Nomor Registrasi ……………………
SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
AHLI PESAWAT LIFT DAN ESKALATOR(PERENCANA PENGGUNAAN PESAWAT LIFT & ESKALATORDALAM BANGUNAN GEDUNG)
(PERENCANA AHLI MUDA)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 2008
KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kompetensinya. Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) merupakan suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya. Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku pelaksana langsung dilapangan dan ahlinya dari jabatan kerja yang bersangkutan. Untuk mendapatkan SKKNI diawali dengan desk study, survey, wawancara dan workshop. Dari hasil tersebut, yang masih dalam format DACUM, dimasukkan ke dalam format RMCS, yang selanjutnya akan dibahas dalam pra konvensi yang melibatkan Tim Komite RSKKNI, Tim Teknis, BNSP, LPJK, unsur Perguruan Tinggi, para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja tersebut. Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator pada pekerjaan di bidang Bangunan Gedung disusun dengan mengacu pada format dan ketentuan yang diatur dengan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : Kep. 227/MEN/2003, tanggal 31 Oktober 2003 tentang cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan perubahannya No. KEP.69/MEN/V/2004, tanggal 4 Mei 2004, serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER.21/MEN/X/2007 untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan penetapan persyaratan pada jabatan tersebut dan berlaku secara nasional. Diharapkan adanya Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Di sisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih. Jakarta, September 2008 Departemen Pekerjaan Umum Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia (Ir. Sumaryoto Widayatrin, MSCE) NIP.1100025689
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................................................................
1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN 4
Latar Belakang ..............................................................................................
3
5
Tujuan ............................................................................................................
4
6
Pengertian SKKNI .........................................................................................
5
7
Penggunaan SKKNI ......................................................................................
5
8
Struktur, Skema Pengembangan dan Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ..............................................................................
6
Kodefikasi Standar Kompetensi ..................................................................
9
10 Gradasi Kompetensi Kunci ..........................................................................
11
11 Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ...................................
12
12 Tim Penyusun Standar Kompetensi .............................................................
14
9
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI SUB BIDANG BANGUNAN GEDUNG, JABATAN KERJA AHLI PERENCANA LIFT & ESKALATOR
2.2 Standar Kompetensi mengacu Jenjang Kualifikasi / Jabatan Kerja .........
17
2.3 Kualifikasi Jabatan Kerja .............................................................................
17
2.4 Pemaketan SKKNI dalam Jabatan Kerja .................................................... 190 2.5 Daftar Unit Kompetensi ............................................................................... 221
BAB III. PENUTUP ...................................................................................................... 4948
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
2
BAB I PENDAHULUAN -
LATAR BELAKANG Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau ketrampilan. Keharusan memiliki “SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN ATAU KETERAMPILAN” : mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betul-betul dapat diandalkan. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas kerja jasa konstruksi.
Sesuai dengan Keputusan Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) No. 71/KPYTS/D/VIII/2001 : pasal 2 ayat (1), tujuan sertifikasi adalah memberikan informasi objektif kepada para pengguna jasa bahwa kompetensi tenaga kerja yang bersangkutan memenuhi bakuan kompetensi yang ditetapkan untuk klasifikasi dan kualifikasinya, dan pasal 9; ayat (1) : Untuk setiap kualifikasi dalam suatu klasifikasi harus dibuat bakuan kompetensinya secara jelas termasuk tata cara mengukur.
Selain itu Undang-undang No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, terutama pasal 10 ayat (2), menyatakan bahwa “Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja”. diperjelas lagi dengan Peraturan Pelaksanaannya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 31 tahun 2006, tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional : Pasal 3, Prinsip dasar pelatihan kerja adalah, huruf (b) berbasis pada kompetensi kerja. Pasal 4 ayat (1), Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus.
Undang-undang
dan
Peraturan
Pemerintah
tersebut
diatas
menyebut
tentang
kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas Sumber Daya Manusia yang terbentuk dengan menyatunya 3 aspek spesifik terdiri : Ranah Pengetahuan (domain Kognitif atau Knowledge), Ranah Keterampilan (domain Psychomotorik atau Skill) dan Ranah Sikap Perilaku (domain Affektif atau Attitude/Ability), atau secara definitif pengertian RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
3
kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku kerja yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.
Jadi apabila seseorang atau berkelompok telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : dalam kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar dan mutu/spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan.
Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.
-
TUJUAN Penyusunan Standar kompetensi Sektor Jasa Konstruksi
mempunyai tujuan yaitu
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bergerak dalam bidang keahlian tersebut di atas sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak diantaranya : E. Institusi pendidikan dan pelatihan i.
Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum.
ii.
Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifikasi.
F. Dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja 1. Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja. 2. Membantu penilaian unjuk kerja. 3. Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan. 4. Untuk membuat uraian jabatan. G. Institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi -
Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya
-
Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifikasi.
Selain tujuan tersebut di atas, tujuan lain dari penyusunan standar ini adalah untuk mendapatkan pengakuan secara nasional maupun internasional. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah : RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
4
a. Menyesuaikan penyusunan standar kompetensi tersebut dengan kebutuhan industri/usaha, dengan melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif. b. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar – standar sejenis yang digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement – MRA) c. Dilakukan
bersama
dengan
representatif
dari
asosiasi
pekerja,
asosiasi
industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsesus dan pemberlakuan secara nasional. B.
PENGERTIAN SKKNI 1. Kompetensi Kerja Kemampuan
kerja
setiap
individu
yang
mencakup
aspek
pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. 1. Konsep SKKNI Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian, sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan peru ndang-undangan yang berlaku. 1.
PENGGUNAAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi Kerja digunakan sebagai acuan untuk : a. Menyusun uraian pekerjaan. b. Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia. c. Menilai unjuk kerja seseorang. d. Sertifikasi Kompetensi/Profesi di tempat kerja. Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka seseorang mampu : i.
Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
ii.
Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.
iii.
Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula.
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
5
iv.
Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda
-
STRUKTUR, SKEMA PENGEMBANGAN DAN FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Pengmbangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Konstruksi mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan SKKNI.
a. Struktur Standar Kompetensi Standar Kompetensi suatu Bidang Keahlian distrukturkan dengan bentuk seperti di bawah ini (bentuk ini diterapkan secara luas di dunia internasional) : STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI STANDAR KOMPETENSI Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu
UNIT KOMPETESI Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen-kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati
KRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi yang dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan
BATASAN VARIABEL Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk kerja tersebut diaplikasikan
PANDUAN PENILAIAN Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
6
penilaian
b. Skema Pengembangan Standar Kompetensi Skema pengembangan standar kompetensi dapat digambarkan sebagaimana diperlihatkan pada diagram di bawah ini.
STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI
. 1. BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN
2. UNIT-UNIT KOMPETENSI
KUALIFIKASI
4. KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI KUNCI KUALIFIKASISI
KUALIFIKASISI
3. ELEMEN KOMPETENSI
5. BATASAN VARIABEL
6. PANDUAN PENILAIAN
PANDUAN PENILAIAN
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
7
c. Format Standar kompetensi Kode
:
Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format kodefikasi SKKNI
Judul Unit
:
Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang
menggambarkan
sebagian
atau
keseluruhan
standar kompetensi. Deskripsi Unit
:
Menjelaskan
Judul
Unit
yang
mendeskripsikan
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi Elemen
:
Kompetensi
Mengidentifikasi
tugas-tugas yang harus dikerjakan
untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan
komponen-komponen
pendukung
unit
kompetensi sasaran apa yang harus dicapai Kriteria Unjuk
:
Kerja
Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi di setiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu menilai dan apakah syaratsyarat dari elemen dipenuhi
Panduan
:
Penilaian
Membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja, yang meliputi : -
Pengetahuan
dan keterampilan
yang
yang
dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu. -
Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan.
-
Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.
Kompetensi kunci :
Keterampilan umum yang diperlukan agar kriteria unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
8
untuk peran/fungsi pada suatu pekerjaan.
Kompetensi kunci meliputi : 1) Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi. 2) Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi. 3) Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas. 4) Bekerja dengan orang lain dan kelompok. 5) Menggunakan ide-ide dan teknik matematika. 6) Memecahkan masalah. 7) Menggunakan teknologi. -
KODEFIKASI STANDAR KOMPETENSI.
Kodefikasi unit kompetensi dan kualifikasi pada SKKNI Jasa Konstruksi pada dokumen ini, untuk sementara mencantumkan dua versi yaitu berdasar pada Kepmenakertrans No. 70A/MEN/2003 dan Permenakertrans No. 21 Tahun 2007. Pencantuman kedua versi pengkodefikasi tersebut berdasar pada beberapa pertimbangan sebagai berikut:
a. Pengembangan standar kompetensi kerja pada jasa konstruksi telah dilakukan sejak tahun 2003, dan telah menghasilkan banyak jabatan kerja dan telah dipergunakan baik sebagai rujukan untuk penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi kompetensi.
b. Kodefikasi unit kompetensi dan kualifikasi jasa konstruksi
dengan mengacu
Kepmenakertrans No. 70A/MEN/2003, telah menjadi bagian dari data base pada sektor jasa konstruksi untuk keperluan sertifikasi tanaga kerja, sertifikasi badan usaha dan dipergunakan pada saat MRA dengan negara lain. c. Masalah harmonisasi kodefikasi unit kompetensi dan kualifkasi pada jasa konstruksi akan menjadi salah satu topik, yang akan dibahas dalam kerangka kerjasama antara Dep PU, Depnakertrans dan LPJKN sebagaimana tertuang dalam SKB antara Dep PU, Depnakertrans dan LPJKN. d. Pencantuman kodefikasi unit kompetensi dan kualifikasi pada dokumen, akan ditetapkan setelah diperolehnya kesepakatan antara Dep. PU, Depnakertrans dan LPJKN. RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
9
Pengkodean Unit Kompetensi dan Jabatan Kerja (versi Permenakertrans No. PER.21/MEN/X/2007, tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)
a. Kodefikasi Pekerjaan/ Profesi/ Jabatan Kerja Jasa Konstruksi (Berdasarkan PERMEN NAKERTRANS Nomor : PER.21/MEN/X/2007 dan KBLI 2005) F
4
5
3
1
6
1
1
0
1
IV
0
8 10. Versi Pembuatan paket SKKNI 2 digit nomor urut 9.
KKNI Level I, II,III, IV, V, VI, VII, VIII, IX (1 digit angka romawi)
8.
Sub Bagian Sub Bidang Pekerjaan Konstruksi / Lapangan usaha (pekerjaan/profesi/ jabatan), 2 digit angka dari katalog jabatan kerja.
7.
Bagian Sub Bidang Pekerjaan Konstruksi (1 digit angka) Semua Bagian Sub Bidang =0 Lift & eskalator =1
6. o Sub Kelompok : Usaha Jasa Konstruksi (1 digit angka) Semua Usaha Jasa Konstruksi 0 Perencanaan 1 Pelaksanaan 2 UUJK Pengawasan 3 Peningkatan 4 Pemeliharaan 5 KBLI-2005 Perbaikan 6 o 5. Kelompok Pemasangan Pondasi & Pilar = 45.241 Pemasangan Atap = 45.244 Instalasi Elektrikal = 45.315 Instalasi Mekanikal = 45.316 Instalasi AC = 45.317 4.
Sub Golongan Konstruksi Gedung Konstruksi Khusus Instalasi Gedung
= 45.21 = 45.24 = 45.31
Golongan : Konst. Gedung & Bang. Sipil Instalasi Gedung & Bang. Sipil
= 452 = 453
2.
Golongan Pokok :
= 45
1.
Kategori : Konstruksi
=F
3.
b.
Pemberian kode unit kopetensi ditambah :
0 8 RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
2 digit nomor urut unit kompetensi
10
F
4
5
2
2 9.
Versi Pembuatan paket SKKNI 2 digit nomor urut
8.
KKNI Level I, II,III, IV, V, VI, VII, VIII, IX (1 digit angka romawi) Sub Bagian Sub Bidang Pekerjaan Konstruksi / Lapangan usaha (pekerjaan/profesi/ jabatan), 2 digit angka dari katalog jabatan kerja.
7.b.
7.a.
Bagian Sub Bidang Pekerjaan Konstruksi (1 digit angka) Semua Bagian Sub Bidang = 0 Unsur Bagian Sub Bidang Konstruksi – Nomor urut 1 s/d n (Contoh Pengairan : Bendungan (1), Sungai (2), Irigasi (3), Rawa (4), Drainase Kanal (5), Dermaga / Pantai (6) ). 6. Sub Kelompok : Usaha Jasa Konstruksi (1 digit angka) o Perencanaan 1 UUJK o Pelaksanaan 2 o Pengawasan 3 o Peningkatan 4 KBLI – 2005 o Pemeliharaan 5 o Perbaikan 6
5. Kelompok Penyiapan Lahan Bangunan Pengairan Bangunan Dermaga Pengerukan 4.
3.
-
GRADASI KOMPETENSI KUNCI
Sub Golongan Penyiapan Lahan Konstruksi Bangunan Sipil Konstruksi Khusus Golongan : Penyiapan Lahan Konst. Gedung & Bang. Sipil
= 45.100 = 45.224 = 45.227 = 45.246
= 45.10 = 45.22 = 45.24 = 451 = 452
2.
Golongan Pokok :
= 45
1.
Kategori : Konstruksi
=F
Kompetensi Kunci dibagi menjadi 3 tingkat berdasar tingkat kesulitan pekerjaan Tingkat 1
: Kemampuan untuk mengerjakan tugas rutin menurut cara yang telah ditentukan, bersifat sederhana dan merupakan pengulangan, serta sewaktu-waktu sering diperiksa perkembangannya. Unjuk kerja tingkat-1 adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menjelaskan pekerjaan sederhana berulang-ulang secara efisien dan memuaskan berdasar pada kriteria atau prosedur yang telah ditetapkan dengan kemampuan mandiri. Untuk itu tingkat 1 ini harus mampu : o
Melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan,
o
Menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
11
Tingkat 2
: Kemampuan untuk mengerjakan tugas yang lebih luas dan lebih rumit yang
ditandai
dengan
peningkatan
otonomi
pribadi
terhadap
pekerjaannya sendiri dan pekerjaan tersebut kemudian diperiksa oleh atasan setelah pekerjaan selesai. Maka unjuk kerja tingkat-2 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas/ pekerjaan yang menentukan pilihan, aplikasi dan integrasi dari sejumlah elemen atau data/informasi untuk membuat penilaian atas kesulitan proses dan hasil. Untuk itu, tingkat-2 ini harus mampu :
Mengelola atau menyelesaikan suatu proses;
Menentukan kriteria penilaian terhadap suatu proses atau kerja evaluasi terhadap suatu proses.
Tingkat 3
: Kemampuan untuk mengerjakan kegiatan rumit dan tidak rutin yang dikerjakan sendiri dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain. Unjuk kerja tingkat-3 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang kembali proses, menetapkan
dan
menggunakan
prinsip-prinsip
dalam
rangka
menentukan cara yang terbaik dan tepat untuk menetapkan kriteria penilaian kualitas. Untuk itu, pada tingkat-3 ini harus mampu : 5. Menentukan prinsip dasar dan proses; 6. Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau membentuk ulang proses; 7. Menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan/atau penilaian proses.
H. Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
KUALIFIKASI
KEGIATAN Melaksanakan kegiatan : Lingkup terbatas Berulang dan sudah biasa
I Dalam konteks yang terbatas
II
PARAMETER PENGETAHUAN Mengungkap kembali Menggunakan pengetahuan yang terbatas Tidak memerlukan gagasan
TANGGUNG JAWAB Terhadap kegiatan sesuai arahan Dibawah pengawasan langsung. Tidak ada tanggungjawab terhadap pekerjaan orang lain.
Melaksanakan kegiatan :
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
12
KUALIFIKASI
KEGIATAN
PARAMETER PENGETAHUAN
Lingkup agak luas.
Mengungkap kembali
Mapan dan sudah biasa.
Menggunakan pengetahuan yang terbatas.
Dengan pilihan-pilihan yang terbatas terhadap sejumlah tanggapan rutin
Tidak memerlukan gagasan.
TANGGUNG JAWAB Terhadap kegiatan sesuai arahan Dibawah pengawasan tidak langsung dan pengendalian mutu. Punya tanggung jawab terbatas terhadap kuantitas dan mutu. Dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain
III
Melaksanakan kegiatan : Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan yang sudah baku
Menggunakan pengetahuanpengetahuan teoritis yang relevan
Dengan pilihan-pilihan terhadap sejumlah prosedur
Menginterpretasikan informasi yang tersedia
Dalam sejumlah konteks yang sudah biasa
Menggunakan perhitungan dan pertimbangan.
Dibawah pengawasan tidak langsung dan pemeriksaan mutu. Bertanggungjawab secara memadai terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja.
Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang sudah baku.
Dapat diberi tanggungjawab terhadap hasil kerja orang lain. Terhadap kegiatan yang direncanakan sendiri.
Dengan pilihan-pilihan yang banyak terhadap sejumlah prosedur.
Menggunakan basis pengetahuan yang luas dengan mengaitkan sejumlah konsep teoritis Membuat interpretasi analisis terhadap data yang tersedia
Dalam berbagai konteks yang sudah biasa maupun yang tidak biasa.
Pengambilan keputusan berdasarkan kaidahkaidah yang berlaku.
Bertanggung jawab penuh terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja.
Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang bersifat inovatif terhadap masalahmasalah yang konkrit dan kadang-kadang tidak biasa.
Dapat diberi tanggung jawab terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
Melaksanakan kegiatan : Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis.
IV
Terhadap kegiatan sesuai arahan dengan otonomi terbatas.
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
Dibawah bimbingan dan evaluasi yang luas.
13
KUALIFIKASI
KEGIATAN Melaksanakan kegiatan : Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus (spesialisasi)
V
Dengan pilihan-pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku. Yang memerlukan banyak pilihan prosedur standar maupun non standar Dalam konteks yang rutin maupun tidak rutin.
Melaksanakan kegiatan : Dalam lingkup yang sangat luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus.
VI
Dengan pilihan-pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku serta kombinasi prosedur yang tidak baku. Dalam konteks rutin dan tidak rutin yang berubah -ubah sangat tajam
VII
PARAMETER PENGETAHUAN Menerapkan basis pengetahuan yang luas dengan pendalaman yang cukup dibeberapa area. Membuat interpretasi analitik terhadap sejumlah data yang tersedia yang memiliki cakupan yang luas Menentukan metodemetode dan prosedur yang tepat-guna dalam pemecahan sejumlah msalah yang konkrit yang mengandung unsur-unsur teoritis
Menggunakan pengetahuan khusus yang mendalam pada beberapa bidang Melakukan analisis, memformat ulang dan mengevaluasi informasi-informasi yang cakupannya luas Merumuskan langkah langkah pemecahan yang tepat, baik untuk masalah yang konkrit maupun abstrak
TANGGUNG JAWAB Melakukan : Kegiatan yang diarahkan sendiri dan kadang-kadang memberikan arahan kepada orang lain. Dengan pedoman atau fungsi umum yang luas. Kegiatan yang memerlukan tanggung jawab penuh baik sifat, jumlah maupun mutu dari hasil kerja. Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja.
Melakukan : Pengelolaan kegiatan/proses kegiatan. Dengan parameter yang luas untuk kegiatan-kegiatan yang sudah tertentu. Kegiatan dengan penuh menentukan tercapainya hasil kerja pribadi dan atau kelompok. Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja organisasi
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk : Menjelaskan secara sistematik dan koheren atas prinsip-prinsip utama dari suatu bidang dan, Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri disuatu bidang menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan komunikasi yang baik.
VIII
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk :
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
14
KUALIFIKASI
PARAMETER PENGETAHUAN
KEGIATAN
TANGGUNG JAWAB
Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan, Merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektual secara original berdasarkan standar-standar yang diakui secara internasional.
IX
I.
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk : Menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual yang dinilai oleh ahli independen berdasarkan standar internasional.
TIM PENYUSUN STANDAR KOMPETENSI
Tim penyusun RSKKNI terdiri dari : 1. Tim Komite Penyusunan RSKKNI NO
.
NAMA
1 2
Ir. Dadan Krisnandar, MT Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc
3
Ir. Yaya Supriatna
4
Drs. Krisna Nur Miradi, M.Eng
5 6
Dr. Ir. Poernomo Soekirno Muchtar Aziz, ST, MT
7
Drs. Rachmad Sujali
8 9 10
Ir. Drs. Asrizal Tatang Ir. Pito Sumarno Ir. Suardi Bahar
11
Ir. Cipie T. Makmur
JABATAN DI INSTANSI Sekretaris BPKSDM Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kepala Pusat Pembinaan Keahlian dan Teknik Konstruksi Kepala Bidang Kompetensi Keterampilan Konstruksi Ketua Bidang Diklat LPJKN Direktur Standarisasi, Kompetensin dan Program Pelatihan, Ditjen Bina Lattas, Depnakertrans Kepala Bidang Standarisasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi Pakar/Perguruan Tingga Asosiasi Profesi Asosiasi Perusahaan Kontraktor Asosiasi Perusahaan Konsultan
JABATAN DALAM TIM Pengarah Ketua
KET
Wakil Ketua
Sekretaris Anggota Anggota
Anggota
Anggota Anggota Anggota Anggota
2. Tim Teknis RSKKNI dan Tim Sekretariat
NO
JABATAN DI INSTANSI
JABATAN DALAM TIM
Kepala Bidang Kompetensi Keterampilan Konstruksi
Ketua/ Anggota
NAMA
I 1
TIM TEKNIS Drs. Krisna Nur Miradi, M.Eng
2
Cakra Nagara, ST, MT
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
KET
Sekretaris/ 15
3 4 5 6 7 8 9
Ir. Bambang Tri Sukmono, MM Ir. Supangat, M.Eng Ir. Adjar Prajudi Ir. Sumihar Simamora, CES Ir. Sarimun, CES Yunizar, ST Yanuar Tri Kurniawan, ST
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
II 1 2 3
TIM SEKRETARIAT Bambang Sunarto, BE Siti Sri Wahyuni, S.IP, M.Si Sri Wahyuni
Anggota Anggota Anggota
3. Peserta Workshop a. Tim Pengarah 5
Drs. Krisna Nur Miradi, M.Eng.
Pusbin KPK Departemen PU
6
Ir. Elyus Amir
PT. Prospera CE
7
Ir. Drs. Asrizal Tatang
LPJKN
b. Curriculum Development/Fasilitator 8
Dra. Umi Budiastuti, M.Pd
PT. Prospera CE
9
Tulus Basuki
PT. Prospera CE
10
Wikono
PT. Prospera CE
a. Peserta No
d. NO
NAMA
INSTANSI / PERUSAHAAN
1
Sarwono Kusasi
PT. Fadilat Elevator
2
Budi Pahlawan
PT. Apple Lousering Megah Permai
3
Agus Rustono
HAPBI
4
Moch. Sholeh
Politeknik Negeri Jakarta
5
Hanpus Dianto
PT. Saba Ellevator Jaya
6
Syaifudin Zuhri M. Noor
PT. Saba Ellevator Jaya
7
Ahmad Fitriana
PT. Metakom Pranata
8
Triyatno
PT. Malmas
9 Ariswan Peserta Pra Konvensi
PT. Malmas
NAMA
JABATAN/INSTANSI
JABATAN DALAM TIM
I
Tenaga Ahli PT Prospera CE 1. Ir. Tulus Basuki Tenaga Ahli/PT Prospera CE Ketua 2. Dra. Umi Budiastuti, M.Pd Curriculum Development Specialist Wakil Ketua 3. A.Asbandi PT Prospera CE Sekretaris
II
Unsur Instansi Teknis Terkait/ Pemerintah
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
KETERANGAN
16
1. Osnidar 2. Balmer Nababan 3. Moh. Charits 4. Sutjipto 5. Samsul Bakeri 6. Luhut L.G 7. Sudjatmiko 8. Soemaryanto 9. Isman Heribusono 10. Cipie T. Makmur III
IV
V
Balitbang PU DepnakerTrans LPJKN Pusbin KPK Pusbin KPK Dit Tabaling Ditjen CK Pusbin KPK LPJKN Balai Pelatihan JK Tim Komite RSKKNI
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
1. Sarwono Kusasi 2. Hadi Supeno 3. Krisbudiyanto 4. Ricky Rumindo 5. Totok Darmawan 6. Suardi Bahar
PT. Fadilat Elevator PT. PRSI PT. Mitsubishi PT. ARTU PT. Thyssen Grupp PT. Wijaya Karya
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Unsur Instansi/Pendidikan 1. M. Soleh 2. Untung
PNJ STT. ST
Anggota Anggota
Unsur Asosiasi Profesi 1. Budi Pahlawan 2. Abdul Rochim 3. Agus Rustono 4. M. Zein 5. Syaiful Mahdi
APPLE IPMI HAPBI HAPBI AILKI
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Unsur Instansi/Perusahaan
BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI SUB BIDANG PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG JABATAN KERJA: AHLI PERENCANA PESAWAT LIFT DAN ESKALATOR
A. STANDAR KOMPETENSI MENGACU JENJANG KUALIFIKASI/JABATAN KERJA Penetapan jenjang kualifikasi jabatan kerja/profesi kerja mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kerangka Kualifikasi Jasa Konstruksi (KKJK). Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek kinerja tugas/pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya kemampuan tugas secara sempit tetapi mencakup 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu dikembangkan yaitu : 1. Kemampuan dalam tugas (task skill). 2. Kemampuan mengelola tugas (task management skill). 3. Kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga dengan cermat dan tepat (contingency management skill). RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
17
4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/role environments skill). 5. Kemampuan mentransfer atau adaptasi dalam situasi kerja yang berbeda/ baru (transferable management skill).
Dimensi kompetensi tersebut di atas dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan variabel. B. KUALIFIKASI JABATAN KERJA Analisis
kompetensi
merupakan
langkah
utama
untuk
penyusunan
“Standar
Kompetensi Kerja” bidang pekerjaan bangunan gedung secara mekanis dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja “Ahli Pesawat Lift dan Escalator” Jabatan kerja dimaksud harus jelas dan pasti posisinya dalam klasifikasi dan kualifikasinya, pada umumnya di lingkungan jasa konstruksi dapat digambarkan seperti tipikal struktur organisasi sebagai berikut :
TIPIKAL ORGANISASI
BAB II RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (RSKKNI) SPESIALIS LIFE AND ESCALATOR
MANAJER ADMINISTRASI & KEUANGAN
PELAKSANA LAPANGAN
SUPERINTENDENT PERAWATAN
SUPERVISOR PERAWATAN STV
AHLI PERENCANA PESAWAT LIFT & ESCALATOR
JURU GAMBAR
QUALITY CONTROLLER ENGINEER
GEODETIC ENGINEER
TEKNISI LABORATORIUM
KOORDINATOR JURU UKUR
AHLI MUDA
PELAKSANA PERAWATAN STV
TUKANG
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
18
C. PEMAKETAN SKKNI DALAM KUALIFIKASI JABATAN KERJA Sektor
: Jasa Konstruksi
Sub Sektor/Bidang Pekerjaan
: Mekanikal
Sub Bidang Pekerjaan
: Bangunan Gedung
Klasifikasi Pekerjaan
: Perencana, semua Bagian Sub Bidang Bangunan Gedung
Nama Jabatan Kerja / Profesi Kerja *)
: Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
Persyaratan Jabatan • Pendidikan minimal
: D3 bidang mesin atau elektro atau mekatronik
• Pengalaman
: D3 bidang mesin atau elektro atau mekatronik, pengalaman minimal selama 5 tahun dalam bidang lift dan eskalator. S-1 bidang mesin atau elektro atau mekatronik, pengalaman minimal selama 3 tahun dalam bidang lift dan eskalator
Syarat lain
: Tidak
buta
warna,
dinyatakan
dengan
surat
keterangan dari dokter, sehat jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan dari dokter, tidak cacat fisik yang dapat mengganggu tugas pekerjaan Jenjang KKNI/KKJK
: Sertifikat Tingkat IV (Empat) / Ahli Muda
Diskripsi Jabatan Kerja
: Merencanakan sistem pesawat lift dan eskalator untuk
/Profesi Kerja *)
bangunan gedung dan bertanggung jawab terhadap perencanaan
tersebut
sesuai
Spesifikasi
yang
disyaratkan dengan memperhatikan K3, Lingkungan dan Etika profesi. : INA
Kode
I. INA II. 1
Merencanakan Persyaratan Penerapan Pelaksanaan K3 dan Tata Lingkungan
dan
KELOMPOK KOMPETENSI INTI INA
Mempersiapkan Perencanaan Sistem Pesawat Lift dan Eskalator
3
INA
Merencanakan Sistem Pesawat Lift dan Eskalator
4
INA
Merencanakan
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
Teknis
Komponen
Lift
dan 19
Eskalator Sesuai Fungsinya. 5
INA
Memilih Jenis Operasi Kerja Kelompok, Lokasi dan Tata Letak Satuan-satuan Pesawat Lift dan Eskalator
6
INA
Melakukan
Komisioning
Atas
Satuan-satuan
Pesawat Lift dan Eskalator yang Baru Selesai Terpasang untuk Diverifikasi Dengan Spesifikasi Teknis Perencanaan. III. -
KELOMPOK KOMPETENSI PILIHAN -
-
D. DAFTAR UNIT KOMPETENSI Uraian unit-unit kompetensi tergambarkan sebagai berikut : KODE UNIT
:
INA …………………
JUDUL UNIT
:
Merencanakan Persyaratan Penerapan dan Pelaksanaan K3 dan Tata Lingkungan.
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap perilaku yang diperlukan untuk merencanakan persyaratan pelaksanaan K3 dan tata lingkungan yang harus diterapkan di tempat kerja.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi dan menganalisa jenis dan lokasi sumber-sumber
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Semua jenis potensi sumber bahaya diidentifikasi sesuai tahapan pekerjaan 1.2 Cara (prosedur) mengeliminer sumber-sumber
bahaya pada tahapan
bahaya ditetapkan berdasarkan standar prosedur
pekerjaan di lapangan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan dan ketentuan yang tertuang dalam perturan perundangan yang berlaku. 1.3 Cara-cara mengeliminir bahaya dipilih dengan mempertimbangkan semua resiko yang mungkin terjadi.
2. Menganalisa dampak
2.1 Kecelakaan yang timbul dari sumber bahaya
kecelakaan dan
dianalisa dampaknya berdasar pada data empiris
menentukan tatacara
yang tersedia.
mengeliminer sumber
2.2 Peraturan K3 dipilih sesuai jenis sumber bahaya
bahaya
2.3 Jenis-jenis APD yang dipersyaratkan harus diuraikan
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
20
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA secara jelas sesuai dengan detail spesifikasinya
3. Menetapkan syarat-syarat
3.1 Syarat dan prosedur pelaksanaan K3 ditentukan
dan prosedur pelaksanaan
berdasar pada jenis, karakter potensi bahaya yang
K3 pada tahapan pekerjaan
ditimbulkannya
dilapangan
3.2 Pelaksanaan K3 pada tiap-tiap tahapan pekerjaan ditetapkan dalam SOP 3.3 Uraian rancangan K3 harus jelas dan sesuai dengan jenis-jenis tahapan kerja
3.4 Syarat-syarat dan prosedur pelaksanaan K3 dituangkan dalam lembar informasi atau bentuk lain, didokumentasikan dan diinformasikan kepada pihak lain yang terkait sesuai kebijakan perusahaan.
BATASAN VARIABEL 1
Kontek Variabel 1.1
Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja perorangan dan kelompok.
1.2
Tempat kerja meliputi : 1.2.1. Lokasi sekitar gedung 1.2.2. Lokasi gedung itu sendiri
1.3
Potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja yang diidentifikasi meliputi bahaya kecelakaan fisik, bahaya kebakaran dan bahaya ledakan
1.4
Pengendalian bahaya dan resiko kecelakaan kerja yang dilakukan meliputi: 1.4.1. Memilih, menyiapkan, memelihara dan memakai alat pelindung diri (APD) 1.4.2. Memilih, memeriksa, memelihara dan menggunakan alat pengaman kerja (APK) 1.4.3. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan kerja
1.5
Tindakan pencegahan pencemaran lingkungan meliputi : 1.5.1. Membuang sisa limbah pelumas, limbah acetylene, barang-barang bekas yang berbahaya sesuai dengan prosedur dan ketentuan. 1.5.2. Membersihkan lokasi pekerjaan dari sisa-sisa bahan material yang tidak terpakai setelah pekerjaan selesai sesuai dengan prosedur dan ketentuan.
1.6 2.
Penerapan etika profesi dilakukan sesuai prosedur
Perlengkapan yang diperlukan
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
21
2.1
Peralatan K3L khususnya yang terkait dengan pekerjaan lift dan eskalator
2.2
Peralatan pendukung dalam penerapan K3L seperti, peralatan sirkulasi udara, tanda-tanda keselamatan kerja, alat keberisihan
2.3 3.
Peralatan APD, P3K dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Tugas-tugas yang harus dilakukan 3.1
Memeriksa ketersediaan APD dan APK
3.2
Memeriksa fungsi APK dan Kondisi APD
3.3
Memakai APD dan Menggunakan APK
3.4
Melaksanakan prosedur K3 dalam pelaksanaan perencanaan sistem life and eskalator
3.5 4.
Mematuhi tata cara keadaan darurat
Peraturan-peraturan yang diperlukan 4.1
Undang-undang Nomor. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
4.2
Undang-undang Nomor. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4.3
UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang : Jaminan Sosial Tenaga Kerja :
4.4
UU Nomor 23 tahun 1999 tentang Lingkungan Hidup;
4.5
PP Nomor 28 Tahun 2000 Tentang : Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;
4.6
PP Nomor 29 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
4.7
Kepmen Nakertrans No. 03/Men/1999Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.8
Kepmen Kimpraswil No. 362/KPTS/M/2004, tentang Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
PANDUAN PENILAIAN 1.
Kondisi Pengujian Kompetensi yang tercakup dalam unit ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerjam sesuai dengan tuntutan standard. Pilihan metode pengujian antara lain: Ujian tertulis, praktek, interviu, observasi dan atau portofolio
2.
Keterkaitan Dengan Unit Lain 2.1
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya
2.2
Kompetensi lain yang terkait 2.2.1
Melaksanakan Persiapan Perencanaan system pesawat lift dan eskalator
2.2.3
Merencanakan sistem pesawat lift dan eskalator
2.2.4
Merencanakan teknis komponen lift dan eskalator sesuai fungsinya
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
22
2.2.5
Memilih jenis operasi kerja kelompok, lokasi dan tata letak satuan-satuan pesawat lift dan eskalator
2.2.6
Melakukan komisioning atas satuan-satuan pesawat lift dan eskalator yang baru selesai terpasang untuk diverifikasi dengan spesifikasi teknis perencanaan
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1
Persyaratan keselamatan yang berkaitan dengan tempat kerja, peralatan dan perlengkapan;
4.
5.
3.2
Bahan yang membahayakan kesehatan;
3.3
Peralatan perlindungan diri;
3.4
Peraturan mengenai kesehatan dan keselamatan umum;
3.5
Perundangan, ketetapan, peraturan dan persyaratan kerja;
3.6
Kebijakan/peraturan perusahaan
Keterampilan yang dibutuhkan 4.1
Memilih APD dan APK yang tepat untuk bekerja
4.2
Menggunakan dan merawat peralatan dan perlengkapan kerja
4.3
Penanganan bahan
4.4
Memilih dan menyiapkan bahan sesuai persyaratan kesehatan;
4.5.
Berkomunikasi secara efektif
Aspek kritis yang harus diperhatikan Kemampuan dalam memelihara lingkungan dan situasi kerja, yang menciptakan suasana yang kondusif untuk terciptanya pekerjaan yang aman dan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, meliputi : 5.1
Perlindunggan diri
5.2
Saling menjaga keselamatan (menerapkan kepedulian)
5.3
Perlindungan kepentingan umum dan lingkungan;
5.4
Laporan kecelakaan lisan atau tertulis;
5.5
Mengeliminir sumber-sumber bahaya
6. KUNCI KOMPETENSI NO.
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis Informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
3
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
23
NO.
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
3
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
3
5.
Menggunakan ide dan tehnik matematika
3
6.
Memecahkan masalah
3
7.
Menggunakan teknologi
3
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
24
KODE UNIT
: INA ..................
JUDUL UNIT
: Mempersiapkan Perencanaan Sistem Pesawat Lift dan Eskalator
DESKRIPSI UNIT
: Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk melaksanakan Persiapan Perencanaan sistem pesawat lift dan eskalator
ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempelajari gambar desain bangunan
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Gambar desain bangunan disediakan berdasar pada dokumen kontrak. 1.2. Gambar desain bangunan dipelajari untuk menentukan lokasi lift dan eskalator 1.3. Lokasi
lift
dan
mempertimbangkan
eskalator aspek
ditetapkan fungsi,
dengan
estetika
dan
kenyamanan serta keamanan pengguna 2. Menetapkan kebutuhan data survey dan metodologi survey
2.1. Kebutuhan data survey diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan untuk perencanaan sistem lift dan eskalator. 2.2. Data survey didiskusikan dan ditetapkan bersama dengan pemilik bangunan dan/atau arsitek 2.3 Metodologi survey dibuat berdasar pada kaidah-kaidah survei yang biasa digunakan untuk memperoleh data survei
yang
telah
ditetapkan
untuk
keperluan
perencanaan. 3. Mengumpulkan dan menetapkan data primer yang diperlukan
3.1. Daftar Data primer dibuat sesuai dengan kebutuhan 3.2. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan. 3.3. Data primer didiskusikan dan ditetapkan bersama dengan tim kerja untuk memperoleh data primer yang valid
4. Mengumpulkan dan menetapkan data sekunder yang diperlukan
4.1. Daftar Data sekunder yang terkait dibuat sesuai dengan kebutuhan. 4.2. Data sekunder dikumpulkan dari sumber data yang dapat dipercaya dan memiliki validitas yang memadai. 4.3. Data sekunder didiskusikan dan ditetapkan bersama dengan tim dan atau pemilik bangunan dan arsitek
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
25
ELEMEN KOMPETENSI 5. Membuat laporan
KRITERIA UNJUK KERJA o
Laporan mengenai persiapan perencanaan
persiapan perencanaan
sistem lift dan eskalator dibuat dengan sistematis dan
sistem lift dan eskalator
ilmiah sesuai dengan kebijakan perusahaan/pemberi kerja. o
Laporan dibuat secara singkat dan jelas menggunakan format dan prosedur sesuai dengan SOP.
5.3 Laporan didokumentasikan, diserahkan dan diarsipkan sesuai dengan SOP yang berlaku.
BATASAN VARIABEL 1
Kontek Variabel 1.1
Kompetensi ini diterapkan dalam tim kerja pelaksana pekerjaan perencana
1.2
Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja
1.3
Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja
1.4
Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)
2.
3.
4.
Perlengkapan yang diperlukan 2.1
Alat ukur dan kelengkapannya;
2.2
Format pengumpulan data
Tugas-tugas yang harus dilakukan 3.1
Menetapkan kebutuhan data survey dan metodologi survey
3.2
Mengumpulkan dan menetapkan data sekunder yang diperlukan
3.3
Mengumpulkan dan menetapkan data primer yang diperlukan
Peraturan-peraturan yang diperlukan 4.1
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.2
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
4.3
UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang : Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
4.4
UU Nomor 28/2002 tentang Bangunan Gedung
4.5
PP Nomor 28 Tahun 2000 Tentang : Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
4.6
PP Nomor 29 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
4.7
Kepmen Nakertrans No.03/Men/1999 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.8
Kepmen Kimpraswil No. 362/KPTS/M/2004 tentang sistem manajemen mutu konstruksi
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
26
PANDUAN PENILAIAN 1.
Kaitan dengan unit lain 1.1
Membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk sistem pesawat lift dan eskalator
1.2
Merencanakan sistem pesawat lift dan eskalator
1.3
Merencanakan teknis komponen lift dan eskalator sesuai fungsinya
1.4
Memilih jenis operasi kerja kelompok, lokasi dan tata letak satuan-satuan pesawat lift dan eskalator
1.5
Melakukan komisioning atas satuan-satuan pesawat lift dan eskalator yang baru selesai terpasang untuk diverifikasi dengan spesifikasi teknis perencanaan
2.
Kondisi Pengujian Kompetensi yang tercakup dalam unit ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerjam sesuai dengan tuntutan standard. Pilihan metode pengujian antara lain: ujian tertulis, praktek, interviu, observasi dan atau portofolio
3.
4.
5.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1
Mekanika teknik
3.2
Leadership
3.3
Komunikasi
Keterampilan yang dibutuhkan 4.1
Melakukan analisis hasil pembacaan alat ukur;
4.2
Menerapkan fungsi manajemen dalam pengaturan SDM
Aspek kritis yang harus diperhatikan Aspek kritis yang dimaksud adalah aspek-aspek yang menyebakan fungsi pelaksanaan survey, pengumpulan data/informasi yang diperlukan untuk perencanaan tidak sesuai dengan hasil akhir yang diharapkan. Adapun aspek kritis yang dimaksud adalah 5.1
Akurasi data hasil survey dan investigasi
5.2
Aspek terminologi yang tidak tepat
5.3
Hirarkhi metodologi pelaksanaan pekerjaan yang tidak konsisten
5.4
Aspek pemanfaatan teknologi yang tidak sesuai
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
27
6. KUNCI KOMPETENSI
NO.
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis Informasi
2
2
Mengkomunikasikan ide dan informasi
3
3
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
3
4
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
3
5
Menggunakan ide dan tehnik matematika
3
6
Memecahkan masalah
3
7
Menggunakan teknologi
3
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
28
KODE UNIT
:
JUDUL UNIT
:
INA ………………………… Merencanakan Sistem Pesawat Lift dan Eskalator
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk
merencanakan
sistem pesawat lift dan eskalator
ELEMEN KOMPETENSI Mengumpulkan data bangunan.
KRITERIA UNJUK KERJA
Data-data teknis besaran bangunan serta tinggi bangunan gedung serta luas bersih (net area) tiap-tiap lantai gedung dan tinggi vertikal lantai ke lantai diidentifikasikan dan dihimpun dari rancang bangun dan data primer lapangan
Data-data sesuai kebutuhan dipilah sesuai dengan jenis dan peruntukannya
Gambar dan lokasi lift dan eskalator ditetapkan berdasar hasil analisis data yang terhimpun dan hasil konsultasi dengan pengguna jasa
Data disusun secara rapih dan berurutan untuk mempermudah penggunaan untuk analisis data.
D. Membuat asumsi kepadatan
2
penghuni bangunan (m /orang),
Asumsi kepadatan penguni bangunan ditetapkan berdasar
pada
jumlah penghuni
(pengguna)
bangunan dan jumlah pengguna lift saat sirkulasi padat
Relevansi asumsi-asumsi dicek ulang dengan pihak pemilik bangunan atau arsitek perencana, dilakukan
untuk
memperoleh
data
yang
berimbang
Pencatatan penetapan asumsi dengan rapi dan disetujui arsitek perencana, dilakukan dengan menggunakan format dan prosedur sesuai dengan SOP atau kebijakan perusahaan.
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
29
ELEMEN KOMPETENSI 3 Menetapkan kriteria wajar,
KRITERIA UNJUK KERJA 3.1 Kriteria teknis dasar perencanaan dipilih dan ditetapkan berdasar pada jenis dan lokasi dalam bangunan 3.2 Kriteria atas dasar jenis dan lokasi bangunan serta pola arus sirkulasi penghuni ditetapkan berdasar besaran arus sirkulasi. 3.3 Kriteria teknis dengan jelas dan teliti disusun berdasar pada kriteria wajar waktu tunggu ratarata di lobi utama
4 Merencanakan jumlah unit, kapasitas dan kecepatan lift
4.1 Jumlah lift dan eskalator dalam satu sistem dihitung dengan mempertimbangkan kriteria baku 4.2 Jumlah lift dan eskalator dalam satu sistem direncanakan untuk didiskusikan dengan pemilk bangunan atau arsitek untuk memperoleh masukan 4.3 Jumlah lift dan eskalator dalam satu sistem ditetapkan dengan mempertimbangkan fungsi dan besaran bangunan
5 Memastikan tata letak
5.1 Arus pola sirkulasi penghuni bangunan dihitung
penggunaan lift dan eskalator
dengan mempertimbangkan pola arus sirkulasi
sesuai dengan fungsinya
penghuni 5.2 Alternatif tata letak penggunaan lift dan eskalator dibuat dengan mempertimbangkan aspek estetika dan efisiensi penggunaan ruang 5.3 Alternatif lokasi tata letak direncanakan untuk dididiskusikan dengan pemilik bangunan atau arsitek sesuai dengan prosedur baku 5.4 Tata letak lift untuk penyandang cacat dan lift kebakaran ditetapkan sesuai dengan ketentuan standar bangunan
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
30
ELEMEN KOMPETENSI 6 Mengkomunikasikan pekerjaan
sipil
kebutuhan
yang
KRITERIA UNJUK KERJA 6.1 Kebutuhan bahan pekerjaan sipil untuk lift dan
terkait
dengan lift dan eskalator
eskalator dihitung sesuai dengan kebutuhan. 6.2 Tata letak yang diperlukan disiapkan sesuai dengan kebutuhan 6.3 Kebutuhan pekerjaan sipil dan tata letak lift dan eskalator dikomunikasikan dengan pihak terkait untuk perencanaan arsitektur dan struktur
7 Membuat laporan mengenai data
7.1 Data-data besaran kapasitas dan kecepatan
besaran kapasitas dan kecepatan
diidentifikasikan dengan mempertimbangkan
unit pesawat lift dan eskalator
fungsi bangunan 7.2 Data-data sesuai kebutuhan dipilih berdasar fungsinya 7.3 Data disusun rapi secara berurutan dan jelas serta diadministrasikan sesuai dengan prosedur atau SOP yang berlaku.
BATASAN VARIABEL 1
Kontek Variabel 1.1
Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok
1.2
Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja
1.3
Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja
1.4
Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)
2.
Perlengkapan yang diperlukan Dalam membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk sistem pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan, perlu tersedia peralatan dan sarana antara lain :
3.
2.1
Mesin hitung; Komputer
2.2
Telepon
2.3
Persyaratan kriteria (SNI)
Tugas-tugas yang harus dilakukan 3.1
Menetapkan lokasi pesawat lift dan eskalator
3.2
Menentukan jenis alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pekerjaan sipil
3.3
Menentukan jenis bahan/material pekerjaan sipil
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
31
3.4
Menyiapkan data besaran serta tinggi bangunan gedung yaitu luas bersih (net area) tiap-tiap lantai gedung dan tinggi vertikal lantai ke lantai
3.5
Membuat asumsi kepadatan penghuni bangunan (m2/orang), menetapkan jumlah penghuni (pengguna) bangunan dan jumlah pengguna lift saat sirkulasi padat
3.6
Menetapkan kriteria wajar sesuai jenis dan lokasi dalam bangunan, besaran arus sirkulasi, dan kriteria wajar waktu tunggu rata-rata di lobi utama
3.7
Merencanakan jumlah unit lift, kapasitas dan kecepatan yang sesuai kriteria baku dengan mempertimbangkan fungsi dan besaran bangunan
3.8 4.
Memastikan tata letak penggunaan lift dan eskalator
Peraturan-peraturan yang diperlukan 4.1
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.2
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
4.3
UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang : Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
4.4
UU Nomor 28/2002 tentang Bangunan Gedung
4.5
PP Nomor 28 Tahun 2000 Tentang : Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
4.6
PP Nomor 29 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
4.7
Kepmen Nakertrans No. 03/Men/1999Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.8
Kepmen Kimpraswil No. 362/KPTS/M/2004 tentang sistem manajemen mutu konstruksi
4.9
Peraturan lain yang terkait dan berlaku.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Kondisi Pengujian Kompetensi yang tercakup dalam unit ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standard. Pilihan metode pengujian antara lain: Ujian tertulis, praktek, interviu, observasi dan portofolio atau metode lain yang relevan
2.
Keterkaitan dengan unit lain 2.1
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya -
2.2
Kompetensi lain yang terkait 2.2.1
Melaksanakan Persiapan Perencanaan system pesawat lift dan eskalator
2.2.3
Merencanakan teknis komponen lift dan eskalator sesuai fungsinya
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
32
2.2.4
Memilih jenis operasi kerja kelompok, lokasi dan tata letak satuan-satuan pesawat lift dan eskalator
2.2.5
Melakukan komisioning atas satuan-satuan pesawat lift dan eskalator yang baru selesai terpasang untuk diverifikasi dengan spesifikasi teknis perencanaan.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan dalam membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk sistem pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan:
4.
3.1
Pemahaman tentang gambar denah, konstruksi
3.2
Jenis-jenis material
3.3
Perhitungan pekerjaan sipil terkait
3.4
Pengetahuan K3 dan lingkungan
3.5
Pengetahuan pengumpulan data dan informasi
3.6
Pengetahuan pemasangan lift dan eskalator
Keterampilan yang dibutuhkan Keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ini terdiri dari : 4.1
Gambar teknik dan gambar kerja
4.2
Gambar rencana dan spesifikasi
4.3
Perhitungan Handling Capacity, waktu tunggu, kepadatan hunian, pembagian zona pelayanan, jumlah dan atau tinggi lantai yang dilayani
4.4 5.
Penyusunan laporan yang baik dan benar sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Aspek kritis yang harus diperhatikan Aspek kritis yang dimaksud adalah aspek-aspek yang menyebakan fungsi membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk system pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan tidak sesuai dengan hasil akhir yang diharapkan. Adapun aspek kritis yang dimaksud adalah: 5.1
Akurasi data hasil survey dan investigasi
5.2
Aspek terminologi yang tidak tepat
5.3
Hirarkhi metodologi pelaksanaan pekerjaan yang tidak konsisten
5.4
Aspek pemanfaatan teknologi yang tidak sesuai
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
33
6. KUNCI KOMPETENSI NO.
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
2
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
3
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
3
5.
Menguraikan ide dan teknik matematika
3
6.
Memecahkan masalah
3
7.
Menggunakan teknologi
3
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
34
KODE UNIT
:
JUDUL UNIT
:
INA ……………………… Merencanakan Teknis Komponen Lift dan Eskalator
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk merencanakan teknis komponen lift dan eskalator sesuai fungsinya.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Memilih komponen-komponen
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
Kekuatan setiap komponen dihitung
utama penggerak dan transmisi
menggunakan rumus dan tabel yang ditetapkan
daya
dengan mempertimbangkan data rencana sistem yang telah ditetapkan. 1.2
Komponen-komponen yang digunakan ditentukan berdasar pada data rencana sistem dan data part list pada brosur yang dikeluarkan oleh fabrikan.
1.3
Faktor keamanan dipilih dan ditetapkan sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh regulator atau standar yang berlaku.
1.4.
Spesifikasi teknis komponen disusun dan ditetapkan berdasar pada data rencana sistem dan data part list pada brosur yang dikeluarkan oleh fabrikan.
1. Menetapkan ukuran (dimensi)
1.1
kereta dan pintu-pintu lantai sesuai dengan kapasitas lift
Dimensi kereta dan pintu lantai dihitung sesuai dengan kapasitas lift yang telah ditentukan
1.2
Dimensi kereta dan pintu lantai direncanakan untuk didiskusikan dengan pengguna jasa
1.3
Dimensi kereta dan pintu lantai ditetapkan berdasar hasil kesepatan.
1.4
Spesifikasi teknis pesawat disusun sesuai dengan kebutuhan perencanaan
1.5
Bentuk dan ukuran kereta dan pintupintu digambar
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
35
ELEMEN KOMPETENSI 2. Memilih dan menetapkan jenis
KRITERIA UNJUK KERJA 3.1
dan ukuran alat-alat pengaman
Daftar jenis alat pengaman yang digunakan dibuat sesuai dengan kecepatan dan kapasitas
3.2
Jenis alat pengaman yang akan digunakan, direncanakan untuk didiskusikan dan ditetapkan
3.3
Spesifikasi teknis alat pengaman dibuat sesuai dengan kecepatan dan kapasitas
3.4
Faktor kemanan dan keselamatan ditentukan sesuai dengan standar yang ditetapkan
3. Memilih dan menetapkan
4.1
komponen-komponen pendukung
Daftar Jenis komponen pendukung dibuat sesuai dengan beban yang timbul
4.2
Jenis komponen pendukung direncanakan untuk didiskusikan dan ditetapkan
4. Membuat Laporan perencanaan
4.3
Spesifikasi teknis komponen pendukung dibuat
4.4
Faktor kemanan dan keselamatan ditentukan
2.1 Laporan mengenai perencanaan teknik komponen
teknis komponen
dibuat sesuai dengan format 2.2 Rincian laporan dibuat secara singkat dan jelas dengan menggunakan
format dan prosedur
dalam SOP 5.3
Laporan diserahkan tepat waktu dan diadministrasikan
BATASAN VARIABEL 1.
Kontek Variabel 1.1
Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2
Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja
1.3
Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja
1.4
Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)
2.
Perlengkapan yang diperlukan Dalam membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk system pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan, perlu tersedia peralatan dan sarana antara lain : 2.1
Mesin hitung; Komputer
2.2
Telepon
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
36
2.3 3.
Persyaratan kriteria (SNI)
Tugas-tugas yang harus dilakukan 3.1
Menetapkan lokasi pesawat lift dan eskalator
3.2
Menentukan jenis alat dan perlengkapan yang dibutuhkan
3.3
Menentukan jenis bahan/material
3.4
Menyiapkan data besaran kapasitas dan kecepatan unit pesawat lift dan eskalator
3.5
Memilih komponen-komponen utama penggerak dan komponen-komponen transmisi daya
3.6
Menetapkan ukuran (dimensi) kereta dan pintu-pintu lantai sesuai dengan kapasitas lift
3.7
Memilih dan menetapkan jenis dan ukuran alat-alat pengaman sesuai dengan kecepatan
3.8
Memilih dan menetapkan komponen-komponen pendukung lainnya sesuai dengan gaya-gaya reaksi yang timbul.
4.
Peraturan-peraturan yang diperlukan 4.1
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.2
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
4.3
UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang : Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
4.4
UU Nomor 28/2002 tentang Bangunan Gedung
4.5
PP Nomor 28 Tahun 2000 Tentang : Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
4.6
PP Nomor 29 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
4.7
Kepmen Nakertrans No. 03/Men/1999Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.8
Kepmen Kimpraswil No. 362/KPTS/M/2004 tentang sistem manajemen mutu konstruksi
PANDUAN PENILAIAN 1.
Kaitan dengan unit lain 1.1
Melaksanakan Persiapan Perencanaan system pesawat lift dan eskalator
1.3
Merencanakan sistem pesawat lift dan eskalator
1.4
Merencanakan teknis komponen lift dan eskalator sesuai fungsinya
1.5
Melakukan komisioning atas satuan-satuan pesawat lift dan eskalator yang baru selesai terpasang untuk diverifikasi dengan spesifikasi teknis perencanaan.
2.
Kondisi Pengujian
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
37
Kompetensi yang tercakup dalam unit ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerjam sesuai dengan tuntutan standar. Pilihan metode pengujian antara lain: Ujian tertulis, praktek, interviu, observasi dan atau portofolio 3.
Pengetahuan yang dibutuhkan Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan dalam membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk sistem pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan:
4.
3.1
Komponen lift dan eskalator
3.2
Arus kuat
3.3
Perhitungan
3.4
Pengetahuan K3 dan lingkungan
3.5
Pengetahuan pengumpulan data dan informasi
3.6
Pengetahuan pemasangan lift dan eskalator
Keterampilan yang dibutuhkan Keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ini terdiri dari : 4.1
Gambar teknik dan gambar kerja
4.2
Gambar rencana dan spesifikasi
4.3
Perhitungan Handling Capacity, waktu tunggu, kepadatan hunian, pembagian zona pelayanan, jumlah dan atau tinggi lantai yang dilayani
4.4 5.
Penyusunan laporan yang baik dan benar sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Aspek kritis yang harus diperhatikan Aspek kritis yang dimaksud adalah aspek-aspek yang menyebakan fungsi membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk system pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan tidak sesuai dengan hasil akhir yang diharapkan. Adapun aspek kritis yang dimaksud adalah: 5.1
Akurasi data hasil survey dan investigasi
5.2
Kesesuaian komponen
5.3
Aspek pemanfaatan teknologi yang tidak sesuai
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
38
6. KUNCI KOMPETENSI NO.
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
3
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
3
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
3
5.
Menguraikan ide dan teknik matematika
3
6.
Memecahkan masalah
3
7.
Menggunakan teknologi
3
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
39
KODE UNIT
:
INA …………………..
JUDUL UNIT
:
Memilih Jenis Operasi Kerja Kelompok, Lokasi dan Tata Letak Satuan-satuan Pesawat Lift dan Eskalator
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk penyusunan jenis operasi kerja kelompok pesawat, lokasi dan tata letak satuansatuan pesawat lift dan eskalator
ELEMEN KOMPETENSI 2.1 Memilih
jenis
operasi
KRITERIA UNJUK KERJA kerja 3.1 Daftar jenis operasi kerja kelompok, dibuat sesuai
kelompok, lokasi dan tata letak
kebutuhan
satuan-satuan pesawat lift dan 3.2 Jenis operasi kerja kelompok, dipilih sesuai eskalator
kebutuhan 3.3 Jenis operasi kerja kelompok, ditetapkan sesuai kebutuhan 3.4 Tata letak satuan pesawat lift dan eskalator ditentukan sesuai kebutuhan 3.5 Data fungsi bangunan ditetapkan 3.6 Pola sirkulasi dari bangunan ditetapkan
2.2 Menetapkan jenis pola sirkulasi
Jenis pola sirkulasi yang akan digunakan dibuat
tiap-tiap jenis bangunan yaitu: Jenis pola sirkulasi yang akan digunakan didiskusikan padat arah ke atas, atau padat dan ditentukan arah bawah, atau seimbang ke
Spesifikasi teknis pola sirkulasi ditentukan
atas dan ke bawah 2.3 Menetapkan perlunya tambahan a.
Daftar jenis fitur operasi yang digunakan dibuat
fitur operasi untuk mendukung b.
Jenis fitur operasi yang digunakan didiskusikan
kinerja operasi kelompok agar
dan ditentukan
lebih berdaya guna 2.4 Membuat
laporan
c. mengenai a.
pemilihan jenis operasi
Fitur operasi dicantumkan Laporan mengenai pemilihan jenis operasi dibuat dengan sistematis dan ilmiah
b.
Laporan dibuat secara singkat dan jelas
4.3 Laporan diserahkan tepat waktu
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
40
BATASAN VARIABEL 1.
Kontek Variabel 1.1
Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2
Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja
1.3
Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja
1.4
Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)
2.
Perlengkapan yang diperlukan Dalam membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk system pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan, perlu tersedia peralatan dan sarana antara lain :
3.
2.1
Mesin hitung; Komputer
2.2
Telepon
2.3
Persyaratan kriteria (SNI)
Tugas-tugas yang harus dilakukan 3.1
Membuat daftar jenis operasi kerja kelompok
3.2
Menetapkan pola sirkulasi
3.3
Membuat pola spesifikasi teknis sirkulasi
3.4
Memilih jenis operasi kerja kelompok, lokasi dan tata letak satuan-satuan pesawat lift dan eskalator
3.5
Menetapkan jenis pola sirkulasi tiap-tiap jenis bangunan yaitu: pada arah ke atas, atau padat arah bawah, atau seimbang ke atas dan ke bawah
3.6
Menetapkan perlunya tambahan fitur operasi untuk mendukung kinerja operasi kelompok agar lebih berdaya guna
4.
Peraturan-peraturan yang diperlukan 4.1
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.2
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
4.3
UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang : Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
4.4
UU Nomor 28/2002 tentang Bangunan Gedung
4.5
PP Nomor 28 Tahun 2000 Tentang : Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
4.6
PP Nomor 29 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
4.7
Kepmen Nakertrans No. 03/Men/1999Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.8
Kepmen Kimpraswil No. 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
41
PANDUAN PENILAIAN 1.
Kaitan dengan unit lain 1.1. Melaksanakan persiapan perencanaan system pesawat lift dan eskalator 1.3. Merencanakan sistem pesawat lift dan eskalator 1.4. Merencanakan teknis komponen lift dan eskalator sesuai fungsinya. 1.5. Melakukan komisioning atas satuan-satuan pesawat lift dan eskalator yang baru selesai terpasang untuk diverifikasi dengan spesifikasi teknis perencanaan.
2.
Kondisi Pengujian Kompetensi yang tercakup dalam unit ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerjam sesuai dengan tuntutan standard. Pilihan metode pengujian antara lain: Ujian tertulis, praktek, interviu, observasi dan atau portofolio
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan dalam membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk sistem pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan: 3.1. Pola operasi lift & eskalator 3.2. Jenis operasi kelompok 3.3. Matematika dasar 3.4. Mekanika dasar 3.5. Pengetahuan K3 dan lingkungan 3.6. Pengetahuan pengumpulan data dan informasi 3.4. Pengetahuan pemasangan lift dan eskalator
4.
Ketrampilan yang dibutuhkan Keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ini terdiri dari :
5.
4.1
Pemilihan jenis operasi
4.2
Penyusunan laporan yang baik dan benar sesuai KAK
Aspek kritis yang harus diperhatikan Aspek kritis yang dimaksud adalah aspek-aspek yang menyebakan fungsi membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk system pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan tidak sesuai dengan hasil akhir yang diharapkan. Adapun aspek kritis yang dimaksud adalah:
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
42
5.1
Akurasi data hasil survey dan investigasi
5.2
Pemilihan pola
5.3
Aspek pemanfaatan teknologi yang tidak sesuai
6. KUNCI KOMPETENSI NO.
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT KINERJA
1.
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
3
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
3
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
3
5.
Menguraikan ide dan teknik matematika
3
6.
Memecahkan masalah
3
7.
Menggunakan teknologi
3
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
43
KODE UNIT
:
INA ………………..
JUDUL UNIT
:
Melaksanakan Komisioning Atas Satuan-satuan Pesawat Lift dan Eskalator ?
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk
melakukan
komisioning atas satuan-satuan pesawat lift dan eskalator yang baru selesai terpasang
ELEMEN KOMPETENSI 1.
KRITERIA UNJUK KERJA
Menyiapkan data untuk
1.1 Tahapan komisioning ditetapkan
pelaksanaan komisioning
1.2 Data-data teknis dan kelengkapannya disiapkan 1.3 Tahapan komisioning yang jelas dan sistematis dibuat
2.
Menetapkan spesifikasi teknis
a.
Spesifikasi teknis komisioning dibuat
komisioning lift dan atau
1.
Spesifikasi teknis komisioning didiskusikan dan
eskalator
3.
ditetapkan 2.
Fiitur operasi dicantumkan
3.
Laporan hasil penetapan dibuat......................
Membuat daftar simak (check
Daftar simak pemeriksaan dibuat sesuai SOP dan
list) pemerikaan sesuai
kebutuhan lapangan.
dengan perincian teknis yang
Daftar simak pemeriksaan dibuat untuk didiskusikan dan
ditetapkan
ditetapkan Daftar simak diverifikasi sesuai SOP
4.
Melaksanakan komisioning
Komisioning dilaksanakan
dengan memperhatikan K3
Peraturan K3 dan Lingkungan dilaksanakan
dan lingkungan?
Sumber-sumber
bahaya
di
tempat
kerja
diidentifikasi secara cermat 5.
Alat pelindung diri dipakai
Membuat laporan hasil
5.1
Proses
analisis
komisioning
dengan yang terpasang dibuat
yang
direncanakan
5.2 Borang-borang laporan komisioning dibuat 5.3 Laporan hasil komisioning dibuat 5.4 Laporan hasil komisioning didiskusikan 5.5. Laporan hasil komisioning diserahkan
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
44
BATASAN VARIABEL 1.
Kontek Variabel 1.1
Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2
Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja
1.3
Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja
1.4
Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)
1.5
Dalam pelaksanaan komisioning di bidang lift dan eskalator, perencana mengikuti proses komisioning sebagai tanggungjawab perencana
2.
Perlengkapan yang diperlukan Dalam membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk system pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan, perlu tersedia peralatan dan sarana antara lain :
3.
2.1
Mesin hitung; Komputer
2.2
Telepon
2.3
Persyaratan kriteria (SNI)
Tugas-tugas yang harus dilakukan 3.1
Menetapkan prosedur Komisioning
3.2
Melaksanakan K3 dan lingkungan
3.3
Menentukan jenis pemakaian APD
3.4
Melaksanakan komisioning dengan memperhatikan K3 dan lingkungan
3.5
Menyiapkan data untuk pelaksanaan komisioning
3.6
Menetapkan spesifikasi teknis komisioning lift dan atau eskalator
3.7
Membuat daftar simak (check list) pemerikaan sesuai dengan perincian teknis yang ditetapkan
3.8 4.
Membuat laporan hasil komisioning
Peraturan-peraturan yang diperlukan 4.1
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.2
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
4.3
UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang : Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
4.4
UU Nomor 28/2002 tentang Bangunan Gedung
4.5
PP Nomor 28 Tahun 2000 Tentang : Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
4.6
PP Nomor 29 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
45
4.7
Kepmen Nakertrans No. 03/Men/1999Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4.8
Kepmen Kimpraswil No. 362/KPTS/M/2004 tentang sistem manajemen mutu konstruksi
PANDUAN PENILAIAN 1.
2.
Kaitan dengan unit lain 1.1.
Melaksanakan persiapan perencanaan system pesawat lift dan eskalator
1.3.
Merencanakan sistem pesawat lift dan eskalator
1.4.
Merencanakan teknis komponen lift dan eskalator sesuai fungsinya.
Kondisi Pengujian Kompetensi yang tercakup dalam unit ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerjam sesuai dengan tuntutan standard. Pilihan metode pengujian antara lain: Ujian tertulis, praktek, interviu, observasi dan atau portofolio
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan dalam membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk sistem pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan:
4.
3.1.
Penggunaan alat-alat uji komisioning
3.2.
Penggunaan Alat pelindung Diri (APD)
3.3.
Penyusunan laporan yang baik dan benar sesuai KAK
Ketrampilan yang dibutuhkan Keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ini terdiri dari :
5.
4.1
Pemilihan jenis operasi
4.2
Penyusunan laporan yang baik dan benar sesuai KAK
Aspek kritis yang harus diperhatikan Aspek kritis yang dimaksud adalah aspek-aspek yang menyebabkan fungsi membuat rencana pekerjaan sipil yang diperlukan untuk system pesawat lift dan eskalator yang diperlukan untuk perencanaan tidak sesuai dengan hasil akhir yang diharapkan. Adapun aspek kritis yang dimaksud adalah: 5.1
Akurasi data hasil survey dan investigasi
5.2
Aspek terminologi
5.3
Hirarkhi metodologi pelaksanaan pekerjaan yang tidak konsisten
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
46
5.4
Aspek pemanfaatan teknologi yang tidak sesuai
6. KUNCI KOMPETENSI NO. 1.
TINGKAT KINERJA
KOMPETENSI KUNCI Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
3
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
3
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
3
5.
Menguraikan ide dan teknik matematika
2
6.
Memecahkan masalah
3
7.
Menggunakan teknologi
3
BAB III PENUTUP
Dengan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Konstruksi Sub bidang Mekanikal Untuk Jabatan Kerja Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator (Perencana Ahli Muda) berlaku secara nasional dan menjadi acuan bagi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta uji kompetensi dalam rangka sertifikasi kompetensi tenaga kerja di Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal, Nopember 2008 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
ERMAN SUPARNO
RSKKNI – Ahli Perencana Pesawat Lift dan Eskalator
47