SISTEM AKUNTANSI SIMPAN PINJAM PADA PRIMER KOPERASI BHAYANGKARA UTARA JAYA
Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing
: Niken Wahyuning Putri : 25212316 : Akuntansi : Riyanti, SE., MM.
Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak sekali usaha yang bergerak dibidang simpan pinjam, sebagai contoh yaitu perbankan dan koperasi. Dari kedua contoh tersebut terdapat banyak perbedaan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku. Koperasi yang kegiatan usahanya menyimpan dan memberi pinjaman disebut koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam merupakan bagian ekonomi Indonesia yang memegang peranan penting sebagai alternatif lembaga keuangan yang efektif dan bisa bermanfaat bagi kehidupan anggota usaha bersama yang berlandaskan asas kekeluargaan untuk menjangkau kalangan usaha mikro, kecil dan menengah. Karena koperasi simpan pinjam didirikan guna memberikan kesempatan kepada para anggota nya. Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya yang terletak di Jalan Yos Sudarso Jakarta Utara berdiri sejak 28 Januari 1984. Koperasi ini hanya untuk anggota Polres Jakarta Utara. Primer koperasi bhayangkara terdapat 3 unit yaitu simpan pinjam, pertokoan dan jasa. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui sistem akuntansi yang diterapkan di koperasi ini, khususnya pada unit simpan pinjam.
Rumusan, Batasan & Tujuan • Bagaimana Sistem Akuntansi yang digunakan pada Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya. Rumusan • Bagaimana Sistem Pengendalian Internal pada Primer Masalah Koperasi Bhayangkara Utara Jaya.
• Sistem akuntansi, dan sistem pengendalian internal Batasan pada Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya.
Masalah
• Mengetahui Sistem Akuntansi yang digunakan pada Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya. Tujuan • Mengetahui Sistem Pengendalian Internal pada Primer Penulisan Koperasi Bhayangkara Utara Jaya.
Hasil dan Pembahsan Sistem Akuntansi Simpan Pinjam Pada Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya Sistem Akuntansi simpan pinjam pada Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya sampai saat ini masih menggunakan sistem secara manual, belum terkomputerisasi dalam penyimpanan data anggota, dan dalam perhitungan pinjaman.
Sistem Pengendalian Internal Simpan Pinjam Pada Primer Koperasi Bhayangkara Utaraa Jaya 1. Lingkungan Pengendalian 1) Struktur Organisasi Walaupun telah dibuat struktur organisasi dan pemisahan fungsi, namun hal ini masih belum berjalan dengan baik, dikarenakan masih terdapat pegawai yang merangkap tugas. 2) Kebijakan Koperasi Anggota yang ada di Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya pada umumnya telah memenuhi peraturan-peraturan yang ada di koperasi, walaupun masih ada beberapa anggota yang melanggarnya, misalnya meminjam uang melebihi gaji, sehingga potongan saat peminjaman uang sangat besar dibandingkan dengan jumlah gaji yang diterima.
2. Penentuan Risiko 1) Identifikasi Ancaman (Informasi) Belum adanya sistem untuk pimpinan yang dapat mengetahui kinerja bagian secara keseluruhan. Sehingga terdapat kemungkinan kecurangan dalam laporan simpan pinjam.
3. Aktivitas Pengendalian 1) Pelaksanaan Review Kegiatan pengendalian dilakukan dengan mengadakan antara penampilan kerja aktual dengan prosedur yang telah ditetapkan. Tinjauan ulang atas pelaksanaan kerja ini biasanya dilakukan oleh Ketua terhadap bagian-bagian yang ada di koperasi. Jika terjadi penyimpangan maka akan dilakukan tindakan yang tegas. 2) Pengendalian Fisik Pengendalian fisik ini terdiri dari prosedur-prosedur simpan pinjam. Kegiatan pengendalian fisik ini dilaksanakan untuk menjaga keuangan dari perbedaan perhitungan antara catatan dengan hasil perhitungan fisik. Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya telah melaksanakan pengamanan yang baik, yaitu dengan diperiksa nya oleh Akuntan Publik setiap tahun. 3) Pemisahan Tugas Pengendalian Internal yang baik mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggungjawab terlalu banyak, namun pada Primkoppol masih terjadi hal tersebut. Tujuan utama pemisahan tugas adalah untuk menghindari timbulnya kesalahan-kesalahan yang disengaja atau tidak dalam melaksanakan tugasnya pada bagian-bagian yang terdapat di koperasi.
4. Informasi dan Komunikasi Informasi dan komunikasi terhadap pencatatan yang terlibat dalam sistem simpan pinjam pada Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya sudah berjalan dengan baik, namun proses pencatatan masih dilakukan secara manual yaitu hanya diinput pada Buku Besar dan Microsoft Excel. Sehingga akan memakan waktu lama apabila dilakukan pemeriksaan. 5. Pemantauan Pemantauan kegiatan rutin Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya dilaksanakan oleh bagian-bagian yang terkait. Misalnya pengawasan untuk kegiatan penerimaan dan pengeluaran serta pencatatan kas dilaksanakan oleh badan pengawas, dan pemantauan oleh akuntan publik setiap tahun. Kemudian hasil dari pemantauan tersebut dievaluasi dan diambil tindakan koreksi apabila terjadi penyimpangan.
Prosedur Simpanan Pokok Bagian Pengurus
Bagian Unit Simpan Pinjam
Prosedur Simpanan Pokok Bagian Buku dan Kasir
Prosedur Pinjaman Bagian Unit Simpan Pinjam
Prosedur Pinjaman Bagian Buku dan Kasir
Hasil dan Pembahasan Evaluasi Simpan Pinjam Yang Diterapkan Oleh Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya Sistem akuntansi simpan pinjam pada Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya masih terdapat kelemahan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan mengenai prosedur simpan pinjam dapat ditentukan beberapa kelemahan. Pengajuan peminjaman sudah efektif, karena dalam peminjaman sudah dijelaskan dari awal bagaimana anggota dapat meminjam uang, yaitu harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan sistem akuntansi simpan pinjam pada Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa: 1. Pelaksanaan pencatatan simpan pinjam pada Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya sudah berjalan dengan baik sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku karena memudahkan anggota dalam pengajuan pinjaman seperti membawa rekening koran dari Bank BRI. Dan dapat mengajukan peminjaman lagi walaupun sebelumnya sudah mengajukan pinjaman, hanya saja jika gaji tidak mencukupi dalam melunasi hutang dalam potongan bulanan (gaji) tidak dapat mengajukan peminjaman, namun terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki, seperti: 1) Pencatatan simpan pinjam yang masih dilakukan secara manual, hal ini dapat menimbulkan kesalahan hitung dan kecurangan dalam pencatatan. 2) Masih terdapat kerangkapan pekerjaan, hal ini juga dapat menimbulkan terjadinya kesalahan dan kecurangan pencatatan.
Saran 1. Dalam Sistem Akuntansi simpan pinjam pada Primer Koperasi Bhayangkara Utara Jaya Jakarta Utara, sebaiknya menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi yang dapat memudahkan dalam segala aktifitas mengenai simpanan pokok dan pinjaman serta lebih efisien dan efektif seperti menyimpan data anggota, pengecekan dan perhitungan dalam pinjaman, serta menyetak laporan (Buku Besar) bagi unit simpan pinjam untuk kedepannya, agar perhitungannya lebih mudah, cepat dan akurat serta untuk mengurangi risiko kesalahan dan kecurangan dalam pencatatan. 2. Sebaiknya anggota diberikan Buku Anggota Koperasi agar lebih efisien dalam melakukan simpanan pokok, serta untuk mengetahui jumlah simpanan pokok yang dimilikinya. 3. Sebaiknya anggota dapat mempertimbangkan kembali atas pengajuan peminjaman, dengan hutang-hutang yang ada sebelumnya agar tidak merugikan diri sendiri dan menjadi anggota cerdas dalam mengatur keuangan.