SIFAT DISTRIBUTIF MATRIKS IDEMPOTEN DAN APLIKASINYA PADA DETERMINAN MATRIKS Nur Cahyo Ari Kusuma Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Dipenegoro
[email protected]
ABSTRAK.Sebuah matriks dikatakan idempotenapabila matriks tersebut dikalikan dirinya sendiri akan membentuk matriks itu sendiri. Operasi distributif dari matriks idempoten berlaku di dalam sifat komutatif dengan π΄π΅ = π΅π΄ = π dan terdapat matriks identitas πΌ = π΄ + π΅ + πΆ, sehingga didapat operasi distributif dari matriks idempoten yang dapat diaplikasikan pada determinan Kata kunci : Citra, Tepi, Operator Gradien, Operator Lapcaian
I.
PENDAHULUAN
Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks. Secara umum matriks sering diberi simbol dengan huruf kapital. Himpunan matriks yang memiliki entri-entri bilangan kompleks, yang terdiri dari π baris dan π kolom dapat disimbolkandengenβπ Γπ . Sebuah matriks π΄ di dalam βπΓπ dikatakan idempoten jika π΄2 =π΄ , dan semua himpunan πxπ matriks idempoten yang berentri bilangan kompleks dinotasikan dengan π«. Matriks mempunyai berbagai jenis aturan ilmu hitung, diantaranya adalah operasi distributif matriks (penjumlahan atas perkalian ). Operasi distributif biasanya terjadi dalam sifat komutatif dimana matriks identitas menjadi syarat untuk kondisi penjumlahan ketiga buah matriks elemennya.Syarat β syarat tersebut diperlukan agar sifat-sifat distributif dapat diterapkan pada matriks idempoten.
II.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. Matriks Idempoten dan Sifat-sifatnya Definisi 2.1Sebuah matriks π΄ β βπ π₯ π disebut matriks idempoten, jika π΄2 = π΄ Lemma 2.1[6] Misalkan π΄ β βπ π₯ π sebuah matriks idempoten, jika dan hanya jika πΌ β π΄ merupakan matriks idempotent.
Bukti (βΉ) Misalkan π΄ β βπ π₯ π adalah matriks idempotent, akan ditunjukkan (πΌ β π΄)2 = πΌ β π΄ (πΌ β π΄)2 = πΌ β π΄ πΌ β π΄ = πΌ β 2π΄ + π΄2 = πΌ β 2π΄ + π΄ = πΌ β π΄ β Diberikan π΄ β βπ π₯ π dan πΌ β π΄ matriks idempoten. πΌ β πΌ β π΄ = πΌ β πΌ + π΄ = π΄ juga merupakan matriks idempoten. Akibat 2.1Misalkan π΄ β βπ π₯ π dan πΌ + π΄ merupakan matriks idempoten, maka βπ΄ adalah matriks idempoten. Bukti Diberikan π΄ β βπ π₯ π dan πΌ + π΄ matriks idempoten. Menurut Lemma 3.1 maka πΌ β πΌ + π΄ = πΌ β πΌ β π΄ = βπ΄ juga merupakan matriks idempoten. Teorema 2.1[4]Misalkan π΄, π΅ β βπ π₯ π matriks-matriks idempoten, maka ( i ) π΄ + π΅ merupakan matriks idempoten, jika dan hanya jika π΄π΅ = π΅π΄ = π ( ii ) π΄π΅ merupakan matriks idempoten jika π΄π΅ = π΅π΄ Bukti Untuk bukti (i) : (β) Diketahui π΄ dan π΅ merupakan matriks-matriks idempoten. π΄+π΅
2
= π΄+π΅ π΄+π΅ = π΄π΄ + π΄π΅ + π΅π΄ + π΅π΅ = π΄ + π΄π΅ + π΅π΄ + π΅
π΄ + π΅ idempoten maka π΄ + π΅
2
= π΄+π΅
π΄ + π΄π΅ + π΅π΄ + π΅ = π΄ + π΅ π΄π΅ + π΅π΄ = π sehingga didapat π΄π΅ = βπ΅π΄ atau
(3.2.a)
π΅π΄ = βπ΄π΅
(3.2.b)
Dari persamaan (3.2.a) dengan mengalikan π΅ di depan dan π΄ di belakang maka diperoleh π΅ π΄π΅ π΄ = π΅ βπ΅π΄ π΄ π΅π΄
2
= β π΅π΅π΄π΄
π΅π΄
2
= βπ΅π΄
βπ΅π΄
2
= βπ΅π΄
(3.3)
Jadi βπ΅π΄ merupakan matriks idempoten Dengan cara yang sama, dari persamaan (3.2.a) dengan mengalikan π΄ didepan dan π΅ dibelakang maka diperoleh π΄ π΄π΅ π΅ = π΄ βπ΅π΄ π΅ π΄π΄π΅π΅ = β π΄π΅π΄π΅ π΄π΅ = β π΄π΅
2
(π΄π΅)2 = βπ΄π΅ (βπ΄π΅)2 = βπ΄π΅
(3.4)
Jadi βπ΄π΅ merupakan matriks idempoten Dari persamaan 3.3 dan 3.4 terdapat matriks β π΅π΄ dan βπ΄π΅ yang merupakan matriksidempoten. Dari persamaan 3.2.a βπ΅π΄ = π΄π΅ sehingga π΄π΅ juga merupakan matriks idempoten. Karena π΄π΅ dan βπ΄π΅ merupakan matriks idempotendan saling berlawanan tanda, maka hanya matriks π yang memenuhi matriks π΄π΅.atau π΄π΅ = π. Dari persamaan 3.2.b β π΄π΅ = π΅π΄ sehingga π΅π΄ juga merupakan matriks idempoten. Karena βπ΅π΄ dan π΅π΄ merupakan matriks idempotendan saling berlawanan tanda, maka hanya matriks π yang memenuhi matriks π΅π΄ atau π΅π΄ = π. Sehingga didapat π΄π΅ = π΅π΄ = π β Diketahui π΄ dan π΅ merupakan matriks-matriks idempotendan π΄π΅ = π΅π΄ = π. Akan ditunjukkan π΄ + π΅ merupakan matriks idempoten. Selanjutnya didapat
π΄+π΅
2
= π΄2 + π΅2 + π΄π΅ + π΅π΄ = π΄2 + π΅2 + π + π
, π΄π΅ = π΅π΄ = π
= π΄2 + π΅2 =π΄+π΅
. π΄, π΅matriks-
matriksidempoten Oleh karena π΄ + π΅
2
= π΄ + π΅, maka π΄ + π΅ merupakan matriks idempoten.
Untuk bukti (ii) : Diketahui π΄ dan π΅ merupakan matriks-matriks idempoten dan π΄π΅ = π΅π΄ (komutatif) π΄π΅
2
= π΄ π΄π΅ π΅ = π΄ π΅π΄ π΅
, π΄π΅ = π΅π΄ (komutatif)
= π΄π΄ π΅π΅ = π΄π΅ Oleh karena π΄π΅
2
, π΄, π΅ matriks-matriks idempoten
= π΄π΅, maka π΄π΅ merupakan matriks idempoten.
Teorema 2.2[6]Jika π΄, π΅ β π«,danπ΄π΅ = π΅π΄ = 0, maka terdapat matriks πΆ β π« sedemikian sehingga π΄ + π΅πΆ = π΄ + π΅ π΄ + πΆ , dan juga π΄ + π΅πΆ = (πΌ β πΆ)(πΌ β π΅) Bukti Misalkan π΄, π΅ β π«dan π΄π΅ = π΅π΄ = π, maka dari Teorema 3.1 bahwa π΄ + π΅ merupakan matriksidempoten. Misalkan π΄ + π΅ = π, dengan π = πΌ β πΆ, untuk suatu matriks πΆ berukuran π Γ π , menurut Teorema 3.1 π = πΌ β πΆ merupakan matriks idempoten. Karena πΌ β πΆ matriks idempoten, Akibat 3.1 maka πΆ merupakan matriks idempoten. π΄ + π΅ = πΌ β πΆatau π΄ + π΅ + πΆ = πΌ. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa π΄ + π΅πΆ = π΄ + π΅ π΄ + πΆ , dan juga π΄ + π΅πΆ = (πΌ β πΆ)(πΌ β π΅) π΄ + π΅πΆ = AI + BC Dari persamaan 3.7 didapat
(3.7)
AI + BC = π΄ π΄ + π΅ + πΆ + π΅πΆ =
π΄π΄ + π΄πΆ + π΄π΅
+ π΅πΆ
= π΄π΄ + π΄πΆ + π΅π΄ + π΅πΆ =π΄ π΄+πΆ +π΅ π΄+πΆ = (π΄ + π΅)(π΄ + πΆ) Jadi π΄ + π΅πΆ = π΄ + π΅ π΄ + πΆ . Karena π΄ + π΅ + πΆ = πΌ maka π΄ + π΅πΆ = (π΄ + π΅)(π΄ + πΆ) atau bisa ditulis dengan π΄ + π΅πΆ = (πΌ β πΆ)(πΌ β π΅) Teorema 2.3[6]Jika π΄, π΅ β π«,danπ΄π΅ = π΅π΄ = 0, maka terdapat matriks πΆ β π«, sedemikian sehingga π΄πΆ + π΅ = π΄ + π΅ π΅ + πΆ , dan juga π΄πΆ + π΅ = (πΌ β πΆ)(πΌ β π΄) Bukti Misalkan π΄, π΅ β π«dan π΄π΅ = π΅π΄ = π, maka dari Teorema 3.1 bahwa π΄ + π΅ merupakan matriksidempoten. Misalkan π΄ + π΅ = π, dengan π = πΌ β πΆ, untuk suatu matriks πΆ berukuran π Γ π , menurut Teorema 3.1 π = πΌ β πΆ merupakan matriks idempoten. Karena πΌ β πΆ matriks idempoten, Akibat 3.1 maka πΆ merupakan matriks idempoten. π΄ + π΅ = πΌ β πΆatau π΄ + π΅ + πΆ = πΌ.
(3.7)
Akan ditunjukkan bahwa π΄πΆ + π΅ = π΄ + π΅ π΅ + πΆ , dan juga π΄πΆ + π΅ = (πΌ β πΆ)(πΌ β π΄) π΄πΆ + π΅ = π΄πΆ + π΅πΌ Dari persamaan 3.7 didapat π΄πΆ + π΅πΌ = π΄πΆ + π΅ π΄ + π΅ + πΆ = π΄πΆ + π΅π΄ + π΅π΅ + (π΅πΆ) = π΄πΆ + π΅π΄ + π΅π΅ + π΅πΆ =π΄ πΆ+π΅ +π΅ π΅+πΆ = (π΄ + π΅)(π΅ + πΆ) Jadi π΄πΆ + π΅ = π΄ + π΅ π΅ + πΆ
Karena π΄ + π΅ + πΆ = πΌ dan π΄πΆ + π΅ = π΄ + π΅ π΅ + πΆ maka bisa ditulis dengan π΄πΆ + π΅ = (πΌ β πΆ)(πΌ β π΄) 2.2 Aplikasi Sifat Distributif Matriks IdempotenPada Determinan Matriks. Teorema2.4[4]Jikaπ΄, π΅, πΆ β π«, π΄π΅ = π΅π΄ = π dan π΄ + π΅ + πΆ = πΌ, maka (i) det π΄ + π΅πΆ = det πΌ β π΅ det πΌ β πΆ (ii) det π΄πΆ + π΅ = det πΌ β πΆ det πΌ β π΄ Bukti Misalkan π΄, π΅, πΆ β π«, π΄π΅ = π΅π΄ = π dan π΄ + π΅ + πΆ = πΌ. Akan ditunjukkan det π΄ + π΅πΆ = det πΌ β π΅ det πΌ β πΆ . Dari Teorema 3.2 didapat π΄ + π΅πΆ = π΄ + π΅ π΄ + πΆ , dengan demikian det π΄ + π΅πΆ = detβ‘ [(π΄ + π΅)(π΄ + πΆ] = det πΌ β πΆ πΌ β π΅ = det πΌ β π΅ πππ‘ πΌ β πΆ Dengan keadaan yang sama akan ditunjukkan det π΄πΆ + π΅ = det πΌ β πΆ det πΌ β π΄ Dari Teorema 3.3 didapat π΄πΆ + π΅ = π΄ + π΅ π΅ + πΆ dengan demikian det π΄πΆ + π΅ = detβ‘ [(π΄ + πΆ)(π΅ + πΆ] = det πΌ β π΅ πΌ β π΄ = det πΌ β π΅ πππ‘ πΌ β π΄
III.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tugas akhir ini,yaitu tentang Sifat distributif matriks idempotendan aplikasinya terhadap determinan matriks, kesimpulan yang dapat diambil adalah : 1. Matriks idempoten merupakan suatu matriks berukuran π Γ π dengan π΄π΄ = π΄. 2. Matriks π΄, π΅, πΆ β βπ Γπ yang merupakan matriks-matriksidempotensedemikian sehinggaπ΄ + π΅ + πΆ = πΌ memiliki beberapa sifat yaitu : i.
Matriks πΌ β π΄ merupakan matriks idempoten.
ii.
π΄ + π΅πΆ = π΄ + π΅ π΄ + πΆ , dan juga π΄ + π΅πΆ = (πΌ β πΆ)(πΌ β π΅)
iii. 3.
π΄πΆ + π΅ = π΄ + π΅ π΅ + πΆ , dan juga π΄πΆ + π΅ = πΌ β πΆ πΌ β π΄
Sifat matriks π΄ + π΅πΆ = (πΌ β πΆ)(πΌ β π΅) dan π΄πΆ + π΅ = π΄ + π΅ π΅ + πΆ dapat di aplikasikan pada determinan matriks sehingga didapat det π΄ + π΅πΆ = det πΌ β π΅ det πΌ β πΆ dan det π΄πΆ + π΅ = det πΌ β πΆ det πΌ β π΄
IV. [1]
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Howard. 1997. Aljabar Linier Elementer, edisi kelima. Erlangga. Jakarta.
[2]
C.Bu and Y.Zou, Involutory and s+1-potency of linear combination of a tripotent matrix and an arbitrary matrix. J.Appl. Math. Informatics 29 (2011), 485-495
[3]
J.K.Baksalary and O.M.baksalary, Idempotency of linier combinations of two idempotent matrics. Linear Algebra Appl. 321 (2000), 3-7.
[4]
J.R.Schott.1997. Matrix Analysis for Statistics, John Wiley & Sons, Inc., New York
[5]
Solichin Zaki dkk. 2003. Buku Ajar Aljabar Linier Elementer. Laboratorium Matematika UNDIP. Semarang
[6]
Wanicharpichat,Wiwat.
Distributive
Properties
of
Addition
Over
Multiplication of Idempotent Matrics.J. Appl. Math & Informatics.29 (2011).1603-1608, Naresuan University.Thailand.