MAKROEKONOMI
2 DINAMIKA BI agar dorong bilateral swap JAKARTA: Pemerintah meminta Bank Indonesia mendorong bank komersial untuk merealisasikan perjanjian bilateral pertukaran mata uang dengan sejumlah negara mitra dagang Indonesia. Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo mengatakan fasilitas swap mata uang sudah saatnya direalisasikan, tidak hanya dengan China, tetapi juga dengan negara-negara tetangga yang menjadi mitra dagang Indonesia. “Kalau misalnya ada persyaratan, terms of condition, yang belum dilakukan, itu harus terus diupayakan (BI) agar terwujud. Karena itu baik. Untuk itu, BI harus mengarahkan itu (implementasi perjanjian swap) pada bank-bank komersial, karena bankbank itu di bawah supervisi BI,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Bilateral swap agreement adalah fasilitas bantuan keuangan jangka pendek dalam bentuk penukaran mata uang asing yang bertujuan memperkuat cadangan devisa negara yang mengalami kesulitan neraca pembayaran jangka pendek. (BISNIS/AGI)
Kurs bea masuk Rp8.664/US$ BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kurs rupiah sebagai dasar pelunasan bea masuk yang berlaku untuk periode 25 April-1 Mei 2011 ditetapkan sebesar Rp8.664,00/US$ atau melemah dibandingkan dengan level pada pekan sebelumnya Rp8.659,75/ US$.
Penetapan kurs rupiah itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 239/KM.1/2011 tertanggal 25 April 2011 dan berlaku sebagai dasar pelunasan bea masuk, pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak penjualan atas barang mewah, pajak ekspor, dan pajak penghasilan. (LUZ)
Kurs bea masuk 25 April–1 Mei 2011 Mata uang 25 Apr.–1 Mei Dolar AS 8.664,00 Dolar Australia 9.187,59 Dolar Brunei 6.974,87 Dolar Kanada 9.053,69 Yuan China 1.327,01 Kroner Denmark 1.674,68 Euro 12.490,46 Dolar Hong Kong 1.114,15 Rupee India 195,02 Poundsterling Inggris 14.157,48 Yen Jepang (100) 10.489,78 Won Korea 7,98 Dinar Kuwait 31.324,27 Ringgit Malaysia 2.870,38 Kyat Myanmar 1.349,42 Kroner Norwegia 1.606,11 Rupee Pakistan 102,61 Peso Filipina 200,37 Riyal Saudi Arabia 2.310,08 Dolar Selandia Baru 6.878,62 Dolar Singapura 6.972,43 Rupee Sri Lanka 78,52 Kroner Swedia 1.401,16 Franc Swiss 9.694,23 Baht Thailand 288,70
18–24 Apr. 8.659,75 9.101,18 6.889,08 9.038,70 1.324,63 1.680,21 12.530,44 1.114,10 195,76 14.127,73 10.258,24 7,95 31.298,42 2.862,37 1.348,87 1.596,27 102,21 200,78 2.309,14 6.789,89 6.889,77 78,47 1.385,75 9.581,75 287,77
(-/+) 4,25 86,41 85,79 14,99 2,38 -5,53 -39,98 0,05 -0,74 29,75 231,54 0,03 25,85 8,01 0,55 9,84 0,40 -0,41 0,94 88,73 82,66 0,05 15,41 112,48 0,93
Setoran pajak diduga di-mark up Pembukuan keuangan negara berbasis kas OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: BPK kemungkinan memangkas angka perolehan pajak sepanjang 2010 hingga mencapai Rp38 triliun dalam audit yang saat ini masih diselesaikan. Seorang pejabat di pemerintahan mengungkapkan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan pada akhir 2010 memermak kinerja (window dressing) dengan menaikkan perolehan pajak. “Setelah dilakukan audit, ternyata angka yang dilaporkan lebih besar dari dana diperoleh. Nilai yang kemungkinan akan dipangkas mencapai Rp38 triliun dari angka yang dilaporkan Ditjen Pajak,” ujar pejabat itu di Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut pejabat itu, pada saat ini proses audit masih dilaksanakan dan dijadwalkan akan diserahkan ke DPR pada Mei. Namun, dia tidak menyebutkan secara terperinci mengenai pos perolehan pajak yang ‘didongkrak’ itu. Pada saat dikonfirmasi mengenai informasi tersebut, Auditor Utama Keuangan Negara II Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Syafri Adnan Baharuddin tidak bersedia berkomentar. Dia mengatakan akan memberikan jawaban setelah hasil audit diserahkan kepada DPR. “Kami belum bisa memberikan keterangan, belum ada hasil final. Kami akan memberikan keterangan setelah diserahkan ke DPR pada akhir Mei,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo juga mengaku belum mendapat laporan resmi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dengan ketidaksesuaian antara nilai perolehan pajak yang dilaporkan Ditjen Pajak pada 2010 dengan nilai riil yang dicapai. Namun, Menkeu menyatakan akan merespons temuan BPK itu jika memang terindikasi adanya praktik meningkatkan kinerja pajak dengan menaikkan
angka perolehan. “Kami belum bisa menanggapi ini karena saya belum lihat catatan ini dari BPK. Kalau memang ada, nanti saya respons,” kata orang nomor satu di Lapangan Banteng itu. Sementara itu, Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Direktorat Pajak S. Petrus Tambunan belum berhasil dikonfirmasi mengenai kemungkinan window dressing itu. Adapun Sekretaris Jenderal Ditjen Pajak Herry Sumardjito menyatakan dia tidak berwenang berkomentar mengenai masalah perolehan pajak.
Penerimaan semu Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasih mengatakan parlemen akan mengajukan pertanyaan kepada BPK terkait dengan dugaan penggelembungan angka penerimaan pajak yang dilakukan Ditjen Pajak. “Kami akan tanya BPK karena ini sudah menjadi rumor di kalangan media dan internal BPK. Apakah itu betul terjadi dari angka yang diterima dari pajak, sehingga terkesan mendekati target pencapaian penerimaan pajak,” ujarnya. Menurut dia, dalam kasus tersebut sangat wajar apabila BPK mengambil tindakan memangkas angka penerimaan itu karena sistem pembukuan keuangan negara adalah berbasis uang tunai (kas). “Ini kan berpengaruh pada defisit APBN. Diakui menerima, tetapi secara fisik tidak menerima, itu tidak benar karena sistem APBN kita cash based,” ujar Achsanul. Dia menduga pegawai Ditjen Pajak memasukkan pajak terhadap subsidi sebelumnya dibukukan sebagai penerimaan sehingga nilai penerimaan menjadi tinggi. “Ini penerimaan semu, wajar kalau dikoreksi oleh BPK,” katanya. Dirjen Pajak mencatat realisasi penerimaan pajak hingga akhir 2010 mencapai Rp 649,042 triliun. Perolehan pajak tersebut hanya 98,1% dari target yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2010 sebesar Rp661,4 triliun. (AGUST SUPRIADI/JOHN A. OKTAVERI) (
[email protected])
Penerimaan perpajakan 2010 & 2011 (Rp triliun) Penerimaan perpajakan A. Pajak dalam negeri i. Pajak penghasilan ii. Pajak pertambahan nilai iii. Pajak bumi dan bangunan iv. BPHTB v. Cukai vi. Pajak lainnya B. Pajak perdagangan internasional Sumber: Nota Keuangan dan APBN 2011
Sumber: Kementerian Keuangan
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
APBN-P 2010 743,32 720,76 362,22 262,96 25,32 7,15 59,26 3,84 22,56
APBN 2011 850,25 827,24 420,49 312,11 27,68 62,76 4,20 23,01 BISNIS/MAHER
BISNIS/ANDI RAMBE
DUGAAN PENGGELEMBUNGAN PAJAK: Sejumlah wajib pajak menyerahkan
surat pemberitahuan pajak tahunan di Kantor Pajak Pratama Medan, di Medan, Sumatra Utara, belum lama ini. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achsanul Qosasih mengatakan pihaknya akan menanyakan kepada Badan Pemeriksaan Keuangan mengenai dugaan penggelembungan angka penerimaan pajak yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak sekitar Rp38 triliun.
Agung pimpin Ditjen Bea dan Cukai OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo mengangkat Agung Kuswandono menjadi Direktur Jenderal Bea dan Cukai menggantikan Thomas Sugijata guna menuntaskan ‘pekerjaan rumah’ yang masih tersisa. “Agung Kuswandono dalam bertugas di Ditjen Bea dan Cukai, semua yang baik harus dijaga, semua yang harus diperbaiki, harus diperbaiki dengan baik. Dengan penuh dedikasi, dengan profesional,” kata Menkeu pada acara pelantikan Dirjen Bea dan Cukai di kantornya, kemarin. Sebelum menduduki kursi tertinggi di Ditjen Bea dan Cukai, Agung menjabat Direktur Verifikasi Kepabeanan. Karier Agung terbilang cemerlang karena dia sebenarnya baru masuk jajaran eselon II pada 16 Maret 2010 dan kini sudah eselon I. Menkeu mengapresiasi kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai selama di bawah kepemimpinan Thomas Sugijata karena mampu memenuhi target kinerja di atas rata-rata. Untuk itu, dia meminta Agung Kuswandono untuk melanjutkan pengelolaan Ditjen Bea dan Cukai dengan membangun tim yang lebih baik dan sehat. “Kamu [Agung] tidak hanya menjadi panutan yang ada di bawahmu. Tunjukkan saudara pemimpin yang punya integritas, punya keahlian tugas yang baik, pejabat yang jujur, dapat dipercaya, pejabat yang punya rasa empati, disiplin tinggi, dan selalu perbaiki jajaran yang ada,” kata Agus.
Menkeu mengatakan kinerja otoritas kepabeanan dan cukai tidak hanya sebagai fasilitator perdagangan dan industri, tapi juga menjaga negara dari serangan produk yang membahayakan.
Pekerjaan rumah Isu lain yang jadi perhatian Menkeu a.l. terkait dengan praktik nepotisme dalam kegiatan perdagangan internasional, lamanya produk-produk impor di jalur merah, banyaknya pegawai yang tidak ada di tempat pada saat bertugas, serta banyaknya kekalahan negara di pengadilan pajak. “Kami berharap Anda melakukan perbaikan secara konsisten. Kami dari Kementerian Keuangan akan dukung. Bekerja dengan hati untuk bekerja dengan baik. Saya titip yang sudah dikerjakan dengan baik oleh Pak Thomas bisa ditingkatkan,” kata Agus. Seusai pelantikan, Agung Kuswandono berjanji akan menjalankan amanat yang diberikan oleh menteri keuangan untuk membuat Ditjen Bea dan Cukai menjadi lebih baik. Langkah pertama yang akan dilakukannya adalah melakukan konsolidasi internal mengingat saat ini ada empat posisi eselon II Ditjen Bea dan Cukai yang kosong. “Beri saya waktu untuk melakukan tindakan-tindakan, berikutnya [yang] tidak bisa saya jelaskan,” katanya. Mantan Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata mengatakan salah satu indikator perbaikan adalah penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai harus dioptimalkan, serta pelayanan dan pengawasan perdagangan internasional ditingkatkan. (10)
Defisit anggaran tahun depan 1,4% dari PDB OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Keuangan mengungkapkan kemungkinan memperkecil defisit anggaran pada tahun depan menjadi sekitar 1,4% PDB dari target tahun ini sebesar 1,8%. Penyempitan celah fiskal itu didasari prospek peningkatan penerimaan. Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo memperkirakan penerimaan negara pada tahun depan meningkat sekitar Rp100 triliun dari target tahun ini. “Sementara Rencana Kerja Pemerintah [2012] itu defisitnya kira-kira 1,4% dari PDB. Kami juga tidak menutup diri untuk meningkatkan defisit itu dengan 0,1% atau 0,2%,” ujar Menkeu seusai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, kemarin. Dia menuturkan tambahan penerimaan itu akan diarahkan ke sektor infrastruktur. Selain itu, pemerintah berupaya meningkatkan efisiensi pengeluaran negara dengan menyasar belanja yang tidak mengikat dan belanja modal yang produktif. Pemerintah memperkirakan total kebutuhan belanja pada 2012 akan mencapai Rp1.353 triliun yang rencananya ditutup dari penerimaan berkisar Rp1.242 triliun-Rp1.259
triliun dan sisanya Rp111 triliun ditutup dari utang. Menkeu menuturkan dalam pagu indikatif anggaran pendapatan dan belanja negara 2012 ada dua alternatif yang merujuk pada asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang akan dipakai US$85 per barel atau US$95 per barel.
Target rasional Apabila ICP yang dipakai US$85 per barel, penerimaan negara diproyeksi sebesar Rp1.242 triliun. “Kalau menggunakan ICP US$95 per barel, penerimaan negara bisa mencapai Rp1.259 triliun. Tax ratio saat ini 12,1% menjadi tantangan untuk ditingkatkan mengingat di negara-negara maju itu 25%-35%,” ujarnya. Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto ‘memahami’ penetapan ICP dan lifting minyak tahun depan relatif sama dengan tahun ini. Menurut dia, tidak tepat untuk memasang target ICP tahun depan yang terlalu tinggi karena berimplikasi pada peningkatan di pos belanja kementerian lain. “Dengan kondisi dan informasi yang ada saat ini rasional jika pemerintah mempertimbangkan target seperti itu. Terlalu rendah masih tidak apaapa toh nanti bisa diubah lagi,” ujar Pri Agung.
PENYEGARAN ORGANISASI: Dirjen
Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Agung Kuswandono (kanan) berjabat tangan dengan pejabat lama Thomas Sugijata seusai dilantik oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, kemarin. Kementerian Keuangan mengungkapkan pergantian tersebut karena keperluan penyegaran organisasi dan memperbaiki koordinasi. BISNIS/DEDI GUNAWAN
Inflasi Singapura 5% BLOOMBERG
SINGAPURA: Inflasi Singapura selama Maret tumbuh 5% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya akibat kenaikan harga rumah dan biaya transportasi. Realisasi inflasi ini diperkirakan mendorong pembuat kebijakan di bank sentral untuk meningkatkan suku bunga acuan dalam pertemuan pada bulan ini guna melanjutkan penguatan nilai tukar dolar Singapura. “Sementara itu, laju inflasi Maret dibandingkan dengan Februari 2010 [month-on-month] mencapai 0,1%, tanpa memperhitungkan faktor musiman,” tulis laporan Departemen Statistik Singapura yang dirilis, kemarin. Bank sentral di Asia, mulai dari China, Thailand hingga India telah meningkatkan suku
bunga dan membiarkan nilai mata uang lokal menguat guna membatasi kenaikan nilai barang akibat lonjakan harga minyak mentah dunia dan makanan. Dolar Singapura menguat ke rekor tertinggi setelah pada 14 April bank sentral mengatakan akan melanjutkan pengetatan kebijakan moneter. Otoritas moneter Singapura telah meningkatkan suku bunga acuan sebanyak dua kali sejak Januari 2011. “Harga makanan naik, meskipun dolar Singapura menguat pada saat harga minyak mentah mulai menyesuaikan diri dengan stabilisasi krisis politik di Timur Tengah dan Afrika Utara secara bertahap,” jelas Irvin Seah, ekonom DBS Group Holdings Ltd, kemarin. Dia menilai dengan kebijakan bank sentral dan pemerintah, maka kenaikan inflasi hanya
akan terbatas pada posisi 4,5% hingga 5,5% (year-on-year) pada beberapa bulan mendatang, sebelum akhirnya melemah kembali pada paruh kedua tahun ini. Otoritas moneter Singapura menggunakan nilai tukar sebagai instrumen mengelola inflasi. Bank sentral akan memosisikan kembali inflasi pada level ideal yang diperkirakan berada ratarata di kisaran 3% hingga 4% pada 2011. Nilai dolar Singapura terapresiasi lebih dari 11% terhadap dolar AS pada 2 tahun terakhir dan memiliki kinerja terbaik di Asia, tanpa memperhitungkan nilai mata uang Jepang. Dolar Singapura diperdagangkan seharga 1,2345 per dolar AS pada pukul 12:42 waktu setempat. Indeks harga konsumen kemungkinan naik lebih tinggi pada beberapa bulan mendatang,
setelah Singapore Power Ltd, penyedia listrik utama di Singapura, meningkatkan tarif listrik selama kuartal I/2011 rata-rata 6,5% karena kenaikan harga minyak.
Tidak puas Sementara itu, dari Tokyo dilaporkan, Partai Demokrat kalah dalam pemilihan anggota parlemen di tingkat lokal yang berlangsung kemarin. Pemilih tidak puas terhadap kinerja Perdana Menteri Naoto Kan dalam mengatasi dampak bencana gempa dan gelombang tsunami. Kan berencana mengajukan belanja senilai US$49 miliar (4 triliun yen) untuk membangun kembali salah satu kawasan bencana. Partai Demokrat Liberal (LDP) belum mengatakan dukungan terhadap rencana itu. “Semua orang menyalahkan Kan karena kepemimpinannya
kurang kuat, terlepas dari apakah dia menyadari itu atau tidak. Namun, LDP juga sebenarnya tidak menunjukkan kepemimpinannya,” ujar Steven R. Reed, pengajar ilmu politik di Chuo University, Tokyo. Meski dinilai kurang dalam kepemimpinan, PM Jepang mengatakan akan melakukan yang terbaik untuk membangun kembali Jepang dari bencana, serta mengatasi dampak yang terjadi akibat pembangkit energi bertenaga nuklir. LDP juga menolak RUU yang diajukan Naoto Kan dan partainya mengenai penjualan obligasi senilai 92,4 triliun, atau hampir dua kali lipat dari belanja negara pada 2011. Pemerintah mengatakan dana awal perbaikan kawasan bencana tidak perlu menjual obligasi, cukup menggunakan cadangan pemerintah. (ESU)
REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
SELASA, 26 APRIL 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8707 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
JBA-25
INDEKS SAHAM IHSG 3,788.54 ▼ 12.54 (0.33%) BISNIS-27 332.35 ▼ 1.31 (0.39%) Hang Seng*) 24,138.31 ▲ 242.21 (1.01%) KLSE 1,524.05 ▲ 1.30 (0.09%)
IHSG
KURS TENGAH VALAS
30.536,55
25 April 2011
Nikkei 9,671.96 ▼ 10.25 (0.11%) STI 3,187.72 ▼ 7.01 (0.22%) DJIA*) 12,505.99 ▲ 52.45 (0.42%) FTSE*) 6,018.30 ▼ 3.96 (0.07%)
*) Tanggal 21 April 2011
3.788,54 3.727,07 LQ45
BISNIS-27 679,37
667,87
332,35
325,96 18/4
19/4
20/4
21/4
25/4
Euro/Rp US$/Rp
25 April 2011
30.204,16
EUR 12.546,53 ▼ 34,60 (0,28%) GBP 14.237,17 ▲ 45,81 (0,32%) HKD 1.110,35 ▲ 0,03 (0,00%) JPY (100) 10.478,06 ▼ 17,64 (0,17%)
SGD 6.984,71 ▲ 5,98 (0,09%) USD 8.628,00 ▼ 1,00 (0,01%) AUD 9.257,54 ▼ 34,72 (0,37%) THB 288,34 ▼ 0,17 (0,06%)
12.465,01 12.546,53
8.670,00 8.628,00 18/4 19/4
20/4
21/4 25/4
Kurs Bea Masuk 25 April–1 Mei 2011, Rp8.664,00/US$
Kasus Elnusa puncak gunung es Harga saham ELSA dan MEGA anjlok
BISNIS/RAHMATULLAH
Skema I
Skema aliran dana Elnusa di Bank Mega 7 Sept. 2009 Sumber dana dari RTGS Bank X atas perintah PT EN Rp50 miliar
7 Sept 2009 Penempatan DOC di Bank Mega KCP Bekasi Jababeka a.n PT EN Rp50 miliar
16 Sept 2009 Dana cair Rp 50,05 miliar masuk ke rekening giro PT EN di KCP Bekasi Jababeka
RTGS ke rekening giro PT HAM di Bank X Jakarta senilai Rp35 miliar Transfer ke rekening giro 2 PT DI di KCP Bekasi Jababeka Rp5 miliar
Transfer ke rekening giro I milik PT DI di KCP Bekasi Jababeka Rp50 miliar
Penempatan deposito di KCP Bekasi Jababeka PT DI Rp5 miliar Sisa dana Rp5 miliar mengendap di rekening giro 1 PT DI di KCP Bekasi Jababeka
INCAR RP4,1 TRILIUN: Direktur Utama PT
Asuransi Jiwasraya (Persero) Hendrisman Rahim memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, kemarin. Asuransi Jiwasraya menargetkan pendapatan premi sebesar Rp4,1 triliun pada tahun ini atau tumbuh 13,88% dibandingkan dengan perolehan pada tahun lalu.
• Pacu premi Hal. 5
NAVIGASI Setoran pajak: BPK kemungkinan memangkas angka perolehan pajak sepanjang 2010 hingga Rp38 triliun. (Hal. 2) Anjak piutang: Bapepam-LK mendesak multifinance memperbesar segmen anjak piutang. (Hal. 5)
Antisipasi ACFTA: Pemerintah diminta me-
TAJUK
P
embobolan bank kembali mengemuka setelah dana Elnusa senilai Rp111 miliar dilaporkan raib dari Bank Mega. BI harus membangun kembali sistem pengawasan, karena sistem yang ada masih memungkinkan terjadinya pembobolan bank. (Hal. 11)
nyiapkan strategi menyeluruh untuk menaikkan posisi tawar guna mengantisipasi dampak ACFTA. (Hal. 6)
Industri komponen: Penjualan komponen otomotif diyakini tetap tumbuh seiring dengan tren penjualan otomotif di pasar domestik yang tetap naik. (Hal. 9)
OLEH HENDRI. T. ASWORO & SYLVIANA PRAVITA R.K.N. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pembobolan dana PT Elnusa Tbk pada PT Bank Mega Tbk dinilai merupakan puncak gunung es dari kerentanan pengawasan perbankan. Kasus tersebut mencuat, setelah pembobolan dana Citibank N.A. Indonesia yang menggoyang industri perbankan menyedot perhatian publik. Kepala Ekonom Danareksa Reseacrh Institute Purbaya Yudhi Sadewa menilai standar operasional prosedur yang diterapkan telah usang, sehingga perlu direvisi secara menyeluruh guna menekan kasus kejahatan perbankan. “Saya pikir manajemen risiko bank lemah dan sudah usang, karena prosedur manajemen risiko mudah dibobol. Bank sentral sebaiknya tidak hanya menyalahkan apabila ada niat jahat yang sudah bisa dideteksi. Celah dicari dan peraturan dirombak,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Kurang dari setahun, kasus pembobolan dan pemalsuan dokumen untuk mencairkan dana nasabah mencapai 10 kasus dan masuk ke meja kepolisian. Bankir lain yang enggan disebutkan namanya mengakui pengawasan internal perbankan lemah. Selain itu, tidak ada peraturan pengumpulan dan penyaluran dana ke nasabah bagi kantor cabang bank. Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengimbau agar kasus pembobolan dana nasabah tidak ‘dipukul rata’, karena modus operandi dari beberapa kejadian dinilai berbeda. Namun, dia mendukung pengungkapan kasus-kasus tersebut. Terkait dengan kasus Elnusa, Dirut Bank Mega JB Kendarto me-
Skema transaksi giro PT DI Akuisisi tambang: Resource Alam membidik
akuisisi beberapa tambang batu bara dengan dukungan kas internal Rp210,3 miliar. (Hal. f1)
Incar Rp3,14 triliun: Penyedia solusi doku-
men Astra Graphia mengincar pendapatan Rp3,14 triliun pada 2013. (Hal. f2)
Resi gudang: Bappebti optimistis nilai komoditas yang diikutsertakan dalam skema resi gudang melonjak. (Hal. f8) Revitalisasi Perumnas: Pemerintah dinilai belum memiliki sikap dan arah kebijakan tegas untuk mendukung revitalisasi Perumnas. (Hal. i1) Tarif kontainer: Tarif angkutan peti kemas
dari Indonesia ke China merosot tajam hingga 58% dalam 3 bulan terakhir. (Hal. i5)
8 Mar 2010 Terdapat RTGS dari Bank X atas perintah IL (Dirut PT DI) Rp12 miliar 8 Mar 2010 Pemindahbukuan dari rekening giro 2 PT DI di KCP Bekasi Jababeka Rp30 miliar 8 Mar 2010 RTGS dari Bank X atas perintah IL (Dirut PT DI) Rp35 miliar 8 Mar 2010 Rekening giro I PT DI di KCP Bekasi Jababeka 8 Mar 2010 Rekening giro I PT DI di KCP Bekasi Jababeka
8 Mar 2010 RTGS ke Bank X penerima PT EN Rp50,21 miliar.
RTGS ke Bank Y milik PT DI Rp10 miliar Transfer ke Rekening Giro 1 PT DI di KCP Bekasi Jababeka Rp10 miliar
Eceran:
19 Jul 2010 Cair Rp10 miliar masuk ke rekening giro PT EN di KCP Bekasi Jababeka
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
16 Jul 2010 Penempatan DOC di Bank Mega KCP Bekasi Jababeka atas nama PT EN Rp10 miliar Sumber: Bank Mega
nuding oknum karyawan Elnusa yang melakukan pembobolan dana perusahaan perminyakan itu melibatkan sejumlah sindikat. Namun, dia tidak menyebut keterlibatan orang dalam, meski kepala cabang bank itu telah diganti. Menurut dia, pencairan dana dilakukan sesuai dengan prosedur, sehingga perseroan tidak akan mengganti dana Elnusa. Namun, manajemen masih menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian. “Kami tidak kebobolan. PT Elnusa yang kebobolan dan dilakukan oleh pihak internal. Bank Mega hanya menjadi tempat transaksi pihak-pihak yang terkait,” ujar Kendarto. Elnusa sebelumnya telah melaporkan kehilangan dana deposito sebesar Rp111 miliar dari kantor cabang Bank Mega Jababeka. Direktur Utama Elnusa Suharyanto mengatakan pihaknya baru menyadari telah kehilangan dana ketika pihak kepolisian meminta perseroan mengecek dan mencairkan dana yang tersimpan pada bank yang dimiliki oleh Chairul Tanjung itu. “Ketika kami bersama dengan pihak kepolisian mendatangi Bank Mega Jababeka pada 19 April 2011, secara lisan Kepala Cabang Bank Mega Jababeka mengatakan bahwa dana itu sudah tidak ada, sudah dicairkan. Kami kaget, karena baru mengetahui saat itu,” ujarnya. Namun, dia berkeras pencairan tersebut tidak sah dan illegal, karena tanpa sepengetahuan Elnusa. Setelah diusut, pencairan dilakukan dengan menggunakan tanda tangan Direktur Keuangan Elnusa Santun Nainggolan dan Eteng A. Salam, mantan direktur utama. Adapun, mantan Dirut Elnusa Eteng A. Salam melaporkan pemalsuan tanda tangan terkait dengan kehilangan dana tersebut. Pengawasan Elnusa saat ini digawangi oleh salah satu komisaris yaitu Erry Firmansyah, juga menjabat sebagai komisaris di PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. Selanjutnya, komisaris di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, PT Delta Dunia Makmur Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Benakat Petroleum Enery Tbk, dan PT Adaro Energy Tbk. Meski demikian, Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Mega Suwartini mengatakan pencairan telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Menurut dia, pihaknya menilai tidak ada pemalsuan tanda tangan dalam pencairan itu. Dia menjelaskan pencairan dilakukan selama empat kali pada masa Eteng, yaitu Rp50 miliar pada 16 September 2009, Rp50 miliar pada 6 Oktober 2009, Rp40 miliar pada 24 November 2009 dan Rp11 miliar pada 15 April 2010. Pencairan dana pada masa Dirut Elnusa Suharyanto, yaitu sebesar Rp10 miliar pada 19 Juli 2010. Namun, Suwartini tak menjelaskan tanda tangan siapa yang digunakan dalam pencairan dana tersebut. Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A. Johansyah membenarkan pencairan dana Elnusa sudah dilakukan sesuai dengan prosedur, tetapi disalahgunakan oleh oknum bank dan nasabah. Bank sentral, kata dia, sedang mengusut kasus itu bersama
Skema V 16 Jul 2010 Sumber dana dari RTGS Bank X atas perintah PT EN Rp10 miliar
RTGS ke Bank Y atas nama PT DI Rp15 miliar
Skema II
Perggerakan saham Pergerakan PT Bank Mega Tbk
Chairul Tanjung
10 Nov 2009 Cair ke rekening giro 1 PT DI di KCP Bekasi Jababeka Rp5 miliar
Sumber dana bilyet giro Bank Mega KCP Menara Batavia atas nama PT EN Rp50 miliar
3.400 29 8 19 30 15 Okt. Nov. Nov. Nov. Des.
30 17 28 28 Des. Jan. Jan. Feb.
31 8 Mar. Apr.
Erry Firmansyah
15 25 Apr. Apr.
300
Saham PT Elnusa Tbk 29 Okt.
15 30 15 30 14 Nov. Nov. Des. Des. Jan.
31 14 28 Jan. Feb. Feb.
15 Mar.
31 Mar.
15 25 Apr. Apr.
29 Sept 2009 Penempatan DOC di Bank Mega KCP Bekasi Jababeka atas nama PT EN Rp50 miliar
6 Okt 2009 Cair Rp50,04 miliar masuk ke rekening giro PT EN di KCP Bekasi Jababeka
Transfer ke rekening giro 2 PT DI di KCP Bekasi Jababeka Rp50 miliar
Sumber: Bloomberg
Nama
Jabatan di Bank Mega
Jabatan yang pernah diemban
Chairul Tanjung
Presiden Komisaris
Yungky Setiawan Wakil Presiden Komisaris A. Ranuwisastra Komisaris Independen Rachmat Maulana Komisaris Independen
Ketua Komite Ekonomi Nasional (2010-hingga saat ini) Dirut Bank Mega (2004-2010) Dirut Bank Mega (1998-2004) Direktur Kredit Bank Mega (1997-2005)
Nama
Jabatan di Elnusa
Jabatan yang pernah diemban
Waluyo
Presiden Komisaris
Erry Firmansyah
Komisaris
Achmad Luthfi
Komisaris
Soehandjono
Komisaris Independen
Surat Indrijarso
Komisaris Independen
Deputi Pencegahan KPK (2004-2007) Dirut Bursa Efek Indonesia (2002-2009) Deputi Perencanaan BP Migas (2006-2010) Jaksa Agung Muda Perdata & Tata Usaha Negara (1999) Kepala Biro & Staf Ahli Sekretaris Kabinet (2004-2011)
Kasus penggelapan dana yang melibatkan sektor perbankan April 2011 Maret 2011 Maret 2011 Februari 2011 Januari 2011 2011 2011 2011 Oktober 2010
Pembobolan dana PT Elnusa Tbk sebesar Rp111 miliar Pembobolan dana nasabah Citibank sekitar Rp17 miliar oleh Malinda Dee Penarikan uang kas Bank Danamon oleh mantan teller dengan kerugian Rp1,9 miliar dan US$110.000. Pencairan deposito nasabah Bank Mandiri dengan memalsu tanda tangan, sehingga kerugian mencapai Rp18 miliar Pemberian kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif Bank Internasional Indonesia dengan kerugian Rp3,6 miliar. Pemalsuan dokumen pencairan kredit di BNI. Namun, berhasil digagalkan. Pencairan deposito nasabah oleh pengurus BPR Pundi Artha Sejahtera Penggelapan dana nasabah yang dilakukan Kepala Operasi Bank Panin dengan kerugian Rp2,5 miliar. Pembobolan kantor kas Bank Rakyat Indonesia Tamini Square sebesar Rp29 miliar dengan melibatkan supervisor bank.
Sumber: Berbagai sumber, diolah
BISNIS/MAHER/HUSIN PARAPAT
dengan kepolisian. Ekonom Sustainable Development Indonesia Dradjad Wibowo mengatakan kasus Elnusa dan Bank Mega menandakan adanya kelemahan pada pengawasan internal bank. Dradjad menuturkan bank sentral seharusnya memberi sanksi kepada Bank Mega, karena ukuran kejahatan perbankan tersebut dinilai bermodus 'primitif'.
Penetapan tersangka Terkait dengan kasus pembobolan dana itu, Divisi Fiskal, Moneter dan Devisa Polda Metro Jaya menetapkan enam tersangka pada kasus dugaan pembobolan dana deposito Elnusa. Kepala Satuan Fiskal, Moneter dan Devisa Direktorat Resor Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Arismunandar, mengatakan enam tersangka tersebut, yaitu SAN, 53, yang tercatat sebagai Direktur Keuangan Elnusa, MAN, 41, yaitu Kepala Bank Mega cabang Jababeka, ICL, 35, dan GUN, 29, yang tercatat sebagai Direksi PT Discovery Indonesia. “Selanjutnya, RIC yang berusia 54 tahun tercacat sebagai broker
RTGS ke rekening giro PT DI di Bank Y Rp 10 miliar Sisa dana Rp1 miliar mengendap di rekening giro 2 PT DI di KCP Bekasi Jababeka
dan ZUL, 45 tahun berasal dari PT HAM yang menjabat sebagai staf koleksi,” kata Arismunandar. Keenam tersangka itu ditangkap atas laporan Eteng Ahmad Salam, mantan Direktur Utama Elnusa. Penyidik menjerat para tersangka dengan Pasal 374 dan 263 KUHP tentang Penggelapan Jabatan dan Pemalsuan Dokumen serta Pasal 49 UU No.10/1998 tentang Perbankan serta Pasal 3 dan 6 UU No. 25/2003 tentang Tindak Pencucian Uang. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham dengan kode ELSA melemah 3,23% menjadi Rp300 per saham. Saham Bank Mega berkode MEGA melemah Rp50 per saham atau setara dengan 1,45% ke posisi Rp3.400 per saham. (13/15/20/21/ BASTANUL SIREGAR) (hendri.asworo@
bisnis.co.id/sylviana.pravita@bisnis. co.id)
Transfer ke rekening giro 2 PT DI di KCP Bekasi Jababeka Rp11 miliar
15 Apr 2010 Cair Rp11 miliar masuk ke rekening giro PT EN di KCP Bekasi Jababeka
RTGS ke rekening giro PT HAM di Bank X Jakarta Rp35 miliar Transfer ke rekening giro 1 PT DI di KCP Bekasi Jababeka Rp5 miliar Penempatan deposito atas nama PT DI di KCP Bekasi Jababeka Rp5 miliar Sisa dana Rp5 miliar mengendap di rekening giro 2 PT DI di KCP Bekasi Jababeka 10 Nov 2009 Cair ke rekening giro 1 PT DI di KCP Bekasi Jababeka Rp5,02 miliar
10 Nov 2009 Rekening giro 1 PT DI di KCP Bekasi Jababeka
RTGS ke bank Y atas nama PT DI Rp15 miliar
Skema III 19 Nov 2009 Sumber dana dari RTGS bank X atas perintah PT EN Rp40 miliar
19 Nov 2009 Penempatan DOC di Bank Mega KCP Bekasi Jababeka atas nama PT EN Rp40 miliar
19 Nov 2009 Penempatan DOC di Bank Mega KCP Bekasi Jababeka atas nama PT EN Rp40 miliar
24 Nov 2009 Cair Rp 40,02 miliar masuk ke rekening giro PT EN di KCP Bekasi Jababeka
RTGS ke rekening Giro PT HAM di Bank X Jakarta Rp40 miliar
Skema IV 14 Apr 2010 Sumber dana dari RTGS Bank X atas perintah PT EN Rp11 miliar
14 Apr 2010 Penempatan DOC di Bank Mega KCP Bekasi Jababeka atas nama PT EN Rp11 miliar
3
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
Ringkasan Kinerja Keuangan Metland (dalam miliar rupiah)
PERBANKAN
4 BJBR
BBNI
1.310
BBKP 4.150
10 1.370 18/4 19/4
50 4.000
20/4 21/4
25 / 4
BMRI 740
18/4 19/4
20/4 21/4
25 / 4
ABDA 7.050
10 730 18/4 19/4
25 / 4
PNIN 480
50 6.700
20/4 21/4
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
15 475
24/ 1 8 /124 126/ 9 / 12 4 230/ 0 /124 25/1 /1 4
6/ 1/ 4 25
CFIN 550
18/4 19/4
10 560
20/4 21/4
25 / 4
PNLF 760
18/4 19/4
196 10
740 20/4 21/4
25 / 4
1 196
18/4 19/4
20/4 21/4
25 / 4
18/4 19/4
20/4 21/4
25 / 4
MEDIASI Kredit konsumer BNI naik JAKARTA: Penyaluran kredit konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencapai Rp25,5 triliun pada kuartal I/2011, meningkat 33,57% jika dibandingkan dengan kuartal I/2010, yakni Rp19,09 triliun. Direktur Konsumer dan Ritel BNI Darmadi Sutanto mengatakan kredit konsumer BNI tumbuh sekitar 6,25% pada kuartal I/2011 dibandingkan dengan posisi pada akhir 2010. Pembiayaan konsumer mencapai Rp24 triliun pada akhir tahun lalu. “Kinerja kredit konsumer kami tumbuh cukup baik pada kuartal I/2010,” ujarnya akhir pekan lalu. Pembiayaan konsumer pada kuartal I/2011 tersebut masih didominasi oleh kredit pemilikan rumah dengan porsi sekitar 49,8%. Kredit itu tumbuh sekitar 6,13% selama 3 bulan pertama pada 2011, yakni dari Rp12,06 triliun pada akhir 2010 menjadi Rp12,8 triliun pada Maret 2011. (BISNIS/20)
PEMBIAYAAN KRI CLURIT: (Dari kiri)
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini, Kadispenal Laksamana Pertama Tri Prasodjo dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Soeparno ketika menjawab pertanyaan wartawan seusai peresmian KRI Clurit di Dermaga Batu Ampar, Batam, kemarin. Bank Mandiri melakukan pembiayaan yang diberikan melalui PT Palindo senilai Rp 65,95 miliar guna membuat dua unit kapal cepat rudal. ANTARA/MAHA EKA SWASTA
Spin off syariah Bank Sinarmas terkendala SDM BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Insentif keringanan setoran modal awal bagi bank yang ingin memisahkan unit usaha syariah tidak berdampak signifikan terhadap percepatan rencana spin off unit usaha syariah PT Bank Sinarmas Tbk. Kesiapan internal perusahaan dalam melakukan spin off unit usaha syariah dinilai lebih penting bila dibandingkan dengan insentif keringanan modal. Direktur Unit Usaha Syariah dan General Affair Bank Sinarmas Heru Agus Wuryanto mengatakan permasalahan pemisahan unit usaha syariah bukan terletak pada setoran modal awal. “Insentif yang diberikan oleh Bank Indonesia [BI] jelas menguntungkan bagi bank yang ingin spin off unit usaha syariah. Namun permasalahan spin off bagi Bank Sinarmas bukan terletak pada modal disetor, tetapi pada kesiapan dari internal dalam pemisahaan usaha,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Dia menjelaskan salah satu masalah yang merintangi proses spin off adalah sumber daya manusia (SDM) yang dimili-
ki. Bank Sinarmas sedikitnya memerlukan 300 SDM ketika spin off dilakukan. “Saat ini unit usaha syariah Sinarmas hanya memiliki SDM kurang dari 100 orang sehingga masih membutuhkan banyak penambahan.” Keterbatasan SDM, paparnya, tidak mudah diselesaikan karena Bank Sinarmas memiliki komitmen untuk tidak membajak pegawai dari bank syariah lainnya. “Kebutuhan SDM makin lama makin besar namun ketersediaannya masih rendah.” Heru mengemukakan untuk memenuhi kebutuhan SDM tersebut, pihaknya akan merekrut calon bankir syariah dari internal perusahaan. Para SDM yang memiliki pengalaman di perbankan konvensional tersebut akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang perbankan syariah. Adapun untuk modal disetor, relatif tidak menjadi masalah karena perseroan memiliki komitmen untuk menambah modal ketika spin off dilakukan pada semester II/2012. “Jadi, insentif tersebut tidak akan mempercepat rencana spin off kami,” jelasnya. (20)
Perbankan ditantang danai 20 kapal perang Bank Mandiri biayai KRI Clurit Rp65,97 miliar OLEH HERY TRIANTO Bisnis Indonesia
Kinerja keuangan konsolidasi PT Mandiri Tbk per 31 Des. (Rp triliun)
BATAM: Peluang perbankan turut membiayai 2009 2010 produksi 20 kapal cepat Total aset 394,61 449,77 berpeluru kendali sangat Laba operasional 10,43 13,73 terbuka dan berisiko renLaba bersih 7,19 9,36 dah. Hingga saat ini baru Sumber: PT Bank Mandiri Tbk BISNIS/MAHER dua unit kapal yang tersenKapal Cepat Rudal KRI Clurit 641 641 adalah pemukul reaksi cepat untuh bank, salah satunya tuk menhancurkan lawan dan meng- dibangun Palindo, anak usaha PT KRI Clurit 641. hindar dalam waktu cepat. Bentuknya PAL Indonesia, Tanjung Uncang. KaKepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Soeparno mengatakan pengadaan 20 kapal cepat rudal (KCR 40) merupakan program TNI sejak tahun lalu. Kapal perang buatan dalam negeri tersebut dua di antaranya dikerjakan oleh PT Palindo Marine, Batam. “Tentu kapal juga bisa dikerjakan kontraktor lain seperti di Jakarta dan Banyuwangi dengan pembiayaan dari bank. Dalam 10 tahun sejak 2010, akan dibangun 20 KCR 40 yang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah. Empat unit dibangun tahun lalu dan tahun ini,” tutur Soeparno, seusai peresmian satu unit KRI Clurit dengan nomor lambung 641 di Dermaga Batu Ampar, Batam, kemarin. KRI Clurit 641 diresmikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan disaksikan antara lain oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Dirut Palindo Marine Harmanto dan Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini. Soeparno mengatakan KRI Clurit
yang kecil–memuat 35 anak buah kapal dan 13 personel pasukan khusus—memudahkan kapal ini bermanuver. Untuk membangun satu unit KCR 40 dibutuhkan dana Rp56,9 miliar hingga Rp74,9 miliar. Dengan asumsi pembiayaan 65% dari nilai proyek, untuk 20 unit kapal dibutuhkan kredit Rp739,7 miliar hingga Rp973,7 miliar. Dalam sambutannya Purnomo menyatakan pemerintah serius mengembangkan industri pertahanan sebagai prioritas. Upaya tersebut merupakan bagian cita-cita memenuhi postur kekuatan militer esensial dan ideal secara bertahap. Menurutnya, saat ini tengah dikembangkan kapal perusak (fregat) dan pada akhirnya pembangunan kapal selam. “Tentu untuk ukuran kapal perang besar seperti fregat dengan panjang lebih 100 meter masih perlu joint production dengan pihak luar. Demikian juga untuk fasilitas pembiayaan bisa oleh bank dalam negeri dan asing.”
pal perang yang memiliki panjang 44 meter ini mampu melaju hingga kecepatan 30 knot. Sebagian besar material kapal perang tersebut diproduksi di dalam negeri. Kapal perang berbahan bajaaluminium ini dilengkapi sistem persenjataan modern (sewaco/sensor weapon control), a.l. meriam kaliber 30mm enam laras sebagai sistem pertempuran jarak dekat dan peluru kendali 2 set Rudal C-705 dengan jarak jelajah 180 kilometer.
Kredit modal kerja Dalam proses konstruksinya, kapal ini dibiayai oleh PT Bank Mandiri Tbk melalui kredit modal kerja kepada Palindo senilai Rp65,97 miliar. Kredit tersebut digunakan untuk konstruksi dua unit kapal. Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini menyatakan pihaknya sangat terbuka untuk membiayai pengadaan kapal perang TNI. Selain dengan Palindo, tuturnya, Bank Mandiri juga memberikan komitmen kredit kepada BUMN strategis seperti PT Pindad dan PT PAL Indonesia. (
[email protected])
Efisiensi setoran uang ditingkatkan OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sektor perbankan diizinkan langsung menyetorkan uang yang masih layak edar dan tidak layak edar ke bank sentral guna peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen kas perbankan. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/9/DPU tertanggal 5 April 2011 mengenai Penyetoran dan Penarikan Uang Rupiah oleh Bank Umum di Bank Indonesia. Ketentuan itu berlaku mulai 18 April 2011. “Tujuan dari penerbitan ketentuan ini, yakni peningkatan efektivitas dan efisiensi manajemen kas perbankan, serta optimalisasi pengolahan uang oleh perbankan. Hal itu mendorong peningkatan kualitas uang yang beredar di masyarakat,” tulis publikasi ketentuan tersebut kemarin. Sejumlah materi pokok yang tercantum dalam ketentuan itu meliputi, pertama, bank dapat melakukan kegiatan penyetoran atau penarikan uang dalam satu hari kerja. Kedua, bank dapat melakukan penyetoran uang dalam kondisi masih layak edar dan uang tidak layak edar dalam satu kali kegiatan penyetoran uang. Ketiga, pembatasan jumlah minimal uang dalam kondisi yang masih layak edar dapat disetorkan dan ditarik oleh bank. Keempat, bank dapat melakukan penyetoran
uang dalam kondisi yang masih layak edar ke BI setelah mengoptimalkan transaksi uang kartal antarbank dan kondisi perbankan mengalami kelebihan likuiditas uang kartal. Kelima, BI dapat melakukan pembayaran uang dalam kondisi layak edar yang diperoleh dari setoran bank kepada bank yang sama atau berbeda dengan kemasan uang masih utuh dan tersegel serta masih terdapat label bank penyetor. Menyusul pemberlakuan ketentuan ini, Surat Edaran BI No. 9/37/DPU tertanggal 27 Desember 2007 tentang Penyetoran dan Penarikan Uang Rupiah oleh Bank Umum di Bank Indonesia dinyatakan tidak berlaku. Perhimpunan BankBank Umum Nasional (Perbanas) sebelumnya mengeluhkan mekanisme pengelolaan uang tunai, karena ketentuan yang lama justru membebani perbankan. “BI menyerahkan pengelolaan tunai kepada bank. Hal itu akan menambah biaya operasional bank. Kondisi itu tidak efisien, karena dulu BI menanggung 100% dan sekarang hal itu ditanggung oleh bank,” kata Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono, barubaru ini. Meski demikian, dia tak bisa memastikan berapa besar dana yang dikeluarkan bank dalam pengelolaan tersebut. Namun, beban itu dikeluarkan bank, karena harus menampung dana tunai setiap tutup kas.
NIAGA & JASA
6
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
Pasta gigi 646 479 Susu cair 427 281 Ikan/daging beku 201 145,1 1 Perawatan rambut 138 113 1 Popok bayi 100 59 Keju 85 65 6
Belanja iklan dari enam produk selama 2009-2010 (Rp triliun) 2010
2009
GEMPURAN PRODUK CHINA: Dua
pengunjung memilih sandal produk China yang dipajang di salah satu kios penjualan sandal di Pasar Baru Trade Center Bandung, Jawa Barat, kemarin. Para konsumen lebih memilih produk asal China dibandingkan dengan produk lokal karena harganya lebih murah dengan kualitas baik sehingga mengancam penjualan produk dalam negeri.
Belanja iklan enam kategori produk bertumbuh JAKARTA: Pertumbuhan nilai belanja iklan dalam enam kategori produk selama 2010 ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan belanja pada tahun sebelumnya. Menurut Venu Madhav, Executive Director of Client Leadership Nielsen, produsen keenam produk itu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen, yakni memahami pembelian, terutama kelas menengah ke bawah dengan membuat produk dalam kemasan kecil.
Keenam produk itu adalah kondisioner/ perawatan rambut yang belanja iklannya naik 22%, iklan produk susu cair naik 52%, dan belanja iklan pasta gigi naik 35%. Selain itu, belanja iklan produk keju naik 32%, ikan/daging beku 39% dan popok bayi naik 70%.
Sumber: Nielsen, 2011
BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
'Manfaatkan kehadiran PM China' Kemendag dan Kemenperin diminta satu suara OLEH NATALINA KASIH WASIYATI & SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
BISNIS/TRI/MAHER
KUOTA
JAKARTA: Pemerintah diminta untuk menyiapkan strategi menyeluruh untuk menaikkan posisi tawar guna mengantisipasi dampak perjanjian perdagangan bebas Asean-China.
B4E Summit digelar di Jakarta JAKARTA: Global Initiatives memastikan siap menggelar pelaksanaan Business for the Environment (B4E) Summit pada 27-29 April 2011 di Hotel Shangri-La, Jakarta. B4E Global Summit adalah konferensi tahunan yang fokus pada masalah bisnis dan lingkungan. Kegiatan kelima tahun ini mengangkat tema Delivering Transformative Solutions for Our Planet. Tony Gourlay, CEO Global Initiatives—penyelenggara B4E, mengatakan kegiatan tersebut akan mendorong dialog antara pebisnis, pemerintah dan LSM, serta aksi perusahaan dalam melestarikan lingkungan. “Para delegasi diajak mengeksplorasi pendekatan baru kepemimpinan bisnis, di mana tujuan perusahaan sejalan dengan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam,“ katanya kemarin. (BISNIS/ALP)
Ekonom Universitas Padjajaran Ina Primiana mengatakan pemerintah harus memanfaatkan momentum kunjungan Perdana Menteri China Wen Jiabao yang akan datang ke Indonesia pada 30 April2011 untuk menyampaikan sejumlah persoalan yang terjadi pada industri nasional saat ini. Menurut dia, penyampaian kondisi itu hendaknya didukung oleh data yang menunjukkan sejauh mana dampak Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) terha-
tur produk impor mana saja dap industri dalam negeri dan 10 besar komoditas pengguna SKA yang boleh masuk ke daerah adanya ketimpangan perForm E (2010) tertentu, agar tidak merusak dagangan Indonesia-China. Komoditas Nilai pasar dalam negeri. “Kalau untuk renegosiasi, (US$ miliar) Terkait langkah yang disudah tidak mungkin karesiapkan pemerintah untuk na tentunya pemerintah Bahan bakar minyak/mineral 2,81 Lemak dan Minyak hewan nabati 0,69 mengatasi dampak ACFTA, akan malu, kenapa IndoneBahan kimia organik 0,575 Ina menilai belum ada tinsia tidak siap? Untuk itu peKaret dan barang karet 0,39 dakan nyata sebagai upaya merintah harus memaparkan Bijih logam 0,19 perlindungan industri dalam dalam bentuk data kondisi TPT 0,17 negeri. Untuk produk tekindustri nasional dan neraca Aneka produk kimia 0,16 stil, belum ada revitalisasi perdagangan RI-China,” kataBarang plastik 0,09 mesin tekstil, demikian juga nya kepada Bisnis, kemarin. Tanaman industri atau tanaman obat 0,07 Kakao dan olahan kakao 0,06 untuk produk alas kaki. Ina menegaskan untuk Padahal, lanjut dia pascadapat memaparkan kondisi Sumber: Kemendag, 2011 krisis ekonomi global, 16 riil industri di Tanah Air, penegara di Asia melakukan terganggu oleh ACFTA. Selama merintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Ke- ini pemerintah belum satu suara, perlindungan dan revitalisasi inmenterian Perindustrian harus tidak ada kesepakatan dalam dustri dalam negeri masing-masatu suara terlebih dahulu ter- menghadapi dampak perdagang- sing, sementara Indonesia hingga saat ini belum melakukan tinkait kebijakan yang diharapkan an bebas ini,” ujarnya. Selain itu, pemerintah diminta dakan apa pun. dapat disetujui oleh China. Dia menuturkan dengan pe- tegas dalam upaya negosiasi ini maparan yang lengkap, diharap- sehingga tidak dikendalikan oleh Surat keterangan kan dapat menghasilkan kesepa- China mengingat kesetaraan poAdapun, Direktur Fasilitasi katan baru antarkedua negara sisi antarkedua negara dalam hal Ekspor dan Impor Kementerian perdagangan bebas. yang saling menguntungkan. Perdagangan Achmad Syafrie meIna menambahkan untuk distri- ngatakan penggunaan surat kete“Jadi pemerintah harus sepakat dulu untuk dapat memapar- busi dalam negeri sendiri, peme- rangan asal (SKA) form E tujuan kan kondisi riil industri yang rintah juga diminta tegas menga- China diperkirakan meningkat
RI & China bersepakat kembangkan SDM OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Indonesia dan Pemerintah China bersepakat untuk meningkatkan kerja sama pelatihan tenaga kerja dan pengembangan sumber daya manusia. Kerja sama tersebut segera ditindaklajuti dengan mengadakan pelatihan keterampilan instruktur, pelatihan peserta lomba keterampilan tingkat Asia (Asian skill competition), dan pengenalan peralatan latihan kerja baru. Kedua negara ini juga sepakat untuk saling tukar informasi dan berdiskusi mengenai peraturan ketenagakerjaan, jaminan sosial tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja, dan sistem pengawasan ketenagakerjaan, serta pembinaan hubungan industrial yang kondusif. Menurut Plt Sekjen Kemenakertrans Muchtar Luthfie, kesepakatan yang terjalin dalam kunjungan bilateral Wakil Menteri Sumber Daya dan Jaminan Sosial Yuan Yanpeng beserta rombongan ke Indonesia. Hadir sebagai delegasi China adalah Dirjen Pengawasan Fan Dexin, Dirjen Pendidikan dan Pelatihan Song Lianhui, Direktur Kerjasama Luar Negeri Lu Yulin, Direktur Umum Wu Lidou, dan Kabag Kerja Sama Luar Negeri Jiang Wei.
Data pengangguran Indonesia 2010 Lulusan SD SLTP SLTA SMK Diploma Sarjana Lainnya Total
Orang Persentase 2,07 juta 1,53 juta 1,89 juta 1,05 juta 0,38 juta 0,63 juta 0,77 juta 8,32 juta
24,87% 18,39% 22,72% 12,62% 4,57% 7,57% 9,25% 100,00%
Sumber: BPS, 2011
“Pertemuan bilateral ini yang dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan ajang tukar informasi untuk membenahi sistem ketenagakerjaan Indonesia,” ujar Muchtar seusai pertemuan dengan wakil Pemerintah China, kemarin. Dalam pertemuan itu, Pemerintah China menawarkan kerja sama melakukan pelatihan tenaga kerja di berbagai bidang untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian pencari kerja, sehingga mudah diterima oleh pasar kerja. Sebagai tindak lanjut pertemuan itu, katanya, segera dilakukan pelatihan bagi para instruktur balai latihan kerja (BLK), terutama di sektor industri dan manufaktur. Saat ini, pemerintah membenahi sistem pelatihan kerja nasional de-
ngan memberdayakan kembali BLK sebagai upaya memperbesar peluang kesempatan kerja bagi lulusan perguruan tinggi, serta lulusan pendidikan dasar seperti SD, SLTP, SLTA dan SMK. Menurut data Sakernas BPS Agustus 2010, dari jumlah 8,32 juta orang penganggur. (lihat tabel) Wakil Menteri Sumber Daya dan Jaminan Sosial China Yuan Yanpeng mengatakan kunjungan kerjanya ini untuk saling bertukar informasi dan pengalaman, serta meningkatkan kerja sama pengembangan SDM, terutama penyerapan pengangguran di perdesaan dan jaminan sosial tenaga kerja. “Kami ingin saling bertukar informasi dan menawarkan kerja sama di bidang pelatihan ketenagakerjaan dan pengembangan SDM melalui pelatihan dan seminar,” ungkapnya. Selain itu, dia menambahkan pihaknya ingin lebih mengenal tentang sistem jaminan sosial bagi para pekerja, terutama bagi sektor informal yang ada di Indonesia. Menurut Yuan, pihaknya ingin mempelajari struktur pengawasan ketenagakerjaan dan pola hubungan industrial, karena dinilai berhasil menghindari pemutusan hubungan kerja massal sebagai dampak krisis global beberapa tahun lalu.
Kesehatan dasar berbiaya tinggi belum disentuh OLEH: R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Program jaminan pemeliharaan kesehatan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan kesehatan dasar karena belum menanggung pelayanan kesehatan dasar yang berbiaya tinggi seperti penyakit kanker dan cuci darah. Padahal, pelayanan kesehatan untuk kedua penyakit tersebut menjadi kebutuhan dasar dari peserta jaminan sosial tenaga kerja, bahkan biaya maksimal jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi ekonomi. Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan PT Jamsostek Ahmad Ansyori, daya beli program JPK relatif rendah, karena adanya regulasi pemerintah tentang ceiling wages
(perubahan bobot pagu) yang tercantum dalam PP No.14/1993. “Kami menyadari JPK saat ini belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan kesehatan dasar, karena program itu belum menanggung pelayanan dasar yang menjadi kebutuhan peserta,” ujarnya, hari ini. Dia menjelaskan program JPK yang tercantum dalam PP No.14 Pasal 9 ayat (4) tentang batasan upah program itu maksimal Rp1 juta yang sudah berjalan selama 18 tahun dan belum pernah dilakukan peninjauan, sedangkan biaya pelayanan kesehatan setiap tahun semakin meningkat. Oleh karena itu, lanjutnya, selayaknya untuk dilakukan penyesuaian ceiling wages sebagai dasar perhitungan iuran program JPK guna terlaksananya subsidi silang antarpenghasilan dan pencabutan
ketentuan opting out kepesertaan program JPK. “Diharapkan penyesuaian ceiling wages juga dapat memberikan manfaat yang optimal dan pelayanan prima kepada seluruh peserta beserta keluarganya yang pada gilirannya semua pekerja formal dan informal terlindungi dalam jaminan kesehatan,” jelasnya. Ansyori menambahkan dalam penentuan ceiling wages program JPK, PT Jamsostek sepaham dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tentang besaran perubahan bobot pagu yang menggunakan ketentuan dua kali penghasilan tidak kena pajak. “Dengan ketentuan ini diharapan ceiling wages program JPK akan dinamis mengikuti perkembangan pembiayaan kesehatan yang nilainya terus bertambah,” ungkapnya.
menjadi 75% dibandingkan dengan tahun lalu 40,9% dari total ekspor nonmigas ke China. Dia mengatakan penggunaan SKA menguntungkan bagi eksportir karena akan mendapatkan preferensi penurunan tarif bea masuk di China dibandingkan dengan pihak yang tidak menggunakan surat keterangan asal itu. Dia optimistis penggunaan SKA form E akan meningkat pada tahun ini, sehingga meningkatkan nilai ekspor ke China. Untuk meningkatkan utilisasi penggunaan SKA tersebut, kata dia, pihaknya melakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah dan eksportir soal penggunaan sistim elektronik. “Pengurusan SKA sehari jadi dan biayanya hanya Rp5.000 per SKA yang masuk ke dalam PNBP [pendapatan negara bukan pajak].” Penerbitan SKA form E pada 2010 sebanyak 26.000 SKA, tahun sebelumnya 16.000 SKA, sedangkan dari nilai mengalami peningkatan 220%. (natalina.kasih@bisnis. co.id/
[email protected])
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
PROTEKSI Laba Auto Multi Finance turun JAKARTA: Laba PT ITC Auto Multi Finance (IAF) turun 36,76% menjadi Rp15,43 miliar pada 2010 dari Rp24,41 miliar pada 2009, menyusul peningkatan pajak dan beban dibandingkan dengan pendapatan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan perseroan tumbuh sebesar 2,98% menjadi Rp121,58 miliar pada 2010 dibandingkan dengan posisi pada 2009, yaitu Rp118,06 miliar. Peningkatan total beban sendiri dibukukan menjadi Rp101,02 miliar pada 2010 dibandingkan dengan Rp83,8 miliar pada 2009. Peningkatan pendapatan perseroan berasal dari kenaikan penyaluran pembiayaan konsumen sebesar 6,2% menjadi Rp97,81 miliar pada 2010 dibandingkan posisi pada 2009, yaitu Rp92,09 miliar. Pendapatan dari sewa pembiayaan juga meningkat pesat sebesar 81,02% menjadi Rp8,53 miliar dari Rp4,71 miliar. (BISNIS/IAA)
Aset CIMB Finance meroket JAKARTA: PT CIMB Niaga Auto Finance, perusahaan pembiayaan Grup CIMB, membukukan peningkatan jumlah aset sebesar 195,09% menjadi Rp14,45 miliar pada 2010 dari Rp4,84 miliar pada 2009. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, peningkatan aset terbesar dibukukan oleh aset beban dibayar di muka sebesar 832,75% menjadi Rp71,25 miliar dari Rp7,63 miliar pada periode yang sama pada tahun lalu. Peningkatan aset terbesar lainnya dibukukan oleh piutang pembiayaan konsumen sebesar 342,99% menjadi Rp686,16 miliar pada 2010 dari Rp154,89 miliar pada 2009. Peningkatan aset tersebut diikuti oleh peningkatan kewajiban pinjaman bank sebesar 206,95% menjadi Rp467,6 miliar pada 2010 dari Rp152,33 miliar pada 2009. (BISNIS/IAA)
Zurich rilis asuransi otomotif JAKARTA: PT Zurich Insurance Indonesia, perusahaan asuransi patungan asal Swiss, meluncurkan produk asuransi kendaraan roda empat, yaitu MobilZ. Asuransi MobilZ memberikan proteksi atas kerugian pada mobil akibat tabrakan, pencurian dan kecelakaan lainnya, yaitu bencana alam, terorisme dan sabotase. Presiden Direktur Zurich Indonesia Sancoyo Setiabudi pekan lalu mengatakan produk asuransi itu berbeda dibandingkan dengan asuransi kendaraan bermotor lain. (BISNIS/19)
ASURANSI & PEMBIAYAAN
5
Segmen factoring didesak diperkuat
Jiwasraya incar pertumbuhan premi 13,88%
Perusahaan pembiayaan bersaing dengan bank OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bapepam-LK mendesak multifinance memperbesar segmen anjak piutang, menyusul rendahnya pangsa pasar segmen tersebut, yaitu 1,23% dari total kegiatan pembiayaan.
Kinerja industri pembiayaan Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Kartu kredit Total penyaluran pembiayaan Total aset
Penyaluran pembiayaan (Rp triliun) 2009
2010
2009
2010
93,05 46,53 2,03 0,93
130,02 53,17 2,3 0,88
65,27 32,64 1,42 0,65
69,77 28,53 1,23 0,47
142,54
186,35
174,44
230,3
Sumber: Bapepam-LK
Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) M. Ihsanudin mengatakan segmen anjak piutang (factoring) belum digarap dengan optimal, karena saat ini aset dasar masih tersedia sangat besar. “Kami selalu mengimbau kepada pelaku industri agar memperbesar bisnis factoring, karena segmen ini sangat menjanjikan,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini. Berdasarkan data Bapepam-LK, porsi pangsa pasar anjak piutang hanya sebesar Rp2,3 triliun pada akhir tahun lalu atau sebesar 1,23% dari total jumlah pembiayaan yang disalurkan industri, yaitu Rp186,35 triliun. Porsi tersebut menempati posisi ketiga dari empat kontribusi segmen industri pembiayaan pada tahun lalu. Ketiga segmen lain yang dapat digarap multifinance, yaitu pembiayaan konsumen, sewa guna usaha (leasing), dan kartu kredit. Pembiayaan barang konsumen menduduki pangsa pasar terbesar, yaitu sebesar 69,77% dari total pembiayaan sepanjang tahun lalu. Posisi selanjutnya ditempati segmen sewa pembiayaan sebesar 28,53% dan kartu kredit sebesar 0,47%. Dari keempat porsi tersebut, segmen pembiayaan konsumen merupakan satu-satunya lini bisnis yang mengalami peningkatan porsi, yaitu sebesar 6,88% dari sebesar 65,27% pada 2009 menjadi 69,77% pada 2010. Adapun, segmen lainnya mengalami penurunan, terutama segmen
Pangsa pasar (%)
kartu kredit turun sebesar 27,62%, yaitu dari 0,65% pada 2009 menjadi 0,47% pada 2010. Ihsanudin memprediksi segmen anjak piutang akan menemukan waktu yang tepat untuk lebih berkembang ke depan, menyusul potensi segmen tersebut. Potensi segmen sewa guna usaha, tuturnya, semula sama besar dengan segmen pembiayaan konsumen. Meski demikian, segmen pembiayaan konsumen akhirnya berhasil menempati porsi terbesar pada saat ini. Dia memaparkan salah satu potensi tersebut juga tersembunyi di balik bisnis grosir dan perkulakan barang konsumsi yang biasanya memiliki utang kepada pemasok barang dengan perputaran dana besar dan rutin. “Toko besar biasanya punya utang kepada pemasok setiap hari. Berapa miliar perputaran utangnya? Potensi gagal bayar toko-toko raksasa itu juga pasti kecil dan dapat dijadikan aset dasar bisnis anjak piutang.” Menurut dia, saat ini segmen anjak piutang diperlakukan berbeda dengan segmen kartu kredit yang justru diarahkan agar ditinggalkan perusahaan pembiayaan. Adapun, segmen kartu kredit saat ini sudah dikuasai industri perbankan yang bermodal lebih besar dengan penggarapan yang lebih serius.
Kendala penggarapan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia mengatakan asosiasi mendukung rencana itu dengan
BISNIS/MAHER
melakukan sosialisasi dan imbauan kepada anggota. Namun, tuturnya, asosiasi masih menemukan kendala dalam penerapan rencana itu.“Imbauan dan training [pelatihan] sudah dilakukan, tetapi animo dari anggota masih minim.” Dia menilai beberapa kendala yang mungkin masih dihadapi pelaku industri pembiayaan dalam mendalami segmen anjak piutang, yaitu persaingan dengan bank melalui modal kerja dan masalah dokumentasi piutang. Adapun, asosiasi juga mengusulkan agar mantan nasabah perusahaan pembiayaan dapat menjadi target pemasaran produk pembiayaan kembali buku pemilik kendaraan bermotor guna mendapatkan dana tunai. Wiwie mengatakan asosiasi sudah menyampaikan usulan tersebut kepada Bapepam-LK agar dimasukkan ke dalam rancangan revisi peraturan menteri keuangan. “Kami berharap Bapepam-LK bisa mengakomodasi usulan mengingat segmen tersebut, yaitu pasar [potensial bagi] multifinance,” ujarnya. Peraturan yang membahas tentang lini bisnis dan batasannya adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan. Berdasarkan peraturan itu, perusahaan pembiayaan hanya dibolehkan melakukan empat jenis kegiatan usaha, yaitu kartu kredit, anjak piutang, sewa guna usaha, dan pembiayaan konsumen. (irvin.avriano@ bisnis.co.id)
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menargetkan pendapatan premi sebesar Rp4,1 triliun pada tahun ini atau tumbuh 13,88% dibandingkan dengan perolehan pada tahun lalu. Direktur Utama Asuransi Jiwasraya Hendrisman Rahim mengatakan pertumbuhan tersebut akan digenjot melalui pengembangan bisnis asuransi ritel pada tahun ini. Selain itu, laba perseroan ditargetkan naik sekitar 75% menjadi Rp350 miliar pada 2011. “Perusahaan akan terus mengembangkan porsi ritel menjadi 70% pada tahun ini, mengingat kekuatan perusahaan asuransi ditopang oleh jumlah peserta individu. Kami akan mengoptimalkan peran agen dalam memasarkan produk asuransi,” tutur Hendrisman kemarin. Dia menuturkan perseroan akan mengurangi jumlah kantor operasional dari 470 kantor menjadi sekitar 450 kantor pada tahun ini, terkait dengan peningkatan kinerja agen. Asuransi Jiwasraya juga menargetkan pertambahan agen berlisensi hingga 8.000 orang dari 4.800 orang yang kini dimiliki perseroan. Perseroan membukukan pertumbuhan hasil investasi sebesar 30% menjadi Rp669 miliar pada 2010 dibandingkan dengan hasil investasi pada tahun sebelumnya, yakni Rp513 miliar. Adapun, investasi terbesar ditempatkan pada reksa dana sebesar 60% dari total jumlah investasi pada 2010. Jumlah investasi meningkat 37,03% menjadi Rp677,13 miliar dibandingkan dengan alokasi dana investasi pada 2009, yaitu
Rp494,14 miliar. Hendrisman memaparkan peningkatan hasil investasi disebabkan perseroan telah mengelola investasi perusahaan dengan optimal. Perseroan mencatat ratarata hasil investasi pada 2010, yaitu 11,43% atau melampaui target pada 2010 sebesar 10,18%. “Pencapaian rata-rata hasil investasi ini cukup baik, meskipun iklim investasi sempat tidak baik menjelang akhir tahun,” ujar Hendrisman.
Hasil investasi Asuransi Jiwasraya menargetkan pertumbuhan hasil investasi sebesar 20% pada tahun ini. Instrumen reksa dana mendapat porsi 60%, deposito dan obligasi masing-masing sekitar 10% hingga 15%, obligasi 10% hingga 15%, saham sekitar 5%, dan surat utang negara sekitar 5%. Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya Hary Prasetyo menjelaskan reksa dana masih mendominasi investasi perseroan pada tahun ini, karena pasar saham dinilai masih fluktuatif. Asuransi Jiwasraya juga mencatat peningkatan pendapatan premi sebesar 43% menjadi Rp3,61 triliun pada 2010 dari Rp2,51 triliun. Premi baru berkontribusi sebesar 72% atau Rp2,61 triliun, produk asuransi berbasis investasi unit linked sebesar 480 miliar, dan premi asuransi reguler sebesar Rp520 miliar. Rata-rata imbal hasil produk investasi berbasis proteksi (unit linked) saham sebesar 29%-31% dan unit linked campuran mencapai 18%. Kontribusi pasar ritel pada pendapatan premi 2010 mencapai 60%. (19)
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
7
MANUFAKTUR
8
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
Produksi industri Taiwan lewati estimasi Pertumbuhan produksi industri Taiwan Maret-April 2011 13,82
12,93
KENDALIKANHARGA OBAT: Dua karyawati mengemas sejumlah obat ke dalam kardus di sebuah pabrik di Jakarta, belum lama ini. Produsen obat internasional menilai kendali pemerintah terhadap harga obat tidak akan menyelesaikan permasalahan akses kesehatan yang dihadapi Indonesia. Direktur Eksekutif International Pharmaceutical Manufacturer Group Parulian Simanjuntak mengatakan penaikan bea masuk bahan baku obat melalui Peraturan Menkeu No. 241/2010 tidak akan terlalu berpengaruh pada harga obat.
Pertumbuhan produksi (%)
April
Maret Sumber: Kementerian Ekonomi
TAIPEI: Produksi industri Taiwan meningkat lebih tinggi dari estimasi pada Maret, sehingga mendorong bank sentral untuk menaikkan lagi bunga pinjaman. Produksi naik 13,82% dari setahun sebelumnya, setelah mencatat peningkatan 12,93% pada Februari, ungkap Kementerian Ekonomi di Taipei kemarin. Survei Bloomberg News terhadap 14 ekonom memperkirakan pertumbuhan produksi 13,05%. Bank sentral negara pulau itu menaikkan suku bunga acuan untuk bulan keempat pada Maret, guna mencegah risiko inflasi yang menghantui ekonomi pascabencana gempa dahsyat di Jepang pada 11 Maret.
BISNIS/RAHMATULLAH
BLOOMBERG/HL/RADITYO EKO
Bank China dukung investasi di RI Pinjaman US$8 miliar diarahkan ke industri strategis
AKSELERASI
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Industrial and Commerical Bank of China (ICBC) dan Bank of China (BoC) menyediakan pinjaman modal senilai US$8 miliar bagi perusahaan China yang akan berinvestasi di Indonesia.
Harga polimer masih tinggi JAKARTA: Meski harga polimer, yakni polipropilena dan polietilena, di pasar internasional mulai turun, harga bahan baku plastik tersebut di Indonesia masih tinggi karena persediaan yang tipis di pasaran. Direktur Eksekutif Federasi Pengemasan Indonesia Henky Wibawa mengatakan harga plastik domestik belum turun seiring dengan penurunan harga minyak mentah dunia. Harga yang tinggi menyulitkan produsen kemasan karena kemasan plastik dan plastik fleksibel mencapai 55% dari total produksi industri kemasan di dalam negeri. Selebihnya disumbangkan oleh kemasan kardus/kertas (31%), metal (5%), gelas (3%) dan tenun plastik (6%). (BISNIS/11)
Komitmen pinjaman ICBC dan BoC itu merupakan bagian dari tiga nota kesepahaman dan satu peraturan teknis yang akan ditandatangani oleh wakil Pemerintah China dan Indonesia dalam kunjungan Perdana Menteri China Wen Jibao ke Jakarta, akhir bulan ini. Direktur Jenderal Kerja Sama Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahjana mengungkapkan masing-masing bank tersebut menganggarkan US$4 miliar untuk investasi perusahaan China di sejumlah industri prioritas di Indonesia. “ICBC telah menyurati Kemen-
Harga kaca lembaran naik 10% JAKARTA: Keterbatasan pasokan gas memaksa industri kaca lembaran menaikkan harga produk hingga 10% untuk mengimbangi kenaikan biaya produksi. Chief of Safety Glass Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia Yustinus Gunawan menjelaskan produsen terpaksa menggunakan solar yang membuat biaya produksi lebih tinggi 12%—15%. Padahal, lanjut Yustinus, penggunaan solar menghasilkan kaca dengan kualitas jauh lebih rendah dibandingkan dengan produksi menggunakan gas. Industri kaca lembaran sampai saat ini belum mendapat jaminan pasokan gas dari kebutuhan minimal 2011 sebanyak 33 MMSCFD. (BISNIS/11)
perin secara resmi, sementara yang menghasilkan nilai tambah BoC sudah menyampaikan ke- lebih besar. “Investasi mereka sebenarnya sanggupan secara lisan. Kami akan sediakan informasi industri sudah banyak, tetapi kebanyakan unggulan di dalam negeri untuk di sektor hulu. Pemerintah harus mereka, pendanaan mereka se- pastikan ke depannya mereka lebih banyak investasi di hilir,” diakan,” katanya kemarin. Kemenperin, jelas Agus, akan kata Sofjan. Wakil Sekretaris Apindo Franmenyediakan informasi mengenai industri prioritas dan poten- ky Sibarani mengatakan dukungsial di Tanah Air kepada ICBC an sektor perbankan China akan mendorong investasi dan BoC sebagai bagian dari kerja sama “Pendanaan dari negeri Tiongkok ke Indonesia, yang tersebut. “Pendanaan akan terbatas diberi- akan terbatas tumbuh dari US$65,5 juta pada 2009 menkan untuk investasi di diberikan jadi US$173,6 juta sektor industri dan tentunya mengikuti untuk investa- pada 2010, semakin si di sektor besar. prosedur bank yang “Pertumbuhan bersangkutan,” industri.” yang positif akan seIndustri prioritas makin tinggi setelah yang dimaksud adalah sektor manufaktur di bidang relokasi perbankan,” katanya. industri baja, aluminium, kimia, peralatan komunikasi, permesin- Komitmen perbankan an, otomotif, oleokimia, dan Franky mengatakan komitmen petrokimia. perbankan China untuk mendoKetua Umum Asosiasi Peng- rong investasi dari negara terseusaha Indonesia Sofjan Wanandi but di Indonesia menunjukkan menyambut baik komitmen pen- betapa kecilnya peran perbankan danaan tersebut. Namun, dia dalam negeri dalam mendorong mengingatkan agar investasi di- ekspansi industri nasional. dorong ke sektor manufaktur “Selama bunga kredit masih di
atas 10%, industri kita sulit bersaing. Mereka menggunakan bank China pasti karena bunga yang diberikan lebih kecil,” kata Franky. Kemenperin telah menyiapkan nota kesepahaman kerja sama dan kemitraan industri dan teknologi di bidang peralatan manufaktur, manajemen dan riset pengembangan antara China dan Indonesia sebagai tindak lanjut kunjungan Wakil Presiden RI Boediono ke China pada Oktober 2010. Agus menyatakan tim dari Kemenperin telah menyiapkan daftar teknologi industri China yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lokal, terutama industri baja, kimia, dan pemrosesan batu bara. “Tentunya semua ada biayanya. Tapi dampaknya akan besar. Untuk batu bara, misalnya, kita ingin bisa produksi gas tidak hanya ekspor mentah terus-menerus,” kata Agus. Adapun pengaturan teknis yang dipersiapkan adalah perjanjian dengan Sany Heavy Industry untuk mengoptimalkan produk lokal dan pemanfaatan balai besar, sekolah dan fasilitas Sany
untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia. Mengenai langkah pemerintah menghadapi dampak ACFTA terhadap industri nasional, Agus mengatakan pemerintah akan meningkatkan penerapan safeguard menggunakan skema yang ada dalam WTO. “Paling utama adalah antidumping, Komite Anti Dumping Indonesia harus lebih gencar, jangan sekarang yang katanya butuh 9 bulan,” ujarnya. Dalam jangka waktu tersebut, menurut dia, industri dalam negeri terlanjur mati sebelum mekanisme antidumping digunakan. “Industri bisa mati dalam 1 bulan, padahal membangunnya butuh waktu hingga 10 tahun,” kata Agus. Sofjan menambahkan investasi dari China tidak bisa digunakan sebagai penyeimbang produk negara tersebut yang membanjiri pasar domestik setelah penerapan ACFTA. “Jangan sampai komitmen investasi dijadikan semacam kompensasi oleh pemerintah, ini swasta ke swasta. Bukan negara ke negara,” kata Sofjan. (11) (
[email protected])
Produsen jamu keluhkan lonjakan harga bahan baku OLEH A. DADAN MUHANDA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Produsen jamu mengeluhkan kelangkaan bahan baku yang disertai dengan lonjakan harga akibat maraknya ekspor komoditas itu, terutama ke China, Pakistan, dan Bangladesh. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia Charles Saerang mengatakan kelangkaan bahan baku itu sudah berlangsung selama 6 bulan terakhir. “Selama 6 bulan ini harganya meledak sekali, bukan hanya karena cuaca tetapi juga karena pembelian dari luar negari, terutama Pakistan dan Bangladesh. Mereka mulai tahu manfaat jahe, tetapi membeli seenaknya,” katanya seusai pembukaan Musya-
Sumitomo Metal beroperasi lagi TOKYO: Sumitomo Metal Industries Ltd, produsen baja terbesar ketiga Jepang, memulai kembali fasilitas produksi di Kashima kemarin, setelah gempa bumi dan tsunami bulan lalu merusak pabrik terbesar perusahaan itu. Sumitomo Metal memulai produksi kemarin di pabrik canai dingin nomor 2 dan pabrik pelapisan, yang memproduksi baja otomotif, ungkap Kinya Yanagawa, Senior Executive Officer yang menangani pabrik Kashima di prefektur Ibaraki, utara Tokyo. Pabrik itu akan memproduksi baja kasar 60% lebih sedikit pada bulan ini dibandingkan dengan April tahun lalu setelah operasi dihentikan, kata Kinya. (BLOOMBERG/HL)
warah Nasional VI GP Jamu di Istana Wapres, kemarin. Menurut dia, dalam 6 bulan terakhir, harga jahe kering melonjak empat kali lipat dari Rp36.000 per kg menjadi Rp120.000 per kg. Harga temu lawak naik 75% dari Rp10.000 menjadi Rp17.500 per kg. Adapun bahan baku lempuyang naik 36% menjadi Rp22.500 per kg dari harga sebelumnya Rp16.500, serta harga adas naik 15% dari Rp26.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg. Charles mengatakan jika tidak ada kebijakan dari pemerintah untuk membatasi ekspor bahan baku itu, dikhawatirkan akan banyak jamu yang dijual menggunakan penambah rasa sintetis (essence). Pasalnya, jahe merupakan bahan baku dan bahan dasar pembuatan jamu.
“Yang diekspor itu jahe kualitas nomor satu. Bagaimana kami membuat jamu tanpa jahe. Jangan sampai nanti berkembang jamu dengan essence jahe,” ujarnya. Dia mengatakan pengusaha jamu sekarang hanya bisa membeli jahe basah yang membutuhkan waktu 3 bulan untuk dikeringkan sehingga menghambat proses produksi. Akibat lonjakan harga bahan baku tersebut, kata Charles, harga sejumlah produk jamu akan naik sekitar 25% dalam waktu dekat. Kenaikan harga ini dikhawatirkan bisa memengaruhi omzet industri jamu secara keseluruhan pada tahun ini. Pada 2009, omzet industri jamu nasional mencapai Rp8,5 triliun dan naik menjadi Rp10 triliun pada 2010. Pada 2011, de-
ngan kondisi saat ini, omzet industri jamu diperkirakan hanya naik menjadi Rp11 triliun. Dia juga mengatakan hingga kini banyak permintaan ekspor jamu dari sejumlah negara tidak dapat dipenuhi karena selalu terganjal oleh perizinan di negara tujuan.
Cetak biru Pada kesempatan itu, Wapres Boediono meminta Kementerian Perekonomian dan Kemenko Kesejahteraan Rakyat bersama GP Jamu segera merampungkan cetak biru industri jamu nasional yang tengah disusun. “Kalau cetak biru sudah jadi, kami tahu bagian mana saja yang perlu dibantu oleh pemerintah,” ujarnya. Wapres mengatakan industri jamu dan obat tradisional seka-
rang sudah menuju sebuah industri besar, bukan lagi industri rumah tangga. Dia menilai kenaikan harga bahan baku merupakan hal yang normal, asalkan kebutuhan dalam negeri selalu terpenuhi. “Ada beberapa masalah yang saya tangkap, mahalnya jahe dan temu lawak itu merupakan dampak dari perubahan kegiatan industri ini. Kita tidak bisa menutup diri dari perdagangan bebas, tetapi kebutuhan dalam negeri harus diutamakan,” jelasnya. Wapres mengatakan pemerintah tidak bisa membatasi ekspor komoditas itu karena akan merugikan petani. Pemerintah juga tidak bisa mematok harga minimal untuk komoditas tersebut. Namun, kata Boediono, perlu dicari jalan keluar agar terjadi keseimbangan pasar.
Ekspor bahan baku segera dibatasi OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
MAKASSAR: Pembatasan ekspor bahan baku segera diberlakukan sebagai konsekuensi dari penerapan konsep koridor ekonomi nasional yang akan dicanangkan oleh Presiden pada 20 Mei mendatang. Wakil Menteri Perindustrian Alex S.W. Retraubun mengatakan perlu ada terobosan penting untuk memperbaiki daya saing industri nasional, salah satunya dengan menerapkan koridor ekonomi. Selain desentralisasi pertumbuhan ekonomi, tuturnya, konsep koridor ekonomi berupaya mendekatkan antara industri dan bahan baku sehingga kebijakan pemerintah fokus untuk mengutamakan industri pengolahan bahan baku di dalam negeri. “Sehingga nanti tidak ada lagi ekspor bahan baku gelondongan, no way, start now on. Itu sudah sangat bagus sehingga ke depan kita hanya bicara pengolahan. Ini akan berlaku setelah Presiden mencanangkan kebijakan koridor ekonomi tersebut 20 Mei nanti,” katanya kemarin. Alex mengatakan kebijakan
Kebutuhan investasi pengembangan koridor ekonomi Sektor industri
Investasi (Rp triliun)
Makanan, minuman, tembakau Alat angkut, mesin dan peralatannya Pupuk, kimia, dan barang dari karet Tekstil, barang kulit dan alas kaki Sektor lainnnya Total
220,77 247,28 94,54 63,39 109,98 735,96
Sumber: Kemenperin
ekspor bahan baku yang dilakukan selama ini merupakan pola pikir yang salah dan harus segera diperbaiki. “Ini merupakan kebodohan dan kemalasan suatu bangsa. Kalau kebijakan ekspor bahan mentah secara gelondongan ini terus berlanjut, akan semakin banyak industri yang mati.” Selain masalah ekspor bahan mentah, menurut Alex, pemangku kepentingan tidak berbuat banyak untuk meningkatkan daya saing, kendati persoalan utamanya telah diketahui. “Jadi kalau kita defisit dengan China, bukan mereka yang salah. Persoalannya sangat dipahami,
untuk meningkatkan daya saing kita do nothing. Kita biarkan industri kita mati sendiri.” Dia mencontohkan persoalan klasik seperti ketersediaan gas yang minim untuk industri, suku bunga bank yang tinggi, telah merusak daya saing industri nasional. “Ini persoalan kita sendiri yang berputar-putar seperti lingkaran setan. Kemenperin hanya menentukan 30% kebijakan untuk mengembangkan industri, 70% ada pada instansi lain.”
Lanjutkan ACFTA Alex juga menegaskan pemerintah tidak akan membatalkan perjanjian perdagangan Asean-
China Free Trade Agreement (ACFTA). Apalagi, menurut dia, saat ini berlaku 450 perjanjian perdagangan di seluruh dunia. “Itu artinya perjanjian itu menguntungkan. Yang menjadi masalah adalah daya saing kita yang perlu diperbaiki. Kalau dibatalkan, yang menandatangani perjanjian kan Presiden, mau dikemanakan muka kita,” ujarnya. Guna meningkatkan daya saing, tutur Alex, penerapan koridor ekonomi khususnya untuk pengembangan industri pengolahan nonmigas, membutuhkan investasi Rp735,96 triliun atau rata-rata Rp147,2 triliun per tahun. Kebutuhan investasi tersebut antara lain untuk industri makanan dan minuman dan tembakau Rp220,77 triliun, alat angkut, mesin dan peralatannya Rp247,28 triliun, industri pupuk, kimia, dan barang dari karet Rp94,54 triliun dan tekstil, barang kulit dan alas kaki sebesar Rp63,39 triliun. “Secara konsep [koridor ekonomi] ini sangat bagus, dan kalau itu gagal juga berarti memang kita ditakdirkan menjadi negara yang tidak bisa berkembang.”
BISNIS/KELIK TARYONO
BANGUN PABRIK:
Karyawan PT Krakatau Steel Tbk memeriksa kualitas baja di lokasi pabrik perusahaan tersebut di Cilegon, Banten. Krakatau Steel dan satu perusahaan asal China berminat membangun pabrik baja di Jawa Timur, karena besarnya potensi kandungan pasir besi di provinsi tersebut untuk bahan baku baja.
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011 Registrasi baru mobil merek Jepang di Eropa (unit)
Mitsubishi 10.417 13.727 Mazda Suzuki Honda Nissan
9
29.924 20.974 Q2010 (Total: 207.933) Q2011 (Total: 210.061)
24.510 22.172 30.014 25.700 44.165 59.291
Toyota
68.903 68.197 Sumber : European Automobile Manufacturers Association
Registrasi mobil Jepang di Eropa turun tipis BRUSSELS: Registrasi mobil baru dari jajaran otomotif merek Jepang di Eropa secara keseluruhan turun sekitar 1 % menjadi 207.933 unit pada kuartal I/2011 dibandingkan dengan periode pada tahun sebelumnya sebanyak 210.061 unit. Berdasarkan data European Automobile Manufacturers Association yang dikutip dari Bloomberg, penurunan dialami produsen mobil terbesar dunia yakni Toyota dengan jumlah registrasi kendaraan baru di Eropa sebanyak 68.197, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 68.903 unit pada periode tersebut. Demikian juga dengan kendaraan baru yang terdaftar dengan merek Honda turun 4.313 unit menjadi 25.700, dan untuk jajaran kendaraan Suzuki turun 2.338 unit menjadi 22.172 unit serta mobil baru untuk Mazda turun paling tinggi mencapai 8.950 unit.
PAMERAN MOBIL ANTIK: Pekerja duduk di
samping deretan mobil antik yang akan dipamerkan di Jakarta, kemarin. Indonesia Classic Car Owners Club bekerja sama dengan Adira Finance menyelenggarakan pameran mobil antik Indonesia Art Motoring 2011 yang berlangsung dari 26 April hingga 1 Mei 2011. BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Industri komponen tetap tumbuh Dampak gangguan pasokan dari Jepang masih dikaji
BLOOMBERG/FSI/RADITYO EKO
TRANSMISI Viar penetrasi ke Bali DENPASAR: PT Triangle Motorindo, prinsipal sepeda motor buatan Indonesia dengan merek Viar, melakukan pengembangan pasar ke wilayah Bali dengan memperkenalkan sepeda motor jenis matik Vior 125. GM Marketing PT Triangle Motorindo Akhmad Zafitra Dalie menargetkan mampu menjual 1.000-1.500 unit per bulan atau 15.000 unit sepeda motor matik per tahun di wilayah Bali. “Target ini akan menaikkan market share Viar di pasar matik Bali sekitar 7-10%,” kata Dalie akhir pekan lalu. Menurut Dalie, Vior 125 yang diluncurkan Agustus 2010 telah terserap pasar sebanyak 96.807 buah hingga akhir Desember 2010. (BISNIS/K2)
OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
JAKARTA : Penjualan komponen otomotif diyakini tetap tumbuh seiring dengan tren penjualan otomotif di pasar domestik yang tetap naik meskipun dihadapkan pada gangguan pasokan dari Jepang pascagempa dan tsunami pada 11 Maret lalu. Ketua GIAMM Hadi Surjadipraja mengatakan industri komponen otomotif masih tetap tumbuh sesuai dengan penjualan mobil yang mencapai 225.413 unit dan motor yang menembus angka 1,98 juta unit.
Menurut dia, tingkat gangguan terhadap komponen motor lebih kecil karena produksi suku cadang mayoritas telah dipenuhi dengan memanfaatkan konten lokal sehingga relatif tidak mengalami gangguan yang berarti. “Kalau komponen sepeda motor hampir seluruhnya telah menggunakan konten lokal, sedangkan produksi mobil bergantung pada kelompok kendaraannya, seperti untuk komponen mobil low MPV relatif normal, sedangkan jenis kendaraan di atasnya memiliki tingkat gangguan pasok yang bervariatif,” jelasnya kepada Bisnis pekan lalu. Hadi menuturkan sampai bulan ini setiap industri komponen masih mengevaluasi tingkat gangguan pasokan dari Jepang sambil mengikuti pemulihan kondisi infrastruktur di negara tersebut terutama pemulihan
Vendor alat berat China masuk RI BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Sany Heavy Industries, produsen alat berat asal China, akan mulai membangun pusat produksi berkapasitas 1.000 unit per tahun di Cikarang dalam 3 bulan ke depan. Pabrik itu akan menghabiskan investasi US$200 juta dan akan dijadikan basis produksi perusahaan tersebut untuk pasar Asean, Jepang dan Australia memanfaatkan perjanjian bebas Indonesia dan negara – negara tersebut. Direktur Jenderal Kerja Sama Internasional Kemenperin Agus Tjahjana menjelaskan rencana investasi tersebut dinyatakan oleh Sany kepada Menteri Perindustrian M. S. Hidayat
dalam kunjungannya ke Provinsi Zhjiang, China, kemarin. “Ini akan membuat kita memiliki sumber teknologi baru selain produsen yang terlebih dulu ada di Indonesia,” ujarnya di kantor Kemenperin, kemarin. Sany, jelas dia, akan mulai memproduksi alat berat, alat pertambangan dan alat konstruksi di Indonesia paling cepat 5 tahun ke depan. Pabrik tersebut diperkirakan mempekerjakan 1.500 orang di lahan seluas 10 hektare di Kawasan Industri Cikarang. “Harapan kita setelah Sany datang, industri pendukung lain dari China juga berdatangan. Kejadiannya saya rasa akan sama seperti Epson beberapa waktu lalu, setelah indus-
tri utama datang industri komponennya akan tumbuh,” ujar Agus. Kapasitas produksi alat berat nasional, menurut Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), berada di antara 6.500-7.000 unit per tahun. Pada 2011, produksi alat berat Indonesia diperkirakan mencapai 6.000 unit, naik 20% dari produksi 2010 yang sebanyak 4.800 unit. Agus menjelaskan produksi Sany di Indonesia akan banyak menggunakan komponen lokal agar dapat memanfaatkan skema ACFTA dan IJ-EPA. “Paling tidak 40% pasti dari negara-negara Asean, mereka juga akan ekspor ke Jepang artinya itu 40% harus dari pemasok Indonesia,” ucap Agus. (11)
Kuncinya mendengarkan suara konsumen asumsi sendiri, membuat penilaian maka lebih baik datang langsung ke diler dan mendengarkan sendiri keluJAKARTA: Kendati menghadapi masalah ganghannya seperti apa. guan produksi, proses panjang yang dilalui Toyota hingga menjadi pemimpin pasar otomotif global Anda telah bergabung di tetaplah menarik untuk dicermati. Dalam kaitan Toyota sejak 47 tahun yang itu, pekan lalu Bisnis mewawancarai Yoshio lalu. Menurut Anda, apa perIshizaka, penulis buku The Toyota Way – In Sales bedaan utama antara kondiand Marketing yang juga merupakan senior advisi Toyota pada 40 tahun sor Dewan Direksi Toyota Motor Corp. Berikut yang lalu dengan saat ini? petikannya: Perubahan yang utama dari 40 tahun yang lalu dengan yang sekarang tentu saja perBisa dijelaskan inti dari Toyota produksi mobil-mobil usahaan menjadi lebih besar, Way? YOSHIO ISHIZAKA yang besar tetapi kita seperti kehilangan Toyota Way adalah bisnis yang dan medium. Mereka pikir hal ini komunikasi internal dalam Toyota dibangun dan dikembangkan di ini. Ini bisa disebut sebagai big comJepang, lalu dibawa ke dunia interna- sudah cukup. Inilah salah satu kesalahan mereka pada masa yang pany syndrome, di mana perusasional. Jepang adalah negara yang lalu. Tetapi, pemimpin-pemimpin haan sudah berada di zona kenyamiskin sumber daya alam. Pada manan, sehingga menjadi lupa 1930, pendiri Toyota, Kiichiro Toyoda kami berpikir bahwa mobil abad ke-21 berbeda dengan mobil abad bahwa perlu adanya peningkatan belajar ke Amerika Serikat. Dia yang berkelanjutan. mengunjungi pabrik mobil Ford yang ke-20. Misalnya, terkait dengan tuntutan untuk lebih efisien. Kami pada saat itu sudah melakukan Apa tantangan terbesar Toyoproduksi massal. Kiichiro yakin dapat mengembangkan teknologi hybrid. ta pada masa yang akan daKami juga memiliki perencanaan mengadopsi sistem ini, tentunya tang? produk yang merupakan tools dengan beberapa perubahan. Toyota Sebenarnya ada begitu banyak kemudian mengembangkan lean pro- untuk improvement. Kami mendetantangan di masa yang akan dangarkan suara konsumen dan duction system, berbeda dengan pabtang, salah satunya terkait dengan melakukan perbaikan berdasarkan rik mobil di AS yang menggunakan isu lingkungan, pemanasan global. input tersebut. sistem mass production. Tantangannya adalah bagaimana Pasar itu berbeda antara satu membuat mobil yang hemat bahan Bagaimana Toyota mengembakar dan ramah lingkungan. bangkan konsepnya hingga men- tempat dan yang lainnya. Mungkin saja suatu saat kita jadi nomor satu di industri oto- Konsumen di Indonesia pasti berbeda dengan konsumen di Jepang, membuat mobil yang berbahan motif? konsumen di Amerika Serikat berbakar air, misalnya. Di sini, hybrid Sebenarnya menjadi nomor satu beda dengan di Eropa, dan sebaadalah kunci dari teknologi. merupakan hasil. Tujuan awalnya gainya. Ke depannya adalah bagaimana bukanlah menjadi nomor satu. Jadi kami harus membuat menciptakan mobil yang negative Yang membedakan kami dengan hubungan yang baik dengan konemission. Ini merupakan tugas dari kompetitor seperti GM dan Ford, semua produsen mobil, bukan hanya kami lebih mengerti dan memenuhi sumen melalui jaringan penjualan. Toyota mempunyai 170 distributor Toyota. Jika bisa menciptakan mobil kebutuhan konsumen. Lalu, Ford yang menjangkau 200 negara. dengan zero emission, Anda bisa dan GM juga mulai mendengarkan Ajaran kami adalah genchi genmendapatkan hadiah Nobel. kebutuhan konsumen dengan butsu, datang dan melihat sendiri. memproduksi mobil yang lebih Benar-benar mendengarkan suara Pewawancara: ELVANI kecil, lebih kompak. Tetapi pada konsumen daripada kita membuat zaman dulu mereka hanya memHARIFANINGSIH BISNIS INDONESIA
energi listrik. Menurut dia, persoalan listrik menjadi penghambat yang cukup dominan menyusul adanya kerusakan di pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima yang memasok cukup terhadap kebutuhan industri dari komponen otomotif sehingga proses produksi tidak normal. Namun, lanjutnya, melihat tren pasar otomotif di Tanah Air yang terus positif dan tingkat penjualan mobil yang sampai saat ini masih tumbuh diyakini akan berdampak positif terhadap kinerja industri komponen. “Industri komponen itu bergantung pada pertumbuhan mobil dan motor, dan sampai saat ini tren penjualan mobil tetap tinggi sehingga kebutuhan suku cadang juga akan tetap tinggi,” kata dia. Hadi memperkirakan sebagai
industri pendukung tentunya pertumbuhan penjualan komponen otomotif akan tumbuh sesuai dengan proyeksi peningkatan pada industri utama, di mana penjualan mobil dan motor diproyeksikan tumbuh masingmasing sekitar 10%-15%. “Kalau gangguan pasti ada, tapi prinsipal serta produsen komponen otomotif di Jepang terus berupaya memperbaiki masalah produksi dan pasokan agar secepatnya pulih, meskipun kami belum mengetahui berapa lama proses recovery itu akan berjalan,” tutur dia.
Masih lancar Direktur PT Astra Otoparts Tbk Robby Sani mengaku stok dan pasokan produk komponen masih lancar untuk meningkatkan penjualan sampai dengan April dan Mei meskipun belum
ada kepastian pemulihan dari industri komponen kendaraan dari Jepang. Menurut dia, volume stok komponen otomotif dan pasokan produk sampai bulan ini dan Mei masih memadai sehingga belum terlihat pengaruhnya terhadap kinerja penjualan terutama didukung dengan penjualan industri otomotif yang terus naik di tengah gangguan pasokan tersebut. “Produksi dan pasokan produk komponen dan suku cadang masih terus dimonitor. Sampai April masih tidak masalah dan belum ada perubahan karena stok masih memadai dan pasokan tetap berjalan,” tuturnya. Dia menyatakan penjualan komponen pada kuartal pertama tahun ini tumbuh mengikuti tren pertumbuhan industri otomotif yang masih terus melonjak. (fajar.
[email protected])
HUKUM & BISNIS
10
Vonis arbitrase asing tak bisa dibatalkan OLEH ALGOOTH PUTRANTO Bisnis Indonesia
YOGYAKARTA: Norma hukum nasional menentukan bahwa pembatalan putusan arbitrase hanya dapat dilakukan oleh badan peradilan di negara atau hukum dimana putusan tersebut diberikan. Alasan majelis hakim yang kerap merujuk pada Konvensi New York 1958 sebagai alasan kewenangan PN Jakarta Pusat melakukan pembatalan adalah tidak tepat sebab Konvensi tersebut tidak mengatur pembatalan, melainkan pelaksanaan putusan arbitrase asing. Demikian antara lain kesimpulan seminar arbitrase komersial internasional yang digelar oleh Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang menghadirkan sejumlah pembicara a.l. Hikmahanto Juwana, Huala Adolf dan Herliana, kemarin. Jika ada ketentuan tentang pembatalan putusan arbitrase, Konvensi New York 1958 membicarakan dalam konteks pengadilan
yang diminta untuk melakukan eksekusi dapat menolaknya atas dasar adanya proses pembatalan putusan arbitrase. Menurut pakar hukum UGM, Herliana, pembatalan keputusan arbitrase oleh pengadilan Indonesia bisa menurunkan citra sistem hukum di Tanah Air karena menabrak aturan undang-undang internasional yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Pakar hukum Universitas Padjajaran, Huala Adolf, menyatakan putusan arbitrase yang bisa dibatalkan oleh pengadilan negeri adalah putusan arbitrase nasional berdasarkan Pasal 70 UU No. 30 Tahun 1999. Sementara itu Hakim Agung Mieke Komar berpendapat keputusan arbitrase internasional masih bisa dibatalkan oleh pengadilan Indonesia jika mengganggu stabilitas negara atau ketertiban umum. “Definisi mengganggu stabilitas negara atau ketertiban umum ini yang kerap dijadikan tameng oleh entitas bisnis di Indonesia khususnya BUMN,” ujar Mieke.
KONSULTASI HaKI Oleh Rudi Agustian Hassim Ambrosius International Patent RAH & Partners Law Firm Member of international Trademark Association (INTA-New York)
Penambahan jenis jasa dalam permohonan merek Mohon penjelasan Bapak terkait pendaftaran merek yang telah saya ajukan setahun yang lalu. Saya baru menyadari adanya kesalahan dalam permohonan, di mana dalam permohonan tersebut tidak memohonkan jenis jasa yang sebenarnya merupakan jenis jasa utama saya. Sampai saat ini saya belum menerima sertifikat merek tersebut. Dapatkah saya menambahkan atau merevisi permohonan pendaftaran merek tersebut di Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, mengingat jenis jasa utama yang belum saya mohonkan tersebut masuk dalam kategori kelas merek yang sama dengan permohonan awal saya. Pertanyaan tambahan saya, dapatkan merek yang telah terdaftar dihapus dari database pendaftaran merek. Terima kasih MARIA S - JAKARTA Jawaban: Menjawab pertanyaan Ibu dapat kami sampaikan bahwa berdasarkan ketentuan yang berlaku, pemohon pendaftar merek tidak dapat mengajukan penambahan jenis barang dan/atau jasa atas permohonan pendaftaran merek yang telah diajukan, walaupun jenis barang dan/atau jasa tersebut terdapat dalam kelas merek yang sama. Dengan demikian penambahan jenis barang dan/atau jasa untuk merek yang sama hanya dapat diajukan melalui permohonan pendaftaran merek yang baru. Lebih lanjut mengenai penghapusan pendaftaran merek, berdasarkan ketentuan Pasal 61 UU Merek Tahun
2001, penghapusan pendaftaran merek dimungkinkan untuk dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Penghapusan pendaftaran merek dari daftar umum merek dapat dilakukan atas prakarsa Direktorat Jenderal atau berdasarkan permohonan pemilik merek yang bersangkutan. (2) Penghapusan pendaftaran merek atas prakarsa Direktorat Jenderal dapat dilakukan jika: a. Merek tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat terima oleh Direktorat Jenderal; atau b. Merek digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan jenis barang atau jasa yang dimohonkan pendaftaran, termasuk pemakaian merek yang tidak sesuai dengan merek yang didaftar. Penghapusan pendaftaran merek atas prakarsa Ditjen Hak Kekayaan Intelektual dapat dilakukan karena adanya larangan impor; larangan yang berkaitan dengan izin bagi peredaran barang yang menggunakan merek yang bersangkutan atau keputusan dari pihak yang berwenang yang bersifat sementara; atau larangan serupa lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (vide Pasal 61 Ayat (3) UU Merek Tahun 2001. Untuk selanjutnya penghapusan pendaftaran merek tersebut akan dicatat dalam daftar umum merek dan diumumkan dalam berita resmi merek. Namun pemohon pendaftaran merek dapat mengajukan keberatan terhadap keputusan penghapusan pendaftaran merek tersebut melalui pengadilan niaga.
Bisnis/Rahmatullah
Pembaca dapat mengirimkan pertanyaan atau permasalahan seputar HaKI kepada AMBROSIUS INTERNATIONAL PATENT melalui alamat redaksi atau E-mail:
[email protected].
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
Garuda lolos dari jeratan kartel Perkara di Selandia Baru tak berkait dengan kasus di dalam negeri BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pengadilan Tinggi Selandia Baru menghentikan pemeriksaan perkara yang dilayangkan New Zealand Commerce Commission terkait dengan kartel tarif fuel surcharge kargo yang melibatkan PT Garuda Indonesia. Surat penghentian pemeriksaan atau notice of discontinuance tersebut diterbitkan Pengadilan Tinggi Selandia Baru pada 14 April 2011. Dalam informasi keterbukaan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia, Ike Andriani mengatakan dengan adanya surat penghentian pemeriksaan tersebut
maka perseroan terbebas dari segala tuduhan dilayangkan New Zealand Commerce Commission (NZCC), lembaga persaingan usaha Selandia Baru. “Dengan adanya surat penghentian pemeriksaan tersebut maka pemeriksaan atas perkara tersebut ditutup dan bersifat final dan mengikat bagi NZCC maupun Garuda,” katanya, kemarin. Dalam perkara tersebut, Garuda dituduh melakukan kartel penetapan tarif fuel surcharge kargo dari dan menuju Selandia Baru untuk periode 1 Januari 1997 sampai dengan 15 Desember 2008. Selain Garuda, beberapa perusahaan penerbangan yang juga diduga terlibat dalam penetapan harga fuel surcharge kargo oleh NZCC adalah Air New Zealand Ltd, Cathay Pacific Airways Ltd, Emirates. Selai itu juga ada Japan Airlines International Co, Korean Air Lines Co Ltd, Malaysian Airlines System Berhad Ltd, Singapore Airlines Car-
go Pte and Singapore Airlines Ltd, dan Thai Airways International Public Company Ltd. Saat ini, Garuda dan sejumlah industri penerbangan dalam negeri juga tengah beperkara melawan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dengan penetapan harga fuel surcharge.
Tahap kasasi Sejauh ini, proses hukum dalam perkara tersebut telah memasuki tahap kasasi yang diajukan KPPU atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang membatalkan putusan lembaga persaingan tersebut. Dihubungi secara terpisah, kuasa hukum Garuda, Eri Hertiawan enggan berkomentar mengenai penghentian pemeriksaan perkara oleh Pengadilan Tinggi Selandia Baru tersebut. “Kami tidak dalam posisi untuk berkomentar mengenai itu [penetapan penghentian pemeriksaan oleh pengadilan tinggi Selandia
Baru]. Tapi untuk kasus yang di Indonesia kami tetap optimistis karena memiliki dalil yang kuat,” ujarnya, kemarin. Dia mengaku saat ini pihaknya tengah menyiapkan kontra memori atas kasasi KPPU. Sementara itu, anggota Komisioner Anna Maria Tri Anggraini mengatakan perkara yang melibatkan Garuda di Selandia Baru tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan perkara yang saat ini tengah diperkarakan di Tanah Air. “Relevant market antara dua perkara itu kan berbeda,” katanya. Tri tetap berkeyakinan putusan KPPU terkait dengan penetapan harga fuel surcharge dalam industri penerbangan tetah dilakukan berdasarkan bukti yang cukup. Oleh karena itu, dia mengatakan pihaknya menyerahkan perkara tersebut pada proses hukum yang sedang berlangsung. “Kami tetap meyakini ada penetapan harga fuel surcharge.” (
[email protected]. id)(07)
Banyak negara sukses karena HaKI BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Hari ini 26 April, seluruh negara anggota The World Intellectual Property Organization yang beranggotakan 184 negara, termasuk Indonesia merayakan peringatan ke-11 Hari Hak Kekayaan Intelektual sedunia. Untuk mengetahui kegiatan dan perkembangan terbaru di bidang HaKI, wartawan Bisnis mewawancarai, Ahmad M Ramli, Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. Berikut petikannya.
AHMAD M RAMLI Apa tema hari HaKI sedunia tahun ini? Hari HaKI [Hak Kekayaan Intellectual] sedunia itu dicanangkan oleh WIPO [The World Intelektual Property Organization]. Ini diperingati oleh seluruh negara anggota WIPO. Tema tahun ini adalah Designing for the Future atau Merancang Untuk Masa Depan. Bagaimana persiapan dan kegiatan apa saja yang dilakukan di Indonesia? Tema yang diusung di negara kita HaKI Memacu Kreativitas Anak Bangsa. Sekarang banyak negara sukses karena HaKI. Negaranya boleh kecil, tidak punya sumber daya tapi karena dia menghargai hak kekayaan intelektual seperti paten atau desain industri, maka dia bisa maju. Apa alasannya mengangkat tema tesebut? Kita mengharapkan anak bangsa menyadari melindungi HaKI sama pentingnya dengan menciptakan. Kesimpulannya bangsa ini tidak boleh lagi berpikir bahwa mencuri dan membajak itu menguntungkan karena dengan mencuri dan membiarkan pembajakan di mana-mana secara tidak langsung kita membunuh kreativitas anak bangsa sendiri. Langkah konkretnya seperti apa untuk mewujudkan apa yang dicanangkan pada hari HaKI tersebut? Langkah pertama kantor HaKI
tahun ini menyediakan fasilitas pendaftaran gratis kepada para inventor. Selama ini pendaftaran paten kita hanya 10% hingga 15% dan selebihnya adalah orang asing. Ini menunjukkan persentase pendaftaran kita masih rendah dan ini adalah masalah. Kita juga akan meng-encourage masyarakat dengan membuat kantor HaKI tidak hanya menjadi kantor registrasi, tetapi juga menggali potensi dan memberikan pemahaman yang baik dengan sosialisasi yang tepat. Sebenarnya apa masalah utama yang dihadapi pemerintah menyangkut masalah HaKI? Pertama pembajakan ada di mana-mana. Yang kedua pemahaman masyarakat, karena ada korelasi antara pembajakan dan ketidaktahuan. Orang masih berpikir membajak itu hak masyarakat karena sifat masyarakat kita yang gotong royong. Kemudian masalah selanjutnya adalah regulasi. Regulasi harus dibenahi. Pembenahan regulasi akan seperti apa nantinya? Apakah keenam UU yang termasuk dalam HaKI akan diasatukan menjadi satu kesatuan? HaKI terbagi dalam dua garis besar. Pertama hak cipta dan yang kedua hak kekayaan industri. Hak cipta akan kita pisahkan karena ini merupakan region yang berbeda. Kekayaan industri itu ada paten, merek, rahasia
dagang, desain industri, dan intergrated sirkuit terpadu. Keseluruhannya perlu direvisi. Pada prolegnas [program legislasi nasional] 2011, kita masukkan paket RUU Kekayaan Industri. Nanti ada satu RUU yang mencover seluruh UU tadi, tetapi hanya dalam bentuk perubahan saja. Bagaimana komitmen pemerintah mengenai penyelesaian masalah terkait HaKI? Pada acara hari HaKI nanti Presiden akan berpidato. Hal ini menunjukkan komitmen bahwa negara kita peduli dengan masalah HaKI. Saat ini USTR [United States Trade Representatives] mencap kita di Priority Watch List. Di satu sisi ini membuat kita tidak nyaman, tapi di sisi lain ini memacu kita untuk melakukan perlindungan HaKI dengan lebih baik. Apakah yang dibutuhkan hanya komitmen? Begini, setelah Presiden menyatakan komitmennya, kita akan tindak lanjuti dengan konvensi HaKI nasional yang dihadiri Mahkamah Agung, Kapolri, Kejaksaan Agung, Mendiknas, Menristek, dan juga Menkopolhukam. Tema yang disampaikan adalah penegakan hukum perspektif semua badan tersebut. Kita akan minta perspektif mereka dalam bidang penegakan hukum HaKI seperti apa. Sehingga bisa diambil tindakan penegakan hukum yang terkoordinasi dengan semua badan tersebut. Selama ini kita lihat citra Indonesia dalam perlindungan HaKI buruk khususnya di mata Amerika Serikat. Bagaimana cara memulihkan citra tersebut? Dengan adanya pidato Presiden ini sudah menjadi politik hukum bahwa negara punya komitmen. Kalau semua negara diminta zero piracy, saya kira tidak mungkin. Kami sudah bertemu dengan USTR dan bilang kami ingin menegakkan HaKI itu bukan semata-semata karena anda tapi karena kami menganggap hal itu adalah kebutuhan. Jadi kami meminta apa yang bisa mereka bantu untuk kita. Mereka mau mengerti
dan menjadi sangat kooperatif misalnya dengan memberikan workshop penegakan hukum. Masalah pembajakan di Indonesia seringkali berulang, apakah ini artinya penegakan hukum tidak memberikan efek jera? Solusi apa yang dapat ditawarkan? Efek jera itu datang dari sanksi. Masyarakat harus paham betul sanksinya. Untuk pembajakan yang paling efektif adalah memberikan pengetahuan pada konsumen. Pembajak tidak akan hidup tanpa pembeli. Jadi yang akan kita sasar adalah untuk sosialisasi lebih banyak kepada konsumen. Produser, penyanyi, pencipta harus diajak mengubah pola tadinya mahal, tapi dibajak menjadi murah, tapi massal. Terkait dengan penegakan hukum secara konkret apa terobosan baru yang nantinya dilakukan pemerintah? Kita akan ada timnas penegakan HaKI yang memiliki dua langkah utama yaitu preventif dan represif. Yang represif salah satunya membentuk direktur penyidikan di kantor HaKI. Direktorat penyidikan saya harapkan ke depannya akan lebih aktif karena mereka orang yang sangat tahu HaKI. Penegakan hukum juga tidak hanya represif lagi. Saya ingin mengubah paradigma itu dengan mengedukasi masyarakat misalnya dengan program mal bebas pelanggaran merek. Pembajakan sangat banyak terjadi di sektor UKM, bagaimana Anda menyikapi hal tersebut? Kita harus ajari UKM bahwa menciptakan merek sendiri itu memulai masa depan. Memulai bisnis dengan merek orang lain maka akan menuai musibah. Pemerintah bertanggung jawab untuk sosialisasi masalah ini kepada mereka. Pelanggaran banyak terjadi juga akibat ketidaktahuan mereka. Oleh karena itu saya rasa penting untuk memulai sosialisasi sejak dini mengenai pentingnya HKI bahkan mulai dari tingkat sekolah. Ini penting untuk mengedukasi masyarakat. Pewawancara: INTAN PRATIWI
OPINI
Selasa, 26 April 2011
Menyoal integritas bankir
P
ada saat kasus penyelewengan dana nasabah Citibank oleh mantan senior relationship manager-nya, Inong Malinda Dee, masih hangat dibicarakan, drama pembobolan bank kembali mengemuka. Dana deposito milik PT Elnusa Tbk senilai Rp111 miliar, dilaporkan raib dari PT Bank Mega Tbk. Bank Indonesia telah mendapat pemberitahuan dari Kepolisian mengenai kejadian itu sebelumnya, tetapi pelaporan resmi dari Bank Mega baru dilakukan kemarin. Menurut pejabat BI, kesalahan utama bukan pada sistem perbankan, melainkan oknum di kedua belah pihak. Persoalan ini adalah masalah orang di dalam Bank Mega yang bekerja sama dengan direktur keuangan Elnusa. Bank Mega menolak disebut mengalami kebobolan dana Rp111 miliar dan tidak mau mengganti dana Elnusa karena mengaku telah menjalankan prosedur pembukaan rekening dan pencairan dana sesuai dengan aturan. Sementara itu, Elnusa baru menyadari telah kehilangan depositonya pada 19 April 2011. Menurut keterangan dari Kepala Cabang Bank Mega Jababeka kepada Elnusa, deposito telah dicairkan dengan menggunakan tanda tangan Direktur Keuangan Elnusa Santun Nainggolan dan mantan Direktur Utama Elnusa Eteng A. Salam. Kejadian ini, lagi-lagi, membuktikan kepada kita bagaimana rentannya sistem keamanan di industri perbankan nasional. Perbankan di Indonesia boleh saja mengklaim dirinya kokoh dari gempuran krisis finansial global dan mencatatkan kinerja yang kinclong sepanjang tahun lalu. Namun, pada kenyataannya dalam kurun waktu singkat, khusus sejak awal tahun, serentetan pembobolan bank dilaporkan ke Kepolisian, baik yang terjadi di bank BUMN, bank swasta nasional, maupun bank asing/campuran. BI sebenarnya sudah memiliki seperangkat regulasi yang mengatur prinsip kehati-hatian di perbankan, mulai dari manajemen risiko hingga mengenal nasabah (know your customer). Namun, sayangnya aturan tersebut hanyalah seperti aturan di atas kertas dengan law enforcement yang lemah. Hal yang tidak kalah penting dari kejadian ini adalah adanya kolusi antara sindikat dan orang dalam bank. Artinya persoalan integritas oknumoknum bankir kini menjadi permasalahan serius yang harus diselesaikan dengan baik. Uji kelayakan dan kepatutan para bankir hendaknya bukan hanya untuk direksi atau manajemen puncak bank, melainkan hingga ke level pelaksana. Masalah integritas merupakan sesuatu yang tidak tampak, tetapi dengan menerapkan sistem manajemen risiko yang baik, seperti merotasi SDM kunci secara berkala, pembatasan level otoritas bankir, hingga sistem pengawasan yang ketat, kejadian pembobolan bank bisa ditekan. BI harus membangun kembali sistem pengawasan bank dengan lebih baik, karena sistem yang ada terbukti masih memungkinkan terjadinya pembobolan bank. Masalah ini tidak bisa ditoleransi lagi. Apabila tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan merosot, bank harus mengeluarkan ongkos lebih besar lagi untuk memperbaikinya, sehingga jangan berharap dana di perbankan bisa menjadi murah.
TAJUK UTAMA
Gurihnya bisnis private banking Transaksi obligasi dalam US$ belum dikenakan pajak penghasilan OLEH BUDI FRENSIDY Wakil Ketua Departemen Akuntansi FEUI
Dua insiden menimpa Citibank dalam waktu hampir bersamaan. Kasus yang satu berujung kerugian belasan hingga puluhan miliar rupiah dana nasabah Citigold.
S
ementara kasus yang lain berbuntut kematian seorang pemegang kartu kreditnya. DPR pun berteriak lantang dan meminta Bank Indonesia (BI) untuk mencabut izin operasional bank asing terbesar di negeri ini. Ancaman DPR ini sejatinya tidak lebih dari gertak sambal. Suka atau tidak suka, bank dengan 22 kantor dan 107 ATM di enam kota besar Indonesia ini telah berhasil mendapatkan kepercayaan orang-orang kaya dan pengguna kartu kredit di Indonesia. Tanpa modal ini, Citibank tidak akan mampu memiliki aset hingga Rp54 triliun dan menguasai 15,2% pangsa pasar kartu gesek dengan 2,1 juta keping kartu. Tidak dapat disangkal jika Citigold dan kartu kredit adalah dua mesin uang utama bank ini. Dengan dana minimal Rp500 juta yang harus dimiliki nasabah Citigold dan asumsi ada 100.000 rekening, maka Citibank mengelola dana sebanyak Rp50 triliun. Keuntungan yang diraih bank yang mengklaim mengelola 31 juta rekening di 14 negara ini pastinya juga besar. Jika dana itu ditaruh dalam deposito, bank ini mempunyai sumber dana murah triliunan rupiah. Jika dana itu ditempatkan dalam ORI dan sukuk ritel, Citibank juga memperoleh komisi agen penjualan sekitar 0,25% dari nilai
“
VERBATIM
”
K
TAJUK TAMU
“Pencapaian ini cukup baik.” Dirut Asuransi Jiwasraya Hendrisman Rahim soal hasil investasi 30% atau Rp669 miliar pada 2010.
• International Herald Tribune, 24 April
Pajak bagi si kaya
K
aum kaya Amerika Serikat masih akan terus diuntungkan. Tarif pajak penghasilan untuk warga kaya AS turun ke level terendah sejak 1930. Presiden Obama, yang berjanji untuk mencabut pemotongan pajak warga kaya— ditetapkan pada era Bush—setuju memperpanjang fasilitas itu 2 tahun ke depan. Di tengah ‘kemewahan’ tersebut, pemerintahan Obama setidaknya mencoba untuk memastikan bahwa para konglomerat itu membayar utang pajak mereka. Sebagai bukti Internal Revenue Service (IRS) membuka unit Global High Wealth Industry untuk menyelidiki kepatuhan pajak konglomerat AS. Tahun lalu, IRS mengaudit 2.458 pembayar pajak yang berpenghasilan setidaknya US$10 juta. Angka itu lebih tinggi dari 1.553 pada 2008. Audit untuk pembayar pajak berpenghasilan lebih dari US$1 juta sampai US$10 juta naik dua kali lipat menjadi 21.660. • International Herald Tribune, 24 April
transaksi. Jika dana itu disimpan dalam reksa dana, obligasi pemerintah dan korporasi Amerika Serikat serta obligasi global RI, bank ini meraup keuntungan besar dari biaya transaksi yang dikenakan yaitu 1,5%-2% dari pembelian reksa dana dan obligasi. Ilustrasinya, jika nasabah membeli obligasi korporasi General Electric berkupon 5% atau Hutchinson yang berkupon 6,75% p.a. senilai US$100.000, dia harus membayar biaya transaksi sebesar US$1.500. Ketika dia menjualnya, tidak ada biaya transaksi. Akan tetapi, ketika dia ingin menukarnya dengan obligasi global RI bertenor 10 tahun yang pernah memberikan kupon hingga 11,625% p.a. dan yield 11,75%, dia pun harus rela membayar lagi komisi 2% atau US$2.000.
jika sebuah bank sentral tidak mempunyai laporan lengkap mengenai semua produk keuangan dan investasi yang ditawarkan oleh bank-bank dalam negaranya. Sangat disayangkan jika ada produk perbankan di Indonesia yang lolos dari pajak penghasilan. Menurut saya, inilah salah satu yang harus dibe-
Belum tersentuh Sedihnya, pemerintah kita hanya dapat menjadi penonton atas transaksi private banking beromzet triliunan rupiah yang terjadi di bank-bank asing ini. Semua transaksi obligasi dalam US$ di atas tidak dikenakan pajak penghasilan alias nasabah akan menerima kupon bersih sebesar 5%-11,625% p.a. Bandingkan produk investasi ini dengan deposito US$ berbunga 1%-2% saat ini yang dikenakan pajak penghasilan 20%. Hingga saat ini, otoritas perbankan kita sangat mungkin tidak mempunyai laporan lengkap mengenai perputaran uang triliunan rupiah dalam bisnis private banking di negeri ini, nama pemiliknya, dan asal sumber dananya. Sangat beralasan jika ada kecurigaan terjadi praktik pencucian uang di dalamnya. Sangat aneh dan memalukan
nahi BI saat ini. Di negara maju, celah seperti ini tidak mungkin ada. Dibandingkan produk Citigold, keuntungan bisnis kartu kredit juga tidak kalah menggiurkan. Tahun lalu belanja dengan kartu plastik ini Rp158,7 triliun atau Rp13,2 triliun per bulan. Dengan 70% nasabah hanya membayar tagihan minimum 10% dan berutang 90% dari total tagihan dan bunga 3,5% per bulan, bankbank penerbit meraup untung Rp291,1 miliar yaitu 3,5% x 90% x 70% x Rp13,2 triliun jika mereka hanya berutang 1 bulan. Kenyataannya, banyak dari me-
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan
Obama & perdamaian etika kali pertama menjabat, Presiden Barack Obama berjanji untuk bernegosiasi dengan Israel-Palestina. Sayangnya niatan tersebut terhalang dengan kekeras-kepalaan kedua negara dan kesemrawutan urusan diplomatik. Ketegangan di antara kedua negara pun semakin berlarut-larut. Sudah saatnya bagi Amerika Serikat— dan akan lebih baik lagi apabila Eropa, Rusia dan PBB ikut turun tangan— kembali duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan tersebut. Misi perdamaian ini mulai dicetuskan pada 2000 ketika Amerika masih dipimpin Presiden Bill Clinton. Namun sayangnya tidak satu pun pihak, dari Israel maupun Palestina, yang mengapresiasi proposal gencatan senjata tersebut. Obama harus mengambil langkah sebelum PM Israel Benjamin Netanyahu memanasi pertemuan dirinya dengan Kongres, bulan depan, dengan usulan kosong. Pertemuan dengan Kongres bukanlah satu-satunya pekerjaan rumah Obama.
11
“Ini sudah lama diperintahkan.” Gubernur DKI Fauzi Bowo soal pemasangan CCTV untuk pantau tawuran warga di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Realisasikan pembangunan infrastruktur Pada 12-14 April 2011, Kadin Indonesia beserta pemerintah menyelenggarakan Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) di Jakarta. Dalam forum tersebut dijajakan kurang lebih 16 proyek infrastruktur dengan nilai investasi sekitar US$32,4 miliar. Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin dalam 4 tahun ke depan. Kondisi makroekonomi yang menjanjikan dan peringkat investasi yang dipercaya tinggal selangkah dari investment grade menyebabkan banyak kalangan berpendapat inilah saatnya untuk memacu pembangunan infrastruktur. Ditambah lagi telah ada kerangka regulasi infrastruktur yang merupakan buah reformasi peraturan perundangan yang dimulai sejak 2005. Dalam pelaksanaannya, untuk menciptakan kualitas layanan infrastruktur yang baik, beragam dan terjangkau, pemerintah harus mempunyai langkah-langkah yang taktis dan strategis. Yang utama adalah menciptakan kemudahan dalam proses tender dan perizinan proyek dalam 1-2 tahun ke depan. Tetapi proses pemilihan tersebut harus transparan, akuntabel dan kompetitif agar investor terpilih dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Tidak kalah penting peran dari daerah tersebut. Kadang otonomi daerah yang memberi kewenangan besar kepada daerah dalam beberapa hal justru menjadi sumber kemacetan pembangunan. Jadi, dibutuhkan sinergi dari pemerintah pusat, daerah dan para penanam modal untuk merealisasikan pembangunan terse-
collector menjadi karyawan tetapnya. Masih ada dua perangkap lain yang dipasang bank untuk memperbesar laba dari bisnis ini. Pertama adalah penghitungan bunga sejak tanggal transaksi jika nasabah tidak melunasi seluruh tagihan saat jatuh tempo. Seorang pemegang kartu pernah mengeluhkan soal ini di surat pembaca. Walaupun telah melunasi total tagihan sebesar Rp10 juta, dia dikenakan bunga Rp236.000 di tagihan berikutnya hanya karena lupa menambahkan bea materai yang Rp6.000. Saya juga sempat mengalaminya. Hanya kurang bayar tiga ratus ribuan dari sekitar Rp5,6 juta, karena tidak teliti, saya harus rugi ratusan ribu rupiah juga. Perhitungan bunga dengan argo mundur seperti ini sungguh menjerat pengguna kartu kredit. Jebakan lain adalah kurs valuta asing yang digunakan. Untuk kartu kredit bank BUMN saya, walaupun kurs dolar Singapura sejak penggesekan kartu hingga tagihan datang tidak pernah lebih dari Rp7.000, kurs di tagihan saya Rp7.361. BISNIS/ADI PURDIYANTO Pelayanan Citibank Platinum juga sama. Meskipun saya sudah tegaskan ketika dikonfirRp4 triliun per tahun (2,5% x Rp158,7 triliun). Masih ada pen- masi via telepon bahwa dua transaksi online dalam US$ yang dapatan bunga Rp180 miliar per tahun dari penarikan dana tunai ditagihkan adalah satu transaksi yang sama, saya tetap didebit berbunga 4% per bulan dan bidua kali. Bank meminta saya aya tahunan yang ratusan ribu untuk melunasi tagihan terlebih rupiah per kartu. dahulu dan akan mengkreditkan Dengan biaya rata-rata di bulan berikutnya. Saya pun Rp200.000 per kartu, bank pun menuruti. Namun, bank mengmemperoleh Rp2,64 triliun per tahun. Ditotal, bisnis kartu kred- gunakan kurs jual untuk mendeit menjanjikan penghasilan tidak bit dan kurs beli untuk mengkredit. Karena kedua kurs ini kurang dari Rp20 triliun per taberbeda Rp400, saya pun harus hun. Dengan potensi keuntungmerugi Rp300.000 akibat kesalaan puluhan triliun rupiah ini, han yang tidak saya lakukan. wajar saja jika risiko kredit maBank pesta untung, nasabah cet ikut tinggi dan muncul tunterus buntung. tutan bank merekrut para debt reka yang berutang berbulan-bulan. Jika rata-rata berutang 4 bulan, pendapatan bunga pun menjadi 4 kalinya, sekitar Rp1,16 triliun per bulan atau Rp13,9 triliun per tahun. Belum lagi jika memperhitungkan merchant’s fee yang sekitar 2,5% dari nilai transaksi atau setara dengan pendapatan
PEMBACA MENULIS
but sehingga semua pihak tidak ada yang dirugikan. Selaku rakyat, saya sangat mendukung pembangunan infrastruktur dan mensyukuri upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat tersebut. Walau memang belum semuanya dijalankan dengan maksimal, karena masih banyaknya persoalan-persoalan infrastruktur, birokrasi bahkan yang lainnya, setidaknya keseriusan itu sudah cukup membuat bukti nyata dalam kerja pemerintah, bukan hanya diam atau bicara saja. Perlu ditekankan, spirit utama program pembangunan infrastruktur ini tidak boleh mengulang penyakit lama, yaitu pembuatan program yang tidak paralel dengan pemecahan masalah. Di mana, setiap program dirancang, hanya menyisakan dokumen, bukan jejak pelaksanaan di lapangan. Semua pihak menunggu program pembangunan infrastruktur ini benar-benar menjadi kenyataaan. Walaupun bukan pekerjaan yang mudah untuk dicapai, inilah satu-satunya cara yang harus dilakukan agar hasilnya memberi faedah bagi kelancaran pembangunan infrastruktur pada masa mendatang. Sri Mulyati Kuningan Jakarta
Provokasi vs kehormatan TNI Angkatan Darat menyatakan personel TNI AD sudah memenuhi prosedur dalam rangka latihan perang dan uji persenjataan alat berat di lokasi Pantai Urut Sewu, Desa Setro Jenar, Kecamatan Ulu Pesantren, Kebumen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. TNI menilai ada pihak-pihak tertentu
yang mendalangi aksi warga untuk kepentingan pribadi atau golongan. Menurut pihak TNI AD, kawasan latihan itu adalah tempat berlatih resmi TNI AD sejak puluhan tahun. Atau sejak berdirinya TNI. Insiden bentrokan warga dan prajurit TNI itu memang disesalkan berbagai pihak, termasuk Mabes TNI. Menurut TNI, meski terjadi korban di pihak warga akibat tembakan, namun Mabes TNI menyatakan tindakan tersebut telah sesuai dengan prosedur. Sebagaimana yang disampaikan Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, melihat situasi protes yang semakin anarkis dan membahayakan prajurit serta keamanan Markas Dislitbangad, prajurit TNI AD mengambil langkah sesuai prosedur yaitu memberikan tembakan peringatan ke atas. Namun tetap tidak dihiraukan, bahkan massa secara brutal menyerang aparat TNI AD, yang akhirnya terjadilah insiden bentrok yang mengakibatkan korban di kedua belah pihak. Mencermati semua itu, TNI harus mengembalikan kejayaannya seperti waktu lalu. TNI jangan takut dengan LSM atau siapapun yang menjadi provokator dan memanas-manasi masyarakat hingga berbuat anarkis. Lahan yang digunakan Dislitbangad sebagai objek sengketa telah dikelola TNI AD sejak zaman peninggalan Belanda. Bahkan sejak 1949 lahan itu sudah dijadikan lokasi latihan menembak. Kita tetap berharap agar dalam menyelesaikan masalah sengketa tanah tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan prosedur hukum. Eddy Hutagaol Tanjung Priok Jakarta
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar. Redaktur: Afriyanto, Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Agust Supriadi, Algooth Putranto, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali). Bandung: Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
12
Varia
Selasa, 26 April 2011
KRONIKA Upaya banding Ariel ditolak BANDUNG: Pengadilan Tinggi Bandung menolak banding yang diajukan terpidana perkara video porno Nazriel Irham alias Ariel Peterpan. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung Sjah Amansjah mengatakan penolakan banding yang diajukan oleh Ariel sudah diputuskan Nazriel Irham pada 19 April 2011 oleh hakim ketua Sjah Amansjah dan hakim anggota Robaah dan Widodo SH. Pada akhir Januari 2011, PN Bandung memvonis Ariel dengan hukuman 3 tahun 6 bulan penjara dan membayar denda Rp250 juta dikurangi masa tahanan. (ANTARA)
AS belum cabut cekal Safrie JAKARTA: Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan salah satu misi kunjungan kerja anggota DPR ke Amerika Serikat adalah untuk meminta kepada pemerintah negara itu mencabut pemberlakuan cegah tangkal (cekal) terhadap Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin. “Memang tidak khusus. Tapi anggota Komisi I DPR akan melobi Pemerintah AS agar mencabut cekal Sjafrie,” ujarnya kemarin. Dia menyayangkan sikap pemerintah AS yang masih memberlakukan cekal terhadap pejabat negara tersebut. "Pemerintah AS seharusnya bisa mengeluarkan visa buat Sjafrie yang menjabat sebagai Wakil Menhan guna menjaga hubungan baik." (BISNIS/JAO)
‘Thailand-Kamboja agar damai’ JAKARTA: Indonesia menyerukan kepada Thailand dan Kamboja untuk segera melakukan genjatan senjata karena kontak senjata baru di antara keduanya yang menelan korban jiwa lebih banyak tidak bisa diterima RI sebagai Pemimpin Asean. Menlu Marty Natalegawa mengatakan dia sudah melakukan kontak komunikasi dengan Presiden Dewan Keamanan PBB untuk membahas kasus Thailand dengan Kamboja yang kembali memanas. “Saya sudah menghubungi Presiden Dewan Keamanan PBB. Diplomasi terus kami lakukan dalam kapasitas Indonesia sebagai Ketua Asean. (BISNIS/IRS/LTC)
20 Teroris saling terkait Dana pembuatan bom diperoleh secara patungan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Tim penyidik gabungan Mabes Polri mengidentifikasi 20 pelaku teroris yang tergabung dalam kelompok Pepi Fernando merupakan jaringan besar yang mempunyai kaitan satu sama lain. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan identifikasi itu diperoleh dari keterangan dan kesaksian dari pemeriksaan 20 tersangka yang berhasil ditangkap Densus 88 pada waktu bersamaan dengan Pepi. “Sangat dimungkinkan akan muncul nama-nama baru dari keterangan para tersangka yang kini diperiksa,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan nama-nama baru yang masuk jaringan teroris akan dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Saat ini pemeriksaan pada seluruh tersangka dilakukan dengan meneliti rekam jejak mereka dalam 10 tahun terakhir, terutama kaitannya pada kelompok garis keras dan radikal yang sudah ada. Menurut Boy, tim penyidik juga menengarai Pepi sudah mahir merakit bom. Pernyataan ini berdasar fakta jenis dan ukuran dari rakitan bom. Namun, Polri belum mengidentifikasi kaitan Pepi— yang tertangkap di Aceh—pernah menimba ilmu di Filipina. Pepi dan dua tersangka lain yang tertangkap di Aceh, masih dalam pemeriksaan pada struktur jaringannya. Terbukti mereka sering bepergian ke Aceh. “Pepi dan beberapa kawannya sepertinya ada kegiatan lain di Aceh.” Ketika disinggung apakah Pepi
Kronologi aksi teror bom
diletakkan di jalur pipa gas negara di wilayah Gading Serpong, Tangerang, berada persis di depan Gereja Crist Chatedral. Bom ditempel di pipa gas dengan jarak saling berdekatan.
Maret-April 2011
15 Maret 2011: Pria tidak dikenal
pengantar untuk buku berjudul Yahudi Militan.
mengirimkan paket bungkusan buku yang berisi bom pada tiga lokasi yang berbeda.
Target: Musisi Ahmad Dhani.
Target: Komunitas Utan Kayu, Ulil
15 April 2011: Pria 30 tahun yang
Abshar Abdalla, Kepala Badan Narkotika Nasional Gories Mere, tokoh Pemuda Pancasila dan Yapto S Soeryosumarno.
Densus 88
teridentifikasi Muhammad Syarif melakukan aksi bom bunuh diri dengan meledakkan dirinya di masjid Adz-Dzikro di kawasan Mapolresta Cirebon.
16 Maret 2011: Pengirim
Target: Polisi Polresta Cirebon
misterius mengirim paket berupa buku yang dibungkus amplop cokelat dengan memberikan kata
21 April 2011: Paket bom yang
Sumber: Data Mabes Polri, diolah
mendapat granat dari konflik Aceh, Boy enggan menjelaskan. Dia hanya menyatakan bahwa kelompok baru ini melakukan pengeboman dengan mengumpulkan uang dari masing-masing anggota jaringan. Anggaran me reka kumpulkan secara patungan.
Target: Masih dalam penyelidikan
BISNIS/HUSIN PARAPAT T
“Mereka pun belajar merakit bom dari buku-buku jihad secara otodidak.” Selain sebagai jaringan besar yang sudah mahir merakit bom, terendus kelompok Pepi membeli bahan peledak di beberapa tempat kawasan Jakarta dengan bantuan
orang-orang tertentu. “Namun, tim belum menindaklanjuti apakah bahan peledak didapat secara legal di pasaran.”
Granat nanas Pada penggeledahan yang dilakukan tim Detasemen Khusus 88,
Pepi bisnis batu giok di Aceh BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Hasil pemeriksaan sementara Mabes Polri mendapatkan Pepi Fernando sebagai gembong baru teroris di Indonesia mempunyai kegiatan sampingan bisnis batu giok di Aceh bersama rekannya yang juga sudah tertangkap J dan F. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar menyebutkan pekerjaan sampingan Pepi itu diperoleh berdasarkan keterangan rekan-rekannya yang diperkuat oleh yang bersangkutan
saat diperiksa penyidik. “Namun, itu belum terungkap secara gamblang. Termasuk apakah hasil berbisnis [batu] giok dipakai untuk menunjang aksi mereka,” ujarnya, kemarin. Pemeriksaan terhadap Pepi sebagai otak dari jaringan teroris baru akan terus berkembang. Saat ini Polri mengorek kesaksian dari mertua dan istri Pepi. Tidak menutup kemungkinan, saksi lain akan dipanggil untuk mendalami kasus terorisme ini. “Sementara saksi yang dihadirkan hanya mertua dan istri
Pepi.” Pemeriksaan penyidik pada Pepi, lanjut Boy, dirasa sudah cukup untuk segera dilakukan tindakan hukum selanjutnya. Tim penyidik juga memberikan kesempatan pada Pepi untuk didampingi kuasa hukum. “Namun, tidak menutup kemungkinan kesaksian Pepi masih diperlukan untuk mengungkap keterlibatan rekan Pepi lainnya.” Setelah disidik di tempat rahasia oleh tim Densus 88, Pepi saat ini mendekam di rutan narkoba Mabes Polri. (21)
kata Boy, ditemukan granat jenis nanas. Saat ini, tim masih kesulitan mendapat keterangan dari mana granat itu didapat. “Untuk barang bukti granat masih ditelusuri dari mana mereka mendapatkannya.” Berbagai sumber menyebutkan granat nanas adalah bom tangan yang dipakai untuk membunuh infanteri. Bom ini dibuat untuk memuntahkan serpihan ke segala arah. Granat tersebut pada badannya diisi serpihan tajam berupa kawat dan bola-bola besi. Badan luarnya bisa bekerja sebagai serpihan. Berdasarkan data Mabes, pada 23 April 2011 telah dilakukan penggeledahan rumah Pepi di kawasan Harapan Indah Bekasi. Dari penggeledahan tersebut Densus 88 kembali menemukan sejumlah bahan peledak yakni sebuah granat nanas, campuran adonan bahan peledak berdiameter 3 sentimeter dan bom kaleng sebanyak lima unit. Selain itu, bahan bom yang sudah jadi sebanyak dua unit dan sebuah bungkus bom model kotak, dua bungkus bom model roket, di mana satu unit di antaranya terisi bahan peledak yang siap dioperasikan. Sejumlah barang temuan yang diduga siap diledakkan tadi, menurut Boy, langsung dibawa tim untuk segera dinonaktifkan. Adapun sejumlah temuan bahan peledak lain diamankan untuk segera diselidiki tim laboratorium forensik. “Selain pengamanan barang bukti bahan peledak, sebuah alat pematri, potongan pipa besi, timer jam dinding yang diduga sebagai pendukung aksi peledakan bom juga diamankan.” Boy menegaskan penyidik akan memaksimalkan keterangan dari sejumlah saksi yang dihadirkan dalam merinci dan menetapkan calon tersangka baru. (redaksi@ bisnis.co.id)
Presiden Yaman setuju lengser
KY hanya fokus ke hakim kasus Antasari
AP OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi Yudisial hanya akan fokus menyelidiki hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang diduga melanggar kode etik dalam menangani perkara Antasari Azhar. Wakil Ketua KY Imam Anshori Saleh menjelaskan institusinya tak bisa menyelidiki pelanggaran pada seluruh tingkat pengadilan baik di pengadilan tinggi yang menjadi pengadilan tingkat banding maupun Mahkamah Agung (tingkat kasasi) karena tidak semua hakim di tingkat pengadilan itu terkait dengan dugaan pelanggaran. Oleh karena itu, menurut dia, fokus penyelidikan KY hanya akan dipusatkan pada hakim di PN Jaksel sebagai pengadilan tingkat pertama yang memeriksa fakta. Pada saat gelar perkara Antasari Azhar, hakim PN Jakpus dipimpin Herri Swantoro. “Konsentrasi penyelidikan hanya akan difokuskan terhadap hakim di tingkat PN Jaksel karena di sana ada pemeriksaan fakta. Sebaliknya, hakim di tingkat banding [pengadilan tinggi] dan dan kasasi [MA] hanya memeriksa penerapan hukumnya,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan sejauh ini KY masih mendengarkan keterangan ahli antara lain dokter forensik Mun’im Idris yang memberikan keterangan tentang kematian Direktur PT Rajawali Putra Banjaran Nasrudin Zulkarnain. Kematian Nasrudin menyeret mantan
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar divonis 18 tahun penjara. Setelah mendengarkan keterangan dokter forensik, KY akan memanggil ahli balistik dan teknologi informasi. “Untuk ahli balistik keterangannya akan kami dengar pada Kamis [27 April] dan ahli TI kemungkinan pada Senin [1 Mei]. Kami ingin agar masalah ini bisa secepatnya selesai. Targetnya sekitar 3 bulan tapi mudah-mudahan 2 bulan selesai,” ujarnya.
Isi putusan Terkait dengan sepak terjang yang dilakukan KY Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengingatkan hanya pengadilan yang boleh menilai isi keputusan hakim. Peradilan dinilai tidak lagi menjadi independen jika ada lembaga lain yang melakukan penilaian atas isi putusan hakim tersebut. Namun, Patrialis tidak mau menegaskan pernyataan tersebut ditujukan langsung pada KY. “Pokoknya [penilaian oleh lembaga di luar pengadilan] tidak berkaitan dengan pokok perkara, [tapi] hanya yang berkaitan dengan code of conduct itu KY. Tapi kalau sudah menilai keputusan, itu urusannya pengadilan,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden. Dalam kaitan ini, dia tidak mau mengomentari apakah dalam kaitan ini berarti KY melebihi wewenang terkait dengan kasus Antasari. (IRSAD SATI/LINDA T. SILI-
BISNIS/RAHMATULLAH
PENGUJIAN UU ADVOKAT: Ahli dari pihak terkait Yusril Ihza Mahendra, mende-
ngarkan keterangan pengujian Undang- Udang Nomor 18/2003 tentang Advokat di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, kemarin. MK memberi rambu-rambu terkait dengan pengaturan pembentukan organisasi advokat. Jika kelak MK memutuskan bahwa satu wadah organisasi advokat adalah konstitusional, maka konsekuensinya organisasi-organisasi advokat lain harus membubarkan diri.
TONGA)
Sekar Indosiar siapkan novum pembatalan PHK OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Serikat Karyawan PT Indosiar Visual Mandiri menyiapkan bukti-bukti baru (novum) untuk diajukan ke Mahkamah Agung guna membatalkan keputusan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh manajemen stasiun televisi swasta tersebut. Sekjen Sekar Indosiar Yandri Silitonga mengungkapkan upaya Peninjauan Kembali (PK) perkara dengan mangajukan novum terpaksa ditempuh karena ada kabar manajemen Indosiar telah mendapat persetujuan dari MA untuk melaksanakan PHK. Dia menjelaskan novum yang disiapkan itu adalah putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat 18 Januari 2011 di mana Hakim
Ketua PN Jakbar Jannes Aritonang mengabulkan perkara No. 207/PDT.G2010/JAKBAR tentang Gugatan Perdata Antiberserikat (Union Busting) oleh Sekar Indosiar. Dengan keputusan itu, menurut Yandri, Majelis Hakim berpendapat pihak penggugat (Sekar Indosiar) mampu membuktikan pokok gugatannya terhadap tergugat manajemen Indosiar yang dipimpin Dirut Handoko sebagai Tergugat 1 dan Direktur Triandy Suyatman (Tergugat 2). Oleh karena itu, lanjutnya, hakim Jannes memerintahkan Handoko membuat permintaan maaf terhadap Sekar Indosiar di media massa nasional serta membayar dwangsom senilai Rp2 juta per hari atas keterlambatan pelaksanaan hukuman tersebut. “Mereka sebelumnya kami
tuntut meminta maaf selama 2 hari berturut-turut di dua harian nasional, ” ujarnya di Jakarta. kemarin. Adapun novum lain yang akan diajukan dalam PK, lanjutnya, Sekar Indosiar akan membeberkan saksi palsu dalam persidangan di Pengadilan Perselisihan Hubungan Industri (PHI). Menurut Yandri, terdapat seorang saksi yang tak pernah hadir dalam persidangan tapi di dalam salinan putusan pengadilan PHI keterangan saksi itu dikutip. “Ini juga merupakan tindakan pidana dari hakim PHI dengan melakukan rekayasa saksi. Kalau saksinya hadir dalam persidangan tak masalah, tapi saksi ini tak pernah hadir. Bahkan malah diambil sumpah lalu kutipan kesaksiannya dicantumkan, berarti ada suatu rekayasa hukum yang
luar biasa.” Atas masalah ini, tambahnya, Sekar Indosiar dan kuasa hukumnya dari LBH Pers telah mengadukan hakim PHI ke Komisi Yudisial pada Maret 2011 atas perbuatan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim PHI dalam perkara No. 114/PHI. G/2010PN.JKT.PST tentang perkara gugatan PHK yang diajukan manajemen PT Indosiar.
Teri ma keputusan MA Sementara itu, Direktur Program Indosiar Triandy Suyatman ketika dikonfirmasi Bisnis membenarkan pihaknya telah menerima salinan keputusan MA berkaitan dengan PHK karyawan Indosiar yang telah diputuskan di Pengadilan PHI DKI Jakarta. “Keputusannya sudah keluar dan intinya MA sudah setuju de-
ngan apa yang diputuskan dalam Pengadilan PHI pada Oktober 2010,” paparnya. Ketika ditanya soal rekayasa saksi di Pengadilan PHI, Triandy mengaku tidak tahu-menahu. “Saya tidak tahu. Yang pasti, kami tetap berpendirian pada jalur keputusan MA [yang setuju soal keputusan PHK karyawan Indosiar dari Pengadilan PHI].” . Dia juga mengklaim pada saat Pengadilan PHI mengeluarkan keputusan, sekitar lima orang karyawan sudah dikeluarkan dan diberikan pesangon sesuai dengan UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. “Kelima orang karyawan Indosiar itu sudah menyetujui PHK terkait dengan keputusan pengadilan PHI pada Oktober dan telah mendapatkan pesangon,” paparnya.
SANAA: Presiden Ali Abdullah Saleh setuju untuk turun dari jabatannya sebagai orang No.1 di Yaman dengan syarat diberikan kekebalan dari segala tuntutan hukum. Saleh—yang telah menjabat sebagai presiden sejak 1978—setuju lengser dalam hitungan 30 hari dan menyerahkan posisinya kepada Wakil Presiden Abd al-Rab Mansur al-Hadi. Tapi kelompok oposisi menilai pernyataan tersebut hanya sekadar taktik belaka. Republik Yaman sepanjang 3 bulan terakhir ini terus diwarnai aksi protes dan tekanan untuk lepas dari perlindungan Arab Saudi dan Amerika Serikat. Rencana penurunan Saleh, disusun oleh Dewan Kerjasama Negara Teluk (GCC). Dewan meminta Saleh untuk menyerahkan jabatan kepresidenannya kepada wapres dalam hitungan 1 bulan dengan jaminan kekebalan dari segala jenis tuntutan kepada dirinya, keluargannya dan pendukungnya. Namun sayangnya, demonstran menolak rencana tersebut. Demonstrasi di Kota Sanaa menyebut, “Tidak ada negosiasi. Tidak ada diskusi. Mundur atau pergi.” Menurut mereka, Saleh harus menanggung semua aksi kekerasan yang telah ia lakukan demi mempertahankan jabatannya. Aksi protes penurunan Saleh telah dimulai sejak awal tahun lalu. Pada awal Februari, 20.000 demonstran memadati jalan di Sanaa di mana mereka menerima perlawanan dari pro-Saleh. Kekerasan pun ikut mewarnai aksi itu. Puluhan demonstran dibunuh Maret lalu dan menempatkan negara tersebut pada kondisi darurat.
Akhir tahun Untuk menengahi kekacauan tersebut, Presiden Saleh berjanji untuk turun pada akhir tahun ini dan
menawarkan untuk melakukan referendum konstitusi baru, pemilihan anggota parlemen dan pemilihan presiden. Pihak oposisi menolak rencana tersebut dan menilainya sebagai “sebuah usaha untuk memperpanjang rezimnya.” Awal April, Saleh menyatakan keinginannya untuk melakukan apa pun demi negaranya namun mengindikan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk mengundurkan diri. Para oposisi menyebut hari tersebut sebagai Jumat Terakhir sedangkan para pendukung Presiden Saleh menyebutnya senagai Jumat Persaudaraan. Pada 2 April, kelompok oposisi mengajukan lima poin rencana di mana tentara dan pasukan keamanan akan direstrukturisasi oleh wakil presiden yang bertindak sebagai presiden sementara. Pembunuhan atas 12 orang warga Yaman mendasari pernyataan Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al Thani bahwa Dewan Kerjasama Negara Teluk akan melakukan diskusi dengan Saleh dan membujuknya untuk turun dari jabatan yang telah diduduki lebih dari 30 tahun ini. Kelompok oposisi menolak untuk ambil bagian dari diskusi tersebut dan memberikan waktu paling lambat 2 minggu , terhitung 14 April, bagi Saleh untuk turun dari jabatan. Saleh mengecam pernyataan itu dan menyebut pihak oposisi sebagai ‘penjahat’ dan ‘penipu’ dan menyindir pencampuran antara lakilaki dan perempuan di demonstrasi di Kota Sanaa. Sejumlah 22 orang terluka di kota Sanaa, ibu kota negara Yaman sekaligus kota terbesarnya, pada 17 April lalu. (T05/ISMAIL FAHMI)
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
Pertanian
3.233,83 15,32
2.164,04 18/4 19/4 20/4 21/4
Industri dasar
Pertambangan
2.157,04
0,32
18/4 19/4 20/4 21/4
398,43 25/4
12,58
25/4
18/4 19/4 20/4 21/4
206,39 0,18
1.107,73 25/4
Infrastruktur
Properti
1.121,72
975,81
18/4 19/4 20/4 21/4
Industri konsumsi
991,06 0,75
3.210,74 25/4
Aneka industri
404,01
0,22
25/4
18/4 19/4 20/4 21/4
25/4
479,03
18/4 19/4 20/4 21/4
25/4
18/4 19/4 20/4 21/4
25/4
S
ecara teknikal, pergerakan IHSG hari ini akan fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Indeks diperkirakan bergerak di kisaran 3.780-3.815, dengan saham-saham yang bisa diperhatikan antara lain SMCB, HRUM, dan BBNI yang direkomendasikan sell.
Panin Sekuritas
e-Trading Securities
I
HSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.742– 3.813 pada perdagangan hari ini, dengan saham–saham yang dapat diperhatikan antara lain ITMG, BUMI, dan ANTM.
Sinarmas Sekuritas
S
ecara teknikal, indeks cenderung bergerak mixed di kisaran 3.774-3.815 pada perdagangan hari ini. Pergerakan bursa regional dapat memberikan sentimen terhadap indeks. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ASRI, INCO, MYOR, dan BBNI.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
Rasio dividen BUMN masih belum jelas OLEH GITA A CAKTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perhitungan rasio pembayaran dividen yang hingga kini belum jelas membuat Kementerian BUMN kembali menunda keputusan pembagian dividen hingga bulan depan. Sekretaris Kementerian BUMN Mahmuddin Yasin mengatakan pembahasan tersebut belum juga tuntas karena masih harus menghitung dan mempertimbangkan pay out ratio dari masing-masing BUMN yang ada. Dia memperkirakan penyelesaian pembahasan dividen itu menjelang pelaksanaan rapat umum pemegang saham (RUPS) perusahaan-perusahaan ‘pelat merah’ yang dilaksanakan sekitar Mei-Juni 2011. “Soal pembagian per kedeputian itu sangat teknis dan harus di exercise, karena per sektor dan per BUMN harus dihitung berapa pay out ratio-nya. Itu akan tuntas menjelang RUPS Mei atau Juni,” ujarnya melalui pesan singkat, kemarin. Namun, dia menegaskan target setoran dividen sebesar Rp27,5 triliun itu akan terpenuhi. Dia juga mengatakan terkait dengan kewajiban pembayaran dividen interim dari sejumlah BUMN diharapkan dapat
dihapuskan mulai tahun ini untuk mendukung rencana ekspansi dari perusahaan BUMN. “Dividen interim yang ada selama 3 tahun terakhir ini, diharapkan sudah tidak ada lagi. Hal ini sejalan untuk mendukung peningkatan capex dalam MP3EN [Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Nasional] selain untuk kelenturan likuiditas perusahaan,” ungkapnya. Target setoran dividen BUMN dalam APBN 2011 sudah diturunkan menjadi Rp27,5 triliun dari target APBNP 2010 sebesar Rp29,5 triliun. Berdasarkan hasil rapat sementara, Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Gatot Trihargo mengatakan BUMN strategis a.l PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan BUMN farmasi mendapat jatah setoran dividen sebesar Rp13,45 triliun, atau 48,91% dari target dividen tahun ini. Berdasarkan catatan Bisnis, pemerintah mengharapkan memperoleh dana dividen dari BUMN perbankan sebesar Rp4,34 triliun pada tahun ini dan sisanya sebesar Rp22,24 triliun berasal dari dividen BUMN nonperbankan.
18/4 19/4 20/4 21/4
25/4
DEPOSITO ELNUSA:
Reliance Securities
I
3,66 836,29
REKOMENDASI
ndeks diperkirakan cenderung bergerak konsolidasi di kisaran 3.769-3.801 pada perdagangan hari ini, dengan saham-saham yang bisa dicermati antara lain INDR, INDF, GGRM, dan CPIN. Momentum pengumuman kinerja emiten untuk kuartal I/2011 akan menjadi fokus investor untuk beberapa waktu mendatang. Adapun, harga komoditas diproyeksikan masih cenderung fluktuatif seiring dengan masih bergejolaknya kondisi Timur Tengah.
847,94 2,81
497,47
18/4 19/4 20/4 21/4
Manufaktur
489,86 0,46
769,82 25/4
Perdagangan
508,53 6,60
201,04
18/4 19/4 20/4 21/4
Keuangan
784,67
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
(Dari kiri) Direktur PT Bank Mega Tbk Swartini, bersama Direktur Utama J.B. Kendarto, dan Direktur J. Georgino Godong menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, kemarin. Bank Mega memberikan klarifikasi terkait dengan kasus lenyapnya dana deposito PT Elnusa sebesar Rp111 miliar yang melibatkan oknum kedua belah pihak dan diberitakan sejumlah media massa.
Resource Alam jajaki akuisisi Penjualan tahun ini ditargetkan Rp1,8 triliun OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Resource Alam Indonesia Tbk membidik akuisisi beberapa tambang batu bara dengan dukungan kas internal Rp210,3 miliar, guna mencapai pertumbuhan eksponensial. Emiten batu bara berkode saham KKGI tersebut saat ini memiliki lahan seluas 24.478 hektare, melalui PT Insani Bara Perkasa, menjadi perusahaan batu bara terbesar kesepuluh berdasarkan konsesi yang dimiliki (lihat tabel). Head of Investor Relations Resource Alam Eric Tirtana mengatakan pihaknya membidik beberapa kuasa pertambangan (KP) di Kalimantan Timur, dengan kualitas batu bara middle rank, yang belum banyak digarap. “Tambang yang bisa kami akuisisi masih banyak karena yang dicari skalanya kecil. Mencari tambahan batu bara 3 juta ton relatif tidak sulit, tidak seperti pemain besar yang sulit mencari aset batu bara berkandungan puluhan juta,” tuturnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Perseroan, lanjutnya, saat ini memiliki kas internal senilai Rp210,3 miliar yang bisa digunakan untuk mendukung rencana tersebut, dan tidak menutup kemungkinan untuk menggali dana tambahan dari pinjaman eksternal. Dia belum bersedia menyebutkan
identitas pemilik KP tambang yang akan diakuisisi tersebut. “Penjajakan masih berjalan. Jika kami bisa mendapat tambang dengan kandungan batu bara 3 juta ton saja, kinerja kami bisa tumbuh berkali lipat,” ujarnya. Tahun ini, perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 3,55 juta ton atau naik 60% dari posisi tahun lalu sebesar 2,2 juta ton. Perseroan telah membangun infrastruktur di area penambangannya dan memproduksi batu bara medium thermal 5.000 – 5.500 kilokalori (kcal). Emiten tersebut menargetkan penjualan senilai Rp1,89 triliun atau naik 95,41% dari capaian tahun lalu Rp969,4 miliar. Laba bersih dipatok sebesar Rp413,2 miliar, naik 148,92% dari posisi 2010 sebesar Rp166 miliar. Managing Research PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada menilai penambahan aset tambang menjadi faktor kunci bagi perusahaan tambang seperti Resource Alam untuk menjaga produksi jangka panjang. “Perseroan kemungkinan mengakuisisi pemilik KP skala kecil atau biasa disebut KP rakyat di Kalimantan. Namun, mereka harus bernegosiasi ekstra karena pemilik KP skala kecil tidak mudah menjual KP yang dipegang,” ujarnya. Terkait dengan pendanaan, perseroan bisa mengombinasikan pendanaan dari ekuitas sebesar 30% dan sisanya melalui pinjaman eksternal sebesar 70%. Vice President Research & Analysis Valbury Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan proyek itu akan berdampak
MAPI beli mahal Krispy Kreme OLEH WISNU WIJAYA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Akuisisi senilai Rp75 miliar yang dilakukan oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk terhadap seluruh saham PT Premier Doughnuts Indonesia, perusahaan pemegang lisensi donat dari Amerika yakni Krispy Kreme, dinilai terlalu mahal. Mitra Adiperkasa merupakan pemegang lisensi Starbucks dan Department Store Debenhams. Hingga akhir 2010, PT Satya Mulia Gema Gemilang memiliki 58,83% saham perseroan dan investor publik 41,17%. Satya Mulia Gemilang juga memiliki 24,83% saham PT Polychem Indonesia Tbk, bersama-sama dengan PT Gajah Tunggal yang memiliki 28,91% saham perusahaan di penghasil poliester itu. Analis CLSA Swati Chopra dan Jessica Irene, dalam laporan riset yang terbit pada 29 Maret 2011, menyebutkan Mitra Adiperkasa memperoleh arus kas Rp725 miliar dari bisnisnya tahun lalu. Namun, arus kas bersih hanya naik Rp24 miliar. “Mayoritas kas perusahaan digunakan untuk membeli lahan di Jakarta Pusat, membeli anak perusahaan Krispy Kreme, melunasi utang, dan Rp275 miliar untuk ekspansi gerai,” ungkap riset itu. Menurut riset itu, nilai akuisisi Krispy Kreme dilakukan setara dengan 10 kali EBITDA. Nilai akuisisi itu dinilai cukup tinggi, mengingat Mitra Adiperkasa saat ini ditransaksikan di kisaran enam kali EBITDA. “Kami kurang tertarik dengan harga mahal akuisisi Krispy Kreme, meski Krispy Kreme adalah merek bagus di Amerika,” kata mereka dalam riset itu. Dalam laporan keuangan Mitra Adiperkasa 2010 disebutkan perseroan dan
anak usahanya dengan kepemilikan 99,50% PT Premier Capital Investment (PCI), membeli pemegang lisensi donat Krispy Kreme yaitu PT Premier Doughnuts Indonesia (PDI) pada 6 Oktober 2010 dari dua perusahaan yaitu PT Lumbung Nusantara dan PT Resource Java. Dari nilai akuisisi itu, nilai wajar aset bersih yang diperoleh mencapai Rp32,81 miliar, sedangkan selebihnya berupa goodwill, kelebihan pembayaran atas aktiva yang dibutuhkan perusahaan dibandingkan dengan nilai pasarnya mencapai Rp42,19 miliar. Goodwill biasanya timbul dari akuisisi. Goodwill yang timbul akibat akuisisi mencerminkan pembayaran yang dilakukan oleh pengakuisisi untuk mengantisipasi manfaat ekonomi yang akan diperoleh pada masa depan. Penelusuran melalui Google belum menemukan secara jelas siapa pemilik Lumbung Nusantara dan Resource Java. Laporan keuangan emiten dengan kode saham MAPI itu menyebutkan Krispy Kreme masuk Indonesia pada Juli 2006, di mana PDI menyepakati perjanjian lisensi dengan Krispy Kreme Doughnut Corporation, North Carolina, AS. Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa Fetty Kwartaty, yang ditemui Bisnis di kantornya kemarin, tidak bersedia memberikan penjelasan soal latar belakang dan proses akuisisi Premier Doughnuts. Dia hanya membenarkan nilai akuisisi perusahaan pemegang lisensi donat Krispy Kreme tersebut senilai Rp75 miliar pada Oktober tahun lalu. Namun, dia tidak bersedia berkomentar lebih lanjut mengenai siapa yang menjadi pemilik Lumbung Nusantara tersebut. “Lumbung Nusantara itu private company biasa.” (15)
Pergerakan saham
Rp4.950
KKGI
2500 25
Rp1.030 Rp1 p .03 .030 030 25/10/10 29 Okt
15 Des
Sumber: Sumber: Bloo Bl mberg mber b g Bloomberg
1000 10
14 Feb 2011
15 Apr
Emiten dan luas konsesi Perusahaan Area Produksi (hektare) (tahun) Berau (BRAU) 118.400 17 Kaltim Prima Coal (BUMI) 90.960 20 Kideco (INDY) 50.400 18 Multi Harapan Utama 47.232 21 Adaro (ADRO) 35.800 19 Tanito Harum (HRUM) 35.757 22 Arutmin (BUMI) 29.969 22 Indominco Mandiri (ITMG) 25.000 14 Gunung Bayan (BYAN) 24.546 13 Insani Bara Perkasa (KKGI) 24.478 5 Sumber: Program on Energy & Sutainable Development/ PESD (2011) BISNIS/T. PURNAMA
positif, apalagi bagi emiten yang fokus ke sektor ini. Selain Resource Alam, beberapa emiten yang benar-benar fokus terhadap sektor tambang, sebut saja PT Bumi Resources Tbk, PT Harum Energy Tbk, PT dan PT Adaro Energy Tbk merupakan perusahaan dalam negeri yang memiliki cadangan batu bara cukup bagus.
Kinerja kuartal Per Maret 2011, perseroan
memproduksi batu bara sebanyak 846.983 ton, atau naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama 2010 sebanyak 460.930 ton. Laba bersih per kuartal I/2011 naik 275,3% menjadi Rp82 miliar, dibandingkan dengan posisi yang sama 2010 sebesar Rp21,8 miliar. Pendapatan Resource Alam tercatat sebesar Rp371,4 miliar, naik 121,73% dari posisi periode yang sama 2010 sebesar Rp167,5 miliar. Perseroan menyiapkan belanja modal senilai Rp42 miliar untuk membiayai eksplorasi dan produksi sepanjang tahun, yang akan dipenuhi dari kas internal. Di perdagangan kemarin, harga saham perseroan berkode KKGI tersebut ditutup pada level Rp4.950, melemah 0,5% dari penutupan sehari sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp4,95 triliun. Padahal pada pekan lalu, saham KKGI melonjak 2 hari berturut pada Rabu dan Kamis masing-masing 5,29% dengan besaran Rp250 per lembar. Isu akuisisi menjadi pertimbangan investor. (15/FAHMI ACHMAD) (
[email protected])
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
PREDIKSI
Astra Graphia incar Rp3,14 triliun
Indeks diperkirakan menguat
Emiten diminta perluas basis pelanggan
OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Baru saja sampai ke level 3.800, indeks harga saham gabungan (IHSG) harus terkoreksi kembali dengan melemah 0,33% ke level 3.788,54. Indeks BISNIS-27 pun mengalami hal yang sama dengan jatuh 0,39% ke level 332,35. Aksi profit taking pelaku pasar seiring dengan penguatan indeks 1,9% selama sepekan kemarin, serta penguatan bursa menyebabkan pada perdagangan awal pekan ini harus terkoreksi kembali. Koreksi yang terjadi masih bersifat teknikal. Pasalnya secara teknikal, indeks telah memasuki posisi overbought, seiring juga dengan pelemahan pada bursa regional. Meski begitu dalam perdagangan beberapa hari ke depan, indeks berpeluang menguat. Ekspektasi akan terjadinya deflasi pada April ini serta ekspektasi level BI Rate tetap di level 6,75% menjadi salah satu sentimen positif yang membayangi indeks. Tren bursa yang diperkirakan menguat dibenarkan oleh analis MNC Securities Edwin Sebayang. Menurut dia, sentimen positif akan kembali mendorong indeks dalam negeri untuk menguat pada hari ini. “Kalau kita lihat, koreksi indeks hari ini [kemarin] tidak besar. Ini merupakan hal yang wajar. Apalagi, sentimen positif pendorong laju indeks masih besar sehingga saya prediksi indeks akan bergerak di kisaran 3.730-3.830,” ujarnya kemarin. (18)
PORTOFOLIO Bapepam periksa Falcon Asia JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mempercepat pemeriksaan PT Falcon Asia Resources Management terkait dengan dugaan praktik penggelapan yang dilakukan perusahaan manajer investasi tersebut. Ketua Bapepam-LK Nurhaida mengungkapkan regulator masih mendalami pemeriksaan Falcon lebih jauh tetapi belum dapat membeberkan detail pemeriksaan yang dimaksud. Falcon diketahui telah mencairkan dana investasi nasabah yang disimpan di bank kustodian PT CIMB Niaga Tbk. “Falcon masih diperiksa. Kami belum bisa ungkapkan seperti apa tetapi hasilnya ditunggu masyarakat,” katanya di Jakarta, kemarin. (BISNIS/MTS)
OLEH GITA A CAKTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penyedia solusi dokumen PT Astra Graphia Tbk mengincar pendapatan sebesar Rp3,14 triliun pada 2013 atau naik dua kali lipat dari pendapatan 2010 sebesar Rp1,57 triliun. Berdasarkan paparan materi yang disampaikan perseroan, Astra Graphia akan terus menjaga pertumbuhan kinerja usaha dengan menjaga kepuasan pelanggan dan optimalisasi sumber daya manusia serta mengeksplorasi bisnis usaha. “Memang benar target kami diharapkan bisa tumbuh ganda sampai 2013. Pertumbuhan ganda itu tidak bisa secara matematis setiap tahun harus tumbuh 30%. Yang jelas kami akan berusaha mencapai target itu,” ujar Presdir Astra Graphia Lukito Dewandaya kepada Bisnis, kemarin. Namun, analis Managing Re-
search PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada menilai target pendapatan sebesar itu terlalu optimistis. Anak perusahaan Grup Astra itu, tambahnya, harus bisa menjaga pertumbuhan sekitar 30% sejak tahun ini bila berencana menaikkan pendapatan tumbuh hingga 100% pada 2013. Reza memprediksi pertumbuhan pendapatan perseroan hingga akhir tahun ini hanya bisa berada pada kisaran 20% atau menjadi sekitar Rp1,88 triliun dari akhir tahun lalu sebesar Rp1,57 triliun. “Kalau dilihat dari 2009 ke 2010 pertumbuhan pendapatan 17,16%, hingga akhir tahun ini saya rasa mereka bisa lebih dari 20%. Namun, kalau target naik 100% sampai 2013, mereka harus maintain pertumbuhan di kisaran 30%. Itu cukup ambisius meskipun dari sisi pasar cukup menjanjikan,” ujarnya. Seiring dengan target pendapatan yang naik dua kali lipat pada 2013, sepanjang kuartal I 2011, Astra Graphia berhasil meraih laba bersih Rp22 miliar atau naik 22,22% dari Rp18 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.
Keterangan
2011
2010
beban pokok pendapatan perseroan juga naik 16,59% menjadi Rp1,11 triliun dari Rp950,82 miliar.
Pendapatan bersih
315
292
Belum ada rencana
Laba kotor
100
91
Laba usaha
27
25
Laba bersih
22
18
Kinerja PT Astra Graphia Tbk kuartal I 2011 (Rp miliar)
Rp830
Sumber: BEI, Astra Graphia
Pergerakan harga saham 700 Sumber: Bloomberg
Rp600
600
24/1/11
29 Okt 15 Nov
15 Des 14 Jan 2011
14 Feb
15 Mar
15 Apr BISNIS/T. PURNAMA
Pencapaian laba bersih sebesar itu pendapatan perseroan tumbuh 7,88% menjadi Rp315 miliar pada kuartal I/2011 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp292 miliar. Berdasarkan laporan keuangan perseroan teraudit, hingga akhir tahun lalu emiten dengan kode
saham ASGR itu membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 76,88% menjadi Rp118,41 miliar dari Rp66,95 miliar pada akhir tahun sebelumnya. Pertumbuhan itu ditopang oleh kenaikan pendapatan bersih sebesar 17,16% menjadi Rp1,57 triliun dari Rp1,34 triliun. Seiring dengan peningkatan pendapatan,
Berkaitan dengan aksi korporasi yang akan dilakukan Astra Graphia, Lukito mengemukakan perseroan belum ada rencana aksi korporasi pada tahun ini seperti penerbitan surat utang (obligasi), penawaran saham baru (rights issue), ataupun akuisisi dan merger dengan perusahaan lainnya. “Belum ada rencana aksi korporasi itu.” Reza berpendapat Astra Graphia sebaiknya memperluas basis pelanggan terutama pelanggan korporasi karena bisnis itu sangat bergantung pada kebutuhan dari pelanggan. “Saham dengan kode ASGR masih bisa dikoleksi untuk orang-orang yang bertujuan investasi jangka panjang.” Adapun pada penutupan perdagangan saham hari ini, saham ASGR berada pada level Rp830 atau naik 6,41% dari penutupan akhir pekan lalu dan menjadikannya berkapitalisasi pasar Rp1,1 triliun. (
[email protected])
Holcim pacu penjualan melalui bisnis waralaba OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: Volume penjualan semen PT Holcim Indonesia Tbk diyakini akan terdongkrak oleh bisnis waralaba beton (readymix concrete frencise) yang dijalankan oleh PT Holcim Beton, anak usaha Holcim. Corporate Communication Manager Holcim Budi Primawan mengemukakan setiap batching plant atau frenchchisee akan menyerap sekitar 5.000-10.000 ton semen per bulan dari PT Holcim Indonesia Tbk. “Namun, kami belum bisa memastikan berapa besar kontribusi bisnis waralaba beton tersebut terhadap peningkatan penjualan semen Holcim Indonesia. Anak perusahaan itu kan baru berdiri,” ujarnya kemarin. Hingga kuartal pertama tahun
ini, lanjutnya, volume penjualan semen perseroan telah mencapai 1,8 juta ton dengan tingkat kapasitas produksi mencapai 764.564 ton. Pada tahun lalu, volume penjualan domestik perseroan naik 4,6% menjadi 6,24 juta ton dibandingkan dengan 5,96 juta ton pada tahun sebelumnya. Dalam rangka mendongkrak penjualan semen, Holcim telah menggandeng PT Triputra Perkasa Sejati dari Probolinggo Jawa Timur dan PT Karya Wira Beton dari Solo Jawa Tengah. Kedua perusahaan menjadi waralaba Holcim Beton. Holcim Beton merupakan produsen beton jadi yang pertama kali meluncurkan konsep waralaba beton tersebut di Indonesia. Dengan modal sekitar US$4 miliar-US$5 miliar (di luar tanah), investor dapat menjadi
frenchchisee dan dapat menjual beton jadi kepada pelanggannya di areanya dengan dukungan tenaga ahli dari Holcim Beton. Dengan nilai investasi tersebut, investor akan mendapatkan 1 betching plant dan 5 buah truk.
Wilayah Jawa & Bali Presiden Direktur Holcim Beton Derek Williamson mengungkapkan tahun ini perseroan menargetkan jumlah mitra waralaba sebanyak lima frenchchisee yang difokuskan di wilayah Jawa dan Bali. “Penjualan kuartal pertama tahun ini tumbuh 15%, untuk kuartal kedua kami masih memperhatikan kondisi pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya. Sebelumnya, Holcim Indonesia berencana mencari pinjaman perbankan sekitar US$180 juta-
US$225 juta untuk pembangunan pabrik semen baru berkapasitas 1,7 juta ton di Tuban Jawa Timur. Pembangunan pabrik semen baru tersebut menelan biaya investasi sebesar US$450 juta. Dana itu akan diambil dari kas internal dan eksternal. Pabrik modern berteknologi tinggi tersebut diharapkan selesai pada 2013 dan dapat beroperasi pada pertengahan 2013, sehingga dapat menambah total kapasitas produksi perseroan menjadi 10 juta ton dari posisi saat ini 8,3 juta ton per tahun. Menurut dia, rencana penambahan pinjaman tersebut akan memengaruhi rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/ DER) yang saat ini sebesar 0,3:1. Saat ini total utang perseroan yang jatuh tempo mencapai US$30 juta.
Sebagai catatan, saat ini Holcim bermitra dengan sejumlah pihak antara lain Mortar Utama untuk penjualan, Tata Steel untuk beton bertulang, Zurich untuk asuransi mikro, dan BNI/CIMB Niaga untuk pembiayaan, termasuk kredit tanpa bunga untuk pembelian beton jadi. Tahun ini, perseroan membagikan dividen sebesar Rp23 per saham atau Rp178,19 miliar dengan rasio dividen sebesar 21,3% dari total laba bersih perseroan tahun ini yang mencapai Rp828,42 miliar. Pembayaran dividen akan dilakukan pada bulan depan, sedangkan sisanya sebesar Rp153,25 miliar menjadi cadangan wajib perseroan. Di luar kebutuhan pembangunan pabrik semen baru, perseroan tahun ini mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$20 juta-US$35 juta.
Peruri kaji terbitkan bond OLEH GITA A CAKTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perusahaan pencetak uang dan sejumlah produk sekuriti Perum Peruri masih mengkaji rencana penerbitan surat utang (obligasi) senilai Rp2 triliun pada tahun ini. Direktur Utama Perum Peruri Junino Jahja mengakui rencana penerbitan obligasi untuk pengembangan usaha perseroan itu telah lama dikaji meskipun belum dapat dipastikan waktu pelaksanaannya. “Kami sudah mendapatkan tawaran pembiayaan dari pinjaman perbankan BUMN. Artinya, kami masih mengkaji alternatif pembiayaan mana yang akan dipakai, dan tidak menutup kemungkinan kedua cara itu dilaksanakan pada tahun yang sama,” ujarnya kemarin. Dalam rangka penerbitan obligasi sekitar Rp2 triliun, Peruri telah me-
masukkan rencana itu pada RKAP tahun ini dan sudah disetujui pemegang saham. Tujuan pendanaan itu seiring dengan rencana untuk membeli satu unit mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 8 miliar lembar uang dari kapasitas saat ini 7,2 miliar lembar. Menurut dia, perseroan telah mendapatkan sejumlah tawaran mesin dari Jepang dan Eropa dengan kisaran harga Rp400 miliar. “Kami masih lihat dulu mana harga yang lebih murah dan kapasitas yang bagus. Ada dari Jepang dan Eropa,” ungkapnya. Junino menambahkan tahun ini perseroan membutuhkan dana setidaknya Rp550 miliar untuk investasi. Dana tersebut, lanjutnya, akan diperoleh dari internal dan eksternal. Posisi kas internal perseroan hingga saat ini ada sekitar Rp500 miliar.
BISNIS/DEDI GUNAWAN
LOG BARU TRIMEGAH: Direktur Utama PT Trimegah Securities Omar S. Anwar mengumumkan logo baru perusahaan di Jakarta, kemarin. Peluncuran Logo baru ini sekaligus menandai perubahan dan semangat baru yang diharapkan menjandi momentum untuk bisa menjadi salah satu pemimpin di pasar modal Indonesia.
Trimegah genjot bisnis penerbitan emisi OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Trimegah Securities Tbk menargetkan perolehan dana dari penjaminan emisi obligasi mencapai Rp4 triliun pada tahun ini. Direktur PT Trimegah Securities Tbk (Trimegah) Karman Pamurahardjo mengatakan pada tahun ini perseroan akan menggarap penerbitan obligasi dari empat perusahaan dengan dua di antaranya masih dalam pipeline perseroan. “Minat perseroan menerbitkan obligasi didorong oleh pasar dalam negeri yang masih likuid dan masih menjadi daya tarik bagi pemodal untuk berinvestasi. Apalagi, tambahnya sebentar lagi rating Indonesia akan menuju investment grade, sehingga pasarnya semakin menarik,” ujarnya kemarin. Hingga April, perusahaan sekuritas itu sudah menggarap penerbitan obligasi PT Bank Jabar Banten Tbk dan Bank Nagari (PT BPD Sumatera Barat). Selanjutnya, Trimegah juga menggarap penerbitan obligasi PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance) dan satu lagi ada dari sektor bank. “Total kira-kira kita bisa dapat sekitar Rp4 triliun.” Berkaitan dengan penerbitan obligasi TA Finance, dia menjelaskan perseroan telah mendapatkan mandat untuk penerbitan obligasi TA Finance senilai Rp750 miliar. Meski demikian, tuturnya obligasi TA Finance tersebut berpotensi naik menjadi Rp1,5 triliun. Selain TA Finance, Karman mengata-
kan pihaknya segera menggarap penerbitan obligasi dari perusahaan perbankan. Meski demikian, dia enggan mengungkapkan lebih lanjut mengenai identitas perusahaan tersebut. “Mandat sudah ada, tapi baru secara lisan. Kita maunya kalau sudah ada mandat tertulis dan dilaporkan ke Bapepam [Badan Pengawas Pasar Modal] baru kita publikasikan. Rencananya semester II dengan nilai Rp2,5 triliun–Rp3 triliun.” Menurut dia, pada tahun lalu perseroan memperoleh dana dari penjaminan emisi obligasi sekitar Rp4 triliun dan diharapkan pada tahun ini pencapaian perseroan bisa tumbuh lebih dari itu atau paling tidak stabil. “Kita ingin masuk posisi lima besar untuk underwriter obligasi pada tahun ini.” Selain menangani penerbitan obligasi, perseroan tengah mempersiapkan penawaran saham perdana (initial public offering/ IPO) bagi dua perusahaan yang bergerak di bidang resources. Presiden Direktur Trimegah Omar S. Anwar menjelaskan pelaksanaan IPO kedua perusahaan itu ditargetkan dapat digelar pada semester II/2011. Target perolehan dana dari penjaminan emisi dua perusahaan tersebut sekitar Rp600 miliar. Berkaitan dengan pergantian logo perusahaan, dia mengemukakan penggantian itu merupakan upaya transformasi guna menjadi salah satu pemimpin di pasar modal Indonesia. Perseroan menargetkan dalam 3 tahun ke depan setiap lini bisnis Trimegah bisa masuk dalam urutan lima besar. (18)
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
BURSA EFEK INDONESIA, 25 APRIL 2011 Nama saham
Sbl.
Kurs Ttg. Trd.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PERTANIAN P
w
T n m nP n n
2P AA W O
un n A A W A
m m
m w
A
m A
m m
m
m
PERTAMBANGAN P
m n nB uB A O A A A O N m A M m AN WA m H w O M m O H M H m M m M A m A O 2P A N M
M
m
A m
m n n M ny
&G
Bum
m
A
M
M
3P AN M A
m n nL A m M Om
N O N 4P N O H M
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham
Sbl.
Volume
m
m&Mn
N m m n nB u
nny
u n
M
M m
M A
N O
w A A
N A N 5P A A A NA NA N A O A MA
m
wN m W
m
A m
A
m
&K m n A m A m A
m
w
w
m
M m
A 6P nT n N A MA N M
m H m
7 K yu & P n m
m
h nny M
8 Pu & K AW N N
m W
A MA M
m
A
m
w m
ANEKA INDUSTRI O m
A A O AM
A A
MA N N MA A N A M M
M M N
n K m n nny O
m
2T A M A O N N
m
A
m A m m
&G m n m A m
H N A W M M M A
H
m
A
O
m
w
H m
A
M O N N N 3A K AA MA m A MM 4K m m MW M M O m O 5E n N N 6 L nny A A A N M M OH M
M
M m m M
A A A A AO A
m A M m M m
M M
A
N
O 2R M HM M A 3F m A NA A M
A
N
M
M
Minat Volume Beli
Volume
m
m
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI
1.Bank AGRO........... Bank Agroniaga Tbk .......................................................164...................164 ................161 ...............162 ................-2............1.524.000................... 247.825.500 ............39,32..................162 ................ 53.500 ...............161 ..............67.000 BABP ........... Bank ICB Bumiputera Tbk ............................................. 138........................- ....................- .............. 138 ..................-.............................-..........................................- .............61,59..................138 ................... 7.000 ...............90 ..............27.500 BACA ........... Bank Capital Indonesia Tbk............................................ 120........................- ....................- .............. 120 ..................-.............................-..........................................- .............23,14..................120 ...................2.000 .............. 110 ............150.000 BAEK ........... Bank Ekonomi Raharja Tbk ...................................... 2.500........................- ....................- ..........2.500 ..................-.............................-..........................................- ............22,32.......................- .............................- .........2.000 .............. 10.000 BBCA ........... Bank Central Asia Tbk ...............................................7.500...............7.650 .......... 7.500 .......... 7.500 ..................-...............740.500................5.581.550.000 .............21,59..............7.550 ..............965.000 .........7.500 ........... 274.500 BBKP ........... Bank Bukopin Tbk ........................................................... 750..................750 ..............730 ..............740 .............. -10...........19.749.500............. 14.656.880.000 ...............11,81.................740 ..............454.000 .............730 ........ 2.142.000 BBNI ............ Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ......................4.100................4.175 ...........4.100 ...........4.150 .............. 50........ 28.582.000.............118.476.462.500 ............ 18,68.............. 4.150 .............5.113.000 ..........4.125 ............341.000 BBNP ........... Bank Nusantara Parahyangan Tbk ............................1.300........................- ....................- ...........1.300 ..................-.............................-..........................................- ..............11,29.......................- .............................- .................. - ..........................BBRI ............ Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. .................... 6.500..............6.550 ..........6.400 ..........6.500 ..................-...........15.415.500..............99.810.425.000 .............13,84.............6.500 ...........1.044.500 .........6.450 ...........295.000 BBTN ........... Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ......................1.780................1.790 ............1.770 ........... 1.780 ..................-........... 7.486.500.............. 13.329.020.000 .............18,42...............1.780 .......... 2.202.500 ...........1.770 .........1.209.000 BCIC............. Bank Mutiara Tbk .............................................................. 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- .............15,08.......................- .............................- .................. - ..........................BDMN .......... Bank Danamon Indonesia Tbk ................................. 6.400..............6.350 ..........6.250 ..........6.300 ............-100............3.012.000................18.999.175.000 ..............18,21.............6.350 ............ 1.861.000 .........6.300 ...........476.000 BEKS ........... Bank Pundi Indonesia Tbk .............................................154...................154 ...............153 ...............153 .................-1..................111.500........................17.071.000 .............-10,21..................153 ................. 15.500 ...............151 ............. 50.000 BJBR ........... Bank Pembangunan Daerah JaBar dan B. Tbk........1.320............... 1.330 ...........1.300 ............1.310 .............. -10.........35.240.500.............46.036.995.000 ..............14,13............... 1.310 .......... 6.090.000 ..........1.300 ....... 5.622.500 BKSW........... Bank Kesawan Tbk .......................................................... 720..................730 ...............710 ..............730 ................10...............755.500...................540.270.000 ............. 76,91.................730 ............. 808.500 .............720 ............105.000 BMRI ............ Bank Mandiri (Persero) Tbk ........................................ 7.100................7.150 .......... 7.000 .......... 7.050 .............-50..........15.874.000..............111.693.225.000 ..............17,67..............7.050 ...............261.000 .........7.000 ...........784.000 BNBA........... Bank Bumi Arta Tbk ........................................................ 143...................150 ...............147 ...............147 .................4.............. 256.000......................37.880.000 .............12,46................. 148 ................42.500 ..............147 ..............27.000 BNGA........... Bank CIMB Niaga Tbk ..................................................1.780................ 1.810 ............1.780 ...........1.800 ...............20.............2.177.500................3.910.805.000 ............. 17,58..............1.800 ...............231.000 .......... 1.790 ...........209.000 BNII .............. Bank Internasional Indo. Tbk .......................................600..................630 ...............610 .............. 610 ................10...........2.058.000................ 1.272.805.000 .............73,73.................620 ...............153.000 ............. 610 ..........1.071.000 BNLI............. Bank Permata Tbk ........................................................ 1.730................1.750 .............1.710 ........... 1.750 ...............20.............. 385.500...................663.345.000 ................15,7...............1.750 .................29.000 .......... 1.730 .................1.000 BSIM ............ Bank Sinarmas Tbk .........................................................375.................. 375 ..............370 ..............370 ................-5............... 218.500.....................80.902.500 .............26,13.................375 ................121.500 .............370 .............. 15.000 BSWD........... Bank Swadesi Tbk ...........................................................600........................- ....................- .............600 ..................-.............................-..........................................- .............14,69.......................- .............................- .................. - ..........................BTPN ........... Bank Tabungan Pensiunan Nas. Tbk .......................2.375..............2.400 ...........2.375 ..........2.400 ...............25................155.500....................372.812.500 .............. 3,22.............2.425 ................42.500 ........ 2.400 .............. 12.500 BVIC............. Bank Victoria International Tbk .................................... 153...................153 ...............150 .............. 150 ................-3.................55.000....................... 8.282.000 .................5,8..................152 ................. 10.000 ............. 146 ............. 50.500 INPC ............ Bank Artha Graha Internasional Tbk ..............................91.................... 93 ................90 ................93 .................2..................15.500........................ 1.402.000 ..............9,44................... 93 ...................2.000 ...............90 ................9.500 MAYA ........... Bank Mayapada Internasional Tbk...............................900........................- ....................- .............900 ..................-.............................-..........................................- .............. 35,8............... 1.100 ...................8.500 ............ 750 ............. 25.000 MCOR .......... Bank Windu Kentjana International Tbk ......................140........................- ....................- .............. 140 ..................-.............................-..........................................- ...............18,4..................160 ................ 20.000 .............140 ........ 1.000.000 MEGA........... Bank Mega Tbk ............................................................3.450..............3.500 ..........3.200 ..........3.400 .............-50...................8.500.....................28.400.000 ..............11,25.............3.450 ...................... 500 .........3.400 ................2.500 NISP............. Bank OCBC NISP Tbk ...................................................1.360............... 1.390 ...........1.360 ...........1.390 ...............30................... 2.000........................2.750.000 .............30,19.............. 1.390 ....................1.000 ..........1.360 ............. 65.000 PNBN........... Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1.160.................1.160 .............1.130 ............1.140 ............. -20................713.500....................817.490.000 ............... 21,6............... 1.140 ...............120.500 ........... 1.130 .............717.500 SDRA ........... Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk ...............................177...................178 ...............175 ...............176 .................-1...........8.330.500................1.465.404.000 ...............6,74.................. 176 ...............143.000 ..............175 ..........1.132.000 2.Lembaga Pembiayaan ADMF........... Adira Dinamika Multi Finance Tbk ..........................11.800..............11.850 ..........11.850 ......... 11.850 .............. 50....................7.000.....................82.950.000 ..............8,07.............11.850 ...................4.500 ........11.800 .............. 10.000 BBLD ........... Buana Finance Tbk ........................................................430........................- ....................- ............. 430 ..................-.............................-..........................................- ............... 10,2................ 440 ................82.500 ............. 415 ...........500.000 BFIN............. BFI FinanceIndonesia Tbk ..........................................3.900..............3.850 .......... 3.825 ..........3.825 ..............-75.................40.000.................... 153.375.000 ..............8,03............. 3.825 ................. 10.000 .........3.800 ................5.000 BPFI ............. Batavia Prosperindo Finance Tbk ................................ 189..................200 ...............189 ...............192 .................3..................14.000........................2.748.500 .................7,4..................199 ................101.000 ..............192 ..............27.000 CFIN............. Clipan Finance Indonesia Tbk ....................................... 750..................760 ..............740 ..............760 ................10.......... 4.404.500...............3.304.320.000 ..............9,86.................760 ........... 1.654.000 ............ 750 ............227.500 DEFI ............. Danasupra Erapacific Tbk .............................................490........................- ....................- ............. 490 ..................-.............................-..........................................- ..............20,6.......................- .............................- .................. - ..........................INCF............. Indocitra Finance Tbk ..................................................3.150........................- ....................- ........... 3.150 ..................-.............................-..........................................- .............41,29.......................- .............................- .................. - ..........................MFIN ............ Mandala Multifinance Tbk .............................................580..................620 ............. 580 .............. 610 ...............30............ 2.103.500.................1.266.470.000 ..............6,09..................610 ...............126.000 ............600 ............. 28.000 TRUS ........... Trust Finance Indonesia Tbk ........................................360........................- ....................- ............. 360 ..................-.............................-..........................................- ............... 7,76.......................- .............................- .................. - ..........................VRNA........... Verena Multi Finance Tbk ................................................127...................130 ...............128 ...............128 .................. 1..................91.500........................ 11.812.000 .............. 4,95..................129 ................68.000 ............. 128 ..............72.500 WOMF .......... Wahana Ottomitra Multiartha Tbk ...............................495..................520 ..............495 ............. 520 ...............25.............1.614.500.................. 820.895.000 ...............7,54.................520 ..............226.000 ............. 510 ...........265.500 3.Perusahaan Efek AKSI............. Majapahit Securities Tbk ................................................100........................- ....................- .............. 100 ..................-.............................-..........................................- .............33,74.......................- .............................- .................. - ..........................HADE ........... HD Capital Tbk................................................................... 50....................50 ................50 ................50 ..................-................... 9.000...........................450.000 ............26,03...................50 ...........3.728.000 .................. - ..........................KREN ........... Kresna Graha Sekurindo Tbk ........................................ 790................. 800 ..............780 ..............790 ..................-............1.385.500..................1.094.130.000 ............. 17,45.................790 ..............425.000 ............ 780 ...........305.500 OCAP ........... Onix Capital Tbk .............................................................. 325........................- ....................- ..............325 ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PANS ........... Panin Sekuritas Tbk .....................................................1.220............... 1.240 ............1.210 ...........1.240 ...............20...............235.000................... 287.435.000 ...............3,73.............. 1.240 ................ 53.500 ..........1.230 ..............39.500 PEGE............ Panca Global Securities Tbk ..........................................175...................180 ...............177 ...............177 .................2............ 1.253.000...................225.532.500 ..............6,55..................195 ..................17.500 ..............176 .................1.000 RELI ............. Reliance Securities Tbk ................................................500........................- ....................- .............500 ..................-.............................-..........................................- ............23,44.................520 ...............130.000 ............500 ............718.500 TRIM ............ Trimegah Securities Tbk ..................................................96....................101 ................97 .............. 100 .................4................157.000...................... 15.528.500 ............22,83...................101 ...................4.500 .............100 .................1.000 YULE ........... Yulie Sekurindo Tbk ..........................................................78........................- ....................- ................78 ..................-.............................-..........................................- ............-13,03.......................- .............................- ................51 .............. 10.000 4.Asuransi ABDA ........... Asuransi Bina Dana Arta Tbk .......................................495...................510 ..............470 .............480 .............. -15............. 1.241.000....................615.942.500 .............. 2,92................ 480 ................. 10.000 .............475 ............. 30.000 AHAP........... Asuransi Harta Aman Pratama Tbk ............................. 128...................128 ...............127 ...............128 ..................-............... 120.000...................... 15.356.000 ................ 6,8..................129 ...................11.000 ............. 125 .................1.000 AMAG .......... Asuransi Multi Artha Guna Tbk .................................... 149...................147 ...............146 ...............147 ................-2............... 301.500.....................44.293.500 .............. 3,56..................147 ................ 26.000 ............. 146 ............134.000 ASBI............. Asuransi Bintang Tbk .....................................................290........................- ....................- ............. 290 ..................-.............................-..........................................- .............18,87.................355 ...................2.500 .............275 ................... 500 ASDM........... Asuransi Dayin Mitra Tbk ............................................. 780........................- ....................- ............. 780 ..................-.............................-..........................................- .............10,58................ 900 ...................5.000 .................. - ..........................ASJT............ Asuransi Jasa Tania Tbk ...............................................420........................- ....................- ............. 420 ..................-.............................-..........................................- .............10,49.......................- .............................- .................. - ..........................ASRM .......... Asuransi Ramayana Tbk ............................................ 1.400........................- ....................- ...........1.400 ..................-.............................-..........................................- .................6,11..............1.400 ...................9.500 ..........1.050 .................1.000 LPGI ............. Lippo General Insurance Tbk .....................................1.540...............1.580 ...........1.560 ...........1.580 .............. 40....................7.500........................11.730.000 ..............4,38..............1.580 ...................2.000 ..........1.570 .................1.500 MREI ............ Maskapai Reasuransi Indo. Tbk .....................................670..................670 ..............670 ..............670 ..................-.......................500........................... 335.000 ..............5,66.................670 ................ 49.500 ............ 620 .................1.000 PNIN ............ Panin Insurance Tbk ......................................................560..................560 ............. 550 ............. 550 .............. -10..............944.500....................521.290.000 ..............3,89................ 560 ............1.079.500 ............550 .........1.824.500 PNLF............ Panin Financial Tbk ........................................................ 195...................196 ...............194 ...............196 .................. 1...........3.524.000.................... 687.871.500 ..............6,62..................196 ...............612.000 ............. 195 ............ 176.500 5.Lainnya APIC ............ Pan Pacific International Tbk .......................................188...................190 ...............187 ...............187 .................-1...............497.500......................93.578.000 .............. 2,67................. 188 ................... 7.500 ............. 187 ............. 22.500 ARTA ........... Arthavest Tbk ................................................................. 365........................- ....................- ..............365 ..................-.............................-..........................................- .......... 152,22.......................- .............................- .................. - ..........................BCAP ........... Bhakti Capital Indonesia Tbk ........................................500........................M m m M m
m m m m m
m 4K m &B n K M O M M A M M m N
P AM A A M
O m M
m
m
A
u n Rum h T n
n nB B n P A M m m A M m
A M H MA N H A NA N A ON
H
A
M N M O A
M M A M
m
M A A M
m
HM m
m
Jual
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI
n n & M num n A W
N M M O N O
PER
1.Properti & Real Estate APLN ........... Agung Podomoro Land Tbk ......................................... 325..................330 ..............320 ..............325 ..................-.......... 19.387.000................ 6.290.912.500 ............27,54.................325 ...........3.720.000 ............ 320 .......11.564.000 ASRI ............ Alam Sutera Realty Tbk ................................................285..................295 ..............285 ............. 295 ................10.........76.222.500...............22.136.407.500 ..............18,14.................295 ........ 26.289.000 ............ 290 .......9.440.000 BAPA ........... Bekasi Asri Pemula Tbk .................................................250........................- ....................- ............. 250 ..................-.............................-..........................................- ..............12,81.................250 ...................2.500 .................. - ..........................BCIP............. Bumi Citra Permai Tbk .................................................. 230..................230 ..............230 ............. 230 ..................-............... 841.500....................193.545.000 .............14,82.................230 ............... 371.000 ............ 225 ..........1.150.000 BIPP............. Bhuwanatala Indah Permai Tbk ..................................... 50....................50 ................50 ................50 ..................-............... 100.000....................... 5.000.000 ........... -15,84...................50 ...........7.986.000 .................. - ..........................BKDP ........... Bukit Darmo Property Tbk .............................................146....................151 ...............139 .............. 142 ................-4....... 126.453.000................18.143.541.500 ............. -70,6..................143 ............1.734.500 ............. 142 ..........7.701.500 BKSL............ Sentul City Tbk ................................................................104...................105 ...............102 .............. 104 ..................-............6.431.000...................663.628.000 ............45,33................. 104 .......... 2.556.000 ............. 103 ...........599.000 BSDE ........... Bumi Serpong Damai Tbk ..............................................920..................930 .............. 910 ............. 920 ..................-...........9.433.000.................8.671.375.000 ............ 40,81.................920 .......... 2.345.000 ............. 910 .........3.061.000 CKRA ........... Citra Kebun Raya Agri Tbk ............................................275........................- ....................- ..............275 ..................-.............................-..........................................- ..........-638,5.......................- .............................- .................. - ..........................COWL........... Cowell Development Tbk ................................................. 119...................123 ................118 ................121 .................2............6.787.000....................822.162.000 ............... 9,14...................121 ...............418.500 ............. 120 ...........433.500 CTRA ........... Ciputra Development Tbk .............................................390..................395 ..............385 ............. 390 ..................-............. 5.311.000................ 2.071.550.000 ............22,93.................390 .............. 474.000 ............ 385 ........ 2.412.000 CTRP ........... Ciputra Property Tbk ......................................................410..................420 ............. 405 ............. 420 ................10.............7.135.500................2.926.992.500 .............16,62................ 420 ...............715.000 ............. 415 ................8.000 CTRS ........... Ciputra Surya Tbk ..........................................................590..................590 ............. 590 ............. 590 ..................-............... 681.000....................401.790.000 .............13,39................ 600 ..............385.000 ............ 590 ............ 147.000 DART ........... Duta Anggada Realty Tbk ..............................................176...................180 ...............175 ...............178 .................2.............1.012.000................... 180.268.000 .............18,93..................179 ................ 63.500 ..............178 ........... 276.000 DILD............. Intiland Development Tbk .............................................350..................365 ..............350 ............. 360 ................10............13.107.000...............4.690.805.000 .............10,65.................365 ..........2.086.500 ............ 360 ........ 1.645.500 DUTI............. Duta Pertiwi Tbk ......................................................... 2.200........................- ....................- ..........2.200 ..................-.............................-..........................................- .............15,24..............2.100 ...................... 500 .......... 1.750 ................... 500 ELTY ............ Bakrieland Development Tbk......................................... 139....................141 ...............138 ...............139 ..................-..........50.231.000................7.002.494.000 .............31,05................. 140 .........10.439.500 ..............139 ........... 467.000 EMDE ........... Megapolitan Developments Tbk..................................... 118...................127 ................118 ...............122 .................4.........24.780.500...............3.045.065.500 .....................-..................122 ............. 880.000 ...............121 .............. 61.000 FMII .............. Fortune Mate Indonesia Tbk ........................................... 90........................- ....................- ................90 ..................-.............................-..........................................- .......... -46,07..................100 ................. 10.000 .................. - ..........................GMTD........... Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk ................................660........................- ....................- ............. 660 ..................-.............................-..........................................- ..............2,43.......................- .............................- .................. - ..........................GPRA ........... Perdana Gapura Prima Tbk ............................................. 118...................120 ................116 ................119 .................. 1.............. 530.500......................62.702.000 .............. 8,93..................120 ................ 95.000 ...............119 ............. 22.500 JIHD............. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk ....................800........................- ....................- .............800 ..................-.............................-..........................................- .............25,14................ 800 ............... 133.500 .............760 ................ 7.500 JRPT............ Jaya Real Property Tbk ...............................................1.300........................- ....................- ...........1.300 ..................-.............................-..........................................- .............13,49..............1.300 ................ 95.500 ...........1.160 ............. 25.000 KIJA............. Kawasan Industri Jababeka Tbk .................................. 122...................124 ...............122 ...............122 ..................-............8.237.500.................1.006.614.500 ............ 27,06..................123 ..........4.465.500 ............. 122 ..............67.500 KPIG ............ Global Land Development Tbk ....................................560..................560 ............. 540 ............. 560 ..................-................251.000......................137.190.000 .................12,1................ 560 ...............154.500 ............540 ............. 32.500 LAMI ............ Lamicitra Nusantara Tbk ...............................................210...................210 ...............210 .............. 210 ..................-.......................500............................105.000 .............12,66.................205 ................ 45.500 ............. 186 .................1.000 LCGP............ Laguna Cipta Griya Tbk ................................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- .........-130,48...................50 ............4.718.500 .................. - ..........................LPCK ........... Lippo Cikarang Tbk .........................................................550................. 600 ............. 550 ............. 590 .............. 40............1.282.500....................731.850.000 ..............6,29................ 600 ..............259.500 ............ 590 ...........240.000 LPKR ........... Lippo Karawaci Tbk ........................................................ 780..................790 ..............760 ..............790 ................10........ 84.629.000..............66.020.315.000 ............32,52.................790 ........25.086.500 ............ 780 ...........700.500 MDLN........... Modernland Realty Ltd. Tbk.......................................... 230..................235 ..............230 ..............235 .................5.................92.500......................21.432.500 ............116,74.................235 ...........1.488.500 ............ 230 ........1.588.000 MKPI ............ Metropolitan Kentjana Tbk ...................................... 2.800........................- ....................- ......... 2.800 ..................-.............................-..........................................- .................10,1.......................- .............................- .................. - ..........................OMRE .......... Indonesia Prima Property Tbk .......................................175........................- ....................- ...............175 ..................-.............................-..........................................- ..............2,88.................230 ...................2.000 ..............175 ..............75.000 PTRA ........... New Century Development Tbk ........................................-........................- ....................- ................... - ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PUDP ........... Pudjiadi Prestige Tbk .....................................................425..................430 ..............425 ............. 425 ..................-................. 87.000........................ 37.112.500 ............29,05................ 430 .............. 725.000 ............ 425 ...........453.000 PWON .......... Pakuwon Jati Tbk............................................................ 870..................870 ............. 850 ..............870 ..................-...........2.350.500................ 2.021.555.000 ..............31,91.................870 ...........2.079.000 ............860 ...........656.500 PWSI ............ Panca Wiratama Sakti Tbk ................................................61........................- ....................- .................61 ..................-.............................-..........................................- ..............-0,41.......................- .............................- .................. - ..........................RBMS........... Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk ..................................89....................89 ................89 ................89 ..................-............... 561.000......................49.929.000 ................0,13...................90 ............1.249.500 ...............89 ............461.500 RDTX ........... Roda Vivatex Tbk .........................................................2.625........................- ....................- ..........2.625 ..................-.............................-..........................................- ............... 4,13.......................- .............................- .........2.550 .............. 10.000 SIIP .............. Suryainti Permata Tbk .....................................................89........................- ....................- ................89 ..................-.............................-..........................................- ............731,31.......................- .............................- .................. - ..........................SMDM .......... Suryamas Dutamakmur Tbk .......................................... 115....................118 ................117 ................117 .................2................... 3.500............................410.000 ........ -254,79...................117 ....................1.500 ...............116 ................4.500 SMRA .......... Summarecon Agung Tbk ............................................1.200...............1.200 ............ 1.150 ............1.160 .............-40...............673.500...................786.075.000 .............34,15............... 1.180 ....................1.000 ...........1.160 ................11.500 2.Konstruksi Bangunan ADHI ............ Adhi Karya (Persero) Tbk .............................................. 870..................870 ............. 850 .............850 ............. -20............1.822.000................ 1.564.995.000 ..............8,08................ 860 ..............926.500 ............850 ..........1.175.000 DGIK ............ Duta Graha Indah Tbk .....................................................145...................147 ................141 .............. 146 .................. 1.........49.233.500................. 7.134.738.000 ..............11,47..................147 ............3.757.000 ............. 146 ............108.000 JKON ........... Jaya Konstruksi Manggala Pra. Tbk ...........................850........................- ....................- .............850 ..................-.............................-..........................................- .............21,64................840 ....................1.500 .................. - ..........................PTPP............ PP (Persero) Tbk ............................................................. 700..................700 ............. 680 .............680 ............. -20.............. 955.000................... 657.985.000 .............16,33.................690 .............. 370.000 ............680 ...........705.000 SCBD ........... Danayasa Arthatama Tbk .............................................500........................- ....................- .............500 ..................-.............................-..........................................- .....................-.................620 ...................... 500 .................. - ..........................SSIA............. Surya Semesta Internusa Tbk ....................................1.130................ 1.140 ..............1.110 ............ 1.120 .............. -10................ 811.500....................914.730.000 ................ 11,4................1.120 ..............204.000 ............ 1.110 ............158.500 TOTL ............ Total Bangun Persada Tbk .............................................275..................275 ..............270 ..............275 ..................-................165.000.....................44.805.000 ...............11,61.................275 ................511.500 .............270 ............441.000 WIKA............ Wijaya Karya (Persero) Tbk...........................................690..................690 ..............670 .............680 .............. -10...............669.000.................. 450.645.000 .............14,32................ 680 ........... 2.461.000 .............670 .........3.155.500
M N O A MMA
INDUSTRI BARANG KONSUMSI M
Transaksi Volume Nilai
KEUANGAN
m N
m w
▲/ ▼ (poin)
1.Energi LAPD ........... Leyand International Tbk .............................................. 193...................192 ...............186 ................191 ................-2................123.500...................... 23.281.500 .......4380,73..................190 .................27.000 ............. 187 ................... 500 PGAS ........... Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk....................3.925.............. 3.950 ..........3.900 .......... 3.925 ..................-..........14.227.500............ 55.834.050.000 .............15,25..............3.925 .......... 3.388.000 .........3.900 .......2.002.500 2.Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara & Sejenisnya CMNP .......... Citra Marga Nusaphala Persada Tbk ..........................1.130................ 1.140 ............ 1.120 ............ 1.120 .............. -10............10.118.000...............11.396.225.000 ................7,51................1.130 ..............736.000 ...........1.120 .......2.854.000 JSMR ........... Jasa Marga (Persero) Tbk .......................................... 3.375..............3.400 .......... 3.325 ..........3.350 ............. -25........... 7.538.000..............25.337.875.000 .............19,09............. 3.350 ..............989.000 .........3.325 ........ 1.034.000 META ........... Nusantara Infrastructure Tbk ......................................260..................270 ..............260 ............. 260 ..................-............15.411.000................ 4.051.322.500 .........-102,45.................265 ............5.169.000 ............ 260 .........1.799.000 3.Telekomunikasi BTEL ............ Bakrie Telecom Tbk ........................................................385..................385 ............. 380 ............. 385 ..................-..........14.790.000................5.622.475.000 ........1099,37.................385 .......... 12.126.000 ............380 ....... 11.032.500 EXCL............ XL Axiata Tbk ..............................................................6.250..............6.350 ..........6.200 ..........6.300 .............. 50...........3.003.000..............18.780.025.000 ............ 18,54.............6.300 ................127.000 .........6.250 ................8.500 FREN ........... Smartfren Telecom Tbk .................................................. 50....................50 ................50 ................50 ..................-.......................500..............................25.000 .............-4,23...................50 ........199.414.000 .................. - ..........................INVS............. Inovisi Infracom Tbk ....................................................7.400...............7.400 ...........7.300 ...........7.350 .............-50.............. 656.000................ 4.812.700.000 ..........106,06..............7.500 ...................... 500 ......... 7.300 ................... 500 ISAT ............. Indosat Tbk ..................................................................5.350..............5.400 ..........5.300 ..........5.400 .............. 50............1.498.500............... 8.042.725.000 ........... 45,34.............5.400 ...............247.000 .........5.350 ..............29.500 TLKM ........... Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk .................7.750............... 7.750 .......... 7.500 .......... 7.550 ...........-200...........7.404.000..............56.162.850.000 .............. 13,19..............7.550 ...............441.000 .........7.500 .......... 1.187.500 4.Transportasi APOL ........... Arpeni Pratama Ocean Line Tbk .................................. 120........................- ....................- .............. 120 ..................-.............................-..........................................- .............-0,54.......................- .............................- .................. - ..........................BLTA ............ Berlian Laju Tanker Tbk ................................................380..................380 ..............375 ............. 380 ..................-........... 8.673.000............... 3.252.682.500 .............-10,19................ 380 ........... 5.815.000 .............375 .........1.025.500 CMPP........... Centris Multipersada Pratama Tbk .............................380..................475 ..............375 ............. 465 ...............85...............108.500.....................45.440.000 .............110,13................ 465 ...................9.500 ............ 390 ................3.500 GIAA ............ Garuda Indonesia (Persero) Tbk...................................540................. 540 ..............530 .............540 ..................-........... 6.785.000...............3.608.605.000 .....................-................ 540 ..........8.430.500 ............ 530 ....... 12.319.000 HITS ............. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk ...................... 295..................295 ..............295 ............. 295 ..................-.......................500.............................147.500 ........... -21,38.................305 ...................2.500 ............ 290 ................5.000 IATA ............. Indonesia Air Transport Tbk .......................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ..............-3,79...................50 ............4.134.000 .................. - ..........................INDX............. Indoexchange Tbk ............................................................. 115........................- ....................- ................115 ..................-.............................-..........................................- .............. 29,6.......................- .............................- .................. - ..........................MBSS ........... Mitrabahtera Segara Sejati Tbk ................................1.680...............1.680 ............1.670 ...........1.680 ..................-...............574.500...................960.260.000 .....................-..............1.680 ..............350.500 .......... 1.670 ............. 23.000 MIRA............ Mitra International Resources Tbk ..............................190....................191 ...............187 .............. 188 ................-2........ 58.286.500...............10.969.703.000 .............-0,62................. 188 .............. 379.000 ............. 187 .........1.627.500 RAJA ........... Rukun Raharja Tbk ........................................................ 780...................810 ..............750 ..............750 ............. -30..................41.000..................... 30.960.000 .........550,86.................750 .................35.000 .............740 ................8.000 RIGS............. Rig Tenders Indonesia Tbk .............................................670........................- ....................- ..............670 ..................-.............................-..........................................- ...........267,77................ 680 ................... 7.000 ............650 .............54.000 SAFE............ Steady Safe Tbk ............................................................... 115........................- ....................- ................115 ..................-.............................-..........................................- ............... 13,8...................110 ...................5.500 .................. - ..........................SMDR........... Samudera Indonesia Tbk ...........................................3.875........................- ....................- .......... 3.875 ..................-.............................-..........................................- ...............9,37............. 3.950 ...................5.000 ......... 3.675 ................5.500 TMAS ........... Pelayaran Tempuran Emas Tbk .....................................175........................- ....................- ...............175 ..................-.............................-..........................................- ...............-1,74..................182 ................ 20.500 ..............175 ............. 35.000 TRAM........... Trada Maritime Tbk ........................................................600................. 600 ............. 590 .............600 ..................-.........36.203.000...............21.391.835.000 ............49,57................ 600 .......... 2.364.500 ............ 590 ........2.247.000 WEHA .......... Panorama Transportasi Tbk .......................................... 192...................196 ...............192 ...............192 ..................-............4.801.500....................931.862.000 ..........322,74..................193 ................ 83.000 ..............192 ..............69.000 WINS............ Wintermar Offshore Marine Tbk ................................. 355..................355 ..............350 ..............355 ..................-.............. 626.500.................... 219.507.500 ..............11,88.................355 ............1.425.500 ............ 350 ............201.000 ZBRA ........... Zebra Nusantara Tbk ....................................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- .............-2,26...................50 ................ 89.000 .................. - ..........................5.Konstruksi non bangunan INDY ............ Indika Energy Tbk ....................................................... 3.975.............. 4.025 .......... 3.950 ..........3.950 ............. -25...........5.056.500............... 20.196.162.500 ............26,62..............3.975 ..............482.000 .........3.950 ........ 1.238.500 RINA ............ Katarina Utama Tbk ......................................................... 64........................- ....................- ................64 ..................-.............................-..........................................- ............ -4,54.......................- .............................- .................. - ..........................TBIG............. Tower Bersama Infrastructure Tbk...........................2.425..............2.450 ...........2.375 ..........2.400 ............. -25...........2.293.500............... 5.508.925.000 ............33,47.............2.400 ........... 1.843.000 ......... 2.375 .........1.335.000 TOWR........... Sarana Menara Nusantara Tbk ................................11.000........................- ....................- ......... 11.000 ..................-.............................-..........................................- ........... 112,29.............11.000 ....................1.500 .........9.600 .................1.000 TRUB ........... Truba Alam Manunggal Engineering Tbk .......................61.................... 62 ................60 ................60 .................-1..........92.421.000................5.645.474.500 ............26,92.................... 61 ........... 11.516.500 ...............60 .....22.478.000
W m m N
m
N A WA
Ptp.
5.Peralatan Rumah Tangga KDSI............. Kedawung Setia Industrial Tbk ....................................205...................215 ............. 205 .............. 210 .................5.............. 403.000.....................84.645.000 .............. 5,03..................215 ...............103.500 ............. 210 .............110.000 KICI .............. Kedaung Indah Can Tbk ................................................200........................- ....................- .............200 ..................-.............................-..........................................- ..............8,47................ 200 ....................1.000 .................. - ..........................LMPI ............ Langgeng Makmur Industri Tbk. ................................. 235..................235 ..............230 ..............235 ..................-..................19.000........................ 4.377.500 ........... 84,82.................235 .................27.000 ............ 230 ................5.500
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA S m n N m M H m M m 2K m P n&K AM A m A NA Aw m A m A m A m A M A M OO 3 L m & S n ny A A A AM A m M ON M N w NA A m m MA m W W A ON M H N O M 4Km
Kurs Ttg. Trd.
PROPERTI DAN REAL ESTAT
O m MA MA A N 3P n n W M A M 4P n n O 5 L nny
PER
N WA O W O 2P A A A AM A O H O ON MA M
w m
A
M
A
u
M
m
A w
W M W O n nE n A H w A m A A H M M
A
m A
m
m
• Bersambung ke Hal. f5
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 25 APRIL 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Nama saham
Kurs Ttg. Trd.
Sbl.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham
MPPA........ Matahari Putra Prima Tbk .............................. 1.410 .............1.410 ........1.400 ......... 1.410 ............-..............1.119.500 ...........1.577.895.000 ............1,36 ........... 1.410 ..........258.500 .......1.400 ...... 1.021.500 MTSM ....... Metro Realty Tbk..............................................1.070 ....................- .................- .........1.070 ............-.............................- ................................... - ..........31,53 ...................- .........................- ................- ......................RALS ........ Ramayana Lestari Sentosa Tbk.......................770 ..............790 ........... 770 ...........780 ......... 10........... 1.586.000 ..........1.238.055.000 ............15,6 .............780 ........... 170.500 ..........770 ........399.500 RIMO......... Rimo Catur Lestari Tbk.......................................50 ................ 50 .............50 .............50 ............-.................27.500 ...................1.375.000 .......... -1,54 ............... 50 ..............10.000 ................- ......................SKYB ........ Skybee Tbk ......................................................... 540 ..............550 ...........520 ...........550 ......... 10...............138.500 ...............73.305.000 ..........16,93 .............550 ...............5.000 ......... 540 ..........26.500 SONA........ Sona Topas Tourism Industry Tbk................1.600 ....................- .................- ........1.600 ............-.............................- ................................... - ............8,21 ...........1.750 ...............2.500 ........ 1.610 ..........25.000 TKGA ........ Toko Gunung Agung Tbk ..................................250 ....................- .................- ...........250 ............-.............................- ................................... - ............-1,91 ...................- .........................- ..........250 ..........94.000 TRIO ......... Trikomsel Oke Tbk ............................................690 ..............690 ...........650 ...........690 ............-................ 55.500 ............... 37.605.000 ......... 15,02 .............690 ..........254.500 ..........650 ............. 1.000 3.Restoran, Hotel & Pariwisata
ANTA ........ Anta Express Tour & Travel Service Tbk ......255 ....................- .................- ...........255 ............-.............................- ................................... - ...........13,01 .............250 ................1.000 ...........192 ............. 1.000 BAYU ........ Bayu Buana Tbk .................................................285 ..............290 ...........280 ...........285 ............-............2.917.000 ..............841.775.000 ......... 13,49 .............285 ..........464.000 ..........280 ....... 206.000 BUVA ........ Bukit Uluwatu Villa Tbk ....................................420 ..............430 ...........420 ...........425 ...........5.......... 5.552.500 .......... 2.367.770.000 ..........29,71 .............425 ...........418.500 ......... 420 .....1.665.000 FAST ......... Fast Food Indonesia Tbk .............................10.500 ....................- .................- ......10.500 ............-.............................- ................................... - ........23,48 ...................- .........................- ......8.500 ................500 GMCW ....... Grahamas Citrawisata Tbk. ............................ 860 ....................- .................- .......... 860 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................HOME ....... Hotel Mandarine Regency Tbk .........................99 ....................- .................- .............99 ............-.............................- ................................... - ..............45 ..............109 ...............4.000 ................- ......................ICON ......... Island Concepts Indonesia Tbk .......................470 ....................- .................- ...........470 ............-.............................- ................................... - .......-65,42 ...................- .........................- ................- ......................INPP ......... Indonesian Paradise Property Tbk. ................179 ....................- .................- ............179 ............-.............................- ................................... - .........18,05 ..............180 ..........300.000 ................- ......................JSPT ......... Jakarta Setiabudi Int’l Tbk.............................. 600 ....................- .................- .......... 600 ............-.............................- ................................... - ......... 12,99 ...................- .........................- ......... 500 ............ 5.000 MAMI ........ Mas Murni Indonesia Tbk ...................................50 ....................- .................- .............50 ............-.............................- ................................... - ........86,46 ............... 50 .....12.432.000 ................- ......................MAMIP ..... Mas Murni Tbk (Preferen) ................................ 600 ....................- .................- .......... 600 ............-.............................- ................................... - ............0,19 ...................- .........................- ................- ......................PANR ........ Panorama Sentrawisata Tbk ............................152 ................ 171 .............151 ............159 ...........7........ 45.874.000 .......... 7.518.089.000 .........29,75 ..............160 ..........738.500 ...........159 ..........70.000 PDES......... Destinasi Tirta Nusantara Tbk .........................187 ....................- .................- ............187 ............-.............................- ................................... - ........ 30,38 .............205 ..........290.000 ...........187 ........270.000 PGLI .......... Pembangunan Graha Lestari I. Tbk. .................. 81 ....................- .................- .............. 81 ............-.............................- ................................... - ..................- ..............100 .............25.000 ............ 53 ..........25.000 PJAA......... Pembangunan Jaya Ancol Tbk ........................750 .............. 770 ...........750 ...........750 ............-................68.500 ...............52.370.000 ...........8,47 ............. 770 ............ 30.000 ..........750 ...........14.000 PLIN.......... Plaza Indonesia Realty Tbk ...........................2.700 ..........2.500 .......2.200 .......2.500 .....-200.................69.000 ...............161.025.000 ..........17,05 .........2.500 ............ 50.500 ......2.250 ............ 5.000 PNSE ........ Pudjiadi & Sons Tbk........................................2.375 ....................- .................- ........2.375 ............-.............................- ................................... - ......... 10,29 ...................- .........................- ................- ......................PSAB ........ Pelita Sejahtera Abadi Tbk ..............................450 ....................- .................- ...........450 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................PSKT......... Pusako Tarinka Tbk ...........................................700 ....................- .................- ...........700 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................PTSP......... Pioneerindo Gourmet Int’l Tbk ........................550 ..............590 ............415 .......... 580 ........ 30...................5.500 ..................2.927.500 ............8,12 .............580 ...............11.000 ..........550 ............ 2.000 SHID ......... Hotel Sahid Jaya Int’l Tbk ...............................770 ..............780 ........... 770 ...........770 ............-.................78.500 ...............60.475.000 ........48,45 .............780 ...........277.000 ..........770 ..........96.000 SMMT ....... Eatertainment International Tbk .................2.175 ....................- .................- .........2.175 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................4.Advertising, Printing & Media
ABBA........ Mahaka Media Tbk. ...........................................205 ..............205 ............198 ...........200 ..........-5...............148.000 ................29.497.500 ......224,52 .............200 ............. 14.500 ...........198 ..........44.000 EMTK ........ Elang Mahkota Teknologi Tbk ......................1.540 ............1.750 ........ 1.550 ........ 1.560 ........ 20................411.500 .............667.645.000 .........18,64 .......... 1.660 ...............6.000 .......1.560 .........147.000 FORU ........ Fortune Indonesia Tbk ......................................107 ................. 111 ............107 ............109 ...........2................. 61.000 ..................6.573.500 ...........5,26 ..............109 ...............9.500 ...........107 ............11.000 IDKM ......... Indosiar Karya Media Tbk................................ 900 ..............900 ...........890 ...........890 ........-10...............451.000 .............404.160.000 ........217,33 .............900 ............. 37.500 ......... 890 .........319.500 JTPE ......... Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ........................... 1.610 ........... 1.640 ..........1.610 ........ 1.620 ......... 10...........2.587.500 .........4.208.625.000 ........... 7,59 ...........1.630 .............79.000 ....... 1.620 ........ 145.000
INDEKS BISNIS-27 No.
Kode
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk ............................................ 22.950 .................22.850 ......................-100...................-0,44 ..................330 ...........................664.000 ................15.225.225.000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk, .......................................................2.225 ...................2.250 .........................25.......................1,12 ................. 945 .......................12.269.500 ................27.355.437.500 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk .................................. 2.275 ...................2.300 .........................25......................... 1,1 ..................529 ........................4.383.500 ................10.062.700.000 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ...........................................55.800 .................54.900 .................... -900..................... -1,61 ...............1.447 ......................... 2.123.500 ..............116.958.050.000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ................................................ 7.500 ....................7.500 ...........................0.......................... 0 ....................171 ............................740.500 ..................5.581.550.000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ......................4.100 .................... 4.150 ........................ 50......................1,22 ...............1.368 .....................28.582.000 .............. 118.476.462.500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk......................6.500 ...................6.500 ...........................0.......................... 0 ..................974 ........................15.415.500 ................99.810.425.000 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Indonesia Tbk, ................................. 6.400 ...................6.300 ......................-100....................-1,56 .................. 414 .........................3.012.000 ................. 18.999.175.000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk .........................................7.100 ....................7.050 .......................-50......................-0,7 ................. 964 .......................15.874.000 ................111.693.225.000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk, ................................................. 1.780 ....................1.800 .........................20.......................1,12 ..................328 ..........................2.177.500 ..................3.910.805.000 11 ........BNII...............Bank Internasional Indonesia Tbk ...............................600 ........................610 ..........................10......................1,67 ...................178 ........................2.058.000 ..................1.272.805.000 12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk, ..............................................................6.250 ...................6.300 ........................ 50.......................0,8 ..................297 ........................3.003.000 ................18.780.025.000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk .................................................... 41.200 ................ 40.850 .....................-350...................-0,85 ...................201 ............................229.500 .................9.436.650.000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4.875 ....................4.925 ........................ 50......................1,03 .................886 .........................9.134.500 ..............45.084.825.000 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................ 3.975 ................... 3.950 ....................... -25...................-0,63 ................. 346 ........................5.056.500 .................20.196.162.500 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk ...........................17.800 .................. 17.650 ......................-150...................-0,84 ................. 598 .........................1.634.000 ...............28.572.900.000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk, ...............................47.800 .................47.600 .....................-200...................-0,42 ..................373 ...........................465.000 ................. 22.117.050.000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk .......................................... 3.375 ................... 3.350 ....................... -25....................-0,74 ..................736 ........................ 7.538.000 ................25.337.875.000 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk .......................................................... 3.575 ....................3.675 .......................100.......................2,8 ...............2.216 .....................26.444.000 .................96.145.162.500 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ..........................2.425 ....................2.375 .......................-50...................-2,06 ...................541 .........................11.612.500 .................27.756.512.500 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1.160 ..................... 1.140 ....................... -20.....................-1,72 ....................84 .............................713.500 ......................817.490.000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk....................... 22.200 ..................22.150 .......................-50...................-0,23 ..................207 ...........................906.500 ...............20.097.425.000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk, ................................................2.200 ................... 2.225 .........................25.......................1,14 ..................398 ....................... 4.640.500 ................10.245.925.000 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk ......................................9.550 ................... 9.550 ...........................0.......................... 0 ..................674 .........................1.535.500 ................14.695.375.000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk,...................................................2.850 ................... 2.825 ....................... -25...................-0,88 ..................222 .........................3.725.500 ................10.555.825.000 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk..................7.750 ....................7.550 .....................-200...................-2,58 ................. 830 ........................7.404.000 ............... 56.162.850.000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk....................................................23.100 ..................23.150 ........................ 50.................... 0,22 ..................433 ............................972.500 ..............22.465.000.000
Kurs Ttg. Trd.
▲/ ▼ (poin)
Ptp.
Transaksi Volume Nilai
PER
SRAJ ........ Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk.....................310 ...............310 ...........285 ............310 ............-..............226.500 ................67.487.500 ..................- ..............310 .............33.500 ..........305 ............. 1.500
6.Jasa Komputer & Perangkatnya
ASGR ........ Astra Graphia Tbk .............................................780 ..............850 ........... 770 ...........830 ........ 50......... 13.353.000 ........10.887.980.000 ...........9,45 .............830 .......... 879.500 ......... 820 ........706.000 CENT ........ Centrin Online Tbk .............................................190 ....................- .................- ............190 ............-.............................- ................................... - ........ 26,29 ..............185 ..............10.500 ...........165 ............ 5.000 DNET ........ Dyviacom Intrabumi Tbk...................................320 ....................- .................- ...........320 ............-.............................- ................................... - .......134,04 ...................- .........................- ................- ......................ITTG .......... Leo Investments Tbk ..........................................89 ................. 91 .............90 .............90 ............1...................4.000 .....................362.500 .......... 4,04 ............... 90 ............ 28.500 ............ 87 ............ 4.500 LMAS ........ Limas Centric Indonesia Tbk ............................50 ....................- .................- .............50 ............-.............................- ................................... - ...........4,94 ............... 50 ..............31.000 ................- ......................MTDL ........ Metrodata Electronics Tbk. ................................118 ................121 .............116 .............121 ...........3.............1.419.000 ...............169.513.500 ...........8,52 ...............121 ............ 60.500 ............118 ........497.000 7.Perusahaan Investasi
BHIT.......... Bhakti Investama Tbk.........................................170 ................ 171 ............ 167 ............169 ...........-1..........12.981.500 ..........2.183.620.000 ..........19,52 ..............169 ..........3.117.000 ...........168 ........ 357.500 BMTR........ Global Mediacom Tbk. .......................................750 .............. 760 ........... 740 ...........740 ........-10...........3.589.500 .........2.679.340.000 ..........17,62 .............750 .......2.768.500 ..........740 ......1.491.000 BNBR........ Bakrie & Brothers Tbk .......................................66 ................ 66 ............. 65 .............66 ............-.........48.251.000 ...........3.170.425.500 .......... -0,81 ............... 66 ....103.769.000 ............65 ..113.593.500 BRMS........ Bumi Resources Minerals Tbk ........................700 ..............700 ...........680 ...........690 ........-10.........10.852.500 ......... 7.490.950.000 .......-310,01 .............690 ....... 1.482.000 ......... 680 .....4.871.500 MLPL ........ Multipolar Tbk. ...................................................260 ..............260 ...........250 ...........260 ............-............9.163.000 .........2.340.370.000 ............0,71 .............260 ........5.104.500 ..........255 .........631.000 PLAS ........ Polaris Investama Tbk .....................................1.170 .............1.180 ..........1.160 ..........1.170 ............-..............422.000 ............494.885.000 ........45,48 ............1.170 ...........100.500 ........ 1.160 ........ 100.500 POOL ........ Pool Advista Indonesia Tbk..............................565 ....................- .................- ...........565 ............-.............................- ................................... - ...........3,65 ...................- .........................- ................- ......................8.Lainnya
MFMI......... Multifiling Mitra Indonesia Tbk. .......................245 ..............290 ...........240 ...........250 ...........5.......... 2.266.500 ...............610.417.500 ..........17,26 .............250 .............49.000 ..........245 ..........32.500 Jenis transaksi
Volume
Jumlah
Frekuensi
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
Transaksi Perdagangan............................................... 2.342.575.000 ............ 2.056.317.372.000 ...............94.266 Transaksi perdagangan saham non reguler .................. 621.136.206 .............. 594.228.689.625 .....................368 Total Saham ....................................................2.963.711.206...... 2.650.546.061.625 ...........94.634 Transaksi perdagangan waran reguler........................ 298.206.000 ...................9.223.040.500 ..................3.053 Transaksi perdagangan waran non reguler ........................1.650.196 ...........................30.700.196 ..........................7 Total perdagangan waran ...................................299.856.196..............9.253.740.696 ............. 3.060 Total perdagangan (25 April 2011) ................ 3.263.567.402.......2.659.799.802.321 ............97.694
Volume
Value
20 SAHAM PENCETAK GAIN
20 SAHAM PENCETAK LOSS
20 PIALANG TERAKTIF
Stock Prev Close
Stock
Code Freq
Volume
Value
Prev Close
Volume
Value
Value
PANR..............152..........159 ......45,874,000 ..........7,518,089,000
TRST...............310.........385 .........17,071,000 ........6,273,430,000
SCCO ........2,850.....2,275 .....................500 .....................1,137,500
KZ ...........1,845 ............149,476,000 .......404,098,685,000
GOLD............405........440 ......46,303,500 ......20,002,557,500
CMPP ...........380........ 465 .............108,500 ..............45,440,000
UNIT..............240........200 ...............50,000 ...............10,000,000
ZP ............5,961 ........... 148,620,500 ..........284,113,504,500
GREN...............110..........108 ....164,050,500 ......18,380,899,000
ULTJ............1,300......1,480 ........11,648,000 .........16,776,195,000
PLIN...........2,700.....2,500 ...............69,000 ..............161,025,000
YU..........5,788 ............163,738,500 ..........256,351,693,500
BKDP............. 146..........142 .....126,453,000 .........18,143,541,500
ADES ..........1,480......1,680 .........9,538,500 ........15,781,025,000
INDS............8,100.....7,600 ................76,500 ............575,650,000
AK...........3,019 ................77,328,136 ...........255,161,883,570
BORN .........1,680.......1,720 ......73,899,500 ......126,228,170,000
INDR ..........3,550.....4,000 ............985,000 ........3,898,250,000
PICO................210........200 ..............127,500 ................26,135,000
PD ..........14,175 ............385,512,500 ...........226,903,131,000
BIPI .................102..........105 ......169,377,500 .......17,954,528,500
ITMA .............400........450 ...............28,000 ...............12,600,000
PTSN ...............89...........85 ...............64,500 ..................5,637,000
YP .......22,098 ........... 397,453,500 .........213,304,839,000
KLBF..........3,575......3,675 ......26,444,000 ........96,145,162,500
DPNS............425.........470 ...............90,500 .................41,512,500
LPIN...........2,950.....2,825 ..................6,000 .................17,275,000
DB ...........1,529 .............46,665,500 .......206,288,056,500
ULTJ............1,300......1,480 ........11,648,000 .........16,776,195,000
FPNI................129...........141 .........2,728,000 .............379,079,000
TKIM ..........2,975.....2,850 .............794,000 ........2,294,687,500
ML...........4,120 .............96,880,900 ...........193,855,168,500
ADES ..........1,480......1,680 .........9,538,500 ........15,781,025,000
CLPI ..............385........ 420 ........10,924,000 ..........4,381,397,500
SCMA .........4,175.....4,000 ..................2,500 ...............10,000,000
OD............5,178 .............132,209,370 ..........190,794,374,000
BJBR ..........1,320....... 1,310 ......35,240,500 .....46,036,995,000
GOLD............405........440 ......46,303,500 ......20,002,557,500
RODA..............178...........171 ...........2,151,500 .............367,672,500
RX ...........1,834 ............108,567,500 ...........179,918,595,000
MRAT.............570.........550 .........6,289,500 .........3,563,145,000
BRNA .........1,570.......1,700 ............ 922,000 .........1,522,400,000
AISA...............770.........740 ..........3,105,000 ........2,342,630,000
DR ............7,184 ..........234,096,500 ..........178,902,220,000
JPRS ............590........600 .........8,596,500 .........5,196,645,000
LPCK ............550.........590 ..........1,282,500 .............731,850,000
DSSA ......26,000..25,000 ..................2,500 ..............62,425,000
CS ..........3,042 .............49,883,500 .........164,006,570,500
ASII .........55,800..54,900 ..........2,123,500 .....116,958,050,000
ASGR............ 780........ 830 ........13,353,000 .......10,887,980,000
RAJA............ 780.........750 ................41,000 ..............30,960,000
KI.............3,310 ............. 324,411,006 ..........130,303,653,080
BBNI ...........4,100......4,150 ......28,582,000 .....118,476,462,500
IGAR .............640........680 ........19,365,000 .......12,788,935,000
MRAT.............570.........550 .........6,289,500 .........3,563,145,000
DX ........... 2,671 ..............94,057,000 ..........127,705,405,500
LPLI ..............260.........255 .........5,038,500 ...........1,314,507,500
MAPI..........3,075.....3,250 ..........4,133,000 ......13,468,462,500
SMRA .........1,200........1,160 .............673,500 ............786,075,000
BK ........... 1,269 ..............47,958,000 ......... 126,559,554,000
IGAR .............640........680 ........19,365,000 .......12,788,935,000
PTSP.............550........580 ..................5,500 ..................2,927,500
ELSA...............310.........300 ......30,003,000 ........8,872,240,000
CP ..........5,857 ..............231,514,392 ......... 104,263,834,392
MNCN...........900........900 ........11,482,500 .........10,181,885,000
MFIN .............580..........610 ..........2,103,500 .........1,266,470,000
SRSN...............63.............61 .............787,000 ..............48,482,500
NI............6,859 .............156,758,366 ............92,240,018,800
EMDE...............118..........122 .......24,780,500 ........3,045,065,500
WOMF...........495.........520 ...........1,614,500 ...........820,895,000
MYTX...............64...........62 ................12,500 .....................775,000
CC ............4,175 .............96,553,000 ............89,146,364,500
PGAS .........3,925......3,925 ........14,227,500 .....55,834,050,000
PANR..............152..........159 ......45,874,000 ..........7,518,089,000
MYRX ..............64...........62 ..........1,333,000 ..............84,338,500
KK ......... 8,046 ............142,893,490 .............88,631,136,000
ELSA...............310.........300 ......30,003,000 ........8,872,240,000
TRIM ................96..........100 ..............157,000 ...............15,528,500
ABDA............495........480 ...........1,241,000 .............615,942,500
21-04-11 22-04-11
25-04-11
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG)........ 3.801,08 ............Libur ....3.788,54 Kuala Lumpur Composite Index ..........1.526,33 ......1.526,33 ....1.524,05 Strait Times Index (Singapura).............3.194,73 ............Libur ......3.187,72 SET (Bangkok) ......................................... 1.109,92 .......1.109,92 .....1.105,43 PSEi (Manila).................................................Libur.............Libur .....4.331,37
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo) ................................9.685,77 .....9.685,77 .... 9.671,96 Hang Seng (Hong Kong) ......................24.138,31 ............Libur ...........Libur Kospi (Seoul) ...........................................2.198,54 ..... 2.198,54 ....2.216,00 Shanghai .................................................3.026,67 .....3.026,67 ...2.964,95 Taipei ....................................................... 8.957,65 .....8.957,65 ...8.950,75 BSE Sensex-30 (Mumbay) ................. 19.602,23 ............Libur ... 19.584,31 All Ordinary ............................................4.995,70 ............Libur ...........Libur NZX 50 (Wellington) .............................3.492,40 ............Libur ...........Libur
Amerika DJIA....................................................... 12.505,99 ............Libur ...................-
Indeks
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 25 April 2011. 21-04-11 22-04-11
25-04-11
Sektor
S&P 500 Index ........................................1.337,38 ............Libur ...................Nasdaq Composite Index ......................2.820,16 ............Libur ...................S&P/TSX Comp (Toronto) ...................13.972,02 ............Libur ...................Meksiko Bolsa Index ....................................Libur.............Libur ...................Brazil Bovespa Index ...................................Libur.............Libur ...................-
19/04 206/04
FTSE-100 (London) ............................... 6.018,30 ............Libur ...................CAC-40 (Paris)....................................... 4.021,88 ............Libur ...................DAX Index (Frankfurt) .......................... 7.295,49 ............Libur ...................IBEX-35 (Spanyol) ................................10.584,10 ............Libur ...................FTSE MIB Index (Milan) ........................21.810,70 ............Libur ...................AEX-Index (Amsterdam) ...........................359,01 ............Libur ...................OMX-30 (Stockholm) ................................ 1.141,13 ............Libur ...................Micex Index (Moskow) ...........................1.780,60 ............Libur ...................-
Timur Tengah & Afrika DFM General Index (Dubai) ...................1.681,93 ....................- ...................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg) ... 29.457,17 ............Libur ...................-
Sumber: BEI
FZ...........3,366 ............172,836,500 ............ 80,629,172,000
Ban Tabungan Nega a Tb Ban A ha G aha Tb Ban Bu op n Tb Ban Cen a A a Tb Ban C MB N aga Tb Ban Danamon Tb Ban n e na ona ndone a Tb Ban Mega Tb Ban OCBC N SP Tb Ban Tabungan Pen unan Na ona Tb Ban DK Ban BJB Tb Ban Ja m Ban Naga Ban Sum e Babe Ban Sum omo M u ndone a Ban Nega a ndone a Tb S anda d Cha e ed Ban ndone a Ban CBC ndone a Ban E onom Raha a Tb Raboban Ban M uho ndone a ANZ Pan n Ban Ban Pe ma a Tb Ban Pan n Tb Ban Mand Tb Ban UOB Buana Ban Mayapada n e na ona Tb Ban Mu a a Tb Ban Ka m Ban R au Kep Ban Ja eng Ban Sumu Ban DBS ndone a Commonwea h Ban Ban S na ma Tb
0 0 2 00 0 48 9 00 25 00 0 09 75 9 50 9 82 9 20 9 8 2 35 25 8 00 0 75 0 80 00 0 75 00 7 32 9 25 0 75 0 45 25 32 2 00 3 00 9 23 2 80 9 90 0 50 9 80 0 75 0 42
0 0 3 00 3 85 00 50 3 00 0 96 775 0 50 2 90 82 9 24 38 3 0 0 54
20
K ed Konsums KPR 0 85 30 28 9 50 25 2 50 0 83 2 50 2 50 0 32 8 73 9 8 4 0 0 70
3 05 0 30 2 00 0 75 2 00
2 72 9 40 0 50 0 75 2 00
9 55 25 0 45 3 00 2 03 3 60 3 50 9 73 2 80 0 08 58 0 75 50 0 42
9 79 2 00 0 95 75 0 0 0 2 50 0 23 2 80 0 00 0 50 2 00
Kurs Transaksi
Mata uang
Nilai
Beli Rp
Code
Kurs uang kertas asing
Jual Rp
Beli Rp
Jual Rp
Dolar Australia................................. 1 ............9.209,13 ....... 9.305,72 .............8.718,91 ......... 9.796,17 Dolar Brunei ..................................... 1 .......... 6.946,92 ........ 7.022,19 ............ 6.577,12 ........ 7.392,29 Dolar Kanada ................................... 1 ...........9.002,73 .......9.099,59 .......... 8.523,49 ......... 9.579,18 Franc Swiss....................................... 1 ...........9.678,69 ....... 9.784,47 ............ 9.163,47 ....... 10.300,16 Yuan Cina .......................................... 1 ..............1.317,51 ........ 1.330,70 ..........................- .......................Kronor Denmark .............................. 1 ............1.673,29 ........ 1.691,80 ........... 1.584,22 ......... 1.780,97 Euro ................................................... 1 .......... 12.481,73 ........ 12.611,10 ............11.817,30 ....... 13.275,76 Pound Inggris ................................... 1 ..........14.164,39 ......14.309,75 .......... 13.410,39 ...... 15.063,94 Dolar Hongkong ............................... 1 .............1.104,73 .......... 1.115,94 ............1.045,93 ...........1.174,76 Yen Jepang ..................................100 ........ 10.422,48 ..... 10.533,28 ........... 9.867,67 ...... 11.088,44 Won Korea ........................................ 1 ................... 7,93 ................8,01 ..........................- .......................Ringgit Malaysia .............................. 1 ..........2.865,49 ....... 2.896,61 ..........................- .......................Kronor Norwegia ............................. 1 ...........1.596,64 .........1.616,97 ..............1.511,65 .......... 1.702,19 Dolar Selandia Baru ........................ 1 ........... 6.863,71 ........6.937,67 .......... 6.498,34 ......... 7.303,31 Kina Papua Nugini ........................... 1 .......... 3.365,32 ....... 3.728,53 .............3.186,18 ........3.925,04 Peso Philipina .................................. 1 .............. 198,63 .......... 200,76 ..........................- .......................Kronor Swedia ................................. 1 ............ 1.406,13 .........1.422,31 .............1.331,28 .........1.497,28 Dolar Singapura ............................... 1 .......... 6.946,92 ........ 7.022,19 ............ 6.577,12 ........ 7.392,29 Baht Thailand ................................... 1 ............. 286,64 ..........290,00 ............... 271,39 ...........305,28 Dolar AS ............................................ 1 ..........8.585,00 ....... 8.671,00 ........... 8.128,00 .........9.128,00
Date
% pe ahun
Mu a Be aku
Non KPR 0 85 5 00 2 99 0 05 50 9 72 2 75 2 50 2 0 2 82 6 38 38 4 0 0 83 0 93 2 50 0 75 2 75 9 79 0 95 3 25 3 20 4 50 0 23 2 80 4 02 5 70 5 00 0 42
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma Ma
e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Keterangan: a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) ini belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). b. Dalam Kredit Konsumsi non KPR tidak termasuk penyediaan dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/atau website Bank dalam hal bank memiliki website (dicantumkan hanya untuk publikasi yang dilakukan melalui surat kabar).
Bagi bank yang ingin menampilkan SBDK dapat mengirimkan data ke : 1. Email:
[email protected],
[email protected], dan
[email protected]. 2. Fax: 021-5790 1025
Close ▲/ ▼
Value
Code
Close ▲/ ▼
Date
Value
AGRO-W...... 25/05/2011.........30 ........0 .........35,032,000
INVS-W.......08/05/2015....6,100 ........0 ............................ 0
BACA-W ........11/07/2012.........65 ........0 ............................ 0
IPOL-W .........10/07/2013..........74 ........-1 .........53,260,000
BAPA-W .........11/01/2013......... 35 ........0 ............................ 0
KBLV-W2 ... 03/05/2013.......530 ........0 ............................ 0
BCIP-W......... 10/12/2012........132 ........0 ............................ 0
KBRI-W ........02/07/2011............3 ........0 .......... 14,401,000
BIPI-W .......... 11/02/2013......... 35 ........ 9 ....5,979,907,500
KBRI-W2.....05/12/2013.........69 ........0 ............................ 0
BMSR-W ........15/11/2013.............1 ........0 ............................ 0
META-W ......26/07/2013....... 184 ........0 ........ 28,309,000
BRMS-W.......07/12/2012........134 .......-3 ......306,643,500
MIRA-W2 .......25/11/2011.............1 ........0 ............................ 0
BSIM-W ........14/12/2015........173 ........-1 .........33,473,500
MLPL-W.......12/04/2013..........76 ........-1 ........ 137,897,500
BUDI-W ........10/07/2012....... 100 ........0 ............................ 0
PBRX-W ......02/01/2013...... 450 .......-5 .............7,810,000
BVIC-W ......... 21/06/2011.........69 ........0 ............................ 0
POOL-W.........11/07/2014.............1 ........0 ............................ 0
BVIC-W2 ......10/07/2013.........56 .......-3 ................610,500
RODA-W ...... 26/01/2013....... 104 ........0 ............................ 0
CKRA-W ...... 26/01/2013........175 ........0 ............................ 0
SMMA-W4 ..09/07/2013....1,300 ........0 ............................ 0
DILD-W........12/04/2012......... 75 ........ 5 .......609,251,500
TBLA-W......... 13/07/2011...... 305 ........0 ............................ 0
ELTY-W........ 25/01/2012.........28 ........0 ...... 202,087,500
TRAM-W ......09/09/2011...... 430 ........0 ............................ 0
ENRG-W ....... 14/01/2013.........29 ......... 1 ........ 714,312,000
UNSP-W2 ... 12/02/2013....... 104 ........ 2 ............2,361,000
FREN-W ......05/01/2016.........24 ........0 .............7,621,500
WEHA-W ....28/05/2012.........43 .......-2 ............8,831,000
GREN-W .......15/07/2013.......... 17 ......... 1 ....1,063,083,000
WINS-W........ 30/11/2012.........58 ........-1 .......... 18,148,500
INDX-W ........ 15/06/2012.............1 ........0 ............................ 0
Jumlah ............................................ 9,223,040,500
SUKU BUNGA ANTARBANK
SUKU BUNGA DEPOSITO
P me Lend ng Ra e bebe apa bank d ndone a pada 25 Ap
K ed R e
TRANSAKSI WARAN 25 APRIL 2011
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 25 April 2011.
Sumber: Bank Indonesia
SUKU BUNGA DASAR KREDIT K ed Ko po as
25/04
Gabungan ...............3.732,650 .....3.794,762....3.788,540 Pertanian..................2.157,777 .......2.174,561......2.157,035 Pertambangan.....3.200,926 .... 3.216,504.... 3.233,826 Industri Dasar ..........398,958 .......403,566..........404,011 Aneka Industri .........965,752 ..........991,521.........991,059 Ind Konsumsi..............1.111,237 ........1.121,647..........1.121,717 Properti......................200,397 ........204,183........206,393 Infrastruktur.............782,230 .......796,063........784,669 Keuangan ..................497,540 ........ 510,655.......508,525 Perdagangan...........480,384 ........486,915.......489,863 Manufaktur ...............835,079 ........ 847,763..........847,941 LQ 45...........................668,631 .........682,197........679,369 JII..................................518,532 ........527,529........525,290 MBX..........................1.062,944 .... 1.082,828......1.079,969 DBX .............................563,232 .......564,583..........567,613 Kompas 100.............862,984 ........879,778........876,559 BISNIS-27....................326,173 ........333,663........332,348 Pefindo25 Index ......393,046 .......396,465.........400,154 Sri-Kehati Index........195,865 .......200,650.........199,526
Eropa
Sumber: Bloomberg
Suku Bunga Da a K ed
KURS VALUTA
INDEKS SAHAM
Perkembangan indeks bursa global hingga 25 April 2011.
Bank
Volume
Sumber: BEI
INDEKS BURSA GLOBAL
No
Volume
5.Kesehatan
Sumber: BEI
Indeks
Minat Volume Beli
Jual
LPLI .......... Star Pacific Tbk ..................................................260 ..............265 ...........255 ...........255 ..........-5.......... 5.038.500 ........... 1.314.507.500 ............0,91 .............260 ............ 86.500 ..........255 ........ 814.500 MNCN ....... Media Nusantara Citra Tbk ............................ 900 ..............900 .......... 880 .......... 900 ............-..........11.482.500 ......... 10.181.885.000 ..........17,04 .............900 .......5.942.000 ......... 890 ......1.216.000 SCMA........ Surya Citra Media Tbk ....................................4.175 ..........4.000 .......4.000 .......4.000 ......-175...................2.500 ................10.000.000 ............14,5 ...........4.125 ................1.000 ......4.000 ..........66.500 TMPO........ Tempo Intimedia Tbk. .......................................... 92 .................97 ............. 92 .............94 ...........2............ 1.041.500 ...............96.078.500 ..........12,73 ............... 94 .............117.000 ............ 92 ........536.000
20 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 25 April 2011.
Sbl.
Volume
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 25 April 2011.
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 25 April 2011 (% per tahun). Nama bank
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25 ...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................ 27/01/10 Bank BTPN ....................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 01/11/09 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50 ...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 21/05/10 Bank Bumi Arta ...................................................................... 7,00/1,00 ................... 7,00/1,00 ................ 7,00/1,00 .................. 7,00/1,00 ................ 14/07/10 Bank Central Asia Tbk .........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20 ..................5,75/0,35 ............... 01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00 ...................5,00/1,00 ................5,00/1,00 ..................5,00/1,00 ............... 14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk............................................................5,50/1,00 ................... 5,75/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,50 ................22/02/11 Bank Danamon Tbk .............................................................. 5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25 ............... 05/04/11 Bank DKI ..................................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 28/01/10 Bank ICB Bumiputera............................................................ 7,00/1,00 ................... 7,00/1,25 ................ 7,00/1,50 ................. 7,00/2,00 ................25/04/11 Bank Int’l Indonesia Tbk ....................................................... 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 .............. 22/02/10 Bank Jabar Banten ................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 01/09/10 Bank Jasa Jakarta.......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 07/09/09 Bank Jateng.....................................................................................6,25 ............................6,50 ......................... 6,75 ........................... 7,00 ................23/02/11 Bank Kesawan ........................................................................ 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................ 17/06/10 Bank Mandiri .......................................................................... 5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25 .................6,00/0,50 ................ 01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,25/5,50 .................. 7,25/5,50 ................7,25/5,50 ................. 7,25/5,50 .................16/02/11 Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 25/01/10 Bank Mayora ....................................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ...........................6,00 ................22/02/11 Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00 ........................... 6,00 ............. M O N R w Y M
m m N
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
B,P,D, Jawa Barat Banten................................6.30000 ......6.45000 ......6.75000 ..... 7.00000 .......7.25000 ..... 7.50000 B,P,D, Jawa Timur .............................................6.25000 ......6.45000 ......6.75000 ..... 7.00000 .......7.25000 ..... 7.50000 B,P,D, Riau ..........................................................6.25000 ......6.50000 ..... 6.90000 ..... 7.00000 ........ 7.15000 ..... 7.25000 B,P,D, SUMSEL Dan BABEL ............................6.25000 ......6.50000 ..... 6.90000 .......7.15000 .......7.25000 ..... 7.35000 Bank ANZ Panin ................................................6.30000 ...... 6.55000 ..... 6.85000 .......7.15000 .......7.25000 .....7.40000 Bank Bukopin.....................................................6.35000 ......6.50000 ..... 6.90000 .......7.15000 .......7.50000 ..... 7.55000 Bank Central Asia Tbk .....................................6.20000 ......6.50000 ..... 6.90000 .......7.15000 .......7.45000 ..... 7.50000 Bank CIMB Niaga ............................................... 6.15000 ......6.45000 ..... 6.85000 .......7.10000 .......7.25000 .....7.40000 Bank Commonwealth .......................................6.20000 ...... 6.57000 ......6.95000 ..... 7.05000 .......7.25000 .....7.40000 Bank Danamon Indonesia................................6.20000 ......6.45000 ..... 6.90000 .......7.15000 .......7.40000 ..... 7.50000 Bank DBS Indonesia .........................................6.20000 ......6.45000 ..... 6.90000 .......7.10000 .......7.30000 ..... 7.45000 Bank HSBC .........................................................6.30000 ......6.60000 ..... 6.90000 ..... 7.25000 .......7.50000 ......7.75000 Bank Internasional Indonesia .........................6.20000 ......6.50000 ..... 6.85000 .....6.95000 ........7.10000 ..... 7.25000 Bank Mandiri......................................................6.20000 ......6.50000 ......7.00000 ..... 7.25000 .......7.50000 ......7.75000 Bank Mega .........................................................6.20000 ......6.50000 ......6.70000 .....6.90000 .......7.20000 ..... 7.30000 Bank Mizuho Indonesia....................................6.30000 ......6.45000 ..... 6.90000 ..... 7.20000 .......7.45000 ......7.70000 Bank Negara Indonesia 1946........................... 6.15000 ......6.50000 ......6.95000 ..... 7.20000 .......7.30000 .....7.40000 Bank OCBC NISP, Tbk ......................................6.20000 ......6.45000 ..... 6.85000 .......7.10000 .......7.25000 .....7.40000 Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, ...............6.35000 ...... 6.55000 ......7.00000 ..... 7.20000 .......7.50000 ......7.70000 Bank Panin Indonesia .....................................6.20000 ......6.50000 ..... 6.85000 ..... 7.00000 .......7.00000 .....7.00000 Bank Permata Tbk ............................................6.20000 ......6.40000 ..... 6.80000 ..... 7.00000 .......7.25000 ..... 7.35000 Bank Rakyat Indonesia ....................................6.25000 ......6.40000 ..... 6.60000 ..... 6.70000 ......6.85000 ..... 7.05000 Bank Tabungan Negara..................................... 6.15000 ......6.50000 ......6.95000 .......7.15000 .......7.25000 .....7.40000 Bank UOB Buana ..............................................6.20000 ......6.45000 ..... 6.85000 ..... 7.20000 .......7.40000 ..... 7.60000 Deutsche Bank AG............................................6.30000 ......6.50000 ......7.00000 ..... 7.20000 .......7.35000 ..... 7.50000 JP Morgan Chase Bank ...................................6.20000 ......6.40000 ..... 6.80000 ..... 7.00000 .......7.25000 ..... 7.50000 Standard Chartered Bank ...............................6.25000 ......6.45000 ..... 6.90000 .......7.10000 .......7.30000 ..... 7.50000 JIBOR Jibor Rp Suku Bunga Terendah(%) ................................ 6.15000 ......6.40000 ......6.70000 .....6.90000 .......7.00000 ..... 7.05000 Suku Bunga Tertinggi(%) ................................6.35000 ...... 6.57000 ......7.00000 ..... 7.25000 .......7.50000 ......7.75000 Suku Bunga Rata-rata(%) ............................... 6.23200 ......6.48080 ......6.87400 ..... 7.09800 .......7.29600 .....7.44800
Suku Bunga Depos to Bu an 6 00
3 Bu an
6 Bu an
2 Bu an
6 00
6 00
6 00
Be aku 0
0 20 0
Jibor US$ Suku Bunga Terendah(%) ................................0.14000 ...... 0.22000 ..... 0.30000 ..... 0.37000 ...... 0.53000 .... 0.80000 Suku Bunga Tertinggi(%) ................................0.25000 ...... 0.35000 ..... 0.40000 ..... 0.70000 ....... 1.00000 ......1.50000 Suku Bunga Rata(%) ..........................................0.18333 .......0.27222 ......0.33889 .....0.49889 .......0.68778 .......1.02722 PENJAMINAN LPS 15 Januari 2011-14 Mei 2011 (dalam %)
Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Bank Chinatrust .................................................................. EUR ........................2,00.......................2,00...................... 1,75 ...........................1,75 Bank BRI ............................................................................... EUR .........................0,75........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 Bank Kesawan ...................................................................... Sin$........................0,50.......................0,50.....................0,50 .........................0,50 Bank Mestika........................................................................ Sin$.........................0,75........................0,75..................... 0,75 ......................... 0,75 Bank CIMB Niaga................................................................. Sin$........................0,05........................ 0,10.....................0,25 .........................0,25 EUR ........................ 0,25....................... 0,25.....................0,35 .........................0,45 Aus$ ...................... 3,00....................... 3,00.....................3,00 .........................3,00 Bank Central Asia................................................................ SGD ......................... 1,25........................ 1,25......................1,25 .......................... 1,25 EUR ......................... 1,00........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 JPY ........................0,00.......................0,00.....................0,00 .........................0,00 AUD........................2,50.......................2,50.....................2,50 .........................2,50 GBP ......................... 1,50........................ 1,50......................1,50 ..........................1,50 Bank Int’l Indonesia ............................................................ Yen .......................... 0,10........................ 0,10......................0,10 .......................... 0,10 Pound ..................... 1,00........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 Aus$ ......................2,50........................2,75.....................2,50 .........................2,50 Sin$........................ 0,25....................... 0,25.....................0,25 .........................0,25 EUR ........................ 0,25.......................0,50.....................0,50 .........................0,50 Bank Mutiara ........................................................................ Sin$........................ 0,25....................... 0,25.....................0,25 .........................0,25 EUR ........................ 0,25.......................0,50.....................0,50 .........................0,50 Yen .......................... 0,10........................ 0,10......................0,10 .......................... 0,10 Aus$ ...................... 2,25....................... 2,25.....................2,25 .........................2,25 Pound ..................... 1,00........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 Amro Bank ............................................................................ Yen .......................... 0,01....................... 0,02.....................0,05 .........................0,05 Pound ......................3,12........................3,37.....................3,50 .........................3,50
Rupiah ..........................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS ......................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp) .................................................................................................................................................................................... 10,25 SIBOR US$ (21 Apr’11) .................................................... 0,21610 .......0,24987 ...... 0,27964 .......0,43761 ...... 0,60056 ......0,76906 SIN$ (21 Apr’11) .................................................. 0,31250 .......0,37500 ...... 0,43750 ..... 0,56250 .......0,67556 ....... 0,76179 SWAP (Sin$, 21 Apr’11) .......................................0,19745 ........0,22619 ...... 0,24035 ..... 0,37004 ....... 0,52144 ......0,68219 Libor ($ 21 Apr’11) .............................................. 0,21260 .......0,24325 .......0,27375 ..... 0,43325 .......0,59425 ..... 0,76200 EURO
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (31 Mar’11).........0,902.... 0,968 ......1,092 ........1,239 ........1,431....... 1,546 .....1,704 .......1,785 ....... 1,852 ......... 1,996 Euribor (01 Apr’11)..........0,910....0,984 ........1,101 ........1,249 ........1,441....... 1,556 ......1,715 ....... 1,797 ....... 1,866 ......... 2,013 Euribor (04 Apr 11) ........0,917.... 0,993 .......1,108 ....... 1,255 ...... 1,448....... 1,563 .....1,720 ...... 1,804 ........1,873 ......... 2,021 Euribor (05 Apr’11) .......0,933..... 1,003 ........1,118 ....... 1,262 .......1,455....... 1,568 .....1,724 ...... 1,807 ........1,877 ........2,025 Euribor (06 Apr’11) .......0,954...... 1,014 ....... 1,127 ....... 1,269 .......1,465........1,576 .....1,730 ........1,813 ....... 1,884 ........ 2,033 Euribor (07 Apr’11)........ 1,000..... 1,039 ........1,141 ....... 1,280 ....... 1,478....... 1,585 .....1,740 ........1,821 .........1,891 ........2,042 Euribor (08 Apr’11) ....... 1,068......1,077 .......1,158 ....... 1,294 .......1,493....... 1,599 .....1,756 .......1,837 ........1,906 ........ 2,057 Euribor (11 Apr’11) ............. 1,119........1,116 ....... 1,178 ..........1,311 .......1,507.........1,612 .....1,773 ...... 1,860 ........1,930 ........2,083 Euribor (12 Apr’11) ........... 1,136.......1,136 .......1,189 ....... 1,320 ........1,516.........1,621 .....1,779 ...... 1,868 ........1,939 ........2,093 Euribor (13 Apr’11) ...........1,148...... 1,149 .......1,197 ........1,327 .......1,522........1,626 .....1,782 .......1,872 ........1,943 ........2,099 Euribor (14 Apr’11)...........1,148...... 1,156 ......1,203 ........1,332 .......1,528........1,629 .....1,785 .......1,876 ........1,947 ......... 2,102 Euribor (15 Apr’11) ...........1,150........1,161 ..... 1,206 ........1,332 .......1,530.........1,631 .....1,787 .......1,878 ........1,950 .........2,104 Euribor (18 Apr’11)........... 1,152...... 1,166 ........1,211 ....... 1,338 ....... 1,535........1,635 .....1,789 ...... 1,880 ........1,953 ......... 2,106 Euribor (19 Apr’11) ........... 1,157.......1,172 .......1,216 ....... 1,343 .......1,538........1,639 ......1,791 ...... 1,883 ........1,955 .........2,108 Euribor (20 Apr’11)........... 1,171...... 1,183 ......1,225 ....... 1,349 .......1,547....... 1,649 ..... 1,801 ....... 1,891 ........1,965 .......... 2,118 Euribor (21 Apr’11) ...........1,184........1,191 ......1,233 ....... 1,356 ....... 1,553....... 1,655 .... 1,807 .......1,897 ........ 1,972 ......... 2,126
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
KORPORASI
f3
Optimisme dari Asahimas pascakrisis Pasar nantikan dividen OLEH ACHMAD ARIS Wartawan Bisnis Indonesia
Setelah sebelumnya dihantam dampak dari krisis ekonomi global, kinerja PT Asahimas Flat Glass Tbk membaik pada tahun lalu.
P
rodusen kaca lembaran dan kaca untuk kendaraan itu memang sangat bergantung pada kondisi industri properti dan otomotif yang rentan krisis. Pada tahun lalu, emiten yang 43,86% sahamnya dikuasai oleh Asahi Glass Co Ltd itu membukukan lonjakan laba bersih 391,8% menjadi Rp330,97 miliar dibandingkan dengan Rp67,29 miliar pada tahun sebelumnya. Penjualan perseroan naik 26,8% menjadi Rp2,43 triliun dibandingkan dengan Rp1,91 triliun pada 2009.
Volume penjualan kaca lembaran dan kaca otomotif masingmasing tumbuh 20% dan 53% dibandingkan dengan sebelumnya. Pencapaian tersebut di atas proyeksi perseroan dan pelaku pasar. Analis PT Kim Eng Securities Adi N. Wicaksono menilai melonjaknya laba bersih Asahimas disebabkan oleh keberhasilan perseroan dalam mengontrol biaya produksi. “Beban biaya penjualan hanya naik 11% dan beban usaha naik 4%, dibandingkan dengan penjualan yang tumbuh 27%,” katanya dalam riset yang dirilis pada 18 April 2011. Itulah sebabnya Adi merekomendasikan beli untuk saham emiten dengan kode AMFG ini. Target harga juga dinaikkan dari Rp7.400 menjadi Rp8.800. Adapun, pada perdagangan kemarin, harga saham Asahimas melemah 0,79% ke level Rp6.300 dan membentuk kapitalisasi pasar sebesar Rp2,73 triliun. Menurut Adi, tingkat utilisasi
Laba AKR Corporindo melonjak OLEH YENI H. SIMANJUNTAK Bisnis Indonesia
JAKARTA: Laba bersih PT AKR Corporindo Tbk pada kuartal I/2011 melonjak 2.480% menjadi Rp1,81 triliun dibandingkan dengan Rp70 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Lonjakan laba bersih tersebut disebabkan oleh laba luar biasa senilai Rp1,67 triliun dari divestasi anak usahanya PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk yang rampung pada 28 Januari 2011. Perseroan meraup lebih dari Rp2,2 triliun dari divestasi tersebut. Adapun, laba bersih perusahaan logistik curah dan infrastruktur serta distributor bahan bakar minyak dan bahan kimia dasar itu tanpa memperhitungkan laba luar biasa dari penjualan Sorini, sebesar 82% menjadi Rp128 miliar dibandingkan dengan Rp70 miliar pada kuartal I/2010. “Pendapatan tumbuh 79% menjadi Rp4,35 triliun dibandingkan dengan sebelumnya Rp2,43 triliun,” ujar Direktur Keuangan AKR Corporindo Suresh Vembu
kepada Bisnis, kemarin. Adapun, dalam rilis yang dikirimkan kemudian disebutkan peningkatan pendapatan didukung oleh kenaikan yang signifikan pada penjualan BBM. Pertumbuhan pendapatan BBM itu didorong oleh peningkatan penjualan solar atau HSD (high speed diesel) dan produk BBM lainnya kepada perusahaan pertambangan di wilayah timur Indonesia, sejalan dengan naiknya permintaan dari sektor industri yang lain. Penjualan bahan kimia dasar juga tumbuh 31% menjadi Rp 584 miliar selama kuartal I/2011, sejalan dengan naiknya permintaan akan bahan baku yaitu bahan baku produksi untuk bermacam industri dan barang sektor konsumen. Pendapatan dari layanan logistik seperti stevedoring, jasa bongkar muat di Indonesia dan China tumbuh pendapatan 83%. Saat ini, perseroan mengembangkan konsesi tambang batu bara di Muara Teweh, Kalimantan Tengah dan berencana untuk memulai produksi pada tahun ini.
perseroan yang nasional sebesar Kinerja keuangan PT Asahimas Flat Glass Tbk hampir mencapai 2%-9% menjadi Uraian 2008 2009 2010 2011* 2012* total kapasitas 780.000-830.000 unit. Penjualan (Rp miliar) 2.235 1.913 2.426 2,668 2,853 yakni 83% untuk Namun, Adi menilai Laba sebelum pajak (Rp miliar) 339 91 439 491 508 kaca lembaran rencana penambahan Laba bersih 227 67 331 368 381 dan 100% untuk kapasitas produksi EPS (Rp) 523 155 763 849 878 EPS growth (%) 46,5 (70,4) 391,8 11,3 3,5 kaca otomotif kaca otomotif terPER (x) 12,0 40,6 8,3 7,4 7,2 akan menjadi sebut belum perlu EV/EBITDA (x) 5,2 12,7 3,7 3,0 2,5 faktor pendorong dilakukan pada tahun Yield deviden (%) 1,3 0,6 0,6 3,0 3,4 pencapaian target ini. “Kami masih memROA (%) 11,4 3,4 13,9 13,7 12,7 pertumbuhan pertahankan perkiraan ROE (%) 15,4 4,4 18,0 17,3 15,8 penjualan pada volume penjualan Sumber: PT Kim Eng Securities, 18 April 2011 tahun ini. kaca otomotif sebesar Keterangan: *Prediksi, EPS: Laba bersih per saham, PER: rasio harga saham terhadap laba bersih, EV/EBITDA: nilai perseroan terhadap laba bersih, ROA: tingkat pengembalian aset, ROE: tingkat Perseroan tahun 625.000 unit dengan pengembalian ekuitas ini manargetkan tingkat pertumbuhan Rp6.300 pertumbuhan 5% dibandingkan Pergerakan harga saham penjualan sebesar dengan tahun sebeRp4.550 10% menjadi lumnya,” terangnya. 5500 Rp6.600 p6 6.600 1/2/11 Rp6,67 triliun, Untuk kaca lem25/10/10 /110/10 Sumber: dengan volume baran, dia memperBloomberg 4500 penjualan yang kirakan volume pen29 Okt 15 Des 14 Jan 2011 14 Feb 15 Mar 15 Apr dibidik tumbuh jualan sepanjang tahun BISNIS/T. PURNAMA 5%-7% dan harga ini akan mencapai jual yang juga 400.000 unit dengan timbangkan kemungkinan untuk diprediksi bergerak naik. laju pertumbuhan 2% dibandingkan meningkatkan kapasitas produksi dengan tahun lalu. kaca otomotif sebesar 150.000 unit “Kami percaya perusahaan mamtahun ini, seiring dengan ekspektasi Kapasitas produksi pu mendanai ekspansi produksi pertumbuhan penjualan mobil Manajemen Asahimas memper-
tersebut dengan menggunakan kas internal,” ujarnya. Menurut perhitungan Adi, setiap penambahan kapasitas produksi sebesar 100.000 unit akan membutuhkan dana sebesar US$5 juta atau setara dengan Rp43,03 miliar. Terkait dengan dividen, Adi memperkirakan Asahimas akan membagikan dividen dalam jumlah besar, mengingat besarnya perolehan laba bersih pada tahun lalu serta posisi kas dan setara kas perseroan cukup besar yakni Rp541 miliar. “Dengan asumsi DPR [dividend pay out ratio] 25% atau sama seperti 2009, perusahaan akan membayarkan dividen sebesar Rp83 miliar atau Rp191 per saham.” Head of Investor Relations Asahimas Rusli Pranadi pernah menyebutkan pihaknya tahun ini menyiapkan dana sebesar US$5 juta-US$6 juta untuk anggaran belanja modal. Seluruh dana akan bersumber dari dana kas internal perseroan. (
[email protected])
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 25 April 2011
Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
BNP PARIBAS PESONA (D/H FORTIS PESONA).......................................................................18.803,14........................4,35..................20,33 ..................16,50 Batavia Dana Dinamis.........................................................................................................................4.898,86.........................3,95...................13,52 ...................12,96 Cipta Balance...........................................................................................................................................1.268,22..........................2,13..................15,08 ....................10,61 Cipta Syariah Balance...........................................................................................................................1.336,29........................3,63...................13,79 ...................13,79 Citragold....................................................................................................................................................1.924,43..........................3,10....................11,30 ....................8,02 Dana Selaras Dinamis .............................................................................................................................2.706,11.........................3,77...................14,35 ....................11,53 First State Ind. Balanced Fund ...........................................................................................................2.031,67........................2,09.....................7,90 ....................3,67 Garuda Satu ...........................................................................................................................................4.878,65.........................2,01....................3,20 ..................-0,36 Mandiri Investa Aktif ............................................................................................................................2.792,94........................3,22...................12,53 ..................10,30 Mandiri Investa Syariah Berimbang ................................................................................................2.407,48........................2,27.....................7,70 ....................5,56 Manulife Dana Campuran II ..................................................................................................................1.968,61.........................3,23....................13,21 ...................11,80 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) ......................................................................2.736,99........................4,38....................16,51 ...................14,77 Premier Citra Optima..........................................................................................................................2.258,68..........................3,21.....................8,81 ....................4,55 RD BNP Paribas Pro Balance ..............................................................................................................1.058,10........................2,94............................- ...........................RD BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra) ...............................................................................1.179,22.........................4,78...................13,55 ....................10,21 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi...........................................................................................2.685,81........................4,02...................19,69 ...................19,69 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth..............................................................................2.499,15........................3,83....................11,27 ...................8,80 Reksa Dana GMT Dana Fleksi.............................................................................................................1.945,06........................4,43..................18,20 ..................15,86 Reksa Dana Guru......................................................................................................................................1.311,30..........................1,93....................4,52 ....................2,97 Reksa Dana Maestroberimbang ........................................................................................................3.631,97..........................3,51....................12,61 ....................11,22 Reksa Dana OSK Nusadana Kombinasi Maxima ............................................................................1.557,16.........................3,07....................14,91 ....................13,21 Reksa Dana Panin Dana Bersama....................................................................................................4.333,66.........................7,48...................47,78 ..................44,17 Reksa Dana PNM Syariah ....................................................................................................................3.201,06..........................2,15....................6,98 ....................3,86 Reksa Dana Prima....................................................................................................................................987,88.........................1,66.....................7,98 .....................6,91 Reksa Dana Si Dana Batavia CPI........................................................................................................1.355,91...........................4,11....................19,13 .....................7,78 Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi..............................................................................................729,45.........................1,46...................-3,38 ...................-3,38 Schroder Dana Terpadu II ....................................................................................................................2.425,14........................2,37...................13,07 ..................10,30 Schroder Providence Fund .................................................................................................................2.543,67........................3,45....................19,41 ....................19,41 Schroder Syariah Balanced Fund ........................................................................................................1.513,67..........................1,99......................9,31 ......................7,15 Semesta Dana Maxima.......................................................................................................................5.008,93........................6,26...................34,15 ..................31,49 Syailendra Balance Opportunity Fund .............................................................................................1.599,55........................3,62...................21,70 ...................21,70 Trim Kombinasi 2.....................................................................................................................................1.367,93........................4,62...................12,27 ...................12,27 Trim Syariah Berimbang.........................................................................................................................1.611,20........................4,24...................13,67 ...................13,67
Pasar Uang Bahana Dana Likuid..............................................................................................................................1.000,00.........................0,14....................4,06 ....................4,06 Mandiri Investa Pasar Uang ...............................................................................................................1.000,00........................0,47....................5,96 ....................5,96 Manulife Dana Kas II.............................................................................................................................1.000,00........................0,32....................3,63 ....................3,63 Mrs Cash Kresna....................................................................................................................................1.000,00........................0,42.....................4,79 ....................4,79 NISP Dana Siaga....................................................................................................................................1.000,00........................0,43....................5,46 ....................5,46 Reksa Dana PNM Puas ........................................................................................................................1.000,00........................0,43....................4,96 ....................4,96 Schroder Dana Likuid...........................................................................................................................1.000,00........................0,39....................4,92 ....................4,92
Terproteksi BNP PARIBAS KAPITAL II (D/H FORTIS KAPITAL II )(31/03/11) ..............................................1.073,81.........................1,65....................8,28 .....................6,15 BNP PARIBAS KAPITAL V (D/H FORTIS KAPITAL V )(31/03/11) .............................................1.164,28.........................3,73...................13,28 ..................12,44 BNP PARIBAS KAPITAL VI (D/H FORTIS KAPITAL VI)(31/03/11)............................................1.153,02..........................4,17...................13,45 .....................11,19 BNP PARIBAS KAPITAL VIII (D/H FORTIS KAPITAL VIII)(31/03/11)......................................1.022,09........................0,03............................- ...........................CIMB Islamic Sukuk I Syariah(25/04/11)(*) ....................................................................................1.046,90...........................1,01....................6,96 ....................5,37 CIMB Islamic Sukuk II Syariah(11/04/11) ..........................................................................................1.023,36........................2,04............................- ...........................CIMB- Principal CPF CB I(18/04/11) ...................................................................................................1.021,52........................0,69............................- ...........................CIMB-Principal CPF IX(12/04/11) ........................................................................................................1.029,01........................0,80.....................7,89 ....................6,82 CIMB-Principal CPF VI(12/04/11) ........................................................................................................1.029,81........................0,80....................8,06 ....................6,98 CIMB-Principal CPF VIII(15/04/11).....................................................................................................1.042,62...........................1,31....................8,95 ...................6,80 CIMB-Principal CPF X(08/04/11).......................................................................................................1.000,77..........................1,24............................- ...........................CIMB-Principal CPF XI(28/03/11) .....................................................................................................1.006,48........................0,64............................- ...........................Danareksa Proteksi Melati Optima XIII(25/04/11).......................................................................1.008,34.........................0,77......................9,21 .....................7,03 Danareksa Proteksi Melati Optima XV(11/04/11)............................................................................1.016,95.........................0,78....................9,40 ......................7,21 Mandiri Capital Protected Income Fund 6(12/04/11) ...................................................................1.029,58........................0,47.....................5,74 .....................5,21 Mandiri Capital Protected Income Fund 7(12/04/11) .....................................................................1.017,85........................0,58.....................7,07 ....................6,54 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3(08/04/11) .................................................1.015,46........................0,80............................- ...........................Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 6(31/03/11)....................................................1.012,75.........................0,78............................- ...........................Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2(08/04/11) ...............................................................................975,39........................0,48............................- ...........................Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD)(25/04/11)(*) ..............................................................1,1117.......................-0,05......................6,12 .....................6,12 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16(31/03/11)......................................................1.006,71........................0,63.....................7,90 ....................2,25 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19(11/04/11) ......................................................1.031,85.........................2,70...................10,79 ....................4,98 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2(31/03/11).....................................................1.008,03........................0,86.....................11,19 ..................10,63 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4(31/03/11).......................................................1.015,03........................0,80....................9,53 ....................9,53 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8(31/03/11)........................................................994,84.........................0,79.....................9,67 ....................9,67 RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18(31/03/11) .....................................................................1.014,73........................0,69............................- ...........................RDT Nikko Terproteksi I(13/04/11) ....................................................................................................1.000,00................................-............................- ...........................RDT OSD Nusadana Capital Protected Fund II(11/04/11).............................................................1.015,82.........................0,75....................9,46 ....................8,92 Syailendra Capital Protected Fund 1(31/03/11)...............................................................................1.289,98........................0,82....................11,43 ....................11,43 Syailendra Capital Protected Fund 2(31/03/11) .............................................................................1.060,45..........................1,03...................14,65 ..................14,65 Trim Terproteksi Lestari 3(31/03/11)..................................................................................................1.219,87........................0,84...................14,02 ..................14,02
Saham
Campuran
Nama /jenis Reksadana
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Pasar Uang
Pendapatan Tetap
MNC Dana Likuid (d/h Big Dana Likuid Satu) ................................................................................1.536,20..........................0,71.....................9,72 .....................9,72 MNC Dana Syariah (d/h Big Dana Muamalah)...............................................................................1.692,68........................0,59...................12,09 ..................12,09 Nikko Kalbar Fund ....................................................................................................................................965,95........................0,50.....................1,36 .....................1,36
Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi V (31/03/2011) ................................................................................1.019,41........................0,43............................- ...........................AAA Reksa Premium Proteksi VI (31/03/2011) .............................................................................1.025,94........................0,62............................- ...........................AAA Reksa Premium Proteksi VII (31/03/2011)............................................................................1.003,45................................-............................- ...........................Cipta Proteksi II (31/03/2011)..............................................................................................................1.003,62................................-............................- ...........................Gani Proteksi 1 (31/03/2011) ..................................................................................................................1.127,29........................0,69....................8,93 ....................8,93 Gani Proteksi 2 (31/03/2011).................................................................................................................1.126,27........................0,84....................9,22 ...........................Gani Proteksi 3 (31/03/2011)................................................................................................................1.077,66........................0,57............................- ...........................HPAM Proteksi Dollar-1 (31/03/2011)................................................................................................1,019275........................0,29............................- ...........................HPAM Proteksi-2 (31/03/2011) ...............................................................................................................1.011,71........................0,45............................- ...........................Lautandhana Proteksi Dollar (31/03/2011) ....................................................................................1,019000........................0,29............................- ...........................Lautandhana Proteksi VII (31/03/2011) ...........................................................................................1.023,89........................0,39............................- ...........................Lautandhana Proteksi VIII (31/03/2011) ...........................................................................................1.012,49.........................0,61............................- ...........................Si Dana Proteksi Batavia XI (31/03/2011)...........................................................................................1.153,81.........................0,75......................9,13 ......................9,13 Si Dana Proteksi Batavia XII (31/03/2011) .......................................................................................1.146,96..........................0,71....................8,82 ...................8,82 Si Dana Proteksi Batavia USD I (31/03/2011)...............................................................................1,098943........................0,48....................6,07 ....................6,07 Si Dana Proteksi Batavia USD II (31/03/2011) ................................................................................1,105713.........................0,51....................6,47 ....................6,47 Trim Syariah Terproteksi Prima II (31/03/2011)..............................................................................1.255,01...........................1,41.....................7,34 ....................7,34
Campuran
Pasar Uang
Terproteksi
Saham Campu an
Pasa Uang Te p o eks
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/02/2011)..................................................5.679.316.444,19 ................-0,08............................- ...........................-
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
ITB-Niaga ..................................................................................................................................................1.891,38........................2,25.....................7,70 .....................5,31
Saham Mnc Dana Ekuitas (D/H Big Bhakti Ekuitas)..................................................................................2.304,16..........................1,75.................24,09 .................24,09 Hpam Ultima Ekuitas 1 ............................................................................................................................1.311,28........................2,83...................25,14 ...................25,14
Campuran Reksadana Kresna Optimus..............................................................................................................2.836,26........................2,38.................84,45 .................84,45 IPB Syariah ..............................................................................................................................................2.190,45.........................1,84...................10,45 ..................10,45 Mnc Dana Kombinasi (D/H Big Bhakti Kombinasi) .....................................................................1.429,25........................0,82...................17,29 ...................17,29 Hpam Premium-1 ....................................................................................................................................1.045,66.........................1,85....................2,63 ....................0,86
Pasar Uang DPLK Bri Pasar Uang ...........................................................................................................................1.738,45.........................0,73....................9,24 ....................9,24 DPLK Bri Fix ............................................................................................................................................1.370,23..........................0,91....................11,66 ....................11,66
• KUSTOD AN HSBC Pendapa an Te ap Saham
Campu an
ndeks Penye aan Te ba as Pasa Uang
• KUSTOD AN BANK DANAMON Exchange T aded Fund ETF
Saham
Te p o eks
Campu an Te p o eks
• KUSTOD AN DBS NDONES A Campu an
Pasa Uang Te p o eks
• KUSTODIAN BII
Pendapatan Tetap
Campuran
Terproteksi
• KUSTODIAN BANK PERMATA
• KUSTOD AN BANK MEGA
Saham
Saham
Mncapital Nusantara Saham............................................................................................................... 1.506,19 .......................3,64......................7,76 ................. -11,82 Schroder Indo Equity Fund.................................................................................................................. 1.488,12 .......................4,38.................22,50 ................22,50
Campuran Ins Dana Kombinasi ............................................................................................................................... 1.293,12 .......................0,57....................3,84 ....................0,03 Nikko Bumn Plus..................................................................................................................................... 1.476,79 .......................4,87....................0,64 ....................-0,01
Penyertaan Terbatas
Terproteksi
Pendapatan Tetap Bahana Investasi Abadi........................................................................................................................1.383,69..........................1,87.....................7,33 .....................4,17 BNP PARIBAS RUPIAH PLUS( D/H FORTIS RUPIAH PLUS) .....................................................1.506,11.........................0,21.....................4,76 .....................3,72 First State Ind. Bond Fund .................................................................................................................2.086,35........................2,59....................8,59 ....................4,33 GMT Dana Kencana ................................................................................................................................1.214,79........................0,84............................- ...........................GMT Dana Obligasi Plus ......................................................................................................................2.072,77........................3,53..................24,57 .................24,57 GMT Dana Pasti 2....................................................................................................................................1.386,71........................0,83....................11,40 ...................11,40 Maestrodollar..............................................................................................................................................1,3406........................0,04.....................3,41 ....................0,37 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II..................................................................................................994,30...........................1,91...................8,84 ...................8,84 Mandiri Investa Dana Syariah.............................................................................................................1.602,03.........................1,54....................9,43 ....................6,99 Mandiri Investa Dana Utama ...............................................................................................................1.183,50..........................1,70...................12,28 ..................10,06 Mandiri Investa Keluarga .......................................................................................................................1.130,07.........................1,64.....................7,52 ....................5,39 Manulife Obligasi Negara Indonesia II..............................................................................................1.366,94........................2,87....................9,24 ....................7,88 Manulife Obligasi Unggulan...................................................................................................................1.593,16........................2,52.....................7,34 ....................6,00 Manulife Pendapatan BulananII.........................................................................................................1.082,02...........................1,15....................6,43 .....................5,10 Mr Dollar (USD) ...........................................................................................................................................1,8755.......................-0,02...................-4,25 ....................-6,15 Panin Dana Utama Plus 2.....................................................................................................................1.515,38........................2,03......................8,71 .....................8,71 PNM Dana Sejahtera II..........................................................................................................................1.222,86.........................1,38....................6,39 ....................6,39 Reksa Dana PNM Amanah Syariah...................................................................................................1.546,98........................0,57......................8,17 ....................6,03 Schroder Dana Andalan II....................................................................................................................1.045,77........................0,46....................3,46 ....................2,94 Schroder Dana Mantap Plus .............................................................................................................2.583,55.........................2,97....................12,16 ....................9,94 Schroder Dana Mantap Plus II.............................................................................................................1.586,15........................3,00..................10,46 ....................8,27 Schroder Dana Obligasi Ekstra ...........................................................................................................1.267,54........................0,54....................5,96 ....................3,86 Schroder USD Bond Fund (USD)..............................................................................................................1,239........................0,06.....................4,15 .....................4,15
Saham Bahana Dana Prima...............................................................................................................................11.909,81........................5,47....................17,74 ..................14,26 BNP PARIBAS EKUITAS (D/H FORTIS EKUITAS ) ....................................................................13.858,60.........................4,77.................20,28 ....................15,61 BNP PARIBAS MAXI SAHAM ( D/H FORTIS MAXI SAHAM ) ...................................................1.359,04..........................4,71.................20,89 ....................17,31 Batavia Dana Saham.........................................................................................................................39.006,59........................4,26..................16,08 ...................13,79 Batavia Dana Saham Agro ....................................................................................................................1.173,25........................2,09...................13,82 ...................8,82 Batavia Dana Saham Optimal.............................................................................................................1.794,30........................4,89...................19,47 ...................14,76 Batavia Dana Saham Syariah .............................................................................................................1.478,82........................2,42....................8,07 ....................5,93 Cipta Syariah Equity ..............................................................................................................................1.365,09........................4,52...................15,96 ...................15,96 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) ..........................................................................5.975,54........................4,22....................17,23 ..................15,48 First State Indoequity Sectoral Fund ..............................................................................................4.207,85........................4,46...................18,74 ..................14,08 First State Indoequity Value Select Fund .......................................................................................1.248,38..........................4,19..................14,54 ..................10,05 GMT Dana Ekuitas................................................................................................................................2.542,53..........................5,51...................21,52 ..................21,52 Mandiri Investa Atraktif Syariah...........................................................................................................1.198,13........................2,44....................9,64 ......................7,21 Mandiri Investa Ugm ............................................................................................................................2.220,52.........................3,95...................19,96 ...................17,29 Manulife Dana Saham ............................................................................................................................9.181,48........................3,59.....................17,51 ..................16,04 Panin Dana Maksima .........................................................................................................................53.580,02.........................8,01..................65,93 .................62,64 Phinisi Dana Saham.............................................................................................................................16.494,41........................4,22...................18,35 ..................16,87 Pratama Saham .....................................................................................................................................3.923,86.........................4,72....................19,21 ..................16,85 RD Mandiri Investa Ekuitas Dinamis..................................................................................................1.086,91........................6,98............................- ...........................Reksa Danaaxa Citradinamis.............................................................................................................3.564,99........................3,98..................12,86 ....................11,46 Reksa Dana CIMB-Principal Equity Aggressive ............................................................................2.803,91........................4,06...................12,62 .....................10,11 Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth SY ................................................................1.375,41........................2,06....................8,85 ...................8,85 Reksa Dana Grow-2-Prosper..................................................................................................................2.119,31........................5,52.................22,40 ...................17,58 Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation......................................................................1.047,21........................5,30............................- ...........................Rencana Cerdas......................................................................................................................................10.100,61........................3,58...................21,73 ...................17,00 Schroder Dana Prestasi Plus............................................................................................................21.214,33........................4,22...................21,69 ....................18,71 Syailendra Equity Opportunity Fund ...............................................................................................2.557,46........................5,02.................28,54 ..................24,72 Trim Syariah Saham ...............................................................................................................................1.103,03........................4,39....................11,43 ....................11,43
Campu an Bahana Dana Infrastruktur................................................................................................................6.389,54.........................2,76.....................9,72 ...................6,48 Bahana Dana Selaras ............................................................................................................................5.541,22........................3,66....................17,96 ..................14,48 BNP PARIBAS DANA INVESTA (D/H FORTIS DANA INVESTA).............................................2.450,77........................3,58...................18,32 ..................15,42 BNP PARIBAS EQUITRA ( D/H FORTIS EQUITRA )...................................................................2.964,42.........................1,20....................6,46 ....................2,29
Campu an Te p o eks
Batavia Proteksi Majapahit Usd (25/04/11) .......................................................................................1,0242........................0,47.....................1,38 .....................0,01 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/03/11)............................................................................................... 1.149,07 .........................0,17 ...................0,06 ...................0,06 Batavia Proteksi Utama 1 (31/03/11) ................................................................................................ 1.049,38 .......................0,62....................3,84 ....................0,03 Batavia Proteksi Utama 5 (31/03/11)................................................................................................ 1.015,92 ........................0,75....................0,87 .....................0,01 Lautandhana Proteksi Syariah 1 (31/03/11)....................................................................................... 1.191,92 .......................0,84......................3,18 ....................0,03 Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (12/04/11).................................................................. 1.027,32 ......................-0,67....................-2,17 ..................-0,02 NISP Proteksi Income Plus I (18/04/11) .......................................................................................... 1.296,85 .........................0,91....................3,62 ....................0,03 NISP Proteksi Income Plus VIII (31/03/11) ...................................................................................... 1.029,14 ........................0,41.....................1,56 .....................0,01 NISP Proteksi Income Plus IX (31/03/11)........................................................................................ 1.007,68 .............................. - ........................ -- ........................ --
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap Saham Campu an
Penye aan Te ba as
Exchange Traded Fund (ETF) Terproteksi Indeks
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
Dana Obligasi Stabil .............................................................................................................................2.182,77 .........................1,35 ...................10,71 ..................8,60 Danareksa Gebyar Indonesia II ........................................................................................................1.440,35 .........................1,72 ...................4,99 ...................3,99 Net Dana Gemilang ..................................................................................................................................1.130,11 ........................0,79 ....................9,72 ...................8,72 Nikko Gebyar Indonesia Dua ............................................................................................................1.444,44 .......................2,60 ...................10,16 ....................8,81 Nikko Indah Nusantara Dua ...............................................................................................................1.437,97 ..........................1,41 ..................15,33 .................14,25 Nikko Tron Dua .......................................................................................................................................1.341,79 ........................1,52 ...................9,49 ...................8,94 Panin Gebyar Indonesia II ..................................................................................................................1.474,48 .........................3,18 .....................9,19 ...................7,84 Prestasi Gebyar Indonesia II ..............................................................................................................1.571,53 .......................2,96 ...................11,30 ....................9,19
Campuran Net Dana Flexi ........................................................................................................................................1.201,67 ........................4,01 ....................9,97 ...................8,97 Optima Fleksi .......................................................................................................................................................-- .................-100,00..............-100,00 ...............-101,00 Optima Seimbang (03/06/10) ...............................................................................................................136,63 .............................--.................-77,69 ..................-79,14 Panin Dana Unggulan ........................................................................................................................4.488,39 .......................6,60 ................44,28 .................41,83
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
Rp
%
%
%
Terproteksi Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (31/03/11).......................................................................1.282,84 ........................-0,11....................9,43 ...................9,43 IDR Regular Dividend Plan I (31/03/11) ..........................................................................................1.288,28 ........................0,14 ....................6,91 ....................6,91 IDR Regular Income Plan I (04/03/11) ...........................................................................................1.358,64 .........................0,16 ....................7,55 ....................7,55 Proteksi Mahanusa Dana Traana (25/03/11)...................................................................................972,43 ........................-0,11...................-3,47 ..................-4,47 Samuel Dana Obl Terproteksi (31/03/11) ............................................................................................725,81 ........................0,78 .................-15,99 .................-16,83 Terproteksi Net Dana Proteksi I (31/03/11) .....................................................................................1.573,75 .........................1,25 ..................12,96 ..................12,96 Terproteksi Net Dana Proteksi II (31/03/11)...................................................................................1.494,76 ..........................1,14 ....................11,79 ...................11,79 Terproteksi Net Dana Proteksi III (31/03/11)..................................................................................1.394,58 ..........................1,15 .................12,46 .................12,46 Terproteksi Net Dana Proteksi IV (31/03/11) .................................................................................1.200,98 ..........................1,17 ..................13,77 ..................13,77 Terproteksi Net Dana Proteksi V (31/03/11) .....................................................................................1.119,85 ..........................1,17 ....................11,41 ....................11,41 Trim Gebyar Terproteksi I (12/04/11) ...............................................................................................1.392,03 .......................0,80 ...................6,93 ...................6,39 Pasa uang Danareksa Gebyar Dana Likuid .......................................................................................................1,000,00 .......................0,49 ....................5,70 ...................5,70 Mnc Dana Lancar (D/H Big Dana Lancar) ....................................................................................1.000,00 .......................0,55 ....................7,90 ....................7,90
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
N
h un
Rp
• KUSTODIAN BNI
BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) ..............................................2.322,53 .......................5,52...................19,98 ....................16,15 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ...........................................................................................1.717,30 .......................4,96..................20,92 ....................16,18 Dana Ekuitas Prima .............................................................................................................................3.405,50 .........................5,71..................20,33 ..................12,63 Danareksa Mawar..................................................................................................................................6.699,45 ........................4,78..................23,22 ..................21,39 Danareksa Mawar Agresif....................................................................................................................1.069,86 .......................5,55...................15,87 ....................11,94 Danareksa Mawar Fokus 10 ..................................................................................................................1.418,98 .......................4,55...................25,17 ..................21,42 Danareksa Mawar Komoditas 10 .........................................................................................................1.041,13 .......................2,62..........................-- ..........................-Danareksa Mawar Konsumer 10 ........................................................................................................1.090,67 .......................4,08..........................-- ..........................-First State IndoEquity Peka Fund.......................................................................................................1.264,31 .......................4,49...................17,87 ...................13,24 NISP Indeks Saham Progresif .............................................................................................................1.615,00 .......................4,30..................18,02 ..................15,69 Schroder 90 Plus Equity Fund ...........................................................................................................1.360,03 .......................4,88..................35,76 ..................35,76 Bahana Quant Strategy.........................................................................................................................1.100,96 .......................4,50....................9,30 ....................6,08 Danareksa Anggrek .......................................
n
Saham
Saham
Terproteksi
n R
(%)
• KUSTODIAN CITIBANK
Pendapatan Tetap BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) ...................................................................1.264,16 .........................2,71..................12,48 ......................1,77 BNP Paribas Prima Asia USD...............................................................................................................0,9852 ........................0,21..........................-- ..........................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II).......................................................................................1.513,84 .......................3,48..................12,64 ..................10,43 BNP Paribas Prima USD .........................................................................................................................0,9720 .........................0,16..........................-- ..........................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)...............................................................1.242,02 .......................2,55....................8,26 ......................7,18 CIMB-Principal Income Fund A ..........................................................................................................1.750,58 .......................2,52....................8,07 ....................6,99 Danareksa Melati Dollar (US$)................................................................................................0,1536501755 .....................-0,04....................0,96 ..................-0,54 Danareksa Melati Dollar (Rp)..............................................................................................................1.325,69 .............................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap ................................................................................................1.061,52 ........................1,50..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap II.............................................................................................1.091,82 ........................4,74..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (US$) ........................................................................0,9731242911 .........................0,13..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp) .....................................................................................8.396,11 .............................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Rupiah ..................................................................................................1.299,37 .......................2,35....................10,01 ....................7,84 Danareksa Melati Premium Dollar (US$)...............................................................................1,1190122559 .......................0,06....................2,22 ...................-0,79 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp).........................................................................................9.654,83 .............................--..........................-- ..........................-MRS BOND KRESNA.............................................................................................................................1.332,89 ........................1,89...................14,07 ....................9,59 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2...................................................................................1.013,10 .......................0,42..........................-- ..........................--
Nm
H 30 h
h
%
n
m hun R h
%
h h
%
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
BIPI
DEWA
ENRG
BORN
BRAU
ELSA
BUMI
PGAS
1.720 76
105
87
81
3 18/04
19/04
20/04 21/04
25/04
1 18/04
19/04
20/04 21/04
25/04
Orang asing dongkrak harga properti JAKARTA: Kepemilikan prime residential oleh orang asing memiliki peranan penting dalam mendongkrak harga hunian mewah yang berada di lokasi strategis. Knight Frank Indonesia, perusahaan konsultan properti yang berbasis di London, menyatakan pesatnya pertumbuhan kekayaan di Asia mendorong kawasan itu menjadi tempat peralihan tujuan investasi rumah mewah kedua, setelah Eropa dan Amerika Utara. “Selain Bali dan Phuket [Thailand], hanya ada sedikit lokasi pasar rumah mewah dan resort di Asia dibandingkan dengan Eropa dan Amerika. Orang super kaya mulai melirik rumah kedua di beberapa lokasi, a.l. Vietnam, Kamboja, China-pulau Hainan dan ski resort Niseko di Jepang,” jelas Senior Associate Director Advisory & Investment Knight Frank Indonesia/PT Willson Properti Advisindo, Fakky Ismail Hidayat, beberapa waktu lalu.
Perbandingan kepemilikan properti oleh asing di beberapa negara
RI
Hak kepemilikan properti oleh individu asing Pajak pertambahan nilai (PPN) Pajak penjualan barang mewah (PPnBM) Suku bunga KPR rata-rata (%) Sumber: Knight Frank
Malaysia Singapura Australia
10%
20% 9-11
4
2-3
6-7
BISNIS/GAK/ADI PURDIYANTO
PONDASI Tim JSS lakukan persiapan JAKARTA: Tim Nasional Persiapan Pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS)mulai melakukan persiapan rencana pengembangan wilayah Provinsi Lampung dan Banten. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan rencana pengembangan akan mengacu pada rencana tata ruang wilayah nasional, di mana kedua daerah itu sudah berstatus kawasan strategis nasional (KSN). “Artinya dengan status KSN, wilayah itu akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Lampung dan Banten, yang diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Jawa dan Sumatra,” ujarnya pekan lalu. Menurut dia, pengembangan akan dilaksanakan oleh lembaga di bawah naungan pemerintah yang akan mengelola dan mengawasi kegiatan perekonomian yang akan melibatkan investor swasta di dalamnya. Lembaga itu sendiri akan terdiri dari pemerintah pusat dan daerah. (BISNIS/MCD)
540
1.650
141
19/04
20/04 21/04
25/04
18/04
19/04
20/04 21/04
25/04
18/04
19/04
20/04 21/04
25/04
18/04
300 19/04
20/04 21/04
25/04
Propernas siap ekspansi JAKARTA: PT Propernas Griya Utama tengah mengincar lahan di Denpasar dan Batam terkait dengan perluasan bisnis properti, khususnya pembangunan bangunan residensial maupun komersial oleh perseroan tersebut. Direktur Utama PT Propernas Chafidz Ma’ruf mengatakan pihaknya tengah mengincar lahan di sejumlah wilayah di antaranya adalah Jakarta Timur, Denpasar, Batam, hingga Bandung. Anak usaha dari Perum Perumnas itu merupakan perseroan yang memfokuskan pada pembangunan hunian dan bangunan komersial skala menengah ke atas. “Luasnya ada yang mencapai 5 hektare sampai dengan 20 hektare, tetapi belum bisa disebutkan detailnya lebih dulu. Lokasinya tidak jauh dengan kawasan yang primer atau yang menjadi benchmark,” ujar Chafidz di Jakarta, beberapa waktu lalu. (BISNIS/ASA)
3.925
3.325 25
10 18/04
19/04
20/04 21/04
25/04
18/04
19/04
20/04 21/04
25/04
Revitalisasi Perumnas tak jelas Kebijakan sistem penyediaan perumahan tak tertata baik OLEH SITI NURAISYAH DEWI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah dinilai belum memiliki sikap dan arah kebijakan yang tegas untuk mendukung revitalisasi Perum Perumnas sebagai National Housing and Urban Development Corporation (NHUDC). Pengamat perumahan dan permukiman dari Institut Teknologi Bandung Jehansyah Siregar mengatakan ketidakjelasan sikap pemerintah menyebabkan kebijakan perumahan dan perkotaan semakin kehilangan arah. “Kalau kami perhatikan di negara maju, masalah perumahannya dikembangkan dalam pendekatan korporasi misalnya The Housing and Development Board Singapura, Urban Renaissance Jepang,” tutur Jehansyah kepada pers, beberapa waktu lalu. Menurut Jehansyah, masalah yang ada sekarang bukan teknis mengenai berapa tower unit rumah yang susun yang dibangun, tetapi mengenai kebijakan sistem penyediaan perumahan (housing delivery system) yang baik. Lebih lanjut, dia menuturkan revitalisasi peran Perumnas sebagai NHUDC adalah peran yang paling logis jika Perumnas diberikan mandat penyelenggaraan
housing delivery system dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan rakyat. Selain itu, kata Jehansyah, belum ada solusi yang menjanjikan untuk menangani masalah perumahan sangat murah bagi keluarga miskin sebagaimana diinstruksikan Presiden. Penyebabnya adalah belum adanya kebijakan yang mendukung pembentukan lembaga khusus untuk menangani community based housing delivery system dalam rangka pengentasan permukiman kumuh dan ilegal. Direktur Pemasaran Perum Perumnas Teddy Robinson Siahaan mengatakan perusahaan pelat merah tersebut memang berkeinginan merevitalisasi perannya sebagai badan yang membangun dan bertanggung jawab atas pengadaan perumahan rakyat. “Perumnas ingin mengembalikan tugas pokoknya dan fungsinya terhadap penyelenggaraan perumahan rakyat. Selama ini Perumnas selalu dikaitkan dengan rumah murah, Perumnas sendiri telah tersebar di seluruh Indonesia,” kata Teddy saat dihubungi Bisnis, kemarin. Selain itu, menurut Teddy, revitalisasi peran Perumnas ditambah dengan improvisasi menambah cadangan lahan setiap tahun. Setiap membangun pada lahan yang luas, sambungnya, Perumnas selalu menyisihkan sebagai cadangan lahannya.
8,5
Kondisi perumahan nasional (juta unit)
Asumsi pemenuhan defisit perumahan 20 tahun
Kebutuhan bank tanah nasional 141.667 ha
Akumulasi defisit perumahan (hingga 2010)
Kebutuhan rumah baru (per tahun)
Kemampuan pengembang memasok rumah (per tahun)
Penyediaan rumah secara swadaya (per tahun)
0,2
0,4
0,8
Sumber: Diolah
BISNIS/ADI PURDIYANTO
Dia menambahkan cadangan lahan tersebut, nantinya pada 15 tahun hingga 20 tahun lagi akan menjadi emas. Saat ini, Perumnas memiliki cadangan lahan sekitar 2.200 hektare yang tersebar di seluruh Indonesia. Sayangnya, cadangan lahan yang dimiliki oleh Perumnas masih jauh dari cukup untuk kebutuhan yang mencapai 20.000 hektare
Penyisihan anggaran Tak heran, perusahaan pelat merah itu sempat mendesak pemerintah menyisihkan dana anggaran pendapatan dan belanja negara untuk keperluan pembebasan tanah bagi opti-
malisasi pembangunan rumah sejahtera. Teddy sempat mengeluhkan sulitnya memperoleh tanah dan harga yang terus terkerek naik, sedangkan cadangan lahan dari tahun ke tahun semakin menipis. Padahal idealnya pemanfaatan tanah baru dilakukan 3 hingga 4 tahun setelah pembelian sehingga ada kenaikan harga tanah yang cukup signifikan. “Dana APBN yang dibutuhkan untuk 10.000 m2 tanah sekitar Rp4 triliun, dengan asumsi tiap m2 tanah dikenakan harga sekitar Rp40.000, dengan kapasitas tanah seluas itu, baru kita bisa punya land bank untuk cadangan 3 hingga 4 tahun ke depan,”
ujarnya. Sejauh ini, cara yang dilakukan Perumnas dalam pengadaan lahan di daerah, kata Teddy, Perumnas membeli atau bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. “Paling cepat dan mudah pada pengadaan lahan di daerah dengan bekerja sama dengan pemda yaitu pemda menyediakan tanah, Perumnas yang membangun perumahan murah yang konsumennya sebagian besar pegawai negeri sipil (PNS) setempat dengan harga yang lebih murah,” imbuhnya. Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat Sri Hartoyo pernah mengatakan sebagai BUMN di bidang perumahan, Perumnas seharusnya berperan lebih optimal dalam merespons program pembangunan rumah murah dengan mengesampingkan keuntungan layaknya pengembang swasta. Menurut dia, pembangunan rumah sangat murah berpotensi tidak dilirik pasar. Karena itu, peran Perumnas dalam program tersebut sangat strategis. Kementerian Perumahan Rakyat menjamin apabila program ini berjalan sesuai dengan target, insentif fiskal dapat diberikan seperti pembebasan PPN dan pembayaran PPh final hanya 1% seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.31/ PMK.03/2011 mengingat harga rumah ini di bawah Rp70 juta. (
[email protected])
‘Terapkan alokasi risiko proyek tol’ OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
PU inventarisasi 100 situ JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan studi inventarisasi terhadap 100 situ (danau), dari total 230 situ yang berada di Jabodetabek. Kepala Puslitbang Sumber Daya Air Arie Sehadi Moerwanto mengatakan penginventarisasian tersebut dilakukan untuk melindungi situ yang saat ini keberadaannya sudah mulai memprihatinkan. Menurut dia, dari 100 situ tersebut, hanya lima yang penginventarisasiannya benarbenar sudah menyeluruh. “Kami sudah evaluasi, total hampir 100 situ yang sudah diinventarisasi dan evaluasi kemananannya supaya tidak hancur dan lain-lain. Dari total tersebut lima yang sudah didetailkan yang lain baru indikasi,” ujar Arie, kemarin. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU Mohammad Hasan mengakui dari total 230 situ yang berada di Jabodetabek, sebagian besar telah mengalami kerusakan fungsi, bahkan menghilang akibat pengerukan masyarakat maupun developer di sekitar kawasan. (BISNIS/12)
3.925
3.350 305
40
127 18/04
540
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
ALOKASI DANA INFRASTRUKTUR: Alat
berat dioperasikan untuk membangun jalan tol, di Surabaya, kemarin. Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp85,8 triliun untuk pembangunan infrastruktur pada 2012. Dana sebesar Rp20,5 triliun dari jumlah itu masih belum terpenuhi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana mengatakan sisa kekurangan dana akan dipenuhi dari kerja sama pemerintah swasta lewat skema public private partnership.
Pengaduan konsumen properti terbesar ketiga di YLKI OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Selama 2010, YLKI menerima 539 pengaduan konsumen di mana kasus perumahan menjadi nomor tiga terbesar, yakni sebanyak 75 kasus atau 18% dari total pengaduan yang masuk. Adapun, posisi pertama dan kedua ditempati pengaduan sektor telekomunikasi serta perbankan. Sementara itu, pada periode Januari–Maret 2011, lembaga itu menerima sekitar 200 pengaduan, di mana masalah properti masih menempati nomor tiga atau dengan komposisi jumlah yang relatif mirip dengan akhir 2010. Masalah cedera janji (wanprestasi) para pengembang di antaranya untuk merealisasikan bangunan menjadi kasus yang paling banyak diadukan ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), yakni mencapai lebih dari 50%. Staf Legal YLKI Yani Aryanti Putri mengatakan masalah cedera janji menjadi persoalan yang dominan
dalam laporan konsumen dalam sektor properti. Beberapa masalah yang kerap muncul adalah terkait dengan realisasi pembangunan yang tak kunjung dilakukan. “Bahkan ada pengembang yang bangkrut sehingga konsumen justru tak mendapatkan apa-apa karena prioritas pembayaran pailit adalah untuk kreditur utama. Pembayaran ke konsumen dilakukan jika masih ada aset yang tertinggal,” ujar Yani kepada Bisnis di Jakarta, kemarin. Selain masalah tidak dilakukannya realisasi pembangunan, Yanti menuturkan, masalah wanprestasi lainnya adalah menyangkut sertifikasi, pembangunan fasilitas umum-fasilitas sosial serta serah terima bangunan. Dia mengungkapkan sejumlah kasus a.l. adalah tidak kunjung dibangunnya fasilitas umum pada tanah yang telah tersedia dan sebelumnya disampaikan ke konsumen. “Pembangunan fasilitas umum maupun sosial tak kunjung dilakukan karena pengembang menggarap tanah tersebut untuk bisnis lainnya. Ini yang membuat konsumen protes
karena tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan,” ujarnya. Yani juga memaparkan pihaknya menerima banyak pengaduan dari konsumen yang melakukan transaksi perumahan di kawasan Depok, Bogor, Bekasi dan Jakarta sendiri. Berdasarkan data YLKI, beberapa konsumen yang mengeluhkan masalah wanprestasi berada di kawasan Tangerang, Jakarta, Depok, dan Bogor. Ketika dikonfirmasi mengenai persyaratan 20% keterbangunan fisik dalam UU Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), dia mengungkapkan sampai sekarang aturan pelaksana teknis masih belum rampung. Menurut Yani, persoalan wanprestasi akan menjadi persoalan bagi konsumen. Walaupun demikian, Realestat Indonesia sebelumnya mengeluhkan persyaratan keterbangunan fisik minimal 20% seperti yang diamanatkan dalam UU No.1/2011 tentang PKP sebelum dapat menjual rumah tunggal, rumah deret atau rumah susun untuk konsumen.
JAKARTA: Asosiasi Tol Indonesia meminta pemerintah melakukan alokasi risiko untuk proyek 24 ruas tol, guna mempercepat pelaksanaan pembangunan jalan tol yang sempat mangkrak itu. Pengalokasian risiko itu sendiri diharapkan dapat dituangkan dalam amendemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yang masih dalam pembahasan dan direncanakan ditandatangani secepatnya dengan proyek show case yakni ruas Cikampek–Palimanan. Ketua Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Fatchur Rochman mengatakan penerapan alokasi risiko antara pemerintah dan swasta itu diharapkan dapat dilaksanakan agar pelaksanaan proyek public private partnership (PPP) menjadi lebih imbang dengan adanya pembagian risiko yang lebih adil antara pemerintah dengan badan usaha jalan tol (BUJT) yang menggarap proyek tersebut. “Perlu ada pembagian tanggung jawab terkait risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pembangunan ini, dan kami usulkan beberapa poin pembagian alokasi risiko yang dapat diakomodir dalam amendemen PPJT,” ujarnya, kemarin. Adapun pembagian risiko yang telah diusulkan pada Kementerian Pekerjaan Umum per 20 April 2011 itu yakni terkait dengan masalah pengadaan tanah, pendanaan sistem jaringan jalan dan kompetisi jalan tol, paramater ekonomi, dan pendanaan perbankan. Menurut dia, alokasi
risiko yang diprioritaskan yakni mengenai masalah pengadaan tanah. Misalnya, pemerintah diminta untuk menjamin biaya pengadaan tanah sepenuhnya dengan dana badan layanan umum (BLU), di mana biaya operasional pengadaan tanah diserahkan pada awal proses pembebasan tanah dengan jumlah sesuai kesepakatan bersama, sedangkan nilai tambah terhadap dana bergulir BLU hanya dibebankan pada BUJT maksimum selama 2 tahun sejak pencairan pertama.
Pengembalian Selain itu, mereka mengimbau agar pengembalian atas penggunaan ekuitas dilakukan selambatnya 2 pekan setelah proyek berjalan dan dukungan pemerintah terhadap kelebihan biaya pengadaan tanah tidak dibatasi. “Untuk ini, kami minta agar ada revisi atau penghapusan beberapa pasal dalam kontrak karena memberikan potensi bagi BUJT menanggung biaya tanah di atas rencana usaha tersebut,” tambahnya. Sehubungan dengan waktu penyelesaian pembebasan tanah yang cukup lama, sedangkan pinjaman diperlukan untuk biaya konstruksi, diharapkan dalam PPJT disebutkan BUJT wajib memenuhi perjanjian kredit selambat-lambatnya 3 bulan setelah fisik pembebasan tanah sebesar 75% sesuai rencana usaha. Kemudian, setoran ekuitas BUJT sebesar sepertiga dari nilai total ekuitas dilakukan selambat-lambatnya 5 bulan setelah fisik pembebasan tanah sebesar 75%.
f8 Yen(100)/Rp
14.237,17
12.546,53
17,64
45,81
10.450,89 19/ 4
14.124,86
20/ 4
21/ 4
25/ 4
18/ 4
19/ 4
34,60
21/ 4
25/ 4
18/ 4
19/ 4
BANGKOK: Harga karet turun di tengah kekhawatiran gangguan produksi mobil makin menguat akibat gempa dan tsunami di Jepang. Kondisi itu bakal membatasi permintaan karet yang digunakan untuk memproduksi ban. energi listrik selama musim panas. “Industri otomotif mengalami kesulitan akibat kerusakan beberapa fasilitas produksinya, memicu spekulasi penurunan permintaan karet,” tutur Kazuhiko Saito, Analis di Fujitomi Co. di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Pergerakan harga karet
25/ 4
18/ 4
19/ 4
467 400
Sumber: S b Bloomber Bloo mberg g Bloomberg
15 Des
14 Feb 2011
15 Apr
Kontrak karet untuk pengiriman September turun 3,4% menjadi 404,9 yen per kilogram (US$4.930 per metrik ton), memperpanjang penurunan 3,7% pekan lalu, sebelum menetap pada level 405,2 yen di Tokyo Commodity Exchange. Kontrak karet pengiriman Oktober yang tercatat di Tokyo Commodity Exchange menetap pada 395,9 yen, setelah sebelumnya dibuka pada 413 yen. Kontrak karet pengiriman September di Shanghai merosot sebanyak 4,4% menjadi 33.250 yuan ($ 5.102) per ton sebelum ditutup pada 33.270 yuan. Harga fisik karet Thailand turun 1,4% menjadi 174,55 baht (US$5,83) per kilogram.
3.412,00
20/ 4
21/ 4
25/ 4
7.980,00
7,00
0,84
3.310,00 20/ 4 21/ 4
18/ 4 19/ 4
25/ 4
112,29
4,90 1.492,30
18/ 4
Olein BBJ (Rp/kg)
455,00
107,12
19/ 4
20/ 4
21/ 4
18/ 4
25/ 4
19/ 4
8.085,00 20/ 4 21/ 4
25/ 4
18/ 4
19/ 4
20/ 4
21/ 4
25/ 4
Bappebti bangun 15 gudang baru di 5 provinsi OLEH ANGGI OKTARINDA Bisnis Indonesia
Rekapitulasi Penerbitan Resi Gudang Komoditas Tahunan
JAKARTA: Bappebti optimistis nilai komoditas yang diikutsertakan dalam skema resi gudang melonjak dari Rp8,68 miliar pada 2010 menjadi Rp40 miliar per akhir 2011.
550
(US$ sent/kg)
25 Okt
21/ 4
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
Nilai komoditas resi gudang naik
Harga karet melemah
Bridgestone Corp., produsen ban terbesar di dunia, berencana untuk menangguhkan beberapa jalur produksi dan membatasi jam operasional pabrikpabriknya yang menerima suplai listrik dari Tokyo Electric Power Co. Hal itu dilakukan untuk kepentingan efisiensi
0,03 1.114,93
20/ 4
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.503,20
1.110,35
12.465,01 20/ 4
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.478,06
18/ 4
Komoditas
Selasa, 26 April 2011
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Syahrul R.Sempurnajaya mengemukakan sepanjang kuartal pertama tahun ini terjadi lonjakan pencapaian program resi gudang. “Lonjakan itu dipengaruhi beberapa faktor di antaranya mulai terpenuhinya kelengkapan sarana gudang, berjalannya proses pendampingan dan bantuan sejumlah pemerintah daerah di lokasi gudang,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Selain itu, papar dia, peraturan tentang pemberian subsidi bunga kredit resi gudang bagi petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani dan koperasi, juga turut
Tahun 2008 2009 2010 2011** Total
Jumlah resi 16 13 57 103 189
%* -19 338 81 -
Volume komoditas (ton) 508,83 214,11 2.299,94 3.976,20 6.999,08
%* -58 974 73 -
Nilai barang (Rp juta) 1.431,61 552,96 8.678,73 16.163,56 26.826,88
%* -61 1.469 86 -
Sumber: Bappebti, April 2011 Ket: *) Persentase pertumbuhan dari tahun sebelumnya. **) Sampai dengan 25 April 2011
mendorong minat petani dalam memanfaatkan skema tersebut. Dia optimistis kenaikan pencapaian program resi gudang itu dapat berlanjut hingga pengujung tahun jika sosialisasi dan dorongan pemangku kepentingan terus ditingkatkan. “Gudang-gudang yang dibangun 2009 dan 2010 mulai menunjukkan kinerjanya. Jika melihat perkembangan sistem resi gudang [SRG], kami yakin pencapaian tahun ini dapat melonjak sekitar 360%,” katanya. Sepanjang Januari 2011 hingga April ini, Bappebti telah menerbitkan 103 resi gudang yang mencakup 3.976,2 ton komoditas pangan senilai Rp16,16 miliar. Volume dan nilai komoditas tersebut melonjak masing-ma-
sing 73% dan 86,25% dibandingkan pencapaian sepanjang 2010 sebanyak 2.299,94 ton dengan nilai Rp8,68 miliar. Adapun jumlah resi yang diterbitkan sepanjang tahun tersebut sebanyak 57 resi. Pada tahun ini Bappebti telah merencanakan pembangunan 15 gudang di Sumatra Utara, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Gorontalo.
Sarana lengkap Sekretaris Bappebti Nizarli menambahkan pembangunan 15 gudang baru itu menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah. Nilai pembangunan masing-masing gudang bervariasi mulai Rp4 miliar-Rp6 miliar dengan kapasitas berkisar 1.500
ton-2.000 ton. Dia menjelaskan gudang baru itu akan dibangun dengan sarana lengkap seperti alat pengering untuk mendapatkan hasil produksi dengan kadar air sesuai dengan standar. “Mengingat 15 gudang baru itu berlokasi di sentra-sentra jagung, maka komoditas yang diincar adalah jagung. Sebelum ini kami fokus mengembangkan gudang untuk gabah.” Nizarli mengungkapkan sampai saat ini komoditas yang diikutsertakan dalam pengembangan skema resi gudang adalah pangan yakni gabah, jagung, dan beras. “Sejauh ini baru tiga komoditas itu yang berkembang dalam skema resi gudang karena terkait
ketahanan pangan. Komoditas ekspor memang belum diikutsertakan dalam skema resi gudang,” katanya. Menurut dia, volume gabah yang diikutsertakan dalam skema resi gudang mencakup 6.839,82 ton dengan nilai Rp26,30 miliar, sementara volume jagung mencapai 126,25 ton dengan nilai Rp268,14 juta dan volume beras mencapai 33 ton dengan nilai Rp255,75 juta. “Kami sedang mengembangkan kerja sama dengan pihak swasta untuk penyediaan gudanggudang beberapa komoditas seperti kopi, kakao, lada. Rumput laut baru akan dimulai.” Sejak diluncurkan pada 2008, Bappebti sudah menerbitkan 192 resi dengan total volume 6.999,08 ton dengan nilai Rp26,83 miliar. Skema tersebut telah dilakukan di 18 daerah terdiri dari Banyumas, Karanganyar, Jombang, Indramayu, Cianjur, Banyuwangi. Kemudian, Sidrap, Pinrang, Subang, Probolinggo, Bantul, Mojokerto, Jepara, Nganjuk, Madiun, Kudus, Gowa dan Barito Kuala. (
[email protected])
BISNIS /YUS/T. PURNAMA
Rupiah diramal tembus Rp8.500/US$
FLUKTUASI
OLEH ANGGI OKTARINDA Bisnis Indonesia
India tekan pembelian emas NEW DELHI: Asosiasi Pedagang emas Bombay memperkirakan impor emas oleh India —pembeli terbesar di dunia— jatuh untuk bulan ketiga pada April ini karena melambungnya harga emas. “Pembelian emas bulan ini bisa turun 20 ton-25 ton, dari pembelian 50 ton-55 ton pada tahun lalu. Impor bulan depan juga mungkin menurun,” kata Prithviraj Kothari, Ketua Asosiasi Pedagang emas Bombay, kemarin. Menurut prediksi Morgan Stanley, permintaan emas di India mungkin jatuh 5% 26% pada tahun ini karena tingginya harga komoditas tersebut. Harga emas batangan untuk pengiriman segera naik 0,8% menjadi US$1.518,23 per ounce dan diperdagangkan pada US$1.518,22 per ounce pukul 1:27 pm waktu Mumbai. Kontrak berjangka emas untuk pengiriman Juni di Multi Commodity Exchange India Ltd. mencapai rekor 22.172 rupee per 10 gram dan diperdagangkan pada 22.129 rupee pukul 13:28 waktu setempat.
JAKARTA: Pelemahan dolar AS diperkirakan terus berlanjut dan dapat mendorong penguatan rupiah hingga menembus level Rp8.500 per dolar AS sebelum triwulan IV/2011. Fauzi Ichsan, Ekonom Senior Standard Chartered Bank, mengatakan The Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan suku bunga overnight pinjaman antar bank yang mendekati 0% pada pertemuan pekan ini. Dia memperkirakan bank sentral AS terpaksa mengambil kebijakan mempertahankan suku bunga acuan di level rendah sampai dengan 2012 karena kondisi perekonomian yang masih rentan. “Ekonomi AS masih rentan. Dampak terhadap pertumbuhan ekonomi akan negatif jika bank sentral mengambil kebijakan menaikkan suku bunga,” katanya yang dihubungi Bisnis, kemarin. Menurut Fauzi, kebijakan itu mendorong ekses likuiditas dari
(BLOOMBERG/YUS)
negara tersebut pergi mencari pasar keuangan di negara lain yang dapat memberikan imbal hasil lebih tinggi. Dia menyebutkan tiga negara yang menjadi pasar utama tujuan aliran dana (capital inflow) global saat ini adalah Indonesia, Brasil, dan Korea Selatan. “Dalam menempatkan dana obligasi, pasar global mengacu ke Government Bond IndexEmerging Market [GBI-EM]. Saat ini GBI-EM mengalokasikan 10% portofolio ke obligasi Pemerintah Indonesia.” Kemarin nilai tukar rupiah menguat menyusul spekulasi bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga acuan di level 0%-0,25% pada pertemuan 27 April mendatang dan meningkatkan arus dana ke pasar negara berkembang yang berimbal hasil lebih tinggi. Rupiah menguat 4,4% pada tahun ini dan menjadi mata uang dengan kinerja terbaik kedua di antara 10 mata uang Asia yang paling aktif diperdagangkan. Suku bunga acuan bank sentral Indonesia sebesar 6,75% menarik
Pergerakan rupiah terhadap dolar 9000
8900
Rp8.623
15 Okt
15 Nov
15 Des
14 Jan ‘11
14 Feb
15 Mar
15 Apr BISNIS/T. PURNAMA
Sumber: Bloomberg
masuknya aliran dana asing. Rupiah menguat 0,11% menjadi Rp8.608 per dolar AS pada pukul 14:16 di Jakarta, menguat dibandingkan Rp8.629 per dolar AS pada sesi sebelumnya 21 April 2011. Pasar keuangan di Indonesia ditutup pada 22 April untuk libur umum. Sebelumnya, rupiah menyentuh Rp8.600 per dolar AS yang merupakan level tertinggi sejak April 2004. Berdasarkan data perdagangan, pengelola dana asing melakukan pembelian lebih dari US$145,5 juta saham di dalam negeri, lebih tinggi dibandingkan nilai saham
yang dijual pada bulan ini. Data yang dilansir Kementerian Keuangan mengungkapkan kepemilikan asing terhadap obligasi pemerintah naik 11% dari posisi akhir Desember 2010 menjadi Rp217,29 triliun atau setara dengan US$25,2 miliar pada 20 April.
Bakal laris Penjualan dolar AS diperkirakan laris seiring dengan pelemahan mata uang tersebut dalam beberapa waktu terakhir. Lee Wai Tuck, ahli strategi mata uang pada perusahaan Forecast
Pte di Singapura, mengatakan kondisi itu mungkin terjadi setelah tren pelemahan akhir-akhir ini. Mata uang AS melemah terhadap sebagian besar mata utama lainnya. Berdasarkan data Commodity Futures Trading Commission, pedagang pasar berjangka mengurangi taruhan mereka bahwa euro akan menguat terhadap dolar AS. “Pelemahan nilai tukar dapat mendorong terjadinya pembelian kembali mata uang dolar AS di tengah kondisi pasar yang sedang rehat karena periode liburan,” katanya seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Di sisi lain, yen Jepang melemah terhadap seluruh mata uang kompetitor utamanya menyusul spekulasi Bank of Jepang akan memberikan sinyal untuk memelihara stimulus moneter, pada saat negara lain justru melakukan pengetatan. Mata uang euro menguat terhadap yen untuk kedua kalinya dan memungkinkan bank sentral Eropa meningkatkan suku bunga acuan lebih lanjut.
KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
HARGA EMAS & PERAK
LONDON
TOKYO
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 25 April 2011 (beli/jual):
Hargaberbagaikomoditasenergipadapenutupan 21 April 2011 diNewYorkMercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade (NYBOT), sebagai berikut:
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Harga berbagai komoditas logam pada penutupan 21 April 2011 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 25 April 2011 sebagai berikut:
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Mei11.................... 3.412,00...............+7,00.............3.316,00 ..........................-.............330 ......3.405,00 Jun11 ..................3.380,00...............-6,00.............3.150,00 ..........................-.............998 ......3.386,00 Jul11....................3.360,00..............-10,00............3.359,00 ..........3.378,00.........8.027 ...... 3.370,00 Ags11 ................... 3.351,00..............-10,00.............3.150,00 ..........3.399,00.......... 1.426 ....... 3.361,00 Sep11 ..................3.350,00..............-10,00........... 3.308,00 ..........................-.............975 ......3.360,00
SINGAPURA Prb
Ttg
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 25 April 2011 sebagai berikut: Ttp
Jun11 .................112,29 ............+0,84 .......... 112,25 ...........112,40 ........221.923 ..............111,45 Jul11 .................. 112,75 ............+0,84 ............111,93 ........... 112,95 .........49.995 ...............111,91 Ags11 .................113,02 ............ +0,85 ......... 109,98 ............ 113,41 .........20.652 ..............112,17 Sep11 .................. 113,13 ............ +0,85 .......... 110,00 ........... 113,90 ..........18.082 ............ 112,28 Mei11 ................ 319,92 ............. -2,22 .........318,50 ..........321,00 .......... 17.580 ............322,14 Jun11 ................321,62 ...............-1,97 ........320,00 ......... 323,59 .........36.649 ...........323,59 Jul11 ................323,52 ............... -1,81 .........318,85 .....................- ..........11.643 ...........325,33 Ags11 ...............325,35 .............. -1,69 ......... 320,15 .........336,00 ........... 6.632 ...........327,04
Sumber: Bloomberg
Bln
Bln
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Mei11 ..................4,412 ...........+0,102 .......... 4,396 ...........4,430 .........130.150 ..............4,310 Jun11 .................4,466 ...........+0,109 .......... 4,450 ........... 4,477 ........ 84.382 .............4,357 Jul11 ..................4,535 ...........+0,106 ...........4,473 ...........4,550 ..........30.301 .............4,429 Ags11 ..................4,581 ...........+0,105 .......... 4,494 ...........4,600 .......... 16.073 ............. 4,476
Mei11.........................569,00.................. -9,00 ...........568,00 ............569,00 .................2 ..........578,00 Jun11 .........................557,50.................-10,50 ........... 545,00 ...........560,00 .................. - .........568,00 Jul11..........................540,00..................-13,70 ............530,00 ........... 550,00 ................15 .......... 553,70 Ags11 ........................523,30..................-21,70 .........................- ...........545,00 .................5 ......... 545,00
TSR20 (US$cent/kg): Mei11.........................465,00................-20,00 ...........464,00 ...........466,50 ...............32 ......... 485,00 Jun11 ....................... 466,50.................-21,20 ...........464,00 ...........466,50 ...............37 ...........487,70 Jul11......................... 466,00.................-21,50 ...........464,00 ...........466,50 ...............74 ..........487,50 Ags11 ........................ 467,00................-20,20 ........... 465,00 ............467,00 ..............88 ..........487,20
Sumber: Bloomberg
Prb
Ttg
Prb
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 25 April 2011
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Jagung (US$c/bushel):
Kedelai (US$c/bushel): Mei11..................1.380,50 .......... +22,75 ..........1.375,00 ...........1.380,00 .............. 72.382 .......1.357,75 Jul11....................1.389,75 ......... +20,50 ..........1.387,00 ...........1.389,50 .................112.411 ......1.369,25 Ags11 .................1.389,50 ...........+18,25 ......... 1.355,00 ............1.410,00 .................5.265 .......1.371,25 Sep11 .................1.385,25 ........... +16,75 .........1.340,00 ...........................- ................2.045 .....1.368,50
Bungkil Kedelai (US$/ton): Mei11....................358,80 ............+9,60 ............359,00 .............. 357,50 .............. 24.695 ........349,20 Jul11......................363,90 ............+9,30 .............361,00 ............. 364,00 ...............46.018 ........354,60 Ags11 ................... 365,20 ............+9,30 ............354,00 ...............366,10 ................. 4.720 ........355,90 Sep11 ...................364,30 ............+9,00 ............350,00 ..............378,50 ................. 2.736 ........355,30
Sumber: Bloomberg
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 21 April 2011 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mei11..........................1.874 ....................-38..............1.872 ................1.874 ..............2.853..................1.912 Jul11.......................... 1.890 ....................-32............. 1.889 ...............1.890 ...............6.071.................1.922 Sep11 ........................ 1.908 ....................-29..............1.907 ...............1.908 ............. 2.542................. 1.937 Des11 .........................1.925 ....................-32..............1.923 ................1.924 ..............2.788.................1.957
Gula Putih (US$/ton): Ags11 ......................639,10 ...............+0,40........... 639,10 ...........639,80 ...............1.456.............638,70 Okt11........................ 619,10 ...............+3,40...........618,60 .............619,30 ..................377...............615,70 Des11 ......................619,50 ...............+4,00............ 619,10 .............619,20 ....................99..............615,50 Mar12.....................613,80 ...............+0,50............613,70 ............ 613,80 ....................38..............613,30
Sumber: Bloomberg
Volume
Bln
Prb
Bulan
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) :
Mei11.................................9.691,00 ......................+126,00 Jun11 ............................... 9.698,75 ......................+126,25 Jul11................................. 9.706,25 ......................+126,25 Ags11 ..................................9.711,50 ......................+125,50 Sep11 .................................9.717,50 ......................+125,00 Okt11..................................9.721,50 ......................+125,00 Nov11 ................................9.725,00 ......................+125,50
Emas (yen/kg):
Apr11..............4.002,00........+42,00 ........ 4.002,00 .........................-....................18 ...........3.960,00 Jun11 ............ 4.008,00..........+37,00 .........4.003,00 ......... 4.013,00.................316 ............3.971,00 Ags11 .............4.005,00.........+34,00 .........4.003,00 ......... 4.013,00................553 ............3.971,00 Sumber: Bloomberg
Mei11................................ 2.742,00 .........................+15,75 Jun11 ................................2.737,00 .........................+15,25 Jul11..................................2.745,50 ........................+15,50 Ags11 .................................2.751,00 ........................+15,00 Sep11 ............................... 2.759,00 ........................+14,50 Okt11................................2.764,50 ........................+14,50 Nov11 ............................... 2.770,00 ........................+14,00
Bln
Ttp
Prb
Jul11.................................2.360,25 ..........................+4,25 Ags11 ................................2.367,25 ..........................+4,25 Sep11 ...............................2.375,00 ......................... +4,00 Okt11................................2.379,50 ..........................+3,00 Nov11 ..............................2.384,00 ..........................+2,00
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Nikel (US$/metric ton):
Mei11................................2.500,25 ....................... +25,25 Jun11 ...............................2.493,25 ....................... +25,25 Jul11.................................2.485,25 ....................... +25,25 Ags11 ...............................2.483,75 ....................... +25,25 Sep11 ...............................2.482,25 ....................... +25,25 Okt11................................2.480,75 ....................... +25,25 Nov11 ................................2.479,75 ....................... +25,25
Mei11.............................26.885,00 ....................+500,00 Jun11 ............................26.893,00 ....................+500,00 Jul11..............................26.900,00 ....................+500,00 Ags11 ............................26.892,00 ....................+502,00 Sep11 ............................26.880,00 ..................... +510,00 Okt11.............................26.845,00 ..................... +510,00 Nov11 .............................26.810,00 ..................... +510,00
Seng (US$/metric ton):
Timah Hitam (US$/metric ton):
Mei11................................2.347,50 ...........................+5,15 Jun11 ...............................2.352,00 ..........................+4,25
Mei11.................................2.615,00 ...........................-6,00
Bln
Ttp
Prb
Jun11 .............................. 2.602,00 .........................-10,00 Jul11................................ 2.602,00 .........................-10,00 Ags11 .............................. 2.598,00 .........................-10,00 Sep11 ...............................2.595,00 ...........................-9,00 Okt11................................2.592,00 ...........................-9,00 Nov11 ...............................2.589,00 ...........................-9,00
Timah (US$/metric ton): Mei11..............................32.700,00 .......................+80,00 Jun11 ..............................32.713,00 .......................+78,00 Jul11...............................32.726,00 ........................+76,00 Ags11 .............................32.725,00 ....................... +72,00 Sep11 .............................32.728,00 ....................... +72,00 Okt11..............................32.726,00 ....................... +72,00 Nov11 .............................32.724,00 ....................... +72,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO
Volume
TSBJFX .................... DEC 11 ................................-
• Astra Agro Lestari 25 April 2011
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
Penjual
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Medan Belawan.................Medan .................................FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. SMART .........8.825,00..................FOB Belawan.................................28 Apr 2011 Total Paket Medan ...........................................................1.000
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 25 April 2011.
Bulan
Ttp
Mei11.................442,80...........-10,30 ............. 441,40 ............444,90...................32 ................453,10 Jun11 ................ 442,00...........-10,00 ............442,00 ............443,90....................41 ..............452,00 Jul11.................. 434,50...........-10,50 ............434,30 ............. 435,10................545 ..............445,00
Transaksi PALN
ICDX
LONDON
Bln
Bulan
Sumber: BBJ
Sumber: Bloomberg
Mei11......................737,25 ............+4,50 .............737,25 ...............737,25 .................111.153 .........732,75 Jul11......................744,50 ............+4,00 ............746,50 ..............746,50 ..............151.465 ........740,50 Sep11 ................... 704,25 .............+7,00 ............695,00 ............. 704,00 ................13.392 .........697,25 Des11 ...................665,50 ...........+10,00 ............665,00 ............. 665,00 ............... 44.156 ........655,50
Harga Penyelesaian
KRJ35 ......................JUN 11 .........................858 KRJ5U .....................JUN 11 ..........................128
Gandum (US$c/bushel): Mei11.....................799,50 ...........+14,50 ............786,00 .............. 801,00 .............. 39.869 ........785,00 Jul11......................834,75 ...........+14,00 ........... 820,00 ............. 834,25 ...............60.014 ........820,75 Sep11 ................... 875,00 ...........+15,25 ........... 834,50 ..............877,00 .................10.381 ........ 859,75 Des11 ......................911,25 ...........+15,00 ........... 885,00 ..............925,00 ................10.074 ........896,25
Bulan
OLE ...........................MAY 11 ......................7980 OLE ...........................JUN 11 ......................7980 OLE ............................JUL 11 ......................7980 OLE ...........................AUG 11 ......................7980 OLE ............................SEP 11 ......................7980 OLE ...........................OCT 11 ......................7980 OLE10 .......................MAY 11 ...................... 7985 OLE10 .......................JUN 11 ...................... 7985 OLE10 ........................JUL 11 ...................... 7985 OLE10 .......................AUG 11 ...................... 7985 OLE10 ........................SEP 11 ...................... 7985 OLE10 .......................OCT 11 ......................7980
Produk
Spot .............25.969,25 .........+489,25........................- .......................... - ....................-.......25.480,00 Mei11.............. 27.183,00 ..........+792,00.....27.002,00............................- .......... 8.775........ 26.391,00 Jun11 ............27.605,00 ...........+751,00.....27.655,00.........27.658,00.............2.015.......26.854,00 Jul11.............28.020,00 ..........+709,00.... 28.069,00..........28.120,00.................142...........27.311,00
Ttp
Alumunium (US$/metric ton):
Kontrak Berjangka Harian di BBJ
Produk
Harga lada di pasar Asia pada 21 April 2011 sebagai berikut:
Ttp
BBJ
Transaksi OTC Melalui SPA
ASIA
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 21 April 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Ttp
Sumber: Bloomberg
Bln
CHICAGO
Bln
Apr11 ............ 1.503,20 ............ +4,90 ......1.499,00 ....... 1.518,00 ............... 237 ........1.498,30 Mei11 ............1.503,40 ............ +4,90 ..... 1.495,00 ....... 1.514,90 ............... 273 ........1.498,50 Jun11 ............1.503,80 ............ +4,90 ..... 1.504,50 ......1.505,80 .........112.875 ........1.498,90 Ags11 ............1.505,00 ............ +5,00 ..... 1.498,00 ....... 1.515,00 ........... 8.943 ........1.500,00
Bln
Tembaga (US$/metric ton):
Sumber: Antam
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): RSS3 (US$cent/kg):
PT Aneka Tambang Emas Murni (25 April) .....Rp428.000/gram Perak Murni (25 April).....Rp13.620.000/kg
Pntp
Vol.
CPO - CPOTR (Rp/Kg) (25 April 2011) Mei, 2011 .................................. 9,830 .................... Juni, 2011.................................9,805 ..............229 Juli, 2011 ...................................9,730 .......... 1,487 August, 2011 ............................9,720 ..............532 September, 2011 .....................9,720 .................... Emas - GOLDGR (Rp/gr) (21 April 2011) April, 2011............................421,000 ..................12 Mei, 2011 .............................423,400 ................ 30 Juni, 2011............................425,900 ..................21 Juli, 2011 ............................ 428,400 ..................12 Agustus, 2011 .....................431,000 .................69 September, 2011 ...............433,600 ..................12 Oktober, 2011 .....................436,200 ..................10 November, 2011 ...............438,800 .................... -
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
Paket Jambi SAL.........................Bungo Tebo/Bangko .......FFA Max 5% ........1.500................ CPO .................. SDS................8.690,00..................FOB Talang Duku .........................28 Apr 2011 Total Paket Jambi............................................................1.500 Paket Timur SRL.........................Mamuju ...............................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. Withdrawn ...8.625,00..................FOB Cenoki...................................09 Mei. 2011 Tg. Bakau ..............Mamuju ...............................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. Withdrawn ...8.625,00..................FOB Tg. Bakau ..............................05 Mei 2011 Total Paket Timur ............................................................4.000 Grand Total CPO ..............................................................6.500
• KPB Nusantara 25 April 2011 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN II ...........................500.......................... Max 5%........................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn .......................MM................................8.829,00 PTPN III ...................... 2.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Dumai........................WINA ...........................8.829,00 PTPN IV .......................1.500.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................MM................................8.829,00 PTPN IV .......................1.000.......................... Max 5%........................Fr PP Sktr Mdn/Blwn/KT ..................MNA .............................8.829,00 PTPN V....................... 2.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Dumai........................WINA ...........................8.829,00 PTPN VII ......................1.000.......................... Max 5%........................Fob Panjang Lpng................................SIP ................................ 8.679,00
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 25 April 2011
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE BPA GB T 39 0373
R
BPA GB C 7 6926
+0 2027
P
BPA GB E 77544
+ A
Y
Seri
0 0 24 A
A
95
%
9 85
Y ELD
8 75 7 65 6
B n hm
55
un %
M %
%
50
Ap
Ap
Ob g %
m
N g
R
H
M
W
A
& u u N g
R
%
M %
A
A
A
%
p
O O O O O
M p Ag Ag b b b
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 25 April 2011 Bond Name
Trade Date
Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri C ......................25-Apr-11 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri C ....................25-Apr-11 Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010 ..................................................25-Apr-11 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri B .................................................25-Apr-11 Obligasi Indonesia Eximbank I Tahun 2010 Seri A .........................25-Apr-11 Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 .............25-Apr-11 Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Niaga Tahun 2010 ....................25-Apr-11 Jasa Marga I Seri JM-10 ......................................................................25-Apr-11 Obligasi Subordinasi II Bank NISP Th. 2008 ...................................25-Apr-11 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 .............................25-Apr-11 Obligasi PLN XII Tahun 2010 Seri A ..................................................25-Apr-11 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Seri B ........................................25-Apr-11 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Seri C ........................................25-Apr-11 Summit Oto Finance IV Tahun 2010 Seri B ......................................25-Apr-11 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B ................................................25-Apr-11 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri A ....................21-Apr-11 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri B .....................21-Apr-11 Bank BNI I Tahun 2003 ........................................................................21-Apr-11 BCA Finance III Tahun 2010 Seri B .....................................................21-Apr-11 Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 ..................................21-Apr-11
Price Vol. (Bio) Value *) IDR .....100.100 ....100.000 ....104.950 ......99.750 ....100.000 .....107.350 ....102.900 ...... 81.500 ....102.500 ....100.000 ....104.000 .... 100.375 ....100.000 ....100.250 ....104.850 ....100.260 ....100.000 ..... 103.100 ..... 100.120 ..... 100.710
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
..........5.00...... 5.0050 ........68.90....68.9000 ...........1.50........ 1.5743 ..........5.00.......4.9875 ..........3.00...... 3.0000 ..........5.00.......5.3675 ...........1.50........1.5435 ...........1.00....... 0.8150 ...........1.00........1.0250 ...........1.00....... 1.0000 ...........1.00....... 1.0400 ....... 50.00..... 50.1875 ..........0.52...... 0.5200 ..........0.20...... 0.2005 ..........2.00.......2.0970 ...........1.00........1.0026 ....... 44.00... 44.0000 ...........1.00.........1.0310 ...........1.00.........1.0012 ..........2.00....... 2.0142
...8.6449 ....9.6970 ... 9.4469 ....9.0652 ...0.0000 .....10.1701 .. 10.6708 ...8.6000 ... 10.6158 ..10.5000 ...8.5500 ....8.6933 ....9.2990 ... 8.2200 .... 9.4180 ...0.0000 ...0.0000 ...0.0000 ...0.0000 ...0.0000
........8.7000 ...........idAA+ ........ 9.7000 .............idAA ...... 10.2500 .............idAA ........9.0000 ...........idAA+ ........ 7.5500 .......... idAAA ....... 11.8500 ...........idAA+ ....... 11.3000 ........ AA(idn) ....... 0.0000 .............idAA .........11.1000 .............idAA ......10.5000 ............idAA........ 9.7000 ...........idAA+ ........8.9000 ................idA ........9.3000 ................idA ....... 8.4000 ............idAA...... 10.2000 .......... idAAA ........ 7.9500 .............idAA ........8.9000 .............idAA ........13.1250 .............idAA ........9.0500 ...........idAA+ ....... 11.5000 ...........A(idn)
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 25 April 2011 Bond Name
Trade Date
Price
Volume
Value *)
Yield
Coupon
(Bio) IDR (Bio) IDR
Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ............................................ 25-Apr-11 .......105.500 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0025 ........................................... 25-Apr-11 .......102.000 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ............................................ 25-Apr-11 ........110.000 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ........................................... 25-Apr-11 .........114.750 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 .............................................. 25-Apr-11 ........ 121.630 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 ............................................. 25-Apr-11 ........112.500 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ............................................ 25-Apr-11 ........136.750 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ........................................... 25-Apr-11 ........ 121.250 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 ........................................... 25-Apr-11 .......108.400 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ............................................ 25-Apr-11 .......109.500 Obligasi Negara RI Seri FR0052 ........................................................ 25-Apr-11 ........112.500 Obligasi Negara RI Seri FR0053 ........................................................ 25-Apr-11 ........102.750 Obligasi Negara RI Seri FR0055 ........................................................ 25-Apr-11 .......102.050 Obligasi Negara RI Seri FR0056 ........................................................ 25-Apr-11 .......100.280 Obligasi Negara RI Seri FR0057 ........................................................ 25-Apr-11 ........101.850 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 ................................................ 25-Apr-11 ........115.400 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 ............................................... 25-Apr-11 .........99.900 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0028 ............................................... 25-Apr-11 ....... 100.985 SBSN RI Seri IFR-0006 ........................................................................ 25-Apr-11 ........106.750 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ........................... 25-Apr-11 .......100.850 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 .......................... 25-Apr-11 .......102.250 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ........................... 25-Apr-11 ........109.750 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ........................... 25-Apr-11 .......102.250 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110505 ........................ 25-Apr-11 ........ 99.885 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110623 ......................... 25-Apr-11 .........99.225 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110706 ......................... 25-Apr-11 ........ 99.088 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110707 ......................... 25-Apr-11 .........99.037 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120209 ....................... 25-Apr-11 .........96.230 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120309 ....................... 25-Apr-11 .........95.863 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ......................................................... 25-Apr-11 .......102.800 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 ........................................................ 25-Apr-11 .........101.750 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 ........................................................ 25-Apr-11 ........ 101.250 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ............................................. 21-Apr-11 .......102.586 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 ............................................ 21-Apr-11 ......... 111.000 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ............................................. 21-Apr-11 ........ 113.000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0045 ............................................ 21-Apr-11 ........103.750 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 ............................................ 21-Apr-11 .......108.550 Obligasi Negara RI Seri FR0049 ......................................................... 21-Apr-11 .......104.000 Obligasi Negara RI Seri FR0050 ......................................................... 21-Apr-11 ..........111.750 Obligasi Negara RI Seri FR0054 ......................................................... 21-Apr-11 .......104.350 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ............................ 21-Apr-11 .......102.900 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110720 .......................... 21-Apr-11 .........98.963 Obligasi Negara RI Seri FR0051 ......................................................... 20-Apr-11 ........112.800 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ............................................ 19-Apr-11 ....... 123.250 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0032 .............................................................- .......143.000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 ...............................................................- .......134.000
...........0.10 ............... 0.1055 ........... 7.3546 ..........11.0000 ...........1.00 ...............1.0200 ............5.5891 .........10.0000 ..........2.50 .............. 2.7500 ...........6.6859 ..........9.5000 ..........2.00 ..............2.2950 .............7.0261 .........10.0000 ........75.00 .............91.2225 .............7.7501 ..........11.0000 ..........0.50 ..............0.5625 ............5.4198 .........12.5000 ....... 28.90 ............39.5208 ........... 7.5459 ........ 12.8000 .......40.00 ...........48.5000 ............8.4215 ..........11.0000 .......80.00 ............86.7200 .......... 8.3850 ..........9.5000 ........ 10.00 .............10.9500 ...........8.8970 .........10.0000 .......50.00 ........... 56.2500 ............9.1098 .........10.5000 ...........0.15 ................ 0.1541 ...........7.8509 ..........8.2500 ........ 10.00 ............ 10.2050 ............6.9100 ........... 7.3750 ........ 10.00 .............10.0280 .......... 8.3400 ...........8.3750 ..........5.00 .............. 5.0925 ............9.3142 ..........9.5000 ...........1.26 ...............1.4644 .............7.6718 .........14.2500 .....650.00 .........649.3500 ...........6.3697 ............5.1927 ........ 42.15 ........... 42.5650 ............. 0.1691 ...........6.3697 ..........5.00 ...............5.3375 .......... 0.0000 ..........0.0000 ..........0.03 ..............0.0303 ...........7.0900 ..........9.4000 ..........0.50 ................ 0.5113 .......... 6.8400 ..........9.5000 ..........0.30 .............. 0.3293 ...........7.0000 ..........11.4500 ...........0.12 ................0.1227 ............7.5277 .......... 9.3500 .......38.68 ............38.6435 ...........5.2500 ..........0.0000 ....... 30.00 .............29.7676 .......... 5.0000 ..........0.0000 ........ 31.00 ............. 30.7172 .......... 4.8000 ..........0.0000 ......216.00 ............213.9194 .......... 5.0000 ..........0.0000 ........47.00 .............45.2281 .......... 5.0000 ..........0.0000 ........23.49 ............22.5260 .......... 5.0000 ..........0.0000 ..........0.06 ............... 0.0617 .......... 8.4900 ..........0.0000 ...........0.15 ................0.1526 .......... 0.0000 ..........0.0000 ..........0.07 .............. 0.0709 .......... 0.0000 ..........0.0000 ....... 30.00 ............ 30.7758 .......... 0.0000 .........12.0000 ..........0.50 ..............0.5550 ............7.3470 ..........11.0000 ..........0.50 ..............0.5650 ...........7.6000 ......... 10.7500 ........ 10.00 .............10.3750 .......... 0.0000 ...........9.7500 ..........4.89 ...............5.3081 .......... 0.0000 ..........9.0000 ..........0.20 ..............0.2080 .............7.1390 ..........9.0000 ...........1.00 ..................1.1175 .......... 0.0000 .........10.5000 ..........3.52 ................3.6731 .......... 0.0000 ..........9.5000 ...........4.10 ...............4.2189 .......... 0.0000 ...........7.9500 ........79.30 ............78.4835 .......... 4.5000 ..........0.0000 ..........6.00 .............. 6.7680 .......... 0.0000 ..........11.2500 ..........5.00 ............... 6.1625 .......... 0.0000 ..........11.5000 .................- ............................ -.........................- .........15.0000 .................- ............................ -.........................- .........12.9000
M
INSURANCE LINKED
Kupon
Jatuh Tempo
Beli
Bond Name
Trade Date
Price
2 /04/
mm mm mm
Be
Jua
Be
Jua
2 04 Be
Jua
Beli
Jual
Beli
Bond ID
Maturity
M
M
2 /04/
High
M
Vol. (Bio)
Value
IDR
(Bio) IDR
Yield
Coupon
Rating
... 10.3500 .................idA.... 11.5000 ........................... 11.0000 .................idA...14.6000 .............idAA+ ... 13.5500 .............idAA+ ...14.6000 .............idAA+ .....7.6000 .............idAA+ .... 8.2500 .............idAA+ .....9.0000 .............idAA+ .....9.2500 .............idAA+ ...14.5000 ........BBB(idn) ...12.5000 ............. A(idn) ... 13.2500 ............. A(idn) ... 13.9000 .................. idA
Low
Last
Freq.
Tot. Vol.
Tot. Val.*)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
2 /04/
20/0 /
9/0 /
2 /04/
20/04/
25/04/
2 /04/
2 /04/
20/04/
m
PT Asu ans Mega L e W
M m M
20/04/ M M M
m
PT Asu ans J wa Recap a
M
2 /04/
20/04/
Jua
Be
m m
Be
Has nves as %
2 /04/
Equ ty L e ndones a m
20/04/
Jua
m m m
M
2 /04/
Jua
Be
30 Ha e akh
Tahun e akh
20/04/
M
m m
M
Price
ADMF04C ..............................................................29-Apr-13 ............ 100.100 ...........100.100 .......... 100.100 ...............1 .................... 5.00 ......................5.0050 ASDF12A ...................................................................1-Mar-12 ...........100.260 ..........100.260 ......... 100.260 ...............1 ..................... 1.00 ....................... 1.0026 ASDF12B ................................................................25-Feb-13 ...........100.000 ..........100.000 .........100.000 ...............1 ................. 44.00 ...................44.0000 ASDF12C ................................................................25-Feb-14 ...........100.000 ..........100.000 .........100.000 ...............1 ..................68.90 ................... 68.9000 BBNI01XXBFTW ......................................................10-Jul-11 ............ 103.100 ...........103.100 ...........103.100 ...............1 ..................... 1.00 .........................1.0310 BBTN14 ...................................................................11-Jun-20 ...........104.950 ..........103.900 ......... 104.950 ............. 3 ....................4.50 .......................4.7070 BCAF03B .............................................................. 23-Mar-12 ............ 100.120 ...........100.120 ...........100.120 ...............1 ..................... 1.00 ........................ 1.0012 BDMN02B ...............................................................9-Dec-15 ...........100.500 ............99.750 ........... 99.750 ............. 3 .................... 11.03 ...................... 11.0076 BEXI05A ................................................................... 13-Jul-11 ...........100.250 ..........100.000 .........100.000 ............. 2 ....................4.00 ......................4.0025 BLTA03 ..................................................................... 5-Jul-12 ............ 100.610 ........... 95.650 ...........95.650 ............. 4 ..................20.00 ...................... 19.3162 BMRI01 .....................................................................11-Dec-16 ............107.350 ..........106.500 ..........107.350 ............. 4 ................. 40.00 .....................42.6815 BNGA01SB ............................................................... 8-Jul-17 ...........102.900 ..........102.900 ......... 102.900 ...............1 ..................... 1.50 ....................... 1.5435 FR0022 ...................................................................15-Sep-11 ...........102.590 ..........102.590 ......... 102.590 ............. 2 ................. 40.00 .....................41.0344 FR0023 ..................................................................15-Dec-12 ............107.600 ..........105.500 .........105.500 ..............7 ................. 104.10 ......................111.7575 FR0025 ................................................................... 15-Oct-11 ...........102.000 ...........101.950 .........102.000 ............. 4 ...................51.00 .....................52.0100 FR0026 ..................................................................15-Oct-14 ............. 111.000 ............111.000 ........... 111.000 ...............1 ....................0.50 ...................... 0.5550 FR0027 ..................................................................15-Jun-15 ............110.000 ..........109.450 .......... 110.000 ............. 5 ................ 126.50 ...................138.5230 FR0028 ................................................................... 15-Jul-17 .............114.750 ............ 113.100 ...........114.750 ............. 4 ................... 17.80 ....................20.2065 FR0030 .................................................................15-May-16 ............ 116.250 ...........113.000 .......... 113.000 ............. 2 .................... 5.50 .......................6.3775 FR0031 ................................................................. 15-Nov-20 ............ 121.630 ...........121.250 ...........121.630 ............. 3 ................ 165.00 ................. 200.3825 FR0033 ................................................................. 15-Mar-13 ............112.500 ........... 110.700 .......... 112.500 ............. 4 ...................13.45 .......................14.9371 R R R R M R R R R R R M R A R R R R R M R N R M A R N A R M M M O M A N M
m M
PT AJ Sequ s L e
m
W W W W W
Terendah
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 25 April 2011
25/04/
K
2 /04/ m m m m m
Tertinggi
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
PT Asu ans Taka u Ke ua ga
m
M
M
Jual
M
m
20/04/
2 /04/
......8.7000 .............idAA+ ..... 9.7000 ............... idAA ... 10.2500 ............... idAA .....9.0000 .............idAA+ ..... 7.5500 .............idAAA .... 11.8500 .............idAA+ .... 11.3000 .......... AA(idn) .... 11.0000 ..........................10.0000 ............................9.5000 ..........................10.0000 ........................... 11.0000 ..........................12.5000 ..........................12.8000 ........................... 11.0000 ............................9.5000 ..........................10.0000 ..........................10.5000 ........................... 8.2500 .............................7.3750 ............................8.3750 ............................9.5000 .......................... 14.2500 ..............................5.1927 ............................6.3696 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ............... idAA ......11.1000 ............... idAA .....9.4000 ............................9.5000 ........................... 11.4500 ............................9.3500 ..........................10.5000 .............. idAA..... 9.7000 .............idAA+ .... 8.9000 .................. idA .....9.3000 .................. idA .... 8.4000 .............. idAA.... 0.0000 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ..........................10.2000 .............idAAA ..... 7.9500 ............... idAA .... 8.9000 ............... idAA .....13.1250 ............... idAA .....9.0500 .............idAA+ ....12.0000 ............................ 11.0000 ...........................10.7500 ............................ 9.7500 ............................9.0000 ............................9.0000 ..........................10.5000 ............................9.5000 ........................... 11.5000 ............. A(idn) ..... 7.9500 ........................... 8.4000 .......... AA(idn) .... 0.0000 ............................8.7500 .......... AA(idn) .... 11.2500 .......................-
M
Be
m
m
Harga
Total volume terakhir
Obligasi Berlian Laju Tanker III Tahun 2007 ..................................19-Apr-11 ......95.650 .........8.00 ......... 7.6520 ......0.0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 .........................................19-Apr-11 .....123.250 ......... 5.00 ..........6.1625 ......0.0000 Obligasi IV Adhi Tahun 2007 ...........................................................................- .... 102.500 ............... - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C .......................................- .......101.134 ............... - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri B ......................................- ......104.150 ............... - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri C ......................................- ......64.530 ............... - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri A ..................................- .... 100.000 ............... - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri B ...................................- .... 100.000 ............... - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri D ...................................- .... 100.200 ............... - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri E ...................................- .... 100.200 ............... - .....................- .................. Obligasi Aneka Gas Industri I Tahun 2008 ...................................................- .... 103.800 ............... - .....................- .................. Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri B ..................................................................- .....100.287 ............... - .....................- .................. Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri C ...................................................................- ......103.100 ............... - .....................- .................. Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri A ............................................- ..... 102.770 ............... - .....................- .................. -
Rating
M
20 04
Jua
m
25/04/
M M M M M
m
M
AJ Manu e ndones a
Coupon
M
m m m m m m m
2 /04/
(Bio) IDR
Sun L e F nanc a ndones a
A anz L e ndones a
M
IDR
Yield
PT MAA L e Assu ance
20/04/
m
m
Value
M M M M
20/04/
m
20/04/
Trade Date
M
m
m
Vol. (Bio)
M
2 /04/
2 /04/
Volume transaksi terakhir
Bond Name
Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri C ................... 25-Apr-11 ......100.100 ......... 5.00 ........ 5.0050 ......8.6449 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri C ................. 25-Apr-11 .... 100.000 .......68.90 ......68.9000 .......9.6970 Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010 ............................................... 25-Apr-11 .... 104.950 .......... 1.50 .......... 1.5743 ...... 9.4469 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri B .............................................. 25-Apr-11 .......99.750 ......... 5.00 .........4.9875 ...... 9.0652 Obligasi Indonesia Eximbank I Tahun 2010 Seri A ...................... 25-Apr-11 .... 100.000 ......... 3.00 ........ 3.0000 ......0.0000 Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 .......... 25-Apr-11 ..... 107.350 ......... 5.00 ......... 5.3675 ........10.1701 Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Niaga Tahun 2010 ................. 25-Apr-11 .... 102.900 .......... 1.50 ..........1.5435 .....10.6708 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ........................................ 25-Apr-11 .... 105.500 ...........0.10 ..........0.1055 .......7.3546 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0025 ....................................... 25-Apr-11 .... 102.000 .......... 1.00 ..........1.0200 ....... 5.5891 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ........................................ 25-Apr-11 ..... 110.000 ......... 2.50 .........2.7500 ...... 6.6859 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ....................................... 25-Apr-11 ......114.750 ......... 2.00 .........2.2950 ........ 7.0261 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 .......................................... 25-Apr-11 ......121.630 ....... 75.00 ....... 91.2225 ........ 7.7501 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 ......................................... 25-Apr-11 ..... 112.500 ......... 0.50 .........0.5625 ....... 5.4198 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ........................................ 25-Apr-11 ..... 136.750 .......28.90 ...... 39.5208 .......7.5459 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ....................................... 25-Apr-11 ......121.250 .......40.00 ......48.5000 ....... 8.4215 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 ....................................... 25-Apr-11 ....108.400 .......80.00 ...... 86.7200 ......8.3850 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ........................................ 25-Apr-11 .... 109.500 ........10.00 ....... 10.9500 ...... 8.8970 Obligasi Negara RI Seri FR0052 .................................................... 25-Apr-11 ..... 112.500 .......50.00 ......56.2500 ....... 9.1098 Obligasi Negara RI Seri FR0053 .................................................... 25-Apr-11 .....102.750 ...........0.15 ...........0.1541 .......7.8509 Obligasi Negara RI Seri FR0055 .................................................... 25-Apr-11 .... 102.050 ........10.00 .......10.2050 ....... 6.9100 Obligasi Negara RI Seri FR0056 .................................................... 25-Apr-11 .... 100.280 ........10.00 ....... 10.0280 ......8.3400 Obligasi Negara RI Seri FR0057 .................................................... 25-Apr-11 ..... 101.850 ......... 5.00 .........5.0925 ........9.3142 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 ............................................ 25-Apr-11 ..... 115.400 ...........1.26 ......... 1.4644 ........ 7.6718 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 ........................................... 25-Apr-11 ......99.900 .... 650.00 ....649.3500 .......6.3697 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0028 ........................................... 25-Apr-11 .....100.985 ........42.15 ......42.5650 .........0.1691 SBSN RI Seri IFR-0006 .................................................................... 25-Apr-11 .....106.750 ......... 5.00 ......... 5.3375 ......0.0000 Jasa Marga I Seri JM-10 ................................................................... 25-Apr-11 .......81.500 .......... 1.00 ..........0.8150 ......8.6000 Obligasi Subordinasi II Bank NISP Th. 2008 ................................ 25-Apr-11 .... 102.500 .......... 1.00 ..........1.0250 ......10.6158 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ....................... 25-Apr-11 .... 100.850 ......... 0.03 .........0.0303 .......7.0900 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ...................... 25-Apr-11 .....102.250 ......... 0.50 ...........0.5113 ......6.8400 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ....................... 25-Apr-11 .....109.750 ......... 0.30 .........0.3293 .......7.0000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ....................... 25-Apr-11 .....102.250 ...........0.12 .......... 0.1227 ....... 7.5277 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 .......................... 25-Apr-11 .... 100.000 .......... 1.00 ......... 1.0000 .... 10.5000 Obligasi PLN XII Tahun 2010 Seri A ............................................... 25-Apr-11 ....104.000 .......... 1.00 ......... 1.0400 ......8.5500 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Seri B ..................................... 25-Apr-11 .....100.375 .......50.00 ........50.1875 ...... 8.6933 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Seri C ..................................... 25-Apr-11 .... 100.000 ......... 0.52 .........0.5200 ...... 9.2990 Summit Oto Finance IV Tahun 2010 Seri B ................................... 25-Apr-11 .... 100.250 ......... 0.20 ........ 0.2005 ......8.2200 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110505 .................... 25-Apr-11 ......99.885 .......38.68 ...... 38.6435 ......5.2500 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110623 ..................... 25-Apr-11 ...... 99.225 .......30.00 ........29.7676 ......5.0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110706 ..................... 25-Apr-11 ......99.088 ........31.00 ........30.7172 ......4.8000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110707 ..................... 25-Apr-11 ...... 99.037 ..... 216.00 ...... 213.9194 ......5.0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120209 ................... 25-Apr-11 ......96.230 ....... 47.00 ....... 45.2281 ......5.0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120309 ................... 25-Apr-11 ......95.863 ....... 23.49 ...... 22.5260 ......5.0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ..................................................... 25-Apr-11 .... 102.800 ......... 0.06 ..........0.0617 ......8.4900 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 .................................................... 25-Apr-11 ......101.750 ...........0.15 ..........0.1526 ......0.0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 .................................................... 25-Apr-11 ......101.250 ..........0.07 .........0.0709 ......0.0000 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B ............................................. 25-Apr-11 .... 104.850 ......... 2.00 .........2.0970 ....... 9.4180 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri A ..................21-Apr-11 .... 100.260 .......... 1.00 ..........1.0026 ......0.0000 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri B ...................21-Apr-11 .... 100.000 .......44.00 ......44.0000 ......0.0000 Bank BNI I Tahun 2003 ......................................................................21-Apr-11 ......103.100 .......... 1.00 ...........1.0310 ......0.0000 BCA Finance III Tahun 2010 Seri B ...................................................21-Apr-11 ......100.120 .......... 1.00 ...........1.0012 ......0.0000 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ..........................................21-Apr-11 .... 102.586 .......30.00 .......30.7758 ......0.0000 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 .........................................21-Apr-11 .......111.000 ......... 0.50 .........0.5550 .......7.3470 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ..........................................21-Apr-11 ......113.000 ......... 0.50 .........0.5650 .......7.6000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0045 .........................................21-Apr-11 .....103.750 ........10.00 ........10.3750 ......0.0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 .........................................21-Apr-11 .... 108.550 ......... 4.89 ..........5.3081 ......0.0000 Obligasi Negara RI Seri FR0049 ......................................................21-Apr-11 ....104.000 ......... 0.20 ........ 0.2080 ........ 7.1390 Obligasi Negara RI Seri FR0050 ......................................................21-Apr-11 ....... 111.750 .......... 1.00 .............1.1175 ......0.0000 Obligasi Negara RI Seri FR0054 ......................................................21-Apr-11 .... 104.350 ..........3.52 .......... 3.6731 ......0.0000 Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 ................................21-Apr-11 ......100.710 ......... 2.00 ..........2.0142 ......0.0000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 .........................21-Apr-11 .... 102.900 ...........4.10 ..........4.2189 ......0.0000 Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 Seri A ..........21-Apr-11 .....102.970 .......... 1.00 ..........1.0297 ......0.0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110720 .......................21-Apr-11 ......98.963 ....... 79.30 ...... 78.4835 ......4.5000 WOM Finance V Thn 2011 Seri A .......................................................21-Apr-11 .... 100.250 .......... 1.00 ..........1.0025 ......0.0000 Obligasi Negara RI Seri FR0051 ..................................................... 20-Apr-11 ..... 112.800 ......... 6.00 .........6.7680 ......0.0000
PT AXA L e ndones a
Commonwea h L e
Transaksi terakhir
Daftar seluruh transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 25 April 2011
PT P uden a L e Assu ance
M
Harga transaksi terakhir
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
2 /04/
25/04/
Jual
Yield penutupan
Sumber: HIMDASUN
Ha ga pe un
M M
Harga penutupan
ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 ..............90.908.............91.039 ............. 90.973 ............................ 6.212 .................................64.50 ............................29-Feb-08 ........................... 105 ...................................140 ........................... 64.50 .............. 64.50 ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 .............. 89.050............89.200 .............. 89.125 ........................... 6.523 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ................................ - ........................................- .............................. 0.00 .................0.00 FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 ............. 102.734...........102.766 ............102.750 .............................4.170 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 ................................ 5 ..................................... 10 ............................ 93.94 ............... 93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 .............105.300...........105.372 ............105.336 ...........................5.440 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 ................................8 ...................................... 8 ............................ 94.97 .............. 94.00 FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 .............108.282..........108.405 ........... 108.343 ........................... 5.950 ................................104.90 ..............................2-Sep-08 ................................ 9 ...................................... 9 .......................... 104.90 ............. 104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 ...............115.510............ 115.727 ..............115.618 ...........................6.300 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 ...............................10 .................................... 20 ............................115.05 .............. 115.00 FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 ............. 118.480............ 118.747 ..............118.614 ........................... 6.470 .................................119.80 ................................7-Apr-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 119.80 ............... 119.75 FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 .............102.568.......... 102.607 ........... 102.588 ........................... 5.046 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3....................................... 6 .......................... 106.35 ............. 106.00 FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 ............. 107.284...........107.445 ............ 107.365 ............................ 6.183 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45 FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 .............. 102.192.......... 102.238 .............102.215 .............................5.129 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 ................................ 2 ...................................... 4 ........................... 104.10 .............104.00 FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 ...............112.831............. 113.159 .............112.995 ............................6.733 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 ................................ 3 ...................................... 6 ............................93.60 ............... 93.57 FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 .............. 109.125.......... 109.500 .............109.312 ........................... 6.870 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 ................................4 ...................................... 9 .......................... 104.45 .............104.40 FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 ..............113.984........... 114.484 .............114.234 ............................. 7.123 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 ...............................10 .................................... 20 .......................... 106.25 ............. 106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 ............... 116.135............116.535 .............116.335 ...........................6.866 .................................110.28 .................................7-Jan-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 110.28 ............... 110.20 FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 ..............121.496............121.996 ............. 121.746 ............................ 7.736 .................................112.85 ................................ 6-Apr-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 112.85 ............... 112.80 FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 ..............141.084........... 141.584 .............141.334 ............................ 7.479 ................................ 135.25 ............................. 25-Mar-10 ................................ 5 ..................................... 10 ...........................135.25 .............. 135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 ..............110.802............110.989 .............110.896 ........................... 6.266 ...................................111.78 ................................ 9-Jun-10 ................................ 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................. 111.75 FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 .............134.447...........134.947 ............134.697 ............................ 7.784 ................................ 126.25 ................................ 8-Apr-10 ............................. 50 ...................................100 ...........................126.25 .............. 126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 .............133.500.......... 134.000 ............ 133.750 ............................ 8.213 ................................. 90.50 ...............................3-Mar-09 ..............................20 .................................... 80 ............................90.50 ............... 90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 .............122.823...........123.323 ............ 123.073 ............................ 7.709 ................................103.80 ............................ 27-May-09 ...............................10 .................................... 20 .......................... 103.80 ...............103.75 FR37..................................... 12 ......................9/15/2026 .............. 129.196...........129.696 ............129.446 ........................... 8.526 ................................. 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 .............................114.70 ...............114.70 FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 .............122.446.......... 122.946 ............122.696 ............................7.503 .................................115.00 ............................... 12-Jan-10 ..............................20 .................................... 20 ........................... 115.00 ............... 115.00 FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 ..............125.815............126.315 ............126.065 ............................ 8.321 ................................. 95.00 ...............................4-Sep-08 ................................ 2 ...................................... 4 ............................95.00 ................94.90 FR40 ..................................... 11 ......................9/15/2025 ............... 121.170............121.670 .............121.420 ...........................8.404 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ..............................20 .................................... 40 .......................... 103.45 ............. 103.40 FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 ...............112.100........... 112.600 .............112.350 ...........................8.803 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 ...............................10 ..................................... 10 .......................... 103.65 ............. 103.65 FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 .............. 114.706........... 115.206 .............114.956 ............................ 8.184 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 .................................... 30 ...........................107.05 ..............107.00 FR44 ....................................10 ......................9/15/2024 ..............112.388........... 112.888 .............112.638 ...........................8.407 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 ...............................15 .................................... 50 .......................... 100.05 ............... 99.75 FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 ..............102.991............103.491 .............103.241 .............................9.413 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 ...............................10 .....................................35 ...........................107.50 ............... 97.50 FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 ............ 108.550.......... 109.050 ...........108.800 ........................... 8.335 .................................82.00 .............................24-Jul-08 ...............................10 .................................... 20 ........................... 82.00 ................81.50 FR47 ....................................10 ..................... 2/15/2028 ............... 110.153............110.653 .............110.403 ...........................8.800 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 ................................4 ...................................... 8 ...........................103.95 ..............103.92 FR48 ..................................... 9 .......................9/15/2018 .............108.067.......... 108.567 .............108.317 ............................7.509 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ................................. 1 ...................................... 3 ........................... 101.00 ............. 100.90 FR49 ..................................... 9 .......................9/15/2013 .............105.524...........105.748 ............105.636 ........................... 6.407 .................................95.80 .............................18-Jun-09 ...............................10 .................................... 20 ............................95.80 ............... 95.75 FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 .............. 110.225............ 110.725 .............110.475 ........................... 9.422 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ............................. 50 ...................................100 ............................ 97.05 ............... 97.00 FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 .............. 112.623.............112.916 ............. 112.769 ........................... 6.559 ................................. 94.50 ............................26-Feb-09 ................................8 ......................................12 ............................94.50 ............... 93.70 FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 ..............113.068.............113.318 .............. 113.193 ........................... 9.040 ................................102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ......................... 104.80 ............ 102.45 FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 .............103.096...........103.596 ........... 103.346 .............................7.767 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 ..............104.189.......... 104.689 ........... 104.439 ............................ 9.016 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 ..............101.938.......... 102.338 .............102.138 ...........................6.890 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 ...............100.181........... 100.431 ........... 100.306 ........................... 8.338 ................................106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 ......................... 106.85 ............. 106.75 VR17 ........................................- .......................6/25/2011 .............. 99.943.......... 100.407 ............. 100.175 ........................... 6.359 ................................. 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 .............................99.87 .............. 99.87 VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 ...............99.768.......... 100.332 ........... 100.050 ............................6.367 ................................. 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 .............................99.00 .............. 99.00 VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 ...............99.704............. 99.921 .............. 99.813 ........................... 6.382 ................................. 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .............................99.80 ............. 99.80 VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 ............... 99.767............99.983 ............. 99.875 ............................6.378 ..................................99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................. 99.33 .............. 99.27 VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 ...............99.729.......... 100.230 .............99.980 .............................6.371 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 ...............99.729.......... 100.230 .............99.980 .............................6.371 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 ...............99.729.......... 100.230 .............99.980 .............................6.371 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 .............. 99.807........... 100.318 ........... 100.063 ........................... 6.366 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 ................99.951............100.715 ............100.333 ........................... 6.349 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 ..............100.125...........100.375 ........... 100.250 ........................... 6.354 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 ...............99.922............99.994 ............. 99.958 ............................6.372 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 .............. 99.492........... 99.800 .............99.646 ........................... 6.392 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 .............. 99.492........... 99.800 .............99.646 ........................... 6.392 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 .............. 99.492........... 99.800 .............99.646 ........................... 6.392 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 .............. 99.645............99.897 ...............99.771 ...........................6.384 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... -
% A
Post Trade
Kuotasi
% 10
Pre Trade
PT Asu ans J wa John Hancock
M m
2 /04/
PT BN L e nsu ance
25/04/
Jua
Be
2 /04/
Jua
Be
20/04/
m
PT A J Cen a As a Raya
M m m m
m
2 /04/
20/04/
2 /04/
20/04/
2 /04/
20/04/
2/04/
/04/
2 /04/
20/04/
2 /04/
20/04/
2 /04/
20/04/
M
m
PT Av s Assu ance
2 /04/
20/04/
PT AXA F nanc a ndones a Ma
L n Ma m m
2 /04/
20/04/
M m
Ln Pu m m M
m M M M M
m m
M
M
m
PT AJ Bum As h Jaya
m
JS L NK J WASRAYA 2 /04/
AXA Mand F nanc a Se v ces
Be
Jua
2 /04/
20/04/
20/04/
Be
m
M
PT Asu ans C GNA
Jua
2 /04/
Jua
M
20/04/
Be
Jua
M
Be
m
M m
m
m m m m m m
m
PT Asu ans J wa S na mas WM
m
WM m m m m m m
PT G ea Eas e n L e ndones a
WM
mm
m m
m
25/04/
2 /04/
2 /04/
20/04/
Gene a
m
ndones a
M
M
M
M
M
M
m
m
2 /04/
20/04/
m m m
C MB Sun L e
M M
2 /04/
m M
.
m
PT ACE L e Assu ance M
M
m
m
20/04/
m
20/04/ m m
PT Pan n L e A A F NANC AL d/h A G L FE
2 /04/
2 /04/
m
20/04/
m
ENERGI
i2
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
Tim khusus adakan survei rutin JAKARTA: Sejak Januari 2011, pemerintah telah membentuk tim khusus yang secara periodik melakukan survei ke setiap lapangan yang dikelola KKKS sebagai upaya mengurangi unplanned shutdown. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo (foto kiri) mengatakan tim tersebut dibentuk pemerintah dalam hal ini Ditjen Migas yang dipimpinnya, untuk mengurangi unplanned shutdown yang menyebabkan produksi minyak bumi tahun ini tidak mencapai target. “Jadi untuk peningkatan produksi, kami di Migas menyiapkan tim yang melakukan survei secara periodik tentang bagaimana supaya mengurangi unplanned shutdown,” ujarnya kemarin. Tim khusus tersebut akan melakukan survei ke KKKS untuk memantau apakah KKKS sudah melakukan semua standar secara teknik, seperti misalnya apakah sudah mengganti pipa tua yang memang sudah harus diganti.
Lifting minyak dan gas bumi
7.758
7.769
7.681
PENANGANAN LUMPUR: Menteri Ke-
uangan Agus Martowardojo (kiri) bergurau dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh sebelum dimulainya rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor kepresidenan, Jakarta, kemarin. Rapat terbatas tersebut membahas beberapa hal antara lain kelanjutan penanganan lumpur Lapindo, masalah tenaga kerja Indonesia serta hak atas kekayaan intelektual.
Lifting, minyak bumi dan kondensat (mbopd) Lifting gas bumi (bbtud)
965
954
Target 2010
Realisasi 2010
Sumber: BP Migas
970 Target 2011
ANTARA/PRASETYO UTOMO
‘Batalkan perubahan hak partisipasi’
BISNIS/14/ADI PURDIYANTO
Pertamina bisa berbagi pengelolaan dengan BUMD Jawa Timur di West Madura
EKSPLORASI MCL temukan cadangan JAKARTA: Mobil Cepu Ltd (MCL) menemukan cadangan minyak kedua di Blok Cepu, Provinsi Jawa Timur, setelah melakukan pengeboran Sumur Kedung Keris-1 yang terletak 14 km dari Lapangan Banyu Urip yang ditemukan pada 2001. Presiden Mobil Cepu Ltd Terry S. McPhail dalam siaran persnya mengatakan MCL selaku operator Blok Cepu sebelumnya juga sudah menemukan empat cadangan gas sejak dimulainya tahap eksplorasi pada 1999. “Penemuan cadangan minyak di Kedung Keris ini akan menjadi tambahan penting terhadap 450 juta barel minyak dari pengembangan penuh Lapangan Banyu Urip,” ujarnya kemarin. Terry mengatakan data dari sumur tersebut akan dianalisis selama beberapa bulan ke depan guna memastikan potensi penuh dari cadangan minyaknya. (BISNIS/14)
Paboya belum tersentuh pajak PALU: Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, saat ini belum menikmati pendapatan dari pertambangan emas tradisional Poboya karena belum ada aturan tentang hal itu. Wali Kota Palu Rusdy Mastura menuturkan selama ini pertambangan emas di Poboya dilakukan oleh orang per orang sehingga belum bisa dikenai pajak. “Kalau ada hak operasional di pertambangan Poboya baru bisa dikenai pajak,” katanya kemarin. Berdasarkan investigasi Polda Sulawesi Tengah, omzet pertambangan emas Poboya mencapai Rp150 miliar per bulan. Namun demikian, hasil dari pertambangan emas itu belum dapat dioptimalkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Saat ini terdapat sekitar 8.000 penambang emas tradisional di Poboya, sementara jumlah pengusaha tromol (pemecah batuan emas) mencapai ribuan orang dengan jumlah tromol sebanyak 6.000 unit. (ANTARA)
OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sejumlah kalangan meminta pemerintah membatalkan keputusan persetujuan perubahan kepemilikan hak partisipasi di Blok West Madura Offshore. Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies Marwan Batubara mengatakan persetujuan pengalihan saham Kodeco Energy Co dan CNOOC kepada dua perusahaan baru yaitu PT Sinergindo Citra Harapan dan Pure Link Investment Ltd, telah melanggar ketentuan dalam kontrak kerja sama operasi (JOA) sehingga wajar diproses secara hukum. Dalam JOA itu, jelas dia, dinyatakan Kodeco mempunyai hak menjual, mengalokasikan, dan mentransfer saham kepada perusahaan terafiliasi atau perusahaan lain dengan syarat telah memperoleh persetujuan tertulis dari PT Pertamina (Persero). “Tapi, ini [pengalihan saham] tanpa melibatkan Pertamina dan sampai saat ini, Pertamina belum pernah mendapatkan permohonan pengalihan saham itu,” tutur
SUMBER: Surat BP Migas No. 0176/BP00000/2011/S0
dia kemarin. Selain persoalan tidak adanya persetujuan tertulis dari Pertamina, pengalihan saham CNOOC dan Kodeco itu juga menyimpan potensi penyelewengan yang terkait dengan pembayaran pajak. Keuntungan penjualan saham oleh CNOOC dan Kodeco itu merupakan objek yang harus dikenai pajak badan oleh negara. Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional Totok Daryanto menegaskan setiap kontrak pengelolaan migas yang telah berakhir harus dikembalikan ke negara dan diserahkan kepada perusahaan milik negara. “Tidak ada alasan lain, Blok West Madura itu harus diserahkan ke negara dan Pertamina
bersama BUMD Jawa Timur bisa berbagi mengembangkan blok tersebut,” tutur Totok. PT Petrogas Jatim Utama, BUMD milik Pemprov Jatim, sebelumnya menyesalkan keputusan Kementerian ESDM atas perubahan komposisi kepemilikan hak partisipasi Blok West Madura yang tidak melibatkan BUMD tersebut. (Bisnis, 25 April) Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKB Nur Yasin meminta pemerintah menjelaskan sikap yang masih mempertanyakan kemampuan Pertamina untuk mengelola Blok West Madura. “Kami jangan dicecoki dengan informasi seperti itu. Kami minta pemerintah tunjukkan di mana ketidakmampuan Pertamina.”
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PPP M. Romahurmuziy menegaskan perubahan kepemilikan hak partisipasi di Blok West Madura menjelang berakhirnya masa kontrak kerja sama harus dibatalkan demi hukum. Dia juga menilai BUMD Jatim sebagai institusi yang lebih berhak daripada dua perusahaan baru. Keterlibatan BUMD menjadi penting karena berada di wilayah daerah sehingga seharusnya dapat meningkatkan pendapatan daerah dan bisa menjadi kepanjangan tangan pemda. “Kami akan serius memonitor pelibatan BUMD ini,” katanya.
Seperti Newmont Menurut dia, pemerintah
OLEH AGUST SUPRIADI & LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia
ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
CSR PERTAMINA: Direktur Utama PT Pertamina
Karen Agustiawan (kedua kanan) didampingi Rektor Universitas Airlangga Prof Fasich Apt. (kanan) melihat gambar perencanaan gedung laboratorium basic science (sains/MIPA dasar) saat peletakan batu pertama di Fakultas
Sains dan Teknologi Unair Surabaya, Jatim, kemarin. Perencanaan pembangunan laboratorium tersebut merupakan program corporate social responsibility PT Pertamina di bidang pendidikan yang merupakan bagian dari tema Cerdas Bersama Pertamina dengan dana sebesar Rp3,2 miliar.
Petugas SPBU diminta bujuk konsumen beli pertamax BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemerintah terus menyosialisasikan pengaturan BBM bersubsidi, kali ini dengan cara melatih petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menggunakan pendekatan persuasif kepada masyarakat mampu agar mau menggunakan BBM nonsubsidi. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan persuasi dilakukan mengingat petugas SPBU yang bersentuhan langsung dengan masyarakat pembeli BBM. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar penyaluran BBM bersubsidi tepat volume dan sasaran. “Kan mereka [petugas SPBU] yang langsung berhubungan dengan masyarakat sehingga bisa menyampaikan bahwa BBM
bisnis. co.id)
Pembelian saham NNT demi tata kelola
PLN bangun PLTU di Dumai PEKANBARU: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 3x65 megawatt di Kota Dumai, Riau, yang kini masih dalam tahap proses pembebasan lahan. Manajer SDM & Humas PLN Wilayah Riau-Kepri Suhatman kemarin mengatakan PLN berkomitmen untuk membenahi ketersediaan energi listrik di Riau yang belum memadai. Pembangunan tersebut untuk menunjang rencana pemerintah yang menetapkan Dumai sebagai kawasan industri di Sumatra. Akan tetapi, Suhatman belum bisa memastikan target pembangunan pembangkit listrik tersebut. (ANTARA)
sebaiknya menambah waktu proses evaluasi kontrak kerja sama di blok migas itu, bila memang belum mempunyai keputusan yang berpihak kepada kepentingan nasional. “Kalau untuk [divestasi] Newmont itu bisa diperpanjang, kenapa West Madura tidak?.” Anggota Dewan Energi Nasional Mukhtasor mengatakan pengelolaan migas nasional, termasuk Blok West Madura harus terbuka dan transparan, baik di sektor hulu maupun hilir. “Pertamina juga jangan hanya diberi yang pahit-pahit saja, tetapi juga untuk West Madura ini. Kita dorong Pertamina masuk di West Madura karena itu kan perusahaan milik negara,” katanya. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan pemerintah belum memutuskan apakah kontrak Blok West Madura Offshore akan diperpanjang karena hingga saat ini masih dalam proses. Menurutnya, keputusan terkait itu ada di tangan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh. “West Madura masih panjang prosesnya. Ke depan, perpanjangannya belum, kami lihat dulu. Keputusan ada di menteri,” ujarnya singkat. (14) (ibeth.nurbaiti@
subsidi bukan hak semua orang, jadi yang mampu supaya tidak membeli BBM subsidi,” ujarnya di sela-sela acara pelatihan petugas SPBU Program Badiklat Kementerian ESDM kemarin. Pelatihan ini melibatkan 631 orang supervisor (dari total 2.524 orang) perwakilan SPBU di daerah Jabodetabek. Pemerintah meminta para supervisor dapat melatih seluruh petugas di masing-masing SPBU yang jumlahnya mencapai 18.930 orang. Para petugas itu diharapkan menyampaikan kepada masyarakat terkait dengan kebijakan pengaturan BBM bersubsidi ini dengan langkah persuasif. Langkah-langkah tersebut seperti menawarkan kepada konsumen untuk mengisi pertamax atau pertamax plus, serta menjelaskan kepada konsumen bah-
wa pertamax memiliki nilai oktan lebih tinggi dari premium dan membuat tarikan mesin menjadi lebih enteng. Dengan pelatihan ini, pemerintah berharap dapat menjaga kuota BBM bersubsidi tahun ini yang dipatok 38,6 juta kiloliter (kl). “Volume 38,59 juta kl harus kita coba pertahankan. Kita tidak mungkin mensupervisi sekitar 18.000-an petugas SPBU [di Jabodetabek]. Makanya kita minta agar supervisor menyampaikan kepada seluruh petugas di SPBU.” Setelah pelatihan terhadap supervisor SPBU di Jabodetabek, pemerintah mengagendakan kegiatan serupa yang akan digelar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sumatra.
Tidak efektif Pada bagian lain, pengusaha
SPBU menilai kenaikan harga BBM bersubsidi akan lebih mudah diterapkan di lapangan daripada dilakukan pengaturan. Seorang manajer SPBU di Arteri, Pondok Pinang yang enggan menyebutkan namanya mengatakan kegiatan persuasif kepada masyarakat agar mau menggunakan BBM nonsubsidi diyakini tidak akan efektif menyadarkan masyarakat agar beralih dari premium ke pertamax. “Naikkan harga saja, kita sudah pusing [sosialisasi] seperti ini waktu dan tenaga terbuang, ” ujarnya. Dia mengkhawatirkan implementasi di lapangan akan lebih sulit dan respons konsumen bisa negatif. Menurutnya, konsumen pada dasarnya adalah raja dan tidak bisa dilarang jika mereka
ingin menggunakan premium. “Susah ya, karena kita yang nanti jadi bulan-bulanan masyarakat. Spanduk dan struk yang mencantumkan keterangan bahwa premium hanya untuk yang tidak mampu itu mereka [konsumen] baca, tapi tetap nggak efektif.” Akan tetapi, demi mendukung program pemerintah, pihaknya sudah mengganti tangki dari dua buah menjadi empat yang bisa menyediakan pertamax dengan biaya investasi Rp4 miliar. Namun di sisi lain, disparitas harga pertamax dan harga BBM nonsubsidi lain di luar Pertamina juga memengaruhi omzet SPBU miliknya. Selisih harga Rp100 per liter saja, menurutnya, membuat konsumen enggan memakai pertamax. (14)
JAKARTA: Pemerintah meminta semua pihak memahami maksud Pusat Investasi Pemerintah (PIP) membeli 7% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang mengedepankan kepentingan 237 juta penduduk Indonesia sekaligus untuk memahami tata kelola dan pelaporan keuangan dari industri ekstraktif. Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo mengatakan hal itu menyusul penolakan sejumlah kalangan akan rencana pemerintah mengambil jatah saham terakhir divestasi NNT pada tahun ini. “24% saham NNT kan sudah di daerah, 7% [akan] dimiliki pemerintah pusat. Itu dilakukan oleh PIP dan PIP itu tidak pinjam dana dan tidak juga bekerja sama dengan swasta. Itu mewakili Indonesia. Jadi itu mewakili 237 juta penduduk Indonesia,” jelas dia kemarin. Menurut Agus, tujuan lain pemerintah pusat ikut dalam pengelolaan NNT adalah agar bisa memahami tata kelola dan pelaporan keuangan dari industri ekstraktif. Dengan demikian, diharapkan tata kelola perusahaan menjadi lebih baik sehingga bisa mempersiapkan diri untuk melakukan penawaran saham perdana. Kami ingin memahami industri ekstraktif itu ka-
rena kami ingin industri tersebut memberikan nilai tambah yang banyak pada Indonesa. Jadi jangan sampai cuma ekspor bahan mentah, tapi juga meningkatkan nilai tambah dengan membuat smelter di Indonesia. Selain itu, lanjut dia, pemerintah ingin memastikan kinerja dari perusahaan-perusahaan ekstraktif sesuai dengan ketentuan dan mematuhi kewajibannya. Contohnya, dengan membayar royalti, menyetorkan dividen, pajak, dan melakukan tanggung jawab sosial, serta melakukan ekspor dengan benar. "Kalau pemerintah pusat yang masuk, tidak sampai 7% saja orang sudah menghormati, apa lagi kalau pemerintah masuk 7%." "Jadi pemerintah itu seperti kalau kamu lihat perusahaan internasional, kalau ADB masuk akan memberikan nilai tambah," jelasnya. Pada bagian lain, Menko Perekononomian Hatta Rajasa menyarankan Menteri Keuangan untuk mengadakan pertemuan dengan jajaran pemerintah di Nusa Tenggara Barat (NTB) sehingga pembelian saham NNT bisa diterima daerah. Dia menilai siapa pun yang mengelola Newmont, baik pusat maupun daerah, pada hakikatnya sama saja karena hasilnya juga akan diperuntukkan bagi kepentingan daerah sehingga rencana pembelian ini tidak perlu diperdebatkan.
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
Pasar mobile broadband Aspas bisa US$108 miliar JAKARTA: Pendapatan layaran mobile broadband di Asia Pasifik diperkirakan mencapai US$108 miliar pada 2015 didorong oleh pesatnya permintaan akses Internet dari pengguna ponsel pintar. Steven Hartley, analis pada lembaga riset Ovum, mengatakan pasar akses Internet pita lebar bergerak atau mobile broadband lewat ponsel pintar (smartphone) menggerus peluang pertumbuhan pasar peranti layar besar, seperti personal computer (PC) mobile. “Konsumer berharap dapat mengakses jejaring sosial melalui ponsel mereka sehingga yang kita lihat koneksi handset akan melampaui koneksi PC mobile pada 2015,” ujarnya dalam keterangan resmi pekan lalu.
Pengguna Internet 48,7 58,7
Pengguna HSDPA 5,0 11,6
Pengguna jaringan tetap
Perkembangan broadband di Indonesia
Kejahatan cyber kian marak ID-SIRTII dorong aplikasi keamanan OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure mendorong perusahaan menerapkan aplikasi standar keamanan terhadap pengguna teknologi informasi seiring dengan tingginya serangan Internet di Indonesia.
(juta pelanggan)
2,7 4,2
2010
2011*
Pasar PC 7,4 8,4
Smartphone 9,3 11,0 Sumber: IDC, PT Telkom Tbk, dan NSN Market Intelligence
*) prediksi
BISNIS/ROY/ADI PURDIYANTO
KLIK Axis rilis Internet unlimited JAKARTA: PT Natrindo Telepon Seluler, operator Axis, meluncurkan portofolio baru layanan Internet tanpa batas untuk berbagai perangkat portabel. Chief Marketing Officer Axis Eric Mallia mengatakan untuk memberikan pengalaman baru bagi para pengguna, perusahaannya menyediakan layanan Internet dengan keterjangkauan, reliabilitas, dan kenyamanan layanan yang tidak ditawarkan oleh penyedia layanan Internet lainnya. Menurut dia, dengan portofolio baru itu, pelanggan Axis dapat menikmati dua layanan tanpa batas (unlimited) antara lain Hemat Unlimited yang sesuai digunakan untuk ponsel berkemampuan GPRS, EDGE, dan 3G. ”Layanan lainnya adalah Smartphone Unlimited yang dirancang khusus untuk pengguna perangkat yang lebih mutakhir, seperti iPad serta tablet berbasis sistem operasi Android, iPhone, Windows 7, dan sejenisnya bagi mereka yang menginginkan kemampuan yang lebih dari layanan data,” ujarnya dalam siaran pers kemarin. (BISNIS/ARN)
Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) Richardus Eko Indrajit mengatakan lembaganya mengidentifikasi serangan Internet di Tanah Air rata-rata mencapai 1,5 juta per hari. Menurut dia, serangan itu berasal dari dalam negeri dan luar negeri yang menimpa berbagai kalangan, mulai dari perorangan, industri, hingga pemerintahan. “Serangan dari luar negeri tercatat paling banyak berasal dari Rusia, China, dan Amerika Serikat. Dari jumlah serangan yang tercatat, sebanyak 5%—10% di antaranya merupakan serangan tingkat tinggi,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Richardus menjelaskan serangan Internet yang terjadi di Indonesia biasanya menyerang situs-situs tertentu untuk melakukan perusakan dan pencurian data ataupun upaya untuk masuk ke web berbayar tanpa bayar. “Security event [serangan Internet] yang terjadi di Indonesia masih tercatat sangat besar yakni rata-rata 1,5 juta per hari. Ada banyak macam serangan yang dilakukan baik ke situs maupun web dengan tujuan tertentu,” katanya. Dia menambahkan serangan Internet itu ditengarai kian marak karena belum diterapkannya standar keamanan bagi pengguna teknologi informasi (TI) di Indonesia, terutama bagi kalangan industri yang mengolah data-data penting. Hingga kini, ungkap Richardus, industri yang sudah menerapkan standar keamanan pengguna TI di Indonesia baru pada perbankan dengan adanya Bank Indonesia sebagai pengawas bank. Adapun, sejumlah industri lainnya, seperti transportasi dan kelistrikan belum berjalan sehingga sangat rentan terhadap serangan Internet baik pencurian maupun perusakan data. “Ke depan, kami mendorong perusa-
Kejahatan dunia maya di Indonesia Kasus Virus komputer Penipuan Pencurian data
Korban (%)* 68 33 27
Sumber: Symantec, 2010 Ket: *) Survei online terhadap 499 responden
haan-perusahaan menerapkan standar security pengguna TI karena hingga kini banyak yang belum berjalan. Yang sudah [menerapkan] baru industri perbankan,” tutur Richardus.
Media sosial Dia menduga serangan yang dilakukan penjahat cyber (dunia maya) kini banyak dilakukan melalui situs jejaring sosial, seperti Twitter, Facebook, dan YouTube dengan menyelipkan serangan melalui aplikasi di dalamnya. ”Hal itu mengingat aktivitas penjahat cyber memanfaatkan apa yang diminati oleh masyarakat banyak dan ketidaktahuan pengguna yang cenderung bukan ahli TI,” ujarnya. Menurut dia, untuk mengantisipasi ancaman itu, lembaganya gencar melakukan edukasi melalui kerja sama dengan perguruan tinggi. Selain itu, paparnya, ID-SIRTII terus mengintensifkan koordinasi dengan penyelenggara jasa Internet untuk melakukan tindak lanjut dari laporan yang diberikan. “Mereka [penjahat cyber] banyak memanfaatkan user untuk mengikuti perintah lewat aplikasi seperti game pada jejaring sosial dengan memanfaatkan ketidaktahuan mereka. Dari situ mereka masuk dan melakukan serangan,” tegas Richardus. Berdasarkan hasil riset secara online yang dilakukan oleh Symantec—pembuat software keamanan Norton—yang dilakukan terhadap 499 responden, sebanyak 86% pengguna Internet di Indonesia diidentifikasi telah menjadi korban kejahatan dunia maya yang sebagian besar berupa serangan virus komputer. Safety Advocate & Consumer Business Head Symantec Asia Effendy Ibrahim mengungkapkan kejahatan di dunia maya itu berupa serangan virus komputer, penipuan online, dan phising (pengambilan data). (JUNAIDI HALIK) (arief.novianto@ bisnis.co.id)
Intel dukung pengembangan broadband lokal OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Intel akan menggelar program yang mendukung pengembangan konten lokal dan pemanfaatan broadband untuk mendongkrak produktivitas, terutama pada segmen usaha kecil dan menengah. Santhosh Vishwanathan, Country Manager Intel Indonesia, mengatakan perusahaannya akan fokus pada program untuk mendorong pemanfaatan broadband (pita lebar) dan kemitraan dengan pengembang konten lokal. “Internet broadband dan konten lokal akan menjadi sasaran kami. Dalam hal ini, kami akan memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lokal
i3
melalui berbagai forum bersama mitra channel Intel di Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini. Menurut Santhosh, Indonesia memiliki banyak perusahaan konten lokal dan Intel akan mendukungnya melalui platform yang disediakan untuk mereka, menjalin interaksi dengan perusahaan konten, dan memastikan pelatihan dan alat teknologi yang tepat agar mereka dapat mengembangkan konten yang independen dan tidak harus dibatasi oleh peranti. Dia menambahkan perusahaannya juga ingin mendukung industri dan ekosistem untuk membuat broadband menjadi lebih terjangkau dan tersedia untuk semua pihak. “Penjualan perangkat mendapat
banyak peluang, tetapi Indonesia masih menghadapi persoalan dalam penetrasi PC [personal computer] dan akses broadband yang belum terjangkau, padahal di Indonesia terdapat sekitar 56 juta UKM. Semestinya teknologi menyumbang kemajuan,” tegasnya.
Pasar penting Indonesia, papar Santhosh, merupakan pasar penting bagi perusahaan prosesor tersebut di Asia Pasifik baik dari sisi potensi pertumbuhan maupun pemanfaatan teknologinya sehingga Intel optimistis broadband dapat mendorong Indonesia naik ke tahap berikutnya. Berdasarkan data Bank Dunia, setiap 10% penetrasi broadband akan memberi dampak 1,3%
terhadap pendapatan domestik bruto (PDB). “Jika PDB mencapai 6% maka sumbangan dari 10% penetrasi broadband akan meningkatkan PDB menjadi sekitar 7,3 %,” ungkapnya. Namun, dia menilai tarif Internet broadband masih mahal yakni untuk 1 mega bit per second (mbps) mencapai US$120, padahal harga perangkat sudah mencapai US$50. Menurut Santhosh, dari perspektif lainnya, Internet masih dimanfaatkan untuk jejaring sosial dan belum untuk produktivitas atau bisnis. “Tantangannya adalah bagaimana menjadikannya lebih produktif serta bernilai untuk bisnis dan dunia pendidikan,” ujarnya.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
81% POPULASI: Dua karyawati mengoperasikan telepon selulernya menggunakan tarif baru kartu Tri Manchester United (Tri MU) di Jakarta, belum lama ini. Operator layanan seluler Tri yang mengklaim cakupan jaringannya 81% dari jumlah populasi penduduk di Indonesia tersebut menjalin kerja sama dengan klub sepak bola MU selama 3,5 musim.
Aturan menara bersama berpeluang jadi perpres OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Komunikasi dan Informatika membuka peluang peningkatan status regulasi mengenai pembangunan dan penyediaan menara telekomunikasi bersama menjadi peraturan presiden, guna mendukung perkembangan teknologi. Selama ini, pembangunan dan penyediaan menara telekomunikasi bersama diatur di dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri No. 18/2009, Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2009, Menkominfo No. 19/PER/M.Kominfo/3/2009, dan Kepala BKPM No. 3/P/2009 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi yang ditetapkan dan mulai berlaku pada 30 Maret 2009. Peningkatan status regulasi itu menjadi peraturan presiden (perpres) mulai dijajaki seiring dengan tren perkembangan teknologi ke arah generasi selanjutnya (dari 3G ke 4G) yang cenderung akan menempati frekuensi lebih tinggi sehingga lebih banyak menara bersama yang dibutuhkan. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan peraturan tentang pembangunan dan penyediaan menara bersama melalui peraturan bersama memang masih menimbulkan sejumlah kendala yang dihadapi oleh investor. Menurut dia, banyak pemda yang mem-
pertanyakan kekuatan hukum peraturan bersama itu dan banyak peraturan daerah yang bertentangan, terutama terkait dengan perizinan dan pungutan atau retribusi. “Kami tidak menutup kemungkinan mengubah regulasi tentang menara bersama dari peraturan bersama menjadi Perpres. Silakan pihak-pihak yang berkepentingan mengajak kami bikin perpres,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) juga mendesak peningkatan status regulasi soal menara bersama dari peraturan bersama menjadi Perpres yang diharapkan mampu meminimalkan kendala yang dihadapi. Namun, menurut Gatot, untuk membuat Perpres itu membutuhkan waktu cukup lama, padahal batas akhir masa transisi dan peralihan terhadap pembangunan dan penyediaan menara telekomunikasi untuk digunakan sebagai menara bersama pada 30 Maret 2011. Dengan kondisi itu, dikhawatirkan penyediaan menara telekomunikasi yang belum menjadi menara bersama dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, termasuk terhentinya pelayanan telekomunikasi. Kemenkominfo dan ATSI akhirnya menyepakati perubahan atas ketentuan peralihan dalam peraturan bersama dengan memberikan perpanjangan waktu penyesuaian bagi penyedia menara hingga 31 Desember 2012.
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Roadmap asas cabotage dirilis
MULTIMODA Emirates raih 3 penghargaan
INSA dukung upaya pemberdayaan pelayaran nasional
JAKARTA: Emirates SkyCargo, divisi kargo dari maskapai penerbangan Emirates yang berbasis di Dubai, mendapatkan tiga penghargaan bergengsi dari komunitas industri kargo di London dan Toronto. Ram Menen, Senior Vice President Divisi Cargo Emirates, mengatakan penghargaan itu adalah dua dari UK Cargo Airline of the Year Awards dan satu dari Central Region Forwarders Choice Awards. “Memenangkan penghargaan menunjukkan dedikasi Emirates SkyCargo terhadap layanan pelanggan dan kualitas,” katanya melalui siaran pers kemarin. (BISNIS/BES)
OLEH BERLIANA ELISABETH S & TULARJI Bisnis Indonesia
Malaysia Airlines pacu load factor BISNIS INDONESIA
SURABAYA: Malaysia Airlines menargetkan peningkatan isian penumpang untuk rute Surabaya—Kuala Lumpur menjadi 80% tahun ini. Suzanna Shamsuddin, District Manager Surabaya Malaysia Airlines, mengatakan load factor (tingkat isian penumpang) maskapainya di rute Surabaya— Kuala Lumpur pergi pulang selama 2010 mencapai 70% dengan volume penumpang sekitar 29.000 orang. “Tahun ini kami menargetkan penaikan load factor sebesar 10 poin menjadi 80%,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia menambahkan capaian penumpang sebesar 29.000 selama 2010 mengalami kenaikan 25% dibandingkan dengan capaian penumpang 2009 yang mencapai 23.000 orang, namun load factor-nya hanya 70%. “Tahun ini kami optimis dapat meningkatkan load factor menjadi 80%. Insya Allah hal itu bisa dicapai dengan program promosi
Rute Surabaya—Kuala Lumpur pp Malaysia Airlines Penerbangan
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
Berangkat
Surabaya—K.Lumpur MH870
10:40 (Senin, Rabu, Kamis, Sabtu)
MH872
19:05 (Selasa, Jumat, Minggu)
JAKARTA: Pemerintah menerbitkan roadmap asas cabotage yang mewajibkan penggunaan kapal berbendera Merah Putih untuk kapal penunjang kegiatan lepas pantai, yang tidak mengangkut penumpang dan barang paling lambat 2015. Roadmap itu tertuang dalam Permenhub No. 48/2011 tentang tata cara dan persyaratan pemberian izin penggunaan kapal asing untuk kegiatan lain yang tidak termasuk kegiatan mengangkut penumpang dan/atau barang dalam kegiatan angkutan laut dalam negeri. Permenhub yang terbit pada 18 April 2011 itu mengatur secara ketat penggunaan kapal asing untuk kegiatan survei, konstruksi dan pengeboran lepas pantai baik
K.Lumpur—Surabaya MH871
8:15 (Senin, Rabu, Kamis, Sabtu)
MH873
16:30 (Selasa, Jumat, Minggu)
Sumber: Malaysia Airlines, diolah Ket: waktu menunjukkan waktu setempat, perbedaan waktu antara kedua kota adalah 1 jam
diskon tiket,” ujarnya. Dia menambahkan maskapai dari Malaysia itu menggelar program diskon tiket hingga 80% untuk rute Surabaya— Kuala Lumpur. Dengan diskon itu, harga tiket Surabaya—Kuala Lumpur pergi pulang bisa mencapai US$269 per orang untuk kelas bisnis dan US$87 untuk kelas ekonomi. (K21)
mengenai jangka waktu penggunaannya, Roadmap asas cabotage di sektor kegiatan lepas pantai proses perizinannya Kegiatan Jenis kapal Batas waktu maupun mekanisme pengoperasiannya. Survei seismik, geofisika, geoteknis Desember 2014 Kepala Pusat Komunikasi Publik KemenKonstruksi lepas pantai - derrick/crane, pipe/cable/SURF Desember 2013 (subsea umbilical riser flexihub Bambang S. Ervan ble) laying barge/vessel mengatakan permehub itu mengatur jangka - diving support vessel Desember 2012 waktu penggunaan kaPengeboran 2015 pal asing berdasarkan Penunjang operasi lepas pantai 2012 jenis kegiatan dan jenis kapal. Pengerukan, salvage, pekerjaan bawah air 2013 Dia menjelaskan keSumber: Permenhub No. 48/2011, diolah giatan survei minyak dan gas bumi dengan “Kegiatan pengeboran diberi Pusat Indonesian National Shippenggunaan kapal survei seismik, survei geofisika dan survei geo- jangka waktu sampai dengan ak- owners’ Association (INSA) Johnteknis yang menggunakan kapal hir Desember 2015,” katanya, son W. Sutjipto mengatakan perasing diberi jangka waktu sampai kemarin. menhub itu sesuai dengan UU No. Di sisi lain, untuk kegiatan pe- 17/2008 tentang Pelayaran yang dengan akhir Desember 2014. Sementara itu, kegiatan kon- nunjang operasi lepas pantai di- berisi kewajiban pemerintah struksi lepas pantai ditetapkan ber- beri jangka waktu sampai dengan memberdayakan pelayaran nasiodasarkan jenis kapal yaitu untuk akhir Desember 2012. nal. “Adapun, kegiatan pengerukan kapal derrick/crane, pipe/cable/ Dia menjelaskan waktu yang SURF (subsea umbilical riser flexi- serta salvage dan pekerjaan ba- diberikan pemerintah kepada opeble) laying barge/vessel diberi jang- wah air diberi jangka waktu sam- rator kapal offshore untuk mempai dengan akhir Desember 2013,” persiapkan diri dalam rangka ka waktu sampai Desember 2013. Adapun, jenis kapal diving sup- lanjut Bambang. memenuhi regulasi wajib berbenport vessel diberi jangka waktu dera Merah Putih hingga 2015 sampai dengan akhir Desember Kelonggaran sudah mencukupi. 2012. “Kami mengharapkan para Ketua Umum Dewan Pengurus
pengguna jasa dan pemberi jasa saling bekerja sama untuk melaksanakan permenhub ini dengan baik. Semua itu demi kepentingan nasional yang lebih luas,” tegasnya. Johnson menilai, terbitnya permenhub itu menunjukkan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah mengenai pelaksanaan asas cabotage yang mewajibkan kapal yang beroperasi di Indonesia menggunakan bendera Merah Putih. Bambang menambahkan Pasal 2 Ayat 1 Permenhub No. 48/2011 mengatur prinsip penggunaan kapal asing yang melakukan kegiatan lain yang tidak termasuk kegiatan mengangkut penumpang atau barang sepanjang kapal nasional belum tersedia. Sementara itu, Ayat 2 menyatakan kapal asing tersebut wajib memiliki izin dari Menteri. “Izin penggunaan kapal asing diberikan setelah memenuhi persyaratan administratif dan telah dilakukan upaya pengadaan kapal berbendera Indonesia,” katanya. (
[email protected]/tularji @bisnis.co.id)
Fuel surcharge dikaji dalam 3 bulan OLEH BERLIANA ELISABETH S Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah menilai belum waktunya memberlakukan fuel surcharge (biaya tambahan untuk avtur) untuk tiket pesawat, tetapi akan dipantau selama 3 bulan ke depan. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayuda Gumay mengatakan kendati kenaikan harga avtur menggerus omzet, maskapai nasional masih mencatat keuntungan bahkan pertumbuhannya masuk kategori terbesar ke-10 dunia. “Pertumbuhan penumpang juga harus jadi pertimbangan. Kita harus melihat dulu 3 bulan ke depan, karena harga minyak
dunia masih fluktuatif,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia mengakui International Air Transport Association melaporkan bahwa maskapai penerbangan global diproyeksikan merugi US$15 miliar pada 2011 akibat tingginya harga minyak mentah dunia, tsunami Jepang, dan gejolak geopolitik di Timur Tengah. Kerugian terbesar disumbang oleh maskapai di kawasan Asia Pasifik sekitar 50%. “Industri penerbangan nasional masih untung, bahkan pertumbuhannya masuk kategori terbesar ke-10 dunia,” katanya. Menurut Dirjen, maskapai di Indonesia masih mencatat keuntungan pada tahun ini meski ada kenaikan harga avtur. Dengan
Harga avtur Pertamina untuk penerbangan domestik di beberapa bandara Bandara
Harga*)
Hang Nadim, Batam
Rp8.930
Soekarno—Hatta, Jakarta
Rp9.207
Ngurah Rai, Denpasar
Rp9.603
Halim P.K, Jakarta
Rp10.373
Selaparang, Mataram
Rp10.450
Sentani, Papua
Rp10.875
Sumber: Pertamina, diolah Ket: *) harga per liter untuk periode hingga 30 April 2011
demikian, lanjut dia, belum perlu peninjauan untuk pemberlakuan fuel surcharge maupun tarif batas
atas kelas ekonomi. Herry mengakui kenaikan harga avtur menggerus pendapatan maskapai, namun tidak sampai membuat maskapai itu merugi. “Kalau dulu untungnya misalnya US$10 per penumpang, mungkin sekarang hanya US$5. Tetapi maskapai tidak merugi,” tutur Dirjen. Pernyataan Herry ini terkait adanya permintaan dari Indonesia National Air Carriers Association (INACA) untuk menerapkan fuel surcharge, ataupun revisi tarif batas atas kelas ekonomi. Alasan INACA, harga avtur yang terus naik menyebabkan porsi biaya bahan bakar pesawat itu semakin besar dalam total biaya maskapai penerbangan.
Tengku Burhanuddin, Sekjen INACA, mengatakan perlu diatur kembali kebijakan fuel surcharge untuk mengatasi semakin mahalnya harga avtur. Dia mencontohkan harga avtur di wilayah timur Indonesia sudah melampaui Rp10.000. Herry mengatakan pemerintah baru akan menerapkan kebijakan fuel surcharge jika harga avtur sudah melampaui Rp10.000 per liter. “Kalau harga di Indonesia bagian timur memang sudah sampai Rp10.000, tetapi masih Rp10.050 atau belum terlalu jauh dari level itu. Jadi secara rerata belum sampai Rp10.000. Di tempat lain masih Rp9.000-an,” tutur dia.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 25–26 APRIL 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) MEDCORAL .........................................CMA.......................................24-Apr.............. 25-Apr CMA CGM AEGEAN............................CMA.......................................24-Apr.............. 25-Apr CAPE FLORES ....................................OOCL.....................................24-Apr.............. 25-Apr CARAKA JN III-07 .............................MERATUS .............................25-Apr ............. 26-Apr XUTRA BHUM .....................................RCL........................................25-Apr ............. 26-Apr UNI PACIFIC ........................................EVER .....................................26-Apr.............. 27-Apr LINTAS MAHAKAM............................WSP .......................................26-Apr.............. 27-Apr TMS JADE ...........................................TMS .......................................26-Apr.............. 27-Apr FOREVER PROSPERITY ...................SDL........................................26-Apr.............. 27-Apr CAPE FRANKLIN................................CMA.......................................27-Apr .............. 28-Apr CAPE NORMAN ..................................CSCL .....................................27-Apr .............. 28-Apr WARNOW MASTER ............................MSL .......................................27-Apr .............. 28-Apr CAPE FERROL ....................................MSL .......................................27-Apr .............. 28-Apr KOTA HARTA ......................................PIL .........................................27-Apr .............. 28-Apr SINAR SUMBA....................................SI............................................27-Apr .............. 28-Apr YM INTERACTION..............................YML .......................................27-Apr .............. 28-Apr APL MINNEAPOLIS ...........................APL .......................................28-Apr ............. 29-Apr COSCO KARACHI ...............................COSCO ..................................28-Apr ............. 29-Apr MCC SANDIGAN .................................MSL .......................................28-Apr ............. 29-Apr FE YUN HE ..........................................COSCO ..................................29-Apr ............. 30-Apr TMS JADE ...........................................TMS .......................................29-Apr ............. 30-Apr HENRY SCHULTE ...............................WHL.......................................29-Apr ............. 30-Apr
Terminal Petikemas Koja MOL ACCLAIM ....................................MOL .......................................24-Apr.............. 25-Apr OOCL OSAKA .....................................OOCL.....................................24-Apr.............. 25-Apr BF COPACOBANA ..............................KMTC/SINOKOR..................25-Apr ............. 26-Apr KMTC PORTKLANG ...........................KMTC ....................................26-Apr.............. 27-Apr MSC PALERMO...................................MSC .......................................26-Apr.............. 27-Apr MSC RUGBY ........................................MSC .......................................27-Apr .............. 28-Apr SUZURAN............................................NYK LINE .............................28-Apr ...........29-Apr SANUKI ................................................NYK LINE .............................30-Apr ............. 1-Mei ASIAN ACE..........................................HANJIN ................................30-Apr ............. 1-Mei
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri OCEAN TRADER. MV............................ KARANA LINES PT ............................................... MARINE BLUE. MV*.............................. GESURI LLOYD PT ................................................ WAN HAI 215. MV .................................. TRESNAMUDA SEJATI, PT ................................. CAPE NEMO. MV.................................... SAMUDERA INDONESIA PT ............................... GREEN ACE. MV .................................... PULAU LAUT .PT ...................................................
TO02 .................25/04/11-22:00....................KADE 203 ................................ KWANG YANG/KOREA ....................... CIGADING ............................................. 27/04/11 08:00 DMS ...................26/04/11-05:00 ...................KADE 209 ................................ TOKAI/JAPAN....................................... TOKAI/JAPAN ..................................... 27/04/11 08:00 - ........................26/04/11-07:30 ....................UTPK I BARAT ........................ CHIWAN/CHINA ................................... SEMARANG/JATENG......................... 27/04/11 08:00 - ........................25/04/11-06:00 ...................UTPK.I.UTARA......................... HONGKONG ........................................... SINGAPORE ......................................... 26/04/11 12:00 - ........................26/04/11-12:00.....................UTPK.I.UTARA......................... HONGKONG ........................................... HONGKONG.......................................... 27/04/11 10:00
Dalam Negeri: TUNAS DUA.KM ..................................... PELAYARAN KORINDO.PT .................................. AKK 08. TK ............................................. SURI ADIDAYA KAPUAS.PT................................ SUMBER KENCANA IV.TK ................... VINICI INTI LINE PT............................................... MITRA BAHARI-IX.KM.......................... WAHANA BARUNA KHATULISTIWA ................ HARMONI SEJATI. KM^....................... BAHTERA ADHIGUNA PT ................................... SURYA SENTOSA. KM*........................ BARUNA SHIPPING LINE .................................... DPS 2788. TK......................................... ARMADA SAMUDRA PERSADA. PT ................. LAWIT KM ................................................ PELNI PT.................................................................. DOBONSOLO. KM .................................. PELNI PT.................................................................. SIRIMAU................................................... PELNI PT.................................................................. SRIKANDI LINE. MV*............................ BUKIT MERAPIN NUSANTARA LINES. PT ........... GANDI .KM............................................... MITRA ANUGRAH SAMUDRA. PT..................... LINTAS BATANGHARI. KM .................. WASAKA SUDARMA PUTERA.PT ..................... LUMOSO SELAMAT.KM ........................ TANTO INTIM LINE PT.......................................... PULAU TIGA 3308. BG* ...................... ANGGUN BAHARI. PT .......................................... DIMAZ ARIANTO.MV* Ex DASL........... GURITA LINTAS SAMUDERA PT. ....................... JALES MAS. KM .................................... TEMPURAN EMAS PT........................................... PANJANG CARAKA JN/III-41 ............ INDONESIAN FORTUNE LLYOD PT. .................. HILIR MAS.KM ........................................ TEMPURAN EMAS PT...........................................
JCGI ..................25/04/11-13:00 .....................KADE 001 ................................. SURABAYA ............................................ SURABAYA ........................................... 26/04/11 03:00 ANTA .................25/04/11-19:00.....................KADE 003 ................................ MARUNDA/JKT .................................... PULAU BULAN.................................... 27/04/11 02:00 SULK .................25/04/11-11:30 ......................KADE 004 ................................ PAKAN BARU ....................................... PAKAN BARU ...................................... 28/04/11 12:00 MKS ...................25/04/11-18:00.....................KADE 004U ............................. PONTIANAK .......................................... PONTIANAK......................................... 26/04/11 23:59 SUP ...................27/04/11-01:00 .....................KADE 006 ................................ BALIKPAPAN ........................................ MAKASSAR/U.PANDANG ................ 28/04/11 23:59 MKS ...................25/04/11-19:00.....................KADE 006/007....................... BELAWAN/MES .................................... BELAWAN/MES................................... 29/04/11 08:00 WCS ...................25/04/11-00:01 ....................KADE WALIJAYA .................... BELITUNG.............................................. BELITUNG............................................. 25/04/11 23:59 - ........................25/04/11-10:30 .....................KADE TP/106........................... TANJUNG PANDAN............................. PADANG ................................................ 26/04/11 16:00 - ........................25/04/11-13:00 .....................KADE TP/106........................... TANJUNG PERAK/SUB...................... JAYAPURA/PAPUA ........................... 25/04/11 22:00 - ........................26/04/11-03:00 ...................KADE TP/106........................... SEMARANG/JATENG .......................... BELINYU/MES ..................................... 26/04/11 08:00 TO02 .................25/04/11-23:00....................KADE 107.................................. PANGKAL BALAM ............................... PANGKAL BALAM.............................. 26/04/11 04:00 TO02 .................25/04/11-18:30.....................KADE 108 ................................. BANJARMASIN/KALSEL .................. BANJARMASIN/KALSEL ................. 26/04/11 08:00 MHS ...................25/04/11-19:30 .....................KADE 110................................... PAKAN BARU ....................................... PAKAN BARU ...................................... 26/04/11 16:00 DHUD ................26/04/11-10:00.....................KADE 111/112 ............................. PONTIANAK .......................................... PONTIANAK......................................... 28/04/11 10:00 MTIN .................25/04/11-19:00.....................KADE 207 ................................ GRESIK/JATIM...................................... BANJARMASIN/KALSEL ................. 27/04/11 17:00 MKS ...................26/04/11-12:00.....................KADE 212 (PI).......................... DUMAI..................................................... BANYUWANGI/JATIM........................ 29/04/11 20:00 OJA ...................25/04/11-14:00.....................KADE 301.................................. PONTIANAK .......................................... PONTIANAK......................................... 26/04/11 14:00 - ........................25/04/11-15:00.....................UTPK I BARAT ........................ PALEMBANG......................................... PALEMBANG........................................ 25/04/11 23:00 - ........................25/04/11-17:00 .....................UTPK I BARAT ........................ MAKASSAR/U.PANDANG.................. MAKASSAR/U.PANDANG ................ 26/04/11 02:00
Pindah Sandar: SKJ 15. BG* ............................................. SAMUDERA INDONESIA PT ............................... ARUNG PERKASA 8. TK ..................... PATRIA NUSA SEGARA PT. ................................ CAHAYA ABADI 202. KM* .................. ANUGERAH CAHAYAMAS ABADI. PT ............. BALI AYU. KM**..................................... SALAM PACIFIC INDONESIA LINES ................. HIJAU TERANG. KM ............................. SALAM PACIFIC INDONESIA LINES .................
PNP ...................25/04/11-16:00.....................DERMAGA 004.PNP.............. JAMBI ..................................................... JAMBI .................................................... 25/04/11 22:00 ANTA .................25/04/11-16:00.....................KADE 005 ................................ PORT KELANG/MALAYSIA ............... MERAK .................................................. 27/04/11 14:00 MKS ...................25/04/11-12:00.....................KADE 005 ................................ PAKAN BARU ....................................... PAKAN BARU ...................................... 26/04/11 11:00 DIP .....................25/04/11-14:30 .....................KADE 103/104 ......................... BALIKPAPAN ........................................ SAMARINDA ........................................ 26/04/11 23:59 DIP .....................25/04/11-05:00 ...................KADE 104 ................................. JAYAPURA/PAPUA............................. SORONG/PAPUA ................................ 26/04/11 23:00 (K1)
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6
Ekspor rotan akan diperketat
Menteri Lingkungan Hidup sarankan tidak basmi ulat bulu JAKARTA: Kementerian Lingkungan Hidup menyarankan pemberantasan ulat bulu hanya dengan menekan populasi spesies itu kibatkan kerugian secara agar tidak mengakibatkan ekonomi. Kementerian juga melarang pemusnahan ulat enjadi bulu, karena setelah menjadi una untuk proses kupu-kupu dapat berguna uhan yang tidak perkawinan antartumbuhan buahan sendiri. dapat melakukan pembuahan ulu dapat dilakukan “Pencegahan ulat bulu secara mekanik, yaitu untuk jumlah ulat bulu yang relatif sedikit. Cara kimia dengan menyemprotkan insektisida untuk populasi yang banyak dan melalui pencegahan secara biologi. Pencegahan secara biologi dapat dilakukan dengan melepaskan serangga lain ke dalam populasi ulat bulu tersebut, serangga merah, jamur dan cara lainnya,” ungkap Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta kemarin. Kalimantan Lokasi yang
diserang ulat buku
Sumatra
DKI NTB Jakarta Jawa Jawa Jawa Barat Tengah Timur Bali
Tanaman mangga di Probolingo
Jumlah pohon mangga Terserang ulat bulu
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
1,27 juta pohon 14.813
Sumber: berbagai sumber, diolah BISNIS/SEP/HUSIN PARAPAT
Klaim kekurangan bahan baku dibantah OLEH ERWIN TAMBUNAN & NATALINA KASIH WASIYATI Bisnis Indonesia
yang berlaku berdasarkan pertimbangan itu, dan diterapkan juga dengan memperhatikan kepentingan produsen rotan mentah atau asalan sehingga berkesinambungan. Terkait akan berakhirnya induk dari ketentuan keputusan Dirjen Perdagangan Luar Negeri yaitu Permendag no 36/M-DAG/ PER/8/2009 mengenai Ketentuan Ekspor Rotan yang akan berakhir pada Agustus 2011, mereka meminta pemerintah merevisi peraturan itu karena diniai menghambat industri rotan nasional. Peraturan Menteri Perdagangan No. 36/M-DAG/PER/8/2009 tentang Ketentuan Ekspor Rotan ditetapkan pada 11 Agustus 2009, peraturan ini merupakan revisi dari aturan ekspor rotan sebelumnya yang tertuang dalam Permendag No. 12/MDAG/06/2005. Permendag ini mengatur jenis rotan yang dapat diekspor dengan jenis dan jumlah tertentu meliputi rotan washed and sulphurized (W/S) dari jenis rotan taman/
JAKARTA: Ekspor rotan akan diperketat setelah pemerintah berencana menyempurnakan peraturan terkait dengan ekspor komoditas pertanian itu guna meningkatkan nilai tambah produk di dalam negeri. “Kebijakan itu bertujuan menjaga ketersediaan suplai bahan baku industri pengolahan dalam negeri dan upaya meningkatkan nilai tambah komoditas,” tegas Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar kemarin. Menurut dia, kebijakan terkait dengan ekspor rotan diberlakukan sama terhadap komoditas pertanian lainnya yang dipakai sebagai bahan baku industri dalam negeri. Dia menambahkan evaluasi dan penyempurnaan peraturan
sega (calamus caesius) dan Irit (calamus trachycoleus) dengan diameter 4 mm sampai dengan 16 mm.
Tidak adil Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI) menilai sikap pemerintah tidak adil karena hanya mendengarkan pernyataan Asosiasi Mebel Indonesia yang mengklaim selalu kekurangan bahan baku. Sebaliknya, pemerintah diminta menetapkan harga rotan dan mencari solusi potensi ekonomi yang mubazir sebesar 628.014 ton, senilai US$1,45 miliar Lisman Sumardjani, Sekretaris Jenderal APRI, mengungkapkan selama ini pemerintah hanya meminta penjelasan Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo). Padahal, hampir sebagian besar anggota Asmindo itu sejak 3 tahun terakhir hanya mengonsumsi sebanyak 40.000 ton pada 2009, 30.000 ton (2010), dan pada 2011 ini hanya membutuhkan 12.000 ton. Hal itu karena hampir seba-
gian besar anggota Asmindo memproduksi imitasi rotan yang berkualitas ekspor. “Kalau pemerintah ingin menyelesaikan masalah rotan, bukan hanya menerbitkan aturan pelarangan ekspor, silakan atur harga dan pasokannya untuk kebutuhan industri. Tolong juga pikirkan potential loss lebih dari 628.000 ton,” ujarnya kemarin. Menurut dia, klaim kekurangan bahan baku itu tidak benar sama sekali. APRI siap menghadap Komisi IV DPR, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk menyelesaikan masalah rotan. Lisman mengharapkan pemerintah merevisi Permendag No.36/2009 tentang Ketentuan Ekspor Rotan yang dinilainya telah membuat petani pengumpul rotan semakin didera kemiskanan akibat kebijakan tersebut. Potensi rotan Indonesia besar, tetapi terpuruk. Petani menderita dan kelestarian rotan terancam. "Ini pasti ada yang tidak beres.” Menurut dia, ada yang salah dalam kaidah bisnis perdagangan
Nelayan tolak pungutan hasil ikan
BERDIKARI
OLEH BAMBANG SUPRIYANTO Bisnis Indonesia
Pejabat Bali dilatih wirausaha JAKARTA: Sebanyak 45 orang pejabat Pemprov Bali mendapatkan pelatihan government entrepreneurship dari Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) selama 3 hari. Menurut Agung Waluyo, Program Director UCEC, para peserta terdiri dari kepala badan, kepala dinas, kepala biro dan staf ahli dari seluruh bidang di Provinsi Bali. “Peserta antusias mengikuti pelatihan dan berharap bisa menularkan 'virus' ke staf pegawai negeri lainnya,” ujarnya kemarin. Sebanyak 28% dari 45 peserta menginginkan training entrepreneurship yang sama diberikan kepada staf atau kalangan birokrat lain guna membuka wawasan dan pengetahuan yang baru. (BISNIS/HSS)
JAKARTA: Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia meminta pemerintah meninjau ulang pemberlakuan peraturan pungutan hasil perikanan. Yussuf Solichien, Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), menegaskan kenaikan pungutan hasil perikanan (PHP) hingga 128% sangat memberatkan nelayan. “Kami minta pemerintah meninjau kembali penerapan PHP yang baru dikeluarkan. Pemerintah ada karena ada rakyat. Pemerintah harus mengabdikan dirinya untuk rakyat,” ungkapnya kemarin. Dia menjelaskan dalam UUD 1945 mengamanatkan negara/pe-
merintah untuk melindungi rakyat, memajukan kesejahteraan, dan mencerdaskan rakyat. Menurut dia, untuk memajukan kesejahteraan nelayan negara harus berpihak kepada nelayan. Pungutan yang dilakukan pemerintah atas usaha nelayan jangan memberatkan. Namun, kebijakan itu menjadi aneh karena nelayan harus membayar pajak sebelum mereka mengetahui berapa penghasilannya. HNSI, ungkap Yussuf, juga mendesak Menteri Kelautan dan Perikanan merevisi penerapan peraturan Menteri No. 02/MEN/2011 tanggal 31 Januari 2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Repub-
lik Indonesia. (WPP-NRI) “Jika Permen diberlakukan, banyak kapal ikan milik nelayan yang tidak bisa melaut di zona ekonomi eksklusif Indonesia. Karena mereka masih menggunakan mesh size (ukuran mata jarring) 1 sampai 2,5 inci, sedangkan permen mengharuskkan mereka menggunakan mesh size 3 inci atau lebih,” ujarnya. Akibatnya, untuk WPP 572 dan 573 saja, kapal ikan pursein yang tidak bisa melaut sebanyak 500 kapal yang rata-rata memiliki anak buah kapal lebih 50 orang. Artinya, lebih dari 25.000 ABK akan menganggur. Dengan juga di WPP yang lain. WPP itu akan diisi dan dipenuhi oleh kapal asing yang akan mencuri dan illegal fishing akan lebih marak.
Dekopinwil DKI hidupkan koperasi perbatasan OLEH MULIA GINTING MUTNHE Bisnis Indonesia
JAKARTA: Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) DKI Jakarta bersama instansi terkait akan menghidupkan kembali koperasi di daerah perbatasan guna meningkatkan perekonomian warga setempat. Nachrowi Ramli, Ketua Umum Dekopinwil DKI Jakarta, mengatakan rencana mengaktifkan kembali unit-unit gerakan perekonomian rakyat itu, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat di perbatasan
terhadap kegiatan ekonomi luar negeri. “Selama ini masyarakat di perbatasan sangat bergantung pada aktivitas usaha pihak asing. Kami ingin masyakat bisa mandiri dalam kegiatan ekonominya,” ujarnya seusai menyelenggarakan kegiatan bakti sosial donor darah di Gedung Peruri, Jaksel, kemarin. Kegiatan menghidupkan kembali aktivitas koperasi tersebut bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, bersamaan melalui program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop).
JAKARTA
BENGKEL
ABSENSI SIDIK JARI
Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 021 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/257/04/2011)
Msn Absensi Sidik Jari Offline Termrh Saat Ini: Fingerprint Tym.neT D1: Rp 1.5Jt Memiliki Buffer data 30rb Log&dpt merekam jari 500 Template. Juga memiliki Battery Back Up serta Koneksi USB ke Komputer: 021-68575763 / 97713093 / 087876100953 /
[email protected] (OI/261/02/2011)
AHLI WC AHLINYAUnt:SedotWC,Airkotor,Lumpur,Limbah cair, Pelncrn, Salurn air/Wastafel/Cucian piring dll; Prs cpt, Armada sndri 9262 8844 - 93665266 - 081310949979/ SE-JABODETABEK. (OI/414/03/2011)
ANTENA “ANTENA SOLUTION” 4675 3000 – 5618 1977 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+300ch 1.5jt oke/ Telkom/ indovision, yes/ top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se Jabodetabek.
BAHAN BANGUNAN
DANA TUNAI
Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/258/04/2011)
(OI/490/04/2011)
Reflector Panas s/d 95% AL-FOIL, tdk mdh robek, cck utk : sport stadiun, gudang, aula, real estate, bhn insulasi, sedia baja ringan. Hub kntr : 021-5850911 / 0857.1435.8080, http://trim-alumuniumfoil.blogspot.com
Data Siap Jemput Bantu Sampai Cair / 1Jt s/d 500M / BPKB, AJB / SHM / Elektronik, Hub: 95200071, 83331022, 0821 11452226, (OI/979/04/2011) 0821 12887479
BIRO BANGUNAN MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771.
Anda Ingin Memonitor Mobil, Anak, Dll Dari HP Anda (Lokasi&Peta) Rp.950.000 atau Memonitor HP Anak (SMS&Pembicaraan) Tersedia Produk Canggih Lainnya!!! Hub: 021 - 6320870.
(OI/454/04/2010)
(OI/136/04/2011)
Trm Bngunan Br Renov Bsr/Kecil Dr Mnengah s/d Lux, Hrg 1,5Jt s/d 2Jt, Atap Baja Rgn, Gnteng M Kls, Krmik 40x40cm, Plfon, Hsl Krj Cpt/Brgrnsi. ADI 44676895/ 085282053035 (OI/938/03/2011)
Masyarakat pedagang Kepulauan Riau bahkan ada yang bertransaksi langsung dengan mitranya dari kedua negara tersebut. Dengan mengaktifkan kembali gerakan perekonomian berbasis rakyat, Dekopin optimistis ketergantungan dan kebiasaan itu akan hilang. ”Tidak selayaknya mengandalkan kekuatan negara asing untuk menghidupkan kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia di daerah perbatasan. Agenda ini akan segera berjalan setelah kami mendapatkan data dan jumlah koperasi yang sudah tidak aktif,”
tutur Nachrowi. Dekopinwil DKI Jakarta dalam waktu dekat juga akan mengoptimalkan potensi laut Indonesia yang sangat luas dan kaya. Rencananya dimulai dengan seminar di atas kapal perang yang didukung oleh Pusat Koperasi Angkatan Laut (Puskopal) Kolinlamil Armabar. Pada acara bakti sosial donor darah di Peruri, melibatkan sekitar 500 orang yang terdiri dari para karyawan maupun keluarga karyawan serta masyarakat umum di bawah koordiniasi Dekopinwil DKI Jakarta.
KARTU KREDIT
MOBIL DICARI
Ada masalah CC / KTA ? Bunga naik terus ? stres dikejar kolektor ? Hub: SASHA 90357235, VENA 96309818, EDWIN 91595155 (OI/683/03/2011)
KEMENANGAN MOTOR Berani Beli Mobil Secondhand Anda Dengan Harga Pantas, SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021-6833 6806 / 0816 93 2247 Karawaci, TGR
KERJASAMA
ELEKTRONIK
A BEST DEAL 6,25%/Th, Tkr BPKB Lsg Cair sd 100M, Undur 50hr, Lns Awal Bng Hlng, Free 5jt, Laptop, Tdk Trbkti 100jt, METRO PLATINUM Mnra Kuningan LG. 45851381 - 83 / 30015924 - 25
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/580/04/2010)
(OI/167/04/2011)
KULIT
HEWAN QURBAN AL-AMIEN AQIQAH Sdia kambing Mlai 600Rb msk aneka menu, grts krm ptng & 50 buku Risalah aqiqah. 021 7509991 - 68434577 - 97734850 (OI/487/04/2011)
Terima Renovasi,Bangun Baru,Perbaikan Bocor,Desain Gbr Interior,Konstruksi Baja,Kitchen Set,Teralis,Gysum,Pengecatan,Baja Ringan. Hub: 021 - 87740824, 0812-88185229.
AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sdia Kbg-Sapi Mlai 600Rb-6Jt Msk Aneka Menu, Grts Krm Ptng, 50Buku Aqiqah & Souvenir
(OI/237/04/2011)
(OI/488/04/2011)
KAMERA INTERNET
BIRO JASA
PT.GUDANG GAJAH LESTARI Roofing, Floordeck, Rangka atap baja ringan sofware USA berkualitas, Harga Kompetitive, Jual Bahan & terpasang. Tlp. 021 - 329 88801 - 02 Fax. 021 - 624 9004
Pihaknya tengah memetakan data dan jumlah koperasi yang tidak aktif di daerah perbatasan Indonesia dengan beberapa negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam maupun dengan Timor Leste di Nusa Tenggara Timur. Akan tetapi, daerah paling rawan yang dimasuki pihak asing untuk kegiatan ekonominya ada di kawasan Kepulauan Riau. Masyarakat di kawasan ini bahkan hampir terbiasa dengan perdagangan maupun kegiatan ekonomi antarnegara, yakni Singapura dan Malaysia.
(OI/343/04/2009)
PAKAIAN T-SHIRT Rp15.000 / POLO SHIRT Rp20.000. Trm Psnn Dg Bordir & Sablon Kemeja, Jaket, Topi, celana. Tlp/Fax: 6017381 96244441 Mangga2 Gdg ITC Lt.2 Blk A12 (OI/138/04/2011)
"KULIT ASLI" Furniture,Car,Fashion,Promotion,Walet,Bag,Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/277/03/2010)
KUNCI OTOMATIS
Tory Burch Handbags Sale! Rp.999,900 (Biasa Rp3Jt-Rp8Jt) Beli 3, Gratis 1! To r y B u r c h K a t a l o g 2 0 1 0 ! D i : Fashionmar t / Tory Burch (Hotel Prapanca), Jl.Prapanca Raya 28-31, Kby Baru, Jak Sel. Buka 10-20WIB. (OI/230/04/2011)
Birkin Handbags Rp.2,999,900! De Mademoiselle: Made In France/100% Genuine Calf Leather/100% Authentic/ 12 Warna/Katalog 2010 (Pricelist US$2,789.00)! Di Lokasi Super Mewah: Pro-Fashion-Line (Cabang Dari Italy), Jl.Barito II/15A, Kby Baru, Jak Sel. B u k a 1 0 -2 0 W I B . Te l p .72 7 9 6 1 0 1 . (OI/231/04/2011)
Sidik Jari Standalone Termrh: Fingerprint Tym. neT A82, tggl letakkan jari utk membuka Pnt Ruangan Anda, 1 Paket dgn Kunci Elektronik & Instalasi Hanya Rp.2,5Jt, dari Rp 3Jt, Tdk perlu Investasi Kartu! 021-68575763 / 97713093 / 08787 6100953 /
[email protected]
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/278/03/2010)
OTOMOTIF
(OI/262/02/2011)
PT.METROPOLITAN 6348072-6348859 Pendirian Perusahaan PT/CV/PD/UD/Toko-Domisili Perusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32
OI/381/04/2011)
BERANI BELI MOBIL Dgn Hrg Bagus CASH & OVER KREDIT Semua Merk & Type Jepang Eropa Korea Sedan Minibus Jeep. 32561795 - 0817 6555348 (OI/507/04/2011)
Kamera Internet Dpt Digerakkan Darimana Saja!: Tym.neT NV88 - Hrg Promo: Rp.2.350.000,- bisa merekam dr SDCard lsg sebesar maks. 32GB & dipantau dr Internet Lsg via IE, Mozilla, BlackBerry, iPhone, iPad. Hub: 021-68575763 / 97713093 / 087876100953 /
[email protected]
Khusus menyewakan/ Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338
(OI/263/02/2011)
(OI/029/10/2010)
MESIN-MESIN
MOBIL DISEWAKAN Abadikan perjalanan anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, 0812 10111137 (OI/521/03/2011)
PELUANG BISNIS Anda Mau Usaha Bakmi Resto MGM? Ikuti Paket Lengkap Pelatihannya 2 Hari! Hub : 02 1 - 6 8 6 8 . 3676 INFO Klik : w w w . R e s t o M G M . c o m (OI/413/04/2011)
Banking-managementconsulting. we can enable to arrenger yr finance/solution. pls cnt +628211971960-6281808225182. (OI/904/03/2011)
Mau profit Forex lbh mudah & lbh besar? Klik Join www, primevictory.com. Sms "fx,nama,kota,email" ke 0818-911900 (OI/076/04/2011)
BELAJAR FOREX Online kunjungi www.instafxschool.com Hub: 0856 41259806 / 0898 5503899 Daftar segera (OI/087/04/2011) bonus akun 100 USD.
bebas terutama dalam kebijakan pemerintah melalui Permendag No.36/2009. Permendag, katanya, sering berubah dalam waktu singkat sehingga dinilai tidak efektif. Berdasarkan data APRI, pelarangan ekspor rotan tahun 19791997 menunjukkan penurunan volume ekspor rotan sebanyak 1%, sedangkan dari tahun 19982003 sejak peraturan tersebut membebaskan ekspor rotan volume ekspor rotan kembali naik sebanyak 10%. “Peraturan yang akan diperbarui pada Agustus ini seharusnya dievaluasi dahulu sebelum diterbitkan pasalnya peraturan ini dianggap oleh pelaku pelaku industri rotan sebagai biang keladi kehancuran industri rotan.” Ketua Asmindo Ambar Tjahjono mengatakan kebutuhan bahan baku rotan belum begitu melonjak dibandingkan tahun lalu sebanyak 60.000 ton per tahun. Hal ini karena rotan plastik masih mendominasi pasar. (erwin.
[email protected]/natalina.
[email protected])
Hipmi perlu mitra wirausaha China OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
JAKARTA: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dinilai perlu mengoptimalkan hubungan baik dengan organisasi pengusaha pemuda nasional China atau Young Entrepreneurs China. “Semangat yang diusung dalam kerja sama antara kedua organisasi pengusaha itu, harus dilandasi saling bertukar pikiran, bertukar pengalaman maupun informasi,” ujar Menkop dan UKM Sjarifuddin Hasan, kemarin. Pekan lalu, Young Entrepreneurs China berkunjung ke Hipmi. Menurut dia, Hipmi harus belajar teknologi untuk meningkatkan kemampuan pengusaha muda maupun pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) nasional. “Apalagi, Ketua Hipmi Erwin Aksa telah diangkat menjadi pimpinan forum pengusaha muda AseanChina,” kata Syarifuddin. Dia menegaskan, jika diperlukan Hipmi membuka akses pembiayaan UKM Indonesia dari para pengusaha muda China. Pembiayaan tersebut, katanya,
Dijual Izin Produksi Minuman : gol. A.b.c.Berikut Hak Paten & Hak Cipta. Di Daerah NTT, Kupang. Hbg : 0817 6654911 / 0858 13661377. (OI/134/04/2011) 3 Bln balik modal!!! Solusi: Buka Usaha Futsal!!! Modal 60jt - 160jt Hubungi: 0821 44857158 / 0818 05135758. (OI/168/04/2011) Trading FOREX Spread 2 Acc. Mini & Mikro Min Rp.100.000/Lot, Indeks HangSeng, Kospi Nikei, Gold, Oil dll, Platform MT4, NO SWAP Express Withdrawal & Instant D e p os i t H o t l i n e : 02 1 - 9 8 6 89 677, (OI/170/04/2011) 021-36015866
PENGEMUDI Menyediakan Driver, Handal & Loyal, dr Jawa, Data &Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr, hr/ bl PersonlG.Terjamin & Trprcy Sjk 97. 02153653841 / 32037623 - 0812 10907510 (OI/438/04/2011)
PERHIASAN Le l a n g A r l o j i M ewa h ! L . Pa c i o tt i Rp.1,999,900 (Biasa Rp12Jt+) Beli 3, Gratis 1! Agen Resmi/Made In Swiss/Ex Lelang/+Sertifikat/Lihat Website Di: www.lucianopaciotti.com. Di: Italia Auctions, Hotel Sahid Jaya-Jakarta. Lo b by Leve l . Bu ka 1 0 -20 W I B.
tidak harus dalam bentuk pembiayaan tunai. Skema akses dan pembiayaan yang dilakukan China terhadap UKM bisa dipelajari dan dikaji kemungkinan untuk diterapkan dalam sistem peningkatan kapasitas pelaku sektor riil di Indonesia. Adapun harapan pemerintah terhadap kerja sama yang dilakukan Hipmi dengan mitranya dari China, Sjarifuddin mengemukakan, semua program harus bisa disinergikan. “Karena itu kami berharap agar pertemuan dan kerja sama yang dilakukan Hipmi dengan mitranya dari China, bisa bermakna. Terutama bermakna bagi pelaku sektor riil Indonesia yang masih perlu diperkuat dari sisi pembiayaan maupun kapasitasnya.” Hipmi di bawah Ketua Umum Erwin Aksa terpilih menjadi pimpinan forum pengusaha muda AseanChina Young Entrepreneur Forum (ACYEF) pada pertemuan di Jakarta selama 3 hari pekan lalu. Erwin akan memimpin ACYEF untuk masa 2 tahun ke depan. Erwin diharapkan bisa membaca perspektif baru dampak perdagangan bebas di kedua kawasan tersebut.
INDEKOS Kost LAGUNA RESIDENCE, Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1.650Rb - 2.150Rb/bln, Cuci, Indvsn, Internt, Shower panas & dingin, Fitness, Parkir & Taman luas. Ph. 5672265 (OI/972/01/2011)
RUANG USAHA Disewa ruang kantor 1 lantai seluas 1.253 sqm semigross, Di gedung menara MTH lantai 11 Jl. MT. Haryono Kav. 23 kondisi unfurnished Hub. GARY 0815 9965761, (OI/704/03/2011) WIDI 0852 19837219 KANTOR siap pakai Rp.925.000/bln Fa s i l i ta s l e n g ka p, Se g i t i g a E m a s Hub. (021) 515 2363, 528 98099 (OI/086/04/2011)
RUMAH DIJUAL Dijual rumah di PERUMAHAN PONDOK JATI Blok BU No.7, Pager Wojo, Sidoarjo. LT/LB. 85/36m, Harga Rp. 150 JT (Nego), Hub. Shinta (0812 8101479), Senja (0856 7083852) (OI/300/04/2011)
TANAH DIJUAL
(OI/232/04/2011)
Jual Tnh Jaksel: JUAL TNH Ls+/-680m2, SHM, Link + Lok bagus/Bbs banjir Jl.Praja Raya Alteri Pondok Indah dekat Gandaria City Hub. 0815 84797511 TP
Service Aprt@Karawaci, Invest perdana 170jt an,Frns,Rntl grt,free srvs chrg notelfone Hub: 021 3759 9 9 1 9, 0 878 7878 07 79
(OI/394/04/2011)
PROPERTI APARTEMEN
Dijual 1 unit APARTEMEN SOLO PARAGON, tipe Bronze Blok A 20, Lt. 3. Luas 28,7m, Kosong, Harga Rp.435 JT (Nego), Hub: Shinta (0812 8101479), Senja ( 0856 7083852 ) (OI/299/04/2011)
Dijual 1 unit APARTEMEN GRAND SUDIRMAN, Balikpapan, Tower A, Lt. 7. Luas 68m, Kosong, Harga Rp.1,2 M ( Nego), Hub. Shinta (0812 8101479), Senja ( 0856 7083852 ) (OI/301/04/2011)
BSD Kav. Ultimo huk L: 600m, lok strgs ada jln tembus, hdp Tl, Bl, Rp.4 jt/m2. Hub 0811 849952 TP (OI/459/04/2011)
RESTORAN Take Over Resto di Kebayoran Baru Brand Sdh dikenal di area Jaksel.Sdh standard recipe&sop. Tnp prantara pminat serius sms ke 0816740721 scptnya akan kami hubungi (OI/233/04/2011)
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
KAI Sumbar siapkan kereta bandara PADANG: PT Kereta Api Indonesia Divre II Sumatra Barat berencana mengoperasikan kereta keliling dalam kota (komuter) untuk transportasi penumpang dan barang dari Stasiun Duku ke Bandara Internasional Minangkabau. ”Operasional komuter mengadopsi kereta dalam kota yang sama di Singapura dibuka guna mengurangi kemacetan angkutan penumpang ke Bandara Internasional Minangkabau,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Divre II Sumbar Syafrial Romeyo kemarin. Kereta yang dirancang menggunakan rel bus itu kini dalam persiapan pembebasan lahan masyarakat yang terpakai untuk pembangunan rel dan stasiun.
Proyek KA Bandara Sumbar Rute Jarak tempuh Investasi
Stasiun Duku—Bandara Internasional Minangkabau 4,3 kilometer Rp5 miliar
Sumber: PT KAI Divre II Sumbar (diolah)
ANTARA/HUSIN PARAPAT
TRANSIT Peremajaan armada mendesak JAKARTA: Armada angkutan pelabuhan saat ini dalam kondisi memprihatinkan dan mendesak dilakukan peremajaan karena mayoritas berusia lebih dari 15 tahun. Sumihar Hutagaol, Wakil Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) DKI Jakarta, mengatakan lebih dari 50% armada pengangkut peti kemas dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok saat ini berusia di atas 15 tahun. “Usia kendaraan seperti itu sangat rawan secara kelaikan teknis,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia mengatakan tersendatnya kegiatan peremajaan armada angkutan pelabuhan disebabkan oleh pemerintah tidak lagi mengizinkan impor truk bekas. Sementara itu, untuk membeli armada baru sangat mahal. Di sisi lain, kata dia, tarif angkutan tersebut hingga kini belum membaik bahkan cenderung terjadi praktik banting tarif. “Dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan lokal juga masih minim untuk kegiatan peremajaan maupun investasi baru. Kalaupun ada perbankan yang melirik bunganya terlalu tinggi yakni di atas 16% per tahun,” paparnya. (BISNIS/K1)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i5
Tarif kontainer ke China jeblok Jumlah armada berlebihan OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
Luar Negeri DPP INSA Djoni Sutji mengakui tarif kontainer turun dipicu oleh tidak seimbangnya antara jumlah kapal JAKARTA: Tarif angkutan (supply) dan permintaan pengiriman (demand). peti kemas dari Indonesia ke barang Menurut dia, jumlah ruang muat kapal China merosot tajam hingga untuk kegiatan angkutan kontainer di 58% dalam 3 bulan terakhir dunia termasuk di kawasan Asia jauh lebih besar dibandingkan dengan perdipicu harga bahan bakar mintaan sehingga terjadi kelebihan supminyak untuk kapal yang me- ply. lambung lebih dari US$100 Asmari menjelaskan untuk memperbaiki kondisi tarif kontainer di pasar gloper ton. bal, INSA mengharapkan agar operator pelayaran mengurangi jumlah kapal Tarif pengapalan kontainer (freight) itu yang dioperasikan seperti yang pernah anjlok secara signifikan sebesar US$300- dilakukan pada 2010. Menurut dia, para operator kontainer US$400 per twenty feet equivalent units (TEUs) dari rata-rata tarif akhir tahun besar seharusnya dapat berpartisipasi lalu di kisaran US$500-US$700 per TEUs. dalam menjaga keseimbangan antara Penurunan yang terjadi dalam 3 bulan permintaan muatan dan pasokan kapal terakhir menyebabkan biaya angkutan dengan mengurangi jumlah kapal yang peti kemas ke negara itu kini bertengger dioperasikan. Tahun lalu, lebih dari 600 unit kapal di level hanya US$200—US$300 per kontainer global diberhentikan beroperaTEUs. “Tarif kontainer ke China anjlok lebih si oleh pemiliknya selama tahun lalu sedari 50% dibandingkan dengan kondisi telah tarif kontainer anjlok pascakrisis akhir tahun lalu,” kata Ketua Bidang ekonomi global pada semester II 2008. Strategi itu cukup berhasil karena keAngkutan Kontainer Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners naikan tarif kontainer bisa terjaga sehingAssociation (INSA) Asmari Herry kepada ga sempat menyentuh level hingga US$2.000 per TEUs, khususnya di trayek Bisnis kemarin. Dia belum bisa memastikan sampai Jakarta—Eropa, bahkan pada akhir 2010, kapan tarif kontainer bakal terjerembab kondisi tarif sudah pulih seperti sebelum krisis. karena kenaikan tarif Tarif angkutan kontainer sangat bergantung kepada “Tahun ini cukup 20 kaki dari Pelabuhan pertumbuhan permintaan pengiriman barang ekspor berat karena tarif Tanjung Priok ke sejumlah dan impor serta kondisi anjlok di tengah negara di Eropa selama terjun bebas pasokan kapal. harga minyak Januari—April hingga 40% dibandingkan Menurut dia, jika kondisi melambung.” dengan posisi yang sama perekonomian global terus tahun lalu. membaik, ada harapan tarif Sebagai gambaran, tarif kontainer dari kontainer akan kembali pulih meskipun belum mampu mengembalikan cost of Tanjung Priok ke Amsterdam, Hamburg, operational yang dikeluarkan lonjakan Rotterdam selama kwartal I tahun ini turun menjadi US$1.000—US$1.200 per harga bahan bakar kapal atau bungker. Asmari memperkirakan operator pela- TEUs dibandingkan dengan posisi yang yaran peti kemas tahun ini akan menang- sama tahun lalu sebesar US$1.800— gung beban yang cukup berat karena di 2.000 per TEUs. Padahal, selama 2010, tarif peti kemas tengah anjloknya tarif, biaya operasional kapal juga membengkak seiring dengan ukuran 20 kaki yang diangkut dari Pelabuhan Tanjung Priok ke negara-negara lonjakan harga bungker. Bahkan, katanya, tidak tertutup ke- di Eropa tersebut sempat berada di level mungkinan operator pelayaran angkutan US$1.800—US$2.000 per TEUs. Angka itu melonjak secara signifikan kontainer akan merugi akibat kondisi tarif yang jeblok tersebut. “Tahun ini jika dibandingkan dengan saat terjadinya cukup berat karena tarif anjlok di tengah krisis keuangan global yakni pada semester II/2008 hingga semester 1/2009. Saat harga minyak melambung,” ujarnya. itu, tarif kontainer Tanjung Priok—Eropa anjlok hingga US$400 per TEUs. (tularji@ Tidak seimbang Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan bisnis.co.id)
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
BIDIK CALON PENUMPANG: Pelanggan menunggu proses layanan di kantor Malaysia Airlines, di Surabaya, kemarin. Maskapai penerbangan itu meluncurkan program Global Deals, Dream Getaway guna mengejar target tingkat isian penumpang (load factor) menjadi 80%—90% dibandingkan dengan tahun lalu yang baru mencapai 70%.
5 Kapal Merak-Bakauheni masuk docking OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Lima kapal penyeberangan yang beroperasi di lintasan Merak, Banten—Bakauheni, Lampung masuk kegiatan perawatan rutin atau docking tahunan guna menghadapi libur sekolah pada Juni 2011. Ketua Dewan Pengurus Cabang Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak Togar Napitupulu mengatakan kelima kapal tersebut melakukan docking rutin. Selain perawatan tahunan, docking itu dilakukan untuk mempersiapkan armada penyeberangan dalam rangka menghadapi liburan sekolah. “Juni—Juli libur sekolah, biasanya arus penyeberangan melonjak,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Dia menjelaskan pada libur sekolah ini, arus penyeberangan di lintasan terbesar di Indonesia itu diperkirakan meningkat sebesar 10% dibandingkan posisi normal. “Kapal perlu disiapkan dari sekarang,” tegasnya. Saat ini, lanjutnya, lima kapal penyeberangan yang melakukan perawatan tahunan tidak berpengaruh terhadap ruang muat kapal dalam rangka mengantisipasi jika tiba-tiba terjadi lonjakan volume kendaraan.
Menurut dia, saat kelima kapal tersebut keluar dari lintasan, masih ada lima kapal bantuan pemerintah yang sudah disiagakan sejak terjadinya stagnasi Februari lalu. “Kapal bantuan pemerintah itu masih siap di lintasan,” tegasnya. Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak pemerintah agar menangangi lintas penyeberangan Merak—Bakauheni secara serius guna mencegah kembali terjadinya stagnasi kendaraan.
Rawan stagnasi Natsir Mansyur, Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik mengatakan stagnasi di lintasan terbesar di Indonesia berpengaruh terhadap inflasi karena harga barang, terutama produk pangan meningkat. Menurut dia, hingga kini lintasan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra belum aman dari ancaman stagnasi. “Sekarang stagnasi sering terjadi di lintasan itu, dampaknya sangat besar karena ongkos logistik melonjak,” katanya. Sementara itu, selama 24 jam terakhir, kapal yang beroperasi sebanyak 23 unit dari 33 unit yang disiapkan, sedangkan jumlah trip mencapai 86 trip. Kondisi cuaca juga dilaporkan cerah sehingga mempercepat waktu kapal untuk bersandar.
i7
Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
SEMINAR & WORKSHOP
BAHAN BANGUNAN
PERANTI KERJA
PERANTI KERJA
TEKNIK
OTOMOTIF
PERJALANAN
OTOMOTIF
PERANTI KERJA
RUPA-RUPA
HOTEL & RESTAURAN
REGIONAL Bisnis Indonesia, Selasa, 26 April 2011
BKDP
LPKR 142
ASRI
4
295
10
121 18/ 4
720 19/ 4
20/ 4
21/ 4
ELTY
790
25/ 4
18/ 4
20/ 4
21/ 4
25/ 4
336
Penerimaan pajak di Jakarta Pusat
18/ 4
1 137
19/ 4
20/ 4
21/ 4
25/ 4
TRAM 188
5/ 21/14
6/ 14 25/
18/ 4
193 19/ 4
20/ 4
21/ 4
260
2
60
24/ 30/ 12 18/124 26/ 19/ 12 4 20/ 4
META 600
25/ 4
18/ 4
590 19/ 4
20/ 4
21/ 4
25/ 4
18/ 4
260
19/ 4
20/ 4
21/ 4
25/ 4
18/ 4
19/ 4
20/ 4
21/ 4
25/ 4
25 Hotel melati di Bandung kolaps PHRI Jabar minta penghentian perang tarif
177
BISNIS INDONESIA
(Rp miliar)
*Ket: Target
MIRA 60
10 275
19/ 4
TRUB 139
2010
2011*
Sumber: Suku Dinas Pelayanan Pajak Jakarta Pusat II, 2011
Setoran pajak Jakpus ditarget capai Rp336 miliar JAKARTA: Penerimaan pajak di Jakarta Pusat sepanjang tahun ini ditargetkan mencapai Rp336 miliar atau naik 89,9% dibandingkan dengan tahun lalu. Suyatno, Kasubag Tata Usaha Suku Dinas Pelayanan Pajak Jakarta Pusat II, mengatakan target itu dipicu masuknya bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dalam pengelolaan Pemprov DKI. “Naiknya target pajak tersebut disebabkan pada tahun ini ada satu jenis pelayanan pajak tambahan yang masuk yaitu BPHTB,” ujarnya, tulis situs berita Pemprov DKI beritajakarta.com, kemarin. Dia menyatakan pihaknya menargetkan penerimaan BPHTB di Jakpus pada tahun ini menyumbangkan setoran pajak sebesar Rp136 miliar, sedangkan selebihnya berasal dari 10 jenis pajak lainnya antara lain pajak kendaraan bermotor dan pajak hotel. BISNIS/HWI/RADITYO EKO
NUSANTARA Izin PTS di Sumut diperketat MEDAN: Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Sumatra Utara dan Aceh memperketat persyaratan pendirian lembaga pendidikan tinggi swasta untuk meningkatkan mutu lulusan. Koordinator Kopertis Wilayah I SumutAceh Nawawi Lubis mengatakan pihaknya akan memperketat pemberian rekomendasi perguruan tinggi swasta (PTS) kepada Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional. “Kopertis Wilayah I memiliki hak untuk me-monitoring,” katanya, kemarin. Selama tahun lalu, menurut dia, terdapat enam PTS yang sudah mendapat teguran dan sanksi karena tidak memiliki fasilitas pendidikan sesuai aturan. (BISNIS/K3)
Investasi di Jabar Rp17,62 triliun BANDUNG: Realisasi investasi di Jawa Barat sepanjang kuartal I/2011 mencapai Rp17,62 triliun dengan jumlah kegiatan investasi sebanyak 150 proyek. Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jabar Agus Gustiar mengatakan realisasi itu mencakup penanaman modal asing sebesar Rp16,06 triliun dan penanaman modal dalam negeri Rp1,55 triliun. “Kinerja investasi Jabar itu menempati ranking kedua secara nasional di bawah DKI Jakarta,” ujarnya, kemarin. (BISNIS/K45)
DKI pasang CCTV JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memasang kamera pemantau di kawasan Johar Baru Jakarta Pusat untuk mencegah aksi tawuran antarwarga. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pemasangan kamera close circuit television (CCTV) itu dilakukan selambatlambatnya bulan ini. “Ini sudah lama diperintahkan untuk dipasang CCTV,” katanya, kemarin. (BISNIS/TDW)
BANDUNG: Sedikitnya 25 hotel kelas melati di Kota Bandung, Jawa Barat. kolaps akibat kalah bersaing dengan hotel berbintang di Kota Kembang. Ketua Himpunan Hotel Melati (Bumi Melati) Kota Bandung Doddy H Wibowo mengatakan ke-25 hotel dari total 202 hotel nonbintang itu pasrah karena tidak ada keberpihakan dari Pemerintah Kota Bandung. Sampai dengan saat ini, menurut dia, pengusaha hotel melati masih pesimistis dengan masa depan bisnisnya menyusul berlanjutnya strategi banting harga yang dilakukan hotel berbintang. “Perang tarif hotel berbintang, salah satunya, membuat hotel melati menjadi sepi penghuni,” katanya, kemarin. Perang diskon hotel berbintang di Bandung, ungkap Doddy, sangat sengit hingga menyebabkan tarif kamar hotel berbintang sama dengan tarif hotel melati. Akibatnya, imbuh dia, sejumlah pengusaha hotel melati mulai melego sejumlah asetnya kepada beberapa investor dari dalam
kota dan luar kota. Doddy menjelaskan pihaknya telah membantu pengusaha hotel melati dengan memfasilitasi pencarian dana segar melibatkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung. “Kami bekerja sama dengan PHRI Kota Bandung telah berusaha meminta kepada pihak perbankan agar memberikan grace period dan suku bunga yang tidak terlalu tinggi,” tegas dia. Langkah itu, tegas dia, tidak direspons mayoritas pengusaha hotel melati di Kota Bandung kendati beberapa bank telah menyatakan siap mengucurkan pinjaman lunak. Dari total 202 hotel melati di Bandung, hanya tiga hotel saja yang bersedia mengambil pinjaman itu. Mayoritas pemilik hotel melati, tambah dia, memilih tidak menerima tawaran itu karena khawatir tidak mampu membayar angsuran akibat suramnya bisnis hotel melati di Bandung. “Meski sudah diberikan berbagai keringanan dari pihak bank, mayoritas pengusaha sudah pasrah dengan kondisi yang ada,” ujarnya. Dia menyatakan pihaknya menyayangkan sikap Pemkot Bandung yang tidak memedulikan
TPK hotel di Jawa Barat (%) Hotel nonbintang
40,88
39,96
Hotel berbintang
33,37
Januari 2011
31,18
Februari 2011 BISNIS/RADITYO EKO
Sumber: BPS Jabar, 2011
perkembangan bisnis hotel melati di kota itu. Padahal, ungkap Doddy, pengusaha hotel melati telah meminta Pemkot Bandung mengatur perang tarif kamar hotel berbintang karena mematikan hotel nonbintang. “Sampai [dengan] saat ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah. Mereka terkesan tidak
berpihak kepada kami,” tegas dia.
Bantuan minim Sementara itu, Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar menegaskan Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemkot Bandung seharusnya aktif membantu menyelesaikan permasalahan di sektor pariwisata. “Pemerintah harus aktif men-
gatasi semuanya dan harus berpihak kepada semua pihak,” tegasnya. Dia menyayangkan Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung yang membiarkan sebanyak 25 hotel melati di Bandung kolaps karena akan menyebabkan banyaknya PHK. “Apalagi, saat ini banyak sekali permasalahan di sektor tersebut yang perlu diperbaiki, mulai dari infrastruktur, destinasi, hingga promosi,” kata dia. Ketua PHRI Kota Bandung Momon Abdurochman sebelumnya menyatakan perang diskon hotel berbintang menyebabkan okupansi hotel melati ada yang hanya 20% per bulan. Untuk itu, menurut Momon, pihaknya bersama Bumi Melati menjajaki kerja sama dengan sejumlah perbankan guna memberikan kredit lunak kepada hotel melati di Kota Kembang. Fasilitas khusus yang akan diberikan pihak bank kepada hotel melati a.l. grace period selama 1 tahun dan suku bunga 6% per tahun. Namun, ujarnya, pengusaha menolak untuk menerima tawaran tersebut karena pasar hotel melati tidak berkembang. “Sepertinya para pengusaha hotel melati telah pasrah melihat kondisi yang terjadi sekarang,” tuturnya. (K30) (
[email protected])
2.000 Wirausahawan segera lahir di Jabar BISNIS INDONESIA
BANDUNG: Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat mendorong kelahiran sedikitnya 2.000 wirausahawan baru pada tahun ini melalui program penumbuhan wirausaha baru. Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal Sutisno mengatakan program itu merupakan hasil kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk (BJB). Sampai dengan saat ini, dia menyatakan pelaku usaha di Jabar sebanyak 103.000 orang atau 0,24% dari total penduduk provinsi itu sebanyak 43 juta jiwa. Kondisi itu, menurut dia, sangat memprihatinkan dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura dan Malaysia yang masing-masing mencapai 7% dari 5% dari total jumlah penduduk. “Program Perahu [penumbuhan wirausaha baru] ini diluncurkan sebagai langkah nyata yang dilakukan Kadin Jabar untuk menambah jumlah wirausahawan di Indonesia,” katanya, kemarin. Pada tahap awal, Agung menyatakan pihaknya akan mendidik sebanyak 160 orang calon pengusaha muda baru tamatan sekolah menengah atas (SMA). Ke-160 orang itu, imbuh dia, akan dilatih keterampilan administrasi perusahaan, manajemen, pemasaran dan perencanaan. “Mereka akan disiapkan sebagai wirausahawan andal. Untuk mengikuti program ini, tidak dipungut biaya sama sekali,” tuturnya.
Agung menilai Jabar memiliki sumber daya manusia yang cukup besar untuk menghasilkan pengusaha baru. Apalagi, tegas dia, provinsi cukup lama dikenal sebagai kawasan industri dan bisnis.
Topang ekonomi Dia menargetkan pengusaha di Jabar bisa mencapai 86.000 orang atau 2% dari total penduduk sebanyak 43 juta orang. Penambahan jumlah pengusaha baru ini akan menopang perekonomian di provinsi itu. Dalam penggarapan pengembangan wirausahawan baru ini, Kadin Jabar juga menggandeng kalangan perguruan tinggi. “Kadin Jabar juga menandatangani kerja sama pendidikan bisnis dan wirausaha dengan perguruan tinggi guna mengembangkan jiwa kewirausahaan,” katanya. Rektor Universitas Katolik Parahyangan Cecilia Law menyambut baik kerja sama dengan Kadin Jabar untuk mendorong pelaku usaha baru di kalangan generasi muda. “Kami berharap nantinya akan lahir wirausahawan baru yang benar-benar andal dan berkualitas,” katanya. Wali Kota Bandung Dada Rosada menilai pertumbuhan jumlah pelaku usaha baru akan turut mendorong kinerja pembangunan di sektor perekonomian. Menurut dia, pemerintah memang tidak bekerja sendirian dalam menggenjot pembangunan di sektor perekonomian. “Peran serta pihak lain tentu sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja perekonomian,” tuturnya. (K45/MO5)
BISNIS/WAHYU SULISTIYAWAN
MEMPERBAIKI TURAP TOL: Beberapa alat berat dikerahkan untuk memadatkan tanah di ruas jalan tol Semarang-Solo Seksi I Kilometer 17 Kel Gedawang, Kec Banyumanik, Semarang, kemarin. Turap sisi ruas jalan tol di kawasan itu runtuh akibat curah hujan tinggi dan saluran air yang kurang maksimal.
Jakarta rancang penggunaan teknologi parkir OLEH TH. D. WULANDARI & NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengarahkan penggunaan perangkat teknologi informasi dalam pengaturan sistem perparkiran di Ibu Kota. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan rencana itu akan dimasukkan dalam rancangan peraturan daerah (raperda) sebagai revisi Peraturan Daerah (Perda) No. 5/1999 tentang perparkiran yang tengah digodok dinas teknis. Menurut dia, pemanfaatan perangkat TI bertujuan mengurangi hambatan kemacetan lalu lintas yang disebabkan parkir di badan jalan di hampir ruas jalan Ibu Kota. “Penerapan alat [teknologi informasi] itu masuk dalam rancangan peraturan daerah,” kata-
nya, kemarin. Selama ini, Pristono menjelaskan pemanfaatan TI di negara lain terbukti cukup efektif diterapkan dalam pengaturan parkir mulai dari distribusi hingga perhitungan biayanya. Dia menyatakan penggunaan perangkat TI akan difokuskan untuk parkir di badan jalan karena masih sulit dikendalikan akibat dikuasai oknum tertentu. Area parkir di kawasan Blok M, ucap dia, merupakan salah satu lokasi yang berhasil diatur menggunakan TI setelah sebelumnya sulit dikendalikan. “Nantinya, perparkiran on street di badan jalan akan menggunakan sistem elektronik itu sebagai alat penghitung yang hasilnya terdeteksi dengan baik,” tegas dia. Pristono mengungkapkan pihaknya berencana menerapkan sistem penghitungan secara elek-
tronik berbasis TI untuk perparkiran di sepanjang Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk mulai Juni 2011.
Dorong angkutan umum Sementara itu, anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Iskandar Abubakar mengatakan sasaran Raperda Perparkiran yakni menekan aktivitas parkir kendaraan pribadi di jalan dan mendorong pemiliknya beralih ke angkutan umum. “Pengendalian parkir itu dilakukan untuk mendorong penggunaan sumber daya parkir secara lebih efisien dan sekaligus menjadi alat untuk membatasi arus kendaraan ke suatu kawasan yang perlu dibatasi lalu lintasnya,” kata Iskandar. Anggota Koalisi Warga Untuk Transport Demand Management Ari Subagyo Wibowo menyatakan
Raperda Perparkiran harus disempurnakan untuk memperkuat penegakan hukum. “Sanksi pelanggar parkir tidak hanya dikenakan terhadap pengguna kendaraan, tetapi juga pemiliknya,” ujar Ari. Terkait Perda No. 5/1999, Udar Pristono menyatakan sejumlah pasal yang tidak relevan lagi yakni Unit Pelayanan Teknis Perparkiran Dinas Perhubungan DKI seharusnya tidak lagi menerima restribusi parkir. Selain itu, imbuh dia, retribusi parkir bukan sebagai Pendapatan Asli Daerah tetapi pengendalian lalu lintas. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Royke Lumowa mengatakan pihaknya mencatat sembilan poin yang perlu direvisi dalam Perda No. 5/1999 a.l. perlunya kerja sama antarinstansi seperti kepolisian dan TNI.