Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MEDIA TIRAI PECAHAN DI KELAS IV SD1 Sinta Lativatul Vauziah, Sony Irianto, Pratik Hari Yuwono2
PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada pada setiap jenjang pendidikan. Sebagian siswa menggangap matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami. Tujuan penelitian adalah pembelajaran melalui model pembelajaran langsung menggunakan media tirai pecahan diupayakan dapat meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Pernasidi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui 2 siklus. Prosedur pelaksanaan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Untuk memperoleh data prestasi belajar diperoleh dari tes evaluasi. Peningkatan aspek kedisiplinan siswa menggunakan angket serta lembar aktivitas siswa. Berdasarkan hasil penelitian kedisiplinan siswa siklus I diperoleh skor rata-rata 3.16 dengan kriteria baik. Pada siklus II diperoleh rata-rata 3.52 dengan kriteria sangat baik, untuk prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata sebesar 80.6 dengan ketuntasan belajar 76.47 %, siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 90.58 dengan ketuntasan belajar 88.23 %. Ratarata untuk aktivitas siswa pada siklus I adalah 2.6 dengan kriteria baik. Pada siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata 3.11 dengan kriteria baik. Dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran langsung menggunakan media tirai pecahan dapat meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan di kelas IV SD Negeri 2 Pernasidi. Kata kunci : Kedisiplinan, Prestasi Belajar Matematika, Model Pembelajaran Langsung, Media Tirai Pecahan
1
2
Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator “Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas” di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April 2016. Koresponden mengenai isi makalah ini dapat dilakukan melalui:
[email protected]
437
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-kanak secara informal, belajar matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Di sisi lain matematika juga merupakan salah satu ilmu dasar di sekolah yang mempunyai beberapa peranan penting dalam upaya penguasaam ilmu dan teknologi yang sedang berkembang pesat pada era globalisasi ini. Pembelajaran matematika bagi siswa sekolah dasar harus melalui beberapa tahapan. Menurut Depdiknas (1998:8) Secara umum terdapat 4 tahapan aktivitas dalam rangka penguasaan materi pelajaran matematika di dalam pembelajaran, yaitu: penanaman konsep, pemahaman konsep, pembinaan keterampilan dan penerapan konsep agar dengan demikian siswa dapat memahami secara maksimal materi matematika yang telah dipelajari, dan mampu menemukan ide-ide baru dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran matematika. Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SD Negeri 2 Pernasidi, didapatkan hasil bahwa secara umum kegiatan pembelajaran siswa kebanyakan hanya mendengarkan, mencatat dan menghafal sehingga proses pembelajaran terkesan monoton atau siswa kurang bersemangat dalam mempelajari matematika. Hal tersebut ini berdampak buruk bagi siswa di mana nantinya siswa kurang memiliki daya keterampilan dan kreatifitas dalam belajar matematikan dan nilai yang didapatkan siswa di bawah KKM yang telah ditentukan sekolah. Adapun permasalahan yang ditemukan khusunya pada aspek kedisiplinan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa ketika diberi PR mereka lebih suka meminta bantuan orang lain untuk mengerjakannya daripada mengerjakan sendiri, sering bermain sendiri atau bermain dengan teman sebangkunya saat proses pembelajaran berlangsung, tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Untuk membuktikan hal tersebut peneliti melakukan pre tes dengan hasil pre tes siswa menunjukan bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika masih rendah karena hanya ada beberapa siswa yang mencapai nilai ketuntasan KKM yaitu 70. Hasil pre tes menunjukan bahwa hasil belajar matematika masih rendah karena hanya 7 siswa dari 17 siswa yang nilainya tuntas di atas 70 dari KKM yang ditentukan oleh sekolah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka solusi untuk meminimalisir masalah tersebut adalah dengan memperbaiki proses pembelajaran yang akan digunakan untuk mengajarkan materi pecahan. Adapun alternatif proses pembelajaran yang akan digunakan dan dikembangkan dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran langsung saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun cara lain untuk membuat proses
438
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
pembelajaran terkesan menarik yaitu dengan adanya media pembelajaran, media yang digunakan untuk materi pecahan ini berupa tirai pecahan, sehingga aspek kedisiplinan dan prestasi belajar siswa menjadi meningkat. Menurut Majid (2013:72) pembelajaran langsung pada umumnya dirancang secara khusus untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa yang berkaitan dengan aspek pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu) dan pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip atau generalisasi) yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Selain menggunakan model pembelajaran langsung, peneliti juga mencari solusi untuk membuat proses pembelajaran terkesan menarik dengan adanya media pembelajaran yaitu tirai pecahan. Menurut Azhar (2007:3) kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “Tengah”, “Perantara”, atau “Pengantar”. Proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif apabila ada beberapa faktor penunjang salah satunya yaitu media pembelajaran, karena dengan menggunakan media pembelajaran akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswanya, akan tetapi pada kenyataanya dalam proses pembelajaran guru belum menggunakan media secara optimal sehingga proses pembelajaran terkesan kurang menarik, oleh sebab itu dengan menggunakan media, materi pembelajaran akan mudah dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan meningkatkan kedisiplinan siswa dan prestasi belajar siswa terhadap materi pecahan melalui model pembelajaran langsung dengan menggunakan media tirai pecahan di kelas IVB SD Negeri 2 Pernasidi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Apakah penerapan model pembelajaran langsung dengan media tirai pecahan pada materi pecahan di kelas IV dapat meningkatkan kedisiplinan siswa kelas IV SD? (2) Apakah pembelajaran dengan model pembelajaran langsung menggunakan media tirai pecahan pada materi pecahan di kelas IV dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa di kelas IV SD?. Adapun tujuan penelitian ini yaitu : (1) untuk meningkatkan kedisiplinan siswa melalui model pembelajaran langsung menggunakan media Tirai Pecahan pada pembelajaran materi pecahan, di kelas IV SD. (2) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran langsung menggunakan media Tirai Pecahan pada pembelajaran materi Pecahan di kelas IV SD. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa tes tertulis. Teknik non tes terdiri dari wawancara, observasi, catatan
439
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
lapangan, angket dan dokumentasi. Alat pengumpulan data menggunakan instrumen observasi, soal tes tertulis, dan lembar catatan lapangan dan angket kedisiplinan siswa. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian tindakan kelas ini siswa kelas IV SD Negeri 2 Pernasidi yaitu berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Peningkatan Kedisiplinan Siswa Berdasarkan hasil penelitian terkait kedisiplinan siswa saat mengikuti proses pembelajaran di kelas di dapatkan hasil seperti tabel dan gambar di bawah ini: Tabel Rekapitulasi Angket Kedisiplinan Siswa
No 1. 2.
Siklus
Rata-Rata-RataRata-rata Persiklus 3.16 3.52
Jumlah
Siklus I Siklus II
53.86 59.87
Kriteria Baik Sangat Baik
Peningkatan Kedisiplinan Siswa 80 60
59.87
50.7
40 20
2.98
3.52
Jumlah
Rata-Rata Persiklus
0
Siklus I
Siklus II
Gambar Histogram Rekapitulasi Kedisiplinan Siswa Dengan adanya data tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran langsung menggunakan media tirai pecahan dapat meningkatkan kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 2 Pernasidi dalam mengikuti pembelajaran matematika melalui pembelajaran langsung dengan menggunakan media tirai pecahan dikatakan berhasil karena telah mampu meningkatkan kedisiplinan siswa. pencapian ini dapat dikatakan berhasil karena siswa sudah mampu menggumpulkan tugas tepat pada waktunya, tertib ketika mengikuti
440
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
proses pembelajaran hal ini menunjukan perilaku upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas belajarnya atau pekerjaan dengan sebaik-baiknya (Mustari, 2011:51), maka penelitian dihentikan karena sudah mencapai hasil yang diharapkan. 2. Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivotas siswa pada setiap pembelajaran mengalami kenaikan dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini: Tabel Peningkatan Tiap Indikator Aktivitas Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pernasidi Indikator No Siklus A B C D E 1. Siklus I 2.20 2.64 3.05 2.55 2.41 2. Siklus II 3.23 3.32 3.26 2.94 2.82
Berdsarkan tabel di atas maka dapat dilihat pada gabar histogram di bawah ini: Peningkatan Tiap Indikator Aktivitas Siswa Siklus I 3.23
3.32
3.26 3.05
2.64
Siklus II 2.94 2.55
2.2
A
B
C
D
2.82 2.41
E
Gambar Histogram Peningkatan Tiap Indikator Aktivitas Siswa Keterangan : A : Menyampaikan atau mengajukan pertanyaan B : Mencatat materi pelajaran C : Mengumpulkan tugas tepat waktu baik tugas individu maupun kelompok D : Memperhatikan penjelasan guru dalam proses pembelajaran dan duduk rapi E : Tidak berbicara sendiri/dengan teman saat proses pembelajaran berlangsung
441
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
Tabel Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pernasidi
Skor
No 1. 2.
Siklus I 2.6 Baik
Rata-Rata Persiklus Kriteria
Siklus II 3.11 Baik
Peningkatan Aktivitas Siswa 3.20 3.00 2.80 2.60 2.40 2.20
3.11 2.60
Rata-Rata Persiklus Siklus I
Siklus II
Gambar 4.16 Histogram Peningkatan Aktivitas Siswa Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa hasil aktivitas disiplin siswa dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran langsung menggunakan media tirai pecahan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu pada siklus I diperoleh rata-rata skor sebesar 2.6 dengan kriteria baik Siklus II diperoleh rata-rata skor sebesar 3.11 dengan kriteria baik. Pada siklus I sebagian besar siswa masih kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran selain itu siswa juga masih malu untuk bertanya dan masih menyesuaikan diri dengan model dan media pembelajaran yang digunakan saat proses pembelajaran berlangsung.tetapi setelh melewati siswklus I dan bertahap ke siklus II di sini siswa sudah mulai aktif dan bisa menyesuaikan diri dengan model dan media yang digunakan serta antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga tinggi sehingga dengan begitu maka memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus II. 3. Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Guru Adapun hasil peningktan observasi guru dalam setiap pertemuan proses pembelajaran, dapat dilihat pada tabel dan gambar histogram di bawah ini:
442
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
Tabel Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II
Skor Siklus I Siklus II 83 91.5 3.32 3.66 Cukup Baik
Jumlah Persiklus Rata-Rata Persiklus Kriteria
Peningkatan Aktivitas Guru 100
83
91.5
80 60 40 20
3.32
3.66
0 Jumlah Persiklus Siklus I
Rata-rata Persiklus Siklus II
Gambar Histogram Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II melalui Model Pembelajaran Langsung dengan Menggunakan Media Tirai Pecahan Berdasarkan grafik di atas, maka aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran melalui model pembelajaran langsung menggunakan media tirai pecahan dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata yang mencapai 3.32 dengan kriteria cukup pada siklus I dan nilai ini meningkat dengan rata-rata 3.66 dengan kriteria baik pada siklus II. Pada diagram tersebut dapat terlihat terjadinya peningkatan dalam setiap siklusnya. Peningkatan ini tidak semata-mata terjadi begitu saja setelah jam pelajaran selesai observasi I yaitu Ibu Dwi Sularsih, S.Pd serta pelaksana tindakan yaitu Sinta Lativatul Vauziah dan Observer II Sholekha Istiqomah W.A melakukan refleksi untuk membahas mengenai pembelajaran yang baru saja disampaikan. Berdasarkan hasil refleksi yang selalu dilakukan setiap selesai pembelajaran maka peneliti mengetahui kekurangan-kekurangan pada saat mengajar sehingga akan dicari solusi yang dapat mengatasi permasalahn yang terjadi sehingga tidak terulang kembali pada proses pembelajaran selanjutnya. Sehingga untu proses pembelajaran pada pertemuan selanjutnya tujuan yang ingin dicapai dapat dicapai dengan baik. 4. Peningkatan Hasil Prestasi Belajar Siswa Adapun hasil peningkatan prestasi belajar siswa yaitu sebagai berikut:
443
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
No 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel Pencapaian Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Siklus Pencapaian Siklus I Siklus II Nilai Terendah 60 60 Nilai Tertinggi 96.7 100 Rata-Rata Nilai 80.6 90.58 Ketidaktuntasan Belajar Siswa 23.53 % 11.77 % Ketuntasan Belajar Siswa 76.47 % 88.23 %
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa 150 100
96.7 100 60
60
80.6 90.58
76.4788.23 23.5311.77
50 0
Siklus I
Siklus II
Gambar Hsitogram Pencapian Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan gambar 4.18 Histogram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pernasidi di atas dapat dilihat bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran langsung menggunakan media tirai pecahan pada setiap siklusnya. Tercapainya prestasi belajar siswa berdasarkan indikator keberhasilan yaitu 85 % terjadi pada siklus II. Adapun rata-rata nilai pada siklus I sebesar 80,6, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata sebesar 89.6. selain itu untuk aspek ketuntasan belajar siswa sendiri juga mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 76.47 %, pada siklus II sebesar 88.23 %. Rendahnya ketuntasan belajar siswa pada siklus I bnayak disebabkan karena belum terbiasanya siswa dalam prosespembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dan media tirai pecahan, dilihat dari waktu yang digunakan guru untuk menjelaskan materi juga sangat terbatas sehingga siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru, selain itu siswa juga masih bingung dalam menggunakan media tirai walaupun ada beberapa siswa yang paham langsung dalam menggunakannya, namun di sini masing-masing siswa dalam proses penyesuai diri dengan media tirai pecahan. Sehingga siswa butuh bimbingan dan arahan dari guru. Sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 88.23 %. Kenaikan
444
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
ketuntasan belajar siswa mengalami penngkatan dikarenakan siswa sudah mulai memahami materi serta siswa sudah paham cara menggunakan mediatirai pecahan dan siswa juga sudah muali menyesuaikan diri dengan model serta media yang digunakan. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus II hampir semua siswa sudah tidak merasakan kesulitan dalam menggunakan media tirai pecahan, sehingga dengan begitu siswa akan merasa mudah dalam mengerjakan soal evaluasi. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran langsung menggunakan media tirai pecahan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. hal tersebut ditunjukan dengan prestasi belajar siswa yang telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 85 %. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan telah dijelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Dapat diketahui bahwa kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 3.16 dengan kriteria baik dan pada siklus II menjadi 3.52 dengan kriteria sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa dalam penelitian ini mengalami peningkatan dari siklus I dengan rata-rata 2.60 dengan kriteria baik, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata 3.11 dengan kriteria baik. Sedangkan untuk hasil observasi terhadap aktivitas guru saat melaksanakan proses pembelajaran pada siklus I memperoleh hasil rata-rata 3.22 dengan kriteria cukup dan terjadi peningkatan pada siklus II dengan rata-rata 3.66 dengan kriteria baik. Hasil prestasi belajar siswa saat mengerjakan soal evaluasi juga mengalami peningkatan dari siklus I diperoleh data rata-rata 80.6 dengan ketuntasan belajar sebesar 76.47 % dan pada siklus II meningkat sebesar 90.58 dengan ketuntasan belajar sebesar 88.23. Sehingga dengan demikian prestasi belajar siswa mengalami peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 85 %. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan melalui model pembelajaran langsung dengan menggunakan media tirai pecahan dapat meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Pernasidi. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama II siklus didaptkan hasil sebagai berikut : 1. Model pembelajaran langsung dengan menggunakan media tirai pecahan dapat meningkatkan aspek kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.
445
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
Hal ini ditunjukan dengan hasil rrekapitulasi angket siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 3.16 dengan kirteria baik dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 3.52 dengan kriteria sangat baik. 2. Model pembelajaran langsung dengan menggunakan media tirai pecahan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan hasil pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 2.6 dengan kriteria baik dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 2.11 dengan kriteria baik. 3. Model pembelajaran langsung dengan menggunakan media tirai pecahan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan hasil pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 80.6 dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 90.58 sehingga dengan demikian maka proses pembelajaran melalui model pembelajaran langsung menggunakan media tirai pecahan sudah mencapi indikator yang telah ditentukan yaitu 85 %. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Pernasidi, peneliti memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut:
1. Model pembelajaran langsung dengan menggunakan media tirai pecahan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga guru harus bisa memadukan waktu yang tersedia dengan materi yang akan diajarkan 2. Guru melaksanakan prosedur dan langkah-langkah dalam pembelajaran langsung dengan menggunakan media tirai pecahan agar proses belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan dengan cara memaksimalkan alat peraga yang digunakan dan melibatkan siswa secara langsung dalam setiap kegiatan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 1999. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hariwijaya. 2009. Meningkatkan Kecerdasan Matematika. Yogyakarta: Tugupublisher. Wijaya, David. 2014. Pendidikan Anti Korupsi Untuk Sekolah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Indek.
446