TIPS PRAKTIS
Gangguan Pencernaan dan Cara Menghindarinya Jenis makanan yang kita makan akan mencerminkan kesehatan kita. Jika makanan yang kita makan halal dan baik maka berakibat baik pula buat kesehatan kita. Makan adalah kebutuhan hidup manusia. Tanpa makan, kehidupan manusia akan berakhir. Namun, di era modern seperti sekarang ini, makan sering kali menimbulkan problem tersendiri bagi kesehatan. Tak sedikit makanan yang tidak memenuhi unsur sebagai makanan sehat. Misalnya terlalu banyak mengandung lemak, kolesterol, pengawet, dan penyedap rasa (MSG). Belum lagi problem pola makan yang tidak teratur. Akibatnya, unsur-unsur gizi dan vitamin yang seharusnya diasup oleh tubuh tidak mendapat porsi yang sesungguhnya. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan: - Pola makan yang tidak teratur - Sering terlambat makan - Kurang mengonsumsi buah dan sayur - Terlalu cepat menelan makanan/kurang dikunyah - Terlalu banyak mengonsumsi makanan Akibatnya, timbul mual, kembung, dan nyeri pada ulu hati, yang disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Asam lambung diproduksi oleh tubuh untuk mencerna makanan. Tapi, pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri Helicobacter pylori dalam pencernaan dan konsumsi obat-obatan tertentu akan memperlemah
dinding lambung dan duodenal. Akibatnya, asam lambung dapat mengiritasi organ tersebut dan akan memicu terjadinya tukak lambung. Vegetarian Sayur dan buah memegang peranan yang penting dalam tubuh manusia. Sayur merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral. Juga mengandung zat yang bukan gizi tapi sangat dibutuhkan bagi kesehatan tubuh manusia. Karena itu, orang yang sering mengonsumsi keduanya, khususnya kaum vegetarian, memiliki prevalensi terkena gangguan pencernaan lebih kecil dibandingkan mereka yang tidak suka mengonsumsi sayur dan buah. Dengan rajin mengonsumsi sayur dan buah, buang air besar (BAB) menjadi lancar. Serat yang terdapat di dalam keduanya bisa mendorong tinja untuk keluar. Karena itu, anak atau orang dewasa yang kurang mengonsumsi buah dan sayur biasanya akan mengalami kesulitan dalam buang air besar. Stres memicu sakit mag Gangguan pada sistem pencernaan juga bisa disebabkan karena stres. Sebab stres akan mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh. Pengaruh stres sangat tergantung individu. Artinya, bagian mana yang lemah, itulah yang terganggu karena itu mari kita makan teratur dari jenis makanan yang halal dan baik. Misalnya yang lemah adalah lambungnya, maka ketika stres maka magnya akan kambuh. Jika jantungnya yang lemah, maka saat stres jantung menjadi sangat berdebardebar.
INFO SASETA
Shodaqoh Lisan Shodaqoh tidaklah harus dengan uang/harta. Kita bisa shodaqoh dengan lisan kita. Lisan adalah perangkat tubuh kita yang sangat sulit dikendalikan. Lisan bisa menjadi sangat manis semanis madu tapi bisa juga tajam setajam sembilu. Lisan bisa mendekatkan orang yang baru kenal tetapi juga bisa mencerai beraikan dua orang yang bersaudara. Ketika kita bertanya
Menyejukan Relung Hati
kepada penderita yang kita layani tentang kabarnya atau masalahnya hari ini, itu sudah shodaqoh. Walaupun kita tahu hari ini mereka masih sakit. Pertanyaan dengan senyum lembut akan menyambung hubungan kekrabatan dan keakraban. Tujuan utama SASETA (Salam, Senyum, Tanya) untuk menjalin komunikasi antara petugas dan penderita sehingga tercapainya Layanan Sepenuh Hati.
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 6 Januari 2012 / 12 Shafar 1433
D a h s y a t n y a S a k a r a t u l M a u t “Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan). D ah s yatn ya R as a S ak it S aat Sakaratul Maut Sabda Rasulullah SAW: “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi) Sabda Rasulullah SAW: “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari) Ka'b al-Ahbar berpendapat: “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”. Imam Ghozali berpendapat: “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang
sedang sekarat merasakan dirinya ditariktarik dan dicabuti dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”. Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia!”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.” Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang,
mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu. Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik! “Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu. Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum. Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32) Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, b e rg e m b i r a l a h d a l a m m a s a - m a s a menunggumu”. Wallahu a'lam bish-shawab.
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
Kisah Maryam binti Imran
M
aryam yang disebut-sebut dalam kisah Zakaria adalah anak tunggal dari Imran seorang daripada pemuka-pemuka dan ulama Bani Isra'il. Ibunya saudara ipar dari Nabi Zakaria adalah seorang perempuan yang mandul yang sejak bersuamikan Imran belum merasa berbahagia jika belum memperoleh anak. Maka ia bertekad membulatkan harapannya hanya kepada Allah bersujud siang dan malam dengan penuh khusyuk dan kerendahan hati bernadzar dan berjanji kepada Allah bila permohonannya dikalbulkan, akan menyerahkan dan menghibahkan anaknya ke Baitul Maqdis untuk menjadi pelayan, penjaga dan memelihara rumah suci itu. Harapan istri Imran tidak sia-sia, Allah telah menerima permohonannya. Maka tandatanda kehamilan yang dirasakan oleh setiap perempuan yang mengandung tampak pada isteri Imran. Alangkah bahagia si istri yang sedang hamil itu, bahwa idamannya itu akan menjadi kenyataan dan kesunyian rumah tangganya akan terpecahlah bila bayi yang dikandungkan itu lahir. Akan tetapi benarlah kata mutiara yang berbunyi: “Manusia merancang, Tuhan menentukan.” Imran yang sangat dicintai oleh isterinya dan diharapkan akan menerima putera pertamanya, tiba-tiba direnggut nyawanya oleh Izra'il dan meninggalkan istrinya seorang diri dalam keadaan hamil tua. Setelah segala persiapan untuk menyambut kedatangan bayi telah dilakukan dengan sempurna lahirlah ia dari kandungan ibunya yang malang menghirup udara bebas. Agak kecewalah si ibu janda Imran setelah mengetahui bahawa bayi yang lahir itu adalah seorang putri sedangkan ia menanti seorang putra yang telah dijanjikan dan bernadzar untuk dihibahkan kepada Baitulmaqdis.
Allah mendidik Maryam dengan pendidikan yang baik dan menjadikan Zakaria, iparnya dan bapak saudara Maryam sebagai pengawas dan pemeliharanya.” Maka tindakan pertama yang diambil oleh Zakaria ialah menjauhkannya dari keramaian sekeliling dan dari jangkauan para pengunjung yang tiada hentihentinya berdatangan ingin melihat dan menjenguknya. Ia ditempatkan oleh Zakaria di sebuah kamar diatas loteng Baitulmaqdis yang tinggi yang tidak dapat dicapai melainkan dengan menggunakan sebuah tangga. Pada suatu hari tatkala Zakaria datang sebagaimana biasa, mengunjungi Maryam, ia mendapatinya lagi berada di mihrabnya tenggelam dalam ibadah berzikir dan bersujud kepada Allah. Ia terperanjat ketika pandangan matanya menangkap hidangan makanan berupa buah-buahan musim panas terletak di depan Maryam yang lagi bersujud. Maka ditegurlah Maryam tatkala setelah selesai ia bersujud dan mengangkat kepala: “Wahai Maryam, dari manakah engkau memperolehi rezeki ini, padahal tidak seorang pun mengunjungimu dan tidak pula engkau pernah meninggalkan mihrabmu? Selain itu buah-buahan ini adalah buah-buahan musim panas yang tidak dapat dibeli di pasar dalam musim dingin ini.” Maryam menjawab: “Inilah pemberian Allah kepadaku tanpa aku berusaha atau minta. Dan mengapa engkau merasa heran dan takjub? Bukankah Allah Yang Maha Berkuasa memberikan rezekinya kepada siapa yang Dia kehendaki dalam bilangan yang tidak ternilai besarnya?” Demikianlah Allah telah memberikan tanda pertamanya sebagai mukjizat bagi Maryam, gadis suci, yang dipersiapkan olehNya untuk melahirkan seorang nabi besar yang bernama Isa AS (Kisah lahirnya Maryam dapat dibaca dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 35 hingga 37 dan 42 hingga 44)
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Manfaat Warna Warni Pada Buah & Sayur Warna pada buah dan sayur bukanlah sekadar pembeda jenis antara buah dan sayur yang satu dengan lainnya. Lebih dari itu, warna buah dan sayur ternyata merupakan informasi kandungan nutrisinya. Jadi, pilihlah dan kenalilah buah dan sayuran Anda secara optimal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh sehari-hari. Merah tua atau ungu.Mengandung anthocyanin, sejenis antioksidan yang mampu menghambat terbentuknya gumpalan dalam pembuluh darah, sehingga risiko penyakit jantung dan stroke, berkurang. Antara lain: Cherry, blackberries, blueberries, plum, prem, anggur merah dan ungu, terong ungu, apel merah, kol ungu, pir merah dan cabai merah. Merah. Buah berwarna merah mengindikasikan kandungan antosianin dan likopen, yang berguna mencegah infeksi, kanker kandung kemih, menghambat fungsi kemunduran fisik dan mental agar Anda tidak mudah pikun. Sedangkan warna merah pada sayuran menandakan bahwa sayuran itu mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antikanker. Antara lain terdapat pada: semangka, stroberi, tomat dan jambu biji merah. Sedangkan sayur berwarna merah kol merah dan bayam merah. Jingga atau kuning. Buah berwarna jingga dan semua buah-buahan yang memiliki daging buah berwarna jingga mengandung betakaroten, yang berfungsi untuk menghambat proses penuaan dan meremajakan sel-sel tubuh. Jenis
sayuran berwarna jingga ini adalah ubi jalar, labu kuning dan wortel. Sedangkan buah berwarna jingga adalah melon jingga, pepaya, aprikot, mangga dan jeruk. Kuning. Buah berwarna kuning kaya akan kalium, unsur nutrisi/elektrolit penting untuk tubuh. Sedangkan jenis sayuran yang berwarna kuning diyakini ampuh memerangi katarak, serangan jantung, dan stroke. Antara lain: belimbing, nanas, pisang. Sedangkan sayuran berwarna kuning adalah belimbing, nanas dan pisang. Hijau. Buah berwarna hijau banyak mengandung asam alegat yang ampuh menggempur berbagai bibit sel kanker. Sedangkan sayuran berwarna hijau banyak mengandung vitamin C dan B Kompleks, zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, betakaroten, dan serat. Kekurangan sayuran berwarna hijau menyebabkan kulit jadi kasar dan bersisik. Buah berwarna hijau adalah alpukat, melon, anggur hijau. Sedangkan sayuran berwarna hijau adalah bayam, caisim, sawi hijau, bokcoi, brokoli dan daun singkong. Putih. Meskipun hanya sedikit mengadung antioksidan, kandungan serat dan vitamin C dalam buah dan sayur berwarna putih relatif tinggi. Selain bermanfaat menjaga kesehatan sistem pencernaan, juga dapat meningkatkan ketahanan tubuh. Antara lain taoge, kol, kembang kol, sawi putih, rebung, dan jamur, kol dan kembang kol. Buah berwarna putih antara lain sirsak, duku, kelengkeng, dan leci.
INFO SASETA
Sebarkan Salam Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.'' (HR Muslim dari Abi Hurairah). Menyebarkan salam berarti menyebarkan kedamaian. Sebab, kata salam mengandung makna kedamaian, keselamatan, dan keamanan. Karena itu, orang yang mengucapkan salam
pada hakikatnya mengucapkan doa terhadap orang yang diberi salam agar senantiasa mendapat kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah SWT. Usahakanlah setiap bertemu dengan para pasien ucapkanlah salam. Salam yang kita ucapkan akan menghilangkan jarak antara petugas dengan penderita yang pada akhirnya mampu memberikan motivasi sembuh kepada pasien. Maka sebarkanlah salam berikanlah kedamaian kepada para penderita dengan melaksanakan SASETA (Salam, Senyum, Tanya)
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 13 Januari 2012 / 19 Shafar 1433
J a n g a n M e n u n d a n u n d a B e r a m a l
O
rang yang akan melakukan perjalanan jauh pasti akan menyiapkan perbekalan yang cukup. Lihatlah misalnya orang yang hendak menunaikan ibadah haji. Terkadang ia mengumpulkan harta dan perbekalan sekian tahun lamanya. Padahal itu berlangsung sebentar, hanya beberapa hari saja. Maka mengapa untuk suatu perjalanan yang tidak pernah ada akhirnya –yakni perjalanan akhirat- kita tidak berbekal diri dengan ketaatan? Padahal kita yakin bahwa kehidupan dunia hanyalah bagaikan tempat penyeberangan untuk sampai kehidupan yang kekal nan abadi yaitu kehidupan akhirat. Di mana manusia terbagi menjadi: ashabul jannah (penghuni surga) dan ashabul jahim (penghuni neraka). Allah berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr': 18) Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Hisablah diri kalian sebelum dihisab, perhatikanlah apa yang sudah kalian simpan dari amal shalih untuk hari kebangkitan serta (yang akan) dipaparkan kepada Rabb kalian.”
Umur Bukan Pemberian CumaCuma Waktu adalah sesuatu yang terpenting untuk diperhatikan. Jika ia berlalu tak akan kembali. Setiap hari dari waktu kta berlalu, berarti ajal semakin dekat. Umur merupakan nikmat yang seseorang akan ditanya tentangnya. Nabi bersabda yang artinya: “Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).” (HR. AtTirmidzi) Jangan Menunda-nunda Beramal Mungkin kita sering mendengar orang mengatakan: “Mumpung masih muda kita puas-puaskan berbuat maksiat, gampang kalau sudah tua kita sadar.” Sungguh betapa kejinya ucapan ini. Apakah dia tahu kalau umurnya akan panjang? Kalau seandainya dia ditakdirkan panjang, apa ada jaminan dia akan sadar ? Atau justru akan bertambah kesesatannya ?! Allah berfirman yang artinya: “Dan tiada yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34) Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Sesungguhnya angan-angan adalah modal utama orang-orang yang bangkrut.” “Apabila engkau berada di waktu sore janganlah menunggu (menunda beramal) di waktu pagi. Dan jika berada di waktu pagi , janganlah menunda (beramal) di waktu sore. Gunakanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu dan kesempatan hidupmu untuk saat kematianmu.” (HR. Al-Bukhari) Selagi kesempatan masih diberikan, jangan menunda-nunda lagi. Akankah seseorang menunda hingga apabila ajal menjemput, betis bertaut dengan betis, sementara lisanpun telah kaku dan tubuh tidak bisa lagi digerakkan ? Dan ia pun menyesali umur yang telah dilalui tanpa bekal untuk suatu kehidupan yang panjang? Allah berfirman menjelaskan penyesalan orang-orang kafir ketika datang kematian. “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata: 'Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap apa yang telah aku tinggalkan. 'Sekalikali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.” (QS. Al-Mu'minun: 99-100) Umur Umat Ini / Umat Rasulullah Allah telah menakdirkan bahwa umur umat ini tidak sepanjang umur umat
terdahulu. Yang demikian mengandung hikmah yang terkadang tidak diketahui oleh hamba. Nabi bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah: “Umur-umur umatku antara 60 hingga 70, dan sedikit dari mereka yang melebihi itu.” Maksud dari hadits ini adalah bahwa pada umumnya ajal umat ini antara umur 60 hingga 70 tahun. Ini termasuk dari rahmat Allah dan kasih sayang-Nya supaya umat ini tidak terlibat dengan kehidupan dunia kecuali sebentar. Karena umur, badan, dan rizki umat-umat terdahulu lebih besar sekian kali lipat dibandingkan umat ini. Dahulu ada yang diberi umur hingga seribu tahun, panjang tubuhnya mencapai lebih dari 80 hasta. Satu biji gandum besarnya seperti pinggang sapi. Satu delima diangkat oleh sepuluh orang. Mereka mengambil dari kehidupan dunia sesuai dengan jasad dan umur mereka. Namun mereka sombong dan berpaling dari Allah. Sehingga manusia pun terus mengalami penurunan bentuk fisik, rizki, dan ajal. Maka manfaatkanlah sisa usia kita di jalan Allah 'azza wa jalla dengan memberantas kesyirikan di bumi ini dengan mengorbankan jiwa dan harta kita, karena umat ini menjadi umat yang terakhir. Untuk apa lagi kita menunda beramal, sedangkan umur terus bertambah dan kematian tak terhindarkan. semoga Allah ta'ala memberi karunia dan rahmat Nya kepada kita. Wallahu ta'ala a'lam bis showab.
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
Kisah Pemalas dan Abu Hanifah
S
uatu hari ketika Imam Abu Hanifah sedang berjalan-jalan melalui sebuah rumah yang jendelanya masih terbuka, terdengar oleh beliau suara orang yang mengeluh dan menangis tersedu-sedu. Keluhannya mengandung kata-kata, "Aduhai, alangkah malangnya nasibku ini, sepertinya tiada seorang pun yang lebih malang dari nasibku yang celaka ini. Sejak dari pagi belum datang sesuap nasi atau makanan pun di kerongkongku sehingga seluruh badanku menjadi lemah lunglai. Oh, manakah hati yang belas kasihan yang sudi memberi curahan air walaupun setitik." Mendengar keluhan itu, Abu Hanifah merasa kasihan lalu beliau pun balik ke rumahnya dan mengambil bungkusan hendak diberikan kepada orang itu. Segera saja dia sampai ke rumah orang itu, dia terus melemparkan bungkusan yang berisi uang kepada si malang tadi lalu meneruskan perjalanannya. Sementara, si malang merasa terkejut setelah mendapati sebuah bungkusan yang tidak diketahui dari mana datangnya, lantas dia tergesa-gesa membukanya. Setelah dibuka, ternyata bungkusan itu berisi uang dan secarik kertas yang bertulis, "Hai manusia, sungguh tidak wajar kamu mengeluh seperti itu, kamu tidak perlu mengeluh tentang nasibmu. Ingatlah kepada kemurahan Allah dan cobalah bermohon kepada-Nya dengan bersungguhsungguh. Jangan suka berputus asa, hai kawan, tetapi berusahalah terus." Pada keesokan harinya, Imam Abu Hanifah melalui lagi rumah itu dan suara keluhan itu kedengaran lagi, "Ya Allah Tuhan Yang Maha Belas Kasihan dan Pemurah, sudilah kiranya memberikan bungkusan lain seperti kemarin, sekadar untuk menyenangkan hidupku yang melarat ini. Sungguh jika Tuhan tidak beri,
akan lebih sengsaralah hidupku." Mendengar keluhan itu lagi, maka Abu Hanifah pun lalu melemparkan lagi bungkusan berisi uang dan secarik kertas dari luar jendela itu, lalu beliau pun meneruskan perjalanannya. Orang itu sangat gembira mendapat bungkusan itu, lantas terus membukanya. Seperti sebelumnya, di dalam bungkusan itu tetap ada secarik kertas lalu dibacanya, "Hai kawan, bukan begitu cara bermohon, bukan demikian cara berikhtiar dan berusaha. Perbuatan demikian malas namanya. Putus asa kepada kebenaran dan kekuasaan Allah. Sungguh tidak ridho Allah melihat orang pemalas dan putus asa, enggan bekerja untuk keselamatan dirinya. Jangan.., jangan berbuat demikian. Hendaklah bekerja dan berusaha kerana kesenangan itu tidak mungkin datang sendiri tanpa dicari atau diusahakan. Orang hidup tidak perlu atau disuruh duduk diam tetapi harus bekerja dan berusaha. Allah tidak akan perkenankan permohonan orang yang malas bekerja. Allah tidak akan mengkabulkan doa orang yang berputus asa. Sebab itu, carilah pekerjaan yang halal untuk kesenangan dirimu. Berikhtiarlah sedapat mungkin dengan pertolongan Allah. Insya Allah, akan dapat juga pekerjaan itu selama kamu tidak berputus asa. Nah.., carilah segera pekerjaan, saya doakan semoga berhasil." Setelah dia selesai membaca surat itu, dia termenung, dia insaf dan sadar akan kemalasannya yang selama ini dia tidak suka berikhtiar dan berusaha. Pada keesokan harinya, dia pun keluar dari rumahnya untuk mencari pekerjaan. Sejak dari hari itu, sikapnya pun berubah mengikut peraturan-peraturan hidup (Sunatullah) dan tidak melupakan nasihat orang yang memberikan nasihat itu.
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Sedikitnya ada 12 Makanan yang Bisa Bikin Gemuk Ini dia 13 jenis makanan yang gampang membuat gemuk. Kalaupun tidak bisa menyingkirkannya dari daftar menu, gantilah dengan jenis yang rendah kalori dan bebas lemak, atau tidak terlalu sering mengonsumsinya. 1. Es krim, merupakan sajian yang amat tinggi kandungan lemak, gula dan kalori. Jadi, pertimbangkan kembali untuk menikmatinya jika Anda sedang berdiet. 2. Daging olahan. Kendati amat praktis, hot dog, sosis dan daging olahan sejenisnya, mengandung lemak tak baik. Kadarnya yang begitu tinggi, sama banyak dengan kadar garam yang dikandungnya. 3. Jajanan gorengan. Makanan jenis ini kurang baik bagi kesehatan karena pada umumnya digoreng dengan minyak yang tidak diganti setiap kali menggoreng. Kandungan lemaknya juga sangat tinggi dan kurang terjamin kebersihannya jika dijajakan di pinggir jalan. 4. Makanan cepat saji. Di antaranya hamburger, nachos dan kentang goreng. Kandungan lemaknya sangat tinggi, begitu pula kandungan kalorinya. 5. Minuman bersoda, minuman ini kurang memiliki nilai-nilai nutrisi. Kecuali, kaya akan kandungan gula, sodium, dan kalori. 6. Sereal manis. Sereal dengan kandungan karbohidrat yang tinggi, semakin menjadi
ancaman bila bertemu dengan rasa manis dari gula. Makanan jenis ini akan meningkatkan gula darah dan menyebabkan tubuh menimbun lemak. 7. Susu whole milk. Meskipun kandungan kalsiumnya baik bagi tubuh, susu jenis ini memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi yang akan menambah timbunan lemak tubuh. 8. Kuah daging. Kandungan lemak dan karbihidrat maupun kalorinya sama-asma tinggi. 9. Roti, terutama yang terbuat dari tepung yang sudah mengalami proses penghalusan, sehingga tinggi kandungan lemak dan karbohidratnya. Kalau mau aman, coba mengonsumsi roti gandum, sehingga dapat menfaat dari seratnya. 10. Aneka Krim, whipped cream yang sering dipakai sebagai penghias pada jus stroberi dan dressing salad, semuanya mengandung lemak tinggi, dan akan menjadi kalori tinggi jika tercampur dengan makanan sehat Anda. Sebaiknya, jika Anda sedang mengonsumsi makanan sehat, tidak usah dibumbui dengan aneka krim atau topping. 11. Mayones. Memiliki sekian banyak ikatan lemak di dalamnya. Jadi, sebaiknya pakai sedikit saja jika Anda menginginkan. 12. Kopi Instan. Tahukah Anda bahwa secangkir kopi instan mengandung lebih dari 39 lemak? Nah, kalau tidak mau tubuh Anda jadi timbunan lemak, hitung secara cermat berapa jumlah kalori dari kopi instan yang masuk ke dalam tubuh.
INFO SASETA
Tetap Salam, Senyum, Tanya Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan hati riang dan semangat menjulang, kadang bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau marah oleh sebab berbagai macam hal. Semangat dan keriangan yang tadinya dirasakan penuh, seolah-olah terkikis habis oleh satu atau dua kejadian yang dialami. Rasanya, keseluruhan hari itu menjadi begitu buruk oleh sebab peristiwa yang dialami di ujung hari.Namun kita harus senantiasa sadar
dan ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia. Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada pasien akan memberi dorongan motivasi mereka untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum, Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai Layanan Sepenuh Hati (LSH).
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 20 Januari 2012 / 26 Shafar 1433
H a r i K e b a n g k i t a n
S
etiap kita pasti berharap masuk surga. Tak seorangpun yang menginginkan mejadi penghuni neraka. Namun tahukan kita bahwa surga itu didapatkan dengan kesungguhan dan siap menanggung beban berat. Sementara neraka dimasuki dengan menuruti syahwat dan mengumbar maksiat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Neraka diliputi oleh syahwat sedangkan surga diliputi oleh sesuatu yang tidak disuka." (Muttafaq 'Alaih) Lafaz hadits di atas merupakan bagian dari Jawami' Kalim (kalimat ringkas yang penuh makna) Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam mencela syahwat walau jiwa ini cenderung kepadanya, juga dalam menganjurkan berbuat ketaatan walau jiwa ini tidak menyukainya dan merasa berat menjalankannya. Di mana seseorang yang berkeinginan masuk surga itu harus mampu menundukkan diri/jiwanya untuk menjalankan beban syariat dari Allah dalam bentuk mengerjakan perintah atau meninggalkan larangan-larangan dengan perkataan maupun perbuatan. Dan maksud surga diliputi dengan makarih (sesuatu yang tak disuka) karena beratnya beban yang harus ditanggung dan pelaksanaannya yang sulit, bersabar atas musibah dan menerima keputusan Allah dengan lapang dada. Sementara untuk masuk neraka tidak
demikian, ia bebas berbuat apa saja dan menikmati dunia sekehendaknya tanpa memperhatikan larangan-larangan syariat. Orang yang ingin masuk neraka juga tak perlu repot memenuhi panggilan shalat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadhan. Jika ingin mabuk, maka ia mabuk. Jika ingin zina, maka ia berzina. Jika ingin mencuri, ia mencuri, jika mau korupsi, ia korupsi. Tak perlu ia memperhatikan perintah Allah dan tak perlu ia mengindahkan larangan-Nya. Namun, kelak ia dimasukkan ke dalam neraka yang siksanya tak ada bandingnya. Allah Ta'ala berfirman: "Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaianpakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.” (QS. Al-Hajj: 19) Para penghuni neraka akan dikenakan untuk mereka pakaian dari aspal yang lalu dibakar dengan api neraka . Tidak cukup itu saja, al-hamim (air yang sedang mendidih dan sangat panas) akan disiramkan ke atas kepala mereka, kita berlindung kepada Allah dari menjadi ahli neraka! Ringkasnya, jika ingin masuk surga dan dijauhkan dari neraka maka seseorang haruslah bersungguh-sungguh mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dan terkadang perintah-perintah tersebut bukan sesuatu yang besar menurut kita. Tapi kalau itu perintah, maka kita tak boleh
meremehkannya, karena ia menjadi bagian dari sarana menuju surga. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Surga itu lebih dekat kepada salah seorang kalian daripada tali sandalnya, dan neraka juga demikian." (HR. alBukhari) Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits lain, seseorang dimasukkan ke dalam surga karena satu kalimat yang tak terlalu dianggap olehnya. Dan terkadang satu kalimat yang tak disadari juga bisa menyebabkan seseorang masuk neraka, padahal perkataan itu dianggap biasa saja. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak terlalu dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam." (HR. Bukhari) Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,“Sesungguhnya seseorang berbicara dengan suatu kalimat yang dia anggap itu tidaklah mengapa (tidak berdosa), padahal karena ucapan itu dia dilemparkan di neraka sejauh 70 tahun perjalanan.” (HR. Tirmidzi) Oleh karenanya, seseorang tidak boleh meremehkan kebaikan sekecil apapun itu untuk ia kerjakan. Dan juga tak boleh ia
meremehkan keburukan sekecil apapun itu untuk ia jauhi. Sebabnya, karena ia tidak tahu kebaikan mana yang benar-benar dirahmati oleh Allah, juga keburukan mana yang benar-benar membuat Allah murka kepadanya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Saya telah melihat seseorang bersenang-senang di surga karena memotong sebuah pohon yang mengganggu di jalanan kaum muslimin." (HR. Muslim) dalam riwayat lain, "Seseorang melewati dahan pohon yang melintang di jalan, lalu ia berkata: Demi Allah saya akan menyingkirkan dahan ini dari jalan supaya tidak mengganggu kaum muslimin. Karena itu, ia dimasukkan ke surga." Dari Jabir, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, Tidak ada seorang muslim yang menanam satu tanaman kecuali yang dimakan termasuk shadaqah, yang dicuri termasuk sedekah, dan tiada diambil oleh seorangpun kecuali menjadi shadaqah baginya." (HR. Muslim) Ini merupakan anjuran bagi seorang muslim untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan supaya tidak berat untuk melakukan kebaikan walaupun sedikit, seperti menanam satu tanaman. Ini akan menjadi shadaqah jariyah baginya yang pahalanya akan terus mengalir kepadanya saat ia sudah meninggal dunia, karenanya, jangan remehkan amal kebaikan sekecil apapun itu. Wallahu Ta'ala A'lam.
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
Menikah dengan Dua Dirham
A
dalah Sa'id bin al-Musayyib rahimahullah, seorang tokoh ulama tabi'in. Amirul Mukminin Abdul Malik bin Marwan datang kepadanya melamar putrinya untuk putra mahkota, al-Walid bin Abdul Malik. Putrinya, ketika itu adalah wanita yang paling cantik dan paling sempurna, serta paling tahu (alim) dengan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. Tetapi Sa'id bin al-Musayyib tidak ragu untuk meminta maaf (menolak) lamarannya, dan tetap bertahan kendati ia mendapat siksaan yang ditimpakan Abdul Malik kepadanya, hingga ia mencambuknya seratus cambukan. Hal itu karena alMusayyib tahu sikap al-Walid yang kasar dan selalu memperturutkan hawa nafsu. Sang alim yang mulia itu kembali ke Madinah, lalu diziarahi oleh Abdullah bin Abi Wada'ah, salah seorang muridnya. Lantas alMusayyib bertanya tentang kondisinya hingga ia mengetahui bahwa istrinya telah meninggal. Maka ia berkata kepadanya, “Tidakkah kamu mencari wanita lain?” “Semoga Allah Ta'ala merahmati Anda, siapakah yang akan menikahkanku sedang aku tidak memiliki kecuali dua atau tiga dirham?” Jawabnya. Sa'id berkata kepadanya, “Aku (yang) akan menikahkanmu.” Dia bertanya, “Benar, Anda akan melakukannya?” Ia berkata, “Ya.” Lalu dia pun menikahkannya dengan putrinya dengan mahar dua atau tiga dirham. Demikianlah, Sa'id bin al-Musayyib rahimahullah lebih mengutamakan laki-laki yang fakir tapi bertakwa, yang memiliki
kemampuan dalam agama di atas Amirul Mukminin yang kaya raya. Berita itu sampai kepada ibuku. Dia pun datang seraya berkata, “Wajahku haram dari wajahmu, jika kamu menyentuh istrimu sebelum aku menjumpainya sampai tiga hari.” Aku pun menunggu selama tiga hari, kemudian baru menggaulinya. Ternyata, dia termasuk wanita yang paling cantik, paling hafal Kitab Allah Ta'ala, paling alim dengan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan paling tahu hak suami. Aku tinggal selama sebulan, Sa'id tidak mengunjungiku dan aku pun tidak mengunjunginya. Baru setelah satu bulan, aku datang kepadanya di halaqah (majelis ta'lim) nya. Aku mengucapkan salam kepadanya, lalu ia menjawab salamku, dan ia tidak berbicara kepadaku hingga orang-orang yang ada di majelis itu telah bubar. Dia bertanya, 'Bagaimana keadaan orang itu (maksudnya putrinya)?’ Aku menjawab, 'Baik, wahai Abu Muhammad. Sebagaimana yang dicintai teman, dan dibenci oleh musuh.” Dia berkata, 'Jika ada yang meragukanmu darinya, maka jangan sampai kamu memukul.’ Aku pun pulang ke rumahku, dan dia mengirimkanku uang dua puluh ribu dirham.” Betapa besar ketentraman sosok tabi'in mulia itu akan masa depan (nasib) putrinya, sampai-sampai ia tidak berpikir untuk menanyakan detail keadaannya, lantaran ketentramannya bahwa dia berada di sisi lakilaki bertakwa, yang takut kepada Allah Ta'ala, tahu hak-haknya atas dirinya dan juga kedudukannya dari dirinya.
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Mengatasi Bau Badan Penampilan dan pribadi yang baik bisa jatuh seketika karena aroma parfum alami yang keluar dari tubuh. Parfum alami yang dimaksud tidak lain adalah bau badan. Bau badan tidak hanya membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri, tetapi juga mengganggu indra penciuman orang lain. Banyak yang mengira bau badan ini cukup disele sai kan dengan parfum. Lalu, bagaimana mengatasi bau badan? Penyebab bau badan Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat yang bernama kelenjar ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin terdapat di hampir seluruh permukaan kulit. Kelenjar ekrin sudah ada sejak kecil di mana keringat yang dihasilkannya tidak hanya berfungsi sebagai alat pengeluaran sisa metabolisme tubuh namun juga berguna untuk mengatur suhu tubuh. Kelenjar apokrin terletak di daerah ketiak, payudara, daerah anus dan kemaluan. Kelenjar apokrin akan berfungsi aktif setelah remaja dan keringat yang dihasilkan dipengaruhi oleh rangsangan emosi. Keringat apokrin mengandung banyak lemak dan protein, yang apabila diuraikan oleh bakteri akan menimbulkan bau yang tidak enak. Bau inilah yang kemudian dikenal sebagai bau badan.
Bagaimana mengontrol bau badan? Cara yang termudah adalah mandi 2 kali sehari untuk menghilangkan keringat dan bakteri. Kebersihan adalah musuh utama bakteri, pastikan seluruh tubuh terutama ketiak dan lipatan tubuh dibersihkan dengan optimal. Membersihkan rambut ketiak baik dengan dicukur atau dicabut -dicabut merupakan cara terbaik- akan membantu mengurangi bau badan (meskipun menyebabkan resiko timbul bisul karena bekas akar rambut yang tercabut). Rambut ketiak dapat menahan keringat dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi bakteri untuk melakukan proses penguraian. Bedak tabur juga bisa dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi bau badan. Bedak mampu menyerap keringat sehingga bakteri tidak bisa menguraikannya. Cara yang paling umum digunakan adalah menggunaan deodorant dan antiperspirant. Deodoran mengandung antiseptik yang menekan pertumbuhan bakteri, sedangkan antiperspirant mengandung bahan yang dapat mengurangi keringat yang keluar. Sekarang banyak tersedia produk yang sekaligus mengandung keduanya. Hal yang perlu diperhatikan adalah memilih produk yang cocok dan aman bagi kulit. Perhatikanlah makanan yang dikonsumsi. Ada beberapa kandungan makanan yang dapat memicu bau badan, misalnya bawang putih dan bawang Bombay. Perbanyaklah makanan yang dapat mengatasi bau badan secara alamiah misalnya lalapan daun kemangi atau rebusan air daun sirih.
INFO SASETA
Belajar Senyum dari Rasulullah Rasulullah, amat pemurah akan senyum. Seorang sahabat mengatakan bahwa tak pernah Rasulullah memandang atau mendatanginya, melainkan senantiasa dengan tersenyum. Bibir tipisnya senantiasa menyungging indah, lahir dari keinginan tulus membahagiakan orang lain. mengenal Rosululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi kita. Rosululloh sungguhsungguh dicipta oleh Allah untuk menjadi
tauladan. Diamnya, pembicaraannya pula tindakantindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal kakinya, semuanya pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamatan bagi yang mengikutinya. Program SASETA yang digulirkan adalah untuk meneladani apa yang rosul contohkan. Dengan SASETA (Salam Senyum Tanya) diharapkan pengabdian di RSUD Dr. Soetomo bisa memberikan warna yang ceriah, yaitu warna kebahagiaan. Senyumlah untuk mereka.
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 27 Januari 2012 / 5 Rabiul Awal 1433
J a d i l a h S a t u d a r i T u j u h
A
bu Hurairah ra menuturkan, aku mendengar Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda, "Tujuh macam manusiayang akan mendapat naungan Allah dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Mereka adalah pertama, seorang pemimpin yang adil, kedua, seorang pemuda yang tumbuh berkembang dalam ibadah kepada Allah, ketiga, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah, dan berpisah karena Allah, keempat, seseorang berdzikir kepada Allah dalam kesendirian dan kemudian bercucuran air matanya, kelima, seseorang yang hatinya tertambat pada masjid-masjid, keenam, seseorang yang bersedekah dan menyembunyikannya (sedekahnya) itu hingga tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan koleh tangan kanannnya, ketujuh, seseorang yang ketika dipanggil oleh seseorang wanita yang bermartabat dan cantik jelita, ia menjawab, "Sesungguhnya akut takut kepada Allah, Tuhan semesta alam". Ketujuh macam orang itu, menurut para ulama, termasuk para penganut Ahlus Sunnah Wal Jamaah, dan yang dimaksud adalah bukan tujuh individu, melainkan tujuh golongan. Adapun golongan pertama, adalah golongan pemimpin yang adil. Mereka itu
adalah setiap orang yang berbuat adil terhadap orang-orang yang dipimpinnya, baik ia seorang pemimpin dalam arti umum -sebagaimana dikatakan Ibnu Taimiyah atau pun pemimpin dalam arti khusus. Sedangkan yang seharusnya diperbuat oleh setiap mukmin adalah, berupaya semaksimal mungkin agar dirinya memiliki salah satu sifat dari ketujuh golongan ini. Atau, kalau bisa, hendaknya ia berusaha agar memiliki dua, atau tiga dari ketujuh sifat itu. Dan, hal itu sangat mudah bagi siapa saja yang dimudahkan Allah. Bahkan, sangat ringan bagi siapa yang dirinya diringan Allah Ta'ala. Terbukti, orang-orang mengakui Umar ibn Abdul Aziz ra, salah satu seorang Khalifah dari Bani Umawiyyah, sebagai orang yang pada dirinya terdapat beberapa sifat dari ketujuh golongan tadi. Diantaranya, pertama, ia adalah seorang pemuda yang tumbuh berkembang, atau menghabiskan masa mudanya dalam peribadahan kepada Allah, kedua, ia pemimpin yang adil, ketiga, hatinya selalu tertambat di masjid-masjid.Dengan demikian, sangat mungkin pula,ia termasuk orang yang senang berdzikir kepada Allah dalam kesendirian kemudian air matanya bercucuran. Bahkan, tidak berlebihan pula, bila ia diyakini sebagai seseorang yang mencintai
kaumnya, karena Allah dan bersama-sama mereka dalam mencintai Allah. Perkataan Rasulullah shalllahu alaihi wassalam, "Tujuh macam manusia yang akan mendapat naungan Allah dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungn selain naungan-Nya", ini mengabarkan, bahwa pada hari kiamat kelak tidak ada tempat bernaung satupun, selain naungan Allah. Pada hari itu, juga tidak tempat teduh satupun, selain keteduhan yang diberikan Allah Ta'ala. Begitulah, pada hari kiamat kelak tidak ada naungan, tak ada pohon, tak tempat berteduh, dan tak ada sesuatu pun yang bisa melindungi manusia dari sengatan terik matahari yang pada saat itu sangat dekat sekali dengan kepala seluruh manusia. Al-Miqdad ibn al-Awwad mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah shallahu alaihi wassalam mengatakan, "Matahari, pada hari kiamat kelak, akan sangat dekat dengan kepala manusia, dan bahkan, jarak antara matahari dan manusia saat itu, hanya satu mil saja. Miqdad berkata, "Demi Allah, aku tidak tahu, apakah yang dimaksud dengan satu mil itu adalah milnya alat celak mata, ataukah mil itu yang dimaksud berlaku umum?". Disebutkan, pada hari itu Sang Maha Perkasa nampak dengan segala keagungannya dan kebesaran-Nya duduk di singgsana yang amat agung. Kemudian, dari atas singgasana-Nya itu, Allah akan menyeru dengan suara-Nya yang terdengar sama oleh mereka yang dekat dan mereka yang
jauh. "Akulah Sang Raja Mahadiraja" yang Mahasuci lagi Mahaagung. Dialah sang Raja, yakni sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur'an, "Yang menguasai Hari Pembelasan". (QS : al-Fatihah : 3). Artinya, tidak ada raja selain Dia. Dalam sebuah hadist Qudsi, disebutkan Allah Ta'ala, berfirman : "Akulah Sang Raja, dimanakah raja-raja dunia?". Kemudian Dia mengulanginya lagi hingga tiga kali, "Akulah Sang Raja, dimanakah raja-raja dunia?". Lalu Dia bertanya, "Milik siapakah kekuasaan pada hari ini? Milik siapakah kekuasaa hari ini? Milik siapakah kekuasaan pada hari ini? Lantas, Allah menjawabnya sendiri seraya berkata, "Hanya kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan". (QS : Ghafir : 16) Kemudian, Allah Ta'ala mengawali panggilannya. Dia berkata, "Mana orangorang yang cinta-mencitai dalam kebesaran-Ku? Pada hari ini, aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku,sedang hari ini tidak ada naungan selain naungan-Ku". Hadist ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Menurut riwayat ini, ketika seluruh manusia - dari sejak dahulu kala, hingga akhir zaman nanti - dikumpulkan menjadi satu, Allah aka menyeru mereka. Dia akan berkata, "Mana orang-orang saling mencintai dalam kebesaran-Ku? Pada hari ini, aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku. Maka, bangkitlah orang-orang itu menuju Allah Azza Wa Jalla. Wallahu'alam.
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
Kisah Asiyah istri Fir'aun
A
siyah binti Muzahim merupakan salah satu diantara wanita-wanita pilihan yang pernah terukir dalam bingkai sejarah. Dia istri Fir'aun, seorang raja Mesir di zaman Nabi Musa. Saat bersama Fir'aun, Asiyah tidak dikaruniai seorang anak pun. Fir'aun sangat mencintainya karena kecantikan dan kematangan akhlaknya. Telah berapa banyak cobaan dan tantangan yang harus dihadapinya dengan penuh kesabaran. Bahkan, berbagai kesulitan mampu dirubah menjadi kemudahan, sehingga Asiyah dikenal sebagai rahmat, bagi masyarakat di zaman Fir'aun yang penuh dengan kelicikan dan lalim. Pada masa yang seperti itulah muncul peristiwa yang akan menentukan sejarah hidup Nabi Musa selanjutnya. Disebutkan dalam sejarah kenabian, ketika Asiyah dudukduduk di taman yang indah nan luas, dihiasi dengan aliran sungai mempesona. Dia melihat sebuah peti mengambang. Perlahan-lahan peti itu semakin mendekat sehingga Asiyah menyuruh para pembantunya untuk mengambil dan mengeluarkan isi peti tersebut. Ketika dibuka, ternyata di dalamnya terdapat seorang bayi mungil, elok dan rupawan. Maka, muncullah perasaan kasih sayang dalam diri Asiyah. Allah mengaruniakan cinta dan kasih sayang terhadap bayi tersebut melalui Asiyah. Tak pelak lagi, Asiyah memerintahkan agar bayi itu dibawa ke istana dengan bertekad memelihara dan mangasuhnya. Ketika mendengar berita tersebut, Fir'aun hendak membunuhnya, karena dia melihat mimpi yang selama ini menghantuinya tentang seorang anak yang kelak menghancurkannya. Para dukun dan ahli nujum dihadirkan dari seluruh pelosok negara.
Mimpinya pun diceritakan kepada mereka, sehingga ia diperingatkan agar hati-hati dengan kelahiran seorang bayi yang akan menjadi penyebab kehancuran kerajaannya. Akhirnya, semua bayi laki-laki Bani Israel yang lahir diperintahkan agar dibunuh, kecuali bayi yang diasuh Asiyah. Fir'aun pun luluh dengan bujukan Asiyah ketika ia berkata: “Kita tidak mempunyai keturunan anak lakilaki, maka jangan bunuh anak ini. Semoga ada manfaatnya untuk kita atau kita jadikan dia sebagai anak kandung kita”. Fir'aun menyetujui dan menyarankan agar anak itu dididik sedemikian rupa. Asiyah memberi nama Musa terhadap anak tersebut dan mendidiknya hingga dewasa dalam istana Fir'aun. Dan kisah tentang ini tidak asing lagi bagi kita. Kelak, Asiyah merupakan salah seorang yang mempercayai Musa. Ketika Fir'aun mengetahui hal tersebut, tiba-tiba rasa cintanya berubah menjadi kemarahan dan permusuhan. Asiyah tidak mengindahkannya karena dirinya tahu bahwa kebenaran bersamanya. Dan dia pun tahu bahwa Musa as adalah utusan Allah yang kebenarannya tidak dapat dihalangi oleh tantangan dan ancaman yang datangnnya dari siapa saja. Hingga meninggal dunia, hari-hari akhirnya Asiyah hanya dipenuhi dengan dzikir kepada Allah seraya mengucapkan: {"Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir`aun dan perbuatannya"} Allah telah mengabulkan do'anya, bahkan dalam sebuah hadis Nabi saw disebutkan bahwa Asiyah termasuk diantara wanitawanita yang mulia, diriwayatkan: [“Sebaikbaik wanita penghuni surga adalah Khadijah, Fatimah, Maryam puteri Imron dan Asiyah istri Fir'aun”].