Sistem Informasi Zakat Pemberdayaan Potensi Masyarakat dengan Teknologi
Penulis Wisnu Jatmiko Ari Wibisono David Bayu Ananda Abdul haris Big Zaman M. Nanda Kurniawan M. Anwar Ma’sum Mira Suryani Moh. Yusuf Dian Firmansyah
Lembaga Penerbit UI Press
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
i
Hak Cipta Dilarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara dan dalam bentum bentuk apapun juga tanpa seijin penulis dan penerbit.
Diterbitkan Pertama Kali Oleh:
Lembaga Penerbit UI PRESS
ISBN: -------------------------
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
ii
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan buku “Sistem Informasi Zakat Pemberdayaan Potensi Masyarakat dengan Teknologi”. Buku ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan umum tentang Sistem Informasi Zakat (SIZakat). SIZakat ini adalah hasil implementasi dari pengabdian masyarakat (pengmas) yang bertujuan untuk memberikan solusi untuk sebuah masalah di Indonesia. Oleh karena itu, SIZakat berusaha memberikan solusi dalam pengorganisasian dan pencatatan zakat di lembaga penerima zakat di negeri ini. Pekerjaan yang dilakukan oleh tim pengmas adalah melakukan pembuatan, sosialisasi, serta implementasi SIZakat di berbagai lembaga penerima zakat. Latar belakang dipilihnya topik terkait zakat ini adalah karena melihat besarnya potensi zakat di tanah air tercinta, Indonesia kita ini. Hal tersebut dapat dilihat dari data sensus penduduk Badan Pusat Statistik tahun 2010 bahwa persentase jumlah penduduk yang menganut Agama Islam adalah sekitar 87.18% dari keseluruhan penduduk Indonesia. Bayangkan jika zakat dapat dikelola dengan baik di negeri ini, pastinya angka kemiskinan akan semakin berkurang atau habis tak bersisa. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasama selama pembuatan buku ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Indonesia (UI) yang telah memfasilitasi dan memberikan bantuan dana hibah PengMas 2012-2014 sehingga aplikasi Sistem Informasi Zakat dapat dibuat dan disosialisasikan kepada masyarakat. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Masjid Imam Bonjol yang telah membantu tim pengabdian masyarakat dalam pembuatan software
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
iii
requirement specification sehingga aplikasi dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI yang telah memberikan dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan pengabdian masyarakat ini. Tidak lupa pula kepada seluruh mahasiswa di Laboratorium “1231” yang telah banyak membantu secara formal maupun informal sehingga hasil pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan semestinya. Semoga bantuan dan kerjasama ini dapat memberi kontribusi perkembangan yang berarti bagi bidang keilmuan, khususnya bidang ilmu komputer di Indonesia. Penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan atas hasil pengabdian masyarakat, termasuk buku ini. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar saran dan kritik yang membangun untuk penelitian maupun revisi buku selanjutnya disampaikan kepada tim penulis.
Depok, Universitas Indonesia Agustus 2014
Tim Penulis
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
iv
Sistematika Penyusunan Buku
Buku ini disusun dalam beberapa bab agar pembaca dapat memiliki gambaran singkat mengenai konsep dan implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang dibangun oleh tim dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI). Berikut adalah penjelasan singkat seluruh bab yang ada di dalam buku ini.
Bab 1 Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, pengertian zakat, landasan hukum zakat, syarat wajib zakat dan mustahik zakat, jenis-jenis zakat yaitu zakat fitrah, fidiah, zakat mal, fungsi dan manfaat zakat, manajemen pengelolaan zakat, definisi Sistem Informasi Zakat (SIZakat), tujuan pembuatan Sistem Informasi Zakat, dan keuntungan menggunakan SIZakat.
Bab 2 Pada bab 2 pembaca akan mendapat penjelasan mengenai tahapan pembuatan Sistem Informasi Zakat, seperti pendefinisian permasalahan mitra dan analisis sistem, perancangan sistem, desain dan implementasi aplikasi Sistem Informasi Zakat, pengembangan Sistem Informasi Zakat, dan teknologi dalam pengembangan Sistem Informasi Zakat.
Bab 3 Pada bab 3 pembaca akan dijelaskan mengenai modulmodul yang terdapat di dalam SIZakat yaitu modul umum, modul pengguna, modul muzakki, modul mustahik, modul transaksi, modul kualitas zakat, modul periode,
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
v
modul kalkulasi zakat, prediksi.
modul laporan, dan modul
Bab 4 Pada bab 4 ini pembaca akan dijelaskan mengenai pengujian Sistem Informasi Zakat yaitu unit testing, integration testing, stress testing, load testing dan pengujian keamanan data dengan SQL dan XSS Injection Testing.
Bab 5 Pada bab 5 ini pembaca akan dijelaskan mengenai Implementasi Sistem Informasi Zakat di masyarakat yaitu Implementasi SiZakat di Masjid Imam Bonjol, Masjid AnNur (BPK Gandul), Masjid An-Nur (Pancoran Timur), dan Masjid Al-Muhajirin. Selain itu, dijelaskan juga mengenai dan analisa hasil implementasi SiZakat, delta perubahan, implementasi SIZakat, pemantauan pelayanan SIZakat dan perencanaan selanjutnya pengembangan Sistem Informasi Zakat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
vi
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................ iii Sistematika Penyusunan Buku ........................................................ v Daftar Isi ......................................................................................... vii Daftar Gambar ................................................................................. xi Daftar Tabel .................................................................................. xvii BAB 1.
Pendahuluan .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2 Pengertian Zakat ................................................................... 2 1.3 Landasan Hukum Zakat ......................................................... 4 1.4 Syarat Wajib Zakat dan Mustahik Zakat ............................... 5 1.5 Jenis-jenis Zakat dalam SIZakat ............................................9 1.5.1 Zakat Fitrah ............................................................................9 1.5.2 Fidiah .................................................................................... 10 1.5.3 Zakat Mal ...............................................................................12 1.5.4Infak dan Sedekah ............................................................... 17 1.6 Fungsi dan Manfaat Zakat ................................................... 19 1.7 Manajemen Pengelolaan Zakat ...........................................21 1.8 Definisi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) .......................... 27 1.9 Tujuan Pembuatan Sistem Informasi Zakat ....................... 28 1.10 Keuntungan Menggunakan SIZakat ................................... 28 BAB 2.
Tahapan Pembuatan Sistem Informasi Zakat .............. 29
2.1 Pendefinisian Permasalahan Mitra dan Analisis Sistem ....30
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
vii
2.1.1 Analisis Masalah................................................................... 31 2.1.2 Analisis Data ......................................................................... 34 2.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem ..................................................36 2.2 Perancangan Sistem ........................................................... 46 2.2.1 Logical View ........................................................................ 46 2.2.1.1 Model Class Diagram .................................... 47 2.2.1.2 Controller Class Diagram .............................50 2.2.2Deployment View .............................................................................................. 55 2.2.3Data View ..............................................................................................56 2.3 Desain dan Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Zakat… ................................................................................. 67 2.3.1 Pelatihan dan Testing Aplikasi ........................................... 69 2.4 Pengembangan Sistem Informasi Zakat ............................ 70 2.4.1 Solusi Non-Teknis................................................................. 74 2.5 Teknologi dalam Pengembangan Sistem Informasi Zakat 75 2.5.1 Model-View-Controller (MVC) pada CodeIgniter ............... 75 2.5.2Metode Decision Tree .............................................................................................. 79 2.5.3Data Mining .............................................................................................. 79 BAB 3.
Modul-modul dalam Sistem Informasi Zakat ...............83
3.1 Modul Umum ...................................................................... 86 3.2 Modul Pengguna ................................................................. 87 3.3 Modul Muzakki ................................................................... 96
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
viii
3.4 Modul Mustahik ................................................................. 105 3.5 Modul Transaksi .................................................................. 115 3.6 Modul Kualitas Zakat ......................................................... 133 3.7 Modul Periode ................................................................... 136 3.8 Modul Kalkulasi Zakat ....................................................... 139 3.9 Modul Laporan .................................................................. 140 3.10 Modul Prediksi ................................................................... 148 BAB 4.
Pengujian Sistem Informasi Zakat ............................... 151
4.1 Unit Testing ........................................................................ 156 4.2 Integration Testing ............................................................ 159 4.3 Stress Testing ..................................................................... 162 4.4 Load Testing....................................................................... 165 4.5 Pengujian Keamanan Data dengan SQL dan XSS Injection Testing ................................................................................ 174 BAB 5.
Implementasi Sistem Informasi Zakat di Masyarakat 179
5.1 Implementasi Sistem Informasi Zakat .............................. 179 5.1.1 Implementasi SIZakat di Masjid Imam Bonjol .................. 180 5.1.2 Implementasi SIZakat di Masjid An-Nur BPK (Gandul) .... 185 5.1.3 Implementasi SIZakat di Masjid An-Nur (Pancoran Timur) ............................................................................................ 187 5.1.4Implementasi SIZakat di Masjid Al-Muhajirin ............................................................................................. 191 5.2 Analisa Hasil Implementasi SIZakat .................................. 192 5.3 Delta Perubahan Implementasi Sistem Informasi Zakat . 194 5.4 Pemantauan Pelayanan Sistem Informasi Zakat ............. 195
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
ix
5.5 Perencanaan Selanjutnya Pengembangan Sistem Informasi Zakat ................................................................................... 202 Daftar Pustaka ..............................................................................204 Profil Singkat Penulis .................................................................... 211 Glosarium ...................................................................................... 216 Daftar Indeks ................................................................................ 218
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
x
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Metode Pendekatan untuk Solusi Permasalahan .....30 Gambar 2.2 Status Pembagian Zakat Fitrah Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan 1432 H ..................................................36 Gambar 2.3 Use Case Diagram Fitur Baru SIZakat Admin ............39 Gambar 2.4 Use Case Diagram Fitur Baru SIZakat Staff.............. 40 Gambar 2.5 Model Class Diagram .................................................. 48 Gambar 2.6 Controller Class Diagram dan Library yang ditambahkan................................................................................... 51 Gambar 2.7 Deployment Diagram SiZakat ..................................... 55 Gambar 2.8 EER Diagram SIZakat yang Ditambahkan ................. 57 Gambar 2.9 Penambahan Muzaki Pada Transaksi ....................... 68 Gambar 2.10 Interface Sistem Informasi Zakat Lama ................... 71 Gambar 2.11 Interface Sistem Informasi Zakat Baru ..................... 72 Gambar 2.12 Fitur Prediksi Jumlah Zakat Fitrah ............................ 73 Gambar 2.13 Proses Kerja Konsep MVC pada CodeIgniter .......... 77 Gambar 2.14 Application Flow Chart dari CodeIgniter .................. 78 Gambar 3.1 Halaman SIZakat Sebelum Login .............................. 86 Gambar 3.2 Halaman Utama SIZakat Setelah Login ..................... 87 Gambar 3.3 Tampilan Modul Pengguna ....................................... 88 Gambar 3.4 Tampilan Manajemen Pengguna Pada Modul Pengguna ....................................................................................... 89 Gambar 3.5 Tampilan Fitur Manajemen Pengguna ..................... 89
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
xi
Gambar 3.6 Lihat Data Detil Pada Manajemen Pengguna .......... 90 Gambar 3.7 Ubah Data Pengguna Pada Manajemen Pengguna . 91 Gambar 3.8 Form Ubah Data Pada Manajemen Pengguna ......... 92 Gambar 3.9 Tampilan Sebelum Data Dihapus pada Manajemen Pengguna ........................................................................................ 93 Gambar 3.10 Tampilan Setelah Data Pengguna Dihapus .............93 Gambar 3.11 Tampilan Fitur Search/Pencarian Data .................... 94 Gambar 3.12 Tampilan Tambah Pengguna Pada Modul Pengguna .........................................................................................................95 Gambar 3.13 Tampilan Fitur Tambah Pengguna ...........................95 Gambar 3.14 Tampilan Modul Muzakki ........................................ 96 Gambar 3.15 Tampilan Manajemen Muzakki Pada Modul Muzakki ......................................................................................................... 97 Gambar 3.16 Tampilan Fitur Manajemen Muzakki ...................... 98 Gambar 3.17 Tampilan Pengelolaan Data Muzakki untuk Lihat Detil Data Muzakki ........................................................................ 98 Gambar 3.18 Data Detil Profil Muzakki......................................... 99 Gambar 3.19 Tampilan Pengelolaan Data Muzakki untuk Ubah Data ............................................................................................... 100 Gambar 3.20 Form Ubah Data Muzakki ...................................... 100 Gambar 3.21 Hapus Data pada Manajemen Muzakki .................. 101 Gambar 3.22 Pencarian Data pada Manajemen Muzakki........... 102 Gambar 3.23 Tambah Data pada Manajemen Muzakki ............. 102 Gambar 3.24 Form Tambah Data Pada Manajemen Muzakki.... 103 Gambar 3.25 Tampilan Tambah Muzakki Pada Modul Muzzaki 104 Gambar 3.26 Tampilan Form Pada Modul Tambah Muzakki ..... 105
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
xii
Gambar 3.27 Tampilan Modul Mustahik ..................................... 106 Gambar 3.28 Tampilan Manajemen Mustahik Pada Modul Mustahik ....................................................................................... 107 Gambar 3.29 Tampilan Fitur Manajemen Mustahik ................... 107 Gambar 3.30 Manajemen Mustahik Lihat Data Detil ................. 108 Gambar 3.31 Data Detil Profil Mustahik ...................................... 109 Gambar 3.32 Ubah Data Pada Manajemen Mustahik................. 109 Gambar 3.33 Form Ubah Data Mustahik ...................................... 110 Gambar 3.34 Menghapus Data pada Manajemen Mustahik .......111 Gambar 3.35 Pencarian Data pada Manajemen Mustahik ......... 112 Gambar 3.36 Penambahan Data pada Manajemen Mustahik .... 113 Gambar 3.37 Form tambah Data Mustahik .................................. 113 Gambar 3.38 Tampilan Memilih Tambah Data Pada Modul Mustahik ........................................................................................ 114 Gambar 3.39 Penambahan Data pada Modul Tambah Mustahik ........................................................................................................ 115 Gambar 3.40 Tampilan Modul Transaksi...................................... 116 Gambar 3.41 Tampilan Manajemen Transaksi Pada Modul Transaksi ........................................................................................ 117 Gambar 3.42 Tampilan Fitur manajemen Transaksi .................... 118 Gambar 3.43 Lihat Data Detil pada Manajemen Transaksi ......... 119 Gambar 3.44 Tampilan Subfitur Detil Transaksi ......................... 120 Gambar 3.45 Cara Mencetak Kwitansi Pada Detil Transaksi ..... 120 Gambar 3.46 Contoh Hasil Print Kuitansi Pada Detil Transaksi .. 121 Gambar 3.47 Lihat Ubah Data Pada Manajemen Transaksi ....... 121
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
xiii
Gambar 3.48 Pengubahan Transaksi Zakat Pada Manajemen Transaksi ........................................................................................ 122 Gambar 3.49 Hapus Data Pada Manajemen Transaksi ...............123 Gambar 3.50 Pencarian Data Pada Manajemen Transaksi .........123 Gambar 3.51 Tambah Transaksi Pada Manajemen Transaksi..... 124 Gambar 3.52 Tampilan Fitur Transaksi Muzakki ..........................125 Gambar 3.53 Tampilan Fitur Tambah Transaksi Zakat ............... 126 Gambar 3.54 Hasil Penambahan Transaksi .................................. 131 Gambar 3.55 Perhitungan Selisih..................................................132 Gambar 3.56 Fitur Riwayat Transaksi .......................................... 133 Gambar 3.57 Tampilan Fitur Manajemen Kualitas Zakat ........... 134 Gambar 3.58 Tampilan Subfitur Detil Kualitas Zakat ................. 135 Gambar 3.59 Tampilan Fitur Penambahan Kualitas Zakat ......... 136 Gambar 3.60 Tampilan Fitur Manajemen Periode.......................137 Gambar 3.61 Tampilan Subfitur Ubah Periode ........................... 138 Gambar 3.62 Tampilan Fitur Tambah Periode ............................ 139 Gambar 3.63 Halaman Utama Modul Kalkulasi Zakat ................ 139 Gambar 3.64 Tampilan Fitur Buat Laporan Kustom ................... 142 Gambar 3.65 Tampilan Data Rekap Laporan .............................. 143 Gambar 3.66 Tampilan Hasil Rekapitulasi Laporan Format PDF 144 Gambar 3.67 Tampilan Fitur Batch Report ................................. 145 Gambar 3.68 Tampilan Fitur Rekapitulasi Penerima Zakat ........ 146 Gambar 3.69 Tampilan Laporan Rekapitulasi Data Penerima Zakat ............................................................................................. 147 Gambar 3.70 Laporan Rekapitulasi Data Penerima Zakat Format PDF ................................................................................................ 148
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
xiv
Gambar 3.71 Tampilan Fitur Prediksi Zakat Fitrah ...................... 149 Gambar 3.72 Tampilan Fitur Prediksi Muzakki ............................ 150 Gambar 4.1 Metode V-Model ...................................................... 154 Gambar 4.2 Halaman Navigasi Selenium IDE .............................. 159 Gambar 4.3 Hasil Merekam Skenario .......................................... 160 Gambar 4.4 Melakukan Playback ................................................. 161 Gambar 4.5 Persentase Keberhasilan Eksekusi 500 Request dari 500 Users ...................................................................................... 164 Gambar 4.6 Persentase Keberhasilan Eksekusi 1000 Request dari 500 Users ...................................................................................... 165 Gambar 4.7 Response Times Menu Pengguna ............................ 167 Gambar 4.8 Response Times Menu Muzakki ............................... 168 Gambar 4.9 Response Times Menu Mustahik .............................. 169 Gambar 4.10 Response Times Menu Kualitas Zakat .................... 170 Gambar 4.11 Response Times Menu Laporan .............................. 170 Gambar 4.12 Response Times Menu Prediksi................................ 171 Gambar 4.13 Response Times Menu Transaksi ............................. 172 Gambar 4.14 Response Times Menu Periode ...............................173 Gambar 4.15 Response Times Fungsi Umum ............................... 174 Gambar 4.16 Informasi Hasil Pengujian Keamanan dengan XSS Me ................................................................................................. 178 Gambar 5.1 Penerimaan Zakat di Masjid Imam Bonjol ............... 183 Gambar 5.2 Penambahan Muzakki pada Transaksi .................... 184 Gambar 5.3 Pelatihan Sistem Informasi Zakat pada Masjid An-Nur BPK Gandul ................................................................................... 186
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
xv
Gambar 5.4 Pelatihan Sistem Informasi Zakat Masjid An-Nur Perdatam ...................................................................................... 188 Gambar 5.5 Suasana Penerimaan Zakat di Masjid An-Nur Pancoran ....................................................................................... 190 Gambar 5.6 Pelatihan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) ............ 191 Gambar 5.7 Rekapitulasi Online Penerimaan Zakat ................... 196 Gambar 5.8 Maintenance Sistem Informasi Zakat ..................... 197 Gambar 5.9 Proses Pelayanan Sistem Informasi Zakat .............. 198 Gambar 5.10 Rekapitulasi Laporan Zakat.................................... 198 Gambar 5.11 Pencatatan Identitas Muzakki pada SIZakat ......... 199 Gambar 5.12 Grafik Penerimaan Zakat Tahun 2012 - 2014 .......... 201 Gambar 5.13 Tahapan Selanjutnya Sistem Informasi Zakat ....... 202
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
xvi
Daftar Tabel
Tabel 2-1 Atribut Data Mustahik .................................................... 35 Tabel 2-2 Screenshoot Tabel Periode pada Database ..................58 Tabel 2-3 Screenshoot Tabel Mustahik pada database ................59 Tabel 2-4 Screenshoot Tabel Muzakki pada database ................ 60 Tabel 2-5 Screenshoot Tabel User pada database ....................... 61 Tabel 2-6 Screenshoot table Zakat_distribution pada database.63 Tabel 2-7 Screenshoot table Zakat_transaction pada database 64 Tabel 2-8 Screenshoot table transaction pada database ............65 Tabel 2-9 Screenshoot table report pada database .................... 66 Tabel 2-10 Screenshoot table zakat_type pada database .......... 66 Tabel 2-11 Screenshoot table zakat_quality pada database ....... 66 Tabel 2-12 Screenshoot Tabel Treenodes pada database ........... 67 Tabel 3-1 Modul-Modul, Fitur, Dan Fungsi SIZakat .......................83 Tabel 4-1 Unit Testing Model Class Sistem Informasi Zakat .......157 Tabel 4-2 Skenario Menu Pengguna............................................ 162 Tabel 5-1 Prosedur Pelayanan Penerimaan Zakat ........................ 181 Tabel 5-2 Hasil Implementsi Sistem Informasi Zakat .................. 194 Tabel 5-3 Perolehan Zakat Masjid An-Nur BPK Tahun 2012 - 2014 .......................................................................................................200
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
xvii
BAB 1. Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Hal yang melatarbelakangi pembuatan buku ini adalah karena mengingat pentingnya zakat sebagai salah satu rukun Islam yang tentunya wajib ditunaikan oleh umat muslim. Secara umum, zakat juga merupakan salah satu bentuk perwujudan solidaritas sosial, pengikat tali persaudaraan antar umat dan bangsa, serta pemersatu jurang pemisah antara golongan yang kuat dan yang lemah dari segi ekonomi. Menurut hasil data sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa dan 87.18% adalah beragama Islam. Dengan kata lain, bahwa jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam pada tahun 2010 kurang lebih sekitar 207 juta jiwa. Dari jumlah penduduk muslim yang begitu besar, maka akan berbanding lurus dengan potensi zakat yang dihasilkan. Menurut hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Bank Pembangunan Islam bahwa potensi zakat di Indonesia pada tahun 2013 mencapai Rp. 217 triliun. Nilai Zakat tersebut terdiri atas zakat mal, zakat perusahaan, tabungan deposito perbankan syariah. Namun potensi zakat yang bisa terserap, menurut BAZNAS, baru mencapai Rp 2,73 triliun atau hanya sekitar 1% saja. Lalu seberapa besarkah potensi zakat fitrah di Indonesia? Apabila menggunakan data sensus penduduk yang dilakukan BPS tahun 2010, penduduk Indonesia beragama Islam sekitar 200 juta orang. Jika muzakki diperkirakan berjumlah 175 juta orang
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
1
dan mustahik 25 juta orang, maka jumlah zakat fitrah yang dihasilkan adalah 175.000.000 x 2,5 kg = 437.500.000 kg beras. Kemudian jumlah beras dibagi-bagikan kepada 25 juta orang mustahik 437.500.000 kg/25.000.000 orang = 17,5 kg/orang. Beras 17,5 kg dapat dikonsumsi selama 2 bulan per orang selama 3 kali per hari. Selain itu, tujuan pembuatan buku ini adalah untuk memberikan gambaran awal kepada pembaca bahwa sistem informasi juga dapat membantu mempermudah pengelolaan keuangan yang diatur dalam syariat Islam. Di sini akan dijelaskan mengenai cara kerja sebuah sistem informasi yang dapat membantu pengelolaan zakat dan transaksi-transaksi lainnya. Dalam sistem yang berjalan saat ini (yang dijelaskan pada buku ini), ada empat jenis transaksi atau penerimaan yang dapat diatur yaitu zakat fitrah, zakat mal, fidiah, infak dan sedekah. Di dalam pembuatan Sistem Informasi Zakat ini, tim Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia bekerja sama dengan beberapa Masjid di Jakarta, yaitu: Masjid An-Nur Pancoran Timur, Masjid Imam Bonjol Komplek AL Pondok Labu, Masjid An-Nur Komplek BPK Gandul, dan Masjid Al-Muhajirin.
1.2
Pengertian Zakat
Pada dasarnya zakat mempunyai dua pengertian, yaitu secara bahasa (etimologi) dan secara istilah (terminologi). Pengertian zakat dari segi bahasa (etimologi) adalah berasal dari kata zakaa (bentuk masdar) yang mempunyai arti tumbuh/berkembang, dan bersih/suci. Tumbuh/berkembang berarti dengan berzakat akan menumbuhkan kebaikan atau mengembangkan keutamaan dalam jiwa dan harta seseorang. Sedangkan bersih/suci bermakna dengan berzakat akan membersihkan atau mensucikan jiwa (dari sifat kikir, bakhil, dengki, dan lain-lain) dan harta (dari hal-hal yang syubhat/ragu
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
2
maupun haram). Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an Surat Asy-Syams (91) Ayat 7-10, yaitu:
“Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” Zakat menurut istilah (syara’) artinya sesuatu bentuk ibadah wajib (fardhu ‘ain) dengan niat karena Allah SWT yang dilaksanakan dengan cara mengeluarkan/memberikan sebagian harta benda tertentu sesuai syariat untuk disalurkan kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya dengan syarat tertentu pula. Pengertian zakat, baik dari segi bahasa maupun istilah berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Hal ini sesuai sebagaimana tercantum dalam Q.S. At-Taubah (9) ayat 103:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
3
ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
1.3
Landasan Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, yang diperintahkan Allah SWT di dalam Al-Qur’an dan termaktub di dalam hadits Rasulullah SAW. Adapun mengenai dasar hukum, banyak termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadist Nabi. Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Bayyinah (98) Ayat 5, yaitu:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.” Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat An-Nur (24) Ayat 56:
“Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” Dalam AlQur’an Surat Al-Baqarah Ayat 267 Allah SWT juga berfirman:
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
4
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” Selain ayat-ayat Al-Qur’an di atas, ada sebuah hadits Rasulullah SAW yang mewajibkan tentang zakat fitrah dari Ibnu Umar RA: ْ ض زَ كَا ة َ ا ْن ِف ٍْ صاعًا ِي ُ ا َ ٌَّ َر َ ط ِر ِي ٍْ َر َي َ َٔ ِّ ص َّم ا هللاُ َعهً ْي َ فَ َر,س ِهّى َ ، ٌَعا َ ِس ْٕ َل هللا ٰ ُ ْ َ َ ٍْ صاعًا ِي ٍَْ ِيٍَ ا ن ًُ ْس ِه ًِي، ٗ رَك ٍَرا َ ْٔأ َْث،ٍ َعهَٗ ُك ِّم ُح ٍ ّرأ ْٔ َع ْبذ.ش ِعي ٍْر َ ْٔ َ ا،ح ًَْ ٍر “Sesungguhnya Rasulullah S.A.W. telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum kepada setiap orang yang merdeka, hamba sahaya, lakilaki maupun perempuan dari kaum Muslimin.” Menurut Jumhur ulama bahwa makna kata ‘faradha’ yang terdapat pada hadis di atas yaitu alzama dan aujaba. Hal inilah yang mendasari bahwa zakat fitrah adalah kewajiban yang bersifat pasti.
1.4
Syarat Wajib Zakat dan Mustahik Zakat
Para ahli fiqih bersepakat bahwa syarat wajib zakat adalah orang yang beragama Islam, merdeka, baligh, berakal, mengetahui bahwa zakat adalah wajib hukumnya, lelaki atau
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
5
perempuan, dan mencapai nisabnya (batas minimum). Sejalan dengan ketentuan ajaran Islam yang selalu menetapkan standar umum pada setiap kewajiban yang dibebankan kepada umatnya, maka dalam penetapan harta yang menjadi wajib zakat pun harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: a) Harta milik penuh (al-milku at-tam), yakni bahwa pemilik harta tersebut memungkinkan untuk mempergunakan dan mengambil manfaat harta itu secara penuh. Harta yang dizakati ini harus didapatkan melalui cara yang dibenarkan syara dan tidak diwajibkan atas harta yang didapat secara haram. b) Berkembang (an namaa’), maksudnya harta tersebut dapat bertambah bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang. c) Cukup nisab, artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan syara. Sebaliknya jika harta yang dimiliki tidak mencapai nisab maka zakat tidak wajib dilakukan. d) Lebih dari kebutuhan pokok, yakni lebih dari kebutuhan minimal yang harus dipenuhi setiap hari seperti sandang, pangan dan papan. Seseorang wajib berzakat jika harta yang dimilikinya telah melebihi kebutuhan pokok minimumnya. Dalam hal ini kebutuhan pokok mencakup belanja, sandang, rumah, pendidikan dan lain-lain. Apabila kebutuhan hidup minimal ini masih belum mampu untuk dipenuhi setiap harinya, maka yang bersangkutan terbebas dari zakat. e) Bebas dari hutang, maksudnya seseorang dibebaskan dari kewajiban menunaikan Zakat Mal, bila hutang yang dimilikinya apabila dikonversikan ke harta saat ini dapat mengurangi nisab (apabila akan dibayar pada waktu yang sama dengan dikeluarkannya zakat). Adapun hutanghutangnya harus diselesaikan dahulu, oleh karena itu
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
6
zakat dikenakan bagi orang kaya yang memiliki harta lebih. f) Sudah satu tahun. Maksudnya kepemilikan harta tersebut sudah lewat dari 12 bulan Qomariyah. Masa satu tahun ini hanya berlaku bagi ternak, uang, harta benda yang diperdagangkan. Sedangkan hasil pertanian, buahbuahan, rikaz (barang temuan) dan lain-lain yang sejenis tidak disyaratkan. Mustahik zakat terbagi menjadi 8 (delapan) ashnaf atau kelompok sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah (9) Ayat 60. Dalam ayat ini, kata zakat dibahasakan atau diganti dengan kata "sedekah". Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orangorang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Pada ayat Al-Qur’an di atas telah dijelaskan bahwa mustahik zakat terdiri dari 8 (delapan) kelompok. Menurut Hasan Ridwan (2013), 8 kelompok tersebut dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu: a) Menerima zakat untuk digunakan oleh dirinya sendiri, yaitu: fakir, miskin, amylin, dan mualaf.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
7
b) Menerima zakat untuk digunakan menyelesaikan urusannya, yaitu: riqab/hamba sahaya, gharimin/orang yang berhutang, fii sabiilillah/di jalan Allah SWT, dan ibnu sabil/dalam perjalanan. Adapaun kriteria muzakki 8 kelompok (ashnaf) tersebut antara lain: 1) Fakir ialah orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai penghasilan/usaha yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti: pakaian/sandang, pangan/makanan, dan papan/tempat tinggal. 2) Miskin ialah orang yang memiliki harta dan penghasilan, namun penghasilannya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (primer). 3) Amil Zakat ialah mereka yang melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan, administrasi pengelolaan, dan pendayagunaan zakat, mulai dari merencanakan pengumpulan, mencatat, meneliti, menghitung, menyetor, dan menyalurkan kepada para mustahik. 4) Mualaf ialah golongan yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk lebih memantapkan keyakinannya kepada Islam. 5) Riqab/Hamba sahaya ialah budak yang ingin memerdekakan dirinya dari majikan atau tuannya. 6) Gharimin ialah orang yang mempunyai hutang untuk kebaikan dirinya sendiri atau pun untuk masyarakat dalam rangka melaksanakan ketaatan dan kebaikan, namun tidak mampu membayar hutangnya. 7) Fii Sabilillah ialah usaha dan kegiatan perorangan, kelompok, atau badan yang bertujuan untuk menegakkan kepentingan agama atau kebaikan umat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
8
8) Ibnu Sabil ialah orang yang kehabisan bekal atau biaya dalam perjalanan, yang tujuannya untuk kebaikan masyarakat dan agama Islam. 1.5
Jenis-jenis Zakat dalam SIZakat
Ada beberapa jenis zakat yang akan dijelaskan di dalam SIZakat yaitu zakat fitrah, fidiah, zakat mal dan infak/sedekah. 1.5.1
Zakat Fitrah
Zakat fitrah yaitu zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim mukallaf (orang yang dibebani kewajiban oleh Allah SWT) baik untuk dirinya sendiri dan orang lain yang menjadi tanggungannya sebanyak satu kali selama setahun pada akhir bulan Ramadhan sampai sebelum sholat hari raya Idul Fitri sebesar satu sha’ makanan. Mengenai dasar hukum atau dalil mengenai kewajiban zakat fitrah, Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-A’laa (87) Ayat 14-15 yaitu: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.” Sudah menjadi kesepakatan atau jumhur ulama, bahwa ukuran membayar zakat fitrah adalah satu sha’ yang lazim di Indonesia setara dengan 2,5 kg (2500 gram) atau 3,5 liter. Jenis benda yang dikeluarkan untuk membayar zakat fitrah adalah makanan pokok (seperti beras yang menjadi makanan pokok bagi sebagian besar penduduk di Indonesia). Namun, apabila seseorang ingin membayar zakat fitrah dalam bentuk uang maka hal ini diperbolehkan dan sah menurut syariat. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari bahwa ketika Muadz bin Jabal menjadi Gubernur Yamani ia selalu meminta agar sya’ir (gandum) dan jagung diganti
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
9
dengan khamis dan labis (sejenis pakaian) dalam membayar zakat. Pada prinsipnya seperti pengertian tentang zakat fitrah di atas, setiap muslim diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya, keluarganya dan orang lain yang menjadi tanggungannya baik orang dewasa, anak kecil, laki-laki maupun wanita. Berikut adalah syarat yang menyebabkan individu wajib membayar zakat fitrah : a) Individu yang mempunyai kelebihan makanan atau hartanya dari keperluan tanggungannya pada malam dan pagi hari raya. b) Anak yang lahir sebelum matahari jatuh pada akhir bulan Ramadhan dan hidup selepas terbenam matahari. c) Memeluk Islam sebelum terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan dan tetap dalam Islamnya. d) Seseorang yang meninggal selepas terbenam matahari akhir Ramadhan. 1.5.2
Fidiah
Pada dasarnya, Allah Ta’ala mewajibkan berpuasa atas semua kaum muslimin dengan dikerjakan langsung di bulan Ramadhan itu juga ataupun qadha’. Mengerjakaannya di bulan Ramadhan secara langsung bagi mereka yang tidak ada udzur seperti sakit dan safar. Bagi mereka yang memiliki udzur dan ada kemungkinan udzurnya hilang sesudah Ramadhan, maka puasa dikerjakan dengan cara qadha’. Di sana ada kaum muslimin yang sudah tak mampu lagi berpuasa seperti orang tua renta dan orang sakit yang tak ada harapan sembuh, Allah telah memberi keringanan atas mereka dengan memberi makan orang miskin sebagai ganti puasanya. Ini didasarkan kepada firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah (2) Ayat 184, yaitu:
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
10
“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidiah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” Seperti yang terdapat pada Lihat Mukhtar Ash Shihah, Imam Muhammad Ar Razi. Cet. Maktabah Lubnan halaman 435, Fidiah ( )فذيتatau Fidaa (ٖ )فذatau Fida` ( )فذاءadalah satu makna. Hal ini menunjukan, apabila dia memberikan tebusan kepada seseorang, maka orang tersebut akan menyelamatkannya. Di dalam kitab-kitab fiqih, Fidiah, dikenal dengan istilah ith'am, yang artinya memberi makan. Adapun Fidiah yang akan kita bahas di sini ialah, sesuatu yang harus diberikan kepada orang miskin, berupa makanan, sebagai pengganti karena dia meninggalkan puasa. Tafsir ayat Al-Quran untuk Fidiah yaitu: "Beberapa hari yang telah ditentukan, maka barang siapa di antara kalian yang sakit atau dalam bepergian, wajib baginya untuk mengganti pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang yang mampu berpuasa (tapi tidak mengerjakannya), untuk membayar fidiah dengan memberi makan kepada seorang miskin. Barangsiapa yang berbuat baik ketika membayar fidiah (kepada
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
11
miskin yang lain) maka itu lebih baik baginya, dan apabila kalian berpuasa itu lebih baik bagi kalian, jika kalian mengetahui." [Al Baqarah : 184]. Fidiah diberikan kepada fakir miskin sesuai jumlah hari yang ditinggalkan, yakni satu fidiah untuk satu hari untuk satu miskin. Misalnya kita meninggalkan puasa 30 hari maka kita cukup membayar 30 porsi makanan kepada 30 orang miskin saja. 1.5.3
Zakat Mal
Ditinjau dari segi bahasa, Mal berasal dari bahasa Arab yang berarti harta. Zakat Mal tidak jarang juga disebut sebagai zakat harta benda. Secara sederhana Zakat Mal merupakan kewajiban untuk mengeluarkan harta yang dimiliki oleh suatu individu berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan secara syara. Zakat Mal wajib dilakukan jika harta seorang individu sudah melebihi batas yang dibutuhkan. Dalam hal ini, seseorang wajib mengeluarkan zakat atas hartanya jika sudah mencapai nisab tertentu. Adapun nisab merupakan batas minimal harta untuk dizakatkan. Jika harta yang dimiliki oleh seorang individu telah mencapai nisab tertentu maka harta tersebut wajib dizakatkan. Adapun harta yang wajib dizakatkan adalah : 1. Binatang Ternak Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah sebagaimana yang dalam bahasa Arab disebut Al-An’am yaitu jenis binatang yang dipelihara dan bermanfaat bagi manusia sehingga dapat dijadikan kendaraan, dimakan dagingnya, diminum susunya, diambil bulu dan kulitnya. Binatang tersebut antara lain: unta, sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan biri-biri. Dalil mengenai kewajiban zakat binatang ternak adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang artinya:
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
12
“Tidak ada seorang laki-laki yang memiliki unta, lembu, atau kambing yang tidak diberikan zakatnya melainkan binatang-binatang tersebut datang pada hari kiamat dengan keadaan yang lebih gemuk dan lebih besar dibandingkan ketika di dunia, lalu mereka menginjakinjaknya dengan telapak-telapaknya dan menanduknya dengan tanduk-tanduknya, setelah binatang-binatang itu berbuat demikian, diulangi lagi dan demikian terusmenerus sampai Allah SWT selesai menghukum para manusia.” 2. Emas dan Perak Segala harta yang terbuat dari emas dan perak yang berbentuk leburan logam atau uang dinar dirham dan yang berbentuk perhiasan seperti bejana, souvenir, ukiran, cincin, anting, gelang, giwang, dan lain-lain. Mengenai kewajiban tentang zakat emas dan perak, Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah (9) Ayat 34-35, yaitu:
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
13
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." 3. Harta Perniagaan/Perdagangan/Tijarah Maksudnya adalah harta yang diperoleh dari hasil usaha perdagangan atau jual beli barang sesuai ketentuan syariat Islam. Maksud sesuai ketentuan syariat adalah halal dan tidak mengandung hal-hal yang bersifat haram seperti riba, maysir/judi, dan gharar/ketidakjelasan. Mengenai kewajiban zakat perdagangan atau tijarah, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Wahai para pedagang! Sesungguhnya jual beli itu selalu disertai oleh kemaksiatan dan sumpah. Oleh karena itu, kamu wajib mengimbanginya dengan sedekah (zakat).” (H.R. Ahmad) 4.
Hasil Pertanian (Zira’ah) Yang termasuk dalam zakat hasil pertanian meliputi tumbuhan atau tanaman, buah-buahan, dan biji-bijian seperti: kurma, anggur, gandum, umbi, sayur, buah, tanaman hias, rerumputan, dedaunan dan lain sebagainya yang bernilai ekonomis. Di dalam Al-Qur’an Surat AlAn’am (6) Ayat 141 Allah SWT berfirman:
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
14
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacammacam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihlebihan.” 5. Hasil Tambang/Galian dan Kekayaan Laut (Ma’adin) Yang termasuk dalam hasil tambang adalah semua benda yang berasal dari dalam bumi dan bernilai ekonomis seperti: emas, perak, timah, tembaga, minyak bumi, batu bara, besi, batu permata dan lain-lain. Sementara yang termasuk kekayaan laut adalah ikan, mutiara, marjan, dan lain sebagainya. Hadits yang mewajibkan tentang zakat ma’adin seperti yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Malik yang artinya: “Bahwa Rasulullah SAW telah menyerahkan ma’adin qabaliyyah kepada Bilal bin Al-Harts Al-Muzanniy, ma’adin itu hingga kini tidak diambil darinya, melainkan zakatnya saja.”
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
15
6. Rikaz/Harta Temuan Menurut jumhur ulama bahwa rikaz adalah semua jenis harta yang tersimpan dan terpendam di dalam tanah dan memiliki nilai ekonomis. Harta jenis ini sering disebut juga sebagai harta karun. Mengenai kewajiban zakat rikaz terdapat sebuah hadits yang artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda mengenai harta kanzun (simpanan lama) yang didapatkan seseorang di tempat yang tidak didiami orang: Jika engkau dapatkan harta itu di tempat yang didiami oleh manusia hendaklah engkau beritahukan, dan jika engkau dapatkan harta itu di tempat yang tidak didiami oleh manusia maka disitulah wajib zakat, dan pada harta rikaz zakatnya 1/5.” Saat ini terdapat berbagai perbedaan pendapat mengenai hukum Zakat Mal. Seperti contohnya terdapat perbedaan pendapat mengenai kewajiban seseorang berzakat dari emas yang digunakannya. Sebagian ulama berpendapat bahwa emas wajib dizakati sekalipun hanya sekedar untuk dipakai, dipergunakan atau dipinjamkan. Dimana sebagian ulama lain berpendapat tidak wajib dizakati. Namun Rasulullah S.A.W. bersabda: ْ ص ِفّ َح َُّج ن َّ ِب َٔ الَ ف ٍ َْ َب ر ُ ع ٍت الَ ي َُؤ ِدّ ٖ ِي ُْ َٓا َحقَّ َٓا أالَّ أرَا كا َ ٌَ َي ْٕ ُو ْان ِق َيا َي ِت ِ صا ِح َ ٍْ َيا ِي ُ َظ ْٓ ُر ُكهَّ ًَا َب َر د َ َٔ ُُُّٗ ََا ِر َج ََُّٓ َى فَيُ ْك َٕ ٖ ِب َٓا َج ُْبُُّ َٔ َج ِبي َ َ ٗ َعهَ ْي َٓا ِف َ ًِ ْصفَا ِئ ُح ِي ٍْ َا َ ٍر فَأ ح ُ ْ َ ْ ْ َ َّ ْ ْ َ ُ ٖ ط َبيٍَْ ْان ِع َبا ِد فَي َُر ق ي ٗ خ ح ت ُ َ س ف ن أ س ً خ ِ ر ذ ق ي َا ك و ٕ ي ٗ ف ّ ن ث ذ ي ع أ ٍ ٍَِي ٌَ ُ َ ِ ث ْ ُ ُ َ ِ ٍ َْ ِ َ َ َ َ .س ِبيهُُّ أ َّيا أ نَٗ ا ْن َجَُّ ِت َٔ أ َّيا أنٗ انَُا ِر َ “Tidaklah seseorang mempunyai emas dan perak, namun tidak ia tunaikan zakatnya, kecuali di hari kiamat akan dibentangkan kain api neraka yang dipanaskan di nereka Jahannam, lalu kain itu dingin, dipanaskan kembali dalam sehari yang lamanya setara dengan lima puluh ribu tahun ( di dunia). Kejadian ini terus berlanjut hingga Allah memutuskan hambahambaNya, kemudian ia mengetahui tempatnya, ke surga atau ke neraka.” (HR.Muslim).
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
16
1.5.4
Infak dan Sedekah
Infak berasal dari kata nafaqa yang bermakna habis, telah lewat, belanja, dan mengeluarkan isinya. Jadi, infak adalah mengeluarkan harta dalam jumlah tertentu yang selanjutnya dipergunakan untuk hal-hal yang diperintahkan Allah SWT (selain zakat). Prioritas infak adalah diutamakan untuk kepentingan fii sabiilillah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra (17) Ayat 100 yang di dalamnya terdapat kata infak yang berarti belanja-membelanjakan yaitu: “Katakanlah (Muhammad SAW): ‘Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya’. Dan adalah manusia itu sangat kikir.” Di samping itu, infak juga memiliki keuntungan yang sangat besar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah (2) Ayat 261 mengenai hal ini: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orangorang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiaptiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.”
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
17
Sedekah berasal dari kata ash-shidqu yaitu orang yang benar dalam perkataannya atau tidak pernah dusta. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Lail (92) Ayat 5-7 yang di dalamnya terdapat kata sedekah yang berarti benarmembenarkan yaitu: “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga). Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” Sedangkan menurut syara’ atau istilah, sedekah adalah melakukan suatu kebaikan dengan cara memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang lain. Sedekah dibagi menjadi dua, yaitu sedekah wajib atau zakat dan sedekah sunnah atau infak. Sedekah dalam pembahasan bagian ini tergolong ke dalam sedekah sunnah dimana sedekah sunnah merupakan rahmat Allah ta’ala bagi hamba-hamba-Nya. Faedah sedekah sunnah antara lain, menambah keimanan. Karena iman bertambah dengan amal ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Keutamaan sedekah dengan cara sembunyi-sembunyi telah Allah SWT dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah (2) Ayat 271, yaitu: “Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali, dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
18
bagimu, dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Keutamaan Sedekah bahwa sedekah pada hari kiamat menjadi naungan bagi pelakunya, serta menjadi naungan di semua hari kiamat sampai ada pemisahan di antara umat manusia. Pahala dari sedekah dijelaskan oleh Abu Dawud: ْ َ َٔأَ يُّ ًَا ُي ْس ِه ٍى أ،سا ُِ ا هللُ ِي ٍْ ُخع ِْر ا ْن َج َُّ ِت غعَ َى َ سا ُي ْس ِه ًًاث َ ْٕ بًا َعهَٗ ع ُْر ٘ ٍ َك َ أَيُّ ًَا ُي ْس ِه ٍى َك ْ َ ُي ْس ِه ًًا َعهَٗ ُجٕ عٍ أ َ َٗس َقٗ ُي ْس ِه ًًا َعه ُِ سقَا َ ٍ ظ ًَإ َ َٔأ َ يُّ ًَا ُي ْس ِه ٍى، غعَ ًَُّ ا هللُ ِي ٍْ ثِ ًَا ِر ا ْن َجَُّ ِت . ٕو َّ هللاُ ِيٍَ ا ِ ُ ق ا ْن ًَ ْخخ ِ نر ِح ْي “Siapapun muslim yang memberi pakaian kepada orang yang tidak berpakaian maka Allah memberinya pakaian dari sutra hijau surga, dan siapapun muslim yang memberi makan muslim yang kelaparan maka Allah memberinya makanan dari buah-buah surga, dan siapapun muslim yang memberi minum muslim yang kehausan maka Allah memberinya minum dari Ar-Rahiqul Makhtum.” (H.R. Abu Dawud) َ ٍْ ع ، ًُٗظ ْٓ ِر ِغ ُّ ا ْن َيذ ُ ا ْنعُ ْه َيا َخي ٌْر ِيٍَ ا ْن َي ِذ ا ن َّ َٔ َخي ُْر ا ن، َٔ ا ْبذَ أْ ِب ًَ ٍْ حَعُٕ ُل، َٗس ْفه َ صذَ قَ ِت . َٔ َي ٍْ َي ْسخ َ ْغ ٍِ يُ ْغُِ ِّ ا هلل، ُف ي ُِعفَُّّ ا هلل ْ َٔ َي ٍْ َي ْسخَ ْع ِف “Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan di bawah, dan mulailah dengan orang yang kamu tanggung. Sebaik-baik sedekah adalah (sedekah yang diberikan) ketika mampu, dan siapa yang menjaga kecukupan diri maka Allah mencukupinya.” Diriwayatkan dari Hakim bin Hizam Radhiyallahu
1.6
Fungsi dan Manfaat Zakat
Pada dasarnya, zakat memiliki fungsi dan manfaat yang sangat besar dalam kehidupan dunia dan akhirat, baik bagi penderma, harta benda, dan penerimanya. Mengenai fungsi dan manfaat zakat, Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat AtTaubah (9) Ayat 103 :
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
19
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Selain itu, terdapat sebuah hadits Rasulullah S.A.W. yang menjelaskan tentang fungsi dan manfaat zakat sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud dari Ibnu Abbas yaitu: ْ زَ كَا ة َ ْان ِف، ِس ْٕ ُل ا هلل ُ َٔ ، ث ُ ط ِر سا ِ َنرف ُ ض َر َّ صا ِع ِى ِيٍَ ا نهَّ ْغ ِٕ َٔ ا َّ غحْ َر ة َ ِنه َ ًَ غ ْع ًَتً ِن ْه َ فً َر ٍِْ ِكي “Rasulullah S.A.W. telah mewajibkan zakat fitrah, untuk membersihkan orang yang berpuasa dari omongan yang tidak ada manfaatnya dan omongan kotor, serta untuk memberikan makanan pada orang-orang miskin.” Dari penjelasan Al-Qur’an dan hadits di atas dapat disimpulkan tentang fungsi dan hikmah zakat terdiri dari dua hal: 1. Berkaitan dengan orang yang muzakki atau orang yang mengeluarkan zakat, yaitu: 1) Zakat akan membersihkan dirinya dari dari dosa-dosa baik perkataan maupun perbuatan. 2) Dengan berzakat akan mensucikan jiwa seseorang kembali kepada fitrahnya. 3) Membayar zakat dapat meningkatkan keimanan. 4) Zakat akan memperbaiki akhlaq menjadi orang yang mulia dan dermawan. 5) Zakat akan menyebabkan harta menjadi berkah.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
20
2. Berkaitan dengan ekonomi sosial masyarakat, yaitu: 1) Mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 2) Untuk menumbuhkan rasa cinta kepada orang-orang miskin dengan cara berbagi kebahagian pada saat hari raya. 3) Menghilangkan rasa iri pada diri orang-orang miskin terhadap orang-orang kaya. 4) Menutup rapat propaganda kaum sosialis dan komunis yang menginginkan adanya persamaan dalam segala hal di masyarakat.
1.7
Manajemen Pengelolaan Zakat
Pengelolaan zakat yang baik harus dilaksanakan dengan profesional dan sesuai dengan sistem atau aturan yang baik. Sebagaimana pengelolaan keuangan di suatu perusahaan besar atau yang bertaraf internasional, pasti memiliki manajemen pengelolaan yang baik dan profesional seperti prosedur standar operasional. Begitu pula dengan pengelolaan zakat yang baik harus memiliki prosedur standar operasional yang sesuai dengan kaidah dan hukum-hukum syariah. Menurut Hasan Ridwan (2013), ada empat macam manajemen zakat yang harus dimiliki oleh suatu lembaga pengelola zakat, sebagaimana yang dimiliki oleh perusahaan (korporat), yaitu: 1. Manajemen Panitia Zakat (Amil Management) 1) Membuat prosedur standar operasional dan manajemen yang baik dan lengkap serta melaksanakannya secara konsisten. 2) Meningkatkan kualitas Amil dengan mengadakan pelatihan yang menunjang tugas dan tanggungjawabnya. 3) Mengadakan fit and propper test bagi calon Amil.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
21
4) Meningkatkan performa lembaga, UPZ (Unit Penyaluran Zakat), dan kinerja Amil. 5) Membangun manajemen yang dapat mendorong peningkatan produktivitas kinerja dan pelayanan umat. 6) Menyediakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas program. 7) Mencari kemungkinan mendapatkan dana khusus untuk Amil dalam rangka menunjang kesejahteraannya. 2. Manajemen Pemberdayaan (Empowering Management) 1) Menjalin kerjasama dengan lembaga lain untuk membuat program unggulan di bidang ekonomi, pendidikan, dan dakwah. 2) Menyelenggarakan program layanan mustahik untuk membantu mereka yang membutuhkan secara produktif maupun konsumtif. 3. Manajemen Penghimpunan (Fundraising Management) 1) Memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan dana zakat, infak, dan sedekah seperti: SMS, ATM, website, dan media social (facebook dan twiter). 2) Menambah jumlah kotak infak. 3) Membuat promosi dan sosialisasi secara mandiri dengan baik dan berkualitas. 4) Melakukan kerjasama dengan media cetak maupun elektronik seperti: televisi, koran, dan radio. 5) Mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas layanan kepada donatur dengan bermacam-macam bentuk dan inovasi seperti: jemput zakat, silaturahim, konsultasi ziswaf, layanan ceramah agama, dan lainlain.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
22
4. Manajemen Keuangan dan Akuntansi (Finance and Accounting Management) 1) Melaksanakan administrasi atau pengarsipan dokumen-dokumen keuangan secara tertib dan rapi. 2) Membuat sistem pengelolaan dan laporan keuangan. 3) Membuat dan menerbitkan laporan keuangan maupun analisa keuangan secara periodic dan tepat waktu. 4) Mensosialisasikan laporan keuangan melalui media yang mudah diakses oleh public. 5) Melakukan inovasi untuk mendapatkan tingkat amanah dan transparan dalam hal akuntansi, akuntabilitas, dan aksesibilitas pengelolaan dana. Selain empat macam manajemen pengelolaan zakat di atas, menurut BAZNAS ada satu manajemen lagi yang harus ada di dalam pengelolaan zakat yaitu Manajemen Resiko Pengelolaan Zakat. Dalam bidang industri perbankan syariah maupun konvensional, manajemen resiko merupakan suatu hal yang wajib untuk dimiliki dan dilaksanakan dalam kegiatan operasional. Hal ini bertujuan agar pihak perbankan dapat meminimalisir berbagai kemungkinan yang akan memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan industri mereka. Sebagai contoh, apabila perbankan syariah berhadapan dengan resiko pembiayaan bermasalah, seperti pembiayaan macet atau nasabah tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam membayar cicilan sehingga hal ini berpotensi menurunkan keuntungan bank dan pertumbuhan aset. Maka, perbankan syariah sudah memiliki beberapa jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut. Menurut International Working Group on Zakat Core Principles (IWGZCP) bahwa identifikasi resiko dalam pengelolaan zakat merupakan hal yang sangat penting karena akan mempengaruhi kualitas pengelolaan zakat. Ada empat jenis resiko dalam pengelolaan zakat, yaitu:
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
23
1. Resiko Reputasi dan Kehilangan Muzakki. Reputasi merupakan faktor yang sangat penting karena akan menentukan loyalitas muzakki dan tingkat kepercayaan publik dalam membayarkan kewajiban zakatnya. Oleh karena itu, segala hal yang dapat menimbulkan dampak pada buruknya reputasi kelembagaan amil harus dapat diminimalisir. Sebagai contoh, manajemen penyaluran yang bersifat asal-asalan, apalagi dengan cara mengumpulkan mustahik untuk berbaris di lapangan mengantri pembagian uang, hal ini merupakan tindakan yang dapat menurunkan kredibilitas institusi amil sehingga berpotensi merusak reputasi lembaga. Inilah esensi mengapa resiko reputasi dan kehilangan muzakki ini harus dikelola dengan baik. Institusi zakat juga harus memiliki prosedur mitigasi resiko jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 2. Resiko penyaluran Hal-hal yang berkaitan dengan Resiko Penyaluran adalah terkait dengan ketidaksesuaian antara rencana kerja penyaluran dengan realisasi di lapangan dikarenakan beragam faktor, baik yang bersifat internal dan eksternal kelembagaan, yang disengaja dan tidak disengaja, serta dalam keadaan terpaksa (force majeur). Misalnya, pada program tahun ini telah direncanakan bahwa alokasi dana zakat untuk bantuan korban bencana alam adalah sebesar 20% dari total dana yang akan disalurkan. Ternyata muncul bencana yang tidak terprediksikan sebelumnya, sehingga angka 20% menjadi tidak cukup. Dimisalkan yang diperlukan adalah 30%. Kekurangan 10%, jika tidak mampu diatasi dengan penghimpunan dana yang baru, maka harus diatasi dengan mengambil alokasi dana untuk program lain. Jika ini yang terjadi, maka akan menimbulkan masalah dengan mustahik program lain. Bagaimana memitigasi resiko ini, maka lembaga amil
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
24
harus memiliki prosedur (SOP) antisipasi yang tepat dan efektif 3. Resiko Operasional Hal-hal yang berkaitan dengan Resiko Operasional adalah kegiatan operasional kelembagaan amil. Misalnya, hilangnya sejumlah database karena belum baiknya administrasi pengarsipan dan penyimpanan file yang dimiliki institusi amil. Atau keterlambatan penyaluran dana zakat untuk program pemberdayaan mustahik karena prosedur yang berubah-ubah, maka hal ini berpotensi mengganggu kelancaran program lembaga secara keseluruhan. Karena itu, memiliki sistem pengadministrasian yang tepat dan prosedur penyaluran yang tepat dan tidak mudah berubah merupakan bagian dari upaya meminimalisir resiko operasional. 4. Resiko transfer zakat antarnegara. Resiko yang dapat muncul antara lain apakah dana zakat yang diberikan oleh negara donor kepada negara penerima telah sesuai dengan perencanaan yang disepakati atau tidak. Perlu ada alat ukur sebagai kontrol untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan dana zakat. Selain manajemen pengelolaan zakat, prinsip akuntabilitas dan transparansi keuangan merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan zakat. Menurut UU No. 23 Tahun 2011 pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengkoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Tujuan pelaksanaan prinsip akuntabilitas dan transparansi keuangan adalah sejalan dengan tujuan pengelolaan zakat dalam UU No. 23 Tahun 2011, yaitu meningkatnya efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat, dan meningkatnya manfaat zakat untuk
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
25
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Selain manajemen pengelolaan zakat, prinsip akuntabilitas dan transparansi keuangan merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan zakat. Menurut UU No. 23 Tahun 2011 pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengkoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Tujuan pelaksanaan prinsip akuntabilitas dan transparansi keuangan adalah sejalan dengan tujuan pengelolaan zakat dalam UU No. 23 Tahun 2011, yaitu meningkatnya efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat, dan meningkatnya manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Beberapa hal yang terkait dengan prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi keuangan dalam hal pengelolaan zakat diantaranya: 1) Aspek profesionalisme amilin. 2) (efisiensi dan efektivitas kinerja). 3) Kepatuhan terhadap pelaksanaan peraturan perundangundangan yang berlaku dalam Negara Kesatuan RI. 4) Kepatuhan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip syariah Islam (shariah compliance). 5) Transparansi pengelolaan zakat. 6) Pertanggungjawaban secara berjenjang dalam pengelolaan zakat. Dari penjelasan di atas mengenai pentingnya manajemen pengelolaan zakat, prinsip akuntabilitas, dan prinsip transparansi keuangan dapat disimpulkan bahwa diperlukan suatu sistem pengelolaan zakat sebagai bentuk implementasi yang dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya umat Islam. Oleh karena itu, Sistem Informasi Zakat merupakan bentuk nyata untuk mewujudkannya.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
26
1.8
Definisi Sistem Informasi Zakat (SIZakat)
Saat ini proses pencatatan dan perekapan zakat masih dilakukan secara manual melalui buku satu demi satu transaksi zakat. Cara manual tersebut tidak efektif untuk dilakukan apalagi ketika transaksi zakat yang memuncak di H-1 lebaran. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah cara manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari secara signifikan. Keberadaan Information Technology and Communication Technology (ICT) ini tidak jarang menjadi pendorong manusia untuk merubah aktivitas yang dilakukan secara manual menjadi otomatis. Hal ini dikarenakan dengan proses otomatisasi, suatu aktivitas dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Informasi merupakan hasil yang memiliki nilai dari suatu pengolahan data. Melalui pengertian ini, dapat disimpulkan teknologi informasi dan sistem informasi memiliki keterkaitan dengan proses pengolahan data menjadi suatu bentuk informasi. Sementara itu pengertian sistem sendiri merupakan sekelompok unsur yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Oleh karena itu pengertian sistem informasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh entitas yang saling terkait untuk menghasilkan dan mendistribusikan informasi dengan bantuan perangkat teknologi. Suatu sistem informasi juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari unsur atau komponen yang terpadu dengan saling berinteraksi satu sama lain. Dibutuhkan suatu sistem atau aplikasi yang dapat meningkatkan efisiensi pencatatan dan pengelolaan transaksi zakat dari warga dan juga dapat diakses secara bersamaan sehingga proses penerimaan zakat dapat terintegrasi. Sistem tersebut adalah Sistem Informasi Zakat atau yang disingkat SIZakat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
27
1.9
Tujuan Pembuatan Sistem Informasi Zakat
Permasalahan klasik mengenai zakat yang sering dialami masjid-masjid yakni ketika masa-masa mendekati hari Idul Fitri. Momentum yang berbahagia bagi semua masyarakat muslim di masjid-masjid menjadi polemik tersendiri karena masalah zakat. Kebutuhan akan sebuah sistem informasi untuk pengelolaan zakat yang baik dan efektif adalah hal yang vital. Dengan demikian tujuan pembuatan Sistem Informasi Zakat yaitu untuk memudahkan kegiatan badan penyalur zakat dengan cara mengotomatisasi aktivitas yang sebelumnya dilakukan secara manual. Sedangkan untuk manfaat dengan adanya Sistem Informasi Zakat yaitu kegiatan yang terkait dengan kegiatan pembagian zakat dapat lebih efektif dan efisien untuk dilakukan.
1.10
Keuntungan Menggunakan SIZakat
Dengan menggunakan SIZakat, terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh, antara lain (Jatmiko, Zaman, & Ma'sum, 2012): a) Melalui program ini diharapkan masjid-masjid dan Unit Penyaluran Zakat (UPZ) dapat mengelola zakat secara transparan dan akuntabel. b) Sistem Informasi Zakat ini mengakomodasi kebutuhan dari Amilin (pengelola zakat) untuk memprediksi jumlah zakat Fitrah yang harus dikeluarkan oleh amil pada tahun ini berdasarkan data-data pada tahun sebelumnya. c) Sistem yang akan dibuat nanti diharapkan dapat memiliki keunggulan untuk dapat diakses secara bersamaan, sehingga proses penerimaan zakat bisa dilakukan dengan cepat dan database penerimaan zakat dapat terintegrasi. d) Dengan penggunaan sistem Informasi Zakat diharapkan kesalahan dalam melakukan input dan perhitungan zakat dapat terminimalisir.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
28
BAB 2. Tahapan Pembuatan Sistem Informasi Zakat
Sistem Informasi Zakat pada dasarnya merupakan suatu sistem yang dirancang untuk dapat menunjang aktivitas badan penyalur zakat. Aktivitas yang dimaksud mencakup pencatatan, pengubahan, pengolahan, penyimpanan dan pengambilan informasi terkait zakat yang diterima oleh suatu badan penyalur zakat. Proses yang dilakukan oleh Sistem Informasi Zakat dilakukan karena adanya trigger dari komponen input yang dapat menghasilkan suatu output berupa informasi yang dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan. Komponen input dari Sistem Informasi Zakat ini adalah data-data dari para muzakki yang dimasukan ke dalam sistem oleh mustahik. Seperti halnya identitas muzakki, jenis zakat, besaran dari zakat yang akan disalurkan, dan lain sebagainya. Kemudian data-data yang telah dimasukkan ke dalam sistem akan diproses untuk menghasilkan suatu informasi terkait besar keseluruhan zakat yang harus disalurkan oleh muzakki kepada mustahik. Berikut ini merupakan tahap-tahap yang dilakukan oleh pengembang dan peneliti SIZakat untuk mengatasi
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
29
permasalahan yang dihadapi oleh mitra (Jatmiko, Zaman, & Ma’sum, 2012) seperti yang ditampilkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Metode Pendekatan untuk Solusi Permasalahan
2.1
Pendefinisian Permasalahan Mitra dan Analisis Sistem
Tahap pertama dalam metode pendekatan untuk mengatasi permasalahan SIZakat adalah pendefinisian permasalahan mitra yang merupakan salah satu untuk mengetahui kebutuhan dari mitra pengelola yaitu Unit Penyaluran Zakat (UPZ). Pendefinisian permasalahan mitra dilaksanakan dengan cara melakukan pertemuan dengan pengurus UPZ Imam Bonjol dan pengembang aplikasi yang lama. Pada pertemuan tersebut tim pengembang aplikasi dan pihak UPZ dapat berkolaborasi satu sama lain untuk mengembangkan SIZakat dengan berkomunikasi dan saling berbagi pengalaman mengenai cara penyaluran dan businessprocess cara penerimaan zakat. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
30
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi, dan kebutuhan yang diharapkan. Analisis dan rancangan pembuatan SIZakat ini menjelaskan mengenai persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pemrograman. Pada bagian ini dijelaskan analisis sistem sebelum dilakukan pengembangan serta rancangan implementasi dari sistem. Hasil analisis dan rancangan implementasi digambarkan dalam bentuk use case diagram, class diagram, dan desain basis data. Perancangan analisis sistem ini didasarkan pada analisis masalah, analisis data, dan analisis kebutuhan sistem. 2.1.1
Analisis Masalah
Pengelolaan zakat dapat dilihat menjadi dua bagian proses besar. Proses pertama adalah proses pengumpulan zakat yang dibayarkan oleh muzakki, ke masjid yang berada di sekitarnya atau melalui Unit Penyaluran Zakat (UPZ). Proses kedua adalah proses penyaluran zakat ke mustahik. Dalam kedua proses ini, panitia zakat memiliki andil besar dalam menjalankan pengelolaan zakat ini. Selain itu, menurut Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah Provinsi DKI Jakarta (Bazis DKI Jakarta, n.d.), salah satu kewajiban dari panitia zakat adalah merencanakan jatah zakat. Dalam melakukan perencanaan jatah zakat fitrah per keluarga, panitia zakat fitrah harus merencanakan jatah zakat ini secara adil dengan cara yaitu memiliki acuan atau aturan mengenai pembagian zakat fitrah bagi setiap keluarga yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dengan acuan atau aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya, akan membuat perencanaan dalam pembagian jatah zakat fitrah menjadi adil karena harus mengikuti acuan atau aturan tersebut. Sistem Informasi Zakat (SIZakat) adalah suatu sistem informasi yang dibangun oleh tim riset dari Fakultas Ilmu
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
31
Komputer Universitas Indonesia pada tahun 2012 untuk mengakomodasi pengelolaan dan pelayanan zakat fitrah, Fidiah, Zakat Mal, dan infak sedekah pada masjid dan UPZ. Modul-modul yang sudah tersedia dalam SIZakat antara lain: 1) 2)
3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)
Modul Umum merupakan modul untuk mengakses keluar masuk SIZakat. Modul Pengguna merupakan modul untuk penambahan, pengubahan, dan penghapusan data pengguna dalam sistem. Modul Muzaki merupakan modul untuk penambahan, pengubahan, dan penghapusan data muzaki. Modul Mustahik merupakan modul untuk penambahan, pengubahan, dan penghapusan data mustahik. Modul Transaksi merupakan modul untuk penambahan, pengubahan, dan penghapusan transaksi. Modul Kualitas Zakat merupakan modul untuk melakukan perubahan dan penambahan dari nilai zakat fitrah. Modul Periode merupakan modul untuk penambahan dan pengubahan periode zakat. Modul Kalkulasi Zakat merupakan modul untuk merubah jumlah zakat yang akan diterima mustahik. Modul Laporan merupakan modul untuk menampilkan laporan rekap transaksi zakat. Modul Prediksi merupakan modul untuk memprediksi jumlah zakat fitrah dan muzakki berdasarkan data-data yang diperoleh dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan fitur-fitur yang tersedia dalam SIZakat, pengelolaan zakat sudah dapat dijalankan dengan baik. SIZakat sudah dapat mengakomodasi proses pertama dari pengelolaan zakat, yaitu proses pengumpulan dan pencatatan zakat yang dibayarkan oleh para muzakki. Setiap muzakki yang ingin membayarkan zakat dapat dicatat dengan menggunakan SIZakat yang dilakukan oleh staff dari masjid atau UPZ. Proses
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
32
pencatatan transaksi itu sendiri dapat dilakukan secara bersamaan oleh setiap staff yang dimiliki setiap masjid dan UPZ. Dari seluruh transaksi zakat tersebut, SIZakat dapat memberikan laporan transaksi serta prediksi mengenai jumlah zakat fitrah maupun muzakki. Oleh karena itu, panita zakat tidak lagi bekerja sebanyak dua kali untuk melakukan pembuatan laporan. Rekapitulasi transaksi dapat langsung dihasilkan oleh SIZakat. Namun demikian, untuk proses kedua, penyaluran dan pencatatan zakat ke mustahik belum terdapat pada SIZakat. Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan yang menyediakan data untuk melakukan penentuan jatah zakat mustahik, selama ini panitia zakat dari masjid ini menggunakan aplikasi lain (Microsoft Excel) untuk melakukan pencatatan dan perhitungan jumlah bungkus beras (per 2,5kg) dan uang yang akan diterima untuk setiap mustahik. Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan sendiri mengelola tiga rukun warga (RW) yang terdiri dari 570 mustahik dan sudah memiliki data yang dijadikan sebagai penentuan pembagian zakat fitrah pada tahun 1432 H. Dengan data sebanyak ini dan proses penyaluran yang biasanya dilakukan berulang setiap tahun, tentunya dapat menyebabkan kerumitan bagi panita zakat untuk melakukan pencatatan dan perhitungan jumlah zakat yang akan diterima untuk setiap mustahik. Oleh karena itu, harapan kedepannya fitur penyaluran zakat juga segera bisa diselesaikan dan diimplementasikan. Untuk mengatasi kerumitan yang dihadapi oleh masjid dan UPZ dalam menyalurkan zakat secara adil dan memenuhi proses kedua dari penyaluran zakat maka dibutuhkan fitur tambahan dari SIZakat yaitu fitur perhitungan zakat adaptif yang menggunakan algoritma klasifikasi data mining untuk menentukan jumlah zakat yang diterima bagi setiap mustahik secara adil. Fitur ini mampu memberikan suatu prediksi yang menentukan jumlah zakat yang seharusnya diterima untuk setiap mustahik berdasarkan data dirinya yang dimiliki oleh setiap
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
33
masjid atau telah didata sebelumnya dan telah didaftarkan ke dalam SIZakat, yang nantinya akan diprediksikan dengan model decision tree yang dirancang oleh sistem berdasarkan data-data pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan model decision tree ini, SIZakat akan memiliki acuan dan aturan yang dapat digunakan sebagai perencanaan jatah zakat yang akan diterima oleh setiap mustahik. Pembuatan fitur perhitungan zakat adaptif ini memanfaatkan teknik klasifikasi data mining dengan membuat sebuah classifier berupa decision tree. Algoritma yangdigunakan untuk pembuatan decision tree adalah C4.5 yang dikembangkan oleh J.Ross Quinlan pada tahun 1993 (Quinlan, 1993). Fitur baru dari SIZakat ini diharapkan dapat digunakan oleh panitia zakat dari masjid dan UPZ untuk melakukan prediksi pembagian jatah zakat untuk setiap mustahik secara adil. 2.1.2
Analisis Data
Data yang akan digunakan dalam melakukan pembentukan decision tree untuk melakukan prediksi jatah zakat yang akan diterima oleh setiap mustahik didapatkan dari Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan. Data ini merupakan data yang berisikan daftar penerimaan zakat untuk setiap mustahik yang berada di sekitar wilayah Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan. Terdapat tiga rukun warga (RW) yang dikelola oleh Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan, yaitu RW 05, 06, dan 08. Dari ketiga rukun warga tersebut, Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan telah mendata sebanyak 570 mustahik yang berhak menerima zakat pada tahun 1433 H, yang terdiri dari 160 data mustahik dari RW 05, 293 data mustahik dari RW 06, dan 117 data mustahik dari RW 08. Data daftar penerima zakat dari Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan ini berbentuk tabel yang terdiri dari beberapa kolom atribut seperti yang tampak pada berikut ini.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
34
Tabel 2-1 Atribut Data Mustahik No
Nama Penerima
Umur
Status Mustahik (Janda, Yatim, Miskin)
Jumlah Keluarga
Jumlah Zakat Beras/Kg
Jumlah Zakat Uang/Rp
BKS
G
Dari Tabel 2-1 diketahui bahwa atribut-atribut tersebut adalah atribut yang digunakan oleh panitia zakat Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan untuk merencanakan dan mencatat daftar penerimaan zakat untuk setiap mustahik pada setiap tahunnya. Dari beberapa atribut tersebut dilakukan pemilihan data (data selection) untuk menentukan atribut kelas dan atribut penentu. Atribut kelas dari data mustahik tersebut adalah atribut BKS (jumlah zakat beras dalam satuan kantong) dan jumlah zakat uang/Rp. Kedua atribut ini akan ditransformasikan menjadi satu atribut kelompok kelas yang akan disebut dengan kategori. Dengan demikian, akan terdapat lima kategori kelas yang menentukan jumlah BKS dan jumlah zakat uang/Rp yang akan diterima untuk setiap mustahik. Kelima kategori kelas tersebut yaitu :
kategori 1 akan mendapatkan satu kantong beras dan uang sebesar Rp. 100.000,00, kategori 2 akan mendapatkan dua kantong beras dan uang sebesar Rp. 150.000,00, kategori 3 akan mendapatkan tiga kantong beras dan uang sebesar Rp. 200.000,00, kategori 4 akan mendapatkan empat kantong beras dan uang sebesar Rp. 250.000,00, dan
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
35
kategori 5 akan mendapatkan lima kantong beras dan uang sebesar Rp. 300.000,00.
Atribut penentu dari data ini adalah umur, status mustahik, dan jumlah keluarga. Pemilihan atribut ini juga berdasarkan pada data lain yang didapatkan dari Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan, yaitu berupa data status yang menentukan pembagian zakat fitrah pada tahun 1432 H. Berikut adalah data status pembagian zakat fitrah pada tahun 1432 H di Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan.
Gambar 2.2 Status Pembagian Zakat Fitrah Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan 1432 H
2.1.3
Analisis Kebutuhan Sistem
Berdasarkan masalah dan data yang sudah didapatkan, untuk mendapatkan gambaran mengenai fitur baru yang akan dikembangkan di SIZakat dan bagaimana fitur tersebut dapat berjalan maka dibutuhkan spesifikasi kebutuhan dari SIZakat itu
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
36
sendiri. Fitur baru yang dibutuhkan adalah fitur untuk melakukan pencatatan dan perhitungan zakat adaptif yang akan diterima bagi setiap mustahik secara adil. Fitur ini diharapkan mampu memberikan suatu prediksi jumlah zakat yang seharusnya diterima untuk setiap mustahik berdasarkan data dirinya yang dimiliki oleh setiap masjid atau telah didata sebelumnya dan telah didaftarkan ke dalam SIZakat. Data mustahik ini nantinya akan diprediksikan dengan model decision tree yang dirancang oleh sistem berdasarkan data-data pada tahun-tahun sebelumnya. Data yang akan digunakan adalah data pada tahun 1433 H, yang berjumlah 570 data. Spesifikasi kebutuhan SIZakat akan menggambarkan kebutuhan fitur baru dari sistem yang akan direpresentasikan melalui use case diagram. Use case diagram adalah suatu bentuk diagram yang menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem dilihat dari perspektif pengguna di luar sistem. Use case merupakan gambaran sistem yang akan dibuat, merepresentasikan deskripsi sistem, lingkungan, dan relasi antara sistem dengan lingkungannya. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dari fitur yang akan dikembangkan dalam SIZakat, Gambar 2.4 merupakan use case diagram yang dapat merepresentasikan fungsionalitas dari pengembangan fitur pencatatan dan penentuan jumlah zakat yang akan diterima bagi setiap mustahik secara adil pada SIZakat apabila dilihat dari perspektif penggunanya. Terdapat dua aktor utama dalam use case diagram diatas, yaitu Admin dan Staf. Admin memiliki tugas untuk mengelola mustahik, mengelola data muzakki, mengelola data pengguna, menambah data mustahik, menambah data muzakki, menambah data pengguna. Mengelola data yang dimaksud meliputi melihat daftar, melakukan pencarian data, melihat detail data, serta menghapus data. Admin juga memiliki tugas untuk mengelola periode, baik dari melakukan penambahan periode, perubahan periode, serta melihat detail
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
37
dari periode tersebut. Periode merupakan satuan tahun yang menjadi suatu penanda dalam jalannya keseluruhan proses dari SIZakat, baik dari transaksi pembayaran zakat, laporan, maupun penyaluran zakat. Mustahik ini adalah orang-orang atau badan yang akan menerima penyaluran zakat dari masjid atau UPZ. Selain melakukan pengelolaan terhadap mustahik dalam SIZakat. Sedangkan Staff memiliki tugas untuk melakukan kalkulasi zakat dalam menentukan jumlah zakat yang akan diterima untuk setiap mustahik. Selain itu, Staff juga memiliki tugas untuk membuat laporan rekapitulasi hasil kalkulasi zakat yang telah dilakukan sebelumnya. Dari laporan reakpitulasi penerimaan zakat ini, Staff dapat membuat dokumen PDF yang nantinya dapat disimpan sebagai arsip dan dicetak sebagai laporan.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
38
Gambar 2.3 Use Case Diagram Fitur Baru SIZakat Admin
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
39
Gambar 2.4 Use Case Diagram Fitur Baru SIZakat Staff
Berikut penjelasan detail mengenai setiap use case tersebut: 1. Use case Tambah Mustahik : yang dapat dilakukan oleh Admin. Use case ini digunakan untuk melakukan penambahan data mustahik baru dalam SIZakat. Dalam memasukkan data mustahik, data yang dimasukkan adalah data diri dari mustahik tersebut yang termasuk diantaranya adalah atribut penentu dari induksi decision tree (usia, status mustahik, dan jumlah keluarga yang dimiliki) dan tidak termasuk atribut kelas dari yang akan digunakan dalam proses klasifikasi. Jadi, data mustahik yang baru ini akan menjadi data yang akan diprediksi. Data ini akan diprediksi berdasarkan data-data pada tahun-tahun sebelumnya, yang sudah dimiliki oleh SIZakat. Admin harus login terlebih dahulu sebelum melakukan penambahan data mustahik, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang Admin. Pengecekan SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
40
2.
3.
4.
5.
data mustahik akan dilakukan melalui nama, tanggal lahir, nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), RT, dan RW dari mustahik tersebut. Use case Lihat Daftar Mustahik : yang dapat dilakukan oleh Admin. Use case ini digunakan untuk melihat daftar mustahik yang sudah terdaftar dalam SIZakat. Daftar mustahik akan disajikan dalam bentuk tabel. Admin harus login terlebih dahulu sebelum melihat daftar mustahik, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang Admin. Use case Cari Mustahik : yang dapat dilakukan oleh Admin. Use case ini digunakan untuk mencari data mustahik yang sudah terdaftar dalam SIZakat. Untuk dapat mencari data mustahik, pengguna harus melihat daftar mustahik terlebih dahulu. Pencarian dapat dilakukan berdasarkan semua atribut data yang dimiliki oleh mustahik. Admin harus login terlebih dahulu sebelum mencari data mustahik, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang Admin. Use case Lihat Detail Mustahik : yang dapat dilakukan oleh Admin. Use case ini digunakan untuk melihat detail data dari setiap mustahik yang sudah terdaftar dalam SIZakat. Untuk dapat melihat detail data mustahik, pengguna harus melihat daftar mustahik terlebih dahulu. Admin harus login terlebih dahulu sebelum melihat detail data dari setiap mustahik, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang Admin. Use case Ubah Data Mustahik : yang dapat dilakukan oleh Admin. Use case ini digunakan untuk mengubah data dari mustahik yang sudah terdaftar dalam SIZakat. Untuk dapat mengubah data mustahik, pengguna harus melihat daftar mustahik terlebih dahulu. Pada use case ini juga akan terdapat pengecekan data melalui nama, tanggal lahir, nomor KTP, RT, dan RW dari mustahik tersebut. Admin harus login terlebih dahulu sebelum menghapus data mustahik, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang Admin.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
41
6. Use case Hapus Data Mustahik : yang dapat dilakukan oleh Admin. Use case ini digunakan untuk menghapus data mustahik yang sudah terdaftar dalam SIZakat. Untuk dapat menghapus data mustahik, pengguna harus melihat daftar mustahik terlebih dahulu. Penghapusan data mustahik ini akan menghapus semua data yang terkait dengan mustahik tersebut. Admin harus login terlebih dahulu sebelum menghapus data mustahik, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang Admin. 7. Use case Lihat Daftar Muzakki : merupakan kebutuhan sistem yang digunakan untuk melihat seluruh daftar muzakki yang terdaftar pada sistem informasi zakat ini. Untuk melihat daftar muzakki admin harus login terlebih dan selanjutnya memilih menu daftar muzakki. Setelah itu sistem akan menampilkan daftar muzakki yang sudah tercatat oleh sistem. 8. Use case Cari Muzakki : merupakan use case yang digunakan oleh admin untuk mencari muzakki tertentu. Sebelum menggunakan fungsi ini admin harus login terlebih dahulu, lalu memilih menu daftar muzakki. Selanjutnya admin mengisikan keyword nama muzakki pada form pencarian. Setelah admin menekan tombol search maka sistem akan memberikan hasil pencarian nama muzakki yang dimaksud. 9. Use case Lihat detil Muzakki : dapat dilakukan oleh admin untuk melihat data muzakki secara rinci. Sebelumnya admin harus login dan melihat daftar muzakki terlebih dahulu. Selanjutnya admin bisa memilih menu untuk melihat salah satu muzakki yang diinginkan. 10. Use case Ubah Muzakki : dapat dilakukan oleh admin untuk mengubah data muzakki. Sebelumnya admin harus login dan melihat daftar muzakki terlebih dahulu. Selanjutnya admin bisa memilih menu untuk mengubah (edit) salah satu muzakki yang diinginkan.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
42
11. Use case Hapus Muzakki : dapat dilakukan oleh admin untuk mengubah data muzakki. Sebelumnya admin harus login dan melihat daftar muzakki terlebih dahulu. Selanjutnya admin bisa memilih menu untuk menghapus (delete) salah satu muzakki yang diinginkan. 12. Use case Tambah Muzakki : merupakan use case yang digunakan admin untuk menambahkan data muzakki pada sistem. Sebelumnya admin harus login dan memilih menu tambah data muzakki. Selanjutnya admin tinggal memasukkan data identitas muzakki yang ingin ditambahkan dan submit ke sistem. 13. Use case Lihat Daftar Pengguna : merupakan kebutuhan sistem yang digunakan untuk melihat seluruh daftar pengguna baik admin maupun staff yang terdaftar pada sistem informasi zakat ini. Untuk melihat daftar pengguna admin harus login terlebih dahulu dan selanjutnya memilih menu daftar pengguna. Setelah itu sistem akan menampilkan daftar pengguna yang sudah tercatat oleh sistem. 14. Use case Cari Pengguna : merupakan use case yang digunakan oleh admin untuk mencari pengguna tertentu. Sebelum menggunakan fungsi ini admin harus login terlebih dahulu, lalu memilih menu daftar muzakki. Selanjutnya admin mengisikan keyword identitas pengguna pada form pencarian. Setelah admin menekan tombol search maka sistem akan memberikan hasil pencarian nama pengguna yang dimaksud. 15. Use case Lihat Detil Pengguna : dapat dilakukan oleh admin untuk melihat data pengguna secara rinci. Sebelumnya admin harus login dan melihat daftar pengguna terlebih dahulu. Selanjutnya admin bisa memilih menu untuk melihat salah satu penguna yang terdaftar pada sistem. 16. Use case Ubah Pengguna : dapat dilakukan oleh admin untuk mengubah data pengguna. Sebelumnya admin harus login dan melihat daftar pengguna terlebih dahulu. Selanjutnya
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
43
admin bisa memilih menu untuk mengubah (edit) salah satu pengguna yang diinginkan. 17. Use case Hapus Pengguna : dapat dilakukan oleh admin untuk mengubah data pengguna SIZakat. Sebelumnya admin harus login dan melihat daftar pengguna terlebih dahulu. Selanjutnya admin bisa memilih menu untuk menghapus (delete) salah satu pengguna yang diinginkan. 18. Use case Tambah pengguna : merupakan use case yang digunakan admin dan staff untuk menambahkan data muzakki pada sistem. Admin dapat menambahkan data admin dan staff, sedangkan staff hanya bisa menambahkan data staff saja. Sebelumnya pengguna harus login dan memilih menu tambah data pengguna. Selanjutnya admin tinggal memasukkan data identitas pengguna yang ingin ditambahkan dan submit ke sistem. 19. Use case Buat Periode : yang dapat dilakukan oleh Admin. Use case ini digunakan untuk melakukan penambahan periode baru dalam SIZakat. Dalam memasukkan periode, data yang dimasukkan adalah tahun periode dan deskripsi dari periode tersebut. Admin harus login terlebih dahulu sebelum melakukan penambahan periode, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang Admin. Pengecekan periode akan dilakukan melalui tahun dari periode yang akan dibuat. 20. Use case Lihat Daftar Periode : yang dapat dilakukan oleh Admin. Use case ini digunakan untuk melihat daftar periode yang sudah dibuat dalam SIZakat. Daftar periode akan disajikan dalam bentuk tabel. Admin harus login terlebih dahulu sebelum melihat daftar periode, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang Admin. 21. Use case Ubah Periode : yang dapat dilakukan oleh Admin. Use case ini digunakan untuk melakukan perubahan data periode dalam SIZakat. Untuk dapat melakukan perubahan data periode, pengguna harus melihat daftar periode terlebih dahulu. Pada use case ini juga akan terdapat pengecekan data
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
44
melalui tahun periode. Admin harus login terlebih dahulu sebelum melakukan perubahan data periode dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang Admin. 22. Usecase Kalkulasikan Zakat : yang dapat dilakukan oleh Staf. Use case ini digunakan untuk melakukan perhitungan zakat adaptif dengan melakukan proses klasifikasi data mining dengan membentuk decision tree dan melakukan prediksi jatah zakat pada data yang baru untuk setiap mustahik. Staff harus login terlebih dahulu sebelum melakukan kalkulasi atau perhitungan zakat adaptif, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang staff. 23. Use case Ubah Besar Zakat : yang dapat dilakukan oleh Staf. Use case ini digunakan untuk melakukan perubahan data jatah zakat mustahik setelah dilakukan prediksi melalui proses klasifikasi data mining pada proses kalkulasi atau perhitungan zakat adaptif. Staff harus login terlebih dahulu sebelum melakukan perubahan data jatah zakat, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang staff. 24. Use case Buat Rekapitulasi Penerimaan Zakat : yang dapat dilakukan oleh Staf. Use case ini digunakan untuk membuat laporan rekapitulasi data penerimaan zakat setelah dilakukan pencatatan pada proses kalkulasi atau perhitungan zakat adaptif. Staff harus login terlebih dahulu sebelum membuat laporan rekapitulasi data penerimaan zakat, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang staff. 25. Use case Cetak Rekapitulasi : yang dapat dilakukan oleh Staf. Use case ini digunakan untuk mencetak hasil pembuatan laporan rekapitulasi data penerimaan zakat. Staff harus login terlebih dahulu sebelum mencetak hasil pembuatan laporan rekapitulasi data penerimaan zakat, dan role untuk mengakses fitur ini haruslah seorang staff. Berdasarkan seluruh use case di atas, fungsionalitas dari fitur baru yang perlu ditambahkan ke dalam SIZakat yaitu: Modul Pengaturan Periode, Modul Pengaturan Mustahik, Modul
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
45
Kalkulasi Zakat, dan Modul Laporan Rekapitulasi Penerimaan Zakat.
2.2
Perancangan Sistem
Setelah melakukan analisis terhadap kebutuhan dari sistem, didapatkan gambaran fungsionalitas yang diharapkan pada SIZakat dan tahap selanjutnya adalah pembuatan deskripsi alur dan cara kerja dari sistem sebelum dilakukan pengembangan. Dalam tahapan ini juga akan dilakukan identifikasi mengenai basis data tambahan yang akan diterapkan pada SIZakat. Perancangan dari sistem direpresentasikan dalam beberapa bentuk sebagai berikut:
Logical view, direpresentasikan dalam class diagram. Deployment view, direpresentasikan dalam deployment diagram. Data view, direpresentasikan dalam Enhanced Entity Relationship (EER) Diagram.
2.2.1
Logical View
Class diagram adalah diagram yang menunjukkan class-class yang ada dari sebuah sistem beserta hubungannya. Class diagram memberikan gambaran struktur system secara statis berdasarkan logika pengembangan. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan. Berdasarkan hasil analisis dari usecase diagram, diperlukan class diagram untuk menggambarkan logika pemrograman. Logika pemrograman dari CodeIgniter adalah menggunakan konsep MVC (model-view-controller). Oleh karena itu, class diagram yang dibentuk dipisahkan menjadi Model Class Diagram dan Controller Class Diagram.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
46
2.2.1.1
Model Class Diagram
Model Class Diagram merepresentasikan struktur data dari basis data yang akan dikembangkan. Berikut ini adalah Model Class Diagram yang ditambahkan terkait dengan hasil analisis pada use case diagram. Gambar 2.5 menunjukkan keempat model yang ditambahkan ke dalam SIZakat, yaitu Periode_model, Mustahik_model, Treenodes_model, dan Dist_Zakat_Mustahik_model serta satu model, yaitu Report_model yang dilakukan penambahan method untuk memenuhi fitur baru yang sesuai dengan hasil analisis berdasarkan use case diagram. Seluruh model yang dibuat dalam CodeIgniter mewariskan class dari CI_Model. Dalam melakukan perubahan ke basis data, setiap model di CodeIgniter menggunakan method yang sesuai dengan fungsinya.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
47
Gambar 2.5 Model Class Diagram
Berikut penjelasan masing-masing method yang dibuat dan ditambahkan dari kelima model tersebut.
Periode_model
Periode_model merepresentasikan struktur data dari basis data tabel periode yang akan melakukan perubahan terkait data periode dalam sistem. Mustahik_model Mustahik_model merepresentasikan struktur data dari basis data tabel mustahik yang akan melakukan perubahan terkait data mustahik dalam sistem. Struktur ini digunakan untuk merepresentasikan objek mustahik pada sistem informasi zakat. Selain itu, kelas ini juga mengakomodasi proses manipulasi data (create, read, update, delete) baik pada objek mustahik maupun pada database.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
48
Muzakki_model
Muzakki_model merepresentasikan struktur data dari basis data tabel Muzakki yang akan melakukan perubahan terkait data muzakki dalam sistem. Struktur ini digunakan untuk merepresentasikan objek muzakki pada sistem informasi zakat. Selain itu, kelas ini juga mengakomodasi proses manipulasi data (create, read, update, delete) baik pada objek muzakki maupun pada database.
Dist_Zakat_Mustahik_model
Dist_Zakat_Mustahik_model merepresentasikan struktur data dari basis datatabel Zakat_distribution yang akan melakukan perubahan terkait data distribusi zakat untuk setiap mustahik dalam sistem. Model ini menyimpan data training yang akan digunakan dalam pembentukan decision tree. Selain itu, data test atau data yang akan diprediksi juga akan disimpan dalam model ini. Hasil klasifikasi yang telah dilakukan pada data test akan disimpan sebagai data training dalam model ini. Data ini nantinya akan digunakan untuk pembentukan decision tree pada periode berikutnya. Jika masih dalam periode yang sama, maka dalam model ini tidak akan memiliki data test.
Treenodes_model
Treenodes_model merepresentasikan struktur data dari basis data table. Treenodes yang akan melakukan perubahan terkait data node dari tree yang akan dihasilkan oleh sistem dengan menggunakan metode decision tree. Treenodes_model akan menyimpan struktur dari decision tree yang dihasilkan oleh SIZakat. Tabel Treenodes hanya akan menyimpan satu tree. Jadi, Untuk setiap proses pembentukan decision tree yang menggunakan algoritma C4.5 pada SIZakat maka tabel Treenodes terlebih dahulu akan dikosongkan.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
49
Transaction_model
Transaction_model merepresentasikan struktur data dari basis data tabel Transaction yang akan melakukan pencatatan dari setiap transaksi pada sistem. Setiap transaksi zakat melibatkan muzakki, besar dan jenis zakat yang dibayarkan.
Report_model
Report_model merepresentasikan struktur data dari basis data tabel Report yang akan melakukan pembuatan laporan dari setiap transaksi pada sistem. Report_model sebelumnya sudah dikembangkan oleh tim riset Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia untuk mengakomodasi modul yang dapat menampilkan laporan rekap transaksi zakat dan modul untuk melakukan prediksi data terkait jumlah zakat fitrah dan muzakki untuk tahun berikutnya berdasarkan data-data yang diperoleh dari tahun sebelumnya. Namun, dalam pengembangan fitur baru ini terdapat tambahan laporan yang diperlukan, yaitu laporan rekapitulasi penerimaan zakat dari distribusi zakat yang telah diberikan kepada setiap mustahik. Laporan ini nantinya akan melakukan rekapitulasi data dari setiap mustahik yang terdaftar dalam SIZakat dan dikelompokkan berdasarkan lokasi dari setiap mustahik yang terdapat dalam basis data SIZakat. 2.2.1.2
Controller Class Diagram
Controller Class Diagram merepresentasikan logika aplikasi dari SIZakat yang akan menjadi penghubung antara model dan view dari setiap controller yang akan dikembangkan. Berikut ini adalah Controller Class Diagram dan library yang ditambahkan terkait dengan hasil analisis pada use case diagram.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
50
Gambar 2.6 Controller Class Diagram dan Library yang ditambahkan
Gambar 2.6 menunjukkan ketiga controller yang ditambahkan ke dalam SIZakat, yaitu Mustahik, Manage_Periode, dan Calculation_Zakat serta satu controller, yaitu Report yang dilakukan penambahan method untuk memenuhi fitur baru sesuai dengan hasil analisis berdasarkan use case diagram. Seluruh controller yang dibuat dalam CodeIgniter mewariskan class dari CI_Controller. Berikut penjelasan masing-masing method yang dibuat dan ditambahkan dari keempat controller tersebut.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
51
Manage_Periode
Manage_Periode merupakan penghubung antara modelPeriode_model dan setiap view dari periode. ControllerManage_Periode melakukan perubahan data ke Periode_model dan menampilkan informasi dinamis yang didapatkan melalui model tersebut ke dalam masing-masing view.
Mustahik
Mustahik merupakan penghubung antara modelMustahik_model dan setiap view dari mustahik. ControllerMustahik melakukan perubahan data ke Mustahik_model dan menampilkan informasi dinamis yang didapatkan melalui model tersebut ke dalam masing-masing view.
Muzakki
Muzakki merupakan penghubung antara modelMuzakki_model dan setiap view dari muzakki. ControllerMuzakki melakukan perubahan data ke Muzakki_model dan menampilkan informasi dinamis yang didapatkan melalui model tersebut ke dalam masing-masing view.
Calculation_Zakat
Calculation_Zakat merupakan penghubung antara modelDist_zakat_Mustahik_model dan setiap view dari Calculation_Zakat.ControllerCalculation_Zakat melakukan perubahan data ke Dist_Zakat_Mustahik_model dan menampilkan informasi dinamis yang didapatkan melalui model tersebut ke dalam masing-masing view.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
52
Transaction
Transaction merupakan penghubung antara model Transaction _model dan setiap view dari Transaction. Transaction_Controller melakukan perubahan data ke Transaction model dan menampilkan informasi dinamis yang didapatkan melalui model tersebut ke dalam masing-masing view. Kelas ini juga merupakan penghubung antara handler yang digunakan untuk menerima masukan user dan database.
Library Algorithm
Algoritma decision tree tidak berada dalam controller CodeIgniter, algoritma ini dipisahkan dan disimpan dalam libraries dari CodeIgniter. Library ini akan dipanggil dalam fungsi calculation_zakat_area() pada controllerCalculation_Zakat pada tahapan induksi decision tree. Class Algorithm merupakan library class yang akan melakukan induksi decision tree dengan menggunakan algoritma C4.5. Proses pemangkasan dari tree juga terdapat dalam library Algorithm ini. Berikut penjelasan dari masingmasing method pada class Algorithm.
Library Mustahik_library
Class Mustahik_library terdiri dari atribut-atribut yang akan digunakan dalam melakukan konstruksi decision tree. Terdapat tiga atribut yang menjadi atribut penentu dalam induksi decision tree tersebut, yaitu age, mustahik_status, dan family_size. Ketiga atribut ini akan dimasukkan ke dalam attribute_array yang akan digunakan dalam library Algorithm dan digunakan sebagai atribut penentu dalam pembentukan decision tree. Selain itu, terdapat dua atribut kelas, yaitu outcome_value dan outcome_goods. Atribut kelas yang akan digunakan adalah atribut outcome_goods, yang nantinya akan menentukan kategori kelas dari suatu data. Kategori kelas sendiri terdiri dari lima kelas, yaitu:
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
53
a. Kelas 1 akan menentukan nilai satu untuk atribut outcome_goods yang artinya adalah satu kantong beras dan nilai 100000 untuk atribut outcome_value yang artinya uang sebesar Rp. 100.000,00, b. Kelas 2 akan menentukan nilai dua untuk atribut outcome_goods yang artinya adalah dua kantong beras dan nilai 150000 untuk atribut outcome_value yang artinya uang sebesar Rp. 150.000,00, c. Kelas 3 akan menentukan nilai tiga untuk atribut outcome_goods yang artinya adalah tiga kantong beras dan nilai 200000 untuk atribut outcome_value yang artinya uang sebesar Rp. 200.000,00, d. Kelas 4 akan menentukan nilai empat untuk atribut outcome_goods yang artinya adalah empat kantong beras dan nilai 250000 untuk atribut outcome_value yang artinya uang sebesar Rp. 250.000,00, e. Kelas 5 akan menentukan nilai dua untuk atribut outcome_goods yang artinya adalah lima kantong beras dan nilai 300000 untuk atribut outcome_value yang artinya uang sebesar Rp. 300.000,00. Masing-masing kelas pada library ini sudah dibuat konstanta kelas yaitu CLASS_1, CLASS_2, CLASS_3, CLASS_4, dan CLASS_5 yang merupakan atribut kelas yang akan digunakan dalam pembentukan decision tree.
Library Cezpdf dan ClassPDF
Library ini digunakan untuk melakukan pembuatan dokumen pdf. Library ini digunakan oleh setiap method dari controller Report yang akan mengubah data yang berbentuk tabel laporan rekapitulasi transaksi serta untuk fitur yang baru yaitu laporan rekapitulasi distribusi zakat menjadi
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
54
sebuah dokumen pdf yang dapat dicetak dan disimpan oleh pengguna. 2.2.2
Deployment View
Gambar 2.7 Deployment Diagram SiZakat
Bagian ini memperlihatkan mengenai deployment view dari SIZakat. SIZakat sudah di-deploy di server yang dimiliki oleh Masjid An-Nur Pancoran Jakarta Selatan. Berikut merupakan representasi Deployment Diagram dari SIZakat yang sebelumnya sudah di-deploy oleh tim riset dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Pengguna dapat mengakses SIZakat melalui komputer atau laptop yang mereka miliki dengan terhubung ke internet dan mengakses halaman situs dari SIZakat. Dari Web Server tersebut akan ditampilkan website SIZakat yang menggunakan framework
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
55
CodeIgniter dan terkait dengan basis datanya, DBMS MySQL akan mengakses basis data SIZakat. 2.2.3
Data View
Bagian ini memperlihatkan mengenai data view dari SIZakat yang direpresentasikan melalui Enhanced Entity Relation ship diagram (EER). EER diagram adalah metode pemodelan data yang diwakili oleh notasi dan simbol yang digunakan untuk merepresentasikan relational database. Pemodelan ini ditujukan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data, sehingga struktur data dalam pengembangan basis data dari SIZakat dapat terlihat dengan baik dan jelas. Gambar 2.8 merupakan EER diagram dari SIZakat yang menunjukkan representasi awal dari desain basis data yang akan ditambahkan untuk menyesuaikan dengan fitur yang akan ditambahkan pada SIZakat. Dari EER diagram tersebut, tabel yang ditambahkan untuk melakukan pengembangan fitur baru sesuai dengan fungsionalitas yang sudah dianalisis menggunakan use case diagram dari SIZakat yaitu tabel Periode, Mustahik, Zakat_distribution, dan treenodes.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
56
Gambar 2.8 EER Diagram SIZakat yang Ditambahkan
Desain basis data yang direpresentasikan melalui EER Diagram ini menunjukkan hubungan antar data yang terjadi dalam SIZakat. Berikut penjelasan dari masing-masing tabel diatas pada EER diagram yang ditambahkan ke SIZakat: -
Tabel Periode, digunakan menyimpan periode-periode dari sistem. Atribut id merupakan primary key dari tabel Periode dan tabel Periode tidak memiliki foreign key. Penjelasan masing-masing atribut dari tabel Periode adalah sebagai berikut :
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
57
id, merupakan nomor unik yang digunakan untuk membedakan setiap periode. year_periode, merupakan tahun dari periode untuk setiap periode. periode_description, merupakan deskripsi dari periode untuk setiap periode. periode_status, merupakan status yang menyatakan periode dari sistem (aktif/tidak aktif) untuk setiap periode. Tabel 2-2 Screenshoot Tabel Periode pada Database
-
Tabel Mustahik, digunakan untuk menyimpan data diri mustahik dalam sistem. Atribut id merupakan primary key dari tabel Mustahik dan tabel Mustahik tidak memiliki foreign key. Penjelasan masing-masing atribut dari tabel Mustahik adalah sebagai berikut : id, merupakan karakter unik yang digunakan untuk membedakan setiap mustahik. name, merupakan nama mustahik untuk setiap mustahik. no_ktp, merupakan nomor kartu tanda penduduk dari mustahik untuk setiap mustahik. phone, merupakan nomor telepon yang dimiliki oleh mustahik untuk setiap mustahik. photo, merupakan alamat lokasi foto mustahik dalam sistem untuk setiap mustahik. address, merupakan alamat dari mustahik untuk setiap mustahik. province, merupakan provinsi dari mustahik untuk setiap mustahik.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
58
regency, merupakan kabupaten dari mustahik untuk setiap mustahik. rt, merupakan nomor Rukun Tetangga (RT) dari mustahik untuk setiap mustahik. rw, merupakan nomor Rukun Warga (RW) dari mustahik untuk setiap mustahik. birthdate, merupakan tanggal lahir dari musthaik untuk setiap mustahik. mustahik_status, merupakan status dari mustahik (janda/yatim/miskin) untuk setiap mustahik. family_size, merupakan jumlah keluarga yang dimiliki untuk setiap mustahik. description, merupakan keterangan lain yang dapat dimasukkan terkait mustahik untuk setiap mustahik. Tabel 2-3 Screenshoot Tabel Mustahik pada database
-
Tabel Muzakki, digunakan untuk menyimpan data diri muzakki dalam sistem. Atribut id merupakan primary key dari tabel Mustahik dan tabel Mustahik tidak memiliki foreign key. Penjelasan masing-masing atribut dari tabel Mustahik adalah sebagai berikut. id, merupakan karakter unik yang digunakan untuk membedakan setiap muzakki.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
59
name, merupakan nama mustahik untuk setiap muzakki. no_ktp, merupakan nomor kartu tanda penduduk dari muzakki untuk setiap muzakki. Username, merupakan username yang digunakan oleh muzakki Password, merupakan password yang digunakan oleh muzakki. address, merupakan alamat dari muzakki untuk setiap muzakki. Email, merupakan alamat email yang digunakan oleh muzakki photo, merupakan alamat lokasi foto muzakki dalam sistem untuk setiap muzakki. phone, merupakan nomor telepon yang dimiliki oleh muzakki untuk setiap muzakki. Registered_date, merupakan tanggal di mana muzakki terdaftar pada sistem. muzakki_status, merupakan status dari muzakki. Tabel 2-4 Screenshoot Tabel Muzakki pada database
-
Tabel user merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan data pengguna sistem baik admin ataupun staff. Tabel ini sangat penting peranannya karena akan digunakan setiap kali melakukan autentifikasi. Penjelasan masingmasing atribut pada table user adalah sebagai berikut :
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
60
id, merupakan karakter unik yang digunakan untuk membedakan setiap user. name, merupakan nama user pengguna system. Username, merupakan username yang digunakan user yang mana sifatnya unik. Password, merupakan password yang digunakan oleh user. address, merupakan alamat dari user. Email, merupakan alamat email yang digunakan oleh user. photo, merupakan alamat lokasi foto user dalam database system. role, merupakan role dari user, apakah sebagai admin atau sebagai staff. user_status, merupakan status dari pengguna sistem Tabel 2-5 Screenshoot Tabel User pada database
-
Tabel Zakat_distribution, digunakan untuk menyimpan distribusi zakat yang diberikan kepada mustahik. Tabel ini merupakan tabel yang akan menyimpan data training dan data prediksi dalam melakukan induksi decision tree dengan menggunakan algoritma C4.5. Pada tabel ini, untuk setiap proses distribusi zakat akan dibedakan melalui peride dari distribusi zakat, periode yang akan digunakan adalah periode yang sedang aktif. Atribut id merupakan primary keydari tabel Zakat_distribution dan tabel zakat_distribution
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
61
memiliki dua foreignkey, yaitu mustahik_id dan zakat_distribution_periode. Penjelasan masing-masing atribut dari tabel Zakat_distribution adalah sebagai berikut. id, merupakan karakter unik yang digunakan untuk membedakan setiap distribusi zakat dari mustahik. mustahik_id,merupakan atribut foreign key ke tabel Mustahik pada atribut id yang menandakan data diri mustahik yang didistribusikan zakat. age, merupakan usia dari mustahik untuk setiap distribusi zakat dari mustahik. mustahik_status, merupakan status dari mustahik untuk setiap distribusi zakat dari mustahik. family_size, merupakan jumlah keluarga yang dimiliki untuk setiap distribusi zakat dari mustahik. outcome_value, merupakan nilai dalam rupiah dari zakat yang diberikan untuk setiap distribusi zakat dari mustahik. outcome_goods, merupakan nilai atau jumlah barang yang diberikan untuk setiap distribusi zakat dari mustahik. date, merupakan tanggal zakat didistribusikan untuk setiap distribusi zakat dari mustahik. zakat_distribution_status, merupakan status dari distribusi zakat (new/updated) untuk setiap distribusi zakat dari mustahik. zakat_distribution_periode, merupakan atribut foreign key ke tabel Periode yang menandakan periode dari sistem.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
62
Tabel 2-6 Screenshoot table Zakat_distribution pada database
-
Tabel Zakat_transaction, merupakan tabel yang menyimpan transaksi zakat pada sistem. Tabel ini memiliki satu primary key yaitu id, dan memiliki 3 foreign key, yaitu id transaksi, id muzakki yang membayarkan zakatnya, id jenis zakat yang dibayarkan, dan id kuantitas zakat yang dibayarkan. Penjelasan masing-masing atribut dari tabel Zakat_transaction adalah sebagai berikut. id, merupakan karakter unik yang digunakan untuk membedakan setiap transaksi zakat yang dicatat pada sistem. Transaction_id, merupakan id transaksi yang berkaitan dengan transaksi pembayaran zakat ini. Zakat_muzakki_id, merupakan atribut foreign key ke tabel Muzakki pada atribut id yang menandakan data diri muzakki yang membayar zakat. Zakat_type _id, merupakan atribut foreign key ke tabel zakat_type pada atribut id yang menandakan data tipe zakat yang dibayarkan. Zakat_quality _id, merupakan atribut foreign key ke tabel zakat_quality pada atribut id yang menandakan data kualitas zakat yang dibayarkan. Transaction_type, merupakan atribut yang berisi tipe transaksi pembayaran zakat ini. Income_value, merupakan nominal nilai zakat yang dibayarkan jika dibayarkan dalam bentuk uang.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
63
Income_goods, merupakan nominal nilai zakat yang dibayarkan jika dibayarkan dalam bentuk barang. zakat_transaction_status, merupakan status dari transaksi zakat (new/updated) untuk setiap distribusi zakat dari mustahik.
Tabel 2-7 Screenshoot table Zakat_transaction pada database
-
Tabel transaction, merupakan tabel yang menyimpan seluruh transaksi pada sistem. Tabel ini memiliki satu primary key yaitu id, dan tidak memiliki foreign key. Penjelasan masing-masing atribut dari tabel transaction adalah sebagai berikut. id, merupakan karakter unik yang digunakan untuk membedakan setiap transaksi yang dicatat pada sistem. transaction_date, merupakan kolom yang menyimpan tanggal dan waktu (time stamp) dilakukannya transaksi. transaction_user, merupakan atribut yang menyimpan informasi user pelaku transaksi. transaction_name, menyimpan informasi nama transaksi. transaction_address, merupakan atribut yang menyimpan tempat di mana transaksi tersebut dilakukan transaction_phone, merupakan atribut yang menyimpan nomor telepon pelaku transaksi. transaction_receipt, merupakan atribut yang menyimpan bukti transaksi. transaction_status, merupakan atribut yang menyimpan status transaksi.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
64
transaction_periode, merupakan atribut menyimpan periode transaksi dilakukan.
yang
Tabel 2-8 Screenshoot table transaction pada database
-
Tabel report, digunakan untuk menyimpan rekapitulasi dari seluruh pembayaran zakat yang dilakukan pada suatu periode. Tabel ini menggunakan id sebagai primary key, dan tidak mempunyai foreign key. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai atribut tabel report. - id, merupakan nomor unik yang digunakan untuk membedakan setiap report pada database. - year, merupakan tahun di mana seluruh transaksi akan direkapitulasi. - type_zakat, merupakan tipe zakat yang akan direkapitulasi. - sum_income_value, merupakan atribut yang memuat informasi total masukan zakat berupa uang yang disetorkan. - sum_income_goods, merupakan atribut yang memuat informasi total masukan zakat berupa barang yang disetorkan. - sum_muzakki, merupakan atribut yang memuat informasi total jumlah muzakki yang membayar zakat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
65
Tabel 2-9 Screenshoot table report pada database
-
Tabel zakat_type, merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan informasi jenis-jenis zakat. Tabel ini hanya terdiri dari dua atribut yaitu id, dan tipe zakat apakah zakat fitrah atau zakat mal. Tabel 2-10 Screenshoot table zakat_type pada database
-
Tabel zakat_quality, merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan informasi kualitas zakat. Tabel ini menggunakan id sebagai primary key dan memiliki satu foreign key. Berikut adalah penjelasan mengenai atribut pada tabel zakat_quality. - id, merupakan nomor unik yang digunakan untuk membedakan setiap kualitas zakat. - zakat_type_id, merupakan foreign key yang merujuk pada tabel tipe zakat. - quality_value, merupakan nilai kualitas zakat. - quality_desc, merupakan deskripsi dari kualitas zakat. Tabel 2-11 Screenshoot table zakat_quality pada database
-
Tabel Treenodes, digunakan untuk men
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
66
-
yimpan setiap node dari tree yang dibuat melalui decision tree. Atribut id merupakan primary key dari tabel Treenodes dan tabel Treenodes tidak memiliki foreign key. Penjelasan masing-masing atribut dari tabel Treenodes: id, merupakan nomor unik yang digunakan untuk membedakan setiap node tree. parent_id, merupakan nomor unik dari parent node untuk setiap node tree. type, merupakan tipe dari node untuk setiap node tree. label, merupakan deskripsi dari node untuk setiap node tree. data, merupakan isi nilai data dari node untuk setiap node tree. Tabel 2-12 Screenshoot Tabel Treenodes pada database
2.3
Desain dan Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Zakat
Tahap berikutnya adalah pembuatan design aplikasi SIZakat. Pada tahap ini, aplikasi SIZakat tersebut didesain oleh tim pengembang aplikasi. Tahapan ini mempunyai beberapa proses bagian, yaitu: pembuatan Software Requirement Specification, pembuatan design database, dan pembuatan user interface sistem. Setelah semua tahapan pembuatan design aplikasi sistem selesai, SIZakat tersebut akan diimplementasikan ke dalam komputer mitra. Pada tahap ini, tim pengembang menerima
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
67
beberapa saran dari mitra mengenai sistem yang telah dibuat. Keseluruhan saran dan masukan dari pihak mitra telah dipenuhi oleh tim riset dari Fasilkom UI yang dapat dilihat dari bentuk fungsionalitas penambahan transaksi zakat pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Penambahan Muzakki Pada Transaksi
Untuk dapat menjalankan SIZakat maka diperlukan adanya software dan hardware yang sesuai. Adapun rincian kebutuhan software dan hardware untuk instalasi SIZakat adalah sebagai berikut (Jatmiko, Zaman, & Ma'sum, 2012): 1. Server Server yang sesuai dengan SIZakat adalah server yang dapat menangani request dengan cepat dan dapat menangani concurrent request tanpa error. Spesifikasi minimal server adalah tempat penyimpanan sebesar 350 MB, memori 64 MB, dan prosesor setara Intel Pentium III atau yang lebih baru. 2. Sistem Operasi Untuk mendukung berjalannya MySQL, Apache Web Server dan PHP dibutuhkan sebuah sistem operasi. Sistem operasi yang mendukung ketiga aplikasi ini adalah Microsoft Windows 2000, XP, Vista, 7, atau 8, setiap varian UNIX, dan setiap varian GNU/Linux. 3. Web Server Web Server yang digunakan adalah Apache Web Server dengan menggunakan aplikasi XAMPP, WAMPServer, atau sejenisnya yang sudah termasuk dengan PHP dan MySQL. 4. Web Browser
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
68
Untuk menjalankan SIZakat, web browser yang digunakan harus mengikuti standar HTML, Javascript, dan CSS. Sudah banyak browser mumpuni yang memenuhi standar-standar tersebut seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera, dan lain-lain. 5. PDF Reader Selain browser, dibutuhkan juga sebuah pembaca PDF atau PDF reader untuk membuka laporan-laporan zakat yang ada di SIZakat yang dapat dicetak ke dalam file bertipe .pdf. 2.3.1
Pelatihan dan Testing Aplikasi
Untuk lebih memudahkan pengguna aplikasi dalam menggunakan SIZakat, diperlukan pelatihan terlebih dahulu yang dilakukan oleh tim pengembang. Pada tahap ini akan dilakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi SIZakat kepada pihak amil (pihak penyalur zakat) di Masjid Imam Bonjol Pondok Labu, Jakarta Selatan. Pelatihan dan workshop ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang dimana tim amil Masjid Imam Bonjol Pondok Labu Jakarta Selatan akan dilatih selama dua jam pada masing-masing pertemuan tersebut. Testing aplikasi merupakan tahapan yang penting untuk menjamin sistem tersebut berjalan sempurna. Dengan testing aplikasi ini tim riset Fakultas Ilmu Komputer UI dan penulis berharap dapat mengetahui performa dan efektivitas dari sistem yang dibuat untuk pengelolaan zakat, khususnya zakat fitrah. Untuk lebih mudah menggunakan SIZakat, diperlukan pelatihan dan pengenalan modul sistemnya terlebih dahulu yang dilakukan oleh tim pengembang. Pada tahap ini dilakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi SIZakat kepada pihak amil (pihak penyalur zakat). Pelatihan ini sebaiknya diberikan minimal 3 kali hingga amil menguasai benar cara penggunaan SIZakat tersebut.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
69
2.4
Pengembangan Sistem Informasi Zakat
Solusi yang ditawarkan menyelesaikan masalah mitra adalah dengan melakukan upgrade terhadap perangkat lunak zakat yang sudah dimiliki oleh Masjid Imam Bonjol. Sesuai dengan analisis masalah yang telah dilakukan, Tim dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia mengajukan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan distribusi zakat tersebut. Solusi yang diberikan oleh tim dari Fakultas Ilmu Komputer terbagi menjadi dua yaitu solusi teknis dan non-teknis dan solusi teknis. Solusi teknis merupakan salah satu cara yang digunakan oleh tim Fasilkom UI untuk memperbaiki dan mengembangkan Sistem Informasi Zakat, beberapa solusi teknis yang diberikan oleh tim Fakultas Ilmu Komputer antara lain adalah sebagai berikut.
Perubahan Model Programming Perubahan model programming dari struktural ke model MVC (Model View Controller) telah dilakukan. Perubahan model programming ini bertujuan untuk mempermudah proses pengembangan perangkat lunak Sistem Informasi Zakat di masa depan.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
70
Gambar 2.10 Interface Sistem Informasi Zakat Lama
Perubahan Web Interface Perubahan web interface SIZIS dengan prinsip ease of access agar lebih mudah dalam pengoperasian. Dengan web interface yang baik, Sistem Informasi Zakat juga akan mudah dioperasikan sehingga pada saat disosialisasikan ke komunitas lembaga zakat yang lebih besar akan mudah diterima.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
71
Gambar 2.11 Interface Sistem Informasi Zakat Baru
Perubahan dan Integrasi SIZIS Modifikasi pada sistem SIZIS agar tidak hanya dapat digunakan oleh masjid namun dapat digunakan untuk kebutuhan masjid-masjid lain atau lembaga lain yang membutuhkan. Rekonstruksi Database Perubahan tabel-tabel yang digunakan dalam database SIZIS yang akan diintegrasikan dalam sistem. Rekonstruksi database ini diperlukan agar pengurus memiliki database muzaki dan mustahik secara lengkap. Perbaikan pada User Role Perubahan pada user role dengan rincian sebagai berikut: 1. Public : public user. 2. Administrator : admin pengelola sistem. 3. Admin Lembaga Zakat: admin yang akan mengoperasikan SIZakat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
72
Selain itu, Sistem Informasi Zakat juga akan dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti sebagai berikut: Penambahan Sistem Pelaporan Keuangan Setiap muzakki dapat menerima notifikasi email atas zakat yang pernah disetorkan pada amil zakat. Penambahan Fitur Pembayaran Zakat Online Pada sistem akan ditambahkan fitur pembayaran zakat yang dapat diisikan secarakan online lalu membayarkan melalui rekening bank tertentu. Penambahan Fitur Prediksi Besar Zakat Estimasi perdiksi jumlah besar zakat fitrah telah diimplementasikan ke dalam Sistem Informasi Zakat, seperti yang terlihat pada berikut.
Gambar 2.12 Fitur Prediksi Jumlah Zakat Fitrah
Penambahan Fitur dalam Bentuk Diagram Penyajian statistik penerimaan zakat berdasarkan waktu penerimaan sesuai berupa diagram dan bagan-bagan yang nyaman untuk dilihat. Khusus untuk penambahan fitur
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
73
prediksi besar zakat, sistem berencana akan menggunakan metode statistik analisis data dengan persamaan regresi linier yang memiliki persamaan sebagai berikut. Tren Linier, Yc = b0 + b1 X (1) Yc = variabel dependen yang diprediksi b0 = konstanta b1 = koefisien X = waktu Selain itu juga akan dibandingkan dengan tren nonlinier menggunakan persamaan sebagai berikut. Tren Non Linier, Yc = bo + b1 X + b2 X2 (2) Yc = variabel dependen yang diprediksi b0 = konstanta b1 , b2 = koefisien X = waktu Setelah diperoleh hasil persamaan tren linier dan hasil persamaan non linier, selanjutnya digunakan untuk melakukan prediksi. Adapun prediksi moderat dengan menggunakan tren linier dan prediksi optimistik dengan menggunakan tren kuadratik. Dalam perencanaannya, bila Sistem Informasi Zakat sukses diterapkan di Masjid Imam Bonjol maka konsep Sistem Informasi Zakat akan disosialisasikan ke forum Sinergi Masjid dan lembagalembaga zakat lain di DKI Jakarta, sehingga kebermanfaatan sistem ini akan semakin besar dalam pembentukan umat. 2.4.1
Solusi Non-Teknis
Solusi non-teknis yang dibuat oleh tim Fakultas Ilmu Komputer adalah pembuatan modul pelatihan, melaksanakan pelatihan, dan melakukan sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Zakat kepada masjid-masjid yang memilki kesiapan sumber daya dan infrastruktur.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
74
Pemilihan manajemen masjid yang akan dilatih juga menjadi perhatian yang cukup besar karena tidak semua masjid memilki infrastruktur dan sumber daya yang dapat mengoperasikan perangkat lunak pada komputer. Tim Fakultas Ilmu Komputer UI berusaha mencari masjid yang memilki kesiapan infrastruktur beserta sumber daya manusia. Pengenalan Sistem Informasi Zakat telah dilakukan terhadap masjid Imam Bonjol, sedangkan pelatihan beserta workshop dilakukan kepada masjid yang belum menerapkan sistem informasi sebagai alat dalam membantu pencatatan transaksi zakat yaitu Masjid An-Nur BPK Gandul.
2.5
Teknologi dalam Pengembangan Sistem Informasi Zakat
Landasan teori mengenai dasar-dasar ilmu yang dibutuhkan dalam penambahan fitur pada Sistem Informasi Zakat (SIZakat), yaitu konsep Model-View-Controller (MVC) pada CodeIgniter, metode decision tree, dan data mining. 2.5.1 Model-View-Controller (MVC) pada CodeIgniter SIZakat menggunakan framework CodeIgniter versi 2.1.0. CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP yang ada saat ini. CodeIgniter dikembangkan oleh RickEllis (Upton, 2007). Tujuan dikembangkan framework CodeIgniter adalah untuk menghasilkan framework yang dapat digunakan dalam pengembangan website secara lebih cepat dibandingkan dengan pengembangan website dengan cara coding secara manual. Hal ini didukung dengan banyaknya library yang telah disediakan dalam framework CodeIgniter, sehingga orang-orang yang akan mengembangkan website dengan menggunakan framework CodeIgniter dapat fokus pada pengembangan website dengan meminimalkan jumlah baris kode yang dibutuhkan untuk berbagai tujuan pembuatan website. CodeIgniter menerapkan konsep Model-View-Controller (MVC) dalam pengembangannya.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
75
Konsep MVC memiliki tujuan untuk membuat website yang dinamis. Sesuai dengan namanya, konsep MVC terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian Model, bagian View, dan bagian Controller. Pola desain ini telah ada sekitar sejak tahun 1979 ketika pertama kali dijelaskan oleh Trygve Reenskaug dari Norwegia (Upton, 2007). Website yang dinamis maksudnya adalah sebuah website yang dapat berubah sewaktu-waktu dan tidak menampilkan informasi yang selalu sama. Dalam website dinamis setidaknya terdiri dari tiga hal pokok, yaitu basis data, logika aplikasi, dan tampilan halaman website. Ketiga hal tersebut jika direpresentasikan dengan MVC maka hasilnya adalah model untuk basis data, view untuk menampilkan halaman website, dan controller untuk logika aplikasi. Berikut adalah perbedaan dari tipe-tipe file pada MVC tersebut:
Model merepresentasikan struktur data. Semua proses yang terkait dengan pengambilan, penambahan, dan perubahan informasi pada basis data dilakukan pada file ini. View merupakan tampilan informasi yang ditujukan kepada pengguna. Informasi yang diperlihatkan adalah informasi yang berasal dari model. View biasanya terdiri dari satu halaman penuh web yang berisikan HTML, namun dalam CodeIgniter, view dapat berisi potongan halaman web (fragment) dari HTML tersebut. Controller merupakan penghubung antara model dan view. Controller yang melakukan perubahan data ke model dan menampilkan informasi dinamis yang didapatkan melalui model ke dalam view.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
76
Berikut gambaran proses kerja dari CodeIgniter yang menggunakan konsep MVC (Upton, 2007).
Pengguna melakukan request ke halaman website. “GET http://127.0.0.1”
Router: menentukan controller yang harus menangani request tersebut
Controller: menganalisis request yang ada dan melakukan respon, mungkin dengan mendapatkan data dari model
Model:memberik an data yang diminta oleh controller
View: menampilkan respon dari controller dalam bentuk halaman HTML dan menampilkan halaman website ke pengguna Gambar 2.13 Proses Kerja Konsep MVC pada CodeIgniter
Gambar 2.13 memaparkan proses kerja konsep MVC pada CodeIgniter, sebuah request dari Internet ke root website akan ditangani oleh file index.php, dan bertindak sebagai router. Dari router ini, akan ditentukan controller yang akan menangani request tersebut. Router menentukan controller yang akan menangani sebuah request berdasarkan pada Uniform Resource Locator (URL) atau alamat website dari request yang diminta. Biasanya terdapat hubungan satu ke satu (one-to-one relationship) antara URL yang diminta dengan controller yang menangani. Dari controller yang menangani akan ditentukan apakah request tersebut membutuhkan data dari model, jika iya
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
77
maka akan terdapat interaksi antara controller dengan model untuk mendapatkan data yang diminta ke basis data. Setelah itu, controller akan memanggil view untuk menampilkan halaman website berdasarkan request dan data yang sudah diperoleh dari model. Sehingga, pengguna dapat melihat halaman website. Secara lebih jelasnya, alur data yang terjadi dalam framework CodeIgniter adalah sebagai berikut (EllisLab, Inc., 2012):
Gambar 2.14 Application Flow Chart dari CodeIgniter
Berikut penjelasan dari alur data yang terjadi dalam framework CodeIgniter (EllisLab, Inc., 2012): 1) File index.php bertindak sebagai controller terdepan, melakukan inisialisasi resources yang dibutuhkan untuk menjalankan CodeIgniter. 2) Router akan melihat dari Hypertext Transfer Protocol (HTTP) request yang diminta dan menentukan apa yang harus dilakukan dengan request tersebut. 3) Jika terdapat filecache, maka akan langsung dikirim ke browser, melewati eksekusi sistem yang normal. 4) Security. Sebelum controller aplikasi dimuat, request dari HTTP dan data yang dimasukkan oleh pengguna akan disaring oleh security.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
78
5) Controller akan memanggil model, core libraries, helpers, dan semua resources lain yang dibutuhkan dalam menangani request tersebut. 6) Hasil akhirnya akan ditampilkan ke dalam view dan ditampilkan ke dalam web browser. Jika caching diaktifkan, maka view akan disimpan ke dalam cache terlebih dahulu sebelum ditampilkan, dengan tujuan agar pada request berikutnya dapat langsung menggunakan cache. 2.5.2 Metode Decision Tree Metode decision tree dapat dibangun dengan menggunakan teknik data mining. Teknik data mining berfungsi untuk mencari pola yang beraturan dan tersembunyi dari sekumpulan data yang besar. Dengan mengetahui pola beraturan ini, sebuah kasus baru dapat diklasifikasikan ke dalam pola tersebut berdasarkan nilai dari variabel yang dimilikinya. 2.5.3 Data Mining Dalam data mining, data disimpan secara elektronik dan pencarian dilakukan secara otomatis oleh komputer (Ian et al., 2011). Data ini disimpan dalam suatu basis data yang biasanya besar. Dalam basis data yang besar ini tersimpan pengetahuanpengetahuan yang tidak diketahui oleh orang-orang. Padahal dengan menggali dan menggunakan pengetahuan ini dapat memberikan keuntungan bagi organisasi. Untuk menggali pengetahuan yang tersembunyi tersebut dapat digunakan suatu teknik yang disebut dengan knowledge discovery in database (KDD) atau yang umum dikenal sebagai data mining (DM). Data mining adalah suatu proses untuk menemukan pengetahuan tersembunyi, pola yang tidak terduga, dan suatu aturan baru dalam basis data yang memiliki arti dan dapat dimanfaatkan baik untuk kepentingan suatu individu atau pun organisasi. Data mining merupakan proses semi otomatis yang menggunakan
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
79
teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi pengetahuan potensial dan berguna yang bermanfaat yang tersimpan di dalam database besar (Turban, Aronson, & Liang, 2005). Data mining mampu melakukan analisis ke dalam suatu kumpulan data yang besar untuk diolah menjadi informasi dan pengetahuan yang dapat digunakan untuk menunjang pengambilan keputusan. Data mining memiliki kaitan yang erat dengan Decision Support System (DSS). Data mining merujuk pada keseluruhan proses yang terdiri dari pengumpulan data dan analisis, pengembangan model pembelajaran induktif, dan penerapan keputusan dan tindakan berdasarkan dari pengetahuan yang diperoleh (Vercellis,2009). Dalam prosesnya, data yang sudah dikumpulkan tidak dapat langsung diolah oleh suatu sistem data mining. Data-data tersebut perlu dipersiapkan terlebih dahulu agar hasil yang didapatkan lebih maksimal dan waktu komputasinya lebih minimal. Berikut tahapan-tahapan yang perlu dilalui dalam proses data mining untuk mempersiapkan data atau yang biasa disebut dengan data preprocessing (Han & Kamber, 2006): 1) Data cleaning, merupakan proses untuk membersihkan data dari noise data, mengidentifikasi atau menghapus outlier, mengisi data yang kosong (missing value), dan membersihkan data yang tidak konsisten. 2) Data integration, merupakan proses untuk mengkombinasikan atau mengintegrasikan beberapa sumber data. 3) Data transformation, merupakan proses untuk mengubah atau mengkonsolidasikan data ke dalam bentuk yang sesuai untuk dilakukan dalam proses mining, dengan cara smoothing, aggregation, generalization, normalization, dan attribute construction (feature construction).
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
80
4) Data reduction, merupakan proses untuk memperoleh representasi kumpulan data yang jauh lebih kecil sejumlah data yang besar, namun tetap mempertahankan integritas data asli. 5) Data discretization, merupakan proses untuk mengurangi jumlah nilai untuk atribut kontinu dengan membagi berbagai atribut ke dalam interval. Setelah data dipersiapkan, maka proses data mining dapat dilakukan. Proses data mining sendiri didasarkan pada metode pembelajaran induktif, yang tujuan utamanya adalah memperoleh suatu model atau pola yang didapatkan melalui suatu proses pengamatan pada data masa lampau, biasanya berupa data sampel, yang menggeneralisasi model atau pola ini dengan mengacu pada keseluruhan populasi data, sehingga model atau pola yang dihasilkan dapat seakurat mungkin. Model atau pola yang diidentifikasi ini dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan data sampel. Bentuk penyajiannya pun dapat berbeda-beda, diantaranya dapat berbentuk tree, cluster (pengelompokan), persamaan linear, rules (aturanaturan), dan lain-lain. Tujuan utama dari proses data mining secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu interpretasi dan prediksi. Tujuan utama dari interpretasi adalah untuk menemukan pola dalam kumpulan data dan merepresentasikannya melalui aturan dan kriteria yang dapat dengan mudah dipahami. Kegiatan interpretasi digunakan dalam descriptive data mining, yang bertujuan mendeskripsikan pola yang telah terjadi di masa lampau yang dapat mempengaruhi kegiatan di masa sekarang. Teknik data mining yang termasuk dalam kategori descriptive data mining adalah association dan clustering. Teknik association dalam data mining bertujuan untuk menemukan hubungan asosiatif antara suatu kombinasi item.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
81
Teknik clustering dalam data mining bertujuan untuk melakukan pengelompokan data tanpa berdasarkan kelas data tertentu. Kegiatan prediksi digunakan dalam predictive data mining, yang bertujuan untuk mengantisipasi atau memprediksi kejadian di masa mendatang berdasarkan pada kejadian di masa lampau. Teknik data mining yang termasuk dalam kategori predictive data mining adalah classification dan regression. Teknik classification bertujuan untuk melakukan klasifikasi data ke dalam kelas atau kategori tertentu yang mana setiap kelas sudah diketahui sebelumnya yang bertipe diskrit. Teknik regression bertujuan untuk menghasilkan analisis data yang bertipe kontinu. Teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah classification. Teknik data mining ini membangun model klasifikasi berdasarkan data training yang digunakan yang diambil dari basis data. Model yang terbentuk ini dapat digunakan untuk memprediksikan kelas atau kategori dari suatu data yang baru. Alasan penggunaan teknik classification dalam penelitian ini adalah karena berdasarkan hasil analisis data yang telah didapatkan dan requirement yang diberikan menunjukkan bahwa akan dilakukan klasifikasi terhadap data-data yang telah dimiliki pada beberapa tahun sebelumnya berdasarkan kategori kelas yang sudah ditentukan sebelumnya oleh pemilik data.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
82
BAB 3. Modul-modul dalam Sistem Informasi Zakat
Sistem Informasi Zakat (SIZakat) adalah suatu sistem informasi yang dibangun oleh tim riset dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia pada tahun 2012. SIZakat ini dikembangkan untuk mengakomodasi pengelolaan atau memberikan pelayanan zakat fitrah, fidiah, zakat mal, dan infak sedekah pada masjid atau Unit Pelayanan Zakat (UPZ). Untuk mempermudah cara penggunaan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) maka tim riset dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia telah menyusun beberapa modul di dalam sistemnya. Selain itu, tim riset juga memandu dalam kegiatan implementasi SIZakat pada masjid-masjid yang menggunakannya. SIZakat memiliki sepuluh jenis Modul Utama yaitu Umum, Pengguna, Muzakki, Mustahik, Transaksi, Kualitas Zakat, Periode, Kalkulasi Zakat, Laporan, dan Prediksi. Setiap Modul dari SIZakat memiliki fitur dan fungsi seperti yang ditampilkan pada Tabel 3-1. Tabel 3-1 Modul-Modul, Fitur, Dan Fungsi SIZakat
No. 1.
Modul Umum
Fitur dan Fungsi Login Logout
2.
Pengguna
Manajemen Pengguna: o Lihat Detil o Ubah o Hapus o Tambah Pengguna
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
83
o Pencarian/Search Tambah Pengguna 3.
Muzakki
Manajemen Muzakki: o Lihat Detil o Ubah o Hapus o Tambah Pengguna o Pencarian/Search Tambah Pengguna
4.
Mustahik
Manajemen Muzakki: o Lihat Detil o Ubah o Hapus o Tambah Pengguna o Pencarian/Search Tambah Pengguna
5.
Transaksi
Manajemen Transaksi: o Lihat Detil o Ubah Transaksi o Hapus Transaksi o Tambah Transaksi o Pengelolaan Data Transaksi Muzakki Melihat Riwayat transaksi
6.
Kualitas Zakat
Manajemen Kualitas Zakat: o Lihat Detil
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
84
o Ubah o Tambah Kualitas Zakat Tambah Kualitas Zakat 7.
Periode
Manajemen Periode: o Aktifkan o Non Aktifkan o Ubah o Tambah Periode o Tambah Periode
8.
Kalkulasi Zakat
Buat Laporan Kustom: o Mengubah
Jumlah
Zakat
Buat
Laporan o Print Kuitansi Batch Report Rekapitulasi Penerima Zakat 9.
Laporan
Buat Laporan Kustom: o Buat Laporan o Print Kuitansi Batch Report Rekapitulasi Penerima Zakat
10.
Prediksi
Prediksi Zakat Predisi Muzakki
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
85
3.1
Modul Umum
Modul Umum adalah modul yang berfungsi untuk masuk/login ke dalam SIZakat atau untuk keluar/logout dari SIZakat. Hanya ada dua jenis pengguna dalam SIZakat yaitu Admin dan Staff. Untuk mengakses SIZakat pertama-tama, kita klik Login pada pojok kanan atas halaman SIZakat lalu mengisi kolom username dan password yang sudah disediakan. Kemudian, kita klik Sign in atau enter pada keyboard maka kita akan masuk ke halaman utama dari SIZakat. Halaman utama dari SIZakat dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Halaman SIZakat Sebelum Login
Setelah berhasil, maka muncul halaman utama SIZakat dilengkapi dengan modul-modulnya. Modul-modul pada halaman utama disesuaikan dengan role pengguna yaitu sebagai Admin atau Staff. Halaman utama SIZakat sebelum dan setelah login ditampilkan pada Gambar 3.2.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
86
Gambar 3.2 Halaman Utama SIZakat Setelah Login
3.2 Modul Pengguna Modul Pengguna berfungsi untuk melakukan pengaturan terhadap pengguna SIZakat. Dalam modul ini, pengaturan yang bisa dilakukan antara lain melihat daftar pengguna yang sudah terdaftar dalam sistem, melihat detail dari seorang pengguna, melakukan penambahan data pengguna baru, melakukan perubahan data pengguna, dan menghapus data pengguna. Tampilan modul pengguna dapat dilihat pada Gambar 3.3.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
87
Gambar 3.3 Tampilan Modul Pengguna
Pengguna sistem ini adalah Admin dan Staff dari UPZ (Unit Penyaluran Zakat). Setiap pengguna dari aplikasi SIZakat memiliki username dan password-nya masing-masing. Modul Pengguna terdiri dari dua fitur yaitu: Manajemen Pengguna dan Tambah Pengguna. A.
Manajemen Pengguna
Fitur manajemen pengguna dapat digunakan untuk melihat detil data pengguna, mengubah data pengguna, menambah data pengguna, dan menghapus data pengguna. Untuk mengakses fitur Manajemen Pengguna, pilih Modul Pengguna, kemudian klik Manajemen Pengguna. Setelah itu akan muncul halaman Pengelolaan Data Pengguna seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.4.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
88
klik disini
Gambar 3.4 Tampilan Manajemen Pengguna Pada Modul Pengguna
Setelah kita memilih Manajemen Pengguna maka akan muncul Fitur Pengelolaan Data Pengguna seperti pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Tampilan Fitur Manajemen Pengguna
Pada halaman ini, terlihat daftar pengguna yang terdapat dalam SIZakat. Jumlah data pengguna yang ditampilkan dapat diatur pada bagian #Display records. Misalnya jika kita ingin SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
89
menampilkan sekaligus semua data pilih All pada #Display records. Untuk keperluan navigasi tersedia juga tombol First, Previous, Page #, Next, dan Last. Dalam Manajemen Pengguna terdapat kolom Aksi yang memiliki beberapa subfitur : Lihat Detil Data Pengguna, Ubah Data Pengguna, Hapus Data Pengguna. Selain itu ada juga subfitur Pencarian/Search dan Tambah Pengguna. 1) Lihat Detil Data Pengguna Fungsinya adalah untuk melihat detil data pengguna dalam database SIZakat. Pada fungsi ini, admin dapat melihat secara rinci informasi pribadi mengenai pengguna sistem. Informasi yang ditampilkan antara lain: ID pengguna, nama pengguna, username, alamat, email, dan status/peran dalam SIZakat. Pada halaman Manajemen Pengguna, pilih nama pengguna yang ingin dilihat detilnya, kemudian pada bagian Aksi klik Lihat Detil. Untuk memudahkan pencarian gunakan fasilitas pencarian (Search). Ketikkan keyword pencarian pada textbox Search seperti yang ditampilkan Gambar 3.6.
untuk mencari data
klik disini
Gambar 3.6 Lihat Data Detil Pada Manajemen Pengguna
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
90
Sistem akan melakukan penyaringan (filter) dan hanya menampilkan daftar pengguna yang sesuai. Klik Kembali ke Halaman Pengguna berfungsi untuk kembali ke halaman Manajemen Pengguna. 2) Ubah Data Pengguna Apabila terdapat informasi mengenai pengguna sistem yang tidak sesuai, admin dapat mengubah datanya melalui subfitur Ubah. Adapun data pengguna yang dapat diubah antara lain: nama pengguna, username, penggantian password, alamat, email, foto, dan status/peran dari pengguna. Pada halaman Manajemen Pengguna, pilih pengguna mana yang ingin diubah datanya, kemudian pada bagian Aksi pilih Ubah. Kemudian masukan data-data baru yang diinginkan, lalu klik Ubah Data. Tampilan website untuk mengubah data pengguna dapat dilihat pada Gambar 3.7.
klik disini
Gambar 3.7 Ubah Data Pengguna Pada Manajemen Pengguna
Sistem akan memproses pengubahan data dan kemudian menampilkan halaman Detil Pengguna tersebut. Klik Kembali Ke Halaman Pengguna untuk kembali ke halaman Manajemen
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
91
Pengguna. Form untuk mengubah data detil pengguna ditunjukkan pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Form Ubah Data Pada Manajemen Pengguna
3)
Hapus Data Pengguna Subfitur hapus pengguna dapat digunakan untuk menghilangkan data pengguna yang tidak diperlukan lagi. Fitur ini menghapus semua informasi dari seorang pengguna. Pada halaman Pengelolaan Data Pengguna, pilih pengguna mana yang ingin dihapus, kemudian pada bagian Aksi pilih Hapus seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.9, nama pengguna Usman akan kita hapus. Sistem akan menghapus pengguna tersebut, kemudian langsung kembali ke halaman Manajemen Pengguna. Pada Gambar 3.10 diperlihatkan tampilan setelah data pengguna atas nama Usman sudah tidak ada pada sistem.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
92
klik disini
Gambar 3.9 Tampilan Sebelum Data Dihapus pada Manajemen Pengguna
Gambar 3.10 Tampilan Setelah Data Pengguna Dihapus
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
93
4)
Search/Pencarian Data Subfitur ini berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam mencari data yang diinginkan dengan lebih cepat dibandingkan cara manual. Untuk memudahkan pencarian gunakan fasilitas pencarian (Search). Ketikkan keyword pencarian pada textbox Search. Kemudian, sistem akan melakukan penyaringan (filter) dan hanya menampilkan daftar pengguna yang sesuai. Sebagai contoh Gambar 3.11 menunjukkan pencarian atas nama “Solekhan” sistem akan menampilkan data yang sesuai dengan data yang diinginkan.
ketik disini
Gambar 3.11 Tampilan Fitur Search/Pencarian Data
B.
Tambah Pengguna Untuk mengakses fitur ini, pilih menu Pengguna, kemudian pilih dan klik Tambah Pengguna seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.12, maka akan muncul tampilan halaman Penambahan Data Pengguna seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.13, Isikan data-data yang dibutuhkan, kemudian klik Tambah Data. Saat proses pengisian data, sistem akan memberitahukan data mana saja yang harus diisi dan sistem juga akan memberitahukan apabila terdapat kesalahan dalam pengisian data. Jika pengisian
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
94
data berhasil sistem akan menyimpan data pengguna baru tersebut, kemudian menampilkan halaman Detil Pengguna dari pengguna yang baru dibuat. klik disini
Gambar 3.12 Tampilan Tambah Pengguna Pada Modul Pengguna
Setelah kita memilih Tambah Pengguna maka akan muncul Fitur Penambahan Data Pengguna seperti Gambar 3.13 berikut:
Gambar 3.13 Tampilan Fitur Tambah Pengguna
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
95
3.3 Modul Muzakki Muzakki artinya orang yang mengeluarkan zakat. Modul ini berisi nama-nama orang yang mengeluarkan zakat. Modul muzakki merupakan modul di dalam aplikasi SIZakat yang berfungsi untuk melakukan penambahan, pengubahan, dan penghapusan data muzakki seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.14. Pengubahan terhadap data muzakki akan mengakibatkan perubahan terhadap data transaksi yang melibatkan muzakki yang diubah datanya. Terdapat dua fitur utama dalam Modul Muzakki yaitu Manajemen Muzakki dan Tambah Muzakki.
Gambar 3.14 Tampilan Modul Muzakki
A.
Manajemen Muzakki Setelah kita memilih Manajemen Muzakki Pada Modul Muzakki seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.15. Dalam halaman Pengelolaan Data Muzakki terdapat kolom Aksi yang memiliki
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
96
beberapa subfitur: Lihat Detil Data Muzakki, Ubah Data Muzakki, Hapus Data Muzakki. Selain itu, ada juga subfitur Pencarian/Search dan Tambah Muzakki.
klik disini
Gambar 3.15 Tampilan Manajemen Muzakki Pada Modul Muzakki
Setelah kita memilih manajemen muzakki maka akan muncul fitur Pengelolaan Data Muzakki seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.16.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
97
Gambar 3.16 Tampilan Fitur Manajemen Muzakki
1)
Lihat Detil Data Muzakki Secara rinci informasi mengenai muzakki dapat dilihat pada halaman Pengelolaan Data Muzakki. Informasi yang ditampilkan antara lain: ID muzakki, nama muzakki, nomor KTP, alamat, email, telepon, dan tanggal terdaftar.
klik disini
Gambar 3.17 Tampilan Pengelolaan Data Muzakki untuk Lihat Detil Data Muzakki
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
98
Lihat Detil Data Muzakki merupakan salah satu subfitur yang digunakan untuk melihat informasi dari muzakki yang telah disimpan ke dalam database. Untuk dapat melihat detail data muzakki, pengguna meng-klik nama muzakki yang ingin dilihat pada halaman Pengelolaan Data Muzakki, lalu meng-klik Lihat Detail pada bagian Aksi. Tampilan data detil profil muzakki dapat dilihat pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18 Data Detil Profil Muzakki
2)
Ubah Data Muzakki Fitur Ubah Data Muzakki digunakan untuk merubah data muzakki. Data muzakki yang tidak sesuai juga dapat diubah dengan menggunakan fitur ini. Adapun field data yang dapat diubah antara lain: nama, nomor KTP, alamat, email, foto, dan telepon. Pengubahan data muzakki dapat dilakukan dengan cara meng-klik baris/data muzakki yang akan di ubah pada halaman Pengelolaan Data Muzakki, lalu meng-klik Ubah yang terdapat pada kolom Aksi seperti ditunjukkan pada Gambar 3.19.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
99
klik disini
Gambar 3.19 Tampilan Pengelolaan Data Muzakki untuk Ubah Data
Perubahan data akan dilakukan dengan cara mengisikan data-data ke dalam field yang akan diubah datanya. Data-data yang dapat diubah oleh pengguna adalah Nama, Alamat, Email, Foto, dan Telepon. Setelah data diisikan ke dalam masing-masing field, pengguna dapat meng-klik Ubah Data. Form ubah data muzakki yang akan muncul dapat dilihat pada Gambar 3.20.
Gambar 3.20 Form Ubah Data Muzakki
3)
Hapus Data Muzakki Fitur ini berfungsi untuk menghapus data muzakki yang tidak diperlukan. Penghapusan data muzakki dapat dilakukan dengan cara memilih data muzakki yang dikehendaki pada halaman Pengelolaan Data Muzakki. Selanjutnya pengguna
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
100
meng-klik Hapus pada bagian Aksi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.21.
klik disini
Gambar 3.21 Hapus Data pada Manajemen Muzakki
4)
Pencarian Data Muzakki/Search Subfitur ini berguna untuk memudahkan pengguna dalam mencari data-data yang diinginkan untuk melihat detil, mengubah, dan menghapus data Muzakki. Pengguna hanya cukup mengetik keyword pada textbox Search. Kemudian, sistem akan menampilkan data muzakki yang sesuai. Tampilan pencarian data muzakki dapat dilihat pada Gambar 3.22.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
101
ketik disini
Gambar 3.22 Pencarian Data pada Manajemen Muzakki
5)
Tambah Data Muzaki Subfitur ini berfungsi untuk melakukan penambahan data muzaki ke dalam database SIZakat. Pengguna dapat memasukkan variabel Nama, Alamat, E-Mail, Foto, dan Nomor Telepon Muzaki. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penambahan muzaki dengan cara mengisikan field data sesuai dengan identitas dari muzaki seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.23.
klik disini
Gambar 3.23 Tambah Data pada Manajemen Muzakki
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
102
Setelah memilih tambah data mustahik maka akan muncul form isian untuk menambah mustahik baru seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.24.
Gambar 3.24 Form Tambah Data Pada Manajemen Muzakki
B.
Tambah Data Muzakki Selain fitur Manajemen Muzakki, pada Modul Muzakki juga terdapat fitur Tambah Muzakki. Fitur ini digunakan untuk menambahkan data muzakki baru ke dalam sistem. Data muzakki yang dimasukan ke dalam sistem antara lain: nama, nomor KTP, alamat, email, foto, dan telepon. Setelah pengguna selesai mengisi data ke dalam setiap field maka pengguna harus meng-klik Tambah Data. Setelah berhasil menambahkan data ke dalam sistem, maka pengguna dapat melihat data muzakki yang telah disimpan ke dalam sistem. Untuk kembali ke Modul Muzakki, pengguna dapat meng-klik Kembali Ke Halaman Muzakki.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
103
klik disini
Gambar 3.25 Tampilan Tambah Muzakki Pada Modul Muzzaki
Setelah memilih tambah data pada modul muzakki seperti ditunjukkan pada Gambar 3.25, maka akan muncul form isian yang harus diisi sesuai data yang diminta oleh sistem seperti terlihat pada Gambar 3.26.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
104
Gambar 3.26 Tampilan Form Pada Modul Tambah Muzakki
3.4 Modul Mustahik Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat. Modul ini berisi nama-nama penerima zakat (Mustahik). Modul Mustahik berfungsi untuk mengelola semua data yang berkaitan dengan mustahik. Untuk masuk ke modul ini, role yang diperlukan adalah seorang Admin. Setelah Admin berhasil masuk ke dalam SIZakat, Modul Mustahik akan muncul di barisan navigasi halaman. Pada modul ini terdapat dua fitur utama yaitu fitur Manajemen Mustahik dan Tambah Mustahik, seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.27.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
105
Gambar 3.27 Tampilan Modul Mustahik
A.
Manajemen Mustahik Fitur ini berfungsi untuk mengelola data mustahik yang terdapat dalam database SIZakat. Pengguna dapat melakukan beberapa hal seperti yang terdapat pada kolom Aksi, yaitu: Lihat Detil data mustahik, Ubah data mustahik, dan Hapus data mustahik. Selain itu, dalam Manajemen Mustahik juga terdapat fitur Pencarian/Search dan Tambah Mustahik.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
106
klik disini
Gambar 3.28 Tampilan Manajemen Mustahik Pada Modul Mustahik
Setelah kita memilih manajemen mustahik seperti ditunjukkan pada Gambar 3.28 maka akan muncul fitur seperti Gambar 3.29.
Gambar 3.29 Tampilan Fitur Manajemen Mustahik
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
107
1)
Lihat Detil data mustahik
Subfitur ini dapat digunakan untuk melihat detil data dari mustahik. Semua data mustahik akan ditampilkan disini, termasuk riwayat distribusi zakat yang pernah diterima oleh mustahik. Admin atau staf sistem dapat melihat detail informasi dari mustahik. Informasi mustahik yang ditampilkan antara lain: ID Mustahik, nama mustahik, nomor KTP, alamat, provinsi, kota/kabupaten, RT, RW, tanggal lahir/usia, status mustahik, dan jumlah keluarga.
klik disini
Gambar 3.30 Manajemen Mustahik Lihat Data Detil
Untuk dapat melihat detil data mustahik, pengguna dapat meng-klik Manajemen Mustahik. Selanjutnya, akan muncul halaman Pengelolaan Data Mustahik. Kemudian pengguna meng-klik nama/data mustahik yang ingin dilihat, lalu meng-klik Lihat Detail pada bagian Aksi seperti ditunjukkan pada Gambar 3.30. Detil data mustahik ditampilkan pada Gambar 3.31.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
108
Gambar 3.31 Data Detil Profil Mustahik
2)
Ubah Data Mustahik Subfitur ini dapat digunakan untuk mengubah data mustahik. Apabila terdapat informasi mustahik yang tidak sesuai, admin dapat mengubah data mustahik. Data mustahik yang dapat diubah sama seperti informasi yang ditampilkan pada fitur Lihat Detail data mustahik, kecuali ID mustahik tidak dapat diubah.
klik disini
Gambar 3.32 Ubah Data Pada Manajemen Mustahik
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
109
Jika dalam perubahan data terdapat kesamaan dengan data yang sudah ada di dalam database, maka juga akan muncul pesan error. Terdapat dua tombol pada fungsi ini, yaitu Ubah Data untuk menyimpan data mustahik yang telah diubah dan Batal untuk kembali ke halaman utama mustahik yaitu Pengelolaan Data Mustahik. Tampilan ubah data mustahik ditunjukkan Gambar 3.32 dan form ubah data mustahik ditampilkan pada Gambar 3.33.
Gambar 3.33 Form Ubah Data Mustahik
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
110
3)
Hapus data mustahik Subfitur ini digunakan untuk menghapus data mustahik. Penghapusan data ini akan menghapus semua data yang terkait dengan mustahik tersebut pada database SIZakat, termasuk juga data riwayat distribusi zakat yang pernah diterima oleh mustahik tersebut. Sebelum menghapus data mustahik, suatu konfirmasi akan dimunculkan terlebih dahulu. Jika OK yang dipilih, maka seluruh data yang terkait dengan mustahik tersebut akan dihapus dan jika Cancel yang dipilih, maka data mustahik tidak akan dihapus. Hapus data mustahik ditampilkan pada Gambar 3.34.
klik disini
Gambar 3.34 Menghapus Data pada Manajemen Mustahik
4)
Pencarian Data Mustahik/Search Subfitur ini digunakan untuk mencari data dari mustahik. Search field merupakan fitur pencarian secara langsung data mustahik yang sudah terdapat dalam SIZakat. Pencarian dapat dilakukan tidak hanya dengan menggunakan nama mustahik,
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
111
tetapi semua atribut yang dimiliki oleh mustahik. Pencarian data mustahik ditampilkan pada Gambar 3.35.
ketik disini
Gambar 3.35 Pencarian Data pada Manajemen Mustahik
5)
Tambah Data Mustahik Subfitur ini berfungsi untuk melakukan penambahan data mustahik baru ke dalam SIZakat. Pada subfitur Tambah Data Mustahik, data yang bersifat wajib diisi adalah data nama, propinsi, kabupaten, RW, RT, tanggal lahir, status, serta jumlah keluarga dari mustahik. Untuk field RW, RT, jumlah keluarga, dan telepon hanya dapat diisi dengan angka. Jumlah keluarga nilai minimal adalah 0. Sedangkan untuk tanggal lahir hanya dapat diisi dengan cara memilih tanggal yang terdapat pada pop up kalender yang muncul. Penambahan data mustahik ditampilkan pada Gambar 3.36.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
112
klik disini
Gambar 3.36 Penambahan Data pada Manajemen Mustahik
Setelah memilih tambah data mustahik maka akan muncul form isian untuk menambah mustahik baru seperti Gambar 3.37.
Gambar 3.37 Form tambah Data Mustahik
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
113
B.
Tambah Mustahik Fitur ini dapat diakses dengan dua cara, yaitu dengan memilih Tambah Mustahik pada dropdown halaman Pengelolaan Data Mustahik atau dengan meng-klik Tambah Mustahik navigation bar Mustahik bagian atas aplikasi SIZakat. Apabila terdapat data mustahik yang sudah pernah didaftarkan ke dalam SIZakat, maka akan dimunculkan pesan error. Terdapat dua tombol pada fungsi ini, yaitu tombol Tambah Data untuk menyimpan data mustahik yang akan didaftarkan dan tombol Batal untuk kembali ke halaman utama mustahik seperti ditunjukkan pada Gambar 3.38.
klik disini
Gambar 3.38 Tampilan Memilih Tambah Data Pada Modul Mustahik
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
114
Setelah memilih tambah data pada modul mustahik maka akan muncul form isian yang harus diisi sesuai data yang diminta oleh sistem seperti tampilan Gambar 3.39.
Gambar 3.39 Penambahan Data pada Modul Tambah Mustahik
3.5 Modul Transaksi Modul Transaksi merupakan salah satu fitur utama di dalam Sistem Informasi Zakat yang hanya dapat dilakukan oleh pengguna Staff. Pada modul transaksi ini seluruh transaksi zakat dilakukan, termasuk jenis Zakat Fitrah, Fidiah, Zakat Mal, dan Infak/Sedekah. Dalam satu event transaksi kita dapat melakukan lebih dari satu transaksi zakat. Modul Transaksi SIZakat memiliki fungsi untuk mengelola transaksi zakat, menambah transaksi zakat muzakki, mencatat transaksi zakat muzakki, dan melihat riwayat transaksi zakat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
115
Beberapa Fitur yang terdapat dalam Modul Transaksi SIZakat antara lain: Manajemen Transaksi, Transaksi Muzakki, Tambah Muzakki, dan Riwayat Transaksi. Tampilan modul transaksi diperlihatkan pada Gambar 3.40.
Gambar 3.40 Tampilan Modul Transaksi
A.
Manajemen Transaksi Manajemen Transaksi adalah fitur yang digunakan untuk mengelola data transaksi muzakki. Untuk mengakses fitur ini, pilih Modul Transaksi, kemudian klik Manajemen Transaksi seperti ditunjukkan pada Gambar 3.41. Setelah itu akan muncul halaman Pengelolaan Data Transaksi. Pada halaman ini, terlihat daftar transaksi yang terdapat dalam SIZakat. Jumlah data Transaksi yang ditampilkan dapat diatur pada bagian #Display records. Untuk keperluan navigasi tersedia juga tombol First, Previous, Page #, Next, dan Last.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
116
Fitur ini memiliki beberapa subfitur yaitu: Lihat Detil Data Transaksi, Ubah Data Transaksi, dan Hapus Data Transaksi. Selain itu, di dalam fitur ini juga terdapat subfitur Pencarian Data Transaksi/Search dan Tambah Data transaksi.
klik disini
Gambar 3.41 Tampilan Manajemen Transaksi Pada Modul Transaksi
Setelah kita memilih manajemen transaksi pada modul transaksi maka akan muncul tampilan seperti Gambar 3.42.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
117
Gambar 3.42 Tampilan Fitur manajemen Transaksi
1)
Lihat Detil Data Transaksi dan Print Kuitansi Transaksi Pada fitur Manajemen Transaksi, pilih transaksi mana yang ingin dilihat detilnya, kemudian pada bagian Aksi pilih Lihat Detil seperti ditunjukkan pada Gambar 3.43. Untuk mencetak kuitansi, klik Print Kuitansi pada halaman detil transaksi. Sistem akan membuat (generate) suatu file PDF sebagai kuitansi yang dapat dicetak.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
118
klik disini
Gambar 3.43 Lihat Data Detil pada Manajemen Transaksi
Setelah memilih Lihat Detil pada Modul Transksi maka akan muncul tampilan sub fitur detil seperti Gambar 3.44.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
119
Gambar 3.44 Tampilan Subfitur Detil Transaksi
Bila transaksi sudah selesai maka kuitansi akan dicetak dengan cara kita klik kotak print kuitansi seperti ditunjukkan pada Gambar 3.45 maka langsung akan dicetak. Contoh hasil pencetakan ditampilkan pada Gambar 3.46.
klik disini
Gambar 3.45 Cara Mencetak Kwitansi Pada Detil Transaksi
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
120
Gambar 3.46 Contoh Hasil Print Kuitansi Pada Detil Transaksi
2)
Ubah Data Transaksi Pengguna dapat mengubah data transaksi dengan cara memilih transaksi mana yang ingin diubah pada fitur Manajemen Transaksi, kemudian pada bagian Aksi pilih Ubah seperti ditunjukkan pada Gambar 3.47. Kemudian isi field sesuai dengan data dan klik Ubah Data apabila sudah lengkap seperti ditunjukkan pada Gambar 3.48.
klik disini
Gambar 3.47 Lihat Ubah Data Pada Manajemen Transaksi
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
121
klik disini
Gambar 3.48 Pengubahan Transaksi Zakat Pada Manajemen Transaksi
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
122
3)
Hapus Transaksi
Pada halaman Manajemen Transaksi, pilih transaksi mana yang ingin dihapus, kemudian pada bagian Aksi pilih Hapus seperti ditunjukkan pada Gambar 3.49. Sistem akan menghapus transaksi tersebut, kemudian langsung kembali ke halaman Manajemen Transaksi.
klik disini
Gambar 3.49 Hapus Data Pada Manajemen Transaksi
4) Pencarian Data Transaksi/Search Subfitur ini digunakan untuk mencari data transaki. Search field merupakan fitur pencarian secara langsung data transaksi yang sudah terdapat dalam SIZakat seperti ditunjukkan pada Gambar 3.50.
ketik disini
Gambar 3.50 Pencarian Data Pada Manajemen Transaksi
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
123
5)
Tambah Data Transaksi
Subfitur ini berfungsi untuk melakukan penambahan data transaksi baru ke dalam SIZakat. Caranya adalah dengan mengklik Tambah Data pada halaman Pengelolaan Data Transaksi seperti ditunjukkan pada Gambar 3.51. Kemudian isi data-data yang diperlukan.
klik disini
Gambar 3.51 Tambah Transaksi Pada Manajemen Transaksi
B.
Transaksi Muzakki Transaksi Muzakki adalah fitur yang digunakan untuk melihat data transaksi muzakki dengan lebih lengkap. Pengguna dapat mengakses fitur ini dengan melalui Modul Transaksi, kemudian klik Transaksi Muzakki. Setelah itu akan muncul halaman Pengelolaan Data Transaksi seperti ditampilkan pada Gambar 3.52. Dalam fitur ini, pengguna dapat melihat ID Transaksi, Nama Muzakki, tanggal Transaksi, Tipe Zakat, Tipe Transaksi, Nilai Nominal, dan Jumlah Barang. Fitur ini juga dilengkapi oleh
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
124
Display records, subfitur Pencarian Data Transaksi/Search, dan navigasi seperti First, Previous, Page #, Next, dan Last.
Gambar 3.52 Tampilan Fitur Transaksi Muzakki
C.
Tambah Transaksi Fitur Tambah Transaksi merupakan fitur yang paling lengkap dan detil dibandingkan fitur-fitur lainnya di dalam SIZakat. Pengguna dapat mengakses fitur ini dengan melalui Modul Transaksi, kemudian klik Tambah Transaksi. Setelah itu akan muncul halaman Penambahan Transaksi Zakat seperti ditampilkan pada Gambar 3.53.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
125
Gambar 3.53 Tampilan Fitur Tambah Transaksi Zakat
Beberapa form isian yang terdapat pada fitur Tambah Transaksi antara lain: 1. Tanggal Transaksi Tanggal transaksi akan secara otomatis muncul sesuai dengan server time. Tanggal ini tidak dapat diubah dan akan tergenerate otomatis ketika pengguna akan melakukan transaksi. Tampilan antarmuka tanggal transaksi zakat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
126
2.
No Transaksi Nomor transaksi merupakan generated transaction code yang di generate oleh sistem. Nomor transaksi ini di-generate oleh sistem agar setiap transaksi memiliki unique code/tidak sama dengan transaksi lainya. Sifat unique ini digunakan agar setiap transaksi dapat diidentifikasi dan di-retrieve dengan mudah dari database. 3. Nama Nama yang diisikan dalam form ini adalah nama dari pembayar zakat. Pembayar zakat merupakan orang yang secara fisik membayarkan zakat kepada amil atau staf penerima zakat. 4. Alamat Alamat yang diisikan pada form field alamat adalah alamat pembayar zakat, alamat ini akan tersimpan didalam database sebagai bahan referensi jika muzaki tersebut kembali membayar zakat kepada staf penerima zakat di lain kesempatan. 5. Telepon Nomor telepon yang diisikan adalah nomor telepon valid dari pembayar zakat. 6. Data Muzaki Form input cepat data muzaki digunakan pada modul transaksi. Selain menggunakan modul muzaki, input data dapat dilakukan dengan cepat menggunakan input data muzaki pada form transaksi. Form field yang diisikan adalah nama muzaki. Sistem akan secara otomatis mencari nama dari muzakki, jika muzakki tersebut pernah melakukan transaksi zakat. Data dari muzakki akan tersimpan di dalam sistem. Jika nama dari muzakki belum tersedia maka sistem akan secara otomatis menambahkan nama muzakki ke dalam database. Setelah nama muzakki telah terisi maka user diwajibkan untuk mengisi atau memberikan tanda centang pada jenis zakat yang dilakukan oleh masing-masing user.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
127
7.
Jenis Zakat Form jenis zakat merupakan form yang digunakan untuk mengisi nominal dan tipe barang yang dizakatkan (beras, emas, uang). Jenis zakat yang telah diakomodasi oleh sistem ini antara lain: a) Zakat Fitrah Zakat Fitrah dibayarkan pada saat penyempurnaan amal ibadah umat muslim mendekati idul fitri. Zakat Fitrah dibayarkan menggunakan beras dengan jumlah 2.5 Kg atau 3.5 Liter untuk setiap individu. Di dalam implementasinya setiap lembaga penyalur zakat biasanya menerima Zakat Fitrah dalam bentuk uang yang menjelang Idul Fitri uang tersebut akan dibelikan beras. Penambahan Zakat Fitrah dapat dilakukan dengan cara memilih jenis transaksi Zakat Fitrah. b) Zakat Fitrah Uang Zakat Fitrah uang dilakukan dengan membayar sejumlah uang setara dengan 2.5 Kg atau 3.5 Liter beras. Pengguna dapat dengan mudah memilih kualitas Zakat Fitrah atau kualitas beras yang diberikan oleh muzaki. Kualitas zakat tersebut dapat dibuat melalui modul pengaturan kualitas zakat. Perubahan ini dapat dilakukan sesuai dengan harga standar dari beras yang beredar dipasaran. c) Zakat Fitrah Beras Pilihan Zakat Fitrah beras di check list apabila muzaki secara langsung membawa Zakat Fitrah dengan kuantitas 2.5 Kg atau 3.5 Liter untuk diberikan secara langsung kepada amil. d) Zakat Fitrah Khusus Pilihan Zakat Fitrah khusus dipilih pada saat muzaki membayar Zakat Fitrah menggunakan uangnya dengan kualitas sesuai dengan keinginannya. Misalnya seseorang ingin berzakat dengan uang sebesar Rp 50.000,00.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
128
namun harga standar dari harga beras adalah Rp 25.000,00 (2.5 Kg) maka pengguna dapat memasukkan jumlah Rp 50.000 tersebut ke kolom jumlah fitrah khusus. Hal yang sama juga dilakukan ketika ada muzaki yang akan membayar Zakat Fitrah dengan jumlah beras lebih dari 2.5 Kg, misalkan terdapat muzaki yang ingin membayar zakatnya dengan 5 Kg beras yang telah ia bawa. Pencatatannya dilakukan dengan cara menuliskan jumlah sebesar 5 Kg pada fitrah khusus. e) Fidiah Fidiah merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan ketika seseorang berhalangan untuk berpuasa. Sejumlah uang tersebut dibayarkan sejumlah makanan yang dimakan oleh orang tersebut sehari-hari. Jumlah fidiah dapat bervariasi tergantung dengan jumlah puasa yang ditinggalkan dan jumlah nominal makanan individu seharihari. f) Zakat Mal Zakat mal merupakan zakat yang dibayarkan jika harta yang dimiliki sudah sampai nisab dan memenuhi ketentuan dari zakat mal. Penjelasan mengenai zakat mal untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan Bab 1. g) Infak / Sedekah Infak / Sedekah merupakan jumlah uang yang diberikan kepada amil dengan sukarela. Uang yang dibayarkan di luar kewajiban Zakat Mal, Zakat Fitrah, dan Fidiah. Setelah seluruh form diisi kelengkapannya oleh pengguna maka pengguna dapat menekan tombol tambah data. Sistem secara otomatis akan menyimpan seluruh informasi transaksi yang pengguna masukkan ke dalam sistem. Ada beberapa tahapan atau langkah untuk menggunakan fitur ini. Langkah pertama, isikan data-data identitas pembayar. Kedua, pilih transaksi zakat apa saja yang yang akan dilakukan.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
129
Ketiga, isikan tipe dan nilai dari setiap transaksi zakat yang akan dilakukan. Sebagai contoh kasus: Langkah pertama, mengisi Nama, Alamat, dan Telepon pembayar. Kedua, tandai transaksi zakat yang akan dilakukan (zakat fitrah uang, zakat mal, dan Infak/sedekah). Ketiga, isi tipe dan nilai yang diperlukan dari setiap transaksi zakat (zakat fitrah uang: memilih tipe kualitas kualitas 2, zakat mal: memilih tipe emas dan nilai 3 gram, dan infak /sedekah: memilih tipe Uang dan nilai Rp 50.000,00). Langkah keempat, isikan nama-nama muzakki. Jika muzakki telah tersimpan dalam sistem, ketik potongan nama muzakki. SIZakat akan menampilkan data yang telah tersimpan dalam sistem, pilih dan klik data muzaki yang sesuai. Jika data muzaki belum pernah dimasukkan ke dalam sistem, tandai checkbox Muzakki Baru, kemudian isikan Nama Muzaki dan Alamat Muzaki. Saat transaksi diproses muzakki baru ini akan secara otomatis ditambahkan ke data muzakki dalam sistem. Langkah kelima dalam proses transaksi adalah memasangkan data muzaki dengan data transaksi zakat. Sebagai contoh kasus: Langkah keempat, mengisi namanama muzaki. Data muzaki Faris dan Ari telah tersimpan pada sistem sehingga data muzaki telah dipilih dan tidak perlu menandai checkbox Muzakki Baru. Sedangkan muzaki Fajar belum terdapat pada sistem, sehingga kita perlu menandai checkbox Muzaki Baru dan mengisi Nama Muzakki dan Alamat Muzakki. Langkah kelima, Pada transaksi ini, zakat fitrah Uang dilakukan oleh ketiga Muzaki (Faris, Ari, Fajar), Zakat Mal dilakukan oleh muzaki Faris dan Fajar, dan Infak / Sedekah dilakukan oleh muzaki Ari. Maka, tandai checkbox yang sesuai antara nama muzaki dengan tipe transaksi zakat. Setelah semua pengisian dilakukan dengan benar, klik Proses Transaksi. Jika pengisian data berhasil sistem akan menyimpan data transaksi baru tersebut dan kemudian menampilkan halaman
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
130
detil transaksi dari transaksi yang baru dibuat seperti ditampilkan pada Gambar 3.54.
Gambar 3.54 Hasil Penambahan Transaksi
Sebagai bantuan saat proses transaksi, terdapat kalkulator untuk menghitung selisih pembayaran dari total nominal yang harus dibayarkan dengan jumlah nominal yang dibayarkan oleh pembayar. Isikan Jumlah yang dibayarkan dan tekan tombol Hitung Selisih, maka sistem akan menampilkan Selisih Pembayaran seperti ditampilkan pada Gambar 3.55. Untuk mencetak kuitansi, klik tombol Print Kuitansi. Sistem akan
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
131
membuat (generate) suatu file PDF sebagai kuitansi yang dapat dicetak.
Gambar 3.55 Perhitungan Selisih
D.
Riwayat Transaksi Fitur Riwayat Transaksi berguna untuk melihat perubahan data transaksi yang dilakukan oleh pengguna. Seluruh perubahan transaksi yang dilakukan di dalam aplikasi Sistem Informasi Zakat akan direkam oleh modul ini. Pengguna dapat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
132
mengakses fitur ini dengan melalui Modul Transaksi, kemudian klik Riwayat Transaksi. Setelah itu akan muncul halaman Persetujuan Pengubahan Data Transaksi Zakat. Secara lebih lengkap, pengguna akan memperoleh informasi Riwayat Transaksi meliputi: ID Transaksi, Periode Transaksi, Tanggal Transaksi, Pengubah Transaksi, Muzakki/Pembayar, Tanda Terima, dan Status Transaksi seperti ditampilkan pada Gambar 3.56.
Gambar 3.56 Fitur Riwayat Transaksi
3.6 Modul Kualitas Zakat Modul ini merupakan modul yang digunakan untuk melakukan perubahan atau penambahan nilai zakat fitrah sesuai dengan harga pada saat ini di daerah masing-masing. Modul ini hanya dapat di akses oleh Admin. Pada Modul Kualitas Zakat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
133
terdapat dua buah fitur, yaitu Manajemen Kualitas Zakat dan Tambah Kualitas Zakat. A.
Manajemen Kualitas Zakat Pada fitur ini pengguna dapat melihat detil dari setiap kualitas zakat yang terdapat di dalam sistem, yaitu: zakat mal, zakat fitrah, fidyah, dan infak sedekah. Pengguna dapat merubah dan menghapus kualitas zakat yang ada di dalam database SIZakat. Untuk mengakses fitur ini, pengguna dapat meng-klik Manajemen Kualitas Zakat yang terdapat pada Modul Kualitas Zakat. Maka akan muncul halaman Pengelolaan Kualitas Zakat. Pada fitur ini terdapat subfitur Lihat Detil Kualitas Zakat dan Tambah Kualitas Zakat. Tampilan fitur manajemen kualitas zakat dapat dilihat pada Gambar 3.57.
Gambar 3.57 Tampilan Fitur Manajemen Kualitas Zakat
1)
Lihat Detil Kualitas Zakat Subfitur ini berfungsi untuk melihat secara detil tentang kualitas zakat. Apabila pengguna ingin melihat detil kualitas zakat fitrah maka pengguna harus meng-klik pada kolom Lihat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
134
Detil Kualitas Zakat pada baris FTR (kolom ID) dan Zakat Fitrah (kolom Deskripsi). Kemudian SIZakat akan merespon dengan halaman Detil Kualitas Zakat.
Gambar 3.58 Tampilan Subfitur Detil Kualitas Zakat
Pada halaman ini, terdapat dua fungsi yaitu Ubah dan Hapus. Bila pengguna ingin mengubah nilai atau nama kualitas zakat dapat meng-klik Ubah. Tetapi, jika pengguna ingin menghapus dapat langsung meng-klik Hapus seperti ditampilkan pada Gambar 3.58. 2)
Tambah Kualitas Zakat Pada subfitur ini pengguna dapat menambahkan jenis kualitas zakat fitrah , sehingga pada saat pengguna melakukan perubahan data maka jumlah dari setiap kualitas zakat dapat muncul pada halaman Tambah Transaksi. B.
Tambah Kualitas Zakat Penambahan kualitas zakat fitrah dapat dilakukan dengan cara meng-klik Tambah Kualitas Zakat pada Modul Kualitas Zakat. Kemudian mengisi data-data yang diperlukan seperti: ID Tipe Zakat, Deskripsi Kualitas Zakat, dan Nilai Kualitas Zakat. Apabila sudah lengkap, pengguna dapat meng-klik Tambah Data atau meng-klik Batal bila tidak jadi menambahkan kualitas zakat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
135
Gambar 3.59 Tampilan Fitur Penambahan Kualitas Zakat
3.7 Modul Periode Periode adalah suatu kurun waktu penanda yang menandakan seluruh rangkaian proses dalam SiZakat. Periode ini yang akan membedakan seluruh rangkaian proses dalam SIZakat. Satuan nilai dari periode dalam SiZakat adalah tahun. Modul Periode bertujuan untuk menghitung berapa banyak pembayaran zakat yang dilakukan dalam satu periode (1 tahun). Dalam Modul ini terdapat dua fitur, yaitu Manajemen Periode dan Tambah Periode. A. Manajemen Periode Setelah mengakses fitur ini, akan muncul halaman Pengelolaan Periode seperti ditampilkan pada Gambar 3.60. Pada fitur ini pengguna dapat melihat rincian seperti: Tahun Periode, Deskripsi Periode, dan Status Periode. Dalam Manajemen Periode terdapat subfitur Tambah Periode yang dapat digunakan untuk melakukan penambahan data periode ke SIZakat. Terdapat pula kolom Aksi yang memiliki subfitur Aktifkan, Non Aktifkan, dan Ubah. Status periode disini hanya akan terdapat satu periode yang berstatus Aktif. Jika periode yang
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
136
berstatus Tidak Aktif di aktifkan, maka secara otomatis juga akan menon-aktifkan periode yang berstatus Aktif.
Gambar 3.60 Tampilan Fitur Manajemen Periode
Subfitur Ubah dapat digunakan untuk melakukan perubahan data periode. Terdapat tiga field yang dapat diubah oleh pengguna, yaitu tahun, deskripsi, dan status periode seperti terlihat pada Gambar 3.61. Tombol Ubah Data akan menyimpan data ke dalam database. Sedangkan tombol Batal akan mengembalikan pengguna ke halaman utama dari periode. Pesan error juga akan muncul apabila pengguna merubah tahun periode yang sudah terdaftar dalam database SIZakat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
137
Gambar 3.61 Tampilan Subfitur Ubah Periode
B.
Tambah Periode Pada halaman ini, pengguna diminta untuk memasukkan tahun periode beserta deskripsi dari periode tersebut. Deskripsi periode bersifat tidak wajib untuk diisi. Terdapat dua subfitur di halaman ini, yaitu Tambah Data dan Batal. Jika pengguna sudah memasukkan data yang dibutuhkan dalam melakukan penambahan data periode, maka pengguna dapat meng-klik Tambah Data seperti ditampilkan pada Gambar 3.62. Dengan begitu, data akan tersimpan dan akan ditampilkan ke halaman utama dari periode yang berisi daftar periode yang sudah didaftarkan ke dalam SIZakat. Jika pengguna meng-klik Batal, maka data tidak akan tersimpan dan hanya akan kembali ke halaman utama dari periode yang berisi daftar periode yang sudah didaftarkan ke dalam SIZakat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
138
Gambar 3.62 Tampilan Fitur Tambah Periode
3.8 Modul Kalkulasi Zakat Modul Kalkulasi Zakat hanya dapat diakses oleh pengguna yang memiliki role dalam sistem sebagai Staff. Tampilan data yang ditampilkan berdasarkan lokasi mustahik, yaitu berdasarkan RW dan RT. Dari modul ini, pengguna dapat memeriksa satu per satu data hasil prediksi. Data hasil prediksi yang sudah disimpan ini nantinya juga akan digunakan sebagai data training untuk periode SIZakat selanjutnya.
Gambar 3.63 Halaman Utama Modul Kalkulasi Zakat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
139
Fitur ini dapat digunakan untuk mengubah jumlah besar zakat. Apabila terdapat data yang dirasa perlu untuk diubah, maka pengguna dapat langsung mengubah jumlah zakat yang diterima untuk setiap mustahik. Pengubahan data dapat dilakukan secara langsung pada halaman utama Modul Kalkulasi Zakat dan meng-klik Simpan yang terdapat pada kolom Aksi. Kemudian akan terdapat konfirmasi dari localhost yang menyatakan bahwa data tersebut berhasil disimpan ke dalam database dan klik OK untuk mengakhirinya.
3.9 Modul Laporan Modul Laporan berfungsi untuk menunjukkan hasil rekapitulasi transaksi yang telah diperoleh UPZ. Modul Laporan menjelaskan No Transaksi, tanggal transaksi, nama muzaki, details. User mendapatkan informasi rekapitulasi report dari transaksi dengan cara memasukkan kurun waktu transaksi yang akan dilaporkan. Pengguna dapat melihat detail transaksi memilih tombol detail dari setiap baris transaksi. Dalam modul ini terdapat tiga buah fitur, yaitu: Buat Laporan Kustom, Batch Report, dan Rekapitulasi Penerima Zakat. A.
Buat Laporan Kustom
Buat Laporan Kustom merupakan fitur yang digunakan untuk melakukan rekaputulasi data dari setiap transaksi yang tersimpan di dalam database. Untuk mengakses fitur ini, pengguna dapat meng-klik Buat Laporan Kustom pada Modul Laporan. Hasil laporan dapat dikonversi dalam format PDF. Jenis laporan dapat berdasarkan tanggal dan berdasarkan laporan hari ini. Laporan berdasarkan tanggal meminta pengguna untuk memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir laporan. Dan Laporan hari ini merupakan rekapitulasi transaksi yang terjadi pada hari ini.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
140
Field type zakat merupakan field yang digunakan untuk menampilkan tipe zakat yang akan dimasukkan ke dalam laporan. Tipe zakat yang tersedia antara lain (zakat fitrah, Fidiah, Zakat Mal, Zakat Infak dan Sedekah) Ringkasan transaksi merupakan jenis rekapitulasi transaksi yang dimasukkan ke dalam laporan. Pilihan yang tersedia adalah rekapitulasi berdasarkan tanggal dan rekapitulasi berdasarkan transaksi. Untuk mendapat hasil laporan dalam format PDF, pengguna cukup meng-klik Print Kuitansi.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
141
Gambar 3.64 Tampilan Fitur Buat Laporan Kustom
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
142
Gambar 3.65 Tampilan Data Rekap Laporan
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
143
Gambar 3.66 Tampilan Hasil Rekapitulasi Laporan Format PDF
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
144
B.
Batch Report Batch Report merupakan hasil perhitungan secara total jumlah zakat fitrah yang diterima setiap tahun-nya, batch report ditambahkan setiap satu tahun sekali disetiap penerimaan zakat fitrah. Pada tabel batch report dapat dilihat jumlah nominal zakat fitrah, jumlah kg yang diterima setiap tahun. Jumlah ini secara otomatis akan di update oleh sistem seiring dengan bertambahnya jumlah zakat yang diterima, seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.67
Gambar 3.67 Tampilan Fitur Batch Report
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
145
C.
Rekapitulasi Penerima Zakat Pada fitur ini, terdapat pilihan periode yang dapat digunakan oleh pengguna untuk memilih rekapitulasi penerima zakat sesuai periode yang diinginkan. Setelah memilih periode, pengguna dapat langsung meng-klik Buat Rekapitulasi untuk menampilkan data rekapitulasi pada periode tersebut seperti Gambar 3.68. Hasil rekapitulasi ini dikelompokkan berdasarkan lokasi, yaitu per RW dan RT dari data yang terdapat pada SIZakat dapat dilihat pada Gambar 3.69. Laporan ini juga dapat dicetak dengan format PDF dan disimpan oleh pengguna dengan cara meng-klik Print Rekapitulasi seperti ditampilkan pada Gambar 3.70.
Gambar 3.68 Tampilan Fitur Rekapitulasi Penerima Zakat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
146
Gambar 3.69 Tampilan Laporan Rekapitulasi Data Penerima Zakat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
147
Gambar 3.70 Laporan Rekapitulasi Data Penerima Zakat Format PDF
3.10 Modul Prediksi Modul Prediksi berfungsi untuk memprediksi jumlah penerimaan zakat (khususnya penerimaan zakat fitrah) dan juga untuk memprediksi jumlah muzakki. Prediksi zakat fitrah dan muzakki diperoleh dari data-data pada tahun-tahun sebelumnya. Modul Prediksi sangat berguna sekali untuk melakukan antisipasi terhadap para muzakki yang waktu pembayaran zakatnya sangat mendekati dengan batas waktu penerimaan zakat fitrah. Sehingga UPZ dapat memperkirakan jumlah beras yang harus dibeli untuk kebutuhan zakat fitrah.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
148
Di dalam modul ini terdapat dua buah fitur yaitu Zakat dan Muzakki. Untuk mengakses fitur Zakat, pengguna dapat langsung pilih Modul Prediksi dan klik Zakat. Kemudian SIZakat akan menampilkan halaman Prediksi Zakat Fitrah.
Gambar 3.71 Tampilan Fitur Prediksi Zakat Fitrah
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
149
Gambar 3.72 Tampilan Fitur Prediksi Muzakki
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
150
BAB 4. Pengujian Sistem Informasi Zakat
Bab ini memaparkan penjelasan dari fitur yang telah diimplementasikan berdasarkan rancangan implementasi yang telah dilakukan sebelumnya beserta hasil pengujiannya. Dalam perencanaan pengujian, untuk langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan apa yang ingin diuji pada masingmasing pengujian. Setelah mengetahui apa saja yang ingin diuji, langkah berikutnya adalah menentukan lokasi dimana pengujian dilakukan. Pengujian software dilakukan untuk mendeteksi kesalahan dalam software (software error). Software error adalah adanya sebagian atau keseluruhan komponen code yang salah diakibatkan oleh kesalahan grammatical, atau kesalahan lain yang disebabkan oleh tim yang terlibat dalam pengembangan sistem (Setiadi, 2011). Mengenai penyebab software error ini, Galin (2004) secara rinci menyampaikannya dalam beberapa poin berikut: Kesalahan dalam mendefinisikan requirement. Seringkali klien melakukan kesalahan dalam mendefinisikan requirement. Error yang paling umum terjadi dari jenis ini adalah tidak disertakannya requirement yang penting, definisi requirement yang tidak lengkap, dan pencantuman requirement yang tidak perlu untuk penggunaan kedepannya. Kegagalan komunikasi antara klien dan pengembang Salah satu penyebab software error berikutnya adalah kegagalan komunikasi yang terjadi saat masa awal pengembangan. Penyebab kegagalan komunikasi ini mengakibatkan kesalahpahaman antara klien dan developer yang akhirnya mengakibatkan kesalahpahaman instruksi dan requirement dari klien. SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
151
Kesalahan dalam memahami software requirement Kesalahan ini biasanya dilakukan oleh developer yang dalam beberapa kondisi dapat menyimpang dari requirement yang sudah terdokumentasi. Hal ini menjadi salah satu penyebab software error karena biasanya software menjadi tidak sesuai dengan requirement-nya. Kesalahan umum dalam memahami software requirement seperti: developer menggunakan modul software dari proyek lain tanpa analisis yang cukup apakah modul tersebut memenuhi semua requirement baru, karena waktu yang terbatas dan dana yang akan habis, developer memutuskan untuk mengurangi fungsi dari software tersebut, dan developer menambahkan modul dan perubahan tanpa persetujuan klien yang menyebabkan software error. Kesalahan dalam mendesain rancangan logical. Kesalahan dalam rancangan logical yang biasanya didesain oleh systems architects, software engineers ini dapat menyebabkan software error karena hal ini sudah menyangkut inti dari software yaitu algoritma dan proses yang dilakukan software tersebut. Kesalahan dalam pemrograman. Kesalahan ini biasanya disebabkan oleh orang yang melakukan pemrograman itu sendiri, yaitu programmer. Banyak alasan yang menyebabkan programmer untuk melakukan kesalahan dalam pemrograman seperti ketidakpahaman dokumen desain, kesalahan syntax, error dalam penerapan tools yang digunakan, kesalahan pemilihan data, dan sebagainya. Ketidakcocokan antara dokumentasi dengan instruksi pemrograman. Hampir setiap unit pengembang pasti memiliki standar dokumentasi dan pemrograman sendiri. Dalam pengembangan software, kadang-kadang metode satu
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
152
pemrograman dengan pemrograman lainnya berbeda. Standar dokumen yang dimiliki developer tidak dapat digunakan apabila software yang dikembangkan tidak sesuai dengan standar tersebut. Meskipun kualitas software tersebut akhirnya dapat diterima, tetapi penanganan software oleh tim maintenance untuk ke depannya dapat memperbanyak error pada software tersebut. Waktu proses pengujian singkat Waktu pengujian software yang singkat juga menjadi salah satu penyebab software error. Pengujian dilakukan untuk menemukan error atau kesalahan pada software, sehingga kekurangan dari proses pengujian dapat mempengaruhi tingkat error dengan meninggalkan banyak error yang tidak terdeteksi atau tidak dikoreksi. Kesalahan Prosedural Membangung software harus melewati prosedur yang telah ditentukan dengan memperhatikan sejumlah kegiatan yang diperlukan pada setiap langkah dari proses. Biasanya pengembang software melewati beberapa prosedur penting. Setiap prosedur saling berkaitan sehingga apabila terjadi kesalahan prosedur maka secara tidak langsung akan menyebabkan software error. Kesalahan Dokumentasi Kesalahan yang terakhir yaitu kesalahan dokumentasi yang merupakan masalah bagi tim maintenance dan tim developer. Dokumen yang buruk akan menyebabkan tim maintenance dan tim developer kerepotan dalam pemeliharaan dan pengembangan software. Informasi mengenai petunjuk maintenance dan rancangan software tidak dijelaskan secara lengkap. Dengan tujuan untuk menghindari software error tersebut, maka dilakukan pengujian software (software testing). Biasanya
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
153
pengujian software ini dilakukan dengan prosedur (Setiadi, 2011). Banyak pengembang software menggunakan pengujian sebagai jaminan kualitas software. Landasan teori yang digunakan penulis seperti Software Quality (SQ), Software Quality Assurance (SQA) sebagai faktor utama dalam pengujian terhadap aplikasi SIZakat, tujuan SQA dan konsepnya adalah untuk menciptakan keamanan jaringan dan informasi, dan penjelasan singkat alatalat pengujian yang digunakan. Model pengembangan software yang digunakan di sini disebut sebagai V-Model (Hambling, Morgan, & Samaroo, 2010). Model ini memudahkan pengevaluasian awal produk.
Gambar 4.1 Metode V-Model
Pada gambar 4.1 Metode V-Model ini mendefinisikan langkah analisa dan spesifikasi sistem yang harus dilakukan SQA, yaitu pada bagian kiri berfokus pada elaborasi persyaratan pelanggan. Lalu pada bagian tengah menunjukkan bahwa perencanaan untuk pengujian harus dimulai dari setiap spesifikasi yang dibuat. Di sisi kanan berfokus pada pelaksanaan pengujian. Setiap pengujian berfokus pada setiap spesifikasi yang ingin diuji. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kerusakan atau kekurangan sedini mungkin dalam siklus hidup
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
154
pengembangan software yang akan digunakan. Setelah langkahlangkah tersebut dilakukan, langkah terakhir yang dilakukan adalah pemilihan tools yang dibutuhkan. Langkah-langkah diatas tersebut bertujuan untuk menciptakan test plan untuk masingmasing pengujian. Software testing adalah alat software quality assurance yang pertama kali diterapkan untuk mengontrol kualitas produk software sebelum dikirim atau dipasang di lokasi user (Setiadi, 2011). Menurut Myers, testing adalah proses menjalankan program dengan maksud untuk menemukan kesalahan/error (Galin, 2004). IEEE mendefinisikan dua hal mengenai software testing. Definisi yang pertama adalah proses mengoperasikan sistem atau komponen sistem dengan menggunakan kondisi yang ditentukan dan hasil dari operasi tersebut disimpan untuk dilakukan evaluasi. Definisi yang kedua adalah proses menganalisis suatu software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi software saat ini dengan kondisi yang diinginkan dan untuk mengevaluasi fitur software tersebut (Galin, 2004). Software testing merupakan bagian dari tahapan Software Development Life Cycle (SDLC) (Setiadi, 2011). SDLC merupakan siklus yang menggambarkan bagaimana sebuah software dibangun. Berbagai macam perangkat lunak yang berbasis komputer (Computer Based Information System) dibangun dengan pendekatan metodologi yang sudah terdefinisi di SDLC. Software testing merupakan tahapan yang harus dilalui setelah software dikembangkan. Untuk mendapatkan perangkat lunak yang berkualitas, maka pengujian harus dilakukan di semua tahapan. Pada sistem informasi zakat ini, dilakukan beberapa jenis software testing antara lain: unit testing, integration testing, stress testing, load testing, SQL dan XSS injection testing. Secara rinci semua proses jenis software testing tersebut diuraikan pada subbab 4.1 hingga 4.5 berikut.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
155
4.1 Unit Testing Pada bagian ini akan dipaparkan perencanaan pengujian untuk Unit Testing pada SIZakat. Pengujian Unit Testing digunakan untuk memastikan kode yang ditulis untuk unit memenuhi spesifikasi yang sudah ditentukan, sebelum diintegrasikan dengan unit lainnya. Pengujian ini juga berguna untuk memverifikasi bahwa kode yang ditulis untuk unit dapat dijalankan. Pendekatan yang dilakukan dalam Unit Testing ini disebut Test Driven Development (TDD) di mana penulis akan menulis test case untuk setiap unit yang ingin diuji terlebih dahulu (Hambling, Morgan, & Samaroo, 2010). Pengujian ini dilakukan di localhost yang berlokasi di komputer penulis. Penulis berperan sebagai tester yang hanya dapat melakukan pengujian terhadap kode, dan tidak bisa melakukan perbaikan terhadap kode yang mengandung error. Dalam melakukan pengujian ini, penulis menguji unit atau kelas atau method yang ada dalam models. Models adalah kelas PHP yang dirancang untuk bekerja dan berinteraksi langsung dengan database (EllisLab, Inc., 2013). Unit tersebut berada di models karena SIZakat dikembangkan menggunakan CodeIgniter yang menggunakan konsep MVC (Model-View-Controller). Berikut adalah daftar models yang diuji: a) mustahik_ model b) muzaki_ model c) periode_model d) prediction_ model e) report_model f) user_model g) zakat_quality_model h) zakat_type_ model i) dist_zakat_ mustahik
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
156
Dari masing-masing model tersebut, akan diuji apakah semua method yang ada pada class model tersebut mengeluarkan output yang benar dan tidak menghasilkan error. Tools yang digunakan pada pengujian ini adalah Simple Test. Simple Test dapat menguji apakah kode yang tertulis di unit SIZakat dapat berjalan sesuai dengan spesifikasinya. Dengan Simple Test, penulis dapat membuat test case pada setiap kelas yang diuji. Setiap test method pada kelas test case ditulis untuk memanggil beberapa pernyataan yang pengembang harapkan pernyataan tersebut benar seperti assertEqual() (website simpletest). Jika harapan yang ditulis adalah benar, maka hasil pengujian yang telah berhasil akan ditulis berupa laporan, tetapi jika terjadi kegagalan atau pengecualian yang tak terduga akan memicu peringatan dan deskripsi ketidakcocokan pada laporan tersebut. Penulis memilih menggunakan Simple Test karena memiliki kelebihan antara lain: Cocok digunakan untuk menguji framework CodeIgniter beserta kelas-kelas yang berada di dalamnya Memiliki berbagai macam method assert*() untuk menguji setiap method Dapat menampilkan laporan berupa HTML dalam bentuk yang mudah dibaca. Pada laporan tersebut, penulis dapat tahu test case dan test method mana yang lolos pengujian.
Tabel 4-1 Unit Testing Model Class Sistem Informasi Zakat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
157
No.
Model className
Jumlah MethodName yang diuji
Result
1.
mustahik_model
10 unit method
Semua method PASS
2.
muzaki_model
13 unit method
Semua method PASS
3.
periode_model
10 unit method
Semua method PASS
4.
prediction_model
5 unit method
Semua method PASS
5.
report_model
10 unit method
Semua method PASS
6.
user_model
13 unit method
Semua method PASS
7.
zakat_quality_model
11 unit method
Semua method PASS
8.
zakat_type_model
4 unit method
Semua method PASS
9.
dist_zakat_mustahik
8 unit method
Semua method PASS
Pada Tabel 4-1, tertulis semua model class yang digunakan di SIZakat.Terlihat juga jumlah unit method pada setiap model class yang telah berhasil melewati unit testing. Hal ini dapat dilihat dari kolom Result yang menyatakan keberhasilan suatu method. Jika method tersebut telah lolos sesuai ekspetasi yang ditentukan, maka Result dari method tersebut adalah PASS. Sedangkan jika method tersebut tidak lolos, maka Result tersebut adalah FAIL. Dari hasil unit testing yang diperoleh dapat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
158
disimpulkan bahwa semua model class menghasilkan luaran yang benar dan valid.
4.2 Integration Testing Pada bagian ini akan dipaparkan perencanaan pengujian untuk Integration Testing pada SIZakat. Integration testing digunakan untuk menemukan kerusakan pada antarmuka aplikasi dan interaksi antar komponen atau sistem yang terintegrasi (Hambling, Morgan, & Samaroo, 2010). Dengan demikin dasar pengujian dari integration testing dapat meliputi: desain software dan system; diagram arsitektursystem; workflow dan use-case. Pengujian ini dilakukan terhadap SIZakat yang berada di server Fasilkom UI dengan alamat ws-73.rsa.cs.ui.ac.id/sizakat. Penulis menggunakan tools Selenium IDE 2.0.0 dan browser Mozilla Firefox untuk melakukan pengujian ini. Penulis menggunakan Selenium IDE karena tools ini sangat mudah digunakan dan tidak perlu menggunakan scripting language. Berikut adalah langkah-langkah menggunakan Selenium IDE: Klik menu Tools dan pilih Selenium IDE. Setelah itu akan muncul halaman navigasi Selenium.
Gambar 4.2 Halaman Navigasi Selenium IDE
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
159
1) Button merah yang berada pada sisi kanan atas adalah button untuk merekam. Buton merah secara otomatis dalam keadaan merekam saat Selenium IDE pertama kali dijalankan. 2) Sebagai contoh, penulis ingin melakukan login ke staff. Buka halaman ws73.rsa.cs.ui.ac.id/sizakat dan login sebagai staff. 3) Setelah login, klik salah satu menu, setelah itu logout. 4) Setelah logout, klik button merah lagi untuk berhenti merekam.
Gambar 4.3 Hasil Merekam Skenario
5) Untuk rekaman dapat dilihat pada halaman tabel Selenium IDE. 6) Untuk memeriksa keakuratan fungsi yang telah direkam, klik button “Playentiretest suite” untuk semua test case, atau “Playcurrenttest case” untuk satu test case saja.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
160
Gambar 4.4 Melakukan Playback
7) Maka skenario yang dikerjakan tadi akan berjalan secara otomatis. 8) Untuk melihat log hasil rekaman terdapat di kolom navigasi bagian bawah. Untuk membuat skenario pengujian lainnya, dapat dilakukan mengikuti langkah-langkah diatas. Pengujian dianggap sukses ketika runs bernilai lebih dari 0 (nol), dan failures memiliki angka 0 (nol). Hal tersebut menunjukkan bahwa fungsional yang diuji memiliki langkah-langkah yang benar dan memiliki tampilan antarmuka yang tepat. Dalam melakukan pengujian ini, penulis melakukan login sebagai semua tipe pengguna kemudian menjalankan semua usecase yang ada untuk memastikan apakah fungsi tersebut berjalan dengan baik dan sesuai skenario. Selain itu, dilihat juga apakah fungsi tersebut menampilkan antarmuka yang diharapkan.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
161
Tabel 4-2 Skenario Menu Pengguna
Tabel 4-2 merupakan hasil pengujian Integration Testing pada menu pengguna. Dapat dilihat bahwa pada menu tersebut mempunyai lima fungsional yang diuji menggunakan Selenium IDE. Fungsional dianggap memiliki kerusakan jika Selenium IDE menghasilkan angka pada failures dan memiliki warna merah, sedangkan jika menghasilkan angka pada runs dan memiliki warna hijau berarti fungsional tersebut tidak memiliki kerusakan. Terlihat pada contoh pada tabel 2, semua fungsional berjalan dengan baik dan memiliki antarmuka yang benar.
4.3 Stress Testing Pada bagian ini akan menjelaskan perencanaan pengujian untuk stress testing. Stress testing bertujuan untuk mengidentifikasi beban yang dapat ditangani oleh sistem sebelum performa sistem tersebut menurun secara drastis (Subraya, 2006). Pengujian kali ini, tidak seperti load testing yang pengujiannya dilakukan pada beban pengguna tertentu, stress
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
162
testing dilakukan pada sejumlah pengguna (concurrent users) melebihi batas yang ditentukan.
bersamaan
Pengujian ini dilakukan terhadap SIZakat yang berada di server Fasilkom UI dengan alamat ws-73.rsa.cs.ui.ac.id/sizakat. Untuk mengetahui performa sistem secara umum, penulis melakukan stress testing pada halaman muka SIZakat saja. Penulis ingin mengetahui berapa request yang berhasil dan gagal diterima oleh user ketika diberi beban yang tinggi. Penulis memilih menggunakan ApacheBench (ab) sebagai alat bantu untuk melakukan stress testing karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain: a) Penggunaan tools yang terbilang mudah. b) Dapat digunakan untuk menguji banyak aplikasi secara bersamaan. c) Dapat digunakan secara multitasking. d) Hasil pengujian menghasilkan beberapa parameter penting yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas aplikasi. e) Tools sudah tersedia dalam Apache. Hasil pengujian yang dilakukan langsung di server Fasilkom menghasilkan keluaran yang lebih akurat dan menunjukkan keadaan sebenarnya. Penulis akan menjelaskan hasil analisis pengujian ini berdasarkan jumlah user yang yang semakin meningkat seiring waktu. Stress testing ini dilakukan dalam dua skenario yaitu menggunakan 500 user dengan 500 request dan 500 user dengan 100 request. Adapun hasil stress testing dari kedua skenario dapat dilihat pada gambar 4.5 dan gambar 4.6 berikut.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
163
Hasil Stress Testing Skenario 1 pada SIZAKAT 100%
0
55
Persentase
80%
139
110
89
361
390
411
60%
500 40%
445
Failed Requests Success Request
20% 0% 100
200
300
400
500
Jumlah Concurrent User tiap Batch
Gambar 4.5 Persentase Keberhasilan Eksekusi 500 Request dari 500 Users
Pada pengujian stress testing yang pertama, penulis menggunakan 500 user dengan jumlah 100 concurrent user yang meningkat pada pengujian berikutnya. Pada pengujian pertama, jumlah request yang digunakan adalah sebanyak 500 request. Dapat dilihat pada gambar 5, untuk 100 user pertama, semua request dapat dilayani dengan sangat baik (100%), sedangkan pada peningkatkan concurrent user pertama sehingga user menjadi 200, terjadi kegagalan sebanyak 139 request dari 500 request yang diberikan. Hingga peningkatan sebanyak 500 user, terjadi fluktuasi keberhasilan eksekusi request oleh sistem. Namun, apabila dilihat lebih detil, dalam beberapa kondisi yang diujicobakan, sistem masih berhasil mengeksekusi request dengan tingkat keberhasilan yang cukup baik yaitu 70%. Proses pengujian dilanjutkan pada skenario kedua untuk membuktikan ketahanan sistem lebih jauh. Pada pengujian stress testing yang kedua, penulis menggunakan 1000 request dan 500 user dengan jumlah 100 concurrent user yang meningkat pada pengujian berikutnya. Hasil dari pengujian stress testing skenario kedua diperlihatkan pada gambar 4.6 berikut.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
164
Hasil Stress Testing Skenario 2 pada SIZAKAT 100%
0
165
Persentase
80%
260
221
153
740
779
847
60%
1000 40%
835
Failed Requests Success Requests
20% 0% 100
200
300
400
500
Jumlah Concurrent User Tiap Batch
Gambar 4.6 Persentase Keberhasilan Eksekusi 1000 Request dari 500 Users
Dari hasil pengujian stress testing dengan skenario kedua, diperoleh hasil yang cukup memuaskan dimana dengan pemberian 1000 request, fluktuatif keberhasilan eksekusi request tidak terlalu tinggi. Dengan lima kali peningkatan concurrent user hingga 500 user, sistem mampu memberikan keberhasilan eksekusi request paling rendah sebesar 74% dan paling tinggi 100%. Hasil stress testing ini memberikan kesimpulan bahwa sistem informasi zakat yang dikembangkan memiliki ketahanan yang cukup baik, dimana sistem masih mampu mengeksekusi request yang masuk dalam jumlah banyak dan datang secara bersamaan.
4.4 Load Testing Pada bagian ini akan membahas perencanaan pengujian untuk melakukan load testing pada SIZakat. Menurut Subraya (2006), load testing digunakan untuk menentukan apakah sistem yang sedang diuji mampu menangani berbagai kegiatan yang diantisipasi dilakukan secara bersamaan oleh pengguna yang berbeda.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
165
Pengujian ini dilakukan terhadap SIZakat yang berada di server Fasilkom UI dengan alamat ws-73.rsa.cs.ui.ac.id/sizakat. Dalam melakukan pengujian ini, penulis akan menguji performa sistem dengan melakukan semua aktivitas yang ada pada menu dan fungsional SIZakat. Penulis ingin mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk sebuah fungsional berhasil dilakukan oleh seorang pengguna ketika fungsional tersebut diakses dengan jumlah yang tinggi secara bersamaan. Untuk membantu proses pengujian Load Testing, dibutuhkan sebuah tools yang dapat mensimulasikan beban dan melakukan aktivitas-aktivitas yang ada di SIZakat. Tools yang penulis pilih adalah Gatling. Penulis memilih menggunakan Gatling karena memilih kelebihan antara lain: a) Dapat merekam skenario pengujian yang diinginkan. b) Menggunakan bahasa pemrograman skala yang berjalan dibawah JVM yang mudah penyesuaiannya. c) Pemakaian yang ringan (tidak memakai resource besar) dan bebas biaya. d) Dapat digunakan untuk melakukan pengujian dengan jumlah virtual users yang besar. e) Gatling mempunyai hasil pengujian yang mudah dilihat dengan beberapa bentuk seperti tabel, grafik, report, dan lain-lain. Dari pengujian yang dilakukan terhadap keseluruhan menu dan fungsinya, berikut hasil yang diperoleh dari pengujian load testing: 1.
Menu Pengguna
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
166
Hasil Load Testing pada Menu Pengguna 6000
5560
Waktu (detik)
5000 3680
4000 2980
3000
Min 2000
1273
1000 50
40
Average
1080
954
40 179
70
311
Max
0 Pengelolaan Melihat Menambah Mengubah Data Detail Data Data Pengguna Pengguna Pengguna Penguna Fungsi Dalam Menu Pengguna
Gambar 4.7 Response Times Menu Pengguna
Load testing yang dilakukan pada menu pengguna menggunakan 100 concurrent user yang melakukan request sebanyak 20 kali dalam 1 detik. Hasil yang diperoleh dari pengujian menu pengguna dapat dilihat pada gambar 4.7. Pada gambar tersebut, terlihat rata-rata request dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 10 detik. Rentang waktu yang paling lama yaitu mengeksekusi request pada fungsi melihat detail pengguna yaitu dari 40 hingga 5560 detik. Hal ini dikarenakan data yang dipanggil untuk menampilkan detail informasi mengenai pengguna sistem cukup banyak. Sedangkan rentang waktu yang paling cepat yaitu ketika mengeksekusi request pada fungsi menambah data pengguna yaitu berkisar antara 40 hingga 1080 detik.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
167
2.
Menu Muzakki Hasil Load Testing pada Menu Muzaki 5000
4660
4500
Waktu (detik)
4000 3500 3000 2500
1770
2000
Min
1703
1500 1000 500
310
810 50
121 50
50
690 266
Average Max
90
0 Pengelolaan Melihat Data Detail Muzakki Muzakki
Menambah Mengubah Data Data Muzakki Muzakki
Fungsi dalam Menu Muzakki
Gambar 4.8 Response Times Menu Muzakki
Load testing dengan skenario yang sama yaitu menggunakan 100 concurrent user yang melakukan request sebanyak 20 kali dalam 1 detik dilakukan juga terhadap menu muzakki. Gambar 4.8 menunjukkan hasil load testing pada menu muzakki dimana rentang waktu eksekusi request terpanjang dilakukan pada menu melihat detail muzakki yaitu antara 50 hingga 4660 detik. Adapun rentang waktu terpendek yaitu 50 hingga 310 detik dalam mengeksekusi request terjadi pada fungsi menambah data muzakki. 3.
Menu Mustahik
Pada menu mustahik dengan skenario yang sama, hasil load testing seperti yang ditunjukkan gambar 4.9 memperlihatkan bahwa rentang waktu eksekusi terlama terjadi pada fungsi melihat detil mustahik. Sedangkan rentang waktu tercepat dalam mengeksekusi request terjadi pada menambah data
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
168
mustahik. Hal ini terjadi karena data detil mustahik yang dipanggil dan ditampilkan cukup banyak sehingga membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan fungsi lainnya dalam menu mustahik.
Waktu (detik)
Hasil Load Testing Menu Mustahik 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
7770 6650
2407
1318
50
50
50
670 212
1390 409 50
Min Average Max
Pengelolaan Melihat Menambah Mengubah Data Detail Data Data Mustahik Mustahik Mustahik Mustahik Fungsi dalam Menu Mustahik
Gambar 4.9 Response Times Menu Mustahik
4.
Menu Kualitas Zakat Pada menu kualitas zakat terdapat empat fungsi yang memiliki rentang waktu berbeda dalam merespon request. Rentang waktu tertinggi terjadi ketika fungsi mengubah data kualitas zakat yaitu antara 70 – 1370 detik. Sedangkan rentang waktu terendah terjadi ketika fungsi ‘menambah data kualitas zakat’ mengeksekusi request. Secara rinci, hasil pengujian load testing pada menu kualitas zakat dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
169
Hasil Load Testing Menu Kualitas Zakat
Waktu (detik)
1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
1370
510
360
250 130 40
105 50
160 40
318 70
Min
Average Max
Pengelolaan Melihat Kualitas Detail Zakat Kualitas Zakat
Menambah Mengubah Data Data Kualitas Kualitas Zakat Zakat
Fungsi dalam Menu Kualitas Zakat
Gambar 4.10 Response Times Menu Kualitas Zakat
5.
Menu Laporan
Hasil Load Testing pada Menu Laporan 800
710
700 Waktu (detik)
600 500 Min
400 300
219
Max
200 100
Average
80
0 Membuat Batch Report Fungsi dalam Menu Laporan
Gambar 4.11 Response Times Menu Laporan
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
170
Pada menu laporan terdapat satu fungsi yaitu membuat batch report. Fungsi ini diuji dengan skenario load testing yang sama dengan menu lainnya pada SIZAKAT yaitu 100 concurrent user yang melakukan request sebanyak 20 kali dalam 1 detik. Hasil yang diperoleh dari pengujian adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh fungsi mengeksekusi request adalah 219 detik dengan rentang response time antara 80 – 710 detik.
6.
Menu Prediksi Hasil Load Testing pada Menu Prediksi 2290
Waktu (detik)
2500 2000 1500
1150 Min
822
1000
507 500
50
40
Average Max
0 Melihat Laporan Prediksi Melihat Laporan Prediksi Zakat Muzakki Fungsi pada Menu Prediksi
Gambar 4.12 Response Times Menu Prediksi
Pada menu prediksi terdapat dua fungsi yaitu melihat laporan prediksi zakat dan melihat laporan muzakki. Hasil load testing terhadap dua fungsi tersebut dapat dilihat pada gambar 4.12. Hasil pengujian menunjukkan rentang waktu paling lama untuk merespon request ada pada fungsi melihat laporan prediksi zakat yaitu antara 50 – 229o detik.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
171
7. Menu Transaksi Hasil Load Testing pada Menu Transaksi
9000
8230
8000 7000 6000
5480 4880
5000 4000
Min
3000 1600
2000 1000
881
Waktu (detik)
50
Average 1183
1137
60
220
1410 90
790 406 80
710 288 60
0 Pengelolaan Melihat Mengubah Menambah Pengelolaan Melihat Data Detil Transaksi Transaksi Data Riwayat Transaksi Transaksi Zakat Zakat Transaksi Transaksi Zakat Muzakki Fungsi pada Menu Transaksi
Gambar 4.13 Response Times Menu Transaksi
Pada menu transaksi terdapat enam fungsi yang diuji yaitu pengelolaan data transaksi zakat, melihat detil transaksi, mengubah transaksi zakat, menambah transaksi zakat, pengelolaan data transaksi muzakki, dan melihat riwayat transaksi. Skenario load testing yang diujikan pada fungsi-fungsi tersebut menghasilkan respon times yang bervariasi. Rentang response time paling tinggi ada pada fungsi melihat detil transaksi karena data yang dipanggil dan ditampilkan cukup banyak. Sedangkan rentang response time paling rendah terjadi pada fungsi melihat riwayat transaksi.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
172
Max
8.
Menu Periode
Hasil Load Testing pada Menu Periode 2360
2500
Waktu (detik)
2000 1500 Min 1000
Average 550 369
500 131 40
40
350 179 90
410 192 70
480 191 60
0 Pengelolaan Penambahan Pengubahan Pengaktifan Penonaktifan Periode Periode Periode Periode Periode Fungsi pada Menu Periode
Gambar 4.14 Response Times Menu Periode
Pada menu periode terdapat lima fungsi yang diuji dengan load testing yaitu pengelolaan periode, penambahan periode, pengubahan periode, pengaktifan periode, dan penonaktifan periode. Implementasi skenario load testing yang sama menghasilkan informasi bahwa fungsi penambahan periode menjadi fungsi yang memiliki response time request paling lama yaitu antara 40-2360 detik. Sedangkan fungsi dengan response time paling rendah ada pada pada fungsi pengubahan periode yaitu antara 90 – 350 detik. 9.
Fungsi Umum
Pada fungsi umum terdapat dua fungsi yaitu fungsi login ke dalam sistem dan logout yaitu fungsi keluar dari sistem. Pengujian load testing pada fungsi ini ditampilkan pada gambar 4.15 berikut. Pada gambar 15 tersebut, ditampilkan bahwa fungsi
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
173
Max
login memiliki rentang respon time lebih rendah daripada fungsi logout.
Hasil Load Testing pada Fungsi Umum Waktu (detik)
1000
820
750
800 600
Min
400 200
288
244 40
30
Average Max
0 Login
Logout Fungsi Umum
Gambar 4.15 Response Times Fungsi Umum
Dari hasil pengujian load testing terhadap menu-menu yang ada pada SIZakat dapat disimpulkan bahwa pada setiap fungsi memiliki nilai respon time yang berbeda-beda. Namun, apabila dikaji kembali rata-rata request yang direspon oleh sistem tidak lebih dari 10 detik per request-nya. Sistem ini masih dapat menangani jumlah request yang muncul secara bersamaan dengan baik.
4.5 Pengujian Keamanan Data dengan SQL dan XSS Injection Testing Pada bagian ini akan menjelaskan proses perencanaan pengujian untuk SQL Injection Testing pada SIZakat. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui celah keamanan SIZakat dilihat dari sisi database. SQL Injection mengeksploitasi kelemahan suatu aplikasi web dengan menyelidiki bug/kesalahan pada basis data. Kesalahan yang digunakan adalah batas kemampuan database dalam mengantisipasi karakter yang tidak sesuai. Menurut Atashzar, Torkaman, Bahrololum, dan Tadayon (2011) dan You
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
174
Yu, Yuanyuan Yang, Jian Gu, dan Liang Shen (2011) SQL Injection menduduki peringkat pertama dalam daftar 10 kelemahan aplikasi web yang dikeluarkan oleh Open Web Application Security Project (OWASP). Pengujian SQL Injection dilakukan terhadap SIZakat yang berada di localhost yang berlokasi di komputer penulis. Dalam pengujian ini, penulis ingin mengetahui apakah keamanan di SIZakat dapat ditembus dengan memasukkan SQL query. Penulis menggunakan sqlmap untuk membantu proses pengujian SQL Injection karena tools tersebut dapat digunakan utuk semua jenis basis data, sistem operasi dan dapat digunakan untuk mendapatkan nama database, nama tabel bahkan mendapatkan isi dari tabel penting suatu aplikasi dengan akurat. Pada pengujian security SIZAKAT, penulis menggunakan 2 teknik sql injection. Teknik injeksi yang pertama adalah penulis mencoba cara brute force dengan mengisi karakter-karakter yang tidak wajar pada form login SIZakat (Fonseca, Vieira, & Madeira, 2010). Tujuan dari memasukkan karakter tersebut adalah agar database menghasilkan pesan error atau masuk ke dalam sistem. Cara kerja karakter tersebut adalah dengan menyebabkan nilai antara variabel username dan password bernilai true. Field username dan password diisikan 1' or '1' = '1. Teknik SQL Injection kedua adalah dengan menggunakan dork. Biasanya teknik ini digunakan apabila ws73.rsa.cs.ui.ac.id/sizakat mempunyai dork yang dapat dicoba untuk menemukan error pada databasenya. Aplikasi SIZakat berbeda dengan aplikasi web seperti situs suatu lembaga atau organisasi yang lebih informatif. Biasanya pada web lembaga atau organisasi dapat ditemukan banyak dork yang dapat digunakan untuk melakukan SQL Injection. SIZakat merupakan aplikasi yang penggunanya sudah ditentukan. Pengguna yang tidak resmi hanya dapat mengakses SIZakat sampai halaman login. Hanya pengguna yang sudah ditentukan yang dapat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
175
menemukan dork SIZakat. Walaupun dork SIZakat ditemukan, belum tentu dork tersebut dapat digunakan untuk melakukan SQL Injection. Selain SQL injection testing, pada sistem informasi zakat ini juga dilakukan XSS injection testing. XSS Injection Testing pada SIZakat yang mana merupakan pengujian keamanan yang kedua atau terakhir. Pengujian XSS atau Cross-Site Scripting Injection digunakan untuk mengetahui celah keamanan website dilihat dari lemahnya validasi yang dilakukan oleh sistem terhadap code mencurigakan yang diinjeksi terhadap halaman website. XSS Injection memanfaatkan kelemahan suatu aplikasi web dengan mencari kesalahan pada halaman dan form yang ada di web. Kesalahan yang dimanfaatkan adalah ketidakmampuan aplikasi untuk memvalidasi input dari user dan memeriksa apakah terdapat script berbahaya di halaman web. XSS Injection menduduki peringkat kedua setelah SQL Injection dalam daftar 10 kelemahan aplikasi web yang dikeluarkan oleh OWASP (You Yu, Yuanyuan Yang, Jian Gu, & Liang Shen, 2011). Pengujian XSS Injection dilakukan terhadap SIZakat yang berada di localhost yang berlokasi di komputer penulis. Dalam pengujian ini, penulis ingin mengetahui apakah keamanan di SIZakat dapat ditembus dengan memasukkan kode script yang berbahaya melalui form input. Alat untuk membantu proses pengujian XSS Injection ini adalah XSS-Me. Penulis menggunakan XSS-Me karena memiliki fitur-fitur yang cukup dan sangat mudah untuk digunakan. Adapun fitur-fitur yang dimiliki oleh XSS-Me adalah: a) Antarmuka yang simpel dan mudah untuk digunakan. b) Dapat menampilkan form-form yang ada di halaman web. c) Terdapat lebih dari 70 script untuk pengujian XSS dan dapat menjalankan 9 script yang banyak digunakan oleh hacker.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
176
d) Laporan ringkasan pengujian yang user-friendly yang memperlihatkan hasil dari setiap pengujian script. Sebelum melakukan pengujian dengan XSS Me, penulis melakukan injeksi secara manual. Ada dua cara injeksi yang penulis lakukan yaitu mencoba XSS dengan cara reflected dan mencoba XSS dengan cara stored. Teknik injeksi pertama adalah penulis mencoba menguji reflected XSS dengan menggunakan dork. Seperti yang diketahui pada pengujian SQL Injection, hanya pengguna yang sudah ditentukan yang dapat menemukan dork SIZakat. Walaupun dork SIZakat ditemukan, belum tentu dork tersebut dapat digunakan untuk melakukan XSS Injection. Teknik SQL Injection kedua adalah penulis mencoba menguji stored XSS dengan menggunakan kelemahan yang ada pada input form pada halaman SIZakat. Sama dengan teknik injeksi pertama yaitu dengan memasukkan kode script pada halaman SIZakat, tetapi yang menjadi perbedaannya adalah pada stored XSS, kode script tersebut diletakkan pada input field yang terdapat pada form di halaman SIZakat. Cara kerja injeksi ini adalah menyisipkan kode script pada HTML tag. Karena kode script tersebut menggunakan tag <script>, kode tersebut tidak dapat dilihat oleh pengguna, sehingga script tersebut dapat berjalan di background halaman SIZakat. Saat teknik tersebut dicoba pada salah satu input field di form input data pengguna, penguji tidak mendapatkan sebuah alert box. Secara otomatis, keamanan di SIZakat dapat memvalidasi input pengguna sehingga kode script tersebut dapat dihapus pada halaman detail pengguna. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa XSS Injection tidak dapat dilakukan terhadap SIZakat. Dari hasil pengujian keamanan data secara manual kemudian dibandingkan dengan pengujian dengan menggunakan XSS Me. Adapun XSS Me mampu memberikan informasi mengenai berkas yang tidak dapat diinjeksi. Hal ini menjadi keunggulan dibandingkan dengan teknik manual yang
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
177
digunakan. Salah satu contoh hasil pengujian keamanan data dengan XSS Me dapat dilihat pada gambar 4.16 berikut.
Gambar 4.16 Informasi Hasil Pengujian Keamanan dengan XSS Me
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
178
BAB 5. Implementasi Sistem Informasi Zakat di Masyarakat
5.1 Implementasi Sistem Informasi Zakat Sistem Informasi Zakat (SIZakat) akan diimplementasikan kepada komputer yang telah menjadi mitra kerjasama, diantaranya adalah masjid Imam Bonjol, masjid An-Nur BPK Gandul, masjid An-Nur Pancoran Timur, dan masjid Al-Muhajirin. Pada bab ini tim implementasi SIZakat dari Fasilkom UI akan menerima beberapa saran dan masukan dari mitra mengenai sistem yang telah dibuat sesuai dengan kondisi dan situasi yang terjadi. Masjid yang telah menjadi mitra dari program pengabdian masyarakat kampus UI diharapkan dapat memberikan feedback kepada tim implementasi SIZakat dari Fakultas Ilmu Komputer UI mengenai realisasi di lokasi mitra kerjasama pada saat penerimaan zakat fitrah telah tiba yang biasanya di mulai pada pertengahan bulan ramadhan. Namun, biasanya pada saat menjelang idul fitri proses pencatatan harus dilakukan dengan cepat, karena jumlah muzakki yang melakukan pembayaran zakat semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat mengakomodasi hal tersebut. Selain kecepatan, Sistem informasi Zakat (SIZakat) yang diterapkan harus mampu memenuhi kebutuhan database seluruh muzakki dan mustahik yang pernah melakukan transaksi zakat di tempat mitra tersebut, sehingga ketika muzakki atau mustahik tersebut kembali untuk melakukan transaksi zakat, maka sistem tidak perlu melakukan pencatatan ulang data muzakki atau mustahik.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
179
5.1.1
Implementasi SIZakat di Masjid Imam Bonjol
Masjid Imam Bonjol terletak di jalan Anggrit 26, Komplek Angkatan Laut, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Masjid ini merupakan salah satu pusat kegiatan keagamaan daerah tersebut. Visi dan misi masjid ini adalah berupaya untuk membangun masyarakat yang Islami dan mengamalkan syariat agama Islam. Salah satu kegiatan yang mendukung visi dan misinya adalah dengan pelayanan penerimaan zakat. Pelayanan penerimaan zakat telah dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi sejak tahun 2012. Salah satu faktor yang mendasari terjalinnya hubungan kerjasama antara pihak Fakultas Ilmu Komputer UI sebagai tim implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dengan masjid Imam Bonjol sebagai mitra kerjasama dikarenakan masjid tersebut sudah memiliki sebuah sistem komputerisasi zakat yang telah lama digunakan sejak tahun 2002. Dengan terjalinnya hubungan kerjasama ini, diharapkan dari kedua belah pihak akan saling mendukung terciptanya suatu sistem yang baik dalam pengelolaan SIZakat. Implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) pada masjid Imam Bonjol dilakukan pada periode satu minggu sebelum bulan ramadhan berakhir pada tahun 2012. Hal ini didasarkan karena satu minggu sebelum bulan ramadhan berakhir, penerimaan zakat fitrah sedang mengalami peningkatan yang lebih tinggi di bandingkan dengan hari-hari biasa selama bulan suci Ramadhan. Implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) di masjid Imam Bonjol ini digunakan untuk memfasilitasi pelayanan penerimaan zakat fitrah. Hal ini dilaksanakan karena zakat fitrah merupakan salah satu jenis zakat yang lebih banyak dikeluarkan oleh muzakki dibandingkan dengan jenis zakat yang lainnya. Dalam pelaksaannya, pelayanan penerimaan zakat di Masjid Imam Bonjol dengan menggunakan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dilakukan secara profesional
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
180
seperti layaknya lembaga amal zakat. Mengenai prosedur pelayanan penerimaan zakat di Masjid Imam Bonjol dapat dilihat pada Tabel 5-1 berikut ini.
Tabel 5-1 Prosedur Pelayanan Penerimaan Zakat
Muzaki
Petugas Penerima Zakat
Calon muzakki datang ke UPZ (Unit Pengelolaan Zakat) Imam Bonjol untuk membayarkan zakat-nya
Petugas memberikan form untuk diisi oleh muzakki mengenai jumlah zakat dan jenis zakat yang diberikan
Muzakki mengisi form sesuai dengan jumlah dan jenis zakat yang akan dizakatkan
Petugas penerima zakat menerima form dari muzakki dan memasukkan ke sistem. Petugas memandu muzakki untuk menyampaikan niat dan doa pada saat melaksanakan zakat fitrah.
Muzakki menyampaikan niat dan doa dengan petunjuk dari petugas zakat. Muzakki memberikan uang /barang yang akan dizakatkan kepada UPZ
Petugas penerima zakat menghitung jumlah barang yang diterima. Petugas mencetak tanda terima dan memberikan tanda terima kepada muzakki
Muzakki menerima tanda terima
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
181
Masjid Imam Bonjol menggunakan dua Sistem Informasi Zakat yang dipakai pada saat penerimaan zakat fitrah yaitu sistem komputerisasi zakat yang sudah dimiliki oleh masjid Imam Bonjol sejak tahun 2002 dan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang dikembangkan oleh tim Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Cara ini digunakan agar para amil (petugas zakat) dapat beradaptasi secara perlahan-lahan dengan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang dibuat oleh tim implementasi dari Fakultas Ilmu Komputer. Selain itu, hal ini juga merupakan cara yang paling baik untuk dapat mengetahui peningkatan efektivitas sistem yang baru dibandingkan dengan sistem komputerisasi zakat lama yang telah digunakan. Sehingga, Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang dibuat oleh tim Fakultas Ilmu Komputer UI dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pada saat melakukan pelayanan penerimaan zakat fitrah. Pengembangan SIZakat sangat penting, karena ada banyak hal yang tidak dapat diakomodasi oleh sistem komputerisasi zakat yang telah lama digunakan.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
182
Gambar 5.1 Penerimaan Zakat di Masjid Imam Bonjol
Pada Error! Reference source not found. dapat dilihat agaimana proses pelayanan penerimaan zakat di Masjid Imam Bonjol pada saat H-1. Petugas amil zakat yang bertugas untuk melakukan penerimaan zakat di masjid Imam Bonjol berjumlah 14 orang. Setiap petugas memiliki jadwalnya masing-masing. Proses penerimaan zakat fitrah mencapai puncaknya pada saat H-1 sebelum Idul Fitri. Masjid Imam Bonjol telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam penerimaan zakat menggunakan aplikasi sistem komputerisasi zakat sehingga semua pencatatan dan penyaluran zakat dapat dilakukan dengan baik. Sebelum dilakukan implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang telah dikembangkan oleh tim Fakultas Ilmu Komputer UI, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) kepada pihak amil (pihak panitia zakat). Hal ini bertujuan agar petugas amil zakat dapat dengan mudah mengoperasikan SIZakat yang telah dirancang oleh tim Fakultas Ilmu Komputer UI. Selain itu, setiap petugas dapat bertanya langsung ataupun memberi masukan kepada tim implementasi Fakultas Ilmu Komputer UI mengenai SIZakat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
183
Sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) ini dinilai penting, karena petugas amil zakat di masjid Imam Bonjol sudah terbiasa dengan sistem yang lama telah digunakan. Oleh karena itu, setiap petugas amil zakat harus mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan Sistem Informasi Zakat (SIZakat), agar pada saat pelaksanaan implementasi dapat meminimalisir kendala yang mungkin akan terjadi. Tahapan sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dilakukan pada minggu pertama sampai minggu ketiga bulan Ramadhan. Setelah itu baru dilakukan implementasi pada minggu terakhir bulan suci Ramadhan. Berdasarkan hasil dari implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat), maka ada beberapa saran-saran yang diajukan oleh masjid Imam Bonjol sebagai mitra. Hal-hal penting yang disampaikan diantaranya agar database muzakki yang terdapat pada sistem lama dapat dipindahkan ke Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang dikembangkan oleh tim implementasi Fakultas Ilmu Komputer UI. Kemudian, saran dan masukkan dari pihak mitra telah dipenuhi oleh tim implementasi Fakultas Ilmu Komputer UI. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk fungsionalitas penambahan fitur data muzakki pada menu transaksi zakat pada Gambar 5.2 berikut ini.
Gambar 5.2 Penambahan Muzakki pada Transaksi
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
184
Adapun kendala yang dihadapi pada saat implementasi penggunaan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) diantaranya adalah adanya petugas amil zakat yang tidak mengikuti pelatihan dan sosialisasi sehingga masih belum bisa mengoperasikan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang telah dikembangkan oleh tim Fasilkom UI. Namun, hal itu dapat diatasi dengan diadakannya pelatihan dan sosialisasi internal yang dilakukan oleh petugas amil zakat dari Masjid Imam Bonjol yang beberapa diantaranya sudah mahir dan mengerti tentang Sistem Informasi Zakat (SIZakat). Sehingga, tim implementasi Fakultas Ilmu Komputer UI tidak perlu mengulang kegiatan pelatihan dan sosialisasi.
5.1.2 Implementasi SIZakat di Masjid An-Nur BPK (Gandul) Masjid An-Nur BPK terletak di wilayah kota Depok Jawa Barat. Lokasinya berada di Komplek BPK kelurahan Gandul, kecamatan Cinere. Masjid An-Nur BPK sebelumnya belum pernah menggunakan sistem komputerisasi dalam melaksanakan penerimaan zakat. Cara yang digunakan masih sangat konvensional yaitu dengan cara pencatatan manual. Menindak lanjuti hal ini, maka tim implementasi Fakultas Ilmu Komputer UI melakukan musyawarah/rapat dengan pengurus DKM Masjid AnNur BPK untuk mendapatkan cara terbaik mengenai teknis pelatihan dan sosialisasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat). Akhirnya, disepakati mengenai pelatihan dan sosialisasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat). Cara yang dilakukan sedikit berbeda dibandingkan dengan implementasi di masjid Imam Bonjol yaitu dari segi waktunya. Pelatihan dan sosialisasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) harus sudah dilakukan dua bulan sebelum waktu penerimaan zakat dilakukan. Hal ini bermaksud agar dapat diketahui perkembangan kemampuan petugas amil zakat. Apabila hasil belum sesuai target yang dikehendaki atau
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
185
masih terdapat beberapa kekurangan, maka pelatihan dan sosialisasi dapat diadakan kembali. Implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dilakukan secara manual pada siang hari. Kemudian, pada malam hari petugas melakukan input data muzakki ke dalam Sistem Informasi Zakat (SIZakat). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan sumber daya petugas amil yang dapat menggunakan komputer. Selain itu, petugas amil zakat di masjid An-Nur BPK yang belum dapat menggunakan komputer diberikan pelatihan khusus agar segera dapat mengoperasikan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) oleh tim implementasi dari Fakultas Ilmu Komputer UI. Mengenai suasana pelatihan dan sosialisasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dapat dilihat pada Gambar 5.3 berikut ini.
Gambar 5.3 Pelatihan Sistem Informasi Zakat pada Masjid An-Nur BPK Gandul
Berbeda dengan masjid Imam Bonjol yang sudah memiliki infrastruktur yang lengkap, masjid An-Nur BPK masih membutuhkan sarana penunjang seperti laptop, printer, dan
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
186
konektivitas jaringan antar komputer. Pelatihan terhadap petugas amil zakat lebih difokuskan mengenai dasar cara penggunaan laptop, pengoperasian printer, dan penggunaan SIZakat. Agar tujuan tersebut dapat terlaksana, pelatihan dilakukan dengan kondisi santai dan kekeluargaan. 5.1.3
Implementasi SIZakat di Masjid An-Nur (Pancoran Timur)
Masjid An-Nur Komplek Perdatam merupakan masjid yang terletak di daerah Pancoran Timur. Sebelumnya Masjid An-Nur Pancoran belum pernah menggunakan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) untuk pencatatan penerimaan zakatnya. Biasanya petugas amil menggunakan cara konvensional yaitu mencatat manual dengan buku dan pulpen seperti di masjid An-Nur BPK. Implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) pada Masjid An-Nur Pancoran dapat dilakukan secara singkat dan cepat. Hal ini dapat dilakukan karena pengurus masjid sangat membantu tim Fakultas Ilmu Komputer UI dalam pelaksanaan implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat). Pengurus masjid dalam beberapa hari mempersiapkan sumber daya dan perangkat keras (hardware) yang diperlukan seperti printer, komputer, laptop, dan konektivitas jaringan. Perangkatperangkat tersebut sudah dimiliki oleh masjid ini sebelumnya. Tidak hanya perangkat keras yang disediakan oleh masjid An-Nur Perdatam, namun sumber daya manusia (petugas amil zakat) yang akan menggunakan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dapat dipersiapkan. Setelah seluruh sumber daya perangkat keras dan sumber daya manusia untuk menggunakan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) telah siap, maka tim implementasi dari Fakultas Ilmu Komputer UI memberikan pelatihan dan sosialisasi. Kegiatan pelatihan dan sosialisasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) secara intensif dilakukan dimulai dari tanggal 8 Agustus 2012 sampai
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
187
dengan 17 Agustus 2012. Pelatihan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dilakukan tanpa kendala, beberapa staf pengurus masjid memang sudah mahir menggunakan komputer dan mengerti cara kerja web server.
Gambar 5.4 Pelatihan Sistem Informasi Zakat Masjid An-Nur Perdatam
Pada Gambar 5.4 dapat dilihat bagaimana suasana staf pengurus masjid An-Nur Pancoran mencoba melakukan input data ke dalam Sistem Informasi Zakat (SIZakat). Dalam waktu yang singkat dan disertai dengan dukungan dari pihak masjid An-
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
188
Nur Pancoran, maka Sistem Informasi Zakat (SIZakat) secara penuh dipakai langsung pada saat penerimaan zakat pada tahun ini. Teknis implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang dilakukan di masjid An-Nur Pancoran dilaksanakan oleh dua orang staf. Satu staf mengoperasikan komputer untuk melakukan input data ke dalam sistem, dan satu staf yang lain menerima zakat dan membantu para muzakki untuk membaca doa ketika menyerahkan zakat. Kemampuan dan cara para staf masjid An-Nur Pancoran untuk beradaptasi secara cepat dari sistem konvensional ke Sistem Informasi Zakat (SIZakat) patut diapresiasi. Hasil dari rekapitulasi penerimaan zakat masjid An-Nur Pancoran pada tanggal 17 Agustus 2012 adalah sejumlah Rp 80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah). Jumlah rekapitulasi ini bisa didapatkan secara langsung dari Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang dikembangkan oleh tim implementasi Fakultas Ilmu Komputer UI. Nominal ini yang nantinya akan dibelikan beras oleh masjid dan keesokan harinya beras tersebut akan dibagikan kepada beberapa mustahik yang telah terdaftar dari database masjid An-Nur Pancoran. Sistem pembagian zakat fitrah di masjid An-nur Pancoran sudah sangat baik dan terkoordinasi dengan pihak terkait. Pembagian zakat dilakukan dengan cara menukarkan form yang dibagikan sesuai rekomendasi dari masing-masing Rukun Tetangga (RT) di sekitar masjid An-Nur Pancoran. Pembagian zakat fitrah dengan cara ini dapat mengurangi kepadatan dan kericuhan pada saat hari H pembagian zakat.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
189
Gambar 5.5 Suasana Penerimaan Zakat di Masjid An-Nur Pancoran
Gambar 5.5 merupakan suasana pembagian zakat di masjid An-Nur Pancoran. Kurang lebih sebanyak 5 ton beras yang dibagikan kepada mustahik. Pembagian ini tidak dilakukan secara merata, namun dibagikan sesuai dengan tingkat kebutuhaan dari muzakki. Contohnya adalah sebagai berikut, paket zakat yang diterima oleh seorang pengangguran dengan seorang janda beranak 3 dibedakan dari sisi jumlah beras yang diterima dan uang santunan yang diberikan. Cara pembagian zakat berdasarkan kebutuhan dari muzakki merupakan hal yang sangat jarang dilakukan oleh pengurus zakat, karena pembagaian zakat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
190
dengan cara ini harus memiliki data yang paling update mengenai kondisi keluarga di lingkungan masyarakat sekitar. Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang dikembangkan oleh tim implementasi Fakultas Ilmu Komputer UI dapat mengakomodasi seluruh kegiatan penerimaan zakat yang meliputi pencatatan, penyaluran, dan pelaporan penerimaan zakat yang dikelola oleh masjid An-Nur Pancoran. Flow process yang telah ada di masjid An-Nur Pancoran menjadi tantangan sendiri bagi tim implementasi dari Fakultas Ilmu Komputer UI untuk mengembangkan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) pada periode berikutnya. 5.1.4
Implementasi SIZakat di Masjid Al-Muhajirin
Masjid Al-Muhajirin terletak di Jalan Nusantara Kota Depok Jawa Barat. Pelatihan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) di masjid Al-Muhajirin dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2012. Waktu pelatihan dilakukan selama 1 hari penuh. Peserta pelatihan ini berjumlah 10 orang yang berasal dari para pengurus masjid dan remaja masjid. Pelatihan ini dilakukan dari jam 09:00 sampai jam 14:00 seperti yang terlihat pada Gambar 5.6 berikut.
Gambar 5.6 Pelatihan Sistem Informasi Zakat (SIZakat)
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
191
Seluruh sarana seperti komputer dan perangkat jaringan telah terpasang pada ruangan kelas di sebelah masjid. Masjid AlMuhajirin merupakan masjid yang dikelola oleh suatu yayasan pendidikan sehingga komputer dan peralatan networking yang digunakan sebagai perangkat untuk mengadakan pelatihan telah tersedia. Pelatihan sendiri meliputi cara penggunaan SIZakat, cara melakukan input data ke dalam sistem, cara mencetak lembaran bukti kuitansi, dan beberapa contoh kasus pada saat penerimaan zakat. Pada waktu implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat), masjid Al-Muhajirin masih menggunakan sistem komputerisasi dengan program microsoft excel. Karena beberapa sebab dan alasan maka implementasi penerimaan zakat dengan menggunakan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) akan dilakukan pada periode berikutnya.
5.2 Analisa Hasil Implementasi SIZakat Sub bab ini akan membahas hasil implementasi SIZakat berdasarkan sistem pengujian yang telah dijelaskan Bab 4. Beberapa analisanya antara lain: 1)
2)
Hasil dari unit testing menunjukkan hasil memuaskan karena masing-masing class dan method dalam SIZakat memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh penulis. Hal ini terlihat dari setiap test case yang telah lolos pengujian karena telah menghasilkan output yang benar dan sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengujian integration testing menunjukkan bahwa semua fungsional telah berjalan sesuai fungsinya. Laporan dari Selenium IDE menunjukkan bahwa setiap langkah pada semua skenario telah berjalan dengan baik ketika melakukan playback dan tidak ditemukan kesalahan pada antar mukanya.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
192
3)
4)
5)
6)
Hasil pengujian stress testing menunjukkan bahwa performa SIZakat cukup baik ketika dihadapi beban yang tidak normal. Ketika diuji menggunakan 500 dan 1000 requests, SIZakat mampu melayani concurrency level sebesar 100 tanpa gagal. Dilihat dari lokasi penggunaan SIZakat, jumlah request tersebut sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Hasil pengujian load testing menunjukkan bahwa performa SIZakat sudah cukup baik ketika dihadapi berbagai macam aktivitas dari user ketika diakses secara bersamaan. Laporan dari Gatling menunjukkan bahwa ratarata response time yang dihabiskan oleh user untuk setiap aktivitas tidak lebih dari waktu yang ditentukan, yaitu 10 detik. SIZakat tidak dapat diinjeksi menggunakan teknik SQL Injection baik secara manual maupun dengan bantuan tools sqlmap. Pengujian dengan memanfaatkan sqlmap menunjukkan SIZakat tidak dapat diinjeksi karena tidak menampilkan informasi penting mengenai database-nya. SIZakat menggunakan framework CodeIgniter yang memisahkan antara model, view, controller (MVC). Secara umum aplikasi yang menggunakan model MVC aman dari teknik SQL Injection. SIZakat tidak dapat diinjeksi menggunakan teknik XSS Injection baik secara manual maupun dengan bantuan tools XSS Me. Pengujian secara manual maupun menggunakan tools XSS Me menunjukkan bahwa SIZakat tidak dapat diinjeksi karena mempunyai kemampuan untuk memvalidasi input pengguna.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
193
5.3 Delta Perubahan Implementasi Sistem Informasi Zakat Dalam Bab ini akan dijelaskan beberapa dampak dan manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat). Program ini menghasilkan software/teknologi tepat guna sehingga Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dapat diakses secara bebas oleh masyarakat. Dengan transparansi laporan penerimaan zakat, diharapkan impelementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dapat menstimulus masyarakat agar dapat menyisihkan sejumlah hartanya untuk berzakat. Selain manfaat stimulus terhadap masyarakat, implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) juga memiliki pencatatan nama muzakki dan mustahik yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat sekitar (Rencana Jangka Panjang). Setiap transaksi yang dilakukan oleh muzakki dicatat oleh amilin pada Sistem Informasi Zakat (SIZakat). Datadata yang telah dicatat pada SIZakat dapat diolah menjadi sebuah laporan yang dapat digunakan untuk pelaporan kepada masyarakat atau lembaga zakat. Beberapa hasil yang diperoleh dari kegiatan implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) yang dilaksanakan oleh tim Fakultas Ilmu Komputer UI dijelaskan seperti yang terdapat pada Tabel 5-2 berikut ini. Tabel 5-2 Hasil Implementsi Sistem Informasi Zakat
No
Kondisi Sebelum
Kegiatan yang dilakukan
Kondisi Setelah
1
Sistem Pencatatan Manual
Pembuatan dan Pengembangan Sistem Informasi Zakat
Sistem pencatatan menggunakan aplikasi komputer
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
194
2
Pelaporan dan Perhitungan Jumlah Zakat secara manual
Penggunaan Sistem Informasi Zakat
Pelaporan dan perhitungan jumlah zakat dapat secara otomatis dilakukan
3
Nama-nama Pembayar zakat yang tidak tersimpan dengan baik.
Penggunaan Sistem Informasi Zakat
Nama-nama pembayar zakat dapat tercatat dan historical data mengenai zakat dari para muzakki dapat tercatat secara baik.
4
Kenaikan jumlah penerimaan zakat.
Impelementasi Sistem Informasi Zakat
Naiknya jumlah hasil penerimaan zakat yang diterima oleh lembaga zakat
5
Sumber daya Manusia yang belum dapat mengelola zakat secara teratur
Pelatihan Penggunaan Sistem Informasi Zakat
Sumber daya yang mampu mengelola zakat dan menggunakan sistem dengan baik
5.4 Pemantauan Pelayanan Sistem Informasi Zakat Pemeliharaan atau maintenance Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dibutuhkan untuk dapat memastikan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik. Maintenance sistem dilakukan sejak 19–28 Juli 2014 agar proses pencatatan penerimaan zakat dapat dilakukan dengan benar. Di dalam proses maintenance Sistem Informasi Zakat (SIZakat) ditemukan beberapa masalah-masalah teknis, seperti kekeliruan dalam melakukan input data. Sehingga,
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
195
tim implementasi Fakultas Ilmu Komputer UI harus selalu memeriksa hasil data yang diinput ke dalam Sistem Informasi Zakat (SIZakat) agar dapat sesuai dengan jumlah dana yang disetorkan.
Gambar 5.7 Rekapitulasi Online Penerimaan Zakat
Pada Gambar 5.7 dapat dilihat jumlah penerimaan zakat di masjid An-Nur BPK yang tercatat di dalam Sistem Informasi Zakat (SIZakat) sejumlah Rp. 153.618.000,00 dan jumlah beras 270.5 Kg. Menurut pihak DKM Masjid An-Nur BPK, telah terjadi peningkatan penerimaan zakat sebesar 100% sejak tahun 20122014.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
196
Gambar 5.8 Maintenance Sistem Informasi Zakat
Pada Gambar 5.8 dapat dilihat bagaimana suasana saat dilaksanakan maintenance Sistem Informasi Zakat (SIZakat) oleh tim Fakultas Ilmu Komputer UI di masjid An-Nur Komplek BPK Gandul.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
197
Gambar 5.9 Proses Pelayanan Sistem Informasi Zakat
Sedangkan pada Gambar 5.9 terlihat bagaimana proses penerimaan pelayanan zakat dengan menggunakan Sistem Informasi Zakat (SIZakat) di masjid An-Nur BPK. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa terjadi peningkatan penerimaan zakat sebanyak 100% sejak tahun 2012 sampai tahun 2014. Sehingga, semakin banyak masyarakat yang percaya dan bersedia mengeluarkan zakatnya melalui masjid An-Nur BPK. Selain itu, di dalam Sistem Informasi Zakat (SIZakat) juga terdapat rekapitulasi laporan zakat setiap tahun atau periodenya seperti yang terdapat pada Gambar 5.10 berikut ini.
Gambar 5.10 Rekapitulasi Laporan Zakat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
198
Dengan menggunakan Rekap Laporan Zakat yang terdapat pada salah satu modul Sistem Informasi Zakat (SIZakat), masjid An-Nur BPK dapat melihat secara langsung secara detil informasi mengenai laporan zakat. Seperti yang terlihat pada Gambar 5.10 di atas, dapat diketahui mengenai data penerimaan zakat tahun 2014 seperti: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Zakat fitrah uang sebanyak 1843 orang=Rp. 57.917.000,00 Zakat fitrah beras sebanyak 97 orang=270.5 kg Fidyah uang sebanyak 40 orang=Rp. 19.335.000,00 Fidyah beras sebanyak (-) Zakat mal sebanyak 56 orang=Rp. 57.035.000,00 Infak Shadaqoh sebanyak 272 orang=Rp. 19.331.000,00 Jumlah Total Beras sebanyak 270.5 kg Jumlah Total Uang sebesar Rp. 153.618.000,00
Gambar 5.11 Pencatatan Identitas Muzakki pada SIZakat
Selain rekapitulasi penerimaan zakat, Sistem Informasi Zakat (SIZakat) juga mencatat dan menyimpan data muzakki yang berzakat. Jika pada suatu waktu dibutuhkan informasi muzakki, maka sistem ini dapat mengakomodasi hal tersebut. Beberapa informasi yang diperoleh dari fitur detil muzakki seperti yang terlihat pada Gambar 5.11 antara lain:
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
199
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
ID Muzakki Nama Muzakki No. KTP/Identitas Muzakki Alamat Muzakki Email Muzakki No. Telpon Muzakki Tanggal Terdaftar Muzakki Foto Muzakki
Sejak penggunaan pertama kali Sistem Informasi Zakat (SIZakat) pada tahun 2012 sampai tahun 2014 telah terjadi peningkatan yang signifikan terhadap hasil perolehan zakat di masjid An-Nur BPK. Perolehan hasil penerimaan zakat di masjid An-Nur BPK setelah dilakukan implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) dapat kita lihat pada Tabel 5-3. Tabel 5-3 Perolehan Zakat Masjid An-Nur BPK Tahun 2012 - 2014
No
Zakat
2012
2013
2014
1
Pembayar Zakat
956
1585
1843
2
Penerimaan Zakat Fitrah
29.337.500
43.725.000
57.917.000
3
Penerimaan Zakat Mal
18.381.000
50.211.200
57.035.000
4
Penerimaan Fidyah
6.525.000
7.765.000
19.335.000
5
Penerimaan Infaq
6.355.250
13.875.500
19.331.000
Total Penerimaan Zakat
60.598.750
115.576.700
153.618.000
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
200
Penerimaan Zakat (2012 - 2014) 70000000 60000000 50000000 40000000 30000000 20000000 10000000 0 2012
2013
2014 (Implementasi Sistem Informasi Zakat)
Penerimaan Zakat Fitrah
Penerimaan Zakat Mal
Penerimaan Fidyah
Penerimaan Infaq
Gambar 5.12 Grafik Penerimaan Zakat Tahun 2012 - 2014
Pada Gambar 5.12 dapat kita lihat grafik penerimaan zakat sejak tahun 2012-2014. Salah satu pengaruh utama dari implementasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) adalah meningkatnya jumlah muzakki dan jumlah penerimaan zakat sejak tahun 2012 – 2014 dari 60 juta hingga 153 juta. Sejak tahun 2012 sampai tahun 2014 telah terjadi peningkatan sekitar dua kali lipat untuk jumlah pembayar zakat (muzakki) dan penerimaan zakat fitrah. Sedangkan, untuk penerimaan zakat mal, fidyah, dan infaq terjadi peningkatan tiga kali lipat. Peningkatan penerimaan zakat di masjid An-Nur BPK Gandul merupakan suatu prestasi yang patut dibanggakan. Secara tidak langsung hal tersebut merupakan suatu bentuk kepercayaan masyarakat terhadap kepengurusan DKM masjid An-Nur BPK khususnya petugas zakat (amil). Prestasi dan kepercayaan masyarakat ini diperoleh berkat kerja keras pengurus DKM masjid An-Nur BPK dan impelementasi aplikasi Sistem Informasi Zakat (SIZakat) oleh tim dari Fakultas Ilmu Komputer UI.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
201
5.5
Perencanaan Selanjutnya Pengembangan Sistem Informasi Zakat
Sistem yang sudah establish pada saat ini sudah dapat mencatat perolehan zakat dari 1 masjid. Sistem tersebut hanya dapat mengakomodir 1 masjid, jika ada masjid yang membutuhkan sistem ini maka masjid tersebut harus melakukan deployment system informasi zakat kembali. Untuk pengembangan selanjutnya tim pengembang sistem informasi zakat bermaksud untuk membuat aplikasi sistem informasi agar lebih scalable. Sistem informasi zakat berpeluang untuk dapat dipakai secara mudah oleh banyak masjid. Dengan pengembangan sistem informasi zakat yang dapat digunakan oleh beberapa masjid diharapkan skalabilitas sistem informasi zakat dapat meningkat. Update sistem informasi zakat dilakukan agar dapat mengakomodir banyak lembaga zakat sehingga masyarakat dapat melihat keterbukaan dalam pengelolaan zakat. Dengan keterbukaan dalam pelaporan zakat, diharapkan masyarakat dapat secara mudah melihat laporan zakat.
Gambar 5.13 Tahapan Selanjutnya Sistem Informasi Zakat
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
202
Dalam pengembangan selanjutnya sistem informasi zakat, hal yang perlu dilakukan adalah pembuatan kebutuhan dan spesifikasi dari aplikasi yang akan dibuat. Beberapa fungsionalitas aplikasi yang akan update antara lain : Modul Pengaturan Pengguna Modul pengaturan pengguna mengalami perubahan karena mekanisme assignment pengguna perlu memenuhi untuk banyak masjid. Update Modul Pengaturan Muzakki Modul pengaturan muzakki mengalami perubahan karena untuk pengembangan selanjutnya muzakki berasal dari entitas masjid sehingga perlu dilakukan sinkronisasi basis data. Modul Pengaturan Transaksi Modul transaksi akan mengalami perubahan karena sistem informasi zakat akan mendapatakan pencatatan transasksi yang berasal dari banyak masjid, sehingga diperlukan pengaturan agar transaksi tersebut dapat di manage dengan baik. Modul Pelaporan Zakat Modul pelaporan zakat mengalami perubahan, pelaporan sistem informasi zakat tidak hanya ditampilkan dari satu masjid tetapi informasi zakat dapat ditampilkan dari beberapa masjid. Sehingga diperoleh pelaporan hasil penerimaan zakat dapat diperoleh untuk membantu pihak pemerintah daerah untuk melihat kondisi sosial masyarakat. Secara teknis pengembangan sistem informasi zakat akan diimplementasikan pada server Universitas Indonesia, sehingga setiap masjid mencatat penerimaan dan pengeluaran zakat hanya ke dalam satu sistem. Diharapkan dengan sistem yang
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
203
terintegrasi, seluruh palaporan zakat dapat secara terbuka dilaporkan kepada masyarakat.
Daftar Pustaka Al Faridy, Hasan Rifa’i, Drs., Panduan Zakat Praktis, Dompet Dhuafa Republika, 1996 Anyanwu, M. N., & Shiva, S. G. (2009). Comparative Analysis of Serial Decision Tree Classification Algorithms. International Journal of Computer Science and Security (IJCSS), 3(3), 230-240. Retrieved June 1, 2013, from http://www.cscjournals.org/csc/manuscript/Journals/IJCSS/ volume3/Issue3/IJCSS-82.pdf Atashzar, H., Torkaman, A., Bahrololum, M., & Tadayon, M. (2011). A Survey on Web Application Vulnerabilities and Countermeasures. International Conference on Computer Sciences and Convergence Information Technology (ICCIT), 647-652. Baker, M. (2012). Unit Testing for PHP. Retrieved May 28, 2013, from SimpleTest: http://www.simpletest.org/ Bazis DKI Jakarta. (n.d.). Petunjuk Praktis Bagi Mustahik. Retrieved Mei 27, 2013, from Website of Bazis DKI Jakarta: http://www.bazisdki.go.id/panduan/zakat12/85-petunjukpraktis-bagi-mustahik Beck, K. (2002). Test Driven Development: By Example. Boston: Addison- Wesley. Berry, M. J., & Linoff, G. S. (2004). Data Mining Techniques For Marketing, Sales, Customer Relationship Management (Second ed.). Indianapolis, Indiana: Wiley Publishing, Inc. Craig, R. D., & Jaskiel, S. P. (2002). Systematic Software Testing. Massachusetts: Artech House Publishers.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
204
Damele A. G., B., & Stampar, M. (2006-2013). Automatic SQL Injection and Database Takeover Tool. Retrieved April 29, 2013, from sqlmap: http://sqlmap.org/ EllisLab, Inc. (2012). Application Flow Chart : CodeIgniter User Guide. Retrieved June 20, 2013, from CodeIgniter User Guide Version 2.1.3: http://ellislab.com/codeigniter/userguide/overview/appflow.html EllisLab, Inc. (2013, May 21). Models. Retrieved from CodeIgniter User Guide : http://ellislab.com/codeigniter/userguide/general/models.html Elmasri, R., & Navathe, S. (2010). Fundamentals of Database Systems. Boston: Addison-Wesley. Erman. Pusat Pengembangan Zakat Produktif. Tersedia: http://www.zakatcenter.org/index.php/konsultasizakat/147-apa-itu-nishab. Tanggal akses 7 September 2012. Fonseca, J., Vieira, M., & Madeira, H. (2010). The Web Attacker Perspective - A Field Study. 21st International Symposium on Software Reliability Engineering (ISSRE), 21, 299-308. Galin, D. (2004). Software Quality Assurance from Theory to Implementation. London: Addison Wesley. Gatling Project. (2013). Stress Tool. Retrieved May 20, 2013, from Gatling Project: http://gatling-tool.org/ Hall, M., Frank, E., Holmes, G., Pfahringer, B., Reutemann, P., & Witten, I. H. (2009, June). The WEKA Data Mining Software: An Update. SIGKDD Explorations, Volume 11(Issue 1), 10-18. Han, J., & Kamber, M. (2006). Data mining Concepts and Techniques (Second ed.). San Fransisco: Morgan Kauffman.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
205
Hambling, B., Morgan, P., & Samaroo, A. (2010). Software Testing: An ISTQB- ISEB Foundation Guide (2nd ed.). Swindon: British Computer Society. Hardikar, S., Shrivastava, A., & Choudhary, V. (2012). Comparison between ID3 and C4.5 in Contrast to IDS. VSRD International Journal of Computer Science & Information Technology, Vol. 2(7), 659-667. Retrieved May 31, 2013, from http://www.vsrdjournals.com/CSIT/Issue/2012_07_July/Web /10_Surbhi_Hardikar_797_Research_Communication_CSIT_ July_2012.pdf Jatmiko, W., Zaman, B., & Ma'sum, M. A. (2012). Sistem Informasi Zakat Online Solusi Efektif Pengelolaan Zakat di Masjid Imam Bonjol Jakarta. Universitas Indonesia. Depok: Fasilkom UI. Kantardzic, M. (2011). Data Mining: Concepts, Models, Methods, and Algorithms (2nd ed.). Hoboken, NJ, USA: John Wiley & Sons, Inc. Kunhua Zhu, Junhui Fu, & Yancui Li. (2010). Research the performance testing and performance improvement strategy in web application. 2nd International Conference on Education Technology and Computer (ICETC), 2, 328332. Larose, D. T. (2005). Discovering Knowledge in Data: an Introduction to Data Mining. Hoboken, New Jersey, USA: John Wiley and Sons, Inc. Laudon, K. C., & Laudon, J. C. (2011). Management Information Systems (12th ed.). New Jersey: Prentice Hall Machine Learning Group at the University of Waikato. (n.d.). Weka 3: Data Mining Software in Java. Retrieved from
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
206
Weka 3 - Data Mining with Open Source Machine Learning Software in Java: http://www.cs.waikato.ac.nz/ml/weka/ Mizouni, R., Serhani, M. A., Dssouli, R., Benharref, A., & Taleb, I. (2011). Performance Evaluation of Mobile Web Services. IEEE European Conference on Web Services (ECOWS), 9, 184-191. Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. 2011. Fiqih Zakat Kontemporer Soal Jawab Ihwal Zakat Dari Yang Klasik Hingga Terkini. Solo: Al-Qowam. Patil, D. D., Wadhai, V. M., & Gokhale, J. A. (2010, December). Evaluation of Decision Tree Pruning Algorithms for Complexity and Classification Accuracy. International Journal of Computer Applications, Volume 11 - No.2, 23-30. Pressman, R. (2000). Software Engineering: A Practitioner's Approach (5th ed.). New York: McGraw-Hill. Pu Yunming, & Xu Mingna. (2009). Load Testing for Web Applications. International Conference on Information Science and Engineering (ICISE), 2954-2957 Qardawi, Yusuf. 2006. Hukum Zakat. Jakarta: PT. Mitra Kerjaya Indonesia. Quinlan, J. R. (1993). C4.5: Programs for Machine Learning. USA: Morgan Kaufmann. Quinlan, J. R. (1999, August). Simplifying Decision Trees. International Journal of Human-Computer Studies, Volume 51(Issue 2), 497–510. Random.org. (2012). RANDOM.ORG. Retrieved June 8, 2013, from List Randomizer: http://www.random.org/lists/ Ridwan, Ahmad Hasan. 2013. Manajemen Baitul Mal wa Tamwil. Bandung: CV. Pustaka Setia
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
207
Saptarini, N., & Wardoyo, R. (2012, Juli). Penggunaan Algoritma C4.5 Dan Logika Fuzzy Untuk Klasifikasi Talenta Karyawan (Studi Kasus: Politeknik Negeri Bali). Jurnal Matrix, 2, 95100. Retrieved June 5, 2013, from http://p3m.pnb.ac.id/dokument/jurnal/1347421263_Ayuk%20 Sapta.pdf Security Compass. (2013). XSS-Me. Retrieved May 27, 2013, http://labs.securitycompass.com/exploit-me/xss-me/ Seixas, N., Fonseca, J., Vieira, M., & Madeira, H. (2009). Looking at Web Security Vulnerabilities from the Programming Language Perspective: A Field Study. International Symposium on Software Reliability Engineering (ISSRE), 129-13 Selenium. (2006-2013). Selenium IDE Plugins. Retrieved May 28, 2013, from http://docs.seleniumhq.org/projects/ide/ Setiadi, A. (2011). Penjaminan Mutu Sistem Informasi Bantuan Operasioal Sekolah melalui Pengujian Performansi Keamanan dan Keakuratan. Universitas Indonesia. Depok: Fasilkom UI. Sharma, A. K., & Sahni, S. (2011, May). A Comparative Study of Classification Algorithms for Spam Email Data Analysis. International Journal on Computer Science and Engineering (IJCSE), Vol. 3 No. 5, 1890-1895. Shi, H. (2007). Best-first Decision Tree Learning. Master Thesis, The University of Waikato, Department of Computer Science, Hamilton, New Zealand. Retrieved from http://researchcommons.waikato.ac.nz/bitstream/handle/1 0289/2317/thesis.pdf?sequence=1 Shrivastava, D. P., & Jain, R. C. (2011). Unit test case design metrics in test driven development. International
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
208
Conference on Communications, Computing and Control Applications (CCCA), 1-6. Subraya, B. (2006). Integrated Approach to Web Performance Testing: A Practitioner's Guide. Pennsylvania: Idea Group Inc. Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin. 2012. Sifat Zakat Nabi. Jakarta: Darus Sunnah Press. Syamsuddin, A. (2012, September 23). Algoritma Decision Tree C4.5. Retrieved from Blog ITB: http://blogs.itb.ac.id/aiceware/2012/09/23/algoritmadecision-tree-c4-5/ Tan, P.-N., Steinbach, M., & Kumar, V. (2006). Introduction to Data Mining (1st ed.). Boston, USA: Pearson AddisonWesley. The Apache Software Foundation. (2013). ab - Apache HTTP server benchmarking tool. Retrieved April 29, 2013, from Apache HTTP Server: http://httpd.apache.org/docs/2.2/programs/ab.html The Open Web Application Security Project (OWASP). (2013). Testing for SQL Injection (OWASP-DV-005). Retrieved June 5, 2013, from OWASP: https://www.owasp.org/index.php/Testing_for_SQL_Injecti on_(OWASP- DV-005) Turban, E., Aronson, J. E., & Liang, T. P. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems. USA: Pearson Education Inc. Upton, D. (2007). CodeIgniter for Rapid PHP Application Development. Birmingham: Packt Publishing. Vercellis, C. (2009). Business Intelligence: Data Mining and Optimization for Decision Making. United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
209
Witten, I. H., Frank, E., & Hall, M. A. (2011). Data Mining: Practical Machine Learning Tools and Techniques (3rd ed.). Burlington: Morgan Kaufman. Wu, X., Kumar, V., Quinlan, J. R., Ghosh, J., Yang, Q., Motoda, H., . . . Steinberg, D. (2007). Top 10 Algorithms in Data Mining. Knowledge and Information Systems, 1-37. Retrieved from http://www.cs.uvm.edu/~icdm/algorithms/10Algorithms08.pdf You Yu, Yuanyuan Yang, Jian Gu, & Liang Shen. (2011). Analysis and Suggestions for the Security of Web. International Conference on Computer Science and Network Technology (ICCSNT), 1, 236-240. Retrieved June 1, 2013 Yusuf W., Y. (2007). Perbandingan Performansi Algoritma Decision Tree C5.0, CART, dan CHAID: Kasus Prediksi Status Resiko Kredit di Bank X. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 59-62. Zaenal Abidin, A. (2011). Implementasi Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Tingkat Bahaya Tsunami. Seminar Nasional Informatika, ISSN: 1979-2328. Retrieved June 1, 2013, from http://repository.upnyk.ac.id/620/1/A-4.pdf
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariahekonomi/13/04/29/mm039y-potensi-zakat-rp-217-triliun-terserapsatu-persen http://pusat.baznas.go.id/ib-peduli/ http://www.airlimbahku.com/2014/07/inilah-potensi-zakat-diindonesia-30.html
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
210
Profil Singkat Penulis
Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom. Surabaya, 16 Desember 1973 Pengajar / Staf Akademis Fakultas Ilmu Indonesia
Komputer
Universitas
[email protected] Ketertarikan: Robotika, Swarm Intelligence, Odor Source Localization, Electronic Nose Quote: “Tidak ada tanggal merah di kalender saya, 247 merupakan angka terbaik setiap minggunya”
Ari Wibisono, S. Kom, M. Kom. Jakarta, 27 Desember 1988 Pengajar / Staf Akademis Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
[email protected] Ketertarikan: HPC Quote:
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
211
Mira Suryani, S.Pd, M.Kom Bandung, 30 Desember 1989 Teaching & research assistant Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
[email protected] Ketertarikan: E-learning, information retrieval, information system Quote: Keep moving forward
M Nanda Kurniawan, S. Kom. Depok, 22 Februari 1989 Asisten peneliti Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
[email protected] Ketertarikan: Robotics, Machine Learning, Computer Vision, Digital Signal Processing and Ubiquitous Computing Quote: "When someone ask: what if you fail? I answer: I just need to believe!"
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
212
David Bayu Ananda, S. Kom. Jakarta, 8 Oktober 1991 Programmer VICO Indonesia - Contractor, Brillodeo Ketertarikan: Information system, programming with Java, C, HTML, CSS, PHP, jQuery, AJAX, JavasScript, VBA, and others. Quote: "Lautan yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang tangguh"
Abdul Haris, S. Kom. Jakarta, 20 Juli 1991 Software Consultant PT. Wincor Nixdorf Indonesia Ketertarikan: Software Engineer, Information System, System Management, Computer Networks, Architecture and High Performance Computing Quote: “Simple is the new smart”
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
213
Big Zaman, S. Kom. Surabaya, 18 Oktober 1989 Asisten peneliti & Asisten Dosen Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
[email protected] Ketertarikan: Embedded System, Software Engineering Quote: "There may be people that have more talent than you, but there’s no excuse for anyone to work harder than you do." (Derek Jeter)
Muhammad Anwar Ma'sum, S.Kom, M.Kom Nganjuk, 21 November 1990 Research Assistant Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
[email protected] Ketertarikan: Robotics, Embedded Systems, Machine Learning Quote: "Nothing is Imposible"
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
214
Moh. Yusuf, S.T. Bogor, 20 Juni 1970 Asisten Divisi Riset Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
[email protected] Ketertarikan: E-learning Quote:
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
215
Glosarium
Muzaki
Interface (antarmuka)
Mustahik Sha’
Amilin Nisab
Username Password
Zakat Mal
Orang yg (wajib) membayar zakat:infak dan sedekah dari para -diharapkan oleh fakir miskin Hubungan atau batasan umum antara dua unit atau alat; 2 batasan umum antara sistem pengolahan data otomatis atau bagian suatu sistem tunggal Orang yang berhak menerima zakat Satuan jumlah makanan satu orang per hari, untuk standar zakat fitrah, setara dengan 2751 gram atau 2,75 Kg. Panitia yang mengurusi pengumpulan dan distribusi zakat Batasan jumlah harta yang membuat seseorang diwajibkan untuk menunaikan zakat; diwajibkan menunaikan zakat jika hartanya telah mencapai nisab. Nama pengguna sistem yang digunakan dalam proses log in. Kata kunci rahasia yang digunakan oleh pengguna untuk masuk (log in) ke dalam sistem Zakat harta yang wajib hukumnya dikeluarkan jika telah mencapai batas/nisab yang ditentukan
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
216
zakat fitrah
Fidiah
Sedekah / Infak
User
Zakat yang wajib ditunaikan oleh kaum mampu setiap bulan Ramadhan. Memberikan makan kepada kaum yang berhak menerima, sebagai tebusan karena tidak berpuasa. Ibadah sunnah berupa pemberian (harta/benda) kepada mereka yang membutuhkan. Pengguna sistem
Transaction
Aktivitas transaksi dilakukan.
Report
Laporan aktivitas zakat yang tercatat pada sistem Salah satu klasifikasi hukum/status Ibadah, di mana Allah akan memberikan pahala jika dikerjakan, tetapi tidak berdosa jika ditinggalkan.
Sunnah
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
zakat
yang
217
Daftar Indeks
A Amilin, 28, 193, 215
N Nisab, 6, 12, 128, 215
F Fidyah, 11, 133, 198, 199,200 Fitrah, v, vii, xi, xv, 1, 2, 5, 9, 10, 20, 28, 31, 32, 33, 36, 49, 65, 68, 72, 82, 114, 127, 128, 129, 132, 133, 134, 140, 144, 147, 178, 179, 180, 181, 182, 188, 198, 199, 200, 215 Form, 41, 42, 91, 99, 102, 103, 104
H Hardware, 67, 186
M Mal, v, vii, 1, 2, 6, 9, 12 Mustahik, v, vii, viii, xiii, 2, 5, 7, 8, 22, 24, 25, 29, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 44, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 55, 57, 58, 61, 82, 83, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 113, 114, 138, 139,155, 156, 157, 167, 168, 178, 188, 189, 193, 203 Muzakki, v, viii, xii, xiv, xv, xvi, 2, 8, 20, 24, 29, 31, 32, 33, 37, 41, 42, 43, 48, 49, 51, 58, 59, 62, 64, 67, 72, 82, 83, 84, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 101, 102, 103, 104, 114, 115, 123, 124, 126, 129, 132, 147, 148, 149, 167, 170, 171, 178, 179, 180, 183, 185, 188, 189, 199, 200, 202
P Password, 59, 60, 85, 87, 90, 174, 215
R Report, xiv, xvii, 46, 49, 50, 54, 55, 65, 84, 139, 144, 155, 157, 165, 179, 216 Requirement, iv, 66, 81, 150, 151
S Software, iii, 66, 67, 150, 151, 152, 153, 154, 155, 158, 193, 203, 204, 205, 206, 207, 208, 212, 213 Sunnah, 18, 208, 216
T Transaction, xvii, 49, 52, 62, 63, 64, 126, 216 Trigger, 29
U User, 163, 164, 165, 166, 167, 174, 175, 176, 192, 204, 216 Username, 59, 60, 85, 87, 89, 90, 174, 215
Z Zakat, iii, v, vi, vii, viii, ix, xi, xiv, xv, xvi, xvii, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
218
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49. 50, 51, 52, 54, 55, 56, 60, 61 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 95, 101, 104, 105, 107, 110, 111, 113, 114, 115, 121, 122, 123,124, 125, 126, 127, 128, 129, 131, 132, 133, 134, 135, 136,
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
137, 138, 139, 140, 144, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 150, 153, 154, 155, 156, 157, 158, 159, 162, 164, 165, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 174, 175, 176, 178, 179, 180, 181 182, 183, 184, 185, 86, 187, 188, 189, 190, 191, 192, 193, 194, 195, 196, 197, 198, 199, 200, 201, 202, 203, 204, 205, 208, 289, 215, 216
219
SI Zakat : Sistem Informasi Zakat
ii