Member of Indonesia Stock Exchange
“ Tumbuhkan Semangat Pendidikan dengan Sukuk Negara Ritel ”
Seri SR-005 Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan
www.valburysecurities.co.id
Member of Indonesia Stock Exchange
2013 PERKEMBANGAN PASAR KEUANGAN SYARIAH & SUKUK NEGARA Praktik penerbitan instrumen keuangan berbasis syariah telah berkembang pesat dan diterima diseluruh dunia dengan menerapkan prinsip-prinsip transaksi keuangan yang menekankan pada perjanjian yang adil, anjuran terhadap sistem bagi hasil (profit & lost sharing) serta larangan terhadap riba, gharar dan maysir. Sukuk merupakan salah satu instrumen keuangan syariah yang telah banyak digunakan oleh korporasi maupun negara untuk program pembiayaan, termasuk Pemerintah Indonesia. Pada awal tahun 2013, Pemerintah akan menerbitkan Sukuk Negara Ritel seri SR-005. Penerbitan instrumen ini merupakan salah satu program Pemerintah dalam pembiayaan APBN. Selain itu, penerbitan instrumen keuangan berbasis syariah ini merupakan upaya untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan Nasional, sebab hasil penerbitan Sukuk Negara Ritel seri SR-005 ini diantaranya akan dipergunakan untuk membiayai proyekproyek pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah. Penerbitan Sukuk Negara Ritel juga bertujuan untuk memberikan alternatif sarana investasi yang aman dan menguntungkan bagi masyarakat Indonesia.
SUKUK NEGARA Definisi Istilah sukuk berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari ‘sakk’ yang berarti dokumen atau sertifikat. AAOIFI (Accounting and Auditing organization for Islamic Financial Institutions) mendefinisikan sukuk sebagai sertifikat bernilai sama yang merupakan bukti kepemilikan yang tidak dibagikan atas suatu aset, hak manfaat, dan jasa-jasa atau kepemilikan atas proyek atau kegiatan investasi tertentu. Perbedaan pokok antara sukuk dengan obligasi konvensional terletak pada konsep imbalan/bagi hasil, dan adanya transaksi pendukung (underlying transaction) berupa akad atau perjanjian antara pihak yang disusun berdasarkan prinsip syariah. Sukuk Negara adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset Sukuk Negara (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang SBSN). SBSN diterbitkan untuk pembiayaan APBN termasuk pembiayaan proyek.
Dasar Hukum 1. UU 19/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. 2. PP 56/2008 tentang Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara. 3. PP 57/2008 tentang Pendirian Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara Indonesia. 4. PP 51/2010 tentang Pendirian Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara II. 5. PMK No. 218/PMK.08/2008 tentang Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Ritel Di Pasar Perdana Dalam Negeri 1. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 69/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. 2. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 70/2008 tentang Metode Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara. 3. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 71/2008 tentang Sale and Lease Back. 4. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 72/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Sale and Lease Back. 5. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 76/2010 tentang Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Asset To Be Lease.
Seri SR-005 Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan
Member of Indonesia Stock Exchange
Sukuk Negara Ritel adalah SBSN yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual, dengan volume minimum yang telah ditentukan. Seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) dapat berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel.
TRADABLE, dengan potensi mendapat CAPITAL GAIN
Keuntungan Berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel
Ikut berpartisipasi dalam PEMBANGUNAN NASIONAL Tingkat imbalan yang KOMPETITIF AMAN, pembayaran imbalan dan nominal dijamin UU MENENTRAMKAN, Sesuai dengan prinsip Syariah
Risiko Investasi
DEFAULT RISK (risiko gagal bayar) Yaitu risiko tidak terpenuhinya pembayaran imbalan dan nilai nominal pada saat jatuh tempo. Risiko ini sangat kecil karena berdasarkan undang-undang investasi pada Sukuk Ritel dijamin pembayarannya oleh Pemerintah
MARKET RISK (risiko pasar) yaitu risiko terjadinya capital loss akibat harga jual di pasar sekunder lebih rendah dari harga beli. Risiko ini dapat dihindari dengan cara memegang Sukuk Ritel sampai jatuh tempo
LIQUIDITY RISK (risiko likuiditas) yaitu risiko terjadinya kendala untuk menjual di pasar sekunder. Risiko ini dapat diatasi dengan menghubungi dan meminta bantuan Agen Penjual Sukuk Ritel
SYARAT BERINVESTASI Individu atau perseorangan WNI yang dibuktikan dengan KTP Minimum investasi adalah Rp 5 juta dan kelipatannya (Maksimum adalah Rp 5 Miliar) Mempunyai REKENING TABUNGAN di salah satu bank umum (bank umum syariah/bank umum konvensional) dan REKENING SURAT BERHARGA di salah satu sub-registry
PROSEDUR BERINVESTASI 1. Membuka/mempunyai rekening tabungan di bank serta rekening surat berharga pada lembaga penyimpanan (Kustodian) 2. Mengisi formulir pemesanan dengan melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) 3. Menyetor dana tunai ke rekening khusus yang telah ditunjuk oleh Agen Penjual dan menyampaikan bukti setoran dana kepada Agen Penjual 4. Memperoleh hasil penjatahan Pemerintah 5. Menerima bukti kepemilikan Sukuk Ritel dari Agen Penjual
Seri SR-005 Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan
Member of Indonesia Stock Exchange
TIPS BERINVESTASI PADA SUKUK NEGARA RITEL Apabila terjadi gejolak di pasar keuangan, investor Sukuk Negara Ritel dapat menerapkan tips-tips berikut untuk menjaga agar investasinya tetap aman dan menguntungkan: 1. Tetap tenang/tidak panik dan memegang Sukuk Negara Ritel hingga jatuh tempo. 2. Tidak menjualnya di bawah harga par (100%).
CONTOH AKAD SUKUK NEGARA RITEL SERI SR-005 IJARAH SALE AND LEASE BACK
1d. Proceeds (Pembayaran atas Aset)
MOF - GOI
1b. Sukuk issuance
SPV
(Issuer/Trustee)
2a. Lease of Asset
(Obligor/Originator)
2b. Periodic Lease Payment
Investors 1c. Proceeds (Pembayaran atas Sukuk)
Pasar Sekunder
Penerbitan & Pembayaran Imbalan SBSN
1a. Sale of Asset (Beneficial Title)
Paying Agent
4a. Sukuk Redemption
Jatuh Tempo
SPV
3. Sale of Asset
5. Sukuk
Investor
(Issuer/Trustee)
MOF - GOI (Obligor/Originator)
IJARAH ASSET TO BE LEASED
Investor 8. Pembayaran Imbalan SBSN
1. Pemesanan Obyek Ijarah
4. Proceeds
3. Penerbitan SBSN
10. Pembelian Aset SBSN 11. Pembayaran Aset SBSN
Penyediaan porsi tangible asset dan pembangunan proyek yang akan menjadi obyek ijarah
PP SBSN
2. Wakalah
A. Penerbit
5. Proceeds
6. Ijarah Asset To Be Leased 7. Pembayaran Ujrah
12. Pelunasan SBSN
B. Wali Amanat C. Muwakkil
9. BAST Proyek
D. Lessor/Mu’jir
Akad/Perjanjian Cash Flow
Seri SR-005 Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan
- Pembangunan Proyek
GOI
( Wakil )
Member of Indonesia Stock Exchange
POKOK KETENTUAN SUKUK NEGARA RITEL SERI SR-005
Penerbit
Pemerintah Berdasarkan PP No. 57 Tahun 2008 Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia didirikan oleh: Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Republik Indonesia Jl. Lapangan Banteng Timur 1 - 4, Jakarta 10710 Tel: (021) 351 6296 atau 344 9230 ext 2600 - 2601 Fax: (021) 351 0727 Website: http://www.djpu.kemenkeu.go.id
Akad
Ijarah Asset To Be Leased
Seri
Sukuk Negara Ritel seri SR-005
Underlying Asset
Proyek APBN tahun 2013
Tenor
3 Tahun
Harga Nominal /Unit
Rp 1.000.000
Minimal Pembelian
Rp 5.000.000 dan kelipatannya
Maksimal Pembelian
Rp 5 miliar
Imbal Hasil/Kupon
6,00 %
Masa Penawaran
Tanggal 8 – 22 Februari 2013
Penjatahan
Tanggal 25 Februari 2013
Settlemen
Tanggal 27 Februari 2013
Jatuh Tempo
Tanggal 27 Februari 2016
Perdagangan di Pasar Sekunder
Bursa Efek Indonesia
Imbalan
Fixed Coupon, dan Pembayaran dilakukan setiap bulan pada tanggal 27 dimulai tanggal 27 bulan Maret 2013
Kustodian
Anggota Sub-Registry
Target Investor
Individu / Perseorangan WNI
Seri SR-005 Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan
Member of Indonesia Stock Exchange
SIMULASI PENGHITUNGAN Investor A membeli Sukuk Ritel di pasar perdana sebesar Rp10 juta dengan tingkat imbalan 6% per tahun dan tidak dijual sampai dengan jatuh tempo, maka hasil yang diperoleh adalah: Imbalan = Rp10.000.000 x 6% x 1/12 = Rp50.000 (diterima setiap bulan sampai dengan jatuh tempo) Pada saat jatuh tempo, nominal yang diterima adalah Rp10 juta Investor A membeli Sukuk Ritel di pasar perdana sebesar Rp10 juta dengan tingkat imbalan 6% per tahun dan dijual di pasar sekunder dengan harga 105%, maka hasil yang diperoleh adalah: Imbalan
= Rp10.000.000 x 6% x 1/12 = Rp50.000 (diterima setiap bulan sampai dengan saat dijual)
Capital gain = Rp10.000.000 x (105-100)% = Rp500.000 Pada saat dijual, nominal yang diterima adalah Rp10.500.000, yang berasal dari pokok Sukuk Ritel ditambah dengan capital gain Investor A membeli Sukuk Ritel di pasar perdana sebesar Rp10 juta dengan tingkat imbalan 6% per tahun dan dijual di pasar sekunder dengan harga 95%, maka hasil yang diperoleh adalah: Imbalan
= Rp10.000.000 x6% x 1/12 = Rp50.000 (diterima setiap bulan sampai dengan saat dijual)
Capital loss = Rp10.000.000 x (95-100)% = - Rp500.000 Pada saat dijual, nominal yang diterima adalah Rp9.500.000, yang berasal dari pokok Sukuk Ritel dikurangi dengan capital loss. ( Perhitungan di atas, belum memperhitungkan pembayaran pajak atas imbalan dan capital gain serta biaya transaksi di pasar sekunder )
DISCLAIMER INVESTASI DENGAN MEMBELI SUKUK NEGARA RITEL MENGANDUNG RISIKO. CALON PEMODAL WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI MEMORANDUM INFORMASI SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI PRODUK INVESTASI INI. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG. PT Valbury Asia Securitas (VAS) hanya bertindak sebagai agen penjual. Produk investasi ini BUKAN merupakan produk Perusahaan Efek ataupun Bank, melainkan Produk Pasar Modal (dan sudah mendapatkan surat penegasan dari Bank Indonesia dan Bapepam LK) serta TIDAK termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan Pemerintah atau penjaminan simpanan. Produk investasi ini mengandung risiko investasi termasuk kemungkinan kehilangan modal pokok yang diinvestasikan. VAS tidak memberikan saran atas pengambilan keputusan investasi calon pemodal. Logo perusahaan dari VAS yang digunakan dalam dokumen apapun berkenaan dengan investasi hanya sebagai wujud kerjasama pemasaran antara VAS dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai Penerbit produk. Dokumen ini bukan merupakan penyebarluasan informasi atau penawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli produk investasi oleh siapapun dalam semua wilayah yuridis yang dilarang oleh hukum atau kepada siapapun yang dilarang secara hukum untuk mengajukan penawaran atau ajakan ini.
Seri SR-005 Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan