Sistem Pakar
Tahap-tahap Pengembangan Sistem Pakar
Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses
[email protected] STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Pengantar • Sistem Pakar sebagai sistem memiliki 6 Fase pengembangan: – Inisialisasi – Analisis dan desain sistem – Rapid prototyping dan demo prototype – Pengembangan sistem – Implementasi – Post implementasi STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase I: Inisiasi Proyek
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase I: Inisiasi Proyek • Terdiri dari beberapa sub-fase: – Identifikasi masalah – Taksiran kebutuhan Menentukan kebutuhan fungsional dari sistem – Evaluasi solusi alternatif Ketersediaan pakar, pelatihan, perangkat lunak – Verifikasi pendekatan sistem pakar Verifikasi kebutuhan, justifikasi kebutuhan, menaksir kemungkinan pengembangan sistem
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase I: Inisiasi Proyek • Sub fase (lanjutan) – Studi kelayakan Mengevaluasi kelayakan dari sisi teknologi, manajemen, dan perubahan – Analisa biaya-keuntungan Evaluasi kelayakan dari sisi ekonomi, identifikasi dan estimasi biaya dan keuntungan potensial dari sistem (IRR, NPV) – Pertimbangan manajemen Personel, keuangan, aspek hukum, pemasaran dan potensi pasar, dan dukungan pengguna – Pengorganisasian tim pengembangan – Capaian akhir STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase II: Analisis dan Desain Sistem
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase II: Analisis dan Desain Sistem • Sub-fase – Desain dan rencana konsep Memberikan gambaran kerja sistem dan bagaimana sistem tersebut menyelesaikan masalah – 3 Strategi pengembangan : • Pengembangan internal • Outsourcing Menyewa konsultan, kemitraan dengan universitas, bergabung dengan konsorsium industri, dan membeli produk jadi • Pendekatan gabungan STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase II: Analisis dan Desain Sistem • Sumber Pengetahuan – Dualisme sumber – Beberapa pertanyaan yg mungkin muncul : • • • •
Siapa yg memilih pakar? Siapakah pakar itu? (Karakter apa yg dimiliki) Bagaimana mengatur beberapa pakar jika dibutuhkan? Bagaimana memotivasi pakar untuk bekerja sama?
– Beberapa pertanyaan untuk pihak manajemen: • Apakah pakar mendapat kompensasi? • Apakah pakar jujur dalam menjelaskan pengetahuannya? • Bagaimana pakar dan pihak lain dapat diyakinkan bahwa mereka tidak kehilangan pekerjaannya? STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase II: Analisis dan Desain Sistem •
Pemilihan Lingkungan Pengembangan – Shell sistem pakar Contoh: EXSYS dari CORVID Exsys Corvid® development software provides non-programmers a new way to easily build interactive Web applications that capture the logic and processes used to solve problems and deliver it online, in stand-alone applications and embedded in other technologies.
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase II: Analisis dan Desain Sistem – Bahasa Pemrograman Menggunakan LISP atau PROLOG – Lingkungan hybrid – Menggunakan tool untuk domain tertentu
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase III: Prototyping dan Demo
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase III: Prototyping dan Demo • SDLC(Software Development Life Cycle) dan Prototyping
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase III: Prototyping dan Demo • Beberapa metode prototyping – Agile Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, waspada. Konsep Agile Software Development dicetuskan oleh Kent Beck dan 16 rekannya dengan menyatakan bahwa Agile Software Development adalah cara membangun software dengan melakukannya dan membantu orang lain membangunnya sekaligus. Dalam Agile Software Development interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana. Namun demikian, sama seperti model proses yang lain, Agile Software Development memiliki kelebihan dan tidak cocok untuk semua jenis proyek, produk, orang dan situasi. Agile Software Development memungkinkan model proses yang toleransi terhadap perubahan kebutuhan sehingga perubahan dapat cepat ditanggapi. Namun di sisi lain menyebabkan produktifitas menurun.
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
– XP (Extreme Programming) Extreme Programming (XP) merupakan salah satu metodologi dalam rekayasa perangkat lunak dan juga merupakan satu dari beberapa agile software development methodologies yang berfokus pada coding sebagai aktivitas utama di semua tahap pada siklus pengembangan perangkat lunak (software development lifecycle). Metodologi ini mengedepankan proses pengembangan yang lebih responsive terhadap kebutuhan customer (”agile”) dibandingkan dengan metode-metode tradisional sambil membangun suatu software dengan kualitas yang lebih baik. Extreme Programming muncul menawarkan sebuah disiplin baru dalam pengembangan software secara agile. Nilai dasar yang terkandung di dalam Extreme Programming adalah: Komunikasi (Communication), Kesederhanaan (Simplicity), Umpan balik (Feedback) Keberanian (Courage) dan menghormati (Respect).
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
–
JAD (Joint Application Development) Teknik Joint Application Development (JAD) merupakan tahapan atau langkah-langkah dan merupakan salah satu prinsip bagaimana agar pengembangan pendekatan atau penerapan bagaimana menggunakan alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahaptahapan (metode). Teknik Join Application Development (membangun sistem secara bersama-sama merupakan: • Penerapan JAD jika pengembang dan user bekerja bersama dalam satu tim akan sangat mendukung penerapan prototyping. • Penentuan keperluan oleh sekumpulan pemegang saham. • Melibatkan kerjasama tim projek, pengguna dan pengurusan. • Dapat mengurangkan scope creep hingga 50%. • Teknik yang sangat berguna. Sistem informasi sukses. Sedangkan teknik merupakan antara pengembang dengan pemakai sistem informasi) Metode JAD merupakan suat menjabarkan permintaan pemakai, teknik yang dibutuhkan dan unsur rancangan eksternal. Tujuan JAD adalah memberi kesempatan kepada user dan untuk kerjasama yang terstruktur antara pemakai sistem informasi, manajer dan ahli sistem informasi untuk menentukan dan manajemen untuk berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi.
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
– RAD (Rapid Application Development) Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan : • Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan prosedural). • Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada. • Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis. • Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun. STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
– SCRUM Scrum lebih condong pada cara me-manage proyek secara praktikal (practical process model). Lebih menuntun tim untuk melakukan hal-hal yang perlu dan menyarankan hal-hal yang tidak perlu dalam menginspeksi proses dan melakukan adaptasi terus meneus untuk menyetir arah dari proses. Tidak seperti metodologi manajemen proyek lain yang cenderung deskriptif dan heavyweight. Orang yang terlibat dalam proses scrum dibagi menjadi 3 jenis peran (role), yaitu: – Product Owner yaitu orang yang menentukan spesifikasi atau feature dari software yang akan di-deliver. – ScrumMaster yang bertanggung jawab untuk mengatur scrum process selama proyek berjalan. Oleh karena itu ScrumMaster harus menguasai Scrum process. ScrumMaster adalah fasilitator, yang mempersiapkan dan memimpin pertemuan (meeting) – Project Team (tim 7 plus minus 2) yang merupakan self-organizing team yang menjalankan project, seperti business analyst, software architect, developer, tester dan lain-lain. STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
– LD (Lean Software Development) Pengembangan perangkat lunak yang dapat diringkas dengan tujuh prinsip, yang sangat dekat dalam konsep untuk bersandar prinsip manufaktur: • • • • • • •
Hilangkan yang bagian yang tidak perlu Memperkuat proses pembelajaran Tentukan bagian penting secara detail Memberikan hasil secepat mungkin Memberdayakan tim Membangun integritas secara mendalam Melihat secara keseluruhan dari proses sistem
• Demo prototype STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase IV: Pengembangan Sistem
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase IV: Pengembangan Sistem • Perencanaan pasca prototype • Beberapa aktivitas utama: – Pengembangan basis pengetahuan – Pembuatan antarmuka pengguna (user interface) – Tes dan evaluasi – Perencanaan integrasi sistem ke lingkungan kerja
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase V: Implementasi
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase V: Implementasi • Sub-fase dalam fase ini meliputi: – Serah terima ke pengguna Memastikan sistem diterima dan diterapkan oleh pengguna dalam operasi sehari-hari melalui demo sistem, orientasi, dan pelatihan – Strategi pendekatan dan waktu Integrasi ke proses bisnis dan prosedur operasi. Pemilihan waktu yang tepat. – Dokumentasi dan mekanisme keamanan Pentingnya dokumentasi. Pengamanan pengetahuan – Integrasi dan tes lapangan STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase VI: Pasca implementasi
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase VI: Pasca implementasi • Sistem Operasional Adanya dukungan terhadap beroperasinya sistem, pembentukan grup pengguna • Perawatan Modifikasi aturan, cek integritas dan kualitas data, penambahan pengetahuan pakar • Ekspansi dan Upgrade
STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012
Fase VI: Pasca implementasi • Evaluasi Beberapa pertanyaan yg harus dijawab: – Bagaimanakah perbandingan antara biaya perawatan dengan keuntungan yg didapat? – Apakah perawatan yg ada sudah cukup sehingga pengetahuannya ter-up to date dan akurat? – Apakah sistem dapat diakses oleh semua pengguna? – Apakah penggunaan sistem meningkat? STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012