Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
PENGARUH KARAKTERISTIK DAN MITOS PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG KONTRASEPSI TERHADAP PENGGUNAAN KONTRASEPSI DI KECAMATAN SUMBERGEMPOL KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Siti Maryam Kebidanan
[email protected] Abstrak Menurut World Data Sheet 2013 Indonesia merupakan negara ke 5 dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak. Keluarga berencana merupakan program pemerintah dirancang untuk menyeimbangkan antara jumlah dan kebutuhan penduduk. Perencanaan jumlah keluarga bisa dilakukan dengan penggunaan alat kontrasepsi. Permasalahan kontrasepsi pada masyarakat adalah masih adanya pasangan usia subur yang tidak menggunakan kontrasepsi, yang disebabkan oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian Mengetahui faktor karakteristik dan mitos PUS dalam mempengaruhi penggunaan kontrasepsi pada pasangan usia subur (PUS) di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung tahun 2014. Metode penelitian survey analitik dengan waktu cross sectional, Tehnik sampling proportionate random sampling, dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014 sampai 10 Januari 2015, jumlah sampel 371 responden. Data diolah dan dianalisis dengan program SPSS dengan bantuan computer. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang ada hubungan adalah tingkat pendidikan nilai ρ= 0,000, umur nilai ρ= 0,039, mitos nilai ρ= 0,013, dan variabel yang tidak ada hubungan adalah jumlah anak dengan nilai ρ= 0,87, dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi dengan nilai ρ= 0,372. Variabel yang mempunyai pengaruh secara bersama sama adalah tingkat pendidikan dan mitos, dengan nilai tingkat pendidikan memiliki p= 0,001, mitos memiliki p= 0,002 Tingkat pendidikan dan mitos sangat berpengaruh pada penggunaan kontrasepsi responden karena merubah sesuatu yang sudah di percayai oleh responden terlebih lagi adalah masyrakat bukanlah sesuatu yang mudah. sehingga peran petugas kesehatan sangat penting dalam memberikan pengetahuan tentang kontrasepsi yang tepat dan mempunyai efektifitas yang tinggi dan juga terpenting adanya bukti dari pengguna, yang sudah menggunakan kontrasepsi efektif akan merubah pengetahuan dan mitos negatif responden menjadi pengetahuan yang positif terhadap kontrasepsi yang akan digunakan.
Kata Kunci: karakteristik, mitos, pasangan usia subur (PUS) dan kontrasepsi.
penggunaan
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 14
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
Abstract
The high rate of population growth is indeed a big problem in Indonesia. To deal with the matter, that continued treatment with the family planning program (KB) to reduce the rate of population growth (BKKBN, 2010). In order to achieve this, then made some alternative means or to prevent or delay pregnancy. In this program one of its aims is to space pregnancy by using contraception, including contraceptive or birth control and family planning (Sulistyawati, 2011). Contraceptive issues in society is the emergence of negative perceptions about contraceptives. Various rumors in the community often cause people fear using contraceptive methods. The perception that the community be afraid to follow the way of contraceptive methods in family planning research objective Proving mother's perception of program planning (FP) with the use of contraceptives in the village Sumberdadi Subdistrict Sumbergempol. Type of observational analytic study approach and time cross-sectional approach, sampling technique proportionate random sampling, conducted on February 11, up to March 17, 2014 and found the number of samples of 89 respondents. The analysis uses statistical test chisquare test, it was found (p: 0.01) then there is a relationship between maternal perception of program planning (FP) with the use of contraception. Contraception selection tool to be used depends on what the respondents know that the respondent will have an impact on the response and behavior in the use of contraception. This could be due to the respondents to think and choose to use contraceptives is fast, practical and inexpensive.
Keywords: maternal perception, and use of contraception.
A.PENDAHULUAN
secara
spesifik
Menurut World Data Sheet 2013 Indonesia
bertanggung jawab terhadap pengendalian
merupakan negara ke 5 di dunia dengan
pertumbuhan penduduk di Indonesia, yaitu
estimasi jumlah penduduk terbanyak, yaitu
badan Koordinator Keluarga Berencana
249 juta di antara negara ASEAN,
Nasional (BKKBN). (Irianto, Koes. 2014:
Indonesia dengan luas wilayah terbesar
4) Guna mencapai program keluarga
tetap menjadi negara dengan penduduk
berencana maka ditempuh kebijakan yang
terbanyak, jauh diatas 9 negara anggota
mengkategorikan menjadi tiga fase untuk
yang lain. (Kemkes RI. 2014:1) Adanya
mencapai sasaran yaitu, fase menunda
peningkatan penduduk maka pemerintah
kesuburan, fase menjarangkan kehamilan,
mengambil satu langkah antisipasinya
fase
dengan membentuk suatu badan yang
kebijakan tersebut untuk menyelamatkan
mengakhiri
dan
khusus
kehamilan.
yang
Maksud
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 15
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
ibu dan anak akibat melahirkan pada usia
sebanyak 44 (5,6%), implant sebanyak 40
muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat
(5,1), MOW sebanyak 66 (8,4%) dan
dan melahirkan diusia tua. (Hartanto,
MOP sebanyak 3 (0,4%). Berdasarkan
Hanafi. 2004; 10) Keluarga berencana
data tersebut dapat disimpulkan bahwa
(KB) merupakan program pemerintah
pengguna
yang dirancang untuk menyeimbangkan
adalah kontrasepsi suntik dan juga masih
antara jumlah dan kebutuhan penduduk.
adanya pasangan usia subur yang tidak
Perencanaan
menggunakan
jumlah
keluarga
dengan
kontrasepsi
yang
kontrasepsi.
tertinggi
(Mahasiswa
pembatasan yang bisa dilakukan dengan
kebidanan UNITA. 2013)
penggunaan alat kontrasepsi. (Irianto,
Undang-Undang No 52 Tahun 2009
Koes.2014; 7)
tentang perkembangan kependudukan dan
Berdasarkan data Badan Kependudukan
pembangunan
Dan
Nasional
bahwa, pembangunan keluarga adalah
(BKKBN) menunujukkan bahwa pada
upaya mewujudkan keluarga berkualitas
tahun 2013 terdapat 8.500.247 Pasangan
yang hidup dalam lingkungan yang sehat,
Usia Subur (PUS) yang merupakan peserta
dan keluarga berencana merupakan upaya
KB dengan prosentase pengguna Intra
mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
Uterine Device (IUD) 7,75%, Implan
ideal melahirkan, mengatur kehamilan.
sebanyak 9,23%, Metode Operatif Wanita
UU ini mendukung program KB sebagai
(MOW)
Operatif
salah satu upaya untuk mewujudkan
Piia(MOP) sebanyak 0,25%, Kondom
keluarga sehat dan berkualitas. Pengaturan
sebanyak 6,09%, Suntik sebanyak 48,56%
kehamilan dalam program KB dilakukan
dan menggunakan Pil sebanyak 26,60%.
dengan menggunkan
(Kemkes RI. 2014;2-7)
(Kemkes RI. 2014; 7) Penggunaan alat
Berdasarkan hasil pengumpulan data PKL
kontrasepsi sangat berguna sekali dalam
mahasiswa
kebidanan
dalam program KB namun perlu diketahui
Tulungagung
tahun
Keluaga
Berencana
1,52%,
Metode
2013,
Universitas di
keluarga
alat
menyatakan
kontrasepsi.
desa
bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok
Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol
dengan kondisi semua orang. Untuk itu,
didapatkan jumlah Pasangan usia subur
setiap pribadi harus bisa memilih alat
sebanyak 1683. Namun yang aktif berKB
kontrasepsi yang cocok untuk dirinya.
sebanyak 786 PUS, yang terdiri dari
(Hartanto, Hanafi. 2004;27)
akseptor KB pil sebanyak 221 (28,1%),
Pelayanan KB termasuk dalam pelayanan
Suntuk sebanyak 412 9 (52,4), IUD
promotif dan preventif yang mencakup
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 16
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
pelayanan konseling, kontrasepsi dasar
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas
sampai dengan kontrasepsi mantap. Alat
salah satu upaya yang dilakukan adalah
kontrasepsi disediakan oleh BKKBN bagi
penyuluhan
seluruh PUS peserta JKN. Penyelenggara
Keluarga Berencana, tenaga kesehatan dan
pelayanan
semua
bekerjasama dengan instansi desa, maupun
fasilitas kesehatan. (Kemkes RI. 2014; 4)
lewat media. Penyuluhan ditujukan kepada
Namun sebagian besar akseptor KB
masyarakat
memilih dan membayar sendiri berbagai
bebagai metode kontrasepsi dan efek
macam metode kontrasepsi yang tersedia.
sampingnya. Berdasarkan fenomena diatas
Faktor
peneliti
kesehatan
yang
meliputi
mempengaruhi
akseptor
oleh
tenaga
khususnya
tertarik
Penyuluh
PUS
untuk
melakukan
dalam memilih kontrasepsi antara lain:1)
penelitian
Faktor Pasangan yang meliputi: umur,
karakteristik dan mitos Pasangan Usia
gaya hidup, frekuensi senggama, jumlah
Subur (PUS) tentang kontrasepsi terhadap
keluarga yang diinginkan, pengalaman
penggunaan kontrasepsi di Kecamatan
dengan metode kontrasepsi yang lalu,
Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung
sikap kewanitaan dan kepriaan. 2) Faktor
tahun 2014”.
Kesehatan. 3).Faktor metode kontrasepsi
Pertanyaan Penelitian
yang meliputi: efektifitas,efek samping
apakah faktor karakteristik dan mitos
dan biaya.(Hartanto, Hanafi. 2004; 27-30)
Pasangan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi
mempengaruhi
pemilihan jenis kontrasepsi antara lain:
kontrasepai di Kecamatan Sumbergempol
tingkat
Kabupaten Tulungagung tahun 2014? ”
pendidikan,
dukungan
pekerjaan, faktor tersebut
suami,
juga akan
dengan
tentang
judul”
Usia
Pengaruh
Subur dalam
(PUS)
penggunaan
B.TUJUAN PENELITIAN
mempengaruhi keberhasilan program KB.
Mengetahui faktor karakteristik dan mitos
(Imbarwati 2009) faktor lain yang dapat
PUS dalam mempengaruhi penggunaan
mempengaruhi
pemilihan
kontrasepsi pada pasangan usia subur
adalah
berbagai
mitos,
kontrasepsi mitos
yang
(PUS)
di
Kecamatan
Sumbergempol,
berkembang di masyarakat sering kali
Kabupaten Tulungagung tahun 2014.
menyebabkan
C TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat
ketakutan
menggunakan metode kontrasepsi. Hal ini
Kontrasepsi
dikarenakan setiap metode kontrasepsi
Definisi Kontrasepsi adalah kontrasepsi
yang dipilih memiliki efektifitas yang
adalah cara, alat, atau obat-obatan untuk
berbeda-beda.
mencegah terjadinya konsepsi.
(Sofian,
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 17
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
Amru.2011;195)
Tujuan
Umum
4).Metode
Modern
yang
meliputi:
Kontrasepsi meningkatkan kesejahteraan
Kontrasepsi Oral, Injeksi/suntikan, Sub
ibu, anak dalam rangka mewujudkan
kutis: Implant, Intra Uterine Device (IUD,
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
AKDR)
(NKKBS)
5).Kontrasepsi
yang
menjadi
dasar
Mantap, yang meliputi:
terwujudnya masyarakat yang sejahtera
Pada wanita (Tubektomi) dan Pada pria
dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
(Vasektomi).(Saroha Pinem.2009;202-208)
menjamin
Karakteristik
terkendalinya
pertambahan
penduduk. Berdasarkan lama efektifitanya,
Karakteristik adalah: ciri-ciri khusus yang
kontrasepsi dapat dibagi menjadi:
dapat didefinisikan menjadi individu ynag
1)Non MKJP (non metode kontrasepsi
mempunyai kekhususan sesuai dengan
jangka panjang), yang termasuk dalam
pewatakan
kategori ini adalah kondom, pil, suntik dan
2012;301). Krakteristik merupakan ciri
metode
seseorang
lainnya
selain
metode
yang
termasuk dalam MKJP dan Kontap 2).MKJP(metode
tertentu.
dalam
(Risa
meyakini
Agustin.
bertindak
ataupun merasakan terhadap sesuatu hal,
kontrasepsi
jangka
maka
dari
pengertian
tersebut
panjang), yang termasuk dalam kategori
karakteristik di aplikasikan pada faktor
ini adalah Implan, IUD
yang mempengaruhi pasangan usia subur
3).Kontap
(kontrasepsi
mantap)
yang
(PUS) dalam penggunaan kontrasepsi di
termasuk adalah MOP yang termasuk
bawah ini.
adalah
Faktor-faktor
vasektomi
dan
MOW
yang
yang
mempengaruhi
termasuk adalah Tubektomi. (Imbarwati.
pemilihan jenis kontrasepsi antara lain:
2009; 20)
1).Tingkat Pendidikan, Pendidikan adalah
Macam-macam Kontrasepsi
suatu proses bimbingan yang diberikan
1).Metode sederhana
seseorang kepada orang lain dengan tujuan
2).Kontrasepsi tanpa menggunakan alat:
tertentu. Pendidikan dibagi menjadi dua
Senggama Terputus (koitus interruptus),
yaitu pendidikan formal dan non formal.
Pembilasan pasca senggama (postocoital
Pada
douche), Perpanjangan masa menyusui
pendidikan
anak
dalam program KB hanya ditunjukkan
(prolonged
lactation),
Pantang
akseptor
KB
rendah,
dengan
tingkat
keikutsertaannya
berkala (rbytbm method)
untuk mengatur kelahiran. Sementara itu
3).Kontrasepsi menggunakan alat atau
pada
obat-obat
pendidikan tinggi, keikutsertaannya dalam
akseptor
KB
dengan
tingkat
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 18
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
program
KB
kelahiran
selain
juga
untuk
4).Agama
adalah
kepercayaan
yang
meningkatkan
diyakini oleh masyarakat tertentu. Agama
kesejahteraan keluarga karena dengan
mengandung berbagai macam perintah,
cukup dua anak dalam satu keluarga, laki-
aturan dan larangan bagi umatnya.
laki atau perempuan sama saja. (Radita
5).Umur, umur yang semakin bertambah
Kusumaningrum. 2009)
akan menyebabkan terjadi perubahan pada
2).Pengetahuan,
untuk
mengatur
untuk
aspek fisik dan aspek psikologis. Semakin
dapat
bertambah umur seseorang maka akan
membantu mempercepat seseorang untuk
terjadi penurunan fungsi organ tubuh
memperoleh pengetahuan yang baru .
terutama
Pengetahuan masyarakat tentang metode
(2004; 23).
kontrasepsi dapat diperoleh dari media
Masa
massa, buku, penyuluhan tenaga, seminar
dibagi menjadi 3 yaitu:
maupun pelatihan.
1).Fase menunda kehamilan, pasangan
memperoleh
3).Jumlah
kemudahan
suatu
anak,
informasi
jumlah
anak
dalam
organ
reproduksi.
reproduksi
(Maryani.
(kesuburan)
wanita
usia subur (PUS) dengan usia kurang 20
keluarga akan mempengaruhi kebutuhan
tahun
yang dikeluarkan. Keluarga dengan status
kehamilan dikarenakan:
ekonomi menengah kebawah akan merasa
2).Fase menjarangkan kehamilan, pada
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
fase ini usia istri antara 20-30 tahun,
anggota keluarganya. Jumlah anak juga
merupakan periode usia yang paling baik
dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
untuk hamil dan melahirkan dengan
setempat yang menganggap anak laki-laki
jumlah anak 2 orang dan jarak 2-4 tahun.
lebih bernilai daripada anak perempuan.
3).Fase mengakhiri kehamilan, usia istri
Hal ini mengakibatkan pasangan suami
diatas 30 tahun, sebaiknya mengakhiri
istri berusaha untuk menambah jumlah
kesuburan setelah memilki 2 orang anak.
anak mereka jika belum mendapatkan
4).Dukungan Suami
anak laki-laki. Para wanita umumnya lebih
Hubungan
menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak
pasangannya juga dapat menjadi faktor
penting
dalam
sehingga
bila
jumlah
anak
dianjurkan
untuk
seorang
menentukan
menunda
wanita
pemilihan
dengan
metode
dianggap sudah ideal maka para wanita
tertentu. Karena pada banyak masyarakat
cenderung untuk mengikuti program KB.
pasangan
tidak
(Musdalifa, sarake, M., dan Rahma. 2013)
mengenai
keluarga
wanitanya
yang
saling
berkomunikasi
berencana, sering
kali
pihak harus
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 19
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
memperoleh
menggunakan
menggambarkan keadaan serta menggali
kontrasepsi bila ia ingin mengontrol
secara luas hal-hal yang mempengaruhi
kesuburannya (Brahm U.P.2009; 47)
terjadimya sesuatu, dan juga digunakan
5).Mitos
untuk
mitos
adalah
dan
suatu
informasi
menggambarkan
dan
menggali
yang
secara luas pengaruh karakteristik dan
sebenarnya salah tetapi dianggap benar
mitos PUS tentang kontrasepsi terhadap
karena telah beredar dari generasi ke
penggunaan
generasi. Begitu luasnya suatu mitos
waktu yang digunakan dalam penelitian ini
beredar dimasyarakat sehingga masyarat
adalah belah lintang atau cross sectional.
tidak menyadari bahwa informasi yang
Variabel dalam penelitian ini adalah
diterimanya itu tidak benar.Karena begitu
varaibel
kuatnya keyakinan masyarakat terhadap
karakteristik (tingkat pendidikan, jumlah
suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga
anak, umur, dukungan suami dan mitos),
mempengaruhi
dan variabel terikat adalah penggunaan
perilaku
masyarakat.
kontrasepsi,
bebas
yang
Pendekatan
terdiri
dari:
(Maria Ulfa. 2012)
kontrasepsi.Penelitian
6).Tenaga kesehatan
tanggal 15 Desember 2014 sampai dengan
Tenaga kesehatan sangat berperan dalam
10 Januari 2015, dengan tempat penelitian
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
di
Dalam hal keluarga berencana peran
Sumbergempol Kabupaten Tulungagung
tenaga
yang terdiri dari 17 desa, Populasi sebesar
kesehatan
adalah
menjelaskan
desa
dilaksanakan
wilayah
Kecamatan
berbagai macam alat kontrasepsi yang
37.104
aman,
menggunakan 10% dari populasi, Maka
dan
keuntungan,kekurangan,kelebihan efek
samping.
(Notoatmodjo,
PUS, penentuan besar sampel
besar sampel adalah 371 PUS, tehnik
Soekidjo. 2005;48)
pengambilan
Konsep Perilaku
sampel proportionate random sampling.
Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan
Pengumpulan data diperoleh dengan dua
atau aktifitas manusia, baik yang dapat
cara,
diamati langsung maupun yang tidak dapat
menggunakan kuesioner dan data skunder
diamati.(Notoatmodjo, Soekidjo .2005; 48)
berupa data yeng diperoleh dari data yang
D.METODE PENELITIAN
sudah ada misalnya KK, Kartu KB. Data
Model penelitian yang digunakan adalah
diolah dan dianalisis dengan program
metode survey analitik dengan pendekatan
SPSS dengan bantuan komputer.
observasional
yang
data
primer
diperoleh
dengan
bertujuan
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 20
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
E.HASIL DAN PEMBAHASAN
responden
PENELITIAN
keluarga akan mempengaruhi kebutuhan
1).Data Univariat
yang dikeluarkan. Keluarga dengan status
Karakteristik Responden
ekonomi menengah kebawah akan merasa
Tingkat
pendidikan
terkait
dengan
Berdasarkan hasil penelitian 371
responden
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anggota
penggunaan kontrasepsi.
dari
(88,1%).Jumlah anak dalam
didapatkan
sebagian
besar
keluarganya.
berkaitan
erat
Jumlah
dengan
anak
kesejahteraan
keluarga. Pada keluarga dengan tingkat
responden mempunyai tingkat pendidikan
kesejahteraan
menengah
mementingkan kualitas anak daripada
sebanyak
186
responden
tinggi
umumnya
(50,1%). Tingkat pendidikan menengah
kuantitas anak. (Nazilah, L. 2012).
pada penelitian ini adalah pendidikan
Umur
sekolah menengah pertama (SMP) dan
penggunaan kontrasepsi
sekolah
Berdasarkan hasil penelitian
menengah
atas
(SMA).
responden
terkait
lebih
dengan
didapatkan
Pendidikan adalah suatu proses bimbingan
dari 371 responden sebagian besar umur
yang diberikan seseorang kepada orang
responden dalam kriteria menjarangkan
lain dengan tujuan tertentu. Pendidikan
kehamilan sebanyak 192 responden (51,8
dibagi menjadi dua yaitu pendidikan
%). Umur yang semakin bertambah akan
formal dan non formal.Masyarakat dengan
menyebabkan
pendidikan yang tinggi akan lebih mudah
aspek fisik dan aspek psikologis. Semakin
menerima ilmu maupun informasi baru,
bertambah umur seseorang maka akan
mereka akan lebih mudah beradaptasi dan
terjadi penurunan fungsi organ tubuh
mencari hal-hal baru. Faktor pendidikan
terutama
seseorang sangat menentukan dalam pola
2004; 23-40) Umur dalam penelitian ini
pengambilan keputusan dan penerimaan
dalam kriteria menjarangkan kehamilan
informasi
yang
yaitu umur dalam rentang 20-30 tahun
Bari
masuk dalam umur yang mempunyai
daripada
berpendidikan
seseorang
rendah.(Abdul
Saifuddin.2003;Hal 16) Jumlah
anak
terkait
organ
perubahan
reproduksi.
pada
(Maryani.
fungsi organ reproduksi yang sangat baik. dengan
penggunaan kontrasepsi. Berdasarkan hasil penelitian
terjadi
Dukungan
suami
terkait
dengan
penggunaan kontrasepsi didapatkan
Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan
dari 371 responden sebagian besar jumlah
dari 371 responden seluruh responden
anak adalah ideal yaitu sebanyak 327
mendapat dukungan dari suami yaitu 371
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 21
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
responden (100 %). Partisipasi pria dalam
Penggunaan
kesehatan adalah tanggung jawab pria
responden
dalam
Berdasarkan hasil penelitian
kesehatan
dalam
reproduksi
pemeliharaan
terutama
kesehatan
dan
dari
371
kontrasepsi
responden
pada
didapatkan
sebagian
besar
kelangsungan hidup ibu dan anak. (Hery
responden menggunakan kontrasepsi non
Aryanti. 2014) berdsarkan fakta tersebut
metode kontrasepsi jangka panjang (non
maka dukungan suami sangat lah baik
MKJP) yaitu sebanyak 273 responden
karena
(73,6 %). Non metode kontrasepsi jangka
seluruhnya
menggunakan
responden
kontrasepsi
dalam
mendapat
panjang (non MKJP)
dukungan suami dalam kata lain suami
termasuk
mengetahui kontrasepsi yang digunakan
kondom, pil, suntik dan metode lainnya
oleh istrinya.
selain metode yang termasuk dalam MKJP
Mitos
responden
terkait
dengan
Berdasarkan hasil penelitian 371
responden
responden criteria
mempunyai
mitos
negatif
kategori
ini
adalah
dan Kontap. (Irianto, Koes. 2014; 200) Dengan hasil tersebut terlihat bahwa
penggunaan kontrasepsi
dari
dalam
kontrasepsi yang
didapatkan
sebagian
besar
mitos
dalam
sebanyak
227
responden mengganggap kontrsepsi Non MKJP lebih murah dan mudah didapatkan sehingga
responden
lebih
suka
menggunakannya.
responden (61,2%). mitos adalah suatu
2).Data Bivariat
informasi yang sebenarnya salah tetapi
Hubungan antara tingkat pendidikan
dianggap benar karena telah beredar dari
dengan penggunaan kontrasepsi
generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu
Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan
mitos beredar di masyarakat sehingga
bahwa
responden
masyarat tidak menyadari bahwa informasi
terhadap penggunaan kontrasepsi
yang diterimanya itu tidak benar. (Maria
MKJP lebih besar prosentasinya yaitu
Ulfa.
disimpulkan
41,8% dengan tingkat pendidikan rendah
berdasarkan fakta dan teori sudah sejalan
dengan nilai ρ: 0,000 yang berarti ada
bahwa
hubungan
2012)
mitos
dapat
responden
terhadap
tingkat
antara
pendidikan
tingkat
non
pendidikan
kontrasepsi yang akan digunakan sebagian
dengan penggunaan kontrasepsi.
besar adalah mitos negatif, sehingga
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil
perlunya pemberian informasi kepada
penelitian yang dilakukan oleh radita
responden dalam pemilihan penggunaan
(2009) yang mengatakan bahwa dari hasil
kontrasepsi.
analisis dengan uji chi square diperoleh
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 22
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
nilai
ρ=0,081 (ρ> 0,05) yang artinya
anak
tidak
ada
tingkat
responden memiliki 2 anak baik laki-laki
jenis
atau perempuan sama saja, sehingga
hubungan
pendidikan
dengan
antara pemilihan
yang
ideal
(88,2%),
kontrasepsi.Sampai saat ini pendidikan
responden
memang memegang peranan penting pada
menggunkan kontrasepsi dari anak yang
setiap perubahan perilaku untuk mencapai
pertamanya
tujuan yang diharapkan. Dengan tingginya
kontrasepsi pada setelah anak kedua
pendidikan yang ditempuh diharapkan
dilahirkan.
tingkat
Hubungan antara jumlah anak dengan
pengetahuan
seseorang
yang
mempunyai
berarti
untuk
pengalaman
menggunakan
bertambah sehingga memudahkan dalam
penggunaan kontrasepsi
menerima atau mengadopsi perilaku yang
Berdasarkan hasil penelitian
positif. (Hery Aryanti. 2014) Kustini,
bahwa jumlah anak responden terhadap
2005, Pengalaman seseorang merupakan
penggunaan
sumber
pengalaman
responden menggunakan kontrasepsi non
merupakan suatu cara untuk memperoleh
MKJP lebih besar prosentasinya yaitu
kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan
64,4% dengan jumlah anak ideal dengan
dengan
kembali
nilai ρ: 0,87 yang berarti tidak ada
untuk
hubungan antara jumlah anak dengan
pengetahuan,
cara
pengetahuan
mengulang yang
diperoleh
didapatkan
kontrasepsi sebagian besar
memecahkan permasalahan yang dihadapi
penggunaan kontrasepsi.
pada masa lalu.
Hasil penelitian ini sependapat dengan
Berdasarkan teori tersebut jika dikaitkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
dengan hasil penelitian maka sudah sejalan
laksmi (2009) yang mengatakan bahwa
bahwa
dalam
dari hasil analisis dengan uji chi square
tingkat pendidikan rendah tidak menutup
diperoleh nilai ρ=0,251(ρ > 0,05) yang
kemungkinan
artinya tidak ada hubungan antara jumlah
pendidikan
mempunyai
responden
bahwa pengalaman
responden positif
anak dengan pemilihan jenis kontrasepsi
sehingga dapat berperilaku menggunakan
yang digunakan oleh keluarga miskin, dan
kontrasepsi non MKJP untuk menjaga
juga sejalan dengan hasil peneltian yang
kesehatan
sehat.
dilakukan
dalam
mengatakan bahwa dari hasil analisis
menggunakan kotrasepsi dapat dilihat dari
dengan uji chi square diperoleh nilai
hasil
bahwa
ρ=0,988 ( ρ > 0,05 ) yang artinya tidak ada
sebagian besar responden memiliki jumlah
hubungan antara jumlah anak dengan
reproduksinya
Pengalaman
penelitian
yang
tetap
responden
didapatkan
oleh
Musdalifah
(2012),
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 23
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
pemilihan jenis kontrasepsi hormonal.
dengan adanya budaya yang ada di
Namun berbeda dengan hasil penelitian
lingkungan responden misalnya budaya
yang dilakukan oleh radita (2009) yang
yang lebih memilih KB alamiah seperti
mengatakan bahwa dari hasil analisis
coitus
dengan uji chi square diperoleh nilai
dianggap responden lebih aman dan tidak
ρ=0,049 (ρ ≤ 0,05) yang artinya ada
ada efek samping sama sekali dalam
hubungan antara jumlah anak dengan
reproduksinya, sehingga dengan adanya
pemilihan jenis kontrasepsi.
budaya tersebut maka jumlah anak tidak
Jumlah
anak
berkaitan
erat
dengan
ada
iteruptus
hubugannya
kesejahteraan keluarga. Pada keluarga
kontrasepsi.
dengan
Hubungan
tingkat
kesejahteraan
tinggi
atau
kalender
dengan
antara
penggunaan kontrasepsi
anak daripada kuantitas anak. Sementara
Berdasarkan hasil penelitian
itu pada keluarga miskin, anak dianggap
bahwa
memiliki
penggunaan
nilai
ekonomi.
Umumnya
umur
penggunaan
umur
umumnya lebih mementingkan kualitas
yang
responden
dengan
didapatkan terhadap
kontrasepsi sebagian besar
keluarga miskin memiliki banyak anak,
responden
dengan
dapat
dalam criteria non MKJP lebih besar
membantu orang tuanya bekerja. Jumlah
prosentasinya yaitu 40,7% dengan umur
anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor
responden dalam criteria menjarangkan
kebudayaan setempat yang menganggap
kehamilan dengan nilai ρ: 0,039 yang
anak laki-laki lebih bernilai dari pada anak
berarti ada hubungan antara umur dengan
perempuan.
penggunaan kontrasepsi.
harapan
Hal
anak
ini
tersebut
mengakibatkan
menggunakan
kontrasepsi
pasangan suami istri berusaha untuk
Hasil penelitian ini sependapat dengan
menambah jumlah anak mereka jika belum
hasil penelitian yang dilakukan oleh
mendapatkan
Radita(2009) yang mengatakan bahwa dari
anak
laki-laki
.(BrahmU.P.2009; 54)
hasil analisis dengan uji chi square
Berdasarkan teori dan fakta tersebut dapat
diperoleh nilai
disimpulkan bahwa jumlah anak berkaitan
artinya ada hubungan antara umur dengan
dengan program KB sesuai dengan misi
pemilihan jenis kontrasepsi PUS, dan juga
Keluaga berencana yaitu tercipta keluarga
sejalan
dengan jumlah anak yang ideal yaitu 2
dilakukan oleh Musdalifah (2012) yang
anak dalam satu keluarga, namun teori
mengatakan bahwa dari hasil analisis
tersebut juga tidak menutup kemungkinan
dengan uji chi square diperoleh nilai
dengan
ρ=0,011 (ρ < 0,05) yang
hasil
peneltian
yang
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 24
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
ρ=0,008 ( ρ < 0,05 ) yang artinya ada
dengan jumlah anak 2 oarang dan jarak 2-
hubungan antara umur dengan pemilihan
4 tahun. (Saroha Pinem . 2009)
jenis
Umur
kontrasepsi
hormonal.
Namun
responden
sangat
berhubungan
berbeda dengan hasil penelitian yang
dengan penggunaan kontrasepsi sudah
dilakukan oleh laksmi
(2009) yang
sejalan dengan teori, karena pada umur
mengatakan bahwa dari hasil analisis
responden yang masuk dalam kriteria
dengan uji chi square diperoleh nilai
menjarangkan
ρ=0,109 (ρ > 0,05 ) yang artinya tidak ada
memperhatikan
hubungan antara umur dengan pemilihan
digunakan supaya tidak terjadi kehamilan
jenis kontrasepsi.
yang tidak direncanakan.
Umur yang semakin bertambah akan
Hubungan
menyebabkan
dengan penggunaan kontrasepsi
terjadi
perubahan
pada
kehamilan pada
antara
sangat
kontrsepsi
dukungan
yang
suami
aspek fisik dan aspek psikologis. Semakin
Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan
bertambah umur seseorang maka akan
bahwa
responden
terjadi penurunan fungsi organ tubuh
terhadap
terutama
sebagian
organ
reproduksi.
(Maryani.
dukungan
suami
penggunaan besar
kontrasepsi,
responden
yang
2004; 23-45) Umur juga merupakan salah
menggunakan kontrasepsi dalam criteria
satu faktor yang menentukan perilaku
non MKJP lebih besar prosentasinya yaitu
seseorang termasuk dalam pemakaian
73,6% dengan dukungan suami
kontrasepsi, semakin tua umur seseorang
criteria mendukung.
maka pemilihan alat kontrasepsi yaitu
Sarwono (2007) mengatakan bahwa ikatan
kontrasepsi kearah alat yang aman dan
suami istri yang kuat sangat membantu
memiliki efektifitas tinggi misalnya Non
ketika keluarga
MKJP (non metode kontrasepsi jangka
Karena suami istri sangat membutuhkan
panjang), yang termasuk dalam kategori
dukungan dari pasangannya. Hal itu
ini adalah kondom, pil, dan suntik. Non
disebabkan orang yang paling bertanggung
MKJP akan memiliki efektifitas tinggi jika
jawab
digunakan secara tertip dan teratur.
pasangan itu sendiri. Dukungan tersebut
Hasil
penelitian
didapatkan
umur
akan
terhadap
tercipta
menghadapi
masalah.
keluarganya
apabila
dalam
adalah
hubungan
responden dalam criteria menjarangkan
interpersonal keduanya baik. Terori ini
kehamilan, pada fase ini usia istri antara
sesuai dengan hasil penelitian bahwa
20-30 tahun, merupakan periode usia yang
seluruh responden (100%) mempunyai
paling baik untuk hamil dan melahirkan
dukungan
suami
dalam
pemakaian
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 25
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
kontrasepsi.
(Prawirohardjo
,Sarwono.
2011;438) Teori
tersebut
penelitian
sejalan
Musdalifah
tertentu. Karena pada banyak masyarakat pasangan
tidak
keluarga
dengan
hasil
mengenai
(2012)
yang
wanitanya
saling
yang
berkomunikasi
berencana, sering
kali
harus
mengatakan bahwa dari hasil analisis
memperoleh
dengan uji chi square diperoleh nilai
kontrasepsi bila ia ingin mengontrol
ρ=0,000 ( ρ < 0,05) yang artinya ada
kesuburannya. (BrahmU.P.2009; 54)
hubungan antara dukungan suami dengan
Berdasarkan
pemilihan jenis kontrasepsi hormonal, bila
disimpulkan bahwa pada kenyatannya
suami
responden
tidak
mengizinkan
atau
tidak
dan
pihak
fakta
menggunakan
dan
dalam
teori
dapat
menggunakan
mendukung, maka hanya sedikit istri yang
kontrasepsi yang seluruhnya adalah istri
berani tetap menggunakan kontrasepsi.
kebanyakan
Namun berbeda dengan hasil penelitian ini
terlebih dahulu dengan suami sebelum
berdasarkan hasil uji chi square dengan
menggunakannya, sehingga suami sudah
nilai ρ: 0,372 yang berarti tidak ada
mengetahui
hubungan antara dukungan suami dengan
kontrasepsi setelah istri menggunakannya.
penggunaan kontrasepsi. Hasil tersebut
Sehingga dengan kata lain mau tidak mau
sependapat
suami ikut mendukung kontrasepsi yang
dengan
hasil
penelitian
tidak
mengkomunikasikan
istrinya
kusumaningrum (2009) yang mengatakan
digunakan oleh istrinya.
bahwa
Hubungan
tidak
ada
hubungan
yang
antara
menggunakan
mitos
dengan
bermakna antara dukungan suami dengan
penggunaan kontrasepsi
pemilihan jenis kontrasepsi yang digunkan
Berdasarkan hasil penelitian
oleh pasangan usia subur, demikian juga
bahwa
hasil penelitian yang dilakukan oleh
penggunaan
Adhyani (2011) yang mengatakan bahwa
responden yang menggunakan kontrasepsi
dukungan suami tidak memilki hubungan
dalam criteria non MKJP lebih besar
dengan pemilihan jenis kontrasepsi pada
prosentasinya yaitu 43,9% dengan mitos
akseptor wanita usia 20-39 tahun (Adhyani
dalam criteria mitos negatif dengan nilai ρ:
Annisa, R.2011;20-30)
0,013 yang berarti ada hubungan antara
Brahm
(2007)
responden terhadap
kontrasepsi sebagian besar
bahwa
mitos
dengan
Mitos yang beredar luas dimasyarakat
pasangannya juga dapat menjadi faktor
adalah suatu informasi yang sebenarnya
dalam
salah tetapi dianggap benar karena telah
Hubungan
mengatakan
mitos
didapatkan
seorang
menentukan
wanita
pemilihan
metode
dengan penggunaan kontrasepsi.
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 26
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
beredar dari generasi ke generasi di
pada dasarnya adalah suatu proses belajar
masyarakat
sehingga
tidak
yang berarti didalam pendidikan itu terjadi
menyadari
bahwa
yang
proses pertumbuhan, perkembangan atau
diterimanya itu tidak benar. Karena begitu
berubah kearah yang lebih dewasa, lebih
kuatnya keyakinan masyarakat terhadap
baik dan lebih matang diri individu,
suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga
kelompok ataupun masyarakat. Hal ini
mempengaruhi
dapat dipahami bahwa pendidikan yang
masyarat informasi
perilaku
masyarakat.
(Maria Ulfa. 2012)
lebih tinggi, seseorang akan mempunyai
Berdasarkan hasil penelitian sebagian
kesempatan
besar mitos responden adalah
mendapatkan informasi dan lebih terlatih
mitos
yang lebih banyak untuk
negativ tentang kontrasepsi sehingga akan
untuk
mempengaruhi
mengevaluasi
penggunaan
responden kontrasepsi
digunakannya.
Mitos
beredar
lingkungan
di
dalam
yang
negative
akan yang
responden
mengolah,
kemudian
dan
menjadi
(20)
dimiliki.
memahami, mengingat
yang
pengetahuan
yang
Pengetahuan juga berkaitan
dengan pengalaman seseorang, karena
diantaranya seperti kontrasepsi IUD akan
Pengalaman
mempengaruhi ketika berhubungan suami
penegtahuan,
istri dan juga malu ketika dipasang
suatu cara untuk memperoleh kebenaran
sehingga
pengetahuan.Banyak masyarakat membuat
responden
cenderung
lebih
juga
merupakan
pengalaman
sumber
merupakan
memilih kontrasepsi yang dianggapnya
keputusan
aman.
berdasarkan informasi yang salah yang
Multivariat
diperoleh dari teman dan keluarga atau
Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat
dari
mengenai
kampaye
kontrasepsi
pendidikan
yang
Informasi
yang
diketahui bahwa variabel yang memiliki
membingungkan.
nilai p-value ≤ 0,05 adalah variabel tingkat
diperoleh dari penyedia layanan dan
pendidikan memiliki
p-value 0,001 dan
sumber lain dapat menyesatkan, dengan
variable mitos memiliki p-value 0,002,
sifat-sifat positif metode kurang diajukan
berarti dapat disimpulkan bahwa variabel
atau diabaikan, sedangkan sifat negatif
tingkat pendidikan dan mitos mempunyai
diperbesar.
pengaruh secara bersama-sama terhadap
tersebar dimasyarakat misalnya AKDR
variabel terikat (penggunaan kontrasepsi).
yang mengembara di dalam tubuh dan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu
akhirnya
unsur karakteristik seseorang, pendidikan
implan
Rumor
atau
mitos
dapat
mematikan
kapsulnya
dapat
yang
pemakai,
mempersulit
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 27
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
dalam kematian. Selain mempengaruhi
Kecamatan
pemilihan
Tulungagung tahun 2014.
metode,
menyebabkan
mitos
kesalahan
dapat
Sumbergempol,
Kabupaten
pemakaian
3).Ada hubungan antara umur dengan
metode sehngga terjadi kegagalan metode.
penggunaan kontrasepsi di Kecamatan
Penyedia
Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung
layanan
keluarga
berencana
harus mewaspadai setiap mitos yang
tahun 2014.
banyak ditemukan di masyarakat dan
4).Tidak ada hubungan antara dukungan
memperbaiki kesalahan persepsi mengenai
suami
metode tertentu. (Maria Ulfa. 2012)
diKecamatan Sumbergempol, Kabupaten
Hasil penelitian sejalan dengan teori
Tulungagung tahun 2014.
bahwa tingkat pendidikan dan mitos
5).Ada hubungan antara mitos
sangat berpengaruh
pada penggunaan
penggunaan kontrasepsi di Kecamatan
kontrasepsi responden karena merubah
Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung
sesuatu yang sudah di percayai oleh
tahun 2014
responden terlebih lagi adalah masyrakat
6).Tingkat
bukalah sesuatu yang mudah. Oleh karena
mempunyai pengaruh secara bersama-
itu peran petugas kesehatan sangat penting
sama terhadap penggunaan kontrasepsi di
dalam memberikan pengetahuan tentang
Kecamatan
kontrasepsi yang tepat dan mempunyai
Tulungagung tahun 2014.
efektifitas ynag tinggi dan juga terpenting
Saran
lagi
Bagi tenaga kesehatan
adanya
bukti
dari
pengguna
dengan penggunaan kontrasepsi,
pendidikan
dan
Sumbergempol,
dengan
mitos
Kabupaten
kontrasepsi yang sudah menggunakan
Diharapkan bidan atau tenaga kesehatan
kontraspsi yang efektif akan merubah
lain lebih sering melakukan pendekatan
pengetahuan dan mitos negatif menjadi
kepada PUS dalam bentuk pemberian KIE
pengetahuan
(komunikasi, informasi dan edukasi) D
yang
posif
terhadap
kontrasepsi yang akan digunakan.
dan penyuluhan serta pembagian leaflet
F.SIMPULAN
tentang
1).Ada
hubungan
pendidikan
dengan
antara
tingkat
penggunaan
berbagai
macam
metode
kontrasepsi, keuntungan, cara kerja dan efek
samping
mengerti
Kabupaten Tulungagung tahun 2014.
metode kontrasepsi yang sesuai untuk
2).Tidak ada hubungan antara jumlah anak
mereka sendiri.
penggunaan
kontrasepsi
dapat
masyarakat
kontrasepsi di Kecamatan Sumbergempol,
dengan
dan
sehingga
memilih
sendiri
di
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 28
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
Bagi peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Diharapkan agar peneliti selanjutnya lebih mengembangkan misalnya
variabel
faktor
Kemkes RI. 2014. Situasi dan Analisis
penelitian
Keluarga
yang
Hal 1,2, 7
–faktor
mempengaruhi penggunaan kontrsepsi dari
Berencana.
Jakarta.
Irianto, Koes. 2014. Pelayanan Keluarga
segi status kesehatan.
Berencana.
Bagi BKKBN
ALFABETA, Hal: 4, 7, 2000
BKKBN selaku lembaga yang memonitor
Hartanto,
Bandung:
Hanafi.
2004.
dan mengevaluasi tentang KB diharapkan
Berencana
dapat meningkatkan peran dan menambah
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
jumlah petugas lapangan KB sehingga
Hal: 10, 27, 30
untuk tiap-tiap desa dpegang oleh satu
Mahasiswa
dan
Keluarga
kebidanan
petugas lapangan KB.
laporan
Bagi responden
Kebidanan
Diharapkan
responden
memutuskan
untuk
yang
memilih
sudah
mendampingi
pada
saat
memutuskan
PKL
Saroha
Pinem
.
2009.
Reproduksi
dan
juga diharapkan selalu aktif mencari
Hal 202, 208
langsung
kepada
petugas
Mahasiswa
UNITA
Jakarta.
digunakan
2013.
Universitas
kontrasepsi yang akan digunakan, respon
informasi tentang kontrasepsi yang akan
UNITA.
Tulungagung 2013. Kebidanan
metode
kontrasepsi mengajak pasangannya untuk
Kontrasepsi.
Trans
Kesehatan Kontrasepsi.
Info
Medika.
Imbarwati 2009. Beberapa factor yang berkaitan
dengan
penggunaan
kesehatan, karena petugas kesehatan yang
KB IUD pada peserta KB Non
lebih
IUD di Kecamatan Padurungan
memahami
tentang
kontrasepsi
sehingga tidak akan menimbulkan persepsi
Kota
yang salah
UNDIP.
Semarang.
Semarang.
http://eprinsUNDIP.ac.id/17781/1/IMBAR WATI.pdf. Desember 2014. Sofian, Amru. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC, Hal: 195, 220, 223, 224
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 29
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
Risa Agustin. 2012. Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia.
Notoatmodjo,
Surabaya.
Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal
Kusumaningrum.
2009.
Faktor
Mempengaruhi
Yang
Faktor-
Abdul
Bari
Saifuddin.
Panduan
Digunakan Pada Pasangan Usia
Kontrasepsi.
Subur.Semarang:UNDIP.
Bina
usumaningrum.pdf.
Desember
2014
2003.
Praktis
Buku
Pelayanan
Jakarta.Yayasan
Pusataka
Sarwono
Prawiroharjo, Hal: 16, MK 52, MK-79, MK-82 Nazilah, L. 2012. Kontribusi Otonomi
Musdalifa, sarake, M., dan Rahma. 2013.
Perempuan
dalam
Rumah
Faktor yang berhubungan dengan
Tangga
pemilihan kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi Di nusa Tenggara
Pasutri
diWilayah
Timur
Puskesmas
Lampa
Kerja
terhadap
Pemakaian
(Skripsi).
Fakultas
Kecamatan
Kesehatan Masyarakat UI. Depok
Duampanua Kabupaten Pinrang
Hery Aryanti. 2014. Faktor-faktor yang
2013.
Universitas
Hasanudin.
Makasar.
Kontrasepsi Keluarga Berencana. Jakarta : Rineka Cipta. Hal : 2340. U.P.
berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin
Maryani. (2004). Cara Tepat Memilih Alat
Maria
48. 128-133.
Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang
http://eprints.undip.ac.id/19194/1/Radita_K
Brahm
(2005).
MetodologiPenelitian Kesehatan.
Serba Jaya. Hal:301 Radita
Soekidjo
usia dini di Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. http://eprints.unud.ac.id.1007-437265649heryaryanti.pdf. Desember 2014
2009.
Ragam
metode
Prawirohardjo,
Sarwono.
2011.
Ilmu
Kontrasepsi. Jakarta. EGC. Hal:
Kandungan. Jakarta: PT Bina
47, 54
Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Ulfa.
2012.
Definisi
Mitos,
Legenda, dan Cerita Rakyat. http://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/d
Hal: 438. Adhyani Annisa, R. 2011. Faktor-faktor yang
berhubungan
dengan
efinisi-mitos-legenda-dan-cerita-
pemilihan kontrasepsi non IUD
rakyat. akses tanggal 30-12-2014
pada aksepstor KB wanita Usia
jam 09.00
20-39
tahun
(artikel
ilmiah).
Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro. Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 30
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 2.No.2 Tahun 2015
Azwar,
S.,Sikap
Manusia.
Yogyakarta:Pustaka
2010, pelajar.
Hal: 20-30
Pengaruh Karakteristik Dan Mitos Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kontrasepsi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 ( Siti Maryam) 31