ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
Sistem Informasi Analisis Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Banjarbaru Siti Fathimah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Banjarbaru
[email protected] Abstrak – Seiring dengan pertumbuhan perekonomian, jumlah koperasi di Indonesia semakin meningkat. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per Juni 2014 tercatat 109.044 unit Koperasi Simpan Pinjam dengan total pemberian pinjaman sebesar Rp 66,31 trilyun, hal ini sebenarnya menggambarkan bahwa koperasi simpan pinjam memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan sebagai lembaga intermediasi di sektor keuangan bagi UKM. Perkembangan usaha simpan pinjam oleh koperasi yang begitu pesat tidak diikuti dengan peningkatan kualitas kinerja. Kondisi ini menuntut proses pembinaan dan pengawasan pemerintah sesuai dengan distribusi kewajiban, wewenang, serta tanggung jawab kearah yang lebih inovatif dan efektif. Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan pemerintah adalah dengan mengeluarkan keputusan tentang pedoman penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam untuk mengetahui tingkat kesehatan koperasi guna memberikan dorongan dan motivasi kepada koperasi simpan pinjam agar kuat, sehat dan tangguh serta mandiri. Namun saat ini proses perhitungan penilaian kesehatan koperasi masih jarang dilakukan karena perhitungannya cukup rumit dan juga dilakukan secara konvensional sehingga cukup lambat dan tidak efesien. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan adanya suatu sistem informasi perhitungan kesehatan koperasi yang memanfaatkan teknologi informasi tetapi tetap mudah dalam penggunaannya sehingga kualitas kesehatan suatu koperasi dapat diketahui dengan jelas. Kata kunci : Koperasi Simpan Pinjam, Kesehatan Koperasi, Sistem Informasi Abstract - Along with economic growth, the number of cooperatives in Indonesia is increased. According to data from the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises in June 2014 recorded 109 044 a unit of Loan and Save Cooperative with a total the granting of loans amounting Rp 66.31 trillions, is it actually shows that loan and save cooperative has the potential to be developed as an intermediary institution in the financial sector for UKM. The development of savings and loan business by cooperatives that so advanced is not followed by an increase in the quality of performance. The condition demands the process guidance and supervision government in accordance with distribution obligation, authority, and responsibilities at that are more innovative and effective . One form of supervision by the government is promoting to make a decision on guidelines assessment health loan and save cooperative order to know the level health cooperatives in order to provide incentives and motivation to loan and save cooperative that strong, healthy and tough and independent. But at present the calculation assessment health cooperatives has rarely been implemented because his account was quite complicated and are also carried out at conventional and it was slow and not efficient .But it was could be to a calculation health information system cooperatives that use information technology but remains easy the use of so that the quality of life a cooperatives can known clearly. Keywords: Loan and Save Cooperative, Health Cooperatives, Information System 1.a Latar Belakang Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang berbadan hukum dengan usaha yang beranggotakan orang-orang yang berorientasi menghasilkan nilai tambah yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya. Selain itu, koperasi juga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berorientasi untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
upaya memperkokoh struktur perekonomian nasional dengan demokrasi ekonomi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dinas Koperasi dan UKM adalah instansi pemerintahan yang mengawasi kegiatan dan perizinan koperasi serta membantu mengelola dan pembinaan koperasi dan UKM pada daerahdaerah di seluruh Indonesia. Pada saat ini banyak dinas Koperasi dan UKM dalam melaksanakan 65
ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
perhitungan penilaian tingkat kesehatan koperasi masih melakukan cara manual dan perhitungan tersebut juga jarang dilakukan karena dianggap cukup rumit. Padahal penilaian kesehatan koperasi tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa sehatnya koperasi dalam melaksanakan usaha dan kegiatannya. Dengan adanya penilaian terhadap tingkat kesehatan koperasi, tentu akan dapat mempermudah Dinas Koperasi dan UKM dalam menentukan dan memantau koperasi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat yang ada di daerahnya. Proses perhitungan penilaian kesehatan koperasi pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Banjarbaru masih menggunakan cara konvensional sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki. Pengolahan data kesehatan koperasi dilakukan dengan Microsoft Excel dan untuk pelaporan penilaian kesehatan koperasi memang masih menggunakan lembaran kertas. Hasil penilaian kesehatan dilaporkan kepada deputi dengan dilengkapi dengan kertas kerja penilaian kesehatan koperasi, laporan keuangan koperasi dan salinan atau fotocopy sertifikat predikat kesehatan, namun pendeteksian kesehatan sebuah koperasi tidak dapat dilakukan secara cepat karena data yang tidak terpusat. Berdasarkan permasalahan di atas, dirumuskan suatu rencana untuk menerapkan sistem informasi perhitungan penilaian kesehatan koperasi terutama koperasi simpan pinjam berbasis sistem informasi database dengan standar pengukuran kesehatan berdasarkan faktor standar kesehatan koperasi Indonesia, untuk mendukung terciptanya efektivitas perhitungan penilaian tingkat kesehatan koperasi dan efisien pada pengelolaan data dan informasi koperasi pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Hal ini didukung oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Pendukung (peralatan sistem komputer) yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UKM setiap daerah. Masakah yang dihadapai adalah bagaimana menganalisis penentuan kesehatan koperasi dan proses perhitungan penilaian kesehatan koperasi berdasarkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan pinjam Koperasi, bagaimana membangun sistem informasi analisis kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit usaha simpan pinjam ? Penelitian dilakukan pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Banjarbaru. ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
Analisis dan proses perhitungan penilaian kesehatan koperasi berdasarkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/ 2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan pinjam Koperasi. Data-data sistem informasi kesehatan koperasi diperoleh dari data-data dan laporan keuangan koperasi simpan pinjam di kota Banjarbaru. Sistem informasi akan menghasilkan sebuah skor akhir penilaian dan predikat kesehatan koperasi simpan pinjam dan laporan kesehatan koperasi simpan pinjam untuk mendukung pembinaan koperasi. Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan sebuah sistem informasi proses perhitungan penilaian kesehatan koperasi dalam penetapan predikat Kesehatan koperasi simpan pinjam yang dibagi dalam 5 golongan berdasarkan skor yang dinyatakan dengan predikat sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat berdasarkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/ 2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan pinjam. Manfaat penelitian adalah memberikan sebuah model sistem informasi untuk memudahkan proses perhitungan penilaian kesehatan koperasi dalam penentuan predikat kesehatan koperasi simpan pinjam. 1.b Metodologi Penelitian a. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode perhitungan yang digunakan. b. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara dilakukan langsung dengan pegawai Dinas Koperasi dan UKM Banjarbaru untuk mengetahui bagaimana mekanisme penentuan kesehatan koperasi, proses pengolahan data dan berapa kali penentuan kesehatan koperasi dilakukan. Sehingga nantinya hasil dari wawancara dapat membantu proses pembuatan sistem. 2. Studi Pustaka Pengumpulan data dengan mencari data koperasi yang sudah diolah ke Dinas Koperasi dan UKM Banjarbaru dan mempelajari proses penentuan kesehatan koperasi dengan melihat Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha 66
ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
Kecil dan Menengah 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
Nomor
:
c. Metode Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tujuh aspek penilaian kinerja koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/ 2009 tentang pedoman penilaian kesehatan koperasi. Aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian, antara lain : 1. Aspek Permodalan 2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif 3. Aspek Manajemen 4. Aspek Efisensi 5. Aspek Likuiditas 6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan 7. Aspek Jatidiri Koperasi 2.a. Landasan Teori a. Informasi Informasi merupakan hasil pemrosesan data (fakta) menjadi sesuatu yang bermakna dan bernilai untuk pengambilan keputusan. Informasi tidak dapat terlepas dari aspek kehidupan manusia. Siapa, kapan, dan di manapun seseorang akan membutuhkan informasi. (Soeherman dan Pinontoan, 2008) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang bermakna dan berguna bagi manusia. Informasi dapat juga diartikan menjadi data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya. (Kadir, 2008)
Gambar 2. 1 Siklus Informasi b. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sistem, yang berisi jaringan SPD (sistem pengolahan data), yang ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengelola data yang tersimpan, menyebarkan informasi. (Witarto, 2004) Menurut Jogiyanto (2005), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi selalu menggambarkan, merancang, menginflementasikan dengan menggunakan proses perkembangan sistematis, dan merancang sistem informasi berdasarkan analisa kebutuhan. c. Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa Latin Cooperate yang dalam bahasa Inggris Cooperative. Co artinya bersama dan operation artinya bekerja, sehingga Cooperation berarti bekerja atau berusaha bersama–sama. Pengertian koperasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengertian umum dan menurut Undangundang No. 25 Tahun 1992. Pengertian secara umum : “Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya”. Pengertian Koperasi menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 yaitu : “Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi Rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.” (Sumarsono, 2003). d. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Simpan Pinjam ialah koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. (Widiyanti dan Y.W. Sunindhia, 2003) e. Penilaian Tingkat Kesehatan Pedoman penilaian tingkat kesehatan koperasi berdasarkan pada peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 20/Per/M.KUKM/XI/ 2008, kemudian mengalami perubahan pada 67
ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
lampiran 1 yang diatur dalam peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 14/Per/M.KUKM/XII/ 2009 tentang petunjuk pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam. Tujuan dari pedoman penilaian kesehatan koperasi adalah untuk memberikan pedoman kepada pejabat penilai, gerakan koperasi, dan masyarakat agar koperasi simpan pinjam dapat melakukan kegiatan usaha simpan pinjam, berdasarkan prinsip koperasi secara profesional, sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat disekitarnya. Adapun sasaran pedoman penilaian kesehatan KSP dan USP koperasi pada pasal 3 yaitu: 1. Terwujudnya pengelolaan koperasi simpan pinjam yang sehat dan mantap sesuai dengan jatidiri koperasi. 2. Terwujudnya pengelolaan koperasi simpan pinjam yang efektif, efisien dan profesional. 3. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya. Tabel 2. 2 Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi SKOR PREDIKAT 80 < x < 100 SEHAT 60 < x < 80 CUKUP SEHAT 40 < x < 60 KURANG SEHAT 20 < x < 40 TIDAK SEHAT < 20 SANGAT TIDAK SEHAT Sumber: SK M.KUKM No 14/Per/M.KUKM/XII/ 2009 tanggal 22 Desember 2009 2.b. Kajian Pustaka Andre Parvian Aristio dan Endhita ayu Kusuma Putri (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Sistem Informasi Tingkat Kesehatan Koperasi pada Pusat Koperasi Kredit Jawa Timur Barat menjelaskan bahwa koperasi juga berperan penting dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu penjagaan kualitas koperasi perlu dipertahankan, salah satunya dengan mengukur tingkat kesehatan koperasi. Pada Puskopdit Jatimbar, analisis kesehatan koperasi masih menunggu analisis dari pusat untuk melakukan perhitungan kesehatan koperasi dan hal tersebut menimbulkan beberapa resiko, koperasi juga tidak dapat memantau kesehatan koperasinya secara berkala dan hasil pelaporan ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
yang diserahkan kepada manajer akunting masih berupa dokumen print-out. Oleh karena itu Andre Parvian Aristio dan Endhita ayu Kusuma Putri membuat suatu sistem informasi yang memudahkan penghitungan tingkat kesehatan koperasi. Sistem informasi yang dibangun dapat digunakan untuk memantau, menganalisis dan mengambil kepuutusan apabila terdapat permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan koperasi. Sistem juga dapat menampilkan perhitungan kesehatan koperasi yang tepat dan benar. Adi Aminudin, Bambang Eka Purnama dan Indah Uly Wardati (2015) telah melakukan penelitian dengan judul Sistem Informasi Penggajian Pegawai Pada Kantor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan, dijelaskan bahwa Kantor Kecamatan Nawangan dalam pengelolaan gaji pegawai masih menggunakan pembukuan konvensional sehingga kurang efektif dan efisien. Penghitungan gaji Pegawai pada Kantor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan yang masih menggunakan cara penghitungan manual dan belum terkomputerisasi, membutuhkan waktu yang lama dan proses yang panjang. Kelemahan yang dimiliki dalam sistem penggajian pegawai yang belum terkomputerisasi yaitu penghitungan total gaji yang lama dan membutuhkan ketelitian yang tinggi, sehingga dalam menghitung jumlah gaji pegawai masih kurang efektif dan efisien serta data yang dihasilkan masih diragukan kevalidannya. Adi Aminudin, Bambang Eka Purnama dan Indah Uly Wardati kemudian membuat membuat sebuah sistem informasi peggajian pegawai, Dengan dibuatnya sistem penggajian pegawai ini, dapat membantu kinerja bendahara dalam meghitung gaji pegawai dengan waktu yang singkat dan terkomputerisasi dengan penggunaan yang mudah. Selain itu juga mengurangi kesalahan dalam penghitungan gaji pegawai dengan sistem yang terkomputerisasi. Menurut penelitian Albert Budiyanto dan Soleh (2013) dalam jurnal yang berjudul Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Kartika Kuwera Jaya dengan Menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/ 2009, bahwa dari hasil keseluruhan perhitungan menghasilkan skor total adalah 76,40 yang menunjukkan tingkat kesehatan Koperasi Kartika Kuwera Jaya termasuk dalam kategori “Cukup Sehat”. Hal tersebut dapat memberikan gambaran kepada Dinas Koperasi dan UKM dalam memberikan pembinaan kepada Koperasi Kartika Kuwera Jaya agar bisa lebih meningkatkan 68
ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
kesehatan koperasi tersebut. Namun pada penelitian tersebut proses perhitungan masih menggunakan Microsoft Excel sehinggga data tidak dapat disimpan secara efektif pada media penyimpanan. Penelitian yang dilakukan Deny Setiawan pada jurnalnya yang berjudul Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi No. 14/Per/M.Kukm/XII/2009 dijelaskan bahwa dengan adanya pedoman penilaian tingkat kesehatan koperasi maka akan meningkatkan kepercayaaan masyarakat kepada pengelolaan koperasi yang sehat dan mampu meningkatkan pendapatan anggotanya. Hal ini terbukti pada penelitian yang dilakukan Deny Setiawan menunjukkan bahwa tingkat kesehatan koperasi melalui kinerja keuangannya terus mengalami perubahan dari tahun 2010 sampai tahun 2012. Tingkat kesehatan koperasi KPRI-RSSA pada tahun 2010, 2011 dan 2012 dalam keadaan “CUKUP SEHAT” dengan nilai 66,95 pada 2010; 67,95 pada 2011 dan 65,60 pada 2012. Hasil penilaian tingkat kesehatan KPRI RSSA selama periode penelitian menunjukkan hasil terbaik pada tahun 2011 dengan skor 68,70 dengan kategori “Cukup Sehat”. Walaupun masih jauh berada di dalam keadaan sehat namun koperasi memiliki potensi untuk mewujudkannya dengan terus meningkatkan kinerja dan memperbaiki semua kekurangannya. Namun penilaian kesehatan yang dilakukan pada penelitian ini juga masih menggunakan cara konvensial sehingga data perhitungan dapat mudah hilang. 3.a. Analisis Masalah Sistem perhitungan penilaian kesehatan koperasi pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Banjarbaru masih memiliki masalah diantaranya : 1. Pencatatan data koperasi dan penyimpanan arsip data koperasi di wilayah Banjarbaru, penyimpanan arsip laporan keuangan koperasi yang digunakan bersifat konvensional. 2. Pelayanan penghitungan penilaian kesehatan koperasi masih sering terjadi kesalahan karena masih menggunakan Microsoft Excel dengan menindih data perhitungan sebelumnya. 3. Penggunaan metode yang dilakukan secara konvensional memungkinkan terjadinya keterlambatan dalam melakukan pendeteksian kesehatan sebuah koperasi dan pelaporan kesehatan koperasi kota Banjarbaru karena data yang tidak terpusat.
ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
Analisis data dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam perhitungan penilaian kesehatan koperasi. Adapun data-data yang diperlukan dalam aplikasi ini meliputi perhitungan hasil usaha, laporan rugi laba dan neraca koperasi. Secara keseluruhan proses analisis data ini dilakukan dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 14/PER/ M.KUKM/XII/2009. Proses penetapan predikat tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Proses Penghitungan Tingkat Kesehatan Koperasi Setelah mempelajari permasalahan yang ada, maka analisa kebutuhan yang diperlukan tidak ada penambahan dalam perhitungan penentuan kesehatan koperasi. Hanya saja perubahan dalam proses perhitungan kesehatan koperasi yaitu dari konvensional ke sistem yang terkomputerisasi. 3.b. Kerangka Pemikiran
69
ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
2. Sequence Diagram - Sequence Diagram Perhitungan Kesehatan Koperasi sd SD Proses Transaksi
Admin
Form Transaksi
Control
Database
Input Permodalan() Input Kualitas Aktiva Produktif() Input Penilaian Manajemen()
Penilaian Efisiensi()
Input Likuiditas() Input Kemandirian & Pertumbuhan() Input Jati Diri Koperasi()
Proses Hitung Data() Query() Result() Konfirmasi Hasil Hitung Data() Proses Simpan Hasil Perhitungan()
Query()
Hasil() Hasil()
Gambar 3. 2. Kerangka Pemikiran
Gambar 3.4 Sequence Diagram Transaksi 3.c. Perancangan Sistem 1. Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang menyajikan aliran data dalam sistem yang akan dibuat dan hubungannya dengan bagan luar. Dengan konteks diagram akan mempermudah pemahaman terhadap hasil analisa, sehingga apabila terjadi kesalahan dapat diketahui.
Pada menu transaksi terdapat sub menu perhitungan penentuan kesehatan koperasi dan hasil perhitungannya disimpan kedalam database. - Sequence Diagram Laporan sd SD Laporan
Admin
Form Laporan
control
Database
Meminta T ampilan Laporan Data Koperasi Sehat() Proses Menampilkan Laporan() Query() Konfirmasi Data Laporan Persatuan waktu & Perkriteria()
Result()
Laporan Data Persatuan waktu & Perkriteria() Memilih Mencetak Data Laporan Persatuan waktu & Perkriteria() Data Laporan Persatuan waktu atau Perkriteria()
Query() Konfirmasi Cetak Laporan Persatuan waktu atau Perkriteria()
Result()
Laporan Dicetak()
Gambar 3.3 Diagram Konteks ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
70
ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
Gambar 3.5 Sequence Diagram Laporan
Master
Transaksi
LOGO
Laporan
Fasilitas
Keluar
PEMERINTAH KOTA BANJARBARU DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
Pada menu laporan terdapat sub menu laporan, untuk melihat atau mencetak laporan dengan memilih kategori waktu yang diinginkan atau kategori kriteria kesehatan koperasi. 3. Relasi Antar Tabel
Alamat Kant or : Jl. Pa nglima Bat ur No.01 Telp/Fax 0511 4782757 Banjarbaru Kalimantan Selatan Kode Pos : 70711 Email :
[email protected]
Aplikasi Penentuan Koperasi Sehat
Gambar 3.8 Form Menu Utama - Form Data Koperasi Form data koperasi merupakan halaman untuk pengolahan data-data koperasi.
Gambar 3.6 Relasi Antar Tabel 4. Perancangan Antar Muka - Form Login Form login menampilkan isian yang harus dimasukkan pengguna sistem yaitu memasukkan nama pengguna dan kata sandi.
Gambar 3.9 Form Data Koperasi - Form Perhitungan Permodalan Form perhitungan permodalan merupakan halaman pengolahan nilai permodalan yang dimiliki koperasi. Aplikasi Penentuan Kesehatan Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Banjarbaru
LOGO Pilih Koperasi Kode Koperasi
_Cari
v
Tanggal
Nama
PERMODALAN Rasio Modal Terhadap Total Aset
Gambar 3.7 Form Login - Form Menu Utama Form menu utama didesain untuk mengontrol seluruh form yang ada pada aplikasi. Pada desain halaman menu utama terdapat beberapa menu pilihan yaitu menu master, transaksi, laporan, fasilitas dan keluar
ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Beresiko
Rasio Kecukupan Modal Sendiri Terhadap ATMR
Modal Sendiri :
Modal Sendiri :
Modal Tertimbang :
Total Aset :
Pinjaman Berisiko :
ATMR :
_ LANJUT
_ TUTUP
Gambar 3.10 Form Perhitungan Permodalan - Form Hasil Akhir Form hasil akhir merupakan halaman pengolahan total nilai dari perhitungan semua data koperasi yang sudah dibobotkan sesuai dengan bobot masing-masing kriteria.
71
ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
Aplikasi Penentuan Kesehatan Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Banjrabaru
LOGO
Kode Koperasi
Simpan _
Nama
Aspek Permodalan Rasio Modal Terhadap Total Aset
Manajemen Umum
Rasio Modal Sendiri Terhadap Pin jaman Dib erikan yang Beresiko
Manajemen Kelembagaan
v
Tanggal
Likuid itas
Aspek Manajemen
Pengukuran Rasio Kas
Pengukuran Rasio Pinja man Terhadap Dana yang Diterima
Menajemen Permodalan Rasio Kecukupan Modal Sendir i Terhadap ATMR
Kemandirian dan Pertumbuhan Manajemen Aktiva
Rasio Rentabilitas Aset
Manajemen Likuid itas
Aspek KAP
Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio Volume Pinja man Pada Anggota Terhadap Total Volume Pin jaman Dib erikan
Efisiensi
Rasio Kemandirian Operasi Pelayanan
Rasio Biaya Operasional Terhadap Partisipasi Bruto
Rasio Resiko Pin jaman Bermasalah Terhadap Pinja man Diberikan
Jati Diri Rasio Aktiva Tetap Terhadap Total Aset
Rasio Cadangan Resiko Terhadap Resiko Pinjaman Bermasalah
Rasio Partisipasi Bruto Rasio Efisiensi Pelayanan Rasio Promosi Ekonomi Anggota
BMPP Kepada Calon Anggota, Koperasi Lain dan Anggotanya
Kode_sehat
Kode_koperasi
Nama
Rasio Modal Terhadap Total Aset
Rasio Modal Sendiri Terhadap Pin^j
|||
v <
|||
Hasil
Gambar 3.13 Form Backup Data
Total Skor
Keterangan
> _Tutup
4. Implementasi Sistem 4.a. Halaman Login
Gambar 3.11 Form Hasil Akhir - Form Rekapitulasi Penilaian Kesehatan Form rekapitulasi penilaian kesehatan koperasi merupakan halaman yang berfungsi untuk melihat dan atau mencetak laporan data yang sudah ada berdasarkan periode dan kriteria kesehatan koperasi.
Gambar 4.1 Halaman Login 4.b. Halaman Menu Utama
Gambar 3.12 Form Rekapitulasi Penilaian Kesehatan Koperasi - Form Backup Form backup merupakan halaman yang berfungsi untuk membackup atau mencadangkan penyimpanan data koperasi. Jika data berhasil dibackup maka akan tampil pesan salin data berhasil.
Gambar 4.2 Halaman Menu Utama
4.c. Halaman Data Koperasi
ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
72
ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
Gambar 4.3 Halaman Data Koperasi 4.d. Halaman Perhitungan Permodalan
Gambar 4.6 Halaman Rekapitulasi Penilaian Kesehatan Koperasi 4.g. Halaman Backup Data
Gambar 4.7 Halaman Backup Data 4.h. Halaman Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Gambar 4.4 Halaman Perhitungan Permodalan
4.e. Halaman Hasil Akhir Penilaian
Gambar 4.8 Halaman Rekapitulasi Data Penilaian 4.i. Halaman Laporan Penilaian Perkoperasi
Gambar 4.5 Halaman Hasil Akhir Penilaian
4.f. Halaman Rekapitulasi Penilaian Kesehatan ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
73
ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
Gambar 4.9 Halaman Laporan Penilaian Perkoperasi 5. Penutup 1. Penentuan kesehatan koperasi pada Dinas Koperasi dan UKM Banjarbaru pada saat ini belum memakai sistem komputerisasi yang baik sehingga prosesnya cukup rumit dan lambat. 2. Sistem informasi analisis kesehatan koperasi dapat mempercepat dan membantu kinerja Dinas Koperasi dan UKM Banjarbaru dalam proses penentuan tingkat kesehatan koperasi serta mempermudah dalam memantau kesehatan koperasi yang ada di Kota Banjarbaru. DAFTAR PUSTAKA [1] Adi Aminudin, Bambang Eka Purnama, Indah Uly Wardati, (2015), Sistem Informasi Penggajian Pegawai Pada Kantor Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan, jurnal Speed – Vol. 7 No 3 (2015) [2] Albert Budiyanto, Soleh, (2013) Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Kartika Kuwera Jaya dengan Menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
Republik Indonesia Nomor : 14/Per/ M.KUKM/XII/2009, jurnal ESENSI - Vol.16 No.1 (2013) [3] Andre Parvian Aristio, Endhita Ayu Kusuma Putri, (2014), Institut Teknologi Sepuluh November. Sistem Informasi Tingkat Kesehatan Koperasi pada Pusat Koperasi Kredit Jawa Timur Barat, jurnal OAJIS –- Vol. 1 No 1 (2014) [4] Deny Setiawan, (2013) Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, jurnal JIMFEB Vol.2 No.2 (2013) [5] Fendra Sukmana, Sukadi, (2014), Sistem Informasi Pengolahan Data Barang Dan Service Komputer Pada Toko Sinar Terang Komputer Pacitan, jurnal IJNS – Vol. 3 No 4 (2014) [6] Jogiyanto, Sistem Teknologi informasi, Andi, Yogyakarta, 2005 [7] Kadir, Abdul., Dasar Pemrograman web Dinamis Menggunakan PHP, Andi, Yogyakarta, 2008 [8] Kurniawan, Bagus, Sistem Informasi Manajemen dengan Visual Basic 6.0, Andi, Yogyakarta, 2002 [9] Nugroho, Adi., Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, Informasi, Bandung, 2005 [10] Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 14/PER/M.KUKM/XII/ 2009. Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi [11] Rudianto, Akuntansi Koperasi, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 2010. [12] Soeherman, Bonnie., Marion Pinontoan, Designing Information System, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008 [13] Sumarsono, Sonny., Manajemen Koperasi Teori dan Praktek, Graha Ilmu, 2003 [14] Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 Tentang Perkoperasian. [15] Widiyanti, Ninik., Y.W. Sunindhia, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, Rineka Cipta dan Bina Adiaksara, 2003 [16] Witarto, Memahami Sistem Informasi, Informatika, Bandung, 2004 74
ijns.org
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 2 – Mei 2016
[17]
Ana Nur Cahyanti, Bambang Eka Purnama, Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Pakis Baru Nawangan, Vol 4, No 4 (2012): Jurnal Speed 16 – 2012 [18] Emy Budi Susilowati, Bambang Eka Purnama, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pasien Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo, Vol 3, No 4 (2011): Jurnal Speed 12 – 2011 [19] Widiana Mulyani, Bambang Eka Purnama, Pembangunan Sistem Informasi Data Balita Pada Posyandu Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan, Vol 7, No 2 (2015): Jurnal Speed 26 – 2015 [20] Akhmad Syukron, Noor Hasan, Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong, Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Bianglala 2015 [21] Saifudin Saifudin, Bernardus Ferry Isti Christiyanto, Perancangan Website General Hospital Sebagai Sarana Pemberian Informasi Kesehatan Dan Rumah Sakit, Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Evolusi 2014 [22] Triyono ., Joko Wandyatmono, Sistem Informasi Rekam Medis Puskesmas Jayengan Surakarta, Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Speed 5 – 2010 [23] Gunawa Susanto, Sukadi, Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pacitan Berbasis Web Base, Vol 3, No 4 (2011): Jurnal Speed 12 – 2011 [24] Sukadi ., Abidarin Rosidi, Emha Lutfhi Taufiq, Sistem Pengelolaan Data Rekam Medis Di RSUD Dan Puskesmas Kabupaten Pacitan, Vol 4, No 3 (2015): IJNS Juli 2015 Prihandoko Eko Putro, Berliana Kusuma Riasti, Pembangunan Sistem Informasi Jaminan Kesehatan Rembang Sehat Berbasis Web Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Vol 3, No 4 (2011): Jurnal Speed 12 – 2011
ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online)
75