PENTINGNYA DATA KEPENDUDUKAN DALAM PEMBANGUNAN
FAKTA PERBEDAAN DATA PENDUDUK TINGGI TINGGI DI TIGA INSTANSI
TINJAU UJIAN NASIONAL SMP
SINERGI REFERENSI TEBING TINGGI DELI
DILEMA KEPENDUDUKAN
MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI
ESA HILANG DUA TERBILANG
SALAM REDAKSI
SINERGI REFERENSI TEBING TINGGI DELI
TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI NO.480.05/286 TAHUN 2002
Pembaca Budiman...
Ketika edisi April 2013 ini dalam proses pengerjaan, ada banyak pergantian yang terjadi. Berupa keluar masuknhya personil yang bertugas dalam menyukseskan penerbitan. Beberapa nama yang masuk, diharapkan akan mampu mendukung kinerja yang dinilai sudah baik selama ini. Ada juga beberapa rekan jurnalis di unit Pemko Tebing Tinggi yang mulai melirik, bahkan berambisi untuk mempercantikan SINERGI di masa depan. Tak jurang pula, ada niat sejumlah orang yang punya obsesi untuk mengendalikan masa depan majalah kesayangan kita ini. Alasannya sederhana, mereka ingin mendarma baktikan ilmu pengetahuan dan skill yang ada pada mereka untuk kemajuan majalah yang telah berusia satu dekade lebih ini. Semua itu, kita sambut dengan senang hati, karena atas nama kemajuan, siapa pun dia dan bagaimanapun jalan berfikirnya. Jika semua keinginan dan kemauan itu disikapi dalam tendensi positif, pasti akan berbuah manis. Tak lupa kami memohon kemaafan yang amat dalam, karena ketrlambatan penerbitan edisi April 2013 ini, hingga baru beberapa bulan kemudian bisa beredar ke tangan Anda sekalian. Ini karena berbagai kendala teknis yang dihadapi jajaran redaksi. Mulai dari persoalan personil, manajemen pengelolaan berita serta pendanaan yang tersendat-sendat, akibat ketatnya pengeluaran keuangan yang seharusnya bisa mudah. Edisi kali ini, kami menampilkan rubrik utama berupa laporan tentang dilema data kependudukan. Banyak yang tidak menyangka, betapa data kependudukan sangat penting artinya dalam pengambilan kebijakan dalam pemerintahan. Bahkan, bagi para staholders di bidang lain. Untuk persoalan ini, redaksi coba mengingatkan, harus ada upaya sistematis dilakukan pemerintah agar data penduduk dikelola secara baik, sistematis dan selalu up to date. Tak lupa kami membeberkan soal data kependudukan di kota Tebingtinggi yang kelihatan menyimpan dilema akut. Beberapa tulisan lain, turut mewarnai penyajian kali ini. Misalnya, ada ekonomi dan wanita yang menyoroti persoalan jula-jula yang mampu menghidupkan ekonomi keluarga. Atau peran politik perempuan menjelang Pileg 2014. Di rubrik pendidikan, kita coba meneropong hasil akhir UN 2012/2013 bagi siswa kota Tebingtinggi. Ada pula beberapa tulisan lain yang mencoba menguak berbagai masalah di kota Tebingtinggi dan sekitarnya, misalnya langkanya buah-buahan asli daerah ini, padahal dulunya buah-buahan daerah ini dikenal sebagai buah yang baik, semisal sawo, mangga dan rambutan. Beberapa rebrik lain dihadirkan jajaran redaksi SINERGI guna melengkapi edisi kali ini, dalam rangka segera masuk ruang percetakan dan bisa sampai ke tangan para pembaca budiman. Akhirnya, tak lupa kami sampaikan maaf yang panjang untuk penerbitan yang terlambat ini. Mudah-mudahan ke depan hal ini bisa diperbaiki demi kehadiran majalah yang kita cintai ini lebih baik lagi. Salam kami dari meja redaksi.
2
KETUA PENGARAH :
Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM ( WaliKota Tebing Tinggi )
WAKIL KETUA PENGARAH : H. Irham Taufik, SH, M.AP (Wakil WaliKota Tebing Tinggi )
PENGENDALI :
H. Johan Samose Harahap, SH, MSP (Sekdako Tebing Tinggi Deli )
PENANGGUNG JAWAB :
Ir. H. Zainul Halim (Asisten Administrasi Umum )
PIMPINAN REDAKSI : Ahdi Sucipto, SH (Kabag Adm. Humas PP)
REDAKSI :
Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda
BENDAHARA :
Jafet Candra Saragih
KOORDINATOR LIPUTAN : Drs Abdul Khalik, MAP
SEKRETARIS REDAKSI : Dian Astuti LAYOUT DESAIN GRAFIS Edi Suardi, S.Sos Aswin Nasution, ST
FOTOGRAFER : Sulaiman Tejo Chairul Fadhli
KOORDINATOR DISTRIBUSI RIDUAN
LIPUTAN DAN REPORTER :
Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan tanda pengenal (KTP,SIM,Paspor) dan Redaksi berhak m e n gu b a h t u l i s a n s e p a n j a n g t i d a k m engubah isi d a n maknanya. Tulisan dikirim ke alamat redaksi : Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Deli Deli Eimail :
[email protected] Facebook :
[email protected]
DAFTAR ISI SINERGI EDISI 124 APRIL 2013
4. MOMENTUM 8. SINERGITAS )) Penduduk 9. UTAMA )) Pentingnya Data Kependudukan Dalam Pembangunan )) Fakta Perbedaan Data Penduduk T.Tinggi Di Tiga Instansi
15 . PENDIDIKAN )) Tinjau UN SMP 16. EKONOMI )) Penataan pasar Pasar Gambir TebingTinggi 17. KESEHATAN )) Perawat Dituntut Tingkatkan Kompetensi 18. WANITA )) Pemko Tebingtinggi Peringati Hari Kartini 19. PARLEMENTARIA )) Reses Menjaring Aspirasi )) Reses Dprd Tebingtinggi Dapil II Padang Hulu )) Reses anggota DPRD Kota Tebing Tinggi Daerah Pemilihan III Kecamatan Rambutan dan Bajenis 22. HUKUM "" Sejarah Pengadilan Agama "" Tebing Tinggi . 25. PEMKO KITA )) Hari Otda dan Linmas Diperingati Pemko Tebingtinggi )) Realisasi Belanja APBD T.Tinggi 2012 Rp 479 Miliar )) BPS Tebingtinggi Sosialisasikan Sensus Pertanian 2013 )) Semarak Paskah Raya, Ratusan Wanita Kristen Ikuti Seminar Kesehatan )) RPJMD Kota Tebingtinggi Sebagai Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pimpinan Redaksi AHDI SUCIPTO.SH
Koordinator Liputan Drs.ABDUL KHALIK.MAP
Layout Desain Grafis ASWIN NAST.ST
Sekretaris Redaksi DIAN ASTUTI
Layout Desain Grafis EDI SUWARDI.S.Sos
Bendahara JAFET CHANDRA SARAGIH
Distributor RIDWAN
Redaksi JUANDA
Foto Grafer Sinergi FADHLI
25. PEMKO KITA )) Optimalisasi Asset BMD Berperan Penting Tingkatkan PAD )) FKUB Sarana Pemersatu Lintas Agama )) Tebingtinggi Juara III Kategori Guide di PRSU )) Peringatan HUT Provsu ke 65 di Kota Tebingtinggi
36 . AGAMA )) Naik Sepeda Mengajar Mengaji Keliling Kota Tebing Tinggi 37. INFONASIONAL )) Penduduk Dunia Mencapai 7,2 Miliar Jiwa )) Penduduk Indonesia 250 Juta Jiwa Tahun 2013 )) Tahun Pemilu, SBY Minta Tiga Agenda Terjaga 39. OLAH RAGA )) Kejuaraan Bulu Tangkis Usia Khusus SD a 40. SASTRA )) Demi Putri Tercinta Apapun Akan Kulakukan 42. SOSIAL )) DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM 43. RAGAM/PLURALIS )) Manado : Negeri Pembuangan Para Combatan 47. LENSA PEMKO )) Peringatan Hari Kartini Ke 134 Tahun 2013 )) Pengukuhan Pengurus Bkprm )) Pembukaan Mtq Ke-45 Kota Tebing Tinggi )) Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, Mm Menerima Audiensi Dan Memberi Bantuan Kepada Pemain Sepak Bola Anak-Anak 58. IKLAN GRATIS OVOP 59. TEPIAN )) IQBAL
Redaksi KHARUL HAKIM
Redaksi RIZAL SYAM
Foto Grafer Sinergi SULAIMAN
3
MOMENTUM
4
MOMENTUM
5
MOMENTUM
6
MOMENTUM
7
SINERGITAS
Penduduk
Penduduk (rakyat) merupakan syarat mutlak yang mesti ada dalam sebuah negara. Hal ini meliputi penduduk dan bukan penduduk (orang asing). Bukan penduduk berarti orang yang berada di wilayah suatu negara tapi tidak bermaksud untuk menetap. Dalam ilmu sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Daerah-daerah yang mereka tempati memiliki berbagai macam karakteristik. Ada yang menempati daerah pegunungan, ada yang menempati daerah pantai, dan sebagainya. Sifat seseorang didaerah tersebut juga berbeda-beda. Yang berbeda dari suatu penduduk tidah hanya sifat mereka tetapi juga penduduk di suatu daerah tertentu terdiri dari beragam golongan manusia. Ada yang berasal dari golongan orang muda, ada yang dari golongan orang tua, orang-orang yang berusia muda dan ada juga yang berusia sudah sangat tua. Penduduk dalam suatu daerah akan bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk ada 3 (tiga), yaitu: Pertama, Fertilitas atau Kelahiran sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain kelahiran menyangkut banyaknya bayi yang dapat lahir dan hidup. Natalitas memiliki arti yang sama dengan kelahiran hanya saja berbeda ruang lingkupnya. Kelahiran menyangkut perana banyaknya angka kelahiran pada perubahan penduduk. Sedangkan natalis menyangkut perana kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia. Sedangkan kedua, Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen demografi yang
8
dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak hanya bgi pemerintah tetapi juga bagi pihak swasta. Yang terutama yang berdiri pada bidang kesehatan, dan ekonomi. Dan ketiga, Migrasi yang merupakan salah satu faktor fundamental mempengaruhi jumlah peduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk di telaah secara khusus, mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata. Adanya faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan imigrasi Atas terjadinya perkembangan jumlah penduduk, maka sangat perlu diadakan pengendalian. Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Cina yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib. Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga berencana (KB). Tapi pergerakan program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan pen-
duduk Indonesia. Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal ini disebabkan oleh perpindahan atau oleh emigrasi besar-besaran. Juga bisa oleh penyakit, kelaparan maupun perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lampau penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh penyakit. Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran pembangunan sekaligus menikmati hasil pembangunan. Dalam kaitan peran penduduk tersebut, kualitas mereka perlu ditingkatkan melalui berbagai sumber daya yang melekat, dan pewujudan keluarga kecil yang berkualitas, serta upaya untuk menskenario kuantitas penduduk dan persebaran kependudukan. Penyebaran penduduk yang tidak merata akan mengakibatkan pemanfaatan sumber daya manusia tidak atau kurang efektif. Di luar Jawa banyak sumber daya alam yang belum atau kurang dimanfaatkan karena kekurangan tenaga kerja, sementara di Jawa banyak pengangguran karena terbatasnya lapangan kerja, kualitas penduduk rendah, yang ditandai dengan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan pendapatan perkapita yang rendah. Semua ini akan menjadi hambatan pembangunan. (khairul hakim)
UTAMA
Pentingnya Data Kependudukan Dalam Pembangunan
Jalanan sesak dan macat karena padatnya kenderaan. Mall dan pusat perbelanjaan dijejali warga yang hilir mudik sepanjang hari. Atau, pembangunan perumahan yang tidak pernah berhenti dan selalu laris manis terjual. Semua itu, hampir tak pernah disadari masyarakat awam. Yang mereka tahu, kondisi itu berbeda jauh dengan keadaan sekira 20-30 tahun lalu, di saat mana, jalan masih lengang dan lancar. Pusat perbelanjaan masih sedikit dan orang bebas berkeliaran. Demikian pula, perumahan masih jarang, sehingga lingkungan terasa nyaman, terhindar dari kebisingan. Udara masih bersih dan sejuk di pagi hari. Alam terasa bersahabat, karena pepohonan menghijau dihiasi gemericik air jernih yang bisa langsung diminum, saat leher terasa haus dan gerah. Berbeda dengan sekarang, air
sungai menguning dan sering membawa malapetaka banjir. Pohon sudah mulai menghilang, sehingga bumi terasa gersang. Lalu apa gerangan yang terjadi dalam pergerakan waktu tiga dekade itu? L e d a k a n P e n d u d u k Salah satu jawaban utama, adalah terjadinya ledakan penduduk yang berada diluar kontrol alam dan pemerintah. Hanya dalam rentang waktu satu Abad, jumlah penduduk Indonesia bertumbuh signifikan. Jika tahun 1900 penduduk Indonesia diperkirakan hanya mencapai 40,2 juta jiwa, pada tahun 2000 meningkat lima kali lipat menjadi 205,6 juta jiwa.
Meskipun laju pertumbuhan penduduk (LPP) menurun dari 1,34% tahun 2005 menjadi 1,18% tahun 2015, namun jumlah absolut penduduk masih cukup besar kenaikannya. Jumlah penduduk meningkat dari 219 juta jiwa tahun 2005 menjadi sekitar 248 juta jiwa tahun 2015. Jumlah penduduk yang besar ini, disumbangkan dari sejarah pertumbuhan penduduk yang tinggi di masa 1970-1980an yang mencapai
sekitar 2,32 persen per tahun. Meskipun upaya penurunan laju pertumbuhan penduduk sudah berhasil dilakukan, namun jumlah penduduk besar masih akan terus bertambah setiap tahunnya. Secara absolut pertambahan penduduk Indonesia masih akan meningkat sekitar 3 sampai 4 juta jiwa per tahun. Penambahan jumlah penduduk yang besar ini disumbangkan oleh jumlah kelahiran yang masih tinggi. Jumlah kelahiran per tahun masih tinggi sekitar 4,279 juta tahun 2009 – 4,243 tahun 2014. Apabila dilihat pertumbuhan penduduk dengan tingkat fertilitas, maka terdapat kecenderungan bahwa jumlah penduduk besar terjadi jika tingkat fertilitas juga tinggi. Secara global, persebaran penduduk dunia juga memperlihat ketimpangan yang mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filpina, Burma, Thailand, Brunei Darussalam) saat ini di huni sekira 600 juta jiwa penduduk dari
9
UTAMA dari total penduduk dunia per 2011 mencapai 7 milyar jiwa. 40 persen dari 600 juta jiwa itu mendiami pulau-pulau Indonesia. Sedangkan benua Asia secara keseluruhan menjadi hunian 60 persen warga dunia. Berbeda dengan Eropah dan Afrika yang hanya dihuni 13,5 persen penduduk dunia, atau Amerika yang dihuni 11 persen dari total penduduk dunia.
Data Kependudukan
Sayangnya, hingga kini pengelolaan pertumbuhan penduduk negeri terbesar keempat di dunia itu, sesudah Cina, India, Amerika dan Rusia, belum dikelola secara baik. Mulai dari aspek fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian) juga bersoalan mobilitas (perpindahan), semua berlangsung secara alamiah, tanpa adanya manajemen kependudukan yang memadai. Padahal, sama diketahui, lemahnya pengelolaan penduduk akan berdampak luas dan besar, bahkan bisa memunculkan kiamat kecil sebelum datangnya kiamat besar, ketika alam menolak kehadiran manusia di atas permukaannya. Paling tidak, menurut Prof. Dr. Sri Moertiningsih Adioetomo, SE, MA, PhD (2011) ada enam isu utama dan strategis persoalan kependudukan saat ini. Pertama, jumlah penduduk besar yang terus bertambah. Kedua, ledakan penduduk usia kerja muda, Ketiga, jumlah penduduk lansia yang meningkat, keempat, mobilitas penduduk yang meningkat, kelima, data kependudukan yang belum memadai; serta keenam kualitas manusia yang belum memadai.
Dari keenam isu strategis dan utama persoalan kependudukan itu, faktor kunci yang menjadi dasar, adalah bagaimana data kependudukan yang ada dikelola, sebagai salah satu sarana menangani berbagai permasalahan yang ada. Data kependudukan membutuhkan akurasi yang tinggi dan kuat, sebagai sumber utama informasi dalam mengambil kebijakan terhadap persoalan kependudukan yang ada. Namun, jika data kependudukan yang dimiliki validitasnya sangat lemah, dipastikan pengambilan kebijakan oleh Negara akan menghadapi kendala besar dan akan berakhir dengan kegagalan.
10
Contoh paling mudah dari dampak lemahnya data kependudukan, adalah pemberian subsidi pemerintah yang tidak tepat sasaran. Berbagai pemberian subsidi (kenaikan BBM, dll) yang digulirkan pemerintah kepada warga kurang mampu/miskin, sejak bertahun-tahun, selalu memunculkan persoalan ditengah masyarakat. Misalnya, ada subsidi dinikmati oleh yang tidak berhak. Pada saat bersamaan, banyak pula masyarakat yang seharusnya mempunyai hak atas subsidi itu, justru tidak mendapatkannya. Akibatnya, terjadi ketidak puasan massif yang bermuara pada insiden kekerasan di sana sini. Hal itu bisa terjadi, diakibatkan data yang diperoleh pemerintah dari unsur pemerintah terbawah (RT/RW, Kadus), validitasnya rendah, sehingga penyalurannya kemudian bermasalah. Tak sampai di situ, pemberian subsidi yang salah sasaran, juga memperpanjang rantai persoalan, karena si penerima subsidi yang salah, justru memanfaatkan subsidi itu untuk memperkuat posisinya ditengah persaingan hidup yang kian berat. Akibat berikutnya, jurang antar di kaya dan si miskin kian melebar, sehingga memunculkan kecemburuan sosial yang mudah memicu tindak kekerasan dan kerusuhan ditengah masyarakat. Amuk massa yang belakangan sering meletup di berbagai daerah, merupakan dampak ikutan oleh faktorfaktor kebijakan yang salah, saat suatu kebijakan diluncurkan pemerintah. Kesalahan itu, awalnya dipicu oleh ketersediaan data yang tidak akurat dan valid. Inilah bahaya sosial yang jarang disadari para pengambil keputusan, terkait data kependudukan yang ada sekarang. Secara sederhana, terjadinya ketidak puasaan massif dan berujung pada kerusuhan dalam soal subsidi itu, kronologisnya dimulai dari data warga miskin yang diambil dari Ketua RT/ RW atau kepala dusun di kelurahan dan desa suatu daerah. Diperkirakan, karena minimnya pengetahuan soal peta kemiskinan atau ada unur subjektifitas, petugas pencacah melakukan pencatatan serampangan. Maka diperoleh lah data warga miskin yang tak sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Data itu, selanjutnya dipergunakan pihak pemerintahan desa dan kelu-
rahan sebagai bahan laporan ke kecamatan. Pihak kecamatan pun menggunakan laporan itu untuk disampaikan kepada atasannya, begitu selanjutnya. Ditingkat pusat, data itu diolah sedemikian rupa untuk jadi acuan dalam pelaksanaan subsidi. Tapi apa lacur, karena memang data warga miskin sejak awal sudah salah, penerapannya pun kemudian menjadi salah dan menimbulkan persoalan di kalangan warga. Data yang lazim berubah-ubah dan dikenal dengan istilah ‘data bergerak’ itu banyak digunakan instansi berbasis bantuan masyarakat, semisal Dinas Sosial. Atau instansi politis semisal Dinas Kependudukan dan Capil. Juga termasuk didalamnya KPU. BPS sebagai lembaga resmi pemerintah yang memasok data, sayangnya menggunakan ‘data tetap’ sebagai laporan, melalui Sensus periodik yang dilakukan 10 tahun sekali. Dengan pendekatan itu, umumnya data BPS menjadi out of date akibat terjadinya arus pergerakan kependudukan yang tinggi, dalam ketiga aspek, yakni fertilitas, mortalitas dan mobilitas penduduk. Dengan pendekatan itu, tidak heran pula jika data yang disajikan BPS, selalu tidak nyambung dengan kondisi kekinian. Dampaknya juga akan sama dengan data bergerak di atas, yang diolah dengan akurasi rendah, berupa kesalahan dalam pengambilan kebijakan terhadap masyarakat.
Penduduk dan Pembangunan
Dalam Rencana Jangka Panjang Nasional 2005-2025, Indonesia sesungguhnya telah menempatkan kependudukan sebagai indikator kemajuan suatu bangsa. Ini menunjukkan bahwa pemerintah sendiri mengakui pentingnya kependudukan dalam pembangunan.
Namun, dengan laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi, disertai persebaran penduduk yang timpang, serta rendahnya kualitas penduduk, menunjukkan bahwa pembangunan kependudukan di Indonesia masih belum optimal. Peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang hanya berada di urutan 124 dari 187 negara menunjukkan masih rendahnya kualitas penduduk Indonesia.
UTAMA Apa pun argumennya, hal ini menunjukkan bahwa posisi relatif Indonesia memang masih di bawah 123 negara lainnya. Bagaimanapun juga, kependudukan bersifat multidimensi karena terkait dengan berbagai aspek pembangunan. Mengabaikan isu kependudukan akan menciptakan konsekuensi terhadap pembangunan. Penduduk (orangnya) dan kependudukan (hal ihwal yang terkait penduduk) menjadi determinan (penentu) keberhasilan pembangunan.
Tanpa pengendalian kelahiran yang memadai, laju pertumbuhan penduduk akan tinggi. Mengurangi makna dari pertumbuhan ekonomi. Fakta memperlihatkan pembangunan di Asia Timur dan Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir sangat berhasil, dan ini tidak terlepas dari keberhasilan masingmasing pemerintahnya dalam mengendalikan ang ka kelahiran. Dampaknya, ukuran keluarga menjadi lebih kecil. Struktur penduduk menurut umur mengalami perubahan. Jumlah bayi dan penduduk usia muda dalam suatu keluarga berkurang. Anggota keluarga berusia produktif meningkat, beban setiap keluarga berkurang. Berdampak pada peningkatan kemampuan menabung penduduk yang lebih besar. Program Keluarga Berencana (KB) memang menekankan pada aspek pengendalian kelahiran, namun makna KB sesungguhnya jauh melampaui hal itu. KB bukan hanya sekadar kontrasepsi, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas keluarga. Terkadang ada pendapat yang menyatakan bahwa banyak orang yang sanggup membiayai anak dalam jumlah yang banyak. Uang diartikan mampu memenuhi kebutuhan anak.
Padahal, anak tidak sekadar membutuhkan uang, melainkan juga perhatian, waktu, dan kasih sayang. Oleh karenanya, KB harus dimaknai dengan filosofi yang benar, dan bukan sekadar pengendalian kelahiran. Mundurnya program KB nasional setelah otonomi daerah perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. KB tidak lagi menjadi ukuran kinerja pembangunan daerah. Padahal, kegagalan program KB tidak hanya berdampak terhadap lonja-
kan penduduk saja, tetapi juga lambatnya peningkatan kualitas penduduk Indonesia. Selain jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, kita juga perlu mencermati distribusi penduduk antarpulau yang tidak merata. Data menunjukkan bahwa ada keterkaitan yang erat antara distribusi penduduk dan kontribusi ekonomi.
Sebagai contoh, dari data BPS tahun 2010, Pulau Jawa, Madura, dan Bali yang dihuni hampir 60 persen penduduk Indonesia, ternyata menyumbangkan sekitar 62 persen perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan Sumatra yang dihuni oleh sekitar 21 persen penduduk Indonesia, juga memiliki kontribusi ekonomi sebesar 21 persen terhadap perekonomian nasional. Papua, dengan penduduk 1,24 persen, menyumbangkan ekonomi sebesar 1,28 persen terhadap perekonomian Indonesia.
Ini memperlihatkan bahwa besaran aktifitas ekonomi serupa dengan besaran jumlah penduduk. Data kependudukan harus menjadi basis bagi perencanaan pembangunan nasional maupun daerah. Setiap perencanaan sektoral harus menggunakan informasi tentang situasi kependudukan sebagai asumsi penyusunan perencanaan. Variabel kependudukan tidak hanya menjadi target dalam perencanaan pembangunan, melainkan juga sebagai asumsi penyusunan perencanaan pembangunan.
Sebagai contoh, dalam penyusunan APBD seharusnya berangkat dari asumsi jumlah, struktur, dan persebar an penduduk. Mungkin saja kita akan kagum dengan nilai nominal alokasi anggaran kesehatan di suatu daerah. Namun kita tidak perlu terkejut jika ternyata setelah dibagi jumlah penduduk menghasilkan nilai yang kecil. Data penduduk seharusnya tidak hanya digunakan untuk keperluan pemilihan umum saja. Tidak hanya untuk keperluan memperoleh dana alokasi umum saja. Tetapi lebih dari itu, data situasi kependudukan mencerminkan sebuah sinyal tentang apa yang dibutuhkan oleh penduduk. Tentang bagaimana strategi yang tepat, untuk menghasilkan pembangunan yang sesungguhnya. Dengan menjadikan penduduk sebagai subjek dan objek pembangunan. Sebagai
subjek, penduduk harus berkualitas agar mampu berpartisipasi secara optimal dalam pembangunan. Sebagai objek, penduduklah yang harus menerima manfaat pembangunan.
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini diperkirakan sudah mencapai 240 juta jiwa, Indonesia perlu segera menata kependudukannya secara serius. Data kependudukan tidak hanya dimaknai sebagai pelengkap profil negara atau daerah saja. Tetapi harus menjadi pijakan dasar dalam pembangunan. Kependudukan menjadi penentu utama keberhasilan pembangunan, dan hasil pembangunan itu sendiri akan memengaruhi situasi kependudukan. Pengabaian terhadap isu kependudukan dapat menjadi "bom waktu" bagi generasi mendatang. Integrasi Dimensi Kependudukan Dan Perencanaan Pembangunan
Pembangunan kependudukan adalah pembangunan sumberdaya manusia. Berbagai studi dan literatur memperlihatkan bahwa kualitas sumberdaya manusia memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dalam jangka pendek investasi dalm sumberdaya manusia memang nampak sebagai suatu upaya yang “sia-sia”. Naum dalam jangka panjang investasi tersebut justru mendorong pertumbuhan ekonomi. Johnson dan Lee (1987) melakukan analisis regresi terhadapa pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi pada 75 negara berkembang. Dua ukuran pertumbuhan ekonomi yang dipergunakan yaitu GNP pada tahun 1987 dan GNP per capita antara tauhun 1980–1987. pertumbuhan penduduk dibagi menjadi dua bagian yaitu pertumbuhan penduduk masa lalu yaitu pertumbuhan penduduk per tahun antara 1965–1980 dan pertumbuhan penduduk saat ini yaitu pertumbuhan penduduk per tahun antara tahun 1980–1987. pembagian ini dilakukan karena adanya dampak jangka pendek dan jangka panjang dari pertumbuhan penduduk itu terhadap pertumbuhan ekonomi. Studi tersebut menemukan hubungan bahwa pertumbuhan penduduk yang tinggi antara tahun 19801987 berhubungan dengan rendahnya
11
UTAMA GNP per kapita pada tahun 1987 dan juga berhubungan dengan rendahnya pertumbuhan GNP antara tahun 1980–1987 Demikian pula berbagai studi dan literatur memperlihatkan bahwa investasi dalam kesehatan dan pendidikan dalam jangka panjang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Studi yang dilakukan oleh Rosenzwig (1988) misalnya menemukan hubungan positif sebesar 0.49 antara enrollment rate sekolah dasar dari wanita usia 10–14 tahun terhadap peningkatan GNP per kapita. Demikian pula ditemukan hubungan positif sebesar 0.54 antara tingkat melek huruf dengan pertumbuhan GNP per kapita. Studi tersebut dilakukan atas data makro dari 94 negara berkembang. Dalam hal mengintegrasikan dimensi kependudukan dalam perencanaan pembangunan (baik nasional maupun daerah) maka manfaat paling mendasar yang diperoleh adalah besarnya harapan bahwa penduduk yang ada didaerah tersebut menjadi pelaku pembangunan dan penikmat hasil pembangunan. Itu berarti pembangunan berwawasan kependudukan lebih berdampak besar pada peningkatan kesejahteraan penduduk secara keseluruhan dibanding dengan orientasi pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan (growth). Dalam pembangunan berwawasan kependudukan ada suatu jaminan akan berlangsung proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan berwawasan kependudukan menekankan pada pembangunan lokal, perencanaan berasal dari bawah(bottom up planning), disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat lokal, dan yang lebih penting adalah melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Sebaliknya orientasi pembangunan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membawa pada peningkatan ketimpangan pendapatan. Industrialisasi dan liberalisasi yang terlalu cepat memang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas namun sekaligus juga meningkatkan pengangguran dan setengah menganggur. Sebagaimana yang terlihat selam ini di Indonesia. Demikian pula dalam pertumbuhan (growth) ada yang dinamakan dengan ‘limit to growth’. Konsep ini mengacu pada kenyataan bahwa suatu pertumbuhan ada batasnya. Jika batas dari terlampaui maka
12
yang kemudian terjadi adalah terjadinya ‘pemusnahan’ atas hasil-hasil pembangunan tersebut. Nampaknya ini yang sedang berlangsung di Indonesia dengan terjadinya krisis ekonomi sekarang ini. Jika diingat beberapa tahun yang lalu selalu ada peringatan bahwa perekonomian kita terlalu memanas dan lain sebagainya. Itu tidak lain adalah kata lain bahwa pertumbuhan ekonomi kita sedang memasuki apa yang disebut dengan “limit to growth’. Bnahwa pertumbuhan ekonomi tersebut tidak dapat dipacu lebih tinggi lagi dengan melihat pada kondisi fundamental yang ada. Ada beberapa kritik lagi yang ditujukan kepada konsep pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan, yaitu: (1) prakasa biasanya dimulai dari pusat dalam bentuk rencana formal; (2) proses penyusunan program bersifat statis dan didominasi oleh pendapat pakar dan teknokrat; (3) teknologi yang digunakan biasanya bersifat ‘scientific’ dan bersumber dari luar; (4) mekanisme kelembagaan bersifat ‘top-down’; (5) pertumbuhannya cepat namun bersifat mekanistik; (6) organisatornya adalah para pakar spesialis; dan (7) orintasinya adalah bagaimana menyelesaikan program/proyek secara cepat sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan. Dengan melihat pada kreteria di atas nampak bahwa peranan penduduk lokal dalam proses pembangunan sangat sedikit. Kritik para ahli terhadap orientasi pembangunan yang mengutamakan pada pertumbuhan tersebut telah berlangsung pada paruh waktu pertama tahun 1980an. Para cendekiawan dari MIT dan Club of Rome pada kurun waktu tersebut secara gencar mengkritik orientasi pembangunan ekonomi tersebut. Dari berbagai kajian dan diskusi tersebut kemudian munculah perspektif pembangunan yang kemudian dikenal dengan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Konsep pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai pembangunan utuk memenuhi kebutuhan pada saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan secara implisit terkandung makna pentingnya memperhatikan aspek penduduk dalam pelaksanaan pembangunan. Pembangunan berwawasan kependudukan menurut pada strategi pembangunan yang bersifat ‘bottom-up planning’. Melalui pendekatan ini, tujuan utama
seluruh proses pemabngunan adalah lebih memeratakan kesejahteraan penduduk daripada mementingkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Karena itu pendekatan ‘bottomup’ berupaya mengoptimalkan penyebaran sumberdaya yang dimiliki dan potensial ke seluruh wilayah dan membangun sesuai dengan potensi dan masalah khusus yang dihadapi oleh daerah masing-masing. Saat ini banyak pemerintah di negara-negara berkembang mengikuti aliran ‘bottom-up planning’ dengan maksud lebih menyeimbangkan pelaksanaan pemabngunan, dalam arti memanfaatkan ruang dan sumberdaya secara lebih efisien. Pendekatanbottom-up mengisyaratkan kebebasan daerah atau wilayah untuk merencanakan pembangunan sendiri sesuai dengan keperluan dan keadaan daerah masing-masing. Oleh karena itu otonomi yang seluas-luasnya perlu diberikan kepada masing-masing daerah agar mampu mengatur dan menjalankan berbagai kebijaksanaan yang dirumuskan sendiri guna peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah atau kawasan yang bersangkutan. Melalui otonomi daerah, yang berarti adalah desentralisasi pembangunan, maka laju pertumbuhan antar daerah akan semakin seimbang dan serasi, sehingga pelaksanaan pembangunan nasional serta hasil-hasilnya semakin merata di seluruh Indonesia. Beberapa kata kunci yang perlu diberikan penekanan pada pemabngunan daerah adalah (1) pembangunan daerah disesuaikan dengan prioritas dan potensi masing-masing daerah, dan (2) adanya keseimbangan pemabngunan antar daerah. Kata kunci pertamamengandung makna pada kesadaran pemerintah untuk melakukan desentralisasi pemabngunan terutama berkaitan dengan beberapa sektor pembangunan yang dipandang sudah mampu dilaksanakan di daerah masingmasing, berarti pengambilan keputusan pembangunan berada pada tingkat daerah. Kata kunci kedua mengandung makna adanya kenyataan bahwa masing-masing daerah memiliki potensi, baik alam, sumberdaya manusia maupun kondisi geografis yang berbeda-beda, yang menyebabkan ada daerah yang memiliki potensi untuk berkembang secara cepat. Sebaliknya ada pula daerah yang kurang dapat berkembang karwena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Adanya
UTAMA perbedaan potensi antar daerah ini menyebabkan peran pemerintah pusat sebagai ‘pengatur kebijaksanaan pemabngunan nasional’ tetap diperlukan agar timbul keselarasan, keseimbangan dan keserasian perkembangan semua daerah. Baik yang memiliki potensi yang berlebihan maupun yang kurang memiliki potensi. Dengan demikian, melalui otonomi dalam pengaturan pendapatan, sistem pajak, keamanan warga, sistem perbankan, dan berbagai pengaturan lain yang diputuskan daerah sendiri, pemabngunan setemapat dijalankan.
Ada beberapa ciri kependudukan Indonesia dimasa depan yang harus dicermati dengan benar oleh para perencana pembangunan baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Beberapa ciri tersebut antara lain adalah: 1. Penduduk Dimasa Depan Akan Semakin Tinggi Pendidikannya. Penduduk yang makin berpendidikan dan sehat akan membentuk sumber daya manusia yang makin produktif. Tantangannya adalah menciptakan lapangan kerja yang memadai. Sebab bila tidak, jumlah penganggur yang makin berpendidikan akan bertambah. Keadaan ini dengan sendirinya merupakan pemborosan terhadap investasi nasional. Karena sebagian besar dana tercurah dalam sektor pendidikan, disamping kemungkinan terjadinya implikasi sosial lainnya yang mungkin timbul. 2. Penduduk Yang Makin Sehat Dan Angka Harapan Hidup Naik. Usia harapan hidup yang tinggi dan jumlah penduduk lanjut semakin besar akan juga menuntut kebijaksanaan-kebijaksanaan yang serasi dan sesuai dengan perubahan tersebut. Suatu tantangan pula untuk dapat memanfaatkan panduduk usia lanjut yang masih potensial agar dapat dimanfaatkan sesuai pengetahuan dan pengalamannya. 3. Penduduk Akan Bergeser Ke Usia Yang Lebih Tua. Pada saat ini di Indonesia telah terjadi proses transisi umur penduduk Indonesia dari penduduk muda ke pensusuk tua (ageing process). Pergeseran struktur umur muda ke umur tua produktif akan membawa konsekuensi peningkatan pelayanan pendidikan terutama pendidikan tinggi dan kesempatan kerja. Sedang pergeseran struktur umur produktif ke umur tua pada akh-
irnya akan mempunyai dampak terhadap persoalan penyantunan penduduk usia lanjut. Bersamaan dengan perubahan sosial ekonomi diperkirakan akan terjadi pergeseran pola penyantunan usia lanjut dari keluarga kepada institusi. Apabila hal ini terjadi, maka tanggung jawab pemerintah akan semakin berat. 4. Penduduk Yang Tinggal di Perkotaan Semakin Banyak. Seiring dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarakat, presentase penduduk yang tinggal diperkotaan meningkat dari tahun ke tahun. Masalah urbanisasi akan menjadi masalah yang semakin meninjol. Penduduk perkotaan akan bertambah terus sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Dengan demikian, tuntutan fasilitas perkotaan akan bertambah pula. Tambahan volume fasilitas perkotaan akan sangat berpengaruh terhadap keadaan dan perkembangan fisik kota yang bersangkutan. Meningkatnya sarana perhubungan dan komunikasi antar daerah, termasuk di daerah perdesaan, menyebabkan orang dari perdesaan tidak perlu lagi melakukan migrasi dan berdiam di daerah perkotaan. Mereka cukup menuju daerah perkotaan manakala diperlukan. Hal ini dapat dilakukan dalam kurun waktu harian, mingguan, bahkan bulanan. Dengan semakin berkembangnya sarana transportasi dan komunikasi, pola mobilitas penduduk seperti itu akan semakin banyak dilakukan, sementara migrasi permanen cenderung akan makin menurun. 5. Jumlah Rumahtangga akan Meningkat namun Ukurannya Makin Kecil. Perubahan pola kelahiran dan kematian akan berpengaruh pada struktur rumahtangga. Dimasa depan ukuran rumahtangga akan semakin mengecil, namun jumlahnya akan semakin banyak. Dengan makin sedikitnya jumlah anak yang dimiliki dan disertai dengan peningkatan kesehatan penduduk, seiring tingkat pendidikan dan keterampilan yang lebih baik, memberikan kesempatan pula bagi individu maupun keluarga untuk melakukan mobilitas kedaerah lain. Apalagi bilamana otonomi daerah dilaksanakan sesuai aturan dan keperluannya. 6. intensitas Mobilitas Penduduk Yang Makin Tinggi. Mobilitas penduduk yang makin tinggi baik secara internal maupun internasional menuntut jaringan prasarana yang makin baik dan luas.
Selain itu akan membawa kepada pergeseran norma-norma masyarakat, seperti ikatan keluarga dan kekerabatan. Kesemuanya ini dapat membawa dampak yang berjangka panjang terhadap perubahan sosial budaya masyarakat. 7. Masih Tingginya Pertumbuhan Angkatan Kerja. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, maka laju pertumbuhan angkatan kerjanya pun cukup tinggi. Permasalahan yang ditimbulkan oleh besarnya jumlah dan pertumbuhan angkatan kerja tersebut disatu pihak menuntut kesempatan kerja yang lebih besar. Dipihak lain menuntut pembinaan angkatan kerja itu sendiri agar mampu menghasilkan keluaran yang lebih tinggi sebagai prasyarat untuk memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas. 8. Terjadi Perubahan Lapangan Kerja. Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan bersifat primer, seperti pertanian, pertambangan, menuju lapangan pekerjaan sekunder atau bangunan. Lalu pada akhirnya akan menuju lapangan kerja tersier atau sektor jasa. Berbagai ciri dan fenomena diatas sudah sepantasnya diamati secara seksama, dalam rangka menetapkan alternatif kebijaksanaan selanjutnya.
Penutup Dalam perspektif demikian, data kependudukan menjadi penting bila dihadapkan dengan berbagai persoalan kebangsaan di masa mendatang. Potensi penduduk yang besar jika tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan masalah besar, bagi bangsa Indonesia. Ketersediaan data kependudukan yang akurat menjadi persoalan utama untuk bisa menciptakan pembangunan berbasis penduduk. Dengan data akurat, persebaran hasil pembangunan akan kian baik dan mampu meredam ketidak puasan sosial yang dapat memicu terjadinya berbagai kerusuhan. Diperlukan sebuah lembaga yang khusus mengelola data kependudukan untuk menjaga akurasinya, sebagai bahan informasi pemngambilan kebijakan yang terukur dan valid dalam rangka proses pemerataan hasil-hasil pembangunan. Abdul Khalik (Diolah dari berbagai sumber)
13
UTAMA
Fakta Perbedaan Data Penduduk T.Tinggi Di Tiga Instansi Akurasi dan validasi data, inilah kunci awal suksesnya sebuah penyelenggaraan kebijakan yang akan diluncurkan pemerintah, mulai dari pusat hingga daerah. Jika akurasi data yang dimiliki lemah, maka dampaknya akan sangat luar biasa bagi pemerintah itu sendiri. Bahkan, bisa menimbulkan prasangka di banyak kalangan yang punya kepentingan terhadap data dimaksud. Sebagai contoh, adalah data penduduk dewasa yang memiliki hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum (Pemilu). Terdapat sejumlah perbedaan antara data bergerak dan tidak bergerak soal jumlah penduduk. Perhatikan laporan ini. Jumlah penduduk kota Tebingtinggi dari tiga instansi yang memiliki otoritas untuk pendataan, ternyata datanya berbeda satu dengan lainnya. Diperkirakan, perbedaan jumlah penduduk dari tiga instansi, yakni Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil serta Komisi Pemilihan Umum (KPU), berakibat dugaan adanya data penduduk fiktif, tak bisa dihindari. Kepala BPS kota Tebingtinggi Ridwan, SH, saat dikonfirmasi, belum lama ini, mengatakan berdasarkan data BPS penduduk kota Tebingtinggi mencapai 146.606 jiwa. Data itu hasil dari proyeksi pertumbuhan penduduk 1,6 persen per tahun dari Sensus Penduduk (SP) 2010 lalu sebesar 145.248 jiwa. “Dengan proyeksi pertumbuhan 1,6% dalam dua tahun, total penduduk kota Tebingtinggi sebesar itu,” ujar Ridwan, SH, di ruang kerjanya. Ditambahkan, jumlah penduduk yang berusia 17 tahun ke atas dan berhak memiliki KTP serta memilih hanya dalam kisaran 98-99 ribu jiwa saja. Karena pada SP 2010 jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas mencapai 96 ribu jiwa. Diterangkan, metode pengumpulan data penduduk, dilakukan BPS dengan cara door to door mengerahkan pencacah langsung ke rumah penduduk. Bahkan, guna mendukung validitas data, pendataan dilakukan dengan jadwal pendataan (time light) yang ketat. “Kami mendata hanya 1 bulan menjaga akurasinya,” tegas Ka BPS itu. Berbeda dengan jumlah data BPS itu, Disdukcapil kota Tebingtinggi justru memiliki data jumlah penduduk yang berhak memiliki KTP atau berusia 17 tahun ke atas, sementara ini mencapai 100.585 jiwa. Data itu diperoleh dari hasil pendataan KTP elektronik yang kini tengah dilaksanakan. Dari data itu, masih pula tersisa 6.000 lebih
14
penduduk yang belum mendaftar atau didaftar mengurus e-KTP. Kemudian, jika digabungkan keseluruhan data yang terdaftar dan belum terdaftar ada 107 ribu lebih warga berusia 17 tahun ke atas di kota itu. Jika dibanding dengan data BPS dalam kisaran 98-99 ribu, terdapat selisih mencapai 8-9 ribu jiwa penduduk usia 17 tahun ke atas. Pun begitu, salah seorang Camat mengakui sisa warga yang belum terdaftar e-KTP validitasnya diragukan. Pada salah satu kecamatan misalnya, terdapat 1.600 warga belum terdaftar. Namun, diperkirakan hanya sekira 600 jiwa saja secara faktual data itu ada, selebihnya tidak ada. “Dari jumlah 6.000 itu, paling yang memang ada hanya 2.000 saja lah,” ujar Camat yang minta namanya tak dimuat. Tapi diakui, menghilangkan data penduduk merupakan pelanggaran UU No.23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Terkait itu, data pemilih di KPUD kota Tebingtinggi, juga menunjukkan adanya perbedaan signifikan. Ketua KPUD Wal Ashri, SP, MM, menginformasikan data pemilih untuk Pilgubsu 2013 mencapai 119.355 pemilih. Data awal itu berdasarkan DPT Pilkada kota Tebingtinggi 2010 mencapai 113 ribu lebih pemilih. Kemudian diperbarui oleh petugas pendata daftar pemilih (PPDP) di setiap lingkungan. Dari data itu, hanya dalam tempo dua tahun terdapat pertambahan penduduk kota Tebingtinggi yang berhakmemilih mencapai 6 ribu jiwa. Selisih data kependudukan dari tiga intansi itu , khususnya yang berusia 17 tahun ke atas, berhak punya KTP dan berhak memilih, cukup signifikan. Di mana data BPS hanya 98-99 ribu jiwa, tapi Disdukcapil mencapai 100.585 yang jika ditambah yang belum terdaftar 2 ribu jiwa menjadi 102.585, sedangkan data KPUD mencapai 119.355 pemilih. Artinya rata-rata selisih masing-masing instansi mencapai 4 ribu jiwa hingga 19 ribu jiwa. Kelang setahun kemudian, KPUD kota Tebingtinggi melakukan pendataan kembali dalam rangka Pemilu 2014. Hasil dari pendataan lembaga penyelenggara demokrasi itu, ternyata berbeda lagi dari tahun sebelumnya. Ada pertambahan penduduk mencapai sekira 7 ribu jiwa lebih. Persoalannya, hasil pendataan itu mematok pemilih mencapai 126.434 jiwa dari sebelumnya 119.355 jiwa pemilih Pilkada 2011. Inilah fakt pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam dua tahun terakhir di kota Tebingtinggi.
Pemilih Pileg Di T.Tinggi 126.434 Jiwa
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Tebingtinggi Wal Ashri, SP, MM, mengatakan daftar pemilih sementara (DPS) Pemilu legislatif (Pileg) di Kota Tebingtinggi berjumlah 126.434 pemilih yang tersebar di 405 TPS (tempat pemungutan suara). DPS tersebut diumumkan mulai 11 - 24 Juli 2013 untuk selanjutnya ditetapkan sebagai DPT (daftar pemilih tetap) pada 23 September 2013. Hal ini disampaikan Wal Ashri, belum lama ini. "Ya kita sudah mengumumkan DPS Pileg Kota Tebingtinggi sampai 24 Juli 2013. Jika ada warga masyarakat yang belum tercantum namanya di DPS agar segera memberitahukan ataupun melaporkannya ke KPU atau PPS setempat," jelasnya, sembari menyebutkan KPU Tebingtinggi telah memberikan sofcopy DPS kepada Parpol tingkat kecamatan. Ditegaskannya, Parpol peserta Pileg harus ikut pro aktif untuk mengecek nama masyarakat yang sudah diklaim sebagai peserta pemilih dari parpol yang bersangkutan. Diutarakannya, seandainya nanti ada masyarakat tidak terdaftar dalam DPT yang akan diumumkan KPU secara nasional 23 September 2013, maka tetap dapat diikutkan menjadi pemilih pada Pileg 9 April 2014. Artinya, KPU tetap mengakomodir seluruh masyarakat untuk memilih asalkan memenuhi persyaratan, misalnya sudah berusia 17 tahun. KPU Tebingtinggi juga, kata dia, akan memberikan salinan DPS kepada parpol yang menjadi peserta Pemilu Legislatif untuk mengetahui nama-nama pemilih dari parpol yang bersangkutan. Data yang disampaikan KPUD kota Tebingtinggi ini berbeda dari tahun ke tahun serta data tetap yang dilansir BPS kota Tebingtinggi. Misalnya, pada Pilkada 2011 tercatat pemilih hanya 120 ribu lebih. Sedangkan dari Sensus BPS 2010, jumlah pemilih diperkirakan hanya berkisar 102 ribu jiwa saja. Jika melihat dari pertumbuhan jumlah pemilih di atas, diperkirakan terjadi arus mobilisasi yang tinggi di kota Tebingtinggi dalam beberapa tahun belakangan. Ini menunjukkan kota lintasan itu akan mengalami problema kependudukan yang akut, jika tidak dilakukan langkah penanganan sejak awal. Rata-rata pertumbuhan penduduk dari faktor mobilitas mencapai 4 ribu-5 ribu jiwa pertahun. Padahal, angka pertumbuhan hanya dipatok 2,1 persen saja per tahun. Abdul Khalik
PENDIDIKAN
TINJAU UN SMP “Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan bersama Kadis Pendidikan Drs H Pardamean Siregar terlihat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di SMP Negeri 1 di Jalan Sutomo kota setempat”.
TINJAU UN SMP 37 Siswa Tidak Ikut Ujian
Meskipun persoalan distribusi naskah soal UN SMP/MTs Negeri dan Swasta di Kota Tebingtinggi dinyatakan lengkap dan pelaksanaannya berjalan lancar, namun hingga hari kedua Ujian Nasional Tingkat SMP dikota itu, Selasa (23/4) diketahui sebanyak 37 siswa yang tidak mengikuti ujian. Hal itu diketahui saat Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM bersama Kadis Pendidikan Drs H Pardamean Siregar meninjau pelaksanaan UN SMP ke sejumlah sekolah dikota itu. Dari catatan yang diperoleh, sebanyak 37 orang murid yang tidak ikut UN SMP, tiga orang diantaranya karena sakit, selebihnya belum diketahui penyebabnya.
Ada juga murid yang bersangkutan (tak ikut ujian) akibat telah meninggal dunia, namun namanya masih tercantum dalam NIS (Nomor Induk Siswa). Lalu sebahagian lagi dinyatakan telah pindah sekolah ke luar Kota Tebingtinggi. “Sekolah yang terbanyak muridnya tidak mengikuti UN adalah SMP Negeri 5 sebanyak lima orang, selanjutnya MTs Percontohan lima orang dan SMP Negeri 3 empat orang”, jelas Pardamean Siregar sembari menjelaskan bagi yang absen UN masih diperbolehkan mengikuti ujian susulan pada bulan Mei mendatang. Kadisdik kembali menjelaskan bahwa pelaksanaan UN tingkat SMP/MTs Negeri dan Swasta dikota itu berjalan lancar, tidak ada terjadi kekurangan naskah
soal. “Meskipun molor mendistribusikan naskah soal UN dari Provinsi Sumut ke Disdik Kota Tebingtinggi pada malam minggu kemarin (20/4), namun semua dokumen soal dinyatakan lengkap”, jelasnya. Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan bersama sejumlah stafnya terlihat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional ke SMP Negeri 1, SMP Swasta Perguruan F Tandean, MTs Al-Wasliyah 13 Desember dan sejumlah sekolah lainnya. “Harapan kita, pada UN SMP tahun ini tingkat kelulusan bisa seperti tahun yang lalu, mencapai 99,98 persen. Kalau bisa mencapai 100 persen lagi”, harap Umar.**(Juanda).
15
EKONOMI
Penataan Pasar Pasar Gambir Tebing Tinggi
Kondisi di seputar kawasan Pasar Gambir yang terletak di inti Kota Tebingtinggi, kian hari tidak teratur dan semakin semrawut. Pasalnya, para pemilik toko, pedagang dan abang beca seakan berlomba menempati ‘lapak gratis’ hingga nyaris menutup badan jalan. Akibatnya pengguna jalan dan calon pembeli saling ‘berhimpitan’ di kawasan tersebut.
Kesemrawutan ini bukan hanya di Jalan Iskandar Muda, juga di kawasan Pasar Bunga dan Jalan KH Ahmad Dahlan, tata letak pedagang kaki lima yang berjualan buah-buahan, sayuran bahkan pakaian nyaris menutupi akses keluar masuk konsumen yang ingin berbelanja di toko-toko yang menjajakan barang-barang kelontong dan pecah belah. "Bukan kami tidak mau jualan ke dalam kios yang telah disediakan Pemko, tapi pedagang tidak kompak semua. Sebahagian masih ada yang berjualan di pinggir jalan, kalau jualan di dalam gedung otomatis tidak laku,”kata salah seorang pedagang, Julia kepada SINERGI Menurut Julia, selain khawatir dagangannya tidak laku, kondisi pasar seperti bangunannya sudah banyak yang rusak dan sepertinya harus diperbaiki. Sebab, kebanyakan kondisi pintu kios sudah banyak yang ru-
16
sak dan bahkan warga banyak membuang kotoran di dalam pasar tersebut hingga menimbulkan bau menyengat. “Itulah salah satu faktor yang membuat pedagang juga mau pindah ke dalam, seharusnya gedung Pasar Gambir dilakukan perbaikan terlebih dahulu, baru direlokasi. Dengan harapan kami diperlakukan melalui pendekatan secara kekeluargaan,”harap Juli. Pengguna jalan, Joni (47) mengaku kesal dengan ulah sejumlah padagang kaki lima yang mangkal di Jalan Iskandar Muda Kota Tebing Tinggi dan masih menggelar lapak dagangannya hingga nyaris memakan seluruh badan jalan, sehingga membuat kemacetan lalu lintas. Selain itu, banyak penarik beca bermotor seenaknya memakirkan kendaraan di tepi jalan. Sementara petugas dari Dinas Perhubungan dan Polantas jarang ada di lokasi pasar untuk mengatur lalu lintas. "Kemacetan di sekitar pasar itu sudah sangat mengganggu warga. Karenanya, Pasar Gambir harus segera direlokasi,"harap Joni. Keterangan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa, pedagang K-5 yang berjualan di badan jalan sudah memiliki ijin siluman, khabarnya mereka dikenakan ‘kutipan sukarela.’ Praktek ini di lakukan oknum yang tidak bertanggung jawab pada hari-hari tertentu dan apabila tidak membayar upeti, maka sejumlah oknum berseragam akan memberangus lapak
pedagang yang tidak membayar upeti Sebelumnya, Kadispenda Kota Tebing Tinggi Jeffry Sembiring mengatakan, " program khusus penanganan pedagang pasar gambir sedang kita rumuskan “.Menurut Jeffry, dua pasar tradisional kota Tebing Tinggi yang persis berada di bantaran sungai direncanakan akan alih fungsi sebagai ruang terbuka hijau . Kedua pasar itu yakni Pasar Senangin berada di bantaran Sungai Padang dan pajak kain alias Pasar Inpres yang ada di bantaran Sei Bahilang nantinya semua pedagang akan di relokasi ke Pasar Gambir atau Pasar Sakti. Rencana alih fungsi lahan Pasar Senangin dan Pajak Kain itu berdasarkan pada sejumlah peraturan terkait pelestarian dan perlindungan sungai. misalnya peraturan pemerintah no 38 tahun 2011 tentang sungai serta sejumlah undang-undang yang berada diatasnya.’ Menurut Jefry ,untuk pedagang pajak kain di Jln Haryono nantinya akan disiapkan lapak pasar gambir yang akan di modifikasi sebelumnya,sedangkan pasar senangin rencananya akan di relokasi ke pasar sakti. ” antara jalan Pattimura dan lahan pajak kain akan terintegrasi menjadi taman kota” terang Jefry. (Juanda)
KESEHATAN
Perawat Dituntut Tingkatkan Kompetensi
Tenaga perawat merupakan armada terbesar dalam pelayanan kesehatan, namun besarnya kuantitas orang yang berprofesi sebagai perawat belum diimbangi dengan kualitas pelayanan keperawatan yang baik. Untuk itu, tenaga profesi keperawatan dituntut terus meningkatkan kompetensi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. “Untuk meningkatkan kompetensi perawat, perlu adanya kordinasi dan sikronisasi antara pendidikan dengan praktek dipelayanan. Diperlukan Uji Kompetensi yang akan menjadi landasan bagi lulusan untuk memberikan pelayanan yang baik”, demikian tegas Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan saat membuka Pelatihan Basic Trauma Life Support (BTLS) yang diselenggarakan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota
Tebingtinggi bekerjasama dengan Pro Emergency Jakarta, Selasa (23/4) di aula Akademi Kebidanan (Akbid) Pemko Tebingtinggi Jalan Gunung Leuser kota setempat. Saat ini, lanjut walikota, kompetensi perawat masih diragukan oleh beberapa pihak. Banyak perawat yang dinilai belum berkompeten dalam melaksanakan tugasnya, misalnya, hanya sedikit perawat yang mampu menghafal sedikitnya ‘delapan asuhan keperawatan’ di luar kepala apalagi menerapkannya. “Padahal asuhan keperawatan merupakan inti dari pelayanan keperawatan”, imbuh walikota. Selain itu, perawat juga diharapkan mempunyai skill mix kompetensi (kombinasi dengan tim kesehatan lain). “Aplikasinya adalah adanya kerjasama antara dokter, perawat, tenaga kesehatan serta tenaga penunjang kesehatan lainnya”, katanya.
Pada kesempatan itu, walikota juga menghimbau kepada para peserta Pelatihan BTLS agar dapat mengikuti kegiatan itu dengan sebaik-baiknya sebagai bagian dari upaya untuk membangun profesionalisme. “Dengan perawat yang professional maka perawat akan menjadi garda terdepan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kota Tebingtinggi”, tegas walikota. Kegiatan pembukaan Pelatihan BTLS yang diselenggarakan selama tiga hari itu turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi dr H Vive Kananda Sp THT, Direktris Akbid Pemko Dra Hj Suaidah Lubis, Ketua PPNI Kota Tebingtinggi serta puluhan peserta yang berasal dari perawat rumah sakit dan puskesmas di Kota Tebingtinggi.**(Juanda).
17
W A N I TA
Pemko Tebingtinggi Peringati Hari Kartini "Kepeloporan Kartini Patut Dihargai" HARI KARTINI “Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM didampingi Wakil Walikota H Irham Taufik SH MAP serta Ketua TP PKK Kota Tebingtinggi Ny Hj Sri Kurnianingsih pada Peringatan Hari Kartini ke 134 di Kota Tebingtinggi”.
Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi MM men gatakan, perjuangan kaum perempuan yang dipelopori oleh ibu RA Kartini sangat patut dihargai dan dibanggakan, dengan keberaniannya menyuarakan hak-hak kaum perempuan dimasa itu. Sosok RA Kartini juga menolak feodalisme, poligami dan adat istiadat yang mengungkung kaum perempuan saat itu.“RA Kartini berjuang tidak menggunakan senjata dan kekerasan, tapi dia berjuang melalui tulisan surat-surat yang mengungkapkan perasaan dan rintihan hatinya melihat kehidupan kaum perempuan bangsa ini yang masih terbelakang, dan surat-surat tersebut dikumpulkan menjadi sebuah buku Habis Gelap Terbitlah Terang”. kata Umar Zunaidi Hasibuan pada peringatan Hari Kartini ke 134, Jumat (26/4) digedung Balai Pertemuan Kartini Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi. Diharapkannya, para kaum perempuan zaman sekarang harus dapat membantu perekonomian keluarga melalui berbagai usaha ekonomi kreatif dengan melihat peluang usaha yang ada saat ini. Sehngga usaha ekonomi kreatif keluarga menjadi maju, mandiri dan mempunyai daya jual yang tinggi. Selain itu, kaum perempuan sudah seyogianya sebagai motor penggerak pembangunan, dengan menampilkan kemampuan dalam bermasyarakat dan berbangsa.
18
“Peran serta perempuan ke depan hendaknya menjadi modal utama membangun bangsa ini terutama bagi generasi penerus bangsa Indonesia. Untuk peringatan Hari Kartini, kedepannya para generasi muda perempuan seperti pelajar dan mahasiswi dapat diikut sertakan. Sehingga kaum generasi muda perempuan di kota Tebingtinggi dapat memaknai arti peringatan Hari Kartini”, pesan Walikota. Sebelumnya, Ketua TP PKK Kota Tebingtinggi Ny Hj Sri Kurnianingsih Umar Zunaidi Hasibuan mengajak kaum perempuan untuk terus meningkatkan partispasinya terhadap pembentukan dan pembangunan karakter anak bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa, ”Melalui peringatan Hari Kartini tahun ini yang dirangkai dengan pengukuhan Lembaga Pemberdayaan Perempuan Lanjut Usia (LPPLU) dapat menjadi momentum kebangkitan kaum perempuan Kota Tebingtinggi, untuk ikut berpartisipasi bagi kemajuan Kota Tebingtinggi”, ajak Sri Kurnianingsih. Sedangkan Ketua Pantia, Ny Mulda Silvaniaty Johan Samose melaporkan, peringatan Hari Kartini ke 134 di Kota Tebingtinggi diwarnai dengan perlombaan antara lain, lomba pidato, merangkai bunga dan lomba busana terbaik, penaman pohon sengon di sekolah dan kelurahan serta sosialiasi akte kelahiran.
PARLEMENTARIA
RESES MENJARING ASPIRASI
Mahyan Zuhri juru bicara Team Reses DPRD DAPEM I ” Setiap kali DPRD Melakukan Reses Sejak Tahun 2010 Lalu, Pelayanan Rsud Terhadap Pengguna Kartu Jamkesmas Dan Jamkesda Tetap Saja Menjadi Keluhan warga ”
Anggota DPRD Tebingtinggi Daerah Pemilihan I Kecamatan Padang Hilir saat Melaksanakan Reses di Kelurahan Bagelen Kecamatan Padang Hilir.
Anggota DPRD Daerah Pemilihan I Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi merasa prihatin atas pelayanan diberikan pihak RSUD dr. Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi kepada pasien Jamkesmas maupun Jamkesda. Pelayanan terkesan buruk.
Anggota DPRD Tebingtinggi ini berjanji akan mengundang Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tebingtinggi untuk dimintai keterangan dan akan menjadikan program prioritas lembaga legislatif dalam membahas masalah keluhan warga masyarakat mengenai pelayanan diberikan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tebingtinggi bersama pihak eksekutif. Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan reses beberapa anggota DPRD Tebingtinggi Daerah Pemilihan I Kecamatan Padang Hilir, dalam menanggapi keluhan warga masyarakat mengenai pelayanan terhadap pasien pengguna Jamkesmas dan Jamkesda di RSUD dr.Kumpulan Pane Tebingtinggi, Jumat (19/4) di Aula Kelurahan Bagelen Kecamatan Padang Hilir Tebingtinggi.
Di hadapan warga daerah pemilihan I Kecamatan Padang Hilir DPRD melalui juru bicaranya Mahyan Zuhri (Golkar) didampingi Alensudin Purba (PD-P) Hj. Sofiyani Tambunan, (PDI-P) dan Erwin Harahap (PIB) serta Lurah Bagelen Rusli menyampaikan, penggunaan kartu Jamkesmas maupun Jamkesda oleh warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan di RSUD bukan gratis. Pemerintah sudah mensubsidi dana yang cukup besar bagi RSUD untuk melayani pasien pengguna Jamkesmas maupun Jamkesda. Dananya sudah dibayar pemerintah. Itu bukan gratis, tegas Alensudin Purba. Sedangkan Mahyan Zuhri merasa sangat prihatin atas kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tebingtinggi yang setiap kali DPRD melakukan Reses sejak Tahun 2010 lalu, masalah keluhan pelayanan pengguna kartu Jamkesmas dan Jamkesda tetap saja menjadi keluhan warga. Dewan berjanji akan memperjuangkan agar warga dapat merasakan pelayanan yang baik. Seorang warga, Yatim Mulyadi melalui reses kepada DPRD berharap agar di lingkungan sekolah di Jalan Kelurahan Begelen yang terkesan padat lalulintasnya dipasang rambu-rambu minimal rambu zebra cross.
Menurut Mulyadi masalahnya sudah dibahas melalui Musrenbang namun pihak Dishub berjanji tidak usah dibahas melalui Musrenbang akan segera direalisasikan tetapi hingga saat ini jangankan terealisasi disurvei saja tidak pernah. Menanggapi masalahnya DPRD akan segera mengundang Kepala Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi untuk segera merealisasikannya. Sedangkan Abdullah kepada DPRD minta agar Kantor Kepala Kelurahan Bagelen segera dibangun karena lokasi tanah yang ada dikhawatirkan akan digarap orang karena diterlantarkan, padahal masalah ini juga sudah dibahas melalui Musrenbang namun sudah tiga tahun berjalan tidak kunjung terealisasi sedangkan kondisi Kantor Lurah Bagelen sudah layak untuk segera dibangun, cetus Abdulah. Reses DPRD Daerah Pemilihan I Kecamatan Padang Hilir cukup mendapat antusias warga Kecamatan Padang Hilir, kepada warga masih diberi kesempatan untuk menyampaikan keluhan saran maupun aspirasinya secara tertulis, akan diperjuangkan dan disampaikan kepada pemerintah untuk ditindak lanjuti menjadi program prioritas, janji DPRD Tebingtinggi dalam reses di Daerah Pemilihan itu. (Juanda)
19
PARLEMENTARIA
RESES DPRD TEBINGTINGGI DAPIL II PADANG HULU Ketua Tim Reses H Amril Harahap “ Satu-Satu Kita Selesaikan, Semuanya Butuh Proses”
Warga di Kelurahan Lubuk Baru Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi mengeluhkan masalah banjir yang disebabkan oleh parit dan pelayanan pihak rumah sakit pemerintah atas Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang terkesan lambat serta minimnya lampu penerangan jalan. “Kami selaku warga masyarakat meminta kepada bapak-bapak anggota DPRD Tebingtinggi yang datang kemari untuk menindak lanjuti permintaan warga ini,” ungkap Rosirawati (45) warga Lingkungan II Kelurahan Lubuk Baru Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi saat digelar Reses DPRD di Kantor Camat Padang Hulu Jalan Gatot Subroto Kota Tebingtinggi, Kamis (18/4).
Terkait masalah lampu penerangan jalan, banyak warga yang merasa ketakutan apabila melintas masuk ke dalam perkampungan dengan kondisi gelap, padahal setiap bulannya pihak PLN telah mengutip pajak penerangan jalan yang bekerjasama dengan Pemko Tebingtinggi melalui dinas terkait. “Kami mewakili seluruh warga berharap Pemko Tebingtinggi melalui anggota DPRD agar meminta dinas terkait memasang lampu jalan langsung dengan tiangnya,” pinta Rosirawati. Sementara warga lainnya, Siti Hajar (54) warga Kelurahan Pabatu juga menyoroti masalah parit yang rusak sehingga jika turun hujan lebat akan terjadi banjir. Parit drainase yang su-
20
dah rusak hingga sekarang belum ada perbaikan, selain itu, dia juga meminta kepada anggota DPRD Tebingtinggi agar memberi perhatian kepada sekitar 40 kepala keluarga yang tinggal di belakang Kantor Camat Padang Hulu Kota Tebingtinggi tetapi akses jalan masuk ke dalam kondisinya belum pernah mendapatkan pengaspalan.
“Kami berharap kepada DPRD Tebingtinggi dan Camat untuk melihat langsung kondisi jalan tersebut, warga hanya meminta pengerasan jalan saja terlebih dahulu, karena apabila turun hujan, kondisi jalan sangat licin bahkan banyak pengguna roda dua sering terjatuh,” ungkap Siti.
Demikian juga masalah pelayanan Jamkesda oleh rumah sakit yang ditunjuk Pemko Tebingtinggi untuk menangani warga miskin yang sedang sakit, warga menilai pihak rumah sakit terkesan ‘separo hati’ sehingga menyebabkan masyarakat enggan untuk berobat ke rumah sakit tersebut. “Kalau hari libur, kami sangat dipersulit, banyak alasan mereka terkait surat menyurat,” lugas Siti dihadapan anggota DPRD
Tebingtinggi yang melakukan reses.
Menanggapi aspirasi masyarakata, Ketua Tim Reses H Amril Harahap berjanji akan menindak lanjuti permintaan warga kepada pihak Pemko Tebingtinggi melalui SKPD yang ada. Memang menurut Amril, bukan Pemko Tebingtinggi tidak mau menampung semua permintaan warga, tetapi anggaran di Pemko Tebingtinggi masih terbatas dan masih banyak lagi alokasi yang lebih penting. “Tetapi pada tahun 2013 ini, kita berharap permintaan warga bisa ditampung pada PAPBD. Satu-satu kita selesaikan, semuanya butuh proses, lebih penting warga bisa mengusulkan langsung pada saat Musrembang tingkat lingkungan, kelurahan dan kecamatan,” jelas Amril.
Tampak hadir anggota DPRD Dapil II Padang Hulu antara lain, Parlindungan Raja Gukguk (PDI-P), H Amril Harahap (PIB), Cristop Munthe (Partai Barnas) dan Cornel Sialoho (Partai Golkar), Camat Padang Hulu Bambang Sudaryono serta SKPD seperti Dinas Sosial Tenaga Kerja, Dinas Catatan Sipil, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan SKPD lainnya. (Juanda)
PARLEMENTARIA
Reses Anggota DPRD Kota Tebing Tinggi Daerah Pemilihan III Kecamatan Rambutan Dan Bajenis
Ketua DPRD Tebing Tinggi H.Syahrial Malik " Hasil Reses Akan Kami Bawa Dalam Rapat Untuk Diperjuangkan Dan Direalisasikan,”
RESES: Ketua DPRD Tebingtinggi H.Syahrial Malik didampingi anggota DPRD dan Lurah Pinang Mancung Susnah, menyampaikan reses di Kelurahan Pinang Mancung Tebingtinggi, Selasa (23/4). Warga Kelurahan Pinang Mancung, Kecamatan Bajenis Tebingtinggi, mengeluhkan pembangunan Jalan Sibarou dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum yang merubuhkan atau meratakan bangunan benteng swadaya masyarakat. Akibatnya warga sering kebanjiran.
Terealisasinya pembangunan Jalan Sibarou Kelurahan Pinang Mancung merupakan hasil reses DPRD tahun lalu, tetapi benteng yang dibangun oleh swadaya masyarakat guna mengantisipasi banjir itu diratakan. Akibatnya warga jadi kebanjiran padahal sebelumnya daerah ini bukan kawasan rawan banjir.
Sedangkan Jalan Jalak Lingkungan I Kelurahan Pinang Mancung Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi, sudah berulangkali dibahas dalam Musrenbang, namun hingga saat ini belum diaspal.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Lingkungan I Kelurahan Pinang Mancung Sugiono pada pelaksanaan reses Anggota DPRD Tebingtinggi daerah pemilihan III, Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Bajenis, Selasa (23/4) di Aula Kelurahan Pinang Mancung.
Selain itu Amrizal Lubis warga Lingkungan II Kelurahan Pinang Mancung, menyampaikan keluhannya kondisi Jalan Cenderawasih di Lingkungan II, meski sudah berulang kali dibahas melalui Musrenbang namun jalan Cenderawasih tidak ada parit atau drainase. Menanggapi keluhan warga, angota DPRD Daerah Pemilihan III Kecamatan Rambutan dan Bajenis yang reses yakni Zulfikar (PKS) H.Syahrial Malik
(Golkar) yang juga selaku Ketua DPRD Tebngtinggi, dan Agustami SH (PD) melalui juru bicaranya Zulfikar mengatakan, reses adalah kewajiban DPRD dalam menampung aspirasi masyarakat atau merevisi APBD. Tujuan reses untuk mendengar langsung keluhan saran maupun pendapat warga masyarakat. Reses kali ini mengundang Dinas PU yang diwakili Kabid pengairan Yusuf agar sama-sama mendengar usulan untuk dijadikan prioritas. Sementara itu H.Syahrial Malik (Golkar) juga Ketua DPRD Tebingtinggi, jangan ada lagi hasil reses yang tidak terealisasi. "Hasil reses akan kami bawa dalam rapat untuk diperjuangkan dan direalisasikan," janji Ketua DPRD Tebingtinggi. (Juanda)
21
HUKUM
SEJARAH PENGADILAN AGAMA TEBING TINGGI Oleh : Zulfi Pandapotan Nasution, S.Sos.I (Staf Bagian Adm. Kesra Sekretariat Pemko Tebing Tinggi)
Pengadilan Agama Tebing Tinggi paten Deli Serdang 2 (dua) Kecamatan, merupakan Pengadilan Tingkat Pertama yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1950 Jo. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1957 dan bertindak sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi pencari keadilan. Pengadilan Agama Tebing Tinggi menangani perkara perdata di wilayah Kota Tebing Tinggi dan sebagian dari daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Dalam sejarah perjalanan pembentukan Pengadilan Agama Tebing Tinggi tidak dapat dipisahkan dari beberapa masa, yaitu : 1. Masa Penjajahan. Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah Tebing Tinggi pada masa penjajahan sebenarnya telah ada bahkan jauh sebelum penjajah menginjakan kakinya ke bumi pertiwi. Keberadaannya telah ada pada masa kekuasaan kerajaan - kerajaan Islam, dan untuk daerah yurisdiksi Mahkamah Syar’iyah Kesultanan Deli di Medan, kemudian oleh Pemerintah Hindia Belanda dibentuklah suatu ketetapan dalam hal pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar'iyah Jawa dan Madura dengan Statblaad 1882 No.152 yang impectnya membias juga keluar Jawa dan Madura. 2. Masa Kemerdekaan. Berdirinya Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah Tebing Tinggi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1950 Jo. Peraturan Menteri Agama RI. Nomor 58 tahun 1957 tentang pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di luar Jawa dan Madura. Berdirinya Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah Tebing Tinggi sekitar bulan Januari 1960, sebelum itu segala perkara yang timbul (sekarang menjadi wewenang Pengadilan Agama) diselesaikan oleh Majelis Agama Islam (MPAI) dengan lokasi siding di Tebing Tinggi yang dibentuk berdasarkan ketetapan Wali Negara Sumatera Timur, tanggal 1 Agustus No. 390 tahun 1950 termuat dalam Warta Resmi Negara Sumatera Timur tahun 1950 Nomor 78. Setelah dibentuk Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah Tebing Tinggi dengan wilayah (kompetensi relatif) meliputi wilayah hukum Kabu-
22
dalam dearah Kabupaten Asahan dan kota Tebing Tinggi, untuk melaksanakan kegiatannya Pengadilan Agama Tebing Tinggi untuk sementara waktu sebelum mempunyai Gedung, berkantor di kota Medan, kemudian dipindahkan ke Kantor Kewedanan Padang Tebing Tinggi Jalan Pahlawan Tebing Tinggi yang diketuai oleh H. Ok. Imran (Ketua Pertama) tahun 1960 s/d 1967, Pendidikan Aliyah, M. 1967, dan sebagai Panitera adalah Wan Mahmud Syafi’i. Pengadilan Agama Tebing Tinggi berjalan seadanya bahkan belum memenuhi persyaratan yang baik sebagai instansi pemerintah, kantor saat itu masih memiliki 3 (tiga) orang personil pegawai yang harus melayani masyarakat luas mengingat daerah hukumnya yang sangat luas sebagaimana yang telah ditentukan diatas. Pada tahun 1967 kantor Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah Tebing Tinggi dipindahkan ke kantor Ex Kodim lama Jalan Sutomo Tebing Tinggi. 3. Sebelum berlakunya Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1974. Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah Tebing Tinggi dalam memeriksa, mengadili serta memutus perselisihan antara suami isteri yang beragama Islam dan segala perkara yang menurut hukum Islam yang hidup diputus menurut agama Islam adalah yang berkenaan dengan nikah, talak, pasakh, nafkah, mas kawin (mahar), tempat kediaman, mut’ah dan sebagainya, hatlanah, waris mal waris, wakaf, hibah, saqokah, baitull maal dan lain-lain yang berhubungan dengan itu juga memutuskan Perkara Perceraian dan Mengesahkan syarat taklik talak masih berlaku Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 1957 pasal 4 ayat ( 1 ). 4. Sesudah Undang - Undang Nomor 1 tahun 1974. Setelah lahirnya Undang - Undang Nomor 1 tahun 1974, tentang perkawinan, Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar’iyah menjadi lebih nampak peranannya di tengah - tengah masyarakat Indonesia, volume perkara meningkat sehubungan dengan absolut kompetensi bertambah luas serta diikuti oleh pembinaan sarana dan prasarana
personil dan hukum formil maupun materil lebih ditingkatkan untuk menunjang kelancaran dan permasyarakatan Undang - Undang Nomor 1 tahun 1974. Tanggal 26 Juni 1979 adalah merupakan lembaran sejarah baru yang nilainya tidak terhitung bagi Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar’iyah Tebing Tinggi dengan dibangun dan diresmikannya kantor baru Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah Tebing Tinggi yang terletak di Jalan Rumah Sakit Umum No. 7 Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi. Gedung tersebut diresmikan atas nama Direktur Badan Peradilan Agama Islam yang diwakili oleh Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar’iyah Provinsi Sumatera Utara ditandatangani oleh H. Abd. Siradj, MA. Dan saat ini sedang dilakukan pembangunan gedung baru Kantor Pengadilan Agama Tebing Tinggi yang berada di Jalan T. Imam Bonjol, Tebing Tinggi. Setelah berlakunya
Undang - Undang Nomor 1 tahun 1974, absolut kompetensi Pengadilan Agama/Mahkamah syar'iyah bertambah luas dengan materi yang ada dalam Undang - Undang Nomor 1 tahun 1974 Jo. PP Nomor 9 tahun 1975 meliputi : izin poligami, izin kawin, dispensasi kawin, pembatalan nikah, pencegahan kawin, penolakan kawin, pengesahan nikah, pencatat wali, pengantian wali, pencabutan kekuasaan orang tua, persetujuan talak, kewarisan, wakaf, hibah, sadaqoh, baitul maal, dan lain-lain. Namun semua putusan/ penetapan Pengadilan Agama/ Mahkamah syar'iyah Tebing Tinggi belum dapat dieksekusi sendiri oleh Pengadilan Agama/Mahkamah syar'iyah Tebing Tinggi, masih harus dikukuhkan putusan yang berkekuatan hukum tetap kepada Pengadilan Negeri Tebing Tinggi. Kemudian sejak tahun 1982 ber-
pula Kompilasi Hukum Islam yang mengatur Hukum formil maupun materil untuk dipedomani oleh Pengadilan Agama. 6. Setelah Terbitnya Undang - Undang Nomor 35 Tahun 1999. Perkembangan Peradilan Agama pasca orde reformasi patut dicatat sebagai sebuah perubahan dengan lahirnya Undang - Undang No. 35 Tahun 1999 sebagai perubahan atas Undang - Undang No. 14 Tahun 1970. Kesimpulan yang dapat ditarik dari Undang - Undang tersebut bahwa badan badan Peradilan Agama secara organisatoris, administrasi dan finansial berada dibawah kekuasaan Mahkamah Agung. Ini berarti kekuasaan Depag (sekarang Kementerian Agama) terhadap Peradilan Agama dalam bidang - bidang tersebut yang berjalan sejak proklamasi beralih ke Mahkamah Agung.Semenjak tahun 2004 untuk meningkatkan dan mengembangkan eksistensi, Pengadilan Agama Tebing Tinggi sebagai salah satu instansi tempat mencari keadilan dan pembinaan baik dalam bidang teknis yustisial, bidang organisasi administrasi serta fi-
5. Setelah Berlakunya Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989. Sebelum berlakunya Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989 hukum acara pada Peradilan Agama masih beraneka ragam dan berada dalam berbagai buku yang menjadi pedoman sehingga kepastian Hukum acara yang dipergunakan dalam Peradilan Agama masih bersifat Univikasi, belum punya kodefikasi, namun setelah berlakunya Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989 maka keberadaan dan ekstensi Pengadilan Agama semakin luas dan meningkat sehingga Pengadilan Agama telah dapat melaksanakan putusan (eksekusi) tanpa mendapat pengukuhan terlebih dahulu dari Pengadilan Negeri, hal ini sesuai dengan pasal 54 Undang Undang Nomor 7 tahun 1989 menyebutkan bahwa Hukum acara yang berlaku pada Pengadilan Agama dalam lingkungan Peradilan Agama adalah Hukum acara yang berlaku pada Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum, kecuali yang telah diatur secara khusus dalam Undang - Undang ini. Kemudian terbit No.
Kabupaten/ Kota
1. 2. 3. 4.
Tebing Tinggi
5.
nansial, Pengadilan Agama Tebing Tinggi telah berada dibawah Mahkamah Agung.
WILAYAH YURISDIKSI & KEWENANGAN
Secara astronomi Kota Tebing Tinggi terletak di posisi 3° 19’ LU dan 98° 11’ BT dan secara geografis Kota Tebing Tinggi dikeliling oleh Kabupaten Serdang Bedagai. Wilayah hukum Pengadilan Agama Tebing Tinggi dilihat dari kompetensi relatifnya meliputi wilayah hukum Kota Tebing Tinggi ditambah sebagian wilayah hukum Kabupaten Serdang Bedagai. Pengadilan Agama Tebing Tinggi berdasarkan Pasal 49 UU Nomor 7 Tahun 1989 Jo. UU Nomor 3 Tahun 2006 Jo. UU Nomor 50 Tahun 2009 berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah, ekonomi syari'ah. Keadaan perkara yang diproses oleh Pengadilan Agama Tebing Tinggi tahun 2012 sebagai berikut :
Kecamatan
Cerai Talak
Cerai Gugat
Waris
Harta Bersama
Itsbat
Angkat Anak
Dispensasi Nikah
Wali Adhol
PAW
Tebing Tinggi Kota
4
17
1
1
7
-
1
-
2
Padang Hulu
14
37
1
-
11
-
-
-
-
Padang Hilir
10
35
1
1
11
-
1
-
-
Rambutan
19
42
-
1
21
2
-
2
-
Bajenis
Jumlah
9
36
1
1
11
-
-
-
-
56
167
4
4
61
2
2
2
2
1.
Dolok Masihul
17
25
-
-
1
-
-
-
2
2.
Tebing Tinggi
12
48
2
-
2
3
-
1
1
3.
Dolok Merawan
5
13
-
-
-
-
-
-
-
4.
Sipispis
9
5
-
-
-
-
-
-
-
5.
Sei Rampah
8
36
-
-
-
1
-
-
1
Bandar Khalipah
-
3
-
-
-
-
-
-
-
Tanjung Beringin
3
13
-
1
1
-
-
-
-
8.
Sei Bamban
5
24
-
-
-
-
-
-
-
9.
Teluk Mengkudu
5
22
-
-
1
-
-
1
-
10.
Tebing Syahbandar
7
28
-
-
-
-
1
-
-
71
217
2
1
5
4
1
2
4
6. 7.
Jumlah
Serdang Bedagai
23
HUKUM
* Sumber dari Kantor Pengadilan Agama Tebing Tinggi * PAW : Penetapan Ahli Waris. Sejak berdirinya Pengadilan Agama Tebing Tinggi, telah mengalami pergantian beberapa orang pimpinan sebagai berikut : KETUA PENGADILAN AGAMA Al-Ustadz H. OK. Imran
PANITERA Wan Mahmud Syafi’i
PERIODE 1960 – 1967
Al-Ustadz M. Ali Ketek
Wan Mahmud Syafi’i dan pada tahun 1969 diganti oleh Alipin Purba, BA Rubani dan pada tahun 1976 diganti oleh Alipin Purba, BA
1967 – 1971
Drs. Amran Suadi, Drs. Hasan Basri Harahap, Drs. Nur Salim (pelaksana) Drs. M. Yamin Daulay, SH
1981 –1992
Al-Ustadz H. Adnan Tanjung
Drs. Chatib Rasyid
Drs. Mohd. Bachrum
1972 – 1981
1992 – 1995
Drs. Maraenda Harahap, SH
Drs. P. Ali Yahya Siregar, SH Kemu- 1995 – 1998 dian Diganti Dengan Drs. Iskhat Hasibuan, SH Drs. Iskhat Hasibuan, SH 1998 – 2002
Drs. Mohd. Hidayat Nassery
Drs. Iskhat Hasibuan, SH
2002 – 2005
Drs. A. Shobirin Lubis, SH
Drs. Abd. Hafizun, SH
2005 – 2007
H. Nandang Hasanudin, SH
Drs. Rizal Siregar
2007 – 2012
Drs. H. Bisman, M.HI
Drs. Rizal Siregar
2012 – sekarang
Drs. Panusunan Pulungan, SH
ALAMAT KANTOR Jl. Pahlawan Tebing Tinggi Gedung Ex. Kodim Lama Jl. Sutomo Tebing Tinggi Jl. Rumah Sakit Umum No. 7 diresmikan pada 26 Januari 1979.
*sumber : Buku Ulama Di Mata Umat Hakim Dimata Hukum, 2011 Pengadilan Agama Tebing Tinggi menginginkan suatu sasaran yang akan dicapai sesuai dengan visi dan misi yaitu : VISI : Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung. MISI : 1. Menjaga kemandirian Badan Peradilan, 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan bagi para pencari keadilan, 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan Peradilan, 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan Peradilan. MOTTO : Keadilan, Keikhlasan dan Kebersamaan adalah prioritas pelayanan kami. Referensi : 1. Ulama Di Mata Ummat Hakim Di Mata Hukum (sebuah kenangan ketika ulama memimpin pengadilan) Diterbitkan dalam rangka memperingati tujuh tahun satu atap Pengadilan Agama dibawah Mahkamah Agung RI, Medan, 2011. 2. Hasil diskusi dengan Wakil Ketua Pengadilan Agama Tebing Tinggi, Bpk. Drs. Bakti Ritonga, SH, MH dan data perkara yang diperoleh dari Ibu Siti Aisyah, S.Ag 3. Website : www.pa-tebingtinggi.net 4. Brosur Profil Pengadilan Agama Tebing Tinggi.
24
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
Hari Otda dan Linmas Diperingati Pemko Tebing Tinggi Peringatan HUT Otonomi Daerah (Otda) ke 17 dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) ke 51 diperingati dengan upacara sederhana oleh Pemerintah Kota Tebingtinggi di Lapangan Merdeka, Senin (29/4) dipimpin Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM. Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, Hari Otonomi Daerah yang jatuh pada setiap tanggal 25 April ditetapkan sesuai Keputusan Presiden RI No 11 tahun 1996. “Jika kita kilas balik kebelakang, dalam perjalanan desentralisasi dan otonomi daerah telah ada sejak Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 dan otonomi daerah sudah lahir”, katanya. Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah telah menjadi consensus
pendiri bangsa karena penyelenggaraan otonomi daerah dan kebijakan desentralisasi Indonesia disadari merupakan suatu pilihan yang tepat untuk mengelola NKRI yang begitu luas. “Saat ini terdapat 34 propinsi, 409 kabupaten dan 93 kota dengan keanekaragaman karakteristiknya yaitu sebagai Negara kepulauan serta terdiri dari berbagai suku bangsa, adapt istiadat dan agama”, jelas walikota.
Dihadapan ratusan PNS peserta upacara walikota mengatakan, hasil dari otonomi daerah semakin mendorong penyelenggaraan pemerintahan daerah yang lebih dinamis, serta mengembangkan partisipasi rakyat. “Oleh sebab itu, mari kita evaluasi kinerja yang telah kita capai selama ini”, imbuhnya. Sedangkan terkait dengan peringatan HUT Limas ke 51, lanjut Umar Hasibuan, thema yang diambil ‘Satuan perlindungan masyarakat konsisten menjaga citra dan wibawa
penyelenggaraan pemerintah daerah’ sangat tepat bila dikaitkan dengan eksistensi satuan linmas yang selama ini. “Seperti kita ketahui bersama bahwa ketertiban umum dan ketentraman masyarakat termasuk di dalamnya bidang perlindungan masyarakat adalah merupakan urusan wajib yang telah diserahkan ke daerah. Artinya, kepala daerah dan wakilnya memiliki peran yang sangat dominant dalam penyelenggaraan ketertiban umum melalui penegakan peraturan daerah”, katanya.
“Pada era otonomi daerah saat ini, melalui tugas pokok dan fungsinya Sat Linmas dituntut untuk lebih diakui keberadaannya melalui bentuk sikap totalitas menjalankan tugas dan fungsi bidang perlindungan masyarakat untuk mencapai hasil terbaik dalam upaya ikut serta menjaga citra dan wibawa pemerintah daerah”, pesan Walikota Umar Zunaidi Hasibuan.*(tim)*.
25
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
SERAHKAN LKPj “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan Menyampaikan Laporan Pertanggun jawaban Keuangan Daerah (LKPJ) APBD Tahun Anggaran 2012 Kepada Ketua Dprd Tebing Tinggi H Syahrial Malik”.
Realisasi Belanja APBD T.Tinggi 2012 Rp 479 Miliar
Belanja APBD Tahun Angga-
ran 2012 Kota Tebingtinggi yang ditargetkan sebesar Rp 521,150 miliar hanya berhasil terealisasi sebesar Rp 479,585 miliar atau 92,02 persen. Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan berharap ke depan, penyerapan anggaran belanja dikota itu akan lebih dioptimalkan sesuai dengan jadwal perencanaan yang sudah ditetapkan. “Secara garis besar, pendapatan setelah perubahan anggaran (P.APBD) tahun 2012 terealisasi sebesar Rp 487,097 miliar mengalami peningkatan dari target sebesar Rp 467,794 atau 103,06 persen. Sedangkan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2012 dengan target Rp 36,312 miliar berhasil terealisasi sebesar Rp 47,330 miliar atau 130,31 persen”, demikian urai Walikota Tebingtinggi, Senin (29/4), saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2012 di ruang sidang DPRD Tebingtinggi. Lebih rinci diurai walikota bahwa realisasi pedapatan asli daerah (PAD) yang mengalami peningkatan sekitar 130,31 persen itu terdiri dari pendapatan pajak daerah dengan target Rp 8,57 miliar berhasil terealisasi Rp 11,715 miliar (136,69 %). Pendapatan retribusi daerah target Rp 4,935 miliar terealisasi Rp 4,753 miliar (96,32 %). Hasil pengelolaan kekayaan daerah target Rp 8,7 miliar berhasil terealisasi Rp 8,782 miliar (100,95 %) dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dengan target Rp 14,115 miliar tereal-
26
isasi Rp 22,079 miliar atau 156,42 persen. Dijelaskan juga oleh Walikota, bahwa dalam upaya penanggulangan kemiskinan perkotaan telah dilaksanakan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri perkotaan dengan konsep pemberdayaan lingkungan, permberdayaan ekonomi dan social dengan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat. “Strategi utama penanggulangan kemiskinan di kota Tebingtinggi adalah melalui perluasan kesempatan kerja, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas dan perlindungan social”, sebut Umar Hasibuan. Pada kesempatan itu Walikota juga menyampaikan bahwa pada tahun 2012 lalu telah selesai dilakukan sosialisasi dan penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Jalan Udang sehingga pada tahun 2013 ini akan dilakukan pembangunan fisik serta sambungan rumah sebanyak 200 SR. “Selain di Jalan Udang, pada tahun 2013 ini juga akan dibangun Ipal Komunal di Kelurahan Mandailing yang merupakan program hibah dari Australia”, papar walikota. Sedangkan pada urusan wajib koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) sebagai salah satu pilar utama pembangunan kota yang sesuai dengan visi Kota Tebingtinggi yakni dengan melakukan pembinaan UMKM secara terpadu, menyeluruh dan mensejahterakan
masyarakat melalui pemanfaatan usaha yang memiliki prospek dengan berorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan. “Beberapa indicator keberhasilan adalah makin banyaknya jumlah pelaku/ pengelola yang sadar untuk menjadikan koperasi sebagai lembaga ekonomi kebersamaan/kerakyatan, mengikuti kegiatan promosi melalui pameran pembangunan seperti, Medan Fair, Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Tebingtinggi Expo, Penang Expo dengan promosi hasil perindustrian dan perdagangan”, ungkap walikota. Disampaikan juga sejumlah persoalan-persoalan yang tak lepas dari berbagai bidang dan sector yang harus ditanggulangi antara lain, ketersediaan anggaran yang belum sebanding dengan besarnya aspirasi dan kebutuhan masyarakat, “Kondisi ini merupakan kendala setiap tahun yang dihadapi Pemko Tebingtinggi, untuk itu, penanganan program priorotas dan strategis bukanlah menjadi hal yang mudah, karena masih banyak dirasakan usulan yang secara bertahap pelaksanaannya dilaksanakan”, ungkap Walikota. Sidang paripurna penyampaian LKPj TA 2012 Walikota Tebingtinggi yang dipimpin Ketua DPRD H Syahrial Malik tersebut turut dihadiri Wakil Walikota H Irham Taufik SH dan anggota DPRD Tebingtinggi serta unsure muspida setempat dan para pimpinan SKPD sejajaran Pemko Tebingtinggi. (Ali) **.
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
BPS Tebing Tinggi Sosialisasikan Sensus Pertanian 2013 ‘Sektor Pertanian Kontributor Terbesar Kedua’ Pencacah St-2013 “Wakil Walikota Tebing Tinggi H Irham Taufik SH MAP Memakaikan Rompi Dan Topi Kepada Relawan Petugas Pencacah Sensus Pertanian 2013 Di Kota Tebingtinggi”
Sosialisasi
Sensus Pertanian (ST-2013) yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tebingtinggi, Rabu (24/4) di gedung Balai Kartini Jalan Imam Bonjol kota setempat dibuka Wakil Walikota H Irham Taufik SH MAP menghadirkan narasumber Thomas Wunang Tjahjo MSc M.Eng dari BPS Provsu dan Dinas Pertanian Kota Tebingtinggi. Wakil Walikota H Irham Taufik mengingatkan pentingnya pelaksanaan Sensus Pertanian mendapat dukungan dari semua kalangan. Diakui bahwa sensus pertanian yang dilakukan BPS dinilai tepat, karena disaat banyak kalangan mengkhawatirkan ancaman terjadinya alih fungsi lahan pertanian. “Dampak dari alih fungsi lahan pertanian dikota ini bisa dilihat dari kian menurunnya kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) secara nasional”, terangnya. Dipaparkan, atas dasar harga konstan, dari tahun ke tahun sumbangan sektor pertanian terus menurun. Data PDRB 2009 menunjukkan sektor pertanian hanya mampu menyumbang 1,63 persen. Persentase itu menurun pada tahun 2010 menjadi 1,60 persen. Bahkan pada 2011, PDRB sektor pertanian kembali menurun hingga 1,47 persen saja. Meski demikian, pertanian tetap menjadi sektor penting dalam ekonomi nasional. Pertanian memberikan kontribusi terbesar kedua (14.7%) setelah industri (24,3%) pada PDRB 2011, berdasarkan data buklet Sensus Pertanian 2013. Bahkan, dari 112,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang bekerja hingga Februari 2012, sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbesar mencapai 36,52 persen.
Thomas Wunang Tjahjo MSc M.Eng menegaskan dalam sensus pertanian nantinya, akan difokuskan pada pengumpulan data, meliputi tanaman pangan (padi, palawija), tanaman holtikultura (sayuran, buahan, tanaman hias dan obatan), tanaman perkebunan, peternakan, budidaya dan penangkapan ikan). Termasuk tanaman kehutanan, perburuan, penangkapan atau penangkaran satwa liar dan pemungutan hasil hutan. Menurutnya, Sensus Pertanian 2013 bertujuan mendapatkan data pertanian yang lengkap, kerangka sampel untuk survey-survey di bidang pertanian. Juga memperoleh informasi populasi usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, jumlah ternak, distribusi penguasaan, dan penggunaan lahan. Kepala BPS Kota Tebingtinggi Ridwan SH menginformasikan, saat ini penduduk Kota Tebingtinggi yang bergerak di sektor pertanian mencapai 4.392 rumah tangga, tersebar di 35 kelurahan dan 5 kecamatan. “Nantinya BPS akan mengerahkan 17 tim dengan petugas sebanyak 68 orang yang direkrut dari relawan di kelurahan-kelurahan”, jelasnya. Sedangkan untuk Provinsi Sumut, terdapat 1.534.773 rumah tangga yang hidup di sektor pertanian, mendiami 5.866 desa/kelurahan di 422 kecamatan. BPS Sumut katanya, akan mengerahkan 3.023 tim dengan 12.092 petugas pencacah. “Badan Pusat Statistik (BPS) menetapkan 1-31 Mei 2013 sebagai pelaksanaan ‘Sensus Pertanian 2013’ secara nasional. Sensus Pertanian 2013 ini penting untuk program pembangunan pertanian 10 tahun ke depan. Jadi harus didukung semua kalangan,” tandas Kepala BPS Kota Tebingtinggi.(Ali)**.
27
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
Semarak Paskah Raya Ratusan Wanita Kristen Ikuti Seminar
BANTUAN SOSIAL “Wakil Walikota Tebingtinggi H Irham Taufik didampingi Ketua BKAG Pdt Antonius Simanjuntak STh, Sekum Pdt Firdaus Purba dan Ketua Panitia Paskah Ogamota Hulu SH Menyerahkan Bantuan Sosial Kepada 4 Orang Wanita Kristen Yang Mengalami Sakit Menahun”.
Rangkaian kegiatan Paskah Raya dilaksanakan Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kota Tebingtinggi yang diawali dengan kebaktian, diwarnai dengan Seminar Kesehatan Wanita Kristen, Selasa (23/4) di gedung Balai Kartini Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi. Seminar Kesehatan yang dihadiri oleh 500-an kaum ibu dari 53 denominasi gereja se Kota Tebingtinggi itu dibuka Wakil Walikota H Irham Taufik dan dirangkai dengan pemberian uang sosial bagi warga jemaat yang menderita sakit menahun. Wakil Walikota H Irham Taufik mengatakan, Pemko Tebingtinggi memberikan apresiasi atas kegiatan BKAG dalam rangka pra perayaan Paskah Raya sebab kegiatan-nya ternyata bukan lagi melulu kegiatan seremonial dan bersifat rohani seperti tahun-tahun sebelumnya. “Kegiatan Paskah BKAG tahun ini sudah menyentuh ke masyarakat dengan adanya seminar kesehatan dan rohani”, sebutnya. Menurut Irham taufik, moment Seminar Kesehatan Wanita itu sangat tepat karena bersamaan dengan peringatan Hari Kartini. Selain itu, kegiatan seminar juga mendukung program 28
dan visi misi Walikota H Umar Zunaidi Hasibuan di bidang kesehatan. “Ada tiga skala prioritas pembangunan Kota Tebingtinggi yakni, kesehatan, pendidikan dan UKM”, sebut Irham Taufik. Dalam kesempatan itu, Irham juga menyampaikan bahwa untuk tahun 2013, Pemko Tebingtinggi telah menampung anggaran untuk seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi agar mendapat Jamkesda (jaminan kesehatan daerah) yang pada tahun sebelumnya, hanya terbatas warga Tebingtinggi yang mendapat Jamkesda. Ketua BKAG Tebingtinggi Pdt Antonius Simanjuntak STh didampingi Sekum Pdt Firdaus Purba Sth mengatakan, seminar kesehatan yang dilakukan di ikuti wanita kristen dari 53 denominasi gereja yang ada di Kota Tebingtinggi. Diharapkan seminar kesehatan dan rohani itu bisa menumbuhkan kesepemahaman dan wanita kristen semakin peduli terhadap kesehatan. “Melalui seminar ini, wanita kristen akan semakin peduli terhadap kesehatan sebab cost kesehatan sebenarnya murah”, tegasnya. Sementara Ketua PKK melalui Sekretaris Hj Niawaty secara singkat
mengatakan bahwa PKK menyambut baik kegiatan seminar wanita Kristen tersebut. Disebutkan bahwa penyuluhan kanker serviks (mulut rahim) merupakan kasus nomor dua yang mematikan setelah penyakit jantung. “Sangat tepat dilakukan penyuluhan kanker serviks ini bagi perempuan”, ungkapnya. Ketua Panitia Ogamota Hulu SH melalui Mersi Sibarani SPd melaporkan bahwa acara puncak Paskah Raya akan digelar KKR 5 Mei mendatang di GOR Asber Nasution dan akan diikuti ribuan umat Kristiani Kota Tebingtinggi. Pada session Seminar Kesehatan Wanita Kristen menghadirkan narasumber dr Boby SPoG yang memaparkan seputar bahaya kanker serviks, sedangkan seminar rohani tentang ‘Peran Kaum Ibu dalam Membina Rumah Tangga Bahagia’ disampaikan oleh Ev Ester Aminah. Pada kesempatan itu, Wakil Walikota H Irham Taufik menyerahkan bantuan sosial kepada 4 orang perempuan kristen yang sudah mengalami sakit menahun yakni, br Siagian, Linda Sinaga, br Pakpahan dan br Sirait.(Dian)**.
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
RPJMD Kota Tebing Tinggi Sebagai Evaluasi Kinerja Pembangunan Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM mengingatkan kepada jajaran SKPD di kota itu bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tebingtinggi tahun 2011-2016 merupakan hal yang sangat penting, karena sekaligus sebagai evaluasi atas kinerja pembangunan di kota Tebingtinggi dalam 2 (dua) tahun terakhir. “Untuk proses penyerapan APBD tahun anggaran 2013, dihimbau kepada seluruh pimpinan SKPD untuk dapat melaksanakan penyerapan anggaran APBD Tahun 2013 secara optimal yang sampai triwulan pertama baru 12,88 persen, agar tidak terjadi penumpukan realisasi belanja pada akhir tahun”, demikian tegas Umar Zunaidi Hasibuan kepada para pimpinan SKPD Pemko Tebingtinggi pada upacara apel gabungan PNS, Senin (22/4) di halaman kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jalan Gunung Lauser Tebingtinggi. “Segera laksanakan percepatan proses pengadaan barang dan jasa yang dananya diajukan dalam APBD 2013 dan melakukan pengawasan secara cermat terhadap kegiatan fisik sehingga pekerjaan tersebut da-
pat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku”, tegas Umar Hasibuan.
Berkenaan dengan pelaksanaan Musrenbang Provinsi serta Musrenbang Nasional, Pemerintah Kota Tebingtinggi, lanjut Umar, telah menyampaikan rencana usulan program dan bantuan keuangan provinsi, sumber dana APBN, APBN TP dan DAK TA 2014 yang disampaikan kepada Kementerian terkait dan Pemerintah Sumutera Utara melalui Bappeda propinsi Pumut.
Pada kesempatan itu, walikota juga mengingatkan, sesuai Permendagri No 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan PP No.8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan pembangunan daerah telah mengungkapkan nilai strategis RKPD dalam menentukan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD, serta penentuan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). “KUA dan PPAS yang telah disepakati selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam proses penyusunan R.APBD Tahun 2014 yang akan dating”, cetusnya. Turut hadir pada kegiatan itu, Sekdako H Johan Samose Harahap MSP, Asisten dan Staf Ahli, para pimpinan SKPD, pejabat eselon III dan IV serta seluruh staf instansi di lima kecamatan yang ada di kota Tebingtinggi.**. (sulaiman)
29
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
Optimalisasi Asset BMD Berperan Penting Tingkatkan PAD Manajemen asset Barang Milik Daerah (BMD) memegang peranan penting dalam mengoptimalkan pemanfaatan asset guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk membiayai kegiataan dalam mencapai pemenuhan persayaratan optimal bagi pelayan tugas dan fungsi instansi pemerintahan terhadap masyarakat.
“Para pengurus dan penyimpan barang harus dapat mengembangkan dan mengoptimalkan pemanfaatan asset guna meningkatkan pendapatan asli daerah”, kata Plh Walikota Tebingtinggi H Irham Taufik melalui siaran pers Kabag Humasy Pemko Ahdi Sucipto kepada wartawan, Sabtu (20/4) pada kegiatan penutupan Bimbingan Teknis (bimtek) Pengelolaan Barang Milik Daerah di gedung Hj Sawiyah Nasution Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi.
“Kita harus memahami bahwa tertib administrasi pengelolaan BMD (barang milik daerah) merupakan tanggung jawab kita bersama. Sehingga diharapkan melalui kegiatan bimtek para pengurus dan penyimpan asset daerah harus bisa menjamain jangan sampai kita membuat kesalahan yang bersifat administratif”, tegas IrhamTaufik. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tebingtinggi H Erwin Suheri Damanik menyampaikan, kegiatan bimbingan teknis (bimtek) pengelolaan barang milik daerah itu berlangsung selama empat hari diikuti oleh 122 orang terdiri dari pengurus dan penyimpan barang serta pembantu pengurus barang sekolah dan kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Tebingtinggi. “Dari 122 peserta Bimtek, tiga orang ditetapkan sebagai peserta terbaik masingmasing Bunga Uli dengan nilai terbaik 98,5, Mariati Napitupulu dan Ridah Wati dengan nilai 97,5”, terang Erwin Damanik.
Acara penutupan bimtek pengelolaan barang milik daerah turut dihadiri Sekdako Tebingtinggi H Johan Samose Harahap, Kepala Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumut, Asisten Administrasi Umum, Staf Ahli serta para peserta yang berasal dari seluruh instansi pemerintahan kota Tebingtinggi.**.(fadli)
30
)
Tebing Tinggi Dipilih Sebagai Daerah Tertib Ukur Berdasarkan jalinan kerjasama MoU (memorandum of understanding) antara Kementerian Perdagangan RI dengan tujuh Propinsi se Indonesia pada tanggal 5 Februari 2013 di Bandung, Kota Tebingtinggi dipilih sebagai daerah pencanangan Kota Tertib Ukur di Propinsi Sumatera Utara. “Dengan dipilihnya Tebingtinggi sebagai Daerah Tertib Ukur maka ke depan akan disiapkan pembentukan UPTD Meterologi yang akan melayani tera ulang semua alat ukur serta mendekatkan pelayanan ukur ulang kepada masyarakat”, demikian disampaikan Kadis Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Kouperindag) Kota Tebingtinggi HM Yunus Matondang kepada wartawan, Senin (15/4) diruang kerjanya. Dengan adanya UPTD Meterologi, diharapkan semua alat timbangan / alat ukur seperti meter SPBU, PDAM, Listrik hingga timbangan emas dan timbangan di pasar-pasar tradisional dan perusahaan di kota Tebingtinggi bisa ditera ulang. “Dengan tertib ukur, kita harapkan bisa memberikan perlindungan kepada para konsumen dikota ini”, ujar Yunus didampingi Kasi Perlindungan Konsumen dan Meterologi Mahyudanis S.IP. Saat ini, lanjut Yunus, Dinas Kouperindag Tebingtinggi sedang mempersiapkan realisasi pembentukan UPTD Meterologi. “Untuk itu kita harus menyiapkan SDM dan juga masalah peralatan-peralatan serta sarana prasarana yang lain. Untuk SDM setidaknya kita harus memiliki tiga penera terampil masing-masing dua orang pengamat tera serta satu orang pengamat tera ditambah satu PPNS Meterologi. Saat ini kita sudah memiliki satu orang pengamat tera yang sudah mengikuti pelatihan di Bandung. Selanjutnya akan diusulkan formasi untuk petugas pengamat terampil dan pengamat ahli”, jelasnya. Diakui oleh Yunus bahwa secara financial, pembentukan UPTD Meterologi di kota Tebingtinggi belum bisa diharapkan untuk mendongkrak pendapatan asli daerah, namun dengan terbentuknya unit pelaksana teknis meterologi tersebut, ribuan konsumen akan terhindar dari kecurangan alat timbangan. “Salah satu program Mentri Perdagangan adalah budaya jujur dalam bertransaksi dalam perdagangan, makanya dibuat program daerah tertib ukur dan dalam pencanangannya di Sumatera Utara dipilih Tebingtinggi sebagai daerah tertib ukur”, terangnya. Sedangkan beberapa manfaat yang bisa diperoleh Kota Tebingtinggi dengan dipilihnya sebagai daerah tertib ukur antara lain, mewujudkan perlindungan konsumen di masyarakat, mendukung terciptanya iklim usaha yang sehat, meningkatkan citra daerah bagi masyarakat konsumen melalui jaminan kebenaran pengukuran serta membuka peluang investasi. “Pencanangan Kota Tebingtinggi sebagai daerah tertib ukur ini juga sejalan dengan visi misi Walikota Tebingtinggi sebagai
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
FKUB Sarana Pemersatu Lintas Agama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mempunyai tugas untuk memberikan rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadah, memang selama ini kondisi dilapangan masih banyak ditemui masalah yang mempengaruhi hubungan antar umat beragama dari akibat permasalahan pendirian rumah ibadah. “FKUB dalam menyikapi hal ini harus bijaksana. Dalam kepengurusan FKUB terwakili dari lintas agama yang ada di Tebingtinggi, makanya harus ada musyawarah dan FKUB harus mampu mengambil keputusan terbaik,” ujar Wakil Walikota Tebingtinggi H Irham Taufik pada acara pengukuhan Pengurus FKUB tahun 2012-2017, Jumat (19/4) di Gedung Hj Sawiyah Nasution Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi. Selain itu, lanjutnya, FKUB juga bertugas untuk melakukan di-
alog dengan para pemuka agama dan tokoh masyarakat, menampung aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat sebagai bahan kebijakan walikota, melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan dibidang keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama, memberikan pendapat dan saran dalam hal penyelesaian perselisihan dalam pendirian rumah ibadah“Terpenting memberikan rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadah dan memberikan pendapat tertulis untuk izin sementara pemanfaatan bagungan gedung bukan rumah ibadah,” lugas Irham Taufik kepada pengurus FKUB yang baru dikukuhkan. Tampak hadir dalam pengukuhan FKUB tersebut, Sekdako Johan Samose Harahap, Ketua DPRD Syarial Malik, Ketua MUI Ahmad Dalinl Harahap, Danramil 13 Kapten Budiono, Kakan Keme-
nag H Hasful Huznein, Kasat Bimas Nurul Ain dan Muspida Kota Tebingtinggi. Tepilih sebagai Ketua FKUB Kota Tebingtinggi sesuai keputusan Walikota Tebingtinggi Nomor 450/040 Tahun 2013 adalah Abu Hasyim Siregar SH, Sekretaris Syamsuddin S.Pd I dan Bendahara Zulkarnaen SAg. Pada kesempatan itu, Ketua FKUB terpilih Abu Hasyim Siregar mengajak kepada seluruh pengurus FKUB yang telah di kukuhkan dapat meningkatkan kinerja lebih baik lagi kedepan. “Apabila terjadi masalah akibat pendirian rumah ibadah dan masalah keagamaan harus dapat diselesaikan secara bijaksana, dengan demikian masalah kerukunan umat beragama tetap terjalin antara pemerintah setempat dengan pemeluk agama lain. Kerukunan agama membuat kekondusifan Kota Tebingtinggi, FKUB harus bisa mempertahankan itu,” jelas Abu Hasyim.**.(dian)
31
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
TEBING T I NG G I JUA R A I I I KATEGORI G UI D E D I PR S U
PENGHARGAAN “Sekdako Tebingtinggi H Johan Samose Harahap Menerima Plakat Penghargaan Juara III di bidang Penampilan Pemandu Wisata (Guide) Pada Malam Penutupan PRSU Ke 42 Tahun 2013 Di Komplek Tapian Daya Medan”.
Kota Tebingtinggi meraih juara III kategori Penampilan Pemandu Wisata (guide) dan juara harapan II di Bidang Kesenian. Sedangkan Juara Umum PRSU ke 42 diraih Kota Medan, juara II Kabupaten Sergai dan juara III Kabupaten Nias. “Kota Tebingtinggi meraih juara III kategori guide pada acara malam penutupan PRSU ke 42 yang turut dihadiri Walikota Tebingtinggi diwakili Sekdako H Johan Samose Harahap beserta para SKPD sejajaran pemerintah kota serta Ketua TP PKK Kota Tebingtinggi”, demikian siar pers Kabag Adm Humasy PP Pemko Tebingtinggi Ahdi Sucipto SH yang disampaikan kepada wartawan, Rabu (17/4).
Disebutkan bahwa selama pelaksanaan Pekan Raya Sumatera Utara ke 42 tahun 2013 yang digelar di Kompleks Tapian Daya Medan dan ditutup Sekda Propsu HM Nurdin Lubis mewakili Gubsu, Senin malam kemarin, stand milik Pemko Tebingtinggi cukup ramai di datangi pengunjung yang ingin melihat dari dekat produk unggulan UMKM yang dipajang selama berlangsung-nya PRSU.
32
“Selain menampilkan berbagai macam produkproduk unggulan milik pelaku UMKM di Kota Tebingtinggi, stand milik Pemko Tebingtinggi banyak di datangi pengunjung yang ingin melihat secara langsung cara pembuatan batik tulis khas Kota Tebingtinggi yang diperagakan langsung oleh pembatik tulis binaan Dinas Kouperindag”, sebut Cipto.
Dijelaskannya, meskipun kota Tebingtinggi tahun ini belum mampu meraih yang terbaik di event tingkat Sumatera Utara itu, tapi Pemerintah Kota Tebingtinggi telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik dalam kegiatan yang digelar setahun sekali tersebut, seperti menampilkan bidang pembangunan, seni dan budaya kota Tebingtinggi di ajang PRSU ke 42. “Mudah-mudah untuk pelaksanaan di tahun depan, Kota Tebingtinggi mampu meraih yang terbaik dan menjadi juara umum di ajang PRSU ke-43”, harap Ahdi Sucipto.*(Juanda)*
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
Peringatan HUT Provsu ke 65 di Kota Tebing Tinggi Gubsu : MP3EI Akan Menumbuhkan Perekonomian Sumut
HUT PROVSU “Plh Walikota Tebingtinggi H Irham Taufik SH MAP Bertindak Sebagai Inspektur Upacara Pada Peringatan HUT Propinsi Sumatera Utara ke 65 Di Halaman Sekretariat Pemko Tebing Tinggi”.
Gubernur
Sumatera Utara H Gatot Pujonugroho mengatakan, terdapat enam program pendukung dalam mendorong kebijakan nasional di daerah Sumatera Utara seperti implementasi Rencana Aksi Daerah Millenium Development Goals (RAD MDG’S) 2011-2025 meliputiI RAD Rumah Kaca, RAD Pangan Gizi, Pemberantasan Korupsi, RAD MP3EI dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemisikinan di Indonesia (MP3KI). “Saya yakin Sumatera Utara akan mengalami kebangkitan dan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan ke depan karena kerja keras yang dilakukan oleh pemeritah daerah telah disinergikan dengan program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)”, demikian sambutan tertulis Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujonugroho yang dibaca-
kan Plh Walikota Tebingtinggi H Irham Taufik pada Perigatan HUT Propinsi Sumatera Utara ke 65, Senin (15/4) di halaman Sekretariat Pemko Tebingtinggi. Lebih lanjut disampaikan, semangat pembentukan provinsi Sumatera Utara yang di dasari oleh cita-cita luhur untuk mewujudkan kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, harus menjadi ‘ruh’ bagi seluruh masyarakat Sumatera Utara termasuk juga bagi aparatur pemerintah mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten / Kota, Kecamatan sampai tingkat kelurahan dan desa, dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Ke depan, pembangunan akan terus kita lanjutkan dengan target pembangunan provinsi Sumatera Utara tahun 2014 memberikan prioritas perhatian pembangunan antara lain kepada peningkatan kehidupan beragama, penegakan hukum, pengua-
tan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dengan mengedepankan pelayanan prima. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan, peningkatan infrastruktur, peningkatan daya saing produk pertanian, kelautan dan perikanan, peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknpologi, peningkatan ekonomi kerakyatan dan perluasan kesempatan kerja. Peringatan HUT Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 yang diikuti Muspida, jajaran PNS dan kepala SKPD, para Camat dan lurah se Kota Tebingtinggi diperingati secara sederhana mengambil thema ‘Dengan semangat hari jadi ke 65 kita tingkatkan daya saing Provinsi Sumatera Utara’.**.(tim)
33
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
Kecamatan Tebing Tinggi Kota Juara Umum MTQ JUARA UMUM “Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 45 di Kota Tebingtinggi berakhir dan tampil sebagai juara umum Kecamatan Tebingtinggi Kota. Terlihat Camat Tebingtinggi Kota Sri Imbang menerima trophy Juara Umum dari Wakil Walikota H Irham Taufik SH MAP”.
Kegiatan
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 45 Kota Tebingtinggi berakhir Sabtu malam (13/4) dan ditutup oleh Wakil Walikota H Irham Taufik SH MAP di Lapangan Merdeka Sri Mersing Kota Tebingtinggi. Tampil sebagai juara umum adalah Kecamatan Tebingtinggi Kota. Wakil Walikota Tebingtinggi H Irham Taufik dihadapan unsur muspida, tokoh agama dan tokoh masyarakat mengatakan, sangat diperlukan perhatian dan keterlibatan seluruh komponen umat Islam dan jajaran pemerintah agar pasca penyelenggaraan MTQ itu dapat memberikan manfaat dan pengaruh positif bagi pembinaan kehidupan beragama di masyarakat. “Harapan tersebut tertumpu kepada seluruh pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Tebingtinggi agar dapat melakukan langkah-langkah strategis dan program yang benar-benar dibutuhkan dalam melakukan pembinaan secara teerncana
34
dan sistematis dalam membina qori qoriah, hafizh hafizah, mufassir mufassirah maupun cabang musabaqoh lainnya”, tandas Irham Taufik yang juga Plh walikota. Selain itu lanjutnya, Pemko Tebingtinggi menyambut baik program LPTQ dalam melakukan pembinaan kepada imam-imam mesjid dan memberikan pengetahuan ilmu fiqih kepada mereka, “Pemko Tebingtinggi sangat mendukung segala rencana kegiatan yang telah diprogramkan LPTQ diantaranya pelatihan bagi imam-imam masjid untuk meningkatkan kualitas qiraah (bacaan – red) Al Qur’an dan ilmu Fiqh”, tambahnya.
Berikut hasil penilaian dewan hakim MTQ ke 45 Tingkat Kota Tebingtinggi, Juara Umum Kecamatan Tebingtinggi Kota. Golongan Tartil Qur’an Putra/Putri masing-masing juara 1 Erza Fahreza dan Nazatul Ain. Golongan Anak Putra/Putri juara 1 M Yusril dan Ayang Sari. Golongan Remaja Putra/ Putri juara 1 M Ilham
Ramadhan dan Tri Suci Handayani serta Golongan Dewasa Putra/Putri Asrizal Chaniago dan Wahyu Ningsih.
Cabang Fahmil Qur’an Juara 1 MAS RIS, Bidang Syarhil Qur’an Juara 1 Madrasah Aliyah Negeri, Cabang Hifzil (menghafal) Qur’an Golongan 1 Juz Putra, M Hudzaifi Purba, Golongan 1 Juz Putri Khoirun Ihsan, Golongan 5 Juz Putra Thogu Ahmad, Golongan 5 juz Putri Alsya Andini, Golongan 10 juz Putra Munir, Golongan 20 juz Putra Abdul Haris. Cabang Khattil Qur’an Golongan Hiasan Mushaf Putra Juara 1 Ledi Hamdani Purba, Golongan Hiasan Mushaf Putri Juara 1 Maharani Winarsih, Golongan Naskah Putra Juara 1 Ari Saputra, Golongan Naskah Putri Juara 1 Wenni Azrina, Golongan Dekorasi Putra Juara 1 Ronaldo Alfarobi dan Golongan Dekorasi Putri Juara 1 Khairunnisa.**(dian).
PEMKO KITA ESA HILANG DUA TERBILANG
Warga Lubuk Baru Peroleh Modal Usaha Dari UED-SP
Selama tahun 2012, puluhan warga pelaku usaha mikro kecil di Kelurahan Lubuk Baru Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi menerima bantuan modal usaha melalui Program Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Cantik Manis dengan pinjaman bervariasi antara Rp 500.000 hingga Rp 2.000.000.
ban BPMK H Nizar Rangkuti, Kadis Pendidikan H Pardamean Siregar, Kadiskes H Vive Kananda, Kadis Sosial H Hasanuddin Siregar dan Kabag Humasy PP Ahdi Sucipto, Afrina juga melaporkan program kegitan selama tahun 2012 yang telah berjalan di kelurahannya seperti kegiatan fisik aladin (atap, lantai dan dinding) rumah tak layak huni, bedah rumah, pembuatan parit dan jalan lingkugan. Sedangkan kegiatan non fisik yakni kegiatan “Dana bantuan modal bergulir gotong royong dan kesehatan serta kegiadibidang kegiatan ekonomi warga mela- tan ekonomi yang berjalan dengan baik. lui program UED-SP itu bersumber dari Untuk kegiatan fisik program alaPemerintah Kota Tebingtinggi melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Kelu- din dan bedah rumah, kelurahan Lubuk rahan (BPMK)”, demikian disampaikan Baru bekerjasama dengan TP.PKK KeKepala Kelurahan Lubuk Baru Kecamatan lurahan melakukan pendataan terhaPadang Hulu, Afrina Eka Putri Tarigan dap rumah-rumah kurang mampu yang S.STP, Sabtu (13/4) terkait kunjungan kerja kondisinya tidak layak huni disetiap ling‘Jumling’ PemkoTebingtinggi yang dip- kungan kelurahan. “Dalam pengerjaan impin Plh Walikota Tebingtinggi H Irham pemasangan bahan-bahan material banTaufik SH MAP di Aula Kantor Lurah Lubuk gunan bantuan aladin dan bedah rumah, Baru Jalan Siantar Km 4 kota setempat. dikerjakan secara swadaya oleh keluarga penerima bantuan dan masyarakat seki Dihadapan Tim Jumling Pem- tarnya sebagai wujud kepedulian berkoTebingtinggi yang turut dihadiri Ka- masyarakat”, papar Lurah Lubuk Baru.
Pada kesempatan itu, Plh Walikota H IrhamTaufik menyampaikan seputar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak lainnya yang menjadi tolak ukur pembangunan khususnya di Kota Tebingtinggi. Dia berharap masyarakat kelurahan dapat berpartispasi dalam pembayaran PBB dan pajak lainnya. “Karena pajak yang dibayarkan masyarakat kepada pemerintah dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan seperti pendidikan, kesehatan, insfratruktur prasarana jalan dan lain sebagainya”, jelas Irham Taufik. “Pemerintah Kota Tebingtinggi memberikan apresiasi kepada aparat kelurahan Lubuk Baru yang telah menjalankan roda pemerintah kelurahan dengan baik terutama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada warganya. Mari kita tingkatkan semangat persatuan diantara kita, program pembangunan yang belum terealisasi akan menjadi masukan bagi pemerintah kota agar kedepan dapat segera direalisasikan”, pesan Irham Taufik.**(tim)
35
AGAMA
NAIK SEPEDA MENGAJAR MENGAJI KELILING KOTA TEBING TINGGI
Kata Allah SWT di dalam AlQuran yang artinya mengatakan “Berikanlah ilmu Walaupun sejerah, niscaya ilmu akan bertambah”. Hal ini dikatakan Ahmad Tarmizi Hasibuan yang telah berumur 50 tahun, tinggal di gang Wakaf Jalan Thamrin kota Tebing-tinggi, mempunyai istri dan 2 orang anak masih duduk di bangku sekolah dasar. Bekerja sehari hari mengajar mengaji dari satu rumah ke rumah, dengan naik sepeda keliling kota Tebing Tinggi. Sebelum Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan mencanangkan gemar mengaji setelah magrib di Masjid se kota Tebing Tinggi, gurunya di beri Honor tetap setiap bulannya. Ahmad Tarmizi telah mengajar medngaji sejak tahun 1988 dari satu rumah kerumah, sesuai dengan panggilan orang yang membutuhkannya dan pernah mengajar mengaji di mesjid Ubudiyah Kelurahan Bandar sono Kecamatan padang hulu kota Tebing Tinggi, sekarang sudah tidak mengajar mengaji lagi disitu, karena lebih banyak panggilan dari luar. Kata Ahmad Tarmizi kepada penulis. Disamping mengundurkan diri mengajar mengaji di masjid Ubudiyah ada sebabnya, yaitu yang di ajar mengaji itu lebih banyak orang-orang tua di kampung itu. Kelihatannya semakin hari semakin berkurang orangnya dikarenakan ada yang sakit dan ada yang meninggal dunia, mengajar di masjid ini sesuai dengan permintaan mereka, di laksanakan setelah selesai sholat magrib menjelang sholat isa, sejak tahun 2010 hingga tahun 2012. Setelah tidak mengajar mengaji
36
lagi di mesjid Ubudiyah, dia mendapat panggilan mengajar mengaji di sebuah rumah di Perumnas Bagelen, disini yang diajar mengaji anak remaja tingkat SMA, setelah sholat Ashar. Dengan mengayuh sepeda berangkat pergi mengajar, di sini mengajar mengajinya mereka tidak mau lama-lama, cukup 30 menit saja selesai, mereka minta di ajari mengaji secara praktis, kata Ahmad. Kiranya mengajar mengaji ini tidak sampai di situ saja, dia mulai tersiar dari mulut ke mulut. Panggilan datang lagi dari jalan cemara ujung kota Tebing Tinggi, pada sebuah rumah di daerah ini, murid-murid yang diajar mengaji seluruhnya terdiri dari anak sekolah dasar, Nah disini sedikit mengalami stress, kita maklum sendiri namanya anak-anak, yang penting anak – anak itu harus bisa mengaji, kata Ahmad. Selanjutnya dia dipanggil oleh kelompok kaum ibu untuk mengajari mengaji, pada sebuah rumah di jalan Kartini dan dari jalan Batu Bara. Mereka minta di ajari mengaji waktunya setelah sholat isa, mereka disini para kaum ibu ibu itu sangat ccepat mengerti dan pandai mengaji, ujar Ahmad sangat senang tidak mengalami stress. Disini terbukti apa kata Allah SWT tadi, Alhamdulillah ilmu bertambah begitu juga rezeki bertambah. Buktinya dia dipanggil mengajar mengaji di sebuah rumah pada jalan KF. Tandean, disini Ahmad mengajar mengaji untuk satu keluarga saja tidak ada bergabung orang dari luar. Tetapi yang di ajar mengaji terdiridari Anak SD, SMP, SMA, memang bagus keluarga anak anak itu, bukan Les Bahasa Inggris saja yang di berikan orang tuanya, kata Ahmad Senang Sekali. Ahmad bertambah merasa kewalahan dengan waktu, warga bertempat tinggal di jalan badak meminta dia untuk mengajar mengaji, Rezeki beramal tidak dapat di tolak dan harus diterima. Waktu mengajar disini warganya ada
yang Muda dan ada juga yang tua, diminta mereka mengajar mengajinya juga habis sholat isa, tapi tak apalah selagi tidak berbenturan waktu dengan kelompok lain, ujar Ahmad alumni dulunya SMEA jalan Thamrin kota Tebing Tinggi. Dari seluruh murid yangdiajar mengaji, ada satu rumahdi jalan Veteran kota Tebing Tinggi. Orangnya sudah tua memanggilnya untuk mengajari mengaji. Diterimanya juga, kemudian dia berfikir apakah orang tua ini bisa diajari mengaji, karena dia mengingat ada pepatah mengatakan “Belajar Waktu tua ibaratkan melikis di atas air”, tetapi orang tua ini tidak mungkin bisa diajari, Insyaallah dalam satu bulan orang yang diajarinya sudah bisa mengaji, Alhamdulillah, kata Ahmad lega. Selanjutnya untuk di kelurahan Bandar sono dia ada juga mengajar mengaji kepada sekelompok anak-anak di suatu rumah, syukur anak-anak yang diajari mengaji itu tidak bandel, karena di awasi oleh orang tuanya. Mudah-mudahan anak anak itu kini sudah ada yang khatam alquran. Dari sekian tempat dia mengajar mengaji, tidak segan segan dia menyebutkan ada mantan anggota DPRD Kota Tebing Tinggi minta diajari mengaji, tanpa sungkan sungkan diajarinya juga, tetapi Ahmad tetap menyembunyikan nama mantan anggota DPRD itu, yang penting dia mau belajar mengaji kata Ahmad dulunya guru tempat belajar mengaji di kampong Lalang Tebing Tinggi, kini telah almarhum bernama Muhammad Idris dan M. Syafii Nasution pada masa itu taka sing lagi di kota Tebing Tinggi ini. Ditanya penulis tentang suka duka mengajar mengaji keliling kota dengan sepeda, saat pergi mengajar di tempat yang jauh jaraknya, ditengah jalan ban sepedanya bocor. Mencari tukang tempel ban sepeda sekarang ini sangat sulit, yah terpaksa disorong sampai ke tujuan agar yang diajari tidak merasa kecewa, masalah Honor yang di terimanya cukup untuk biaya hidup anak istrinya, memang ada angan-angan untuk memiliki kendaraan bermotor roda dua, tapi apalah dya rezeki di terima pas-pasnya saja setiap bulannya, ujar Ahmad mengakhiri keterangan kepada penulis. ( ZIKRI SIKUMBANG BA.)
INFONASIONAL
Penduduk Dunia Mencapai 7,2 Miliar Jiwa Penduduk dunia akan mencapai 7,2 miliar jiwa bulan depan dan 10,9 miliar pada tahun 2100, dengan sebagian besar pertumbuhan akibat angka kelahiran yang tinggi di negaranegara berkembang, kata PBB, Laporan terbaru "Prospek Penduduk Dunia" PBB mengatakan jumlah penduduk yang tinggal di planet pada awal abad depan dapatmencapai16,6miliarjiwa,atau tergantung model statistik, dapat paling rendah 6.8 miliar jiwa.
Dalam kasus lain, penduduk wilayah-wilayah paling miskin dunia diperkirakan akan meningkat secara dramatis, kata PBB. Jumlah penduduk di negara-negara kurang berkembang diprediksikan akan meningkat dua kali lipat, dari 898 juta jiwa tahun ini menjadi 1,8 miliar jiwa tahun 2050. Jumlah itu akan meningkat 2,9 miliar jiwa pada tahun 2100, kata laporan PBB itu. "Kendatipun pertumbuhan penduduk secara keseluruhan lamban, laporan ini mengingatkan kita bahwa beberapa negara berkembang, khususnya di Afrika, masih tetap berkembang cepat," kata Wu Hongbo,Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial dalam satu pernyataan. Sebaliknya, penduduk di negara-negara maju dunia meningkat dari 1,25 miliar jiwa tahun ini menjadi sekitar 1,28 miliar tahun 2100. Laporan itu mengatakan jumlah orang yang tinggal di negara-negara maju akan menurun jika tidak ada imigrai dari negara-negara miskin, yang diperkirakan mencapai 2,4 juta orang setahun dari tahun 2013 sampai 2050. Peningkatan itu banyak terjadi antara tahun 2013 dan 2050-- ke-
tika jumlah itu akan mencapai 9.8 miliar jiwa-- diperkirakan akan terjadi di Afrika. Laporan itu mengatakan separuh dariseluruhpertumbuhanantaratahun2011 dan 2100 diperkirakan akan terkosentrasi hanya pada delapan negara: Nigeria, Niger, India, Tanzania,Republik Demokratik Kongo , Uganda, Ethiopia dan Amerika Serikat. Studi itu juga menyoroti negara-negara yang mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat-- dan tidak hanya di negara-negara kaya. Di bagian-bagian lain dunia yang lebih maju, 23 persen penduduk telah berusia 60 tahun atau lebih, persentase mereka diperkirakan meningkat tiga kali pada tahun 2100 menunjukkan mendekati tiga miliar. Proporsi warga lebih tua di negara-negara berkembang diperkirakan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2050 dan tiga kali lipat menjadi 27 persen pada tahun 2100. Jumlah usia lanjut meningkat, kata PBB. Jumlah orang yang berusia setidaknya 80 tahun diperkirakan meningkat menjadi 830 juta jiwa pada awal abad depan, naik dari 210 juta jiwa tahun ini dan 392 juta jiwa tahun 2050. Sejumlah 68 persen dari mereka yang berusia 80 tahun dan lebih diperkirakan akan tinggal di negara-negara berkembang tahun 2050. Kendatipun jumlah penduduk meningkat, laporan PBB itu mengatakan angka kesuburan diperkirakan akan menurun secara global, dengan satu penurunan tajam terjadi di sejumlah negara maju-- dari 4,53 menjadi 2,87 juta anak setiap wanita dalam tahun 045-2050 dan 2,11 tahun pada tahun 2095-2100. Negara-negara berkembang lainnya diperkirakan akan mengalami penurunan di bawah angka kesuburan 2,1 tiap wanita selama puluhan tahun. Itu termasuk semua negara Eropa kecuali Islandia . Negara-negara yang memiliki angka kesuburan rendah adalah China, Ameri-
ka Serikat, Rusia dan Jepang dan Vietnam. Dalam penemuan-penemuan lainnya, studi PBB itu mengatakan Bahwa India akan melampaui China sebagai negara yang banyak penduduknya di dunia sekitar tahun 2028, di mana dua negara itu akan memiliki penduduk 1,45 miiiar jiwa. Ia akan terus menambah penduduknya selama puluhan tahun setelah itu menjadi sekitar 1,6 miliar jiwa dan kemudian secara perlahan menurun menjadi 1,5 miliar jiwa tahun 2100. Dalam penemuan-penemuan lainnya studi PBB itu mengatakan India akan melampaui jumlah penduduk China yang terbanak di dunia sekitar tahun 2009, ketika dua negara itu berpenduduk 1,45 miliar jiwa. India akan terus menambah pertumbuhan penduduk selama puluhan tahun dan kemudian melambatnya menjadi 1,5 miliar tahun 2100. Penduduk China diperkirakan akan bertama perlahan sampai menjadi 1,5 juta miliar tahun 2100. Studi itu juga menemukan bahwa Nigeria diperkirakan mengalahkan jumlah penduduk Amerika Serikat tahun 2050. Penduduk Eropa,diperkirakan akan menurun 14 persen antara tahun 2013 dan 2100. Negara berkembang memiliki angka kesuburan di bawah yang ditetapkan 2.1 per anak per wanita India akan berkembang selama puluhan tahun setelah mencapai 1,6 miliar jiwa dan secara perlahan memperlambat menjadi 1,5 juta jiwa tahun 2100. Penduduk China diperkirakan akan mulai menurun setelah tahun 2030 dan dapat mencapai 1,1 miliar tahun 2100. Studi itu juga menemukan bahwa jumlah penduduk Nigeria diperkirakan akan melebih Amerika Serikat tahun 2050. Penduduk Eropa, diperkirakan akan menurun 14 persen antara tahun 2013 dan 2100. (Aswin Nasution.ST)
37
INFONASIONAL
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2013 di Jakarta
Penduduk Indonesia 250 Juta Jiwa Tahun 2013
Tahun Pemilu, SBY Minta Tiga Agenda Terjaga
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengungkapkan pada 2013 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan bertambah menjadi 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui pidatonya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrembang) nasional di Jakarta hari ini kembali menyinggung mengenai tahun politik. Sebagaimana pengalaman pada jelang Pemilu sebelumnya, suhu politik diingatkan presiden selalu menghangat lebih kurang setahun sebelum Pemilu. Namun SBY mengingatkan ada tiga agenda yang harus dijaga menjelang Pemilu yang peruntukannya demia rakyat sendiri. Tiga agenda tersebut yaitu, menjaga stabilitas politik, menjaga pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional serta meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan prioritas penanggulangan kemiskinan. "Kalau saudara telaah bersama ketiga agenda ini terkait satu samaa lain, antara politik ekonomi dan kesejahteraan rakyat," demikian disampaikan Presiden SBY di hotel Bidakara, Jakarta, Selasa siang (30/4). Tiga agenda tersebut kata dia tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, namun semua pemangku kepentingan di negeri ini termasuk rakyat Indonesia. Pada tahun Pemilu lalu yakni tahun 2004 dan 2009, Indonesia tetap bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan oleh karena itu hal yang sama menurut presiden bisa dilakukan pada tahun Pemilu 2014 mendatang. "Saya harus katakan yang harus bertanggnugjawab menjaga stabilitas sosial politik dan keamanan bukan jajaran KPU dan Bawaslu. Mereka tidak dirancang mengemban tugas seperti itu. Ini tanggungjawab kita semua," lanjutnya. Arahan Presiden SBY dalam acara musrembang hari ini diberikan tema "Jaga stabilitas dan ekonomi kita guna terus meningkatkan kesejahteraan rakyat". Yang juga memiliki peran penting dalam tahun Pemilu adalah kepala daerah yang mana menurut presiden baik gubernur, bupati maupun walikota harus mengemban tanggung jawab meminimalisir potensi penyimpangan dan instabilitas dari daerah. Musrembang hari ini dihadiri para kepala daerah, gubernur, bupati dan walikota dari seluruh Indonesia. (Ezra Sihite/AYI). Aswin Nasution.ST
"Bertambahnya jumlah penduduk tersebut disebabkan masih tingginya tingkat fertilitas," kata Fasli pada pembukaan Parenting Education Dalam Rangka Hari Anak Nasional Tahun 2013 Auditorium BKKBN Jakarta Timur.
Fasli mengungkapkan berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah anak usia dibawah lima tahun mencapai 22.678.702 jiwa. Angka tersebut merupakan angka yang cukup besar dalam struktur penduduk Indonesia usia dini. Keadaan ini, menurut Fasli, tentu memerlukan perhatian yang cukup besar dari seluruh sector dan lapisan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan anak agar bertambahnya jumlah penduduk diiringi dengan meningkatnya kualitas generasi bangsa. "Anak merupakan awal mata rantai manusia yang menentukan kondisi bangsa di masa depan," ujar Fasli.
Fasli mengungkapkan saat ini struktur penduduk Indonesia dipengaruhi oleh triple burden di mana persentase usia sekolah dan balita sebesar 28,87 persen, angkatan kerja 63,54 persen, dan lansia mencapai 7,59 persen. Dari segi persebaran penduduk belum merata karena masih terpusat di Pulau Jawa. Oleh sebab itu ia mengatakan perlu ada langkah konkrit dalam mengatasi permasalahan demografi tersebut. Salah satunya yaitu dengan mengintensifkan program KB dan bekerja sama dengan lintas sector. "Dua anak cukup," tuturnya. (Aswin Nasution.ST)
38
OLAH RAGA
Kejuaraan Bulu Tangkis Usia Khusus SD Dibuka Tiga Atlet PBSI Tebing Tinggi Masuk Pelatda Plh Walikota Tebingtinggi H Irham Taufik SH MAP membuka Kejuaraan Bulu Tangkis Usia Khusus SD tahun 2013 Kota Tebingtinggi, Sabtu sore (13/4) di GOR Marahalim Kota Tebingtinggi. Kejuaraan yang diikuti 52 orang atlet tersebut berlangsung mulai 13 - 18 April. Irham Taufik dalam sambutannya mengatakan, bulu tangkis sebagai ikon olahraga bangsa Indonesia dan menjadi primadona, telah membuat bangsa Indonesia terkenal di mata dunia. “Melalui bulu tangkis Indonesia terkenal di dunia internasional. Seorang atlet harus punya motivasi yang tinggi dan pantang menyerah. Kesempatan berprestasi, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya”, sebutnya. Diakui bahwa PBSI Tebingtinggi merupakan salah satu Pengcab olahraga yang sangat giat melaksanakan pembinaan dan roda kompetisi sehingga bisa menghasilkan prestasi. Hal itu terbukti, tiga orang atlet bulu tangkis Tebingtinggi, masuk pelatda PBSI Pemprovsu. PBSI Tebingtinggi sudah harus mendapat apresiasi dan penghargaan, sebab telah mengharumkan nama Kota Tebingtinggi.
Hadir dalam acara pembukaan kejuaraan itu, Kadis Pendidikan Drs H Pardamean Siregar MAP, Ketua Koni HM Daniel Sultan SE, Ketua PBSI Tebingtinggi Parlindungan SE (Koko), mewakili Kadisporabudpar dan para orang tua atlet serta klub-klub bulu tangkis yang ada di Tebingtinggi.
Ketua Koni HM Daniel Sultan SE juga memberikan apresiasi atas prestasi PBSI Tebingtinggi yang telah mengirimkan 3 atlet masuk pelatda PBSI Sumut. “Kita sangat mengharapkan orang tua mendukung anaknya masuk pelatda. Ini semua demi prestasi yang akan dicapai. Memang berat berpisah dengan anak tetapi untuk mencapai prestasi, orang tua harus mendukungnya”, pinta Daniel Sultan. Sebelumnya, Ketua PBSI Tebingtinggi melalui Sekjen Ogamota Hulu SH menyampaaikan, tujuan kejuaraan itu adalah menjaring bibit atlet bulu tangkis SD untuk dipersiapkan mengikuti kejuaraan tingkat propinsi yang akan berlangsung 22 - 24 April 2013 di Medan serta mempersiapkan atlet muda yang potensial agar kelak menjadi atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama Kota Tebingtinggi. Kejuaraan diikuti 41 orang putra dan 14 putri dari siswa SD se-Kota Tebingtinggi dengan nomor pertandingan tunggal putra - putri SD kelas 1 - 3, tunggal putra - putri SD kelas 4 - 6. Dalam kessempatan itu, Ogamota menyebutkan, 24 atlet bulu tangkis dari kabupaten / kota se-Sumut yang masuk pelatda PBSI Sumut, 3 diantaranya atlet PBSI Tebingtinggi yakni M Khair Rizki tingkat remaja, Siti Fadhila tingkat pemula dan Sanda Amaliza tingkat anak.*(Juanda)*.
39
SASTRA
DEMI PUTRI TERCINTA APAPUN AKAN KULAKUKAN Pada suatu hari, tinggal lah sebuah keluarga yang saling menyayangi satu sama lain, Cindy Putri dari Tuan Ramli dan Ibu Shinta. Akan tetapi Ibu Shinta sudah meninggal karena menderita penyakit kanker paru-paru. Kini hanya Tuan Ramli dan Cindy yang mengisi kebahagian mereka. Tuan Ramli adalah seorang Dokter bedah, ia sangat ahli dalam melakukan pembedahan. Hingga suatu saat Tuan Ramli memutuskan untuk pindah ke tengah hutan untuk menenangkan putrid tercintanya, karena putrinya Cindy tidak suka dengan kebisingan dikota. Tiba-tiba Cindy merasa ada yang sakit di matanya. Ia mengatakan pada ayahnya. ‘’Ayah, mata Cindy sakit, ada apa dengan mata Cindy yah?’’ Ujar Cindy. Lalu ayahnya memeriksa, dan ternyata mata Cindy tidak dapat berfungsi dengan baik. Tapi ayahnya berkata lain pada Cindy, ‘’tidak apa-apa Cindy, mungkin mata Cindy hanya kelilipan saja, sekarang Cindy istirahat ya nak’’ Ujar ayahnya. Pada saat itu, tuan Ramli berfikir dari mana Ia akan mendapatkan donor mata untuk putrinya itu. Pada saat itu juga, datang lah seorang Pemuda untuk mencari makanan dihutan, Ia melihat ada rumah dan seorang lelaki sedang duduk di teras rumah itu. ‘’Maaf tuan, apakah rumah ini milik Tuan?’’ Tanya Randy. ‘’Iya, ini rumah saya, mengapa anak muda?’’ jawab tuan Ramli. ‘’begini tuan, saya sedang mencari makanan untuk adik saya yang sedang sakit,Ia sangat kelaparan tuan, bolehkah saya meminta sedikit saja makanan tuan? Pinta Randy. ‘’Tentu saja anak muda,bawalah adik mu kemari dan bekerjalah dirumah saya’’ kata tuan Ramli. ‘’sungguh tuan? Tuan akan menerima saya bekerja disini??’’ Tanya Randy. ‘’tentu, nah, sekarang kamu sudah bisa bekerja disini. Tugasmu memasak, membersihkan kebun, dan membersihkan rumah ini, tapi ingat anak muda, kau tak boleh memasuki ruang bawah tanah yang ada di belakang rumah ini, paham?’’ kata tuan Ramli. ‘’baiklah tuan, saya mengerti. Lalu Randy membawa adiknya ke rumah tuan Ramli. Setelah tuan Ramli melihat adik Randy, timbul niat jahat tuan Ramli. Tuan Ramli sangat menyayangi putinya itu, sehingga ia berniat akan mengambil mata Nowi, adik dari Randy. Tanpa sepengetahuan Randy, tuan Ramli telah mengambil mata Nowi dan memindahkannya ke dalam rongga mata Cindy. Lalu mayat nya ia masukkan dalam peti yang di letakkan dalam ruang bawah tanah. Hari sudah petang, Randy sudah keliling hutan untuk mencari adiknya, namun hasilnya nihil. Ia merasa ada yang tidak beres dengan hal itu. Sebulan telah berlalu, Randy mencoba merelakan kehilangan adiknya, Nowi. Kini Cindy telah dapat melihat dan bermain sepuasnya. Randy pun telah menganggap Cindy sebagai adik kandung nya, karna setiap kali Randy melihat mata Cindy, Ia merasa adiknya berada di sampingnya. Suatu saat ada 4 orang sahabat, Valent, May, Rossa, dan Kiky. Mereka ingin bermain di alam bebas, dan memutuskan
40
untuk ke hutan. Akan tetapi, tiba-tiba Valent terpencar dari May, Rossa, dan Kiky. Valent tak tau harus menuju arah mana. Valent terus berjalan mengikuti kaki nya akan melangkah. Di setiap langkahnya, Valent merasa seperti di ikuti oleh bayanganbayangan aneh. Namun Valent berusaha untuk tetap tenang. Hingga Valent sampai di sebuah rumah yang berada di tengah hutan dimana tuan Ramli dan Randy tinggal. ‘’Permisi…ada orang didalam??’’ Tanya Valent. Tiba-tiba seorang pemuda datang menghampirinya dengan membawa golok. Valent berlari ketakutan dan meninggalkan pria aneh itu. Beberapa kali Valent bertemu dengan pemuda aneh itu, sampai akhirnya pria itu berkata ‘’Jangan takut, siapa kamu?’’ Tanya Randy. Dengan tubuh yang gemetar Valent menjawab ‘’saya Valent, saya tersesat dihutan ini’’ jawabnya. “saya Randy, Lalu mengapa kamu takut melihat saya?” Tanya Randy. “mengapa kamu membawa-bawa golok itu?” Tanya Valent. “oh, jangan takut. Saya ingin membersihkan pekarangan rumah ini, mari saya kenalkan pada pemilik rumah ini” kata Randy. Akhirnya Valent bertemu dengan tuan Ramli dan anaknya, Cindy. “baiklah, dia boleh tinggal disini, kebetulan Cindy butuh teman bermain. Ketika Valent melihat mata Cindy, mata itu seolah menangis. Valent terkejut dan heran mengapa mata Cindy menangis.Lalu Cindy mengajak Valent bermain di taman dekat rumahnya. Lagi-lagi Valent merasa bahwa ada yang mengikutinya. Sepulang dari taman, Valent bertemu dengan Randy dan mereka bercakap-cakap tentang sesuatu hal. Randy menceritakan bahwa dulu ia juga mempunyai Adik perempuan, “jika ia masih hidup, mungkin dia sudah sebesar Cindy” kata Randy. “jadi dimana adikmu sekarang Ran?” Tanya Valent. Percakapan pun berlangsung lama sampai akhirnya tuan Ramli memanggil Randy karena masih ada pekerjaan rumah yang belum Randy selesaikan. Cindy datang dan duduk disamping Valent, akan tetapi tiba-tiba Cindy merasa ada yang sakit pada perutnya sampai akhirnya Cindy pingsan. Valent membawa Cindy pada ayahnya, lalu tuan Ramli memeriksa keadaan Cindy. Valent juga sudah menganggap Cindy sebagai adiknya. Maka dari itu, Valent khawatir dengan keadaan Cindy dan terus bertanya bagaimana keadaan Cindy kepada tuan Ramli. Namun tuan Ramli panic dan membentak Valent, “saya minta kamu keluar dari sini..!” bentaknya. “tapi saya ingin tau keadaan nya pak” kata Valent. “saya Dokter, saya tau apa yang harus saya lakukan!!” tambahnya. Lalu Valent keluar dari kamar itu mencurigai tuan Ramli. Setelah tuan Ramli memeriksa keadaan Cindy, ternyata hati Cindy sudah mulai tak berfungsi, dan bila tidak segera ditangani, maka Cindy akan meninggal. Tuan Ramli tidak ingin putri satu-satunya itu meninggal. Timbul niat jahat tuan Ramli untuk mengambil hati Valent. Akan tetapi kecurigaan Valent semakin mendalam, ia pernah di nasehati untuk tidak memasuki ruang bawah tanah yang ada di belakang rumah tuan
Ramli. Valent sangat penasaran dengan ruangan itu. Secara diam-diam Valent datang dan memasuki ruangan itu. Ternyata, Pada saat itu tuan Ramli tau bahwa Valent masuk ke dalam ruangan itu. Sesampai nya di ruangan itu, Valent mencium bau bangkai yang amat menyengat hidungnya, ia mencari dari mana sumber bau itu. Hingga Valent menemukan sebuah peti kecil yang menurutnya dari sanalah sumber bau itu. Sewaktu ia ingin membuka peti itu, tiba-tiba tuan Ramli datang dan langsung mengikat Valent di tempat tidur yang ada di sana. “mengapa tuan mengikat saya disini tuan?!” Tanya Valent. “bukankah sudah saya peringatkan untuk tidak memasuki ruangan ini?” jawabnya. “jadi tuan adalah………” katanya. “ya! Sayalah yang mengambil mata Nowi untuk putriku Cindy, dan sekarang aku akan mengambil Hatimu untuk saya pindahkan kedalam tubuh anak saya!!” jelasnya. “sungguh tindakan yang tidak bermoral..!! seorang dokter professional seperti anda ternyata hanya bias membunuh orang yang tidak bersalah..!!!” ucap Valent. “Tutup mulut mu!! Saya melakukan ini karna Saya sangat menyayangi putriku, aku tidak akan membiarkan putriku meninggal..!!!” jawab tuan Ramli. Ketika tuan Ramli akan mengambil hati Valent, tiba-tiba saja Randy beserta Sarah, May, dan Kiky datang. “apa yang tuan lakukan..!!” kata Randy. “diam kau..!! aku akan mengambil hati anak ini untuk putriku!!!” katanya. Dengan cepat Randy langsung memukul dan memegang nya dengan kuat. Lalu teman-teman Valent segera melepaskan ikatan Valent dan segera menelepon polisi. Lalu Valent berkata pada Randy, “Lihatlah Randy, ternyata orang yang membunuh adikmu adalah orang ini..!!! dia yang sudah mengambil mata Nowi untuk Cindy” jelas Valent. “tidak… tidak mungkin (sambil melepaskan tuan Ramli). Lalu tuan Ramli lari dan meninggalkan mereka. “kalau kau tidak percaya, buka lah peti ini dan lihatlah apa yang akan kau temukan didalam” suruh Valent. Lalu Randy membuka peti itu dan ternyata, itu memang benar adiknya. Randy melihat gelang yang diberikannya dulu pada Nowi. “tuan Ramli melarang siapa pun masuk ke ruangan ini, karena ia tidak ingin seorang pun mengetahui perbuatan bejat nya” kata Valent. Lalu mereka meninggalkan tempat itu. Tuan Ramli berlari sekuat tenaganya, dan tiba-tiba ia melihat anak yang tidak mempunyai mata. Ia sadar bahwa ia telah membunuh orang yang tidak bersalah. Polisi mencari dan menangkap tuan Ramli. Sejak saat itu, tuan Ramli menjadi orang yang mengalami gangguan jiwa. Putrinya Cindy telah meninggal, Randy, Valent, dan teman-teman yang lain merasa kehilangan. Karena Cindy telah tiada. Akhirnya mereka pulang ke kota dan Randy ikut bersama Valent dan teman-temannya. S E K I A N. KARYA : TIURMA WIDYA RAHAYU SILALAHI KELAS : X AKUNTANSI 1
PUISI
MAMA Karya: Tiurma Widya R. Silalahi Semua Tak Semudah Yang Kukira Kau Masih Tetap Disini Menemaniku Mama, Masih Kau Tuntun Diriku Selalu Kau Hapuskan Semua Ragu Dihatiku Takkan Ada Setulus Mama Takkan Ada Setangguh Mama Mama Memberiku Cinta Dan Kasih Setulus Hatinya Mama, Bisakah Ku Membalasmu Untuk Yang Telah Mama Beri Tuhan, Terima Kasih Atas Semua Kau Berikan Aku Seorang Mama Yang Amat Tangguh Ku Berjanji Akan Mambahagiakan Mama Dan Membuat Dia Selalu Tersenyum TEATER ART POWER RIYO OKTAVIANTY FINOLA 11 Akuntansi 1 SMK Negeri 1
KOTAKU
Deraian Suara Selalu Menggelitik Telingaku Keramaian Selalu Hadir Di Duniaku Saat Kubuka Mata Ini Kelihatan Jelas Duniaku Indah Kotaku Tercinta Penuh Dengan Keramaian Yang Luar Biasa Kulangkahkan Kakiku Untuk Melihat Kotaku Dimana Aku Tinggal Itulah Kotaku Kotaku Indah Tetapi ? Keindahannya Itu Kadang Terlihat Buruk Semua Kendaraan Menguasai Kemauan Sendiri Sampah Berterbangan Sesuka Hati Bagaikan Raja Yang Tak Mau Melihat Indah Kota Sejenak Aku Menatap Mataku Memikirkan Bagaimana Agar Kotaku Terlihat Indah Dalam Hati Aku Berniat Untuk Menjaga Kotaku. Sambil Menatap Masa Depanku Lalu ? Kubuka Lagi Mataku … Sambil Kulihat Kotaku… Aku Tersenyum… Aku Berkata… Inilah Kotaku, Kotaku Yang Indah…
41
SOSIAL
DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM Berawal dari beberapa tindakan demonstrasi para mahasiswa dan kaum masyarakat menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dan, beberapa waktu berjalan, akhirnya pemerintah menaikan harga BBM itu. Antara seribu dan seribu lima ratus rupiah. Dan ternyata kenaikan itu dapat diterima Masyarakat, walau dengan perasaan terpaksa. Namun, pemerintah memberikan bantuan dana sebanyak Rp. 300.000 untuk dua bulan pertama. Dengan demikian kerusuhan yang akan terjadi tak menjadi kenyataan. Dan, kita cukup merasakan kedamaian dan semua berjalan lancar. Namun, akibat kenaikan itu berdampak kepada harga harga kebutuhan sehari-hari. Hampir semua kebutuhan rumah tangga turut naik. Mulai dari harga cabe merah, bawang, bahkan harga ayam potong turut naik. Tak mau rasanya mereka berdiam diri. Sehingga semuanya merasa menaikan harga masingmasing. Tak satupun yang tak menaikan harga. Bagai berlomba mereka menunjukan diri dengan harga-harga yang baru. Hal ini berakibat kepada kaum di rumah menjadi pening memikirkan kenaikan harga-harga yang di temui si pasar. Hari ini tidak sama dengan hari kemarin bahkan untuk esok juga belum tahu. Jadi hampir setiap hari kenaikan harga terjadi. Begitulah yang terjadi masa kini. Setiap hari selalu jadi pembicaraan kaum ibu. Bagaimana kita bisa mengatasi persoalan ini tanpa berbuat sesuatu segalanya berjalan dengan sendirinya. Semuanya sudah ada yang mengatur. Kita tak bisa berbuat, kecuali hana berserah diri dan berdoa semoga kejadian ini tak berlaku lama. Dan mengharapkan pihak pemerintah, sehingga kemampuan keuangan rumah tangga tidak terlalu terganggu. Belum lagi tentang usaha kecil di kampung. Sudah ada usaha mereka yang menutup sebahagian usahanya.
42
Sebelumnya, penyedian barang daganganya lengkap, mulai cabe, bawang, ikan asin, dan basah tersedia. Mereka membelinya di pasar pagi di kota pada pagi hari sebelum subuh. Kemudian mereka jual di tempat berjualanya. Ini berjalan secara rutin sampai dengan kenaikan harga-harga meninggi naik. Hingga mereka menghentikan usahanya ini untuk sementarasampai harga ini berjalan lancar kembali. Semuanya itu merupakan gambaran ekonomi rakyat kecil yang kesehariannya berusaha dengan modal yang kecil. Untuk menhidupkan keluarganya. Penambah masukan dari kaum bapaknya. Itupun kalau kaum bapaknya punya usaha lain, kalau tidak hanya mengharapkan masukan dari suatu usahanya. Bagaimana bisa timbul kebangkitan ekonomi rakyat kecil. Kalau keadaan seperti sekarang ini, Iyahkan ? Hanya stu diantara keinginan rakyat kecil untuk meminta agar keamanan bisa terjadi. Karena Rakyat melihat kalau sudah ada terjadi demontrasi seperti sebelum kenaikan BBM itu, perusakan Toko-toko terjadi. Dan ujungnya para demonstrasi itu di tangkapi. Hal seperti ini sangat tidak disukai rakyat kecil. Kenaikan harga BBM pasti memicu kenaikan ongkos angkutan. Baik untuk dalam kota atau angkutan kota apalagi untuk angkutan antar kota. Pasti naik. Hal inilah yang memicu kenaikan harga harga kebutuhan sehari-hari. Semua barang itu berasal dari luar kota dan memakai angkutan. Dengan demikian harga-harganya turut naik. Belum lagi kenaikan ongkos untuk anak sekolah, juga naik. Namun kenaikannya tidak begitu
berpengaruh terhadap para seswa. Kalau tak salah sekitar seribu rupiah. Dan kenaikan itu tidak memicu keributan. Namp;aknya semuanya sadar, bahwa masih sanggup dan tidak keberatan. Karena semuanyha harga harga nai. Jadipantaslah kenaikan ongkos itu naik juga. Berbeda dengan kaum penumpang, kaum sopir mengeluhkan harga kenaikan spare part harga tinggi melonjak. Kalau harga BBM naik mereka merasa wajar saja. Apa yang tak naik masa sekarang. Hampir semuanya harga naik. Masa harga BBM tidak naik. Motor yang kesehariannya memakai minyak dari mulai puluhan liter hingga ratusan liter perharinya, cukup menahankan harga BBM ini. Berujung mereka menaikan harga ongkos naik. Dan berakibat kenaikan har Ga barang-barang mjuga pasti naik. Semuanya berjalan dengan dengan tenangnya. Tak satupun bisa membantah hal ini. Pertanyaannya sampai kapan hal ini terjadi. Semuanya barang-barang naik harga, karena BBM harganya naik. Siapa yang bisa menerka atau menjawabnya dengan tepat. Kita serahkan saja kepada para ahli, yang bisa mengatur persoalan ini. Bukan kita yang punya wewenang untuk hal ini. Sebagai penutup karangan singkat ini, penulis mengharapkan kepada kita semua agar sabar menghadapi masalah yang menimpa masyarakat ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan petunjuknya kepada para pemipin kita untuk mengatasi persoalan yang sedang terjadi. (Rizal Syam)
RAGAM/PLURALIS Tugu Perjuangan Manado Sebagai Ikon Kota Di Lihat Dari Lepas Pantai
MANADO : NEGERI PEMBUANGAN PARA COMBATAN Manado dan Provinsi Sulawesi Utara, daerah di ujung tanduk pulau Sulawesi, selama ini dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisatawan dalam negeri maupun manca negara. Keelokan alam dan dasar lautnya menjadi daya pikat tersendiri bagi para pengunjung, khususnya taman laut Bunaken dengan atraksi snoorkling dan scubingnya. Tak cuma itu, wisatawan yang datang, bisa menikmati keindahan danau Tondano, gunung Lokon dengan kota Tomohon di kaki gunung, serta gunung Klabat dan Mahawu. Taman laut Bunaken, disebutsebut sebagai taman laut paling indah di dunia Taman Laut Bunaken adalah salah satu dari sejumlah kawasan konservasi alam atau taman laut nasional. Bunaken terkenal oleh formasi terumbu karangnya yang luas dan indah, sehingga sering dijadikan lokasi penyelaman oleh turis-turis mancanegara. Pulau Bunaken, bermakna tempat persinggahan, adalah salah satu dari lima pulau yang tersebar beberapa kilometer dari pesisir pantai Kota Manado. Berdampingan dengan pulau Manado Tua, Siladen, Mantahagen dan Nani. Letaknya, hanya sekitar delapan km dari
daratan kota Manado dan dapat ditempuh sekira setengah sampai dua jam. Tapi tahukah Anda, ada sesuatu yang unik dalam struktur sosial masyarakat Bunaken. Keunikan itu terletak pada pemisahan perkampungan berdasarkan agama. Di pulau itu, ada dua kampung, masing-masing disebut Kampung Islam dan Kampung Kristen. Kedua kampung dihuni penganut masing-masing agama selama hampir satu abad. Beberapa warga, mengatakan pemisahan itu, dulunya disebabkan sempat terjadi sengketa antar kedua pemeluk agama. Untuk meredakan sengketa itu, dibuatlah garis demarkasi
antara masing-masing kelompok. Garis demarkasi desa itu, hingga kini menjadikan keduanya hidup rukun dan damai. Meski diakui, ada perpindahan agama satu dengan lainnya, akibat perkawinan, tapi hal itu tidak memunculkan konflik. Sayyidin Pontoh, seorang pembuat perahu kayu di Kampung Islam, merupakan pemuda asal Kampung Kristen. Namun, ketika dia menikah dengan seorang gadis Muslim dari kampung seberang, dia pun memeluk agama istrinya. Hingga kini, Sayyidin merupakan muallaf yang menjadi penghubung antar dua keluarga berbeda agama itu.
43
RAGAM/PLURALIS
Biru Laut Bunaken Yang Dibawahnya Menyimpan Panorama Karang Mempesona Kehidupan Sayyidin Pontoh dan warga Bunaken juga menarik. Mereka merupakan pembuat kapal dan sampan yang terkenal. Proses pembuatan kapal atau boat, bisa dilihat di kampung yang berada di tepian pantai Bunaken. Untuk satu unit kapal berukuran 10 meter x 2,5 meter atau kapal penangkap tongkol, masa kerjanya menghabiskan waktu 3 bulan dengan total biaya mencapai Rp150 juta. Atau kapal kecil jenis speed boat ukuran 5 meter x 1,5 meter dengan biaya sekira Rp100 juta lebih. Dulu, ungkap Sayyidin, bahan dasar kayu kapal-kapal itu diambil dari hutan Bolaang Mangondow, tapi kini bahan dasar itu sudah semakin sulit diperoleh. Sehingga mereka berinisiatif untuk membuat kapal dari bahan fiber. Dia juga, mengeluh soal banyak pungli dalam proses mendapatkan kayu untuk pembuatan perahu itu. Di kota Manado sendiri, ada sejumlah lokasi wisata yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Pantai Malalayang misalnya, bentangan tepian teluk Manado sepanjang hampir tiga km, berjarak lima kilometer dari pusat kota, jadi arena yang pas untuk menikmati angin sepoy pinggiran pantai. Jejeran warung di pinggiran pantai, menyuguhkan aneka gorengan yang dipadu
44
dengan pedasnya sambal dalu-dalu khas Manado. Di pantai itu juga, Anda bisa melakukan diving maupun snoorkling, karena airnya juga jernih dan dipenuhi karang yang indah. Di sekitar pantai terdapat took yang menjual berbagai pernik kerajinan untuk oleh-oleh. Jalan by pass kota Manado yang berada di pinggiran pantai, juga menjadi arena wisata yang asik untuk cuci mata tanpa mengeluarkan biaya mahal. Bermodalkan dengkul, Anda bisa berjalan dari ujung ke ujung sekira 4 km, menikmati deretan pusat perbelanjaan modern berlatar belakang laut lepas, dihiasi panorama gunung Manado Tua di ujung cakrawala. Pemda setempat menata tepian pantai itu sebagai arena jalan-jalan sore, seperti pantai Losari di Makassar. Di sepanjang lintasan itu, ada banyak hotel kelas murah hingga mahal, juga aneka makanan dari berbagai daerah Nusantara, berbau dengan makanan non-halal khas Manado. Jika lebih lasak sedikit, Anda bisa menikmati panorama perbukitan, terutama perumahan penduduk yang berada di sisi lereng perbukitan arah Barat kota. Salah satu objek pemandangan yang ramai dikunjungi, adalah patung Yesus Memberkati di komplek perumahan Citraland Manado dengan keting-
gian 50 meter di atas permukaan tanah. Monumen yang dibangun Ir. Ciputra itu, disebut-sebut sebagai monument Yesus nomor dua tertinggi di dunia, setelah Christ de Redemeer di Sao Paulo Brazil. Inilah lokasi andalan pariwisata daerah yang komposisi penduduknya terdiri dari 55 persen Kristen Katholik, 35 persen Muslim dan selebihnya agama lain, selain gunung Lokon dengan kota Tomohon yang dikenal pasar daging ekstrimnya. Pasar Tomohon, diperkirakan menjadi pasar terekstrim di dunia. Bagaimana tidak, ketika penulis bersama beberapa rekan mengunjungi pasar itu, ada reaksi yang tak biasa. Sebagian besar teman enggan memasuki komplek pasar itu “Mual perutku,” ujar seorang teman. Apa pasal, ternyata ada pasar daging hewan tidak lazim dikonsumsi, bagi kebanyakan masyarakat, terutama Muslim. Di pasar itu, segala jenis hewan diperjual belikan. Ada ular, kucing, tikus, anjing, musang, kelelawar dan celeng serta berbagai jenis hewan hutan lainnya, dalam kondisi mati dan terpotongpotong maupun hidup. Hewan mati itu tidak disembelih, tapi dipukul kepalanya hingga mati sebelum dibakar, untuk membuang bulu-bulu yang melekat.
RAGAM/PLURALIS Selanjutnya, daging ‘haram’ itu diperjual belikan dengan takaran kilogram atau per ekor. Daging ular piton (sawah) dijual Rp45 ribu/kg. Tikus hutan, dijual Rp60 ribu/kg dan kucing Rp65 ribu/kg. Demikian pula dengan berbagai daging hewan lainnya. Kian membuat bulu kuduk meremang, karena lantai pasar itu dipenuhi darah dengan aroma anyir yang menyesakkan penciuman. Sedangkan para penjualnya terlihat enjoy dengan kondisi terasa mengerikan itu. Masyarakat setempat menyebut daging-daging ekstrim itu sebagai tola-tola. Tomohon, hampir mirip dengan Brastagi dari sudut ketersediaan aneka ragam tanaman hias dataran tinggi. Juga buah-buahan yang bisa dinikmati sepanjang tahun, seperti jeruk, ubi jalar dan sebagainya. Kota itu berjarak 30 menit dari Manado. Jika ingin melanjutkan perjalanan sekira 1 jam lagi, Anda akan sampai di danau Tondano dengan keunikan suku Jawa Tondanonya. Tapi tunggu dulu, sebelum memasuki kota Minahasa di tepian danau itu, mata kita akan dijejali dengan rumah-rumah unik di sepanjang pinggiran lintasan. Kabarnya, rumah itu merupakan milik orang-orang Belanda yang sudah berusia sekira 150 tahun lebih. Hingga memasuki Minahasa dan areal danau Tondano, arsitektur rumah
semakin unik dan menarik. Rumah berusia ratusan tahun itu, masih tetap terjaga. Salah satu lauk khas dana Tondano adalah ikan kecil-kecil yang disebut dengan nike. Nike mirip dengan ‘rinyuak’ danau Maninjau, Sumbar. Nike merupakan ikan kecil yang jadi campuran membuat kerupuk atau peyek. Di ibu kota Kabupaten Minahasa itu, ada sebuah perkampungan orangorang buangan dari era perjuangan menentang penjajahan Belanda di masa lalu. Kampung Jawa Tondano, begitu orang luar menyebutnya. Kampung itu menjadi contoh menarik tentang proses asimilasi dan akulturasi budaya imigran dan penduduk asli, tanpa harus kehilangan keistimewaan masing-masing. Di tengah kampung itu, ada masjid Al Hidayah Kyai Maja serta lima masjid lainnya diberbagai sudut kota Minahasa. Pada bagian dalam masjid, masih ada tonggak tinggi berasal dari kayu serta rabung atap yang juga dari kayu seusia masjid itu. Berhadapan dengan masjid berusia ratusan tahun itu, terdapat satu unit rumah asli Minahasa yang artisitik, terbuat dari kayu. Salah seorang tokoh masyarakat Jaton Husnan Kyai Demak, saudara sepupu mantan politisi PPP Ali Hardi Kyai Demak, mengatakan hingga kini
keberadaan suku Jaton tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Minahasa. Hal itu, disebabkan terjadi asimilasi dan akulturasi antar kedua belah pihak. Misalnya, warga Jaton mengambil tradisi Minahasa yang memakai marga di belakang nama masing-masing, untuk menunjukkan garis keturunan dan asal muasal keturunan. Misalnya, keturunan Kyai Maja menggunakan marga (fam) Pulukadang, Modjo, Baderan, Zes, Kyai Demak, Suratinoyo, Nurhamidin, Djoyosuroto, Sutaruno, dan lain-lain. Di antara sekian banyak objek wisata alam dan laut di Manado, Tomohon, Minahasa dan sekitar Sulut, siapa yang menyadari, daerah itu juga menyimpan banyak kisah tentang heroisme masa lalu. Di bumi Kawanua itu, banyak jasad para combatan (pejuang) kemerdekaan yang berkubur dalam pembuangan, tersebar di berbagai daerah. Tercatat, misalnya Tuanku Imam Bonjol, pemimpin Perang Paderi di Minangkabau (1821-1837). Pejuang nasional itu berkubur di Kampung Pineleng, sekira 7 km dari inti kota Manado. Komplek pemakamannya merupakan bangunan rumah gadang Minangkabau di perkampungan warga asli. Bahkan, juru kunci makam itu, merupakan penduduk asli beragama Katholik.
Salah Satu Sisi Danau Tondano Dengan Nike Sebagai Panganan Khas Daerah
45
RAGAM/PLURALIS
Patung Yesus Memberkati, Salah Satu Objek Wisata Religi
Selanjutnya, Kyai Maja salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro dalam Perang Diponegoro (1825-1830) bersama 63 prajuritnya serta KH Ahmad Rifa’i (1861) ulama thariqat yang melakukan perlawanan intelektual atas Hindia Belanda. Tercatat pula sejumlah pejuangan dari berbagai daerah di Nusantara, yakni Kyai Hasan Maulani (1846) ulama pejuang asal Cirebon, Pangeran Ronggo Danupoyo (1848), pejuang asal Surakarta, Jawa Tengah, Sayyid Abdullah Assagaf (1880), ulama perjuang asal Palembang. Ada pula Gusti (Pangeran) Perbatasari (1880), pejuang asal Banjarmasin, Kalsel. Kelompok ulama pejuang asal Banten (1889) yakni, H. Abdul Karim, H. Mhd Asnawi, H. Jakfar dan H. Mardjaya yang dikenal sebagai pejuang ‘Geger Cilegon.’ Selanjutnya, ada pejuang asal Aceh bernama Tengku Muhammad (Umar) (1895) dan pejuang asal Maluku Haji Saparua (1900). Mereka semua, berkubur di komplek pemakaman perbukitan di Kampung Jaton, Minahasa.
46
Masjid Al Hidayah Kyai Madja Berusia Sekira 150 Tahun Di Minahasa
Sebahagian besar makam para combatan itu dimakamkan di komplek pemakaman Kayai Modjo di perbukitan Kampung Jawa Tondano. Komplek pemakaman itu, berada di sekira 3 km dari masjid Kyai Modjo. Di sana ada kubur Kyai Modjo serta 63 anak buahnya, ditambah sejumlah pejuang yang belakangan dibuang ke daerah itu, di antaranya KH Ahmad Rifa’i (belakang diangkat sebagai pahlawan nasional). Kemudian Kyai Hasan Maulani, Pangeran Ronggodanupoyo dan Sayydi Abdullah Assagaf. Berbeda lokasi, makam Tuanku Imam Bonjol terletak di Kampung Lotak Pineleng, Kec. Pineleng, sekira 20 km dari Manado. Peto Syarif alias Tuanku Imam Bonjol wafat pada 6 November 1864. Beberapa pengikutnya, menikah dengan wanita Jawa Tondano yang kemudian melahirkan keturunan bermarga (fam) Baginda di daerah itu Makam Imam Bonjol berada di lahan 75 m x 20 m. Suasana di makam ini sejuk, sebab terlindung oleh pohon rimbun. Pusara Imam Bonjol berada dalam
bangunan berbentuk rumah adat Minangkabau, berukuran 15 meter x 7 meter. Tempat ini tak pernah sepi dari peziarah. Di bagian belakang bangunan makam, mengalir Sungai Malalayang. Menuruni tangga, di tepian sungai ini, ada batu kali yang dipakai Imam Bonjol sebagai tempat melaksanakan shalat selama di pengasingan. Batu kali itu berukuran 2 m x 0,5 m dengan tinggi sekira 0,5 meter. Terdapat beberapa cekungan pada bagian batu itu. Antara lain, bekas kening Imam Bonjol saat bersujud. Juga ada bekas dua tapak tangan dan bekas tempat duduknya. Banyak hal yang bisa dinikmati di bumi nyiur melambai itu. Terutama bagi para peminat sejarah yang menyenangi kehidupan dan perjuangan masa lalu, Sulut semestinya memang menjadi pilihan untuk eksplorasi masa lalu.
LENSA PEMKO
PERINGATAN HARI KARTINI KE 134 TAHUN 2013
47
LENSA PEMKO
48
LENSA PEMKO
49
LENSA PEMKO
WALIKOTA TEBING TINGGI Ir. H. UMAR ZUNAIDI HASIBUAN, MM BERSAMA PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA TEBING TINGGI
50
LENSA PEMKO
PENGUKUHAN PENGURUS BKPRM
51
LENSA PEMKO KUNJUNGAN TIM SUPERVISI KELURAHAN PELAKSANA TERTIB ADMINISTRASI PKK, PKBRT, UP2KPKK, HATINYA PKK, PEMANFAATAN HASIL TOGA DAN PTP2WKSS PROVINSI SUMUT
52
LENSA PEMKO
53
LENSA PEMKO
54
LENSA PEMKO
PEMBUKAAN MTQ KE-45 KOTA TEBING TINGGI
55
LENSA PEMKO WALIKOTA TEBING TINGGI Ir. H. UMAR ZUNAIDI HASIBUAN, MM MENERIMA AUDIENSI DAN MEMBERI BANTUAN KEPADA PEMAIN SEPAK BOLA ANAK-ANAK
56
LENSA PEMKO
Wakil Walikota Tebing Tinggi H. Irham Taufik, SH.MAP Ikut Memusnahkan Narkotika Jenis Shabu-Shabu Di Lapangan Tembak Polresta Tebing Tinggi
Wakil Walikota Tebing Tinggi H. Irham Taufik, SH.MAP Hadiri Acara Dalam Rangka Hari Raya Paskah 2013
JUMLING DI KELURAHAN LUBUK BARU
WAKIL WALIKOTA H. IRHAM TAUFIK, SH.MAP TEBING TINGGI MENINJAU PELAKSANAAN UN DI SMA NEGERI I
57
IKLAN GRATIS OVOP
PROFILE PENGUSAHA NAMA PENGUSAHA : RUSLI ELIJAH HASIBUAN ALAMAT : JL.PULAU BELITUNG NO : 10 (LEWAT REL ) KELURAHAN PERSIAKAN KECAMATAN PADANG HULU KOTA TEBINGTINGGI TELEPON : 0852-7519-0275 PRODUK : KERIPIK UBI JUMLAH TENAGA KERJA : 8 ORANG KAPASITAS PRODUKSI : 300- 450 BAL KERIPIK / BULAN PASAR: KABUPATEN SIMALUNGUN KABUPATEN DAIRI KABUPATEN TAPANULI KOTA RANTAU PRAPAT KABUPATEN ASAHAN OMSET : Rp 70.000.000.- Juta / Tahun
PROFILE PENGUSAHA NAMA PENGUSAHA : SYAKBAN ULAN SINAGA ZULHAIDAH SARAGIH ALAMAT : JL. LKMD I KELURAHAN LALANG KECAMATAN RAMBUTAN KOTA TEBINGTINGGI TELEPON : 0812-658-4859 PRODUK : GIPANG KACANG DAN KUE JAHE CAP POHON TEBU SPP.IRT NO : 21512740101003 PRODUKSI : UD “ SU-ZI” NO. MUI MEDAN : 090100280708 Http : SU-ZI 1992 : syakban ulan sinaga JUMLAH TENAGA KERJA : 10 ORANG KAPASITAS PRODUKSI : 30-110 Kg/ HARI
58
TEPIAN
IQBAL
Oleh Khairul Hakim Bagi para cendikiawan -baik Barat maupun Timur- hampir tak ada yang tidak mengenal Iqbal. Nama besar dalam dunia sastra, namun sesungguhnya dia juga adalah seorang politisi sejati. Lengkapnya Muhammad Iqbal, seorang tokoh kosmopolit multitalenta yang lahir pada 22 Pebruari 1873 M di Sialkot, Pakistan. Dikenal sebagai pemikir, filosof, pengacara, penyair serta politisi hebat dan pejuang pembentukan negara baru bagi kaum muslim India bersama Muhammad Ali Jinnah; yang akhirnya terwujud dalam Negara Pakistan setelah beliau wafat. Kepiawaian Iqbal dalam dunia politik dimulai tahun 1908, ketika ia memasuki Komite Inggris Liga Muslim se-India dan sempat menjabat sebagai Presidennya. Ia juga terpilih menjadi anggota Majelis Legislatif Punjab. Politik tidak hanya membuatnya sebagai praktisi tapi salah satu pemikir politik dunia. Ia adalah tokoh pencetus Negara Islam Pakistan. Pidato kepresidenan Liga Muslim India tahun 1930 menjadi dasar konseptual bagi pembentukan Negara Pakistan, walaupun ia tidak menyebutkan nama Pakistan secara eksplisit. Sebagai seorang pemikir, ia sangat prihatin dengan keadaan kaum muslim India sehingga ia mengajukan konsep pembentukan Negara bagi golongan kaum muslim. Pengaruh Iqbal sedemikian rupa dalam membuat pencerahan bagi dunia, sehingga namanya diabadikan di beberapa lembaga di Jerman, Italia, dan negara lain. Iqbal juga mendapat gelar Doctor Anumerst di bidang sastra dari Universitas Tokyo. Gelar ini adalah gelar pertama yang diberikan pihak universitas kepada seorang tokoh yang berprestasi dan berdedikasi di bidang tersebut. Pada bidang lain, bakat menulisnya berkembang pesat di bawah bimbingan Maulwi Mirr Hasan. Lulus dari Scotch Mission College di Sialkot, Iqbal pindah ke Lahore masuk ke Kolese Pemerintah di Lahore dan belajar pada Sir Thomas Arnold (seorang pakar Islam dan Filsafat
modern) yang kemudian tamat dengan predikat cum laude. Setelah mendapat gelar master dalam bidang filsafat, ia kemudian menjadi korektor Bahasa Arab di Universitas Kolese Oriental Lahore sambil mengajar di universitas tersebut.
Ia kemudian melanjutkan studi tahun 1905 di Lincoln`s Inn di London untuk menjadi pengacara. Setelah itu ia belajar di Universitas Cambridge pada jurusan Filsafat sambil mempersiapkan disertasi doktor untuk Universitas Munich Jerman. Disertasinya yang berjudul “Perkembangan Metafisika di Persia” berhasil diselesaikan sehingga ia meraih gelar Doktor Filsafat tahun 1907. Sekembalinya dari Eropa, ia kembali bergabung di Kolese Pemerintah Lahore sebagai Profesor Filsafat dan Kesusasteraan Inggris.
Sebagai seorang pemikir pada masanya, Iqbal mengeritik golongangolongan yang ada dalam masyarakat Islam. Pertama sekali golongan yang mendapat kritiknya ialah kelompok kelas menengah yang diasuh dalam pendidikan Barat. Kebanyakan mereka tidak lagi mengenal ajaran agama secara mendalam, dan sangat dangkal pengetahuannya tentang kebudayaan dan peradaban Islam. Pemahaman mengenai agama yang dangkal dan buruk ini diperoleh dari sistem pendidikan Barat. Kritik habis-habisan Iqbal diberikan pada golongan kedua, yaitu kelompok Muslim tradisional yang berpikiran picik dan gemar bertaqlid pada ulama. Pandangan keagamaan mereka stagnan total. Iqbal pun memandang golongan ini sebagai kelompok sosial yang telah kehilangankhudi atau dirinya
yang sejati. Di tangan mereka agama jatuh menjadi sehimpunan upacara dan bentuk peribadatan formal. Gerakan mereka tidak membawa transformasi dan perubahan. Bahkan tidak jarang kelompok ini menganggap kalimat-kalimat suci dari ayat Alquran sebagai azimat untuk menangkal diri dari ancaman bahaya. Yang ideal dalam pandangan Iqbal untuk memajukan peradaban Islam ialah bagaimana memadukan akal dan wahyu; penggabungan metode rasional dan metode intuitif, pengetahuan dan cinta, ilmu dan iman. Di Barat, kata Iqbal, hanya akal yang diutamakan dan iman disingkirkan. Di Timur kaum terpelajarnya hanya menekankan pada intuisi dan perasaan, tetapi mengabaikan akal atau rasio. Iman dan cinta sangat penting, karena manusia sebagai seorang hamba-Nya dalam berdialog dengan Tuhan memerlukan sarana iman dan cinta. Namun sebagai khalifah-Nya di muka bumi, manusia harus mendayagunakan akalnya dan giat mencari pengetahuan agar dapat mengemban amanat Tuhan untuk memelihara dan mengembangkan kehidupan di bumi.
Pada tanggal 21 April 1938 Muhammad Iqbal meninggal dunia di Lahore. Ia dikebumikan di dekat pintu gerbang Masjid Shahi di Lahore, Pakistan. Dua tahun setelah kematian Iqbal, sebuah revolusi besar terjadi di Pakistan (waktu itu India), yang kemudian memicu terbentuknya Republik Islam Pakistan. Sebagai salah satu pencetusnya, Iqbal tidak sempat menyaksikan kelahiran negara baru tersebut.
59
SINERGI
P E R I N G ATA N H A R I K A RT I N I K E - 1 3 4 TA H U N 2 0 1 3