks like in increasing phenomena with the highest value is the patchouli essential oil from the root and the age is 9 month. From the analysis alcohol soluble, all patchouli oil can perfectly soluble.
Based on the GCMS analysis showed that increasing phenomena of the oxygenated hydrocarbon composition and decline of the hydrocarbon composition in every treatment, .i.e., topping (5 month) is 38.67%, topping (7 month) is 39.41%, topping (9 month) is 41.46%, middle (5 month) is 42.38%, middle (7 month) is 45.07%, middle (9 month) is 49.27%, root (5 month) is 57.11%, root (7 month) is 59.86%, root (9 month) is 62.57%. That‟s related with the decreasing phenomena of the hydrocarbon, .i.e., topping (5 month) is 61.33%, topping (7 month) is 60.59%, topping (9 month) is 58.54%, middle (5 month) is 57.02%, middle (7 month) is 54.93%, middle (9 month) is 50.73%, root (5 month) is 41.74%, root (7 month) is 37.51%, root (9 month) is 33.95%. Based on the result of this research show that major component in every Patchouli oil are Patchouli alcohol, Alpha-Bulsene, Seychellene, Alpha-Patchoulene, Beta-Caryophylene, and 4,5-Dimethoxy-2-methyilphenol. . The best combination that give best quality and yield of the Patchouli oil is the extraction of Patchouli root with the best age is 9 month, that is yield 0.61%, specific gravity (25oC) 0.98175, index of refraction (20oC) 1.51945, optical rotation (-) 55.68, alcohol soluble 1:1, acid value 0.605, ester value 11.175, Patchouli alcohol content 44.36% and total component in patchouli oil is 35 component. Beside of that, all of Patchouli oil in related with the result of the research has been proper with Indonesian National Standard 06-2385-1998.
Linda Purwaningrat. F34104081. Kajian Pengaruh Umur dan Bagian Tanaman Nilam (Pogostemon cablin benth) yang Disuling Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Nilam yang Dihasilkan. Dibawah bimbingan Ir. Semangat Ketaren, MS. RINGKASAN Minyak nilam adalah salah satu komoditi minyak atsiri andalan Indonesia yang merupakan pemasok terbesar di pasaran dunia dengan kontribusi 90%. Minyak nilam merupakan hasil penyulingan dari tanaman nilam (Pogostemon cablint benth) saat ini banyak dikembangkan di pulau Jawa dan pulau Sumatra. Perbedaannya adalah kadar patchouli alkohol minyak nilam Aceh di pulau Jawa lebih rendah (PA≤30%) dibandingkan dengan minyak nilam Aceh di pulau Sumatra (PA≥30%). Oleh sebab itu, terus dilakukan upaya untuk meningkatkan kadar patchouli alkohol minyak nilam Aceh dari pulau Jawa untuk meningkatkan harga jualnya. Sampai saat ini, terdapat pendugaan bahwa kadar patchouli alkohol akan meningkat seiring bertambahnya umur tanaman nilam dan bagian tanaman yang menuju ke arah akar. Salah satu parameter mutu minyak nilam yang sangat berpengaruh terhadap harga minyak nilam adalah kadar patchouli alkoholnya. Ketaren (1986) menyatakan bahwa semua tanaman nilam, yaitu akar, batang, cabang dan daun tanaman nilam menghasilkan minyak atsiri, namun memiliki kadar minyak, mutu serta susunan komponen yang berbeda pada masing-masing minyak hasil ekstraksi. Meskipun demikian, sampai saat ini belum ada informasi secara rinci mengenai hal terssebut. Oleh sebab itu, banyak bagian tanaman nilam yang tidak dioptimalkan sebagai sumber minyak oleh industri penyulingan saat ini. Demikian pula dengan umur nilam yang umumnya dipanen saat berumur 4-5 bulan dengan anggapan rendemen minyaknya paling tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh umur dan bagian tanaman nilam (Pogostemon cablin benth, L) yang disuling terhadap rendemen dan mutu minyak nilam yang dihasilkan dan (2) menentukan umur dan bagian tanaman nilam (Pogostemon cablin benth, L) yang disuling untuk mendapatkan mutu dan rendemen minyak nilam yang optimal. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial 3x3 dengan dua kali ulangan. Faktor yang digunakan adalah bagian tanaman nilam (bagian pucuk (ruas 1-5), tengah (ruas 610) dan akar) serta umur tanaman nilam (5, 7 dan 9 bulan). Penelitian dilakukan dengan dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan berupa pemanenan, sortasi, pengeringan (3 hari sampai kadar airnya ±12%), perajangan (3-5 cm) dan perhitungan kadar air dengan metode Bidwell-Sterling serta penelitian utama yaitu penyulingan bahan baku sesuai kombinasi perlakuan menggunakan metode water and steam distillation. Hasil analisis keragaman menunjukan bahwa interaksi antara kedua faktor yaitu bagian tanaman dan umur tanaman nilam memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap nilai rendemen, indeks bias, bilangan asam dan bilangan ester minyak nilam, namun tidak berpengaruh nyata terhadap nilai bobot jenis dan putaran optik. Nilai rendemen dan bilangan asam cenderung memperlihatkan
penurunan pada setiap taraf perlakuan yang diberikan. Sedangkan nilai bobot jenis, indeks bias, putaran optik, bilangan asam dan bilangan ester memperlihatkan kenaikan pada setiap taraf perlakuan, dimana nilai paling tinggi dimiliki oleh minyak nilam akar 9 bulan. Pada analisis kelarutan dalam alkohol, seluruh minyak nilam dapat larut dengan sempurna. Hasil analisa kromatografi gas spektrometri massa (KGSM) menunjukan bahwa terjadi kenaikan komponen terpen-O pada setiap taraf perlakuan, yaitu pucuk 5 bulan 38.67%, pucuk 7 bulan 39.41%, pucuk 9 bulan 41.46%, tengah 5 bulan 42.38%, tengah 7 bulan 45.07%, tengah 9 bulan 49.27%, akar 5 bulan 57.11%, akar 7 bulan 59.86% dan akar 9 bulan 62.57%. Hal tersebut diiringi dengan penurunan komponen terpen pada setiap taraf perlakuan, yaitu pucuk 5 bulan 61.33%, pucuk 7 bulan 60.59%, pucuk 9 bulan 58.54%, tengah 5 bulan 57.02%, tengah 7 bulan 54.93%, tengah 9 bulan 50.73%, akar 5 bulan 41.74%, akar 7 bulan 37.51% dan akar 9 bulan 33.95%. Komponen mayor yang terdapat dalam setiap minyak nilam hasil penelitian ini adalah Patchouli alkohol, Alpha-Bulsene, Seychellene, Alpha-Patchoulene, Beta-Caryophylene, dan 4,5Dimethoxy-2-methyilphenol. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kombinasi perlakuan yang memiliki karakteristik mutu paling baik adalah minyak nilam hasil ekstraksi kombinasi perlakuan bagian akar berumur 9 bulan dengan bobot jenis (25oC) 0.98175, indeks bias (20oC) 1.51945, putaran optik (-) 55.68, kelarutan minyak dalam alkohol 1:1, bilangan asam 0.605, bilangan ester 11.175 dan konsentrasi Patchouli alkohol sebesar 44.36%. disamping itu, seluruh minyak nilam hasil ekstraksi pada penelitian ini memenuhi Standar Nasional Indonesia 06-23851998.
KAJIAN PENGARUH UMUR DAN BAGIAN TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin benth) YANG DISULING TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU MINYAK NILAM YANG DIHASILKAN
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh Linda Purwaningrat F34104081
Tanggal Lulus : 15 September 2008
2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KAJIAN PENGARUH UMUR DAN BAGIAN TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin benth) YANG DISULING TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU MINYAK NILAM YANG DIHASILKAN SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh Linda Purwaningrat F34104081 Dilahirkan pada tanggal 20 November 1987 di Bandung, Jawa Barat Tanggal lulus : 15 September 2008 Disetujui, Bogor, September 2008 Dosen Pembimbing,
Ir. Semangat Ketaren, MS NIP. 130.516.874
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Skripsi dengan judul : “Kajian Pengaruh Umur dan Bagian Tanaman Nilam (Pogostemon cablin benth) Yang Disuling Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak NIlam Yang Dihasilkan” Adalah karya asli saya sendiri, dengan arahan dosen pembimbing akademik, kecuali yang dengan jelas ditunjukan rujukannya.
Bogor, 15 September 2008 Yang Membuat Pernyataan,
Linda Purwaningrat NRP. F34104081
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Linda Purwaningrat, dilahirkan di Bandung pada tanggal 20 November 1987, sebagai putri kedua dari pasangan Ayah Ir. Juhana Soedrajat dan Ibu Enny Nurhany. Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Bhayangkari Balikpapan (1991-1992), SD Negeri 1 Ambon (1992-1998), SLTP Negeri 1 Bogor (1998-2001), dan SMA Negeri 1 Bogor (2001-2004). Penulis kemudian melanjutkan pendidikannya di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB melalui undangan seleksi masuk (USMI). Selama menjalani studi di IPB, penulis aktif dalam keorganisasian diantaranya adalah menjadi anggota departemen Public Relation Forum Bina Islami Fateta (2004-2005), Sekretaris umum Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (HIMALOGIN) Fateta IPB (2005-2006), dan Ketua Departemen Kewirausahaan HIMALOGIN Fateta IPB (2006-2007). Selain itu, penulis juga menjadi Asisten Praktikum Teknologi Minyak Atsiri dan Kosmetika pada tahun 2008. Penulis telah melaksanakan kegiatan praktek lapang pada tahun 2007 di PT. Unilever Indonesia, Tbk dengan judul Teknologi Proses Produksi Margarin dan Pengawasan Mutu Margarin Blue Band di PT. Unilever Indonesia, Tbk, Cikarang, Bekasi. Penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judul Kajian Pengaruh Umur dan Bagian Tanaman Nilam (Pogostemon Cablin benth) yang Disuling Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Nilam yang Dihasilkan.