SKRIPSI
DIAN ARISONA
STUDI PENGGUNAAN NIFEDIPIN PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA (Penelitian Di Intalasi Rawat Inap RSUD Dr.Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikumwarohmatullahiwabarokatuh Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, tuhan semesta alam karena berkat rahmat dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN NIFEDIPIN PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA (Penelitian di RumahSakitUmum Dr. Saiful Anwar Malang) Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih pada : 1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat, dan hidayahnya kepada umatnya, Rasulullah SAW yang telah menuntun kita selaku umatnya menuju jalan yang lurus. 2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan
Universitas Muhammadiyah
Malang
yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Dr. Budi Rahayu selaku Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di RSU Dr.Saiful Anwar Malang. 4. Staf pegawai RMK RSU Dr. Saiful Anwar Malang yang telah banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi. 5. Ibu Nailis Syifa, S.Farm., MSc., Apt, selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan kesempatan bagi penulis agar dapat belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. 6. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt. selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS selaku dosen pembimbing II yang disela
kesibukan
beliau
masih
iv
dapat
meluangkan
waktu
untuk
membimbing dan memberikan pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi. 7. Ibu Hidajah Rachmawati, Apt., Sp.FRS selaku dosen penguji I dan ibu Nailis Syifa, S.Farm., MSc., Apt selaku dosen penguji II yang telah memberikan banyak masukan dan saran demi terselesaikannya skripsi ini. 8. Ibu Hidajah Rachmawati, Apt., Sp.FRS selaku dosen wali, terima kasih banyak atas arahan ibu selamaini. 9. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat. Terutama ibuArina Swastika Maulita, S.Farm., Apt dan ibu Sendy Lia Yunita, S.Farm., Apt, yang telah bersusah payah membantu jalannya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik. 10. Staff Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Terima kasih karena telah banyak membantu dalam hal administrasi. 11. Orang tuaku tercinta Bapak Muardi Abdul Kadir dan Ibu Sabina Abdul Rachman yang tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar selalu mendoakan kebaikan dan kesuksesan putrinya. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat putrinya bahagia serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat. 12. Om dan Tante yang telah memberikan andil dalam setiap langkah pendidikanku. 13. Saudaraku Yudistia Tarina yang telah berpulang ke Rahmatullah sewaktu skripsi ini dalam tahap penyelesaian dan Ravi Rian Kasudaha yang telah memberikan motivasi dan doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 14. Sahabat-sahabatku Intan, Cece, Mbak Dep, Lia, Vivi, terima kasih atas kebersamaan, keceriaan, dan semangat kalian sebagai sahabat yang membantu dan mendukung saat senang maupun susah. 15. Sahabat kelompok skripsiku Uyunk, Dinar, Laras, dan Yessa, terima kasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat, serta kerja sama sehingga skripsi ini dapat terwujud.
v
16. Teman-teman Farmasi 2010 terima kasih atas kebersamaannya selama 4 tahun terakhir ini, dengan karakter yang berbeda-beda kalian memberikan warna baru dalam hidupku. 17. Adik-adik Farmasi 2011 khususnya Opik, ega, vita, eya, icah ,bela terima kasih atas semangat, kebersamaan serta bantuan kalian selama perkuliahan. 18. Untuk semua pihak yang belum disebut namanya, penulis mohon maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan dan doa yang telah kalian berikan. Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini.Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amin. Wassalamu’alaikumwarohmatullahiwabarokatuh
Malang, 29 November 2014 Penyusun
(Dian Arisona)
vi
RINGKASAN STUDI PENGGUNAAN NIFEDIPIN PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang) Pre-eklamsia adalah suatu gejala hipertensi yang terjadi karena kehamilan disertai proteinuria dan pada beberapa kasus terdapat gangguan pada sistem organ lainnya, hal ini terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Pre-eklamsia biasanya ditandai dengan kenaikan tekanan darah yaitu tekanan sistolik > 140 mmHg dan diastolic > 90 mmHg, proteinuria lebih dari 300 mg/24 jam atau lebih dari 1+ dipstick test, sehingga bila gejala-gejala ini timbul tidak dalam urutan seperti yang disebutkan, maka dianggap bukan pre-eklamsia. Berdasarkan gejala klinik, preeklamsia dapat dibagi menjadi pre-eklamsia ringan dan pre-eklamsia berat. Tujuan dari terapi pre-eklamsia adalah menurunkan tekanan darah untuk mencegah berbagai komplikasi yang dapat membahayakan ibu maupun janin. Pada Pre-eklamsia, hipertensi biasanya timbul lebih dulu daripada tanda-tanda klinis lain. Untuk menetapkan diagnosis pre-eklamsia, kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan yang biasanya ditemukan atau mencapai 140 mmHg atau lebih. Dan tekanan diastolik naik diatas 15 mmHg atau lebih, atau menjadi 90 mmHg atau lebih. Penggunaan obat antihipertensi pada preeklamsia berat diperlukan, karena dengan menurunkan tekanan darah, kemungkinan kejang dan apoplesia serebri menjadi lebih kecil, dimana batas penggunan antihipertensi yang dipakai adalah jika tekanan darah ≥ 160/110 mmHg dan MAP ≥ 126 mmHg. Pemilihan antihipertensi harus tepat dan aman dikonsumsi bagi ibu hamil dan diharapkan tidak menembus plaseta sehingga perkembangan janin tidak terganggu. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien pre-eklamsia rawat inap di RSU Dr.Saiful Anwar Malang. Mengetahui pola penggunaan nifedipin pada pasien pre-eklamsia di RSU Dr.Saiful Anwar Malang. Mengkaji hubungan terapi nifedipin terkait ketepatan dosis, bentuk sediaan, kombinasi, interval, dan lama pemberian nifedipin pada pasien preeklamsia yang digunakan di RSU Dr.Saiful Anwar Malang. Kerangka konseptual pada penelitian ini yaitu dengan melakukan rekapitulasi data pasien pre-eklamsia pada Rekam Medik Kesehatan (RMK). Preeklamsia dapat disebabkan oleh kurangnya HLA-G pada desidua sehingga terjadi kegagalan invasi trofoblas yang menyebabkan kegagalan remodeling arteri spiralis dan terjadi hipoksia plasenta. Hipoksia plasenta ini memicu stress oksidatif dan pelepasan komponen dari ruang interviler menuju sirkulasi ibu, komponen tersebut dapat merangsang terjadinya kerusakan endotel sehingga terjadi hipertensi. Faktor resiko pre-eklamsia diantaranya adalah Usia < 20 tahun atau pada rentang 35-45 tahun, nulipara, hipertensi yang sudah ada sebelumnya, riwayat preeklamsia, diabetes mellitus, penyakit ginjal kronis , penyakit hipertensi kronis, kehamilan multifetal, infeksi saluran kemih, obesitas, riwayat keluarga pre-eklamsia, trombofilia ras kulit hitam, stres. Diagnosis pre-eklamsia dapat ditunjang dengan data klinik maupun laboratorium. Pemeriksaan tersebut juga bertujuan untuk mempermudah pemberian terapi yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
vii
Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif dan pengambilan data dilakukan dengan consequtive sampling. Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosis penyakit pre-eklamsia di RSU Dr. Saiful Anwar Malang, dengan data rekam medik kesehatan lengkap meliputi data terapi nifedipin dan obat lain sebagai terapi penyerta. Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul studi penggunaan nifedipin pada pasien pre-eklamsia di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode maret sampai dengan mei 2014 didapatkan 240 data RMK sebagai populasi dan data yang memenuhi kriteria inklusi adalah 40 pasien. Dari hasil penelitian terdapat sebanyak 40 pasien (100%) didiagnosa pre-eklamsia berat (PEB). Pasien pre-eklamsia terbanyak adalah pasien dengan usia 26-30 tahun (35%). Faktor resiko pre-eklamsia terbanyak adalah kehamilan pertama (32%). Pada pasien dengan kehamilan pertama yang mengalami pre-eklamsia terjadi penurunan jumlah Human Leucocyte Antigen protein-G (HLA-G). berkurangnya HLA-G di desidua daerah plasenta dapat menghambat invasi trofoblas ke dalam desidua dan dapat mengakibatkan terjadinya pre-eklamsia. Profil terapi pada pasien pre-eklamsia adalah terapi antihipertensi, antibiotik, antikonvulsan dan kortikosteroid. Pemberian terapi antihipertensi pasien pre-eklamsia rawat inap yaitu penggunaan antihipertensi tunggal 51%, terdiri dari nifedipin tunggal (3x10mg) 94% penggunaan metildopa tunggal (3x250mg) 6%, penggunaan kombinasi dua antihipertensi : nifedipin (3x10mg) dan metildopa (3x250mg) (92%), kombinasi tiga antihipertensi: nifedipin (3x10mg), metildopa (3x250mg), dan captopril (3x25mg) 50%. Terapi nifedipin diberikan untuk mencapai penurunan tekanan darah secara bertahap dan berkelanjutan sehingga mencegah terjadinya komplikasi seperti perdarahan otak dan eklamsia, serta memberikan efek tokolitik pada ibu. Lama perawatan pasien pre-eklamsia dapat dipengaruhi oleh adanya penyakit penyerta pre-eklamsia yang dapat memperburuk prognosis ibu. Penggunaan nifedipin yang diberikan pada pasien pre-eklamsia di instalasi rawat inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang terkait dosis, rute, frekuensi, serta lama pemberian sudah sesuai menurut guidelines yang ada.
viii
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAANNIFEDIPINPADA PASIEN PRE-EKLAMSIA (Penelitian Di RumahSakitUmum Dr. Saiful Anwar Malang)
Latar Belakang: Pre-eklamsia adalah suatu gejala hipertensi (tekanan sistolik > 140 mmHg dan diastolik> 90 mmHg) yang terjadi karena kehamilan disertai proteinuria (lebih dari 300 mg/24 jam), hal ini terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menderita preeklamsia pada masa kehamilan memiliki resiko tinggi mengalami eklamsia, sindrom HELLP, infark miokardial, stroke, koagulopati, gagal ginjal, dan gangguan pada retina, sehingga diperlukan terapi antihipertensi untuk mencegah meluasnya komplikasi pada ibu maupun janin. Salah satu antihipertensi yang dapat digunakan adalah nifedipin yang merupakan derivat dihidropiridin dari golongan antagonis kanal kalsium (Calcium Channel Blocker). Berdasarkan beberapa penelitian menyatakan bahwa nifedipin memiliki efektivitas yang baik terhadap penurunan tekanan darah ibu dengan pre-eklamsia tanpa mempengaruhi keselamatan janin. Tujuan: Untuk mengetahui pola penggunaan nifedipin pada pasien pre-eklamsia dan mengkaji hubungan terapi nifedipin terkait ketepatan dosis, bentuk sediaan, kombinasi, interval, dan lama pemberian nifedipin pada yang dikaitkan dengan data klinik dan laboratorium pasien pre-eklamsia. Metode: Penelitian ini bersifat observasional yaitu berupa studi retrospektif dengan metode consecutive sampling pada pasien pre-eklamsia periode januari 2012-desember 2013 Hasil & Kesimpulan: Pola terapi antihipertensi yang diberikan kepada pasien pre-eklamsia terdiri dari terapi tunggal dan kombinasi.Penggunaan antihipertensi nifedipin tunggal sebanyak 31 pasien (94%), Kombinasi dua: Nifedipin dan Metildopa sebanyak 23 pasien (92%), Kombinasi tiga: Kombinasi Nifedipin, Metildopa, dan Kaptopril sebanyak 3 pasien (50%). Penggunaan antihipertensi nifedipin yang diberikan pada pasien pre-eklamsia di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar sudah sesuai menurut beberapa guidelines yang ada. Kata Kunci: Nifedipin,Pre-eklamsia, RawatInap
ix
ABSTRACT DRUG UTILIZATION STUDY OF NIFEDIPINE FOR PATIENT WITH PRE-ECLAMPSIA (Research at Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang) Background: Pre-eclampsia is a symptom that occurs because of pregnancy hypertension (systolic pressure > 140 mmHg and diastolic pressure > 90 mmHg) with proteinuria (more than 300 mg/24 hour), this is occurs after 20 weeks gestation. Nifedipine is a derivative dihidropiridine belonging calcium antagonist (calcium channel blocker). Several studies have shown that women who suffering pre-eclampsia during pregnancy have a higher risk of experiencing eclampsia, HELLP syndrome, myocardial infarction, stroke, coagulopathy, renal failure, and disorders of the retina, so that the necessary antihypertensive therapy to prevent the spread of complications in maternal and fetus. One antihypertensive can be used is nifedipine which are derivatives dihidropiridine of class calcium channel antagonists (calcium channel blocker). According to some studies suggest that nifedipine has a good effectiveness on reducing maternal blood pressure with preeclampsia without affecting the safety of the fetus. Objectives: The aim of this study was to determine the pattern of use of nifedipine in patients with pre-eclampsia and examines the relation of the therapy related to dosage form, combination, interval, and duration of administrationof nifedipine on the data associated with the clinical and laboratory data of preeclampsia patients. Methods: This study is a retrospective observational study which form the consecutive sampling method in patients with pre-eclampsia period January 2012December 2013. Results &Conclusion: This study showed the patterns of antihypertensive therapy given to patients with pre-eclampsia consist of single and combination therapy. Single antihypertensive that common use is nifedipine as many as 31 patients (94%), combination of two antihypertensive: Methyldopa and Nifedipine were 23 patients (92%), combination of three antihypertensive: Nifedipine, Methyldopa, andc aptopril were 3 patients (50%). The use of nifedipine that given to patients with pre-eclampsia whom hospitalized in RSU Dr.Saiful Anwar Malang is appropriate according to some of the existing guidelines. Keywords: Nifedipine, Pre-eclampsia, Inpatient
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii LEMBAR PENGUJIAN. ................................................................................. iii KATA PENGANTAR. .................................................................................... iv RINGKASAN. ................................................................................................. vii ABSTRAK. ...................................................................................................... ix DAFTAR ISI. ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL. ........................................................................................... xiv DAFTARGAMBAR. ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................... xvi DAFTAR SINGKATAN. ................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3 1.3.1 Tujuan umum ........................................................................... 3 1.3.2 Tujuan khusus .......................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4 1.4.1 Bagi peneliti.............................................................................. 4 1.4.2 Bagi rumah sakit ....................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 5 2.1 Pre-eklamsia ...................................................................................... 5 2.1.1 Pengertian pre-eklamsia. .......................................................... 5 2.1.2 Epidemiologi Pre-eklamsia ...................................................... 6 2.1.3 Klasifikasi Pre-eklamsia........................................................... 6 2.1.3.1 Pre-eklamsia Ringan. ................................................... 6 2.1.3.2 Pre-eklamsia Berat. ...................................................... 7 2.1.4Faktor Resiko Pre-eklamsia ...................................................... 7 2.1.5 Etiologi Pre-eklamsia. .............................................................. 8 2.1.5.1 Teori iskema plasenta. .................................................. 9
xi
2.1.5.2 Teori genetik ................................................................ 10 2.1.5.3 Teori imunitas. ............................................................. 11 2.1.5.4 Disfungsi endotel. ........................................................ 11 2.1.6Patofisiologi Pre-eklamsia ........................................................ 13 2.1.7Manifestasi Klinik Pre-eklamsia ............................................... 15 2.2Pelaksanaan Terapi Pre-eklamsia ....................................................... 17 2.2.1 Terapi pencegahan Pre-eklamsia.............................................. 17 2.2.1.1 Pencegahan dengan nonmedikal. ................................ 17 2.2.1.2 Pencegahan dengan medikal. ...................................... 17 2.2.2 Terapi Non Farmakologi Pre-eklamsia .................................. 17 2.2.2.1 Tirah baring. ............................................................... 17 2.2.2.2 Pemantauan keadaan pasien. ..................................... 18 2.2.3 Terapi Farmakologi Pre-eklamsia .......................................... 19 2.2.3.1 Antihipertensi. ............................................................ 20 2.2.3.1.1 Nifedipin. ..................................................... 22 2.2.3.1.2 Labetalol. ..................................................... 25 2.2.3.1.3 Metildopa. .................................................... 25 2.2.3.1.4 Hidralazin. ................................................... 26 2.2.3.2 Profilaksis Antikonvulsan........................................... 27 2.2.3.3 Kortikosteroid. ............................................................ 28 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 29 3.1 Skema Kerangka Konseptual ............................................................ 29 3.2 Kerangka Operasional ....................................................................... 30 BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 31 4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................ 31 4.2 Populasi dan Sampel ......................................................................... 31 4.2.1 Populasi ............................................................................... 31 4.2.2 Sampel ................................................................................. 31 4.3 Kriteria Inklusi .................................................................................. 31 4.4 Kriteria Eksklusi................................................................................ 32 4.5 Bahan Penelitian................................................................................ 32 4.6 Instrumen Penelitian.......................................................................... 32
xii
4.7 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 32 4.8 Definisi Operasional.......................................................................... 32 4.9 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 34 4.10 Analisis Data ................................................................................... 34 BAB V HASIL PENELITIAN. ....................................................................... 35 5.1 Klasifikasi Pre-eklamsia. ................................................................. 36 5.2 Data Demografi Pasien. ................................................................... 36 5.2.1 Usia Pasien. ............................................................................ 36 5.2.2 Usia Kehamilan Pasien. .......................................................... 37 5.2.3 Status Pasien. .......................................................................... 37 5.3 Faktor Resiko Pasien Terdiagnosa Pre-eklamsia............................. 38 5.4 Distribusi Terapi Pasien Pre-eklamsia. ............................................ 38 5.5 Penggunaan Antihipertensi Pasien Pre-eklamsia. ........................... 39 5.5.1 Pola Penggunaan Terapi Antihipertensi. ................................ 39 5.5.2 Pola Penggantian Antihipertensi. ........................................... 41 5.5.3 Lama Pemakaian Nifedipin. ................................................... 41 5.6 Lama Pasien Masuk Rumah Sakit (MRS). ...................................... 42 5.7 Kondisi Pasien Keluar Rumah Sakit (KRS). ................................... 42 BAB VI PEMBAHASAN. ............................................................................... 43 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. ....................................................... 57 7.1 Kesimpulan. ..................................................................................... 57 7.2 Saran ................................................................................................ 57 DAFTAR PUSTAKA. ..................................................................................... 58
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Perbandinganplasenta normal (A) dan tidak normal (B) pada pre-eklamsia. ............................................................10 2.2 Kerusakan Pembuluh Darah pada Pre-eklamsia. ..........................................12 2.3Kegagalan Remodeling Arteri Spiralis. .........................................................13 2.4 Patofisiologi Pre-eklamsia. ...........................................................................14 2.5 Struktur Kimia Nifedipin. .............................................................................22 2.6 Struktur Kimia Labetalol...............................................................................25 3.1 KerangkaKonseptual. ....................................................................................29 3.2 KerangkaOperasional. ...................................................................................30 5.1 SkemaInklusidaneksklusipenelitian padapasien pre-eklamsia. .............................................................................35 5.2 Status pasien pre-eklamsia. ...........................................................................37 5.3Kondisi KRS pasien pre-eklamsi. ..................................................................42
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
II. 1 Panduan Pemilihan Antihipertensi Pada Kehamilan.. .................................20 II. 2 Daftar Sediaan Nifedipin yang Beredar di Indonesia… ..............................23 II. 3 Konsentrasi Serum Magnesium Ibu yang Dapat Menyebabkan Toksik. .....................................................................26 V.1 Klasifikasi Pre-eklamsia………………………...........................................36 V.2Usiapasien pre-eklamsia. ...............................................................................36 V.3 UsiaKehamilanpasien pre-eklamsia. ............................................................37 V.4 Faktor Resiko Pre-eklamsia. ........................................................................38 V.5 Distribusi Terapi pasien Pre-eklamsia..........................................................38 V.6 PolaPenggunaanAntihipertensi. ...................................................................39 V.7 PolapenggunaanAntihipertensi Tunggal Pasien Pre-eklamsia. ....................39 V.8 PolaKombinasiDuaAntihipertensiPasien Pre-eklamsia. ..............................40 V.9 PolaKombinasiTigaAntihipertensiPasien Pre-eklamsia. ..............................40 V.10PolaPenggantianAntihipertensi. ..................................................................41 V.11 Lama PemakaianNifedipin. ........................................................................41 V.12Lama MRS Pasien Pre-eklamsia. ................................................................42
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
DaftarRiwayatHidup ............................................................................... 64
2
SuratPernyataan ...................................................................................... 65
3
SuratIzinPengambilan Data .................................................................... 66
4
SuratKeteranganKelaikanEtik ................................................................ 67
5
DaftarNilai Normal DataKlinikdan Data Laboratorium ......................... 68
6
LembarPengumpulan Data ..................................................................... 71
7
Tabel Data Induk .................................................................................... 107
xvi
DAFTAR SINGKATAN
anti-HLA-DR
: anti-Human Leucocyte Antigen Protein-DR
AVPU
: Alert Vocal Pain Unresponsive
c AMP
: cyclic Adenosine Monoposphate
CCB
: Calcium Channel Blocker
GCS
: Glasgow Come Scale
GFR
: Glomerulus Filtration Rate
HLA
: Human Leucocyte Antigen
IM
: Intra Muscular
IV
: Intra Venous
IVFD
: Intra Venous Fluid Drops
KRS
: KeluarRumahSakit
MAP
: Mean Arterial Pressure
MNA
: Metil Noradrenalin
MRS
: MasukRumahSakit
NA
: Noradrenalin
NK
: Natural Killer
NO
: NitritOksida
p.o
: Per Oral
PGE 2
: Prostaglandin E2
PIGF
: Placental Growth Factor
sEng
: Soluble Endoglin
sFlt1
: Soluble Fms-like Tyrosine kinase-1
TX A2
: Tromboksan A2
VEGF
: Vascular Endothelial Growth Factor
xvii
DAFTAR PUSTAKA Aaronson, Philip I., Ward, Jeremy P.T. 2008. At a Glance: Sistem KardiovaskularEdisi 3. Jakarta : Erlangga Hal. 83-85 Angsar, M, D., (2010). Hipertensi Dalam Kehamilan, In: Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan, Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. p.531-559 Anonim, (2011). Evaluation and management of severe preeclampsia before 34 weeks’ gestation: American Journal of Obstetrics &Gynecology. The Society for Maternal-Fetal.Washington DC: Mosby Inc, P.192 Anonim, (2013). Hypertension in Pregnancy. The American college of obstetrician and gynecologist. Washington, p.18 Baxter, J.K., (2008). Hypertensive Disorders, In: Berghella, Vincenzo. MaternalFetal Evidence Based Guidelines, London : Informa UK Ltd, p.7-9 Baxter, Karen., (2008). Stockley’s Drug Interaction, 8th edition, London: The pharmaceutical press Brunton, L,L., Parker ,K, L., Blumenthal, D, K., & Buxton, I, L, O., (2010). In : Manurung, J., Aini, N., Hadinata, A, H., Fazriyah, Y., Vidhayanti, H. Goodman & Gilman’s: Manual Farmakologi dan Terapi. Diterjemahkan oleh Sukandar, E,Y., Adnyana, I, K., Sasongko, L, D, N & Anggadiredja, K. Jakarta: EGC Cartwright, J.E., Fraser, R., Leslie K., Wallace, A.E., James J.L. (2010). Remodelling at the maternal–fetal interface: relevance to human pregnancy disorders. London: Society for reproduction and fertility, p.806 Carty, David Martin (2012) Pre-eclampsia; early prediction and long-term consequences, Thesis PhD, Universitas Glasgow, p.57-62 Chobanian, A.V., Bakris, G.L., Black, H.R., Cushman, W.C., Green, L.A., Izzo, J.L., Jones, D.W., Materson, B.J., Oparil, S., Wright, J.T., Rocella, E.D. (2004). The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. The JNC 7 Report, p.2566 Cunningham F, G., Gant N, F., Leveno K, J., Gilstrap III L, C., Hauth J, C., Wentstrom K, D., (2006). Obstetri Wiliam, Jakarta : EGC. p.625-671
xviii
Dennis, A.T. (2012). Management Of Pre-eclampsia: Issues for Anaesthetists. The association of anaesthetists of great Britain and Ireland, p.1009 Depkes RI. (2006) Pedoman Pelayanan Farmasi Untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Direktorat Bina Farmasi Klinik Depkes RI, Jakarta,p.11-12. Dhali, B., Bhattcharya,S., Ganguly, R.P., Bandyopandhay, S., Mondal, M., Dutta M. (2012). A randomized trial of intravenous labetalol & oral nifedipine in severe pregnancy induced hypertension. India : International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology, p.45-46 Dipiro, Joseph.T., Talbert, Robert L., Yee, Gary R., Matzke, Garry R., Wells, Barbara G., Posey, L.Michael (2008) Sasseen, Joseph J. And Maclaughlin, Eric J. Pharmacotherapy A pathopysiologic Approach, Edisi 7, Medical, New York, p.172-201 Georgious, Toulious., (2009).Screening in pre-eclampsia. University of Thessaly, p.3 Gilbert. E.S. (2011). Manual Of High Risk Pregnancy and Delivery, Fifth Edition. Arizona. Mosby Inc, p.433-434 Grabe, M., Johansen, T. E. B., Botto, H., Cek, M., Naber, K. G., Tenke, P., and Wagenlehner, F., 2010. Guidelines on Urological Infections. European Association of Urology. Guerrier, G., Oluyide, B., Keramarou, M., Graiss, R.F. (2013). Factor Associated with Severe Preeclampsia and Eclampsia in Jahun, Nigeria. International Journal of Women’s Health. Dove Medical Press Ltd, p.511 Gunawan, Sulistia (2007) Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Jakarta, FK UI, Hal.299-372. Gupta, A.K. (2005). Immune modulation by The Placenta and its dysreguation in preeclampsia: Role of syncytiotrophoblast microparticles and Cytokines. Thesis PhD, Universitas Basel. P.13 Hidayanti, (2010). Terapi
Kombinasi Dosis Rendah Maksimalkan Efikasi
Antihipertensi. Medikal Jurnal Kedokteran Indonesia Edisi No 12 Vol XXXVI - 2010
xix
Hladunewich, M.,Karumanchi, S.A., Lafayette, R. (2007). Pathophysiology of The Clinical Manifestation of Preeclampsia. Clinical Journal of American Society of Nephrology, p.544-545 Institute of Obstetricians and Gynaecologists Royal College of Physicians of Ireland and Clinical Strategy and Programmes Directorate, Health Service Executive. (2013). The diagnosis and management of preeclampsia and eclampsia, p.9 Jayasutha, J., Ismail, A.M., Senthamarai, R. (2011). Evaluation of Efficacy of Methyldopa Monotherapy and Combination Therapy with Nifedipine in Pregnancy-induced Hypertension. India, p.1-5 Joel, J.J., C, Ramya., Shastry. C.S. (2013). Therapeutic Management of Patient With Pre-eclampsia In A Univercity Teaching Hospital Department of Pharmacy Practice, NGSM Institute of Pharmaceutical Sciences. India, p.548-549 Jolly, M., Sebire, N., Harris, J., Robinson, S., and Regan, L., 2000. The Risk Associated with Pregnancy in Woman Age 35 years or older. Human Reproduction, Vol. 15 No. 11, pp. 2433-2437. Jordan, Sue., (2004). Farmakologi Kebidanan, Jakarta : EGC. Hal.226 Kacica,
Marlly,
Dennison,
Barbara,
Kus,
Christopher,
Raucci
(2013)
Hypertension Disorder in Pregnancy, Guideline Summary, p.1-48 Keman K., Prasetyorini L., Langgar M.J. (2008). Amount Apoptotic Trophoblast Cells in Pre eclampsia/ Eclampsia are Higher Than Those in Normal Pregnan. Jurnal Kedokteran Brawijaya, p.1 Kepmenkes, (2010). Penyelenggara Jaminan Kesehatan.Jakarta Kiondo ,P.,Wayumu-Maina, G.,Bimenya, G.S., Tumwesigye, N.M., Wandabwa, J., Okong, P.(2012). Risk Factor for Pre-eclampsia in Mulago Hospital, Kampala, Uganda.Tropical Medicine and International Health. Blackwell Publishing, Ltd, p.480-481, p.485 Lindheimer, M.D., Taler, S.J., Cunningham, F.G. (2008). Hypertension in Pregnancy. USA: Journal of American Society of Hypertension Lisniawati, N.L.G., Febryana. L.P., Astuti, K.W., (2013). Kajian Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Gestasional Rawat Inap DI
xx
RSUP Sanglah Denpasar Periode Januari
2009 – Desember 2011.
Universitas Udayana, Bali, p.85 Llewellyn, D & Jones., (2002). Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi, edisi 6, Jakarta: Hipokrates, p.113-115 Maclean, A.B. (2001). Urinary Tract Infection in Pregnancy. University Department of Obstetrics and Gynaecology,The Royal Free Hospital School of Medicine ,London Magee, L.A., Abalos E., Dadelszen P, V., Sibai B., Easterling T., Walkinshaw S. (2011). How To Manage Hypertension In Pregnancy Effectively, British Journal of Medical Pharmacology. p.1-8 Manuaba, I, B, G., Manuaba, I, A C., Manuaba, I, B, G, F.,( 2007). Pengantar Kuliah Obsentri, Jakarta: EGC. p.401-420 Maynard, Sharon E., Karumanchi, S. Ananth (2011) Angiogenic Factors and Preeclampcia, Howard Hughes Medical Institute,p 2-8 McEvoy, G.K., (2008). AHFS Drug Information Book I, United States of America : American Society of Health System Pharmacist. Electronic version) Mulla, Z.D., Nuwayhid, B.S., Garcia, K.M., Flood-Shaffer, K., Hook, J.W.V., Hampton, R.M. (2010). Risk Factor for a Prolonged Length of Stay In Women Hospitalized for Preeclampsia in Texas Murphy, M, A., Walker, R., Rodney, W, M., Peterson, M., (2002). Hypertension, In: Ling F,W & Duff, P. Pocket Guide For Obstentrics & Gynecology Principle for practice, United States Of America: McGraw-Hill Nafrialdi, R; (2009). Antihipertensi. In: Gunawan, G., Setiabudi, R., Nafrialdi, Elysabeth (Eds). Farmakologi dan Terapi, Ed. 5, Balai Penerbit FKUI : Jakarta pp: 341-360 Neto, C.N., Katz, L., Coutinho, I.C., Maia, S.B., Souza, A.S.R., Amorim, M.M.R. (2013). Clonidine Versus Captopril for Treatment of Postpartum Very High Blood Pressure : Study Protocol for a Randomized Controlled Trial (CLONCAP). Licensee Biomed Central Ltd, p.2 Newyork State Departement of Health. (2013). Guideline Summary: Hypertensive Disorders in Pregnancy, p.7 Norwitz, E & Schorge, J. (2008). At a Glace OBSTETRI & GINEKOLOGI. Edisi Kedua. Penerbit Erlangga. P 98-99
xxi
OGCCU, (2011). Women And Newborn Health Service, Perth: King Edward Memorial Hospital, p. 10-11 Petla, L.T., Chikkala, R., Ratnakar, K.S., Kodati, V., Shittaran, V., (2013). Biomarkers for the management of pre-eclampsia in pregnant women: Indian Journal Medicine. P.61-65 Podymow, T & August, P. (2007). Update on the Use of Antihypertensive Drugs in Pregnancy. American Heart Association, Inc, p.963-967 Raheem, I.A., Saaid, R., Omar, S.Z., Tan, P.C. (2011). Oral nifedipine versus intravenous labetalol for acute blood pressure control in hypertensive emergencies of pregnancy: a randomised trial. BJOG An International Journal of Obstetrics and Gynaecology, p.7 Redman, C.W.G & Sargent, I.L. (2003). Pre-eclampsia, the placenta and the Maternal Systemic Inflammatory Response,UK : IFPA and Elsevier Science Ltd, p.22 Rudra, P., Basak, S., Patil, D., Latoo ,M.Y. (2011). Recent Advances in Management Pre-eclampsia. British Journal of Medical Practitioners, p.23 Sahay, Manisha. (2012). Kidney and Pregnancy. India: Journal of academy of medical science, p.17-18 Schorge, J & Norwitz, E. (2006). At a Glance : Obstetri & Ginekologi. Edisi kedua. Erlangga Medical Series, Jakarta. p.98 Scott, J, R., (2002). Gangguan Hipertensi Dalam Kehamilan, In: Danforth Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, Jakarta: Widya Medika Shamsi, U., Saleem ,S., Nishter, N. (2013). Epidemiology and risk factors of preeclampsia; an overview of observational studies. Pakistan : Al Ameen Journal Medicine Science, p.296 Sheikh, F & Venyo, A. (2012). Proteinuria in Pregnancy. United Kingdom: Webmed central Sibai, B, M., (2007). Hypertension, In: Gabbe, S, G., Hiebyl, J, R., Simpson, J, L. Obstentrics Normal And Problem Pregnancies, 5th edition, Philadelphia: Elsevier
xxii
Sibai, B.M. (2003). Diagnosis and Management of Gestational hypertension and pre-eclampsia. The American College of Obstetrician and Gynekologist : Elsevier, p.185-186 Sibai, B.M. (2011). Etiology and management of postpartum hypertensionpreeclampsia. Mosby , Inc, p.470-471 Tatro, D.S., Borgsdorf, L.R., Catalano, J.T., Lahl, J,C., Lopez, J.R., Frederick, K., Metzger, S.G., Pase, M.N., (2003). A to Z Drug Fact Tjay, T.H., dan Rahardja K., (2002). Obat-obat Penting, Ed: 4th, Jakarta: PT Elex Media Komputindo Uzan, J., Carbonnel, M., Piconne, O., Asmar, R., Ayoubi J. (2011). Preeclampsia :
Pathophysiology,
diagnosis,
and
management.
Department
Of
Gynecology and Obstetrics, France : Dove Medical Press Ltd, p.2 Wallis, A.B., Saftlas, A.F., Hsia, J., Atrash, K. (2008). Secular Trends in the Rates of Preeclampsia, Eclampsia, and Gestational Hypertension, United States, 1987-2004. American Journal of Hypertension, Ltd, p. 522-524 Wiknjosastro, Hanifa., (2006). Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo World Health Organization., (2011). WHO recommendations for prevention and treatment of pre-eclampsia and eclampsia, Switzerland: WHO Press Xie, Fang,. 2010. Infection and Immunity in Pregnancy and Preeclampsia. A Thesis Submitted in Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of Doctor of Philosophy in The Faculty of Graduate Studies The University of British Colombia. Young, B.C., Levine, R.J., Karumanchi, S.A. (2010). Pathogenesis Of Preeclampsia. Annual Reviw of Pathology. P 174-182
xxiii