Nomor Regristrasi :
SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
AHLI K3 KONSTRUKSI
(Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi) (Construction Safety Engineer)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 2005
1
KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kompetensinya. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku pelaksana langsung di lapangan dan ahlinya dari jabatan kerja yang bersangkutan. Selanjutnya finalisasi konsep SKKNI tersebut dilaksanakan dalam suatu Konvensi Nasional yang melibatkan para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja tersebut. Untuk menyusun dan menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Ahli K3 Konstruksi pada Pekerjaan dibidang Sumber Daya Air ini diatur dengan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP.69/MEN/V/2004, tanggal 4 Mei 2004 untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan penetapan persyaratan jabatan tersebut dan berlaku secara nasional. Diharapkan dengan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Disisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan Industri Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih. Jakarta,
Desember 2005
Departemen Pekerjaan Umum Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia
(Ir. Iwan Nursyirwan Diar Dipl. HE) NIP. : 110018127
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2
A. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3 1. Latar Belakang ....................................................................................................... 3 2. Studi Penyusunan Standar Kompetensi .................................................................. 4 2.1 Studi Literatur ................................................................................................. 4 2.2 Penyusunan Standar Kompetensi setiap Jabatan Kerja ................................. 4 3. Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) ..................... 5 3.1
Dasar Hukum dan Referensi .......................................................................... 5
3.2
Pengkodean Jabatan Kerja Sub Bidang Sumber Daya Air ............................. 5
3.3
Posisi Jabatan Kerja ...................................................................................... 6
3.4
Kegiatan Analisis Kompetensi ........................................................................ 6
3.5
Perumusan dan Konsensus ........................................................................... 7
B. JABATAN KERJA 1. Nama Jabatan Kerja ............................................................................................... 9 2. Nomor Kode ........................................................................................................... 9 3. Uraian Jabatan Kerja .............................................................................................. 9 4. Syarat Jabatan Kerja ............................................................................................. 10
C. KOMPETENSI KERJA ................................................................................................. 9 D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI ........................................................................... 10 E. PENUTUP .................................................................................................................... 27
3
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau keterampilan. Keharusan memiliki “SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN ATAU KETERAMPILAN” : mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betul-betul dapat diandalkan. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas tenaga kerja jasa konstruksi. Sesuai dengan Keputusan Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) No. 71/KPYTS/D/VIII/2001 : pasal 2 ayat (1). Tujuan sertifikat adalah memberikan informasi objektif kepada para pengguna jasa bahwa kompetensi tenaga kerja yang bersangkutan memenuhi bakuan kompetensi yang ditetapkan untuk klasifikasi dan kualifikasinya, dan pasal 9 ; ayat (1) : Untuk setiap kualifikasi dalam suatu klasifikasi harus dibuat bakuan kompetensinya secara jelas termasuk tata cara mengukur. Selain itu undang-undang nomor 13 tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, terutama pasal 10 ayat (2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja. Dua Undang-undang tersebut diatas menyebut tentang “kompetensi” yaitu suatu ungkapan kualitas SDM yang terbentuk dengan menyatunya 3 ranah (domain) terdiri : Ranah Pengetahuan (domain kognitif), Ranah Keterampilan (domain psychomotorik), dan Ranah Sikap Perilaku (domain affektif). 1. Domain (ranah) kognitif berkaitan dengan keilmuan atau pengetahuan atau kemampuan daya pikir 2. Domain (ranah) psychomotorik, berkaitan dengan kemampuan menggerakkan anggota badan dengan menggunakan metode atau teknik dan alat bantu 3. Domain (ranah) affektif berkaitan dengan sikap perilaku yang mengekspresikan kemauan dirinya Secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.
4
Jadi apabila seseorang atau berkelompok telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan (X), yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : mampu dan mau melakukan (X) sebanyak (Y) dengan kualitas (Z) selesai dalam tempo (T).
Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing. 2. Studi Penyusunan Standar Kompetensi 2.1
Studi Literatur Kegiatan studi literatur mengacu sumber-sumber dari dalam negeri maupun luar negeri antara lain : a. Studi Literatur International : 1. Malaysia, dengan model NOSS (National Occupational Skill Standard) atau SKPK (Standar Kemahiran Pekerjaan Kebangsaan). 2. ILO (International Labor Organization) dengan MOSS (Model Occupational Skill Standard). 3. RMCS (Regional Model Competency Standard) dengan referensi utama dari ITABs (Industry Training Advisory Bodies) dan ANTA (Australia National Training Authority) Australia. b. Studi Literatur dalam Negeri : 1. Indonesia, dalam masa transisi, LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional) bekerja sama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi. Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia - Departemen PU dengan HYBRID yaitu gabungan dari MOSS dan RMCS yang dapat dibakukan dengan MOCS (Model Occupational Competency Standards).
2.2
Penyusunan Standar Kompetensi Setiap Jabatan Kerja Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek kinerja tugas/ pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya kemampuan tugas secara sempit. Empat komponen kompetensi utama yang perlu dikembangkan adalah : 1. Kemampuan dalam tugas (task skill) 2. Kemampuan mengelola tugas (task manajemen skill)
5
3. Kemampuan
mengatasi
suatu
masalah
dengan
tepat
(contingency
management skill) 4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/ role environments skill) Sementara itu tidak semua unit terdiri dari semua keempat komponen tersebut diatas dalam satu group unit, tetapi komponen kompetensi tersebut harus dicakup secara efektif. Empat komponen kompetensi dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan variabel.
3. Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasioanl Indonesia) 3.1
Dasar hukum dan referensi penyusunan SKKNI adalah : 1. Undang-undang Nomor : 18, tahun 1999 tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya. 2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang : Ketenagakerjaan. 3. Keputusan Menteri NAKERTRANS. a. No. Kep. 227/MEN/2003, tentang : Tata cara Penetapan Standard Kompetensi Kerja Nasional untuk format SKKNI. b. No. Kep. 69/MEN/2004, tentang Perubahan Lampiran Kep.Men No. Kep. 277/MEN/2003 untuk uraian setiap unit kompetensi. 4. Kesesuaian CPC (Central Product Classification United Nation) – 1997, Katalog BPS : 1160 Buku : 2, Harmonized System (HS) dengan 9 digit untuk pengkodean dan acuan analisis detail struktur jasa konstruksi. 5. KJN (Kamus Jabatan Nasional) untuk pengkodean.
6
3.2
Pengkodean Jabatan Kerja Sub Bidang Sumber Daya Air a. PEMBERIAN KODE JABATAN KERJA
INA
5
2
2
0 . 0
00 .
00
Nomor Jabatan Kerja 2 digit nomor urut Kualifikasi / Level : Keahlian = (1), - Utama (I) sepadan KKNI – level VI - Madya (2) sepadan KKNI – level V - Muda (3) sepadan KKNI – level IV Keterampilan = (2) - Teknisi Senior (1) sepadan KKNI – level III - Teknisi Yunior (2) sepadan KKNI – level II - Tenaga Terampil (3) sepadan KKNI – level I Fungsi Utama : - Perencana (1) - Pelaksana (2) - Pengawas (3) Bagian Sub Bidang - Untuk semua unsur SDA (0) - Bendungan (1) - Sungai (2) - Irigasi (3) - Rawa (4) - Pelabuhan / Pantai (5) - Drainase (6) Sub Bidang : Sumber Daya Air (2) Sub Sektor / Bidang : Sipil (2) Sektor : Jasa Konstruksi (5) INDONESIA
b. PEMBERIAN KODE UNIT KOMPETENSI DITAMBAH :
00
00 Versi tahun terakhir pembuatan atau revisi, 2 digit 2 digit nomor urut unit kompetensi
3.3
Posisi Jabatan Kerja Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan “Standar Kompetensi Kerja” bidang pekerjaan tertentu antara lain bidang pekerjaan “Kesehatan dan Keselamatan Kerja Konstruksi” dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja Ahli Ahli K3 Konstruksi. Jabatan kerja dimaksud harus jelas dan pasti posisinya dalam klasifikasi dan kualifikasinya, pada pelaksanaan konstruksi seperti tipikal struktur organisasi sebagai berikut :
7
TIPIKAL ORGANISASI PELAKSANA PROYEK KKNI
KEPALA
VI
PROYEK
KUALIFIKASI JAKONS K
AHLI UTAMA
E A MANAJER
MANAJER
PERALATAN/
LAPANGAN
LOGISTIK
MANAJER
MANAJER
MANAJER
QUALITY
ADMINISTRASI
TEKNIK
ASSURANCE
MANAJER
V
K3
H
KONSTRUKSI
L
AHLI MADYA
I PELAKSANA
PELAKSANA
…………….. ???
…………….. ???
KEPALA
KEPALA
MANDOR
MANDOR
MEKANIK
MANDOR
OPERATOR
TUKANG/
TUKANG/
TUKANG/
PEKERJA
PEKERJA
PEKERJA
PELAKSANA
PLANNING
QUALITY
…………….. ???
ENGINEER
ENGINEER
AHLI K3 KONSTRUKSI
JURU
TEKNISI
PETUGAS
GAMBAR
LABORATORIUM
PATROLI K3
A IV
AHLI MUDA
N
III
II
I
K E T E R A M P I L A N
TEKNISI SENIOR
TEKNISI YUNIOR
TENAGA TERAMPIL
Catatan : KKNI : Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
3.4
Kegiatan Analisis Kompetensi Analisis kompetensi jabatan kerja selain menggunakan metodologi penelitian literatur, dilakukan juga dengan metodologi : DACUM, melalui proses workshop (lokakarya) yang dihadiri ahlinya di bidang subtansi yang dianalisis.
Dilaksanakan pada tanggal : 26 dan 27 Oktober 2005, di Bekasi
Pengarah, Fasilitator dan Peserta workshop : Pengarah : 1. Ir. Djoko Soebarkah Dipl.HE (Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) 2. Prio Sambodo ME (Kepala Bidang Kompetensi Keterampilan Konstruksi Pusat Pembinaan KK Dep. PU) 3. Ir. Aca Ditamihardja ME (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Dep. PU) 4. Roesnadi ME. (Team Leader Konsultan PT. Virama Karya) Fasilitator / Presenter 1. Sugiri, Konsultan PT. Virama Karya 2. Ir. Thomas Soetrisno, Konsultan PT. Virama Karya 3. Sasono Hadi ME, Konsultan PT. Tata Guna Patria
Peserta Workshop 1. Anas Zaini – A2K4
8
2. Sumadi – A2K4 3. R. Moh. Erwin – Perum Jasa Tirta 4. Latip Prayitno – PT. Amarta Karya 5. Dicky Pranawa – PT. Bina Karya 6. Tugiran, ST – Balai Irigasi Puslitbang Sumber Daya Air Dep. PU 7. Teguh Pamungkas – Balai Irigasi Puslitbang Sumber Daya Air Dep. PU 8. Suparno HS – PT. Famili Teknik
3.5
Perumusan dan Konsensus Setelah dilakukan workshop (loka karya) dapat dihasilkan dan dirumuskan : - Uraian jabatan - Pekerjaan-pekerjaan - Setiap pekerjaan diurai tugas-tugasnya - Setiap tugas diurai langkah-langkah kerjanya - Setiap langkah kerja dikaji kriteria-kinerjanya dan persyaratan kompetensi yaitu kebutuhan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku serta keselamatan kerja. Rumusan hasil workshop tersebut pada dasarnya ada kesamaannya dengan NOSS (National Occupational Skill Standard) Malaysia dan sebagai acuan menyusun SKKNI pola HYBRID Gabungan pola MOSS (Model Occupational Skill Standard) dan pola RMCS (Regional Model Competency Standard), SLK (Standar Latihan Kerja) yang selanjutnya untuk penyusunan Materi Pelatihan dan MUK (Materi Uji Kompetensi). Transformasi hasil workshop untuk penyusunan SKKNI dengan rumusan sebagai berikut : - Pekerjaan sebagai : Unit Kompetensi - Tugas sebagai : Elemen Kompetensi - Langkah Kerja, dirumuskan menjadi Kriteria Unjuk Kerja. Pembahasan dan konsensus SKKNI melalui Konvensi Nasional dilaksanakan : - Pada tanggal : Bandung, 3 - 4 Desember 2005 - Pengarah/ presenter dan peserta 1. Pengarah : - Ir. Gandhi Harahap, M.Eng – Dewan Pengurus LPJKN - Drs. Yoyo Kartoyo, MM – Dewan Pengurus LPJKD Prop. Jabar - Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE – Kepala Pusbin KPK, Departemen PU - Drs. Widodo, MM – Depnakertrans - Dr. Ir. Soenarno, M.Sc – Widyaiswara Utama Dep. Pekerjaan Umum
9
- Ir. P. Darmawan Dipl.HE – Kepala Dinas Pengelolaan SDA Prop. Jabar - Ir. Drs. Asrizal Tatang – Dewan Pengurus LPJKN - B. Abdurachman, M.Eng.Sc – Direktur Utama PT. Virama Karya 2. Penyelenggara : - Prof. Ir. Chaidir A. Makarim, M.SE. Ph.D – Dewan Pengurus LPJKN - Priyo Sambodo, ME – Pusbin KPK - Ir. Soemarjanto, MM – Bapel LPJKN - Drs. Hafis Qiswiny Z. – Bapel LPJKN - Drs. Naryono B.Mu.E – Bapel LPJK Daerah Prop. Jabar - Roesnadi ME – PT. Virama Karya 3. Presenter Sugiri – PT. Virama Karya 4. Peserta Konvensi - Sumadi – A2K4 - Wildan Zarkasyi – PT. Arta Tri Mustika - Yuli Andari Siregar – BPN ASKUMINDO - Syahril BSCE, MT – Polban - Dicki Zakaria – Gapeknas - Dra. Kania Tresnajati – P3G Bandung - Krisna Indon S.ST – BPSDA – Cilicis - Ir. Suhadi, MSi – Depnakertrans - Drs. M. Sobar Samsudin – BPSDA – Cisadane - Rudi T. – SMK PU - R. Belanto Hadiwido ST, MSi – Pusbiktek Dep. PU - Ir. Sopar Hutapea – PT. Yodya Karya - Drs. Antelas Eka Winahyo, M.Pd – Univ. Negeri Malang - Ir. Moch. Ichwan Nureffendi – ASTTI (Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia) - Henny Herawaty, ST – ASPEKKINDO
10
B. JABATAN KERJA 1. Nama Jabatan Kerja
: Ahli K3 Konstruksi
2. Nomor Kode
: INA-5220.213.06
3. Uraian Jabatan Kerja
: Merencanakan, penerapan efektivitas
melaksanakan
ketentuan dan
efisien
K3
dan
untuk
mengevaluasi
mencapai
penyelenggaraan
tingkat
konstruksi
mencapai nihil kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. 4. Syarat Jabatan Kerja
:
a. Pendidikan minimal
: DIII Jurusan : Teknik
b. Pengalaman Kerja
: minimal 3 tahun dalam bidang penanganan K3 Konstruksi
c. Fisik / bakat / minat / temperamen, bila perlu keterangan dokter atau psychotest. d. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh Asosiasi Profesi terakreditasi atau Institusi Diklat terakreditasi atau LSP (Lembaga Sertifikat Profesi). e. Sertifikasi
: Memiliki sertifikat Ahli K3 Konstruksi
C. KOMPETENSI KERJA : Kompetensi Kerja Ahli K3 Konstruksi, terdiri dari :
No.
No. Kode
Unit Kompetensi
1.
INA.5220.213.06.01.05
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
2.
INA.5220.213.06.02.05
Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
3.
INA.5220.213.06.03.05 Merencanakan dan menyusun program K3
4.
INA.5220.213.06.04.05
5.
INA.5220.213.06.05.05
6.
INA.5220.213.06.06.05
7.
INA.5220.213.06.07.05
8.
INA.5220.213.06.08.05
Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
11
D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI Uraian unit-unit kompetensi tergambarkan sebagai berikut : KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
INA.5220.213.06.01.05 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 konstruksi
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk menerapkan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan penerapan ketentuan SMK3 konstruksi
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menginventarisasi peraturan perundangundangan tentang dan terkait K3 konstruksi
1.1 Peraturan perundang-undangan terkait dengan diinventarisasi dan disusun sesuai hirarki dan jenisnya 1.2 Instansi/ lembaga terkait penerapan ketentuan dihubungi dan didekati secara formal dan informal
2. Mendalami isi dan ketentuan peraturan perundangundangan tentang dan terkait K3 konstruksi
2.1 Sangsi-sangsi yang prinsip dan beresiko berat dicatat secara teliti dan jelas 2.2 Macam-macam peraturan perundang-undangan terkait K3 diinformasikan keseluruh unit kelembagaan penyelenggara konstruksi
3. Menerapkan ketetapan yang diatur dalam peraturan perundangundangan tentang dan terkait K3 konstruksi
3.1 3.2
K3 K3
SMK3 dan ketetapan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 dikuasai secara konsisten Unit P2K3 (Panitia Penyelenggara Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dibentuk sesuai kebutuhan
BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini diterapkan dalam hubungan kerja antar lembaga/ instansi terkait. 2. Peraturan perundang-undangan terkait SMK3 tersedia secara lengkap 3. Penggunaan program komputer untuk mengolah data perundang-undangan mudah dioperasikan. PANDUAN PENILAIAN 1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : 1.1 Peraturan perundang-undangan 1.2 Kelembagaan/ organisasi dan hubungan kerja 1.3 Hubungan antar manusia dan perilaku pejabat yang berwenang
12
2. Konteks penilaian : Penilaian dilakukan mencakup mempresentasikan, mendiskusikan, peragaan atau mempraktekan dalam pekerjaan sebenarnya atau simulasi. 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Ketelitian dan kecermatan dalam memahami apa yang tersurat dan tersirat dalam peraturan perundang-undangan 3.2 Sikap perilaku pejabat/ petugas dari instansi terkait 4. Kaitan dengan unit kompetensi lain : 4.1 Menguasai dokumen kontrak, metode kerja dan instruksi kerja pelaksanaan konstruksi. 4.2 Merencanakan dan menyusun program 4.3 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
1
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
1
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
2
5.
Menggunakan ide dan teknik matematika
1
6.
Memecahkan masalah
1
7.
Menggunakan teknologi
1
13
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
INA.5220.213.06.02.05 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengkaji dokumen kontrak pelaksanaan terkait dengan K3 Konstruksi
1.1 Spesifikasi yang termuat dalam dokumen kontrak dipahami secara cermat dan mendalam 1.2 Gambar kontrak sebagai dasar pembuatan lay out tanggap darurat dibaca dan diamati secara teliti 1.3 Ketentuan K3 yang tercantum dalam syarat-syarat perjanjian kontrak dipenuhi secara cermat dan konsisten
2. Mengkaji metode kerja dan instruksi kerja pelaksanaan yang terkait K3 Konstruksi
2.1 Metode kerja dan instruksi kerja pelaksanaan konstruksi terutama yang mengandung resiko potensi bahaya dicermati dan diawasi 2.2 Metode kerja dan instruksi kerja dianalisis dan dicermati dari sudut penerapan ketentuan K3 2.3 Peringatan terhadap penyimpangan penerapan ketentuan K3 dalam pelaksanaan metode kerja dan instruksi kerja dilakukan
3. Mengkaji organisasi pelaksanaan terkait dengan K3 konstruksi
3.1 Keberadaan unit organisasi dan uraian tugas yang terkait K3, diteliti ada atau tidak 3.2 Organisasi K3 yang belum ada segera dibentuk 3.3 Organisasi K3 yang ada diberdaya gunakan
BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan pelaksanaan konstruksi berbasis SMK3 2. Dokumen kontrak beserta lampirannya tersedia secara lengkap 3. Dokumen tertulis metode kerja pelaksanaan konstruksi tersedia secara lengkap PANDUAN PENILAIAN 1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : 1.1 Perjanjian kerja yang tertuang dalam dokumen kontrak beserta lampirannya 1.2 Metode kerja pelaksanaan konstruksi 1.3 Prosedur kerja penerapan SMK3 2. Konteks penilaian : Penilaian dilakukan mencakup mempresentasikan, peragaan atau mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya atau simulasi.
14
3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Ketelitian dan kecermatan dalam memahami apa yang tersurat dan tersirat didalam dokumen kontrak khususnya yang menyangkut penerapan SMK3 3.2 Ketelitian dan kecermatan dalam memahami metode kerja pelaksanaan konstruksi dalam penerapan SMK3 4. Kaitan dengan unit kompetensi lain : 4.1 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan K3 konstruksi 4.2 Merencanakan dan menyusun program K3
KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
1
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
2
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
1
5.
Menggunakan ide dan teknik matematika
1
6.
Memecahkan masalah
2
7.
Menggunakan teknologi
1
15
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
INA.5220.213.06.03.05 Merencanakan dan menyusun program K3 konstruksi
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk menerapkan ketentuan SMK3 dalam proses perencanaan dan menyusun program K3
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi site plan, tahapan dan item pekerjaan
1.1 Unsur-unsur site plan terhadap aspek K3 untuk masingmasing item pekerjaan diidentifikasi secara teliti 1.2 Aspek K3 pada tahapan dan item pekerjaan diidentifikasi, diteliti secara lengkap dan benar
2. Mengidentifikasi item pekerjaan yang mempunyai potensi bahaya kecelakaan
2.1 Daftar potensi bahaya untuk seluruh item pekerjaan disusun secara rinci dan akurat 2.2 Rencana penerapan ketentuan K3 disusun secara menyeluruh 2.3 Rencana tindak lanjut pencegahan potensi bahaya disusun secara lengkap dan benar
3. Menyusun program K3 konstruksi
3.1 Kebutuhan prasarana dan sarana penerapan ketentuan K3 disusun sesuai jadwal pengadaan 3.2 Kebutuhan dana untuk penerapan K3 disusun dengan teliti 3.3 Jadwal kegiatan penerapan ketentuan K3 disusun secara rapi dan komprehensif
BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan perencanaan dan penyusunan program penerapan ketentuan SMK3 2. Dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi tersedia secara lengkap PANDUAN PENILAIAN 1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : 1.1 SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) 1.2 Metode kerja dan dan instruksi kerja pelaksanaan konstruksi 1.3 Prosedur kerja penerapan ketentuan SMK3 2. Konteks penilaian : Penilaian dilakukan mencakup mempresentasikan, peragaan atau mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya atau simulasi. 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Ketelitian dan kecermatan dalam memahami metode kerja per item pekerjaan 3.2 Ketelitian dan kecermatan menerapkan ketentuan SMK3 pada setiap item pekerjaan
16
4. Kaitan dengan unit kompetensi lain : 4.1 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi 4.2 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
2
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
2
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
2
5.
Menggunakan ide dan teknik matematika
2
6.
Memecahkan masalah
2
7.
Menggunakan teknologi
2
17
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
INA.5220.213.06.04.05 Membuat prosedur kerja ketentuan K3
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan SMK3
ELEMEN KOMPETENSI
dan
instruksi
kerja
penerapan
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengkaji dan melengkapi prosedur kerja dan penerapan ketentuan K3 konstruksi
1.1 Prosedur kerja yang pernah dibuat untuk setiap item pekerjaan yang terkait penerapan K3 diteliti kelayakannya dan keabsahannya 1.2 Prosedur kerja yang dibutuhkan dan belum ada, dibuat sesuai tata cara pembuatan prosedur kerja
2. Mengkaji dan melengkapi instruksi kerja penerapan K3 konstruksi
2.1 Instruksi kerja yang sudah ada untuk setiap item pekerjaan diteliti kelayakannya dan keabsahannya 2.2 Instruksi kerja belum ada, dibuat sesuai tata cara pembuatan instruksi kerja 2.3 Instruksi kerja sebagai acuan dan tolok ukur penilaian pelaksanaan tugas disusun secara rapi
BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini diterapkan untuk dasar dan acuan pembuatan prosedur kerja dan instruksi kerja yang berbasis SMK3. 2. Penyusunan prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan SMK3 mengacu peraturan perundangan-undangan terkait K3. PANDUAN PENILAIAN 1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : 1.1 Sistem manajemen K3 1.2 Teknik konstruksi 1.3 Metode kerja dan instruksi kerja pelaksanaan konstruksi 2. Konteks penilaian : Penilaian dilakukan mencakup mempresentasikan, mendiskusikan, peragaan atau mempraktekan dalam pekerjaan sebenarnya atau simulasi. 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Tahapan dan item pekerjaan pelaksanaan konstruksi 3.2 Teknik penyusunan prosedur kerja dan instruksi kerja 3.3 Ketentuan SMK3 yang harus diterapkan
18
4. Kaitan dengan unit kompetensi lain : 4.1 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan K3 konstruksi 4.2 Merencanakan dan menyusun program K3
KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
1
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
1
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
2
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
2
5.
Menggunakan ide dan teknik matematika
2
6.
Memecahkan masalah
2
7.
Menggunakan teknologi
2
19
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
INA.5220.213.06.05.05 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mensosialisasikan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Membuat rencana pelaksanaan sosialisasi program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3 konstruksi
1.1 Program, prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan K3 disosialisasikan dalam lingkup pejabat proyek 1.2 Program, prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan K3 disosialisasikan ke seluruh lini/ unsur.
2. Melakukan pelatihan dan simulasi penerapan ketentuan K3 konstruksi
2.1 2.2 2.3 2.4
3. Melakukan pengawasan penerapan ketentuan K3 konstruksi
3.1
3.2 3.3
3.4 3.5
Materi dan instruktur penyuluhan atau pelatihan disiapkan sesuai kualifikasinya Jadwal dan penyediaan sumber daya, serta sarana dibuat dan disediakan secara lengkap sesuai kebutuhan Pelatihan dilaksanakan sesuai jadwal dan didukung sumber daya dan sarana yang direncanakan Simulasi keadaan tanggap darurat dilaksanakan secara konsisten lengkap dengan APD, pemadam kebakaran, dan perlengkapan lainnya Penerapan/ pemakaian kelengkapan APD, pemadam kebakaran, dan perlengkapan lainnya diperiksa secara rutin sesuai ketentuan K3 Cara pengoperasian peralatan diperiksa secara rutin sesuai ketentuan K3 Penanganan, penerimaan, penyimpanan, proses pemakaian bahan diperiksa secara rutin sesuai ketentuan K3 Dampak lingkungan kerja yang mungkin terjadi diperiksa secara intensif dan komprehensif Penerapan prosedur kerja dan instruksi kerja diperiksa secara ketat berdasarkan dokumen prosedur dan instruksi kerja
BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini diterapkan untuk sosialisasi penyebaran informasi, program kerja penerapan K3, prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan K3 beserta pengawasannya. PANDUAN PENILAIAN 1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : 1.1 Sistem manajemen K3 1.2 Program kerja
20
1.3 Prosedur kerja dan instruksi kerja 1.4 Penyebaran informasi dan sosialisasi 1.5 Pengawasan 2. Konteks penilaian : Penilaian dilakukan mencakup mempresentasikan, mendiskusikan, peragaan atau mempraktekan dalam pekerjaan sebenarnya atau simulasi. 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Kelembagaan/ organisasi pelaksana konstruksi 3.2 Perilaku pejabat unsur/ unit organisasi 3.3 Respon dan tanggapan dari semua unsur pelaksana konstruksi 3.4 Kesiapan penerapan ketentuan SMK3 4. Kaitan dengan unit kompetensi lain : 4.1 Merencanakan dan menyusun program K3 4.2 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
3
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
2
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
2
5.
Menggunakan ide dan teknik matematika
1
6.
Memecahkan masalah
1
7.
Menggunakan teknologi
1
21
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
INA.5220.213.06.06.05 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk melakukan evaluasi penerapan SMK3 dan pedoman teknis serta membuat laporan
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Melakukan evaluasi periodik dan khusus penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
1.1 Hasil pengawasan penerapan ketentuan K3 dievaluasi secara periodik objektif dan komprehensif 1.2 Evaluasi khusus terhadap kejadian kecelakaan kerja dilakukan segera secara objektif dan komprehensif
2. Membuat laporan secara rutin penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
2.1 Laporan harian, mingguan dan bulanan penerapan SMK3 dan pedoman teknis oleh tenaga kerja pada jam kerja dibuat secara rutin 2.2 Daftar pelanggaran penerapan K3 di masing-masing tempat unit kerja dibuat secara rutin dan konsisten 2.3 Kecelakaan kerja yang terjadi dicatat dan dibuat daftar secara lengkap dengan jam kejadiannya, hari dan tanggalnya beserta data pendukungnya
BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini diterapkan untuk evaluasi dan membuat lapoan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 selama proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung. PANDUAN PENILAIAN 1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : 1.1 Ketentuan SMK3 yang harus diterapkan 1.2 Metode kerja dan instruksi kerja pelaksanaan konstruksi 1.3 Prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan K3 1.4 Sistem dan prosedur pembuatan laporan 2. Konteks penilaian : Penilaian dilakukan mencakup mempresentasikan, mendiskusikan, peragaan atau mempraktekan dalam pekerjaan sebenarnya atau simulasi. 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Metode dan jadwal evaluasi penerapan K3 3.2 Prosedur dan format pembuatan laporan 3.3 Pedoman teknis penerapan K3 yang tersedia
22
4. Kaitan dengan unit kompetensi lain : 4.1 Merencanakan dan menyusun program K3 4.2 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja K3 4.3 Melakukan sosialisasikan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
1
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
1
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
2
5.
Menggunakan ide dan teknik matematika
1
6.
Memecahkan masalah
2
7.
Menggunakan teknologi
2
23
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
INA.5220.213.06.07.05 Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mampu mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis SMK3
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengkaji metode kerja pelaksanaan konstruksi dan resiko/ potensi bahaya
1.1 Hasil pengawasan penerapan metode kerja pelaksanaan konstruksi dievaluasi dan diteliti tentang penerapan ketentuan K3 dan resiko bahayanya 1.2 Studi banding dengan metode kerja sejenis dilain proyek dilakukan
2. Merekomendasi perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi dan resiko/ potensi bahaya
2.1 Kemungkinan-kemungkinan adanya perbaikan metode kerja berbasis K3 didiskusikan dengan pihak penyelenggara pekerjaan konstruksi 2.2 Metode kerja perbaikan dipresentasikan untuk mendapat sumbang saran dan dibakukan secara rapi sesuai prosedur 2.3 Metode kerja perbaikan, berbasis K3 diusulkan untuk dipelajari pihak pelaksana konstruksi 2.4 Metode kerja perbaikan berbasis K3 disosialisasikan terutama kepada kepala unit dan pelaku langsung.
BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini diterapkan untuk mampu mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi yang masih belum sepenuhnya menerapkan ketentuan SMK3 PANDUAN PENILAIAN 1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : 1.1 Penerapan ketentuan K3 dituangkan dalam penyusunan metode kerja pelaksanaan konstruksi 1.2 SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) 2. Konteks penilaian : Penilaian dilakukan mencakup mempresentasikan, mendiskusikan, peragaan atau mempraktekan dalam pekerjaan sebenarnya atau simulasi. 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Tata cara/ prosedur pembuatan metode kerja pelaksanaan konstruksi 3.2 Ketentuan SMK3 3.3 Hubungan dan mekanisme kerja
24
4. Kaitan dengan unit kompetensi lain : 4.1 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi 4.2 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3 KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
2
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
2
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
2
5.
Menggunakan ide dan teknik matematika
1
6.
Memecahkan masalah
2
7.
Menggunakan teknologi
1
25
KODE UNIT JUDUL UNIT
: :
INA.5220.213.06.08.05 Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Melakukan 1.1 penanganan korban kecelakaan 1.2 1.3 1.4
Sewaktu terjadi kecelakaan bersikap dan bertindak cekatan untuk melakukan pertolongan pertama Kotak P3K dengan segera disediakan ditempat kecelakaan Kecelakaan kerja yang berat dan fatal segera dirujuk ke rumah sakit terdekat secara cepat dan tepat. Unit/ unsur/ instansi terkait atas kecelakaan kerja dihubungi dan dikoordinasikan secara efektif
2. Menganalisa penyakit akibat kerja terhadap proses kerja
2.1 Data pemeriksaan medis tenaga kerja sejak awal mulai bekerja diteliti dan dibuat resume perkembangan keadaan kesehatan / penyakit yang terjadi 2.2 Hasil analisis penelitian dan evaluasi data medis pemeriksaan kesehatan tenaga kerja disimpulkan dan direkomendasikan sesuai fakta yang ada
3. Melakukan penanganan keadaan darurat
3.1 Merekomendasikan kepada pimpinan proyek untuk menetapkan penanggung jawab yang menyatakan keadaan darurat. 3.2 Kondisi dan situasi dalam keadaan darurat dievaluasi sesuai SOP 3.3 Keadaan darurat ditangani dengan cepat dan menyeluruh 3.4 Pemulihan keadaan darurat dilakukan sesuai rencana secara menyeluruh
BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini diterapkan dalam penanganan kecelakaan kerja dan penyakit kerja serta keadaan darurat. PANDUAN PENILAIAN 1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : 1.1 Penerapan ketentuan K3 1.2 Prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan SMK3 2. Konteks penilaian : Penilaian dilakukan mencakup mempresentasikan, mendiskusikan, peragaan atau mempraktekan dalam pekerjaan sebenarnya atau simulasi.
26
3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Prosedur keja dan instruksi kerja penerapan SMK3 3.2 Metode kerja dan instruksi kerja pelaksana konstruksi 4. Kaitan dengan unit kompetensi lain : 4.1 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3 4.2 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi 4.3 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan K3 konstruksi KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
2
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
2
5.
Menggunakan ide dan teknik matematika
1
6.
Memecahkan masalah
2
7.
Menggunakan teknologi
1
12
27
D. PENUTUP SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) disusun berdasarkan suatu proses yang telah dipolakan dengan urutan kegiatan yang logis dan jelas ketergantungan satu dengan lainnya, sehingga seluruh proses harus dilalui sebelum sampai kepada proses perumusannya. Kegiatan
dimulai
dengan
penetapan
jabatan
kerja
yang
kemudian
dianalisis
kompetensinya melalui studi literatur dan dimantapkan dalam suatu workshop (lokakarya) yang menghadirkan para pelaku langsung jabatan kerja yang dianalisis dan atau para ahli dibidangnya, dimana dari setiap jabatan kerja dapat dirumuskan :
Uraian jabatan kerja
Pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya dilakukan, kemudian setiap pekerjaan ditransformasikan sebagai unit kompetensi
Setiap pekerjaan dianalisis tugas-tugasnya, setiap tugas ditransformasikan sebagai elemen kompetensi
Setiap tugas dianalisis langkah-langkah kerjanya, kemudian dirumuskan sebagai KUK (Kriteria Unjuk Kerja).
Proses selanjutnya adalah penganalisisan setiap langkah kerja untuk menentukan kriteria kinerjanya (performance criteria) yang menjadi tolok ukur penilaian bahwa perumusan langkah kerja telah dilakukan dengan benar, dan dilakukan pengkajian persyaratan
kompetensinya
yang
dituangkan
dalam
persyaratan
pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melakukan setiap langkah kerja.
Berdasarkan hasil analisis kompetensi setiap jabatan kerja inilah SKKNI dapat disusun dengan pola HYBRID yaitu gabungan antara pola MOSS (Model Occupational Skill Standar) dan RMCS (Regional Model Competency Standard) yang dapat dibakukan dengan MOCS (Model Occupational Competency Standard) yang bentuknya seperti SKKNI ini.
28
FORMAT UNIT KOMPETENSI Kode Unit Merupakan Kode yang terdiri dari 9 digit untuk setiap jabatan kerja, sedang untuk nomor urut unit kompetensi ditambah 2 digit, untuk versi tahun pembuatan atau revisi 2 digit di lingkungan Jasa Konstruksi.
Judul Unit Mendefinisikan tugas / pekerjaan suatu unit kompetensi yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi.
Deskripsi Unit Menjelaskan Judul Unit yang mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi.
Elemen Kompetensi Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi.
Kriteria Unjuk Kerja Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur di setiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu menilai dan apakah syaratsyarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi sebagai alat penilaian)
Batasan Variabel Ruang lingkup, situasi dimana kriteria unjuk kerja diterapkan. Mendefinisilkan situasi dari unit dan memberikakn informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan.
Panduan Penilaian Membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja yang meliputi : Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu. Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian
Kompetensi Kunci Keterampilan umum yang diperlukan agar criteria unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan untuk peran / fungsi pada suatu pekerjaan. 1. Tingkat Kinerja 1 : Melaksanakan proses yang telah ditentukan dan menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 2. Tingkat Kinerja 2 : Mengelola proses termasuk menganalisis dan menentukan kriteria untuk mengevaluasi proses. 3. Tingkat Kinerja 3 : Menentukan prinsip-prinsip dan proses, mengevaluasi dan mengubah bentuk proses, dan menentukan kriteria untuk pengembangan proses.