UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV MI ALIMAN WADAS KAJORAN MAGELANG TAHUN 2010
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah
DISUSUN OLEH : INAYATUL MUSYAROFAH NIM. 11408040
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
Norwanto, M. Hum Dosen STAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp
: 1 Eksemplar
Kepada Yth.
Hal
: Naskah Skripsi
Ketua STAIN Salatiga
Sdr. Inayatul Musyarofah
di Salatiga
Assalamualaikum Wr. Wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya maka skripsi sdr : Nama
: Inayatul Musyarofah
NIM
: 11408040
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa Kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang Tahun 2010
Sudah dapat diujikan dalam sidang Munaqosyah Skripsi. Demikian Surat ini harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya. Wassalamualaikum Wr. Wb
Salatiga, 10 Agustus 2010 Pembimbing
Norwanto, M.Hum NIP. 19751015 200212 1 006
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama
: Inayatul Musyarofah
Nim
: 11408040
Jurusan/Prodi
: Pendidikan Agama Islam
Fakultas
: Tarbiyah
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang biasa digunakan.
Salatiga,
Juli 2010
Penulis,
INAYATUL MUSYAROFAH NIM. 11408040
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Alamat : Jl. Tentara Pelajar 02 Salatiga PENGESAHAN Skripsi Saudara INAYATUL MUSYAROFAH dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408040 yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI BERIMAN KEPADA KITABKITAB ALLAH MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV MI AL-IMAN WADAS KAJORAN MAGELANG TAHUN 2010 ”. telah dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada hari Sabtu, tanggal 28 Agustus 2010 , dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah. 18 Ramadhan 1431 H Salatiga, 28 Agustus 2010 PANITIA UJIAN Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd
NIP. 19580827 198303 1 002
NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dra. Siti Zumrotun, M. Ag
Rovi`in, M. Ag
NIP.19670115 199803 2 002
NIP. 19730526 199903 1 005 Pembimbing
Norwanto, M. Hum NIP. 19751015 200212 1 006
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sukses adalah pilihan, maka pilihlah ia dalam kehidupan kita dengan do`a dan usaha (penulis)
PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk : 1. Bapak dan ibuku tercinta. 2. Suami dan anakku
terkasih
yang senantiasa memberi
semangat dan dukungannya. 3. Kakak, adik dan keponakanku yang tersayang. 4. Agama, Nusa dan Bangsaku. 5. Almamaterku
ABSTRAK Nama NIM Judul
Pembimbing Kata kunci
: Inayatul Musyarofah : 11408040 : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa Kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang Tahun 2010 : Norwanto, M. Hum : hasil belajar siswa, metode kerja kelompok
Penulis melihat bahwa hasil belajar Akidah Akhlak kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang masih kurang baik. Hal tersebut terlihat pada hasil Ujian Akhir Semester masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah melalui metode kerja kelompok. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Metode pengumpulan data dengan observasi dan tes. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas kecamatan Kajoran sebanyak 12 siswa, pada semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan butir soal. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil observasi diolah dengan cara menghitung nilai median dan hasil tes diolah dengan cara menghitung nilai mean atau nilai rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menggunakan metode kerja kelompok hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Sebelum tindakan, rata-rata nilai siswa sebesar 43,33. Hal ini karena peneliti belum menggunakan metode Kerja Kelompok. Pada siklus pertama menunjukkan nilai rata-rata sebesar 55,83. Sedangkan pada siklus kedua menunjukkan nilai rata-rata 65,83. Dan pada Siklus III menunjukkan nilai rata-rata sebesar 80. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan baik. Skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa Kelas VI MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang Tahun 2010” disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan program studi S1 guna memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah di STAIN Salatiga. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ketua STAIN Salatiga yang telah memberikan ijin dalam penyusunan skripsi ini. 2. Ketua Fakultas Pendidikan
Agama Islam STAIN Salatiga yang telah
memberikan ijin penelitian. 3. Bapak Norwanto, M. Hum, selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran memberikan arahan, bimbingan, kritik, saran, dan dorongan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. 4. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan doa, dorongan, semangat, dan segalanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga. 5. Suami dan anakku tersayang yang selalu memberikan semangat dan do`a. 6. Keluarga besar MI Al-Iman Wadas Magelang yang telah memberikan bantuan selama pelaksanaan penelitian.
7. Kakak, adik dan keponakanku yang telah memberikan doa, semangat dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Seluruh teman-teman PAI Ekstensi angkatan 2008 yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Semua pihak yang telah membantu memberikan pendapat dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. Hanya do’a yang dapat penulis panjatkan, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis hargai. Harapan penulis, semoga tugas akhir skripsi ini banyak memberi manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
Salatiga, 30 Juli 2010
Penulis
DAFTAR ISI Hal. HALAMAN JUDUL……………………………………………… .....
i
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………..
ii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................
v
ABSTRAK..........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ........................................................................ vii DAFTAR ISI…………………………………………………………
ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…..…………………………......................
1
B. Rumusan Masalah…………………………………..................... ....
4
C. Tujuan Penelitian…………………………………....................... ....
4
D.Hipotesis Tindakan .........................................................................
5
E. Manfaat Penelitian……………………………………....................
5
F. Definisi Operasional ..........................................................................
6
G. Metodologi Penelitian........................................................................
7
H. Sistematika Penulisan ........................................................................ 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ...................................................................................
14
B. Akidah Akhlak Kelas IV MI ..........................................................
18
C. Metode Kerja Kelompok ................................................................
20
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian…………….......……………………....
25
B. Deskripsi Subyek Penelitian .............................................................
25
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .........................................................
27
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................
33
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III .......................................................
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.....……………………………………………….…
43
B. Pembahasan ………………………….............................................
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …………………………………………………...........
55
B. Saran ………………………………………………………….........
55
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Akidah Akhlak Kelas IV MI ........................................ .
19
Tabel 2
: Daftar Inisial Nama Subyek ...........................................
26
Tabel 3
: Hasil Observasi Pra tindakan ........................................
43
Tabel 4
: Hasil Belajar Pra tindakan .............................................
44
Tabel 5
: Hasil Observasi Siklus I ................................................
45
Tabel 6
: Hasil Belajar Siklus I .....................................................
46
Tabel 7
: Hasil Observasi Siklus II ................................................
47
Tabel 8
: Hasil Belajar Siklus II ....................................................
48
Tabel 9
: Hasil Observasi Siklus III ..............................................
49
Tabel 10
: Hasil Belajar Siklus III ..................................................
50
Tabel 11
: Kenaikan Nilai Rata-rata Hasil Belajar siswa ...............
51
Tabel 12
: Kenaikan Nilai Rata-rata Kegiatan Pembelajaran siswa
52
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tuntutan dunia pendidikan saat ini telah banyak berubah sehingga perlu untuk menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah. Paradigma lama yang berkembang adalah bahwa tugas guru adalah mengajar dan mendidik siswa dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan, dimana pikiran seorang anak dianggap sebagai kertas kosong yang putih bersih dan siap menunggu coret-coretan dari guru. Paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dan guru harus dirubah. Kegiatan mengajar seharusnya juga lebih mempertimbangkan siswa, sehingga siswa tidak selalu belajar dalam situasi yang membebani dan menakutkan karena dibayangi tuntutan-tuntutan mengejar nilai yang tinggi. Guru merupakan komponen dalam pembelajaran yang berinteraksi langsung dengan siswa. Guru mempunyai peranan yang sangat penting terhadap terciptanya proses pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa ke tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Menurut Ratna Wilis Dahar (1988: 117) guru hendaknya menentukan konsep-konsep yang akan diajarkan pada siswa, tingkat-tingkat konsep yang diharapkan dari siswa, dan metode mengajar yang akan digunakan.
1
2
Beberapa pendidik pada saat ini mungkin sudah banyak yang meninggalkan paradigma pendidikan lama, namun tidak
jarang proses
pembelajaran yang terjadi dalam kelas terlihat pasif, dimana siswa hanya duduk, diam, mendengar, mencatat, dan menghafal. Hanya beberapa siswa saja yang aktif di kelas, sementara siswa lain hanya menjadi penonton saja, siswa juga kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dan suasana dalam pembelajaran juga kurang menarik, sehingga hasil belajar siswa masih rendah. Hasil pembelajaran Akidah Akhlak di kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang sampai saat ini masih jauh dari harapan. Data terakhir menunjukkan nilai rata-rata Ujian Akhir Semester siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2008/2009 adalah 5,44. Alasan klasik yang menyebabkan rendahnya hasil belajar adalah kualitas pembelajaran rendah. Guru biasanya secara aktif menjelaskan materi, sedangkan siswa pasif. Mereka hanya mendengarkan, mencatat, dan kadang sedikit bertanya, kemudian mengerjakan soal-soal sebagai latihan. Diskusidiskusi kelompok, diskusi kelas tidak berjalan dan siswa pun bosan dalam menerima pelajaran. Bagus tidaknya prestasi belajar anak sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran guru. Metode pembelajaran adalah suatu cara menyampaikan pesan yang terkandung dalam materi pembelajaran. Metode harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Pada dasarnya, metode adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat mencapai suatu tujuan. Hal ini
3
berlaku bagi guru (metode mengajar) maupun bagi murid (metode belajar). Semakin baik metode yang digunakan semakin efektif pula pencapaian tujuan. Metode dalam penerapannya dipengaruhi oleh bnyak faktor misalnya : murid atau pelajar, tujuan, situasi, fasilitas dan guru atau pengajar (Winarno, 1986: 96-97). Berdasarkan gambaran pelaksanaan mata pelajaran Akidah Akhlak di MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang sebagaimana diuraikan di atas, maka dengan penerapan metode kerja kelompok dapat dijadikan salah satu alternatif guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV MI Al-Iman Wadas. Kerja Kelompok dirasa merupakan metode pembelajaran yang paling sesuai karena berpotensi membuat siswa sebagai pusat pembelajaran. Metode kerja kelompok merupakan metode yang menuntut siswa lebih aktif dalam belajar, mereka dapat leluasa mengemukakan pendapatnya sehingga suasana pembelajaran jadi menyenangkan. Tetapi permasalahnnya pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok biasanya tidak seimbang, seperti misalnya siswa yang pandai dalam kelasnya akan mendominasi dalam kerja kelompok tersebut. Maka peneliti mengintegrasikan kerja kelompok tersebut dengan siswa dibagi kelompoknya secara acak. Pada usia anak SD/ MI, mereka lebih suka berkompetisi dalam menyelesaikan suatu tugasnya agar mendapat hasil yang terbaik. Sehingga pembelajaran Akidah Akhlak diharapkan dapat menyenangkan bagi mereka. Metode kooperatif memiliki beberapa tujuan seperti yang dikemukakan oleh Nur Asma (2006:12) antara lain ”untuk pencapaian hasil belajar, penerimaan terhadap keragaman, dan
4
pengembangan ketrampilan sosial”. Upaya belajar dengan menggunakan metode kooperatif ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak. Sehingga peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa Kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang Tahun 2010”. Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan motivasi bagi guru-guru MI agar dapat menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam proses pembelajaran baik itu metode maupun media yang digunakan. Sehingga hal ini akan membawa dampak bagi siswanya agar dapat berpikir kritis dan kreatif. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah ? 2. Apakah metode kerja kelompok dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran ? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1.
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah di kelas IV MI melalui metode Kerja Kelompok.
5
2.
Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian di atas, dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut : “Penerapan metode kerja kelompok pada proses pembelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah, akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Jawa Tengah.” E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru a. Sebagai sumbangan pemikiran untuk mengembangkan kemampuan merancang dan melaksanakan metode pembelajaran yang efektif. b. Sebagai sumbangan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas. c. Membantu memecahkan masalah pembelajaran Akidah Akhlak 2. Bagi Siswa a.
Membantu
meningkatkan
hasil
belajar
siswa
dalam
proses
pembelajaran. b. Membantu meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran. 3. Bagi Kepala Sekolah Dapat digunakan sebagai pembinaan bagi guru dalam model pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan pada mata pelajaran Akidah Akhlak. 4. Manfaat bagi sekolah a. Meningkatkan mutu sekolah
6
b. Menambah referensi perpustakaan tentang model pembelajaran sebagai bahan bacaan guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar. F. Definisi Operasional Inti dari penelitian ini adalah mengkaji tentang upaya meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah melalui metode kerja kelompok pada siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas. 1. Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar yang dikutip Christiana Demaja dalam Tim Pundi Dikdasmen(2007: 32). 2. Metode
kerja
kelompok
merupakan
metode
mengajar
dengan
mengkondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut (Mulyani dan Johar, 1999:148). Adapun prinsip-prinsip dalam pelaksanaan metode kerja kelompok adalah sebagai berikut: a. Siswa belajar aktif b. Siswa belajar kerjasama c. Pembelajaran partisipatorik d. Pembelajaran reaktif e. Suasana belajar yang menyenangkan
7
G. Metodologi Penelitian 1. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas yang akan peneliti lakukan terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat tahap tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu bagan yang saling berkait. Adapun model dan penjelasan untuk masingmasing tahap adalah sebagai berikut :
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan ? Gambar 1. Model Penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006 : 16)
Komponen yang terdapat pada
penelitian tersebut pada dasarnya
dalam satu perangkat atau untaian dan sering disebut juga dengan siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
8
2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang yang kesemuanya berjumlah 12 siswa. 3. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Iman Wadas yang terletak di Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Jawa Tengah pada bulan Mei 2010. 4. Rancangan Penelitian Tindakan Dalam penelitian ini menggunakan tiga siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam satu bagan yang saling terkait. a. Rencana Tindakan 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan.RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen dan guru yang bersangkutan. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. 2) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai hasil belajar siswa. 3) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran. 4) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada akhir pembelajaran dan tes yang diberikan pada akhir siklus.
9
Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang bersangkutan. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan
ini
dilakukan
dengan
menggunakan
panduan
perencanaan yang telah dibuat dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel
dan
terbuka
terhadap
perubahan-perubahan
yang
memungkinkan untuk harus diubah. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti sebagai guru mengajarkan materi kepada siswa dengan menggunakan RPP yang telah dibuat dan mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran di kelas. c. Tahap observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan mengunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses pembelajaran siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan ini, peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai observer. d. Tahap refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis dari proses pelaksanaan pembelajaran dan mencari pemasalahan yang muncul saat pembelajaran dan apa yang perlu diperbaiki untuk tindakan selanjutnya. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dapat diartikan sebagai cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, seperti melalui tes, angket, observasi,
10
wawancara, skala bertingkat, ataupun dokumentasi (Suharsimi Arikunto, 1992: 185). Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu: a.
Metode Observasi Observasi
atau
pengamatan dilakukan
dengan
cara
melakukan
pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas serta partisipasi yang ditunjukan siswa pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan serta berupa catatan lapangan. b. Tes Soal tes yang telah dibuat diberikan kepada siswa kemudian diselesaikan secara individu. Tes diberikan pada tiap akhir pertemuan. 6. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Arikunto, 2006:149). Instrument sebagai alat pengambil data harus dapat memberikan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Lembar Observasi Berdasarkan aspek-aspek hasil belajar yang telah dibahas sebelumnya, maka hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini meliputi : 1) Mengajukan pertanyaan jika ada hal-hal yang belum jelas
11
2) Mengemukakan pendapat 3) Memecahkan masalah dalam kelompok 4) Interaksi positif pada diskusi kelompok 5) Membantu teman dalam kelompok 6) Presentasi 7) Menghargai pendapat teman 8) Kekompakan dalam kelompok. 7. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Penelitian ini menggunakan analisis data statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2003: 208). Peneliti menganggap metode analisis yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang diteliti adalah dengan metode analisis deskriptif kualitatif Dalam penelitian ini, hasil siswa dianalisis dengan mencari nilai rata-rata (mean), dengan rumus: Rata – rata (mean) = X = Σ f X N X Keterangan : = mean yang dicari Σ f X = jumlah nilai seluruh siswa N
= jumlah siswa
12
H. Sistematika Penulisan Skripsi ini penulis gunakan dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan sistimatika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Hipotesisi Tindakan
E.
Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional G.
Metodologi Penelitian
H.
Sistematika Penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA A.
Hasil Belajar 1. Belajar 2. Hasil Belajar
B.
Akidah Akhlak Kelas IV MI
C.
Metode Kerja Kelompok
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN A.
Deskripsi Lokasi Penelitian
B.
Deskripsi Subyek Penelitian
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
13
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B.
Saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENELITI
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar 1. Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003 : 2). Menurut Sugihartono (2006: 80) belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.. Dengan belajar, manusia melakukan perubahanperubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adlah suatu proses dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Skinner dalam Dimyati dan Mudjiyono (2006 : 9) belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
14
15
Dari berbagai devinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar yang dikutip Christiana Demaja dalam Tim Pundi Dikdasmen(2007: 32). Menurut Djamarah (2002: 131) hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu. Menurut Saodih (2004: 102-103) hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemakaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang, penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihaat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun
ketrampilan
motorik.
Sedangkan
Sudjana
(1996:
22)
mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menemukan pengamatan belajarnya. Secara garis besar klasifikasi hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah Bloom yang dikutip oleh Hamid Hasan dan Asmawi Zainul, (1992: 23-27) yaitu:
16
a. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan kemampuan berpikir. Yang terdiri dari enam jenjang ranah kognitif, yakni pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi. b. Ranah afektif Ranah afektif berhubungan dengan minat, perhatian, sikap, emosi, penghargaan, proses internalisasi, dan pembentukan karakteristik diri. Ranah afektif terdiri dari lima jenjang yakni penerimaan, penanggapan, penghargaan, pengorganisasian, dan penjatidirian. c. Ranah psikomotoris Ranah psikomotoris berhubungan dengan kemampuan gerak atau manipulasi
yang
Kemampuan gerak
bukan
disebabkan
oleh
kematangan
atau
manipulasi
tersebut
biologis.
dikendalikan oleh
kematangan psikologis. Jadi kemampuan tersebut adalah kemampuan yang dapat dipelajari. Ada enam jenjang ranah psikomotoris, yakni gerakan reflex, gerakan badan yang mendasar, kemampuan persepsi, kemampuan fisik, keterampilan gerakan, dan komunikasi yang beraturan. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Rumini, dkk yang dikutip oleh Tim Pudi Dikdasmen (2007: 33-34) menyebutkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh dua kelompok faktor, yaitu:
17
a. Faktor yang berasal dari individu yang sedang belajar Faktor yang terdapat di dalam diri individu dikelompokan menjadi: 1). Faktor psikis, antara lain kognitif, afektif, psikomotor, campuran, kepribadian. 2). Faktor fisik, antara lain indera, anggota badan, tubuh, kelenjar, syarat, syaraf, dan organ-organ dalam tubuh. Faktor psikis dan fisik ini, keadaannya ada yang ditentukan oleh faktor keturunan, ada yang faktor lingkungan, dan ada pula yang ditentukan oleh faktor keturunan maupun lingkungan. b. Faktor yang berasal dari luar diri individu Dengan demikian guru harus memperhatikan perbedaan individu dalam memberi pelajaran kepada mereka, supaya dapat menangani sesuai dengan kondisi peserta didiknya untuk menunjang keberhasilan belajar, karena faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik, satu dengan yang lainnya sangat berbeda. Jadi yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil, adalah: 1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok. 2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok.
18
B. Akidah Akhlak Kelas IV MI Akidah adalah keyakinan, sedangkan akhlak merupakan perilaku. Pembelajaran Akidah Akhlak menurut Depag RI yang dikutip oleh Uswatun Khasanah (2010: 21) adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, pelatihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Zainuddin yang dikutip oleh Uswatun Khasanah (2010: 22) Materi Akidah adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang memberikan penekanan pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan adalah asal-usul dan tujuan hidup manusia. Materi Akidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah SWT. Sedangkan materi Akhlak adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar memiliki moral dan etika Islam sebagai keseluruhan pribadi muslim dan diamalkan dalam kehidupan seharihari. Materi Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk menerapkan akhlak terpuji (akhlakul mahmudah) dan menjauhi akhlak tercela (akhlakul mazmumah) dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak mempelajari relasi antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta (ihsan). Relasi atau hubungan ketiganya ini harus harmonis.
19
Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Akidah
Akhlak Kelas IV menurut Wiyadi (2009 : viii) adalah sebagai berikut : Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Akidah Akhlak Kelas IV MI Smt. I 1.
2. 3.
4. II
1.
2. 3.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami kalimat tayibah 1.1. Mengenal Allah melalui (innaalillaahi wa innaa ilaihi kalimat tayibah (innaalillaahi raaji`un) dan asmaul husna ( wa innaa ilaihi raaji`un) al-`adziim, al-hadii, al-`adlu 1.2 Mengenal Allah melalui sifatdan al-hakim) sifat Allah yang terkandung dalam asmaul husna ( al`adziim, al-hadii, al-`adlu dan al-hakim) Beriman kepada kitab-kitab Mengenal kitab-kitab Allah Allah Membiasakan akhlak terpuji 3.1. Membiasakan sikap hormat dan patuh dalam kehidupan sehari-hari 3.2. Membiasakan sikap sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan melalui kisah Masyitah Menghindari akhlak tercela Menghindari akhlak tercela melalui kisah Sa`labah Memahami kalimat tayibah 1.2. Mengenal Allah (assalaamu`alaikum) dan melalui kalimat tayibah asmaul husna (assalaamu, al(assalaamu`alaikum) mukminu, allathiifu) 1.2 Mengenal Allah melalui sifatsifat Allah yang terkandung dalam asmaul husna (assalaamu, al-mukminu, allathiifu) Beriman kepada Rasul-Rasul Mengenal rasul dan nabi Allah Allah Membiasakan akhlak terpuji 3.1. Membiasakan akhlak terpuji (siddiq, amanah, tablig, fatanah) dalam kehidupan sehari-hari 3.2. Membiasakan akhlak terpuji terhadap teman dalam menghadapi kehidupan seharihari 3.3. Mencintai dan meneladani akhlak mulia lima rasul ulul azmi
20
4. Menghindari akhlak tercela
Menghindari akhlak tercela munafik dalam kehidupan seharihari
C. Metode Kerja Kelompok Metode mengajar menurut Pitadjeng (2006:75) adalah “suatu cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang menyenangkan”. Usaha guru tersebut merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu, pemilihan berbagai metode mengajar yang lebih mengaktifkan siswa merupakan suatu hal yang utama. Guru bukanlah satu-satunya informan dalam pembelajaran. Tetapi tidak dapat dipungkiri
bahwa
metode
ceramah
juga
perlu
dipergunakan dalam
menyampaikan pembelajaran. Sehingga, suatu inovasi pembelajaran dalam hal metode pembelajaran sangat diperlukan terhadap kemajuan pendidikan seperti sekarang ini yaitu dengan menggunakan berbagai metode yang dipadukan (Ria Dewi Wulansari, 2010 : 18). Metode-metode yang lebih terpusat pada siswa antara lain inquiry, problem solving, discovery, bermain peran, diskusi, dan kerja kelompok. Pada umumnya, dari beberapa metode mengajar tersebut dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kerja kelompok.
21
Metode kerja kelompok menurut Mulyani dan Johar (1999:148) merupakan “metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut”. Sehingga dalam pemberian tugas, guru membagi siswanya secara berkelompok untuk menyelesaikannya. Pendapat lain dari Roestiyah (2001:15) metode kerja kelompok merupakan: suatu cara mengajar, dimana siswa di dalam kelas kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Sehingga dalam kerja kelompok tersebut dituntut untuk kerjasama dalam menyelesaikan tugas. Karena dalam kerja kelompok mempunyai tujuan yang sama yaitu dapat memecahkan masalah tertentu. Metode kerja kelompok merupakan salah satu metode mengajar yang mengharapkan siswa dapat berinteraksi dengan siswa lain dalam suatu kelompok. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2008:243) tentang kooperatif adalah hal yang menarik dari SPK ini adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik (student achievement) juga ingin dicapai mempunyai dampak pengiring seperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan pada orang lain.
22
Maka, dengan melihat perbandingan antara metode kerja kelompok dengan SPK seperti yang diungkapkan oleh Wina Sanjaya metode kerja kelompok juga lebih menekankan pada proses kerja kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya dalam kemampuan siswa dalam bidang akademik tetapi juga kemampuan mereka untuk interaksi dengan siswa yang lain dalam menguasai suatu materi. Setiap siswa yang ada dalam kelompok tersebut mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Metode pembelajaran kerja kelompok ini lebih mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran Menurut Gulo (2002:131) dalam metode kerja kelompok itu: Seorang guru dalam menggunakan diskusi kelompok ini sebagai metode pengajaran harus selalu berusaha mendorong timbulnya faktor-faktor
positif dan
mengurangi hal-hal yang negatif. Ini penting supaya diskusi kelompok ini dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mencapai tujuan pengajaran, terutama tujuan pengiring. Agar dapat berjalan kondusif proses pembelajarannya dengan metode kerja kelompok, maka guru sejak awal harus dapat mengkondisikan siswanya dengan baik. Hal ini juga penting bagi guru untuk memperhatikan prinsipprinsip dalam pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok.
23
Menurut Nur Asma (2006:14) terdapat lima prinsip yang harus dianut antara lain : 1.
Belajar siswa aktif (student active learning)
2.
Belajar kerjasama (cooperatif learning)
3.
Pembelajaran partisipatorik
4.
Mengajar reaktif (reactive learning)
5.
Pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning) Sesuai prinsip yang telah dipaparkan di atas, maka metode kerja
kelompok diharapkan dapat mengubah pembelajaran yang semula guru mendominasi pembelajaran di kelas, kini pembelajaran menjadi lebih bersifat interaktif antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Hal ini membuat proses pembelajaran menjadi menarik dan siswa tidak merasa bosan. Siswa dapat
menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Adapun keuntungan yang dimiliki oleh metode kerja kelompok antara lain (Roestiyah, 2001:17) : 1.
Dapat memberikan kesempatan kepada parasiswa untuk menggunakan ketrampilan bertanya dan membahas suatu masalah
2.
Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah
3.
Dapat
mengembangkan
ketrampilan berdiskusi
bakat
kepemimpinan
dan
mengajarkan
24
4.
Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar.
5.
Para siswa lebih aktif tergabungdalam pelajaran mereka, dan mereka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi
6.
Dapat memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pribadi temannya, menghargai pendapat orang lain; hal mana mereka telah saling membantu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan bersama.
25
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di MI Al-Iman Wadas yang berlokasi di desa Wadas Kajoran Magelang Jawa Tengah. Fasilitas dan sumber belajar yang dimiliki MI Al-Iman Wadas antara lain: 6 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 kamar mandi dan 1 gudang. Jumlah siswa MI Al-Iman Wadas pada tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 61 siswa, dengan perincian kelas I berjumlah 9 siswa, kelas II berjumlah 9 siswa, kelas III berjumlah 10, kelas IV berjumlah 12 siswa, kelas V berjumlah 11 siswa, kelas VI berjumlah 10 siswa. MI yang didirikan pada tahun 1969 ini merupakan sekolah swasta yang mendapatkan akreditasi C pada tahun 2009 dari Badan Akreditasi Nasional (BAN). Adapun luas bangunannya adalah 192 m2. Karena letaknya yang berada di daerah pelosok, maka siswa yang bersekolah di MI ini hanya dari dusun Pungangan saja. B. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 12 orang siswa dengan perincian jumlah siswa laki-laki 7 dan jumlah siswa perempuan 5. Adapun nama-nama subjek penelitian adalah sebagai berikut:
25
26
Tabel 2 Daftar Inisial Nama Subyek No
Inisial Subyek
1.
NN
2.
AH
3.
AK
4.
AF
5
AW
6
DY
7
IH
8
ND
9
MF
10
MR
11
UN
12
WN
Siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas pada umumnya lahir dari keluarga sederhana yang status ekonominya rata-rata rendah, dimana pekerjaan orang tua adalah petani, pedagang, buruh dan wiraswasta. Latar belakang ekonomi siswa yang rata-rata rendah ini tentu saja sedikit mempengaruhi tingkat hasil belajar siswa di sekolah. Sebelum penelitian memberikan tindakan terhadap subyek, peneliti terlebih dahulu mengadakan penjajakan awal pada tanggal 3 Mei 2010. Untuk mendapatkan data awal mengenai tingkat hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini meliputi pre tes dan post tes. Hasil pre
27
tes menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV memang masih rendah. Selama mengadakan penjajakan awal, proses pembelajaran yang berlangsung masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sementara siswa mendengar dan mencatat. Siswa tidak terlibat langsung dalam belajar aktif, ada juga siswa yang terlihat mengantuk atau berbicara dengan teman lainnya. C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Tahap persiapan memilih materi yang akan diberikan sesuai yang tercantum dalam kurikulum. Kemudian menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pada silabus yang dipakai oleh sekolah tersebut, agar proses pembelajaran yang terjadi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan indikator pembelajaran dapat tercapai. Memperhatikan karakteristik siswa usia MI merupakan hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan dalam tahap persiapan mengajar. Karena ini sangat berpengaruh terhadap penggunaan metode mengajar yang akan digunakan. Pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok ini dapat melatih siswa agar dapat berinteraksi dengan siswa lain. Selain itu, membuat siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Selain dengan menggunakan metode, media juga berperan penting dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Media yang digunakan
28
berfungsi untuk membantu siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan. Peneliti menyiapkan sebuah media berupa potongan kertas persegi yang bertuliskan nama-nama kitab Allah dan nama-nama nabi penerima kitab Allah. 2. Pelaksanaan / Tindakan Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Mei 2010 pada pukul 07.00-08.10 WIB. Tahap pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak materi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah dengan menggunakan metode kerja kelompok diawali dengan kegiatan pra pembelajaran, seperti memberikan salam, berdoa dan presensi siswa. Tahap selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini dengan maksud untuk menggali kemampuan awal siswa. Guru juga menyampaikan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran dan menjelaskan topik bahasan pada hari itu yaitu Beriman Kepada Kitab-kitab Allah dengan sub pokok bahasan Para Rasul yang Menerima Kitab-Kitab Allah. Pada siklus I ini, kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu : a. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru menerangkan Para Rasul yang menerima kitab-kitab Allah dengan metode ceramah. b. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Guru membaginya secara acak, agar kelompok yang terbentuk dapat heterogen. Setiap kelompok diberikan potongan
29
kertas yang bertuliskan nama-nama kitab Allah dan potongan kertas yang bertuliskan nama Rasul penerima kitab Allah dan juga ayat al-Quran yang menerangkan tentang diturunkannya kitab Allah kepada masingmasing Rasul untuk dicocokkan sesuai pasangannya sejumlah anggota kelompok. Guru menjelaskan ketentuan pengerjaannya, yaitu setiap siswa memasangkan nama kitab-kitab Allah dengan Rasul penerimanya beserta ayat al-Quran kemudian diberi penjelasan. Masing-masing siswa menerima 12 buah potongan kertas yang berisi nama-nama Rasul dan nama-nama kitab Allah serta ayat al-Qur`an yang menjadi dalilnya. Guru mendorong siswa untuk bekerja sama dalam setiap kelompoknya, karena prinsip dari kerja kelompok adalah menuntut adanya kerjasama. Pada saat siswa sedang melaksanakan tugasnya, guru juga menilai unjuk kerja atau proses setiap siswa dalam kerja kelompok tersebut sesuai dengan rubrik penilaian yang sudah ada. Guru juga membimbing siswa jika ada yang kurang dipahami oleh siswa. c. Setelah semua kelompok selesai, guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok yang telah dilaksanakan. Setiap kelompok menunjuk salah satu temannya untuk menempelkan hasilnya di papan tulis sesuai dengan urutan kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang aktif dan bersungguh-sungguh. Kemudian guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum dipahami.
30
Pada kegiatan akhir, sebelum guru memberikan soal evaluasi, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari. Selanjutnya siswa mengerjakan post test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman setiap siswa terhadap materi yang disampaikan. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi tersebut, guru membimbing siswa untuk membahasnya secara bersama-sama. 3. Observasi Peneliti menggunakan lembar observasi dan penilaian proses sebagai pendukung untuk mengamati kegiatan siswa selama proses kerja kelompok berlangsung. Sebagai pengamat dilakukan oleh teman peneliti. Pengamatan dilakukan terhadap siswa saat proses kerja kelompok. Data yang dikumpulkan berupa data tentang proses saat kerja kelompok berlangsung dan data tentang hasil kegiatan pembelajaran setelah pelaksanaan kerja kelompok. Aktivitas siswa secara umum dalam kerja kelompok sudah baik. Hampir semua aspek positif sudah muncul dalam diri siswa. Pada aspek keaktifan hasil observasi menunjukkan siswa terlibat secara aktif dalam kerja kelompok tersebut dengan mengemukakan pendapatnya. Namun, belum semua siswa aktif bertanya pada saat diskusi berlangsung. Hal ini terlihat dalam penilaian proses yang dilakukan oleh guru. Guru menilai hanya beberapa siswa yang aktif bertanya pada saat melakukan pembahasan tugas kerja kelompok. Pertanyaan siswa tersebut mengacu pada beberapa soal yang belum dipahaminya.
31
Pada aspek kerjasama dalam kerja kelompok tersebut sudah muncul, namun masih ada beberapa siswa yang mendominasi dalam melakukan pengujian terhadap pendapat yang dikemukakan oleh anggota kelompok. Dalam setiap kelompok selama proses diskusi berlangsung terdapat sikap saling menghargai pendapat teman, dan saling menghormati dengan adanya perbedaan individu. Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, bahwa yang menjadi tujuan penelitian adalah peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami materi Beriman kepada kitab-kitab Allah. Sehingga peneliti menggunakan post test pada setiap akhir pertemuan. Adapun rata-rata yang diperoleh dari hasil post test siklus
I,
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran selama 1 pertemuan untuk pelajaran Akidah Akhlak pokok bahasan Beriman kepada kitab-kitab Allah dengan menggunakan metode kerja kelompok pada siswa kelas IV MI AlIman Wadas ternyata belum memberikan hasil yang memuaskan. 4. Refleksi Refleksi dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Hasil refleksi yang dilaksanakan oleh peneliti menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode kerja kelompok untuk siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang, siswa sudah terlihat kerjasama yang baik dalam kelompoknya. Tetapi ada beberapa siswa yang belum aktif bertanya dalam Siklus I ini.
32
Masalah yang timbul adalah masih ada beberapa siswa yang terlihat kurang memahami materi yang disampaikan. Dalam kerja kelompok mereka kelihatan sudah paham, tetapi setelah diberikan test secara individu, beberapa siswa masih belum paham dan kelihatan bingung. Masalah yang lain adalah proses kerjasama dalam menguji pendapat yang dikemukakan oleh anggota kelompoknya. Hal ini terlihat hanya beberapa siswa saja yang melaksanakan aspek tersebut. Kebanyakan siswa yang lain hanya ikut-ikutan saja, siswa tersebut kurang memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Berdasarkan
beberapa
permasalahan
yang
merupakan
faktor
penghambat, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam Siklus I tersebut antara lain adalah : a. Guru perlu memperhatikan dan memberikan bantuan kepada siswa terutama siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas individu yang diberikan oleh guru. b. Guru perlu memotivasi dengan memberikan nilai plus (+), jika siswa dapat lebih aktif bertanya pada saat diskusi berlangsung. Karena hanya beberapa siswa yang mendominasi kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan kebanyakan siswa malu untuk bertanya. c. Guru perlu membimbing siswa yang kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas kelompok yang diberikan dengan mengarahkannya agar tidak cepat puas dengan pendapat yang dikemukakan oleh anggota kelompoknya.
33
Hasil rata-rata test
evaluasi siklus I
mengalami peningkatan
dibandingkan dengan hasil pra tindakan, akan tetapi peningkatan tersebut belum dinilai baik oleh peneliti. Karena dalam kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar telah mencapai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran Akidah Akhlak sebesar 60. Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil observasi, maka untuk memperbaiki hasil refleksi pada siklus tersebut, peneliti melaksanakan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode kerja kelompok dengan membebaskan siswanya untuk melaksanakan tugas kelompoknya dimana saja dengan ketentuan yang telah disepakati. D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Sehingga pada siklus ke-dua ini peneliti berusaha untuk bisa memperbaiki pembelajaran sebelumnya. Dalam perencanaan untuk melaksanakan tindakan dalam siklus II, peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pada silabus yang dipakai oleh sekolah tersebut, agar proses pembelajaran yang terjadi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan indikator pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran ini siswa diharapkan lebih aktif dan antusias dalam proses kerja kelompoknya. Setiap kelompok dibebaskan untuk menyelesaikan tugasnya dimana saja, dengan ketentuan yang telah ditetapkan bersama.
34
2. Pelaksanaan / Tindakan Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2010 pada pukul 07.00-08.10 WIB. Tahap pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode kerja kelompok diawali dengan kegiatan pra pembelajaran, seperti memberikan salam, berdoa dan presensi siswa. Tahap selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang pelajaran sebelumnya. Hal ini dengan maksud untuk mengingatkan siswa tentang materi
pelajaran
yang
telah
diajarkan
sebelumnya.
Guru
juga
menyampaikan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran dan menjelaskan topik bahasan pada hari itu yaitu Beriman Kepada Kitab-kitab Allah dengan sub pokok bahasan Para Rasul yang Menerima Kitab-Kitab Allah. Pada siklus II ini, kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu : a.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru menerangkan Para Rasul yang menerima kitab-kitab Allah dengan metode ceramah.
b. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Guru membaginya dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih kelompoknya, agar siswa merasa nyaman dengan teman sekelompoknya. Setiap kelompok diberikan potongan kertas yang bertuliskan nama-nama kitab Allah dan potongan kertas yang bertuliskan nama Rasul penerima kitab Allah dan
35
juga ayat al-Quran yang menerangkan tentang diturunkannya kitab Allah kepada
masing-masing
Rasul
untuk
dicocokkan
sesuai
pasangannya sejumlah anggota kelompok. Guru menjelaskan ketentuan pengerjaannya, yaitu setiap siswa memasangkan nama kitab-kitab Allah dengan Rasul penerimanya beserta ayat al-Quran yang menjadi dalilnya kemudian diberi penjelasan. Masing-masing siswa menerima 12 buah potongan kertas yang berisi nama-nama Rasul dan nama-nama kitab Allah dan ayat Al-Qur`an yang menjadi dalilnya. Guru mendorong siswa untuk bekerja sama dalam setiap kelompoknya, karena prinsip dari kerja kelompok adalah menuntut adanya kerjasama. Pada saat siswa sedang melaksanakan tugasnya, guru juga menilai unjuk kerja atau proses setiap siswa dalam kerja kelompok tersebut sesuai dengan rubrik penilaian yang sudah ada. Guru juga membimbing siswa jika ada yang kurang dipahami oleh siswa. c.
Beberapa siswa sudah selesai dalam waktu 10 menit. Agar tidak mengganggu kelompok yang lain maka, guru membimbingnya agar hasil pekerjaannya diteliti kembali bersama kelompoknya masingmasing. Setelah semua kelompok selesai, guru membimbing siswa untuk membahas hasil kerja kelompoknya. Guru menunjuk salah satu temannya
untuk
menuliskan
hasilnya
sesuai
dengan
urutan
kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang aktif dan paling cepat dalam menyelesaikan tugasnya.
36
d. Kemudian guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Seperti pada pertemuan sebelumnya guru memberikan nilai plus bagi siswa yang mau bertanya. Hal ini dilakukan agar memotivasi mereka untuk bertanya. e. Setelah semua kelompok selesai, guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok yang telah dilaksanakan. Setiap kelompok menunjuk salah satu temannya untuk menempelkan hasilnya di papan tulis sesuai dengan urutan kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang aktif dan bersungguh-sungguh. Kemudian guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum dipahami. Pada kegiatan akhir, sebelum guru memberikan soal evaluasi, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari. Selanjutnya siswa mengerjakan post test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman setiap siswa terhadap materi yang disampaikan. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi tersebut, guru membimbing siswa untuk membahasnya secara bersama-sama. 3. Observasi Pada siklus II pembagian kelompok berbeda dengan pertemuan sebelumnya, dengan tujuan agar siswa dapat berinteraksi dengan siswa yang lain. Dalam siklus II masih terdapat beberapa siswa yang pasif, belum seluruh siswa terlibat aktif bertanya pada saat diskusi berlangsung.
37
Kerjasama yang terjalin dalam kelompoknya sudah baik, sehingga timbul kekompakan dalam menyelesaikan tugasnya. Interaksi antar siswa dalam kelompok juga baik, karena adanya saling menghormati dan menghargai pendapat dalam setiap kelompok. Setiap siswa memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama, sehingga siswa yang merasa kesulitan dibantu untuk menyelesaikannya dalam setiap kelompok. Akan tetapi keaktifan siswa dalam bertanya belum mencapai 50%. Adapun rata-rata yang diperoleh dari hasil post test dalam siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. 4. Refleksi Refleksi tehadap tindakan kelas siklus II dilaksanakan setelah proses pembelajaran siklus II pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2010. Refleksi ini dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas dan hasil test siklus II. Diskusi dilakukan oleh peneliti bersama pengamat. Dari proses ini diperoleh kesimpulan: a. Hasil belajar Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah melalui metode kerja kelompok mengalami peningkatan b. Semua siswa sudah terlibat dalam meneliti kembali tugas kelompok yang dikerjakannya yaitu dengan pengujian jawaban yang telah dikerjakan oleh anggota kelompoknya c.
Antusiasme siswa lebih terlihat saat dilakukan pembelajaran.
d. Dari beberapa soal yang dikerjakan, siswa terlihat sudah menguasai materi.
38
Pada siklus II diperoleh hasil yang belum maksimal karena masih ada tiga siswa yang mendapat nilai kurang. Oleh karena itu peneliti melakukan siklus yang berikutnya. E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Siklus III dilaksanakan apabila diperlukan. Jika indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus II belum tercapai, maka perlu diadakan tindakan lanjut yaitu dengan mengadakan silkus berikutnya. 1. Perencanaan Pelaksanaan siklus III mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus II. Dalam perencanaan untuk melaksanakan tindakan dalam siklus III, peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pada silabus yang dipakai oleh sekolah tersebut, agar indikator pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran ini siswa diharapkan lebih kompak dalam proses kerja kelompoknya. Pada Siklus ini peneliti akan memasukkan empat siswa yang nilainya kurang ke kelompok siswa yang mendapat nilai tinggi. 2. Pelaksanaan / Tindakan Siklus III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Mei 2010 pada pukul 07.00-08.10 WIB. Tahap pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode kerja kelompok diawali dengan kegiatan pra pembelajaran, seperti memberikan salam, berdoa dan presensi siswa.
39
Tahap selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang pelajaran sebelumnya. Hal ini dengan maksud untuk mengingatkan siswa tentang materi pelajaran yang telah diajarkan sebelumnya. Guru juga menyampaikan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran dan menjelaskan topik bahasan pada hari itu yaitu Beriman Kepada Kitab-kitab Allah dengan sub pokok bahasan Para Rasul yang Menerima Kitab-Kitab Allah. Pada siklus III ini, kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu : a. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Guru membaginya dengan terlebih dahulu memanggil nama-nama siswa yang mencapai nilai tinggi untuk menjadi ketua kelompoknya, kemudian siswa yang nilainya masih kurang dijadikan anggota kelompok dengan tujuan siswa yang mencapai nilai tinggi dapat membimbing siswa yang nilainya masih kurang. Setiap kelompok diberikan potongan kertas yang bertuliskan nama-nama kitab Allah dan potongan kertas yang bertuliskan nama Rasul penerima kitab Allah dan juga ayat al-Quran yang menerangkan tentang diturunkannya kitab Allah kepada masing-masing Rasul untuk dicocokkan sesuai pasangannya sejumlah anggota kelompok. Guru menjelaskan ketentuan pengerjaannya, yaitu setiap siswa memasangkan nama kitab-kitab Allah dengan Rasul penerimanya beserta ayat al-Quran yang menjadi dalilnya kemudian diberi penjelasan. Masing-masing siswa menerima 12 buah
40
potongan kertas yang berisi nama-nama Rasul dan nama-nama kitab Allah serta ayat Al-Qur`an yang menjadi dalilnya. Guru mendorong siswa untuk bekerja sama dalam setiap kelompoknya, karena prinsip dari kerja kelompok adalah menuntut adanya kerjasama. Pada saat siswa sedang melaksanakan tugasnya, guru juga menilai unjuk kerja atau proses setiap siswa dalam kerja kelompok tersebut sesuai dengan rubrik penilaian yang sudah ada. Guru juga membimbing siswa jika ada yang kurang dipahami oleh siswa. b. Hampir semua kelompok dapat menyelesaikan tugasnya dalam waktu 5 menit. Setelah semua kelompok selesai, guru membimbing siswa untuk membahas hasil kerja kelompoknya. Guru menunjuk siswa yang nilainya
masih
menempelkan
kurang
hasilnya
untuk di
papan
maju tulis
mewakili sesuai
kelompoknya dengan
urutan
kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang aktif dan benar dalam menyelesaikan tugasnya. c. Kemudian guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Seperti pada pertemuan sebelumnya guru memberikan nilai plus bagi siswa yang mau bertanya. Pada kegiatan akhir, sebelum guru memberikan soal evaluasi, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari. Selanjutnya siswa mengerjakan post test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman setiap siswa terhadap materi yang disampaikan. Setelah semua
41
siswa selesai mengerjakan soal evaluasi tersebut, guru membimbing siswa untuk membahasnya secara bersama-sama. 3. Observasi Kegiatan siswa saat pembelajaran pada siklus III ini meningkat cukup baik dibanding dengan pertemuan sebelumnya. Siswa juga cukup antusias dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Siswa yang mengajukan pertanyaan tidak mengalami perubahan pada pertemuan sebelumnya. Adanya pemecahan masalah yang dilakukan secara bersama-sama dalam kelompoknya, sehingga masing-masing kelompok terlihat kompak dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Adapun rata-rata yang diperoleh dari hasil post test dalam siklus III mengalami peningkatan dari siklus II. 4. Refleksi Dari proses dalam pembelajaran siklus III diperoleh kesimpulan: a. Pembelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Semua siswa sudah terlibat dalam meneliti kembali tugas kelompok yang dikerjakannya yaitu dengan pengujian jawaban yang telah dikerjakan oleh anggota kelompoknya c. Antusiasme siswa lebih terlihat saat dilakukan pembelajaran. d. Dari beberapa soal yang dikerjakan, siswa terlihat sudah menguasai materi.
42
Karena keberhasilan mencapai lebih dari 75 %, maka upaya meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab – kitab Allah dengan metode kerja kelompok dikatakan telah berhasil.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang meliputi nilai post test dan keaktifan siswa dalam kerja kelompok mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar pada pelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah ini dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok. 1. Hasil Pra tindakan Sebelum penelitian dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : a. Hasil Observasi
Meng Meng Inisial ajuka emuk Subyek n akan perta penda nyaan pat
NN AH AK AF AW DY IH ND MF MR UN WN
0 1 1 2 3 1 1 0 2 1 2 1
1 0 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2
Tabel 3 Hasil Observasi Pra Tindakan Kegiatan Belajar Memec Intera Memb Prese Meng Kekom Skor ahkan ksi antu ntasi hargai pakan total masala positi teman penda dalam h f pada dalam pat kelomp dalam disku kelom teman ok kelomp si pok ok kelom pok 2 2 0 1 1 1 8 2 1 0 0 2 2 8 3 0 2 2 1 2 13 2 1 3 3 2 2 16 2 3 2 2 2 1 17 0 2 1 1 2 1 10 1 0 0 0 2 1 6 1 2 2 0 1 1 8 1 1 1 0 1 1 8 0 1 2 0 1 1 8 2 2 3 2 2 1 16 2 3 2 2 2 2 16 43
44
Skor Mean
15 1,25
17 1,42
18 1,5
18 1,5
18 1,5
13 1,08
19 1,58
16 1,33
134 11,17
Tabel di atas menunjukan bahwa hasil observasi mencapai skor total 134 (11,17), dengan perincian mengajukan pertanyaan jumlah skor 15
(1,25),
mengemukakan pendapat
jumlah
skor
17
(1,42),
memecahkan masalah dalam kelompok jumlah skor 18 (1,5), interaksi positif pada diskusi kelompok jumlah skor 18 (1,5), membantu teman dalam kelompok jumlah skor 18 (1,5), Presentasi jumlah skor 13(1,08), menghargai pendapat teman jumlah skor 19 (1,58), kekompakan dalam kelompok jumlah skor 16 (1,33). Sehingga dikategorikan pembelajaran masih belum berhasil. Tabel 4 Hasil Belajar Pra tindakan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Inisial Subyek
Hasil Belajar 10 60 50 70 70 70 30 50 50 30 40 20 520 43,33
NN AH AK AF AW DY IH ND MF MR UN WN Jumlah skor Rata-rata
Tabel di atas menunjukan bahwa hasil belajar siswa masih rendah, karena jumlah skor total hasil belajar siswa adalah 520 dengan nilai ratarata 43,33. Siswa yang mencapai standar nilai KKM baru 4 atau 33%. 44
45
2. Hasil Penelitian Siklus I Penelitian Tindakan Kelas yang berlokasi di MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang siklus I diperoleh hasil sebagai berikut : a. Hasil Observasi Tabel 5 Hasil Observasi Siklus I Kegiatan Belajar Meng Meng Memec Intera Memb Prese Inisial ajuka emuk ahkan ksi antu ntasi Subyek n akan masala positi teman perta penda h f pada dalam nyaan pat dalam disku kelom kelomp si pok ok kelom pok NN 2 2 2 3 2 2 AH 2 2 3 1 2 1 AK 2 2 3 2 3 1 AF 3 3 4 2 3 2 AW 3 3 3 3 3 1 DY 2 2 3 2 1 1 IH 2 2 3 3 1 0 ND 2 2 2 3 2 2 MF 2 3 3 3 3 2 MR 2 3 2 2 3 1 UN 3 3 3 3 3 2 WN 3 3 3 3 3 2 Skor 28 30 34 30 29 17 Mean 2,33 2,5 2,83 2,5 2,42 1,42
Mengha rgai pendapa t teman
2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 27 2,25
Keko Skor mpaka total n dalam kelom pok
1 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 23 1,92
16 14 17 23 21 15 15 19 21 17 21 21 220 18,33
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I ini, kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa untuk menentukan hasil belajar telah terjadi peningkatan skor pada tiap-tiap kegiatan pembelajaran yaitu hasil observasi mencapai skor total 220 (18,33), dengan perincian Mengajukan pertanyaan jumlah skor 28 (2,33), Mengemukakan pendapat jumlah skor 30 (2,5), Memecahkan masalah dalam kelompok
46
jumlah skor 34 (2,83), Interaksi positif pada diskusi kelompok jumlah skor 30 (2,5), Membantu teman dalam kelompok jumlah skor 29 (2,42), Presentasi jumlah skor 17 (1,42), Menghargai pendapat teman jumlah skor 27 (2,25), Kekompakan dalam kelompok jumlah skor 23 (1,92). b. Hasil Belajar Peneliti melakukan tes hasil belajar pada akhir pembelajaran. Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah. Tabel 6 Hasil Belajar Siklus I No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Inisial Subyek NN AH AK AF AW DY IH ND MF MR UN WN Jumlah skor Nilai Rata-rata
Hasil Belajar 20 70 50 80 80 80 50 60 50 40 50 40 670 55,83
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I ini, hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah mengalami peningkatan dari hasil belajar pra tindakan, dengan pencapaian jumlah skor adalah 670 dengan nilai ratarata 55,83. Namun hasilnya masih belum mencapai indikator yang
47
diinginkan karena baru 5 atau 41,6% yang mencapai standar nilai KKM. 3. Hasil Penelitian Siklus II a. Hasil observasi Hasil observasi pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 Hasil Observasi Siklus II
Menga Inisial jukan Subyek pertan yaan
NN AH AK AF AW DY IH ND MF MR UN WN Skor Mean
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3,0
Meng emuk akan penda pat
Meme cahka n masal ah dalam kelom pok 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 43 42 3,58 3,5
Kegiatan Belajar Intera Memb Prese ksi antu ntasi positi teman f pada dalam disku kelom si pok kelom pok 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 39 42 39 3,25 3,5 3,25
Mengha rgai pendapa t teman
Keko mpaka n dalam kelom pok
Skor total
3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 43 3,58
4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 50 4,17
26 25 26 29 30 28 27 24 27 26 30 30 328 27,33
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II ini, kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa untuk menentukan hasil belajar telah terjadi peningkatan skor pada tiap-tiap kegiatan pembelajaran yaitu hasil observasi mencapai skor total 328 (27,33), dengan perincian Mengajukan
48
pertanyaan jumlah skor 36 (3,0), Mengemukakan pendapat jumlah skor 43 (3,58), Memecahkan masalah dalam kelompok jumlah skor
42 (3,5),
interaksi positif pada diskusi kelompok jumlah skor 39 (3,25), Membantu teman dalam kelompok jumlah skor 42 (3,5), Presentasi jumlah skor 39 (3,25), Menghargai pendapat teman jumlah skor 43 (3,58), kekompakan dalam kelompok jumlah skor 47 (3,92). b. Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8 Hasil Belajar Siklus II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Inisial Subyek NN AH AK AF AW DY IH ND MF MR UN WN Jumlah skor Nilai Rata-rata
Hasil Belajar 50 80 70 80 80 80 70 70 50 60 50 50 790 65,83
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II ini, hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah mengalami peningkatan yang cukup banyak, dengan pencapaian jumlah skor adalah 790 dengan nilai ratarata 65,83. Meski mengalami peningkatan yang cukup banyak namun jumlah siswa yang mencapai standar nilai KKM baru 8 atau 66,6 %.
49
4. Hasil Penelitian Siklus III a. Hasil observasi Hasil observasi pada siklus III ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Menga Inisial jukan Subyek pertan yaan
Meng emuk akan penda pat
NN AH AK AF AW DY IH ND MF MR UN WN Skor Mean
4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 45 3,75
3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 42 3,5
Tabel 9 Hasil Observasi Siklus III Kegiatan Belajar Meme Intera Memb Prese Mengha cahka ksi antu ntasi rgai n positi teman pendapa masal f pada dalam t teman ah disku kelom dalam si pok kelom kelom pok pok 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 46 46 48 45 47 3,83 3,83 4,0 3,75 3,91
Keko mpaka n dalam kelom pok
Skor total
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4,0
30 29 31 31 32 31 29 29 32 31 31 31 367 30,58
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus III ini, kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa untuk menentukan hasil belajar telah terjadi peningkatan skor pada tiap-tiap kegiatan pembelajaran yaitu hasil observasi mencapai skor total 367 (30,58), dengan perincian Mengajukan pertanyaan jumlah skor 42 (3,5), Mengemukakan pendapat jumlah skor 45 (3,75), Memecahkan masalah dalam kelompok jumlah skor 46 (3,83), interaksi positif pada diskusi kelompok jumlah skor 46 (3,83), Membantu teman dalam kelompok jumlah skor
48 (4,0),
50
Presentasi jumlah skor 45 (3,75), Menghargai pendapat teman jumlah skor 47 (3,91), kekompakan dalam kelompok jumlah skor 48 (4,0). b. Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 10 Hasil Belajar Siklus III Inisial Subyek Hasil Belajar
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NN AH AK AF AW DY IH ND MF MR UN WN Jumlah skor Nilai Rata-rata
50 100 100 100 100 100 80 90 70 80 70 70 960 80
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus III ini, hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah mengalami peningkatan yang cukup banyak, dengan pencapaian jumlah skor adalah 960 dengan nilai rata-rata 80. Pada siklus III ini indikator keberhasilan yang diingainkan telah tercapai karena jumlah siswa yang mencapai standar nilai KKM adalah 11 atau 91,7 %. B. Pembahasan Dari hasil penelitian di atas, data menunjukkan bahwa metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi
51
Beriman kepada kitab-kitab Allah. Adapun peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat dalam tabeltabel berikut ini.: Tabel 11 Kenaikan Nilai Rata-rata Hasil Belajar siswa No.
Inisial Subyek
1 NN 2 AH 3 AK 4 AF 5 AW 6 DY 7 IH 8 ND 9 MF 10 MR 11 UN 12 WN Jumlah Skor Nilai Rata-rata
Pra tindakan 10 60 50 70 70 70 30 50 50 30 40 20 520 43,33
Siklus I
Siklus II
20 70 50 80 80 80 50 60 50 40 50 40 670 55,83
50 80 70 80 80 80 70 70 50 60 50 50 790 65,83
Gambar 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus III 50 100 100 100 100 100 80 90 70 80 70 70 960 80
52
Tabel 12. Kenaikan Nilai Rata-rata Kegiatan Pembelajaran siswa No. 1 2 3
4
5 6 7 8
Jenis Kegiatan Pembelajaran Mengajukan pertanyaan Mengemukakan pendapat Memecahkan masalah dalam kelompok Interaksi positif pada diskusi kelompok Membantu teman dalam kelompok Presentasi Menghargai pendapat teman Kekompakan dalam kelompok
Pra tindakan 1,25 (15) 1,42 (17) 1,5 (18)
Siklus I
Siklus II
2,33 (28) 2,5 (30) 2,83 (34)
3,0 (36) 3,58 (43) 3,5 (42)
Siklus III 3,5 (42) 3,75 (45) 3,83 (46)
1,5 (18)
2,5 (30)
3,25 (39)
3,83 (46)
1,5 (18) 1,08 (13) 1,58 (19) 1,33 (16)
2,42 (29), 1,42 (17) 2,25 (27) 1,92 (23).
3,5 (42) 3,25 (39) 3,58 (43) 3,92 (47)
4,0 (48) 3,75 (45) 3,91 (47) 4,0 (48)
Gambar 3. Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa siklus I
53
Gambar 4. Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus II
Gambar 5. Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa siklus III
54
Berdasarkan tabel di atas, terjadi peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dari tiap siklusnya. Maka dapat dikatakan bahwa metode kerja kelompok telah berhasil meningkatkan hasil belajar akidah akhlak materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah pada siswa kelas IV MI AlIman Wadas Kajoran Magelang.
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan metode kerja kelompok dalam mata pelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang Jawa Tengah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang dicapai siswa. Sebelum pelaksanaan penelitian, rata-rata nilai 43,33, pada siklus I menjadi 55,83, pada siklus II menjadi 65,83 dan pada siklus III meningkat menjadi 80. 2. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yaitu sebelum penelitian jumlah skor 134, pada siklus I jumlah skor 220, siklus II jumlah skor 328 dan pada siklus III jumlah skor 367. B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan: 1. Guru diharap dapat melaksanakan metode kerja kelompok dalam pembelajaran di kelas sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas.
55
56
2. Guru hendaknya mencari metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran agar tercipta kegiatan belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Dirjen Dikdasmen, Depdiknas Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen Pendidikan Naasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan Dahar, Ratna Wilis. 1988. Teoti-Teori Belajar. Jakarta: Depdikbud. Dimyati dan Mudjiyono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaifil Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasind Hasan, Hamid & Asmawi Zainul. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Khasanah, Uswatun. 2010. Model Cooperative Learning dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Ketrampilan Sosial Siswa. UMM Magelang: Unpublished Pitadjeng. 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta : Departmen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Slameto. 2003. belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugihartono, dkk. 2006. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Saodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tim Pudi Dikdasmen Lemlit UNY. 2007. Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research). Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Yogyakarta. Winarno Surakhmad. 1986. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung : Tarsito. Wiyadi. 2009. Membina Akidah dan Akhlak 4. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Wulandari, Ria Dewi. 2010. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa Menggunakan Metode Kerja Kelompok pada Mata Pelajaran Matematika kelas 5 SDN Jarakan Sewon Bantul. UNY: Unpublished.