Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin Wednesday, September 18, 13
2965F5FD
Sembilan Sifat Agung Buddha Sugata: yang telah pergi [ke tempat sempurna] dan membabarkan Dhamma dengan benar. Sobhaṇagamana: dikarenakan kepergiannya yang indah (JMB 8) Sundaran ṭhānaṃ gatattā: dikarenakan dia telah pergi ke tempat yang indah, Nibbāna. Sammāgatattā: dikarenakan dia telah pergi secara benar, pencapaian kesucian, telah meninggalkan kilesa dan tidak pernah kembali kepadanya. Sammāgadattā: dikarenakan pembicaraan dia yang benar. Dia hanya berbicara yang baik-baik dan pada waktu yang tepat. (Benar, sesuai fakta, berkaitan dengan tujuan, menyenangkan dan bisa diterima, lihat Abhaya Rājakumāra Sutta [MN 58]) Wednesday, September 18, 13
Sembilan Sifat Agung Buddha Lokavidū: yang mengetahui (3) dunia Beliau mengetahui 3 dunia (saṅkhāra loka, okāsa loka dan satta loka, [Vism 204, DA 1.173, MA 1.397]) dalam segala bentuknya. “Bhagava memahami dunia, kemunculannya, lenyapnya dan jalan menuju lenyapnya.” (Rohitassa Sutta, SN 2.26) ‘Dunia’ yang dimaksud oleh Buddha adalah ‘dunia formasi-formasi’ (saṅkhāra loka) untuk menjawab pertanyaan Rohitassa tentang ‘dunia fisik’ (okāsa loka). Wednesday, September 18, 13
Sembilan Sifat Agung Buddha Anuttaro purisadammasārathī: pembimbing yang tiada taranya untuk mereka yang harus ditundukkan. “...di dunia ini dengan para deva, Māra dan Brahmanya, generasi ini dengan para pertapa dan brahmananya, raja dan rakyat, saya tidak melihat pertapa dan brahmana manapun yang lebih baik dalam hal kebajikan dibandingkan diriku sendiri, ..dst.” [Gārava Sutta, SN. 6.2]
Wednesday, September 18, 13
Sembilan Sifat Agung Buddha Buddha telah menundukkan: Binatang, seperti nagaraja Apalāla (Mahv 242). Cūḷadara. Mahodara (Mahv 7 f), Aggisikha. Dhūmasikha (VismṬ 202) dan gajah Dhanapālaka (Vin 2.194-196) Manusia: Saccaka (M 35 & 36), Ambaṭṭha (DN 3), Pokkharasāti (DN 1.109), Soṇadanda (DN 4), Kūṭadanta (DN 6). Non-manusia (amanussa purisa):Yakkha Āḷavaka (Sn h31), Sūciloma dan Kharaloma (Sn h 47 f), Sakka (DN 1.263 f). Lihat juga Kesī Sutta (A 4.111) dan Saḷāyatana Vibhaṅga Sutta (MN 137). Wednesday, September 18, 13
Sembilan Sifat Agung Buddha Satthā deva manussānaṃ: guru untuk para deva dan manusia. Bhagava disebut satthā karena beliau adalah seperti seorang pemimpin caravan yang membawanya melewati daerah terpencil tanpa makanan dan air ...membawanya dan melewatinya menuju ke tempat yang aman. (Mahā Niddesa 1.446) “Untuk para deva dan manusia”. Kalimat ini digunakan merujuk pada mereka yang terbaik dan mampu untuk berkembang secara spiritual (bhabba) Sebenarnya beliau juga mengajar kepada binatang. Binatang bisa mendapatkan manfaat dari mendengar Dhamma dalam bentuk ‘pendukung-kuat’ (upanissaya) sehingga melaluinya mereka bisa mencapai Jalan dan Buah di kelahiran ke-2 ataupun ke-3, dst. Maṇḍuka Vimāna Vatthu menceritakan seekor katak yang mendengarkan Dhamma dan mengingat suara Buddha sebagai ‘tanda kamma’ dan kemudian terlahir di Istana Emas di alam deva. Wednesday, September 18, 13
Sembilan Sifat Agung Buddha Buddho: yang telah bangkit Bhagava telah bangkit dan memahami 4 KM oleh dirinya sendiri, dan telah membangkitkan mahluk lain; jadi untuk alasan inilah dia disebut Buddha. Dia bangkit, berarti dia telah muncul dari lumpur kekotoran batin, atau dia telah menembus 4KM, atau dia telah merealisasi Nibbāna. (DhsA 217; VbhA 310)
Wednesday, September 18, 13
Sembilan Sifat Agung Buddha Bhagavā: terberkahi Istilah yang dipakai untuk menghormati beliau sebagai Yang Terberkahi, sebagai mahluk tertinggi, seseorang yang ternama dikarenakan kualitas kebajikannya. Bhāgavā ti bhagavā: dia adalah bhagavā karena dia mengambil bagiannya (kebajikannya), kebajikannya tidak dipunyai oleh mahluk lain.
Wednesday, September 18, 13
Sembilan Sifat Agung Buddha Bhagavā: terberkahi Bhatavā ti bhagavā: dia adalah bhagavā karena dia didukung (oleh kebajikannya), dikarenakan dia didukung dengan baik oleh kesempurnaankesempurnaannya dari banyak kehidupan lampau. Bhage vamī ti bhagavā: dia adalah bhagavā karena dia telah menolak berkah-berkah seperti kejayaan, tahta, ketenaran dst. Bhāge vamī ti bhagavā: dia adalah bhagavā karena dia telah menolak bagian-bagian seperti agregat, landasan, elemen dll. Wednesday, September 18, 13
Manfaat Merenungkan Kualitas Buddha Sandhita Thera mencapai tingkat Arahat dengan berlandaskan perenungan terhadap Buddha yang menghasilkan upacāra samādhi. (konsentrasi jenis ini juga dikenal sebagai ‘perenungan terhadap Buddha’) Dengan mengingat para Buddha di masa lalu, dia tercerahkan setelah merealisasi anicca. (ThaA 2.82) Manfaat: penuh penghormatan terhadap Buddha, mencapai keyakinan yang tinggi, perhatian dengan penuh kesadaran, kebijaksanaan dan kebajikan yang tinggi. Dia mempunyai kegiuran dan kebahagiaan yang besar, mengalahkan ketakutan, mampu menahan rasa sakit. Dia merasa seolah-olah hidup bersama dengan Buddha. Ketika ada kesempatan untuk melakukan pelanggaran, disebabkan oleh perenungan terhadap kualitas Buddha yang sangat kuat, diapun mantab di dalam rasa malu dan takut secara moral, seolah-olah merasa berada di hadapan Buddha. (Vism 7.66) Wednesday, September 18, 13
Enam Sifat Agung Dhamma Manfaat Merenungkan Dhamma Ketika pariyuṭṭhāna kilesa berhasil ditekan dan batin terpusat pada subjek meditasi, kemudian vitakka dan vicāra memegang sifat agung Dhamma sebagai objeknya, maka pīti, passaddhi dan sukha muncul. Hanya upacāra samādhi yang didapat dikarenakan kedalaman dari kualitas Dhamma yang membuat batin terus menerus merenungkannya. Konsentrasi ini juga disebut sebagai ‘Perenungan Dhamma’ karena konsentrasi ini muncul sebagai akibat merenungkan kualitas Dhamma. Wednesday, September 18, 13
Enam Sifat Agung Dhamma Manfaat Merenungkan Dhamma Dengan merenungkan Dhamma, seseorang akan makin menghormati Dhamma. Dia mempunyai kegiuran dan kebahagiaan yang besar, mengalahkan ketakutan, mampu menahan rasa sakit. Dia merasakan hidupnya terlindung oleh Dhamma. Ketika ada kesempatan untuk melakukan pelanggaran, disebabkan oleh perenungan terhadap kualitas Dhamma yang sangat kuat, rasa malu dan takut secara moral akan muncul. Apabila tidak menembus lebih dalam lagi maka dia akan terlahir di alam penuh kebahagiaan. Wednesday, September 18, 13
Selesai Wednesday, September 18, 13