SIMULASI JARINGAN FRAME RELAY MENGGUNAKAN METODE NAT DAN DYNAMIC ROUTING RIP Muhammad Trisa1 Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1
[email protected]
1
Abstrak Frame Relay merupakan protokol jaringan yang sering digunakan pada jaringan Wide Area Network (WAN). Teknologi jaringan ini digunakan karena memiliki trafik jaringan yang cukup stabil. Untuk menghubungkan jaringan Wide Area Network (WAN) dibutuhkan sebuah routing. Routing Information Protocol (RIP) merupakan salah satu routing Interior yang paling sering digunakan. Jaringan Wide Area Network (WAN) harus memiliki keamanan untuk memberi perlindungan terhadap server. NAT (Network Address Translation) merupakan salah satu metode yang digunakan sebagai translation IP untuk bisa masuk kedalam jaringan yang berbeda. NAT (Network Address Translation) dapat mengijinkan salah satu host untuk masuk ke dalam jaringan yang terlarang tanpa membolehkan host yang lain. Dengan demikian akan memberi keamanan trafik jaringan agar tidak terjadi penumpukan IP yang akan memberi hambatan pada jalur komunikasi. Kata Kunci: WAN, Frame Relay, Network Address Translation (NAT), RIP.
Abstract Frame Relay is a network protocol that is often used on the network Wide Area Network (WAN). This network technology is used because it has a fairly stable network traffic. To connect the network Wide Area Network (WAN) takes a routing. Routing Information Protocol (RIP) is routing Interior of the most frequently used. Network Wide Area Network (WAN) must have the security to provide protection against the server. NAT (Network Address Translation) is one method that is used as an IP translation in order to enter into a different network. NAT (Network Address Translation) can allow one host to log into a network which prohibited without allowing other hosts. Will thus provide security for network traffic in order to avoid the buildup of IP that will drag on the lines of communication. Keywords: WAN, Frame Relay, Network Address Translation (NAT), RIP. 1.
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi jaringan komputer menunjukan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk menyambungkan lokasi–lokasi yang terpisah secara jarak namun ingin tetap berbagi informasi dan menikmati layanan yang sama. Kebutuhan untuk menyambung antar lokasi ini dirasakan benar pada setiap perusahaan. Sebuah perusahaan yang memiliki sejumlah unit usaha tentunya ingin agar setiap unit usahanya tersebut terbuhung satu sama lain agar dapat bertukar informasi. Dalam simulasi jaringan routing merupakan proses yang tidak bisa ditinggalkan, karena routing berperan sebagai pengatur network-network mana saja yang akan saling berkomunikasi. Dalam penelitian ini penulis memilih routing RIP (Routing Interface Protocol) sebagai routing protokolnya. Routing RIP (Routing Interface Protocol) memiliki konfigurasi yang sangat sederhana dan memiliki jangkauan luas sehingga sangat cocok dalam simulasi jaringan WAN. Sebuah jaringan memiliki arah paket yang datang dari arah yang berubah. Hal ini disebabkan
karena host memiliki satu alamat IP, tapi semua orang dapat mengakses komputer yang berada di belakang komputer yang memiliki alamat IP yang asli. NAT (Network Address Translation) adalah pengalihan suatu alamat IP ke alamat yang lain. Dan apabila suatu paket dialihkan dengan NAT (Network Address Translation) pada suatu link, maka pada saat ada paket kembali dari tujuan maka link ini akan mengingat darimana asal dari paket itu, sehingga komunikasi akan berjalan seperti biasa. Setiap perusahaan yang memiliki banyak cabang tentunya memilki server sebagai penyimpan dan pengolah data perusahaan. Maka tidak semua divisi bisa mengakses server tersebut. Untuk itu diperlukan sebuah metode untuk membatasi divisi mana yang boleh mengakses server dan divisi mana yang tidak diperbolehkan. NAT (Network Address Translation) bekerja mengatur hak akses yang membolehkan suatu IP untuk dilewatkan. Dengan NAT (Network Address Translation) tentunya akan membatasi hak akses setiap unit divisi yang ada. Setiap jaringan pasti memerlukan proses routing untuk mengatur komunikasi jaringan. Routing RIP
memiliki konfigurasi sederhana dan tidak terkait dengan VLSM sehingga tidak menyulitkan admin jaringan dalam memberi alamat IP pada setiap user karena tidak memerlukan proses subnetting. Tujuan penyusunan Jurnal ini adalah: 1. Membangun keamanan jaringan pada protokol Frame-Relay 2. Menjadikan NAT (Network Address Translation) sebagai keamanan jaringan WAN. 3. Menganalisa peran NAT (Network Address Translation) sebagai keamanan jaringan WAN. Adapun manfaat dari Jurnal ini adalah: 1. Mampu membangun keamanan jaringan pada protokol Frame-Relay. 2. Mampu mensimulasikan NAT (Network Address Translation) sebagai keamanan jaringan WAN. 3. Mampu memahami keefektifan NAT (Network Address Translation) sebagai keamanan jaringan WAN. 1.1 Simulasi Simulasi adalah proses yang diperlukan untuk operasionalisasi suatu model untuk meniru tingkah laku sistem yang sesungguhnya. Dalam praktek antara modeling dan simulasi berhubungan sangat erat. Simulasi dapat didefinisikan sebagai pengimitasian proses dari kejadian ril atau kenyataannya. Dimana imitasi pada simulasi bertujuan untuk menghadirkan sistem ril dalam bentuk maya melalui penggunaan tiruan dari komponen-komponen dan strukturnya. Adapun pengertian simulasi yang lain adalah proses merancang model matematis atau logik dari sistem selanjutnya melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi kelakukan dari system. Simulasi bertujuan untuk pelatihan (training), studi perilaku sistem (behaviour) dan hiburan atau permainan [1]. 1.2 Jaringan Komputer Sebuah rangkaian yang terdiri dua atau lebih komputer yang dapat berhubungan satu dengan yang lain yang secara bersama-sama membentuk sebuah jaringan agar dapat saling berkomunikasi, bertukar data dan resource. Pada model komputer stand alone (masing-masing berdiri sendiri) setiap proses bertukar data harus melalui mekanisme pemindahan data melalui media penyimpan eksternal misal CD, Flash Disk, Eksternal Hardisk dan lain-lain [2].
1.3 WAN Wide Area Network (WAN) merupakan jenis jaringan komputer yang jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (apliaksi) pemakai [3]. 1.4
Network Address Translation (NAT) NAT (Network Address Translation) adalah pengalihan suatu alamat IP ke alamat yang lain. Dan apabila suatu paket dialihkan dengan Network Address Translation (NAT) pada suatu link, maka pada saat ada paket kembali dari tujuan maka link ini akan mengingat darimana asal dari paket itu, sehingga komunikasi akan berjalan seperti biasa. Penggunaan utama dari Network Address Translation (NAT) adalah untuk membatasi jumlah alamat IP publik suatu organisasi atau perusahaan menggunakan IP publik baik untuk tujuan ekonomi maupun tujuan keamanan. Skema pengalamatan bekerja dengan baik untuk komputer yang hanya perlu mengakses sumber informasi dalam jaringan, seperti workstation yang membutuhkan akses ke server [4]. 1.5
Frame Relay Frame Relay adalah salah suatu protokol WAN yang paling banyak diminati. Frame Relay relatif murah dan dapat diandalkan yang memiliki kecepatan transfer data yang dapat dicapai sekitar 45 Mbps. Protokol Frame Relay bekerja pada layer Data Link dan bersifat connection-oriented. Virtual circuit ( jalur virtual ) harus dibentuk dulu sebelum data dikirim. Data dapat dikirim secara full-duplex. Namun protokol Frame Relay tidak memiliki error detection dan flow control [5]. Cara kerja Frame Relay: 1. Router membuat koneksi ke switch frame relay baik langsung maupun lewat CSU/DSU. 2. Jaringan Frame relay mensimulasikan suatu koneksi “selalu on” dengan PVC. 3. Outer pengirim mulai mengirim data segera tanpa membentuk suatu sesi. 4. Switch frame relay melaksanakan pemeriksaan error tapi tidak memperbaiki error tersebut. 5. Paket yang corrupt akan di jatuhkan tanpa notifikasi. 6. Paket akan menjelajah melalu cloud frame relay tanpa adanya acknowledgement. 7. Piranti pengirim dan penerima lah yang akan melakukan koreksi error. 8. Switch frame relay akan mulai menjatukan paket jika kemapetan jalur mulai terbentuk.
9.
Kebanjiran atau kemampetan jaringanlah penyebab dari kehilangan paket secara umum pada jaringan frame relay. 10. Paket akan dihilangkan berdasarkan informasi pada bit Discard Elligable (DE). Keuntungan menggunakan Frame Relay: 1. Proses komunikasi menjadi lebih sederhana. 2. Fungsionalitas protocol yang diperlukan di user-inter network dikurangi. 3. Pengaturan jalur paket diatur dalam ISP cloud. 4. Transmisi serta fasilitas switching lebih reliable. 5. Multi connection dari satu port ke tujuan yang berbeda dapat dilakukan dengan hanya menempatkan satu port. Hal ini akan menghemat dimensi fisik, kabel, serta kompleksitas. 1.6
RIP RIP (Routing Information Protocol) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). RIP termasuk dalam protokol dengan algoritma routing distance-vector (dihitung berdasarkan jarak terpendek antar node). Distance vector merupakan algoritma yang sangat sederhana, dimana iterasi (pengulangan) terus berlanjut sampai tidak ada lagi pertukaran informasi antar router hingga iterasi berhenti dengan sendirinya [6]. 1.7
IP Address IP address dibentuk oleh sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 bagian. Setiap bagian memiliki panjang 8 bit. IP address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan internet. Artinya tidak boleh ada host lain yang tergabung ke internet menggunakan IP address yang sama. Contoh IP address sebagai berikut: 68.129.255.1 Pengalamatan IP pada jaringan komputer harus dipelajari. Karena untuk dapat saling berkomunikasi, masing-masing komputer harus memiliki nomor alamat yang disebut sebagai alamat IP. Alamat IP di setiap komputer haruslah unik dan tidak boleh sama dengan alamat komputer lain. Contoh sederhana proses pengalamatan IP adalah seperti proses pengiriman barang, jika sang pengantar barang tidak tahu barang tersebut akan dikirim kemana, maka sudah pasti barang tersebut tidak akan sampai [7].
Kelas A B C
Tabel 1. Kelas IP Address Default Subnet Network ID Mak xxx.0.0.1 xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.xxx.1
255.0.0.0 255.255.0.0 255.255.255.0
1.8
Cisco Packet Tracer Cisco Packet Tracer adalah salah satu aplikasi yang dibuat oleh Cisco sebagai simulator dalam pembelajaran Cisco Networking maupun simulasi dalam mendesain jaringan komputer. Dalam software ini telah tersedia beberapa alat-alat yang sering dipakai atau digunakan dalam merancang suatu sistem jaringan, sehingga dapat dengan mudah membuat sebuah simulasi jaringan komputer didalam PC [1]. 2. 2.1
METODE PENELITIAN Analisis Sistem Analisis sistem dilakukan untuk memecahkan suatu masalah menjadi komponenkomponen yang lebih kecil untuk mengidentifikasi masalah yang ditemui serta kebutuhan yang diharapkan sehingga nantinya dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Analisis sistem dijelaskan mulai dari analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat keras, perancangan simulasi jaringan. Analisis Frame Relay, analisis routing RIP dan analisis metode Network Address Translation (NAT) serta konfigurasinya. 2.2
Perancangan Simulasi Jaringan Perancangan simulasi jaringan akan dijelaskan secara umum melalui desain logik dan flowchart simulasi. Pada desain ini terlihat bahwa simulasi jaringan WAN membutuhkan beberapa device seperti router, switch, PC, server dan printer.
Gambar 2. Interface Simulasi 3.2 Gambar 1. Desain Logik Simulasi Jaringan 2.3
Kebutuhan Perangkat Lunak Analisis kebutuhan perangkat lunak dalam simulasi jaringan WAN pada protokol Frame Relay ini dapat dijelaskan bahwa software atau perangkat lunak yang digunakan adalah Cisco Paket Tracer v6.2. Aplikasi ini dikeluarkan oleh Cisco yang dapat digunakan sebagai simulasi jaringan komputer. Selain itu, aplikasi ini juga digunakan untuk konfigurasi IP address, setting router, konfigurasi Frame Relay. Cisco juga mendukung metode Network Address Translation (NAT) untuk translasi IP address sebagai keamanan jaringan.
Hasil Sebelum NAT Pengujian PING dilakukan pada Command Prompt yang terdapat di dalam desktop setiap PC. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan apakah akses ke server sudah dipastikan terputus.
2.4
Kebutuhan Perangkat Keras Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. CPU : Intel Core i3-4030U 1.9Ghz 2. RAM : 2GB 3. HDD : 500GB Gambar 4. Pengujian Sebelum Extended 3. 3.1
HASIL DAN PEMBAHASAN
Interface Simulasi Jaringan Perancangan simulasi jaringan yang sudah dilakukan pada bab 3 akan diimplementasikan untuk pengujian. Implementasi simulasi jaringan dilakukan menggunakan software Cisco Packet Tracer v.6.2. Aplikasi ini merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan dan simulasi sebuah jaringan. Selain itu, software ini dapat digunakan untuk pengujian simulasi sebuah jaringan.
3.3
Pengujian Sesudah Ada NAT Sesudah digunakan metode NAT akan dilakukan pengujian koneksi ke server, pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah komunikasi ke server sukes terhubung Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int fa0/0 Router(config-if)#ip nat inside Router(config-if)#ex Router(config)#int se2/0 Router(config-if)#ip nat outside Router(config-if)#ex
Router(config)#ip nat inside source static 177.100.0.201 125.1.0.2 Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 125.1.0.1 Router(config)#ex
pengembangan selanjutnya dapat diterapkan pada jaringan VLAN ataupun WLAN. 5.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dian. 2010. “Perancangan Jaringan LAN pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan Software Cisco Packet Tracer”. Medan: Universitas Sumatera Utara [2] Febri. 2014. Analisis Kinerja Routing Dinamis Dengan Teknik RIP (Routing Information Protocol) Pada Topologi RING Dalam Jaringan LAN (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer. USU Medan. [3] Hendra. 2012. Implementasi Dan Perbandingan Firewall Security Menggunakan Mikrotik Dan Monowall Pada Local Area Network. USU Medan. [4] Iwan. 2012. CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Bandung, Informatika Dengan adanya metode NAT akan membantu user maupun PC untuk dapat mengakses server. Dengan demikian data khusus yang ada pada perusahaan akan terlindungi. 4.
PENUTUP
4.1 Simpulan Berikut ini kesimpulan dari simulasi jaringan WAN menggunakan metode NAT yaitu: 1. Cisco Packet Tracer v.6.2 dapat digunakan sebagai simulator untuk persiapan admin jaringan dalam perancangan jaringan sementara sebelum diterapkan pada dunia nyata. 2. Teknologi frame relay dapat digunakan sebagai protokol jaringan WAN karena memiliki konfigurasi sederhana sehingga dapat dengan mudah memahaminya. 3. Network Address Translation (NAT) dapat digunakan sebagai keamanan jaringan WAN. 4.2 Saran Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, namun mencoba memberikan saran yang mungkin dapat membantu untuk pengembangan selanjutnya. Adapun saran tersebut antara lain : 1. Dalam penelitian ini frame relay dapat bekerja pada routing RIP, maka pada pengembangan selanjutnya frame relay diharapkan dapat bekerja pada routing OSPF. 2. Dalam penelitian ini Network Address Translation (NAT) digunakan untuk translate IP pada jaringan WAN, maka untuk
[5] Mabray. 2015. Simulasi Jaringan WAN Menggunakan Metode ACL (Access Control List). ITT Bandung. [6] Simamora. 2011. Metode Access Control List Sebagai Solusi Alternatif Seleksi Permintaan Layanan Data Pada Koneksi Internet. Politeknik Telkom Bandung. [7]
Septian. 2013. Monitoring Aktifitas Jaringan Dan Simulasi Access Control List Pada STMIK PALCOMTECH Berbasis Cisco Router. STMIK Palcomtech.