HUBUNGAN TOKOH UTAMA DENGAN TOKOH TAMBAHAN DALAM CERPEN KAERU KUN, TOKYO O SUKUU KARYA MURAKAMI HARUKI (Pendekatan Struktural)
SKRIPSI diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana pada Fakultas Ilmu Budaya Program Studi S1 Sastra Jepang Universitas Padjadjaran
Oleh: Nona Oriza Satifa NPM 180610060106
UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA JATINANGOR AGUSTUS, 2012
HUBUNGAN TOKOH UTAMA DENGAN TOKOH TAMBAHAN DALAM CERPEN KAERU KUN, TOKYO O SUKUU KARYA MURAKAMI HARUKI (Pendekatan Struktural) Oleh: Nona Oriza Satifa1
ABSTRAK
Pada penelitian skripsi ini, penulis merasa tertarik untuk menganalisis cerpen Kaeru kun, Tokyo o Sukuu karya Murakami Haruki dengan menggunakan pendekatan Struktural. Katagiri adalah tokoh utama dalam cerpen ini, suatu hari Katagiri bertemu dengan seekor katak raksasa yang bernama Kaeru. Dari pertemuan mereka ini, Katagiri jadi terlibat dalam usaha Kaeru untuk menyelamatkan Tokyo dari kehancuran gempa bumi. Penulis menggunakan pendekatan Struktural. Dalam pembahasan analisis akan dibahas mengenai hubungan tokoh utama dengan tokoh tambahan. Hubungan tokoh utama dengan tokoh tambahan saling terkait satu sama lain. Jika tidak ada tokoh tambahan, tokoh utama tidak akan bisa menyampaikan isi cerita secara sempurna kepada pembaca. Kata Kunci: Hubungan, tokoh utama tokoh tambahan, Struktural
1
Mahasiswa jurusan Sastra Jepang FIB, tahun lulus 13 Juli 2012
ABSTRACT
In this research of thesis, writer interests to analyze the short story of Kaeru kun, Tokyo o Sukuu by Murakami Haruki with using a structural approach. Katagiri is the main character in this short story. One day Katagiri meet with a giant frog named Kaeru. From their meeting, Katagiri became involved in Kaeru efforts to save Tokyo from destruction of the earthquake. Writer uses a structural approach. In the analysis study writer discuss about the relation between the main character with the additional characters. The relation between the main character with the additional characters intertwined with each other. If there are no additional characters, the main character will not be able to perfectly convey the story to the reader. Keywords: Relation, the main character the additional characters, Structural
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Cerita pendek atau biasa disingkat cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang
lebih panjang, seperti novel. Karena
singkatnya, cerpen ini yang lebih sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema dan bahasa secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Cerita pendek menggambarkan kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat, meskipun kejadian yang tidak nyata, tetapi dapat dipahami dengan prinsip yang sama dengan kehidupan sehari-hari dimana lebih menitikberatkan kepada tokoh manusia (peran) di dalam karangan dari pada kejadiannya. Kaeru kun, Tokyo o Sukuu ( かえるくん、東京を救う) adalah cerpen karangan Murakami Haruki yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen Kami no Kodomotachi wa Mina Odoru. Kaeru kun, Tokyo o Sukuu ini menceritakan tentang pertemuan seekor Katak Raksasa dengan seorang manusia yang bernama Katagiri. Katagiri yang hidup seorang diri dikejutkan oleh kehadiran Katak Raksasa di apartemennya. Katak Raksasa ini sengaja menemui Katagiri karena suatu alasan mendesak. Dimulai dari pertemuan merekalah banyak kejadian aneh yang menimpa Katagiri. Dari hubungan tokoh utama Katagiri terhadap tokoh tambahan inilah yang akhirnya membuat Katagiri menyadari bahwa yang terjadi selama ini hanya khayalannya saja.
B. Pembatasan Masalah 1.
Bagaimana hubungan tokoh utama dengan tokoh tambahan?
2.
Bagaimana hubungan tokoh utama melalui sudut pandang “Aku” tokoh utama terhadap cerita?
C. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mendeskripsikan hubungan tokoh utama dengan tokoh tambahan.
2.
Untuk mendeskripsikan hubungan tokoh utama melalui sudut pandang “Aku” tokoh utama terhadap cerita.
PEMBAHASAN Pendekatan struktural adalah suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang cara kerjanya menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra dari dalam, serta mencari relevansi atau keterkaitan unsur-unsur tersebut dalam rangka mencapai kebulatan makna. Unsur-unsur yang membangun karya sastra tersebut adalah penokohan, latar, alur, sudut pandang, serta tema dan amanat. Pendekatan struktural tidak memberi perhatian pada pengarang atau aspek lain di luar teks. Dalam cerpen Kaeru
kun, Tokyo o Sukuu, Katagiri adalah tokoh
utamanya.Katagiri adalah seorang perokok. (1) ここはひとつ落ちつかなくては、と片桐は思った。「煙草を 吸ってもかまいませんか?」。 『かえるくん、東京をすくう:153』 Koko wa hitotsu ochitsu kana kute wa, to Katagiri wa omotta. 「Tabako o sutte mo kamaimasen ka?」. ‘Katagiri berpikir harus bisa berpegangan pada diri sendiri. “Tidak keberatan kalau saya merokok?”.’ (Kaeru kun, Tokyo o Sukuu:153)
(2)
「ねえ片桐さん」とかえるくんは言って指を一本空中に立てた。 「ぼくはそんなちゃちな用事でここに来たわけではありません。 あなたが東京安全信用金庫新宿支店融資管理課の係長補佐をや っておちれることは承知しています」。 『かえるくん、東京をすくう:154』
「Ne Katagiri kun」 to Kaeru kun wa itte yubi o ippon kuuchuu ni tateta. 「Boku wa sonna chaci na youji de koko ni kita wake dewa arimasen. Anata ga Tokyo anzen shinyou kinko Shinjuku shiten yuushi kanri ka no keichouhosa o yatte ochireru koto wa shouchi shiteimasu」. ‘”Tolong, Tuan Katagiri” kata Katak dengan menaikan satu jari ke udara. “Saya datang ke sini bukan untuk urusan yang remeh. Saya menyadari bahwa anda adalah kepala asisten dari divisi peminjaman dari Bank Tokyo Security Trust cabang Shinjuku”.’ (Kaeru kun, Tokyo o Sukuu:154)
A. Hubungan Tokoh Utama dengan Tokoh Tambahan 1.
Hubungan Katagiri dengan Katak (3) 片桐がアパートの部屋に戻ると、巨大な蛙が待っていた。 『かえるくん、東京をすくう:151』 Katagiri ga apaato no heya ni modoruto, kyodai na Kaeru ga matte itta. ‘Katagiri menemukan seekor katak raksasa yang telah menunggu di kamar apartemennya.’ (Kaeru kun, Tokyo o Sukuu: 151) Dari kutipan (3) diketahui bahwa katak raksasa sedang menunggu
kehadiran Katagiri di apartemennya.
2.
Hubungan Katagiri dengan Cacing (4) みみずくんとはいったい誰のことですか?」と片桐はおずおずと 尋ねた。「みみずくんは地底に住んでいます。巨大なみみずです。 腹を立てると地震を起こします」とかえるくんは言った。「そし て今みみずくんはひどく腹を立てています」。 『かえるくん、東京をすくう:160』
「Mimizu kun to wa ittai dare no koto desu ka?」to Katagiri wa ozuozu to tazuneta. 「Mimizu kun wa chitei ni sunde imasu. Kyodai na mimizu desu. Hara o tateru to jishin o okoshimasu」to Kaeru kun wa itta. 「Soshite ima mimizu kun wa hidoku hara o tatete imasu」. ‘”Siapakah cacing itu?” Katagiri bertanya dengan ragu-ragu. “Cacing tinggal di bawah tanah. Dia adalah seekor cacing raksasa. Ketika dia marah, dia akan mengakibatkan gempa bumi” kata Katak. “Dan sekarang cacing sangat marah”.’ (Kaeru kun, Tokyo o Sukuu: 160) Dari kutipan (4) bisa diketahui bahwa Katagiri penasaran dengan tokoh cacing dan bertanya pada tokoh Katak, lalu tokoh Katak menjelaskannya.
3.
Hubungan Katagiri dengan Shiraoka (5)
「片桐さん」と男が言った。事務的で冷ややかな声だった。「私 は東大熊商事の件を担当している弁護士の白岡です。今朝ほど依 頼人から連絡がありまして、今回懸案になっております借入金の 件につきましては、そちらの要求通りの金額を、責任を持って期 日内に返済するということでした」。 『かえるくん、東京をすくう:167』
「Katagiri san」to otoko ga itta. Jimuteki de hiyaya kana koe datta.
「Watashi wa toudai kuma shouji no ken o tantou shite iru bengoshi no
Shiraoka desu. Kesa hodo iraihito kara renraku ga arimashite, konkai kenan ni natte orimasu shakunyuukin no ken ni tsukimashitewa, sochira no youkyuu toori no kinkaku o, sekinin o motte kijutsunai ni hensai suru to iu koto deshita」. ‘”Tuan Katagiri” kata suara lelaki. Suaranya terdengar dingin dan seperti punya bisnis. “Nama saya Shiraoka. Saya pengacara dari kasus Beruang Besar. Saya menerima panggilan dari klien saya pagi ini untuk menanggapi tentang masalah pinjaman yang tertunda. Dia ingin kamu tahu bahwa dia akan mengambil tanggung jawab penuh untuk mengembalikan semuanya sesuai waktu”.’ (Kaeru kun, Tokyo o Sukuu: 167)
Dari kutipan (5) bisa diketahui bahwa kliennya tokoh Shiraoka memiliki hutang di Bank tempat di mana Katagiri bekerja. Kliennya tersebut berjanji untuk mengembalikan pinjaman yang telah diambilnya. 4.
Hubungan Katagiri dengan Pria Muda (6) 2 月 17 日の夕方に片桐は狙撃された。外回りの仕事を終えて、信 用金庫に戻ろうと新宿の路上を歩いているとき、革ジャンパーを 着た若い男が彼の前に飛び出してきた。 『かえるくん、東京をすくう:173』 Ni gatsu juushichi nichi no yuugata ni Katagiri wa sogeki sareta. Soto mawari no shigoto o oete, shinyou kinko ni modorou to Shinjuku no rojou o aruite iru toki, kawa janpaa o kita wakai otoko ga kare no mae ni tobi dashite kita. ‘Katagiri tertembak pada sore hari tanggal 17 Februari. Dia telah menyelesaikan pekerjaan lapangan dan sedang berjalan di jalan Shinjuku untuk kembali ke Bank ketika seorang pemuda berjaket kulit muncul di depannya.’ (Kaeru kun, Tokyo o Sukuu: 173) Dari kutipan (6) dapat diketahui bahwa Katagiri tertembak pada sore hari
dan muncul seorang tokoh pemuda berjaket kulit dihadapannya.
5.
Hubungan Katagiri dengan Perawat (7) 「すみません」と片桐は看護婦に声をかけた。 「ああ、やっと気がついたんですね。よかった」と看護婦がいっ た。 「今は何時ですか?」 看護婦は腕時計に目をやった。「9 時 15 分」 「夜の?」 「いやだ、もう朝ですよ」 『かえるくん、東京をすくう:176』
「Sumimasen」to Katagiri wa kangofu ni koe o kaketa. 「Aa, yatto ga tsuitan desu ne. Yokatta」to kangofu ga itta. 「Ima wa nanji desu ka?」 Kangofu wa udedokei ni me o yatta. 「9 ji 15 fun」 「Yoru no?」 ‘”Maaf” Katagiri memanggil Perawat.’ ‘”Aa, bagus. Anda akhirnya sadar” kata Perawat.’ ‘”Jam berapa sekarang?”’ ‘Perawat melihat jam tangannya “jam 9.15 menit”’ ‘”Malam ya?”’ ‘”Bukan, ini sudah pagi!”’ (Kaeru kun, Tokyo o Sukuu: 176) Dari kutipan (7) bisa diketahui bahwa Katagiri baru tersadar dan menanyakan waktu pada seorang perawat.
B. Hubungan Tokoh Utama melalui Sudut Pandang “Aku” Tokoh Utama Terhadap Cerita (8) 片桐はまだ鞄をじっと脇に握りしめていた。これは何かのいたずらな のだろうか?誰かが着ぐるみの中に入って私をからかっているのだろ うか?でも鼻歌を歌いながら急須に湯を注いでいるかえるくんの身体 つきや動作は、どう見ても本物の蛙だった。かえるくんは湯飲みをひ とつ片桐の前に置き、ひとつを自分の前に置いた。 『かえるくん、東京をすくう:152』 Katagiri wa mada kaban o jitto waki ni nigiri shimeteita. Kore wa nani ka no itazura no darou ka? dare ka ga chaku gurumi no naka ni haitte watashi o karakatte iru no darou ka? demo hanauta o utai nagara kyuusu ni yu o sosoide iru kaeru kun no shintai tsukiya dousa wa, dou mite mo honbutsu no kaeru datta. Kaeru kun wa yunomi o hitotsu Katagiri no mae ni oki, hitotsu o jibun no mae ni oita.
‘Katagiri masih mengapit tas di sisi ketiaknya. ada yang mempermainkan aku kah? seseorang mengenakan pakaian ini untuk menggodaku kah? tapi dia tahu, seperti yang dia lihat itu adalah katak yang sedang menuangkan air panas ke dalam teko sambil bernyanyi dengan suara sengau, ini pasti badan dan gerakan dari katak asli. Katak menyiapkan secangkir teh hijau di depan Katagiri dan menuangkan teh yang lain untuk dirinya.’ (Kaeru kun, Tokyo o Sukuu: 152) Dari kutipan (8) bisa diketahui bahwa Katagiri sangat terkejut atas kehadiran seekor katak yang berperilaku seperti manusia, dan Katagiri berpikir ada orang yang sengaja melakukan ini untuk menggodanya.
SIMPULAN
Tokoh utama dalam cerpen Kaeru kun, Tokyo o Sukuu ini adalah seorang pria bernama Katagiri. Katagiri mendominasi jalannya cerita, sehingga pusat konflik terjadi di dalam dirinya sendiri. Pertemuannya dengan para tokoh tambahan membuat cerita ini semakin menarik, karena Katagiri mengalami kejadian-kejadian yang tidak biasa. Berdasarkan analisis yang penulis uraikan dalam Bab IV, penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut: 1.
Tokoh tambahan berhubungan erat dengan tokoh utama dan sangat mempengaruhi keseluruhan cerita. Baik itu dari segi alur, tema, sudut pandang dan amanat. Tokoh Katak membuat Katagiri bertanya-tanya dan bingung antara mimpi dan realita. Tokoh cacing membuat Katagiri penasaran akan sosok cacing tersebut. Tokoh Shiraoka muncul dan membuat pekerjaan Katagiri lancar. Tokoh pria muda membuat Katagiri berpikir bahwa dirinya ditembak. Sementara tokoh perawat membuat Katagiri tersadar akan apa yang telah dialaminya.
2.
Sudut pandang “Aku” tokoh utama ini mengikuti sudut pandang aku (Katagiri) melalui cerita kehidupan, jalan pikiran dan perasaannya. Setiap kejadian dirangkai menjadi jalan cerita selalu menyebutkan keberadaan dan perkembangan fase kehidupan Katagiri.
DAFTAR SUMBER
Murakami, Haruki. 2000. Kami no Kodomotachi wa Mina Odoru. Tokyo: Shinchosa. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sumardjo, Jakob dan K.M. Saini. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia. Tarigan, Henry Guntur. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.