SEJARAH DAN PELAKSANAAN PEMILU DI INDONESIA
HANTU GOLPUT DAN SIKAP KITA BERDEMOKRASI
DAPATKAH PEMILU 2014 BERJALAN DAMAI?
SI N E RG I ESA HILANG DUA TERBILANG
www.tebingtinggikota.go.id
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
PEMILU 2014 00136 9 771979 8 0 0 8 8 5
MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI SINERGI|APRIL 2014
ESA HILANG DUA TERBILANG
DA R I R E DA K S I ESA HILANG DUA TERBILANG
Pembaca budiman, Tanpa terasa 2014 telah berjalan hingga bulan keempat dari kalender Masehi, yakni April. Ada peristiwa penting yang tak bisa lekang dari perhatian bangsa Indonesia pada bulan ini, yakni dilaksanakannya pemilu Legislatif 2014. Pemilu ini dipandang penting karena menjadi starting awal bagi terbentuknya sebuah lembaga perwakilan rakyat untuk masa lima tahun ke depan. Kita pun sudah tahu bahwa pemenang dari Pemilu Legislatif itu adalah PDIP, sebuah partai yang mengusung ide-ide nasionalisme. Di posisi kedua, bercokol Parpol subur bernama Partai Golongan Karya (Golkar). Parpol warisan Orde Baru ini dengan pengalaman yang cukup matang dan ditokang kader-kader loyal, berpendidikan baik serta dengan sumber daya melimpah, membuat Parpol lain sulit melangkahi kepiawaian mereka. Parpol berlambang pohon subur beringin dengan warna kebanggaan kuning itu, pantas dipandang sebagai Parpol yang jadi sendi berdirinya demokrasi di era reformasi ini. Tapi hal yang mengejutkan dalam Pemilu Ligislatif 2014 ini adalah loncatan yang dilakukan Partai Gerindra. Partai yang masih seumur jagung ini mampu menarik perhatian rakyat untuk memilihnya, sehingga menuai suara cukup seginifikan. Parpol besutan Prabowo Subianto pensiunan jenderal Kopasus itu bertengger di urutan tiga. Banyak kalangan memiliki harapan pada parpol berlambang kepada Garuda itu. Malah di media elektronik dan media massa lainnya, Partai gerindra telah mendeklarasikan bahwa Prabowo akan menjadi calon presiden yang akan mereka usung pada Pilpres 9 Juni 2014 nantinya. Hal yang cukup fenomenal lainnya adalah perolehan suara Parpol berbasis massa Islam yang cukup signifikan dan mengejutkan. Beberapa Parpol berbasis Islam itu, adalah PKB, PAN dan PPP yang mampu bertengger dengan posisi yang semula tidak pernah diperhitungkan. Sementara PKS yang semula diperkirakan akan terjun bebas akibat kasus yang melandanya ternyata berkat solidiritas kadernya mampu berada di papan tengah dari 12 Parpol yang ada.
Pembaca budiman…
Edisi Sinergi April 2014 ini akan memfokuskan kajian pada persoalan politik di negeri ini. Pilihan ini kami kedepankan mengingat 2014 memang dipandang sebagai tahun politik, karena pesta terbesar politik akan berlangsung di tahun ini. Topik utama edisi April ini akan mencoba mengupas dinamika Pemilu
2
Drs. BAMBANG SUDARYONO 2014 serta wajah baru anggota legislative kita dari 12 Parpol yang memperebutkannya. Demikian pula seberapa besar respon masyarakat atas dinamika politik itu. Kami juga mengisi edisi April ini dengan berbagai rubric yang kami harapkan akan bisa memancing pembaca untuk membacanya. Seperti biasa rubric pendidikan akan diisi dengan persoalan politik di dunia pendidikan, juga hubungan poliitik dengan UMKM untuk rubric ekonomi. Kemudian, di rubric parlementarian akan k a m i sajikan persentase jumah politisi perempuan di DPRD kota Tebingtinggi. Atau pada rubrik lain kami hubungkan semua rubric itu dengan peristiwa politik yang terjadi di bulan April. Tak lupa, kami juga menyajikan sejumlah laporan terkait kegiatan Wali Kota Tebing Tinggi serta jajrannya sebagai laporan wajib guna mengetahui langkah keberhasilan pembangunan selama April 2014. Pembaca budiman, kami memahami sangat berat untuk bisa hadir tepat waktu ke hadapan pembaca sekalian. Hal itu terkait dengan kinerja kru Sinergi yang bertumpang tindih untuk berbagai tugas. Kami juga menghaturkan terima kasih kepada rekan-rekan wartawan, pelajar dan masyarakat umum yang berseida menulis untuk kami. Pada akhirnya, keberhasilan Sinergi sangat bergantung pada perhatian kita semua. Salam dari meja redaksi.
SINERGI|APRIL 2014
DAFTAR
ISI
ESA HILANG DUA TERBILANG
EDISI 136 | APRIL 2014
SINERGI
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI NO.480.05/ 286 TAHUN 2002
2. 4. 6.
SALAM REDAKSI MOMENTUM SINERGITAS
7.
UTAMA
16.
PENDIDIKAN
17.
EKONOMI Pengelolaan Keuangan Daerah Harus Efektif dan Efisien
18.
KESEHATAN
19. 20. 21. 30. 41. 44. 46. 47. 48. 49. 50. 52. 57. 58. 59.
LINGKUNGAN HIDUP WANITA LENSA PEMKO PEMKO KITA PARLEMTARIA AGAMA SOSIAL PUISI CERPEN OPINI PROFIL RAGAM PLURALIS INFO NASIONAL
KETUA PENGARAH
Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM ( WaliKota Tebing Tinggi )
PENGENDALI
H. Johan Samose Harahap, SH, MSP (Sekdako Tebing Tinggi Deli )
PENANGGUNG JAWAB
Ir. H. Zainul Halim (Asisten Administrasi Umum )
PIMPINAN REDAKSI
Drs. Bambang Sudaryono (Kabag Adm. Humas PP)
WAKIL PIMPINAN REDAKSI Maslina Dalimunthe.SE (Kasubag Adm. Humas PP)
BENDAHARA :
Jafet Candra Saragih
KOORDINATOR LIPUTAN Drs Abdul Khalik, MAP
SEKRETARIS REDAKSI Dian Astuti REDAKSI
Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda, Ulfa Andriani,S.Sos
LAYOUT DESAIN GRAFIS Aswin Nasution, ST
FOTOGRAFER :
Sulaiman Tejo, Tomy Erlangga, Agung Purnomo
KOORDINATOR DISTRIBUSI Edi Suardi, S.Sos Ridwan
LIPUTAN DAN REPORTER
Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi
Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan tanda pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya. Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Eimail :
[email protected] Facebook :
[email protected]
ESA HILANG DUA TERBILANG
Pemilu 2
Sejarah Dan Pelaksanaan Pemilu Di Indonesia Hantu Golput Dan Sikap Kita Berdemokrasi Dapatkah Pemilu 2014 Berjalan Damai? Siswa SMA Antara Pemilu dan UN 2014
Kaum Berkelamin Ganda (Hermaprodit) dan Masalahnya
IKLAN OVOP GRATIS TEPIAN JAJARAN REDAKSI TA H U N 2 0 1 4
Koordinator Liputan Pimpinan Redaksi Wakil Pimpinan Redaksi Drs.BAMBANG SUDARYONO MASLINA DALIMUNTHE,SE Drs.ABDUL KHALIK,MAP
SINERGI|APRIL 2014
Redaksi RIZAL SYAM
Redaksi ULFA ANDRIANI,S.Sos
Layout Desain Grafis ASWIN NAST,ST
Sekretaris Redaksi DIAN ASTUTI
Koordinator Distributor EDI SUARDI
Bendahara JAFET CHANDRA SARAGIH
Distributor RIDWAN
Foto Grafer Sinergi AGUNG PURNOMO
Redaksi JUANDA
Foto Grafer Sinergi SULAIMAN
Redaksi KHARUL HAKIM
Foto Grafer Sinergi TOMY ERLANGGA
3
ESA HILANG DUA TERBILANG
Momentum ESA HILANG DUA TERBILANG
4
SINERGI|APRIL 2014
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI|APRIL 2014
ESA HILANG DUA TERBILANG
S I N E R G I TA S
Pemilu (2)
Pemilu dan pemilu sebuah wacana yang tiada henti menghiasi cakrawala perpolitikan kita. Pemilu dianggap sebagai bentuk paling ril dari demokrasi serta wujud paling konkret keikutsertaan rakyat dalam penyelenggaraan negara. Oleh sebab itu, sistem & penyelenggaraan pemilu hampir selalu menjadi pusat perhatian utama karena melalui penataan, sistem & kualitas penyelenggaraan pemilu diharapkan dapat benar-benar mewujudkan pemerintahan demokratis. Sebegitu pentingkah pemilu? Ya. Pemilu sangatlah penting bagi sebuah
6
negara, dikarenakan: satu, Pemilu merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat. Dua, Pemilu merupakan sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi. Tiga, Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses politik. Empat, Pemilu merupakan sarana untuk melakukan penggantian pemimpin secara konstitusional. Untuk mendapatkan pemilu yang benar-benar representatif, tentu memiliki asas-asa. Asas-asas pemilu yang diatur undang-undang meliputi: Langsung,berarti masyarakat sebagai pemilih memiliki hak untuk memilih secara langsung dalam pemilihan umum sesuai dengan keinginan diri sendiri tanpa ada perantara.
Umum, berarti pemilihan umum berlaku untuk seluruh warga negara yg memenuhi persyaratan, tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, jenis kelamin, golongan, pekerjaan, kedaerahan, dan status sosial yang lain. Kemudian, bebas, berarti seluruh warga negara yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih pada pemilihan umum, bebas menentukan siapa saja yang akan dicoblos untuk membawa aspirasinya tanpa ada tekanan dan paksaan dari siapa pun. Rahasia, berarti dalam menentukan pilihannya, pemilih dijamin kerahasiaan pilihannya. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.
SINERGI|APRIL 2014
S I N E R G I TA S ESA HILANG DUA TERBILANG
Selanjutnya, jujur, berarti semua pihak yang terkait dengan pemilu harus bertindak dan juga bersikap jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan kemudian, adil, berarti dalam pelaksanaan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilihan umum mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak mana pun. Biasanya pemilu yang berlangsung dalam setiap negara, diatur oleh sebuah sistem pemilu. Paling tidak ada dua, yaitu : distrik dan proporsional. Saat ini kita sedang menggunakan sistem pemilu proporsional (terbuka). Berikut penjabaran mengenai kelebihan dan kekurangan sistem distrik dan proporsional yang keduanya termasuk sistem pemilu mekanis seperti yang dijelaskan di atas. Sistem distrik (satu dapil untuk satu wakil). Di dalam sistem distrik sebuah daerah kecil menentukan satu wakil tunggal berdasarkan suara terbanyak, sistem distrik memiliki karakteristik, antara lain : first past the post : sistem yang menerapkan pemilihan yang berpusat pada calon, pemenangnya adalah calon yang mendapatkan suara terbanyak. The two round system : sistem ini menggunakan putaran kedua sebagai dasar untuk menentukan pemenang pemilu. Hal ini dijalankan untuk memperoleh pemenang yang mendapatkan suara mayoritas. The alternative vote : sama dengan first past the post bedanya adalah para pemilih diberikan otoritas untuk menentukan preverensinya melalui penentuan ranking terhadap calon-calon yang ada. Block vote : para pemilih memiliki kebebasan untuk memilih calon-calon yang terdapat dalam daftar calon tanpa melihat afiliasi partai dari calon-calon yang ada. Kelebihan sistem distrik:
1. Sistem ini mendorong terjadinya integrasi antar partai, karena kursi kekuasaan yang diperebutkan hanya satu, 2. Perpecahan partai dan pembentukan partai baru dapat dihambat, bahkan dapat mendorong penyederhanaan partai secara alami, 3. Distrik merupakan daerah kecil, karena itu wakil terpilih dapat dikenali dengan baik oleh komunitasnya, dan hubungan dengan pemilihnya menjadi lebih akrab, 4. Bagi partai besar, lebih mudah untuk mendapatkan kedudukan mayoritas di parlemen, dan 5. Jumlah partai yang terbatas membuat stabilitas politik mudah diciptakan.
Sistem ini juga dinamakan perwakilan berimbang ataupun multi member constituenty. Ada dua jenis sistem di dalam sistem proporsional, yaitu ; list proportional representation : disini partai-partai peserta pemilu menunjukan daftar calon yang diajukan, para pemilih cukup memilih partai. alokasi kursi partai didasarkan pada daftar urut yang sudah ada. the single transferable vote : para pemilih di beri otoritas untuk menentukan preferensinya. pemenangnya didasarkan atas penggunaan kota. Kelebihan sistem proposional:
1. Dipandang lebih mewakili suara rakyat sebab perolehan suara partai sama dengan persentase kursinya di parlemen, Adapun kelemahan sistem distrik: 2. Setiap suara dihitung & tidak ada yang terbuang, hingga 1. Ada kesenjangan persentase supartai kecil & minoritas meara yang diperoleh dengan jumlah miliki kesempatan untuk kursi di partai, hal ini menyebabmengirimkan wakilnya di parkan partai besar lebih berkuasa, lemen. Hal ini sangat mewakili 2. Partai kecil dan minoritas mermasyarakat majemuk(pluralis). ugi karena sistem ini membuat banyak suara terbuang, Sedangkan kelemahan sistem 3. Sistem ini kurang mewak- proposional: ili kepentingan masyarakat heterogen dan pluralis, 1. Sistem proporsional tidak be4. Wakil rakyat terpilih cendgitu mendukung integrasi erung memerhatikan kepentpartai politik. Jumlah paringan daerahnya daripatai yang terus bertambah da kepentingan nasional. menghalangi integrasi partai, 2. Wakil rakyat kurang dekat denSedangkan sistem proposional gan pemilihnya, tapi lebih dekat (satu dapil memilih beberapa wakil). dengan partainya. Hal ini memSistem yang melihat pada jumlah berikan kedudukan kuat pada penduduk yang merupakan peserta pimpinan partai untuk menenpemilih. Berbeda dengan sistem distukan wakilnya di parlemen, trik, wakil dengan pemilih kurang 3. Banyaknya partai yang berdekat karena wakil dipilih melalui saing menyebabkan kesutanda gambar kertas suara saja. Sislitan bagi suatu partai untuk tem proporsional banyak diterapkan menjadi partai mayoritas. oleh negara multipartai, seperti Italia, Indonesia, Swedia, dan Belanda. **(Khairul Hakim)
SINERGI|APRIL 2014
7
ESA HILANG DUA TERBILANG
U TA M A
Sejarah Dan Pelaksanaan Pemilu Di Indonesia
PEMILIHAN Umum atau disingkat Pemilu di Indonesia merupakan suatu sarana dalam mewujudkan kedaulatan rakyat. Pemilu diselenggarakan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemilu berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945. Pemilu merupakan salah satu mekanisme demokrasi di NKRI. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa rakyat memiliki kekuasaan (kedaulatan) yang tertinggi. Mekanisme penyerahan kedaulatan rakyat melalui wakilnya (representative democracy) adalah melalui Pemilu. Pada awalnya Pemilu di Indonesia bertujuan untuk memilih anggota lembaga legislatif, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan
8
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota. Pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) semula dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga tertinggi negara. Kemudian berdasarkan amandemen keempat UUD 1945 pada 2002 pilpres dilakukan secara langsung oleh rakyat sehingga pilpres dimasukkan dalam agenda Pemilu. Pilpres sebagai salah satu dari Pemilu di Indonesia diadakan pertama kali pada tahun 2004. Selanjutnya pada tahun 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari agenda pemilu di Indonesia. Istilah Pemilu di Indonesia lebih sering merujuk kepada pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden
yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Pada era reformasi berkembang asas “Jurdil” yang merupakan singkatan dari “Jujur dan Adil”. Asas jujur mengandung makna bahwa pemilihan umum harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Sedangkan asas adil mengandung makna perlakuan yang sama atau adil terhadap peserta Pemilu dan pemilih. Tidak ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil berlaku untuk pemilih ataupun peserta pemilu, dan juga penyelenggara pemilu.
SINERGI|APRIL 2014
U TA M A
Sejarah Pemilu di Indonesia dari Tahun ke Tahun
hap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955. Tiga besar partai yang menjadi pemenang dalam PemiSepanjang sejarah berdirinya NKRI, lu ini adalah Partai Nasional Indonetelah diselenggarakan 10 kali Pemi- sia, Masyumi dan Nahdlatul Ulama lu anggota lembaga legislatif yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, Pemilu 1971 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, dan 2009. Pemilu tersebut diselenggara- Pemilu berikutnya diselenggakan sesuai dengan UUD 1945 yaitu: rakan pada tanggal 3 Juli 1971. • Pasal 18 (3): Pemerintahan Pemilu diikuti oleh 9 Partai polidaerah provinsi, daerah kabu- tik dan 1 organisasi masyarakat. paten, dan kota memiliki De- Tiga besar partai pemenang dalam wan Perwakilan Rakyat Daerah Pemilu ini adalah Golongan Karyang anggota-anggotanya dip- ya, Nahdlatul Ulama dan Parmusi. ilih melalui pemilihan umum. • Pasal 19 (1): AnggotaDe- Pemilu 1977-1997 wan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum. Selanjutnya setiap lima tahun sekali • Pasal 22C (1): Anggota Dewan Pemilu di Indonesia memilih anggota Perwakilan Daerah dipilih dari DPR. Pemilu-Pemilu ini dilangsungsetiap provinsi melalui pemili- kan pada tahun 1977, 1982, 1987, han umum; (2) Anggota Dewan 1992, dan 1997. Pemilu di Indonesia Perwakilan Daerah dari setiap pada tahun ini dilangsungkan pada reprovinsi jumlahnya sama dan zim pemerintahan Presiden Soeharto. jumlah seluruh anggota Dewan Pemilu di Indonesia masa ini serPerwakilan Daerah itu tidak ingkali disebut dengan “Pemilu lebih dari seperti jumlah ang- Orde Baru”. Pemilu tersebut hanya gota Dewan Perwakilan Rakyat. diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya. Kesemuanya diBerikut ini adalah pemilu-pemilu menangkan oleh Golongan Karya. yang pernah berlangsung di Indonesia: Pemilu 1999 Pemilu 1955 Pemilu di Indonesia ini dilangsungPemilu di Indonesia pertama kali kan pada tahun pada tanggal 7 Juni berlangsung pada tahun 1955 den- 1999 di bawah pemerintahan Presiden gan maksud untuk memilih anggota- BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai anggota DPR dan Konstituante. politik. Pemilu ini juga menandai bePemilu di Indonesia ini dilaksana- rakihrnya rezim orde baru.Tiga besar kan di bawah pemerintahan Per- Pemilu 1999 adalah Partai Demokradana Menteri Ali Sastroamidjojo. si Indonesia Perjuangan, Partai GolPemilu 1955 ini dibagi menjadi dua kar, Partai Persatuan Pembangunan tahap, yaitu tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Pemilu 2004 Tahap ini diselenggarakan pada tang- Pemilu 2004 berbeda dengan pemigal 29 September 1955, dan diikuti lu-pemilu sebelumnya. Selain meoleh 29 partai politik dan individu. milih anggota DPR, DPRD Provinsi, Tahap kedua adalah Pemilu untuk dan DPRD Kabupaten/Kota, rakyat memilih anggota Konstituante. Ta- juga dapat memilih anggota De-
SINERGI|APRIL 2014
ESA HILANG DUA TERBILANG
wan Perwakilan Daerah (DPD). DPD adalah lembaga perwakilan baru yang ditujukan untuk mewakili kepentingan daerah. Pemilu tahun ini memilih presiden secara langsung. Peraturan pilpres tercantum dalam UU no.23 tahun 2003 yaitu: • Pasal 3 ayat (2) & (4): Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali pada hari libur atau hari yang diliburkan, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden harus sudah menghasilkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari sebelum masa jabatan Presiden berakhir. • Pasal 4: Pemungutan suara untuk pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah pengumuman hasil Pemilu bagi anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, danDPRD Kabupaten/Kota. • Pasal 5 i. Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah Pasangan Calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai politik. ii. Pengumuman calon Presiden dan / atau calon Wakil Presiden atau Pasangan Calon oleh partai politik atau gabungan partai politik dapat dilaksanakan bersamaan dengan penyampaian daftar calon anggota DPR kepada KPU. iii. Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh sekurang-kurangnya 15% (lima belas persen) dari jumlah kursi DPR atau 20% (dua puluh persen) dari perolehan suara sah secara nasional dalam Pemilu anggota DPR.
9
ESA HILANG DUA TERBILANG
U TA M A
Pemilu pada 2004 juga merupakan pemilu pertama di mana para peserta dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden pilihan masyarakat (pilpres). Pilpres ini berlangsung dalam dua putaran, karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50%. Pilpres ini akhirnya dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.
Pemilu legislative 2014, yakni Partai Nasonal Demokrat, PKB, PKS, PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PPP, Partai Hanura, Partai Damai Aceh (lokal), Partai Nasional Aceh (lokal), Partai Aceh (lokal), PBB, dan PKPI. Sedangkan Pemilu Pilpres yang berlangsung pada 9 Juli 2014, diikuti dua pasangan, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hingga laporan ini Pemilu 2009 ditulis belum diketahui siapa pemenPemilu tahun 2009 berlangsung pada tangnya, karena masih dalam proses 8 Juli 2009. Capres Susilo Bambang gugutan di Mahkamah Konstitusi Yudhoyono yang diusung oleh Par- oleh pasangan Prabowo-Hatta. tai Demokrat bersama cawapresnya Boediono, berhasil menjadi peme- Sejarah Pemilu di Indonesia – nang dalam satu putaran langsung. Pilkada Mereka memperoleh suara 60,80%. Mereka mengalahkan pasangan Pemilihan kepala daerah langsung capres-cawapres Megawati Soekar- sesuai dengan undang – undang nonoputri-Prabowo Subianto dan mor 32 tahun 2004 adalah sebuah Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto. proses demokratisasi di Indonesia. Pilkada dilakukan secara langsung Pemilu 2014 oleh penduduk daerah administratif Pemilu tahun 2014 dilaksanakan setempat yang memenuhi syarat. pada 9 April 2014 diikuti semula Pilkada pertama di Indonesia disdiikuti 10 peratai kemudian bertam- elenggarakan pada bulan Juni 2005. bah menjadi 12 partai politik. Parpol Pemilihan kepala daerah dilakukan
10
satu paket bersama. Maksudnya adalah memilih kepala daerah dengan wakilnya. Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dimaksud mencakup:1) Gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi 2) Bupati dan wakil bupati untuk kabupaten3) Wali kota dan wakil wali kota untuk kota. Selanjutnya pada tanggal 19 April 2007 terbitlah Undang – undang No. 22 tahun 2007 tentang penyelenggaraan pemilihan umum. Undang-undang itu merubah mekanisme dalam pilkada. Dalam undang-undang ini pemilihan kepala daerah dimasukkan dalam agenda pemilu yang berlangsung tiap 5 tahun sekali. Masyarakat mulai mengenal pemilihan kepala daerah dengan sebutan Pemilukada. Pilkada pertama yang dilangsungkan berdasarkan UU No.22 tahun 2007 ini adalah Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung pada 8 Agustus 2007. Pilkada ini dimenangkan oleh pasangan Fauzi Bowo – Prijanto yang meraih 2.109.511 suara (57,87%). www.empatpilarkebangsaan.web.id, 7/4/2014 (Dikutip A. Khalik untuk Majalah SINERGI)
SINERGI|APRIL 2014
U TA M A ESA HILANG DUA TERBILANG
Hantu Golput Dan Sikap Kita Berdemokrasi TAMPAKNYA banyak yang sepakat jika mendengar kata Golput, dalam pikiran yang cukup serius, akan teringat nama Arief Budiman. Merujuk Arief (dkk.) beserta Gerakan Golput pada Pemilu 1971 akan mengklarifikasi pikiran yang mengotori pilihan Golput. Secara genuin, Golput bermakna gerakan kritis yang jauh dari apatis. Sehingga relevansi kebenaran pilihan tak memilih di pemilu sebagai keabsahan demokrasi akan terkait dengan pemaknaan kita terhadap Arief dan Gerakan Golput. Arief Budiman lahir di Jakarta, 3 Januari 1941. Bernama awal Soe Hok Djin, Arief aktif berpartisipasi dalam demokrasi sejak kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Bersama adiknya, Soe Hok Gie, Arief termasuk aktivis Angka-
tan '66. Sebelumnya (1963) Arief aktif di politik kebudayaan dengan ikut menandatangani Manifesto Kebudayaan menentang Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) yang mendominasi dan dinilai monolitik dalam demokrasi berkebudayaan. Rentang usia Arief menjangkau jalannya pemerintahan lintas Orde beserta pemilunya. Kritismenya terus hadir di rezim Orde Lama, Orde Baru, hingga pasca-Reformasi. Gerakan Golput sebagai oposisi Orde Baru merupakan hal yang membuat peraih PhD sosiologi dari Universitas Harvard Amerika Serikat ini menjadi populer dalam pembahasan partisipasi pemilu. “Golongan Putih” atau “Golput” sendiri secara istilah dicetus oleh Imam Waluyo, salah se-
SINERGI|APRIL 2014
orang dalam gerakan tak memilih di pemilu pertama Orde Baru saat itu. Namun “Arief Budiman” menjadi marka pembahasan pemilu dan Golputnya. Merujuk Arief akan langsung menjelaskan ontologis Golput sebagai pilihan khas pemilu di Indonesia yang maknanya tak sama dengan istilah “abstain” pada umumnya pemilu di negara lain. Jurnalis Liputan6.com, Yus Ariyanto melalui artikel “Pemilu dalam Lintasan Sejarah (3)” (2014) mengutip penjelasan Indonesianis, R. William "Bill" Liddle. Bill yang sempat tinggal beberapa bulan di Desa Brosot, Kulon Progo, DI Yogyakarta, untuk mengamati Pemilu 1971 menulis dalam esai “Suara dari Desa”: "Sebelum dan selama kampanye,
11
U TA M A ESA HILANG DUA TERBILANG
dur tak memilih bila calon tunggal yang dinilai tak layak bagi pemilih.
pemimpin-pemimpin partai dikerjai oleh aparat. Pegawai negeri dan aparat desa dipaksa menandatangani sumpah monoloyalitas kepada Golkar." Monoloyalitas yang dipublikasikan Liddle dilembagakan dalam Inpres No. 6 tahun 1970. Perbincangan soal pemilu dan tulisan bebas di dunia maya menjelaskan, istilah “putih” dalam terma “Golput” berarti gerakan ini menganjurkan agar mencoblos bagian putih di kertas atau surat suara di luar gambar partai peserta pemilu bagi yang datang ke bilik suara. Golongan putih kemudian juga digunakan sebagai istilah lawan bagi Golongan Karya, kontestan pemilu berwarna kuning sebagai representasi politik dominan Orde Baru. Dari sini kita bisa tahu, tak memilih dengan istilah “Golput” merupakan sikap partisipatif warga berdemokrasi di dalam prosedural pemilu. Golput adalah sikap ideologis oposisi terhadap kuasa formal dengan tak memilih pada pilihan surat suara di dalam bilik yang dibatasi area bernama TPS. Golput adalah warga terdata di daftar pemilih yang datang ke TPS menggunakan hak pilihnya tapi memilih di luar peserta pemilu yang
12
tawarkan permukaan isi surat suara. Ada semacam doktrin republikan dalam Golput yang digerakan Arief dkk. Arief tak memisahkan partisipasi warga negara berdemokrasi dengan partisipasi memilih di pemilu. Jelas Golput di sini berbeda dengan pernyataan “demokrasi yes, pemilu no!”. Tetap datang ke TPS untuk memilih tak memilih terhadap tawaran di surat suara merupakan konsekuensi dari warga yang menerima demokrasi di negaranya. Golput tetap relevan Pertanyaannya, apakah Golput tetap relevan meski konteks Orde Baru sudah berganti? Dalam artikel opininya “Dua Kiat Menumpas Golput” (Majalah Tempo, 28/12/1996), Arief mengingatkan, defenisi Golput di atas mempunyai keterikatan terhadap sejarah prosedur pemilu dan kultur berpolitik Indonesia. Golput 1971 yang digerakannya jelas masuk dalam sejarah prosedur pemilu. Merujuk kultur berpolitik Indonesia, sistem nenek moyang pemilihan kepala desa ternyata menyediakan pilihan kotak kosong sebagai prose-
Arief seperti mau menegaskan: jika tak memilih juga merupakan pilihan yang dijamin demokrasi, maka tak memilih tetap relevan dalam pemilu, di mana pun dan kapan pun. Sudah selayaknya pilihan politik dalam demokrasi diupayakan utuh terepresentasi dalam prosedur demokrasi bernama pemilu. Pasca-Reformasi, pemaknaan Golput yang merujuk konteks bisa jadi memang tak utuh sesuai. Tapi secara substansi bisa saja dikaitkan sehingga disimpulkan Golput tetap relevan. Golput adalah sikap ideologis oposisi terhadap kuasa formal dengan tak memilih pada pilihan surat suara di dalam bilik yang dibatasi area bernama TPS. Yang dimaksud kuasa dihadapan pemilih bisa berupa otoritarian, oligarki, intervensi proses beserta hasil pemilu, atau apa pun. Doktrin sosialisasi penyelenggara pemilu berbunyi “pilih terbaik dari yang terburuk” sangat mungkin tak bisa diterima sebagian warga. Sehingga semangat pilihan bermakna partisipasi perlawanan dalam prosedur memilih harus tetap dijaga. Coba bayangkan, seandainya di surat suara pemilu ada pilihan “putih” di samping pilihan warna-warni partai, daftar calon legislator, atau pasangan calon presiden-wakil presiden! Apakah penyediaan pilihan itu membuat penyelenggaraan pemilu lebih menarik warga datang ke tempat pemungutan suara (TPS)? Jawabannya, belum tentu. Tapi yang pasti, saat itu pilihan tak memilih atau golongan putih (Golput) telah diakui tak hanya bagian dari demokrasi tapi juga diakui secara prosedur pemilihan pemerintahannya, bernama pemilu. (www. rumahpemilu.org/usephasansadikin,
SINERGI|APRIL 2014
U TA M A ESA HILANG DUA TERBILANG
Menengok Sejarah Golput
menyebut golput sebagai golongan setan. Ada jang bilang kita golonBerbicara golput, kita harus tengok gan putih jag tidak mau memilsejarahnya. Golongan putih (golput) ih…itu golongan setan, tegasnya. pada dasarnya adalah sebuah gerakan moral yang dicetuskan pada 3 Menyambut minggu tenang, golJuni 1971 di Balai Budaya Jakarta, put sebagai sebuah gerakan moral sebulan sebelum hari pemungutan membuat memorandum yang antara suara pada pemilu pertama di era lain berisi seruan agar masyarakat Orde Baru dilaksanakan. Arief Budi- menggunakan haknya sesuai keyakiman sebagai salah seorang eksponen nan. Siapa pun dipersilakan megolput berpendapat bahwa gerakan milih atau tidak memilih. Memotersebut bukan untuk mencapai ke- randum itu berbunyi, …kalau ada menangan politik, tetapi lebih un- jang merasa lebih baik tidak metuk melahirkan tradisi dimana ada milih daripada memilih, bertindakjaminan perbedaan pendapat den- lah atas dasar kejakinan itu pula. gan penguasa dalam situasi apa pun. Menurut kelompok ini, dengan atau Sejak Pemilu 1955 angka golput tanpa pemilu, kekuatan efektif yang cenderung terus naik. Bila dihitung banyak menentukan nasib negara dari pemilih tidak datang dan suke depan adalah Angkatan Bersen- ara tidak sah, golput pada pemilu jata Republik Indonesia (ABRI) 1955 sebesar 12,34%. Pada pemilu 1971, ketika golput dicetuskan dan dikampanyekan, justru menPencetusan gerakan itu galami penurunan hanya 6,67%. disambung dengan penempelan Pemilu 1977 golput sebesar 8,40%, pamflet kampanye yang 9,61% (1982), 8,39% (1987), 9,05% menyatakan tidak akan (1992), 10,07% (1997), 10.40% (1999), 23,34% (Pemilu Legislatif turut dalam pemilu, tanda 2004), 23,47% (Pilpres 2004 pugambarnya segi lima dengan taran I), 24,95% (Pilpres 2004 pudasar warna putih. Kampanye taran II). Pada Pilpres putaran II tersebut langsung mendapat setara dengan 37.985.424 pemilih. respon dari aparat penguasa. Ada pun pada Pemilu Legislatif Pangkopkamtibda Djakarta 2009 jumlah golput 30% bila dikamenyatakan golput sebagai likan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sesuai dengan Perpu No. organisasi terlarang dan I/2009 sebesar 171.265.442 jiwa. pamflet tanda gambar Jadi, jumlah golput setara dengan golput mesti dibersihkan 51.379.633 pemilih (Kontan, 7/7). Sejumlah diskusi yang digelar anasir golput juga dilarang. Komando Keamanan Langsung (Kokamsung) Komda Metro Jaya sempat pula memanggil para eksponen golput, yaitu Arief Budiman, Julius Usman, Imam Walujo, Husin Umar, dan Asmara Nababan. Larangan serupa juga dilakukan di Jawa Tengah. Bahkan Menteri Luar Negeri Adam Malik
Banyak kalangan menyimpulkan, karena tingginya angka golputkhususnya sejak pemilu 2004maka pemenang pemilu sebenarnya adalah golput, bukan partai politik. Meskipun demikian, tujuan golput bukan untuk kemenangan politik. Golput hanya gerakan moral, sehingga sebesar apa pun tetap tidak bisa berkuasa, kecuali golput menjadi partai politik peserta pemilu. Terus meningkatnya angka golput, memicu Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram pada golput. Fatwa tersebut diputuskan melalui forum Ijtima Ulama di Padang Panjang, Sumatra Barat 24-26 Januari 2009. Menurut KH Ma’aruf Amin, Ketua MUI, fatwa ini dibuat agar masyarakat bisa memilih pemimpin yang bisa memperjuangkan syariat. Bila pemimpinnya sudah syariat maka sistemnya dan orang-orangnya akan diubah menuju kebaikan dan perubahan. Keluarnya fatwa ini menimbulkan pro dan kontra karena golput disamakan dengan perbuatan melanggar perintah agama yang ganjarannya dosa.
Lantas bagaimana memahami golput? Golput adalah hak konstitusional, hak pemilih untuk tidak memilih, yang dilindungi UUD 1945 Pasal 28E ayat (2): setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. Mari kembali kepada sejarah awal Dilindungi UUD mula golput dicetuskan. Golput adaBagaimana dengan angka golput lah gerakan moral sebagai wujud perPilpres kemarin? Sebagian penye- bedaan dengan penguasa. Karena itu, lenggara quick qount merilis angka golput harus ditempatkan pada posisi golput sebesar 27%-28%, lebih ren- sebagai sikap atas perbedaan. (www. dah dari angka golput pada Pileg historyblogdetik.com, 7/4/2014). lalu yang mencapai 35%, tetapi tetap lebih tinggi ketimbang golput Pilpres 2004 putaran pertama (21,77%) (Dikutip A. Khalik untuk Majalah dan putaran kedua (23,7%). SINERGI).
SINERGI|APRIL 2014
13
ESA HILANG DUA TERBILANG
U TA M A
Dapatkah Pemilu 2014 Berjalan Damai? DIAKUI atau tidak, sekarang ini
ada pertanyaan mendasar (elementer question) dan pertanyaan besar (big question) yaitu apakah rangkaian Pemilu 2014 yang akan dimulai pada 3 s/d 6 April 2014 (untuk warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri) dan 9 April 2014 untuk mereka yang tinggal di dalam negeri akan berjalan dengan damai atau tidak ? Pertanyaan mendasar dan pertanyaan besar tadi ada relevansinya dikaitkan dengan perkembangan situasi dan kondisi terkini menyambut datangnya Pemilu 2014 yang ditandai dengan sejumlah tindakan biadab, tindakan tidak bermoral dan kekerasan serta ancaman, bahkan penolakan atau memboikot Pemilu 2014. Aksi kekerasan politik atau teror
14
politik yang ditandai dengan penembakan terhadap warga masyarakat masih sering terjadi di Provinsi Aceh. Peristiwa terakhir terjadi pada 31 Maret 2014 sekitar pukul 21.00 WIB terjadi penembakan terhadap mobil milik salah satu pengurus partai lokal di Aceh yang berisi anak-anak dan perempuan di daerah bernama Simpang Kuburan China, Bireuen yang menyebabkan tiga orang meregang nyawa. Teror politik lainnya di Aceh yang menggunakan senjata api terjadi tanggal 15 Maret 2014, dimana kantor salah satu partai lokal di Desa Guhang, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya ditembak (OTK) sebanyak 3 kali. Sedangkan sebelumnya pada 11 Maret 2014
malam hari, kantor salah satu partai lokal Aceh di Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh dilempari granat tangan oleh OTK, sedangkan di di Kampung Jawa Baru, Kota Lhokseumawe, rumah salah seorang kepala desa yang diangkat oleh partai lokal setempat dilempar bom molotov oleh OTK pada 13 Maret 2014. Tingkat level teror politik yang lebih rendah juga terjadi di Aceh dalam bentuk perusakan kantor dan alat peraga kampanye yang terjadi di beberapa kabupaten atau kota antara lain, Kabupaten Meulaboh di Aceh Barat, Kota Langsa, Tapaktuan dan Kluet Timur di Kabupaten Aceh Selatan, serta Kabupaten Aceh Utara terjadi di dua kecamatan yaitu Nibong dan Cot Girek.
SINERGI|APRIL 2014
U TA M A ESA HILANG DUA TERBILANG
Pertanyaan mendasar kedua adalah pelaksanaan Pemilu 2014 juga “dihantui” dengan ancaman golput yang membesar bahkan beberapa kelompok yang kurang mencintai NKRI seperti di Aceh dan Papua juga berencana untuk memboikot atau menggagalkan Pemilu 2014. Kelompok bernama Acheh Sumatera National Liberation FrontAceh Merdeka/ASNLF-AM) wilayah Pasee pada 18 Maret 2014 mengeluarkan siaran pers mengimbau kepada rakyat Aceh agar tidak memberikan suara pada Pemilu Legislatif, karena pemilu dan partai politik dinilai merupakan alat pemecah kesatuan bangsa, dan Pemilu Indonesia di Aceh harus digagalkan. Untuk itu, jika rakyat Aceh ingin lepas dari penjajahan asing dan berdaulat di atas tanah indatu, maka boikot pemilu indonesia di Aceh, karena hanya dengan memboikot pemilu jalan menuju merdeka bisa tercapai. Sementara itu, di Kota Jayapura, Papua, beredar seruan boikot Pemilu 2014 yang dikeluarkan oleh seseorang bernama Mayjen Terianus Sato yang mengklaim sebagai Kepala Staf Umum Komando Nasional TPN-OPM menyerukan kepada seluruh rakyat Papua untuk tidak memberikan hak suaranya dalam Pemilu 2014, meminta PBB untuk mengadakan pemilihan bebas yang demokratis di Papua untuk menentukan nasib rakyat Papua, rakyat Papua yang ikut memilih dalam Pemilu 2014 merupakan pengkhianat perjuangan bangsa Papua, dan meminta dunia internasional datang untuk melihat pelaksanaan Pemilu 2014 di Papua guna melihat militer Indonesia memaksa rakyat Papua memilih. Beredar juga seruan boikot Pemilu 2014 dari seorang yang mengklaim sebagai pemimpin OPM di Inggris bernama Benny Wenda, meminta Pemerintah Indonesia segera meninggalkan tanah Papua, meminta PBB untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk menggantikan militer Indonesia di Papua, meminta masyarakat internasional khususnya Amerika Serikat dan Belanda bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Papua, meminta PBB mengadakan referendum di Papua. Pendapat agak berbeda terungkap dalam pernyataan sikap KNPB pada tanggal 6 Maret 2014 berjudul “Pemilu 2014, Papua Harus Panas” yang
menilai, menjelang pemilu legislatif aparat keamanan mulai melakukan latihan perang, dan show force, serta mengancam orang Papua yang tidak berpartisipasi dalam pemilu hanya semata-mata untuk mencari uang dan memaksa legitimasi kolonial. Menurut mereka, persepsi “ada konflik ada uang” menjadikan para petinggi TNI/ Polri memiliki kepentingan dalam mempertahankan Papua sebagai tanah konflik, agar proyek keamanan terus berlanjut. TNI/Polri sudah menuduh “kelompok separatis atau kelompok bersenjata” akan melakukan gangguan keamanan pada Pemilu 2014 dan menjadikan perjuangan Papua Merdeka sebagai “proyek keamanan” agar dana keamanan pemilu dapat mengalir. Keberhasilan pemilu dipolitisasi sebagai parameter keberhasilan demokrasi di Papua, padahal kenyataannya ruang demokrasi di Papua disumbat oleh TNI/Polri. Sedangkan di daerah Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, salah seorang tokoh informal di bidang keagamaan menyatakan, demokrasi adalah musuh Islam dan para penyelenggara demokrasi adalah musuh orang yang beriman. Selain itu, demokrasi dinilai sumber perpecahan dan pertikaian sesama bangsa, sehingga sistem demokrasi harus diganti dengan Syari’at Islam. Tokoh tersebut menghimbau para mujahid harus tegas menolak demokrasi pada Pemilu 2014.
Peran Media Massa Dalam Pemilu Legislatif pada 9 April 2014 untuk legislatif, dan 9 Juli 2014 untuk presiden, peranan media massa menunjukkan signifikansi yang tinggi dalam kerangka masingmasing caleg, parpol dan capres menyebarkan propaganda politik mereka, termasuk melalui media sosial. Sudah semenjak awal 2000-an, medsos digunakan untuk kampanye politik. Keberhasilan Barrack Obama memenangkan pemilu Amerika Serikat pada tahun 2008, dan keberhasilan Jokowi-Ahok memenangkan pilkada DKI pada tahun 2012 membuktikan bahwa medsos dapat digunakan secara optimum untuk propaganda politik. Bahkan, banyak foto hoax bernuansa politik yang beredar di medsos,
SINERGI|APRIL 2014
dan dipercaya sebagai foto benar. Dewan Pers juga sudah mewantiwanti peranan besar pers dalam menciptakan pemilu damai di Indonesia, sehingga Dewan Pers menghimbau politisi yang memiliki perusahaan media untuk tetap adil saat memberitakan partai lain. Menyayangkan pemberitaan mengenai calon anggota legislatif tidak sebanyak pemberitaan mengenai calon presiden. Ketidakseimbangan proporsi ini merupakan pelanggaran atas hak masyarakat untuk mendapatkan informasi dan dapat memancing apatisme publik. Hal ini dengan indikasi ada saluran televisi yang memaksa untuk memberitakan kampanye partai yang tokohnya pemilik media itu, padahal nilai beritanya tidak begitu besar. Stasiun televisi itu juga hanya menampilkan berita baik tentang partai dari si pemilik. Di sisi lain, televisi itu menampilkan pelanggaran kampanye partai lain. Fungsi media massa haruslah menjadi sarana pendidikan politik, agar setiap warga masyarakat baik pada saat menjelang Pemilu dan Pilpres 2014 dewasa ini, pada saat pelaksanaan pemungutan suara dan pada periode pasca Pileg dan Pilpres 2014, yang utama memahami dan mampu melaksanakan aturan-aturannya. Selanjutnya pada pasca Pilpres, media massa kembali mendukung pemerintahan yang terbentuk, menghargai pemerintahan sebelumnya serta meninggalkan serta melupakan suasana rivalitas dan mungkin pertentangan yang ada selama masa menjelang Pileg dan Pilpres 2014 serta suasana emosioanal pada saat-saat hasilnya diumumkan. Jika hal ini menjadi concern bersama, maka menciptakan pelaksanaan Pemilu damai di Indonesia akan menjadi ringan. Bagaimanapun juga harus ditumbuhkan kesadaran bahwa pemilu damai di Indonesia akan membawa kemajuan bagi bangsa ini, namun pemilu yang amburadul dan tidak aman akan membawa bangsa ini mengarah kepada failed state atau negara gagal dan itu mengerikan tidak hanya bagi warga bangsa ini, namun juga warga bangsa di kawasan lainnya. Irfani Nurmaliah, Peneliti Muda Forum Dialog Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (Fordial-LSISI) Jakarta. (Dikutip A. Khalik ;SINERGI)
15
ESA HILANG DUA TERBILANG
PENDIDIKAN
Siswa SMA Antara Pemilu dan UN 2014 Bagi siswa kelas XII SMA/SMK, bulan April 2014 ini merupakan saat paling menentukan baik dalam kehidupan mereka maupun bagi masa depan bangsa Indonesia ke depannya. Sebagai siswa yang berada di gerbang akhir pembelajaran wajib mereka yaitu 12 tahun, sebelum nantinya melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi ataupun langsung bekerja, mereka mendapat kesempatan langka yaitu menentukan nasib pribadi dan juga nasib bangsa Indonesia ke depannya. Hampir sebagian besar siswa kelas XII tersebut pasti sudah memiliki hak pilih dan tercatat sebagai pemilih pemula yaitu baru pertama kali menggunakan hak pilihnya dalam hajatan lima tahunan tersebut. Jika mengasumsikan jumlah peserta ujian seperti tahun 2012/2013 sekitar 2,6 juta siswa SMA dan SMK (http://www.tribunnews.com/nasional/2013/05/24) dan tidak terlalu banyak perubahan pada tahun ajaran 2013/2014 ini, maka sebenarnya terdapat jumlah 2 juta pemilih baru yang merupakan pemilih pemula dalam pemilu legislatif 2014. Meski tidak terlalu besar jumlahnya, akan tetapi jika tidak mendapatkan pendidikan politik yang benar, maka akan ada 2 juta suara golput akibat mereka tidak tahu siapa yang harus dipilih dan apa gunanya memilih jika “menurut mereka” suaranya tidak terlalu bermanfaat. Belum lagi, mereka lebih mementingkan persiapan Ujian Nasional yang hanya berselang beberapa hari saja setelah pemilu legislatif (info : pemilu 9 April, UN 14 April). Momentum ini bagi kelas XII sebenarnya sekali seumur hidup yaitu bersamaan waktu antara pemilu (menentukan nasib bangsa Indonesia) dan Ujian Nasional (menentu-
16
kan masa depannya sendiri). Tahun 2014 menjadi tahun pertaruhan bagi siswa SMA dan SMK kelas XII ini, karena tentu saja mereka tidak ingin mengulang di jenjang yang sama pada tahun depan. Sebagai seorang pendidik, penulis sebenarnya juga mencermati bahwa sebagian dari siswa kelas XII ini antusias menghadapi kedua momen berharga dalam kehidupan mereka tersebut. Hal ini terbukti saat banyak dari mereka yang disela-sela drilling persiapan UN, bertanya tentang partai politik, mengapa pemilu harus dua kali, mengapa tidak boleh golput, dan pertanyaan lain seputar pemilu. Dari pertanyaan mereka tersebut dan juga saat penulis tanyakan setelah berakhirnya pemilu 9 April lalu, ternyata sebagian mereka juga turut aktif berpartisipasi dalam pemilu 2014 dan bahkan mereka juga mengikuti berbagai perkembangan politik nasional melalui media. Hal ini tentu saja membuat penulis bersyukur, karena sebagai pemilih pemula, mereka tidak menjadi apatis terhadap kondisi bangsa Indonesia. Jika mereka serius dan konsentrasi dalam menghadapi Ujian Nasional, tentu hal tersebut tidak mengherankan, karena bukankah itu hal utama yang memang menjadi tujuan dasar mereka di jenjang akhir SMA/SMK ini. Akan tetapi, jika mereka juga turut berpartisipasi dan bahkan mengikuti perkembangan kondisi perpolitikan negeri ini, terutama lewat pemilihan umum, ini menandakan mereka merasa bahwa sebagai gener-
asi muda mereka juga memiliki peran dalam menentukan nasib bangsa Indonesia ini 5 tahun ke depan. Jika siswa grade XII SMA dan SMK saja menyempatkan waktu untuk berpartisipasi dan merasa punya andil dalam mengikuti pemilu di sela-sela persiapan UN yang juga menentukan nasib mereka, bukankah seharusnya mereka yang lebih tua secara usia dan merasa bahwa pemilu tidak begitu penting dan akhirnya memilih golput menjadi malu ? Lepas dari apapun itu, sebagai seorang pendidik, saya hanya ingin menyampaikan pesan kepada para calonn generasi pemimpin penerus bangsa Indonesia ini, yaitu suara yang mereka berikan dalam pemilu tidak akan sia-sia, dan sekarang waktunya bagi kalian untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan berikutnya yaitu Ujian Nasional yang akan dimulai 14 - 16 April 2014. Mengerjakan dengan jujur, merupakan pesan utama yang saya ingin sampaikan kepada siswa SMA dan SMK, serta percaya pada kemampuan kalian, karena jika kalian sudah sampai pada jenjang grade XII, berarti kalian sebenarnya sudah melalui dua jenjang sebelumnya. Tetap optimis dan jangan lupa berdoa bagi persiapan Ujian Nasional dan juga bagi bangsa Indonesia ini kedepannya. Danny Prasetyo, kompasiana.com, 13/4/2014 (Dikutip A. Khalik untuk Majalah SINERGI)
SINERGI|APRIL 2014
E KO N O M I
ESA HILANG DUA TERBILANG
Pengelolaan Keuangan Daerah Harus Efektif dan Efisien
Keterangan gambar : HUT OTDA “Sekdako Johan Samose Harahap mewakili Walikota Tebing Tinggi saat menjadi pembina upacara peringatan Hari Otonomi Daerah ke 18 Tahun 2014 di halaman kantor Sekretariat Pemko Tebing Tinggi”.
Diperlukan kemampuan pengelolaan keuangan daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel disertai dengan kemanfaatan yang semakin nyata dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah. “Untuk mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tentunya perlu dilakukan melalui pengelolaan tata pemerintahan yang baik”, demikian sambutan tertulis Menteri Dalam Negeri RI yang dibacakan Sekdako Johan Samose Harahap mewakili Walikota Tebing Tinggi saat menjadi pembina upacara peringatan Hari Otonomi Daerah ke 18 Tahun 2014, Senin (28/4) di halaman kantor Sekretariat Pemko Tebing Tinggi. Mendagri menyampaikan, bahwa pasca Pemilu Legislatif 9 April 2014, pemerintahan daerah dan masyarakat harus senantiasa men-
jaga suasana kondusif di masyarakat terutama dalam menghadapi Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang. “Selain itu, pemerintah daerah agar terus menjaga terselenggaranya pelayanan publik dan aktivitas pemerintahan”, imbuhnya. Dalam rangka mengoptimalkan tata kelola pemerintahan ke depan, lanjutnya, berbagai kebijakan yang perlu diperhatikan serta disinergikan antara lain Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
SINERGI|APRIL 2014
“Dua RUU yang masih dalam pembahasan antara DPR RI dan Pemerintah yaitu RUU Pemerintahan Daerah sebagai perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan RUU Pemilihan Kepala Daerah dan Kebijakan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)”, jelasnya. Akhir sambutannya, Mendagri mengharapkan dengan semangat Hari Otonomi Daerah dapat merefleksikan kembali makna otonomi daerah dan menjadi spirit untuk melakukan yang terbaik bagi negeri ini untuk sebesar-besarnya demi kesejahteraan masyarakat.**Juanda
17
ESA HILANG DUA TERBILANG
K E S E H ATA N
Kaum Berkelamin Ganda
(Hermaprodit) dan Masalahnya
SECARA MEDIS, kasus inter- bukan masalah medis melainkan walaupun pasangan kromosomnya
seksualitas terjadi dalam variasi yang amat beragam. Penyebabnya bisa penyimpangan kode kromosom pada gen penentu kelamin atau gangguan hormonal. Setiap kali terjadi kelahiran, selalu ditanyakan bayinya lelaki atau perempuan? Kebanyakan dokter atau orang tua biasanya dapat menjawabnya secara tegas. Akan tetapi juga terdapat kasus di mana jenis kelamin bayi tidak dapat diketahui dengan pasti, karena tanda-tandanya tidak tegas. Bayi semacam ini disebut inter-seksual atau hermaprodit. Di Jerman saja terdapat paling sedikit 16.000 kasus inter-sexual dari keseluruhan populasi 80 juta. Masalah medis penderita inter-seksualitas tidak akan mencuat, jika tidak dikaitkan dengan tatanan sosial kemasyarakatan. Undang-undang personal di Jerman misalnya, menuntut ditegaskannya jenis kelamin bayi yang baru dilahirkan dalam waktu satu minggu. Tuntutan undang-undang ini, menyebabkan banyak dokter anak merasa terpaksa menegaskan jenis kelamin bayi, dengan tindakan medis operasi atau dengan terapi hormonal. Sejak berabad-abad dalam berbagai kebudayaan atau kepercayaan, penderita inter-seksual atau hermaprodit, yang tidak jelas jenis kelaminnnya, dipandang memiliki peranan istimewa. Karena mereka dianggap sebagai titisan dewa tanpa jenis kelamin, biasanya kelompok hermaprodit ini dianggap memiliki kemampuan super-natural. Namun dalam kehidupan modern, kelompok inter-seksual ini menghadapi banyak masalah dan penderitaan. Penyebabnya biasanya
18
masalah sosial kemasyarakatan. Di negara-negara maju, di mana proses kelahiran biasanya dilakukan di rumah sakit, masalahnya kemudian bergeser menjadi problem medis. Penanganan standar medisnya diungkapkan peneliti masalah inter-seksualitas di rumah sakit Charite Berlin, Dr.Ulrike Klöppel: “Sejak tahun 50-an untuk pertama kalinya terdapat konsep perawatan bagi anak-anak yang tidak jelas jenis kelaminnya. Baik dengan
Foto : Simbol manusia hermafrodit
cara operasi atau terapi hormonal pada dua tahun pertama setelah dilahirkan. Inti dari konsep ini adalah, melakukan pemisahan jenis kelamin secara tegas antara laki-laki dan perempuan, segera setelah kelahiran. Dalam kasus ini, pemilihan jenis kelamin tidak lagi mengacu pada faktor biologis seperti kelenjar kelamin atau kromosom, melainkan pada apa yang mungkin dilakukan.“ Secara medis, kasus inter-seksualitas terjadi dalam variasi yang amat beragam. Penyebabnya bisa penyimpangan kode kromosom pada gen penentu kelamin atau gangguan hormonal. Akibatnya bayi dapat menunjukan adanya kelenjar kelamin ganda dalam tubuhnya. Jika janin dalam kandungan mengembangkan resistensi hormon laki-laki Androgen,
mengembangkan jenis kelamin laki-laki, buah pelir bayi tidak akan berkembang sempurna. Artinya, bayi ini diluarnya mengembangkan alat kelamin perempuan tetapi di dalam tubuhnya tidak memiliki organ reproduksi perempuan. Ada juga yang mengembangkan penis dan vagina secara bersamaan. Inilah yang disebut hermaprodit yang sebenarnya. Kadang-kadang juga lahir bayi yang jaringan kelenjar dalam tubuhnya dengan jelas menunjukan jenis kelaminnya, lelaki atau perempuan, tapi organ kelaminnya tidak berkembang dengan tegas. Dalam kasus seperti ini, biasanya para dokter anaklah yang menentukan. Apakah bayi itu akan dijadikan lelaki atau perempuan? Claudia Lohrenscheit dari institut Jerman untuk masalah hak asasi menjelaskan dampak hukum yang biasanya muncul di kemudian hari: “Jika bayi dilahirkan tanpa kejelasan jenis kelamin, praktek yang lazim adalah dalam dua tahun pertama setelah dilahirkan, dilakukan koreksi dengan tindakan operasi untuk menegaskan jenis kelaminnya. Karena jenis kelamin perempuan lebih mudah direkayasa lewat operasi, biasanya bayi ini dijadikan perempuan. Tapi bukan hanya satu kali operasi, melainkan puluhan kali hingga ia dewasa. Kadang-kadang anak ini memiliki perasaan terjebak dalam tubuh yang salah. Muncul tuduhan dilakukan pelanggaran hukum berat. Padahal tema ini tidak banyak diperhatikan, baik di Jerman maupun di tatanan internasional.“ www.dw.de. kaumhermaprodit-dan-masalahnya. (Dikutip A. Khalik untuk Majalah SINERGI)
SINERGI|APRIL 2014
L I N G K U N GA N H I D U P
ESA HILANG DUA TERBILANG
Menciptakan Kebersihan Lingkungan Sekolah Melalui Koperasi Sampah Oleh : Fajar Efendi Daulay,S.Pd
Sekolah
adalah lembaga formal pendidikan dengan fungsi meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak sebagai bekal dimasa depan. Disekolah anak-anak hidup dari pagi hingga sore. Karenanya, menjaganya agar tetap bersih dan sehat penting untuk dilakukan. Dengan kondisi sekolah yang sehat akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakat Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat bisa diwujudkan asalkan dengan partisipasi seluruh warga sekolah serta dukungan dari jajaran internal sekolah. Karenanya, penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat agar generasi penerus bangsa kita juga tetap sehat dan bisa membangun Indonesia dengan semangat kebersihan lingkungan yang kental.
Solusi Mengatasi Sampah di Lingkungan Sekolah
Oleh karena itu dibutuhkan suatu wadah yang mampu mengorganisasikan sampah menjadi lebih berguna. Solusi yang penulis tawarkan adalah dengan membentuk koperasi sampah disetiap sekolah. Koperasi sampah adalah koperasi yang anggotanya murid/ siswa pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sekolah - sekolah tempat pendidikan yang setaraf dengan itu yang melakukan kegiatan mengumpulkan, mengolah serta memasarkan produk – produk yang terbuat dari sampah. Dengan kata lain, koperasi sampah adalah koperasi siswa. Menurut peraturan yang berlaku, anggota koperasi harus orang yang sudah dewasa, akan tetapi koperasi sampah ternyata anggotaanggotanya belum dewasa. Oleh karena itu, koperasi sampah dimaksudkan untuk melatih siswa dalam melakukan kegiatan ekonomi yang telah diizinkan dari pemerintah. Dengan adanya koperasi sampah disetiap sekolah, maka setiap siswa diwajibkan menabung dikoperasi tersebut.
Namun tabungannya bukan berupa uang tetapi sampah yang mereka kumpulkan disekitar lingkungan sekolah. Sampah – sampah yang sudah dikumpulkan akan diolah menjadi barang – barang kerajinan tangan sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi. Hasil penjulan barang – barang olahan tersebut akan menjadi tabungan bagi siswa – siswi yang telah menabung sampah di koperasi sampah yang ada disetiap sekolah.
Manfaat Koperasi Sampah Sebagaimana tujuan koperasi yaitu untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, maka koperasi sampah sangat bermanfaat bagi anggotanya pada khususnya dan sekolah pada umumnya. Adapun manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah; 2. Dapat mendidik siswa untuk mandiri atau mampu mengurus dirinya sendiri; 3. Dapat berlatih menjadi wiraswastawan di bidang perkoperasian; 4. Membimbing para siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menyelanggarakan koperasi di sekolah; 5. Dapat menanamkan disiplin, rasa tanggung jawab, setia kawan, dan gotong royong; 6. Dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat serta indah.
Pembinaan Koperasi Sekolah Kegiatan pembinaan koperasi sampah dilaksanakan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Agar koperasi sampah dapat berjalan dengan lancar, maka perlu diadakan pembinaan secara terus-menerus, terpadu, dan terarah sesuai dengan perkembangan kegiatan ekonomi di masyarakat. Pembinaan secara kontinu dilakukan dengan cara bimbingan, penyuluhan,
SINERGI|APRIL 2014
dan pengarahan terhadap koperasi sampah oleh guru dan kepala sekolah. Pembinaan tersebut dapat berupa : a) bantuan materi, seperti perlengkapan yang dibutuhkan dalam pengelolaan koperasi, sehingga cara pengelolaannya semakin hari semakin maju dengan cara mencontoh pengelolaan koperasi yang ditangani dengan peralatan yang sudah lengkap; b) mengikutsertakan pengurusnya dalam pertemuan - pertemuan dan seminar (bagi Sekolah Menengah Atas) tentang koperasi, guna mengembangkan pemikiranpemikiran baru, sehingga wawasan para pengurus tentang pengelolaan koperasi sekolah makin bertambah; c) mengundang para pakar koperasi untuk memberikan penjelasan dan penyuluhan kepada pengelola tentang caracara praktis mengelola koperasi sampah; d) bekerja sama dengan UMKM yang ada dilingkungan sekitar sekolah sehingga produk – produk yang dihasilakan menjadi lebih mudah untuk dipasarkan. Untuk mewujudkan koperasi sampah yang baik, maka pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh siswa berada di bawah bimbingan, penyuluhan, dan pengawasan guru Pembina koperasi yang diangkat oleh kepala sekolah.
Penutup Lingkungan sekolah yang bersih, sehat serta indah akan menudukung kegiatan proses belajar mengajar di sekolah sehingga sekolah mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Namun untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat serta indah tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran siswa untuk membuang sampah pada tempatnya. oleh karean itu dibutuhkan wadah untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusinya adalah dengan membentuk koperasi sampah. Hal ini dirasa sangat penting karena bukan hanya sebagai tempat belajar siswa tetapi juga sebagai tempat menabung siswa. *) Penulis adalah guru SMK Negeri 1 Tebing Tinggi
19
W A N I TA ESA HILANG DUA TERBILANG
Kartini Dan Percaturan Politik Oleh : Drg. Dina Kamarina,MKes
Memaknai refleksi
kelahiran RA Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April sebagai tokoh nasional yang dikenal sangat getol memperjuangkan gerakan emansipasi wanita di Indonesia, sepintas lalu merupakan dogma yang nyaris tanpa kritik sejak memoar beliau tertuang dengan tinta emas dalam lembaran sejarah kemerdekaan Indonesia. Bukan hanya wanita, pria bahkan waria pun sampai detik ini meyakini derap kemajuan emansipasi wanita Indonesia dicapai berkat gerakan emansipasi yang dipelopori RA Kartini. Pada dasarnya dalam memaknai semangat Kartini tidak hanya sebatas pada momentum tanggal 21 April, tetapi bagaimana kita mampu mengaplikasikan semangat Kartini dalam aktivitas kita sehari-hari dalam membentuk karakter pribadi sebagai bangsa Indonesia, serta menjujung tinggi perjuangan, dan menghargai kesetaraan antar sesama. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi momentum peningkatan peran perempuan dalam berbagai bidang sehingga dapat ikut berperan serta dalam pembangunan nasional. Perjuangan Kartini merupakan cikalbakal gerakan emansipasi wanita dalam mewujudkan kesetaraan gender dalam kehidupan sosial, pendidikan, ekonomi dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kartini yang mewarisi semangat 'Habis Gelap Terbitlah Terang' telah mendobrak keterbelengguan kaum perempuan, dan mengajarkan semangat emansipasi wanita. Sehingga saat ini perempuan Indonesia pun telah memiliki kemajuan dalam hal emansipasi. Antara lain bidang politik. Yakni terkait adanya peraturan Komisi Pemilihan Umum mengenai calon anggota legislatif perempuan minimal 30 persen merupakan salah satu kemajuan bagi kaum wanita. Oleh karenanya partisipasi kaum perempuan memperjuangkan keterwakilannya di lembaga legislatif merupakan wujud nyata meneruskan perjuangan RA Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan di Indonesia. Ini merupakan tantangan bagi kaum perempuan agar dapat berkarya di bidang politik, dengan mencotoh kecerdasan Raden Ajeng Kartini meskipun
20
di masa dahulu akses perempuan untuk terjun di berbagai sektor sangatlah sulit. Ada dua momentum besar bagi perempuan Indonesia pada April 2014 ini, yaitu pemilu legislatif yang baru mereka lewati dan peringatan Hari Kartini. Pastilah ia bangga menyaksikan perempuan Indonesia kini tak hanya berpendidikan tapi juga mengisi panggung politik yang selama ini didominasi laki-laki. Namun Kartini juga sedih melihat sebagian kaumnya kini kecewa karena gagal menjadi wakil rakyat. Penghitungan suara menunjukkan keberhasilan caleg lakilaki jauh lebih besar ketimbang perempuan. Padahal menjelang Pemilu 2014 muncul optimisme. Hal itu mendasarkan peningkatan persentase jumlah caleg perempuan dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, yaitu dari 30% pada Pemilu 2009 menjadi 37% pada Pemilu 2014. Antusiasme perempuan pun terlihat dari kesemarakan pemasangan poster dan baliho menampilkan wajah caleg perempuan di tepi jalan dan tempat-tempat strategis. Desakan pemerintah lewat UU tentang Pemilu yang mengamanatkan parpol peserta pemilu menyertakan 30% caleg perempuan dalam daftar caleg supaya lolos verifikasi, ternyata berjalan efektif. Sayang, peningkatan jumlah caleg perempuan belum diiringi dengan makin besarnya peluang elektabilitas mereka. Dalam pemilu legislatif, kebanyakan pemilih, bahkan pemilih perempuan, lebih menaruh kepercayaan kepada caleg laki-laki. Caleg perempuan yang sudah populer di masyarakat tentu mudah mendapat suara. Namun bagaimana dengan caleg perempuan pendatang baru yang belum dikenal masyarakat. Tidak seharusnya caleg perempuan yang gagal menjadi wakil rakyat terus bersedih. Masih ada cara lain untuk menjadi pejuang aspirasi. Salah satunya terlibat dalam forum musyawarah pembangunan (musrenbang) dari level desa hingga kota. Selama ini, keterlibatan perempuan dalam forum musrenbang masih kecil. Hampir seluruh anggota forum itu adalah laki-laki. Padahal forum ini sangat strategis mengingat membahas persoalan pembangunan
dan hajat hidup masyarakat sehari-hari. Kaum perempuan yang oleh masyarakat dikonstruksikan dekat dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari (pelayanan kesehatan, ketersediaan air bersih, akses jalan yang baik, pendidikan) jarang dilibatkan dalam forum musrenbang. Akibatnya, prioritas pembangunan diputuskan oleh mayoritas laki-laki yang mungkin tidak sepenuhnya paham terhadap kebutuhan perempuan. Padahal keterlibatan perempuan dalam forum itu tidak kalah mulia dibanding berebut kursi wakil rakyat. Partisipasi mereka dalam organisasiorganisasi perempuan menjadi solusi lain. Organisasi perempuan dengan berbagai ragam kegiatannya (ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan sebagainya) bisa berperan sebagai kelompok kepentingan atau kelompok penekan. Dalam konteks ini, aktivis perempuan bisa memberda¬yakan organisasi yang ia pimpin atau ia ikuti untuk memperjuangkan kepentingan perempuan. Selain itu, membiasakan diri berhadapan dengan pemerintah dan publik. Cerita kegalauan aktivis perempuan di beberapa negara Amerika Latin patut menjadi pelajaran. Mereka, aktivis gerakan perempuan, belakangan ini memilih jalan memperjuangkan kepentingan perempuan lewat cara menjadi anggota parlemen. Namun bukannya kesuksesan yang diperoleh, melainkan kekecewaan akibat patriakalisme yang masih kuat di parlemen. Akibatnya, mereka sulit berjuang dan berakhir dengan frustrasi. Mereka akhirnya memutuskan kembali bergerak di jalur nonparlemen. Politik pencitraan juga perlu terus dikembangkan. Adalah mustahil bermimpi menjadi wakil rakyat ketika publik tidak mengenal siapa dan apa yang telah dikerjakan oleh caleg. Di sinilah saatnya perempuan perlu terus meningkatkan prestasi sekaligus kontinu mempromosikan melalui berbagai aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi. Bidang-bidang tersebut sangat dekat dengan kehidupan perempuan sehingga bisa menjadi modal dasar kuat untuk mengembangkan potensi perempuan.
SINERGI|APRIL 2014
L E N S A P E M KO ESA HILANG DUA TERBILANG
PAWAI TA’ARUF DALAM RANGKA MTQ KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014
SINERGI|APRIL 2014
21
L E N S A P E M KO ESA HILANG DUA TERBILANG
GEBYAR GENRE “ IKRAR MENUNDA USIA PERKAWINAN “
22
SINERGI|APRIL 2014
L E N S A P E M KO ESA HILANG DUA TERBILANG
PERINGATAN HARI KARTINI
SINERGI|APRIL 2014
23
L E N S A P E M KO ESA HILANG DUA TERBILANG
MALAM KESENIAN KOTA TEBING TINGGI DI PRSU
24
SINERGI|APRIL 2014
LENSA PEMKO
ESA HILANG DUA TERBILANG ESA HILANG DUA TERBILANG
Malam Kesenian Kota Tebing Tinggi Di PRSU S I N ES R I P2 R 0 I1L4 2 0 1 4 I NGEI |RJGUIN| A
25
L E N S A P E M KO ESA HILANG DUA TERBILANG
PENUTUPAN MTQ KOTA TEBING TINGGI TAHUN
26
SINERGI|APRIL 2014
L E N S A P E M KO ESA HILANG DUA TERBILANG
WAFATNYA WAKIL WALIKOTA TEBING TINGGI H. IRHAM TAUFIK, SH, MAP
SINERGI|APRIL 2014
27
L E N S A P E M KO ESA HILANG DUA TERBILANG
WALIKOTA TEBING TINGGI SIDAK TPS PADA PEMILU 9 APRIL 2014
28
SINERGI|APRIL 2014
L E N S A P E M KO
ESA HILANG DUA TERBILANG
WALIKOTA TEBING TINGGI TINJAU KIOS PASAR SAKTI
SINERGI|APRIL 2014
29
P E M KO K I TA ESA HILANG DUA TERBILANG
Tari Dulang Jadi Unggulan Pariwisata Tebing Tinggi
Keterangan gambar : TARI DULANG “Tiga orang pria sedang membawakan ‘Tari Dulang’ dengan propeti lilin, piring dan nampan berkaki. Tarian etnis Melayu yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu itu akan dijadikan sebagai ikon wisata daerah”.
‘Tari Dulang’ yang merupakan tari tradisional etnis Melayu sebagai peninggalan sejarah Kerajaan Padang di Kota Tebing Tinggi saat ini hampir punah keberadaannya. Ke depan, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dispora Budpar) setempat akan menjadikan tarian etnis Melayu itu sebagai ikon wisata daerah. Untuk melestarikan ‘Tari Dulang’ sebagai ikon pariwisata daerah, dalam pertunjukan pekan budaya di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Tebing Tinggi akan menyuguhkan Tari Dulang yang dicampur dengan opera pentas seni dari Kelompok Pertunjukan Rakyat (Petra) dengan judul ‘Gara-Gara Cempedak’. “Tari Dulang sudah ada sejak ratusan tahun lalu yakni pada masa kejayaan Kerajaan Padang, ke depan Disporabudpar akan melestarikannya dengan menjadikan Tari Dulang sebagai ikon wisata di Kota
30
Tebing Tinggi”, jelas Kadis Pemuda Olahraga Budaya Parawisata (Disporabudpar) Kota Tebing Tinggi H Azhar Efendi Lubis SE didampingi Kabid Kebudayaan dan Parawisata Kartini SPd serta Ketua Dewan Kesenian Kota Tebing Tinggi Zubaidah SPd, Selasa (1/4). Tari Dulang pada zaman dahulu, ditampilkan di kerajaan ketika ada kegiatan besar kerajaan seperti acara malam berinai (upacara berinai bosar), saat malam putera bangsawan berkhitan serta rangkaian penabalan nama maharaja. “Tari Dulang di mainkan oleh tiga orang pria dengan di iringi oleh musik alunan melayu kuno”, papar Azhar Efendi. Menurut dia, Tari Dulang ditarikan oleh Tok Pawang (Pawang kerjaan) dengan diiringi oleh bentaro kiri, bentaro kanan yang semuanya adalah pria dan Tok Pawang langsung memimpin tarian tersebut. “Dalam Tari Dulang ini dipakai beberapa gerak klasik melayu yaitu duli, sila, rebah dan sila pacak. Tari Dulang di yakini juga untuk memanggil kekuatan gaib dari Lapan Petalo yang ber-
semayam di alam gaib dengan istilah sebutan Pauh Sijonggi”, kisahnya. Dalam tari ini, tiga orang laki-laki yang menari menggunakan dulang (sejenis nampan berkaki), inai, delapan buah piring, enam buah dian atau lilin. Tari ini memang dahulu sangat berbau dengan mistis dan Tari Dulang di iringi nyanyian pemujaan terhadap Lapan Petalo bersemanyam di Pauh Sijonggi dan nyanyian pujaan ini disebut ‘Sinandung Dulang’ dengan iringan beberapa musik seperti gendang, bangsi, musik gesek dan alat lainnya. “Tari Dulang asli dari Kota Tebing Tinggi di masa kejayaan Kerajaan Padang, ini harus dilestarikan sebagai ikon parawista dan budaya”, ujar Azhar Efendi. Selain Tari Dulang, dalam kegiatan malam budaya dari Kota Tebing Tinggi nantinya juga akan di gelar beberapa tarian dan lagu-lagu daerah seperti lagu Tolu Sahudulan dari Batak Simalungun dan Horas Sabu-saburan dari Batak Toba. Dendang melayu Tebing Tinggi idolaku, tarian etnik, teater, tarian mayebe eme, keroncong semalam di Tebing Tinggi, lagu rere dan sitogol, tari zapin asmara dengan lagu penutup berjudul atenang-atenang. “Banyak kesenian dan budaya yang ditampilkan pada kegiatan malam budaya di PRSU nantinya, kita mengadopsi semuanya karena Tebing Tinggi dihuni oleh seluruh etnis agama, budaya, suku”, paparnya. Mengapa Tari Dulang menjadi prioritas, karena Tari Dulang merupakan tonggak sejarah kebudayaan melayu kuno yang ada di Tebing Tinggi, maka sejarah budaya ini harus terus di lestarikan agar kelak anak cucu di Kota Tebing Tinggi bisa mengetahui apa itu Tari Dulang. “Kita berharap Tari Dulang bisa di gemari serta di sukai oleh pengunjung PRSU, karena tarian ini termasuk unik dan jarang ada ditemukan”, kata Azhar Efendi.
SINERGI|APRIL 2014
**.Tomy
P E M KO K I TA
ESA HILANG DUA TERBILANG
Malam Pentas Seni Budaya Tebing Tinggi Di PRSU Meriah
Malam Pageleran Pentas Seni
Budaya Kota Tebing Tinggi di arena Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Sabtu malam (5/4), berlangsung meriah menampilkan berbagai atraksi tarian etnik budaya untuk mempromosikan lintas budaya daerah. Atraksi seni budaya dimulai dari tari persembahan, tarian tor-tor Batak Toba dan Simalungun, Melayu dan tarian Bali. itu bagai terhipnotis dengan penampilan opera yang dimainkan oleh Petra Kota Tebing Tinggi Sedangkan yang menjadi andalan adalah persembahan Tarian Dulang yang hampir punah pada masa kejayaan Kerajaan Padang di Kota Tebing Tinggi. Ribuan pononton yang memadati pentas malam budaya dengan judul 'Gara-Gara Cempedak'.
Bukan itu saja, lagu Melayu ciptaan dari putera Kota Tebing Tinggi hasil karya Ismail Budiman yang berjudul ‘Tebing Tinggi Idola’ dan ‘Semalam Di Tebing Tinggi’ turut menambah kagum para penonton, karena tema lagu tersebut menceritakan Kota Tebing Tinggi yang tidak seperti dulu lagi dengan penataan Kota sekarang menjadi semakin indah. Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, malam seni budaya adalah dalam rangka promosi daerah dan mengenalkan Tebing Tinggi pada bidang pariwisatanya, yaitu mendorong invesitasi nasional dan internasional untuk datang ke Kota Lemang. “Kita berharap Tebing Tinggi akan lebih dikenal diluar melalui budayanya
yang multi etnis, mari kita jadikan Tebing Tinggi menjadi kota yang tentram dan damai dengan memajukan seni budaya bangsa”, papar Umar. Berbagai suguhan penampilan seni lintas etnis itu merupakan binaan dari Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tebing Tinggi khususnya Bidang Budaya dan Pariwisata yang mendidik seniman-seniman muda untuk menjadi lebih baik dan berprestasi. “Diharapkan kegiatan ini bisa mengantisipasi serta mencegah narkoba dan pergaulan bebas dikalangan anak remaja, makanya perlu dilakukan peningkatan kesadaran nasional bagi pemuda”, ujar Kabid Budaya dan Pariwisata, Kartini S.Pd disela-sela acara tersebut.**Aswin
Keterangan gambar : MALAM PENTAS SENI “Terlihat para seniman penari binaan Disporabudpar Kota Tebing Tinggi menampilkan Tarian Bali dan Tari Dulang pada malam budaya pentas seni di Pekan Raya Sumatera Utara”.
SINERGI|APRIL 2014
31
P E M KO K I TA ESA HILANG DUA TERBILANG
Warga Mekar Sentosa Gotong Royong Massal Keterangan gambar : GOTROY MASSAL “Lurah Mekar Sentosa HM Hasbie Ashshiddiqi MM (kaos biru tangan panjang) bersama-sama dengan warga melakukan kegiatan gotong royong massal yang digelar bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan
Ratusan warga Kelurahan Mekar Sentosa Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi melakukan gotong royong massal bersama Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) setempat, Minggu (6/4). Gotroy yang melibatkan kaum lanjut usia (lansia) itu difokuskan pada semua lingkungan dan dititik beratkan di Jalan Bukit Cermin hingga kantor lurah. Lurah Mekar Sentosa HM Hasbie Ashshiddiqi MM menjelaskan, kebersihan lingkungan adalah prioritas utama disamping juga untuk menumbuhkan semangat kebersamaan melalui gerakan gotong royong massal. Apalagi saat ini Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan begitu konsern dalam hal kebersihan. “Melansir hadits Rasulullah berbunyi ‘Annazhofatu minal Iman’ bahwa kebersihan adalah sebahagian dari tanda-
32
tanda orang beriman, untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersihan, kami membuat himbauan dan spanduk di sekitar pasar kaget (lokasi jualan setiap hari Minggu) yang telah lama dijadikan untuk berjualan oleh masyarakat yang umumnya pendatang dari luar”, ujar H Hasbie. Pada kesempatan itu, Hasbie juga menghimbau masyarakat melalui spanduk-spanduk yang berbunyi, ‘Lurah dan Masyarakat Mekar Sentosa mendukung Pemilu yang Bersih, namun kami juga mengharapkan kawasan (pasar kaget) ini bersih dan Asri, berjualan/mencari nafkah adalah ibadah, namun menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya juga ibadah’. “Kita berharap melalui spanduk dan himbauan tersebut, para pedagang ‘pasar kaget’ yang membuka lapak jualan setiap hari Minggu hingga malam hari disepanjang Jalan Gunung Arjuna dan masyarakat di kelurahan Mekar Sentosa semakin tumbuh kesadarannya untuk menjaga kebersihan
lingkungan serta lebih mempererat semangat kebersamaan melalui gotong royong massal”, harap H Hasbie. Menurut Lurah Mekar Sentosa, saat ini masyarakat di kelurahan itu sudah mulai menyadari akan pentingnya hidup bersih, “Alhamdulillah kesadaran warga Mekar Sentosa untuk hidup bersih semakin tinggi, ini terlihat terkadang tanpa di komando/perintah mereka secara suka rela hampir tiap minggu pagi membersihkan parit dan pekarangan rumah mereka”, tutur Hasbie. Kadis Kebersihan dan Pertamanan diwakili Kabid Kebersihan Zubir Husni Harahap yang ikut hadir dalam gotong royong massal tersebut mengatakan, Pemko Tebing Tinggi melalui Dinas Kebersihan memberikan apresiasi dengan kegiatan gotong royong yang digagas oleh Lurah Mekar Sentosa, apalagi menjelang turunnya tim penilai Adipura ke kota itu. “Kita tidak tahu kapan datangnya (tim penilai Adipura), tapi yang pasti, kita harus tetap menjaga agar kota kita ini tetap bersih”, cetusnya.** Agung
SINERGI|APRIL 2014
P E M KO K I TA ESA HILANG DUA TERBILANG
Jadikan Pemilu Tebing Tinggi Terbaik Di Sumut Jelang Pemilihan Umum
Calon Legislatif 9 April 2014 , Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Badan Kesbangpol Linmas menggelar silaturrahmi dengan para Penyelenggara Pemilu, Sabtu (5/4) di Rumah Makan Pondok Bagelen Tebing Tinggi. Kegiatan itu untuk mengetahui secara pasti sejauh mana persiapan menjelang pemilu mendatang.
dari kerja keras para penyelenggra dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya”, tegas Umar. Selain itu, Walikota juga mengingatkan terkait akan adanya tim penilai Adipura yang bakal turun ke kota Tebing Tinggi, diinstruksikan kepada Satpol PP agar berkoordinasi dengan Panwaslu untuk melakukan pembersihan sisa-sisa APK tersebut. Hal senada juga diucapkan Kapol-
Keterangan gambar : SUKSES PEMILU “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM mengajak seluruh penyelenggara pemilu untuk menjadikan pemilu di Tebing Tinggi terbaik di Sumatera Utara” Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan dalam pertemuan itu mengingatkan bahwa dengan berakhirnya masa kampanye dan memasuki hari tenang menjelang pencoblosan, sesuai dengan peraturan pemilu setiap Alat Peraga Kampanye (APK) harus dibersihkan dan tidak ada lagi yang terpampang di jalan. “Mari kita jadikan pemilu di kota Tebing Tinggi sebagai pemilu terbaik di Sumatera Utara dengan penyelenggara yang terbaik. Tentu hal ini tidak terlepas
res Tebing Tinggi AKBP H. Enggar Pareanom yang menjelaskan bahwa terhitung tanggal 6 April 2014, pihak polri termasuk Polres Tebing Tinggi akan menerapkan siaga I pengamanan pemilu. Kapolres mengingatkan bagi penyelenggara pemilu yang ingin mencairkan dana atau honor agar berkoordinasi dengan pihak polres untuk menghindari hal-hak yang tidak diinginkan. Sementara Kajari Tebing Tinggi, Fajar Rudi Manurung. SH dalam sambutannya menerangkan bahwa
SINERGI|APRIL 2014
pihak kejaksaan telah mempersiapkan jaksa-jaksa yang akan bertugas khusus menangani pelanggaran pemilu, baik pidana maupun administrasi. Menurut dia, indicator suksesnya pemilu bukan karena banyaknya pelanggaran yang ditemukan, namun minimnya pelanggaran yang ada juga merupakan indicator keberhasilan pemilu. “Hal ini menandakan tugas dan fungsi penyelenggara pemilu telah berjalan dengan baik. Marilah kita bertugas sesuai dengan fungsi masing-masing sehingga pemilu dapat berjalan dengan lancer”, harap Kajari. Sedangkan dari pihak KPUD Kota Tebing Tinggi dalam kesempatan itu menyampaikan, penyaluran logistic pemilu dilakukan pada tanggal 8 April 2014 dan pada hari itu juga logistic tersebut didistribusikan ke kelurahan dan ke TPS. Untuk pengamanan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian. KPU Tebing Tinggi juga menerangkan bahwa pada tanggal 8 April nanti pihaknya akan mengundang pihak terkait untuk melakukan pemusnahan surat suara yang tidak terpakai. Hadir dalam acara itu, Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan MM, Kapolres AKBP H Enggar Pareanom didampingi Waka Polres Kompol Zuhri, Kabag Ops Kompol Arke Hambat dan Kasat Intel AKP Heri Syaputra, Kajari Fajar Rudi Manurung SH MH, Ketua KPU Tebing Tinggi beserta komisioner dan jajaran PPK serta Ketua Panwaslu Tebing Tinggi beserta komisioner dan Panwascam sekota Tebing Tinggi. **. Juanda
33
ESA HILANG DUA TERBILANG
P E M KO K I TA
Tebing Tinggi Berduka, Wakil Walikota Tebing Tinggi H. Irham Taufik Tutup Usia
Keterangan gambar : DILEPAS “Jenazah Wakil Walikota H Irham Taufik SH MAP dilepas oleh barisan Camat dan lurah se Kota Tebing Tinggi menuju ke tempat peristirahatan terakhir di Kompleks Pekuburan Mesjid Raya Sulaimaniyah Kecamatan Perbaungan Sergai”.
Ribuan masyarakat di Kota Tebing Tinggi berduka dengan meninggalnya Wakil Walikota H Irham Taufik SH MAP, pada hari Selasa (8/4) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Almarhum yang telah bertugas selama 12 tahun lebih di kota lemang dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Tebing Tinggi ini dimakamkan di kompleks pekuburan Mesjid Raya Sulaimaniyah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Selain dihadiri Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan dan Kapolres AKBP H Enggar Pareanom serta seluruh pejabat di lingkungan Pemko Tebing Tinggi, sejumlah pejabat tinggi di Sumatera Utara turut hadir melayat ke rumah duka di Jalan 13 Desember Kota Tebing Tinggi, antara lain Gubernur Sumut H Gatot Pujonugroho, Wakil Gubernur H Tengku Erry Nu-
34
radi, Walikota Tanjung Balai, Bupati Batubara H Oka Arya dan Bupati Serdang Bedagai Ir H Soekirman. Sebelum dilepas ke tempat peristirahatan terakhir di Perbaungan, Gubsu H Gatot Pujonugroho menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga dan seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. “Pemerintah Propinsi Sumatera Utara menyatakan turut berduka cita sedalamdalamnya atas kepergian H Irham Taufik Umri, kita hari ini merasa sangat kehilangan putra terbaik di Sumatera Utara”, ujar Gubsu. Gatot yang didampingi Tengku Erry Nuradi juga mengungkapkan rasa kehilangannya dihadapan ribuan pelayat yang hadir. “Saya adalah orang yang sangat mengidolakan beliau, karena ditengah-tengah kesibukannya sebagai pejabat masih mau membagi ilmu dengan mengajar di beberapa perguruan tinggi dan aktif menulis di media masa. Selama ini banyak orang yang sebelumnya akademisi ketika menjabat dia melupakan akademisinya, tapi hal itu tidak dengan Irham Taufik”, sebut Gatot.
Sedangkan Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan mengaku merasakan duka paling berat dengan kematian wakilnya, “Saya yang paling berat merasakan kehilangan ini. Beliau adalah pasangan saya yang selalu memberikan kesejukan disaat ada permasalahan pemerintahan yang kami hadapi, saya himbau seluruh PNS Pemko Tebing Tinggi supaya menjadikan beliau sebagai teladan dalam menjalankan tugastugas kepemerintahan”, imbuhnya. Sebelumnya dari keluarga almarhum H Irham Taufik, H Haris Fadillah menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran seluruh pejabat dan masyarakat yang turut menyampaikan ucapan belasungkawa. “Almarhum abang kami adalah putra ke 3 dari 9 bersaudara, meninggalkan satu orang istri dan empat orang anak. Terimakasih kepada masyarakat yang telah datang melayat, semoga kami diberi ketabahan dan kesabaran atas kepergian beliau”, ungkapnya. **.Ali Yustono
SINERGI|APRIL 2014
P E M KO K I TA
ESA HILANG DUA TERBILANG
Pawai Ta’aruf Warnai Pembukaan MTQ Ke 46 Tebing Tinggi
Keterangan gambar : PAWAI TA’ARUF “Kapolres Tebing Tinggi AKBP H Enggar Pareanom didampingi Dandim 0204/DS Letkol Arh Syaeful Ginanjar SIP dan unsure muspida setempat melambaikan tangan kepada para peserta Pawai Ta’Aruf dalam rangka pembukaan MTQ ke 46 dan FSN ke 9 Tahun 2014 di Kota Tebing Tinggi”.
Kegiatan
Musabaqah
Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 46 dan Festival Seni Nasyid (FSN) ke 9 di Kota Tebing Tinggi, Jumat (11/4) diwarnai dengan pawai ta’aruf yang dilepas Walikota Tebing Tinggi diwakili Kapolres AKBP H Enggar Pareanom Sik dari depan rumah dinas walikota Jalan Dr Sutomo kota setempat. Pelepasan Pawai Ta’Aruf MTQ dan FSN Tahun2014 yang turut dihadiri Dandim 0204 Letkol Arh Syaeful Ginanjar SIP, Sekdako Johan Samose Harahap dan unsure muspida itu diawali dengan barisan drumband dan Paskibra Kota Tebing Tinggi pembawa bendera merah putih dan bendera pataka MTQ, selanjutnnya diikuti oleh barisan majelis taklim dan pengajian dari berbagai kelurahan, barisan pelajar, Pegawai Negeri Sipil serta kenderaan hias. Kapolres Tebing Tinggi sesaat sebelum melepas pawai ta’aruf men-
gatakan, kegiatan pawai ta’aruf tersebut merupakan sarana silatuhrahmi antar aparatur pemerintah, ulama dan masyarakat untuk mewujudkan Kota Tebing Tinggi yang lebih baik, “Tebing Tinggi penuh dengan keberagaman etnis, dengan kegiatan pawai ta’aruf ini diharap mampu menumbuhkan keharmonisan diantara kita, dengan keharmonisan inilah yang bisa menciptakan suasana kota Tebing Tinggi yang religius”, ujar Kapolres. Kapolres yang mewakili walikota juga berharap kegiatan pawai ta’aruf MTQ dapat menjadi sarana syiar Islam dalam mewujudkan masyarakat yang bertaqwa dan damai serta bertaqwa kepada Allah SWT. “Pawai ta’aruf MTQ ini diharapkan sebagai syiar dalam mewujudkan masyarakat yang bertaqwa, damai dan tenteram serta meningkatkan pembangunan dibidang religius
SINERGI|APRIL 2014
keagamaan”, ujar Enggar Pareanom. Sebelumnya, Ketua Panitia MTQ dan FSN Tahun 2014, Sahbana Hasibuan MM menyampaikan, MTQ ke 46 Kota Tebing Tinggi yang berlangsung sepekan, Jumat – Kamis (11-17/4) di ikuti oleh 161 peserta yang berasal dari lima kecamatan se Kota Tebing Tinggi. Sedangkan Festival Seni Nasyid ke 9 diikuti oleh 60 group nasyid dikota itu. Ada pun cabang-cabang tilawatil qur’an yang diperlombakan antara lain, cabang tilawah, fahmil, syarhil, hifzhil dan khattil qur’an. “Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Pemko Tebing Tinggi dengan Lembaga Tilawatil Qur’an (LPTQ), PHBI, Kantor Kementrian Agama serta organisasi masyarakat (Ormas) Islam se Kota Tebing Tinggi. “Kita berharap pelaksanaan MTQ dan festival seni nasyid tahun ini bisa berjalan sukses”, harapnya. **Sulaiman
35
ESA HILANG DUA TERBILANG
P E M KO K I TA
Ikuti UN dan Jangan Ditakuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK yang digelar serentak mulai tanggal 14 hingga 16 April 2014 diikuti oleh 4.131 siswa se Kota Tebing Tinggi berjalan tertib dan aman. Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan.MM saat melakukan peninjauan berpesan kepada para peserta agar Ujian Nasional (UN) jangan ditakuti. “Ujian Nasional jangan ditakuti, yang penting tingkatkan kemampuan, pembelajaran dan disiplin waktu agar memperoleh hasil yang baik”, demikian pesan Walikota Tebing Tinggi saat melakukan pen-
injauan pelaksanaan UN di beberapa sekolah diantaranya MAN 1 Tebing Tinggi, SMA Swasta Ir H Juanda, SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Kota Tebing Tinggi. “Saya juga dahulu melewati ujian seperti kalian, tetapi hal ini tidak dijadikan beban. UN ini harus dijadikan motivasi untuk kedepannya, sehingga seluruh siswa bisa masuk perguruan tinggi negeri dan meraih cita-cita yang di impikan”, imbuh Umar Zunaidi Hasibuan. Walikota juga menuturkan rasa syukurnya karena UN berjalan sesuai dengan yang diharapkan. “Kami bersyukur karena distribusi soal sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan, pengawas dari provinsi dapat dating tepat waktu, pengamanan soal dari Polres Tebing Tinggi juga sudah hadir, dan peserta
hadir pada waktunya”, ujar walikota. Sedangkan Kadis Pendidikan Drs H Pardamean Siregar MAP memaparkan, jumlah peserta UN SMA/ Sederajat di Kota Tebing Tinggi sebanyak 4.131 terdiri dari SMA Negeri 975 siswa, SMA Swasta 1.012 siswa, Madrasah Aliyah (MA) Negeri 81 siswa, MA Swasta 228 siswa, SMK Negeri 949 siswa dan SMK Swasta 886 siswa. Sedangkan jumlah ruang ujian yang disediakan untuk SMA/MA/SMK seluruhnya sebanyak 136 ruangan. Hadir pada kegiatan peninjauan Ujian Nasional tersebut Kaplres Tebing Tinggi AKBP H Enggar Pareanom SIk, Kadis Pendidikan Drs H Pardamean Siregar MAP serta Kepala Kantor Kemenag Tebing Tinggi HM Hasbie MH. **Ali Yustono
Keterangan gambar : TINJAU UN “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM bersama Kapolres AKBP H Enggar Pareanom Sik melakukan peninjauan pelaksanaan Ujian Nasional ke beberapa sekolah dikota itu”.
36
SINERGI|APRIL 2014
P E M KO K I TA
ESA HILANG DUA TERBILANG
Walikota Tebing Tinggi MTQ dan Nasyid Kegiatan Monumental Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan. MM mengingatkan kaum muslimin di kota itu bahwa Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan seni Nasyid adalah kegiatan monumental sebagai sarana untuk mengingatkan kita kepada Allah SWT serta untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. “Kegiatan monumental ini harus dijaga dan dipelihara sebagai peringatan, agar umat dapat mengambil hikmahnya, setidaknya kita sedang melakukan empat upaya dalam menegakkan ajaran Islam, yakni memelihara Al Qur’an, syiar Islam, memupuk tali silaturahmi serta meningkatkan pergerakan ekonomi masyarakat setempat”, demikian pesan Walikota Tebing Tinggi dalam siaran pers yang disampaikan Bagian Humasy PP Pemko Tebing Tinggi kepada wartawan, Senin (14/4) terkait pembukaan MTQ ke 46 dan Festival
Seni Nasyid (FSN) ke 9 tahun 2014. Ketika Al Qur’an difungsikan hanya sebagai sarana pengusir syetan, pelaris dagangan, memperlancar bisnis, tolak bala, mencari jodoh dan lain sebagainya yang tidak diamalkan secara aqliyah (akal) dan naqliyah, maka hal itu hanya menjadikan Qur’an sebagai ‘kitab musiman’ bahkan hanya pajangan dan pelengkap asesoris saja. “MTQ dan Nasyid merupakan wahana mencetak generasi Qur’ani, yaitu generasi yang mencintai Al Qur’an, seni lagu (bacaan) dan tulisan Al Qur’an, mencintai isi dan kandungan Qur’an, mencintai tuntunan pengamalan nilai dan ajaran Al Qur’an serta mencintai budaya Islam yang terkandung dalam Al Qur’an”, imbuh walikota. Sedangkan kepada dewan juri MTQ, Walikota Tebing Tinggi berpesan agar benar-benar memberikan penilaian dan memutuskan para juara dalam setiap cabang secara objektif untuk memilih peserta yang benar-
SINERGI|APRIL 2014
benar memiliki kemampuan, layak dan pantas mewakili Tebing Tinggi pada MTQ Tingkat Propinsi nantinya. Sementara itu, Ketua Panitia MTQ dan FSN Tahun 2014, Sahbana Hasibuan. MM menyampaikan, MTQ ke 46 Kota Tebing Tinggi yang berlangsung hingga Kamis (17/4) itu di ikuti oleh 161 peserta yang berasal dari lima kecamatan se Kota Tebing Tinggi. Sedangkan Festival Seni Nasyid ke 9 diikuti oleh 60 group nasyid dikota itu. Ada pun cabang-cabang tilawatil qur’an yang diperlombakan antara lain, cabang tilawah, fahmil, syarhil, hifzhil dan khattil qur’an. “Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Pemko Tebing Tinggi dengan Lembaga Tilawatil Qur’an (LPTQ), PHBI, Kantor Kementrian Agama serta organisasi masyarakat (Ormas) Islam se Kota Tebing Tinggi. “Kita berharap pelaksanaan MTQ dan festival seni nasyid tahun ini bisa berjalan sukses”, harapnya. **. Maslina
37
ESA HILANG DUA TERBILANG
P E M KO K I TA
Kecamatan Rambutan Juara Umum MTQ Kota Tebing Tinggi Kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 46 dan Festival Seni Nasyid (FSN) ke 9 Kota Tebing Tinggi berakhir, Kamis malam (17/4) ditutup oleh Sekdako Johan Samose Harahap di Lapangan Merdeka Sri Mersing Kota Tebing Tinggi.
batan seluruh komponen umat Islam dan jajaran pemerintah sangat diharapkan, agar pasca penyelenggaraan MTQ dapat memberikan manfaat dan pengaruh positif bagi pembinaan kehidupan beragama di masyarakat. “Harapan itu tertumpu kepada seluruh pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Tebing Tinggi agar dapat melakukan langkah-langkah strategis dan program yang benar-benar dibutuhkan dalam melakukan pembinaan secara terencana dan sistematis dalam memTampil sebagai juara umum MTQ bina qori qoriah, Hafizh Hafizah, Tahun 2014 Kecamatan Rambutan. mufassir mufassirah maupun cabang Sekdako mewakili Walikota Tebing musabaqoh lainnya”, tandasnya. Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan dihadapan unsur muspida, tokoh aga- Menurut walikota, kegiatan MTQ ma dan tokoh masyarakat mengata- tahun 2014 yang telah terlaksana kan, perhatian dukungan dan keterli-
dengan baik mencerminkan bahwa masyarakat masih cinta kepada Al Qur'an, “Kecintaan terhadap Al Qur'an harus benar-benar tertanam di sanubari kita dan membentuk karakter yang baik pada kehidupan seharihari kita yang lebih baik. Memang terlihat degradasi dari jumlah peserta yang ikut, namun dari segi kualitas sangat memuaskan”, sebutnya. Terkait pencanangan program mengaji di mesjid ba’da (sesudah) sholat maghrib serta pembinaan kepada imam-imam masjid dan guru mengaji yang dicanangkan Walikota Tebing Tinggi, Sekdako berharap agar terus ditingkatkan agar kualitas imtaq dan akhlak generasi Islam semakin meningkat. **Maslina
Keterangan gambar : JUARA UMUM “Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 46 di Kota Tebing Tinggi berakhir dan tampil sebagai juara umum Kecamatan Rambutan. Camat Rambutan M Wahyudi SSTP menerima trophy Juara Umum dari Walikota Tebing Tinggi diwakili Sekdako Johan Samose Harahap”.
38
SINERGI|APRIL 2014
P E M KO K I TA ESA HILANG DUA TERBILANG
Keterangan gambar : HARI KARTINI “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan dan unsure muspida berfoto bersama para Pengurus IP2WU yang baru dilantik bersamaan dengan Peringatan Hari Kartini yang digelar Pemko Tebing
Pelantikan Perempuan Pelaku Wirausaha Warnai Hari Kartini di Tebing Tinggi
Peringatan Hari Kartini
ke 135 di gedung Balai Pertemuan Kartini Kota Tebing Tinggi, Senin (21/4) diwarnai dengan Pelantikan Pengurus Ikatan Perempuan Pelaku Wira Usaha (IP2WU) priode 20142016 oleh Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM. Adapun Pengurus IP2WU Kota Tebing Tinggi yang dilantik antara lain, Ketua Umum Suprapti, Wakil Ketua Hj Maharani dan Hj Syamsidar, Sekretaris drg Dina Kamarina M.Kes yang juga Kepala Kantor PPAKB dan Wakil Sekertaris Diana Ardini S.Pd, Bendahara Kepala Seksi PP dan PA serta wakil Bendahara Hj Asnah KR dibantu beberapa bidang. Walikota Tebing Tinggi mengingatkan agar kaum perempuan jangan sekali-kali meninggalkan kodratnya, karena saat ini kita merasa prihatin atas beberapa peristiwa yang terjadi, dimana seorang ibu yang membunuh atau meninggalkan anaknya begitu saja, bahkan dari data di PA Tebing
Tinggi terdapat sekitar 250 perkara cerai akibat tidak siap dalam perkawinanya. “Kartini-Kartini yang tidak dibekali dengan kemampuan, rumah tangga jangan dibuat main-main, papan bunganya belum kering udah berpisah”, pesan Umar Zunaidi Hasibuan. Menurut walikota, RA Kartini merupakan seorang pejuang wanita bangsa Indonesia yang melepaskan diri dari belenggu kungkungan adat sungguh patut dibanggakan, karena berani menyuarakan hak-hak kaum perempuan agar dapat disetarakan dengan kaum lelaki dalam mencapai kemerdekaan dan dikenal sebagai tokoh emansipasi hingga saat ini. “Banyak pesan-pesan yang disampaikan RA Kartini yang pada hakekatnya agar perempuan dapat memperbaiki citra diri dengan meningkatkan kiprahnya dalam mengisi pembangunan”, pesan walikota. Oleh karena itu, lanjut walikota, diharapkan kepada generasi muda khususnya kaum perempuan agar bagaimana mengimplementasikan
SINERGI|APRIL 2014
pandangan-pandangan RA Kartini demi kemajuan bangsa, termasuk di Kota Tebing Tinggi. “Mari kita bersama-sama introspeksi, mengapa hasil pemilu 2014 hanya 1 orang caleg wanita yang terpilih untuk duduk di DPRD Tebing Tinggi, pertanyaanya mengapa ? cetus Umar Zunaidi Hasibuan. Dalam acara tersebut juga diberikan hadiah kepada pemenang perlombaan diantaranya Lomba Penyuluhan PKDRT, Lomba Merangkai Bunga, Lomba Menyajikan Nasi Tumpeng dan pemenang wanita berbusana Kartini tempo dulu dan busana kartini zaman sekarang. Turut hadir dalam acara itu Kapolres Tebing Tinggi AKBP Enggar Pareanom, Kajari Fajar Rudi Manurung SH MH, Wakil Ketua Pengadilan Negeri, Perwakilan Dandim 0204-DS, para pimpinan SKPD, Camat dan lurah Ketua TP PKK, Ketua Bhayangkari Tebing Tinggi, Ketua Adyaksa Dharma Karini dan unsur pengurus BOW se Kota Tebing Tinggi.**Dian
39
P E M KO K I TA ESA HILANG DUA TERBILANG
Ribuan Pelajar Tebing Tinggi Ikrarkan Tunda Usia Perkawinan
Keterangan gambar : GENERASI BERENCANA “Ribuan pelajar SMP, SMA dan SMK se Kota Tebing Tinggi membacakan Ikrar Menunda Usia Perkawinan dan dilanjutkan membubuhkan tanda tangan diatas bentangan ratusan meter kain putih pada kegiatan Gebyar Generasi Berencana (GenRe) 2014”.
Sebanyak 2.000 pelajar SMP, arga Berencana (PPAKB) drg Dina SMA dan SMK Negeri/Swasta se Kota Tebing Tinggi membacakan ‘Ikrar Menunda Usia Perkawinan’ pada kegiatan Gebyar Generasi Berencana (GenRe) yang digelar Pemko Tebing Tinggi, Sabtu (26/4) di Lapangan Merdeka Sri Mersing Jalan Sutomo kota setempat. Kegiatan berthema ‘Katakan Tidak Untuk Menikah Muda’ yang digelar secara serentak di delapan kabupaten/kota itu dilanjutkan dengan pembubuhan tandatangan diatas bentangan kain putih oleh ribuan pelajar disaksikan Walikota Tebing Tinggi diwakili Asisten Ir H Zainul Halim, Kepala Dinas Pendidikan diwakili Sekretaris Suriadi M.Pd, Kepala Kantor Perlindungan Perempuan Anak dan Kelu-
40
Kamarina, para kepala sekolah dan pimpinan SKPD di KotaTebingTinggi. Ketua Panitia Pelaksana Gebyar Genre 2014 tingkat Kota Tebing Tinggi, Hj Aisyah Hafiz Hasibuan menyampaikan, kegiatan Ikarar menunda usia perkawinan tahun 2014 dalam rangka peringatan HUT Pemprovsu ke 66 pada tanggal 15 April 2014. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran, sikap dan prilaku positif masyarakat khususnya remaja soal pendewasaan usia perkawinan (PUP) melalui Program GenRe”, jelasnya. Menurutnya, melalui moment tersebut para remaja akan lebih mengetahui informasi tentang kesehatan reproduksi serta pemahaman dan prilaku remaja dalam upaya pe-
nundaan usia perkawinan. “Kegiatan GenRe akan memberikan keyakinan bagi siswa-siswi SMA/SLTA bahwa menikah muda tidak lebih baik dari menikah pada usia minimal 22 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki”, imbuhnya. Sebelumnya Walikota Tebing Tinggi diwakili Asisten Ir H Zainul Halim yang membacakan sambutan tertulis Gubernur Sumut H Gatot Pujonugroho mengatakan, permasalahan remaja dan mahasiswa yang berkaitan dengan tiga resiko kesehatan reproduksi terjadi karena adanya berbagai perubahan yang menimbulkan pengaruh negatif disekitar lingkungan hidup remaja. Adapun pengaruh negatif yang melanda lingkungan hidup remaja saat ini adalah, gaya hidup kelompok sebaya (peer group) yang semakin bebas (liberal), hubungan kehidupan dalam keluarga yang semakin renggang (disconnected), tuntutan sekolah yang semakin melahirkan persaingan (competitive) antar pelajar dan mahasiswa, isi pesan media massa yang semakin serba boleh (permissive) serta pola hidup bermasyarakat yang semakin sendiri-sendiri (individualistic). “Agar para remaja tidak menjadi korban dari tiga resiko kesehatan reproduksi, sudah tentu kita harus secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri membantu remaja mengatasi berbagai pengaruh negatif dan tuntutan yang berasal dari lima ciri lingkungan hidup remaja tersebut, salah satunya adalah melalui Gebyar GenRe Ikrar Menunda Usia Perkawinan ini”, cetusnya.
SINERGI|APRIL 2014
**Dian
PA R L E M E N TA R I A ESA HILANG DUA TERBILANG
Walikota Tebing Tinggi Sampaikan LKPj 2013
Belanja APBD Tahun Anggaran 2013 Kota Tebing Tinggi yang ditargetkan sebesar Rp. 598,722 miliar terealisasi sebesar Rp 596,249 miliar atau 99,60 persen. Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan berharap ke depan, penyerapan anggaran belanja dikota itu lebih dioptimalkan sesuai jadwal perencanaan yang sudah ditetapkan. “Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2013 sebesar Rp 53,199 miliar dari target yang ditetapkan Rp 41,316 miliar atau 128,75 persen memberi kontribusi hanya sebesar 8,92 persen terhadap pendapatan yang diterima Pemko Tebing Tinggi pada tahun 2013, angka ini masih cukup kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan belanja yang akan dialokasikan”, demikian urai Walikota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2013 di ruang sidang DPRD Tebing Tinggi, Senin (28/4). Dipaparkan oleh walikota, bahwa pedapatan asli daerah (PAD) terbesar pada tahun 2013 berasal dari peneri-
maan hasil retribusi daerah sebesar Rp 6,011 miliar atau 105,34 persen dari target Rp 5,706 miliar. Sedangkan sumber-sumber penerimaan PAD tahun 2013 diperoleh dari pos pendapatan pajak daerah sebesar Rp 14,314 miliar atau 149,73 persen dari target sebesar Rp 9,56 miliar. “Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 9,497 miliar serta lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 23,376 miliar atau 141,22 persen dari target Rp 16,553 miliar”, paparnya. Dijelaskan juga oleh Walikota, bahwa keseluruhan kinerja pembangunan yang telah dicapai pada tahun 2013 bermuara pada pencapaian indicator makro pembangunan diantaranya, pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 6,22 persen, PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2012 mencapai Rp 296,4 miliar, PDRB per kapita tahun 2012 Rp 20,6 juta, angka kemiskinan tahun 2012 sebesar 14,85 persen, tingkat pengangguran terbuka tahun 2012 sebesar 11,3 persen dan inflasi tahun 2012 sebesar 4,73 persen.
Dalam hal urusan wajib dibidang koperasi dan UMKM, Pemko Tebing Tinggi memberikan perhatian khusus pada usaha kecil (home industri) bagi masyarakat kurang mampu yang tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat yang salag satunya adalah meemberikan bantuan dana bergulir kepada masyarakat dalam hal modal usaha. Sedangkan dalam hal urusan wajib pemberdayaan masyarakat desa, Pemko memberikan penguatan kepada masyarakat agar lebih berhasil guna dan berdaya guna dalam menjalankan peran dan partisipasinya disetiap proses pembangunan. “Penguatan dilaksanakan melalui penguatan ekonomi, social dan penguatan kelembagaan yang terdapat di pemerintahan terendah yakni di kelurahan, selain itu pemberdayaan masyarakat juga merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan kemiskinan”, urai Walikota Umar Zunaidi Hasibuan. **.Juanda
Keterangan gambar : SERAHKAN LKPj “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan daerah (LKPj) APBD Tahun Anggaran 2013 kepada Ketua DPRD Tebing Tinggi H Syahrial Malik”
SINERGI|APRIL 2014
41
PA R L E M E N TA R I A ESA HILANG DUA TERBILANG
DPRD Magelang Belajar Konsep RTRW Di Kota Tebing Tinggi
Keterangan gambar : CENDERAMATA “Walikota Tebing Tinggi diwakili Sekdako Johan Samose Harahap menyerahkan cenderamata kepada Ketua Pansus A DPRD Kota Magelang Drs.H. Ali Imron BA saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka mempelajari konsep RTRW Kota Tebing Tinggi”.
Sembilan orang anggota DPRD plus sejumlah staf Bappeda dan Bagian Hukum Kota Magelang Jawa Tengah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Tebing Tinggi. Kunjungan tersebut dalam rangka mempelajari tentang konsep Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tebing Tinggi. Ketua Pansus A DPRD Kota Magelang Drs H Ali Imron BA mengatakan, saat ini Pansus A DPRD Kota Magelang telah membahas dua Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) namun belum mencapai kesepakatan. “Untuk itulah kami merasa perlu berkunjung dan mempelajari bagaimana Kota Tebing Tinggi dalam menyusun Peraturan Daerah (Perda) tentang RTRW”, ujarnya. Menanggapi maksud kunjungan ker-
42
ja tersebut, Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan. MM diwakili Sekdako Tebing Tinggi Johan Samose Harahap yang menerima kunjungan rombongan dari Kota Magelang di Ruang Data I Pemko Tebing Tinggi mengatakan, saat ini Kota Tebing Tinggi telah memiliki Perda No. 4 Tahun 2013 tentang RTRW. Namun Perda tersebut hanya mengatur tentang pembagian kawasan dan belum mencapai detail. “Dalam Perda No. 4 Tahun 2013 itu Kota Tebing Tinggi dibagi dalam lima wilayah. Namun dalam satu wilayah kecamatan bisa terdapat dua kawasan. Untuk detailnya sendiri masih dalam proses penganggaran pendanaan penyusunan detail”, jelas Johan Samose. Menurut dia, Kota Tebing Tinggi merupakan kota tua yang penduduknya telah ada sebelum berdirinya Kota Tebing Tinggi, “Makanya terdapat kesulitan ketika menyusun RTRW. Untuk pembayaran ganti rugi pelebaran jalan
saja kita kesulitan, apalagi untuk melakukan okupasi, semuanya harus serba hati-hati,” tandasnya. Selain dari masyarakat, lanjutnya, kalau dilakukan pembagian kawasan secara tegas akan terkendala peraturan tentang tidak bolehnya alih fungsi lahan pertanian. “Untuk kawasan pertanian di kelurahan Pinang Mancung dan Bulian, khusus untuk bangunan yang telah ada tidak dipindahkan, tetapi untuk izin pembangunan tidak kami berikan lagi,” jelasnya. Kunjungan kerja rombongan Pansus A DPRD Kota Magelang itu selain dihadiri Sekdako, ikut mendampingi Asisten I Drs H Agussalim, Asisten II Ir. Zainul Halim, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Ismail Budiman SH, Kepala Bappeda diwakili sekertaris Remuli Karo-Karo, Kabag Humas PP Drs Bambang Sudaryono, Kabag Ekbang Ir Joko Susoli serta mewakili Bagian Tata Pemerintahan Benny Hutajulu S.STP. **Juanda
SINERGI|APRIL 2014
PA R L E M E N TA R I A ESA HILANG DUA TERBILANG
Partisipasi Pemilih Diprediksi 75 - 80 Persen
Keterangan gambar : “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM didampingi istri Hj Sri Kurnia Ningsih Umar Zunaidi Hasibuan memasukkan kertas suara ke kotak suara di TPS 01 Kelurahan Rambung”.
Proses pemungutan suara Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) di Kota Tebing Tinggi secara umum berjalan aman dan lancer. Minat partisipasi pemilih yang datang memberikan suaranya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) diperhitungkan sekitar 75 – 80 persen. Pantauan wartawan di TPS 01 Kelurahan Rambung Kecamatan Tebing Tinggi Kota yang berada dikawasan inti kota, terlihat Walikota Tebing Tinggi bersama istri, Hj Sri Kurnia Ningsih ikut antri bersama masyarakat umum yang hendak menyoblos. Hal itu sesuai permintaan Umar Zunaidi agar dirinya memilih menunggu giliran sesuai dengan nomor urut yang ada. Usai memberikan suaranya di TPS 01 Kelurahan Rambung, Umar Zunaidi Hasibuan kepada wartawan mengaku bahwa tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu Legis-
latif 2014 berkisar antara 75 hingga 80 persen. “Melihat antusias masyarakat yang hadir di TPS, Pileg kali ini saya perkirakan untuk Tebing Tinggi mencapai sekitar 75 hingga 80 persen”, ujar Umar. Dirinya merasa bersyukur karena pemungutan suara Pileg di Tebing Tinggi berjalan aman dan lancar sesuai dengan prosedur, “Sekali lagi saya menyampaikan rasa sukur saya, sebab masyarakat sudah menggunakan hak suaranya dengan sebaik-baiknya, melihat animo masyarakat ke TPS persentasi jumlah pemilih tahun ini saya perkirakan mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya”, jelasnya. Umar menambahkan, sebelum pelaksanaan pencoblosan surat suara pihaknya bersama dengan Forum Muspida pada malam sebelum hari ‘H’ melakukan pemantauan kesiapan KPPS, dan dari sepuluh TPS yang dipantau ada sejumlah kendala yang dihadapi yakni masalah logistik rata-rata sampai diatas pukul 19.00 WIB. Selain itu, di setiap
SINERGI|APRIL 2014
KPPS ditemukan menunggu logistik datang baru melakukan persiapan. “Meskipun sebagian KPPS menilai pekerjaan ini adalah rutin dan diperkirakan bisa dikerjakan dalam waktu 1 jam, tapi kita tetap perintahkan agar persiapan harus selesai malam itu juga, sehingga pada hari ‘H’ pelaksanaan pemungutan suara tinggal ready, dari 10 TPS yang kita pantau secara umum berjalan baik”, ujarnya. Selain di TPS 01 Kelurahan Rambung, pelaksanaan pemungutan suara di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II B Tebing Tinggi juga terpantau berlangsung aman dan lancar. Kalapas Budi Argap Sutungkir Bcp SH MH saat ditemui di LP mengatakan, dari 789 DPT yang memilih di LP 648 orang (82,1 persen) sedangkan yang tidak memilih 141 orang, sedangkan di TPS 01 Kelurahan Rambung tempat Walikota menyoblos, terdaftar DPT 301 orang yang memilih 234 orang (77,7 persen) tidak memilih 67 orang. **Juanda
43
A GA M A ESA HILANG DUA TERBILANG
Sejarah Agama Khonghucu Agama Khonghucu, tepatnya disebut Ru Jiao, sudah ada 2000 tahun sebelum Nabi Khongcu lahir. Para raja dan rakyat harus menjalankan upacara agama dan menjunjung tinggi moralitas seperti yang diajarkan oleh para luhur raja. Nabi Khongcu lahir pada tahun 551 SM. Ia ditugaskan oleh Tuhan untuk menata kembali tata upacara agama Ru Jiao dan mengajarkan kepada raja dan rakyat Tiongkok tentang spiritual dan moral agar rakyat Tiongkok hidup lebih sejahtera dan damai. Pada waktu itu di Tiongkok terjadi perpecahan yang menjadikan negeri Tiongkok kacau balau. Para kepala daerah ingin menjadi raja, mereka saling berperang berebut wilayah. Zaman itu disebut zaman Chun Qiu ( Musim Semi dan Musim Gugur). Nabi Khongcu mendirikan sekolah yang menampung murid sebanyak 3000 orang. Setelah para murid itu pandai banyak yang mendirikan sekolah meneruskan ajaran Nabi Khongcu. Namun, ada juga murid yang mendirikan sekolah dengan aliran lain. Pada waktu itu muncul aliran yang bermacam-macam di Tiongkok, bakan ada aliran yang bertentangan dengan ajaran Nabi, antara lain aliran Mohist yang didirikan oleh Mo Zi. Dua tokoh besar yang meneruskan ajaran Rujiao yaitu Meng Zi atau Mencius (371-289 SM) dan Xun Zi (326-233 SM). Kedua tokoh ini memang mengajarkan ajaran Rujiao dari Kong Zi, namun mereka mempunyai perbedaan pendapat dalam beberapa hal karena mereka hidup dalam situasi negara Tiongkok yang berbeda. Meng Zi hidup pada saat awal kekacauan muncul, sedangkan Xun Zi lahir saat kekacauan itu sudah memuncak. Meng Zi mengajarkan: manusia akan hidup bahagia apabila negara makmur dan sejahtera, untuk itu menusia harus melaksanakan Perintah Tuhan, yaitu menjalani hidup lurus, jujur, dan
44
tidak serakah. Kekacauan terjadi dalam masyarakat karena banyak orang tidak menjalankan hidup sesuai Perintah Tuhan. Ajaran Meng Zi lebih mengarah kepada ajaran agama, kekuatan iman sangat diperhatikan. Meng Zi menyakini bahwa watak dasar manusia itu baik. Xun Zi mengajarkan bahwa manusia bisa hidup bahagia apabila negaranya kuat dan kaya. Untuk mewujudkan negara yang kuat dan kaya perlu dibuat
Ajaran kedua tokoh ini telah memperkuat posisi ajaran Rujiao sebagai agama, pandangan hidup, sistem filsafat bagi masyarakat Tionghoa. Sejak awal dinasti Han, ajaran Rujiao juga diserap oleh bangsa Jepang, bangsa Korea, dan bangsa Vietnam sampai dengan sekarang. Bangsa-bangsa tersebut menyerap ajaran Rujiao menurut keperluan mereka. Di Jepang untuk keperluan
Foto : KELENTENG Lok Tek di Jambi, merupakan rumah ibadah Kong Huchu tertua di Indonesia. Sinergi/Ist. undang-undang yang berlandaskan cinta kasih dan keadilan, dan ditentukan sistem kemasyarakatan yang jelas. Rakyat perlu dididik untuk hidup sesuai dengan sistem kemasyarakatan yang ada. Ajaran Xun Zi lebih mengarah kepada ajaran Filsafat Konfusianisme. Xun Zi tidak yakin bahwa watak dasar manusia itu baik, maka dia menyarakan adanya penegakan hukum yang serius agar rakyat hidup lurus dan benar.
pemerintahan mereka mengambil ajaran Xun Zi, untuk keperluan rakyat banyak digunakan ajaran Meng Zi. Di Korea, ajaran Meng Zi lebih banyak diambil dari pada ajaran Xun Zi. Di Vietnam, ajaran Xun Zi lebih banyak dimanfaatkan dari pada ajaran Meng Zi. Di Tiongkok sekarang, untuk pemerintahan lebih banyak diambil ajaran Xun Zi, namun rakyat lebih banyak mengenal ajaran Meng Zi.
SINERGI|APRIL 2014
A GA M A ESA HILANG DUA TERBILANG
Pada xaman dinasti Han (206 SM) Agama Khongcu atau Ru Jiao ditetapkan sebagai agama negara, dan semua pejabat negara harus lulus ujian negara dengan materi ujian ajaran Ru Jiao, yang bersumber dari Kitab Klasik, kitab ini ditulis berdasaekan ajaran Nabi Khongcu oleh para murid-Nya. Namun pada waktu itu banyak orang dengan aliran lain mengaku sebagai pembawa ajaran Khongcu, tujuannya supaya diterima sebagai pejabat. Pada tahun 97 M, diadakan seminar di Gua Macan Putih (nama sebush gedung di Istana), untuk menetapkan ajaran Nabi Khongcu yang asli dan dipisahkan dari ajaran Khongcu yang palsu. Pemisahahan ini mempunyai dampak positip, tetapi juga mempunyai dampak negatif. Dampak positifnya ajaran Nabi Khongcu yang murni sudah ditetapkan. Dampak negatifnya, banyak buku tulisan pemikir Rujiao yang ikut tersingkirkan atau tidak diakui sebagai ajaran Rujiao. Perlu dijelaskan di sini bahwa pasa zaman itu terjadi pepecahan antara Kelompok teks baru dan teks lama. Tampaknya yang menentukan putusan dalam seminar itu dari kelompok teks baru. Tulisan Yang Xiong ( kelompok teks lama) yang berjudul Tai Xuan Jing (Kitab Rahasia Besar) tidak dimasukkan dalam ajaran Rujiao. Tulisan Yang Xiong justru dimanfaatkan oleh agama Tao sebagai kitab yang amat penting. Semula agama Konghucu adalah untuk semua rakyat Tiongkok atau bangsa Tionghoa, ajaran agama Khonghuci itu diajarkan melalui sekolah dan para orang tua. Lembaga agamanya adalah negara itu sendiri. Setiap raja yang naik tahta wajib membuat rumah ibadah Khonghucu (Bio atau Miao atau kelenteng) sebanyak tujuh buah, setiap gubernur lima buah, dan residen tiga buah. Pada akhir dinasti Han (210 M) di Tiongkok muncul agama Tao. Agama Tao ini mengambil berbagai unsur, a.l. ajaran Taoisme, kitab Yi Jing, kitab Tai Xuan Jing, ilmu Kedewataan Tiongkok kuna, dan konsep Reinkarnasi. Agama Tao ini bukan agama negara, mereka lebih bebas menyebarkan ajarannya dengan mendirikan tempat ibadah yang lebih kecil. Perhatian mereka adalah pada ajaran spititual dan ritual, termasuk ilmu magis dan mistik. Mereka mempunyai pendeta yang menyucikan diri dari urusan duniawi. Umat mereka khusus, yaitu yang mempelajari ajaran dari pendeta mereka, bukan di sekolah seperti agama Khonghucu.
Agama Khonghucu pada waktu itu juga mempunyai lembaga khusus yang mempelajari agama, tetapi tidak banyak jumlahnya. Para muridnya setelah lulus juga mengikuti ujian menjadi pejabat negara. Kedudukan agama Khonghucu yang sangat istimewa di Tiongkok saat itu telah menjadikan tokoh agama Khonghucu lupa membina umatnya secara intensif, mereka kurang menekankan pada ajaran spiritual, tetapi lebih menekankan pada pengabdian masyarakat. Pada abad V, agama Buddha Mahayana mulai berkembang di Tiongkok, akibatnya terjadi persaingan dalam memperebutkan umat dengan agama Tao. Persaingan itu berlanjut menjadi konflik fisik yang melibatkan para pengikutnya. Kaisar dinasti Tang saat itu melerai konflik dengan menyatukan tigs lembaga agama menjadi San Jiao atau Tiga Agama (di Indonesia disebut Tri Darma). Sejak itu di Tiongkok tidak ada konflik umat beragama, karena mereka mempunyai tempat ibadah yang sama. Masing-masing umat mempelajari ajaran agamanya sendiri dan tetap rukun dengan umat lain. Tentang konsep Tri Darma ini masih ada perbedaan pendapat antara pengikutnya, yaitu ada yang memahami Tri Darma sebagai koalisi, ada yang memahaminya sebagai sinkritisme. Menurut kami, kedua pendapat itu terserah masing-masing. Biarkanlah masing-masing pengikut Tri Darma memilih caranya sendiri untuk konsep itu. Dengan adanya Tri Darma tidak berarti agama Khonghucu, agama Tao, dan agama Buddha Mahayana Tiongkok melebur menjadi satu. Maisng-masing agama masih berdiri sendiri-sendiri, namun mereka mengakui bahwa ada sebagian umat mereka merupakan umat bersama yang perlu dibina bersama. Untuk itu, rohaniwan Khonghucu mendapat kesempatan untuk menguraikan ajaran agama Khonghucu di kelenteng atau Tempat Ibadah Tri Darma (TITD), di samping di tempat Ibadah Untuk agama Khonghucu ( Khongcu Bio) Hari-hari besar agama Khonghucu dirayakan bersama di TITD maupun di Khongcu Bio, dan juga di rumah-rumah penduduk. Tangal satu bulan satu tahun Imlik (yin li) adalah haru Besar agama Khonghucu ( termasuk Tri Darma). Pada hari-hari menjelang tanggal satu sampai dengan tanggal 15 bulan satu dilakukan berbagai kegiatan upacar keagamaan. Namun, masih banyak orang Tionghoa yang sudah tidak me-
SINERGI|APRIL 2014
meluk agama Khonghucu atau Tri Darma masih merayakan hari Sin Tjia itu sebagai tradisi menyambut musim semi (sayangnya di Indonesia tidak ada musim semi). Hal itu adalah hak mereka untuk merayakan hari itu sebagai apa yang dipahaminya, namun jangan mengatakan bahwa hari Tahun Baru Imlik itu bukan hari besar agama. Nagi mereka bukan hari besar agama, tetapi bagi umat Khonghcu dan umat Tri Darma adalah hari besar agama. Bagi umat Khonghucu dan Tri Darma, kue kranjang adalah kue yang dipersembahkan kepada Tuhan pada awal tahun, kue Bulan ( Tiong Ciu Pia) pada pertengan bulan delapan, wedang ronde pada hari Tangcik (21Desember), dan kuecang bakcang untuk sembahyang tanggal lima bulan lima Imlik. Apakah orang tidak boleh makan ronde atau bakcang pada hari biasa? Tentu boleh, namun bukan untuk upacara suci, hanya sebagai makanan biasa. Sumbangan ajaran Rujiao, dari Kong Zi, Meng Zi, dan Xun Zi yang dapat dimanfaatkan oleh umat agama Khonghucu antara lain sebagai berikut. 1. Manusia lahir ke dunia ini untuk melaksanakan tugas dari Tuhan, yaitu membangun dunia ini lebih baik agar manusia generasi yang akan datang bisa hidup lebih nyaman dan sejahtera. Untuk itu generasi tua harus mendidik generasi muda dengan bekal keimanan, moralitas, keahlian, dan keberanian untuk menghadapi kehidupan. 2. Manusia haeus membina diri agar semua potensi yang telah diberikan oleh Tuhan kepada masing-masing orang dapat dikembangkan dan diwujudkan menjadi keahlian yang berguna bagi orang lain, masyarakat, dan negara. 3. Setiap umat Khonghucu harus memberikan karyanya yang terbaik kepada bangsa dan negara di mana dia dilahirkan. Wujud awal dari keimanan manusia adalah bakti kepada orang tua. Keluarga adalah tempat dimulainya perjalanan hidup manusia, oleh karena itu setiap manusia harus menyiapkan diri untuk memiliki kekuarga yang sejahtera dan bahagia. Ws. Drs. Oesman Syarif Effendi, MPd (Liem Liang Gie), www.gentanusantara.com. (Dikutip A. Khalik untuk Majalah SINERGI)
45
SOSIAL ESA HILANG DUA TERBILANG
Lemang Di Cong Afie Tetap Laris Karena Kwalitasnya Oleh : Zikri Sikumbang BA
Saat ini pedagang lemang bermuculan seperti jamur setelah musim hujan, disegala penjuru lima kecamatan perbatasan Kota Tebing Tinggi.
Para pedagang itu memasak lemang langsung ditempat, kemudian dipajangkan dibarengi dengan asap bakaran kayu memasak lemang, sehingga para pembeli singgah. Setelah dirasakan oleh pembeli, timbul bermacam celoteh yang tidak enak didengar bagi kami pedagang lemang di Cong Afie ini. Hal ini dikatakan Nurlina (61) kepada penulis, salah seorang pedagang lemang di Jalan KH. Ahmad Dahlan atau lebih dikenal dengan sebutan Cong Afie Tebing Tinggi. Kelahiran Padang Pariaman Sumatera Barat, juga sekampung dengan penulis. Adalah generasi kedua pedagang lemang dari orang tuanya Etek Cahaya Rani, mulai berjualan lemang sejak tahun sekitar 50an. Bagaimana cara memasak lemang sampai dijual kepada pembeli, pengetahuan itu telah diajarkan almarhum orang tuaku, kata Lina. Kami yang berjualan lemang di Cong Afie ada beberapa orang, ada saling keterkaitan keluarga. Dari dulu hingga saat ini belum ada terjadi percekcokan, masalah berjualan atau lain, karena rezeki kami disini telah diatur Allah SWT. Walau opun bermuculan pedagang lemang dimana – mana, kami disini tidak merasa gentar, karena lemang yang kami jual di Cong Afie ini ketika memasaknya yang utama dijaga kualitasnya, sehingga para konsumen tidak merasa kecewa, ujar Lina tersenyum. Untuk menjaga kualitas rasa lemang di Cong Afie ini, mereka mulai masak lemang dari jam 4.30 subuh hingga jam 7 pagi, selesai dimasak baru diangkut ke Cong Afie. Tidak berapa lama ditata para pembeli yang melintas di Kota Tebing Tinggi langsung singgah ke Cong Afie, membeli lemang sedang srikaya nya untuk dibawa sebagai oleh – oleh tanda melintas pertengahan Kota Tebing
46
NURLIANA - Pedagang Lemang Cong Afie
Tinggi persisnya depan Mesjid Raya. Para pembeli itu ada yang minta cepat dibungkuskan karena akan dibawa naik pesawat menuju Jakarta dan daerah lainnya. Untuk meladeni para pembeli ini Lina harus dibantu oleh anaknya, agar para pembeli yang keburu dikejar waktu tidak merasa kecewa. Nah disinilah yang kami laksanakan agar para pembeli merasa senang, dengan belanja di Cong Afie, disamping menjaga cita rasanya jangan sampai berobah. Ujar Lina kepada penulis sambil meladeni pembeli yang katanya dari Kota Medan akan menuju Kota Prapat. Pedagang lemang di Cong Afie ini, sudah pernah mencatat memcahkan rekord Muri dengan lemang 100 macam rasa dan terpanjang, pada acara memeriahkan hari jadi Kota Tebing Tinggi tahun lalu di Tanah Lapang Merdeka Kota Tebing Tinggi. Pada acara itu Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi ada mengatakan, diharapkan kepada Pedagang lemang yang ada tengah Kota Tebing Tinggi, agar selalu menjaga cita rasa serta kualitasnya, sehingga para pembeli tidak merasa kecewa berbelanja di Cong Afie. Mudah – mudahan usaha lemang saya ini setiap harinya menghabiskan pulut
sebanyak 25 kilogram, bahan – bahan yang diperlukan seperti bambu, daun, kelapa hingga saat sekarang ini belum ada mengalami kesulitan, karena bahan – bahan baku itu sudah ada langganan tetap yang mengantarkan kerumah kami dilingkungan 6 kelurahan Mandailing Kecamatan Tebing Tinggi, tidak jauh jaraknya dari lokasi di Cong Afie, kata Lina. Para pedagang lemang di Cong Afie ini, berkeinginan merejakan lemari tempat memajangkan usaha lemangnya, yang sudah usang dimakan usia, diakui mereka pada masa Walikota Rohani Darus Danil SH, sekitar 20 tahun yang silam ada mendapat bantuan dari Bank Bumi Daya Kota Tebing Tinggi, pembayarannya dengan cara dicicil setiap bulan. Mudah – mudahan pembayarannya tidak ada terjadi kemacetan, karena kesadaran dan harus dikembalikan. Untuk ini, saat sekarang ini kami yang berdagang lemang di Cong Afie sebanyak 10 orang, sangat mengahrapkan bantuan dari Pemerintah Kota Tebing Tinggi atau yang berkompeten untuk memberikan bantuan akan dipergunakan peremajaan tempat usaha kami, dengan cara cicilan setiap bulannya. Demikian kata Nurlina mengakhiri wawancara dengan penulis.
SINERGI|APRIL 2014
PUISI ESA HILANG DUA TERBILANG
PAHLAWAN TAK DIKENAL OLEH : M. NAZRIL VADHLI LUBIS
Setetes Darah Tertumpah Demi Membela Tanah Tumpah Darah Dia Rela Berkorban Jiwa Dan Raga Asal Bangsa Indonesia Merdeka Sepotong Bambu Runcing Dia Genggam Melawan Peluru Berdesing Di Medan Laga Ribuan Pasukan Penjajah Tak Pernah Ia Takutkan Dia Rela Bertempur Sampai Titik Darah Penghabisan Dia Tak Pernah Mengeluh Walau Tiap Hari Bermadikan Piluh Dia Tak Pernah Merasa Lelah Walau Tiap Hari Dia Harus Menderita Dia Korbankan Harta Dia Juga Korbankan Nyawa Dia Rela Terpisah Dari Sanak Saudara Demi Satu Cita-Cita Merdeka Pahlawanku Kini Kemerdekaan Yang Kau Tinggalkan Kemerdekaan Yang Terabaikan Kemerdekaan Yang Tak Kenal Siapa Yang Berperang Dan Berjuang
BUNDA TERSAYANG
OLEH : JUWITA INGGRID SINAGA Bunda….. Kasihmu tiada tara Perhatianmu begitu tulus Pengorbananmu begitu besar Tanpamu aku tiada disini Kasih sayangmu begitu indah Bunda…… Terima kasih telah membesarkanku Membimbingku Merawatku Memanjakanku Bunda aku sayang padamu
SINERGI|APRIL 2014
47
ESA HILANG DUA TERBILANG
CERPEN
Kepedulian Sesama Siswa Karya : Zikri Sikumbang, BA
Aku sungguh heran akhir-akhir ini melihat teman kami satu kelas bernama Dina, setiap hari keadaan wajah dan kepirbadiannya selalu murung dan pendiam serta selalu menyendiri dari teman-teman satu kelas. Padahal dia satu-satunya murid di kelas kami sangat berprestasi disegala bidang mata pelajaran, pada hal waktu untuk mengikuti Ujian Nasional telah diambang pintu. Dari hari ke hari terlihat semangat dia untuk mengikuti mata pelajaran tidak begitu bergairah, bahkan bukan aku saja yang memperhatikan kelainan Dina, yang selama ini orangnya selalu ceria dan suka bergaul dengan siapapun, termasuk adik-adik kelas juga sangat akrab. Teman-temanku menyuruh aku mendekatinya untuk mencari tahu apa yang telah terjadi terhadap dirinya. “Kamu kenapa Dina, akhir-akhir ini kami perhatikan keadaanmu selalu murung tidak bergairah untuk belajar, apa yang terjadi terhadap dirimu ?”. “Tidak apa-apa kok Mawan”. Jawabnya singkat saja, tetapi kulihat wajahnya murung sekali pada hari ini. Keesokan harinya Dina tidak masuk sekolah seperti biasanya, sedangkan waktu Ujian Nasional tinggal satu minggu lagi. Kami satu kelas sangat merasa kehilangan dia, apa sebenarnya yang telah terjadi terhadap diri Dina, apakah sakit atau bagaimana. Sedangkan dia termasuk yang akan kami harapkan untuk minta jawaban soal ujian yang sulit sekali. Setelah selesai les terakhir pada hari ini, kami satu lokal berkumpul membicarakan teman kami Dina, maka diambil kesepakatan Aku diutus mereka untuk datang ke ru-
48
mah Dina yang tinggal disebuah kampung, jaraknya sekitar 20 kilometer dari tempat sekolah kami. Dengan naik angkot aku sampai pada alamat yang dituju, diawali dengan bertanya-tanya pada orang kampung yang juga merasa heran. Aku sangat terkejut melihat situasi tempat tinggal orang tua Dina sangat menyedihkan sekali, atap rumahnya dari rumbia dan dindingnya dari tepas. Tanpa sungkan dan ragu, “Selamat siang pak buk, apakah ada orang ?”. “Ada, silahkan masuk nak”. Dijawab dari dalam rumah dengan napasnya sesak dan terbatukbatuk. Langsung saja saya masuk. Langsung saya bertanya, “Pak apakah ini rumah Dina?”. “Benar anak muda”, dijawabnya singkat. “Apakah Dina ada di rumah Pak?”. Kataku kepada orang tua Dina. “Pagipagi sekali Dina berangkat ke pasar pagi menjual sayuran untuk dijual, sebagai pembeli obat bapak nak”, jawabnya dibarengi batuk panjang. Mendengar ucapan orang tua Dina aku terkesima, lalu kembali aku bertanya “Ibu di mana pak?”. “Telah lama meninggal dunia, kini kami hanya tinggal berdua di rumah ini nak”. Perasaanku semakin gundah gulana, tanpa kusadari air mataku menetes membasahi pipiku, terlebih melihat situasi dan kondisi orang tua Dina, aku sudah tidak sabar dengan kedatangan Dina, maka aku harus kembali pulang memberi
kabar kepada teman-teman sekelas. Setelah aku ceritakan keadaan Dina yang sebenarnya dan apa yang terjadi terhadap orang tuanya, mereka satu kelas meneteskan air mata kesedihan. Kami mengambil kesepakatan untuk memberikan bantuan kepada teman kami Dina, yang sedang dilanda kesusahan yang sangat mentedihkan. Memang jika untuk biaya sekolahnya, ada bantuan dari Bantuan Siswa Miskin dari Pemerintah. Terkumpulah uang, kembali aku diutus teman sekelas mencari teman kami dina di pasar pai, dari kejauhan terlihat Dina sedang menjual sayur kepada pembelinya. Langsung saja kudatangi dia, “Dina rupanya betul apa yang dikatakan orang tuamu kepadaku”, “Jadi kemana aku harus minta tolong, sedangkan saudaraku tidak ada, dan orang kampung tidak peduli sama sekali” kata Dina sedih sambil menangis. “Dina terimalah uang ini hasil dari sumbangan teman-teman satu kelas dan pergunakanlah sebagai biaya perobatan orang tuamu, dan kami berharap suapaya kau besok kembali masuk sekolah seperti biasa”. “Baiklah aku terima bantuan dari temanteman dan kuucapkan terima kasih”. Keesokan harinya Dina kembali masuk sekolah seperti biasanya dan langsung mengikuti Ujian Nasional yang berlangsung pada hari itu juga.
SINERGI|APRIL 2014
OPINI
ESA HILANG DUA TERBILANG
Serba Serbi Dalam Pemilu Legislatif
P
Oleh : Rizal Syam
emilihan Umum Legislatif baru saja berakhir. Ia dilaksanakan pada 9 April 2014 lalu. Dan hasilnya pun sudah sebahagian besar diketahui, sebahagian besar lagi masih ada yang diulang pelaksanaannya . hal ini karena terjadi kesalahan . Namun tidak menjadi penghalang untuk dikabarkan kepada khalayak.dan menjadi catatan bagi para pemerhati masalah politik di neger ini, dan penilaian mereka pemilihan umum tahun ini agak mengeewakan pelaksanaannya. Dan masyarakat juga turut merasakannya. Tapi juga mereka berhasil menikmati hasil pemilihan umum ini. Para pemilih ada menerima semacam bantuan untuk memilih para calon yang bertanding dalam pelaksanaan pemilihan umum ini. Masing-masing diantara mereka itu saling bercerita tentang berapa dana yang mereka terima dari para tim sukses. Tiap tim sukses itu mendatangi tiap orang yang dikenalnya lalu memberikan kabar tentang para calon pemilih yang akan mendapat semacam kenangan dari calon legislaif bila memilihnya kelak. Hal ini berlaku bagi hampir semua caleg itu mengerjakan tim suksesnya untuk berbuat mendatangi calon pemilihnya. Dengan berbagai cara mereka itu dirayu dan diberi tahu tentang calon legislatif yang akan mereka pilih kelak. Berbagaicara mereka lakukan mulai memberikan melalui kelompok pengajian baik kaum ibu maupun bapaknya. Hal ini dilakukan sebelum hari H nya berlangsung. Tapi ketika menjelang tanggal pemilihan umum dilaksanakan, para tim sukses itu lebih berani tampil dengan memberikan uang, mulai nilai terendah sampai yang tertinggi. Masing-masing beradu tinggi penawarannya. Kenyataan di lapangan tiap tim sukses memberikan suatu kepada calon pemilih , tak seorangpun menolaknya . dan ini terjadi hampir semua calon legislatif itu memberikan dana operasionalnya. Dan bisa saja para calon pemilih itu telah menerima bayaran dari calon legislatif yang lainnya. Bahkan omong-omong di luaran
mengatakan da yang menerimanya lebih dari seorang tim sukses. Ada yang tiga dan lima pembayaran. Kalikan saja berapa nilai yang diterimanya itu. Dengan melalui pemilihan umum legislatif ini, rakyat merasa bisa berpesta pora dengan uang sekian dalam sekian hari bisa menerima uang sebanyak itu. Dan ini betul-betul disrasakan masyarakat , tentu tidak tahu siapa yang bakal duduk dan siapa yang bakal gagal. Mereka tidak peduli lagi karena sikap ini adalah sebuahhasil kerja mereka dalam melaksanakan pemilihan umum yang dilaksanakan dalam tempo lima tahunan. Mereka tidak meminta tapi disodorkan uang sekian untuk calon yang disodorkan para tim sukses kepada mereka. Semua berjalan menurut kemauan bersama. Pihak pemberi dan pihak penerima terjadi begitu tanpa halangan apapun. Begitulah gambaran sekilas tentang pelaksanaan pemilihan umum legislatif yang bisa penulis lihat dan perhatikan omongan para calon pemilih bercerita sesama mereka ketika pemilihan umum itu telah berjalan. Mereka senang menerima bantuan dari para tim sukses. Itulah yang terjadi dan begitulah masayarakat menikmati hari pemilihan umum legislatif. Melihat hasil pencoblosan yang terjadi disetiap TPS, ada yang merasa senang karena punya harapan akan mendapat menduduki kursi terhormat kelak. Namun banyak diantara mereka itu menjadi loyo karena tidak mendapatkan pilihan dari calon pemilihnya. Sedangkan dana sudah banyak sekali beredar ditangan para tim suksesnya dan dalam pengakuannya sudah mereka berikan kepada calon pemilihnya. Namun mereka beralih pada calon berikutnya. Tak bisa kita kontorl terus menerus, tapi bisa dilihat di TPS mana mereka memilih. Disitu baru diketahui bahwa para calon pemilih itu telah membelot calon legeslatif lainnya. Hal ini membuat para calon anggota legeslatif menjadi kecewa besar. Lalu memrintahkan para tim suksesnya meminta kembali uang yang telah di-
SINERGI|APRIL 2014
berikan kepada calon pemilih. Dan hal itu, memang terjadi, menurut keterangan orang yang terlibat dengan malsalah ini. dan ada sebahagia memang dikembalikan sebesar yang diterimanya. Dengan demikian masyarakat itu memang tidak bisa seenaknya dengan memberikan uang dengan begitu bisa diatur dengan mudahnya. Masyarakat calon pemilih juga punya hati nurani untuk menjagoi pilihannya. Ada calon legeslatif diketahui tidak punya uang banyak, tapi berhasil dapat untuk duduk di kursi terhormat selama lima mendatang. Disatu sisi uang bukanlah segalanya. Namun kita juga harus berfikir tentang kemajuan yang telah dirasakan masyarakat kini. Dan betapa mereka telah menikmati kemajuan yang diperoleh pemerintah disamping segala kekurangannya. Kesempurnaan memang sulit didapat, mungkin suatu yang tak mungkin diperoleh hanya dengan kekuatan fikiran manusia belaka, tanpa campur tangan Tuhan disampingnya. Penulis tidak mengetahui tentang diluar kota Tebing Tinggi, dalam melaksanakan pemilu legeslatif. Karena penuilis hanya bercerita tentang yang terjadi di kota tempat tinggal penulis. Hal ini memang terjadi dengan sebenarnya terjadi, dan bahagian serba-serbi pemilihan umum legeslatif. Uang selalu berbidara bila terjadi pemilihan umum diadakan. Dan masyarakat juga menkmatinya dengan senang hati, tanpa rasa takut menghadapi persoalan yang akan timbul kelak. Mereka sadar telah melakukan pilihan menurut hati nuraninya sendiri. Disamping juga karena menerima bantuan sekedar untuk melepaskan dahaga dalam sehari dan untuk beberapa hari kedepan. Pemilu sudah berakhir. Tinggal menunggu siapa yang bakal duduk dikursi terhormat dan anggota masyarakat juga kembali menghadapi kerja rutin mereka. Tiada lagi pembicaraan diantara mereka tentang pemilihan umum legeslatif yang telah mereka lakukan. Iya kan ? Semoga aman selalu.
49
ESA HILANG DUA TERBILANG
PROFIL
Selama Menjadi Kepala Kelurahan Tidak Ada Masalah
Sebelum saya menjadi Kepala Kelurahan di Kelurahan Karya Jaya ini, ada menjabat Lurah di Kelurahan Bandar Utama Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Menjadi kepala kelurahan di Kelurahan Karya Jaya sejak 2008 hingga sekarang ini, tidak ada masalah yang terjadi di tengah warga masyarakat, mereka adem ayem saja. Mungkin karena Kepala Kelurahan adalah seorang wanita. Hal ini diaktakan Kepala Kelurahan Karya Jaya Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi Aisah, SH kelahiran Sangau 20 Desember 1969, suku Melayu, istri dari Muchtamar Pulungan dan mempunyai anak 4 orang. Diakuinya juga, pertama menjadi Kepala Kelura-
50
han disini, yang menjadi pikiran apabila, terjadi turun hujan lebat. Dan terjadi banjir atau banjir kiriman di sungai padang, warganya yang berdomisili pada lingkungan I Kelurahan Jaya, dampaknya dilanda banjir juga. Apakah disiang hari atau malam kejadiannya, dia harus men-
injaunya, untuk mengetahui apakah warganya ada yang ditimpah musibah banjir. Secara kebetulan daerah lingkungan I ini berdekatan dengan bantaran Sungai Padang. Alhamdulillah setelah Bapak Walikota Ir. H.Umar Zunaidi Hasibuan, MM
SINERGI|APRIL 2014
PROFIL ESA HILANG DUA TERBILANG
bekrja keras mengerahkan stafnya untunk menangulangi banjir. Kini daerah Lingkungan I itu tidak pernah dilanda banjir lagi, melalui wawancara ini warga masyarakat disini mengucapkan terimakasih kepada Bapak Walikota dan Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Selanjutnya, warga dan masyarakat hingga kini tetap bersabar menunggu realisasi pembangunan jembatan alternatif lokasinya di daerah Lingkungan I Kelurahan Karya Jaya. Nantinya sangat bermanfaat bagi warga dan masyarakat, untuk membawa hasil pertanian dan usaha lainnya yang akan dipasarkan di pusat perbelanjaan Pasar Inpres. Kepala Kelurahan Karya Jaya yang semngatnya begitu tinggi memperhatikan perkembangan kehidupan masyarakatnya, tidak sampai disitu. Selalu membina dan mengembangkan ketahanan serta kemandiarian keluarga melalui berbagai upaya meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga dalam mewujudkan keluarga sejahtera, salah satu upayanya mengembangkan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K-PKKO) di Kelurahan Karya Jaya Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Juga menggerakan masyarakat untuk membersihkan pekarangan rumah masing-masing dan secara bergotong royong melaksanakan kegiatan Sabtu bersih lingkungan. Dan melaksanalakan jimpitan berupa beras maupun uang langsung oleh kelompok perwiritan yang diikuti kelompok Dasmawisma yang hasilnya di peroleh untuk PMT di posyandu dan men-
yantunu anak yatim dan fakir miskin pada setiap bulan Ramadhan. Selanjutnya kata Asih, untuk mengawali kegiatan UP2K PKK Kelurahan Karya Jaya Kecamatan Rambutan, pertama sekali melakukan pendataan potensi masing-masing anggota, baik yang menyangkut kepentingan maupun potensi usaha. Untuk selanjutnya di kembangkan sesuai keinginan atau minat anggota, antara lain membuat keripik, peyek kacang, kacang intip, dan makanan olahan lainya. Untuk melaksanakan keinginan dan minat anggota, sebagai modal awal seluruh anggota bersepakat untuk mengadakan iuransimpanan wajib sebesar Rp. 25.000,-dan simpanan pokok perbulan Rp. 30.000,bagi masing-masing anggota sebagai modal awal kelompok terkumpul Rp. 2.420.000,Adapun sasaran UP2K adalah PKK adalah keluarga-keluarga khususnya kaum perempuan yang
SINERGI|APRIL 2014
berpenghasilan rendah. Dan benar-benar membutuhkan dana atau tambahan modal usaha, serta masyarakat atau anggota PKK yang sudah mempunyai usaha.
Disini sangat perlu kami perhatikan dalam UP2K-PKK antaralain produk yang dihasilkan merupakan usaha penyediaan kebutuhan sehari-hari masyarakat, dapat dipasarkan dengan mudah, merupakan usahayang berkelanjutan serta bahan bakunya mudah diperoleh. Jenis usaha yang dilakukan UP2KPKK di Kelurahan Karya Jaya ini adalah, home industri berupa kacang intip pengelolaan Rini Kusendang tenaga kerjanya 5 orang, kue bawang pengelolanya Ngatini tenaga kerjanya 4 orang, peyek kavcang pengelolanya Sumiati tenga kerjanya 2 orang, wajik bandung pengelolanya Painem tenaga kerjanya 4 orang, mie santai pengelolanya Rubinem tenaga kerjanya 3 orang, kripik pisang atau ubi pengelolanya Rina. Sedangkan (jasa salon, tukang jahit) sebanyak 10 orang, warung kecil ada 12 orang, penjual dan pembuat jamu ada 11 orang kelompok inilah yang setiap bulanya kami pantau ujar Asiah. Untuk keberhasilan yang telah dicapai oleh tim penggerak PKK Kelurahan Karya Jaya Kecamatan Rambutan, dalam membina kelompok UP2-PKK tidak terlepas adanya bantuan dan kerja sama yang baik. Serta pembina dari Pimpinan Daerah, Dinas badan terkait mulai dari Kelurahan, Kecamatan, serta kota selaku ketua badan penyatuan TP PKK sehingga terwujud kegiatan pembangunan UP2K-PKK secara terpadu, ujar Asiah, SH, mengakhiri keterangan kepada penulis.**Zikri .S
51
ESA HILANG DUA TERBILANG
R A GA M P LU R A L I S
Menikmati Pesona Pulau Ujung Sumatera dan Tanah Rencong Aceh
I
ndonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki 13.662 pulau, terbentang sejauh 3,5 juta mil dari barat hingga ke timur. Sebagai negara kepulauan, pulau-pulau terluar Indonesia memiliki peran vital dalam penentuan batas-batas kedaulatan negara. Hal inilah yang membuat simbol-simbol penanda geografis di sepanjang perbatasan laut Indonesia menjadi sangat penting. Salah satu diantara simbol penanda tersebut ada di
52
ujung utara Pulau Weh, yaitu Monumen Nol Kilometer Barat Indonesia. Monumen ini diresmikan oleh Wakil Presiden Try Sutrisno, pada 9 September 1997. Prasasti peresmian masih terpasang di lantai dasar, tepat menghadap sebuah kepingan beton berdiameter 50 cm tepat di tengah ruangan. Di lantai dua dari monumen terdapat dua prasasti lainnya yang terpasang pada beton berbentuk kotak yang menunjukkan metode pengukuran koordinat geografi ti-
tik nol oleh para pakar BPPT. Di puncak monumen berdiri tegak patung Garuda Pancasila mencengkram angka nol dengan kakinya. Secara teknis, sebenarnya koordinat titik terbarat dari Indonesia berada di Pulau Rondo, yang berada pada koordinat 6° 4' 30" LU, 95° 6' 45" BT. Karena pulau ini kosong dan lebih sulit diakses, maka monumen penanda titik terbarat Indonesia dibangun di sisi paling utara dari Pulau Sabang. Lokasi tepatnya berada di Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya.
SINERGI|APRIL 2014
R A GA M P LU R A L I S ESA HILANG DUA TERBILANG
Area sekitar monumen ini termasuk dalam kawasan Hutan Wisata Sabang. Monumen ini kurang lebih berjarak 5 km dari Pantai Iboih (Teupin Layeu) yang sangat populer di kalangan backpacker asing. Perjalanan menuju monumen melintasi jalur menanjak dan berkelok yang dapat ditempuh sekitar 10-15 menit dari Iboih. Sepanjang perjalanan terkadang kita masih dapat menemukan hewan-hewan liar seperti ular, kera, anjing dan babi hutan yang masih bebas berkeliaran. Di sisi kiri jalan, kita akan melintasi pos Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU yang menjadi garda terdepan pertahanan NKRI di perbatasan.
Pantai Ujong Batee Salah satu pantai yang layak menjadi tujuan wisata Anda jika sedang di Aceh adalah Pantai Ujong Batee. Pantai ini berada di tengah rute dari Banda Aceh menuju Pelabuhan Malahayati. Berjarak kurang lebih 17 kilometer ke arah timur dari Banda Aceh, pantai ini dapat dijangkau dalam waktu 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Pantai Ujong Batee berada di pesisir Aceh Besar bagian timur laut. Berkunjung ke pantai ini, Anda akan mendapatkan suasana penuh kesunyian yang menenangkan, ditemani keindahan laut Selat Malaka. Dalam bahasa Aceh, “ujong batee” berarti ujung batu. Nama ini diberi-
SINERGI|APRIL 2014
kan karena dari pantai ini pengunjung dapat melihat Pulau Weh seperti sebuah bongkahan batu yang berada di ujung lautan. Pantai Ujong Batee memang berhadapan dengan pulau yang menurut sebuah legenda menyatu dengan daratan Sumatera itu. Ada banyak alasan untuk Anda agar singgah di pantai ini. Salah satunya adalah garis pantai yang lebar. Berkunjung ke pantai ini, meski saat musim liburan, Anda akan tetap merasa lapang dan tenang. Angin laut yang berhembus sepoi mengiringi gemericik desir ombak. Pantai ini merupakan tempat yang ideal bagi pemburu ketenangan. Rimbunan pohon pinus di sepanjang sisi pantai membuat suasana menjadi tambah tenang.
53
ESA HILANG DUA TERBILANG
R A GA M P LU R A L I S
Ada yang mengatakan pasir berwarna kehitaman di pantai ini memiliki khasiat medis. Pasir Pantai Ujong Batee dipercaya dapat digunakan untuk terapi pengobatan penyakit tulang dan kelumpuhan. Selain itu, merendam tubuh sebatas leher dengan pasirnya yang hangat dipercaya dapat membuat badan menjadi segar. Meskipun belum ada pembuktian medis yang mendukung semua itu, tetapi bagi sebagian orang manfaat dari terapi kesehatan tersebut telah mereka rasakan sendiri. Selain menawarkan keindahan pantai dan suasana yang tenang, pantai ini juga menjadi tempat yang cocok bagi pemburu makanan lezat. Pantai Ujong Batee termasuk dalam wilayah Kreung Aceh yang terkenal dengan
54
seafood hasil tangkapan nelayan lokal. Karenanya, berkunjung ke pantai ini, Anda dapat mencicipi kepiting besar, udang windu, tiram, dan berbagai jenis ikan karang yang lezat. Salah satu menu yang patut Anda coba jika berkunjung ke pantai ini adalah ikan kerapu goreng atau dimasak asam keueung dengan ditemani kuah pilek. Dijamin, liburan Anda akan semakin sempurna. Apalagi, harga yang ditawarkan pun tidak akan membuat Anda merogoh kocek dalam-dalam.
Weh adalah Pantai Iboih. Terletak di rute arah Barat dari Pelabuhan Balohan menuju ke Tugu Nol Kilometer Indonesia Barat, pantai ini menjadi salah satu tujuan para pelancong dari berbagai belahan dunia. Tidak mengherankan, jika kita berkunjung ke pantai ini maka didominasi oleh wisatawan mancanegara yang menetap hingga berharihari bahkan berminggu-minggu. Pantai ini sebenarnya bernama resmi 'Teupin Layeu', tetapi banyak pengunjung terutama wisatawan asing lebih populer dengan sebutan Bawah Laut Pantai Iboih 'Iboih' (dibaca 'iboh'). Iboih menaSatu dari beberapa pantai yang warkan segala keindahan bawah menjadi primadona di kalangan laut yang bisa kita nikmati bahkan komunitas backpacker di Pulau tanpa harus berenang sekalipun.
SINERGI|APRIL 2014
R A GA M P LU R A L I S ESA HILANG DUA TERBILANG
Air lautnya yang bening berkilau saat diterpa sinar matahari seolah ingin menunjukkan segala kekayaan hayati yang terkandung didalamnya. Deretan karang di tengah pasir putih yang dihiasi ikan-ikan kecil yang bergerak selaras dalam koloninya sungguh merupakan pemandangan yang layak dinikmati berlama-lama. Di kalangan backpacker, Pantai ini terkenal sebagai surganya para pecinta snorkeling dan diving. Gelombang air laut di pantai ini relatif lebih tenang dibandingkan dengan di Pantai Gapang. Hal ini disebabkan posisi pantai terhalang Pulau Rubiah yang berjarak hanya beberapa ratus meter saja. Bagi mereka yang mahir berenang, menyebrangi laut hingga ke Pulau Rubiah merupakan petualangan tersendiri. Meski demikian, untuk alasan keamanan berenang menyebrang selat ini hanya boleh dilakukan secara berkelompok. Di sini tersedia banyak perahu milik penduduk yang dapat kita sewa untuk berkeliling Pulau Rubiah atau sekedar ingin melihat titik-titik yang indah untuk menerawang kehidupan bawah laut. Perahu yang tersedia secara umum terdiri dari dua macam, perahu kecil dan perahu besar. Perahu kecil cocok bagi mereka yang ingin berkeliling laut Iboih dan snorkeling dalam kelompok kecil. Namun jika kita dalam rombongan besar, menyewa perahu besar menjadi pilihan yang tepat tentunya. Bagi kita yang tidak bisa berenang, tidak menjadi masalah. Perahu-perahu besar umumnya dilengkapi jendela kaca yang menghadap ke dasar dan dapat digunakan untuk melihat keindahan bawah laut dari atas kapal. Selain itu, dengan rompi pelampung yang disediakan, kita juga bisa merasakan terjun ke air dan melihat keindahan surga bawah laut di sini.
Pengalaman menikmati mahakarya Tuhan ini bisa menjadi kenangan yang mungkin akan selalu dikenang saat kita mengunjungi salah satu pantai di Provinsi paling Barat Indonesia ini.
Kerkhof Peotjeut Bila Anda sedang mengunjungi Aceh dan sedang berada di Jalan Teuku Umar, di sisi kanan Museum Tsunami yang terletak di jalan tersebut, Anda akan menemukan sebuah jalan masuk kurang lebih 100 meter ke belakang. Di sini berdiri tegak sebuah gerbang berarsitektur Art Deco dengan prasasti marmer berderet di sisi kanan dan kirinya. Inilah tempat persemayaman terakhir bagi ribuan tentara Belanda yang tewas dalam usaha menduduki Aceh. Orang menyebut kompleks pemakaman ini dengan 'Kerkhof Peutjoet'. Nama kompleks pemakaman ini memang cukup unik karena merupakan perpaduan bahasa Aceh dan bahasa Belanda. Kerkhof dalam bahasa Belanda berarti kuburan. Terdiri dari dua suku kata, 'kerk' yang berarti gereja dan 'hoff' yang berarti halaman. Mungkin karena umumnya kuburan di Belanda terletak di sisi gereja maka kemudian gabungan kedua kata ini kemudian diasosiasikan kepada kuburan. Kata 'Peutjoet' sendiri menurut sejarah berasal dari nama seorang putra mahkota Kesultanan Aceh yang bernama Meurah Pupok. Sang Putra Mahkota yang tak lain anak dari Iskandar Muda, memiliki panggilan kesayangan 'Photeu Tjoet' (Pocut). Photeu artinya ‘raja’, sedangkan Tjoet artinya ‘kecil’. Meurah Pupok dimakamkan di bukit kecil dalam kompleks ini bersama dua makam lainnya. Ia dimakamkan terpisah dengan keluarga kesultanan lainnya setelah dihukum
SINERGI|APRIL 2014
rajam oleh ayahandanya, Sultan Iskandar Muda. Menurut seorang Sejarawan Aceh, ada banyak versi riwayat tentang peristiwa tersebut. Ada riwayat yang menyebutkan hukuman ini dijatuhkan karena perselingkuhan Sang Putra Mahkota dengan gadis Belanda. Riwayat lain menyebutkan Meurah Pupok berselingkuh dengan istri perwira Kesultanan Aceh dan ada pula yang menyebutkan bahwa Ia sebenarnya difitnah. Terlepas dari berbagai versi sejarah yang ada, peristiwa tersebut menjadi asal muasal munculnya kompleks pemakaman ini.
Pantai Lampuuk Pantai Lampuuk merupakan salah satu primadona wisata Aceh Besar sebelum terjadi tsunami tahun 2004. Pantai ini selalu ramai dengan pengunjung, baik dari Banda Aceh, Melaboh, atau daerah-daerah lainnya. Dengan pasir putih dan pepohonan pinus yang rindang, tempat ini menjadi tempat yang ideal untuk melepas kepenatan. Saat terjadinya tsunami, pantai yang berjarak kurang lebih 15 kilometer dari Banda Aceh ini termasuk yang mengalami kerusakan cukup parah. Hotel-hotel yang berada di tepi pantai dan pemukiman penduduk di sekitarnya hancur dihempas gelombang besar. Lebih dari separuh penduduk Lampuuk meninggal dalam bencana tersebut. Trauma terhadap ancaman tsunami membuat masyarakat enggan untuk datang ke pantai ini, selain karena banyaknya pohon pinus yang tumbang dan puing-puing sisa tsunami. Hal ini sempat membuat pantai ini tertutup untuk aktivitas pariwisata.
55
ESA HILANG DUA TERBILANG
R A GA M P LU R A L I S
Akan tetapi, secara berangsur pantai ini pun kembali pulih. Kurang lebih setahun setelah tsunami, aktivitas pariwisata di pantai ini pun kembali ramai. Dalam proses rehabilitas dan rekonstruksi pasca tsunami, pengelolaan Pantai Lampuuk diintegrasikan dengan beberapa objek wisata lainnya di Aceh, seperti Pulau Weh, Danau Laut Tawar, dan Dataran Tinggi Takengon. Hal ini berpengaruh positif terhadap upaya mengembalikan citra Pantai Lampuuk sebagai primadona wisata Aceh. Tidak hanya wisatawan lokal, banyaknya aktivis NGO dan relawan asing yang singgah untuk berwisata pantai, terutama selancar, juga ikut mendongkrak popularitas pantai ini. Saat ini, wisata Pantai Lampuuk bisa dikatakan sudah pulih seperti sebelum terjadinya tsunami. Ada empat jalur masuk yang bisa dilalui oleh para pengunjung untuk menuju ruas pantai yang berbeda, yaitu Babah Satu, Babah Dua, Ba-
56
bah Tiga, dan Babah Empat. Masing-masing pintu masuk dinamai berurutan sesuai posisinya, dari yang paling selatan ke yang paling utara. Jalur yang banyak dilalui para pengunjung lokal umumnya adalah Babah Satu dan Babah Dua. Turis asing biasanya datang dari jalur Babah Tiga. Lokasi ini biasanya digunakan untuk kegiatan surfing atau sekadar bersantai menikmati liburan musim panas. Seiring dengan perbaikan yang dilakukan, pantai ini pun telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pariwisata, seperti banana boat. Bagi pengunjung yang ingin bermalam, tersedia pula berbagai penginapan dari kelas losmen hingga cottage yang tarifnya variatif sesuai dengan pelayanan dan fasilitas yang diinginkan. Selain itu, di sisi pantai, pengunjung yang ingin mengisi perut juga dapat dengan mudah menemukan kios-kios penjaja menu seafood. Kios-kios ini menawarkan berbagai hidangan ikan bakar, seperti ikan rambe, ker-
apu, bawal, udang, cumi, dan lainnya. Seafood bakar nan lezat ini cocok dinikmati sebagai hidangan saat berkumpul bersama keluarga atau teman. Lebih lengkap dilengkapi dengan es kelapa muda yang segar. Aktivitas lain yang bisa dilakukan ketika berkunjung ke pantai ini adalah mengunjungi konservasi penyu. Terletak di Babah Dua, konservasi penyu dapat menjadi wahana edukasi kepada anak-anak mengenai pelestarian lingkungan. Meskipun aktivitas massal seputar konservasi penyu hanya dilakukan pada saat-saat tertentu, pengunjung dapat menemukan sejumlah tukik atau anak penyu yang ditampung di kolam kecil di salah satu sisi area ini. Tukik ini akan dilepas ke laut ketika mereka dianggap sudah cukup mampu bertahan di alam lepas. www.indonesiakaya.com (Dikutip A. Khalik untuk Majalah SINERGI).
SINERGI|APRIL 2014
INFO NASIONAL ESA HILANG DUA TERBILANG
Rivalitas Jokowi-Prabowo Menguat, Semua Parpol Bakal Merapat ke PDIP Jakarta
- Pasca pencapresan
Jokowi, peta politik Tanah Air jelang Pemilu berubah signifikan. Perkembangan politik saat ini mengarah kepada semakin kuatnya rivalitas antara Jokowi dengan Prabowo Subianto. Capres-capres yang lain diprediksi akan merapat ke Jokowi. "Kalau saya melihat politik 2014 ini adalah rivalitas antara Jokowi dengan Prabowo. Yang lain berharap dapat bergabung dengan Jokowi atau Prabowo. Ical, Surya Paloh, Muhaimin, akan menunggu dirangkul Jokowi," ujar pakar komunikasi politik dari FISIP Universitas Airlangga Dr Henry Subiakto saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/3/2014). Menurutnya, perubahan politik yang terjadi dengan dicapreskannya Jokowi sangat signifikan. Bukan hanya popularitas dan elektabilitas Jokowi yang masih bertahan di atas semua tokoh, namun juga menenggelamkan popularitas capres yang lain.
Satu-satunya capres yang mampu menjadi rivalitas kuat Jokowi adalah Prabowo Subianto yang dalam sejumlah survei berada di posisi kedua. Namun untuk mencapai 20 persen suara dalam Pileg menurutnya, cukup berat bagi Gerindra. Sementara elektabilitas Jokowi diyakini mampu mendongkrak suara PDIP di Pileg. Karena itu lanjut dia, parpol-parpol menengah termasuk Golkar dan capres lainnya akan lebih memilih Jokowi ketimbang Prabowo. "Tidak hanya Golkar, semua punya harapan bisa digandeng Jokowi. Bahkan Surya Paloh sekalipun. Semua ingin masuk dalam gerbong Jokowi terutama untuk dapat RI 2. Karena kalau mereka mau berkoalisi, tentu partai menengah akan merapat kepada yang menang," tutur Henry. Mendekatnya parpol-parpol dan capres ke PDIP, setidaknya untuk mendapatkan bagian dalam kabinet. Apalagi jika PDIP berhasil menem-
SINERGI|APRIL 2014
bus 30 persen dalam Pileg, dapat dipastikan kursi cawapres makin tertutup bagi parpol lain. PDIP bisa saja mengambil kandidat dari militer untuk mengimbangi Prabowo. "Nasdem sangat mungkin merapat karena kedekatan Surya Paloh dengan Mega. Golkar juga lebih dekat ke PDIP daripada Gerindra. Parpol menengah lainnya tentu tidak akan ketinggalan gerbong kabinet. Yang galau mungkin Hanura," tuturnya. "Hanura sudah terlanjur deklarasi capres cawapres. Kalau ke Gerindra, Wiranto tidak cocok dengan Prabowo. Kalau ke PDIP, Hary Tanoe tidak cocok dengan Surya Paloh yang merapat ke PDIP. Sementara Demokrat akan lebih ke Gerindra. Karena SBY tidak cocok dengan Mega," pungkas Henry. (rmd/van) news.detik.com Aswin.nast (Disadur untuk majalah SINERGI)
57
I K L A N O V O P G R AT I S ESA HILANG DUA TERBILANG
L E M A N G B AT O K
Pemilik Anggota Omset Penghasilan
58
: : : :
Abu Bakar Sikumbang 5 Orang 400-600 Btg Per Hari 20 jt/Bulan
SINERGI|APRIL 2014
TEPIAN ESA HILANG DUA TERBILANG
Imam Ali (2) Oleh Khairul Hakim
Adalah Malik Al-Asytar orang yang mula-mula membaiat Imam Ali. Ia menjabat tangan Imam Ali kemudian diikuti oleh yang lain-lainnya. Besoknya, pada hari Jumat 18 Zulhijah 36 H saat Imam Ali naik mimbar, Thalhah yang saat itu berada di masjid sebagai orang pertama melakukan baiat.
Z
ubair menyusul memberikan baiat, kemudian diikuti k a u m Muhajirin dan Anshar. Semua orang Arab, nonArab dan semua kabilah-kabilah yang hadir di Madinah ikut membaiat. Pada saat itu semua orang berkeyakinan bahwa hanya Imam Ali yang pantas menjadi khalifah. Setelah baiat terlaksana, Ali pun berpidato: “Allah telah menurunkan Alquran sebagai petunjuk untuk membedakan yang baik dari yang buruk. Karena itu, lakukanlah kebaikan dan tinggalkan keburukan. Allah telah mengharamkan hal-hal yang haram, padahal sebelumnya tidak diketahui, dan mengistimewakan kehormatan seorang Muslim di atas semua kehormatan. Penuhilah hak-hak kaum Muslimin dengan ikhlas dan tauhid. Seorang Muslim dapat menyelamatkan Muslim lainnya, baik dari ucapannya maupun perbuatannya, kecuali dia memang bersalah. Seorang Muslim tidak diperkenankan menyakiti Muslim yang lain tanpa sebab yang jelas. Ingatlah masalah umum dan yang akan menimpa setiap orang di antara kalian secara
khusus, yaitu kematian. Tataplah masa depan. Hari kemarin adalah kenangan yang harus kita lalui karena haris esok sudah menanti. Bertakwalah kalian kepada Allah, baik untuk hambanya maupun wilayahnya. Sebab, kelak di akhirat setiap jengkal tanah atau pun hewan peliharaan akan dipertanggungjawabkan.” Manakala jabatan kekhalifahan itu telah berada di pundaknya, maka misi Imam Ali adalah reformasi. Fokus utamanya melakukan pemakzulan para gubernur rezim Usman. Menurutnya, merekalah menjadi pemicu fitnah dan pemberontakan terhadap Usman. Imam Ali harus memperbaiki kerusakan parah yang sudah terlanjur terjadi. Di samping itu, Imam Ali berupaya mengambil kembali tanah-tanah yang dibagikan Khalifah Usman kepada kaum kerabatnya dengan jalan tidak sah, termasuk hibah yang diberikan kepada siapa pun tanpa alasan jelas. Sungguhpun demikian, reformasi (perubahan fundamental) yang dilakukan Imam Ali, tidak semata bertujuan untuk mengganti pejabat-pejabat yang dinilai haus akan kekuasaan dan kekuatan, atau
SINERGI|APRIL 2014
melampiaskan dendam terhadap orang-orang yang menjadi kroni rezim Usman. Akan tetapi, lebih dari itu Imam Ali ingin memulihkan keamanan dan stabilitas negeri. Konsekwensi dari usaha reformasi yang digagas Imam Ali, ternyata juga banyak mendapat perlawanan dari masyarakat, bangsawan, para elit politik, dan orang-orang berpengaruh. Dari hari ke hari resistensi terhadap kepemimpinan Imam Ali berlanjut seakan tak hendak berhenti. Untuk meredam itu semua, sembari menjalankan pemerintahan, Imam Ali melakukan negosiasi politik dengan kelompok oposan dan berbagai kalangan yang tidak menghendaki kepemimpinannya. Diplomasi itu selalu kandas, pertempuran antar sesama Muslim pun tak terelakkan. Hingga akhirnya Imam Ali terbunuh oleh Abdurahman bin Muljam yang tega menghabisi nyawa menantu dan sepupu Nabi saw. tersebut pada 20 Ramadhan tahun 40 H/ 661 M. Ketika itu Imam Ali sedang salat Subuh di masjid Kufah. Sejarah adalah pengalaman, dan selayaknyalah kita belajar dari pengalaman!
59
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI S I N E RREFERENSI G I | A P R I LTEBING 2 0 1 4TINGGI DELI