BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1.
Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Wanita Sikap Terhadap Mammografi
3.2.
Definisi Operasional
3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh wanita tentang definisi, kegunaan dan manfaat mammografi serta usia yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mammografi. a. Cara Ukur
: metode angket
b. Alat Ukur
: kuesioner, dengan mengajukan 10 pertanyaan
dengan 2 pilihan jawaban : •
Jawaban yang benar diberi skor 1
•
Jawaban yang salah diberi skor 0
c. Skala Pengukuran : ordinal d. Hasil Pengukuran : Pengetahuan baik ( total skor 8-10) Pengetahuan sedang ( total skor 5-7) Pengetahuan kurang ( total skor kurang dari 5)
3.2.2. Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur
: metode angket
Universitas Sumatera Utara
b. Alat Ukur
:
kuesioner, dengan mengajukan 5 pertanyaan
dengan 4 pilihan jawaban : •
SS (Sangat Setuju)
diberi skor 4
•
S (Setuju)
diberi skor 3
•
TS (Tidak Setuju)
diberi skor 2
•
STS(Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1
c. Skala Pengukuran : ordinal d. Hasil Pengukuran : Sikap baik (total skor 13-20) Sikap buruk (total skor kurang dari 13)
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan bentuk studi cross
sectional (potong lintang) dimana penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tentang mammografi.
4.2.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Klinik Payudara Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik. Adapun pertimbangan pemilihan lokasi tersebut karena merupakan rumah sakit pusat rujukan di Medan. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada Juli 2012 sampai dengan September 2012 setiap hari kerja ataupun hingga jumlah sampel yang diperlukan telah terpenuhi.
4.3.
Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua wanita yang datang ke Klinik Payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. Adapun jumlah sampel yang diperlukan dihitung dengan cara estimasi proporsi berdasarkan rumus di bawah ini (Wahyuni, 2008): N=
2 Z1− ∝ × P × (1 − P) 2
d2
dimana: N
= jumlah sampel minimum
Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku menurut tabel Z pada α tertentu P
= harga proporsi di populasi
d
= kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini, ditetapkan nilai α sebesar 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) sehingga diperoleh nilai Z1-α/2 sebesar 1,96. Nilai P yang digunakan ialah 0,5 dengan kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir 0,1. Berdasarkan rumus di atas, besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: N=
1,962 × 0,5 × 0,5 0,12
N = 96,04
Dengan demikian besar sampel minimal yang diperlukan adalah 96,04 orang, dibulatkan menjadi 97 orang.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah: Kriteria Inklusi a. Wanita yang datang ke Klinik Payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik b. Pengisian kuesioner dilakukan oleh wanita yang datang ke Klinik Payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik c. Wanita yang menjadi sampel penelitian telah menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan (informed consent) Kriteria Eksklusi a. Tidak dapat membaca
4.3.2. Sampel Sampel penelitian adalah subjek yang diambil dari populasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampel. Teknik pemilihan sampel ialah teknik nonprobability sampling dengan cara consecutive sampling. Pada consecutive sampling, semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2008).
Universitas Sumatera Utara
4.4.
Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
data yang didapat langsung dari masing-masing sampel penelitian, meliputi tingkat pengetahuan wanita tentang definisi, kegunaan, manfaat mammografi dan usia yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mammografi serta sikap wanita terhadap pemeriksaan mammografi. Pengumpulan dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden yang dilakukan melalui metode angket terhadap sampel penelitian.
4.4.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benarbenar mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas merupakan indeks yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Uji validitas dilakukan dengan kolerasi pearson, dimana skor yang didapat dari setiap pertanyaan dikorelasikan dengan skor total untuk tiap variabel. Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dikorelasikan dengan skor total diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan r tabel. Jika nilai koefisien kolerasi pearson dari suatu pertanyaan tersebut berada pada r tabel, maka pertanyaan tersebut valid. Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan koefisien reabilitas alpha pada aplikasi Statistic Package for Social Science (SPSS). Jika nilai alpha lebih besar dari nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan SPSS. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakter yang hampir sama dengan sampel penelitian ini. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel
Pengetahuan
Sikap
4.5.
Nomor Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5
Total Pearson Correlation 0.677 0,701 0,736 0,642 0,445 0,547 0,841 0.746 0,649 0,576 0,587 0,739 0,580 0,831 0,538
Status
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Alpha
0,851
0,679
Status
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Metode Pengolahan Data Data yang telah terkumpul dari hasil kuesioner akan ditabulasi untuk
kemudian diolah lebih lanjut dengan menggunakan program Statistic Package for Social Science (SPSS).
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.
Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di Klinik Payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, yang beralamat di Jalan Bunga Lau no. 17, Medan, kelurahan Kemenangan, kecamatan Medan Tuntungan.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden Responden yang ikut serta dalam penelitian ini berjumlah 97 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi. Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Usia Responden Kelompok Usia Jumlah (orang) Persentase (%) 20-29 tahun
7
7,2
30-39 tahun
15
15,5
40-49 tahun
24
24,7
50-59 tahun
38
39,2
60-69 tahun
11
11,3
70-79 tahun
2
2,1
Total
97
100,0
Berdasarkan tabel di atas, mayoritas subjek penelitian yang ikut serta dalam penelitian merupakan wanita dengan kelompok usia 50-59 tahun sebanyak 38 orang (39,2%), kelompok usia 20-29 tahun sebanyak 7 orang (7,2%), kelompok usia 30-39 tahun sebanyak 15 orang (15,5%), kelompok usia 40-49 tahun sebanyak 24 orang (24,7%), kelompok usia 60-69 tahun sebanyak 11 orang (11,3%), dan kelompok usia 70-79 tahun sebanyak 2 orang (2,1%).
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Suku Responden Suku
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Aceh
7
7,2
Batak
66
68,0
Jawa
16
16,5
Melayu
3
3,1
Minang
5
5,2
Total
97
100,0
Berdasarkan suku responden, kelompok terbesar terdapat pada suku Batak, yaitu 66 orang (68%), dan kelompok terkecil pada suku Melayu, yaitu 3 orang (3,1%).
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Agama Responden Agama
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Kristen
57
58,8
Islam
40
41,2
Total
97
100,0
Berdasarkan agama responden, kelompok terbesar terdapat pada agama Kristen dengan 57 orang (58,8%), dan kelompok terkecil pada agama Islam dengan 40 orang (41,2%).
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden Pendidikan Terakhir
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Tidak Sekolah
6
6,2
SD
8
8,2
SMP
22
22,7
SMA
42
43,3
Perguruan Tinggi
19
19,6
Total
97
100,0
Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden, kelompok terbesar terdapat pada tingkat pendidikan SMA, yaitu sebanyak 42 orang (43,3%), dan kelompok terkecil terdapat pada kelompok tidak sekolah, yaitu sebanyak 6 orang (6,2%).
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Status Pernikahan Responden Status Pernikahan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Menikah
92
94.8
Belum Menikah
5
5,2
Total
97
100,0
Berdasarkan status pernikahan responden, kelompok terbesar terdapat pada kelompok wanita yang menikah, yaitu sebanyak 92 orang (94,8%), dan kelompok terkecil terdapat pada kelompok wanita yang belum menikah, yaitu sebanyak 5 orang (5,2%).
5.1.3.
Frekuensi
Tingkat
Pengetahuan
Berdasarkan
Karakteristik
Responden Berdasarkan jawaban responden, maka pengetahuan wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tentang mammografi dapat dikategorikan kurang, sedang, dan baik yang dapat dilihat pada tabel 5.6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Kategori Tingkat Pengetahuan Tingkat pengetahuan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Baik
25
25,8
Sedang
32
33,0
Kurang
40
41,2
Total
97
100,0
Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan wanita tentang mammografi, yaitu pengetahuan baik sebanyak 25 orang (25,8%), pengetahuan sedang sebanyak 32 orang (33%), dan pengetahuan kurang sebanyak 40 orang (41,2%).
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita tentang mammografi berdasarkan karakteristik kelompok usia dapat dilihat pada tabel 5.7. Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Usia Usia
Tingkat Pengetahuan
Responden
Baik J
Sedang
%
Total
Kurang
J
%
J
%
J
%
20-29
1
4
2
6,3
4
10
7
7,2
30-39
6
24
4
12,5
5
12,5
15
15,5
40-49
6
24
6
18,8
12
30
24
24,7
50-59
11
44
15
46,9
12
30
38
39,2
60-69
1
4
3
9,4
7
17,5
11
11,3
70-79
0
0
2
6,3
0
0
2
2,1
Total
25
100
32
100
40
100
97
100
Berdasarkan tabel di atas, wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun, yaitu secara berurutan 44%, 46,9%, dan 30%.
Universitas Sumatera Utara
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita tentang mammografi berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 5.8. Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Pendidikan
Tingkat Pengetahuan
Responden
Baik
Total
Sedang
Kurang
J
%
J
%
J
%
J
%
Tidak sekolah
0
0
1
3,1
5
12,5
6
6,2
SD
0
0
2
6,3
6
15
8
8,2
SMP
2
8
8
25
12
30
22
22,7
SMA
15
60
12
37,5
15
37,5
42
43,3
Perguruan Tinggi
8
32
9
28,1
2
5
19
19,6
Total
25 100
32
100
40
100
97
100
Berdasarkan tabel di atas, wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA, yaitu secara berurutan 60%, 37,5%, dan 37,5%.
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita tentang mammografi berdasarkan karakteristik status pernikahan dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Status Pernikahan Status
Tingkat Pengetahuan
Pernikahan
Baik
Total
Sedang
Kurang
J
%
J
%
J
%
J
%
Belum Menikah
2
8
1
3,1
2
5
5
5,2
Menikah
23
92
31
96,9
38
95
92
94,8
Total
25
100
32
100
40
100
97
100
Berdasarkan tabel di atas, wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah, yaitu secara berurutan 92%, 96,9%, dan 95%.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Frekuensi Sikap Berdasarkan Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden, maka sikap wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik terhadap mammografi dapat dikategorikan baik dan buruk, yang dapat dilihat pada tabel 5.10. Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Kategori Sikap Sikap
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Baik
52
53,6
Buruk
45
46,4
Total
97
100,0
Berdasarkan tabel di atas, hasil penelitian sikap wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan terhadap mammografi adalah sikap baik sebanyak 52 orang (53,6%) dan sikap buruk sebanyak 45 orang (46,4%).
Distribusi frekuensi sikap wanita terhadap mammografi berdasarkan karakteristik kelompok usia dapat dilihat pada tabel 5.11. Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan Usia Usia Responden
Sikap
Total
Baik
Buruk
J
%
J
%
J
%
20-29
3
5,8
4
8,9
7
7,2
30-39
10
19,2
5
11,1
15
15,5
40-49
12
23,1
12
26,7
24
24,7
50-59
21
40,4
17
37,8
38
39,2
60-69
4
7,7
7
15,6
11
11,3
70-79
2
3,8
0
0
2
2,1
Total
52
100
45
100
97
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas, wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun, yaitu secara berurutan 40,4% dan 37,8%.
Distribusi frekuensi sikap wanita terhadap mammografi berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 5.12 Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Pendidikan
Sikap
Responden
Total
Baik
Buruk
J
%
J
%
J
%
Tidak sekolah
1
1,9
5
11,1
6
6,2
SD
2
3,8
6
13,3
8
8,2
SMP
11
21,2
11
24,4
22
22,7
SMA
23
44,2
19
42,2
42
43,3
Perguruan Tinggi
15
28,8
4
8,9
19
19,6
Total
52
100
45
100
97
100
Berdasarkan tabel di atas, wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA, yaitu secara berurutan 44,2% dan 42,2%.
Distribusi frekuensi sikap wanita terhadap mammografi berdasarkan karakteristik status pernikahan dapat dilihat pada tabel 5.13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan
Sikap
Total
Baik
Buruk
J
%
J
%
J
%
Belum Menikah
2
3,8
3
6,7
5
5,2
Menikah
50
96,2
42
93,3
92
94,8
Total
52
100
45
100
97
100
Berdasarkan tabel di atas, wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah, yaitu secara berurutan 96,2% dan 93,3%.
5.1.5. Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Pernah Tidaknya Melakukan Pemeriksaan Mammografi Berdasarkan jawaban responden, frekuensi responden yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik yang pernah dan tidak pernah melakukan pemeriksaan mammografi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Pernah Tidaknya Melakukan Pemeriksaan Mammografi Mammografi
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Pernah
41
42,3
Tidak Pernah
56
57,7
Total
97
100
Berdasarkan tabel di atas, wanita yang pernah dan tidak pernah melakukan mammografi, yaitu secara berurutan 42,3% dan 57,7%.
5.2.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan wanita yang datang
klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik adalah pengetahuan kurang sebesar 41,2%, pengetahuan sedang 33%, dan pengetahuan baik 25,8%
Universitas Sumatera Utara
serta sikap wanita terhadap mammografi didapatkan sikap baik sebesar 53,6% dan sikap buruk sebesar 46,4%. Hal ini terkait dengan penelitian yang dilakukan Prima (2010) tentang tingkat pengetahuan masyarakat (wanita) tentang kanker payudara di Kelurahan Medan Helvetia. Dalam penelitiannya, didapatkan hanya 42% masyarakat (wanita) yang menjawab benar kegunaan dari pemeriksan mammografi. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu dilakukan penyuluhan pada masyarakat (wanita) tentang mammografi untuk menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh fasilitas yang merupakan sumber informasi seseorang, yang mana hal ini akan menimbulkan keyakinan dan kesadaran seseorang. Maka dari itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan pengetahuan tentang mammografi. Usahausaha tersebut dapat berupa mencari sumber informasi, baik dari majalah kesehatan, media elektronik, ataupun dari petugas kesehatan. Ditinjau dari segi usia, kelompok responden terbesar terdapat pada usia 50-59 tahun, yaitu 39,2%. Selebihnya berada pada kelompok usia 20-29 tahun sebesar 7,2%, usia 30-39 tahun sebesar 15,5%, usia 40-49 tahun sebesar 24,7%, usia 60-69 tahun sebesar 11,3%, dan usia 70-79 tahun sebesar 2,1%. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita berdasarkan karakteristik kelompok usia diperoleh wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun, yaitu secara berurutan 44%, 46,9%, dan 30%. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan, diperoleh wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA, yaitu secara berurutan 60%, 37,5%, dan 37,5%. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita berdasarkan karakteristik status pernikahan, diperoleh bahwa wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah, yaitu secara berurutan 92%, 96,9%, dan 95%.
Universitas Sumatera Utara
Sikap seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan, lembaga agama dan pengaruh faktor emosional (Azwar, 2007). Distribusi frekuensi wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun, yaitu secara berurutan 40,4% dan 37,8%. Distribusi frekuensi wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA, yaitu secara berurutan 44,2% dan 42,2%. Distribusi frekuensi wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah, yaitu secara berurutan 96,2% dan 93,3%. Bila pengetahuan baik, maka akan timbul keyakinan dan kesadaran, yang akhirnya bisa mendorong masyarakat (wanita) untuk memiliki sikap yang baik, dalam hal ini, yaitu rutin melakukan pemeriksaan mammografi sesuai dengan usianya. Sumber informasi terkait kanker payudara dapat diperoleh dari majalah kesehatan, media elektronik, atau dapat langsung bertanya kepada petugas kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam
penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut. 1. Tingkat pengetahuan wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tentang mammografi adalah pengetahuan kurang 41,2%, pengetahuan sedang 33%, dan pengetahuan baik 25,8%. 2. Berdasarkan kategori kelompok usia, distribusi frekuensi pengetahuan terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun dengan tingkat pengetahuan sedang, yaitu sebesar 46,9%. 3. Berdasarkan kategori tingkat pendidikan terakhir, distribusi frekuensi pengetahuan terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA dengan tingkat pengetahuan baik, yaitu sebesar 60%. 4. Berdasarkan
kategori
status
pernikahan,
distribusi
frekuensi
pengetahuan terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah dengan tingkat pengetahuan sedang, yaitu sebesar 96,9%. 5. Sikap wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan terhadap mammografi adalah sikap baik 53,6% dan sikap buruk 46,4%. 6. Berdasarkan kategori kelompok usia, distribusi frekuensi sikap terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun dengan sikap baik, yaitu sebesar 40,4%. 7. Berdasarkan kategori tingkat pendidikan terakhir, distribusi frekuensi sikap terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA dengan sikap baik, yaitu sebesar 44,2%.
Universitas Sumatera Utara
8. Berdasarkan kategori status pernikahan, distribusi frekuensi sikap terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah dengan sikap baik, yaitu sebesar 96,2%. 9. Wanita yang pernah dan tidak pernah melakukan mammografi, yaitu secara berurutan 42,3% dan 57,7%.
6.2.
Saran Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu: 1. Diharapkan masyarakat (wanita) untuk mencari informasi tentang mammografi sebagai upaya deteksi dini kanker payudara sehingga angka kematian akibat kanker payudara bisa diturunkan. 2. Bagi departemen terkait agar dapat meningkatkan pengetahuan wanita tentang
mammografi
dengan
memberikan
penyuluhan
mengenai
pentingnya mammografi sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. 3. Perlu dilaksanakan penelitian yang lebih dalam tentang topik mammografi pada wanita-wanita di Indonesia dengan cakupan responden dan lokasi penelitian yang lebih luas.
Universitas Sumatera Utara