Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI PECAHAN KELAS VII SEMESTER GANJIL UPTD SMP NEGERI 2 TANJUNGANOM NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
OLEH : BINTI UMI HANIK NPM : 10.1.01.05.0049
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2014
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI PECAHAN KELAS VII SEMESTER GANJIL UPTD SMP NEGERI 2 TANJUNGANOM NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 BINTI UMI HANIK 10.1.01.05.0049 FKIP – Matematika UNIVESITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK
Binti Umi Hanik : PembelajaranProblem Based Learning(PBL) Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning(CTL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Pokok Bahasan Operasi Pecahan Kelas VII Semester Ganjil Di UPTD SMP Negeri 2 Tanjunganom Nganjuk Tahun Pelajaran 2014/2015. Kata Kunci : PBL, CTL, Hasil Belajar, Guru Mengelola Pembelajaran. Penelitian ini di latar belakangi dari kenyataan hasil belajar dilapangan yang tidak sesuai dengan harapan. Masalah tersebut kemungkinan disebabkan karena guru kurang kreatif dalam pemilihan strategi pembelajaran, sehingga siswa menjadi cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu upaya guru untuk memperkenalkan siswa dalam menyelesaikan masalah masih sangat kurang bahkan cenderung diabaikan. Permasalahan penelitian ini adalah (1)Bagaimana kemampuan guru mengelola pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL) Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)? (2)Apakah hasil belajar siswa dengan pembelajaran Problem Based Learning (PBL)Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning(CTL) lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional? (3) Bagaimana respon siswa setelah pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning(CTL)? Berdasarkan dari analisis data, rata-rata skor guru mengelola pembelajaran pada pertemuan ke-1 73,21%, pertemuan ke-2 85,71%, dan pertemuan ke-3 91,07%. Peningkatan presentase secara klasikal dari aktivitas guru mengelola pembelajaran bahwa pembelajaran materi operasi pecahan dengan menggunakan model pembelajaran PBL melalui Pendekatan CTL dinyatakan baik. Berdasarkan rata-rata skor postes siswa pada kelas kontrol57,50, dan kelas eksperimen 72,92. Dari perhitungan dengan menggunakan SPSS di dapatkan nilai Sig. (2-tailed) hasil belajar adalah 0,000. Karena taraf signifikan α = 0,05 dan nilai Sig. (2-tailed)< α, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan pada hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran PBL melalui Pendekatan CTL lebih baik dari hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional. Rataratahasilanalisis data respon siswa setelah pembelajaran PBL dengan pendekatan CTL 71,25% dan terletak pada kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah : (1) Tujuan pokok penggunaan strategi pembelajaran PBL ini adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi suatu masalah, serta mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. (2) Sebaiknya guru menerapkan strategi pembelajaran PBL ini, dan juga harus lebih memperbanyak memberikan masalah-masalah atau contoh-contoh yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi dan siswa lebih mengetahui manfaat mempelajari operasi hitung bentuk aljabar dalam kehidupan sehari-hari.
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mereka kuasai, Proses pembelajaran
BAB I
pendidikan
PENDAHULUAN
di
indonesia
kurang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami setiap mata pelajaran
A. Latar Belakang Masalah Di dalam sebuah dunia pendidikan khususnya dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
secara holistik (menyeluruh), kreatif, objektif, dan logis. Hal ini terjadi karena beberapa
mengajar merupakan kegiatan paling
faktor
pokok karena kemajuan kehidupan
belajar siswa menjadi menurun. Pada
suatu bangsa sangat di tentukan oleh
kali ini peneliti melakukan penelitian di
pendidikan. Mutu pendidikan dalam hal
UPTD SMP Negeri 2 Tanjunganom
ini sangat penting guna menciptakan
Nganjuk, dimana partisipasi guru lebih
pendidikan yang berkualitas, cerdas,
besar dibandingkan partisipasi siswa
dan
Dinas
sehingga siswa hanya duduk, diam,
Pendidikan Nasional berbagai upaya
mendengarkan dan siswa sama sekali
untuk
tidak dirangsang untuk aktif dalam
bermoral.
Melalui
meningkatkan
pendidikan
telah
memperbaiki
kualitas
dilakukan kualitas
seperti guru,
yang
pembelajaran. tentunya
menyebabkan
Kondisi tidak
prestasi
seperti
baik
ini untuk
penyempurnaan kurikulum pendidikan,
perkembangan kognitif siswa, siswa
sarana dan prasarana dan masih banyak
menjadi cenderung tidak kreatif. Dalam
lagi.
dunia nyata masih banyak ditemui guru
Permasalahan lain pendidikan
saat
dalam
yang
mengajarnya
hanya
sekedar
proses
menyampaikan materi namun tidak
pembelajaran yang masih di dominasi
memfikirkan model pembelajaran yang
oleh peran guru sehingga keterkaitan
sesuai dengan kondisi siswa agar siswa
guru dalam strategi pembelajaran masih
mudah
sangat
disampaikan. Guru dalam mengajar
besar
ini
dalam dunia
sedangkan
intensitas
belajar siswa masih terlalu rendah.
memahami
materi
yang
cenderung hanya memakai teknik
Seharusnya guru menempatkan siswa
ceramah saja. Dengan kondisi yang
sebagai objek dan bukan sebagai subjek
seperti ini justru akan menurunkan
didik, dengan demikian siwa akan aktif
minat dan motivasi siswa untuk belajar
dan
selain
kreatif
dalam
menyampaikan
gagasan berdasarkan pemahaman yang BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
itu
hal
ini
juga
sangat
berpengaruh pada hasil belajar siswa. simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Salah
satu
yang
merangsang siswa untuk mengaitkan
aliran/paham
setiap materi dengan masalah nyata
adalah
pembelajaran
bukan hal yang tidak mungkin siswa
kontekstual.
Pembelajaran
menjadi
mengarah
pembelajaran pada
kontruktivisme berbasis
mampu
berfikir
kreatif,
kontekstual merupakan pembelajaran
imajinatif, dan mampu mengembangkan
yang
pengetahuannya dalam dunia nyata.
menekankan
pada
proses
keterlibatan siswa dalam menemukan
Suatu
proses
dan
metode
materi dan mengaplikasikannya dalam
pembelajaran jika dilaksanakan dengan
kehidupan sehari–hari. Sesuai dengan
baik
kurikulum
memberikan
2013,
guru
diharapkan
dan
tepat
tentunya
hasil
yang
akan
maksimal.
mampu membawa peserta didik untuk
Untuk itu perlunya pemilihan model
mengembangkan
pengetahuannya
pembelajaran dan strategi pembelajaran
tentang materi operasi pecahan yang
yang tepat yang disesuaikan dengan
dapat
perkembangan kurikulum 2013. Salah
untuk
kehidupan
di
aplikasikan dalam
sehari–hari.
itu
satu alternatif nya adalah penggunaan
pembelajaran materi operasi pecahan
model pembelajaran Problem Based
dapat
Learning (PBL) dengan pendekatan
dilakukan
kemampuan
Selain
untuk
peserta
mengukur
didik
karena
berbasis
Contextual
Teaching
and
operasi pada pecahan memiliki ciri yang
Learning. Dari uraian diatas penulis
berbeda dan lebih rumit dari pada
tertarik untuk mengadakan penelitian
bilangan bulat.
dengan judul “Pebelajaran Problem
Seorang guru dalam menyampaikan setiap
materi
pembelajaran
Based
Learning
(PBL)
melalui
harus
pendekatan Contextual Teaching and
mampu mengarahkan siswa ke masalah
Learning terhadap hasil belajar siswa
Contextual karena siswa bukan seorang
pada sub pokok bahasan Operasi
robot yang harus menerima setiap
Pecahan Kelas VII Semester Ganjil
materi
UPTD SMP Negeri 2 Tanjunganom
pembelajaran
tanpa
siswa
mengerti apa kegunaan materi tersebut
Nganjuk
dalam kehidupan sehari–hari. Dalam
2014/2015”.
praktiknya masih sangat jarang guru yang
mengarahkan
mengkaitkan
materi
siswa
Apabila
Pelajaran
B. Rumusan Masalah
untuk
Dari latar belakang masalah, maka
pembelajaran
penulis menemukan rumusan masalah
dengan masalah nyata di kehidupan sehari-hari.
Tahun
guru
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
sebagai berikut :
mampu simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Bagaimana mengelola
kemampuan
guru
pembelajaran
dengan Based
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
siswa
model
Problem
Based
menggunakan
Problem
Learning
(PBL)
Melalui
Learning (PBL) Melalui Pendekatan
Pendekatan Contextual
Teaching
Contextual Teaching And Learning
And Learning (CTL)?
(CTL) terhadap hasil belajar siswa
2. Apakah hasil belajar siswa dengan pembelajaran
Pembelajaran
dengan
Problem
Based
dengan
metode
konvensional
pembelajaran
pada
Sub
Pokok
Learning (PBL) Melalui Pendekatan
Bahasan Operasi Pada Pecahan
Contextual Teaching And Learning
Kelas VII Semester Ganjil UPTD
(CTL) lebih baik dari pada hasil
SMP
belajar siswa dengan pembelajaran
Nganjuk Tahun Pelajaran 2014-
konvensional?
2015.
3. Bagaimana respon siswa setelah pembelajaran
Problem
Based
Negeri
2
Tanjunganom
3. Untuk mengetahui respon siswa setelah
pembelajaran Learning
(PBL)
Problem
Learning (PBL) Melalui Pendekatan
Based
Melalui
Contextual Teaching And Learning
Pendekatan Contextual
(CTL)?
And Learning (CTL) terhadap hasil
C. Tujuan Penelitian
belajar siswa pada Sub Pokok
Teaching
Sesuai dengan rumusan masalah, maka
Bahasan Operasi Pada Pecahan
tujuan
Kelas VII Semester Ganjil UPTD
penelitian
yang
diharapkan
adalah:
SMP
1. Untuk mengetahui kemampuan guru
Nganjuk Tahun Pelajaran 2014-
dalam
mengelola
pembelajaran
dengan
model
Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) melalui Teaching
pendekatan And
Contextual
Learning
(CTL)
terhadap hasil belajar siswa pada Sub
Pokok
Bahasan
Operasi
Negeri
2
Tanjunganom
2015. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Secara Praktis a. Memberikan paradigma baru kepada
Pecahan Kelas VII Semester Ganjil
guru
bahwa
dalam
proses
UPTD SMP Negeri 2 Tanjunganom
pembelajaran siswa harus terlibat
Nganjuk Tahun Pelajaran 2014-
aktif dalam pembelajaran.
2015. BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Membantu siswa untuk lebih mudah memahami
materi
BAB II
karena
KAJIAN PUSTAKA
pembelajaran langsung dikaitkan dengan Contextual. c. Memberikan
Disimpulkan
masukan
bahwa
model
dan
pembelajaran adalah suatu kerangka/konsep
pertimbangan guru dalam perbaikan
yang melukiskan prosedur yang sistematik
mutu
dalam
pendidikan
pembelajaran
melalui
Problem
mengorganisasikan
pengalaman
Based
belajar untuk mencapai tujuan belajar
Learning (PBL) Melalui Pendekatan
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
Contextual Teaching And Learning
bagi para pengajar dalam merencanakan
(CTL).
aktivitas belajar mengajar. PBL
2. Secara Teoritis Memperluas
pemahaman,
adalah
pembelajaran
suatu
yang
pendekatan
dimulai
dengan
wawasan, pengalaman dan ilmu
menyelesaikan suatu masalah, tetapi untuk
pengetahuan model
tentang
hubungan
menyelesaikan masalah itu pesrta didik
pembelajaran
khususnya
memerlukan pengetahuan baru untuk dapat
pembelajaran
Problem
Based
menyelesaikannya (Hamruni, 2009:150)
Learning (PBL) Melalui Pendekatan
Pembelajaran Contextual Teaching and
Contextual Teaching And Learning
Learning (CTL) merupakan konsep belajar
(CTL) terhadap hasil belajar siswa
yang membantu guru mengaitkan antara
sehingga hal ini dapat dijadikan
materi yang diajarkan dengan situasi dunia
sebagai
nyata siswa dan mendorong siswa membuat
sumber informasi
yang
bermanfaat bagi dunia pendidikan.
hubungan
antara
pengetahuan
yang
dimilikinya dengan penerapan di kehidupan mereka (dalam Hasnawati, 2006 : 53). Dalam pembelajaran CTL ini semua materi pelajaran yang disampaikan guru kepada siswa di kelas menyentuh realitas kehidupan siswa sehari–hari. Menurut Hamruni ( 2009 ) terdapat 5 karakteristik
penting
dalam
proses
pembelajaran yang menggunakan CTL ( dalam Suyadi, 2013 : 82-83 ) yaitu : 1. Activating Knowledge BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Acquiring Knowledge
berdasarkan
3. Understanding Knowledge
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
4. Applying Knowledge
telah ditetapkan. Pengelolaan pembelajaran
5. Reflecting Knowledge
diawali dengan penentuan strategi dan
Disamping memiliki lima karakteristik yang khas sebagaimana disebutkan diatas, CTL juga mempunyai 7 (tujuh) asas yang
konsep
dan
prinsip
perencanaan, proses dan diakhiri dengan penilaian. Pelaksanaan pengelolaan pembelajaran
menjadi landasan filosofis. Asas tersebut
dikelas
sering juga disebut sebagai komponen-
pengelolaan media dan pengelolaan kelas.
komponen CTL (Elaine B. Johnson, 2010).
Sudah menjadi tugas guru untuk mengelola
Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut :
waktu dengan baik,
1. Konstruktivisme
meliputi
pengelolaan
waktu,
Materi Operasi Pecahan merupakan
2. Inkuiri
salah
3. Bertanya (Questioning)
diajarkan di SMP kelas VII semester 1.
4. Masyarakat
Belajar
(Learning
Community)
satu
materi
matematika
yang
Pada materi Operasi Pecahan ini membahas masalah
yang
berkaitan
dengan
5. Pemodelan (Modelling)
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
6. Refleksi (Reflection)
pembagian pecahan. Penyampaian materi
7. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
ini dikemas dengan pendekatan Contextual
Hasil belajar adalah perubahan timgkah
Teaching and Learning sehingga siswa
laku
seseorang
meliputi
keseluruhan
dirangsang untuk dapat mengkaitkan materi
pribadinya dengan hasil yang diharapkan
operasi pecahan dengan kehidupan realitas
berupa pengetahuan, sikap, kecakapan dan
siswa. Misalkan untuk menjelaskan konsep
lainnya, perubahan tersebut meliputi afektif,
operasi pecahan, maka guru memberikan
kognitif
dan
sebuah permasalahan, kemudian siswa di
tersebut
merupakan
psikomotorik, hasil
perubahan pengalaman
belajar dan interaksi dengan lingkungan. Kegiatan
dan
usaha
untuk
mencapai
minta untuk menyelesaikannya. Dari materi operasi pecahan inilah diharapkan
siswa
dapat
membangun
perubahan tingkah laku merupakan proses
pengetahuannya sendiri tentang hubungan
belajar sedangkan perubahan tingkah laku
materi
merupakan hasil dari belajar.
permasalahan dalam kehidupan sehari–hari,
Menurut Sanjaya (2009) Pengelolaan pembelajaran adalah sebuah kegiatan untuk mengendalikan
aktifitas
pembelajaran
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
operasi
pecahan
dengan
sehingga pembelajaran lebih bermakna. Hasil penelitian dari Yulia, Rudy Adipranata (2008), dengan judul penelitian simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
“Peningkatan efektifitas pembelajaran mata kuliah
alogaritma
melalui
dan
pemrograman
Dari rumusan masalah pada BAB 1, dapat
diambil
kesimpulan
sementara
penggabungan
strategi
sebagai berikut:
berbasis
masalah,
1. Kemampuan
guru
mengelola
peningkatan kemampuan berpikir, serta
pembelajaran
dengan
menggunakan
kooperatif.” Hasil yang diperoleh dari
Problem Based Learning (PBL) Melalui
penelitian tersebut membuktikan adanya
Pendekatan Contextual Teaching And
peningkatan efektifitas pembelajaran. Hal
Learning (CTL) Berjalan dengan baik.
pembelajaran
ini terbukti berdasarkan tingkat kelulusan
2. Hasil
belajar
siswa
dengan
peserta didik untuk kelas A telah memenuhi
pembelajaran Problem Based Learning
target (84% dari target 70%) dan untuk
(PBL) Melalui Pendekatan Contextual
kelas B juga telah memenuhi target (82%
Teaching And Learning (CTL) lebih
dari target 70%). Sedang dari rata-rata nilai
baik dari pada hasil belajar siswa
untuk kelas masih di bawah target (69 dari
dengan pembelajaran konvensional.
target 70) dan untuk kelas B juga masih
3. Respon siswa setelah pembelajaran
dibawah target (69 dari target 70). Dari
penelitian
mengindikasikan
bahwa
Problem Based Learning (PBL) Melalui terdahulu
Pendekatan Contextual Teaching And
pembelajaran
Learning (CTL) Berjalan dengan baik.
dengan model Problem Base Learning sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar atau kemampuan akademik siswa. Oleh
karena
itu
peneliti
mencoba
melakukan penelitan menggunakan model yang serupa. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan yaitu dalam bidang study. Peneliti di sini mencoba menerapkan model Problem Base Learning dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi bilangan pecahan, sehingga hasil penelitian yang nantinya diperoleh
melengkapi
hasil
penelitian
terdahulu.
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan
BAB III
menggunakan
pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) melalui
METODE PENELITIAN
pendekatan Metode penelitian diambil dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas Kelas
Contextual
Teaching
and
Learning CTL). Dalam
melakukan
penelitian,
penulis
melakukan
kontrol yaitu kelas yang diberlakukan
dimungkinkan
model pembelajaran kooperatif dengan
penelitiannya
metode
kelas
Tanjunganom Nganjuk. Waktu penelitian
eksperimen yaitu kelas yang diberlakukan
akan dilaksanakan pada semester ganjil
model pembelajaran kooperatif dengan
tahun
metode
Based
pelaksanaan penelitian terarah dan efisien
pendekatan
maka terdapat jadwal kegiatan dan waktu
ceramah,
sedangkan
pembelajaran
Learning
(PBL)
Problem
dengan
Contextual Teaching And Learning (CTL).
di
SMP
pelajaran
Negeri
2014/2015.
2
Agar
yang akan dilaksanakan.
Suatu cara formal yang sistematis dan
Menurut Siswono ( 2010: 49) Populasi
objektif untuk mencari kebenaran dan
adalah kelompok besar yang menjadi
memecahkan
suatu
sasaran generalisasi. Populasi merupakan
permasalahan. Pendekatan yang digunakan
jumlah yang ada pada obyek atau subyek
dalam penelitian ini adalah pendekatan
yang dipelajari yang meliputi seluruh
kuantitatif.
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
Penelitian
atau
ini
menjawab
dimaksudkan
untuk
obyek atau subyek itu. Populasi yang
mencari atau menguji hubungan antara
diambil dalam penelitian ini adalah seluruh
variabel (X) dengan variabel (Y). Peneliti
siswa
mencari, menjelaskan suatu hubungan,
Tanjunganom
memperkenalkan,
2014/2015.
menguji
berdasarkan
teori yang ada. Teknik
kelas
VII
SMP
Nganjuk
Negeri
tahun
2
ajaran
Adapun langkah dalam pengambilan yang
digunakan
dalam
sampel
yaitu
dengan
simple
random
penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
sampling. Dikatakan simple (sederhana)
Menurut Sugiyono (2013: 72) metode
karena pengambilan anggota sampel dari
penelitian
diartikan
populasi dilakukan secara acak tanpa
sebagai metode penelitian yang digunakan
memperhatikan strata yang ada dalam
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
polpulasi itu. Cara demikian dilakukan bila
terhadap kondisi yang lain dalam kondisi
anggota populasi dianggap homogen (
yang terkendalikan. Pada penelitian ini
Sugiyono,2007:
terdapat posttest setelah diberikan materi
dilakukan dalam pengambilan sampel yaitu
eksperimen
dapat
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
82).
Tahapan
yang
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dari seluruh populasi kelas VII SMP Negeri
BAB IV
2 Tanjunganom Nganjuk tahun ajaran
HASIL DAN KESIMPULAN
2014/2015. Instrumen
yang
digunakan
dalam
penelitian ini berupa angket respon siswa
A. Hasil Penelitian 1. Berdasarkan lembar observasi guru
untuk memperoleh data respon belajar
mengelola
siswa, angket guru mengelola pembelajaran
pembelajaran
untuk
memperoleh data tentang guru
Learning (PBL) dengan Pendekatan
mengelola pembelajaran matematika, dan
Contextual Teaching and Learning
Tes
untuk
(CTL). Aktivitas guru pertemuan
memperoleh data tentang hasil belajar
ke-1 pencapaian yang diperoleh
siswa.
73,21% dan terletak dalam kategori
hasil
belajar
digunakan
pembelajaran
dalam
Problem
Based
antara 51% - 75% (Baik). Aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada pertemuan ke-2 pencapaian yang diperoleh 85,71 % dan terletak dalam kategori antara 75% - 100% (Sangat Baik). Aktivitas guru dalam proses
pembelajaran
pada
pertemuan ke–3 pencapaian yang diperoleh adalah 91,07 % dan terletak dalam kategori antara 75% 100% (Sangat Baik). Peningkatan presentase
secara
aktivitas
klasikal
guru
dari
mengelola
pembelajaran bahwa pembelajaran materi
operasi
pecahan
dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan
pendekatan
Contextual
Teaching and Learning ( CTL ) dinyatakan dikarenakan
baik.
Hal
dalam
tersebut kegiatan
pembelajaran aktivitas siswa dan BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
aktivitas guru dari pertemuan ke-1
Siswa
terjadi peningkatan pada pertemuan
Problem Based Learning (PBL)
ke-2 dan pertemuan ke -3. Hal
dengan
tersebut sesuai dengan pendapat
Teaching And Learning (CTL) pada
Sriyono
aktivitas
sub pokok bahasan operasi pecahan
merupakan segala kegiatan yang di
kelas VII-9 rata-rata hasil analisis
laksanakan baik secara jasmani
data
maupun rohani. Aktivitas siswa
keseluruhan 71,25% dan terletak
selama proses belajar mengajar
dalam kategori antara 51% - 75%
merupakan salah satu
(Baik).
adanya
bahwa
“
keinginan
indikator
siswa
untuk
belajar.
setelah
pendekatan
respon
Contextual
siswa
secara
B. Kesimpulan Berdasarkan
2. Berdasarkan hasil belajar diperoleh
pembelajaran
hasil
analisis
data,
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
bahwa nilai signifikasi 0,000< 0,05,
berikut :
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
1. Pembelajaran
Problem
Based
Dari nilai rata-rata pada tabel 4.13
Learning (PBL) dengan pendekatan
nilai rata-rata kelas kontrol 57.50,
Contextual Teaching And Learning
sedangkan pada eksperimen 72.92,
(CTL) pada materi Operasi Pecahan
dari
Kelas VII-9 di UPTD SMPN 2
perhitungan
tersebut
menunjukkan bahwa rata-rata nilai
Tanjunganom
kelas
berdasarkan
eksperimen
lebih
tinggi
Tahun
2014,
kemampuan
guru
dibanding dengan rata-rata kelas
mengelola pembelajaran rata-rata
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil observasi kemampuan guru
hasil
mengelola
belajar
siswa
dengan
pembelajaran
dalam
menggunakan model Pembelajaran
setiap
Problem Based Learning (PBL)
kategori
dengan
pertemuan selalu ada peningkatan.
pendekatan
Contextual
Teaching And Learning (CTL) pada
2. Hasil
pertemuan
berada
pada
baik
Pada
setiap
.
belajar
siswa
dengan
Problem
Based
sub pokok bahasan operasi pecahan
pembelajaran
kelas
Learning (PBL) Melalui Pendekatan
VII
lebih
baik
dari
pembelajaran konvensional. 3. Berdasarkan hasil observasi pada
Contextual Teaching And Learning (CTL) lebih baik dari hasil belajar
angket respon siswa yang diberikan
siswa
pada akhir pembelajaran. Respon
konvensional.
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
dengan
pembelajaran
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3. Respon siswa setelah pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Problem Based Learning (PBL) Melalui
Pendekatan
Contextual
Teaching And Learning (CTL) pada sub pokok bahasan operasi pecahan
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
kelas VII-9 rata-rata hasil analisis
Huda, Miftahul. 2013. Model –Model
data
Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta:
respon
siswa
secara
keseluruhan 71,25% dan terletak
Pustaka Pelajar Offset.
dalam kategori antara 51% - 75%
Iru, La & Ode Safiun Arihi, La. 2012.
(Baik).
Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi,
dan
Model
–
Model
Pembelajaran. DIY : Multi Presindo. Arends, Richard 1.2008. Learning to Teach (Belajar Untuk Mengajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yuli, Tatag. 2010. Penelitian Pendidikan Matematika. Surabaya : Unesa University Press. Trianto.
2010.
Mendesain
model
pembelajaran inovatif-progresif. Surabaya: Kencana Prenada Media Group. Trianto. 2010:17. Dapat diunduh dalam (online): tersedia, (http://dedi26.blogspot.com
/
2013/04/pengertian pembelajaran menurut Para.html) North Central Educational Laboratory,2001 (online): tersedia, (http://www.google.com/pembelajar
an berdasarkan masalah. Didownload pada 2 Januari 2010) Junaidi, Achmad. 2008. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah.
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sugiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Universitas Nusantara PGRI Supridjono,
Agus.
2010.
Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. (Online):
tersedia,
(http://mirfanmaulana.blogspot.com/2013/0 5/makalah kemampuan
guru
dalam
proses.html) (Online):
tersedia,
Artikel:
(http://blog.tp.ac.id/faktor
yang
mempengaruhi kinerja guru
kemampuan
mengajar#ixz36Bgo7BfX)
BINTI UMI HANIK | 10.1.01.05.0049 FKIP - Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 15||