Sistem Pendederan Ikan Mas dengan Real Time Monitoring Kristian Ismail dan Syamsu Ismail Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, Indonesia
[email protected] dan
[email protected] Abstraksi Keberhasilan peternakan kolam ikan mas sangat bergantung dengan persiapan dan perlakuan peternak ikan mas terhadap lahan maupun terhadap ikannya. Tahapan persiapan dan perlakuan lingkungan dan ikan diantaranya persiapan kolam, pemijahan, penetasan telur, pendederan dan pembesaran. Pada tahapan pendederan bayi-bayi ikan membutuhkan perlakuan khusus diantaranya suhu air pada kolam yang konstan. Menjaga suhu air yang konstan dapat dilakukan dengan bantuan heater air namun penempatan heater tersebut tidak boleh disatukan dalam satu kolam dengan bayi ikan sehingga harus ada kolam penampungan air hangat yang terpisah dengan bayi ikan penyaluran iar hangat dilakukan dengan elektric valve. Air kolam dijaga suhunya dengan real time monitoring dengan sensor thermocouple dan interface yang dibaca langsung oleh PC, PC tersebut dapat mengeksekusi langsung elektric valvle membuka atau menutup sesuai dengan keadaan suhu air pada kolam, keadaan suhu air dan level air ditampilkan langsung di monitor sehingga operator dapat melakukan buka tutup valve air hangat secara manual. Tulisan ini akan membahas mengenai perancangan real time monitoring dan kontroler suhu dan level air melalui electric valve pada kolam pendederan ikan mas. Keywords : ikan mas, pendederan, real time monitoring,
I. PENDAHULUAN Ikan Mas adalah salah satu ikan air tawar yang berkembang sangat pesat sebagai ikan yang komersial. Pengembangan produksi ikan mas sudah dilakukan secara lagi mengusahakan ikan pembeniahan sampai pembesaran. Perkembangan budidaya ikan mas ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mulai dari jumlah telur yang dihasilkan dari tiap kilogram induk sampai dengan pemijahan. Perkembangan dalam perternakan ikan adalah meliputi kegiatan – kegiatan seperti dibawah ini : Memilih Induk Induk-induk yang baik dan sudah matang kelamin salah satu syarat mutlak bagi keberhasilan pemijahan ikan mas ini. Ada 6 kriteria yang harus dipenuhi untuk memastikan baik buruknya seekor ikan mas dijadikan induk, yaitu : - Umur : Umur induk yang baik berkisar antara 1,5 3 tahun. - Badan : Badan sehat, tidak dalam keadaan sakit atau cacat pada bagian badan maupun siripsiripnya. - Sisik : induk yang baik mempunyai sisik yang besar dan teratur susunannya. - Pangkal ekor : harus normal alam arti kata perbandingan penjang ekor lebih panjang daripada lebarnya.
intensif dan profesional, mulai dari pembenihan, pendederan, sampai pembesaran dilakukan oleh para petani secara profesional. Masing-masing jenis kegiatan ini dilakukan secara terpisah. Seorang petani sudah tidak - Bentuk kepala : relatif kecil dibandingkan dengan badannya. - Gerakan : ikan - ikan sehat dan masih produktif biasanya ditandai dari gerakannya yang tangkas dan gesit, terutama induk jantan. Pemijahan ikan mas di kolam Persiapan Kolam Kolam harus dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan sirkulasi air dapat berjalan dengan lancar. Antara pemasukan air dan pengeluaran terletak disudutsudut kolam berseberangan sehingga memungkinkan pergantian air pada seluruh bagian kolam. Pintu air harus selalu terletak di atas permukaan air tertinggi di kolam pemijahan itu sehingga pemasukan air mengocor. Hal ini bertujuan agar penambahan kandungan oksigen dalam air secara difusi. Sistem pengeluaran air harus dibuat dengan sistem modik / sifon yang memungkinkan air bawah yang berkualitas kurang baik dan kotoran - kotoran dapat terhanyut seluruhnya.
e-Indonesia Initiative 2010 (eII2010) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 5-7 Mei 2010, Bandung
Pemijahan Setelah kolam pemijahan siap, pada jam 10.00 induk ikan yang sudah diseleksi dimasukan dalam kolam pemijahan. Jika persiapan telah dilakukan dengan matang dan pergantian air berjalan dengan normal karena air selalu mengalir, maka pada jam 24. 00 biasanya induk ikan mas ini mulai memijah. Biasanya tanda-tanda pemijahan sudah terjadi sekitar jam 20.00-24.00, dan baru akan berakhir setelah jam 05.00. begitu ikan tersebut selesai memijah harus cepat diangkat untuk dikembalikan ke kolam pemeliharaan induk kembali. Karena seringkali induk akan memakan telurtelurnya sendiri. Penetasan Telur Telur - telur kemudian ditetaskan dalam hapa kantong berbentuk balok dengan ukuran 1 x 1 x 2 M, yang terbuat dari kain Trilin, kurang lebih 2 hari kemudian telur - telur akan mulai menetas. Pendederan Setelah lima hari atau paling lambat seminggu sejak telurtelur ditetaskan, benih-benih ikan ini harus dipindahkan ke kolam pendederan. Cara pemindahan dengan memasukan ember plastik atau baskom tersebut ke dalam benih-benih ikan keluar dengan sukarela. Pendederan ikan mas dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: Tahap I: umur benih yang disebar sekitar 5-7 hari(ukuran11,5 cm); jumlah benih yang disebar=100-200 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan; ukuran benih menjadi 2-3 cm. Tahap II: umur benih setelah tahap I selesai; jumlah benih yang disebar=50-75 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan; ukuran benih menjadi 3-5 cm. Tahap III: umur benih setelah tahap II selesai; jumlah benih yang disebar=25-50 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan; ukuran benih menjadi 5-8 cm; perlu penambahan makanan berupa dedak halus 3-5% dari jumlah bobot benih Tahap IV: umur benih setelah tahap III selesai; jumlah benih yang disebar=3-5 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan; ukuran benih menjadi 8-12 cm; perlu penambahan makanan berupa dedak halus 3-5% dari jumlah bobot benih.
Tabel 1. Persyaratan Kualitas Air PARAMETER KOLAM KAD KJA Suhu (°C) 25-30 25-30 25-30 pH 6,5-8,5 6,5-8,5 6,5-8,5 Oksigen (mg/l) >5 >5 >5 Amonia (mg/l) <0,02 <0,02 <0,02 Kecerahan (cm) >30 > 30 > 30 Pembesaran Untuk pembesaran ini permukaan air dapat dipertinggi hingga mencapai 60 - 80 cm disesuaikan dengan daya tahan ikan terhadap tekanan dalam air. Penambahan makanan tambahan yang kandungan proteinnya tinggi dapat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan badannya. Pada proses pembesaran ini biasanya diberikan makanan tambahan yang berupa pelet yang kadar proteinnya sekitar 40 %. Makanan diberikan berkisar antara 3 - 5 % dari berat badan keseluruhan ikan yang ditebarkan.
2. PERANCANGAN SISTEM dari spesifikasi-spesifikasi dalam perkembangan kegiatan perternakan ikan yang dapat diotomasi adalah kegiatan pendederan ikan dengan suhu konstan. penempatan air hangat dan air dingin tidak boleh disatukan dalam satu kolam dengan bayi ikan sehingga harus ada kolam penampungan air hangat dan air dingin yang terpisah dengan bayi ikan penyaluran/sirkulasi air dilakukan dengan elektric valve. Air kolam dijaga suhunya dengan real time monitoring dengan sensor thermocouple. Sistem sirkulasi air yang terlihat pada gambar 1 terdiri dari : - Sumber air (dari sumur artetis). - Penampungan + prefilter. - Filter (sedimen + partikel lain jika ada) pompa dorong. - Pemompaan ke main tank ( vol ≈ 2x1500 lt). - Solar water heater - Dialirkan ke tanki mantel. - Distribusi ke tanki unit - Distribusi dari tanki unit ke bak penderderan. - Filter gravitasi per unit air limpasan dari bak pendederan. - Penampungan dari filter gravitasi air limpasan. - Pompa dorong dari penampungan limpasan ke tanki unit.
e-Indonesia Initiative 2010 (eII2010) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 5-7 Mei 2010, Bandung
MAIN TANK SOLAR WATER HEATER
EV-1 MANTEL’ TANK EV-3 EV-2
UNIT TANK
BAK PENDEDERAN 1
BAK PENDEDERAN 2 LIMPASAN BAK
F1 F2 LANTAI
BAK PENAMPUNGAN (BAWAH LANTAI)
Gambar 2. tata letak tanki dan bak pada sistem pendederan
PEMASUKKAN AIR HANGAT DANUDARA (T11)
JATUHAN AIR HANGAT MANUAL VALVE
MANUAL VALVE
LUBANG SEPANJANG PIPA
BATAS VOLUME AIR
SENSOR
SENSOR
OUTLET
PANCARAN AIR HANGAT DAN UDARA DARI DASAR BASIN KE ATAS
Gambar 3. Bak pendederan dan tangki mantel
MANTEL (ISOLASI PANAS)
Gambar 4. Aliran air pada bak pendederan
e-Indonesia Initiative 2010 (eII2010) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 5-7 Mei 2010, Bandung
Untuk merancang sistem pedederan dengan suhu konstan dimulai dengan pembuatan flowchart seperti dibawah ini :
-
terdiri dari dua tangki yaitu tangki air hangat dan tangki air dingin) level air dijaga selalu tinggi dengan pengaturan pompa otomatis. Jika kedua kondisi tersebut tidak terpenuhi maka sistem akan memberikan peringatan (alarm unit). Jika level air pada main tank telah terpenuhi maka program akan mengeksekusi eletric valve untuk mensupply air dingin dari main tank ke bak pendederan, sistem akan terus memonitor suhu air jika suhu telah mencapai dibawah 30oC maka electric valve akan menutup (berhenti mensupply air dingin).
-
Gambar 4. Flowchart Program Urutan kerja sistem : - Start awal sistem akan membaca suhu air pada bak pendederan. - Program akan dibagi dua yaitu yang pertama untuk suhu air dibawah 25oC yang berarti suhu air dibawah ambang batas dan yang kedua untuk suhu air diatas 30oC yang berarti suhu air diatas ambang batas. - Ketika suhu dibawah 25oC maka program akan memeriksa main tank dari level air dan suhunya. Suhu main tank akan berkisar antara 34oC - 37oC yang diatur secara otomatis dengan menyalakan dan mematikan heater. Sedangkan level air dijaga selalu tinggi dengan pengaturan pompa otomatis. Jika kedua kondisi tersebut tidak terpenuhi maka sistem akan memberikan peringatan (alarm unit). - Jika keadaan air (suhu dan level) pada main tank telah terpenuhi maka program akan memeriksa mantel tank dari keadaan suhu air dan levelnya. Suhu pada mantel tank berkisar antara 30oC - 35oC sedangkan level air dijaga agar tidak lebih rendah dari batas bawahnya. Jika kedua kondisi tersebut tidak terpenuhi maka sistem akan memberikan peringatan (alarm unit). - Jika keadaan air (suhu dan level) pada matel tank telah terpenuhi maka program akan mengeksekusi eletric valve untuk mensupply air hangat dari mantel tank ke bak pendederan, sistem akan terus memonitor suhu air jika suhu telah mencapai 30oC maka electric valve akan menutup (berhenti mensupply air hangat) - Ketika suhu diatas 30oC maka program akan memeriksa level air dari main tank (main tank e-Indonesia Initiative 2010 (eII2010) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 5-7 Mei 2010, Bandung
Gambar 5. GUI Program
Gambar 6. Kontrol unit sistem Pendederan
3. KESIMPULAN -
-
Temperatur konstan dpt dibuat dgn aliran fluida panas dari sumber ke bak target (ts>tb) dengan regulasi valve otomatis. Sistem sirkulasi menggunakan gravitasi. Pompa dorong digunakan untuk pengisian main tank, dan return dari limpasan target. Pemanasan tank utama dilakukan pada saat awal pengoperasian sistem. Pendedaran dibuat per unit, setiap unit terdiri dari 4-bak fiber bulat bermantel dengan kapasitas antara 50.000 ~ 75.000. Sumber diletakan di tengah keempat bak, untuk memperpendek instalasi. Air limpasan difilter sebelum return’d
4. SARAN -
Modifikasi dapat dilakukan sesuai dgn kebutuhan Aerosaol dapat dilakukan otomatisasi untuk penghematan listrik, namun memerlukan sensor dan kontrol tambahan Sensor kualitas air dapat ditambahkan
5. Daftar Pustaka [1] Retna Prasetia, Catur Edi Widodo “Interfacing port parallel dan port serial computer dengan Visual Basic 6.0” ,(2004) Penerbit Andi Yogyakarta
[2] Cyprinus Carpio, Teknik Pembenihan Ikan Mas, http://www.bbpbat.net/index.php/ infotek/index.php?option=com_content&view=article& id=67:teknik-pembenihan-ikan-mas&catid=2:juknisbat&Itemid=7 [3] Teknis melakukan usaha, http://www.sentrakukm.com/skim/WUB/Ikan%20Mas/t eknis.php
Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terimakasih kepada • Terima kasih kami sampaikan pada penerbit atas kesempatan mempublikasikan hasil penelitian ini. • Widodo Budi santoso, Aam M, A. Praptijanto, A. Hapid, Arifin nur, M. Ichwan, Hendi, Wahonot, Yanu, Redo, Emul, Amin, Kadek, Kaleg, Naili, Nurohmah dan semua rekan kerja yang tidak bisa disebut semuanya. • Tri Fajar YM dan seluruh pihak yang telah memberi dukungan untuk terselesainya tulisan ini
e-Indonesia Initiative 2010 (eII2010) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 5-7 Mei 2010, Bandung