Adi Joko Purwanto
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
SENJATA PEMUSNAH MASSAL DAN MASA DEPAN KEAMANAN INTERNASIONAL Adi Joko Purwanto, S.Ip, MA Abstract This article tries to explore the dynamics of international security, especially the ownership of weapons mass destruction (WMD). Recently the issue of weapons mass destruction remains a critical issue in international security. Many countries around the world use nuclear power as a powerful weapon for deterrence and defense from possible enemy attack, nuclear also able to serve as bargaining position, and Taking profits in other fields (eg. economics and politics). Yet the ownership of weapons of mass destruction turned out to leave the problems. one of them is the future of international security. Keywords: international security, weapons of mass destruction, nuclear proliferation, the balance of power, nuclear diplomacy.
A. Pendahuluan
dengan Konferensi Tingkat Tinggi
Pada tanggal 8 April 2010
(KTT)
Keamanan
Nuklir
yang
bertempat di Kastil Praha dua
berlangsung di Washington DC
pemimpin negara besar, Presiden
pada
Dmitry Medvedev dari Russia dan
Penandatanganan
Presiden
dari
tersebut meneruskan kerjasama
Amerika Serikat, menandatangani
antara kedua negara mengenai
traktat
pembatasan kepemilikan peluru
Barack
Obama
mengenai
pembatasan
tanggal
14
april
2010.
perjanjian
kepemilikan senjata nuklir START
kendali
berkepala
(strategic arms reduction treaty).1
sudah
berlangsung
Pasca
traktat
dekade sejak tahun 1991. Dua
diteruskan
negara tersebut merupakan negara
penandatanganan
tersebut
selanjutnya
1
www.suaramerdeka.com diakses pada 18 april 2010 pukul 23.15 wib
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
terbanyak
dalam
nuklir
yang
selama
2
kepemilikan
peluru kendali atau senjata nuklir Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto yang
ada
di
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
dunia,
Sehingga
internasional
kontemporer
penting bagi Amerika Serikat dan
khususnya pasca berakhirnya era
Russia
perang dingin yang melibatkan dua
untuk
hubungan
saling dan
menjaga pengertian
negara
super
power
Amerika
mengenai program nuklir diantara
Serikat dan Uni Sovyet. Data dari
keduanya. Sedangkan Konferensi
sebuah
Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan
internasional yang fokus dalam
Nuklir lebih mengaskan kembali
kajian
mengenai
SIPRI ( stockholm international
keseriusan
negara-
lembaga
penelitian
keamanan
negara yang memiliki persenjataan
peace
nuklir dan masuk dalam Non-
tahun 2008 mencatat terdapat 9
Proliferation of Nuclear ( NPT )
negara (nuclear weapons states)
untuk membatasi dan melucuti
yang menyimpan serta memiliki
kepemilikan
nuklirnya,
senjata nuklir aktif. Kesembilan
salah satunya adalah Israel yang
negara tersebut adalah Russia,
belum
Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
senjata
menandatangani
traktat
tersebut. Isu
research
internasional
institute) pada
Cina, India, Israel, Pakistan dan kepemilikan
dan
Korea
Utara.
Dari
pengembangan peluru kendali atau
negara
senjata nuklir
Amerika Serikat memiliki senjata
lebih
dikenal
yang selanjutnya dengan
WMD
terbanyak
tersebut
kesembilan
yaitu
Russia
16.000
dan
buah
(weapons of mass destruction)
senjata nuklir dimiliki Russia dan
dimana
meliputi
10.000 senjata nuklir dimiliki oleh
kepemilikan senjata kimia, senjata
Amerika Serikat, sehingga sangat
biologi dan senjata nuklir itu sendiri
penting bagi kedua negara tersebut
telah
untuk melakukan kerjasama dan
didalamya
menjadi
fenomena
yang
menarik dalam politik keamanan SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
perjanjian
bilateral
mengenai
Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
pembatasan (arms control) dan
kepemilikan senjata nuklir dapat
perlucutan (disarmament) senjata
dilakukan melalui bentuk-bentuk
nuklir.2
kerjasama
bilateral
maupun
Secara sederhana kita dapat
multilateral. Sedangkan mengenai
memahami dari pengertian Arms
pengertian Disarmament memiliki
Control and Disarmament Arms
ruang lingkup yang lebih kecil yaitu
Control
usaha
atau
pembatasan
pelucutan
maupun
kepemilikan senjata merujuk pada
pengurangan kepemilikan senjata
sebuah upaya yang dilakukan oleh
nuklir terhadap negara-negara yang
nuclear weapons states (NWS)
sudah memiliki dan menyimpan
untuk
senjata nuklir.
membatasi
pertumbuhan
perkembangan kepemilikan senjata nuklir
serta
menekan
untuk
menggunakannya. Dengan kata lain pembatasan kepemilikan senjata nuklir
adalah
perlombaan
memanajemen
DAN PROLIFERASI NUKLIR Isu tentang pengembangan senjata nuklir merupakan salah
khusunya
satu bagian dari beberapa isu poltik
senjata nuklir di antara negara-
dunia di era globalisasi dan telah
negara di dunia yang berpotensi
melewati batas – batas wilayah. Isu
memiliki serta
tentang
senjata
senjata
B. SENJATA PEMUSNAH MASAL
nuklir
mengembangkan yang
dapat
perkembangan
sebenarnya
sudah
nuklir menjadi
berdampak pada dilema keamanan
pembicaraan global sejak tahun
internasional.
dalam
1945. sejak saat itu isu dari
pembatasan
perkembangan senjata nuklir telah
melakukan
Usaha
2
Estimates of nuclear weapons in the possessions of known nuclear weapon states in “Security Studies An Introduction” Paul D. Williams, Routledge, New york, 2008, Hal.391
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
menjadi
komoditas
hubungan
antara militer dan politik. Salah satu kasus yang pernah mencuat ke Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto permukaan
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
internasional
yaitu
Motivasi
dan
kepemilikan
kasus ” krisis kuba ” yang pada
senjata nuklir oleh negara-negara
intinya adalah ketegangan tentang
yang ada di dunia ini sudah
penempatan seperangkat senjata
berlangsung
nuklir antara Uni Sovyet dan
sebelum perang dingin berakhir
Amerika
Pembatasan
beberapa negara berupaya untuk
kepemilikan tentang senjata nuklir
mengembangkan program nuklir
atau yang dikenal dengan Non-
dan
Proliferation of Nuclear ( NPT )
Terdapat tiga buah alasan penting
merupakan
isu
yang memotivasi mereka untuk
terpenting dalam proliferasi nuklir.
memiliki senjata pemusnah masal
Proliferasi nuklir sendiri adalah
tersebut.
sebuah suatu proses atau bentuk
adalah alasan Strategi, Politik dan
diplomasi antar negara ( Cina,
Prestis.
Perancis, Amerika serikat, Inggris )
senjata nuklir memiliki peranan
yang berusaha untuk membatasi
yang sangat penting dalam rangka
kepemilikan senjata nuklir dan
mengamankan negara mereka dari
negara
tersebut
serangan musuh dari luar, hal
untuk
tersebut sesuai dengan konsep
melakukan pengembangan nuklir
deterrence yaitu sebuah upaya
serta
untuk mencegah ancaman militer
Serikat.
–
mempunyai
untuk
salah
satu
negara potensi
mempunyai
kemampuan
meluncurkan
dan
dari
sejak
memilki
senjata
Ketiga
Alasan
pihak
lama.
hal
nuklir.
tersebut
strategi
lain
Jauh
agar
karena
tidak
menempatkan senjata nuklir yang
melakukan tindakan agresif atau
dapat memicu terjadinya perang.
serangan militer dengan istilah lain
Senjata nuklir sendiri termasuk
war prevention dan hal tersebut
dalam kategori senjata pemusnah
lebih berfokus pada pshycological
masal ( weapon mass destruction ) .
war
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
daripada
bersifat
fisik.
Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
Sedangkan untuk alasan politik dan
kawasan Asia Timur ( balance of
prestis
memiliki
region ) dan Korea Utara berupaya
senjata nuklir secara sederhananya
untuk merubah peta kekuatan yang
berupaya
ada di kawasan tersebut.
negara
yang
untuk
meningkatkan
negaranya dalam percaturan politik internasional. 3
alasan
satu
dampak
dari
berakhirnya perang dingin pada
Contoh paling nyata dari ketiga
Salah
adalah
internasional adalah meredanya
dan
konflik bahaya penggunaan peluru
kepemilikan senjata nuklir oleh
kendali dengan berhulu ledak nuklir
Korea Utara. Motivasi Korea Utara
antara Uni Sovyet dengan Amerika
mengembangkan senjata nuklirnya
Serikat. Meski demikian ancaman
dalam alasan strategi adalah untuk
tentang
senjata
mengisi
seketika
hilang
pengembangan
tersebut
tahun 1990-an di bidang keamanan
program
kekosongan
senjata
nuklir
tidak
karena
kedua
konvensionalnya
dan mencegah
negara tersebut masih menyimpan
serangan
agresor
asing
sebagian besar senjata nuklirnya di
dan
gudang-gudang senjata militer yang
dari
sedangkan
alasan
politik
prestis kepemilikan nuklir Korea
dimiliki.
Utara lebih dilandasi pada sikap
perang nuklir antara bekas dua
Korea Utara untuk menaikan nilai
negara adidaya tersebut ternyata
tawar ( bargaining position ) dalam
memunculkan
percaturan politik internasional.
permasalahan baru dewasa ini
Serta
(baca:pasca perang dingin) yaitu
perimbangan
kekuatan
Menurunnya
isu
bahaya
maupun
seputar senjata pemusnah masal 3
Waheguru Pal Singh Sidhu, “Nuclear Proliferation”, in “Security Studies An Introduction” Paul D. Williams, Routledge, New york, 2008. SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
(weapons of mass destruction). Permasalahan baru yang muncul adalah
pengembangan Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
(proliferation) senjata nuklir oleh
dikenal
negara-negara yang dahulu tidak
proliferation.
memiliki
kedua muncul dari negara-negara
sama
sekali
untuk
dengan
horizontal
Pandangan
yang
mengembangkan program senjata
seperti
nuklir seperti Iran dan Korea Utara.
Korea Utara yang berpandangan
Penyebab terkuat terjadinya hal
pentingnya
tersebut
persenjataan nuklir sebagai alat
adalah
penyebaran
nuklir
berserta
senjata
India,Iran,Pakistan
dan
membangun
pencegah
untuk
menangkal
teknologinya pada masa era perang
serangan dari luar dan selanjutnya
dingin
kelompok
masih
berlangsung
ke
ini
disebut
beberapa negara serta wilayah di
vertical proliferation. 4
penjuru dunia ini yang dilakukan
Fenomena
oleh dua kekuatan super powers. Terdapat
dua
perspektif
dengan
ketegangan
seputar krisis nuklir yang mencuat kepermukaan dewasa ini seperti
mengenai perkembangan senjata
yang
nuklir (nuclear proliferation) dalam
semenanjung Korea sesungguhnya
agenda
merupakan
keamanan internasional
kontemporer. pertama
Pandangan
adalah
muncul
yang dari
terjadi
krisis
Hal
tersebut
kekhawatiran
senjata
ketidakpercayaan
seperti
Amerika
Serikat dan Russia. Negara-negara
Iran
yang
dan
berada
dalam tingkat vertical proliferation.
negara-negara yang sudah memiliki nuklir
di
negara
yang
dikarenakan serta dari masuk
negaradalam
tersebut berusaha untuk mencegah upaya negara-negara lain di dunia ini
untuk
memperoleh senjata
nuklir yang selanjutnya pandangan dari
negara-negara
4
Little, Ricahrd and Michael Smith, Issues in World Politics second edition, Hound mills, Basingstoke Palgrave, Newyork, 2001
tersebut
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
horizontal proliferation terhadap
memunculkan
upaya
berbagai
pengembangan
program
kekhawatiran
kalangan
di
internasional
senjata nuklir oleh negara-negara
dan perlu sebuah upaya untuk
dalam
vertical
mengatasinya. Terdapat 3 buah
Mereka
merasa
pendekatan
negara-negara
tersebut
kelompok
proliferation. bahwa
yang
dikemukakan
oleh Waheguru Pal Singh Sidhu
memiliki teknologi serta sumber
untuk
daya manusia yang rendah dalam
tersebut.
pengembangan
nuklir
penyelesaian
dapat
pemusnah masal melalui kerjasama
sehingga
program
nantinya
membahayakan
keamanan
mengatasi
permasalahan
Pertama,
multilateral
Pendekatan
krisis
senjata
berbasis
perjanjian
internasional. Selain hal tersebut
internasional seperti Partial Test
adanya tekanan dari horizontal
Ban Treaty (1963), NPT (1968) dan
proliferation
CTBT
yang
mempunyai
(1996).
Dalam
kerangka
kepentingan untuk menghambat
penyelesaian
laju kepemilikan senjata nuklir dari
traktat
negara – negara yang termasuk
perjanjian internasional ini, Secara
dalam
norma
vertical
proliferation.
dan
dan
yang
berbentuk
masuk
ke
prinsip
dalam
hukum
Amerika Serikat dan Russia sendiri
internasional sangat kuat, Akan
sebagai
horizontal
tetapi bentuk ini cenderung lemah
menyimpan
ke dalam arah penegakan apabila
proliferation
negara masih
senjata pemusnah masal atau kapal
ada
selam maupun senjata land-based
mematuhi isi dari traktat tersebut.
ballistic missile yang mempunyai
Sehingga
jangkauan antar benua.
yang sangat tinggi bagi pihak-pihak
Fenomena sekitar sengketa senjata pemusnah masal memang SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
pihak-pihak
yang
dibutuhkan
tidak
komitmen
yang masuk kedalam perjanjian tersebut.
Kedua,
Penyelesaian
Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
melalui deklarasi atau resolusi
Upaya
penanganan
dan
(non-treaty) yang dibentuk oleh UN
pembatasan seputar kepemilikan
Security Council (UNSC) UN General
senjata pemusnah masal maupun
Assembly
senjata nuklir menjadi salah satu
(UNGA).
Bentuk
penyelesaian seperti ini memiliki
isu
dua alasan utama yaitu : mencari
keamanan
kesepahaman dengan pihak-pihak
kontemporer. Beberapa negara di
non-state actors dan memberikan
dunia
masukan
perjanjian-
kerjasama yang intensif mengatasi
traktat
permasalahan tersebut khususnya
apabila didalam isi perjanjian dirasa
negara-negara yang berada dalam
masih memiliki kekurangan dan
kawasan Asia Tenggara, Asia bagian
kelemahan. Penyelesaian bentuk
Tengah, Afrika dan Amerika Latin.
ketiga adalah yang diprakarsai oleh
Upaya tersebut mereka wujudkan
pemimpin sebuah negara atau
dalam menciptakan kawasan bebas
beberapa kelompok negara (non-
nuklir yaitu Nuclear-Weapon-free
convensional approaches), seperti
Zone
yang
Amerika
berbeda dengan wilayah-wilayah
Serikat terhadap Irak pada era
yang berusaha mensterilkan dari
George W.Bush melalui preventive
senjata nuklir, beberapa wilayah
war
lainnya
perjanjian
kepada berbentuk
dilakukan
dengan
oleh
membentuk
terpenting
dalam
masalah
internasional
sangat
(NWFZ).
aktif
Meski
semakin
melakukan
demikian
intensif
Proliferation Security Initiative (PSI)
meningkatkan kemampuan senjata
untuk mengatasi senjata kimia dan
nuklir seperti wilayah Asia Selatan
biologi yang di jalankan oleh Irak
(India dan Pakistan) dan Asia Timur
pada tahun 2003.5
bagian Utara (Korea Utara dan Cina) yang melakukan program
5
Waheguru Pal Singh Sidhu, Op.cit,hal 371,2008. SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Nuclearization yaitu mengakuisisi Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
persenjataan nuklir mereka serta
seperti Korea Utara atau Iran.
melakukan serangkaian uji coba
Program
rudal balistik yang memiliki kepala
nuklir
hulu ledak nuklir.
perdebatan, bahwa pengembangan
tentang juga
kepemilikan
menjadi
sebuah
program nuklir tidak hanya pada C. DIPLOMASI DAN MASA DEPAN NUKLIR DUNIA
proses
pembuatan
senjatah
pemusnah lain akan tetapi program
Kesadaran baru yang muncul
nuklir
juga
meripakan
sebuah
dalam isu instabilitas keamanan
proyek ekonomi yang bertujuan
internasional
untuk
adalah
masalah
pengembangan
energi
diplomasi nuklir. Perkembangan
seperti klaim Iran atas kepemilikan
tentang
program nuklirnya.
program
tindakan
nuklir,
tentang
serta
pembatasan
Diplomasi
nuklir
dalam
perkembangan senjata nuklir atau
sejarahnya berawal dari tahun
yang
Non-
1955 ketika terjadi pembicaraan
Proliferation of Nuclear ( NPT )
bilateral antara Uni Sovyet dan
telah
Amerika
disebut
dengan
menjadi
suatu
isu
tidak
bisa
pembatasan kepemilikan senjata
dilepaskan dari bentuk – bentuk
pemusnah masal. Hal tersebut
praktik
tentang
berlanjut hingga tahun 1972 ketika
kepemilikan senjata nuklir tidak
kedua negara tersebut sepakat
hanya terjadi pada negara – negara
untuk duduk bersama dalam suatu
super
proses negosiasi atau diplomasi
internasional
yang
diplomasi.
power
Isu
seperti
Amerika
Serikat
Serikat atau China tetapi juga telah
tentang
melibatkan banyak negara yang
senjata
termasuk dalam negara yang tidak
menghasilkan sebuah traktat yaitu
tergolong
Anti-Ballistic
seperti
hal
tersebut
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
masalah
tentang
nuklir
pembatasan
yang
Misille
kemudian
Treaty.
Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto Pertemuan
pada
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
tahun
1972
terkenal dengan nama SALT (
antara lain Russia, Jepang dan Korea Selatan. 6
strategic arms limitation talks )
Terdapat tiga buah tantangan
yang bertujuan untuk melakukan
terhadap masa depan nuklir dunia.
pembatasan senjata nuklir kedua
Pertama, Tantangan yang muncul
belah pihak yaitu Amerika Serikat
dari negara-negara yang masuk
dan Uni Sovyet.
kedalam
Selanjutnya isu – isu tentang nuklir
pada
perkembangannya
tidak
bersifat
bilateral
Non-Proliferation
of
Nuclear ( NPT ). Mundurnya Korea Utara dari non-proliferation treaty
tetapi
of nuclear weapons ( NPT ) serta
multilateral dan melibatkan banyak
disertai serangkaian uji coba peluru
pihak internasional serta lembaga
kendali
atau institusi internasional yaitu
tantangan yang dapat mengancam
International
Energy
instabilitas keamanan internasional
Agency (IAEA). Forum six-talks
di masa yang akan datang. Bukan
party merupakan sebuah bentuk
hal yang mustahil kedepan krisis
diplomasi yang lazim kita dengar.
tersebut dapat memicu perang
Forum
merupakan
terbuka di kawasan Asia Timur
kelanjutan dari forum three-talks
mengingat sejarah dari wilayah ini
party sebagai sebuah upaya proses
yang
diplomasi penyelesaian kasus nuklir
saudara pada sekitar tahun 1950-
semenajung
Korea
terus
an. Apalagi kemampuan dari peluru
mengalami
kebuntuan
hingga
kendali Taepodong-2 buatan Korea
Atomic
tersebut
yang
merupakan
pernah
terlibat
sebuah
perang
akhirnya Cina melakukan upaya memperluas pembicaraan dengan melibatkan
beberapa
negara
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
6
Kyung-Ae Park, North Korea in 2003: Pendulum Swing between Crisis and Diplomacy, Asian Survey, Vol. 44, No. 1, (Jan. - Feb., 2004), University of California Press. Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
Utara mampu menjangkau wilayah
dalam NPT dan belum meratifikasi,
terjauh dari Amerika Serikat.
pelucutan
Bentuk
tantangan
yang
mereka
senjata miliki
nuklir
seperti
yang
Amerika
kedua, adalah berasal dari negara-
Serikat dan Russia juga tidak
negara
belum
signifikan hanya sebagian kecil saja
menandatangani non-proliferation
yang dilucuti dan senjata nuklir
treaty of nuclear weapons ( NPT )
lainnya mereka simpan di gudang-
seperti Israel,India dan Pakistan.
gudang persenjataan mereka. Dan
Serta negara-negara yang belum
tantangan ketiga yang tidak kalah
meratifikasi traktat tersebut seperti
pentingnya berasal dari non-state
Amerika Serikat, Cina, Mesir dan
actors, Seperti kelompok-kelompok
Iran. Banyak faktor negara-negara
teroris terbatas yang turut serta
tersebut belum menandatangani
dalam
atau meratifikasi trakta tersebut
nuklir.7
yang
mulai dari faktor politik dalam negeri prestis
sampai
dengan
dalam
pengembangan
Melihat
realitas
senjata
mengenai
faktor
dinamika seputar pengembangan
menciptkan
dan kepemilikan senjata nuklir yang
perimbangan kekuatan di kawasan
telah
mereka. Negara-negara yang belum
Sesungguhnya
masuk ke dalam rezim NPT terus
keamanan dunia dalam kondisi
saja
program
yang abu-abu atau dalam kondisi
nuklirnya yang disertai uji coba
yang serba tidak pasti antara
peluru kendali. Hal tersebut akan
perang
selalu
perspektif kondisi ini justru sangat
mengembangkan
menimbulkan
kecemasan
dikemukan
atau
dan dunia akan selalu dibayang-
menguntungkan
bayangi terjadingan perang. Selain
7
itu negara-negara
yang
masuk
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
diatas.
masa
damai.
Waheguru Pal Op.cit,hal 364,2008.
depan
Di
dunia Singh
satu
karena Sidhu,
Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto negara-negara
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
yang
memiliki
senjata nuklir tidak terlibat secara
Referensi : D. Williams, Paul, Security Studies
langsung dalam perang terbuka.
An
Sebagai aktor internasional yang
Routledge, New york,
rasional
2008
mereka
sadar
apabila
senjata nuklir diluncurkan dan terjadi perang maka kerugian yang timbul akan sangat besar. Kondisi ini
mengigatkan
terjadinya
kita
perang
ketika dingin
berlangsung. Dalam perspektif lain dunia harus bersih dari keberadaan senjata nuklir sehingga kecemasan serta suasana ketidakpastian akan perdamaian
di
dunia
dapat
Introduction,
Kyung-Ae Park, North Korea in 2003: Pendulum Swing between Crisis and Diplomacy, Asian Survey, Vol. 44, No. 1, (Jan. - Feb., 2004), University of California Press. Little, Richard and Michael Smith, Issues in World Politics second edition, Hound mills, Basingstoke,mPalgrave, Newyork, 2001
dihilangkan. Dengan kata lain masa depan nuklir dunia dan keamanan internasional tergantung yang
akan pada
memiliki
Keamana
dunia
sangat
negara-negara senjata
nuklir.
akan
dapat
terwujud apabila share of power seimbang diantara negara-negara di dunia ini.
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Victor D. Cha and David C. Kang, The Korea Crisis, Foreign Policy, No. 136 (May - Jun., 2003), Carnegie Endowment for International Peace. Howlett,
Darryl, Nuclear Proliferatinon dalam The Globalization of World Politics, Jhon Baylis and steve Smith, Oxford University Press, Newyork, 2005.
Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Vol. 8, No. 1, Januari 2011
Adi Joko Purwanto
Senjata Pemusnah Massal dan Masa Depan Keamanan Internasional
SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Vol. 8, No. 1, Januari 2011