PENGARUH PERSEPSI, SIKAP DAN PERSPEKTIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus pada Pegawai IAIN Salatiga)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Syariah (SE.Sy)
Disusun Oleh : Nur Latifah Isnaini (21311048)
JURUSAN S1-PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan/diperbuatnya" (Ali Bin Abi Thalib) “Kamu sekalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya mengenai orang yang dipimpinnya.” (H.R. Bukhari Muslim) “Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri." (Ibu Kartini )
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk Kedua orang tuaku tercinta untuk kasih sayang yang selalu mereka berikan sejak aku masih dalam kandungan dan sampai aku berada di dunia ini, pengorbanan mereka tidak akan pernah bisa tergantikan sampai kapanpun dan doa yang terus diberikan siang dan malam untuk kesuksesan dan kebahagianku. Kakak, adik, saudara dan keluarga besar serta seluruh teman-temanku tersayang yang ikut serta andil dalam kisahku dengan semangat dan masukan-masukannya Dwi Rachmat Prihartantyo, suamiku yang telah banyak memotivasiku, selalu memberi semangat dan mendoakan yang terbaik
v
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan Menjadi Nasabah pada Bank Syariah (Studi Kasus pada Pegawai IAIN Salatiga)”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini. Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Perbankan Syariah. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual. Ucapan terimakasiholeh penulis ditujukan kepada: 1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Salatiga. 3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1-Perbankan Syariah. 4. Taufikur Rahman, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada beliau. 5. M. Yusuf Khumaini, S.HI., M.H. selaku dosen pembimbing akademik.
vi
6. Seluruh dosen Jurusan S1-Perbankan Syariah Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis. 7. Seluruh staf dan pegawai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. 8. Kedua orang tuaku tercinta, yang tiada henti memberikan dorongan doa, moril dan materil kepada penulis. 9. Saudara dan seluruh keluarga besarku yang juga memberikan dukungan dalam berbagai bentuk. 10. Dwi Rachmat Prihartantyo, suamiku yang senangtiasa bersabar, setia menungguku dan memberikan dukungan, semangat dan doa yang telah diberikan serta selalu ada saat aku butuhkan. 11. Teman-temanku tersayang Irnia Fatmawati, Robi’ah Luthfiati, Mutiara Nisya Rahmaningtyas, Ayu Risky Fadhilah, Nida’ul Chusna, Nur Fauziah Laeli, Erni Puji Astuti, Nur Istiana, Okviana Nargiya Puji Utami dan teman-teman seperjuangan S1-Perbankan Syariah angkatan 2011 yang turut membantu dan memberi semangat. 12. Pihak Pegawai IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga kebaikan semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapat balasan pahala dari Allah SWT.
vii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, kritik dan saran penulis harapkan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya. Aamiin.
Salatiga, 23 Februari 2016
Penulis
viii
ABSTRAK Isnaini, Nur Latifah. 2015. Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan Menjadi Nasabah pada Bank Syariah (Dtudi Kasus pada Pegawai IAIN Salatiga). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan S1-Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Taufikur Rahman, SE.,M.Si. Kata Kunci : Persepsi, Sikap, Perspektif Pengambilan Keputusan dan Keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan masyarakat pada Bank Syariah. Peneliti menguji beberapa variabel yang diduga dapat mempengaruhi keputusan masyarakat pada Bank Syariah, yaitu : Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang diperoleh dilapangan dengan teori yang ada. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 responden, yaitu Pegawai IAIN Salatiga dengan teknik pengambilan sampel, yaitu Simple Random Sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Alat uji analisis dalam penelitian ini menggunakan Uji Ttest, Uji Ftest dan R2 dengan model Regresi Linier Berganda dengan bantuan IBM SPSS Statistics 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara individual variabel Persepsi tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga pada Bank Syariah, variabel Sikap tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga pada Bank Syariah, variabel Perspektif Pengambilan Keputusan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga pada Bank Syariah. Sedangkan Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga pada Bank Syariah. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel Perspektif pengambilan keputusan paling dominan berpengaruh terhadap Keputusan pegawai IAIN Salatiga pada Bank Syariah dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,470, kemudian diikuti oleh variabel persepsi dan sikap dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,357 dan 0,235.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................
I
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................
Ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................
Iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................
Iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................................
V
HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................................
Vi
HALAM ABSTRAK.......................................................................................................
Ix
HALAMAN DAFTAR ISI..............................................................................................
X
HALAMAN DAFTAR TABEL......................................................................................
Xv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR..................................................................................
Xvi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
1
A. Latar Belakang.......................................................................................
2
B. Rumusan Masalah..................................................................................
8
C. Tujuan Penelitian...................................................................................
8
D. Manfaat Penelitian.................................................................................
9
E. Sistematika Penulisan............................................................................
10
LANDASAN TEORI.....................................................................................
12
BAB II
A. Telaah Pustaka.....................................................................................
12
B. Kerangka Teori....................................................................................
16
1. Persepsi.........................................................................................
16
a. Pengertian Persepsi................................................................
16
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembentukan Persepsi...........................................................
16
1. Faktor Internal................................................................
17
2. Faktor Eksternal..............................................................
18
a. Faktor-faktor Stimulus............................................
18
b. Situasi Lingkungan Sosial.......................................
20
2. Sikap.............................................................................................
22
x
a. Pengertian Sikap....................................................................
22
b. Konsep Sikap.........................................................................
23
c. Ada 3 Komponen Model Sikap.............................................
23
d. Fungsi Sikap..........................................................................
25
3. Perspektif Pengambilan Keputusan..............................................
26
a. Pengertian Perspektif Pengamboilan Keputusan...................
26
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan........................................................
27
c. Tipe Proses Pengambilan Keputusan....................................
30
4. Perilaku.........................................................................................
32
a. Pengertian Perilaku................................................................
32
b. Konsep Perilaku Konsumen..................................................
33
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.......
34
d. Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen............................
35
5. Keputusan.....................................................................................
35
a. Pengertian Keputusan............................................................
35
b. 4 Model Pengambilan Keputusan Konsumen.......................
36
c. Tipe Pengambilan Keputusan................................................
37
d. Langkah-langkah Keputusan Konsumen...............................
38
6. Pengaruh Persepsi terhadap Perilaku............................................
39
7. Pengaruh Sikap terhadap Perilaku................................................
40
8. Pengaruh Perspektif Pengambilan Keputusan terhadap Perilaku........................................................
41
9. Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan terhadap Perilaku..................................
42
C. Kerangka Teori Penelitian...................................................................
43
D. Hipotesis..............................................................................................
45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................
46
A. Jenis Penelitian....................................................................................
46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................
46
C. Populasi dan Sampel............................................................................
46
xi
BAB IV
1. Populasi......................................................................................
46
2. Sampel........................................................................................
47
D. Teknik Pengumpulan Data..................................................................
48
1. Sumber Data...............................................................................
49
2. Teknik Pengumpulan Data.........................................................
49
E. Skala Pengukuran................................................................................
50
F. Definisi Konsep dan Operasional........................................................
51
1. Variabel Bebas (Independen).....................................................
51
2. Variabel Terikat (Dependen)......................................................
52
G. Instrumen Penelitian............................................................................
52
H. Uji Instrumen Penelitian......................................................................
55
1. Uji Reliabilitas............................................................................
55
2. Uji Validitas...............................................................................
56
I. Uji Asumsi Klasik................................................................................
57
1. Uji Multicollenearity..................................................................
57
2. Uji Heterocedascity....................................................................
58
3. Uji Normality.............................................................................
58
4. Uji Linearity...............................................................................
59
J. Uji Hipotesis......................................................................................
60
1. Uji Statistik.................................................................................
60
a. Uji Ttest (Uji Parsial)............................................................
60
b. Uji Ftest (Uji Simultan).........................................................
61
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)...........................................
63
2. Uji Regresi Linear Berganda......................................................
63
K. Alat Analisis......................................................................................
64
ANALISIS DATA......................................................................................
65
A. Deskripsi Obyek Penelitian...............................................................
65
1. Sejarah Pendirian IAIN Salatiga................................................
65
2. Alih Status menjadi STAIN Salatiga.........................................
66
3. Alih Status menjadi IAIN Salatiga............................................
66
4. Visi dan Misi IAIN Salatiga.......................................................
67
xii
B. Deskripsi Data Responden................................................................
69
1. Karakteristik Responden............................................................
69
a) Umur...................................................................................
69
b) Jenis Kelamin......................................................................
70
c) Pendidikan Terakhir............................................................
71
d) Lama Bekerja......................................................................
71
2. Analisis Data..............................................................................
72
a) Analisis Data Penelitian....................................................
72
1) Uji Reliabilitas...........................................................
72
2) UjiValiditas................................................................
73
b) Uji Asumsi Klasik.............................................................
76
1. Uji Multikolinearitas..................................................
76
2. Uji Heterokedastisitas................................................
77
3. Uji Normalitas...........................................................
78
4. Uji Linearitas.............................................................
81
c) Uji Hipotesis.....................................................................
82
1. Uji Statistik................................................................
82
a) Uji Ttest (Uji Parsial).........................................
82
b) Uji Ftest (Uji Simultan)......................................
84
c) Uji Koefisien Determinasi (R2)........................
85
2. Uji Regresi Linear Berganda.....................................
86
BAB V PENUTUP....................................................................................
90
A. Kesimpulan............................................................................
90
B. Saran......................................................................................
91
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah.....................
Tabel 3.1
Variabel Penelitian, Definisi,
4
Indikator dan Skala Pengukuran...................................................
52
Tabel 4.1
Usia/Umur Responden..................................................................
70
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden.............................................................
70
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden...................................................
71
Tabel 4.4
Lama Bekerja Responden.............................................................
72
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas....................................................................
73
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas........................................................................
74
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas Metode VIF......................................
77
Tabel 4.8
Hasil Uji Heterokedastisitas Metode White Test..........................
78
Tabel 4.9
Hasil Uji Klomogrov-Smirnov Test..............................................
80
Tabel 4.10
Hasil Uji Linearitas.......................................................................
81
Tabel 4.11
Hasil Uji Parsial (Ttest)..................................................................
82
Tabel 4.12
Hasil Uji Simultan (Ftest)...............................................................
85
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)...........................................
86
Tabel 4.14
Hasil Uji Linear Berganda............................................................
87
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Bentuk Persepsi.....................................................................
17
Gambar 2.2
Proses Perilaku Konsumen....................................................
33
Gambar 2.3
Kerangka Penelitian...............................................................
43
Gambar 4.1
Output Viewer Regresion Standarized Residual...................
79
Gambar 4.2
Grafik Normal Plot................................................................
79
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan didalam hidupnya. Hal ini merupakan dorongan fitrah yang mutlak dan tidak bisa dihilangkan dari diri setiap manusia. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan bantuan dari manusia lainnya, sehingga akan timbul sebuah interaksi dan pembagian tugas yang diwujudkan dalam bidang-bidang usaha. Ketika manusia saling berinteraksi maka akan terjadi sebuah pertukaran, yaitu jual beli. Awal dilakukan jual beli dengan cara barter kemudian berkembang menjadi alat tukar yang sah yaitu uang. Uang sebagai alat tukar memegang peranan yang sangat penting sehingga seluruh aspek kehidupan manusia tidak dapat lepas dari uang (Wibowo dan Widodo : 2005). Untuk memperlancar aktivitas peredaran uang dibentuklah sebuah lembaga keuangan yang bernama Bank. Bank merupakan Lembaga Keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang. Terdapat dua jenis Bank yang berbeda cara penerapannya, diantaranya adalah Bank Konvensional dan Bank Syariah yaitu Lembaga Keuangan yang sama-sama menjalankan aktivitas bisnis dan mengedepankan keuntungan. Namun kedua sistem Lembaga Keuangan ini memiliki perbedaan yang signifikan. Keberadaan Perbankan Syariah di Indonesia diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lapisan mayarakat Muslim 1
yang tidak dapat menerima konsep bunga dalam dunia perbankan, karena sebagian besar atau mayoritas penduduk Indonesia adalah seorang muslim. Selain penolakan masyarakat terhadap sistem bunga dalam perbankan konvensional, mereka juga meyakini bahwa terdapat kegiatan usaha yang dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai dasar sistem keuangan syariah, seperti kemungkinan penyaluran pembiayaan pada kegiatan produksi dan jasa non halal, seperti kecenderungan terjadinya kegiatan yang bersifat spekulatif (maisyir) atau perolehan keuntungan oleh pihak pemilik modal kepada pembiayaan secara tidak adil (gharar) yang berdampak negatif terhadap ekonomi umat (Sumar’in : 2012). Bank Konvensional menggunakan prinsip bunga yang termasuk riba dan Islam mengharamkannya, maka didirikanlah Bank Syariah yang menggunakan prinsip bagi hasil. Prinsip bagi hasil merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi operasional bank syariah secara keseluruhan. Dalam hal bagi hasil dengan nasabah, bank syariah menggunakan konsep nisbah bagi hasil atas presentase pendapatan yang diperoleh. Hal ini menyebabkan besar kecilnya imbalan bagi pemilik dana. Selain itu bagi hasil dinilai mampu mengalokasikan sumber dana dan sumber daya secara efisien. Dengan sistem bagi hasil tersebut, maka hasilnya diharapkan mampu menjadi alternatif untuk menunjang program-program negara yang sedang berkembang (Sumitro : 2004).
2
Keberadaan Bank Syariah diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian suatu negara khususnya untuk negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Tujuan dan fungsi Perbankan Syariah dalam perekonomian, yaitu berupa kemakmuran ekonomi yang meluas, tingkat kerja penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum, keadilan sosialekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan yang merata, stabilitas nilai uang, mobilisasi dan investasi tabungan yang menjamin adanya pengembalian yang adil dan pelayanan yang efektif (Sudarsono : 2003).
Dunia perbankan syariah di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat, hal ini ditandai dengan munculnya bank-bank syariah di Indonesia, bahkan sebagian dari bank konvensional juga membuka cabang pada bank syariah, salah satunya adalah Bank Syariah Mandiri. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan jasa perbankan syariah semakin meningkat karena dinilai prinsip bagi hasil yang digunakan tidak merugikan nasabah atau bank itu sendiri dan masyarakat akan lebih tenang karena perbankan syariah lebih mengutamakan kemaslahatannya. Dalam keadaan seperti ini, timbullah persaingan antar bank yang semakin ketat, sehingga bank harus membentuk strategi yang tepat untuk menarik minat nasabah untuk menabung di bank syariah. Berikut ini adalah data perkembangan kantor Perbankan Syariah di Indonesia :
3
INDIKATOR
Tabel 1.1 Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah 2009 2010 2011 2012 2013
2014 Mei
Juni
Juli
11
11
Bank Umum Syariah (BUS) Jumlah Bank Jumlah Kantor
6
11
11
11
11
11
711
1.215
1.401
1.745
1.998
2.139
25
23
24
24
23
23
23
23
287
262
336
517
590
425
425
425
138
150
155
158
163
163
163
163
225
286
364
401
402
428
429
424
2.139 2.139
Unit Usaha Syariah (UUS) Jumlah UUS Jumlah Kantor Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Jumlah BPRS Jumlah Kantor
Sumber :Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah 2014
Setelah melihat perkembangan pertumbuhan kantor Perbankan Syariah pada tabel diatas, masih sering terjadi permasalahan pada Bank Syariah ketika suatu produk kurang diminati oleh konsumen atau nasabah yang kemungkinan disebabkan oleh adanya permasalahan pemasaran yang kurang maksimal. Ries and Trout dalam (Prasetijo dan Ihalauw, 2004 : 67) menyatakan bahwa pemasaran adalah peperangan antar produsen untuk memperebutkan persepsi konsumen. Persepsi konsumen adalah proses yang dilakukan konsumen untuk
4
memilih, mengatur, menafsir stimuli (alat perangsang) berdasarkan kebutuhan, nilai-nilai dan harapan setiap konsumen itu sendiri (Schiffman dan Kanuk, 2008 : 137). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya persepsi, diantaranya adalah faktor internal yang terdiri dari pengalaman konsumen, kebutuhan konsumen pada saat itu, nilai-nilai yang dianutnya dan ekspektasi (harapan). Kemudian faktor eksternal yang terdiri dari sifat-sifat stimulus seperti ciri-ciri produk, kemasan, merk, iklan dan sebagainya. Situasi lingkungan pada tempat tinggal konsumen juga termasuk faktor eksternal yang berpengaruh terhadap persepsi.
Seharusnya Perbankan Syariah yang berlandaskan konsep Syariah sangat diminati oleh masyarakat Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam. Namun pada kenyataanya masih seringkali terjadi pemahaman yang berbeda dari kalangan internal pemeluk agama Islam maupun masyarakat pada umumnya. Seperti dalam penelitian Panca (2011 : 71) mengenai Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Dosen terhadap Perbankan Syariah, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi tidak berpengaruh positif terhadap sikap, akan tetapi secara sistem Perbankan Syariah memiliki sistem yang lebih bagus dan amanah dibandingkan dengan Perbankan Konvensional. Sehingga Bank Syariah dapat dijadikan sebagai alternatif untuk melakukan transaksi keuangan agar nasabah tidak tergantung terhadap sistem Perbankan yang murni Konvensional dengan sistem bunga. Dalam penelitian Panca menunjukkan bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap sikap.
5
Sikap juga akan mempengaruhi seseorang dalam menilai suatu objek yang akan diminati dan dimiliki. Sikap adalah suatu evaluasi yang menyeluruh dan
memungkinkan
seseorang
untuk
merespon
dengan
cara
yang
menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai (Peter dan Olson, 2013 : 130). Fungsi sikap adalah Utilitarian melalui instrument ini suka atau tidak suka, sikap memilih produk yang memungkinkan seseorang untuk memilih produk yang memberikan hasil positif atau negatif. Pengalaman langsung oleh konsumen dalam mencoba dan mengevaluasi produk dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk tersebut. Pengaruh dari keluarga atau media massa juga sangat penting karena dapat digunakan untuk mengkomunikasikan informasi tentang suatu produk (Prasetijo dan Ihalauw : 2004).
Schifman dan Kanuk (2008 : 222) mengatakan bahwa sikap akan mempunyai dampak yang sangat meresap terhadap perilaku konsumen. Namun teori lain mengatakan bahwa sikap yang positif terhadap iklan atau stimulus tidak selalu membawa peningkatan pembelian terhadap merk, (Peter dan Olson, 2013 : 196). Selain persepsi, sikap, perpsektif pengambilan keputusan juga berpengaruh terhadap perilaku. Proses perspektif pengambilan keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya. Keputusan 6
pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merk ataupun mencari solusi terbaik dari perspektif konsumen, kemudian setelah dikonsumsi akan dievaluasi kembali (Fifi, 2012). Individu dapat mengambil keputusan yang cermat atas dasar pertimbangan yang matang. Kondisi internal dan eksternal, ketersediaan informasi dan keterampilan dalam pengambilan keputusan dapat berpengaruh terhadap konsumen dalam menentukan keputusan untuk memilih atau membeli produk yang ditawarkan oleh produsen (Umar : 2001).
Dengan mempelajari perilaku konsumen, beserta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen untuk menentukan pilihannya, maka perusahaan dapat menjelaskan mengapa konsumen mau membeli atau menggunakan suatu produk/jasa, siapa yang mempengaruhinya, kapan konsumen akan membeli atau menggunakannya. Penjelasan tersebut penting untuk diketahui supaya para perancang pasar dan pemasaran dapat menjual produknya sesuai keinginan konsumen (Sangadji dan Sopiah : 2013).
Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk dan merk pada setiap periode tertentu. Berbagai macam keputusan mengenai aktivitas kehidupan sering kali harus dilakukan oleh konsumen setiap hari. Konsumen melakukan keputusan setiap hari atau setiap periode tanpa menyadari bahwa mereka tlah mengambil keputusan (Sumarwan :2011).
7
Berdasarkan pemaparan tersebut diatas penulis ingin meneliti dan mengetahui informasi yang lebih jelas mengenai pengaruh persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan masyarakat terhadap perilaku pada Bank Syariah, sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan Menjadi Nasabah pada Bank Syariah (Studi Kasus pada Pegawai IAIN Salatiga).”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang ada dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Apakah persepsi berpengaruh positif terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah? 2. Apakah sikap berpengaruh positif terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah? 3. Apakah perspektif pengambilan keputusan berpengaruh positif terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah? 4. Apakah persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan secara simultan (bersama-sama) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah?
8
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan Penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Pegawai IAIN Salatiga terhadap Keputusan menjadi Nasabah pada Bank Syariah. 2. Untuk mengetahui Pengaruh Sikap Pegawai IAIN Salatiga terhadap Keputusan menjadi Nasabah pada Bank Syariah. 3. Untuk mengetahui Pengaruh Perspektif Pengambilan Keputusan Pegawai IAIN Salatiga terhadap Keputusan menjadi Nasabah pada Bank Syariah. 4. Untuk mengetahui Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan Pegawai IAIN Salatiga secara simultan (bersama-sama) terhadap Keputusan menjadi Nasabah pada Bank Syariah.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis a) Untuk bahan perbandingan antara teori yang telah didapatkan selama didalam perkuliahan dengan praktek di lapangan. b) Untuk
mengetahui
pengaruh
persepsi,
sikap
dan
perspektif
pengambilan keputusan terhadap Keputusan menjadi Nasabah masyarakat pada Bank Syariah dalam rangka penyusunan skripsi sebagai syarat kelulusan dijurusan S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga.
9
c) Untuk menambah wawasan dan pengalaman mengenai persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan terhadap perilaku masyarakat pada Bank Syariah. 2. Bagi IAIN SALATIGA Sebagai dasar mengukur kualitas kegiatan belajar mengajar dengan menilai isi skripsi ini. 3. Bagi Bank Syariah Untuk mengetahui pemahaman masyarakat Salatiga tentang Bank Syariah. 4. Bagi Pembaca Sebagai tambahan informasi, pengetahuan dan referensi untuk dapat diambil manfaatnya oleh para pembaca. E. Sistematika Penulisan Pada sistematika penulisan ini menguraikan tentang, sebagai berikut : BAB I
Bab satu yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
Pada bab dua berisi tentang Kajian Pustaka yang mencakup Telaah pustaka yaitu menguraikan tentang telaah pustaka tentang ringkasan penelitian terdahulu dan memberikan gambaran terhadap posisi penelitian ini terhadap penelitian terdahulu. Kemudian kerangka teori yaitu bangunan teori untuk konsep menganalisis. Selanjutnya adalah kerangka penelitian yaitu menguraikan tentang
10
kerangka kritis untuk penelitian yang dilakukan. Dan yang terkhir adalah hipotesis. BAB III
Bab tiga membahas tentang metode penelitian yang menguraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, Populasi dan sampel, Teknik pengumpulan data, Skala pengukuran, Definisi konsep dan operasional, Instrumen Penelitian, Uji Instrumen Penelitian dan Alat analisis.
BAB VI
Bab empat membahas tentang analisis data yaitu menguraikan tentang diskripsi obyek penelitian dan analisis data serta pembahasannya.
BAB V
Bab lima yaitu penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan saran-saran.
11
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan terhadap Perilaku Masyarakat pada Bank Syariah diantaranya sebagai berikut : Penelitian Hamidi (2000) yang meneliti tentang Persepsi dan Sikap Masyarakat Santri Jawa Timur Terhadap Bank Syariah menunjukkan bahwa Persepsi dan Sikap santri Jawa Timur baik yang nasabah maupun bukan nasabah Bank Syariah ditinjau dari pendekatan budaya, sosial, psikologis dan pribadi adalah positif terhadap Bank Syariah. Perbedaan terdapat pada masyarakat santri nasabah dan yang bukan nasabah adalah pada sikap atau pilihan mereka memilih Bank Syariah. Hasil penelitian Hamidi menunjukkan bahwa persepsi yang positif tidak berpengaruh terhadap sikap Santri di Jawa Timur pada Bank Syariah. Penelitian Ariani (2007) yang meneliti tentang Persepsi Masyarakat Umum terhadap Bank Syariah di Medan menunjukkan bahwa pengujian secara serempak (uji F) pada variabel pendidikan, usia dan pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan pada α = 5% dan α = 1% terhadap persepsi masyarakat umum di Medan. Dari ketiga variabel bebas terlihat bahwa pelayanan merupakan variabel utama yang memberikan kontribusi paling besar dalam hubungannya dengan persepsi masyarakat umum terhadap Bank Syariah di Medan. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa pendidikan, usia dan pengaruh pelayanan berpengaruh 12
positif terhadap persepsi masyarakat umum pada Bank Syariah. R2 = 0,233 berarti adalah variabel tersebut (pendidikan,usia dan pelayanan) mempunyai pengaruh sebesar 23,3% terhadap persepsi masyarakat umum pada Bank Syariah di Medan. Penelitian yang dilakukan oleh Amani (2010) yang meneliti tentang Persepsi Santri Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta terhadap Bank Syariah menunjukkan hasil bahwa persepsi santri Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta hanya sebatas argumen penalaran saja karena masih banyak santri yang menggunakan jasa Bank Konvensional. Para santri memiliki alasan bahwa kantor Bank Syariah masih sedikit, pengetahuan santri yang masih kurang mengenai Bank Syariah. Respon positif para santri mengenai Bank Syariah adalah Bank Syariah ini memberikan pelayanan yang ramah dan bersahabat, serta pembagian keuntungan dengan cara bagi hasil yang berbeda dengan Bank Konvensional. Respon negatif dari sebagian santri terhadap Bank Syariah disebabkan fasilitas Bank Syariah kurang memadai dibandingkan Bank Konvensional. Sehingga dari hasil penelitian Amani (2010) menunjukkan bahwa persepsi santri Al-Munawwir tidak berpengaruh terhadap perilaku santri untuk memilih Bank Syariah. Penelitian dari Sakinah (2011) tentang Sikap dan Perilaku Hakim terhadap Perbankan Syariah menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap hakim terhadap Perbankan Syariah memberikan respon yang positif ke arah mendukung tentang adanya Bank Syariah. Namun, tingkat dukungan sikap bervariasi menurut variasi faktor. Dukungan paling tinggi tampak pada
13
pemanfaatan Perbankan Syariah dalam suatu kelompok dan penggunaan Perbankan Syariah untuk pengelolaan pribadi sedang dukungan rendah pada faktor mekanisme dan sistem operasional Bank Syariah. Sehingga kesimpulan dari penelitian Sakinah (2011) adalah masyarakat memberikan sikap yang positif tetapi tidak berpengaruh pada perilaku untuk mengambil keputusan dan memberikan sikap rendah terhadap keyakinan pada Bank Syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Aiyub (2007) yang meneliti tentang Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Nanggroe Aceh Darussalam menunjukkan hasil bahwa masyarakat banyak yang tidak mengetahui tentang sistem maupun produk Perbankan Syariah, sehingga memberikan nilai potensi yang kurang. Akan tetapi minat masyarakat untuk menabung dan melakukan pembiayaan sangat tinggi setelah mengetahui informasi mengenai Bank Syariah. Hasil penelitian Aiyub (2007) menunjukkan bahwa sikap masyarakat untuk menabung dan melakukan pembiayaan berpengaruh positif pada perilaku masyarakat terhadap Bank Syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Panca (2011) yang meneliti tentang Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Dosen terhadap Perbankan Syariah menunjukkan bahwa pada hipotesis 1 tentang pengaruh persepsi terhadap perilaku dosen pada Bank Syariah menunjukkan bahwa persepsi tidak berpengaruh positif terhadap sikap Dosen Fakultas Syariah IAIN Walisogo pada Bank Syariah. Sedangkan pada hipotesis 2 menujukkan bahwa
14
preferensi berpengaruh positif terhadap sikap Dosen Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang. Selanjutnya pada hipotesis 3 menunjukkan bahwa sikap berpengaruh positif terhadap perilaku dosen Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang terhadap Bank Syariah. Penelitian yang dilakukan Murdianingsih (2015) yang meneliti tentang Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga terhadap Perbankan Syariah dengan Sikap sebagai Variabel Moderating menunjukkan bahwa pengaruh persepsi terhadap keputusan santri Kota Salatiga memberikan pengaruh yang positif terhadap perilaku para santri pada Bank Syariah. Sedangkan pengaruh persepsi pada situasi lingkungan di pondok tersebut memberikan hasil yang negatif untuk memilih Bank Syariah. Sehingga kesimpulan dari penelitian Murdianingsih (2015) menunjukkan bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap perilaku santri Kota Salatiga untuk memilih Bank Syariah karena dilingkungan tersebut tidak mendukungnya. Dari hasil penelitian terdahulu diatas menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan para peneliti berbeda dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Letak perbedaannya adalah pada ruang lingkup yang akan dilakukan penelitian dan dalam penelitian ini penulis menambah satu variabel independen yaitu perspektif pengambilan keputusan. B. Kerangka Teori 1.
Persepsi a. Pengertian Persepsi
15
Persepsi menurut Solomon dalam Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 67) adalah sebagai proses dimana sensasi yang diterima oleh seseorang dipilih, kemudian diatur dan akhirnya diinterpretasikan. Untuk memahami definisi tersebut pertama harus memahami tentang sensasi terlebih dahulu. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 137) persepsi adalah proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsir stimuli berdasarkan kebutuhan, nilai-nilai dan harapan setiap individu itu sendiri. Persepsi menurut Sangadji dan Sopiah (2013 : 64) adalah suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana sensasi adalah aktivitas yang merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi juga dapat didefinisikan sebagai tanggapan yang cepat dari indra penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan suara. Dengan adanya itu semua persepsi akan timbul. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Persepsi Menurut Solomon dalam Mowen dan Minor (2002 : 64) bentuk persepsi digambarkan sebagai berikut : STIMULI
Sensasi
Pemberi Arti
a. Penglihatan b. Suara c. Bau
Indra Penerima
d. Rasa
16
Perhatian
Interpretasi
PERSEPSI
Tanggapan
Sumber : Perilaku Konsumen,Mowen dan Minor 2002 Gambar 2.1 Bentuk Persepsi Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004) berikut adalah faktorfaktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi, diantaranya : a. Faktor Internal 1. Pengalaman Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadiankejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsangan dalam pengertian luas. Sehingga hal itu berpengaruh terhadap persepsi.
2. Kebutuhan saat itu Dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya. Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap menurut Panca (2011 : 17) pada diri seseorang, akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda, akan menyebabkan pula perbedaan persepsi. 3. Nilai-nilai yang dianutnya Sistem nilai-nilai yang dianut oleh suatu individu atau konsumen akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Karena faktor dari nilai yang dianut oleh individu atau
17
konsumen akan terbawa sampai dilingkungan tempat mereka tinggal. 4. Ekspektasi (Harapan) Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 148) orang biasanya melihat apa yang mereka harapkan untuk dilihat biasanya berdasarkan pada apa yang diketahui, pengalaman sebelumnya, atau keadaan yang seharusnya ada (harapan). Dalam konteks pemasaran orang cenderung merasakan produk dan sifat-sifat produk menurut harapan-harapan mereka sendiri. Harapan dibentuk menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 78) dari pengalaman sebelumnya, dari informasi yang diperoleh melalui media massa dan dari kenalannya atau juga dari apa yang dilihat, didengar dan diraba saat itu. Semua itu merupakan sesuatu yang mengkondisikan prospek untuk membentuk ekspektasi. c. Faktor Eksternal 1) Sifat-sifat stimulus Stimulus pemasaran menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 77) termasuk ciri-ciri produk, rancangan kemasan, nama merk, iklan (termasuk model, jenis kelamin, ukuran iklan dan sebagaainya), posisi iklan atau waktu tayangnyadan lingkungan editorial. Faktor stimulus yang penting dalam persepsi konsumen sebagai berikut :
18
a. Contrast yaitu atribut stimulus yang paling kuat. Contrast menguatkan persepsi dengan menonjolkan perbedaan intensitas stimulus. Jadi konsumen menerima stimulus yang berhubungan dengan konteksnya. Konsumen mempersepsi sesuatu dalam konteksnya dengan latar. b. Closure (Pengutuhan) adalah kecenderungan orang untuk mengisi secara persepsi bagian yang hilang dari stimulus yang tidak lengkap.
Konsumen akan mendapatkan
kepuasan psikologi apabila berhasil mengutuhkan pesan tersebut. c. Proximity adalah prinsip kedekatan. Maksudnya suatu benda ataau artikel berdekatansatu sama lain dalam wawasan waktu maupun ruang atau dipersepsisebagai bagian-bagian yang berhubungan dari suatu pola atau konfigurasi. d. Similarity (grouping) adalah kecenderungan konsumen untuk mengelompokkan produk-produk karena kesamaan warna,
kemasan
dan
sebagainya
yang
biasanya
dimanfaatkan oleh merk-merk produk yang kurang dikenal melalui praktek-praktek peniruan. e. Ukuran, Warna, Posisi dan Usia dari Stimulus itu harus sesuai dengan Positioning Produksedangkan stimulus yang
19
baru akan lebih menarik perhatian daripada yang sudah lama. 2) Situasi lingkungan Sosial a) Efek Budaya Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis. Budaya yang ada di masyarakat dapat juga memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya dalam suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Ada juga yang masih menggunakan tradisi untuk para pemasar adalah fakta bahwa tradisi cenderung masih berpengaruh terhadap masyarakat yang menganutnya (Nandha, 2010). b) Sub Budaya Sub budaya menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 382) didefinisikan sebagai kelompok budaya yang berbeda yang ada sebagai segmen yang dapat dikenali dalam masyarakat tertentu yang lebih luas dan lebih kompleks. Jadi profil budaya masyarakat merupakan gabungan dua unsur yang berbeda, yaitu kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan unik yang dianut oleh para anggota subbudaya
20
tertentu dan tema budaya yang pokok atau inti yang dipakai bersama-sama oleh sebagian penduduk tanpa memandang keanggotaan subbudaya tertentu. c) Kelas Sosial Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 329) kelas soaial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat kedalam suatu hirarki status kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas yang berbeda secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Sedangkan menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 177) mendefinikan sebagai kelas sosial yang memiliki tingkatan-tingkatan dari yang paling rendah sampai yang tinggi. Orang dari kelas sosial tertentu menganggap orang dari kelas sosial lain memiliki status yang lebih tinggi atau lebih rendah dari dirinya. d) Kelompok Referensi Kelompok referensi juga disebut sebagai kelompok rujukan, menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 292) adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau khusus atau pedoman khusus bagi perilaku. Konsep ini memberikan pesepsi yang berharga
21
untuk memahami pengaruh orang lain terhadap kepercayaan, nilai dan perilaku konsumsi seseorang. 2. Sikap a. Pengertian Sikap Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 114) sikap adalah perasaan positif atau negatif terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Peter dan Olson (2013 : 130) sikap adalah evaluasi secara menyeluruh yang dilakukan seseorang atas suatu konsep. Sedangkan evaluasi itu sendiri adalah respon afektif umumnya dalam intensitas dan kadar rendah. Evaluasi tersebut dapat diciptakan baik dalam sistem afektif maupun kognitif. Sistem afektif secara otomatis menghasilkan respon afektif termasuk emosi perasaan, suasana hati dan secara langsung memberikan rangsangan tertentu. Sikap sebagai evaluasi afektif dibentuk oleh sistem kognitif. Model proses kognitif dalam pembuatan keputusan oleh konsumen menunjukkan bahwa keseluruhan evaluasi dibentuk ketika konsumen menggabungkan pengetahuan, arti atau kepercayaan terhadap konsep sikap. b. Konsep Sikap Dari uraian pengertian sikap diatas maka terbentuklah suatu konsep sikap, yaitu sebagai berikut (Prasetijo dan Ihalauw, 2004 : 104) : 1. Dalam sikap, ada obyek yang harus disikapi. Obyek disini diartika sebagai tindakan konsumen dalam memilih suatu produk.
22
2. Sikap adalah suatu predis-posisi (kecenderungan umum) yang dipelajari. Dalam sikap, ada kecenderungan umum yang dipelajari atau dibentuk dan karena itu sikap memiliki kualitas motivasi yang dapat mendorong konsumen untuk mengambil keputusan tertentu. 3. Sikap itu konsisten. Pada dasarnya sikap secara relatif selalu konsisten dengan perilaku yang diperlihatkannya. 4. Sikap terjadi dalam suatu situasi. Situasi adalah peristiwa atau keadaan pada saat pengamatan. Situasi ini mempengaruhi hubungan antara sikap dan perilaku. 5. Sikap itu terarah dan mempunyai intensitas tertentu. Dikatakan terarah karena sikap menyebabkan orang mempunyai pandangan negatif atau positif terhadap obyek sikap. Seberapa besar kesuakaannya atau ketidasukaanya terhadap suatu obyek sikap dinyatakan oleh intensitas sikap tersebut. c. Ada 3 komponen Model Sikap Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 106) terdapat tiga komponen model sikap, yaitu :
1. Komponen Kognitif Komponen kognitif yaitu pengetahuan dan persepsi yang diperoleh melalui kombinasi dari pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi terkait yang didapat dari berbagai sumber. Komponen ini sering dikenal sebagai keyakinan atau
23
kepercayaaan sehingga konsumen yakin bahwa suatu obyek sikap memiliki atribut-atribut tertentu dan perilaku tertentu yang akan memberikan hasil tertentu. 2. Komponen Afektif Komponen afektif yaitu perasaan terhadap suatu produk atau merek tertentu. Perasaan ini mempunyai hakekat evaluatif, yaitu apakah konsumen suka atau tidak terhadap produk tertentu. 3. Komponen Koanatif Komponen koanatif yaitu kecenderungan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan dengan perilaku dengan cara tertentu terhadap suatu obyek sikap. Dalam pemasaran dan penelitian konsumen, komponen konatif biasanya diperlakukan sebagai ekspresi niat konsumen untuk membeli atau menolak suatu produk. Selain ketiga komponen tersebut, Sikap terhadap perilaku (Attitude toward behavior) juga dibentuk oleh dua komponen (Peter dan Olson, 2013), yaitu sebagai berikut : 1) Kepercayaan bahwa perilaku akan menghasilkan suatu keluaran atau kepercayaan terhadap adanya konsekuensi karena melakukan perilaku. 2) Evaluasi terhadap keluaran atau evaluasi terhadap konsekuensi dari kepercayaan.
24
d. Fungsi Sikap Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 111) berikut ini adalah fungsi dari sikap, diantaranya adalah : 1) Fungsi Utilitarian Melalui instrumen suka dan tidak suka, sikap memungkinkan seseorang memilih produk yang memberikan hasil yang positif dan menolak produk yang memberikan hasil negatif. 2) Fungsi Ego Defensive Orang cenderung mengembangkan sikap tertentu untuk melindungi egonya dari abrasi psikologis. Abrasi psikologis bisa timbul dari lingkungan yang kecanduan kerja. Untuk menghindari lingkungan yang tidak menyenangkan, biasanya konsumen membuat rasionalisasi (dengan menghindar dari citra yang negatif) dengan mengembangkan sikap yang positif terhadap pola hidup yang dijalani. 3) Fungsi Value-expressive Mengekspresikan nilai-nilai yang dianutnya. Fungsi ini memungkinkan konsumen untuk mengekspresikan secara jelas citra dirinya dan nilai-nilai inti yang dianutnya. 4) Fungsi Knowledge-organization Karena terbatasnya kapasitas otak manusia dalam memproses informasi, maka konsumen cenderung bergantung pada
25
pengetahuan yang diperolah dari pengalaman dan informasi yang diperoleh dari lingkungannya. 3. Perspektif Pengambilan Keputusan a. Pengertian Menurut Agus (2012) perspektif adalah wawasan atau cara pandang mengenai fenomena secara keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi, interdependensi, dan kompetisi antar umat manusia. Interaksi merupakan kegiatan saling mempengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu dengan tempat lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber daya alamnya dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan tempat lain. Perbedaan tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi dan interdependensi antarwilayah. Contohnya interaksi yang terjadi antara desa dengan kota, dalam pendistribusian suatu produk. Kompetisi terjadi karena keinginan untuk bersaing atau bertahan hidup. Hal ini akan membuat konsumen untuk memilih produk mana yang terjamin kualitasnya. Proses perspektif pengambilan keputusan ini diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi
26
yang dihadapinya. Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merk ataupun mencari solusi terbaik dari perspektif konsumen, kemudian setelah dikonsumsi akan dievaluasi kembali (Fifi, 2012). Jadi perspektif pengambilan keputusan adalah cara pandang konsumen terhadap suatu produk untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan membandingkan kualitas produk tersebut sesuai informasi yang mereka peroleh, sehingga konsumen dapat memutuskan apakah produk tersebut layak atau tidak (Sumarwan, 2011 : 6) b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Menurut Umar (2001 : 44) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut : 1. Kondisi Internal dan Eksternal Ada beberapa faktor utama untuk menilai kondisi internal antara lain ketersediaan dana, kualitas sumber daya manusia, informasi yang diperoleh, pengetahuan, kepribadian dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi acuan individu/konsumen untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan pembelian. Faktor eksternal turut mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan karena yang faktor eksternal dapat mempengaruhi faktor internal pada individu/konsumen dalam memilih produk yang diminatinya. Faktor-faktor eksternal diantaranya, yaitu pengaruh keluarga, faktor sosial, ekonomi, strategi marketing, budaya
27
masyarakat dan kelompok referensi. Kelompokm referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku dalam pengambilan keputusan. Faktor-faktor tersebut harus dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. 2. Ketersediaan Informasi Ketersediaan informasi menjadi faktor yang sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk menilai proses dan kualitas hasil keputusan yang diambil oleh manajemen. 3. Keterampilan Pengambilan Keputusan Menurut Eric dalam Umar (2001 : 45) tipe pengambilan keputusan dibagi menjadi 5 yang dijelaskan sebagai berikut : a) Tipe Ketergantungan
Tipe pengambilan keputusan yang kurang mempunyai pendirian yang tegas dan lemahnya penguasaan masalah yang dihadapi sehingga dia memerlukan bantuan orang lain. Untuk menghadapi masalah-masalah lain peran orang lain menjadi besar yang pada akhirnya bergantung kepada mereka. b) Tipe Eksploitatif
Suatu tipe pengambil keputusan yang ide-ide keputusan tersebut didapat dari orang lain atau bawahannya dan sekaligus mereka di eksploitasi untuk kepentingan sendiri karena ketidakmampuannya.
28
c) Tipe Tabungan
Merupakan tipe pengambilan keputusan yang berbeda, dimana pengambil keputusan banyak menciptakan ide-ide akan tetapi ditabung untuk disampaikan pada saat yang tepat yang berkaitan dengan kepentingan pribadinya, misalnya dalam rangka memperkuat posisinya di organisasi tersebut. d) Tipe Pemasaran
Dapat dikatakan kebalikan dari tipe tabungan diatas. Tipe ini ditujukan kepada pengambil keputusan yang suka memberitahukan ide-idenya kepada orang lain dengan tujuan negatif, yaitu hanya bertujuan untuk pamer dalam rangka menarik simpatik. e) Tipe Produktif
Untuk mencirikan pengambilan keputusan yang memang memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan, berinisiatif, kreatif, dan dapat bekerja sama baik dengan bawahan, atasan dan rekan kerja. Menurut Davis dalam Umar (2001 : 46) keputusan dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Keputusan Terstruktur Keputusan terstruktur memiliki aturan-aturan yang jelas dan teliti, dipakai berulang-ulang dan dapat diprogramkan
29
sehingga dapat didelegasikan kepada orang lain maupun dimasukkan dalam komputer. 2. Keputusan Tidak Terstruktur Jenis ini mempunyai ciri-ciri yang munculnya kadangkadang, sifat keputusan yang harus diambil bersifat unik sehingga sifat analisisnya baru, tidak dapat didelegasikan, kadang alat analisis tidak lengkap bahkan keputusan lebih didominasi oleh intuisi atau instingnya. c. Tipe Proses Pengambilan Keputusan Menurut Fifi (2012) sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut: 1) Pengenalan Masalah (Problem Recognition) Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli. 2) Pencarian Informasi (Information Source) Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
30
3) Mengevaluasi Alternatif (Alternative Evaluation) Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. 4) Keputusan Pembelian (Purchase Decision) Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. 5) Evaluasi Pasca Pembelian (Post-Purchase Evaluation) Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.
31
4. Perilaku a. Pengertian Perilaku Perilaku menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2011 : 4) adalah sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akaan memuaskan kebutuhan mereka. Sedangkan Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 9) perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan baik individu, kelompok atau organisasi, membuat keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengonsumsinya. Selanjutnya menurut Engel, Blacwell dan Miniard dalam Sumarwan (2011 : 4) perilaku adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Dan menurut Sangadji dan Sopiah (2013 : 9) perilaku adalah disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang digunakan konsumen untuk menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman (ide) untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. b. Konsep Perilaku Konsumen Ada beberapa hal penting yang dapat diungkapkan menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 9) dari definisi perilaku konsumen diatas, yaitu sebagai berikut :
32
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap perolehan yaitu mencari dan membeli suatu barang atau produk. 2. Tahap konsumsi yaitu menggunakan dan mengevaluasi barang atau produk yang telah dibeli. Proses ini dapat menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 10) digambarkan sebagai berikut : Mendapatk an Produk Mencari : Kebutuhan Informasi Alternatif
Konsumsi Mengguna kan Mengevalu asi
Pasca Beli Perilaku Pasca Beli
Keputusan Membeli Sumber : Perilaku Konsumen, Prasetijo dan Ihalauw 2004 Gambar 2.2 Proses Perilaku Konsumen Unit-unit pengambilan keputusan saat membeli menurut Kotler terdiri dari : 1. Konsumen individu yang membentuk pasar konsumen. 2. Konsumen organisasonal yang membentuk pasar bisnis. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Menurut Sumarwan (2011 : 6) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku adalah sebagai berikut : 33
1.
Perspektif Pengambilan Keputusan Perspektif pengambilan keputusan biasanya konsumen melakukan serangkaian aktivitas membuat keputusan pembelian. Perspektif ini mengasumsikan konsumen memiliki masalah dan melakukan proses pengambilan keputusan rasional untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Perspektif Eksperiensial (Pengalaman) Perspektif eksperiensial mengemukakan bahwa konsumen seringkali mengambil keputusan membeli suatu produk tidak selalu berdasarkan proses keputusan rasional untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Konsumen sering membeli suatu produk karena alasan untuk kegembiraan, fantasi atau emosi yang diinginkan. 3. Perspektif Pengaruh Behavioral Perspektif ini menyatakan bahwa seorang konsumen membeli suatu produk bukan karena alasan rasional atau emosional yang berasal dari dalam dirinya. Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002 : 12) mengasumsikan bahwa perspektif pengaruh Bahavioral adalah kekuatan lingkungan yang memaksa konsumen untuk melakukan pembelian tanpa harus membangun rasa percaya terhadap suatu produk. Perilaku konsumen dalam perspektif ini menyatakan bahwa perilaku konsumen sangat dipengaruhi faktor dari luar diantaranya, yaitu : program pemasaraan yang dilakukan oleh produsen, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, faktor
34
ekonomi dan undang-undang serta pengaruh lingkungan yang kuat membuat konsumen melakukan pembelian. d. Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen Menurut Suryani (2008 : 8) manfaat mempelajari perilaku konsumen adalah sebagai berikut : 1) Perilaku sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi maupun bauran pemasaran. 2) Memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan tepat kebutuhan
dan
keinginan
konsumennya
sehingga
dapat
membantunya untuk memuaskan konsumen, menerapkan konsep pemasaran dan memperluas letimigasi ke masyarakat. 5. Keputusan a. Pengertian Keputusan Menurut Sumarwan (2011 : 357) keputusan adalah pemilihan dari suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 485) keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih, dengan kata lain plihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. b. 4 Model Pandangan Pengambilan Keputusan Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 488) 4 Model Pandangan Pengambilan Keputusan adalah sebagai berikut : 1) Pandangan Ekonomi
35
Dalam bidang ekonomi pengambilan keputusan harus rasional. Untuk berperilaku rasional, seorang konsumen harus mengetahui semua alternatif produk yang tersedia, mampu meningkatkan alternatif secara tepat dari sudut keuntungan dan kerugiannya, mampu mengenali pilihan yang terbaik. 2) Pandangan Pasif Pandangan ini sangat berlawanan dengan pandangan ekonomi yang rasional mengeni konsumen, yaitu pandangan pasif yang menggambarkan konsumen sebagai orang yang pada dasarnya tunduk paa kepentingan diri sendiri. Dalam pandangan pasif, para konsumen dianggap sebagai pembeli yang irrasional. 3) Pandangan Kognitif Pandangan kognitif menggambarkan konsumen sebagai pemecah masalah engan cara berpikir. Konsumen sering digambarkan sebagai mau menerima maupun dengan aktif mencari produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dan dapat memperkaya kehidupan mereka. 4) Pandangan Emosional Walaupun sudah lama menyadari adanya pandangan emosional, akan tetapi para pemasar lebih suka memikirkan konsumen model ekonomi atau pasif. Kenyataannya setiap kita menghubungkan perasaan yang mendalam atau emosi dengan berbagai pembelian atau kepemilikan tertentu. Kepemilikan juga
36
dapat membantu memelihara perasaan masa lalu dan ketika seseorang dihadapkan dengan masa depan yang tidak pasti. c. Tipe Pengambilan Keputusan Menurut Sumarwan (2011 : 360) ada 3 tipe pengambilan keputusan diantaranya sebagai berikut : 1. Pemecahan Masalah yang Diperluas Ketika konsumen tidak memilikikriteria untuk mengevaluasi sebuah kategori produk atau merk tertentu, tidak membatasi jumlah merk yang akan dipertimbangkan kedalam jumlah yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusannya dapat disebut dengan pemecahan masalah yang diperluas. Biasanya dilakukan pada pembelian barang-barang tahan lama dan barang-barang mewah. 2. Pemecahan Masalah yang Terbatas Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merk. Akan tetapi, konsumen belum memiliki preferensi tentang merk tertentu. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk bisa membedakan berbagai merk tersebut. Konsumen menyederhanakan proses pengambilan keputusan. Hal ini disebabkan konsumen memiliki waktu dan sumber daya yang terbatas.
37
3. Pemecahan Masalah Rutin Konsumen telah memiliki pengalman terhadap produk yang akan dibelinya. Konsumen juga telah memiliki standar untuk mengevaluasi merk. Konsumen sering kali hanya melihat apa yang telah diketahuinya. Konsumen hanya membutuhkan informasi yang sedikit. Jika konsumen telah kehabisan persediaan, maka timbul kebutuhan dan selanjutnya melakukan pembelian. d. Langkah-langkah Keputusan Konsumen Menurut Sumarwan (2011 : 361) ada 2 langkah-langkah keputusan konsumen, berikut ini pemaparannya : 1. Pengenalan Kebutuhan Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum bisa dikenali. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan, yaitu Waktu, Perubahan Situasi,Kepemilikan Produk, Konsumsi Produk, Perbedaan Individu, dan Pengaruh Pemasaran. 2. Pencarian Informasi Pencarian informasi dilakukan ketika konsumen mulai memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan
38
mencari informasi yang tersimpan didalam ingatan (Pencarian Internal) dan mencari informasi dari luar (Pencarian Eksternal). Konsumen akan mencariinformasi berbagai produk yang mereka inginkan dan cara pembayarannya yang sesuai. 6.
Pengaruh Persepsi terhadap Keputusan Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 173) persepsi merupakan proses dengan apa para individu atau konsumen memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli menjadi gambar yang masuk akal. Penafsiran stimuli sangat subyektif dan didasarkan pada apa yang diharapkan konsumen untuk dilihat dari pengalaman sebelumnya, banyaknya penjelasan yang masuk akal, motif dan minat pada waktu timbulnya persepsi dan kejelasan stimulus itu sendiri sehingga berpengaruh pada perubahan perilaku konsumen. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Murdianingsih (2015) yang meneliti tentang Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga terhadap Perbankan Syariah dengan Sikap sebagai Variabel Moderating menunjukkan bahwa pengaruh persepsi terhadap keputusan santri Kota Salatiga memberikan pengaruh yang positif terhadap perilaku para santri pada Bank Syariah. Sedangkan pengaruh persepsi pada situasi lingkungan di pondok tersebut memberikan hasil yang negatif untuk memilih Bank Syariah. Sehingga kesimpulan dari penelitian Murdianingsih menunjukkan bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap perilaku santri Kota Salatiga untuk memilih Bank Syariah karena dilingkungan tersebut tidak mendukungnya.
39
Sedangkan menurut Ries dan Trout dalam Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 67) mengatakan bahwa pemasaran adalah persaingan yang dilakukan oleh para produsen yang bertujuan untuk memperebutkan persepsi konsumen. Sehingga para produsen berusaha merancang perusahaannya supaya produk atau merknya menjadi pilihan konsumen. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 485) keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih, dengan kata lain plihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Karena apabila produk yang ditawarkan diminati oleh konsumen maka mereka akan mengambil keputusan untuk memilih produk tersebut dan akan membelinya. 7. Pengaruh Sikap terhadap Keputusan Menurut Peter dan Olson (2013 : 145) pemasar cenderung memperhatikan perilaku konsumen yang eksplisit, terutama perilaku pembelian mereka. Dengan demikian, upaya untuk membangun hubungan antara sikap dan perilaku dapat berdasarkan pada ide konsistensi, yang terlihat bahwa sikap terhadap objek berpengaruh dengan perilaku objek. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 244) ketidakcocokan pasca pembelian suatu produk, perubahan sikap konsumen dapat berpengaruh terhadap perilaku konsumen karena hal itu dapat merubah pemikiran konsumen terhadap produk tersebut. Pemikiran yang bertentangan atau informasi yang diperoleh tidak sesuai menjadi faktor utama yang mendorong para konsumen untuk mengubah sikap mereka
40
sehingga akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian mereka yang sesungguhnya. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Panca (2011) pada hipotesis 3 kesimpulannya bahwa sikap berpengaruh positif terhadap perilaku dosen IAIN Walisongo pada Bank Syariah karena sebagian besar dosen memberikan respon setuju terhadap pertanyaan yang diberikan mengenai Bank Syariah. Selanjutnya menurut Sasongko dalam Murdianingsih (2015 : 28) sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang tersebut maka akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen. Sehingga semakin besar kemungkinan konsumen untuk menyelesaikan tujuan pembeliannya. 8. Pengaruh Pespektif Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan Menurut Sumarwan (2011 : 6) perspektif pengambilan keputusan adalah cara pandang konsumen terhadap suatu produk untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan membandingkan kualitas produk tersebut sesuai informasi yang mereka peroleh, sehingga konsumen dapat memutuskan apakah produk tersebut layak atau tidak. Perspektif ini mengasumsikan konsumen memiliki masalah dan melakukan proses pengambilan keputusan rasional untuk memecahkan masalah tersebut. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap perilaku konsumen untuk memutuskan pilihannya.
41
Selanjutnya menurut Hartman dan Desjardins (2008 : 37) pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap perilaku adalah apabila konsumen dapat menentukan fakta-fakta yang terjadi pada situasi tersebut, dapat memberikan upaya yang cukup untuk memahami situasi tersebut kemudian dapat membedakan fakta-fakta dengan suatu berita yang hanya sebuah opini belaka. Dengan adanya fakta-fakta tersebut maka konsumen dapat mengambil keputusan sebagai sebuah pertimbangan atau pilihan untuk membeli suatu produk. 9. Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan Persepsi timbul karena adanya rangsangan dari luar yang akan mempengaruhi seseorang mengambil suatu sikap terhadap perilakunya melalui kelima alat inderanya yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan sentuhan. Dengan alat indera tersebut seorang individu atau konsumen dapat mengetahui kualitas produk, merk atau jasa yang diberikan (Lestari, 2011). Menurut Peter dan Olson dalam Murdianingsih (2015 : 29) menyatakan sikap yang positif terhadap iklan atau stimulus tidak selalu membawa pada peningkatan pembelian suatu merk. Maksudnya adalah seseorang yang menanggapi positif suatu stimulus belum tentu memutuskan untuk menggunakan barang yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen.
42
Menurut Mowen dan Minor (2002 : 14) perilaku konsumen akan timbul pada saat unsur emosionalnya keluar baik itu dari informasi internal maupun eksternal karena dapat mendorong konsumen untuk melakukan suatu tindakan kemudian mengambil suatu keputusan untuk melakukan tindakan tersebut. C. Kerangka Penelitian Berdasarkan teori-teori mengenai persepsi, sikap dan perilaku dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu maka yang menjadi variabel independen adalah persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah perilaku pada Bank Syariah. Maka kerangka penelitian dalam penelitian adalah sebagai berikut : Persepsi (X1) H1 Sikap (X2)
H2 Keputusan (Y) H4
Perspektif Pengambilan Keputusan (X3)
H3
Gambar 2.3 Kerangka Penelitian Keterangan : X1
: Persepsi
X2
: Sikap
43
X3
: Pespektif Pengambilan Keputusan
Y
: Keputusan
H1
: Hipotesis 1
H2
: Hipotesis 2
H3
: Hipotesis 3
H4
: Hipotesis 4 Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat dibuat persaman
matematisnya sebagai berikut : Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan : Y
: Keputusan Pegawai
β0
: Konstanta
β1
: Koefisien Persepsi
β2
: Koefisien Sikap
β3
: Koefisien Perspektif Pengambilan Keputusan
X1
: Persepsi
X2
: Sikap
X3
: Perspektif Pengambilan Keputusan
e
: Residual atau Prediction Error
D. Hipotesis Hipotesis menurut bahasa dalam Umar (2002 : 80) adalah suatu pernyataan yang kedudukannya belum sekuat suatu posisi. Sedangkan menurut bahasa adalah setiap penelitian terhadap suatu objek yang berfungsi sebagai pegangan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya
44
didalam kenyataan, percobaan atau praktik. Sedangkan menurut Supardi (2005 : 69) adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang bersifat dugaan dari suatu penelitian. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut: H1
Persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah pada Bank Syariah.
H2
Sikap berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah pada Bank Syariah.
H3
Perspektif pengambilan keputusan berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah pada Bank Syariah.
H4
Persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan secara simultan (bersama-sama) berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah pada Bank Syariah.
45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan, subjek atau objek penelitian yang diteliti, yaitu penelitian yang berdasarkan pada perhitungan angka-angka kemudian dihubungkan dengan rumus regresi. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui (Kasiram, 2010 : 172). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi untuk melakukan penelitian adalah IAIN Salatiga, alamat Jln. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706 Fax. (0298) 323433 Salatiga 50721. Dengan objek penelitian adalah para pegawai IAIN Salatiga. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Bawono (2006 : 26) populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk analisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Sedangkan menurut Tika (2006 : 33) populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Menurut Sugiyono dalam Tika (2006 : 33) 46
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Selanjutnya menurut Wijaya (2013 : 27) populasi adalah seluruh kumpulam elemen (orang, kejadian, produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah pegawai IAIN Salatiga sebagai objek untuk melakukan penelitian. Jumlah total pegawai IAIN Salatiga adalah sebesar 210 orang. 2. Sampel Menurut Bawono (2006 : 28) sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Sedangkan menurut Winarno (2010 : 4) sampel adalah sebagian populasi yang diambil yang akan digunakan untuk menduga ciri-ciri populasi tersebut. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling. Menurut Supardi (2005 :108) Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel penelitian yang dilakukan dengan menggunakan cara acak sederhana. Pada pendekatan acak sederhana ini adalh konsep yang paling mudah diterapkan untuk melakukan penelitian.
47
Berdasarkan jumlah populasi 210 pegawai IAIN Salatiga maka jumlah sampel yang akan diteliti dapat dicari menggunakan rumus menurut Bawono (2006 : 29) sebagai berikut : s
=
P (P.e2) + 1
Diamana : s : Sampel P : Populasi e : eror atau tingkat kesalahan yang diyakini Maka sampel yang akan dilakukan untuk pengajuan penelitian adalah sebagai berikut : s
=
P (P.e2) + 1
=
210 1+(210x10%2)
=
67,74
Sehingga sampel dari 210 populasi adalah 67,74 kemudian dibulatkan menjadi 68. Jadi jumlah sampel yang akan digunakan untuk penelitian adalah sebanyak 68 orang yang dinilai sudah dapat mewakili populasi sebanyak 210 orang. D. Teknik Pengumpulan Data Menurut Tika (2006 : 57) data adalah sekumpulan bukti atau fakta yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan tertentu. Metode pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk memperolah data yang akan dianalisis atau diolah.
48
Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Sumber data a) Data Primer Data primer adalah data yang diperolah langsung dari responden atau objek yang diteliti atau ada hubungannya dengan objek yang diteliti. Data tersebut bisa diperoleh dari personel yang diteliti dan dapat pula berasal dari lapangan. Misalnya menyebar kuesioner (angket) untuk responden, wawancara atau melakukan observasi. b) Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi diluar dari peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. Misalnya data yang sudah diolah oleh kantor atau peneliti terdahulu, data diambil dari buku atau internet. 2. Teknik Pengumpulan Data Menurut Bawono (2006 : 29) adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Teknik atau cara untuk mendapatkan penelitian ini adalah : a) Angket Angket menurut Nawawi dalam Tika (2006 : 60) adalah usaha mengumpulakan informasi dengan menyampaikan sejumlah
49
pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. Pertanyaan yang diajukan dalam angket sebaiknya mengarah kepada permasalahan, tujuan dan hipotesis penelitian. E. Skala Pengukuran Skala pengukuran menurut Sugiyono dalam Khanifah (2015 : 57) adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada didalam alat ukur. Dengan menggunakan alat ukur tersebut dalam pengukuran maka akan menghasilkan data kuantitatif. Skala yang digunakan untuk melakukan pengukuran dalam penelitian ini adalah skala interval. Menurut Bawono (2006 : 31) skala interval adalah memberikan ranking terhadap responden, misalnya yang diberi ranking bisa prefensi, perilaku dan sebagainya. Dalam skala interval juga banyak menyebutnya sebagai skala Likert. Skala 0-10 dipilih dengan pertimbangan agar dapat memudahkan responden dalam menentukan kategori dari sangat tidak setuju menjadi sangat setuju. Skala penilaian sampai dengan 10 biasa digunakan oleh responden dalam menilai baik buruknya sesuatu. Berikut adalah rentang penilaian dalam skala interval : Sagat Tidak Setuju
1 2 3 4 5 6
50
7
8
9
10
Sangat Setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional Setiap penelitian kuantitatif dimulai dengan menjelaskan konsep penelitian yang digunakan, karena konsep penelitian ini merupakan kerangka acuan peneliti untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. 1. Variabel Bebas (Independen) a) Persepsi (X1) Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 137) persepsi adalah proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsir stimuli berdasarkan kebutuhan, nilai-nilai dan harapan setiap individu itu sendiri. Pemasaran suatu produk adalah upaya produsen untuk membentuk persepsi positif terhadap produk yang ditawarkan. b) Sikap (X2) Menurut Peter dan Olson (2013 : 130) sikap adalah evaluasi secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang atas suatu konsep. Sedangkan menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 114) sikap adalah perasaan positif atau negatif terhadap sesuatu. c) Perspektif Pengambilan Keputusan (X3) Perspektif pengambilan keputusan adalah cara pandang konsumen terhadap suatu produk untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan membandingkan kualitas produk tersebut sesuai informasi yang mereka peroleh, sehingga konsumen dapat memutuskan apakah produk tersebut layak atau tidak.
51
2. Variabel Terikat (Dependen) Keputusan (Y) Menurut Sumarwan (2011 : 357) keputusan adalah pemilihan dari suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 485) keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih, enan kata lain plihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. G. Instrumen Penelitian Menurut Supardi (2005 : 141) instrumen penelitian adalah alat bantu untuk mendapatkan data empiris lapangan secara efektif dan koefisien. Instrumen penelitian ini menggunakan angket/kuesioner yang berisi tentang daftar-daftar pertanyaan yang akan diisi oleh pegawai IAIN Salatiga sebagai sampel penelitian. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan Variabel penelitian, definisi variabel, Indikator untuk penelitian dan skala yang digunakan untuk melakukan penelitian : Tabel 3.1 Variabel Penelitian, Definisi, Indikator Dan Skala Pengukuran Skala
Variabel Definisi NO. 1.
Indikator
Penelitian Persepsi
Pemasaran suatu produk adalah upaya produsen untuk membentuk
52
Ekspektasi (Harapan) Situasi Lingkungan
Pengukuran Diukur melalui kuesioner (angket) dengan
persepsi positif terhadap produk yang ditawarkan. Persepsi konsumen atau nasabah dibentuk dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
2.
Sikap
Yaitu evaluasi secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang atas suatu konsep.
3.
Perspektif
Perspektif pengambilan keputusan biasanya
Pengambilan
53
menggunaka n skala interval.
Merk produk. Pengeta huan tentang produk yang ditawar kan. Perasaa n seseora ng terhada p produk yang ditawar kan. Kondisi eksternal dan internal Ketersediaan
Diukur melalui kuesioner (angket) dengan menggunaka n skala interval.
Diukur melalui kuesioner (angket)
Keputusan
4.
Keputusan
konsumen melakukan serangkaian aktivitas membuat keputusan pembelian. Perspektif ini mengasumsikan konsumen memiliki masalah dan melakukan proses pengambilan keputusan rasional. keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih, dengan kata lain plihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan.
informasi Keterampilan pengambilan keputusan
Pandangan Ekonomi Pandangan Pasif Pandangan Kognitif Pandangan Emosional
dengan menggunaka n skala interval.
Diukur melalui kuesioner (angket) dengan menggunaka n skala interval.
H. Uji Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka peneliti harus melakukan uji instrumen terlebih dahulu. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan uji instrumen yang disebut uji reliabilitas dan uji validitas yang penjelasannya sebagai berikut : 1) Uji Reliabilitas
54
Menurut Bawono (2006 : 63) uji reliabilitas adalah menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban quesioner yang kita bagikan kepada responden. Quesioner tersebut itu handal atau reliable, apabila jawaban responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu. Analisis ini menurut Bawono (2006 : 64) dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil yang relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau keandalan alat ukur (quesioner). Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 dan begitu sebaliknya (Bawono, 2006: 64). 2) Uji Validitas Menurut Bawono (2006 : 68) uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada quesioner tersebut sahih atau tidak. Menurut Adi dalam Bawono (2006) analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat mencerminkan variabel yang diukur. Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuisioner tersebut sahih atau tidak dengan cara menentukan korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat
55
dilihat pada kolom atau baris total score, jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan mnghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua kemungkinan, yaitu : a. Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0,05) untuk dua sisi. b. Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk dua sisi (Bawono, 2006: 69). I. Uji Asumsi Klasik Menurut Bawono (2006 : 115) uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir. Pelanggaran asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak bermanfaat dan kurang valid. Disamping itu uji asumsi klasik berguna untuk melengkapi uji statistik yang telah dilakukan. Uji asumsi klasik terdiri dari Multicollinearity, Heteroscedasdicity, Normality dan Linearity. Menurut Bawono (2006 : 115) berikut ini adalah penjelasan dari pembagian uji asumsi klasik: 1) Uji Multicollinearity
56
Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol. Masalah Multikoliniaritas ini serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari perameter estimasi. Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF dan Tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala Multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala Multicollinearity. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti sebaliknya (Bawono, 2006: 124). 2) Uji Heteroscedasdicity Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian setiap variabel independen (Bawono, 2006: 136). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah metode white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual kuadrat (Ui2) dengan variabel bebas dan perkalian variabel bebas. Apabila χ2 hitung < χ2 tabel, maka hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 145).
57
3) Uji Normality Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik adalah yang datanya berdistribusi normal. Ada beberapa metode untuk menguji apakah data yang dipakai adalah berdistribusi normal atau tidak, metodenya sebagai berikut : a. Analisa Grafik Dengan menggunakan metode grafik dapat melihat data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal probability plot. b. Analisa Statistik Sederhana
Dengan menggunakan analisa statistik sederhana dapat mendeteksi normalitas data. Untuk mendeteksi hal ini harus diketahui terlebih dahulu nilai kurtosis dan skewness-nya. Uji normalitas ini juga didukung dengan uji KolmogrovSmirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residu memiliki distribusi normal atau tidak. Data distribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05. Data distribusi tidak normal, jika nilai sig. (signifikansi) < 0,05 (Adrian, 2015).
58
4) Uji Linearity Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, salah satunya dengan uji Langrange Multiplier. Uji ini bertujuan untuk mendapatkan nila X2, untuk mendapatkan nilai X2 dengan cara mengalihkan jumlah data observasi dikalikan dengan R2 atau n * R2 (Bawono, 2006: 179). J. Uji Hipotesis Menurut Umar (2002 : 80) hipotesis dalam bahasa adalah suatu pernyataan yang kedudukannya belum sekuat suatu posisi. Sedangkan menurut istilah adalah setiap penelitian terhadap suatu objek yang berfungsi sebagai pegangan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya didalam kenyataan, percobaan atau praktik. Sedangkan menurut Supardi (2005 : 69) adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang bersifat dugaan dari suatu penelitian. 1. Uji Statistik Uji statistik disini menurut Bawono (2006 : 88) digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang kita analisa. Nilai keakuratan atau ketepatan ini dapat diukur dari goodness of fit-nya. Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai t hitung, F hitung dan nilai koefisien determinasi.
59
Berkaitan apakah uji statistik ini lolos atau tidak tergantung dari tingkat signifikasi dari hasil perhitungannya. Jika hasilnya berada didaerah kritis atau yang menolak H0 maka dikatakan bahwa uji statistiknya lolos dan layak untuk melakukan uji selanjutnya dan ini berlaku sebaliknya jika berada didaerah yang menerima H0. a. Uji Ttest (Uji Parsial) Uji Ttest digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Langkah-langkah pengujiannya: 1. Menentukan hipotesis Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Menentukan t tabel Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5% dan derajat kepercayaan (dk) = α/2, n-k. Dimana : n : jumlah data k : jumlah variabel 3. Pengambilan keputusan Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan.
60
Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan dan dengan menentukan HO diterima atau tidak dengan melihat nilai signifikansinnya apakah kurang atau lebih dari 5%. b. Uji Ftest (Uji Simultan) Uji Ftest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006: 91). Langkah-langkah pengujiannya: 1. Menentukan hipotesis Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara bersamasama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersamasama berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Menentukan F tabel Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = (n – k). 3. Mencari F hitung dengan rumus
Dimana: R2
= koefisien determinasi
K
= jumlah variabel independen
n
= jumlah sampel 61
4. Pengambilan keputusan Jika f hitung < f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen dan dengan menentukan HO
diterima
atau
tidak
dengan
melihat
apakah
nilai
signifikansinya kurang atau lebih dari 5%. c. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X1,2,3,..), atau sejauh mana kontribusi variabel independen (X1,2,3,..) mempengaruhi variabel dependen (Y) (Bawono, 2006: 92). Ciri-ciri nilai R2 adalah: 1) Besarnya nilai kefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1). 2) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. 3) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen.
62
2. Uji Regresi Linear Berganda Menurut Bawono (2006 : 84) regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X) yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analisa regresi berganda sering disebut juga sebagai regresi multivariate, karena variabel yang mempengaruhi naik turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu variabel independen (X). Kondisi variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen bervariasi bisa positif atau negatif, atau beraneka ragam kondisi yang mempengaruhi. Sehingga regresi berganda ini lebih real dengan kenyataan dilapangan bahwa sesuatu hal pasti dipengaruhi oleh berbagai hal pula. Sehingga penelitian ini dapat diuji dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan : Y
: Estimasi Variabel Dependen
β0
: Konstanta dari persamaan Regresi
β1,2,3
: Koefisien dari Variabel Independen X1,2,3
X1,2,3 : Variabel Independen X1,2,3 e
: Residual atau Prediction Error
K. Alat Analisis Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif. Dimana data kuantitatif merupakan suatu data yang dapat dinyatakan
63
dalam bentuk angka, maka untuk mempermudah dalam mengaplikasikannya dapat diolah kedalam data SPSS. SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan output yang dikehendaki oleh para pengambul keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyuajikan data kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu. Dalam program SPSS ini sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil yang diporoleh juga dapat dipertanggungjawabkan. Peneliti menggunakan SPSS 20 untuk mengolah data.
64
BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Pendirian IAIN Salatiga Pendirian IAIN Sejak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) "Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Dalam waktu
yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969. 65
Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN Walisongo.
Penegerian
Fakultas
Tarbiyah
IAIN
Walisongo
tersebut
berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970. 2. Alih Status menjadi STAIN Salatiga Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya. 3. Alih Status STAIN menjadi IAIN Slatiga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Alih status itu telah dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 143 Tahun 2014, tertanggal 17 Oktober 2014.
66
4. Visi dan Misi IAIN Salatiga VISI Tahun 2030 Menjadi Rujukan Studi Islam-Indinesia bagi Terwujudnya Masyarakat Damai Bermartabat. MISI a.
Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu keislaman berbasis pada nilai-nilai keindonesiaan.
b.
Menyelenggarakan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu keislaman bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
c.
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
d.
Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang mencerminkan nilainilai Islam-Indonesia.
e.
Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional dan akuntabel.
TUJUAN a) Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. b) Menghasilkan lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berbasis ilmu keislaman untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing Bangsa.
67
c) Menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai keislaman agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia. d) Mewujudkan Pengabdian kepada Masyarakat berbasis ilmu keislaman dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mewujudkan masyarakat damai bermartabat. Dalam menyusun dan mengembangkan program, IAIN Salatiga berasaskan Pancasila. Sedang dasar operasionalnya adalah : 1. Undang-undang Dasar 1945. 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 5. Peraturan Presiden Nomor 143 Tahun 2014 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga menjadi Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Keberadaan IAIN Salatiga mempunyai fungsi: 1) Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program. 2) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.
68
3) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam. 4) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. 5) Pelaksana pembinaan kemahasiswaan. 6) Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya. 7) Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembaga-lembaga lain. 8) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen. 9) Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan. 10) Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan. (Sumber : www.iainsalatiga.ac.id) B. Deskripsi Data Responden Setiap responden memiliki kerakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, dan lama bekerja. Berikut adalah hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang telah disebar. 1. Karakteristik Responden a) Umur Berikut adalah data mengenai umur/usia pegawai IAIN Salatiga yang diambil sebagai responden :
69
Usia 20-30 tahun
TABEL 4.1 Usia/Umur Responden Jumlah Persen 16,2%
Jumlah Responden 11 orang
31-40 tahun
58,8%
41 orang
41-50 tahun
32,5%
15 orang
51-60 tahun
1,5%
1 orang
Sumber : Data yang Diolah, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui umur/usia responden yang terbanyak adalah usia dari 31-40 tahun dengan jumlah responden sebanyak 41 (empat puluh satu) orang atau 58,8%, kemudian usia 41-50 tahun dengan jumlah responden sebanyak 15(lima belas) orang atau 32,5%, usia 20-30 tahun dengan jumlah responden 11 (sebelas) orang atau 16,2% dan paling sedikit usia 51-60 tahun yaitu 1 (satu) orang atau 1,5%. b) Jenis Kelamin Data mengenai jenis kelamin pegawai IAIN Salatiga yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut :
Jenis Kelamin Laki-laki
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Jumlah Persen Jumlah Responden 58,8% 40
41,3% Perempuan Sumber : Data yang dioalah, 2015
28
Berdasarkan tabel jenis kelamin pegawai IAIN Salatiga diatas dapat diketahui bahwa responden pegawai laki-laki yang terbanyak yaitu 40 (empat puluh) orang atau 58,8% dibanding dengan pegawai perempuan hanya 28 (dua puluh delapan) orang atau 41,3,%.
70
c) Pendidikan Terakhir Adapun data mengenai pendidikan terakhir pegawai IAIN Salatiga adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan Terakhir Jumlah Persen Jumlah Responden 4,4% 3 orang SD SMP
8,8%
6 orang
SLTA
29,4%
20 orang
DIII
20,7%
14 orang
S.1
30,9%
21 orang
5,9% S.2 Sumber : Data yang diolah, 2015
4 orang
Berdasarkan tabel pendidikan terakhir pegawai IAIN Salatiga diatas yang terbanyak adalah tamatan S.1 yaitu 21 (dua puluh satu) orang atau 30,9%%, tamatan SLTA sebanyak 20 (dua puluh orang) atau 29,4%, tamatan DIII sebanyak 14 (empat belas) orang atau 20,7%, tamatan SMP sebanyak 6 (enam) orang atau 8,8%, tamatan S.2 sebanyak 4 (empat) orang atau 5,9% dan yang paling sedikit adalah tamatan SD sebanyak 3 (tiga) orang atau 4,4%. d) Lama Bekerja Dan mengenai lama bekerja para pegawai IAIN Salatiga adalah sebagai berikut :
71
Lama Bekerja 1-10 tahun
Tabel 4.4 Lama Bekerja Responden Jumlah Persen Jumlah Responden 79,5% 54 orang 19,2%
13 orang
1,5% 21-30 tahun Sumber : Data yang diolah, 2015
1 orang
11-20 tahun
Berdasarkan tabel lama bekerja para pegawai IAIN Salatiga diatas yang terbanyak bekerja pada IAIN Salatiga adalah 1-10 tahun yaitu sebanyak 54 (lima puluh empat) orang atau 79,5%, kemudian 11-20 tahun sebanyak 13 (tiga belas) orang dan 21-30 tahun sebanyak 1 (satu) orang atau 1,5%. 2. Analisis Data a) Uji Instrumen Penelitian 1) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Untuk mengukur reliabilitas uji statistik dengan melihat nilai Cronbach Alpha (α), yaitu suatu variabel dikatakan Reliable jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006 : 68). Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini :
72
Variabel Persepsi (X1) Sikap (X2)
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach Standar Alpha (α) Reliabilitas 0,807 0,60 0,898
Perspektif Pengambilan Keputusan (X3)
0,863
Keputusan (Y)
0,840
Keterangan
0,60
Reliable Reliable Reliable Reliable
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hasil uji Reliabilitas pada variabel Persepsi nilai Cronbach Alpha sebesar 0,807 > 0,6 sehingga reliabel, sikap nilai Cronbach Alpha sebesar 0,898 > 0,6 sehingga reliabel dan perspektif pengambilan keputusan dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,840 > 0,6 sehingga reliabel dan pada variabel Keputusan dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,840 > 0.60. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengukur masing-masing variabel dari kuesioner yang digunakan peneliti dinyatakan reliable sehingga item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak untuk digunakan sebagai alat ukur. 2) Uji Validitas Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji validitas (Bawono, 2006 : 68). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Berikut ini hasil uji validitas pada setiap pertanyaan masing-masing :
73
Variabel
Persepsi (X1)
Sikap (X2)
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Item Pearson Signific Pertanyaan Correlation ant 2 Tailed Pertanyaan 0,785** 0,000 1 Pertanyaan 0,689** 0,000 2 Pertanyaan 0,653** 0,000 3
Keterangan
Valid Valid Valid
Pertanyaan 4
0,809**
0,000
Valid
Pertanyaan 5
0,741**
0,000
Valid
Pertanyaan 6
0,594**
0,000
Valid
Prtanyaan 7
0,805**
0,000
Valid
Pertanyaan 8
0,845**
0,000
Valid
Pertanyaan 9
0,816**
0,000
Valid
Pertanyaan 10
0,849**
0,000
Valid
Pertanyaan 11
0,738**
0,000
Valid
Pertanyaan 12
0,830**
0,000
Valid
Dilanjutkan......
Lanjutan...........
74
Perspektif Pengambilan Keputusan (X3)
Keputusan (Y)
Pertanyaan 13
0,709**
0,000
Valid
Pertanyaan 14
0,769
0,000
Valid
Pertanyaan 15
0,781**
0,000
Valid
Pertanyaan 16
0,748**
0,000
Valid
Pertanyaan 17
0,782**
0,000
Valid
Pertanyaan 18 Pertanyaan 19
0,868**
0,000
Valid
0,729**
0,000
Valid
Pertanyaan 20
0,825**
0,000
Valid
Pertanyaan 21
0,776**
0,000
Valid
Pertanyaan 22
0,664**
0,000
Valid
Pertanyaan 23
0,764**
0,000
Valid
Pertanyaan 24
0,764**
0,000
Valid
Sumber : Data yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa korelasi butir pertanyaan dari 1 (satu) sampai 6 (enam) terhadap total skor pertanyaan Persepsi (X1) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1%
75
(0,01). Korelasi butir pertanyaan dari 7 (tujuh) sampai 12 (dua belas) terhadap total skor pertanyaan Sikap (X2) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan dari 13 (tiga belas) sampai 18 (delapan belas) terhadap total skor pertanyaan Perspektif Pengambilan Keputusan (X3) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada levei 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan dari 19 (sembilan belas) sampai 24 (dua puluh embpat) terhadap total skor pertanyaan Keputusan (Y) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada levei 1% (0,01). Semua pertanyaan dinyatakan valid dan layak untuk melanjutkan penelitian berikutnya. b) Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya (Bawono, 2006: 115). Dalam penelitian ini, teknik uji multikolinearitas yang digunakan adalah metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF dan Tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala Multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala Multicollinearity. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti sebaliknya (Bawono, 2006 : 123).
76
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Metode VIF Coefficientsa Model Unstandardized Standar T Coefficients dized Coeffic ients B Std. Beta Error (Constant) -5,934 5,499 1,07 9 1,90 Persepsi ,357 ,188 ,243 5 1 1,34 Sikap ,235 ,175 ,205 1 Perspektif 3,57 Pengambilan ,470 ,132 ,416 4 Keputusan a. Dependent Variable: Keputusan Sumber : Data yang diolah, 2015
Sig. Collinearity Statistics
Toler VIF ance ,285 ,061 ,185 ,001
2,54 4 3,65 ,274 1 ,393
,474
2,10 9
Dari tabel Coefficient pada kolom Collinearity Statistics, dapat terlihat nilai tolerance dan VIF. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa semua variabel lolos dari gejala multikolinieritas karena nilai VIF nya lebih kecil dari 5. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian setiap variabel independen (Bawono, 2006: 136). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah metode white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual kuadrat (Ui2) dengan variabel bebas dan perkalian variabel bebas. Apabila χ2 hitung <
77
χ2 tabel, maka hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 145).
Model
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode White Test Model Summary R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate
1 ,418a ,174 ,078 58,69027 a. Predictors: (Constant), X_1_2_3, X12, X22, X32, X1_3, X2_3, X1_2 Sumber : Data yang diolah, 2015 Nilai R2 sebesar 0,174, maka dapat diketahui besarnya χ2 hitung yaitu 0,174 * 68 = 11,832. Dengan tingkat signifikan 5% dan df: 65 maka χ2 tabel = 84,8206. Karena χ2 hitung < χ2 tabel, maka gejala penyakit heteroskendastisitas dalam model persamaan tidak ada. 3. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisa grafik yaitu dengan cara melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati normal dan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis normal
78
(Bawono, 2006 : 174). Berikut gambar grafik histogram dan normal probability plot :
Gambar 4.1: Output Viewer Regression Standarized Residual Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Dalam grafik histogram di atas, di gambarkan perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, sehingga disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2: Grafik Normal Plot
79
Sumber : Data yang diolah Grafik normal plot di atas menggambarkan perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Titik-titik yang tersebar pada grafik normal di atas menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal tersebut, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas diatas di dukung oleh uji normalitas Kolmogrov-Smirnov Test. Uji Kolmogrov-Smirnov Test bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residu memiliki distribusi normal atau tidak. Data distribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05. Data distribusi tidak normal, jika nilai sig. (signifikansi) < 0,05 (Adran, 2015). Hasil uji Kolmogrov-Smirnov Test sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
68 Mean Std. Deviation
0E-7 7,29988775
Absolute
,095
Positive
,084
Negative
-,095
Kolmogorov-Smirnov Z
,781
Asymp. Sig. (2-tailed)
,576
80
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah, 2015 Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0,781 dan Asymp.sig. sebesar 0,576 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. 4. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono, 2006: 179). Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan uji lagrange multiplier untuk mendapatkan nilai X2 hitung, kemudian membandingkannya dengan nilai X2 tabel. Berikut merupakan tabel hasil perkalian jumlah data dengan R2 : Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas Model Summary Model
1
R
R Square
,051a
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
,003
-,044
7,45935723
a. Predictors: (Constant), X32, X12, X22 Sumber : Data yang diolah, 2015 Pengujian linearitas menggunakan uji langrange multiplier ditujukan untuk mencari perbandingan χ2 hitung dan χ2 tabel, yang mana: Χ2 hitung = n * R2 = 68 * 0,003 = 0,204 Dengan tingkat signifikan 5% dan df: 65 maka χ2 tabel = 84,8206.
81
Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai χ2 hitung < χ2 tabel, yaitu 0,204 < 84,8206 sehingga dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar. c) Uji Hipotesis 1. Uji Statistik a. Uji Ttest (Uji Parsial) Uji Ttest digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial atau individu (Bawono,2006: 89). Tingkat signifikansi antara variabel persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan terhadap perilaku pada Bank Syariah berdasarkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial (Ttest) Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardi
Coefficients
zed
t
Sig.
Coefficie nts B
Std.
Beta
Error (Constant)
1
-
-5,934
5,499
Persepsi
,357
,188
,243 1,905
,061
Sikap
,235
,175
,205 1,341
,185
,470
,132
,416 3,574
,001
1,079
,285
Perspektif Pengambilan Keputusan
82
a. Dependent Variable: Keputusan Sumber : Data yang diolah, 2015 1. Pengaruh Persepsi terhadap Keputusan memilih Bank Syariah Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa variabel persepsi dengan nilai signifikansi sebesar 0,061 dimana lebih besar dari 0,05, dan nilai t hitung sebesar 1,905 lebih besar dari t tabel sebesar 1,2949, sehingga dapat dikatakan secara empiris variabel Persepsi tidak berpengaruh terhadap Keputusan pegawai IAIN Salatiga memilih Bank Syariah. Hal tersebut berarti dapat disimpulkan bahwa Hipotesis pertama (H1), yang menyatakan bahwa persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan memilih Bank Syariah yaitu ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Murdianingsih (2015) dan Amani (2010) yang menunjukkan bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap perilaku santri Kota Salatiga dan Santri Yogyakarta untuk memilih Bank Syariah karena dilingkungan tersebut tidak mendukungnya. 2. Pengaruh Sikap terhadap Keputusan memilih Bank Syariah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel sikap dengan nilai signifikansi sebesar 0,184 dimana lebih besar dari 0,05, dan nilai t hitung sebesar 1,341 lebih besar dari t tabel sebesar 1,2949, maka dapat dikatakan bahwa variabel sikap secara empriris tidak berpengaruh terhadap Keputusan pegawai IAIN
83
Salatiga memilih Bank Syariah. Hal tersebut berarti dapat disimpulkan bahwa Hipotesis kedua (H2), yang menyatakan bahwa sikap berpengaruh positif terhadap keputusan pada Bank Syariah yaitu ditolak. Hasil penelitian ini yang mendukung dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian Sakinah (2011), yaitu masyarakat memberikan sikap yang positif tetapi tidak
berpengaruh pada
perilaku untuk mengambil keputusan dan memberikan sikap yang rendah terhadap keyakinan pada Bank Syariah. Sedangkan hasil penelitian terdahulu yang tidak mendukung penelitian ini adalah penelitian dari Aiyub (2007) menunjukkan bahwa sikap masyarakat untuk menabung dan melakukan pembiayaan berpengaruh positif pada perilaku masyarakat terhadap Bank Syariah. 3. Pengaruh Pesrspektif Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan memilih Bank Syariah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel sikap dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 dimana lebih besar dari 0,05, dan nilai t hitung sebesar 3,374 lebih besar dari t tabel sebesar 1,2949, maka dapat dikatakan bahwa variabel perspektif pengambilan keputusan secara empriris berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan pegawai IAIN Salatiga memilih Bank Syariah. Hal tersebut berarti dapat disimpulkan bahwa
84
Hipotesis ketiga (H3), yang menyatakan bahwa perspektif pengambilan keputusan berpengaruh positif terhadap keputusan memilih Bank Syariah yaitu diterima. b. Uji Ftest (Uji Silmultan) Uji Ftest dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91). Hasil uji Ftest variabel persepsi, sikap, perspektif pengambilan keputusan terhadap perilaku pada Bank Syariah dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan (Ftest) ANOVAa Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Regressi 5132,797 3 1710,932 30,669 on 1 Residual 3570,320 64 55,786 Total 8703,118 67 a. Dependent Variable: Keputusan b. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan, Persepsi, Sikap Sumber : Data yang diolah, 2015
Sig. ,000b
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai f hitung sebesar 30,669 lebih besar dari nilai f tabel sebesar 2,513 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel independen (X) secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen (Y) secara signifikan. Dengan demikian, hasil tersebut diatas secara empiris menerima ketiga Hipotesis bahwa persepsi, sikap dan perspektif pengambilan 85
keputusan
secara
bersama-sama
berpengaruh
positif
terhadap
keputusan. c. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) menunjukkaan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Bawono, 2006: 92). Hasil uji koefisien determinasi (R2) variabel persepsi, sikap, perspektif pengambilan keputusan terhadap keputusan memilih Bank Syariah dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model 1
R
R Square
,768a
Adjusted R Square
,590
Std. Error of the Estimate
,571
7,46902
a. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan, Persepsi, Sikap Sumber : Data yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa : 1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,768, artinya bahwa ada hubungan cukup kuat antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) (karena mendekati angka 1). 2. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,590, artinya bahwa kontribusi variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen (Y) sebesar 59% sedangkan sisanya sebesar 41% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
86
3. Uji Linear Berganda Regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu. Dalam penelitian ini model persamaan regresi linear berganda yang disusun untuk mengetahui pengaruh persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Keputusan (Y) = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan : Y
: Keputusan Pegawai
β0
: Konstanta
β1
: Koefisien Persepsi
β2
: Koefisien Sikap
β3
: Koefisien Perspektif Pengambilan Keputusan
X1
: Persepsi
X2
: Sikap
X3
: Perspektif Pengambilan Keputusan
e
: Residual atau Prediction Error
Dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
87
Tabel 4.14 Hasil Uji Linear Berganda Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardi
Coefficients
zed
t
Sig.
Coefficie nts B
Std.
Beta
Error (Constant)
1
-5,934
5,499
-1,079
,285
Persepsi
,357
,188
,243
1,905
,061
Sikap
,235
,175
,205
1,341
,185
,470
,132
,416
3,574
,001
Perspektif Pengambilan Keputusan a. Dependent Variable: Keputusan Sumber : Data yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat model regresi linear berganda sebagai berikut: Perilaku (Y) = -5,934 + 0,357 X1 + 0,235 X2 + 0,470 X3 + e Arti model persamaan regresi linear berganda di atas adalah: a. Nilai konstan (a0) = -5,934 diartikan bahwa ketika variabel persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami perubahan sebesar -5,934, dengan asumsi ceteris paribus. b. Nilai koefisien variabel persepsi = 0,357, artinya jika variabel persepsi mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan sikap dan perspektif 88
pengambilan keputusan konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y tidak akan mengalami perubahan. c. Nilai koefisien variabel sikap = 0,235, artinya jika variabel sikap mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan sikap dan perspektif pengambilan keputusan konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y tidak akan mengalami perubahan. d. Nilai koefisien variabel perspektif pengambilan keputusan = 0,470, artinya jika variabel perspektif pengambilan keputusan mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan persepsi dan sikap konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,470, dengan asumsi ceteris paribus. Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui nilai koefisien regresi masingmasing variabel independen bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berbanding lurus atau searah dengan variabel dependen, jika antara variabel independen mengalami perubahan (baik naik atau turun) maka variabel dependen akan berubah kearah yang sama (naik atau turun).
89
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Persepsi tidak berpengaruh terhadap keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi persepsi pegawai maka tidak akan ada perubahan keputusan pegawai IAIN Salatiga untuk menggunakan jasa pada Bank Syariah, sehingga H1 ditolak dan H0 diterima. 2. Sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi sikap pegawai terhadap Bank Syariah maka tidak akan ada perubahan keputusan Pegawai IAIN Salatiga untuk menggunakan jasa pada Bank Syariah, sehingga H2 ditolak dan H0 diterima. 3. Perspektif pengambilan keputusan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah sebesar 0,001 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi perspektif pengambilan keputusan maka semakin tinggi keputusan pegawai IAIN Salatiga untuk menggunakan jasa pada Bank Syariah, sehingga H3 diterima dan H0 ditolak.
90
4. Persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah dengan nilai sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan maka semakin tinggi keputusan pegawai IAIN Salatiga untuk menggunakan jasa pada Bank Syariah, sehingga H4 diterima dan H0 ditolak. 5. Perspektif pengambilan keputusan paling dominan berpengaruh terhadap keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,470, kemudian diikuti oleh variabel persepsi dan sikap dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,357 dan 0,235. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan, peneliti menyadari masih banyak kekurangan di dalamnya, Untuk itu, peneliti memberikan beberapa saran untuk bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian serupa antara lain : 1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya, karena dalam penelitian ini diperoleh nilai kontribusinya (R2) sebesar 59% sisanya sebesar 41%. Artinya masih banyak faktor diluar model variabel yang mampu mempengaruhi keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi keputusan.
91
2. Perlunya mencari variabel-variabel lain yang lebih sesuai dan secara teoritis bisa meramalkan keputusan masyarakat menjadi nasabah pada Bank Syariah. 3. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas maka perlu juga memperluas jangkauan dan juga jumlah subyek yang dijadikan sampel penelitian. Begitu pula area penyebaran yang tidak hanya di daerah salatiga saja. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah jumlah sampel yang lebih banyak. Dengan sampel yang lebih banyak maka hasil analisis dari penelitian yang didapatkan akan lebih akurat.
92
DAFTAR PUSTAKA
Adrian.
Ian. 2015. Cara Melakukan Uji Kolmogrov Smirnov. (http://www.konsistensi.com/2013/07/uji-normalitas-rumus-kolmogorovsmirnov.html). Diunduh pada jam 12.02, tanggal 21-11-2015
Agus. 2012. Pengertian Pespektif Global, Singaraja (http://agussunthe.blogspot. co.id/2012/07/pengertian-perspektif-global.html Tanggal 29 Oktober 2015) Aiyub. 2007. “Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Nanggroe Aceh Darussalam.” Skripsi. Aceh : Malikushaleh Lhokseumawe Aceh Amani, Intan. 2010. “Persepsi Santri Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta terhadap Prbankan Syariah.” Skripsi. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga Ariani, Dian. 2007. “Persepsi Masyarakat umum terhadap Bank Syariah di Medan.” Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: Stain Salatiga Press. Ellin, Vivi. 2012. Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen, Kalimalang : Universitas Gunadharma (http://fifi0406.blogspot.co.id/2012/10/bab-3proses-pengambilan-keputusan-oleh.html Tanggal 29 Oktober 2015) Hamidi, Jazim. 2000. “Persepsi dan Sikap Santri Jawa Timur Terhadap Bank Syariah.” Skripsi. Jawa Timur Hartman, Laura P dan Desjardins Joe. 2008. Etika Bisnis (Business Ethics). Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama Kasiram, 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang : UIN-Maliki Press Lestari,
Mia. 2011. Persepsi dalam Perilaku Konsumen, WordPress.com (https://mialestarisholihat.wordpress.com/2011/07/04/persepsi-dalamperilaku-konsumen/ Tanggal 25 Oktober 2015)
Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta : Erlangga Murdianingsih, Sri. 2015. “Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga Terhadap Perbankan Syariah dengan Sikap Sebagai Variabel Moderating.” Skripsi. Salatiga : STAIN Salatiga
Nandha. 2010. Pengertian Kebudayaan dan Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi (http://tentangndha.blogspot.co.id/2010/11/pengertian kebudayaan-dan-pengaruh.html Tanggal 25 Oktober 2015)
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Jakarta : Salemba Empat Prasetijo, Ristiyanti dan Jhon J.O.L Ihalauw. 2004. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Andi Yogyakarta Sakinah, Ulfah E. 2011. “Sikap dan Perilaku Hakim Agama terhadap Perbankan Syariah.” Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sangadji, Dr. Etta Mamang M.Si dan Dr. Sopiah, MM.,M.Pd. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Andi Yogyakarta Schiffman, Leon G dan Leslies Kazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Indonesia : PT. Macanan Jaya Cemerlang Setiasih, Dani Panca. 2011. Analisis Persepsi, Prefensi, Sikap dan Perilaku Dosen Terhadap Perbankan Syariah. Skripsi. Semarang : IAIN Walisongo Sumar’in, 2012, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Yogyakarta : Graha Ilmu Sumarwan, Prof. Dr. Ir. Ujang, M.Sc. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalaam Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia Sumitro, Warkum. 2004. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada Sudarsono, Heri S.E. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta : Ekosiana Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : UII Press Yogyakarta Susanto, Buhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta : UII Press Tika, Drs. H. Moh Pambudu, M.M. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : PT. Bumi Aksara Umar, Husein. 2001. Manajemen Resiko Bisnis Pendekatan Finansial dan Nonfinansial. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Wibowo, Edy S.H.,M.H dan Untung Hendy Widodo, S.H. 2005. Mengapa Memilih Bank Syariah. Jakarta : Ghalia Indonesia Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Teory dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu Winarno. 2010. Statistik. Salatiga : STAIN Salatiga Press
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Bapak/Ibu Pegawai IAIN Salatiga Di Salatiga Dengan hormat, Assalamu’alaikum Wr.Wb Saya sampaikan kepada Bapak/Ibu, saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Salatiga semester akhir. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir kuliah (Skripsi) yang berjudul “Pengaruh Persepsi, Sikap Dan Perspektif Pengambilan Keputusan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada Bank Syariah (Studi Kasus pada Pegawai IAIN Salatiga)”, maka dengan ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian ini untuk menjadi respondennya dan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tertera dibawah ini. Kerahasiaan data penelitian akan dijamin dan saya mengharapkan informasi dan jawaban yang sesungguhnya dari Bapak/Ibu. Atas kerjasama dan kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alai um Wr.Wb Hormat saya
Nur Latifah Isnaini
I. Identitas Responden : 1. Nama Responden
:
2. Umur
: __________ Tahun
3. Jenis Kelamin
: ( ) Laki-laki
4. Status Perkawinan
: ( ) Kawin
5. Pendidikan Terakhir
( (
) Perempuan
) Belum Kawin
: ( ) D.3 ( ) S.1 (
6. Lama Bekerja
) S.2 (
) S.3
: ________ Tahun
II. Memberikan Jawaban dari Pernyataan yang Tersedia Untuk pernyataan-pernyataan berikut ini, Bapak/Ibu dipersilahkan untuk memberikan jawaban dengan mengisi tanda silang (X) pada skala antara 0 – 10 pada kolom jawaban yang sudah tersedia di bawah ini.. Keterangan : Sangat Tidak Setuju
0
1
2
3
Sangat Setuju Sekali
4
5
6
7
8
9
10
A. Variabel Persepsi (X1)
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
3.
4.
Dengan menggunakan jasa Bank Syariah anda dapat merealisasikan salah satu syariat Islam. Dibank Syariah tidak ada potongan administrasi dan mendapatkan bagi hasil yang proporsional. Informasi tentang kualitas produk dan pelayanan Bank Syariah diperoleh melalui media massa. Setelah menjadi nasabah Bank Syariah maka saya mendapatkan pengalaman mengenai kualitas produk Bank Syariah.
5.
6.
Bank Syariah merupakan Bank yang sistem operasionalnya sesuai dengan Syariat Islam. Anda menggunakan jasa Bank Syariah karena teman, saudara atau keluarga juga menggunakan jasa Bank Syariah.
B.Variabel Sikap (X2) Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1.
Anda yakin produk-produk Bank Syariah terhindar dari riba.
2.
Anda yakin bahwa Bank Syariah adalah Bank yang amanah.
3.
Anda sangat senang bisa menjadi nasabah di Bank Syariah.
4.
Anda bangga bisa menjadi nasabah Bank Syariah.
5. 6.
Anda senang melakukan pembiayaan dengan Bank Syariah. Anda lebih mantab menggunakan produk dan jasa yang diberikan Bank Syariah.
C. Variabel Perspektif Pengambilan Keputusan (X3)
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
3.
Produk-produk yang diberikan Bank Syariah memberikan keuntungan kepada nasabah maupun Bank itu sendiri (Bagi hasil). Kualitas produk yang diberikan oleh Bank Syariah membuat nasabah merasa puas sehingga anda tertarik menggunakannya. Bank Syariah adalah solusi bagi anda karena terhindar dari sistem riba.
4.
5.
6.
Jasa yang diberikan Bank Syariah layak untuk digunakan karena kemaslahatannya. Anda tertarik menggunakan jasa Bank Syariah karena sudah banyak masyarakat yang menggunakannya. Informasi mengenai produk Bank Syariah mudah untuk diakses atau diperoleh.
D.Variabel Keputusan (Y)
No.
Pernyataan
Pilihan Jawaban 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Anda memilih untuk menabung di Bank Syariah
2.
Anda memiliki rekening di Bank Syariah
3.
Anda menggunakan jasa dan produk Bank Syariah
4. 5.
6.
Anda akan mencari tahu informasi mengenai Bank Syariah Anda tidak akan menggunakan Bank lain kecuali Bank Syariah untuk transaksi anda Anda akan mengajak saudara, kerabat, teman atau keluarga untuk menjadi nasabah Bank Syariah
TTD Responden
(..........................)
1. Gambaran Umum Responden Statistics Usia
Jenis_Kelami
Status_Perka Pendidikan_T Lama_Bekerj
n Valid
winan
erakhir
a
68
68
68
68
68
0
0
0
0
0
N Missing
Sumber : Data yang Diolah, 2015 Usia Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7
10,3
10,3
10,3
26
1
1,5
1,5
11,8
28
2
2,9
2,9
14,7
29
2
2,9
2,9
17,6
30
1
1,5
1,5
19,1
31
2
2,9
2,9
22,1
32
4
5,9
5,9
27,9
33
5
7,4
7,4
35,3
34
4
5,9
5,9
41,2
35
2
2,9
2,9
44,1
36
6
8,8
8,8
52,9
37
4
5,9
5,9
58,8
38
7
10,3
10,3
69,1
39
1
1,5
1,5
70,6
40
5
7,4
7,4
77,9
41
1
1,5
1,5
79,4
42
5
7,4
7,4
86,8
43
5
7,4
7,4
94,1
47
1
1,5
1,5
95,6
48
2
2,9
2,9
98,5
60
1
1,5
1,5
100,0
68
100,0
100,0
Valid
Total
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Jenis_Kelamin Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
7,4
7,4
7,4
Laki-laki
38
55,9
55,9
63,2
Perempuan
25
36,8
36,8
100,0
Total
68
100,0
100,0
Valid
Sumber : Data yang Diolah, 2015 Status_Perkawinan Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
40
58,8
58,8
58,8
Kawin
28
41,2
41,2
100,0
Total
68
100,0
100,0
Sumber : Data yang Diolah, 2015 Pendidikan_Terakhir Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
8
11,8
11,8
11,8
D.III
9
13,2
13,2
25,0
MAN
1
1,5
1,5
26,5
S.1
21
30,9
30,9
57,4
S.2
3
4,4
4,4
61,8
SD
1
1,5
1,5
63,2
SLTA
3
4,4
4,4
67,6
SMA
10
14,7
14,7
82,4
SMEA
1
1,5
1,5
83,8
SMK
3
4,4
4,4
88,2
SMP
6
8,8
8,8
97,1
STM
2
2,9
2,9
100,0
Total
68
100,0
100,0
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Lama_Bekerja Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
7,4
7,4
7,4
1 Tahun
5
7,4
7,4
14,7
10 Tahun
2
2,9
2,9
17,6
11 Tahun
3
4,4
4,4
22,1
13 Tahun
1
1,5
1,5
23,5
14 Tahun
1
1,5
1,5
25,0
15 Tahun
3
4,4
4,4
29,4
17 Tahun
3
4,4
4,4
33,8
18 Tahun
1
1,5
1,5
35,3
19 Tahun
1
1,5
1,5
36,8
25 Tahun
1
1,5
1,5
38,2
4 Tahun
6
8,8
8,8
47,1
5 Tahun
7
10,3
10,3
57,4
6 Tahun
18
26,5
26,5
83,8
7 Tahun
4
5,9
5,9
89,7
8 Tahun
7
10,3
10,3
100,0
68
100,0
100,0
Total
Sumber : Data yang Diolah, 2015 1. Uji Reliabilitas Variabel Persepsi (X1) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,807
6
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Pertanyaan 1
36,6471
39,874
,648
,756
Pertanyaan 2
36,5882
44,723
,542
,781
Pertanyaan 3
36,0441
48,013
,530
,787
Pertanyaan 4
36,8971
38,780
,681
,748
Pertanyaan 5
37,0588
42,176
,596
,769
Pertanyaan 6
37,1324
46,923
,412
,809
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Variabel Sikap (X2) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,898
6
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Pertanyaan 7
35,7059
72,629
,721
,880
Pertanyaan 8
35,6029
69,527
,769
,873
Pertanyaan 9
35,4853
68,612
,719
,881
Pertanyaan 10
35,6176
68,658
,771
,872
Pertanyaan 11
35,5882
74,007
,624
,894
Pertanyaan 12
35,3824
68,896
,742
,877
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Variabel Perspektif Pengambilan Keputusan (X3) Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,863
N of Items 6
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Pertanyaan 13
36,1912
76,575
,584
,852
Pertanyaan 14
35,6324
74,117
,663
,839
Pertanyaan 15
35,9265
72,965
,676
,837
Pertanyaan 16
36,6765
69,506
,598
,855
Pertanyaan 17
36,3382
69,660
,658
,840
Pertanyaan 18
35,8529
71,441
,807
,817
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Variabel Keputusan (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,840
6
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Pertanyaan 19
33,9853
89,209
,565
,828
Pertanyaan 20
34,3088
82,127
,703
,796
Pertanyaan 21
33,2059
91,181
,659
,805
Pertanyaan 22
32,7206
104,592
,553
,828
Pertanyaan 23
32,8088
101,709
,685
,811
Pertanyaan 24
34,0000
89,761
,630
,811
Sumber : Data yang Diolah, 2015 2. Uji Validitas Variabel Persepsi (X1) Correlations Pertanya Pertanya Pertanya Pertanya Pertanya Pertanya Perse an 1 Pearson Correlation
an 2 1
an 3
,538
**
an 4
,371
**
,510
an 5 **
,402
an 6 **
,480
psi **
,785
**
Pertanyaa n1
Sig. (2-tailed) N Pearson
Pertanyaa n2
Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Pertanyaa Correlation n3 Sig. (2-tailed)
,000
,002
,000
,001
,000
,000
68
68
68
68
68
68
68
**
1
**
,082
,538
,000 68 ,371
**
,002
,547
**
,473
**
,363
,689
**
,000
,000
,002
,505
,000
68
68
68
68
68
68
**
1
**
,091
,003
,462
,547
,000
,566
**
,000
,360
,653
**
,000
N
68
Pearson Pertanyaa n4
Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson
Pertanyaa n5
Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson
Pertanyaa n6
Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
,510
**
68 ,473
**
68
68
**
1
,566
,000
,000
,000
68
68
68
,402
**
,363
**
,360
**
68 ,535
**
68
68
68
**
1
,535
68
68
68
68
**
,082
,091
,000
,505
,462
,004
,000
68
68
68
68
68
**
,653
**
**
68
,000
,689
,809
,000
,003
**
**
,004
,002
,785
,343
68
,000
,001
,480
68
,343
,809
**
**
,478
**
,741
**
,000
,000
68
68
68
**
1
,478
,741
**
,594
**
,000 68
68
**
1
,594
Persepsi Sig. (2-tailed) N
,000
,000
,000
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
68
68
Pertanya an 11
Pertanya an 12
Sikap
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel Sikap (X2) Correlations Pertany aan 7 Pearson Correlation
1
Pertanyaa Sig. (2-tailed) n7 N Pearson Pertanyaa Correlation Sig. (2-tailed) n8 N
Pertanya Pertanya Pertanya an 8 an 9 an 10 ,726
**
,633
**
,537
**
,482
**
,584
**
,805
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
68
68
**
1
,726
,000 68
68
,719
**
,581
**
,509
**
,597
**
,845
**
,000
,000
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
Pearson Pertanyaa Correlation Sig. (2-tailed) n9 N Pearson Pertanyaa Correlation n 10 Sig. (2-tailed) N Pearson Pertanyaa Correlation n 11 Sig. (2-tailed) N Pearson Pertanyaa Correlation n 12 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
,633
**
,719
**
,000
,000
68
68
,537
**
,581
1
**
68
68
**
1
,364
**
68
**
1
,721
68
68 ,681
**
,545
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
**
,849
**
,738
**
**
,738
**
,000
,000
68
68
**
,000
,816
,545
68
,000
**
**
68
68
,845
,849
68
68
**
**
68
,000
,805
,681
,000
,002
**
**
,000
,000
,627
,721
,000
,000
**
**
68
68
,597
,816
68
68
**
**
68
68
,584
,627
,000
,614
**
**
,000
,000
,509
,364
,002
,000
**
**
,000
,000
,482
,614
1 ,830
**
,000 68
68
**
1
,830
Sikap Sig. (2-tailed) N
,000
,000
,000
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
68
68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel Perspektif Pengambilan Keputusan (X3) Correlations Pertany
Pertany Pertany Pertanya Pertany
Pertany Perspek
aan 13
aan 14
aan 18
aan 15
an 16
aan 17
tif Pengam bilan Keputus an
Pearson Correlati
1
,582
**
,449
**
,373
**
,412
**
,552
**
,709
**
on Pertanyaan 13
Sig. (2tailed) N
68
,000
,000
,002
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
68
Pearson Correlati
,582
**
1
,814
**
,296
*
,333
**
,667
**
,769
**
on Pertanyaan 14
Sig. (2tailed) N
,000 68
68
,000
,014
,006
,000
,000
68
68
68
68
68
Pearson Correlati
,449
**
,814
**
1
,405
**
,395
**
,642
**
,781
**
on Pertanyaan 15
Sig. (2tailed) N
,000
,000
68
68
,001
,001
,000
,000
68
68
68
68
68
**
1
Pearson Correlati
,373
**
,296
*
,405
,728
**
,548
**
,748
**
on Pertanyaan 16
Sig. (2tailed) N
,002
,014
,001
68
68
68
,000
,000
,000
68
68
68
68
**
1
Pearson Correlati
,412
**
,333
**
,395
**
,728
,675
**
,782
**
on Pertanyaan 17
Sig. (2tailed) N
,000
,006
,001
,000
68
68
68
68
68
,000
,000
68
68
Pearson Correlati
,552
**
,667
**
,642
**
,548
**
,675
**
1
,868
**
on Pertanyaan 18
Sig. (2tailed) N
,000
,000
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
,000 68
68
**
1
Pearson Correlati Perspektif
on
Pengambilan
Sig. (2-
Keputusan
tailed)
,709
N
**
,769
**
,781
**
,748
**
,782
**
,868
,000
,000
,000
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
68
68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Keputusan (Y) Correlations Pertanyaa Pertanyaa Pertanyaa Pertanyaa Pertanyaa Pertanyaa Perila n 19 n 20 n 21 n 22 n 23 n 24 ku Pearson Pertanyaa Correlation n 19 Sig. (2-tailed) N Pearson Pertanyaa Correlation n 20 Sig. (2-tailed) N Pearson Pertanyaa Correlation n 21 Sig. (2-tailed) N Pearson Pertanyaa Correlation Sig. (2-tailed) n 22 N
1
68 ,808
**
**
,162
,275
,000
,001
,188
,023
,001
,000
68
68
68
68
68
68
1
**
*
**
**
,808
**
,000 68 ,403
**
,403
,569
,285
,428
*
,384
,437
**
,729
,825
**
**
,000
,019
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
68
**
1
,569
,001
,000
68
68
,162
,285
,188
,019
,000
68
68
68
*
,556
**
,592
**
,453
**
,776
**
,000
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
**
1
,556
68
,730
**
,577
**
,664
**
,000
,000
,000
68
68
68
Pearson Pertanyaa Correlation n 23 Sig. (2-tailed)
,275
N Pearson Pertanyaa Correlation n 24 Sig. (2-tailed)
Perilaku
**
,592
**
,730
**
1
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
**
**
**
**
**
1
,437
,453
,577
,688
**
,000
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
68
68
**
**
**
**
**
**
1
,825
,776
,664
,764
,000
,764
,000
,000
,000
,000
,000
,000
68
68
68
68
68
68
Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan Variables Entered/Removed
a
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
Perspektif Pengambilan Keputusan,
. Enter
Persepsi, b
Sikap
a. Dependent Variable: Keputusan b. All requested variables entered. Model Summary R
,768
R Square
a
,590
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate ,571
7,46902
a. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan, Persepsi, Sikap
,764
,001
a) Uji Multikolinearitas
1
**
,000
3. Asumsi Klasik
Model
,764
68
N
1
**
,000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Model
,688
68
,729
Sig. (2-tailed)
,428
,023
,384
N Pearson Correlation
*
68
a
ANOVA Model
Sum of
df
Mean Square
F
Sig.
Squares
1
Regression
5132,797
3
1710,932
Residual
3570,320
64
55,786
Total
8703,118
67
30,669
,000
b
a. Dependent Variable: Keputusan b. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan, Persepsi, Sikap Coefficients Model
a
Unstandardized
Standardi
Coefficients
zed
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficien ts B
Std.
Beta
Tolera
Error (Constant)
1
-5,934
5,499
Persepsi
,357
,188
Sikap
,235
,470
VIF
nce -1,079
,285
,243
1,905
,061
,393
2,544
,175
,205
1,341
,185
,274
3,651
,132
,416
3,574
,001
,474
2,109
Perspektif Pengambilan Keputusan a. Dependent Variable: Keputusan Coefficient Correlations Model
a
Perspektif
Persepsi
Sikap
Pengambilan Keputusan Perspektif Pengambilan
1,000
-,001
-,551
Persepsi
-,001
1,000
-,650
Sikap
-,551
-,650
1,000
,017
-1,995E-005
-,013
-1,995E-005
,035
-,021
-,013
-,021
,031
Keputusan Correlations
1 Perspektif Pengambilan Keputusan Covariances
Persepsi Sikap
a. Dependent Variable: Keputusan
Collinearity Diagnostics Model
Dimensio
Eigenvalu
Condition
e
Index
n
a
Variance Proportions (Constant Perseps )
Sikap
i
Perspektif Pengambila n Keputusan
1
3,946
1,000
,00
,00
,00
,00
2
,030
11,485
,54
,00
,08
,17
3
,018
15,005
,09
,16
,16
,67
4
,007
23,942
,36
,83
,76
,15
1
a. Dependent Variable: Keputusan
b) Uji Heterokedastisitas Variables Entered/Removed Model
1
Variables Entered
a
Variables Removed
Method
X_1_2_3, X12, X22, X32, X1_3, X2_3, b X1_2
. Enter
a. Dependent Variable: U2i b. All requested variables entered.
Model Summary Model
1
R
,418
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,174
,078
58,69027
a. Predictors: (Constant), X_1_2_3, X12, X22, X32, X1_3, X2_3, X1_2 a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
43672,076
7
6238,868
Residual
206672,895
60
3444,548
Total
250344,971
67
a. Dependent Variable: U2i b. Predictors: (Constant), X_1_2_3, X12, X22, X32, X1_3, X2_3, X1_2
F 1,811
Sig. ,102
b
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
-5,041
50,542
X12
,237
,141
X22
,484
X32
Beta -,100
,921
2,430
1,676
,099
,184
5,816
2,628
,011
-,026
,075
-,338
-,354
,725
X1_2
-,755
,296
-7,889
-2,548
,013
X1_3
,278
,156
2,878
1,785
,079
X2_3
-,105
,174
-1,206
-,603
,549
X_1_2_3
-,002
,001
-1,229
-1,376
,174
1
a. Dependent Variable: U2i
c) Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
68 0E-7 7,29988775 ,095 ,084 -,095 ,781 ,576
d) Uji Linearitas
Variables Entered/Removed Model
1
a
Variables
Variables
Entered
Removed
X32, X12, X22
b
Method
. Enter
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual b. All requested variables entered. Model Summary Model
R
1
,051
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,003
-,044
7,45935723
a. Predictors: (Constant), X32, X12, X22 a
ANOVA Model
Sum of
df
Mean Square
F
Sig.
Squares Regression 1
9,232
3
3,077
Residual
3561,089
64
55,642
Total
3570,320
67
,055
,983
t
Sig.
b
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual b. Predictors: (Constant), X32, X12, X22 Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B (Constant)
Std. Error ,010
3,187
X12
-,001
,002
X22
7,151E-005
X32
,000
Beta ,003
,997
-,049
-,272
,786
,002
,007
,035
,972
,002
,053
,313
,755
1
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
4. Uji Linear Berganda Variables Entered/Removed Model
Variables
Variables
Entered
Removed
a
Method
Perspektif Pengambilan 1
Keputusan,
. Enter
Persepsi, b
Sikap
a. Dependent Variable: Keputusan b. All requested variables entered. Model Summary Model
R
1
,768
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,590
,571
7,46902
a. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan, Persepsi, Sikap a
ANOVA Model
Sum of
df
Mean Square
F
Sig.
Squares
1
Regression
5132,797
3
1710,932
Residual
3570,320
64
55,786
Total
8703,118
67
30,669
,000
b
a. Dependent Variable: Keputusan b. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan, Persepsi, Sikap Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B (Constant)
1
a
Std. Error
-5,934
5,499
Persepsi
,357
,188
Sikap
,235
,175
Perspektif Pengambilan Keputusan
,470
,132
a. Dependent Variable: Keputusan
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta -1,079
,285
,243
1,905
,061
,205
1,341
,185
,416
3,574
,001
Hasil Input Data Responden Persepsi (X1) B B B B B B tr tr tr tr tr tr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 7 6 8 1 1 9 9 9 9 0 0 9 8 8 8 9 9 8 7 8 8 7 8 1 1 9 9 9 9 0 0 7 8 7 9 8 6 1 8 9 8 9 7 0 1 6 6 8 7 9 0 0 1 6 1 5 1
Perspektif Pengambilan Keputusan (X3) B B B Bt Bt Bt Bt Bt Bt Bt tr tr tr r1 r1 r1 r1 r1 r1 r1 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 6 6 7 9 9 10 9 9 9 9 1 9 9 9 10 10 10 10 10 9 0 8 8 8 9 8 9 7 8 9 10 8 7 8 8 7 8 8 9 8 8 Sikap (X2)
Keputusan (Y) Bt r1 7 9
Bt Bt Bt Bt Bt Bt Bt r1 r1 r2 r2 r2 r2 r2 8 9 0 1 2 3 4 10 9 8 9 9 10 9
9
9
10
9
9
10
9
9
8 8
9 8
8 8
9 9
7 9
8 9
9 8
7 8
8
8
7
6
9
8
8
8
8
3
2
4
7
5
7
7
7
5
8
7
6
7
9
8
9
7
8
6
5
7
9
8
7
6
7
7
9
6
8
6
9
3
4
8
9
9
9
8
7
8
6
5
7
6
6
7
3
6
9
3
4
5
7
3
2
5
7
4
6
7
5
1
4
4
3
3
3
6
7
8
7
8
9
9
2
1
5
8
4
4
7 8 8 7 7 8 7 6 3 8 4
0 7 2 8 3 8 8 8 6 4 9 6
9
9
6 7 8 1 0 5 8
7 8 7 1 0 5 8
7 2 8 7 7 8 7 6 7 9 8 1 0 9 9 7 1 0 9 9
5 2 7 3 7 9 7 7 5 8 4
7 1 7 8 8 9 8 7 4 7 1
4 8 7 9 7 8 7 8 4 8 4
8 1 5 7 7 6 7 8 5 7 3
8 1 5 7 7 7 7 8 2 6 3
8 1 5 7 7 7 7 8 2 8 4
4 1 5 8 9 8 8 6 5 8 2
4 1 5 8 9 8 8 6 6 7 4
9 1 7 9 9 8 8 7 6 7 3
4 1 8 6 8 8 8 9 4 6 4
4 2 8 6 8 8 7 7 4 9 8
8 1 8 6 8 7 7 9 4 8 5
8 1 8 7 9 7 9 9 5 6 5
6 1 8 8 9 6 9 8 4 9 5
7 1 8 9 10 8 9 8 3 8 6
4 0 9 7 5 8 8 8 2 8 2
2 0 9 0 5 8 7 8 2 8 1
2 2 9 1 6 8 8 8 3 8 4
6 9 9 5 6 9 7 8 4 8 3
6 6 4 4 10 10 7 7 6 6 9 9 9 8 7 7 4 2 8 5 5 1
7
5
7
8
9
9
6
5
6
6
9
10
5
9
9
6
5
9
8
9
8
6 8 6
6 8 7
7 5 7
8 7 8
6 7 8
5 8 9
7 8 7
8 8 5
6 5 8
5 3 7
8 4 8
8 8 6
7 5 5
9 8 6
8 8 7
7 7 6
5 4 8
6
4
8
10
9
10
7
0
2
9
0
0
10 10
9
6
9 8
9 7
6 7
6 8 8 9 8 7 1 10 0 8 5 9 9
9 5 7
9
7 4 6 1 0 9 8
5 7
8 10
5 8
10 9 4 10 10 10
4 9
7 9
7 0
7 7
9 9
8 9
9 6
9 9 7
9 9
9 8 5 8 1 0 1 0
9 8 4 8
9 9 7 8
9 9 6 6
8 5 5 7
8 7 4 3 1 0
8 5 7 7
8 7 3 7
9 4 4 7
8 7 6 7
9 9 3 5
9 9 2 5
9 9 5 5
9 9 4 8
8 9 6 8
9 0 2 9
8 9 4 10
7 7 6 9
8 8 4 0
8 5 2 0
5 7 5 9
7 6 5 9
6 4 4 9
3 2 6 0
9
8
8
9
8
9
7
8
6
8
7
9
10
7
10
8
9
6
8
9
8
10
9
1 0
8
9
8
9 9 8 6 1 0 3 8 4
8 9 9 7
8 5 9 8
1 0 1 0 7 5 8 7
1 0
8
9
9
9
7
5
7
8
10 10
7
7
8
7
7
10 10 10
8
9
6
9
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
7 7 9 7
7 6 8 9
9 7 8 9
6 5 9 9
7 5 9 9
9 6 9 9
8 6 8 6
5 5 7 8
4 5 8 8
6 6 9 8
6 5 8 8
4 6 9 8
7 7 9 1
8 7 9 8
7 7 8 8
5 7 8 1
3
5
8
6
6
7
7
9
9
9
9
9
7
4
4
1
4 7 1
8 5 9 8 1 0 4 8 4
1 0 8 6 7 8
9
7 5 8 7
5 7 3
1 0 9 6 5 7 1 0 2 6 3
9
7
7
7
4 9 6
5 8 4
9
9
7 9 8 1 0
2 8 4
5 8 2
6 7 4
6 7 3
4 6 4
4 9 8
4 8 5
5 6 5
4 9 5
3 8 6
2 8 2
2 8 1
3 8 4
4 8 3
4 8 5
2 5 1
7
5
7
8
9
9
6
5
6
6
9
10
5
9
9
6
5
9
8
9
8
9
6 7 8 1 0 5 8 9 7 8 7 7
7 8 7 1 0 5 8 9 6 6 7 7
9 9 7 1 0 9 9 9 7 8 8 8
6 8 6
6 8 7
7 5 7
8 7 8
6 7 8 7 7 8 8
7 4 6 1 0 9 8 8 7 7 7 7
9
6
4
9 8 9 6 0 8 8
9 7 8 7 8 8 7
8 7 8 7 2 7 9 1
9 6 8 6 5 6 7 9
8 7 8 7 5 8 6 9
9 7 8 8 5 9 8 9
7 6 8 9 7 7 6 9
8 8 8 8 8 7 6 9
8 6 8 8 2 8 7 1
9 7 9 7 3 9 9 9
9 9 7 8 8 7 8 8
6 8 9 6 5 8 9 5 7 8 8 7 7 8 9 1 10 8 10 9 0 8 5 5 8 5 9 9 7 10 8 9 8 9 9 9 7 8 9 9 7 8 8 8 7 8 8 8 9 7 8 8 8 7 7 8 1 0 9 8 7 7 6 7 8 9 8 9 9 9 9 10 7 7 7 7 6 3 5 6 3 2 8 7 7 8 9 9 10 9 9 9 1 10 10 10 10
7 8 7
8 8 5
6 5 8
5 3 7
8 4 8
8 8 6
7 5 5
9 8 6
8 8 7
7 7 6
5 4 8
10
7
0
2
9
0
0
10 10
9
6
10 9 4 10 10 10 9 8 9 7 7 8 8 8 7 8 7 7 9 8 9
4 9 8 9 9 8 9
7 9 7 8 7 9 9
7 0 8 8 7 0 8
7 7 8 8 7 1 9
9 9 5 7 9 2 9
8 9 6 9 8 7 8
9 6 3 9 8 8 9
8 9 10 7 7 7 7 8 10 10 9 9 6 5 5 7 2 2 5 6 7 7 7 8 9 9 10 9 9 9 9 10
8 9 9 7 3 8 8 9
9 9 9 8 8 7 8 9 9 10 8 9 10 9 9 10 10 10 5 3 2 8 8 8 0 0 0 7 8 6 8 9 9 10 10 8 9 9 10 9 10 10 9 10 9 9 9 10
9 9 7 7 7 8 7
0 8 8 9 7 1 0 8
8 8 9 9
9 7 9 8
9 8 9 6
8 8 8 8
8 7 8 7
0 8 8 7 6
9 8 6 7
0 8 7 9 9
9 8 8 8
7 8 8 9
8 9 8 7
9 8 8 8
10 8 3 6
8 8 2 5
9 8 4 7
8 8 7 9
9 9 5 8
7 9 7 7
8 9 7 6
9 8 7 7
7 8 5 7
9 7 5 8
8 7 5 7
8
9
7
9
6
8
6
9
3
4
8
9
9
9
8
7
8
6
5
7
6
8
7
7
9
1 0
6
7
3
6
9
3
4
5
7
3
2
5
7
4
6
7
5
1
4
1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: NUR LATIFAH ISNAINI
Tempat/Tanggal lahir : Salatiga, 1 Agustus 1993 Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Warga negara
: Indonesia
Alamat
: Canden Rt 11/ Rw 03 Kutowinangun Lor Kec. Tingkir Salatiga
Riwayat pendidikan : 1. MI Ma’arif CANDEN lulus tahun 2005
2. MTs N SALATIGA lulus tahun 2008
3. SMA N 1 TENGARAN lulus tahun 2011
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi yang berkepentingan harap maklum adanya. Salatiga, 23 Februari 2016 Penulis
Nur Latifah Isnaini NIM : 213-11-048