Shaping the Future Through Innovation Accelerating Laporan Tahunan
2011 Annual Report
The Capacity Expansion
Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2011 Annual Report
281
Accelerating The Capacity Expansion Kondisi bandara di wilayah kelola PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengalami “lack of capacity”, oleh karena itu manajemen baru PT Angkasa Pura I (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan percepatan pembangunan bandara dengan konsep “Airport City”. Hingga saat ini, tiga bandara sedang dalam proses pengembangan yaitu Bandara Ngurah Rai - Bali, Sepinggan – Balikpapan, dan Juanda – Surabaya. Selanjutnya akan dikembangkan pula bandara di Semarang, Banjarmasin, dan Kupang yang sedang dalam proses penyusunan Rencana Teknik Terinci (RTT), serta Bandara Baru Yogyakarta Baru yang tengah dalam proses Master Planning (MP). Penerapan konsep Airport city dapat dilakukan perusahaan dengan serentak berupa peningkatan kapasitas, aksesibilitas, dan konektivitas pada Bandara Yogyakarta Baru. Di samping itu, PT Angkasa Pura I (Persero) juga sedang melakukan akselerasi pengembangan human capital yang berbasis kompetensi, baik dilakukan sendiri maupun bekerja sama dengan Incheon Airport Aviation Academy. Untuk mendukung percepatan peningkatan pencapaian customer satisfaction, PT Angkasa Pura I (Persero) sedang membangun sistem yang terintegrasi melalui ERP yang berbasis web, juga sebagai langkah konkret perusahaan untuk mencapai Customer Satisfaction Index (CSI) yang berskala internasional dan peningkatan pendapatan non aeronautika.
The condition of the airports under PT Angkasa Pura I (Persero) management runs into lack of capacity, therefore, the new management commit to carry out an acceleration of airport development with the concept of Airport City. Until now, three airports in on process of development. Those are Ngurah Rai – Bali, Sepinggan – Balikpapan, and Juanda – Surabaya. Further onwards, Semarang, Banjarmasin, and Kupang airports are on detail technical plan, while New Yogyakarta are on process of master plan. Specially for New Yogyakarta Airport, the application of Airport City concept is actualized in the form of capacity increment, accessibility, and connectivity. Those can be carried out simultaneously. On the other hand, Angkasa Pura Airports is carrying out an acceleration in human capital development based on competency, these are done by both by itself and by cooperation with Incheon Airport Aviation Academy. To support the acceleration in the achievement of customer satisfaction index, Angkasa Pura Aiports is building an integrated system by using a web-based ERP. This is a concrete step of the Company in achieving an International CSI as well as increasing non aeronautics revenue.
282
Laporan Tahunan 2011
2011 Annual Report
1
Kinerja 2011 Performance 2011 (dalam jutaan rupiah) No.
(in millions of rupiah) URAIAN
1
Pendapatan Aeronautika
2
Pendapatan Non Aeronautika
3
2011
2010
2009
2008
2007
DESCRIPTION
1.989.095
1.650.498
1.579.119
1.415.236
1.178.324
Aeronautical Revenue
677.107
583.636
476.134
446.170
371.073
Non Aeronautical Revenue
Total Pendapatan
2.666.202
2.234.133
2.055.253
1.861.407
1.549.397
Total Revenue
4
Total Beban Operasional
2.192.538
1.784.787
1.778.631
1.460.558
1.305.756
Total Operating Expenses
5
Laba Operasional
473.663
449.346
276.622
400.849
234.640
Operating Income
6
Pendapatan (Beban) lain-lain
182.689
22.648
171.581
261.483
145.130
Other Income (Expenses)
7
Laba Sebelum Pajak
656.353
471.994
448.203
662.332
388.771
Income Before Tax
8
PPh Badan Tahun Berjalan
112.126
94.062
124.867
133.677
61.808
Total Income Tax
9
Laba Bersih Setelah Pajak
544.227
377.933
323.336
528.655
326.962
Net Income
10
Pendapatan (Beban) Komperhensif / lainnya
1.577
2.861
-
-
-
Other Comprehensive Income
11
Laba (Rugi) Komperhensif
545.804
380.794
-
-
-
Total Comprehensive Income
12
Total Aset
10.136.129
9.197.386
8.622.338
8.157.603
7.476.187
Total Assets
13
Total Liabilitas
1.225.897
1.060.456
912.858
484.100
494.080
Total Liabilities
14
Ekuitas
8.910.231
8.136.930
7.709.480
7.532.705
6.982.107
Shareholders'Equity
RASIO-RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIO
15
Laba Sebelum Pajak / Pendapatan
24,62%
21,13%
32,31%
35,58%
25,09%
Profit Before Tax / Revenue
16
Beban Operasi / Pendapatan
82,23%
79,84%
76,04%
78,47%
84,28%
Operating Expences/Revenue
17
Laba Sebelum Pajak/Total Aset
6,48%
5,13%
7,70%
8,12%
5,20%
Profit Before Tax/Total Assets
18
Rasio Lancar
492,31%
498,71%
508,11%
543,10%
519,58%
Assets/Liabilities
19
Rasio Kas
415,10%
397,39%
367,95%
401,15%
363,41 %
Cash Ratio
20
Hutang Terhadap Aset
12,09%
11,53%
8,08%
5,93%
6,61%
Liabilities/Assets
21
Hutang Terhadap Modal
13,76%
13,03%
8,79%
6,43%
7,10%
Liabilities/Equity
22
Hutang Terhadap Aset Tetap
20,62%
21,84%
14,37%
13,09%
11,09%
Liabilities/Fixed Assets
Total Pendapatan Total Revenue
Total Beban Operasional Total Operating Expenses
Laba Bersih Setelah Pajak Net Profit 2,192
2,666 1,861
2,055
2,234
1,549
1,460
1,305
544,2
528,6
1,784 1,778
377,9
326,9 323,3
2007 2008 2009 2010 2011
Total Aset 9,197 8,157 8,662
2007 2008 2009 2010 2011
Ekuitas Equity
Total Liabilitas Total Liabilities
Total Assets 7,476
2007 2008 2009 2010 2011
10,136
1,225 1,060
8,418 6,982 7,532 7,925
8,910
912,85 494,05
2007 2008 2009 2010 2011
2
Laporan Tahunan 2011
484,10
2007 2008 2009 2010 2011
2007 2008 2009 2010 2011
Selayang Pandang Angkasa Pura Airports Angkasa Pura Airports at a Glance
PT Angkasa Pura I (Persero) untuk selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports, merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perhubungan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan pengusahaan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan.
PT Angkasa Pura I (Persero) hereinafter referred to as Angkasa Pura Airports, constitutes one of State-Owned Enterprises (SEOs) within transportation sector that carries out its business in the field of management and operation of airport services and flight navigation.
Wilayah pelayanan Angkasa Pura Airports meliputi 13 bandar udara utama di kawasan tengah dan timur Indonesia yang sedang berkembang pesat. Sementara, bandar udara di kawasan barat Indonesia dikelola oleh Angkasa Pura II.
The service coverage of Angkasa Pura Airports comprises 13 main airports in the central and eastern regions of Indonesia which develop rapidly. Meanwhile, the airport in the west region of Indonesia is managed by Angkasa Pura II.
Tujuan Angkasa Pura Airports sebagai entitas bisnis milik Negara adalah mendukung kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. Tujuan lainnya adalah menghasilkan keuntungan bagi perseroan melalui usaha jasa kebandarudaraan dalam arti yang seluasluasnya dan usaha-usaha lainnya yang relevan dengan usaha jasa kebandarudaraan, baik dilaksanakan mandiri maupun bekerja sama dengan badan lain.
An objective of Angkasa Pura Airports as a state-owned business entity is to support the Government policy and program in the field of economy and development. Another objective is to generate profit for the company through the airport service business in the broadest context and other businesses that are relevant to the airport service business either performed independently or by collaboration with other parties.
Untuk merealisasikan tujuan mulia tersebut, Angkasa Pura Airports telah menetapkan visi dan misi korporasi sebagai berikut : Visi : Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan nilai tambah kepada stakeholders. Misi : t .FOZFEJBLBO QFMBZBOBO KBTB LFCBOEBSVEBSBBO ZBOH nyaman t .FNCFSJLBO QFOHBMBNBO ZBOH CFSLFTBO LFQBEB pengguna jasa bandar udara t .FOJOHLBULBO OJMBJ 1FSVTBIBBO EBO LFTFKBIUFSBBO pegawai t .FOEVLVOH QFOJOHLBUBO QFSFLPOPNJBO VOUVL kesejahteraan rakyat
To realize the great objective, Angkasa Pura Airports has determined corporation vision and mission as follows:
Keinginan menjadi korporasi kelas dunia harus didukung oleh fondasi yang kuat berupa strategi korporasi yang efektif dan komprehensif yang didukung oleh keuangan yang mapan, sistem manajemen yang baik serta SDM yang handal yang memiliki komitmen tinggi terhadap Perusahaan.
An intention to become the world class corporation should be supported by a strong foundation in the form of effective and comprehensive corporation strategy supported by stable finance, good management system and reliable HR having high commitment towards the Company.
Pada tahun 2010, manajemen Perusahaan telah malansir grand starategy baru korporasi yang dikenal dengan Reposisi
In 2010, the Company management launched a new grand strategy of the Corporation known as Repositioning
Vision
:
To become the world class airport company which provides a point plus to the stakeholders.
Missions : t 5PQSPWJEFBDPNGPSUBCMFBJSQPSUTFSWJDF
t 5P QSPWJEF BO JNQSFTTJWF FYQFSJFODF UP UIF airport service users t 5P FOIBODF $PNQBOZT WBMVF BOE FNQMPZFFT welfare. t 5P TVQQPSU FDPOPNJD FOIBODFNFOU GPS QFPQMFTXFMGBSF
2011 Annual Report
3
SELAYANG PANDANG | AT A GLANCE
4
dan Restrukturisasi Bisnis Perusahaan menuju perusahaan jasa kebandarudaraan kelas dunia yang ditandai dengan tren pengembangan bandar udara sebagai Airport City dan Green Airport. Esensi dari Reposisi dan Restrukturisasi Bisnis Perusahaan adalah: a. Mengubah positioning bandar udara dalam pengelolaan Angkasa Pura Airports dari komparasi domestik dengan berbasis kinerja keuangan, menjadi komparasi universal dengan bandar udara luar negeri yang berbasis Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Service Index). b. Mengubah pendapatan non aeronautika dari pendapatan prioritas kedua menjadi pendapatan utama bandar udara.
and Restructuring of Corporation Business towards the world class airport service company as indicated by airport development trend as Airport City and Green Airport.
Terobosan strategis lain yang dilakukan oleh manajemen baru Angkasa Pura Airports diantaranya adalah : a. Percepatan pengembangan skala besar Bandara Ngurah Rai dan Sepinggan serta pembangunan Bandar Udara Lombok Baru untuk mengimbangi laju pertumbuhan lalu lintas penerbangan yang per tahunnya mencapai 49.237.437 penumpang, 487.808 pesawat dan 289.678 ton kargo, sekaligus peningkatan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa. b. Membuka kerjasama langsung dengan operator bandar udara yang lebih maju di luar negeri seperti International Incheon Airport Corporation Korea untuk pengembangan dibidang non aero Terminal Bandara Juanda dan GVK di India dalam pengembangan dibidang non aero Bandara Ngurah Rai dan rencana pembangunan bandar udara baru di Yogyakarta. c. Intensifikasi dan ekstensifikasi pelatihan pegawai untuk mendukung visi sebagai perusahaan kelas dunia.
Other strategy innovations performed by the new management of Angkasa Pura Airports among others: a. Acceleration of large-scale development for Ngurah Rai and Sepinggan Airport as well as Lombok Baru Airport development in order to balance flight traffic growth per annum attains to 49,237,437 passengers, 487,808 aircrafts and 289,678 tons of cargoes, and service quality improvement to the service users. b. To open a direct cooperation with the more developed airport operators in overseas such as International Incheon Airport Corporation Korea for development in the filed of non-aero Terminal for Juanda Airport and GVK in India in the development of non-aero field of Ngurah Rai Airport and new airport development plan in Yogyakarta. c. Intensification and extensification of the employee training in order to support the vision as the world class company.
Dengan spirit DO IT NOW yang terus menerus digemakan dan dipompakan ke dalam jiwa seluruh jajaran perusahaan, diyakini bahwa keinginan bersama untuk melakukan perubahan menyeluruh melalui program reposisi dan restrukturisasi bisnis perusahaan dalam rangka mewujudkan pengelolaan bandar udara secara modern akan dapat dilakukan dengan efektif. Sehingga, tujuan untuk menjadi perusahaan kelas dunia adalah sebuah keniscayaan.
6OEFS B TQJSJU i%0 *5 /08 XIJDI LFFQT FDIPJOH BOE pumping into the soul of all company management of which is believed that a collective desire to carry out a change comprehensively through the repositioning and restructuring of company business in the purpose of actualizing a modern airport management will be able to be performed effectively. Hence, to be the world class company is a certainty.
Laporan Tahunan 2011
The essence of the Repositioning and Restructuring of the Company Business is: a. To change the airport positioning in the management of Angkasa Pura Airports from domestic comparison with financial performance basis, turns into a universal comparison with overseas airport on the basis of Customer Service Index. b. To change non-aeronautical revenue from second prioritized revenue turns into main airport revenue.
Pencapaian Tahun Ini Achievement of This Year CSI Membaik Improved CSI Kebijakan manajemen Angkasa Pura Airports merupakan tindak lanjut atas
3.60
perubahan orientasi, dari profit oriented menjadi Berdasarkan hasil pengukuran, CSI Angkasa Pura Airports tahun 2011 adalah 3,60 meningkat dari tahun 2010 yang berada pada level 3,57. Dari skala 1-5, nilai CSI tahun ini diinterpretasikan bahwa pelanggan menyatakan “puas” terhadap pelayanan di sepanjang tahun 2011. The management policy of Angkasa Pura Airports is a following up implementation
3.57
of changes in orientation, from profit-oriented to customer-satisfaction oriented. #BTFEPOUIFSFTVMUTPGNFBTVSFNFOUT "OHLBTB1VSB"JSQPSUT$4*JOJODSFBTF 3.60 from the 2010 figure which stood at 3.57. From a scale of 1-5, the current year CSI value is interpreted that the customers are satisfied with the service in the year 2011.
Pendapatan Meningkat Pesat Revenue Increasing Rapidly Pendapatan Non-Aeronautika naik signifikan Kinerja manajemen didorong untuk meningkatkan pendapatan Non-Aeronautika. Tahun ini pendapatan non aeronautika sebesar 677,11miliar atau 25.39% dari total
25.39%
pendapatan operasional dan 10,57% diatas kenaikan jumlah penumpang. Non-Aeronautical Revenue moves up significantly The management performance is encouraged to increase the non-Aeronautical income. The current year revenue is 677.11 billion or increase 25.39% from operating income and 10,57 higher than passangers amount increment.
Pendapatan Aeronautika terus naik Pendapatan Aeronautika bergerak naik dari 1.650,50 miliar menjadi 1.989,10 miliar atau naik 20,51% dari tahun 2010
20,51%
Tahun | Year 2011
1.989,10 miliar
Tahun | Year 2010
1.650,50 miliar
Aeronautical revenues moving up Aeronautical revenues moved up continuously from 1,650.50 billion in 2010 to 1.989,10 billion in 2011, or increasing equivalently 20,51%.
2011 Annual Report
5
PENCAPAIAN TAHUN INI ACHIEVEMENT OF THIS YEAR
Produksi Meningkat Increase of Production Pergerakan Penumpang Pesawat Naik Perusahaan bertekad untuk menjadi salah satu pengelola bandara yang mampu melayani pergerakan penumpang domestik maupun internasional secara
14,72%
profesional. Pergerakan penumpang pada tahun 2011 sebanyak 56.485.881 bertumbuh 14,72 % dari tahun 2010 sebesar 49.237.437. Tahun | Year 2011
56.485.881
Tahun | Year 2010
49. 237.437
Increase in Flight Passenger Movement The company has a strong intention to become one of the airport managements which capable of serving either domestic or international passenger professionally. The passenger movement in 2011 was 56,485,881 increased 14.72%, meanwhile, it attained 49,237,437 in 2010. Pergerakan Pesawat Tumbuh Bertambahnya frekuensi penerbangan dan rute penerbangan baru, berpengaruh
14,60%
terhadap peningkatan trafik lalu lintas angkutan udara, sehingga pertumbuhan trafik domestik menjadi 559.029 tahun 2011 naik sebesar 14,60 % dari tahun 2010 sebesar 487.808 Tahun | Year 2011
559.029
Tahun | Year 2010
487.808
Increase in Flight Movement Increase in flight frequency and new flight route influence towards the increasing air transportation traffic, so that a domestic traffic growth turned into 559,029 in 2011 increased to 14.60% from 2010. Angkutan Kargo Meningkat
7,57%
Pergerakan barang/kargo menjadi 311.598 ton pada tahun 2011 meningkat 7,57 % dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 289.678 ton. Tahun | Year 2011
311.598 ton
Tahun | Year 2010
289.678 ton
Increase in Cargo Transportation The cargo movement turned into 311,598 tons in 2011 increased to 7.57% compared to 2010 as much as 289.678 tons.
6
Laporan Tahunan 2011
PENCAPAIAN TAHUN INI ACHIEVEMENT OF THIS YEAR
Aset Terus Tumbuh Assets Keep Growing Up Sejak tahun 2007 sampai tahun 2011 pengelolaan perusahaan mengalami pertumbuhan. Rata-rata pertumbuhan aset perusahaan selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 7,87% per tahun. Pertumbuhan aset tertinggi
10.21%
terjadi pada tahun 2011 yaitu tumbuh sebesar 10,21%. Tahun | Year 2011
10.136 Milliar
Tahun | Year 2010
9.197 Milliar
Since 2007 up to 2011, the company management experienced a growth. Average growth of the company assets during the last five years experienced an increase of 7.87% per annum. The most peak asset growth occurred in 2011 at 10.21%.
83 “AA”
Tingkat Kesehatan Perusahaan Company Health Rate Tingkat kesehatan perusahaan, Angkasa Pura Airports memperoleh predikat “AA” dengan capaian skor 83 untuk kinerja perusahaan dan masuk dalam katagori “sehat”. The company health rate, Angkasa Pura Airports acquired an “AA” predicate with a score achievement of 83 for the company performance and categorized as “healthy”.
93.22
Pencapaian Skor KPI KPI Score Achievement Pengukuran kinerja perusahaan berbasis Key Performance Indicators (KPI), tercapai sebesar 93.22 meningkat dibandingkan tahun 2010 yang dicapai sebesar 92.49 The company performance measurement on the basis of Key Performance Indicators (KPI), achieved 93.22 increasingly compared to 2010 which achieved 92.49.
92.49
2011 Annual Report
7
PENCAPAIAN TAHUN INI ACHIEVEMENT OF THIS YEAR
81.16
Skor GCG Meningkat Increase in GCG Score Perusahaan senantiasa menjaga nilai-nilai integritas dengan menerapkan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) dalam seluruh aktivitasnya. Hasilnya, skor pencapaian GCG terus meningkat dan pada tahun 2011, skor GCG Angkasa Pura Airpots mencapai 81,16 dibandingkan tahun
80.53
2010 dengan skor 80,53. The company keeps maintaining integrity values by applying Good Corporate Governance principles in all of its activities. As a result, the achievement score to the GCG keeps increasing and in 2011, the GCG score of Angkasa Pura Airports achieved 81.16 compared to 2010 with score 80.53.
5 Penghargaan 5 Awards
5 AWARDS
Perusahaan terus meningkatkan pelayanan kebandarudaraan dan Air Traffic Services (ATS). Kinerja Perusahaan telah berjalan pada jalur yang tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura Airports meraih 5 penghargaan bergengsi. The company keeps improving the airport services and Air Traffic Services "54 5IF$PNQBOZTQFSGPSNBODFIBTCFFOPOBSJHIUMBOF*UJTQSPWFOEVSJOH 2011, Angkasa Pura Airports achieved 5 prestigious awards.
8
Laporan Tahunan 2011
Fokus Pada Target Utama Focus on Main Target
Pengembangan Bandara Airport Development Penambahan kapasitas terminal Bandar Udara Ngurah Rai Bali akan menjadi 24,7juta penumpang dalam setahun. Kapasitas Bandara Sepinggan Balikpapan juga akan ditingkatkan hingga 15 juta penumpang, begitu pula Bandar Udara Juanda di Surabaya, total kapasitas terminal akan menjadi 14 juta penumpang dalam setahun. Ketiga proyek pengembangan bandara tersebut direncanakan akan siap dioperasionalkan tahun 2013. Addition to terminal capacity of Ngurah Rai Airport Bali will become 24.7 million passengers within a year. The capacity of Sepinggan Balikpapan Airport will be also enhanced to 15 million passengers. Likewise, Juanda Airport in Surabaya, total terminal capacity will turn into 14 million passengers within a year. The third airport development project planned will be ready for operation in 2013.
Kerja Sama dengan Incheon, GVK, dan SITA Cooperation with Incheon, GVK, and SITA Perusahaan telah menjalin kerja sama
internasional dalam pengembangan
pendapatan melalui penandatanganan Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Commercial Service Management. Dan juga penandatanganan Memorandum of Cooperation Advanced Passanger Solution for Intelligent Airport antara Angkasa Pura Airports dengan SITA The company has engaged an international cooperation in terms of revenue enhancement through Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement with Incheon International Airport Cooperation (IIAC) and Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airports and GVK India concerning Commercial Service Agreement. The signing on Memorandum of Cooperation Advanced Passenger Solution for Intelligent Airport between Angkasa Pura Aiports and SITA is also carried out.
Pembentukan Anak Perusahaan Subsidiary Establishment Perusahaan telah mendirikan empat anak perusahaan pada tanggal 6 Januari 2012 yang akan membantu perusahaan untuk meningkatkan Customer Satisfaction Index (CSI) dan pendapatan usaha non aeronautika. Keempat perusahaan itu adalah PT Angkasa Pura Hotels, PT Angkasa Pura Logistics, PT Angkasa Pura Property dan PT Angkasa Pura Supports. The company has established four subsidiaries on January 6, 2012 which will support the company in order to enhance Customer Satisfaction Index (CSI) and non-aeronautical revenue. The four subsidiaries are PT Angkasa Pura Hotels, PT Angkasa Pura Logistics, PT Angkasa Pura Property and PT Angkasa Pura Supports.
2011 Annual Report
9
FOKUS PADA TARGET UTAMA FOCUS ON MIND TARGET
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Social Responsibility of the Company Aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dalam tanggung jawab sosial perusahaan yang dikelola secara profesional menjadi penting. Tidak semata-mata mendapatkan keuntungan (profit), tetapi juga memberikan perhatian kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat (people) dan kelestarian lingkungan (planet). The economic, social and environmental aspect in the social responsibility of the company managed professionally is an essential issue. It is not merely to acquire profit however, it also gives an attention to the improvement of community welfare and environmental conservation.
Aspek Ekonomi The Economic Aspect
95.53% EFEKTIVITAS PENYALURAN DANA KEMITRAAN
Memaksimalkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar bandara yang diwujudkan melalui pembayaran pajak maupun retribusi sebesar Rp. 5.456 miliar, rekrutmen sumber daya manusia untuk pekerja di bandara dari masyarakat setempat, dan pembangunan infrastruktur serta penyaluran dana program kemitraan sebesar Rp. 25.106 miliar dengan daya serap 95,53%. In maximizing the economic empowerment for the community surrounding the airport is actualized through tax or retribution payment in the amount of Rp 5,456 billion, human resources recruitment for workers at the airport from local community and infrastructure development as well as partnership program fund distribution in the amount of Rp 25,106 billion under absorption of 95.53%. Tahun Year
Dana Tersedia Available Fund
DanaTersalurkan Distributed Fund
Persentasi Percentage
2011
26,281,874,753
25,106,733,498
95.53%
2010
30,657,050,927
29.256.850.603
95.43%
Aspek Sosial The Social Aspect Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi bandara secara berkesinambungan telah memberi kontribusi sosial berupa: pemberian bantuan kepada korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan masyarakat, bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum, serta bantuan sarana ibadah dan pelestarian alam. Efforts to improve the welfare of the community in the vicinity of the airport on an ongoing basis have contributed to the social form: To provide assistance to victims of natural disasters; assistance or education and training, help increase the public health, help the development of public infrastructure and facilities, as well as the assistance of worship and nature conservation.
Aspek Lingkungan The Environmental Aspect Pengembangan konsep bandar udara ramah lingkungan atau Green Airports melalui konsep Bandara Berwawasan Lingkungan (Eco Airports) di wilayah kerja Angkasa Pura Airports merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Dalam pengembangan bandara tersebut Angkasa Pura Airports selalu memperhatikan penghematan energi, pengendalian emisi Gas Rumah Kaca (GRK), pengelolaan limbah cair dan limbah padat, pemulihan ekosistem melalui kegiatan penanaman pohon 118.000 batang pohon dengan alokasi biaya mencapai Rp1,48 miliar selama tahun 2011. The concept development of eco-friendly airport or green airport through the so-called Eco Aiports in all Angkasa Pura Airports is a real care action to build environmental preservation. In developing the airports, Angkasa Pura Airports consistently pays attention to energy saving, greenhouse gas emissions control, liquid and solid wastes management, ecosystem recoveries by 118,000 trees plantation program amounting to Rp1, 48 billion for the year 2011.
10
Laporan Tahunan 2011
Tinjauan Menuju Airport City Review Towards Airport City Peningkatan ningkatan Jumlah Penumpang creasing in Passangers Quantity Increasing
Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth
6.5%
Perekonomian Indonesia tumbuh 6,5% mengalami pertumbuhan yang cukup baik di Asia Tenggara, dan salah satu dari tiga negara terbaik di kawasan Asia Pasifik setelah China dan India. Indonesian economy grows 6.5%, which is quite good in Southeast Asia, and is one of the best three countries in Asia Pacific after China and India.
2011 Annual Report
11
TINJAUAN MENUJU AIRPORT CITY REVIEW TO THE AIRPORT CITY
Geografi Geography Posisi geografis Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terluas di dunia (17.508 pulau, luas laut ± 4 juta km² dan panjang pantai ± 81.000 km²), menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan yang jarak tempuhnya beragam. The Indonesian geographic position as one of the largest archipelagic state in the world (17,508 islands, with extent of sea ± 4 million km² and shore length ± 81,000 km²) has made Indonesia as the archipelagic state with various distances.
Jumlah Pesawat Komersial Total Commercial Plane Idealnya Indonesia dengan jumlah penduduk yang ada memiliki jumlah pesawat sekitar 2000 armada dengan jumlah penumpang 500 juta per tahun, namun saat ini jumlah pesawat komersial di Indonesia baru 300 armada. Ideally, Indonesia with the existing population has plane about 2,000 fleets with total passengers 500 million per annum, however currently total commercial planes in Indonesia are just 300 fleets.
12
Laporan Tahunan 2011
TINJAUAN MENUJU AIRPORT CITY REVIEW TO THE AIRPORT CITY
Peningkatan Sumber Pendapatan Non-Aeronautika Increase in Non-Aeronautical Source of Income Pendapatan Non Aeronautika direncanakan dalam RJPP pada tahun 2013 sebesar 25%. Seiring dengan kerja keras yang dilakukan manajemen, realisasi pada tahun 2011 sudah mencapai 26,38%. Hingga akhir tahun 2020 nanti ditargetkan pendapatan non-aeronautika akan mencapai di atas 50% dari total Revenue. The Non-Aeronautical income planned in 2013 RUPP is 29%. In line with the hardworking of the management, the realization in 2011 has reached 26.39%. Up to the end of 2020 the target of non-aeronautical income will reach more than 50% of total income.
Bandara Baru di Lokasi Baru New Airport in New Location Pemindahan bandar udara dari Adisutjipto Yogyakarta ke Kulon Progo karena bandar udara itu sudah sangat padat. Bandara ini ditargetkan memiliki kapasitas 5-6 juta penumpang per tahun, dengan landasan pacu sepanjang 3.250 meter dan mampu menampung pesawat berbadan lebar. Pengembangan Bandara Baru Yogyakarta ini rencananya akan bekerja sama dengan investor asing, yaitu GVK India. The relocation of Adisutjipto Airport Yogyakarta is because that airport has already been too dense. It is targeted to possess the capacity of 5-6 million passengers per annum with runway along 3,250 meters and will be able to accommodate the widebody airplanes. The development of this New Airport of Yogyakarta will be planned to cooperate with the foreign investor namely GVK India.
2011 Annual Report
13
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT
Sekilas kinerja 2011 | Performance 2011 Selayang Pandang Angkasa Pura Airports | Angkasa Pura Airports At a Glance Pencapaian Tahun ini | Achievement of This Year Focus Pada Target Utama | Focus on Main Target Tinjauan Menuju Airports City | Review Towards The Airports City Daftar isi | Table of Content Jejak langkah | Milestone Peristiwa Penting | Event Highlights Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris | 5IF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST3FQPSU Laporan Dewan Direksi | 5IF#PBSEPG%JSFDUPST3FQPSU Pernyataan Tanggungjawab Atas Laporan Tahunan 2011 | Responsibility Annual Report 2011 Testimoni Pelanggan Utama |.BJO$VTUPNFST5FTUJNPOZ
2 3 5 9 11 14 18 20 23 30 40 46 48
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
51
Riwayat Perusahaan | History of Company Bidang Usaha | Line of Business Struktur Organisasi | Organization Structure Visi – Misi Baru | New Vision & Mission Strategi | Strategy Profil Dewan Komisaris | 5IF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST1SPöMF Profil Dewan Direksi | 5IF#PBSEPG%JSFDUPST1SPöMF Profil Pejabat 1 Tingkat Dibawah Direksi | Profile of Officer One Level Below the Board of Directors Sumber Daya Manusia | Human Resources Pencapaian Key Performance Indicators | The Achievment of Key Performance Indicators (KPI) Komposisi Pemegang saham | Composition of Shareholders Akuntan Perseroan | Corporate Accountant Konsultan Hukum & Notaris | Lawyers & Notaries Anak Perusahaan | Subsidiaries Perusahaan Afiliasi & Yayasan | Affiliated Companies & Foundation Penghargaan & Sertifikat | Awards & Certifications Kantor Cabang | Branch Offices
52 54 56 58 59 63 66 69 70 85 88 89 90 91 94 101 103
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMAN | MANAGEMANT DISCUSSION & ANALYSIS
105
Tinjauan Industri | Industrial Overview
106 106 107 109 110
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kebijakan Open Sky 2015 | Open Sky Policy is 2015 Tren Industri Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan | Trends of Airport Service Management Industry Perkembangan Lalu Lintas Pesawat, Penumpang & cargo | Development of Aircraft, Passengers & Cargo Traffic Dampak Perubahan Undang-Undang | Impact of Changing Laws Prospek Usaha Berbasis Konsep Reposisi & Restrukturisasi | Based Business Prospects Reposition & Restructuring Concept Sasaran, Starategi & Program | Goals, Strategies & Programs Program & Strategi Pemasaran | Marketing Program & Strategy
Tinjauan Operasi | Operational Overview 1. 2. 3.
14
Tinjauan Operasi per segmen | Operational Overview Per-segments Segmen Aeronautika | Aeronautical Segment Segmen non-Aeronautika | Non-Aeronautical Segment
Laporan Tahunan 2011
111 114 117 121 123 124 127
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT
Tinjauan Keuangan | Financial Overview 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Laporan Posisi Keuangan 2011 | Statements of Financial Position 2011 Laporan Laba / Rugi Komprehensif 2011 | Statement of Comprehensive Income 2011 Laporan Perubahan Ekuitas | Statement of Changes in Equity Laporan Perubahan Arus Kas | Statement of Changes in cash Flows Struktur Modal | Capital Structure Investasi | Investment Tingkat Kolektibilitas Piutang Usaha | Collectibility Level of Accounts Receivable Analisis Tentang Kemampuan Membayar Utang | Analysis of The Capacity to Repay Debts Kejadian Penting Setelah Laporan Keuangan | Important Events After The Date of Financial Statement Peristiwa Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Yang Berdampak Pada Kinerja & Risiko Perusahaan | Important Events After The Date of The Acountant Statement which Affect The Companies Performance And Risk Transaksi dengan pihak Afiliasi | Transaction With Affiliation Kebijakan Deviden | Dividend Policy Perubahan Akuntansi | Accounting Changes Penyajian Kembali Laporan Keuangan | Representation of Financial Statements
131 131 133 147 149 150 151 156 157 157 159 159 159 160 162
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
166
Pelaksanaan Tata Kelola Angkasa Pura Airports | The Implementation of Good Corporate Governance
167 168 169
1. 2. 3. 4. 5.
Sejarah dan Penerapan GCG Angkasa Pura Airports | The History and Implementation of GCG of Angkasa Pura Airports Perkembangan Penerapan GCG Angkasa Pura AIrports | The Development of APA GCG Application Capaian Penerapan GCG Angkasa Pura Airports Tahun 2006-2011 | Achievement of Angkasa Pura Airports GCG Implementation in 2006-2011 Pedoman Penerapan GCG | GCG Application Guidelines Asesmen Penerapan GCG | GCG Application Assesment
Struktur Tata Kelola | Governance Structure 1. 2.
3.
4. 5.
Rapat Umum Pemegang Saham | General Meeting of Shareholders Dewan Komisaris | Board of Commissioners a. Uraian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris | Description of Duties of The Board of Commissioner b. Komposisi BOC | Composition of the BOC c. Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Dewan Komisaris | Duties & Responssibilities of Each Member of The Board of Commisioners d. Rapat Dewan Komisaris | The #PBSEPG$PNNJTJPOFST.FFUJOH Direksi | Board of Directors a. Komposisi Direksi | Composition of The Board of Directors b. Pembagian Tugas Direksi | Distribution of Duties of The Board of Directors a. Direktur Utama | President Directors b. Direktur Keuangan | Finance Director c. Direktur Operasi dan Teknik | Operation and Technical Director d. Direktur Komersial dan pengembangan Usaha | Comercial and Bussines Development Director e. Direktur Personalia dan Umum | Human Resources and General Affair Director c. Rapat Direksi | .FFUJOHPG5IF#PBSEPG%JSFDUPST Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi | Remuneration Policy of The Board of Commissioners and The Board of Directors Komite Komite Yang Ada Dibawah BOC | Committees Under The BOC a. Profile Anggota Komite Audit | Profile of Member of The Audit Committee 1. Tugas Komite Audit | Duties of Audit Committee 2. Kewajiban Komite Audit | Obligations of Audit Committee 3. Kegiatan Komite Audit | Activities of The Audit Committee
2011 Annual Report
169 170 175 176 176 178 179 182 183 184 187 187 188 188 189 189 189 190 190 191 195 196 196 197 198
15
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT
6.
7.
8.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
b. Profil Anggota Komite Risiko Usaha & GCG | Profile of The Member of Business Risk & GCG Committee 1. Tugas Komite Risiko Usaha & GCG | Duties of Business Risk & GCG Committee 2. Kewajiban Komite Risiko Usaha & GCG | Obligations of The Business Risk & GCG Committee 3. Kegiatan Komite Risiko Usaha & GCG Tahun 2011 | Activity of The Business Risk & GCG Committee 2011 c. Profil Anggota Komite Nominasi & Remunerasi | Profile of the Member of The Nomination & Remurenation Committee 1. Fungsi & Tugas Pokok Komite Nominasi & Remunerasi | Functions & Duties of The Nomination & Remuneration Committee 2. Kewajiban Komite Nominasi & Remunerasi | Obligations of The Nominations & Remuneration Committee 3. Kegiatan Komite Nominasi & Remunerasi | Activities of The Nominations & Remuneration Committee Sekretaris Perusahaan | The Corporate Secretary a. Peranan Umum | General Role b. Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan | Functions and Duties of The Corporate Secretary c. Struktur Organisasi Perusahaan | Organization Structure of The Corporate Secretary d. Kegiatan Sekretaris Perusahaan | Activities of The Company Secretary e. Profil Sekretaris Perusahaan | Profile of The Corporate Secretary Satuan Pengawas Intern (SPI) | Intern Audit Unit (IAU) a. Tugas & Tanggung Jawab SPI | Duties & Responsbilities of The IAU b. Kualifikasi dan Kompetensi Auditor Internal SPI | Qualification & Competencies of The Internal Auditor c. Rencana Kerja dan Anggaran 2011 | Work Plan & Budget 2011 d. Komposisi dan Kondisi SDM SPI | HR & Conditions of IAU e. Realisasi Kegiatan 2011 | Activities Realization in 2011 f. Realisasi Anggaran | Realization of The Budget g. Profil Kepala Satuan Pengawas Internal | Profile The Head of Internal Audit Unit Komitmen Perusahaan Terhadap Perlindungan Konsumen | 5IF$PNQBOZT$PNNJUNFOUUP$POTVNFS1SPUFDUJPO 1. Pelayanan | Services 2. Profil & Keluhan Pelanggan | Customer & Profile Complains 3. Mekanisme Pengukuran | Measurement Mechanism 4. Customer Satisfaction Index | Customer Satisfaction Index 5. Operasi Lalu Lintas Penerbangan | Air Traffic Operation Tata Kelola Teknologi Informasi | Information Technology Management Perkara Penting Yang dihadapi Perusahaan | Important Cases Faced by The Company Media Penyebaran Informasi | Media Information Distribution Etika Perusahaan | 5IF$PNQBOZT$PEFPG$POEVDU Praktek GCG | GCG Practices Pengadaan Barang dan Jasa | Goods & Services Procurement Manajemen Risiko | Risk Management 1. Sistem Manajemen Risiko | Risk Managemant System 2. Pelaksanaan Manajeman Risiko | Implementation of Risk management 3. Identifikasi Risiko Perusahaan | 5IF$PNQBOZT3JTL*EFOUJöDBUJPO
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibiility 1. 2. 3.
Aspek Ekonomi | Economic Aspects Aspek Sosial | Social Aspects Aspek Lingkungan | Environmental Aspects
Laporan Keuangan | Financial Statement 279
16
Laporan Tahunan 2011
199 196 197 198 199 200 200 201 205 205 206 207 208 210 213 214 215 216 216 218 220 220 222 222 223 224 225 227 229 233 239 239 239 240 242 243 244 244 246 253 266 271
2011 Annual Report
17
Jejak Langkah Milestone 15 November 2006 | November 15, 2006 Peresmian Terminal Baru Bandara Internasional Juanda Surabaya oleh Presiden Republik Indonesia. Inauguration of Juanda New Airport, Surabaya by President of The Republic of Indonesia
28 Maret 2007 | March 28, 2007
06
20
Ngurah Rai Airport, Bali has been acknowledged by TSA (Transportation Security Administration) as the international airport fulfilling the security standard of United States of America.
20
Bandara Ngurah Rai Bali mendapat pengakuan dari TSA (Transportation Security Administration) sebagai bandar udara internasional yang memenuhi standar keamanan Amerika Serikat.
07
15 Mei 2007 | May 15, 2007 Program Konsultasi Publik dan Perbaikan Pelayanan Jasa Bandar Udara dilakukan oleh Angkasa Pura Airports dalam rangka meningkatkan kualitas layanan terhadap pengguna jasa dengan melakukan kegiatan pemantauan kondisi bandara, penyelenggaraan Bulan Pengaduan Pengguna Jasa, dan dialog publik dengan pengguna jasa. Kegiatan ini dilaksanakan di Bandara Juanda Surabaya (15 Mei 2007), Bandara Ngurah Rai Bali (22 Mei 2007), dan Bandara Sam Ratulangi Manado (25 Mei 2007). Public Consultation Program and Airport Service Improvement are conducted by Angkasa Pura Airport in the frame of improving the service quality for the service user by conducting the monitoring activity of airport condition, organizing the Service User Complaining Month and public dialogue with the service user. This activity was conducted at Juanda Airport, Surabaya (May 15, 2007), Ngurah Rai Airport, Bali (May 22, 2007) and Sam Ratulangi Airport, Manado (May 25, 2007).
13 November 2007 | November 13, 2007 Open House Air Traffic Management di Bandar Udara Juanda Surabaya dengan tujuan untuk lebih menjalin kedekatan dengan pengguna jasa. Pada kesempatan ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan “Safety Road Map“ penerbangan Indonesia. Air Traffic Management Open House at Juanda Airport, Surabaya is conducted with the purpose of making the closer relationship to the service users. In this occasion, Director General of Air Transportation submits the Safety Road Map of Indonesian aviation.
23 November 2007 | November 23, 2007 Pencabutan travel warning dari Transportation Security Administration (TSA), lembaga pengamanan transportasi Amerika Serikat. Travel ban revocation by TSA, transportation security institution of United States America.
18
Laporan Tahunan 2011
20 08
200 9 20 10
3 Desember 2007 | December 3, 2007 Bandara Ngurah Rai sebagai pintu gerbang Pulau Bali turut berpartisipasi mendukung pelaksanaan World Climate Change Conference melalui peningkatan keselamatan penerbangan dan keamanan bandara sesuai dengan standar internasional (TSA). Kegiatan ini berlangsung 3 - 14 Desember 2007 dan dihadiri lebih dari 10.000 peserta dari 144 negara. Ngurah Rai Airport as the gate of Bali Island participates in supporting the implementation of World Climate Conference through the improvement of flight safety and airport security according to the international standard (TSA). This activity took place on December 3-14, 2007 and attended by more than 10,000 participants from 144 countries.
26 Agustus 2008 | August 26, 2008 Peresmian underpass Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Inauguration of Adisutjipto Airport underpass, Yogyakarta.
26 September 2008 | September 26, 2008 Peresmian Bandara Baru Internasional Sultan Hasanuddin Makassar oleh Presiden RI. Inauguration of New Sultan Hasanuddin International Airport, Makassar by President of the Republic of Indonesia.
7 Maret 2009 | March 7, 2009 Peresmian Terminal Baru Bandar Udara Adisumarmo Solo. Inauguration of the New Airport Terminal Adisumarmo Solo.
20 Oktober 2011 | October 20, 2011 Peresmian Bandar Udara Internasional Lombok di Praya oleh Presiden RI Inauguration of Lombok International Airport in Praya by President of the Republic of Indonesia.
1 Desember 2011 | December 1, 2011 Groundbreaking Terminal 2 Bandar Udara Juanda Surabaya. Groundbreaking of Terminal 2 of Juanda Airport, Surabaya.
21 Desember 2011 | December 21, 2011 Pencanangan pembangunan jalan tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa dan underpass Simpang Dewa Ruci oleh Menteri Perhubungan RI.
4
20
15
Launching of construction of toll road of Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa and Simpang Dewa Ruci underpass by Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia.
012 2 2011
13 20
1 20
2015 2014
2 Juni 2009 | June 2, 2009 Peresmian pengoperasian Hasanuddin Makassar.
radar
di
Bandara
2013
Sultan
2012
Inauguration of radar operation at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar.
23 Juli 2009 | July 23, 2009 Pelantikan Komisaris Utama dan Direksi Baru Angkasa Pura Airports di Kementerian BUMN. Inauguration of New President Commissioner and Board of Directors of Angkasa Pura Airports of Ministry of StateOwned Enterprise.
15 Oktober 2009 | October 15, 2009 Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama Tahun 20102012 antara Angkasa Pura Airports (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I. Execution of Cooperation Agreement of 2010-2012 between Angkasa Pura Airport (Persero) and Angkasa Pura I Association and Labor Union of Angkasa Pura I.
2011 Pembangunan pondasi yang kuat
Road Map 2012 - 2015
2015 2014
2012 Perkuatan pilar-pilar bisnis Strengthening of business pillars
2013 Percepatan pertumbuhan bisnis Business growth acceleration
Optimalisasi potensi bisnis secara penuh Business potential full optimization
High Performing Organization High Performing Organization
2011 Annual Report
19
Peristiwa Penting Event Highlights
16 Februari 2011 | February 16, 2011 Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pengawas Keuangan Execution of MoU between Angkasa Pura Airport and Finance Supervisory Board.
13 Januari 2011 | January 13, 2011 Penandatanganan Kontrak Manajemen Direksi dengan Manajer dan penyerahan RKAP tahun 2011 di Bali Execution of Management Contract of Board of Directors and Manager and submission of RKAP of 2011 in Bali.
20 Februari 2011 | February 20, 2011 Peringatan HUT ke-47 Angkasa Pura Airports Celebration of 47th anniversary of Angkasa Pura Airport.
21 Januari 2011 | January 21, 2011 Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi sebagai sarana dalam rangka Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara Execution of MoU between Angkasa Pura Airport and Financial Audit Board regarding Development and Management of Information System as an instrument in the frame of State Finance Management and Responsibility Audit.
25 Februari 2011 | February 25, 2011 Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement antara Angkasa Pura Airports dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement between Angkasa Pura Airport and Incheon International Airport Corporation (IIAC).
28 Februari 2011 | February 28, 2011 25 Januari 2011 | January 25, 2011 Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura I dengan GVK India tentang Pembangunan Bandara Baru di Yogyakarta Execution of MoU between Angkasa Pura I and GVK India regarding New Airport Construction in Yogyakarta.
20
Laporan Tahunan 2011
Sosialisasi Perjanjian Kerjasama (PKB) Angkasa Pura Airports dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I tahun 2010-2012 Awareness raising on Cooperation Agreement of Angkasa Pura Airport and Angkasa Pura Airport Association and Labor Union of Angkasa Pura I of the year 2012-2012
14 April 2011 | April 14, 2011
10 Mei 2011 | May 10, 2011
Peresmian gate dan garbarata Bandara Pattimura, Ambon
Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Pelayanan & Komersial Manajemen
Inauguration of gate and bridge of Pattimura Airport, Ambon.
Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airport and GVK India regarding Management Service and Commercial.
11 Mei 2011 | May 11, 2011 Kesepakatan bersama Kerjasama Penyusunan Kajian Perencanaan Pengembangan Bandara Baru di wilayah Provinsi DIY Joint Covenant on Cooperation on Preparation of Study on New Airport Planning and Development in territory of Special Province of Yogyakarta.
26 April 2011 | April 26, 2011 Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan SITA Information Networking Computing Indonesia Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airport and SITA Information Networking Computing Indonesia.
22 Juni 2011 | June 22, 2011 Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT Bank Mandiri (Persero) tentang Peningkatan Pelayanan dan Kemudahan Transaksi Perbankan
27 April 2011 | April 27, 2011 Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT Merukh Ama Coal tentang Pemanfaatan Bandara Internasional Selaparang
Letter of Intent between Angkasa Pura Airport and PT Bank Mandiri (Persero) regarding Improvement of Service and Banking Transaction Easiness.
Execution of Letter of Intent between Angkasa Pura Airport and PT Merukh Ama Coal regarding Utilization of Selaparang International Airport.
2011 Annual Report
21
PERISTIWA PENTING EVENT HIGHLIGHTS
23Juni 2011 | June 23, 2011 MoU for Formule 1 Hotels Development antara Angkasa Pura Airports dengan PT AAPC Indonesia MoU for Formula 1 Hotels Development between Angkasa Pura Airport and PT AAPC Indonesia.
30 Juni 2011 | June 30, 2011 Penghargaan Indonesian Human Capital Study Award 2011 untuk kategori Best CEO for Commitment.
26 September 2011 | September 26, 2011 Penganugerahan Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Bandar Udara Internasional/Nasional 2011 Sapta Pesona award for clean public lavatory at International/ national Airport 2011
1 Desember 2011 | Desember 1, 2011 Penyerahan Penghargaan CEO BUMN Inovatif Delivery of Innovative State-Owned Enterprise CEO award.
Indonesian Human Capital Study Award 2011 for Best CEO for Commitment.
22
21Juli 2011 | July 21, 2011
7 Desember 2011 | December 7, 2011
Penanganan Gawat Darurat (PGD) di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta
Penyerahan Penghargaan Bandara Award 2011
Emergency handling at Adisutjipto Airport, Yogyakarta.
Bandara Award 2011 delivery.
Laporan Tahunan 2011
2011 201 2 20 01 0 11 Annual A Annu nnu n nn nual nu nual al Report Rep Re Rep ep o ort or rt rt
23 2 3
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Laporan Posisi Keuangan Komparatif
Statements of Comparative Financial Position
Dalam juta rupiah
In million rupiah
TAHUN | YEAR URAIAN
DESCRIPTION 2011
2010
2009
2008
2007
Aset
Assets
Aset Lancar
Current Assets
Kas Dan Setara Kas
2.696.266
2.262.232
1.820.551
1.763.041
1.203.576
Deposito Berjangka
2.629.305
2.167.889
1.560.900
1.595.900
1.033.297
Cash And Cash Equivalents Time deposits
Investasi Pada Efek
227.087
53.203
25.110
59.210
71.250
Investments on Stock
Piutang Usaha
127.327
156.748
250.843
251.243
197.648
Account Receivables
Piutang Lain - Lain
7.499
10.427
21.244
18.560
14.859
Other Receivables
Persediaan
8.980
8.106
9.431
7.578
6.986
Inventory
10.761
43.257
36.743
931
1.459
Advance and Prepaid Expenses
Pendapatan Yang Harus Diterima
137.120
119.857
108.169
115.551
103.680
Accrued Income
Pajak Dibayar Dimuka
252.124
251.980
276.672
250.899
223.202
Prepaid tax
Jumlah Aset Lancar
3.467.165
2.905.811
2.548.762
2.467.055
1.822.659
Total Current Assets
93.368
152.269
91.465
-
-
Long Term Receivables Long Term Investment
Uang Muka Dan Biaya Dibayar Dimuka
Aset Tidak Lancar Piutang Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang Aset Tetap Aset Dalam Penyelesaian Beban Ditangguhkan Aset Tidak Produktif Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
Non Current Assets
393.327
346.322
358.712
395.568
519.371
5.946.385
4.856.408
4.848.831
4.772.322
4.455.419
Fixed Assets
183.272
842.913
678.231
353.702
542.248
Assets in Settlement
1.674
3.195
5.941
75.892
32.864
Deferred Cost
50.938
90.469
90.396
93.065
103.625
Non Productive Assets
6.668.964
6.291.575
6.073.576
5.690.548
5.653.528
Total Non Current Assets
10.136.129
9.197.386
8.622.338
8.157.603
7.476.187
Total Assets
Liabilitas Dan Ekuitas
Liabilities And Equity
Liabilitas Jangka Pendek
Short Term Liabilities
Beban Yang Masih Harus Dibayar
244.978
182.500
147.233
129.217
92.901
Outstanding Cost
Utang Pembelian Aset Tetap & Persediaan
180.062
187.154
155.472
118.516
99.495
Purchasing Fund for Fixed Assets & Inventory
33.095
26.971
22.219
22.643
23.585
Advance Income
-
-
-
3.525
7.310
Liability of Post Employment Benefit
Pendapatan Yang Diterima Dimuka Liabilitas Manfaat Pasca Kerja Utang Pajak
73.753
43.567
35.787
43.558
29.467
Tax Payble
172.370
142.469
140.901
136.795
98.037
Other Current Liabilities
704.257
582.661
501.612
454.255
350.795
Total Short Term Liabilities
14.918
12.861
10.613
8.960
7.213
Collateral Debt
106
252
606
5.241
11.039
Other Long Term Debt
Utang Imbalan Pasca Kerja
481.524
387.524
299. 816
-
-
Post Employment Fee Debt
Liabilitas Pajak Tangguhan
25.092
77.158
100.212
156.442
125.033
Deferred Tax Liability
521.640
477.795
411.246
170.643
143.285
Total Long Term Liability
Modal Saham
1.800.000
1.800.000
1.800.000
1.800.000
1.800.000
Share Capital
Penyertaan Modal Pemerintah Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (Bpybds) Laba Yang Belum Direalisasi Atas Efek
1.388.244
-
-
-
-
3.393.091
4.538.815
4.308.830
4.308.830
4.202.050
5.019
3.441
580
1.116
942
Government Capital Placement Profit on Stock not realized Profit on Stock not realized Profit on Stock not realized
1.779.651
1.416.741
1.276.734
894.104
652.152
Reserve
544.227
377.933
323.336
528.655
326.963
Current Yera Profit
8.910.232
8.136.930
7.709.480
7.532.705
6.982.107
Total Equity
10.136.129
9.197.386
8.622.338
8.157.603
7.476.187
Total Liability and Equity
Utang Lancar Lain-Lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang Utang Jaminan Utang Jangka Panjang Lain-Lain
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Long term Liability
Ekuitas
Equity
Saldo Laba:
Profit Balance:
Cadangan Laba Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas
24
Laporan Tahunan 2011
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Statements of Comprehensive Income
Laporan Laba / (Rugi) Komprehensif Dalam juta rupiah URAIAN
In million rupiah 2011
2010*
2009*
2008
2007
DESCRIPTION
Pendapatan Aero Air Traffic Services (ATS) PJP
Aero Air Traffic Services Revenue (Ats) A. PJP
- Domestik
37.364
32.934
28.186
30.511
24.808
- Domestic
- Internasional
90.622
79.573
96.718
89.433
69.900
- International
- Overflying Jumlah Pendapatan Aero Ats
310.438
301.504
323.227
341.624
301.204
- Overflying
438.425
414.011
448.131
461.568
395.912
Total ATS Income of Aero
Pendapatan Aero Non Ats
Non ATS Income of Aero
PJPU
PJPU
- Domestik
112.914
87.174
73.847
69.415
66.680
- Domestic
- Internasional
160.479
145.722
149.398
135.354
108.809
- International
273.392
232.896
223.245
204.769
175.489
Number 1
Jumlah 1 2. PJP2U
PJP2U
- Domestik
697.268
475.425
386.784
333.151
318.677
- Domestic
- Internasional
529.880
481.563
427.479
376.112
256.090
- International
1.227.148
956.988
814.263
709.263
574.767
Number 2
- Domestik
18.465
15.961
15.548
11.026
8.928
- Domestic
- Internasional
31.665
30.642
34.096
28.610
23.228
- International
50.131
46.602
49.644
39.636
32.156
36.222
30.475
26.204
19.411
16.494
- Domestic - International
Jumlah 2 3. Aviobridge
Aviobridge
4. Counter - Domestik - Internasional
Counter 18.955
17.400
17.632
14.537
11.608
55.177
47.875
43.836
33.948
28.102
1.605.847
1.284.361
1.130.988
987.616
810.514
Total Non ATS Income of Aero
621.930
535.761
476.134
412.222
342.972
Non Aero Income
-
-
-
-
-
2.666.202
2.234.133
2.055.253
1.861.407
1.549.398
Total Operating Income
-
-
-
-
-
Operating Cost
Pegawai
904.411
674.299
714.737
467.738
386.556
Employee
Pemeliharaan
159.960
137.919
110.207
98.570
91.367
Maintenance Supply & Equipment
Jumlah Pendapatan Aero Non Ats Pendapatan Non Aero Jumlah Pendapatan Operasi Beban Operasi
Suplai & Perlengkapan
33.244
30.204
24.962
28.533
24.869
Utilitas
209.393
179.345
164.095
143.116
131.871
Utility
Umum
423.298
354.910
396.991
363.865
312.093
General
Penyusutan Aset Tetap
400.549
373.270
345.924
319.950
315.593
Fixed Assets Depreciation
60.027
32.992
12.881
27.636
35.017
Doubted Receivable Appropriation
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Amortisasi Jumlah Biaya Operasi Laba/(Rugi) Operasi
1.657
1.848
8.835
11.150
8.390
Amortization
2.192.538
1.784.787
1.778.631
1.460.558
1.305.757
Total Operating Costs
-
-
-
-
-
473.664
449.346
276.622
400.849
243.641
-
-
-
-
-
Operating Profit/(Loss)
Pendapatan Lain-Lain
304.660
239.702
405.306
436.762
229.794
Biaya Lain-Lain
121.971
217.053
233.725
175.279
84.664
Other Costs
Laba/(Rugi) Non Operasi
182.689
22.648
171.581
261.483
145.130
Non Operations Profit / (Loss)
-
-
-
-
-
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak
656.353
471.994
448.203
662.332
388.771
Profit / (Loss) Before Tax
112.126
94.062
124.867
133.677
61.809
Tax Expenses
-
-
-
-
-
544.227
377.933
323.336
528.655
326.963
Current Year Profit
-
-
-
-
-
Other Comprehensive Income
1.577
2.861
-
-
-
Biaya Pajak Laba Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain Aset Keuangan Yang Tersedia Untuk Dijual Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
545.804
380.794
323.336
528.655
326.963
Other Income
Financial Assets Available For Sale Current Year Comprehensive Income
2011 Annual Report
25
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Realisasi pendapatan 5 tahun terakhir
Realization of 5 last year’s operating income
Dalam juta rupiah
In million rupiah
URAIAN
2011
2010
2009
2008
2007
DESCRIPTION
Pendapatan Operasional
Operating Income
Pendapatan Aeronautika
1.989.095
1.650.498
1.535.284
1.415.236
1.178.324
Aeronautical Revenue
677.107
583.636
519.970
446.170
371.074
Non-Aeronautical Revenue
2.666.202
2.234.134
2.055.254
1.861.406
1.549.398
Number of Operating Income
304.660
239.701
405.305
436.762
229.794
Non operating income
2.970.862
2.473.835
2.460.559
2.298.168
1.779.192
Toal Revenue
Pendapatan Non Aeronautika Pendapatan Operasional Pendapatan Non Operasional Total Pendapatan
Realisasi pendapatan Operasional 5 tahun terakhir
Realisasi pendapatan non Operasional 5 tahun terakhir
Realisasi total pendapatan 5 tahun terakhir
3FBMJ[BUJPOPGMBTUZFBST non operating income
3FBMJ[BUJPOPGMBTUZFBST non operating income
Realization of total 5 lasts year operating income
2.666
436.7
2.234 1.861
2.055
2.970 405.3 2.298
2,055
304.6
1,861
1.549
229.7
1.779
239.7
2007 2008 2009 2010 2011
2007 2008 2009 2010 2011
2.460 2.473
2007 2008 2009 2010 2011
Beban Perusahaan 5 tahun terakhir
5 last year company expenses
Dalam juta rupiah
In million rupiah
URAIAN
2011
2010
2009
2008
2007
Pegawai
904.411
674.299
Pemeliharaan
159.960
DESCRIPTION
714.737
467.738
386.556
Employee
137.919
110.207
98.570
91.367
Maintenance
33.244
30.204
24.962
28.533
24.869
Stationery and Office Purposes
Utilitas
209.393
179.345
164.095
131.871
Utility
Umum
423.298
354.910
396.991
363.865
312.093
General
Penyusutan Aset Tetap
400.549
373.270
345.924
319.950
315.593
Fixed Assets Depreciation
35.017
Appropriation of Loss of Value Decrease
Beban Operasional
Operating Cost
Alat Tulis dan Keperluan Kantor
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Amortisasi Jumlah Beban Operasional Beban Non Operasional Total Beban
60.027
32.992
143,116
12.881
27.636
1.657
1.848
8.835
11.150
8.390
Amortization
2.192.538
1.784.787
1.778.631
1.460.558
1.305.757
Number of Operating Expenses
121.971
217.053
233.725
175.279
84.664
Non Operating Expenses
2.314.510
2.001.841
2.012.356
1.635.837
1.390.421
Total Expenses
Beban Operasional Perusahaan 5 tahun terakhir
Beban Non Operasional Perusahaan 5 tahun terakhir
Total Beban Perusahaan 5 tahun terakhir
5 last years operating cost of Company
5 last years non operating cost of Company
Total 5 last years operating cost of Company
2.192
1.305
1.460
2.314
1.748 1.778
2.001 233.7
217
1.635
2.012
1.390
175.2 121.9 84.6
2007 2008 2009 2010 2011
26
Laporan Tahunan 2011
2007 2008 2009 2010 2011
2007 2008 2009 2010 2011
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Laporan Arus Kas 5 Tahun Terakhir
Statement of 5 Last Years Cash Flows
Dalam juta rupiah
In million rupiah
URAIAN
2011
2010
2009
2008
2007
DESCRIPTION
Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Operasi
1,099,416
843,811
616,330
679,297
467,931
Cash flow from (for) Operating Activity
Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi
(521,328)
(216,664)
(376,553)
(32,420)
(175,344)
Cash flow from (for) Investment Activity
Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Pendanaan
(140,549)
(185,465)
(182,268)
(87,411)
(83,545)
Cash flow from (for) Funding Activity
437,540
441,681
57,510
559,466
209,042
Net Increase of Cash & Equivalent Cash
Kenaikan Bersih Kas & Setara Kas Pengaruh Selisih Kurs kas dan Setara kas
(3,506)
Effect of Foreign Currency Cash and cash equivalents
Kas & Setara Kas pada awal periode
2,262,232
1,820,551
1,763,041
1,203,576
994,533
Cash & Equivalent Cash in initial period
Kas & Setara Kas pada akhir periode
2,696,266
2.262.232
1,820,551
1,763,041
1,203,576
Cash & Equivalent Cash in end period
Arus Kas | Cash Flow Millions
2007
2008
2009
2010
2011
800 616
600 400
Aktivitas Operasi
200
Aktivitas Investasi
0
0
1 0
1 0
-200
-182
-400
-377
1 0 -1
Aktivitas Pendanaan
-600
Laporan Perubahan Ekuitas
Statements of Changes in Equity
Perubahan Ekuitas Komparatif 5 Tahun
Comparative Equity Change of 5 year
dalam jutaan rupiah KETERANGAN
in million rupiah 2011
2010
2009
2008
2007
8.136.930
7.709.480
7.532.705
6.982.106
4.535.864
Balance as per initial period
Laba bersih tahun berjalan
544.227
377.933
539.204
528.655
326.963
Current year net profit
Dividen
155.300
161.761
130.380
81.741
71.435
dividend
2.979
Tantiem
8.572
PUKK / PKBL
Saldo per awal periode
Tantiem PUKK/PKBL
17.749
21.568
15.646
Cadangan
-
Penyertaan Modal Pemerintah
1.388.244
229.985
BPYBDS
1.145.724
2.861
Laba pemilikan efek yg belum Koreksi saldo laba tahun lalu Saldo per akhir periode
3.270
535
158.025
215.867 8.136.930
Reserve Government Capital Placement
1.577
8.910.231
DESCRIPTION
7.709.480
106.780
2.203.684
BPYBDS
174
1.418
Stock ownership profit not yet Last year profit balance correction
7.532.705
6.982.106
Balance as per end period
2011 Annual Report
27
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Rasio Keuangan Selama 5 Tahun Terakhir
Financial Ratios Over 5 Years
Dalam juta rupiah
In million rupiah
RASIO-RASIO KEUANGAN
2011
2010
2009
2008
FINANCIAL RATIO
2007
RENTABILITAS / RENTABILITY Laba Sebelum Pajak / Pendapatan
Laba Terhadap Aset Rasio Operasi
24.62%
21.13%
32.31%
35.58%
25.09%
Profit Before Tax / Revenue
6.48%
5.13%
7.70%
8.12%
5.20%
Profit Before Tax/Total Assets
82.23%
79.84%
76.04%
78.47%
84.28%
Operating Expences/Revenue
LIKUIDITAS / LIQUIDITY Rasio Lancar
492.31%
498.71%
508.11%
543.10%
519.58%
Assets/Liabilities
Rasio Kas
415.10%
397.39%
367.95%
401.15%
363.41%
Cash Ratio
Rasio Hutang Terhadap Aset
12.09%
11.53%
8.08%
5.93%
6.61%
Liabilities/Assets
Rasio Hutang Terhadap Modal
13.76%
13.06%
8.79%
6.43%
7.10%
Liabilities/Equity
Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap
20.62%
21.84%
14.37%
13.09%
11.09%
Liabilities/Fixed Assets
SOLVABILITAS / SOLVABILITY
Rentabilitas
Likuiditas
90,00%
600,00%
80,00% 500,00%
70,00% 60,00%
400,00%
50,00%
Rasio Laba Operasi
40,00%
Laba Terhadap Aset
30,00%
Rasio Operasi
300,00%
Rasio Lancar Rasio Kas
200,00%
20,00% 100,00% 10,00% 0,00%
0,00%
2007
2008
2009
2010
2011
2007
Solvabilitas 25,00%
20,00%
Rasio Hutang Terhadap Aset
15,00%
Rasio Hutang Terhadap Modal
10,00%
Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap
5,00%
0,00%
2007
28
2008
2009
Laporan Tahunan 2011
2010
2011
2008
2009
2010
2011
Simply the Best to Lead the Competitiveness H a n y a y a n g Te r b a i k a k a n M e m e n a n g k a n K o m p e t i s i
More efficient and measurable financial system is required in order to make airport operations capable to compete with others, and give high value added to the stakeholders.
Perlunya Sistem Keuangan yang Lebih Efisien dan Terukur di Segala Lini, Sehingga Operasi Bandara akan Mampu Bersaing serta Memberikan Nilai Tambah yang Tinggi Kepada Para Stakeholder 2011 Annual Report
29
30
Laporan Tahunan 2011
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners’ Report
Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran direksi Angkasa Pura Airports yang telah membentuk kinerja Perusahaan berjalan pada jalur yang
PENGHARGAAN
tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura Airports meraih lima penghargaan bergengsi.
Board of Commissioners gives the highest appreciation to all members of board of directors of Angkasa Pura Airports who have made the Company performance in its right track. It is proven that in 2011, it grabbed five prestigious awards.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Praise be to the One Supreme God that Angkasa Pura
bahwa Angkasa Pura Airports telah mengalami peningkatan
Airports has improved its performance as reflected in this
kinerjanya sebagaimana tercermin dalam laporan ini.
report.
Laporan Keuangan Perseroan pada tahun 2011 ini, kinerja
In this 2011, Company Financial Statement, the financial
keuangan telah membukukan total laba setelah pajak sebesar
performance booked total profit after tax by Rp 545,804
Rp 545.804 miliar tumbuh Rp 165.010 miliar atau 43,33%
billion, growing Rp 165,010 billion or 43.33% from 2010 by Rp
dari tahun 2010 sebesar Rp 380.794 miliar. Pendapatan
380,794 billion. The operating income in 2011 has reached
operasional pada tahun 2011 telah tercapai sebesar Rp 2,66
Rp 2.66 trillion, growing 19.34% from 2010 operational
triliun tumbuh 19,34% dari pendapatan operasional tahun
income namely Rp 2.23 trillion. Whereas the operating cost
2010 yaitu Rp 2,23 triliun. Sedangkan beban operasional
was Rp 2.19 trillion, increasing 22.84% of 2010 operating cost
adalah sebesar Rp 2,19 triliun, naik 22,84% dari beban
namely Rp 1.78 trillion.
operasional tahun 2010 yaitu sebesar Rp 1,78 triliun. Laba operasional tahun 2011 ini adalah sebesar Rp 473,66
The operating profit in 2011 was Rp 473.66 billion, increasing
miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan
compared to that of 2010 by Rp 24.32 billion or 5.41%.
realisasi tahun 2010 sebesar Rp. 24,32 miliar atau 5,41%. The internal factor during 2011 affects the company Faktor internal yang selama tahun 2011 mempengaruhi
performance in general among others the construction of
kinerja perseroan secara umum antara lain pembangunan
Ngurah Rai Airport, Bali and Sepinggan Airport, Balikpapan.
Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Sepinggan Balikpapan.
2011 Annual Report
31
LAPORAN DEWAN KOMISARIS 5)�"3%0'$0..*44*0/&343&1035
Semua capaian yang diperoleh pada tahun 2011 ini merupakan
All achievements in 2011 were the very valuable capital
modal yang sangat berharga untuk memacu seluruh karyawan
to trigger all employees and management in improving
dan manajemen dalam meningkatkan kinerja dan kapasitas
the performance and capacity as well as capability of all
serta kapabilitas seluruh sumber daya Angkasa Pura Airports
resources of Angkasa Pura Airport so that in the following
sehingga diharapkan pada tahun-tahun mendatang bisa
years it will make the better success.
meraih keberhasilan yang lebih baik lagi.
32
Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-
Board of Commissioner gives the highest appreciation
tingginya kepada manajemen Angkasa Pura Airports yang
to the management of Angkasa Pura Airport who has
telah mendukung diterapkannya pengendalian kinerja
supported the application of Key Performance Indicator
berbasis Key Performance Indicators (KPI). Sesuai tugas
based performance control. In accordance with the tasks
dan fungsi Dewan Komisaris, dalam rangka pengawasan
and function of the Board of Commissioners, in the frame
dan pengendalian internal, selama tahun 2011, beberapa
of internal supervision and control, during 2011, some
hal sudah dilakukan seperti melakukan pertemuan rutin
matters have been conducted such as holding the regular
mingguan, memberikan masukan dan tanggapan terhadap
weekly meeting, giving the input and response to the 2010
Laporan Manajemen Tahun 2010, memberikan pendapat
Management Report, giving opinion and suggestion as
dan saran serta rekomendasi atas usulan Direksi untuk
well as recommendation on the proposal of the Board of
rencana kerjasama pengelolaan aset dengan pihak ketiga,
Directors to plan the cooperation on assets management
memberikan saran kepada Direksi mengenai permasalahan
with the third party, giving the suggestion to the Board of
yang terkait dengan SDM, meminta Direksi membuat
Directors on the matters relating to HR, asking the Board of
feasibility study, misalnya dalam rencana pembangunan
Directors to prepare the feasibility study for example in the
beberapa bandara, memberikan arahan kepada Direksi
plan of construction of some airports, giving the direction to
agar terus melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas
the Board of Directors to continuously evaluate in order to
pelayanan dan operasional bandara, meminta Direksi agar
improve the service quality and airport operational, asking
meningkatkan daya serap investasi dan melakukan evaluasi/
the Board of Director to improve the investment absorption
penyempurnaan atas sistim pengadaan barang dan jasa serta
power and evaluating/improving the goods and service
telah memberikan persetujuannya untuk pengembangan
procurement system as well as giving the approval for the
teknologi informasi (ERP) guna meningkatkan kinerja
information technology development (ERP) to improve the
perusahaan, dan melakukan kunjungan kerja ke beberapa
DPNQBOZT QFSGPSNBODF BOE DPOEVDUJOH UIF XPSL WJTJU UP
bandara untuk melihat kesiapan fasilitas, pelaksanaan
some airports to know the readiness of the facility, service
pelayanan dan operasional bandara.
procurement and airport operational.
Dewan Komisaris juga telah meminta perhatian Direksi
Board of Commissioners has also asked the attention of
terhadap beberapa hal seperti:
the Board of Directors to some matters such as:
Manajemen, Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Management, Organization and Human Resources
Dalam membangun pola manajemen yang berorientasi
In constructing the measurable result oriented management
pada hasil yang dapat diukur sesuai Key Performance
patterns according to Key Performance Indicator already
Indicators yang telah ditetapkan. Dalam upaya meningkatkan
stipulated. In an effort to improve HR capability and
kapabilitas dan kompetensi SDM, perlu segera dibangun,
competence, it is necessary to construct, straighten and
dibenahi
dan dipelihara sistem database kepegawaian;,
maintain the employees affairs database system, work system
sistem dan prosedur kerja, pola karier yang mendorong
BOE QSPDFEVSF DBSSJFS QBUUFSO FOIBODJOH UIF FNQMPZFFT
motivasi karyawan untuk bekerja; sistem kepangkatan dan
motivation to work, rank system, and fair & transparent
Laporan Tahunan 2011
LAPORAN DEWAN KOMISARIS 5)�"3%0'$0..*44*0/&343&1035
remunerasi yang fair dan transparan; sistem dan mekanisme
remuneration; education, training system and mechanism
pendidikan dan latihan yang menunjang dan memacu
supporting, and triggering HR technical and managerial
kemampuan teknis dan manajerial SDM sehingga tercipta
abilities in order to create more conducive work climate.
iklim kerja yang semakin kondusif. Daya Serap Investasi dan Likuiditas Keuangan Perusahaan
Investment Absorption Power and Financial Liquidity of the Company
Likuiditas perusahaan dalam bentuk kas dan setara kas pada
The company liquidity in terms of cash and equivalent
akhir periode tahun 2011 berjumlah Rp 2,70 triliun atau
cash at the end period of 2011 was Rp 2.70 trillion or
meningkat sebesar Rp 434,03 miliar dibandingkan dengan
increasing Rp 434.03 billion compared to that of initial
awal periode sebesar Rp 2,26 triliun. Sementara daya serap
period Rp 2.26 trillion. Whereas the investment absorption
investasi secara fisik adalah 22,85% terhadap program
physically was 22.85% to the program already tendered,
yang telah dilelangkan, daya serap secara program sebesar
the programmedly absorption power was 81.92% and
81,92%, dan daya serap secara kontrak sebesar 84,14%.
contractually 84.14%.
Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk memberikan
The Board of Commissioners has asked the Board of Directors
perhatian meningkatkan daya serap investasi melalui
to pay the attention to the improvement of investment
langkah-langkah perencanaan yang lebih baik agar pada
absorption power through the better planning measures
saatnya tidak berdampak negatif pada tingkat pelayanan,
that at the time it will not result in negative impact to the
kenyamanan, keselamatan dan keamanan bagi pengguna
service level, convenience, safety and security of the airport
jasa kebandarudaraan.
affairs service users.
Kehandalan
Instrumen
Navigasi
dan
Infrastruktur
Reliability of Navigation Instrument and Airport Affairs
Kebandarudaraan serta Pengembangan Sistim Informasi
Infrastructure as well as Management Information System
Manajemen
Development
Kepada Direksi diminta untuk memastikan kehandalan
The Board of Directors is asked to ensure the operational
operasional semua instrumen navigasi dan instrumen
reliability of all navigational instruments and airport affairs
kebandarudaraan yang dapat menjamin keamanan dan
instruments that can guarantee the flight and passengers
keselamatan penerbangan dan penumpang dengan kualitas
security and safety with the good quality using the up
yang baik dengan menggunakan instrumen berteknologi
to dated technology instrument fulfilling the operational
mutakhir yang memenuhi standard operasional yang
standard stipulated by the authorities.
ditetapkan oleh pihak-pihak otoritas. Prospek Usaha Perusahaan yang disusun oleh Direksi
Company’s Business Prospects Prepared By the Board of Directors
Dewan Komisaris menyadari bahwa dengan meningkatnya
The Board of Commissioners realizes that by the service
pelayanan kepada masyarakat diharapkan citra bandara
improvement to the community it is expected that the
sebagai pintu gerbang negara atau wilayah selain pelabuhan
image of the airport as the gate of a country or territory
akan meningkat citranya.
besides harbors will be improved.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa
To improve the service to the airport affairs service users
kebandarudaraan dan meningkatkan pendapatan di masa
and increase the future income, the Board of Commissioners
2011 Annual Report
33
LAPORAN DEWAN KOMISARIS 5)�"3%0'$0..*44*0/&343&1035
mendatang, Dewan Komisaris mendukung dilakukannya
supports the Business Restructuring comprising 4 (four)
Restrukturisasi Bisnis yang meliputi 4 (empat) sasaran
strategic targets namely Service Excellence, Revenue
strategis yaitu Service Excellence, Revenue Enhancement,
Enhancement,
Organisasi Bertaraf Internasional, dan Memberikan kontribusi
Providing Positive contribution to the environment.
International
Scale
Organization
and
positif kepada lingkungan. Dewan Komisaris juga mendukung kerjasama internasional
Board of Commissioners also supports the international
yang dilakukan Angkasa Pura Airports dengan Incheon
cooperation made by Angkasa Pura Airports and incheon
International
bidang
International Airport Corporation in airport affairs as well as
kebandarudaraan, serta kerjasama dengan GVK India berupa
Airport
Corporation
dalam
cooperation with GVK India in terms of cooperation taxes in
penjajakan kerjasama dalam bidang pengelolaan area
commercial area management.
komersial. Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai,
Development of Ngurah Rai International Airport,
Sepinggan Balikpapan, dan Rencana Pengembangan
Sepinggan Balikpapan Airport and Other Airports
Bandara-Bandara lainnya
Development Plan
Selama tahun 2011, perusahaan sedang dalam proses
During 2011, the company was processing the new airport
menyelesaikan pembangunan bandara baru di Bali dan
construction completion in Bali and Balikpapan, as well as
Balikpapan, serta rencana pembangunan bandara seperti
the airport construction plan such as Juanda, Surabaya,
Juanda - Surabaya, Adisutjipto-Jogjakarta dan Ahmad Yani-
Adisutjipto, Yogyakarta and Ahmad Yani, Semarang.
Semarang. Pengelolaan Bandara Pasca Undang-Undang Nomor 1
Airport Management After Law Number 1 of 2009
Tahun 2009 tentang Penerbangan
regarding Flight
Setelah
1
After the enforcement of Law Number 1 of 2009 regarding
Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka pengelolaan
diberlakukannya
Flight, the airport affairs management in Indonesia will be
kebandarudaraan di Indonesia akan terbuka bagi badan
opened for the Indonesian legal entity other than State-
hukum Indonesia selain BUMN.
Owned Enterprise.
Dengan kemungkinan di atas, maka kepada Direksi telah
With the above possibility, the Board of Directors has
diminta untuk secara seksama membuat business plan baru
been asked to carefully prepare the new business plan
dengan mengoptimalkan produktivitas dan pemanfaatan
by optimizing the productivity and utilization of assets
dari aset-aset yang dimiliki perseroan saat ini sehingga
possessed by the company now so that the existence of
eksistensi Angkasa Pura Airports sebagai pengelola bandara
Angkasa Pura Airport as the airport management in the
di tanah air tetap terjaga.
country will still be maintained.
Peningkatan Pengendalian Internal dan Good Corporate
Improvement of Internal Control and Good Corporate
Governance
Governance
Penerapan
34
prinsip-prinsip
Undang-Undang
dimulai
The application of GCG principles already started from some
sejak beberapa waktu lalu perlu terus dikembangkan
time ago should be continuously developed to obtain the
implementasinya agar diperoleh manfaat yang kongkrit
concrete benefit while the company internal control is
sedangkan Pengendalian Internal perusahaan bertujuan
aimed at obtaining the certainty on the financial statement
Laporan Tahunan 2011
GCG
yang
Nomor
telah
LAPORAN DEWAN KOMISARIS 5)�"3%0'$0..*44*0/&343&1035
untuk mendapatkan keyakinan mengenai keandalan laporan
reliability, operational effectiveness and efficiency as well as
keuangan, keefektifan dan efisiensi operasi serta kepatuhan
compliance with the prevailing law and regulation.
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaan pengendalian internal ini, Dewan
In implementing this internal control, the Board of Directors
Komisaris telah melakukan evaluasi secara periodik, terus
has made the periodical evaluation, continuously and
menerus dan berkesinambungan dengan fokus perhatian
sustainably with the focal point on the five COSO based
kepada lima komponen pengendalian internal berbasis
internal control components – Conceptual Framework and
COSO - Conseptual Framework dan mengacu kepada
referring to the Decree of State Minister of State Owned
Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-117/M-
Enterprise Number KEP-117/M-MBU/2002 regarding GCG
MBU/2002 tentang penerapan praktek GCG pada BUMN.
practice application to State Owned Enterprise.
Dalam tahun 2011, manajemen Angkasa Pura Airports telah
In 2011, the management of Angkasa Pura Airport produced
menghasilkan laporan keuangan perusahaan dan laporan
the company financial statement and management
manajemen, laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina
report, financial statement of Partnership and Environment
Lingkungan (PKBL), yang telah diaudit oleh KAP Soejatna,
Development Program (PKBL) already audited by KAP
Mulyana dan Rekan (SMR) dan diterbitkan laporan auditnya
Soejatna, Mulyana and Partner (SMR) and the audit report
dengan pendapat akuntan “Wajar Tanpa Pengecualian”
was issued with Disclaimer opinion of accountant.
(WTP). Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-tingginya
Board of Commissioners gives the highest appreciation to all
kepada seluruh jajaran Direksi Angkasa Pura Airports yang
members of the Board of Directors of Angkasa Pura Airports
telah membentuk kinerja Perusahaan berjalan pada jalur
who has made the Company performance in the right track.
yang tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura
It is proven that in 2011 it grabbed 5 prestigious awards.
Airports meraih 5 penghargaan bergengsi. Peran Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
Role of Internal Audit Unit (SPI)
Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan atas langkah-
Board of Commissioners expresses its appreciation to the
langkah yang telah dilakukan oleh Direksi, antara lain dengan
measures already taken by the Board of Directors among
menerbitkan surat keputusan Direksi tentang pengesahan
others by issuing the letter of decision of Board of Directors
Piagam Audit/ Audit Charter; menyusun Pedoman Audit
regarding ratification of Audit Charter, preparing SPI Audit
SPI yang juga sedang dilakukan penyempurnaan bersama
Guidance which is being improved together with BPKP;
BPKP; penyempurnaan restrukturisasi organisasi SPI, Job
improving the SPI organization restructuring, Job Description
Description dan perbaikan sistem dan prosedur kerja SPI
and SPI system improvement and work procedure including
termasuk peningkatan kapasitas SDM.
HR capacity improvement.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/Corporate
Partnership and Environment Development Program /
Social Responsibilty
Corporate Social Responsibility
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ini diharapkan
It is expected that it is the realization of the participation
merupakan suatu wujud peran serta Angkasa Pura Airports
of Angkasa Pura Airports in running its social responsibility
dalam menjalankan fungsi tanggung jawab sosialnya atau
function or CSR for community development. Relating to
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengembangan
that, and in connection with the obligation to implement
masyarakat (community development). Berkenaan dengan
CSR program in accordance with Article 74 of Law Number
2011 Annual Report
35
LAPORAN DEWAN KOMISARIS 5)�"3%0'$0..*44*0/&343&1035
hal tersebut di atas dan sehubungan juga dengan adanya
40 of 2007 regarding Company, the Board of Commissioners
kewajiban untuk menjalankan program CSR sesuai Pasal
asked that in the future this CSR program implementation
74, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
can improve more the program which benefit is directly
Perseroan, maka Dewan Komisaris meminta agar di waktu
enjoyed by the people, especially those around the work
mendatang pelaksanaan program CSR atau PKBL ini dapat
territory managed by Angkasa Pura Airports.
lebih meningkatkan program yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports. Akhirnya
Komisaris
Finally in this occasion, the Board of Commissioners
menyampaikan terima kasih kepada Direksi dan segenap
dalam
kesempatan
ini
Dewan
expresses its gratitude to the Board of Directors and all
karyawan atas dukungan dan kerjasama yang telah
employees for the support and cooperation already shown
ditunjukkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
in implementing the tasks and functions.
Semoga Tuhan selalu menyertai kita semua.
May God bless us all.
Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner
36
Laporan Tahunan 2011
1 Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner
3
2
1
4
5
2 D. Sonny Priyarsono Komisaris | Commissioner
4 Suyitno Affandi Komisaris | Commissioner
3 H. Hakamuddin Djamal Komisaris | Commissioner
5 Isnoor Haryanto Komisaris | Commissioner
1 Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner
2
4
3
6
5
1
3
38
2
1
Laporan Tahunan 2011
4
5
2 H. Hakamuddin Djamal Komisaris | Commissioner
5 Tundjung Inderawan Komisaris | Commissioner
3 D. Sonny Priyarsono Komisaris | Commissioner
6 Robert Pakpahan Komisaris | Commissioner
4 Isnoor Haryanto Komisaris | Commissioner
2011 Annual Report
39
Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director
40
Laporan Tahunan 2011
Laporan Dewan Direksi
5IF#PBSEPG%JSFDUPST3FQPSU
3,6
CSI
Dalam hal service excellence, Perusahaan selalu berusaha untuk terus memperbaiki tingkat layanan kepada pengguna jasa utama yaitu penumpang, airlines serta konsesioner. Hal ini tercermin dari peningkatan level CSI sebesar 3,60 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,57. In service excellence, the Company always tries to continuously improve the service level to the main service users namely passengers, airlines as well as concessionary. It is reflected from the CSI level improvement by 3.60 compared to the previous year by 3.57.
Selama tahun 2011 Perusahaan telah melayani pergerakan
During 2011, the Company has served the airplane
pesawat sebanyak 559,029 yang bertumbuh sebesar
movement by 559.029 growing 14% and passenger
14%, dan pergerakan penumpang sebanyak 56 juta orang
movement by 56 million person growing 15% and cargo
bertumbuh 15% dan pergerakan kargo sebanyak 311 juta ton
movement by 311 million tons growing 8%. Such realization
bertumbuh 8%. Realisasi tersebut mengalami peningkatan
increases compared to that of the previous year. It gives the
dibandingakan dengan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut
positive impact to the company profit achievement by Rp
berdampak positif terhadap pencapaian laba perusahaan
656.35 billion (before tax) exceeding the target of 5.44% of
sebesar Rp 656,35 milyar (Laba sebelum pajak) melampaui
that already planned Rp 622.46 billion, and increasing from
target sebesar 5,44% dari yang direncanakan sebesar Rp
that of 2010 by 39% which was realized by Rp 471.75 billion.
622,46 milyar, dan meningkat dari tahun 2010 sebesar 39%
*UBMTPBòFDUFEUIF$PNQBOZTTPVOEOFTTMFWFMCZPCUBJOJOH
yang terealisasi sebesar Rp 471,75 milyar. Hal tersebut juga
“AA” predicate with achievement 83 and included in “Sound”
mempengaruhi tingkat kesehatan Perusahaan dengan
category. The reached KPI was 93.22 increasing compared to
memperoleh predikat “AA” dengan capaian nilai 83 dan
that of 2010 which was realized 92.49.
masuk dalam katagori “Sehat”. Key Performance Indicator (KPI) tercapai sebesar 93,22 meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 yang terealisasi sebesar 92,49 Tahun 2011 merupakan tahun kelanjutan proses transformasi
2011 was the continuation year of company transformation
perusahaan
yang telah dicanangkan di dalam konsep
process already launched in the restructuring and reposition
restrukturasasi dan reposisi, dan sejalan dengan konsep
concept, and in line wit that concept, in the 2011 work and
tersebut dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran
budget plan the company has determined 5 main strategies
tahun 2011 perusahaan menetapkan 5 strategi utama
focusing on the service excellence, revenue enhancement,
yang berfokus pada service excellent, revenue enhancement,
reasonable cost, sound organization, environment. It is as the
reasoneble cost, sound organization, environment. Sebagai
effort to achieve the vision and mission to become the world
upaya untuk menuju pencapaian visi dan misi menjadi
class airport management.
pengelola bandara kelas dunia.
2011 Annual Report
41
LAPORAN DEWAN DIREKSI 5)�"3%0'%*3&$50343&1035
Dalam hal service excellence, perusahaan selalu berusaha
In service excellence, the company always tries to
untuk
kepada
continuously improve the service level to the main service
pengguna jasa utama yaitu penumpang, airlines serta
users namely passengers, airlines as well as concessionaries
konsesioner di mana hal ini tercermin dari peningkatan
which is reflected in the CSI level improvement by 3.60
level CSI sebesar 3,60 dibandingkan tahun sebelumnya
compared to the previous year by 3.57. As the realization
sebesar 3,57. Sebagai wujud dan komitmen peningkatan
and commitment of service improvement sustainably,
pelayanan secara berkesinambungan, Perusahaan telah
the Company has completed the construction of
menyelesaikan
Internasional
Lombok International Airport simultaneously marking the
Lombok sekaligus menandai dimulainya pengoperasian
commencement of its full operation in October 2011. As the
secara penuh pada bulan oktober 2011. Sebagai langkah
concrete measure in CSI improvement the management
konkret dalam peningkatan CSI dan manajemen secara
continuously tries to accelerate the construction and
terus menerus berupaya mempercepat pembangunan
development of airport in the work territory of PT Angkasa
dan pengembangan bandara diwilayah kerja PT Angkasa
Pura I (Persero) especially 7 (seven) airports which were
Pura I (Persero) khususnya 7 (tujuh) bandara yang sudah
lack of capacity. The fund has been provided for those
terus
memperbaiki
tingkat
pembangunan
layanan
Bandara
mengalami keterbatasan kapasitas (lack of capacity). Untuk
seven airports namely ± 6 trillion and it is simultaneously
ketujuh bandara tersebut telah dipersiapkan dana sebesar ±
for supporting the government program in Indonesian
6 triliun sekaligus mendukung program pemerintah dalam
Economic Development Acceleration Master Plan (MP3EI).
Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia
In 2011, the Company was conducting the acceleration and
(MP3EI). Pada tahun 2011 Perusahaan sedang melakukan
development of 3 (three) main airports namely Ngurah Rai –
percepatan dalam pengembangan di 3 (tiga) bandara utama
Bali, Sepinggan – Balikpapan and Juanda – Surabaya airports,
yaitu Bandara Ngurah Rai - Bali, Sepinggan - Balikpapan dan
which will plannedly be completed in 2013. For Syamsuddin
Juanda - Surabaya, yang direncanakan akan selesai pada
Noor – Banjarmasin, Ahmad Yani – Semarang, Eltari – Kupang
tahun 2013, untuk bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin,
airports, the Detailed Technical Plan is now being prepared,
Ahmad Yani – Semarang, Eltari – Kupang saat ini sedang
then for the Adisutjipto – Yogyakarta airport which location
proses penyusunan Rencana Teknis Terinci, kemudian untuk
can not likely be developed, it is planned to relocate it to an
Bandara Adisutjipto – Yogyakarta yang lokasinya sudah
area around Yogyakarta and its Feasibility Study is not being
tidak mungkin untuk dikembangkan, direncanakan akan
prepared.
direlokasi di sekitar Yoyakarta dan saat ini sedang dalam proses penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study).
42
Pada sasaran Revenue Enhancement Perusahaan berhasil
In the target of Revenue Enhancement, the Company
membukukan pendapatan operasi sebesar
Rp. 2,6 Triliun
booked the operational income of Rp 2.6 trillion above the
diatas anggaran sebesar 4,77% dari yang direncanakan Rp.
budget of 4.77% of those already planned namely Rp 2.54
2,54 triliun, bertumbuh sebesar 19 % dari tahun 2010, hal
trillion, growing 19% from that of 2010. It is indicated in the
ini tergambar dari komponen pendapatan non aeronautika
non aeronautic income component increasing 20.51% and
yang meningkat 20,51% dan non aeronautika meningkat
non aeronautic increasing 16.02% compared to that of 2010
16,02% dibandingkan tahun 2010 dengan komposisi
with the composition of non aeronautic income to total
pendapatan non aeronautika terhadap total pendapatan
operational income by 25.39%. Such above achievement is
operasi sebesar 25,39%. Pencapaian tersebut diatas seiring
in line with the revenue deepening, revenue safeguarding,
dengan program revenue deepening, revenue safeguarding,
appropriation price programs which realization is among
appropriate price, yang realisasinya antara lain dilakukannya
others the renegotiation of amount of share of cargo
renegoisasi besaran sharing pengelolaan kargo, renegosiasi
management, parking management, optimization of space
besaran sharing pengelolaan parkir, optimalisasi sewa
lease and concession, terminal block plan revision and
ruangan dan konsesi, revisi terminal blok plan, dan penerapan
integrated cashier system application, e-post in cooperation
sistem kasir terpadu, e-pos yang bekerjasama dengan PT
with PT Telkom. The four subsidiaries have been established
Laporan Tahunan 2011
LAPORAN DEWAN DIREKSI 5)�"3%0'%*3&$50343&1035
Telkom. Dan telah terbentuknya empat anak perusahaan
namely Angkasa Pura Hotel, Angkasa Pura Logistic, Angkasa
yaitu Angkasa Pura Hotels, Angkasa Pura Logistik, Angkasa
Pura Property and Angkasa Pura Support. Besides, the
Pura Properti, dan Angkasa Pura Support. Di samping itu
average collection period quality increased from 36 days in
kualitas average collection period meningkat dari 36 hari di
2010 to 17 days in 2011.
tahun 2010 menjadi 17 hari pada tahun 2011. Sesuai aspirasi pemegang saham terkait dengan sasaran
In accordance with the aspiration of the shareholders relating
Reasonable Cost, Perusahaan diharuskan dapat mencapai
to the Reasonable Cost target, the Company is required to be
delta pendapatan yang lebih tinggi dari delta biaya. Meskipun
able to reach the higher income delta than the cost delta.
pendapatan operasi telah berhasil dicapai 4,77% di atas
Although the operational income has successfully reached
anggaran namun realisasi delta biaya operasi masih lebih
4.7% above the budget, but the operational cost delta
tinggi yaitu sebesar 8,67%. Hal ini disebabkan tertundanya
realization is still higher namely 8.67%. It is due to the delay
pembebanan imbalan pasca kerja pada tahun sebelumnya
of post work fee imposition of the previous year according to
sesuai PSAK 24 yang mengharuskan pembukuan beban
PSAK 24 requiring the cost booking in 2011 fiscal year by Rp
tersebut pada tahun buku 2011 sebesar Rp 209 miliar dan
209 billion and correction of capital reserve of 2010 namely
koreksi atas cadangan modal tahun 2010 sebesar Rp 215,87
Rp 215.87 billion.
miliar. Untuk mencapai visi dan misi, perusahaan telah melakukan
To attain the mission and vision the company has made the
perkuatan organisasi antara lain dengan melakukan
organization strengthening among others by restructuring
restrukturisasi serta transformasi budaya. Selain itu, untuk
and culture transformation. Besides, for sustainably HR
peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan Perusahaan
quality improvement, the Company has developed the
telah mengembangkan pusat pelatihan ”center for excellence”
center for excellence training center as well as reactivating
serta mengaktifkan kembali training reguler untuk berbagai
the regular training for various levels with total participants
level dengan total peserta mencapai 2.452 orang untuk
2,452 persons to improve the HR capacity and competence.
meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM. Selain itu
Besides, to add the knowledge from the international best
untuk menambah knowledge dari segi international best
practice point of view, by cooperation on management
practices dengan melakukan kerjasama management
training with the world class airport management such as
training dengan pengelola bandara kelas dunia seperti
IIAC (South Korea) and GVK (India). Last but not least is that
IIAC (Korea Selatan) dan GVK (India). Hal yang tidak kalah
the Company has also stipulated IT Master Plan and Enterprise
penting perusahan juga telah menetapkan Master Plan
Resource Planning application as the company backbone in
IT
dan penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)
integrating all company systems which will expectedly be
sebagai backbone perusahaan dalam mengintegrasikan
able to accelerate the process business, supported by the
seluruh sistem perusahaan yang nantinya diharapkan
application of the good information governance.
dapat mempercepat bisnis proses, yang didukung dengan penerapan Tata Kelola Informasi yang baik. Di bidang environment, untuk mendukung program
In environment sector, to support the government program
pemerintah
dalam
relating to the Environment Preservation, in running the
menjalankan bisnis pengelolaan bandara, PT Angkasa Pura
airport management business, PT Angkasa Pura I (Persero)
I (Persero) tetap memperhatikan aspek lingkungan hal
still pays the attention to the environment aspect. It is in
ini sesuai dengan rencana pembangunan bandara telah
accordance with the airport construction plan referring to
terkait
Pelestarian
Lingkungan,
mengacu pada konsep green airport dan eco airport dalam
green airport and eco airport concepts in the design process
proses desain dan pemilihan materialnya. Terkait aspek
and material selection. Relating to the socio economy
sosial ekonomi, perusahaan telah merealisasikan penyaluran
aspect, the company has realized the partnership program
2011 Annual Report
43
LAPORAN DEWAN DIREKSI 5)�"3%0'%*3&$50343&1035
dana program kemitraan dan bina lingkungan sebesar Rp.
fund channeling and environment development by Rp 38.8
38,8 miliar yang meliputi pembangunan pendidikan, sarana
billion comprising the educational development, general
umum serta pelestarian lingkungan berupa penanaman
facility as well as environment preservation in terms of
118.000 pohon di lokasi bandara-bandara.
planting of 118,000 trees in the airport locations.
Kemudian dalam penerapan good corporate governance,
Then in the good corporate governance application,
perusahaan telah melaksanakan sejak tahun 2006 sampai
the company has implemented it since 2006 until now,
dengan saat ini, dan dalam pelaksanaan tersebut perusahaan
and in that implementation, the Company always makes
selalu mengalami perbaikan dan peningkatan dalam
improvement and increase which is reflected in the GCG
penerapannya, hal ini tercermin dalam pencapaian skor GCG
score achievement. In 2006 it reached score 62.36 points,
pada tahun 2006 memperoleh skor 62,36 yang meningkat
increasing continuously that until 2010 the Company
secara terus menerus hingga pada tahun 2010 Perusahaan
reached 81.16 point and included in the “good” category.
mencapai skor 81,16 dan masuk dalam katagori ”baik”. Di
Besides in 2010 the Company also got the appreciation and
samping itu perusahaan pada tahun 2011 juga mendapat
awards from the various parties, due to the hardworking of
apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak, berkat kerja
the management and employees despite the condition of
keras manajemen dan karyawan meskipun kondisi beberapa
some airports which is lack of capacity.
bandara tersebut sudah lack off capacity. Akhirnya, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, marilah
Finally, by the bless of the One Supreme God, let use go
kita melangkah ke depan, dengan penuh semangat dan
ahead enthusiastically and with the strong determination,
tekad yang bulat, dengan penuh keikhlasan dan ketulusan,
sincerity and seriously, with the noble goal to make the
cita-cita yang mulia, untuk berbuat yang terbaik kepada
best for our beloved company, let us work and work and
perusahaan yang kita cintai ini, marilah kita kerja, kerja, dan
work enthusiastically. This is the new beginning, do it now.
kerja dengan semangat. This is the new beginnings ”do it now”
May the One Supreme God always give his direction and
Semoga tuhan yang maha kuasa senantiasa memberikan
protection for all of us.
bimbingan, petunjuk, dan lindungan-nya kepada kita sekalian.
Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director
44
Laporan Tahunan 2011
1 Tommy Soetomo
Direktur Utama | President Director
3
1 2
4
5
2 Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan Finance Director
3 Robert D. Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director
4 Yushan Sayuti Direktur Personalia dan Umum Human Resources and General Affairs Director
5 Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi & Teknik Operation & Technical Director
Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2011
Accountability Statement of Annual Report 2011
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan
This Annual Report, together with the financial statement
informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab
and other related information are the responsibility of
Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) dan telah disetujui
Management of PT Angkasa Pura I (Persero) and has been
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
approved by all members of Board of Commissioners and
membubuhkan tanda tangannya masing-masih di bawah
Board of Directors by affixing their respective signature
ini.
below.
Jakarta, Maret 2011 PT Angkasa Pura I (Persero) Dewan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)
Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director
Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan Finance Director
Robert D. Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director
Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi & Teknik Operation & Technical Director
Yushan Sayuti Direktur Personalia dan Umum Human Resources and General Affairs Director
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner
Isnoor Haryanto Komisaris Commissioner
46
Laporan Tahunan 2011
H. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner
D. Sonny Priyarsono Komisaris Commissioner
Suyitno Affandi Komisaris Commissioner
2011 201 01 11 Annual A Annu nnu nnual nuall Report Rep port or
47 47
Testimoni Pelanggan Utama
Home Customer Testimonials
“Angkasa Pura Airports telah mendukung kami menyiapkan operator yang terampil, yang dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang dan sekaligus menjaga keselamatan bagi pengoperasian garbarata.”
A. Soebagyo
Dirut Gapura Angkasa Presiden Director of Gapura Angkasa
Kami telah kembali dipercaya untuk bekerja sama dalam
We have again trusted to cooperate in the operation
pengoperasian Garbarata. Garbarata atau lebih dikenal
garbarata. Garbarata or better known as Jetway, means the
dengan jetway, merupakan sarana penunjang bagi
support for passenger service of aircraft and exit through the
pelayanan penumpang dari dan keluar pesawat terbang
hallway toward the airport terminal.
menuju Terminal Bandara melalui lorong. Angkasa Pura Airports telah mendukung kami menyiapkan
Angkasa Pura Airports has supported us to prepare a skilled
operator
memberikan
operator, which can provide comfort for passengers and
kenyamanan bagi para penumpang dan sekaligus menjaga
yang
terampil,
at the same time maintaining the safety of the operation
keselamatan bagi pengoperasian garbarata.
garbarata.
Terimakasih untuk dukungan Angkasa Pura Airports hingga
Thank you for the support Angkasa Pura Airports to us to
akhirnya kami dapat optimal memberikan sumbangsih
optimally contribute to the safety related airport facilities
berkait dengan safety fasilitas bandara yang mendukung
that support the success of the operation of airport as a
keberhasilan dan suksesnya pengoperasian bandara secara
whole.
keseluruhan.
48
Laporan Tahunan 2011
yang
dapat
2011 Annual Report
49
50
Laporan Tahunan 2011
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE Nama | Name Angkasa Pura Airports (Persero) Bidang Usaha | Line of Business 1.
Pelayanan lalu Lintas Penerbangan/Flight Traffic Service
2.
Pelayanan Jasa Kebandarudaraan/Airport Affairs Service
3.
Pelayanan Jasa terkait bandara/ Airport Related Service
Status Perusahaan | Status Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/State Owned Enterprise Pemilik | Owner 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia/ 100% is owned by the State of The Republic of Indonesia Tanggal Pendirian | Date of Incorporation 4 Februari 1964/ February 4, 1964 Dasar Hukum Pendirian | Incorporation Legal Basis PP Nomor 5 tahun 1992/Government Regulation Number 5 of 1992 Akte Pendirian | Deed of Incorporation Akte Perubahan Nomor 1992 tanggal 15 Agustus 2008 Deed of Amendment Number 1992 dated August 15, 2008 Produk | Products 1. Aeronautical Air Traffic (ATS) 2. Aeronautical Non Air Traffic (ATS) 3. Non-aeronautical Service Jaringan Kantor | Office Network 13 Kantor Cabang, 2 Terminal Kargo, 1 MATSC 13 Branch Offices, 2 Cargo Terminals, 1 MATSC Kantor Pusat | Head Office Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B 12 Kav. 2 Jakarta 10610 Phone 62-21 6541961 Fax 62-21 6541513, 6541514 www.angkasapura1.co.id
2011 Annual Report
51
Riwayat Perusahaan | History of Company
52
Sejarah Angkasa Pura Airports sebagai pelopor pengusahaan kebandarudaraan secara komersial di Indonesia bermula dari Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran yang dibentuk pada tanggal 20 Februari 1962 dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 1962. Tugas pokoknya adalah pengelolaan dan pengusahaan Bandar Udara Kemayoran Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar udara internasional yang melayani penerbangan dari dan ke luar negeri selain penerbangan domestik.
The history of Angkasa Pura Airport as the pioneer of airport affairs business commercially in Indonesia is started from the State Company (PN) Angkasa Pura Kemayoran established on February 20, 1962 by virtue of Government Regulation Number 33 of 1962. Its main task is to manage and arrange the Kemayoran Airport Jakarta which was at that time the only one international airport serving the flight from and to overseas besides the domestic flight.
Dalam perkembangannya, untuk lebih memperluas cakupan kerja mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia, berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 PN Angkasa Pura Kemayoran berubah nama menjadi Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura sejak tanggal 17 Mei 1965. Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 37 tahun 1974, status badan hukum perusahaan diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum).
In its development, for easier scope of work in managing other airport in the territory of Indonesia, by virtue of Government Regulation Number 21 of 1965, PN Angkasa Pura Kemayoran changed its name to State Company (PN) Angkasa Pura since May 17, 1965. Furthermore, by virtue of Government Regulation Number 37 of 1974, the status of the company legal entity was changed into Public Company (Perum).
Laporan Tahunan 2011
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
Dengan ditutupnya Bandar Udara Internasional Kemayoran sejak tanggal 1 Oktober 1985, seluruh kegiatan operasi perusahaan dialihkan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta.
By the closing of Kemayoran International Airport since October 1, 1985, all operational activities of the company were transferred to Soekarno-Hatta Airport.
Untuk mengatur pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan PP Nomor 25 tahun 1987, sejak tanggal 19 Mei 1987 Perum Angkasa Pura berubah nama menjadi Perum Angkasa Pura Airports bersamaan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura yang khusus bertugas mengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma.
To arrange the airport management territory division, by virtue of Government Regulation Number 25 of 1987, since May 19, 1987, Perum Angkasa Pura changed its name to Perum Angkasa Pura Airports coincided with the establishment of Perum Angkasa Pura specially having the task to manage Soekarno-Hatta and Halim Perdanakusuma Airports.
Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perusahaan Umum (Perum) diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor: C2-470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 2914/1993.
Furthermore, by virtue of Government Regulation Number 5 of 1992, the form of the Public Company was changed into Limited Liability Company (PT) which shares are held fully by the State of The Republic of Indonesia so that its name becomes PT Angkasa Pura I (Persero) by virtue of Deed of Notary Muhani Salim, SH dated January 3, 1993 and already approved by the Minister of Justice by virtue of decree Number: C2-470.HT.01.01 Year 1993 dated April 24, 1993 as well as publicized in the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 2914/1993.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir adalah berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan oleh Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999.
The recent amendment to the Articles of Association of the Company is based on the resolution of General Meeting of Shareholders dated January 14, 1998 and already contained in deed of Notary Imas Fatimah, SH Number 30 dated September 18, 1998. Such amendment to Articles of Association is already ratified by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia Number: C2-25829.HT.01.04 Year 1998 dated November 19, 1998 and publicized in the State Gazette of The Republic of Indonesia Number 3740/1999.
2011 Annual Report
53
Bidang Usaha | Line of Business
Selain mengelola jasa kebandarudaraan, Angkasa Pura
Besides managing the airport affairs service, Angkasa Pura
Airports (Persero) juga memberikan pelayanan navigasi
Airports (Persero) also provides the flight navigational
penerbangan/pelayanan air traffic services (ATS). Wilayah
service/air traffic service (ATS). The ATS service management
pengelolaan pelayanan ATS oleh Angkasa Pura Airports
territory by Angkasa Pura Airports is Flight Information
adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang
Region II (FR II) comprising Semarang air territory boundaries
meliputi batas wilayah udara Semarang sampai ke arah timur
through the eastern of Indonesia namely Papua air territory
Indonesia batas wilayah udara Papua. Pemanduan ATS pada
boundaries. ATS piloting at FR II is centralized in Makassar
FIR II dipusatkan di Makassar dengan pengoperasian Pusat
with operation of Makassar Flight Traffic Controlling Center
Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan Makassar (PPLPM)
(PPLPM) or Makassar Air Traffic System Center (MATSC).
atau Makassar Air Traffic System Centre (MATSC). Tiga bidang usaha Angkasa Pura Airports yaitu Aeronautika
The three lines of business of Angkasa Pura Airports are
Air Traffic Services (ATS), Aeronautika Non-Air Traffic Services,
Aeronautic Air Traffic Services (ATS), Aeronautic Non Air
dan Non-Aeronautika mencakup pelayanan-pelayanan
Traffic Service, and Non Aeronautic comprising the following
sebagai berikut:
services:
1.
1.
Jasa Pelayanan Aeronautika Air Traffic Services (ATS) sebagai pelayanan jasa navigasi penerbangan meliputi
navigation service comprising the Flight Service
produk Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) yang terdiri
product consisting of domestic and international change route as well as overflying (international).
atas route charge domestik dan internasional, serta 2.
overflying (internasional). 2.
service comprising the products of Landing Service,
jasa kebandarudaraan meliputi produk Pelayanan
Aircraft Placement and Storage, Airplane Passenger
Pesawat Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang
Service as well as bridge Service. 3.
Non-aeronautical product comprising the counter use
Pesawat Udara (PJP2U), serta Pelayanan Jasa Garbarata
service, lease (space and land lease), concession to
(aviobridge).
the businesses in airport, vehicle parking and permit,
Produk Non-Aeronautika meliputi jasa pemakaian
billboard, VIP lounge management as well as cargo
counter, sewa-sewa (sewa ruang dan sewa lahan),
terminal management.
konsesi terhadap usaha-usaha di bandar udara, parkir kendaraan dan pas, sewa ruang reklame, pengelolaan VIP Lounge, serta pengelolaan terminal kargo. 4.
Non ATS Aeronautical Service as the airport affairs
Jasa Pelayanan Aeronautika Non-ATS sebagai pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan
3.
Air Traffic Service Aeronautical Service as the flight
4.
Other line of business supporting the airport business such as: t
transportation
bandar udara seperti: t
penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan,
or other business sector developed among the community
penyediaan
lahan
t untuk
jasa konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan. usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
54
Laporan Tahunan 2011
consultation, education and training service relating to the airport affairs
pengembangan
berkembang di masyarakat.
t
land procurement for property development
lainnya yang berhubungan dengan kelancaran
properti atau sektor bisnis lainnya yang t
t
industri, serta gedung-gedung atau bangunan angkutan udara. t
land procurement for building, field, industry as well as other buildings relating to the smooth air
Bidang usaha lainnya yang menunjang pengusahaan
t
other businesses possible supporting the attainment of the company objective.
2011 Annual Report
55
Struktur Organisasi | Organization Structure
Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL
DIREKTUR UTAMA Pengawas Intern Bidang Operasi Pengawas Intern Bidang Komersial & Pengembangan Usaha
SPI
Pengawas Intern Bidang Teknik, Perencanaan & SIM Pengawas Intern Bidang Personalia & Umum Asisten Karo Bidang Peraturan Perusahaan Biro Hukum
DIREKTUR KEUANGAN
Asisten Karo Bidang Perjanjian & Bantuan Hukum Asisten Karo Bidang Pengadaan Barang & Jasa Konsultasi Asisten Karo Bidang Pengadaan Jasa Pemborongan
Biro Pengadaan
Deputy Direktur Akuntansi
Deputy Direktur Perbendaharaan
Deputy Direktur Anggaran & PKBL
Asisten DD Bidang Akuntansi Keuangan
Asisten DD Bidang Administrasi Keuangan
Asisten DD Bidang Anggaran
Asisten DD Bidang Akuntansi Manajemen
Asisten DD Bidang Administrasi Perpajakan
Asisten DD Bidang Penyaluran Dana PKBL
Asisten DD Bidang Akuntansi Persediaan & Aktiva Tetap
Asisten DD Bidang Pengelolaan Dana
DIREKTUR KOMERSIAL & PENGEMBANGAN USAHA
Asisten DD Bidang Pengendalian PKBL
Deputy Direktur Bisnis Aviasi & Tarif
Deputy Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Wilayah I
Deputy Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Wilayah II
Asisten DD Bidang Pengembangan, Pembinaan & Pemasaran Bisnis Aviasi & Traffic Penerbangan
Asisten DD Bidang Perencanaan & Pembinaan Pendapatan Aero & Non Aero Wilayah I
Asisten DD Bidang Perencanaan & Pembinaan Pendapatan Aero & Non Aero Wilayah II
Asisten DD Bidang Perumusan Tarif Aero, Non Aero & Kerjasama Aero
Asisten DD Bidang Kerjasama Non-Aero Wilayah I
Asisten DD Bidang Kerjasama Non-Aero Wilayah II
General Manager 172
56
ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tahunan 2011
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan
Asisten Sek. Per. Bidang Hubungan Antar Lembaga & Humas Asisten Sek. Per. Bidang Sekretariat Direksi
Asisten Karo Bidang Perencanaan Biro Perencanaan & SIM
Asisten Karo Bidang Sistem Informasi Manajemen Asisten Karo Bidang Riset, Data & Laporan
DIREKTUR OPERASI & TEKNIK
DIREKTUR PERSONALIA & UMUM
Asisten Karo Bidang Manajemen Risiko Biro Manajemen Risiko & Keselamatan
Asisten Karo Bidang Kepatuhan Asisten Karo Bidang Keselamatan
Deputy Direktur Operasi Lalu Lintas Penerbangan
Deputy Direktur Operasi Bandar Udara
Deputy Direktur Teknik Perencanaan & Spesifikasi Teknis
Deputy Direktur Teknik Pengawasan & Jaminan Kualits
Deputy Direktur Administrasi Personalia
Deputy Direktur Perencanaan SDM & Organisasi
Deputy Direktur Umum
Asisten DD Bidang Operasi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan
Asisten DD Bidang Operasi Pelayanan Bandar Udara
Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesifikasi Teknik Umum
Asisten DD Bidang Pengawasan & Jaminan Kualitas Teknik Umum
Asisten DD Bidang Administrasi Personalia
Asisten DD Bidang Perencanaan & Pengembangan SDM
Asisten DD Bidang Tata Usaha Perkantoran
Asisten DD Bidang Bantuan Operasi Penerbangan
Asisten DD Bidang Keselamatan & Keamanan Bandar Udara
Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesifikasi Teknik Fasilitas Kespen
Asisten DD Bidang Pengawasan & Jaminan Kualitas Teknik Elektronika
Asisten DD Bidang Kesejahteraan Personil
Asisten DD Bidang Pendidikan & Pelatihan Pegawai
Asisten DD Bidang Pelayanan Umum
Asisten DD Bidang Jaminan Kualitas Pelayanan Operasi Lalu Lintas Penerbangan & Bantuan Operasi Penerbangan
Asisten DD Bidang Jaminan Kualitas Pelayanan Operasi Bandar Udara & Keselamatan & Keamanan Bandar Udara
Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesifikasi Teknik Fas. Bandar Udara & A2B
Asisten DD Bidang Pengawasan & Jaminan Kualitas Teknik Listrik & Peralatan
Asisten DD Bidang Administrasi Penilaian Karya Pegawai
Asisten DD Bidang Organisasi & Tata Kerja
Asisten DD Bidang Penyiapan Asset Bersifat Umum
Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesifikasi Teknik Fas. Elektrikal, Mekanikal & Air ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT
173
2011 Annual Report
57
Visi Misi Baru | New Vision and Mission
Visi
Vision
Menjadi perusahaan pengelola Bandar Udara Kelas
To become the World Class Airport management
Dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah
company giving the benefit and added-value for the
kepada stakeholders.
stakeholders
Misi
Mission
t
Menyediakan pengusahaan jasa kebandarudaraan
t
melalui kenyamanan t
the convenience t
To give experience of impressive airport atmosphere for
Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan
t
5PJNQSPWFUIFDPNQBOZWBMVFBOEFNQMPZFFTXFMGBSF
pegawai
t
To support the economic improvement for people
Memberikan pengalaman suasana kebandarudaraan yang berkesan bagi pengguna jasa
t t
Mendukung
peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
58
To provide the management of airport service through
Laporan Tahunan 2011
perekonomian
the service users
untuk
welfare.
Strategi | Strategy
Strategi Utama
Main Strategy
Dalam upaya untuk mengarahkan perjalanan Perusahaan
In the effort to direct the trip of the Company to attain
untuk mencapai visi dan misi, Angkasa Pura Airports fokus
its vision and mission, Angkasa Pura Airports focuses
pada peningkatan pendapatan melalui peningkatan kualitas
on the income increase through the service quality
pelayanan.
improvement. .
Peningkatan Pendapatan
Income Increase
Peningkatan pendapatan diupayakan tidak hanya pada
The income increase is undertaken not only to the income
besaran kuantitatif pendapatan saja, tetapi lebih difokuskan
quantity but also on the income composition namely the
pada komposisi pendapatan, yaitu pendapatan yang berasal
income derived from the reliable sources to secure the long
dari sumber-sumber yang dapat diandalkan untuk menjamin
term Company sustainability. In increasing the income, there
keberlangsungan Perusahaan dalam jangka panjang. Dalam
are 3 (three) strategies to be executed by the Company
meningkatkan pendapatan, ada 3 (tiga) strategi yang akan
namely:
dijalankan oleh Perusahaan, yaitu:
1.
1.
Income optimization from the business already managed all this time
Optimalisasi pendapatan dari usaha yang selama ini telah dilaksanakan.
2.
New business development
2.
Pengembangan bisnis baru.
3.
Airport capacity improvement.
3.
Peningkatan kapasitas bandara.
Peningkatkan Kualitas Pelayanan
Service Quality Improvement
Sebagai sebuah perusahaan jasa bandara, peningkatan
As an airport service company, the improvement of
kualitas pelayanan menjadi hal yang akan terus diupayakan
service quality becomes the matters that will continuously
oleh Perusahaan dengan mengacu kepada tolok ukur
conducted by the Company by referring to the service
kinerja pelayanan yang digunakan oleh seluruh pemain
performance benchmark used by all players of airport
pada industri bandara, yaitu Customer Satisfaction Index
industry namely Customer Satisfaction Index (CSI). Through
(CSI). Melalui berbagai upaya perbaikan pelayanan, sasaran
the various service improvement efforts the target to
yang ingin dicapai oleh Perusahaan pada tahun 2013 adalah
achieve by the Company in 2013 is level 4.0 (Likert 1-6
level 4,0 (skala Likert 1-6). Peningkatan kualitas pelayanan
scale). It can expectedly be attained through 4 (four)
diharapkan dapat dicapai melalui 4 (empat) strategi, yaitu:
strategies namely:
1.
1.
Transformation of all management and workers
Transformasi seluruh komponen manajemen dan
components into service-focused people
pekerja menjadi service-focussed people. 2.
Peningkatan kapasitas bandara.
2.
Airport capacity improvement
3.
Peningkatan fasilitas bandara.
3.
Airport facility improvement
4.
Pengembangan dan implementasi standar layanan dan
4.
Development and implementation of service standard
sistem monitoring kualitas layanan.
and service quality monitoring system.
2011 Annual Report
59
Strategi Jangka Pendek | Short Term Strategy WORLDCLASS AIRPORTS
5 Strategic Directions
Service Excellence
1
Revenue Enhancement
2 Environment
3 4
Reasonable Cost
5 Sound Organization
Strategi Jangka Panjang | Long Term Strategy ROADMAP RJPP
2015
Organisasi
2014
Optimalisasi Potensi Bisnis secara Penuh
2013
Percepatan Pertumbuhan Bisnis
High Performance Orgainzation
Full Optimization of Business Potency
Business Growth Acceleration
2012
Perkuatan Pilar-Pilar Bisnis Business Pillars Strengthening
60
Laporan Tahunan 2011
2011
Pembangunan Pondasi yang Kuat Strong Foundation Construction
2011 Annual Report
61
Realizing Vision Through Expansion Me w uju d k an Vis i Mel a lu i E k s p ans i
It is the commitment of Angkasa Pura Airports management to realize its vision to become the world class airport operator through the various airport expansion activities based on the concept of Airport City, meaning that the airport is not only a transit terminal but simultaneously “a gate to improve the regional economy”.
Adalah komitmen manajemen Angkasa Pura Airports untuk mewujudkan visinya menjadi operator bandara kelas dunia, melalui berbagai kegiatan perluasan bandara dengan konsep Airport City, dimana bandara bukan hanya sebagai terminal transportasi udara tapi sekaligus dijadikan “pintu masuk untuk meningkatkan ekonomi daerah”.
Profil Dewan Komisaris | 5IF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST1SPöMF
Lahir di Solo, 2 juli 1946. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 21 Juli 2010. Sebelumnya menduduki posisi Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) dan pernah menjabat sebagai Komisaris Bank BUKOPIN. Lulus dari Akademi TNI Angkatan Udara di Yogyakarta pada tahun 1969. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta pada tahun 1992. Born in Solo, July 2, 1946. Now holding the position as the President Commissioner of PT Angkasa Pura Airports since July 21, 2010. Previously he held the position as Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) and has ever
Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama President Commissioner
held the position as the Commissioner of Bank BUKOPIN. He graduated from Indonesian Air Force Academy in Yogyakarta in 1969. Then he continued his education at Jakarta State University (UNJ) in 1992.
Lahir di Yogyakarta, tanggal 2 April 1950. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 2 Februari 2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT PELNI (1999 – 2009). Lulus dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan Jurusan Bahasa Inggris IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun 1978. Born in Yogyakarta on April 2, 1950. Now he holds the
Isnoor Haryanto Komisaris Commissioner
position as the Commissioner of PT Angkasa Pura Airports since February 2, 2009. Previously he held the position as President Director of PT PELNI (1999-2009). Graduated from University of Gajah Mada, Faculty of Economy, Department of Accounting and IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, Faculty of English, in 1978.
2011 Annual Report
63
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Lahir di Makassar, tanggal 10 November 1944. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9 November 2007. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Provinsi Sulawesi Selatan, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri, dan Gubernur Provinsi Banten. Lulus Sarjana Ilmu Administrasi Niaga tahun 1970 dari Fakultas Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta dan lulus Pasca Sarjana Magister Ilmu Pemerintahan tahun 2002. Born in Makassar on November 10, 1944. Now he holds the position as Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007. He has held the position as Regional Secretary of Province of South Sulawesi, Expert
H. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner
Staff of Minister of Home Affairs, and Governor of Province of Banten. Graduated from Commercial Administration Science in 1970 of Faculty of Governance Science (IIP) Jakarta and Post Graduate Program of Governance Science in 2002.
Lahir di Ambarawa, tanggal 1 Mei 1961. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9 November 2007. Saat ini menjabat sebagai Ketua Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Menempuh pendidikan S-1 dan S-2 di IPB, dan tahun 1992 memperoleh gelar Ph.D dari The University of Tsukuba, Jepang. Menempuh program post-doctoral di Cornell University, New York. Pernah menjadi Pemimpin Umum Surat Kabar Jurnal Nasional (2006 - 2007). Born in Ambarawa on May 1, 1961. Now he holds the position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007. Previously he held the position as Chairman of Post Graduate Program of Bogor Agricultural
D. Sonny Priyarsono Komisaris Commissioner
Institute. He took his education of Graduate and Post Graduate Program at IPB and in 1992 got the title of Ph.D from The University of Tsukuba, Japan. He went to post doctoral program at Cornell University, New York. He has ever been the General Chairman of Jurnal Nasional Daily (2006-2007).
64
Laporan Tahunan 2011
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Lahir di Jombang, tanggal 2 Mei 1954. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9 November 2007.
Pernah menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) (Persero). Menyelesaikan pendidikan dari Universitas Indonesia Jurusan Administrasi dan Kebijakan Publik, lulus tahun 1999. Born in Jombang on May 2, 1954. Now he holds the position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007. He has held the position as President Commissioner of PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) (Persero). He finished his study from
Suyitno Affandi Komisaris Commissioner
the University of Indonesia, Administration and Public Policy Department, and passed in 1999.
Lahir di Madiun, tanggal 31 Juli 1953. Menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 24 Nopember 2011. Saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan. Menyelesaikan pendidikan S-1 Teknik Sipil di ITB tahun 1978 dan pendidikan S-2 di IPB pada tahun 2002. Born in Madiun on July 31, 1953. He holds the position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 24, 2011. Now he holds the position as Director General of Railway of Ministry of Transportation. He finished his education of Graduate Program of Civil Engineer at ITB in 1978 and Post Graduate Program at IPB in 2002.
Tundjung Inderawan Komisaris Commissioner
2011 Annual Report
65
Profil Dewan Direksi | 5IF#PBSEPG%JSFDUPST1SPöMF
Tommy Soetomo Direktur Utama President Director
Lahir di Cimahi, Jawa barat, 17 Januari 1960, mengawali karir di Bank Bukopin pada tahun 1987 setelah menyelesaikan studi sebagai Sarjana Akuntansi di Universitas Padjadjaran, Bandung sampai mencapai posisi Assistant Vice President Treasury tahun 1993. Mendapat penghargaan Superior Performance pada saat mengikuti program Advance Bank Management di Asian Institut of Management, Manila tahun 1989. Pernah menjadi Direktur Keuangan dan kemudian Wakil Direktur Utama di Induk KUD tahun 1994-1995, Direktur Treasury & Luar Negeri Bank Muamalat Indonesia tahun 1996, Direktur Kredit Bank Intan tahun 1996, Direktur Keuangan dan kemudian Wakil Direktur Utama PT Abdi Bangsa, Tbk tahun 1999-2002, serta Staf Khusus Menteri Negara BUMN tahun 2006. Pada tahun 2006 beliau menjadi Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum diangkat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) sejak tanggal 27 Juli 2010 sampai saat ini. Born in Cimahi, West Java on January 17, 1960, and starting his career in Bank Bukopin in 1987 after finishing his study as the Accounting Bachelor in University of Padjadjaran, Bandung until he reached the position of Assistant Vice President Treasury in 1993. He got the Superior Performance award when participating in Advance Bank Management program at Asian Institute of Management, Manila in 1989. He has became the Managing Director of Finance and then Vice President Director of Induk KUD in 1994-1995, Managing Director of Treasury and Overseas of Bank Muamalat Indonesia in 1996, Managing Director of Credit of Bank Intan in 1996, Managing Director of Finance and then Vice President Director of PT Abdi Bangsa, Tbk in 1999-2002 as well as Special Staff of State Minister of State Owned Enterprise in 2006. In 2006 he became the Managing Director of Finance PT Angkasa Pura II (Persero) before being appointed as President Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now.
66
Laporan Tahunan 2011
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan Finance Director Lahir di Yogyakarta, 25 Agustus 1955, Lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1982. Bergabung di PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 1983 sebagai staf Dinas Keuangan Kantor Pusat, karirnya terus meningkat hingga menempati posisi Kepala Sub Direktorat Keuangan sampai dengan tahun 1996. Pada tahun 1996 menjadi Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) sampai dengan tahun 2004, setelah itu menjadi Direktur Keuangan PT Gapura Angkasa sampai dengan tahun 2008. Pada tahun yang sama menjadi Direktur Utama Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA), dan kembali menjadi Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) pada tanggal 27 Juli 2010 sampai saat ini.
Born in Yogyakarta, August 25, 1955. He graduated from Faculty of Economy, Accounting Department of University of Gajah Mada, Yogyakarta in 1982. He joined PT Angkasa Pura I (Persero) in 1983 as the Head Office Finance Service staff, and his career continuously improved until he held the position as the Head of Sub Directorate of Finance until 1996. In 1996, he became Managing Director of Finance PT Angkasa Pura Airports through 2004, then as Finance Director of PT Gapura Angkasa through 2008. In the same year he became President Director of Pension Fund of Angkasa Pura I (DAPENRA) and then Managing Director of Finance PT Angkasa Pura I (Persero) on July 27, 210 until now.
Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi & Teknik Operational & Engineering Director Lahir di Blitar, Jawa Timur, 19 Desember 1952, menyelesaikan studi di Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 2001 dan Program Magister Manajemen Peminatan Manajemen Transportasi Udara di Universitas Sahid, Jakarta pada tahun 2008. Sejak awal karirnya, tahun 1975 berkecimpung di dunia penerbangan khususnya pemanduan lalu lintas penerbangan (Air Traffic Control/ATC) sampai menjadi Kepala Unit Tower, sambil menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug selesai pada tahun 1983. Selanjutnya ditugaskan di Bandara Ahmad Yani Semarang tahun 1984 2000, terakhir sebagai Kepala Dinas ADC/APP. Pada tahun 2001 menjadi Kepala Seksi Standarisasi dan Jaminan Kualitas Operasi Lalulintas Penerbangan di Kantor Pusat. Tahun 2004 menjadi Manajer Operasi di Bandara Ahmad Yani, Semarang, selanjutnya tahun 2006 menjadi Deputi Direktur Operasi dan Lalulintas Penerbangan. Tahun 2009 sebagai Staf Khusus Direksi sebelum menjabat Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai dengan saat ini. Born in Blitar, East Java, December 19, 1952. He finished his study from Faculty of Literature, English Department, University of Diponegoro, Semarang in 2001 and Management Magister Program of Air Transportation Management Interest of University of Sahid, Jakarta in 2008. Since his career in 1975, he engaged in flight sector especially air traffic control/ATC until he became the Tower Unit Head while taking his education at Indonesian Flight Collect of Curug which was completed in 1983. Furthermore he was assigned at Ahmad Yani Airport, Semarang in 1984-2000, recently as the Head of ADC/APP Service. In 2001 he became the Head of Standardization and Air Traffic Operation Quality Guarantee Section at Ahmad Yani Airport, Semarang. Then in 2006 he became the Deputy Director of Operational and Air Traffic. In 2009 he became the Special Staff of Board of Directors before holding the position as the Operational and Engineering Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now.
2011 Annual Report
67
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Robert Daniel Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commercial & Business Development Director
Yushan Sayuti Direktur Personalia dan Umum HR and General Affairs Director
Lahir di Manado, Sulawesi Utara, 16 September 1954, memperoleh gelar Bachelor of Science dari Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi, Manado pada tahun 1980. Memulai karir di dunia penerbangan dengan menjadi pegawai PT Garuda Indonesia pada tahun 1975 sampai mencapai posisi penting seperti General Manager di Spanyol, Jepang, Inggris, dan Irlandia, Regional Director untuk Jepang, Korea, dan China, serta Vice President untuk kawasan Amerika dan Australia. Jabatan terakhir di PT Garuda Indonesia adalah sebagai Vice President Production sebelum dipromosikan sebagai Direktur Niaga di PT Gapura Angkasa pada tahun 1998. Pada tahun 2000 sebagai Direktur Produksi dan Niaga PT Gapura Angkasa, tahun 2004 sebagai Direktur Utama di PT Gapura Angkasa. Pada tahun 2008 menjadi Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum menjabat posisi yang sama di PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai saat ini.
Lahir di Pariaman, Sumatera Barat, 19 Maret 1952, Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Udara tahun 1976 dan Sekolah Penerbang TNI-AU tahun 1980 (Angkatan 25). Komandan Skuadron Udara 4 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang tahun 1992, Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh tahun 2005, dan Panglima Komando Operasi TNI-AU II tahun 2007. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka tahun 1995. Memasuki masa pensiun dari dinas di TNI-AU pada 1 April 2010 dengan pangkat terakhir Marsekal Muda sebelum ditunjuk menjadi Direktur Personalia dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai saat ini.
Born in Pariaman, West Sumatra, March 19, 1952. He graduated from Air Forces Academy of The Republic of Indonesia in 1976 and Aviation College in 1980 (25th generation). He was the Air Squadron 4 Commander at Abdulrachman Saleh Air
Born in Manado, North Sulawesi, September 16, 1954. He obtained his title of Bachelor of Science from Faculty of Economy, Management Department, University of Sam Ratulangi, Manado in 1980. He started his career in flight sector by becoming the employee of PT Garuda Indonesia in 1975 until he reached the important position such as General Manager in Spain, Japan, England and Ireland, Regional Director for Japan, Korea and China as well as Vice President for America and Australia regions. His last position at PT Garuda Indonesia is as the Vice President Production before being promoted to Commercial Director of PT Gapura Angkasa in 1998. In 2000, he became Production & Commercial Director of PT Gapura Angkasa, in 2004 as President Director of PT Gapura Angkasa. In 2008 he became Commercial and Business Development Director of PT Angkasa Pura II (Persero) before holding the same position in PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now.
68
Laporan Tahunan 2011
Force Base in 2005 and Commander in Chief of Indonesian Air Force Operation Command II in 2007. He got Bachelor of Economic title from Universitas Terbuka in 1995. Entering the retirement from Indonesian Air Force Service on April 1, 2010 with last rank as Junior Admiral before being appointed as HR and General Affairs Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now.
Profil Pejabat Satu Tingkat di Bawah Direksi Profile of Officer One Level Below Director Kantor Pusat NO
Head Offices
NAMA / NAME
JABATAN / TITLE
UNIT KERJA / UNIT
LOKASI / LOCATION
1
Miduk Situmorang, Drs.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan
Kantor Pusat - Jakarta
2
Dwi Tedjowati, Ir.
Kepala SPI
Satuan Pengawasan Intern
Kantor Pusat - Jakarta
3
Farid Indra Nugraha, S.H.
Kepala Biro Hukum
Biro Hukum
Kantor Pusat - Jakarta
4
Yudhaprana Sugarda, Ir., MMA
Kepala Biro Perencanaan & SIM
Biro Perencanaan & SIM
Kantor Pusat - Jakarta
5
Rusli Amrin, S.E.
D.D. Akuntansi
DD Akuntansi
Kantor Pusat - Jakarta
6
M. Syarif Luturlean, S.E, MM
D.D. Perbendaharaan
DD Perbendaharaan
Kantor Pusat - Jakarta
7
Ridwan Moeis, S.E, MMA
D.D. Anggaran & PKBL
DD Anggaran & PKBL
Kantor Pusat - Jakarta
8
Irwan Garniwa, S.E.
D.D. Komersial & P.U. Wil. I
DD Komersial & P.U. Wil. I
Kantor Pusat - Jakarta
9
I G K Mangku, S.E.
D.D. Komersial & P.U. Wil. II
DD Komersial & P.U. Wil. II
Kantor Pusat - Jakarta
10
Setyo Suprijadi, S.E
D.D. Bisnis Aviasi & Tarif
DD Bisnis Aviasi & Tarif
Kantor Pusat - Jakarta
11
Edi Prasetyo D A, S.Sos
D.D. Operasi L.L.P.
DD Operasi L.L.P.
Kantor Pusat - Jakarta
12
Chadik Wibowo, S.Si.T.
D.D. Operasi Bandar Udara
DD Operasi Bandar Udara
Kantor Pusat - Jakarta
13
Yudi Maisa Ir., MM.
D.D. Teknik Perencanaan
DD Tek. Ren. & Spes. Teknis
Kantor Pusat - Jakarta
14
Andiko Surya Widjaya, Ir.
D.D. Teknik Pengawasan
DD Tek. Was. & Jam. Kualitas
Kantor Pusat - Jakarta
15
I B G Winaya, SH
D.D. Adm. Personalia
DD Adm. Personalia
Kantor Pusat - Jakarta
16
Purwanto, Drs., M.M.
D.D. Perenc. SDM & Org.
DD Perenc. SDM & Organisasi
Kantor Pusat - Jakarta
17
Putu Puja Supradnyana, SH
D.D. Umum
DD Umum
Kantor Pusat - Jakarta
18
I Gst Ngurah Ardita, S.H.
Kepala Biro Pengadaan
Biro Pengadaan
Kantor Pusat - Jakarta
19
Eko Permadi Boedi S, Ir
Kepala Biro Manj. Resiko & Kes
Biro Manaj. Resiko & Kes
Kantor Pusat - Jakarta
20
Singgih Prapto, S.T.
Pimpro Enterprise Resource Planning (ERP)
Pimpro ERP
Kantor Pusat - Jakarta
Kantor Cabang NO
NAMA / NAME
Branch Offices JABATAN / TITLE
UNIT KERJA / UNIT
LOKASI / LOCATION
1
Purwanto, S.E.MM
General Manager
General Manager
Ngurah Rai - Denpasar
2
Trikora Harjo
General Manager
General Manager
Juanda - Surabaya
3
Rachman Syafrie H, Ir., MM
General Manager
General Manager
Sultan Hasanuddin - Makassar
4
Herry A.Y. Sikado, S.H., M.Si.
General Manager
General Manager
Sepinggan - Balikpapan
5
Eduard Mirino
General Manager
General Manager
Frans Kaisiepo - Biak
6
Maslin Panggabean, Drs., M.M.
General Manager
General Manager
Sam Ratulangi - Manado
7
Agus Adriyanto
General Manager
General Manager
Adisutjipto - Jogyakarta
8
Andri Iskandri
General Manager
General Manager
Adisumarmo - Surakarta
9
Gerrit N. Mailenzun.Drs
General Manager
General Manager
Syamsudin Noor - Banjarmasin
10
Priyo Jatmiko, Kol. Cpn
General Manager
General Manager
Achmad Yani - Semarang
11
Reggynald Krones
General Manager
General Manager
Pattimura - Ambon
12
I Ketut Erdi Nuka, S.H, MM
General Manager
General Manager
Lombok - Lombok Tengah
13
Imam Pramono, S.Kom., M.M.
General Manager
General Manager
El Tari - Kupang
14
Nur Sapto Winoto,Drs.MM.
General Manager
General Manager
SBU Terminal Kargo UPG
15
Huybert Olaf de Bont, Drs
General Manager
General Manager
SBU Terminal Kargo Balikpapan
16
Wahyudi Tugiyono, Drs.
General Manager
General Manager MAATS
MATSC - Makassar
17
Sri Unon Setiyasih, Ir
Bali Project Leader
Pimpro Pemb. Bandara Int'l Bali
BIB - Denpasar
18
Wendo Asrul Rose, S.T.
Balikpapan Project Leader
Pimpinan Proyek
BIS - Balikpapan
2011 Annual Report
69
Sumber Daya Manusia | Human Resources
70
Tinjauan Sumber Daya Manusia
Human Resources Overview
Bagi Angkasa Pura Airports, sumber Daya Manusia (SDM)
For Angkasa Pura Airports, the human resources are the
adalah aspek terpenting yang memegang peranan dalam
most important aspect playing a role in achieving the vision
mencapai visi menjadi perusahaan pengelola bandar udara
to become a profound company to manage a world class
kelas dunia. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan
airport. The Company always tries to improve the capability
kemampuan dan keterampilan SDM baik secara individu
and skill of the HR both individually and on team basis for
maupun tim untuk mencapai kinerja dan produktivitas yang
the optimum performance and productivity so that it can
optimal sehingga mampu mendorong percepatan proses
enhance the acceleration of Company transformation
transformasi Perusahaan menuju “world-class airport”.
process to the world class airport.
Capaian KPI (Key Performance Indicator) aspek kepuasan
The achievement of KPI of employee satisfactory aspect
pegawai pada tahun 2011 yang meliputi penilaian kinerja,
in 2011 comprising the performance assessment, career
pola
pattern, rotation/transfer/promotion/demotion, education
karir,
pola
rotasi/mutasi/promosi/demosi,
Laporan Tahunan 2011
pola
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
pendidikan dan pelatihan serta pola rekrutmen mencapai
and training pattern as well as recruitment reach the score
skor 3,60 dari target 4 skala Likert (90%). Hasil survei kepuasan
3.60 of the target 4 Likert scale (90%). The survey on the
pegawai yang dilaksanakan di seluruh wilayah kerja Angkasa
employee satisfactory conducted throughout the work
Pura Airports bekerjasama dengan Universitas Indonesia
territory of Angkasa Pura Airports in cooperation with
sebagai lembaga independen secara umum menyatakan
University of Indonesia as the independent institution
bahwa pegawai merasa puas walaupun masih terdapat
generally states that the employees are satisfied although
beberapa faktor yang masih harus disempurnakan seperti
there are still some factors that must be enhanced such as
pola karir dan kualitas komunikasi.
career pattern and communication quality.
Profil SDM
HR Profile
Sampai dengan 31 Desember 2011, jumlah karyawan
Up to December 31, 2011, total employees of Angkasa Pura
Angkasa Pura Airports adalah 3.681 orang, sedikit menurun
Airports are 3.681, it decreased less compared to that of 2010
dibandingkan dengan jumlah karyawan pada tahun 2010
which was 3,771. The employees distribution spread out
sebanyak 3.771 orang. Distribusi karyawan tersebar di 20
in 20 work territories, as mentioned in the following: Head
wilayah kerja yaitu Kantor Pusat, 13 bandara, 2 terminal
Office, 13 airports, 2 cargo terminals, 1 Air Traffic Control
kargo, 1 Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan dan 3
Center and 3 international airport development projects.
proyek pembangunan bandara internasional. Perusahaan melakukan proses rekrutmen secara terbuka
The Company conducts the recruitment process openly
dan fair dengan memperhatikan ketersediaan tenaga
and fairly by taking into account the availability of local/
kerja lokal/nasional. Proses seleksi dilakukan berdasarkan
national workers. The selection process is made based on
kompetensi kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki
the competence, need and competence of the candidate.
kandidat. Pada Tahun 2011 Perusahaan telah merekrut 104
In 2011 the Company has recruited 104 persons (High
orang (kualifikasi SLTA) dengan perincian 53 orang dilakukan
School qualification) as the following details; 53 person
rekrutment di Bandara Frans Kaisiepo Biak dan 61 orang
were recruited by Frans Kaiseipo Airport, Biak and 61 by
dilakukan rekrutment di Bandara Selaparang Mataram
Selaparang Airport, Mataram with the consideration to give
dengan pertimbangan memberikan kesempatan kepada
the opportunity to the local youths to join the Company. (For
putra-putri daerah untuk bergabung dengan Perusahaan
recruitment of qualification Graduate and Under Graduate:
(Untuk rekrut kualifikasi S1 dan D3 Umum, D3 Operasional
General, Under Graduate: Operational as well as for Junior
serta rekrutment untuk Junior ATC sudah dilaksanakan dan
ATC were already implemented and will be plannedly
direncanakan akan selesai pada Tahun 2012).
completed in 2012).
2011 Annual Report
71
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Jumlah
Karyawan
per
31
Desember
2011
dan
Total Employees as Per December 31, 2011 and its
perbandingannya dengan tahun 2009 & 2010
No.
Lokasi Unit Kerja
coparation ratio to that of 2009 & 2010
2009
2010
2011
1
Kantor Pusat – Jakarta
360
358
376
Head Office – Jakarta
2
Ngurah Rai – Denpasar
738
694
670
Ngurah Rai – Denpasar
3
Juanda – Surabaya
545
522
476
Juanda – Surabaya
4
Sultan Hasanuddin – Makassar
281
267
245
Sultan Hasanuddin – Makassar
5
Sepinggan – Balikpapan
275
271
253
Sepinggan – Balikpapan
6
Frans Kaisiepo – Biak
126
124
122
Frans Kaisiepo – Biak
7
Sam Ratulangi – Manado
176
178
166
Sam Ratulangi – Manado
8
Adisutjipto – Yogyakarta
204
199
191
Adisutjipto – Yogyakarta
9
Adisumarmo – Surakarta
151
145
139
Adisumarmo – Surakarta
10
Syamsudin Noor – Banjarmasin
157
154
141
Syamsudin Noor – Banjarmasin
11
Achmad Yani – Semarang
181
178
174
Achmad Yani – Semarang
12
Pattimura – Ambon
123
127
118
Pattimura – Ambon
13
Lombok - Praya
146
147
180
Lombok - Praya
14
El Tari – Kupang
125
130
125
El Tari – Kupang
15
SBU Terminal Kargo UPG
11
12
11
SBU Terminal Kargo UPG
16
SBU Terminal Kargo BPN
12
14
16
SBU Terminal Kargo BPN
17
MATSC – Makassar
224
219
232
MATSC – Makassar
18
Proyek BIL – Mataram
18
18
11
Proyek BIL – Mataram
19
Proyek BIB – Denpasar
15
14
14
Proyek BIB – Denpasar
20
Proyek BIS - Balikpapan
1
Proyek BIS - Balikpapan
JUMLAH
3,868
3,771
3,681
Profil Sumber Daya Manusia di Angkasa Pura Airports
Profile of Human Resource of Angkasa Pura Airports is
disajikan pada tabel-tabel berikut:
presented in the following table:
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian No.
72
Location of Unit
Status
Composition of Employee by Employment Status
2011
2010
2009
Status
1
Pegawai Perusahaan
3,191
3,225
3,280
2
PNS Diperbantukan
404
441
481
Gov. Employees Assigned
3
PNS Ditugaskan
2
2
2
Gov. Employees Assigned
4
TNI Ditugaskan
63
81
87
Army assigned
5
Honorer
21
22
18
Honorary
JUMLAH
3,681
3,771
3,868
Laporan Tahunan 2011
Company Employees
TOTAL
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan No.
Jenjang Pendidikan
Composition of Employee By Education
2011
2010
2009
Study of Education
1
S3
1
1
1
S3
2
S2
73
47
52
S2
3
S1
722
682
700
4
D.I – D.IV
1,065
1,139
1,099
D.I – D.IV
5
SD - SLTA
1,820
1,902
2,016
SD - SLTA
TOTAL
3,681
3,771
3,868
TOTAL
Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok Usia No.
Kelompok Usia
S1
Composition of Employee By Age Group
2011
2010
2009
Age Group
1
>56
217
225
218
>56
2
51 – 55
790
845
865
51 – 55
3
46 – 50
537
588
653
46 – 50
4
41 – 45
388
394
420
41 – 45
5
36 – 40
513
472
448
36 – 40
6
31 – 35
482
523
554
31 – 35
7
26 – 30
412
369
354
26 – 30
8
21 – 25
332
347
322
21 – 25
9
< 20
10
8
34
< 20
3,681
3,771
3,868
JUMLAH
TOTAL
Composition of Employee By Title Class
Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelas Jabatan
No.
Kelas Jabatan
2011
2010
2009
Class Title
1
1
1
1
1
1
2
2
3
3
3
2
3
3
32
27
23
3
4
4
7
8
5
4
5
5
53
46
46
5
6
6
96
93
79
6
7
7
80
60
55
7
8
8
349
310
304
8
9
9
289
310
286
9
10
10
303
312
230
10
11
11
438
514
612
11
12
12
969
998
787
12
13
13
569
642
465
13
14
14
195
190
606
14
15
15
276
235
347
15
16
16
-
-
1
16
17
Honorer
21
22
18
Honorer
3,681
3,771
3,868
TOTAL
JUMLAH
2011 Annual Report
73
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Pegawai pada
Composition of Employee By Term of Office in December 2011
Desember 2011 Masa Kerja (dalam tahun)
2011
1
> 31
457
> 31
2
26 – 30
517
26 – 30
3
21 – 25
470
21 – 25
4
16 – 20
498
16 – 20
5
11 – 15
684
11 – 15
6
6 – 10
455
6 – 10
No.
7
0–5
600
0–5
JUMLAH
3,681
TOTAL
Kompetensi SDM
Human Resources Competence
Angkasa Pura Airports menjunjung tinggi prinsip kewajaran
Angkasa Pura Airports upholds the fairness principle in the
dalam manajemen sumber daya manusia. Setiap karyawan
human resources management. Each employee gets the
mendapatkan kesempatan yang setara dalam meningkatkan
equal opportunity in improving the competence, career
kompetensi, pengembangan karir dan melaksanakan tugas
development and perform the tasks professionally without
secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras,
differing the tribe, religion, race, group, gender and physical
golongan, gender dan kondisi fisik sesuai dengan potensi,
condition in accordance with the potency, ability and skill
kemampuan dan ketrampilan yang dipersyaratkan.
required.
Sesuai ketentuan Regulator, personil di bidang operasional
In accordance with the Regulation terms, the personnel
dan teknis harus mempunyai Serifikat Kecakapan Personil
in operational and technical department must hold the
(SKP)/Lisensi dan Rating. Untuk memastikan bahwa setiap
Personnel Capability Certificate (SKP)/License and Rating.
SDM yang wajib memegang SKP mempunyai SKP yang valid,
To ensure that each Human Resource possesses the valid
Perusahaan secara berkala memprogramkan re-current (uji
SKP, the Company will periodically program the recurrent
performance check) bagi yang telah memiliki SKP dan Diklat
(performance check test) for those already possessing SKP
Teknis dalam rangka penerbitan SKP/lisensi dan rating
and Technical Education and Training in the frame of issuing
baru bagi yang belum memiliki lisensi. Dengan demikian
new SKP/license and rating for those not holding the license.
dapat dipastikan bahwa seluruh SDM yang bertugas dalam
Therefore it can be ensured that all human resources being
pelayanan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan
assigned to the airport affairs and air navigation service
di lingkungan Angkasa Pura Airports telah mempunyai
within the environment of Angkasa Pura Airports already
kompetensi di bidangnya.
have the competence in their fields.
Pada tahun 2011, pelaksanaan Re-current SKP dilakukan
In 2011, the SKP recurrent will be conducted for the KPK-PK
untuk petugas PKP-PK dilaksanakan di 13 Kantor Cabang
officer made in 13 Airport Branch Offices. Whereas Aviation
Bandara. Sedangkan Re-current SKP Petugas Security
Security SKP is conducted in Ngurah Rai, Sultan Hasanuddin,
Bandara (Aviation Security) dilaksanakan di Bandara Ngurah
Juanda, Sepinggan, Sam Ratulangi, Ahmad Yani, El Tari and
Rai, Sultan Hasanuddin, Juanda, Sepinggan, Sam Ratulangi,
Frans Kaiseipo Airports. SKP MMC recurrent program is
Ahmad Yani, EL Tari, dan Frans Kaisiepo. Pelaksanaan Recurrent
conducted in Ngurah Rai, Juanda, Sultan Hasanuddin and
SKP AMC dilaksanakan di Bandara Ngurah Rai, Juanda, Sultan
Solo Airports.
Hasanuddin, dan Solo.
74
Period of Employment (in years)
Laporan Tahunan 2011
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Jumlah Personil Pemegang Lisensi tahun 2011 BANDARA
Total Personnel Holding License 2011
AVSEC
PKP-PK
AMC
TEKNIK
ATS
Basic
Junior
Senior
Basic
Junior
Senior
Kantor Pusat
-
-
-
-
-
-
-
16
-
Ngurah Rai-Bali
-
141
113
11
19
47
39
67
73
131
32
12
14
11
38
38
62
79
-
40
23
17
6
32
23
55
-
Juanda-Surabaya Sultan Hasanuddin-Makassar
AIRPORTS
Head Office Ngurah Rai-Bali Juanda-Surabaya Sultan Hasanuddin-Makassar
MATSC-Makassar
-
-
-
-
-
-
-
25
162
MATSC-Makassar
Sepinggan-Balikpapan
-
21
13
7
-
36
6
50
40
Sepinggan-Balikpapan
Frans Kaisiepo-Biak
-
8
11
-
1
8
2
9
24
Frans Kaisiepo-Biak
Sam Ratulangi-Manado
2
26
10
5
1
13
5
34
29
Sam Ratulangi-Manado
Ahmad Yani-Semarang
-
8
5
5
11
9
7
35
32
Ahmad Yani-Semarang
Syamsuddin Noor-Banjarmasin
5
1
12
8
2
9
7
22
33
Syamsuddin Noor-Banjarmasin
Adisumarmo-Solo
-
13
6
7
11
7
7
28
31
Adisumarmo-Solo
Adisutjipto-Yogyakarta
-
10
5
6
7
17
12
37
57
Adisutjipto-Yogyakarta
Selaparang-Mataram
-
2
4
7
2
9
4
29
21
Selaparang-Mataram
Pattimura-Ambon
-
-
2
7
2
6
3
22
19
Pattimura-Ambon
Eltari-Kupang
1
13
8
6
-
10
7
24
17
Eltari-Kupang
139
315
224
100
73
241
160
515
617
Sub Total
160
515
617
TOTAL
Sub Total Total
678
414
Pengembangan Karir
Career Development
Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama
Each employee has the equal opportunity to achieve the
untuk mencapai tingkat jabatan tertinggi berdasarkan
highest position level based on his/her ability. The Company
kemampuannya. Perusahaan mengatur persamaan hak
arranges the right equality of the employees among others
karyawan, antara lain dalam hal sistem remunerasi, hak
in remuneration system, training and career development
pelatihan dan pengembangan karir.
rights.
Pengembangan karir berbasis kompetensi diterapkan
The competence based career development is applied by
dengan melaksanakan asesmen kompetensi pegawai.
carrying out the employee competence assessment. Until
Sampai akhir tahun 2011 telah dilakukan asesmen psikologi
the end of 2011, the psychology assessment has been
terhadap
conducted to 125 employees to obtain the comprehensive
125
karyawan
untuk
mendapatkan
profil
kompetensi dan potensi karyawan secara komprehensif.
employee competence and potency profile.
Untuk pengembangan karir dan kebutuhan operasional
For the career development and company operational
perusahaan,
telah
requirements, in 2011 the Company has realized HR
merealisasikan Program Penataan dan Optimalisasi SDM
Arrangement and Optimization Program based on Work
berdasarkan Perhitungan Analisa Beban Kerja untuk
Load Analysis Calculation to determine the HR formation.
menentukan formasi SDM Sampai dengan Triwulan IV
Until Quarter IV of 2011 there have been realized 467 work
tahun 2011 telah direalisasikan 467 kenaikan kelas pekerjaan
class increases with various degrees. This process has been
dengan berbagai tingkatan. Proses ini telah berjalan dengan
taken place well, fairly, transparently and acceptable to all
baik, wajar, terbuka dan dapat diterima oleh semua karyawan.
employees.
pada
tahun
2011
Perusahaan
2011 Annual Report
75
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Human Resources Training and Development
Pelatihan dan Pengembangan SDM Angkasa Pura Airports mempunyai komitmen yang tinggi
Angkasa Pura Airports has the high commitment to improve
untuk
UIF FNQMPZFFT LOPXMFEHF BOE DPNQFUFOU UISPVHI JO
meningkatkan
karyawan
melalui
pengetahuan
pendidikan
dan
dan
kompetensi yang
house training and public training in the home country and
dilaksanakan secara in-house training maupun public
pelatihan
overseas. The type of education and training is carried, from
training, bertempat di dalam maupun di luar negeri. Jenis
the mandatory training, expertise education, managerial
pendidikan dan pelatihan bervariasi, mulai dari mandatory
education as well as various sharing sessions to sharpen the
training, pendidikan keahlian, pendidikan managerial serta
quality of human resources.
berbagai sharing session untuk mempertajam kualitas SDM. Education and training program for HR conducted
Program pendidikan dan pelatihan SDM yang dilaksanakan
in 2011 is among others
pada tahun 2011 diantaranya adalah:
Uraian
Description
Program Pendidikan Magister Manajemen Resiko (S2)
Magister Education Program: Risk Management
Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen (Strategic Infastruktur)
Post Graduate Program: Management Science (Strategic Infrastructure)
Program Pendidikan Magister Ketahanan Nasional
Magister Program: National Resilience
Program Pendidikan Magister Manajemen
Magister Program: Management
Diklat D IV ALLU
Education and Training D IV ALU
Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.IV Teknik Telekomunikasi & Nav. Udara
Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D IV Program/Telecommunication & Air Navigation Engineering
Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.IV Teknik Listrik Bandara
Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D IV Program/Airport Electrical Engineering
Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.III Teknik
Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D III Engineering
D III AIS
D III AS
Orientation Education:
Diklat Orientasi :
76
Laporan Tahunan 2011
Uraian
Description
Orientasi Type A
Orientation Type A
Orientasi Type B
Orientation Type B
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Perpanjangan dan penerbitan SKP
SKP Extension and Issuance
Uraian
Description
Perpanjangan SKP Avsec.
Extension of SKP Avsec
Perpanjangan Lisensi Teknik Elektronika Penerbangan.
Extension of Aviation Electronic Engineering License
Perpanjangan SKP AMC
Extension of SKP MMC
Perpanjangan SKP FSO.
Extension of SKP FSO
Perpanjangan SKP AIS.
Extension of SKP AS
Perpanjangan SKP ATC.
Extension of SKP ATC
Perpanjangan SKP PKP-PK.
Extension of SKP PKP-PK
Penerbitan Rating X-Ray Security
Issuance of X-Ray Security Rating
Penerbitan rating TCC secondary surveillance radar
Issuance of TCC rating of secondary surveillance radar
Diklat Teknis Substantif dan Fungsional Uraian
Substantive and Functional Engineering Education and Training Description
Diklat Basic Avsec
Basic Education and Training of Avsec
Diklat Basic PKP-PK
Basic Education and Training of PKP-PK
Pelatihan MOB Tingkat Lanjut th 2011
Training of Office Administration Grade III
Pelatihan Administrasi Perkantoran Tingkat III
Education and Training of Internal Audit Basic I
Diklat Audit Internal Tk. Dasar I
Technical Training of Airport Affairs Engineering of Elementary Degree (For Mechanical, Electrical Personnel and A2B)
Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK Mula (Bagi Personil Mekanikal, elektrikal & A2B)
Technical Training of Airport Affairs Engineering of Intermediate Degree (For Construction, Runway and Environment Arrangement Technician)
Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK Lanjut (Bagi Teknisi Bangunan, Landasan & Tata Lingkungan)
Technical Training of Airport Affairs Engineering of Intermediate Degree (For Mechanical, Electrical and A2B)
Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK .Lanjut (Bagi Personil Mekanikal, elektrikal & A2B)
Training of Technical Bid. TK airport engineering. Up (For Personnel of Mechanical, Electrical & A2b)
2011 20 201 2 011 Annual 01 A Annu nnuall Report nn Rep Rep e ort ort r
77 77
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
Pelatihan Manajerial
Managerial training
Uraian
Description
Pelatihan Manajerial Tingkat Muda untuk 3 (tiga) Angkatan
Managerial Training for Junior Degree for 3 (three) generations
Pelatihan Manajerial Refreshing Program (setara manajerial tingkat madya)
Managerial Training for Refreshing Program (equal to medium degree managerial)
Pelatihan Manajerial Tingkat Madya untuk 1 (satu) Angkatan
Managerial Training for Medium Degree for 1 (one) generation
Workshop Pegawai Luar Negeri NO
Overseas Employee Workshop
DIKLAT
PENYELENGGARA
TEMPAT
1
Aviation Security Manager Course
Dirkampen
7 s.d 15 Februari 2011
Inggris
2
Workshop Aviation Security Risk and Vulnerability
Pemerintah Australia
20 s.d 25 Januari 2011
Australia
3
World Cargo Alliance in Vietnam
ATT
23 s.d 28Februari 2011
Vietnam
4
Comparative Study on Airport Cargo Management at Incheon International Airport
PT. Angkasa Pura I
23 Februari s.d 1 Maret 2011
Korea
5
Asia World Expo
08 s.d 10 Maret 2011
Cina
6
Comparative Study to Chatapati Shivaji International Airport, Mumbai
20 s.d 25 Maret 2011
Mumbai
7
Managing Service Quality at Airpor
ACI
30 Mei s.d 1 Juni 2011
Incheon
8
Human Factor Course: The Operation Personnel
20 Juni s.d 1 Juli 2011
Thailand
9
KCAO/Asia Pacific Simless ATM Symposium and Adhock Group Meeting
ICAO-Ditjen.Perhubungan Udara
05 s.d 08 Juli 2011
Thailand
10
Airport Management For Executive
PT. Angkasa Pura I (Persero)/IIAC
10 s.d 26 Juli 2011
Incheon
11
Vision Sharing Program “Visiting World Class Data Center Equinix”
Sharing Vision
28 s.d 29 Juli 2011
Singapura
12
Maximizing Non-aeronautical Revenue Through Airport Service, 2011
IQPC
05 s.d 07 Oktober 2011
13
Comparative Study of SMS and ATC System
ASA
14 s.d 19 November 2011
Australia
14
Workshop First Canso Asia Pacific ffset
Dir.Navpen Hubud
01 s.d 2 Desember 2011
Singapura
15
Staff Exchange program – ITSAP
ITSAP
04 s.d 10 Desember 2011
Australia
Workshop Pegawai Dalam Negeri NO
78
PELAKSANAAN
Kuala Lumpur
Domestic Employee Workshop
DIKLAT
PENYELENGGARA
PELAKSANAAN
TEMPAT
1
Dangerous Goods Regulation
Dirjen Perhubungan Udara
06 s.d 08 Januari 2011
Makassar
2
Training/Job Visit Ground Control
MATSC
10 s.d 14 Januari 2011
Jakarta
3
Socialization & Implementation of e SPT VAT Application
PT. Angkasa Pura I
10 s.d 14 Januari 2011
Jakarta
4
Strategic Workshop of Organization Alignment Phase 1
PT. Angkasa Pura I/Dunamis
12 s.d 13 Januari 2011
Denpasar
5
Socialization of Regulation of President No. 54 of 2010
LPKN
15 s.d 16 Januari 2011
Manado
6
Training/Job Visit Ground Control
MATSC
17 s.d 21 Januari 2011
Surabaya
7
Workshop on Distinct Job Profile
Dunamis
18 s.d 19 Januari 2011
Jakarta
8
Workshop New Flight Plan Format
Aisindo Chapter Soekarno Hatta
19 s.d 21 Januari 2011
Jakarta
9
Training/Job Visit Ground Control
MATSC
24 s.d 28 Januari 2011
Denpasar
10
Strategic Workshop of Organization Alignment Phase 2
PT. Angkasa Pura I/Dunamis
27 s.d 28 Januari 2011
Jakarta
Laporan Tahunan 2011
Bandara
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
11
Stress Management Training
MATSC
31 Januari 2011
Makassar
12
Workshop Measuring Customer Satisfaction
Diklat Centre
3 s.d 5 Februari 2011
Yogyakarta
13
Workshop on Performance Based Navigation
ICAO-Ditjen.Perhubungan Udara
7 s.d 11 Februari 2011
Jakarta
14
Workshop Nas. Ketenagakerjaan
Depnakertrans
8 s.d 9 Februari 2011
Jakarta
15
Workshop on National OHS&E “SMK3 Audit Technique and Risk Assessment Terms
Depnakertrans
10 s.d 11 Februari 2011
Batam
16
Seminar on Enterprise Risk Management Using ISO 31000
PRIMA-CRMS
16 Februari 2011
Jakarta
17
Workshop Aviation Security Risk and Vulnerability
Dir. Kempen Ditjen.Hubud
21 s.d 24 Februari 2011
Jakarta
18
Basic Mikrotik Training-Essentials (MTCNA)
CV. CNI
22 s.d 25 Februari 2011
Jakarta
19
Familiarization Flight & Study Visit 2011
MATSC
22 s.d 26 Februari 2011
MDC,NGR,SUB
20
Accounting Training
Formasi
23 s.d 24 Februari 2011
Surabaya
21
Workshop on Land Affairs Legal Aspect
PSPIN
23 s.d 24 Februari 2011
Jakarta
22
Familiarization Flight & Study Visit 2011
PT. Angkasa Pura I
23 s.d 26 Februari 2011
Jakarta
23
Familiarization Flight & Study Visit 2011
MATSC
28 Februari s.d 4 Maret 2011
24
Workshop IT Project Management
PT. LAPI Ganeshatama
03 s.d 04 Maret 2011
Bandung
25
Investigative Audit Training
Lembangtek
07 s.d 08 Maret 2011
Bandung
26
Workshop ARFFS dan AEP
Ditjen. Perhubungan Udara
08 s.d 11 Maret 2011
Jakarta
27
Workshop on Managing the Clean and Free Of Corruption State Owned Enterprise
Indes
14 s.d 15 Maret 2011
Denpasar
28
Education and Training ATC Supervisor I
Dirvavpen. Ditjenud
14 s.d 24 Maret 2011
Jakarta
29
BUMN (State Owned Enterprise) Executive Breakfast Meeting “Role of BUMN In Welcoming Economic Corridor Development Plan 2011-2025”
BUMN Executive Club
16 Maret 2011
Jakarta
30
Education and Training of Approach Control Surveillance Generation 94
STPI Curug
18 Maret 2011 - 17 Juni 2011
Jakarta
31
Strategic Planning Training
LPPM
22 s.d 24 Maret 2011
Jakarta
32
General Practitioner Scientific Meeting
Ikatan Dokter Indonesia
24 s.d 26 Maret 2011
Jakarta
33
Training on Mastering ITJL Foundation V3 Preparation % Exam
Andalan Teknologi Informasi
34
Training on procedure for evaluation tender & its cases on goods/service procurement
35
SUB, MDC, AMQ,Jakarta
28 s.d 30 Maret 2011
Jakarta
Beprof
30 Maret s.d 1 April 2011
Badung
Education and Training ATC Supervisor II
Dirvavpen. Ditjenud
28 Maret s.d 7 April 2011
Jakarta
36
CSA Review Course
Pusilkom UI
19 Maret s.d 28 Mei 2011
37
Integrated A & B Grade Taxes
Patria Artha
01 April 2011
38
Training and Certification of Project (Construction) Management Junior Expert
PT. Angkasa Pura I (Persero)/ IAMPI
04 April s.d 08 April 2011
Bogor
39
Intensive Training on ISO 31000 International Standard of Risk Management: ERM Fundamental and certification examination
CRMS Indonesia
04 April s.d 08 April 2011
Bandung
40
Site Training Radar MSSR Mode
PT. Aerotek Indonesia
06 s.d 19 April 2011
Denpasar
41
Outsourcing Workshop
11 April s.d 13 April 2011
Manado
42
Project Supervision Mentoring & Sispro Program
11 April s.d 14 April 2011
Bogor
43
Workshop on Making Relationship To Media & Community
PT. Angkasa Pura I (Persero)
13 s.d 14 April 2011
44
Health Service Nurturing & Counseling
PT. Angkasa Pura I (Persero)
13 s.d 15 April 2011
45
Workshop Appron Safety “Operational Safety in Appron Area”
DJU
Minggu ke IV
46
National Seminar of Internal Audit 2011 & QIA Inauguration
YPIA
18 s.d 21 April 2011
Batam
47
Technical Counseling
Kementrian Perhub.Sek. Data & Informasi
19 s.d 21 April 2011
Semarang
48
Indonesian Slot Time System Training
Direktorat Angkutan Udara
21 April 2011
PT. Angkasa Pura I (Persero)/ IAMPI
Jakarta Makassar
Yogyakarta Makassar
Jakarta
2011 Annual Report
79
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
49
80
Knowledge Sharing Forum “Developing, Implementing & Using KPI”
LPPM
26 April s.d 27 April 2011
Jakarta
50
Professional Secretary Training
PT Perfexindo Prima
27 April s.d 28 April 2011
Batam
51
API Cargo System
Bandara Sepinggan
28 April s.d 05 Mei 2011
Balikpapan
52
English Training
Wall Streeat
1 Mei 2011 s.d 31 Juli 2014
53
Workshop on Performance management & Business Intelligence
LAPI ITB
5 Mei s.d 6 Mei 2011
Bandung
54
Comparative Study on Trolley, CSC, Bridge & Security Management
PT. Angkasa Pura I (Persero)
17 Mei s.d 20 Mei 2011
Denpasar
55
Personal Branding Seminar
John Robert Power
19 Mei 2011
Makassar
Jakarta
56
Effectiveness Evaluation Training
PQM
19 s.d 20 Mei 2011
Jakarta
57
Aerodrome Safety Plan/Case Workshop
DJU
23 s.d 24 Mei 2011
Jakarta
58
Workshop in Human Capital Management System (HCMS)
PT. Angkasa Pura I/Dunamis
24 Mei s.d 25 Mei 2011
Jakarta
59
Internal Auditor Association Seminar
AAI
25 Mei 2011
60
ATEL/ANAV Certification Assistance Confinement
PT. Angkasa Pura I (Persero)
04 s.d 08Juni 2011
Surabaya
61
ITSAP Human Factor Training The Trainer
Ditjen. Perhubungan Udara
13 s.d 17 Juni 2011
Jakarta
62
ITSAP Human Factor Training Seminar
Ditjen. Perhubungan Udara
20 s.d 21 Juni 2011
Jakarta
63
Pre After Service Education & Training
PT. Kepurun Pawana Indonesia
20 s.d 25 Juni 2011
Klaten
64
Kespen Seminar & Operational Technical Discussion
20 s.d 24 Juni 2011
Bandung
65
Training on Special Education on Advocate Profession Generation XV
PERADI
Jakarta
20 Juni s.d 22 Juli 2011
Jakarta
66
Workshop on HPS preparation of Company Goods/Service
23 Juni s.d 25 Juni 2011
Yogyakarta
67
Aerodrome Safety Plan/Case Workshop
Ditjen. Perhubungan Udara
26 Juni s.d 27 Juni 2011
Denpasar
68
Subsidiary Training
PT. Angkasa Pura I (Persero)/ Vitarka Gita
27 Juni s.d 30 Juni 2011
Jakarta
69
IHSC Award 2011
Business Review
30 Juni 2011
Jakarta
70
Discussion on aviation service database system optimization and Flight Plan ATS Message
Dirnavpen. Ditjenhubud
04 s.d 06 Juli 2011
Jakarta
71
Tapor Training
PT. Angkasa Pura I (Persero)
10 s.d 16 Juli 2011
Bogor
72
Workshop on Effective Method of Inter Company Debt Collection
INDES
11 s.d 13 Juli 2011
Yogyakarta
73
Training on Aerospace Weather Impact Dissemination 2012
LAPAN
13 Juli 2011
74
CMS & Collection Training of PT API
PT. Angkasa Pura I/BRI/Mandiri/ BNI
17 s.d 21 Juli 2011
Jakarta
75
ATC Supervisor Generation III Education and Training
Dirnavpen. Ditjenhubud
18 s.d 30 Juli 2011
Jakarta
76
Safety Meeting
PT. Angkasa Pura I (Persero)
19 s.d 22 Juli 2011
77
National Seminar on Airport Electrical System
STPI Curug
20 Juli 2011
78
Capacity Building Workshop: Role of government & community in public service organizing policy and government – private cooperation of transportation sector
Kapuskakem & pelayanan jasa transportasi kemenhub
20 s.d 22 Juli 2011
Batam
79
Improvement of Airport Regulator & Operator Personal Competence
DJU
25 s.d 26 Juli 2011
Jakarta
80
Hyperless & KK Training of Company Practitioners
Balai Besar Keselamatan Kesehatan Kerja MKS
25 s.d 29 Juli 2011
Makassar
81
BPPT Workshop
PT. Angkasa Pura I (Persero)
26 s.d 28 Juli 2011
Jakarta
82
Workshop on information and communication technology to support the flight safety
BPPT
27 Juli 2011
Jakarta
83
Spiritual Great Customer Services Training Batch I
PT. Angkasa Pura I (Persero)/ QLM
28 s.d 30 Juli 2011
Jakarta
84
Socialization of Information System Construction of National Vital Object Security of 2011
04 Agustus 2011
Jakarta
Laporan Tahunan 2011
&
Bandung
Jakarta Tangerang
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
85
Workshop on National Legal Enforcement of Cyber Crime and Electronic Transaction Crime by virtue of Law No. 11/2008 regarding ITE (Inf & Electronic Transaction)
LIPP
10 s.d 11 Agustus 2011
Jakarta
86
Current PSAK Provisioning of IFRS and IAS Convergence As Well As GAP ANALYSIS
PT. Angkasa Pura I (Persero)/ IAI
8 s.d 13 Agustus 2011
Jakarta
87
Fraud Audit Education and Training
8 s.d 13 Agustus 2011
Sukabumi
88
Spiritual Great Customer Services Training Batch II
PT. Angkasa Pura I (Persero)/ QLM
10 s.d 12 Agustus 2011
Jakarta
89
National Training: Implementation of Audit Management Application through e-BPK Technology Information (e-Auditee)
LADARI
11 s.d 12 Agustus 2011
Jakarta
90
Socialization of Lebaran Transportation Application
DJU
15 Agustus 2011
Jakarta
91
Workshop on Organization Model Formulation
Dunamis
23 s.d 25 Agustus 2011
Jakarta
92
Workshop on Establishment of Organization Chart Phase II
Dunamis
15 September 2011
Jakarta
93
Workshop on Establishment of Organization Chart Phase III
Dunamis
22 s.d 23 September 2011
Jakarta
94
Training of Trainer Safety Oversight
95
Training on HRM Professional Certification
96
Training on Risk Legal Management
97
Socialization of Regulation of Minister of Transportation Number 77 of 2011 regarding Responsibility of Air Transportation
98
26 s.d 29 September 2011
Jakarta
27 s.d 30 September 2011
Bandung
28 s.d 29 September 2011
Jakarta
Dirjen Perhubungan Udara
29 September 2011
Jakarta
Maximizing Non-aeronautical Revenue Through Airport Services 2011
IQPC
05 s.d 07 Oktober 2011
99
Workshop on Finalization of Establishment of Organizational Chart I
Dunamis
06 s.d 07 Oktober 2011
Jakarta
100
Workshop of National Secretary “Essential Skill for Secretary and Administration Professional”
PSPIN
12 s.d 14 Oktober 2011
Bandung
MKI Maximizing
Kuala Lumpur
101
Workshop on Finalization of Establishment of Organizational Chart II
Dunamis
01 s.d 02 November 2011
Jakarta
102
After Service Training
PT. Angkasa Pura I/ LP2MM
01 s.d 04 November 2011
Bandung
103
Seminar on Aviation Navigation Facility Service Concept in Indonesia
STPI Curug
8 November 2011
Tangerang
104
Workshop on Airspace Planning PBN
Dirnavpen-ICAO
14 s.d 18 November 2011
Denpasar
105
Seminar on Flight Security
Dirjen Perhubungan Udara
17 s.d 18 November 2011
Bandung
106
Training on Verification of Medical Service and Cost Control
24 s.d 25 November 2011
Jakarta
107
ATC Checker Education and Training
27 November Desember 2011
s.d
5
Yogyakarta
108
Competition of National Quality and Productivity Forum
29 November Desember 2011
s.d
2
Makassar
109
Intensive Training ISO 31000: International Risk Management Standard ERM Fundamental and Certification
110
ATS Checker
111 112 113
TKMPN WKM
05 s.d 09 Desember 2011
Denpasar
STPI Curug
06 s.d 16 Desember 2011
Depok
Workshop on Public Relation & Protocol Affairs
PT. Angkasa Pura I/ Veloxxe
07 s.d 9 Desember 2011
Jakarta
Conference on Risk Management of Asia Pacific 2011
CRMS Indonesia
08 s.d 9 Desember 2011
Denpasar
ERMCP Title Certification
CRMS Indonesia
10 s.d 11 Desember 2011
Denpasar
114
HCIS Training
Dunamis
15 s.d 16 Desember 2011
Jakarta
115
Training on Governance, Risk and Compliance (GRC) Program
GBI
15 s.d 16 Desember 2011
Denpasar
116
Training on Legal Contract & Paperwork Audit Strategy
Beprof
21 s.d 23 Desember 2011
Yogyakarta
2011 Annual Report
81
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
Workshop Komisaris & Direksi
Workshop of Board of Commissioner and Board of Directors
Uraian
Description
BUMN Executive Breakfast Meeting “Reflexi BUMN 2010 untuk menyonsong masa depan gemilang”
BUMN Executive Breakfast Meeting “Reflection of 2010 BUMN to welcome the bright future”
Penyegaran Komisaris & Direksi BUMN “ Etika Bisnis & Good Corporate Governance BUMN”
Refreshment of Board of Commissioners and Board of Directors of State Owned Enterprise (BUMN) “Business Ethic and Good Corporate Governance of BUMN”
Workshop on Development of Aerotropolis
Workshop on Development of Aerotropolis
Untuk tahun 2011 realisasi anggaran pengembangan SDM
For 2011, the realization of HR Development budget by Rp
sebesar Rp 21.116.488.000 lebih rendah 15,06% dari realisasi
21,116,488,00 is lower than 15.06% of the 2010 realization
tahun 2010 sebesar Rp 24.859.127.000. Sedangkan jumlah
namely Rp 24,859,127,000. Whereas total employee
karyawan yang mendapatkan pelatihan pada tahun 2011
obtaining the training in 2011 is 2,452 persons, decreasing
sebanyak 2.452 karyawan, turun 33,39% dibandingkan tahun
33.39% compared to that of 2010 by 3,681 persons.
2010 sebanyak 3.681 orang. For the hour of education and training as per employee per Untuk jam diklat per pegawai per tahun, tahun 2011 adalah :
annum, in 2011 is: 97.24 hours/employee/annum (of 2,452
97,24 jam/karyawan/tahun ( dari 2.452 karyawan dengan
person with total study hour: 238,437 hours), increasing
jumlah jam pelajaran : 238.437 jam), meningkat dibanding
compared to that of 2010: 72.54 hours/employee/annum
tahun 2010 : 72,54 jam /karyawan/tahun (dari 3.681 karyawan
(from 3,681 employees with total study hours: 267,003 hours).
dengan jumlah jam pelajaran : 267.003 jam)
Reward dan Punishment
Reward dan Punishment
Perusahaan menerapkan kebijakan Reward dan Punishment
The Company applies the Reward and Punishment policy
bagi karyawan berdasarkan penilaian kinerja karyawan dan
for the employee based on the employee performance
kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan. Manajemen telah
assessment and compliance with the Company Regulation.
menetapkan komponen/faktor dasar penetapan Reward
The management has stipulated the basic component/
dan Punishment berdasarkan measurement dictionary KPI
factor of stipulation of Reward and Punishment based
individu. Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut, pada
on the measurement dictionary of individual KPI. As the
tahun 2011 Perusahaan telah menetapkan penerima reward
implementation of such policy, in 2011 the Company has
dalam bentuk promosi kenaikan pangkat, kenaikan kelas
stipulated the reward recipient in terms of promotion,
jabatan, penerima penghargaan dan penerima bantuan
position class increase, award and religious worship aid
ibadah keagamaan bagi 1.331 karyawan dengan perincian
recipient for 1,331 employees with breakdown as follows:
sebagai berikut:
Tabel: Penerima Reward tahun 2011 Uraian
Jumlah / Numbers
Description
Kenaikan Pangkat
791
Promotion
Kenaikan Kelas Jabatan
467
Position Class Increase
Bantuan Biaya Haji
47
Haj Pilgrimage Expenses Aid
Bantuan Biaya Ziarah ke Yerusalem
14
Jerusalem Pilgrimage Expenses Aid
Bantuan Tirthayatra ke India
12
Tirtayatra Aid to India
JUMLAH
82
Table of Reward Recipient of 2011
Laporan Tahunan 2011
1331
TOTAL
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
Sementara itu, pelanggaran disiplin karyawan sampai periode
Meanwhile it was recorded that the employee discipline
31 Desember 2011 tercatat sebanyak 14 pelanggaran.
violation through December 31, 2011 were 14. Such violation
Terhadap pelanggaran dan penurunan kinerja telah diberikan
and performance decrease were subject to punishment or
hukuman atau sanksi. Dari 14 pelanggaran kedisiplinan di
sanction. Of 14 disciplinary violations within such company
lingkungan perusahaan tersebut, telah ditetapkan 11 sanksi
environment, 11 sanctions have been stipulated and other
dan 3 orang disiplin lainnya tidak diberikan sanksi tetapi
13 disciplinary sanctions were not imposed but they were
dilakukan pembinaan oleh perusahaan, dengan rincian
nurtured by the company with breakdown as follows:
sebagai berikut:
Table of Disciplinary Violation Sanction Recipient 2011
Penerima Sanksi Pelanggaran Kedisiplinan tahun 2011 Uraian
Jumlah / Numbers
Description
Penurunan Kelas Jabatan
6
Demotion of Position Class
Penurunan Pangkat
2
Demotion of Rank
Penurunan Gaji Berkala JUMLAH
3 11
Periodical Salary Decrease TOTAL
2011 201 20 2 011 Annual 01 Annu nnual al Report Report rtt
83 83
Peran Asosiasi Karyawan dan Serikat Pekerja
Role of Employee Association and Labor Union
Asosiasi Karyawan dan Serikat Pekerja sebagai mitra
Employee Association and Labor Union as the partner of
Perusahaan telah menunjukkan peran positif dalam
the Company has shown the positive role in settling the
penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan. Para pihak
manpower affairs issues. The parties always communicate
senantiasa saling berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai
and consult each other on the manpower affairs for work
ketenagakerjaan untuk meningkatkan produktivitas kerja
QSPEVDUJWJUZBOEXPSLFSTXFMGBSFJNQSPWFNFOU
dan kesejahteraan pekerja. To improve the harmonious industrial relationship of Untuk meningkatkan harmonisasi hubungan industrial
Angkasa Pura Airports, on August 20, 2010 there has been
Angkasa Pura Airports, pada tanggal 20 Agustus 2010
executed the Normalization Pact between the management
telah ditandatangani Pakta Normalisasi antara manajemen
of Angkasa Pura Airports and Association of Employee of
Angkasa Pura Airports dengan Asosiasi Karyawan PT.
PT Angkasa Pura Airports I (Persero) and Labor Union of PT
Angkasa Pura I (Persero) dan Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura
Angkasa Pura I (Persero). The parties are covenanted and
I (Persero) . Para pihak menyepakati dan menyetujui bahwa
agreed that the preparation of negotiation on renewal
persiapan perundingan pembaharuan Perjanjian Kerja
of Collective Labor Agreement (CLA) will be conducted
Bersama (PKB) akan dilaksanakan paling lambat tanggal 6
on at the latest September 6, 2010 after the verification of
September 2010 setelah dilakukan verifikasi keanggotaan
membership at the latest on August 30, 2010.
paling lambat tanggal 30 Agustus 2010.
84
Perundingan PKB dilakukan pada tanggal 25 September
The negotiation of CLA was conducted on September 25
sampai 3 Oktober 2010 dan penandatanganan PKB
through October 3, 2010 and its execution was on October
dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2010. PKB antara
15, 2010. CLA between PT Angkasa Pura Airports I (Persero)
PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan PT.
and Labor Union of PT Angkasa Pura Airports I (Persero)
Angkasa Pura I (Persero) dan Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura
has been registered with the Ministry of Manpower of The
I (Persero) telah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja RI
Republic of Indonesia and has been registered legitimately
dan telah terdaftar sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal
in accordance with the Letter of Decision of Director General
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga
of Industrial Relationship Nurturing and Manpower Social
Kerja No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/2010.
Security No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/2010.
Laporan Tahunan 2011
Pencapaian Key Performance Indicators (KPI) The Achievement of Key Performance Indicator
KEY PERFORMANCE INDICATOR
Key Performance Indicators (KPI) atau Indikator Kinerja Kunci
Key Performance Indicators (KPI) is the benchmark of
merupakan alat ukur keberhasilan kinerja Direksi Angkasa
performance of the Board of Directors of Angkasa Pura
Pura Airports yang merupakan Kontrak Manajemen antara
Airports being the Management Contract between the
Kuasa Pemegang Saham dengan Komisaris dan Direksi
Shareholders Proxy and Board of Commissioners and Board
Angkasa Pura Airports. KPI dapat dikatakan memadai
of Directors of Angkasa Pura Airports. It can be said that KPI is
apabila
(relevant),
adequate if fulfilling the conditions of relevant, appropriate,
tepat (appropriate), wajar (fairy represent) dan lengkap
fairly represent and comprehensive. KPI framework indicates
(comprehensive). Kerangka KPI tersebut menunjukkan
directly the achievement of strategic target to be attained in
secara langsung pencapaian sasaran strategis yang hendak
accordance with the company vision and mission.
memenuhi
syarat-syarat
relevan
dicapai sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Manajemen telah menandatangani Kontrak Manajemen
Management has signed Management Contract on April
pada tanggal 26 April 2011 antara Kuasa Pemegang Saham
26, 2011 between the Proxy of Shareholders of Angkasa
Angkasa Pura Airports diwakili oleh Deputi Menteri Negara
Pura Airports represented by Deputy State Minister of State-
BUMN Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata dengan Direksi
Owned Enterprise of Logistic and Tourism Affairs and Board
dan Komisaris Angkasa Pura Airports. Pada tanggal 11
of Directors and Board of Commissioners of Angkasa Pura
Januari 2011 telah dilaksanakan penandatanganan kontrak
Airports. On January 11, 2011 the management contract
manajemen antara Direksi dengan para GM.
was signed between the Board of Directors and General Managers.
86
KPI tahun 2010 dipersiapkan dengan mempertimbangkan
The KPI 2010 were prepared by considering the matters that
adanya perbaikan-perbaikan yang diperlukan selama proses
needed improvements during the KPI of 2009 and were
KPI 2009 dan dikembangkan dengan mempertimbangkan
made for developments by considering the gap between
kesenjangan antara kebutuhan pelanggan dan pemangku
UIFOFFETPGDVTUPNFSTBOETUBLFIPMEFSTBOEUIF$PNQBOZT
kepentingan dan pencapaian perusahaan hingga sekarang.
BDIJFWFNFOUT VQ UP QSFTFOU 5P BDIJFWF UIF $PNQBOZT
Untuk mencapai tujuan perusahaan, Angakasa Pura Airports
goals, Angkasa Pura I already mapped such gaps in the
telah memetakan kesenjangan tersebut dalam rencana
$PNQBOZTMPOHUFSNQMBO 3+11
BOEUIFJNQMFNFOUBUJPO
jangka panjang, dan pelaksanaannya diwujudkan dalam
PG XIJDI JT NBOJGFTUFE JO UIF DPNQBOZT XPSL QSPHSBNT
program kerja perusahaan (RKAP) dan dimasukkan dalam
(RKAP) and adopted in Management Work Program (RKM) in
program kerja manajemen pada setiap bagian.
each Directorate.
Laporan Tahunan 2011
KEY PERFORMANCE INDICATOR
KPI tahun 2011 disusun dengan memperhatikan hal-hal yang
In 2011, KPI was prepared by considering the issues to be
perlu mendapat perbaikan dalam KPI tahun 2010, untuk
improved in 2010 KPI, for improvement by considering the
dilakukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan
gap between the need of customer and stakeholders with
gap
pemangku
the Company performance already achieved all this time. To
kepentingan dengan kinerja Perusahaan yang telah dicapai
attain the objective of the Company, Angkasa Pura Airports
selama ini. Untuk mencapai tujuan Perusahaan, Angkasa
has mapped those gaps in Company Long term Plan (RUPP),
Pura Airports telah memetakan gap-gap tersebut di dalam
then the implementation was elaborated in the company
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), kemudian
work programs as well as implemented in the Management
pelaksanaannya dijabarkan dalam program-program kerja
Work Plan of each Directorate.
antara
kebutuhan
pelanggan
dan
perusahaan (RKAP) serta diimplementasikan dalam Rencana Kerja Manajemen (RKM) di tiap Direktorat. Pencapaian target KPI kontrak manajemen tahun 2011
The KPI target achievement of management contract in 2011
sesuai bobot setiap KPI pada enam perspektif mencapai skor
in accordance with the weight of each KPI in six perspectives
93,24 dengan perincian masing-masing persepektif sebagai
reached the score 93.24 with breakdown of each perspective
berikut:
as follows:
BOBOT WEIGHT
CAPAIAN BOBOT WEIGHT ACHIEVED
Pelanggan
10
9,46
Customer
Produk & Layanan
30
9,83
Product & Service
Proses Internal
10
27,30
Internal Process
Sumber Daya Manusia
20
9,23
Human Resource
PERSPEKTIF
PERSPECTIVE
Keuangan
20
18,23
Finance
Kepemimpinan
10
19,19
Leadership
Total
10
93,24
TOTAL
2011 Annual Report
87
Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders
PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah perseroan yang seluruh
PT Angkasa Pura I (Persero) is the company which shares are
sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan
fully held by the Government of the Republic of Indonesia
belum mencatatkan sahamnya di pasar modal.
and does not yet list its shares at the capital market.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta Nomor
The amendment to the Articles of Association of the
02 tanggal 9 Agustus 2007 yang dibuat di hadapan Notaris
Company by virtue of Deed Number 2 dated August 9, 2007
Nanda Fauz Iwan, SH., pada Pasal 4 menyebutkan sebagai
drawn up before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, Article 4 states
berikut:
as follows:
1.
2.
Modal
dasar
perseroan
berjumlah
sebesar
Rp
1.
Company authorized capital shall amount to
7.000.000.000.000,- (tujuh triliun rupiah) yang terbagi
Rp 7,000,000,000,000 (seven trillion rupiah) consisting
atas 7.000.000 (tujuh juta) saham, masing-masing
of 7,000,000 (seven million) shares, each at nominal
bernilai nominal Rp 1.000.000,-
value Rp 1,000,000.
Dari modal tersebut telah ditempatkan/diambil
2.
Of that capital there has been subscribed/taken up and
bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik
fully paid up by the State of the Republic of Indonesia
Indonesia sebanyak 1.800.000 saham atau seluruhnya
1,800,000 shares or entirely Rp 1,800,000,000,000.
sebesar Rp 1.800.000.000.000,3.
100% dari nominal setiap saham yang telah
3.
100% of the nominal value of each share already
ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah
subscribed as mentioned above or entirely amounting
Rp 1.800.000.000.000,- telah disetor penuh oleh Negara
to Rp 1,800,000,000,000 has been fully paid up by
Republik Indonesia ke dalam kas perseroan, dengan
the State of the Republic of Indonesia to the cash of
cara sebagai berikut:
the company in the manner as follows:
t
Sebesar Rp 925.000.000.000,- telah disetor
t
the old capital payment;
dengan uang tunai sebagai setoran modal lama t
Penambahan penyertaan modal negara sebesar
t
Modal donasi sebesar Rp 2.796.336.642,-
t
Laba
belum
dibagi
sebesar
Rp.98.295.982.326,t
Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar Rp 509.798.142.306,-.
88
Laporan Tahunan 2011
"EEJUJPO PG TUBUF DBQJUBM QMBDFNFOU CZ 3Q 264,109,538,326;
Rp 264.109.538.326,t
yang
3Q IBWFCFFOQBJEVQJODBTIBT
t
%POBUJPODBQJUBM3Q
t
1SPöUOPUEJTUSJCVUFEZFU3Q
t
3FTFSWFVQUPöTDBMZFBS3Q
Akuntan Perseroan | Corporate Accountant
NAMA AKUNTAN ACCOUNTANT
PEKERJAAN WORK
TAHUN YEAR
NILAI KONTRAK (Rp) CONTRACT VALUE (Rp)
2007
466.600.000
2008
470.360.000
2009
925.000.000
2010
888.000.000
2011
740.000.000
General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, dan Laporan Keuangan PKBL KAP Grant Thornton Hendrawinata General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit and PKBL Financial Statement General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, dan Laporan Keuangan PKBL KAP Soejatna, Mulyana & Rekan General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit and PKBL Financial Statement General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Operasional, dan Laporan Keuangan PKBL Audit Capaian KPI KAP Soejatna, Mulyana & Rekan General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit, Operational Audit and PKBL Financial Statement KPI Achievement Audit
KAP Soejatna, Mulyana & Rekan
General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Operasional, dan Laporan Keuangan PKBL Audit Capaian KPI General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit, Operational Audit and PKBL Financial Statement KPI Achievement Audit
General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Capaian KPI, dan KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Laporan Keuangan PKBL Dadang General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit, KPL Achievement Audit and PKBL Financial Statement
2011 2 201 20 01 0 011 11 Annual Ann nn nnu nu ua all Report Report
89
Konsultan Hukum & Notaris | Legal Consultant
Konsultan Hukum
NO
1
2
Lawyers
REKANAN PARTNER
Mustofa & Rekan
Benny Joesoef, SH & Ass
PEKERJAAN WORK
TEMPAT VENUE
Konsultan hukum dalam penanganan perkara di Pengadilan Pajak masa Pajak Januari s/d November 2006 dan masa pajak Januari s/d Desember 2007 Legal consultant in handling the case in Tax Court of Tax Period January through November 2006 through tax period January through December 2007
Jakarta
Jasa Konsultan Hukum dalam penanganan pengajuan gugatan pembatalan putusan BANI No. 326/X/ARB-BANI/2009 terkait perkara antara Angkasa Pura Airports dengan PT Hutama Karya Legal consultant service in handling the filing of suit against the BANI award cancellation No. 326/X/ARB-BANI/2009 relating to the case between Angkasa Pura Airports and PT Hutama Karya
Jakarta
Pekerjaan penunjukan konsultan hukum dalam pendampingan pemeriksaan di Kejati Jatim atas dugaan TPK dalam penjualan space iklan di Bandara Juanda Surabaya kepada PT SIE Work on appointment of legal consultant in accompanying the examination in High General Attorney Office of East Java on the allegation of TPK in the sale of advertisement space at Juanda Airport, Surabaya to PT SIE
Jakarta
Jasa konsultan hukum dalam penanganan pelaporan pidana 19 orang terkait masalah rumah dinas Legal consultant service in handling the reporting of crime by 19 persons relating to the official house issue
Jakarta
Jasa konsultan hukum dalam penanganan perkara pada tingkat penyidikan di Polda Metrojaya Legal consultant service in handling the case in investigation instance in Regional Police of Metrojaya
Jakarta
Penanganan perkara gugatan PT Aneka Glass Abadi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Handling the case of suit of PT Aneka Glass Abadi in District Court of Central Jakarta
Jakarta
3
JBW Law Office
Jasa konsultan hukum dalam penanganan perkara penyelesaian permasalahan hukum pembangunan terminal & fasilitas penunjang di BIL Legal consultant service in handling the case of settlement of legal issue on construction of terminal and supporting facilities at BII
Jakarta
4
Kudri Djamaris Sitohang Attorney & Counsellors At Law
Pembuatan Legal Opinion Mengenai Rencana Penyertaan YAKKAP I pada Anak Perusahaan Angkasa Pura Airports (Persero) Preparation of Legal Opinion on YAKKAP I Placement Plan at Subsidiary
Jakarta
Angkasa Pura Airports (Persero)
Notaris
NO
1
Notary REKANAN PARTNER Penunjukan Notaris (Grace Margareth Goenawan, SH, MM) Appointment of Notary Grace Margareth Goenawan, SH MM
PEKERJAAN WORK
TEMPAT VENUE
Pelaksanaan pembayaran ganti rugi tanah milik di lingkungan Bandara Pattimura Ambon seluas 45.350M2
Ambon
Implementation of payment of compensation for the land within the environment of Pattimura Airport, Ambon to the extent of 45,350 M2
Surat perjanjian pekerjaan Jasa notaris dan Konsultan Hukum terkait dengan likuidasi Yayasan Kesejahteraan Pegawai Angkasa Pura I (Persero) 2
Nanda Fauz Iwan, SH,MKn.
Jakarta Letter of Agreement of work of Notary service and related Legal Consultant with Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura I (Persero) in liquidation
90
Laporan Tahunan 2011
Anak Perusahaan | Subsidiaries
Angkasa Pura Hotel Gd. Angkasa Pura Center for Excellence lt. Dasar Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat [T] (62-21) 658 66490 [F] (62-21) 654 1513/14
Angkasa Pura Property Gd. Angkasa Pura Center for Excellence lt. Dasar Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat [T] (62-21) 658 66495 [F] (62-21) 654 1513/14
Angkasa Pura Support
Angkasa Pura Logistic
Gd. Angkasa Pura Center for Excellence
Gd. Angkasa Pura Center for Excellence
lt. Dasar
lt. Dasar
Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat
Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat
[T] (62-21) 658 66496
[T] (62-21) 658 66406
[F] (62-21) 654 1513/14
[F] (62-21) 654 1513/14
2011 Annual Report
91
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
Anak Perusahaan
Subsidiaries
Sejalan dengan konsep Reposisi dan Restrukturisasi
In line with the concept of Reposition and Restructuring of
Angkasa Pura Airports, serta dengan memperhatikan
Angkasa Pura Airports as well as by taking into account the
posisi perusahaan dan struktur bisnis saat ini, Angkasa Pura
company position and current business structure, Angkasa
Airports melakukan transformasi di bidang bisnis. Hal ini
Pura Airports conducts the transformation in business. It is
sekaligus juga untuk mempercepat sasaran perusahaan,
simultaneously for acceleration of company target namely
yaitu meningkatkan CSI dan meningkatkan pendapatan
improving CSI and non-aeronautical income. To that end,
non aeronautika. Untuk itu, pada tahun 2011 Angkasa
in 2011 Angkasa Pura Airports suggested the shareholders
Pura Airports mengusulkan pembentukan empat anak
on the establishment of four subsidiaries. On December
perusahaan kepada pemegang saham. Pada 15 Desember
15, 2011, the establishment of three subsidiaries had been
2011, telah disetujui pendirian tiga anak perusahaan, yaitu:
approved namely:
1.
1.
2.
PT Angkasa Pura Hotels; didirikan atas persetujuan
PT Angkasa Pura Hotels; established upon the approval
Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero)
of Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports
Nomor 192/DK.API/2011 dan Akte Pendirian Perusahaan
(Persero) Number 192/DKAP/2011 and Deed of
Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,M.Kn
Incorporation of Company Number 03 by Notary Nanda
tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak perusahaan
Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its line of
ini adalah penyediaan akomodasi pariwisata dengan
business is tourism accommodation procurement with
modal dasar sebesar Rp 120 miliar. Kepemilikan saham
authorized capital Rp 120 billion. The shareholding
Angkasa Pura Airports (Persero) pada perusahaan ini
of Angkasa Pura Airports (Persero) in this company is
adalah 99,88%.
99.88%.
PT Angkasa Pura Logistics; didirikan atas persetujuan
2.
PT Angkasa Pura Logistics; established upon the
Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero)
approval of Board of Commissioners of Angkasa Pura
Nomor
Pendirian
Airports (Persero) Number 194/DKAP/2011 and Deed of
Perusahaan Nomor 01 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan,
194/DK.API/2011
dan
Akte
Incorporation of Company Number 01 by Notary Nanda
SH,M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak
Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its line of
perusahaan ini adalah jasa pengurusan transportasi
business is freight forwarding service with authorized
(freight forwarding) dengan modal dasar sebesar Rp
capital Rp 80 billion. The shareholding of Angkasa Pura
80 miliar. Kepemilikan saham Angkasa Pura Airports
Airports (Persero) in this company is 98%.
(Persero) pada perusahaan ini adalah 98%. 3.
4.
92
PT Angkasa Pura Property; didirikan atas persetujuan
3.
PT Angkasa Pura Property; established upon the
Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero)
approval of Board of Commissioners of Angkasa Pura
Nomor
Pendirian
Airports (Persero) Number 193/DKAP/2011 and Deed
Perusahaan Nomor 02 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan,
of Incorporation of Company Number 02 by Notary
SH,M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak
Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its
perusahaan ini adalah pembangunan, perdagangan,
line of business is construction, trading and service
dan jasa dengan modal dasar sebesar Rp 42 miliar.
with authorized capital Rp 42 billion. The shareholding
Kepemilikan saham Angkasa Pura Airports (Persero)
of Angkasa Pura Airports (Persero) in this company is
pada perusahaan ini adalah 99,43%.
99.43%.
193/DK.API/2011
dan
Akte
Selanjutnya, atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa
4.
Furthermore, upon the approval of the Board of
Pura Airports (Persero) Nomor 17/DK.API/2012 tanggal
Commissioners of Angkasa Pura Airports (Persero)
31 Januari 2012 dan dan Akte Pendirian Perusahaan
Number 17/DKAP/2012 dated January 31, 2012 and
Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,M.Kn
Deed of Incorporation of Company Number 03 drawn
tanggal 9 Februari 2012, didirikan satu anak perusahaan
up before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn dated
Laporan Tahunan 2011
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
lagi, yaitu PT Angkasa Pura Supports. Bidang usaha
February 9, 2012, one more subsidiary was established
perusahaan ini adalah bidang jasa, pembangunan,
namely PT Angkasa Pura Supports. Its line of business
pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, dan
is service, construction, land transportation, service
perdagangan dengan modal dasar Rp 125 miliar.
station, printing and trading with authorized capital
Kepemilikan saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada
Rp 125 billion. The shareholding of PT Angkasa Pura I
perusahaan ini adalah 98,5%.
(Persero) in this company is 98.5%.
NO
REKANAN | PARTNER
BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD
KEPEMILIKAN | OWNERSHIP
KETERANGAN | NOTE
Perhotelan | Hotel
99.88%
belum beroperasi | Not Operated Yet
PT Angkasa Pura Logistics
Jasa Transportasi | Transportation Service
98%
belum beroperasi | Not Operated Yet
3
PT Angkasa Pura Property
Perumahan | Property
99.44%
belum beroperasi | Not Operated Yet
4
PT Angkasa Pura Supports
Jasa dan Trading | Service and Trading
98.50%
belum beroperasi | Not Operated Yet
1
PT Angkasa Pura Hotels
2
2011 2 201 011 1 Annual Annu Annu n al Report Report ort
93
Perusahaan Afiliasi dan Yayasan Affiliated Companies and Foundation
NO
REKANAN | PARTNER
BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD
KEPEMILIKAN | OWNERSHIP
KETERANGAN | NOTE
Perhotelan | Hotel
99.88%
belum beroperasi | Not Operated Yet
PT Angkasa Pura Logistics
Jasa Transportasi | Transportation Service
98%
belum beroperasi | Not Operated Yet
3
PT Angkasa Pura Property
Perumahan | Property
99.44%
belum beroperasi | Not Operated Yet
4
PT Angkasa Pura Supports
Jasa dan Trading | Service and Trading
98.50%
belum beroperasi | Not Operated Yet
1
PT Angkasa Pura Hotels
2
PT Gapura Angkasa
PT Gapura Angkasa
PT Gapura Angkasa adalah perusahaan patungan yang
PT Gapura Angkasa is the joint venture established by
didirikan oleh tiga BUMN, yaitu
PT Garuda Indonesia
three BUMN (State-Owned Enterprises) namely PT Garuda
(Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), dan Angkasa Pura II
Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero) and Angkasa
(Persero), yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa
Pura II (Persero), running the business in independent
ground handling independen yang meliputi kargo dan
ground handling service comprising cargo and warehousing,
pergudangan, penumpang dan penanganan bagasi, operasi
passenger and baggage handling, aviation operation and
penerbangan dan servis pesawat udara, serta kegiatan
airplane service as well as other business activities which
usaha lainnya yang dapat menunjang usaha penerbangan
can support the aviation business in the work territory of
di wilayah kerja Angkasa Pura Airports dan Angkasa Pura II.
Angkasa Pura Airports and Angkasa Pura II.
Berkantor pusat di Jalan Angkasa Blok B12 Kav.6, Kemayoran,
Occupying its head office at Jalan Angkasa Block B 12 Kav.
Jakarta, Gapura Angkasa memiliki willayah operasi tersebar
6 Kemayoran, Jakarta, Gapura Angkasa has the operational
di 25 bandara di Indonesia yang seluruhnya di kelola oleh 21
territories spread out at 25 airports in Indonesia which are
kantor cabang , 1 kantor perwakilan, 2 kantor proyek smart
entirely managed by 21 branch offices, 1 representative office, 2
handling, dan 2 proyek yang pengelolaan operasionalnya di
smart handling project offices and 2 projects which operational
bawah kendali kantor cabang lainnya.
management is under the control of other branch office.
PT Gapura Angkasa didirikan berdasarkan Akta No. 32 tanggal
PT Gapura Angkasa is established by virtue of Deed No.
26 Januari 1998 oleh Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta
32 dated January 26, 1998 by Imas Fatimah, SH, Notary in
dan di sahkan oleh Menteri Kehakiman sesuai keputusan
Jakarta and ratified by Minister of Justice in accordance
Nomor: C-21003 HT.01.01-TH-99 tanggal 31 Desember 1999.
with the Decree Number: C-21003.HT.01.01-TH-99 dated December 31, 1999.
Pendirian perusahaan telah mendapat persetujuan Menteri
The incorporation of company is already approved by
Keuangan RI Nomor: SR-546/MK.016/97 tanggal 5 Nopember
Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number:
1997 tentang Pendirian Perusahaan Patungan Ground
SR-546/MKJ.016/97 dated November 5, 1997 regarding
Handling antara tiga BUMN tersebut. Dari masing-masing
Incorporation of Joint Venture of Ground Handling among
pendiri diatur hak dan kewajibannya dalam penyertaan
those three State-Owned Enterprises. Of each founders, the
modal sebagai berikut:
rights and obligations in the capital placement is already provided namely:
t
PT Garuda Indonesia (Persero) dengan penyertaan modal sebesar 37,50%, berkewajiban menyerahkan
94
Laporan Tahunan 2011
t
PT Garuda Indonesia (Persero) with capital placement 37.50%, is obliged to submit all assets of ground
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
t
seluruh aset ground support equipment (GSE) sesuai
support equipment (GSE) according to the assessment
hasil penilaian oleh PT Sucofindo yang ditetapkan
result of PT Sucofindo which value is stipulated Rp
nilainya sebesar Rp 122.521.957.000,- dan berhak
122,521,957,000 and is entitled to receive goodwill Rp
menerima goodwill sebesar Rp 23.040.000.000,-
23,040,000,000;
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan penyertaan modal
t
sebesar 31,25%, berkewajiban menyetor aset senilai Rp
31.25% is obliged to pay the assets to the value Rp
1.415.600.000,- dan uang tunai sebesar Rp 65.784.400,t
PT Angkasa Pura II (Persero) dengan penyertaan
PT Angkasa Pura I (Persero) with capital placement 1,415,000,000 and cash Rp 65,784,400;
t
PT Angkasa Pura II (Persero) with capital placement
modal sebesar 31,25% , berkewajiban menyetor aset
31.25% is obliged to pay the assets to the value Rp
senilai Rp 600.239.000,- dan uang tunai sebesar Rp
600,239,000 and cash Rp 66,599,761,000.
66.599.761.000,-
Anggaran pendirian perusahaan mengalami perubahan
The budget of the company establishment changed by
berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 21 Desember 1999
virtue of Deed Number 33 dated December 21, 1999 drawn
oleh Imas Fatimah SH. Notaris yang mengubah salah satu
VQCFGPSF*NBT'BUJNBI 4)DIBOHJOHPOFPGUIFDPNQBOZT
kegiatan usaha perusahaan dari sebelumnya adalah cargo
lines of business from originally cargo and main to currently
and mail menjadi cargo , warehousing and mail, dan diubah
cargo, warehousing and mail, and changed again by virtue
lagi berdasarkan Akta Nomor 2 Tanggal 1 September 2010
of Deed Number 2 dated September 1, 2010 legalized by R.
oleh R. Suryawan Budi Prasetiyono SH, MKn, notaris di Jakarta
Suryawan Budi Prasetiyono, SH, MKn, notary in Jakarta and
dan telah memperoleh persetujuan perubahan anggaran
the amendment to the articles of association was already
dasar sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor:
approved by virtue of the Decree of Minister of Law and
AHU-45974AH.01.02 tahun 2010 tanggal 28 September
Human Rights of The Republic of Indonesia Number AHU-
2010.
4597/4AH/01/02 Year 2010 dated September 28, 2010.
Bidang usaha utama perusahaan setelah perubahan akta
The main lines of business of the company after the
adalah sebagai berikut:
amendment to the deed are as follows:
1.
Akomodasi dan representasi
1.
Accommodation and transportation
2.
Kontrol muatan, komunikasi, dan kontrol keberangkatan
2.
Cargo control, communication and departure control
3.
Unit perangkat kontrol muatan
3.
Cargo control device unit
4.
Penumpang dan bagasi
4.
Passenger and baggage
5.
Kargo, pergudangan, dan surat-menyurat
5.
Cargo, warehousing and correspondence
6.
Layanan perjalanan
6.
Traveling service
7.
Pelayanan pesawat
7.
Airplane service
8.
Minyak dan bahan bakar
8.
Oil and fuel
9.
Pemeliharaan pesawat
9.
Airplane maintenance
10. Operasi penerbangan dan administrasi kru
10. Flight and crew administration operation
11. Transportasi landasan
11. Runway transportation
12. Katering dan pelayanan
12. Catering and service
13. Administrasi dan pengawasan
13. Administration and supervision
14. Keamanan bandara
14. Airport security
15. Pergudangan dan logistik
15. Warehousing and logistic
16. Konsultan penanganan landasan
16. Runway handling consultant
17. Pendidikan dan pelatihan serta penyediaan tenaga ahli
17. Education and training as well as procurement of
penanganan landasan
runway handling expert
2011 Annual Report
95
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
Memasuki tahun ke-14, PT Gapura Angkasa telah mengukir
Entering the 14th year, PT Gapura Angkasa has booked
peran penting dalam industri bandara setempat. Sebagai
the important role in the local airport industry. As the joint
perusahaan patungan antara maskapai nasional PT Garuda
venture between the national airline PT Garuda Indonesia
Indonesia dan dua otoritas bandara utama milik negara,
and two state owned main airport authorities, Angkasa Pura
Angkasa Pura Airports dan PT Angkasa Pura II (Persero),
Airports and PT Angkasa Pura II (Persero), the performance in
kinerja di bidang layanan, personil, dan peralatan senantiasa
service, personnel and equipment has always developed up
mengalami perkembangan hingga per 31 Desember 2011
to December 31, 2011 and the company equity position has
posisi ekuitas perusahaan telah mencapai Rp 359 miliar.
reached Rp 359 billion.
Ikhtisar Posisi Keuangan PT Gapura Angkasa
Summary of Financial Position of PT Gapura Angkasa (in thousands of rupiah)
(dalam ribuan Rupiah) KETERANGAN
2011
2010
DESCRIPTION
Jumlah Aset Lancar
291.508.294
258.613.137
Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
232.046.640
196.671.499
Total Non Current Assets
Jumlah Aset
523.554.934
454.284.636
Total Assets
Jumlah Kewajiban Lancar
141.909.079
90.995.582
Total Current Liabilities
21.737.021
26.101.769
Total Non Current Liabilities
Jumlah Ekuitas
359.908.833
337.187.283
Total Equity
Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas
523.554.934
454.284.636
Total Liabilities and Equity
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
Summary of Income Statement of PT Gapura Angkasa
Ikhtisar Laporan Laba Rugi PT Gapura Angkasa (dalam ribuan Rupiah)
KETERANGAN Pendapatan Usaha
2011
2010
DESCRIPTION
702.810.705
610.568.767
Operating Income
(552.437.470)
(492.856.113)
Principle Cost
150.373.235
117.712.654
Gross Profit
(105.819.258)
(86.360.618)
Ordering, Administration and Work Fee Expenses
Laba Usaha
44.553.997
31.352.036
Operating Profit
Pendapatan (Beban) Lain-Lain
16.399.531
38.147.500
Other Income (Expenses)
Laba Sebelum Pajak
60.953.528
69.499.535
Profit Before Tax
(21.623.836)
(21.896.733)
Income Tax Benefit (Expenses)
39.329.692
47.459.053
Net Profit
Beban Pokok Laba Kotor Beban Pemasaran, Administrasi, dan Imbalan Kerja
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba Bersih
96
(in thousands of rupiah)
Laporan Tahunan 2011
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
PT Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia
Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar
In accordance with the Minutes of Extraordinary General
Biasa Perusahaan Perseroan Angkasa Pura Airports Nomor
Meeting of Shareholders of Company Angkasa Pura Airports
RIS-01/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 yang menyatakan
Number RS-01/MBJ/2008 dated June 27, 2008 stating
persetujuan meratifikasi atau mengesahkan konversi
the approval for ratification or to ratify the conversion
obligasi wajib konversi menjadi penyertaan saham sejumlah
of the to-be-converted bonds into share placement by
124.248 lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp
124,248 shares with nominal value per share Rp 1,000,000
1.000.000,- atau sebesar Rp 124.248.000.000,- (seratus dua
or Rp 124,248,000,000 (one hundred twenty four billion
puluh empat miliar dua ratus empat puluh delapan juta
two hundred forty eight million rupiah). Such GMS also
rupiah). RUPS tersebut juga menyetujui Direksi Angkasa Pura
approved the Board of Directors of Angkasa Pura Airports to
Airports melakukan negosiasi dengan Direksi PT Garuda
negotiate with that of PT Garuda Indonesia (Persero) on the
Indonesia (Persero) mengenai kompensasi penyelesaian
compensation of conversion settlement as of November 2,
konversi terhitung sejak tanggal 2 November 2006 sampai
UISPVHI"QSJM CBTFEPOUIFQBSUJFTBHSFFNFOU
dengan tanggal 13 April 2007 berdasarkan kesepakatan para
by Rp 4,050,484,800 before deducted by tax already recorded
pihak sebesar Rp 4.050.484.800,- sebelum dipotong pajak
in the extraordinary income account.
yang telah dicatat pada pos pendapatan luar biasa. Berdasarkan akta perubahan Anggaran Dasar PT Garuda
By virtue of the deed of amendment to Articles of Association
Indonesia (Persero) Nomor 24 tanggal 16 November
of PT Garuda Indonesia (Persero) Number 24 dated November
2010 dari Notaris Fatimah Helmi, SH perihal penerbitan
16, 2010 drawn up by notary Fatimah Helmi, SH regarding
saham seri A dan B dan perubahan nominal saham dari Rp
issue of shares serial A and B and change of share nominal
1.000.000,- per lembar saham menjadi Rp 500,- per lembar
value from Rp 1,000,000 per share to Rp 500 per share. By
saham. Dengan perubahan tersebut, jumlah lembar saham
such change, total shareholding of Angkasa Pura Airports
kepemilikan Angkasa Pura Airports menjadi 248.496.000
became 248,496,000 shares. The market price of shares of
lembar saham. Harga pasar saham PT Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia (Persero) on December 31, 2011 was
(Persero) pada tanggal 31 Desember 2011 Rp 475/lembar,
Rp 475/share, then total market price of shareholding of
dengan demikian total harga pasar kepemilikan Angkasa
Angkasa Pura Airports as per December 31, 2011 was Rp
Pura Airports pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp
118,035,600,000.
118.035.600.000,Investasi saham pada PT Garuda Indonesia tersebut dicatat
Share investment of PT Garuda Indonesia is recorded in the
pada pembukuan perusahaan dengan menggunakan cost
company accounting using cost method.
method.
PT Jasa Marga Bali Tol
PT Jasa Marga Bali Tol
Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol merupakan
The investment in share at PT Jasa Marga Bali Tol is the
konsorsium investasi pembangunan jalan tol Nusa Dua –
consortium of investment in the construction of Nusa Dua
Ngurah Rai – Benoa di Bali oleh beberapa perusahaan BUMN.
– Ngurah Rai – Benoa toll road in Bali by some State-Owned
Investasi ini telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN
Enterprises. It is approved by the Minister of State-Owned
dengan surat Nomor S-549/MBU/2011 tanggal 25 Oktober
Enterprises by virtue of the letter Number S-549/MBU/2011
2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp 18
dated October 25, 2011. The investment at PT Jasa Marga Bali
miliar atau kepemilikan saham sebesar 10%.
Tol Rp 18 billion or shareholding 10%.
2011 Annual Report
97
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
Investasi saham pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut dicatat
It is recorded in the company accounting using cost method.
pada pembukuan perusahaan dengan metode cost method.
Susunan Pemegang Saham per 31 Desember 2011: Pemegang Saham
Composition of Shareholders as per December 31, 2011:
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
shareholder
108.000
60,00%
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
36.000
20,00%
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Angkasa Pura Airports (Persero)
18.000
10,00%
Angkasa Pura Airports (Persero)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
9.000
5,00%
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
3.600
2,00%
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Hutama Karya (Persero) Tbk
3.600
2,00%
PT Hutama Karya (Persero) Tbk
PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero)
1.800
1,00%
PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Dana Pensiun dan Yayasan
NO
1 2
REKANAN / PARTNER
Pension Fund of Angkasa Pura Airports (DAPENRA)
BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD
KEPEMILIKAN |
KETERANGAN / NOTE
OWNERSHIP
Dana Pensiun Angkasa Pura
Pengelola Dana Pensiun AP I
Dana yang dikelola 693,45 miliar
Jumlah peserta 4991 orang
Yayasan Kesejahteraan Karyawan AP I (YAKKAPI)
Pengelola Tunjangan Hari Tua (THT) karyawan PT AP I
Aset Rp 213,55 miliar
-
Dana Pensiun Angkasa Pura Airports (DAPENRA)
Retiree Fund of Angkasa Pura Airports (DAPENRA)
DAPENRA didirikan untuk mengelola Program Dana Pensiun
DAPENRA was established to manage the Certain Benefit
Manfaat Pasti, yaitu penyediaan manfaat pensiun untuk
Retiree Fund Program namely the provision of pension
karyawan Angkasa Pura Airports dan keluarganya pada saat
benefit for the employees of Angkasa Pura Airports and
mencapai usia pensiun dalam bentuk pembayaran berkala.
their families when reaching the pension age in terms of periodical payment.
Didirikan berdasarkan Keputusan Direksi Angkasa Pura No. KEP.1156/KU.60/1998 tanggal 6 Oktober
It is established by virtue of the Decision of Board of
1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun
Directors of Angkasa Pura Airports No. KEP.1156/K160/1998
Angkasa Pura Airports yang telah mendapat pengesahan
dated October 6, 1998 regarding Regulation of Retiree Fund
dari Menteri Keuangan berdasarkan keputusan Nomor:
from the Retiree Fund of Angkasa Pura Airports already
KEP.393/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. Peraturan
ratified by the Minister of Finance by virtue of his Decree
Dana Pensiun tersebut kemudian disempurnakan melalui
Number KEP.393/KM.17/1999 dated November 15, 1999. It
Surat Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:
was then improved through the Letter of Decision of Board
KEP.19/KU.60/2000 tanggal 11 Mei 2000 tentang Peraturan
of Directors of PT Angkasa Pura (Persero) Number: KEP.19/
Dana Pensiun dari Dana Pensiun Angkasa Pura I. Peraturan
KI.60/2000 dated May 11, 2000 regarding Pension Fund of
Airports
98
Laporan Tahunan 2011
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
Dana Pensiun tersebut telah mendapat pengesahan dari
Retiree Fund of Angkasa Pura Airports. The Retiree Fund
Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Nomor:
regulation was ratified by the Minister of Finance by virtue of
KEP.274/KM.17/2000 tanggal 12 Juni 2000 dan dicatat dalam
his Decree Number KEP.274/KM.17/2000 dated June 12, 2000
Berita Negara Nomor 64 tahun 2000 dan Tambahan Berita
and recorded in the State Gazette Number 64 year 2000 and
Negara RI Nomor 59/DAPEN tahun 2000 serta sesuai dengan
Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia
Undang-undang No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
Number 59/DAPEN year 2000 as well as in accordance with Law No. 11 of 1992 regarding Pension Fund.
Tujuan didirikannya DAPENRA adalah untuk membantu
The objective of the establishment of DAPENRA is to assist
Angkasa Pura Airports dalam mewujudkan pemberian
Angkasa Pura Airports in realizing the providing of welfare
kesejahteraan kepada pensiunan yang semakin meningkat
to the retiree which increased more by the source of fund
dengan sumber dana berasal dari iuran pendiri, iuran
from the dues of the founders and employees, and its assets
pegawai,
development.
dan
hasil
pengembangan
kekayaannya.
Ikhtisar Kinerja Keuangan DAPENRA 5 tahun terakhir
Keterangan
2007
2008
Summary of Financial Performance of DAPENRA in the last 5 years 2009
2010
2011
Jumlah Peserta
Description Total participan
Peserta Aktif
3.526
3.639
3.444
3.262
3.503
Active participant
Peserta Pasif
933
1.068
1.211
1.342
1.488
Passive participant
Investasi (nilai Wajar)
438.741.842
464.034.753
583.582.473 712.406.347
693.450.604
Investments (fair value)
Total Aktiva Bersih
460.541.185
463.499.186
595.307.649 719.954.652
696.138.021
Total Net Assets
Kekayaan Untuk Pendanaan
453.643.621
462.881.527
594.950.154 719.537.272
696.162.244
Asset for Funding
Penerimaan Iuran
17.639.683
19.427.647
23.802.227
23.975.265
28.888.949
Dues revenue
Pembayaran Manfaat Pensiun
16.999.068
23.820.806
28.612.657
30.956.666
37.275.838
Pension Benefit Payment
Jumlah Aktiva
463.071.601
476.276.611
601.103.436 729.781.987
705.277.787
Kewajiban Aktuaria
444.877.388
460.108.782
504.963.232 615.135.850
664.444.578
Actuary liability
15.663.796
3.390.404
90.344.417 104.818.801
31.693.443
Actuary Liability Difference
Aktiva Bersih
Net assets
Perubahan Aktiva Bersih
Changes of Net Assets
Neraca **)
Selisih Kewajiban Aktuaria
Balance Sheet
Hasil Usaha
Operating Yield
Hasil Usaha Investasi (HUI)
53.513.609
48.897.085
99.787.454 111.922.930
Hasil Usaha Setelah Pajak
46.781.952
40.569.469
88.828.283
98.721.644
111.628.498
Investment Operating Yields(HUI)
98.765.830
perating Yields After Tax
Rasio-Rasio Rasio Kecukupan Dana (RKD) Rasio HUI / TIR (ROI)
Total Assets
Ratios 101,97%
100,60%
117,82%
116,97%
104,77%
Fund Sufficiency Ratio (RKD)
12,78%
10,45%
28,03%
22,35%
-0,36%
Ratio of HUI / TRI(ROI)
2011 Annual Report
99
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
Perkembangan dana yang dikelola sejak DAPENRA didirikan
The progress of the fund managed since the establishment
telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun
of DAPENRA has grew significantly. In 1999 the fund
1999 dana yang dikelola sebesar Rp 122,62 miliar dan per 31
managed was Rp 122.62 billion and as per December 31,
Desember 2010 telah mencapai Rp 712,40 miliar.
2010 it reached Rp 712.40 billion.
Jumlah peserta DAPENRA terdiri dari peserta aktif (pegawai
Total participants of DAPENRA consists of the active ones
aktif ) dan peserta pasif (pensiunan). Sampai dengan akhir
(active employees) and passive ones (retiree). Up to the end
tahun 2011 jumlah peserta sebanyak 4.991 peserta terdiri
of 2011 total participants were 4,991 persons consisting of
dari 3.503 peserta aktif dan 1.488 peserta pasif.
3,503 active participants and 1,488 passive participants.
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports (YAKKAP I)
Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura Airports (YAKKAP I)
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports
Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura Airports
(YAKKAP) didirikan dengan Akta Notaris Mily Karmila Sareal,
(YAKKAP) was established by virtue of the deed of notary
SH., Nomor 2 tanggal 2 September 2003 yang telah disahkan
Mully Kamila Sareal SH Number 2 dated September 2,
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam
2003 already ratified by the Minister of Justice and Human
keputusan Nomor C-116 HT01.02 Tahun 2003 tanggal 19
Rights in his Decree Number C-116.HT.01.02 Year 2003 dated
September 2003.
September 19, 2003.
Tujuan pendirian YAKKAP I adalah untuk mengelola
The objective of YAKKAP I establishment is to manage the
Tunjangan Hari Tua (THT) karyawan Angkasa Pura Airports
Old Age Security of the employees of Angkasa Pura Airports
dan melaksanakan program-program pelayanan bagi
and implement the service programs for the employees
karyawan seperti program pemberian Tunjangan Hari Tua,
such as Old Age Security providing program, health care aid
program bantuan pemeliharaan kesehatan, dan program-
program and other assistance programs.
program bantuan lainnya. Neraca YAKKAP I per 31 Desember 2011 dan 2010 URAIAN
2011
Balance sheet of YAKKAP I as per December 31, 2011 and 2010 2010
ASET
ASSET
Aset Lancar
113.226.133
74.361.267
Current Assets
Investasi Jangka Panjang
63.553.352
57.721.613
Long-term Investment
123.205
Fixed Assets
Aset Tetap
89.895
Aset Lain-lain
36.682.342
Total Aset
213.551.724
35.258.929 167.465.015
KEWAJIBAN Kewajiban Lancar
Other Assets Total Assets Liabilities
19.021.163
10.451.616
Aset Bersih :
100
DESCRIPTION
Current liabilities Net Assets
Aset Bersih Terikat Temporer
100.528.827
Aset Bersih Terikat Permanen
633.435
90.625.714
Temporary bound net assets
623.435
Permanently bound net assets
Aset Bersih Tidak Terikat
93.368.298
65.764.248
Non bound net assets
Total Kewajiban dan Aset Bersih
213.551.724
167.465.015
Total Liabilities and Net assets
Laporan Tahunan 2011
Penghargaan & Sertifikat | Award & Certifications
1. Terbaik Kedua CEO BUMN Inovatif dalam Penghargaan Anugerah BUMN 2011 2. Penghargaan CEO Human Capital Study 30 Juni 2011 untuk katagori Best CEO for Commitment
1. The second best of CEO of Innovative State Owned Enterprise (BUMN) in BUMN Award 2011. 2. CEO Human Capital Study CEO award June 30, 2011 for Best CEO for Commitment category.
3. Mendapatkan penghargaan untuk 7 Bandar Udara yang
3. Obtaining award for 7 Airports managed by Angkasa
dikelola Angkasa Pura Airports (Persero) mendapatkan
Pura Airports (Persero) obtaining Airport Award 2011
penghargaan Bandara Award 2011. yaitu:
namely:
a. Bandar Udara Juanda, Surabaya (The Best Airport of Year)
a. Juanda Airport, Surabaya (The Best Airport of Year)
b. Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo (Excellent Service
b. Adi Sumarmo Airport, Solo (Excellence Service of
kategori kelas bandara dengan pergerakan kurang
airport class category with movement less than 1
dari 1 juta penumpang)
million of passengers)
c. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar (Most Improved Airport) d. Favorite Airport: - Bandara Ngurah Rai, Bali untuk koridor Nusa Tenggara - Bandara Sepinggan, Balikpapan untuk koridor Kalimantan - Bandara Pattimura, Ambon untuk koridor Maluku Papua - Bandara Sam Ratulangi, Manado untuk koridor Sulawesi 4. Penghargaan Toilet Bersih dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dalam rangka Hari Pariwisata Dunia: - Peringkat I : Bandara Juanda, Surabaya - Peringkat III : Bandara Ngurah Rai, Bali 5. Peringkat ke-3 Kategori Early Improvement dalam Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 6. Peringkat ke-4 Annual Report Award (ARA) 2010 kategori BUMN Non Keuangan Non Listed yang dilaksanakan
c. Sultan Hasanuddin Airport, Makassar (Most Improved Airport) d. Favorite Airports: - Ngurah Rai Airport, Bali for Nusa Tenggara corridor - Sepinggan Airport, Balikpapan for Kalimantan corridor - Pattimura Airport, Ambon for Maluku-Papua corridor - Sam Ratulangi Airport, Manado for Sulawesi corridor 4. Clean Lavatory Award from Ministry of Culture and Tourism in the frame of World Tourism Day: - Rank I : Juanda Airport, Surabaya - Rank II : Ngurah Rai Airport, Bali 5. Third rank for Early Improvement category in Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence 6. 4th rank in Annual Report Award (ARA) 2010 for non listed non financial SEO category implemented on December 14, 2011.
tanggal 14 Desember 2011.
2011 Annual Report
101
PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN
102
Laporan Tahunan 2011
Kantor Cabang | Branch Offices
Ngurah Rai International Airport Jl. Raya I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali 80362 Telephone : (0361) 751011, 751020 Facsimile : (0361) 751032 E-mail :
[email protected] Juanda International Airport Surabaya 61253 A Telephone : (031) 8667513, 8667514 Facsimile : (031) 8667506 E-mail :
[email protected] Sultan Hasanuddin International Airport Makassar 90552 Telephone : (0411) 510123, 550082-3 Facsimile : (0411) 553183 E-mail :
[email protected] Sepinggan International Airport Jl. Marsma R. Iswahyudi Balikpapan 76115 Telephone : (0542) 766886 Facsimile : (0542) 766882 www.sepingganairport.com
Syamsudin Noor Airport Banjarmasin 70724 Telephone : (0511) 705277, 705274 Facsimile : (0511) 705251 E-mail :
[email protected] Ahmad Yani International Airport Jl. Puad A.Yani Semarang 50145 Telephone : (024) 7608735 Facsimile : (024) 7603506 E-mail :
[email protected] Selaparang Internasional Airport Jl. Adisutjipto No. 1, Mataram 83124 Telephone : (0370) 622987 Facsimile : (0370) 632030 E-mail :
[email protected] Pattimura International Airport Jl. Dr. Leimena Laha Ambon 97236 Telephone : (0911) 311768 Facsimile : (0911) 345686 E-mail :
[email protected]
Frans Kaisiepo International Airport Jl. M. Yamin 99 Biak 98111 Telephone : (0981) 22555, 21855 Facsimile : (0981) 22106 E-mail :
[email protected]
El Tari International Airport Jl. Adisutjipto Terminal B Kupang 85361 Telephone : (0380) 882031 Facsimile : (0380) 881263 E-mail :
[email protected] SBU Cargo Warehousing
Sam Ratulangi International Airport Manado 95374 Telephone : (0431) 811449, 814320 Adisutjipto International Airport Jl. Solo km. 9 Yogyakarta 55282 Telephone : (0274) 484261, 484266 Facsimile : (0274) 488155 E-mail :
[email protected]
Terminal Kargo Sultan Hasanuddin - Makassar Makassar 90552 Telephone : (0411) - 552811 Facsimile : (0411) - 554239 Terminal Kargo Sepinggan - Balikpapan Telephone : 0542 - 766866 Facsimile : 0542 - 766839 E-mail :
[email protected]
Adi Sumarmo International Airport Bandar Udara Adi Sumarmo Telephone : (0271) 780715-4, 705274 Facsimile : (0271) 705251 E-mail :
[email protected]
MATSC (Makassar Air Traffic Service Center) Jl. Bandara Baru Gedung MATSC - Makassar 90552 Telephone : 0411 - 4813210 Facsimile : 0411 - 4813717 E-mail :
[email protected]
2011 Annual Report
103
Quick Response and Quality Assurance Resp on yang C epat dan Jaminan Ku alit as
Management’s commitment to provide quick response to any problem in professional way in accordance with each of their competence to give reliable results that can be justified as Woldwide qualified...
Komitmen manajemen untuk selalu cepat memberikan respon kepada seluruh permasalahan yang akan ditangani secara profesional, sesuai dengan masing-masing kompetensinya sehingga memberikan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan dengan kualitas dunia...
104
Laporan Tahunan 2011
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Tinjauan Industri | Industrial Overview Setelah krisis keuangan global yang melanda dunia
Following the global financial crisis by the end of 2008,
menjelang akhir tahun 2008, tren pertumbuhan ekonomi
the trend of the world economic growth began to go
dunia mulai merambat naik sepanjang tahun 2009.
up gradually in 2009. Although several countries, such as
Meskipun beberapa negara seperti Amerika Serikat dan
the United States and some European countries have not
Eropa belum menunjukkan pemulihan ekonomi yang
indicated significant recovery, countries like China, India and
bermakna, beberapa negara seperti China dan India serta
those in ASEAN have indicated better growth.
negara-negara kawasan ASEAN telah memperlihatkan pertumbuhan yang mulai membaik. Di tengah ketidakseimbangan pemulihan ekonomi global,
Amid the imbalanced global economic recovery, the
kinerja perekonomian domestik selama tahun 2011 terus
domestic economic performance in 2011 improved.
mengalami perbaikan. Keberhasilan Indonesia lepas dari
*OEPOFTJBTTVDDFTTUPSFMFBTFJUTFMGGSPNUIFUSBQPGUIFHMPCBM
jeratan krisis finansial global, hingga mampu menjadi satu
financial crisis that enabled it to join other Asian countries
dari dua negara Asia yang mencatatkan pertumbuhan
that recorded the positive economic growth in 2009 raised
ekonomi positif di tahun 2009, membangkitkan optimisme
our optimism in the following years.
di tahun-tahun selanjutnya. Kondisi ekonomi, keamanan, sosial politik dalam negeri
The conducive domestic economic, security, social and
yang kondusif mengakibatkan indikator makro ekonomi
political condition contributed to the improvement of
Indonesia selama tahun 2011 membaik. Pertumbuhan
*OEPOFTJBTNBDSPFDPOPNJDJOEJDBUPSTJO*UTFDPOPNJD
ekonomi Indonesia berhasil melaju pada tingkat 6,5% dan
growth went up at the level of 6.5% and the rupiah exchange
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung
rate against the United States dollar was strengthening.
menguat. Pertumbuhan ekonomi yang membaik berdampak pada
The improved economic growth imacts the growth of the
pertumbuhan industri penerbangan termasuk industri
aviation industry, including the airport service management
pengelolaan jasa kebandarudaraan. Tingginya frekuensi
industry. The high frequencies of arrivals and departures
kedatangan dan keberangkatan orang-orang termasuk
of people, including those who escort and pick up the
pengantar dan penjemput di bandar udara (bandara)
passengers at the airports, have enabled the economic
memungkinkan terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi.
activities to increase.
Bertambahnya frekuensi penerbangan dan rute penerbangan
The higher frequency of the flights and new flight routes
baru berpengaruh terhadap peningkatan trafik lalu lintas angkutan
affects the air traffic movements, and thus causing the
udara, sehingga pertumbuhan trafik domestik tumbuh sebesar
growth of the domestic air traffic to grow by 15.09% and
15,09% dan trafik internasional 10,49%.
international trafic by 10.49%.
1. Adanya Kebijakan Open Sky 2015 Pemisahaan Air Traffic Services
1. The Policy of Open Sky 2015 Separation Of Air Traffic Services
(Perusahaan Pelayanan Navigasi
(Indonesian Flight Navigation Service Company)
Penerbangan Indonesia)
106
Membaiknya pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada
The improved economic growth also affects the flight
pertumbuhan industri penerbangan. IATA (International
industrial growth. The IATA (International Air Transport
Air Transport Association) pada 2011 melaporkan bahwa
Association) in 2011 reported that the commercial aircraft
industri pesawat komersial menunjukkan tren pertumbuhan
industry indicated the trend of demands of new aircraft by
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
permintaan pesawat baru sebesar 4.5 % sampai 5 % di
4.5% to 5% in 2011 that were encouraged the increased
tahun 2011 yang didorong oleh peningkatan jumlah
number of aircraft passengers. From the viewpoint of
penumpang pesawat udara. Ditinjau dari revenue passanger
revenue passenger kilometer (RPK), the global RPK growth
kilometer (RPK), pertumbuhan RPK global di tahun 2011 telah
in 2011 increased by 5.8% year-to-date (YTD). The Middle
meningkat sebesar 5,8 % year-to-date (YTD). Wilayah Timur
East recorded the highest RPK growth, namely 21.7% YTD.
Tengah mencatat pertumbuhan RPK tertinggi yaitu sebesar
In addition, the efficiency of aircraft use has increased the
21,7 % YTD. Selain itu, efisiensi penggunaan pesawat telah
percentage of the passanger load factor (PLF) up to 76.7%,
meningkatkan persentase kursi terisi (passanger load factor/
although this figure varies by the geographical regions.
PLF) hingga 76,7%, walaupun angka ini bervariasi menurut wilayah geografis.
2. Tren Industri Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan
2. Trend of Airport Service Management Industry
Peningkatan jumlah penumpang pesawat udara memberi
The increase in total airplane passengers gave impact to
dampak bagi industri pengelolaan jasa kebandarudaraan.
the airport affairs service management industry. The high
Tingginya frekuensi kedatangan dan keberangkatan orang-
frequency of arrival and departure of the people including
orang termasuk pengantar dan penjemput di bandar udara
the one escorting and picking up the passengers at the
(bandara) memungkinkan terjadinya kegiatan ekonomi.
airport enabled the economic activity.
Pada periode tahun 1950-1970, fungsi bandara hanya
In 1950-1970, the airport was functioned only as the flight
sebagai fasilitator penerbangan yang melayani jasa Air Traffic
facilitator serving the Air Traffic Operation by providing the
Operations dengan menyediakan infrastruktur dan fasilitas
infrastructure and facility for the flight. In its progress, during
untuk penerbangan. Pada perkembangannya, periode tahun
the period of 1970-1990 the airports have developed their
1970-1990 bandara telah mengembangkan operasinya
operation to become the full service provider for the aviation
menjadi penyedia layanan penuh bagi masyarakat pengguna
service users by providing the various public services
jasa penerbangan dengan menyediakan berbagai layanan
including restaurants and shopping site.
publik termasuk restoran dan tempat belanja. Starting from 1990 the airport business model has been Mulai tahun 1990 model bisnis bandara telah bertransformasi
transformed by applying the airport city concept giving the
dengan menerapkan konsep “airport city”, yang memberikan
various services not only limited to the flight but also non-
berbagai macam pelayanan yang tidak hanya terbatas untuk
aeronautical services. The airport has developed into the
penerbangan namun juga memberikan pelayanan non-
business center.
aeronautika. Bandara sudah berkembang menjadi pusat kegiatan bisnis. Beberapa
seperti
Some reputable world airports such as Changi, Incheon,
Changi, Incheon, KLIA, Hongkong dan Beijing sedang
bandara
terkemuka
di
dunia
KLIA, Hongkong and Beijing are developing their airports
mengembangkan bandaranya dengan konsep airport city,
with airport city concept providing various facilities and
yang menyediakan berbagai fasilitas dan layanan seperti
services such as Central Business District. The airport has
sebuah Central Business District. Bandara sudah menjadi
become the national competitive tool besides its role as the
“national competitive tool” di samping perannya sebagai
2011 Annual Report
107
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
“nexus of intermodal transportation and economic engine”.
nexus of intermodal transportation and economic engine.
Laporan tahunan dan brosur perusahaan dari bandara-
The annual statement and company brochures of the
bandara terkemuka sudah menampilkan kontribusi ekonomi
reputable airports have indicated the economic contribution
bagi komunitasnya berupa retribusi, pajak, dan lapangan
for their communities in terms of retribution, tax and work
kerja yang tercipta akibat keberadaan bandara tersebut.
opportunity created due to the existence of such airport.
Di Indonesia, pemberlakuan Undang-Undang Penerbangan
In Indonesia, the enforcement of Law on Flight No. 1 of 2009
Nomor 1 tahun 2009 (UU No. 1/2009) membawa
caused the significant change by the existence of separation
perubahan yang signifikan dengan adanya pemisahan
of flight navigational service from the airport management
pelayanan navigasi penerbangan dari pengelola bandara
and firm separation between the operator and regulator.
dan pemisahan yang tegas antara operator dan regulator.
Angkasa Pura Airports which still temporarily provided the
Angkasa Pura Airports yang sementara ini masih memberi
flight navigational service and some of its General Managers
layanan navigasi penerbangan (ATS), dan beberapa General
who still hold the double positions of airport administrators
Manager Angkasa Pura Airports yang masih merangkap
will immediately concentrate on the main tasks and function
fungsi administrator bandara, akan segera berkonsentrasi
according to Law No. 1/2009 as the Airport Enterprise.
pada tugas pokok dan fungsi sesuai dengan UU No.1/2009
However the application of Law No. 1/2009 especially
sebagai Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Namun demikian
ATS service providing is still in the process of Government
penerapan dari UU No.1 tahun 2009 khususnya pemberian
Regulation Draft.
pelayanan ATS masih dalam proses Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP). UU No.1 tahun 2009 mulai diterapkan pada tahun 2012
Law No. 1 of 2009 was started to be applied in 2012 after
setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP). Dengan
the issue of Government Regulation. By the application of
diterapkan Peraturan Pemerintah ini maka Kegiatan
such Government Regulation, the Air Traffic Service will be
Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan (ATS) akan dikelola
managed by the entity itself.
oleh entitas sendiri. Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 (UU
Law on Flight No. 1 of 2009 reflects the change of paradigm
No.1/2009) mencerminkan perubahan paradigma dalam
in the aviation industry arrangement in Indonesia with the
pengaturan industri penerbangan di Indonesia dengan
target to improve the fulfillment of 3S+1C aspect (Safety,
sasaran untuk meningkatkan pemenuhan aspek 3S+1C
Security, Service and Compliance). The philosophy embraced
(Safety, Security, Service and Compliance). Filosofi yang dianut
in such law amendment is the focus or specialization and
dalam perubahan undang-undang ini adalah fokus atau
privatization. The firm separation between the regulator
spesialisasi dan swastanisasi. Pemisahan yang tegas antara
and operator roles, as well as the chance for the individual
peran regulator dan operator, serta peluang bagi orang
to manage the airport is the reflection of this philosophy
perorangan untuk mengelola bandara merupakan cerminan
application.
dari penerapan filosofi ini.
108
Pengaturan mengenai kegiatan usaha di bandar udara diatur di
The arrangement of the business activities at the airports is
UU No.1/2009 BAB XI Pasal 232 tentang Kegiatan Pengusahaan
regulated in Law Number 1/2009 CHAPTER XI Article 232
di Bandar udara. Angkasa Pura Airports sebagai pemegang
on Business Activities at Airports. Angkasa Pura Airports
otoritas 13 bandar udara di wilayah Indonesia Tengah dan Timur
as holder of authority 13 of airports in Central and Eastern
mempunyai kewenangan untuk mengusahakan, menguasai
Indonesia has the authority to undertake, dominate and
dan mengatur kawasan bandar udara tersebut untuk dikelola
regulate the airport areas to be managed and provide
dan memberikan pelayanan terhadap semua pengguna jasa
services for all the service users at the airports and
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
di bandar udara tersebut sekaligus menghasilkan pendapatan
simultaneously generate non-aeronautic revenues in the
non-aeronautika dalam upaya memberikan kontribusi
effort to provide contributions of profits as much as possible
keuntungan sebesar mungkin bagi pemegang saham.
for the shareholders.
Di lain pihak, mengacu pada Pasal 233 bahwa kegiatan
On the other hand, with reference to Article 233 that the
pengusahaan Bandara dilaksanakan oleh Badan Usaha
airport undertaking activities are conducted by the Airport
Bandar Udara (BUBU) yang dapat berupa perusahaan swasta
Business Entities (BUBU), which may be in the form of private
atau perorangan yang memenuhi persyaratan, maka Angkasa
and individual companies that meet the requirements,
Pura Airports harus bersaing di dalam lingkungan bisnis yang
Angkasa Pura Airports should compete in the changing
sudah berubah. Angkasa Pura Airports sebagai pengusaha
business circle. Angkasa Pura Airports as a business entity
harus menyesuaikan pola usaha dan menghindari praktek
should adjust to the business pattern and avoid the “business
“business as usual” dan fokus pada “airport customers”.
as usual” practice and focus on the “airport customers”.
UU No.1/2009 ini sejalan dengan tren yang sedang
Law Number 1/2009 is in line with the current trend in the
berlangsung pada industri bandara di dunia. Pasal 194
world airport industries. Article 194 stipulates that the role
menyebutkan peran bandara di Indonesia yang antara lain
of the airports in Indonesia, which among others is the
sebagai simpul dalam jaringan transportasi (huruf a) dan
knot of the transportation network (letter a) and the place
tempat kegiatan alih moda transportasi (huruf c). Hal ini
of activities of transportation transferring mode (letter c).
mencerminkan perubahan paradigma dan memberikan
This reflects the paradigme of changes amd provides the
peluang pengembangan bandara dengan konsep airport
opportunities for airport development by the airport city
city seperti yang sedang berlangsung di dunia saat ini.
concept as what is presently taking shape in the world.
Pengembangan airport dengan konsep airport city menjadi
Airport development by the airport city concept has become
pilihan model bisnis yang dapat diadopsi dan diterapkan
a choice of the business model adopted and applied in
sesuai dengan visi perusahaan menjadi “perusahaan
accordance with the vision of the company to become “a
pengelola bandara udara kelas dunia yang memberikan nilai
world-class airport management company that provides
tambah kepada stakeholder”.
added values for the stakeholders”.
3. Perkembangan Lalu Lintas Pesawat, Penumpang, dan Kargo
3. Development of Aircraft, Passengers and Cargo Traffic
Perkembangan lalu lintas pesawat dan penumpang
The development of the airplane traffic and passenger in
penerbangan di Indonesia, khususnya di bandara yang
Indonesia especially in the airports managed by Angkasa
dikelola oleh Angkasa Pura Airports, sangat dipengaruhi
Pura Airports is highly affected by the low ticket price
oleh strategi harga tiket murah. Strategi menawarkan tarif
strategy. The strategy to offer the low tariff is generally
yang murah ini umumnya ditawarkan oleh perusahaan
made by the new comer in aviation service business. The
pendatang baru di bisnis jasa penerbangan. Persaingan
price competition gives many choices for the passengers
harga memberikan banyak pilihan bagi para penumpang
causing the increase in the passengers especially the
yang mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah
domestic one.
penumpang terutama penumpang domestik. Sementara itu, beberapa maskapai penerbangan dalam
Meanwhile, several aviation companies in the period from
periode tahun 2003-2008 menambah armada penerbangan
2003 to 2008 added their flights fleets by purchasing/renting
dengan membeli/sewa pesawat-pesawat jenis baru (A319,
new types of aircraft (A319, A320, B737-400,B737-900ER)
A320, B737-400,B737-900ER) dengan alasan keselamatan
for the commercial and safety reasons. The international
atau alasan komersial. Pergerakan pesawat internasional dari
aircraft movements from 2004 to 2008 on average grew by
tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata tumbuh sebesar
3%. The domestic aircraft movements on average grew by
2011 Annual Report
109
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
3%. Untuk pergerakan pesawat domestik rata-rata tumbuh
3%, whereas the regional aircraft movemenhts on average
sebesar 3%. Sedangkan untuk pergerakan pesawat regional
grew by 3% as well.
rata-rata tumbuh sebesar 3%. Pergerakan penumpang internasional dari tahun 2004
The international passenger movements from 2004 to 2008
sampai dengan 2008 rata-rata tumbuh sebesar 7%. Untuk
on average grew by 7%. The domestic passenger movements
pergerakan penumpang domestik rata-rata tumbuh sebesar
on average grew by 6%, whereas the transit passengers on
6%. Sedangkan untuk penumpang transit rata-rata tumbuh
average grew by 7%. Meanwhile, the international cargo
sebesar 7%. Sementara pergerakan kargo internasional
movements from 2004 to 2008 on average increased by 1%,
dari tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata mengalami
whereas the domestic cargo movements on average grew
kenaikan sebesar 1%. Sedangkan untuk pergerakan kargo
by 4%.
domestik rata-rata tumbuh sebesar 4%. Grafik: Tren Pergerakan Pesawat, Penumpang dan Kargo di Bandara-Bandara Angkasa Pura I 1995 - 2009. Sumber: Data Statistik LLAU, updated by: Dhn on Oct. 20, 2010 Graph: Trends in Aircraft Movements, Passenger and Cargo at the Airport-Airport Angkasa Pura I from 1995 to 2009. Sources : Airport Data Statistic, updated by: Dhn on Oct. 20, 2010
PERGERAKAN PESAWAT (AIRCRAFT MOVEMENT)
PERGERAKAN PENUMPANG (PASSENGER MOVEMENT)
10.000
INT. DOM LOKAL TOTAL
9.000
1.200.000
DOM INT. TRANS TOTAL
1.200.000 1.000.000 800.000
8.000
600.000 400.000
7.000 200.000 0
6.000
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
5.000
4.000 7.000.000
PERGERAKAN KARGO (KG) (CARGO MOVEMENT)
6.000.000
3.000
5.000.000 4.000.000
2.000
3.000.000 2.000.000
1.000
1.000.000 0 JAN FEB
110
MAR APR MEI
JUN
JUL
AGT
SEP
OKT NOV DES
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
4. Dampak Perubahan Undang-Undang
4. Impact of Changing Laws
Bagi Angkasa Pura Airports, penerapan UU No.1/2009
For Angkasa Pura Airports, the application of Law Number
berdampak langsung pada berkurangnya pendapatan dari
1/2009 impacts directly the reduced revenues of the Flight
Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) yang pada tahun 2009
Service (PJP), which in 2009 was in the amount of Rp 448
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
bernilai Rp 448 miliar atau 22,28% dari total pendapatan
CJMMJPOPSPGUIFUPUBMDPNQBOZTCVTJOFTTFBSOJOHT
usaha perusahaan. Jumlah ini lebih besar dari pendapatan
The amount is bigger than the earnings obtained from all
yang diperoleh dari seluruh kegiatan bisnis non-aeronautika
the non-aeronautical business activities in the net amount of
yang bernilai bersih Rp 420 miliar. Sekalipun pengurangan
Rp 420 billion. Even if the reduced earnings are accompanied
pendapatan ini disertai dengan menurunnya biaya yang
by the declining relevant costs, the lost revenue is a heavy
terkait, hilangnya pendapatan ini merupakan tantangan
challenge for the company because the nature of the PJP
berat bagi perusahaan mengingat sifat dari bisnis PJP selama
business thus far of being “captive & monopolistic”.
ini yang “captive & monopolistic”. Meskipun demikian, perubahan lingkungan usaha ini
However, the change of the business environment is already
sudah dialami oleh bandara-bandara hampir di seluruh
felt by almost all airports in the world. The world airport trend
dunia. Tren bandara di dunia dalam tiga dekade terakhir ini
in the last three decades is to increase the non-aeronautical
adalah meningkatkan pendapatan non-aeronautika (non-
income through the capacity development and service
aeronautical revenues) melalui pengembangan kapasitas dan
level improvement. Many regional airports have successfully
perbaikan tingkat pelayanan. Banyak bandara sekawasan
eliminated or reduced the aeronautical income domination
yang telah berhasil menghilangkan atau mengurangi
through the non-aeronautical even non aviation business
dominasi pendapatan aeronautika melalui pengembangan
development using the airport city concept.
usaha
non-aeronautika
bahkan
non-aviasi
dengan
menggunakan konsep airport city. Peningkatan
dilakukan
Such increase in income is made in line with the service
sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan kepada para
pendapatan
non-aeronautika
quality improvement for all service users. It is why the airport
pengguna jasanya. Itu sebabnya bandara yang menduduki
occupying the high rank in Customer Satisfaction Index has
ranking atau posisi tinggi dalam CSI (Customer Satisfaction
the strong business structure where the non-aeronautical
Index) memiliki struktur bisnis yang kokoh dimana proporsi
income proportion is higher than the aeronautical one, for
pendapatan non-aeronautika lebih besar dari pendapatan
example IAAC with CSI > 5 (beyond expectation) with non-
aeronautika, misalnya IAAC dengan CSI >5 (beyond
aeronautical income 57% of total operating income.
expectation) dengan pendapatan non-aeronautika 57% dari total pendapatan operasi.
5. Prospek Usaha Berbasis Konsep Reposisi dan Restrukturisasi
5. Reposition and Restructuring Concept Based Business Prospect
Memperhatikan posisi perusahaan dan struktur bisnis saat
Taking into account the current company position and
ini, diperlukan upaya perbaikan yang tidak hanya sekedar
business structure, it needs the improvement effort not
optimalisasi tetapi memerlukan transformasi mulai dari
only the optimization but also the transformation from
cara pandang sampai model bisnis yang diterapkan secara
the point of view through the business model applicable
menyeluruh melalui suatu pentahapan yang terencana
comprehensively through the well planned phasing both
baik dalam jangka waktu yang panjang. Untuk itu
in long term period. Therefore the management of Angkasa
manajemen Angkasa Pura Airports telah menetapkan arah
Pura Airports has stipulated the direction of the company
pengembangan bisnis perusahaan dengan konsep reposisi
business development with the reposition and restructuring
dan restrukturisasi untuk bertransformasi menuju world-class
concept to transform to the world class airport in line with the
airport sejalan dengan visi menjadi “perusahaan pengelola
vision to become the world class airport managing company
bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan
giving the benefit and added value to the stakeholder.
nilai tambah kepada stakeholder”.
2011 Annual Report
111
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Implementasi konsep reposisi dan restrukturisasi harus
The implementation of repositioning and restructuring
diarahkan
untuk
concept must be directed to the capability improvement to
memberikan jaminan layanan pada 8 (delapan) pemangku
give the service assurances on 8 (eight) stakeholders which
kepentingan yang paling bersinggungan dalam kegiatan
have most interest within the business activity of Angkasa
usaha Angkasa Pura Airports, yaitu (1) airlines,(2) penumpang
Pura Airports, namely (1) airlines, (2) passenger and visitor, (3)
dan pengunjung, (3) konsesioner, (4) pemegang saham, (5)
concessionaire, (4) shareholder, (5) vendor and supplier, (6)
vendor dan pemasok, (6) regulator, (7) pemerintah daerah,
regulator, (7) local government, and (employee).
pada
peningkatan
kemampuan
serta (8) karyawan. Perusahaan harus berubah menjadi service organization
The company has to change to become service organization
dan model bisnis ditransformasi dengan konsep airport
and business model transformed by airport city concept.
city. Konsep ini selain terbukti berhasil diterapkan oleh
Such concept is proven successful applicable by airports in
bandara-bandara di seluruh kawasan Indonesia, juga sejalan
Indonesia, which it is in line with mandate of the Law No.1 of
dengan amanat UU No.1/2009 pasal 194 dan pasal 232 yang
1999 of article 194 and article 232 which gives an application
memberi peluang penerapan konsep airport city seperti
chance for airport city concept as a rule in a developed
aturan di negara maju.
country.
Gambar berikut merupakan rencana pentahapan atas
The following figures constitute a staging plan for the
konsep reposisi dan restrukturisasi untuk bertransformasi
repositioning and restructuring concept to get transformed
menuju world-class airport.
towards world-class airport.
Gambar: Fase menuju bandara kelas dunia
2020
HIGHLY SUSTAINABLE GROWTH
TRANSFORMATION
2014-2019
OPTIMAZION
2012-2013
HIGH GROWTH
CONSOLIDATION NORMALIZATION
112
Laporan Tahunan 2011
2011
2010
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Mencapai tingkatan bandara kelas dunia tidak mengacu pada
Reaching level of world-class airport does not refer to the
tingkat pencapaian laba, tetapi berdasarkan tingkat layanan
profit achievement level but it is based on level of service
(Level of Service/LoS) yang diberikan kepada pengguna jasa
(LoS) provided to the airport service users. Meanwhile, such
bandara. Sementara perolehan laba merupakan hasil dari
profit acquisition constitutes an outcome of the services
pelayanan yang diberikan.
provided.
Data
yang
The data indicates that the airports on a high rank seen
menduduki ranking tinggi dari segi pelayanan atau The
menunjukkan
GSPNTFSWJDFPG8PSMET#FTU"JSQPSUIBTBTPVOESFWFOVF
World’s Best Airport memiliki struktur pendapatan yang sehat
structure where proportion of non-aeronautical revenue
dimana proporsi pendapatan non-aeronautika berada di
is above or equal to 50% of total revenue. The leading
atas atau sama dengan 50% dari total pendapatan. Bandara
airports in the world always enhance the non-aeronautical
terkemuka di dunia senantiasa meningkatkan pendapatan
revenue to replace the aeronautical revenue domination
non-aeronautika untuk mengganti dominasi pendapatan
in the frame of making healthy the revenue business
aeronautika
structure.
dalam
bahwa
bandara-bandara
rangka
menyehatkan
struktur
pendapatan atau struktur bisnis. Gambar (a) menunjukkan posisi Angkasa Pura Airports saat
Picture (a) indicates the current position of Angkasa Pura I
ini menurut paradigma world-class dengan indeks kepuasan
according to the world-class paradigm with the customer
pelanggan (CSI) mencapai angka 3,60 dari maksimum 5 pada
satisfaction index (CSI) reaching 3.60 of the maximum 5 on
skala Linkert dan pendapatan Non-Aero (net) pada tahun
the Linkert scale and the Non-Aero revenue (net) 25.39%,
2011 sebesar 25.39%. Sedangkan gambar (b) menunjukkan
whereas picture (b) indicates the projected position of
proyeksi posisi Angkasa Pura I di antara bandara-bandara kelas
Angkasa Pura I among the world-class airports (Incheon,
dunia (Incheon, Changi, KLIA, HKIA, dan Schipol) pada tahun
Changi, KLIA, HKIA, and Schipol) in 2020 with the Non-Aero
2020 dengan pendapatan Non-Aero 60% dan CSI di atas 5.
revenue 60% and the CSI above 5.
(a) Posisi AP1 saat ini pada tahun 2011
The Position of AP1 in the Current Year 2011 Proportion of Non Aero Revenue (in25.39% 22.79%) To Total Revenue
(b) Proyeksi Posisi AP1 pada tahun 2020
Projection of AP1 Position in 2020 Proportion of 25.39% Non Aero Revenue (in 22.79%) To Total Revenue
6 6
5 2
5
3
5 4
2
3
LikerScale Scale CSICSI onon Likert
5 4
3
6
CSIon onLikert Liker Scale CSI Scale
3
25.21%(2013 ref RJPP) 25.21% (2013 ref RJPP)
2 2009 2011
(CSI 3.60 NON-AERO 25.39%)
2 2009 2011
(CSI 3.6 NON-AERO 25.39%)
Beyond Expection Experience
2011 Annual Report
113
ANAL ANALISA ANA NALLIS LIIS ISA & PEMBAHASAN PEEMBA AHAS HA HA ASSAN AN MANAJEMEN MA M AN A NAJEEMEN EN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS MAN MA M A A AG GEMEN NT D IISC IS SCU SC USSS USS SSION IIO ON O NA AN D ANAL ALLYSI YSISS
6.
Sasaran, Strategi, dan Program
6.
Goals, Strategies, And Programs
Sasaran
Target
Sasaran perusahaan dalam jangka pendek, menengah, dan
5IF DPNQBOZT UBSHFUT JO UIF TIPSU NFEJVN BOE MPOH
panjang ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai
term are established by taking into the account various
peluang maupun perkembangan dunia penerbangan dan
opportunities and developments of the flights and airport
pengelolaan bandara secara global, regional, dan dalam
management globally, regionally and domestically. The
negeri. Perubahan orientasi bandara menjadi konsep airport
changing orientation of the airports to become the airport
city membutuhkan upaya yang sistematis dari seluruh
DJUZ DPODFQU OFFET TZTUFNBUJD FòPSUT PG BMM UIF DPNQBOZT
elemen perusahaan, mulai dari perubahan pola pikir sampai
elements, beginning from the mindset until the changing
dengan berubahnya pola operasi di lapangan. Manajemen
operating pattern in the field. The Management of Angkasa
Angkasa Pura Airports menetapkan dua sasaran utama
Pura Airports established two main targets of the company
perusahaan yang akan dicapai dengan mengerahkan
that will be achieved by deploying all of its resources, namely:
seluruh sumber daya yang dimiliki, yaitu: a.
Peningkatan Pendapatan
a.
Increase in Revenue
Peningkatan pendapatan akan menjadi sasaran utama
The increase in revenue will become a key target of the
perusahaan dengan pemikiran bahwa untuk menuju
company under a thought that towards the world-class
operator bandara kelas dunia masih dibutuhkan upaya
airport is still required a huge effort and investment for the
dan investasi yang besar untuk peningkatan kapasitas
DBQBDJUZ BOE GBDJMJUZ FOIBODFNFOU UP JNQSPWF DPNQBOZT
dan fasilitas, memperbaiki infrastruktur perusahaan, dan
infrastructure and bring HR at a higher level.
membawa SDM pada tataran lebih tinggi. Peningkatan pendapatan diupayakan tidak hanya pada
The increase in revenue is strived not only on quantitative
besaran kuantitatif saja, tetapi perhatian utama akan
but also main attention to focus on composition, i.e. quantity
lebih difokuskan pada komposisi, yaitu besaran-besaran
of the revenue coming from reliable sources to assure a
pendapatan yang berasal dari sumber-sumber yang
sustainability of strengthening the company in a long term.
dapat diandalkan menjamin keberlangsungan penguatan perusahaan dalam jangka panjang.
114
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Sebagaimana praktek global saat ini yang fokus pada
As a global practice which is currently focusing on
penguatan komposisi pendapatan yang berasal dari
strengthening composition of non-aeronautical revenue,
non-aeronautika, Angkasa Pura Airports akan berupaya
Angkasa Pura Airports will strive to change such revenue
untuk mengubah komposisi pendapatan yang semula
composition which is previously concentrated on the
terkonsentrasi pada aeronautika (sekitar 74% pada tahun
aeronautical revenue (around 74% in 2011), thereafter it is
2011), selanjutnya didorong untuk mengikuti norma
supported to follow a norm of the revenue composition
komposisi pendapatan bandara-bandara terbaik yakni
of the best airports namely the non-aeronautical revenue
pendapatan non-aeronautika mencapai sekitar 60%.
attains around 60%.
Secara kuantitatif, sasaran jangka menengah perusahaan
Quantitatively, a medium-term target of the company is to
adalah mencapai pendapatan sebesar Rp 3,4 trilliun dengan
attain the revenue Rp 3.4 trillion with composition of the
komposisi pendapatan non-aeronautika mencapai 25%
non-aeronautical revenue attains 25% in 2012, and in 2020
pada tahun 2013, dan pada tahun 2020 ditargetkan akan
is targeted to attain Rp 8 trillion with a portion of the non-
mencapai Rp 8 trilliun dengan porsi pendapatan non-
aeronautical revenue would have reached 60%.
aeronautika sudah mencapai 60%.
Increased Revenue Projections and the proportion of Non-Aeronautical
Proyeksi Peningkatan Pendapatan dan Proporsi Non-Aeronautika
Tahun Year
b.
Aero dalam milyar Rupiah Aero in billion Rupiah
Non Aero
Total revenue (Rp milyar)
Proporsi Non-Aero
2011
1.989
677
2.666
25.39%
2013
2.543
857
3.400
25,21%
2020
3.464
5.196
8.660
60%
Peningkatan Kualitas Layanan
b.
Service Quality Improvement
Peningkatan kualitas layanan disandingkan dengan peningkatan
The service quality improvement is in line with increase in
pendapatan sebagai sasaran utama perusahaan karena layanan
revenue as a main target of the company since the service
adalah bisnis utama perusahaan. Dalam beberapa tahun ke
is a core business of the company. In several years ahead,
depan, fokus utama perusahaan adalah menjadikan Angkasa
the main focus of the company is to become the company
Pura Airports sebagai perusahaan yang memberikan layanan
providing a very satisfied service. Such satisfied services of the
sangat memuaskan. Bentuk-bentuk layanan memuaskan
company are addressed to the airline company, passenger,
perusahaan ditujukan kepada perusahaan penerbangan,
concessioner, vendor and supplier, airport community, and
penumpang, konsesioner, vendor dan pemasok, komunitas
worker as the stakeholder. Their satisfaction becomes a
bandara, dan pekerja sebagai pemangku kepentingan.
benchmark of success of the company and it constitutes a
Kepuasan mereka menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan
key in maintaining sustainability of the company in a long-
dan merupakan kunci dalam menjaga keberlangsungan
term.
perusahaan dalam jangka panjang. Sebagaimana yang digunakan oleh industri bandara lainnya,
As applied by other industrial airports, such benchmark of
tolok ukur kinerja layanan yang digunakan untuk pencapaian
the service performance used to achieve the target is the
(CSI)
benchmark for Customer Satisfaction Index (CSI) where
dimana rata-rata CSI Angkasa Pura Airports pada tahun
CSI of Angkasa Pura Airports in 2011 was 3.60. Through
2011 adalah 3,60. Melalui berbagai upaya di bidang layanan,
various efforts in the field of service, the desired target to be
sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan pada tahun 2020
achieved by the company in 2020 is to reach level 5 (from 1-6
adalah mencapai level 5 (dari 1-6 skala Likert), dan target
Likert scale), and achievement target between 2013 was 4.0.
sasaran adalah besaran
antara pada tahun 2013 adalah mencapai 4,0.
2011 Annual Report
115
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Strategi
Strategy
Perusahaan telah menyusun strategi yang akan menjadi
The company has composed a strategy which becomes a
acuan bagi setiap elemen perusahaan, yang kemudian
hint for each element of the company of which is accurately
secara akurat diterjemahkan ke dalam program-program
interpreted into action plans that lead to the target
aksi yang mengarah pada pencapaian sasaran. Selanjutnya,
achievement. Afterward, such program is executed accurately
program tersebut dilaksanakan secara cermat dan disiplin
and in a discipline manner in a daily operation by all levels of
dalam operasi sehari-hari oleh seluruh jajaran perusahaan.
the company.
a. Strategi Peningkatan Pendapatan
a.
1) Optimalisasi pendapatan non-aeronautika
Strategy to Increase Revenue 1) Optimization on non-aeronautical revenue
Sampai saat ini sudah cukup banyak usaha-usaha
Up to now, there have been many businesses run
yang dijalankan untuk mendapatkan pendapatan
to acquire the non-aeronautical revenue such as
non-aeronautika seperti parkir, penyewaan retail
parking, outlet retail lease, advertisement, hotel
outlet, reklame, pembangunan hotel, dan lain-lain.
development, and so forth.
Sumber pendapatan ini akan ditingkatkan lagi dengan
Such sources of income will be enhanced more by
optimalisasi
optimizing the sources of non-aeronautical revenue.
sumber-sumber
pendapatan
non-
aeronautika. 2) Pengembangan bisnis baru
2) New business development
Pengembangan bisnis baru dilakukan baik yang
A new business development is directly carried out
secara langsung oleh Angkasa Pura Airports sendiri
by Angkasa Pura Airports itself or cooperating with
maupun bekerjasama dengan mitra bisnis seperti
business partners such as State-Owned Enterprises
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Swasta
or Private Company having competency and
yang memiliki kompetensi dan sumber daya yang
resources to synergize each other.
cukup untuk bersinergi. 3) Peningkatan kapasitas
3) Capacity improvement
Peningkatan kapasitas bandara juga akan dilakukan
A capacity improvement for the airport is also
karena dengan penambahan
kapasitas akan
carried out due to addition to the capacity which
berpengaruh pada bertambahnya luasan area retail
will influence on the increase in retail area and
dan area penempatan iklan serta meningkatkan
advertisement placement as well as to improve
kualitas
konsumen
service quality to all customers (passenger, airline
(penumpang, perusahaan penerbangan, dan lain-
layanan
kepada
seluruh
company, and so forth). The addition to the capacity
lain). Penambahan kapasitas secara langsung akan
XJMM EJSFDUMZ JNQSPWF UIF DPNQBOZT DBQBCJMJUZ UP
meningkatkan
acquire more revenue.
kemampuan
perusahaan
untuk
mendapatkan pendapatan yang lebih besar. b. Strategi Peningkatan Layanan
b. Strategy to Improve Services
1) Peningkatan Kapasitas Peningkatan
116
kapasitas
1) Capacity Improvement meningkatkan
The capacity improvement is to increase the revenue
pendapatan juga meningkatkan layanan. Dari sisi
and services. Of the service sides, the capacity
layanan, peningkatan kapasitas akan berdampak
improvement will impact on comfort to all parties
pada kenyamanan semua pihak yang memanfaatkan
which utilize the airport so that it is expected a
bandara sehingga diharapkan tingkat kepuasan, baik
satisfaction level, either intended for the business
mitra usaha yang menggunakan bandara sebagai
partner using the airport as a business place or the
Laporan Tahunan 2011
selain
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
tempat usaha maupun penumpang akan mengalami
passenger who will undergo such improvement.
peningkatan. 2) Mentransformasi seluruh komponen manajemen dan
2) Transforming all components of the management and
pekerja menjadi service people
workers to become service people.
Manajemen telah menetapkan bahwa layanan adalah
The management has defined that the service is a main
orientasi utama perusahaan dan salah satu strategi
orientation of the company and one of strategies which
yang akan diterapkan adalah membentuk karakter
will be applied to form a character to all components
seluruh komponen perusahaan, mulai dari direksi
of the company commencing from board of directors
sampai ke jajaran terendah perusahaan menjadi
up to the lower level of the company to become the
service people.
service people.
3) Peningkatan fasilitas
3) Facility Improvement
Manajemen menyadari bahwa pada saat ini banyak
The management realizes that currently there have
fasilitas bandara yang tidak memenuhi kualitas seperti
been numerous airport facilities that are far from
yang diharapkan. Oleh karena itu strategi peningkatan
quality fulfillment as expected. Hence, such facility
fasilitas akan diterapkan dengan perhitungan yang
improvement strategy will be applied by an accurate
cermat di bidang keuangan.
computation in the field of finance.
4) Standar layanan dan sistem monitoring kualitas
4) Service standard and monitoring system of service
layanan
quality
Ketiga strategi di atas tidak akan berjalan dengan
The three strategies above will not run well without
baik
keempat,
any support from the fourth strategy, namely
yakni pengembangan dan pengimplementasian
tanpa
didukung
oleh
strategi
development and implementation of service quality
standar kualitas layanan dan adanya sebuah sistem
standard and a monitoring system of airport service
monitoring kinerja layanan bandara. Strategi ini
performance. Such strategy assists the executing levels
membantu jajaran pelaksana memahami hal-hal
to comprehend anything to be carried out to achieve
yang harus dilakukan dalam pencapaian kualitas
the service quality and to enable the upper levels to
layanan dan memungkinkan jajaran di atasnya untuk
monitor the performance achievement defined and to
memantau pencapaian kinerja yang ditetapkan dan
determine an improved step.
menentukan langkah perbaikan.
Program Pokok
Principal Program
Dalam upaya mengarahkan perjalanan perusahaan untuk
In the effort to direct the course of the company to
mencapai sasaran dan menjalankan strategi yang sudah
achieve its targets and run the strategies established, the
ditetapkan, manajemen akan fokus pada program-program
management will focus on the main programs that will be
pokok yang akan dilaksanakan, baik untuk peningkatan
carried out for increasung not only the revenue but also the
pendapatan maupun peningkatan kualitas layanan.
service quality.
a. Program Peningkatan Pendapatan
a. Revenue Increase Program
Dalam menjalankan strategi optimalisasi pendapatan
In undertaking the strategy on the revenue optimization of
dari usaha-usaha yang selama ini telah dijalankan dan
the businesses which have been insofar carried out and
pengembangan bisnis baru, program pokok yang akan
new business development, then the principal program
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
which will be implemented are as follows:
2011 Annual Report
117
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
1) Penataan retail/tenant mix yang sesuai dengan
1) Tenant mix in accordance with positioning of the
positioning bandara dan karakter penumpang,
airport and characteristic of the passenger, so that it
sehingga tercipta sebuah pengalaman berbelanja
will optimize expenditure value spent by the customer
yang baik sehingga mengoptimalkan nilai belanja
which is benefit to the concession management or
yang dikeluarkan konsumen yang menguntungkan
company.
bagi pengelola konsesi maupun perusahaan. 2) Mengimplementasikan
kaidah-kaidah
profesional
2) Implementing
professional
principals
in
the
dalam mengelola sumber pendapatan sehingga
management of source of income so that it can
dapat mengoptimalkan pendapatan yang diperoleh
optimize the revenue acquired by the company.
perusahaan. 3) Pada bisnis-bisnis yang membutuhkan technical know-
3) In the businesses requiring a high technical know-how
how yang tinggi dan belum dikuasai oleh sumber daya
and not mastered by the company resources, then
perusahaan, maka perusahaan akan membentuk anak
the company will establish subsidiary by partnering.
perusahaan dengan cara kemitraan. Mitra usaha dapat
Business partner can be from State-Owned Enterprises
berasal dari Badan Usaha Milik Negara ataupun Badan
or Private Company having sufficient competency.
Usaha Swasta yang memiliki kompetensi yang cukup.
Business development through establishing the
Pengembangan usaha melalui pembentukan anak
subsidiary with the airport as a core is deemed effective
perusahaan dengan bandara sebagai core dipandang
in increasing the revenue significantly.
efektif dalam meningkatkan pendapatan secara bermakna. 4) Pada bisnis yang dinilai tidak membutuhkan technical
4) In the business deemed the technical know-how is not
know-how ataupun akumulasi keterampilan dan
required or accumulation of skill and high knowledge,
pengetahuan yang tinggi, atau sumber daya
or the company resources is deemed capable of
perusahaan dinilai mampu menanganinya sendiri,
handling itself, the company will then establish
perusahaan akan membentuk anak perusahaan
subsidiary with a full investment of the company.
dengan investasi sepenuhnya dari perusahaan. Melalui pengembangan bisnis baru akan mengubah/
Through the new business development will change/
menambah model pendapatan yang selama ini telah
increase the revenue model which has been insofar
dikembangkan oleh Perusahaan, karena akan muncul
developed by the company since it will emerge the new
sumber-sumber pendapatan baru. Dengan demikian
income sources. Thus, a sustainability of the revenue
keberlangsungan pertumbuhan pendapatan dalam
growth in a long-term is expected maintainable.
jangka panjang diharapkan dapat terjaga. b. Program Peningkatan Layanan
b. Improvement of Services Program
Dalam menjalankan strategi peningkatan pelayanan,
In running the service improvement strategy, the principal
program pokok yang akan dijalankan oleh perusahaan
program which will be undertaken by the company is
adalah
Angkasa
to prepare all levels of Angkasa Pura Airports to become
Pura Airports untuk menjadi service people, serta
mempersiapkan
seluruh
jajaran
the service people, and to develop and apply the service
mengembangkan dan menerapkan standar kualitas
quality standard of Angkasa Pura Airports. The detailed
layanan Angkasa Pura Airports. Rincian program tersebut
programs are as follows:
adalah sebagai berikut: 1) Memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan
1) Providing training to all employees regarding excellent
mengenai layanan prima (excellent service), tidak
service which is not only as knowledge but also to
hanya sebagai pengetahuan tetapi didorong untuk
become character and culture of the Company.
menjadi karakter dan budaya Perusahaan.
118
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
2) Mengembangkan standar kualitas layanan yang
2) Developing the service quality standard that is
kemudian diterjemahkan ke dalam prosedur operasi
interpreted into standard operating procedure in the
standar di bidang layanan.
field of services.
3) Melaksanakan diseminasi standar kualitas layanan
3) Implementing dissemination on the service quality
kepada seluruh jajaran perusahaan.
standard to all levels in the company.
4) Menyiapkan staf front-line yang mampu menerapkan
4) Preparing front-line staff that is capable of applying
standar kualitas layanan yang akan ditetapkan.
the service quality standard to be defined.
5) Mengimplementasikan sistem pemantauan kualitas
5) Implementing monitoring system of the service
layanan setiap bandara.
quality for each airport.
6) Melakukan perbaikan pelayanan berdasarkan evaluasi
6) Improving the services based upon evaluation of
hasil pemantauan pencapaian kinerja layanan. c. Program Peningkatan Kapasitas
monitoring result for the service performance. c. Capacity Improvement Program
Peningkatan kapasitas bandara merupakan program
The airport capacity improvement constitutes a principal
pokok yang akan dilaksanakan oleh perusahaan untuk
program to be implemented by the company to increase
peningkatan revenue maupun peningkatan pelayanan.
the revenue and services. Each plan to increase such
Setiap rencana peningkatan kapasitas akan disusun
capacity will be composed based upon a deep study seen
berdasarkan kajian yang mendalam, baik dari sisi
from utilization in the long term or feasibility in the field
pemanfaatan dalam jangka panjang maupun kelayakan
of finance.
di bidang keuangan. d. Program Efisiensi
d. Efficiency Program
Efisiensi merupakan program pokok yang akan dijalankan
The efficiency constitutes a principal program to be
di seluruh perusahaan dengan jalan mengembangkan
undertaken by all companies by developing standard
prosedur operasi standar. Dengan demikian setiap unit
operating procedure. Thus, each unit has a clear hint with
memiliki acuan yang jelas tentang tindakan-tindakan
regard to the acts to be taken and performance to be
yang harus diambil dan kinerja yang harus dihasilkan. Hal
generated. It will avoid any excessive resources utilization
ini akan menghindari terjadinya pemakaian sumber daya
and enable to relocate resources of the company.
berlebihan dan memungkinkan dilakukannya realokasi sumber daya perusahaan.
7.
Program dan Strategi Pemasaran
7.
Marketing Program and Strategy
Angkasa Pura Airports telah menyusun strategi yang
Angkasa Pura Airports has composed a strategy which
menjadi acuan bagi tim pemasaran dan selanjutnya di
becomes a hint for the marketing team which is then
terjemahkan dalam program-program untuk mencapai
interpreted into the program to reach the target.
sasaran. Perusahaan aktif dalam melakukan penetrasi pasar
The company is active in performing a market penetration
dengan menarik pelanggan/ mitra usaha yang potensial
by enticing potential customer / business partner and has
dan memiliki image terbaik di tahun 2011. Angkasa Pura
the best image in 2011. Angkasa Pura Airports has engaged
Airports telah menjalin kerjasama dalam pengembangan
cooperation in the revenue development particularly in the
pendapatan khususnya dari bidang usaha non aeronautika
field of non-aeronautical business by signing Memorandum
dengan penandatanganan Memorandum of Cooperation
of Cooperation and Sister Airport Agreement with Incheon
and Sister Airport Agreement dengan Incheon International
International Airport Cooperation (IAAC) on February 25,
Airport Cooperation (IAAC) per tanggal 25 Februari 2011 dan
2011 and Memorandum of Cooperation between Angkasa
Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports
Pura Airports and GVK India with regard to the Management
2011 Annual Report
119
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
dengan GVK India tentang Komersial Servis Manajemen
Service (Ngurah Rai Airport Bali and Adi Sutjiipto Airport
(Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Adi Sutjipto
Yogyakarta) on May 10, 2011.
Yogyakarta) pertanggal 10 Mei 2011. Sementara itu, sebagai upaya pengembangan usaha
.FBOXIJMF BTBOFòPSUUPEFWFMPQUIFDPNQBOZTCVTJOFFTFT
perusahaan telah membentuk beberapa anak perusahaan
the company has incorporated several subsidiaries and
dan telah mendapatkan persetujuan RUPS tentang ijin
obtained the approval of the General Meeting of Shareholders
prinsip pembentukan anak perusahaan terdapat dalam
(RUPS) on the principle license for incorporating the
Risalah RUPS Nomer: RIS-32/D3.MBU/2011 tanggal 24 Juni
subsidiaries as stated in the Minutes of the RUPS Number: RIS-
2011. Empat anak perusahaan dimaksud adalah:
32/D3.MBU/2011, dated 24 June 2011. The four subsidiaries
1. Angkasa Pura Property
are:
2. Angkasa Pura Logistics
1. Angkasa Pura Property
3. Angkasa Pura Hotels
2. Angkasa Pura Logistics
4. Angkasa Pura Supports
3. Angkasa Pura Hotel 4. Angkasa Pura Support
Rencana Pembentukan Anak Perusahaan Angkasa Pura Airports | Subsidiary Establishment Plan of Angkasa Pura Airports
120
Laporan Tahunan 2011
Tinjauan Operasi | Operational Overview
Selama tahun 2011 Angkasa Pura Airports melayani 559.029
During 2011, Angkasa Pura Airports served 559,029 flight
pergerakan pesawat, 56.485.881 penumpang dan 311.598
movement, 56,485, 881 passengers and 311,598 tons of
ton barang. Pergerakan pesawat meningkat sebesar 14,60%,
cargoes. The flight movement increased 14.60%, passenger
penumpang meningkat 14,72% dan pergerakan barang/
increased 14.72% and cargo movement increased 7.57%
kargo meningkat 7,57% dibandingkan dengan tahun 2010
compared to 2010.
Lalu lintas angkutan udara tahun 2011 dibandingkan
Air transportation traffic in 2011
dengan tahun 2010
NO
compared to 2010
URAIAN
2011
PERTUMBUHAN GROWTH (%)
2010
DESCRIPTION
5 = (3-4) : 4 1 1
2
3
2 Aircraft (a / c)
501.392
435.645
15,09%
- Domestic
57.637
52.163
10,49%
- International
559.029
487.808
14,60%
Total
48.157.656
41.609.909
15,74%
- Domestic
8.328.225
7.627.528
9,19%
- International
56.485.881
49.237.437
14,72%
Total
251.576
222.530
13,05%
- Domestic
60.022
67.148
-10,61%
- International
289.678
311.598
7,57%
- Internasional J u m la h
Passengers (pax)
Penumpang (pax) - Domestik - Internasional Jumlah
3
5
Pesawat (a/c) - Domestik
2
4
Cargo (tons)
Kargo (Ton) - Domestik - Internasional Jumlah
600000
Realization of Aircraft Traffic
300000
400000
200000
200000
100000
0 a/c Dom a/c Int’l
Total
Realization of Cargo Traffic
0 Real 2010
Real 2011
50000000
Kargo Dom Kargo Int’l
Real 2010
Real 2011
Realization of Passangers Traffic
40000000 30000000
Pax Dom Pax Int’l
20000000 10000000 0 Real 2010
Real 2011
2011 Annual Report
121
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Pergerakan Jumlah Pesawat per Bandara NO
BANDARA
1
Bandara Ngurah Rai
2 3
SATUAN UNIT
The number of aircraft movement per airport REALISASI / REALIZATION 2011 2010
AIRPORT
Pesawat
103.846
84.959
22,23%
Bandara Juanda
Pesawat
115.772
99.928
15,86%
Juanda Airport
Bandara Sultan Hasanudin
Pesawat
73.099
64.908
12,62%
Sultan Hasanudin
4
Bandara Sepinggan
Pesawat
63.389
57.109
11,00%
Sepinggan airport
5
Bandara Adisutjjipto
Pesawat
51.216
46.457
10,24%
Adisutjjipto airport
6
Bandara Samsudin Noor
Pesawat
25.154
22.346
12,57%
Noor Samsudin airport
7
Bandara Ahmmad Yani
Pesawat
25.858
22.287
16,02%
Yani airport Ahmmad
8
Bandara Selaparang
Pesawat
24.091
19.226
25,30%
Selaparang airport
9
Bandara Sam Ratulangi
Pesawat
16.450
16.955
-2,98%
Sam Ratulangi airport
10
Bandara Adi sumarmo
Pesawat
16.872
17.291
-2,42%
Airport Adisumarmo
11
Bandara Pattimura
Pesawat
11.315
10.390
8,90%
Pattimura airport
12
Bandara Eltari
Pesawat
18.824
14.814
27,07%
Eltari airport
13
Bandara Frans Kaisiepo
Pesawat
13.143
11.138
18,00%
Frans Kaisiepo airport
Jumlah
559.029
487.808
14,60%
NO
BANDARA
SATUAN UNIT
Ngurah Rai airport
The number of passenger movement per airport
Pergerakan Jumlah Penumpang per Bandara
REALISASI / REALIZATION 2011 2010
+ / (-)
AIRPORT
1
Bandara Ngurah Rai
Orang
12.780.563
11.123.224
14,90%
2
Bandara Juanda
Orang
13.778.287
12.078.872
14,07%
Juanda Airport
3
Bandara Sultan Hasanudin
Orang
7.456.381
6.546.831
13,89%
Sultan Hasanudin
4
Bandara Sepinggan
Orang
5.680.961
5.106.944
11,24%
Sepinggan airport
5
Bandara Adisutjjipto
Orang
4.291.646
3.690.592
16,29%
Adisutjjipto airport
6
Bandara Samsudin Noor
Orang
3.013.191
2.619.867
15,01%
Noor Samsudin airport
7
Bandara Ahmmad Yani
Orang
2.432.511
2.018.818
20,49%
Yani airport Ahmmad
8
Bandara Selaparang
Orang
1.676.921
1.418.538
18,21%
Selaparang airport
9
Bandara Sam Ratulangi
Orang
1.820.629
1.665.673
9,30%
Sam Ratulangi airport
10
Bandara Adi sumarmo
Orang
1.195.812
968.271
23,50%
Airport Adisumarmo
11
Bandara Pattimura
Orang
817.666
737.970
10,80%
Pattimura airport
12
Bandara Eltari
Orang
1.174.928
932.825
25,95%
Eltari airport
13
Bandara Frans Kaisiepo
366.385
329.012
11,36%
Frans Kaisiepo airport
56.485.881
49.237.437
14,72%
Orang Jumlah
122
+ / (-)
Laporan Tahunan 2011
Ngurah Rai airport
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Pergerakan Barang/Kargo per Bandara NO
BANDARA
Movement of Goods / Cargo by Airport
SATUAN UNIT
REALISASI / REALIZATION 2011 2010
+ / (-)
AIRPORT
1
Bandara Ngurah Rai
Ton
62.150
67.714
-8,22%
Ngurah Rai airport
2
Bandara Juanda
Ton
95.146
76.774
23,93%
Juanda Airport
3
Bandara Sultan Hasanudin
Ton
43.339
40.141
7,97%
Sultan Hasanudin
4
Bandara Sepinggan
Ton
45.125
37.973
18,83%
Sepinggan airport
5
Bandara Adisutjipto
Ton
12.850
12.307
4,41%
Adisutjjipto airport
6
Bandara Samsudin Noor
Ton
13.732
17.050
-19,46%
Noor Samsudin airport
7
Bandara Ahmad Yani
Ton
9.380
9.711
-3,41%
Yani airport Ahmmad
8
Bandara Selaparang
Ton
6.557
6.619
-0,94%
Selaparang airport
9
Bandara Sam Ratulangi
Ton
11.614
11.520
0,82%
Sam Ratulangi airport
10
Bandara Adi sumarm o
Ton
3.154
2.600
21,31%
Airport Adisumarmo
11
Bandara Pattimura
Ton
3.104
3.061
1,40%
Pattimura airport
12
Bandara Eltari
Ton
4.148
2.904
42,84%
Eltari airport
13
Bandara Frans Kaisiepo
Frans Kaisiepo airport
Ton Jumlah
1.299
1.304
-0,38%
311.598
289.678
7,57%
Tinjauan Operasi Per Segmen
Operational Overview Per Segment
Produksi
Production
Produksi Angkasa Pura Airports meliputi segmen usaha
The production of Angkasa Pura Airports comprises segments
Aeronautika dan Non Aeronautika. Realisasi produksi
on Aeronautical and Non-Aeronautical business. The
segmen
Aeronautika tahun 2011 rata-rata diatas target
production realization of the Aeronautical segment of 2011 is
anggaran 2011 kecuali realisasi produksi Aviobridge, namun
over the targeted budget of 2011 except for the production
apabila dibandingkan dengan realisasi produksi tahun 2010
realization of 2010 increased in its entirety. Also, the realization
secara keseluruhan rata-rata meningkat. Demikian juga
for the Non-Aeronautical production of 2011 was over the
dengan realisasi produksi Non Aeronautika tahun 2011 rata-
space lease production realization, advertisement, electricity,
rata diatas target anggaran 2011 dan realisasi tahun 2010
water and telephone usage.
kecuali realisasi produksi sewa ruang, pemakaian reklame, listrik, air, dan telepon.
2011 Annual Report
123
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
A.
A.
Segmen Aeronautika
SATUAN UNIT
URAIAN 1
2011
Aeronautical Segment
DEVIASI (%) DEVIATION (%)
REALISASI REALIZATION
RKAP TARGET
2010 REALISASI REALIZATION
6 = (3-5) : 5
7 = (3-4) : 4
3
4
5
6
7
2
DESCRIPTION 8
1. PJP4U
1. PJP4U
a) Dalam Negeri
Ton
13.191.703
11.875.889
11.525.051
14,46
11,08
a) Domestic
b) Luar Negeri
Ton
3.502.471
3.407.510
2.736.719
27,98
2,79
b) International
JUMLAH 1
Ton
16.694.174
15.283.399
14.261.770
17,06
9,23
TOTAL 1
Pax
21.150.308
18.341.697
17.603.294
20,15
15,31
a) Domestic
2. PJP2U
2. PJP2U
a) Dalam Negeri b) Luar Negeri
Pax
4.069.412
3.740.072
3.441.785
18,24
8,81
b) International
JUMLAH 2
Pax
25.219.720
22.081.769
21.045.079
19,84
14,21
TOTAL 2
a) Dalam Negeri
Route
45.581.162
42.289.895
39.978.906
14,01
7,78
a) Domestic
b) Luar Negeri
Route
30.210.479
29.859.515
27.936.767
8,14
1,18
b) International
3. PJP
2. PJP
c) Lintas Udara
Route
72.893.832
68.205.260
66.082.634
10,31
6,87
c) Airway
JUMLAH 3
Route
148.685.473
140.354.670
133.998.307
10,96
5,94
TOTAL 3
4. AVIOBRIDGE Ton
8.187.791
9.249.031
7.078.891
15,66
(11,47)
a) Domestic
b) Luar Negeri
Ton
6.098.385
6.334.525
4.192.389
45,46
(3,73)
b) International
JUMLAH 4
Ton
14.286.176
15.583.556
11.271.280
26,75
(8,33)
TOTAL 4
1.
124
4. AVIOBRIDGE
a) Dalam Negeri
Pelayanan
Jasa
Pendaratan
Penempatan
dan
1.
Placement Landing and Storage Services of Aircraft
Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)
(PJP4U)
a. PJP4U Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
a. Domestic PJP4U in 2011 was realized in the amount of
13.191.703 ton atau 11,08% di atas anggaran
13,191,703 tons or 11.08% over the targeted budget
yang ditargetkan sebesar 11.875.889 ton, Apabila
in the amount of 11,875,889 tons. If compared to the
dibandingkan
2010
realization of 2010 increased 14.46%. it was caused by
mengalami kenaikan sebesar 14,46%. Hal ini
additional flight frequency in several airports, among
disebabkan
others:
terhadap adanya
realisasi
tahun
penambahan
frekuensi
penerbangan di beberapa bandara, antara lain :
1) Ngurah Rai Aiport :
1)
t 8JOHT"JS YQFSXFFL
Bandara Ngurah Rai: t
Wings Air 86x per minggu
t (BSVEB*OEPOFTJB YQFSXFFL
t
Garuda Indonesia 15x per minggu
t "JS"TJB*OEPOFTJB YQFSXFFL
t
Air Asia Indonesia 5x per minggu
t 3JBV"JS YQFSXFFL
t
Riau Air 10x per minggu
t 5SBWJB"JS YQFSXFFL
t
Travira Air 1x per minggu
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
2)
Bandara Hasanuddin – Makassar : t
2) Hasanuddin Airport Makasar: t
Batavia Air ke Surabaya 4x per minggu, Jakarta 3x per minggu, Merauke 3x per
3 x per week, Merauke 3x per week. t
minggu. t
Ambon, Palu, Jakarta, Denpasar, Surabaya,
Ambon, Palu, Jakarta, Denpasar, Surabaya
average 1x per day. t
Lion Air to Sorong, Yogyakarta, Poso, average 1x per day.
Lion Air ke Jayapura, Jakarta, Yogyakarta, t
Denpasar rata-rata 1x per hari. t
Garuda Indonesia to Jayapura, Gorontalo,
Garuda Indonesia ke Jayapura, Gorontalo, rata-rata 1x per hari.
t
Bataiva Air to Surabaya, 4x per week, Jakarta
Xpress Air to Sorong, Yogyakarta, Poso average 1x per day
Xpress Air ke Sorong, Yogyakarta, Poso rata-rata 1x per hari.
b.
b.
PJP4U Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
International PJP4U of 2011 was realized in the
3.502.471 ton atau 2,79% di atas anggaran yang
amount of 3.502,471 tons or 2.79% over the targeted
ditargetkan
Apabila
budget of 3,407,510 tons. If compared to the
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
realization of 2010 increased 27.98%. It was caused
mengalami kenaikan sebesar 27,98%.
by additional flight frequency to Australia at Ngurah
Hal ini disebabkan adanya penambahan frekuensi
Rai Airport.
sebesar
3.407.510
ton,
penerbangan ke Australia di Bandara Ngurah Rai.. 2.
Pelayaanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)
2.
Aircraft Passenger Services (PJP2U)
a. PJP2U Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
a. Domestic PJP2U of 2011 was realized in the amount
21.150.308 pax atau 15,31% di atas anggaran
of 21,150,308 pax or 15.31% over the targeted budget
yang ditargetkan sebesar 18.341.697 pax, Apabila
of 18,341,697 pax. If compared to the realization of
dibandingkan
2010 increased 20.15%. It was caused by :
terhadap
realisasi
tahun
2010
mengalami kenaikan sebesar 20,15%. Hal ini disebabkan adanya :
1)
Additional flight frequency.
1) Penambahan frekuensi penerbangan.
2)
Conducive Security condition and the increasing
2) Situasi
Keamanan
yang
kondusif
dan
QFPQMFTCVZ
meningkatnya daya beli masyarakat. b. PJP2U Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
b. International PJP2U of 2011 was realized in the amount
4.069.412 pax atau 8,81% di atas anggaran yang
of 4,069,412 pax or 8.81% over the targeted budget of
ditargetkan
3,740,072 pax. If compared to the realization of 2010
dibandingkan
sebesar
3.740.072
terhadap
realisasi
pax, tahun
Apabila 2010
increased 18.24%. it was caused by:
mengalami kenaikan sebesar 18,24%. Hal ini disebabkan oleh : 1) Kenaikan jumlah penumpang musim libur
1) The increasing number of passengers on school
sekolah pada bulan Juni – Juli di Bandara
vacation season between June – July at Ngurah
Ngurah Rai, Juanda, Hasanuddin, Sepinggan, Adi
Rai, Juanda, Hasanuddin, Sepinggan, Adi
Sumarmo.
Sumarno Airports
2) Adanya hari libur nasional/agama yang jatuh pada akhir minggu (long weekend).
2) National/religious public holidays fall on the weekend (long weekend).
2011 Annual Report
125
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
3.
Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP)
3.
Aviation Services (PJP)
a PJP Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
a. The realized Domestic Aviation Services in 2011 were
45.581.162 route unit atau 7,78% di atas anggaran
45,581,162 route units or 7.78% above the targeted
yang ditargetkan sebesar 42.289.895 route unit,
42,289,895 route units. Compared to the realization in
Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
2010, there has been an increase by 14.01%.
mengalami kenaikan sebesar 14,01%. b PJP Luar Negeri tahun 2011
terealisasi
sebesar
b. The realized International Aviation Services in 2011
30.210.479 route unit atau 1,18 % di atas anggaran
were 30,210,479 route units or 1.18% above the
yang ditargetkan sebesar 29.859.515 route unit,
targeted 29,859,515 unit routes. Compared to the
Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun
realization in 2010, there has been an increase by
2010 mengalami kenaikan sebesar 8,14%. Hal ini
8.14% due to the changes of long routes to be short
disebabkan adanya perubahan rute dari rute panjang
routes, among other things at Ngurah Rai Aiport such
menjadi rute pendek, diantaranya di Bandara Ngurah
as the decrease of routes to Japan and increase of
Rai seperti rute ke Jepang berkurang dan rute
routes to Australia.
Australia bertambah. c Lintas
Udara
tahun
2011
terealisasi
sebesar
c. The realized Air Traffics in 2011 were 72,893,832 route
72.893.832 route unit atau 6,87% di atas anggaran
units or 6.87% above the targeted 68,205,260 unit
yang ditargetkan sebesar 68.205.260 route unit,
routes. Compared to the realization in 2010, there
Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun
has been an increase by 10.31% due to the increase
2010 mengalami kenaikan sebesar 10,31%. Hal ini
of number of airlines such as Strategic Airlines, Jet
disebabkan adanya tambahan airlines antara lain
Star Asia Ltd, China Hainan Airlines and increase of
Strategic Airlines, Jet Star Asia Ltd, China Hainan
frequency of several airlines.
Airlines serta tambahan frekuensi pada beberapa airlines. 4.
Aviobridge (Garbarata)
4.
Aviobridge
a Aviobridge Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi
a. The realization of Domestic Aviobridge in 2011 was
sebesar 8.187.791 ton atau 11,47% di bawah
8,187,791 tons or 11.47% above the targeted 9,249,031
anggaran yang ditargetkan sebesar 9.249.031
tons due to the termination of operation of Mandala
ton. Hal ini disebabkan berhentinya penerbangan
Air leading to the decreasing use of Aviobridge at
Mandala Air yang mengakibatkan berkurangnya
Juanda Airport (with the frequency of use 49 times per
pemakaian Avio di Bandara Juanda (frekuensi 49
week). In addition, during peak hours, the aviobridge
kali per minggu), selain itu pada saat peak hours
available cannot provide optimum service. Compared
aviobridge yang ada tidak dapat melayani secara
to the realization in 2010, there has been an increase
optimal. Apabila dibandingkan terhadap realisasi
by 15.66%.
tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 15,66%.
126
b Aviobridge Luar Negeri tahun 2011 terealisasi
b. The realization of International Aviobridge in 2011 was
sebesar 6.098.385 ton atau 3,73% di bawah anggaran
6,098,385 tons or 3.73% above the targeted 6,334,525
yang ditargetkan sebesar 6.334.525 ton. Hal ini
tons due to the incapability of aviobridge at Ngurah Rai
disebabkan Aviobridge di Bandara Ngurah Rai tidak
Airport to provide optimum service due to the landing
dapat melayani secara optimal karena kedatangan
of aircrafts at the same times in Denpasar leading to
pesawat di Denpasar bersamaan sehingga ada yang
the failure of Aviobridge to provide optimum services
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
tidak terlayani dengan Aviobridge pada jam padat
during peak hours. Compared to the realization in
pendaratan (peak hours). Apabila dibandingkan
2010, there has been an increase by 45.46%.
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 45,46%. B.
Segmen Non Aeronautika
URAIAN 1
SATUAN UNIT 2
B.
2011
Non-Aeronautical Segment
REALISASI REALIZATION
RKAP TARGET
2010 REALISASI REALIZATION
3
4
5
DEVIASI (%) DEVIATION (%)
DESCRIPTION
6 = (3-5) : 5
7 = (3-4) : 4
6
7
8
PEMAKAIAN COUNTER
USAGE COUNTER
Dalam Negeri
Pax
21,132,927
18,341,697
17,380,809
21.59
15.22
Domestic
Luar Negeri
Pax
3,972,121
3,735,345
2,724,952
45.77
6.34
International
TOTAL
Pax
25,105,048
22,077,042
20,105,761
24.86
13.72
TOTAL
Sewa Ruang
M2xBln
1,173,817
1,215,574
1,173,558
0.02
(3.44)
ROOM FOR RENT
SEWA TANAH
M2xBln
6,761,874
5,059,131
5,432,725
24.47
33.66
ground rent
2,288,042,965
1,900,403,136
1,870,343,037
22.33
20.40
KONSESI
KONSESI
Omzet/Rp (000)
Parkir MobilL
Lbr
14,583,495
12,606,094
12,412,429
17.49
15.69
CAR PARKING
Parkir Motor
Lbr
3,842,702
3,728,472
3,467,029
10.84
3.06
PARKING MOTOR
Peron
Lbr
375,871
365,899
382,473
(1.73)
2.73
PERON
Pemakaian Listrik
Kwh
33,115,706
33,910,771
33,772,066
(1.94)
(2.34)
ELECTRICITY USAGE
M2xBln
162,064
221,767
200,628
(19.22)
(26.92)
PEMAK. PLACE billboard
M3
292,725
330,147
333,016
(12.10)
(11.33)
WATER USE
PesxBln
25,830
26,056
25,209
2.46
(0.87)
Pemak. Tempat Reklame Pemakaian Air Pemakaian Telpon WAREHOUSING
PHONE USE WAREHOUSING
OUTGOING :
Outgoing:
1). Dalam negeri
Kg
72,184,287
65,121,376
63,360,582
13.93
10.85
1). domestic
2). Luar negeri
Kg
46,889,256
52,795,868
50,949,964
(7.97)
(11.19)
2). foreign
119,073,543
117,917,244
114,310,546
4.17
0.98
TOTAL outgoing
JUMLAH OUTGOING
INCOMING :
Incoming:
1). Dalam negeri
Kg
110,071,645
93,111,877
97,763,957
12.59
18.21
1). domestic
2). Luar negeri
Kg
26,702,272
26,166,940
27,183,276
(1.77)
2.05
2). foreign
136,773,917
119,278,817
124,947,233
9.47
14.67
Total incoming
255,847,460
237,196,061
239,257,779
6.93
7.86
TOTAL NUMBER OF WAREHOUSING
880,537
766,306
795,630
10.67
14.91
PREMIUM LOUNGE
JUMLAH INCOMING JUMLAH TOTAL WAREHOUSING
PREMIUM LOUNGE
Pax
2011 Annual Report
127
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Realisasi Produksi Non Aeronautika yang melebihi
The realization of Non-Aeronautical Production which
target, antara lain:
exceeds the targets includes:
1.
1.
Counter Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
The realized Domestic Counter in 2011 was
21.132.927 pax atau 15,22% di atas anggaran yang
21,132,927 pax or 15.22% above the targeted
ditargetkan sebesar 18.341.697 pax, dan Counter
18,341,697 pax and International Counter was
Luar Negeri sebesar 3.972.121 pax atau 6,34%
3,972,121 pax or 6.34% above the targeted
di atas anggaran sebesar 3.735.345 pax, Apabila
3,735,345 pax. Compared to the realization in 2010,
dibandingkan
2010
there has been an increase respectively by 21.59%
mengalami kenaikan masing-masing sebesar 21,59%
terhadap
realisasi
tahun
and 45.77% due to the realization of Domestic and
dan 45,77%. Hal ini berkorelasi dengan realisasi
International PJP2U.
produksi PJP2U Dalam Negeri dan Luar Negeri. 2.
Konsesi tahun 2011 terealisasi sebesar Rp. 2.28 triliun
2.
The realized concession in 2011 was Rp 2.28 trillion
atau 20,40% di atas anggaran yang ditargetkan
or 20.40% above the targeted Rp 1.90 trillion.
sebesar Rp. 1.90 triliun, Apabila dibandingkan
Compared to the realization in 2010, there has
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
been an increase by 22.33% due to the increase of
sebesar 22,33%. Hal ini disebabkan adanya
revenue in several airports in line with the increased
kenaikan omzet di beberapa bandara yang seiring
number of passengers.
dengan kenaikan jumlah penumpang. 3.
Sewa Tanah tahun 2011 terealisasi sebesar
3.
The realized land rent in 2011 was 6,761,874 m2
6.761.874 m2 atau 33,66% di atas anggaran
or 33.66% above the targeted 5,059,131 m2.
yang ditargetkan sebesar 5.059.131 m2, Apabila
Compared to the realization in 2010, there has been
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
an increase by 24.47% due to, among other things,
mengalami
Hal
cooperation of management of 174,203 m2 land
ini disebabkan antara lain adanya kerjasama
in Demak with UD Wahyu Jaya as from November
pengelolaan tanah Demak seluas 174.203 m2
2010.
kenaikan
sebesar
24,47%.
dengan UD. Wahyu Jaya tmt Nopember 2010. 4.
Parkir Mobil tahun 2011 terealisasi sebesar 14.583.495
4.
The realized car parking tickets in 2011 was
lbr atau 15,69% di atas anggaran yang ditargetkan
14,583,495 tickets or 15.69% above the targeted
sebesar 12.606.094 lbr, Apabila dibandingkan
12,606,094 tickets. Compared to the realization in
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
2010, there has been an increase by 17.49% due to
sebesar 17,49%. Hal ini berkorelasi dengan
the increased number of passengers.
peningkatan jumlah penumpang. 5.
Parkir Motor tahun 2011 terealisasi sebesar 3.842.702
5.
The realized motorcycle parking tickets in 2011
lbr atau 3,06% di atas anggaran yang ditargetkan
was 3,842,702 tickets or 3.06% above the targeted
sebesar 3.728.472 lbr, Apabila dibandingkan
3,728,742 tickets. Compared to the realization in
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
2010, there has been an increase by 10.84% due to
sebesar 10,84%. Hal ini disebabkan peningkatan
the increased number visitors with motorcycle.
pengguna sepeda motor. 6.
Peron tahun 2011 terealisasi sebesar 375.871 lbr
The realized waving gallery tickets in 2011 was
atau 2,73% di atas anggaran yang ditargetkan
375,871 tickets or 2,73% above the targeted 365,899
sebesar
disebabkan
tickets due to the increased number of waving
meningkatnya pengunjung pada waving gallery,
gallery visitors in line with the increased number of
seiring kenaikan jumlah penumpang. Apabila
passengers. Compared to the realization in 2010,
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
there has been a decrease by 1.73%.
365.899
lbr.
Hal
ini
mengalami penurunan sebesar 1,73%.
128
6.
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
7.
Warehousing tahun 2011 terealisasi sebesar 255.847.460
7.
The realized warehousing in 2011 was 255,847,460
kg atau 7,86% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar
kg or 7.86% above the targeted 237,196,061 kg.
237.196.061 kg, Apabila dibandingkan terhadap realisasi
Compared to the realization in 2010, there has been
tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 6,93%. Hal
an increase by 6.93% due to:
ini disebabkan :
a. Change in the trend of cargo delivery via
a.
Perubahan perilaku pengiriman Cargo lewat
land / sea transportation (international
darat/ laut (Outgoing Luar Negeri Bandara
outgoing of Ngurah Rai airport) to be via air
Ngurah Rai) beralih dengan menggunakan
transportation.
pengiriman jalur udara. b. 8.
b. Increased cargo volume.
Peningkatan volume kargo.
Pelayanan Premium Lounge tahun 2011 terealisasi
8.
The realized premium longue service in 2011 was
sebesar 880.537 pax atau 14,91% di atas anggaran
880,537 pax or 14.91% above the targeted 766,306
yang ditargetkan sebesar 766.306 pax, Apabila
pax. Compared to the realization in 2010, there has
dibandingkan
2010
been an increase by 10.67% due to the increased
mengalami kenaikan sebesar 10,67%. Hal ini
premium longue service users at Juanda Airport
disebabkan penambahan pengguna jasa pelayanan
Surabaya by China Airlines passengers around 50
premiumm lounge di bandara juanda surabaya dari
pax per month.
terhadap
realisasi
tahun
penumpang China Airlines berkisar 50 pax per bulan. Di samping itu terdapat beberapa realisasi produksi non
In addition, there have been also several non-nautical
aeronautika yang berada di bawah anggaran, antara
production realizations which were below the budget,
lain:
including:
1.
Sewa Ruang tahun 2011 terealisasi sebesar
1.
The realized total room rent area in 2011 was
1.173.817 m2 atau 3,44% di bawah anggaran
1,173,817 m2 or 3.44% below the targeted 1,215,574
yang ditargetkan sebesar 1.215.574 m2. Hal ini
m2 due to non-realization of several rooms which
disebabkan oleh belum terealisasinya beberapa
have been budgeted at Sultan Hasanuddin
ruang yang sudah dianggarkan di Bandara Sultan
airport, non-realization of commercial area in the
Hasanuddin, belum terealisasinya pengoperasian
connecting building of Sepinggan Airport and
area komersial pada connecting building Bandara
returning of several commercial rooms at Ngurah
Sepinggan, dan adanya pengembalian beberapa
Rai Airport, among other things:
ruang usaha di Bandara Ngurah Rai, antara lain :
a.
a.
PT. Gapura Angkasa
luas
: 485 m2
(returned in January 2011).
(dikembalikan/ Januari 2011). b.
Kresna Duta Boga
PT. Gapura Angkasa in a total area of 485 m2
b. Kresna Duta Boga in a total area of 801,88 m2
luas : 801,88 m2
(returned in March 2011).
(dikembalikan/ Maret 2011) 2.
Pemakaian Listrik tahun 2011 terealisasi sebesar
2.
The realized electricity use in 2011 was 33,115,706
33.115.706 kwh atau 2,34% di bawah anggaran
kwh or 2.34% below the targeted 33,910,771 kwh
yang ditargetkan sebesar 33.910.771 kwh. Hal ini
due to the decrease in the use of electricity by
disebabkan penurunan pemakaian listrik oleh
business partners. Compared to the realization in
Mitra Usaha. Apabila dibandingkan terhadap
2010, there has been a decrease by 1.94%.
realisasi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 1,94%.
2011 Annual Report
129
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
3.
Tempat Reklame tahun 2011 terealisasi sebesar
3.
in 2011 is 162,064 M2 or 26.92% below the target
yang ditargetkan sebesar 221.767 m2. Hal ini
namely 221,767 square meters. This condition
disebabkan adanya rencana tambahan produksi
is caused by the failure to realize the addition of
reklame yang belum terealisasi, diantaranya di
advertisement spaces, among other things at
Bandara Ngurah Rai, Bandara Juanda dan Bandara
Ngurah Rai, Juanda and Sultan Hasanuddin Airports
Sultan Hasanuddin sebagai berikut :
as follows:
BANDARA NGURAH RAI :
NGURAI RAI INTERNATIONAL AIRPORT:
a. Visual Mandiri
: 128 m2
a. Visual Mandiri
b. Karin Disni Jaya
:
b. Karin Disni Jaya
:
50 m2
c. Indo Bali Mitra
: 300 m2
c. Indo Bali Partners
:
300 m2
d. Point Media
:
26 m2
d. Point Media
:
26 m2
e. Udara Mulia Indah
:
15 m2
e. Beautiful Honor Air
:
15 m2
734 m2
50 m2
BANDARA JUANDA :
4.
The total area of advertisement spaces realized
162.064 m2 atau 26,92% di bawah anggaran
:
128 m2
AIRPORT JUANDA:
a. Duta Printa
: 734 m2
a. Ambassadors Printa
:
b. Reklame Toll Gate
: 1.414 m2
b. Advertising Toll Gate
: 1414 m2
c. Reklame Boarding Lounge : 245 m2
c. Advertising Boarding Lounge:
BANDARA SULTAN HASANUDDIN :
SULTAN HASANUDDIN AIRPORT:
Jet Media
Jet Media
: 1.410 m2.
245 m2
: 1410 m2.
Selain itu ada pengurangan titik reklame akibat
In addition, there has also been reduction of
pembangunan (Bandara Ngurah Rai) serta tidak
advertisement spaces due to construction (at
terealisasinya pemasangan reklame di Trolley
Ngurah Rai Airport) and failure to realize the provision
(Bandara Sam Ratulangi Manado).
of advertisement spaces at trolleys (at Sam Ratulangi
Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun
Airport Manado). Compared to the 2010 realization,
2010 mengalami penurunan sebesar 19,22%.
there has been a reduction at 19.22%.
Pemakaian Air tahun 2011 terealisasi sebesar
4.
The realization of water usage in 2011 is 292,725
292.725 m3 atau 11,34% di bawah anggaran
m3 or 11.34% below the target namely 330.148 m3.
yang ditargetkan sebesar 330.148 m3. Hal ini
This condition is caused by the decrease of the use
disebabkan penurunan penggunaan air oleh Mitra
of water by Business Partners at almost all airports
Usaha di hampir semua Bandara kecuali Bandara
except Juanda Airport Surabaya, Adi Sumarno
Juanda Surabaya, Adi Sumarmo Solo, Ahmad
Airport Solo and Ahmad Yani Airport Semarang.
Yani Semarang. Apabila dibandingkan terhadap
Compared to the 2010 realization, there has been a
realisasi tahun 2010 mengalami penurunan
decrease at 12.10%.
sebesar 12,10%. 5.
Pemakaian Pesawat Telepon tahun 2011 sebesar
The total units of telephone used in 2011 is 25,830 units or 0.87% below the target namely 26,056
ditargetkan sebesar 26.056 pswt. Hal ini disebabkan
units. This condition is caused by the preference to
adanya peralihan penggunaan pesawat telepon
use cellular phone compared to portable phone.
dengan menggunakan Handphone. Apabila
Compared to the 2010 realization, there has been
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
an increase of 2.47%.
mengalami kenaikan 2,47%.
130
5.
25.830 pswt atau 0,87% di bawah anggaran yang
Laporan Tahunan 2011
Tinjauan Keuangan | Financial Overview
1. Laporan Posisi Keuangan tahun 2011
1. 2011 Financial Position Report
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2011
The Financial Position Report as of December 31, 2011
menunjukkan total aset serta total liabilitas & ekuitas
indicates that the total assets and total liabilities and
sebesar Rp 10,14 triliun, berada di atas anggaran sebesar
equity is Rp 10.14 trillion, or 6.60% above the budget
6,60% dari yang direncanakan sebesar Rp. 9,51 triliun.
namely Rp 9.51 trillion. Compared to the position as
Bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2010
of 31 December 2010, there has been an increase at
mengalami kenaikan sebesar 10,21%.
10.21%.
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2011 & 2010
Financial Position as of December 31, 2011 & 2010 in million rupiah
dalam jutaan rupiah PERBANDINGAN %
URAIAN
REAL 2011
RKAP 2011
REAL 2010
5 = (2-4) : 4
6 = (2-3) : 3
1
2
3
4
5
6
7
Aset :
Assets : Current Assets
Aset Lancar : Kas dan Setara Kas
DESCRIPTION
2.696.266
941.671
2.262.323
19,19
186,33
Cash and cash equivalents
Investasi Efek
227.087
19.905
53.203
326,83
1040,88
Investment in securities
Piutang Usaha
127.327
354.182
156.748
(18,77)
(64,05)
Trade receivables
7.499
9.223
10.427
(28,08)
(18,7)
Other receivables
Piutang lain - lain Persediaan Uang Muka & Biaya dibayar di muka
8.980
6.657
8.106
10,78
34,88
Inventories
10.761
8.584
43.257
(75,12)
25,37
Prepaid expensence Accured income
Pendapatan yang masih harus diterima
137.120
69.910
119.857
14,40
96,14
Pajak dibayar dimuka
252.124
425.609
251.980
0,06
(40,76)
Prepaid Taxes
3.467.165
1.835.742
2.905.811
19,32
88,87
Total Current Assets
93.368
80.375
152.269
7,51
16,17
Long-term Receivables Long Term Investments
Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar : Piutang Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang Aset Tetap Aset dalam penyelesaian Aset Lain-2 Total Aset Tidak Lancar Total Aset
Non Current Assets 393.327
452.980
346.321
13,57
13,17
5.946.385
6.053.829
4.856.408
22,44
1,77
Fixed Assets
183.272
969.160
842.913
78,26)
81,09
Assets under construction
43,83)
54,97
52.612
116.827
93.664
6.668.964
7.673.171
6.291.576
10.136.129
9.508.913
9.197.386
10,21
6,60
Liabilitas :
liabilities: 704.258
356.729
582.661
20,87
97,42
Short-Term Liabilities
25.092
162.879
77.158
(67,48)
(84,59)
Deferred Tax Liability
481.524
-
387.524
24,26
-
Post-retirement benefit liabilities
15.024
365.708
13.113
14,57
95,89
Jk debt lain2 Long & Security
1.225.898
885.316
1.060.456
15,60
38,47
8.360.985
8.156.341
7.755.555
7,81
2,51
Authorized capital, issued blm, capital reserves, etc.
-
-
-
-
-
- Profit s / d last year
544.227
466.848
377.934
44
16,57
- Income year running
5.018
408
3.441
45,83
1.129,90
- Profit-inv. Jk MDD who realized blm Total Ekuitas Total Liabilities & Stockholders' Equity
Liabilitas Jangka Panjang : Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Manfaat Pasca Kerja Utang Jangka Panjang Lain2 & Jaminan Total Liabilitas
Long-Term Liabilities
Ekuitas: Modal dasar, modal blm ditempatkan, cadangan modal dll
equity:
Saldo Laba - Laba s/d tahun lalu - Laba thn berjalan - Laba inv. Jk pdk yg blm terealisir Total Ekuitas Total Liabilitas & Ekuitas
Total Assets -JBCJMJUJFT4UPDLIPMEFST&RVJUZ
Liabilitas & Ekuitas : Liabilitas Jangka Pendek
Other assets Total Non Current Assets
Retained Earnings
8.910.231
8.623.597
8.136.930
9,50
3,32
10.136.129
9.508.913
9.197.386
10,21
6,60
2011 Annual Report
131
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Laporan posisi keuangan per 31 Desember 2011 bila
Regarding the balance sheet position as of 31 December
dibandingkan 31 Desember 2010 terjadi kenaikan
Compared to the financial position as of December 31, 2011,
sebesar
apabila
there has been a total increase of Rp 938.74 billion or 10.21%
dibandingkan dengan anggaran meningkat sebesar Rp.
Rp.938,74
miliar
atau
10,21%
compared to the position as of December 31, 2010 or there
627,21 miliar atau 6,60% yang antara lain disebabkan
has been an increase in the amount of Rp 938.74 billion or
oleh :
10.21% compared to the budget in the amount of Rp 627.21 billion or 6.60% which is caused by, among other things:
a.
Kelompok Aset : 1) Saldo kas dan setara kas terealisasi di atas
a. Asset Group: 1)
RKA sebesar Rp 1,75 triliun yang disebabkan
is Rp 1.75 trillion above the Work Plan and Budget
penerimaan kas dari penjualan tunai dan
because of the realization of cash income from cash
kredit terealisasi di atas rencana, serta adanya
and credit sale which is over the plan and the failure
investasi yang tidak terealisasi serta rendahnya
to realize several investments and low physical realization of investment programs.
realisasi fisik program investasi. 2) Aset tetap terealisasi di bawah RKA sebesar
2)
below the Work Plan and Budget which is caused
lain penyerahan aset DPPU Bandara Juanda
by, among other things, delivery of assets of Juanda Airport DPPU to PT Pertamina.
kepada PT. Pertamina. 3)
785.89 billion below the Work Plan and Budget
disebabkan rendahnya daya serap investasi
which is caused by the low investment rate namely
yaitu 22,85% sedangkan dalam RKA 2011
22.85% while in the 2011 Work Plan and Budget the
diasumsikan tercapai 95%.
achievement assumption is 95%.
Liabilitas jangka pendek terealisasi di atas RKA
b. Liability and Equity Group, among other things: 1)
increased payable expenses.
meningkatnya beban yang masih harus dibayar.
3)
The realization of long term liability is Rp 6.95 billion
3)
The realization of capital and reserve is Rp 286.63
due to the increase of post service liability.
meningkatnya liabilitis manfaat pasca kerja
billion above the Work Plan and Budget due to the
Modal dan Cadangan terealisasi di atas RKA
existence of BPYBDS which has been determined
sebesar Rp. 286,63 miliar, yang disebabkan
to be PMN and addition of Capital Reserves from
adanya BPYBDS yang telah ditetapkan
distribution of the 2010 company profit through
menjadi PMN dan penambahan Cadangan
GMS.
Modal dari pembagian laba perusahaan tahun 2010 melalui RUPS.
132
2)
Liabilitas Jangka Panjang terealisasi di bawah RKA sebesar Rp. 6,95 miliar, disebabkan
The realization of short term liability is Rp 347.53 billion above the Work Plan and Budget due to the
sebesar Rp. 347,53 miliar yang disebabkan
2)
The realization of fixed assets in settlement is Rp
bawah RKA sebesar Rp. 785,89 miliar yang
Kelompok Liabilitas & Ekuitas, antara lain: 1)
The realization of fixed asset is Rp 107.44 billion
Rp 107,44 miliar, yang disebabkan antara
3) Aset tetap dalam penyelesaian terealisasi di
b.
The realization of cash and cash equivalent balance
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
2. Laporan Laba/Rugi Komprehensif 2011
2. Comprehensive Statement of Income 2011
a.
a.
Realisasi Pendapatan tahun 2011
2011 Income Realization
Realisasi Pendapatan tahun 2011 sebesar Rp. 2,97 triliun,
The 2011 income realization is Rp 2.97 trillion – 11.60%
berada di atas anggaran11,60% atau Rp. 308,79 miliar
above the budget or Rp 308.79 billion above the planned
dari yang direncanakan sebesar Rp. 2,66 triliun. Bila di
Rp 2.66 trillion. Compared to the 2010 realization, there
bandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
has been an increase at 20.09% or Rp 497.03 billion.
kenaikan sebesar 20,09% atau Rp. 497,03 milliar. Realisasi pendapatan tahun 2011 dibandingkan
The realization of the 2011 income compared to the
dengan anggaran tahun 2011 dan realisasi tahun 2010
2011 budget and 2010 realization
in million rupiah
dalam jutaan rupiah 2011 URAIAN
1
REALISASI REALIZATION
RKAP TARGET
2010 REALISASI REALIZATION
2
3
4
DEVIASI (%) DEVIATION (%)
DESCRIPTION
5 = (2-4) : 4
6 = (2-3) : 3
5
6
7
1 Aeronautika
1. Aeronautica
a. PJP4U
a. PJP4U
‐ Dalam Negeri
112.914
88.203
87.174
29,53
28,02
‐ Domestic
- Luar Negeri
160.479
163.487
145.722
10,13
(1,84)
‐ International
Jumlah PJP4U
273.392
251.690
232.896
17,39
8,62
Total PJP4U
- Dalam Negeri
697.268
610.484
475.425
46,66
14,22
‐ Domestic
- Luar Negeri
529.880
497.240
481.563
10,03
6,56
‐ International
1.227.148
1.107.724
956.988
28,23
10,78
PJP2U Total
37.364
35.541
32.934
13,45
5,13
‐ Domestic ‐ International
b. PJP2U
Jumlah PJP2U
b. PJP2U
c. PJP - Dalam Negeri - Luar Negeri
c. PJP
90.622
130.643
79.573
13,89
(30,63)
- Penerbangan Lintas
310.438
298.415
301.504
2,96
4,03
Airways
Jumlah PJP
438.425
464.599
414.011
5,90
(5,63)
Total PJP
- Dalam Negeri
18.465
17.296
15.961
15,69
6,76
‐ Domestic
- Luar Negeri
31.665
35.985
30.649
3,34
(12,00)
‐ International
d. Pemakaian Aviobridge
Jumlah Aviobridge Jumlah Pendapatan Aeronautika
Aviobridge Usage
50.131
53.280
46.602
7,57
(5,91)
Total Aviobridge
1.989.095
1.877.293
1.650.498
20,51
5,96
Total Revenue
Jumlah Pendapatan Non Aeronautika JUMLAH PENDAPATAN OPERASI B PENDAPATAN LAIN-‐LAIN JUMLAH TOTAL PENDAPATAN
Total Revenue 667.456.139
677.106.862
16,02
1,45
Non Aeronautika
2.544.749.486
2.666.202.342
117.325.669
304.660.331
19,34
4,77
Total Operating Income
27,10
159,67
2.662.075.155
2.970.862.673
20,09
11,60
B OTHER INCOME GRAND TOTAL INCOME
2011 Annual Report
133
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
in million rupiah
dalam jutaan rupiah 2011 URAIAN DESKRIPSI 1
RKAP TARGET
REALISASI REALIZATION
2010 REALISASI REALIZATION
2
3
4
DEVIASI (%) DEVIATION (%) (2-4):4
DESCRIPTION
(2-3):3
5
6
7
2. Non Aeronautika
2. Non Aeronautika
a. Pemakaian Counter
a. Counter Usage
- Dalam Negeri 30.475.165
36.222
18.86
31.366
15,48
- Domestic
- Luar Negeri
16.808
18.955
17.310
8,94
12,77
- International
Jumlah Counter
48.174
55.177
47.875
15,25
14,54
Total Counter
b. Pemakaian Telepon
11.652
10.942
11.547
(5,25)
(6,10)
b. Telephone
c. Pemakaian Listrik
36.335
39.220
37.645
4,18
7,94
c. Electricity
4.129
3.895
4.119
(5,43)
(5,66)
d. Water
e. Pemakaian Parkir/Peron/ Pas
49.167
56.577
43.141
31,15
15,07
e. Parking
f. Pemakaian Ruang Tunggu (Premium Lounge)
15.217
17.114
15.953
7,28
12,47
f. Waiting room
182.155
168.985
153.168
10,33
(7,23)
g.Rental
d. Pemakaian Air
g.Sewa-‐Sewa h. Sewa Tempat Reklame i. Konsesi j. Warehousing
47.552
32.287
36.847
(12,38)
(32,10)
h. Billboard
202.186
205.489
168.186
22,18
1,63
i. Consession
70.889
87.420
65.155
34,17
23,32
j. Warehousing
Jumlah Pendapatan
Total Revenue
Non Aeronautika JUMLAH PENDAPATAN OPERASI
667.456
677.107
583.636
16,02
1,45
Non Aeronautika
2.544.749
2.666.202
2.234.133
19,34
4,77
Total Operating Income
117.326
304.660
239.702
27,10
159,67
OTHER INCOME
2.662.075
2.970.863
2.473.835
20,09
11,60
GRAND TOTAL INCOME
PENDAPATAN LAIN-LAIN JUMLAH TOTAL PENDAPATAN
1) Pendapatan Operasional
Operational Income The 2011 realization of operational income is in the
Rp. 2,67 triliun, berada di atas anggaran 4,77% atau Rp.
amount of Rp 2.67 trillion – 4.77% above the budget or
121,45 milliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 2,54
Rp 121.45 billion above the planned Rp 2.54 trillion with
trilliun, dengan penjelasan sebagai berikut :
the detail as follows:
a)
Pendapatan Aeronautika
a)
Aeronautical Income
Realisasi Pendapatan Aeronautika tahun 2011
The 2011 realization of aeronautical income is
sebesar Rp. 1,99 triliun, berada di atas anggaran
Rp 1.99 trillion – 5.96% or Rp 111.80 above the
5,96% atau Rp. 111,80 miliar dari yang
planned Rp 1.88 trillion with the details as follows:
direncanakan sebesar Rp. 1,88 triliun, dengan
(1) Aircraft Landing, Placement and Hangar
penjelasan sebagai berikut:
Services (PJP4U)
(1) Pelayanan Jasa Pendaratan Penempatan
(a) Domestic in the amount in the amount
dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)
of Rp 112.91 billion, 28,02% above the
(a) Dalam Negeri sebesar Rp. 112,91
budget or Rp 24.71 billion above the
miliar,
134
1)
Realisasi Pendapatan Operasional tahun 2011 sebesar
anggaran
planned Rp 88.20 billion. Compared to
28,02% atau Rp. 24,71 miliar dari
the 2010 realization, there has been an
yang direncanakan sebesar Rp. 88,20
increase of 29.53% or Rp 25.74 billion due
miliar, Apabila dibandingkan terhadap
to the increased production domestic
Laporan Tahunan 2011
berada
di
atas
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
PJP4U and adjustment of domestic
sebesar 29,53% atau Rp. 25,74 miliar. Hal
PJP4U tariff effective from October 1,
ini disebabkan karena meningkatnya
2011 at 30%.
realisasi produksi PJP4U Dalam Negeri dan adanya penyesuaian tarif PJP4U Domestik per 1 Oktober 2011 sebesar 30%. (b) Luar Negeri sebesar
160,48
(b) International in the amount of Rp 160.48
miliar, berada di bawah anggaran
billion – 1.84% or Rp 3.01 billion below
1,84% atau Rp. 3,01 miliar dari yang
the planned Rp 163.49 billion due to the
direncanakan sebesar Rp. 163,49 miliar.
strengthening of the exchange rate of
Hal ini disebabkan oleh menguatnya
Rupiah against US Dollar, in which the
nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar,
exchange rate of the 2011 Work Plan and
dimana kurs pada RKAP tahun 2011
Budget is determined at Rp 9,250 / USD
ditetapkan sebesar Rp. 9.250/USD,
while the average 2011 exchange rate
sedangkan kurs rata-rata Tahun 2011
is Rp 8,774/USD and the failure to reach
adalah Rp. 8.774/USD dan tidak
the targeted income from parking fee
tercapainya pendapatan dari parkir
(progressive fee). Compared to the 2010
fee (progresif ). Apabila dibandingkan
realization, there has been an increase
terhadap
by 10.13% or Rp 14.76 billion.
realisasi
Rp.
tahun
2010
mengalami kenaikan sebesar 10,13% atau Rp. 14,76 miliar. (2) Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara
(2) Aircraft Passenger Services (PJP2U)
(PJP2U) (a) Dalam Negeri sebesar Rp. 697,27 miliar,
berada
di
atas
(a) Domestic in the amount of Rp 697.27
anggaran
billion – 14.22% above the budget or
14,22% atau Rp. 86,78 miliar dari yang
Rp 86.78 billion above the planned Rp
direncanakan sebesar Rp. 610,48 miliar.
610.48 billion due to the realization of
Hal ini berkorelasi dengan realisasi
domestic PJP2U production. Compared
produksi PJP2U Dalam Negeri. Apabila
to the 2010 realization, there has been
dibandingkan terhadap realisasi tahun
an increase by 46.66% or Rp 221.84
2010 mengalami kenaikan sebesar 46,66% atau Rp. 221,84 miliar. (b) Luar Negeri sebesar Rp. 529,88 miliar,
di
atas
529.88 billion – 6.56% above the budget
anggaran
or Rp 32.64 billion above the planned Rp
6,56% atau Rp. 32,64 miliar dari yang
497.24 billion due to the achievement
direncanakan sebesar Rp. 497,24 miliar.
of
Hal ini berkorelasi dengan pencapaian
realization. Compared to the 2010
realisasi produksi PJP2U Luar Negeri.
realization, there has been an increase
Apabila
by 10.03% or Rp 48.32 billion.
realisasi
berada
billion. (b) International in the amount of Rp
dibandingkan tahun
2010
terhadap
International
PJP2U
production
mengalami
kenaikan sebesar 10,03% atau Rp. 48,32 miliar.
2011 Annual Report
135
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
(3) Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP)
(3). Aviation Services (PJP)
(a) Dalam Negeri sebesar Rp. 37,36 miliar,
(a) Domestic in the amount of Rp 37.36
berada di atas anggaran 5,13% atau
billion – 5.13% above the budget or
Rp. 1,82 miliar dari yang direncanakan
Rp 1.82 billion above the planned Rp
sebesar Rp. 35,54 miliar, Apabila
35.54 billion. Compared to the 2010
dibandingkan terhadap realisasi tahun
realization, there has been an increase
2010 mengalami kenaikan sebesar
by 13.45% or Rp 4.43 billion due to the
13,45% atau Rp. 4,43 miliar. Hal ini
increased realization of domestic PJP
disebabkan meningkatnya realisasi
production above the target.
produksi PJP Dalam Negeri diatas target. (b) Luar Negeri sebesar Rp. 90,62 miliar,
(b) International Rp. 90.62 billion, were
berada di bawah anggaran 30,63%
under budget 30.63% or Rp. 40.02 billion
atau Rp. 40,02 miliar dari yang
from the planned Rp. 130.64 billion. This
direncanakan
130,64
is caused by the presence of revenue
miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya
sharing to PT. AP II and the strengthening
sharing pendapatan kepada PT. AP II
of the rupiah against the U.S. dollar, with
serta menguatnya nilai tukar Rupiah
the exchange rate at RKAP in 2011 is
terhadap US Dollar, dimana kurs pada
set at Rp. 9.250/USD, while the average
RKAP tahun 2011 ditetapkan sebesar
rate year 2011 is Rp. 8.774/USD. In
Rp. 9.250/USD, sedangkan kurs rata-
comparison to the realization in 2010
rata Tahun 2011 adalah Rp. 8.774/
increased by 13.89% or Rp. 11.05 billion.
sebesar
Rp.
USD. Apabila dibandingkan terhadap realisasi
tahun
2010
mengalami
kenaikan sebesar 13,89% atau Rp. 11,05 miliar. (c) Lintas Udara sebesar Rp. 310,44 miliar,
(c) Cross-flight in the amount of Rp. 310.44
berada di atas anggaran 4,03% atau
billion, 4.03% above the budget or Rp.
Rp. 12,02 miliar dari yang direncanakan
12.02 billion above the planned Rp.
sebesar Rp. 298,42 miliar, Apabila
298.42 billion; compared to the 2010
dibandingkan terhadap realisasi tahun
realization, there has been an increase
2010 mengalami kenaikan sebesar
by 2.96% or Rp. 8.94 billion. This was
2,96% atau Rp. 8,94 miliar. Hal ini
due to the increased realization of
disebabkan meningkatnya realisasi
cross-flight PJP production above the
produksi PJP Lintas Udara di atas target.
target (4) Aviobridge
(4) Aviobridge (Garbarata) (a) Dalam Negeri realisasi sebesar Rp.
(a) Domestic in the amount of Rp. 18.47
18,47 miliar, berada di atas anggaran
billion, which was above the budget by
6,76% atau Rp. 1,17 miliar dari yang
6.76% or Rp. 1.17 billion of the plan in the
direncanakan sebesar Rp. 17,30 miliar,
amount of Rp. 17.30 billion; compared to
Apabila
terhadap
the realization in 2010, this increased by
mengalami
15.69% or Rp. 2.51 billion. This was due
realisasi
136
Laporan Tahunan 2011
dibandingkan tahun
2010
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
kenaikan sebesar 15,69% atau Rp. 2,51
to the imposition of the Aviobridge tariff
miliar. Hal ini disebabkan pengenaan
based on the use, and thus the tariff was
tarif
the same for big and small aircraft.
Aviobridge
berdasarkan
pemakaian sehingga tarif untuk tipe pesawat besar dan pesawat kecil sama. (b) Luar Negeri realisasi sebesar Rp. 31,66
(b) International, in the amount of Rp. 31.66
miliar, berada di bawah anggaran
billion, 12.00%
12,00% atau Rp. 4,32 miliar dari yang
Rp. 4.32 billion of the planned Rp. 35.98
direncanakan
35,98
billion. This is related to the international
miliar. Hal ini berkorelasi dengan
Aviobridge production realization and
realisasi produksi Aviobridge Luar
the strengthening Rupiah exchange
Negeri dan menguatnya nilai tukar
rate against the US Dollar. Compared to
Rupiah terhadap US Dollar. Apabila
the realization in 2010, there has been
dibandingkan terhadap realisasi tahun
increase by 3.34% or Rp. 1.02 billion.
sebesar
Rp.
below the budget or
2010 mengalami kenaikan sebesar 3,34% atau Rp. 1,02 miliar. b)
Pendapatan Non Aeronautika
b)
Non-Aeronautical Revenues
Realisasi Pendapatan Non Aeronautika tahun
The 2011 realization of the Non-Aeronautical
2011 sebesar Rp. 677,11 miliar, berada di atas
Revenue of Rp. 677.11 billion is 1.45% above the
anggaran 1,45% atau Rp. 9,65 miliar dari yang
budget or Rp.9.65 billion of the targetted Rp.
ditargetkan sebesar Rp. 667,46 miliar, dengan
667.46 billion, with the explanation as follows:
penjelasan sebagai berikut: (1) Pemakaian Counter sebesar Rp. 55,18 miliar,
(1) Counter Usage in the amount of Rp. 55.17
berada di atas anggaran 14,54% atau Rp.
billion is 14.54% above the budget or Rp.
7,00 miliar dari yang direncanakan sebesar
7.00 billion of the planned Rp. 48.17 billion.
Rp. 48,17 miliar, Apabila dibandingkan
Compared to the realization in 2010,
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
there has been increase by 15.25% or Rp
kenaikan sebesar 15,25% atau Rp 7,30 miliar.
7.30 billion. This is related to the counter
Hal ini berkorelasi dengan realisasi produksi
production realization and rate differences
Counter dan adanya perbedaan tarif antara
between big airports and small the ones.
bandara besar dan bandara kecil. (2) Pemakaian Telepon sebesar Rp. 10,94 miliar,
(2) Telephone usage in the amount of Rp.
berada di bawah anggaran 6,10% atau Rp.
10.94 billion is 6.10% below the budget
710,24 juta dari yang direncanakan sebesar
or Rp. 710.24 million of the planned Rp.
Rp. 11,65 miliar, Apabila dibandingkan
11.65 billion. Compared to the realization
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
in 2010, ther has been decrease by 5.25%
penurunan sebesar 5,25% atau Rp. 605,66
or Rp. 605.66 million. This is due to the
juta. Hal ini dsebabkan menurunnya
declined realization of the telephone
realisasi produksi telepon dibawah target.
production to below the target.
2011 Annual Report
137
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
(3) Pemakaian Listrik sebesar Rp. 39,22 miliar,
(3) Electricity use was in the amount of Rp
berada di atas anggaran 7,94% atau Rp.
39.22 billion which was 7.94% above the
2,89 miliar dari yang direncanakan sebesar
budget or Rp 2.89 billion compared to
Rp. 36,34 miliar, Apabila dibandingkan
the planned Rp 36.34 billion. Compared
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
to the realization in 2010, there has been
kenaikan sebesar 4,18% atau Rp. 1,58 miliar.
an increase at 4.18% or Rp 1.58 billion due
Hal ini disebabkan adanya kenaikan Tarif
to the increase in the electricity basic tariff
Dasar Listrik (TDL).
(TDL).
(4) Pemakaian Air sebesar Rp. 3,90 miliar,
(4) Water use was in the amount of Rp 3.90
berada di bawah anggaran 5,66% atau Rp.
billion which was 5.66% below the budget
233,76 juta dari yang direncanakan sebesar
or Rp 233.76 million compared to the
Rp. 4,13 miliar, Apabila dibandingkan
planned Rp 4.13 billion. Compared to
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
the realization in 2010, there has been an
penurunan sebesar 5,43% atau Rp. 223,44
deccrease at 5.43% or Rp 223.44 million
juta. Hal ini disebabkan menurunnya
due to the decrease of realization of water
realisasi produksi air dibawah target.
production below the target.
(5) Parkir/Peron/Pas sebesar Rp. 56,58 miliar,
(5) Parking/Waving Gallery/Pass was in
berada di atas anggaran 15,07% atau
the amount of Rp 56.58 billion, which
Rp. 7,41 miliar dari yang direncanakan
was 15.07% above the budget or Rp
sebesar
Apabila
7.41 billion above the planned Rp 49.17
dibandingkan terhadap realisasi tahun
billion. Compared to the realization in
2010 mengalami kenaikan sebesar 31,15%
2010, there has been an increase by
atau Rp. 13,44 miliar. Hal ini disebabkan
31.15% or Rp 13.44 billion due to the
adanya peningkatan jumlah penumpang
increased number of passengers and
dan penerapan parkir progresif, serta
application of progressive parking tariff
penyesuaian
dan
and adjustment of motorcycle parking
renegosiasi prosentase revenue sharing
tariff and renegotiation of percentage of
di Bandara Selaparang serta penyesuaian
revenue sharing at Selaparang Airport
prosentase minimal omzet di Bandara
and adjustment of minimum revenue
Juanda.
percentage at Juanda Airport.
(6) Pemakaian
Rp.
49,17
tarif
Ruang
miliar,
parkir
motor
Tunggu
(Premium
(6) Premium Lounge was in the amount of Rp
Lounge) sebesar Rp. 17,11 miliar, berada di
17.11 billion which was 12.47% or Rp 1.89
atas anggaran 12,47% atau Rp. 1,89 miliar
billion above the planned Rp 15.22 billion.
dari yang direncanakan sebesar Rp. 15,22
Compared to the realization in 2010, there
miliar, Apabila dibandingkan terhadap
has been an increase by 7.28% or Rp
realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
1.16 from the revenue from the 11.91%
sebesar 7,28% atau Rp. 1,16 miliar. Hal ini
increased realization of premium lounge
didapatkan dari pendapatan pemakaian
use at Juanda Airport Surabaya above the
ruang tunggu (premium lounge) di Bandara
Work Plan and Budget in the amount of Rp
Juanda Surabaya yang terealisasi sebesar
15.21 billion.
11,91% diatas RKA sebesar Rp. 15,21 miliar.
138
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
(7) Sewa-sewa sebesar Rp. 168,99 miliar,
(7) Rents were in the amount of Rp 168,99
berada di bawah anggaran 7,23% atau Rp.
billion which was 7.23% below the budget
13,16 miliar dari yang direncanakan sebesar
or Rp 13.16 billion compared to the
Rp. 182,15 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh :
planned Rp 182.15 billion due to:
(a) Sewa Ruang 3,82% dibawah anggaran
(a) Room Rent was 3.82% below the
atau
Rp.
5,43
miliar
dari
yang
target or Rp 5.43 billion compared to
direncanakan sebesar Rp. 142,37 miliar. (b) Sewa
Tanah
39,43%
the planned Rp 142.37 billion.
dibawah
(b) Land Rent was 39.43% below the
anggaran atau Rp. 15,68 miliar dari
target or Rp 15.68 billion compared
yang direncanakan sebesar Rp. 39,78
to the planned Rp 39.78 billion.
miliar Apabila dibandingkan terhadap realisasi
Compared to the 2010 realization, there
tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar
has been an increase by 10.33% or Rp
10,33% atau Rp. 15,82 miliar.
15.82 billion.
(8) Sewa
Tempat
Reklame
sebesar
Rp.
(8)
Advertising Spots Rent was in the
32,29 miliar, berada di bawah anggaran
amount of Rp 32.29 billion which was
32,10% atau Rp. 15,26 miliar dari yang
32.10% below the target or Rp 15.26
direncanakan sebesar Rp. 47,55 miliar,
billion compared to the planned Rp
Apabila dibandingkan terhadap realisasi
47.55 billion. Compared to the 2010
tahun
penurunan
realization, there has been a decrease
sebesar 12,38% atau Rp. 4,56 miliar. Hal ini
by 12.38% or Rp 4.56 billion due to the
disebabkan menurunnya realisasi produksi
decreased realization of advertising
tempat reklame dibawah target.
spots production below the target.
2010
mengalami
(9) Realisasi Konsesi sebesar Rp 205.49 miliar,
(9) Concession realization was in the
berada di atas anggaran sebesar 1,63
amount of Rp 205.49 billion which was
% atau sebesar Rp 3.30 miliar dari yang
1.63% above the target or Rp 3.30 billion
direncanakan sebesar Rp 202.19 miliar. Hal
compared to the planned Rp 202.19
tersebut disebabkan oleh peningkatan
billion due to the increased minimum
penetapan minimum omset di beberapa
revenue target at several airports
Bandara. Apabila dibandingkan dengan
Compared to the 2010 realization, there
realisasi
has been an increase by 22.18% or Rp
tahun
2010
mengalami
peningkatan sebesar 22,18 % atau sebesar
37.30 billion.
Rp 37.30 miliar. (10) Warehousing sebesar Rp. 87,42 miliar,
(10) The Warehousing in the amount of
berada di atas anggaran 23,32% atau Rp.
Rp. 87.42 billion was above the budget
16,53 miliar dari yang direncanakan sebesar
by 23.32% or Rp. 16.53 billion of the
Rp. 70,89 miliar, Apabila dibandingkan
planned Rp. 70.89 billion. Compared to
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
the realization in 2010, this increased
peningkatan sebesar 34,17% atau Rp.
by 34.17% or Rp. 22.27 billion. This was
22,27 miliar. Hal ini disebabkan adanya
due to the PJKP2U tariff adjustment
penyesuaian tarif PJKP2U di Bandara
at Sultan Hasanuddin Airport as of 1
Sultan Hasanuddin TMT 1 Januari 2011,
January 2011, Sepinggan Airport as of
2011 Annual Report
139
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Bandara Sepinggan TMT 1 Januari 2011,
1 January 2011, Ngurah Rai Airport as of
Bandara Ngurah Rai TMT 16 Pebruari 2011
16 February 2011, and the renegotiated
dan renegosiasi revenue sharing kargo di
cargo revenue sharing at Juanda Airport.
Bandara Juanda. 2)
2) Pendapatan Non Operasional
Non Operational Income.
Pendapatan non operasional tahun 2011 terealisasi
The total realized non operational income in 2011 was
sebesar Rp.304,66 miliar, sebesar 159,67% atau
in the amount of Rp 304.66 billion which was 159.67%
sebesar Rp.187,33 miliar berada di atas anggaran
or Rp 187.33 billion above the planed Rp 117.33 billion.
dari yang direncanakan sebesar Rp.117,33 miliar.
Compared to the 2010 realization, there has been
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,
an increase by 27.10%. The non-operational income
maka mengalami peningkatan sebesar 27,10%.
realization is caused by or largely influenced by :
Realisasi pendapatan non operasional tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi antara lain oleh : a)
Pendapatan selisih kurs terrealisasi sebesar
a)
Income from realized exchange rate difference
Rp.86,16 miliar yang tidak dianggarkan dalam
in the amount of Rp 86.16 billion which was not
perencanaan tahun 2011 yang disebabkan
budgeted in the 2011 plan due to the influence
oleh pengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah
of the fluctuating exchange rate of rupiah against
terhadap US Dollar dimana nilai tukar
US Dollar in which the exchange rate was set at Rp
ditetapkan sebesar Rp.9.250,-/USD sedangkan
9,250.- / USD while the realized average exchange
nilai tukar secara rata-rata di tahun 2011
rate in 2011 was Rp 8,774- / USD.
terealisasi sebesar Rp.8.774,-/USD. b)
Pendapatan jasa giro dan bunga deposito
b) The realized giro and deposit interest in 2011 was in
tahun 2011 terrealisasi sebesar Rp.144,21
the amount of Rp 144.21 billion which was 76.03%
miliar, sebesar 76,03% atau sebesar Rp.62,28
or Rp 62.28 billion above the planned budget in
miliar berada di atas anggaran dari yang
the amount of Rp 81.92 billion. Compared to the
direncanakan sebesar Rp.81,92 miliar. Apabila
2010 realization, there has been an increase by
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,
37.64%. The increase in the realization of giro and
maka
sebesar
deposit interest against the planned budget was
37,64%. Peningkatan realisasi pendapatan jasa
caused by the increased funds invested in giro and
giro dan bunga deposito terhadap anggaran
deposits.
mengalami
peningkatan
yang
direncanakan
tersebut
oleh
meningkatnya
jumlah
disebabkan dana
yang
diinvestasikan pada giro dan deposito. c)
Pendapatan laba investasi pada perusahaan
Investment
profit
revenue
in
associated
companies was in the amount of Rp 12.30 billion
dianggarkan dalam perencanaan tahun 2011,
which was not budgeted in the 2011 planning
yang diperoleh atas penyertaan 672.000
from the ownership of 672,000 shares of 31.25% in
lembar saham atau 31,25% ke PT. Gapura
PT Gapura Angkasa.
Angkasa.
140
c)
asosiasi sebesar Rp.12,30 miliar yang tidak
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
d)
b.
Pendapatan lain-lain tahun 2011 terealisasi
d) The realized miscellaneous revenues in 2011 was
sebesar Rp.38,38 miliar, terdapat diantaranya
in the amount of Rp 38.38 billion including income
adalah pendapatan atas investasi reksadana
from mutual funds investment of the company in
yang dimiliki perusahaan sebesar Rp.18,31
the amount of Rp 18.31 billion, insurance claim
miliar, klaim asuransi dari PT. Jasindo sebesar
from PT Jasindo in the amount of Rp 4.84 billion,
Rp.4,84 miliar, pendapatan profit sharing
KDPPU of PT Angkasa Pura I and Jasa Raharja
asuransi KDPPU PT. Angkasa Pura I dengan
Insurance profit sharing revenue in the amount
Jasa Raharja sebesar Rp.1,03 miliar, koreksi
of Rp 1.03 billion, correction of fixed assets
penyusutan aset tetap sebesar Rp.1,93 miliar
depreciation in the amount of Rp 1.93 billion and
dan keuntungan penjualan aset tetap sebesar
profits from the sale of fixed in the amount of Rp
Rp 711 juta.
711 million. b.
Realisasi Beban Tahun 2011
Realization of Expenses in 2011
Beban tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.2,31 triliun,
The realized expenses in 2011 were in the amount of
sebesar 13,48% atau sebesar Rp.274,90 miliar berada di
Rp 2.31 trillion which was 13.48% or Rp 274.90 billion
atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.2,04
above the planned budget in the amount of Rp 2.04
triliun. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
trillion. Compared to the 2010 expenses, there has been
2010, maka mengalami peningkatan sebesar 15,62%.
an increase by 15,62%. The realization of expenses was
Realisasi beban tersebut dipengaruhi oleh realisasi beban
influenced by expenses realization consisting of two
yang terdiri atas dua komponen beban berikut ini :
expenses components as follows:
1) Beban Operasional Realisasi beban operasional tahun 2011 terealisasi
1)
Operational Expenses
sebesar Rp.2,19 triliun, sebesar 8,67% atau sebesar
The realized operational expenses in 2011 were in
Rp.174,84 miliar berada di atas anggaran dari
the amount of Rp 2.19 trillion which was 8.67% or
yang direncanakan sebesar Rp.2,02 triliun. Apabila
Rp 174.84 billion above the planned budget in the
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka
amount of Rp 2.02 trillion. Compared to the 2010
mengalami peningkatan sebesar 22,85%, dimana
expenses, there has been an increase by 22.85%. Operational expenses realization consisted of:
realisasi beban operasional terdiri atas: a)
a)
Beban Pegawai
Employee Expenses
Beban pegawai tahun 2011 terealisasi sebesar
The realized employee expenses in 2011 were
Rp.904,41 miliar, sebesar 20,86% atau sebesar
in the amount of Rp 904.41 billion which was
Rp.156,10 miliar berada diatas anggaran dari
20.86% or Rp 156.10 billion above the planned
yang direncanakan sebesar Rp.748,31 miliar.
budget in the amount of Rp 748.31. Compared
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
to the realization in 2010, there has been an
2010, maka mengalami peningkatan sebesar
increase by 34.13%. The increase of realization
34,13%. Peningkatan realisasi beban pegawai
of employee expenses is largely influenced by
tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi
the employee Old Age Benefit (THT) in the
oleh adanya pembebanan tambahan Iuran
amount of Rp 209.10 billion which constituted
Tunjangan Hari Tua (THT) pegawai sebesar
UIF DPNQBOZT PCMJHBUJPO UP UIF FNQMPZFFT
Rp.209,10 miliar yang merupakan kewajiban
(work remuneration) in accordance with
perusahaan
Financial Accounting Standard Statement
terhadap
pegawai
(imbalan
kerja) sesuai Pernyataan Standar Akuntansi
(PSAK) 24.
Keuangan (PSAK) 24.
2011 Annual Report
141
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
b)
b)
Beban Pemeliharaan
Maintenance Expenses
Beban pemeliharaan tahun 2011 terealisasi
The realized maintenance expenses in 2011
sebesar Rp.159,96 miliar, sebesar 12,62%
were in the amount of Rp 159.96 billion which
atau sebesar Rp.23,11 miliar berada di bawah
was 12.62% or Rp 23.11 billion above the
anggaran dari yang direncanakan sebesar
planned budget in the amount of Rp 183.07
Rp.183,07
dibandingkan
billion. Compared to the realization in 2010,
dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami
there has been an increase by 15.98%. The
peningkatan
Kurang
non-absorption of realization of maintenance
terserapnya realisasi beban pemeliharaan
expenses from the planned budget was
terhadap
direncanakan
caused by or largely influenced by the
tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi
delay in the use or inauguration of Lombok
oleh mundurnya realisasi penggunaan atau
International Airport which should have been
peresmian Bandara Internasional Lombok yang
realized in the second quarter but in fact was
seharusnya terealisasi pada triwulan II menjadi
only realized in the fourth quarter or October
terealisasi pada triwulan IV atau lebih tepatnya
2011.
miliar.
Apabila
sebesar
15,98%.
anggaran
yang
terealisasi pada bulan Oktober tahun 2011. c)
c)
Beban Alat Tulis dan Keperluan Kantor
Stationery and Office Supplies Expenses
Beban alat tulis dan keperluan kantor tahun
The realized stationery and office supplies
2011 terealisasi sebesar Rp.33,24 miliar, sebesar
expenses in 2011 were in the amount of Rp
18,58% atau sebesar Rp.7,58 miliar berada
33.24 billion which was 18.58% or Rp 7.58
di bawah anggaran dari yang direncanakan
billion above the planned budget in the
sebesar Rp.40,83 miliar. Apabila dibandingkan
amount of Rp 40.83 billion. Compared to the
dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami
realization in 2010, there has been an increase
peningkatan
Kurang
by 10.06%. The non-absorption of realization
terserapnya realisasi beban alat tulis dan
of stationery and office supplies expenses
persediaan kantor terhadap anggaran yang
from the planned budget was caused by or
direncanakan
atau
largely influenced by the failure to fully add
sangat dipengaruhi oleh tidak terealisasinya
computer rent and non realization of fuel/
secara
sewa
lubricant expenses due to the decreasing
komputer dan kurang terserapnya realisasi
frequency of blackout which is correlated with
beban BBM/Pelumas akibat berkurangnya
the use of generators at several branch offices.
sebesar
10,06%.
tersebut
keseluruhan
disebabkan
penambahan
frekuensi pemadaman listrik yang berkorelasi terhadap penggunaan peralatan genset di beberapa Kantor Cabang. d)
142
Beban Utilitas
d)
Utility Expenses
Beban utilitas tahun 2011 terealisasi sebesar
The realized utility expenses in 2011 were in
Rp.209,39 miliar, sebesar 15,24% atau sebesar
the amount of Rp 209.39 billion which was
Rp.27,69 miliar berada di atas anggaran dari
15.24% or Rp 27.69 billion above the planned
yang direncanakan sebesar Rp.181,70 miliar.
budget in the amount of Rp 181.70 billion.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
Compared to the realization in 2010, there has
2010, maka mengalami peningkatan sebesar
been an increase by 16.75%. The increase of
16,75%. Peningkatan realisasi beban utilitas
utility expenses realization was caused by or
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi
largely influenced by the increasing electricity
oleh adanya peningkatan beban rekening listrik
bills due to the development of Ngurah
karena pelaksanaan proyek pengembangan
Rai Bali and Sepinggan Balikpapan Airports
di Bandara Ngurah Rai – Bali dan Bandara
development projects and follow up of the
Sepinggan – Balikpapan serta tindak lanjut
findings of the Indonesia National Air Carrier
atas temuan Costumer Satisfaction Index (CSI)
Association (INACA) on the lightings of airport
yang dilakukan oleh Indonesia National Air
terminal rooms and increasing operational
Carrier Assosiation (INACA) atas penerangan
expenses of Multi-User Check in System
cahaya
dan
which is connected with the increasing of
meningkatnya beban operasional Multy User
ruangan
terminal
bandara
realization of domestic and international
Check in System (MUCS) yang berkorelasi
PJP2U production.
dengan meningkatnya realisasi produksi PJP2U domestik maupun internasional. e)
Beban Umum
e)
General Affairs Expenses
Beban umum tahun 2011 terealisasi sebesar
The realized general affairs expenses in 2011
Rp.423,30 miliar, sebesar 0,12% atau sebesar
were in the amount of Rp 423.30 billion
Rp.519 juta berada di bawah anggaran dari
which was 0.12% or Rp 519 million below
yang direncanakan sebesar Rp.423,82 miliar.
the planned budget in the amount of Rp
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
423.82 billion. Compared to the realization in
2010, maka mengalami peningkatan sebesar
2010, there has been an increase by 19.27%.
19,27%. Kurang terserapnya realisasi beban
The non-absorption of realization of general
umum terhadap anggaran yang direncanakan
affairs expenses from the planned budget
tersebut disebabkan oleh kurang terserapnya
was caused by the non-absorption of sport
realisasi beban olah raga akibat berkurangnya
expenses due to the decreasing frequency of
aktivitas atau partisipasi acara olah raga
mass sport activity organized by the internal
bersama yang diselenggarakan oleh pihak
and external parties of the company and non-
internal
perusahaan
absorption of realization food and beverages
dan kurang terserapnya realisasi beban
expenses due to failure to realize addition
permakanan dan minuman akibat tidak
PG UIF DPNQBOZT PSHBOJD IVNBO SFTPVSDFT
terealisasinya penambahan tenaga Sumber
affecting the realization of provision of daily
Daya Manusia (SDM) organik perusahaan yang
food allowances for employees.
maupun
eksternal
berpengaruh terhadap realisasi pemberian uang makan harian kepada karyawan. f)
Beban Penyusutan Aset Tetap
f)
Fixed Assets Depreciation Expenses
Beban penyusutan aset tetap tahun 2011
The
terealisasi sebesar Rp.400.55 miliar, sebesar
expenses in 2011 were in the amount of Rp
8,08% atau sebesar Rp.35,19 miliar berada
400.55 billion which was 8.08% or Rp 35.19
di bawah anggaran dari yang direncanakan
billion below the planned budget in the
sebesar Rp.435,74 miliar. Apabila dibandingkan
amount of Rp 435.74 billion. Compared to the
dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami
realization in 2010, there has been an increase
peningkatan
by 7.31%. The non-absorption of realization
sebesar
7,31%.
Kurang
realized
fixed
assets
depreciation
2011 Annual Report
143
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
terserapnya realisasi beban penyusutan aset
of fixed assets depreciation from the planned
tetap terhadap anggaran yang direncanakan
budget was caused by the poor absorption of
tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi
investment of 2011 with regard to the physical
oleh kurangnya daya serap investasi tahun
realization of investment works and correction
2011 terkait realisasi phisik pekerjaan investasi
in fixed assets depreciation in the amount of
serta adanya koreksi penyusutan aset tetap
Rp 86.22 billion in the assets of Juanda Airport
sebesar Rp.86,22 miliar atas aset DPPU
Surabaya DPPU which have been delivered to
Bandara Juanda – Surabaya yang diserahkan
PT Pertamina.
kepada PT. Pertamina. g)
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
g)
Value Depreciation Loss Provision Expenses
Beban penyisihan kerugian penurunan nilai
The realized value depreciation loss provision
tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.60,03 miliar,
expenses in 2011 were in the amount of Rp
sebesar 2.128,83% atau sebesar Rp.57,33
60.03 billion which was 2,128.83% or Rp 57.33
miliar berada di atas anggaran dari yang
billion above the planned budget in the
direncanakan sebesar Rp.2,69 miliar. Apabila
amount of Rp 2.69 billion. Compared to the
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,
realization in 2010, there has been an increase
maka
sebesar
by 81.94%. The increase of utility expenses
81,94%. Peningkatan realisasi beban utilitas
realization was caused by or largely influenced
tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi
by the application of PSAK 55 concerning
oleh penerapan PSAK 55 tentang instrumen
financial instruments related to the treatment
keuangan
of receivable provision which has not been
mengalami
terkait
peningkatan
perlakuan
penyisihan
piutang, dimana belum diperhitungkan dalam
calculated in the planned budget.
anggaran yang direncanakan. h)
Beban Amortisasi
h)
Amortization Expenses
Beban amortisasi tahun 2011 terealisasi
The realized amortization expenses in 2011
sebesar Rp.1,66 miliar, sebesar 8,37% atau
were in the amount of Rp 1.66 billion which
sebesar Rp.127,98 juta berada di atas anggaran
was 8.37% or Rp 127.98 million above the
dari yang direncanakan sebesar Rp.1,53 miliar.
planned budget in the amount of Rp 1.53
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
billion. Compared to the realization in 2010,
2010, maka mengalami penurunan sebesar
there has been a decrease by 10.31%. The
10,31%. Peningkatan realisasi beban utilitas
increase of utility expenses realization against
terhadap
direncanakan
the planned budget was caused by the
tersebut disebabkan oleh nilai amortisasi
amortization value of study and post graduate
atas beban studi dan program beasiswa
scholarship expenses for employees.
anggaran
yang
pendidikan pasca sarjana kepada pegawai.
2) Beban Non Operasional
144
2)
Non Operational Expenses
Realisasi beban non operasional tahun 2011
The realized non operational expenses in 2011
terealisasi sebesar Rp.121,97 miliar, sebesar 456,59%
were in the amount of Rp 121.97 billion which
atau sebesar Rp.100,06 miliar berada di atas
was 456.59% or Rp 100.06 billion above the
anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.21,91
planned budget in the amount of Rp 21.91
miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
billion. Compared to the 2010 expenses, there
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
c.
2010, maka mengalami penurunan sebesar 43,81%.
has been a decrease by 43.81%. The increase of
Peningkatan realisasi beban non operasional
non operational expenses realization against
terhadap anggaran yang direncanakan tersebut
the planned budget was caused or largely
disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh realisasi
influenced by the exchange rate difference
beban selisih kurs sebesar Rp.86,22 miliar yang tidak
expenses in the amount of Rp 86.22 billion
dianggarkan dalam perencanaan tahun 2011 akibat
which was not budgeted in the 2011 plan due
pengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap
to the influence of the fluctuating exchange
US Dollar dimana nilai tukar ditetapkan sebesar
rate of rupiah against US Dollar in which the
Rp.9.250,-/USD sedangkan nilai tukar secara rata-
exchange rate was set at Rp 9,250.- / USD
rata di tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.8.774,-/
while the realized average exchange rate in
USD.
2011 was Rp 8,774- / USD.
Realisasi Laba (Rugi) Tahun 2011
c.
Profit (Loss) Realization in 2011
Pada tahun 2011 perusahaan membukukan laba
In 2011, the company recorded a profit before tax in
sebelum pajak sebesar Rp.656,35 miliar, sebesar 5,44%
the amount of Rp 656.35 billion which was 5.44% or Rp
atau sebesar Rp.33,89 miliar berada di atas anggaran
33.89 billion above the planned budget in the amount
dari yang direncanakan sebesar Rp.622,46 miliar. Apabila
of Rp 622.46 billion. Compared to the realization in 2010,
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka
there has been an increase by 39.06%. The realization of
mengalami peningkatan sebesar 39,06%. Realisasi laba
UIFDPNQBOZTQSPöUXBTBDIJFWFEGSPNUIFSFBMJ[BUJPOT
perusahaan tersebut dicapai atas realisasi yang terdiri dari :
as follows :
1)
1)
2)
3)
Laba (Rugi) Operasional
Operational Profit (Loss)
Laba (rugi) operasional tahun 2011 terealisasi
The realized operational profit (loss) in 2011 was in
sebesar Rp.473,66 miliar, sebesar 10,13% atau
the amount of Rp 473.66 billion which was 10.13%
sebesar Rp.53,39 miliar berada di bawah anggaran
or Rp 53.39 billion below the planned target in
dari yang direncanakan sebesar Rp.527,05 miliar.
the amount of Rp 527.05 billion. Compared to the
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,
realization in 2010, there has been an increase by
maka mengalami peningkatan sebesar 5,41%.
5.41%.
Laba (Rugi) Non Operasional
2)
Non-operational profit (loss)
Laba (rugi) non operasional tahun 2011 terealisasi
The realized operational profit (loss) in 2011 was in
sebesar Rp.182,69 miliar, sebesar 91,47% atau
the amount of Rp 182.69 billion which was 91.47%
sebesar Rp.87,28 miliar berada di atas anggaran dari
or Rp 87.28 billion below the planned target in
yang direncanakan sebesar Rp.95,41 miliar. Apabila
the amount of Rp 95.41 billion. Compared to the
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka
realization in 2010, there has been an increase by
mengalami peningkatan sebesar 706,64%.
706.64%.
Laba Rugi Komprehensif Tahun 2011
3)
Comprehensive Profit (Loss) in 2011
Laba (Rugi) komprehensif tahun 2011 sebesar Rp
The realized comprehensive profit (loss) in 2011 was
545,80 milliar. Bila di bandingkan dengan tahun
in the amount of Rp 545.80 billion. Compared to
2010 naik sebesar Rp 165,01 milliar atau 43,33%
the realization in 2010, there has been an increase in the amount of Rp 165.01 billion or 43.33%.
2011 Annual Report
145
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Realisasi Laba (Rugi) Komperhensif Tahun 2011 dan 2010
Realization of Comprehensive Income 2011 and 2010
dalam jutaan rupiah
URAIAN
1
in million rupiah PERBANDINGAN %
REAL 2011
RKAP 2011
2010
2
3
4
DESCRIPTION 5 = (2-4) : 4
6 = (2-3) : 3
5
6
7
PENDAPATAN OPERASI
Aeronautika Non Aeronautika JUMLAH PENDAPATAN OPERASI
OPERATIONAL REVENUE
1.989.095
1.877.293
1.650.498
20,51
5,96
aeronautics
677.107
667.456
583.635
16,02
1,45
Non Aeronatics
2.666.202.
2.544.749
2.234.133
19,34
4,77
TOTAL OPERATING REVENUE
BEBAN OPERASI Pegawai
904.411
748.313
674.299
34,13
20,86
employee
Pemeliharaan
159.960
183.067
137.919
15,98
12,62
maintenance
33.244
40.828
30.204
10,06
18,58
Supply and Equipment
Utilitas
209.393
181.704
179.345
16,75
15,24
Utility
Umum
423.298
423.818
354.910
19,27
(0,12)
General Affairs
Penyusutan
400.549
435.745
373.270
7,31
8,08
Depreciation
60.027
2.693
32.992
81,94
2.128,83
Provision for Doubtful
1.657
1.529
1.848
10,31
8,37
Amortization
2.192.538
2.017.697
1.784.787
22,85
8,67
TOTAL OPERATIONAL
JUMLAH LABA OPERASI
473.664
527.052
449.346
5,41
10,13
PROFITS
PENDAPATAN LAIN-LAIN
304.660
117.326
239.701.561
27,10
159,67
MISCELLANEOUS REVENUE
(121.971)
(21.914)
(217.053)
43,81
456,59
MISCELLANEOUS EXPENSES
182.689
95.411
22.648
706,64
91,47
TOTAL NON-OPERATIONAL
TOTAL PENDAPATAN
2.970.863
2.662.075
2.473.835
20,09
11,60
TOTAL REVENUE
TOTAL BEBAN
2.314.510
2.039.612
2.001.841
15,62
13,48
TOTAL EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK
656.353
622.464
471.994
39,06
5,44
PROFIT BEFORE TAX
Pajak Penghasilan
112.126
-
94.062
19.20%
-
Income Tax
Laba Tahun Berjalan
544.227
-
377.933
44%
-
Current Year Profit
1.577
-
2.861
-
-
Comprehensive Income
545.804
-
386.794
-
-
Current Year Comprehensive Incomet
Suplai dan Perlengkapan
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Amortisasi JUMLAH BEBAN OPERASI
BEBAN LAIN-LAIN JUMLAH LABA NON OPERASI
Pendapatan Konfrensif Laba Konfrensif tahun Berjalan
146
OPERATIEXPENSES
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
3. Laporan Perubahan Ekuitas
3. Statement of Changes in Equity
Perubahan Ekuitas Komparatif 5 Tahun
Comparative Changes in Equity 5 Year
dalam jutaan rupiah KETERANGAN
in million rupiah 2011
2010
2009
2008
2007
DESCRIPTION
8.136.930
7.709.480
7.532.705
6.982.106
4.535.864
Initial balance at the period beginning
Laba bersih tahun berjalan
544.227
377.933
539.204
528.655
326.963
Current year Net profit
Dividen
155.300
161.761
130.380
81.741
71.435
dividends
2.979
Bonus
8.572
PUKK / PKBL
Saldo per awal periode
Ta nti em PUKK/PKBL
17.749
21.568
15.646
Cadangan
-
Penyertaan Modal Pemerintah
1.388.244
229.985
BPYBDS
1.145.724
2.861
Laba pemilikan efek yg belum direalisasi Koreksi saldo laba tahun lalu Saldo per akhir periode
3.270
Government Equity
1.577
535
158.025
215.867
8.910.231
8.136.930
Reserve
7.709.480
106.780
2.203.684
BPYBDS
174
1.418
Non Realized Fund for Security Holding 1SFWJPVTZFBSTQSPöUCBMBODF correction
7.532.705
6.982.106
Balance at end of period
2011 Annual Report
147
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
dalam jutaan rupiah
in million rupiah
Modal Saham
Penyertaan Modal Pemerintah Dan Bpybds
Laba Belum Direalisasi Atas Emilikan Efek
Saldo per 31 Desember 2009
1,800,000
4,308,830
580
koreksi saldo laba
215,867
216
Saldo per 31 Desember 2009 (disaji
1,800,000
4,308,830
Keterangan
Saldo Laba Laba Tahun Cadangan Berjalan 1,276,734
539,204,103
Jumlah Ekuitas
7,925,3
DESCRIPTION
Balance at December 31, 2009 correction of retained earnings
580
laba bersih thn berjalan 2010 (Disajikan kembali)
1,276,734
323,337
377,933
378
7,709,4
Balance at December 31, 2009 Net earnings year running 2010 (restated)
Dividen
161,761
161,7
dividend
PUKK/PKBL
21,568
21,5
PUKK / PKBL
Cadangan
355,875
B PYB D S
355,875
229,985
Laba pemilikan efek yg belum direalisasi
Saldo per 31 Desember 2010
229,9
2,861
Koreksi saldo laba tahun lalu 1,800,000
4,538,815
Cadagan
3 215,867
215,867
3,441
1,416,741
PYB B D S Profit unrealized securities which Correction last year retained earnings
377,933
8,136,9
Laba bersih tahun berjalan
544,227
544,2
Net income current year
Dividen
155,300
155,2
dividend
PUKK/PKBL
17,749
17,7
PUKK / PKBL
Cadangan
270,666
270,666
Balance at December 31, 2010
Cadagan
Penyertaan Modal Pemerintah
1,388,244
1,388,2
Government Equity
B PYB D S
1,145,724
1,145,7
PYB B D S
Laba pemilikan efek yg belum direalisasi
1,577
Koreksi saldo laba tahun lalu Saldo per 31 Desember 2011
148
1,800,000
Laporan Tahunan 2011
4,781,335
1 92,244
65,782
158
5,019
1,779,650,6741
544,227,182
Non Realized Fund for Security Correction last year retained earnings 8,910,2
Balance at December 31, 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
4. Laporan Perubahan Arus Kas
4. Statements of Changes in Cash Flow
Realisasi Arus Kas Perusahaan
The Company’s Cash Flow Realization
Posisi kas dan setara kas pada akhir Desember 2011
The position of cash and cash equivalent at the end of
sebesar Rp. 2,69 triliun, atau berada di atas anggaran
December 2011 was Rp 2.69 trillion which was 186.33%
sebesar 186,33% atau Rp. 1,75 triliun, dengan penjelasan
or Rp 1.75 trillion above the budget with the detail as
sebagai berikut:
follows:
a.
a.
b.
Arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp. 1,09
amount of Rp 1.09 trillion which was 403.08% above
meningkatnya penerimaan dari penjualan tunai
the Work Plan and Budget due to the increase of
dan pelunasan piutang atas aktivitas operasional
revenue from the cash sale and full repayment of
terutama pada pendapatan aeronautika dan non
receivables of operational activities particularly
aeronautika.
aeronautical and non aeronautical revenues.
Arus kas untuk aktivitas investasi sebesar Rp.
b.
The cash flow for investment activities was in
521,33 miliar, berada di bawah RKA 65,97% yang
the amount of 521,33 billion which was 65.97%
disebabkan rendahnya daya serap investasi, serta
below the Work Plan and Budget due to the low
belum terealisasinya penyertaan modal ke anak
investment absorption and non realization of
perusahaan. c.
The cash flow from operational activities was in the
triliun, berada di atas RKA 403,08% yang disebabkan
investment in subsidiaries.
Arus kas untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp.
c.
140,55 miliar, berada di bawah RKA 173,59%.
The cash flow for funding activities was in the amount of Rp 140.55 billion which was 173.59% below the Work Plan and Budget.
Realisasi Arus Kas Perusahaan Tahun 2011 & 2010
Realization of the Company’s Cash Flow in 2011 & 2010
dalam jutaan rupiah
NO 1
in million rupiah
URAIAN 2
REAL 2011
RKAP 2011
2010
3
4
5
PERBANDINGAN %
6
7
8
Arus Kas dari (untuk): 1
Aktivitas Operasi
2
DESCRIPTION
6 = (3-5) : 5 7 = (3-4) : 4
Cash flows from (to): 1.099.416
218.538
843.810
30,29
403,08
Operating Activities
Aktivitas Investasi
521.328
1.531.808
216.664
140,62
65,97
Investment activities
3
Aktivitas Pendanaan
144.054
190.977
185.465
22,33
175,43
Financing Activities
4
Kenaikan bersih kas dan setara kas
434.034
1.122.293
441.681
1,73
138,67
Net increase in cash and cash equivalents
5
Kas dan setara kas pada awal periode
2.262.232
2.063.964
1.820.551
24,26
9,61
Cash and cash equivalents at beginning of period
6
Kas dan setara kas pada akhir periode
2.696.266
941.671
2.262.323
19,19
186,33
Cash and cash equivalents at end of period
2011 Annual Report
149
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
5. Struktur Modal
5. Capital structure
Rasio Keuangan Periode 2007-2011
2007-2011 Financial Ratio
Kondisi rentabilitas dan likuiditas perusahaan selama
5IF $PNQBOZT SFOUBCJMJUZ BOE MJRVJEJUZ DPOEJUJPO
tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 memiliki kinerja
during the 2007 up to 2011 shows a relatively pretty
yang cukup baik. Hal ini diperlihatkan oleh rata-rata
good performance as indicated by the average revenue
pertumbuhan rentabilitas sebesar 5,14% per tahun.
rentability of 5.14% per year and the average solvability
Pertumbuhan rata-rata solvabilitas sebesar 17,23% per
growth of 17.23% per year. However, on average, the
tahun. Namun likuiditas mengalami penurunan rata-rata
liquidity has decreased by 1.26% per year in connection
sebesar 1,26% per tahun, seiring dengan pendanaan
with the ongoing airport development projects as
proyek pengembangan bandara yang sedang berjalan.
stated in the comparative financial statement table and
Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik laporan rasio
chart below:
keuangan komparatif di bawah ini:
Rasio Keuangan Selama 5 Tahun Terakhir URAIAN
2011
Financial Ratio in the last 5 years 2010
2009
2008
2007
RENTABILITAS
RENTABILITY
Rasio Laba Operasi
17.77%
20.11%
23.96%
21.53%
15.72%
Ratio of Operating Income
Laba Terhadap Aset
6.48%
5.13%
7.70%
8.12%
5.20%
Against Earnings Assets
82.23%
79.89%
76.04%
78.47%
84.28%
Operating Ratio
Rasio Operasi
LIKUIDITAS
LIQUIDITY
Rasio Lancar
492.31%
498.71%
508.11%
543.10%
519.58%
Current ratio
Rasio Kas
415.10%
397.39%
367.95%
401.15%
363.41%
Cash ratio
SOLVABILITAS
150
DESCRIPTION
SOLVABILITY
Rasio Hutang Terhadap Aset
12.09%
11.53%
8.08%
7.66%
6.61%
Against Debt Assets
Rasio Hutang Terhadap Modal
13.76%
13.06%
8.79%
8.30%
7.08%
Against Debt Capital
Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap
20.62%
21.84%
14.37%
13.09%
11.09%
Against Debt Fixed Assets
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
6. Investasi
6. Investment
Realisasi Investasi sampai dengan 31 Desember 2011
Investment up to December 31, 2011
dalam jutaan rupiah
No.
URAIAN
1
2
1
Rutin ATS
2
3
in million rupiah REALISASI NILAI KONTRAK TAHUN 2011 TAHUN SEBELUMNYA
TAHUN 2011
TOTAL
3
4
5
RKAP 2011 (revisi)
% 7=(5-6) : 6
DESCRIPTION
6
7
8
5.849
53.929
59.777
69.779
-14,33%
ROUTINE ATS
Rutin Non ATS
74.470
359.898
434.368
927.298
-53,16%
NON ROUTINE ATS
Non Rutin
27.907
1.182.346
1.210.253
1.518.629
-20,31%
NON-ROUTINE
108.226
1.596.172
1.704.398
2.515.706
-32,25%
TOTAL
Total
Investment up to December 31, 2011
Realisasi Program Investasi sampai dengan 31 Desember 2011
dalam jutaan rupiah
in million rupiah REALISASI
No.
PROGRAM
NILAI KONTRAK
RKAP 2011 PROGRAM
JUMLAH PROGRAM
% FISIK
% PROGRAM
59,371
44
0.49
89.80
69,779
49
Routine Ats
434,171
307
13.40
81.87
927,298
375
Non Routine Ats
NILAI
JUMLAH PROGRAM
1
Rutin ATS
2
Rutin Non ATS
3
Non Rutin / Proyek
1,009,966
16
8.96
66.67
1,518,629
24
Non Routine / Project
Jumlah
1,503,507
367
22.85
81.92
2,515,706
448
Total
a.
Investment Realization
a.
Realisasi Investasi Sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani
In accordance with the contracts that have been
sampai dengan 31 Desember 2011, realisasi nilai
signed up to December 31, 2011, the realized
kontrak investasi mencapai Rp. 1,70 triliun atau
investment contract value reaches Rp 1.70 trillion
32,25% di bawah RKAP tahun 2011 (ATS, Non ATS
or 32.25% below the 2011 Work Plan and Budget
dan Non Rutin).
(ATS, Non ATS and Non Routine).
2011 Annual Report
151
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Program Investasi Strategis
Strategic Investment Program
URAIAN | DESCRIPTION
TARGET KPI 2011 | 2011 TARGET KPI
REAL 2011 | 2011 REALIZATION
85%
81,92%
75%
22,85,%
Realisasi Program | Program Realization Prestasi Fisik terhadap Bobot Investasi | Physical Progress against Investment Significance
Realisasi program investasi strategis antara lain sebagai
The strategic investment program realization includes,
berikut :
among other things:
1)
1)
Program Investasi pendukung Keselamatan
Aviation Safety / Security Supporting Investment
Penerbangan / Keamanan
Program
a)
a)
Pekerjaan Overlay Permukaan berikut Shoulder
Surface overlay and construction of taxiway
Taxiway di N-4, N-5, dan N-6 seluas 31.927 m2 dan
shoulder works at N-4, N-5, and N-6 in an area of
Rekonstruksi Apron Taxiway di Barat N-3 seluas
31,927 meter square and reconstruction of taxiway
1.125 m2 di Bandara Ngurah Rai dengan nilai Rp.
apron in the west N-3 in an area of 1,125 meter
7,88 miliar prestasi fisik 100% (multiyears 2010-
square at Ngurah Rai Airport with the value of Rp
2011)
7.88 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).
b)
Pekerjaan Overlay landasan 13-31 peningkatan
b)
keseragaman menjadi PCN 50 F/C/X/T dan
uniformity to be PCN 50 F/C/X/T and construction
Pembuatan Paved Shoulder ke arah Runway 13
of 480 meters paved shoulder of Runway 13 at
sepanjang 480m' di Bandara Ahmad Yani dengan
Ahmad Yani Airport with the value of Rp 38.29
nilai Rp. 38,29 miliar prestasi fisik 100% (multiyears
billion with the physical progress of 100% (multi-
2010-2011) c)
d)
Runway 13-31 overlay work to increase the
years 2010-2011).
Overlay Runway 18-36 di Bandara Sam Ratulangi
c)
Overlay of runway 18-36 work at Sam Ratulangi
dengan nilai Rp. 25,88 miliar prestasi fisik 100%
Airport with the value of Rp 25.88 billion with the
(multiyears 2010-2011)
physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).
Satu paket Overlay (R/W & T/W) seluas 120.022,1
d)
One overlay package (R/W & T/W) in an area of
m2 di Bandara El-Tari dengan nilai Rp. 22 miliar
120,022.1 meter square at El-Tari Airport with the
prestasi fisik 50,69% (multiyears 2010-2011)
value of Rp 22 billion with the physical progress of 50.69% (multi-years 2010-2011).
e)
Pengadaan dan pemasangan Radio Komunikasi
e)
Procurement and installation of 1 set of HF Rdara
HF Rdara 1 set dual di MATSC dengan nilai Rp. 5,85
dual Communication Radio at MATSC with the
miliar prestasi fisik 100% (multiyears 2009-2011)
value of Rp 5.85 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2009-2011).
f)
g)
Pengadaan dan Pemasangan CCTV Lengkap
Procurement and installation of a full set of CCTV and recording for air side at Juanda Airport with the
Juanda dengan nilai Rp. 7,5 miliar prestasi fisik
value of Rp 7,5 billion with the physical progress of
100% (multiyears 2010-2011)
100% (multi-years 2010-2011).
Pengadaan 5 unit Kendaraan PKP-PK Crash Car
g)
Procurement of 5 units of PKP-PK Crash Car Foam
Foam Tender Type I Combined Agent untuk 5
Tender Type I Combined Agent for 5 airports (UPG,
Bandara (UPG, MDC, JOG, SOC dan SRG) dengan
MDC, JOG, SOC and SRG) with the value of Rp 63
nilai Rp. 63 miliar, sampai saat ini masih dalam
billion which, to date, is still in fabrication process
proses
and will be delivered later (multi-years 2010-2011).
pabrikasi
untuk
selanjutnya
pengiriman (multiyears 2010-2011)
152
f)
dengan Recording untuk Air Side di Bandara
Laporan Tahunan 2011
proses
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
h)
Pengadaan X-Ray untuk 5 Bandara (DPS, BPN,
h)
SOC, SRG) and 1 SBU and UPG cargo terminal with
UPG dengan nilai Rp. 37 miliar, telah dilakukan
the value of Rp 37 billion. They have undergone
Factory Acceptance Test dan selanjutnya proses
factory acceptance test and will be delivered later
pengiriman (multiyears 2010-2011) i)
Procurement of X-Rays for 5 airports (DPS, BPN, JOG,
JOG, SOC, SRG) dan 1 SBU. Terminal Kargo
(multi-years 2010-2011)
Pengadaan ATC System di Bandara Sepinggan
i)
Procurement of ATC System at Sepinggan Airport
dengan nilai Rp. 19,35 miliar, akan dilakukan
with the value of Rp 19.35 billion which will
Factory Acceptance Test (multiyears 2009-2011)
undergo factory acceptance test (multi-years 2009-2011).
j)
2)
Procurement of MSSR Mode S Radar at Pattimura
Pattimura dengan nilai Rp. 21,96 miliar, akan
Airport with the value of Rp 21.96 billion which
melakukan Factory Acceptance Test (multiyears
will undergo factory acceptance test (multi-years
2009-2011)
2009-2011).
Program Investasi pendukung Pelayanan a)
j)
Pengadaan Radar MSSR Mode S di Bandara
2)
Service Supporting Investment Program a)
Perluasan Ruang Tunggu Keberangkatan Domestik
Expansion of Domestic Departure Waiting Rooms
di Bandara Sepinggan dengan nilai Rp. 1,50 miliar
at Sepinggan Airport with the value of Rp 1.50
prestasi fisik 100% (multiyears 2010-2011)
billion with the physical progress of 100% (multiyears 2010-2011).
b)
b)
Pengadaan dan pemasangan hardware dan infrastruktur FIDS 1 (satu) set di Bandara Sepinggan
hardware and infrastructure at Sepinggan Airport
dengan nilai Rp. 1,69 miliar prestasi fisik 100%
with the value of Rp 1.69 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).
(multiyears 2010-2011) c)
c)
Pengadaan dan Pemasangan Chiller AC Central 1
Procurement and installation of 1 unit of Central
unit 300 TR di Bandara Sam Ratulangi dengan nilai
AC Chiller 300 TR at Sam Ratulangi Airport with the
Rp. 2,40 miliar prestasi fisik 100% (multiyears 2010-
value of Rp 2.40 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).
2011) d)
Procurement and installation of 1(one) set of FIDS
d)
Pengadaan & pemasangan 1 unit Trafo Daya 1250
Procurement and installation of 1 unit of Power
KVA beserta kelengkapannya di Bandara Sam
Transformer 1250 KVA and its equipment at Sam
Ratulangi dengan nilai Rp. 1,42 miliar prestasi fisik
Ratulangi Airport with the value of Rp 1.42 billion
100% (multiyears 2010-2011)
with the physical progress of 100% (multi-years 2010- 2011).
e)
e)
Pengadaan dan Pemasangan 3 (tiga) unit Escalator
Procurement and installation of 3 (three) units of
Terminal dan Renovasi Terminal lantai 1 untuk
Terminal Escalators and renovation of the 1st floor of
Konsesioner & Foodcourt Area seluas 1.244 m2 di
the terminal for concessionaires and food court area
Bandara Sam Ratulangi dengan nilai Rp. 4,12 miliar
in an area of 1,244 meter square at Sam Ratulangi
prestasi fisik 100% (multiyears 2010-2011)
Airport with the value of Rp 4.12 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).
3)
Program Peningkatan Pendapatan/Efisiensi Beban
3)
Revenue Increase/Expense Efficiency Program
Pembuatan Gedung Airline Maintenance beserta
Construction of airline maintenance building and its
Fasilitas Penunjang dengan luas 1.080 m2 di Bandara
supporting facilities in an area of 1,080 meter square at
Juanda dengan nilai Rp. 1,72 miliar prestasi fisik 100%
Juanda Airport with the value of Rp 1.72 billion with the
(multiyears 2010-2011)
physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).
2011 Annual Report
153
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
4)
Program Produktivitas Kerja a)
4)
Work Productivity Program a)
Pekerjaan Renovasi Gedung Perwara Tahap II
Second Phase Renovation Work of Perwara
termasuk Furniture dan Sarana Penunjangnya di
Building, including the furniture and supporting
Kantor Pusat dengan nilai Rp. 4,04 miliar prestasi
facilities of the Head Office, with the value of Rp
fisik 100% (multiyears 2010-2011)
4.04 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).
b)
5)
Construction of Adisutjipto Airport Branch Office, including the furniture, with the value of Rp 6.39
6,39 miliar prestasi fisik 100% (multiyears 2010-
billion with the physical progress of 100% (multi-
2011)
years 2010-2011). 5)
Program Citra Perusahaan a)
b)
Pembuatan Gedung Kantor Cabang Bandara Adisutjipto termasuk Furniture dengan nilai Rp.
Corporate Image Program a)
Pembangunan Masjid dan Sarana Penunjangnya
Construction of mosque and its supporting
termasuk Jasa Konsultan di Bandara Adisumarmo
facilities,
including
consultant
services
at
dengan nilai Rp. 2,43 miliar prestasi fisik 100%
Adisumarmo Airport with the value of Rp 2.43
(multiyears 2010-2011)
billion with the physical progress of 100% (multiyears 2010-2011).
b)
6)
Construction of Sultan Hasanuddin Airport icon
Sultan Hasanuddin) dengan nilai Rp. 6,3 miliar
(Sultan Hasanuddin Statue) with the value of Rp
prestasi fisik 100%.
6.3 billion with the physical progress of 100%.
Proyek Pengembangan Bandara a)
b)
Pembuatan Icon Bandara Hasanuddin (Patung
6)
Proyek Pengembangan Bandara Internasional
Airport Development Project a)
Lombok International Airport Development (PP-
Lombok (PP-BIL) dalam tahap proses penyelesaian:
BIL) which is now at the completion phase:
t
t
Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi dengan nilai kontrak Rp. 1,43 miliar oleh PT.
consultation
of Rp 1.43 billion by PT. Isoplan. t
Pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas
Passenger terminal and its supporting
penunjangnya dengan nilai kontrak Rp. 39,59
facilities work with the contract value in the
miliar oleh PT. Slipi Raya Utama, prestasi fisik
amount of Rp 39.59 billion by PT. Slipi Raya
93%. t
management
service with the contract value in the amount
Isoplan. t
Construction
Pekerjaan
Utama with the physical progress of 93%. fasilitas
pembangunan
(pek.
penunjang Sipil,
t
proyek
Development project supporting facilities
mekanikal,
work (civil, mechanical and electrical work)
elektrikal) dengan nilai kontrak Rp. 12,44
with the contract value in the amount of Rp
miliar oleh PT. PP. Dirganeka, prestasi fisik 30%.
12.44 billion by PT. PP. Dirganeka with the physical progress of 30%.
b)
Proyek Pengembangan Bandara Internasional
b)
Ngurah Rai International Airport Development
Ngurah Rai (PP-BIB) sebagai berikut :
Project (PP-BIB) as follows:
t
t
t
Paket I nilai kontrak : Rp. Rp. 214,91 miliar oleh
Package I with the contract value of Rp 214.91
PT. Duta Graha dan PT. Nindya Karya (Persero)
billion by PT. Duta Graha and PT. Nindya Karya
KSO dengan prestasi fisik 29,71%.
(Persero) under Operational Cooperation
Paket II nilai kontrak : Rp. 341,30 miliar oleh PT.
Pattern with the physical progress of 29.71%.
Pembangunan Perumahan dengan prestasi fisik 10,21%.
t
Package II with the contract value of Rp 341.30 billion by PT. Pembangunan Perumahan with the physical progress of 10.21%.
154
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
t
c)
t
Paket III nilai kontrak : Rp. 1,17 triliun oleh
Package III with the contract value of Rp 1.17
PT. Adhi Karya dan PT. Wijaya Karya dengan
trillion by PT. Adhi Karya and PT. Wijaya Karya
prestasi fisik 3,68%.
with the physical of progress 3.68%.
Proyek Pengembangan Bandara Internasional
c)
Development of Sepinggan International Airport
Sepinggan dengan realisasi sebagai berikut :
Project with the realization as follows:
t
t
t
t
t
Pekerjaan
Jasa
Konsultan
Manajemen
Construction Management Consultant Service
Konstruksi dengan nilai kontrak sebesar Rp.
Work with the contract value of Rp 14.24 billion
14,24 miliar oleh PT. Ciriajasa CM and PT.
by PT. Ciriajasa CM and PT. Artefak Arkindo
Artefak Arkindo (KSO)
(under an Operation Cooperation Scheme). t
Paket I : Design & Build Pembangunan
Package I: Designing and Construction of
Gedung dengan nilai kontrak sebesar Rp.
building with the contract value of Rp 108.08
108,08 miliar oleh PT. Waskita Karya dengan
billion by PT. Waskita Karya with the physical
prestasi fisik 6,14%.
progress of 6.14%. t
Paket II : Pekerjaan Gedung Terminal & Fasilitas
Package
II: Terminal
building
and
its
Penunjangnya dengan nilai kontrak sebesar
supporting facilities work with the contract
Rp. 1,12 triliun dengan pelaksana PT. Wijaya
value of Rp 1.12 trillion with the contractors
Karya, PT. Adhi Karya dan PT. Pembangunan
PT. Wijaya Karya, PT. Adhi Karya and PT.
Perumahan (KSO) dengan prestasi fisik 2,45%.
Pembangunan
Paket III : Pekerjaan Infrastruktur & Fasilitas
Operation Cooperation Scheme) with the
Penunjangnya terealisasi nilai kontrak sebesar
Perumahan
(under
an
physical progress of 2.45%. t
Rp. 252,94 miliar pelaksana PT. Jaya Konstruksi
Package III: Realization of infrastructure and
& PT. Istaka Karya (KSO) dengan prestasi fisik
its supporting facilities work with the contract
3,09%.
value of Rp 252.94 billion with the contractors PT. Jaya Konstruksi and PT. Istaka Karya (under an Operation Cooperation Scheme) with the physical progress of 3.09%.
d)
e)
Penyempurnaan Terminal & Fasilitas Penunjangnya
d)
Refurbishment of terminal and supporting facilities
di Bandara Sultan Hasanuddin dengan nilai kontrak
at Sultan Hasanuddin Airport with the contract
Rp. 27,9 miliar dengan prestasi fisik 95,67% dengan
value of Rp 27.9 billion with the physical progress
pelaksana PT. Adhi Karya (Persero)
of 95.67% by contractor PT. Adhi Karya (Persero).
Proyek Pengembangan Terminal Selatan Bandara
e)
South terminal development project of Juanda
Juanda:
Airport:
t
t
t
Design & Build Pekerjaan Terminal Selatan
The designing and building of the South
dan Fasilitas Penunjangnya masih dalam
Terminal and its supporting facilities is still
tahap persiapan dan pengembangan design.
in the design preparation and development
Jasa Konstruksi Manajemen Konstruksi (CM) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 3,8 miliar
phase. t
Construction management service (CM)
pelaksana PT. Cakra Manggilingan Jaya,
with the contract value of Rp 3.8 billion with
PT. Emekon Prakasita dan PT. Bita Enerco
by PT. Cakra Manggilingan Jaya, PT. Emekon
Engineering (KSO)
Prakasita and PT. Bita Enerco Engineering (under an Operation Cooperation Scheme).
2011 Annual Report
155
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
b.
Ikatan yang material untuk investasi belanja
b.
Material commitment for capital expenditures
modal
investment
Pada Tahun 2011 tidak terdapat ikatan yang
In 2011 there was no material commitment for
material untuk investasi belanja modal (capital
capital expenditures investment. The realized
expensitures) Realisasi investasi yang dicapai
investments of the Company were fully financed
oleh perusahaan, sepenuhnya didanai dengan
CZUIFDPNQBOZTJOUFSOBMGVOET
menggunakan dana internal perusahaan. Anggaran investasi Tahun 2011 meningkat
The investment budget in 2011 increased very
yang sangat signifikan, yakni dari Rp. 610,23
significantly from Rp 610.23 billion in 2010 to
milyar pada Tahun 2010 menjadi Rp. 2,52 triliun
be Rp 2.52 trillion in 2011. The budget with the
pada Tahun 2011. Anggaran investasi non rutin
highest increase was non-routine investment
(proyek pengembangan bandara) mengalami
budget (airport development projects budget)
peningkatan tertinggi, yakni dari Rp. 119,42
namely from Rp 119.42 billion in 2010 to be Rp
milyar pada Tahun 2010 menjadi Rp. 1,52
1.52 trillion in 2011. The increase of investment
triliun pada Tahun 2010. Peningkatan anggaran
budget in airport development projects is a
investasi pada proyek pengembangan bandara
strategic decision of the management to allow
merupakan keputusan strategis manajemen agar
airports capacities to meet the national air
kapasitas bandara dapat mengimbangi trend
transportation industry trend that has continually
industri transportasi udara nasional yang terus
grown significantly during the last few years. The
mengalami
selama
implementation of airport development projects
beberapa tahun terakhir. Pelaksanaan proyek
JT POF PG UIF DPNQBOZT TUSBUFHJFT UP BDIJFWF JUT
pengembangan bandara merupakan salah satu
strategic objectives, among other things service
bentuk implementasi strategi perusahaan untuk
excellence and revenue enhancement.
pertumbuhan
signifikan
mencapai tujuan strategis perusahaan, antara lain service excellence dan revenue enhancement.
7. Collectability Level of Account Receivables
7. Tingkat kolektibilitas piutang usaha
156
Tingkat kolektibilitas piutang usaha menunjukkan
Business receivables collectability level indicates the
kemampuan merealisasikan penerimaan pembayaran
DBQBCJMJUZUPSFDFJWFSFQBZNFOUGSPNUIFDPNQBOZTEFCUPST
dari debitur perusahaan (Average Collection Period
(also known as the Average Collection Period / ACP). In 2011
/ ACP) Pada Tahun 2011, realisasi ACP = 17 hari,
the ACP realization was 17 days, which means that on average,
yang berarti bahwa secara rata-rata piutang usaha
UIF DPNQBOZT CVTJOFTT SFDFJWBCMFT DBO CF DPOWFSUFE JOUP
perusahaan dapat dikonversi menjadi penerimaan kas
cash in 17 days. Compared to the realization in 2010, the ACP
dalam waktu 17 hari. Apabila dibandingkan dengan
realization in 2011 decreased by 9 days of collection. The
Tahun 2010, realisasi ACP Tahun 2011 mengalami
relatively significant ACP decrease is partially contributed by
penurunan 9 hari penagihan. Penurunan ACP yang
the decreasing business receivables balance (18.77%) and
cukup signifikan secara bersama-sama disebabkan
increasing business revenue (19.34%) in 2011 compared to
oleh penurunan saldo piutang usaha (18,77%) dan
UIBUPG5IFDPNQBOZTJODSFBTJOHCVTJOFTTSFDFJWBCMFT
peningkatan
pada
DPMMFDUBCJMJUZJTDMPTFMZSFMBUFEUPUIFDPNQBOZTDBTIJOøPX
Tahun 2011 dibandingkan dengan Tahun 2010.
and the total funds that can be optimized through fund
Peningkatan kolektibilitas piutang usaha perusahaan
management. Therefore, the increasing business receivables
berhubungan erat dengan realisasi arus kas masuk
collectability also gives indirect contribution to the
pendapatan
Laporan Tahunan 2011
usaha
(19,34%)
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
(cash inflow) perusahaan dan jumlah dana yang dapat
BDIJFWFNFOU PG POF PG UIF DPNQBOZT TUSBUFHJD PCKFDUJWFT
dioptimalkan melalui pengelolaan dana. Dengan
namely revenue enhancement.
demikian, peningkatan kolektibilitas piutang usaha secara tidak langsung juga berperan dalam pencapaian salah satu tujuan strategis perusahaan, yakni revenue enhancement.
8. Analysis of Capacity to Repay Debts
8. Analisis Tentang Kemampuan Membayar Utang Sebagai salah satu ukuran likuiditas, perusahaan
"T POF PG UIF JOEJDBUPST PG MJRVJEJUZ UIF DPNQBOZT
mempunyai rasio lancar (current ratio) sebesar 492,31%
current ratio in 2011 was 492.31% which indicates that
pada Tahun 2011. Hal ini mengindikasikan bahwa
the company has a very good capability to repay its
perusahaan memiliki kemampuan yang sangat baik
short-term obligations. The Company also has a very
untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek.
good capability to repay its short-term liabilities and
Perusahaan juga mempunyai kemampuan yang
long term liabilities as indicated by the debt to asset
sangat baik untuk membayar kewajiban jangka pendek
ratio of 12.09%. Its debt to asset ratio was relatively
kewajiban jangka panjang dimana rasio hutang
stable at around 12% in 2010 and 2011.
terhadap aset (debt to asset ratio) sebesar 12,09%. Rasio hutang terhadap aset relatif stabil pada kisaran 12% pada Tahun 2010 dan Tahun 2011. Rasio ini menunjukkan bahwa sampai dengan akhir
This ratio indicates that until the end of 2011, most
Tahun 2011, sebagian besar aset-aset perusahaan
PG UIF DPNQBOZT BTTFUT XFSF öOBODFE CZ JUT JOUFSOBM
didanai
internal
funds. Until the end of 2011, the company does not
perusahaan. Sampai dengan akhir Tahun 2011,
have any material debts. The composition of the
perusahaan belum mempunyai hutang dalam jumlah
DPNQBOZT DVSSFOU PCMJHBUJPOT JT EPNJOBUFE CZ TIPSU
yang material. Komposisi kewajiban perusahaan saat ini
term obligations, namely 57.45% of all obligations, but
lebih didominasi oleh kewajiban yang bersifat jangka
not in a significant amount.
dengan
menggunakan
dana
pendek, yakni 57,45% dari seluruh kewajiban, namun dengan jumlah yang relatif tidak besar.
9. Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Keuangan
9. Important Events after the Date Of Financial Statement
Pada tanggal 6 Januari 2012, perusahaan telah
On 6 January 2012, the company established 4
mendirikan 4 anak perusahaan yang akan membantu
subsidiaries to assist in expanding its business, namely:
perusahaan dalam perluasan usahanya, yakni: a.
PT Angkasa Pura Logistics
a.
PT. Angkasa Pura Logistics
PT Angkasa Pura Logistics didirikan atas persetujuan
PT. Angkasa Pura Logistics was established pursuant
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
to Approval of the Board of Commissioners of PT.
nomor 194/DK.API/2011 tangal 15 Desember 2011.
Angkasa Pura I (Persero) Number 194/DK.API/2011,
Bidang usaha PT Angkasa Pura Logistics adalah
dated December 15, 2011. It engages in freight
jasa pengurusan transportasi (freight forwarding)
forwarding services with the authorized capital of
dengan modal dasar Rp. 80 miliar dan telah disetor
Rp 80 billion; of that amount Rp 21 billion has been
2011 Annual Report
157
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
b.
penuh Rp. 21 miliar. Pendirian PT Angkasa Pura
fully paid up. The establishment of PT. Angkasa Pura
Logistics telah disahkan melalui keputusan Menteri
Logistik has been ratified pursuant to decree of the
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Minister of Law and Human Rights of the Republic
nomor AHU-03158.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal
of Indonesia Number AHU-03158.AH.01.01 Tahun
18 Januari 2012.
2012, dated January18, 2012.
PT Angkasa Pura Property PT
Angkasa
Pura
b.
Property
didirikan
PT Angkasa Pura Property
atas
PT Angkasa Pura Property was established pursuant
persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura
to Approval of the Board of Commissioners of PT.
I (Persero) nomor 193/DK.API/2011 tanggal 15
Angkasa Pura I (Persero) Number 193/DK.API/2011,
Desember 2011. Bidang usaha PT Angkasa Pura
dated December 15, 2011. It engages in the fields
Property adalah pembangunan, perdagangan dan
of development, trade and services with the
jasa dengan modal dasar Rp. 42 miliar dan telah
authorized capital in the amount of Rp 42 billion;
disetor penuh Rp. 10,5 miliar. Pendirian PT Angkasa
of that amount Rp 10.5 billion has been fully paid
Pura Property telah disahkan melalui keputusan
up. The establishment of PT. Angkasa Pura Logistik
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
has been ratified pursuant to Decree of the
Indonesia nomor AHU-03704.AH.01.01 Tahun 2012
Minister of Law and Human Rights of the Republic
tanggal 20 Januari 2012.
of Indonesia Number AHU-03704.AH.01.01 Tahun 2012, dated January 20, 2012.
c.
PT Angkasa Pura Supports PT
Angkasa
Pura
c.
Supports
atas
PT Angkasa Pura Supports was established pursuant
persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I
to Approval of the Board of Commissioners of PT.
(Persero) nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari
Angkasa Pura I (Persero) Number 17/DK.API/2012,
2012. Bidang usaha PT Angkasa Pura Supports
dated January 31 2012. It engages in land
adalah
pengangkutan
darat,
didirikan
PT Angkasa Pura Supports
perbengkelan,
transportation, workshop, printing and trade with
percetakan dan perdagangan dengan modal dasar
the authorized capital in the amount of Rp 125
Rp 125 miliar dan telah disetor penuh Rp 32 miliar.
billion, of that amount Rp 32 billion has been fully
Pendirian PT Angkasa Pura Supports telah disahkan
paid up. The establishment of PT. Angkasa Pura
melalui keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Support has been ratified pursuant to decree of the
Manusia Republik Indonesia nomor AHU-08735.
Minister of Law and Human Rights of the Republic
AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.
of Indonesia Number AHU-08735.AH.01.01 Tahun 2012, dated January 20, 2012.
d.
158
PT Angkasa Pura Hotels
d.
PT Angkasa Pura Hotels
PT Angkasa Pura Hotels didirikan atas persetujuan
PT Angkasa Pura Hotels was established pursuant
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
to Decree of the Board of Commissioners of PT.
nomor 192/DK.API/2011 tanggal 15 Desember
Angkasa Pura I (Persero) Number 192/DK.API/2011,
2011. Bidang usaha PT Angkasa Pura Hotels adalah
dated December 15, 2011. It engages in tourism
penyewaan akomodasi pariwisata dengan modal
accommodation rent with the authorized capital in
dasar Rp 120 miliar dan telah disetor penuh Rp
the amount of Rp 120 billion, of that amount Rp 35.5
35,5 miliar. Pendirian PT Angkasa Pura Hotels telah
billion has been fully paid up fully. The establishment
disahkan melalui keputusan Menteri Hukum dan
of PT. Angkasa Pura Hotel has been approved
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor
pursuant to decree of the Minister of Law and Human
AHU-03688.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 20
Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-
Januari 2012.
03688.AH.01.01 Tahun 2012, dated January 20 2012.
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Pada tanggal 15 Januari 2012 telah disepakati perjanjian
On January 15, 2012, PT. Mandala Airlines and PT.
penyelesaian kewajiban antara PT Mandala Airlines
Angkasa Pura I (Persero) have agreed the Agreement for
dengan PT Angkasa Pura I (Persero) Dijelaskan bahwa
the Settlement of Obligations. It rules that PT. Mandala
PT Mandala Airlines akan beroperasi kembali dan akan
Airlines will resume its operation and will settle its
menyelesaikan kewajibannya kepada PT Angkasa Pura
obligations to PT. Angkasa Pura I (Persero) in the amount
I (Persero) sebesar Rp 3,33 miliar (kewajiban pokok)
of Rp 3.33 billion (the principal amount). The debt will
Penyelesaian hutang akan dilaksanakan dengan
be settled by monthly installment payment that will be
pembayaran angsuran bulanan yang dimulai sejak
started in April 2012 for 30 months with the interest rate
bulan April 2012 selama 30 bulan dengan tingkat
of 12% per year and fine at 0.33% per day in the event of
bunga 12% per tahun dan denda sebesar 0,33% per hari
delays in the monthly installment payment.
jika ada keterlambatan pembayaran angsuran bulanan.
10. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Yang Berdampak Pada Kinerja Dan Resiko Perusahaan.
10. Important Events after the Date of Accountant Statement which Affect the Company’s Performance and Risk.
Perusahaan tidak memiliki peristiwa penting setelah
There is no important event after the date of accountant
tanggal laporan akuntan yang berdampak pada kinerja
TUBUFNFOU XIJDI BòFDUT UIF $PNQBOZT QFSGPSNBODF
dan risiko perusahaan.
and risk.
11. Transaksi dengan pihak afiliasi
11. Transactions with Affiliates
Selama tahun 2011 perusahaan tidak memiliki transaksi
During 2011, the company had no material transactions
material dengan pihak afiliasi yang mengandung
with the affiliates that contain the element of conflict
benturan kepentingan.
of interest.
12. Kebijakan Dividen
12. Dividend Policy
Kebijakan pembayaran dividen ditetapkan dalam Rapat
The dividend payment policy was made at the annual
Umum Pemegang Saham setiap tahunnya, dalam hal
General Meeting of Shareholders, in this case by the
ini oleh Kementerian BUMN. Besaran deviden yang
Ministry for State-Owned Enterprises (BUMN). The
telah disetor ke Kas Negara pada tahun 2012 adalah Rp.
total dividends paid to the state treasury in 2012 is Rp
182.316.105.970 atau sebesar 33,50% dari laba bersih tahun
182,316,105,970 or 33.50% of the net profit in 2011,
2011, yang mengalami peningkatan besaran nilai deviden
which increased from the total dividends in 2010 which
tahun 2010 yang disetor tahun 2011 sebesar 17,40%.
was paid in 2011 namely 17.40% of the total net profit.
Pembayaran dividen selama 5 tahun terakhir adalah
The dividends paid in the last five years are as
sebagai berikut :
follows:
2007 Rp. 81.741.000.000
2007 Rp 81,741,000,000
2008 Rp. 130.380.000.000
2008 Rp 130,380,000,000
2009 Rp. 161.761.231.000
2009 Rp 161,761,231,000
2010 Rp. 155.299.940.000
2010 Rp 155,299,940,000
2011 Rp. 182.316.105.970
2011 Rp 182,316,105,970
2011 Annual Report
159
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
13. Perubahan Akutansi
13. Accounting Changes
Laporan keuangan PT Angkasa Pura I (Persero)
The financial statement of PT. Angkasa Pura I for
untuk tahun buku 2011 telah dilakukan penyesuaian
2011 accounting was adjusted to comply with the
pedoman
Standar
accounting guidelines in accordance with the Standard
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku sesuai
Financial Accounting Statement (PSAK) applicable
dengan Konvergensi International Financial Reporting
under the International Financial Statement Reporting
Standard (IFRS) Langkah awal tersebut sudah dilakukan
Convergence (IFRS). The initial step was taken by
dengan membentuk Tim Internal pada Bulan juli 2011
forming an internal team in July 2011 to improve the
untuk melakukan penyempurnaan Pedoman akuntansi
applicable accounting guidelines, namely KEP.97/
yang berlaku yaitu KEP.97/KU.02/2009 tanggal 02
KU.02/2009, dated November 2, 2009 with the
Nopember 2009 dengan pendampingan oleh Ikatan
assistance of the Indonesian Accounting Association
Akuntan Indonesia (IAI) Pekerjaan penyempurnaan
(IAI). The accounting guidelines improvement work is
pedoman akuntansi tersebut diharapkan selesai pada
expected to be completed in July 2012.
akuntansi
sesuai
Pernyataan
bulan Juli 2012. Selain itu pada laporan Keuangan tahun buku 2011
In addition, in the financial statement for 2011 accounting
telah dilakukan penyesuaian kebijakan akuntansi
year, adjustments were made to the accounting policies
mengantisipasi perubahan PSAK terkini sesuai dengan
in anticipation of the most recent PSAK in accordance
konvergensi IFRS dengan diterbitkannya surat Direktur
with the IFRS convergence pursuant to Letter of the
Keuangan nomor AP.I.5470/KU.70.3/2011/DK-B tanggal
Finance Director Number AP.I.5470/ KU.70.3/2011/DK-
08 Desember 2011 perihal Perubahan Pedoman
B, dated December 8, 2011 concerning Amendments
Akuntansi Keuangan dan Penyelesaian Laporan
to Financial Accounting Guidelines and Completion of
Keuangan PT. Angkasa Pura I (Persero) tahun buku 2011.
Financial statement of PT Angkasa Pura I (Persero) for Accounting Year 2011.
Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi
Below
yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 dan
interpretation that are effective as of January 1, 2011
mempunyai pengaruh terhadap perusahaan :
and have impacts on the Company:
t
t
PSAK No.1 (revisi 2009) , “Penyajian laporan Keuangan”
are
the
standards,
amendments
and
PSAK No. 1 (Revised in 2009), “Financial Statements Presentation”
t
PSAK No.2 (revisi 2009) , “Laporan Arus Kas”
t
PSAK No.5 (revisi 2010) , “Segmen Operasi”
t
PSAK No.7 (revisi 2010) , “Pengungkapan pihak-
t
PSAK No. 5 (Revised in 2010), “Operation Segments”
pihak berelasi”
t
PSAK No. 7 (Revised in 2010), “Disclosure of Related
t
t
Statements”
PSAK No.8 (revisi 2010) , “Peristiwa setelah Periode Pelaporan”
PSAK No. 2 (Revised in 2009), “Cash Flow
Parties” t
PSAK No. 8 (Revised in 2010), “Events after the
t
PSAK No.19 (revisi 2010) , “Aset Tak Berwujud”
t
PSAK No.22 (revisi 2010) , “Kombinasi bisnis”
t
PSAK No. 19 (Revised in 2010), “Non-Tangible Assets”
t
PSAK No.23 (revisi 2010) , “Pendapatan”
t
PSAK No. 22 (Revised in 2010), “Business
t
PSAK No.25 (revisi 2009) , “Kebijakan Akuntansi
t
Reporting Period”
Combination”
Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan”
t
PSAK No. 23 (Revised in 2010), “Income”
PSAK No.48 (revisi 2009) , “Penurunan Nilai Aset”
t
PSAK No. 25 (Revised in 2009) “Accounting Policies on Accounting Estimation Change and Errors”
t
PSAK No. 48 (Revised in 2009), “Asset Value Depreciation”
160
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
t
PSAK No.57 (revisi 2009) , “Provisi, Liabilitas
t
Kontijensi dan Aset Kontijensi” t
Contingency Liability and Contingency Assets”
PSAK No.58 (revisi 2009) , “Aset Tidak Lancar yang
t
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” t
ISAK No.9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas
ISAK No. 9, “Change to Activity Liability PostOperation, Restoration and Similar Liability”
t
ISAK No.10, “Program Loyalitas Pelanggan”
PSAK No. 58 (Revised in 2009), “Non-Current Assets Owned to be Sold and Halted Operations”.
t
Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa” t
PSAK No. 57 (Revised in 2009), “Provision,
ISAK No. 10, “Customer Loyalty Program”
Berikut ini adalah hal-hal yang terpengaruh atas
#FMPX BSF UIF NBUFST BòFDUFE CZ UIF $PNQBOZT
perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sehubungan
accounting policy changes in relation to the application
dengan penerapan standar akuntansi baru diatas :
of the new accounting standard above:
a)
Perusahaan menerapkan revisi PSAK No.1 (Revisi
a) The Company applied the revised PSAK No. 1
2009), “Penyajian laporan Keuangan” yang
(Revised in 2009), “Financial Statement” which was
berlaku efektif pada tanggal 01 Januari 2011.
effective from January 1, 2011. The impact of this
Perubahan signifikan ini atas standar akuntansi
significant change of accounting standard towards
ini terhadap perusahaan adalah sebagai berikut :
the company is as follows:
1)
1)
2)
Laporan keuangan terdiri dari laporan
The financial statement now consists of
Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi
Financial Position Statement, Comprehensive
Komprehensif, laporan Perubahan Ekuitas,
Profit and Loss Statement, Equity Change
laporan Arus kas dan Catatan atas Laporan
Statement, Cash Flow Statement and Notes
keuangan serta tambahan Laporan Posisi
to Financial Statement and Supplement to
Keuangan yang menunjukan saldo awal
Financial Position Statement indicating the
(karena adanya reklasifikasi) Sebelum 01
initial balance (due to reclassification). Before
Januari 2011, laporan keuangan terdiri dari
January 1, 2011, the financial statement
atas laporan Posisi keuangan, Laporan Laba
consisted of Financial Position Statement,
Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan
Comprehensive Profit and Loss Statement,
Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas
Equity
Laporan Keuangan.
Statement and Notes to Financial Statement.
Tambahan
Pengungkapan
diwajibkan,
2)
Change
Statement,
Cash
Flow
Supplement to Disclosure is now mandatory,
antara lain manajemen risiko. Sesuai
among other things risk management. In
dengan yang disyaratkan dalam revisi
accordance with the requirements in the
standar akuntansi, informasi pembanding
revised accounting standards, the comparative
telah disajikan kembali. Oleh karena
information is now presented again. Since
dampak perubahan kebijakan akuntansi
the accounting policy changes only affect
hanya
the presentation aspects, the changes do not
berdampak
terhadap
aspek
penyajian, maka perubahan tersebut tidak
affect the profit per shares.
berpengaruh terhadap laba per saham.
2011 Annual Report
161
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
b)
Penentuan dan Penyajian Segmen Operasi
b) Operation Segment Determination and Presentation
Mulai tanggal 01 Januari 2011, perusahaan
Effective as of January 1, 2011, the company
menetukan dan menyajikan segmen operasi
determined and presented the operation segments
berdasarkan informasi yang secara internal
based on the information internally presented
disajikan
merupakan
to the Board of Directors - the decision maker in
pengambil keputusan operasional Perusahaan.
untuk
Direksi,
yang
UIF DPNQBOZT PQFSBUJPOT 5IJT BDDPVOUJOH QPMJDZ
Perubahan kebijakan akuntansi ini sejalan dengan
change is in line with the application of PSAK
penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen
Number 5 (Revised in 2009), “Operational Segments”.
Operasi”. Sebelum 01 januari 2011 segmen operasi
Before January 1, 2011, the operation segments
ditentukan dan disajikan sesuai dengan PSAK
were determined and presented according to PSAK
No.5 (Revisi 2000), “Segmen Operasi”. Berdasarkan
Number 5 (Revised in 2000), “Operations Segments”.
kebijakan akuntansi yang baru, segmen operasi
Based on the new accounting policy, the operations
disajikan sebagai berikut:
segments are presented as follows:
Segmen operasi adalah komponen dari entitas
Operations segments are the components of the
yang
yang
entities involved in the business activities that
menghasilkan pendapatan dan menimbulkan
generate revenues and incur expenses, including
beban, termasuk pendapatan dan beban yang
revenues and expenses in connection with
terkait dengan transaksi dengan komponen lain
transactions with other components of the entity, in
entitas, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara
which the operation outcomes are reviewed regularly
berkala oleh pengambil keputusan operasional
by the operational decision maker to make a decision
untuk membuat keputusan mengenai sumber
concerning the resources that will be allocated to
daya yang akan dialokasikan pada segmen
the segments. In addition, the performance and
tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia
availability of the financial information that can be
informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
separated will also be assessed.
Standar akuntansi yang akan dicabut efektif pada
The accounting standards which have been
tanggal 01 januari 2012 :
revoked as of January 01 2012 are as follows:
PSAK No.27, “Akuntansi Koperasi”
PSAK Number 27, “Cooperative Accounting”
PSAK No. 39, “Akuntansi Kerjasama Operasi”
PSAK Number 39, “Operation Cooperation Accounting”
PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan
PSAK Number 44, “Real Estate Development
Real Estate”
Activity Accounting”
PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi – Reorganisasi”
PSAK Number 51, “Quasi – Reorganization Accounting”
Perusahaan sedang dalam proses menganalisis
The company is now in the process of analyzing the
dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan
impacts of the application of these standards.
terlibat
dalam
aktivitas
bisnis
standar-standar ini
14. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan
14. Re-Representation Of Financial Statements
posisi 31 Desember 2010 sehubungan dengan
The company re-represented its financial statement
penyesuaian terhadap pernyataan standar Akuntansi
as of December 31, 2010 in connection with the
Keuangan (SAK) yang diterapkan secara retrospektif
adjustment to the statement of the Financial
yang dijelaskan sebagai berikut :
Accounting Standard (SAK) which applies retroactively with the detail as follows:
162
Laporan Tahunan 2011
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
a)
b)
Sesuai Undang-undang (UU) No.13 tahun 2003
Pursuant to Law Number 13/2003 concerning “Manpower” or Joint Employment Agreement
Bersama(PKB) antara Perusahaan dan Serikat
1,# CFUXFFO UIF DPNQBOZ BOE UIF 8PSLFST
Pekerja dan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I yang
Union and Employees Association of Angkasa
disusun berdasarkan UU tersebut, Perusahaan
Pura I which was formulated based on the Law,
memutuskan merevisi perhitungan saldo Liabilitas
the company has decided to revise the Net Work
Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja
Remuneration Liability and Work Remuneration
sejak tahun 2009, yang berakibat penyajian
Expenses balance from 2009 resulting in the re-
kembali saldo Liabilitas Bersih imbalan Kerja dan
representation of Net Work Remuneration Liability
Beban Imbalan kerja di tahun 2010, sehingga
and Work Remuneration Expenses balance in
penerapan perhitungan imbalan kerja sesuai
2010 so that the work remuneration calculation
dengan Pernyataan Standar Akuntansi keuangan
is in compliance with the Financial Accounting
(PSAK) No.24
Standard Statement (PSAK) Number 24.
Penyesuaian terhadap saldo Liabilitas pajak tangguhan
c)
a)
tentang “Ketenagakerjaan” atau Perjanjian Kerja
Pendapatan
Adjustment to Deferred Tax Liabilities and Deferred Tax Revenue (expenses) balance as the
tangguhan sebagai akibat dari koreksi penyajian
result of correction of re-representation against
kembali
saldo
the re-representation of balance of Net Work
Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan
Remuneration Liability and Work Remuneration
kerja di tahun 2010, sehingga sesuai dengan
Expenses in 2010, so that it is in accordance with
Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK)
Financial Accounting Standard Statement (PSAK)
No. 46.
Number 46.
terhadap
atas
penyajian
kesalahan
(Beban)
b)
Pajak
Koreksi
dan
kembali
mendasar
dalam
c)
Correction on fundamental errors in calculating
menghitung dan mengestimasi liabilitas pasca
and estimating the post-service liabilities that
kerja yang berakibat penyajian kembali saldo laba
resulted in the re-representation of the profit
yang belum ditentukan penggunaannya tersebut
balance -the allocation of which in 2010 has not
di tahun 2010, sehingga saldo laba yang belum
been determined, so that the calculation and
ditentukan
menjadi
estimation of the profit balance which has not
akurat dihitung dan diestimasi dan sesuai dengan
penggunaanya
tersebut
been allocated can be accurate in accordance
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK)
with the Financial Accounting Standard Statement
No. 25
(PSAK) Number 25.
Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan
For comparison purposes, certain accounts in the financial
keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
statements for years ending on December 31, 2010 have
Desember 2010 telah disajikan kembali sesuai dengan
been restated in accordance with the application of the
penerapan standar akuntansi keuangan tersebut diatas.
aforementioned accounting standards. The implications of
Implikasi dari penyesuaian tersebut dalam laporan keuangan
these adjustments in the financial statements are as follows:
adalah sebagai berikut:
2011 Annual Report
163
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
dalam jutaan rupiah
in million rupiah
Uraian
Seperti dilaporkan sebelumnya
Penyajian
As Reported Previously
Representated
Kembali
Setelah disajikan
Description
kembali After re-representation
Financial statement position Akun-akun posisi laporan keuangan: accounts: Liabilitas Imbalan Pasca kerja Liabilitas Pajak Tangguhan
-
387,524
387,524
183,034
(105,876)
77,158
Post Service Remuneration Liability Deferred Tax Liabilities
Saldo laba awal tahun (telah
Profit balance in beginning of year 1,632,608
(299,816)
1,332,792
ditentukan penggunaannya)
(its use has been determined)
Saldo laba awal tahun (belum
Profit balance in year beginning (the 443,714
(65,781)
377,933
8,418,579
(281,649)
8,136,930
allocation of which has not been determined)
ditentukan penggunaannya) Jumlah ekuitas
Total equity Financial statement position
Akun-akun posisi laporan keuangan: accounts: Beban Pegawai
486,426
187,873
Beban Umum
455,075 (1,127) 443,714
Beban Pajak Tangguhan Jumlah Pendapatan Komprehensif
674,299
Employee Expenses
(100,165)
354,910
General Affairs Expenses
(21,927)
(23,054)
Deferred Tax Expense
(65,781)
377,933
15. Pemenuhan kewajiban pajak dalam jutaan rupiah URAIAN
15. Tax Obligation Fulfillment in million rupiah
2007
2008
2009
2010
2011
DESCRIPTION
PPh Pasal 21
48,148
59,988
53,030
53,935
55,367
Income Tax Article 21
PPh Pasal 23 Sewa Ruang/ Tanah
10,782
11,621
14,431
16,467
16,882
Income Tax Article 23 Room/Land Lease
PPh Pasal 23 Bunga Deposito/Giro
25,740
32,169
35,719
24,281
28,972
Income Tax Article 23 Deposit/Giro Interest
PPh Pasal 25
29,998
36,407
95,078
117,115
164,191
Income Tax Article 25
Pajak Pertambahan Nilai
37,093
131,107
69,297
103,553
117,290
Value Added Tax
Pajak Bumi dan Bangunan
20,440
21,458
28,772
30,487
33,868
Land and Building Tax
193
4,978
10,701
15,245
20,699
Vehicle Tax
172,394
297,728
307,028
361,083
437,269
Total
Pajak Kendaraan Jumlah
Realisasi pemenuhan kewajiban pajak oleh perusahaan
The realization of tax payment obligation of the company
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 28,63% per
has increased in the average of 28.63% per year during
tahun selama 5 tahun terakhir, yakni dari Rp. 172,39 milyar
the last 5 years namely from Rp 172.39 billion in 2007 to
pada Tahun 2007 menjadi Rp. 437,27 milyar pada Tahun
be Rp 437.27 billion in 2011. Compared to in 2010, the tax
2011. Dibandingkan dengan Tahun 2010, kewajiban pajak
obligation in 2011 increased by 21.10%. Most of the tax
Tahun 2011 meningkat sebesar 21,10%. Sebagian besar
obligations in 2011 are Value Added tax and Income Tax
kewajiban pajak Tahun 2011 merupakan Pajak Pertambahan
Article 25 namely 64.37% of the total tax liability in 2011 in
Nilai (PPN) dan PPh Pasal 25, yakni 64,37% dari jumlah
line with the increase of the business volume and realization
keseluruhan kewajiban pajak Tahun 2011. Hal ini sesuai
PGUIFDPNQBOZTPQFSBUJPOBMQSPöUJODPNQBSFEUPJO
dengan peningkatan volume bisnis dan realisasi laba operasi
2010.
perusahaan Tahun 2011 dibandingkan dengan Tahun 2010.
164
Total Comprehensive Revenue
Laporan Tahunan 2011
Progress Through Commitment B erbagi Inovasi Untu k Kes ejahteraan
CO M M I T M E N T
CO M M I T M E N T
CO M M I T M E N T
CO M M I T M E N T
CO M M I T M E N T
CO M M I T M E N T
CO M M I T M E N T
Keeping the commitment to operate airports through a transparent management according to international standard in the airport industry to gain confidence from international aviation business in all airports of Angkasa Pura Airports.
Menjaga komitmen untuk mengoperasikan Bandara melalui sistem manajemen yang transparan serta berstandar internasional dalam industri bandara, sehingga akan mendapatkan kepercayaan dari dunia penerbangan internasional untuk singgah di seluruh bandara Angkasa Pura Airports
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE
166 16 66
Angkasa Pura Airports berupaya memenuhi prinsip GCG
Angkasa Pura Airports is striving to fulfill the GCG principles
dalam budaya kerja dan keseluruhan operasional organisasi.
in its work culture and the entire organizational operation.
Perusahaan juga berkomitmen untuk berperilaku sebagai
The company is also committed to provide service as a good
korporasi yang baik, serta melakukan keterbukaan informasi
corporate and provide transparent material information
material secara tepat waktu dan akurat.
timely and accurate manner.
LLaporan Lap a ora oran T Tahunan ahunan ah an 20 2 2011 011 11
Pelaksanaan Tata Kelola Angkasa Pura Airports Implementation of Good Corporate Governance in Angkasa Pura I
Perjalanan Angkasa Pura Airports membangun reputasi
The journey of “Angkasa Pura Airports” to build its reputation
dalam
bidang
in providing airport public services for nearly six decades has
kebandarudaraan selama hampir enam dekade membuat
urged the Company to comply with the values of integrity
perusahaan
integritas
at all times by applying the principles of Good Corporate
dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
Governance (GCG) in all its activities. Good corporate
atau Good Corporate Governance (GCG) dalam seluruh
governance policy covers a clear separation of duties and
aktivitasnya. Kebijakan tata kelola perusahaan yang baik
responsibilities between the Board Directors and the Board
meliputi pemisahan tugas dan tanggungjawab yang jelas
of Commissioners, check and balances, clear company
memberikan
pelayanan
senantiasa
menjaga
publik
di
nilai-nilai
diantara Direksi dan Dewan Komisaris, check and balances,
strategies, business ethics, harmonious relationships among
strategi Perusahaan yang jelas, etika bisnis, hubungan yang
all stakeholders, and supervision of operation by the Board
harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan, dan
of Commissioners. The Company is also committed to be a
pengawasan operasional oleh Dewan Komisaris. Perusahaan
good corporate and be transparent on material information
juga berkomitmen untuk berperilaku sebagai korporasi yang
in a timely and accurate manner.
baik, serta melakukan keterbukaan informasi material secara tepat waktu dan akurat. Angkasa Pura Airports berupaya memenuhi prinsip GCG
Angkasa Pura Airports has strived to meet the good
dalam budaya kerja dan keseluruhan operasional organisasi.
corporate governance principles in its work culture and
Perusahaan berusaha secara konsisten mematuhi peraturan
all organizational operations. The company has strived to
perundang-undangan yang berlaku, sejalan dengan visi,
consistently comply with the applicable laws and regulations,
misi dan tujuan perusahaan untuk pertumbuhan usaha,
JOMJOFXJUIUIFWJTJPO NJTTJPOBOEUIFDPNQBOZTPCKFDUJWFT
profitabilitas, nilai tambah untuk seluruh pemangku
for business growth, profitability, added value for all
kepentingan,
stakeholders as well as improved ability to achieve long-term
serta
meningkatkan
kemampuan
agar
business continuity.
keberlangsungan usaha jangka panjang dapat dicapai. yang
Given the importance of continuous GCG implementation,
berkesinambungan, pemegang saham, Dewan Komisaris,
the shareholders, Board of Commissioners, and Board of
dan Direksi sebagai organ perusahaan selalu berkomitmen
Directors as the Company organs are always committed
untuk terus melaksanakan penerapan tata kelola perusahaan
to keep applying good corporate governance. The
yang baik. Komitmen tersebut diwujudkan dalam setiap
commitment is manifested in the implementation of each
pelaksanaan kegiatan yang selalu mengacu kepada aturan
activity that always refers to the prevailing regulations, and
yang berlaku, dan menerapkan kebijakan nilai-nilai etika
application of policies of ethical values stated explicitly as
yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standard
B NBOEBUPSZ TUBOEBSE PG CFIBWJPS GPS BMM UIF $PNQBOZT
perilaku yang diwajibkan bagi seluruh organ perusahaan
organs by the formulation of code of conduct. The code of
melalui perumusan pedoman perilaku (code of conduct).
conduct is in line with the Company values that guide all the
Pedoman perilaku sejalan dengan nilai-nilai perusahaan
employees to realize the vision to be a world-class airport
yang menjadi panduan bagi seluruh karyawan dalam
management company that provides benefits and added
mewujudkan visi menjadi perusahaan pengelola bandar
values for the stakeholders.
Mengingat
pentingnya
penerapan
GCG
udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder.
2011 Annual Report
167
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
1. Sejarah GCG dan Penerapan GCG Angkasa Pura Airports
1. History and Implementation of GCG of Angkasa Pura Airports
Pelaksanaan penerapan GCG Angkasa Pura Airports
Angkasa Pura Airports GCG has been implemented from
dilaksanakan sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini,
2006 until now by referring to:
pelaksanaan Assesment GCG Angkasa Pura Airports
a. Article 5 paragraph 3 of Law Number 19 Year 2003
Mengacu kepada :
concerning State-Owned Enterprises that mandates the
a. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang
management of state-owned enterprises to based on
BUMN Pasal 5 ayat 3 yang mewajibkan pengelolaan
the principles of professionalism, efficiency, transparency,
BUMN berdasarkan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,
transparansi,
kemandirian,
akuntabilitas,
Kep-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 concerning
pertanggungjawaban, dan kewajaran. b. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/MMBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha
Implementation of Good Corporate Governance Practices in State-Owned Enterprises. c. Memorandum of Understanding between the State Minister for State-Owned Enterprises and Head of BPKP
Milik Negara. c. Nota Kesepahaman antara Menteri Negara BUMN
Number MoU-03/ MBU/2006 and Number MoU-199/K/
dengan Kepala BPKP Nomor : MoU-03/MBU/2006 dan
D5/2006 dated February 14, 2006 concerning Cooperation
nomor : MoU-199/K/D5/2006 tanggal 14 Februari 2006
for Accelerating the Eradication of Corruption and
tentang kerjasama Percepatan Pemberantasan Korupsi
Implementation of Good Corporate Governance within
dan Penerapan tata Kelola Perusahaan yang Baik di
the purview of State-Owned Enterprises. d. Follow-up of dissemination of Regulation of the
Lingkungan BUMN. d. Tindak lanjut sosialisasi Peraturan Menteri Negara BUMN
State Minister for State-Owned Enterprises No. PER-
No. PER-01/MBU/2011 (tentang Penerapan Tata Kelola
01/MBU/2011 (concerning the Application of Good
Perusahaan Yang Baik Pada BUMN),
Corporate Governance in State-Owned Enterprises),
Maksud dan tujuan dari penerapan GCG di Angkasa Pura
The purposes and objectives of Angkasa Pura Airports GCG
Airports yaitu untuk melihat dan mereview hasil kegiatan
are to study and review whether the output of activities of the
yang telah dilakukan oleh perusahaan apakah sudah sesuai
Company has been in accordance with the GCG principles
dengan prinsip-prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas,
namely
Resposibility, Indepedensi, dan Fairness, (TARIF) dari
Independence, and Fairness, (TARIF) of the Corporate
Corporate Governance yang digunakan oleh BUMN untuk
Governance applied by the state owned enterprises to
meningkatkan
akuntabilitas
improve business success and corporate accountability in
perusahaan, guna mewujudkan nilai pemegang saham
order to create long-term shareholder value by taking into
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
account the interests of other stakeholders, based on laws
kepentingan stakeholders lainnya berlandaskan peraturan
and ethical values. The fundamental benefit for companies
perundang undangan dan nilai nilai etika. Kemudian manfaat
that implement GCG is the guarantee the ability of the
mendasar bagi perusahaan yang menerapkan GCG yaitu
company to survive. In other words, the benefits of applying
akan terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan, dengan
GCG can only be seen after a long run, namely in the form
kata lain manfaat dari penerapan GCG ini sebenarnya
PG FYDFMMFOU DPNQBOZT QFSGPSNBODF BOE HPPE DPSQPSBUF
akan tampak dalam jangka panjang, yaitu trend kinerja
image.
keberhasilan
usaha
dan
perusahaan yang tinggi serta citra perusahaan yang baik.
168
independence, accountability, responsibility, and fairness. b. Decree of the Minister for State-Owned Enterprises No.
Laporan Tahunan 2011
Transparency,
Accountability,
Responsibility,
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2. Perkembangan Penerapan GCG Angkasa Pura Airports
2. Development of Angkasa Pura Airports GCG Implementation
Secara umum Angkasa Pura Airports telah mengikuti semua ketentuan yang dipersyaratkan oleh peraturan maupun pedoman GCG. Pedoman kebijakan perusahaan yang diatur dalam Board Manual merupakan mekanisme corporate governance yang digunakan sebagai pedoman kegiatan perusahaan, pembuatan Board Manual yang telah dibuat oleh Perusahaan bekerjasama dengan konsultan independent telah menjadi pedoman yang disepakati bersama.
In general, Angkasa Pura Airports has complied with all regulations required by GCG regulations and guidelines. The company policy guidelines regulated in the Board Manual constitute the mechanism of corporate governance used as the company activities guidelines. The Board Manual prepared by the Company in cooperation with independent consultants has been guidelines based on a mutual agreement.
Perusahaan juga telah membentuk piagam Komisaris dan Direksi yang mengatur hubungan kerja antara Komisaris dan Direksi Angkasa Pura Airports telah menerapkan GCG dengan prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Responsibility, Independensi dan Fairnes. Serta penandatanganan tidak memeiliki benturan kepentingan antara Komisaris dan Direksi serta mengagendakan rapat rutin minimal setu bulan sekali untuk mengkoordinasikan segala kegiatan operasional Perusahaan.
5IF$PNQBOZIBTBMTPQSPEVDFE#PBSEPG$PNNJTTJPOFST BOE #PBSE PG %JSFDUPST $IBSUFS XIJDI SFHVMBUFT UIF QSPGFTTJPOBM relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors of Angkasa Pura Airports which has applied GCG with the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. The signing has no conflict of interest between the Board of Commissioners and the Board of Directors and sets the agenda of regular meeting at least once a month to coordinate all operational activities of the Company.
3. Capaian Penerapan GCG Angkasa Pura Airports Tahun 2006-2011
3. Achievement of Angkasa Pura Airport GCG Implementation in 2006 – 2011
Sejalan dengan perkembangannya, Perusahaan sejak tahun 2006 sampai dengan 2011 melakukan penilaian penerapan GCG yang dilakukan oleh Tim Independent dan selalu mengalami peningkatan dan perbaikan dalam tata kelolanya. Hal ini dapat dilihat dalam hasil assessment GCG yang dilakukan oleh penilai independent dengan hasil sebagai berikut:
In line with its development, from 2006 until 2010 the Company has evaluated the implementation of good corporate governance which is carried out by an Independent team and which always shows perfection and improvement in its governance as indicated by the GCG assessment conducted by the independent evaluator as follows:
CAPAIAN SKOR GCG HASIL ASESMEN 2011 | 2011 GCG Assessment Score JML IND NO
Aspek Penerapan TOTAL
1
Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham
2
Kebijakan GCG
3
Penerapan GCG
JML PRM TOTAL
BOBOT SCORE
CAPAIAN
CAPAIAN
CAPAIAN
CAPAIAN
CAPAIAN
ACHIEVEMENT
ACHIEVEMENT
ACHIEVEMENT
ACHIEVEMENT
ACHIEVEMENT
2011
2010
2009
2008
2007
10
30
9.00
6.86
6.37
5,96
6,19
5.64
2
13
8.00
7.07
7.07
6,95
6,85
4.23
Implementation Aspects 4IBSFIPMEFST3JHIUTBOE Responsibility GCG Policies GCG Implementation
a. Dewan Komisaris
10
31
27.00
21.57
20.43
21,18
18.5
17.81
Board of Commissioners
b. Komite Komisaris
7
11
6,00
5.11
4.98
5,14
4,78
4.71
Commissioner Committee
c. Direksi
8
35
27.00
22.05
21.05
20.64
18,2
15.83
Board of Directors
d. Satuan Pengawas Intern
3
9
3.00
2.33
2.70
2.26
2.21
1.58
Internal Supervisory Unit
e. Sekretaris Perusahaan
2
6
3.00
2.52
2.63
2.34
2.10
1.98
Corporate Secretary
Sub Jumlah Penerapan GCG
30
92
66.00
53.58
51.78
52.07
45.79
41.91
GCG Implementation Sub total
4
Pengungkapan Informasi
3
5
7.00
5.53
6.86
5.87
4.38
4.90
Information Disclosure
5
Komitmen
3
9
10.00
8.12
8.43
7.00
6.3
5.67
Commitment
JUMLAH
48
149
100.00
81.16
80.51
77.86
69.51
62.36
TOTAL
2011 Annual Report
169
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4. Pedoman Penerapan GCG
4. GCG Application Guidelines
Sebagai pedoman penerapan GCG, perusahaan telah
As GCG application guidelines, the company has formulated
memiliki
guidelines and policies to implement GCG, among other
pedoman-pedoman
dan
kebijakan
untuk
melaksanakan GCG, antara lain:
things:
a. Pernyataaan Tata Kelola Perusahaan
a. Company Management Statement
b. Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
b. Code of Conduct
c. Pedoman Kebijakan Perusahaan (Code of Corporate
c. Code of Corporate Governance
Governance)
d. Board Manual
d. Board Manual
e. Audit Committee Certificate
e. Piagam Komite Audit
f. Internal Supervision Unit Certificate
f. Piagam Satuan Pengawasan Intern
g. Risk Management Policies
g. Kebijakan Pengelolaan Risiko
h. Cooperation Agreement (PKB) between the management
h. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dan
BOE 8PSLFST 6OJPO BHSFFJOH VQPO UIF SVMFT SFMBUFE UP
Serikat Pekerja yang menyepakati aturan-aturan terkait
manpower industrial relationship and disciplinary aspects
dengan hubungan industrial ketenagakerjaan dan aspek
i. Other policies related to the stakeholders regulating the
kedisiplinan
rights and obligations of the employees, customers and
i. Kebijakan lainnya yang berhubungan dengan pemangku
suppliers.
kepentingan yang mengatur hak dan kewajiban karyawan, pelanggan, dan pemasok Sejak tahun 2009, seluruh anggotaDewan Komisaris
In 2009, all members of the Board of Commissioners and
dan Direksi telah menandatangani Pedoman Kebijakan
Board of Directors signed the Company Policy Guidelines
Perusahaan dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang
and Code of Conduct which was continued by the
dilanjutkan dengan sosialisasi dan internalisasi pedoman
dissemination and internalization of the code of conduct in
perilaku di seluruh bandara bersama dengan Tim BPKP.
all airports together with the BPKP team. The dissemination
Sosialisasi dilanjutkan dengan penandatanganan lembar
was continued by the signing of the commitment statement
komitmen oleh seluruh karyawan Angkasa Pura I sebagai
by all employees of Angkasa Pura I as the statement that
pernyataan memahami dan siap melaksanaan pedoman
they have understood and are ready to implement the code
perilaku.
of conduct.
Di samping itu, semua kebijakan dan manual yang terkait
In addition, all policies and manuals related to the
dengan implementasi tata kelola perusahaan dimutakhirkan
implementation of corporate governance have been
sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan
updated in line with the laws and regulations and business
dan perkembangan usaha Angkasa Pura Airports, yang
development of Angkasa Pura Airports – which aim at
semuanya
karyawan
assisting all employees to implement GCG in daily operational
melaksanakan GCG dalam aktivitas operasional sehari-hari.
bertujuan
membantu
seluruh
activities. GCG implementation is expected to prevent the
Implementasi GCG diharapkan akan mencegah praktik-praktik
practices of corruption, collusion and nepotism and improve
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan
the supervisory function in the company management.
fungsi pengawasan dalam pengelolaan perusahaan. Sebagai langkah nyata dari komitmen pelaksanaan GCG,
Statement of the Board of Commissioners on Non-
Dewan Komisaris dan Direksi membuat pernyataan
Ownership of Shares, Non-Serving of Positions of Executive
mengenai tidak adanya benturan kepentingan baik berupa
Officers / Directors / Commissioners in Companies Having
kepemilikan saham maupun menjadi pengurus pada
Professional Relationship with Angkasa Pura I
peerusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan bisnis dengan Angkasa Pura Airports.
170
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Surat Pernyataan Dewan Komisaris Tentang
Statement of the Board of Commissioners on Non-
Tidak Memiliki Saham, Tidak Menjadi Pengurus / Direksi /
Ownership of Shares, Non-Serving of Positions of Executive
Dewan Komisaris
Officers / Directors / Commissioners in Companies Having
Pada Perusahaan Yang Mempunyai Hubungan Kerja
Professional Relationship with Angkasa Pura I
Dengan Angkasa Pura I Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama | Name
:
We the undersigned:
Drs. Suratto Siswodihardjo
Alamat Kantor | Office address :
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position
:
Komisaris Utama | President Commissioner
Nama | Name
:
Suyitno Affandi, SE. M.Si
Alamat Kantor | Office address :
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position
:
Komisaris | Commissioner
Nama | Name
:
Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si
Alamat Kantor | Office address :
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position
:
Komisaris | Commissioner
Nama | Name
:
D.Sonny Priyarsono, Ph.D
Alamat Kantor | Office address :
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position
:
Komisaris | Commissioner
Nama | Name
:
Drs. Isnoor Haryanto, Ak.
Alamat Kantor | Office address :
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position
:
Komisaris | Commissioner
Nama | Name
:
Ir. Tundjung Inderawan, M.Si
Alamat Kantor | Office address :
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position
Komisaris | Commissioner
:
Menyatakan bahwa :
States that:
1. Kami tidak memiliki saham pada perusahaan/badan
1. We do not have shares in companies / legal entities
hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan
having professional relationship with Angkasa Pura
Angkasa Pura Airports
Airports.
2. Kami tidak sebagai Direktur Utama atau anggota Direksi
2. We are not serving the positions of President Directors or
dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai
members of the Board of Directors of companies / legal entities
hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports 3. Kami tidak sebagai Komisaris Utama/anggota Komisaris
having professional relationship with Angkasa Pura Airports. 3. We are not serving the positions of President
dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai
Commissioners
hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports
Commissioners of companies / legal entities having
or
members
of
the
Board
of
professional relationship with Angkasa Pura Airports.
2011 Annual Report
171
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4. Kami
kekeluargaan/
4. We do not have family relationship / special relationship
hubungan khusus dengan pengurus/pimpinan/Direksi/
tidak
mempunyai
hubungan
with the executive officers / management / Board of
Dewan Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang
Directors / Board of Commissioners of companies / legal
mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura
entities having professional relationship with Angkasa
Airports.
Pura Airports.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar–benarnya
Hence, this statement is issued responsibly to be used
dan penuh rasa tanggung jawab.
accordingly. Jakarta, 31 Desember 2011
Jakarta, December 31, 2011
Drs Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal. M.Si M.S
D.Sonny Priyarsono, Ph.D
Komisaris | Commissioner
Komisaris | Commissioner
Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA Komisaris | Commissioner
172
Laporan Tahunan 2011
Ir. Tundjung Inderawan, M.Si Komisaris | Commissioner
Suyitno Affandi, SE., M.Si Komisaris | Commissioner
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Surat Pernyataan Direksi Tentang
Statement of the Board of Directors on Non-Ownership
Tidak Memiliki Saham, Tidak Menjadi Pengurus / Direksi /
of Shares, Non-Serving of Positions of Executive Officers
Dewan Komisaris
/ Directors / Directors in Companies Having Professional
Pada Perusahaan Yang Mempunyai Hubungan Kerja
Relationship with Angkasa Pura I
Dengan Angkasa Pura I Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama | Name
:
We the undersigned:
Tommy Soetomo
Alamat Kantor | Office address :
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position
:
Direktur Utama | President Director
Nama | Name
:
Gunawan Agus Subrata
Alamat Kantor | Office address :
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position
:
Direktur Keuangan | Finance Director
Nama | Name
:
Harjoso Tjatur Prijanto
Alamat Kantor | Office address :
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position
:
Direktur Operasi & Teknik | Operations & Technical Director
Nama | Name
:
Alamat Kantor | Office address : Jabatan | Position
:
Robert Daniel Waloni Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director
Nama | Name
:
Yushan Sayuti
Alamat Kantor | Office address :
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position
Direktur Personalia & Umum
:
Personnel & General Affairs Director Menyatakan bahwa:
States that:
1. Kami tidak memiliki saham pada perusahaan/badan
1. We do not have shares in companies / legal entities
hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan
having professional relationship with Angkasa Pura
Angkasa Pura Airports
Airports.
2. Kami tidak sebagai Direktur Utama atau anggota Direksi
2. We are not serving the positions of President Directors or
dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai
members of the Board of Directors of companies / legal entities
hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports
having professional relationship with Angkasa Pura Airports.
3. Kami tidak sebagai Komisaris Utama/anggota Komisaris
3. We are not serving the positions of President
dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai
Commissioners
hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports
Commissioners of companies / legal entities having
4. Kami
tidak
mempunyai
hubungan
kekeluargaan/
or
members
of
the
Board
of
professional relationship with Angkasa Pura Airports.
hubungan khusus dengan pengurus/pimpinan/Direksi/
4. We do not have family relationship / special relationship with
Dewan Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang
the executive officers / management / Board of Directors /
mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura
Board of Commissioners of companies / legal entities having
Airports
professional relationship with Angkasa Pura Airports.
5. Kami membuat pakta integritas dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta pekerjaan pemborongan
5. We have made an integrity pact in goods and services procurement and particularly strategic contract work.
terutama yang strategis.
2011 Annual Report
173
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya
Hence this statement is issued responsibly to be used
dan penuh rasa tanggung jawab.
accordingly. Jakarta, 31 Desember 2011
Jakarta, December 31, 2011
Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director
Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan | Finance Director
Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi dan Teknik Operations & Technical Director
174
Laporan Tahunan 2011
Robert Daniel Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director
Yushan Sayuti Direktur Personalia & Umum Personnel & General Affairs Director
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
5. Asesmen Penerapan GCG
5.GCG Application Assessment
Penerapan GCG merupakan wujud kepatuhan Angkasa
The application of Good Corporate Governance is the
Pura Airports terhadap keputusan Menteri BUMN Nomor:
manifestation of Angkasa Pura Airports compliance with
Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG
Decree of the State-Owned Enterprise Minister Number Kep-
pada BUMN, sekaligus
117/M-MBU/2002 concerning Application of GCG Practice
merupakan cara terbaik untuk
mewujudkan tujuan perusahaan.
in State-Owned Enterprises which is also the best way to BDUVBMJ[FUIFDPNQBOZTPCKFDUJWFT
Dalam mengembangkan tata kelola perusahaan, Angkasa
In developing corporate governance, Angkasa Pura Airports
Pura Airports juga memperhatikan ketentuan dalam
has also observed the provisions of the Indonesian Good
Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia
Corporate Governance General Guidelines issued by the
yang
Kebijakan
Governance Policies National Committee, best business
Governance serta memperhatikan praktik-praktik bisnis
dikeluarkan
oleh
Komite
Nasional
practices, audit result parameter of public accountant offices
terbaik, parameter hasil audit dari kantor akuntan publik,
and GCG application assessment carried out by BPKP in 2011
dan asesmen penerapan GCG yang dilakukan oleh BPKP
for the implementation of GCG in 2010.
yang dilaksanakan pada tahun 2011 atas pelaksanaan GCG tahun 2010. Untuk memperoleh gambaran yang faktual mengenai
In order to obtain a factual overview on GCG application
kondisi penerapan GCG di Angkasa Pura Airports sekaligus
condition in Angkasa Pura Airports while seeking sustainable
mengupayakan
yang
improvement of GCG implementation, in 2011, Special
berkelanjutan, pada tahun 2011 dilaksanakan asesmen GCG
Capital City Region of Jakarta I Representative of BPKP has
oleh Tim BPKP Perwakilan Provinsi DKI Jakarta I dengan hasil
assessed the GCG of Angkasa Pura with the overall score of
secara keseluruhan mencapai skor 81,16 atau dalam kategori
81.6 which belongs to “Good” category. This achievement
“Baik”. Pencapaian ini akan terus ditingkatkan dengan
will be continually improved by making improvements
melakukan perbaikan-perbaikan hingga mencapai praktik
until the best practices have been achieved in line with
terbaik (best practice) sejalan dengan komitmen Angkasa
the commitment of Angkasa Pura Airports to apply best
Pura Airports untuk menerapkan standar tata kelola yang
standards of corporate governance.
perbaikan
implementasi
GCG
terbaik.
2011 Annual Report
175
Struktur Tata Kelola | Governance Structure
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.
Under Law of the Republic of Indonesia No. 40 Year 2007
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ utama
concerning Limited Liability Companies, the main organs
perusahaan terdiri dari pemegang saham melalui Rapat
of a limited liability company shall consist of shareholders
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, serta
through the General meeting of Shareholders (RUPS), Board
Direksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab
of Commissioners and Board of Directors having clear
yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana
respective authorities and responsibilities as regulated in the
diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
Articles of Associations and Laws and Regulations.
undangan. Setiap organ mempunyai peran kunci dalam pelaksanaan
Each of the organs plays a significant role in the effective
GCG secara efektif. Hal terpenting dalam kebijakan tata
GCG application. The most important feature in Angkasa
kelola perusahaan di Angkasa Pura Airports adalah adanya
1VSB "JSQPSUT DPSQPSBUF HPWFSOBODF JT DMFBS TFQBSBUJPO PG
pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas di antara
EVUJFTBOESFTQPOTJCJMJUJFTBNPOHUIFDPNQBOZTPSHBOT
organ perusahaan. Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris
In performing supervisory functions, the Board of
telah membentuk komite-komite khusus yang bertugas
Commissioners has formed special committees to assist the
membantu Dewan Komisaris dan memberi saran sesuai
Board of Commissioners and provide recommendations in
ruang lingkup tugas komite yang bersangkutan. Komite-
accordance with the scope of duties of the aforementioned
komite di bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit,
DPNNJUUFFT5IF DPNNJUUFFT VOEFS UIF #PBSE PG %JSFDUPST
Komite Risiko Usaha dan GCG, serta Komite Nominasi dan
authority are Audit Committee, Business Risk and GCG
Remunerasi.
Committee and Nomination and Remuneration Committee.
Selain itu, Angkasa Pura Airports telah membentuk organ-
In addition, Angkasa Pura Airports has also formed
organ pendukung yaitu Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan
supporting organs, namely the Internal Supervisory Unit
Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung
and Corporate Secretary that are directly responsible to the
kepada Direktur Utama.
President Director.
1. Rapat Umum Pemegang Saham
1. General meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ
5IFHFOFSBMNFFUJOHPGTIBSFIPMEFSTJTUIFDPNQBOZTPSHBO
perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak
having the authorities not granted to the Board of Directors
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam
or Board of Commissioners under the limitation set in laws or
batas yang ditentukan dalam Undang-Undang atau
articles of association. In the general meeting of shareholders,
Anggaran Dasar. Dalam forum RUPS, pemegang saham
the shareholders are entitled to obtain information related
berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan
to the company from the Board of Commissioners and / or
perusahaan dari Dewan Komisaris dan/atau Direksi
Board of Directors so long as relevant to the meeting agenda
sepanjang berhubungan dengan agenda rapat dan tidak
BOEOPUDPOøJDUJOHXJUIUIFDPNQBOZTJOUFSFTUT
bertentangan dengan kepentingan perusahaan.
176
Termasuk dalam wewenang RUPS adalah mengubah
The authorities of the General Meeting of Shareholders include
Anggaran Dasar perusahaan, mengangkat Dewan Komisaris
UIFBVUIPSJUZUPBNFOEUIFDPNQBOZT"SUJDMFTPG"TTPDJBUJPO
dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang
appoint members of the Boards of Commissioners and
di antara anggota Direksi, menyetujui resolusi penting
Directors, distribute duties and authorities among members
perusahaan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
PGUIF#PBSEPG%JSFDUPST BQQSPWFUIFDPNQBOZTJNQPSUBOU
atau pemisahan Perusahaan. Melalui RUPS, pemegang
resolution, merge, amalgamate and acquire or separate the
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
saham mengambil keputusan untuk menerima atau
company. Through the General Meeting of Shareholders,
menolak laporan Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui
the shareholders shall adopt resolution whether to accept
penunjukan auditor eksternal serta menyetujui besaran
or reject the reports of the Boards of Commissioners and
remunerasi dan dividen.
Directors, approve the appointment of external auditors and approve the amount of remuneration and dividends.
RUPS Tahunan diselenggarakan paling lambat 6 bulan
The annual General Meeting of Shareholders is held no
setelah tahun buku perusahaan ditutup. Dalam RUPS
MBUFS UIBO NPOUIT BGUFS UIF DPNQBOZT CPPL IBT CFFO
Tahunan, Direksi mengajukan laporan keuangan dari
closed. In the annual General Meeting of Shareholders, the
tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas
Board of Directors shall submit the financial report of the
dokumen tersebut untuk mendapat pengesahan rapat.
relevant accounting year and elucidation to that document
Direksi juga memberikan laporan tahunan mengenai
to be approved by the meeting. The board of directors also
keadaan dan jalannya perusahaan selama tahun buku
provides annual reports on the condition and business
serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku
of the company during that accounting year and details
yang
of problems during the accounting year which affect the
mempengaruhi
kegiatan
perusahaan
untuk
mendapatkan persetujuan rapat. RUPS Tahunan juga
activities of the company to be approved by the meeting.
memutuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan
The annual General Meeting of Shareholders will also
tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran.
resolved other matters proposed without prejudice to the provisions of the Articles of association.
Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2011 diadakan
Four GMSs were held in 2011, namely:
sebanyak 4 kali yang terdiri dari:
a. The meeting to Approve the Annual Report and Ratify
a. Menyetujui
Mengesahkan
the Annual Calculation of Angkasa Pura Airports for
Perhitungan Tahunan Angkasa Pura Airports Tahun Buku
Laporan
Tahunan
dan
Accounting Year 2010 No. RIS-32/D3.MBU/2011 dated 24
2010 No. RIS-32/D3.MBU/2011 tanggal 24 Juni 2011 yang
June 2011 which has been audited by Soejatna, Mulyana
telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana & Rekan.
& Partners Public Accountant Office.
1. Memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et
1. To grant full release and discharge to the Board of
decharge) kepada Direksi dan Komisaris Angkasa
Directors and Board of Commissioners of Angkasa Pura
Pura Airports atas pengurusan dan pengawasan
Airports for the management and supervision of the
Perusahaan sesuai dengan tanggung jawab dan
Company in accordance with their responsibilities and
tindakan dalam bidang tugas masing-masing pada
actions in their respective duties in accounting year 2010. 5PEJTUSJCVUFUIFDPNQBOZTOFUQSPöUXJUIUIFEFUBJM
tahun buku 2010. 2. Pembagian laba bersih perusahaan tahun 2010
as follows:
dengan perincian sebagai berikut:
No.
KETERANGAN
1
Laba Bersih
2
Laba Dibagi a. Dividen
%
JUMLAH TOTAL
100.00
443,714,120,000
35.00
155,299,940,000
DESCRIPTION Net Profit Profit distribution a. Dividends
b. Program Kemitraan
1.00
4,437,140,000
b. Partnership Program
c. Program Bina Lingkungan
3.00
13,311,420,000
c. Environemental Supervision
61.00
270,665,620,000
d. Reserve
100.00
443,714,120,000
TOTAL
d. Cadangan JUMLAH
2011 Annual Report
177
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
b. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
C 5PBQQSPWFUIF$PNQBOZT8PSLJOH1MBOBOE#VEHFUGPS
(RKAP) tahun 2012 No.208/DK.API/2011 tanggal 28
year 2012 No. 208/DKAPI/2011 dated 28 December 2011.
Desember 2011.
c. To approve ratify the Annual Report and Financial
c. Menyetujui dan Mengesahkan Laporan Tahunan dan
Report for the Implementation of PKBL of Angkasa Pura
Laporan Keuangan atas Pelaksanaan PKBL Angkasa
Airports for 2010 Accounting Year No. RIS-62/D5.MBU/
Pura Airports Tahun Buku 2010 No. RIS-62/D5.MBU/
PKBL/A/2011 dated 20 May 2011 which has been audited
PKBL/A/2011 tanggal 20 Mei 2011 yang telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana & Rekan.
by Soejatna, Mulyana & Partners Public Accountant Office. d. To approve the Work Plan and PKBL Budget for Year 2012
d. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran PKBL tahun 2012
No. RIS-31/D5.MBU/RKA/2011 dated 23 November 2011.
No. RIS-31/D5.MBU/RKA/2011 tanggal 23 November 2011
2. Dewan Komisaris
2. Board Of Commissioners
Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas
"TPOFPGUIFDPNQBOZTPSHBOT UIF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST
dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan
has the duty and be responsible to supervise and give
dan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengurusan
recommendations to the company management policies
Perusahaan
Komisaris
made by the Board of Directors. The Board of Commissioners
berwenang mengawasi serta memastikan bahwa Direksi
is authorized to supervise and make sure that the Board of
selalu mengedepankan kepentingan pemegang saham dan
Directors always prioritizes the interests of the shareholders
kebutuhan perusahaan, serta memastikan terlaksananya prinsip-
BOEUIFDPNQBOZTOFFEBOEFOTVSFUIFJNQMFNFOUBUJPOPG
prinsip tata kelola perusahaan yang baik, efektif dan efisien.
good, effective, and efficient corporate governance principles.
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota Dewan
In implementing their duties, every member of the Board
Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan
of Commissioners must comply with the Articles of
perundang-undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme,
Association, laws and legislations, and the principles of
efisiensi,
yang
dilakukan
transparansi,
Direksi.
Dewan
akuntabilitas,
professionalism, efficiency, transparency, independence,
pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dewan Komisaris
kemandirian,
accountability, responsibility, and reasonability. The Board of
juga harus bekerja dengan itikad baik, penuh kehati-
Commissioners must also work with good faith, be careful
hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
and be responsible in carrying out the duties of supervision
pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk
and providing recommendations for the Board of Directors
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
for the interest of the Company in accordance with the
tujuan Perseroan.
purposes and objectives of the Company.
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris mengacu pada Tata
The implementation of the duties of the Board of
Kerja (Board Manual) yang telah disepakati oleh Dewan
Commissioners refers to the Board Manual which has been
Komisaris dan Direksi. Tata kerja tersebut merupakan
agreed by the Board of Commissioners and the Board of
kodifikasi peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar
Directors. The board manual constitutes the codification of
serta Formalisasi Mekanisme Kerja yang telah disepakati
laws and regulations, Articles of Association, and formalization
sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.
of work mechanism which has been agreed in accordance
Dewan Komisaris bertanggungjawab memberikan masukan
with the principles of corporate governance. The Board of
kepada Direksi dalam penyusunan dan pencapaian visi,
Commissioners is responsible to give recommendations to
misi, rencana jangka panjang serta rencana kerja dan
the Board of Directors in the formulation and achievement
anggaran Perusahaan. Di samping itu Dewan Komisaris
of the vision, mission, long-term work plan and budget of
juga bertanggungjawab melaksanakan fungsi pengawasan
the Company. In addition, the Board of Commissioners is
terhadap pengelolaan Perusahaan.
also responsible for the implementation of the supervisory function for the Company management.
178
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Untuk menjamin independensi Dewan Komisaris dalam
In order to guarantee the independence of the Board of
melaksanakan
ketentuan
Commissioners in performing its functions and fulfilling the
komposisi minimal 20%, Rapat Umum Pemegang Saham
20% minimum composition provision, the General Meeting of
telah menetapkan satu orang anggota Dewan Komisaris
Shareholders has appointed an Independent Commissioner to
sebagai Komisaris Independen. Hal ini sesuai dengan
be a member of the Board of Commissioners pursuant to the
ketentuan Komite Nasional Kebijakan Governance dan
stipulation of the Governance Policy National Committee and
Keputusan Menteri Negara BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002
Decree of State Minister of State-Owned Enterprises Number
tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada
Kep-117/M-MBU/2002 concerning Application of Good
BUMN.
Corporate Governance practices in State-Owned Enterprises.
a. Uraian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
a. Description Of Duties Of The Board Of Commissioners
Sesuai Dengan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan
In accordance with Articles of Association of Limited Liability
(Persero) PT Angkasa Pura I Nomor KEP-102/S.MBU/2008
Company PT Angkasa Pura I Number KEP 102/S.MBU/2008
KEP-24/D3.MBU/2008 yang terakhir dirubah dengan Akta
KEP-24/D3.MBU/2008 which are lastly amended by Deed
Nomor 02 tanggal 16 Agustus 2010:
Number 02 dated August 16, 2010,
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap
the Board of Commissioners has he duties to supervise the
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya
management policies, performance in general with regard
baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang
to both the Company and its business carried out by the
dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada
Board of Directors including giving recommendations for
Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana
the Board of Directors and supervising the implementation
Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran
PGUIF$PNQBOZT-POHUFSN1MBOT JUT8PSL1MBOBOE#VEHFU
Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan
as well as the provisions of the Articles of Association and
Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-
resolutions of the General Meeting of Shareholders and
undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan
the prevailing laws and regulations for the interest of the
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan :
Company in accordance with its purposes and objectives:
fungsinya
dan
memenuhi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
In performing the duties as referred in paragraph 1 of this
ayat 1 Pasal ini, maka :
Article,
1. Dewan Komisaris berwenang untuk :
1. The Board of Commissioners is authorized:
a)
Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-
a)
dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan
to inspect cash for the purpose of verification
verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa
and other commercial papers and to inspect the $PNQBOZTBTTFUT
kekayaan Perseroan; b) Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang
b)
dipergunakan oleh Perseroan; c)
To verify the books, letters and other documents,
Meminta
penjelasan
dari
To enter the yards, buildings and offices used by the Company;
Direksi
dan/atau
c)
To request clarification of the Board of Directors and
pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang
/ or other officials with regard to all issues related to
menyangkut pengelolaan Perseroan;
Company management;
d) Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;
d)
To be informed of all policies and actions which have been and will be carried out by the Board of Directors;
2011 Annual Report
179
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
e)
f)
Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah
e)
officials under the Board of Directors upon the
menghadiri rapat Dewan komisaris;
knowledge of the Board of Directors to attend
Mengangkat
dan
memberhentikan
meetings of the Board of Commissioners;
sekretaris f)
Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;
g)
dengan ketentuan anggaran dasar ini;
Association;
Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan h)
Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan
Committee, when necessary, by taking into account the capability of the Company; i) j)
Menghadiri
rapat
Direksi
dan
provisions of these Articles of Association;
memberikan k)
Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
l)
they do not conflict with laws and regulations, the
perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau
Articles of Association, and/or resolutions of the
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
General Meeting of Shareholders. 2. The Board of Commissioners is obligated:
a)
Memberikan
dalam
a)
b)
Meneliti dan menelaah serta menandatangani
b)
nasihat
kepada
Direksi
To examine, study and sign the Long-term Plan and
Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana
Work Plan and Budget of the Company prepared
Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan
by the Board of Directors in accordance with the provisions of these Articles of Association;
Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
e)
To provide advice for the Board of Directors for managing the Company ;
melaksanakan pengurusan Perseroan;
d)
To perform other supervisory authorities insofar as
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
2. Dewan Komisaris berkewajiban untuk :
c)
To attend meetings of the Board of Directors and give opinions on the matters discussed;
dibicarakan; l)
To manage the Company under certain circumstances for a certain period of time in accordance with the
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang
To hire experts for certain matters in a certain period of time at the expenses of the Company, when necessary;
Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu
k)
To form other committees in addition to the Audit
dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu; j)
To temporarily suspend members of the Board of Directors under the provisions of these Articles of
h) Membentuk Komite-komite lain selain Komite kemampuan perusahaan;
To appoint and dismiss secretary of the Board of Commissioners, when necessary;
g) Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
i)
To ask members of the Board of Directors or other
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk
Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat
c)
To give opinions and suggestions to the General
Umum Pemegang Saham mengenai Rencana
Meeting of Shareholders with regard to the
Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan
Long-term Plan and Work Plan and Budget of the
Anggaran Perseroan mengenai alasan Dewan
Company with regard to the reasons for the Board
Komisaris menandatangani RJP dan RKAP;
of Commissioners to sign the Long-term Plan and
Mengikuti
perkembangan
kegiatan
Work Plan and Budget of the Company;
Perseroan,
memberikan pendapat dan saran kepada Rapat
E 5PBOBMZ[FUIFQSPHSFTTPGUIF$PNQBOZTBDUJWJUJFT
Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah
provide opinions and suggestions to the General
yang
Meeting of Shareholders with regard to any issues
dianggap
penting
bagi
kepengurusan
Perseroan;
considered necessary for the management of the
Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum
Company;
Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan;
e)
To report immediately to the General Meeting of Shareholders in the event of symptom of declining performance of the Company;
180
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
f)
Meneliti dan menelaah laporan berkala dan
f)
laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta
annual reports prepared by the Board of Directors
menandatangani laporan tahunan; g)
h)
To examine and study the periodic reports and and to sign annual reports;
Memberikan penjelasan, pendapat dan saran
g)
To give explanations, opinions and suggestions to
kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai
the General Meeting of Shareholders with regard to
Laporan Tahunan, apabila diminta;
the Annual Report, when requested;
Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan
h)
dalam RKAP;
To formulate the annual work program to be included into the RKAP;
i)
Membentuk Komite Audit;
i)
To form Audit Committee;
j)
Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum
j)
To nominate Public Accountant Offices to the
k)
Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan
l)
Melaporkan
Pemegang Saham;
General Meeting of Shareholders; k)
To Prepare minutes of meetings of the Board of
l)
To report to the Company the ownership of shares
menyimpan salinannya;
m)
kepada
Commissioners and retain the copies thereof; Perseroan
mengenai
kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada
of them and/or their families in the Company and in
Perseroan tersebut dan Perseroan lain;
other companies;
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan
m) To give reports on the supervisory duties performed
yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru
during the previous accounting year to the General
lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham; n)
Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas
pengawasan
dan
pemberian
Meeting of Shareholders; n)
To perform other obligations in the framework
nasihat,
of supervision and provision of recommendation
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
insofar as not conflicting with the laws and
perundangan-undangan, anggaran dasar, dan/atau
regulations, the Articles of Association, and/or
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
resolution of the General Meeting of Shareholders.
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut setiap anggota Dewan Komisaris harus : t Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran; t Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
In performing their duties, any members of the Board of Commissioners: t Must comply with the Articles of Association, laws and regulations and the principles of professionalism, efficiency, transparency, accountability, responsibility, and reasonability; t Must have good faith, be careful and responsible in performing its supervisory duties and providing recommendations to the Board of Directors for the interest of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company.
Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini.
Every member of the Board of Commissioners is personally responsible for the losses of the Company if the relevant member makes errors or be negligent in performing his duties as referred to in paragraph 1 of this article.
Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2(dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (empat) berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris.
In the event that the Board of Commissioners consists of 2 (two) or more members, the responsibilities as referred to in paragraph 4 (four) will apply mutatis mutandis to the members of the Board of Commissioners.
2011 Annual Report
181
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggung-
Members of the Board of Commissioners cannot be held
jawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 4
accountable for the losses as referred to in paragraph 4 of
Pasal ini apabila dapat membuktikan:
this article if they can prove that:
t
t
t
Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
carefulness for the interest of the Company and in
dengan maksud dan tujuan Perseroan;
BDDPSEBODFXJUIUIF$PNQBOZTQVSQPTFTBOEPCKFDUJWFT
Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung
t
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
182
They have no direct or indirect personal interest in the managerial actions taken by the Board of Directors that
Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan t
They have performed supervision with good faith and
result in such losses; and t
They have given advice for the Board of Directors to prevent the occurrence and continuity of such losses.
b. Komposisi BOC
b. Composition of the BOC
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor 255/
In accordance with Decree of the State Minister for State
MBU/2007 tanggal 09 Nopember 2007 dan Nomor Kep-24/M-
Enterprises Number 255/ MBU/2007, dated 09 November 2007,
MBU/2009 tanggal 2 Februari 2009 tentang pemberhentian
and Number Kep-24/MMBU/2009, dated 2 February 2009,
dan pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan
on removal from office and appointment of the Members of
Perseroan Angkasa Pura Airports, maka susunan Dewan
the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports, the
Komisaris Angkasa Pura Airports untuk periode tahun 2007
composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
– 2012 adalah sebagai berikut:
Airports for the period from 2007 to 2012 is as follows:
Nama | Name
JABATAN | POSITION
Ir. Effendi Batubara, M.Si
Komisaris Utama | President Commissioner
Drs. Isnoor Haryanto, Ak
Komisaris | Commissioner
D. Sonny Priyarsono, Ph.D
Komisaris | Commissioner
Suyitno Affandi, SE., M.Si
Komisaris | Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si
Komisaris | Commissioner
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:
Pursuant to Decree of the Minister for State-Owned Enterprises
KEP-133/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010, memberhentikan
No. KEP-133/MBU/2010 dated July 21, 2010, Effendi Batubara
dengan hormat Effendi Batubara sebagai Komisaris
was honorably dismissed as a Commissioner of Angkasa
Utama Angkasa Pura Airports dan mengangkat Suratto
Pura Airports and Suratto Siswodihardjo was then appointed
Siswodihardjo sebagai Komisaris Utama Angkasa Pura
as a Commissioner of Angkasa Pura Airports. Therefore, the
Airports. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris
then composition of the Board of Commissioners of Angkasa
Angkasa Pura Airports sebagai berikut:
Pura Airports would be as follows:
Nama | Name
JABATAN | POSITION
Drs. Suratto Siswodihardjo
Komisaris Utama | President Commissioner
Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA
Komisaris | Commissioner
D. Sonny Priyarsono, Ph.D
Komisaris | Commissioner
Suyitno Affandi, SE., M.Si
Komisaris | Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si
Komisaris | Commissioner
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:
Pursuant to Decree of the Minister for State-Owned
KEP-240/MBU/2011 tanggal 24 November 2011, mengangkat
Enterprises No. KEP-240/MBU/2011 dated November 24,
Sdr. Ir. Tundjung Inderawan M.Si sebagai anggota Dewan
2011, Ir. Tundjung Inderawan, M.Si. was appointed as a
Komisaris Angkasa Pura Airports. Dengan demikian susunan
Commissioner of Angkasa Pura Airports. Therefore, the
Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports adalah sebagai
composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
berikut :
Airports is as follows:
Nama | Name
JABATAN | POSITION
Drs. Suratto Siswodihardjo
Komisaris Utama | President Commissioner
Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA
Komisaris | Commissioner
D. Sonny Priyarsono, Ph.D
Komisaris | Commissioner
Suyitno Affandi, SE., M.Si
Komisaris | Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si
Komisaris | Commissioner
Ir. Tundjung Inderawan M.Si
Komisaris | Commissioner
c. Tugas Dan Tanggung Jawab Masing-Masing Anggota
c. Duties and Responsibilities of Each Members of
Dewan Komisaris
the Board of Commissioners
1. Pembagian Bidang Tugas Dewan Komisaris dan
1. Distribution of Duties of Members of the Board of
Pembagian Komite
Commissioners and Distribution of Committees
a) Suratto Siswodihardjo, sebagai Komisaris Utama
a) Suratto Siswodihardjo, as the President Commissioner,
yang bertugas melakukan fungsi koordinasi atas
has the duty to perform the function of coordination
semua bidang yang ada di Dewan Komisaris. b) Hakamuddin Djamal membidangi SDM, Hukum, Organisasi, Remunerasi Dan Nominasi. c) Isnoor Haryanto membidangi
Pengembangan
Usaha dan Komersial, merangkap Ketua Komite Risiko Usaha Dan GCG. d) Suyitno Affandi membidangi Operasi, Teknik dan Teknologi Informasi.
of all divisions in the Board of Commissioners. b) Hakamuddin Djamal has the duty to manage Human Resources, Legal Affairs, Organization, Remuneration and Nomination matters. c) Isnoor Haryanto has the duty to manage Business and
Commercial
Development
concurrently
serving as the Chairperson of the Business Risk and GCG Committee.
e) D. S. Priyarsono membidangi Program Kerja,
d) Suyitno Affandi has the duty to deal with
Keuangan & Akuntansi serta Pengadaan Barang &
Operational, Technical Affairs and Information
Jasa, merangkap Ketua Komite Audit. f ) Tundjung Inderawan membidangi perencanaan dan pengembangan.
Technology affairs. e) D. S. Priyarsono has the duty to deal with Work Program, Financial and Accounting Affairs and Procurement of Goods and Services concurrently serving as the Chairperson of the Audit Committee. f ) Tundjung Inderawan has the duty to deal with planning and development.
2011 Annual Report
183
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2. Uraian Tugas Setiap Bidang
2. Description of Duties of Each Division
a) Bidang SDM, Hukum, Organisasi, Remunerasi dan Nominasi.
and Nomination Division
t #FSUBOHHVOHKBXBC UFSIBEBQ TFHBMB BTQFL ZBOH
t 5IJT EJWJTJPO JT SFTQPOTJCMF GPS BMM BTQFDUT JO
berkaitan dengan sistem dan prosedur penyiapan
connection with the system and procedures
SDM, dari mulai sistem rekrutment, penegakan
of Human Resources preparation, from the
disiplin, sistem penggajian dan pemberian insentif,
recruitment, disciplinary actions, remuneration and
diklat pegawai, organisasi perusahaan dan aspek
incentive system, employee education and training, company organization and other legal aspects.
hukum serta legalitas lainnya. b) Bidang Pengembangan Usaha dan Komersial & GCG.
b) Business and Commercial Development and GCG.
t #FSUBOHHVOHKBXBCUFSIBEBQBTQFLZBOHCFSLBJUBO
t 5IJT EJWJTJPO JT SFTQPOTJCMF GPS BTQFDUT SFMBUFE UP
dengan sistem dan prosedur pengembangan
business and commercial development system
usaha dan komersial, perencanaan strategis
and procedures, company strategic planning,
perseroan, pemasaran dan kerjasama usaha serta
marketing, business cooperation and monitoring
pemantauan maupun evaluasi atas penerapan
and evaluation of GCG application. c) Work Program, Financial and Accounting, and
GCG. c) Bidang Program Kerja, Keuangan & Akuntansi, dan
Procurement of Goods and Services Division t 5IJT EJWJTJPO JT SFTQPOTJCMF GPS BMM BTQFDUT SFMBUFE
Pengadaan Barang & Jasa. t #FSUBOHHVOHKBXBC UFSIBEBQ TFHBMB BTQFL ZBOH
to work plan and budget preparation procedure
berkaitan dengan sistem prosedur pembuatan
system,
rencana kerja dan anggaran termasuk anggaran
procurement of goods and services budgets, their
eksploitasi, investasi, pengadaan barang dan jasa,
accountability and financial reporting.
pertanggung-jawaban serta pelaporan keuangan.
including
exploitation,
investment,
d) Operational, Technical and Information Technology Division.
d) Bidang Operasi, Teknik dan Teknologi Informasi. BTQFL
t 5IJT EJWJTJPO JT SFTQPOTJCMF GPS BMM PQFSBUJPOBM
teknis operasi termasuk master plan dan sistem
technical aspects, including the master plan
operasional kebandarudaraan, monitoring dan
and
evaluasi
and evaluation of aviation service and safety,
t #FSUBOHHVOHKBXBC
mutu
UFSIBEBQ
pelayanan
TFHBMB
dan
keselamatan
airport
operation
application
preparation of facilities of maintenance system
and
e) Planning and Development
UFSIBEBQ
TFHBMB
BTQFL
perencanaan pembangunan dan pengembangan
Laporan Tahunan 2011
technology
and other technical aspects.
aspek teknik lainnya.
bandara.
information
monitoring
dan penyiapan fasilitas sistem pemeliharaan serta
t #FSUBOHHVOHKBXBC
of
system,
penerbangan, penerapan teknologi informasi
e) Bidang Perencanaan dan Pengembangan
184
a) Human Resources, Legal, Organization, Remuneration
t 5IJT EJWJTJPO JT SFTQPOTJCMF GPS BMM BTQFDUT PG UIF airport construction and development planning.
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
d. Rapat Dewan Komisaris
d. Board of Commissioners’ Meeting
Dewan Komisaris mengadakan rapat secara berkala
The Board of Commissioners will at least meet periodically
sekurang-kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu
least every month or any time when considered necessary
bila dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau seorang
by the President Commissioner or one or more members of
atau lebih anggota Dewan Komisaris serta permintaan
the Board of Commissioners and upon written request of the
tertulis Pemegang Saham. Sepanjang tahun 2011, Dewan
Shareholders. In 2011, the Board of Commissioners held 23
Komisaris telah melakukan rapat internal sebanyak 23 kali
internal meetings and 25 meetings with Board of Directors
dan rapat bersama Direksi pihak luar sebanyak 25 kali.
of other companies.
FREKUENSI PERTEMUAN/RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DALAM PERTEMUAN MEETINGS AND PRESENCE DETAIL OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
NO
BULAN
JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING
KEHADIRAN | PRESENCE SURATTO SISWODIHARDJO
HAKAMUDDIN DJAMAL
ISNOOR HARYANTO
SUYITNO AFFANDI
SONNY PRIYARSONO
TUNDJUNG INDERAWAN
MONTH
1
Januari
January
2
Februari
February
3
Maret
2
2
1
2
2
2
4
April
1
1
1
1
1
-
5
Mei
3
3
3
3
3
3
6
Juni
2
2
2
2
-
-
7
Juli
6
6
3
6
6
6
July
8
Agustus
3
3
3
3
3
3
August
9
September
1
-
-
-
1
1
September
10
Oktober
2
1
1
2
2
2
October
11
November
1
1
1
1
-
1
November
12
Desember
2
1
2
2
2
2
-
December
TOTAL
23
20
20
22
20
20
0
TOTAL
March April Per 24 November 2011
May June
RAPAT DENGAN DIREKSI DAN PIHAK LUAR | MEETINGS WITH THE BOARD OF DIRECTORS AND OTHER COMPANIES
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL
JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING
KEHADIRAN | PRESENCE SURATTO SISWODIHARDJO
HAKAMUDDIN DJAMAL
ISNOOR HARYANTO
SUYITNO AFFANDI
SONNY PRIYARSONO
3 1 3 4 2 1
3 1 3 2 2 1
3 1 2 4 0 -
2 1 3 4 2 1
2 1 3 4 2 1
1 1 1 4 1 -
3 1
3 1
2 1
3 1
3 1
3 0
7 25
6 22
7 20
5 21
7 24
6 18
TUNDJUNG INDERAWAN
Per 24 November 2011
0
MONTH
January February March April May June July August September October November December TOTAL
2011 Annual Report
185
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
186
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
3. Direksi
3. Board of Directors
Direksi memegang tanggung jawab utama dalam mengelola
The Board of Directors holds the main responsibility to
perusahaan secara hati-hati, sesuai dengan peraturan yang
manage the Company carefully in accordance with the
berlaku dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Direksi, baik
prevailing regulations and in line with the objectives of the
secara perorangan maupun kolektif, harus bertindak secara
Company. The Board of Directors, individually and collectively,
efektif, tepat dan cepat serta mempertimbangkan seluruh
must act effectively, correctly and quickly by taking into
aspek dalam menjalankan tugas mereka serta menghindari
account all aspects in performing their duties and avoiding
keadaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
any circumstances that can create conflicts of interest.
Direksi wajib beritikad baik dalam menjalankan tugas
The Board of Directors must have good faith when performing
pengurusan perusahaan dengan tetap memperhatikan
their company management duties by taking into account
keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang terkait
the balance of interest of all parties relevant to the activities
dengan aktivitas perusahaan. Peran dan tanggung jawab
of the Company. The roles and responsibilities of the Board of
Direksi Angkasa Pura Airports dijabarkan dalam Anggaran
Directors of Angkasa Pura Airports are set out in the Articles
Dasar dan dirinci lebih lanjut dalam Board Manual. Direksi
of Association, and detailed further in the Board Manual.
wajib tunduk kepada ketentuan peraturan perundang-
The Board of Directors must comply with the prevailing
undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan
legislations, the Articles of Association, and resolutions of the
RUPS.
General Meeting of Shareholders (RUPS).
Secara umum, Direksi bertanggung jawab untuk memastikan
In general, the Board of Directors is responsible for making
bahwa seluruh aktivitas operasional perusahaan telah
sure that all operational activities of the Company are carried
dilakukan secara efisien dan efektif serta sesuai prinsip-
out efficiently and effectively and have complied with GCG
prinsip GCG. Direksi melaksanakan pengelolaan usaha
principles. The Board of Directors is obliged to perform the
sekaligus mengelola dan melindungi kekayaan perusahaan,
business management and at the same time manage and
menetapkan tujuan perusahaan, strategi dan rencana
QSPUFDUUIF$PNQBOZTBTTFUT TFUUIF$PNQBOZTPCKFDUJWFT
anggaran secara teratur serta merupakan representasi dari
strategy and budget plan regularly and represent the
perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Secara
Company internally and externally. In particular, the Board
khusus, Direksi melaksanakan strategi yang telah ditetapkan
of Directors must carry out strategies which have been
dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan serta
FTUBCMJTIFEUPBDIJFWFUIF$PNQBOZTWJTJPOBOENJTTJPOBOE
memastikan agar seluruh komponen perusahaan senantiasa
ensure that all components of the Company always comply
bekerja dalam koridor nilai-nilai perusahaan secara konsisten.
XJUIUIF$PNQBOZTWBMVFTDPSSJEPSTDPOTJTUFOUMZ
a. Komposisi Direksi
I (Persero), maka Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) efektif
a. Composition of Board of Directors The composition and number of members of the Board of Directors are determined by the General Meeting of Shareholders by taking into consideration the vision, mission, and strategic plan of the Company which are later stated in the Decree of the State Minister for State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia as the Shareholders of PT Angkasa Pura I (Persero). Under Decree of the State Minister for State-Owned Enterprises Number: KEP-134/ MBU/2010 dated July 21, 2010 concerning Dismissal and Appointment of Members of the Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero), as of July 27, 2010 the composition of members of the Board of Directors
sejak tanggal 27 Juli 2010 adalah sebagai berikut:
of PT Angkasa Pura I (Persero) will be as follows:
Komposisi dan jumlah Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis perusahaan, yang kemudian dinyatakan dalam Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia selaku Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero). Komposisi Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134/ MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi PT Angkasa Pura
2011 Annual Report
187
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Nama | Name
JABATAN | POSITION
Tommy Soetomo
Direktur Utama | President Director
Gunawan Agus Subrata
Direktur Keuangan | Finance Director Direktur Operasi & Teknik |
Harjoso Tjatur Prijanto Operations & Technical Director Direktur Komersial & Pengembangan Usaha | Commercial & Business DeRobert Daniel Waloni velopment Director Direktur Personalian & Umum | Yushan Sayuti
Human Resources and General Affairs Director
b. Pembagian Tugas Direksi
b. Distribution of Duties of the Board of Directors
Masing-masing anggota Direksi mempunyai tugas dan
Every member of the Board of Directors has the duties and
wewenang sesuai dengan bidang dan kompetensinya.
responsibilities according to his expertise and competence.
Setiap Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil
Every member of the Board of Directors can carry out his
keputusan namun keputusan Direksi merupakan tanggung
duties and make decisions but the decisions of the Board
jawab bersama. Kedudukan anggota Direksi termasuk
of Directors are their joint responsibility. Members of the
Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai
Board of Directors, including the President Director, have
primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan
equal position. The duty of the President Director as the
Direksi. Pembagian tugas Direksi Angkasa Pura Airports
primus inter pares is to coordinate the activities of the Board
adalah sebagai berikut:
of Directors. The distribution of the duties of the Board of Directors of Angkasa Pura I is as follows: 1. President Director
1. Direktur Utama untuk
The President Director is responsible to coordinate the
mengkoordinasikan kegiatan dan pelaksanaan tugas
activities and implementation of the duties of all Directors
seluruh Direktur dalam merencanakan, mengembangkan
in planning, developing and setting the general policies
dan
Direktur
Utama
bertanggung
jawab
perusahaan
of the Company based on the principles of efficiency,
berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas dan sejalan
effectiveness in line with the vision, mission and objective
dengan visi, misi dan tujuan perusahaan.
of the Company.
Direktur Utama mengarahkan, mengembangkan dan
The President Director directs, develops, and sets the
menetapkan strategi pengelolaan perusahaan secara
Company management strategy in a comprehensive
menyeluruh, mengendalikan dan mengevaluasi seluruh
manner, controls and evaluates all activities of the
kegiatan perusahaan, menyiapkan dan menyampaikan
Company, prepares and conveys the long-term plans to
rencana jangka panjang yang telah ditanda tangani
be signed jointly with the Board of Commissioners to the
bersama dengan dewan komisaris kepada RUPS untuk
General Meeting of Shareholders for approval, prepares
mendapat pengesahan, menyiapkan rencana kerja dan
the work plan and budget of the Company which will
anggaran perusahaan yang merupakan penjabaran
be the annual realization of the long-term plan of the
tahunan dari rencana jangka panjang perusahaan serta
Company and conveys the annual report to the General
menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS untuk
Meeting of Shareholders for approval within 6 months
memperoleh pengesahan dalam waktu 6 bulan setelah
BGUFSUIFDMPTJOHPGUIF$PNQBOZTCPPLT
menetapkan
kebijakan
umum
tahun buku perusahaan ditutup.
188
Direktur Utama berkewajiban menyiapkan kebijakan
The President Director must formulate the general
umum satuan pengendalian internal, memperhatikan
policy of the internal control unit, consider and take the
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas
necessary steps with regard to all matters set out in any
segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan
inspection report carried out by the Internal Control Unit,
hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan
lead strategic activities in developing the Company and
Intern, memimpin kegiatan yang bersifat strategis dalam
perform other duties assigned by the General Meeting of
pengembangan perusahaan serta melaksanakan tugas-
Shareholders.
tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS. 2. Direktur Keuangan
2. Finance Director
Direktur Keuangan bertanggung jawab merumuskan
The Finance Director is responsible for the formulation
kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian
of policies, guidance, implementation and control of the
kegiatan
akuntansi,
$PNQBOZTBDUJWJUJFTJOUIFöFMETPGBDDPVOUJOH USFBTVSZ
perbendaharaan, anggaran dan program kemitraan dan
budgeting and partnership program and environmental
bina lingkungan, perpajakan, pengelolaan dana sesuai
development, tax and fund management in accordance
dengan ketentuan dan kebijakan Perusahaan.
XJUIUIF$PNQBOZTSFHVMBUJPOTBOEQPMJDJFT
Direktur Keuangan juga bertugas merencanakan, mencari
The Finance Director is also responsible for planning,
dan memastikan penyediaan dana pengembangan
seeking and guaranteeing the provision of funds for
perusahaan sesuai dengan rencana strategis perusahaan,
the Company development in accordance with the
menyusun rencana jangka panjang perusahaan dan
$PNQBOZT TUSBUFHJD QMBOT GPSNVMBUJOH UIF $PNQBOZT
memastikan ketersediaan informasi yang terkait dengan
long-term plan, and ascertaining the availability of
keuangan untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris.
JOGPSNBUJPO SFMBUFE UP UIF $PNQBOZT öOBODF UP CF
perusahaan
dibidang
informed to the Board of Commissioners. 3. Direktur Operasi dan Teknik
3. Operational and Technical Director
Direktur Operasi dan Teknik bertanggung jawab
The Operational and Technical Director is responsible
merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan
for formulating policies, guidance, implementation and
pengendalian kegiatan perusahaan di bidang operasi
DPOUSPMPGUIF$PNQBOZTBDUJWJUJFTJOUIFöFMETPGBWJBUJPO
pelayanan lalu lintas penerbangan, pelayanan operasi
traffic services, airport operational services, facilities and
kebandarudaraan, teknik perencanaan sarana dan
infrastructure planning techniques, supervision and quality
prasarana, teknik pengawasan dan jaminan kualitas serta
assurance techniques, and other facilities and infrastructure
sarana dan prasarana lainnya pada perusahaan sesuai
JO UIF $PNQBOZ JO BDDPSEBODF XJUI UIF $PNQBOZT
dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan. Menyusun
regulations and policies. The Operational and Technical
rencana jangka panjang dan jangka pendek yang
%JSFDUPS JT BMTP SFTQPOTJCMF GPS GPSNVMBUJOH UIF $PNQBOZT
berkaitan dengan ketersediaan dan kehandalan fasilitas
long and short-term plans in connection with the availability
dan peningkatan pelayanan
and reliability of facilities and improvement of services.
4. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Direktur
Komersial
The Commercial and Business Development Director is
bertanggung jawab merumuskan kebijakan, pembinaan,
responsible for formulating policies, guidance, implementation
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan
BOEDPOUSPMPGUIF$PNQBOZTBDUJWJUJFTJOUIFöFMETPGBWJBUJPO
di bidang bisnis aviasi dan tarif, pemasaran, kegiatan
business and tariffs, marketing, commercial and business
komersial dan pengembangan usaha sesuai dengan
EFWFMPQNFOU BDUJWJUJFT JO BDDPSEBODF XJUI UIF $PNQBOZT
ketentuan
kebijakan
Pengembangan
4. Commercial and Business Development Director Usaha
dan
dan
Menyusun
regulations and policies. The Commercial and Business
perencanaan jangka panjang dan jangka pendek yang
perusahaan.
Development Director is also responsible for formulating the
berkaitan dengan pengembangan bisnis perusahaan.
long and short-term plans of the Company in connection XJUIUIF$PNQBOZTCVTJOFTTEFWFMPQNFOU
2011 Annual Report
189
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
5. Direktur Personalia dan Umum
5. Human Resources and General Affairs Director
Direktur Personalia dan Umum bertanggung jawab
The Human Resources and General Affairs Director
merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan
is
pengendalian kegiatan perusahaan dibidang administrasi
JNQMFNFOUBUJPO BOE DPOUSPM PG UIF $PNQBOZT BDUJWJUJFT
personalia, perencanaan dan pengembangan sumber
in the fields of human resources administration, human
daya manusia dan organisasi, tata kerja dan umum sesuai
resources and organizational planning and development,
dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan. Menyusun
work procedures and general affairs in accordance with
rencana jangka panjang dan jangka pendek yang
UIF $PNQBOZT SFHVMBUJPOT BOE QPMJDJFT 5IF )VNBO
berkaitan dengan SDM dan Umum.
Resources and General Affairs Director is also responsible
responsible
for
formulating
policies,
guidance,
GPS GPSNVMBUJOH UIF $PNQBOZT MPOH BOE TIPSUUFSN QMBOT in connection with the human resources and general affairs. c. Rapat Direksi
c. Meeting of Board of Directors
Direksi mengadakan rapat secara berkala sekurang-
The Board of Directors shall meet periodically at least every
kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila
month or any time when considered necessary by the
dipandang perlu oleh Direktur Utama, seorang atau
President Director, one or more members of the Board of
lebih anggota Direksi, atau atas permintaan tertulis dari
Directors, or upon written request from one or more members
seorang atau lebih anggota Komisaris serta permintaan
of the Board of Commissioners and upon written request
tertulis Pemegang Saham. Selama tahun 2011 Direksi
of the Shareholders. In 2011, the Board of Directors held 23
telah mengadakan rapat Direksi sebanyak 23 kali dan rapat
meetings of the Board of Directors and 25 meetings with the
bersama Dewan Komisaris dan/atau pihak lainnya sebanyak
Board of Commissioners and/or other companies with the
25 kali dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut:
presence detail as follows: with the Board of Commissioners and/or other companies with the presence detail as follows:
FREKUENSI PERTEMUAN/RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DALAM PERTEMUAN RAPAT INTERNAL FREQUENCY OF MEETINGS AND PRESENCE DETAIL OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS IN INTERNAL MEETINGS BULAN MONTH
NO
190
JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING
KEHADIRAN | PRESENCE TOMMY SOETOMO
GUNAWAN AGUS S.
HARJOSO TJATUR P.
ROBERT D. WALONI
YUSHAN SAYUTI
2
1
Januari
2
Februari
3
Maret
2
2
1
2
2
4
April
1
1
1
1
1
-
5
Mei
3
3
3
3
3
3
6
Juni
2
2
2
2
-
-
7
Juli
6
6
3
6
6
6
8
Agustus
3
1
3
3
3
3
9
September
1
-
-
-
1
1
10
Oktober
2
1
-
2
2
2
11
Nopember
1
-
-
1
-
1
12
Desember
2
1
2
2
2
2
TOTAL
23
17
15
22
20
20
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
RAPAT DENGAN DIREKSI DAN PIHAK LUAR | MEETING WITH THE BOARD OF DIRECTORS AND OTHER PARTIES BULAN MONTH
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KEHADIRAN | PRESENCE
JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING
TOMMY SOETOMO
GUNAWAN AGUS S.
HARJOSO TJATUR P.
ROBERT D. WALONI
YUSHAN SAYUTI
3 1 3 4 2 1 3 1 7 25
3 1 3 2 2 1 3 1 6 22
3 1 2 4 0 1 1 1 7 20
2 1 3 4 2 1 2 1 5 21
2 1 3 4 2 1 3 1 7 24
1 1 1 4 1 1 3 0 6 18
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL
4. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
.4. Remuneration Policy of the Board of
Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan
The procedures for determining the remuneration of the Board of
Direksi mengacu pada ketentuan yang diatur dalam
Commissioners and the Board of Directors refer to the provisions
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara Nomor
of Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises
07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.Sedangkan
Number 07/MBU/2010, dated December 27, 2010 while the
mekanisme
penetapan
besarnya
remunerasi
Commissioners and the Board of Directors
Dewan
mechanism for establishing the amounts of the remuneration of
Komisaris dan Direksi berdasarkan Keputusan RUPS. Prosedur
the Board of Commissioners and the Board of Directors is based
penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi merujuk
on the Resolution of the General Meeting of Shareholders (RUPS).
pada ketentuan yang berlaku, antara lain:
The procedures for determining the remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors refer to the prevailing regulations, among other things :
a. Gaji/Honorarium 1) Gaji/Honorarium Komisaris Utama = 40% dari Direktur Utama 2) Gaji/Honorarium Anggota Komisaris = 36% dari Direktur Utama. b. Tunjangan 1) Tunjangan Hari Raya Keagamaan
a. Salary / Honorarium 1) Salary/Honorarium -Salary/Honorarium of the President Commissioner = 40% of the President Director r 2) Salary/Honorarium of the members of the Board of Commissioners = 36% of the President Director. b. Allowances 1) Religious Holiday Allowance
t
1 (satu) kali gaji/honorarium
t POF NPOUITBMBSZIPOPSBSJVN
t
Dalam hal terdapat alasan yang khusus dan
t *OUIFFWFOUUIBUUIFSFBSFTQFDJBMSFBTPOTBOEUIF
mendapat persetujuan RUPS dapat diberikan
approval of the General Meeting of Shareholders
sebesar-besarnya 2 (dua) kali gaji/honorarium
(RUPS) has been obtained, a maximum of 2 (two) month salary / honorarium may be given.
2011 Annual Report
191
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2) Tunjangan Komunikasi t
2) Communication Allowance
Paling banyak 5% (lima persen) dari gaji/
t .BYJNVN öWF QFSDFOU PG UIF TBMBSZ
honorarium
honorarium
3) Santunan Purna Jabatan t
3) Post Service Compensation
Premi asuransi paling banyak 25% (dua puluh
t *OTVSBODFQSFNJVNXJUIUIFNBYJNVNBNPVOUPG
lima persen) dari gaji/honorarium
25% (twenty-five percent) of the salary/honorarium.
4) Tunjangan Pakaian t
4) Clothing Allowances
Kebijakan internal perusahaan, ditetapkan oleh
t 5IFDMPUIJOHBMMPXBODFTXJMMCFHJWFOJOBDDPSEBODF
Direksi setelah anggaran tercantum dalam RKAP.
XJUIUIFDPNQBOZTJOUFSOBMQPMJDZTFUCZUIF#PBSE of Directors after the publishing of the budget in UIF$PNQBOZT8PSL1MBOBOE#VEHFU 5) Transportation allowances
5) Tunjangan transportasi t
Paling banyak 20% (dua puluh persen) dari gaji/
t .BYJNVN UXFOUZ QFSDFOU PG UIF TBMBSZ
honorarium. Tunjangan transportasi diberikan apabila
honorarium. Transportation allowances will only
tidak diberikan kendaraan dinas oleh perusahaan
be given if the company does not provide vehicles. c. Facilities
c. Fasilitas
1) Official vehicle
1) Kendaraan Dinas t
1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan
t
2) Health
2) Kesehatan t
Dalam
bentuk
asuransi
kesehatan
atau
t
insurance or medical expenses reimbursement
Dewan Komisaris beserta seorang istri/suami
to members of the Board of Commissioners and
dan maksimal 3 (tiga ) orang anak yang belum
their spouse and maximum 3 (three) children
mencapai usia 25 tahun yang belum pernah
who have not been 25 years old, single and have not worked.
Medical check up diberikan 1 (satu) kali setiap
t
3) Professional associations
Paling banyak 2 (dua) perkumpulan, hanya berupa
t
4) Legal aid
4) Bantuan hukum Dalam
bentuk
pembiayaan
jasa
kantor
t
Sesuai dengan kebutuhan.
d. Tantiem/Insentif Kerja Sesuai dengan Keputusan RUPS.
Legal aid will be given in the form of payment of services of attorney / legal consultant.
pengacara/konsultan hukum. t
Maximum 2 (two) associations, only registration fee and annual fee will be covered.
uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan t
Medical check-up will be given 1 (one) time each year.
tahun. 3) Perkumpulan Profesi t
Health facilities will be given in the form of health
penggantian biaya pengobatan kepada anggota
menikah dan belum pernah bekerja. t
1 (one) unit of official vehicle and its maintenance and operational costs
operasional
t
And it will be given in accordance with the need.
d. Tantiem / Work Incentives Incentives will be given in accordance with the resolution of the General Meeting of Shareholders.
192
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Berita Acara
Official Report of Renumeration of
Tentang remunerasi Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)
the Board of Directors of PT Angkasa Pura 1 (Persero)
Berdasarkan Per-07/MBU/2010
Pursuant to RegulationNo. Per-07/MBU/2010
Tanggal 27 Desember 2010
Dated December 27, 2010
Perihal Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
Concerning Guidelines for the Determination of
Komisaris dan Dewan Pengawas
Renumeration of the Board of Directors and Board
Badan Usaha Milik Negara
of Commissioners of State owned Enterprises
Dengan ini kami menyatakan bahwa Penghasilan yang
We hereby declare that the incomes received by the Board of
diterima Direksi telah sesuai dengan PER-07/MBU/2010
Directors have been in compliance with Regulation No. PER-
Tanggal 27 Desember 2010, dengan besaran sebagai berikut :
07/MBU/2010 dated December 27, 2010 as follows:
1)
t%JSVU]President Director t%JSFLTJ]Directors
(1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,(4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,-
t Tunjangan Hari Raya Keagamaan Religious Allowances
t%JSVU]President Director t%JSFLTJ]Directors
(1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,(4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,-
t Tunjangan Komunikasi Communication Allowances
Sebesar pemakaian (at cost). | At cost
t Santunan Purna Jabatan Post Service Allowances
Premi asuransi 25% (dua puluh lima persen) dari gaji /honorarium. | Insurance premium at 25% (twenty five percent) of the salary / honorarium
t Tunjangan Pakaian Clothing Allowances
Kebijakan internal perusahaan | *OBDDPSEBODFXJUIUIF$PNQBOZTJOUFSOBMQPMJDJFT
t Tunjangan Cuti Tahunan Annual Leave Allowances
t%JSVU]President Director t%JSFLTJ]Directors
t Tunjangan Perumahan Housing Allowance
t%JSVU]President Director t%JSFLUVS,PNFSTJBM16]Commercial & Business Dev. Director t%JSFLUVS,FVBOHBO]Financial Director t%JSFLUVS0QFSBTJ5FLOJL]Operational & Technical Operation t%JSFLUVS1FSTPOBMJB6NVN]Human Resources & GA Director
t Tunjangan Cuti Besar Special Leave Allowances
a. Paling banyak 2 (dua) kali gaji /honorarium dan tidak diberikan Tunjangan Cuti Tahunan pada tahun yang bersangkutan | Maximum 2 (two) month salary / honorarium and Annual Leave Allowances of the relevant year will not be given b. Cuti besar dapat diambil setelah bekerja 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam satu periode jabatan | Special Leave Allowances may be taken upon servicing continuously for 3 (three) years in one period in that position.
t Tunjangan Biaya Utilitas Utility Cost Allowances
Sebesar pemakaian, paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari Tunjangan Perumahan | according to the actual expenses, maximum 30% (thirty percent) of the Housing Allowances.
Honorarium Honorarium Tunjangan Allowances
(1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,(4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,: : : : :
Rp. 16.000.000,Rp. 16.000.000,Rp. 18.954.000,Rp. 18.954.000,Rp. 18.954.000,-
2011 Annual Report
193
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2)
3)
Fasilitas | Facility t
Fasilitas Kendaraan Dinas Official Vehicle Facility
1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional. | 1 (one) unit along with the maintenance and operational expenses.
t
Fasilitas Kesehatan | Health Facilities
Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan | in the form of health insurance or medical expenses reimbursement.
t
Fasilitas Perkumpulan Profesi Professional associations
Paling banyak 2 (dua) perkumpulan, hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan. | Maximum 2 (two) associations, only the registration fee and annual fee will be covered.
t
Fasilitas Bantuan Hukum Legal Aid Facility
Sebesar kebutuhan | will be given in accordance with the need.
t
Fasilitas Rumah Jabatan Official House Facility
1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan utilitas | 1 (one) unit including the maintenance and utility fee.
t
Fasiltas Club Membership Membership Club Fee
Paling banyak 2 (dua) keanggotaan, hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan. | Maximum 2 (two) memberships, only the registration fee and annual fee will be covered.
t
Fasilitas Biaya Representasi Representation Expenses
Sebesar pemakaian (at cost).| At cost
Tantiem/Insentif Kinerja | Incentives
Sesuai Keputusan RUPS | according to the Resolution of General Meeting of Shareholders
Jakarta, 06 Juli 2012
Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director
194
Harjoso Tjatur Prijanto
Robert Daniel Waloni
Direktur Operasi dan Teknik Operations & Technical Director
Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director
Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan | Finance Director
Yushan Sayuti Direktur Personalia & Umum Personnel & General Affairs Director
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
5. Komite-Komite Yang Ada Dibawah Komisaris
5. Committees under the Board of Commissioners
t Komite Audit Ketua dijabat oleh Ir. D. Sonny Priyarsono, PhD, sedangkan Anggota Drs. Ilham Budiono, Ak., MM dan Ir. Basuki Rahardjo, CES
t "VEJU$PNNJUUFF This committee is chaired by Ir. D. Sonny Priyarsono, PhD. Its members are Drs. Ilham Budiono, Ak., MM, and Ir. Basuki Rahardjo, CES.
Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP - 09/DK.API/2011 tanggal 1 Nopember 2011 telah diangkat kembali Drs Ilham Budiono Ak., MM sebagai Komite Audit dan KEP- 10/DK.API/2011 tanggal 1 November 2011telah diangkat kembali Ir. Basuki Rahardjo, CES sebagai Komite Audit, masing-masing untuk periode 1 November 2011 sampai 31 Oktober 2012.
Pursuant to Decision of the Board of Commissioners Number: KEP -09/DK.API/2011 dated November 1, 2011, Drs Ilham Budiono Ak., MM has been appointed again as a member of the Audit Committee and pursuant to Decision Number 10/DK.API/2011 dated November 1, 2011, Ir. Basuki Rahardjo, CES has been appointed again as a member of the Audit Committee, respectively for the period of November 1, 2011 to October 31, 2012.
t Komite Risiko Usaha dan GCG Ketua dijabat oleh Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA, sedangkan Anggota dijabat oleh Drs. Muhammad Hadijono, MM, Drs. Sigit Setiawan, MBA, dan Drs. H. Srijono, Ak., MM
t #VTJOFTT3JTLBOE$PSQPSBUF(PWFSOBODF$PNNJUUFF 5IJTDPNNJUUFFTDIBJSQFSTPOJT%ST*TOPPS)BSZBOUP "L ." and its members comprise of Drs. Muhammad Hadijono, MM, Drs. Sigit Setiawan, MBA, and Drs. H. Srijono, Ak., MM
Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP01/DK.API/2011 tanggal 31 Januari 2011 telah diangkat kembali Drs. Muhammad Hadijono, MM sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports. Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP03.I/DK.API/2011 tanggal 6 Mei 2011 telah diberhentikan dengan hormat Drs. Sigit Setiawan, MBA sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports. Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP07/DK.API/2011 tanggal 26 Agustus 2011 telah diangkat kembali Drs. H. Srijono, Ak., MM sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports.
Pursuant to Decision of Board of Commissioners No. KEP01/DK.API/2011 dated January 31, 2011 Drs. Muhammad Hadijono, MM is once again appointed as a member of the Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports. Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No. KEP-03.I/DK.API/2011 dated May 6, 2011 Drs. Sigit Setiawan, MBA has been honorably discharged as a member of the Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports. Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No. KEP-07/DK.API/2011 dated August 26, 2011, Drs. H. Srijono, Ak., MM as a member of the Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports.
t Komite Remunerasi & Nominasi Ketua dijabat oleh Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si, Anggota dijabat oleh Drs. Ubaedi, Ak.
t Remuneration & Nomination Committee The chairperson of this Committee is Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si, with the member Drs. Ubaedi, Ak.
Sesuai surat Keputusan Dewan Komisari Nomor : KEP– 02/ DK.API/2011 tanggal 1 Februari 2011 telah diberhentikan dengan hormat Jenri MP. Panjaitan sebagai Komite Remunerasi dan Nominasi Angkasa Pura Airports dan pengangkatan Drs. Ubaedi, Ak sebagai anggota komite Remunerasi dan Nominasi Angkasa Pura Airports.
Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No. KEP-02/DK.API/2011 dated February 1, 2011, Jenri MP. Panjaitan has been honorably discharged from the position of member of the Remuneration and Nomination Committee of Angkasa Pura Airports while Drs. Ubaedi, Ak was appointed as the member of the Remuneration and Nomination Committee of Angkasa Pura Airports
2011 Annual Report
195
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
a. Profile Anggota Komite Audit
a. Profiles of Members of the Audit Committee
Drs. Ilham Budiono, Ak., MM.
Drs. Ilham Budiono, Ak, MM.
Lahir di Kendal Jawa Tengah, 6 Maret
He was born in Klaten on March 22 1949. He
1952.Diangkat sebagai Komite Audit
was appointed as a member of the Audit
sejak tanggal 9 November 2010, dan
Committee on November 9, 2010, and was
diangkat kembali sebagai Komite Audit
re-appointed as a member of the Audit
sejak tanggal 1 Nopember 2011.
Committee on November 1, 2011.
Pendidikan Sarjana Ilmu Keuangan
He earned a degree in Civil Engineering from
Jurusan Akuntansi pada Universitas
Gajah Mada University Yogyakarta in 1980
Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1980,
BOEB.BTUFST%FHSFFJO.BOBHFNFOUGSPN
Magister Manajemen pada STIE IPWI
STIE IPWI Jakarta in 2001. He started his career
Jakarta tahun 2001. Mengawali karir di BPKP pada tahun
in BPKP in 1980 as an Auditor with the latest position as a
1980 sebagai Auditor dengan jabatan terakhir sebagai
Quality Control Audit Officer.
Pengendali Mutu Audit. Ir. Basuki Rahardjo, CES.
Ir. Basuki Rahardjo, CES
Lahir di Klaten, 22 Maret 1949. Diangkat sebagai Komite
He was born in Kendal in Central Java on March 6 1952.
Audit sejak tanggal 9 Nopember 2010
He was appointed as a member of the Audit
dan diangkat kembali sebagai Komite
Committee on November 9, 2010, and was
Audit sejak tanggal 1 November 2011.
re-appointed as a member of the Audit Committee on November 1, 2011.
Pendidikan Sarjana Teknik Sipil pada
He earned a degree in Financial Studies from
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Accounting Department of Gajah Mada
tahun 1975, Specialist Airport Engineer
University Yogyakarta in 1975. He also holds
(Perancis) tahun 1985. Mengawali karir
Airport Engineer Certificate from France in
di Departemen Perhubungan pada
1985. He started his career in the Ministry
th. 1980 sebagai Pimpinan Proyek
of Transportation in 1980 as the Head of
Pengembangan Bandar Udara Ngurah
Airport Bali. His latest position was the Head of Airport
Teknik Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan
Engineering Directorate of the Directorate General of Air
Udara.
Transportation.
1) Tugas Komite Audit a) Membantu Dewan
196
the Project of Development of Ngurah Rai
Rai, Bali dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Dirktorat
1) Duties of Audit Committee Komisaris untuk memastikan
a) To assist the Board of Commissioners to make sure
bahwa ; (i) Laporan Keuangan Perseroan disajikan
UIBU J UIF $PNQBOZT 'JOBODJBM 4UBUFNFOUT BSF
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
presented reasonably in accordance with the generally
yang berlaku umum, (ii) struktur dan mekanisme
BDDFQUFE BDDPVOUJOH QSJODJQMFT JJ UIF $PNQBOZT
pengendalian internal perusahaan telah dilaksanakan
structure and internal control mechanisms have been
dengan baik, (iii) pelaksanaan audit internal oleh
implemented well, (iii) internal audit by the Internal
Satuan Pengawasan Internal (SPI) maupun Audit
Supervisory Unit (SPI) and External Audit has been
Eksternal telah dilaksanakan sesuai standar yang
conducted according to the applicable standards and
berlaku dan (iv) tindak lanjut temuan hasil audit
(iv) the follow-up of findings from the audit has been
dilaksanakan oleh manajemen;
conducted by management;
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
b) Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan memberikan
give recommendations on the remuneration policy of
remunerasi pejabat eksekutif dan pegawai Angkasa
all executive officers and employees of Angkasa Pura
Pura Airports secara keseluruhan menyangkut sistem
Airports with regard to remuneration and allowance
penggajian dan pemberian tunjangan, sistem pensiun,
system, pension system, compensation system and
sistem konpensasi serta manfaat lainnya dan pembagian
other benefits and distribution of production services
jasa produksi atau bonus untuk disampaikan kepada
or bonuses to be submitted to the Shareholders by
Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris;
the Board of Commissioners;
Dewan
Komisaris
rekomendasi mengenai pengendalian
tentang
b) To assist the Board of Commissioners to evaluate and
kebijakan
c) Membantu
rekomendasi
memberikan
c) To assist the Board of Commissioners to give
penyempurnaan sistem
recommendations on the improvements of the
manajemen
perusahaan
serta
pelaksanaannya;
DPNQBOZT NBOBHFNFOU DPOUSPM TZTUFN BOE JUT implementation;
d) Membantu Dewan Komisaris
memastikan bahwa
d) To assist the Board of Commissioners to ensure that
telah terdapat prosedur review yang memuaskan
there has been proper review procedure with regard
terhadap
dikeluarkan
to all information issued by the company, including
perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan
segala
brochures, regular financial statements, projections
berkala, proyeksi dan lain-lain informasi keuangan
and other financial information submitted to the
yang disampaikan kepada Pemegang Saham;
Shareholders;
e) Membantu
informasi
Dewan
yang
dalam
e) To assist the Board of Commissioners to identify
memerlukan
matters that need the attention of the Board of
f ) Melaksanakan tugas lain dari Ketua Komite Audit
f ) Another task of the Audit Committee and Chairman
maupun dari Komisaris, sepanjang masih dalam
of the Board of Commissioners, all still within the
lingkup tugas dan kewajiban Komisaris, berdasarkan
scope of duties and obligations of the Commissioner,
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
pursuant to the provisions of legislation in force;
mengidentifikasikan
Komisaris
hal-hal
yang
perhatian Komisaris;
Commissioners;
berlaku; 2) Kewajiban Komite Audit
2) Obligations Of Audit Committee
a) Setiap Anggota Komite wajib memiliki komitmen dalam melaksanakan tugasnya.
a) Each Committee member shall have committed in performing their duties.
b) Komite Audit wajib melaporkan kepada Dewan
b) The Audit Committee shall report to the Board of
Komisaris, berupa :
Commissioners, in the form:
(1)
(1)
Hasil evaluasi yang telah dilakukan Komite Audit, segera disampaikan kepada Komisaris.
(2)
The results of the evaluation was done of the Audit Committee, be submitted to the
Laporan berkala, yang berisi pokok-pokok hasil kerja Komite Audit, disampaikan sekurang-
Commissioner. (2)
kurangnya 1 (satu) bulan sekali.
Newsletter, which contains the key points of the work of the Audit Committee, delivered at least 1 (one) month.
(3)
Laporan khusus, yang berisi temuan yang
(3)
Special report, which contains findings that
kegiatan
BMMFHFEMZ XJMM EJTSVQU UIF DPNQBOZT BDUJWJUJFT
perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya 2 x
must be reported no later than 2 x 24 hours (two
24 jam (dua kali dua puluh empat jam), setelah
times twenty-four hours), after the issuance of
instruksi pembuatan laporan, atau setelah
instruction to submit a report, or after it has been
diketahui terjadi hal yang perlu dilaporkan secara
known that a matter that need to be reported
khusus.
specifically has occurred.
diperkirakan
dapat
mengganggu
2011 Annual Report
197
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(4)
Anggota Komite Audit minimal tiga hari dalam
(4)
satu minggu wajib hadir di Kantor Angkasa Pura
days a week be present at the office of Angkasa
Airports. (5)
Audit Committee members must at least three Pura Airports.
Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan segala
(5)
The Audit Committee shall maintain the
informasi, baik yang diperoleh dari dalam
confidentiality of all information derived from
maupun dari luar Angkasa Pura Airports.
inside or outside of Angkasa Pura Airports.
3) Kegiatan Komite Audit
3) Activities of the Audit Committee
Kegiatan Komite Audit merupakan bagian integral dari
Activities of the Audit Committee constitute integral parts
upaya Perseroan menerapkan Good Corporate Governance
PG UIF FòPSUT UP BQQMZ UIF $PNQBOZT (PPE $PSQPSBUF
(GCG). Komite Audit membantu Dewan Komisaris
Governance (GCG). The Audit Committee assists the
dalam meningkatkan GCG melalui fungsi pengawasan
Board of Commissioners to improve the GCG through
(supervisory) dan pemberian nasehat (advisory) atas
supervisory and advisory functions for the management
jalannya Perseroan kepada Dewan Direksi.
of the Company to the Board of Directors.
Fungsi Komite Audit diatur dalam Peraturan Menteri
Functions of the Audit Committee are provided for in
Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2006 tanggal 20
Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No.
Desember 2006 tentang Komite Audit bagi BUMN.
PER-05/MBU/2006 dated December 20, 2006 concerning Audit Committee for SOEs.
Kegiatan Komite Audit Tahun 2011 meliputi :
The activities of the Audit Committee in 2011 include:
t
Penelaahan (review) informasi yang dikeluarkan
t
oleh Perseroan
t
t
Penelaahan (review) Sistem Pengendalian Intern dan Pelaksanaannya
3FWJFXPGJOGPSNBUJPOJTTVFECZUIF$PNQBOZ 3FWJFX PG UIF *OUFSOBM $POUSPM 4ZTUFN BOE JUT Implementation
t
3FWJFXPGBDUJWJUJFTPGUIF*OUFSOBM4VQFSWJTPSZ6OJU
t
Penelaahan kegiatan Satuan Pengawasan Intern (SPI)
t
Penelaahan kegiatan Auditor Eksternal
t
3FWJFXPGBDUJWJUJFTPGUIF&YUFSOBM"VEJUPS
t
Evaluasi teknis operasional bandar udara.
t
"JSQPSUPQFSBUJPOBMUFDIOJDBMFWBMVBUJPO
t
Evaluasi terhadap Upaya ManajemenMeningkatkan
t
&WBMVBUJPO PG /PO"FSPOBVUJDBM 3FWFOVF *ODSFBTF
(SPI)
Pendapatan Non Aeronautika t
Evaluasi terhadap pelaksanaan proyek pengembangan
Effort t
Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali. t
Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan
&WBMVBUJPO PG UIF JNQMFNFOUBUJPO PG /HVSBI 3BJ International Airport Bali development projects.
t
Komisaris.
0UIFS EVUJFT BT BTTJHOFE CZ UIF #PBSE PG Commissioners.
t Frekuensi Pertemuan Komite Audit Tahun 2011
Frequency of Audit Committee Meetings in 2011
t
t
Pertemuan internal Komite Audit dilaksanakan sebulan sekali
t
Pertemuan dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI)
a month. t
dilaksanakan sebulan sekali. t
198
Pertemuan dengan Auditor Eksternal dilaksanakan
5IF*OUFSOBM"VEJU$PNNJUUFFNFFUJOHJTIFMEPODF .FFUJOHXJUIUIF*OUFSOBM4VQFSWJTPSZ6OJU *46 JT held once a month.
t
.FFUJOH XJUI &YUFSOBM "VEJUPST JT DBSSJFE PVU JO
sesuai dengan kerangka acuan kerja Audit ( minimal
accordance with Audit terms of reference (at least 3
3 kali).
times).
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit Tahun 2011
Audit Committee Member Attendance Rate in 2011
t
t
Kehadiran Komite Audit minimal 3 kali seminggu
.FNCFSTPGUIF"VEJU$PNNJUUFFBSFSFRVJSFEUPCF present at the office at least 3 times a week.
Independensi Komite Audit
Independence of the Audit Committee
t
t
Komite Audit berasal dari luar Perusahaan yang
5IF"VEJU$PNNJUUFFJTGSPNPVUTJEFUIFDPNQBOZ
tidak mempunyai benturan kepentingan (conflict of
that has no conflict of interest with PT.Angkasa Pura
interest) dengan PT Angkasa Pura I (Persero).
I (Persero).
b. Profile Anggota Komite Risiko Usaha Dan GCG
b. Profiles of Member of the Business Risk and Good Corporate Governance Committee
Drs. Muhammad Hadijono
Drs. Muhammad Hadijono
Lahir di Solo tanggal 19 Februari 1941.Diangkat
He was born in Solo on February 19, 1941. He was
menjadi Anggota Komite Risiko Usaha dan
appointed as a Member of the Business Risk and
GCG sejak tanggal 30 Januari 2009, dan
Good Corporate Governance on January 30, 2009,
diangkat kembali pada tanggal 31 Januari
and reappointed on 31 January 2011. He earned a
2011. Pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas
degree in Economics from Gadjah Mada University
Gajahmada tahun 1966, Magister Manajemen
JOBOEB.BTUFST%FHSFFJO.BOBHFNFOUGSPN
Universitas Pajajaran tahun 2002. Mengawali
Padjadjaran University in 2002. He started his career in
karir di BPKP sebagai Penata Muda tahun 1970, dan terakhir
BPKP as a Junior Staff in 1970, and lastly serving as the Customs
mnjabat sebagai Direktur Pengawasan Bea Cukai BPKP Pusat.
Supervision Director of BPKP of the Republic of Indonesia. Drs. Sigit Setiawan, MBA
Drs. Sigit Setiawan, MBA Lahir di Semarang tanggal 5 Juli 1956.
He was born in Semarang on July 5, 1956 and
Diangkat menjadi Anggota
Komite Risiko
appointed as a Member of the Business Risk and
Usaha dan GCG sejak tanggal 1 Mei 2009
Good Corporate Governance Committee on May
dan diberhentikan dengan hormat per
1, 2009 and was honorably discharged on May 6,
tanggal 6 Mei 2011. Pendidikan Sarjana
2011.
Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro
He earned a degree in Managerial Economics
Semarang, Corporate Finance dari University
from Diponegoro University Semarang and
of Miami. Mengawali karir di Departemen
Corporate Finance from the University of Miami.
Keuangan RI sebagai Pegatur Muda pada tahun 1980, dan
He started his career at the Ministry of Finance as a Junior
terakhir menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat BMN
Staff in 1980, and he is now serving as the Head of State
II B Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Departemen
Assets II B Sub Directorate State Assets Directorate of the
Keuangan RI.
Ministry of Finance.
Drs. H. Srijono, Ak, MM.
Drs. H. Srijono, Ak, MM.
Lahir di Klaten pada tanggal 15 Juli 1946.
Born in Klaten on July 15, 1946 and was appointed as
Diangkat sebagai Komite Risiko Usaha dan
a member of the Business Risk and Good Corporate
GCG sejak 1 September 2010 dan diangkat
Governance Committee on September 1, 2010 and
kembali menjadi anggota Komite Risiko
was reappointed as a member of the Business Risk
Usaha dan GCG sejak tanggal 26 Agustus
and Good Corporate Governance Committee since
2011. Pendidikan Sarjana Ilmu Keuangan
August 26, 2011. He earned a degree in Financial
Jurusan Akuntasi pada Institut Ilmu Keuangan
Studies from Accounting Department of the
2011 Annual Report
199
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(IIK) Jakarta tahun 1975, Magister Manajemen pada
Institute of Financial Studies (IIK) Jakarta in 1975 and a
Universitas Persada Indonesia tahun 1995. Mengawali
.BTUFSTEFHSFFJO.BOBHFNFOUGSPN1FSTBEB*OEPOFTJB
karir di BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir
University in 1995. He started his career as an auditor in
sebagai Kepala Bagian pada Badan Akuntasi Keuangan
BPKP and lastly serving as a Division Head in the State
Negara.
Financial Accounting Agency.
1) Tugas Komite Risiko Usaha Dan GCG (Good Corporate
1) Duties of the Business Risk and GCG Committee
Governance) a) Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan
a) To assist the Board of Commissioners to make
bahwa : (i) struktur pengendalian internal
sure that: (i) the internal control structure related
yang terkait dengan risiko usaha perusahaan
UP UIF DPNQBOZT CVTJOFTT SJTLT BOE BQQMJDBUJPO
dan penerapan Good Corporate Governance
of Good Corporate Governance have been
telah dilaksanakan dengan baik dan wajar, (ii)
implemented in a good and reasonable manner,
pelaksanaan audit internal maupun eksternal
(ii) the implementation of internal and external
yang terkait dengan manajemen risiko dan
audits relating to risk management and application
penerapan Good Corporate Governance (GCG) telah
of Good Corporate Governance (GCG ) has been
dilaksanakan sesuai standar yang berlaku dan (iii)
implemented according to the applicable standards
membantu Komite Audit dalam melakukan tindak
and (iii) to assist the audit Committee to follow up
lanjut atas temuan hasil audit yang dilaksanakan
the findings in the audit conducted against the
terhadap manajemen;
management;
b) Membantu Dewan Komisaris dalam pemberian
b) To assist the Board of Commissioners to give
rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem
SFDPNNFOEBUJPOT PO JNQSPWJOH UIF DPNQBOZT
pengendalian manajemen risiko perusahaan serta
risk
pelaksanaannya sehingga sesuai dengan ketentuan
implementation so that it will comply with the
mengenai kebijakan risiko dan penerapan Good
provisions on risk policies and the implementation
Corporate Governance (GCG);
of Good Corporate Governance (GCG);
c) Membantu Dewan Komisaris
control
system
and
its
bersama Komite
c) To assist the Board of Commissioners together
Audit ikut memastikan bahwa telah terdapat
with the Audit Committee to ensure that there
prosedur review yang memuaskan terhadap segala
has been proper review procedure with regard to
informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk
all information issued by the company, including
brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi dan
brochures, regular financial statements, projections
lain-lain informasi keuangan sesuai ketentuan
and other financial information in accordance
mengenai kebijakan risiko dan pelaksanaan
with the risk policies and implementation of Good
prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk
Corporate Governance (GCG) to be submitted to
disampaikan pada Pemegang Saham; d) Membantu
Dewan
mengidentifikasi
Komisaris
hal-hal
yang
the Shareholders; untuk
ikut
d) To assist the Board of Commissioners to take part
memerlukan
in identifying matters that require the attention of
perhatian Komisaris dalam masalah pelaksanaan
the Commissioner on the issues of implementation
kebijakan risiko dan penerapan prinsip Good
of risk policies and application of Good Corporate
Corporate Governance (GCG);
Governance (GCG) principles;
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Komisaris,
e) To perform other duties given by the Commissioner,
sepanjang masih dalam lingkup tugas dan
as long as still within the scope of duties and
kewajiban
obligations of the Commissioner, based on the
Komisaris,
berdasarkan
ketentuan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.
200
management
Laporan Tahunan 2011
provisions of applicable law and regulations.
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2) Obligations of Business Risks and GCG Committee
2) Kewajiban Komite Risiko Usaha dan GCG a) Setiap Anggota Komite wajib memiliki komitmen
a) Each Committee member shall have commitment to perform his/her duties.
dalam melaksanakan tugasnya. b) Komite Resiko Usaha dan GCG wajib melaporkan
b) Business Risk and GCG Committee shall make report
kepada Dewan Komisaris, berupa:
to the Board of Commissioners, in the form of:
(1) Hasil evaluasi yang telah dilakukan kepada
(1) Results of the evaluations having been
Komisaris melalui Ketua Komite Risiko Usaha
carried out by the Commissioner through the
dan Good Corporate Governance (GCG);
Chairman of Business Risk and Good Corporate
(2) Laporan berkala, yang berisi pokok-pokok hasil kerja Komite Risiko Usaha dan Good Corporate Governance
(GCG),
yang
disampaikan
sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali; (3) Laporan khusus, yang berisi temuan yang
Governance (GCG) Committee; (2) Periodic report, containing the essential of the work results of Business Risk and Good Corporate Governance (GCG) Committee, which delivered at least once a month;
diperkirakan dapat mengganggu kegiatan
(3) Special Report, containing findings that are
perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya
estimated may disturb the company activities,
2 x 24 jam (dua kali dua puluh empat jam),
reported no later than 2 x 24 hours (two times
setelah instruksi pembuatan laporan, atau
twenty-four hours), after the instruction to
setelah diketahui terjadi hal yang perlu
prepare report, or after it is identified that there are something that need to be reported in particular;
dilaporkan secara khusus; (4) Anggota Komite Risiko Usaha dan Good
(4) Members of the Business Risk and Good
wajib hadir
Corporate Governance (GCG) Committee shall
minimal 3 (tiga) hari dalam satu minggu di
present at least 3 (three) days a week at the
Corporate Governance (GCG)
office of Angkasa Pura Airports.
Kantor Angkasa Pura Airports. (5) Menjaga kerahasiaan segala informasi, baik
(5) Maintaining
the
confidentiality
of
all
yang diperoleh dari dalam maupun dari luar
information, whether it is obtained from inside
Angkasa Pura Airports.
or from outside of Angkasa Pura Airports.
3) Kegiatan Komite Risiko Usaha Dan GCG Tahun 2011
3) Activity of the Business Risk and GCG Committee 2011
Pelaksanaan kegiatan Komite Risiko usaha dan Good
Implementation the activity of the Business Risk
Corporate Governance (GCG) sebagaimana tercantum
and Good Corporate Governance (GCG) Committee
dalam Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2011.
as specified in the Work and Budget Plan 2011. The
Lingkup kerjanya selaku perangkat Dewan Komisaris
Scope of work as the Board of Commissioners set is
selain membantu melakukan evaluasi atas risiko usaha
in addition to help evaluating business risks and to
dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada Angkasa
apply the principles of GCG in Angkasa Pura Airports
Pura Airports juga membantu tugas Komite Audit
also to help the Audit Committee to follow-up on the
melaksanakan tindak lanjut atas temuan-temuannya.
findings. Important activities in 2011 include:
Kegiatan penting dalam tahun 2011 meliputi:
t Giving input to the preparation of the Risk
t Memberi masukan dalam penyusunan Pedoman
t Evaluating the readiness of the operational
Umum Manajemen Risiko. t Evaluasi kesiapan alat operasional atas fasilitas
penyalahgunaan pelunasan tagihan pada PT penyelesaian
misuse of bill repayment at PT Gapura Angkasa and Primkopad. t Following up the completion of Lombok
Gapura Angkasa dan Primkopad. lanjut
equipment on PKP-PK operational vehicles facility t Proposing in order to conduct a civil suit on the
kendaraan operasional PKP-PK t Usulan dilakukan tuntutan secara perdata atas
t Tindak
Management General Guidelines.
proyek
Bandara
Internasional Lombok.
International Airport project. t Improving runway at the Juanda Airport, Surabaya.
t Perbaikan runway di Bandara Juanda Surabaya. 2011 Annual Report
201
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Rapat koordinasi secara berkala dengan Biro Manajemen
Regular coordination meetings with the Bureau of Risk
Risiko dan Keselamatan (ROM) sebanyak 5 (lima) kali.
and Safety Management (ROM) of 5 (five) times. The main
Pokok bahasan yang utama adalah laporan kegiatan
subjects are reports of the Bureau of Risk Management &
Biro Manajemen Risiko & Keselamatan selama tahun
Safety during the year which has made important 2011.
2011. Hal penting yang telah dilakukan ROM adalah
Hal ROM is the perfect manual Safety Management
menyempurnakan manual Safety Management System
System (SMS) and compliance guidelines. Business Risk
(SMS) dan panduan kepatuhan. Ketua Komite Risiko
Committee Chairman and the GCG remind the frequent
Usaha dan GCG mengingatkan terjadinya incident
occurrence of incident or accident that occurs among
ataupun accident yang terjadi antara lain di Bandara
others in Hasanuddin Airport - Makassar occurred influx
Hasanuddin – Makassar terjadi masuknya orang yang tidak
of people who are not interested in runway causing death
berkepentingan di runway menyebabkan meninggal
due to hit the propeller plane or not the operation so that
karena terkena baling-baling pesawat atau tidak dapat
the implementation of RADAR in MATSC aircraft services
beroperasinya RADAR di MATSC sehingga pelaksanaan
performed manual.
pelayanan pesawat dilakukan secara manual. General guidelines set out a new Risk Management Pedoman umum Manajemen Risiko baru ditetapkan
Board of Directors by the Decree No. KEP-114/PG.01/2011
Direksi dengan Keputusan Direksi Nomor KEP-114/
November 7, 2011. It thus means that derivatives can not
PG.01/2011 tanggal 7 November 2011. Hal demikian
be implemented, including an inventory of risk profile and
berarti turunannya belum dapat dilaksanakan, antara lain
mitigation.
inventarisasi profil risiko dan mitigasi. c. Profile Anggota Komite Nominasi Dan Remunerasi
c. Profile of Nomination and Remuneration Committee Member Drs. Ubaedi, AK.
Drs. Ubaedi, AK. Lahir di Brebes pada tanggal 17 Juli 1945.
Born in Brebes on July 17, 1945. Appointed
Diangkat sebagai Komite Nominasi dan
as
Remunerasi sejak tanggal 1 Pebruari
Remuneration Committee since February
2011. Pendidikan Sarjana Institut Ilmu
1, 2011. Graduated as a Bachelor at Finance
Keuangan/Akuntasi
member
of
Nomination
and
Departemen
Department of Institut Ilmu Keuangan/
Keuangan tahun 1974. Mengawali karir
Akuntansi in 1974. Starting his career at
di BPKP sebagai auditor dengan jabatan
BPKP as an auditor with his last position as
terakhir sebagai Sekretaris Utama.
Principal Secretary.
Pengalaman:
Experience:
1) Pensiun sebagai PNS dari BPKP per 1 Agustus 2005
1) Retired as a civil servant of BPKP per August 1, 2005
dengan jabatan dan pangkat terakhir sebagai Deputi
with last position and rank as a Administrative Deputy/
Administrasi/Sekretaris
Utama/Eselon
I
dengan
pangkat IV E. 2) Agustus 2005 – Desember 2008 : konsultan keuangan/
Principal Secretary/Echelon I with IV E rank. 2) August 2005 - December 2008: financial/accounting consultant at PT Mitra Pandu Utama Bogor and trainer
akuntansi pada PT Mitra Pandu Utama Bogor dan
on various financial, audit, and accounting training.
pengajar pada berbagai Diklat keuangan, audit, dan
3) January 2009 up to recent: Chairman of the
akuntansi. 3) Januari 2009 s.d sekarang : Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Auditor Forensik yaitu Lembaga yang didirikan oleh BPKP, Kejaksaan Agung serta Kepolisian RI dan Ketua Yayasan Keluarga BPKP.
202
a
Laporan Tahunan 2011
Professional Certification Institute of Forensic Auditors established by BPKP, the Attorney General and the 1PMJDFBOE$IBJSNBOPG#1,1T'BNJMJFT'PVOEBUJPO
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4) Januari 2008 – Januari 2011 : Anggota Komite Audit
4) January 2008 - January 2011: Member of Audit
PT Angkasa Pura I (Persero) Februari 2011 – Januari
Committee of PT Angkasa Pura I (Persero), February
2012 : Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
2011 - January 2012: Member of Nomination and
PT Angkasa Pura I (Persero) Pebruari 2012 – sekarang
Remuneration Committee of PT Angkasa Pura I
: Anggota Komite Risiko Usaha dan GCG PT Angkasa
(Persero), February 2012 - present: Member of Business
Pura I (Persero)
Risk and GCG Committee of PT Angkasa Pura I (Persero)
1) Fungsi Dan Tugas Pokok
Komite Nominasi Dan
Remunerasi a) Komite
1) Functions and Duties of Nomination and Remuneration Committee
Nominasi
dan
Remunerasi
berfungsi
a) Nomination and Remuneration Committee has
membantu Komisaris dalam melaksanakan tugasnya
functions to help the Board of Commissioner in
dalam bidang yang terkait kepada Nominasi dan
performing their duties in the areas related to
Remunerasi yang bekerja secara kolektif dan bersifat
Nomination and Remuneration that works collectively
mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun
and independently both in performing its duties and
pelaporan, serta bertanggung jawab langsung
reporting, as well as responsible directly to the Board
kepada Dewan Komisaris.
of Commissioners.
b) Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas: (1) Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan pengkajian
dan
pemberian
b) Member
of
Nomination
and
Remuneration
Committee has duties to:
rekomendasi
(1) Help the Board of Commissioners to review and
mengenai kebijakan nominasi pengangkatan
to give recommendations on appointment
pejabat eksekutif dan rekrutmen pegawai dengan
nomination of executive officers and staff
menyusun kriteria, jumlah, susunan dan calon
recruitment policy by making the criteria, number,
pejabat eksekutif di lingkungan Angkasa Pura
arrangement and prospective of the executive
Airports.
officers in Angkasa Pura Airports.
(2) Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan
(2) Help the Board of Commissioner to evaluate
memberikan rekomendasi tentang kebijakan
and to give recommendations on remuneration
remunerasi pejabat eksekutif dan pegawai
policy of executive officers and employees of
Angkasa
keseluruhan
Angkasa Pura Airports in general in respect of
menyangkut sistem penggajian dan pemberian
payroll and allowance system, pension system,
tunjangan, sistem pensiun, sistem konpensasi
compensation system and other benefits as well
serta manfaat lainnya dan pembagian jasa
as distribution of production services or bonuses
produksi atau bonus untuk disampaiakan kepada
to be given to Shareholders through the Board of
Pura
Airports
secara
Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. (3) Melaksanakan
tugas
lain
yang
Commissioners.
diberikan
(3) Another task given the Commissioner, all still
Komisaris, sepanjang masih dalam lingkup tugas
within the scope of duties and obligations of the
dan kewajiban Komisaris, berdasarkan ketentuan
Commissioner, under the provisions of existing
peraturan perundangan yang berlaku.
regulations.
2) Kewajiban Komite Nominasi Dan Remunerasi a) Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memiliki komitmen dalam melaksanakan tugasnya.
2) Obligations of Nomination and Remuneration Committee a) Member of the Nomination and Remuneration Committee shall commitment in performing his/her duties.
2011 Annual Report
203
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
b) Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memberikan
b) Nomination and Remuneration Committee shall
laporan kepada Komisaris, berupa:
report to the Board of Commissioners, in the form of:
a Hasil evaluasi yang telah dilakukan Komite
a.
Results of the evaluation that was done by
Nominasi dan Remunerasi, segera disampaikan
Nomination and Remuneration Committee,
kepada Komisaris
to be submitted immediately to the Board of Commissioners
b. Laporan
pokok-pokok
b. Periodic report, which contains the essential
hasil kerja Komite Nominasi dan Remunerasi,
berkala,
yang
berisi
of the work results of Nomination and
disampaikan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan
Remuneration Committee, which delivered at
sekali.
least once a month.
c. Laporan khusus, yang berisi temuan yang diperkirakan
dapat
mengganggu
c.
Special Report, which contains findings that
kegiatan
are estimated can disturb the activities of
perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya 2 x
the company, reported no later than 2 x 24
24 jam (dua kali dua puluh empat jam), setelah
hours (two times twenty-four hours), after the
instruksi
setelah
instruction of the making of a report, or after it
diketahui terjadi hal yang perlu dilaporkan secara
is known there are something that need to be
pembuatan
laporan,
atau
khusus.
reported in particular happened.
d. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
d. Member of the Nomination and Remuneration
minimal tiga hari dalam satu minggu wajib hadir
Committee shall present at least 3 (three) days a
di Kantor Angkasa Pura Airports.
week at the office of Angkasa Pura Airports.
e. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib menjaga
e.
Nomination and Remuneration Committee shall
kerahasiaan segala informasi, baik yang diperoleh
maintain the confidentiality of all information,
dari dalam maupun dari luar Angkasa Pura
whether it is obtained from inside or from outside
Airports.
of Angkasa Pura Airports.
3) Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi a) Melakukan
evaluasi
bahan
a) To evaluate and prepare recommendation materials
Dewan Komisaris kepada Direksi
of the Board of Commissioners to the Board of
mengenai Kontrak Manajemen tahun 2011 bidang
Directors concerning Management Contract in 2011
Sumber Daya Manusia (SDM).
in Human Resources (HR) field
rekomendasi
b) Melakukan
evaluasi
dan
dan
menyiapkan
3) Activities of Nomination and Remuneration Committee
bahan
b) To evaluate and prepare recommendation materials of
rekomendasi dari Dewan Komisaris kepada Direksi
menyiapkan
the Board of Commissioners to the Board of Directors
mengenai organisasi dan tata kerja pengembangan
concerning organization and administration of
Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Lombok.
+VBOEB4VSBCBZBBOE-PNCPLT*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU
c) Mengikuti rapat-rapat dengan Direktorat Personalia dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero). d) Membuat dan menyampaikan laporan berkala/ bulanan kepada Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi mengenai hasil kerja komite. e) Sebagai anggota Komite telah hadir di Kantor PT Angkasa Pura I (Persero) selama 3 hari dalam 1 minggu, kecuali jika dinas keluar kota.
development. c) Attend the meetings with Personnel and General Directorate of PT Angkasa Pura I (Persero). d) Create and submit periodic/monthly reports to the Chairman of Nomination and Remuneration Committee concerning the work results of the committee. e) As a member of the Committee shall present at the Office of PT Angkasa Pura I (Persero) 3 days a week, unless was out of town.
204
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
6. Sekretaris Perusahaan
6. Corporate Secretary
a. Peranan Umum
a. General Role
Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Perseroan dengan
Corporate Secretary is appointed by the Company by
mempertimbangkan kemampuan profesional serta
considering the professional capacity and integrity
integritasnya di masyarakat dan dunia usaha.Sekretaris
in public and business world. Corporate Secretary
Perusahaan bertanggung jawab pada Direktur Utama.
is responsible to President Director. Because he/she
Karena mewakili Perseroan dalam hal-hal tertentu,
represents the Company in certain matters, Corporate
Sekretaris Perusahaan wajib menjaga integritas dan
Secretary shall maintain his/her integrity and behavior,
perilaku, dan menyadari peranannya yang strategis.
and recognize his/her strategic role.
Sekretaris Perusahaan mempunyai 4 (empat) fungsi
Corporate Secretary has 4 (four) main functions
utama dalam membantu Direksi yaitu sebagai pelaksana
in assisting the Board of Directors namely as the
fungsi kehumasan (Liaison Officer), Compliance Officer,
implementing officer of public relations function (Liaison
Performance Management serta Administrasi Dokumen
Officer), Compliance Officer, Performance Management
dan Notulensi Rapat untuk memenuhi ketentuan Tata
as well as Administration of Documents and Minutes of
Kelola Perusahaan yang baik. Dalam menjalankan fungsi
Meetings to comply with Good Corporate Governance. In
dan tugasnya, Sektretaris Perusahaan wajib membangun
performing its functions and duties, Corporate Secretary
jejaring komunikasi yang seluas-luasnya serta membina
must develop builds communications networks as
hubungan yang baik dan terbuka dengan semua pihak.
wide as possible as well as maintain good and open
Sebagai Liaison Officer yang menjalankan fungsi
relationships with all parties.
kehumasan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab
As a Liaison Officer that carry out the functions of public
untuk membina komunikasi dua arah dengan pihak
relations, Corporate Secretary is responsible for developing
internal dan eksternal, memfasilitasi pertukaran informasi
two-way communication with internal and external
antara perusahaan dengan pemangku kepentingan
parties, facilitating the exchange of information between
(Stakeholders), menginformasikan strategi dan kebijakan
companies and stakeholders, informing management
manajemen yang terkait dengan kepentingan karyawan,
strategies and policies related to the interests of
serta menjaga citra Perusahaan di mata para pemangku
FNQMPZFFT BT XFMM BT LFFQJOH UIF DPNQBOZT JNBHF JO
kepentingan dan pengguna jasa bandar udara, termasuk
the eyes of the stakeholders and users of airport services,
juga membangun hubungan industrial yang harmonis.
including developing a harmonious industrial relations
b. Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan
b. Functions and Duties of Company Secretary
Penyelenggaraan fungsi Sekretaris Perusahaan awalnya
Implementation of the Corporate Secretary function
diatur di dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor
is initially set in the Decree of the Minister of SOEs
Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang
No. Kep-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 on
Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada
the Implementation of Good Corporate Governance
Badan Usaha Milik Negara yang kemudian diperbaharui
Practices in State-Owned Enterprises are then updated
dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/
by Regulation No Minister of State Enterprises. PER-
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
01/MBU/2011 on the Application of Good Corporate
Yang Baik Pada BUMN, yang menguraikan fungsi
Governance in SOEs, which outlines the functions of the
Sekretaris Perusahaan sebagai berikut:
Secretary of the Company as follows:
a. Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan
a. Ensure that the state comply with the rules on
tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan
disclosure requirements in line with the application of
penerapan prinsip-prinsip GCG
the principles of Good Corporate Governance
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi
b. Provide information needed by the Board of Directors
dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara
and the Board of Commissioners / Board of Trustees
berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta
on a regular basis and / or at any time if requested
2011 Annual Report
205
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
c. Sebagai penghubung (liaison officer) d. Menatausahakan
serta
menyimpan
c. As a liaison (liaison officer) dokumen
d. Administer and store company documents, including
perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada
but not limited to the Shareholders Register, Special
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah
Register and minutes of meetings of Directors, Board
Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan RUPS
Meeting and AGM
Secara internal fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan PT
Internally, the functions and duties of Corporate
Angkasa Pura I (Persero) diatur dalam Keputusan Direksi
Secretary of PT Angkasa Pura I (Persero) are set forth in
PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor Kep.56/OM.00/2004
the Decision of the Board of Directors of PT Angkasa
tanggal 2 Juli 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pura I (Persero) Number Kep.56/OM.00/2004 dated July
PT Angkasa Pura I (Persero). Dalam menjalankan
2, 2004 concerning the Organization and Administration
perannya, Sekretaris Perusahaan selain melaksanakan
of PT Angkasa Pura I (Persero). In carrying out his role,
amanah utamanya dalam bidang Kehumasan dan
the Corporate Secretary in addition to carry out his
Hubungan Antar Lembaga, Kesekretariatan Direksi.
main mandate in the field of Public Relations and Inter-
Sekretaris Perusahaan turut mengawal korporasi dalam
Agency Relations, Secretariat of the Board of Directors.
mencapai kontribusi dan prestasi penting khususnya
The Corporate Secretary also oversee the corporation in
dalam beberapa tahun terakhir antara lain beberapa
achieving important contributions and achievements,
penghargaan
Annual
especially in recent years include several prestigious
Report, Business Review (Best Corporate Communication),
awards in Annual Report competitions, Business Review
BUMN Award, Malcolm Baldridge, Bandara Award serta
(Best Corporate Communication), SOE Award, Malcolm
yang tidak kalah penting di lingkungan internal yaitu
Baldridge, Airport Award and there is not less important
keberhasilan dalam mewujudkan proses Harmonisasi
in the internal environment namely the success in
Hubungan Industrial. Fungsi Sekretaris Perusahaan yang
realizing the Harmonization process of Industrial
lain dan salah satu yang utama adalah memastikan
Relations. The other function of Corporate Secretary and
penggunaan
prestisius
dalam
kompetisi
dengan
one of the principal is to ensure the use of authority and
pemangku kepentingan (stakeholders) berjalan dengan
relationships with stakeholders run well for corporate
baik untuk kepentingan perusahaan atau secara singkat
interests or in short which is better known as Good
yang lebih dikenal dengan tata kelola yang baik (Good
Corporate Governance (hereinafter abbreviating as GCG).
Corporate Governance selanjutnya disingkat GCG). Dalam
In keeping the GCG process run well in accordance to its
menjaga proses GCG untuk tetap berjalan baik sesuai
corridor, the Corporate Secretary plays a strategic role as
koridornya, Sekretaris Perusahaan memainkan peranan
a facilitator of proper decision-making and as a trusted
strategis sebagai fasilitator pengambilan keputusan
communication channels by performing the function of
secara proper dan saluran komunikasi yang terpercaya
ensuring compliance and decision-making administrative
dengan menjalankan fungsi memastikan kepatuhan
in the company. Related to compliance, corporate
(compliance) dan administrasi pengambilan keputusan di
secretary must always update the information about
dalam perusahaan. Terkait dengan compliance, Sekretaris
the rules or regulations relating to the company or the
Perusahaan harus selalu memutakhirkan informasi
industry as a basic reference in performing compliance
tentang peraturan-peraturan atau regulasi yang terkait
function as well as responsible for conveying information
dengan perusahaan atau industrinya sebagai dasar acuan
of the corporate action transparently to the concerned
menjalankan fungsi kepatuhan serta bertanggung jawab
stakeholders.
wewenang
dan
hubungan
menyampaikan informasi tindakan perusahaan secara transparan kepada stakeholders yang berkepentingan.
206
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Peran Sekretaris Perusahaan yang tidak kalah penting
The Role of Corporate Secretary that not less important is
adalah menjalankan strategi komunikasi perusahaan
UPSVOUIFDPNQBOZTDPNNVOJDBUJPOTTUSBUFHZ FTQFDJBMMZ
khususnya hal-hal yang terkait dengan interaksi dengan
the matters related to the interaction with stakeholders
stakeholders dalam hal menjaga konsistensi pesan dan
in terms of maintaining consistency of the message and
citra yang ingin disampaikan kepada masyarakat dalam
image that are wanted to be conveyed to the public in
rangka membangun pencitraan (corporate image)
order to build the corporate image.
perusahaan. c. Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan
c. Organizational Structure of Corporate Secretary
SEKRETARIS PERUSAHAAN | CORPORATE SECRETARY
ASISTEN SEKPER BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA & HUMAS | ASSISTANT SECRETARY OF THE SECRETARIAT OF THE COMPANY’S BOARD OF DIRECTORS FIELDS
ASISTEN SEKPER BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA & HUMAS | ASSISTANT SECRETARY OF THE COMPANY’S FIELD OF INTER-AGENCY RELATIONS & PUBLIC RELATIONS
d. Activities of the Corporate Secretary
d. Kegiatan Sekretaris Perusahaan Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Sekretaris
In carrying out the functions and roles, Corporate Secretary
Perusahaan dibantu oleh dua orang asisten yang masing-
is assisted by two assistants who are in charge of:
masing membidangi: 1) Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan
1) Inter-Agency Relations and Public Affairs Field t
Masyarakat
Inter-Agency Relations Field In inter-agency relations function, Corporate
t #JEBOH)VCVOHBO"OUBS-FNCBHB Fungsi hubungan antar lembaga, Sekretaris
Secretary
Perusahaan membina hubungan dan komunikasi
communication
yang baik dengan instansi Pemerintah terkait,
agencies, legislators, business partners, subsidiaries,
legislatif, mitra kerja, mitra usaha, anak perusahaan,
media and all the organizations related to the
media maupun segenap organisasi yang berkaitan
business environment of Angkasa Pura Airports
dengan lingkungan bisnis Angkasa Pura Airports
and maintains industrial relations as well as
dan
serta
facilitate the implementation of General Meeting
pembinaan
hubungan
industrial
maintains with
good
relationship
relevant
and
government
Umum
of Shareholder, facilitate and manage internal
Pemegang Saham, memfasilitasi dan mengatur
and external communication protocols, in order
protokol komunikasi eksternal maupun internal,
to monitor public opinion on all things related to
dengan tujuan agar dapat memantau pendapat
the image, activities, reputation or interests of the
umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan
Company.
memfasilitasi
dengan
terselenggaranya
citra,
kegiatan,
Rapat
reputasi
maupun
kepentingan-kepentingan Perusahaan.
2011 Annual Report
207
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
t 'VOHTJ)VCVOHBO.BTZBSBLBU
t 1VCMJD3FMBUJPOT'VODUJPO
Fungsi Hubungan Masyarakat dilaksanakan melalui
Public Relations Function is carried out through
berbagai kegiatan dan instrumen, seperti public expose,
various activities and instruments, such as public
penyebaran berita pers dan konferensi pers. Dalam
expose, spreading news releases and press
penyebarluasan informasi, Sekretaris Perusahaan
conferences. In spreading information, Corporate
juga memanfaatkan situs resmi Perusahaan
4FDSFUBSZBMTPVUJMJ[FUIF$PNQBOZTPóDJBMXFCTJUF
www.angkasapura1.co.id,
XXXBOHLBTBQVSBDPJE
penerbitan
majalah
QVCMJTI
DPNQBOZT
perusahaan ”Suara Angkasa”, media cetak dan
”Suara Angkasa” magazine, print and electronic
elektronik, mengikuti pameran pembangunan
media, participate in the development exhibition
maupun pameran transportasi serta pembuatan
and in the transportation exhibition as well as
laporan secara periodik. Sekretaris Perusahaan
make periodic reports. Corporate Secretary opens
membuka akses komunikasi seluas-luasnya bagi
communication access as wide as possible for
pemangku kepentingan dan masyarakat melalui
stakeholders and public via electronic mail (e-mail)
surat elektronik (e-mail) dengan alamat: humas@
with the address:
[email protected]
angkasapura1.co.id 2) Bidang Sekertariat Direksi : GCG, KPI, Malcolm, Radir & Dalam
2) Secretariat of the Board of Directors Field: GCG, KPI, Malcolm, Board of Directors Meeting & Schedules
Jadwal Direksi melaksanakan
fungsi
Compliance
Board of Directors
Officer, Sekretaris Perusahaan memastikan telah
In carrying out the Compliance Officer functions,
dilaksanakannya
Perusahaan,
Corporate Secretary has to ensure the implementation
membuat interpretasi yang jelas tentang aplikasi
of Articles of Association of the Company, to make a
dan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan
clear interpretation on the application and rules relating
perusahaan, memfasilitasi penilaian GCG termasuk
to corporate activities, to facilitate GCG assessment
sosialisasi dan implementasinya, serta memperhatikan,
including its socialization and implementation, as well
mengikuti, dan memastikan bahwa perusahaan
as to pay attention to, to follow, and to ensure that the
telah mematuhi ketentuan peraturan perundang-
company has complied with the provisions of law and
undangan. Secara khusus, penjabaran fungsi dari
legislation. In particular, the outlines of Secretariat of
Sekretariat Direksi adalah:
Board of Directors function are:
a) Kesekretariatan Direksi
a) Secretariat of Board of Directors
Anggaran
Dasar
kesekretariatan
In running the secretarial functions of Board of Directors,
Direksi, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab
Corporate Secretary is responsible for the availability of
terhadap ketersediaan informasi yang memadai
adequate information on meeting agenda, conducting
mengenai agenda rapat, melakukan penataan
secretarial arrangement of Board of Directors which
kesekretariatan Direksi yang meliputi pengaturan
includes activities arrangement, meetings preparation,
kegiatan, penyiapan rapat-rapat, meeting analysis,
meeting analysis, documentation of minutes of
Dalam
menjalankan
fungsi
meetings of Board of Directors.
pendokumentasian risalah rapat Direksi. b) Implementasi dan Monitoring Good Corporate
b) Implementation and Monitoring of Good Corporate Governance
Governance GCG,
In the implementation and monitoring of GCG,
Sekretaris Perusahaan melaksanakan beberapa
Corporate Secretary carries out several activities,
kegiatan antara lain:
among others:
(1) Memastikan aktivitas perusahaan telah berjalan
&OTVSJOHUIFDPNQBOZTBDUJWJUJFTIBWFSVO
sesuai prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas,
in accordance with GCG principles namely,
Responsibility, Independensi, dan Fairness.
Transparency, Accountability, Responsibility,
Dalam
implementasi
dan
monitoring
Independence, and Fairness.
208
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(2) Melakukan fungsi pendampingan (counterpart) Tim Penilai Independen dalam pelaksanaan assesment GCG (3) Memperbaharui
(2) Performing
the
counterpart
function
to
Independent Assessment Team in the GCG assessment implementation
kembali
dokumen
GCG,
(3) Updating GCG documents, among others:
antara lain : Board Manual, Manajemen Resiko
Board Manual, Risk Management Manual,
Manual, Sistem Pengendalian Intern, Sistem
Internal Control Systems, Internal Monitoring
Pengawasan Intern, Mekanisme Pelaporan
Systems, Reporting Mechanism on alleged
atas dugaan penyimpangan pada BUMN
irregularities in the related SOE, information
yang bersangkutan, tata kelola informasi dan pedoman perilaku (Code of Conduct) (4) Melaksanakan
Sosialisasi
administration and Code of Conduct) (4) Implementing internal socialization related
terkait
to the implementation of GCG under the
penerapan GCG berdasarkan Peraturan Menteri
Internal
Regulation of the State Owned Enterprises
Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang
Minister No. PER-01/MBU/2011 concerning
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
the
Pada BUMN kepada seluruh Insan Perusahaan
Governance in SOEs to all Company Personnel
c) Corporate Performance Monitoring Sekretaris
Perusahaan
of
Good
Corporate
c) Corporate Performance Monitoring bertanggung
Corporate Secretary is also responsible to carry
jawab untuk manjalankan fungsi Performance
out Performance Management function that is
Management yaitu mengkoordinir penyusunan
to coordinate the preparation of Management
Kontrak
Manajemen
juga
Implementation
dalamnya
Contract in which listed the main key performance
mencantumkan indikator kinerja kunci utama
yang
di
indicators as measurement tool, both at the
sebagai alat ukur, baik di level korporat maupun
corporate level and the branches of the airport,
cabang-cabang bandara, serta mengkoordinasikan
as well as to coordinate the establishment of the
terwujudnya
manajemen
$PNQBOZT NBOBHFNFOU BTTFTTNFOU TZTUFN
Perusahaan melalui Balance Scorecard dan Malcolm
through the Balance Scorecard and Malcolm
Baldridge
Baldridge Criteria for Performance Excellence
(MBCfPE).
sistem
Criteria
for
penilaian Performance
Excellence
(MBCfPE).
2011 Annual Report
209
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
e. Profil Sekretaris Perusahaan
e. Profile of Corporate Secretary
Sampai dengan akhir tahun 2011 Sekretaris Perusahaan
Until the end of 2011 Company Secretary this position is held
dijabat oleh Miduk Situmorang. Lahir di
by Miduk Situmorang. Born in Porsea,
Porsea, 8 Oktober 1959, mengawali karir
October 8, 1959, began his career as
sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pelabuhan
a civil servant at Polonia Airport in
Udara
dan
1981 and throughout his career has
sepanjang perjalanan karirnya telah menjalani
had various assignments including as
berbagai penugasan diantaranya sebagai
a Kespen member of Polonia Airport
anggota Kespen Pelabuhan Udara Polonia
(1982), Operation Duty Supervisor
(1982), Pengawas Tugas Operasi Apron
of Apron Movement Control (PTO
Movement Control (PTO AMC) Bandara
AMC) Polonia Airport (1990), Head of
Polonia (1990), Kepala Dinas
Akuntansi
Accounting Service of Sam Ratulangi
Bandara Sam Ratulangi - Manado (1993),
Airport - Manado (1993), Head of
Kepala Seksi Akuntansi Kantor Pusat (1996),
Accounting Section of Head Office
Kepala Divisi Keuangan dan Perlengkapan
(1996), Head of Finance and Supplies
Bandara Internasional Ngurah Rai – Bali (2003),
Division
Deputi Direktur Akuntansi Kantor Pusat (2004).
Ngurah Rai - Bali (2003), Accounting
Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak
Director Deputy of Head Office (2004).
Polonia
pada
tahun 2009.
No. Tanggal | Date 1 21 Januari 2011 January 21, 2011
tahun
1981
of
International
Airport
Appointed as Corporate Secretary in 2009.
Kegiatan | Activity Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi sebagai sarana dalam rangka Pemeriksaan dan tanggung jawab Keuangan Negara | Signing of MoU between Angkasa Pura Airports and the Audit Board concerning the Development and
2
25 Januari 2011
Management of Information Systems as a mean in order to Audit and to Account for the State Finance Penandatanganan MOU antara Angkasa Pura Airports dengan GVK – India tentang Pembangunan bandara baru |
3
January 25, 2011 31 Januari 2011
Signing of MOU between Angkasa Pura Airports and GVK - India concerning the Development of new airport MoU Angkasa Pura Airports dengan Direktorat Jendral Transportasi Udara, TNI AU dan PT. Angkasa Pura II (Persero) |
January 31, 2011
MoU between Angkasa Pura Airports and the Directorate General of Air Transportation, Air Force and PT. Angkasa
4
14 Februari 2011
Pura II (Persero) Angkasa Pura Airports dan Lion Air garap Bersama hangar Di bandara Sam Ratulangi Manado |
5
February 14, 2011 16 Februari 2011
Angkasa Pura Airports and Lion Air working together on a hangar at Sam Ratulangi airport Manado Penandatanganan MOU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pengawas Keuangan |
6
February 16, 2011 20 Februari 2011
Signing of MOU between Angkasa Pura Airports and the Finance Supervisory Agency HUT ke-47 Angkasa Pura Airports | 47th Anniversary of Angkasa Pura Airports
7
February 20, 2011 25 Februari 2011
Memorandum of Understanding and Airport Agreement antara Angkasa Pura Airports dengan Incheon
February 25, 2011
International Airport Corporation (IIAC) | Memorandum of Understanding and Airport Agreement between
8
26 April 2011
Angkasa Pura Airports and Incheon International Airport Corporation (IIAC) Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura I and SITA Information Networking Computing Indonesia |
9
April 26, 2011 27 April 2011
Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura I and SITA Information Networking Computing Indonesia Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT. Merukh Ama Coal tentang
April 27, 2011
pemanfaatan bandara International Selaparang | Signing of Memorandum of Understanding between Angkasa Pura Airports and PT. Merukh Ama International Coal concerning utilization of Selaparang International airport
210
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
10
10 Mei 2011
Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Komersial Service
May 10, 2011
manajemen | Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airports and GVK India concerning Commercial
11
11 Mei 2011
Service Management Kesepakatan Bersama Kerjasama Penyusunan Kajian Perencanaan Pengembangan bandara baru di Wilayah Prov.
12
May 11, 2011 16 Mei 2011
DIY | Joint Agreement on the Study Arrangement of Development Planning of new airport in the Territory of DIY Province Angkasa Pura Airports menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian
May 16, 2011
Keuangan, Kementerian Pertanian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tentang Penyediaan Rumah Dinas Pengganti sehubungan Dengan Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. | Angkasa Pura Airports signed Memorandum of Understanding with the Ministry of Health, Ministry of Finance, Ministry of Agriculture, Meteorological, Climatology and Geophysics Agency, and Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia concerning the
13
27 Mei 2011
1SPWJTJPOPG4VCTUJUVUF0óDJBM)PVTFTJO$POOFDUJPOXJUIUIF%FWFMPQNFOUPG#BMJT/HVSBI3BJ*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU Ground Breaking Project Bali | Ground Breaking Project Bali
14
May 27, 2011 21 Juni 2011
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan groundbreaking pengembangan Bandara
June 21, 2011
Internasional Sepinggan Balikpapan | President of the Republic of Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
22 Juni 2011
JOBVHVSBUFEUIFHSPVOECSFBLJOHPGUIFEFWFMPQNFOUPG#BMJLQBQBOT4FQJOHHBO*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT. Bank Mandiri (Persero) tbk tentang Peningkatan
June 22, 2011
Pelayanan dan Kemudahan Transaksi Perbankan | Memorandum of Understanding between Angkasa Pura Airports
16
23 Juni 2011
and PT. Bank Mandiri (Persero) tbk concerning the Service and Ease Improvement of Banking Transaction MOU for Formule 1 Hotels Development antara Angkasa Pura Airports dengan PT. AAPC Indonesia | MOU for
17
June 23, 2011 28 Juni 2011
Formula 1 Hotels Development between Angkasa Pura Airports and PT. AAPC Indonesia Upacara Pengerukan Karang Tanda Dimulainya Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali | Reef
18
June 28, 2011 4 Juli 2011
%SFEHJOH$FSFNPOZBTB4JHOUP4UBSUUIF%FWFMPQNFOU1SPKFDUPG#BMJT/HVSBI3BJ*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU Direktur Utama Angkasa Pura Airports Tommy Soetomo raih Penghargaan “The Best CEO For Commitment” pada
July 4, 2011
Indonesian Human Capital Study 2011 | President Director of Angkasa Pura Airports, Tommy Soetomo won “The
11 Juli 2011
Best CEO For Commitment” award on the Indonesian Human Capital Study 2011 Direktur Utama PT. Angkasa Pura I ( Persero ) Bapak Tommy Soetomo melepas keberangkatan 25 Orang peserta
July 11, 2011
Airport Management Course Batch I, ke World-Class HR Academy di Incheon, Korea. | President Director of PT.
15
19
Angkasa Pura I (Persero) Mr. Tommy Soetomo deployed 25 Airport Management Course Batch I participants, to World-Class HR Academy in Incheon, Korea. Acara Transformasi Direksi dan Sekolah Alam di Cikeas Bogor | Directors Transformation Event and School of Nature
20
23 Juli 2011
21
July 23, 2011 in Cikeas Bogor 16 September 2011 MoU Angkasa Pura Airports dengan PB PTMSI | MoU between Angkasa Pura Airports and PB PTMSI
22
September 16, 2011 28 September 2011 Angkasa Pura Airports Beri bantuan kepada Korban Kebakaran Benhil, di Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan September 28, 2011 Tanah Abang, Jakarta Pusat. | Angkasa Pura Airports Give aid to the Fire Victims in Benhil, at Bendungan Hilir Sub District, Tanah Abang District, Central Jakarta. Angkasa Pura Airports berikan Pelayanan Optimal bagi Pengguna jasa bandara untuk Angkutan Lebaran |
23
24 Agustus 2011
24
August 24, 2011 Angkasa Pura Airports provide Optimal Service to the airport service User for Lebaran Transportation 26 September 2011 Penyelenggaraan penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih Bandara tahun 2011 | Organization of Sapta
25
September 26, 2011 1FTPOBBXBSEGPS"JSQPSUT1VCMJD5PJMFUT$MFBOMJOFTT 28 September 2011 Dirut Angkasa Pura Airport Bapak Tommy Soetomo meresmikan Pusat Pelatihan Kebandarudaraan yang diberi September 28, 2011 nama Excellent Centre. | President Director of Angkasa Pura Airport Mr. Tommy Soetomo inaugurated Airport Training Center that is named Excellent Centre.
2011 Annual Report
211
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
26
27
28
29
1 Oktober 2011
Bandara Internasional Lombok (BIL) akan beroperasi secara penuh menggantikan Bandara Selaparang Mataram
October 1, 2011
mulai tanggal 1 Oktober 2011. | -PNCPLT*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU #*- XPVMECFGVMMZPQFSBUFEUPSFQMBDF.BUBSBNT
20 Oktober 2011
Selaparang Airport starting from October 1, 2011. Peresmian Bandar Udara Internasional Lombok oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang
October 20, 2011
Yudhoyono | *OBVHVSBUJPOPGUIF-PNCPLT*OUFSOBUJPOBM"JSQPSUCZUIF1SFTJEFOUPGUIF3FQVCMJDPG*OEPOFTJB .S
27 Oktober 2011
Susilo Bambang Yudhoyono Angkasa Pura Airports menggelar Seminar Sehari tentang Kerjasama Pemerintah dan Swasta di dalam Pengelola
October 27, 2011
Jasa Kebandarudaraan. | Angkasa Pura Airports held A Day Seminar on Public-Private Partnership in the Airport
23 November 2011
Services Management. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Angkasa Pura Airports dengan Incheon Internatioanal Airport Corperation
November 23, 2011 (IIAC) di Hotel Borobudur Jakarta | Signing of Cooperation Agreement between Angkasa Pura Airports and Incheon 30
1 Desember 2011
International Airport Corporation (IIAC) at Hotel Borobudur Jakarta Groundbreaking Terminal 2 bandar Udara Juanda – Surabaya | (SPVOECSFBLJOHPG+VBOEB"JSQPSUT5FSNJOBMo
31
December 1, 2011 16 Desember 2011
Surabaya Penyerahan Sertifikat Bandar Udara Di Lingkungan Angkasa Pura Airports | Assignment of the Airport Certificate
32
December 16, 2011 in the Circles of Angkasa Pura Airports 21 Desember 2011 Pencanangan pembangunan jalan Tol Nusa Dua Ngurah Rai Benoa dan Underpass Simpang Dewa Ruci oleh December 21, 2011 Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan | Launching of the construction of Nusa Dua Ngurah Rai Benoa Toll road and Simpang Dewa Ruci Underpass by the Minister of Transportation, E.E. Mangindaan
212
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
7. Satuan Pengawasan Intern (SPI)
7. Internal Audit Unit (SPI)
Struktur organisasi Angkasa Pura Airports telah memiliki Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai pelaksana fungsi internal audit untuk mendukung efektivitas pengendalian intern, dan merupakan bagian dari implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). SPI melakukan evaluasi atas pelaksanaan pengendalian intern guna memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian dan tata kelola dengan menggunakan pendekatan sistematis, teratur dan menyeluruh.
The organizational structure of Angkasa Pura Airports has had Internal Audit Unit (SPI) as the implementation of internal audit function to support the effectiveness of internal control, and constitute a part of Good Corporate Governance implementation. SPI evaluate the implementation of internal control to contribute to improve the management processes of risk, control and governance, by using a systematic, regular and comprehensive approach.
SPI dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Kepala SPI bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. Kepala SPI dibantu oleh 5 (lima) orang Pengawas Intern yaitu: t 1FOHBXBT *OUFSO CJEBOH ,FVBOHBO EBO 1SPHSBN Kemitraan dan Bina Lingkungan. t 1FOHBXBT*OUFSOCJEBOH0QFSBTJ t 1FOHBXBT*OUFSOCJEBOH,PNFSTJBMEBO1FOHFNCBOHBO6TBIB t 1FOHBXBT*OUFSOCJEBOH5FLOJL 1FSFODBOBBOEBO4JTUFN Informasi Manajemen. t 1FOHBXBT*OUFSOCJEBOH1FSTPOBMJBEBO6NVN
SPI is led by a Head of Internal Audit Unit who is appointed and dismissed by the President Director upon approval of the
Dalam menjalankan tugasnya, SPI memiliki Piagam Satuan Pengawasan Intern sebagai acuan atau pedoman bagi Pengawas Intern (Auditor Internal) SPI untuk melaksanakan kegiatan pengawasan internal secara independen dan obyektif sehingga SPI dapat berperan optimal dengan hasil yang bermutu, konsisten, bermanfaat bagi perbaikan efisiensi dan efektivitas operasional serta peningkatan kinerja Angkasa Pura Airports. Piagam SPI juga merupakan komitmen dan dukungan dari Direktur Utama agar keberadaan SPI diterima oleh seluruh unit di Angkasa Pura Airports. Sebagai pedoman kerja dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian assurance dan consulting, pelaporan dan pelaksanaan tindak lanjut agar efektif, efisien dan berkualitas, maka Manajemen menyusun Pedoman Umum Satuan Pengawasan Intern Angkasa Pura Airports. Pedoman Umum SPI ini selanjutnya menjadi acuan bagi unit kerja SPI dalam menyusun pedoman audit, pedoman evaluasi, pedoman consulting, dan pedoman SPI lainnya yang lebih rinci untuk
In performing its duties, SPI has an Internal Audit Unit Charter
digunakan sebagai pedoman teknis kerja SPI.
Board of Commissioner. Head of SPI is directly responsible to the President Director. Head of SPI is assisted by 5 (five) Internal Supervisor namely: t*OUFSOBM"VEJUPSGPS'JOBODF 1BSUOFSTIJQBOE&OWJSPONFOUBM Development Program. t*OUFSOBM"VEJUPSGPS0QFSBUJPO'JFME t*OUFSOBM"VEJUPSGPS$PNNFSDJBMBOE#VTJOFTT%FWFMPQNFOU t*OUFSOBM"VEJUPSGPS&OHJOFFSJOH 1MBOOJOHBOE.BOBHFNFOU of Information Systems. t*OUFSOBM"VEJUPSGPS1FSTPOOFMBOE(FOFSBM'JFME
as a reference or guideline for the Internal Auditor of SPI to implement internal control activities independently and objectively so that the SPI can play optimum with quality, consistent, useful results for the improvement of operations efficiency and effectiveness as well as the improvement of Angkasa Pura Airports performance. SPI charter is also a commitment and support from the President Director so that the existence of SPI is accepted by all units of Angkasa Pura Airports. As a working guide in planning, implementation, assurance control, consulting, reporting and follow-up in order to be effective, efficient and qualified, then Management developed General Guidelines of Internal Audit Unit of Angkasa Pura Airports. Then, this SPI General Guidelines became a reference to SPI working unit in preparing audit guidelines, evaluation guidelines, consulting guidelines, and other SPI guidelines that are more detail to be use as technical guidance of SPI work.
2011 Annual Report
213
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Sebagai acuan standar profesi dan kode etik, SPI mengacu pada Standar Profesi Audit Internal (SPAI) dari Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal dan Code of Ethics dari The Institut of Internal Auditors.
As a professional standards and code of conduct reference, IAU refers to the Professional Standards of Internal Audit (Standar Profesi Audit Internal/SPAI) of the Consortium of Professional Organizations of Internal Audit and Code of Ethics of The Institute of Internal Auditors.
a. Tugas dan Tanggung Jawab SPI
a. Duties and Responsibilities of SPI
Tugas dan tanggung jawab SPI adalah:
Duties and responsibilities of SPI are:
t .FNCBOUV %JSFLUVS 6UBNB EBMBN NFMBLTBOBLBO
t
pengawasan terhadap seluruh unit kerja dan memberikan
units and provide suggestions for improvement
saran-saran perbaikan sesuai dengan rencana, program
according to plan, program and company policies and
dan kebijakan perusahaan serta ketentuan lainnya.
other provisions.
t .FOZJBQLBOSFODBOBLFSKBEBO1SPHSBN,FSKB1FNFSJLTBBO
t 1SFQBSF BDUJPO QMBOT BOE "OOVBM 8PSL 1SPHSBNNF
Tahunan (PKPT), melaksanakan pengawasan dan evaluasi
Examination (PKPT), carry out monitoring and evaluation
program kerja bidang pengawasan intern meliputi
work program covering the field of internal controls
bidang keuangan, komersial dan pengembangan
in finance, commercial and business development,
usaha, operasi dan teknik, personalia dan umum,
operations and engineering, personnel and the public,
Sekretaris Perusahaan, Perencanaan dan Sistem Informasi
Company
Manajemen, manajemen risiko, dan keselamatan, hukum
Information Systems, risk management and safety,
serta pengadaan untuk mewujudkan penerapan praktik-
legal and procurement to realize the application of the
praktik tata kelola yang baik. t .FMBLTBOBLBO QFOHBXBTBO EBO QFOJMBJBO MBQPSBO kegiatan kepatuhan. t .FMBLVLBO LPPSEJOBTJ EBO LFSKBTBNB EFOHBO ,PNJUF Audit dan komite lainnya.
Secretary,
Planning
and
Management
practices of good governance. t *NQMFNFOU NPOJUPSJOH BOE FWBMVBUJPO SFQPSU PG compliance activities. t $PPSEJOBUJPOBOEDPPQFSBUJPOXJUIUIF"VEJU$PNNJUUFF and other committees.
t #FSUJOEBL TFCBHBJ counterpart dengan pihak auditor
t 5P BDU BT B DPVOUFSQBSU UP UIF FYUFSOBM BVEJUPS BOE UIF
eksternal dan Komite Audit dalam kegiatan pemeriksaan
"VEJU $PNNJUUFF JO UIF FYBNJOBUJPO BU UIF $PNQBOZT
di Perusahaan. Auditor eksternal dalam hal ini adalah
activities. The external auditor is the auditor in this
auditor yang berada di luar perusahaan seperti BPK, BPKP,
matter that is outside companies such as CPC, BPKP, the
KPK dan Kantor Akuntan Publik.
Commission and the Office of Public Accountants.
t .FMBLVLBO QFNFSJLTBBO LIVTVT EJ MVBS 1,15 UFSIBEBQ
t $BSSZ PVU B TQFDJBM FYBNJOBUJPO PG UIF öOEJOHT TFFO
temuan yang dipandang ada dugaan yang dapat
PKPT there are allegations that can harm and hinder the
merugikan dan menghambat operasional Perusahaan.
$PNQBOZTPQFSBUJPOT
t .FNCVBU MBQPSBO IBTJM BVEJU EBO MBQPSBO CFSLBMB
t $SFBUFBVEJUSFQPSUTBOEQFSJPEJDSFQPSUT41*VOJUBDUJWJUJFT
kegiatan unit SPI serta menyampaikannya ke Direktur
and submit it to the Director with a copy to the Board of
Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.
Commissioners.
t .FNBOUBV NFOHBOBMJTJT EBO NFMBQPSLBO QFMBLTBOBBO
t .POJUPS BOBMZ[F BOE SFQPSU PO UIF JNQMFNFOUBUJPO
tindak lanjut oleh unit kerja atas saran-saran perbaikan
of follow-up by the unit of work on suggestions for
yang telah diberikan.
214
Assist Director in carrying out supervision of all work
improvement that have been granted.
t .FOZVTVO QSPHSBN VOUVL NFOKBNJO NVUV LFHJBUBO
t %FWFMPQ QSPHSBNT UP FOTVSF UIF RVBMJUZ PG 41*
SPI serta meningkatkan pengetahuan, keahlian dan
activities and to improve the knowledge, expertise and
kemampuan profesionalisme auditor internal dalam SPI.
professionalism of internal auditors in the SPI.
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
b. Kualifikasi dan Kompetensi Auditor Internal SPI
b. Qualifications and Competencies of SPI’s Internal Auditor
Auditor Internal SPI mendapat pembinaan profesi dan karir
41*T*OUFSOBM"VEJUPSHPUQSPGFTTJPOBMBOEDBSFFSHVJEBODF
untuk mencapai kualifikasi Auditor Internal SPI sebagaimana
UP BDIJFWF *"6T *OUFSOBM "VEJUPS RVBMJöDBUJPO BT SFRVJSFE
dipersyaratkan dalam Standar Profesi Auditor Internal
in the Professional Standards for Internal Auditor of the
Perusahaan. Kompetensi yang dipersyaratkan untuk Auditor
$PNQBOZ$PNQFUFODJFTSFRVJSFEGPS*"6T*OUFSOBM"VEJUPS
Internal SPI diantaranya adalah:
among other things are:
t ,PNQFUFOTJBLBEFNJL ZBJUVQFOEJEJLBOGPSNBMNJOJNBM
t "DBEFNJD DPNQFUFODF XIJDI JT GPSNBM FEVDBUJPO PG BU
sarjana (S1).
least bachelor (S1).
t ,PNQFUFOTJ BVEJU BVEJU TLJMM NFMJQVUJ QFOEJEJLBO EBO
t "VEJUDPNQFUFODZ BVEJUTLJMMT JODMVEFTBVEJUFEVDBUJPO
pelatihan audit seperti Audit Operasional, Psikologi Audit,
and training, such as Operational Auditing, Psychology of
Fraud Audit dan Sertifikasi Auditor (QIA, CIA, CISA, CFE
Auditing, Auditing Fraud and Auditor Certification (QIA,
dan lain-lain) serta pengetahuan mengenai proses bisnis
$*" $*4" $'& FUD BT XFMM BT LOPXMFEHF PG DPNQBOZT
perusahaan.
business processes.
t ,PNQFUFOTJ VNVN ZBOH NFMJQVUJ NPOJUPSJOH EBO
t (FOFSBM DPNQFUFODZ XIJDI JODMVEFT NPOJUPSJOH BOE
evaluasi, kepemimpinan, negosiasi, komunikasi dan
evaluation, leadership, negotiation, communication and
sebagainya.
so on.
t 6OUVL NFOKBEJ 1FOHBXBT *OUFSO #JEBOH IBSVT QFSOBI
t 5P CFDPNF B 'JFME *OUFSOBM "VEJUPS TIPVME FWFS IBWF
menjadi Auditor Internal SPI atau jabatan struktural di luar
position as SPIT *OUFSOBM "VEJUPS PS TUSVDUVSBM QPTJUJPO
SPI.
outside the SPI.
t 6OUVL NFOKBEJ ,FQBMB 41* IBSVT QFSOBI NFOKBEJ Pengawas Intern dan/atau jabatan struktural di luar SPI.
t 5PCFDPNFUIFIFBEPG41*TIPVMEFWFSQPTJUJPOBTSPIT Internal Auditor and/or structural position outside the SPI.
(Qualifikasi SDM SPI, lengkap dengan sertifikasi )
41*T)3RVBMJöDBUJPO DPNQMFUFXJUIJUTDFSUJöDBUJPO
Visi dan Misi Satuan Pengawasan Intern sebagaimana
Vision and Mission of the Internal Audit Unit as stated in the
tersebut dalam Piagam Satuan Pengawas Intern yang
Charter of the Internal Audit Unit as set out in the Decision of
telah ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor. KEP.14/
the Board of Directors Number. KEP.14/PG.01/2010, namely:
PG.01/2010, yaitu: Visi SPI
SPI’s Vision
Menjadikan Satuan Pengawasan Intern sebagai unit yang
To make the Internal Audit Unit as an independent and
independen dan objektif yang secara profesional membantu
objective unit in a professional way helping the Board of
Direksi dan Manajemen dalam mencapai tujuan Angkasa
Directors and Management in achieving the goal of Angkasa
Pura Airports.
Pura Airports.
Misi SPI Memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang
SPI’s Mission
independen dan objektif kepada manajemen dalam upaya
To give independent and objective assurance and
meningkatkan dan memperbaiki efisiensi dan efektifitas
consultation to the management in an effort to enhance
operasional Angkasa Pura Airports, melalui pelaksanaan
and improve efficiency and effectiveness of Angkasa Pura
evaluasi, audit dan penilaian yang sistematis atas
Airports operation, through systematic evaluation, audit and
pengendalian intern, manajemen risiko dan proses Good
assessment on internal control, risk management and Good
Corporate Governance.
Corporate Governance process.
2011 Annual Report
215
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Maka dalam tahun 2011, SPI telah menyusun rencana kerja
Then in 2011, SPI has developed a work plan and implements
dan melaksanakannya, dengan hasil sebagaimana dijabarkan
it, with results as described in the SPI Activity Report of SPI
dalam Laporan Kegiatan SPI tahun 2011, berikut ini.
2011, as follows.
c. Rencana Kerja & Anggaran 2011
c. Work Plan & Budget in 2011
1) Rencana Kerja SPI tahun 2011 meliputi:
1) SPI Work Plan in 2011 includes:
a) Pelaksanaan PKPT di 13 Kantor Cabang, 2 SBU Warehousing, MATSC dan Kantor Pusat b) Pelaksanaan Non PKPT sesuai penugasan c) Monitoring Tindak Lanjut Temuan Intern d) Pendampingan KAP untuk penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, yang terdiri atas :
a) Implementation of PKPT in 13 branch offices, 3 SBU Warehousing, MATSC and Head Office b) Implementation of Non PKPT in accordance with assignment c) Monitoring Follow-up on the Internal Findings d) KAP assistance for the preparation of Company
t Laporan Keuangan Tahun 2010
Financial Statements in 2010, which is consisting of:
t Laporan PKBL Tahun 2010
t'JOBODJBM3FQPSU
t Laporan Kinerja Perusahaan
t1,#-3FQPSU
t Laporan Kepatuhan
t$PSQPSBUF1FSGPSNBODF3FQPSU
e) Konsultasi masalah teknis dan masukan bagi penyempurnaan sistem dan prosedur f ) Penyusunan Pedoman Risk Based Audit
t$PNQMJBODF3FQPSU e) Technical issues consultation and inputs to improve systems and procedures f ) Preparation of Risk Based Auditing Guidelines
2) Anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan
2) Budget available to carry out these activities comes
tersebut bersumber dari Biaya Operasional SPI sebesar
from the Operating Costs of IAU in the amount of Rp.
Rp. 2.500.000.000,-
2,500,000,000,-
d. Komposisi Dan Kondisi SDM SPI
d. HR Composition and Conditions of SPI
Dalam tahun 2011, terjadi beberapa pengantian dan promosi
In 2011, there were some substitution and promotion in SPI,
dilingkungan SPI, yaitu :
namely:
1) Penggantian Kepala SPI dari Heny Dewanto kepada Dwi
1) Head of SPI replacement of Heny Dewanto to Dwi
Tedjowati 2) Promosi : a) Imam Pramono menjadi General Manager Bandara El Tari. b) Hari Budi Waluyo menjadi Asman Humas Proyek Pengembangan Bandara Intenasional Bali (PPBIB). c) Eny Ernizah menjadi Manager Keuangan & PUM – SBU Terminal Kargo Sepinggan. d) Widodo menjadi Manajer Teknik Umum & Peralatan Bandara Juanda. e) R. Sujiastono menjadi Asdep Tekwas. & Jamkual. Bidang Teknik Umum Kantor Pusat f ) Delyuzar menjadi Manajer Keuangan & PUM Bandara Frans Kaisiepo.
Tedjowati 2) Promotion: a) Imam Pramono became General Manager of El Tari Airport. b) Hari Budi Waluyo became Assistant Manager of Public 3FMBUJPOPO%FWFMPQNFOU1SPKFDUPG#BMJT*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU (Proyek Pengembangan Bandara Intenasional Bali/PPBIB). c) Eny Ernizah became Finance & PUM Manager – 4FQJOHHBOT$BSHP5FSNJOBM4#6 d) Widodo became General Engineering & Equipment Manager of Juanda Bandara. e) R. Sujiastono became Deputy Asistant of Engineering Supervision and Quality Assurance of General Engineering of Head Office f ) Delyuzar became Finance & PUM Manager of Frans Kaisiepo airport.
216
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
3) Posisi Pengawas Bidang :
3) In position of Field Supervisor:
a) Joko Subagyo, Bidang PUM
a) Joko Subagyo, PUM Field
b) Erni Mardianti S, Bidang Teknik & Rensim
b) Erni Mardianti S, Engineering & Rensim Field
c) Siti Chadijah O, Bidang Komersial & Pengembangan
c) Siti Chadijah O, Commercial & Business Development
Usaha
Field
d) Ukemri, Bidang Keuangan & PKBL
d) Ukemri, Finance & PKBL Field
e) Tavip Wibowo, Bidang Operasi
e) Tavip Wibowo, Operation Field
4) Asisten Pengawas Intern, Pemeriksa dan staf :
4) Asistant to Intern Supervisor, Auditor and staff:
a) Isvandiar, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL
a) Isvandiar, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL
b) Osim, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL
b) Osim, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL
c) Dharma Nuraida, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM
c) Dharma Nuraida, Internal Auditor Assistant for PUM Field
d) Maman Triharman, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM
d) Maman Triharman, Internal Auditor Assistant for PUM Field
e) Fernandez Darius, Ass. Pengawas Intern Bidang
e) Fernandez Darius, Internal Auditor Assistant for
Operasi
Operation Field
f ) Harry Cahyono, Ass. Pengawas Intern Bidang Operasi
f ) Harry Cahyono, Internal Auditor Assistant for Operation Field
g) Nila Darmawati, Ass. Pengawas Intern Bidang Teknik &
g) Nila Darmawati, Internal Auditor Assistant for
Rensim
Engineering & Rensim Field
h) Padma Pramudya, Ass. Pengawas Intern Bidang Komersial & PU
Commercial & Public Works
i) Iwan Sanusi, Ass. Pengawas Intern Bidang Komersial & PU j) Haryono Hendro K, Pemeriksa Bidang PKBL ,serta monitoring tindaklanjut temuan. bidang
PUM,
i) Iwan Sanusi, Internal Auditor Assistant for Commercial & Public Works j) Haryono Hendro K, Auditor for PKBL, and monitoring
k) Heru Setiawan, Staf Utama, membantu kegiatan pemeriksaan
h) Padma Pramudya, Internal Auditor Assistant for
dan
follow-up on findings.
selanjutnya
k) Heru Setiawan, Main Staff, help auditing activities of
diperbantukan pada bidang Operasi, serta monitoring
PUM field, and then conjunct to operation field, as well
tindaklanjut temuan.
as monitoring follow-up on findings.
l) Wiewit Juwariah, Pemeriksa Pratama, melaksanakan pemeriksaan bidang PUM, serta dokumentasi LHP – PKPT. m) Novita Milanda, Staf Utama, melaksanakan kegiatan pemeriksaan
bidang
PUM,
serta
l) Wiewit Juwariah, Primary Auditor, conduct auditing of PUM field, as well as documentation of LHP - PKPT. m) Novita Milanda, Main Staff, conduct auditing
monitoring
activities of PUM field, and monitoring follow-up on
5) Administrasi dan Agendaris dilaksanakan oleh Sdri.
5) Administration and Agendaris conducted by Ms.
Indriasari Novanti, Staf DD Umum yang ditempatkan
Indriasari Novanti, DD General Staff placed to carry out
untuk melaksanakan kegiatan ketatausahaan.
administrative activities.
tindaklanjut temuan.
6) Pada tahun 2012/2013, 4 (empat) orang SDM SPI akan
findings.
6) In 2012/2013, 4 (four) SPIT)3XJMMCF3FUJSF OBNFMZ
memasuki Masa Pensiun, yaitu :
a) Joko Subagyo, PUM Field, TMT January 1, 2013.
a) Joko Subagyo, Bidang PUM, TMT 1 Januari 2013.
b) Erni Mardianti S, Engineering & Rensim Field, TMT
b) Erni Mardianti S, Bidang Teknik & Rensim, TMT 1 Desember 2012. c) Isvandiar, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL, TMT 1 Agustus 2012. d) Dharma Nuraida, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM,
December 1, 2012. c) Isvandiar, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL Field, TMT August 1, 2012. d) Dharma Nuraida, Internal Auditor Assistant for PUM field, TMT 1 April 2012.
TMT 1 April 2012.
2011 Annual Report
217
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
e. Activities Realization in 2011 1) Carry out the Annual Inspection Program (Program Kerja Pemeriksaan Tahunan/PKPT) as set forth in the internal audit charter, with the implementation schedule changes and adjustments due to various unit activities.
e. Realisasi Kegiatan 2011 1) Melaksanakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) sebagaimana diatur dalam internal audit charter, dengan perubahan dan penyesuaian jadwal pelaksanaan dikarenakan berbagai kesibukan unit.
2) In 2011, the number of findings reached 336 findings, with
2) Dalam tahun 2011, jumlah temuan mencapai 336
the details: a. Operations Field Findings b. Engineering & Rensim Field Findings c. Commercial & Public Works Field Findings d. PUM & Procurement Field Findings 82 e. Finance & PKBL Field Findings
temuan, dengan perincian : a. Temuan Bidang Operasi
41
b. Temuan Bidang Teknik & Rensim
65
c. Temuan Bidang Komersial & PU
71
d. Temuan Bidang PUM & Pengadaan
82
e. Temuan Bidang Keuangan & PKBL
77
conducted by asking follow-up progress reports from
dilaksanakan dengan meminta laporan kemajuan tindak
each airport every the 5th of the following month, and
lanjut dari tiap bandara setiap tanggal 5 bulan berikutnya,
on December 31, 2011, it is stated in the Minutes of
dan pada 31 Desember 2011 dinyatakan dalam Berita
Reconciliation of follow-up on findings. The position of
Acara Rekonsiliasi tindak lanjut temuan. Posisi tindak
follow-up on SPI findings in 2010 and 2011 is stated in the
lanjut temuan SPI tahun 2010 dan 2011, sebagaimana
following table:
tersebut dalam tabel berikut ini:
Temuan 2011 | findings 2011 Bandara
Jumlah | Total
Pantau | Monitor
Tuntas | Complete
Jumlah | Total
Pantau | Monitor
Tuntas | Complete
21 22 18
1 0 3
20 22 14
22 21 21
0 0 0
22 21 21
0
39
3 4
Syamsuddin Noor Banjarmasin
31
5
26
39
5
34
15
19
16
Frans Kaiseipo Biak Proyek BIL A. Yani Semarang Hasanuddin Makassar Sam Ratulangi Manado Selaparang Mataram Adisumarmo Solo Sepinggan Balikpapan SBU Balikpapan Juanda Surabaya MATSC SBU Makassar
24 25 22 23 19 23 3 25 12 7
0 12 5 3 3 14 3 3 1 0
24 13 17 20 16 9 0 22 11 7
25 39 21 48 36 23 19 34 12 30 11 8
17
Ngurah Rai Bali
22
1
21
27
18
Kantor Pusat
27
27
0
2
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
218
Temuan 2010 | findings 2010
Adi Sutjipto Jogjakarta Pattimura Ambon El Tari Kupang
1
Laporan Tahunan 2011
77
3) Implementation of monitoring follow-up on SPI findings
3) Pelaksanaan monitoring tindak lanjut temuan SPI
No.
41 65 71
1 24 0 39 0 21 7 41 0 36 3 20 1 18 0 34 0 12 0 30 0 11 0 8 Surat Arahan Dirut per 31 Desember 2011 Dalam Pelaksanaan
Airports Adi Sutjipto Jogjakarta Pattimura Ambon El Tari Kupang Syamsuddin Noor Banjarmasin Frans Kaiseipo Biak BIL Project A. Yani Semarang Hasanuddin Makassar Sam Ratulangi Manado Selaparang Mataram Adisumarmo Solo Sepinggan Balikpapan SBU Balikpapan Juanda Surabaya MATSC SBU Makassar Ngurah Rai Bali Kantor Pusat
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4) Temuan audit ekternal pada tahun 2011 telah ditindaklanjuti
dengan
mengingatkan
kepada
manajemen Kantor Cabang Bandara dan Kantor Pusat
4) External auditing findings in 2011 have been followed up by reminding the related findings to the management of Airport Branch Offices and Head Office.
akan temuan-temuan terkait. 5) Dalam pelaksanaan PKPT, SPI sekaligus melihat kesesuaian
5) In the implementation of PKPT, SPI also sees procedures
prosedur dengan kondisi dalam pelaksanaannya. Untuk
compliance with the conditions in the implementation.
itu telah disampaikan masukan tentang:
For it has been submitted input on:
a. Penyempurnaan prosedur Pengadaan Barang dan atau
a. Improvement of Goods and Services Procurement
Jasa, terutama tentang keberadaan peraturan Jasa
Procedure, mainly on the existence of Construction
Konstruksi yang mengacu kepada Undang-undang
Services regulations which refer to the Construction
Jasa Konstruksi, Pengawasan Pekerjaan Kategori
Services Law, Category II Works Supervisory, Supervisory
II, Pengawasan Pekerjaan Unit Rensim, ERP, Biro
Work of Rensim Unit, ERP, Legal Bureau, Risk Management
Hukum, Biro Manajemen Risiko dan pekerjaan lainnya
Bureau and other work planned by various Technical
direncanakan oleh berbagai Unit Spesifikasi Teknis
Specification Unit (Unit Spesifikasi Teknis/UST) outside
(UST) diluar Deputy Direktur Teknik Perencanaan yang
the Deputy Director of Planning Engineering that have
sudah ditetapkan untuk diawasi oleh Deputy Direktur
been defined to be supervised by Deputy Director of
Teknik Pengawasan dan Jaminan Kualitas.
Supervision Engineering and Quality Assurance.
b. Penyempurnaan sistem dan prosedur Pengembangan Usaha bersama Mitra Usaha. c. Petunjuk teknis tentang kriteria evaluasi keuangan mitra binaan yang dapat diberikan pinjaman. d. Ketentuan tentang tugas dan tanggung jawab pengelola asset perusahaan.
b. Improvement of Business Development with Business Partners systems and procedures. c. Technical guidance on the financial evaluation criteria of development partners that loan can be given to. d. Provisions on the duties and responsibilities of DPNQBOZTBTTFUNBOBHFNFOU
6) Pembahasan rutin dengan Komite Audit secara periodik
6) Regular discussions with Audit Committee periodically
dan beberapa kali Komisaris memberikan arahan melalui
and several times the Commissioner give direction
Komite Audit tentang Pengawasan Perusahaan. Selama
through the Audit Committee on the Supervision of the
tahun 2011 rapat atau pertemuan yang dilakukan dengan
Company. During 2011 meeting were conducted by the
komite audit sebanyak 4 kali.
audit committee 4 times.
7) Dibidang pengembangan profesi auditor, setelah para
7) In the field of auditor professional development, after
Asisten Pengawas Intern yang baru ditempatkan di
the new Internal Auditor Assistant are placed in SPI, they
SPI mendapatkan pelatihan Dasar Auditor pada akhir
got Auditor Basic training in late 2010, then in 2011 some
2010, maka dalam tahun 2011 beberapa personil juga
personnel also got technical training.
mengikuti pelatihan teknis. 8) Mengevaluasi pelaksanaan dan temuan-temuan yang
8) Evaluating the implementation and findings generated
dihasilkan dalam PKPT 2011, serta memperhatikan proses
in PKPT 2011, with regard to business processes on each
bisnis pada setiap unit teknis
technical unit
9) Khusus untuk penyusunan Pedoman Risk Based Audit,
9) Especially for the preparation of the Risk Based Audit
pelaksanaannya ditunda ke tahun 2012, menyesuaikan
Guidelines, the implementation was postponed to 2012,
kesiapan tersedianya Profil Risiko Perusahaan.
adjusting the readiness of the availability of Corporate Risk Profile.
2011 Annual Report
219
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
f. Realisasi Anggaran
f. Realization Of The Budget
Sesuai dengan catatan yang ada pada SPI, jumlah anggaran
In accordance with existing records in the SPI, the amount
yang dipergunakan untuk kegiatan operasional SPI
used for IAU operational activities up to December 2011 is in
sampai dengan bulan Desember 2011 adalah sebesar Rp.
the amount of Rp. 1,653,229,599,- primarily for official travel
1.653.229.599,- utamanya untuk biaya perjalanan dinas dan
expenses and hotel accommodation expenses during in
biaya akomodasi hotel selama di lokasi dalam mendukung
the location in supporting the implementation of PKPT and
pelaksanaan PKPT dan pendampingan KAP tahun buku 2010.
facilitation of KAP in the accounting year of 2010.
g. Profil Kepala Satuan Pengawas Intern
g. Profile of the Head of Internal Audit Unit
Sampai dengan akhir tahun 2011 Kepala
Until the end of 2011 the Head of Internal
Satuan Pengawasan Intern dijabat oleh
Audit Unit was headed by Dwi Tedjowati. Born
Dwi Tedjowati. Lahir di Yogyakarta, Dwi
in Yogyakarta began her career as a staff of
mengawali
Bagian
Planning and Foreign Cooperation Division at
Luar
the Head Office in 1990. Ever been assigned
negeri Kantor Pusat pada tahun 1990.
as Head of Planning and Foreign Cooperation
Pernah ditugaskan sebagai Kepala Seksi
Section at the Head Office in Jakarta (1993),
Perencanaan dan Kerjasama Luar Negri
Secretary of the Good and Service Procurement
di Kantor Pusat Jakarta (1993), Sekretaris
Tender Committee (2002), Chief Assistant of
Panitia Pelelangan Pengadaan Barang dan
Research Bureau and Data reporting of Planning
Jasa (2002), Asisten Kepala Biro Bidang
and SIM Bureau ((2004), Internal Auditor Region
Riset dan Tapor Biro Perencanaan dan SIM
IV (2008), Internal Auditor of Risk Management
((2004), Pengawas Intern wilayah IV (2008),
(2008), Chairman of Yayasan Kesejahteraan
Perencanaan
karir
sebagai
dan
staf
Kerjasama
Pengawas Intern Bidang Manajemen Resiko (2008), Ketua
Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP) in (2009), and began to
Pengurus Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I
occupy as the Head of Internal Audit Unit since 2011.
(YAKKAP) tahun (2009), dan mulai menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern sejak 2011.
220
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2011 Annual Report
221
Komitmen Perusahaan Terhadap Perlindungan Konsumen 5IF$PNQBOZT$PNNJUNFOUUP$POTVNFS1SPUFDUJPO
1.
Pelayanan
Services
Angkasa Pura Airports that currently manages 13 Airports is
k k pelayanan l kkebandarudaraan b d d terus menerus meningkatkan
ll improving airport services and dA ffi SServices continually Air TTraffic
dan Air Traffic Services ( ATS.). Kebijakan manajemen Angkasa
(ATS.). Management policy of Angkasa Pura Airports in
Pura Airports dalam meningkatkan pelayanan merupakan
improving the service is a follow-up of orientation changes
tindak lanjut dari perubahan orientasi profit oriented
from profit-oriented to customer satisfaction oriented. Thus
menjadi customer satisfaction oriented. Dengan demikian
the Angkasa Pura Airports recognizes the importance of
Angkasa Pura Airports menyadari pentingnya pengukuran
measuring service quality by always monitoring customer
kualitas pelayanan dengan selalu memonitor perkembangan
satisfaction
kepuasan pelanggan melalui pengukuran Indeks Kepuasan
Satisfaction Index (Customer Satisfaction Index, abbreviated
Pelanggan (Customer Satisfaction Index, disingkat CSI)
CSI) on a regular basis since 2008 in cooperation with
secara regular sejak tahun 2008 bekerjasama dengan institusi
independent institutions of Indonesia National Air Carriers
independen Indonesia National Air Carriers Association
Association (INACA) to get objective measurement results.
(INACA) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang obyektif.
In addition to be one of the key indicators of the success
Selain sebagai salah satu indikator kunci keberhasilan
in managing, CSI provides a perceptive description of the
pengelola, CSI memberikan gambaran perseptif pelanggan
customers on the quality of service so that can be used as
tentang kualitas pelayanan sehingga dapat dijadikan dasar
the basic consideration for management in making rational
pertimbangan bagi pengelola dalam mengambil keputusan
decisions and actions to improve airport services, to achieve
dan tindakan rasional untuk meningkatkan pelayanan
customer satisfaction, and to increase the business value of
jasa bandar udara, mencapai kepuasan pelanggan, dan
the company.
meningkatkan nilai bisnis perusahaan.
222
1.
Angkasa Pura Airports saat ini mengelola 13 Bandara secara
Laporan Tahunan 2011
progress
through
measuring
Customer
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Kualitas pelayanan yang menciptakan kepuasan pelanggan
Quality of service that creates customer satisfaction is
diyakini pada gilirannya akan memicu peningkatan
CFMJFWFE JO UVSO XJMM MFBE UP BO JODSFBTF JO DPNQBOZT
pendapatan perusahaan terutama dari jenis pendapatan Non
revenue primarily from Non-Aeronautical type of revenues
Aeronautika yang semakin mendapatkan perhatian dalam
that are increasingly gaining attention in the management
pengelolaan bandar udara modern. Beberapa bandar udara
of a modern airport. Several world-class airports rely on
kelas dunia mengandalkan lebih dari 50% nilai bisnisnya
more than 50% of its business value from Non-Aeronautical
dari pendapatan Non Aeronautika. Oleh karena itu, kualitas
revenue. Therefore, the quality of service become the focus
pelayanan (service quality) menjadi fokus setiap pengelola
of each management as a success indicator of the airport
sebagai indikator keberhasilan dalam penyelenggaraan jasa
services operation.
kebandarudaraan .
2.
Profil dan Keluhan Pelanggan
2. Customer Profile and Complaints
Pelanggan bandara terdiri dari 5 kelompok yaitu penumpang
Airport customers consist of five groups, namely: aircraft
pesawat udara, air crew, station manager, operator kargo, dan konsesioner. Total responden pengukuran tahun 2011 terdiri
passenger, air crew, station manager, cargo operators, and
dari 6.729 penumpang, 93 station manager, 157 air crew, 139
consisted of 6,729 passengers, 93 station manager, 157
operator kargo, dan 318 konsesioner dari 13 bandar udara.
aircrews, 139 cargo operator, and 318 concessionary from 13
Sedangkan variabale pengukuran kepuasan pelayanan kepada
airports. While measurement variable on services satisfaction
pengguna jasa meliputi : fasilitas, pelayanan, dan petugas.
to service users includes: facilities, services, and personnel.
CSI merupakan gabungan CSI setiap jenis pelanggan bandar
CSI is a joint CSI of any type of airport customer with weight
udara dengan bobot penumpang pesawat udara 40%, Station
of aircraft passenger 40%, Station Manager 10%, Air Crew
Manager 10%, Air Crew 25%, Operator Kargo/ekspedisi 10%,
25%, Cargo/expedition Operator 10%, and concessionary
dan konsesioner 15%. CSI setiap jenis pelanggan berdasarkan
15%. CSI of every type of customer based on the perception
persepsi atau penilaian pelanggan dari yang tertinggi adalah
or judgment of the highest customer is concessionary,
konsesioner, penumpang, air crew, kargo, dan terendah
passengers, air crew, cargo, and the lowest is the Station
adalah Station Manager. Analisis perbedaan CSI dari setiap
Manager. CSI analysis of the differences of each customer is
pelanggan diperlukan untuk memudahkan manajemen
required to facilitate the management in determining the
dalam menentukan prioritas segmen atau jenis pelanggan
priority segments or types of customers that service have to
yang harus ditingkatkan pelayanannya.
be improved.
NO.
PELANGGAN | COSTUMER
concessionary. Total respondents of 2011 measurement
BANDAR UDARA | AIRPORTS DPS
SUB
UPG
BPN
BIK
MDC
JOG
SOC
BDJ
SRG
AMI
AMQ
KOE
JUMLAH | RATA-RATA TOTAL | AVERAGE
1
Passenger
763
501
499
454
474
419
528
611
497
466
499
525
493
6,729
2
Station Manager
11
11
6
6
2
9
5
7
6
9
5
9
7
93
7
3
Air Crew
17
16
8
5
15
9
14
15
7
15
17
5
14
157
12
4
Cargo
26
23
28
6
8
4
2
10
8
6
3
8
7
139
11
5
Concessionaire
20
20
38
19
6
11
49
29
49
25
19
15
18
318
24
837
571
579
490
505
452
598
672
567
521
543
562
539
7,436
572
Total
Tabel Responden 2011
518
Table of Respondents 2011
Informasi profil penumpang pesawat udara sebagai
Aircraft passenger profile information as the primary
pengguna utama jasa 13 bandar udara di lingkungan
services user of 13 airports of Angkasa Pura Airports
Angkasa Pura Airports meliputi jenis kelamin, usia, tingkat
include gender, age, education level, occupation/
pendidikan, pekerjaan/profesi, tingkat penghasilan,
profession, income level, destinations and flight
2011 Annual Report
223
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
tujuan penerbangan, dan frekwensi penerbangan. Profil
frequencies. profile tend to be consistent in the 2008-
penumpang pesawat cenderung konsisten dalam kurun
2011 survey. Approximately 6,500 respondents from 13
waktu survey 2008-2011. Sekitar 6.500 responden dari 13
airports involved in the 2011 survey. Approximately 95%
bandara terlibat dalam survey tahun 2011. Sekitar 95%
of respondents had visited or use 2 (two) different airport
responden pernah mengunjungi atau menggunakan
that shows validity of customer preference in judgment.
2 (dua) bandara berbeda yang menunjukkan vailiditas
Respondents consisted of 55% of aircraft passengers of
preferensi pelanggan dalam menilai. Responden terdiri
Lion and Garuda, and the rest is Merpati, Sriwijaya, Batavia,
dari 55% penumpang pesawat Lion dan Garuda, dan
AirAsia, Citylink, Wings, and many more. Survey shows
sisanya adalah Merpati, Sriwijaya, Batavia, AirAsia,
passenger profile is 60% male, 70% aged 20-40 years, 5%
Citylink, Wings, dan lainnya. Survey menunjukkan profil
below high school education, private sector employees
penumpang pesawat adalah 60% laki-laki, 70% berusia
(40%) and civil servants (25%), 15% have income below
20-40 tahun, 5% berpendidikan dibawah SMA, pegawai
2.5 million, and most flight destinations are on business
swasta (40%) dan PNS (25%), 15% berpenghasilan di
trip.
bawah 2,5 juta, dan tujuan penerbangan paling banyak adalah dalam rangka dinas. (15 - 20) 4% (10 - 15) 13%
(LAINNYA) 7% (WINGS) 4%
(>20) 4%
(>50) 6%
(CITYLINK) 1%
(1) 5%
(40-50) 19%
(AIR ASIA) 5%
(LION) 29%
JENIS KELAMIN
(5 - 10) 26%
KUNJUNGAN
AIRLINE
(MERPATI) 10%
(<20) 7%
(WANITA) 38%
USIA
(BATAVIA) 8%
(20-30) 32% (30-40) 36%
(PRIA) 61% (SRIWIJAYA) 9%
(2 - 5) 48%
(GARUDA) 26%
(LAINNYA) 12%
(SMA) 27%
(5-10) 28%
(10-20) 12%
(DIKLAT/SEMINAR) 12% (LAINNYA) 15%
(>20) 5%
(S1) 41%
(WISATA) 12%
(DIPLOMA) 17% (MAHASISWA) 9%
(BISNIS) 16%
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
PENGHASILAN (JUTA)
(SWASTA) 39%
(SMP) 3%
(S2 - S3) 10%
(<2,5) 22%
(PNS) 24% (BUMN) 11%
(SD) 1%
(DINAS) 29% (2,5-5) 33% (TNI/POLRI) 4%
Program Kerja Tindak Lanjut Hasil Pengukuran CSI 2011
Work Program to follow up the Results of CSI 2011
1. Pengembangan bandara : Bali, Balikpapan, Surabaya
1. Airport development: Bali, Balikpapan, Surabaya South
Terminal Selatan (T2).
Terminal (T2).
2. Penambahan dan Pembaruan fasilitas keselamatan
2. Addition and update of Flight safety and security of
dan keamanan Penerbangan dan kenyamanan
facilities and service users comfort.
pengguna jasa.
3. HR recruitment (operational personnel: ATC, Obu,
3. Reqruitment SDM ( tenaga Operasioanl : ATC, OBU,
Security, PKPPK, Technician) as many as 96 people, and
Security, PKPPK, Teknisi ) sebanyak 96 orang, dan
S.1 experts as many as 143 people
tenaga ahli S.1 sebanyak 143 orang
4. Increasing competency with managerial training,
4. Peningkatan competency Diklat managerial, seminar.
3.
224
TUJUAN (KELUARGA) 26%
Mekanisme Pengukuran
seminars.
3.
Measurement Mechanism
Kualitas pelayanan harus dimonitor dan dievaluasi melalui
Service quality should be monitored and evaluated through
mekanisme pengukuran yang baik dan sesuai dengan
the good measurement mechanism and in accordance with
standar atau best practice. Sebagaimana pepatah bahwa
the standards or best practice. As the saying goes something
sesuatu tidak dapat dikelola jika tidak dapat diukur, maka
cannot be managed if it cannot be measured, then the
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
pengukuran kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan
measurement of service quality and airport service customer
jasa bandar udara merupakan langkah pertama yang
satisfaction is a first step that should be carried out by the
harus dilakukan oleh pengelola bandar udara untuk dapat
airport management to evaluate success of the airport
mengevaluasi keberhasilan dari tingkat pelayanan jasa bandar
service level that operated. Quality of service will eventually
udara yang dijalankan. Kualitas pelayanan pada akhirnya
be known from the degree of customer satisfaction on
akan diketahui dari derajat kepuasan pelanggan jasa bandar
the airports service. Quality of service is the fulfillment of
udara. Kualitas pelayanan merupakan pemenuhan tingkat
the service level to the ideal standards whereas customer
pelayanan terhadap standar-standar yang ideal sedangkan
satisfaction shows the accomplishment of service level to
kepuasan pelanggan lebih menunjukkan pemenuhan tingkat
the customer estimation or expectations. Simply, customers
pelayanan terhadap perkiraan atau harapan pelanggan. Secara
will be satisfied if the quality of service that received the
sederhana, pelanggan akan menyatakan puas jika kualitas
(Perceived Value) has met his/her Expectation, and if not
pelayanan yang diterima (Perceived Value) telah memenuhi
otherwise customers will not be satisfied.
harapannya (Expectation), dan jika sebaliknya pelanggan akan menyatakan tidak puas. Selain untuk pencapaian indikator keberhasilan kepada
In addition to achieving success indicators to stakeholders,
stakeholder, Manajemen Angkasa Pura Airports menyadari
management of Angkasa Pura Airports recognize the
pentingnya orientasi yang lebih strategis lagi untuk
importance of a more strategic orientation again to organize
menyelenggarakan pelayanan jasa kebandarudaraan berkelas
a world-class airport services with reference to international
dunia dengan mengacu kepada standar atau best practice
standards or best practice. Several international organizations
internasional. Beberapa organisasi internasional seperti Skytrax
such as Skytrax and Airport Council International (ACI) have
dan Airport Council International (ACI) telah dianggap sebagai
CFFO SFHBSEFE BT AKVEHFT BTTFTTNFOU PG UIF RVBMJUZ PG
AKVSJ QFOJMBJBO LVBMJUBT QFMBZBOBO KBTB QFOFSCBOHBO %VB
aviation services. Two major program assessment airports
program utama penilaian bandar udara yang diselenggarakan
organized by the organization is an award program which
oleh organisasi tersebut adalah program penghargaan (Award)
is based on the results of customer satisfaction survey and
yang didasarkan atas hasil survey kepuasan pelanggan dan
DBUFHPSJ[BUJPO4UBS3BUJOHQSPHSBNJTUIFXPSMETBJSQPSUTBSF
program kategorisasi bintang (Star Rating) bandar udara dunia
based on an integrated audit of the quality of products and
yang didasarkan atas hasil audit terpadu kualitas produk dan
services front-line airport. Both of these programs just focus
layanan lini depan bandar udara. Kedua program ini hanya
range of products and services are used by passengers at
berfokus berbagai produk dan layanan yang digunakan oleh
airports.
penumpang di bandar udara.
4.
Customer Satisfaction Index
4.
Customer Satisfaction Index
Keberhasilan manajemen dalam memberikan pelayanan
Success of management in providing services to customers
kepada pelanggan di sepanjang tahun diukur oleh CSI
throughout the year is measured by the CSI in 2011. Based
Tahun 2011. Berdasarkan hasil pengukuran, CSI Angkasa
PO UIF NFBTVSFNFOUT SFTVMUT "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT $4*
Pura Airports Tahun 2011 adalah 3.60 (tiga koma enam
in 2011 is 3.60 (three point sixty) from 1-5 scale with the
puluh) dari sekala 1-5 dengan interpretasi bahwa pelanggan
interpretation that the customer was Satisfied with the
menyatakan Puas terhadap pelayanan di sepanjang Tahun
TFSWJDF UISPVHIPVU "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT $4* JT UIF
2010. CSI Angkasa Pura Airports merupakan rata-rata dari
BWFSBHFPG"JSQPSUTT$4*NBOBHFECZ"OHLBTB1VSBT
13 CSI Bandar Udara yang dikelolanya. CSI Tahun 2010
$4*JODSFBTFE GSPNUIFQSFWJPVTZFBS T$4*
mengalami peningkatan +0.03 dari tahun sebelumnya
This increase demonstrates the success of various efforts to
(CSI Tahun 2010 = 3.57). Peningkatan ini menunjukkan
improve service to the customer that were conducted by the
keberhasilan dari berbagai usaha peningkatan pelayanan
management throughout 2011.
kepada pelanggan yang dilakukan oleh pengelola sepanjang Tahun 2011.
2011 Annual Report
225
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dari hasil pengukuran penilaian Customer satisfaction Indeks
The measurement results of Customer satisfaction index
(CSI) tahun 2011 seperti tertuang dalam grafik:
(CSI) Assessment 2011 is as stated in the graphic below:
Dalam paradigma penerbangan modern, aspek pelayanan
In the paradigm of modern aviation, the aspect of servicing
(Services)
dalam
gets even higher priority in the performance of airport
penyelanggaraan jasa kebandarudaraan dalam mewujudkan
semakin
mendapatkan
prioritas
services in actualizing the 3S+1C (Safety, Security, Service and
visi penerbangan 3S+1C. Angkasa Pura Airports menyadari
Compliance) aviation visions. Angkasa Pura Airports realizes
pentingnya kualitas pelayanan dengan selalu memonitor
the importance of servicing quality by always monitoring
perkembangan kepuasan pelanggan melalui pengukuran
UIFEFWFMPQNFOUPGDVTUPNFST TBUJTGBDUJPOUISPVHISFHVMBS
CSI secara regular. Di tahun 2011, tidak hanya CSI saja yang
CSI measurement. In 2011, measurement has not only been
diukur tetapi telah dikembangkan menjadi pengukuran
conducted on the CSI, but has been developed to measure
kualitas pelayanan (Service Quality) yang meliputi pengukuran
Quality Service which includes measurement of Customer
Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI), Tingkat Pelayanan (LoS),
Satisfaction Index (CSI), Level of Service (LoS), and Service
dan Indeks Kualitas Pelayanan (SQI) dengan tujuan untuk
Quality Index (SQI) with the purpose of enhancing the
mendorong peningkatan pelayanan Angkasa Pura Airports.
JNQSPWFNFOUPGBOHLBTB1VSB"JSQPSUTTFSWJDFT
Formula umum yang digunakan dalam penghitungan CSI
The general formulas used in calculating CSI are as follows:
adalah sebagai berikut: CSI
CSI 2009 = 3.44
4.00
3.90
3.87
3.62
3.50
3.37
3.55
3.70
3.58
CSI 2010 = 3.57
3.58
3.67
SRGA
MI
CSI 2011 = 3.60
3.68 3.39
3.33
3.00
2.00
1.00 DPS
1.
SUB
UPG
BPN
BIK
MDC
CSI Angkasa Pura Airports adalah nilai rata-rata dari CSI
SOC
JOG
3.
CSI suatu bandar udara adalah gabungan dari CSI 5
2.
CSI of an airport is a consolidation of the CSI of 5
40%, CSI Station Manager 10%, CSI Air Crew 25%, CSI
40%, CSI for Station Manager 10%, CSI for Air Crew 25%,
Cargo 10%, dan CSI Concessionaire 15%.
CSI for Cargo 10!, and CSI for Concessionaire 15%.
CSI suatu pelanggan adalah nilai rata-rata dari semua CSI suatu variabel adalah nilai rata-rata tingkat kepuasan CSI mempunyai rentang nilai 1 sampai 5 dengan interpretasi sebagai berikut:
226
"OHLBTB1VSB"JSQPSUT$4*JTUIFBWFSBHFWBMVFPGUIF$4*
customer groups with the values of CSI for Passenger
3.
CSI of a customer is the average value of all CSI for any variables of measurement.
4.
CSI of a variable is the average value of satisfaction levels of the said variables.
dari variabel tersebut. 5.
OE
kelompok pelanggan dengan bobot CSI Passenger
CSI setiap variabel pengukuran. 4.
AMQK
of the 13 airports managed by angkasa Pura Airports.
13 bandar udara yang dikelolanya. 2.
BDJ
5.
CSI has the value range of 1 to 5 with interpretation as follows:
Pengukuran LoS dilakukan melalui analisis data dan
LoS measurement was conducted through data analysis and
pengukuran uji petik di lapangan terhadap pelayanan 5 jasa
sampling measurement in the field on 3 aviation services,
penerbangan, yaitu PJP4U, PJP, PJP2U, pemakaian konter, dan
namely PJP4U, PJP, PJP2U, counter use, and aerobridge use.
pemakaian garbarata. Pengukuran LoS dilapangan meliputi
LoS measurement in the field comprised direct measurement
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
CSI
Interpretasi | Interpretation
4,20 – 5,00
Sangat Puas | Very Satisfied
3,40 – 4,19
Puas | Satisfied
2,60 – 3,39
Cukup | Enough
1,80 – 2,59
Tidak Puas | Not Satisfied
1,00 – 1,79
Sangat Tidak Puas | Very dissatisfied
pengukuran langsung berbagai indikator 5 pelayanan jasa
of various indicators in respect of the 5 aviation services in
penerbangan sesuai SKEP/284/X/1999. Beberapa indikator
accordance with SKEP/284/X/1999. Indicators that could not
yang tidak bisa diukur langsung pada saat survey ditentukan
be directly measured during survey was determined based
berdasarkan hasil analisis data histori LoS berupa laporan
on the result of analysis on LoS historical data in the form
triwulan LoS yang secara rutin disediakan pengelola sebagai
of LoS quarterly reports that were routinely submitted by
pemenuhan kewajiban kepada regulator (mandatori).
the operator as the fulfillment of obligation to the regulator
Kelengkapan pengukuran meliputi berbagai form dan kertas
(mandatory). The measurement documents comprised
kerja pengukuran dan pengumpulan data yang harus diisi
various measurement and data collection forms and working
oleh Tim selama survey. LoS mempunyai rentang nilai 0.80
papers that must be filled out by the Team during survey. LoS
sampai 1.00 dengan interpretasi kurang, cukup, dan baik.
has the value range of 0.80 to 1.00 with the interpretations of insufficient, sufficient, and good.
LoS
Interpretasi | Interpretation
0,94 – 1,00
Baik | Good
0,87 – 0,93
Cukup | Enough
0,80 – 0,86
Kurang | Deficient
Selain melakukan pengukuran CSI dengan kuesioner dan
Besides conducting CSI measurement by using questioners
pengukuran LoS dengan observasi di lapangan, forum
and LoS measurement through field observation, forums
atau wawancara terhadap pelanggan juga dilakukan
or interviews with customers were also conducted to
untuk menjaring berbagai permasalahan aktual dan
encompass various actual problems and direct inputs related
masukan langsung terkait berbagai variabel produk dan
to various variables of product and service questioned in
layanan yang ditanyakan dalam kuesioner dan kertas
the questioners and working papers. This was intended to
kerja. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan-
find out the actual weaknesses illustrated by the CSI and
kekurangan nyata yang digambarkan oleh nilai CSI dan LoS
LoS values so as to facilitate effective follow-up to various
sehingga mempermudah dalam menindaklanjuti berbagai
weaknesses.
kekurangan dan tepat sasaran.
5.
Operasi Lalu Lintas Penerbangan
5.
Air Traffic Operations
Pelayanan lalu lintas penerbangan Bandara dan Pelayanan
"JSQPSUT BJS USBóD TFSWJDFT BOE 0ODPNJOH 5SBóD 4FSWJDFT
Lalu lintas Pendekatan yang terdiri dari 26 Sector kerja (ADC/
comprising 26 Working Sectors (ADC/APP) were spread
APP), tersebar di 13 Bandara melayani 1.289.817 pergerakan
over 13 Airports servicing 1,289,817 airplane movements
pesawat udara dan Pelayanan Lalu lintas Jelajah
and Roaming Traffic Services comprising 5 working sectors
yang
2011 Annual Report
227
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
terdiri dari 5 sector kerja (ACC) terpusat di MATSC melayani
(ACC) were centralized at MATSC servicing 548,274 airplane
548.274 pergerakan pesawat udara dari total 31 Sector ATC
movements out of a total of 31 ATC Unit Sectors servicing
Unit melayani 1.838.091 pergerakan pesawat udara. Salah
BJSQMBOFNPWFNFOUT0OFPG"5$TNBJOEVUJFTJT
satu Tugas utama ATC adalah menghindari tabrakan antara
to avoid airplane crash by way of giving separation between
pesawat udara, dengan cara memberi separasi antara pesawat
airplanes. For several times giving such separation, the
udara. Dalam pemberian separasi tersebut beberapa kali terjadi
separation given was less than the required minimum. This
pemberian separasi kurang dari minim yang dipersyaratkan
is known as Breakdown of Separation. The governing rule
hal ini disebut BoS (Breakdown of Separation). Ketentuan
is SKEP/284/1999. The SKEP introduces BoC (Breakdown
yang mengatur adalah SKEP/284/1999. Dalam SKEP tersebut
of Communication) with the Service Quality Indicators of
dikenal BoC (Breakdown of Communication) dengan Indikator
1 BoS incidents out of 100,000 airplane movements and
Kualitas Pelayanan 7 kejadian BoS dari 100.000 pergerakan
BoS (Breakdown of Separation) with the Service Quality
pesawat dan BoS (Breakdown of Separation) dengan Indikator
Indicators of 4 incidents out of 100,000 airplane movements,
kualitas Pelayanan 4 kejadian dalam 100.000 pergerakan
and the 284 SKEP has the value scales of 98-100% which is
pesawat, dan SKEP 284 tersebut mempunyai skala nilai 98
Good, 95-97% which is Sufficient, and less than 95% which
– 100 % adalah baik, 95% -97% adalah Cukup, dan kurang
is Insufficient. The total BoC Incidents in AP I were = 71
dari 95% adalah kurang. Total Kejadian BoC di AP I adalah =
incidents and the total BoS Incidents were 17 incidents with
71 kejadian dan total Kejadian BoS adalah 17 kejadian dengan
the total airplane movements at Angkasa Pura Airports of
jumlah total pergerakan pesawat di Angkasa Pura Airports
1,838,091 airplane movements. Hence, the 2011 attainment
adalah 1.838.091 pergerakan pesawat udara, maka capaian
was
2011 adalah t
Layanan PJP BoC = 98.49% & BoS = 99.45%
t
#P$1+14FSWJDFT#P41+14FSWJDFT
t
Sedangkan Layanan PJP4U BoC = 99.94 % &BoS =
t
8IFSFBT#P$1+164FSWJDFT#P41+16 Services = 99.90%
99.90% Secara keseluruhan pelayanan PJP dan PJP4U di Angkasa
Overall, PJP and PJP4U services at Angkasa Pura Airports are
Pura Airports baik.
good. lintas
In the context of improving air traffic services in 2011,
penerbangan pada tahun 2011 dilakukan pengadaan dan
the procurement and replacement of Communication,
penggantian fasilitas Komunikasi, Navigasi dan Radar dan
Navigation and Radar facilities as well as the addition of Air
penambahan tenaga Air Traffic Controller.
Traffic Controller personnel have been made.
Dalam
228
rangka
meningkatkan
Laporan Tahunan 2011
pelayanan
lalu
Tata Kelola Teknologi Informasi Information Technology Management
1. Maksud dan Tujuan
1. Purpose and Objectives
a. Maksud ditetapkannya Tata Kelola TI ini adalah: 1) untuk memberikan kerangka pengaturan kepada
a. The purposes of establishing this IT Management shall be:
seluruh unit yang terkait dengan penyelenggaraan
1) to provide regulatory framework to all units related
TI Perusahaan agar dapat melaksanakan secara
UPUIF$PNQBOZT*5QFSGPSNBODFTPBTUPCFBCMF
konsisten
terhadap
UP JNQMFNFOU UIF $PNQBOZT *5 NBOBHFNFOU
pedoman dan kebijakan umum pengelolaan TI
guidelines and general policies consistently and
dan
berkesinambungan
Perusahaan;
continuously;
2) untuk memberikan kerangka acuan kepada setiap
2) to provide terms of reference to all units related to
unit yang terkait dengan penyelenggaraan TI
UIF$PNQBOZT*5QFSGPSNBODFJOUIFQSFQBSBUJPO
Perusahaan dalam penyusunan dan penetapan
and stipulation of implementing guidelines and
petunjuk pelaksanaan dan prosedur agar terjadi
procedures so as to create synergy between
sinergi antara pengembangan dan operasional di
development and operation in the related unit
lingkungan organisasi unit terkait.
organization.
b. Tujuan ditetapkannya Tata Kelola TI ini adalah: 1) tersedianya pola
pedoman
standardisasi
b. The objectives of establishing this IT Management are:
untuk
terwujudnya
kerangka
pelaksanaan
pengembangan, penerapan dan operasi TI; 2) tersedianya alat bantu bagi Perusahaan untuk
1) the availability of guidelines for the establishment of
standardized
pattern
of
implementing
framework for IT development, application and operation;
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
2) the availability of aid for the Company to increase
bisnis, produktivitas dan tersedianya Informasi
business process effectiveness and efficiency,
yang lengkap, komprehensif, akurat dan tepat
productivity,
waktu untuk mendukung proses pengambilan
comprehensive, accurate and timely information
keputusan manajemen, dalam rangka memenuhi
UP TVQQPSU UIF NBOBHFNFOUT EFDJTJPO NBLJOH
kebutuhan Pelanggan, meningkatkan kinerja dan
QSPDFTT JO UIF DPOUFYU PG GVMöMMJOH $VTUPNFST
pertumbuhan Perusahaan serta memenangkan
OFFET JODSFBTJOHUIF$PNQBOZTQFSGPSNBODFBOE
persaingan bisnis.
growth as well as winning business competitions.
2. Ruang Lingkup
and
availability
of
complete,
2. Scope
Ruang lingkup Tata Kelola TI ini mencakup:
The scope of this IT Management shall comprise:
a. prinsip dan arahan bagi pengelolaan TI dalam rangka
a. principles and directions for IT management in the
peningkatan efektifitas, efisiensi dan penggunaan TI
context of increasing effectiveness and efficiency as
yang dapat diterima lingkungan Perusahaan;
well as IT use that is acceptable to the Company;
b. proses-proses pengelolaan TI yang mencakup proses
b. IT management processes that include IT asset
pengorganisasian aset TI, proses perencanaan TI,
organizing
proses pengembangan atau Akuisisi TI, proses operasi
development or acquisition process, IT operation
TI, keamanan Informasi dan proses evaluasi TI;
process, Information security and IT evaluation
c. pengelolaan Sumber Daya TI yang terdiri dari Informasi, aplikasi, Infrastruktur dan sumber daya manusia; d. pihak-pihak
process,
IT
planning
process,
IT
process; c. The management of IT Resources comprising Information, Application, Infrastructures, and human
yang
terkait
langsung
dengan
penyelenggaraan TI di Perusahaan, diantaranya:
resources; d. The parties directly related to IT performance in the Company, such as among others:
2011 Annual Report
229
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
1) jajaran manajemen (Direksi dan Dewan Komisaris); 2) Pengelola TI baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang;
1) the management circle (Board of Directors and Board of Commissioners); 2) IT management both at the Head Office and
3) Business Process Owner di Perusahaan;
Branch Offices;
4) Auditor internal Perusahaan;
3) Business Process Owner in the Company;
5) Pihak ketiga yang menyediakan layanan TI kepada
UIF$PNQBOZTJOUFSOBMBVEJUPST
Perusahaan.
5) Third parties providing IT services to the Company.
3. Tata kelola teknologi informasi mencakup akan tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
3. Information technology management shall include but shall not be limited to the following:
a. Struktur Organisasi Tata Kelola TI
a. IT Management Organizational Structure
1) Struktur
mencakup
1) IT Management Organizational Structure shall include
pengelolaan aspek strategis, operasional, proyek dan
organisasi
Tata
Kelola
TI
strategic, operational, project and risk control aspects.
pengendalian risiko.
2) Responsibility for strategic aspect management
2) Tanggung jawab pengelolaan aspek-aspek strategis
shall be held by the Board of Directors and the IT
diperankan oleh Direksi dan Komite TI, dengan
Committee, under the following terms:
ketentuan:
a) The Board of Directors shall be responsible for
a) Direksi bertanggung jawab untuk memastikan
ensuring that IT Management as part of Good
bahwa Tata Kelola TI sebagai bagian dari Good
Corporate Governance has been implemented
Corporate
Governance,
secara
properly, giving strategic directions, monitoring
strategis,
the implementation of IT Management and
memonitor pelaksanaan Tata Kelola TI dan
evaluating the implementation of IT Management
mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola TI di
in the Company.
memadai,
memberikan
dilaksanakan arahan
Perusahaan.
b) The IT Committee shall be chaired at least by one
b) Komite TI setidaknya dipimpin oleh salah satu
of the Directors and shall have members from the
Direksi dan beranggotakan perwakilan dari
representatives of Business Process Owner and IT,
Business Process Owner dan TI, dengan tugas dan
with duties and responsibilities as follows:??
tanggung jawab sebagai berikut: c) Keanggotaan dan manual kerja detail Komite TI ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi
c) Membership and detailed work manual of the IT Committee shall be provided for in a separate Decision of the Board of Directors.
tersendiri.
230
3) Tanggung jawab pengelolaan aspek operasional
3) Responsibility for operational aspect management
diperankan oleh Pengelola TI Kantor Pusat dan
shall be held by the Head Office IT Management and
Pengelola TI Kantor Cabang, dan dalam pengelolaan
#SBODI0óDF*5.BOBHFNFOU BOEJOUIF$PNQBOZT
TI Perusahaan, seluruh fungsi organisasi terkait
IT management, all the organization functions related
dengan pengembangan serta pengelolaan operasi
to IT operation development and management
TI harus menetapkan proses dan prosedur yang
must determine processes and procedures that
mengakomodasikan pengendalian, quality assurance,
accommodate
risk management, security Informasi, kepemilikan
management, information security, data ownership
data dan sistem serta segregation of duties,dengan
and system as well as segregation of duties, under the
ketentuan sebagai berikut:
following terms:
Laporan Tahunan 2011
control,
quality
assurance,
risk
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
a) Cakupan aspek operasional TI yang menjadi
a) The scope of IT operational aspect under IT
tanggung jawab Pengelola TI meliputi:
.BOBHFNFOUTSFTQPOTJCJMJUZTIBMMDPNQSJTF
(1) kegiatan perencanaan TI;
(1) IT planning activity;
(2) kegiatan pengembangan TI;
(2) IT development activity;
(3) kegiatan operasi TI;
(3) IT operation activity;
(4) kegiatan terkait dengan quality assurance dan
(4) Activities related to quality assurance and risk
pengelolaan risiko, keamanan dan governance.
management, security and governance.
b) Pengelola TI Kantor Pusat mengkoordinir seluruh
b) The Head Office IT Management shall coordinate all IT
kegiatan operasional TI di Perusahaan, pengelolaan
operational activities in the Company, IT operational
aspek operasional TI di Kantor Cabang dilakukan
aspect management in Branch Office conducted by
oleh Pengelola TI di Kantor Cabang dengan arahan
IT Management in Branch Office with the directions
yang ditetapkan oleh Pengelola TI di Kantor Pusat.
provided by the IT Management in the Head Office.
c) Posisi Pengelola TI di Kantor Pusat dan Kantor
c) The positions of IT Management at the Head Office and
Cabang dalam struktur organisasi Perusahaan dan
#SBODI0óDFJOUIF$PNQBOZTPSHBOJ[BUJPOBMTUSVDUVSF
konfigurasi jabatan didalamnya ditetapkan dalam
and the office configuration therein shall be provided
Keputusan Direksi tersendiri.
for in a separate Decision of the Board of Directors.
4) Pengelolaan proyek mencakup seluruh kegiatan proyek yang terkait dengan TI.
4) Project management shall include all IT-related project activities.
5) Pengelolaan pengendalian risiko, terkait dengan
5) Risk control management shall be conducted by the
pengendalian dilakukan oleh unit yang bertanggung
unit responsible for IT audit and shall become the
jawab atas audit TI dan menjadi tanggung jawab
SFTQPOTJCJMJUZ PG UIF $PNQBOZT *OUFSOBM "VEJU 6OJU
Satuan Pengawasan Intern Perusahaan, dan untuk
and risk management shall become the responsibility
pengelolaan risiko menjadi tanggung jawab unit yang
of the unit in charge of Risk Management and Safety.
membidangi Manajemen Risiko dan Keselamatan. b. Prinsip Manajemen Sumber Daya TI yang menjadi
b. IT Resources Management Principles
lingkup pengelolaan dalam Keputusan ini mencakup
as the scope of management in this Decision shall
Informasi, aplikasi, Infrastruktur dan teknologi serta
include information, applications, Infrastructures and
sumber daya manusia TI yang merujuk kepada praktik
technologies as well as IT human resources referring to
terbaik (best practices) dan ketentuan yang berlaku di
the best practices and terms applicable in the Company.
Perusahaan. c. Manajemen Layanan TI mencakup dukungan layanan
c. IT Services Management shall include business service
bisnis pada bidang
supports in the fields of:
1) Operasional Bandar Udara yaitu layanan TI terkait
1) Airport Operations namely IT services related to
dengan kegiatan Operasi Bandar Udara. 2) Kegiatan manajemen (peningkatan kinerja dan daya saing Perusahaan). 3) Peningkatan citra dan produk layanan.
Airport Operation Activities. .BOBHFSJBMBDUJWJUJFT JNQSPWFNFOUPGUIF$PNQBOZT performance and competitive power). 3) The improvement of image and service products.
d. Manajemen risiko TI merupakan bagian tak terpisahkan
d. IT risk management shall become an inseparable part
dari pengelolaan risiko Perusahaan, merujuk kepada
PG UIF $PNQBOZT SJTL NBOBHFNFOU CZ SFGFSSJOH UP UIF
framework manajemen risiko Perusahaan sesuai dengan
$PNQBOZT SJTL NBOBHFNFOU GSBNFXPSL JO BDDPSEBODF
pedoman umum manajemen risiko Perusahaan.
XJUI UIF $PNQBOZT HFOFSBM HVJEFMJOFT GPS SJTL management.
2011 Annual Report
231
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
e. Manajemen
tak
e. IT quality management shall become an inseparable
terpisahkan dari manajemen kualitas Perusahaan,
kualitas
QBSUPGUIF$PNQBOZTRVBMJUZNBOBHFNFOU CZSFGFSSJOH
merujuk
kepada
TI
merupakan
framework
bagian
kualitas
UP UIF $PNQBOZT RVBMJUZ NBOBHFNFOU GSBNFXPSL UIBU
Perusahaan yang berdasarkan sistem manajemen kualitas
manajemen
is based upon IT Quality Management System giving
TI (IT Quality Management System) yang memberikan
standard approach, formal and continuous, so as to result
pendekatan standar, dan formal berkelanjutan, sehingga
in the conformity of technologies and business processes
memungkinkan keselarasan teknologi dan proses bisnis
XJUI UIF DPNQBOZT CVTJOFTT SFRVJSFNFOUT BOE RVBMJUZ
dengan kebutuhan bisnis dan manajemen kualitas
management as a whole.
perusahaan secara keseluruhan. f. Manajemen Perencanaan Dan Belanja/Investasi TI
f. IT Planning and Expenditures/Investment Management
yang mencakup Strategi TI, Master Plan TI, Manajemen
which includes IT Strategies, IT Master Plan, IT Budget and
Anggaran dan Biaya TI, Manajemen Pengembangan,
Cost Management, IT Development, Acquisition and
Akuisisi dan Implementasi TI
Implementation Management.
g . Manajemen
232
Pengembangan,
Akuisisi
Dan
g. IT Development, Acquisition and Implementation
Implementasi TI yang mencakup Manajemen Program
Management which includes IT Program and Project
dan Proyek TI, Pendefinisian Kebutuhan Bisnis Akan
Management, Definition of Business Requirement for
Solusi TI, Pengembangan dan Akuisisi Software Aplikasi,
IT Solutions, Application Software Development and
Implementasi Infrastruktur TI, Manajemen Perubahan TI,
Acquisition, IT Infrastructure Implementation, IT Change
Manajemen Perubahan Organisasional
Management, and Organizational Change Management.
h. Manajemen Operasi Dan Dukungan TI yang mencakup
h. IT Operation and Support Management which includes
Tanggung Jawab Operasi dan Dukungan Teknis,
Technical Operation and Support Responsibilities, Asset
Manajemen Aset, Manajemen Konfigurasi TI, Manajemen
Management, IT Configuration Management, IT Request
Permintaan dan Insiden TI, Manajemen Permasalahan TI,
and Incident Management, IT Problem Management,
Manajemen Ketersediaan dan Kontinuitas TI, Manajemen
IT Availability and Continuity Management, IT Security
Keamanan TI, Manajemen Hubungan dengan Pihak
Management, Management of Relations with Third
Ketiga
Parties.
i. Implementasi Kebijakan TI yang mencakup Perubahan
i. Implementation of IT Policies which includes Changes in
Atas Kebijakan TI dan Tindak lanjut Kebijakan TI dalam
IT Policies and Follow-Up to IT Policies in IT Standards and
Standar dan Prosedur TI
Procedures.
Laporan Tahunan 2011
Masalah Hukum Yang Dihadapi Perusahaan Legal Problems Faced by the Company
1. Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Bandara Juanda
1. Problems with the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) of the Juanda Airport
Salah satu masalah hukum yang masih dihadapi oleh
One of the legal problems that are still faced by Angkasa
Angkasa Pura Airports adalah masalah dugaan praktek
Pura Airports is the monopoly practice and unfair business
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat oleh Komisi
competition allegation by the Business Competition
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas pemberian Hak
Supervisory Commission (KPPU) on the granting of Right
Pengelolaan Reklame di lokasi outdoor (gerbang tol)
to Manage Advertisements in outdoor locations (toll
Bandara Juanda Surabaya.
gates) of the Juanda Airport Surabaya.
Karena pembangunan gerbang tol tidak dianggarkan
Since toll gate construction was not budgeted in the
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
$PNQBOZT8PSLBOE#VEHFU1MBOPG"OHLBTB1VSB
(RKAP) Angkasa Pura Airports tahun 2006, Perusahaan
Airports, the Company made an attempt to carry out toll
mengupayakan pembangunan gerbang tol dengan pola
gate construction using compensation pattern. Therefore,
kompensasi. Untuk itu Perusahaan menunjuk PT Sidomaju
the Company appointed PT Sidomaju Industri Estat to
Industri Estat untuk melaksanakan pembangunan
carry out toll gate construction with the compensation of
gerbang tol dengan kompensasi sewa reklame terpasang
3 (three)-year installed advertisement rent. In respect of
selama 3 (tiga) tahun. Terhadap masalah ini, KPPU telah
this problem, KPPU has issued a Decision of the Business
mengeluarkan Putusan Komisi Pengawas Persaingan
Competition Supervisory Commission of the Republic of
Usaha Republik Indonesia, Putusan Perkara Nomor 02/
Indonesia, under Case Decision Number 02/KPPU-L/2008
KPPU-L/2008 yang memutuskan:
deciding as follows:
t .FOZBUBLBO "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT TFDBSB TBI EBO
t 7BMJEMZBOEDPOWJODJOHMZEFDMBSJOHUIBU"OHLBTB1VSB
meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf (d) UU No.
Airports has violated Article 19 point (d) of Law No.
5 Tahun 1999 (“Pelaku usaha dilarang melakukan
5 Year 1999 (“Business actor shall be prohibited from
satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun
carrying out a single or a number of activities, solely or
bersama-sama pelaku usaha lain, yang dapat
jointly with other business actors, that is/are potential
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan
of causing monopoly practice and/or unfair business
atau perasingan usaha tidak sehat berupa melakukan
competition in the form of practice of discrimination
praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu”).
towards certain business actor(s)”).
t .FNFSJOUBILBOLFQBEB"OHLBTB1VSB"JSQPSUTVOUVL
t 0SEFSJOH "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT UP DPOEVDU SF
melakukan negosiasi ulang harga sewa tempat
negotiation on advertisement rent in toll gate locations
reklame di lokasi gerbang tol dan sekitarnya seluas
and their surroundings covering an area of 1,414.23
1.414,23 meter persegi dengan PT Sidomaju Industri
square meters with PT Sidomaju Industri Estat for the
Estat untuk sisa jangka waktu hak pengelolaan
remaining period of right to manage advertisements
reklame di lokasi gerbang tol dan sekitarnya seluas
in toll gate locations and their surrounding covering
1.414,23 meter persegi terhitung sejak Putusan KPPU
an area of 1,414.23 square meters incepted as from the
dibacakan.
SFBEJOHPGUIF,116T%FDJTJPO
Terhadap Putusan tersebut, Angkasa Pura Airports telah
With regard to such Decision, Angkasa Pura Airports has
mengajukan keberatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
filed an objection to the Central Jakarta District Court
yang telah diputuskan tidak dapat diterima oleh Majelis
that has been decided as unacceptable by the Panel of
Hakim. Oleh karena itu Perusahaan telah mengajukan
Judges. Therefore, the Company has filed an appeal to the
permohonan kasasi ke Mahkamah Agung.
Supreme Court.
2011 Annual Report
233
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Pada tahun 2010 telah dikeluarkan Relaas Pemberitahuan
In 2010, a Notification Report on the Content of the
Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Decision of the Supreme Court of the Republic of
Nomor: 157 K/Pdt.Sus/2009 tanggal 17 Juni 2010, yang
Indonesia Number: 157 K/Pdt/Sus/2009 dated June 17,
pada pokoknya memutuskan menolak permohonan
2010 was issued. It principally decided to refuse the appeal
kasasi dari Pemohon Angkasa Pura Airports. Menanggapi
to the Supreme Court filed by the Appellant Angkasa Pura
Relaas
Direksi
Airports. In response to the aforementioned Decision
telah mengeluarkan Surat Direksi Nomor: AP.I.2639/
Notification Report, the Board of Directors has issued
HK.02/2010/DU-B tanggal 2 Agustus 2010 perihal
a Letter of the Board of Directors Number: API.2639/
Pelaksanaan Putusan KPPU Nomor: 02/KPPU-L/2008.
HK.02/2010/DU-8 dated August 2, 2010 concerning
Selanjutnya Perusahaan telah melakukan negoriasi harga
the Implementation of KPPU Decision Number: 02/
dengan PT Sidomaju Industri Estate berdasarkan surat
KPPU-L/2008. Subsequently, the Company has conducted
General Manager Bandara Juanda Surabaya Nomor: AP.I
price negotiation with PT Sidomaju Industri Estate by
1621/KU.07.0210-GM-B.
virtue of the letter of the General Manager of the Juanda
Pemberitahuan
Putusan
tersebut,
Airport Surabaya Number: API.1621/KU.07.0210-GM-B.
2. Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
2. Problems with the Business Competition Supervisory Committee (KPPU) of the Sultan Hasanuddin Airport Makassar
Terdapat laporan kepada KPPU terkait dugaan adanya
There has been a report to the KPPU related to the alleged
praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
monopoly practice and unfair business competition in
dalam pengelolaan Kargo Warehousing di Bandara
Warehousing Cargo management in the Hasanuddin
Hasanuddin Makassar, dan terhadap laporan tersebut
Airport Makassar, and with regard to the aforementioned
Angkasa
Nota
report, Angkasa Pura Airports has filed a Plea to the KPPU
Pembelaan kepada KPPUyang kemudian ditindaklanjuti
XIJDIXBTUIFOGPMMPXFEVQCZUIFJTTVBODFPGUIF,116T
dengan dikeluarkannya Putusan KPPU Perkara No.22/
Decision for Case No. 22/KPPU-L/2007, in the principle validly
KPPU-L/2007, yang pada intinya memutuskan PT AP I
and convincingly deciding that Angkasa Pura Airports has
secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1)
violated Article 17 paragraph (1) of Law No. 5 Year 1999.
Pura
Airports
telah
mengajukan
UU No.5 Th. 1999. Terhadap putusan KPPU tersebut, telah dilakukan upaya
With regard to the aforementioned KPPU decision,
hukum keberatan yang dilanjutkan dengan Kasasi ke
an objection has been filed followed by Appeal to
Mahkamah Agung RI dan kemudian telah dikeluarkan
the Supreme Court of the Republic of Indonesia and
Putusan Mahkamah Agung RI pada tanggal 9 September
a Decision of the Supreme Court of the Republic of
2010 dengan Putusan No.537 K/Pdt.Sus/2009, yang pada
Indonesia was then issued on September 9, 2010 under
pokoknya memutuskan permohonan Kasasi Angkasa
No. 537 K/Pdt.Sus/2009, principally deciding the Appeal
Pura Airports diterima, dan Angkasa Pura Airports
of Angkasa Pura Airports as granted, and Angkasa Pura
dinyatakan tidak melanggar Pasal 17 ayat (1) UU No.5
Airports was declared not violating Article 17 paragraph
Tahun 1999.
(1) of Law No. 5 Year 1999.
Berdasarkan Surat Mahkamah Agung RI No.69/Pts/KPPU/
By virtue of the letter of the Supreme Court of the Republic
IV/537K/Pdt.Sus/2009 tanggal 20 April 2011, Salinan
of Indonesia No. 69/Pts/KPPU/IV/537/K/Pdt.Sus/2009
Putusan tersebut telah diserahkan di Pengadilan Negeri
dated April 20, 2011, the Copy of the aforementioned
Jakarta Pusat.
Decision has been submitted to the Central Jakarta District Court.
234
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
3. Gugatan Arbitrase PT Hutama Karya (Persero)
3. Arbitration Lawsuit of PT Hutama Karya (Persero)
PT Hutama Karya (Persero) selaku Pemohon mengajukan
PT Hutama Karya (Persero) as the Appellant has filed an
gugatan arbitrase kepada Angkasa Pura I sebagai
arbitration lawsuit to Angkasa Pura I as the Appellee,
Termohon, atas pelaksanaan pekerjaan pembuatan
for the implementation of construction work of runway
runway
and its supporting facilities in the Lombok International
dan
fasilitas
penunjangnya
di
Bandara
Internasional Lombok.
Airport.
Pada tahun 2010 proses penyelesaian perkara ini sudah
In 2010, this case settlement process has reached the
mencapai tahap-tahap berikut:
following stages:
t 15"OHLBTB1VSB* 1FSTFSP UFMBINFOHBKVLBO(VHBUBO
t 15 "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT IBT öMFE B -BXTVJU GPS
Pembatalan Putusan Badan Arbitrase Nasional
the Cancellation of the Decision of the Indonesian
Indonesia (BANI) ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
National Arbitration Board (BANI) to the South Jakarta
yang terdaftar dengan Register Perkara No. 490/
District Court registered under Case Registry No. 490/
Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL tanggal 22 Juli 2010.
Pdt.G/2010/PNJKT.SEL dated July 22, 2010.
t 15 "OHLBTB 1VSB * 1FSTFSP TFMBLV 1FOHHVHBU UFMBI
t 15"OHLBTB1VSB* 1FSTFSP IBTöMFEBDPVOUFSQMFBUP
mengajukan replik terhadap jawaban Tergugat
UIF%FGFOEBOUTSFTQPOTFXJUIMFUUFS/VNCFS1)
dengan surat Nomor: 167/PH-AP1/XI/2010 tanggal 1
API/XI/2010 dated November 1, 2010. t 15 "OHLBTB 1VSB * 1FSTFSP BT UIF 1MBJOUJò IBT
November 2010. t 15 "OHLBTB 1VSB * 1FSTFSP TFMBLV 1FOHHVHBU UFMBI
submitted “Conclusion from the Plaintiff” with letter
menyampaikan “Kesimpulan dari Penggugat” dengan
Number: 179/PH-API/XI/2010 dated November 18,
surat
2010.
Nomor:
179/PH-AP1/XI/2010
tanggal
18
t 5IF4PVUI+BLBSUB%JTUSJDU$PVSUIBTSFBEJUTEFDJTJPO
November 2010. t 1FOHBEJMBO/FHFSJ+BLBSUB4FMBUBOUFMBINFNCBDBLBO
on the a quo case on November 22, 2010, principally
putusannya terhadap perkara a quo pada tanggal 22
EFDJEJOH UP SFKFDU UIF %FGFOEBOUT EFNVSSFS JO JUT
November 2010, yang pada pokoknya memutuskan
FOUJSFUZ BOE UP SFKFDU UIF 1MBJOUJò "OHLBTB 1VSB * T
menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya dan menolak gugatan Penggugat (Angkasa Pura I) untuk
lawsuit in its entirety. t 5IF1SFTJEFOU%JSFDUPSPG15"OHLBTB1VSB* 1FSTFSP has given disposition on December 3, 2010 to file an
seluruhnya. t %JSFLUVS 6UBNB 15 "OHLBTB 1VSB * 1FSTFSP
appeal to the a quo case decision to the Supreme
memberikan disposisi tanggal 3 Desember 2010
Court. Until the end of 2010, this case had not received
untuk mengajukan upaya hukum banding terhadap
any decision from the Supreme Court.
putusan perkara a quo ke Mahkamah Agung. Sampai
t "OBQQFBMUPUIF4VQSFNF$PVSUIBTCFFOöMFECZ15
akhir tahun 2010 perkara ini belum mendapat putusan
Angkasa Pura I (Persero) and has been followed by
dari Mahkamah Agung.
filing of a counter memory of appeal by BANI to the
t 5FMBI EJBKVLBO QFSNPIPOBO ,BTBTJ PMFI 15 "OHLBTB
Supreme Court by virtue of the counter memory of
Pura I (Persero) serta telah diikuti dengan pengajuan
appeal to the Supreme Court notification/submission
kontra memori kasasi dari pihak BANI ke Mahkamah
report dated February 14, 2011. At present, they are
Agung
still awaiting for a decision from the Supreme Court of
berdasarkan
relaas
pemberitahuan/
penyerahan kontra memori kasasi tanggal
14
the Republic of Indonesia.
Februari 2011. Saat ini masih menunggu putusan dari Mahkamah Agung RI
2011 Annual Report
235
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4. Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) dengan Serikat Pekerja Angkasa Pura Airports.
4. Industrial Dispute with Angkasa Pura Airports Labor Union
Saat ini Angkasa Pura Airports dalam proses mengajukan
At present, Angkasa Pura Airports is in the process of filing an
Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui
Appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia
surat nomoer 46/PH-API/III/2009 tanggal 2 Maret 2009
through letter number 46/PH-API/III/2009 dated March 2,
dan masih menunggu Salinan Putusan Resmi dari
2009 and is still awaiting for the Official Copy of Decision
Mahkamah Agung RI.
from the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
5. Gugatan Pensiunan Angkasa Pura Airports
5. Lawsuit of Angkasa Pura Airports Pensioners
Gugatan Pensiunan Angkasa Pura Airports (Drs. Darmadji,
Lawsuit of Angkasa Pura Airports Pensioners (Drs.
MM dkk) kepada Angkasa Pura Airports ke Pengadilan
Darmadji, MM. and friends) against Angkasa Pura Airports
Tata Usaha Negara (PTUN), saat ini telah mencapai tahap
to the State Administrative Court (PTUN), has currently
sebagai berikut:
reached the following stages:
t 156/ UFMBI NFOZBNQBJLBO 4VSBU 1FNCFSJUBIVBO
t UIF 156/ IBT TVCNJUUFE BO "QQFBM %FDJTJPO
Putusan Banding No. 83/B/2010/PT.TUN.JKT tanggal
Notification Letter No. 83/B/2010/PT.TUNJKT dated
19 Agustus 2010 yang pada pokoknya memutuskan
August 19, 2010, principally deciding to reject the
menolak
gugatan
Penggugat/Pembanding/para
pensiunan. t 1FOHHVOHBU1FNCBOEJOH1FNPIPO ,BTBTJ UFMBI
Appeal to the Decision of the State Administrative
mengajukan upaya hukum Kasasi terhadap Putusan
High Court (PTTUN) to the Supreme Court through a
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) yang
Memory of Appeal to the Supreme Court Notification
disampaikan melalui Surat Pemberitahuan dan
and Submission Letter No. 132/G/2009/PTTUN-JKT
Penyerahan Memori Kasasi No. 132/G/2009/PTTUNJKT tanggal 8 September 2010 oleh PTUN Jakarta.
dated September 8, 2010 by the PTUN Jakarta. t "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT IBT öMFE B $PVOUFS .FNPSZ
t "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT UFMBI NFOHBKVLBO ,POUSB
of Appeal to the Supreme Court against the
memori Kasasi terhadap memori Kasasi tersebut yang
aforementioned memory of Appeal to the Supreme
telah didaftarkan di Kepaniteraan PTUN Jakarta pada
$PVSUUIBUIBTCFFOSFHJTUFSFEBUUIF3FHJTUSBST0óDF
tanggal 4 Oktober 2010.
of the PTUN Jakarta on October 4, 2010.
t 4BBU JOJ NBTJI NFOVOHHV EJLFMVBSLBOOZB 1VUVTBO Mahkamah Agung RI.
6. Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dkk
236
1MBJOUJò"QQFMMBOUQFOTJPOFSTMBXTVJU t 5IF 1MBJOUJò"QQFMMBOU"QQFBM 1FUJUJPOFS IBT öMFE BO
t "U QSFTFOU UIFZ BSF TUJMM BXBJUJOH GPS UIF JTTVBODF PG B Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
6. PTUN Lawsuit by Sri Rejeki and friends
Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dkk (9 orang) selaku
PTUN Lawsuit by Sri Rejeki and friends (9 persons) as the
Penggugat kepada Angkasa Pura Airports selaku Tergugat
Plaintiff against Angkasa Pura Airports as the Defendant
terkait Surat Keputusan Direksi No. SKEP-1477/KP.07/2009
in relation to the Decision Letter of the Board of Directors
tanggal 1 Oktober 2009 perihal Mutasi Pegawai.
No. SKEP-1477/KP.07/2009 dated October 1, 2009
a. Telah diterbitkan putusan PTTUN Jakarta terhadap
concerning Employee Transfer.
proses Banding yang diajukan oleh Sri Rejeki,dkk yaitu
a. A decision of the PTTUN Jakarta on the Appeal process
dengan Putusan No. 118/B/2010/PT.TUN.JKT tanggal
filed by Sri Rejeki and friends has been issued under
10 Maret 2011 yang pada pokoknya menyatakan
Decision No. 118/B/2010/PT.TUN.JKT dated March 10,
gugatan Pembanding (Sri Rejeki, dkk) tidak dapat
2011, principally declaring the Appellant (Sri Rejeki
diterima;
BOEGSJFOET TMBXTVJUBTVOBDDFQUBCMF
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
b. Terhadap Putusan PTTUN tersebut, Sri Rejeki,dkk
b. With regard to the aforementioned PTTUN Decision,
mengajukan upaya hukum Kasasi yaitu dengan
Sri Rejeki and friends has filed an Appeal to the
menyampaikan Memori Kasasi pada tanggal 1 April
Supreme Court by submitting a Memory of Appeal to
2011;
the Supreme Court on April 1, 2011;
c. Terhadap Memori Kasasi tersebut telah ditindaklanjuti
c. The aforementioned Memory of Appeal to the
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan penyampaian
Supreme Court has been followed up by PT Angkasa
Kontra Memori kasasi pada tanggal 19 April 2011.
Pura I (Persero) by submitting a Counter Memory of
d. Saat ini masih menunggu putusan dari Mahkamah Agung RI.
Appeal to the Supreme Court on April 19, 2011. d. At present, they are still awaiting for a decision from the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
7. Gugatan PTUN oleh I Gede Wayan Sudarma
7. PTUN Lawsuit by I Gede Wayan Sudarma PTUN Lawsuit by I Gede Wayan Sudarma as the Plaintiff
Gugatan PTUN oleh I Gede Wayan Sudarma selaku
against PT Angkasa Pura I (Persero) as the Defendant in
Penggugat kepada PT Angkasa Pura I (Persero) selaku
relation to the Decision Letter No. SKEP.1477/KP.07/2009
Tergugat terkait Surat Keputusan No. SKEP.1477/
dated October 1, 2009 concerning Employee Transfer
KP.07/2009 tanggal 1 Oktober 2009 tentang Mutasi
with case number 189/G/2009/PTUN JKT.
Pegawai dengan nomoer perkara 189/G/2009/PTUN JKT.
a. A Decision of the PTTUN Jakarta on the Appeal petition
a. Telah diterbitkan Putusan PTTUN Jakarta terhadap
filed by I Gede Wayan Sudarma has been issued under
permohonan Banding yang diajukan oleh I Gede
No. 146/B/2010/PT.TUN.JKT dated September 6, 2010,
Wayan Sudarma yaitu dengan Putusan No.146/B/2010/
principally deciding to Reinforce the Decision of the
PT.TUN.JKT tanggal 6 September 2010, yang pada
PTUN Jakarta No. 189/G/2009/PTUN-JKT dated May 3,
pokoknya memutuskan Menguatkan Putusan PTUN
2010;
Jakarta No.189/G/2009/PTUN-JKT tanggal 3 Mei 2010;
b. With regard to the aforementioned PTTUN Jakarta
b. Terhadap Putusan PTTUN Jakarta tersebut, I Gede
Decision, I Gede Wayan Sudarma has filed an Appeal
Wayan Sudarma telah mengajukan upaya hukum
to the Supreme Court by submitting a Memory of
Kasasi
Appeal to the Supreme Court No. 189/G/2009/PTUN-
dengan
menyampaikan
Memori
Kasasi
No.189/G/2009/PTUN-JKT tanggal 17 Desember 2010;
JKT dated December 17, 2010;
c. Terhadap Memori Kasasi tersebut, telah ditindaklanjuti
c. The aforementioned Memory of Appeal to the
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan penyampaian
Supreme Court has been followed up by PT Angkasa
Kontra Memori Kasasi pada tanggal 28 Desember
Pura I (Persero) by submitting a Counter Memory of
2010.
Appeal to the Supreme Court on December 28, 2010.
d. Saat ini masih menunggu putusan dari Mahkamah
d. At present, they are still awaiting for a decision from the Supreme Court.
Agung.
8. Perkara Hukum Pajak
8. Tax Legal Case
Perkara hukum lain yang tengah berlangsung adalah
Another legal case that is currently taking place is the tax
proses
court process on the imposition of Value Added Tax (VAT)
pengadilan
pajak
atas
pengenaan
Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Penerbangan
on International Aviation Services as follows:
Internasional sebagai berikut:
a. Value Added Tax on Goods and Services Underpayment
a. Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai
Assessment Letter for the Tax Period of January up to
Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d. Desember
December 2003 Number 00010/207/03/051/06 dated
2003 Nomor 00010/207/03/051/06 tanggal 25
August 25, 2006.
Agustus 2006.
2011 Annual Report
237
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
- Telah disampaikan tanggapan dari PT Angkasa
- Response from PT Angkasa Pura I (Persero) to the
Pura I (Persero) terhadap permohonan Peninjauan
Judicial Review petition has been submitted, and
Kembali, dan saat ini masih menunggu Putusan
at present, they are still awaiting for a Decision on
atas upaya hukum Peninjauan Kembali.
the Judicial Review petition.
b. Ketetapan Pajak Kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai
b. Value Added Tax on Goods and Services Underpayment
Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d. Desember
Assessment Letter for the Tax Period of January up to
2005 Nomor 00044/207/05/051/07.
December 2005 Number 00044/207/05/051/07.
- Telah disampaikan tanggapan dari PT Angkasa
- Response from PT Angkasa Pura I (Persero) to the
Pura I (Persero) terhadap permohonan Peninjauan
Judicial Review petition has been submitted, and
Kembali, dan saat ini masih menunggu Putusan
at present, they are still awaiting for a Decision on
atas upaya hukum Peninjauan Kembali.
the Judicial Review petition.
c. Ketetapan Pajak Kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai
c. Value Added Tax on Goods and Services Underpayment
Barang dan Jasa Masa Pajak Desember 2006 Nomor
Assessment Letter for the Tax Period of December
00006/207/06/051/07.
2006 Number 00006/207/06/051/07.
- Telah dikeluarkan Putusan Pengadilan Pajak
- Tax
Court
Decision
No.
Put.22459/PP/M.
No.Put.22459/PP/M.VIII/16/2010 tanggal 30 Juli
VIII/16/2010 dated July 30, 2010 has been issued
2010 atas permohonan banding yang diajukan
on the petition for appeal filed by PT Angkasa Pura
oleh PT Angkasa Pura I (Persero) terhadap
I (Persero) against the aforementioned Decision
Keputusan Dirjen Pajak tersebut, yang pada
of the Director General of Taxation, principally
pokoknya memutuskan :
deciding as follows:
Mengabulkan sebagian permohonan banding PT
Granting partially the appeal petition filed by PT
Angkasa Pura I (Persero), sehingga PPN yang harus
Angkasa Pura I (Persero), so that the VAT payable shall be as follows:
Perhitungan menurut Pemohon Banding (AP1) (Rp)
Menurut SKPKB PPN (Rp)
Putusan Pengadilan Pajak (Rp)
(3.042.079.266,00)
4.639.707.029
(2.868.084.803,60)
Calculation according to the Appeal Petitioner (AP1) (Rp)
According to VAT Underpayment Assessment Letter (Rp)
Tax Court Decision (IDR)
(3.042.079.266,00)
4.639.707.029
(2.868.084.803,60)
d. Value Added Tax on Goods and Services Tax d. Ketetapan Pajak Kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai
December 2007 Number 00090/107/06/051/08.
2006 dan Masa Pajak Januari s.d Desember 2007
- Lawsuit has been filed by PT Angkasa Pura I
Nomor 00090/107/06/051/08.
(Persero) against the aforementioned Decision of
- Telah diajukan Gugatan oleh PT Angkasa Pura I
the Directorate General of Taxation, and at present,
(Persero) terhadap Keputusan Dirjen pajak tersebut
it is still the process of investigation at the Tax
dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Pajak - Proses persidangan banding pajak telah selesai dan saat ini masih menunggu putusan Hakim Pengadilan Pajak
238
Assessment Letter for the Tax Period of January up to
Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d November
Laporan Tahunan 2011
Court. - The tax appeal hearing process has been completed, and at present, they are still awaiting for the decision of the Tax Court Judge.
Media Penyebaran Informasi Information Dissemination media
Fungsi Sekretaris Perusahaan sebagai media penyebaran
5IF GVODUJPO PG UIF $PNQBOZT 4FDSFUBSZ BT UIF
informasi dilakukan melalui penyediaan akses informasi
information dissemination media has been performed
berupa majalah (Majalah UPDATES), website korporat (www.
through the provision of information access in the form
angkasapura1.co.id), dan website pada portal BUMN (www.
of magazine (UPDATES Magazine), corporate website
bumn.go.id/angkasapura1), mailing list, pertemuan dengan
(www.angkasapura1.co.id) and website in a State-Owned
analis, dan sebagainya. Media-media ini memberikan
Enterprise portal (www.bumn.go.id/angkasapura1), mailing
informasi tentang perkembangan kinerja perusahaan,
list, meeting with an analyst, and others. These media provide
progress pembangunan fasilitas bandara, pengumuman
JOGPSNBUJPO PO UIF DPNQBOZT QFSGPSNBODF EFWFMPQNFOU
pelelangan, capaian perusahaan, dan peristiwa-peristiwa
airport facility construction progress, tender announcement,
penting perusahaan.
UIFDPNQBOZTBDIJFWFNFOUT BOEUIFDPNQBOZTLFZFWFOUT
Etika Perusahaan (Code Of Conduct) 5IF$PNQBOZT$PEFPG$POEVDU
Selama 6 tahun belakangan Angkasa Pura Airports telah
During the past 6 years, Angkasa Pura Airports has conducted
melaksanakan assessment terkait penerapan GCG, hasil
assessment in relation to the application of GCG. The result of
dari pelaksanaan assesment tersebut memuat tentang
the said assessment contains the preparation of the Code of
pembuatan Code of Conduct yang kemudian disosialisasikan
Conduct which shall then be disseminated to all officials and
kepada seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan
FNQMPZFFTJOUIFDPNQBOZ5IF$PNQBOZT$PEFPG$POEVDU
perusahaan. Isi dari kode etik CoC memuat hal-hal
contains, among others, the implementation of goods and
diantaranya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa,
services procurement, transfer process and promotion. The
proses mutasi dan promosi. Pengungkapan bahwa kode
$PNQBOZT$PEFPG$POEVDUIBTCFFOEFDMBSFEBQQMJDBCMF
etik berlaku bagi seluruh level organisasi. Upaya dalam
to all organization levels. Efforts have been made to apply
penerapan dan penegakannyadengan dibuatnya pakta
and enforce the same by preparing an integrity pact for any
integritas bagi pejabat yang baru dilantik serta pembuatan
newly-appointed official and preparing integrity pact in any
pakta integritas pada setiap proses pengadaan barang dan
goods and services procurement process as well as selection
jasa, serta pemilihan calon mitra usaha.
of business partner candidates.
Praktek GCG | CGC Practice 1. Rencana pengembangan penerapan GCG tahun 2012
1. The GCG application development plan for the years
s/d 2013 antara lain :
2012-2013 shall comprise, among others:
a) Sosialisasi GCG terkait Peraturan Menteri Negara
a) Disseminating GCG in relation to the Regulation of
BUMN No. PER-01/MBU/2011 (tentang Penerapan
the State Minister for State-Owned Enterprises No.
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada BUMN), kepada
PER-01/MBU/2011 (regarding the Application of Good
seluruh Komisaris Direksi dan karyawan.
Corporate Governance in State-Owned Enterprises) to
b) Memperbaharui kembali dokumen GCG yg sesuai
all Commissioners, Directors and employees.
dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/
b) Renewing GCC documents that are in accordance
MBU/2011 antara lain : Board Manual, Manajemen
with the Regulation of the State Minister for State-
Resiko
Intern,
Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 such as,
Sistem Pengawasan Intern, Mekanisme Pelapotran
among others: Board Manual, Risk Management
Manual,
Sistem
Pengendalian
2011 Annual Report
239
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
atas dugaan penyimpangan pada BUMN yang
Manual, Internal Control System, Internal Supervision
bersangkutan tata kelola informasi dan pedoman
System, Reporting Mechanism on alleged deviation
perilaku (Code of Conduct).
in a State-Owned Enterprise related to information
c) Menyusun parameter GCG yang akan dinilai.
management and guidelines on the code of conduct.
d) Mendidik personel untuk menjadi asesor yang
c) Preparing the GCG parameters to be assessed. d) Educating personnel to become an assessor that shall
nantinya sebagai personel self assessment. e) Melakukan Self Assesment f ) Mengikuti
kegiatan
later become a self-assessment personnel.
awarding
yang
berkaitan
dengan GCG baik yang bertaraf Nasional maupun
e) Conducting Self-Assessment. f ) Participating in both National and International GCGrelated awarding activities.
Internasional.
2. Increased strategic value of GCG application
2. Peningkatan nilai strategis penerapan GCG kontrak
a) The Company when entering into any goods
pekerjaan barang dan jasa serta pemilihan mitra
and services work contract as well as in selecting
usaha komersial selalu dibuatkan Pakta Integritas
commercial business partners shall always prepare
antara panitia Pelelangan dan calon Mitra Kerja, hal ini
an Integrity Pact between the Tender committee
dilakukan untuk menghindari adanya konspirasi dan
and the Working Partner candidate, in order to avoid
kolusi dalam setiap perikatan pekerjaan,
conspiracy and collusion in any work contract.
a) Perusahaan
dalam
melakukan
setiap
b) Dalam setiap pengangkatan pejabat satu tingkat dibawah
direksi,
pejabat
yang
dilantik
b) In any appointment of official one level below the directors, the appointed official must sign an integrity
harus
pact together with his/her spouse.
menandatangani pakta integritas beserta istri/suami c) Pembuatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
D 1SFQBSBUJPOPGUIF4UBUF"ENJOJTUSBUPST"TTFU3FQPSU
Negara bagi seluruh Komisaris, Direksi dan Pejabat satu
for all Commissioners, Directors and Officials one level
tingkat dibawah Direksi serta Para Kepala Proyek dan
below the Directors as well as Project Leaders and the
hal tersebut wajib dilaporkan setiap 2 tahun sekali dan
same must be reported once in every 2 years to the
dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Corruption Eradication Commission (KPK).
d) Menginformasikan secara transparan setiap kegiatan
d) Transparent information on every activity of the
perusahaan di website Angkasa Pura Airports dan
company on Angkasa Pura Airports website and both
media cetak maupun elektronik.
on electronic as well as printed media.
Pengadaan Barang dan Jasa Goods and Services Procurement Dasar Hukum
Legal Bases
Dasar proses pengadaan barang dan jasa Angkasa Pura
The bases of Angkasa Pura Airports goods and services
Airports antara lain:
procurement process are as follows:
t 1FSBUVSBO .FOUFSJ /FHBSB #BEBO 6TBIB .JMJL /FHBSB
t 3FHVMBUJPO PG UIF 4UBUF .JOJTUFS GPS 4UBUF0XOFE
Nomor PER-05/MBU/2008 tanggal 3 September 2008
Enterprises
tentang
September 3, 2008 regarding General Guidelines for the
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan
PER-05/MBU/2008
t ,FQVUVTBO %JSFLTJ 15 "OHLBTB 1VSB * 1FSTFSP /PNPS Pelaksanaan
by State-Owned Enterprises; t %FDJTJPO PG UIF #PBSE PG %JSFDUPST PG 15 "OHLBTB 1VSB
Pengadaan Barang dan atau Jasa di Lingkungan PT
I
Angkasa Pura I (Persero);
Implementing Procedures for Goods and Services
(Persero)
Number
KEP.110/PL.10/2008
Procurement in PT Angkasa Pura I (Persero);
240
dated
Implementation of Goods and or Services Procurement
Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. KEP.110/PL.10/2008 tentang Prosedur
Number
Laporan Tahunan 2011
regarding
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
t ,FQVUVTBO %JSFLTJ 15 "OHLBTB 1VSB * 1FSTFSP /PNPS
t %FDJTJPO PG UIF #PBSE PG %JSFDUPST PG 15 "OHLBTB
KEP.88/PL.02/2009 tentang Perubahan atas Keputusan
Pura I (Persero) Number KEP.88/PL02/2009 regarding
Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.110/
Amendment to the Decision of the Board of Directors of
PL.10/2008 tentang Prosedur Pelaksanaan Pengadaan
PT Angkasa Pura I (Persero) Number KEP.110/PL.10/2008
Barang dan atau Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura I
regarding Implementing Procedures for Goods and or
(Persero);
Services Procurement in PT Angkasa Pura I (Persero);
Angkasa Pura Airport dalam melaksanakan proses pengadaan
Basic Principles of Angkasa Pura Airports in implementing
barang dan jasa mempunyai Prinsip Dasar antara lain:
goods and services procurement process are, among others:
t &öTJFO
t &óDJFOU
t &GFLUJG
t &òFDUJWF
t ,PNQFUJUJG
t $PNQFUJUJWF
t 5SBOTQBSBO
t 5SBOTQBSFOU
t "EJMEBO8BKBS
t 'BJSBOE3FBTPOBCMF
t "LVOUBCFM
t "DDPVOUBCMF
Konsistensi Pelaksanaan
Consistency Of Implementation
Proses pelaksanaan
pengadaan Barang dan Jasa di
Goods and Services procurement process in Angkasa
lingkungan Angkasa Pura Airports secara konsisten
Pura Airports shall consistently applies the basic principles
menerapkan prinsip dasar yang telah ditetapkan dalam
set forth in the provisions of the Decision of the Board of
ketentuan Keputusan Direksi, dan dilaksanakan oleh SDM
Directors, and shall be implemented by qualified Human
yang memiliki kualifikasi.
Resources.
Risiko dalam berbagai bentuk dan sumbernya merupakan
Risks in various forms and sources are the components
komponen yang inherent dari setiap aktivitas perusahaan.
inherent to any activity of the company. This means, any
Hal ini berarti bahwa setiap aktivitas dari yang terkecil sampai
activity from the smallest to the biggest cannot be separated
yang terbesar tidak telepas dari risiko, dan penyebabnya
from risks, and the reason thereof is simply uncertainty,
tidak lain karena adanya ketidakpastian, tidak satupun orang
where no one knows for sure what will happen in the future.
yang tahu dengan pasti apa yang akan terjadi dimasa depan.
In other words, as long as there is an element of uncertainty,
Dengan kata lain selama ada elemen ketidakpastian dapat
there are risks.
menimbulkan risiko.
2011 Annual Report
241
Manajemen Risiko | Risk Management
242
Angkasa Pura Airports sebagai salah satu BUMN pengelola
Angkasa Pura Airports as one of the State-Owned
jasa kebandarudaraan, tentunya tidak terlepas dari risiko
Enterprises managing airport services, certainly, cannot
dalam pengelolaan perusahaan. Baik risiko yang timbul
be separated from risks in company management, both
dari kegiatan operasional kebandarudaraan, navigasi
arising from airport operational and flight navigation
penerbangan maupun risiko yang timbul dari kegiatan
activities and from business activities. As one of the State-
usaha. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Owned Enterprises in the transportation sector engaging
di sektor perhubungan yang bergerak dalam bidang
in the field of airport operation and business as well as
pengelolaan dan pengusahaan kebandarudaraan serta
flight navigation services, the company must manage
pelayanan jasa navigasi penerbangan, perusahaan harus
the Airport pursuant to the Safety, Security, Services, and
mengelola Bandar Udara sesuai dengan prinsip Safety,
Compliance, often referred to as 3S and 1C, principles.
Security, Services dan Compliance atau yang sering disebut 3S
Moreover, the company must continue giving attention
dan 1C. Disamping juga tetap memperhatikan pengelolaan
PO UIF DPNQBOZT NBOBHFNFOU CBTFE PO UIF MJNJUFE
perusahaan
pengelolaan
liability company management principles. In order to
perseroan terbatas. Untuk menjaga kelangsungan usahanya
berdasarkan
maintain its business continuity, besides giving attention
disamping memperhatikan hal-hal tersebut di atas,
on the abovementioned matters, the company must also
perusahaan harus memperhatikan pertumbuhan usaha,
give attention on business growth, the improvement of
peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional, serta
operational efficiency and effectiveness, as well as the
pelaksanaan manajemen risiko sesuai dengan praktik-praktik
implementation of risk management in accordance with
terbaik yang ada. Oleh karena pelaksanaan manajemen risiko
the existing best practices. Since the implementation of
merupakan suatu kegiatan yang penting, maka perusahaan
risk management is an important activity, the company
dituntut untuk mampu mengelola risiko secara efektif.
is required to be able to manage risks effectively. The
Penerapan manajemen risiko di perusahaan pada dasarnya
application of risk management in the company, basically,
sudah dilakukan sejak perusahaan berdiri, meskipun dengan
has been performed since its establishment, even though
cara yang konvensional dan berkembang sesuai dengan
in a conventional manner, and has been developing in line
perkembangan kondisi internal dan eksternal.
with the internal and external condition development.
Pentingnya Manajemen Risiko bagi BUMN semakin
The importance of Risk Management for State-Owned
dipertegas dengan adanya Peraturan Menteri Negara
Enterprises is even confirmed by the issuance of the
Badan Usaha Milik Negara nomor: PER-01/MBU/2011
Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises
tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik
number: PER-01/MBU/2011 regarding the Application
(Good Corporate Governance/GCG) pada BUMN yang
of Good Corporate Governance (GCG) in State-Owned
melengkapi Keputusan Menteri Negara Badan Usaha
Enterprises that complements the Decree of the State Minister
Milik
Negara
nomor:
prinsip-prinsip
tentang
for State-Owned Enterprises number: Kep-117/M.BU/2002
Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG) pada
regarding the Application of Good Corporate Governance
BUMN. Pasal 25 pada PER-01/MBU/2011 menyebutkan
(GCG) Practice in State-Owned Enterprises. Article 25 in PER-
bahwa Direksi dalam setiap pengambilan keputusan
01/MBU/2011 mentions that the Board of Directors in any
harus mempertimbangkan risiko usaha, Direksi wajib
decision-making must take business risks into consideration,
membangun dan melaksanakan program manajemen
the Board of Directors must develop and implement an
risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian
integrated corporate risk management program which is an
dari pelaksanaan program GCG.
integral part of the GCG program implementation.
Laporan Tahunan 2011
Kep-117/M.BU/2002
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Disisi lain sebagai pengelola Bandar Udara, PT. Angkasa Pura
On the other hand, as an Airport operator, PT Angkasa Pura
I harus mengikuti pula pengelolaan risiko yang mengacu
I must also implement risk management by referring to the
pada peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik
regulations stipulated by the Government of the Republic of
Indonesia antara lain Undang-undang No. 1 Tahun 2009
Indonesia such as, among others, Law No. 1 Year 2009 regarding
tentang Penerbangan, Peraturan Menteri Perhubungan
Aviation, Regulation of the Minister of Transportation Number
Nomor KM-20 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen
KM-20 Year 2009 regarding Safety Management System,
Keselamatan, KM-24 Tahun 2009 tentang Peraturan
KM-24 Year 2009 regarding Civil Aviation Safety Regulation
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139, KM-8 Tahun 2010
Part 139, KM-8 Year 2010 regarding National Aviation Safety
tentang Program Keselamatan Penerbangan Nasional, Surat
Program, Decision Letter of the Directorate General of Air
Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara nomor
Transportation number SKEP.223/X/2009 regarding Airport
SKEP.223/X/2009 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Operation Safety Management System, as well as regulations
Operasi Bandar Udara, serta peraturan dari lembaga
the related international institutions such as, among others,
internasional terkait antara lain dokumen International Civil
document of the International Civil Aviation Organization
Aviation Organization (ICAO) nomor 9859.
(ICAO) number 9859.
1. Sistem Manajemen Risiko
1. Risk Management System
Tindak lanjut pelaksanaan pengembangan manajemen
'PMMPXVQUPUIFJNQMFNFOUBUJPOPG"OHLBTB1VSB"JSQPSUT
risiko Angkasa Pura Airports diluar Safety Management
risk
System (SMS) ditunjukkan dengan disahkannya Pedoman
Management System (SMS) has been indicated by the
Umum Manajemen Risiko Angkasa Pura Airports oleh Direksi
SBUJöDBUJPOPG"OHLBTB1VSB"JSQPSUT (FOFSBM(VJEFMJOFTGPS
sesuai Keputusan Direksi nomor KEP.114/PG.01/2011 pada
Risk Management by the Board of Directors in accordance
tanggal 7 November 2011. Secara garis besar Pedoman
with the Decision of the Board of Directors number KEP.114/
Umum Manajemen Risiko memuat Kebijakan Umum,
PG.01/2011 on November 7, 2011. In broad outline, the
Pedoman Umum, Prosedur, Instruksi Kerja dan Formulir yang
General Guidelines for Risk Management contains General
akan selalu menjadi dasar dalam melaksanakan kegiatan
Policies, General Guidelines, Procedures, Work Instructions
manajemen risiko di Angkasa Pura Airports.
and Forms that shall always become bases in implementing
management
development
outside
the
Safety
risk management activities in Angkasa Pura Airports. Untuk meningkatkan komitmen manajemen terhadap
*OPSEFSUPJODSFBTFUIFNBOBHFNFOUTDPNNJUNFOUPOUIF
pelaksanaan manajemen risiko, maka telah dilakukan
implementation of risk management, the General Guidelines
sosialisasi Pedoman Umum Manajemen Risiko kepada
for Risk Management have been disseminated to the Board
Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan para pejabat satu
of Commissioners, the Board of Directors and the officials
tingkat dibawah Direksi dilingkungan Kantor Pusat.
one level below the Directors in the Head Office.
Implementasi Safety Management System berpedoman
implementation of the Safety Management System shall use
kepada Safety Management System Manual Angkasa Pura
as guidelines Angkasa Pura Airports Safety Management
Airports yang telah disahkan oleh Direktur Operasi dan Teknik
System Manual that has been ratified by the Director of
Angkasa Pura Airports dan Direktur Niaga Penerbangan,
"OHLBTB 1VSB "JSQPSUT 0QFSBUJPO BOE 5FDIOJRVFT BOE UIF
Ditjen Perhubungan Udara.
Director of Aviation Commerce of the Directorate General of Air Transportation.
2011 Annual Report
243
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2. Pelaksanaan Manajemen Risiko
2. Implementation of Risk Management
Pelaksanaan manajemen risiko Angkasa Pura Airports yang
The implementation of risk management by Angkasa Pura
selalu berpedoman pada seluruh peraturan-peraturan
Airports that always uses all the abovementioned existing
internal maupun eksternal yang ada tersebut, mencakup
internal and external regulations as guidelines shall include
keseluruhan
Perusahaan
the entire scope of business activities in the Company based
berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara fungsi
on the need for balance between business operational
operasional bisnis dengan pengelolaan risikonya. Dengan
function and its risk management. With the well-functioning
kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka
risk policies and management, risk management shall
manajemen risiko akan menjadi strategic partner bagi unit
become strategic partner for the business unit in obtaining
bisnis dalam mendapatkan hasil optimal untuk mencapai
optimal result in order to achieve objectives/targets of the
tujuan/sasaran dari operasi perusahaan.
DPNQBOZTPQFSBUJPO
3. Identifikasi Risiko Perusahaan
3. The Company’s Risk Identification
Identifikasi dan Langkah Pengelolaan risiko yang telah
The Risk Identification and Management Measures carried
dilakukan oleh Manajemen Angkasa Pura Airports tahun
PVUCZ"OHLBTB1VSB"JSQPSUT .BOBHFNFOUJOXFSFBT
2011, adalah sebagai berikut :
follows:
a. Risiko Keuangan
a. Financial Risk
lingkup
aktivitas
usaha
di
Risiko keuangan meliputi risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
Financial risks comprise market risk, liquidity risk, credit
kredit, dan risiko permodalan. Hasil identifikasi terhadap
risk, and capital risk. The results of risk identification in
risiko di Angkasa Pura Airports, yaitu fluktuasi nilai tukar
Angkasa Pura Airports, namely the fluctuation of the
Dollar Amerika terhadap Rupiah, inflasi, investasi pada
6OJUFE 4UBUFT %PMMBST FYDIBOHF SBUF BHBJOTU 3VQJBI
saham, investasi pada obligasi, investasi pada perbankan,
inflation, investment in shares, investment in bonds,
serta kolektibilitas piutang usaha, dimana masing-masing
JOWFTUNFOU JO CBOLT BT XFMM BT BDDPVOU SFDFJWBCMFT
mempunyai risiko dan dampak yang berbeda-beda,
collectability, have diverse risks and impacts. Therefore,
sehingga perlu pengelolaan secara profesional agar tidak
professional management is required in order to prevent
mengakibatkan penurunan kinerja keuangan.
financial performance degradation.
Dalam
senantiasa
In relation thereto, the management has always taken
memperhitungkan secara cermat risiko dan mitigasi guna
kaitan
ini,
Manajemen
risks and mitigations into careful account in order to avoid
menghindari atau meminimalkan timbulnya kerugian
or minimize losses to Angkasa Pura Airports. The effort
bagi Angkasa Pura Airports. Upaya yang dilakukan
made is strictly overseeing the achievement of Angkasa
adalah dengan menjaga secara ketat pencapaian tingkat
1VSB"JSQPSUTBOOVBMöOBODJBMSJTLMFWFM UISPVHINPOUIMZ
risiko keuangan tahunan Angkasa Pura Airports, melalui
report evaluation as an early warning system.
evaluasi laporan secara bulanan sebagai early warning system. b. Risiko Operasional
244
b. Operational Risk
Risiko Operasional diantaranya adalah risiko SDM,
Operational Risks comprise, among others, HR risk,
risiko produktivitas, risiko teknologi, risiko sistem, serta
productivity risk, technology risk, system risk, as well
risiko proses, dimana tingkat pelayanan yang diberikan
as process risk, where the level of services given by the
perusahaan akan memberikan pengaruh terhadap
DPNQBOZ TIBMM BòFDU TFSWJDF VTFST TBUJTGBDUJPO BT XFMM
kepuasan pengguna jasa serta produksi dan pendapatan
as production and revenues of Angkasa Pura Airports,
Angkasa Pura Airports, mengingat bahwa salah satu
DPOTJEFSJOH UIBU POF PG UIF DPNQBOZT UBSHFUT JT UIF
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
sasaran perusahaan adalah peningkatan kepuasan para
JODSFBTF PG UIF "JSQPSU TFSWJDF VTFST TBUJTGBDUJPO 5IF
pelanggan jasa Bandar Udara. Upaya yang telah dilakukan
FòPSU NBEF CZ UIF .BOBHFNFOU JT JODSFBTJOH GBDJMJUJFT
oleh Manajemen adalah meningkatkan keandalan dan
reliability and availability through renovation and addition
ketersediaan fasilitas dengan melakukan perbaikan dan
to the facilities existing in Airport terminals such as the
penambahan fasilitas yang ada di terminal Bandar Udara
expansion and construction of a new airport terminal to
seperti perluasan dan pembangunan terminal bandara
increase the quality of services to service users such as
baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
concessioners and passengers, so that later may increase
para pengguna jasa seperti konsesioner dan penumpang,
"OHLBTB1VSB"JSQPSUTQSPEVDUJPOBOESFWFOVFT
sehingga nantinya akan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan Angkasa Pura Airports. Resiko kemungkinan terjadinya incident atau accident
The potential risk of aviation incidents or accidents in the
penerbangan baik di udara maupun di darat terlihat
air and on the ground can be seen through the number
melalui tolok ukur jumlah kejadian Breakdown of
of Breakdown of Separation (BOS) and or Breakdown of
Separation (BOS) dan atau Breakdown of Coordination
Coordination (BOC) incidents. The efforts for preventing
(BOC). Upaya pencegahan dan memperkecil risiko
and minimizing the risk of incidents and accidents
terjadinya incident dan accident dilakukan dengan
have been made by complying with the national and
mematuhi
dan
international rules, maintaining and increasing Human
internasional, mempertahankan dan meningkatkan
3FTPVSDFTDPNQFUJUJPOCZPSHBOJ[JOHWBSJPVTFEVDBUJPOT
kompetensi SDM dengan mengadakan berbagai diklat
and trainings, as well as improving procedures and
dan pelatihan, serta perbaikan prosedur dan peningkatan
JODSFBTJOHIVNBOSFTPVSDFTRVBMJUZCZHJWJOHMJDFOTFBOE
kualitas sumber daya manusia dengan pemberian license
rating for airport operational personnel.
ketentuan-ketentuan
nasional
dan rating bagi personil operasional bandara. Setiap terjadi incident atau accident penerbangan segera
Any aviation incident or accident has been immediately
dilaporkan melalui sistem pelaporan yang ada untuk
reported through the existing reporting system for
kemudian dilakukan analisis agar diketahui penyebab dan
further analysis to find out the cause and the method of
cara pencegahan kejadian serupa di waktu mendatang.
preventing similar incident in the future. Therefore, the
Untuk itu telah diidentifikasi perlu sistem pelaporan
need for an prompt and accurate reporting system has
yang cepat dan akurat sehingga dapat memberikan
been identified so as to provide more accurate analysis
hasil analisa yang lebih tepat.Upaya pencegahan
result. Any prevention effort applied in one location
yang diterapkan pada satu lokasi dan terbukti berhasil
and proven to be successful has been informed to
diinformasikan pada cabang lain melalui mekanisme
other branches through the safety information sharing
safety information sharing. Dengan Demikian setiap best
mechanism. Thereby, any best practice can be applied in
practice dapat diterapkan oleh lokasi lain sehingga dapat
other locations to increase aviation safety.
meningkatkan keselamatan penerbangan. Safety, Security, Services serta Compliance merupakan
Safety, Security, Services as well as Compliance is one
salah satu sasaran penting perusahaan, oleh sebab itu
PG UIF DPNQBOZT JNQPSUBOU UBSHFUT5IFSFGPSF JO PSEFS
untuk mendalami risiko operasional yang mungkin terjadi
to have in-depth knowledge of potential operational
dan tata cara penyelesaian terbaik, maka dilaksanakan
risks and the best solution procedures, safety review as
safety review sebagai sarana berbagi pengalaman yang
means for sharing experiences has been conducted,
dihadiri oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,
attended by the Directorate General of Air Transportation,
Angkasa Pura Airports, dan PT Angkasa Pura II (Persero),
Angkasa Pura Airports, and PT Angkasa Pura II (Persero).
2011 Annual Report
245
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
selain itu juga dilaksanakan safety meeting sebagai sarana
Moreover, safety meeting as internal means for sharing
internal untuk berbagi pengalaman diantara seluruh
experiences among all the business units existing in
unit bisnis yang ada di Angkasa Pura Airports. Untuk
Angkasa Pura Airports has been conducted. In order to
dapat terus mengikuti perkembangan yang ada, kedua
be able to continuously follow the existing development,
aktivitas tersebut direncanakan akan dilaksanakan secara
both the aforementioned activities have been planned
berkala minimal satu tahun sekali. Selanjutnya sebagai
periodically at least once a year. Furthermore, as
pedoman, telah disusun Manual Sistem Manajemen
guidelines, a company-level Safety Management System
Keselamatan tingkat perusahaan yang sudah disetujui
Manual, approved by the Board of Directors and the
oleh Direksi dan sedang dilakukan proses konsultasi dan
consultation and signing process of which has been done
penandatanganan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
by the Directorate General of Air Transportation, has been
Udara.
prepared.
Di lingkungan usaha yang sangat dinamis, kelemahan
In a very dynamic business environment, weak
koordinasi dan kecepatan dalam pengambilan keputusan
coordination and speed in decision-making is one of the
merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh
consequences of the existence of information technology.
adanya teknologi informasi, oleh sebab itu Angkasa Pura
Therefore, Angkasa Pura Airports has made efforts to
Airports berupaya untuk terus memperbarui sistem-
continuously renew the technology systems used by the
sistem teknologi yang telah digunakan perusahaan
company such as Financial System, Commercial System,
seperti Sistem Keuangan, Sistem Komersial, Sistem
Personnel System and others. One of the other efforts
Personalia dan lain-lain, salah satu upaya lain yang telah
made by the company was to plan the implementation
dilakukan oleh perusahaan adalah merencanakan untuk
of Enterprise Resource Planning (ERP) that is to bridge
pelaksanaan implementasi Enterprise Resource Planning
a number of existing systems to give more precise and
(ERP) yang akan menjembatani beberapa sistem yang
more accurate output.
sudah ada untuk memberikan output yang lebih cepat dan lebih akurat. c. Risiko Strategis
246
c. Strategic Risks
Risiko dalam kerjasama pengelolaan SBU Warehousing,
Risks in cooperation in Warehousing SBU management,
pengelolaan parkir, konsesioner serta dengan adanya
parking management, concessioner as well as with the
wacana pemisahan Air Traffic Services (ATS) dari
existing discussion to separate Air Traffic Services (ATS)
pengelolaan manajemen Angkasa Pura Airports sesuai UU
GSPN"OHLBTB1VSB"JSQPSUT NBOBHFNFOUJOBDDPSEBODF
No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, akan berpotensi
with Law No. 1 Year 2009 regarding Aviation, shall have
menurunkan kinerja keuangan Angkasa Pura Airports.
UIFQPUFOUJBMUPEFHSBEF"OHLBTB1VSB"JSQPSUT öOBODJBM
Manajemen berupaya untuk meminimalisir risiko-risiko
performance. The management has made efforts to
tersebut dengan melakukan analisa mendalam baik analisa
minimize the aforementioned risks by conducting in-
bisnis maupun analisa terhadap calon mitra usaha untuk
depth analysis, both business analysis and analysis on
memberikan pelayanan dan pendapatan yang maksimal,
business partner candidates, to provide maximum
serta melakukan pengembangan usaha di bidang jasa
services and revenues, as well as by carrying out business
kebandarudaraan dan jasa penunjang lainnya, disamping
development in the field of airport services and other
itu perusahaan merencanakan membentuk beberapa
supporting services. In addition thereto, the company
anak perusahaan untuk membantu meningkatkan kinerja
has planned to establish a number of subsidiaries to
keuangan perusahaan dengan melakukan studi banding
IFMQ JODSFBTJOH UIF DPNQBOZT öOBODJBM QFSGPSNBODF
dengan pengelola bisnis yang dianggap telah menuai
and by carrying out comparative study with the business
keberhasilan.
managers considered having enjoying success.
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
d. Risiko Eksternalitas
d. Risk Externalities
Risiko lingkungan yang teridentifikasi di Angkasa Pura
The environmental risks identified at Angkasa Pura
Airports adalah adanya gangguan keamanan serta
Airports are security interference as well as behavior of the
perilaku masyarakat di sekitar lokasi kerja Angkasa Pura
local communities within the work location of Angkasa
Airports yang kurang menyadari bahaya menerobos
Pura Airports who are not quite aware of the danger of
batas-batas daerah tertutup di sekitar Bandar Udara.
breaking through closed areas around the Airport. The
Upaya
adalah
efforts made by the management have been increasing
meningkatkan kualitas sistem pengamanan bandar
yang
dilakukan
oleh
manajemen
the airport security system quality, making coordination
udara, melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah
with the local Government and the security apparatus,
setempat dan aparat keamanan serta sosialisasi terhadap
EJTTFNJOBUJOHUPUIFQFPQMFXJUIJOUIF"JSQPSUTXPSLJOH
masyarakat yang berada di lingkungan kerja Bandar
environment how important it is to comply with the
Udara mengenai pentingnya ditaati ketentuan tentang
provisions on Aviation Operation Safety Zone (KKOP), as
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).
XFMMBTNBYJNJ[JOHUIFJNQMFNFOUBUJPOPGUIFDPNQBOZT
Selain itu pemaksimalan pelaksanaan program Corporate
Corporate Social Responsibility (CSR) program in order
Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perusahaan untuk
to participate in performing dissemination to the local
turut serta membantu sosialisasi kepada masyarakat yang
communities around the Airport.
ada disekitar Bandar Udara. dapat
The epidemic and natural disaster issues are potential of
menurunkan jumlah penumpang transportasi udara,
decreasing the number of air transportation passengers,
yang memberikan pengaruh terhadap produksi dan
TP BT UP BòFDU "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT QSPEVDUJPO
pendapatan Angkasa Pura Airports. Upaya yang telah
and revenues. The efforts made by the Management
dilakukan oleh Manajemen adalah mengoptimalkan
IBWF CFFO PQUJNJ[JOH "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT QVCMJD
public relation Angkasa Pura Airports, memaksimalkan
SFMBUJPOT NBYJNJ[JOH UIF DPNQBOZT $PSQPSBUF 4PDJBM
program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki
Responsibility (CSR) program as well as coordinating with
perusahaan serta berkoodinasi dengan Pemerintah
the Local Government.
Isu
wabah
penyakit
dan
bencana
alam
Daerah. e. Risiko Hukum
e. Legal Risks
Risiko Hukum berupa kemungkinan adanya tuntutan
Legal Risks have been potential legal claims from third
hukum dari pihak lain terhadap asset maupun aktifitas
QBSUJFT PO "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT BTTFUT BOE BDUJWJUJFT
Angkasa Pura Airports. Manajemen telah melakukan
The Management has taken mitigation efforts on the
upaya mitigasi terhadap proses bisnis dan kebijakan
adopted business process and policies to minimize
yang diambil untuk meminimalkan risiko-risiko tersebut
the aforementioned risks, namely by ensuring that all
yaitu dengan memastikan semua aktifitas Angkasa Pura
"OHLBTB 1VSB "JSQPSUT BDUJWJUJFT IBWF CFFO CBTFE VQPO
Airports telah didasarkan pada ketentuan dan peraturan
the applicable rules and regulations, both internal and
yang berlaku, baik internal maupun eksternal. Disamping
external. Moreover, draft anti fraud policies have been
itu juga dilakukan penyusunan draft kebijakan anti fraud
prepared and expected to be immediately approved and
yang diharapkan dapat segera disetujui dan disahkan
ratified by the Board of Directors.
oleh Direksi.
2011 Annual Report
247
248
Laporan Tahunan 2011
Sharing Innovation to Prospere B E R B A G I I N O VA S I U N T U K K E S E J A H T E R A A N
Bringing prosperity to local communities through various social and educational activities that will improve health and quality of Human Resources
Kemakmuran masyarakat sekitar dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial dan pendidikan. Dengan meningkatkan kualitas serta kesehatan Sumber Daya Manusianya kemakmuran bisa diwujudkan.
2011 Annual Report
249
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
250
Laporan Tahunan 2011
Managing the Business Process to Produce an Overall Positive Impact on Society
Mangrove Untuk Anak Cucu 2011 Annual Report
251
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Latar Belakang
Background
Angkasa Pura Airports adalah Badan Usaha Milik Negara
Angkasa Pura Airports is a State-Owned Enterprise engaging
(BUMN) yang bergerak di sektor pelayanan publik. Bidang
JOUIFQVCMJDTFSWJDFTTFDUPS5IF$PNQBOZTCVTJOFTTöFMEJT
usaha Perusahaan adalah pengelolaan kebandarudaraan
airport and flight navigation service management.
dan jasa navigasi penerbangan. Sebagai entitas bisnis yang dikelola profesional, Perusahaan
As a professionally-managed business entity, the Company
dituntut untuk mampu menjalankan seluruh kegiatan
is expected able to run all its business and operational
bisnis dan operasionalnya secara berkelanjutan. Karenanya
activities continuously. Therefore, it is important for the
menjadi penting bagi Perusahaan untuk tidak semata-mata
Company not only to gain profit, but also to give attention
mendapatkan keuntungan (profit), tetapi juga memberikan
PO UIF JNQSPWFNFOU PG QFPQMFT XFMGBSF BOE FOWJSPONFOU
perhatian kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat
(planet) conservation.
(people) dan kelestarian lingkungan (planet). Semua itu dilaksanakan melalui pemenuhan tanggung
All of the foregoing have been carried out through the
jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility,
fulfillment of the corporate social responsibility (abbreviated
disingkat CSR), yang meliputi aspek ekonomi, sosial dan
as CSR), which includes the economic, social and
lingkungan. Melalui pelaksanaan CSR, Perusahaan berusaha
environmental aspects. Through the CSR implementation,
menjalin hubungan harmonis dengan segenap pemangku
the Company has tried to build harmonious relationship with
kepentingan. Hal ini sejalan dengan strategic directions yang
all the stakeholders. This is in line with the strategic directions
dituangkan di dalam Buku Reposisi dan Restrukturisasi
set forth in the Book on Reposition and Restructuring issued
yang diterbitkan Perusahaan, bahwa salah satu sasaran
by the Company, where one of the targets of Angkasa Pura
keberadaan Angkasa Pura Airports adalah kontribusi
"JSQPSUTFYJTUFODFJTDPOUSJCVUJPOUPUIFFOWJSPONFOU
terhadap lingkungan.
252
Laporan Tahunan 2011
Aspek Ekonomi | Economic Aspects
Keberadaan 13 (tiga belas) bandar udara yang dikelola
The existence of 13 (thirteen) airports managed by Angkasa
Angkasa Pura Airports, secara langsung maupun tidak
Pura Airports, both directly and indirectly, has given benefits
langsung memberikan manfaat terhadap perekonomian
to the local economy and local community. The direct
daerah dan masyarakat setempat. Manfaat secara langsung,
benefits can be actualized, among others, through:
antara lain diwujudkan melalui:
t
t
t
bagian dari pendapatan asli daerah (PAD). t
t
regions.
di t
daerah masing-masing. Pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk
The recruitment of the local people as workers, so as to lower the unemployment level in their respective
Rekrutmen masyarakat setempat sebagai pekerja, sehingga mengurangi tingkat pengangguran
The payment of taxes and levies that are part of the original regional revenues.
Pembayaran pajak maupun retribusi yang menjadi
The construction of infrastructures aimed at improving the quality of life and welfare.
perbaikan kualitas hidup dan kesejahteraan.
1. Pajak Daerah dan Retribusi
1. Local Taxes and Retribution
Setiap tahun masing-masing bandar udara membayarkan
Each year, every airport shall pay local taxes such as Land
pajak-pajak daerah seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
and Building Tax and levies such as, among others, parking
dan retribusi di antaranya retribusi parkir. Sejalan dengan
retribution. In line with the increasing operational activities
peningkatan kegiatan operasional setiap bandara yang
of every airport managed by the Company, the contribution
dikelola Perusahaan, maka nilai kontribusi yang dibayarkan
value paid to the local government also continues to
ke pemerintah daerah juga terus bertambah.
increase.
Melalui pembayaran pajak daerah dan retribusi, maka secara
Through the payment of local taxes and levies, the Company
tidak langsung Perusahaan juga telah berpartisipasi dalam
has indirectly participated in financing development
pembiayaan kegiatan pembangunan di setiap daerah.
activities in every region.
Rekapitulasi Pembayaran Pajak Daerah,
Recapitulation of Local Tax Payments,
Tahun 2011 dan Tahun 2010
Year 2011 and Year 2010
(dalam jutaan rupiah)
(in million of rupiah) Tahun 2011 / Year 2011
Cabang
PBB / Land & Building Tax
Retribusi / Levy
Tahun 2010 / Year 2010
Jumlah / Total
PBB / Land & Building Tax
Branch Retribusi / Levy Jumlah / Total
Kantor Pusat - DKI Jakarta
3.661
261
3.922
1.298
107
1.406
Head Office – DKI Jakarta
Ngurah Rai - Denpasar
7.755
7.248
15.003
7.077
7.614
14.692
Ngurah Rai - Denpasar
Juanda - Surabaya
6.919
5.584
12.504
6.592
3.381
9.973
Juanda - Surabaya
Sultan Hasanuddin - Makassar
2.934
3.858
6.792
3.121
1.700
4.822
Sultan Hasanuddin - Makassar
Sepinggan - Balikpapan
3.641
2.195
5.836
3.633
1.718
5.351
Sepinggan - Balikpapan
Frans Kaisiepo - Biak
714
23
736
714
36
750
Sam Ratulangi - Manado
1.432
661
2.094
1.431
59
1.491
Sam Ratulangi - Manado
Adisutjipto - Jogjakarta
1.050
78
1.128
1.048
45
1.093
Adisutjipto - Jogjakarta
644
22
667
642
22
664
Syamsuddin Noor - Banjarmasin
1.841
507
2.348
1.672
419
2.091
Syamsuddin Noor - Banjarmasin
Ahmad Yani - Semarang
Ahmad Yani - Semarang
Adisumarmo - Solo
Frans Kaisiepo - Biak
Adisumarmo - Solo
1.148
26
1.174
1.153
24
1.178
Selaparang - Lombok
617
32
649
615
61
675
Selaparang - Lombok
Pattimura - Ambon
816
108
925
816
43
859
Pattimura - Ambon
El Tari - Kupang
694
95
789
674
16
690
El Tari - Kupang
33.868
20.699
54.567
30.487
15.246
45.733
JUMLAH
TOTAL
2011 Annual Report
253
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
2. Keutamaan Pemasok Lokal
2. Local Supplier Priority
Kontribusi terhadap perekonomian di masing-masing
Contribution towards the economy in each region where an
daerah yang menjadi lokasi keberadaan bandar udara, juga
airport is located has also been actualized by the Company
diwujudkan Perusahaan melalui penyertaan perusahaan-
through the participation of local companies as suppliers,
perusahaan lokal sebagai pemasok. Baik untuk pengadaan
both in goods procurement and services provision.
barang maupun pelayanan jasa. Angkasa Pura Airports telah memiliki kebijakan yang
Angkasa Pura Airports has had a policy set forth in the
dituangkan dalam Keputusan Direksi Nomor : 110/
Decision of the Board of Directors Number: 110/PL.02/2008,
PL.02/2008, untuk mengutamakan pemasok lokal dengan
to prioritize local suppliers by consistently giving attention to
tetap memperhatikan kualitas dan material produk tersebut.
the quality and material of the relevant product.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh SIGMA
The research conducted by SIGMA Research revealed
Research mengungkapkan hasil temuan awal Indeks
an early finding of Supplier Satisfaction Index in 9 (nine)
Kepuasan Supplier di 9 (sembilan) lokasi operasi perusahaan
operation locations of the company, measuring suppliers/
yang mengukur tingkat kepuasan supplier/vendor atas
WFOEPST TBUJTGBDUJPOMFWFMPOUIFJNQMFNFOUBUJPOPGHPPET
pelaksanaan proses pengadaan dan pemborongan barang
services procurement and contracting processes with the
/ jasa dengan satuan skala likert diperoleh hasil sebagai
likert scaling unit. The result obtained is as follows:
berikut : Indeks Survey Kepuasan Supplier Tahun 2011 dan 2010
NO
254
Lokasi Kantor
Supplier Satisfaction Survey Index in 2011 and 2010
Indeks Survey Kepuasan Supplier (Supplier Satisfaction Survey Index) 2011
2010
Office Location
1.
Manado
4.46
4.08
Manado
2.
Makassar
4.40
4.14
Makassar
3.
Balikpapan
4.29
4.02
Balikpapan
4.
Semarang
4.28
TA
Semarang
5.
Denpasar
4.26
4.01
Denpasar
6.
Yogyakarta
4.21
3.91
Yogyakarta
7.
Surabaya
4.20
4.00
Surabaya
8.
Jakarta
4.10
4.07
9.
Banjarmasin
4.03
TA
TOTAL
4.06
4.25
Jakarta Banjarmasin TOTAL
3. Keutamaan Pekerja Lokal
3. Local Worker Superiority
Dalam proses penerimaan tenaga kerja, Angkasa Pura
In the work force recruitment process, Angkasa Pura Airports
Airports tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat
continues to give opportunity to the local communities
di sekitar lokasi bandar udara untuk dapat bekerja di bandar
BSPVOEBOBJSQPSUTMPDBUJPOUPCFBCMFUPXPSLJOUIFBJSQPSU
udara yang dikelola Perusahaan sesuai dengan Keputusan
managed by the Company in accordance with the Decision
Direksi Nomor : 163/KP.00.8/1991 tanggal 25 April 1991.
of the Board of Directors Number: 163/KP.00.8/1991 dated
Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Namun demikian menimbang sifat pekerjaan yang berkaitan
April 25, 1991. However, considering the nature of work that
dengan keselamatan penerbangan, Perusahaan melakukan
is related to aviation safety, the Company has conducted
seleksi ketat terhadap calon tenaga kerja Bandar Udara.
strict selection on the Airport work force candidates.
Secara terbatas Perusahaan memberikan kewenangan
The Company has given limited authority to the management
kepada manajemen masing-masing bandar udara, untuk
of each airport to carry out work force recruitment especially
melakukan rekrutmen tenaga kerja terutama yang bersifat
for supporting field operations. Among others are aviation
untuk dukungan operasional lapangan. Di antaranya
security personnel as carried out in the Lombok International
adalah tenaga pengamanan (aviation security), seperti
Airport, West Nusa Tenggara. Without fail, in carrying out the
yang dilaksanakan di Bandara Internasional Lombok, Nusa
recruitment, the Company must consistently observe the
Tenggara Barat. Tentu saja dalam pelaksanaan rekrutmen,
employee recruitment policies in general. Selection process
tetap harus memperhatikan kebijakan penerimaan pegawai
and monitoring have been consistently carried out by the
secara umum, proses seleksi dan monitoring tetap dijalankan
Head Office.
oleh Kantor Pusat. Adapun untuk proses rekrutmen terhadap tenaga kerja
The process of recruitment of skilled work force, with
berkeahlian, dengan latar belakang pendidikan Sarjana
Bachelor Degree (S1) and Diploma Degree (D3) educational
(S1) dan Diploma (D III), dilakukan sepenuhnya oleh
backgrounds, conducted entirely by the Head Office in
Kantor Pusat di Jakarta. Sesuai dengan prinsip-prinsip
Jakarta. In accordance with the principles of good corporate
tata kelola perusahaan yang baik, proses penerimaan
governance, hiring processes carried out in an open and
pegawai dilaksanakan secara terbuka dan sejak pendaftaran
since registration acceptance has been published nationally.
penerimaan telah dipublikasikan secara nasional.
2011 201 2 20 01 0 11 Annual An nnu nn nua nu all Report Rep Re R e ep por por ort o rt rt
255 2 25 55
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar lokasi masing-
Work opportunities for the local communities around
masing bandar udara, juga dilaksanakan melalui kebijakan
BO BJSQPSUT MPDBUJPO IBWF BMTP CFFO DSFBUFE UISPVHI UIF
Perusahaan yang mengharuskan mitra kerja maupun
$PNQBOZT QPMJDZ SFRVJSJOH XPSLJOH QBSUOFST BOE MPDBM
perusahaan pemasok lokal untuk menggunakan tenaga
supplier companies to use local work force. Through this
kerja lokal. Melalui kebijakan ini maka jumlah masyarakat
QPMJDZ UIFOVNCFSPGMPDBMDPNNVOJUJFTBSPVOEBOBJSQPSUT
lokal di sekitar bandar udara yang bisa merasakan manfaat
location that may enjoy direct benefits by becoming a work
langsung dengan menjadi tenaga kerja di masing-masing
force in an airport has also been increasing.
bandar udara, juga bertambah banyak. Dengan menjadi tenaga kerja baik di bandar udara
By becoming a work force in an airport managed by Angkasa
yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports maupun pada
Pura Airports and a working partner company and supplier,
perusahaan mitra kerja dan pemasok, maka warga setempat
the local communities have received work compensations
memperoleh imbal jasa pekerjaan atau upah. Selanjutnya
or salaries. Furthermore, the salaries received have been
upah yang didapat dimanfaatkan untuk memenuhi
utilized to fulfill their daily needs, so that their welfare has
kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga kesejahteraan
been improving.
mereka menjadi lebih baik. Khusus untuk tenaga kerja di Angkasa Pura Airports,
Specifically for work force at Angkasa Pura Airports, the
pemberian imbal jasa pekerjaan didasarkan pada sistem
granting of work compensations has been based upon the
remunerasi yang berlaku sesuai dengan Keputusan Direksi
applicable remuneration system in accordance with the
Nomor:100/KP.10.01/2010 tanggal 25 Nopember 2010
Decision of the Board of Directors Number 100/KP.10.01/2010
dan akan diperbaharui pada tahun 2012, dengan tetap
dated November 25, 2010 and shall be renewed in 2012, by
mempertimbangkan besaran upah minimum provinsi
consistently considering the amount of provincial minimum
(UMP) yang ditetapkan Dewan Pengupahan setempat.
wage stipulated by the local Remuneration Board. The
Adapun besaran upah yang diterima karyawan Perusahaan
BNPVOUT PG TBMBSJFT SFDFJWFE CZ UIF $PNQBOZT FNQMPZFFT
pada golongan terendah, baik di kantor pusat maupun
at the lowest class, both at the head office and assigned at an
yang bertugas di bandar udara, masih lebih besar dibanding
airport, are still higher if compared to the provincial minimum
dengan UMP 2011 yang ditetapkan Dewan Pengupahan
wage of 2011 stipulated by the Local Remuneration Board.
setempat. Angkasa Pura Airports juga mewajibkan perusahaan
Angkasa Pura Airports also requires the outsourcing
penyedia tenaga kerja alihdaya (outsourcing) di lingkungan
companies within the Company to apply the same to their
Perusahaan, untuk memberlakukan hal yang sama kepada
employees. Thereby, it can be assured that the amount of
para karyawannya. Dengan demikian dapat dipastikan,
salaries received by them during 2011, have been at least
besaran upah yang diterima oleh mereka selama tahun
the same as the provincial minimum wage stipulated by the
2011, minimal telah sama dengan UMP yang ditetapkan
local Remuneration Board.
Dewan Pengupahan setempat. Besaran upah yang diterima oleh tenaga alihdaya yang bekerja
The amount of salaries received by outsource workers
di Angkasa Pura Airports besarnya bervariasi tergantung dari
working at Angkasa Pura Airports vary depending on the
tingkat pendidikan dan keahlian masing-masing pekerja dan
education levels and skills of the respective workers and
rata-rata diatas UMP sebesar Rp1.481.667,-.
are averagely above the provincial minimum wage of Rp. 1,481,667.-
256
Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
4. Pembangunan Sarana/Prasarana Umum
4. The Construction of Public Facilities/ Infrastructures
Manfaat lainnya yang bisa dirasakan masyarakat dari
Another benefit that can be enjoyed by the communities from
keberadaan bandar udara yang dikelola Perusahaan, adalah
the existence of an airport managed by the Company has
pelaksanaan pembangunan infrastruktur maupun sarana
been the construction of public facilities and infrastructures
dan prasarana umum yang diperuntukkan bagi masyarakat.
allocated for the communities. In the implementation, this
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dijalankan melalui
activity has been carried out through the Environment
Program Bina Lingkungan.
Development Program.
Pada tahun 2011 kegiatan pengembangan prasarana dan
In 2011, public infrastructure and facility development
sarana umum telah menggunakan dana sebesar Rp3,34
activity has consumed funds as much as Rp. 3.34 billion.
miliar. Dana tersebut antara lain digunakan untuk:
Such funds have been used, among others, for:
a.
b.
Pembangunan
dan
pembuatan
saluran
irigasi
a.
The building and construction of irrigation channel as
sepanjang 500m2, di Dusun Pallisi, Desa Tellumpoccoe,
long as 500 m2 in Pallisi Hamlet, Tellumpoccoe Village,
Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi Selatan;
Maros Regency, South Sulawesi Province;
Pengerasan jalan dengan aspal sepanjang 2.200m2
b.
Road paving using asphalt as long as 2,200m2 in Betro
di Desa Betro, Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Propinsi Jawa
Village, Sedati District, Sidoarjo Regency, East Java
Timur;
Province;
2011 Annual Report
257
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
c.
d.
Pavingisasi jalan desa sepanjang 1.067m x 4m di Desa
Village road paving as long as 1,067m x 4 m in Bontomatene Village, Maros Regency, South Sulawesi
Selatan;
Province;
Pembuatan fasilitas mandi, cuci dan kakus, dan sarana prasarana umum lainnya.
258
c.
Bontomatene, Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi
d.
The construction of bath, washing and closet facilities, as well as other public facilities and infrastructures.
Selain pembangunan sarana dan prasarana umum,
Besides constructing public facilities and infrastructures,
Perusahaan juga memberikan bantuan untuk pembangunan
the Company has also given aid for the construction and
dan perbaikan sarana ibadah. Total biaya yang disediakan
renovation of worship facilities. The total funds provided
untuk kegiatan ini mencapai Rp2,62 miliar dan digunakan
for this activity reached Rp. 2.62 billion and have been
untuk berbagai bentuk perbaikan maupun pembangunan
used for various forms of renovation and construction
sarana ibadah di seluruh wilayah kerja bandar udara yang
of worship facilities throughout the working areas of
dikelola Perusahaan.
the airports managed by the Company.
Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
5. Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung
5. Indirect Economic Impact
Selain manfaat langsung, keberadaan bandar udara yang
Besides direct benefits, the existence of an airport managed
dikelola Angkasa Pura I juga membawa manfaat tidak langsung
by Angkasa Pura I has also given indirect benefits to the local
bagi masyarakat sekitar. Manfaat tersebut diwujudkan
communities. Such benefits have been actualized by the
Perusahaan melalui pelaksanaan Program Kemitraan yang
Company through the Partnership Program implementation
dilaksanakan oleh masing-masing bandar udara.
by each airport.
Program Kemitraan
Partnership Program
Program Kemitraan adalah program pemberdayaan dan
Partnership Program is a public economy empowerment and
peningkatan ekonomi masyarakat, melalui pemberian
improvement program, through the granting of partnership
pinjaman kemitraan untuk modal kerja dan investasi. Selain
loan for work capital and investment. In addition thereto,
itu melalui Program Kemitraan, Perusahaan juga memberikan
through the Partnership Program, the Company has also
bantuan pembinaan berupa bantuan pelatihan manajemen
given development assistance in the form of assistance in
usaha, bantuan pemasaran (promosi/pameran) dan lain-lain.
business management training, marketing (advertisement/ exhibition) assistance and others.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
This Program is also aimed at increasing the competency
usaha kecil yang dijalankan masyarakat, sehingga menjadi
of small-scale enterprises run by the communities, so as
usaha yang tangguh dan mandiri. Melalui program ini maka
to become strong and independent enterprises. Through
setiap usaha kecil yang telah berkembang diharapkan juga
this program, any small-scale enterprise that has been
bisa menyerap tenaga kerja dari masyarkaat lokal, sehingga
developing is also expected to absorb work force from the
mereka mendapatkan penghasilan. Dengan demikian
local communities, so as to give them income. Thereby, the
masyarakat sekitar yang tidak bisa bekerja di lingkungan
local communities that cannot work in an airport can still
bandar udara, tetap bisa merasakan manfaat dari kehadiran
enjoy the benefits of the existence of the airports managed
bandara-bandara yang dikelola Perusahaan.
by the Company.
Pinjaman kemitraan kepada usaha kecil yang diberikan
Partnership loan to small-scale enterprises given by the
Perusahaan
Company is non-commercial. Its channeling mechanism is
penyalurannya
sifatnya dilakukan
non-komersial. berdasarkan
Mekanisme atas
based upon evaluation on the requirements as well as the
persyaratan serta angsuran yang disesuaikan dengan
evaluasi
JOTUBMMNFOUT BEKVTUFE UP UIF SFMFWBOU FOUFSQSJTF DBQBDJUZ
kemampuan usaha. Besaran Dana Program Kemitraan yang
The amounts of Partnership Program Funds channeled for
disalurkan untuk kegiatan Program Kemitraan selama 3 (tiga)
the Partnership Program activity for the past 3 (three) years
tahun terakhir adalah sebagai berikut :
are as follows:
Besaran Dana Program Kemitraan
Amounts of Partnership Program Funds
Tahun 2009 - 2011
Years 2009-2011
(dalam jutaan rupiah)
(in million of rupiah)
funds Available
Dana Tersalurkan funds channeled
Persentase Percentage
Year
2009
25.010
23.839
95,32%
2009
2.
2010
30.657
29.257
95,43%
2010
3.
2011
26.282
25.107
95,53%
2011
No
Tahun
1.
Dana Tersedia
2011 Annual Report
259
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Pada tahun 2011 jumlah
In 2011, the number of
usaha kecil yang menerima
small-scale
pinjaman kemitraan adalah
receiving partnership loan
sebanyak
is 1,239 developed partners,
1.239
mitra
enterprises
binaan, meningkat 165,44%
increasing
dibandingkan dengan mitra
compared to the number
165.44%
if
binaan pada tahun 2010.
of developed partners in
Mereka
tersebar
dalam
2010. They are spread in
sektor
usaha.
various business sectors. This
Peningkatan ini terjadi karena
increase occurs due to the
strategi penyaluran pinjaman
loan channeling strategies
yang dilaksanakan bekerja
implemented in cooperation
berbagai
sama dengan BUMN lain, guna memperbanyak kesempatan
with other State-Owned Enterprises for the purpose of
kepada UMK untuk mendapatkan pinjaman kemitraan.
increasing opportunities for Small and Medium-Scale Enterprises to receive partnership loan.
Jumlah Mitra Binaan Penerima Dana Program
The Number of Developed Partners Receiving
Kemitraan Tahun 2009-2011
Partnership Program Funds Years 2009-2011
(dalam jutaan rupiah)
260 26 2 60
(in million of rupiah) Mitra Binaan
Akumulasi
Developed Partners
Accumulation
No
Tahun
1.
2009
639
8.091
2009
2.
2010
749
8.840
2010
3.
2011
1.239
10.079
2011
Laporan LLa Lap apo ap ora or ran T ra Tahunan ah ah hu una nan n an 20 2 2011 01 11 1
Year
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Partnership Loan Channeling Years 2009-2011
Penyaluran Pinjaman Kemitraan Tahun 2009 sampai
by Sector
dengan 2011 Berdasarkan Sektor Usaha (dalam jutaan rupiah)
(in million of rupiah) 2011
No
Sektor Usaha Mitra Binaan
2010
Jumlah Mitra Nilai Pinjaman Number of Amount of Partner (Unit) Loan
Jumlah Mitra Number of Partner (Unit)
2009
Nilai Pinjaman Jumlah Mitra Nilai Pinjaman Amount of Number of Amount of Loan Partner (Unit) Loan
Developed Partner’s Business Sector
1.
Industri
145
4.550
214
7.440
154
5.009
2.
Perdagangan
292
8.423
389
12.863
319
9.595
3.
Pertanian
671
5.090
4
85
13
205
Agriculture
4.
Peternakan
12
340
13
425
8
385
Animal husbandry
5.
Perkebunan
2
50
5
220
3
130
Plantation
6.
Perikanan
2
45
5
220
7
165
Fishery
7.
Jasa
114
3.735
117
3.785
132
4.225
Services
8.
Lainnya
1
30
2
200
3
165
Jumlah
1.239
22.263
749
25.238
639
19.879
Industry Trade
Miscellaneous TOTAL
Penyaluran Pinjaman Tahun 2011 Berdasarkan Sektor Usaha Loan Channeling Year 2011 by Business Sector
0.20 % / Perikanan | Fishery 16.78 % / Jasa | Services
0.22 % / Perkebunan | Plantation 1.53 % / Peternakan | Animal Husbandry 37.83 % / Perdagangan | Trade
0.13 % / Lainnya | Miscellaneous
20.44 % / Industri | Industry 22.86 % / Pertanian | Agriculture
2011 Annual Report
261
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Kegiatan penyaluran pinjaman kemitraan sudah dijalankan
Partnership loan channeling activity has been carried out by
Angkasa Pura Airports sejak tahun 1992, baik oleh Kantor
Angkasa Pura Airports as of 1992, both by the Head Office and
Pusat dan kantor cabang di seluruh Indonesia. Total total
branch offices throughout Indonesia. The total partnership
pinjaman kemitraan yang telah disalurkan sebesar Rp 213,1
loan that has been channeled is Rp. 213.1 billion given to
miliar yang diberikan kepada 10.079 mitra binaan. Adapun
10,079 developed partners. Partnership loan channeling per
penyaluran pinjaman Kemitraan per wilayah dapat disajikan
area can be presented as follows:
sebagai berikut: Partnership Loan Channeling Years 2009-2011
Penyaluran Pinjaman Kemitraan Tahun 2009 - 2011
by Area
Berdasarkan Wilayah dalam jutaan rupiah
in million rupiah Tahun 2011
No
Provinsi/Wilayah
Jumlah Mitra Nilai Pinjaman Jumlah Mitra Number of Amount of Number of Partner (Unit) Loan Partner (Unit)
Tahun 2009
Nilai Pinjaman Jumlah Mitra Nilai Pinjaman Amount of Number of Amount of Loan Loan Partner (Unit)
Province / Territory
1
DKI Jakarta
669
5.000
12
660
8
410
2
Bali
48
2.090
66
2.710
72
2.538
Bali
3
Jawa Timur
93
2.765
104
3.500
81
2.508
Jawa Timur
4
Sulawesi Selatan
63
1.940
88
2.740
67
2.580
Sulawesi Selatan
5
Kalimantan Timur
44
1.510
52
2.050
55
1.810
Kalimantan Timur
6
Papua
13
430
30
613
24
499
7
Sulawesi Utara
23
953
24
1.010
40
1.100
8
Yogyakarta
73
2.145
71
2.415
45
1.840
9
Jawa Tengah (Solo)
34
920
48
1.525
35
915
10
Kalimantan Selatan
41
1.200
69
2.100
68
1.685
Kalimantan Selatan
11
Jawa Tengah (Semarang)
29
950
61
1.850
38
1.057
Jawa Tengah (Semarang)
12
Nusa Tenggara Barat
45
1.175
60
2.350
48
1.557
Nusa Tenggara Barat
13
Maluku
14
Nusa Tenggara Timur Total
262
Tahun 2010
-
-
7
180
8
125
64
1.185
57
1.535
50
1.255
1.239
22.263
749
25.238
639
19.879
DKI Jakarta
Papua Sulawesi Utara Yogyakarta Jawa Tengah (Solo)
Maluku Nusa Tenggara Timur
Pembinaan terhadap mitra binaan dilakukan dalam bentuk
The development of the developed partners has been
hibah pendampingan (knowledge capital). Program pendidikan
conducted in the form of knowledge capital. The education
dan pelatihan yang diberikan kepada mitra binaan dilaksanakan
and training program given to developed partners has
bekerjasama dengan perguruan tinggi, maupun lembaga lain
been conducted in cooperation with universities and other
yang memiliki kompetensi dalam mengembangkan ilmu
institutions with competency to develop entrepreneurship
kewirausahaan dan motivasi berwirausaha.
knowledge and motivation.
Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perusahaan juga memberikan bantuan pembinaan berupa
The Company has also given development assistance in
promosi dan pemasaran, dengan mengikutsertakan mitra
the form of advertisement and marketing, by engaging the
binaan dalam berbagai kegiatan pameran di dalam dan luar
developed partners in various national and international
negeri. Kegiatan pameran berskala nasional yang diikuti
exhibition activities. The national-scale exhibition activities
mitra binaan selama tahun 2011 antara lain Inacraft dan
participated by the developed partner during 2011 were,
Mutumanikam Nusantara.
among others, Inacraft and Mutumanikam Nusantara.
Sedangkan pameran di luar negeri yang diikuti mitra binaan
The exhibitions abroad participated by the developed
adalah Indonesia Product Exhibition di Yordania, Pasar Malam
partners were Indonesian Product Exhibition in Jordan,
Indonesia di Den Haag serta Moslem World Biz di Kuala
Indonesian Fair in Den Haag and Moslem World Biz in Kuala
Lumpur. Keikutsertaan mitra binaan pada kegiatan pameran–
Lumpur. The participation of the developed partners in those
pameran tersebut memberikan kesempatan mereka untuk
exhibition activities gives them opportunity to advertise
mempromosikan produk-produk unggulannya, sehingga
their prime products, so as to be widely known among the
lebih dikenal luas masyarakat Indonesia dan internasional.
Indonesian and International communities.
Selain
mengikuti
kegiatan
Besides
participating
in
pameran-pameran, Angkasa
exhibition activities, Angkasa
Pura Airports juga membantu
Pura Airports has also given
promosi produk mitra binaan
assistance in advertising the
dengan
ruang
EFWFMPQFE QBSUOFST QSPEVDUT
pamer di bandara-bandara
membuka
by opening display spaces in
yang
Perusahaan.
the airports managed by the
Ruang pamer tersebut dapat
dikelola
Company. Those display spaces
dimanfaatkan untuk kegiatan
can be used for the developed
promosi
QBSUOFST BEWFSUJTFNFOU BOE
maupun
mitra binaan.
eksebisi
exhibition activities..partners.
2011 Annual Report
263
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Kegiatan pemagangan dan studi banding untuk para mitra
Apprentice and comparative study activities for the
binaan, juga dilakukan Perusahaan. Melalui kegiatan ini
developed partners have also been carried out by the
mitra binaan dapat saling menukar pengalaman dalam
Company. Through these activities, the developed partners
menjalankan usahanya, menumbuhkan ide-ide baru untuk
can exchange experiences in running their businesses,
dikembangkan serta menambah pengetahuan, yang pada
bring out new ideas to be developed as well as increase
akhirnya akan meningkatkan usaha mereka.
knowledge, which at the end shall enhance their businesses.
Dana hibah pendampingan yang disalurkan oleh Angkasa
The knowledge capital funds channeled by Angkasa Pura
Pura Airports untuk kegiatan pembinaan mitra binaan sampai
"JSQPSUTGPSUIFEFWFMPQFEQBSUOFST EFWFMPQNFOUBDUJWJUJFTVQ
dengan tahun 2011 sebesar Rp. 38,07miliar. Sedangkan
to the year 2011 have reached Rp. 38.07 billion. Whereas for the
untuk tahun 2011 jumlah dana yang disalurkan sebesar Rp.
year 2011, the amount of funds channeled reached Rp. 2.84
2,84 miliar, dan tahun 2010 sebesar Rp. 4,01 miliar.
billion, and for the year 2010, the amount reached Rp. 4.01 billion.
5IF%FWFMPQFE1BSUOFST,OPXMFEHF$BQJUBM$IBOOFMJOH
Penyaluran Hibah Pembinaan Mitra Binaan Tahun 2009 sampai dengan 2011
Years 2009-2011
(dalam jutaan rupiah)
(in million of rupiah) Hibah Pembinaan | Knowledge Capital
No
Jenis Pembinaan
Type of Development 2011
2010
2009
1
Pendidikan/Pelatihan
967
751
568
2
Pemagangan
32
59
36
3
Promosi, Pameran & Pemasaran Lainnya Total
Education / Training apprenticeship
1.845
3.209
3.357
Advertisement, Exhibition & Other Kinds of Marketing
2.844
4.019
3.961
TOTAL
Kegiatan pemberian pinjaman kemitraan dan pendampingan
Partnership loan granting and assistance activities through
melalui Program Kemitraan dilakukan sebagai bentuk
the Partnership Program have been carried out as a form of
komitmen Perusahaan, untuk mengantarkan usaha kecil ke
UIF$PNQBOZTDPNNJUNFOUUPCSJOHTNBMMTDBMFFOUFSQSJTFT
tahap selanjutnya. Diharapkan nantinya usaha kecil yang
to the next stage. Later, the assisted and developed
dibantu dan dibina bisa menjadi pelaku usaha yang tangguh,
small-scale enterprises are expected to become strong,
mandiri dan berkualifikasi untuk memperoleh pinjaman dari
independent and bankable business actors.
lembaga keuangan (bankable).
264
Angkasa Pura Airports terus melakukan berbagai evaluasi
Angkasa Pura Airports continues to carry out various
dan penyempurnaan strategi, atas pelaksanaan Program
evaluations on and improvements of strategies for the
Kemitraan. Melalui langkah ini, diharapkan menciptakan
Partnership Program implementation. This measure is
kondisi yang saling menguntungkan bagi Perusahaan dan
expected to create mutually beneficial condition for the
mitra binaannya. Salah satunya adalah memperbaiki tingkat
Company and its developed partners. One of them is to
pengembalian pinjaman, serta meningkatkan skala usaha
increase the rate of loan return, as well as to increase business
secara terprogram dan terukur.
scale in a programmed and measured manner.
Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Realisasi Dana Kemitraan tahun 2011
Partnership Fund Realization year 2011
(dalam jutaan rupiah)
(in million of rupiah)
Uraian
Realisasi 2011 | 2011 Realization
Realisasi 2010 | 2010 Realization
Deviasi (%) | Deviation (%)
1
2
3
4
A. DANA TERSEDIA
Description 1 A. FUNDS AVAILABLE
Saldo Awal
1.417
1.037
36,66
Initial Balance
Alokasi Penyisihan Laba
4.437
10.784
(58,85)
Profit Allocation
Pengembalian Pokok Pinjaman
19.979
17.719
12,75
Loan Principal Repayment
25.833
29.541
(12,55)
Subtotal
Subtotal
Pendapatan
3.380
3.220
4,98
revenues
Biaya Operasional
(2.932)
(2.104)
39,37
Operating Costs
26.282
30.657
(14,27)
Jumlah A B. PENGGUNAAN DANA
TOTAL A B. FUND APPROPRIATION
Pinjaman dan Pembinaan
Loan and Development
a. Pinjaman
22.263
25.238
(11,79)
a. loan
b. Pembinaan
2.844
4.019
(29,24)
b. development
25.107
29.257
(14,19)
TOTAL B
C. BEBAN HUTANG LAIN-LAIN
(303)
(17)
1.656,48
SALDO AKHIR (A-B-C)
1.478
1.417
4,27
FINAL BALANCE (A-B-C)
95,53%
95,43%
100%
CHANNELLING EFFECTIVENESS %
Jumlah B
% EFEKTIVITAS PENYALURAN
C. MISCELLANEOUS DEBT EXPENSES
2011 20 201 2 011 Annual 01 An nn nu n ual al Report Rep Re R e ep porrtt po
265 26 2 65
Aspek Sosial | Sosial Aspects
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Occupational Safety and Health
Angkasa Pura Airports berkomitmen terhadap pelaksanaan
Angkasa Pura Airports is committed to implement
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Pemenuhan
Occupational Safety and Health. The implementation of
pelaksanaan K3 ditujukan untuk:
Occupational Safety and Health is aimed at:
t
t
Menciptakan perlindungan atas keselamatan karyawan
Creating protection on the safety of employees and PUIFSXPSLFSTBTXFMMBTBOZPOFCFJOHJOUIF$PNQBOZT
dan pekerja lainnya serta setiap orang yang berada pada tempat kerja Perusahaan; t
work location;
Menunjang terpeliharanya derajat kesehatan, ketahanan
t
t
Supporting the maintenance of health condition,
fisik, daya kerja, kenyamanan kerja, keselamatan kerja,
physical endurance, working power, work convenience,
produktivitas kerja dan efisiensi;
occupational safety, work productivity and efficiency;
Tercapainya
keseimbangan
antara
program
t
Balancing precaution program with recovery program
pencegahan dan penyembuhan serta memberikan
as well as motivating employees to implement
motivasi karyawan agasr melaksanakan upaya K3 secara
Occupational Safety and Health efforts independently
mandiri dengan menekankan upaya-upaya preventif.
by giving emphasis on the preventive ones.
a. Program Bina Lingkungan
a. Environment Development Program
Komitmen Perusahaan dalam pemenuhan aspek sosial
5IF $PNQBOZT DPNNJUNFOU JO UIF GVMöMMNFOU PG UIF
terkait
adalah
social aspects in relation to the implementation of social
keterlibatan dalam upaya peningkatan kesejahteraan
pelaksanaan
tanggung
jawab
sosial
responsibility is being involved in the effort of increasing
masyarakat, terutama masyarakat di sekitar lokasi bandara
DPNNVOJUJFT XFMGBSF FTQFDJBMMZ GPS UIF MPDBM DPNNVOJUJFT
Angkasa Pura Airports.
BSPVOEBOBJSQPSUTMPDBUJPOPG"OHLBTB1VSB"JSQPSUT
Hal tersebut diwujudkan Perusahaan dalam bentuk
This has been actualized by the Company in the form of
pelaksanaan Program Bina Lingkungan, yakni program
implementation of the Environment Development Program, namely
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat dan peningkatan
BQSPHSBNGPSUIFFNQPXFSNFOUPGDPNNVOJUZTTPDJBMDPOEJUJPO
kualitas hidup. Pelaksanaan program ini meliputi pemberian
and improvement of the quality of life. The implementation
bantuan yang terdiri atas:
of this program includes the granting of aids comprising:
1.
Bantuan kepada korban bencana alam;
1.
2.
Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan;
2.
Aid for education and/or training;
3.
Bantuan peningkatan kesehatan masyarakat;
"JEGPSDPNNVOJUZTIFBMUIJNQSPWFNFOU
Bantuan pengembangan prasarana dan sarana
4.
4.
umum;
266
Aid for natural disaster victims;
Aid
for
public
infrastructure
and
facility
development;
5.
Bantuan sarana ibadah;
5.
Aid for worship facilities;
6.
Pelestarian alam.
6.
Nature conservation.
Pelaksanaan Program Bina Lingkungan sudah dijalankan
The Company has been implementing the Environment
Perusahaan sejak tahun 2000. Kegiatan yang dilaksanakan dalam
Development Program as from the year 2000. The activities
kurun waktu tersebut mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat
carried out during such period comprise activities that can be
dikategorikan dalam program strategis dan program responsif
categorized in strategic program and responsive program in
dalam bentuk pemberian bantuan yang sifatnya insidental,
the form of incidental granting of aid, momentary fulfillment
memenuhi kebutuhan sesaat, ataupun tanggap darurat.
of needs, or emergency response.
Khusus untuk tahun 2011, dari semua objek bantuan
Particularly for the year 2011, out of all the Environment
Program Bina Lingkungan, Perusahaan memprioritaskan
Development Program aid objects, the Company prioritized
pemberian bantuan di bidang pendidikan dan kesehatan.
the granting of aid in the education and health sectors.
Namun demikian Perusahan tidak mengesampingkan
However, the Company have never disregarded the
program bina lingkungan di bidang lainnya.
environment development program in other fields.
Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
b.
Bantuan Bidang Pendidikan
b. Aid in the Education Sector
Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat menjadi
5IF JNQSPWFNFOU PG DPNNVOJUZT FEVDBUJPO RVBMJUZ IBT
perhatian utama Perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan
become the main attention of the Company in carrying
Program Bina Lingkungan. Hal ini didasarkan pada
out the Environment Development Program activity. This
pertimbangan pendidikan merupakan salah satu pondasi
is based upon consideration that education is one of the
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sepanjang
GPVOEBUJPOTGPSJODSFBTJOHDPNNVOJUZTXFMGBSF5ISPVHIPVU
tahun 2011, Perusahaan telah menyalurkan dana untuk
the year 2011, the Company had been channeling funds
bidang pendidikan dan pelatihan sebesar Rp 4,2 miliar.
for education and training as much as Rp. 4.2 billion. This
Jumlah ini merupakan bagian terbesar (33%) dari keseluruhan
amount was the largest portion (33%) of the total funds
dana yang disalurkan pada tahun berjalan.
channeled in the relevant year.
Perhatian Angkasa Pura Airports dalam upaya peningkatan
"OHLBTB1VSB"JSQPSUT BUUFOUJPOPOUIFFòPSUTPGJODSFBTJOH
kualitas pendidikan masyarakat, diberikan dalam bentuk
DPNNVOJUZTFEVDBUJPORVBMJUZIBTCFFOHJWFOJOUIFGPSN
beasiswa kepada siswa berprestasi yang kurang mampu.
of scholarships to underprivileged students with high achievements.
Selain itu juga ada bantuan yang sifatnya berkesinambungan
Moreover, there have been aids that are continuous in nature
dan memiliki manfaat jangka panjang, di antaranya
and that have long-term benefits, such as among others, the
pembangunan sarana dan fasilitas pendidikan untuk
construction of education facilities for the uninterrupted
kelancaran pendidikan, serta bantuan pelatihan mekanik
performance of education, as well as mechanic training
kepada remaja dan pemuda putus sekolah yang diharapkan
aid for drop-out teens and youth, that is expected able to
dapat turut membantu membentuk wirausaha baru dan
support the establishment of new businesses and reduce
menurunkan angka pengangguran.
the unemployment rate.
2011 Annual Report
267
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2009 sampai dengan 2011 Berdasarkan Jenis Bantuan
The Channeling of the Environment Development Funds Years 2009-2011 by the Type of Aid
(dalam jutaan rupiah) No.
(in million of rupiah)
Jenis Bantuan
2011
2010
2009
132
1.121
288
Type of Aid
1
Bencana Alam
2
Pendidikan & Pelatihan
4.198
2.310
1.476
Education & Training
3
Peningkatan Kesehatan
1.069
760
602
Health improvement
4
Sarana Umum
3.345
3.314
2.084
Public Facilities
5
Sarana Ibadah
2.620
767
-
Worship Facilities
6
Pelestarian Alam
1.486
581
2.226
Nature Conservation
7
BUMN Peduli
848
418
-
Nature Conservation
13.698
9.271
6.676
Jumlah
Natural Disasters
Total
Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2011 The Channeling of the Environment Development Funds Year 2011
26 % / Pelestarian Alam | Nature Conservation
26 % / Bencana Alam | Natural Disaster 33 % / Pendidikan & Pelatihan | Education & Training
26 % / Sarana Ibadah | Worship Facilities
8 % / Peningkatan Kesehatan | Health Improvement
26 % / Sarana Umum | Public Facilities
268
Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
c. Bidang Kesehatan
c. Health Sector
Bantuan bidang kesehatan selama tahun 2011 diproritaskan
Aid in the health sector throughout the year 2011 had been
pada kegiatan yang bisa mendukung peningkatan kualitas
prioritized on the activities that are potential of supporting
kesehatan masyarakat sekitar lokasi bandara. Bantuan yang
the improvement of health quality of the local communities
diberikan diwujudkan dalam bentuk pengobatan gratis,
BSPVOEBOBJSQPSUTMPDBUJPO5IFBJEHJWFOXFSFBDUVBMJ[FEJO
khitanan massal, bantuan sarana kesehatan, perbaikan
the form of free medication, mass circumcision, health facility
bangunan fisik lembaga kesehatan, perbaikan sarana umum
BJE IFBMUI JOTUJUVUJPOT QIZTJDBM DPOTUSVDUJPO SFOPWBUJPO
untuk kesehatan, dan sebagainya. Pada tahun 2011, realisasi
health public facility renovation, and others. In 2011, the
bantuan program bidang kesehatan sebesar Rp 1,07 miliar.
realization of program aid in the health sector reached Rp. 1.07 billion.
1.
Bantuan Korban Bencana Alam
1.
Aid for Natural Disaster Victims
Bantuan kepada korban bencana alam ditujukan untuk
Aid for natural disaster victims is aimed at relieving the
meringankan beban masyarakat yang menjadi korban.
burden of communities that become victims. In 2011, the
Pada tahun 2011, Perusahaan memberikan bantuan antara
Company had given aid, among others, for the victims of
lain untuk korban bencana alam angin puting beliung yang
whirlwind disaster taking place in Maros Regency, South
terjadi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan bencana
Sulawesi and landslide disaster in Maluku, as much as Rp.
tanah longsor di Maluku, sebesar Rp 131juta.
131 million.
2011 Annual Report
269
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Realisasi Dana Bina Lingkungan 2011
The Environment Development Fund Realization in 2011
(dalam jutaan rupiah)
(in million of rupiah)
URAIAN
Realisasi 2011 2011 Realization
Realisasi 2010 2011Realization
Deviasi (%) Deviation (%)
DESCRIPTION
1
2
3
2-3:3
1
Saldo Dana Awal
5.702
4.305
32,46
Bagian Laba Bersih
13.311
10.784
23,44
Net Profit Portion
383
278
37,57
Clearing Account Service and Deposit Interest
19.396
15.367
26,22
TOTAL A
A. DANA TERSEDIA
A. FUNDS AVAILABLE
Jasa Giro dan Bunga Deposito Jumlah A
Initial Fund Balance
B. PENGGUNAAN DANA
B. FUND APPROPRIATION
a . Penyaluran Bina Lingkungan > BUMN Peduli > BUMN Pembina Subtotal b. Beban Operasional
848
418
103,00
> BUMN Peduli
12.850
8.854
45,14
> BUMN Pembina
13.698
9.271
47,75
308
426
(27,83)
c. Biaya Dibayar di Muka, Biaya YMH Dibayar
(2.034)
(32)
6.196,74
Jumlah B
11.972
9.665
23,87
7.424
5.702
SALDO AKHIR
270 27 2 70
a. Environment Development Channeling
Laporan Lap LLa ap a porra an T Tahunan ahu ah hu h un na nan an 20 an 2 2011 01 11 1
Subtotal b. Operating Expenses c. Prepaid Expenses, Accrued Expenses TOTAL B FINAL BALANCE
Aspek Lingkungan | Environmental Aspects
terhadap
5IF GPSN PG "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT DPNNJUNFOU UP DBSF
adalah
about conserving the environment is the development of
pengembangan konsep bandar udara ramah lingkungan
a green airport concept. The green airport development is
atau green airports. Pengembangan bandar udara ramah
POFPGUIFWBMVFMFWFSTJOBDIJFWJOHUIF$PNQBOZTWJTJPOT
lingkungan merupakan salah satu pengungkit nilai (value
and missions.
Bentuk
komitmen
kepedulian
untuk
Angkasa
Pura
melestarikan
Airports lingkungan
level) dalam pencapaian visi misi Perusahaan. Secara bertahap dan berkelanjutan, Perusahaan terus
Gradually and continuously, the Company continuous
berusaha agar bandar udara
to make efforts for the airports managed to fulfill the
yang dikelola memenuhi
standar bangunan dan pengelolaan ramah lingkungan.
environment-friendly
construction
and
management
Adapun upaya yang dilakukan saat ini adalah menyusun
standards. The current effort made is to prepare Eco Airports
Dokumen Konsep Bandara Berwawasan Lingkungan (Eco
Concept Document of Angkasa Pura I, with target that the
Airports) Angkasa Pura I, dengan target penerapan konsep
green airports concept can be evenly applied in all the
green airports dapat merata di seluruh bandara yang
managed airports, adjusted to their respective specifications
dikelola, disesuaikan dengan spesifikasi (tipologi) masing-
(typology).
masing. Selain itu dalam pembuatan Rencana
In preparing a Master Plan, the
Induk (Master Plan) Bandar Udara
Airport has also given attention on
juga telah memperhatikan aspek-
the environmental Aspects. Similarly,
aspek lingkungan. Demikian pula
UIF$PNQBOZTQPMJDJFTBOETUSBUFHJFT
halnya dengan Kebijakan dan strategi
in carrying out airport operational
Perusahaan
menjalankan
activities, have always been based
kegiatan operasional bandar udara,
upon the environment global visions
selalu didasarkan pada visi global
which include:
dalam
lingkungan hidup yang meliputi : a. Kelestarian (sustainable) lingkungan fisik, biologis
a. Sustainable physical, biological and socio-cultural
dan sosial budaya yang mengakomodasikan
environments,
berbagai kepentingan (multi fungsi);
interests (multi-functions);
which
accommodate
various
b. Efisien dalam menggunakan sumber daya dan energi;
b. Efficient in using resources and energies;
c. Mengurangi dampak lingkungan sekecil mungkin
c. Minimizing environmental impacts by measuring a
dengan melakukan pengukuran yang terukur
number of components that are potential of giving
terhadap beberapa komponen yang berpotensi
impacts to the environment;
menimbulkan dampak terhadap lingkungan ; d. Meningkatkan kepuasan pelanggan pengguna jasa
E *ODSFBTJOH UIF "JSQPSU TFSWJDF VTFST DVTUPNFST satisfaction.
Bandara. Khusus untuk pembangunan bandar udara baru, sejak tahap
Particularly for the construction of a new airport, as from
perencanaan desain diharuskan sudah memenuhi kriteria
the planning stage, the design must have fulfilled the
ramah lingkungan. Di antaranya dengan pemilihan material
environment-friendly criteria, among others by selecting
ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya dengan prinsip
environment-friendly materials, managing resources using
reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang) dan
the reuse, recycle and reduce principles or known as the 3R
reduce (mengurangi) atau dikenal sebagai prinsip 3R. Selain
principles. Moreover, a new airport shall also be equipped
itu bandar udara yang baru juga akan dilengkapi fasilitas
with an integrated waste management facility.
pengolahan limbah terpadu.
2011 Annual Report
271
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Sebagai bentuk kesungguhan Perusahaan menerapkan
"T B GPSN PG UIF $PNQBOZT TFSJPVTOFTT JO BQQMZJOH BOE
dan mewujudkan konsep bandar udara ramah lingkungan,
actualizing a green airport concept is the application
adalah pengajuan sertifikasi Bangunan Hijau (Greenship)
for Green Building certification (Greenship) to the Green
ke Green Building Certification Institute (GBCI). Sertifikasi
Building Certification Institute (GBCI). Certification had
diajukan untuk pembangunan Bandar Udara Ahmad Yani, di
been applied for the construction of Ahmad Yani Airport in
Semarang, Jawa Tengah.
Semarang, East Java.
Selain itu juga ada beberapa hal yang bisa menjadi bukti
In addition thereto, there are several things that can be used
bahwa keberadaan bandar udara yang dikelola Perusahaan
as evidences that the airports managed by the Company
telah ramah terhadap lingkungan, di antaranya yaitu :
have been environment-friendly, namely as follows:
1.
1.
Angkasa Pura Airports berkomitment untuk memenuhi kewajiban
pembuatan
dokumen
Angkasa Pura Airports is committed to fulfill the
lingkungan:
obligation to prepare environmental documents:
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal);
Environmental Impact Analysis (Amdal); Software
Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL);
Design Description (DPPL); Environment Evaluation
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH); sesuai
Document (DELH); in accordance with Law No. 32
dengan Undang-Undang No.32 tahun 2009 tentang
year 2009 regarding Environment Protection and
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Management as mentioned below:
seperti disebutkan dibawah ini :
a. The environmental documents Owned
a. Dokumen Lingkungan Yang Dimiliki :
b. Airport Development Environmental Documents
b. Dokumen Lingkungan Pengembangan Bandar Udara
Dokumen Lingkungan yang dimiliki Bandara
Environmental documents held Dokumen Lingkungan Environmental Document
Airports
KM No. 15/1995, dan Sultan Hasanuddin - Makassar
Sultan Hasanuddin - Makassar KM No. 16/LT.504/1998 KM No. 94/1994, dan
Frans Kaisiepo – Biak
Frans Kaisiepo – Biak KM No. SK.17/LT.504/PHB-98 KM No. 92/1994, dan
Sam Ratulangi - Manado
Sam Ratulangi - Manado KM No. 42/1995
Adisumarmo – Solo
Dok DPPL : KepMen LH No.241 Tahun 2009
Adisumarmo – Solo
KA-ANDAL : KepMen LH No.288 Tahun 2008, dan Bandara Internasional Lombok - Lombok
Bandara Internasional Lombok - Lombok AMDAL, RKL, RPL : KepMen LH No.196 Tahun 2009
El Tari – Kupang
Dok DPPL : KepMen LH No.115 Tahun 2010
El Tari – Kupang
KM No. SK.1/LT.504/PHB-95, dan Pattimura – Ambon
Pattimura – Ambon KM No. SK.32/LT.504/PHB-97
272
Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Dokumen Lingkungan Pengembangan Bandar Udara
The Environmental Documents owned
Dokumen Lingkungan Environmental Document
Bandara
Airports
Pengembangan Bandara KA-ANDAL : Ngurah Rai – Denpasar
SK Gub Bali No.634/04-B/HK/2010
Ngurah Rai – Denpasar
Kelayakan Lingkungan : SK GubBali No. 499/04-B/HK/2011 Termina Utara
Juanda – Surabaya
KM No. SK.2/LT.504 PHB-93 KM No. SK.2/LT.504 PHB-99
Juanda – Surabaya
Terminal Selatan Terminal Eksisting
Sepinggan – Balikpapan
KM No.A.378/UM/501/SKJ/1990 KM No. 95 / 1994
Sepinggan – Balikpapan
AMDAL Pengembangan (Tahap KA ANDAL) Dok DPPL :
Adisutjipto -Yogyakarta
No.239 tahun 2009 AMDAL Rencana Pengembangan Bandara Adi Sutjipto-
Adisutjipto -Yogyakarta
Yogyakarta AMDAL Perpanjangan Landas Pacu dan Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang
Ahmad Yani - Semarang
SK Gub Jateng No. 660.1/3/2004
Ahmad Yani - Semarang
SK Gub Jateng No. 660.1/19/2005 Rencana pengembangan Bandara Ahmad Yani AMDAL Pembangunan APRON dan Perpanjangan Runway
Syamsuddin Noor - Banjarmasin
SK Pemda Kalsel No. 0232/2003
Syamsuddin Noor - Banjarmasin
AMDAL Rencana Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor
2011 Annual Report
273
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
2.
Seluruh bandar udara yang dikelola Perusahaan telah
2.
All the airports managed by the Company have
membuat Laporan Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan
prepared
Laporan Pemantauan Lingkungan (RPL), dimana secara
Environment Monitoring Plan, which shall be reported
Environment
periodik setiap enam bulan sekali dilaporkan kepada
periodically once in every six month to the related
instansi terkait, seperti: Kementerian Lingkungan Hidup
institution, such as: the Ministry for the Environment,
(KLH), Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) dan
the Regional Environment Agency and the Ministry of
Kementerian Perhubungan.
Transportation.
Adapun komponen lingkungan yang dikelola dan
The
environmental
Management
components
Plan
managed
and
and
dipantau meliputi:
monitored comprise:
a. Kualitas udara dan tingkat kebisingan
a. Air quality and noise level
b. Hidrologi
b. Hydrology
c. Kualitas air bersih dan air permukaan
c. Clean water and surface water quality
d. Limbah padat/sampah
d. Solid waste
e. Pengelolaan Perubahan Tata Ruang & Tata
e. Management of Change in the Spatial Layout & Use
Guna Lahan Kawasan Keselamatan Operasi f.
of the Aviation Operation Safety Area
Penerbangan (KKOP)
G $PNNVOJUZT)FBMUI.BOBHFNFOU
Pengelolaan Kesehatan Masyarakat
H $PNNVOJUZT4PDJBM&DPOPNZ.BOBHFNFOU
g. Pengelolaan Sosial Ekonomi Masyarakat
h. The
h. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
implementation
of
Corporate
Social
Responsibility.
(CSR) 3.
Berbagai aktifitas penghijauan dan penanaman pohon
3.
4.
274
Various reforestation and tree planting activities in airport environments.
di lingkungan bandar udara. Membuat Environmental Airports Council (Dewan
4.
Establishing the Environmental Airports Council in
Pengelola Lingkungan Hidup) di Bandara Ngurah Rai,
Ngurah Rai Airport, Denpasar, and Juanda Airport,
Denpasar dan Bandara Juanda, Surabaya, sesuai SKEP
Surabaya, in accordance with the Decision No. 124/
124/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Bandar
7* DPODFSOJOH &DP "JSQPSUT *NQMFNFOUJOH
Udara Ramah Lingkungan (Eco Airports).
Guidelines.
a. Penghematan Energi
a. Energy Savings
Kian terbatasnya sumber energi yang tersedia di alam, disikapi
Due to the increasingly limited energy sources available
Perusahaan dengan melakukan program penghematan
in nature, the Company has implemented an energy
energi. Dengan demikian Perusahaan secara aktif juga
saving program. Thereby, the Company has been actively
mendukung program yang telah dicanangkan Pemerintah,
supporting the program announced by the Government,
tanpa mengganggu operasional bandar udara.
without disrupting airport operations.
Dalam pelaksanaannya, beberapa bandara yang dikelola
In the implementation, a number of airports managed by
Angkasa
konsep
Angkasa Pura Airports have applied energy and natural
penghematan energi dan sumber daya alam dengan
Pura
Airports,
telah
menerapkan
resources saving concept by applying the 3R principles. The
menerapkan prinsip 3R. Adapun upaya yang sudah
efforts that have been made during the reporting period
dilaksanakan selama kurun waktu periode pelaporan adalah:
were as follows:
1.
1.
Pengelolaan air limbah untuk dapat digunakan kembali
The management of liquid waste so that it can be
sebagai air penyiram tanaman dan flushing toilet, di
used for watering plantation and flushing toilet, in the
Bandara Juanda;
Juanda Airport;
Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
2.
Penggunaan peralatan hemat energi dengan teknologi
2.
sendor seperti travelator, ekskalator dan peralatan WC
technologies such as travelator, escalator and urinary
(urinoir) dan keran air; 3.
equipment and water tap;
Pembangunan bandar udara menggunakan konsep
3.
Airport construction using full-glass concept so as able
kaca penuh sehingga dapat menghemat lampu di siang
to save the use of lamps in daylight, as applied in the
hari, seperti yang diterapkan di Bandara Adisumarmo,
Adisumarmo Airport, Solo, and the Sultan Hasanuddin
Solo, dan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. 4.
The use of energy-saving equipment with sensor
Airport, Makassar.
Pada tahun 2012 akan dilakukan pemasangan kaca film
4.
In 2012, window film shall be used in the Sultan
di Bandara Sultan Hasanuddin, sehingga diharapkan
Hasannudin Airport, therefore the need for AC is likely
kebutuhan AC menurun dan berdampak signifikan
to decrease and this shall have significant impact on
terhadap penghematan listik.
electricity saving.
b. Emisi Gas Rumah Kaca dan Pengurangan Emisi Karbon
b. Green House Gas Emission and Carbon Emission Reduction
Salah satu hal penting dalam upaya melestarikan lingkungan,
One of the important things in the efforts of conserving
terkait
adalah
the environment, in relation to airport management, is
pengendalian emisi gas rumah kaca (GRK). Perusahaan
green house gas (GHG) emission control. The Company
memahami benar hal ini dan secara periodik dilakukan
understands this well and has conducted GHG emission
pengukuran emisi GRK di seluruh bandara yang dikelola
measurement periodically in all the airports managed by
Angkasa Pura Airports.
Angkasa Pura Airports.
Pengukuran dilakukan oleh laboratorium independen yang
Measurement has been conducted by an independent
telah terakreditasi. Pengukuran dilakukan di sejumlah lokasi
accredited laboratory. Measurement has been conducted
contoh di daerah sekitar bandar udara yang telah ditentukan,
in a number of sample locations determined around an
dengan mengacu pada nilai batas ambang baku mutu sesuai
airport, by referring to the quality standards in accordance
dengan peraturan yang berlaku di masing-masing daerah.
with the regulations applicable in each region. From such
Dari pengukuran diketahui emisi GRK yang dihasilkan dari
measurement, it is known that the GHG emission produced
kegiatan di bandar udara secara umum masih memenuhi
from activities in the airports in general still meets the
batas ambang baku mutu yang ditetapkan.
determined quality standards.
dengan
pengelolaan
bandar
udara
2011 Annual Report
275
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Hasil pengukuran emisi GRK juga dijadikan dasar untuk
The GHG emission measurement result has also been used
mengintensifkan pengurangan kegiatan yang berpotensi
as basis to intensify activity reduction, which is potential of
meminimalkan emisi gas karbon, penyebab timbulnya efek
minimizing carbon gas emission, the cause of green house
rumah kaca. Dengan demikian diharapkan, kualitas udara
effect. Thereby, the ambient air quality and the quality of
ambien dan kualitas lingkungan di sekitar bandar udara juga
the environments around the airports are also expected to
menjadi lebih baik.
become better.
Untuk mengurangi emisi gas karbon sebagai bentuk
In order to reduce carbon gas emission as a form of support
dukungan pada upaya Pemerintah untuk menurunkan emisi
UPUIF(PWFSONFOUTFòPSUTGPSSFEVDJOHDBSCPOHBTFNJTTJPO
gas karbon sebesar 26 (dua puluh enam) persen pada tahun
as much as 26 (twenty-six) percent by the year 2020, the
2020, Perusahaan telah melakukan
Company has undertaken various
berbagai upaya, yakni:
efforts, namely:
1.
Perawatan secara berkala
1.
Periodic maintenance of the
mesin-mesin yang dioperasikan
machines operated in the
di bandara, seperti mesin
airports, such as generator
generator, insinerator atau
machine, incinerator or pump
mesin pompa sehingga emisi
machine in order to minimize
gas buang maupun debu/
exhaust gas emission and
partikulat dapat diminimasi; 2.
3.
c.
2.
Controlling traffic from and
menuju bandara agar tidak terjadi penumpukan polusi
towards the airports so as to prevent accumulated
kendaraan;
pollution from vehicles;
Membuat barier penahan dan penyerap bahan
3.
Preparing
barrier
and
absorbent
to
pollutants
pencemar (debu/ partikulat dan emisi gas buang)
(dust/particles and exhaust gas emission) through
melalui penghijauan dengan tetap mempertimbangkan
reforestation by consistently considering aviation
kawasan keselamatan operasi penerbangan. Tanaman
operation safety area. Certain types of plants for
untuk penghijauan dipilih jenis tertentu yang tidak
reforestation that shall not disrupt airport operations
mengganggu operasional bandar udara.
have been selected.
Pengelolaan Limbah
c. Waste Management
Meski kegiatan utama Angkasa
Even though Angkasa Pura
Pura Airports (Persero) adalah
"JSQPSUT NBJO BDUJWJUJFT BSF
jasa pengelolaan bandar udara
airport management services
dan operasional penerbangan,
and aviation operations, still
namun
there are wastes produced by
tetap
ada
limbah
yang dihasilkan. Limbah yang
the Company, which include:
dihasilkan Perusahaan, meliputi:
1.
1.
Limbah domestik, terdiri
comprising:
dari:
a. Liquid waste in the form of
a. Limbah cair berupa air buangan dari berbagai kegiatan di bandar udara. b. Limbah padat berupa sampah kantor organik maupun anorganik.
276
dust/particles;
Mengatur lalu lintas dari dan
Laporan Tahunan 2011
Domestic
wastes,
disposed water from various activities in the airports. b. Solid wastes in the form or organic and non-
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
2.
Limbah yang mengandung barang berbahaya dan beracun (B3).
organic office trash. 2.
Wastes containing hazardous and toxic substances.
Pengelolaan limbah cair yang dilakukan dapat
The liquid waste management done can be categorized
dikelompokkan menjadi dua bentuk kegiatan :
into two forms of activities:
a. Untuk bandar udara yang telah memiliki fasilitas
a. For an airport already having a liquid waste
pengolahan air limbah berupa Sewage, Treatment,
processing facility in the form of Sewage Treatment
Plan (STP), maka limbah diolah dalam kolam STP
Plant (STP), waste shall be processed in an SPT pool
hingga memenuhi ambang batas baku mutu
so as to meet the quality standards determined
yang ditetapkan ketentuan Pemerintah sebelum
by the Government before being used for plant
digunakan kembali untuk kegiatna penyiraman
watering activity or disposed into water body.
tanaman atau dibuang ke badan air. b. For the airports and head offices not yet having STP
b. Untuk bandar udara dan kantor pusat yang belum disimpan di
facilities, liquid waste shall be stored in septic tank.
septic tank setelah melalui proses penghancuran
Following its natural decomposing process, it shall
secara alami dialirkan ke kolam peresapan. Namun
be channeled to the infiltration basin. However,
sejalan dengan hal itu, secara bertahap diusulkan
in line with the foregoing, the construction of STP
pembuatan STP guna pengelolaan limbah terpadu.
for an integrated waste management has been
memiliki fasilitas STP, air limbah
gradually proposed.
Sedangkan untuk pengelolaan limbah padat, dilakukan
For solid waste management, the following activities have
kegiatan sebagai berikut : a.
been carried out:
Limbah padatan bukan B3 Untuk
sampah
dikumpulkan
di
tempat
a.
Trashes shall be collected in a temporary disposal
udara, dan selanjutnya diambil pihak ketiga yang
area around an airport and shall be subsequently
terlah ditunjuk yakni petugas Dinas Kebersihan
taken by a third party appointed, that is the local government Sanitation Service Office officer.
pemerintah daerah setempat. b.
Non-hazardous and toxic solid wastes
pembuangan sementara (TPS) di sekitar bandar
Limbah B3
b.
Hazardous and toxic wastes
Limbah B3 dikumpulkan di TPS yang didisain
Hazardous and toxic wastes shall be collected
khusus sesuai standar penampungan limbah B3.
in a temporary disposal area specially designed
Selanjutnya limbah tersebut diambil dan dikelola
pursuant to the hazardous and toxic waste
oleh perusahaan yang telah memiliki sertifikat dari
collection standards. They shall be subsequently
Kementerian Lingkungan Hidup.
taken and managed by the company already having
2011 Annual Report
277
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
d. Pemulihan dan Perlindungan Habitat
certificate from the Ministry for the Environment.
Dalam upaya mewujudkan bandar udara yang ramah
d. Habitat Recovery and Protection
lingkungan, Angkasa Pura Airports juga melaksanakan
In the efforts of actualizing green airports, Angkasa Pura
kegiatan penanaman pohon, terutama pada lahan-lahan
Airports have also been carrying out tree planting activities,
kritis dan tandus. Baik yang ada di dalam kawasan bandar
particularly on critical and dry lands, both existing inside the
udara maupun di sekitarnya.
BJSQPSUTBSFBTBOEUIFJSTVSSPVOEJOHT
Kegiatan penanaman pohon juga dilakukan dalam rangka mendukung Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon yang
Tree planting activities have also been carried out in the
dicanangkan Pemerintah. Selama tahun 2011 Perusahaan
context of supporting the 1 Billion Tree Planting Movement
telah melakukan penanaman 118.000 batang pohon, dengan
announced by the Government. During 2011, the Company
alokasi biaya mencapai Rp 1,48 miliar. Lokasi penanaman
had planted 119,000 tree stands, with cost allocation reaching
pohon meliputi wilayah Praya Lombok Tengah, Karanganyar,
Rp. 1.48 billion. The tree planting locations includes Praya
Boyolali, Gunung Merapi, Taman Hutan Raya Sultan Adam,
Lombok Tengah, Karanganyar, Boyolali, Merapi Mountain,
Banjarmasin, Sumbawa, dan di Desa Tawiri, Kota Ambon.
Sultan Adam Botanical Forest Park, Banjarmasin, Sumbawa, and Tawiri Village, Ambon City.
Dengan demikian kontribusi Perusahaan dalam program penanaman pohon di wilayah-wilayah kerja kantor cabang
)FODF UIF $PNQBOZT DPOUSJCVUJPO JO UIF USFF QMBOUJOH
bandar udara yang dilakukan sejak tahun 2008, sudah
QSPHSBN JO UIF BJSQPSUT CSBODI PóDF XPSL BSFBT IBWF
mencapai 328.500 batang pohon dengan nilai keseluruhan
reached 328,500 tree stands with a total value of Rp. 4
mencapai Rp 4 miliar.
Kegiatan penanaman pohon
billion. The tree planting activities have been carried out
diselenggarakan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan
in cooperation with the local Forestry Service Office as the
setempat sebagai pembina teknis dengan mengkaryakan
technical advisor by empowering farmer groups in the tree
kelompok-kelompok tani di lokasi penanaman pohon yang
planting locations carrying out the relevant tree planting
melaksanakan kegiatan penanaman dan pemeliharaan
and cultivation activities.
pohon tersebut. Kegiatan penanaman pohon tak hanya menjadikan
278
lingkungan di sekitar bandar udara menjadi lebih hijau.
Planting trees not only make the environment around
Keberadaan pepohonan yang ditanam juga bisa memberikan
Airportss to be more green. The presence of planted trees
daya dukung lahan yang ada di sekitar bandar udara sebagai
can also provide the carrying capacity of land around the
ruang terbuka hijau, dan meningkatkan kemampuan lahan
Airports as a green open space, and improve the ability of
sebagai daerah resapan air.
the land as water reservoir areas.
Laporan LLap La ap a po ora or ran T ra Tahunan ahu ah a hu h una nan n an 2 an 20 2011 01 11 1
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) UNTUK TAHUN-TAHUN BUKU YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2011 */%&1&/%&/5"6%*50343&10350/ THE FINANCIAL STATEMENTS OF PT ANGKASA PURA I (PERSERO) FOR THE ACCOUNTING YEARS ENDED ON DECEMBER 31, 2010 and 2011
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
I ndependent Auditors’ R eport and The Financial Statem ents For The Years Ended Decem ber 3 1, 2 01 1 and 2 01 0
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TABLE OF CONTENTS FINANCIAL STATEMENT DECEMBER 31, 2011 AND 2010
DAFTAR ISI LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Halaman/
Page
I.
I.
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS STATEMENT LETTER
II. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
II. INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
III. LAPORAN KEUANGAN
III. FINANCIAL STATEMENTS
- Laporan Posisi Keuangan
i
- Statements of Financial Position
- Laporan Laba Rugi Komprehensif
ii
- Statements of Comprehensive Income
- Laporan Perubahan Ekuitas
iii
- Statements of Changes In Equity
- Laporan Arus Kas
iv
- Statements of Cash Flows
- Catatan Atas Laporan Keuangan
1 – 103
- Notes to Financial Statements
2011 Annual Report
285
286
Laporan Tahunan 2011
2011 Annual Report
287
288
Laporan Tahunan 2011
2011 Annual Report
289
290
Laporan Tahunan 2011
2011 Annual Report
291
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM
a. Pendirian dan Lingkup Usaha
GEN ERAL
a. The Establishm ent and Line of Business
PT Angkasa Pura I (Persero), selanjutnya disebut “Perusahaan”, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I menjadi Perusahaan (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, S.H., tanggal 3 Januari 1993. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor C2-2470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 2914/1993.
PT Angkasa Pura I (Persero), herein after referred to as the Company, was incorporated under the Government Regulation Number 5 of the year 1992 concerning the change in legal status of Perusahaan Umum (PERUM) into Perusahaan (Persero). The incorporation was documented in the notary deed on January 3, 1993 by the notary Muhani Salim, SH, and was authorized by the Minister of Justice with his letter No. C2-2470.HT.01.01 of 1993 dated April 24, 1993. Publication there of was made in the state gazette No. 52 dated June 29, 1993 and the supplement thereto No.2914/1993.
Pada tahun 1998, anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan dengan akta Notaris Imas Fatimah, S.H., Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999.
In the year 1988, an amendment to the Company's articles of association was made on January 14, 1998 on the basis of the decision made in a general meeting of the shareholders. The amendment was documented in the notary deed No. 30 dated September 18, 1998 of the notary Imas Fatimah, SH. Authorization was granted by the Minister of Justice with his letter No.C2-25829.HT.01.04 of 1998 dated and was published in the state gazette No. 50 dated June 22, 1999 and the supplement there to No. 3740/1999.
Anggaran Dasar PT Angkasa Pura I (Persero) yang terakhir diubah berdasarkan akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., Nomor 02 tanggal 09 Agustus 2007 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor W7-08937 HT.01.04-TH-2007 tanggal 14 Agustus 2007. Pada pasal 4 (empat) dari akta tersebut menyebutkan sebagai berikut:
The latest amendment to the Company's articles of association was made on August 9, 2007 with the notary deed Number 02 of the Notary Nanda Fauz Iwan, SH, authorized by the Minister of Justice and Human Rights with his letter No. W7-08937 HT.01.04-TH-2007 dated August 14, 2007. Article 4 of the notary deed said:
(1) Modal Dasar Perusahaan berjumlah sebesar Rp 7.000.000.000 yang terbagi atas 7.000 saham, masing-masing bernilai nominal Rp 1.000.
(1) The Company's authorized capital is Rp 7,000,000,000 divided into 7,000 shares, of par value of Rp 1,000 each.
(2) Dari Modal tersebut telah ditempatkan / diambil bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 1.800 saham atau seluruhnya berjumlah Rp 1.800.000.000 ke dalam kas Perusahaan, dengan cara sebagai berikut:
(2) Of the authorized capital, 1,800 shares equivalent par value of Rp 1,800,000,000 were subscribed and paid in by the Government of the Republic of Indonesia by way of:
1
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan)
(i)
(ii) (iii) (iv) (v)
y
GEN ERAL (Continued) a. Th e Es t ab l i sh m e n t a n d L i n e of B u s i n e ss (Continued)
Sebesar Rp 925.000.000 telah disetor dengan uang tunai sebagai setoran Modal lama; Penambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 264.109.539; Modal Donasi sebesar Rp 2.796.336; Laba yang belum dibagi sebesar Rp 98.295.982; dan Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar Rp 509.798.142.
(i)
Initial paid-in 925,000,000;
capital
of
Rp
(ii) Additional state investment of Rp 264,109,539; (iii) Donated capital of Rp 2,796,336; (iv) Conversion of retained earnings of Rp 98,295,982; and (v) Conversion of accumulated reserve until the year 2005 of Rp 509,798,142.
Tujuan dan lapangan usaha dari Perusahaan adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan serta untuk memupuk keuntungan bagi perusahaan dengan menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dalam arti seluas-luasnya dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut.
The objective and line of business of the Company is to implement the Government's economic and development programs and to earn profit for the benefit of the Company by carrying out business in airport services and other airport related business activities.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perusahaan menjalankan usaha-usaha:
Toward those aims the Company undertakes the following business activities:
a.
Jasa Pelayanan Penerbangan (Air Traffic Services), penyediaan, pengusahaan fasilitas navigasi.
a.
Flight Services (Air Traffic Services), the provision of facilities and concession facilities navigation.
b.
Jasa Pelayanan Kebandarudaraan 1) Aeronautika Non ATS a) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara.
b.
Airport Services 1) Non aeronautics ATS a) Providing, maintaining, and developing facilities for aircraft landing, takeoff, parking, and stationing.
b) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo dan pos. 2)
b) Providing, maintaining, and developing terminal facilities for passengers, cargoes, and postal services.
Non Aeronautika a) P e n y e d i a a n lahan untuk pembangunan, lapangan dan kawasan industri serta gedunggedung/ bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.
2)
2
Non aeronautics a) Provision of land for development, field and industrial areas as well as buildings associated with the smooth air freight.
DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan)
GEN ERAL (Continued) a. Th e Es t ab l i sh m e n t a n d L i n e of B u s i n e ss (Continued)
b) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah buangan.
b)
Provision, utilization and development of electronic facilities, navigation, electricity, water and waste disposal installations.
c) Penyediaan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan.
c)
Providing of consulting services, education and training related to airport.
d) Usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
d)
Other efforts that can support the achievement of company’s goals.
Perusahaan dapat pula mendirikan/ menjalankan perusahaan lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut di atas baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan lain sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
The Company may also establish other entities or undertake other ventures related to those business activities either individually or in partnership with other parties provided that those are permissible under the prevailing laws and regulations and the Company's articles of association.
Sampai dengan akhir tahun 2011, Bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 13 bandara yang terletak di kota-kota besar wilayah timur, yaitu: Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adisumarmo Surakarta, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Achmad Yani Semarang, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Pattimura Maluku dan Bandara El Tari Kupang. Perusahaan juga mengelola Terminal Kargo sebagai Strategic Business Unit (SBU) di Bandara Hasanuddin Makassar dan Sepinggan Balikpapan.
Until end of the year 2011, there are 13 airports through out the country which are managed by the Company: Ngurah Rai-Denpasar, Juanda-Surabaya, Hasanuddin-Makassar, Sepinggan -Balikpapan, Frans Kaisiepo-Biak, Sam Ratulangi-Manado, Adisutjipto-Yogyakarta, Adisumarmo-Surakarta, Syamsudin Noor-Banjarmasin, Achmad Yani-Semarang, Selaparang-Lombok, Pattimura-Maluku and El Tari-Kupang. The Company also runs cargo warehousing as a Strategic Business Unit (SBU) at the Hasanuddin Airport, Makassar and Sepinggan Balikpapan.
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Makassar Advanced Air Traffic Services (MAATS) PT Angkasa Pura I (Persero) tanggal 1 Juli 2008 telah dipisahkan aset dan pengelolaan operasi Lalu Lintas Penerbangan (ATS) dari Kantor Cabang Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi Kantor Cabang Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan Makassar.
Based on the delivery and acceptance note, one of the Company segment - the Makassar Advanced Air Traffic Services (MAATS) effective July 1, 2008 was separated from the management of Sultan Hasanuddin Makassar airport to become a branch office of Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan Makassar Makassar Air Traffic Control Center.
3
DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan)
a. Th e Es t ab l i sh m e n t a n d L i n e of B u s i n e ss (Continued) In accordance with the decision of the Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) Number: KEP.79/OM.01/2008 dated August 1, 2008 have formed the Organization and Administration of Construction Lombok International Airport and In accordance with the Decision of Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) number KEP.21/OM.01/2009 dated February 26, 2009 has been established Organization and Administration of Project Development International Airport Ngurah Rai Bali. In addition the company already have the investment development program for International Airport Sepinggan Balikpapan, Sultan Hasanudin Makassar and Juanda Surabaya. b. Vision, M ission, and Business Strategy
Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor : KEP.79/OM.01/2008 tanggal 1 Agustus 2008 telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Proyek pembangunan Bandar Udara Internasional Lombok dan Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.21/OM.01/2009 tanggal 26 Februari 2009 telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali. Selain itu telah dilaksanakan program investasi pengembangan beberapa bandara antara lain Bandara Sepinggan Balikpapan, Banadara Sultan Hasanudin Makassar, dan Bandara Juanda Surabaya. b. Visi, Misi, dan Strategi Usaha
c.
GEN ERAL (Continued)
Visi:
Vision:
Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder.
To become a world class airport administrator providing benefits and added value to the stakeholders.
Misi:
M ission:
Melalui penerapan prinsip-prinsip perusahaan: 1) M e n y e d i a k a n pengusahaan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan yang memenuhi keamanan, keselamatan dan kenyamanan;
By implementing the Company's principles: 1) To provide secure, safe and comfortable airport services;
2) M em be r ik a n pengalaman su as a n a kebandarudaraan yang berkesan bagi pengguna jasa; 3) Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai; 4) Mendukung peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat.
2) To give impressive experience to the airport services users; 3) To increase the Company's values and the employees welfare; 4) To support the economic growth in the interest of public welfare.
Manajemen Perusahaan
c.
The Com pany's M anagem ent
Komisaris dan Direksi
Com m issioners and Directors
Susunan Komisaris dan Direksi perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
4
DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) c.
Manajemen Perusahaan (Lanjutan)
GEN ERAL (Continued) c.
31 D esem ber 2011/ D ecem ber 31, 2011
The Com pany’s m anagem ent (Continued)
31 D esem ber 2010/ D ecem ber 31, 2010
D ew a n K o m isa ris Kom isaris U tam a Ko m isaris
D rs Suratto Sisw odihardjo Drs. Isnoor Haryanto, Ak.
D rs Suratto Sisw odihardjo Drs. Isnoor Haryanto, Ak.
Kom isaris Ko m isaris Kom isaris Kom isaris
D rs. H akam uddin Djam al, M .Si. Ir. D . So nny Priyarso no , Ph.D. Suyitno Affandi, S.E. M .Si. Ir. Tunjung Inderaw an M .si.
D rs. H akam uddin Djam al, M .Si. Ir. D . So nny Priyarso no , Ph.D . Suyitno Affandi, S.E. M .Si. --
Tom m y Soetom o G unaw an Agus Subrata H arjoso Tjatur Prijanto
Tom m y Soetom o G unaw an Agus Subrata H arjoso Tjatur Prijanto
Robe rt Daniel W aloni Yushan Sayuti
Robe rt Daniel W aloni Yushan Sayuti
D ew an D ireksi D irektur U tam a D ire ktur Keuangan D ire ktur O perasi dan Teknik D irektur Ko m ersial dan Pengem bangan D ire ktur Personalian dan U m um
B oard of Com m ission ers P resid ent C o m m issione r C o m m issione r C o m m issione r C o m m issione r C o m m issione r C o m m issione r B oard of D irectors P resid ent D ire ctor Finance D ire ctor Te chnic and O peratio n D ire ctor Com m ercial and Developm ent D ire ctor P erso nnel and G eneral D ire ctor
Susunan Komisaris Persero berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor: KEP-255/MBU/2007 tanggal 8 Nopember 2007 dan KEP-24/MBU/2009 tanggal 02 Februari 2009, telah dilakukan pemberhentian anggota Komisaris PT (Persero) Angkasa Pura I atas nama Arie Soelendro dan pengangkatan anggota Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) atas nama Isnoor Haryanto.
The members of the Company's Commissioners, as specified in the letter No. KEP-255/MBU/2007 dated November 8, 2007 KEP-24/MBU/2009 dated February 2, 2009 on appointment and discharge of the Company's commissioners, Mr. Arie Soelendro was discharged from his office and is succeeded by Mr. Isnoor Haryanto.
Selanjutnya sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor: KEP-133/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero) memberhentikan Effendi Batubara dan mengangkat Drs. Suratto Siswodihardjo sebagai Komisaris Utama.
F ur th er mo r e, by the le t te r No. KEP-133/MBU/2010 dated July 21, 2010 on appointment and discharge of the Company's president commissioner, Mr. Effendi Batubara was discharged from his office and was succeeded by Drs. Suratto Siswodihardjo as the president commissioner.
Sesuai KEP-240/MBU/2011 tanggal 24 Nopember 2011 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) mengangkat saudara Ir. Tunjung Inderawan M.si. sebagai Komisaris.
In accordance KEP-240/MBU/2011 dated November 24, 2011 on the Appointment of Members of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) raised Ir. Tunjung Inderawan M.si. as Commissioner.
Susunan Direksi per 31 Desember 2011 dan 2010 diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No: KEP-134/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Angkasa Pura I (Persero).
Board of Directors as of December 31, 2011 and 2010 decided upon based on the decree of the Minister of SOE No: KEP-134/MBU/2010 dated July 21, 2010 on discharge and appointment of members of Board of Directors.
5
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
The composition of Audit Committe of December 31, 2011 and 2010 based on the Decision of the Board of Commisisoners No: KEP-06/DK.AP.I/2010, KEP-07/DK.AP.I/2010, KEP-09/DK.AP.I/2011 dan KEP-09/DK.AP.I/2011, of the appoitment of members audit committee of PT Angkasa Pura I (Persero):
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 dan 2010 diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No: KEP-06/DK.AP.I/2010, KEP07/DK.AP.I/2010, KEP-09/DK.AP.I/2011 dan KEP09/DK.AP.I/2011, tentang Pengangkatan anggota komite audit PT Angkasa Pura I (Persero) dengan susunan sebagai berikut:
Ketua Anggota Anggota Anggota
31 Desember 2011 December 31,2011 D. Sonny Priyarsono Ubaedi Ilham Budiono Basuki Rahardjo
31 Desember 2010 December 31, 2010 D. Sonny Priyarsono Ubaedi Ilham Budiono Basuki Rahardjo
Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha dan GCG adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010 December 31, 2010
Isnoor Haryanto Muhammad Hadijono Sigit Setiawan Srijono
Isnoor Haryanto Muhammad Hadijono Sigit Setiawan Srijono
Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010 December 31, 2010
Hakamuddin Djamal Jenri MP. Panjaitan
Hakamuddin Djamal Jenri MP. Panjaitan
d. Sumber Daya Manusia
The number of the Company's employees as at December 31, 2011 and 2010 are 3,681 and 3,771 respectively (unaudited), exclusive of the directors and commissioners, in the following positions:
2011
Jumlah
Chairman Member
d. Hum an R esource
Sumber daya manusia PT Angkasa Pura I (Persero) per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sejumlah 3.681 dan 3.771 orang (tidak diaudit), di luar Direksi dan Komisaris dengan perincian sebagai berikut:
Pegawai Perusahaan PNS Diperbantukan PNS Ditugaskan ABRI Ditugaskan Honorer
Chairman Member Member Member
The composition of Nomination and Remuneration Committee members is as follows:
31 Desember 2011 December 31,2011 Ketua Anggota
Chairman Member Member Member
The composition of Business Risk and GCG Policy Committee members is as follows:
31 Desember 2011 December 31,2011 Ketua Anggota Anggota Anggota
GEN ERAL (Continued)
2010 3.191 404 2 63 21
3.225 441 2 81 22
Permanent employees Seconded civil servants Assigned civil servants Assigned military personnel Part timers
3.681
3.771
Total
6
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN
Pengusahaan bandara di Indonesia pada umumnya dan yang dikelola oleh Perusahaan pada khususnya tunduk pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan. Beberapa ketentuan penting yang berkaitan dengan Perusahaan adalah ketentuan mengenai tarif jasa kebandarudaraan khususnya jasa aeronautika dan non-aeronautika tertentu adalah sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2009 tentang jenis dan tarif jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada departemen perhubungan. c. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan. d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.29 Tahun 1997 tentang Struktur Tarif Pelayanan Jasa Kebandarudaraan pada Bandar Udara Umum. e. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.28 Tahun 1999 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formulasi Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Kebandarudaraan pada Bandar Udara yang Diselenggarakan oleh Badan Usaha Kebandarudaraan. f. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum. g. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/47/III/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Usaha Kegiatan Penunjang Bandar Udara. h.
AI RP ORT REGULATI ON AN D SERVI CE TARI FFS
The airports throughout the country in general and the airports managed by the Company in particular are subject to regulations promulgated by the Minister of Transportation. The following are significant regulations specifying airport service tariffs, particularly those related to certain aeronautical and non-aeronautical services: a.
Law No.15 year 1992 on Aviation; as was amended by the Law No.1 of 2009 on Aviation.
b.
Government Regulation No. 6 year 2009 about type and tariff of type of state income outside the tax that applies to transportation department. Government Regulation No. 70 of 2001 on Airports. The Minister of Transportation's Decree No.KM.29 year 1997 on Airport Service Tariffs Arrangement for public airports. The Minister of Transportation's Decree No.28 year 1999 on Tariff Setting Mechanism and Airport Service Tariff Formulation for Airports managed by Airport Companies.
c. d.
e.
f.
g.
SK Dirjen Hubud Nomor SKEP.284/X/1999, tentang Standart Kinerja Operasional Bandara terkait dengan Tingkat Pelayanan (Level of Service).
h.
The Minister of Transportation's Decree No. KM.48 of 2002 on Administration of Public Airports. The Director General of Air Transport's Decree No.Skep/138/VI/1999 on Guidelines for Airport-Supporting Business Operations.
The Decree of the Director General of Civil Aviation No. SKEP.284/X/1999, on operational standard of airports with respect of their level of service.
Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah serta Surat Keputusan Menteri Perhubungan di atas, Direksi Perusahaan menjabarkan dan menetapkan tarif jasa kebandarudaraan yang berlaku untuk bandara yang diusahakan. Tarif dimaksud diantaranya tertuang dalam Keputusan Direksi dengan nomor:
Under those law, regulation, decrees, and guidelines the Company's Management elaborate and set up airport tariffs applicable to all airports under its jurisdiction. The tariffs are set up in the following directives of the Company's Management:
a.
a.
KEP.101/KU.10.1.1/2006 tanggal 31 Oktober 2006 tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan Dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk Penerbangan Dalam Negeri.
7
KEP.101/KU.10.1.1/2006 dated October 31, 2006 on Landing, Positioning and Storing of Aircraft Services Tariff (PJP4U) for Domestic Flights.
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (Lanjutan)
y
AI RP ORT REGULATI ON AN D SERVI CE TARI FFS (Continued)
b.
KEP.32KU.60.01./1999 tanggal 1 April 2009 tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan Dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk Penerbangan Luar Negeri pada Bandar Udara yang Diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero). Disempurnakan dengan KEP.72/KU.06.01./2009 tanggal 12 Agustus 2009 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk Penerbangan Luar Negeri Pada Bandar Udara Yang Diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero).
b.
KEP.32KU.60.01./1999 dated April 1, 2009 on Landing, Positioning and Storing of Aircraft Services Tariff (PJP4U) for International Flights at the Company's airports. Amended with the decree No.KEP.72/KU.06.01./2009 dated Augusts 12, 2009 on tariff of landing, positioning, and storing of aircrafts services (PJP4U) for international flights provided by the Company.
c.
KEP.49/KU.10.3.1/2007 tanggal 24 Juli 2007 tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara yang diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero).
c.
KEP.49/KU.10.3.1/2007 dated July 24, 2007 on tariff of airport services for domestic flights provided by the Company.
d.
KEP.50/KU.10.2.1/2005 tanggal 29 Juli 2005 tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) untuk Angkutan Udara Dalam Negeri untuk Angkutan Udara Dalam Negeri telah diubah dan diganti dengan KEP.90/KU.06.02/2010 tanggal 9 Nopember 2010.
d.
KEP.50/KU.10.2.1/2005 dated July 29, 2005 on tariff of flight passengers services (PJP2U) for domestic flights as amended with the decree No. KEP.90/KU.06.02/2010 dated November 9, 2010.
e.
KEP.97/KU.10.2.2/2006 tanggal 17 Oktober 2006 tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) untuk Angkutan Udara Luar Negeri, telah diubah dan diganti dengan KEP.83/KU.10.2.2/2007 tanggal 26 Oktober 2007.
e.
KEP.97/KU.10.2.2/2006 dated October 17, 2006 on tariff of flight passengers services (PJP2U) for international flights as amended with the decree No. KEP.83/KU.10.2.2/2007 dated October 26, 2007.
f.
KEP.144/KB.09/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) khusus untuk Penerbangan Haji di Bandar Udara di usahakan PT Angkasa Pura I (Persero).
f.
KEP.144/KB.09/2008 dated December 30, 2008 about tariff of flight passengers services (PJP2U) for hajj flight in effort of PT Angkas Pura I (Persero) airports.
g.
KEP.913/KU.20.1.8/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) pada Bandar Udara yang Diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero).
g.
KEP.913/KU.20.1.8/1998 dated August 14, 1998 on tariff of avio bridge service at the Company's airports.
h.
KEP.65/KU.20.1.8/1998 tanggal 31 Juli 2003 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) dan Tarif Pelayanan Jasa Tambahan Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) untuk Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara Ngurah Rai Bali.
h.
KEP.65/KU.20.1.8/1998 dated July 31, 2003 on tariff of avio-bridge service and tariff of additional avio-bridge service for domestic flights at the Ngurah Rai airport, Bali.
8
DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (Lanjutan)
AI RP ORT REGULATI ON AN D SERVI CE TARI FFS (Continued)
i.
KEP.111/KU.20/2006 tanggal 21 Desember 2006 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Bandar Udara Sultan Hasanuddin-Makassar.
i.
KEP.111/KU.20/2006 dated December 21, 2006 on tariff of flight cargo and postal services at the Sultan Hasanuddin airport, Makassar.
j.
KEP.73/KU.30/2006 tanggal 7 Agustus 2006 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Bandar Udara Sepinggan-Balikpapan.
j.
KEP.73/KU.30/2006 dated August 7, 2006 on tariff of flight cargo and postal services at the Sepinggan airport, Balikpapan.
k.
KEP.50/KU.20.1.1/2007 tanggal 24 Juli 2007 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Counter untuk Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara yang diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero).
k.
KEP.50/KU.20.1.1/2007 dated July 24, 2007 on tariff of airport counter service for domestic flights provided by the Company.
l.
KEP.31/KU.07/2010 tanggal 25 Mei 2010 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Bandar Udara (PJKP2U) untuk Bandar Udara Ngurah Rai-Bali.
l.
KEP.31/KU.07/2010 dated May 25, 2010 on tariff of flight cargo and postal services (PJKP2U) at the Ngurah Rai airport, Bali.
m. KEP.33/KU.07/2010 tanggal 1 Juni 2010 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara ( P J K P2U) untuk B a n da r U d ar a S a m Ratulangi-Manado.
m. KEP.33/KU.07/2010 dated June 1, 2010 on tariff of flight cargo and postal services (PJKP2U) at the Sam Ratulangi airport, Manado.
n.
KEP.16/KU.06.03/2010 tanggal 03 Maret 2010 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) untuk Bandar Udara Adisumarno-Solo.
n.
KEP.16/KU.06.03/2010 dated March 3, 2010 on tariff of avio-bridge service at the Adisumarno airport, Solo.
o.
KEP.45/KU.07.06/2010 tanggal 21 Juni 2010 tentang Tarif Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Sultan Hasanuddin-Makassar.
o.
KEP.45/KU.07.06/2010 dated June 21, 2010 on vehicles parking service at the Sultan Hasanuddin airport, Makassar.
p.
KEP 14/KU.07/2011 tanggal 16 Pebruari 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Ngurah Rai Bali.
p.
KEP 14/KU.07/2011 dated February 16, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at Domestic Airport Ngurah Rai Bali.
q.
KEP 20/KU.06.02/2011 tanggal 1 Maret 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) SBU Terminal Kargo Sepinggan Balikpapan.
q.
KEP 20/KU.06.02/2011 dated March 1, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at SBU Terminal Kargo Sepinggan Balikpapan.
r.
KEP.29/KU.07.02/2011 tanggal 21 Maret 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) SBU Terminal Kargo Sultan Hasanudin Makassar.
r.
KEP.29/KU.07.02/2011 dated March 21, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at SBU Terminal Kargo Sultan Hasanudin Makassar.
9
DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (Lanjutan) s.
t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.
aa.
bb.
cc.
KEP.30/KU.07.02/2011 tanggal 21 Maret 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Frans Kasiepo Biak. KEP.66/KU.06.01/2011 tanggal 8 Juli 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara yang diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero). KEP.23/KU.07.06/2011 tanggal 7 Maret 2011 tentang Tarif/ Biaya Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Frans Kasiepo Biak. KEP.28/KU.07.06/2011 tanggal 21 Maret 2011 tentang Tarif/ Biaya Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Selaparang Lombok. KEP.48/KU.07.06/2011 tanggal 24 Mei 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Parkir Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Juanda Surabaya. KEP.70/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Sultan Hasanudin Makassar. KEP.71/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Adisumarmo Solo. KEP.72/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Tarif Pemakaian Commercial Important Person (CIP) dan Executive Lounge di Bandar Udara Juanda Surabaya. Surat AP.I.4356/KU.05/2011/DU-B tanggal 7 Oktober 2011 tentang Penetapan Tarif Sewa Ruang di Bandar Udara Internasional Lombok (BIL). KEP.108/KU.07.06/2011 tanggal 25 Oktober 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Pattimura Ambon. KEP.123/KU.07.06/2011 tanggal 30 Nopember 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang.
AI RP ORT REGULATI ON AN D SERVI CE TARI FFS (Continued) s.
KEP.30/KU.07.02/2011 dated March 21, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at Domestic Airport Frans Kasiepo Biak.
t.
KEP.66/KU.06.01/2011 dated July 8, 2011 on the tariffs of the Landing Services, Placement and Storage Aircraft (PJP4U) for the domestic flight at the airport that managed by PT Angkasa Pura I (Persero). KEP.23/KU.07.06/2011 dated March 7, 2011 on Tariff of parking terminal for vehicles on Frans Kasiepo Airport Biak.
u.
v.
KEP.28/KU.07.06/2011 dated March 21, 2011 on Tariff of parking terminal for vehicles on Selaparang Airport Lombok.
w. KEP.48/KU.07.06/2011 dated May 24, 2011 on Tariff of parking terminal for vehicles on Juanda Airport Surabaya. x.
KEP.70/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles on Sultan Hasanuddin Airport Makassar.
y.
KEP.71/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles on Adisumarmo Airport Solo.
z.
KEP.72/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on tariff of Commercial Important Person (CIP) and the Executive Lounge at Juanda Airport Surabaya. aa. Letter no AP.I.4356/KU.05/2011/DU-B dated October 7, 2011 on Tariff Rent Space in Lombok International Airport (BIL). bb. KEP.108/KU.07.06/2011 dated October 25, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles in Pattimura Airport Ambon. cc. KEP.123/KU.07.06/2011 tanggal November 30, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles in Ahmad Yani Airport Semarang.
10
DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
KEGIATAN PERUSAHAAN
COM P ANY ACTI VI TI ES
Kegiatan utama perusahaan dalam pengelolaan jasa kebandarudaraan selama tahun 2011 dan 2010 (sebagai perbandingan) dapat diuraikan sebagai berikut:
The company's priority activities in airport management during 2011 and 2010 (for comparison) can be described as follows:
a. Pergerakan Pesawat
a. Aircraft m ovem ents Movement of aircraft traffic in 2011 as many as 559,029 aircraft showed increasing 15% compared to the year 2010 amounted to 487,808 aircraft. It can be seen comparisons for each of the following airports:
Pergerakan trafik pesawat udara pada tahun 2011 sebanyak 559.029 pesawat yang menunjukkan kenaikan 15% bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 487.808 pesawat. Hal ini dapat terlihat perbandingan untuk masing-masing bandara sebagai berikut:
Bandara / Airport Ngurah Rai Juanda Sultan Hasanuddin Sepinggan Frans Kasiepo Sam Ratulangi Adisutjipto Adisumarmo Syamsudin Noor Ahmad Yani Selaparang Pattimura El Tari
Satuan / Unit Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat /
Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane
Total
2011
2010
% Perbandingan Terhadap Kenaikan (Penurunan) / 2010 / Com pare to I ncrease 2 01 0 (Decrease)
103.846 115.772 73.099 63.389 13.143 16.450 51.216 16.872 25.154 25.858 24.091 11.315 18.824
84.959 99.928 64.908 57.109 11.138 16.955 46.457 17.291 22.346 22.287 19.226 10.390 14.814
18.887 15.844 8.191 6.280 2.005 (505) 4.759 (419) 2.808 3.571 4.865 925 4.010
22 16 13 11 18 (3) 10 (2) 13 16 25 9 27
559.029
487.808
71.221
15
b. Pergerakan Penumpang
b. P assenger M ovem ents
Pergerakan penumpang pada tahun 2011 terealisasi sebanyak 56.485.881 penumpang, yang menunjukkan terjadi kenaikan sebesar 15% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 49.237.437 penumpang. Hal ini dapat terlihat perbandingan untuk masing-masing bandara sebagai berikut:
Passenger movements in 2011, realized as much as 56,485,881 passengers, which showed an increase of 15% compared to the year 2010 amounted to 49,237,437 passengers. It can be seen comparisons for each of the following airports:
11
DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
KEGIATAN PERUSAHAAN (Lanjutan) b. Pergerakan Penumpang (Lanjutan)
Bandara / Airport Ngurah Rai Juanda Sultan Hasanuddin Sepinggan Frans Kasiepo Sam Ratulangi Adisutjipto Adisumarmo Syamsudin Noor Ahmad Yani Selaparang Pattimura El Tari
c.
b. P assenger M ovem ents (Continued)
2011
2010
Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person
12.780.563 13.778.287 7.456.381 5.680.961 366.385 1.820.629 4.291.646 1.195.812 3.013.191 2.432.511 1.676.921 817.666 1.174.928
11.123.224 12.078.872 6.546.831 5.106.944 329.012 1.665.673 3.690.592 968.271 2.619.867 2.018.818 1.418.538 737.970 932.825
56.485.881
49.237.437
Satuan / Unit Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton
1.657.339 1.699.415 909.550 574.017 37.373 154.956 601.054 227.541 393.324 413.693 258.383 79.696 242.103
15 14 14 11 11 9 16 23 15 20 18 11 26
7.248.444
15
c. M ovem ent of Cargo Transport
Angkutan cargo selama tahun 2011 terealisasi sebanyak 311.598 ton, yang menunjukkan terjadi peningkatan sebanyak 8% dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 289.678 ton. Hal ini dapat terlihat perbandingan untuk masing-masing bandara sebagai berikut:
Ngurah Rai Juanda Sultan Hasanuddin Sepinggan Frans Kasiepo Sam Ratulangi Adisutjipto Adisumarmo Syamsudin Noor Ahmad Yani Selaparang Pattimura El Tari
% Perbandingan Kenaikan Terhadap (Penurunan) / 2010 / I ncrease Com pare to 2 010 (Decrease)
Satuan / Unit
Pergerakan Angkutan Cargo
Bandara / Airport
COM P AN Y ACTI VI TI ES (Continued)
Cargo freight realized during the year 2011 as many as 311,598 tonnes, showing increase of 8% compared to 2010 as many as 289,678 tonnes. It can be seen comparisons for each of the following airports:
2011
2010
62.150 95.146 43.339 45.125 1.299 11.614 12.850 3.154 13.732 9.380 6.557 3.104 4.148
67.714 76.774 40.141 37.973 1.304 11.520 12.307 2.600 17.050 9.711 6.619 3.061 2.904
311.598
289.678
12
Kenaikan % (Penurunan) / Perbandingan I ncrease Terhadap 2010 / (Decrease) Com pare to 2010 (5.564) 18.372 3.198 7.152 (5) 94 543 554 (3.318) (331) (62) 43 1.244 21.920
(8) 24 8 19 0 1 4 21 (19) (3) (1) 1 43 8
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
RI SK M AN AGEM EN T POLI CY
PT Angkasa Pura I (Persero) telah mempunyai kebijakan dan pedoman manajemen risiko yang telah diputuskan melalui Keputusan Direksi nomor KEP.114/PG.01/2011 tanggal 7 Nopember 2011 yang mengatur kebijakan manajemen risiko sebagai berikut:
PT Angkasa Pura I (Persero) has risk management policy and guidelines that have been decided by the Board of Directors decision No. KEP.114/PG.01/2011 dated November 7, 2011 which set the following risk management policies as follows:
a. Prinsip Manajemen Risiko
a. P rinciple of Risk M anagem ent
b.
Prinsip-prinsip yang digunakan manajemen perusahaan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:
The principles used by management companies in developing, implementing, managing and evaluating risk management are as follows:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
1. 2.
Adanya komitmen pimpinan Keterlibatan seluruh pegawai perusahaan Transparansi Integrasi Perbaikan kesinambungan Menciptakan nilai Memberikan nilai tambah Bagian terpadu dari proses organisasi Bagian dari proses pengambilan keputusan Secara khusus menangani aspek ketidakpastian Khas untuk penggunaannya Harus transparan dan inklusif Harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan organisasi secara berlanjut.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Komitmen Manajemen Risiko Perusahaan
Leadership commitment The involvement of all employees of the company Transparancy Integration Sustainability improvements Create the value Provide value added Integral part of the organization process Part of the decision making process Specifically handle the issue of uncertainty Typical for use its Should be transparent and inclusive Should facilitate the improvement and enhancement of the organization as a continuing.
b. Corporate Risk M anagem ent Com m itm ent
Direksi dan seluruh pegawai berkomitmen untuk: 1. Menerapkan manajemen risiko secara komprehensif dan terintegrasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Mempertimbangkan risiko pada setiap perencanaan bisnis dan pada setiap pengambilan keputusan manajemen dengan menentukan tingkat toleransi. 3. Menyediakan dan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mencapai tujuan manajemen risiko, termasuk untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
Directors and all of employees are committed to: 1. Applying risk management in a comprehensive and integrated to achieve corporate objectives. 2. Consider the risks involved in every business planning and decision-making at every level of management to determine the tolerance. 3. Provide and allocate sufficient human resources to achieve risk management objectives, including to increase the competence of human resources.
13
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) c.
Strategi Manajemen Risiko 1.
2.
3. 4. 5. 6.
7.
1.
c.
Risk M anagem ent Strategy 1.
Membentuk unit kerja yang bertanggungjawab secara profesional untuk mengkoordinasikan penerapan manajemen risiko secara terintegrasi untuk seluruh unit kerja. M e n g i n t egr a s i k a n w ew en a n g dan tanggungjawab setiap pihak yang terlibat kedalam job description perusahaan. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang manajemen risiko. Mengintegrasikan manajemen risiko kedalam proses bisnis perusahaan. Menjadikan manajemen risiko sebagai budaya perusahaan yang melekat pada setiap pegawai. Membangun kesadaran dan kepedulian risiko dari seluruh pegawai sebagai pondasi penerapan manajemen risiko. Menumbuhkan pemahaman konsep manajemen risiko dan pentingnya pengelolaan risiko dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
d. I de ntifikasi dan pengelolaan risiko
RI SK M AN AGEM EN T POLI CY (Continued)
2.
3. 4. 5. 6.
7.
la ng ka h- la ng ka h
Provide working unit is professionally responsible for coordinating the implementation of integrated risk management for the entire unit of work. Integrating the authority and responsibilities of each party involved into the company's job description. Improve the competence of human resources in risk management Integrate risk management into corporate business processes. Making risk management as a corporate culture to each employee. Build awareness and concern of all employees at risk as applied of risk management. Increase understanding of the concept of risk management and importance of managing risk in improving company performance.
d. I d e n t i f i c a t i o n m anagem ent
Risiko Operasional
1.
and
step
of
risk
Operating Risk
Risiko kemungkinan terjadinya incident atau accident penerbangan baik di udara maupun di darat terlihat melalui tolak ukur jumlah kejadian Breakdown of Separation (BOS) dan/atau Breakdown of Coordination (BOC).
The risk of possible incidents or accidents on the air or on land may be perceived through the parameter of the number of incidents in Breakdown of Separation (BOS) and/or the Breakdown of Coordination).
Upaya pencegahan dan memperkecil risiko terjadinya incident dan accident dilakukan dengan memperbaiki prosedur, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi SDM, ketersediaan dan kehandalan fasilitas operasional navigasi dan komunikasi, fasilitas pendaratan dan penunjang lainnya, serta mematuhi ketentuan-ketentuan nasional dan internasional. Selain itu juga dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat serta sosialisasi terhadap masyarakat yang berada di lingkungan kerja Bandara mengenai pentingnya mematuhi ketentuan tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).
The effort of prevent or mitigate the risk of incidents and accidents is made by maintaining and improving the competence of the human resources, availability and reliability of the navigation operating facilities, the landing facilities and other supporting facilities, and by complying with the national and international regulations. The Company also cooperates with the local governments and socializes to the surrounding communities the importance of complying with the regulations concerning the Flight Operations Safety Area (KKOP).
14
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) d. I dentifikasi dan l a n gk ah -l a ng ka h pengelolaan risiko (Lanjutan) 2.
3.
RI SK M AN AGEM EN T POLI CY (Continued) d. I d e n t i f i c a t i o n and step m anagem ent (Continued)
Risiko Keuangan
2.
of
risk
Financial Risk
Risiko keuangan meliputi risiko pasar, likuiditas, pajak, kredit, dan lain-lain. Risiko keuangan yang teridentifikasi adalah risiko fluktuasi nilai tukar Dollar Amerika terhadap Rupiah, inflasi, piutang usaha, kelebihan/kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat perbedaan hasil perhitungan pemeriksaan fiskal dengan hasil audit, investasi pada obligasi, investasi pada perbankan, serta penetapan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS). Masing-masing mempunyai risiko dan dampak yang berbeda-beda, sehingga perlu pengelolaan secara profesional agar tidak mengakibatkan penurunan kinerja keuangan.
The financial risk include the risk of the market, liquidity, tax, credit and others. The identified financial risks are fluctuating risk of exchange value of US Dollar against Rupiah, inflation, accounts receivables, tax over/underpayment due to the differences in the fiscal calculation and audit results, investment in bonds, investment in banks, and the decision regarding the undetermined status of the government assistance (BPYBDS). Each has different risks and impacts, such financial risks should be professionally managed so as not to undermine the company’s financial performance.
Manajemen tetap senantiasa menjaga agar kondisi tingkat kesehatan perusahaan selalu dalam kategori SEHAT dengan menjaga secara ketat pencapaian tingkat risiko keuangan tahunan melalui evaluasi laporan secara bulanan sebagai early warning system. Selain itu menjaga rasio-rasio keuangan dengan memfokuskan kepada aspek-aspek penilaian kinerja yang ditetapkan oleh Kementerian Negara BUMN melalui keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN.
Management has always carefully calculated the risk and its mitigating action in order to prevent losses incurred by Angkasa Pura I. The efforts included closely maintaining the company’s realization of the annual financial risks by evaluating the reports on a monthly basic as an early warning system. In additional included maintaining financial ratios complains with by the minister of BUMN letter No: KEP-100/MBU/2002 about company evaluation.
Risiko Usaha Dalam Bidang Produksi dan Pendapatan -
3.
Aeronautika
Business Risks in Productions and Revenue
-
Wacana pemisahan Air Traffic Services (ATS) dari pengelolaan manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) sesuai Undangundang Penerbangan berpotensi menurunkan kinerja keuangan Perusahaan. Manajemen ber upaya melakukan pengembangan usaha di bidang jasa kebandarudaraan dan penunjangnya.
Aeronautic The separation of the Air Traffic Services (ATS) from the management of PT Angkasa Pura I (Persero) in accordance with the Aviation Law is potentially reducing the company’s financial performance. Management has made attempts to develop businesses in the airport services and supporting businesses.
15
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) d. I dentifikasi dan l a n gk ah -l a ng ka h pengelolaan risiko (Lanjutan) -
RI SK M AN AGEM EN T POLI CY (Continued) d. I d e n t i f i c a t i o n and step m anagem ent (Continued)
Non Aeronautika
-
risk
Non Aeronautic The issues of security disruption, epidemics and natural disasters such as the eruption of Merapi volcano in Central Java could reduce the number of air transportation passengers which resulted in the company’s production and income. Management has endeavored to improve the quality of the airport security system, optimize the functions of public relations, and coordinate with the regional governments and security officers.
Isu gangguan keamanan, wabah penyakit dan bencana alam seperti meletusya Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gempa Bumi dan lainnya dapat menurunkan jumlah penumpang transportasi udara sehingga berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan Perusahaan. Upaya yang telah dilakukan oleh Manajemen adalah meningkatkan kualitas sistem pengamanan bandar udara, mengoptimalkan fungsi public relation, dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah serta aparat keamanan. 4.
of
Risiko Hukum dan Kepatuhan
4.
Legal and Compliance Risk
Perusahaan dapat menghadapi risiko hukum berupa kemungkinan adanya tuntutan hukum dari pihak lain terhadap aset maupun aktivitas PT Angkasa Pura I (Persero). Manajemen telah melakukan upaya mitigasi terhadap proses bisnis dan kebijakan yang diambil untuk meminimalkan risiko-risiko (mitigasi) tersebut dengan memastikan semua aktivitas Perusahaan telah didasarkan pada ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik internal maupun eksternal.
Regarding the risks of possible legal claims by other parties against the assets and activities of PT Angkasa Pura I (Persero), management has attempted to take mitigating actions towards the business process and policies made to minimize such risks by ensuring that all company’s activities are based on prevailing rules and regulations, both internally and externally.
Disamping itu, Perusahaan juga telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama dengan Serikat Pekerja sebagai pedoman hak dan kewajiban karyawan serta komitmen bersama dalam menyelesaikan masalah-masalah ketenagakerjaan.
In addition, the company already signed Collective Labor Agreement with Labor Union as a guideline for employees rights and liabilities and as a joint commitment in settling the labor disputes.
16
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
5.
Pernyataan Ketaatan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan
a. Statem ent of Com pliance W ith Financial Accounting Standards
Laporan keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia (SAK).
Financial statement of PT Angkasa Pura I (Persero) for the years ended December 31, 2011 and 2010 has present accordance with Indonesian Accounting Standard.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
c.
SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES
b. Basis for Financial Statem ents Preparation
1) Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia. Laporan keuangan Perusahaan disusun berdasarkan harga perolehan.
1) The financial statements are prepared on the basis of generally accepted accounting principles in Indonesia. The valuations are on the basis of historical cost.
2) Laporan arus kas Perusahaan disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dengan mengklasifikasikan dana dari kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan.
2) The statements of cash flows are prepared on the basis of direct method which classifies the cash flows into operating, investing, and funding activities.
3) Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank, dan deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.
3) For the purposes of statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand, in banks, and deposits of maturities of three months or less.
4) Periode akuntansi meliputi 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun yang bersangkutan.
4) The accounting period is from January 1 through December 31 of the related year.
5) Angka pada laporan keuangan dibulatkan dan dinyatakan dalam ribuan Rupiah.
5) The financial statements are stated in rupiah and rounded to thousand of rupiah.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
c.
Changes in Accounting Policies
Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 dan mempunyai pengaruh terhadap Perusahaan:
The following standards, amandments and interpretations, which became effective starting January 1, 2011, are relevant to the Company:
-
-
-
PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan" PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas"
-
PSAK No. 5 (Revisi 2010), "Segmen Operasi"
-
-
PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi"
-
-
PSAK No. 8 (Revisi 2010), "Peristiwa Setelah Periode Pelaporan" PSAK No. 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud"
-
-
-
-
17
SFAS No. 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements" SFAS No. 2 (Revised 2009), "Statement of Cash Flows" SFAS No. 5 (Revised 2010), "Operating Segments" SFAS No. 7 (Revised 2010), "Related Parties Disclosure" SFAS No. 8 (Revised 2010), "Events After the Reporting Period" SFAS No. 19 (Revised 2010), "Intangible Assets"
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued) c.
Changes in Accounting Policies (Continued)
-
PSAK No. 22 (Revisi 2010), "Kombinasi Bisnis"
-
-
PSAK No. 23 (Revisi 2010), "Pendapatan"
-
-
PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan"
-
SFAS No. 25 (Revised 2009), "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates dan Errors"
-
PSAK No. 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset"
-
SFAS No. 48 (Revised 2009), "Impairment of Assets"
-
PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi"
-
-
PSAK No. 58 (Revisi 2009), "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan"
-
SFAS No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets" SFAS No. 58 (Revised 2009), "Non-Current Assets Held for Sale and Discontinue Operation"
-
ISAK No. 9, "Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa" ISAK No. 10, "Program Loyalitas Pelanggan"
-
-
-
Berikut ini adalah hal-hal yang terpengaruh atas perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sehubungan dengan penerapan standar akuntansi baru di atas:
SFAS No. 22 (Revised 2010), "Related Parties Disclosure" SFAS No. 23 (Revised 2010), "Revenue"
IFAS No. 9, "Changes in Existing Decommisioning , Restorating and Similiar Liabilities" IFAS No. 10, "Customer Loyalty Programmes"
The following are the areas impacted from the changes in th Company's accounting policies in response to the above new accounting standards implementation:
i). Penyajian Laporan Keuangan
i).
Presentation of Financial Statements
Perusahaan menerapkan revisi PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan" yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011. Perubahan signifikan ini atas standar akuntansi ini terhadap perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company applies revised SFAS No. 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statments", which became effective as of January 1, 2011. The significant changes of this accounting standard to the Company are as follows:
1) Laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas , Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan serta tambahan Laporan Posisi Keuanganan yang menunjukan saldo awal (karena adanya reklasifikasi). Sebelum 1 Januari 2011, laporan keuangan terdiri dari atas Laporan posisi keuangan, Laporan Laba Rugi komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan .
1)
18
The financial statements comprise Statement of Financial Position, statement of Comprehensive Income, Statements of Changes in Equity, Statement of Cash Flows, notes to Financial Statements and additional Statement of Financial Position showing beginning balance (because of reclassification). Before January 1, 2011, the Company's financial statements comprise Balance Sheet, Statement of Income, Statement of Changes in Stockholder's Equity, Statement of Cash Flows and Notes to Financial Statements.
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
c.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
ii.
c.
Changes in Accounting Policies (Continued)
2) Tambahan pengungkapan diwajibkan, antara lain manajemen risiko.
2)
Sesuai dengan yang disyaratkan dalam revisi standar akuntansi, informasi pembanding telah disajikan kembali. Oleh karena dampak perubahan kebijakan akuntansi hanya berdampak terhadap aspek penyajian , maka perubahan tersebut tidak berpengaruh terhadal laba per saham.
Comparative information has been re-presented so that is also in conformity with the revise standard. Since the change in accounting policy only impacts presentation aspects, there is no impact on earning per share.
Penentuan dan Penyajian Segmen Operasi
ii.
Additional disclosures required among others, risk management.
D et erm i n at i o n an d p re se n t at ion o f operating segments
Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal disajikan untuk Direksi, yang merupakan p en g a m bi l keputusan opera s io n a l Perusahaan. Perubahan kebijakan akuntansi ini sejalan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". Sebelum 1 Januari 2011 segmen operasi ditentukan dan disajikan sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), "Segmen Operasi". Berdasarkan kebijakan akuntansi yang baru, segmen operasi disajikan sebagai berikut:
Starting January 1, 2011, the Company determines and present operating segments based on the information that internally is provided to the Company's Board of Directors, which is the Company's chief operating decision maker. This change in accounting policy is due to the adoption of SFAS No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments". Previously, operating segments were determined and presented in accordance with SFAS No. 5 (Revised 2000), "Segments Reporting". The new accounting policies in respect of operating segment disclosures is presented as follows:
Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan mengenai sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component that engages in business activites from which it may earn revenues and incure expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of other components, whose operating results are reviewed regularly by the management to make decisions about resources allocated to the segment and evaluated its performance, and for which discrete financial information is available.
Standar akuntansi yang akan dicabut efektif pada tanggal 1 Januari 2012:
The accounting standards which will be revoked effective on January 1, 2012 as follows:
19
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
c.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
c.
-
PSAK No. 27 " Akuntansi Koperasi"
-
-
PSAK No. 39 "Akuntansi Kerjasama Operasi"
-
-
PSAK No. 44 "Akuntansi Pengembangan Real Estate" PSAK No. 51, "Akuntansi Reorganisasi"
-
-
Aktivitas Kuasi
-
-
Perusahaan sedang dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar ini. d.
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Penggunaan Estimasi
e.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah instrumen keuangan dan pengungkapan instrumen keuangan kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
Use of Estim ate In preparing the financial statements in compliance with the generally accepted accounting principles in Indonesia, the management is required to use estimates and assumptions affecting assets and liabilities amounts and to disclose contingent assets and liabilities on the date of the financial statements as well as the income and expenses for the current period. The actual results may differ from the estimated amounts.
Penjabaran Mata Uang Asing
1)
Transactions w ith Related Parties In these financial statements, the term related parties is used in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) regarding "Related Party Disclosures". All transactions with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with not-related parties, are disclosed in the notes to financial statements.
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
f.
SFAS No. 27 “Accounting For Cooperatives” SFAS No. 39 "Accounting for Operational Cooperation" SFAS No. 44 "Accounting for Real Estate Development Activities" SFAS No. 51, "Accounting for Quasi Reorganization"
The Company are in the process of analyzing the impact from adopting these standards.
d . Transaksi dengan Pihak Berelasi
e.
Changes in Accounting Policies (Continued)
f.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tetap yang ditetapkan pada awal tahun.
F o r e i g n C u r r e n c y Tr a n s a c t i o n s a n d Balances 1).
20
The accounting of the Company is maintained in rupiah denomination. Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rate prevailing at the transactions date.
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
c.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
2)
3)
c.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, instrumen keuangan moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, yang didasarkan pada kurs tengah mata uang kertas asing yang diumumkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba (rugi) periode berjalan. Kurs mata uang asing utama yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Changes in Accounting Policies (Continued) 2).
At the balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into rupiah at the rates prevailing at that date, on the basis of middle rate of exchange issued by Bank Indonesia. Gains or losses resulting from the translation is charged to income of the related period.
3).
The following exchange rate are used on December 31, 2011 and 2010:
(dalam Rupiah penuh/in full Rupiah) 2011 2010
US$ 1,00 g.
9.068,00
8.991,00
Kas dan Setara Kas
g.
Kas adalah kas dan atau rekening bank yang dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka pendek bukan untuk investasi atau tujuan lain. Setara kas yang dimaksud adalah deposito dan investasi jangka pendek yang dapat segera diubah dan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan yang signifikan. h.
USD 1,00
Cash and Cash Equivalent Cash on hand or in banks are those funds kept for fulfillment of short term commitments and not intended for investments. Cash equivalent includes cash on hand, in banks and deposits which due within three months or less effective of their inceptions and which may be converted into cash at defined amount without any significant risk of fluctuation.
Instrumen Keuangan
h.
Efektif per tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan sepenuhnya PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai". PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut berlaku secara prospektif.
Financial I nstrum ents Effective January 1, 2010, the Company has fully adopted the accounting standard PSAK No.50 (Revised 2006) on Financial Instruments: Presentation and Disclosure, and PSAK No.55 (Revised 2006) on Financial Instruments: Recognition and Measurement, in replacement of PSAK No.50 on Accounting for Investment in Specific Securities and PSAK No.55 (Revised 1999) Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities. The PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) are effective prospectively.
21
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
h.
Instrumen Keuangan
h.
Financial I nstrum ents
PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan harus saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
The PSAK 50 (Revised 2006) include requirements for presentation of financial instruments and identifies information to be disclosed. It applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. The PSAK requires disclosure of information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
The PSAK 50 (Revised 2006) specifies basic principles for recognition and measurement of financial instruments, financial liabilities, and some buy or sell contract of non-financial instrument. The SFAS provides some definition and characteristic of derivatives, financial instrument categories, recognition and measurement.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan Awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.
I nitial Recognition Within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) financial assets are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, investments held for maturity, or financial assets available for sale, whichever is appropriate. An entity determines the classification of the financial assets at initial recognition, and when permitted and necessary, re-evaluate the classification at end of periods.
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi jangka panjang.
Financial assets of the Company include cash and cash equivalent, trade receivables, other receivables, and long term investments.
22
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
h.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
h.
Financial I nstrum ents (Continued)
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
M easurem ent subsequent to initial recognition
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Measurement of financial assets subsequent to initial recognition depending on their classification:
J
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
M
Financial assets m easured through profit and loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif term asuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
The financial assets measured at fair value through profit and loss include financial assets held for trading and financial assets designated at initial recognition to be measured at fair value through statements of comprehensive income.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga di kl as i f i kas i ka n se b a g a i k e l o m po k diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Financial assets are classified as held for trading when they are acquired for sale and buy back in near future. Derivative assets are also classified as held for trading except for derivatives which are designated as effective hedging instruments. Financial assets measured at fair value through profit and loss are presented in the balance sheet at fair value and gain or loss arising from changes in fair value are recognized through.
Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan dalam kontrak.
Derivatives embedded in a main contract are recognized as stand-alone derivatives when their economic risks and characteristics of the embedded derivative are not closely related to those of the host contract. The embedded derivatives are measured at fair value with the profit or loss resulting from changes in the fair value are recognized in the income statement. Revaluation can only happen when there is a change in the contract which significantly change the cash flow as required in the contract.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
As at December 31, 2011 and 2010, the Company does not have any financial asset which are measured at fair value through statements of comprehensive income.
23
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
h.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) J
J
h.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Financial I nstrum ents (Continued) M
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets, their settlements are at fixed amounts or designated at fixed amounts, and not quoted in active market. The financial assets are recognized at cost and amortized using effective interest rates. Profit or loss is recognized in statements of comprehensive income at the loan or receivable is derecognized or at the time of their impairment or through amortization.
Piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang jangka panjang termasuk dalam kategori ini.
Trade receivables, other receivables and long term loans are within this category.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
M
I nvestm ent held to m aturity
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that the Company intends and is able to hold to maturity. Subsequent to their initial recognition, they are measured at amortised cost using effective interest rates.
Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
The method uses effective interest rates to discount the future estimated cash receivable over the lives of the financial assets to their net carrying amount. Profit or loss in statements of comprehensive income is recognized in the income statement at the time they are derecognized or at their impairment or through amortization.
Pada tahun 2011 dan 2010 perusahaan memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
In 2011 and 2010 the company has held to maturity investments.
24
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
h.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) J
h.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Financial I nstrum ents (Continued) M
Financial assets available for sale
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasikan ke laporan laba rugi komprehensif sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Available-for-sale financial assets are any non-derivative financial assets designated on initial recognition as available for sale or any other instruments that are not classified in the three previous categories. Subsequent to initial recognition, they are recognized at fair value and the resulting unrealized profit or loss recognized through equity until they are derecognized. The cumulative gain or loss that was recognised in equity have to reclassified to statement of comprehensive income as reclassification adjustment.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The investments that are classified as available for sale of financial assets are as follows:
-
Investasi pada instrumen ekuitas yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
-
Investments in equity instrument for which no fair values are available with ownership of less than 20% and other long term investments recognized at cost.
-
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai wajar.
-
Investments in equity instrument for which fair values are available with ownership of less than 20% and classified as available for sale are recognized at fair value.
Perusahaan mempunyai reksadana tersedia untuk dijual yang termasuk dalam kategori ini.
The Company does not have any investment in mutual fund of this category.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan Awal
I nitial Recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) items which may fall into financial measured at fair value through statements of comprehensive income, loans and payables or derivatives designated as effective hedging instruments, whoever is more appropriate. The Company determines the classification of financial liabilities at initial recognition.
25
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
h.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
h.
Financial I nstrum ents (Continued)
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
At initial recognition, financial liabilities are recognized at fair value; with respect of loans and payables, cost of transactions directly attributable are included.
Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi beban yang masih harus dibayar, utang pembelian aset tetap atas persediaan, utang lancar lain-lain, utang jaminan dan utang jangka panjang lainnya.
The Company's financial liabilities include accrued expenses, assets procurement payables, other current liabilities, warranties payable, and other long term loans.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
M easurem ent subsequent to initial recognition
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Depending on their classifications financial liabilities are measured at:
J
J
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
M
Fair value through profit and loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
Trading financial instruments and financial liabilities designated at initial recognition to be measured at fair value through profit and loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
A financial instruments are classified as held for trading when they are acquired for sale or buy back in near future.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Profit or loss of these financial instruments is recognized in income statement.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
As at December 31, 2011 and 2010, the Company does not have any of these type of financial liability.
Pinjaman dan utang
M
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and payables Subsequent to initial recognition, interest bearing loans and payables are measured at amortized cost using effective interest rates.
26
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
h.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
J
h.
Financial I nstrum ents (Continued)
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Profit or loss is recognized in income statement at derecognition and through amortization.
Beban yang masih harus dibayar, utang pembelian aset tetap dan persediaan, utang lancar lain-lain, dan utang jangka panjang lainnya termasuk dalam kategori ini.
Accrued expenses, fixed assets and inventory procurement payables, and other long term liabilities are within this category.
Saling hapus dari instrumen keuangan
M
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih (netto), atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. J
Offsetting financial instrum ents Financial assets and financial liabilities shall be offset only to the extent that they legally qualify for offset and that there is an intention for net settlement or to settle the assets and liabilities at the same time.
Nilai wajar instrumen keuangan
M
Fair value of financial instrum ents Fair value of financial instruments traded in organized active market are measured at price quotation at closing of business at end of reporting period. If a market for a financial instrument is not active, an entity establishes fair value by using a valuation technique that makes maximum use of market inputs and includes recent arm's length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan; referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
27
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
h.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) J
h.
Biaya perolehan diamortisasi instrumen keuangan
dari
Financial I nstrum ents (Continued) M
Penurunan nilai dari aset keuangan
M
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. J
Aset keuangan dicatat perolehan diamortisasi
pada
cost
of
financial
Amortization is estimated using effective interest rate less allowance for impairment and repayment or deduction to principal. Premium or discount at acquisition is taken into account in the estimate and included therein transaction expenses which are integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. J
Am ortized instrum ents
I m pairm ent of financial assets An entity is required to assess at each balance sheet date whether there is any objective evidence of impairment.
biaya
M
Financial instrum ent recognized at am ortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan terlebih dahulu apakah terdapat bukti obyektif bahwa terjadi penurunan nilai secara individual aset keuangan yang signifikan secara individu. Penurunan nilai ditentukan berdasarkan bukti obyektif adanya penurunan nilai secara individual.
For loans amortized assesses evidence individual based on evidence.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows. The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset's original effective interest rate. For variable interest bearing loans and receivables, the discount used for measuring loss of impairment is the most current effective interest rate.
28
and receivables recognized at cost, the Company initially whether there is objective of significant impairment in financial asset. Impairment is available individual objective
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
h.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
h.
Financial I nstrum ents (Continued) The carrying amount of the asset is decreased by providing allowance and the resulting loss is recognized in income statement. Subsequently, interest is calculated on the basis of decreased amount, at the financial asset's original effective interest rate. Loans and payable together with the related allowance, are derecognized when there is no realistic probability of future recovery and all benefits and risks have been transferred to the Company. When in subsequent period the estimate loss of impairment increase or decrease due to an event occurring after the an impairment has been recognized, the previously recognised impairment loss is added or deducted by adjusting the allowance. When in future the write off is recovered, the recovered amount is recognized in the income statement.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui laporan laba rugi komprehensif. J
pada
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
M
Financial Asset Available for Sale
Dalam hal instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
For financial assets classified as available for sale the objective evidence for impairment include significant decrease in value or long term decrease in fair value below their costs.
Jika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan labarugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
If there is evidence in impairment, the accumulated loss, measured at the difference between cost and current fair value, less previously recognised loss of impairment in the income statement, is reclassified from equity to income statement. Loss of impairment of equity investment may not be recovered through income statement, increase in fair value is recognised in equity.
29
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
h.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
h.
Financial I nstrum ents (Continued) When liability instruments are classified as financial assets available for sale, their decrease in value are assessed by the same criteria applicable to financial assets recognised at amortised cost. The future interest income is based on the decreased value and recognised at interest rate used to discount future cash flows for measuring loss of impairment. The accrual is recognised in interest income account in the income statement. When in subsequent period the fair value of the instrument increase and the increase is objectively attributable to an event occurring subsequent to recognition of impairment loss in the income statement, the impairment loss is to be recovered through income statement.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Penghasilan Bunga” dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. J
Penghentian pengakuan keuangan keuangan
y
instrumen
M
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan
Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Financial assets (whichever is more appropriate, a part of a financial asset or a part of group of similar financial assets) are derecognised when: (1) the contractual rights of cash flow arising from the contract has expired; or (2) the Company has transferred its contractual rights to receive cash flow arising from the financial asset or is liable to wholly pay, without any significant postponement, the cash flow received to a third party in a pass through agreement; and either (a) the Company has substantially transferred all risks and benefits of the assets, or (b) the Company substantially does not transfer or does not own all risks and benefits of an asset, but has transferred control over the asset.
30
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
h.
i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
h.
Liabilitas keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau telah kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when the liability is terminated or cancelled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah dilakukannya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another financial liability of the same lender but with substantially different provision, or when a substantially modification has been made to the existing agreement, the change or modification is recognised as termination to the initial liability and recognition of new liability, and the difference in carrying amount between the two is recognised in the income statement.
Instrumen keuangan derivatif
Derivative Financial I nstrum ents
Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif.
Derivatives are recognised as financial assets when they have positive fair value and as financial liabilities when they have negative fair value. Profit or loss arising from changes in derivative fair value during the current period which do not meet the criteria of hedging derivative is recognised directly in the income statement.
Instrumen keuangan derivatif disajikan masing-masing sebagai instrumen keuangan lancar. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivative assets and liabilities are presented as current assets and current liabilities. Embedded derivatives arte presented together with their main contracts to reflect a proper presentation of all future cash flows arising from the instruments as a whole.
Efek-Efek Untuk Tujuan Investasi Efek-efek terdiri dari Obligasi pemerintah Reksadana BUMN dan perusahaan.
i.
I nvestm ent Securities
dan
Investment securities consist of Goverment bonds and BUMN/corporate Mutual funds.
Efek-efek untuk tujuan investasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, efek-efek untuk tujuan investasi dicatat sesuai dengan klasifikasinya masing-masing sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
Investment securities initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for depending on their classification as either held-to-maturity or available-for-sale.
31 322
Financial I nstrum ents (Continued)
Laporan Tahunan 2011
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
i.
Efek-Efek Untuk Tujuan Investasi (Lanjutan) 1)
i.
Dimiliki hingga jatuh tempo
I nvestm ent Securities (Continued) 1)
Held to m aturity Held-to-maturity investment securities is carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held to maturity investment securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-tomaturity investment securities as availablefor-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-tomaturity for the current and the following two financial years.
Investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efekefek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Ban k tidak diperkenan kan un tu k mengklasifikasikan investasi pada efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
2)
Tersedia untuk dijual
2)
Available for sale
Investasi pada efek-efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.
Available-for-sale investment securities is carried at their fair value.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek hutang yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Interest income is recognized in the comprehensive statements of income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available for sale debt securities investments are recognized in the consolidated statements of income.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Other fair value changes are recognized directly in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where upon the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to the consolidated statements of incomebased on a weighted average method.
32 2011 Annual Report
323
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
j.
Piutang Usaha 1)
2)
j.
Pencatatan Piutang Usaha a. Penyajian piutang usaha sebesar Jumlah Bruto Tagihan dikurangi dengan Penurunan Nilai Wajar Piutang. Jumlah Bruto Piutang tetap disajikan pada laporan posisi keuangan diikuti dengan Penurunan Nilai Wajar Piutang. b. Pengakuan Piutang Usaha pada saat faktur tagihan diterbitkan. c. Pengelompokan Piutan g Usaha berdasarkan jenis debitur:
y
Trade Receivables 1)
Recognition of Trade Receivables a. Trade receivables are presented at gross less impairment in fair value. The trade receivables are presented at gross in the balance sheet followed by their impairment in fair value. b. Trade receivable is recognised when invoice is issued. c. Trade receivables are classified on the basis of their debtors:
J
Pihak-pihak berelasi Pihak-pihak yang dianggap berelasi bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Antara lain: PT Gapura Angkasa, Koperasi Angkasa Pura I, Periskapura I, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero), BUMN lain dan lain-lain.
M
Related Parties Parties are related when one of the parties has the ability to control or has significant influence over the other in making financial or operational decision. The related parties are PT. Gapura Angkasa, Koperasi Angkasa Pura I, Periskapura I, PT. Garuda Indonesia (Persero), other SOEs, and others.
J
Piutang pihak ketiga Debitur yang tidak dapat dikelompokkan sebagai pihak berelasi, dikategorikan pada piutang pihak ketiga. Antara lain: Airline Dalam Negeri, Airline Luar Negeri, Perusahaan Swasta dan lain-lain.
M
Third Parties Debtors which do not qualify as related parties are classified as third parties. They are domestic airlines, international airlines, private entities and such others.
Pencatatan Penurunan Nilai Wajar Piutang
2)
a. Kolektif Bila jumlah saldo piutang debitur yang bersangkutan pada akhir periode pembukuan (31 Desember) tidak material, maka piutang masuk dalam kategori kolektif. Dibentuk kerugian penurunan nilai sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan daftar umur piutang. Kerugian penurunan nilai piutang didasarkan pada umur piutang , yaitu:
Recognition of Fair Value of Receivables a. Collective: If the amount of debtor’s receivable at the end of accounting period (December 31) are not material, then the category of receivables into the collective. The allowance of impairment is formed as big as amount of receivables that it is estimated be uncollectable according the age of receivables. The allowance of impairment based on age of receivable, are:
33
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
j.
Piutang Usaha (Lanjutan)
j.
Trade Receivables (Continued)
Umur Piutang/ Aging of Receivables
Penurunan Nilai Wajar Piutang/ Impairment in Fair Value
Akumulasi Penurunan Nilai Wajar Piutang/ Accumulated Impairment in Fair Value
> 1 s.d 2 Tahun/years
50%
50%
> 2 Tahun/years
100%
100% b. Individual The receivables are categorized as individual if: i. The amounts of Debitor’s receivable on the end of accounting period (December 31) are material. ii. The receivables are recognized or in condition: - In bankruptcy (declared by the authorized institute) - Bankruptcy; or - the other conditions that are legally declared by the authorized institute so that be uncollectible. In this condition, the allowance of impairment are calculated by estimating discounted future cash flow.
b. Individual Piutang dikategorikan sebagai piutang individual jika: i. Jumlah saldo piutang debitur yang bersangkutan pada akhir periode pembukuan (31 Desember)material. ii. Piutang yang dinyatakan atau dalam kondisi: M en galami kebangkrutan (dinyatakan oleh pihak yang berwenang) - Pailit; atau - Kondisi lainnya yang dinyatakan secara legalitas oleh pihak-pihak yang berwenang sehingga tidak tertagihnya piutang tersebut. Dalam kondisi ini, kerugian penurunan nilai piutan g dihit ung dengan memperkirakan diskonto dari arus kas masa depan.
k.
Persediaan 1)
k.
Persediaan merupakan barang-barang yang mempunyai masa manfaat paling lama 1 (satu) tahun yang antara lain berupa suku cadang (peralatan, telekomunikasi, navigasi dan listrik), alat-alat kantor dan lain-lain.
I nventories 1)
34
Inventories comprised of goods having useful lives of more than one year, which include: spare parts of telecommunication, navigational equipment, and electrical apparatus, and office supplies.
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k.
l.
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
Persediaan (Lanjutan) 2)
k.
l.
Pencatatan dan penyajian penyertaan pada tanggal laporan posisi keuangan dilakukan sebagai berikut: 1) Penyertaan kurang dari 20% dengan metode biaya (cost method). 2) Penyertaan 20% sampai dengan 50% disajikan dengan metode ekuitas (equity method). 3) Penyertaan lebih dari 50% dilakukan konsolidasi laporan keuangan.
3)
4)
Inventories are recognized at cost. At the balance sheet date, inventories are presented at cost or realizable value, whichever is lower. The inventory costing method is weighted average first-in-first-out.
I nvestm ents Recording and presentation of investment at the balance sheet date are made as follows: 1) Investment of less than 20% is presented in cost method. 2) Investment of 20% or more but less than 50% is presented on equity method. 3)
m. Aset Tetap
2)
I nventories (Continued) 2)
Persediaan dicatat sebesar harga perolehannya. Pada tanggal laporan posisi keuangan persediaan disajikan sebesar harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi mana yang lebih rendah. Pembebanan biaya pemakaiannya dilakukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dan Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP/FIFO) pada saat penggunaannya.
Penyertaan
1)
y
Investment of more than 50% is consolidated in the financial statements.
m . Fix ed Assets
Aset tetap Perusahaan dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Aset tetap yang berasal dari bantuan Pemerintah, kompensasi dari penyewa atau pihak lain dinyatakan sebesar nilai bantuan atau kompensasi ditambah semua pengeluaran yang dapat diidentifikasikan langsung dengan Aset tetap tersebut sehingga siap untuk digunakan. Pada tanggal laporan posisi keuangan aset tetap disajikan sebesar nilai bukunya yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
1)
Fixed assets are recognized at costs.
2)
Fixed assets originating from the Government aid or compensation from tenant are recognized at their value added with all identifiable expenses required to get those assets ready for their intended use.
3)
At the balance sheet date the fixed assets are presented at their net book value, that is cost less accumulated depreciation.
Kecuali tanah, aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus dengan tarif penyusutan yang sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis sejak tanggal aset tersebut siap digunakan sebagai berikut:
4)
Excepting for lands, which are not depreciated, fixed assets are depreciated on straight-line method on their respective useful lives with no residual value, effective of their readiness for intended use:
35
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
m. Aset Tetap (Lanjutan) Golongan Bangunan lapangan: Bangunan landasan, dam landasan, Tetrapode landasan, taxiway, entrance-way dan apron Overlay Khusus untuk selokan air, taman, pagar, dan lain-lain bangunan lapangan Bangunan gedung Khusus gedung-gedung lain Alat perhubungan udara Khusus rambu-rambu udara Alat pengangkutan Peralatan kantor Instalasi listrik Instalasi air Instalasi AC Instalasi telepon Sistem informasi publik Peralatan perbengkelan Peralatan mekanik Detektor Lain-lain aset tetap
m . Fix ed Assets (Continued) Umur Ekonomis/ Useful Life
Group of Assets Field structures: Runways, runway dams, runway tetrapode, taxiways, entrance ways, and aprons Overlay
40 tahun/years 5 s/d 7 tahun/years
Specifically for ditches, gardens, fences, and other field structures
20 tahun/years 40 tahun/years 20 tahun/years 10 tahun/years 15 tahun/years 5 dan/and 10 tahun/years 5 tahun/years 10, 15, & 20 tahun/years 5 dan/and 10 tahun/years 5 dan/and 15 tahun/years 5 dan/and 20 tahun/years 10 dan/and 15 tahun/years 5 tahun/years 10 dan/and 15 tahun/years 5 dan/and 15 tahun/years 5 tahun/years
Buildings Others buildings Navigation equipment Specifically for flight navigational signs Vehicles Equipments Electrical system Water system Air-conditioning system Telephone system Public information system Repair shop equipment Mechanical equipment Detectors Other fixed assets
5)
Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada perhitungan laba (rugi) pada saat terjadinya. Pemugaran yang menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas atau mutu produksi, serta menghemat biaya operasi, suatu aset tetap dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan.
5)
Routine maintenance and repair are charge to income as incurred. Repair which adds to useful life, increases capacity or production quality, and increase operating economy of the related asset is capitalized and depreciated on the rate of depreciation of the related asset.
6)
Untuk tahun 2011 Perusahaan menetapkan batas minimal pengeluaran untuk pengadaan aset tetap yang dapat dikapitalisasi masing-masing Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) untuk semua bandara. Untuk tahun 2010 dan tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) hanya untuk unit kantor pusat, bandara Ngurah Rai, Juanda, Sultan Hasanuddin, Sepinggan, Adisutjipto dan Pusat Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan(PPLLP) Makassar,serta Rp 5.000.000 (Rupiah penuh)untuk bandarabandara lainnya (termasuk SBU terminal kargo).
6)
In year 2011 The Company has determined the minimum value of procurement to be capitalized is Rp 10,000,000 (full amount). For the year 2010 and previously the minimum value of procurement to be capitalized is Rp 10,000,000 (full amount) for only the head office , Ngurah Rai, Juanda , Sultan Hasanuddin, Adisutjipto and (PPLLP) Makassar , and Rp 5,000,000 for those at other airports including the SSC warehousing.
36
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
m. Aset Tetap (Lanjutan)
m . Fix ed Assets (Continued)
7)
Penyusutan aset tetap dibebankan setiap bulan sampai berakhirnya umur ekonomis dengan pengakuan awal perolehan aset tetap sebelum atau sama dengan tanggal 15 bulan bersangkutan maka beban penyusutannya dihitung dan diakui sebulan penuh, apabila tanggal perolehannya setelah tanggal 15 bulan bersangkutan maka beban penyusutannya mulai dihitung dan diakui pada bulan berikutnya.
7)
The depreciation of fixed assets is calculated each month over their useful lives effective of the date of their recognition; when the asset is recognized before or on the fifteenth of a month the depreciation is calculated effective of the next month.
8)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepas atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam periode laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengaduannya.
8)
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economics benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the assets (calculated as the defference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the assets) is included in the statement of comprehensive income in the period the asset is derecognized.
9)
Pada saat akhir periode buku, nilai residu, umur manfaat dan periode penyusutan aset tetapdi review dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan penyesuaian sesuai keadaan.
9)
The residual value, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted propectively, if appropriate, at each financial period end.
10) Akumulasi biaya konstruksi bangunan/gedung dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. n.
10) The accumulated costs of the construction of buildings are capitalized as construction in the progress. These costs are reclassified to fixed assets account when the construction is completed.
Aset Tidak Produktif
n.
N on-P roductive Fix ed Assets
1)
Aset tidak produktif merupakan nilai buku aset tetap dan persediaan peralatan (suku cadang) yang tidak dimanfaatkan dalam menunjang operasional Perusahaan.
1)
Non-productive fixed assets are those assets and inventories of tools and spare parts not used in the Company's operations; they are presented at their net book value.
2)
Untuk aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan dan sedang diusulkan kepada Dewan Komisaris atau pemegang saham untuk dihapuskan dibentuk cadangan penurunan nilai dan dibebankan sebagai beban non operasional tahun berjalan.
2)
For un-useable assets, pending the shareholders' or Commissioners' approval for write off, allowance for impairment is made and is charged to current non-operating income.
37
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o.
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
Aset Tetap Dalam Proses Penyelesaian Pengembalian Kepada Pemerintah
o.
Fixed asset in settlement process to be transferred back to the Government are fixed assets which had been temporarily handed-over by PT Angkasa Pura I (Persero) to the government institutions until a government regulation is issued for their final status.
Aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian kepada pemerintah adalah aset tetap yang telah diserahterimakan sementara oleh PT Angkasa Pura I (Persero) ke instansi pemerintah sampai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah atas status aset tetap tersebut. p.
Beban Ditangguhkan
p.
Beban yang ditangguhkan adalah beban yang telah dikeluarkan pada tahun buku/ periode yang bersangkutan, akan tetapi tidak dilaporkan seluruhnya sebagai beban pada periode tahun berjalan karena memberi manfaat bagi periode-periode selanjutnya. Nilai akun adalah netto, setelah dikurangi amortisasi. q.
Deferred Charges Deferred charges are charges incurred during the current year which are made to increase an asset's capacity or to bring them back to initial capacity. The value in the account is net of amortization.
Beban penelitian dan studi pengembangan
q.
Research and Developm ent Cost Cost of research and development having benefit for subsequent research and development activities is recognized at cost less amortization on straight line method over 5 years, and classified as amortization of research and development cost.
Beban penelitian dan studi pengembangan yang mempunyai manfaat untuk kegiatan penelitian dan pengembangan periode berikutnya dicatat dengan harga perolehan dan dikurangi dengan amortisasi yang dihitung berdasarkan persentase tetap (metode garis lurus) selama 5 tahun dan disajikan dalam kelompok beban amortisasi studi pengembangan. r.
Fix ed Assets in Settlem ent P rocess to be Transferred Back to the Governm ent
Liabilitas Manfaat Pasca Kerja
r.
P ost Em ploym ent Benefits
Sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan diwajibkan memberikan manfaat pasca kerja kepada seluruh karyawan tetapnya. Manfaat yang meliputi uang pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja, serta kompensasi tersebut diberikan apabila karyawan mengakhiri masa kerjanya baik karena pensiun maupun meninggal dunia.
In accordance with the Labor Law No.13/2003 dated March 25, 2003, the Company is required to provide post retirement benefits for the entire permanent employees. The benefits include compensation for job termination and past service pay benefits; those benefits are given on an employee job termination, either because of retirement or death.
Perusahaan mempunyai dua program untuk memenuhi liabilitas di atas, yaitu: (1) Progam Dana Pensiun Manfaat Pasti, dan (2) Program Tunjangan Hari Tua (THT). Selain itu juga perusahaan memberikan Tunjangan kepada pegawai perusahaan yang telah memenuhi persyaratan ketentuan perusahaan yaitu TunjanganPerumahan, Penghargaan Pengabdian dan Tunjangan Kesehatan kepada pensiunan perusahaan.
The Company provides two programs to meet the provisions of the Law: (1) defined benefit pension plan; and (2) old age lumpsum benefit (THT program). In addition company provides program other long term benefits, service pay benefits, housing benefits and helth benefits for pension.
38
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan)
r.
P ost Em ploym ent Benefits (Continued)
Perusahaan wajib menanggung dan membukukan kekurangan biaya apabila manfaat yang diberikan kedua program tersebut tidak mencukupi melalui pembentukan penyisihan. Penyisihan tersebut telah dibebankan pada periode berjalan.
The Company is responsible for any shortage in the event the benefits provided by the two programs are not met. In such case the Company is to make an allowance and to be charged to current income.
Program Dana Pensiun Manfaat Pasti
Defined Benefits P ension P lan
Jumlah iuran yang ditanggung karyawan adalah 5,00% dari penghasilan dasar pensiun dan yang ditanggung Perusahaan 21,20%. Iuran untuk program pensiun dibebankan dan dibayar selama masa kerja. Jumlah iuran Perusahaan kepada program pensiun diakui sebagai beban pada saat iuran tersebut dibayar atau terutang.
The contribution to the plan payable by employee participants is 5.00% of their basic pension income, whereas that payable by the Company is 21.20%. The contribution to the plan is accrued and paid during the employee service period. The contribution payable by the Company is recognized as expense when it is paid or becomes payable.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan yang masih aktif diakui sebagai beban atau pendapatan selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan tersebut sesuai dengan saran dari aktuaris independen.
Current service cost is recognized as current expense. Past service cost, actuarial adjustment, and the effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized over their remaining average service lives on the basis of recommendations of an independent actuary.
Program pensiun menyediakan manfaat pensiun untuk karyawan dan keluarganya pada saat mencapai usia pensiun dalam bentuk pembayaran berkala yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.1156/KU.60/1998 tanggal 6 Oktober 1998 yang telah diubah melalui Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.19/KU.60/2000 tanggal 11 Mei 2000.
The pension plan provides pension benefits to employees and their dependants upon their ages of retirement in form of periodic payments as specified in the Management's directive No. KEP.1156/KU.60/1998 dated October 6, 1998 as amended by the directive No. KEP.19/KU.60/2000 dated 11 May 2000.
Progam pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Angkasa Pura (DAPENRA) terhitung tanggal 1 Januari 2000 sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP.39/KM.17/1999 tanggal 15 November 1999.
The pension plan is managed by Dana Pensiun Angkasa Pura (DAPENRA) effective January 1, 2000 in accordance with the decision of the Minister of Finance in his letter No. KEP.39/KM.17/1999 dated November 15, 1999.
39
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan)
r.
P ost Em ploym ent Benefits (Continued)
Program THT
Ol d A g e L u m p su m (P rogram THT)
Jumlah iuran yang ditanggung karyawan adalah 5,00% dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga dan perusahaan, dan yang ditanggung Perusahaan 37,74%. Iuran untuk program THT dibebankan dan dibayar selama masa kerja. Jumlah iuran Perusahaan kepada program THT diakui sebagai beban pada saat iuran tersebut dibayar atau terutang.
The contribution to the program payable by the employees is 5.00% of their basic salary plus family allowance; whereas that payable by the Company is 37.74%. The Company's contribution to the program is recognized as expense when it is paid or becomes payable.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan yang masih aktif diakui sekaligus.
Current service cost is recognized as current expense. Past service cost, actuarial adjustment, and effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized wholly in the current year.
Program THT menyediakan manfaat pembayaran sekaligus yang diatur dalam Keputusan Bersama Direksi Perum Angkasa Pura I dan Perum Angkasa Pura II Nomor KEP.305/KP.30.7.1/1998 dan KEP.165A/PAP.I/X/1998 tanggal 1 Oktober 1998 jo Perjanjian Kerja Bersama antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I priode 2010 - 2012 dengan pernjajian No.SP.91/ HK.06/2010-DU, No. 099/DPP-AKA/X/2010, No SP.AP.I.01/PKB/X/2010 tanggal 15 Oktober 2010.
The old age lumpsum benefits program provides a one-time-whole payment as specified in the common decisions of the Managements of the Company (Perum Angkasa Pura I) and Perum Angkasa Pura II in their respective letters No. KEP.305/KP.30.7.1/1998 and KEP.165A/PAP.I/X/1998 dated October 1, 1998 and in reference to the Mutual Agreement for the period 2010 - 2012 between the Company and the Labor Union No.SP.91/HK.06/2010 - DU; No.099/DPP/AKA/X/2010 and SP.AP.I.01/PKB/2003 dated October 15, 2010.
Progam THT tersebut dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I) terhitung tanggal 6 Mei 2003 sesuai dengan Akta Pendirian nomor 2 tahun 2003 dan Akta Perubahan nomor 2 tahun 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Milly Karmila Sereal, S.H., sebagaimana telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM dalam keputusannya No. C 116.HT.01.02.TH.2003 tanggal 19 September 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Nomor 89, tanggal 14 Oktober 2003, Tambahan Berita Negara Nomor 112 kemudian diubah dengan akta Notaris H. Yunardi, S.H., Nomor 17 tanggal 14 Februari 2006 sebagaimana telah diperbaiki dengan akta notaris yang sama nomor 7 tanggal 9 Maret 2006, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 25 Agustus 2006.
The old age lumpsum benefit program is managed by Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I) effective May 6, 2003, in accordance with the article of association No.2 of 2003 and amendment No. 2 of 2003 made in the presence of the notary Milly Karmila Sereal, SH as was authorized by the Minister of Justice and Human Rights in his letter No.C 116.HT.01.02.TH.2003 dated September 19, 2003 and published in the state gazette 89, dated October 14, 2003, supplement thereto No. 112/AD. It was subsequently amended by the notary deed No. 17 dated February 14, 2006 of the notary H. Yunardi, SH. Subsequent amendment was made by the same notary with his deed No. 7 dated March 9, 2006, published in the state gazette No 68 dated August 25, 2006.
40
B e n e fi t s P r o gr a m
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)
Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan)
r.
Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS)
s.
Penyertaan Modal Pemerintah (PMP)
t.
Penyertaan Modal Pemerintah merupakan tambahan modal dari pemerintah yang berasal dari proyek-proyek pemerintah yang statusnya telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
u.
2) 3) 4)
The Governm ent Capital I nvestm ent The PMP constitutes an additional capital investment from the Government originating from the Government's projects, the status of which has been determined through a government regulation.
Pendapatan dan Beban 1)
Governm ent Aid P ending Determ ination in Status The BPYDBS originated from Government assisted projects which were handed over to the Company but the status of which were not yet defined by the Government. Once the status the projects are clarified through a government regulation, the BPYDBS will be reclassified accordingly.
BPYDBS merupakan eks proyek bantuan pemerintah yang telah diserahterimakan kepada Perusahaan tetapi belum ditentukan statusnya oleh pemerintah. Apabila bantuan tersebut telah ditetapkan serta ditentukan statusnya melalui Peraturan Pemerintah, maka bantuan pemerintah tersebut dipindahkan pengelompokannya sesuai dengan keputusan tersebut. t.
P ost Em ploym ent Benefits (Continued) Before at the year 2011, company have not present in financial position post employment benefit the old age lumpsum benefit (THT). Starting in the year 2011, the company have present in financial position old age lumpsum benefits, Housing Benefits, and other service pay benefits (see notes 24).
Untuk tahun-tahun sebelum 2011 Perusahaan tidak menyajikan kewajiban THT,. Mulai tahun buku 2011 Perusahaan menyajikan liabilitas pasca kerja THT, Tunjangan Perumahan dan Tunjangan Masa Pengabdian (lihat Catatan 24).
s.
y
u.
I ncom e and Ex penses
Pendapatan dari penjualan jasa kebandarudaraan diakui sesuai dengan penyelesaian penyerahan jasa dan dibuatkan nota tagihannya. Pendapatan sewa, bunga dan lainnya diakui dengan akrual. Beban diakui dengan menggunakan akrual.
1)
Income from sales of airport services is recognized upon completion of the services and their billings.
2)
Income from rents, interest and other sources is recognized on accrual method. Expenses are recognized on accrual method.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 23 (revisi 2010) tentang Pendapatan. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakukan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan
4)
3)
41
Effective Januari 1, 2011, the company adopted PSAK 23 (revised 2010) Revenue. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
u.
5. S U M M A R Y O F S I G N I F I C A N T A C C O U N T I N G P OLI CI ES (Continued)
Pendapatan dan Beban
u.
I ncom e and Ex penses impact on the financial statement. Revenue is recognized to the extend that it is probable that the economic benefits will flow the company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received.
keuangan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima.
v.
Perpajakan 1)
2)
3)
4)
v.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat instrumen keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya telah diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba kena pajak yaitu laba komersial yang disesuaikan dengan perbedaan temporer dan permanen. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Tax ation 1)
All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities and their basis for tax are recognized as deferred tax on liability method. The deferred tax is calculated on the basis of current tax rates.
2)
Income tax calculated on the basis of taxable profit, that is profit for financial accounting purposes adjusted with temporary and permanent differences. Fiscal loss allowable for compensation is recognized as deferred tax asset provided future fiscal profit is sufficient for compensation.
3)
4)
42
Tax adjustments are recognized when the amount of tax payable has been determined by the tax authority; or in the event of submission of a tax appeal, at the time the appeal is resolved.
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
6. KAS DAN SETARA KAS
6. CASH AN D CASH EQUI VALEN TS
2011 Kas Rupiah Dolar Amerik Serikat Sub jumlah Bank Dalam Rupiah Pihak berelasi: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sub Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga : PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk Citibank N.A. PT Bank Bukopin Tbk Sub Jumlah pihak ketiga Jumlah dalam Rupiah
2010
140.346 77.438 217.784
146.463 22.670 169.133
Bank I n Rupiah Related Parties: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
24.810.320
13.632.484
17.490.445
23.965.178
3.547.136
4.271.453
508.924
48.379
90.446
1.401.138
741
63.297
450.732 46.898.744
14.859 43.396.788
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sub total related parties
126.758 -9.358 1.441.966 33.884 2.338.398 3.950.364 47.347.152
Third Parties: PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk Citibank N.A. PT Bank Bukopin Tbk Sub total Third parties Total I n Rupiah
441.973 2.548 561.895 4.885.153 34.041 287.961 6.213.571 53.112.315
Dalam mata uang asing Pihak berelasi : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 370.723,23 2010: USD 618.587,12)
I n foreign Currencies Related Parties: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 370,723.23 2010: USD 618,587.12) 3.361.718
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011: USD 681.150,64 2010: USD 376.209,48) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 305.305,36 2010: USD 1.095.492,20) Sub Jumlah pihak berelasi
Cash Rupiah US Dollar Sub total
5.561.717
6.176.674
3.382.499
2.768.509 12.306.901
9.849.570 18.793.786 43
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011: USD 681,150.64 2010: USD 376,209.48) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 305,305.36 2010: USD 1,095,492.20) Sub total related parties
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
6. CASH AN D CASH EQUI VALEN TS (Continued) 2011
Pihak ketiga : PT Bank Permata Tbk (2011: USD 30.478,83 2010: USD 30.614,91) PT Bank Mega Tbk (2011: USD 16.496,47 (2010: USD 16.532,29 ) Citibank N.A. (2011: USD 35.678,65 2010: USD 3.069.575,13) PT Bank Bukopin Tbk (2011: USD 47.224,52 2010: USD 190,78 ) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011: USD 16.174,90 2010: USD 1.000,00 ) Sub jumlah pihak ketiga Jumlah dalam mata uang asing Jumlah bank Deposito Dalam Rupiah Pihak berelasi : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sub Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga : PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Permata Sub jumlah pihak ketiga Jumlah dalam Rupiah
2010 Third P arties: PT Bank Permata Tbk (2011: USD 30,478.83 2010: USD 30,614.91) PT Bank Mega Tbk (2011: USD 16,496.47 2010: USD 16,532.29) Citibank N.A. (2011: USD 35,678.65 2010: USD 3,069,575.13) PT Bank Bukopin Tbk (2011: USD 47,224.52 2010: USD 190.78) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011: USD 16,174.90 2010: USD 1,000.00 )
276.382
275.259
149.590
148.642
323.534
27.598.550
428.232
1.715
146.674 1.324.412 13.631.313
8.991 28.033.157 46.826.943
Sub total Third parties Total I n Foreign Currencies
66.743.628
94.174.097
Total bank Deposito I n Rupiah Related Parties: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
442.000.000
178.000.000
399.740.000
184.500.000
997.850.000
651.500.000
10.000.000
460.000
50.850.000
50.630.000
56.640.000
55.500.000
51.310.000 2.008.390.000
56.800.000 1.177.390.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sub total related parties
10.000.000 53.500.000 126.800.000 --190.300.000 1.367.690.000
Third P arties: PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Permata Sub total Third parties Total in Rupiah
10.000.000 38.500.000 187.010.000 191.415.000 35.300.000 462.225.000 2.470.615.000
44
p
y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
6. CASH AN D CASH EQUI VALEN TS (Continued) 2011
Dalam mata uang asing Pihak berelasi: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 2.000.000 2010: USD 22.000.000) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011 : USD 4.500.000 2010: USD 9.000.000) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 6.000.000 2010: USD 42.000.000) Sub Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga : PT Bank Permata Tbk (2011 : USD 2.000.000 2010: USD 10.000.000) PT Bank Bukopin. (2011 : USD 1.000.000) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011 : USD 2.000.000 2010: USD 6.000.000) Sub jumlah pihak ketiga Jumlah dalam mata uang asing Jumlah deposito Jumlah
2010 Dalam m ata uang asing Related Parties: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 2,000,000 2010: USD 22,000,000) 197.802.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011 : USD 4,500,000 2010: USD 9,000,000) 80.919.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 6,000,000 2010: USD 42.000.000) 377.622.000 656.343.000 Sub total related parties
18.136.000
40.806.000
54.408.000 113.350.000
Third P arties: PT Bank Permata Tbk (2011 : USD 2,000,000 2010: USD 89.910.000 10,000,000) PT Bank Bukopin -(2011 : USD 1,000,000) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011 : USD 2,000,000 2010: USD 6,000,000) 53.946.000 143.856.000 Sub total Third parties 800.199.000 Total I n Foreign Currencies
18.136.000 9.068.000
18.136.000 45.340.000 158.690.000 2.629.305.000
2.167.889.000
Total deposito
2.696.266.413
2.262.232.228
Total
Rata-rata suku bunga deposito di atas adalah :
The average interest rate of deposits is:
2011 Deposito Berjangka Rupiah Deposito Berjangka Dollar
2010
6,5% - 9,25% 2% - 3,25%
7% - 10% 1,75% - 4,00%
45
Rupiah time deposits US Dollar time deposits
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
7. INVESTASI DALAM EFEK-EFEK JANGKA PENDEK
7. SHORT TERM IN VESTM EN TS
2011 Pihak berelasi: Obligasi - dimiliki hingga jatuh tempo Unit Penyertaan Reksadana Jumlah
2010 Related parties:
18.225.201 208.862.139
19.981.964 33.220.810
Bonds held to maturity Unit of investment in mutual fund
227.087.340
53.202.774
Total
31 D esem ber 2011/ D ecem ber 31, 2011 N ilai N o m ina l/ N ilai T erca ta t / N om inal Value C arrying Va lue
31 D esem ber 2010/ D ecem ber 31, 2010 N ilai N o m ina l / N ila i Terc a tat / N o m in a l Va lu e C a rryin g Va lu e
Piha k b erelasi: Dim im iliki Hingga Jatuh Tem po (setelah dikurangi dengan prem i/diskonto yang belum diam ortisir) O b lig a si : SUN Seri FR 0023 T ahun 2003
R elated p arties: Held to M aturity (ne t of unam ortize d prem ium /discount) : 18.225.201
18.225.201
19.575.000
Bonds 19.981.964 SU N S eri FR 0023 Tahun 2 0 03
R ek sa d a n a (R u p iah ): T ersed ia U n tu k D iju al P iha k b erelasi: RD PT Danareksa
M u tu al Fu n d s (I D R ): A v a i la b le F o r S a l es R e la t e d p a rty : 50.000.000
50.022.219
--
--
RD PT Danareksa
20.000.000 10.000.000 19.975.062 10.000.000 10.000.000 16.000.000 135.975.062
21.631.002 11.752.617 20.554.549 9.687.806 9.386.052 16.538.072 139.572.317
10.025.000 10.025.000 10.000.000 ---30.050.000
11.850.669 10.985.725 10.384.416 ---33.220.810
Trim Kapital Plus
P ih ak ketig a : Trim Kapital Plus P anin D ana P rim a P anin D ana M aksim a Panin Dana U nggulan Syailendra E quity D anam as Stabil
R ek sa d a na (D o lar A m erika ): Piha k b erelasi: RD M elati Prem ium Pihak ketiga : Panin Dana U S Dollar
Ju m la h
Th ird p arties: Panin Dana Prim a Panin Dana M aksim a Panin D ana Ung gulan Syailendra Equity D anam as Stabil
M u tu al Fu n d s (U S D ): R elated p arties : RD M elati Prem ium
31.738.000
32.313.967
--
--
36.217.701 67.955.701
36.975.855 69.289.822
---
---
Panin D ana US D ollar
5 3 .2 0 2.7 7 4
To ta l
2 2 7.0 8 7.3 40
Obligasi SUN FR 0023 Tahun 2003 diperoleh oleh perusahaan pada tahun 2004 dan akan jatuh tempo pada Desember 2012 dengan nilai kupon sebesar 11% yang dibayar setiap 6 bulan sekali.
Bonds SUN FR 0023 year 2003 acquired by the company in 2004 and will mature in December 2012 with a coupon rate of 11% is paid every six months.
Penempatan pada reksadana pada tahun 2011 perusahaan mendapat yield return berkisar 7,72 % hingga 8,00 % setahun untuk reksadana rupiah dan berkisar 1,44% hingga 3,11% untuk reksadana US Dollar. Penempatan reksadana seluruhnya jatuh tempo pada tahun 2012.
Placement in mutual funds in 2011 the company had yield return range between 7.72% up to 8.00% per annum for mutual funds in IDR and range between 1.44% up to 3.11% for mutual funds in US. Dollar. All Placement in mutual funds maturing in 2012.
46
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
7. INVESTASI DALAM EFEK-EFEK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
7. SHORT TERM IN VESTM EN TS I N M ARK ETABLE SECURI TI ES (Continued)
Manajemen berdasarkan penelaahan berkeyakinan bahwa investasi dalam efek-efek tidak terdapat adanya indikasi penurunan nilai, sehingga tidak dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
Based on the review of the status of the short term investment in Marketable Securities Management belived not indication for impairment is sufficient in marketable securities.
8. PIUTANG USAHA
8. TRADE RECEI VABLES
Piutang usaha merupakan piutang dari jasa pelayanan yang telah diberikan perusahaan yang pelunasannya diterima oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan rincian sebagai berikut:
Accounts receivable is a receivable from services that have given by company that is received in a specified period as follows:
a.
a.
Penyajian menurut debitur: 2011 Pihak Berelasi: PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines Kokapura Periskapura I Jasa Angkasa Semesta BUMN Lain Instansi Pemerintah Koperasi Angkatan Bersenjata
As per debtors:
2010
1.026.293
695.344
16.753.887
28.297.450
Related parties : PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia Airlines (Persero)
7.122.469 2.117.329 104.992 565.094 5.059.070 2.716.161
-2.098.468 146.557 753.003 4.073.529 3.807.562
PT Merpati Nusantara Airlines Kopkapura Periskapura Jasa Angkasa Semesta Others BUMN Instansi Pemerintah
45.538 35.510.833
39.924 39.911.837
Koperasi Angkatan Bersenjata
(174.692)
(236.157)
Less : Allowance for impairment losses
35.336.141
39.675.680
Total related parties
22.663.132 23.047.722
36.025.967 14.581.098
Third parties: Domestic Airlines Foreign Airlines
53.224.204
56.019.842
Airlines Luar Negeri - Overflying
39.607.509 138.542.565
52.460.146 159.087.053
Perusahaan Swasta
Dikurangi : Penyisihan kerugian penurunan nilai
(46.551.951)
(42.014.343)
Less : Allowance for impairment losses
Jumlah Pihak Ketiga
91.990.614
117.072.710
Total third parties
127.326.757
156.748.390
N et
Dikurangi : Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah Pihak Berelasi Pihak Ketiga: Airlines Dalam Negeri Airlines Luar Negeri Airlines Luar Negeri Overflying Perusahaan Swasta
Bersih
47
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
8. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
8. TRADE RECEI VABLES (Continued)
b.
Penyajian menurut jenis pendapatan:
Piutang Usaha Bruto Piutang Aeronautika Piutang Non Aeronautika Jumlah Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Aeronautika Piutang Non Aeronautika Jumlah Piutang Bersih Piutang Aeronautika Piutang Non Aeronautika Jumlah Bersih c.
b.
2011
2010
122.811.414 51.241.986
93.486.886 105.512.004
Trade receivables - gross Aeronautical Non Aeronautical
174.053.400
198.998.890
Total
(18.496.434) (28.230.209)
(16.821.807) (25.428.693)
Allow ance for im pairm ent losses Aeronautical Non Aeronautical
(46.726.643)
(42.250.500)
Total
104.314.980 23.011.777
76.665.079 80.083.311
Trade receivables - net Aeronautical Non Aeronautical
127.326.757
156.748.390
N et Total
Penyajian berdasarkan umur:
Piutang Usaha 0 s.d. 1 tahun lebih dari 1 tahun s.d. 2 tahun lebih dari 2 tahun
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 0 s.d. 1 tahun lebih dari 1 tahun s.d. 2 tahun lebih dari 2 tahun Jumlah
As per classification of incom e:
c.
As per aging:
2011
2010
119.793.623
136.232.814
33.120.624 21.139.154 174.053.401
41.165.726 21.600.350 198.998.890
--
--
(8.140.500) (38.586.144) (46.726.644)
(20.582.863) (21.667.637) (42.250.500)
more than 1 year to 2 years more than 2 years
127.326.757
156.748.390
Total
Berdasarkan penelaahan terhadap status piutang usaha masing masing pelanggan pada akhir periode/ tahun, manajemen berkeyakinan bahwa nilai penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Trade receivables 0 to 1 year more than 1 year to 2 years more than 2 years
Allow ance for im pairm ent losses 0 to 1 year
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period/ year, management believes that the allowance for impairment is sufficient to cover losses from the non collection of the accounts.
48
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
9. PIUTANG LAIN-LAIN
9. OTHER RECEI VABLES
2011 Pihak Berelasi : Piutang Pegawai Uang Muka Pembayaran THT Pihak Ketiga : Tagihan Listrik Tagihan Air Tagihan Telepon Lain-lain Rupiah Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jumlah
2010
607.148 4.898.269
299.163 4.662.936
Related Party : Receivable from Employee THT prepayment
607.159 45.438 524.475 189.460 627.100
785.558 59.605 572.827 3.881.898 165.003
Third P arties : Electricity bill Water bill Telephone bill Rupiah - others US Dollar - others
7.499.049
10.426.991
Total
Piutang pegawai per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 607.148 dan Rp 299.163 merupakan pinjaman karyawan kepada perusahaan yang akan dilunasi oleh pegawai melalui pemotongan gaji.
Receivables from employees per December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 604,794 and Rp 299,163 is the loan to the company to be paid by employees through payroll deduction.
Uang muka pembayaran THT untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 4.898.269 dan Rp 4.662.936. Untuk tahun 2011 uang muka THT merupakan kelebihan pembayaran THT karyawan oleh perusahaan kepada YAKKAP I yang akan diperhitungkan pada tahun berikutnya, sedangkan uang muka THT pada tahun 2010 merupakan dana talangan berupa pembayaran THT dan Pensiun dari Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan menjadi pegawai PT Angkasa Pura I (Persero) yang masuk terhitung mulai tanggal 20 April 1992. Jumlah tersebut telah dilunasi pada tahun 2011.
The old age benefits (THT) prepayment amounted to Rp 4,898,269 and Rp 4,662,936 for the years 2011 and 2010. For the year 2011 advances employee’s THT is overpaid by the company to YAKKAP I will be taken into account in the next year, while in 2010 is in the form of bailout funds and pension payments to employees PT Angkasa Pura I (Persero) entered into as of starting on April 20, 1992. the amount was paid in the year 2011.
10. PERSEDIAAN
10. IN VEN TORI ES
2011 Suku Cadang untuk Pemeliharaan Supplies dan Perlengkapan Jumlah
2010
3.938.475 5.041.215
3.310.790 4.794.921
Maintenance spare part Supplies and equipment
8.979.690
8.105.711
Total
49
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
11. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
11. PREP AI D EXP EN SES
2011 Uang Muka Dividen Uang Muka Kontrak Asuransi Lain-lain Jumlah
2010
-3.433.818 136.243 7.191.185
32.500.000 9.667.636 147.924 941.601
Prepaid dividend Contract advances Insurance Miscellaneous
10.761.246
43.257.161
Total
Uang Muka dividen tahun 2010 berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor S-779/MBU/2010 Tanggal 17 Desember 2010 akan diperhitungkan sebagai dividen interim tahun buku 2010. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tanggal 24 Juni 2011 uang muka dividen ini telah diperhitungkan dengan pembagian dividen tahun buku 2010.
The prepaid dividend in 2010 was paid on the basis of the Minister of SOE's letter of order No: S-779/MBU/2010 dated December 17, 2010 which will be treated as interim dividend for the fiscal years 2010. Based on the results of the Shareholders meeting at June 24, 2011 prepayment of this dividend has been calculated by dividend year 2010.
Uang muka kontrak merupakan sisa uang muka untuk Proyek Pembangunan Bandara Internasional Lombok per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 3.433.818 dan Rp 9.667.636.
advance payment contract is represent in advance to PT Slipi Raya Utama and PT Hutama work for Lombok International Airport Development Project amounting to Rp 3,433,818 and Rp 9,667,636.
Asuransi dibayar di muka merupakan penutupan polis-polis asuransi kendaraan dan kerugian (gedung, gempa bumi-Tsunami dan teroris) yang jatuh tempo polisnya melewati tahun 2011.
The insurance is prepayment of insurance premium for vehicle and natural disaster insurance which due sometime after the balance sheet date (2011).
12. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
12. ACCRUED IN COM E
2011 Pendapatan Aeronautika Pendapatan Non Aeronautika Bunga Deposito Bunga Obligasi Lainnya Jumlah
2010
85.152.689 37.179.630 16.173 14.085.537 685.640
73.128.507 40.340.823 3.501.146 2.170.669 715.936
Aeronautical Non Aeronautical Deposit interest Bond interest Others
137.119.669
119.857.081
Total
Income accrued consists of Aeronautical revenues on Air Services, Passenger Services, JP4U, Avio Bridge Services and Extended fee Services.
Pendapatan yang masih harus diterima untuk Aeronautika mencakup pendapatan-pendapatan atas Jasa Pelayanan Penerbangan, Jasa Layanan Penumpang, JP4U, Jasa Avio Bridge dan Jasa Extended fee.
50
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
12. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
12. ACCRUED IN COM E
Pendapatan yang masih harus diterima untuk Non Aeronautika mencakup pendapatan-pendapatan atas Jasa Sewa ruang, Pemakaian jasa gudang, sewa tanah, konsesi, parkir, pemakaian listrik/telepon/air, pemakaian counter, pemakaian premium lounge dan jasa lainnya.
Income accrued for Non-Aeronautical revenues include revenues for room rental services, use of warehouse, ground rent, concessions, parking, electricity/ telephone/ water, the use of counters, the use of premium lounges and other services.
13. PERPAJAKAN a.
13. TAXATI ON
Pajak Dibayar di Muka
a. 2011
Uang Muka Pajak PPN yang dapat Dikreditkan Jumlah
2010
245.423.842 6.700.578
245.423.842 6.556.390
Miscellaneous prepaid tax Creditable VAT
252.124.420
251.980.232
Total
Uang Muka Pajak terdiri dari :
Pembayaran Uang Muka PPN Tahun Pajak 2005 PLB Banding PPN Desember 2003 Pembayaran Uang Muka PPN Tahun Pajak 2006
P repaid tax
Miscellaneous tax prepaid consist of: 2011
2010
50.000.000
50.000.000
Prepaid VAT for the fiscal year 2005 Compensation for corporate income tax 55.979.365 overpayment year 2003
55.979.365 2.325.000
2.325.000
Imbalan Bunga PPN 2003
8.786.678
8.786.678
Imbalan Bunga PPN 2005
25.590.072
25.590.072
SKPLB PPh Badan 2006
62.863.592
62.863.592
SKPLB PPh Badan 2007
37.526.209
37.526.209
2.330.227
2.330.227
22.699
22.699 --
Prepaid VAT for the fiscal year 2006 Compensation for interest on VAT 2003 tax appeal Compensation for interest on VAT 2005 tax appeal Compensation for 2006 Corporate income tax overpayment Compensation for 2007 Corporate income tax overpayment VAT overpayment note for December 2006 Income tax Article 21 overpayment - for PPBIL Others Tax
245.423.842
245.423.842
Total
PLB Banding PPN Des 2006 Kelebihan pembayaran PPh 21 PPBIL 2010 Pajak Lainnya Jumlah
Pembayaran uang muka PPN 2005 dan 2006 dan PLB banding PPN 2003 dan 2006 merupakan pembayaran yang dilakukan perusahaan dalam rangka memenuhi persyaratan pengajuan banding ke majelis pengadilan pajak (Lihat catatan 47).
Prepaid VAT for the fiscal year 2005 and 2006 and compensation for corporate income tax overpayment year 2003 and 2006 that are the payment to complies the requirement to filed with appeal tax court (See notes 47).
51
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (Lanjutan)
13. TAXATI ON (Continued)
b.
Utang Pajak
b. 2011
Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Pertambahan Nilai Keluaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Jumlah c.
5.755.539 1.385.086 406.445 2.825.384
5.054.836 1.316.053 132.788 3.184.214
Income tax Article 25 Income tax Article 23 Income tax Article 4 paragraph 2 Income tax Article 21
13.748.144 49.631.947
14.076.178 19.802.671
VAT - Out Income tax Article 29
73.752.545
43.566.740
Total
c.
2011
Jumlah d.
(164.191.145) 52.065.590
(117.115.315) 23.053.799
Current Deferred
(112.125.555)
(94.061.516)
Total
d.
Pajak Kini
Beda waktu: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Rugi (Laba) Penghapusan Aset Tetap
Reconciliation of before tax and taxable incom e:
Current tax 2011
Koreksi Positif Beda Tetap: Kenikmatan Karyawan Olah Raga dan Rekreasi PPh Final Beban Reklame Beban Sumbangan Beban Majalah Beban Keamanan Penghapusan Persediaan Beban Lain-lain
Income Tax Expense (Benefit)
2010
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak:
Laba sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi komprehensif
Tax payable
2010
Beban (Penghasilan) Pajak Penghasilan
Kini Tangguhan
y
2010
471.994.442
Profit before tax as per Comprehensive Income Statements
3.785.934 1.903.446 100.420.989 7.373.631 339.503 450.382 2.283.967
3.445.948 1.391.631 86.480.968 3.151.649 281.876 456.976 1.895.675
P ositive Adjustm ents Permanent difference: Employees welfare Sports and recreation Conclusive income tax Advertising Donation Magazine Security
70.247 15.969.613 132.597.712
-105.338.705 202.443.428
656.352.737
Inventory write off Others Temporary difference:
60.026.824
32.992.421
8.336.461
Allowance for impairment losses
4.429.384 Gains/(Losses) on sale of fixed assets 52
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (Lanjutan)
13. TAXATI ON (Continued)
d.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak: (Lanjutan)
d.
2011 Penyisihan Persediaan Usang Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Jumlah Koreksi Positif
R econciliation of before tax and tax able incom e: (Continued)
2010
60.392 209.104.387 45.839.279 323.367.343 455.965.055
789 Depreciation of obsolete inventories 87.708.257 Post retirement benefits -- Depreciation of non-productive assets 125.130.864 Total positive adjustments 327.574.292
Beban (Penghasilan) Yang Tidak Dapat dikurangkan: Koreksi Negatif: Beda Tetap: Penghasilan Bunga Deposito Pendapatan Sewa Ruang dan Tanah Pendapatan Bunga Obligasi Laba Perusahaan Asosiasi Penghapusan Persediaan Pendapatan atas banding pajak
Beda Waktu: Penyusutan (Selisih Fiskal dan Komersial) Imbalan pasca kerja
Non-Deductible Expenses: N egative adjustm ents: Permanent difference: 144.207.119
104.764.752
Deposits interest income
168.985.438 14.957.129 12.298.540 --
153.168.173 16.346.776 12.980.038 --
Spaces and lands rent income Bond interest income Profit of associated companies
-340.448.226
10.932.069 298.191.808
Tax refund
Temporary Difference: Depreciation (differences between fiscal and commercial) Post retirement benefits
-115.104.984 115.104.984 455.553.210
32.915.653 -32.915.653 331.107.461
656.764.582
468.461.273
Tax able incom e (for fiscal purposes)
25% x Laba (rugi) kena pajak Jumlah Beban Pajak Kini
164.191.145 164.191.145
117.115.318 117.115.318
25% x Taxable income Total Current Tax
Dikurangi dengan Pajak Dibayar di Muka: PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 Jumlah Pajak Dibayar di
45.492.726 69.066.473 114.559.199
36.654.609 60.658.035 97.312.644
Deducted with prepaid taxes: Income tax article 23 Income tax article 25 Total prepaid taxes
49.631.947
19.802.674
Tax Payable (P repaid Tax )
Jumlah Koreksi Negatif Laba (rugi) kena pajak (laba rugi fiskal)
Muka
Utang Pajak (Pajak Dibayar di Muka)
53
Total negative adjustments
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (Lanjutan)
13. TAXATI ON (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
1 Januari/ January 1, 2011 Aset Pajak Tangguhan: Penyisihan Piutang Liabilitas Pasca Kerja Penyusutan Aset Tetap Tidak Produktif Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan: Penurunan Aset Tidak Produktif Laba Penjualan Aset Tetap Pemulihan Piutang Penyusutan Aset Tetap Penyesuaian Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
64.124.083 105.875.503
15.006.707 23.499.851
7.526.964
15.098
177.526.550
38.521.656
Liabilitas Pajak Tangguhan: Penurunan Aset Tidak Produktif Laba Penjualan Aset Tetap Pemulihan Piutang Penyusutan Aset Tetap Penyesuaian Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
31 Desember/ Decem ber 3 1, 2011 Deferred Tax Assets: Allowance for impairment losses Post retirement benefits Accumulated depretioation of non 7.542.062 productive assets
79.130.790 129.375.354
216.048.206
Total Deferred Tax Assets Deferred Tax Liability:
790.516 (1.800.897) (40.199.899) (213.116.991)
-2.084.114 -11.459.820
(357.320)
--
(357.320)
Adjustment in deferred tax
(254.684.591)
13.543.934
(241.140.657)
(77.158.041)
52.065.590
(25.092.451)
Total Deferred Tax Liability Deferred Tax Asset / (Liability)
1 Januari/ J anuary 1 , 2010 Aset Pajak Tangguhan: Penyisihan Piutang Liabilitas Pasca Kerja Penyusutan Aset Tetap Tidak Produktif Jumlah Aset Pajak Tangguhan
Dikreditkan/ (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Credited/ (Charged ) to P rofit and Loss
Dikreditkan/ (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Credited/ (Charged) to P rofit and Loss
790.516 Decrease in non productive assets 283.217 Gains on sale of fixed assets (40.199.899) Receivables recovery (201.657.171) Depreciation of fixed assets
31 Desember/ Decem ber 3 1, 2 0 10 (Disajikan Kembali/ R estated)
55.875.977 83.948.439
8.248.105 21.927.064
64.124.082 105.875.503
7.526.767
197
7.526.964
Deferred Tax Assets: Allowance for impairment losses Post retirement benefits Accumulated depreciation of non productive assets
147.351.183
30.175.366
177.526.549
Total Deferred Tax Assets Deferred Tax Liability:
790.516
--
(2.908.243) (40.199.899) (204.888.078)
1.107.346 -(8.228.913)
(1.800.897) (40.199.899) (213.116.991)
Gains on sale of fixed assets Receivables recovery Depreciation of fixed assets
(357.320)
--
(357.320)
Adjustment in deferred tax
(247.563.024)
(7.121.567)
(254.684.591)
(100.211.841)
23.053.799
(77.158.041)
Total Deferred Tax Liability Deferred Tax Asset / (Liability)
54
790.516 Decrease in non productive assets
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (Lanjutan)
13. TAXATI ON (Continued)
d.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak: (Lanjutan)
d.
R econciliation of before tax and tax able incom e: (Continued)
Rekonsiliasi antara Beban (Penghasilan) Pajak dengan Perkalian Laba Akuntansi:
Reconciliation of tax expense / (income) and financial accounting profit:
2011
2010
Laba Sebelum Pajak
656.352.737
471.994.442
Profit before tax
Tarif Pajak Progresif Beban Yang Tidak Dapat Dikurangkan Penghasilan Yang Tidak Kena Pajak
164.088.184
117.998.610
Progressive tax rate
33.149.428
50.610.857
Non-deductible expenses
(85.112.057)
(74.547.952)
Non-taxable income
112.125.555
94.061.515
I ncom e Tax Ex pense
Beban Pajak Penghasilan
14. PIUTANG JANGKA PANJANG
14. LON G TERM RECEI VABLE
2011 Pihak berelasi: PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines
2010
79.916.474 28.058.285 107.974.759
86.845.648 31.905.763 118.751.411
Related parties: PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines
Pihak ketiga: Airlines luar negeri (Piutang PPN) Airlines dalam negeri Perusahaan swasta Jumlah Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
53.309.712 9.816.593 2.297.516 65.423.821
53.309.712 9.816.593 2.297.516 65.423.821
Related Parties: Foreign Airlines (VAT Receivable) Domestic Airlines private company Total Less:
(80.030.382)
(31.905.763)
Allowance for impairment losses
Jumlah bersih
93.368.198
152.269.469
N et total
55
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
14. PIUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
14. LON G TERM RECEI VABLE (Continued)
y
PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) Piutang Pihak-pihak berelasi - PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) adalah merupakan konversi piutang macet PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) pada awalnya sebesar USD 8.872.465,91 dan dikonversikan menjadi Rp 92.388.988 dengan kurs USD 1 = Rp 10.413 yang didapatkan dari rata-rata kurs tengah transaksi Bank Indonesia dalam 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum tanggal perjanjian, menjadi pinjaman dari PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pemegang saham kepada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero).
PT Garuda I ndonesia Airlines (P ersero) The long term receivable of PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) originated from conversion of long outstanding receivable from PT Garuda Indonesia (Persero) at the first of USD 8,872,465.91; the amount was converted into Rp 92.388.988 - at the rate of USD 1 = Rp 10,413. The exchange rate was derived from averaging exchange rates of Bank Indonesia for the last 12 month prior to signing of the loan agreement between the Company, as the shareholder, and PT Garuda Indonesia (Persero).
Konversi tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian konversi piutang menjadi pinjaman pemegang saham dengan nomor SP.51/KU.19/2009/DU dan DS/PERJ/DZ-3119/2009 antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) tanggal 27 Mei 2009.
The conversion based on the conversion of receivable into shareholders loans agreement No.SP.51/KU.19/2009/DU and DS/PERJ/DZ-3119/2009 dated May 27, 2009 between the Company and PT Garuda Indonesia (Persero).
Piutang tersebut akan diangsur selama selama 7 tahun, dengan perincian sebagai berikut: a. Tahun 2009 sebesar 1% b. Tahun 2010 sebesar 5% c. Tahun 2011 sebesar 7,5% d. Tahun 2012 sebesar 10% e. Tahun 2013 sebesar 12,5% f. Tahun 2014 sebesar 15% g. Tahun 2015 sebesar 49%
The loan is to be paid back in 7 years in the following percentage: a. In 2009: 1% b. In 2010: 5% c. In 2011: 7.5% d. In 2012: 10% e. In 2013: 12.5% f. In 2014: 15% g. In 2015: 49%
Piutang tersebut juga dikenakan bunga dengan tarif Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka 3 bulan ditambah 0,9%. Pada tahun 2011 dan 2010, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) telah melunasi pinjaman pokok masing-masing sebesar Rp 6.929.174 dan Rp 4.619.449, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) juga telah melakukan pembayaran bunga ke-1 sampai dengan ke-6.
On the receivables interest is levied at the rate equals with Bank Indonesia Certificate of three months added with 0.9%. In the year 2011 and 2010, PT Garuda Indonesia (Persero) has repaid the loan principal at the amounts of USD 6,929,174 and Rp 4,619,449, PT Garuda Indonesia (Persero) has also paid interest for the terms 1 to 6.
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Berdasarkan surat PT Angkasa Pura I (Persero) nomor AP.I.5285/KU.10/2011/DU-B tanggal 29 Nopember 2011 kepada Menteri Negara BUMN tentang Restrukturisasi piutang PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) dijelaskan usulan skema restrukturisasi PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang pola restrukturisasi sebagai berikut:
P T M erpati N usantara Airlines (Persero) Based on the letters PT Angkasa Pura I (Persero) number AP.I.5285/KU.10/2011/DU-B dated November 29, 2011 to the Minister of BUMN about receivable restructuring of PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) explained the proposed restructuring scheme PT Merpati Nusantara Airlines (Corporation) with following the pattern of restructuring is:
Jangka Waktu
:
Period
Tingkat Bunga
:
7 Tahun (Maret 2012 s/d Des 2018) 7,4 % p.a (dibayar setiap 3 bulan)
:
Interest Rate :
56
7 Years (March 2012 until Dec 2018) 7.4% p.a (paid every 3 month)
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
14. PIUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
14. LON G TERM RECEI VABLE (Continued)
Dalam surat tersebut jumlah tagihan yang direstruktur mencakup tagihan pokok sebesar Rp 28.058.284. Surat keputusan tersebut belum disetujui oleh menteri negara BUMN.
In the letter number of restructured include principles as amount Rp 28,058,284. The letter have not been approved by the minister of BUMN.
Piutang PPN Airlines Luar Negeri Dalam jumlah piutang jangka panjang termasuk PPN jasa penerbangan internasional yang tidak dibayar oleh maskapai penerbangan internasional karena prinsip perlakuan yang sama di negara yang bersangkutan. Jumlah PPN yang tidak dibayar tersebut adalah sebesar USD 5.875.460,64 atau setara dengan Rp 53.278.677. Pada tahun 2009 Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan PP No. 28 tahun 2009 tentang perlakuan PPN atas penyerahan jasa kebandarudaraan tertentu kepada perusahaan angkutan udara niaga untuk pengoperasian pesawat udara yang melakukan penerbangan luar negeri, yang menetapkan bahwa mulai tahun 2009 PPN jasa penerbangan internasional tidak dikenakan kepada PT Angkasa Pura I (Persero). Dengan dikeluarkannya PP No. 28 tersebut diatas perusahaan berupaya untuk menyelesaian PPN Internasional tersebut, yang sebelumnya dimintakan terlebih dahulu pendapat hukum dari Biro Hukum perusahaan dan dari Manajemen Risiko. Dari nota dinas masing-masing unit kerja tersebut No. ROH.662/KU.10/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dan No. No. ROM.272/PG.01/2011-B bulan November 2011 telah memberikan pendapat bahwa tagihan PPN Maskapai Penerbangan Internasional tersebut sudah tidak mungkin tertagih lagi. PT Angkasa Pura I (Persero) telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 100% atau sebesar USD 5.875.460,84 atau setara dengan Rp 53.278.677. Atas dasar saran dari biro hukum dan manajemen resiko tersebut perusahaan akan mengusulkan ke Dewan Komisaris untuk menghapuskan piutang PPN internasional tahun 2008 dari masa Januari 2009 sampai dengan 31 Maret 2009 tersebut.
VAT Receivables From Foreign Airlines In a number of long term receivables including the international air services VAT is not paid by the airline fot not recognizing the existence of VAT for international airline with the principle of equal treatment in the country concerned. the amount of unpaid VAT amounted to USD 5,875,460.64 or equivalent with Rp 53,278,677. In 2009 the government of the republic of Indonesia has issued government regulation No. 28 of 2009 on the treatment of VAT on the transfer of certain airport services to companies for the operation of the commercial air transport aircraft to fly overseas, starting in 2009 the international air services VAT does not apply to PT angkasa Pura I (Persero). International VAT settlement efforts by the company has requested a legal opinion from the bureau of legal and risk management firm that has provided the opinion that the VAT bills international airlines is no longger possible uncollectible each based on the office memorandum No. ROH.622/KU.10/2011 dated October 14,2011 and office memorandum No. ROM.272/PG.01/2011-B month of November 2011 submitted to the management company. Issued by PP No. 28 in 2009 and did not pay VAT on international airline, PT Angkasa Pura I (Persero) has established a reserve impairment (CKPN) of 100% or USD 5,875,460.84 or equivalent with Rp 53,278,677. on the basis of advice from the legal department and risk management of the company will propose to the AGM/ board of commissioners to abolish the 2008 international VAT receivable from the January 2009 through March 31, 2009.
Piutang airlines dalam negeri dan perusahaan swasta. Sampai dengan tahun 2011 piutang macet yang pengurusannya telah diserahkan ke KPK NL/PUPN di beberapa bandara sebesar Rp 12.145.143 terdiri dari Rp 9.847.627 piutang debitur airlines dan Rp 2.297.516 piutang konsesioner.
Domestic airlines and private company receivables. Until the end of 2011 that the management is bad receivables have been submitted to the commission NL/PUPN at some airports amuonting to Rp 12,145,143 consist of Rp 9,847,627 debtor accounts receivable airlines and Rp 2,297,516 concessionary.
57
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
15. INVESTASI JANGKA PANJANG
15. LON G TER M I N VESTM EN T
2 0 11 N ilai N o m ina l/ N ilai T erca ta t / N o m in al V alu e C a rryin g V a lu e
2 0 10 N ilai N o m ina l / N ila i Terc a tat / N o m in al V alu e C a rry in g V a lu e
Efek-efek Ja ng ka Pa nja ng : Piha k b erelasi: D im iliki H ing g a Ja tuh T em p o O bligasi setelah dikurangi dengan prem i/diskonto yang belum diam ortisir: SU N seri FR0 0 27 Tahun 2005 SU N se ri FR 00233 Tahun 2006 T ersed ia U ntu k D ijua l: PLN (U SD ) RD PT Danare ksa BU M N Fund
Lo n g Term I n vestm en t S e c u r it ie s : R elated P artis: H eld To M a tu rity
86.625.618 9.826.030 96.451.648
88.770.961 9.972.043 98.743.004
116.702.554 -116.702.554
116.702.554 -116.702.554
8.982.217 30.600.000 39.582.217
9.256.723 30.600.000 39.856.723
----
----
Penyerta a n: PT G ap ura A ng kasa P T G arud a Ind o nesia PT Jasa M arg a B ali Tol
282.660.650 124.248.000 18.000.000 424.908.650
112.479.528 124.248.000 18.000.000 254.727.528
282.660.650 124.248.000 -406.908.650
3 9 3.3 2 7.2 55
31 Desember 2011/ Decem ber 31, 2011
Penyertaan pada PT (Perusahaan Asosiasi)
A v a i la b le fo r S a l e: PLN (USD ) RD PT Danareksa BUM N Fund
Investm ent:
Ju m la h
Persentase Pemilikan Saham : PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia PT Jasa Marga Bali Tol
B o nd s net o f unam ortize d prem ium /disco unt: SU N s eri FR 00 27 20 0 5 SU N s eri FR 0023 3 20 0 6
PT G apura Angkasa PT G aruda Indonesia P T Jasa M arga B ali T ol
3 4 6.3 2 1.5 8 0
To ta l
31 Desember 2010/ Decem ber 31, 2010
31,25% 1,10% 10%
Gapura
105.371.026 124.248.000 -229.619.026
31,25% 1,36% –
P ercentage of Ow nership : PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia PT Jasa Marga Bali Tol
Angkasa
Investment in Associated Company (PT Gapura Angkasa):
Penyertaan pada PT Gapura Angkasa yang bergerak dalam bidang jasa Ground Handling dilakukan sesuai dengan persetujuan Surat Menteri Keuangan Nomor S-546/MK.016/1997 tanggal 5 November 1997 dengan nilai perolehan Rp 67.200.000. Modal dasar PT Gapura Angkasa adalah Rp 860.160.000.000 terbagi atas 8.601.600 lembar saham nominal Rp 100.000 per lembar. Dari modal dasar tersebut, sebanyak 2.150.400 lembar atau senilai Rp 215.040.000.000 merupakan modal ditempatkan dan disetor. Dari jumlah Modal
The investment in PT Gapura Angkasa was made on the authorization of the Minister of Finance with his letter No. S-546/MK.016/1997 dated November 5, 1997 in the amount of Rp 67,200,000. The authorized capital of PT Gapura Angkasa is Rp 860,160,000,000 divided into 8,601,600 shares of par value of Rp 100,000 each. Of the authorized capital 2,150,400 shares equal Rp 215,040,000,000 were subscribed and paid in. The other shareholders are PT Angkasa Pura II (Persero) which subscribed 672,000 shares
58
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
15. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
15. LON G TERM IN VESTM EN T (Continued)
Ditempatkan dan Disetor oleh 3 (tiga) Pemegang saham yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 672.000 lembar (31,25%), PT Angkasa Pura II (Persero) sebanyak 672.000 lembar (31,25%) dan PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) sebanyak 806.400 lembar (37,50%).
(31.25%) and PT Garuda Indonesia 806,400 shares (37.50%). PT Gapura Angkasa line of business is ground handling services.
Perhitungan penyertaan pada perusahaan asosiasi:
The following is the calculation of the investment in PT Gapura Angkasa:
Saldo Ekuitas PT Gapura Angkasa 2005 Pembagian dividen tahun 2005 Pembagian bonus dan tantiem tahun 2005 Laba Tahun 2006
2011
2010
282.660.650 (16.000.000)
282.660.650 (16.000.000)
(4.887.635) 9.777.728
Koreksi Laba Tahun 2006 Pembagian dividen tahun 2006 Pembagian bonus dan tantiem tahun 2006 Laba Tahun 2007
1.357.428 (3.000.000)
Koreksi Laba Tahun 2007 Pembagian dividen tahun 2007 Pembagian bonus dan tantiem tahun 2007 Laba Tahun 2008 Kekurangan bayar PPh Badan tahun fiskal 2002 Pembagian Dividen tahun 2008 Laba Tahun 2009 Pembagian Dividen tahun 2009 Cadangan kerugian tahun 2010 Laba Tahun 2010 Pembagian Dividen tahun 2010 Laba Tahun 2011
(495.312) (2.050.000)
Bagian PT AP I dari Total Ekuitas tersebut adalah 31,25%
Balance of equity in PT Gapura Angkasa in 2005 Distribution of dividends in 2005
(4.887.635) Bonus and reward payment in 2005 9.777.728 Profit for the year 2006 Adjustment in profit for the year 2006 1.357.428 (3.000.000) Distribution of dividends in 2006
(400.000) 8.056.255
(400.000) Bonus and reward payment in 2006 8.056.255 Profit for the year 2007 Adjustment in profit for the year 2007 (495.312) (2.050.000) Distribution of dividends in 2007
(378.000) 23.176.777
(378.000) Bonus and reward payment in 2007 23.176.777 Profit for the year 2008 Underpaid: corporate income tax for (4.448.230) the year 2002 (10.718.500) Distribution of dividends in 2008 31.342.580 Profit for the year 2009 (18.342.580) Distribution of dividends in 2009 (5.922.932) Reverse of loss in 2010 47.459.054 Profit for the year 2010 -Distribution of dividends in 2010 -Profit for the year 2011 337.187.283 The Com pany's share of the total 105.371.026 equity is 31 .25%
(4.448.230) (10.718.500) 31.342.580 (18.342.580) (5.922.932) 47.459.054 (16.582.464) 39.329.671 359.934.490 112.479.528
59
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
15. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
15. LON G TERM IN VESTM EN T (Continued)
Penyertaan pada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero)
Shar e investm ent in PT Garuda I ndonesia Airlines (Persero)
Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor RIS-01/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 yang menyatakan persetujuan meratifikasi atau mengesahkan konversi obligasi wajib konversi menjadi penyertaan saham sejumlah 124.248 lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp 1.000.000 (rupiah penuh) atau sebesar Rp 124.248.000.000 (rupiah penuh). RUPS tersebut juga menyetujui Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan negosiasi dengan Direksi PT Garuda Indonesia Airlines. (Persero) mengenai kompensasi penyelesaian konversi terhitung sejak tanggal 2 November 2006 sampai dengan tanggal 13 April 2007 berdasarkan kesepakatan para pihak sebesar Rp 4.050.484.800 (empat miliar lima puluh juta empat ratus delapan puluh empat ribu delapan ratus rupiah) sebelum dipotong pajak yang telah dicatat pada pos pendapatan luar biasa. Berdasarkan Akta perubahan Anggaran Dasar PT Garuda Indonesia (Persero) No.24 tanggal 16 November 2010 dari Notaris Fatimah Helmi, SH., notaris di Jakarta perihal penerbitan saham serie A dan B dan perubahan nominal saham dari Rp 1000.000 (rupiah penuh) per lembar saham menjadi Rp 500 (rupiah penuh) per lembar saham. Dengan perubahan tersebut, jumlah lembar saham kepemilikan PT Angkasa Pura I (Persero) menjadi 248.496.000 lembar saham. Harga pasar saham PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 475/ lembar, dengan demikian total harga pasar kepemilikan PT Angkasa Pura I (Persero) pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 118.035.600.000 (Rupiah penuh).
Based on the minute of shareholders extraordinary meeting No.RIS-01/MBU/2008 dated June 27, 2008, it is agreed to ratify the conversion of MCB in shareholding of 124,248 shares of par value of Rp 1,000,000 each, totally equal to Rp 124,248,000,000. The shareholders extraordinary meeting also agreed to appoint the Board of Directors of the Company to hold a negotiation with the Management of PT Garuda Indonesia (Persero) on compensation of conversion settlement effective November 2, 2006 to April 13, 2007, which according to the parties mutual agreement to be Rp 4,050,484,800 before tax. The amount is recorded as extraordinary income. Based on the company’s article of PT Garuda Indonesia (Persero) No. 24 dated November 16, 2010 from Notary Fatimah Helmi SH in Jakarta about publishing share Series A and B and the changing of nominal share from Rp 1,000,000 (fully Rupiah amount) per share become Rp 500 (fully Rupiah amount) per share. the changing of amounting of share of PT Angkasa Pura I (Persero) become 248,496,000 share. The market value of share of PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) at December 31, 2011 amounted to Rp 475/share, thus the total market value of the ownership PT Angkasa Pura I (Persero) at December 31, 2011 amounted to Rp 118,035,600,000 (full amount).
Investasi saham pada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan dengan menggunakan cost method.
The share investment is recognized by the Company under cost method.
Penyertaan saham pada PT Jasa Marga Bali Tol
I nvestm ent in P T Jasa M arga Bali Tol
Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol merupakan konsorsium investasi pembangunan jalan tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa di daerah Bali oleh beberapa perusahaan BUMN. Investasi ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Negara BUMN dalam surat nomor S - 549/MBU/2011 tanggal 25 Oktober 2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp 18 Milyar atau kepemilikan saham sebesar 10%.
Investments in shares in PT Jasa Marga is a consortium of investment Bali toll highway construction Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa in Bali area by several state-owned companies. This investment has been approved by the Minister of BUMN in letter number S - 549/MBU/2011 dated October 25, 2011. Investment on PT Jasa Marga for Bali toll highway amounting to Rp 18 billion or 10% ownership.
Investasi saham pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan dengan menggunakan cost method.
The share investment is recognized by the Company under cost method.
60
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. ASET TETAP
16. FI XED ASSETS
Saldo/B alance
2011 Mutasi/M ovem ent
1 Januari 2011 / J anuary 1 , Penambahan/ Pengurangan/ 2 0 11 Addition Deduction Harga Perolehan Tanah Bangunan/Lapangan Gedung-gedung Alat Perhubungan Udara Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll Instalasi Listrik Instalasi Air Instalasi AC Instalasi Telepon Peralatan Mekanik Public Information System Detector Fuel Supply System Peralatan Kantor Peralatan Perbengkelan Komputer Lainnya
Akumulasi Penyusutan Bangunan/Lapangan Gedung-gedung Alat Perhubungan Udara Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll Instalasi Listrik Instalasi Air Instalasi AC Instalasi Telepon Peralatan Mekanik Public Information System Detector Fuel Supply System Peralatan Kantor Peralatan Perbengkelan Komputer Lain Aset tetap Nilai Buku
246.684.084 2.064.310.192 1.602.864.774 956.481.234
36.476.123 1.071.687.349 262.831.113 88.370.793
25.236.918 51.496.943 47.905.814 33.910.413
219.800.643 885.842.395 98.695.232 291.990.128 51.254.960 442.465.534 231.686.982 136.108.097 260.478.407 73.997.573 1.758.818 38.287.376 33.307.194 7.636.013.623
41.604.366 195.449.058 27.776.497 30.777.433 1.423.058 46.241.456 25.934.414 4.290.762 -8.776.429 971.083 908.672 6.029.563 1.849.548.169
8.502.446 36.197.364 1.020.334 4.952.892 539.915 2.573.254 21.814.376 6.024.469 260.478.407 651.520 -6.975 147.733 501.459.773
478.162.805 295.524.120 539.475.239
27.310.883 19.616.600 32.614.847
110.681.280 91.652.423 96.555.274
157.115.304 457.194.769 62.340.269 144.582.561 25.206.268 184.919.389 146.316.572 74.239.148 85.845.583 65.998.747 796.361 35.394.271 26.494.421 2.779.605.827
10.110.580 23.712.844 3.811.916 7.692.362 549.478 9.070.381 23.543.417 8.728.453 99.580.876 11.042.701 16.329 108.398 939.331 278.449.396
22.806.357 69.919.637 11.897.875 23.569.124 3.684.494 38.815.767 14.034.135 14.392.477 13.735.293 17.911.855 173.595 1.797.828 4.933.349 536.560.763
4.856.407.796
Saldo/B alance 31 Desember 2011/ Decem ber 3 1, 2 0 11
257.923.289 3.084.500.598 1.817.790.073 1.010.941.614
252.902.563 Vehicles 1.045.094.089 Electrical system 125.451.395 Water system 317.814.669 Air conditioning 52.138.103 Telephone system 486.133.736 Mechanical system 235.807.020 Public information system 134.374.390 Detectors -Fuel supply system 82.122.482 Office equipment 2.729.901 Workshop equipment 39.189.073 Computers 39.189.024 Others 8.984.102.017
561.533.202 367.559.943 603.415.666
Accumulated depreciation: Structure/fields Buildings Aviation equipment
169.811.081 Vehicles 503.401.562 Electrical system 70.426.228 Water system 160.459.323 Air conditioning 28.341.284 Telephone system 214.664.775 Mechanical system 136.807.290 Public information system 79.903.172 Detectors -Fuel supply system 72.867.901 Office equipment 953.627 Workshop equipment 37.083.701 Computers 30.488.439 Others 3.037.717.194 5.946.384.823
61
Cost acquisition: Lands Structure/fields Buildings Aviation equipment
Book Value
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. ASET TETAP (Lanjutan)
16. FI XED ASSETS (Continued)
Saldo/B alance
2010 Mutasi/M ovem ent
1 Januari 2010/ Penambahan/ J anuary 1 , 2 01 0 Addition Harga Perolehan Tanah Bangunan/Lapangan Gedung-gedung Alat Perhubungan Udara Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll Instalasi Listrik Instalasi Air Instalasi AC Instalasi Telepon Peralatan Mekanik Public Information System Detector Fuel Supply System Peralatan Kantor Peralatan Perbengkelan Komputer Lain Aset tetap
Akumulasi Penyusutan Bangunan/Lapangan Gedung-gedung Alat Perhubungan Udara Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll Instalasi Listrik Instalasi Air Instalasi AC Instalasi Telepon Peralatan Mekanik Public Information System Detector Fuel Supply System Peralatan Kantor Peralatan Perbengkelan Komputer Lain Aset tetap Nilai Buku
Pengurangan/ Deduction
Saldo/B alance 31 Desember 2010/ Decem ber 3 1, 2 0 10 Cost acquisition: Lands Structure/fields Buildings Aviation equipment
246.723.729 1.875.139.025 1.546.357.646 936.260.737
30.604 190.338.109 71.991.332 20.912.183
70.249 1.166.942 15.484.204 691.685
246.684.084 2.064.310.192 1.602.864.774 956.481.235
189.420.064 827.427.096 92.192.444 273.140.618 47.614.723 429.865.236 215.576.502 140.153.497 260.478.407 72.066.572 1.561.518 38.038.670 31.756.674 7.223.773.158
33.483.846 58.503.913 6.966.872 20.272.919 4.927.373 12.836.600 16.110.570 3.514.390 -2.066.652 197.300 335.801 3.586.788 446.075.252
3.103.266 88.614 464.083 1.423.409 1.287.136 236.301 90 7.559.790 -135.651 -87.096 2.036.269 33.834.785
219.800.644 Vehicles 885.842.395 Electrical system 98.695.233 Water system 291.990.128 Air conditioning 51.254.960 Telephone system 442.465.535 Mechanical system 231.686.982 Public information system 136.108.097 Detectors 260.478.407 Fuel supply system 73.997.573 Office equipment 1.758.818 Workshop equipment 38.287.375 Computers 33.307.193 Others 7.636.013.625
395.616.075 246.718.981 466.371.904
83.231.529 53.472.339 73.920.909
684.798 4.667.200 817.574
145.391.702 393.766.892 52.596.000 121.708.200 21.804.994 152.390.283 124.175.486 69.587.193 65.242.643 60.898.158 661.181 33.768.273 24.244.394 2.374.942.359
15.654.755 63.615.861 9.836.676 25.687.837 4.755.696 32.787.755 22.155.766 12.810.187 20.602.940 5.243.042 149.136 1.725.017 3.652.888 429.302.333
3.931.153 187.985 92.406 2.813.476 1.354.421 258.648 14.681 8.158.232 -142.453 13.956 99.018 1.402.860 24.638.861
4.848.830.799
478.162.806 295.524.120 539.475.239
157.115.304 Vehicles 457.194.768 Electrical system 62.340.270 Water system 144.582.561 Air conditioning 25.206.269 Telephone system 184.919.390 Mechanical system 146.316.571 Public information system 74.239.148 Detectors 85.845.583 Fuel supply system 65.998.747 Office equipment 796.361 Workshop equipment 35.394.272 Computers 26.494.422 Others 2.779.605.831 4.856.407.796
62
Accumulated depreciation: Structure/fields Buildings Aviation equipment
Book Value
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. ASET TETAP (Lanjutan)
16. FI XED ASSETS (Continued)
Penambahan aset tetap selama tahun 2011 diantaranya berasal dari penambahan BPYBDS (Bantuan Pemerintah yang belum distatuskan) di Bandara Sultan Hasanuddin Makasar sebesar Rp 535.428.739, Bandara Sepinggan Balikpapan sebesar Rp 659.590 sedangkan pengurangan karena adanya serah terima Fuel Supply System di Bandara Juanda Surabaya senilai Rp 260.478.407 (harga perolehan) kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk diserahkan ke PT Pertamina (Persero) dan penyerahan beberapa unit kendaraan ambulance di Bandara Internasional Hasanuddin Makassar senilai Rp 2.251.845.
Addition of fixed assets during 2011 of which comes from the addition of BPYBDS at Sultan Hasanuddin Makasar as amount Rp 535,428,739 Makasar, Airport Sepinggan Balikpapan as amount Rp 659,590 while the reduction due to the handover of Fuel Supply System at Juanda Airport Surabaya valued at Rp 260,478,407 (cost) to the Director General of Civil Aviation to be submitted to PT Pertamina and hand over ambulance cars in Bandara Intertional Hasanuddin Makassr valued at Rp 2.251.845,-
Mutasi aset tetap selama tahun 2010 diantaranya berasal dari penambahan BPYBDS di Semarang sebesar Rp 47.285.234.430, Bandara Sam Ratulangi Manado sebesar Rp 43.298.067.918 dan Bandara Patimura Ambon sebesar Rp 722.185.420,30 sedangkan pengurangan karena adanya reklasifikasi ke dalam aset tidak produktif berdasarkan Surat Direksi AP.I.1661/PL.60.1/2009-DU-B tanggal 19 Mei 2009 perihal reklasifikasi aset tidak produktif.
Movement in fix assets in 2010 includes addition originating from the Government investment - BPYBDS at the Semarang airport of Rp 47,285,234,430, Sam Ratulangi airport, Manado of Rp 43,298,067,918 and Patimura airport, Ambon of Rp 722,185,420.30 and deduction resulting from reclassification to non-productive assets on the basis of the m a n a g e m e n t d e c i s i o n N o . AP.I.1661/PL.60.1/2009-DU-B dated19 Mei 2009.
17. ASET DALAM PENYELESAIAN
17. ASSETS UN DER CONSTRUCTI ON
2011 Landasan, apron Lapangan, jalan, pagar Gedung-gedung Alat perhubungan udara Alat pengangkutan, kendaraan, PKP-PK Public Information System Instalasi listrik & Telpon Peralatan Mekanik Komputer & Flight Data Processing System Peralatan Kantor Lain-lain aset tetap Jumlah
2010
28.648.458 57.438.557 40.397.849 2.019.552
365.523.101 13.998.180 258.819.517 24.581.372
Runways, aprons Fields, roads, fences Buildings Aviation equipment
2.826.930 30.070.124 4.666.219 1.618.155
1.238.606 30.812.412 61.512.964 554.371
633.901 37.368 14.914.993
768.476 5.551.917 79.552.005
Vehicles Public information system Electrical & telephone system Mechanical equipment Computers & flight data processing system Office equipment Others fixed assets
183.272.106
842.912.922
Total
Pengeluaran biaya yang berkaitan dengan perolehan aset tetap yang masih dalam proses penyelesaian dikapitalisasi dan dicatat sebagai Aset Tetap Dalam Penyelesaian.
All costs of construction of the assets are capitalized and presented as "assets under construction".
63
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
17. ASET DALAM PENYELESAIAN (Lanjutan)
17. ASSETS UNDER CON STRUCTI ON (Continued) In other fixed assets per December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp 11,940,581 and Rp 66,433,137 including to Lombok International Airport Development Project (PPBIL) and Project Development Intenasional Airport Ngurah Rai Bali. Contract value of Lombok International Airport development project (PP-BIL) is Rp 53.46 billion consisting of Construction Management Consultancy Services , passenger terminal and supporting facilities and supporting facilities development project. For the construction project Ngurah Rai International Airport (PP-BIB) contract value of USD 1,729.21 billion package that includes the work Package I, Package II and Package III (see note 47).
Dalam lain-lain aset tetap per 31 Desember 2011 dan 2010 senilai Rp 11.940.581 dan Rp 66.433.137 diantaranya untuk Proyek Pengembangan Bandara Internasional Lombok (PPBIL) dan Proyek Pembangunan Bandara Intenasional Ngurah Rai Bali. Nilai kontrak proyek pembangunan Bandara Internasional Lombok (PP-BIL) adalah sebesar Rp 53,46 Milyar yang terdiri atas pekerjaan Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi, pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas penunjangnya serta pekerjaan fasilitas penunjang proyek pembangunan. Sedangkan untuk proyek pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai (PPBIB) nilai kontraknya sebesar Rp 1.729,21 Milyar yang mencakup pekerjaan Paket I, Paket II dan Paket III (lihat catatan 47).
18. BEBAN YANG DITANGGUHKAN
18. DEFER RED CHARGES 2011
2010
Nilai Perolehan Akumulasi Amortisasi
3.216.299 (1.541.991)
7.909.509 (4.714.297)
Accuisition cost Accumulated amortization
Nilai Buku
1.674.308
3.195.212
Book value
Beban ditangguhkan meliputi biaya studi pengembangan, yang mempunyai manfaat ekonomi untuk periode yang akan datang.
The deferred charges include development study cost which has future economic benefit.
19. ASET TIDAK PRODUKTIF
19. NON PRODUCTI VE ASSETS 2011
Nilai perolehan aset tidak produktif Penurunan nilai aset tidak produktif
2010
20.269.840
40.565.629
Non productive cost
(20.175.625) 94.215
(40.493.253) 72.376
Adjustment for decline in value
Persediaan yang tidak digunakan lagi Sub Jumlah Aset tetap dalam proses penyelesaian - pengembalian kepada pemerintah: Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
5 94.220
5 72.381
86.743.963 (35.900.498) 50.843.465
126.296.720 (35.900.498) 90.396.222
Obsolete inventory sub total Fix ed assets in process of transfer back to the Governm ent: Cost Accumulated depreciation Book value
Jumlah Aset Tidak Produktif
50.937.686
90.468.603
Total non productive assets
64
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
19. ASET TIDAK PRODUKTIF
19. NON PRODUCTI VE ASSETS
Aset tidak produktif dengan nilai buku per 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 94.220 dan Rp 72.381 merupakan aset tetap yang telah dihapusbukukan sesuai dengan SKEP.63/PL.07/2010 tanggal 22 Juli 2010 dan akan dijual melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
Non-productive assets as of December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp 94,220 and Rp 72,381 are assets written off on the basis of the letter No. SKEP.63/PL.07/2010 dated July 22, 2010 and are for sale through the office of state assets services and auction (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang - KPKNL).
Aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian kepada Pemerintah ini merupakan aset tetap yang berada di sebelah selatan landasan pacu Bandar Udara Juanda – Surabaya yang sudah dipakai oleh pihak TNI Angkatan Laut, sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerjasama antara Dirjen Perhubungan Udara dengan TNI Angkatan Laut. Berita Acara Serah Terima Sementara dari PT Angkasa Pura I (Persero) kepada TNI Angkatan Laut dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2008. Serah terima aset ini sesuai dengan hasil inventarisasi tim terpadu (PT Angkasa Pura I, TNI Angkatan Laut, Departemen Perhubungan, Departemen Keuangan dan Kementerian Negara BUMN) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Udara No.SKEP.204/X/2007 tanggal 2 Oktober 2007 yang ditindak lanjuti dengan surat keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) No. SKEP.29/PL.50/2008 tanggal 14 April 2008.
The fixed asset in settlement process to be handed back to the Government is located at the south of Juanda Airport – Surabaya runway which has been used by the Navy (TNI AL) as the follow up of the Cooperation Agreement between the Directorate General of Air Transport with the Navy (TNI AL). The Provisional Official Certificate of Transfer and Acceptance from the Company to the Navy (TNI AL) is signed on January 16,2008. The transferred fixed asset is in accordance with the result of physical checking made by a joint team (representing the Company, TNI AL, Ministry of Transportation, Ministry of Finance and State Ministry of SOE) which is presented in the Official Report dated December 5, 2007. The joint team is established on the basis of the letter of decision of the Director General of Air Transport No.SKEP.204/X/2007 dated October 2, 2007 and followed up by the Company with the letter of decision No. SKEP.29/PL.50/2008 dated April 14, 2008.
Pada tahun 2010 aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian kepada pemerintah senilai Rp 126.296.720 telah diusulkan kepada pemegang saham untuk diserahkan kembali kepada Pemerintah sebagai pengurang modal perusahaan dengan surat nomor API.323/PL.60.I/2009/DU-B tanggal 29 Januari 2009, perihal permohonan persetujuan pengurangan modal untuk PT Angkasa Pura I (Persero) atas pengalihan aset disebelah selatan landasan pacu Bandara Juanda kepada TNI Angkatan Laut. Aset tetap tersebut termasuk bagian dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) pada saat penyerahan pengelolaan Bandara Juanda - Surabaya dari Pemerintah kepada PT Angkasa Pura I (Persero) yang pada waktu itu masih berbentuk Perusahaan Umum (Perum) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 30 tanggal 19 September 1984 dan Berita Acara No. DKU/2955/KAP.199/1987. Sampai 31 Desember 2011 belum ada keputusannya dari pemegang saham.
At 2010 the fixed asset in process transfer to government, at the value of Rp 126,296,720, have been proposing to the shareholders to be transferred back to the Government by letter No.API.323/ PL.60.I/2009/DU-B dated January 29, 2009 .The value of the fixed asset is included as part of the State Capital Investment when the Government handed the operations of the Juanda - Surabaya Airport to the Company. At that time the Company was still in form of Perusahaan Umum (Perum). Refer to the certificate of transfer and acceptance No. DKU/2955/KAP.199/1987. There is not yet approval from shareholders until the end of year 2011.
65
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
20. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
20. ACCRUED EXP EN SES
2011 Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban
Pegawai Pemeliharaan Sediaan Utility Operasional MUCS Umum Pendidikan Umum Lain-lain Lain-Lain di Luar Usaha
Jumlah
2010
11.477.986 30.784.894 1.846.791 20.721.971 16.769.609 137.632.431 1.704.013 16.582.490 7.458.039
11.643.496 33.080.564 1.390.795 17.414.770 6.236.737 42.455.923 2.106.334 1.907.482 66.264.047
Employee expenses Maintenance expenses Inventory expenses Utilities expenses MUSC operational expenses General expenses Training expenses Other general expenses Other non-operating expenses
244.978.224
182.500.148
Total
Beban umum yang masih harus dibayar per 31 Desember 2011 dan 2010 diantaranya merupakan beban bonus dan outsourcing yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 104.185.668 dan Rp 21.938.880.
Some of the accrued general expenses as at Desember 31, 2010 is for bonus and outsourcing of Rp 104,185,668 and Rp 21,938,880 respectively.
Beban lain-lain diluar usaha yang masih harus dibayar per 31 Desember 2010 diantaranya sebesar Rp 57.852.705 merupakan beban lain-lain umum yang masih harus dibayar atas kekurangan pembayaran kontribusi perusahaan kepada YAKKAP I untuk program THT pegawai yang pensiun sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2011 dan 2010 yang akan dibayarkan selambat-lambatnya sebelum pertanggung jawaban RKAP Tahun Buku 2011 dan 2010. Pada tahun 2011 telah dilakukan pembayaran.
An amount of Rp 57,852,705 of the accrued non operating expenses as at December 31, 2010 is payable to YAKKAP I for the Company's contribution to the employees pension program for those retired between January 1, 2006 to December 31, 2011 and 2010, payable not later than the reporting date of the Company's work plan and budget for the year 2011 and 2010. In the year 2011 the payable was paid by company.
Beban pemeliharaan yang masih harus dibayar mencakup biaya pemeliharaan landasan, entranceway, apron, saluran air, taman, parkir kendaaraan, gedung terminal, kantor dan gedung lainnya, alat-alat telekomunikasi, rambu-rambu udara, kendaraan operasional, alat-alat angkut, alat pembangkit dan instalasi listrik dan air, Alat pendingin udara dan lain sebagainya.
The maintenance accrued expenses include maintenance of the taxiway, entranceway, apron, drainage, parks,car parking , terminal buildings, offices and other buildings, telecommunications equipment, air signs, vehicle operation, transportation equipment, tools power and electricity and water installations, air conditioning equipment and others.
Beban utilitas yang masih harus dibayar mencakup beban sewa listrik, air, telepon, saluran telekomunikasi, sewa peralatan operasional dan trolleyman.
Utulity accrued expenses include rent expense electric utility, water, telephone, telecommunications lines, equipment rental operations and trolleyman.
66
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
21. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP DAN PERSEDIAAN
21 . DEBT OF PURCHASE OF FI XED ASSET AN D I N VEN TORY
Merupakan utang kepada pihak ketiga untuk pekerjaan pembuatan atau pengadaan aset tetap dan pengadaan persediaan, meliputi:
Aset tetap Persediaan Jumlah
Constitute payables to third parties arising from contracts for construction or procurement of fixed assets or inventories, consist of:
2011
2010
172.476.366 7.585.314
180.508.183 6.646.128
Fixed assets Inventories
180.061.680
187.154.311
Total
22. PENDAPATAN YANG DITERIMA DI MUKA
22. UNEARN ED REVEN UE
2011 Pendapatan Sewa - sewa (ruang dan tanah) Pendapatan Konsesi Parkir kendaraan, peron, pas Bandara Pemakaian Listrik, air, telepon Pendapatan Pemakaian Reklame Lain-lain Jumlah
2010
17.668.715 1.997.877
13.162.642 4.351.025
Rental Concession
544.677 51.886 12.568.540 263.427
1.316.658 21.248 7.870.671 248.357
Parking, waving gallery, entry pass Electricity, telephone, and water Advertising spaces Other
33.095.122
26.970.601
Total
23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN
23. OTHER CURREN T LI ABI LI TI ES 2011
Pihak-pihak berelasi: BMKG dan Dephub: PJP Domestik PJP International PT Angkasa Pura II (Persero) Pihak ketiga: Jaminan sewa Jaminan listrik & Air Jaminan pemasangan reklame Jaminan pelelangan Uang muka debitur Potongan-potongan Utang Tantiem Titipan/utang lain-lain Jumlah
2010 Related parties: BMKG and Ministry of Transportation 10.834.040 PJP Domestic 43.527.853 PJP International 14.113.592 PT Angkasa Pura II (Persero) 68.475.485 Third parties: 5.708.928 Rent warranty 112.453 Electrical warranty 232.932 Advertising warranty 6.737.322 Auction warranty 18.120.440 Debtor advances 15.024.239 Discounts 5.992.785 Bonus/ rewards payable 22.064.495 Others 73.993.594
11.250.572 39.941.652 31.661.011 82.853.235 9.381.373 138.510 959.246 12.546.092 19.969.724 9.474.824 8.098.182 28.948.732 89.516.683 172.369.918
142.469.079 67
Total
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN
23. OTHER CURREN T LI ABI LI TI ES
Saldo utang kepada BMKG setelah dikompensasi dengan pembayaran honorarium bulanan yang dibayarkan di setiap Kantor Cabang per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 51.192.224 dan Rp 54.361.892 dengan perincian sebagai berikut:
The payable to the BMKG - national agency of meteorology and geophysics is net of remuneration paid to the agency by branch offices of the Company of Rp 51,192,224 and Rp 54,361,892 as at 31 December 2011 and 2010, in the following breakdown:
2011
Utang Kepada BMKG dan Dephub Utang kepada BMKG (PJP Domestik) Utang kepada Dephub (PJP Domestik)
Utang kepada BMKG (PJP Internasional) Utang kepada Dephub (PJP Internasional)
Piutang Kepada BMKG Jumlah Utang (Piutang) sebelum dikurangi dengan piutang tidak tertagih dari selisih tarif
2010 Payable to BMKG and Ministry of Transportation
7.410.902
6.366.034
3.839.670 11.250.572
4.468.006 10.834.040
15.783.339
12.896.282 Payable to BMKG (PJP Internasional) Payable to Min. of Transportation (PJP 30.631.571 Internasional) 43.527.853
24.158.313 39.941.652 -
-
51.192.224
54.361.893
BMKG: PJP Domestic Ministry of Transportation: PJP Domestic
Receivable from BMKG Balance prior to deduction for un-collectibles due to difference in tariff
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Departemen Perhubungan, maka pencatatan atas sharing pendapatan Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) dengan Departemen Perhubungan dan BMKG dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
Based on the Government Regulation No. 6 of 2006 on tariff of non-tax revenue (PNBP) applicable within the jurisdiction of Ministry of Transportation, the treatment of sharing of aviation services revenue (PJP) between the Ministry and BMKG is done on the following methods:
a.
Pelayanan Jasa Penerbangan Dalam Negeri, tarif yang dikenakan sebesar 15% dari tarif PJP Dalam Negeri untuk Departemen Perhubungan dan sebesar 4% untuk jasa BMKG.
a.
For domestic PJP: 15% of domestic PJP tariff is for the Ministry of Transportation and another 4% is for BMKG.
b.
Pelayanan Jasa Penerbangan Luar Negeri, tarif yang dikenakan sebesar 10% dari tarif PJP Luar Negeri untuk Departemen Perhubungan dan sebesar 4% untuk jasa BMKG.
b.
For international PJP: 10% of international PJP is for the Ministry of Transportation and another 4% is for BMKG.
Pencatatan PNBP sesuai PP No. 6 atas jasa PJP tersebut mulai dilakukan pada masa jasa tanggal 16 Pebruari 2009.
The recognition of PNBP in compliance with the Government Regulation PP No. 6 in relation to the PJP is effective February 16, 2009.
68
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN (Lanjutan)
23. OTHER CURREN T LIABI LI TI ES (Continued)
Tarif PJP untuk penerbangan Dalam Negeri sesuai Surat Keputusan Direksi adalah masing-masing Rp 1.000 TMT 1 Agustus 2007 dan Penerbangan Luar Negeri (termasuk Penerbangan Lintas) sebesar USD 0,65 per RU (Route Unit) belum ada perubahan. Kedua tarif tersebut sudah termasuk tarif jasa informasi cuaca untuk penerbangan sebesar 4% yang dilaksanakan oleh BMKG. Namun karena tidak semua operator penerbangan bersedia membayar, Surat Edaran Direksi No.ED 05 KU.10.3.2.2007 DU-B tanggal 4 Juli 2007 telah memberikan potongan tarif sebesar USD 0,10 dari tarif sebesar USD 0,65 per RU yang berlaku mulai tanggal 15 September 2003 dan diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2008. Surat Edaran Direksi tersebut diperpanjang l a g i d e n g a n S u r a t E d a r a n No.ED.42/KU.10.3.2/2009/DU-B TMT 1 Januari 2010 s.d 30 Juni 2010.
The PJP tariff effective August 1, 2007 is Rp 1,000 for domestic flights and for international flights remains unchanged, i.e. USD 0.65, per RU (Route Unit). Both tariffs include 4% for light weather information provided by BMKG. Since not all flight operators are willing to pay, the Company through circular No.ED 05 KU.10.3.2.2007 DU-B dated 4 July 2007 has offered a discount of USD 0.10 of the USD 0.65 per RU tariff, effective 15 September 2003 and extended until 30 June 2008. It is further extended through the Company's management circular No.ED.42/KU.10.3.2/2009/DU-B effective January 1, 2010 up until June 30, 2010.
Saldo Utang kepada PT Angkasa Pura II (Persero) per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 31.661.011 (USD 3.523.915,62) dan Rp 14.113.592 (USD 1.569.746,68) berasal dari rekonsiliasi utangpiutang atas tagihan PJP dan Overflying, terinci sebagai berikut (dalam USD):
The payable to PT Angkasa Pura II (Persero) of Rp 31,661,011 (USD 3,523,915.62) and Rp 14,113,592 (USD 1,569,746.68) as at December 31, 2011 and 2010 originated from the reconciliation of PJP and Over Flying in the following details (in USD):
2011 Utang Kepada PT AP II (2011: USD 4.591.700,01) (2010: USD 2.850.367,71) Piutang Kepada PT AP II (2011: USD 1.067.784,39) (2010: USD 1.280.621,03) Jumlah Utang (Piutang) Kepada PT AP II
2010
41.637.536
25.627.656
(9.976.525)
(11.514.064)
31.661.011
Payable to PT AP II (2011: USD 4,591,700.01) (2010: USD 2,850,367.71) Receivable from PT AP II (2011: USD 1,067,784.39) (2010: USD 1,975,532.19)
14.113.592 Balance of payable to PT AP I I
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN
24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON
The Company has restated the financial statements for the year ended December 31, 2010, management has recorded post-employment benefit obligation, according to SAK 24 (revised 2004) for the years before 2010 amounting to Rp 299,815,852 and for year 2010 amounting to Rp 87,708,257 which had not previously recorded at the end of the year (see also note 45 on the restated of financial statement at the year 2010).
Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, dengan mencatat liabilitas manfaat pasca kerja karyawan, berdasarkan SAK 24 (revisi 2004) untuk tahun tahun sebelum tahun 2010 sebesar Rp 299.815.852 dan tahun 2010 sebesar Rp 87.708.257 yang sebelumnya tidak tercatat untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (lihat juga catatan 45 mengenai penyajian kembali laporan keuangan tahun 2010).
69
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued) 2011
2010 Disajikan Kembali/ Restated
Tunjangan hari tua (Yakkap) Tunjangan Perumahan Penghargaan Pengabdian Kesehatan Pensiun Total A.
409.472.448 28.046.210 9.163.204 34.841.651
387.524.110 ----
The old age lumpsum benefits Payable (Yakkap) Housing Allowance Employee Appreciation Retiree Health
481.523.513
387.524.110
Total
Utang THT (Yakkap I)
A.
The old age benefits payable (Yak k ap I )
Liabilitas manfaat pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) nomor 2110/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 ebruari 2012 untuk tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2010 dihitung oleh PT Pointera Aktuarial Strategis berdasarkan laporan nomor 0111006/PAS/2011 tanggal 24 Januari 2011.
Post employment obligation calculated by independent actuaries PT Katsir Imam Sapto (KIS) no 2110/KIS/LA/02/2012 dated February 1,2012 for the year ended December 31, 2011 and for the year ended December 31, 2010 was calculated by PT Pointera Aktuarial Strategis based on their respective reports no 0111006/PAS/2011 dated on January 24, 2011.
Asumsi utama yang ditgunakan oleh aktuaris untuk menghitung dana pensiun dan program manfaat jangka panjang lainnya adalah sebagai berikut :
The assumptions used by actuaries to calculate the pension fund and other long term benefits are as follows:
2011 Tingkat diskonto Kenaikan PhDP Pengambilan pensiun normal Kenaikan manfaat pensiun Usia pensiun normal Tingkat mortalita
2010
7% 3% 99,9% 0% 56 tahun 1% TMI99
9,5% 8% 99,9% 5% 56 tahun 1% TMI99
(Aset) liabilitas diakui pada awat periode:
(Asset) liability are recognized at beginning period:
2011
(Aset) liabilitas yang diakui awal periode (Beban) pendapatan pada periode berjalan Iuran yang dibayarkan ke aset program/ pembayaran manfaat
Discount rate PhDP increase Normal retirement benefit Retirement age Increase in pension benefits Mortality rate
2010 (Disajikan kem bali / Restated) (Asset) liability that recognized at beginning period
387.524.109
299.815.853
137.053.323
87.708.257 (Expense) income at current period Contributions paid into program -assets/ benefits payment 387.524.110
(115.104.984) 409.472.448
70
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued)
A.
Utang THT (Yakkap I) (Lanjutan)
A.
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut :
The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows :
2011
Nilai kini liabilitas yang didanai Nilai wajar aset program Nilai kini liabilitas belum diakui awal periode Keuntungan aktuaria yang belum diakui Nilai liabilitas Bersih
2010 (Disajikan kem bali / Restated)
518.355.140 175.185.079 343.170.061
433.501.531 Present value of funded obligation 153.383.549 Fair value of plan assets 280.117.982 unrecognized present value at 88.184.527 beginning of the year
-66.302.387 409.472.448
Jumlah yang diakui di laporan laba komprehensif ditentukan sebagai berikut :
195.590.654 387.524.109
rugi
Dampak perubahan manfaat Iuran yang dibayar ke aktiva program Ekspektasi hasil aset program Beban Periode Berjalan
B.
Unrecognized actuarial gain Funded Obligation - Net
The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows:
2011
Biaya jasa kini Beban bunga Pengakuan beban masa kerja lalu - non vested (Laba) rugi aktuaria diakui
The old age benefits payable (Y a k k a p I ) (Continued)
2010 (Disajikan kembali) /Restated
32.685.019 41.182.645
32.542.952 39.196.848
88.184.527
12.131.841
(10.427.432) --
10.462.625 39.993.957
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service - cost non vested (Gain) loss recognized from actuarial assumption The impact of benefit changes
-(14.571.437)
(16.160.362) (30.459.604)
Dues paid to the plan assets Expected return on plan assets
137.053.322
87.708.257
Current year cost
Tunjangan Perumahan
B.
Sesuai ketentuan perusahaan pasal 48 PKB (perjanjian kerja bersama), bagi pegawai yang telah bekerja secara terus menerus di perusahaan selama 20 tahun diberikan tunjangan perumahan.
Housing Allow ance Company pursuant to section 48 PKB (collective bargaining), for employees who have worked continuously for 20 years at the company are given a housing allowance.
71
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued)
B.
Tunjangan Perumahan (Lanjutan)
B.
Housing Allow ance (Continued)
Liabilitas manfaat pasca kerja untuk tunjangan perumahan dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan 2108/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012 sedangkan tahun 2010 perusahaan tidak melakukan perhitungan.
Post employment obligation calculated by independent actuaries PT Sapto Imam Kathir (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on reports number 2108/KIS/LA/02/2012 dated February 1, 2012., and for 2011 company do not calculated this obligation.
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut :
The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows : 2011
Beban Periode berjalan Iuran yang dibayar ke aktiva program Nilai liabilitas Bersih Jumlah yang diakui di laporan laba komprehensif ditentukan sebagai berikut :
30.417.243 (2.371.033) 28.046.210 rugi
Current cost Dues paid to the plan assets Funded Obligation - Net
The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows: 2011
Biaya jasa kini Beban bunga Pengakuan beban masa kerja lalu - non vested (Laba) rugi aktuaria diakui Dampak perubahan manfaat Iuran yang dibayar ke aktiva program Ekspektasi hasil aset program Beban Periode Berjalan
C.
2.082.446 1.802.997 25.757.104 774.696 ----
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past - service - cost non vested (Gain) loss recognized from actuarial assumption The impact of benefit changes Dues paid to the plan assets Expected return on plan assets
30.417.243
Current year cost
Penghargaan Pengabdian
C.
Liabilitas manfaat pasca kerja untuk penghargaan pengabdian dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan 2109/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012 sedangkan untuk tahun 2010 dan tahun tahun sebelumnya perusahaan tidak melakukan perhitungan. Program ini dikelola sendiri oleh perusahaan berdasarkan keputusan direksi dan perjanjian kerja bersama dengan asosiasi dan serikat pekerja perusahaan.
Service pay benefits Service pay benefits obligation are calculated by independent actuaries PT Sapto Imam Kathir (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on reports number 2109/KIS/LA/02/2012 dated Februari 1, 2012 anf for the last year the company do not calculated this obligation. The program is self managed by the company based on the director’s decision and agreement company with associated employee.
72
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued)
C.
Penghargaan Pengabdian (Lanjutan)
C.
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut :
Service pay benefits (Continued) The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows :
2011 Beban Periode berjalan Iuran yang dibayar ke aktiva program Nilai liabilitas Bersih Jumlah yang diakui di laporan laba komprehensif ditentukan sebagai berikut:
10.272.956 (1.109.752) 9.163.204 rugi
Current cost Dues paid to the plan assets Funded Obligation - Net The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows:
2011 Biaya jasa kini Beban bunga Pengakuan beban masa kerja lalu - non vested (Laba) rugi aktuaria diakui
-2.133.068
Liabilitas tidak diakui pada awal periode Iuran yang dibayar ke aktiva program Ekspektasi hasil aset program
6.821.755 ---
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past - service - cost non vested (Gain) loss recognized from actuarial assumption Liabilities are not recognized at the beginning of the period Dues paid to the plan assets Expected return on plan assets
10.272.955
Current year cost
Beban Periode Berjalan
D.
670.065 648.067
Kesehatan Pensiun
D. Retiree Health
Liabilitas manfaat pasca kerja untuk kesehatan pensiun dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan nomor 2111/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012.
Post employment obligation for retiree health are calculated by independent actuaries PT Sapto Imam Kathir (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on reports number 2111/KIS/LA/02/2012 dated Februari 1,2012.
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut:
The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows:
2011 Nilai kini liabilitas yang didanai Nilai wajar aktiva program Nilai kini liabilitas belum diakui awal periode Keuntungan aktuaria yang belum - diakui Nilai liabilitas Bersih
106.818.973 19.345.481 87.473.492
Present value of funded obligation Fair value of plan assets
52.289.415
unrecognized present value at beginning of the year
(342.427) 34.841.650
Unrecognized actuarial gain Funded Obligation - Net
73
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued)
D.
Kesehatan Pensiun (Lanjutan)
D. Retiree Health (Continued)
Jumlah yang diakui di laporan laba komprehensif ditentukan sebagai berikut:
rugi
The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows:
2011 Biaya jasa kini Beban bunga Amortisasi Nilai kini liabilitas - non vested Nilai kini liabilitas awal periode -diakui sekaligus Dampak perubahan manfaat Iuran yang dibayar ke aktiva program Ekspektasi hasil aset program Beban Periode Berjalan
E.
3.573.055 6.934.910 3.643.862
Current service cost Interest cost Amortization of current liabilities - non vested
23.092.901 --(1.403.078)
Beginning Current liabilities The impact of benefit changes Dues paid to the plan assets Expected return on plan assets
35.841.650
Current year cost
Program Dana pensiun
E.
Informasi berikut ini adalah program dana pensiun karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) dimana sampai dengan 31 Desember 2011 pengelolaan dana program masih dalam kondisi funded (kelebihan pendanaan) sehingga perusahaan tidak mempunyai liabilitas kepada Dana Pensiun. Manfaat pasca kerja untuk program pensiun dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan 2107/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012 sedangkan untuk tahun 2010 dihitung oleh PT Pointera Aktuarial Strategis dalam laporannya tanggal 24 Januari 2011.
The following information is a pension program for PT Angkasa Pura I (Persero) which up to December 31, 2011 management of funds is in funded program (excess funding) that the company did not record the excess as an liability company to pension program. Post-employment benefits to the pension plan is calculated by independent actuaries PT Katsir Imam Sapto (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on report number 2107/KIS/LA/02/2012 dated February 1, 2012 while for 2010 was calculated by the PT Pointera Actuarial Strategis in its report dated January 24, 2011.
(aset) liabilitas di laporan posisi keuangan:
(assets) liabilities in balance sheet:
2011
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program pendanaan Status pendanaan Nilai kini liabilitas belum diakui awal periode Akumulasi laba (rugi) aktuaria dalam periode berjalan (Aset) liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan
P ension fund Program
2010
790.025.033
233.128.132
(696.138.021) 93.887.012
(720.434.084) (497.305.952)
Present value of funded obligation
Fair value of plan assets Funding status Present value of funded obligation(45.873.556) beginning of the period Accumulated gain (loss) actuarial in 104.101.501 this year (Aset) Liablities recognotion in (347.330.895) financial position.
-(155.277.508) (61.390.496)
74
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued)
E.
Program Dana pensiun (Lanjutan)
E.
Pengakuan beban pada laporan laba (rugi):
Expense Recognition in profit and loss:
2011
Biaya jasa kini perusahaan Beban bunga Pengakuan beban masa kerja lalu
P ension fund Program (Continued)
2010
liabilitas (aset) tidak diakui pada laporan posisi keuangan Ekspektasi hasil aset program
(80.697.555) 68.441.237
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past 6.310.978 service cost 5.459.200 Gain (loss) actuarial -Dues paid to the asset 20.189.859 program Liabilities (assets) are not recognized in -statement of financial position 115.440.827 Expected results of plan assets
Beban (pendapatan) periode berjalan
(37.013.540)
(97.467.814)
-(37.031.540)
(341.610.192) (97.467.814)
(24.358.957)
--
(61.390.497)
(439.078.006)
Pengakuan (laba) rugi aktuaris Dampak perubahan manfaat Iuran bersih yang dibayar ke aset program
13.186.141 55.243.315 45.873.556 (2.195.760) ---
16.920.909 20.390.184
Liabilitas (aset) pada awal periode Beban (pendapatan) periode berjalan Iuran perusahaan yang dibayarkan ke aset program Liabilitas (aset) diakui pada akhir periode
25. UTANG JAMINAN
Rent deposit paid by tenants for airport facilities rented from the Company. The deposit is reimbursable upon termination of the respective rental agreement. Rent deposits are consist of:
2011
Jumlah
sewa pemakaian listrik pemakaian air pemakaian reklame
Liability (asset) at beginning of period Expenses (income) for the period Dues paid to the company asset program Liability (asset) recognized end of period
25. REN T DEP OSI TS RECEI VED
Utang jaminan merupakan jaminan yang diterima Perusahaan dari para penyewa/ tenant atas fasilitas pendukung bandara. Utang jaminan tersebut akan dibayar kembali kepada penyewa/ tenant apabila hubungan sewa menyewa dan pemakaian fasilitas berakhir. Saldo jaminan tersebut terdiri dari:
Jaminan Jaminan Jaminan Jaminan
Expenses (income) for the period
2010
14.055.658 745.498 18.137 99.104
10.279.767 1.085.574 26.560 1.469.561
14.918.397
12.861.462
75
Rent warranty deposit Electricity warranty deposit Water supply warranty deposit Advertising space warranty deposit Total
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
26. UTANG JANGKA PANJANG LAIN-LAIN
26. OTHER LON G TERM PAYABLE
Utang jangka panjang lain-lain merupakan utang kepada mitra kerjasama Build Transfer Operate (BTO) yang pelunasannya akan dikompensasikan dengan pendapatan sewa. Utang jangka panjang lain-lain untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 105.906 dan Rp 251.701.
Other long term payable constitute payable to the parties engaged in the Build Transfer Operate (BTO) scheme, the settlement of which is to be made through compensation with the related rent income. The balance of which as at December 31, 2011 and 2010 is Rp 105,906 and Rp 251,701, respectively.
27. MODAL SAHAM
27. SHAR E CAP I TAL 2011
2010
Modal dasar Modal belum ditempatkan
7.000.000.000 (5.200.000.000)
7.000.000.000 (5.200.000.000)
Capital stock Sub-scribed
Modal ditempatkan dan disetor
1.800.000.000
1.800.000.000
Subscribed and paid in capital
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir diubah berdasarkan Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., Nomor 02 tanggal 09 Agustus 2007 Pasal 4, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor 10708937 HT.01.04-TH.2007 tanggal 14 Agustus 2007 sebagai berikut:
The latest amendment to the Company’s articles of association was made on Augustus 9, 2007 with the Notary deed Number 02 of the Notary Nanda Fauz Iwan, SH, authorized by by Minister of Justice and Human Rights with his letter Number: 107 - 08937 HT.01.04-TH2007 dated August 14, 2007 as follow:
(1) Modal Dasar Perusahaan berjumlah sebesar Rp 7.000.000.000.000 yang terbagi atas 7.000.000 (tujuh juta) saham, masing-masing bernilai nominal Rp 1.000.000.
(1) The Company authorized capital is Rp 7,000,000,000, divided into 7 million shares of Rp 1,000 each par value.
(2) Dari Modal tersebut telah ditempatkan/ diambil bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 1.800.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 1.800.000.000.000 (100%) dari nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah Rp 1.800.000.000.000 telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia ke dalam kas Perusahaan, dengan cara sebagai berikut:
(2) Of the authorized capital, 1,800,000 shares equal Rp 1,800,000,000 are subscribed and paid in by the Government Republic of Indonesia by way of:
(a)
Sebesar Rp 925.000.000.000 telah disetor dengan uang tunai sebagai setoran Modal Lama.
(a)
(b)
Penambahan Penyertaan Modal sebesar Rp 264.109.538.326.
(b) Additional state investment 264,109,538,726.
(c)
Modal Donasi sebesar Rp 2.796.336.642.
(d)
Laba yang belum 98.295.982.326.
(e)
Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar Rp 509.798.142.306.
dibagi
Negara
sebesar
(c) Rp
Initial paid-in 925,000,000,000.
capital
of
of
Rp
Rp
Donated capital of Rp 2,796,336,642.
(d) Conversion of retained earnings of Rp 98,295,982,326. (e)
76
Conversion of accumulated reserve until the year 2005 of Rp 509,798,142,306.
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
28. PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH
28. GOVER N M EN T CAP I TAL I N VESTM EN T
Government capital investment is the capital of the Government of the Republic of Indonesia at PT Angkasa Pura I (Persero) that the procurement from the state budget revenue and expenditure 1997 / 1998 and 1999/ 2000 that listed in the Government Regulation (PP) of the Republik of Indonesia No. 76 in 2011 dated December 29, 2011 amounting to Rp 1,388,244,029. See Note 29 to the financial statements.
Merupakan penambahan penyertaan modal dari pemerintah Republik Indonesia pada PT Angkasa Pura I (Persero) yang berasal dari pengalihan barang milik negara pada kementerian perhubungan yang pengadaannya berasal dari dana anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 1997/ 1998 dan 1999/ 2000 yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Rebublik Indonesia nomor 76 Tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011 sebesar Rp 1.388.244.029. Lihat juga Catatan 29 atas laporan keuangan ini.
29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA
29. GOVER N M EN T AI D DETER M I N ATI ON I N STATUS
2011
2010
Saldo awal tahun Penerimaan selama tahun berjalan Pengurangan dalam tahun berjalan
4.538.814.878 536.095.978 (1.681.820.049)
4.308.829.763 229.985.115 --
Balance at beginning of year Addition during the year Deduction during the year
Jumlah
3.393.090.807
4.538.814.878
Total
Saldo akhir tahun terdiri dari proyek:
Balance at end of year, constitute projects at: 2011
Bandara Ngurah Rai Bali Bandara Juanda Surabaya Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Bandara Sepinggan Balikpapan Bandara Adisutjipto Yogyakarta Bandara Frans Kaisiepo Biak Bandara Sam Ratulangi Manado Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Bandara Achmad Yani Semarang Bandara Selaparang Lombok Bandara Pattimura Ambon Bandara El Tari - Kupang Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan - Makasar Jumlah
2010
6.464.340 1.951.030.153
686.353.931 2.241.283.655
Ngurah Rai Airport, Bali Juanda Airport, Surabaya
644.219.845 3.408.261 8.450.370 -46.766.728
108.791.106 Sultan Hasanuddin Airport, Makassar 2.748.671 Sepinggan Airport, Balikpapan 8.450.370 Adisutjipto Airport, Yogyakarta 483.489 Frans Kaisiepo Airport, Biak 410.168.001 Sam Ratulangi Airport, Manado
-96.803.305 ----
4.276.283 Syamsudin Noor Airport, Banjarmasin 96.803.305 Achmad Yani Airport, Semarang 587.144 Selaparang Airport, Lombok 339.643.440 Pattimura Airport, Ambon 1.025.832 El Tari Airport, Kupang
635.947.805
638.199.650
Air Traffic Control Centre, Makasar
3.393.090.807
4.538.814.877
Total
77
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA (Lanjutan)
29. GOVER N M EN T AI D DETER M I N ATI ON I N STATUS (Continued)
Berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Perbendaharaan Nomor PER-10/PB/2007 tentang Tata Cara Pelaporan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat pada pasal 3 butir 2: Barang Milik Negara yang digunakan oleh BUMN berdasarkan dari pengelola barang dan prinsip substance over form sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan BUMN sebagai ekuitas pemerintah pada BUMN.
The regulation No.PER-10/PB/2007 on reporting of the government aid determination in status inpreparation of government’s financial statements article 3 point 2 requires that government assets used by assets management, based on the substance over form principle, be reported as equity on the SOE's balance sheet.
Saldo Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) untuk tahun 2011 dan 2010 sebesar Rp 3.393.090.807 dan Rp 4.538.814.878 merupakan aset Proyek Fasilitas Telnavudlis & Fasilitas Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan yang diserahterimakan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada PT Angkasa Pura I (Persero).
The balance of BPYBDS of Rp 3,393,090,807 and Rp 4,538,814,878 as at December 31, 2011 and 2010 originated from the asset of Telnavudlis Facilites & Airport facilities and Aviation Safety Project handed over by the Directorate General of Air Transport to the Company.
Selama tahun 2011 terdapat mutasi penambahan terhadap BPYBDS untuk Bandara Sultan Hasanudin Makasar sebesar Rp 535.428.739 berdasarkan berita acara serah terima operasional hasil kegiatan satker pengembangan bandar udara Sultan Hasanuddin Makasar tahap 2 nomor 04/BA/MKS-HND/IX/2011, AU/9506/KEU/815/IX/2011 dan BA.345/TK.09.07/2011/DU tanggal 7 September 2011 dari Kementerian Perhubungan Rebublik Indonesia ke PT Angkasa Pura I (Persero).
During the year 2011 there were addition to BPYBDS to Sultan Hasanudin Airport Makasar as amount Rp 535,428,739 based on minutes of the operational handover of satker pengembangan bandar udara S u l t a n H a s a n u dd i n M ak a s a r P h a s e 2 04/BA/MKS-HND/IX/2011 stage 2 numbers, AU / 9 5 0 6 / K E U / 8 1 5 / I X / 2 0 1 1 a n d BA.345/TK.09.07/2011/DU on September 7, 2011 from the Ministry of Transportation Rebublik Indonesia to PT Angkasa Pura I (Persero).
Selain itu selama tahun 2011 terdapat pengurangan BPYBDS untuk beberapa bandar udara karena adanya pemindahan pencatatan menjadi Penyertaan Modal Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 76 tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham perusahaan. Besarnya jumlah BPYBDS yang dicatat sebagai Penyertaan Modal Pemerintan melalui Peraturan Pemerintah tersebut adalah sebesar Rp 1.388.244.029. (Lihat catatan 28). Penyerahan aset bandara Juanda Surabaya kepada PT Pertamina (Persero) pada tanggal 23 Desember 2008 dengan nomor AU/6907/KU818/081 dan BA.006/F00000/2008-S.7 sebesar Rp 260.478.406.
In year 2011 there were reductions BPYBDS for some airports due to the transfer of records to government capital in Government Regulation of the Republic of Indonesia number 76 year 2011 dated December 29, 2011 on the addition of Capital Investment of the Republic of Indonesia to a company's capital. The amount recorded as the number BPYBDS government capital through its regulation amounted to Rp 1,388,244,029. (See Note 28). Take over of Juanda airport’s assets to PT Pertamina (Persero) at dated December 23, 2008 No.AU/6907/KU818/081 and BA.006/F00000/2008-S.7 amounting to RP 260,478,406.
78
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA (Lanjutan)
29. GOVER N M EN T AI D DETER M I N ATI ON I N STATUS (Continued) In 2010 there was an addition to the government investment on the basis of the letters number: U M.001/67/SATKER/S R / IX / 1 0, AU/6957.A/KU.835/IX/2010,API.3249/RT.01.05/201 0/DU-B dated September 23, 2010 of Rp 43,298,067,918 and the recognition of expansion of Achmad Yani Semarang project valued on the basis of certificate of transfer and acceptance (BASTO) No.BA.50/hb.05/2010/DU, AU/0541A/KU.080/II/2010, 0818/SKAY/2010 at Rp 47,285,234,430.
Selama tahun 2010 terdapat mutasi penambahan pada saldo BPYBDS antara lain karena U M . 0 0 1 / 6 7 / S A T K E R / S R / I X / 1 0 , AU/6957.A/KU.835/IX/2010,API.3249/RT.01.05/2010/ DU-B tanggal 23 September 2010 sebesar Rp 43.298.067.918 dan pembukuan hasil pengembangan bandara Achmad Yani Semarang sesuai BASTO No.BA.50/hb.05/2010/DU, AU/0541A/KU.080/II/2010, 0818/SKAY/2010 sebesar Rp 47.285.234.430.
30. LABA (RUGI) YANG BELUM DIREALISASI ATAS EFEK
30. UN R EALI ZED GAI N OR LOSS I N SECURI TI ES
2011 Laba yang belum direalisasi atas obligasi yang tersedia untuk dijual Laba yang belum direalisasi atas reksadana Jumlah
2010
1.536.193
270.528
Unrealized gain of available for sale bonds
3.482.317
3.170.810
Unrealized gain of mutual fund
5.018.510
3.441.338
Total
31. PENGUNAAN SALDO LABA
31. USE OF RETAI N ED EARN I N GS
Cadangan :
Reserve: 2011
Saldo awal per 1 Januari Penambahan cadangan Jumlah
2010 Disajikan Kembali /Restated
1.416.780.813 362.909.862
1.276.773.519 140.007.293
Balance as at January 1 Addition
1.779.690.675
1.416.780.813
Total
79
p
y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
31. PENGUNAAN SALDO LABA (Lanjutan)
31. USE OF RETAIN ED EARN I N GS (Continued)
Laba tahun berjalan:
Current incom e: 2011
Saldo laba bersih tahun lalu Laba Besih Tahun Berjalan Pembagian Dividen Penyaluran Dana PKBL Cadangan Koreksi laba tahun lalu Jumlah
2010 Disajikan Kembali / Restated
377.932.924
323.336.688
Prior year income
544.227.182 (155.299.940) (17.748.560) (270.665.620)
377.932.924 (161.761.231) (21.568.164) (355.874.708)
Current year income Dividend payment PKBL Reserve
65.781.195
215.867.415
Correction of prior income
544.227.182
377.932.924
Total
Penjelasan terhadap koreksi cadangan tahun 2010 (laba yang telah ditentukan penggunaannya) adalah sebagai berikut: Saldo awal 1 Januari 2010 Koreksi: Penyesuaian imbalan pasca kerja (PSAK 24) Penyesuaian pajak tangguhan (PSAK 46) Pencadangan dari laba tahun 2009 Jumlah Saldo akhir 31 Desember 2010 (Setelah disajikan kembali) Koreksi pada tahun buku 2011: Koreksi aset BPYBDS Makassar Koreksi aset BPYBDS Surabaya Koreksi aset BPYBDS Biak & Mataram Koreksi nilai BPYBDS Surabaya Koreksi atas pembayaran THT ke YAKKAP Koreksi atas penurunan laba tahun lalu Jumlah Pencadangan dari laba tahun tahun lalu Jumlah Saldo akhir 31 Desember 2011
Explanations of reserve correction 2010 (appropriated) are consist of :
1.276.733.519
(299.815.853) 83.948.439 (215.867.414) 355.874.708 140.007.293 1.416.740.813 2.251.845 85.845.584 1.070.673 11.057.335
Beginning balance of January 1, 20 10 Corrections: Adjustment of post retirement benefits (SFAS 24) Adjustment of deferred tax (SFAS 46) reserve of income year 2009 Total Ending balance of Decem ber 31 , 20 10 (After restatem ent) Corrections in year 2011: Correction of Makassar BPYBDS assets Correction of Surabaya BPYBDS assets Correction of Biak & Mataram BPYBDS assets Correction of Surabaya BPYBDS value
57.800.000 Correction of THT Payment to YAKKAP (65.781.195) Correction of decreased income in prior income 92.244.242 Sub total 270.665.620 Reserve of income of prior income 362.909.862 Total 1.779.650.675
80
Ending balance of Decem ber 31 , 2011
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
31. PENGUNAAN SALDO LABA (Lanjutan)
31. USE OF RETAIN ED EARN I N GS (Continued)
y
Penjelasan terhadap koreksi laba tahun berjalan 2010 (laba yang belum ditentukan penggunaannya) adalah sebagai berikut:
Explanations of current profit year correction 2010 (unappropriated) are consist of :
Laba tahun berjalan 2010 (Sebelum disajikan kembali) Koreksi: Penyesuaian imbalan pasca kerja (PSAK 24) Penyesuaian pajak tangguhan (PSAK 46) Jumlah Laba tahun berjalan 2010 (Setelah disajikan kembali)
Current incom e in 20 10 (Before restatem ent) Corrections: Adjustment of post retirement benefits (SFAS 24)
443.714.120
(87.708.258) 21.927.063 (65.781.195)
Adjustment of deferred tax (SFAS 46) Sub total
377.932.924 Current incom e in 20 10 (After restatem ent)
Pada tanggal 24 Juni 2011 telah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero) melalui keputusan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor RIS-32/D3.MBU/2011 tentang Persetujuan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 diputuskan hal-hal diantaranya sebagai berikut:
On June 24, 2011 has made Shareholders meeting of PT Angkasa Pura I (Persero) by decision of the Ministry of BUMN RIS-32/D3.MBU/2011 numbers of Approval and Certification of Financial Statements for the year 2010 it was decided the following terms:
1.
Pembagian Dividen sebesar Rp 155.299.940 atau 35% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010.
1.
Dividend payment of Rp 155,299,940 or 35% of net income 2010.
2.
Pembagian dana Program Kemitraan untuk tahun buku 2010 ditetapkan sebesar Rp 4.437.140 atau 1% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010.
2.
Allocation payment for Partnership Program funds for year 2010 is set at Rp 4,437,140 or 1% of net income 2010.
3.
Pembagian dana Program Bina Lingkungan untuk tahun buku 2010 ditetapkan sebesar Rp 13.311.420 atau 3% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010.
3.
Allocation payment for Community Development Program funds for year 2010 is set at Rp 13,311,420 or 3% of net income 2010.
4.
Cadangan perusahaan tahun buku 2010 ditetapkan sebesar Rp 270.665.620 aatu 61% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010.
4.
The company reserves year 2010 is set at Rp 270,665,620 or 61% of net income 2010.
81
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
32 . FI N ANCI AL I N STRUM EN TS DEN OM I N ATED I N FOREI GN CUR REN CY
Instrumen keuangan dalam mata Perusahaan adalah sebagai berikut:
uang
asing
Financial instruments denominated in foreign currency are as follows: 2011
Mata uang asing/ in foreign currency ASET Kas dan Bank Deposito Piutang usaha Piutang lain-lain Uang muka dan beban dibayar di muka Pendapatan yang masih harus diterima Beban study pengembangan
21.135.663 7.219.737 6.819.454 1.143.624 23 7.461.813 --
190.537.998 65.085.933 61.477.378 10.309.770 207 67.268.242 --
ASSETS Cash and cash equivalent Time deposits Trade receivables Other receivables Prepayment and prepaid expenses Accrued income Development study
43.780.314
394.679.528
Total Assets
AS$/USD
149.736
1.349.871
AS$/USD AS$/USD AS$/USD
10.968.133 7.962
98.877.718 71.779
11.125.831
100.299.368
AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD
Jumlah Aset LIABILITAS Beban yang masih harus dibayar Utang lancar lain-lain Utang pajak Utang jaminan
Setara dlm Ribuan Rupiah/ in R upiah ’(000)
Jumlah Liabilitas
LI AB I LI TI ES Accrued expenses Payable - procurement of assets and inventories Taxes payable Warranty payable Total Liabilities
2010 Mata uang asing/ in foreign currency ASET Kas dan Bank Deposito Piutang usaha Piutang lain-lain Uang muka dan beban dibayar di muka Pendapatan yang masih harus diterima Beban study pengembangan
521.072 890.000 1.487.470 129.424 220 683.601 5.065
46.849.613 800.199.000 133.738.473 11.636.514 19.815 61.462.599 455.354
ASSETS Cash and cash equivalent Time deposits Trade receivables Other receivables Prepayment and prepaid expenses Accrued income Development study
3.716.852
1.054.361.368
Total Assets
AS$/USD
19.750
1.775.756
AS$/USD AS$/USD AS$/USD
974.663 764 13.592
87.631.980 68.683 1.222.018
LI AB I LI TI ES Accrued expenses Payable - procurement of assets and inventories Taxes payable Warranty payable
1.008.769
90.698.437
Total Liabilities
AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD
Jumlah Aset LIABILITAS Beban yang masih harus dibayar Utang lancar lain-lain Utang pajak Utang jaminan Jumlah Liabilitas
Setara dlm Ribuan Rupiah/ in R upiah ’(000)
82
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
33. PENDAPATAN AERONAUTIKA
33. AERON AUTI CAL IN COM E
PJP4U (Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara): Domestik Internasional PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara): Domestik Internasional
2010
112.913.630 160.478.635 273.392.265
(Aircraft landing, placing and storing services) PJP4U 87.174.440 Domestic 145.721.576 International 232.896.016
697.267.950 529.879.809 1.227.147.759
475.425.455 481.562.861 956.988.316
37.364.170 90.622.093 310.438.484 438.424.747
32.934.337 79.572.774 301.503.960 414.011.071
18.465.210 31.665.498 50.130.708
15.960.532 30.641.855 46.602.387
1.989.095.480
1.650.497.790
PJP (Pelayanan Jasa Penerbangan Pesawat Udara): Domestik Internasional Penerbangan lintas Pendapatan Aviobridge: Domestik Internasional Jumlah
2011
34. PENDAPATAN NON-AERONAUTIKA
Pemakaian telepon, listrik, air, parkir, anjungan serta pas pelabuhan: Listrik Telepon Air Pemakaian ruang tunggu Parkir kendaraan Anjungan Pas pelabuhan Sub Jumlah
(Air Navigational Services) PJP Domestic International Overflying Aviobridge: Domestic International Total
34. NON -AERON AUTI CAL IN COM E
2011 Pemakaian counter dan conveyor: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah
(Aircraft passengers handling services) PJP2U Domestic International
2010 Counter and conveyor services:
36.222.191 18.954.524 55.176.715
30.475.165 17.399.592 47.874.757
in Rupiah in US Dollar Sub Total Telephone, electricity, water, parking, gallery and airport pass:
39.220.351 10.941.717 3.895.224 17.114.268 49.676.708 1.003.757 5.896.985 127.749.010
37.645.073 11.547.381 4.118.671 15.952.640 36.610.027 1.032.458 5.498.308 112.404.558
83
Electricity Telephone Water Waiting room Parking lots Galleries Airport pass Sub Total
p
y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
34. PENDAPATAN NON-AERONAUTIKA (Lanjutan)
34. NON -AERON AUTI CAL IN COM E (Continued)
2011 Sewa-sewa: Sewa ruang: Rupiah Dolar Amerika Serikat
2010 Rentals: Room rents: in Rupiah in US Dollar
136.826.258 105.450 136.931.708
127.827.134 89.270 127.916.404
24.097.538 -24.097.538
15.044.848 -15.044.848
7.956.192 -7.956.192 168.985.438
10.206.921 -10.206.921 153.168.173
Sub Ttotal Rents
32.286.722
36.846.851
Advertising space
Konsesi: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub jumlah
155.364.589 50.124.189 205.488.778
130.716.573 37.469.667 168.186.240
Concessions: in Rupiah in US Dollar Sub Total
Warehousing: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub jumlah
74.366.249 13.053.950 87.420.199
56.701.845 8.453.180 65.155.025
Warehousing: in Rupiah in US Dollar Sub Total
677.106.862
583.635.604
Total
Sewa tanah: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sewa tempat: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub jumlah sewa-sewa Sewa reklame
Jumlah
35. BEBAN PEGAWAI
Gaji/upah Tunjangan operasional Tunjangan pangan & beras Tunjangan PPh Pakaian dinas Pendidikan Bonus Mutasi pegawai Obat-obatan dan dokter Tunjangan transport Tunjangan hari raya Tunjangan cuti Tunjangan khusus Beban imbalan pasca kerja Lain-lain Jumlah
Land areas: in Rupiah in US Dollar Spaces: in Rupiah in US Dollar
35. EM P LOYEE EXP EN SES 2011
2010
103.097.730 135.064.671 6.359.870 55.367.169 12.240.620 21.116.488 125.237.346 6.388.933 42.271.605 73.298.171 26.151.334 27.257.437 27.001.900 213.585.172 29.972.210
104.842.771 113.218.017 5.858.077 53.934.611 9.676.419 24.859.127 70.169.578 5.136.416 41.337.089 69.857.408 9.704.532 22.470.250 22.518.158 87.708.257 33.008.463
Wages/salary Operational allowance Food allowance Income tax allowance Uniform clothing Education Bonus Employees movements Medical and doctor Transport allowance Holiday allowance Leave allowance Special allowance Post retirement benefits Others
904.410.656
674.299.173
Total
84
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
36. BEBAN PEMELIHARAAN
36. M AI N TEN AN CE EXP EN SES
2011 Landasan, Taxiway, Entranceway Lapangan, jalan, pagar Gedung-gedung Alat perhubungan udara Peralatan lain-lain Komputer dan administrasi Kebersihan Lain-lain aset tetap Jumlah
2010
10.861.647 13.286.754 20.749.898 15.206.936 48.431.438 1.223.338 49.735.455 464.255
10.201.127 Runways, Taxiways, Entrance Ways 10.691.132 Fields, roads, fences 13.717.331 Buildings 16.928.568 Aviation equipment 41.373.339 Other equipment 2.682.570 Computers and administrative 41.465.786 Hygiene 859.107 Others
159.959.721
137.918.960
37. ALAT TULIS DAN KEPERLUAN KANTOR
37. STATI ON ERY AN D OFFI CE SUP P LI ES
Alat tulis dan keperluan kantor pada laporan keuangan tahun 2010 dan sebelumnya disajikan dengan nama suplai dan perlengkapan, rinciannya adalah sebagai berikut:
Stationery and office supplies in financial statements in 2010 and previously are presented as supplies and equipment, the details are as follows:
2011 Operasional Kantor Obat-obatan Kebersihan BBM/pelumas Jumlah
2010
17.362.378 6.998.093 374.044 99.204 8.409.920
16.000.843 6.408.036 171.502 99.548 7.523.865
Operation Office Medical Cleaning Fuel/oil
33.243.639
30.203.794
Total
38. BEBAN UTILITAS
38. UTI LI TI ES EXP EN SES
2011 Rekening listrik Rekening air Rekening telepon Rekening saluran telekomunikasi Peralatan dan sewa e-auction Beban sewa tanah Beban operasional kasir terpadu Beban Operasional MUCS dan Collection Fee PJP2U Beban Trollyman Beban sewa gedung Jumlah
Total
2010
128.162.750 4.867.208 14.842.623 11.570.697 23.781.291 157.100 2.119.304
110.630.433 5.058.476 15.338.817 12.194.873 17.328.868 77.131 2.082.797
Electricity Water Telephone Telecommunication channel E-auction equipment and rent Land rentals Common cashier operational MUCS operational expenses & PJP2U 13.540.455 collection fee 935.062 Trolley man expenses 2.157.947 Building rents
19.792.278 1.738.458 2.361.647 209.393.356
179.344.860 85
Total
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
39. BEBAN UMUM
39. GENERAL EXPENSES 2011
Administrasi bank Jasa kustodian Reklame Pajak-pajak Pajak bumi dan bangunan Asuransi Perjalanan dinas Olahraga Beban direksi dan komisaris Sewa peralatan Kelebihan jam kerja Outsourcing tenaga kerja Makanan dan minuman Tunjangan lisensi dan rating Lain-lain beban umum Jumlah
2010
530.436 56.985 9.681.273 66.553.345 33.867.644 15.699.638 34.562.198 2.537.928 31.843.754 2.178.123 21.284.285 79.265.758 27.094.703 10.568.266 87.574.097
419.200 62.073 4.118.071 55.993.616 30.487.351 12.886.370 30.398.032 2.783.262 20.830.043 1.692.896 19.744.930 61.136.497 27.386.547 10.963.497 76.007.268
Equipment rents Overtime Staff outsourcing Food & beverage Licensing & rating allowance Others
423.298.431
354.909.653
Total
40.BEBAN PENYUSUTAN ASSET TETAP
Landasan, Taxiway, Entranceway, Apron Lapangan, Jalan, Pagar Gedung-Gedung Alat Perhubungan Udara Peralatan Lain-lain Komputer dan Administrasi Sistem Suplai Bahan Bakar Lain-lain aset tetap Jumlah
Banking expenses Custodian expenses Advertising Taxes Property tax Insurance
40 .DEP RECI ATI ON EXP EN SE 2011
2010
58.703.395 31.494.735 76.221.687 68.322.652 148.873.161 1.690.617 -15.242.255
51.341.460 23.329.666 44.036.653 68.490.123 149.020.853 1.686.477 20.602.940 14.762.235
Runways, Taxiways, Entrances, Aprons Fields, roads, fences Buildings Aviation equipment Other equipment Computers and administrative Fuel supply system Other fixed assets
400.548.502
373.270.407
Total
41. PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
41. ALLOW AN CE FOR IM P AI RM EN T LOSSES
2011 Piutang aeronautika: PJP4U Domestik PJP4U Internasional PJP Domestik PJP Internasional PJP Lintas Udara Aviobridge Domestik Aviobridge Internasional Jasa Pelayanan Ground Handling
y
2010
16.808.457 2.960.079 11.924.613 2.821.994 13.096.229 2.075.315 456.672
3.214.954 1.659.095 1.644.690 867.179 16.419.226 863.154 178.089
-50.143.359
825 24.847.212 86
Aeronautical services receivables: PJP4U - domestic flights PJP4U - international flights PJP - domestic flights PJP - international flights PJP - over-flights Aviobridge - domestic flights Aviobridge - international flights Ground handling services
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
41. PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (Lanjutan)
41 . ALLOW ANCE FOR IM P AIRM EN T LOSSES (Continued)
2011 Piutang non aeronautika: Sewa Ruang Rupiah Sewa Ruang USD Sewa Tanah Rupiah Sewa Tempat Rupiah Konsesi Rupiah Konsesi USD Pemakaian Listrik Pemakaian Tempat Reklame Pemakaian Air Pemakaian PAS Pelabuhan Pemakaian Telepon Pemakaian Counter & Conveyor Rupiah/ USD Pendapatan Ruang Tunggu & Premium Lounge Pendapatan Insidentil Total penyisihan kerugian penurunan nilai
2010 Non-Aeronautical services receivables: Room rents - in Rupiah Room rents - USD Land rents - in Rupiah Space rents - Rupiah Concessions - in Rupiah Concessions - in USD Electricity Advertising spaces Water supply Airport pass Telephone Counter & conveyor services - in 646.665 Rupiah/ USD
3.125.036 -623.310 68.267 1.739.088 1.047.784 559.594 892.805 16.000 132 47.325
2.778.089 639 332.179 176.840 3.214.633 584.515 72.911 109.051 10.670 132 57.132
1.284.749 435.567 43.808 9.883.465
38.342 123.411 8.145.209
60.026.824
32.992.421
42. BEBAN AMORTISASI
Amortisasi Overlay Jumlah
Total allow ance for im pairm ent losses
42. AM ORTI ZATI ON
2011 Amortisasi Beban Studi Pengembangan
Waiting room & premium lounge Incidental income
2010
1.657.364
1.847.876
--
--
Amortization of deferred study expenses Amortization of deferred overlay expenses
1.657.364
1.847.876
Total
87
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
43. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
43. NON OP ERATI N G IN COM E
Jasa giro Bunga deposito Denda Selisih kurs penjualan Selisih penyesuaian kurs Insidentil Lelang Rumah peristirahatan Laba investasi pada perusahaan asosiasi Bunga obligasi Pendapatan atas banding pajak Pendapatan lain-lain Jumlah
2011
2010
2.381.083 141.826.036 3.326.522 23.928.682 62.234.781 2.687.637 2.570.480 68.680
2.907.170 101.857.582 1.348.134 4.414.297 41.938.216 2.808.531 324.800 71.509
12.298.540 14.957.129 -38.380.761
12.980.038 16.346.776 10.932.069 43.772.439
Banking fee Deposit interest Penalty Exchange rate - Sales Exchange rate adjustments Incidental income Auction Resort houses revenue Profit in net income of associated company Bond interest Tax refund Others
304.660.331
239.701.561
Total
Laba investasi pada perusahaan asosiasi merupakan laba terhadap penyertaan 672.000 lembar saham atau 31,25% ke PT Gapura Angkasa.
The associate company's investment profit comes from the investment in 672,000 shares or equals 31.25% in PT Gapura Angkasa.
Pendapatan atas banding pajak tahun 2010 sebesar Rp 10.932.069 berasal dari:
Income which comes from tax appeal in 2010 amounting to Rp 10,932,069 with the following breakdown: Interest payment order (SPMIB) No.051-90023-2010 SKPIB KEP-00023/I B-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 dated September 27, 2010 of Rp 6,579,278.
-
Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB) N o .0 5 1- 9 0 0 2 3 -2 01 0 S KP IB K EP -000 23 / IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 tgl 27 September 2010 sebesar Rp 6.579.278.
-
Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB) N o .051-900 1 8 - 2 0 1 0 S KP IB K EP -000 18 / IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 tgl 02 September 2010 sebesar Rp 1.484.706.
-
Interest payment order (SPMIB) No.051-90018-2010 SKPIB KEP-00018/ IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 dated September 2,2010 of Rp 1,484,706.
-
Pernyataan Lebih Bayar (PLB) No. 00091/WPJ.19/KP.0308/2010 tanggal 27 Agustus 2010 sebesar Rp 7.507.792 setelah diperhitungkan (dikurangi) dengan uang muka pajak PPN-DN Desember 2006 Ketetapan 00006/207/06/05/07 sebesar Rp 4.639.707. sama dengan Rp 2.868.085.
-
Note of tax excess payment (PLB) No. 00091/WPJ.19/KP.0308/2010 dated August 27, 2010 of Rp 7,507,792 net of compensation for prepaid VAT for December 2006, note No. 00006/207/06/05/07 of Rp 4,639,707 equivalent Rp 2,868,085.
Dalam pendapatan lain-lain 2011 terdapat diantaranya adalah pendapatan atas investasi dalam reksadana yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 18.308.712, klaim asuransi dari Jasindo Rp 2.346.300, pendapatan bunga pinjaman dari PT Garuda Indonesia (GIA) sebesar Rp 4.837.634 dan pendapatan profit sharing asuransi KDPPU PT Angkasa Pura 1 dengan Jasa Raharja sebesar Rp 1.034.998.
In other income 2011 which is revenue from investments in mutual funds owned by the company amounted to Rp 18,308,712, insurance claims from Jasindo USD 2,346,300, interest income on loans from PT Garuda Indonesia (GIA ) amounting to Rp 4,837,634 and profit sharing income insurance KDPPU PT Angkasa Pura 1 with Service Raharja Rp 1,034,998.
88
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
43. PENDAPATAN NON OPERASIONAL (Lanjutan)
43. NON OP ERATI N G IN COM E (Continued)
Pada tahun 2010 PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) telah melakukan pembayaran bunga atas konversi piutang jangka panjang sebesar Rp 7.426.372.
PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) has paid interest in 2010 for convertion of long term receivables amounted to Rp 7,426,372.
44. BEBAN NON OPERASIONAL
44. NON OP ERATI N G EXP EN SES
2011 Sumbangan badan sosial Ongkos angkut/bongkar Beban wisma Keamanan & dokter jaga Majalah & koran Selisih kurs Beban lelang Kerugian Penurunan Aset Tidak Produktif Penghargaan Pengabdian Akhir Tugas & Masa Kerja Bantuan Transport Pegawai Yang Pensiun Bantuan Pensiun Pegawai Ditugaskan Incentive Kahadiran pada Hari Raya Tunjangan Kematian, Bencana Alam, dsb Beban Operasional PKBL Lain-lain Jumlah
2010
339.503 573.702 283.159 2.283.966 450.382 86.223.070 1.582.462
281.876 194.825 321.064 1.895.675 456.976 89.917.592 891.292
--
Donation Loading / unloading Resort houses expense Security & doctors Newspaper & magazines Exchange rate Auction expense
789 Impairment of non-productive assets
1.123.851
782.659
117.080
93.300
--
Past service awards Transport allowance for retired employees
6.900 Pension aid for assigned employees
354.525
129.382
Incentive for on-holiday duties
544.367 1.407 28.093.967
562.306 10.344 121.508.390
Allowance for death, disaster, etc. PKBL operational expenses Others
121.971.442
217.053.370
Total
Dalam beban lain-lain tahun 2010 senilai Rp 121.508.390 diantaranya pembayaran kekurangan kontribusi perusahaan kepada YAKKAP I untuk program THT pegawai yang pensiun sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 senilai Rp 57.852.705, beban penyusutan tambahan aset tetap yang merupakan BPYBDS sebesar Rp 46.686.526 untuk bandara udara Samratulangi Manado dan sebesar Rp 346.924 untuk bandara udara Patimura Ambon.
The miscellaneous items of Rp 121,508,390 include the Company's contribution to YAKKAP I the old age for retirement benefits of those retired within the period between January 1, 2006 to December 31, 2010 of Rp 57,852,705, depreciation expense of assets originating from the Government investment for the years prior to 2010 of Rp 46,686,526 located at Samratulangi airport of Manado and Rp 346,924 for those located at Patimura airport of Ambon.
Dalam beban lain-lain tahun 2011 senilai Rp 28.093.967 diantaranya adalah kerugian penghapusan aset tetap sebesar Rp 8.034.371.
In other expenses 2011 amounting to Rp 28,093,967 of which are loss from write off of fixed assets amounting to Rp 8,034,371.
89
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN
45. SUBSEQUEN T EVEN TS BALAN CE SHEET DATE
1.
Pada tanggal 6 Januari 2012 PT Angkasa Pura I (Persero) telah mendirikan 4 anak perusahaan yang akan membantu perusahaan dalam perluasan usahanya. Ke empat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
On January 6, 2012 PT Angkasa Pura I (Persero) have established 4 (four) subsidiaries which will assist companies in expanding their business. All four companies are as follows:
a)
PT. Angkasa Pura Logistik, didirikan dengan akte nomor 01 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 194/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Jasa Pengurusan Transportasi (freight forwarding) dengan Modal dasar Rp 80 Milyar (80.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp 21 Milyar (21.000 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 20.580 lembar senilai Rp 20,580 Milyar atau 25,75%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-03158.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 18 Januari 2012.
a)
PT. Angkasa Pura Logistik, established by deed number 01 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 194/DK.API/2011 dated December 15, 2011. Line of business its subsidiary is Transportation Services (freight forwarding) with authorized capital of Rp 80 billion (80,000 shares) and have been fully paid Rp 21 billion (21,000 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 20 580 shares with valued at USD 20,580 billion or 25.75%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU-03158.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 18, 2012.
b)
PT. Angkasa Pura Properti, didirikan dengan akte nomor 02 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 193/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Pembangunan, Perdagangan dan Jasa dengan Modal dasar Rp 42 Milyar (42.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp10,5 Milyar (10.500 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 10.440 lembar senilai Rp 10,440 Milyar atau 99%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU03704.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.
b)
PT. Angkasa Pura Properti, established by deed number 02 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 193/DK.API/2011 dated December 15, 2011. Line of business its subsidiary is Development, Trading and Services with authorized capital of Rp 42 billion (42,000 shares) and have been fully paid Rp 10.5 billion (10,500 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 10,440 shares with valued at Rp 10,440 billion or 99%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU03704.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 20, 2012.
90
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
45. SUBSEQUEN T EVEN TS BALAN CE SHEET DATE (Continued)
y
c)
PT. Angkasa Pura Support, didirikan dengan akte nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 9 Pebruari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari 2012. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Bidang Jasa, Pembangunan, Pengangkutan Darat, Perbengkelan, Percetakan dan Perdagangan dengan Modal dasar Rp 125 Milyar (125.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp 32 Milyar (32.000 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 31.520 lembar senilai Rp 31,52 Milyar atau 98,5%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-08735.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.
c)
PT. Angkasa Pura Support, established by deed number 03 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 9, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 17/DK.API/2012 dated January 13, 2012. Line of business its subsidiary is General Services, Construction, Land Transportation, workshop, Printing and Trading with authorized capital of Rp 125 billion (125,000 shares) and have been fully paid Rp 32 billion (32,000 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 31,520 shares with valued at Rp 31.52 billion or 98.5%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU08735.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 20, 2012.
d)
PT. Angkasa Pura Hotel, didirikan dengan akte nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 192/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Penyediaan Akomodasi Pariwisata dengan Modal dasar Rp 120 Milyar (120.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp 35,5 Milyar (35.500 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 35.460 lembar senilai Rp 35,460 Milyar atau 99%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU03688.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.
d)
PT. Angkasa Pura Hotel, established by deed number 03 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 192/DK.API/2011 dated December 15, 2011. Line of business its subsidiary is Accommodation Tourism with authorized capital of Rp 120 billion (120,000 shares) and have been fully paid Rp 35.5 billion (35,500 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 35,460 shares with valued at Rp 35.46 billion or 99%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU03688.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 20, 2012.
91
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
45. SUBSEQUEN T EVEN TS BALAN CE SHEET DATE (Continued)
2.
Pada tanggal 15 Pebruari 2012 telah disepakati Perjanjian penyelesaian kewajiban antara PT Mandala Airlines dan PT Angkasa Pura I (Persero) dijelaskan bahwa pihak PT Mandala Airlines akan beroperasi kembali dan akan menyelesaikan kewajibannya kepada PT Angkasa Pura I (Persero) sebesar Rp 3.333.724 (kewajiban pokok). Penyelesaian utang akan dilaksanakan dengan pembayaran angsuran bulanan yang dimulai bulan April 2012 selama 30 bulan dengan tingkat bunga 12% per tahun dan denda sebesar 0,033% per hari jika ada keterlambatan pembayaran pokok dan bunga.
2.
46. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
On February 15, 2012 agreed to the debt settlement agreement between PT Mandala Airlines and PT Angkasa Pura I (Persero) explained that the PT Mandala Airlines will operate again and will complete its obligations to the PT Angkasa Pura I (Persero) amounting to Rp 3,333,724 (principal). Debt settlement will be pay of monthly installments starting in April 2012 for 30 months with interest rate of 12% per year and penalty of 0.033% per day if there is delay in payment of principal and interest.
46. RESTATEM EN TS OF THE FI N AN CI AL STATEM EN TS
Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan posisi 31 Desember 2010 sehubungan dengan penyesuaian terhadap pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterapkan secara retrospektif yang dijelaskan sebagai berikut:
On December 31, 2010, Company restated the financial reports, where the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) requires that adjustment must be implemented retrospectively. The adjustments are as follows:
a.
Sesuai Undang-Undang (UU) No. 13 tahun 2003 tentang ”Ketenagakerjaan” atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perusahaan dan Serikat Pekerja dan Asosiasi karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) yang disusun berdasarkan UU tersebut, Perusahaan memutuskan merevisi perhitungan saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja sejak tahun 2009, yang berakibat penyajian kembali saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja di tahun 2010, sehingga penerapan perhitungan imbalan kerja sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24.
a.
According to Law (UU) No. 13 of 2003 regarding "Employment" or the Joint Working Agreement (PKB) between the company and employees association of PT Angkasa Pura I (Persero) that are prepared based on the law, the company shall decided to revise the calculation of Net Employee Benefit Liabilities and Expense year of 2009, which have caused the restatement of Net Employee Benefit Liabilities and Expense in 2010, therefore the calculation implication of employee benefit has appropriate with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.24.
b.
Penyesuaian terhadap saldo Liabilitas pajak tangguhan dan Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan sebagai akibat dari koreksi penyajian kembali terhadap penyajian kembali saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja di tahun 2010, sehingga sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46.
b.
Corrections for Deferred Tax Liabilities (Assets) and Deferred Tax Income (Expense) related to the restatement of Net Employee Benefit Liabilities and Expense in the year of 2010, therefore the Deferred Tax Liabilities (Assets) and Deferred Tax Income (Expense) balance and calculation related to point, has been appropriate with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.46.
92
p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
46. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) c.
46. RESTATEM EN TS OF THE FI N AN CI AL STATEM EN TS (Continued)
Koreksi atas kesalahan mendasar dalam menghitung dan mengestimasi liabilitas pasca kerja yang berakibat penyajian kembali saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tersebut di tahun 2010, sehingga saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tersebut menjadi akurat dihitung dan diestimasi dan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 25 .
c.
Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disajikan kembali sesuai dengan penerapan Standar Akuntansi Keuangan tersebut diatas. Implikasi dari penyesuaian tersebut dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Corrections for the fundamental accounting errors in calculating and estimating the Post retirement benefits which caused the restatement of those outstanding balance starting from the year of 2010, therefore the outstanding balance has been accurately calculated and estimated and appropriate with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.25.
For comparison purposes, several accounts from financial report for the year ended on December 31, 2010 have been restated to conform with the implementation of the Financial Accounting Standard above. Implication from that adjustment in the financial report as follows:
31 Desember 2010
Decem ber 31, 2010 Seperti Dilaporkan sebelumnya / As P reviously R eported
Akun-akun posisi laporan keuangan: Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Liabilitas Pajak Tangguhan Saldo laba awal tahun (telah ditentukan penggunaannya) Saldo laba awal tahun (belum ditentukan penggunaannya) Jumlah Ekuitas Akun-akun Laporan laba rugi komprehensif: Beban pegawai Beban umum Beban Pajak Tangguhan Jumlah Pendapatan Komprehensif
y
Penyajian Kembali / R estatem ents
Setelah Disajikan Kembali / As restated
-183.033.544
387.524.110 (105.875.503)
387.524.110 77.158.041
Financial positions: Post Employee Obligation Deffered tax liabilities
1.632.608.227
(299.815.853)
1.332.792.374
Retained Earnings (Appropriate)
443.714.120 8.418.578.563
(65.781.194) (281.648.607)
377.932.926 8.136.929.956
486.425.795 455.074.773 (1.126.735)
187.873.378 (100.165.120) (21.927.064)
674.299.173 354.909.653 (23.053.799)
Statem ent of profit and loss: Employee Expenses General Expenses Deffered Income Tax Expense
443.714.120
(65.781.194)
377.932.926
Total com prehensive incom e
93
Retained Earnings (Unappropriate) Total Stockholders Equity
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
47. INFORMASI PENTING LAINNYA
47. OTHER IM P ORTAN T IN FORM ATI ON
1.
Perjanjian-perjanjian dan Perikatan lainnya dalam Pengembangan Bandara a).
1.
Proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok (PP-BIL) dalam tahap penyelesaian yang mencakup pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut : J
J
J
Agreem ents and other engagem ent in Airport Developm ent a).
Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi dengan PT Isopan nilai kontrak Rp 1,43 Milyar Pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas penunjangnya dengan PT Slipi Raya Utama nilai kontrak Rp 39,59 Milyar dengan prestasi penyelesaian fisik 93%. Pekerjaan fasilitas penunjang proyek pembanguan (pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal) dengan PT Pembangunan Perumahan Dirganeka nilai kontrak Rp 12,44 Milyar dengan prestasi penyelesaian fisik 30%.
Lombok International Airport development project (PP-BIL) in the stage of completion that includes the following tasks :
M
M
M
Construction Management Consultancy Services with PT Isopan a contract value of Rp 1.43 Billion. Work of the passenger terminal and supporting facilities with PT Slipi Raya Utama a contract value of Rp 39.59 billion with physical completion of 93%. Work of Development of the project work of supporting facilities (civil works, mechanical and electrical) with PT Pembangunan Perumahan Dirganeka contract value of Rp 12.44 billion to the achievement of physical completion of 30%.
b)
Proyek pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai (PP-BIB) saat ini telah terealisasi nilai kontrak sebagai berikut : J Paket I nilai kontrak Rp 214,91 Milyar dengan kerja sama operasi (KSO) antara PT Duta Graha dan PT Nindya Karya dengan prestasi penyelesaian fisik 32,34%. J Paket II nilai kontrak Rp 341,30 dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) dengan prestasi penyelesaian fisik 11,40%. J Paket III nilai kontrak Rp 1,17 Trilyun dengan PT Adi Karya dan Wijaya Karya dengan prestasi penyelesaian fisik 3,29%.
b)
Project development of Ngurah Rai International Airport (PP-BIB) has now realized the value of the contract as follows: M Package I contract value of Rp 214.91 billion in joint operation (KSO) between PT Duta Graha and PT Nindya Karya with physical completion of 32.34%. M Package II with a contract value of Rp 341.30 PT Pembangunan Perumahan (PP) with physical completion of 11.40%. M Package III contract value of Rp 1.17 trillion by PT Adi Karya and PT Wijaya Karya with physical completion of 3.29%.
c)
Proyek pengembangan Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan dengan nilai kontrak dan pekerjaan sebagai berikut :
c)
Balikpapan Sepinggan International Airport development project with a contract value and work as follows:
J
J
Pekerjaan jasa konsultan manajemen konstruksi nilai kontrak sebesar Rp 14,24 Milyar dengan PT Ciriajasa CM dan PT Artefak Arkindo (KSO). Design dan Build pembangunan gedung nilai kontrak Rp 108,08 Milyar dengan PT Waskita Karya dengan prestasi penyelesaian fisik 6,14%.
M
M
94
Construction management consulting services contract value of Rp 14.24 billion with PT Ciriajasa CM and PT Artifacts Arkindo (KSO). Design and Build construction contract value of Rp 108.08 billion with PT Waskita Karya with physical completion of 6.14%.
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)
47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)
1.
Perjanjian-perjanjian dan Perikatan lainnya dalam Pengembangan Bandara (Lanjutan) J
J
2.
1.
Pekerjaan gedung terminal dan fasilitas penunjang lainnya nilai kontrak Rp 1,12 trilyun dengan PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya dan PT Pembangunan Perumahan (KSO) dengan prestasi penyelesaian fisik 2,45%. Pekerjaan infrastruktur dan fasilitas penunjang nilai kontrak Rp 252,94 Milyar dengan PT Jaya Konstruksi dan PT Istaka Karya (KSO) dengan prestasi penyelesaian fisik 3,09%.
Agreem ents and other engagem ent in Airport Developm ent (Continued) M
M
Perkara Hukum Pajak
2.
Work of terminal building and other supporting facilities contract value of Rp 1.12 trillion by PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya and PT Pembangunan Perumahan (KSO) with phisical completion of 2.45%. Work of infrastructure and support facilities contract value of Rp 252.94 billion with PT Jaya and PT Istaka Works Construction (KSO) with physical completion of 3.09%.
Tax ation Law Cases
Perkara hukum lain yang tengah berlangsung adalah proses pengadilan pajak atas pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Penerbangan Internasional sebagai berikut:
Another legal case in process is the tax court process pertaining to the Value Added Tax (VAT) on International Flight Service as follows:
a)
a)
PPN Internasional 2003 Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00010/207/03/051/06 tanggal 25 Agustus 2006 sebesar Rp 70.446.533,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan melaui Surat No.AP.I.3054/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 12 September 2006 dan Surat Banding Ke Majelis P e n g a d i l a n P a j a k N o . AP.I.3293/KU.50.7/2007/DU-B tanggal 25 September 2007. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusannya No. Put-15578/PP/M.VIII/16/2008 tanggal 25 September 2008 yang mengabulkan seluruh Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas keberatan SKPKB No. 00010/207/03/051/06 tanggal 25 Agustus 2006 tersebut,-. Pihak Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No.S-385/PJ.074/2009 dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No. AP.I-294/KU.50.7/2009/DU-B tanggal 26 Februari 2009. Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung RI.
2003 International VAT Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00010/207/03/051/06 dated August 25, 2006 amounting to Rp 70,446,533, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection through No.AP.I.3054/KU.50.7/2007/DK-B letter dated 12 September 2006 and the Letter of Appeal to the Tax Court No. Assembly. AP.I.3293/KU.50.7/2007/DU-B dated 25 September 2007. Of the trial court has issued its Decision No Tax. Put-15578/PP/M.VIII/16/2008 on 25 September 2008 which granted the whole of Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over SKPKB No objection. 00010/207/03/051/06 dated August 25, 2006, the -. General Tax Directorat parties then apply for judicial review to the Supreme Court through a letter No.S-385/PJ.074/2009 and PT Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial review is also counter-memory to the Supreme Court through a letter No.. AP.I-294/KU.50.7/2009/DU-B dated February 26, 2009. To date judicial review is still in process at the Supreme Court.
95
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)
47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)
2.
Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) b)
2.
PPN Internasional 2005
Tax ation Law Cases (Continued) b)
2005 International VAT
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret 2007 sebesar Rp 98.687.947,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I melaui Surat No.AP.I.1255/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 11 April 2007 dan keberatan II melaui Surat No.AP.I.2176/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 21
Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00044/207/03/051/07 dated March 22, 2007 amounting to Rp 98,687,947, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.1255/KU.50.7/2007/DK-B via letter dated 11 April 2007 and through the second objection letter
Juni 2007 yang telah ditolak oleh Direktorat J endral Pajak dengan Su rat No. KEP-013/WPJ.19/BD.05/2008 tanggal 18 Januari 2008. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan Banding dengan Surat Banding Ke Majelis Pengadilan Pajak No. AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B tanggal 27 Januari 2008. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusannya No. Put-18464/PP/M.VIII/16/2009 tanggal 10 Juni 2009 yang mengabulkan seluruh Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas keberatan SKPKB No. 00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret 2007 tersebut. Pihak Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No.S-8434/PJ.074/2009 dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No. AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B tanggal 13 November 2009. Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung RI.
No.AP.I.2176/KU.50.7 / 2007/DK-B dated June 21, 2007 which was rejected by the Directorate General of Tax in Letter No. KEP-013/WPJ.19/BD.05/2008 dated January 18, 2008. PT Angkasa Pura I (Limited) filed with the Appeal Letter To Appeal Tax Court No. Assembly. AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B dated January 27, 2008. Of the trial court has issued its Decision No Tax. Put-18464/PP/M.VIII/16/2009 dated June 10, 2009 which granted the whole of Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over SKPKB No objection. 00044/207/03/051/07 date is March 22, 2007. General Tax Directorat parties then apply for judicial review to the Supreme Court through a letter No.S-8434/PJ.074/2009 and PT Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial review is also counter-memory to the Supreme Court through a letter No.. AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B dated 13 November 2009. To date judicial review is still in process at the Supreme Court.
96
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)
47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)
2.
Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) c)
d)
2.
PPN Internasional Masa Bulan Desember 2006
Tax ation Law Cases (Continued) c)
nternational VAT Decem ber 2006
M onth
Period
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00006/207/03/051/07 tanggal 17 April 2007 sebesar Rp 4.369.707,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I melaui Surat No.AP.I.2223KU.50.7/2007/DK-B tanggal 25 Juni 2007 dan Surat Banding Ke Majelis P e n g a d i l a n P a j a k N o . AP.I.3013/KU.50.7/2008/DU-B tanggal 26 Agustus 2008. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusannya No. Put-22459/PP/M.VIII/16/2010 tanggal 13 Maret 2010 yang mengabulkan seluruh
Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00006/207/03/051/07 on 17 April 2007 amounted to Rp 4,369,707, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.2223KU.50.7/2007/DK-B via letter dated June 25, 2007 and Letter of Appeal to t h e T a x C o u r t N o . As se m bl y . AP.I.3013/KU.50.7/2008/DU-B dated August 26, 2008. Of the trial court has issued its D e c i s i o n N o T a x . Put-22459/PP/M.VIII/16/2010 dated March 13, 2010 which granted the whole of
Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas keberatan SKPKB No. 00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret 2007 tersebut. Pihak Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No.S-9014/PJ.07/2010 dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No. AP.I-4324/KU.50.7/2010/DK-B tanggal 3 Desember 2010. Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung RI.
Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over SKPKB No objection. 00044/207/03/051/07 date is March 22, 2007. General Tax Directorat parties then apply for judicial review to the Supreme Court through a letter No.S-9014/PJ.07/2010 and PT Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial review is also counter-memory to the Supreme Court through a letter No.. AP.I-4324/KU.50.7/2010/DK-B dated December 3, 2010. To date judicial review is still in process at the Supreme Court.
PPN Internasional Masa Januari 2006 s/d November 2006
d)
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00115/207/06/051/08 tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp 100.667.387,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I melaui Surat No.AP.I.372/KU.50.7/2009/DK-B tanggal 2 Februaril 2009 dan Banding dengan Surat Banding Ke Majelis Pengadilan Pajak. Dari
The International VAT in January 2006 s / d Novem ber 2006 Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00115/207/06/051/08 dated December 1, 2008 amounting to Rp 100 667 387, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.372/KU.50.7/2009/DK-B via letter dated 2 Februaril 2009 and the Letter of Appeal to Appeal Panel of the Tax Court.
97
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)
47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)
2.
Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) d)
2.
PPN Internasional Masa Januari 2006 s/d November 2006 (Lanjutan)
Tax ation Law Cases (Continued) d)
Sidang Pengadilan P a ja k t e l ah dibacakanPutusannya namun sampai saat ini Hasil Putusannya belum dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak. e)
3.
The International VAT in January 2006 s / d Novem ber 20 06 (Continued) Tax Court of Session has read this decision, but to date results have not been issued by the decision, the Tax Court.
PPN Internasional Masa tahun 2007
e)
I nternational VAT period in 2007
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00072/207/06/051/09 tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp 131.533.450,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I melaui Surat No.AP.I.2139/KU.50.7/2009/DK-B tanggal 29 Juni 2009 dan Banding dengan Surat Banding Ke Majelis Pengadilan Pajak. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah dibacakanPutusannya namun sampai saat ini Hasil Putusannya belum dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak.
Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00072/207/06/051/09 dated June 1, 2009 amounting to Rp 131 533 450, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.2139/KU.50.7/2009/DK-B via letter dated June 29, 2009 and Letter of Appeal with the Tax Court of Appeals to the Assembly. Tax Court of Session has read this decision, but to date results have not been issued by the decision, the Tax Court.
Pada tahun 2009, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 28 Tahun 2009 tentang perlakuan PPN atas Penyerahan Jasa Kebandarudaraan tertentu kepada perusahaan angkutan udara niaga untuk pengoperasian pesawat udara yang melakukan penerbangan luar negeri mulai tahun 2009 PT Angkasa Pura I (Persero) tidak lagi dikenakan PPN Jasa Penerbangan Internasional.
In 2009, government issued Government Regulation No. 28/2009 of VAT Treatment on Delivery of Certain Airport Services to Commercial Air Transportation Company for the Operation of Aircraft Providing Foreign Flight Services, commencing in 2009 Angkasa Pura I was no longer subject to VAT of International Flight Service.
Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) i)
3.
Salah satu masalah hukum yang masih dihadapi oleh PT Angkasa Pura I (Persero) adalah masalah dugaan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat oleh Komisi Pengawan Persaingan Usaha (KPPU) atas pemberian hak pengelolaan reklame di lokasi outdoor (gerbang tol) bandara Juanda Surabaya.
P roblem s w ith the Business Com petition Supervisory Com m ission (KP P U) i)
98
one of legal issues faced by PT Angkasa Pura I (Persero) is the case of alleged practice of monopoly and unhealthy business competition by Business Competition Supervisory Commission (KPPU) regarding the provision of advertisement management right in outdoor locations (toll gate) of Juanda Airport, Surabaya.
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)
47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)
3.
4.
Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) (Lanjutan)
3.
P roblem s w ith the Business Com petition Supervisory Commission (KPPU) (Continued)
ii)
Telah dikeluarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung RI No. 157K/Pdt.Sus/2009 tanggal 17 juni 2010, yang pada pokoknya memutuskan menolak permohonan kasasi dari Permohonan Kasasi (PT AP I).
ii)
Notices have been issued Relaas Fill Supreme Court of Republic of. 157K/Pdt.Sus/2009 dated 17 June 2010, which essentially decided to reject the appeal of the Application of Cassation (PT AP I).
iii)
Menindaklanjuti Relaas Pemberitahuan Putusan tersebut telah dikeluakan Surat Direksi No. AP.I.2639/HK.02/2010/DU-B tanggal 9 Agustus 2010 perihal Pelaksanaan Putusan KPPU No.02/KPPU-L/2008
iii)
Following up Relaas Decision Notice has been secreted Letter No. Directors. AP.I.2639/HK.02/2010/DU-B dated August 9, 2010 concerning the implementation of the Commission's Decision No.02/KPPU-L/2008
iv)
Telah dilakukan negosiasi harga dengan PT Sidomaju Industri Estate berdasarkan surat General Manager Bandara Juanda Surabaya Nomor AP.I.1621/KU.07.02/2010-GM-B
iv)
Price negotiations have been carried out by PT Sidomaju Industrial Estate pursuant to Juanda Surabaya Airport General Manager Number AP.I.1621/KU.07.02/2010-GM-B
v)
Telah disampaikan surat AP I kepada KPPU No. AP.I.1804/HK.06.03/2011/DU-B tanggal 29 April 2011 perihal Laporan Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung Terkait Toll Gate di Bandara Juanda Surabaya.
v)
AP I have delivered a letter to the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) No. AP.I.1804/HK.06.03/2011/DU-B dated 2 9 A pril 2 01 1 con cern i n g the Implementation Report Related Supreme Court Toll Gate at Juanda Airport Surabaya.
Gugatan Arbitrase (Persero)
PT
Hutama
Karya
4.
Class Action Arbitration PT Hutam a K arya
i)
PT Hutama Karya (Persero) selaku pemohon mengajukan gugatan arbitrase kepada PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai termohon, atas pelaksanaan pekerjaan pembuatan runway dan fasilitas penunjangnya di Bandara Internasional Lombok.
i)
PT Hutama Karya (Persero) as appelant filed an arbitration claim to PT Angkasa Pura I (Persero) as (appellee) in connection with the construction of runway and its supporting facilities at Lombok International Airport.
ii)
AP I telah mengajukan Gugatan Pembatalan Putusan BANI No.326/X/ARB.BANI/2009 terkait perkara antara AP I dengan PT Hutama Karya, ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dengan Register Perkara No. 490/Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL tanggal 22 Juli 2010.
ii)
AP I have filed a lawsuit Revocation Decision No.326/X/ARB.BANI/2009 BANI-related matters between the PT AP I and Hutama Karya, to the South Jakarta District Court Case No. is registered with the Register. 490/Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL dated July 22, 2010.
99
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)
47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)
4.
5.
Gugatan Arbitrase (Persero) (Lanjutan)
PT
Hutama
Karya
4.
Class Action Arbitration PT Hutam a K arya (Continued)
iii)
Terhadap pengajuan pembatalan putusan BANI tersebut, telah dibacakan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 22 November 2010, yang pada pokoknya memutuskan menolak Gugatan Penggugat (AP I) untuk seluruhnya.
iii)
To the filing of the cancellation decision of BANI, have read the South Jakarta District Court decision on 22 November 2010, which essentially decided to reject the Plaintiffs' lawsuit (AP I) in its entirety.
iv)
Sesuai persetujuan Direksi melalui disposisi Direktur Utama tanggal 3 Desember 2010, AP I akan mengajukan upaya hukum Banding terhadap Putusan oerkara a quo ke Mahkamah Agung.
iv)
As approved by the Board of Directors through the Director of disposition dated December 3, 2010, AP I will file a legal appeal against the verdict oerkara to the Supreme Court a quo.
v)
Telah dikeluarkan Putusan MA No. 231K/Pdt.Sus/2011 tanggal 11 April 2012 atas Banding yang dimohonkan oleh AP I, yang pada pokoknya memutuskan Menolak permohonan banding dari pemohon banding.
v)
No Supreme Court ruling has been issued. 231K/Pdt.Sus/2011 dated 11 April 2012 on the Appeal filed by AP I, which in principle decided to reject an appeal of the appellant.
Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dan kawankawan.
5.
P TUN law suit by Sri Rejek i and others
i)
Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dan 9 orang lainnya selaku penggugat kepada PT Angkasa Pura I (Persero) selaku tergugat terkait surat keputusan direksi No. SKEP-1477/KP.07/2009 tanggal 1 Oktober 2009 perihal mutasi pegawai.
i)
PTUN claim was asserted by Sri Rejeki and other (9 personnel) as plaintiff against PT Angkasa Pura I (Persero) as defendant pertaining to decision letter of directors No. SKEP-1477/KP.07/2009 dated October 1, 2009 regarding the transfer of employees.
ii)
Saat ini PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai tergugat/ terbanding telah menyampaikan kontra memori banding pada tanggal 10 Mei 2010 dan masih dalam proses beracara di PTUN.
ii)
PT Angkasa Pura I (Persero) as defendant already submitted contra memory appeal on May 10, 2010 and is still in the legal process of PTUN.
100
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
48. TRAN SACTI ON S W I TH RELATED PARTI ES
i.
Sifat Hubungan Berelasi
i.
N ature of Relationship
Pemerintah Republik Indonesia adalah pemegang saham utama Perusahaan.
The Government of the Republic of Indonesia is the majority stockholder of the Company.
Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.
All entities that are owned and controlled by the Government of the Republic of Indonesia and also entities where the Republic of Indonesia have significant influence.
Komisaris dan direksi merupakan manajemen kunci.
Commissioners and directors are key management personnel.
ii. Transaksi dengan Pihak Berelasi
ii.
Transaction w ith Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi.
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties.
Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi (pemerintah, entitas pemerintah atau dinyatakan lain) adalah sebagai berikut :
Details of significant accounts with related parties (government - owned entities unless otherwise indicated) are as follows:
2011 ASET Kas dan setara kas (catatan 6) Investasi dalam efek-efek jangka pendek (catatan 7) Piutang usaha (catatan 8) Piutang lain-lain (catatan 9) Piutang jangka panjang (catatan 14) Investasi jangka panjang (catatan 15) LIABILITAS Utang lancar lain-lain EKUITAS Bantuan pemerintah yang belum ditentukan statusnya (catatan 29)
2010
2.180.945.645
1.895.923.574
ASSETS Cash and cash equivalents (notes 6)
100.561.387 35.336.141 5.505.417 107.974.759 393.327.255
19.981.964 39.675.680 4.962.099 118.751.411 346.321.580
Short term investments (notes 7) Trade receivables (notes 8) Other recivables (notes 9) Long term receivable (notes 14) Long term invesment (notes 15)
82.853.235
68.475.485
LI ABI LI TI ES Other current liabilities
EQUI TY 4.538.814.878 Goverment aid pending determination in status (notes 29)
3.393.090.807
101
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
49. INFORMASI SEGMEN OPERASI
49. OPERATI N G SEGM EN T IN FORM ATI ON
Informasi menurut segmen untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Information concerning the segment for the year ended at December 31, 2011 and 2010 is as follows: 2011
Kebandarudaraan / Airport Aset Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah aset Liabilitas dan equitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka pendek Ekuitas Jumlah liabilitas dan ekuitas Pendapatan operasional Aeronautika Non aeronautika Jumlah Pendapatan operasional Beban operasional Laba operasional Pendapatan dan (beban) operasional Laba sebelum taksiran pajak penghasilan Taksiran pajak pengasilan Laba tahun berjalan
Kargo / Cargo
Jumlah / Total
3.241.896.421 6.616.533.099 9.858.429.520
225.268.162 52.431.277 277.699.439
3.467.164.584 6.668.964.377 10.136.128.960
Assets Current assets Non current assets Total assets
697.565.329 521.546.169 8.888.033.626 10.107.145.124
6.692.162 94.099 22.197.576 28.983.837
704.257.491 521.640.267 8.910.231.202 10.136.128.960
Liabilities and equity Short term liabilities Long term liabilities Equity Total liabilities and equity
1.989.095.480 630.873.992 2.619.969.472
-46.232.870 46.232.870
1.989.095.480 677.106.862 2.666.202.342
Operating income Aeronautical Non aeronautical Operating incom e
2.167.133.559 452.835.913 180.992.263
25.404.936 20.827.934 1.696.626
2.192.538.494 473.663.848 182.688.889
Operating expenses Operating incom e (loss) Non operating income / (expenses)
633.828.176 112.125.555 521.702.621
22.524.560 -22.524.560
656.352.737 112.125.555 544.227.182
I ncom e before tax Income tax I ncom e for year ended
2010 Kebandarudaraan / Airport
Kargo / Cargo
Jumlah / Total
Aset Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah aset
2.969.172.751 6.205.266.000 9.174.438.751
2.061.636 20.885.760 22.947.396
2.971.234.387 6.226.151.760 9.197.386.148
Assets Current assets Non current assets Total assets
Liabilitas dan equitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka pendek Ekuitas Jumlah liabilitas dan ekuitas
578.431.821 477.708.842 8.118.298.088 9.174.438.751
4.229.058 86.472 18.631.865 22.947.395
582.660.879 477.795.314 8.136.929.953 9.197.386.148
Liabilities and equity Short term liabilities Long term liabilities Equity Total liabilities and equity
Pendapatan operasional Aeronautika Non aeronautika Jumlah Pendapatan operasional
1.650.497.790 554.504.563 2.205.002.353
-29.131.041 29.131.041
1.650.497.790 583.635.604 2.234.133.394
Operating income Aeronautical Non aeronautical Operating incom e
1.767.661.196 437.341.157 22.398.524
17.125.949 12.005.092 249.667
1.784.787.145 449.346.249 22.648.191
Operating expenses Operating incom e (loss) Non operating income / (expenses)
459.739.681 94.061.516 365.678.165
12.254.759 -12.254.759
471.994.440 94.061.516 377.932.924
I ncom e before tax Income tax I ncom e for year ended
Beban operasional Laba operasional Pendapatan dan (beban) operasional Laba sebelum taksiran pajak penghasilan Taksiran pajak pengasilan Laba tahun berjalan
102
For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
50. REKLASIFIKASI AKUN
50. REK LASI FI CATI ON OF ACCOUN TS
Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 untuk tujuan perbandingan. Akun-akun per 31 Desember 2010 direklasifikasi adalah sebagai berikut:
Several accounts in financial statements for the year ended December 31, 2010 have been reclassified in order to conform with the presentation of financial statements for the year ended December 31, 2011 for comparability purpose.
yang telah
Accounts as of December 31, 2010 that have been reclassified are as follows:
Seperti Dilaporkan sebelumnya / As P reviously Reported Piutang Usaha - Bersih: Pihak Berelasi (catatan 8.a) Pihak Ketiga (catatan 8.a) Piutang Jangka Panjang: Pihak Berelasi (catatan 14) Pihak Ketiga (catatan 14) Beban Umum (catatan 39): Pendidikan Bonus Mutasi Pegawai Iuran Dana Pensiun Lain-lain Beban Pegawai (catatan 35) Pendidikan Bonus Mutasi Pegawai Beban Imbalan Pasca Kerja Laba Bersih Komprehensif
3.497.141 218.675.069 86.845.648 -24.859.127 70.169.578 5.136.416 20.225.609 39.619.346 ----443.714.120
51. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Setelah Direklasifikasi / As reclassified Account Receivables - net: Related Party (note 8.a) Third Party (note 8.a) Long Term Receivables: 118.751.411 Related Party (note 14) 65.423.821 Third Party (note 14) General Expenses (note 39): -Education -Bonus -Employees Movements -- Post Retirement Benefits Contribution 76.007.268 Others Employees Expenses (note 35) 24.859.127 Education 70.169.578 Bonus 5.136.416 Employees Movements 87.708.257 Post Retirement Benefits 377.932.924 Comprehensive net income 39.675.680 117.072.710
51. COM P LETI ON OF THE FI N AN CI AL STATEM EN TS
The management is responsible for presentation and disclosure of the financial statements for the year 2011 which were completed on March 28, 2012.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyajian dan penyusunan laporan keuangan Perusahaan sebagaimana diuraikan di muka yang telah diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2012.
103
2011 Annual Report
395
PT Angkasa Pura I (Persero) Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B12 Kav. No 2, Jakarta 10610 T (62-21) 654 1961 F (62-21) 654 1513/14 www. angkasapura1.co.id
396
Laporan Tahunan 2011