MINAT PEDAGANG PASAR PARUNG TERHADAP PEMANFAATAN FASILITAS PEMBIAYAAN PADA BMT UGT SIDOGIRI CAPEM PARUNG
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: ISMAIL NIM : 109046100025
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
ABSTRAK Ismail. NIM 109046100025. Minat Pedagang Pasar Parung Terhadap Pemamfaatan Fasilitas Pembiayaan Pada BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015 M/1436 H. Penelitian ini Berujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai apakah faktor pengatahuan, pelayanan dan lokasi memempengaruhi minat pedagang pasar parung terhadap memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem Parung.. Tekhik pengambilan sampel yang digunakan dengan cara purposive sampling, dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dibagikan kepada seluruh pedagang pasar parung
yang terdaftar telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri capem parung
berjumlah 108 sampel. Metode analisis dan datanya menggunakan Uji Asumsi Klasik, Regresi Linear Berganda, dan Uji Hipotesis (uji f dan uji t). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari variabel Pelayanan dan Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan di BMT, namun ditemukan bahwa variabel lokasi dalam penelitian ini ternyata bukan faktor yang dapat di ikutsertakan karena tidak memiliki nilai yang signifikan dalam prosedur penelitian.
Kata kunci
: Pembiayaan, BMT, Pasar
Pembimbing I
: Rizqon Halal Syah Aji, M.Si.
Pembimbing II
: Abdurrauf, M.A
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmannirrahim Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Minat Pedagang Pasar Parung Terhadap Pemanfaatan Fasilitas Pembiayaan Di BMT UGT Sidogiri Capem Parung ”. Shalawat beriring salam penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa umat dari zaman jahiliyah sampai ke zaman yang terang benderang dan penuh khazanah keilmuan saat sekarang ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini bisa terselesaikan berkat do’a, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada: 1. Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar M.A. 2. Ketua Program Studi Mu’amalat, Bapak A.M Hasan Ali, MA., yang telah memberikan ilmunya. 3. Sekretaris Jurusan Perbankan Syari’ah, Bapak Abdurrauf, M.A., yang telah memberikan ilmu, informasi dan membimbing penulis selama kuliah.
4. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Rizqon Halal Syah Aji, M.Si, dan Bapak Abdurrauf, M.A yang telah memberikan ilmu, motivasi, saran dan dengan sabar membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Seluruh Pegawai BMT UGT Sidogiri Capem Parung yang telah bersedia menerina saya dalam penelitian ini dan terimakasih saya ucapkan kepada bapak Fahrurrozi selaku kepala cabang dan pak Khoiri yang telah meluangkan waktunya untuk turun ke pasar untuk pengisian kuesioner kepada para pedagang pasar parung, dan beserta para staf dan seluruh karyawan BMT UGT Sidogiri yang telah memberikan bantuan, informasi dan ilmunya kepada penulis. 6. Seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syari’ah dan Hulum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya selama ini. 7. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama, Perpustakaan Syari’ah dan Hukum yang telah menyediakan buku-buku yang diperlukan penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 8. Bapak Syukur Ali dan Ibu Jubaidah Kepong yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, do’a, dukungan, bimbingan dan kesabaran bagi anak-anaknya, Ridho, Aldi serta jajaran keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dimana selalu memberikan semangat moral dan material kepada penulis. 9. Sahabat Seperjuangan di HMI Komisariat Komfaksy, Bang Asep Sholahuddin, Humaedullah Ipan, Abiuddin, Irpan Pasaribu, BL, Halim, Abenk, Rois, Zaki, Qori dan yang lainnya yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu), dan kawan-kawan alumni Ponpes Attaqwa Pusat Putra (Fanshoby & Dankdot) yang sudah memberikan sejarah terindah dalam kehidupan sampai saat ini.
10. Komisariat Komfaksy, HMI Cabang periode 2013-2014, LKBHMI teman-teman PS A 2009 dan seluruh teman-teman di UIN Syarif Hidayatullah yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan dan bantuan kalian.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang turut berperan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi.Tak lupa penulis mengucapkan mohon maaf, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena berbagai keterbatasan dan kemampuan penulis, baik kemampuan akademik maupun kemampuan teknik penulisan.
Ciputat. 8 Juli 2015
Ismail
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
I
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
II
LEMBAR PENGESAHAN
III
LEMBAR PERNYATAAN
IV
ABSTRAK
V
KATA PENGANTAR
VI
DAFTAR ISI
IX
DAFTAR TABEL
XII
DAFTAR GAMBER
XIII
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang …………………………………...................... 1 B. Identifikasi Masalah……………………………………............ 6 C. Pembatasan Masalah…………………………………….......... 6 D. Perumusan Masalah……………………………………............ 7 E. Tujuan Penelitian………………………………………...........
7
F. Manfaat Penelitian………………………………………........... 8 G. Studi Terdahulu …………….................................................
9
H. Kerangka Prikir……………………………….........................
11
I.
12
Hipotesis…………………………………...............................
J. Metode Penelitian................................................................
12
1. Populasi dan Sampel………………………………………. 12 2. Metode Pengumpulan Data……………………………….. 13 3. Metode Analisis………………………………………….. BAB II
14
LANDASAN TEORI A. Pembiayaan Dalam Lembaga Keuangan Mikro Syariah......................................................................
15
1. Pengertian Pembiayaan.....................................................
15
a. Tujuan Pembiayaan......................................................
16
b. Fungsi Pembiayaan......................................................
18
c. Jenis Jenis Pembiayaan.................................................
18
B. Konseptualisasi Minat Pedagang................................................ 20 1. Pengertian Minat Pedagang.................................................. 20 a. Minat....................................................................... ....
20
b. Macam Macam Minat...................................................
21
c. Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Timbulnya 21
Minat..... C. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Minat Pedagang................. 22 1. Perilaku Nasabah, Pelayanan, Dan Pengatahuan Terhadap Produk............................................................................
22
A. Pengatahiuan Terhadap Produk...................................
22
B. Perilaku Konsumen…………………………………….. 23 C. Pelayanan………………………………………………. 25 D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen............ 28 E. Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian/ menggunakan jasa...................................................................... 31 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian ……………………………………….. 34 B. Populasi Dan Tehnik Pengambilan Sampel …………….......... 35 a. Populasi ….................................................................
35
b. Sampel …………………………………….................... 35 c. Tehnik Pengambilan Sampel........................................
35
C. Sumber Data................................................................................ 37 a. Data Primer.......................................................................... 37 b. Data Sekunder....................................................................... 38 D. Metode pengumpulan Data......................................................... 38 E. Tehnik Analisis Data................................................................... 39 F. Variabel Penelitian dan Devinisi Oprasional.............................. 40 A. Variabel Bebas ( Independent Variable)........................ 40 1. Pelayanan.................................................. .. .......
40
2. Lokasi..................................................... .............
41
3. Pengatahuan/ Promosi...........................................
41
B. Variabel Terikat (Dependent Variable)........................... 42 G. Metode Analisis Data.............................................................
42
1. Analisis Deskriptif………………………………………...... 42 2. Uji Kualitas Data ………………………………………....... 43 a. Uji Validitas...............................................................
43
b. Uji Realibilitas............................................................
43
3. Uji Asumsi Klasik................................................................ 44 a. Uji Normalitas ………………………………………….. 44 b. Uji Multikolinearitas …………………………………… 46 c. Uji Heteroskedastisitas …………………………………. 46 4. Analisis Regresi Linear Berganda ………………………..... 47 H. Uji Hipotesis………………………………………………........ 48
BAB IV
a. Uji Determinasi...........................................................
48
b. Uji Korelasi................................................................
49
c. Uji-F ( Uji Global) ………….......................................
49
d. Uji-t ( Uji Pengaruh Parsial).........................................
50
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ………………....... 52 1. Tempat Dan Waktu Penelitian…………………………....... 52 2. Karakteristik Profil Responden…………………………...... 53 a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…….... 53 b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia.........................
54
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pernikahan….................................................................... 54 B. Hasil Uji Instrumen Penelitian……………………………….... 55 1. Hasil Uji Deskriptif ………………………………………... 57 2. Hasil Uji Validitas………………………………………...... 58 3. Hasil Uji Reliabilitas……………………………………...... 50 4. Hasil Uji Asumsi Klasik…………………………………..... 61 a. Uji Normalitas………………………………………..... 61
b. Uji Multikolinearitas………………………………….... 62 c. Uji Heteroskedastisitas……………………………….... 63 5. Analisis Regresi Linear Berganda………………………...... 64 6. Hasil Uji Hipotesis………………………………………..... 66 a. Uji Koefisien Determinasi.............................................. 65 b. Uji Korelasi...................................................................... 67 c. Uji Simultan F………………………………………..... 68 d. Uji Parsial T………………………………………….... 70 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………....
72
B. Saran…………………………………………………………..
73
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
74
LAMPIRAN....................................................................................................................
75
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Gambaran Umum…………………………………………….....................
5
Tabel 1.2
Studi Terdahulu …………………………………………………………...
9
Tabel 3.1
Tabel Kretjcie.................................................................................................
33
Tabel 3.2
Skala Likert…………………………………………………………............
35
Tabel 3.3
Tabel Tingkat Hubungan................................................................................
45
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian……………………………………………..............
48
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…….................
48
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia……….............................
49
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pernikahan…….........
50
Tanel 4.5
Hasil Hasil Uji Deskriptif Variabel………………………………................
50
Tabel 4.6
Variabel Deskriptif (%)……………………………………………..............
51
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Independen (X)…………………….................
53
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Dependen (Y)…………………………………..............
54
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas………………………………………………..............
55
Tabel 4.10
Analisis Statistik Normalitas ……………………………………….............
56
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas………………………………………….............
57
Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Berganda……………………………………............
59
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi....................................................................
61
Tabel 4.14
Hasil Uji Korelasi...........................................................................................
62
Tabel 4.15
Hasil Uji Simultan (f)…………………………………………………........
64
Tabel 4.16
Hasil Uji Parsial ……………………………………………………............
65
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran…………………………………………………
11
Gambar 2.1
Proses Pembelian/Penggunaan Konsumen..............................
28
Gambar 3.1
Variabel Penelitian...................................................................
36
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas……………………………………….
58
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketertarikan
masyarakat
terhadap
ekonomi
syariah
menunjukan
perkembangan yang baik dalam dunia perbankan. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh para melilik modal yang berkecimpung pada bisnis perbankan atau lembaga keuangan untuk memberikan pelayanan perbankan secaara syariah. Maraknya bank dan lembaga syariah diberbagai tempat menunjukkan bahwa kegiatan finansial berbasis syariah telah turun dari tataran konsep ke tataran praktis Menurut Nurul Widyaningrum (2002) lembaga keuangan syariah mempunyai karakteristik umum dan landasan operasional yang merupakan prinsip bagi hasil (profit sharing) atau prinsipnya berdasarkan kaidah al-mu darabah1. Perbedaan antara lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah terletak pada konsep pemodalan dari kedua lembaga keuangan ini. Lembaga keuangan syariah juga tidak mengguakan pranata bunga seperti pada lembaga keuangan konvensional. Produk lembaga keuangan syariah tidak berbeda dengan lembaga keuangan konvensional, yaitu bertumpu pada penyediaan jasa simpanan dan pinjaman (pembiayaan). Ada banyak produk penghimpunan dan penyaluran 1
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h.137.
1
2
dana yang secara teknis finansial dapat dikembangkan oleh sebuah lembaga keuangan syariah. Hal ini dimungkinkan karena sistem syariah memberi ruang yang cukup untuk itu. Namun dalam praktek, sebagian besar lembaga keuangan syariah masih membatasi diri dengan beberapa produk saja yang dianggap aman dan profitable (Makhalul Ilmi SM, 2002:29). Dalam upayanya menghimpun dana, produk dengan prinsip bagi hasil mudarabah lebih diminati dengan pertimbangan tidak terlalu beresiko, mengingat kapasitasnya sebagai mudarib, serta relatif lebih mudah dalam penerapannya. Sedangkan dalam upaya menyalurkannya kembali dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan pada nasabah, produk murabahah lebih dikedepankan dengan alasan produk tersebut mampu memberikan jaminan perolehan keuntungan yang memadai berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak pada saat perjanjian dilakukan. Pada tahun 2014 ini aset keuangan syariah indonesia pada kuartal 2014 sudah mencapai Rp 524 Tirliun,yang mana komposisinya yakni 49% dari Perbankan Syariah sukus kurang lebih 39% dan lembaga keuangan syariah nonbank 8% artinya ini sangat menakjubkan bagi pertumbuhan bisnis keuangan syariah di indonesia, hal ini membuat pertumbuhan industri keuangan syariah pun telah tumbuh dari 10% menjadi 30% pada tahun 2013 sebelumnya.2 Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga keuangan Bank maupun non-Bank yang bersifat formal yang beroperasi di pedesaan, 2
Kompas, Selasa, 4 November 2014
3
umumnya tidak dapat menjangkau lapisan masyarakat dari golongan ekonomi menengah
kebawah.
Ketidak
mampuan
tersebut
terutama
dalam
sisi
penanggungan resiko dan biaya operasi, juga dalam identifikasi usaha dan pemantauan penggunaan kredit yang layak untuk usaha. Ketidak mampuan lembaga keuangan ini menjadi penyebab terjadinya kekosongan pada segmen pasar keuangan di wilayah pedesaan. Akibatnya 70% s/d 90% kekosongan ini diisi oleh lembaga keuangan non -formal, termasuk yang ikut beroperasi adalah para rentenir dengan menggunakan sukubunga yang tinggi. (Muhammad, 1998: 170) Kehadiran BMT diharapkan dapat membantu pemberdayaan masyarakat serta ikut andil dalam pengentasan kemiskinan. Terdapat catatan penting untuk BMT yang berfungsi sebagai lembaga keuangan yang bersifat menolong, yaitu: a. Merealisasikan keuntungan, keuntungan diperlukan untuk menolong masyarakat kecil lainnya yang membutuhkan modal usaha, b. Keuntungan diperlukan untuk memperbesar gerak dan ruang lingkup lembaga, serta untuk membiayai para karyawan supaya lembaga lebih mandiri dan profesional. (Bambang Setiaji,1995: 134) Baitul Mal Wat Tanwil (BMT) Sudah dikenal sebagai produk khas Indonesia dalam sektor layanan keuangan mikro. sedemikian besarnya populasi
4
BMT, sehingga terdapat lembaga yang menaungi BMT, antara lain ABSINDO, PBMT, Asosiasi BMT Indonesia, dan INKOPSYA3, Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT UGT Sidogiri merupakan Koperasi Syariah yang berdiri pertama kali di Jawa Timur, tepatnya di Pasuruan dan bertugas menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dan mensejahterakan anggotanya. Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT UGT Sidogiri menjadikan kegiatan sosial dan bisnis sebagai kegiatan utama artinya, kegiatan sosial dan bisnis berjalan bersamaan yakni, dilihat dari latar belakang berdirinya juga sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menggunakan sistem syariah. Dan pada tahun 2011 BMT- UGT Sidogiri mendapat penghargaan dari Bank Syariah Mandiri sebagai koperasi Nasional berbasis syariah yang memiliki aset terbesar 1,3 Terliun. Seiring berjalannya Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT-UGT Sidogiri, berdirilah salah satu Cabang Pembantu Parung yang telah menorehkan hasil dan kinerja yang memuaskan, BMT yang berdiri pada tahun 2009 yang sampai pada saat ini masih melayani masyarakat, terbukti dengan tetap mempertahankan penghargaan terbaik dalam bidang kedisiplinan dalam memenuhi kewajiban laporan keuangan kepada BMT-UGT Sidogiri pusat dan kepada nasabah (dengan aset yang dimiliki) pada tahun 2010-2012.
3
2013)
Euis Amelia, Tatangan dan Peluan Islamic Micro Finance, Jurnal Ekonomika (Vol.1, No.1
5
Lebih lanjut dari sisi kinerja keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT-UGT Sidogiri Cabang Pembantu Parung ini, secara garis besar dapat terlihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1 Gambaran Umum Kondisi Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT-UGT Sidogiri Cabang Pembantu Parung Tahun Aktiva Kewajiban Modal Pendapatan Laba bersih Tahun 2012 2013 2014
Aktiva Kewajiaban 3,858,832,795.22 3,150,542,887.53
Modal 708,289,907.69
Pendapatan 734,758,350.00
Laba bersih 258,289,907.69
4,759,639,806.05 3,969,594,807.55
790,044,998.50
847,226,503.00
290,044,998.50
7,079,877,102.40 6,252,083,732.95
827,793,369.45
827,793,369.45
327,793,369.45
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT-UGT Sidogiri Cabang Pembantu Parung Tahun 2012-2014. Tidak sedikit lembaga keuangan yang mengalami kemajuan dan kemunduran dalam perjalanannya. Menurut Husein Umar, perilaku konsumen atau nasabah memang sangat menentukan dalam proses pengambilan keputusan pemilihan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan. (Husein Umar, 2000:50) Hal ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana respon masyarakat, dalam hal ini pengusaha kecil, terhadap lembaga keuangan syariah pada umumnya dan BMT pada khususnya. Pertanyaan ini penting dijawab untuk melihat faktor- faktor apa yang mendukung keberhasilan suatu BMT,
jika
ditinjau dari sudut pandang minat nasabah dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri.
6
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis melihat beberapa faktor yang terkait dalam pembahasan penelitian ini yaitu : 1. Untuk meningkatkan kemajuan dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah khususnya pedagang pasar parung, BMT harus lebih jeli dalam melihat minat dari pedagang dalam melakukan pembiayaan. 2. Ada dua faktor yang mempengaruhi timbulnya minat para pedagang yaitu faktor emosional terdiri dari pelayanan, relegius, stimulin, profit sharing, dan faktor motif sosial yang terdiri dari reportasi, promosi dan lokasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel untuk mengukur minat pedagang pasar parung terhadap pemanfaatan fasilitas pembiayaan yaitu faktor pengatahuan, pelayanan dan lokasi. C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar permasalahan penelitian ini tidak meluas dan memudahkan penulis untuk analisis, maka sesuai dengan judul skripsi diatas, masalah penilitian dalam skripsi ini dibatasi hanya pada “Faktor Pengatahuan, Pelayanan dan lokasi yang mempengaruhi Minat Pedagang Pasar Parung Terhadap Pemanfaatkan Fasilitas Pembiayaan Pada BMT UGT Sidogiri”.
7
D. Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : a. Apakah Pengatahuan, Pelayanan, dan Lokasi memempengaruhi minat pedagang pasar parung dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri? b. Seberapa besar pengaruh Pengatahuan, pelayanan dan lokasi terhadap minat pedagang pasar parung dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri?
E. Tujuan Teoritis 1. Tujuan Penulisan Sesuai dengan rumusan masalah yang diatas, adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini yakni terhadap minat pedagang pasar parung dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri adalah : Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai faktor yang memempengaruhi minat pedagang pasar parung terhadap memanfaatkan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung.
8
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Mengatahui
dan
dapat
menelaah
terkait
faktor
yang
memempengaruhi minat pedagang dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri, mengenai fakta yang terjadi di lapangan yang nanti nya akan menjadi informasi baru. Sehingga dapat memantapkan fungsi keilmuan yang di pelajari semasa mengikuti program perkuliahan Perbankan Syariah di Fakultas Syariah dan Hukum. 2. Bagi BMT (Lembaga) Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pengelola BMT serta lembaga yang terkait dalam rangka pengambilan kebijakan guna pengembangan BMT, sebagai upaya meningkatkan kinerja keuangan lembaganya, khususnya berkaitan dengan produk pembiayaan. 3. Bagi Pihak lain Adapun bagi dunia akademis, hasil penelitian ini kiranya dapat digunakan untuk mengkaji lebih jauh tentang keberadaan BMT di antara lembaga keuangan lainnya. Melalui penelitian ini pula diharapkan muncul berbagai kajian -kajian yang berkaitan dengan pengembangan BMT, yang selanjutnya dapat memberikan sumbangan
9
berharga
bagi
kerangka
berpikir
serta
model–model
pengembangannya. G. Studi Terdahulu Untuk menghindari kesamaan pada penulisan skripsi ini, maka penulis melakukan beberapa penelitian terlebih dahulu, di antaranya yaitu: Tabel 1.2 Review Studi terdahulu No 1.
Nama/Judul Skripsi/Thn Fadilla Program Study Muamalat, Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum 2013
Isi Skripsi
Perbedaan
Analisis
Membahas tentang pengaruh perilaku pedagang pasar terhadap akses pembiayaan syariah, yang mana mengacu pada tingkat Analisi Pengaruh pengatahuan Pedagang Cipete pedagang mengenai Terhadap Aksek akses pembiayaan Pembiayaan syariah. Syariah
Penelitian ini membahas tentang perilaku pedagangnya saja, berbeda dengan penulis yang membahas minat dari pedagang yang ingin melakukan pembiayaan.
Sedangkan untuk metode yang du gunakan oleh penulis adalah dengan melakukan pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner, dan study dokumentasi,
-Pembahasan skripsi sebelumnya tentang pembiayaan syariah yang sifatnya luas, akan tetapi penulis membatasi hanya pada BMT UGT Sidogiri yang dekat dengan Pasar Parung.
Metode penelitian yang di gunakan oleh penulis dalam sekripsinya yaitu menggunakan analisis uji hipotesis dan uji regresi sedehana yang mana tehnik pengumpulan data yang di gunakan oleh peneliti adalah melalui tehnik wawancara, kuesioner dan sttudi dokumentasi, sedangkan responden dalam penelitian ini adalah pedagang pasar cipete.
10
2.
Fika rima muharani Program Study Muamalat, Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum 2010 Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan jasa perbankan syariah (study kasus pada bank muammalat cabang cileduk)
3
Titin Agustin Ningsih, Jurusan Ekonomi Islam, IAIN STS Jambi Analisis Minat Masyarakat Terhadap Baitul mal Watanwin di Kota Jambi Jurnal Statistika, Vol. 13, No 1, 33-
Skripsi ini membahas tentang bagaimana cara Mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih produk dan agama, merek dan pelayanan, tempat, fasilitas dan promosi agar dapat memilah kecendrunganm nasabah dalam memilih produk. Penelitian skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif
Skripsi ini membahas karakteristik produk tabungan yang dipakai dan untuk mengetahui karakteristik produk mana yang mempunyai hubungan paling dominan terhadap karakteristik konsumen dalam menabung.
Dalan jurnal ini penulis mencoba mengekplorasi besar minat masyarakat tentang keberadaan BMT serta faktor apa saja yang bisa mempengaruhi daya minat seseorang untuk ikut dalam BMT yang ada di
Dalam tulisan dalam jurnal statistika yang di tulis oleh Titin Agustin Nigsih ini beliau menganalisi terkait faktor – faktor yang pengaruhi daya minat masyarakat
-Adapun Perbedaan adalah penulis membahas dalam skripsinya adalah Analisa Faktor yang mempengaruhi pedagang dalam menggunakan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung,
Dalam sekripsi ini yang di tulis oleh Fika rima maharani yang berjudul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan jasa perbankan syariah, penulis menggunakan analisis faktor sebagai instrumen utama dalam analisis ini, dimana yang menjadi responden nya adalah nasabah dari Bank Muammalat cabang cileduk.
Penelitian ini, maka dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatifasosiatif. Pendekatan ini digunakan untuk minat masyarakat terhadap BMT
11
38 Mei 2013
Jambi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Analisis Regresi Logistik Biner tujuannya adalah prosedur permodalan yang telah di tetapkan untuk memodelkan variabel dan untuk objek dari penelitiannya adalah masyarakat yang bertempat tinggal di jambi.
dalam menggunakan BMT dan meng ekplorasi besaran minat masarakat jambi dalam menggunakan BMT.
dalam rangka pendirian BMT di Kota Jambi
Dalam penelitian yang saya lakukan berbeda objek penelitiannya dimana objek penelitian yang saya gunakan adalah pedagang pasar parung.
H. Kerangka Pikir Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian PEDAGANG PASAR
Minat Pedagang
Fasilitas Pembiayaan
1. Pelayanan 2. Lokasi 3. Promosi Menggunakan Fasilitas Pembiayaan BMT UGT Sidogiri
12
Kerangka berfikir minat pedagang pasar parung yang mempengaruhi pemanfaatan fasilitas BMT I. Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 :Terdapat pengaruh minat pedangang pasar parung terhadap fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri H0 : Tidak terdapat pengaruh minat pedangang pasar parung terhadap fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri J. Metode Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi adalah anggota kelompok yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kecimpulan dari hasil ahir satu penelitian (Sukardi, 2007:53). Dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi target penelitian adalah seluruh pedagang Pasar Parung yang menggunakan jasa layanan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri. Sample penelitian adalah sebagian kecil dari pedagang Pasar Parung yang memanfaatkan fasilitas Pembiayaan di BMT UGT Sidogiri. Penentuaan jumlah sampel menggunakan tabel kretjcie untuk menentukan besaran sampel. (Sugiyono 1999).
13
Sedangkan untuk memilih sample digunakan tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Purposive. Simple Purposive merupakan tehnik pengambilan sample yang mana tehnik penentuan sampelnya sesuai dengan pertimbangan tertentu. (Ety rochaety, 2009: 66).Simple Purposive
termasuk dalam salah satu
tehnik pengambilan sampel dengan Nonprobability Sampling yang mana sampel yang di ambil adalah sampel yang memenuhi kreteria yang telah di tentukan. Nonprobability Sampling merupakan tehnik pengambilan sample dimana setiap objek penelitian yang di ambil tidak memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel penelitian (Lily soraya eka, 2007:27) 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang akan dijawab oleh responden berupa pertanyaan tertutup.Penentuan butir pertanyaan dilakukan dengan mengekstrak variable kedalam indicator kemudian indicator di pecah kedalam butir pertanyaan (Arikunto, 2002:2). Kuesioner yang digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk melihat keabsahan dan keandalannya sehingga kuesioner dikatakan layak untuk digunakan. Uji coba kuesioner disebut dengan uji Validitas dan uji Relibilitas.
14
3.
Metode Analisis Metode analisis yang digunakan, disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk melihat berpengaruh minat pedagang terhadap pemanfaatan fasilitas pembiayaan
di BMT dalam memilih
menggunakan pembiayaaan di BMT tersebut oleh pedagang pasar parung. Metode analisis yang akan digunakan adalah analisis Deskriptif dan Analsis Regresi Linier Berganda juga dilihat dari korelasi berganda dan korelasi parsial. Analisi deskrptif merupakan analisis yang menyajikan informasi berupa tabel, gambar dan diagramdiagram lain. Metode
analisis deskriptif adalah metode
yang
digunakan dalam penyusunan data ke dalam daftar-daftar atau jadwal, pembuatan grafik, dan lainlain serta pengolahan yang bersifat interpretasi data (Anto Dajan, 1986:22). Metode
analisis
untuk
melakukan
inferensia
statistik
digunakan metode korelasi berganda dan korelasi parsial. Metode korelasi dianggap sangat tepat untuk melakukan uji terhadap fenomena yang menunjukkan suatu hubungan keterkaitan yang secara teori erat terjadi.
15
A. .Pembiayaan dalam Lembaga Keuangan Mikro Syariah 1. Pengertian Pembiayaan Secara Harfiah, pembiayaan (financeing atau mathur bih) di artikan sebagai dana rahn , yaitu dana yang di proleh rahin (nasabah) setelah aplikasi rahn-nya di terima oleh pihak mutahin (bank), dengan syarat setelah ada penyerahan makhun (jaminan) kepada pihak murtahin. Secara istilah, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu didasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibayai mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan atau financing merupakan pendanaan yang diberikan oleh suatu
pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, Pembiayaan dalam perbankan syriah atau istilah tekhnisnya aktiva produktif menutut ketentuan BI adalah penanaman dana Bank Syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening administratif serta SWBI (Muhammad, 2004: 183).
16
Sedangkan menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 Pasal 1 ayat (12), pengertian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan anatara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut, setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.4
a. Tujuan Pembiayaan Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu (Muhammad, 2004: 17): a) Tujuan pembiayaan untuk tingkat makro 1. Secara makro pembiayaan bertujuan untuk peningkatan ekonomi ummat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan
akses
ekonomi.
Dengan
meningkatkan taraf ekonominya.
2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha 3. Meningkatkan produktifitas 4. Membuka lapangan kerja baru 4
Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, Pasal 1 ayat 12
demikian
dapat
17
5. Terjadi distribusi pendapatan b) Tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro 1. Upaya memaksimalkan laba 2. Upaya meminimilkan risiko 3. Pendayagunaan sumber ekonomi 4. Penyaluran kelebihan dana Dalam pelaksanaan pembiayaan, Bank Syariah harus memenuhi 2 aspek, yaitu: a. Aspek Syariah, berarti dalam setiap realisasi pembiayaan kepada nasabah, Bank Syariah harus tetap berpedoman pada Syariat Islam ( antara lain tidak mengandung unsur Gharar, maisir dan riba serta bidang usahanya harus halal ) b. Apek Ekonomi, berarti disamping mempertimbangkan hal – hal syariah Bank Syariah tetap mempertimbangkan perolehan keuntungan baik bagi Bank Syariah maupun bagi nasabah Bank Syariah. Secara prinsip pembiayaan Bank Syariah harus memenuhi dua aspek, yaitu aspek Syariah dan aspek ekonomi. Artinya selain harus sesuai syariah, Bank Syariah harus tetap memperhitungkan profitabilitas dari usaha yang akan dibiayai, agar menguntungkan bagi bank maupun nasabah (Muhammad, 2004: 16).
18
b. Fungsi Pembiayaan Pembiayaan
memiliki
fungsi
dalam
perekonomian,
perdagangan dan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Pembiayan dapat meningkatkan Utility (daya Guna) dari modal. 2. Pembiayaan dapat menikatkan Utility (Daya Guna) suatu barang. 3. Pembiayaan dapat meningkatkan Peredaran dan lalu lintas uang. 4. Pembiayaan menigkat gairah usaha masyarakat. 5. Pembiayaan sebagai alat stabilisasi ekonomi. 6. Pembiayaan sebagai jembatan untuk meningkatkan pedapatan nasional. 7. Pembiayaan sebagai alat hubung ekonomi internasional.
c. Jenis-jenis Pembiayaan Pembiayaan memiliki fungsi dalam perekonomian, perdagangan dan keuangan adalah sebagai berikut a. Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil Prinsip bagi hasil adalah perjanjian kontraktual antara dua orang atau lebih, yang memperbolehkan mereka untuk menempatkan sumber daya mereka untuk investasikan dalam sebuah proyek untuk berbagi dalam keuntungan dan kerugian.
19
Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, almudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah. Sungguhpun demikian, prinsip yang paling banyak dipakai adalah al-musyarakah dan almudharabah. Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan (Syafi’I Antonio, 2001:90)
Al-Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut (Syafi’I Antonio, 2001:95)
B. Konseptualisasi Minat Pedagang 1. Pengertian Minat Pedagang
20
a. Minat Secara leksikal atau kamus, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yg tinggi terhadap sesuatu gairah, keinginan. Secara lebih lanjut, supaya bahasan minat ini lebih jelas, akan dipaparkan pengertian minat menurut beberapa ahli di bawah ini yang dikutip dari. Minat adalah keinginan dan perhatian yang mengandung unsurunsur suatu dorongan untuk berbuat sesuatu5 pengertian minat menurut Muhibbin Syah adalah suatu kecendrungan dan ke gairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin syah, 1999:136) Sedangkan menurut Slameto adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010: 180). Penulis dapat menyimpulakn bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap objek atau suatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. Dalam memperhatikan sesuatu yang digemari, seseorang bisa saja memperhatikan secara seksama apa yang ia sangat gemari. Dalam menikmati, seseorang bisa menikmati apa yang ia gemari hingga akhirnya mendapatkan rasa puas. b. Macam-macam minat Macam-macam minat dapat di uraikan sebagai berikut: 5
Sudarsono, kamus Filsafat dan psikologi, (Jakarta; anggota IKAPI. 1993), h. 156
21
a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat di bedakan menjadi minat primitive dan minat kultural. Minat primitive adalah yang timbul kerena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan. Sedangakan minat kultural adalah minat yang timbul dari hasil belajar. b. Berdasarkan arahnya, minat dapat di bedakan menjadi minat Intrinsic dan Ekrinsik. Minat intrinsic adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktifitas itu sendiri, ini merupakann minat yang lebih mendasar atau minat asli. Minat Ekrinsik adalah minat yang berhubunagan dengan tujuan ahir dari kegiatan tersebut. c. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan menjadi 4 yaitu; Experessed Interest, Manifast Interest, Tested Interest, Inventoried Interest (Abdul Rahman Shaleh, 2004:267)
c. . Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat Menurut Crow and Crow yang dikutip dalam bukunya Abdul Rahman Shaleh berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat yaitu (Abdul Rahman Shaleh, 2004:268) : a. Dorongan dari dalam diri indifidu, misalnya dorongan makan rasa ingin tahu dan seks.
22
b. Motif
Sosial.
Dapat
membangkitkan minat
menjadi untuk
faktor
melakukan
yang aktifitas
tertentu. c. Faktor Emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Dalam faktor-faktor minat nasabah menjadi dua faktor yaitu; a. Faktor
Emosional
(Internal)
dengan
indikator
pelayanan, relegius, stimuli,dan profit sharing. b. Faktor Motif Sosial (Eksternal) dengan indikatot repotasi, promosi dan lokasi.
C. Unsur-Unsur Yang Pengaruhi Minat Pedagang 1. Perilaku Nasabah, Pelayanan dan Pengetahuan Terhadap Produk A. Pengatahuan Terhadap Produk Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: 1. Pendidikan Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
23
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia. 2. Media Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah. 3. Keterpaparan informasi Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.6 B. Perilaku konsumen Perilaku konsumen menurut Kotler (2008:214) bahwa, “perilaku konsumen merupakan
studi tentang cara individu,
kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”.
6
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, “Pengetahuan”, artikel diakses pada 01 Januari 2016 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan.htm
24
Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan perlu dicari informasinya semaksimal mungkin (Husein Umar,2005:49)
Banyak pengertian perilaku
konsumen yang dikemukakan para ahli, salah satunya yang didefinisikan oleh Engel dan kawan-kawan (1994) yang mengatakan bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu tindakan individu secara langsung terlibat dalam usaha memperolehnya, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut (Engel, James, 1996:4) Paul Peter dan Jerry C.Olson memberikan definisi perilaku nasabah sebagai konsumen bank (consumer behavior) yaitu interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar kita, yaitu tempat manusia melakukan aspek pertukaran didalam hidup mereka (Murti Sumarni, 2002:233) Perilaku konsumen, seperti didefinisikan oleh Schiffman dan kanuk (2000), adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya (Ristiyanti Prasetyo, 2005:9) Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan studi
25
tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau
melakukan
transaksi
pembelian
suatu
produk
dan
mengkonsumsinya. Perilaku nasabah mengacu pada perilaku yang ditunjukan oleh para individu dalam membeli dan menggunakan barang dan jasa. Secara garis besar, perilaku konsumen mencakup aktivitas mental dan fisik berkenaan dengan proses mendapatkan, mengonsumsi, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, dan atau pengalaman tertentu. C. Pelayanan a. Pengertian pelayanan Pelayanan menurut bahasa adalah perbuatan, yaitu perbuatan untuk menyediakan segala yang diperlukan orang lain.7 Sedangkan menurut istilah terdapat beberapa definisi, antara lain: 1. Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang langsung (Moenir, 2002:17) 2. Kotler mendefinisikan pelayanan atau jasa sebagai segala tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain
7
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999). h 76
26
yang pada dasarnya bersifat intangibles (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Fandy Tjiptono, 1997:134) 3. Pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan
apapun.
Produksi
layanan
bisa
berhubungan dengan produk fisik atau tidak (Bilson Simamora, 2001:172). Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan atau servis adalah sebuah kegiatan atau keuntungan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pelayanan pada dasarnya bersifat intangible (tak teraba) dan tidak berujung pada kepemilikan (Wira Sutedja,2007:5). Pelayanan sangat penting, karena jika pelayanan diberikan dengan baik dan benar merupakan daya tarik bagi calon nasabah atau nasabah untuk tetap menjadi nasabah, bahkan pelayanan ini sangat menentukan organisasi mencapai sasaran. Konsep pelayanan yang baik dan benar akan menciptakan simpati dari calon nasabah baik dari masyarakat maupun dari bank-bank
saingan,
jika
masyarakat
simpati
akan menimbulkan
kepercayaan, sehingga pemasaran produk jasa bank lebih lancar (Malayu Hasibuan, 2002:53).
27
b. Dasar-Dasar Pelayanan Nasabah Dasar-dasar pelayanan yang perlu dikuasai oleh seorang petugas bank sebelum melakukan tugasnya, mengingat karakter masing-masing nasabah beragam. Berikut ini dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami tersebut adalah: 1. Berpakaian dan berpenampilan yang rapih dan bersih 2. Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan senyum 3. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika kenal 4. Tenang, sopan, hormat dan tekun mendengarkan setiap pembicaraan 5. Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar 6. Bergairah dalam melayani nasabah dan menunjukan kemampuannya 7. Jangan menyela atau memotong pembicaraan 8. Mampu meyakini nasabah serta memberikan kepuasan 9. Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, maka mintalah bantuan kepada petugas lain yang mampu 10. Bila belum dapat melayani, beri tahukan kapan harus melayani (Kasmir, 2003:210).
c. Ciri-Ciri Pelayanan Yang Baik Dalam prakteknya, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri tersendiri dan hampir semua perusahaan menggunakan kriteria yang sama untuk membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik. Terdapat beberapa faktor
28
pendukung yang mempengaruhi pelayanan yang baik. Pertama, adalah faktor manusia yang memberi pelayanan tersebut, yang melayani pelanggan harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara tepat dan cepat. Kedua, pelayanan yang baik juga harus diikuti oleh tersediannya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan dan keakuratan pekerjaan. Pada akhirnya, sarana dan prasarana yang dimiliki juga harus dioperasikan oleh manusia yang berkualitas pula. Jadi dapat dikatakan kedua faktor tersebut saling menunjang satu sama lainnya. Beberapa ciri pelayanan yang baik yang harus diikuti oleh karyawan yang bertugas melayani pelanggan atau nasabah yaitu, tersedianya karyawan yang baik, tersedianya sarana dan prasarana yang baik, bertanggung jawab kepada setiap nasabah dari awal hingga selesai, mampu berkomunikasi dengan baik, memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik, berusaha memahami kebutuhan nasabah, dan mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah (Kasmir, 2003:223).
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Kotler (2008) mengatakan bahwa, “perilaku
pembelian
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan Beberapa faktor yang mempengaruhi berikut:
konsumen psikologis”.
perilaku konsumen adalah sebagai
29
1. Faktor Budaya. Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Pada dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki stratifikasi sosial. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa. Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang-orang didalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang merasa dirinya menempati posisi inferior atau superior dikelas sosial mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel-seperti pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan, dan orientasi nilai-bukannya satu variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda-beda, tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu.
30
2. Faktor sosial Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan memengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi, pribadi, harga diri dan cinta. Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. diharapkan
akan
dilakukan
Peran
meliputi
kegiatan
yang
oleh seseorang. Masing-masing peran
menghasilkan status. 3. Faktor pribadi. Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli.
31
4. Faktor psikologi. Satu
perangkat
proses
psikologis
berkombinasi
dengan
karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Empat proses psikologis penting-motivasi, persepsi,
pembelajaran,
mempengaruhi
dan
memori-secara
fundamental
tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan
pemasaran. E. Tahapan-tahapan dalam Proses Keputusan Pembelian/ Menggunakan Jasa Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu sebagai berikut: (Kotler, 2008:234)
Gambar 2.1 Proses Pembelian/Penggunaan Konsumen Model Lima Tahap Mengenali Kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Membeli
Prilaku Pasca Pembelian
Sumber: Kotler (2008:235) Penjelasan secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
32
1. Pengenalan Masalah. Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi dan belum terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera terpenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama sama harus dipenuhi. Jadi dari tahap ini proses pembelian itu mulai dilakukan. 2. Pencarian Informasi. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari
informasi
yang
lebih
banyak.
Situasi
pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi: mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Melalui pengumpulan informasi, konsumen tersebut mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur-fitur merek tersebut. 3. Evaluasi alternatif. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model- model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi konsumen
kognitif.
Model
tersebut
menganggap
membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan
rasional. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
33
Kedua, konsumen mencari manfaat terntentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk muaskan kebutuhan itu.
Keputusan Pembelian. Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. 4. Perilaku sesudah pembelian. Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidak sesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Para konsumen membetuk harapan mereka berdasarkan pesan yang diterima dari para penjual, teman dan sumber-sumber informasi lain. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas, jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Metode Penelitian Penelitian atau penyelidikan adalah suatu tindakan yang di lakukan dengan sistematis dan teliti, dengan tujuan mendapatkan pengatahuan baru atau mendapatkan susunan atau tafsiran yang baru dari pengatahuan yang telah ada, dimana sikap orang yang bertindak itu harus keritis dan prosedur yang gunakan harus lengkap (Moehar Daniem, 2000: 5) Jenis meteode penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang yang bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan tentang apa, siapa, dimana, bila mana dan
mendifinisikan suatu subjek atau menciptakan profil suatu pristiwa,
orang dan masalah (Tony Wijaya, 2013:1). Penelitian ini di gunakan dalam mengambil data dengan menggunakan survei kepada pedagang Pasar Parung yang telah menjadi anggota dari BMT UGT Sidogiri. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai factor minat pedagang pasar parung dalam melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri.
B. Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel a. Populasi Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan (Moh. Nazir, 2003:271). Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data.8 Populasi pada penelitian ini adalah pedangan pasar parung di BMT UGT Sidogiri Capem Parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT tersebut, jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 150 orang pedagang yang melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. b. Sampel Sampel dalam penelitian ini yaitu pedagang Pasar Parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung dalam hal ini jumlah sampel berjumlah 108 yang mana melihat dari tabel krejcie sebagai tehnik penentuan sampel dalam penelitian ini. c. Tehnik Pengambilan Sampel Untuk menentukan ukuran sampel yang dijadikan objek dalam penelitian ini menggunakan tabel
Kretjcie adalah tabel ukur untuk
menentukan populasi yang lebih simple, pada tabel Kretjcie ukuran
8
Sukandarruidi, Metodelogi Penelitian, (Jogjakarta: Gajah madauniversitas prees,2002), h.50
sampel langsung diketahui berdasarkan jumlah populasi yang dimiliki (Sugiyono, 1999:6) Muhammad nisfianoor (2009:6) mengatakan dalam bukunya bahwa bila sampel yang di ambil jumlahnya kecil, maka besar kemungkinan akan memperoleh sampel yang tidak representatif, maka dari itu melihat dari jumlah populasi yang hanya berjumlah 150 dari pedagang pasar parung yang melakukan pembiayaan di Bmt tersebut makan penulis dalam penelitian ini menggunakan Tabel Kretjcie dalam penetuan sampel. Penentuan sampel dari penggunaan tabel Kretjcie iyalah melihat jumlah populasi (N) lalu di seuaikan dengan nilai (S) yang menjadi sampel dalam penelitian ini, berikut tabel Kretjcie yang di gunakan. Tabel 3.1 Tabel Kretjcie Untuk menentukan besar sampel (Sugiyono 1999) N 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
S 10 14 19 24 28 32 36 40 44 48 52 56 59
N 80 85 90 95 100 110 120 130 140 150 160 170 180
S 66 70 73 76 80 86 92 97 103 108 113 118 123
75
63
190
127
Keterangan: Tabel dibuat dengan tingkat kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95% N= Jumlah Populasi S=Sampel
Berdasarkan hasil pengoperasian Tabel Kretjcie tersebut, maka ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sebesar
108
sampel pedagang pasar parung yang melakukan pembiayaan di bmt ugt sidogiri dengan jumlah (N) 150 Populasi dan (S) 108 Sampel. C. Sumber Data Dalam penelitian ini, menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan dokumentasi,
a. Data Primer Kuisioner (angket) yang langsung disebarkan kepada nasabah yang telah melakukan pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem Parung khususnya kepada pedagang pasar Parung
yang
telah
pembiayaan di BMT tersebut. Jawaban responden atas
melakukan pertanyaan-
pertanyaan akan menjadi data pokok untuk melihat respon nasabah dalam memilih menggunakan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung.
b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan bersifat
siap
pakai
serta
mampu
memberikan
informasi
dalam
pengambilan keputusan meskipun dapat di olah lebih lanjut.9 Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu buku-buku pedoman, makalah, artikel, dan sumber tulisan lainnya yang berkenaan dengan topik masalah penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan survei, kuesioner merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data. Kuesioner disebut pula sebagai angket. Angket adalah alat pengumpulan data dengan cara mengirim suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.10 Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaanpertanyaan
tertulis untuk memperoleh
informasi dari responden (Hendi
Tanjung: 2013). Kuisioner, yaitu menyebarkan angket (kuisioner) kepada nasabah /pedagang pasar parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Distribusi kuesioner dilakukan secara langsung,
9
Tony Wajaya, Metodelogi penelitian ekonomi dan bisnis: Teori dan praktek, (Yogjakarta : Graha Ilmu ,2013) h.19 10 Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk peneliti Pemula, (Jogjakarta: Gajah mada universitas prees,2002).h.78.
yaitu peneliti bertemu dengan responden untuk memberikan daftar pertanyaan dan menerima jawabannya. Kuesioner ini menggunakan pengukuran skala lima atau skala likert, skala likert adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi, seorang atau kelompok orang tentang fenomena social (Ety Rochaety, 2009:43) Tabel 3.2 Skala Likert Bobot
Kategori
5
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Netral/Ragu-ragu
2
Tidak Setuju
1
Sangat Tidak Setuju
E. Teknik Analisis Data Dalam peneitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana, dimana ketergantungan satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, dengan maksud
untuk meramal nilai tidak bebas pada
penelitian ini. Untuk membantu
penelitian
ini peulis menggunakan
Software pengelola data statistik SPSS for Windows version 21.0.
F. Variabel penelitian dan Devinisi Oprasional Definisi variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sejumlah variabel yang dibagi menjadi dua bagian yaitu : variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Definisi operasional masingmasing variabel adalah sebagai berikut : Gambat 3.1 Variabel Penelitian X1 Pelayanan Y Fasilitas pembiayaan
X2 Lokasi X3 Pengatahuan/Promosi MINAT PEDAGANG
A. Variabel Bebas (Independent Variable) 1. Pelayanan Kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadapa tingkat layanan yang dipersepsikan (Perceived service) dengan tingkat pelayanan yang diharapakan (expected value). Adapun indikator-indikator kualitas layanan adalah :
a. Kualitas layanan dapat diandalkan b. Daya tanggap c. Kesopanan dan keramahan 2. Lokasi Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Lokasi lebih tegas berarti tempat secara fisik Lokasi adalah letak atau toko pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba Adapun indikator-indikator lokasi dalam penelitian sebagai berikut menurut adalah : a. Akses lokasi b. Tempat parkir yang luas dan aman. c. Lingkungan yg mendukung 3. Pengatahuan/ Promosi Menurut Mc.Charty & Perrealt ”Promosi adalah komunikasi informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain dalam Adapun
saluran
untuk
mempengaruhi
indikator-indikator
Amstrong (2001) adala :
promosi
sikap
dan perilaku”.
menurut
Kotler
&
a. Periklanan b. Promosi penjualan c. Pemasaran langsung
B. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Fasilitas Pembiayaan. Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang disediakan pengelola jasa untuk menunjang pelayanan dan memenuhi kebutuhan pelanggan serta untuk melengkapi dan mendukung aktivitas dalam kelancaran jasa. Indikatornya dari fasilitas antara lain
Indikator dalam fasiltas adalah
sebagai berikut : a) Fasilitas penunjang pelayanan b) Kelengkapan fasilitas c) Optimalisasi fungsi fasilitas
G. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif adalah memberi gambaran atau deskrpsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum
(kemencengan distribusi).
,
sum,
range,
kurtois
dan
skewness
2. Uji Kualitas data a. Uji Validitas Imam Ghozali (2001: 49) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner akan di katakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang di ukur oleh kuesioner tersebut. Dalam menentukan valid atau tidaknya butir-butir pertanyaan dalam penelitian ada beberapa cara yang dapat di gunakan, namu dalam hal ini peneliti menggunakan Corracted item-Total Correlation dengan patokan 0,2 . jika nilai pada Corracted itemTotal Correlation dibawa 0,2 atau bertanda negativ (-) maka dinyatakan tidak valid, sebaliknya jika nilai Corracted itemTotal Correlation di atas 0,2 maka dinyatakan valid. Valid atau tidaknya butir adalah sama dengan fungsi yang dinyatakan daya beda butir. Penggunaan patokan 0,2 untuk menyakan bahwa butir telah valid dapat di lihat pada beberapa rujukan kriteria empirik. b. Uji Reabilitas Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Semakin kecil kesalahan pengukuran, maka reliabel alat pengukur. Sebaliknya makin besar kesalahan pengukur, makin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Untuk mengetahui tingkat reliabelitasnya adalah besarnya nilai Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha semakin mendekati 1 berarti semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya. Nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,60 dikategorikan reliabilitasnya kurang baik. Adapun reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan realibel jika memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari > 0,60, standarisasi reliabilitas ini didasarkan pada kaidah reliabilitas Guilford. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Normalitas adalah pengujian tentang kenormalan data. Penggunaan uji normalitas dalam penelitian ini adalah karena asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi normal. Maksud data terdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal dan data memusat pada nilai ratarata dan median. Uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah metode regresi, variabel dependent dan variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji grafik Propability Plot dan One Sampel Kolmegrov-simirnov Test. dalam uji grafik Propability Plot, hasil pengelolaan data dapat dilihat dari penyebaran
data
di
sekitar
garis
diagonal.
Kreteria
pengambilan keputsan adalah sebagai berikut : 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka diartikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diaonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan uji One Sampel Kolomogoro-Swirnov Test, adalah variabel yang mempunyai
Asymp. Sig. (2-tailed) diatas tingkat
signifikasi sebesasar 0,05 maka di artikan bahwa variabel-variabel tersebut berdistribusi normal begitu juga sebaliknya (Imam Ghozali, 2001:163)
b. Uji Multikolonieritas Adalah bertujuan untuk
menguji
apakah
model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. 11 Pendeteksian
Mutlikolinioritas dilakukan dengan mengunakan
tolerance value dan VarianceInflation Faktor (VIF), jika nilai tolerance value>0,10 dan VIF <10,0 maka di artikan tidak terjadi Multikolineritas. c. Uji Heteroskedestisitas Menurut Imam Ghozali (2001:69) uji Heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari satu pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
11
H. Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001), h. 57.
Dengan dasar analisis : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Analisis Regresi Linier Berganda Jika semua uji asumsi klasik telah dilakukan dan model dapat digunakan, maka regresi dapat dilakukan. Model regresi yang akan digunakan adalah regresi linear berganda dengan lima variabel independen. Model ini dituliskan sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 Keterangan: Y
= Fasilitas Pembiayaan
a
= konstanta yang menunjukkan besar nilai Y jika X = 0
b1-b3 = koefisien regresi parsial, yaitu konstanta yang menunjukkan besar peran X dalam menentukan besar Y
X1 = Pelayanan X2 = Lokasi X3 = Pengatahuan/promosi
H. Uji Hipotesis Setelah model regresi berganda memenuhi syarat uji asumsi klasik, dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisiens regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji-F dan uji-t. a. Uji Determinasi Dalam analisi korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi atau disebut juga dengan R Square yang merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien determinasi digunakan untuk Untuk menentukan besarnya pengaruh frekuensi variabel i terhadap variabel Y. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel X.
b. Uji Korelasi Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, uji
hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan antara varabel minat pedagang yaitu terdiri dari pelayanan (X1), lokasi (X2) dan promosi (X3) terhadap variabel fasilitas pembiayaan. Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dapat berpedoman pada keterangan yang tertera pada tabel 3.3 sebagai berikut: (Nisfiannoor, 2005:154)
Tabel 3.3 Tabel Tingkat Hubungan Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
c. Uji-F (Uji Global) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan variabel terkait. H0 : Tidak terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Minat Pedagang
(Pelayanan,
lokasi
dan
pengatahuan
terhadap
Pemamfaatan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem parung
Ha : Terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Minat Pedagang (Pelayanan, lokasi dan pengatahuan terhadap Pemamfaatan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem parung Adapun kriteria pengujianya adalah jika FHitung > FTabel maka H0 ditolak atau sig < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga jika FHitung < FTabel maka H0 diterima atau sig > 0,05 maka H0 diterima.
d. Uji-t (Uji pengaruh parsial) Digunakan
untuk
menguji
koefisien
regresi
secara
individual, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Setelah didapt nilai t hitung maka selanjutnya nilai t dibanding dengan nilai t tabel. 1. Hipotesis parsial untuk pelayanan (X1) H01 :
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan
terhadap Fasilitas pembiayaan Ha1:
terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan
terhadap fasilitas pembiayaan 2. Hipotesis parsial untuk lokasi (X2)
H02 :
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada lokasi
terhadap fasilitas pembiayaan Ha2 :
terdapat pengaruh pada lokasi terhadap fasilitas
pembiayaan 2. Hipotesis parsial untuk pengatahuan (X3) H03 :
tidak
terdapat
pengaruh
yang
signifikan
pada
pengatahuan terhadap fasilitas pembiayaan Ha3 :
terdapat pengaruh yang signifikan pada pengatahuan
terhadap fasilitas pembiayaan Adapun kriteria adalah jika THitung > TTabel maka H0 ditolak atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga jika THitung < Ttabelmaka H0 diterima atau sig > 0,05 maka H0 diterima.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pasar Parung sedangkan objek dari penelitan ini adalah pedagang pasar parung yang mana telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Dalam analisis yang di lakukan dalam penelitian ini variabel lokasi (X2) ternyata bukan faktor yang di ikut sertakan, karena secara statistika variabel ini tidak memiliki nilai signifikasi yang sesuai prosedur, nilai sig yang di dapatkan adalah 0.421. Pengumpulan
data
dilaksanakan
melalui
penyebaran
kuesioner
penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden, yaitu seluruh pedagang pasar parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Capem Parung. Dilaksanakan mulai tanggal 29 April 2015 hingga 6 April 2015. Peneliti mengambill sampel menyesuaikan dengan penetuan sampel menggunakan rumus Kretjcie, sampel tersebut ialah pedagang yang telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri, jumlah sampel yang di dapatkan berjumlah 108 pedagang. Kuesioner yang terdaftar disebarkan berjumlah 108 eksemplar dan jumlah kuesioner yang kembali adalah
sebanyak 108 eksemplar kuesioner atau 100%. Gambaran mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian No 1 2 3 4
Keterangan Jumlah kuesioner yang tersebar Jumlah kuesioner yang tidak kembali Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah Jumlah kuesioner yang dapat diolah Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
Jumlah 108 0 0 108
Persentase 100% 0% 0% 100%
2. Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah pedagang pasar parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Berikut ini adalah deskripsi mengenai indentitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, dan status pernikahan. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Percent Laki-laki
80
74%
Perempuan
28
26%
Total 108 100% Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
Data di atas menunjukan bahwa 80 orang atau 74% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dan sisanya sebanyak 28 orang atau 26% responden berjenis kelamin perempuan. b. Deskripsi responden berdasarkan usia Tabel 4.3 berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia. Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Tahun
Frequency
Percent
16-20 Tahun
2
2%
21-25 Tahun
6
5%
26-30 Tahun
26
24%
31-36 Ahun
33
31%
>37 tahun
41
38%
108 100% Total Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015 Data di atas menunjukan bahwa 41 Orang atau 38% responden mendominasi usia di atas 37 Tahun, 2 Orang atau 2% responden pedagang yang berusia 16-20 tahun, 26 orang atau 24% responden berusia 26-20 tahun, 33 orang atau 31% responden yang berusia 31-36 tahun.
c. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja Tabel 4.4 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan status pernikahan. Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status pernikahan Lama Bekerja
Frequency Percent
Nikah
90
83%
Belum Menikah
18
17%
108
100%
Total
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015 Berdasarkan data yang telah diolah penulis dapat diketahui bahwa responden yang telah bersetatus nikah berjumlah sebanyak 90 orang atau sama dengan 83%, responden yang belum bersetatus nikah sebanyak 18 orang atau sama dengan 18%. B. Hasi Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi Fasilitas (X1), Lokasi (X2), Promosi (X3), dan Fasilitas Pembiayaan (Y) akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskriptif N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pelayanan X1
108
10.00
25.00 19.3241
2.65044
Lokasi X2
108
10.00
25.00 18.7037
3.33001
Promosi X3
108
6.00
19.00 14.3889
2.44503
Fasilitas Pembiayaan Y
108
9.00
25.00 19.2037
3.52232
Valid N (listwise) 108 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS data primer tahun 2015 Tabel 4.5 menjelaskan bahwa pada variabel Pelayanan X1 jawaban minimum responden sebesar 10.00 dan maksimum sebesar 25.00 dengan rata rata total 19.3241 dan standar deviasi sebesar 2.65044. Variabel Lokasi X2 jawaban minimum 10.00 dan maksimum 25.00 dengan rata-rata total 18.7037 dan standar deviasi 3.33001. Variabel Promosi X3 jawaban minimum responden 6.00 dan maksimum 19.00 dengan rata-rata total 14.3889 dan standar deviasi 2.44503. Nilai standar deviasi utuk setiap variabel lebih kecil dari mean mengartikan bahwa standar error dari penelitian ini rendah sehingga penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik untuk diteliti lebih lanjut. Dari enam variabel yang digunakan dalam penelitian ini, masing-masing variabel memiliki lima tingkat jawaban. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 1, Tidak Setuju (TS) bernilai 2, Netral (N) bernilai 3, Setuju (S) bernilai 4,
dan Sangat Setuju (SS) bernilai 5. Berikut adalah tabel jawaban responden pada setiap variabel : Tabel 4.6 Variabel Deskriptif (%) Variabel
Pelayanan
No P1 P2 P3 P4 P5
Total Percent
Lokasi
LO1 LO2 LO3 LO4 LO5
Total Percent
STS 0 0 0 0 0 0 0.0%
TS 7 5.6 7.3 5.5 7.4 32.8 7.0%
STS TS N S SS 0 9.2 20.3 50.5 20 9 6.4 15.4 55.6 13.6 0 7.3 13.8 63.3 15.6 9 7.3 24.8 35.2 23.7 2.8 19.3 22 47.6 8.3 20.8 49.5 96.3 252.2 81.2 4.0% 10.0% 19.0% 51.0% 16.0%
Total Percent
STS 9 0 3.7 3.7 16.4 4.0%
TS 7.3 5.5 8.3 6.4 27.5 7.0%
Fasilitas Pembiayaan
STS 2.8 1.8
TS 12.7 5.9
Promosi
PR1 PR2 PR3 PR4
F1 F2
N S SS 10.5 75 7.5 14.7 67.8 11.9 25.7 60.6 6.4 17.2 58 19.3 18.3 39.4 34.9 86.9 300.8 79.5 17.0% 60.0% 16.0%
N S 23.9 57.8 30.8 51.8 31.9 50.5 32.1 45.9 118.7 206 29.0% 51.0% N 14.7 25.7
S 45.9 45.9
SS 9.2 11.9 5.6 11.9 38.6 9.0% SS 23.9 20.7
F3 F4 F5
0 6.4 18.3 39.4 35.9 5.5 5.5 16.5 54.1 18.4 0 4.9 14.8 68.8 11.5 Total 10.1 35.4 90 254.1 110.4 Percent 2.0% 7.0% 18.0% 51.0% 22.0% Sumber : Hasil Pengolahan SPSS data primer tahun 2015 2. Hasil Uji Validitas Validitas suatu instrument menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Uji
validitas dilakukan guna mengetahui tingkat kesahihan data
penelitian yang diisi oleh responden atau dengan kata lain uji yang dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu pertanyaan kuesioner yang digunakan dalam penelitian. Suatu penelitian akan valid jika instrumen penelitian yang digunakan dapat mengukur apa yang seharunya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan peneliti. Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah indeks validitasnya > 0,3. Dengan demikian, jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir instrumen terebut tidak valid. Semakin tinggi korelasi itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula konsistensinya atau validitasnya.
Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas dari enam variabel yang digunakan dalam penelitian ini dengan total sampel 108 responden.
Variabel
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Corrected No Item-Total Indeks Validitas Keterangan Correlation
P1 0.510 P2 0.630 P3 0.650 P4 0.360 P5 0.600 LO1 0.726 Lokasi LO2 0.691 LO3 0.651 LO4 0.687 LO5 0.417 PR1 0.442 Promosi PR2 0.509 PR3 0.563 PR4 0.512 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2015 Pelayanan
0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,2
Valid
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Dependen Corrected No Item-Total Correlation F1 0.666 F2 0.779 F3 0.732 F4 0.607 F5 0.415 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2015 Variabel
Indeks Validitas
Keterangan
Fasilitas Pembiayaan
0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Valid Valid Valid Valid Valid
Pada tabel hasil uji validitas variabel independen dan dependen dapat disimpulkan mempunyai data dengan kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai korelasi diatas 0,2. 3. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi dari instrument penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbach Alpha berada diatas > 0,6. Cara menganalisisnya dengan ketentuan jika skor r Alpha > r Tabel, maka dapat dinyatakan reliable dan sebaliknya jika skor r Alpha < r Tabel, maka dinyatakan tidak reliabel. Tabel 4.9 ini menunjukan hasil uji reliabilitas untuk 3 variabel penelitian yang digunakan untuk penelitian ini. Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach's Alpha Keterangan
Pelayanan
0.769
Reliabel
Lokasi
0.827
Reliabel
Promosi
0.717
Reliabel
Fasilitas pembiayaan 0.834 Sumber : Data Primer Diolah pada Tahun 2015
Reliabel
Tabe; 4.9 menunjukan nilai Conbech’s Alpha atas variabel yang digunakan dalam penilitian. Pelayanan 0,769, Lokasi 0,827, Promosi 0,717, dan Fasilitas pembiayaan 0,834. Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbech’s alpha lebih dari 0,6.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data dapat mengikuti atau mendekati hukuman sebaran data normal.12 Sebaran data dapat dilakukan normal apanbila nilai sig > 0,05, dan sebaliknya data tidak normal jika nilai sig < 0,05. Atau selain itu, intuk mendeteksi normalitas adalah dengan melihat tabel histogram dan normal P-Plot pada hasil output analisis data program computer SPSS versi 16.0 for Windows Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Predicted N Normal Parameters
108 a
Most Extreme Differences
Mean
19.2037037
Std. Deviation
2.71214282
Absolute
.122
Positive
.101
Negative
-.122
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
12
M. Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. h.91
1.269 .080
Hasil uji normalitas berdsarkan analisa statistik non-parametrik Kolmogorov Smirnov pada Tabel 4.10 diatas menunjukan nilai rata-rata sig (p) 0.080 > 0,05, hal ini berarti data residual berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF (Variance Inflation Faktor) pada Output SPSS versi 16.0. pada umumnya apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 (VIF
<
10)
maka
Variabel
tersebut
tidak
mempunyai
masalah
multikolinearitas. Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics T
Sig. Tolerance VIF
-7.481
.049
.000 153.497
VAR PELAYANAN
.331
.003
.876 109.949 .000
.646 1.547
VAR PROMOSI
.076
.003
.186 23.284 .000
.646 1.547
a. Dependent Variable: Standardized Predicted Value Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015 Dari gambar 4.12 adalah grafik scatterplot yang menunjukan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (Nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi
minat pedagang pasar parung dalam
memafaatkan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri berdasarkan variabel yang mempengaruhinya. 5. Analisis Regresi Linear Berganda Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear untuk pembuktian hipotesis penelitian, yaitu untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini menggunakan input berdasarkan data primer yang diperoleh dari lembar kuesioner yang telah tersebar ke 108 responden. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunaka aplikasi berbasis Windows yaitu SPSS versi 16.0.
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics T
Sig. Tolerance VIF
1
(Constant)
-7.481
.049
153.497
.000
VAR PELAYANAN
.331
.003
.876 109.949
.000
.646 1.547
VAR PROMOSI
.076
.003
.186 23.284
.000
.646 1.547
b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = -7,481 + 0,331 X1 + 0,076 X2 + e a. nilai konstanta (a) sebesar -7,481 dapat diartikan bahwa nilai Y akan bernilai -7,481 jika semua variabel independen masing masing-bernilai nol. b. Koefisien regresi untuk X1, yaitu pelayanan sebesar 0,331 menyatakan bahwa setiap kenaikan variabel pelayanan sebesar 1 akan menaikan fasilitas pembiayaan sebesar 0,331. Semakin meningkat variabel pelayanan maka akan diikuti dengan meningkatnya fasilitas pembiayaan. c. Koefisien regrasi untuk X2, yaitu promosi sebesar 0,076 menyatakan bahwa setiap kenaikan variabel promosi sebesar 1 akan menaikan fasilitas pembiayaan sebesar 0, 076. Semakin meningkat variabel promosi maka akan diikuti dengan meningkatnya fasilitas pembiayaan.
6. Hasil Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpenngaruh terhadapa variabel dependen. Oleh karena itu, pada penelitain ini R Square yang digunakan adalah R Square yang telah di sesuaikan atau Adjuted R Square (Adjuted R²) karena di sesuaikan dengan jumlah variabel yang di gunakan dalam penelitian. Nilai Adjuted R² dapat naik atau turun apa bila satu variabel independent di tambahkan ke dalam model penelitian. berikut. Tabel 4.13 Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .998 .996 .996 .06627539 a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR PROMOSI b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015 Tabel 4.13 menunjukan nilai dari Square R² sebesar 0,996. Hal ini menandakan bahwa variasi dua variabel menjelaskan sebesar 99,6% fasilitas pembiayaan dipengaruhi oleh dua variabel diantaranya variabel pelayanan dan vaiabel promosi sedangkan sisanya yaitu 0.4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
b. Uji Korelasi Uji korelasi untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antar variabel bebas (pelayanan dan promosi) dengan variabel terikat (fasilitas pembiayaan). Untuk melakukan uji korelasi ini dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Correlation melalui program SPSS 16.0. Berikut ini hasil uji korelasi yang dilakukan pada kedua variabel tersebut: Tabel 4.14 Hasil Analisis Uji Korelasi Correlations Standardized Predicted Value Pearson Correlation
VAR VAR PELAYANA PROMOSI N
Standardized Predicted Value
1.000
.707
.987
VAR PROMOSI
.707
1.000
.595
.595
1.000
.000
.000
. .000
.000 .
108
108
108 108
108 108
VAR PELAYANAN .987 Sig. (1-tailed) Standardized Predicted . Value VAR PROMOSI .000 VAR PELAYANAN .000 Standardized Predicted N 108 Value VAR PROMOSI 108 VAR PELAYANAN 108 Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi antara variabel bebas ( fasilitas pembiayaan) dengan variabel pelayanan sebesar 0,707, dimana hal ini menunjukkan adanya korelasi/hubungan yang
kuat antara variabel pelayanan dengan fasilitas pembiayaan. Kemudian angka koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut bertanda positif (+) yang berarti menunjukkan adanya hubungan yang bersifat berbanding lurus, yang artinya peningkatan satu satuan di variabel ini akan diikuti oleh penaikkan variabel lain, sehingga semakin tinggi tingkat pelayanan maka akan membuat nilai fasilitas pembiayaan menjadi semakin tinggi pula. Sedangkan nilai korelasi antara variabel bebas ( fasilitas pembiayaan) dengan variabel promosi sebesar 0,987, dimana hal ini menunjukkan adanya korelasi/hubungan yang kuat antara variabel promosi dengan fasilitas pembiayaan. Kemudian angka koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut bertanda positif (+) yang berarti menunjukkan adanya hubungan yang bersifat berbanding lurus, yang artinya peningkatan satu satuan di variabel ini akan diikuti oleh penaikkan variabel lain, sehingga semakin tinggi tingkat promosi maka akan membuat nilai fasilitas pembiayaan menjadi semakin tinggi pula. c. Uji Simultan (F) Untuk menguji apakah regresi tersebut sudah benar dan layak, maka dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama antara variabel X terhadap Y dimana variabel X terdapat 3 variabel yaitu pelayanan (X1), dan promosi (X2) terhadap fasilitas pembiayaan (Y). untuk menemukan pengaruh secara simultan maka dibuat hipotesis sebagai berikut :
1. Ha : Faktor pelayanan, dan promosi berpengaruh positif bagi pedagang pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas pembaiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. 2. H0 : Faktor pelayanan, dan promosi tidak berpengaruh positif bagi pedagang pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas pembaiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Tabel 4.15 Hasil Uji Simultan ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression Residual Total
Df
Mean Square
106.539
2
.461
105
107.000
107
F
53.269 1.213E4
Sig. .000a
.004
a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR PROMOSI b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015 Dilihat dari hasil prin out tabel ANOVA, diperoleh nilai Fhitung = 1.213 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan tingkat signifikan lebih kecil dari alpha 0,05 (0.00 < 0.05) maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Faktor pelayanan, dan promosi berpengaruh positif bagi pedagang pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas pembaiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Hal ini berarti bahwa Ha diterima dan H0 ditolak.
d. Uji Parsial (t) Uji parsial atau uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (Minat pedagang) dalam menerangkan variasi variabel dependen (Fasilitas Pembiayaan). [1] Hipotesis parsial untuk pelayanan (X1) H01 :
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Ha1:
terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
[2] Hipotesis parsial untuk promosi (X2) H02 :
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Ha2 :
terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Hasil uji parsial (t) ditunjukan pada tabel berikut :
Tabel 4.16 Hasil Uji Parsial (t) Coefficientsa Unstandardiz ed Standardized Coefficients Coefficients Model 1
B
(Constant)
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig. Tolerance VIF
-7.481
.049
-153.497 .000
VAR PELAYANAN
.331
.003
.876 109.949 .000
.646 1.547
VAR PROMOSI
.076
.003
.186
.646 1.547
23.284 .000
Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015 Dari tabel di atas menunjukan bahwa variabel pelayanan (X1) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.000 dengan nilai parsial t 109,949 tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap fasilitas pembiayaan. Sedangkan
variabel
promosi
(X2)
memiliki
tingkat
signifikansi sebesar 0.000 dengan nilai parsial t positif 23,284 tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha2 diterima sehingga promosi berpengaruh secara signifikan terhadap fasilitas pembiayaan.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan dalam Lembaga Keuangan Mikro Syariah 1. Pengertian Pembiayaan Secara Harfiah, pembiayaan (financeing atau mathur bih) di artikan sebagai dana rahn , yaitu dana yang di proleh rahin (nasabah) setelah aplikasi rahn-nya di terima oleh pihak mutahin (bank), dengan syarat setelah ada penyerahan makhun (jaminan) kepada pihak murtahin. Secara istilah, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu didasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibayai mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan atau financing merupakan pendanaan yang diberikan oleh suatu
pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, Pembiayaan dalam perbankan syriah atau istilah tekhnisnya aktiva produktif menutut ketentuan BI adalah penanaman dana Bank Syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang,
15
16
qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening administratif serta SWBI (Muhammad, 2004: 183).
Sedangkan menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 Pasal 1 ayat (12), pengertian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan anatara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut, setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.1
a. Tujuan Pembiayaan Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu (Muhammad, 2004: 17): a) Tujuan pembiayaan untuk tingkat makro 1. Secara makro pembiayaan bertujuan untuk peningkatan ekonomi ummat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan
akses
ekonomi.
Dengan
meningkatkan taraf ekonominya.
1
Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, Pasal 1 ayat 12
demikian
dapat
17
2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha 3. Meningkatkan produktifitas 4. Membuka lapangan kerja baru 5. Terjadi distribusi pendapatan b) Tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro 1. Upaya memaksimalkan laba 2. Upaya meminimilkan risiko 3. Pendayagunaan sumber ekonomi 4. Penyaluran kelebihan dana Dalam pelaksanaan pembiayaan, Bank Syariah harus memenuhi 2 aspek, yaitu: a. Aspek Syariah, berarti dalam setiap realisasi pembiayaan kepada nasabah, Bank Syariah harus tetap berpedoman pada Syariat Islam ( antara lain tidak mengandung unsur Gharar, maisir dan riba serta bidang usahanya harus halal ) b. Apek Ekonomi, berarti disamping mempertimbangkan hal – hal syariah Bank Syariah tetap mempertimbangkan perolehan keuntungan baik bagi Bank Syariah maupun bagi nasabah Bank Syariah. Secara prinsip pembiayaan Bank Syariah harus memenuhi dua aspek, yaitu aspek Syariah dan aspek ekonomi. Artinya selain
18
harus sesuai syariah, Bank Syariah harus tetap memperhitungkan profitabilitas dari usaha yang akan dibiayai, agar menguntungkan bagi bank maupun nasabah (Muhammad, 2004: 16).
b. Fungsi Pembiayaan Pembiayaan
memiliki
fungsi
dalam
perekonomian,
perdagangan dan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Pembiayan dapat meningkatkan Utility (daya Guna) dari modal. 2. Pembiayaan dapat menikatkan Utility (Daya Guna) suatu barang. 3. Pembiayaan dapat meningkatkan Peredaran dan lalu lintas uang. 4. Pembiayaan menigkat gairah usaha masyarakat. 5. Pembiayaan sebagai alat stabilisasi ekonomi. 6. Pembiayaan sebagai jembatan untuk meningkatkan pedapatan nasional. 7. Pembiayaan sebagai alat hubung ekonomi internasional.
c. Jenis-jenis Pembiayaan Pembiayaan memiliki fungsi dalam perekonomian, perdagangan dan keuangan adalah sebagai berikut a. Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil Prinsip bagi hasil adalah perjanjian kontraktual antara dua orang atau lebih, yang memperbolehkan mereka untuk menempatkan
19
sumber daya mereka untuk investasikan dalam sebuah proyek untuk berbagi dalam keuntungan dan kerugian. Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, almudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah. Sungguhpun demikian, prinsip yang paling banyak dipakai adalah al-musyarakah dan almudharabah. Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan (Syafi’I Antonio, 2001:90)
Al-Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut (Syafi’I Antonio, 2001:95)
20
B. Konseptualisasi Minat Pedagang 1. Pengertian Minat Pedagang a. Minat Secara leksikal atau kamus, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yg tinggi terhadap sesuatu gairah, keinginan. Secara lebih lanjut, supaya bahasan minat ini lebih jelas, akan dipaparkan pengertian minat menurut beberapa ahli di bawah ini yang dikutip dari. Minat adalah keinginan dan perhatian yang mengandung unsurunsur suatu dorongan untuk berbuat sesuatu2 pengertian minat menurut Muhibbin Syah adalah suatu kecendrungan dan ke gairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin syah, 1999:136) Sedangkan menurut Slameto adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010: 180). Penulis dapat menyimpulakn bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap objek atau suatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. Dalam memperhatikan sesuatu yang digemari, seseorang bisa saja memperhatikan secara seksama apa yang ia sangat gemari. Dalam menikmati, seseorang bisa menikmati apa yang ia gemari hingga akhirnya mendapatkan rasa puas. 2
Sudarsono, kamus Filsafat dan psikologi, (Jakarta; anggota IKAPI. 1993), h. 156
21
b. Macam-macam minat Macam-macam minat dapat di uraikan sebagai berikut: a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat di bedakan menjadi minat primitive dan minat kultural. Minat primitive adalah yang timbul kerena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan. Sedangakan minat kultural adalah minat yang timbul dari hasil belajar. b. Berdasarkan arahnya, minat dapat di bedakan menjadi minat Intrinsic dan Ekrinsik. Minat intrinsic adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktifitas itu sendiri, ini merupakann minat yang lebih mendasar atau minat asli. Minat Ekrinsik adalah minat yang berhubunagan dengan tujuan ahir dari kegiatan tersebut. c. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan menjadi 4 yaitu; Experessed Interest, Manifast Interest, Tested Interest, Inventoried Interest (Abdul Rahman Shaleh, 2004:267)
c. . Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat Menurut Crow and Crow yang dikutip dalam bukunya Abdul Rahman Shaleh berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat yaitu (Abdul Rahman Shaleh, 2004:268) : a. Dorongan dari dalam diri indifidu, misalnya dorongan makan rasa ingin tahu dan seks.
22
b. Motif
Sosial.
Dapat
membangkitkan minat
menjadi untuk
faktor
melakukan
yang aktifitas
tertentu. c. Faktor Emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Dalam faktor-faktor minat nasabah menjadi dua faktor yaitu; a. Faktor
Emosional
(Internal)
dengan
indikator
pelayanan, relegius, stimuli,dan profit sharing. b. Faktor Motif Sosial (Eksternal) dengan indikatot repotasi, promosi dan lokasi.
C. Unsur-Unsur Yang Pengaruhi Minat Pedagang 1. Perilaku Nasabah, Pelayanan dan Pengetahuan Terhadap Produk A. Pengatahuan Terhadap Produk Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: 1. Pendidikan Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
23
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia. 2. Media Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah. 3. Keterpaparan informasi Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.3 B. Perilaku konsumen Perilaku konsumen menurut Kotler (2008:214) bahwa, “perilaku konsumen merupakan
studi tentang cara individu,
kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”.
3
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, “Pengetahuan”, artikel diakses pada 01 Januari 2016 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan.htm
24
Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan perlu dicari informasinya semaksimal mungkin (Husein Umar,2005:49)
Banyak pengertian perilaku
konsumen yang dikemukakan para ahli, salah satunya yang didefinisikan oleh Engel dan kawan-kawan (1994) yang mengatakan bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu tindakan individu secara langsung terlibat dalam usaha memperolehnya, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut (Engel, James, 1996:4) Paul Peter dan Jerry C.Olson memberikan definisi perilaku nasabah sebagai konsumen bank (consumer behavior) yaitu interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar kita, yaitu tempat manusia melakukan aspek pertukaran didalam hidup mereka (Murti Sumarni, 2002:233) Perilaku konsumen, seperti didefinisikan oleh Schiffman dan kanuk (2000), adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya (Ristiyanti Prasetyo, 2005:9) Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan studi
25
tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau
melakukan
transaksi
pembelian
suatu
produk
dan
mengkonsumsinya. Perilaku nasabah mengacu pada perilaku yang ditunjukan oleh para individu dalam membeli dan menggunakan barang dan jasa. Secara garis besar, perilaku konsumen mencakup aktivitas mental dan fisik berkenaan dengan proses mendapatkan, mengonsumsi, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, dan atau pengalaman tertentu. C. Pelayanan a. Pengertian pelayanan Pelayanan menurut bahasa adalah perbuatan, yaitu perbuatan untuk menyediakan segala yang diperlukan orang lain.4 Sedangkan menurut istilah terdapat beberapa definisi, antara lain: 1. Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang langsung (Moenir, 2002:17) 2. Kotler mendefinisikan pelayanan atau jasa sebagai segala tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain
4
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999). h 76
26
yang pada dasarnya bersifat intangibles (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Fandy Tjiptono, 1997:134) 3. Pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan
apapun.
Produksi
layanan
bisa
berhubungan dengan produk fisik atau tidak (Bilson Simamora, 2001:172). Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan atau servis adalah sebuah kegiatan atau keuntungan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pelayanan pada dasarnya bersifat intangible (tak teraba) dan tidak berujung pada kepemilikan (Wira Sutedja,2007:5). Pelayanan sangat penting, karena jika pelayanan diberikan dengan baik dan benar merupakan daya tarik bagi calon nasabah atau nasabah untuk tetap menjadi nasabah, bahkan pelayanan ini sangat menentukan organisasi mencapai sasaran. Konsep pelayanan yang baik dan benar akan menciptakan simpati dari calon nasabah baik dari masyarakat maupun dari bank-bank
saingan,
jika
masyarakat
simpati
akan menimbulkan
kepercayaan, sehingga pemasaran produk jasa bank lebih lancar (Malayu Hasibuan, 2002:53).
27
b. Dasar-Dasar Pelayanan Nasabah Dasar-dasar pelayanan yang perlu dikuasai oleh seorang petugas bank sebelum melakukan tugasnya, mengingat karakter masing-masing nasabah beragam. Berikut ini dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami tersebut adalah: 1. Berpakaian dan berpenampilan yang rapih dan bersih 2. Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan senyum 3. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika kenal 4. Tenang, sopan, hormat dan tekun mendengarkan setiap pembicaraan 5. Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar 6. Bergairah dalam melayani nasabah dan menunjukan kemampuannya 7. Jangan menyela atau memotong pembicaraan 8. Mampu meyakini nasabah serta memberikan kepuasan 9. Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, maka mintalah bantuan kepada petugas lain yang mampu 10. Bila belum dapat melayani, beri tahukan kapan harus melayani (Kasmir, 2003:210).
c. Ciri-Ciri Pelayanan Yang Baik Dalam prakteknya, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri tersendiri dan hampir semua perusahaan menggunakan kriteria yang sama untuk membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik. Terdapat beberapa faktor
28
pendukung yang mempengaruhi pelayanan yang baik. Pertama, adalah faktor manusia yang memberi pelayanan tersebut, yang melayani pelanggan harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara tepat dan cepat. Kedua, pelayanan yang baik juga harus diikuti oleh tersediannya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan dan keakuratan pekerjaan. Pada akhirnya, sarana dan prasarana yang dimiliki juga harus dioperasikan oleh manusia yang berkualitas pula. Jadi dapat dikatakan kedua faktor tersebut saling menunjang satu sama lainnya. Beberapa ciri pelayanan yang baik yang harus diikuti oleh karyawan yang bertugas melayani pelanggan atau nasabah yaitu, tersedianya karyawan yang baik, tersedianya sarana dan prasarana yang baik, bertanggung jawab kepada setiap nasabah dari awal hingga selesai, mampu berkomunikasi dengan baik, memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik, berusaha memahami kebutuhan nasabah, dan mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah (Kasmir, 2003:223).
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Kotler (2008) mengatakan bahwa, “perilaku
pembelian
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan Beberapa faktor yang mempengaruhi berikut:
konsumen psikologis”.
perilaku konsumen adalah sebagai
29
1. Faktor Budaya. Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Pada dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki stratifikasi sosial. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa. Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang-orang didalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang merasa dirinya menempati posisi inferior atau superior dikelas sosial mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel-seperti pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan, dan orientasi nilai-bukannya satu variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda-beda, tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu.
30
2. Faktor sosial Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan memengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi, pribadi, harga diri dan cinta. Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. diharapkan
akan
dilakukan
Peran
meliputi
kegiatan
yang
oleh seseorang. Masing-masing peran
menghasilkan status. 3. Faktor pribadi. Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli.
31
4. Faktor psikologi. Satu
perangkat
proses
psikologis
berkombinasi
dengan
karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Empat proses psikologis penting-motivasi, persepsi,
pembelajaran,
mempengaruhi
dan
memori-secara
fundamental
tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan
pemasaran. E. Tahapan-tahapan dalam Proses Keputusan Pembelian/ Menggunakan Jasa Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu sebagai berikut: (Kotler, 2008:234)
Gambar 2.1 Proses Pembelian/Penggunaan Konsumen Model Lima Tahap Mengenali Kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Membeli
Prilaku Pasca Pembelian
Sumber: Kotler (2008:235) Penjelasan secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
32
1. Pengenalan Masalah. Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi dan belum terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera terpenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama sama harus dipenuhi. Jadi dari tahap ini proses pembelian itu mulai dilakukan. 2. Pencarian Informasi. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari
informasi
yang
lebih
banyak.
Situasi
pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi: mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Melalui pengumpulan informasi, konsumen tersebut mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur-fitur merek tersebut. 3. Evaluasi alternatif. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model- model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi konsumen
kognitif.
Model
tersebut
menganggap
membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan
rasional. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
33
Kedua, konsumen mencari manfaat terntentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk muaskan kebutuhan itu.
Keputusan Pembelian. Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. 4. Perilaku sesudah pembelian. Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidak sesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Para konsumen membetuk harapan mereka berdasarkan pesan yang diterima dari para penjual, teman dan sumber-sumber informasi lain. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas, jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Metode Penelitian Penelitian atau penyelidikan adalah suatu tindakan yang di lakukan dengan sistematis dan teliti, dengan tujuan mendapatkan pengatahuan baru atau mendapatkan susunan atau tafsiran yang baru dari pengatahuan yang telah ada, dimana sikap orang yang bertindak itu harus keritis dan prosedur yang gunakan harus lengkap (Moehar Daniem, 2000: 5) Jenis meteode penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang yang bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan tentang apa, siapa, dimana, bila mana dan
mendifinisikan suatu subjek atau menciptakan profil suatu pristiwa,
orang dan masalah (Tony Wijaya, 2013:1). Penelitian ini di gunakan dalam mengambil data dengan menggunakan survei kepada pedagang Pasar Parung yang telah menjadi anggota dari BMT UGT Sidogiri. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai factor minat pedagang pasar parung dalam melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri.
34
35
B. Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel a. Populasi Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan (Moh. Nazir, 2003:271). Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data.1 Populasi pada penelitian ini adalah pedangan pasar parung di BMT UGT Sidogiri Capem Parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT tersebut, jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 150 orang pedagang yang melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. b. Sampel Sampel dalam penelitian ini yaitu pedagang Pasar Parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung dalam hal ini jumlah sampel berjumlah 108 yang mana melihat dari tabel krejcie sebagai tehnik penentuan sampel dalam penelitian ini. c. Tehnik Pengambilan Sampel Untuk menentukan ukuran sampel yang dijadikan objek dalam penelitian ini menggunakan tabel
Kretjcie adalah tabel ukur untuk
menentukan populasi yang lebih simple, pada tabel Kretjcie ukuran
1
Sukandarruidi, Metodelogi Penelitian, (Jogjakarta: Gajah madauniversitas prees,2002), h.50
36
sampel langsung diketahui berdasarkan jumlah populasi yang dimiliki (Sugiyono, 1999:6) Muhammad nisfianoor (2009:6) mengatakan dalam bukunya bahwa bila sampel yang di ambil jumlahnya kecil, maka besar kemungkinan akan memperoleh sampel yang tidak representatif, maka dari itu melihat dari jumlah populasi yang hanya berjumlah 150 dari pedagang pasar parung yang melakukan pembiayaan di Bmt tersebut makan penulis dalam penelitian ini menggunakan Tabel Kretjcie dalam penetuan sampel. Penentuan sampel dari penggunaan tabel Kretjcie iyalah melihat jumlah populasi (N) lalu di seuaikan dengan nilai (S) yang menjadi sampel dalam penelitian ini, berikut tabel Kretjcie yang di gunakan. Tabel 3.1 Tabel Kretjcie Untuk menentukan besar sampel (Sugiyono 1999) N 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
S 10 14 19 24 28 32 36 40 44 48 52 56 59
N 80 85 90 95 100 110 120 130 140 150 160 170 180
S 66 70 73 76 80 86 92 97 103 108 113 118 123
37
75
63
190
127
Keterangan: Tabel dibuat dengan tingkat kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95% N= Jumlah Populasi S=Sampel
Berdasarkan hasil pengoperasian Tabel Kretjcie tersebut, maka ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sebesar
108
sampel pedagang pasar parung yang melakukan pembiayaan di bmt ugt sidogiri dengan jumlah (N) 150 Populasi dan (S) 108 Sampel. C. Sumber Data Dalam penelitian ini, menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan dokumentasi,
a. Data Primer Kuisioner (angket) yang langsung disebarkan kepada nasabah yang telah melakukan pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem Parung khususnya kepada pedagang pasar Parung
yang
telah
pembiayaan di BMT tersebut. Jawaban responden atas
melakukan pertanyaan-
pertanyaan akan menjadi data pokok untuk melihat respon nasabah dalam memilih menggunakan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung.
38
b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan bersifat
siap
pakai
serta
mampu
memberikan
informasi
dalam
pengambilan keputusan meskipun dapat di olah lebih lanjut.2 Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu buku-buku pedoman, makalah, artikel, dan sumber tulisan lainnya yang berkenaan dengan topik masalah penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan survei, kuesioner merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data. Kuesioner disebut pula sebagai angket. Angket adalah alat pengumpulan data dengan cara mengirim suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.3 Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaanpertanyaan
tertulis untuk memperoleh
informasi dari responden (Hendi
Tanjung: 2013). Kuisioner, yaitu menyebarkan angket (kuisioner) kepada nasabah /pedagang pasar parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Distribusi kuesioner dilakukan secara langsung,
2
Tony Wajaya, Metodelogi penelitian ekonomi dan bisnis: Teori dan praktek, (Yogjakarta : Graha Ilmu ,2013) h.19 3 Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk peneliti Pemula, (Jogjakarta: Gajah mada universitas prees,2002).h.78.
39
yaitu peneliti bertemu dengan responden untuk memberikan daftar pertanyaan dan menerima jawabannya. Kuesioner ini menggunakan pengukuran skala lima atau skala likert, skala likert adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi, seorang atau kelompok orang tentang fenomena social (Ety Rochaety, 2009:43) Tabel 3.2 Skala Likert Bobot
Kategori
5
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Netral/Ragu-ragu
2
Tidak Setuju
1
Sangat Tidak Setuju
E. Teknik Analisis Data Dalam peneitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana, dimana ketergantungan satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, dengan maksud
untuk meramal nilai tidak bebas pada
penelitian ini. Untuk membantu
penelitian
ini peulis menggunakan
Software pengelola data statistik SPSS for Windows version 21.0.
40
F. Variabel penelitian dan Devinisi Oprasional Definisi variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sejumlah variabel yang dibagi menjadi dua bagian yaitu : variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Definisi operasional masingmasing variabel adalah sebagai berikut : Gambat 3.1 Variabel Penelitian X1 Pelayanan Y Fasilitas pembiayaan
X2 Lokasi X3 Pengatahuan/Promosi MINAT PEDAGANG
A. Variabel Bebas (Independent Variable) 1. Pelayanan Kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadapa tingkat layanan yang dipersepsikan (Perceived service) dengan tingkat pelayanan yang diharapakan (expected value). Adapun indikator-indikator kualitas layanan adalah :
41
a. Kualitas layanan dapat diandalkan b. Daya tanggap c. Kesopanan dan keramahan 2. Lokasi Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Lokasi lebih tegas berarti tempat secara fisik Lokasi adalah letak atau toko pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba Adapun indikator-indikator lokasi dalam penelitian sebagai berikut menurut adalah : a. Akses lokasi b. Tempat parkir yang luas dan aman. c. Lingkungan yg mendukung 3. Pengatahuan/ Promosi Menurut Mc.Charty & Perrealt ”Promosi adalah komunikasi informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain dalam Adapun
saluran
untuk
mempengaruhi
indikator-indikator
Amstrong (2001) adala :
promosi
sikap
dan perilaku”.
menurut
Kotler
&
42
a. Periklanan b. Promosi penjualan c. Pemasaran langsung
B. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Fasilitas Pembiayaan. Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang disediakan pengelola jasa untuk menunjang pelayanan dan memenuhi kebutuhan pelanggan serta untuk melengkapi dan mendukung aktivitas dalam kelancaran jasa. Indikatornya dari fasilitas antara lain
Indikator dalam fasiltas adalah
sebagai berikut : a) Fasilitas penunjang pelayanan b) Kelengkapan fasilitas c) Optimalisasi fungsi fasilitas
G. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif adalah memberi gambaran atau deskrpsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum
(kemencengan distribusi).
,
sum,
range,
kurtois
dan
skewness
43
2. Uji Kualitas data a. Uji Validitas Imam Ghozali (2001: 49) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner akan di katakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang di ukur oleh kuesioner tersebut. Dalam menentukan valid atau tidaknya butir-butir pertanyaan dalam penelitian ada beberapa cara yang dapat di gunakan, namu dalam hal ini peneliti menggunakan Corracted item-Total Correlation dengan patokan 0,2 . jika nilai pada Corracted itemTotal Correlation dibawa 0,2 atau bertanda negativ (-) maka dinyatakan tidak valid, sebaliknya jika nilai Corracted itemTotal Correlation di atas 0,2 maka dinyatakan valid. Valid atau tidaknya butir adalah sama dengan fungsi yang dinyatakan daya beda butir. Penggunaan patokan 0,2 untuk menyakan bahwa butir telah valid dapat di lihat pada beberapa rujukan kriteria empirik. b. Uji Reabilitas Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
44
memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Semakin kecil kesalahan pengukuran, maka reliabel alat pengukur. Sebaliknya makin besar kesalahan pengukur, makin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Untuk mengetahui tingkat reliabelitasnya adalah besarnya nilai Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha semakin mendekati 1 berarti semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya. Nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,60 dikategorikan reliabilitasnya kurang baik. Adapun reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan realibel jika memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari > 0,60, standarisasi reliabilitas ini didasarkan pada kaidah reliabilitas Guilford. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Normalitas adalah pengujian tentang kenormalan data. Penggunaan uji normalitas dalam penelitian ini adalah karena asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi normal. Maksud data terdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal dan data memusat pada nilai ratarata dan median. Uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah metode regresi, variabel dependent dan variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
45
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji grafik Propability Plot dan One Sampel Kolmegrov-simirnov Test. dalam uji grafik Propability Plot, hasil pengelolaan data dapat dilihat dari penyebaran
data
di
sekitar
garis
diagonal.
Kreteria
pengambilan keputsan adalah sebagai berikut : 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka diartikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diaonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan uji One Sampel Kolomogoro-Swirnov Test, adalah variabel yang mempunyai
Asymp. Sig. (2-tailed) diatas tingkat
signifikasi sebesasar 0,05 maka di artikan bahwa variabel-variabel tersebut berdistribusi normal begitu juga sebaliknya (Imam Ghozali, 2001:163)
46
b. Uji Multikolonieritas Adalah bertujuan untuk
menguji
apakah
model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. 4 Pendeteksian
Mutlikolinioritas dilakukan dengan mengunakan
tolerance value dan VarianceInflation Faktor (VIF), jika nilai tolerance value>0,10 dan VIF <10,0 maka di artikan tidak terjadi Multikolineritas. c. Uji Heteroskedestisitas Menurut Imam Ghozali (2001:69) uji Heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari satu pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
4
H. Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001), h. 57.
47
Dengan dasar analisis : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Analisis Regresi Linier Berganda Jika semua uji asumsi klasik telah dilakukan dan model dapat digunakan, maka regresi dapat dilakukan. Model regresi yang akan digunakan adalah regresi linear berganda dengan lima variabel independen. Model ini dituliskan sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 Keterangan: Y
= Fasilitas Pembiayaan
a
= konstanta yang menunjukkan besar nilai Y jika X = 0
b1-b3 = koefisien regresi parsial, yaitu konstanta yang menunjukkan besar peran X dalam menentukan besar Y
48
X1 = Pelayanan X2 = Lokasi X3 = Pengatahuan/promosi
H. Uji Hipotesis Setelah model regresi berganda memenuhi syarat uji asumsi klasik, dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisiens regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji-F dan uji-t. a. Uji Determinasi Dalam analisi korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi atau disebut juga dengan R Square yang merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien determinasi digunakan untuk Untuk menentukan besarnya pengaruh frekuensi variabel i terhadap variabel Y. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel X.
b. Uji Korelasi Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, uji
49
hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan antara varabel minat pedagang yaitu terdiri dari pelayanan (X1), lokasi (X2) dan promosi (X3) terhadap variabel fasilitas pembiayaan. Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dapat berpedoman pada keterangan yang tertera pada tabel 3.3 sebagai berikut: (Nisfiannoor, 2005:154)
Tabel 3.3 Tabel Tingkat Hubungan Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
c. Uji-F (Uji Global) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan variabel terkait. H0 : Tidak terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Minat Pedagang
(Pelayanan,
lokasi
dan
pengatahuan
terhadap
Pemamfaatan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem parung
50
Ha : Terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Minat Pedagang (Pelayanan, lokasi dan pengatahuan terhadap Pemamfaatan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem parung Adapun kriteria pengujianya adalah jika FHitung > FTabel maka H0 ditolak atau sig < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga jika FHitung < FTabel maka H0 diterima atau sig > 0,05 maka H0 diterima.
d. Uji-t (Uji pengaruh parsial) Digunakan
untuk
menguji
koefisien
regresi
secara
individual, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Setelah didapt nilai t hitung maka selanjutnya nilai t dibanding dengan nilai t tabel. 1. Hipotesis parsial untuk pelayanan (X1) H01 :
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan
terhadap Fasilitas pembiayaan Ha1:
terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan
terhadap fasilitas pembiayaan 2. Hipotesis parsial untuk lokasi (X2)
51
H02 :
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada lokasi
terhadap fasilitas pembiayaan Ha2 :
terdapat pengaruh pada lokasi terhadap fasilitas
pembiayaan 2. Hipotesis parsial untuk pengatahuan (X3) H03 :
tidak
terdapat
pengaruh
yang
signifikan
pada
pengatahuan terhadap fasilitas pembiayaan Ha3 :
terdapat pengaruh yang signifikan pada pengatahuan
terhadap fasilitas pembiayaan Adapun kriteria adalah jika THitung > TTabel maka H0 ditolak atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga jika THitung < Ttabelmaka H0 diterima atau sig > 0,05 maka H0 diterima.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pasar Parung sedangkan objek dari penelitan ini adalah pedagang pasar parung yang mana telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Dalam analisis yang di lakukan dalam penelitian ini variabel lokasi (X2) ternyata bukan faktor yang di ikut sertakan, karena secara statistika variabel ini tidak memiliki nilai signifikasi yang sesuai prosedur, nilai sig yang di dapatkan adalah 0.421. Pengumpulan
data
dilaksanakan
melalui
penyebaran
kuesioner
penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden, yaitu seluruh pedagang pasar parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Capem Parung. Dilaksanakan mulai tanggal 29 April 2015 hingga 6 April 2015. Peneliti mengambill sampel menyesuaikan dengan penetuan sampel menggunakan rumus Kretjcie, sampel tersebut ialah pedagang yang telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri, jumlah sampel yang di dapatkan berjumlah 108 pedagang. Kuesioner yang terdaftar disebarkan berjumlah 108 eksemplar dan jumlah kuesioner yang kembali adalah
52
53
sebanyak 108 eksemplar kuesioner atau 100%. Gambaran mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian No 1 2 3 4
Keterangan Jumlah kuesioner yang tersebar Jumlah kuesioner yang tidak kembali Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah Jumlah kuesioner yang dapat diolah Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
Jumlah 108 0 0 108
Persentase 100% 0% 0% 100%
2. Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah pedagang pasar parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Berikut ini adalah deskripsi mengenai indentitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, dan status pernikahan. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Percent Laki-laki
80
74%
Perempuan
28
26%
Total 108 100% Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
54
Data di atas menunjukan bahwa 80 orang atau 74% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dan sisanya sebanyak 28 orang atau 26% responden berjenis kelamin perempuan. b. Deskripsi responden berdasarkan usia Tabel 4.3 berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia. Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Tahun
Frequency
Percent
16-20 Tahun
2
2%
21-25 Tahun
6
5%
26-30 Tahun
26
24%
31-36 Ahun
33
31%
>37 tahun
41
38%
108 100% Total Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015 Data di atas menunjukan bahwa 41 Orang atau 38% responden mendominasi usia di atas 37 Tahun, 2 Orang atau 2% responden pedagang yang berusia 16-20 tahun, 26 orang atau 24% responden berusia 26-20 tahun, 33 orang atau 31% responden yang berusia 31-36 tahun.
55
c. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja Tabel 4.4 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan status pernikahan. Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status pernikahan Lama Bekerja
Frequency Percent
Nikah
90
83%
Belum Menikah
18
17%
108
100%
Total
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015 Berdasarkan data yang telah diolah penulis dapat diketahui bahwa responden yang telah bersetatus nikah berjumlah sebanyak 90 orang atau sama dengan 83%, responden yang belum bersetatus nikah sebanyak 18 orang atau sama dengan 18%. B. Hasi Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi Fasilitas (X1), Lokasi (X2), Promosi (X3), dan Fasilitas Pembiayaan (Y) akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.5.
56
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskriptif N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pelayanan X1
108
10.00
25.00 19.3241
2.65044
Lokasi X2
108
10.00
25.00 18.7037
3.33001
Promosi X3
108
6.00
19.00 14.3889
2.44503
Fasilitas Pembiayaan Y
108
9.00
25.00 19.2037
3.52232
Valid N (listwise) 108 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS data primer tahun 2015 Tabel 4.5 menjelaskan bahwa pada variabel Pelayanan X1 jawaban minimum responden sebesar 10.00 dan maksimum sebesar 25.00 dengan rata rata total 19.3241 dan standar deviasi sebesar 2.65044. Variabel Lokasi X2 jawaban minimum 10.00 dan maksimum 25.00 dengan rata-rata total 18.7037 dan standar deviasi 3.33001. Variabel Promosi X3 jawaban minimum responden 6.00 dan maksimum 19.00 dengan rata-rata total 14.3889 dan standar deviasi 2.44503. Nilai standar deviasi utuk setiap variabel lebih kecil dari mean mengartikan bahwa standar error dari penelitian ini rendah sehingga penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik untuk diteliti lebih lanjut. Dari enam variabel yang digunakan dalam penelitian ini, masing-masing variabel memiliki lima tingkat jawaban. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 1, Tidak Setuju (TS) bernilai 2, Netral (N) bernilai 3, Setuju (S) bernilai 4,
57
dan Sangat Setuju (SS) bernilai 5. Berikut adalah tabel jawaban responden pada setiap variabel : Tabel 4.6 Variabel Deskriptif (%) Variabel
Pelayanan
No P1 P2 P3 P4 P5
Total Percent
Lokasi
LO1 LO2 LO3 LO4 LO5
Total Percent
STS 0 0 0 0 0 0 0.0%
TS 7 5.6 7.3 5.5 7.4 32.8 7.0%
STS TS N S SS 0 9.2 20.3 50.5 20 9 6.4 15.4 55.6 13.6 0 7.3 13.8 63.3 15.6 9 7.3 24.8 35.2 23.7 2.8 19.3 22 47.6 8.3 20.8 49.5 96.3 252.2 81.2 4.0% 10.0% 19.0% 51.0% 16.0%
Total Percent
STS 9 0 3.7 3.7 16.4 4.0%
TS 7.3 5.5 8.3 6.4 27.5 7.0%
Fasilitas Pembiayaan
STS 2.8 1.8
TS 12.7 5.9
Promosi
PR1 PR2 PR3 PR4
F1 F2
N S SS 10.5 75 7.5 14.7 67.8 11.9 25.7 60.6 6.4 17.2 58 19.3 18.3 39.4 34.9 86.9 300.8 79.5 17.0% 60.0% 16.0%
N S 23.9 57.8 30.8 51.8 31.9 50.5 32.1 45.9 118.7 206 29.0% 51.0% N 14.7 25.7
S 45.9 45.9
SS 9.2 11.9 5.6 11.9 38.6 9.0% SS 23.9 20.7
58
F3 F4 F5
0 6.4 18.3 39.4 35.9 5.5 5.5 16.5 54.1 18.4 0 4.9 14.8 68.8 11.5 Total 10.1 35.4 90 254.1 110.4 Percent 2.0% 7.0% 18.0% 51.0% 22.0% Sumber : Hasil Pengolahan SPSS data primer tahun 2015 2. Hasil Uji Validitas Validitas suatu instrument menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Uji
validitas dilakukan guna mengetahui tingkat kesahihan data
penelitian yang diisi oleh responden atau dengan kata lain uji yang dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu pertanyaan kuesioner yang digunakan dalam penelitian. Suatu penelitian akan valid jika instrumen penelitian yang digunakan dapat mengukur apa yang seharunya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan peneliti. Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah indeks validitasnya > 0,3. Dengan demikian, jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir instrumen terebut tidak valid. Semakin tinggi korelasi itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula konsistensinya atau validitasnya.
59
Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas dari enam variabel yang digunakan dalam penelitian ini dengan total sampel 108 responden.
Variabel
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Corrected No Item-Total Indeks Validitas Keterangan Correlation
P1 0.510 P2 0.630 P3 0.650 P4 0.360 P5 0.600 LO1 0.726 Lokasi LO2 0.691 LO3 0.651 LO4 0.687 LO5 0.417 PR1 0.442 Promosi PR2 0.509 PR3 0.563 PR4 0.512 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2015 Pelayanan
0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,2
Valid
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Dependen Corrected No Item-Total Correlation F1 0.666 F2 0.779 F3 0.732 F4 0.607 F5 0.415 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2015 Variabel
Indeks Validitas
Keterangan
Fasilitas Pembiayaan
0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Valid Valid Valid Valid Valid
60
Pada tabel hasil uji validitas variabel independen dan dependen dapat disimpulkan mempunyai data dengan kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai korelasi diatas 0,2. 3. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi dari instrument penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbach Alpha berada diatas > 0,6. Cara menganalisisnya dengan ketentuan jika skor r Alpha > r Tabel, maka dapat dinyatakan reliable dan sebaliknya jika skor r Alpha < r Tabel, maka dinyatakan tidak reliabel. Tabel 4.9 ini menunjukan hasil uji reliabilitas untuk 3 variabel penelitian yang digunakan untuk penelitian ini. Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach's Alpha Keterangan
Pelayanan
0.769
Reliabel
Lokasi
0.827
Reliabel
Promosi
0.717
Reliabel
Fasilitas pembiayaan 0.834 Sumber : Data Primer Diolah pada Tahun 2015
Reliabel
Tabe; 4.9 menunjukan nilai Conbech’s Alpha atas variabel yang digunakan dalam penilitian. Pelayanan 0,769, Lokasi 0,827, Promosi 0,717, dan Fasilitas pembiayaan 0,834. Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbech’s alpha lebih dari 0,6.
61
4. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data dapat mengikuti atau mendekati hukuman sebaran data normal.1 Sebaran data dapat dilakukan normal apanbila nilai sig > 0,05, dan sebaliknya data tidak normal jika nilai sig < 0,05. Atau selain itu, intuk mendeteksi normalitas adalah dengan melihat tabel histogram dan normal P-Plot pada hasil output analisis data program computer SPSS versi 16.0 for Windows Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Predicted N Normal Parameters
108 a
Most Extreme Differences
Mean
19.2037037
Std. Deviation
2.71214282
Absolute
.122
Positive
.101
Negative
-.122
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
1
M. Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. h.91
1.269 .080
62
Hasil uji normalitas berdsarkan analisa statistik non-parametrik Kolmogorov Smirnov pada Tabel 4.10 diatas menunjukan nilai rata-rata sig (p) 0.080 > 0,05, hal ini berarti data residual berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF (Variance Inflation Faktor) pada Output SPSS versi 16.0. pada umumnya apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 (VIF
<
10)
maka
Variabel
tersebut
tidak
mempunyai
masalah
multikolinearitas. Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics T
Sig. Tolerance VIF
-7.481
.049
.000 153.497
VAR PELAYANAN
.331
.003
.876 109.949 .000
.646 1.547
VAR PROMOSI
.076
.003
.186 23.284 .000
.646 1.547
a. Dependent Variable: Standardized Predicted Value Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015
63
64
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015 Dari gambar 4.12 adalah grafik scatterplot yang menunjukan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (Nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi
minat pedagang pasar parung dalam
memafaatkan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri berdasarkan variabel yang mempengaruhinya. 5. Analisis Regresi Linear Berganda Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear untuk pembuktian hipotesis penelitian, yaitu untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini menggunakan input berdasarkan data primer yang diperoleh dari lembar kuesioner yang telah tersebar ke 108 responden. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunaka aplikasi berbasis Windows yaitu SPSS versi 16.0.
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics T
Sig. Tolerance VIF
65
1
(Constant)
-7.481
.049
153.497
.000
VAR PELAYANAN
.331
.003
.876 109.949
.000
.646 1.547
VAR PROMOSI
.076
.003
.186 23.284
.000
.646 1.547
b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = -7,481 + 0,331 X1 + 0,076 X2 + e a. nilai konstanta (a) sebesar -7,481 dapat diartikan bahwa nilai Y akan bernilai -7,481 jika semua variabel independen masing masing-bernilai nol. b. Koefisien regresi untuk X1, yaitu pelayanan sebesar 0,331 menyatakan bahwa setiap kenaikan variabel pelayanan sebesar 1 akan menaikan fasilitas pembiayaan sebesar 0,331. Semakin meningkat variabel pelayanan maka akan diikuti dengan meningkatnya fasilitas pembiayaan. c. Koefisien regrasi untuk X2, yaitu promosi sebesar 0,076 menyatakan bahwa setiap kenaikan variabel promosi sebesar 1 akan menaikan fasilitas pembiayaan sebesar 0, 076. Semakin meningkat variabel promosi maka akan diikuti dengan meningkatnya fasilitas pembiayaan.
66
6. Hasil Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpenngaruh terhadapa variabel dependen. Oleh karena itu, pada penelitain ini R Square yang digunakan adalah R Square yang telah di sesuaikan atau Adjuted R Square (Adjuted R²) karena di sesuaikan dengan jumlah variabel yang di gunakan dalam penelitian. Nilai Adjuted R² dapat naik atau turun apa bila satu variabel independent di tambahkan ke dalam model penelitian. berikut. Tabel 4.13 Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .998 .996 .996 .06627539 a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR PROMOSI b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015 Tabel 4.13 menunjukan nilai dari Square R² sebesar 0,996. Hal ini menandakan bahwa variasi dua variabel menjelaskan sebesar 99,6% fasilitas pembiayaan dipengaruhi oleh dua variabel diantaranya variabel pelayanan dan vaiabel promosi sedangkan sisanya yaitu 0.4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
67
b. Uji Korelasi Uji korelasi untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antar variabel bebas (pelayanan dan promosi) dengan variabel terikat (fasilitas pembiayaan). Untuk melakukan uji korelasi ini dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Correlation melalui program SPSS 16.0. Berikut ini hasil uji korelasi yang dilakukan pada kedua variabel tersebut: Tabel 4.14 Hasil Analisis Uji Korelasi Correlations Standardized Predicted Value Pearson Correlation
VAR VAR PELAYANA PROMOSI N
Standardized Predicted Value
1.000
.707
.987
VAR PROMOSI
.707
1.000
.595
.595
1.000
.000
.000
. .000
.000 .
108
108
108 108
108 108
VAR PELAYANAN .987 Sig. (1-tailed) Standardized Predicted . Value VAR PROMOSI .000 VAR PELAYANAN .000 Standardized Predicted N 108 Value VAR PROMOSI 108 VAR PELAYANAN 108 Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi antara variabel bebas ( fasilitas pembiayaan) dengan variabel pelayanan sebesar 0,707, dimana hal ini menunjukkan adanya korelasi/hubungan yang
68
kuat antara variabel pelayanan dengan fasilitas pembiayaan. Kemudian angka koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut bertanda positif (+) yang berarti menunjukkan adanya hubungan yang bersifat berbanding lurus, yang artinya peningkatan satu satuan di variabel ini akan diikuti oleh penaikkan variabel lain, sehingga semakin tinggi tingkat pelayanan maka akan membuat nilai fasilitas pembiayaan menjadi semakin tinggi pula. Sedangkan nilai korelasi antara variabel bebas ( fasilitas pembiayaan) dengan variabel promosi sebesar 0,987, dimana hal ini menunjukkan adanya korelasi/hubungan yang kuat antara variabel promosi dengan fasilitas pembiayaan. Kemudian angka koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut bertanda positif (+) yang berarti menunjukkan adanya hubungan yang bersifat berbanding lurus, yang artinya peningkatan satu satuan di variabel ini akan diikuti oleh penaikkan variabel lain, sehingga semakin tinggi tingkat promosi maka akan membuat nilai fasilitas pembiayaan menjadi semakin tinggi pula. c. Uji Simultan (F) Untuk menguji apakah regresi tersebut sudah benar dan layak, maka dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama antara variabel X terhadap Y dimana variabel X terdapat 3 variabel yaitu pelayanan (X1), dan promosi (X2) terhadap fasilitas pembiayaan (Y). untuk menemukan pengaruh secara simultan maka dibuat hipotesis sebagai berikut :
69
1. Ha : Faktor pelayanan, dan promosi berpengaruh positif bagi pedagang pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas pembaiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. 2. H0 : Faktor pelayanan, dan promosi tidak berpengaruh positif bagi pedagang pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas pembaiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Tabel 4.15 Hasil Uji Simultan ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression Residual Total
Df
Mean Square
106.539
2
.461
105
107.000
107
F
53.269 1.213E4
Sig. .000a
.004
a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR PROMOSI b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015 Dilihat dari hasil prin out tabel ANOVA, diperoleh nilai Fhitung = 1.213 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan tingkat signifikan lebih kecil dari alpha 0,05 (0.00 < 0.05) maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Faktor pelayanan, dan promosi berpengaruh positif bagi pedagang pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas pembaiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Hal ini berarti bahwa Ha diterima dan H0 ditolak.
70
d. Uji Parsial (t) Uji parsial atau uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (Minat pedagang) dalam menerangkan variasi variabel dependen (Fasilitas Pembiayaan). [1] Hipotesis parsial untuk pelayanan (X1) H01 :
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Ha1:
terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
[2] Hipotesis parsial untuk promosi (X2) H02 :
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Ha2 :
terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Hasil uji parsial (t) ditunjukan pada tabel berikut :
71
Tabel 4.16 Hasil Uji Parsial (t) Coefficientsa Unstandardiz ed Standardized Coefficients Coefficients Model 1
B
(Constant)
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig. Tolerance VIF
-7.481
.049
-153.497 .000
VAR PELAYANAN
.331
.003
.876 109.949 .000
.646 1.547
VAR PROMOSI
.076
.003
.186
.646 1.547
23.284 .000
Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015 Dari tabel di atas menunjukan bahwa variabel pelayanan (X1) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.000 dengan nilai parsial t 109,949 tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap fasilitas pembiayaan. Sedangkan
variabel
promosi
(X2)
memiliki
tingkat
signifikansi sebesar 0.000 dengan nilai parsial t positif 23,284 tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha2 diterima sehingga promosi berpengaruh secara signifikan terhadap fasilitas pembiayaan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di bab sebelumnya penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Faktor Pengatahuan dan Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat pedagan pasar parung terhadap pemanfaatan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri, dibuktikan signifikansi 0.00>0,05 2. Sedangkan faktor lokasi dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap minat pedagan pasar parung, hal tersebut dibuktikan signifikansi 0.421> 0,05. 3. Dari hasil penelitian ini faktor pelayanan dan promosi kedua variabel sangat berpengaruh terhadap minat pedagang pasar parung dalam pemanfaatan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri, yang mana dapat dilihat dari Uji Koefisien Determinasi sebasar 99,6%.
72
73
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran antara lain sebagai berikut : 1. Output dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input bagi perusahaan dalam meningkatkan pelayanan, seperti daya tanggap pegawai, kesopanan dan keramahan kepada nasabah. 2. Perusahan di harapkan untuk meningkatkan promosi kepada pedangan baik berupa iklan, brosur dan media online hal tersebut untuk lebih menarik minat pedangan untuk melakukan pembiayaan di BMT. 3. Perusahaan juga diharapkan untuk meningkatkan fasilitas lokasi yang di sediakan bagi nasabah, yaitu tempat parkir yang luas dan aman dan akses kelokasi, untuk memberikan kemudahan bagi nasabah BMT. 4. Untuk penelitian salanjutnya penulis dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah variabel yang di anggap layak dan memiliki pengaruh terhadap minat pedagang dalam menggunakan pembiyaan di lembaga keuangan syariah baik Bank maupun non Bank
74
Daftar Pustaka
Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Anto Dajan, Pengantar Metode Statistika Ii, Jilid 2, Edisi Sepuluh, Jakarta: Lp3es, 1986. Abdul Rahman Shaleh dan muhib abdul wahab, sikologi suatu pengantar dalam respektif islam, jakarta; Prenada media. 2004. Bank Indonesia, Kamus Isltiah Keuangan Dan Perbankan Syariah, Jakarta: Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2006. Bilson Simamora, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitale, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001. Euis Amelia. M.Ag, Tatangan Dan Peluan Islamic Micro Finance, Jurnal Ekonomika (Vol.1, No.1 2013) Lily Surayya Eka, Metode Penelitian Saint, Uin Jakarta Pres, 2007 Engel, James, F.Blackwell Miniard, Perilaku konsumen, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996, Edisi VI Fandy Tjiptono, Startegi Pemasaran, Yogyakarta: ANDI, 1997.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivarate dengan Pengolahan Aplikasi SPSS”. Cetakan ke-empat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006. Hendi Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Bekasi: Gramata Publishing, 2013.
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005. Moehar Daniem, Ms “ Metode penelitian social ekonomi” Jakarta: PT Bumiaksa Koran Kompas,Selasa,4 November 2014
75
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, “Pengetahuan”, artikel diakses pada 01 Januari 2016 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan.htm. Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran ; Analisa Perencanaan, dan Pengendalian, Edisi keempat, Jilid II, Erlangga, Jakarta. Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek Jakarta: Gema Insani Press, 2002 Makhalul Ilmi Sm, Teori Dan Praktek Lembaga Keuangan Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta: Uii Pres, 2002. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Cat Ke 1, Yogyakarta, Fak Ekonomi Uii, 2004. Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta, Fak Ekonomi Uii, 2004. Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Muhibbin Syah, Psikologis Belajar, Jakarta; PT Logos Wacaana Ilmu .1999. Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Liberty, 2002. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2002 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, Cet. Keempat. Malayu Hasibuan, Teori dan Praktek Operasional Bank, Jakarta: PT. Citra Masagung, 1996. Nurul Widyaningrum, Model Pembiayaan Bmt Dan Dampaknya Bagi Pengusaha Kecil Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, Pasal 1 Ayat 12 Vaithzal H. Rivai, Islamic Financial Management, Teori,Konsep, Dan Aplikasi Panduan Praktis Untuk Lembaga Keuangan , Nasabah, Praktis, Praktisi Dan Mahasiswa, Jakarta ; Rajagrafindo Persada, 2008.
76
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999. Wira Sutedja, Panduan Layanan Konsumen, Jakarta: PT. Grasindo, 2007. Ristiyanti Prasetyo, John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Yogyakarta: ANDI, 2005. Rochaety, Ety, dkk. “Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS”. Jakarta : PT. Mitra Wacana Media. 2009
Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi,Jakarta; Anggota Ikapi. 1993. Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta; Pt Rineka Cipta, 2010. Sukandar Rumidi, Metodelogi Penelitian, Jogjakarta: Gajah mada universitas prees, 2002. Sugiyono. “Statistik Untuk Penelitian”. Bandung : Alfabeta, 2010 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara 2007 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan 13, Bandung: Alfabeta, 2009. Setiadi. J, Nugroho, Perilaku Konsumen: Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian Pemasaran, Jakarta: Kencana, 2008. Titin Agustin Ningsih, Jurusan Ekonomi Islam, Iain Sts Jambi Analisis Minat Masyarakat Terhadap Baitul Mal Watanwin Di Kota Jambi Jurnal Statistika, Vol. 13, No 1, 33-38 Mei 2013 Tony Wijaya, Metode Penelitian Ekonomi Dan Bisnis : Teori dan praktek, Yogjakarta : Graha Ilmu ,2013
KUESIONER FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEDAGANG PASAR PARUNG DALAM MEMANFAATKAN FASILITAS PEMBIAYAAN PADA BMT UGT SIDOGIRI
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Responden yang terhormat Dalam rangka menunjang kegiatan penelitian yang akan kami lakukan untuk meraih gelar Sarjana Program Strata-1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kami sangat mengharapkan Bapak/Ibu/Saudara(i) bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pendapat mengenai faktor yang mempengaruhi minat pedagang pasar parung dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung melalui kuesioner yang telah disediakan. Bapak/Ibu.Saudara(i) kami harapkan bisa memberikan informasi yang sebenarnya secara jujur sesuai dengan kenyataan yang ada (kerahasiaan identitas dan jawaban Bapak/Ibu/Saudara(i) kami jamin sepenuhnya), sehingga dapat memberikan sumbangan yang berarti pada penelitian ini. Atas bantuan dan kerjasama yang telah Bapak/Ibu/Saudara(i) berikan, kami mengucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat kami,
Ismail
Nomor: ......... (diisi oleh peneliti) IDENTITAS RESPONDEN
Nama
: .........................................
Jenis Kelamin
: a. Laki-laki
b. Perempuan
Umur
: a. 16-20 tahun
b. 26-30 tahun
b. 21-25 tahun
c. 31-36 tahun
Status Pernikahan
: a. Nikah
b. Belum nikah
Penghasilan perbulan
: a. < Rp 1.000.000
: a. Pelajar/Mahasiswa
d. > Rp 3.600.000
c. Wiraswasta
b. Karyawan/Karyawati
d. Pegawai Negeri Sipil
e. Lainnya.......
Pendidikan terakhir
c.Lainnya......
b. Rp 1.100.000 – Rp 2.500.000
c. Rp 2.600.000 – Rp 3.500.000 Pekerjaan
d. > 37 tahun
: a. SD
c. SMA
e. S-2
b. SMP
d. S-1
f. S-3
Berilah tanda ceklist (√) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda : 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Netral (N) 5 = Sangat Setuju (SS) 2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S) a. Pengatahuan/Promosi (X1) No
Pertanyaan
1
Anda menggunakan produk ini karena promosi yang dilakukan oleh Bmt melalui iklan Anda menggunakan produk ini karena tertarik pada iklan yang di berikan oleh Bmt Anda menggunakan produk ini karena sosialisasi langsung ke pasar oleh Bmt Anda menggunakan produk ini karena anjuran tokoh agama
2 3 4
STS (1)
TS (2)
RR (3)
S (4)
SS (5)
STS (1)
TS (2)
N (3)
S (4)
SS (5)
b. Pelayanan (X2) No
Pertanyaan
5
Anda menggunakan produk ini karena karyawan Bmt ramah dalam pelayanannya Anda menggunakan produk ini karena karyawan Bmt tanggap dengan keinginan nasabah dan berpengetahuan luas Anda menggunakan produk ini karena sikap pengurus dan karyawan yang sopan dan santun terhadap anggota/nasabah. Anda menggunakan produk ini karena karyawan Bmt memberikan pelayaanan yang baik kepada nasabah/anggotanya. Anda menggunakan produk ini karena konsi kantor yang nyaman bagi nasabah/anggota
6
7
8
9
c. Lokasi (X3) No
Pertanyaan
10
Anda menggunakan produk ini karena tempatnya strategis dan mudah dijangkau Anda menggunakan produk ini karena karena jarak Bmt dengan rumah Anda dekat? Anda menggunakan produk ini karena lokasi Bmt berdekatan dengan pasar
11
12
13 14
STS (1)
TS (2)
RR (3)
S (4)
SS (5)
STS (1)
TS (2)
RR (3)
S (4)
SS (5)
Anda menggunakan produk ini karena adanya akses angkotan umum ke Bmt Anda menggunakan produk ini karena Bmt memiliki lahan parkir yang aman dan luas
d. Fasilitas Pembiayaan (Y) No
Pertanyaan
15
Apakan anda menggunakan produk ini karena menggunakan sistem bagi hasil
memberikan rasa kepercayaan saat melakukan keputusan menggunaan produk ini pada Bmt 16
Apakah anda menggunakan produk ini karena menggunakan produk ini karena
bebas dari riba dan haram (Syariah) 17
Apakah anda menggunakan produk ini karena karena cicilan pembiayaan nya
mudah dan praktis 18
Apakah anda menggunakan produk ini karena pembiayaan di bmt memberikan
jenis plafon yang bervariasi 19
Apakah anda menggunakan produk ini karena menggunakan akad bagi hasil
DATA HASIL KUESIONER PENELITIAN VARIABEL PENGATAHUAN/PROMOSI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
PR1 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 1 2 3 3 3 2 3 5 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4
PR2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 2 3 2 3 3 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3
PR3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 2 1 3 1 5 2 1 1 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3
PR4 3 3 3 5 3 4 4 3 1 4 3 4 2 2 3 2 4 1 1 1 4 4 5 4 3 5 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 2 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 5 4 5
VARIABEL FASILITAS
Total 14 14 13 16 14 16 17 14 10 14 14 16 8 6 11 8 15 8 7 8 18 18 19 16 16 17 14 14 14 16 17 16 15 17 17 15 18 16 17 14 12 15 12 15 15 11 15 14 13 14 15 17 13 15
F1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 2 1 1 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5
F2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 3 2 1 3 2 1 4 5 4 4 4 5 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 5 5 5
F3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 5 5 3 2 3 2 3 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
F4 4 3 3 1 2 4 2 3 1 2 3 3 2 1 3 2 1 2 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4
F5 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 2 3 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
Total 18 16 15 13 14 19 14 19 13 16 19 19 11 9 15 11 11 11 10 9 23 23 20 21 21 23 23 20 23 19 21 21 21 21 21 20 24 20 22 22 22 22 20 19 21 22 18 21 21 23 21 22 22 23
55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108
2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4
3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 3 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 3 5 4
4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 2 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3
4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 5 5 5 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4
13 12 14 13 15 12 16 13 15 15 19 16 15 14 16 15 12 14 12 18 17 15 16 13 15 16 17 15 17 17 15 13 14 12 17 14 16 12 15 13 13 15 15 15 14 12 14 13 16 14 16 14 17 15
4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 2 1 4 2 2 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 5 5 4 5 4 5 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 5 5 5 5 4 5 4
4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 5 4 5 4 5 4
3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4
2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 5 3 5 4
17 20 20 21 21 23 21 20 22 21 20 22 20 19 23 20 24 21 22 20 21 22 20 22 22 18 19 18 17 18 16 17 16 21 17 21 17 17 17 15 18 17 19 19 17 13 19 22 24 21 25 19 25 20
HASIL UJI DESKRIPTIF Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pelayanan X1
108
10.00
25.00 19.3241
2.65044
Lokasi X2
108
10.00
25.00 18.7037
3.33001
Promosi X3
108
6.00
19.00 14.3889
2.44503
Fasilitas Pembiayaan Y
108
9.00
25.00 19.2037
3.52232
Valid N (listwise)
108
HASIL UJI VALIDITAS Validitas Variabel Pelayanan Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
P1
15.4722
5.186
.510
.268
.739
P2
15.4352
4.771
.630
.403
.700
P3
15.6667
4.542
.650
.475
.689
P4
15.4352
5.220
.360
.155
.788
P5
15.2870
4.057
.600
.458
.709
VALIDITAS VARIABEL LOKASI Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
LO1
14.8796
7.023
.726
.587
.762
LO2
14.8981
7.476
.691
.563
.775
LO3
14.8426
7.779
.651
.510
.787
LO4
14.8889
6.922
.687
.514
.773
LO5
15.3056
7.822
.417
.205
.859
VALIDITAS VARIABEL PROMOSI Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
PR1
10.7130
3.982
.442
.198
.690
PR2
10.6852
3.900
.509
.263
.654
PR3
10.9259
3.415
.563
.322
.618
PR4
10.8426
3.424
.512
.272
.652
VALIDITAS VARIABEL FASILITAS PEMBIAYAAN Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
F1
15.4352
7.538
.666
.521
.794
F2
15.4259
7.705
.779
.623
.759
F3
15.1667
7.916
.732
.607
.773
F4
15.4722
7.971
.607
.415
.811
F5
15.3148
10.218
.415
.306
.852
HASIL UJI REALIBILITAS PELAYANAN
Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excluded
108
100.0
0
.0
108
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha .769
Items
N of Items .775
5
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
P1
3.8519
.62375
108
P2
3.8889
.66041
108
P3
3.6574
.71253
108
P4
3.8889
.75298
108
P5
4.0370
.89574
108
Inter-Item Correlation Matrix P1
P2
P3
P4
P5
P1
1.000
.436
.410
.323
.378
P2
.436
1.000
.534
.332
.528
P3
.410
.534
1.000
.277
.635
P4
.323
.332
.277
1.000
.228
P5
.378
.528
.635
.228
1.000
Inter-Item Covariance Matrix P1
P2
P3
P4
P5
P1
.389
.180
.182
.152
.211
P2
.180
.436
.251
.165
.313
P3
.182
.251
.508
.148
.405
P4
.152
.165
.148
.567
.154
P5
.211
.313
.405
.154
.802
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items
3.865
3.657
4.037
.380
1.104
.019
5
Item Variances
.540
.389
.802
.413
2.062
.026
5
Inter-Item Covariances
.216
.148
.405
.257
2.730
.007
5
Inter-Item Correlations
.408
.228
.635
.407
2.787
.015
5
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
P1
15.4722
5.186
.510
.268
.739
P2
15.4352
4.771
.630
.403
.700
P3
15.6667
4.542
.650
.475
.689
P4
15.4352
5.220
.360
.155
.788
P5
15.2870
4.057
.600
.458
.709
Scale Statistics Mean
Variance
19.3241
Std. Deviation
7.025
N of Items
2.65044
5
HASIL UJI REALIBILITAS LOKASI
Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excluded
108
100.0
0
.0
108
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha .827
Items
N of Items .835
5
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
LO1
3.8241
.86282
108
LO2
3.8056
.79082
108
LO3
3.8611
.75453
108
LO4
3.8148
.91864
108
LO5
3.3981
.98531
108
Inter-Item Correlation Matrix LO1
LO2
LO3
LO4
LO5
LO1
1.000
.716
.579
.572
.402
LO2
.716
1.000
.581
.555
.328
LO3
.579
.581
1.000
.650
.264
LO4
.572
.555
.650
1.000
.392
LO5
.402
.328
.264
.392
1.000
Inter-Item Covariance Matrix LO1
LO2
LO3
LO4
LO5
LO1
.744
.489
.377
.453
.342
LO2
.489
.625
.347
.403
.256
LO3
.377
.347
.569
.451
.196
LO4
.453
.403
.451
.844
.355
LO5
.342
.256
.196
.355
.971
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items
3.741
3.398
3.861
.463
1.136
.037
5
Item Variances
.751
.569
.971
.402
1.705
.026
5
Inter-Item Covariances
.367
.196
.489
.293
2.494
.008
5
Inter-Item Correlations
.504
.264
.716
.453
2.717
.021
5
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
LO1
14.8796
7.023
.726
.587
.762
LO2
14.8981
7.476
.691
.563
.775
LO3
14.8426
7.779
.651
.510
.787
LO4
14.8889
6.922
.687
.514
.773
LO5
15.3056
7.822
.417
.205
.859
Scale Statistics Mean
Variance
18.7037
Std. Deviation
11.089
N of Items
3.33001
5
HASIL UJI REALIBILITAS PROMOSI Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
a
% 108
100.0
0
.0
108
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
N of Items
.717
.718
4
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
PR1
3.6759
.78334
108
PR2
3.7037
.75206
108
PR3
3.4630
.86927
108
PR4
3.5463
.91083
108
Inter-Item Correlation Matrix PR1
PR2
PR3
PR4
PR1
1.000
.359
.360
.329
PR2
.359
1.000
.441
.375
PR3
.360
.441
1.000
.468
PR4
.329
.375
.468
1.000
Inter-Item Covariance Matrix PR1
PR2
PR3
PR4
PR1
.614
.211
.245
.235
PR2
.211
.566
.288
.257
PR3
.245
.288
.756
.371
PR4
.235
.257
.371
.830
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items
3.597
3.463
3.704
.241
1.070
.013
4
Item Variances
.691
.566
.830
.264
1.467
.015
4
Inter-Item Covariances
.268
.211
.371
.159
1.754
.003
4
Inter-Item Correlations
.389
.329
.468
.139
1.424
.003
4
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
PR1
10.7130
3.982
.442
.198
.690
PR2
10.6852
3.900
.509
.263
.654
PR3
10.9259
3.415
.563
.322
.618
PR4
10.8426
3.424
.512
.272
.652
Scale Statistics Mean 14.3889
Variance 5.978
Std. Deviation
N of Items
2.44503
4
HASIL UJI NORMALITAS Analisis statistic One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Predicted N
108 a
Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean
19.2037037
Std. Deviation
2.71214282
Absolute
.122
Positive
.101
Negative
-.122
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
1.269 .080
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -7.481
.049
VAR PELAYANAN
.331
.003
VAR PROMOSI
.076
.003
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
-153.497
.000
.876
109.949
.000
.646
1.547
.186
23.284
.000
.646
1.547
a. Dependent Variable: Standardized Predicted Value HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-7.481
.049
VAR PELAYANAN
.331
.003
VAR PROMOSI
.076
.003
Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
-153.497
.000
.876
109.949
.000
.646
1.547
.186
23.284
.000
.646
1.547
b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
HASIL ANALISIS UJI KOEFISIEN DETERMINASI Model 1
R
R Square .998
a
a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR PROMOSI b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
Adjusted R Square .996
VIF
Std. Error of the Estimate .996
.06627539
HASIL ANALISIS UJI KORELASI
Correlations Standardized Predicted Value Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
VAR PELAYANAN
VAR PROMOSI
Standardized Predicted Value 1.000
.707
.987
VAR PROMOSI
.707
1.000
.595
VAR PELAYANAN
.987
.595
1.000
Standardized Predicted Value .
.000
.000
VAR PROMOSI
.000
.
.000
VAR PELAYANAN
.000
.000
.
Standardized Predicted Value 108
108
108
VAR PROMOSI
108
108
108
VAR PELAYANAN
108
108
108
HASIL UJI SIMULTAN ( Uji F )
ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression Residual Total
Df
Mean Square
106.539
2
.461
105
107.000
107
F
53.269 1.213E4
a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR PROMOSI b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
.004
Sig. .000a
HASIL UJI PARSIAL ( Uji t )
Coefficientsa Unstandardiz ed Standardized Coefficients Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig. Tolerance VIF
-7.481
.049
-153.497 .000
VAR PELAYANAN
.331
.003
.876 109.949 .000
.646 1.547
VAR PROMOSI
.076
.003
.186
.646 1.547
23.284 .000