Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pencernaan Pada Orang Dewasa
( Ade Eviyanti,S.Kom )
APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN PENCERNAAN PADA ORANG DEWASA ADE EVIYANTI, S.Kom Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Email :
[email protected]
ABSTRAK Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang sering menjadi problem tersendiri. Sebagian besar anggota masyarakat masih sering menganggap remeh dengan adanya gejala-gejalayang diakibatkan suatu jenis penyakit, bahkan tanpa pemeriksaan maupun petunjuk dokter mereka mau mengkonsumsi obat dipasaran secara sembarangan tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan kondisi penderita akan lebih parah tanpa disengaja. Padahal seperti yang telah diketahui sudah banyak klinik-klinik umum yang siap melayani masyarakat selain rumah sakit atau puskesmas, karena mereka tidak mampu untuk berkonsultasi ke dokter dikarenakan biayang relative mahal. Sistem pakar merupakan suatu terobosan baru untuk menggabungkan antara pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan suatu masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar seharusnya bukan untuk menggantikan peran manusia atau pakar, melainkan untuk mendistribusikan pengetahuan manusia kedalam bentuk sistem. Representasi pengetahuan yang digunakan pada penelitian ini adalah production rule. Metode inferensi yang dipakai untuk mendapatkan diagnose menggunakan penalaran maju. Informasi pengetahuan untuk jenis penyakit pada penelitian ini terdiri dari empat informasi penyakit pencernaan yaitu penyakit gastritis akut ,Disentri Basiler, Diare, Akut, dan Ulkus ventrikel. Dalam sistem ini metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining karena proses yang dialami dengan menampilkan gejala penyakit. Forward chaining digunakan untuk menguji faktor-faktor yang dimasukan pengguna dengan aturan yang disimpan dalam sistem satu demi satu hingga dapat diambil satu kesimpulan forwad chaining. Dengan sistem pakar ini dapat mewakili seorang pakar medis agar mampu mendeteksi penyakit berdasarkan ciri-ciri dan gejala yang ada sehingga bagi masyarakat lebih menghemat waktu dan biaya.
Kata kunci : Gangguan Pencernaan, penalaran maju, diagnosis
ABSTRACT The development of many current medical world uses computers to aid diagnosis and prevention and treatment of a disease. This research aims to create an expert system for diagnosis of digestive diseases, where the user can make their own diagnosis based on symptoms felt. An expert system is a new trobosan to combine between knowledge and search data to solve a problem that normally requires human expertise. The purpose of developing an expert system ought not to replace the role of humans or expert, but to distribute sistrm human knowledge into a form of knowledge representation used in this research is the production rule. Inference method is used to obtain a diagnosis using advanced reasoning. Achieved fairly good results, but research has yet to enter certainty factor to determine the accuracy of the diagnosis has not been perfect. List symptoms that are displayed will also need to be validated so that the language used can be easily understood olehsiapa only. Keywords: Digestive Disorders, advanced reasoning, diagnosis
TEKNOLOJIA Vol. 5
Page 1
Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pencernaan Pada Orang Dewasa
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat saat ini, menuntut setiap individu masyarakat untuk mengembangkan sistem pengambilan keputusan yang semakin cepat, akurat dan efisien untuk tuk setiap permasalahan yang dihadapi. Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang sering menjadi problem tersendiri. ter Sebagian besar anggota masyarakat masih sering menganggap remeh. Dengan engan adanya gejala-gejala yang diakibatkan suatu jenis penyakit, bahkan tanpa pemeriksaan maupun petunjuk dokter mereka mau mengkonsumsi obat dipasaran secara sembarangan tidak menutup kemungkinan ngkinan akan menyebabkan kondisi penderita akan lebih parah tanpa disengaja. Padahal seperti yang telah diketahui sudah banyak klinik-klinik klinik umum yang siap melayani masyarakat, masyarakat selain rumah sakit atau puskesmas, karena mereka tidak mampu untuk berkonsultasi ke dokter dikarenakan biayang relative mahal. Sistem pakar merupakan suatu terobosan baru untuk menggabungkan antara pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan suatu masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar seharusnya bukan untuk menggantikan peran manusia atau pakar, melainkan untuk mendistribusikan pengetahuan manusia kedalam bentuk sistrm. Dalam penulisan penelitian ini, penulis berupaya agar gejala- gejala penyakit yang diderita cukup diketikkan pada sebuah aplikasi untuk kemudian dideteksi atau danalisa oleh sistem tersebut dan diharapkan program tersebut dapat memberi keputusan terhadap penyakit ysng diderita. Tujuan dalam penelitian ini adalah : i. Untuk membantu seorang professional (tenaga kesehatan) hatan) dalam melakukan identifikasi dan mendiagnosa suatu penyakit atau gangguan pada pencernaan manusaia. ii. Untuk mempermudah dalam mempelajari dan menentukan suatu kejadian penyakit bagi tenaga kesehatan serta masyarakat lain pada umumnya
TEKNOLOJIA Vol. 5
( Ade Eviyanti,S.Kom )
Untuk mendukung kegiatan penelitian, sistem yang akan dibuat memiliki batasan-batasan batasan sebagai berikut: i. Objek dalam penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi suatu gangguan pada pencernaan orang dewasa. ii. Identifikasi penyakit saluran pencernaan berdaarkan penelusuran dari manifestasi klinis penyakit pencernaan atau gejala-gejala gejala yang diketahui. iii. Pembuatan perangkat lunak ini diarahkan pada pengenalan diagnose gangguan pencernaan dan pengobatan secara sederhana dan mendasar. iv. Penanaran sistem pakar ini adalah menggunakan penalaran maju (forward raesoning) dan proses menggunakan penelusuran depth first search
Gambar 1.. Struktur Sistem Pakar
2. Landasan Teori 2.1. Sisitem Pakar Sistem pakar adalah program Artificial Intelligence/kecerdasan lligence/kecerdasan buatan yang menggabungkan pangkalan pengetahuan (knowledge ( base) dengan sistem stem inferensi atau usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya sistem pakar berupa perangkat lunak pengambiul keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah kepakaran pakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer dan pengguna dapat berkonmsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi seperti layaknya layak seorang Page 2
Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pencernaan Pada Orang Dewasa
pakar, kemudian menjelaskanya kepada pengguna tersebut bila perlu dengan alasan-alasanya. 2.2. Struktur Bagan Sistem Pakar Pada subbab sebelumnya telah dibahas singkat mengenai sistem pakar, dimana suatu sistem disebut sebagai sistem pakar jika mempunyai cirri-ciri karakteristik tertentu. Hal ini harus juga didukung oleh komponen-komponen sistem pakar yang mampu menggambarkan tentang ciri dan karakteristik. Berikut ini gambaran struktur bagan sistem pakar : Apabila diperhatikan gambar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada 3 unsur penting dari pengembangan sistem pakar, yaitu adanya pakar, pemakai dan sistem. Dimana pakar adalah orng yang mempunyai pengalaman khusus akan suatu masalah. Dalam sistem, pengalaman tersebut disimpan sebagai basis pengetahuan dan basis aturan. Sedangkan pemakai adalah orang yang ingin berkonsultasi dengan pakar lewat melalui sistem. Berikut ini merupakan komponen-komponen dari sistem pakar dapat penulis terangkan sebagai berikut : i. Fasilitas Akuisisi Pengetahuan Fasilitas ini merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data-data pengetehuan akan suatu masalah dari pakar. Bahan pengetahuan dapat ditempuh dengan beberapa cara, misalnya mendapatkan pengetahuan dari buku, jurnal, ilmiah, pakar dibidangnya , laporan, literature. Sumber pengetahuan tersebut dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, diolah dan diorganisasikan secara terstruktur menjadi basis pengetahuan. ii. Basis Pengetahuan dan Basis Aturan Setelah proses akuisisi pengetahuan selesai dilakukan , maka pengetehuan tersebut harus direpresentasikan menjadi basis pengetahuan dan basis aturan yang selanjutnya dikumpulkan, dikodekan, diorganisasikan dan digambarkan dalam bentuk rancangan lain menjadi bentuk yang sistematis. Ada beberapa cara merepresentasikan data menjadi basis pengetahuan, yaitu dalam bentuk atribut, aturan-aturan, jaringan semantik, frame dan logika. Semua bentuk representasi data tersebut bertujuan untuk menyederhanakan data sehingga mudah dimengerti dan mengefektifkan proses pengembangan program. iii. Mekanisme Inferensi Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antara sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu demi TEKNOLOJIA Vol. 5
( Ade Eviyanti,S.Kom )
satu sampai kondisi aturan itu benar. Secara umum ada dua teknik utama yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan, yaitu penalaran maju (forward resoning) dan penalaran mundur (reverse reasoning). 2.3. Gangguan sistem pencernaan Gangguan sistem pencernaan dapat disebabkan oleh pola makan, kebiasaan hidup, infeksi, maupun gangguan alat-alat dalam. Beberapa gangguan yang terjadi dalam pencernaan makanan adalah sebagai berikut : i. Diare Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri pada kolon sehingga mengakibatkan gangguan pada penyerapan air, akibatnya feses menjadi encer atau mencret . ii. Gastritis Gastitris yaitu radang kronis yang terjadi pada lapisan mukosa dinding lambung, penyebabnya karena makanan yang terkena kuman atau kelebihan HCl. iii. Kolitis Ulseratif Merupakan penyakit usus infia matorik, bersama dengan penyakit cronh, kolitis Ulseratif merupakan penyakit inflamasi kronik pada kolon yang sering kambuh. Penyebab penyakit ini meurupakan faktor predisposisi yang berkaitan adalah keturunan, imunologi, infeksi virus atau bakteri (masih spekulatif). iv. Penyakit Crohn Merupakan salah satu penyakit usus inflamatorik, yang dapat menyerang seluruh begian saluran gastrointestinal, mulai dari mulu ( berupa stomatitis) sampai lesi pada anus. Kebiasaan merokok meningkatkan resiko mendapat penyakit crohn. 2.4. Penalaran Maju (Forward resoning) Dalam penalaran maju, aturan-aturan diuji satu demi satu dalam urutan tertentu. Urutan itu mungkin berupa urutan pemasukan aturan dalam basis aturan atau juga urutan lain yang ditentukan oleh pemakai. Saat tiap aturan diuji, sistem pakar akan mengevaluasi apakah kondisinya benar atau salah. Jika kondisi benar, maka aturan itu disimpan kemudian aturan berikutnya diuji. Proses ini akan berulang (interative) sampai seluruh basis aturan teruji dengan berbagai kondisi.
Page 3
Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pencernaan Pada Orang Dewasa
Gambar 2. Penalaran Maju (forward resoning) Penalaran maju seperti yang digambarkan diatas sangat baik jika bekerja dengan permasalahan yang dimulai dengan rekaman informasi awal dan ingan dicapai penyelesaian akhir, maka seluruh proses akan dikerjakan secara berurutan maju. Tetapi dalam masalah-masalah masalah yang lain penalaran bias saja dimulai dari hasil akhir yang berupa suatu hipotesis dan akan dicri pembuktianya. Kasus Kas semacam ini harus diselesaikan dengan penalaran mundur. Selain teknik penalaran, diperlukan jugs teknik penelusuran data dalam bentuk network atau jaringan yang terdiri atas node-node berbentuk tree atau pohon. Ada 3 teknik yang digunakan dalam proses penelusuran data, yaitu Depth First Search, Breadth First Search dan Best First Search. Dept First Search adalah teknik penelusuran data pada node-node node secara vertical dan sudah terdefinisikan, misalnya dari kiri ke kanan. Keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah bahwa penelusuran masalah dapat digali secara mendalam sampai ditemukanya kepastian suatu solusi yang optimal. Kekurangan teknik penelusuran ini adalah membutuhkan waktu yang sangat lamauntuk ruang lungkup lung yang sangat besar. Breadth First Search adalah teknik penelusuran data pada samua node dalam satu level atau satu tingkatan sebelum kelevel atau tingkatan dibawahnya. Keuntungan pencarian dengan menggunakan tekni ini adalah sama dengan Depth First Search, ch, hanya saja penelusuran dengan teknik ini mempunyai nialai tambah, dimana semua nodeakan dicek secara menyeluruh pada setiap tingkatan node. Kekurangan teknik penelusuran ini terletak pada waktu yang dibutuhkan sangat lama apabila solusi berada dalam posisi sisi node terakhir sehingga menjadi tidak efisien. Kedua teknik penelusuran pada pembahasan diatas merupakan teknik dasar penelusuran dalam TEKNOLOJIA Vol. 5
( Ade Eviyanti,S.Kom )
ruang lingkup masalah yang luas tanpa menggunakan pengetahuan sehingga boleh dikatakan bahwa penelusuran tersebut me merupakan penelusuran buta (blind). Ada alternative lain penalusuran data selain kedua penelusuran tersebut, yaitu Best First Search.. Penelusuran Best First Search adalah penelusuran yan menggunakan pengetahuan akan suatu masalah untuk melakukan panduan pencarian penc kearah node tempat dimana solusi berada. Pencarian jenis ini dikenal juga sebagai heuristik. Pendekatan yang dilakukan adalah mencari solusi yang terbaik berdassarkan pengetahuan yang dimiliki dimi sehingga penelusuran dapat ditentukan kan harus dimulai dari mana dan bagaimana menggunakan proses terbaik untuk mencarii solusi. Keuntungan penelusuran ini adalah mengurangai beban komputasi karena hanya solusi yang memberikan harapan saja yang diuji dan akan berhenti apabila solusi sudah mendekati yang terbaik. Ini merupakan model yang menyerupai cara manusia mengambil solusi, hanya saja solusi yang diambil bias saja salah dan tidak ada jaminan bahwa solusi yang dihasilkan merupakan solusi yang mutlak benar.
3. Analisis dan Perancangan 3.1. Flowchart Dan Rancangan Sistem Sistem pakar ini menggunakan metode forward reasoning (penalaran maju). Dimana sistem dimulai dari hipotesa awal dan dicari pembuktian, kemudian dicari solusi pemecahan. Berikut ini adalah gambaran alur sistem :
Gambar 3. Alur sistem Berdasarkan alur sistem stem diatas maka dibuat rancangan program dengan flowchart yang dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini :
Page 4
Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pencernaan Pada Orang Dewasa
( Ade Eviyanti,S.Kom )
Tabel 1.. Logika Aturan Gejala Penyakit Aturan 1
2
Gambar 4. Flowchart lowchart 3.2. Desain Sistem Pakar i. Penyusunan Basis Pengetahuan Basis pengetahuan pada Sistem Pakar untuk spesifikasi penyakit pencernaan terdiri dari dua macam sumber pengetahuan Fakta dan Aturan. Fakta pengetahuan yang disimpan yaitu : pengetahuan mengenai jenis penyakit pencernaan serta pengetahuan mengenai manifestasi (gejala atau tanda yang muncul) yang menimbulkan penyakit pencernaan tesebut. ii. Perancangan Aturan Pada Basis Pengetahuan Berdasarkan proses analisis, maka perancangan aturan melibatkan keterkaitan atau hubungan antara manifestasi dengan kategori penyakit pencernaan. Basis aturan dalam permasalahan ini merupakan kumpulan kaidah-kaidah kaid yang saling berhubungan satu sama lain.Kaidahlain.Kaidah kaidah atau aturan –aturan ini direpresentasikan dalam penyakit bentuk persyaratan IF – Then. Pernyataan ini menghubungkan bagi premios (IF) dan bagian kesimpulan (Then). Apabila premis dalam aturan produksi dapat memiliki lebih dari suatu proposisi, proposisiproposisi tersebut dihubungkan dengan menggunakan operator logik AND. Data-data data yang menjadi output bagi sistem adalah data jenis penyakit menyediakan data terapi dan pencegahan. Aturan jenis penyakit yakit menyediakan tentang jenis-jenis jenis penyakit pencernaan Pembentukan aturan jenis penyakit pencernaan ditunjukan pada tabel 1.
TEKNOLOJIA Vol. 5
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Keterangan If Diare sering and warna faeces merah (darah dan berlendir) and sakit perut and mejan and jarang sekali mual dan muntah and lokasi sakit perut sebelah kiri and melilit or nyeri seluruh perut, nyeri teken perut, tenesmus, panas and menggigil and sakit kepala or keadaan umum bisa berat ( lying dysentriae) Then Disentri basiler If Diare makin lamamakun berat, jarang mendadak and diare bercampur lendir dan darah and nyeri perut bagian bawah and tidak panas (subfebris) or keadaan umum tidak seberat disentri basiler (walking dysentriae). Then Disentri Amoeba If Hilang nafsu makan (anoreksia) and kembung and nyeri epigastrium (ulu hati) and mual, muntah and panas mengigil and diare and kolik and perdarahan karena bahan kimia atau obat-obatan. obatan. Then Gastritis akut If Tidak merasakan sakit and tidak nafsu makan and nyeri ulu hati and mual and keadaan fisik cukup baik. Then Gastritis kronik If Mual, muntah and nyeri perut and demam or diare. Then Diare akut If kembung and flatus berlebih and nyeri perut and ada faktor spikososial. Or Diare tanpa rasa nyeri Then Diare kronik If Sakit perut waktu lapar and rasa sakit di depat pusat and hilang 3-4 3 jam setelah makan and nafsu makan tidak terganggu. Then Ulkus duodenul (luka usus dua belas jari) If Sakit perut waktu lambung kosong dan terisi and nyeri timbul setelah ¼-1 ¼ jam setelah makan and mual, muntah, and nyeri Then Ulkus ventrikrel If Panas (5-7 7 hari) and mengigil and malas, lesu and mual, muntah and lidah kotor keputihan ditengah dan pinggir merah (beslag) Then Typhoid (types) If Mual and muntah tidak biasa flatus (kentut) and perut kembung and bisisng usus lemah atau tidak ada. Then Ileus paralitik If Mual, muntah and tidak dapat flatus (kentut), perut kembung and nampak gambaran lekukan usus (contour) and nampak gambaran usus yang berjalan, ber pada dinding usus, bising usus metalik. Then Ileus obstruksi
Page 5
Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pencernaan Pada Orang Dewasa
3.3. Metode Inferensi Dalam sistem ini metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining karena proses yang dialamidengan menampilkan gejala penyakit. Forward chaining digunakan untuk menguji faktorfaktor faktor yang dimasukan pengguna dengan aturan yang disimpan dalam sistem satu demi satu hingga dapat diambil satu kesimpulan forwad chaining. Berikut ini diberikan contoh Penelusuran Deptfirst Search untuk jenis penyakit:
( Ade Eviyanti,S.Kom )
4.2. Pengujian Sistem Pakar Diagnosa Gangguan pencernaan pada manusia merupakan program yang digunakan untuk menerjemahkan kemampuan pakar kedalam sebuah sistem komputer sehingga orang biasa mampu mendeteksi gangguan penyakit pencernaan berdasarkan gejala-gejala gejala yang ditimbulkan. Adapun form – form serta menu yang ada adalah sebagai berikut : i. Form Login
Gambar 6.. form login
Gambar 5. Deptfirst Search
4. Implementasi dan Pengujian 4.1. Implementasi Untuk dapat mencapai rancangan sistem yang baik maka terlebih dahulu Dilakukan analisa pada sistem yang sudah berjalan dan mengavaluasi kendalakendala atau kesulitan yang terjadi dalam pelaksanaan penrjamahan oleh pakar serta dalam proses pembuatan program aplikasi sistem pakar, agar proses berjalan sesuai yang diharapkan. Maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : i. Merumuskan tujuan dari perancangan yang nantinya sebagai kelanjutan penerapan komputerisasi ii. Menyusun tahapan perancangan dalam pengembangan penerjemahan dari pakar kedalam sebuah sistem pakar. Untuk dapat mencapai rancangan sistem yang diharapkan dalam penerapan sistem pakar. Maka diperlukan tahapan : i. Mengumpulkan dan menyeleksi data yang didapat sebagai bahan. ii. Penyusunan struktur data yang akan dibuat iii. Mengevaluasi dari setiap rumusan-rumusan rumusan yang dibuat. iv. Memperkirakan setiap kendala-kendala kendala yang akan dihadapi dan mencari alternatif lain sebagai bahan solusi di saat analisa sistem berjalan.
TEKNOLOJIA Vol. 5
Gambar 4.1 merupakan Form Login yang akan muncul pertama kali ketika program dijalankan. Dimana ada dua hak kases dalam menu login ini yaitu user biasa ( guest) dan administrator. User guest tidak perlu menginputkan password untuk dapat menggunakan program. Sedangkan user administrator berfungsi untuk memasukkan data basis aturan sehingga dapat dapa digunakan oleh user biasa oleh karena fungsinya yang sangat penting maka diperlukan user dan password, misalnya user ”Admin” dan password ”admin”. Jika user atau password tidak ada atau tidak cocok maka akan muncul pesan ”Login gagal”. Jika user dan password sudah benar maka akan muncul pesan ”Login sukses” dan Form Utama akan ditampilkan. ii. Form Utama Saat pertama kali sistem pakar dijalankan, maka akan tampil form menu utama yang merupakan menu utama bagi user biasa maupun administrator. Form ini digunakan digunaka untuk menampilkan program aplikasi yang sudah dirancang untuk menjalankan sistem pakar, pakar
Gambar 7.. Form Utama
Page 6
Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pencernaan Pada Orang Dewasa
( Ade Eviyanti,S.Kom )
iii. Menu Pakar Adapun Menu Pakar memiliki sub menu yaitu Basis Pengetahuan , Basis aturan dan penjelasan system
Gambar 8. Form Pakar iv. Sub Menu Basis Pengetahuan Adapun Menu Pakar memiliki sub menu yaitu Basis Pengetahuan , Basis aturan dan penjelasan sistem berikut gambar submenu basis pengetahuan.
Gambar 11.. form gejala penyakit vii. Form organ tubuh Adapun Menu organ tubuh berfungsi untuk memasukan, mengubah dan menghapus data mengenai bagian tubuh yang diserang penyakit, adapun formnya sebagai berikut:
Gambar 9.. Form Sub Menu Basis Pengetahuan v.
Form Jenis Penyakit Adapun Menu macam penyakit yaitu bagian ba dari sub menu Basis Pengetahuan , data macam penyakit ini harus diinputkan terlebih dahulu agar bisa digunakan menu yang lain untuk proses pendeteksian gangguan penyakit.
Gambar 12.. form organ tubuh viii. Form Basis Aturan Form basis aturan ini digunakan untuk menampilkan data basis aturan yang digunakan sebuah sistem pakar untuk mendeteksi sebuah penyakit, adapun form ini terdiri terd dari data penyakit yang telah diinputkan melalui form macam penyakit, data gejala sehingga sistem dapat menentukan diagnosa yang tepat berdasarkan gejala yang ditimbulkan.
Gambar 10.. form jenis penyakit vi. Form Gejala Penyakit Adapun Menu Gejala penyakitt berfungsi untuk memasukan data mengenai gejala penyakit, serta mengubah data gejala penyakit.
TEKNOLOJIA Vol. 5
Page 7
Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pencernaan Pada Orang Dewasa
( Ade Eviyanti,S.Kom )
Gambar 15.. Form Solusi Gambar 13.. Form Basis Aturan ix. Form Penelusuran Menu penelusuran gejala penyakit digunakan untuk melakukan diagnose berdasarkan gejala yang dirsakan oleh user. Sistem pakar akan menapilkan pertanyaan beserta pilihan gejala pada setiap penelusuran yang dapat dipilih oleh user.
xi. Form Cetak Rekam Medis Merupakan form untuk mencetak hasil dari diagnosa yang dilakukan system berdasarkan gejala-gejala gejala yang diinputkan user.
Gambar 16. Form Cetak Rekam Medis
5. Kesimpulan
Gambar 14. Form Penelusuran x.
Form Solusi Dari hasil penelusuran suran diatas diperoleh suatu kesimpulan n akhir penelusuran (solusi). solusi tersebut didapatkan dari hasil penelusuran terhadap jenis penyakit berdasarkan gejala yang dipilih oleh user serta aturan. Gejala yang dipilih user pada setiap penelusuran akan diambil bil kode gejalanya, kemudian membandingkan dengan aturan-aturan aturan yang berlaku pada table basis aturan, sehingga diperoleh kode penyakit yang memiliki kesamaan gejala dengan gejala yang dipilih user, dan dicocokan dengan kode penyakit dalam tabel penyakit sehingga hingga menghasilkan hasil diagnosa atau kesimpulan berupa terapi.
TEKNOLOJIA Vol. 5
Dari uraian pada bab – bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan tentang perancangan dan implementasi Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Pencernaan yaitu : 1. Informasi dan layanan yang diberikan Sistem pakar Diagnosa Gangguan Pencernaan Pen dapat diakses secara cepat dan mudah oleh orang biasa tanpa perlu dating ke rumah sakit. 2. Dengan sistem pakar ini dapat mewakili seorang pakar medis agar mampu mendeteksi mende penyakit berdasarkan ciri-ciri ciri dan gejala yang ada sehingga bagi masyarakat lebih le menghemat waktu dan biaya
Page 8
Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pencernaan Pada Orang Dewasa
( Ade Eviyanti,S.Kom )
Daftar Pustaka 1. Fakultas Kedokteran Universitas UI,“Kapita Selecta Kedokteran“, Media Aesculapius 2. Iin Inayah, SKp ,”Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sisitem Pencernaan”, Salemba Medika, Jakarta, 2004. 3. H.M. Jogiyanto, “Analisis Dan Desain Sistem Informasi”, Edisi Pertama, Andi Offset, Yogyakarta, 1990. 4. Fathansyah, Ir., “Basis Data”, Penerbit Pustaka Bandung. 5. Kadir A., “Desain Sistem”, Andi Offset, Yogyakarta, 1996 6. Bambang Hariyanto, Ir, Mt, “Esensi – Esensi Bahasa Pemrograman Java”, Informatika, Bandung, 2003 7. H.M. Jogiyanto, “Pengenalan Komputer: Dasar Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan”, Andi Offset, Yogyakarta, 1995. 8. Wahana Komputer, “Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS dengan Java”, Salemba Infotek, 2005 9. Wahana Komputer,”Pengolahan Database dengan MySQL ”,Wahana Komputerdan Penerbit Andi Yogyakarta 10. http://www.ilmukomputer.org 11. http://www.oxygen-software.com 12. http://www.softwarecave.com
TEKNOLOJIA Vol. 5
Page 9
Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pencernaan Pada Orang Dewasa
TEKNOLOJIA Vol. 5
( Ade Eviyanti,S.Kom )
Page 10