SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Isolat BAL yang diuji memiliki ketahanan yang baik terhadap pH rendah dan dari hasil analisis ragam diketahui terdapat perbedaan nyata dari masing -masing isolat terhadap pH rendah. Enam belas isolat mampu tumbuh pada pH 2,5 selama 90 menit dengan penurunan jumlah koloni yang bervariasi (antara 0,73-2,83 unit log/ml), sedangkan 4 isolat tidak mampu tumbuh pada pH rendah yaitu isolat FNCC 018, T2A, T3 dan TT1. Isolat BAL yang diuji juga memiliki ketahanan yang berbeda untuk tumbuh pada lingkungan yang mengandung garam empedu 1% dan 5%. Pada konsentrasi garam empedu 1%, isolat FS1 memiliki penurunan jumlah koloni yang terkecil yaitu 0,56 unit log/ml, dimana hasil ini berbeda nyata dengan isolat-isolat lainnya. Sedangkan pada konsentrasi garam empedu 5%, isolat FS1 juga memiliki penurunan jumlah koloni yang terkecil yaitu 0,56 unit log/ml. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata (p>0,05) antara konsentrasi garam empedu yang digunakan terhadap ketahanan dari masing-masing isolat terhadap garam empedu. Jadi penggunaan konsentrasi garam empedu 1% dan 5% tidak berpengaruh terhadap ketahanan masing -masing isolat. Tetapi terdapat perbedaan nyata (p<0,05) dari masing -masing isolat terhadap ketahanan terhadap garam empedu. Hal ini membuktikan bahwa masing-masing isolat bersifat strain dependent. Isolat BAL yang diuji memiliki aktivitas antagonistik terhadap patogen enterik dengan derajat penghambatan yang berbeda-beda. Kisaran diameter penghambatan isolat BAL terhadap Escherichia coli adalah 4,7–6,8 mm, dan
Staphylococcus aureus adalah 3,8–7,2 mm. Isolat FNCC 018 menunjukkan penghambatan tertinggi terhadap kedua bakteri patogen tersebut. Diameter penghambatan terhadap Bacillus cereus adalah dan 3,5–7,2 mm, dimana penghambatan terbesar oleh isolat SK2. Berdasarkan pada uji ketahanan terhadap asam dan garam empedu serta aktivitas antagonis terhadap patogen enterik, maka isolat BAL yang terpilih sebagai probiotik dan diuji kemampuan penempelannya pada lempeng SS adalah WT2, WT1, SK2, SK3 dan FS. Dari uji penempelan tersebut, semua isolat mampu menempel dengan baik pada lempeng SS. Isolat yang paling menempel adalah WT1 yaitu 4,9 log sel per cm2 , disusul oleh WT2 (4,8 log sel per cm2), SK3 (4,8 log sel per cm2), SK2 (4,7 log sel per cm2) dan FS1 (4,4 log sel per cm2 ). Hasil uji pengaruh bakteri probiotik terhadap sekresi interleukin-8 dari alur sel HCT 116 menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan sekresi interleukin-8
dengan
meningkatnya
konsentrasi
bakteri
probiotik
yang
ditambahkan. Namun demikian, isolat SK3 dan WT1 pada konsentrasi 107 dan 108 cfu/ml dapat menurunkan sekresi interleukin-8 dari alur sel HCT 116 jika dibandingkan dengan kontrol, sebaliknya pada konsentrasi 109
mampu
meningkatkan sekresi interleukin-8. Hal ini menunjukkan bahwa respon probiotik terhadap sekresi interleukin -8 selain bersifat strain dependent juga bersifat dose dependent.
Saran Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi isolat BAL yang berpotensi sebagai probiotik yang dihasilkan dari penelitian ini dan akan lebih baik pula jika dilakukan identifikasi terhadap senyawa antimikroba yang
dihasilkan. Isolat SK3 dan WT1 mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai imunomodulator. Untuk itu perlu penelitian lebih mendalam untuk mempelajari kemungkinan penerapan isolat tersebut untuk terapi penyakit Inflamatory Bowel Disease (IBD). Untuk mengetahui efek isolat probiotik terhadap respon imun seluler, maka perlu dilihat pengaruh isolat tersebut terhadap sekresi interleukin-10.
DAFTAR PUSTAKA
Bai AP, Q Ouyang, W Zhang, CH Wang dan SF Li. 2004. Probiotics inhibit TNFá-induced interleukin-8 secretion of HT29 cells. World Journal Gastroenterology. 10(3) : 455-457 Bender GR dan RE Marquis. 1987. Membran ATP-ase and acid tolerance of Actinomyces viscosus and Lactobacillus casei. Applied And Environmental Microbiology. 59(12) : 2124-2128 Bernett MF, D Brassart, JR Neeser dan AL Servin. 1993. Adhesion of human Bifidobacteria strains to cultured human intestinal epithelial cells and inhibition of Enteropathogen-cell interaction. Applied And Environmental Microbiology. 59(12) : 4121-4128 Brady LJ, Gallaher DD dan Busta FF. 2000. The role of probiotic cultures in the prevention of colon cancer. Journal Nutrition. 130 : 410S-414S Chateu N, I Castenallos dan AM Deschamps. 1993. Heterogeneity of bile salt resistance in the Lactobacilllus isolates of a comercial probiotic consortium. Journal Applied Microbiology. 84 : 759-768 Chou LS dan B Weimer. 1999. Isolation and characterization of acid and bile tolerant isolates from strains of Lactobacillus acidophilus. Journal Dairy Science. 62 : 23-31 Corzo G, Gilliland SE. 1999. Measurement of bile salt hydrolase activity from Lactobacillus acidophilus based on dissapearance of conjugated bile salts. Journal Dairy Science. 82 : 466-471 Davidson PM dan DG Hoover. 1993. Antimicrobial component from lactic acid bacteria. Di Dalam : Salminen S dan AV Wright. Lactic Acid Bacteria. Marcell Dekker. Inc. New York Dewanti R. 1995. Studies on Biofilm Formation by Escherichia coli O157:H7. Disertasi. University of Wisconsin-Madison Donglai Ma, P Forsythe dan J Bienenstock. 2004. Live Lactobacillus reuteri is essential for the inhibitory effect on tumor necrosis factor alpha-induced interleukin-8 expression. Infection and Immunity. 72(9) : 5308-5314 Drago L, MR Gismondo, A Lombardi, C de Haen, dan L Gozzini. 1997. Inhibition of in vitro growth of Enteropathogens by New Lactobacillus isolates of human intestinal origin. FEMS Microbiology Letters. 153 : 455-463
Drouault S, G Corthier, SD Erlich dan P Renault. 1999. Survival physiology and lysis of Lactococcus lactis in the digestive tract. Applied And Environmental Microbiology. 65 : 4881-4886 Elida M. 2002. Profil bakteri asam laktat dari dadih yang difermentasi dalam berbagai jenis bambu dan potensinya sebagai probiotik. Tesis. Institut Pertanian Bogor : Program Studi Ilmu Pangan Erickson KL dan Hubbard NE. 2000. Probiotic imunomodulation in health and disease. Journal Nutrition. 130 : 403S-409S Evanikastri. 2003. Isolasi dan karakterisasi bakteri asam laktat dari sampel klinis yang berpotensi sebagai probiotik. Tesis. Institut Pertanian Bogor : Program Studi Ilmu Pangan Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi pangan I. PT Gramedia, Jakarta Fuller R. 1989. Probiotic in man and animals. Journal Applied Bacteriology. 66 : 365-378 Furushiro M, Hashimoto S, Hamura M dan Yokokura T. 1993. Mechanism of the antihypertensive effect of a polysaccharide-glycopeptide complek from Lactobacillus casei in spontaneously hypertensive rats (SHR). Bioscience Biotechnology Biochemistry. 57 : 978-981 Frazier WC dan DC Westhoff. 1988. Food Microbiology. 4th ed. Mc Graw-Hill Book Co., New York Gallaher DD, Khil J. 1999. The effect of synbiotics on colon carcinogenesis in rats. American Society for Nutritional Sciences Greene JD dan TR Klaenhammer. 1994. Factors involved in adherence of Lactobacilli to human Caco-2 cells. Journal Applied and Environmental Microbiology. 60(12) : 4487-4494 Harrigan WF dan ME Mc Cance. 1976. Laboratory Methods in Food and Dairy Microbiology. Academic Press. New York Havenar R, BT Brink dan JHJ Huis in’t Veld. 1992. Selection of strains for probiotic use. Di Dalam : Fuller R, editor. Probiotics : The Scientific Basic. Chapman & Hall. London Hutkins RW, Nannen NL. 1993. pH homeostatis in lactic acid bacteria. Journal Dairy Science. 76 : 2354-2365 Jacobsen CN, VR Nielsen, AE Hayford, PL Moller, KF Michaelsen, AP Erregaard, B Sandstrom, M Tvede dan M Jakobsen. 1999. Screening of
probiotic activities of forty seven strains of Lactobacillus spp. by in vitro techniques and evaluation of the colonization ability of five selected strains in human. Applied And Environmental Microbiology. 65 : 49494956 Jay JM. 1996. Modern Food Microbiology. Cha pman and Hall. New York, USA Jin LZ, YW Ho, N Abdullah, MA Ali dan S Jalaludin. 1996. Antagonistic effect of intestinal Lactobacillus isolates on pathogens of chicken. Letters in Applied Microbiology. 23 : 67-71 Kimoto H, J Kurisaki, NM Tsuji, S Ohmomo dan T Okamoto. 1999. Lactococci as probiotic strains : adhesion to human enterocyte-like Caco-2 cells and tolerance to low pH and bile. Letters in Aplied Microbiology. 29 : 313-316 Klaenhammer TR. 2000. Probiotic bacteria : Today and Tomorrow. Journal Nutrition. 130 : 415S-416S Kozaki M. 1998. Microorganism and their function in “Tradisional Fermented Food” in Southeast Asia. Proceeding of International Conference on Asia Network on Microbial Researches. Yogyakarta, 23th-25t h February Kresno KB. 1996. Imunologi : diagnosis dan prosedur laboratorium. Edisi ketiga. Balai Penerbit FK-UI. Jakarta Kuby J. 1992. Immunology. WH Freeman and Company. New York Kusumawati N. 2002. Seleksi bakteri asam laktat indigenus sebagai galur probiotik dengan kemampuan mempertahankan keseimbangan mikroflora usus feses dan mereduksi kolesterol serum darah tikus. Tesis. Institut Pertanian Bogor : Program Studi Ilmu Pangan Liao CC, AE Yousef, GW Chism dan ER Richter. 1994. Inhibition of S. aureus in buffer, culture media in food by lacidin A, a bacteriocin produced by Lactobacillus acidophilus OSV 133. Journal Food Safety. 4(2) Lin M, Savaiano Y dan Harlander S. 1991. Influence of nonfermented dairy product containing bacterial starter cultures on lactose maldigestion in huma ns. Journal Dairy Science. 74 : 87-95 Lohner K. 2001. Development of novel antimicrobial agents : emerging strategies. Horizon Scientific Press, Wymondham, UK Mitsuoka T. 1990. Profile of intestinal bacteria : our lifelong partners. Yakult Honsa co. Ltd
Morata VI, Silvia N Gonzalez dan G Oliver. 1999. Study of adhesion of Lactobacillus casei CRL 431 to ileal intestinal cells of mice. Journal Food Protection. 62 : 1430-1434 Morita H, Fang He, T Fuse, AC Ouwehand, H Hashimoto, M Hosoda, K Mizumachi dan J Kurisaki. 2002. Adhesion of lactic acid bacteria to Caco2 cells and their effect on cytokine secretion. Microbiol Immunol. 46(4) : 293-297 Naidu AS dan RA Clemens. 2000. Probiotics. Di Dalam Natural Food Antimicrobial Systems. Naidu AS (Ed). CRC Press, LLC Neish AS, AT Gewirtz, H Zeng, AN Young, ME Hobert, V Karmali, AS Rao dan JL Madara. 2000. Prokaryotic regulation of epithelial responses by inhibition of ikappa B-alpha ubiquitination. Science. 289 : 1560-1563 Ngatirah A, Harmayanti ES dan T Utami. 2000. Seleksi bakteri asam laktat sebagai agensia probiotik yang berpotensi menurunkan kolesterol. Di Dalam : Prosiding Seminar Nasional Industri Pangan. PATPI (II) : 63-70 Nissen-Meyer J, Holo H, Havastein S, Sketten K, Nes IF. 1992. A novel lactococcal bacteriocin whose activity depend on the complementary action of two peptides. Journal Bacteriology. 174 : 5686-5692 Ouwehand AC, PV Kirjavainen, C Shortt dan S Salminen. 1999. Probiotic : Mechanism and established effect. International Dairy Journal. 9 : 43-52 Ouwehand AC. 1998. Antimicrobial components from lactic acid bacteria. Di Dalam : Salminen S dan AV Wright. Lactic Acid Bacteria. Marcell Dekker Inc. New York Pelczar MC, ECS Chan dan Krieg NR. 1993. Microbiology Concept and Application. Mc Graw-Hill, Inc., New York Purwandhani SN, ES Rahayu dan E Harmayani. 2000. Isolasi Lactobacillus yang berpotensi sebagai probiotik. Di Dalam : Prosiding Seminar Nasional Industri Pangan. PATPI (II) : 125-133 Rahayu ES. 2004. Makanan fermentasi dan probiotik. Pusat Studi Pangan dan Gizi, Universitas Gajah Mada Rahayu ES, Djafar TF, Wibowo D dan Sudarmadji S. 1996. Lactic acid bacteria from indigenus fermented foods and their antimicrobial activity. Journal Indonesian Food & Nutrition Progress. 3 : 21-27 Ray B. 1996. Probiotic of lactic acid bacteria. Science or Myth. Di Dalam: NATO ASI Series, editor. Lactic acid bacteria. Current advances in metabolism, genetic and application. Volume V(98). Springer-Verlag. Germany
Reid G. 1999. The Scientific basic for probiotic strains of Lactobacillus. Minireview. Applied And Environmental Microbiology. 65 : 3763-3766 Reiter B, G Harnulv. 1984. Lactoperoxidase antibacterial system : natural occurrence, biological function and practical applications . Journal Food Protect. 47 : 724-732 Roitt IM. 1991. Essential Immunology. Blackwell Scientific Publication. London
Rolfe RD. 2000. The role of probiotic culture in the control of gastrointestinal health. Journal Nutrition. 130 : 396S-402S Salminen S dan Deighton M. 1992. Lactic acid bacteria in the gut in normal and disordered states. Digestive disease. 10 : 227-238 Salminen S, M Deighton, dan S Gorbach. 1993. Lactic Acid Bacteria in Health and Disease. Di Dalam : Salminen, S. dan AV Wright, editor. Lactic Acid Bacteria Salminen S, A Ouwehand, Y Beno dan YK Lee. 1999. Probiotic : how should they be defined?. Trends in Food Science and Technology Salminen S dan AV Wright. 1998. Lactic Acid Bacteria. Marcell Dekker Inc. New York Sanders ME. 2000. Consideration for use of probiotic bacteria to modulate human health. Journal Nutrition. 130 : 384S-390S Senjani D. 2002. Pembentukan biofilm oleh isolat lokal bakteri asam laktat pada permukaan stainless steel [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Teknologi Pertanian Siegumfeldt H, Rechninger BK, Jacobsen M. 2000. Dynamic changes of intracellular pH in individual lactic acid bacterium cells in response to a rapid drop in extracellular pH. Applied and Environmental Microbio logy. 66 : 2330-2335 Smet ID, L van Hoorde, MV Woestyne, H Christiaens dan W Verstraete. 1995. Significance of bile salt hydrolytic activities of lactobacilli. Journal Applied Bacteriology. 79 : 292-301 Syafia R. 2002. Penempelan dan pembentukan biofilm bakteri asam laktat pada permukaan stainless steel dan pengujian sifat hidrofobisitasnya [skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Teknologi Pertanian
Stites DP, Terr AL and Parslow TG. 1997. Medical Immunology. 9 Singapore. Simon & Schuster Co
th
ed.
Talarico TL, Dobrogosz WJ. 1989. Chemical caracterization of an antimicrobial substances produced by L. reuteri. Antimicrobial Agents Chemother. 33 : 674-679 Tannock GW. 1990. The microecology of Lactobacilli inhibiting the gastrointestinal tract. Advance Microbiology Ecology. 11 : 147 Timmerman H. 1995. Relationship between structure and inhibition of lipoxygenase activity of curcumin derivatives. Di dalam : Recent development in curcumin phamacochemistry. Proceeding of the International Symposium on Curcumin Pharmacochemistry (ISCP). Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta Triputro A. 2002. Penempelan dan pembentukan biofilm bakteri asam laktat pada permukaan stainless steel dan pengujian kandungan polisakarida ekstraselulernya [skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Teknologi Pertanian Todoriki M, T Mukai, S Sato dan T Toba. 2001. Inhibition of adhesion of foodborne pathogen to caco-2 cells by Lactobacillus strains. Journal Applied Microbiology. 91 : 154-159 Tzianabos AO. 2000. Polysaccharides immunomodulatory as therapeutic agents : structural aspect and biological function. Clin Microbiol Review. 523-533 Vanderhoof JA, Whitney DB dan Antonson DL. 1999. Lactobacillus GG in prevention of antibiotic associated diarrhea in children. Journal Pediatric. 135-143 Vesa T, Marteau H, Briet F, Pochart F and Rambaud JC. 1996. Digestion and tolerance of lactose from yogurt and different semisolid fermented dairy product containing Lactobacillus acidophilus and Bifidobacteria. Europe Journal Clinical Nutrition. 50 : 730-733 Vuys L de, Vandamme EJ. 1994. Antimicrobial potential of lactic acid bacteria. Di dalam : De Vuys L, EJ Vandamme. Bacteriocins of lactic acid bacteria : microbiology, genetic and application. London : Blackie Academic & Profesional Wirawati CU. 2002. Potensi bakteri asam laktat yang diisolasi dari tempoyak sebagai probiotik. Tesis. Institut Pertanian Bogor : Program Studi Ilmu Pangan Yu B dan HY Tsen. 1993. Lactobacillus cells in the rabbit digestive tract and the factors affecting their distribution. Journal Applied Bacteriology. 75 : 269275
Zavaglia AG, G Kociubinski, P Perez dan G De Antoni. 1998. Isolation and characterization of Bifidobacterium strains for probiotic formulation. Journal Food Protect. 61(7) : 865-873