PROYEK AKHIR
SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN BERBASIS WEB BERDASARKAN PERATURAN PEMRINTAH NOMOR 21 MENGENAI PAJAK PENGHASILAN
DITA NOVITA MARISA ARISANTI NRP. 7406 040 083 Dosen Pembimbing : Tessy Badriyah,S.Kom, MT NIP. 132 297 020
JURUSAN TEKNIK TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2008
SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN BERBASIS WEB BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 MENGENAI PAJAK PENGHASILAN Oleh:
DITA NOVITA MARISA ARISANTI 7406.040.083
Proyek Akhir ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan (S.S.T) di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Disetujui oleh Tim Penguji Proyek Akhir:
Dosen Pembimbing:
1. Afrida Helen, ST, M.Kom
1. Tessy Badriyah, S.Kom, MT
NIP. 132.170.593
NIP. 132.297.020
2. Nana Ramadijanti, S.Kom, M.Kom NIP. 132.206.161
3.
Rengga Asmara,S. Kom NIP. 132.310.244
Mengetahui: Ketua Jurusan Teknologi Informasi Arna Fariza,S.Kom, M.Kom NIP 132.233.198
ii
ABSTRAK Pembuatan system informasi ini membahas tentang system Penggajian Karyawan Berbasis Web Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 21 Mengenai Pajak Penghasilan, Tempat / Obyek pada Pembuatan Sistem Informasi ini dilakukan pada sebuah Politeknik x sebagai tempat pengambilan contoh kasus. sebagai prototype Variabel yang digunakan dalam pembuatan sisten informasi ini antara lain sumber penghasilan yang diterima yaitu dari APBN atau dari PNBP, Macam Tunjangan yang diterima, Ketentuan Pajak yang diterapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 21 menegenai Pajak Penghasilan, Besarnya Potongan pajak. Proyek akhir ini mengetengahkan “system Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 21 Mengenai Pajak Penghasilan”, yang hasilnya diharapkan menjadi satu standard sistem penggajian yang mampu memberikan transparansi mengenai pemotongan pajak untuk tiap – tiap penghasilan yang diterima karyawan . Dari hasil Sistem informasi didapat dari variabelvariabel yang signifikan antara lain: Besarnya potongan pajak yang diterapkan pada tiap – tiap penghasilan yang diterima. Kata kunci : Oracle 9i,PHP, PPH 21.
iii
ABSTRACT This information system discuss about making employees remuneration on web base relate from government rule No 21 concerning income tax information system. This research place to case sampling for information system is a Politechnic X. Prototype variable applied in making in this information system are used production source received from APBN and PNBP, The received fringe benefit, the tax rule is applied to relate from government rule no 21 about income tax, Rebate to tax. This final project is about “Employees Remuration On Web Base relate Government Rule No. 21 Concerning Income Tax Information System”, and the result should become one pay standard system capable to give concerning withholding for received salary by employees production. From this information system is got significant variables, for example : How much tax rebate is applied for the production received employees. Keywords : Oracle9i,PHP, PPh 21
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas limpahan dan hidayah-Nya, serta perlindungan, pertolongan dan ridho-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan proyek akhir ini, serta tak terlupakan iringan salam dan shalawat bagi junjungan kami nabi besar Muhammad SAW. Dengan pengerahan segenap usaha, akhirnya kami dapat menyelesaikan proyek akhir yang berjudul : “ SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN BERBASIS WEB BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 MENGENAI PAJAK PENGHASILAN “ tepat pada waktunya. Pengerjaan proyek akhir ini dilakukan secara individual. Proyek akhir ini merupakan kewajiban setiap mahasiswa dengan tujuan unutk memenuhi persyaratan kelulusan pada program Diploma IV jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS. Perlu disadari bahwa proyek akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian guna tercapainya hasil yang lebih baik. Semoga apa yang telah penulis tuangkan dalam proyek akhir ini sedikit banyak dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan semua. Amin.
Surabaya, Januari 2008 Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH Segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan petunjuk sehingga Proyek Akhir ini dapat diselesaikan dengan lancar dan sukses. Penulisan Proyek Akhir ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sangat dalam kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing selama pelaksanaan dan penyelesaian Proyek Akhir ini, yaitu kepada : 1.
Allah SWT yang mencurahkan Segenap kenikmatan baik berupa nikmat Iman dalam Islam serta Berkah, Hidayah dan Inayah-Nya kepada Penulis. 2. Nabi Muhammad Saw sebagai suri teladan kami. 3. Keluargaku tercinta, Muhammad Taufik dan Muhammad Rayhan Tauladani, suami dan anak yang selalu memberi perhatian, kasih sayang, dan dorongan semangat buatku, yang selalu mendoakanku dimanapun aku berada. 4. Keluarga Besar di Kota Singkawang, Mamah Aryani, serta kakak dan adek–adek yang selalu memberi dorongan dan kasih sayang, serta doa yang selelu menyertai setiap langkahku. 5. Bapak Dr Ir Titon Dutono M.Eng, selaku Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya – ITS 6. Ibu Arna Afriza S.kom, M.kom, selaku Ketua Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya – ITS. 7. Bapak Iwan Syarif , S.Kom, M.Kom, selaku wali kelas 8. Ibu Tessy Badriyah,S.kom, MT selaku Dosen pembimbingku, Terima Kasih atas bimbingan dan bantuannya dalam menyelesaikan TA saya, semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat. 9. Buat Adekku agung, Mbak Nunu yang senantiasa membantu saya dalam pengerjaan Proyek Akhir ini. 10. Seluruh Tim Pengajar (Dosen dan Asisten Dosen) Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya – ITS. 11. Keluarga Besar Surabaya, terimakasih atas perhatian dan bantuannya selama penulis berada diperantaun.
vi
12. Teman-temanku IT LJ Dikmenjur Angkatan V yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada penulis. 13. Teman seperjuangan dari malang, Nina, Ardi, Wandi, Akang, Willy, Rizal, ternyata perjuangan kita diridhoi-Nya. 14. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran TA saya yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu. Segala ucapan terima kasih dari saya tentunya belum cukup, semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan keluarga dan temen-teman kepada saya.
vii
DAFTAR ISI JUDUL……………………………………………………………….. PENGESAHAN .................................................................................. ABSTRAK............................................................................................ ABSTRACT.......................................................................................... KATA PENGANTAR........................................................................... UCAPAN TERIMA KASIH................................................................. DAFTAR ISI......................................................................................... DAFTAR GAMBAR............................................................................ DAFTAR TABEL.................................................................................
Halaman i ii iii iv v vi viii x xii
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang…………………………………………. 1.2. Tujuan………………………………………………….. 1.3. Masalahan dan batasan..................................................... 1.4. Metodelogi Penulisan Proyek Akhir................................ 1.5. Sistematika Pambahasan..................................................
1 1 2 2 4
BAB 2. TEORI PENUNJANG 2.1. Sistem Informasi……………………………………….. 2.1.1 Konsep dasar Sistem............................................... 2.1.2 Data dan informasi.................................................. 2.1.3 Konsep Sistem Informasi........................................ 2.2 Database............................................................................ 2.2.1 Perlunya Database .................................................. 2.2.2 Beberapa jenis database......................................... 2.2.3 Bagaimana sebuah data terorganisasi.................... 2.2.4 Keutuhan Data…………………………………… 2.2.5 Batasan integritas………………………………… 2.3. Oracle Database 9i……………………………………... 2.4 Komunikasi dengan RDBMS melalui SQL...................... 2.4.1 Bentuk SQL Secara Umum..................................... 2.4.2 Bentuk SQL Query Secara Umum……………….. 2.4.3 SQL-Fungsi Agregat dan Group Function……….. 2.4.4 Data Definition Language....................................... 2.4.5 Data Manipulation Language…………………….. 2.5. PHP.................................................................................. 2.5.1 Dasar Pemograman PHP........................................
6 6 6 7 7 8 8 9 9 10 11 11 14 14 14 16 17 18 19
viii
2.5.2 Keunggulan PHP..................................................... 2.5.3 Prinsip Kerja Pengaksesan Berkas PHP................ 2.5.4 Pemograman PHP untuk mengakses oracle........... 2.6 Peraturan Pemerintah No.21............................................. 2.6.1 Penghasilan yang dipotong PPh.............................. 2.6.2 Pengurangan Yang diperbolehkan.......................... 2.6.3 Tarif dan cara perhitungan Pemotongan PPh 21.....
19 20 21 26 26 27 29
BAB 3. PERANCANGAN SISTEM 3.1. Cara Kerja Sistem ........................................................... 3.1.1 Sistem kerja Aplikasi secara umum........................ 3.1.2 Diagram Blok Sistem…………………………….. 3.1.3 Perancangan DFD................................................... 3.1.4 Pembuatan Tabel Rasional...................................... 3.1.5 Pembuatan Tabel database...................................... 3.1.6 Pembuatan SiteMap................................................ 3.2 Perhitungan Pajak Yang diterapkan berdasar PP no.21.... 3.2.1 Penghasilan yang bersumber pada APBN.............. 3.2.2 Penghasilan yang bersumber pada PNBP............... 3.3 Desain User Interface ………………………………….. 3.3.1 Desain Cover Utama ……………………………. 3.3.2 Desain Login ……………………………………. 3.3.3 Desain Otomatisasi Pembayaran………………...
33 33 35 36 37 43 55 56 57 60 61 61 62 63
BAB 4. PENGUJIAN SISTEM 4.1 Proses pengujian Software................................................ 4.1.1 Pengujian Sistem Untuk pihak Keuangan ............. 4.1.2 Pengujian Sistem Untuk pihak Kasubag................ 4.1.3 Pengujian Sistem Untuk pihak User......................
66 69 91 94
BAB 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan.......................................................................... 5.2. Saran – Saran.......................................................................
98 98 100
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Prinsip kerja pengaksesan berkas PHP........................ 21 Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem................................................... 35 Gambar 3.2 Level 0 Proses Penggajian Karyawan......................... 36 Gambar 3.3 Level 1 Proses Penggajian Karyawan………………. 37 Gambar 3.4 Tabel Rasional untuk menangani Data Karyawan...... 39 Gambar 3.5 Tabel Rasional Untuk Otomatisasi PNBP................... 40 Gambar 3.6 Tabel Rasional untuk keu_apbn.................................. 41 Gambar 3.7 Tabel Rasional Untuk Event Satuan……………........ 42 Gambar 3.8 Tabel Rasional Untuk Event Tim…………………… 42 Gambar 3.9 Tabel Rasional Event Absen………………………… 42 Gambar 3.10 sitemap aplikasi system ............................................ 56 Gambar 3.11 Desain cover utama................................................... 62 Gambar 3.12 Desain Untuk LOGIN................................................ 63 Gambar 3.13 Desain Sesi Pembayaran............................................ 64 Gambar 4.1 Tampilan Cover Utama............................................... 67 Gambar 4.2 Login untuk pihak Keuangan...................................... 68 Gambar 4.3 Proses Login Untuk pihak Keuangan.......................... 69 Gambar 4.4 Master Gaji Pokok....................................................... 70 Gambar 4.5 Master Tunjangan Umum............................................ 71 Gambar 4.6 Master Tunjangan Beras.............................................. 72 Gambar 4.7 Master Tunjangan Insentif........................................... 73 Gambar 4.8 Master Tunjangan Jabatan........................................... 74 Gambar 4.9 form Tunjangan makan dan Tunjangan kinerja........... 75 Gambar 4.10 Proses otomatisasi bayar............................................ 77 Gambar 4.11 Pesan setelah Otomatisasi bayar................................ 77 Gambar 4.12 Daftar pegawai........................................................... 79 Gambar 4.13 Rincian gaji pegawai................................................. 79 Gambar 4.14 Laporan Pajak Honorarium Pegawai......................... 80 Gambar 4.15 Laporan Pajak Honorarium Jabatan.......................... 81 Gambar 4.16 Laporan Pajak Tunjangan Insentif............................. 82 Gambar 4.17 Laporan Pajak Tunjangan Makan.............................. 83 Gambar 4.18 Laporan Pajak Tunjangan Kehadiran........................ 83 Gambar 4.19 Laporan Pajak Tunjangan Kinerja............................. 84 Gambar 4.20 Rekap Pajak Bulanan Pihak Institusi......................... 85 Gambar 4.21 Rekap Pajak Bulanan Pihak Personal........................ 86 Gambar 4.22 Laporan Pajak Event satuan...................................... 87
x
Gambar 4.23 Laporan Pajak Event tim........................................... Gambar 4.24 Laporan Pajak Event Absent..................................... Gambar 4.25 Laporan Pajak Per-pegawai....................................... Gambar 4.26 Proses login Kasubag Keuangan............................... Gambar 4.27 Peringatan yang muncul saat Login.......................... Gambar 4.28 Form Pengesahan rutin.............................................. Gambar 4.29 Proses Login User...................................................... Gambar 4.30 Laporan Pajak Per_pegawai...................................... Gambar 4.31 Proses Cetak Laporan pajak per-pegawai..................
xi
88 89 90 91 92 93 94 95 96
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Perintah – perintah editing ........................................... Table 2.2 Perintah untuk mengeksekusi, menyimpan, dan membuka file SQL.......................................................... Table 2.3 Tabel referensi untuk Penghasilan Tidak Kena Pajak.... Table 2.4 Tabel referensi untuk Penghasilan Kena Pajak............... Tabel 3.1 Tabel Master Untuk Gaji Pokok..................................... Tabel 3.2 Tabel Master Untuk Jurusan........................................... Tabel 3.3 Tabel Master Untuk Staff................................................ Tabel 3.4 Tabel Master Untuk Jabatan_tugas_tambahan............... Tabel 3.5 Tabel Master Untuk Tunjangan Jabatan(Kabag dan Kasubag)......................................................................... Tabel 3.6 Tabel Master Untuk Tunjangan Fungsional................... Tabel 3.7 Tabel Master Untuk Status.............................................. Tabel 3.8 Tabel Master Untuk Status_karyawan............................ Tabel 3.9 Tabel Master Untuk Status_Pegawai.............................. Tabel 3.10 Tabel Master Untuk Pegawai........................................ Tabel 3.11 Tabel Untuk Integrasi................................................... Tabel 3.12 Tabel Master Untuk SK_pnbp...................................... Tabel 3.13 Tabel Sk_pnbp_detail................................................... Tabel 3.14 Tabel Master Untuk Tunjangan Insentif....................... Tabel 3.15 Tabel Master Untuk Tunjangan Beras.......................... Tabel 3.16 Tabel Master Untuk Tunjangan Umum........................ Tabel 3.17 Tabel Master Untuk Event satuan................................. Tabel 3.18 Tabel Detail Untuk event satuan................................... Tabel 3.19 Tabel Master Untuk event tim...................................... Tabel 3.20 Tabel detail1 Untuk event tim....................................... Tabel 3.21 Tabel Detail2 untuk event tim..................................... Tabel 3.22 Tabel Master Untuk event Absent................................ Tabel 3.23 Tabel Master Untuk Gaji Pokok................................... Tabel 2.24 Tabel keu_apbn............................................................. Table 3.25 Penghasilan Tidak kena Pajak...................................... Tabel 3.26 Penghasilan Kena Pajak……………………………… Table 3.27 contoh kasus untuk perhitungan penghasilan APBN…
xii
12 13 28 29 42 42 44 44 44 45 45 45 45 46 49 50 50 50 51 51 51 52 52 52 53 53 54 54 57 58 58
xiii
BAB I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG : Sistem penggajian yang diterapkan kepada para karyawan masih banyak dilakukan secara manual, sehingga seringkali terjadi kesalahan dalam perhitungan jumlah gaji yang diterima dan tidak adanya transparansi dalam perhitungan pajak yang diterapkan untuk tiap–tiap penghasilan yang diterima oleh karyawan. Sehingga dalam hal ini membutuhkan suatu ketelitian, kesabaran dan juga sumber daya manusia yang banyak dalam hal perhitungan dan implementasinya. Hal ini terjadi disebabkan karena data yang harus diinputkan dan dihitung ( proses ) sangat banyak dalam perharinya. Jika terjadi kesalahan dalam proses memasukan data maupun penerapan pemotongan pajak penghasilan dari tiap–tiap penghasilan yang diterima karyawan bedasarkan peraturan yang telah ditentukan, maka dalam kasus ini baik dari pihak perusahaan ataupun instansi dan karyawan masing – masing akan dirugikan. Berdasarkan latar belakang ini maka dianggap perlu untuk membuat suatu Sistem aplikasi yang diharapkan dapat meng-cover semua permasalahan-permasalahan diatas. ” Sistem Informasi Penggajian Karyawan berbasis Web Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Mengenai Pajak Penghasilan ” dibuat untuk membantu dalam pemecahan persoalan dalam hal memberikan transparansi dalam perhitungan pajak dari tiap penghasilan karyawan, dan membantu dalam memanage sumber daya manusia yang terlibat didalamnya. 1.2 TUJUAN :
Tujuan dari Proyek akhir ini adalah : Dapat menjamin keakuratan data dan kemudahan dalam mengakses data keuangan sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi kerja karyawan. merupakan fungsi control bagi pimpinan perusahaan maupun instansi dan pihak – pihak yang terkait secara langsung
1
BAB I Pendahuluan
Memberikan tranparansi pemotongan pajak yang diterapkan pada setiap per-item penghasilan yang diterima oleh karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1.3 MASALAH DAN BATASAN Permasalahan dalam pembuatan pada proyek akhir ini adalah : Bagaimana membuat suatu system informasi penggajian karyawan yang dapat menghasilkan suatu perhitungan yang akurat dalam pembayaran gaji berdasarkan aktivitas (proses) kinerja dari para karyawan serta ketentuan perhitungan dalam pembayaran pajak penghasilan yang diterapkan. Dalam penyelesaian proyek akhir ini terdapat beberapa batasan masalah antara lain :
Sistem informasi penggajian karyawan ini mengaju pada PP 21 mengenai pajak pendapatan / penghasilan. Tunjangan karyawan bersifat fleksibel disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku diinstansi tempat karyawan bekerja . Penghasilan yang bersumber dari pnbp selain pnbp rutin dibatasi 3 event tertentu saja. Tidak membahas mengenai potongan – potongan yang dikenakan pada jumlah penghasilan yang diterima selain potongan pajak PPH 21. Pada system ini tidak membahas mengenai pemberian uang pesangon kepada karyawan yang sudah habis masa kerjanya atau masa kontraknya, Karyawan yang melakukan tugas belajar, Pensiunan, dan penerimaan gaji 13. Sistem informasi penggajian ini hanya berlaku diwilayah intranet.
1.4 METODOLOGI PENULISAN PROYEK AKHIR Metodologi yang dilakukan dalam menyelesaikan pembuatan sistem informasi penggajian ini adalah sebagai berikut:
2
BAB I Pendahuluan
1) Studi Pustaka ( Library Research ) Library research adalah suatu cara pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan dengan mengkaji berbagai buku-buku sumber yang berhubungan dengan pembuatan tugas akhir dan penulisan laporan ini. Pada tahap ini dilakukan pendalaman literatur yang berhubungan dengan sistem database yang dipergunakan yaitu ORACLE 9i, Peraturan Pemerintah No. 21 Mengenai pajak penghasilan, Aplikasi PHP. Pada tahap ini, pengumpulan data juga dilakukan dengan mengambil beberapa contoh dari studi kasus pembuatan sistem aplikasi yang terdapat dalam buku-buku sumber 2) Penelitian Lapangan ( Field Research ) Field research adalah metode penelitian langsung di lapangan ke lokasi penelitian untuk memperoleh data autentik mengenai sistem. Teknik penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : Observasi Observasi dilakukan dengan mengamati dan mempelajari sistem pengolahan data di PENS-ITS. Wawancara Untuk melengkapi data-data lainnya yang dibutuhkan, penulis juga mengadakan wawancara secara langsung dengan bagian Keuangan PENS-ITS, diantaranya dengan kepala bagian Keuangan dan karyawan yang terlibat langsung dibagian keuangan. Wawancara dilakukan secara langsung di kantor bagian keuangan PENS-ITS. 3) Perancangan sistem dan aplikasi Pada Tahap ketiga ini dilakukan pembuatan aplikasi sistem yang disesuaikan dengan cara kerja serta aturan–aturan yang diterapkan pada sistem yang dibuat,terdapat beberapa tahap, diantaranya : 1. Perancangan sistem yang akan dikembangkan, yaitu memanfaatkan hasil dari analisis sistem dan didetailkan dalam model perancangan. 2. Implementasi, yaitu pemindahan hasil perancangan ke dalam bahasa pemograman ( coding ). 3. Pengujian dan perbaikan, yaitu kegiatan untuk mencari kesalahan yang terjadi pada saat coding dan untuk mengetahui unjuk kerja
3
BAB I Pendahuluan
sistem sehingga dapat dilakukan perbaikan dan modifikasi pada program aplikasi yang sudah dibuat. 1.5 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan proyek akhir ini direncanakan sebagai berikut :
BAB I
:
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, tujuan, permasalahan, batasan masalah, metodologi dan sistematika laporan.
BAB II
:
TEORI PENUNJANG Bab ini berisi tentang teori – teori penunjang yang dipergunakan dalam penyelesaian proyek akhir.
BAB III
:
PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai perencanaan serta realisasi nya pembuatan program dan database yang digunakan.
BAB IV
:
PENGUJIAN SISTEM Bab ini berisi tentang pengujian serta hasil system yang telah dibuat secara keseluruhan.
BAB V
:
KESIMPULAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang telah ada serta saran – saran guna pengembangan proyek akhir lebih lanjut.
4
BAB I Pendahuluan
---Halaman sengaja dikosongkan---
5
BAB II TEORI PENUNJANG
BAB II TEORI PENUNJANG Pada bab teori penunjang ini berisi teori-teori pendukung dalam pembuatan sistem aplikasi ini, dimana setiap teori yang diambil merupakan dasar dari perancangan dan pembuatan sistem aplikasi penggajian karyawan. 2.1. Sistem Informasi sebuah sistem pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen atau subsistem-subsistem untuk menghasilkan informasi. 2.1.1 Konsep Dasar Sistem ada 2 (dua) pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu : 1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan bahwa ”Suatu sistem adalah jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu ”. 2
Pendekatan umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (Sutanta, ST. 2003, hal 4).
2.1.2 Data dan Informasi Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat berupa catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data, data akan menjadi bahan dalam proses pengolahan data sehingga menjadi sebuah informasi.
6
7
BAB II TEORI PENUNJANG
Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System : Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebutkan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan. Menurut Barry E Cushing dalam bukunya Accounting Information System and Business Organization dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya. Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadiankejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan (Wahyono, 2004, hal 2-3). 2.1.3 Konsep Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan, sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data file storage) ke dalam model sistem informasi. Dengan demikian, kegiatan pengolahan tersebut baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. 2.2. Database Basis data adalah suatu sistem yang mempunyai fungsi untuk mengorganisir data dan menyediakan informasi pada saat diperlukan, dengan kata lain basis data merupakan gudang atau tempat penyimpanan dari berkas file yang terkomputerisasi. Database terbentuk dari sekelompok data-data yang memiliki jenis/sifat sama. Semua data tersebut dikumpulkan menjadi satu menjadi kelompok data baru. Demikian juga, kumpulan dari data-data yang lainnya , data-data tersebut dapat berbentuk berbagai macam data,
8
BAB II TEORI PENUNJANG
misalkan dapat berupa program, lembaran-lembaran untuk entry (memasukkan) data, laporan-laporan.. Data yang tersimpan dalam database dikelola oleh sistem basis data yang disebut DataBase Management System (DBMS), semua permintaan pemakai untuk mengakses database ditangani oleh DBMS. 2.2.1 Perlunya Database Data secara umum dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang dapat dikumpulkan. Tentu saja hal ini akan membuat segala sesuatu di dunia ini menjadi data, dan masing masing dapat dikumpulkan menurut jenisnya. Segala bentuk catatan mengenai data-data tersebut sebenarnya dapat dianggap sebagai database (tempat kumpulan data-data). Biasanya catatan dari data-data tersebut dilakukan dengan relatif sederhana dan dilakukan dengan cara manual (dicatat di atas lembaran-lembaran kertas, atau paling tidak diketik menggunakan program aplikasi tertentu). Setelah data-data tersebut dikumpulkan, biasanya diperlukan untuk pembuatan laporan, pengambilan keputusan atau segala sesuatu bentuk pengolahan yang berhubungan dengan data tersebut. Jika data-data tersebut tercatat secara manual, maka segala bentuk pengolahan juga dilakukan secara manual (disusun, dihitung atau dibuat laporannya secara manual). Cara ini tentu saja membutuhkan ekstra tenaga dan waktu. Dan lebih sering lagi, diperlukan pengumpulan data-data yang sejenis secara berkali-kali dan dilakukan juga pengolahan dan pembuatan laporan secara berkali-kali pula. Bisa dibayangkan ini merupakan pekerjaan yang sangat membosankan. Dari kenyataan tersebut, akan lebih mudah jika dibuat suatu sistem yang digunakan untuk menyimpan data-data tersebut secara lebih terorganisasi, dan dengan bantuan program-program aplikasi tertentu, data-data tersebut dapat diolah dan dibuat laporannya secara lebih cepat dan lebih mudah. Hal inilah yang menjadikan perlunya dibuat sistem database. 2.2.2 Beberapa Jenis Database Meskipun sebenarnya tujuan dari database tersebut sama, yaitu lebih mempermudah dalam pengolahan data, namun caranya ada berbagai macam. Macam dari database tersebut dapat dilihat dari bentuk konfigurasi sistemnya atau dari bentuk/isi dari database tersebut.
9
BAB II TEORI PENUNJANG
Ada beberapa jenis dari database, mulai dari yang menggunakan text biasa, menggunakan exel, lotus, foxpro, dbase, paradoc, access, oracle, SQL dan banyak lagi. Masing-masing dapat berbeda dari sisi format datanya, fasilitas yang disediakan dan teknik pengolah databasenya (database engine ) 2.2.3 Bagaimana sebuah data terorganisasi Sebuah database relational mempunyai banyak tabel yang dapat digunakan sendirian atau digabung dengan beberapa kolom antar tabel. Dengan Oracle9i, memerlukan kolom tersebut untuk membangun hubungan dengan tabel yang lain yang mengandung nilai yang sama. Hubungan ini dikenal dengan referential integrity. Menggunakan contoh dari karyawan, setiap karyawan dari perusahaan ada dalam tiap departemen yang berbeda. Karena setiap departemen mempunyai banyak karyawan, sangat berlebihan jika mempunyai informasi departemen yang disimpan dalam tiap baris dalam tabel karyawan. Sebagai gantinya, setiap baris pada tabel karyawan mempunyai kolom yang menunjuk pada tabel departemen. Hal ini memungkinkan anda untuk menggabung tabel karyawan dengan tabel departemen dan melihat departemen mana yang menunjuk pada karyawan. Identifikasi ini dinamakan key field. Dalam tabel karyawan, field departemen dinamakan foreign key, karena menunjuk pada baris yang berbeda tabel ( foreign ). Dalam tabel departemen, fieldnya direferensikan oleh sebuah foreign key dalam tabel karyawan sebagai primary key, atau kadang sebagai alternate key. Field dari primary key ini harus mempunyai beberapa properties dari tabel departemen. Field tersebut harus unik dan harus selalu mempunyai nilai. Dengan cara ini, setiap baris pada tabel karyawan akan menunjuk pada satu dan hanya satu baris pada tabel departemen. 2.2.4 Keutuhan Data (Data Integrity) Akurasi suatu database sangat bergantung pada cara pengumpulan data. Jika data yang dikumpul banyak yang salah, laporan yang dibuat dari data tersebut juga akan banyak yang salah. Oleh sebab itu database harus memiliki keutuhan (integrity), yang berarti data harus tepat dan akurat. Contoh dari data yang tidak akurat adalah :
10
BAB II TEORI PENUNJANG
Data yang dimasukan ke table keliru. Data yang dimasukan terjadi duplikat. Penempatan FOREIGN KEY yang salah. Data dalam table tidak diperbaharui sesuai dengan keadaan. Sebagai conttoh jika jabatan seeorang dosen berubah menjadi staf tata usaha, table tersebut harus diperbaharui. Jika tidak, berarti data tersebut tidak akurat.
Untuk menjamin keutuhan database, diperlukan peraturan dari pemeriksaan yang dalam dunia RDBMS dinamakan constraint(batasan). Umumnya setiap database software memiliki kemampuan untuk menjaga keutuhan database yang dibuat. Jika table yang dibuat tidak tepat, pembuatan table tersebut akan dicegah dengan pesan-pesan kesalahan. 2.2.5 Batasan Integritas Batasan integritas didefinisikan sebagai bagian dari definisi tabel pada data dictionary, jadi semua aplikasi yang mengakses tabel tersebut harus mengikuti peraturan berdasarkan batasannya. Ketika anda butuh mengubah aturan tersebut, anda hanya butuh menggantinya sekali saja pada level database dan tidak pada setiap aplikasi yang mengakses tabel tersebut. NOT NULL : Tidak mengijinkan nulls ( nilai yang kosong ) pada table’s column UNIQUE : Tidak mengijinkan menggandakan nilai dan nulls pada column atau kumpulan dari column PRIMARY KEY : Tidak mengijinkan nilai ganda dan nulls pada column atau kumpulan dari column FOREIGN KEY : Membutuhkan beberapa nilai pada column atau kumpulan dari column untuk mencocokkan nilai pada tabel yang berelasi UNIQUE atau PRIMARY KEY. FOREIGN KEY integrity constraints juga mendefinisikan referential integrity actions yang mendikte apa yang Oracle lakukan dengan dependent data jika data tersebut diubah acuannya . CHECK : Tidak mengijinkan nilai yang tidak mencukupi ekspresi logika dari constraints
11
BAB II TEORI PENUNJANG
2.3. Oracle Database 9i Oracle Database adalah database pertama yang dirancang untuk enterprise grid computing, sebuah database yang paling flexibel dan hemat biaya dalam mengatur informasi dan aplikasi. Oracle Database tersedia dalam tiga edisi – Enterprise, Standart, dan Personal . Oracle database memiliki kemampuan dan struktur penyimpanan data yang sangat efektif, efesien dan tangguh sehingga oracle database lebih unggul bila dibandingkan dengan system keluaran database dari perusahaan yang lain. Oracle9i sebagai suatu database management system juga memiliki fitur object-ralational (O-RDBMS) sehingga user bias mendefinisikan objek dan cara memanipulasinya dalamdatabase relasional. Ini berarti database oracle dapat menyimpan objek dan metode melalui pemrograman berorientasi objek. Disisi lain berdasarkan namanya Oracle9i ditujukan sebagai server database pada lingkungan internet sehingga berbagai komponen oracle tersedia untuk mendukung operasi di internet. 2.4. Komunikasi dengan RDBMS melalui SQL (Struktured Query Languange) SQL (Strktured Query Languange) adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk akses ke oracle database. Dengan menggunakan SQL, user dapat berkomunikasi dengan Oracle server. SQL memiliki keuntungan : efisien, mudah dipelajari dan digunakan, fungsinya lengkap (dengan SQL kita dapat mendefinisikan, mengambil maupun memanipulasi data yang ada di tabel). SQL diciptakan oleh perusahaan IBM sekitar than 1970, pada waktu yang bersamaan dengan diperkenalkannya konsep Relational Database. Setelah mengalami banyak perkembangan, pada masa kini SQL sudah merupakan bahasa yang lazim digunakan dalam dunia database. Pernyataan (statement) SQL dapat digolongkan atas tiga golongan yaitu: Data Definition Languange (DDL) yang mendefinisikan struktur suatu data. Data Manipulation Languange (DML) yang dapat mencari (query) dan mengubah (Modify) suatu table.
12
BAB II TEORI PENUNJANG
Data Control Laguange (DCL) yang mengatur hak – hak (privilege) untuk seorang pemakai database.
Semua bahasa pemograman mempunyai aturan gramatika. Beberapa aturan yang perlu diperhatikan pada saat penulisan bahasa SQL adalah : Semua pernyataan SQL ditutup dengan tanda titik koma (;). Perintah SQL dapat ditulis dalam satu baris atau dipisah – pisah dalam beberapa baris agar mudah dibaca. SQL tidak membedakan huruf besar atau huruf kecil (not casesensitive) untuk penulisan perintah – perintah SQL. (seperti CREATE, ALTER, SELECT), nama table, dan nama kolom. Isi dari table peka terhadap huruf basar atau huruf kecil (case sensitive), tergantung bagaimana isi table dimasukan. Hal ini penting dalam pembuatan query SQL mencari isi table. Pernyataan SQL harus ditulis menerut sintaks tertentu. Pernyataan SQL dapat diberikan baris komentar untuk dokumentasi serta menjelaskan maksud pemograman. Oracle menggunakan fasilitas SQL*PLUS sebagai implementasi bahasa pemograman SQL yang mendukung bahasa SQL standart, ditambah dengan perintah – perintah yang hanya mendukung oleh SQL*PLUS saja. Pernyataan – pernyataan SQL akan dieksekusi secara interaktif, artinya jika pernyataan SQL telah selesai dibuat dan diakhiri dengan tanda semi-kolon (;), maka pernyataan tersebut akan dieksekusikan. Hasil eksekusi akan tampil, demikian pula jika terjadi kesalahan pada saat eksekusi, maka akan tampil pesan – pesan kesalahan. Pernyataan SQL terakhir yang dibuat akan menjadi pernyataan aktif yang disimpan sementara didalam “command buffer” agar dapat diedit. Untuk itu SQL*PLUS menyediakan sejumlah perintah editing seperti table 2.1 berikut ini : Tabel 2.1 Perintah – perintah editing Perintah Editing Penjelasan A(APPEND) Untuk menambah pernyataan di akhir baris yang aktif L(LIST) Untuk menampilkan pernyataan yang disimpan dalam command buffer
13
BAB II TEORI PENUNJANG
N(NUMBER) I(INSERT D(DELETE) C(CHANGE)
Menampilkan baris ke_N yang akan diaktifkan untuk siap diedit Untuk menyisipkan baris baru setelah baris yang aktif Menghapus baris yang sedang diedit Mengubah kata1 menjadi kata2
Selain perintah – peritah editing, tersedia juga sejumlah perintah untuk mengeksekusikan, menyimpan atau membuka suatu file SQL seperti tampak pada table 2.2. Table 2.2 Perintah untuk mengeksekusi, menyimpan, dan membuka file SQL Perintah SQL*PLUS Penjelasan SAVE lokasi\nama Perintah untuk menyimpan file SQL pernyataan yang disimpan pada command buffer ke harddisk GET lokasi\nama file Perintah ini berguna untuk membuka SQL file SQL yang tersimpan pada harddisk. R(RUN) atau “/” Pernyataan ini akan mengeksekusikan pernyataan yang disimpan dalam command buffer atau file yang dibuka dengan perintah GET @ Perintah ini akan mengeksekusikan SQL script atau file SQL yang disimpan di harddisk SPOOL lokasi\nama spool
Perintah ini akan menyompan hasil eksekusi sebagai suatu file spool yang telah ditentukan
14
BAB II TEORI PENUNJANG
2.4.1 Bentuk SQL Secara Umum Dasar statement SELECT, adapun cara penulisan dari statement SELECT adalah sebagai berikut : SELECT [DISTINCT] {*, colum [alias],………} FROM table;
Keterangan : Select digunakan untuk memilih kolom yang akan ditampilkan. From digunakan untuk memilih tabel asal
2.4.2 Bentuk SQL query Umum Bentuk SQL query umum, adapun cara penulisan dari statement SELECT untuk query secara umum adalah sebagai berikut : SELECT [DISTINCT]
FROM WHERE
Keterangan : Attribute-list : adalah daftar nama atribut yang berada dalam table-list dan nilainya didapatkan melalui query. Table-list : adalah daftar relasi yang memiliki nama (dengan dominant variable pada tiap nama yang diberikan) untuk memproses query. Condition : adalah statement pembandingan dalam SQL query yang mengkombinasikan operator perbandingan AND, OR dan NOT. Distinct adalah keyword yang bersifat opsional yang mengidikasikan suatu hasil query yang tidak memiliki duplikat. Secara default, didapat duplikasi pada hasil query.
2.4.3 SQL –Fungsi Agregat dan Group Function Fungsi agregat adalah fungsi – fungsi yang mengambil kumpulan(collection) suatu himpunan data atau beberapa himpunan data dan mengembalikan dalam bentuk nilai tunggal.
15
BAB II TEORI PENUNJANG
Terdapat 5 fungsi agregasi(agregat) baku yaitu :AVG, COUNT, MAX, MIN, SUM Syntax dari group function yaitu : SELECT FROM [WHERE [GROUP BY [ORDER BY
[coloumn,] group_function(coloumn), table condition] coloumn] coloumn]
Fungsi AVG dan SUM Fungsi AVG digunakan untuk mencari nilai rata-rata pada suatu kolom data. Sedangkan Fungsi SUM digunakan untuk mencari nilai jumlah total pada suatu kolom Contoh Syntax umum untuk fungsi agregatAVG dan SUM adalah : SELECT FROM WHERE
AVG (salary), MAX (salary), MIN(salary), SUM (salary) employees job_id like ‘%AMN%’;
Fungsi MIN dan MAX Fungsi MIN digunakan untuk mencari nilai data paling kecil (minimum) sedangkan Fungsi MAX digunakan untuk mencari nilai data paling besar (Maximum). Contoh Syntax umum untuk fungsi agregat MAX dan MIN adalah : SELECT FROM
MIN (hire_date), MAX (hire_date), employees;
Fungsi Count Fungsi COUNT digunakan untuk mencari jumlah record data row (jumlah baris data yang dihasilkan dari query/banyaknya data). Contoh Syntax umum untuk fungsi agregat COUNT adalah : SELECT FROM WHERE
COUNT(*) employees department_id = 50;
16
BAB II TEORI PENUNJANG
2.4.4 Data Definition Language (DDL) Digunakan dalam membuat table baru, indeks, mengubah table, menentukan struktur table, dsb. Hasil dari kompilasi perintah DDL berupa kumpulan table yang disimpan dalam file khusus : Kamus Data (Data Dictionary). Data dictionary ini akan selalu diakses dalam suatu operasi database sebelumnya suatu file data yang sesungguhnya diakses. Perintah–perintah SQL yang termasuk DDL antara lain adalah : CREATE Table Untuk membuat skema table baru sekaligus mendefinisikan relasinya, dapat digunakan perintah SQL berikut : CREATE TABLE [schema, ] table (column datatype [default expr] [,.....]); Aturan yang harus dispesifikasikan : o Nama table o Nama kolom, kolom tipe data dan ukurankolom
ALTER Table Alter table digunakan untuk: o Menambah kolom baru o Memodifikasi kolom yang sudah ada o Mendefinisikan nilai default untuk kolom baru o Drop kolom
Adapun perintah SQL untuk mendefinisikannya adalah sebagai berikut: ALTER TABLE table ADD (column datatype [DEFAULT expr] [, column datatype]…..);
17
BAB II TEORI PENUNJANG
ALTER TABLE table MODIFY (column datatype [DEFAULT expr] [, column datatype]…..); ALTER TABLE table DROP (column); 2.4.5 DML (Data Manipulation Language) DML adalah Operasi dalam SQL yang sering digunakan dalam manipulasi data. Statement DML sering dieksekusi saat melakukan operasi : add/ insert, update, dan delete data dari database. Suatu trnsaksi terdiri atas kumpulan statement DML yang membentuk suatu unit logic kerja. Yang perlu diperhatikan dalam operasi DML baik insert, Update maupun Delete, adalah kondisi constraint dari table. Jika terdapat constraint antar table (adanya Primary Key dan Foreign Key atau parent dan Child), missal saat delete data, maka akan terdapat pesan error. Adapun perintah untuk mendefinisikan syntak pada operasi DML adalah :
Syntax Statement Insert INSERT INTO table VALUES
o o o
[(column [, column…….])] (values [, values……]);
Saat insert baris/row baru, mengandung nilai nilai untuk tiap kolom Urutan nilai yang dimasukan harus sesuai dengan urutan kolom table dan harus sesuai dengan tipe datanya. Masukan untuk tiap nilai bertipe character dan date didalam tanda petik satu (single quotation marks) (‘….’).
18
BAB II TEORI PENUNJANG
Syntax Statement Update Modifikasi data row yang telah ada dengan statement Update seperti perintah dibawah ini : UPDATE SET [WHERE
table column = values [, column = value,……] condition];
Jika ingin meng-update pada spesifik row,maka klausa WHERE harus ikut sertakan sebagai filter/pembatas contoh : UPDATE SET WHERE
employes department_id = 70 employee_id = 113;
Syntax Statement Delete Untuk menghapus data row yang ada dalam table kita dapat menggunakn statement DELETE DELETE [FROM] [WHERE
table condition ];
Jika ingin men-delete pada spesifik row, maka klausa WHERE harus diikutsertakan sebagai filter/pembatas. DELETE FROM departments WHERE department_name = ‘Finance’ ; 2.5. PHP (Hypertext prosesor) PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemprograman aplikasi web dinamis yang bekerja pada sisi server dan memungkinkan interaksi dengan berbagai tipe RDBMS (Rational Database Management System) seperti Oracle. Dengan dukungan system terbuka yang sangat baik menjadikan PHP sebagai salah satu bahasa pemograman web yang paling popular dan mendukung kemampuan cross-platform, diantaranya adalah mampu beroperasi pada lingkungan system Unix, Linux, Windows, dll.
19
BAB II TEORI PENUNJANG
2.5.1 Dasar pemograman PHP Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database, merupakan hal yang mudah untuk di implementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok untuk membangun halamanhalaman web dinamis. Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database meskipun dengan kelengkapan yang berbed-beda. Beberapa di antaranya adalah : • dBASE (dBASE III+, Visual dBASE, Visual Fox Pro, dan semacamnya). • DBM. • FilePro (Personix, inc). • Informix. • Ingres. • InterBase. • Microsfost Acces. • MSQL. • MYSQL. • Oracle. • Postgre SQL. • Sybase. 2.5.2 Keunggulan PHP PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah karena kelebihannya, beberapa kelebihan PHP dibandingkan dengan bahasa pemograman yang lainnya adalah sebagai berikut (Teguh, 2001). 1. PHP merupakan software yang open source yang dapat didownload secara gratis dari situs resminya. 2. Script ( kode program ) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen webnya. 3. Tidak ada proses compiling dan linking. 4. Berorientasi objek ( Object Orientied ).
20
BAB II TEORI PENUNJANG
5.
Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database dan menulis web yang terhubung ke database menjadi sangat sederhana. Database yang didukung oleh PHP : Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informix, dBase, UNIX dbm. 6. PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti windows 98/NT, UNIX/LINUX, solaris maupun macintosh. 7. Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri seperti menambah fungsifungsi baru. 8. Keunggulan lainnya dari PHP adalah mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 bahkan HTTP. 9. Tingkat keamanan yang cukup tinggi. 10. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting 2.5.3 Prinsip Kerja Pengaksesan Berkas PHP Pengaksesan berkas PHP dimulai dengan permintaan (request) pengguna terhadap berkas PHP melalui protocol HTTP. Permintaan dikirimkan ke web server. Setelah menerima permintaan (request) dari pengguna, web server akan mengambil berkas PHP dan akan diproses (interpret) oleh PHP interpretor. PHP interpretor akan melakukan pemprosesan kode–kode PHP dan kemudian membentuk blok – blok kode HTML. Kode HTML yang terbentuk selanjutnya dikirim kembali ke web broser sehingga dapat diproses. Hasil proses berupa halaman web yang diminta oleh pengguna. Prinsip kerja pengaksesan berkas PHP dapat dilihat pada gambar 2.1
21
BAB II TEORI PENUNJANG
Web Server
Internet
1. Permintaan halaman web (berkas PHP)
Client
2. Permintaan disampaikan ke web server
Berkas PHP
4. kode HTML dikirimkan ke pemakai via internet
PHP interpreto r
5. Kode HTML disampaikan ke pengguna
3. Memproses berks PHP dan membentuk kode HTML
Gambar 2.1 Prinsip kerja pengaksesan berkas PHP 2.5.4 Pemograman PHP untuk mengakses Oracle Aplikasi yang dibuat menggunakankan PHP dapat berhubungan atau membuat koneksi dengan basis data oracle melalui ekstensi PHP untuk basis data oracle. Berikut ini adalah beberapa Syntax penulisan kode yang disediakan PHP yang sering digunakan untuk mengakses basis data Oracle ocilogon(), digunakan untuk melakukan koneksi ke server oracle ocilogon (string username, string password [, string db]) Keterangan : String username String Password
: Menyatakan nama user dalam database oracle (format string). : Menyatakan password dari nama user database tersebut(format string)
22
BAB II TEORI PENUNJANG
String db Contoh
: Menyatakan nama konfigurasi (net Service name) untuk koneksi kedatabase oracle. :
Hasil : Bila koneksi berhasi maka akan muncul : Koneksi Dengan Database Oracle Sukses Bila koneksi gagal maka akan muncul : Gagal terkoneksi dengan database oracle
ocilogoff(), digunakan untuk melakukan penutupan koneksi kedatabase oracle. Ocilogoff (Pengenal Koneksi) Keterangan : Pengenal Hubungan : Menyatakan pengenal yang diperoleh dari pemanggilan fungsi ocilogon, conttoh pengenal koneksi $con=ocilogon(“scott”,”tiger”,”orcl”); maka pengenal koneksinya adalah $con. Contoh
:
23
BAB II TEORI PENUNJANG
Ociparse(), digunakan untuk menjalankan perintah SQL (Query). Ociparse (Pengenal Koneksi, string query) Keterangan : String Query : Menyatakan perintah SQL (format string), yaitu perintah SQL (query) yang berkaitan dengan DML (data manipulation language) dan DDL (data definition language). Contoh :
Ociexecute(), digunakan untuk mengeksekusi statemen atau query yang telah disiapkan oleh fungsi ociparse(). Ociexecute(Pengenal perintah[int mode])
24
BAB II TEORI PENUNJANG
Keterangan : Pengenal Perintah : Menyatakan pengenal yang diperoleh dari pemanggilan fungsi ociparse, contoh pengenal perintah $sql=ociparse($con,”select*from karyawan”) maka pengenal perintahnya adalah $sql. Mode : Menyatakan perintah, apakah perintah query akan langsung di commit secara otomatis atau manual. Bila tidak diisi, menyatakan bahwa perintah query yang diberikan akan dicommit secara otomatis. Bila diisi dengan OCI_DEFAULT maka perintah query harus dicommit secara manual. Contoh :
Ocifetch(), digunakan untuk mendapatkan baris berikutnya dari statement SELECT kedalam result-buffer internal. Fungsi ocifech merupakan perintah mengambil hasil qury dalam hal ini khusus untuk perintah select, metode pengambilannya secara baris perbaris, atau recod per record. Ocifecth (Pengenal perintah)
25
BAB II TEORI PENUNJANG
Contoh :
Ociresult(), digunakan untuk menampilkan nilai field hasil query (select query) Ocifecth (Pengenal perintah, kolom) Keterangan : kolom : Dapat berisi nomor atau nama kolom/ field dari table yang ditunjuk. Contoh :
26
BAB II TEORI PENUNJANG
2.6. Peraturan Pemerintah No. 21 Menegenai Pajak Penghasilan PPh pasal 21/26 Pajak penghasilan adalah pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan dengan nama dan bentuk apapun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri. Pajak Penghasilan Pasal 26 adalah pajak penghasilan atas deviden, bunga termasuk premium, diskonto, premi swap dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang, royalty, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan, hadiah dan penghargaan, pension dan pembayaran berkala lainnya yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia. 2.6.1 Penghasilan Yang dipotong PPh 21/26 1) Penghasilan yang diterima oleh pejabat negara, Pegawai Negeri sipil (PNS ) dan Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan para Pensiunan yang dibebankan kepada Keuangan Negara/Daerah (APBN/APBD) a.
Penghasilan yang diterima berupa : Gaji dan tunjangan – tunjangan lain yang sifatnya tetap dan terkait dengan gaji yang diterima oleh Pegawai negeri Sipil dan Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Gaji kehormatan dan tunjangan-tunjangan lain yang terkait atau imbalan tetap sejenisnya yang diterima Pejabat Negara. Uang pensiun dan tunjangan-tunjangan lain yang sifatnya tetap dan terkait dengan uang pension yang diterima oleh pensiunan termasuk janda atau duda dan/atau anakanaknya, yang dibebankan kepada keuangan Negera atau Keuangan Daerah (APBN/APBD).
b.
Penghasilan yang berupa honorarium, uang sidang, uang hadir, uang lembur, imbalan prestasi kerja dan imbalan lain dengan nama apapun yang dibebankan kepada keuangan Negara atau Keuangan Daerah (APBN/APBD). Pengecualian :
27
BAB II TEORI PENUNJANG
Apabila penghasilan tersebut dibayarkan kepada : Pegawai Negeri Sipil golongan IId kebawah; dan Anggota ABRI berpangkat Pembantu Letnan Satu kebawah. 2) Penghasilan yang diterima oleh Penerima Penghasilan selain Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI Dan para Pensiunan yang dibebankan kepada Keuangan Negara/Daerah, antara lain berupa : Upah harian, upah mingguan, upah satuan, uang saku harian dan upah borongan. Honorarium, uang saku, hadiah, penghargaan, komisi, beasiswa; serta pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan. 2.6.2 Pengurangan yang Diperbolehkan 1) Atas penghasilan Yang dibayarkan kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI Dan Para Pensiunan a. Untuk menentukan penghasilan netto Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Anggota ABRI, Penghasilan bruto dikurangi: Biaya Jabatan sebesar 5% dari penghasilan bruto setinggitingginya Rp 1.296.000,00 setahun atau Rp 108.000,00 sebulan; Iuran Pensiun b. Untuk menentukan penghasilan netto Penerima Pensiun : Penghasilan bruto dikurangi Biaya pension sebesar 5% dari penghasilan bruto berupa uang pensiun setinggi-tingginya Rp 432.000,00 setahun atau 36.000,00 sebulan. c. Untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak Penghasilan neto dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pjak (PTKP). 2) Penghasilan Tidak Kena Pajak Table 2.3 Tabel referensi untuk Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP Setahun Sebulan Untuk diri sendiri Rp 13.200.000,00 Rp 1.100.000,00 Tambahan untuk pegawai
Rp 1.200.000,00
Rp 100.000,00
28
BAB II TEORI PENUNJANG
yang kawin Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak 3 (tiga)
Rp 1.200.000,00
Rp 100.000,00
PTKP Karyawati Untuk karyawati status kawin : Pengurangan Penghasilan Tidak Kena Pajak hanya untuk dirinya sendiri Rp 12.000.000,00 Untuk karyawati status tidak kawin: Pengurangan PTKP untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk keluarga yang menjadi tanggungannya paling banyak 3 (tiga) orang. Untuk karyawati status kawin tetapi suaminya tidak menerima atau memperoleh penghasilan : Pengurangan PTKP untuk dirinya sendiri ditambah PTKP sebesar Rp 1.200.000,00 setahun atau Rp 100.000,00 sebulan dan ditambah PTKP tanggungan keluarga paling banyak 3(tiga) orang, dengan syarat menunjukan keterangan tertulis dari pemerintah daerah setempat serendah-rendahnya kecamatan, bahwa suaminya tidak menerima atau memperoleh penghasilan. 3) Pengurang yang diperbolehkan Atas Penghasilan Yang dibayarkan kepada Penerima penghasilan Selain Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI dan Para Pensiunan yang dibebankan kepada Keuangan Negara/Daerah (APBN/APBD), berupa: Upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan,uang saku harian adalah penghasilan Bruto harian dikurangi Rp 1/10 UMP/UMK, sepanjang jumlah yang diterimanya dalam satu bulan takwim tidak melebihi UMP/UMK dan tidak dibayarkan secara bulanan. Apabila penghasilan bruto dalam satu bulan takwim melebihi
29
BAB II TEORI PENUNJANG
UMP/UMK atau dibayarkan secara bulanan, maka pengurangannya adalah PTKP sebenarnya dari penerima penghasilan, yaitu: PTKP Harian
=
PTKP sebenarnya / 360
Honorarium, uang sku, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, komisi, beasiwa, dan pembayaran lain dengan nama apapun sebagai imbalan atas jasa atau kegiatan yang jumlahnya dihitung tidak atas dasar banyaknya hari yang diperlukan untuk menyelesaikan jasa atau kegiatan yang diberikan, tidak ada pengurangan. Untuk penghasilan WP Luar negeri tidak ada pengurangan.
2.6.3 Tarif dan cara Penghitungan Pemotongan PPh 21/26 1) Tarif a.
Tarif berdasarkan pasal 17 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang PPh sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 17 tahun 2000
Table 2.4 Tabel referensi untuk Penghasilan Kena Pajak Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak S/d Rp 25 juta 5% Diatas Rp 25 juta s/d Rp 50 juta 10% Diatas Rp 50 juta s/d Rp 100 juta 15% Diatas Rp 100 juta s/d Rp 200 juta 20% Diatas Rp 200 juta 25% b.
Tarif berdasarkan keputusan Direktur Jendral Pajak nomor KEP-545/PI/2000 sebesar : ⇒ 15% diterapkan atas perkiraan penghasilan neto yang dibayarkan atas terutang kepada tenaga ahli. Perkiraan penghasilan netonya berdasarkan pasal 9 ayat(8) ditentukan 50% sehingga tarif efektifnya adalah 7,5% dari
30
BAB II TEORI PENUNJANG
jumlah bruto yang dibayarkan atau terutang oleh pemberi penghasilan. ⇒ 5% diterapkan atas upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan, dan uang saku harian yang jumlahnya melebihi 1/10 UMP/UMK sehari tetapi tidak melebihi UMP/UMK dalam satu bulan takwim dan/atau tidak dibayarkan secara bulanan; ⇒ 15% bersifat final diterapkan atas penghasilan yang dibayarkan berupa honorarium dan imbalan lain dengan nama apapun yang diterima oleh Pejabat Negara , PNS, anggota TNI/POLRI yang sumber dananya berasal dari keuangan Negara atau Keuangan Daerah, kecuali yang dibayarkan kepada PNS gol II/d kebawah dan anggota TNI/POLRI berpangkat Pembantu Letnan Satu ke bawah atau Ajun Inspektur Tingkat satu ke bawah. 2) Cara Perhitungan Pengenaan PPh pasal 21 bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI dan para Pensiunan termasuk janda/duda dan atau anak-anaknya yang dibebankan kepada keuangan Negara/Daerah (APBN/APBD). a.
Atas penghasilan yang dibayarkan berupa : Gaji Kehormatan; Gaji atau uang pensiun, dan Tunjangan yang terkait dengan gaji kehormatan, gaji atau uang pensiun yang dibebankan kepada keuangan Negara Daerah; PPh Pasal 21 nya dihitung dengan cara berikut ini: • Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Anggota ABRI, tarif pasal 17 x Penghasilan Kena Pajak (PKP) Penghasilan Kena Pajak = (Penghasilan bruto – Biaya Jabatan – Iuran pensiun PTKP)
31
BAB II TEORI PENUNJANG
•
Bagi penerima Pensiun Bulanan tarif pasal 17 x Penghasilan Kena Pajak (PKP) Penghasilan Kena Pajak = (Penghasilan bruto – Biaya Pensiun –PTKP)
b.
Atas Penghasilan yang dibayarkan berupa : Honorarium; Uang Hadir; Uang Lembur; Imbalan Prestasi Kerja dan Imbalan lain dengan nama apapun juga Yang dibebankan kepada keuangan Negara/Daerah, pengenaan PPh pasal 21-nya dipotong sebesar 15% x jumlah bruto penghasilan tersebut dan bersifat final. Contoh : PPh pasal 21 : Rp 1.000.000,00 x 15% = Rp 150.000,00 (Bersifat final).
32
BAB II TEORI PENUNJANG
---Halaman sengaja dikosongkan---
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab perencangan system ini berisi penjelasan mengenai perencanaan serta realisasi pembuatan program dan database yang digunakan. Dibagi mejadi 3 tahapan. Tahap-tahap perancangannya adalah:
Cara Kerja Sistem. Perhitungan Pajak yang akan diterapkan berdasarkan PPh 21 Desain User Interface
3.1 Cara Kerja Sistem Pada perencanaan Sistem kerja Penggajian Karyawan dapat dibagi menjadi tahapan berikut ini yaitu :
Sistem Kerja Aplikasi Secara Umum Diagram Blok Sistem Perancangan DFD Pembuatan Tabel Rasional Pembuatan Database Pembuatan Sitemap
3.1.1 Sistem Kerja Aplikasi Secara Umum Pada Sistem kerja pada Sistem Informasi Penggajian Karyawan berdasarkan studi kasus di Politeknik X adalah : Sistem penggajian karyawan ini berorientasi pada pembiayaan yang bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan pembiayaan yang bersumber pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Setiap karyawan berhak untuk mendapatkan gaji dan tunjangan dari pembiayaan baik yang bersumber pada APBN maupun yang bersumber pada PNBP.
33
34
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Setiap gaji maupun tunjangan penghasilan yang diterima oleh setiap karyawan akan dikenakan pemotongan pajak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Mengenai Pajak Penghasilan. Pada penghasilan yang berasal dari PNBP dibagi menjadi 2 yaitu penghasilan rutin dan penghasilan yang berdasarkan event-event yang terjadi. Event adalah merupakan penghasilan-penghasilan yang diterima karyawan berdasarkan suatu kegiatan yang dilakukan selain dari penerimaan rutin dari penghasilan yang bersumber dari PNBP. Event-event yang diambil adalah event satuan, event absen dan event tim. ⇒ Event satuan , event ini mengacu bahwa semua orang mempunyai honorarium yang sama dimana setiap karyawan yang bergolongan III dan IV akan dikenakan potongan pajak sebesar 15 %. ⇒ Event tim, Event ini mengacu bahwa satu orang memiliki satu jabatan,dan memiliki satu honorarium sendiri. Dimana setiap karyawan yang bergolongan III dan IV akan dikenakan potongan pajak sebesar 15 %. ⇒ Event Absent, Event ini mengacu pada jumlah kehadiran (absensi) karyawan, Dimana setiap karyawan yang bergolongan III dan IV akan dikenakan potongan pajak sebesar 15 %. Setiap Pemotongan Pajak yang diterapkan disesuaikan dari sumber pembiayaan berasal, yaitu : ⇒ Pada Pembiayaan yang berasal dari APBN dikenakan Pemotongan Pajak sebesar PKP yang telah ditentukan, berdasarkan besar penghasilan yang diterima tiap karyawan. ⇒ Pada Pembiayaan yang berasal dari PNBP dikenakan Pemotongan pajak sebesar 15% dari tiap-tiap penghasilan yang diterima dan pemotongan ini meliputi : Untuk Penghasilan berupa Gaji (Gaji_pokok, Tunjangan beras, Tunjangan Umum), uang makan, Kehadiran, kinerja dan event-event yang terjadi dilingkungan kerja.Dan hanya berlaku pada semua pegawai yang memiliki golongan III dan golongan IV. Bagi Karyawan, Besarnya potongan pajak yang dikenakan pada tiap penghasilan yang diterima tiap karyawan dapat dilihat, ini memberikan transparansi mengenai pemotongan pajak.
35
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Sistem ini mempermudah dalam mengetahui seberapa besar pajak yang akan dibayarkan : ⇒ Bagi Karyawan, berguna untuk mengetahui Besarnya pajak yang dikeluarkan oleh karyawan dalam satu bulan untuk jumlah penghasilan yang diterima. ⇒ Bagi Institusi, berguna untuk mengetahui Besarnya pajak yang akan dibayarkan dalam setiap bulan untuk semua penghasilan yang diterima oleh seluruh karyawan. ⇒ Bagi institusi, berguna untuk mengetahui Besarnya pajak yang akan dibayarkan dalam satu tahun yang harus dikeluarkan oleh pihak institusi dari semua penghasilan seluruh karyawan. Dalam mengakses sistem aplikasi ini, hak akses dibatasi yaitu : ⇒ tiap karyawan hanya dapat mengakses penghasilannya sendiri-sendiri. ⇒ untuk pihak administrator diberi hak untuk mengedit, mengentry dan menghapus, dan melihat data. ⇒ Sedangkan untuk pihak pimpinan diberi hak istimewa dibandingkan dengan pihak administrator selain mengedit data, mengentry data, menghapus data dan melihat data yaitu hak untuk penandatanganan persetujuan kebijaksanaan dalam pembayaran. Aplikasi sistem ini dibuat dengan berbasis web.
3.1.2 Diagram Blok Sistem Data Kepegawaian
Informasi Gaji Karyawan
Keuangan
Perhitungan dan Pemotongan PPh
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
Arsip Data Keuangan
36
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Secara garis besar blok diagram di atas merupakan acuan untuk perancangan proses. Langkah dalam perencanaan proses seperti dalam blok diagram adalah sebagai berikut: Sistem informasi penggajian Karyawan ini dibuat berdasarkan data-data yang terdapat pada arsip data kepegawaian. Data tersebut akan diambil oleh pihak keuangan sebagai tabel-tabel penunjang. Pada bagian keuangan data dari arsip kepegawaian akan diolah kembali dengan data-data yang ada dibagian keuangan. Sehingga hasil olahan dari bagian keuangan akan dimasukan ke Arsip Data olahan Penghasilan Karyawan. Arsip Data olahan penghasilan Karyawan ini berisi data sistem penggajian yang berlaku dan macam-macam kebijaksanaan yang akan diterapkan untuk sistem penggajian. Arsip data penghasilan karyawan adalah merupakan referensi dalam perhitungan gaji karyawan dan penerapan pemotongan PPh pada penghasilan yang akan diterima karyawan. Aplkasi ini dibuat dengan berbasis web sehingga Dari hasil perhitungan dan penerapan pemotongan PPh pada penghasilan karyawan dapat diakses pada komputer dimanapun juga. 3.1.3 Perancangan DFD DFD dibangun berdasakan proses yang akan dibuat, yang melibatkan Keuangan / admin dan Karyawan seperti yang terlihat pada gambar 3.2 berikut ini.
1 Aplikasi system informasi penggajian
Keuangan
Data Penghasilan
Karyawan
Gaji
Gambar 3.2 Level 0 Proses Penggajian Karyawan Aplikasi System informasi penggajian diatas menunjukkan bahwa aplikasi dapat melakukan proses apabila mendapatkan data
37
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
masukan dari pihak keuangan / Admin dan hasilnya dapat diperoleh Karyawan. Dapat ditunjukan pada gambar 3.3 berikut :
Gambar 3.3 Level 1 Proses Penggajian Karyawan 3.1.4 Pembuatan Relational Tabel
Pada pembuatan rational tabel dibagi menjadi 3 tahapan yaitu : Tabel pegawai akan menjadi referensi dalam pembuatan tabeltabel yang berhubungan dengan aplikasi APBN dan PNBP Tahapan pembuatan tabel rasional untuk tabel master pegawai yang mengacu pada tabel-tabel master, Antara lain tabel Staff, tabel Jurusan, tabel Jabatan_Struktural, tabel Jabatan_Fungsional, tabel status_kawin, tabel status_pegawai, tabel status_karyawan, dan tabel jabatan_tugas_tambahan.
38
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Hubungan antara tabel-tabel tersebut dapat dilihat pada gambar 3.4. Untuk menggambarkan tabel rasional untuk aplikasi PNBP dapat kita lihat pada gambar 3.5. Pada gambar ini menunjukan bahwa pada tabel keu_pnbp_new akan mengambil data-data yang diperlukan pada tabel pegawai. Tabel keu_pnbp_new dibuat sebagai penampung dari beberapa tabel – tabel yang berhubungan dengan PNBP dan berfungsi sebagai otomatisasi program aplikasi yang akan dibuat.
Untuk menggambarkan tabel rasional untuk aplikasi APBN dapat kita lihat pada gambar 3.6. Pada gambar ini menunjukan bahwa pada tabel keu_apbn akan merupakan penampung untuk field apa saja yang diperlukan dari tabel karyawan untuk membuat sebuah aplikasi APBN dan berfungsi sebagai otomatisasi program aplikasi yang dibuat.
Untuk tabel rasional yang ditunjukan pada gambar 3.7 menggambarkan contoh event – event yang terjadi pada aplikasi keuangan yang bersumber pada PNBP.
39
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Gambar 3.4 Tabel Rasional untuk menangani Data Karyawan
40
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Gambar 3.5 Tabel Rasional Untuk Otomatisasi Aplikasi PNBP
41
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Gambar 3.6 Tabel Rasional Otomatisasi APBN
42
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Gambar 3.7 Tabel Rasional Untuk Event Satuan
Gambar 3.8 Tabel Rasional Untuk Event Tim
Gambar 3.9 Tabel Rasional Event Absen
43
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
3.1.5 Pembuatan Database Dalam pembuatan table memiliki struktur sebagai berikut : 1) keu_pokok_pns Tabel 3.1 Tabel Master Untuk Gaji Pokok Name NOMOR
Null?
Type
NOT NULL
NUMBER(10)
MASAKERJA
NUMBER(2)
GOLONGAN
VARCHAR2(3)
A
NUMBER(12)
B
NUMBER(12)
C
NUMBER(12)
D
NUMBER(12)
E
NUMBER(12)
SURAT
NUMBER(10)
ENTRY_BY
NUMBER(10)
2) Jurusan Tabel 3.2 Tabel Master Untuk Jurusan Name
Null?
Type
NOMOR
NOT NULL
NUMBER(2)
JURUSAN
NOT NULL
VARCHAR2(20)
KAJUR
NUMBER(8)
SEKJUR
NUMBER(8)
ALIAS
VARCHAR2(10)
44
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
3) Staff Tabel 3.3 Tabel Master Untuk Staff Name
Null?
Type
NOMOR
NOT NULL
NUMBER(2)
STAFF
NOT NULL
VARCHAR2(20)
4) jabatan_tugas_tambahan Tabel 3.4 Tabel Master Untuk Jabatan_tugas_tambahan Name NOMOR
Null? NOT NULL
Type NUMBER(10)
JABATAN
VARCHAR2(50)
GAJI
NUMBER(10)
NOMOR_SK
VARCHAR2(10)
STATUS
VARCHAR2(3)
5) jabatan_struktural Tabel 3.5 Tabel Master Untuk Tunjangan Jabatan(Kabag dan Kasubag) Name NOMOR
Null? NOT NULL
Type NUMBER(10)
JABATAN
VARCHAR2(50)
GAJI
NUMBER(10)
NOMOR_SK
VARCHAR2(10)
STATUS
VARCHAR2(3)
45
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
6) Jabatan_fungsional Tabel 3.6 Tabel Master Untuk Tunjangan Fungsional Name
Null?
NOMOR
Type
NOT NULL
NUMBER(10)
JABATAN
VARCHAR2(50)
GAJI
NUMBER(10)
NOMOR_SK
VARCHAR2(10)
STATUS
VARCHAR2(3)
7) status_kawin Tabel 3.7 Tabel Master Untuk Status Name
Null?
NOMOR
NOT NULL
STATUS
Type NUMBER(2) VARCHAR2(50)
8) status_karyawan Tabel 3.8 Tabel Master Untuk Status_karyawan Name NOMOR
Null? NOT NULL
STATUS
Type NUMBER(2) VARCHAR2(50)
9) status_pegawai Tabel 3.9 Tabel Master Untuk Status_Pegawai Name NOMOR STATUS
Null? NOT NULL
Type NUMBER(2) VARCHAR2(50)
46
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
10) Pegawai Tabel 3.10 Tabel Master Untuk Pegawai Name
Null?
Type
NOMOR
NOT NULL NUMBER(8)
NIP
NOT NULL VARCHAR2(10)
NOID
NOT NULL VARCHAR2(15)
NAMA
NOT NULL VARCHAR2(40)
STAFF
NOT NULL NUMBER(2)
JURUSAN
NUMBER(2)
HOMEPAGE
VARCHAR2(50)
PASSWORD
VARCHAR2(40)
HAK
NUMBER(10)
USERNAME
VARCHAR2(20)
JABATAN
NUMBER(10)
SEX
CHAR(1)
AGAMA
NUMBER(2)
EMAIL
VARCHAR2(50)
ALAMAT
VARCHAR2(100)
NOTELP
VARCHAR2(15)
GOLAWAL
VARCHAR2(5)
GOLAKHIR
VARCHAR2(5)
TMTCPNS
DATE
TMTPNS
DATE
TMTFUNGSIONAL
DATE
TMTAKHIR
DATE
FUNGSIONAL
VARCHAR2(50)
KARPEG
VARCHAR2(30)
MASAKERJA_TAHUN
NUMBER(4)
47
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN
VARCHAR2(15)
RUANG
NUMBER(4)
KETERANGAN
VARCHAR2(100)
TMPLAHIR
VARCHAR2(20)
TGLLAHIR
DATE
SHIFT
CHAR(1)
HP
VARCHAR2(15)
GOLDARAH
VARCHAR2(5)
GELAR_DPN
VARCHAR2(10)
GELAR_BLK
VARCHAR2(10)
KREDIT
NUMBER(10)
KUMA
NUMBER(10)
KUMB
NUMBER(10)
KUMC
NUMBER(10)
KUMD
NUMBER(10)
RAPAT
CHAR(1)
STATUS_KAWIN
CHAR(1)
KELURAHAN
VARCHAR2(20)
KECAMATAN
VARCHAR2(20)
KOTA
VARCHAR2(20)
PROPINSI
VARCHAR2(20)
TINGGI
NUMBER(3)
BERAT
NUMBER(3)
RAMBUT
NUMBER(2)
MUKA
NUMBER(2)
WARNA
NUMBER(2)
CIRI
VARCHAR2(50)
CACAT
VARCHAR2(50)
48
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
HOBBY
VARCHAR2(100)
ALAMAT2
VARCHAR2(100)
NOTELP2
VARCHAR2(15)
ALAMAT3
VARCHAR2(100)
NOTELP3
VARCHAR2(15)
MANAGER
NUMBER(8)
SURAT
VARCHAR2(2)
STATUS
NUMBER(2)
ASKES
VARCHAR2(30)
PANGKAT
VARCHAR2(40)
REKENING_BANK
VARCHAR2(20)
MASAKERJA_BULAN
NUMBER(2)
LEVEL_MRC
VARCHAR2(20)
JABATAN_HONORARIUM
NUMBER(2)
STATUS_KARYAWAN
NUMBER(2)
LEVEL_AGENDA
NUMBER(10)
JABATAN_KHUSUS
NUMBER(10)
PERPUS_KODE_STAFF
NUMBER(10)
DAPAT_UANG_KINERJA
NUMBER(10)
DAPAT_UANG_KEHADIRAN
NUMBER(10)
DAPAT_UANG_MAKAN
NUMBER(10)
JABATAN_TUGAS_TAMBAH AN
NUMBER(10)
49
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
11) keu_pnbp_new Tabel 3.11 Tabel Untuk Integrasi Name
Null?
Type
NOMOR
NOT NULL NUMBER(10)
BULAN
NOT NULL NUMBER(2)
TAHUN
NOT NULL VARCHAR2(4)
PEGAWAI
NOT NULL NUMBER(10)
N_GAJI
NUMBER(10)
N_TUNJ_UMUM
NUMBER(10)
N_TUNJ_BERAS
NUMBER(10)
N_TUNJ_MAKAN
NUMBER(10)
N_TUNJ_KEHADIRAN
NUMBER(10)
N_INSENTIVE
NUMBER(10)
N_TUNJ_KINERJA
NUMBER(10)
N_TUNJ_JABATAN
NUMBER(10)
TGL
DATE
GLR_DPN
VARCHAR2(10)
GLR_BLK
VARCHAR2(10)
STAFF
NUMBER(2)
STATUS_KARYAWAN
NUMBER(2)
GOLONGAN
VARCHAR2(5)
MASAKERJA_TAHUN
NUMBER(4)
SURAT
NUMBER(10)
SURAT_BERAS
NUMBER(10)
JABATAN_STRUKTURAL
NUMBER(10)
HARI_HADIR
NUMBER(10)
STATUS_GAJI_13
NUMBER(1)
HARI_MAKAN
NUMBER(10)
50
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
SATUAN_HADIR
NUMBER(10)
SATUAN_MAKAN
NUMBER(10)
JABATAN_TUGAS_TAMBAH AN
NUMBER(10)
12) keu_pnbp_sk Tabel 3.12 Tabel Master Untuk SK_pnbp Name NO
Null?
Type
NOT NULL
NUMBER(10)
NAMA_SK
VARCHAR2(30)
13) keu_pnbp_sk_detil Tabel 3.13 Tabel Sk_pnbp_detail Name NO
Null? NOT NULL
Type NUMBER(10)
KEU_PNBP_SK
NUMBER(10)
NOMOR_SK
VARCHAR2(40)
SESUAI_SK
VARCHAR2(30)
TGL_BERLAKU
DATE
STATUS
NUMBER(1)
14) keu_insentif_pnbp Tabel 3.14 Tabel Master Untuk Tunjangan Insentif Name
Null?
Type
NOMOR
NOT NULL
NUMBER(10)
GOLONGAN
NOT NULL
VARCHAR2(10)
51
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
NILAI
NOT NULL
NUMBER(10)
15) keu_pnbp_tunj_beras Tabel 3.15 Tabel Master Untuk Tunjangan Beras Name NO
Null? NOT NULL
Type NUMBER(10)
SK
VARCHAR2(30)
TANGGAL
DATE
JUMLAH
NUMBER(10)
STATUS
NUMBER(1)
16) keu_pnbp_tunj_umum Tabel 3.16 Tabel Master Untuk Tunjangan Umum Name NO
Null?
Type
NOT NULL
NUMBER(10)
GOLONGAN
VARCHAR2(4)
NILAI
NUMBER(10)
17) keu_pnbp_event_1 Tabel 3.17 Tabel Master Untuk Event satuan Name NOMOR
Null? NOT NULL
Type NUMBER(10)
SK
VARCHAR2(100)
NOMOR_SK
VARCHAR2(100)
EVENT
VARCHAR2(500)
HONORARIUM
NUMBER(10)
TGL_BAYAR
NUMBER(2)
BLN_BAYAR
NUMBER(2)
52
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
18) keu_pnbp_event_1_detil Tabel 3.18 Tabel Detail Untuk event satuan Name
Null?
Type
NOMOR
NOT NULL
VARCHAR2(10)
KEU_PNBP_EVENT_1
NOT NULL
NUMBER(10)
PEGAWAI
NOT NULL
VARCHAR2(10)
GLR_DPN
VARCHAR2(10)
GLR_BLK
VARCHAR2(10)
GOLONGAN
VARCHAR2(5)
19) keu_pnbp_event_2 Tabel 3.19 Tabel Master Untuk event tim Name
Null?
NOMOR
Type
NOT NULL NUMBER(10)
SK
VARCHAR2(100)
NOMOR_SK
VARCHAR2(100)
EVENT
VARCHAR2(500)
IS_HONORARIUM_PAJAK
NUMBER(1)
TGL_BAYAR
NUMBER(2)
BLN_BAYAR
NUMBER(2)
THN_BAYAR
VARCHAR2(4)
20) keu_pnbp_event_2_detil Tabel 3.20 Tabel detail1 Untuk event tim Name
Null?
Type
NOMOR
NOT NULL
NUMBER(10)
KEU_PNBP_EVENT_2
NOT NULL
NUMBER(10)
53
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
JABATAN
VARCHAR2(100)
HONORARIUM
NOT NULL
NUMBER(10)
21) keu_pnbp_event_2_detil_2 Tabel 3.21 Tabel Detail2 untuk event tim Name NOMOR
Null?
Type
NOT NULL NUMBER(10)
KEU_PNBP_EVENT_2_DETIL NOT NULL NUMBER(10) PEGAWAI
NOT NULL NUMBER(10)
GLR_DPN
VARCHAR2(10)
GLR_BLK
VARCHAR2(10)
GOLONGAN
VARCHAR2(5)
PANGKAT
VARCHAR2(40)
REKENING_BANK
VARCHAR2(20)
22) keu_pnbp_event_3 Tabel 3.22 Tabel Master Untuk event Absent Name NOMOR
Null?
Type
NOT NULL NUMBER(10)
SK
VARCHAR2(100)
NOMOR_SK
VARCHAR2(100)
EVENT
VARCHAR2(500)
KETERANGAN
VARCHAR2(100)
HONORARIUM
NUMBER(10)
BLN_BAYAR
NUMBER(2)
THN_BAYAR
NUMBER(4)
IS_HONORARIUM_PAJAK
NUMBER(1)
54
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
23) keu_pnbp_event_3_detil_B Tabel 3.23 Tabel Master Untuk Gaji Pokok Name
Null?
Type
NOMOR
NOT NULL
NUMBER(10)
KEU_PNBP_EVENT_3
NOT NULL
NUMBER(10)
PEGAWAI
NOT NULL
NUMBER(10)
GLR_DPN
VARCHAR2(10)
GLR_BLK
VARCHAR2(10)
GOLONGAN
VARCHAR2(5)
JUMLAH
NUMBER(10)
24) keu_apbn Tabel 3.24 Tabel keu_apbn Name NOMOR PEGAWAI STATUS ISTRI ANAK TUNJ_UMUM TUNJ_FUNGSIONAL TUNJ_STRUKTURAL PEMBULATAN POT_BERAS POT_SRUMAH POT_HUTKL POT_TABRM BULAN
Null? NOT NULL NOT NULL
Type NUMBER(10) NUMBER(10) VARCHAR2(1) NUMBER(1) NUMBER(2) NUMBER(12) NUMBER(12) NUMBER(12) NUMBER(8) NUMBER(8) NUMBER(8) NUMBER(8) NUMBER(8) VARCHAR2(2)
55
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
TAHUN ENTRY_BY GAPOK TUNJ_BERAS UANG_MAKAN KETERANGAN PPH TUNJ_ISTRI TUNJ_ANAK IURAN MK_TAHUN MK_BULAN GOLONGAN
VARCHAR2(4) NUMBER(10) NUMBER(12) NUMBER(12) NUMBER(12) VARCHAR2(200) NUMBER(10) NUMBER(12) NUMBER(12) NUMBER(12) NUMBER(10) NUMBER(10) VARCHAR2(5)
3.1.6 Pembuatan Sitemap
Untuk Pembuatan sitemap mempunyai alur sebagai berikut : Saat kita masuk ke sistem informasi maka akan muncul 2 buah menu yaitu menu utama dan menu master. Bagi user , masuk ke menu utama dan pada saat ingin melihat Laporan pajak per pegawai, maka user harus login atas nama user itu sendiri dan mengisi password. User tidak dapat masuk ke data master sebelum user tersebut login dan memasukan password sebagai pihak keuangan/ admin. Bagi pihak keuangan, dapat membuka aplikasi yang ada pada menu utama dan menu master data. Dan dapat melakukan aktifitas delete, insert, dan update data. Bagi pihak Kasubag Keuangan diberi hak seperti hak keuangan dan diberi hak istimewa mengenai pengesahan laporan tiap-tiap laporan pajak selain melakukan aktifitas seperti pihak keuangan yaitu dapat melihat semua tabel master dan rekap laporan pajak tetapi kasubag tidak dapat melakukan manipulasi data-data.
56
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Gambar 3.10 sitemap aplikasi system 3.2 Perhitungan Pajak yang akan diterapkan Berdasarkan PP Nomor 21 mengenai pajak penghasilan Untuk perhitungan pemotongan pajak diterapkan untuk dua sumber pemasukan yaitu : Untuk Penghasilan yang berasal dari APBN Untuk Penghasilan yang berasal dari PNBP
57
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
3.2.1 Penghasilan yang bersumber pada APBN Pada cara perhitungan Pengenaan pemotongan PPh sesuai dengan pasal 21 mengenai pajak pendapatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat negara adalah : Penghasilan Kena Pajak = (Penghasilan bruto –biaya jabatan – iuran wajib - PTKP) Keterangan : a. Penghasilan Bruto adalah jumlah dari beberapa penerimaan, yang terdiri dari : Gaji pokok karyawan Tunjangan Istri sebesar 10% dari Gaji pokok Tunjangan Anak sebesar 2% dari gaji pokok Tunjangan jabatan fungsional / structural Tunjangan beras Pembulatan. b. c. d.
Biaya-Jabatan dikenakan 5% dari penghasilan Bruto dengan jumlah maksimum Rp 1.296.000,00 setahun atau Rp 108.000,00 sebulan. Iuran Wajib dikenakan 4,75% dari besar gaji (besar gaji adalah penjumlahan gaji pokok ditambah dengan tunjangan istri dan tunjangan anak). Untuk perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dapat dilihat dari table 3.24 dibawah ini :
Table 3.25 Penghasilan Tidak kena Pajak PTKP Setahun Untuk diri sendiri Rp 13.200.000,00 Tambahan untuk pegawai yang kawin Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling
Sebulan Rp 1.100.000,00
Rp 1.200.000,00
Rp 100.000,00
Rp 1.200.000,00
Rp 100.000,00
58
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
banyak 3 (tiga) e. Penghasilan Kena Pajak diterapkan seperti table 3.25 dibawah ini : Tabel 3.26 Penghasilan Kena Pajak Lapisan Penghasilan Kena Pajak S/d Rp 25 juta Diatas Rp 25 juta s/d Rp 50 juta Diatas Rp 50 juta s/d Rp 100 juta Diatas Rp 100 juta s/d Rp 200 juta Diatas Rp 200 juta
Tarif Pajak 5% 10% 15% 20% 25%
Perhitungan PKP adalah : (Penghasilan bruto – Biaya jabatan – iuran wajib ) * 12 - PTKP Contoh Kasus : Seorang pegawai memiliki masa kerja 20 tahun, dengan status nikah dan memiliki 2 orang anak. Pegawai tersebut mempunyai jabatan structural dan mendapat Tunjangan beras untuk 4 orang anggota keluarga. Untuk mengetahui jumlah Penghasilan Kena Pajak (PKP) dari penghasilan pegawai tersebut dapat dihitung yaitu : Table 3.27 contoh kasus untuk perhitungan penhasilan APBN No
Nama
Pemasukan 1 Gaji_Pokok 2 T. Istri 3 T. Anak 4 Gaji ++ 5 T. Jabatan 6 T. Beras 8 Pembulatan 9 Penghasilan
Ket
Gol
20 10% @2%
IVb
Kawin / Anak 1
Jumlah
2 1.853.600 185.360 74.144 2.113.104 709.000 153.920 86 2.976.110
59
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Bruto Pengurangan 10 Biaya Jabatan 11 Iuran Wajib 12 Penghasilan Netto 13 Netto 1 tahun 14 PTKP 15 PKP Perhitungan Pajak 16 PPh 21 /1 Tahun 17 PPh 21 / 1 Bulan
f.
(5% 1.296.000) (4,75*Gaji++) (Penghasilan Bruto – Biaya jabatan – Iuran Wajib) ( Netto * 12) Netto 1 thn - PTKP
108.000 100.372 2.767.738 33.212.856 16.800.000 16.412.000 820.600 63.383
Perhitungan Pajak
Untuk Perhitungan Pajak yang harus dibayarkan adalah : Perhitungan Potongan Pajak untuk PKP apabila penghasilan yang diterima : Karena PKP karyawan diatas sebesar Rp 16.412.000 berarti penghasilan tersebut berada dibawah 25 juta rupiah maka perhitungan adalah sebagai berikut : 1) Untuk PKP s/d 25jt Untuk Pajak Setahun Tarip PPh 21(5%) = PKP * 5% = Rp 820.600 / tahun Untuk Pajak Sebulan Tarip PPh 21(5%) = PKP * 5% = Rp 820.600 /12 = 68.383/bulan 2) Untuk PKP antara 25 juta s/d 50 juta Tarip PPH 21 (5%) = 25 jt * 5% + (PKP –25jt* 10 %) 3) Untuk PKP antara 50 juta s/d 100 juta Tarip PPH 21 (5%) = (25 jt * 5%) + (PKP – 25jt * 10%) + (PKP – 50jt * 15%)
60
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
4) Untuk PKP antara 100 juta s/d 200 juta Tarip PPH 21 (5%) = 25 jt * 5% + (PKP – 25jt * 10%) +(PKP – 50 jt * 15 %) + (PKP – 100jt * 25%) 5) Untuk PKP diatas 200 juta Tarip PPH 21 (5%) = 25 jt * 5% + (PKP – 25jt * 10%) +(PKP – 50 jt * 15 %) + (PKP – 100jt * 25%) + (PKP – 200jt * 25%) 3.2.2 Penghasilan yang bersumber pada PNBP Pada cara perhitungan Pengenaan pemotongan PPh sesuai dengan pasal 21 mengenai pajak pendapatan atas penghasilan yang berupa : Honorarium Uang sidang Uang hadir Uang lembur Imbalan Prestasi Kerja, dan Imbalan lain dalam bentuk apapun Yang dibebankan kepada keuangan negara/daerah, pengenaan PPh pasal 21-nya dipotong 15% x penghasilan Bruto. Penghasilan tersebut dan bersifat final. Pengecualian penghasilan tersebut diatas dibayarkan kepada : Pegawai Negeri Sipil golongan II/d kebawah. Untuk yang diterapkan di institusi pada kasus ini, dibebankan ke pihak institusi terkecuali : • Gaji (Gapok, umum, beras), uang makan, uang kehadiran, uang kinerja dibebankan ke pihak pegawai. Perhitungan pemotongan pajak : 15 % x Penghasilan Bruto
61
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
3.3 Desain User Interface Perancangan user interface merupakan faktor penting dalam pembuatan perangkat lunak. Dengan adanya user interface, akan memberikan kemudahan kepada para pengguna untuk menjalankan aplikasi sistem informasi penggajian karyawan yang dibuat. Berikut akan dibahas mengenai desain user interface yang ada. 3.3.1 Desain cover utama Dalam desain cover utama merupakan tampilan awal dari sistem informasi ini, berisikan gambaran sekilas tentang pengertian APBN dan PNBP. Pada cover utama juga terdapat menu-menu yang berisi fungsi-fungsi untuk menjalankan aplikasi simulasi dapat dilihat pada gambar 3.11, menu – menu tersebut antara lain: 1. MENU UTAMA Menu utama berisikan sub menu yaitu : Sekilas Tentang APBN dan PNBP : berisi tentang informasi mengenai APBN dan PNBP Penghasilan Rutin : Daftar Nama pegawai dan Laporan Pajak Penghasilan Per EVENT : berisi laporan mengenai event-event yang terjadi, terdiri dari event satuan, event tim dan event absent Laporan Pajak Perpegawai : berisi laporan mengenai penghasilan karyawan beserta potongan pajak yang dikenai untuk tiap penghasilan yang diterima untuk setiap karyawan. 2.
MENU MASTER Pemasukan Rutin Pada Master Pemasuka rutin terdiri dari beberapa mastermaster data dari keuangan yaitu : Master Gaji Pokok Master Untuk Tunjangan Umum Master Untuk Tunjangan Beras Master Untuk Uang Makan, Kinerja Master Untuk Tunjangan Insentif Master Untuk Tunjangan Jabatan
62
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Otomatisasi Bayar Pengesahan Rutin
Gambar 3.11 Desain cover utama 3.3.2 Desain LOGIN Dalam desain LOGIN yang merupakan langkah awal dari sistem informasi ini untuk dapat masuk menjadi admin / keuangan , seperti yang ditunjukan pada gambar 3.12 berikut ini :
63
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Gambar 3.12 Desain Untuk LOGIN 3.3.3 Desain Pembuatan Otomatisasi Pembayaran Untuk mengotomatisasi sesi pembayaran didesain ditunjukan seperti pada gambar 3.13.
64
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Gambar 3.13 Desain Sesi Pembayaran
65
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
---Halaman sengaja dikosongkan---
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian perangkat lunak ini bertujuan untuk bisa mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat akan dapat memberikan sebuah gambaran informasi yang jelas tentang sistem informasi penggajian karyawan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 21 mengenai pajak penghasilan, yang kemudian dari data hasil aplikasi ini dapat memberikan transparansi mengenai besar pajak yang harus dikeluarkan oleh pihak karyawan dan menjadi fungsi kontrol bagi pihak institusi. 4.1 PROSES PENGUJIAN SOFTWARE Untuk menguji Aplikasi ini perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ini: 1.
Pengaksesan Awal dilakukan dengan cara pengetik alamat dari sistem informasi. Dari pengaksesan ini berarti kita telah masuk ke aplikasi Sistem Informasi Penggajian Karyawan. Pada Cover utama Pada pengaksesan sistem ini akan muncul sekilas informasi mengenai APBN dan PNBP, dan di cover utama juga terdapat menu-menu antara Lain : Menu Utama terdiri dari sub menu yaitu Sub menu untuk Penghasilan rutin, Sub menu penghasilan per event , laporan pajak perpegawai dan laporan pajak untuk pihak instansi. Menu Master Data terdiri dari tabel-tabel master yaitu gaji pokok, Tunjangan Umum, Tunjangan Beras, Tunjangan Insentif, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Makan dan kinerja, Otomatisasi Pembayaran Dan Pengesahan Rutin. Untuk lebih jelasnya Dapat dilihat seperti yang ditunjukan dalam gambar 4.1
66
67
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.1 Tampilan Cover Utama 2.
Untuk Hak dalam Mengakses informasi Pada Menu-menu yang telah disediakan pada Cover utama dibagi menjadi 3 yaitu :
Hak sebagai Admin/ bagian Keuangan : Bagian Admin dapat membuka menu utama dan master data, berikut melakukan hal peng-editan data, peng-insertan data, penghapusan data maupun Penyimpanan data. Hak Sebagai kasubag : Kasubag dapat membuka menu utama dan master data, berikut melihat data-data yang berada di masing-masing menu utama dan data master. Kasubag juga diberi hak untuk melakukan pengesahan rutin mengenai tiap laporan pajak yang telah dibuat. Hak sebagai User biasa (Karyawan) : User yang tidak mempunyai hak sebagai bagian keuangan tidak dapat membuka menu Master dan Menu utama terkecuali hanya dapat melihat dari laporan pajak penghasilan Perpegawai
68
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
milik dirinya sendiri tetapi dengan melakukan proses LOGIN terlebih dahulu. tidak diberikan hak untuk melakukan hal peng-editan data, peng-insertan data, penghapusan data maupun Penyimpanan data.. 3.
Seorang admin/ Keuangan, User maupun kasubag keuangan harus melakukan LOGIN terlebih dahulu untuk dapat Masuk ke menu Master Pemasukan Rutin, Hal ini adalah untuk mengantisipasi agar user-user yang tidak berhak tidak dapat masuk ke menu Master Pemasukan Rutin, proses LOGIN ini dapat dilihat seperti yang ditunjukan dalam gambar 4.2
Gambar 4.2 Menu Login
69
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
4.1.1 Pengujian Sistem untuk pihak Keuangan Pengujian Sistem oleh pihak keuangan ini diperlukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan perencanaan sistem yang dirancang sesuai dengan hak akses user keuangan. Pihak keuangan dapat melakukan suatu proses peng-editan data, peng-hapusan data, peng-insertan data pada tabel master yang dibuat, dan dari setiap report dari laporan pajak dapat dicetak dalam bentuk hardcopy. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian sistem ini adalah : 1.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pihak keuangan harus melakukan login sebagai pihak keuang yang diberi akses seperti yang ditunjukan pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Proses Login Untuk pihak Keuangan
70
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Proses Login ini diperlukan untuk keamanan data, sehingga hanya orang yang diberi hak saja yang dapat mengakses dan melakukan aktifitas didalamnya. 2.
Untuk melihat tabel-tabel master yang ada didalam sistem aplikasi pada Master Pemasukan yaitu dengan cara :
Klik menu Gaji Pokok, maka akan muncul tabel master mengenai gaji pokok yang terdiri dari golongan dan masa kerja tampilan seperti yang ditunjukan dalam gambar 4.4
Gambar 4.4 Master Gaji Pokok Pada gambar 4.4 merupakan master Gaji pokok, yang berguna sebagai referensi didalam menenentukan besarnya gaji pokok seorang karyawan berdasarkan golongan, dan masa kerja pegawai tersebut.
71
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Klik menu Tunjangan Umum, maka akan muncul tabel master Tunjangan Umum yang terdiri dari golongan dan nilai nominal dari tunjangan umum yang diberikan pada tiap-tiap golongan yang berbeda. Seperti yang ditunjukan dalam gambar 4.5
Gambar 4.5 Master Tunjangan Umum Pada gambar 4.5 merupakan master untuk tunjangan umum, yang berguna sebagai referensi didalam menenentukan besarnya tunjangan umum karyawan, besarnya nominal yang diterima ditentukan berdasarkan golongan yang dimiliki oleh karyawan
Klik menu Tunjangan Beras, maka akan muncul tabel master Tunjangan Beras yang terdiri nomor SK, tanggal , dan bulan dimana Sk dikeluarkan. Tampilan Untuk tunjangan Beras Dapat dilihat seperti yang ditunjukan dalam gambar 4.6
72
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.6 Master Tunjangan Beras Pada gambar 4.6 merupakan master Data Tunjang Beras, yang berguna sebagai referensi didalam menentukan besarnya tunjangan beras yang akan diberikan kepada seorang karyawan berdasarkan SK yang telah dikeluarkan, dan besarnya tunjangan yang telah ditentukan yang tercantum didalam SK.
Klik menu Tunjangan Insentif, maka akan muncul tabel master Tunjangan Insentif yang terdiri dari golongan dan masa kerja tampilan seperti yang ditunjukan dalam gambar 4.7
73
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.7 Master Tunjangan Insentif Pada gambar 4.7 merupakan master Data Tunjangan Insentif, yang berguna sebagai referensi didalam menentukan besarnya tunjangan insentif yang akan diberikan kepada seorang karyawan , besarnya nominal yang diterima ditentukan berdasarkan golongan yang dimiliki oleh karyawan
Klik menu Tunjangan Jabatan, maka akan muncul tabel master mengenai Tunjangan Jabatan yang terdiri dari Jabatan, Besarnya tunjangan berdasarkan jabatan yang dipegang dan SK.Tampilan seperti yang ditunjukan dalam gambar 4.8
74
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.8 Master Tunjangan Jabatan Pada gambar 4.8 merupakan master Data Tunjangan Jabatan, yang berguna sebagai referensi didalam menentukan besarnya tunjangan Jababtan yang akan diberikan kepada seorang karyawan , besarnya nominal yang diterima ditentukan berdasarkan Jabatan yang dimiliki oleh karyawan
Untuk menu Tunjangan Makan , kehadiran akan dilakukan pengentrian langsung pada form yang disediakan. Dapat dilihat pada gambar 4.9
75
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.9 Form Tunjangan makan dan Tunjangan kinerja Pada gambar 4.9 form yang berguna sebagai referensi didalam menentukan besarnya tunjangan Jabatan yang akan diberikan kepada seorang karyawan, besarnya nominal yang diterima ditentukan berdasarkan data yang dimiliki oleh karyawan. form ini bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan pengentryan data untuk menentukan besarnya tunjangan makan , tunjangan kinerja, dan tunjangan kehadiran. Form ini harus diisi berdasarkan dengan rekap data karyawan berdasarkan data yang ada pada bagian kepegawaian. 3.
Untuk melakukan Manipulasi data yaitu melakukan proses Insert, Edit, hapus, simpan, dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
Untuk melakukan peng-editan, penambahan data keuangan, peng-hapusan, penyimpanan data keuangan atau besarnya nilai nominal yang terdapat pada semua data pada tabel-tabel master dapat dilakukan langsung dengan cara sebagai berikut yaitu :
76
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
⇒ letakkan cursor di kolom data yang akan di update ⇒ Setelah itu klik tombol simpan. ⇒ Untuk kembali ke cover utama silakan tutup menu ini. 4.
Untuk Melakukan Otomatisasi pembayaran dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini :
Klik menu Otomatisasi Bayar, maka akan muncul aplikasi Sesi pembayaran, pada menu otomatisasi ini dapat ditunjukan pada gambar 4.10
Setelah dilakukan pemilihan data melalui tampilan pada menu Otomatisasi maka akan diberikan sebuah pesan bahwa kita telah melakukan otomatisasi bayar dan otomatisasi sudah dibuat, pesan tersebut ditunjukan pada gambar 4.11
Fungsi dari otomatisasi pembayaran ini adalah untuk mengambil data-data kepegawaian kemudian mengkombainnya dengan data-data yang pada data keuangan, sehingga mempermudah didalam proses pengambilan data keuangan. Dalam melakukan proses otomatisasi ini, harus dilakukan pengisian data yang meliputi bulan pembayaran dan tahun pembayaran yang dikehendaki untuk diproses.
77
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.10 Otomatisasi bayar
Gambar 4.11 Pesan setelah Otomatisasi bayar
78 5.
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Untuk melakukan pengaksesan di Menu Utama, terlebih dahulu yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :
Klik menu Otomatisasi bayar, dan pilih bulan dan tahun yang akan dibuat. Otomatisasi ini akan mengenerate data keuangan yang kita perlukan sesuai dengan data yang telah kita masukan. Setelah otomatisasi bayar selesai dilakukan, kita dapat melihat aplikasi yang ada pada menu utama sesuai dengan data yang terdapat pada bulan dan tahun yang kita inginkan sesuai dengan data bulan dan tahun pada saat otomatisasi bayar dibuat.
Untuk membuka data-data pegawai pada menu utama dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : ⇒ Buka menu penghasilan rutin ⇒ Klik menu data-data pegawai ⇒ Masukan pilihan bulan, tahun, staff, dan status pegawai yang akan dilihat rincian datanya, untuk bulan dan tahun dipilih disesuaikan dengan data yang telah dimasukan pada saat otomatisasi bayar dibuat. ⇒ Akan muncul tampilan yang berisi data-data pegawai, seperti yang ditunjukan pada gambar 4.12 ⇒ Untuk melihat rincian gaji per-pegawai dapat kita lakukan dengan cara mengklik salah satu nama karyawan pada daftar tabel yang berisi nama-nama pegawai, kita dapat melihat rincian mengenai besar-penghasilan yang diterima oleh karyawan tersebut, seperti yang ditunjukan pada gambar 4.13 berikut ini.
79
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.12 Daftar pegawai
Gambar 4.13 Rincian gaji pegawai
80
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Pada tampilan yang ditunjukan pada gambar 4.12 dan gambar 4.13 menunjukan bahwa pada menu data pegawai berisi data karyawan yang menampilkan identitas karyawan dan besarnya penghasilan yang diterima karyawan secara keseluruhan. Dan untuk melihat rincian perorangan karyawan dapat dilakukan dengan cara memilih salah satu nama karyawan pada daftar pegawai tersebut sehingga muncul rincian penghasilan sesuai dengan data karyawan yang telah dipilih.
Menu Laporan Pajak yang terdapat pada Menu Penghasilan rutin, terdiri dari beberapa macam bentuk laporan yaitu: ⇒ Pajak Pegawai : laporan pajak pegawai berisi besarnya gaji, besarnya tunjangan beras dan tunjangan umum untuk sumber penghasilan yang berasal dari PNBP dan APBN untuk karyawan , disini terlihat untuk golongan III dan golongan IV akan dikenakan pajak sebesar 15 % dari semua penghasilan yang diterima seperti yang ditunjukan pada gambar 4.14
Gambar 4.14 Laporan Pajak Honorarium Pegawai
81
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
⇒ Pajak honorarium untuk jabatan : laporan pajak karyawan berisi besarnya penghasilan yang diterima sesuai dengan jabatan yang diduduki, tunjangan ini bersumber pada penghasilan yang berasal dari PNBP, disini terlihat bahwa setiap pemegang jabatan yang bergolongan III dan golongan IV akan dikenakan pemotongan pajak sebesar 15% dari tunjangan jabatan yang diterimanya, dapat dilihat pada gambar 4.15
Gambar 4.15 Laporan Pajak Honorarium Jabatan ⇒ Pajak Tunjangan Insentif : laporan pajak karyawan berisi besarnya penghasilan sesuai dengan tunjangan insentif yang diterima karyawan, tunjangan ini merupakan sumber penghasilan yang berasal dari PNBP, disini terlihat bahwa setiap karyawan yang bergolongan III dan golongan IV akan dikenakan pemotongan pajak sebesar 15% dari tunjangan insentif yang diterima, seperti dapat dilihat pada gambar 4.16
82
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.16 Laporan Pajak Tunjangan Insentif ⇒ Pajak Uang Makan : laporan pajak karyawan berisi besarnya penghasilan sesuai dengan tunjangan Makan yang diterima karyawan, tunjangan ini merupakan sumber penghasilan yang berasal dari PNBP dan APBN, disini terlihat bahwa setiap karyawan yang bergolongan III dan golongan IV akan dikenakan pemotongan pajak sebesar 15% dari tunjangan insentif yang diterima, seperti dapat dilihat pada gambar 4.17 ⇒ Pajak Tunjangan Kehadiran : laporan pajak karyawan berisi besarnya penghasilan sesuai dengan kehadiran/ absensi yang diterima karyawan, tunjangan ini merupakan sumber penghasilan yang berasal dari PNBP, disini terlihat bahwa setiap karyawan yang bergolongan III dan golongan IV akan dikenakan pemotongan pajak sebesar 15% dari tunjangan kehadiran yang diterima, seperti dapat dilihat pada gambar 4.18
83
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.17 Laporan Pajak Tunjangan Makan
Gambar 4.18 Laporan Pajak Tunjangan Kehadiran
84
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
⇒ Pajak Tunjangan Kinerja : laporan pajak karyawan berisi besarnya penghasilan sesuai dengan kinerja yang dilakukan karyawan, tunjangan ini merupakan sumber penghasilan yang berasal dari PNBP, disini terlihat bahwa setiap karyawan yang bergolongan III dan golongan IV akan dikenakan pemotongan pajak sebesar 15% dari tunjangan kinerja yang diterima, seperti dapat dilihat pada gambar 4.19
Gambar 4.19 Laporan Pajak Tunjangan Kinerja ⇒ Rekap Pajak. : Merupakan rekap dari keseluruhan Pajak yang harus dibayarkan untuk semua karyawan, yang menerima penghasilan yang bersumber pada PNBP dan APBN. Rekap Pajak dibedakan menjadi 2 yaitu :
85
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
1.
Rekap pajak untuk pihak institusi dalam per-bulan maupun dalam satu tahun dan untuk melihat rekap pajak dalam pertahun harus melakukan otomatisasi sebanyak 12 bulan, dapat ditunjukan pada gambar 4.20 .
Gambar 4.20 Rekap Pajak bulanan untuk pihak Institusi 2.
Rekap Pajak Untuk Personal dalam per-bulan maupun dalam satu tahun, untuk melihat rekap pajak pertahun harus melakukan otomatisasi sebanyak 12 bulan. Rekap pajak untuk personal dapat ditunjukan seperti gambar 4.21
86
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.21 Rekap Pajak bulanan untuk pihak Personal
Menu penghasilan per-event pada menu utama dapat diakses dengan cara : Mengklik Penghasilan per event, terdapat beberapa bentuk laporan event yaitu : ⇒ Sub Menu laporan untuk event satuan.: berisi tentang laporan untuk event yang terjadi dengan mengacu bahwa semua karyawan mempunyai honorarium yang sama setiap karyawan yang bergolongan III dan IV akan dikenakan potongan pajak sebesar 15 %. Dapat ditunjukan pada gambar 4.22
87
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.22 Laporan Pajak Event satuan ⇒ Sub Menu laporan untuk event tim : berisi tentang laporan untuk event yang terjadi dengan mengacu bahwa setiap karyawan mempunyai satu honorarium sendiri, dimana tiap karyawan yang bergolongan III dan IV akan dikenakan potongan pajak sebesar 15 %. Dapat ditunjukan pada gambar 4.23
88
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.23 Laporan Pajak Event tim ⇒ Sub Menu laporan untuk event absensi : berisi tentang laporan untuk event yang terjadi dengan mengacu pada jumlah absensi tiap karyawan, dimana tiap karyawan yang bergolongan III dan IV akan dikenakan potongan pajak sebesar 15 %. Dapat ditunjukan pada gambar 4.24
89
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.24 Laporan Pajak Event Absent
Untuk mengakses Laporan pajak perpegawai yang terdapat pada menu utama, pihak keuangan tidak perlu menggunakan proses LOGIN terlebih dahulu, sehingga saat diakses maka menu laporan pajak untuk per pegawai dapat langsung terbuka, sesuai dengan data karyawan yang dimasukan. Pada laporan pajak ini juga dilengkapi dengan tombol cetak sehingga apabila diperlukan hardcopy dapat Dapat dengan mudah untuk dicetak sesuai dengan keperluan. ditunjukan pada gambar 4.25
90
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.25 Laporan Pajak Per-pegawai Laporan Pajak perpegawai ini merupakan rincian dari tiap-tipa penghasilan yang diterima pegawai /karyawan. Disini terlihat bahwa untuk penerimaan dibedakan menjadi 2 yaitu untuk PNS atau yang non PNS, bila karyawan tersebut berstatus PNS maka baris untuk penerimaan APBN akan terisi, sedangkan untuk penerimaan yang berasal dari PNBP akan disesuaikan dengan tunjangan yang diterima. Untuk keluar dari menu dapat kita klik (logout) yang telah disediakan.
91
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
4.1.2 Pengujian Sistem Untuk Kasubag
Langkah pertama yang harus dilakukan seorang kasubag adalah melakukan Login terlebih dahulu untuk mengukuhkan hak aksesnya sebagai seorang kasubag. Proses login Dapat ditunjukan seperti gambar 4.26.
Gambar 4.26 Proses login Kasubag Keuangan
Apabila user yang tidak memiliki akses sebagai Kasubag Keuangan melakukan proses login, maka akan muncul massage seperti yang ditunjukan pada gambar 4.27 berikut.
92
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.27 Peringatan yang muncul saat Login
Untuk melakukan pengesahan rutin, kasubag keuangan harus masuk ke menu master data, pada master data terdapat menu yang berfungsi untuk melakukan pengesahan rutin.
Dalam Melakukan Pengesahan rutin dilakukan pengisian tanggal, bulan dan tahun yang terdapat pada form pengesahan tersebut. Form pengesahan rutin dapat ditunjukan pada gambar 4.28
93
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.28 Form Pengesahan Rutin
Menu Pengesahan rutin adalah suatu menu yang istimewa karena hanya kasubag keuangan saja yang boleh mengakses menu ini. Pengesahan rutin adalah suatu kegiatan untuk pengesahan-pengesahan mengenai kebijaksanaan yang diberlakukan untuk masalah keuangan dan pengesahan mengenai laporan atau rekap pajakyang dibuat.
Kasubag diperbolehkan mengakses semua menu yang terdapat menu utama dan master data tetapi tidak diperkenankan untuk melakukan proses manipulasi data. Seperti yang ada pada hak akses bagian keuangan, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi double fuction antara pihak keuangan dan Kasubag Keuangan.
94
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
4.1.3 Pengujian Sistem untuk pihak User
Pengujian sistem untuk pihak user dibatasi, pihak user hanya dapat mengakses laporan pajak per pegawai yang terdapat pada menu utam pada sistem aplikasi ini. Dalam pengaksesan ini, pihak user harus mengikuti proses login terlebih dahulu untuk dapat masuk ke Sistem Aplikasi ini, dikarenakan setiap user hanya diperkenankan mengakses data / laporan keuangan milik dirinya sendiri, dan tidak diperkenankan masuk atau melihat laporan keuangan karyawan lain, masing-masing user/karyawan memiliki password sendiri yang harus dimasukan ke proses login. Dapat dilihat pada gambar 4.29 berikut ini.
Gambar 4.29 Proses Login untuk User
95
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Setelah user/karyawan melakukan proses login maka user/karyawan diperkenankan untuk membuka Laporan Pajak Karyawan miliknya sendiri. Dengan cara megklik menu Laporan Pajak Per-pegawai, maka akan muncul tampilan seperti yang ditunjukan pada gambar 4.30
Pada Laporan Pajak per-pegawai dilengkapi dengan tombol cetak, fungsi dari tombol cetak ini adalah untuk mempermudah user dalam mendapat hardcopy dari laporan pajak. Proses cetak dapat ditunjukan pada gambar 4.31.
Gambar 4.30 Laporan pajak per-pegawai
96
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Gambar 4.31 Proses Cetak Laporan pajak per-pegawai Laporan Pajak Perpegawai ini berisikan rincian mengenai penghasilan yang diterima masing-masing karyawan beserta dengan sumber mana penghasilan yang diterima dan besarnya pajak yang dikenakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Untuk karyawan yang menginginkan laporan pajak perpegawai untuk dicetak dalam bentuk hardcopy diberikan fasilitas cetak.
97
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
---Halaman sengaja dikosongkan---
BAB V PENUTUP
BAB 5 PENUTUP 5.1
KESIMPULAN
Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan aplikasi System Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Mengenai Pajak Penghasilan dan kemudian dilakukan pengujian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut : Dari hasil Sistem Informasi Penggajian Karyawan didapatkan : Mejadi salah satu fungsi Kontrol bagi pimpinan Keakurasian penghasilan yang diterima tiap karyawan Kemudahan dalam pengaksesan data Membantu meningkatkan efisiensi kerja karyawan Memberikan suatu perhitungan Pajak dari setiap per-item penghasilan yang diterima karyawan. 5.2
SARAN-SARAN
Sebagai penutup dari buku tugas akhir ini penulis memberikan saran-saran agar pembaca dapat mengembangkan tugas akhir ini dengan tujuan, segala kekurangan yang ada pada buku ini nantinya dapat menuju kesempurnaan atau mengalami pengembangan mengenai Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 mengenai Pajak Penghasilan. Untuk kelanjutan proyek akhir ini dimasa mendatang penulis berharap agar pengembangan dan penyempurnaan dari tugas akhir ini lebih menitik beratkan pada perhitungan pajak dimana setiap tahunnya pasti terdapat perubahan dalam perhitungan pemotongan pajak yang diterapkan sesuai dengan Peraturan pemerintah yang mengaturnya.
98
99 BAB IV PENUTUP
---Halaman sengaja dikosongkan---
DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
Peraturan Pemerintah 21 tahun 2007, Departemen Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jendral Pajak Ferryanto Situmorang, “Menguasai Database Server dan Pemrograman Oracle 9i “Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004 Abdul Kadir. “ DasarPemograman WEB Dinamis menggunakan PHP ” , ANDI : Yogyakarta. 2002. Betha Sidik, Ir. “ Pemograman WEB dengan PHP”, Informatika : Bandung, 2001 Teguh, , Pengantar PHP, Instalasi Webserver ,Team Training SMK-TI, 2001. Sutanta, Edhy, Sistem Informasi Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003 Wahyono, Teguh, Sistem Informasi(Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi ), Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004,
100
RIWAYAT HIDUP Penyusun lahir di Sintang, pada tanggal 26 November 1981. Sebagai anak ketiga dari empat bersaudara dari seorang ibu bernama Aryani Machmud dan ayah bernama Muchtadi Hamidi. Dan berikut ini adalah identitas tentang penyusun :
Nama Lengkap Nama Panggilan Tempat Tinggal Telepon Email
: Dita Novita Marisa Arisanti : Dita : Jl. Gunung Sari No : 22 Singkawang Barat, Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat : ( 0562 ) 634044 081952644200 : [email protected]
Riwayat pendidikan formal yang pernah ditempuh: SD Negeri VI Singkawang lulus tahun 1993. SMP Negeri VI Singkawang lulus tahun 1996. STM Negeri 1 , Jurusan Elektronika Komunikasi Singkawang lulus tahun 1999. Polteknik TEDC Bandung – D3 Program studi Teknik Elektro, Konsentrasi Teknik Otomasi, lulus tahun 2005. Polteknik Elektronika Negeri Surabaya – D4 LJ Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Pada tanggal 22 Januari 2008 mengikuti Seminar Proyek Akhir sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan (S.S.T.) di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
101