/-c
7/
MENUJUMASYARAKAT YANGADIL DAN MAKMUR MELALUIPEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN ULANGANKEMISKINAN PENANGG oleh Ginandjar Kartasasmita
.i.:r r'r.l ':;'l
:".;'t
.',
li
l:
'' ,l:':'
s?f??
'. ..,..'. D at"Qt
I.
PENDAHULUAN Pembangunan sejak Orde Baru senantiasadilaksanakanberlandaskan
yang memadukan pemerataan, pertumbuhan TrilogiPembangunan, dan stabilitas nasional.Selamajangkawaktulebihdari tiga dasawarsa,kita mampumencatat pertumbuhan yangcukuptinggidan,meskipunmenghadapi berbagaigejolak,tetap nasional mampumengendalikan stabilitas secaramantap.Hasil-hasil pembangunan yang kita laksanakantelah mampu mengangkatharkat,martabatdan tingkat kehidupan bangsa. perjuangan Namundemikian, kita belumberakhir,bahkanmasihharuskita upayakandengan sungguh-sungguh, dengan kerja keras dan mengerahkan yang kita cita-citakan, segenapdayauntukmencapaimasyarakat yaitu masyarakat yangadil,makmurdan sejahtera. pembangunan Meskipun hasil-hasil sudahselaras denganarahyangkitatuju,masihbanyaktantangan yangharuskita hadapi.Salah pembangunan satuyangterpenting di antaranya adalahpemerataan dan penanggulangan yangakanmenjadipokokbahasandalamtulisanini. kemiskinan, Sebagai landasanpembahasan,pada bagian awal akan disampaikan yang sudah dipersiapkan kerangkakebijaksanaan pembauntuk memeratakan ngunandan menanggulangi kemiskinan. Kemudian diikutidenganrincianpelaksanaandanhasilupayapenanggulangan kemiskinan. II.
KEBIJAKSANAAN DASARPEMERATAAN pembangunan Kebijaksanaan disusunberdasarkan amanatrakyatseperti
yang terteradalamGBHN.GBHN 1993memberipetunjukbahwapembangunan
ekonomiharusselalumengarahpada mantapnyasistemekonominasionalyang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945yangdisusununtukmewujudkan demokrasi ekonomi.Dalam demokrasiekonomisetiap warga negara berhak atas taraf yang layakserta berkewajiban kesejahteraan ikut sertadalam upayamewujudkan kemakmuran rakyat.Dengankata lain, kita harus dapat memeratakan pembangunan dan terlebih lagi harus mampu menghapuskankemiskinankarena kemiskinan adalahbentukterburukdariketidakmerataan. yang kita laksanakan, Pembangunan meskipunsudah dalam arah yang
'
benar,namunbelumdapatsepenuhnya mewujudkan keinginan tersebut.Berbagai bentuk ketidakseimbangan masih kita jumpai sepertistrukturdunia usaha yang timpang,kesenjanganpembangunanantar daerah, kesenjanganantar sektor ekonomi,dan adanyakemiskinan. Demikianpula masihada kesenjangan antar jender,yaitu antara pendudukpria dan wanita.Meskipunwujud kesenjangan tersebutberbeda-beda, masalahutamanyasama yaitu ketidakseimbangan antar anggotamasyarakatdalam kemampuandan kesempatanuntuk memanfaatkan peluangyangterbukadalamprosespembangunan. Kemampuan dan kesempatan yangtidakseimbangantarapelaku-pelaku ekonomidalammasyarakat menyebabkan ketimpangan dafamstrukturduniausaha.Kemampuan dan kesempatan yang tidakmerataantarapendudukdi suatudaerahdengandaerahlain menyebabkan ketimpangan antardaerah.Ketidakseimbangan kemampuan dan kesempatan antar anggota masyarakatyang berkaryadi berbagaisektor ekonomi menyebabkan adanyakesenjanganantar sektor ekonomi.Adapun kesenjanganjender terjadi karenainvestasimasyarakatdalam modalmanusia(human capitat)lebihbanyak dilakukanuntukkaum pria dibandingkan wanita.Lebihdari itu, ada sekelompok masyarakatyang benar-benar tertinggaldalam meningkatkan kemampuandan mendapatkankesempatan untuk berperan serta dan menikmati hasif-hasil pembangunan, sehingga terperangkap dalambelenggu kemiskinan. Menyadari bahwapangkaldarikesenjangan dan kemiskinan itu adalahunsur manusianya, makastrategidasarpemerataan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan adalahpemberdayaan masyarakat. Dasarpandangannya adalahbahwa upayayangdilakukan haruslangsungdiarahkan padaakarpermasalahannya, yaitu
meningkatkan kemampuanrakyat.Bagianyang tertinggaldalam masyarakatharus ditingkatkankemampuannyadengan mengembangkandan mendinamisasikan potensinya, dengankata lain,memberdayakannya.
Olehkarenatantangan dalammemberdayakan masyarakat sangatkompleks, danterlebihlagiupayamenyejahterakan rakyatitu padahakekatnya merupakaninti yang kita laksanakan, dari pembangunan maka kebijaksanaan dasar untuk itu jurusan.Secarakhusus,kebijaksanaan dipersiapkan dari berbagai yangdiarahkan untuk mengatasiberbagai masalah kesenjangandan ketimpanganadalah penumbuhanekonomi rakyat dan pengurangankesenjanganantar golongan
a
ekonomi, penyerasian pertumbuhanantar sektor ekonomi, penyerasian pertumbuhan antardaerah, dan penanggulangan kemiskinan. Bersamaan dengan itu ada pula kebijaksanaan yang lebihbersifatumummisalnyayang menyangkut pembangunan dalambidangkesejahteraan rakyat(meliputipendidikan, pelatihan dan kesehatan)dan bidang ketenagakerjaan, termasukupaya meningkatkan peranan wanita. penumbuhan Kebijaksanaan ekonomirakyatdan pengurangan kesenjangan antargolonganekonomiantaralain ditempuhmelaluipenataankembaliberbagai peraturanperundang-undangan yang menyentuhkehidupan dan kebijaksanaan ekonomirakyatbanyak.Misalnya,peraturanperundang-undangan yang ditujukan untuk mendorongkemajuanpengusahakecil, ketenagakerjaan termasukyang menyangkut upahpekerja,pencadangan usahadan tempatkerja,dan sebagainya. Selainitu, dalamkebijaksanaan pengembangan usahanasionaldiupayakan untuk menatastrukturdunia usaha,meningkatkan kemampuanpengusahakecil dan menengahdenganmembukaakses kepadaaset produktif,meningkatkan daya saing usaha nasional, meningkatkandan memeratakaninvestasi, serta meningkatkan efisiensi, efektivitas, danproduktivitas BUMN. Termasukdi dalam penataanstrukturdunia usaha adalahupaya untuk membinadan melindungiusaha kecil, informaldan tradisionalserta golongan ekonomi lemahterhadap persaingan yangtidakseimbang, melaluikepastian hukum yang menjaminruanggeraknyasecaraproporsional untuk mengembangkannya menjadi usahayangtangguh.
Upaya untuk menumbuhkembangkan usaha kecil juga ditempuhmelalui peningkatankemampuanakses pasar dan memperbesarpangsa pasar, meningkatkan kemampuan aksesterhadapsumberpermodalan dan memperkuat strukturpermodalan, meningkatkan kemampuan aksesdan penguasaan teknologi dan informasi,serta meningkatkankemampuanorganisasidan manajemen. yangsamaditerapkan Kebijaksanaan pula untukmenumbuhkembangkan koperasi yang diharapkandapat menjadisoko guru perekonomian nasional.Salah satu upayauntukmemperbesar pangsapasar adalahdenganmemberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepadausaha kecil,koperasi,dan juga usaha menengah, untuk berperansertadalampelaksanaan proyek-proyek pemerintah.Upayauntuk meningkatkan aksesdan memperkuat permodalan antaralain dilakukanmelalui kebijaksanaan KreditInvestasiKecil(KlK),KreditModalKerja permanen(KMKp), KreditUsahaKecil(KUK),KreditUsahaTani (KUT),KreditkepadaKoperasiprimer untukAnggotanya (KKPA),sertaKreditkepadaKoperasiUnit Desa(KKUD).Selain itu,jugadikembangkan lembagapembiayaan modalventura. Kebijaksanaan penyerasian pertumbuhan antar sektorekonomimencakup upaya untuk menyerasikan secarabertahapperanandan sumbanganmasingmasingsektorekonomidalamrangkamenciptakan nilaitambahdan produktivitas ekonomi nasionalyang lebih tinggi, serta memperluastapangankerja dan kesempatanberusaha.Untuk itu, produktivitas di sektor pertanianditingkatkan melaluipenerapan yangtepatsertapendekatan teknologi barudalamproduksidan pemasaranhasilpertaniantermasukpengembangan agroindustri dan agrobisnis. Pembangunansektor industridiupayakanuntuk makin terkait dengan sektor pertanian dan pembangunan di sektorjasajuga diarahkan untukmendukung sektor pertanian. Dalamrangkaini termasukpula upayauntukmemperkuat posisitawar petani dan meningkatkan nilai tukar produksinyamelalui peningkatanperan koperasi,mengembangkan saranadan prasaranausahayang dibutuhkan, serta penciptaaniklim yang mendukungtermasukkemudahandalam memperoleh permodalan, pelatihandan ketrampilan, bantuanmanajemen,dan alih teknologi bagi usahadi bidangpertaniandalam rangkamengembangkan ekonomirakyat, khususnya bagipetani.
Kebijaksanaan pemerataandalam pembangunan daerahdiarahkanuntuk meningkatkan tarafhidupdan kesejahteraan rakyatdi daerahmelaluipembangunan yangterpaduantarsektormaupunantarapembangunan sektoraldenganregional. Salahsatubentukketerpaduan tersebutadalahpendekatan wilayahataukelompok propinsidalam satu pulau atau gugus pulau dengan menciptakanketerkaitan fungsional antaradaerah,antarwilayah, antardesa, antarkota, dan antaradesadan kota. Sebagaicontoh,kota atau daerahperkotaandibagiatas kelompokyang berfungsisebagaipusatkegiatannasional,wilayah,lokal,dan yang mempunyai fungsi khususdalam menunjangsektorekonomitertentu.Desa dikelompokkan menjadidesacepatberkembang, potensial berkembang, danyangtertinggal. Adapun kebijaksanaan pembangunandi bidang kesejahteraanrakyat dimaksudkanuntuk membangunkemampuanmasyarakatagar lebih mampu memanfaatkan kesempatankerja dan kesempatanberusaha.Upaya untuk itu antaralainditempuh melaluiprogramwajibbelajardan berbagai pelatihan. Selainitu juga diupayakan untukmeningkatkan derajatkesehatanmasyarakatagar makin produktif jangkauan melaluipeningkatan dankualitaspelayanan kesehatan. Kebijaksanaan ketenagakerjaan harusdapatmeningkatkan kemampuan dan memeratakan kesempatankerja dan sekaligusmewujudkanangkatankerjayang semakintrampildan tangguh.Kesempatan kerjaterbukabagisetiaporangsesuai dengan kemampuan,ketrampilan,dan .keahliannya,serta didukung oleh kemudahan untukmemperoleh pendidikan penguasaaan dan pelatihan, teknologi, informasipasarketenagakerjaan, sertatingkatupah yang sesuaidenganprestasi dankualifikasi yangdipersyaratkan. Upaya untuk mengurangikesenjanganantar jender ditempuhdengan mengembangkan iklim sosial budaya yang mendukungkemajuan wanita, meningkatkan kualitaswanitasebagaisumberdaya pembangunan, meningkatkan kualitasdan perlindungan tenagakerjawanita,meningkatkan perangandawanita dalam keluargadan masyarakat, serta membinakelembagaan dan organisasi wanita.Upayamengembangkan iklimsosialbudayatersebutmerupakanlangkah yangsangatstrategis, karenaakansangatmenentukan keberhasilan upaya-upaya laindalammeningkatkan perananwanita.
Sesungguhnya tidak ada peraturanatau kebijaksan aan yang menghambat kaumwanitadi lndonesia untukberperanpenuhdalamsegenapaspekkehidupan. Juga tidak ada bukti yang menunjukkanbahwa investasiuntuk sumberdaya manusia (SDM)pria akan menghasilkan keuntungan(returns)yang lebihtinggi dibandingkan kaumwanita.Bahkanbanyakstudi menunjukkan yakni sebaliknya, investasi SDM wanita (di bidang kesehatan, pendidikan dan pelatihan) menghasilkanreturns yang lebih tinggi, melalui peningkatanproduktivitasnya. Walaupundemikian,karenaalokasisumberdayalebih sedikitdiberikankepada kaumwanita,makatingkatpendidikan dan kesehatannya umumnyalebihrendah sehinggaakhirnyaproduktivitasnyapun lebih rendah.Akibatnya,secara umum upahnyalebih kecil dan jabatannyaterbataspada tingkatyang rendah.Akibat selanjutnya,semakinkuat kesan dalam masyarakatbahwa disitulahtempatnya wanita,selainsebagai"pekerjarumahtangga"yang tidakmendapatupah kecuali penghasilan darianggotakeluargapria.Dengandemikian,persoalannya bukanlah persoalansikap politik atau hukum, atau kaidah-kaidah ekonomi,melainkan persoalan budayaatau apa yang disebutBank Duniasebagaisocialconventions and norms. Kebijaksanaan umumsemacamkebijaksanaan di bidangkesejahteraan dan ketenagakeriaan tersebut dapat meningkatkankemampuan dan kesempatan berkarya bagikelompok masyarakat yangtertinggal, termasukmasyarakat miskin. Untukpenanggulangan kemiskinan, selainmelanjutkan dan meningkatkan program-program pembangunan sektoraldan regionalyang selama ini sudah dilaksanakan, dalam RepelitaVl diluncurkanprogram khusus Inpres Desa Tertinggal (lDT). Program ini dimaksudkanuntuk mendorong semangat keswadayaan dan kemandirian pendudukmiskinuntukbersama-sama melepaskan diri dari kemiskinandalam kelompok-kelompok swadaya dengan semangat kooperatifyang dikembangkan di kalangandan oleh masyarakatitu sendiri, khususnya di desa-desa tertinggal. "Daftar"kebijaksanaan dasarpemerataan ini masihdapatdiperpanjang dan diperinci lagi,karenasepertidisebutkan di atas,masalahpemerataan memerlukan penanganan yangkomprehensif. Namundemikian,beberapapokokkebijaksanaan
yang sudah diuraikandi atas kiranyadapat memberikangambaranmengenai rumitnyapermasalahan dan luasnya langkah-langkah yang diperlukanuntuk mengatasinya. ilt.
UPAYAPENANGGULANGAN KEMISKINAN
Tulisan kali ini akan menganalisislebih dalam masalah kemiskinandan u p a y am e n a n g g u l a n g i n ya .
Kemiskinan dapatdilihatdari dua pengertian, yaknikemiskinan absolutdan kemiskinan relatif.
o
Kemiskinan absolutadalahkondisikemiskinan yangterburuk, dan diukurdari tingkatkemampuan keluarga untukmembiayai yangpalingminimaluntuk kebutuhan dapat hidup sesuai dengan martabatkemanusiaan. Kemiskinanrelatifadalah perbandinganantara suatu golonganpendapatandengan golonganlainnya. Berbagaiukurandapatdigunakanuntukmengukurnya seperti,antaralain, rasio Gini. Kemiskinan relatif,selamamanusiaada di dunia sulit dapat dihilangkan, karenaada saja orang yang merasalebih miskindari orang lain, sedangkan kemiskinan absolutdapatdihilangkan. Olehkarenaitu,sesuaidenganamanatpasal 27 ayat(2) UUD 1945,bahwatiap-tiapwarganegaraberhakatas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, upaya menghapuskan kemiskinan absolutini diprioritaskan, tanpa mengabaikanupaya mengatasibentuk-bentuk kesenjangan lainnya. SejakRepelitaI berbagai kebijaksanaan pembangunan telahdiarahkan untuk menanggulangi kemiskinan. Kebijaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Padadasarnyakebijaksanaan penanggulangan kemiskinan dapat dibedakan menjaditigakelompok. Pertama,adalahkebijaksanaan yang bersifattidaklangsung. Kebijaksanaan ini tidaklangsungmengarahpadasasaranpenanggulangan kemiskinan, namun pada penciptaan kondisiyang mendukungupayapenanggulangan kemiskinan. Termasukdalam kebijaksanaan ini, antara lain, stabilitasekonomi melalui
pengelolaan ekonomimakroyangtepat,pengendalian pertumbuhan penduduk, dan pelestarian lingkungan hidup.Berbagaiprogramdan proyekpembangunan juga telah berpengaruhbesar pada pengentasanmasyarakat miskin, seperti pembangunan pertanianyang telahmenciptakan swasembada pangan,sekaligus peningkatan tarafhiduppetani.Demikianpula program-program pembangunan di bidang industri,perdagangan,pariwisata,dan di berbagaisektor prasarana. jalansertaprasarana Pembangunan dan saranaperhubungan lainnya,pengairan, fistrik,air bersih, telah meningkatkantaraf hidup masyarakat.Demikianputa program-program di bidangpendidikan dan kesehatan, yang menghasilkan sumber dayamanusia yangmakinsehat,cerdas,terampil, dan lebihtinggiproduktivitasnya. Berbagaiprogramdan kebijaksanaan tadi memangtidak terbatashanya untuk pendudukmiskin,tetapiprogram-program tersebutbesar perannyadalam mengatasi masalahkemiskinan. Kedua,kebijaksanaan yang bersifatlangsung.Kebijaksanaan ini, berbeda denganyang pertama,ditujukanpada kelompokmasyarakat tertentu,yakniyang miskindan terbataskemampuannya, dan diarahkanuntuk meningkatkan akses terhadap aset produktifseperti lahan, modal, sarana dan prasaranayang mendukung penyediaan kebutuhan dasar,sertauntukmeningkatkan produktivitas dan pendapatan. Di sini dapatdimasukkan programtransmigrasi, juga berbagai programinti-plasma sepertiPIR dan TIR (termasukP|R-transdan HTl-trans), serta berbagai fasilitas(skim)perkreditan dan pembimbingan, yangjuga diselenggarakan oleh berbagaisektorsepertidi sektorpertanianada programp4K (pembinaan Peningkatan Pendapatan Petanidan NelayanKecil),di sektorkehutanan antaralain denganprogrampembangunan hutankemasyarakatan, BKKBNdenganuppKs (UsahaPeningkatan PendapatanKeluargaSejahtera),dan sebagainya. lnpres Desa, dan berbagaiInpres lainnyadapat pula dikategorikan dalam kelompok kebijaksanaan ini. Program-program tersebutmemang tidak disebut sebagai programmengatasi kemiskinan, tetapitujuannya adalahke arahitu. Ketiga,kebijaksanaan khusus,yang sejak rancangannya dan keseluruhan kegiatannya tertujupada kelompokmasyarakatmiskin,dan diberi nama yang mencerminkan hal itu. Programkhususini mengupayakan untukmemberdayakan pendudukmiskinpadalapisanyang palingrendahkemampuannya, agarmampu
melepaskan diri dari perangkapkemiskinan. Di sini termasukantaralain kegiatan pembinaan kesejahteraan sosialfakirmiskin,sertamasyarakat sukuterasingyang jelasdarisegisosialekonomitergolong miskin.Program-program ini telahberjalan sejakPJPl. MemasukiPJP ll upayamenanggulangi kemiskinan telahditingkatkan lagi. Dalambuku RepelitaVl secarakhususada Bab (Bab 9) yang memuatupaya penanggulangan kemiskinandan masalahkesenjanganlainnya.Dalam buku RepelitaVl yangjuga memuatrencanadan sasaranpembangunan untukseluruh PJP ll, tercantumsasaranuntuk menghapuskan kemiskinansebagaimasalah nasionalyang besarpada akhir RepelitaVll. Pengertiannya adalahbahwapada akhirRepelita Vlt jumlahpendudukmiskinsudahsangatjauh berkurang, katakanlah di bawah5% darijumlahpenduduksehinggatidakakanmenjadimasalahnasional yang besar,dan akanterusditanganidalamrepelita-repelita berikutnya. Memang -- yang tidakada negaramanapun di dunia---termasuk yangpalingmajusekalipun tidakadapenduduk miskinnya. Namundi banding jumlahnya penduduk keseluruhan relatifkecil. Untukmencapaisasaranitu, pada awal KabinetPembangunan Vl Bapak Presidenmengumpulkan 14 menteridan memberipetunjukagar dalam bidang masing-masing program-program berupayamengembangkan dan kebijaksanaankebijaksanaanpembangunanuntuk mengatasi masalah kesenjangandan kemiskinan. BapakPresidenjuga memerintahkan untuk mengembangkan suatu programkhususmengatasikemiskinandi daerah-daerah yang dinilaisebagai kantung-kantung kemiskinan. Kantung-kantung kemiskinanini diidentifikasi oleh BPS dengankriteriatertentu,yang ke-mudian dinamakandesa tertinggal. Upaya penanggulangan di desa-desatersebutkemudiandijalankandengan kemiskinan mekanismeInpres,yang dinamakanInpresDesa Tertinggal(lDT),yang dimulai sejaktahunpertamaRepelita Vl. Kemudian dalamtahunketigaRepelita Vl, upayaini diperluas lagimencakup pula desa-desa di luar desa lDT, namundenganmekanisme lain,yaitumelalui programTakesra/Kukesra. ApabilaprogramIDT sepenuhnya menggunakan dana APBN,makaprogramTakesra/Kukesra memanfaatkan danadari masyarakat yang mampu,dengandukungan APBNuntukkegiatan pembinaannya.
Perhitungan IndikatorKemiskinan Padadasarnyadalammenghitung indikatorkemiskinan terdapat2 kegiatan yangdilakukan, yaitu:pertama,perhitungan gariskemiskinan (absolut), dan kedua, perhitungan indikatorkemiskinan, mencakupproporsidan jumlahpendudukmiskin serta indekskesenjangankemiskinan(indeks Poverty GaplPG).Indeks pG ini 'kedalaman'(depth) merupakanukurankemiskinan yang mencerminkan dari suatu kemiskinan. Secaramatematis indeksPG dapatdituliskan sebagaiberikutIndeks PG=1/n.x(1-Yilz), di manai=1,..., q, dan q=jumlah penduduk miskin,yi merupakan pendapatandari pendudukmiskinke i, z- garis kemiskinan,serta ;1=jumlah penduduktotal. lndeks ini merupakanpenjumlahandari povefty gap (rasio perbedaanantaragaris kemiskinandan pendapatanpendudukmiskinterhadap gariskemiskinan) dibagidenganjumlahpenduduk total.Dengandemikian, indeksini merepresentasikan rata-ratakesenjangankemiskinandari suatu populasi,karena penduduk yangtidakmiskinmempunyai povertygap samadengannol. Dalammenghitung indikatorkemiskinan, BPS menggunakan data Susenas, khususnyamodul Pendapatan/Pengeluaran Rumahtangga. Perhitungan indikator pertamakali dilakukanoleh BPS menggunakan kemiskinan data Susenastahun 1976.Sementaraitu metodaperhitunganyang digunakanadalah metodaenerji makanan(foodenergymethod).Sebetulnya terdapatdua pendekatanatau metoda perhitungan gariskemiskinan absolut,yaitu metodaenerjimakanan(foodenergy method)dan metodapangsapengeluaran makanan(food share method).Metoda enerjimakanandidasarkan padakebutuhanminimalpanganyang harusdipenuhi seseoranguntuk tetap hidup, biasanya dinyatakandalam besaran kalori. Memperhatikan bahwaseseorang (yangpalingmiskinsekalipun) dapathidupbukan hanyadenganterpenuhinya pangansaja,makasetelahmendapatgaris kebutuhan pangan,dihitungkebutuhanminimalnon panganyang sesuaidengan kemiskinan pola konsumsikelompokpendapatanminimaltersebutdi atas. Dalam metoda pangsapengeluaran makanan,batas kemiskinanditentukanberdasarkanrasio pengeluaranmakanan terhadap pengeluarantotal kelompok populasi yang dianggap miskin. BPS mendefinisikan batas garis kemiskinanabsolut sebagai tingkat pengeluaran (sebagai proksitingkat pendapatan) untukmemenuhikebutuhan 2.100 per kapitaper hariditambah kilokalori pemenuhan minimaluntukkebutuhan bukan pangansepertiperumahan, pakaian,pendidikan, kesehatan, dan barang-barang
tahan lama. BPS membedakan garis kemiskinanuntuk daerah perkotaandan perdesaan. Tabel1 menunjukkan perkembangan gariskemiskinan yangdigunakan olehBPSselamakurunwaktu1976- 1996.
Tabel1 GarisKemiskinanAbsolut 1976- 1996,Rupiah
ffrfin*-*{*-i6ilH;Gfr*:
Tahun
Total
-Desi*-i kota ," D6sa*i* KoE- . DesJi xota--l :ij:,.:;'
1976 1978 1980 1981 1984 1987 1990 1993 1996
3.901, 2.685$ 621', 164: 4.522 2.849. 4:294. 2.8051 685i 116: 4.e6e: z.sl1i 5.881i 4.179i 950. 270:,t 6.831a 4.4491 8.288: 5.517.: 1.489; 360,. 9.777: 5.877i :ii)'..;r 11.527, 7.239i 2.2A4: 507:13.731', 7.746; dta dta 1 dta dta , 17.381, 10.294': 17.520 12.617, 3.094 678 20.614i 13.295 23.303 15.576i 4.602 2.668 27.g}st 18.244'; 29.681, 23.197!, 8.565: 4.216. 38.246: 27.413'.,
Catatan: dta = Datatidaktersedia Sumber: BPS
Dalamperhitungan indikator kemiskinan selamatahun 1976- 1990,BPS menghitung bataskemiskinan minimum2.100kkaltersebutdalambesaranrupiah. Untukmelakukan perhitungan itu, diperlukan data rincimengenaikonsumsikalori dan hargakaloritiap jenis makanan.Di sini perluditegaskan bahwahargakalori yang dikonsumsi oleh golonganpendudukberpenghasilan tinggiberbedadengan yangdikonsumsi olehpenduduk berpenghasilan rendah. Sejaktahun 1993,digunakanmetodabaru yang tidak memerlukan data hargakaloriiiapjenismakanan, karenabataskecukupan makanandihitungdengan menghitung nilairupiahdaribeberapa komoditiyangtercakupdalampaketkomoditi makanan,yang selayaknyadikonsumsiseseorangagar bisa hidup sehat,dan dengankandungan kalorisebesar2.100kkal. Perhitungan indikatorkemiskinan nasional(desadan kota) menggunakan data nasional,sedangkanperhitungan angka propinsimenggunakan data propinsi.Denganperkataanlain, indikator
kemiskinanpada tingkat nasionaltidak otomatissama dengan penjumlahan indikator kemiskinan seluruhpropinsi. Perhitungan bataskecukupan makanandihitungdenganmenggunakan paket komoditimakanan(52 komoditi,baikuntukdaerahperkotaanmaupunperdesaan), yangjenisnyatelahditetapkan padatahun1994berdasarkan Susenas1gg3.pola konsumsimakananyang dijadikanacuan adalahpota konsumsidari kelompok pengeluaran Rp. 40 ribu-60ribu di perkotaan, dan kelompokpengeluaran Rp. 30 ribu4Oribudi perdesaan. Kelaspengeluaran ini lebihtinggidibandingkan dengan yangdigunakanpadatahun1993,yaitukelompokpengeluaran Rp.30 ribu-4oribu untukperkotaan, dan Rp.20 ribu-3O ribuuntukperdesaan. Bataskecukupan nonpangandihitungdenganmenggunakan PaketKomoditi Kebutuhan Dasar(PKKD)1995,yangmencerminkan polakonsumsidarikelompok pengeluaran sepertiyangdinaikkan di atas. Denganmenggunakan pola konsumsikelompokpengeluaran yang lebih tinggidibandingkan denganperhitungan tahun 1993,maka secaraimplisitgaris kemiskinan tahun 1996,selainmemperhitungkan kenaikanharga,juga mencakup adanyapeningkatan kualitasdarijenis pangandan non-pangan yang dikonsumsi olehpenduduk miskin. Perkembangan TingkatKemiskinan SelamaPJPl, berbagaikebijaksanaan dan programpembangunan baikyang dilaksanakan melaluimekanismesektoralmaupun regionalantara lain melalui lnpres-inpres sepertidiutarakandi atas telah berhasilmenurunkan jumlah dan persentase pendudukmiskin,dari 70 juta jiwa atau 60 persenpada tahun lgZO menjadi26 juta atau 14 persenpada tahun 1993.Padahaldalam kurunwaktu tersebutjumlahpendudukIndonesiameningkat73 juta. Oleh karenaitu, banyak lembagainternasional yang bergerakdi bidang pembangunanmenilaibahwa pembangunanIndonesiasangat berhasil,bukan hanya dilihat dari segi pertumbuhan tetapijugapemerataannya. Memasuki PJP ll dalamRepelita Vl antara tahun1993-1996 telahterjadilagipenurunan penduduk miskinyaknimenjadi22,5 juta jiwaatau11,3persen(tabel2).
Tabel 2 PerkembanganPersentase dan Jumlah PendudukMiskin SelamaPJP I ProporsiPendudukMiskin (%) Tahun Kota (a)
r970 1976 1978 1980 1981 1984 1987 1990 1993
r996
dta 38,9 3 0 ,9 29,0 28,1 23,1 20,7 16,8 1? 5
9,7
Desa
o)
dta 40,4 33,4 28,4 26,5 21,2 16,4 14,3 13,8 12,3
I JumlahPendudukMiskin (uta jiwa)
Kota*Desa (c)
Kota (d)
Desa (e)
Kota*Desa
60,0 40,I 33,3 28,6 26,9 2L,6 17,4 151 , 13,7 11,3
dta
dta 44,2 38,9 32,8 31,3 25,7 20,3 L7,8 17,2 15,3
70,0 54,2 47,2 42,3 40,6 35,0 30,0 27,2 25,9 22,5
10,0 8,3 9,5 9,3 9,3 9,7 9,4 8,7 7,2
(0
Sumber: BPS, dta : datatidaktersedia Di lain pihak,kalaukita mengamatisecaraseksamabaik perkembangan persentase maupunjumlahpendudukmiskinselamaPJP l, makaterlihatbahwa meskipunpengurangan persentase dan jumlahpendudukmiskinterus berlanjut, namunpenurunannya makinmengecilsepertitergambar darigrafik-grafik di bawah ini. BahkanpadaakhirPJP l, ataudalamkurunwaktu1990-1993, penurunan ini juta berkurangmenjadihanya 1,3 jiwa. Jika diikutikecenderungan ini, maka masalahkemiskinan hanyadapatdituntaskan dalamkurunsekitar60 tahun. Sebabnyaantaralain adalah,pendudukmiskinyang tersisaadalahyang palingkurangkeberdayaannya, atauseringdisebutsebagaicorepoverty.Programprogrampembangunan yangberlakubuatsemuadanselamainiterbuktiefektifpula mengatasi kemiskinan, tidakmemadailagiuntukmemecahkan masalahkemiskinan yang melingkarimerekayang masihtersisadalamperangkapkemiskinan. Oleh karenaitu, di sampingterusmeningkatkan berbagaiprogramsektoraldan Inpres, diperlukan upayatambahan yangkhusustertujudan terarahhanyabagi kelompok masyarakat miskin, Berbagaiprogrampembangunan nasionaltersebutternyatatelah berhasil jumlahdan persentase mengubah pengurangan kecenderungan penduduk miskin yangmelambattersebut,dan mempercepatnya, sepertidapatdilihatpadagraflk1 dangrafik2 berikut ini.
Grafik1 Pengurangan JumlahPendudukMiskinfiutajiwa) 1 9 7 6- 1 9 9 6 '
8'o
I
7.0 "
I .
e,o
j
5'o
,
4,0
I
3,0
. i
z.o
I i
1,0
I
. 0,0 1987-1990 i
1990-.t993
-1,0
1993-1996
i
; ; ,
-Kola
-
Kota+Desa
Grafik2 Pengurangan PersentasePendudukMiskin 1 9 7 6- 1 9 9 6 8,0
6,0
5,0
4,0 3 , 7| I
3,0 z,J;
2,0
i 1R'
1,0
0.0 1976 -1978
1 9 7 8- 1 9 8 1
1981-1984
1984-1987
1987-1990
19 9 0 - l9 9 3
I 993-1996
kurunwaktu -Kota
-
Desa
-
Kota+Desa
Catatan: Angka positif berarti terdapatpenurunanjumlah penduduk miskin, sedangkan angkanegatifberarti terdapatkenaikan.
Padahalgariskemiskinan tidaklahstatis,tetapisetiap3 tahundiperbaharui jumlahpendudukmiskinberdasarkan untukmengukur hasilSusenasyang kriteria dannilainya selaludisesuaikan. Sepertiterlihatpadatabel 1 di muka,gariskemiskinan di perkotaan dalam kurunwaktu1990-1993 dan1993-1996 telahmeningkat masing-masing 35,4persen (33persenuntukpangandan48,7persenuntuknon-pangan) dan37,1persen(27,4 persenuntukpangandan 86,1persenuntuknon-pangan), sedangkan di perdesaan dalamkeduakurunwaktutersebuttelah meningkatmasing-masing 37,2 persen (23,4persenuntukpangandan 293,5persenuntuknon-pangan) dan 50,3persen (48,9persenuntukpangandan58,0persenuntuknon-pangan). Sementara ituangkalndeksHargaKonsumen (lHK)gabungan 27 kotadalam keduakurunwaktumenunjukkan kenaikan masing-masing 30,8persen(28,2persen pangan)dan 30,3persen(41,8persenpangan).Kenaikanangkaindekshargag bahanpokokdi perdesaan (Jawadan LuarJawa)dari tahun1990ke tahun1g93 telah meningkat masing-masing 14,7 persen(7,6 persenberupakenaikanharga beras)dan21,5persen(17,1persenberupakenaikanhargaberas),sedangkan dari '1996 tahun 1993 ke tahun telah meningkatmasing-masing 4g,2 persen(64,1 persenkenaikan hargaberas)dan42,3persen(49,3persenkenaikanhargaberas). Dari gambarantersebutterlihatadanyahubungansearahantarakenaikanangka fHK dengankenaikangariskemiskinandi perkotaan,serta antarakenaikanangka indeksharga9 bahanpokokdengankenaikan gariskemiskinan di perdesaan. Hal tersebutjuga menjelaskan jumlah penduduk mengapapengurangan miskindi perdesaan padatahun1993-1996, meskipunlebihtinggibaikpersentase maupunjumlahnya dibandingkan dengankurunwaktu 1990-1993, lebihrendah dibandingkan denganwilayahperkotaan.Olehkarenaitu,di sampingpengendalian lajuinflasisepertitercermin dalamIHKdi kota-kota, lajuinflasidi perdesaan sudah harus merupakanfaktor yang patut diperhatikan,agar supaya peningkatan pendapatan perdesaanterutamayang tergolongmiskintidak ditelan masyarakat habisolehinflasisehingga menghambat peningkatan pendapatannya secaranyata. Pada tahun-tahun terakhirRepelitaVl, dan diharapkanakan dilanjutkan dalamRepelita Vll, upayapenghapusan kemiskinan itu akanditingkatkan lagi,baik melaluiprogram-program sektoralsepertiirigasiperdesaan,pembukaanlahan pertanianbaru di luar Jawa,berupasawahsepertidi Kalimantan Tengah,untuk tanamantebu, kelapasawit,juga hutantanamanindustri,yang kesemuanya itu
disertaidengantransmigrasi, dan lain-lain. Jugaakanditingkatkan denganprogram khususterutamaTakesra/Kukesra, yang akan menanganimasalahkemiskinan masyarakat di desanon-lDT.Di desaIDTsendiripadaakhirRepelita Vl telah tuntas seluruhdesamemperoleh bantuan,sehinggaupayaselanjutnya adalahpembinaan terhadapkelompok-kelompok masyarakat sertausahaekonominya, dan pengguliran dana,yangdiharapkan dapatmenjadisumberlembagakeuanganperdesaan yang dimilikidan dikelolaoleh masyarakatsendiri.Dana ini merupakanhibah dari Pemerintah kepada kelompok masyarakat,tetapi bagi anggota kelompok pinjaman, merupakan yangharusdikembalikannya untukkemudiandigulirkan lagi. Carapengguliran danatermasukbesarnyabungadan jangkawaktupengembalian ditetapkan olehmasyarakat sendiridalampokmasnya. Selainitu, juga telahberjalanprogramprasaranaperdesaandi desa-desa lDT, yang ketiadaannya menjadi penyebabmengapadesa tersebutmenjadi tertinggal.Dengan pembangunanprasaranaperdesaantersebut diharapkan peningkatankesejahteraan masyarakatmiskin di desa-desaIDT dapat lebih dipercepat. Program menanggulangi kemiskinanini diperkuatpula oleh program makanantambahanuntukanaksekolahdasar(PMT-AS), yangbahanmakanannya harus menggunakan hasil produksipangan setempat.Sementaraini PMT-AS tersebutmasihterbatasdi desa lDT, namunsecarabertahapakan mencakup semuaanakSD di seluruhIndonesia. Denganberbagaiprogramtersebut,yang terus ditingkatkan cakupandan kualitasnya sertadidukungoleh kebijaksanaan dan program-program lainnyabaik yangbersifatmakro,sektoralmaupunregional,diharapkan sasaranpenghapusan kemiskinan sebagaimasalahnasionalpada akhir RepelitaVll diharapkandapat tercapai.
tv.
PELAKSANAAN PROGRAMINPRESDESATERTINGGAL
Program IDT adalah salah satu upaya besar untuk mengatasimasaalah kemiskinan. Ada baiknyakita kaji bagaimanaperaksanaannya. S e t el a h3 ta h u na n g g a ra n1 994/95,1995/96,dan 1996/97,pr ogr amIDTtela h menjangkau28.223 desa atau 44 persen dari seluruh desa di lndonesia,yang meliputi6.440 desa di Jawa-Bali dan 21.783 desa di luar Jawa-Bali.Anggaran
programIDTyangdisediakan dalamAPBNberupamodalkerjadan hibahbergulir mencapaiRp 1,29triliun.Modalkerjaini diberikan maksimumRp 60 juta per desa yang dicairkandalamperiode3 tahun.Danasebesaritu terus berkembang dan bergulirdi lingkungan masyarakatkhususnyadi wilayahmiskinyang umumnya adalahkawasan perdesaan.
o
Di samping bantuan modal kerja, program IDT menekankanadanya pendampingan, yaitu sebagaipemberimotivasi(motivator), penggerakdinamika masyarakat(dinamisator), pemelancar(fasilitator), dan penghubungkelompok masyarakat miskindenganpihakluar (komunikator). Penyediaan tenagapendamping ini padadasarnyaadalahtanggungjawabpemerintah daerah.ProgramIDT mewajibkan pendudukmiskinmembentukkelompokmasyarakat(pokmas)terdiri atas 20-30 KK. Kegiatanekonomiyang akan memanfaatkan programIDT dapat diselenggarakan secara berkelompokmaupun perorangansebagai anggota kelompok.Semuakegiatanusahatersebutdiharuskan dibicarakan secarakelompok,sehinggameskipun berupakegiatanperorangan kelompokikutmembantu dan jawab.Parapendamping memikultanggung yangmendampingi pokmasini adalah mitrakerjaparaanggotakelompok. Di sampingpendamping dariwargadesayang telahlebihdahulumaju,banyakpenyuluh/petugas (Pertanian, sektorat Perindustrian dan Perdagangan, TenagaKerja,sosial,paraguru,dokter,bidan,petugasKeluarga Berencana, jugaditugasibertindak danlain-lain) sebagaipendamping teknis. Setiapkelompokmengaturdiri, denganbantuanpendamping, membentuk kepengurusan, yangterdiriatassekurang-kurangnya seorangketua,sekretaris dan bendahara.Keputusandiambil secara musyawarah.Dengan cara demikian semangatgotong royongdan kekeluargaan tradisional telah diserasikandan ditransformasikan menjadilembagadan organisasidengancara kerja "modern" yangsesuaidengantuntutanjaman.Dengandemikiandi wilayahIDT berlangsung pulaprosesmodernisasi dandemokratisasi. Untuk pendampingan masyarakatdi desa tertinggalparah, Pemerintah merekrut3.942 sarjanayang bekerjasecara penuh selama 3 tahun (Sarjana PendampingPurna Waktu, SP2W) di 3.942 desa tertinggalparah di seluruh Indonesia, yaitu790 orangdi Jawa-Bali, dan 3.152orangdi luar Jawa-Bali, di antaranya 1.007orangalumnipenerima beasiswa supersemar. Sejak awal dimulainyaprogramIDT mendapatperhatianyang luas dan sorotanyang tajamdari masyarakat. Sebagaiprogrambaru pada awalnyatentu
banyakmasalah,namunkarenabesarnyaperhatianmasyarakatmaka masalahmasalahtersebutcepat terungkapsehinggacepat dapat diselesaikan. Sebagai hikmahketerbukaan dan sikapkritismasyarakat terhadapprogramini, makakasus kegagalan ataupenyimpangan dapatdiketahuisecaraluasdan dijadikanpelajaran bagipokmasdariwilayahlainnya. Karenabarusajaberjalan, belumdapatdilakukan evaluasiyangmenyeluruh. Namun,Departemen DalamNegeribesertaaparatnyamengikutidengancermat pelaksanaan programdi daerah.Bappenasmengikuti juga secarauji petikdengan pengamatan-pengamatan di lapanganbagaimana programini dilaksanakan. Selain itu, hampirsetiappejabatpusatyang datangke daerah,seringdihadapkan pada masafahlDT. Demikianpufa, para anggotaDPR yang ke daerah baik dalam kunjungan kerjakomisimaupunpenugasanfraksimasing-masing ataupundalam rangkakembalike daerahdalammasa reses,banyakmeninjaudan mengamati pelaksanaan programlDT. Meskipundi sana sini ada saja masalah,namun secara keseluruhan kesimpulan berbagaipengamatanitu menunjukkan bahwa programini berjalan cukupbaikdan telahberhasilmemberijalan untukmeningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat miskindi desa-desatertinggal. Selanjutnya untukmemperoleh masukanyang objektifdan ilmiahmengenai dampakprogramIDT terhadappokmaspenerimanya, telah dijalinkerja sama dengan26 Universitas di 26 propinsi,untukmengadakan penelitian yang disebut kaji tindak(actionresearch). Selainitu, sebuahlembagayang dipimpinoleh prof. Sajogyo(YayasanAgro Ekonomika), juga tefah dimintauntuk turut mengadakan pengkajian. Demikianpula sebuahtim dari LlPl telah terjun ke lapanganuntut< mengadakan penelitian. Baik laporankaji tindakke-26perguruantinggitersebut, maupunlaporanpenelitian Prof.Sajogyodan kawan-kawan, dan laporantim Llpl menyimpulkan bahwa dengantidak menutupiadanya berbagaimasalahdalam pelaksanaannya, perkembangan kegiatanekonomipenerimadana programIDT padaumumnya sangatmenggembirakan. Salahsatuukuranpulaadalahkemampuan merekayang memperoleh dana IDT untukmengembangkannya sehinggadapatdigulirkan kembali.Dari laporan Departemen DalamNegeri,pada tahun 1994/95dari dana bantuanmodalyang dicairkan sebesar Rp 410 miliar,Rp 2'16miliar(52 persen)di antaranya telah "kembali" kepadapokmas, danRp62 miliartelahbergulir.Untuktahun1g95/96 dari
danaRp 425,9miliaryangtelahdicairkan, Rp 106 miliar(24 persen)di antaranya telahkembalidan Rp 22 miliartelahbergulir. V.
PENUTUP
Demikianlah berbagaidasarkebijaksanaan dan upayamengatasimasalah yangtelahdilakukan kemiskinan secarasistematis danterprogram sejakawalpJp l, dan telahditingkatkan memasukiPJP ll, denganmemperluas dan meningkatkan program-program yang telah dilakukanserta denganprogram-program baru, baik untukmenggantiprogramyang lamamaupunsebagaiprogram-program tambahan dan bersifatkhususyangtertujubagimasyarakat miskin. Denganmemeliharamomentumpemerataanpembangunan dan penanggulangan kemiskinan ini,dan meningkatkan sertamengintensifkannya di masayang akan datang, diharapkansasaran untuk menghapuskan kemiskinansebagai masalahnasional yangbesarpadaakhirRepelita Vll akandapatdiwujudkan.
Grafik1 Pengurangan JumlahPendudukMiskinfiutajiwa) 1976- 1996
5,0 3,4
0.6 r 990-1993
1993-'t996
kurunwaktu -
Desa
-Kota+Desa
Gratik 2 Pengurangan Persentase PendudukMiskin 1976 1996 8'o\ e,o 7.0 6.8 o . u- - - -
5 . 0- - - - " - -
Ai
-
3.0 -
0.5 1 9 7 6- 1 9 7 8
1 9 7 8- 1 9 8 1
1981-1984
1984-1987
1987-1990
1990-1993
1993-1996
kurunwaktu i
-Kota
-Desa
-Kob+Desa
Catatan:Angka positif berarti terdapatpenurunanjumlnh penduduk ntiskin, seclangkan angkanegatifberarti terdapatkenaikcut.
MEMORANDUM KepadaYth: 1. BapakWakilKetuaBappenas 2. ParaPejabat Eselonl Dari
: K. Inugroho
Perihal
: Tulisanuntukharian"SuaraKarya"berjudul "MenujuMasyarakatyangAdil dan Makmur melaluiPemerataanPembangunandan PenanggulanganKemiskinan".
Tanggal : 1 Mei 1997
SesuaipetunjukBapakMenteri,bersamaini kamisampaikan copy tulisanBapak Menteriuntuk harian Suara Karya berjudul *Menuju Masyarakat yang Adil dan Makmur melalui Pemerataan Pembangunan dan Penanggulangan Kemiskinan", sebagaimana terlampir. periksa. Mohonmenjadikan
Tembusan: Yth.Bp.MENPPN, sebagailaporan.