Edisi 8 *Agustus 2003
40 (-12) halaman
simpul WE ARE THE BIG AND HAPPY FAMILY… IMPEESA!!!
SIMULASI IMPEESA 2003 Boschi, 1-2 Juli 2003
Dapatkan Segera! Kaos Impeesa model ter-anyar… Hanya Rp. 30.000,00 saja! Mau ukuran S, M, L, XL, atau XXL? Bebas! Mau model you can see? Bisa! (Tapi potong bagian tangannya ku sendiri we) Mau model you can touch? Boleh! Mau model dengan lengan tanpa badan? Sok lah! (Jangan salahkan kami bila dikau dianggap gila! ) Mau mendapatkannya secara gratis? Boleh-boleh aja… (namun pastikan Anda masih bisa menghirup nafas!) Buy One Get One… Buy Two Get One… Buy All… tetep aja Get One! Cepat… Cepat… Persediaan Terbatas! Hubungi K’Ridwan sang Pedagang Kaki Dua… Dilarang Membajak dan Memotokopi Kaos Beserta Isinya!
CARAVAN Camping Specialist, Photography & Video Shooting, Rescue Team, Adventure Team, Party Equipment Rental, and Camping Ground.
Jln. Dago Elos IV No.407 Bandung 40135 dekat Taman Budaya Telp.2513263-0812 2135474
FEATURE: MELATI 1993 Ini dia yang sering disebut-sebut regu putri paling tangguh di antara angkatan-angkatan lain di Impeesa. Iya gitu? ***
Simulasi: Sudah kebiasaan Impeesa untuk tidak mandi setiap mengadakan acara, karena apa? Karena kita selalu babaseuhan dengan cara… Perang Air! (Foto: Ars)
Tak kenal bosan, tak kenal lelah, (mungkin karena tidak pernah dikenalkan dari kecil, kasihan!) para alumni mengadakan kegiatan lagi. Kali ini acara digelar di Boschi. Boschi? Siapa? Masihkah ada hubungan keluarga dengan Boscha? Seperti biasa, tiap acara tidak pernah luput dari babaseuhan. Kenapa? Tanya saja Wanda… wanda tahu ya! Halaman 3
EO IN CONCERT Sudah tak sabar ingin live perfomance, akhirnya EO tampil juga di hadapan publik walau tanpa kehadiran manajer. Mengecewakan? *** MOS 2003 Plot anak-anak diambil alih alumni. Bagian dari skenariokah?
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BDG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BDG
28
1
SUDUT ANTARA KITA
No. 8 * Agustus 2003
ISI SIMPUL
Headline-Simulasi Impeesa 2003 Bukan Headline-Profil Boschi Berita Impeesa-MOS 2003, Berita Kehilangan, Masimos, Basah 3X, Alumni Baru, Binpas Baru, MDG 2003 SekedarTips Eksklusif-EO In Concert, Unek Enek Nostalgia Impeesa Kita-Feature: Melati 1993, “The Real Ultimate Fighter” Hot News-Pilihan SMU, Ketos & Waketos, I/A & T, SMS bahagia, HBII, dll. Tak Kenal Maka Tak Sayang-Sasha, Panca, K’ Munib Lain2-Scout Training, Game Over BBK II, Ulang Janji, Puisi Wahana-Makhluk2 Bercahaya Just For Fun-Cowok Harus Tahan Banting Warisan-’Bur’, ‘AKSLTKS, KKSKDP’, ‘Bedug Agung’ Tatarucingan RingtonesComplicated, Love of My Life, Cindai, Begadang Olah Otak, Impeesa quiz
“Hai semua pembaca Simpul yang oke2 (tapi masih oke yang nulis!). Saya cuma ingin ngasih saran. Katanya pemred diganti ya? Pokoknya saran saya tetep, yaitu Simpul terbitnya rutin. Inginnya sih Simpul terbit tiap minggu, minimal sebulan sekali. Udah deh segitu aja. Oya, selamat datang deh buat adik2 kelas satu yang masuk Impeesa. Mudah2an seneng di sini. Sorry, kalau suratnya kepanjangan, namanya juga surat.” (Nochenk) Yang nulis berarti sama juga dengan yang ngetik. Maka, kita sama-sama oke! Simpul terbit tiap minggu mah beurat atuh, Neng! Ceritanya nanti jadi kurang banyak dan kurang rame. “Gak tau mau nulis apa, tapi saya cuma ingin kasih saran: 1. Simpul terbitnya kudu rutin (tiap bulan) 2. Pemrednya juga lebih bagus 3. Isinya musti rame Udah ah!” (Sasha) Pemred lebih bagus teh kumaha maksudna? Lebih ganteng gitu? Itu mah nya heu-euh atuh, pasti gitu lho! Terima kasih atas pujiannya. Kalo mau rame, bacanya coba di tengah2 maling sedang digebuk warga. Dijamin rame… situasinya, bukan Simpulnya. :D “Simpul musti lebih menarik. Simpul kudu lebih disiplin (terbitnya on time gitu). Simpul musti rame. Adain teks lagu langka. Ehm, udah.” (Panca) Teks lagu langka ya… gimana kalau kita tampilkan lagu Keroncong Kemayoran, Aryati, Semalam di Cianjur, dan kawan-kawan. Gimana? Kan langka tuh! “Senin, 14 Juli 2003 saya ikut pertemuan antar “pelatih” (padahal saya mah bukan pelatih! Kumaha tah?). Pada pertemuan itu ternyata disosialisasikan kebijakan-kebijakan baru yang berlaku untuk tahun 2003/2004. Saya rada terkejut juga, pasalnya saya mengira pertemuan awal tahun ajaran itu diadakan untuk membahas/mengevaluasi sistem yang berjalan tahun sebelumnya, baru membicarakan kebijakan atau aturan baru. Yang bikin saya kecewa, aturan baru itu berlaku tanpa ada pembahasan dulu dengan orang-orang yang berkepentingan, dalam hal ini alumni, karena alumnilah yang bersentuhan langsung di lapangan dengan peserta didik. Aturan baru yang menurut saya paling genting/gawat/krusial adalah jadwal latihan yang pindah ke hari Kamis. Ada apa ini? Tapi tentu pihak sekolah punya dasar. Beberapa bulan lalu saya pernah usul kepada Pembina Kesiswaan yang lama, sebaiknya kita buat evaluasi tahunan secara menyeluruh tentang pelaksanaan ekstrakurikuler. Kita lihat kelebihan dan kekurangannya di mana menurut sudut pandang semua ekskul dan pihak sekolah. Baru kita bisa tentukan, apakah aturan yang lama akan berlaku lagi atau diubah. Karena belum ada tanda-tanda ke arah situ, akhirnya saya hanya bisa pasrah, mudah-mudahan Pembina Pasukan yang sekarang bisa melakukan adaptasi yang baik terhadap sesuatu yang baru.” (i4) No comment ah. “Uang arisan saya mana?! Diberitahukan kepada i8 untuk memberikan hak i9, yaitu uang arisan. Ini dikarenakan i9 sedang membutuhkan dana tambahan untuk nonton film di bioskop ama ‘ehm-ehm’nya. Tolong dikirim ke alamat i9. Alamat i9 ada di redaksi.” (i9) Yei bohong. Alamatmu tiada padaku, Wan. Untuk i8, coba tanya alamat lengkapnya ke Batagor Mumun.” “Numpang titip salam boleh, ya? Kan antar kita ini. Kirim-kirimnya buat cewek berinisial BM, spesial dari diriku. Mau yang biasa atau yang berkuah?” (i10) Naon jadi kirim2?! Teu nanaonlah, biar rame gitu ganti.
Assalamualaikum wr. wb. Alhamdulillah, akhirnya ini Simpul bisa tampil lagi di hadapan para penggemar sekalian. Maklum, pak pemred terdahulu sedang sibuk ke sana kemari mencari jerami di tumpukan jarum. Lieur! Edisi terakhir itu bulan Maret ya? Berarti sudah vakum empat bulan sampai Simpul baru diterbitkan. Dalam tubuh redaksi terjadi alih pemred walau tidak secara resmi (mestinya pake acara gunting pita nih. Menyedihkan!). Pemred terdahulu (i6) akan ber-in the hoy-ria di Kalimantan sana. Jadi untuk sementara (atau untuk selamanya?) komando diambil alih oleh i10, eta tah... si MOS tea! Tapi… maap-maap aje ye kalau jumlah halamannya berkurang. Soalnya targetan kita sekarang bukan jumlah halaman melainkan rutinitas terbitnya Simpul itu sendiri. Kesulitan dan kekurangan Simpul terdahulu adalah memenuhi jadwal terbitnya, karena pak pemred nu baheula terus menunggu sampai bahan dirasa cukup untuk menembus target 40 halaman. Selain itu alasan lainnya... nunggu mood yang bagus. Hanya ingin menyinggung sedikit tentang situasi di Impeesa. Itu tuh, si anak putri. Tahu kan kebiasaan mereka kalau udah pada mau pulang? Sering tidak kontestan, maksudnya konsisten. Coba saja lihat, sudah mengucap, “Kak, pulang dulu.” Lalu jawab alumni, “Waalaikum salam.” Eh, tidak lama kemudian mereka muncul lagi. Dasar tidak konsisten! Dan ini tampaknya sudah mengakar dari sono-nya. Alumni baru alias yang SMU juga begitu. Da, pelopornya mereka. Kenapa ya? Sampai Simpul ini mau diterbitkan, ternyata banyak sekali gosip yang mengalir ke kuping redaksi. Sampai bingung, ini yang mau diekspos di Simpul yang mana? Masa semua berita mau ditampiling? Eh, maksudnya ditampilkan. Akhirnya redaksi memutuskan untuk menampung dulu berita2 yang beredar tadi, soal mau diterbitkan mah, gimana redaksi we. Ada kasusnya gini, misal si I bogoh si N, eh beberapa hari kemudian redaksi dapat kabar terbaru bahwa si N cintanya bercabang. Da kosong tea. Ternyata eh ternyata, si I juga bercabang cintanya. Kumaha ieu teh? Jadi binun begini. Makanya para gosip mania, kalau punya berita, tulis dulu sampai perkembangan terakhir yang beredar. Habis itu, baru kasihkan berita atau gosipnya ke redaksi. Oke?!
simpul Nomor 8/Agustus 2003 Pelindung & Penasihat: K’Djudju Sundjaja Wr, K’Asep Rukman, K’Tito Sumitra, K’Tina. Pemimpin Redaksi: Mohamad Oki Samdrino Redaksi: Aris Ristiawan, Munib I.I., Win Patriadi, Ridwan Romansyah, Ramdan, Noorway F.R., Astrina, Nochenk. Alamat Redaksi: Sanggar Pramuka Gudep KB. 07023-07024 Pasukan Impeesa Jalan Ambon 23 Bandung 40115 Jawa Barat-Indonesia Mailing list: impeesa-toejoeh @yahoogroups.com Http: Masih di otak.
Redaksi Simpul menerima kiriman naskah, gambar, lumpia basah dkk, dasma cs, uang, jodoh, dan sajabana.
Wassalam Ai ten
KUPON IQ8
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
2
27
HEADLINE
RIKUES, IMPEESA QUIZ, OLAH OTAK Ada yang rikues untuk diadakan teks lagu langka dalam Simpul. Untuk memenuhi rikues tersebut, dan sekalian memenuhi halaman kosong ini, serta untuk menutup jalan Bung Kus-eh, kok jadi kayak Tak Tik Boom? Ini dia lagu yang dirikues. ‘TILL THERE WAS YOU’ (dibawakan oleh The Beatles) There were bells on a hill But I never heard them ringing No, I never heard them at all Till there was you There were birds in the sky But I never saw them winging No, I never saw them at all Till there was you Then there was music And wonderful roses, they tell me In sweet fragrant meadows Of dawn and you There was love all around But I never heard it singing No, I never heard it at all Till there was you
JAWABAN IQ7 OLAH OTAK 27, karena pada siang hari ke27 sang kodok sudah sampai di ujung sumur. Ngapain juga dia nunggu malam hari, entar merosot lagi.
IMPEESA QUIZ 1) K’ Timbul Sutrisno 2) Vespa 3) Tahun 1971 4) Pemilik resminya adalah orang yang membeli vespa tersebut secara sah, ada bon pembayaran, ada STNK, dan ada konci vespanya.
KETENTUAN UMUM:
IQ meliputi seluruh quiz yang ada di Simpul edisi itu, bisa jadi quiz dari Scout Skill, Olah Otak, atau Impeesa Quiz.
Jawaban harus disertai kupon yang ada pada setiap edisi Simpul yang bersangkutan.
Jawaban paling lambat diterima redaksi dua minggu setelah Simpul beredar.
Till—there was you…. Ini bukan lagu rikues, juga bukan merupakan bagian dari lagu-lagu warisan. Tapi hati mengatakan… ah, tulis we! Walaupun judulnya belum diketahui secara pasti…. ‘…’ Suatu hari nanti Macgyver akan mati Ditembak Tour of Duty Diganti Lenong Rumpi MedleyEta Modol di Moskow Pipis di Paris Cebok di New York Asoy geboy… Ai ten
Pemenang akan diumumkan pada edisi berikutnya.
Redaksi tidak berhak ikutan.
Sekian.
HADIAH berupa paket yang terdiri dari alat-alat teknik kepramukaan (peluit, semaphore, tali, dsb.), lumpia basah, dan souvenir. IQ8 OLAH OTAK Kotak ajaib yang satu ini ditemukan oleh seorang seniman Jerman bernama Albrecht Durer. Tulis angka dari satu sampai 16 dalam kotak 4X4 di bawah ini. Susun semua angka sampai jumlah horizontal, vertikal, dan diagonalnya berjumlah 34.
QUOTE “Kata-kata yang lemah lembut tidak mahal harganya. Tapi, mereka bisa menyelesaikan banyak hal.” (Blaise Pascal, Filsuf Prancis, 1623-1662)
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
26
Sistem gunting tempel, jadi gambar tidak bisa ditampilkan, hehehe… silakan bayangkan sendiri saja seperti apa Boschi ^_^
Alangkah teriknya mentari Boschi. Gak kurang baik hati gimana coba, alumni bersedia memberikan air secara… khratis! Byurr!!! (Foto: Ars)
SIMULASI IMPEESA 2003 Lagi, Impeesa mengadakan kegiatan ke luar. Kali ini mengambil tempat di Boschi, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang. Pelaksanaannya tanggal 1-2 Juli 2003. Yang jadi peserta adalah anak kelas tiga dan dua. Spesifiknya, empat orang kelas tiga dan tujuh orang kelas dua. Sasaran acara ini adalah mengupgrade level kemampuan anak Impeesa, terutama dalam hal komunikasi, leadership (kepemimpinan) dan dinamika individu, regu dan pasukan. Acaranya tergolong santai dan ringan dari segi fisik, tapi cukup menguras otak karena banyak simulasi dan game yang mengharuskan peserta berpikir dan mengeluarkan ide-ide. Seharusnya acara ini
diikuti oleh sebagian besar bahkan seluruh anak Impeesa, karena merupakan paket persiapan menuju MOS (Masa Orientasi Siswa) dan penerimaan anggota baru. Namun karena satu dan lain hal, yang ikut sedikit (11 orang), but the show must go on. Simulasi sendiri sudah dimulai dua hari sebelum hari-H, yaitu dengan pemberian tugas-tugas kepada semua anggota pasukan. Tugas-tugas itu diberikan untuk membantu persiapan peserta sekaligus evaluasi tahunan pasukan. Tanggung jawab pelaksanaan tugas ada pada pratama/i, yang kemudian didistribusikan kepada anggota yang bersangkutan. Dengan beban
tanggung jawab seperti itu, terlihat kedua pratama sibuk berkelebat mencari anakanak Impeesa dan membagibagi tugas. Semua anak kebagian tugas, padahal yang ikut acara belum jelas jumlahnya berapa. H-1, Senin, 31 Juni 2003, peserta berdebat dihadapkan pada pilihan mau ke lokasi kegiatan lewat Dago atau Lembang? Lewat Dago relatif dekat, tapi jalannya menanjak dan tidak tanggung-tanggung: kemiringan 90o! (bo’ong banget, itu mah panjat tebing namanya). Sedangkan lewat Lembang lebih jauh, namun jalur yang dihadapi lebih “beradab”. Akhirnya peserta sepakat untuk ke Pagerwangi lewat Lembang. Selasa, 1 Juli 2003, peserta siap berangkat. Rencananya mereka akan berkemah. Alumni sendiri berpencar, ada yang langsung ke Pagerwangi (Boschi) lewat Dago, ada yang lewat Lembang, ada yang bersama peserta, dan ada yang menyusul. Peserta direncanakan tiba di lokasi kegiatan paling lambat pukul 17.00, namun ternyata tiba satu jam lebih awal. Hebat! Tiba di lokasi, peserta segera melakukan adaptasi dan mendirikan tenda. Personil alumni sendiri lengkap setelah pukul 17.00, dan segera briefing untuk acara berikutnya. Oya, alumni yang hadir kali ini banyak, 16 orang, lebih banyak
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
3
HEADLINE daripada peserta. Rinciannya: lima orang angkatan 2000, lima orang angkatan ’98, dua orang angkatan ’95, tiga orang angkatan ’94, dan satu orang dari zaman purba alias angkatan ’85. Punten K’ Aris!!! Materi pertama dimulai sekitar pukul 19.45, dengan tema komunikasi. Yang memberi materi adalah K' Way. Selesai materi ini, diadakan simulasi “rabameraba”. Intinya membangun komunikasi antar peserta sampai mencapai kesimpulan tertentu. Setelah materi dan simulasi2, peserta beristirahat pada pukul 22.00. Sambil peserta tidur/ istirahat, alumni terlibat pembahasan serius tentang kaderisasi dan regenerasi, yang intinya mencari solusi terbaik bagaimana “melestarikan” Impeesa dan siapa yang akan berperan di masa mendatang. Setelah cerita-cerita tentang masa lalu, perkembangan dan dinamika yang terjadi, akhirnya para alumni sampai pada kesimpulan bahwa the next Binpas of Impeesa is Mr. Ramdan, menggantikan Mr. Win yang “pensiun” atau “habis masa tugasnya”. Pukul 01.00, Selasa, 2 Juli 2003, peserta dibangunkan dengan sedikit gebrakan. Para peserta tampak belum sempat mengambil nyawa secara penuh, terlihat dengan pergerakan yang masih kaku dan tampang-tampang
linglung. Pemanasan pun dilakukan, dilanjutkan dengan simulasi dan games. Ada simulasi mengalirkan bola pingpong melalui karton2 secara estafet tanpa bola pingpongnya jatuh. Ada lagi simulasi memasukkan pena ke dalam botol secara tim dengan mata tertutup dan satu orang mengarahkan. Ada pula simulasi debat, mempertahankan pendapat kelompok bagaimanapun caranya dengan mengemukakan alasanalasan yang logis. Semua simulasi berlangsung de-
ngan cukup seru dan peserta tampak mengikuti dengan cukup baik. Menjelang shubuh simulasi selesai, peserta shalat shubuh dan beristirahat. Kemudian peserta masak dan makan pagi. Pukul 07.00 peserta diajak berkeliling dan melihat-lihat pemandangan sekitar Boschi. Ketika kembali ke lokasi perkemahan, ternyata satu rencana sudah menunggu mereka. Ceritanya diadakan semacam evaluasi bagi peserta. Peserta diberi pertanyaan, jika menjawab dengan benar diberi satu buah bom air, sedangkan jika
TATARUCINGAN, RINGTONES salah maka “ditembak” oleh bom air. Dan, seperti yang diduga, tidak ada yang luput dari terjangan bom air para alumni. Basahlah anak-anak Impeesa. Kepalang baseuh, maka acara diteruskan dengan… PERANG AIR!!! Alumni dengan amunisi yang disiapkan sejak malam, melawan peserta yang kali ini punya banyak bom air juga. Pertempuran hebat tidak terelakkan lagi, hampir semua orang “luka parah”. Pertempuran berlangsung cukup lama. Alumni yang kewalahan menghadapi peserta, nekat menyerbu sampai ke markas peserta. Bahkan alumni sempat pula meminta bantuan prajurit Afghanistan dari Timur Tengah sana (mungkin anak buah Osama bin Laden). Setidaknya begitulah kata reporter TV AlJazeera. Baku tembak yang terjadi melahirkan banyak “korban”, baik di pihak peserta maupun di pihak alumni. Setelah air habis dan semua capek, perang dihentikan. Bersih-bersih dilakukan, sekaligus packing perlengkapan. Acara berikutnya adalah upacara pelantikan: Ibrahim– Terap, Putri–Ramu, penyematan bintang tahunan kepada semua peserta, dan penutupan acara. Usai upacara, diadakan evaluasi dan refleksi kegiatan, yang diselingi atraksi drama dari peserta. Menarik, ada banyak karakter yang dimainkan, terutama ada adegan seperti di film India (it’s veryvery romantic!). Akhirnya se-
TATARUCINGAN Bagaimana bunyi ayam jago di Cina? Kukuluyuk. Apa persamaan penggali sumur minyak, doktre gigi, dan Inul? Sama-sama suka ngebor. Matanya ada 10, bisa berenang tapi gak bisa lihat. Apa itu? Lima ekor ikan buta. Gimana kita bisa terbang ke matahari tanpa terbakar? Terbangnya malem-malem. Apa kelebihan koran dibandingkan TV? TV gak bisa dipake buat mukul lalat. Siapa menteri Jepang yang lair di Papua? Kurasa Takada. Kuntilanak apa yang gak suka nakut-nakutin orang? Kuntilanak palsu. (Agni) Setelah mengawini seorang perempuan muda yang sangat cantik, seorang kakek-kakek berusia 90 tahun dengan bangga bercerita kepada dokternya bahwa istrinya sedang hamil. Sambil menahan perasaan, sang dokter berkata, "Kakek, Saya punya sebuah cerita. Seorang lelaki dungu pergi berburu, tetapi karena dungunya ia malah membawa payung, bukannya senapan. Nah, di tengah hutan ia dihadang oleh seekor beruang besar. Kemudian ia menodongkan payungnya, menembak si beruang, dan
beruang itu mati seketika". "Mustahil!!!" potong si kakek. "Pasti ada orang lain yang menembak beruang itu!" teriaknya lagi. "Tepat sekali," jawab si dokter sambil memandang sang kakek dengan prihatin. (www. poho deui euy, maap!)
RINGTONES Complicated (avril lavigne) Notasi Nokia Composer 8a1 16g1 8a1 16g1 8a1 16g1 8a1 8a1 8a1 8a1 8c2 8a1 8g1 8- 16g1 8c2 8#a1 8a1 8g1 8f1 8c2 16f1 8f1 8c2 16f1 8f1 8c2 16f1 8f1 8c2 16f1 8f1 8c2 16f1 8f1 8c2 8#a1 8a1 8g1 8a1 16g1 8a1 16g1 8a1 16g1 8a1 8a1 8a1 8a1 8c2 Notasi Ericsson A g A g A g A A A A +C A G p g +C #A A G F +C f F +C f F +C f F +C f F +C f F +C #A A G A g A g A g A A A A +C Notasi Siemens A1(1/8) G1(1/16) A1(1/8) G1(1/16) A1(1/8) G1(1/16) A1(1/8) A1(1/8) A1(1/8) A1 (1/8) C2(1/8) A1(1/8) G1 (1/8) P(1/8) G1(1/16) C2 (1/8) Ais1(1/8) A1(1/8) G1 (1/8) F1(1/8) C2(1/8) F1 (1/16) F1(1/8) C2(1/8) F1 (1/16) F1(1/8) C2(1/8) F1 (1/16) F1(1/8) C2(1/8) F1 (1/16) F1(1/8) C2(1/8) F1 (1/16) F1(1/8) C2(1/8) Ais1
(1/8) A1(1/8) G1(1/8) A1 (1/8) G1(1/16) A1(1/8) G1 (1/16) A1(1/8) G1(1/16) A1 (1/8) A1(1/8) A1(1/8) A1 (1/8) C2(1/8) Love of My Life - Queen Rock / Metal Tempo : 125 Nokia Composer: 8c2 8b1 8- 8c2 4g2 8b1 164b1 8a1 16- 4a1 8- 8f2 16- 8e2 8f2 4a2 2- 8a1 4g1 2- 4g2 4g2 4- 4f2 8e2 16- 8d2 8c2 4a2 24g2 8f2 16- 8e2 4f2 8e2 168d2 4e2 8- 8- 8e2 8f2 8e2 88d2 8c2 2b1 Cindai - Siti Nurhaliza Dangdut Tempo : 200 Nokia Composer: 4g1 4#g1 4.c2 8b1 4.c2 8b1 2c2 8d2 8#d2 8d2 8c2 8b1 44- 8c2 8b1 8#g1 8g1 8g1 24g1 4#g1 4.c2 8b1 4.c2 8b1 2c2 8d2 8#d2 8d2 8c2 8b1 44- 8g1 8#g1 8b1 8b1 8b1 4- 84f1 4g1 2#g1 4g1 4#g1 2#a1 4c2 4d2 1c2 Begadang - Rhoma Irama Dangdut Tempo : 40 Nokia Composer 16#g2 16#g2 16#g2 16c3 16c3 16#a2 16#g2 8#g2 16#a2 4c3 16#g2 16#g2 16#g2 16c3 16#a2 16#g2 16g2 8g2 16f2 4f2 16#g2 16#g2 16#g2 16c3 16c3 16#a2 8#a2 16#a2 16#a2 16#g2 8#c3 16c3 16#a2 16c3 16#a2 16#g2 8#g2 16#g2
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
4
25
BUKAN HEADLINE
JUST FOR FUN COWOK HARUS TAHAN BANTING (spesial untuk para lelaki) Kawan2… read it and keep it in ur hearts, always :) Ini dia, hasil dari eksperimen bertahun-tahun berhasil mengungkap maksud apa di balik tanggapan seorang cewek saat ada yang menyatakan cinta. Ini asli 100% tokcer, jadi kalau kamu ada yang ngalamin seperti salah satu di bawah ini, jangan putus asa, selalu ada jalan. Jadi cowok memang harus optimis :) Roni: Aku suka sama kamu, Rin... Aku ingin kamu jadi pacarku. Rina: (Malu-malu) Aku juga suka sama kamu,Ron. > > Artinya - Jelas si Rina suka sama si Roni,sampai ngomong terus terang gitu. Hendro: Nov, Aku benerbener suka sama kamu. Aku pengin kita bisa jalan bareng. Novi: Kayaknya kita lebih baik temenan aja,deh. Kita kan udah lama temenan. > > Artinya - Novi pun sebenarnya suka sama si Hendro. Status "teman" hanya buat alasan aja buat si Novi biar bisa dekat terus sama si Hendro. Andri: Aku ngerasa cocok jalan sama kamu. Mau gak jadi pacarku, Wen? Wenny: Jangan sekarang deh. Aku ingin konsentrasi studiku dulu. > > Artinya - Wenny suka
sama si Andri, jawaban yang ngegantung dan ngambang kayak gitu maksudnya biar Andri penasaran dan tetap "stay around" si Wenny. Dengan begitu kan mereka bisa tetap dekat. Andaikan si Wenny nggak suka, pasti ngomong terus terang sama Andri. Roy: Kamu cakep deh, Lia. Aku pengen pacaran sama kamu…. Lia: Terus terang ya, Roy , aku nggak suka sama kamu. Aku benci sama kamu. Kamu egois, kamu bau, kamu urakan, kamu cowok malas! Pokoknya aku benci sama
kamu!!! > > Artinya - Perhatian Lia sama Roy besar. Lia tahu semua sifat-sifat Roy, sampai baunya segala. Nggak banyak cewek yang perhatian kayak gitu. Dan sangat mungkin itu artinya Lia aslinya suka sama Roy. Indra: Aku udah lama merhatiin kamu, Yen. Aku suka en sayang banget sama kamu…. Yenni: (Tertawa lepas) Haa... ha... huahaaa... ha... Lucu kamu, 'Ndra! > > Artinya - Betapa gembiranya Yenni mendengar ucap-
an Indra. Ekspresi tawa bahagia tiada tara. Jelas banget si Yenni suka sama sama si Indra, sampai dibilang kalau Indra lucu segala. Yanto: Ria, mau nggak jadi pacarku? Ria: Plak!! Plak!! (Ria "menyentuh" pipi si Yanto) > > Artinya - Yanto spesial buat Ria. "Sentuhan" tangan Ria ke pipi Yanto (sampai dua kali bahkan, meninggalkan bekas merah lagi) adalah sentuhan yang tidak semua cowok bisa merasakan. Peluang besar buat Yanto bahwa Ria suka sama dia. Bimo: Win, Wina... Aku suka banget sama kamu. Pacaran yuk… Wina: Jancuk!! Aku iki lanang, Mo! Aku koncomu, WinaRNO!!! Eling,Mo, eling. Aku WinaRNO !! (terjemahan: Sialan!! Saya ini cowok, Mo! Aku temanmu, WinaRNO!!! Sadar, Mo, sadar... Aku WinaRNO!! > > Artinya - Wina senang sama Bimo. Masa' sampai ngaku-ngaku cowok segala. Ngotot lagi! Wina mengaku cowok kan biar selalu bisa santai dan dekat sama Bimo. Jadi… jawaban apapun yang nantinya diberikan sama si cewek, peluang selalu ada dan tidak pernah tertutup. So, tetap semangat Keep On Fighting, till The End !!!
mua peserta dan alumni meninggalkan lokasi pukul 14.00 untuk menuju ke tujuan masing-masing. Mudah-mudahan acara tersebut banyak manfaatnya bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan, agama, bangsa, negara, serta peradaban umat manusia dan alam semesta. Aamiinn!!! (i4)
Loading...
PROFIL BOSCHI Anda tahu Boschi? Sebagian mungkin tahu. Yang pasti, Impeesa telah dua kali memanfaatkan “jasa” Boschi. Jadi Boschi itu apaan? Mobilkah? Makanankah? Orangkah? Atau…. Cik nya ku Akang dikasih tahu. Boschi itu nama sebuah tempat. Nah, Impeesa sudah dua kali memakai Boschi. Yang pertama saat LT I 2002, pos materi P3K, dan yang kedua saat acara Simulasi awal Juli lalu. Sedikit buka rahasia, Boschi ditemukan secara tidak sengaja. Waktu itu (sekitar Oktober 2002) alumni sedang survey untuk jalur penjelajahan LT I 2002. Kemudian tanpa direncanakan (da namanya juga survey), tim survey sampai di sebuah tempat yang unik dan menarik: lapangan rumput yang asri, dan… sebuah bangunan yang bentuknya menyerupai Observatorium Boscha. Semua itu tertutupi oleh hutan pinus yang lebat,
Boschi masih malu-malu tampaknya untuk difoto satu badan penuh. Dia hanya mau setengah badan. Panuankah? (Foto: Ars)
sehingga tidak tampak dari luar. Di tengah kebengongan melihat keadaan lokasi yang demikian cantik, salah satu alumni nyeletuk, ”Ini bangunan kayaknya mirip Boscha deh.” Satu alumni lain menimpali, “Jadi, ini Boschi dong, BOSCHa-nya Impeesa!!!” Nah, dari situlah asal muasal nama Boschi muncul. Nama asli tempat itu sendiri penulis tidak tahu. Peduli amat, yang penting udah kita kasih nama, otreh?! Yang jelas, Boschi termasuk ke dalam Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, sekitar 20 menit jalan kaki dari Balai Desa Pagerwangi, atau 30 menit jalan kaki dari Rocky Mount alias Gunung
Batu, atau dua jam jalan kaki dari Dago. Jalan kaki we tuluy, dasar tim survey! Untuk menuju ke Boschi, kita bisa lewat Dago atau lewat Lembang. Lewat Jakarta juga bisa, ngan teu puguh rek naon ka Jakarta heula. Kalo lewat Lembang, tinggal ke Ledeng, terus… stop… stop!!! Cukup ah, ntar disangka ngiklanin. Fasilitas Boschi untuk standar Impeesa termasuk bagus. Ada shelter, MCK, tempat yang tersembunyi, dan yang utama: areal perkemahan yang bagus (walau tidak terlalu luas). Yang punya Boschi tinggal di Ciumbuleuit. Kalau pengin tahu lebih jauh tentang Boschi, tanya aja ke tukang kupat tahu di depan sekolah, dijamin… TEU NYAHOEUN!!! -i4-
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
24
5
BERITA IMPEESA MOS 2003 Seperti yang selalu terjadi, tiap bulan Juli diadakan MOS (Masa Orientasi Siswa, bukan inisial nama seorang alumni– red) untuk anak kelas satu yang baru masuk. MOS berlangsung selama tiga hari, dengan target memperkenalkan sistem dan lingkungan sekolah kepada anak kelas satu. Dengan MOS diharapkan anak kelas satu dapat beradaptasi dengan lebih baik terhadap lingkungan baru mereka. Bagi Impeesa, MOS adalah kesempatan bagus untuk memperkenalkan isi Impeesa sekomplitkomplitnya (bukan iklan jamu–red). Jika MOS Impeesa oke, anggota baru pun akan berdatangan dengan sendirinya. MOS berlangsung tanggal 21-23 Juli 2003, namun sejak dua bulan sebelumnya persiapan sudah dimulai. Ide-ide mulai mengalir. Direncanakan, Impeesa putri akan menampilkan demo perkemahan dan anak putra menampilkan PBB tongkat, P3K, serta sedikit atraksi fisik. Tujuan semua penampilan itu adalah untuk menunjukkan bahwa Impeesa (Pramuka) bisa melakukan semua yang ekskul lain tampilkan, tapi punya banyak kelebihan lain nyang ekskul lain tak punya.
besar adalah tidak pastinya jumlah anggota yang akan tampil, alias kurang. Alumni sempat memberi usulanusulan untuk jadi solusi. Namun anak-anak Impeesa tetap pada pendirian semula. Akhirnya dilakukan reduksi dan penyesuaian antara apa yang akan ditampilkan dengan jumlah dan kemampuan anggota yang ada. Demo di hadapan anak kelas satu berlangsung tanggal 23 dan menjadi puncak acara bagi ekskul. Selama tanggal 21 dan 22, sebetulnya Impeesa juga punya banyak rencana, seperti membuat pameran, games, bazaar, nonton film, dan sebagainya. Namun ternyata semua itu tidak terjadi. Paling banter memajang beberapa foto, bikin tiang bendera, dan games. Faktanya, anak kelas satu jarang sekali punya waktu untuk berkeliaran dan datang ke daerah sanggar. Saat istirahat anak kelas satu cenderung jajan atau mengerjakan tugas tanda tangan yang diberikan OSIS.
WAHANA (Kumaha ieu teh, OSIS?!). Lagi pula konsentrasi anak Impeesa sedang full ke demo hari Rabu (23 Juli–red). Jadinya pameran dan segala macamnya tidak maksimal. Keun we lah, da anak kelas satunya juga gak ada yang berkunjung. Selama Senin dan Selasa, anak Impeesa bersiap untuk demo. Waktu untuk demo 15 menit. Itung punya itung, terkumpul 9 anak putri dan 11 anak putra. Lumayan. Sementara anak Impeesa berlatih, alumni ternyata juga punya rencana untuk demo hari Rabu. Tapi rencana ini rahasia, anak Impeesa nggak boleh tahu. Hari Rabu, semua terlihat siap dan cukup rileks (nyeri keleks?) untuk tampil. Impeesa tampil urutan ke-4 setelah Pajarbara, PMR dan karate. Dan, “Inilah penampilan dari… Pramuka!” pembawa acara mempersilakan Im-
Beberapa minggu menjelang MOS masalah mulai berdatangan. Masalah paling
MAKHLUK-MAKHLUK BERCAHAYA Siapa yang tidak tahu kunang-kunang. Hewan yang selalu mengeluarkan cahaya berkedip di kegelapan. Binatang ini ternyata sangat pandai dalam berkomunikasi yang juga dipakai dalam kepramukaan, yaitu morse. Bagaimana cara mereka bermorse ria? Apakah dengan peluit, bendera, atau cahaya? Jawaban terakhirlah yang benar. Seratus untuk saya. Kunang2 menggunakan sinyal cahaya untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Cara yang menyerupai sandi morse. Kunang2 jantan menyalakan dan memadamkan cahayanya untuk mengirim pesan kepada sang betina. Dan kunang2 betina menggunakan kode yang sama untuk mengirim pesan balasan kepada sang jantan. Sebagai hasil dari pesan timbal balik ini, jantan dan betina mendekat satu sama lain. Sejak saat dilahirkan tiap kunang2 sudah tahu tentang bagaimana berkirim pesan dengan cara ini dan bagaimana untuk memahami pesan yang dikirim oleh yang lain. Sedangkan kita, baru tahu setelah ikut pramuka. Hebatlah si kunang. Tidak hanya kunang2 ternyata yang pintar dalam memainkan cahaya. Masih banyak binatang lainnya
yang memiliki kemampuan serupa. Contohnya cacing laut. Cacing tidak hanya hidup di dalam tanah, tapi ada juga yang di laut. Misalnya cacing laut yang hidup di Segitiga Bermuda. Beberapa saat setelah matahari terbenam, cahaya yang mempesona timbul di permukaan laut. Cahaya ini berasal dari cacing laut betina yang sedang berada di permukaan. Sang betina mencampurkan dua zat kimia dalam tubuhnya. Makhluk ini tahu, bagaimana cara mengolah bahan-bahan kimia yang ada dalam tubuhnya untuk menghasilkan cahaya. Cacing betina melakukan hal ini untuk menarik perhatian sang jantan. Sang jantan kemudian datang mendekat menghampirinya. Sepuluh menit kemudian permukaan laut sudah tertutupi oleh ratusan betina yang memancarkan cahaya terang. Jika bulan keluar dari balik awan dan menerangi permukaan lautan, mereka kembali ke kedalaman lautan. Duapuluh menit kemudian pertunjukan ini pun usai. Satu lagi makhluk bercahaya yang akan dikuak di sini yaitu ubur-ubur. Berbangga hatilah yang masuk regu ubur2 (nyambung teu?). Jika kita ingin menyaksikan tempat sesungguhnya saat binatang menggunakan cahaya untuk berkomunikasi maka kita harus pergi ke
tempat tergelap di bumi, yaitu dasar laut. Bagaimana cara mencapai dasar laut? Ya harus dengan kapal selam. Kalau hanya dengan modal menyelam dari pak Guteng sih saya yakin tidak akan mampu. Bisa keluar darah dari kuping malah akibat tekanan yang sangat tinggi. Sinar matahari tidak dapat menembus lebih dari 200 meter. Inilah tempat paling gelap di dunia. Mungkin tidak pernah terpikir oleh kita ada binatang yang hidup di dasar laut ini. Tapi ternyata ada binatang yang memancarkan cahaya merah dan saling balas berkomunikasi. Makhluk ini adalah ubur2. Selain lunak dan transparan, ubur2 pun ter-nyata ada juga yang memancarkan cahaya. Tapi yang bercahaya ini khusus hidup di dasar laut paling dalam. Sinar matahari pun tak sampai menembusnya. Tak seorang pun mengetahui apa fungsi cahaya ubur2 ini dan bagaimana proses terbentuknya cahaya tersebut. Apakah seperti sandi morse kunang2? Yang jelas, persamaan ketiga binatang di atas adalah menggunakan cahaya yang dihasilkannya sebagai alat untuk berkomunikasi. Berminat meneliti ketiganya? -i10(sumber: VCD ‘Misteri Kehidupan Satwa’ Harun Yahya)
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
6
23
LAIN-LAIN, WARISAN
BERITA IMPEESA WARISAN
VENUS DEWI CINTA Di saat ku termenung aku ingin melepaskan semua gundah yang aku rasakan Pada saat ini di sini ku terbuang oleh segenap perasaan ragu… ragu yang ada di hatiku Bukanlah ragu untuk mencintaimu tapi suatu perasaan yang tak bisa aku ungkapkan Aku menyadari bahwa kaulah Venus dewi cintaku tapi apalah arti diriku Aku hanyalah gugusan bintang kecil yang tak mungkin mendekati apalagi memiliki… venus sebagai dewi cintanya ‘Tawang Titan Abe’
AKU DITOLAK! Malam… Tiada bulan Tiada bintang Mentari pun tiada muncul Jelas-jelas malam hari! Di dalam kamar Sendirian… Pintu tertutup rapat Jendela terkunci erat Angin curi-curi masuk ketiak Hiii… Katak masih sibuk paduan suara di luar Aku pun keluar kamar Tampak empat katak sehat di sana… Aku pun bergabung dengan mereka Suara koor mereka terhenti sejenak Mata terbelalak alis terangkat Sambil mengacungkan jari tengah mereka berkata… Kau bukan katak!!! ‘ai ten’
‘BUR’ Burung kakak tua gigi tinggal dua Nenek sudah tua hinggap di jendela Sepasang burung putih burung kakak tua Burung kakak tua gigi tinggal dua Burung kakak tua gigi tinggal dua Nenek sudah tua hinggap di jendela ‘Aku Tahu Satu Lagu tapi Kulupa Syairnya, Kalau Kulupa Syairnya Kuulang dari Pertama’ Aku tahu satu lagu tapi kulupa syairnya Aku tahu satu lagu tapi kulupa syairnya Kalau kulupa syairnya kuulang dari pertama Aku tahu satu lagu tapi kulupa syairnya ‘Bedug Agung’ Bedug agung Bedug agung Yang tergantung Yang tergantung Nyaring bunyinya Nyaring bunyinya Dangdut tek tek tek tek Dangdut tek tek tek tek
peesa tampil. Anak putra dipimpin Tawang masuk dengan berlari-lari kecil sambil bernyanyi (atau yel?), disusul anak putri dengan “segudang” peralatan berkemah. Sementara anak Impeesa bekerja, K’ Sirodj menjadi narator, ditemani K’ Ridwan. Menit ke-1, anak putri membongkar peralatan, anak putra memulai barisberbaris. Manit ke-2, anak putra memakai kaca mata hitam. Gaya euy! Penonton terhenyak. Menit ke-4, tenda berdiri, pagar mulai terpasang. Baris-berbaris diakhiri dengan lemparan bom air ke barisan putra. Tiga orang cedera, P3K dimulai. Menit ke-5, tiang bendera berdiri, gapura terpasang. Anak putra sibuk melaksanakan pertolongan pertama. Menit ke-7, perkemahan selesai: satu tenda, gapura kaki tiga, tiang bendera, rak sepatu dan pagar; korban terakhir tiba di tenda. Menit ke-8, satu alumni masuk ke arena. “Komando saya ambil alih! Bentuk satu saf di hadapan saya dalam 10 hitungan! Mulai!!!” bentaknya. Dan plot alumni pun dimulai. Tujuh alumni masuk ke arena dengan membawa perlengkapan acara. “Bereskan peralatan kalian dalam waktu satu menit!!!” perintah sang Dan-
lap, dan segeralah anak Impeesa berkelebat mengangkut barang-barang keluar lapangan. Tepat satu menit, saf kembali terbentuk dan langsung terjadi skenario stressing: putra push-up dan putri jongki. Ternyata pushup putra bagus cing! Maklum, sudah latihan. Selesai stressing, acara kuis dimulai. Ceprot... ceprot... ceprot!!! Runa kena di celana, Anan kena tembak di badan. Hadiah kuis untuk kelas satu ternyata bom air yang ditembakkan ke anak Impeesa. Dasar nasiiiib! Habis itu alumni vs anak Impeesa perang air. Ceprot... ceprot!!! Basahlah beberapa orang, bahkan ada yang kena di kepala. Sukuriiiiin!!! Acara demo Impeesa ditutup dengan yel IMPEESA!!! IMPEESA!!! IMPEESA!!! dan bagi-bagi permen ke anak kelas satu. Tak terasa, Impeesa korupsi waktu tiga atau empat menit. Biarin, yang penting hepi en heboh, betul?! Dibanding acara serupa tahun lalu, jelas demo kali ini jauh lebih baik. Bayangkan, tahun lalu kita cuma tampil selama 1 menit 2 detik!!! Cuma lewat doang!!! Dari konsep penampilan, jelas Impeesa yang paling lengkap. Ada perkemahan, PBB, P3K, plus gagayaan pake kaca mata hitam dan mainmain air serta bagi-bagi makanan. Gile apa edan tuh?! Dan kesimpulan yang
diambil, orientasi tersebut (demo-red) dinilai cukup sukses. Anak Impeesa puas, anak kelas satu juga (mudah-mudahan) puas. Dan akhirnya banyak yang masuk Impeesa. Moga awet bertahan serta berkualitas. Bukan begitu, Barudak?! -i4-
BERITA KEHILANGAN Lagi, Impeesa kehilangan anggota. Kalau tahun lalu Afifah (ke Lembang), maka kali ini 07023 kehilangan Kharisma--yang pindah ikut orang tuanya ke Nusa Tenggara kalau tidak salah (NTT atau NTB sih?). Memang tidak enak ditinggal kawan, apalagi pindahnya jauuh sekali. Ya, setidaknya masih di Bumi. Bukan begitu, Kharisma?! Buat anak putra, sudah dapat alamat Kharisma belum? Kalian bisa berkorespondensi (surat-menyurat) via pos atau e-mail, supaya silaturahmi tatap terjalin erat. Buat Kharisma, semoga sehat dan sukses selalu. Tebarkan karisma-mu! “Jika ada sumur di ladang, bolehlah kita menumpang mandi. Jika ada umurku panjang, bolehlah kita berjumpa lagi.” (i4)
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
22
7
BERITA IMPEESA MASIMOS! Kenapa harus ada MOS? Masa Orientasi Siswa digunakan sebagai ajang untuk mengenal lingkungan sekolah, dan teman tentunya. Kalau tidak ada MOS pun, siswa tetap bisa mengenal lingkungan, seiring waktu berjalan saja. Hanya mungkin maksud MOS ini agar siswa lebih cepat dalam mengenal lingkungan sekolahnya. Istilah ‘Orientasi’ sendiri berasal dari pramuka. Ditujukan untuk mengenal tentang kepramukaan. Dan dulu untuk orientasi khusus pramuka itu bisa sampai seminggu. Kemudian terreduksi menjadi tiga hari, lalu satu hari, 30 menit, 20 menit, terus… mau sampai berapa lagi? Dan metode orientasi seperti itu sekarang dipakai sekolah untuk mengenal tentang lingkungan sekolah, yang dinamakan MOS tea. Bagaimana fungsi MOS sebagai ajang perkenalan sesama siswa baru dan lama? Kembali ke atas. Tanpa MOS pun bisa, hanya saja mungkin maksud MOS ini agar prosesnya lebih cepat. Efektifkah? Entah ya, kalau soal ini sih harus ditanya ke kelas satu baru. Sepanjang pengamatan, tampaknya media yang digunakan untuk berkenalan
dengan siswa lama (mayoritas pengurus OSIS) adalah sistem tandatangan. Jadi, siswa baru diharuskan untuk mengumpulkan tandatangan “senior”nya dalam jumlah tertentu. Maksudnya sih supaya siswa baru kenal dengan “senior”nya saat meminta tandatangan tersebut, ya minimal pengurus OSIS-lah. Tapi sejauh mata memandang, nampaknya sang kakak OSIS hanya sekedar memberi tandatangan. Kok nggak ada kenalan-kenalannya? Sebenarnya inti dari semua itu kenalan kan? Kalau tahuntahun lalu (9 tahun lalu tepatnya), biasanya “sang kakak” memanfaatkan momen ini untuk mengerjai “si adik”. Sebelum memberi tandatangannya, ada saja perintah “sang kakak” ini. Contohnya, suruh cubit teteh anu, atau bilang “I love you”. Ya semacam begitulah. Entah sekarang apakah masih seperti itu atau tidak. Memang nantinya ada yang dikenang sih dari siswa baru tersebut terhadap kakaknya, khususnya yang dikerjai. Jadi minimal mereka saling kenal, antara yang dikerjai dan yang mengerjai. Apa yang dikerjai? Tahu ah, pusing! Jadi kesimpulannya, apakah MOS yang kemarin dilakukan itu sudah efektif? Sesuai tujuan? Mengenai target sasaran? Atau hanya sekedar jual pesona, karaoke bersama, jaga wibawa? Hmm, hanya yang mengalaminya saja yang tahu jawabannya. (i10)
LAIN2 BASAH… BASAH… BASAH…. Sepertinya lagu dangdut itu lagi top-topnya di Impeesa. Coba saja, sejak… ah, pokoknya mah tiap kegiatan basah! Dan sampai orientasi kemarin, adegan basahbasahan itu masih berlanjut (lanjut pake huruf K? Kon… tinyu! Jangan ngeres, Mbas! Mbas adalah gabungan dari Mas dan Mbak. Aduh nu kieu wae dibahas-red). Kenapa Impeesa senang berbasah-basah ria? Mungkin hal ini dipicu oleh salah satu warga alumni yang kekurangan air di daerahnya. Ya, contohnya saja makhluk dari Jatinangor. Maklum, Jatinangor merupakan kota yang kesulitan airnya sudah terkenal dimana-mana. Bahkan Kiarapayung tempat perkemahan saja tidak luput dari masalah tersebut. Hebat. Bangga gitu! Kembali ke masalah. Kenapa dipilih media air? Soalnya kalau batu pasti nyareri awak! Dan kita tidak bisa mandi dengan menggunakan batu. Kenapa tidak kertas? Apa ramenya? Kalau duit? Selama duit masih bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, kenapa juga harus dibuang-buang! Kecuali dibuangnya ke tukang lumpia basah, dasma, kupat tahu, soto, atau ke hero save (bukan promosi!).
peranan penting, yakni sebagai pembimbing anak kelas satu di regu masing-masing. Karenanya anggota Impeesa kelas 2 dan 3 tetap mendapat porsi latihan khusus agar mampu membuktikan kemampuannya sebagai senior. Direncanakan tiap regu mempunyai pembina regu masing-masing dari alumni. Seperti biasa akan ada beberapa kejutan yang terjadi selama program ini berjalan. Apakah kejutannya? Tunggu saja, yang pasti kejutan khas Impeesa. Di akhir program ini, akan diadakan sebuah acara puncak sebagai ujian bagi anggota Impeesa. Dan, mudah-mudahan, anggota yang berhasil dalam Scout Training Program ini akan menjadi sumber kekuatan Pasukan Impeesa di masa berikutnya. -i4-
GAME OVER GATE BABAK II Lagi-lagi terjadi. April lalu sekali lagi terjadi peristiwa Game Over di Pasukan Impeesa. Sama seperti tahun sebelumnya, Game Over ini didasari atas tidak efektif dan efisiennya program latihan karena sebagian besar anggota “teu niat” ikut latihan. Apa yang menyebabkan anggota tersebut teu niat? Ternyata sebagian besar
anggota Impeesa ikut ekskul lain selain Pramuka. Akhirnya Pramuka memberikan pilihan pada anak-anak tersebut untuk konsentrasi di satu ekskul saja, jika tidak bisa atau sulit untuk seimbang di semua ekskul yang diikuti. Mereka yang bimbang itu antara lain ikut ekskul basket, sepak bola, bulutangkis, karate. Maka beberapa puluh anggota memilih mengundurkan diri dari Pramuka dan konsen di kegiatan masing-masing. Bukankah lebih baik memilih ekskul atau kegiatan yang disukai daripada harus terpaksa ikut latihan di Pramuka? Betul?! Sebagian anak merasa bingung dengan pilihan ekskul yang diikuti, karena ada istilah “pilihan wajib”. Di mana-mana yang namanya pilihan adalah hak yang bersangkutan untuk menentukan. Embel-embel “wajib” malah membuat pilihan itu jadi rancu, seakan-akan pilihan itu menjadi peraturan. Tanpa evaluasi yang jelas, nampaknya sistem seperti itu akan akan berlangsung terus entah sampai kapan. Yah, mau bagaimana lagi?! Pihak sekolah mempunyai dasar, bahwa pilihan wajib (wajib ikut salah satu di antara 4 ekskul) itu diberlakukan agar siswa kelas 1 punya bekal pengalaman organisasi yang cukup. Bagus memang tujuan seperti
itu. Tapi apakah sudah dievaluasi dampaknya seperti apa terhadap para peserta didik? Banyakkah yang merasa terpaksa untuk latihan? Bagaimana dampaknya terhadap organisasi itu sendiri? Kalau sistemnya tetap berjalan seperti itu, dikhawatirkan akan terjadi lagi Game Over Gate Babak III, IV dan seterusnya. Tapi tentunya Pasukan Impeesa punya seribu satu akal untuk membuat solusi-solusi cerdas, supaya Game Over Gate dicukupkan sampai babak II saja. Dan yang pasti, penulis sendiri berpendapat istilah “Game Over” ini sangat tidak layak untuk digunakan dalam konteks apapun, karena sebetulnya di Impeesa tidak ada Game Over terhadap anggota. Setuju?! Aktif di Pramuka adalah sebuah pilihan, bukan keharusan. Keanggotaan di Pramuka itu terbuka, sukarela dan bersungguh-sungguh. Sudah sangat jelas ‘kan? -i4ULANG JANJI Seperti biasa, aku diam tak bicara…. Kenapa? Soalnya lagi upacara! Upacara apa? Tentu saja ulang janji. Tiap tanggal 14 Agustus, Impeesa selalu mengadakan upacara ulang janji. Selain itu, biasanya melantik anggota Impeesa kalau ternyata ada yang layak dilantik. Siapa yang bakal dilantik nanti? Rahasia dong! (i10)
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
8
21
TAK KENAL MAKA TAK SAYANG, LAIN2 mengoper bola kalau posisinya sudah sangat terjepit. Sayangnya, posisinya selalu terjepit. Jadi tidak ada waktu untuk mengocek bola. Sekalinya ada waktu buat mengocek, bolanya sudah keburu awut (baca: out) alias keluar lapangan. Beliau (deu… beliau!) jago dalam bidang kompiter, bahasa Inggris, geologi, P3K, semaphore, pioneering, perpetaan, pengetahuan umum dan kepramukaan. Dia ini tipe orang yang tidak bisa marah dan tidak pernah punya masalah, karena dia tidak pernah menjadikan masalah itu sebagai sebuah masalah tapi sebagai sesuatu yang harus dipecahkan dan diselesaikan. Dengan rambut panjangnya, dia kelihatan ganteng. Tapi bakal lebih ganteng lagi kalau rambutnya dipotong dan dirapikan (seperti terpampang dalam foto), nanti gak akan jauhlah gantengnya dari i9. Lagu favoritnya “I…3-an”. Makanan dan minuman favoritnya adalah semua makanan dan minuman yang gratis. Olahraga favorit: sepakbola dan jalan kaki. Tokoh panutan: Baden Powell (tapi kayaknya mah dia lebih memanut dirinya sendiri!). Manut? Burung kali! -i9 & ‘sedikit’ i10-
SCOUT TRAINING
Tahun ini Pasukan Impeesa membuat sebuah terobosan mengenai sistem latihan pasukan. Terobosan ini merupakan sebuah program latihan terpadu, yang diberi titel “SCOUT TRAINING PROGRAM”. Dari namanya, sedikit banyak bisa ditebak seperti apa isinya. Ya, Scout Training merupakan sebuah program pelatihan dasar kepramukaan bagi anggota baru Pasukan Impeesa. Tujuan diadakannya program ini adalah untuk menyampaikan materi kepada anggota baru dengan lebih efektif dan efisien, sehingga anggota baru mempunyai kemampuan dasar yang baik dan memadai untuk berkembang di kemudian hari. Menurut rencana, program ini akan dilaksanakan selama dua bulan, dari awal Agustus hingga akhir September. Secara umum, program ini tidak jauh berbeda dengan program latihan tahun-tahun yang lalu. Namun ada sedikit hal khusus yang cukup berbeda, yakni :
Pendaftaran anggota Jika tahun lalu Impeesa membuka pendaftaran sepan-
jang tahun, maka kali ini pendaftaran anggota baru dibuka selama 2 minggu awal tahun ajaran. Ini untuk menghindari arus masuk/ keluar anggota di tengah program yang dapat mengganggu kelancaran program. Pendaftaran anggota akan dibuka lagi pada awal semester berikutnya (Janurari 2004).
Presensi latihan Untuk program ini diberlakukan aturan presensi (kehadiran) minimal latihan 80% dari total jumlah latihan selama program. Jadi, jika dalam program ini terdapat 20 kali latihan, maka kehadiran minimal adalah 16 kali. Walaupun demikian tetap ada toleransi bagi anggota dalam kondisi-kondisi tertentu, seperti sakit, izin, dan sebagainya. Setiap kehadiran akan memperoleh credit point. Dalam latihan, metode yang digunakan tidak banyak berubah dibandingkan ta-
hun lalu, seperti games, simulasi, kompetisi, class sessions, serta tidak lupa kombinasi seperti pada Wade Games. Anggota Impeesa senior mempunyai
BERITA IMPEESA Jadi itulah kenapa air akhirnya terpilih menjadi pemenang setelah perdebatan yang tidak ada hentihentinya (karena perdebatan juga tidak pernah dimulai!). Dan kelebihan air adalah: rumput tersiram secara otomatis (kalau aksi perang dilakukan di atas rumput), mudah dibersihkan (tinggal di-mpel), dan lumayan untuk cuci badan secara cumacuma bagi yang belum mandi (apalagi kalau sebelum perang sudah dipersiapkan alat-alat mandi berupa sabun, shampoo, sikat gigi, dan setrikaan). Satu lagi yang tak lupa adalah… air merupakan sumber kehidupan. Maka dari itu… HEMATLAH AIR DAN HORMATILAH WARGA JATINANGOR!!! -i10-
SELAMAT DATANG, ALUMNI BARU!!! Tahun 2003 ini, Impeesa kedatangan alumni baru. Mereka adalah angkatan 2000 alias ‘Nochenk’, yang telah dinyatakan tamat belajar dan lulus dari SLTPN 7 Bandung. Mereka adalah Agni, Heti, Joko, Lienda, Maida dan Marita, serta tak lupa, Afifah nun jauh di Lembang. Walaupun mungkin belum berumur 16 tahun, tapi
sedang dalam proses memuat gambar... sabar menanti ya... ^.^
Nochenk! Ki-Ka: bengong mikirin kenapa saya ada di sini?, katirisan teu kuat iman, jaim so cool, ninjitsu (ninja ti sunda), alam ‘piss ah’. (Foto: Ars)
jika sudah lulus mah biasanya predikat Penggalang langsung ditinggalkan dan jadi alumni Impeesa. Cieh! Wajar, masa sih udah SMU masih jadi Penggalang?! Tak sudi!!! Betul tidak?
Well, pokoknya mah selamat bergabung dengan Tim Alumni Impeesa, and good luck with your high school! -i4-
Datang ke sekolah baru, naik tingkat, lingkungan baru, ilmu baru, teman baru. Banyak sekali hal baru. Beradaptasilah dengan baik, biar cepat betah di tempat baru. Tapi tetap ingat satu hal, jangan lupa untuk rajin ke Impeesa, karena Impeesa selalu membutuhkan tenaga segar pada alumni baru. Pesan para alumni, “Jadi Penggalang itu sangat menyenangkan, tapi jauh lebih nikmat lagi kalau sudah jadi alumni. Pokoknya enak bhuangetth. Enak gila!!!”
BINPAS BARU Seperti yang telah direncanakan, akhirnya Impeesa punya Binpas baru. Keputusan ini resmi berlaku per tanggal 2 Juli 2003, pukul 00.00 Waktu Indonesia bagian Pagerwangi. K’ Win menyatakan diri pensiun dari posisi Binpas, digantikan oleh K’ Ramdan. K’ Win sendiri sudah menempati posisi Binpas selama dua tahun, sejak 2001, yakni sejak alumni kembali masuk membina di Impeesa setelah
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
20
9
BERITA IMPEESA
TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
masa-masa suram. Selama dua tahun jadi Binpas, K’ Win punya banyak cerita, kesan, suka dan duka. “Lebih baik tidak diceritakan di sini, ntar jadi sentimentil,” begitu katanya memberi alasan saat Tim Simpul mencoba mengorek keterangan. “Yang pasti, saya ingin alumni makin eksis di Impeesa, sehingga Impeesa tambah hebat. Dan buat Binpas baru, saya ucapkan selamat bekerja, semoga mendapat tempat yang terbaik di sisiNya… eh, maksud saya semoga sukses!!!” (i4) Tentang Binpas Baru: “Begitu banyak kata-kata indah terucap. Tak satu pun terlaksana! Itulah Ramdan.” (ai ten & i li ma) Nochenk: “Binpas tahun ini kayaknya nyantai banget untuk ngurus anak-anaknya. Kalau lebih tegas kayaknya lebih
INILAH RAMDAN SANG BINPAS!!! MANA? MANA? Hm… loading kali ye… Bo?! ^.^ “Mani ngonah ngaing ngeuy! (Foto: Ars)
lahir tahun segitu?
PROKLAMASI Kami, Tim Aloemni Impeesa, dengan ini menjatakan perpindahan kekoeasaan Pembina Pasoekan. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkatsingkatnja. Pagerwangi, Hari 02 Boelan 07 Tahoen 03. Atas Nama Tim Alumni Impeesa
Patriadi Win
disegani ama kelas satu, dan supaya ntar anak-anaknya gak ngelunjak. Terus Binpas sekarang mukanya kurang serem. Harus tampil dua sisi, bisa baik bisa tegas tergantung sikonlah. Pokoknya lebih tegaslah. Kecuali kalau ke kita-kita, yang baik ya?” (belum tahu ya? kalau alumni juga kudu didiklat lagi, hehehe!) “Binpas harus sering ngobrol sama anak Impeesa.“ (p) “Binpas yang sekarang… baik boleh, galak boleh… ama pelit! Hehehe bercanda deng!” (eh, bener tau pelit!-red) (cha)
MDG 2003 (Berita Basi, udah lama, tapi belum sempat masuk Simpul karena Simpul-nya sendiri
belum sempat terbit lagi) Ceritanya ada pergantian pengurus Dewan Penggalang (DG) 07023 dan 07024, melalui Musyawarah Dewan Penggalang (MDG). Calon pratama 07023 adalah Ibrahim dan Tawang, sedangkan 07024 calonnya adalah Sasha dan Panca. MDG berlangsung bulan April yang lalu, putra dan putri beda hari. Metode yang dipakai hampir sama, pidato singkat plus tanya jawab, lalu voting. Bedanya, MDG putra ada masakmasak dan makanmakannya. Hmm… nyam… nyam. Hasil MDG: pratama 07023 adalah Ibrahim, pratama 07024 adalah Panca. Well, selamat menempuh hidup baru… eh, maksudnya selamat bertugas!!! Horas!!! (i4)
K’ Munib masuk Pramuka sejak di SD Merdeka. Naik ke jenjang SMP bergabung di Impeesa, dan meneruskan ke Penegak di SMAN 3 Bandung. Prestasi dan pengalamannya di Pramuka banyak, antara lain juara LT, Gladi Taruna, Patagapra, dan sebagainya. K’ Munib adalah Pratama 07023, tentu di zamannya (mana mungkin K’ Munib jadi Pratama di zaman Jepang?!). TKU terakhirnya Terap dengan TKK secukupnya. K’ Munib juga pernah menjabat sebagai Ketua OSIS SMPN 7 Bandung juga masih di zamannya. Aktif di organisasi bukan berarti melupakan akademis. Buktinya prestasi akademisnya bagus, punya NEM tinggi dan diterima di SMAN 3. Lulus SMA, K’ Munib masuk di Teknik Geologi ITB angkatan ’94. Hebat gak tuh?! Impeesa mengenal K’ Munib sebagai orang yang punya banyak kelebihan. Salah satu kelebihan yang menonjol adalah kelebihan rambut. Maklum, K’ Munib sudah bertahun-tahun gondrong. Dengan rambut gondrongnya K’ Munib pernah dinobatkan sebagai Alanis Morisette kalau dilihat dari jarak 100 meter oleh orang buta. Kelebihannya yang lain adalah kelebihan tidur. Kelebihannya yang satu ini kadang membuat orang lain kalang kabut.
“Tapi tak apa, yang penting gue enjoy,” kata K’ Munib selalu. K’ Munib memiliki segudang bakat. Jadi, kalau mau tahu bakat K’ Munib, cari aja di gudang. Yang jelas, SIMPUL adalah hasil karya K’ Munib sebagai pemimpin redaksinya. Hebring euy!!! Bakat lain yang menonjol adalah jalan kaki. Bahkan mungkin K’ Munib adalah pejalan kaki terhebat sejagat karena ke mana saja selalu
Mr. Munikh berhasil menghilangkan diri di web ini (gara-gara disamakan dengan pemain Persib di era 90an itu! Soalnya maunya disamakan dengan pemain Lamongan… ^.+
K’Munib sebelum gondrong. Kayak pemain Persib? jalan kaki. Kagak percaya? Mau bukti? Lihat saja sepasang kaki beliau, dijamin Anda ciut. Dengan hobinya yang main bola itu, K’ Munib sering berkata, “Saya teh mirip Del Piero. Ganteng sama, skill sama. Yang beda cuma nasib doang!!!” K’ Munib juga sangat menggemari musik terutama classic rock. Dengan rambut gondrongnya, or-
ang suka menganggap K’ Munib adalah seorang rocker. Padahal memang benar, ‘rocker’ bisa diartikan tukang ngulik batu, dan K’ Munib adalah lulusan Teknik Geologi, alias ahli ngulik batu juga. Jika sedang menenteng / memegang gitar, orang suka tertipu, dikiranya K’ Munib itu tukang reparasi kulkas, padahal…. K’ Munib pernah jadi Pembina Pasukan Impeesa periode 1998-2000. Peristiwa “Tragedi Ranca Upas” terjadi saat K’ Munib jadi Binpas. Jadi naon hubunganana? K’ Munib tinggal di Jl. Wastu Kencana, pokoknya di belakang Dinas Perikanan lah. Motto K’ Munib (menurut opini orang-orang) adalah: “santai saja, yang penting enjoy”. (i4) Dari i9 tentang i6: Orang yang pantang menyerah, giat, rajin, ulet, pintar, dan jujur. Tapi sayang… semua sifat2 tersebut sangat tergantung sekali pada mood-nya. Jadi jika mood-nya nggak ada, sifat2 tersebut dapat berubah 180 0. Dalam bersepakbola, posisi yang ditempatinya yaitu striker murni abiss!!! Dan egois pula, karena apa? Karena dia selalu membawa bola sendirian, dari gawang sendiri sampai gawang lawan (nya heu-euh da lapangannya juga cuma sebesar lapang basket!). Dia akan
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
10
19
TAK KENAL MAKA TAK SAYANG PANCA PELITASARI Silakan cari Panca di fotofoto yang sudah di-upload di situs ini… Clue: seperti Rachel Maryam… bila kita melihatnya saat mati lampu... hihihi!
Dengan sukses keluar dari rahim ibunda tanggal 30 Juni 1989 di Rumahsakit tentunya, tepatnya di Bandung. Menyelesaikan TK di Bumi Siliwangi, SD di Banjarsari (perasaan bareng Sasha mulu?). Bedanya, Panca Banjarsari V, Sasha Banjarsari II. Hobinya ngedengerin musik, dan bercita-cita menjadi duta besar Indonesia. Sekarang menjabat sebagai Pratami, dengan TKU Rakit, dan TKK... sekitarlah. Masakan mamanya menjadi favorit Panca, sedangkan susu sudah menjadi minuman wajib nasionalnya. Dulu masuk pramuka hanya ingin mencari pengalaman (atau disuruh kakaknya Yuni-yang juga alumni Impeesa angkatan ‘94?). Lagu ‘What If’ dari Mocca jadi favorit Panca. Punya kecengan dengan inisial E… ga tahu ya! Heu-euh! Motonya, ‘hidup harus lebih baik dari sekarang’ (memangnya sekarang menderita gitu?). Kalau mau ngutang ke Panca, nih alamatnya: Komp. Tenda II Q 147. –i10-
SASHA ARLAVIANI Dilahirkan bareng dengan Mpok Heti, 28 Januari tahun Gajah, di Bangkok (ngakunya sih!). Cewek yang selalu lengket dengan Panca ini sekarang berumur 13 tahun (padahal kan dia lahir pada tahun Gajah, ya?!). Sukses menyelesaikan TK di Taman Lalu Lintas, SD Banjarsari, dan sekarang duduk di samping pak kusehm, maksudnya di kelas tiga. Hobinya nongkrongin Nesta (itu… penyanyi dangdut tea!), dan klub Milan. Cita2nya cukup tinggi, yaitu ingin ke Itali, cuma untuk lihatin Nesta. Cita2nya yang lain yaitu ingin kerja di NASA (biasalah, bagian ngelap kaca roket). Makanan dan minuman favoritnya yaitu segala, kalau lagi lapar (tokai kuda kayaknya termasuk di antaranya. Hebat!). Lagu kesukaannya yaitu ‘Till There Was You’ dari The Beatles. TKUnya kini Rakit, dengan TKK sekitar 9-an. Alasannya dulu masuk pramuka karena di
Rupa Sasha gak jauh beda sama Panca, ukuran fisik hampir sama, rambut hampir sama, warna kulit juga hampir sama, bedanya apa dong? Bedanya, Sasha ternyata bukan Panca...
SDnya dulu ikutan lomba balap karung (kok?). Waktu SD, sempat sampai Ramu. Saat ditanya pacar, jawabannya kepingin sih. Tapi kalau kecengan sih ada, pria dengan lima suku kata (In-draPer-ma-na, cocok gak tuh? Bener gak, Sha?). Motonya sederhana, ‘jangan terbang terlalu tinggi, nanti kalau jatuh… sakit’. Berhubung Sasha masih single, jadi pintu rumahnya masih terbuka untuk lowongan pembantu. Ini alamatnya kalau mau nemenin Sasha jadi pembantu di rumah kamu: Jln. Kebon Sirih No. 11 Bdg 40117. -i10-
K’ MUNIB IKHWATUN IMAN Akhirnya muncul juga: sang Pemred, K’ Munib. Pemunculan K’ Munib kali ini tanpa sepengetahuan beliau, jadi jangan bilangbilang, okeh?! K’ Munib punya nama lengkap Munib Ikhwatun Iman, namun sering disingkat jadi “Munikh”, atau kalau lagi acara explore bareng Impeesa sering dipanggil dengan kode “i6”. K’ Munib lahir di Cirebon, 15 Agustus 1975. SELAMAT ULANG TAHUN dong!!! K’ Munib merupakan anggota Impeesa angkatan ’88. Coba, apa ada anak Impeesa sekarang yang udah
SEKEDAR TIPS TIPS MENGHADAPI ANAK BARU Tidak lama lagi bakal muncul muka-muka baru di Impeesa. Mereka bakal menambah semarak pasukan kita. Nah, bagaimana kelas dua dan tiga, sudah siap? Berikut ini beberapa tips dan trik agar kalian sukses dalam menghadapi anak baru: 1. Percaya diri
Bukan over confident, tapi tampilkan bahwa kalian memiliki kepercayaan akan kemampuan sendiri. 2. Wibawa Seorang senior lazimnya lebih memiliki unsur ini dibanding juniornya, asal jangan ‘jaim-jaim’ gak jelas aja. 3. Lancar bicara Mungkin kalian akan mewawancara anak baru atau mendapat pertanyaan dari mereka. Nah, jangan sampai ada yang gagu, gemetar, atau bicara sambil kedip-kedip mata tanpa henti (cacingan?), atau garuk-garuk tidak jelas (awas garuk-garuk daerah terlarang!!!). Masalah kemampuan berbicara ini berhubungan erat dengan poin 1. Tunjukkan sopan santun berbicara, tidak usah formal tapi
menarik dan menyenangkan. 4. Etika Bercanda pada kesempatan yang tepat, bersikap dan berperilaku sesuai etika. (Gile, Pancasila banget!!). 5. Penampilan oke Mana ada kelas satu yang naksir kalau kalian kucel, kuleuheu, baju kusut & belel, badan bau, gak mandi, ngacay, ngupil melulu, terus suka ketawa ngakak sambil muncrat padahal belum gosok gigi? 6. Waras Tunjukkan kewarasan kalian dengan cara bagi-bagi ke orang lain kalau mau ketawa. Jangan sampai ada di antara kalian yang tertangkap basah anak kelas satu sedang tertawa/nyengir lebar sendirian, ntar dikira Impeesa itu tempat rehabilitasi orang gila, atau bahkan mereka mengira masuk Impeesa malah bikin gila anggotanya (padahal kenyataannya sih memang demikian ?!). 7. Sepatu Pakailah sepatu dengan benar. Sepatu kiri untuk kaki kiri, sepatu kanan untuk kaki kanan. Sepatu dibeli dari satu toko, bukan sebelah-sebelah dari toko yang berlainan. Sepatu dipakai di kaki. Kalau yang dipakai di kepala, ya… kopiah, topi, helm, kupluk, dll. Sepatu harus matching dengan pakaian, jangan pakai sepatu selam kalau mau ke pesta pernikahan, kecuali pestanya di dalam laut. Jika masih bingung tentang sepatu, tanya aja petunjuk penggunaannya ke warung
nasi terdekat. 8. Tinggi badan Ini masalah SARA : Suku, Agama, Ras, dan Anatomi. Pakailah sepatu yang tinggi solnya, setidaknya 30 cm jika kalian merasa minder. 9. Keroyokan
Jangan keroyokan kalau mau menghadapi atau mewawancara anak baru (misalnya tiga anak Impeesa vs seorang anak kelas satu), nanti dinggapnya anak Impeesa gak punya nyali, beraninya keroyokan. 10. Kompak Ini bukan merek komputer, tapi tunjukkan bahwa Impeesa memang solid dan kompak luar dalam. 11. Prinsip Cuek aja kalau suatu saat bikin kesalahan di depan anak kelas satu. Prinsip senior cuma satu : SENIOR SELALU BENAR. Tapi harap diinga-inga baek-baek, masih ada aturan penting lain: di atas langit masih ada langit, DI ATAS SENIOR MASIH ADA SENIOR !!! Segitu aja dulu, kalau ditambah kalian nanti malah makin sutress. Selamat bersenang-senang !!! -i4-
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
18
11
EKSKLUSIF
HOTNEWS
EO In CONCERT Tidak percuma memang latihan yang dilakukan EO saat Rabu (23/07/03), sehari sebelum latihan pertama anak kelas satu baru. Sesaat setelah tampil dalam acara demo ekskul pramuka, tim EO melepas lelah dengan bernyanyinyanyi iseng. Mulanya hanya main gitar teu puguh, disertai efek gitar ala Impeesa. Tapi sayang, toanya rusak. Jadi, efek gitar pun gagal. Bosan gigitaran teu puguh, EO lalu berkumpul di halaman depan sanggar untuk mengunjukkan giginya. Sebagian anak-anak ada yang mendengarkan serius latihan spontan EO tersebut, sebagian lainnya ngacay ngusep ketek terkesima oleh performa EO, sementara sebagian lainnya sibuk ngegosip ria, boh laki boh awewe kompakan ngegosip. Dan buah dari latihan Rabu itu langsung dapat dipetik keesokan harinya di Aula. Awalnya hanya regu saja yang tampil untuk *ngeyel (kata ambigu). Namun mendekati akhir acara, The EO Boys mendapat ide untuk unjuk kabisa juga. Maklum arogansi mereka cukup tinggi. Masa kalah sama bocah SMP! Kita juga bisa tampil! Begitulah kira-kira. Meski hanya tiga lagu yang dibawakan namun apresiasi penonton cukup menghe-
Untuk edisi Online, EO tampaknya belum mau untuk publikasi diri… “takut jadi beken sedunia!” celoteh salah personel… Enyaaaa...lah!!!
Sesaat sebelum tampil, EO menyempatkan diri untuk berfotofoto ria. Gak tanggung-tanggung, pemotretan mengambil lokasi di Tangkuban Parahu! (Foto:Ars) bohkan. Ada yang sampai terisak tangis berderai air mata haru-biru tak kuat menahan pipis. Ada pula yang gaplok tangan saking semangatnya menonton. Yang jelas, penampilan EO tidak mengecewakan, apalagi ini konser pertamanya di hadapan publik. Lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu pendek, yaitu ‘Bur’, ‘Pring’, dan ‘Aku Tahu Satu Lagu tapi Kulupa Syairnya, Kalau Kulupa Syairnya Kuulang dari Pertama’. Judul lagu yang terakhir ini tampaknya ingin menyaingi judul lagu milik Naif yang juga panjang: ‘Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia yang Ada di Seluruh Dunia’. Namun judul Impeesa lebih panjang dua kata. Selain itu, ‘Bur’ dan ‘Pring’ juga merupakan judul lagu terpendek
sepengetahuan penulis. Sepertinya hal ini layak masuk Museum Rekor Indonesia (MURI). Kumaha yeuh bapak Jaya Suprana? -i10-
ASAL TAHU AJA *Footnote: ngeyel.
Ternyata ada berita lainnya. Sebelum pengumuman, ada cowok kelas 1B yang menyatakan cintanya ke Dwi lewat surat cinta! Gile, baru mau jadi Ketos langsung punya fans pecinta. Dan seperti nggak mau kalah, si ‘hehem’nya, saha? Ya, si itulah, ternyata juga terkirim pernyataan cinta dari cewek kelas satu, entah satu berapa. Jadi kumaha yeuh? Apakah cinta Ketos dan Waketos akan terbagi dua, setengah, atau sa-ons? Atau bahkan terputus? Kita nantikan saja kelanjutannya. Bulan Mei 2003 ini, ada sepasang anak Impeesa yang mulai menjalin cinta. Deu… asyik! Siapa mereka? Sayangnya, Tawang dan Icha tidak mau dipublikasikan ke khalayak ramai (Ups! Maap, kelepasan). Tidak hanya itu, pria buta… emm, Marabunta
Kata ambigu adalah kata yang mempunyai arti lebih dari satu. Adapula kalimat ambigu, berarti kalimat tersebut memiliki lebih dari satu arti. Contoh kata di atas adalah ngeyel. Nge-yel arti pertama yaitu melakukan yel. Nge- sama juga dengan Ber-, jadi ber-yel (melakukan yel). Nge-yel arti kedua adalah bahasa Jawa. Artinya susah diatur, betul gak? Atau keu-
Bulan ini begitu banyak cinta diobral. Cinta monyet? Entahlah, yg pasti cinta anak SMP. Indra Lesmana dlm ‘Rumah ke7’: Astrology sight is a perfect clue, is it true?
maksudnya, juga ada ‘tetew’ dengan Cewpaka (baca: Cewek Cempaka). Katanya sih cinta mereka berdua bersegi. Entah segi berapa, tiga atau lima? Yang ini bukan gosip. Jumat (25/07/03) pukul 19:31:19, i10 dapat SMS spesial, bunyinya gini: Alhamdulillah, tlah lahir dgn slamat putra kami bernama BUMI PRADIPA PRIYA UNTARA, 25-7-03 jam di RSB Asih Jl. Panglima Polim I/34 JKT Kamar R. NAYA ENNO. Yap betul, alumni kita sang suami artis Enno Lerian, udah punya momongan sekarang. Tapi gak tahu jam berapa lahirnya soalnya di SMS tidak dituliskan. By the way, SELAMAT! Ini kali ketiganya redaksi mengucapkan selamat. Hhh, aku lelah, Bunda! Eh, tahu nggak (bahasa gosip pisan!), kuping punya dengar sih katanya alumni akan memberlakukan Hari Bahasa Indonesia seImpeesa. Jadi di hari itu, semua wajib berbicara menurut kaidah Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD-lah). Tapi ini masih burung punya kabar. Kelanjutannya kita tanya aja sama Inul yang bergoyang. Gosip atau fakta? Mojang ‘G’ katanya mengundurkan diri dari Impeesa. Why? Tell
me why? Gara-gara masalah percintaankah? Aduh lieur. Gini tah kalau cinta terlalu banyak diumbar. Sudahlah. Pecahkan saja kaca Sanggar biar ramai! Biar mengaduh sampai gaduh. Kok jadi AADC sih? (Ada Apa Dengan Cimahi, maksudnyared). Jumat (08/08/03) pukul 12.45 jam K’ Ridwan, sepasang Boim (Bocah Impeesa) tertangkap basah sedang jalan bersama (meski keduanya mengambil jarak rada berjauhan) menuju Enteha. Siapa sepasang Boim itu? Tak lain tak bukan yaitu Mojang ‘R’ dan Bujang ‘S’ (Suc..., suntoro, anjas asmara). Tidak disangka, ternyata mojang ‘R’ laku juga di mata para bujang Impeesa. Terus, si ‘S’ yang lain mau dikemanain? Kasih tak sampai dong! Dangdut kalapa Cina. Budak gendut teu dicalana. Anan? Ya, kelihatannya doi ada affair ama Nochenk Mar. Selain itu, si Mar– diam2 juga terus menggoda pria yang disebut-sebut mirip artis lawak kita (salah satu alm personil warkop DKI!). Jadi mau pilih yang mana nih, Mar? Ah, yang jelas sih kayaknya si Marimar ini seneng sama pria berhuruf depan ‘A’. Masih banyak berita lainnya. Berhubung tempatnya penuh, lain kali aje ye…. -i10-
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
12
17
NOSTALGIA IMPEESA KITA, HOT NEWS berubah 1800 ketika sebuah Kijang pickup yang dikemudikan Kak Edwin sambil ditemani K’ Sapto dan K’ Ageung berhenti tepat di tengah pasukan yang saat itu begitu bersemangat dan tak sabar ingin cepat berangkat. Semua lalu terdiam. Beberapa peserta bahkan tercengang tak percaya saat melihat “sebatang tongkat bambu” dalam bak pickup tersebut. “Sebatang tongkat bambu” itu ternyata batangan-batangan bambu sepanjang 5-6 meter dengan diameter rata-rata 1012cm!!! Wajah para peserta berubah pucat seketika saat K’ Isman berteriak lantang, “Nah, inilah ‘tongkat’-nya! Tunggu apalagi? Ayo regu satu maju, ambil satu, dan langsung berangkat! Ingat, kalian punya target waktu yang harus dipenuhi!!!”
Maka dimulailah “neraka” hari itu, satu per satu regu yang beranggotakan 5-6 orang tersebut mulai berjalan beriringan, menempuh rute jalan raya beraspal dan berbatu sambil memanggul “sebatang tongkat bambu” menuju Gunung Batu, Lembang. Beberapa alumni putri (K’
Anggraeni, K’ Dalsy, K’ Nartilawati, K’ Avianty) saat itu sempat protes keras karena mereka tidak pernah diberitahu bahwa putri juga harus membawa “beban” yang sama dengan putra. Kak Isman dan beberapa teman seangkatannya yang masih berada di pos keberangkatan saat itu benar-benar “dibuat habis” (karena Kak Isman berada dua angkatan di bawah empat alumni putri yang “mendampratnya”). Kak Aris dan beberapa teman seangkatannya pun tak dapat berbuat banyak karena mereka (Kak Aris cs) juga masih berada satu angkatan di bawah empat alumni putri tadi. Untung saja Kak Deddy Rahadi (alumni putra yang seangkatan dengan empat alumni putri itu) segera mengambil inisiatif menenangkan situasi, sehingga insiden lebih lanjut tidak terjadi. Kak Deddy juga mengingatkan bahwa event ini merupakan bagian integral dari proses Tahap II-yang dikomandoi Kak Isman cs. Meski akhirnya ke-4 alumni putri itu dapat menerima penjelasan dari Kak Deddy, tapi mereka tetap menyatakan “protes keras” dengan format acara tersebut, dan terus meminta Kak Isman cs “mendengarkan baik-baik” protes mereka. (Bersambung….) -i5-
HOT NEWS! Akhirnya Nochenk SMU juga. Gak percuma belajar dari TK. Ini hasilnya: Lienda: SMUN 2 Bandung Maida: SMUN 14 Bandung Heti: SMUN 19 Bandung Agni: SMIP Bandung Marita: SMU Pasundan 8 Bandung Joko: SMUN 20 Bandung Afifah: masih dilacak keberadaannya. SELAMAT UNTUK NOCHENK! Ada lagi, Dwi akhirnya terpilih jadi Ketos (ketua OSIS), anu baleg ya, Wi (kata Icha). Dan tahu siapa wakilnya? Siapa lagi kalau bukan ‘si hehem’ Sahal. Saha? Eta si Sahal! Saha? Euh, belet pisan. Perolehan suaranya cukup jauh. Dwi sekitar 500an, Sahal 300an, dan Yoki 200an. Yoki? Sejak kapan dia? Oo, selidik punya sikilidik, bukan si Yoki Impeesa ternyata. Mana bisa dia?! Hehehe, sorry Yok. Buktikan kalau begitu. Alangkah bahagianya Nona Dwi. Sukses jadi Ketos didampingi wakil yang juga… tahulah. SELAMAT UNTUK DWI! Mudah2an jadi Ketos nggak Ketus, ya! Jadilah pemimpin yang baik dan bukan diktator. Jangan salah gunakan kepemimpinan dan kepercayaan umat (lho?), maksudnya pendukung kamu ke arah yang salah!
EKSKLUSIF, NOSTALGIA IMPEESA KITA keuh. Kalau salah arti bahasa Jawanya, maaf-maaf aje ye, kita pan bukan wong Jowo. -i10-
UNEK ENEK: KAMIS YANG RANCU Keputusan aneh dibuat pihak sekolah, yaitu menjadwalkan latihan di hari Kamis! Sangat rancu, aneh tapi nyata. Dan latihan itu sudah dimulai sejak tanggal 24 Juli 2003. Alasannya hanya garagara tiap Sabtu selalu ada gangguan kalau mau latihan. Yang rapatlah, inilah, itulah. Padahal yang buat kesibukan di Sabtu kan pihak sekolah juga? Latihan mah latihan we, kenapa ekskul jadi ikut-ikutan libur?! Lagipula yang namanya ekskul (ekstra kulikuler) itu adanya di luar jam pelajaran. Bukannya malah di dalam. Ini kok yang terjadi di SLTPN 7 yang tercinta ini malah sebaliknya. Ah, kacau beliau (baca: balau). Jadi mestinya, yang rapat silakan rapat, yang latihan silakan diteruskan. Jadi tidak saling ganggu, betul nggak? (maaf ini bukan doktrinasi! Tapi hanya melepas unek enek!). Ada lagi unek enek yang lain. Coba bayangkan…. Sudah? Oke kita teruskan. Jadi bayangkan kalau… stop stop, jangan diteruskan.
Nanti lama lagi, dan tulisan ini nggak akan kelar-kelar. Kalau kita latihan hari Kamis nih ya, bagaimana kalau besoknya ada ulangan? Atau ada PR yang bejubel? Itu kan bisa membuat konsentrasi latihan buyar. Latihan jadi nggak serius karena memikirkan macam-macam untuk besoknya. Itu baru yang SLTP. Bagaimana dengan alumni? Selama ini yang membina adik-adik (cie… adik!) di lapangan kan alumni, betul tak? Ya, untuk sekarang paling tidak sampai Agustus mungkin alumni bisa stay tune terus di Tujuh. Nah, kalau bulan berikutnya? Kuliah sudah dimulai lagi. Semua bakal sibuk di kampus. Hanya sedikit waktu untuk bisa luang di hari Kamis. Apalagi yang kuliah di luar Bandung (Jatinangor tercinta-red), wah nggak jamin la yaow! Jadi gimana dong? Apakah Pembina Putra dan Putri harus turun langsung ke lapangan untuk membina? Ya, itu bisa jadi solusi. Tapi apakah beliau-beliau itu mau? Itu sih dikembalikan ke beliau. Solusi lain, sewa pelatih dari luar kayak kasus 2001? Maaf, alumni bisa bertindak seperti dua tahun lalu. Solusi lain… pindah lagi ke hari Sabtu! Hm, sebetulnya nggak begitu pengaruh juga sih mau latihan Kamis, Jumat, atau bahkan Senin. Toh jadwal latihan kan ditentukan
bersama antara alumni dan peserta bina. Selain itu ada program baru yang dicanangkan alumni. Apakah itu? Zzz… sgrngok…! Maaf penulis mau tidur dulu. Urusan program mah ku batur we ditulis. Abdi mah kirang apal detilna. Selamat tidur. Zzz…. -i10-
FEATURE: MELATI 1993, “THE REAL ULTIMATE FIGHTER” (FORMASI LT III) Binru: Helviana Suminar Pinru: Siska Noviaristanti (Pratama Putri 1993-1994) Wapinru: Siska Presela Latuny Taru: Tri Handayani (Pratama Putri 1994-1995) Fia Dyalisa Annisa Rahmalia Diena Purwanti Husna Ranti Yunia Sari Meta Maulida Puspitaningasih Ariana Pudji Astuti Menjadi anggota regu Melati adalah dambaan setiap anggota Impeesa Putri, karena di regu itulah semua bentuk teknik, pengetahuan, dan skill /kemampuan seorang anggota mencapai limit tertingginya. Menjadi yang terbaik dari
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
16
13
NOSTALGIA IMPEESA KITA yang terbaik adalah suatu kehormatan sekaligus keberuntungan, karena tidak semua generasi Impeesa Putri bisa merasakan / mengalaminya. Selain itu tentu saja… tantangan! I. Proses Seleksi dan Penyematan
Boikot alumni karena insiden LT I 1990, saat itu (1992) masih menyisakan satu angkatan missing link. Untuk kemajuan Pasukan, saat itu alumni diharuskan mengambil keputusan “pahit” untuk melakukan black list dan melikuidasi angkatan tersebut mengingat mereka telah terlalu jauh terkontaminasi “isme” atau paham lain. Sedemikian parahnya hingga usaha alumni selama hampir satu tahun (sepanjang 1992) tak mampu mengembalikan angkatan tersebut ke lingkungan Impeesa. Maka generasi Impeesa saat itu tidak mempunyai satu pun anggota kelas tiga yang diakui sebagai anggota pasukan. Proses seleksi anggota regu Melati dimulai pada bulan Juli 1992, beberapa saat setelah kenaikan kelas satu ke kelas dua, dan Impeesa mem-
punyai anggota baru. Anggota putri yang bertahan sampai ke kelas dua saat itu di antaranya: Siska N., Siska P., Diena P. H., Lien N., Diah S., Maya O. P., Shelita, serta tiga anggota lainnya. Sedangkan anggota baru ada sekitar 2530 orang. Dengan modal awal dua Penggalang Ramu dan jumlah total 35-40 anggota inilah, regu Melati mulai “dibentuk” dari empat regu dalam pasukan putrid (Aster, Cempaka, Tulip, dan Matahari). Proses Tahap I dimulai pada minggu kedua bulan Juli sampai Oktober 1992. Pilot project yang diberi mandat oleh alumni saat itu adalah K’ Aris. Begitu program dimulai, para calon langsung diberi materi-materi yang berlimpah oleh beragam alumni. Proses evaluasi diadakan tiap 3-4 minggu sekali dengan format wide game dan soal-soal individu maupun regu. Pada satu tahun pertama hampir semuanya mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan tekanan tinggi dan proses yang intensif. Pada bulan ke-2 sampai ke-3, delapan orang calon menyatakan mengundurkan diri dengan berbagai macam alasan. Jumlah yang signifikan ini (sekitar 20% dari jumlah awal) membuat regu Matahari hancur berkeping-keping karena kehilangan 60% anggotanya. Dan yang tersisa pun harus menggabungkan diri dengan regu lainnya yang masih bertahan.
Akhir Oktober 1992, seluruh proses Tahap I dinyatakan selesai dengan hasil: 2 Penggalang Rakit, 15 Penggalang Ramu, dan sisanya (10-15 orang, sekitar 47% dari jumlah yang masih bertahan) tak kuasa menembus margin (batas-red) standar program saat itu. Melihat banyaknya jumlah anggota yang tidak mampu menembus batas, saat itu diputuskan memberi kesempatan bagi mereka untuk tetap menjadi anggota dengan konsekuensi, kesempatan mereka untuk bergabung dengan regu Melati pada angkatan saat itu telah habis. Kebanyakan dari mereka akhirnya bersedia menerima keputusan tersebut walaupun prosesnya cukup alot, penuh perdebatan, dan derai air mata. Program kemudian dihentikan selama dua minggu
untuk memberikan kesempatan bagi anggota untuk beristirahat, sementara alumni mengadakan evaluasi. Pada saat evaluasi, pilot project saat itu harus “mati-matian” mempertahankan presentasi programnya dari “pembantaian”
NOSTALGIA IMPEESA KITA alumni tingkat “atas” (baca: kolot-red). “Pembantaian” terjadi karena pilot project dianggap gagal menghasilkan minimal satu Penggalang Terap pada proses Tahap I. Setelah alumni berkon-
solidasi pada awal November 1992, proses Tahap II dimulai. Sebanyak 17 anggota putri yang masih bertahan berhak disebut calon Melati (menandakan setengah proses telah dilewati). Pilot project kali ini adalah K’ Isman Kosmantara (satu angkatan di bawah K’ Aris), yang angkatannya terkenal “keras” dan “militan”. Pola leadership yang baru ini cukup membuat seluruh calon Melati “panas-dingin”. Perubahan atmosfir latihan dari “hujan rintik-rintik dengan kilat sesekali menyambar” menjadi “hujan badai dengan angin tornado dan petir menyambar kemanamana”, membuat calon Melati yang tersisa seperti berada di dalam “neraka”. Sialnya, “neraka” itu benar-benar menjadi kenyataan pada minggu ke4, November 1992. Setelah
tiga minggu sebelumnya calon Melati diberikan “materi tingkat lanjut” dan persiapan fisik perseorangan serta integritas/keutuhan regu, maka puncak “ujian” untuk menjadi anggota regu Melati pun tiba. Minggu 25 November 1992, para alumni dan peserta (calon Melati dan Dolphin) telah berkumpul di Dago Tea House (sekarang Taman Budaya) sejak pukul 06.00 WIB. Skenario pada saat briefing sehari sebelumnya adalah perjalanan dari Dago sampai Gunung Batu, Lembang. Usai acara pembukaan latihan secara singkat oleh K’ Asep Rukman, alumni (pada saat itu yang hadir banyak dari “angkatan atas” yang terkenal “tidak pernah setengah-setengah kalo ngetes”) diwakili oleh K’ Deddy Rahadi, membuat pengumuman tambahan yang berisi, “Setiap 5-6 orang harus membawa ‘sebatang tongkat bambu’ sampai ke tujuan (Gunung Batu, Lembang). Dan tugas untuk pasukan (putra-putri) harus mendirikan tower kaki tiga dari bambu tersebut paling lambat jam 16.00 WIB.” Walaupun sedikit mengejutkan (pada saat briefing tidak diperintahkan untuk membawa “tongkat bambu”), tapi karena tidak ada yang aneh dengan dari pengumuman tambahan itu, maka dengan sigap dan ce-
pat terbentuk regu-regu kecil beranggota 5-6 orang (dari pasukan putri terbentuk tiga regu). Setelah barisan dirapikan dan disiapkan, peserta kembali ditanya kesanggupannya untuk membawa “sebatang tongkat bambu” tersebut sampai ke Lembang. Dengan kompak dan suara lantang, seluruh peserta menjawab, “Siap Kak!” (dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi, karena memang bukanlah hal yang sulit bagi 56 orang untuk membawa “sebatang tongkat bambu” sepanjang 1,6m dari Dago ke Gunung Batu). “Bagus!” puji Kak Dani Permana. “Jika kalian tidak membawa ‘tongkat’-nya nanti kami sediakan. Sekarang cek alat dan perbekalan kalian sambil menunggu ‘tongkat’ itu!” perintah Kak Isman, yang langsung dilaksanakan oleh seluruh regu peserta. Dengan segala asumsi yang terbentuk saat itu, rasa optimisme yang tinggi tersirat di wajah setiap peserta. Semua menjadi semangat ingin cepat berangkat untuk menuntaskan misi yang mudah ini.
Namun keadaan segera
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
GERAKAN PRAMUKA GUDEP KB. 07023-07024 PASUKAN IMPEESA SLTPN 7 BANDUNG
14
15