PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
2010
Senantiasa Mewujudkan Masa Depan Anda Sustaining Your Future
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
1
Daftar Isi Contents
Tentang Laporan
2
About the Report
Pesan dari CEO
4
Message from the CEO
BISNIS TELKOM Telkom’s Business
Pendekatan Keberlanjutan
8
Deskripsi dampak, risiko, dan peluang utama Key Impacts, Risks and Opportunities
10
Produk dan layanan Telkom Telkom’s Products and Services (types, new products, service area)
16
Visi dan Misi Keberlanjutan Telkom Telkom’s Sustainability Vision and Mission
28
Materialitas isu Material Issues
26
Tujuan strategik Telkom di masa mendatang Telkom’s Strategic Objectives for the Future
28
Pendekatan dan deskripsi materialitas isu Approach and Description of Material Issues
27
Stakeholder Telkom Telkom’s Stakeholders
28
Prioritas materialitas isu Priority of Material Issues
27
Identifikasi stakeholder relevan Identification of relevant stakeholders
29
Pendekatan pengelolaan risiko Risk Management Approach
27
Strategi pelibatan stakeholder Telkom Strategy for Involving Telkom’s Stakeholders
38
Kerahasiaan dan Keamanan Data Pelanggan Confidentiality and Security of Customer Data
Approach to Sustainability
KINERJA Sosial Social Performance
38
Perlindungan pelanggan Customer Protection
39
Kesejahteraan karyawan Employee Welfare
42
Perjanjian bersama yang adil Fair Collective Agreements
44
Kontribusi Telkom bagi komunitas elkom’s Contribution to the Community
KINERJA Lingkungan Environmental Performance
KINERJA Ekonomi Economic Performance
GRI G3 Index GRI G3 Index
46
Mengurangi Dampak Terhadap LIngkungan Reducing Our Environmental Impact
47
Energi Alternatif dalam Upaya Modernisasi Tehnologi Alternative Energy in Technology Modernization
49
Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Climate Change Mitigation Initiatives
52
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan dalam Masyarakat Environmental Responsiblity in the Community
53
Tentang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Biodiversity Management
54
Menumbuhkan Tanggung Jawab Menghadapi Tantangan Instilling Responsibility, Responding to Challenges
54
Kontribusi Terhadap Pendapatan Negara Telkom’s Contribution to Economic Growth
57
Hubungan Perusahaan Dengan Pemerintah dan Lembaga Pemerintah The Company’s Relationship With The Government And Government Insitutions
61
Kontribusi Kami untuk Pembangunan Bangsa Our Contribution to National Development
61
PKBL sebagai bentuk kontribusi Telkom kepada masyarakat Partnership and Community Development Programs: Telkom’s Contribution to the People
62
Regulasi Pengelolaan PKBL Regulations on the Management of Partnership and Community Development Programs
63
Regulasi Internal Telkom Internal Telkom Regulations
57
Pemerintah sebagai Pemegang Saham The Government as Shareholder
64
Organisasi Pengelola PKBL Organizational of PCDP Management
58
Pemerintah sebagai Pelanggan Kami The Government as our Customer
66
Partisipasi dalam BUMN Peduli Participation is SOEs Care
58
Pemerintah sebagai Regulator The Government as Regulator
66
60
Pemerintah sebagai Pemberi Pinjaman The Government as Lender
Kemitraan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Development of Small and Medium Enterprise Partners
60
Departemen dan Lembaga Pemerintah sebagai Pelanggan TELKOM Governmental Departments and Agencies as Customers of TELKOM
68
Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat melalui Bina Lingkungan Improved Quality of Life through Community Development
8
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Tentang Laporan Keberlanjutan Telkom 2010 About the TELKOM 2010 Sustainability Report
2
Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia memasuki tahun ke 5 dan memberikan deskripsi detil kinerja sosial, lingkungan dan ekonomi bisnis kami. Informasi dan data yang disajikan dalam laporan ini mencakup data keuangan konsolidasi perseroan per tanggal 31 Desember 2010.
This is PT Telekomunikasi Indonesia’s fifth annual Sustainability Report which presents a detailed description of its social, environmental and economic performance. The information presented includes the Company’s consolidated financial data as of December 31, 2010.
Laporan Keberlanjutan ini menyajikan kinerja tahun 2010 untuk isu paling material. Materialitas isu diperoleh dari kajian riset desktop dan survei kepada pemangku kepentingan relevan. Oleh karenanya laporan ini memprioritaskan pada informasi yang memiliki kaitan penting dengan strategi bisnis TELKOM. Empat isu material yang menjadi fokus utama dalam Laporan Keberlanjutan ini yaitu: inovasi teknologi, kepuasan pelanggan, kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan komitmen kepada pembangunan berkelanjutan.
This sustainability report presents performance in 2010 on the most material issues. These are issues of a material nature with information derived from desk studies and surveys of the relevant stakeholders. This report therefore prioritizes information that has an important relationship with TELKOM’s business strategy. There are four material issues that are the main focus of this Sustainability Report: customer satisfaction, technological innovation, contribution to economic growth and commitment to sustainable development.
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Lingkup laporan ini meliputi kegiatan semua unit usaha TELKOM Group, yang kegiatan operasionalnya tersebar di 33 provinsi di seluruh wilayah Republik Indonesia. Kami yakin dengan komitmen Telkom untuk menerbitkan laporan keberlanjutan tahunan dapat berperan dan menjadi bagian dari upaya kami mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Seluruh penjelasan dalam laporan ini mengacu pada Standar Kinerja Pelaporan Global Reporting Initiative (GRI) G3 dan Telecommunication Sector Supplement. Untuk itu kami membuat GRI G3 Index pada akhir bagian Laporan ini. Level aplikasi laporan keberlanjutan Tahun 2010 merupakan lanjutan dari laporan keberlanjutan Tahun 2009 adalah A+ berdasarkan verifikasi National Center for Sustainaibility Reporting (NSCR). Indeks dan referensi atas penggunaan kerangka pelaporan GRI G3 kami sampaikan pada bagian akhir Laporan Keberlanjutan ini.
Sustaining Your Future
The scope of this report includes all the activities undertaken by all business units in the TELKOM Group, whose operations are spread throughout the 33 provinces of the Republic of Indonesia. We believe that Telkom’s commitment to issuing an annual sustainability report can play a role in our promotion of sustainable development. All the explanations in this Sustainability Report was prepared using the Global Reporting Initiative (GRI) G3 performance Reporting Standards and the Telecommunications Sector Supplement as references. For the readers’ convenience, the GRI G3 Index used in the GRI G3 reporting framework is provided at the end of this Sustainability Report. The application level for this Sustainability Report is A+, as verified by the National Center for Sustainability Reporting (NCSR). We have presented the index and references to the use of the GRI G3 reporting framework at the end of this Sustainability Report.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
3
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Pesan dari CEO Message from the CEO
Keberhasilan pertumbuhan bisnis TELKOM merupakan landasan yang kokoh untuk mewujudkan komitmen kami dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan. Our success in growing our business has provided a strong foundation on which to realize our commitment to meeting our corporate social responsibilities.
4
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Tahun 2010 merupakan tahun yang penting dalam perjalanan bisnis TELKOM di tengah tantangan untuk melaksanakan sejumlah agenda strategis dan mempersembahkan pertumbuhan yang tetap solid, yang ternyata dapat kami penuhi melebihi harapan. Keberhasilan itu semakin lengkap setelah kami juga berhasil menekan pokok biaya dalam pelaksanaan target-target Perusahaan. Dengan tetap membawa semangat transformasi, kami terus berupaya memperkuat landasan bagi pertumbuhan bisnis kami di masa depan menyusul perubahan paradigma dalam layanan yang kami tawarkan dari jasa telekomunikasi standar menjadi lebih luas kepada layanan Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME). Upaya ini membuahkan hasil performa bisnis yang memuaskan dengan peningkatan disisi pendapatan konsolidasi hampir mencapai 4% dibandingkan kinerja tahun lalu. Bisnis telekomunikasi yang kami layani masih memberikan kontribusi dominan terhadap pendapatan Perusahaan sebesar 90% meskipun kami mulai menikmati pertumbuhan kontribusi dari bisnis IME (Informasi, Media dan Edutainment) yang sesuai dengan ekspektasi kami. Kami juga dengan bangga melaporkan kinerja yang
Sustaining Your Future
2010 was an important year in TELKOM’s journey. It was a year in which we managed to implement our strategic agenda, despite considerable challenges, a n d a c h i e ve s o l i d g r o w t h t h a t exc e e d e d o u r expectations. This success was consolidated when we managed to control key costs in working towards the Company’s targets. Still carried by the spirit of transformation, we have continued to strengthen the foundations for the growth of our business, following the paradigm s h i f t i n t h e s e r v i ce s we o f f e r f ro m ‘ s t a n d a rd ’ telecommunications services to a broader scope that takes in Telecommunications, Information, Media and Edutainment (TIME) services. This initiative yielded a very satisfactory business performance, with consolidated revenue growth of almost 4% compared to the previous year. Our telecommunications services still dominate the Company’s revenues, contributing about 90%, but we are now beginning to see a growing contribution from the IME (Information, Media and Edutainment) sectors, which is in line with our expectations. We are also proud to report the extraordinary performance of TelkomSpeedy, our broadband service, which recorded revenue growth
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
5
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
luar biasa pada layanan TelkomSpeedy, yang mewakili layanan broadband kami, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 46% dan 155% dalam jumlah pelanggan. Pencapaian ini semata-mata karena dukungan investasi yang cermat disisi infrastruktur serta kegiatan pemasaran yang cukup agresif. Keberhasilan pertumbuhan bisnis kami pada gilirannya menjadi landasan yang kokoh untuk mewujudkan komitmen kami dalam pelaksanaan tanggungjawab s o s i a l p e r u s a h a a n T E L KO M ( C o r p o r a t e S o c i a l Responsibility (CSR)). Sesuai dengan tema utama CSR TELKOM, yaitu ‘Membangun Indonesia Cerdas’ kami terus berupaya membawa manfaat komunikasi dan teknologi informasi kepada masyarakat di seluruh negeri, dengan keyakinan bahwa bangsa yang cerdas akan membawa manfaat dan kesempatan kemakmuran lebih besar bagi kita semua. Kami juga selalu mengupayakan peningkatan kinerja pada tiga aspek utama CSR yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan melalui sejumlah langkah strategis. Terkait dengan pelanggan yang merupakan stakeholder terpenting dalam bisnis kami, memperoleh porsi terbesar dalam fokus kinerja sosial, khususnya tanggungjawab produk. Seperti yang dilaporkan dalam Laporan Keberlanjutan ini, berbagai strategi kami jalankan untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan pelanggan. Pun, pelanggan adalah bagian dari arus tren global, di mana pilihan dan keputusan pelanggan saat ini adalah signifikan dalam berbagai aspek keberlanjutan (sustainability). Diantaranya adalah isu penggunaan teknologi ramah lingkungan serta inovasi teknologi murah. Selain itu, sejalan dengan misi kami untuk menjadi model manajemen unggulan untuk perusahaan di Indonesia, kami terus meningkatkan standar dalam praktik tata kelola perusahaan kami. TELKOM telah mempelopori penggunaan teknologi informasi di negara ini untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, dan semua sistem pengendalian internal, pengadaan, fungsi whistleblower dan banyak operasi lainnya serta berbagai transaksi kini berbasis IT. Kami terus memfokuskan diri untuk memperluas dan memperdalam pemahaman kami tentang paparan risiko dan merencanakan langkah-langkah efektif untuk mengelolanya. Kami juga bekerja secara proaktif untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengurangi dampak dari kegiatan kami pada lingkungan dan masyarakat.
6
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
of 46% and a 155% increase in subscribers. This achievement came on the back of smart investments in infrastructure and an aggressive marketing effort. Our success in growing our business has, in turn, provided a strong foundation on which to realize our commitment to meeting our corporate social responsibilities (CSR). In line with our CSR theme, ‘Building a Smarter Indonesia,’ we have tried to bring the benefits of communication and information technology to people all over the country, in the belief that a smart nation offers greater benefits and the chance for prosperity for us all. We have also consistently taken strategic measures to improve our performance on the three principal aspects of CSR: economy, social and environment. Our customers, who are the most important stakeholders in our business, account for the greater share of our focus on social performance, particularly with regard to product responsibility. As presented in this Sustainability Report, we have implemented a number of strategies to win and retain customers’ trust. Moreover, our customers are part of a global trend, in which customer choices and decisions are significant factors in various aspects of sustainability, including the issue of environment friendly technology and innovations in low-cost technology. In addition, in line with our mission to become a model of management excellence for companies in Indonesia, we have continued to raise our standards with regard to our corporate governance practices. TELKOM has pioneered the use of information technology in this country to improve good corporate governance, and all our internal control, procurement and whistleblower systems as well as many other operations and transactions are now IT-based. We have continued to focus on expanding and deepening our understanding of our risk exposure and planning effective measures to manage this. We also work proactively to identify, measure and reduce the impact of our activities on the environment and on the public.
Sustaining Your Future
Komitmen kami untuk berlaku transparan dan good governance juga telah diakui oleh komunitas investor. Laporan Tahunan TELKOM 2009 menduduki peringkat kedua dalam Laporan Tahunan Bapepam Awards, naik dari posisi ketiga tahun-tahun sebelumnya. Kami juga menerima gelar “Perusahaan Sangat Terpercaya dari Institut Tata Kelola Perusahaan Indonesia, serta sejumlah penghargaan lainnya yang mencerminkan upaya kami untuk menjaga standar tertinggi dalam integritas bisnis. Kepercayaan stakeholder terhadap kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan TELKOM merupakan apresiasi tertinggi. Karenanya pelibatan stakeholder relevan untuk merumuskan strategi bisnis TELKOM adalah sangat penting bagi kami dan menjadi tantangan yang harus diwujudkan di masa mendatang sehingga apa yang dijabarkan dalam Laporan Keberlanjutan kami di tahun-tahun berikutnya sudah memasukan semua kepentingan stakeholder demi tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Our commitment to transparency and good governance has also been recognized by the investor community. TELKOM’s 2009 Annual Report won second place in the Bapepam Annual Report Awards, up from third place in the previous years. We also won the title of “Most Trusted Company” from the Indonesian Institute of Corporate Governance, as well as a number of other awards that reflect our efforts to maintain the highest standards of business integrity. Stakeholder trust in TELKOM’s economic, social and environmental performance is a great compliment for us. For this reason, the involvement of relevant stakeholders in formulating TELKOM’s business strategy is critical, and represents a challenge that we must address in the future to ensure that what is presented in our Sustainability Reports in the years to come embraces the interests of all stakeholders. In this way we will be able to achieve our sustainable development objectives and provide benefits for all.
Rinaldi Firmansyah Direktur Utama/CEO President Director/CEO
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
7
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Bisnis Telkom Telkom’s Business
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengoperasikan jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu penyedia terbesar telepon kabel tetap dan nirkabel tetap, telepon selular, data dan internet, serta layanan jaringan dan interkoneksi di Indonesia. Pemerintah adalah pemegang saham mayoritas Telkom dan sisanya saham kami dimiliki oleh publik. Saham kami yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Bursa Efek Tokyo (tanpa daftar). Menanggapi tantangan dalam industri telekomunikasi domestik dan global, kami telah melakukan transformasi mendasar dan komprehensif di seluruh bisnis kami, termasuk portofolio kami, infrastruktur dan sistem, organisasi dan sumber daya manusia, dan budaya kami. Transformasi ini adalah bagian dari inisiatif kami untuk mengurangi ketergantungan kami pada portofolio warisan kami yakni jaringan telepon tetap, telepon seluler dan multimedia, sehingga mencakup suatu portofolio yang lebih luas yaitu telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan komitmen kami terhadap inovasi yang berkelanjutan, kami sekarang diposisikan sebagai perusahaan generasi baru yang sangat kompetitif.
8
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Is a State-Owned Enterprise (SOE) which operates the largest telecommunications network in Indonesia and is one of the country’s largest providers of fixed line, fixed wireless, cellular, data and internet, and network and interconnection services. The Government is Telkom’s majority shareholder and the remaining shares are owned by the public. Our stock is traded on the Indonesia Stock Exchange (IDX), the New York Stock Exchange (NYSE), the London Stock Exchange (LSE) and the Tokyo Stock Exchange (without listing). In response to this dynamism in both the domestic and the global telecommunications industries, the Company has undergone a fundamental and comprehensive transformation of its entire business, including the portfolio, infrastructure and systems, organization and human resources, and the corporate culture. This transformation represents one of the initiatives aimed at maintaining our leadership, particularly in the domestic telecommunications market, and reducing our dependence on the telecommunications portfolio, which is where our core competencies of fixed wireline, cellular and multimedia lie, by building a broader portfolio that encompasses telecommunications, information, media and edutainment (TIME). With our commitment to continuous innovation, we are able to take our place as a highly competitive next generation company. Sustaining Your Future
Kami percaya bahwa komitmen kami untuk mobilitas dan konektivitas yang tak terbatas akan meningkatkan kepercayaan baik pelanggan, ritel maupun korporasi dalam hal kecepatan, kualitas dan keandalan layanan dan produk yang kami tawarkan. Buktinya terletak pada pertumbuhan jumlah pelanggan, yang mencapai 120,5 juta pada tanggal 31 Desember 2010, menggambarkan pertumbuhan sebesar 14,6%. Dari jumlah ini, 8,3 juta adalah pelanggan wireline tetap, 18,2 juta pelanggan telepon nirkabel tetap dan 94,0 juta pelanggan selular.
We believe that our commitment to unlimited mobility and connectivity has boosted the confidence of both retail and corporate customers in the speed, quality and reliability of the products and services we offer. This trust is reflected in the growth of our customer base, which reached 120.5 million as of December 31, 2010, an increase of 14.6%. Of this total, 8.3 million are fixed wireline subscribers, 18.2 million are fixed wireless subscribers and 94.0 million are cellular subscribers.
Kinerja keuangan Telkom 2010
Financial Performance in 2010
a. Pendapatan konsolidasi kami tumbuh sebesar 1,3% menjadi Rp68,541,9 miliar.
a. We recorded a 1.3% growth in consolidated revenues to Rp68,541.9 billion.
b. Pendapatan telepon selular kami meningkat sebesar 2,1% menjadi Rp29,133,6 miliar.
b. C e l l u l a r t e l e p h o n e r e v e n u e s g r e w 2 .1 % t o Rp29,133.6 billion.
c. Kami meningkatkan kontribusi kami dalam layanan data, internet bisnis TI dari 1,5% menjadi 28,9% dari total pendapatan kami.
c. The contribution from data, internet and information technology services soared from 1.5% to 28.9% of the Company’s total revenues.
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
9
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Produk dan layanan Telkom
Telkom Products and Services
TELKOM telah melakukan transformasi bisnis untuk mempertahankan kesinambungannya sebagai pemimpin pasar dalam bisnis telekomunikasi domestik. Pengembangan usaha dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan seluruh segmen pelanggan, baik pelanggan biasa, pelanggan korporasi, ataupun operator telekomunikasi berlisensi lainnya. Dalam waktu yang sama, tren permintaan yang dinamis menyediakan peluang usaha yang signifikan. Sebagai operator telekomunikasi terpadu, sesuai dengan strategi usaha TELKOM, pengembangan usaha yang kami lakukan berbasis pada kemampuan inti di bidang telepon kabel tidak bergerak, telepon nirkabel tidak bergerak, seluler, data & internet serta jaringan & interkoneksi, dengan pergeseran paradigma bisnis ke arah TIME sebagai masa depan bisnis telekomunikasi di Indonesia.
TELKOM has transformed its business to maintain its sustainability as the market leader in the domestic telecommunications business. This business development was undertaken to accommodate the needs of all our customer segments, whether individual or corporate customers, or other licensed telecommunications operators. At the same time, the dynamic demand trends are opening up significant business opportunities. As an integrated telecommunications operator, in line with TELKOM’s business strategy, our business development has been based on our core capabilities in the field of fixed wireline, fixed wireless and cellular telephony, as well as data & internet and network & interconnections, and with the paradigm shift in the business towards TIME as the future of the telecommunications business in Indonesia.
Kekuatan TELKOM sebagai penyedia solusi total bagi para pelanggan terlihat pada sinergi dari seluruh potensi yang dimiliki untuk meraih posisi pasar yang kuat di tengah persaingan bisnis telekomunikasi yang semakin ketat. Sinergi juga dilakukan bersama dengan TELKOMGroup, khususnya dalam berbagai kegiatan promosi dan pemasaran. Berdasarkan portofolio bisnis, saat ini TELKOM mengelompokkan kegiatan usahanya sebagai berikut : sambungan telepon kabel tidak bergerak, sambungan telepon nirkabel tidak bergerak, selular, data & internet dan jaringan & interkoneksi. Untuk memenuhi layanan Information Communication Technology (”ICT”) pelanggan enterprise dan SME, kami memberikan solusi yang customized dengan brand TELKOM Solution Business Partner (”TSBP”).
Sambungan Telepon Kabel Tidak Bergerak TELKOMLokal adalah layanan untuk panggilan antar pelanggan, dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam satu wilayah, lokal misalnya area 021 untuk Jakarta dan sekitarnya atau area 031 untuk Surabaya. Tarif yang dikenakan adalah tarif telepon lokal, yaitu Rp250 per pulsa (enam detik). TELKOMSLJJ atau panggilan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh), adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah kode area. Biaya penggunaannya tergantung pada jarak, waktu dan tanggal panggilan itu dilakukan. TELKOMSLI-007 adalah layanan jasa komunikasi antar negara dengan menggunakan kode akses 007. Layanan ini juga dilengkapi dengan panggilan melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses 107. Sebelumnya, layanan ini dikenal dengan TELKOM International Call (“TIC”) 007,
10
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
TELKOM’s strength as a provider of total solutions for its customers is evident in the synergy between all its potentials, which has enabled it to win a strong market position in the midst of increasingly intense competition in the telecommunications business. Synergies are also growing within the TELKOMGroup, particularly on various aspects of promotion and marketing. Based on its business portfolio, TELKOM currently categorizes its business activities as follows: fixed wireline telephone connections, fixed wireless telephone connections, cellular, data & internet and network & interconnections. To meet the Information and Communications Technology needs of our corporate and SME customers, we offer customized services that are managed by TELKOM Solution Business Partners (“TSBP”).
Fixed Wireline TELKOMLokal is a service for calls between subscribers within a range of less than 30 km or within the same local boundary, such as area code 021 for subscribers in the Greater Jakarta area or area code 031 for subscribers in Surabaya. The charge for local calls is Rp250 per period (six seconds). TELKOMSLJJ usually referred to as SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh or LDDD - Long Distance Direct Dialing), is a service for long-distance calls between a caller and a receiver in different area codes within Indonesia. Charges depend on the distance, time and date of the call. TELKOMSLI-007 is an international direct dial service using access code 007. This service also provides operator-assisted calls through access code 107. When
Sustaining Your Future
sesuai dengan saat diluncurkan pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, kami mengubah namanya menjadi TELKOMSLI-007.
initially launched in June 2004, this service was known as TELKOM International Call (“SLI”) 007. We changed the name to TELKOMSLI-007 in May 2006.
TELKOMSpeedy merupakan layanan internet broadband yang memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (“ADSL”) dengan kecepatan tinggi hingga 3 Mbps (downstream). Speedy menyediakan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada.
TELKOMSpeedy is a broadband internet service that provides high speed access of up to 3 Mbps (downstream) using Asymmetric Digital Subscriber Line (“ADSL”) technology. Speedy offers data, multimedia and telephone/fax services simultaneously over existing telephone wirelines.
Sambungan Telepon Nirkabel Tidak Bergerak
TELKOMFlexi is a voice and data telecommunications service based on wireless CDMA (Code Division Multiple Access) 2000-IX technology. This is a limited mobility service, meaning that customers can only use it within a particular area code. Charges are based on residential telephone charges (PSTN TELKOM). TELKOMFlexi offers three main services: voice, SMS and low speed data, as well as value added services such as Ring Back Tones (RBT).
TELKOMFlexi adalah layanan telekomunikasi suara dan data yang berbasis nirkabel dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) 2000-IX. Layanan ini terbatas pada satu kode area tertentu (limited mobility) dalam arti pelanggan hanya dapat menggunakannya dalam sebuah kode area tertentu. Biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN TELKOM). TELKOMFlexi menawarkan tiga layanan dasar: suara, SMS dan data dengan kecepatan rendah. Layanan bernilai tambah juga tersedia seperti Ring Back Tone (RBT). Salah satu keunggulan TELKOMFlexi adalah kualitas suara yang jernih dan radiasi yang rendah serta jenis terminal yang bisa digunakan pelanggan beragam mulai dari terminal bergerak maupun terminal tidak bergerak. Pelanggan yang menggunakan perangkat bergerak dapat memilih layanan pascabayar (FLEXIClassy) dan pascabayar (FLEXITrendy), sementara untuk pelanggan yang menggunakan perangkat tidak bergerak dapat menggunakan Fixed Wireless Terminal (FWT) untuk mengakses FLEXIHome yang berbasis sistem ESN (Non Sim Card). Salah satu produk TELKOMFlexi yang paling kompetitif adalah FLEXICombo yang memungkinkan pelanggan memiliki dua sampai tiga nomor dalam satu kartu sehingga memberikan mobilitas antar kota. FLEXICombo merupakan pengembangan layanan dari FLEXIClassy dan FLEXITrendy yang khusus di rancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sering menggunakan layanan roaming.
Fixed Wireless Access
TELKOMFlexi’s advantages include clear voice quality, low radiation and a choice of various mobile or fixed terminals. Mobile set users have the option of using either a postpaid (FLEXIClassy) or a prepaid (FLEXITrendy) service, while Fixed Wireless Terminal (FWT) users can access FLEXIHome, a Non Sim Cardbased system. One of TELKOMFlexi’s most competitive products is FLEXICombo, which enables customers to have two or three Flexi numbers in one card, thus providing inter-city mobility. FLEXICombo is a service derived from FLEXIClassy and FLEXITrendy, was designed for subscribers who frequently use roaming services. In 2010 we offered various innovative products and services such as FlexiChatting, FlexiNet Unlimited, Flexi Irit Mingguan, Flexi Irit Mingguan Xtra and Flexi ngROOMpi.
Pada tahun 2010 ini terdapat beragam inovasi produk dan layanan yang dapat Kami sediakan seperti FlexiChatting, FlexiNet Unlimited, Flexi Irit Mingguan, Flexi Irit Mingguan Xtra dan Flexi ngROOMpi.
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
11
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Seluler
Cellular Telephone Services
Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM dan 3G. Melalui penawaran serangkaian produknya, seperti kartuHALO, simPATI dan kartu As, Telkomsel menawarkan layanan pascabayar dan layanan prabayar. Para pelanggan dan pengguna Telkomsel mendapatkan beragam fitur, aplikasi dan layanan bernilai tambah (value added service), termasuk SMS, WAP, GPRS, MMS, Wi-Fi, roaming internasional, mobile banking, CSD dan EDGE.
Te l k o m s e l i s a G S M a n d 3 G - b a s e d c e l l u l a r telecommunications provider. Through its product ranges such as kartuHALO,simPATI and Kartu As, Telkomsel provides postpaid and prepaid services. Telkomsel’s customers and users get various features, application and value added services such as SMS, WAP, GPRS, MMS, Wi-Fi, international roaming, mobile banking, CSD and EDGE.
kartuHALO diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 dan merupakan kartu pascabayar yang paling banyak digunakan. Pada akhir tahun 2010 kami memiliki 2,1 juta pelanggan kartuHALO, dengan pangsa pasar sekitar 45,2% dari pelanggan pascabayar, kartuHALO merupakan layanan pasca bayar paling populer di Indonesia yang menyediakan layanan yang disesuaikan bagi pelanggan dengan berbagai kepentingan. simPATI merupakan layanan pra bayar isi ulang yang paling komprehensif dan menyediakan harga terbaik pada waktu off-peak. kartu AS adalah produk entry-model paling unggul dan kartu pra bayar pertama yang menyediakan tarif per detik. Produk ini disediakan bagi segmen pasar yang lebih memperhatikan biaya, dengan menyediakan rangkaian layanan yang inovatif dan efektif secara biaya.
12
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
kartuHALO was first introduced in 1995 and is the most widely used postpaid service in Indonesia, with a 45.2% share of the postpaid market and 2.1 million subscribers as of December 31, 2010. kartuHALO is the country’s most popular postpaid service and provides differentiated solutions for customers across a broad spectrum of interests. simPATI provides the most comprehensive prepaid service and offers the best off-peak rates. Kartu AS is the country’s leading ‘entry-model’ product and the first prepaid brand to offers per second charging. It is dedicated to the more cost-conscious market segment, offering an array of innovative and cost-effective services.
Sustaining Your Future
Data dan Internet
Data and Internet
TELKOMGlobal-01017 merupakan layanan premium panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017 untuk panggilan ke lebih dari 232 kode negara tujuan. Tarif layanan ini adalah 25% dari tarif SLI untuk semua negara dan tidak mengenal tarif rata untuk setiap waktu (time band). Layanan TELKOM Global-01017, tidak memerlukan perangkat tambahan untuk mengakses dan hanya dengan metode one stage dialing.
TELKOMGlobal-01017 is a premium international VoIP service for calls over the internet to more than 232 country code destinations that can be accessed by dialing access code 01017. The charge for this service is 25% of the IDD rate to all countries and is not based on time bands (i.e. a flat tariff). This service uses a one stage dialing method and does not require any additional equipment to access it.
TELKOMSave adalah layanan panggilan jarak jauh dan panggilan VoIP internasional yang sejenis dengan TELKOMGlobal-01017, namun menggunakan metode dialing dua tahap. Agar dapat melakukan panggilan internasional atau panggilan jarak jauh, pelanggan terlebih dahulu harus memutar nomor akses, memasukkan nomor PIN, selanjutnya memutar nomor tujuan. Tarif layanan yang dikenakan adalah 24% dari tarif SLI. Pelanggan pascabayar dan prabayar dapat memanfaatkan layanan ini. TELKOMNet Instan merupakan layanan akses internet dialup tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas. Dalam menggunakan layanan ini, pelanggan cukup mengakses konfigurasi koneksi internet di komputer dan mengisi dial number dengan 0809 8 9999. Pada saat login, pelanggan cukup mengisi user name: telkomnet@instan dan password: TELKOM. Biaya pemakaian dibebankan berdasarkan lama waktu pemakaian dan biaya pemakaian tersebut disatukan dengan tagihan penggunaan telepon. plasa.com (www.plasa.com) merupakan layanan portal web kami yang menyajikan layanan informasi serta komunitas internet berbahasa Indonesia dengan fokus layanan pada komunitas pendidikan nasional. plasa.com memiliki beberapa layanan portal di antaranya: layanan email gratis, online web forum, online classified ads services, online blogging untuk netters, electronic cards services, online webchat services dan IRC-like webchat, online messaging services, RSS news clips dan Komunitas Sekolah Indonesia (“KSI”). Kartu i-VAS. Untuk mendukung para pengguna internet, kami mengeluarkan kartu Internet Value Added Service (“i-VAS”) yang merupakan alat pembayaran (micropayment) prabayar untuk mengakses berbagai konten atau layanan internet. Kartu i-VAS ini ditujukan untuk menjadi alat pembayaran online terpercaya yang dapat memfasilitasi proses pembayaran dengan nilai nominal yang tidak terlalu besar dan tidak bisa menggunakan kartu kredit.
Sustaining Your Future
TELKOMSave is a long-distance and international VoIP service which is similar to TELKOMGlobal- 01017, but uses a two-stage dialing method. To make international or long-distance calls, users must first dial an access number, then enter a PIN number, before dialing the desired phone number. TELKOMSave’s tariffs are 24% of the effective rate of IDD tariffs. Both postpaid and prepaid customers can make use of this service. TELKOMNet Instan is a dial-up internet access service that can be accessed without having to subscribe, and is designed for maximum accessibility and ease of use. Customers can access this service by configuring the internet connection on their computer and then entering the dial number, 0809 8 9999. To log in, users simply enter the following user name: telkomnet@instan and password: telkom. Charges are based on duration of usage and appear on the user’s phone bill. plasa.com (www.plasa.com is a web portal that supports information services and Indonesian-language internet communities with a specific emphasis on the national education community. Among the portal services available are free email service, online web forums, online classified ads services, online blogging for netters, electronic card services, online webchat services and IRC-like webchat, online messaging services, RSS news clips and the Komunitas Sekolah Indonesia, or “KSI” (Indonesian School Community). i-VAS Card. We introduced the i-VAS (Internet Value Added Service) Card to support internet users. This is a prepaid micropayment instrument that can be used to access a variety of internet content and services. The i-VAS card aims to provide a secure online payment system to facilitate payments with a relatively small nominal value for which credit cards may not be suitable.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
13
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Jaringan dan Interkoneksi
Network and Interconnections
TELKOMIntercarrier merupakan layanan interkoneksi dan wholesale untuk penyelenggara jasa dan jaringan lainnya yang dikenal dengan OLO (Other Licensed Operator). TELKOMIntercarrier menyediakan layanan interkoneksi domestik dan internasional, layanan satelit, penyewaan jaringan, penggunaan bersama akan infrastruktur dan fasilitas, layanan data dan layanan akses jaringan.
TELKOMIntercarrier is an interconnection service for Other Licensed Operators (OLO). TELKOMIntercarrier provides domestic and international interconnection services, satellite services, leased line services, infrastructure and facility sharing, data services and network access services.
TELKOM Solution Business Partner (”TS BP”)
14
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
TELKOM Solution Business Partner (”TSBP”).
Kami memberikan solusi yang sesuai dengan pelanggan perusahaan maupun UKM. Layanan TSBP ini mencakup seluruh produk dan layanan TELKOM, TELKOMGroup maupun mitra pendukung. Layanan TSBP dalam bentuk konektivitas yang banyak digunakan oleh pelanggan perusahaan dan UKM terdiri dari jasa jaringan (XPDR, IDR, VSAT, penyewaan jaringan), DATAKOM (VPN IP, VPN Frame Relay, Dinaccess, Infonet, Metro Ethernet, ADSL Link, ISDN), dan akses internet (IP Transit, Astinet, Speedy).
We provide customized solutions to our Enterprise and SME customers. TSBP services cover all our products and services and those of the TELKOMGroup and our supporting partners. TSBP offers connectivity services that are frequently used by Enterprise and SME customers, consisting of network (XPDR, IDR,VSAT, Leased Line), DATAKOM (VPN IP, VPN Frame Relay, Dinaccess, Infonet, Metro Ethernet, ADSL Link, ISDN), and internet access services (IP Transit, Astinet, Speedy).
Untuk melengkapi layanan konektivitas tersebut, TELKOM juga menyediakan berbagai solusi pendukung bekerjasama dengan anak perusahaan dan mitra strategis, yaitu:
To complement these connectivity services, we also provide various ancillary solutions in collaboration with our subsidiaries and strategic partners such as:
• Solusi aplikasi yang sesuai dengan jenis industri pelanggannya, sebagai contoh aplikasi SATU (Sarana Transaksi Keuangan) merupakan sistem inti perbankan yang dapat dipergunakan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, aplikasi Pegadaian, aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) dan aplikasi SIAP Online (Sistem Informasi Administrasi Pendidikan). Layanan aplikasi ini disediakan oleh anak perusahaan (Sigma, Finnet, Metra dan AdMedika) maupun mitra strategis lainnya;
• Application solutions for our customers’ business, such as SATU (Sarana Transaksi Keuangan, or Financial Transactions Facility), which is a core banking system that can be used by Community Credit Banks (BPR) as part of their service to customers, pawn applications, Enterprise Resource Planning (ERP) applications and the SIAP Online (Education Administration Information System) application. These applications are provided by our subsidiaries (Sigma, Finnet, Metra, AdMedika) and other strategic partners.
• Customer Premises Equipment/CPE (router, switch, hub, PABX, video conference terminal, IP phone terminal, video surveillance, automatic meter reading, tracking device); dan
• Customer Premises Equipment/CPE (router, switch, hub, PABX, video conference terminal, IP phone terminal, video surveillance, automatic meter reading, tracking device).
• Jasa pendukung (konsultansi, project management dan training).
• Ancillary services (consulting, project management and training).
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Lain-Lain
Others
TELKOMVision. TELKOMVision merupakan nama produk dari PT Indonusa Telemedia, anak perusahaan kami yang bergerak di bidang TV berlangganan. Layanan yang diberikan TELKOMVision terdiri dari TV kabel, akses internet cepat dan TV satelit. TV kabel menggunakan Hybrid Fiber Coaxial (“HFC”), suatu teknologi yang menggabungkan dua physical access yaitu serat optik dan kabel coaxial. Saluran TV premium seperti HBO, Cinemax dan Star Movie juga disediakan dalam satu paket dasar tanpa harus menambah biaya sewa bulanan.
TELKOMVision is the pay TV service operated by one of our subsidiaries, PT Indonusa Telemedia. Services include cable TV, fast internet access and satellite TV. The cable TV service utilizes Hybrid Fiber Coaxial (“HFC”), a technology that comprises two means of physical access, fiber optic and coaxial cable. Premium TV channels such as HBO, Cinemax and Star Movies are provided within a single package without charging additional fees.
Pelanggan TELKOMVision dapat menggunakan layanan internet broadband dengan kecepatan tinggi (30 Mbps downstream dan 512 Kbps upstream), tanpa batas waktu dan tanpa tagihan pulsa tambahan. Dengan menyediakan kabel modem Data Over Cable Service Interface Specification (“DOCSIS”) 1.0, pelanggan sudah dapat tersambung dengan jaringan TELKOMNet melalui Divisi Multimedia kami. Selain melalui jaringan kabel, TELKOMVision juga melayani TV Satelit Direct to Home (“DTH”) yang menggunakan infrastruktur satelit TELKOM, yaitu satelit TELKOM-1 dan TELKOM-2 dengan teknologi perpanjangan C-band dengan tambahan perangkat berupa parabola mini dan dekoder.
Layanan Bernilai Tambah Kami bertujuan untuk menggabungkan sebanyak mungkin layanan bernilai tambah bersama dengan produk inti kami untuk memaksimalkan pendapatan dan meningkatkan posisi pasar. Kami berupaya menempatkan layanan bernilai tambah yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggannya.
Sustaining Your Future
TELKOMVision subscribers can also make use of an unlimited high speed (30 Mbps downstream and 512 Kbps upstream) broadband internet service without any additional phone charges. Using a Data Over Cable Service Interface Specification (“DOCSIS”) 1.0 cable modem, subscribers are connected to TELKOMNet network services through our Multimedia Division. In addition to the cable network, TELKOMVision also offers a Direct to Home (“DTH”) satellite TV service. This utilizes infrastructure provided by our TELKOM-1 and TELKOM-2 satellites with C-band extension technology, by installing additional equipment such as a mini satellite dish and a decoder.
Value Added Services. We aim to bundle as many value added services with our core products to maximize our revenues and enhance our market position. We strive to tailor these value added services to the needs of each customer segment.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
15
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Pendekatan Berkelanjutan Our Approach to Sustainability
VISI, MISI dan TUJUAN VISI:
VISION:
Untuk menjadi pelopor dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan di Asia.
To be a pioneer in the implementation of corporate social responsibility in Asia.
MISI:
MISSION:
•
•
• •
16
Mengambil peran aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas melalui pendidikan teknologi InfoComm; Mengambil peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup dalam kehidupan masyarakat; M e n g a m b i l p e ra n a kt i f d a l a m m e m e l i h a ra keseimbangan alam
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
• •
To play an active role in creating a more intelligent society through information and communications technology; To play an active role in improving the quality of life of the people; To play an active role in maintaining environmental balance.
Sustaining Your Future
Pengelolaan dan Strategi TELKOM CSR
TELKOM’s CSR Management and Strategy
Strategi dan kebijakan TELKOM CSR terintegrasi dalam satu Keputusan Direksi No. 41/PR000/SDM-20/2006. Keputusan ini menjadi landasan bagi pengelolaan CSR di TELKOM, yang memastikan bahwa implementasinya sejalan dengan visi dan misi perusahaan dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan konsisten dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kebijakan strategi jangka panjang dan pengelolaan untuk TELKOM CSR telah ditetapkan dalam Skenario Strategi Korporasi dan juga telah dijelaskan dalam bentuk rencana tahunan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), yang kemudian dijelaskan lebih lanjut di dalam Kontrak Pengelolaan untuk setiap kantor perusahaan, unit usaha, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi.
TELKOM’s CSR strategy and policy is integrated under Decree of the Board of Directors Number 41/PR000/SDM20/2006. This decree provides the foundation for TELKOM’s CSR management, ensuring that CSR implementation is in line with the corporate vision and mission and complies with the prevailing legislative provisions, particularly Article 74 of Law No.40 Year 2007 regarding Limited Liability Companies, which regulates social and environmental responsibility, and is consistent with the prevailing norms of society. The long-term strategy and management policy for TELKOM’s CSR is stipulated in the Corporate Strategic Scenario (CSS) and articulated in the form of an annual plan in the Work Plan and Budget (RKA). It is then further elucidated in the Management Contracts of each corporate office, business unit, subsidiary and affiliated company.
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
17
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Inisiatif Strategis Strategic InitiativeS Ekonomi Economic a. Menambah nilai bagi para stakeholder (pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemerintah, karyawan) dan mendukung pertumbuhan ekonomi bagi usaha kecil dengan: • meningkatkan kualitas hidup para karyawan; • m e m e l i h a r a k e s e t i a a n d a n kepercayaan pelanggan, pemasok dan investor; • memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku; dan • menyediakan modal kerja dan pinjaman untuk investasi serta informasi untuk usaha kecil. b. M e n g a m b i l p e r a n a k t i f d a l a m menyediakan fasilitas telekomunikasi dan infrastruktur bagi masyarakat, terutama di daerah yang masih belum berkembang, dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur guna memudahkan akses untuk mendapatkan informasi. a. Provide added value for stakeholders (customers, suppliers, shareholders, the government, employees) while supporting the economic growth of small businesses by: • Improving the quality of life of employees; • Retaining the loyalty and trust of customers, suppliers and investors; • Ensuring compliance with applicable regulations; and • Providing working capital and loans as part of our investment in and information for small businesses.
Sosial Social
a. Mendukung peningkatan dari pendidikan masyarakat dengan menyediakan fasilitas dan ilmu terkait dengan pendidikan teknologi InfoComm. b. Mendukung perbaikan ke s e h a t a n m a sya ra ka t dengan menyediakan fasilitas kesehatan, infrastruktur dan informasi kepada semua orang. c. Mendukung perlindungan kebudayaan dan peradaban nasional dengan menyediakan fasilitas untuk acara kebudayaan dan membangun/memperkuat karakter. a. Support the improvement of education for the people by p rov i d i n g fa c i l i t i e s and knowledge related to InfoComm educational technology. b. Support improved public health by providing health facilities, infrastructure and information to all. c. Support the protection of national cultures and civilizations by facilitating cultural events and strengthening character.
Lingkungan Environmental
a.
Mengambil peran aktif dalam memelihara lingkungan dengan menyeadiakan bantuan dalam penghijauan kembali dan menciptakan jalur hijau. b. Mengambil peran aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan bencana alam dengan menyediakan pertolongan bagi korban bencana. a. Participate actively in preserving the environment through the provision of assistance for regreening and creating green belts. b. Participate actively in providing humanitarian assistance by providing aid for victims of natural disasters.
b. Play an active role in providing telecommunications facilities and i n f ra s t r u c t u re f o r t h e p e o p l e , particularly in less developed areas, through the provision of facilities and infrastructure that will facilitate their access to information.
18
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
PERISTIWA PENTING 2010 SIGNIFICANT EVENTS 2010
JANUARI JANUARY
FEBRUARI FEBRUARY
TELKOM melalui anak perusahaannya PT Multimedia Nusantara atau Metra melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat atau Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) untuk mengakuisisi 75% saham PT Administrasi Media (AdMedika), sebuah perusahaan PMA yang fokus menggarap bidang electronic health care network pada tanggal 25 Januari 2010.
TELKOM bersama 13 BUMN lainnya membuat kesepakatan kerja sama dalam pengembangan Information and Communication Technology (ICT ) di lingkungan masing-masing perusahaannya. Bertempat di Gedung Kementerian BUMN Jakarta pada tanggal 23 Februari 2010, penandatanganan kontrak sinergi BUMN ini dilakukan oleh masing-masing Direktur Utama dari tiap perusahaan di hadapan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar.
On January 25, 2010, TELKOM through its subsidiary, PT Multimedia Nusantara or Metra signed a Conditional Sales and Purchase Agreement to acquire 75.0% of the total shares of AdMedika, a foreign investment company in the electronic health care network business.
On February 23, 2010 we entered into a cooperation agreement with 13 other SOEs to develop ICT in our respective companies. The agreement, which will promote synergy among SOEs, was signed at the Ministry of SOEs Building in Jakarta by the President Directors of each company, in the presence of Minister for SOEs Mustafa Abubakar.
MARET MARCH Pada tanggal 25 Maret 2010 TELKOM meluncurkan portal “Plasa.com” yaitu portal e-commerce dan agregasi konten yang ditandai dengan penandatanganan ‘Program Center’ oleh Dirut TELKOM, Rinaldi Firmansyah bersama CEO Mojopia. Pada tanggal 29 Maret 2010 TELKOM melakukan peninjauan berakhirnya penggelaran kabel serat optik bawah laut sepanjang 1 .592 km dalam Proyek SKKL JaKaLaDeMa (Jawa-Kalimantan, Kalimantan-Sulawesi, Jawa-DenpasarMataram). “Plasa.com” was officially launched on March 25, 2010 by our President Director, Rinaldi Firmansyah, together with the CEO of Mojopia. The launch of this e-commerce and aggregated content portal was marked by the signing of the ‘Program Center’. On March 29, 2010 TELKOM undertook a review of the closure of marine operations for the deployment of the 1,592 km long submarine fiber optic cable as part of the SKKL JAKALADEMA (Java-Kalimantan, Kalimantan-Sulawesi, Java-Denpasar-Mataram) Project.
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
19
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
APRIL APRIL
AGUSTUS AUGUST
TELKOM menyelenggarakan acara kick off International Financial Reporting Standard (IFRS) implementation TELKOMGroup 2011 pada tanggal 12 April 2010. Acara ini bertemakan “Transforming The Finance Environmen t t h ro ug h I F R S Adoption”
TELKOM pada tanggal 2 Agustus 2010 mendirikan Sebatik Broadband Village di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Kehadiran Sebatik Broadband Village (SBV) tersebut selain untuk memberikan kemudahan akses telekomunikasi kepada masyarakat Sebatik, juga untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TELKOM pada tanggal 14 April 2010 meluncurkan T-Voucher, yang merupakan layanan recharge atau top-up voucher serbaguna untuk seluruh layanan TELKOMGroup, yakni Flexi, Speedy prepaid, dan prepaid TELKOMVision. TELKOM’s 2011 International Financial Reporting Standards (IFRS) implementation was officially launched on April 12, 2010. The theme of the eventwas “Transforming the Finance Environment through IFRS Adoption”. On April 14, 2010 TELKOM launched T-Voucher, a recharge or top-up voucher that can be used for all TELKOM services, including Flexi, Speedy Prepaid, and prepaid TELKOMVision.
20
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
JULI JULY Kami menyelenggarakan paparan publik pada tanggal 6 Juli 2010 dalam rangka penawaran umum Obligasi-II TELKOM tahun 2010 dengan jumlah pokok senilai Rp3 triliun. Obligasi TELKOM yang tersedia dalam dua jenis, yakni Obligasi Seri A yang bertenor 5 tahun dan Obligasi Seri B yang bertenor 10 tahun. Obligasi tersebut meraih peringkat id AAA dengan stable outlook dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
On July 6, 2010, we held a press conference to announce our Rp 3 trillion TELKOM II Bond 2010. Both types of bond on offer, Series A Bonds with a tenor of 5 years and Series B Bonds with a tenor of ten years, were awarded an “AAA” rating with a stable outlook by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Pada tanggal 18 Agustus 2010, TELKOM bersama dengan Awari cq. Pengurus/Pengelola Nawala meluncurkan pusat layanan Hot line Internet Sehat dan Aman 0800-1000-147 dalam rangka mendukung penyelenggaraan Program Internet Sehat dan Aman. On August 2, 2010 TELKOM launched the Sebatik Broadband Village on Sebatik Island, in Nunukan Regency, East Kalimantan. Apart from providing easy telecommunications access for the people of Sebatik, the Sebatik Broadband Village will also help to defend the sovereignty of the Unitary State of the Republic of Indonesia. Then, on August 18, 2010, in cooperation with Awari on behalf of the Management of Nawala, TELKOM launched the Healthy Internet Hotline 0800-1000-147. This service supports our Healthy Internet Program.
Sustaining Your Future
NOVEMBER NOVEMBER Pada tanggal 15 November 2010, bertempat di New York Stock Exchange (NYSE), TELKOM menyelenggarakan Closing Bell Ceremony sehubungan dengan 15 tahun pencatatan saham American Depositary Shares (“ADS”) TELKOM di NYSE. Closing Bell Ceremony di Bursa Wall Street dihadiri oleh Dirut TELKOM Rinaldi Fi rmansyah, Di rektur Keuangan Sudiro Asno, serta Komisaris Utama Tanri Abeng, di samping para pejabat NYSE dan Bank of New York Mellon.
OKTOBER OCTOBER Pada tanggal 1 Oktober 2010, Divisi Business Service (DBS) TELKOM mendirikan Creative Center Digital Lounge (Di-Lo). Hal ini sebagai bentuk kepedulian TELKOM terhadap perkembangan industri kreatif di tanah air. DiLo adalah salah satu cara kami untuk berkontribusi pada pengembangan industri kreatif nasional. TELKOM kembali menggelar acara Speedy Tour d’Indonesia 2010. Kegiatan yang ber langsung pada 24 Oktober hingga 3 November 2010 itu menempuh jarak 1.418,5 km, yaitu dari Jakarta hingga Denpasar, dan diikuti oleh 9 tim luar negeri dan 12 tim dalam negeri. Pelepasan peserta di lakukan oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga, Andi Mallarangeng, bersama dengan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar dan didampingi oleh Dirut TELKOM, Rinaldi Firmansyah. Turut hadir dalam acara tersebut adalah Miss Earth 2009 – 2010, Larissa Ramos,dari Brazil. On October 1, 2010, our Business Service Division (DBS) opened the Creative Center Digital Lounge (Di-Lo). DiLo is one of the ways in which we are contributing to the development of the nation’s creative industry. TELKOM once again sponsored the Speedy Tour d’Indonesia. The 2010 race was held from October 24 to November 3, 2010, covering a distance of 1,418.5 km from Jakarta to Denpasar. Nine international and twelve Indonesian teams participated. The race was started by the Minister of Youth and Sports Andi Mallarangeng and Minister of SOEs Mustafa Abubakar, who were accompanied by TELKOM’s President Director Rinaldi Firmansyah and Miss Earth 2010 Larissa Ramos from Brazil.
Sustaining Your Future
Pada tanggal 17 November 2010 TELKOM membagikan tidak kurang dari 10.000 paket daging kurban kepada mustahik yang berada di sekitar Gedung Kantor Pusat TELKOM, Jalan Japati Bandung. Paket tersebut berasal dari 31 ekor sapi yang dihimpun dari perusahaan, direksi dan karyawan di lingkungan Gedung Kantor Pusat TELKOM. On November 15, 2010 TELKOM took part in the Closing Bell Ceremony at the NYSE to mark 15 years of our shares being listed as American Depository Shares (“ADS”) there. The ceremony was attended by TELKOM’s CEO Rinaldi Firmansyah, CFO Sudiro Asno, and President Commissioner Tanri Abeng, along with officials from the NYSE and the Bank of New York Mellon. Then, on November 17, 2010 we distributed 10,000 packages of sacrificial meat to needy people living in the vicinity of our Head Office in Bandung. The meat came from 31 cows provided by our directors and employees at our Head Office.
DESEMBER DECEMBER Pada tanggal 17 Desember 2010 TELKOM menyelenggarak an Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, yang mengagendakan dua acara yakni: 1) Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta 2) Penyesuaian masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. On December 17, 2010 we held an Extraordinary Meeting of Shareholders in Jakarta to deliberate changes in the composition of our Board of Commissioners and Directors and adjustments in their terms of office.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
21
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
PENGHARGAAN 2010 AWARDS 2010
JANUARI JANUARY
APRIL APRIL
MEI MAY
Direktur IT, Solution & Supply, Indra Utoyo, dianugerahi penghargaan “CIO of The Year 2010” versi Majalah SWA pada tanggal 21 Januari 2010. Penghargaan diberikan oleh Head of School Computer Science BiNus International University, Raymond Kosala. Pada saat yang bersamaan TELKOM juga dianugerahi peringkat dua “Best e-Corp 201 0 ” sementara VP Information Technology Policy, Halim Sulasmono, meraih penghargaan “The Future IT Leader 2010”.
TELKOM kembali berada di jajaran perusahaan terkemuka dunia dalam daftar Forbes Global 2000 yaitu di peringkat ke-684. Peringkat ini merupakan peringkat tertinggi dari sepuluh perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam Forbes Global 2000 te r s e b u t d e n g a n kapitalisasi pasar sebesar 17,7 miliar Dolar AS.
Pada tanggal 27 Mei 2010, TELKOM berhasil meraih “Marketers Award” serta dinobatkan sebagai “Greatest Corporate Brands of The Decade in Telco Industry”
TELKOM was once again ranked among the world’s leading companies in the Forbes Global 2000 list, at number 684. This was the highest ranking of the ten Indonesian companies in the Forbes Global 2000 list, with a market capitalization of USD 17.7 billion.
Dalam acara “Penyerahan Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)” pada tanggal 27 Mei 2010, sebanyak 46 unit TELKOM dari 420 perusahaan menerima penghargaan “Zero Accident Award 2010” dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar.
Our Director for IT, Solution and Supply, Indra Utoyo, was named SWA Magazine’s “CIO of The Year 2010” on January 21, 2010. The award was presented by Raymond Kosala, Head of the School of Computer Science at BiNus International University. At the same event we were announced as the runner-up for “Best e-Corp 2010,” while VP for Information Technology Policy, Halim Sulasmono, was named “Future IT Leader 2010”.
22
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc bekerja sama dengan komunitas Marketers. Penghargaan diberikan oleh Founder dan President MarkPlus, Inc dalam acara
“Greatest Brands of The Decade-Award Presentation” di Jakarta.
We not only won the “Marketers Award” but were also recognized as one of the “Greatest Corporate Brands of the Decade in the Telco Industry,” by MarkPlus, Inc., a Jakarta-based marketing consulting firm, in association with the marketers community. The awards were presented by the Founder and President of MarkPlus, Inc. on May 27, 2010 in Jakarta. A total of 46 business units of our Company, out of an overall total of 420 companies, received 2010 Zero Accident Awards at the Occupational Safety a n d H e a l t h Aw a r d s Ceremony on May 27, 2010. The awards were presented by Minister of Labor and Transmigration Muhaimin Iskandar.
Sustaining Your Future
JUNI JUNE Pada ajang “Indonesia’s Most Admire Company (IMAC)” yang diselenggarakan atas kerja sama Majalah Business Week dan Frontier Consulting, TELKOM berhasil meraih dua penghargaan IMAC untuk ketegori Corporate Telecommunication and Internet Provider Speedy. Penghargaan diberikan oleh Pimpinan Consulting Group, Handi Irawan dan Managing Editor Business Week, David S. Simatupang, kepada COO TELKOM, Ermady Dahlan, pada tanggal 10 Juni 2010. Vice President Public & Marketing Communication T E L KO M , E d d y Ku r n i a , dianugerahi penghargaan “B e s t o f T h e B e s t P R People of The Year 2010” untuk kategori Director atau Vice President level dalam acara “Gathering PR of the Year 2010” versi Majalah MIX Marketing Communication pada tanggal 18 Juni 2010. Dalam ajang yang sama, Eddy Kurnia juga dianugerahi penghargaan lain, yaitu: “The Most Accessible”, “The Most Cooperative” dan “The Most Communicative”. TELKOMSpeedy berhasil meraih penghargaan sebagai “Indonesia Top Original Brands” versi Majalah SWA dalam kategori Mobile Internet. Penghargaan disampaikan oleh Wakil Pemimpin Redaksi Majalah SWA, Sujatmaka, dalam acara “Indonesia Top Brand Appreciation” pada tanggal 21 Juni 2010.
Sustaining Your Future
JULI JULY At the Indonesia’s Most Admired Companies (“IMAC”) event held by Business Week Magazine and Frontier Consulting on June 10, 2010, we won two IMAC awards in the “Corporate Telecommunications” and “Internet Provider” categories. The awards were presented by Handi Irawan, Chairman of the Frontier Consulting Group, and the Managing Editor of Business Week, David S. Simatupang, to our Chief Operating Officer (“COO”) Ermady Dahlan. TELKOM’s Vice President for Public and Marketing Communication, Eddy Kurnia, received an award for “Best of The Best PR People of The Year 2010” in the “Director or Vice President” category at the PR Gathering of the Year 2010, held by MIX Marketing Communication Magazine on June 18, 2010. At the same event, Eddy Kurnia also received awards for “The Most Accessible”, “The Most Cooperative” and “The Most Communicative”. TELKOMSpeedy was named one of “Indonesia’s Top Original Brands” by SWA Magazine in the “Mobile Internet” category. The award was presented by the Deputy Managing Editor of SWA Magazine, Sujatmaka, at the “Indonesia Top Brand Appreciation” on June 21, 2010.
TELKOMFlexi pada tanggal 7 Juli 2010 meraih salah satu penghargaan Seluler Aw a r d s e b a g a i “ B e s t CDMA Operator ” dalam ajang yang diselenggarakan Majalah Seluler. Penghargaan diserahkan Pemimpin Redaksi Majalah Seluler, Iman Aulia Ha, dalam acara “Malam Anugerah Seluler Award ke-7” di Jakarta. Pada ajang “2010 Knowledge Festival” dan “Most Admired Knowledge Enterprise ( M A K E ) A w a r d ” ya n g diselenggarakan Dunamis Consulting pada tanggal 16 Juli 2010, TELKOM beserta Telkomsel berhasil meraih penghargaan “ M A K E Award 2010” karena telah menerapkan knowledge management di lingkungan Perusahaan. Pada ajang Indonesia Cellular Show 2010, TELKOMFlexi meraih penghargaan “The B e s t O p e ra t o r C D M A” . Penghargaan diterima EGM TELKOMFlexi, Triatna Mulyatsa pada tanggal 18 Juli 2010. Majalah Finance Asia pada 21 Juli 2010 memberikan lima penghargaan kepada TELKOM, yaitu dalam kategori “Best Managed Company”, “Best Corporate Governance”, “Best Investor Relation”, “Best Corporate Social R e s p o n s i b i l i t y ” , dan “Most Commited to a Strong Dividend Policy”. Penghargaan diterima COO TELKOM, Ermady Dahlan, di Jakarta.
TELKOMFlexi won a Selular Award for “Best CDMA Operator” at the 7th Selular Awards Gala in Jakarta on July 7, 2010. The award was presented by Selular Magazine’s Managing Editor, Iman Aulia Ha. TELKOM and Telkomsel both won “MAKE Awards 2010” from Dunamis Consulting for their application of knowledge management in the respective companies at the 2010 Knowledge Festival and Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Awards held on July 16, 2010. TELKOMFlexi won the “Best CDMA Operator” award at the 2010 Indonesia Cellular Show on July 18, 2010. TELKOMFlexi’s Executive General Manager, Triatna Mulyatsa, accepted the award. On July 21, 2010, Finance Asia Magazine presented us with a total of five awards. The awards were for “Best Managed Company”, “Best Corporate Governance”, “Best Investor Relations”, “Best Corporate Social Responsibility”, and “Most Committed to a Strong Dividend Policy”. Our COO, Ermady Dahlan, accepted the awards.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
23
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
AGUSTUS AUGUST T E L KO M m e n d a p a t peringkat ke-2 dalam Fortune Indonesia 100. Metodologi peringkat For tune Indones ia 100 ditentukan berdasarkan pendapatan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di sepanjang tahun 2009. Untuk sektor infrastruktur, kami menduduki peringkat ke-1.
TELKOM was ranked second in the Fortune Indonesia 100. The rating methodology used by Fortune Indonesia 100 is based on the revenue of companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2009. In the infrastructure sector, we were ranked first.
OKTOBER OCTOBER Dua produk unggulan TELKOM, S p e e d y d a n F l ex i , m e ra i h “Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010” masingmasing untuk kategori Internet Service Provider Wireline/Fixed dan Simcard Pascabayar Fixed Wireless Access. Penghargaan diserahkan oleh Chairman Frontier Consulting Group, Handi Irawan, kepada Direktur Konsumer TELKOM, I Nyoman G Wiryanata, pada tanggal 4 Oktober 2010. Pada saat yang sama beberapa produk Telkomsel juga meraih beberapa penghargaan, yaitu simPATI untuk kategori “Simcard Prabayar Seluler”, kartuHalo pada kategori “Simcard Pascabayar Seluler” dan Telkomsel Flash untuk kategori “Internet Service Provider Wireless/Mobile”. Kementerian Pendidikan Nasional m e m b e r i k a n p e n g h a rg a a n Anugerah Peduli Pendidikan atas kiprah dan kepedulian TELKOM dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, kepada Direktur Human Capital & General Affair, Faisal Syam, pada tanggal 24 September 2010.
24
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Two of our leading products, Speedy and Flexi, won “2010 Indonesian Customer Satisfaction Awards” (ICSA) in the “Internet Service Provider Wireline/Fixed” and “Simcard Postpaid Fixed Wireless Access” categories, respectively. The awards were presented by the Chairman of the Frontier Consulting Group, Handi Irawan, to our Consumer Director I Nyoman G Wiryanata on October 4, 2010. Three Telkomsel products also won awards: simPATI, in the “Simcard Prepaid Cellular” category, Kartu Halo in the “Simcard Postpaid Cellular” category and Telkomsel Flash in the “Internet Service Provider Wireless/Mobile” category. In recognition of our proactive concern for advancing education in Indonesia, we were awarded the Ministry of National Education’s Anugerah Peduli Pendidikan (Education Concern Award). It was presented by the Minister of National Education, Muhammad Nuh, to our Director of Human Capital and General Affairs, Faisal Syam, on September 24, 2010.
Sustaining Your Future
NOVEMBER NOVEMBER
DESEMBER DECEMBER
TELKOM dinobatkan sebagai ”Best of The Best Corporate 2010” dalam ajang ”Anugerah Business Review 2010” sementara Direktur Utama TELKOM, Rinaldi Firmansyah terpilih sebagai CEO Terbaik 2010 (“CEO of The Year”). Malam Anugerah Business Review ini dihadiri oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar serta Komisaris, CEO, Direksi, dan General Manager perusahaan BUMN dan Swasta yang ada di Indonesia.
Pada tanggal 3 Desember 2010 TELKOM mendapatkan tiga penghargaan untuk kategori “Best CSR For Indonesia”, CSR Bidang Pendidikan dan CSR Bidang Ekonomi Kerakyatan dalam ajang “CSR For Indonesia Award” 2010. Penghargaan diterima oleh SGM CDC, Gatot Rustamadji yang diserahkan oleh anggota Komisi X DPR RI, Dedi (Mi’ing) Gumilar. Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri Perindustrian, MS Hidayat dan Direktur HCGA, Faisal Syam di Hotel Four Seasons Jakarta.
Selain itu, TELKOM juga menerima penghargaan diperingkat pertama untuk pengelolaan “Good Corporate Governance” dan pengelolaan “Human Capital”. Anugerah Business Review merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan yang disampaikan oleh Majalah Business Review kepada Korporasi Swasta (listed company) dan BUMN yang berprestasi dalam meningkatkan kinerjanya dan telah berperan besar bagi pengembangan bisnis dan pembangunan perekonomian nasional. TELKOM was named ”Best of The Best Corporate 2010” in the “Business Review Awards 2010” while our President Director, Rinaldi Firmansyah, was chosen as “CEO of the Year 2010”. The event was attended by the Minister of SOEs Mustafa Abubakar as well as the Commissioners, CEOs, Directors and General Managers of several state-owned and private companies in Indonesia. We were also ranked first for Good Corporate Governance and Human Capital management. The Business Review Awards are presented by Business Review Magazine to listed companies and SOEs who have achieved significant improvements in performance and have played a major role in contributing to the development of business and national economic growth.
Sustaining Your Future
Pada tanggal 8 Desember 2010 TELKOM Group kembali menggelar Indigo Award, sebuah acara tahunan yang ditujukan sebagai apresiasi bagi industri musik digital anak negeri yang dinilai berhasil dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Acara puncak penghargaan Indigo Awards 2010 diselenggarakan pada 8 Desember 2010 di Jakarta Convention Centre dengan tema Indigo Awards tahun 2010 adalah “Ketika Kreasi Bersimfoni”. Pada tanggal 9 Desember 2010, The Indonesian Institute for Corporate Governance (IIGC) bekerjasama dengan Majalah SWA menganugerahkan dua penghargaan kepada TELKOM yakni sebagai The Most Trusted Company 2010 Based On Corporate Governance Perception Index dan Indonesia Most Trusted Company 2010 Based on Survey to Analyst and Investor dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Acara penyerahan penghargaan diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta. Pada tanggal 21 Desember 2010 TELKOM meraih penghargaan untuk kategori Performance Management pada ajang HR Excellence Award 2010. Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Manajemen Universitas Indonesia dan majalah Swa Sembada yang mengambil tema “Be the Best: Be the Employer of Choice through Employee Development and Empowerment”.
On December 3, 2010 we received awards in the Best CSR for Indonesia, CSR for Education and CSR for People’s Economies categories at the CSR for Indonesia Awards 2010. The awards were presented to SGM CDC, Gatot Rustamadji, by Dedi (Mi’ing) Gumilar, a member of Parliamentary Commission X. The event at Jakarta’s Four Seasons Hotel was also attended by Minister of Industry MS Hidayat and Telkom’s Director of Human Capital and General Affairs Faisal Syam. The Indigo Awards is our annual show of appreciation for the domestic digital music industry. The Indigo Awards 2010 culminated in the award ceremony held on December 8, 2010 at the Jakarta Convention Centre. The theme of the 2010 Indigo Awards was “When We Create in Symphony”. On December 9, 2010 the Indonesian Institute for Corporate Governance, in association with SWA Magazine, named us the Most Trusted Company 2010 based on their Corporate Governance Perception Index (“CGPI”), a ranking of corporate governance based on certain good governance criteria, and a survey of analysts and investors. The awards ceremony was held at the Shangri-La Hotel in Jakarta. At the HR Excellence Awards 2010, held on December 21, 2010 we received an award in the Performance Management category. The theme of the event, organized by the Institute of Management, University of Indonesia and Swa Sembada Magazine, was “Be the Best: Be the Employer of Choice through Employee Development and Empowerment”.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
25
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Tujuan strategik Telkom di masa mendatang Telkom’s strategic objectives for the future
2020 • •
•
2015
Menjadi perusahaan terbaik dalam implementasi CSR. Menjadi role model Perusahaan Terbaik dalam Implementasi CSR dalam lingkup Internasional. Mengambil peran aktif dalam acara CSR internasional.
•
Be the best company in CSR implementation. B e a ro l e m o d e l a s t h e best company in CSR implementation in the international arena. Play an active role in international CSR events.
•
•
•
Menjadi perusahaan terbaik dalam implementasi CSR. Menjadi role model Perusahaan Terbaik dalam Implementasi CSR Lingkup Nasional. Mengambil peran aktif dalam acara CSR internasional.
2011 • •
• • •
•
•
•
Be the best company in CSR implementation. Be a role model as the best company in CSR i m p l e m e n t at i o n i n t h e national arena. P l ay a n a c t i ve ro l e i n international CSR events.
• •
•
Menjadi perusahaan terbaik dalam implementasi CSR. Bertujuan untuk mendapatkan paling sedikit nilai A+ dalam Audit Laporan Keberlanjutan yang dilaksanakan oleh Auditor Eksternal. Mengambil peran aktif dalam acara CSR internasional. Be the best company in CSR implementation. Aim to score at least A+ in the SR Audit by an External Auditor. P l ay a n a c t i ve ro l e i n international CSR events.
Salah satu tujuan strategik TELKOM di tahun 2011 adalah menjadi perusahaan terbaik dalam implementasi CSR. One of TELKOM’s strategic objectives in 2011 is to be the best company in CSR implementation.
26
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Stakeholder Telkom
TELKOM’s Stakeholders
Kami telah memetakan stakeholders relevan dengan bisnis kami dan melakukan pelibatan mereka dalam merumuskan isu yang material sebagaimana berikut:
We have mapped the stakeholders related to our business and engaged them on certain material issues, as follows:
Tipe Stakeholder
Metode Keterlibatan
Harapan Stakeholder
Stakeholder Type
Method of Engagement
Stakeholder Expectations
Pelanggan Customers
• Customer Statisfaction Index (CSI) survey • C u s t o m e r c o m p l a i n t management (147) survey • Customer service center (Plasa TELKOM) survey • Customer Loyality Index (CLI) survey
1. Memberikan layanan dengan mutu yang melebihi harapan pelanggan dan meningkatkan nilai bagi pelanggan. 2. Kerahasiaan data 3. Internet amat 1. To provide high quality service that goes beyond our customers’ expectations and improves customer value. 2. Confidentiality of data. 3. Safe internet.
Pemegang Saham dan Investor Shareholders and Investors
• RUPST AGMS • Investor road shows and reverse road shows
1. Menjaga dan meningkatkan nilai usaha sesuai harapan pemegang saham. 2. Menghormati hak-hak pemegang saham sesuai UU, Ketetapan pasar modal dan ketentuan lain yang berlaku. 1. To maintain and improve business value according to shareholders’ expectations. 2. To respect shareholders’ rights in accordance with the laws, capital market decisions and other applicable provisions.
Karyawan Employees
Melalui SEKAR
1. Kesetaraan. 2. Menghindari praktek diskriminasi 3. Terjaminnya keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja. 1. Equality. 2. Avoidance of discriminatory practices. 3. Guaranteed security, health and safety .
Pejabat Pemerintah dan Pembuat Kebijakan Government Authorities and Regulators
Komunikasi dan pelaporan rutin Regular communication and reporting
1. Terjalinnya hubungan yang harmonis dan konstruktif atas dasar kejujuran dengan regulator. 2. TELKOM dan segenap karyawannya tunduk dan memetuhi hukum, perundangan, dan peraturan bisnis yang berlaku. 3. TELKOM melaporkan secara rutin kepada pemerintah sebagai regulator. 4.TELKOM menghadiri undangan dengar pendapat dengan DPR. 1. Maintaining a harmonious and constructive relationship with regulators based on honesty. 2. TELKOM and its employees comply with the laws, regulations and other prevailing rules of business. 3. TELKOM reports regularly to the government as regulator. 4. TELKOM attends DPR (parliamentary) hearings.
Mitra kerja (vendor, supplier, agen, reseller, installer) Partners (vendors, suppliers, agents, resellers, installers)
• Tr a i n i n g f o r va l u e c h a i n partners • C o n t r a c t b i d d i n g a n d procurement • Management • Supplier assessment and management
1. Proses pengadaan secara fair. 2. Seleksi dan evaluasi secara obyektif dalam pemilihan mitra. 3. Mutually beneficial growth 1. Fair procurement process. 2. Objective selection and evaluation in selecting partners. 3. Mutually beneficial growth
Industry Sejenis (Operator berlisensi lainnya) Industry Peers (Other Licensed Operators)
• Meetings • Industry discussion forums • Rekonsiliasi Interkoneksi (Interconnection reconciliation)
1. Terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat. 2. Promote sustained industry development. 1. Creating healthy business competition 2. Promoting sustainable development of the industry
Masyarakat
• Community engagement
1. Terjalinya hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi. 2. Mengurangi seminimal mungkin dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan. 3. Turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan. 1. A compatible and harmonious relationship that is also beneficial to the people around operational areas. 2. Minimizing the company’s operational impact on the environment. 3. Participating in preserving the environment.
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
27
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
Agenda kami di masa mendatang adalah membuat kebijakan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholder engagement policy), terutama berkaitan dengan pelibatan pemangku kepentingan sesuai yang disarankan standard AA1000 (Stakeholder Engament Standard). Kami juga berencana membuat panel independen untuk mendiskusikan CSR industri telekomunikasi dan memantau kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial PT Telkom. Serta melaksanakan stakeholder convening setahunan untuk tujuan (1) mengumpulkan masukan yang relevan untuk peningkatan kegiatan CSR PT Telkom, serta (2) sebagai salah satu cara untuk melaksanakan akuntabilitas kepada pemangku kepentingan.
Materialitas isu Aktivitas bisnis kami dapat menimbulkan perhatian publik. Untuk mengerti isu-isu yang muncul dan meresponnnya secara efektif, kami mengumpulkan berbagai masukan melalui sejumlah penelitian, dialog terbatas dan media umpan balik. Kami berusaha untuk jujur tentang dampak sosial, lingkungan dan etika serta mengandalkan audit yang ketat dan penilaian risiko untuk menyoroti kelemahan atau tantangan tersebut. Karena Telkom menganggap isu-isu tersebut sebagai hal yang material. Tak ada yang meragukan peran penting bisnis telekomunikasi di era informasi. Karenanya dari sudut pandang pemetaan pemangku kepentingan nyaris tidak ada sikap penolakan secara ekstrem. Isu terbesar bagi keberlanjutan bisnis jasa telekomunikasi selain soal perluasan pasar adalah menjawab tuntutan pemangku kepentingan agar perusahaan berlaku ramah sosial dan lingkungan. Mayoritas materialitas isu berkenaan dengan bisnis inti Telkom sebagai penyedia jasa. Dengan demikian nyaris semua isu yang diusung oleh pemangku kepentingan berkenaan dengan dinamika internal atau berupa isuisu manajemen. Konsekuensinya adalah soal inovasi dan kesediaan perusahaan untuk terus melakukan perbaikan secara kontinyu menjadi perhatian dan ekspektasi utama para pemangku kepentingan. Studi desktop menemukan bahwa isu-isu yang dinilai terpenting oleh para pemangku kepentingan dan berkenaan dengan soal perbaikan internal perusahaan berhubungan dengan lima isu kunci pokok sebagai berikut: 1. Kepuasan pelanggan. 2. Inovasi teknologi. 3. Kesehatan keuangan perusahaan. 4. Dampak bagi pertumbuhan ekonomi. 5. Komitmen kepada pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
28
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
We have set a corporate agenda that includes the formulation of a stakeholder engagement policy, in particular with regard to stakeholder engagement in accordance with the AA1000 standard (Stakeholder Engagement Standard). We also have plans to establish an independent panel that will discuss the implementation of CSR in the telecommunications industry and monitor our economic, social and environmental performance. Also on the agenda is an annual convening of stakeholders, which is aimed at: (1) collecting relevant input to improve PT Telkom’s CSR activities; and (2) improving our accountability to stakeholders.
Material Issues Our operational activities could attract public attention. To better understand the issues that arise and respond to them effectively, we gather input through various channels, including research, limited dialogs and media feedback. Given that these issues are of a material nature, we strive to be honest about the social, environmental and ethical impact of our activities, relying on stringent audits and risk assessments to spotlight any weaknesses or challenges. Given the critical role of the telecommunications business in the current liberalized information era, very few, if any, of our stakeholders, according to our mapping, would take an extreme stance against the Company. The biggest issue for the sustainability of the telecommunications business, apart from market expansion, is meeting stakeholder demand for companies to be more socially and environmentally friendly. Most of the material issues brought up by our stakeholders are connected with our core business as a telecommunications service provider. As such, they are mostly related to the internal dynamics of the Company or management issues. Stakeholders’ attention and expectations are therefore focused largely on questions of innovation and the Company’s readiness to make continuous improvements. Our research indicates that all the most critical concerns of our stakeholders in relation to the Company’s internal improvement are in fact connected to the following five key issues: 1. Customer satisfaction. 2. Technological innovation. 3. Financial soundness of the company. 4. Impact on economic growth. 5. Commitment to sustainable development.
Sustaining Your Future
Pendekatan pengelolaan risiko
Risk Management
Pengelolaan resiko diidentifikasi terdapat tujuh risiko yang perlu menjadi fokus utama top manajemen TELKOM pada tahun 2010, yaitu:
Risk Management identified seven risks that were the primary focus for TELKOM’s senior management in 2010:
1. Risiko Business Transformation, yaitu risiko kegagalan yang dihadapi perusahaan dalam melaksanakan transformasi bisnis dari telekomunikasi menjadi TIME (Telecommunication, Information, Media, Edutainment) yang berdampak terhadap pertumbuhan perusahaan. Keberhasilan transformasi ini salah satunya ditandai dengan peningkatan pendapatan new wave yang pada tahun 2010 ditargetkan sebesar Rp.11 Trilyun. Namun, realisasi pencapaian pada akhir Juni 2009 sebesar 92% dan bahkan diperkirakan hanya mencapai 82% dari target akhir tahun sebesar Rp.7,7 Trilyun, merupakan suatu hal yang perlu diwaspadai karena merupakan suatu indikasi awal akan terjadinya shortage pendapatan new wave sebesar Rp.1,9 Trilyun pada tahun 2010. Dari pendalaman yang dilakukan diketahui bahwa penyebab shortagenya pendapatan new wave terutama disebabkan oleh rendahnya pendapatan IT Service yang di dalamnya termasuk content dan aplikasi serta tidak tercapainya pendapatan akses internet yang berasal dari Speedy Telkom dan Flash Telkomsel. Sampai saat ini perusahaan masih menghadapi kendala yang cukup besar dalam mengembangkan kompetensi SDM di bidang IT dan pada saat yang bersamaan rencana akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang content dan aplikasi juga belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Pada sisi lain, tidak tercapainya target pendapatan internet bukan karena kurangnya alat produksi sebagaimana terjadi pada tahun-tahun sebelumnya tetapi lebih disebabkan oleh kompetisi yang terjadi di pasar yang sudah semakin tajam karena operator lain juga menawarkan produk yang sama dengan harga yang bersaing. 2. Risiko NAL & ARPU yaitu risiko tidak tercapainya penambahan jumlah pelanggan (NAL) dengan ARPU yang ditetapkan yang akan berdampak pada tidak tercapainya target revenue perusahaan. Pencapaian NAL Flexi pada Semester I - 2009 hanya 42 % dengan ARPU sebesar 92% dari target. Di akhir tahun 2009 NAL & ARPU Flexi diprediksi masih akan tetap rendah dan hanya akan mencapai 84% dan 86%. Demikian juga dengan Speedy, meskipun pada periode yang sama pencapaian NAL dan ARPU-nya relatif lebih baik dibandingkan Flexi, namun pencapaian NAL dan ARPU Speedy pada akhir tahun diprediksi sebesar 92% dan 94%. Sedangkan pencapaian NAL dan ARPU Wireline pada akhir tahun diperkirakan cukup menggembirakan yaitu 186% dan 101%. Realisasi NAL & ARPU Flexi dan Speedy di tahun 2009 tidak sesuai target, mengakibatkan pencapaian revenue Flexi hanya sebesar 84% dari target
Sustaining Your Future
1. Business Transformation risk is the risk the Company faces of failure in the transformation of its business from telecommunications to TIME (Telecommunications, Information, Media, Edutainment), which would have an impact on the Company’s growth. One of the signs of success of this transformation is an increase in new wave revenue, for which a target of Rp. 11 trillion was set in 2010. However, realization at the end of June 2009 was 92%, and was expected to reach only 82% of the year-end target of Rp. 7.7 trillion. This needs to be closely monitored as it is an early indication that there will be a new wave revenue shortage of Rp. 1.9 trillion in 2010. Further investigation showed that the cause of this shortage was low revenues from IT Services, which includes content and applications, and the low revenue achievement from internet access through Speedy Telkom and Telkomsel Flash. The Company still faces significant constraints on developing HR competencies in IT and, at the same time, plans to acquire companies operating in the content and applications sector have also not progressed as expected. On the other hand, the failure to achieve internet revenue targets was caused not by a lack of production equipment as in previous years but by the increasingly intense competition in the market due to other operators also offering the same products at competitive prices. 2. NAL & ARPU risk is the risk of failing to increase the total number of customers (NAL) with the stipulated ARPU, which will have an impact on the achievement of the Company’s revenue targets. NAL for Flexi in Semester I - 2009 was just 42% with ARPU at 92% of the target. Predictions for Flexi NAL & ARPU for the end of 2009 were that they would remain low and reach only 84% and 86%. Likewise, although Speedy’s NAL and ARPU achievement during the same period was better than that of Flexi in relative terms, the year-end prediction for Speedy NAL and ARPU was 92% and 94%. Year-end wireline NAL and ARPU achievement was predicted to be satisfactory, at 186% and 101%. The realization of Flexi and Speedy NAL & ARPU in 2009 was below target: Flexi revenue was only 84% of the target of Rp. 4.6 trillion and Speedy revenue achieved only 92% of the target of Rp. 2.6 trillion. Although Wireline NAL & ARPU was quite high, revenue was only 99% of the target of Rp. 14 trillion. The low NAL & ARPU achievement in 2009, which was caused by a revenue shortage of Rp.1.1 trillion, needs continuous supervision, given the possibility that it will continue in 2010. The assessment revealed that the lack of NAL & ARPU achievement by Flexi was largely due
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
29
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
Rp. 4,6 Trilyun dan revenue Speedy sebesar 92% dari target Rp.2,6 Trilyun. Meskipun pencapaian NAL & ARPU Wireline cukup tinggi, namun pencapaian revenue hanya sebesar 99% dari target Rp. 14 Trilyun. Tidak tercapainya NAL & ARPU di tahun 2009 yang berakibat pada shortage revenue sebesar Rp.1,1 Trilyun tetap perlu diwaspadai mengingat hal tersebut kemungkinan akan belanjut di tahun 2010. Dari assessment diketahui bahwa penyebab tidak tercapainya NAL & ARPU Flexi terutama disebabkan oleh tingginya churn yang mencapai 228% dan kecenderungan menurunnya Minute of usage (MOU). Selain itu juga diakibatkan oleh rendahnya penggunaan SMS yang disebabkan oleh image delay, dan rendahnya off-net (call to domestic OLO) karena tarif yang kurang kompetitif. Sedangkan pada Speedy lebih disebabkan oleh tersainginya produk Speedy oleh mobile broadband sejak Mei 2009 dengan harga yang lebih kompetitif serta terdapat 25% pelanggan Speedy kurang produktif. Untuk Wireline meskipun NAL & ARPU tercapai melebihi target, namun tidak tercapainya revenue lebih diakibatkan oleh perubahan gaya hidup dan persepsi pelanggan dan rendahnya Incoming Interconnection dari OLO domestik dan internasional. 3. Risiko Merger & Acquisition (M&A), yaitu risiko kegagalan yang dihadapi perusahaan dalam melaksanakan investasi/ divestasi jangka panjang dalam rangka penataan portofolio bisnis anak perusahaan (di luar belanja modal langsung dalam pembangunan infrastruktur). Dalam jangka panjang revenue perusahaan selain diperoleh dari revenue organik juga akan ditopang dari revenue Non-organik yaitu melalui aktifitas M&A. Pencapaian revenue dari program M&A sampai dengan Juni 2009 hanya sebesar 30% dan pada akhir tahun diperkirakan hanya akan mencapai 61% dari target Rp.750 miliar, berpotensi akan terulang kembali dan menimbulkan shortage revenue sebesar Rp. 289 miliar pada tahun 2010. Berdasarkan pendalaman terhadap kegiatan M&A yang dilakukan pada tahun 2009 diketahui bahwa tidak tercapainya target revenue M&A, terutama disebabkan oleh kurangnya pengalaman perusahaan dalam bidang ini yang diperburuk oleh belum tersedianya kebijakan dan bisnis proses kegiatan M&A yang memadai. 4. Risiko Return on investment, yaitu risiko tidak tercapainya tingkat pengembalian investasi karena kapasitas alat produksi terpasang tidak diimbangi dengan tingkat utilisasi yang tinggi dan berdampak pada hilangnya peluang dalam meraih pendapatan serta peningkatan beban depresiasi. Jumlah BTS Flexi dengan tingkat occupancy kurang dari duapuluh persen yang pada akhir semester
30
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
to the high churn rate at 228% and the downward trend in minutes of usage (MOU). Another cause was the low usage of SMS due to image delay, and the low rate of off-net (calls to domestic OLOs) as a result of uncompetitive tariffs. With regard to Speedy, the cause was competition from mobile broadband as of May 2009 with more competitive pricing, as well as the fact that 25% of Speedy subscribers not very productive. Although Wireline NAL & ARPU exceeded their targets, low revenue achievement was due more to changes in the lifestyle market and customer perception, and the low rate of incoming interconnections from domestic and international OLOs. 3. Merger & Acquisition (M&A) risk is the risk the Company faces of failure in making long-term investments/ divestments with regard to the business portfolio of subsidiaries (other than direct capital expenditure in infrastructure development). Over the long term, the Company will derive its revenue not only from organic sources but also from non-organic sources through M&A. Revenue from the M&A program as of June 2009 was only 30%, and by the end of the year it was predicted that it would reach only 61% of the target of Rp.750 billion, with a potentially similar situation leading to a revenue shortage revenue of Rp. 289 billion in 2010. Further investigation into M&A activities in 2009 showed that failure to reach the M&A target revenue was mainly due to the Company’s lack of experience in this field, which was exacerbated by the absence of an adequate policy and business process for M&A. 4. Return on investment risk is the risk of failing to achieve a rate of return on investment because the installed capacity of the production machinery does not match the high level of utilization. This has an impact in the form of lost revenue opportunities and an increase in depreciation expenses. The number of Flexi BTS with an occupancy rate of less than twenty percent, which at the end of semester I - 2009 was 78% of 4,943 BTS, was expected to continue and even increase slightly by the end of the year to 63% of the total 5,354 BTS. The low Flexi BTS occupancy rate could potentially lead to a failure to achieve the planned rate of return on investment. This can at least be seen in Flexi’s incremental revenue outlook for 2009, which was only Rp. 848 billion, while the incremental revenue target from investment in Flexi in 2009 alone was Rp. 1,079 trillion. If we assume that Flexi’s incremental revenue outlook is to be derived entirely from the results of investment in 2009, there will be a shortage of Rp. 231 billion. Without a significant
Sustaining Your Future
I - 2009 mencapai 78% dari 4.943 BTS, diprediksi masih akan berlanjut dan hanya akan sedikit membaik pada akhir tahun menjadi 63% dari total 5.354 BTS. Rendahnya tingkat occupancy BTS Flexi tersebut berpotensi mengakibatkan tidak tercapainya pengembalian investasi sesuai dengan rencana. Hal ini setidaknya terlihat dari outlook incremental revenue Flexi tahun 2009 yang hanya sebesar Rp. 848 miliar, padahal target incremental revenue dari investasi Flexi di tahun 2009 saja adalah sebesar Rp. 1,079 Trilyun. Apabila outlook incremental revenue Flexi tersebut diasumsikan seluruhnya berasal dari hasil investasi tahun 2009, maka akan terjadi shortage sebesar Rp. 231 miliar. Tanpa adanya terobosan yang significant dalam mengoptimalkan hasil pembangunan investasi, maka shortage dalam Return on investment Flexi tersebut diperkirakan akan terjadi kembali pada tahun 2010 dan bahkan ada kemungkinan membesar. Dari assessment yang dilakukan diketahui bahwa penyebab tidak kembalinya investasi dikarenakan alat produksi yang tersedia tidak terserap oleh pasar sebagai akibat dari deployment alat produksi yang tidak akurat, quality of service yang tidak memadai serta quality of sales yang rendah. Dengan melakukan analisis yang serupa, dapat diketahui bahwa rendahnya tingkat Return on investment ini juga terjadi pada Speedy yang memiliki tingkat utilisasi hanya 39% dari total alat produksi pada akhir semester I - 2009 dan diprediksi hanya akan mencapai 51% pada akhir tahun dari kapasitas 2,55 juta line unit. 5. Risiko Foreign Exchange (Forex), yaitu risiko yang terjadi karena perubahan nilai tukar mata uang asing yang berdampak pada rugi selisih kurs di pihak perusahaan. Utang forex Telkom di tahun 2009 sebesar US$ 380 juta dan diperkirakan meningkat di tahun 2010 menjadi US$ 480 juta. Terjadinya pelemahan Rp.100 per US$ akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan sebesar Rp.48 miliar. Walaupun nilai kurs dollar di TW-2 2009 relatif stabil dan perusahaan tidak mengalami kerugian selisih kurs, namun berdasarkan prediksi Blomberg pada akhir tahun 2009 bahwa nilai kurs tengah adalah Rp.10.550/US$ maka perusahaan akan berpotensi mengalami kerugian selisih kurs. Kondisi serupa di akhir tahun 2009 diperkirakan akan tetap berlanjut di tahun 2010, sehingga dengan ditetapkannya nilai kurs RKAP di tahun 2010 sebesar Rp.10.000/US$, maka perusahaan berpotensi mengalami kerugian sebesar Rp. 264 miliar. Berdasarkan hasil evaluasi, beberapa kali terjadinya rugi kurs cenderung disebabkan karena faktor eksternal / makro ekonomi namun terdapat faktor internal berupa ketidak cukupan kebijakan terkait forex.
Sustaining Your Future
breakthrough in optimizing the results of investment, we can expect another shortage in return on investment in Flexi in 2010, and it may be even greater. An assessment indicated that the lack of return on investment was due to the available production equipment not being absorbed by the market as a result of it being deployed inaccurately, as well as to inadequate quality of service and low quality of sales. A similar analysis revealed a low rate of return on investment in Speedy as well, where the utilization rate was just 39% of the total production equipment at the end of semester I - 2009 and was expected to reach only 51% by the end of the year, from a capacity of 2.55 million lines. 5. Foreign Exchange (Forex) risk is the risk that occurs as a result of fluctuations in exchange rates, which have an impact for the Company in terms of exchange rate losses. Telkom’s foreign currency denominated debts in 2009 amounted to US$380 million and were expected to rise in 2010 to US$480 million. A weakening of Rp.100 per US$ will result in a loss for the Company of Rp. 48 billion. Although the dollar exchange rate in Q-2 2009 was relatively stable and the Company did not experience any exchange rate losses, Bloomberg predicted that by the end of 2009 the middle exchange rate would be Rp. 10,550/US$, which could potentially cause the Company to suffer exchange rate losses. Conditions similar to those at the end of 2009 were expected to continue in 2010, thus with the exchange rate stated in the RKAP in 2010 of Rp. 10,000/US$, the Company could experience a loss of Rp. 264 billion. According to the evaluation results, exchange rate losses frequently occurred as a result of external or macroeconomic factors; however, there were a number of internal factors, such as inadequate policies on forex. 6. Organization transformation risk is the risk that occurs due to ineffective and inefficient deployment in the organization, which impacts on the ability of the organization to fulfill its mission and responsibilities. Our organizational transformation began in 2009. The lack of alignment between the implementation and the scenario for organizational transformation in 2009 disrupted the Company’s operations, which had an impact in the form of lost revenue opportunities, high operating expenses, an increase in personnel expenses and reduced cost savings, all of which were financially very significant. Given that the organizational transformation will continue, conditions similar to those in 2009 may recur during the organizational transformation in 2010. Assessments indicate that there
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
31
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
6. Risiko Organization transformation yaitu risiko yang terjadi karena deployment organisasi perusahaan tidak efektif dan tidak efisien yang berdampak pada organisasi tersebut tidak bisa menjalankan misi yang menjadi tanggung jawabnya. Implementasi transformasi organisasi dimulai sejak tahun 2009. Ketidaksesuaian implementasi dengan skenario transformasi organisasi di tahun 2009 mengakibatkan terganggunya operasional perusahaan yang berdampak pada hilangnya peluang memperoleh revenue, tingginya biaya operasional perusahaan, meningkatnya biaya karyawan serta menurunnya penghematan biaya, yang secara financial keseluruhannya bernilai sangat signifikan. Mengingat transformasi organisasi masih akan berlanjut, maka kondisi serupa di tahun 2009 dimungkinkan masih akan terjadi pula pada saat transformasi organisasi di tahun 2010. Berdasarkan assessment, beberapa isu penting yang perlu mendapat perhatian dalam implementasi transformasi organisasi berupa perlunya strategic alignment antara Flexi dan seluler, terlambat dan kurangnya pengawakan, belum memadainya mekanisme dan kebijakan outsourcing terkait pengalihan kompetensi, adanya lack of new wave competence, belum akuratnya splitting customer, belum tersusunnya bisnis model SME dan lack of IT support serta tuntutan SLG yang semakin tinggi dari pelanggan. 7. Risiko Disaster, yaitu risiko terganggunya operasional perusahaan karena terjadinya bencana (Natural dan non Natural disaster) yang berdampak pada performansi bisnis. Bencana yang mengakibatkan terganggunya operasional perusahaan telah diantisipasi dan dimitigasi dengan program asuransi. Sampai dengan Juni 2009, besarnya klaim asuransi asset tercatat senilai Rp.129,9 miliar, Untuk estimasi klaim asuransi asset karena gempa bumi yang terjadi di Sumbar, Tasikmalaya serta Padang dan sekitarnya yang diestimasikan senilai Rp. 298 miliar. Sampai dengan akhir tahun 2009 nilai klaim asset karena bencana diperkirakan akan mencapai Rp. 428 miliar, sehingga dengan deductable 10% maka nilai klaim yang harus ditanggung perusahaan sebesar Rp. 42,8 miliar sedangkan sisanya akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Disisi lain BMG dan beberapa ahli memprediksi bahwa gempa bumi berpeluang terjadi setiap saat dengan skala yang cukup besar, sehingga terjadinya bencana di tahun 2010 diprediksi berpotensi menambah beban deductable dan premi serta hilangnya kesempatan memperoleh revenue dengan nilai financial lebih besar dari Rp.50 miliar. Berdasarkan evaluasi penanganan beberapa bencana ditemukan lemahnya koordinasi, kurang tersedianya dokumen-dokumen dan belum dilakukannya simulasi penanganan bencana.
32
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
are several important issues that require attention in the implementation of our organizational transformation, such as the need for strategic alignment between Flexi and cellular, late and inadequate staffing, inadequate outsourcing mechanisms and policies in connection with the transformation of competencies, the lack of new wave competencies, inaccurate customer splitting, the lack of an SME business model and the lack of IT support as well as the increasing demand for SLG from customers. 7. Disaster risk is the risk of disruption of the Company’s operations due to a disaster (natural or non-natural), which will impact business performance. The disasters that could cause a disruption of our operations have been anticipated and mitigated with insurance schemes. As of June 2009, insurance claims for damaged assets were worth Rp.129.9 billion. The insurance claims for assets damaged by earthquakes in Padang, West Sumatra, and Tasikmalaya were estimated at Rp. 298 billion. It was estimated that by the end of 2009 the value of the assets claims as a result of the disasters would reach Rp. 428 billion, thus with a deductable of 10% the value borne by the Company will amount to Rp. 42.8 billion, while the remainder will be borne by the insurance companies. On the other hand, BMG and a number of other experts have predicted that a large-scale earthquake could happen at any time. Thus a disaster in 2010 could potentially increase both the deductibles and the premiums, as well as losing the Company opportunities to earn revenue, which would have a financial value of more than Rp. 50 billion. According to an evaluation of the management of a number of disasters, there are weaknesses in coordination, documentation is not readily available, and disaster handling simulations have not been carried out.
Sustaining Your Future
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa beberapa program kerja tahun 2009 ternyata belum cukup efektif memitigasi risiko perusahaan yang ada, sehingga diperlukan program-program terobosan yang mempunyai dampak signifikan, seperti: 1. Melakukan akuisisi perusahaan di bidang IT dan content & aplikasi untuk mempercepat penguasaan pasar TIME oleh perusahaan. Untuk menjamin keberhasilan dan meminimalkan risiko kegagalan dari pelaksanaan program ini dapat dipertimbangkan untuk mengakuisisi hanya perusahaan yang terbaik atau nomor dua terbaik di bidang masing-masing. Disamping itu sumber daya manusia yang ada di perusahaan juga dapat dimanfaatkan setelah terlebih dahulu dilakukan penyesuaian kompetensi melalui pelatihan bersertifikasi. 2. Mengimplementasikan dan meningkatkan bundling produk Telkom Group terutama akses internet Speedy Telkom dan Flash Telkomsel maupun produk lainnya. 3. Meningkatkan kualitas dan image produk Telkom, seperti layanan SMS Flexi yang masih belum handal dan tarif panggilan Flexi ke OLO yang relatif masih mahal dibandingkan operator lain dan juga produk-produk Telkom lainnya, melakukan riset micro demand serta mengembangkan pola komunikasi marketing yang efektif. 4. Membangun sistem aplikasi untuk menunjang pelaksanaan pengelolaan risiko perusahaan yang handal, seperti predictive analysis tools dan lain-lain. 5. Menyusun dokumen Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP), melakukan simulasi penanganan bencana secara kontinyu dan periodik serta melakukan Technical Risk Assessment untuk keseluruhan perangkat guna mengantisipasi terjadinya bencana. Selanjutnya, berdasarkan Risk Profile Perusahaan 2010 ini, diharapkan para risk owner dari masing-masing unit dapat menyusun program mitigasi dari risiko yang terkait di unitnya dan melaporkan progressnya kepada Direktorat CRM melalui Aplikasi ERM Online yang tersedia. Hasil monitoring dan pengendalian risiko perusahaan dimaksud akan dilaporkan kepada BOD dan BOC dalam bentuk Laporan Pengendalian Risiko dan Kepatuhan secara triwulanan.
Sustaining Your Future
Evaluation results have shown that a number of work programs in 2009 were not sufficiently effective in mitigating corporate risks; what is needed are breakthrough programs that will have a significant impact, such as: 1. Acquiring companies in the IT and content & applications sectors to accelerate our control of the TIME market. In order to ensure the program’s success and minimize the risk of failure, only the best or second best companies in their sectors should be considered for acquisition. In addition, human resources can also be utilized after their competencies have been aligned through certified training programs. 2. Implementing and improving the bundling of Telkom Group products, particularly internet access through Speedy Telkom and Telkomsel Flash, as well as other products. 3. Enhancing the quality and image of Telkom products, for example by improving the reliability of Flexi SMS services; adjusting charges for Flexi calls to OLO, which are relatively expensive compared to other operators; improving other Telkom products; conducting micro demand research and developing effective marketing communications. 4. Developing application systems that support the reliable implementation of risk management in the Company, such as predictive analysis and other tools. 5. Formulating the Business Continuity Plan (BCP) and Disaster Recovery Plan (DRP), conducting regular disaster management simulations and conducting Technical Risk Assessments for all apparatus in anticipation of disasters. Going forward, on the basis of this 2010 Corporate Risk Profile, risk owners in each unit will be expected to develop a mitigation program for the risks related to their units and report their progress to the CRM Directorate through the ERM Online application provided. The results of this corporate risk monitoring and control will then be reported to the BOD and BOC in the form of a quarterly Risk Control and Compliance Report.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
33
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Kinerja Sosial Social Performance
Tanggung Jawab Produk
Layanan Telkom (PR 3)
Telkom’s Services (PR 3)
Plasa TELKOM; layanan walk-in customer service, informasi produk, penanganan keluhan, aktivasi layanan, penagihan pelanggan, pembayaran, penangguhan akun, fitur layanan dan promosi pemasaran. Hingga 31 Desember 2010, kami telah memiliki 622 customer service point, termasuk 24 Plasa TELKOM yang dimanfaatkan bersama oleh Telkomsel melalui gerai GraPARI. Saat ini Telkomsel memiliki 4 GraPARI yang digunakan bersama dengan Plasa TELKOM.
Plasa TELKOM: provides a range of services from walkin customer service, to product information, complaint handling, service activation, customer billing, payment, account suspensions, service features and marketing promotions. As of December 31, 2010, we had 622 customer service points, including 24 Plasa TELKOM service points that we share with Telkomsel’s GraPARI. Telkomsel, meanwhile, currently has 4 GraPARI that are used with Plasa TELKOM.
Call Center; Menanggapi pertanyaan dan keluhan pelanggan, kami memiliki call centre di Medan, Jakarta dan Surabaya. Internet; Web kami-dalam pelayanan dapat diakses melalui website kami di www.telkom.co.id;
34
Social Responsibility for Products
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Call Center: Our call centers handle customer inquiries and complaints about TELKOM’s products and services. We have call centers in Medan, Jakarta and Surabaya. Internet: www.telkom.co.id provides comprehensive information about TELKOM’s products and services and can be accessed at any time;
Sustaining Your Future
Enterprise and Wholesale Services and Account Management (AM) teams.
Enterprise and Wholesale Services and Account Management (AM) Teams
Service Level Guarantee Program; ditujukan bagi pelanggan sambungan telepon tidak bergerak untuk memberikan jaminan layanan pada tingkat minimum terkait dengan pemasangan sambungan baru, pemulihan sambungan yang terputus, dan keluhan atas tagihan. Layanan lainnya memberikan kompensasi non-tunai, seperti langganan gratis untuk jangka waktu tertentu, yang diberikan kepada pelanggan apabila tingkat layanan minimum tersebut tidak terpenuhi.
Service Level Guarantee Program: this is a program for fixed line customers that guarantees a minimum level of service for services such as new line installations, restoration of disconnected lines, and billing complaints. Under this guarantee subscribers may receive non-cash compensation, such as free subscription for a certain period, if the minimum service levels are not met.
Caroline atau Customer Care on-Line; merupakan layanan telepon bebas-pulsa 24 jam untuk menangani permintaan dan keluhan pelanggan dan memberikan informasi terkini terkait tagihan, pembayaran, promosi, dan fitur layanan.
Caroline or Customer Care on-Line: a 24-hour toll-free service that handles customer requests and complaints and provides up-to-date information on billing, payment, promotions and other service features. Anita, or Information and Billing: this is a dedicated SMS service for Telkomsel KartuHALO subscribers.
Anita, atau Aneka Informasi dan Tagihan; adalah layanan SMS yang hanya dapat diakses oleh pelanggan KartuHALO Telkomsel.
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
35
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Penanganan Keluhan dan Transparensi Pengenaan Tarif
Complaint Handling and Transparent Tariff Setting
Dalam setiap laporan keluhan atas penggunan produk, kami merespon melalui tahapan terukur seperti melakukan cek dan assessment atas produk, selanjutnya dilakukan perbaikan atas kerusakan yang timbul. Uji coba dan kelayakan kembali produk dilakukan pada tahap selanjutnya. Pada bagian akhir kami akan menginformasikan kembali pada pelanggan tentang sudah berfungsinya kembali produk yang dikeluhkan. Untuk seluruh proses itu, kami menaggapi selama 3x24 jam. Kondisi ini juga berlaku babgi pengenaan tarif menurut konsumen janggal (PR 4)
We respond to complaints about our products and services through a series of steps, such as checking and assessing products, repairing the damage and retesting and re-evaluating products and services. After confirming the proper functioning of the product or service, we inform the customer that it is working properly. We have set a target of 3x24 hours to complete the entire process. This also applies to charges that are queried by customers. (PR 4)
Untuk mengukur optimalisasi layanan bagi pelanggan, kami bekerja sama denga perusahaan survei independen melakukan riset untuk mengetahui Indek Kepuasan Pelanggan atau Customer Satisfaction Index (CSI) dan Indeks Loyalitas Pelanggan atau Customer Loyalty Index (CLI). Dengan menggunakan metode Top Two Boxes, pada tahun2010, indeks CSI kami untuk segmen pelanggan korporasi adalah 88,3 % sedangkan indeks CLI-nya adalah 97,73 %. (PR 5)
Aksesbilitas, Teknologi Murah dan Terjangkau Berbagai kegiatan di tahun 2010 dirancang untuk mempertajam program bagi kelompok pendidikan yang selama ini sudah berjalan. Apalagi 80 persen dana CSR kami memang diarahkan untuk membantu pengembangan pendidikan. Berbagai program disusun berdasarkan kelompok umur dan tahapan usia sekolah. Seperti Program Internet Goes to Campus (IG2S) bertujuan mengatasi kesenjangan digital di masyarakat dengan memberikan donasi dan investasi sosial dalam bentuk pendidikan dan pelatihan internet. Mulai tahun 1999, program ini telah menyentuh lebih dari 70.000 sekolah di seluruh indonesia. Kami mengadakan pelatihan internet yang intensif bagi guru, siswa dan komunitas pengguna internet lainnya yang dikemas dalam bentuk program. Seperti Program Santri Indigo yang menyediakan pelatihan internet bagi siswa dan siswi yang menimba ilmu di pesantren (Islamic Boarding Schools), guru dan pengelola pesantren. Jumlah peserta program ini terus meningkat dari hanya 75 peserta saat diluncurkan pertama kali tahun 2007, Tahun 2010 menjadi Program e-learning ditujukan untuk mendukung terbangunnya sistem e-learning di Indonesia. Program ‘bagimu guru kupersembahkan’ Pada tahun 2010, telah merambah ke 25 kota besar di Jawa dengan melibatkan …… guru yang mewakili Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
36
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
To measure how well we are optimizing our service to customers, we worked with an independent survey company to determine our Customer Satisfaction Index (CSI) and Customer Loyalty Index (CLI). Using the Top Two Boxes method, TELKOM’s CSI for the corporate customer segment in 2010 was 88.3% , whereas the CLI was 97.73%. (PR 5)
Accessibility and Affordable Technology TELKOM is committed to contributing to the progress of the nation through developing appropriate and affordable education by using low-cost, accessible technology. We therefore focused our CSR in 2010 on enhancing our ongoing educational development activities, allocating 80% of our total CSR funds to support this. Our education development programs fall into different age group and education level categories. The Internet Goes to Campus (IG2S) program, for example, which we have been running since 1999, is aimed at closing the digital divide in communities through donations and social investment in the form of internet education and training. Since it was launched, this program has reached more than 70,000 schools throughout Indonesia. Intensive internet training for teachers, students and other internet user communities is packaged into various programs, one of which is Santri Indigo. This program offers internet training for students, teachers and managers at pesantren (Islamic boarding schools). This program has grown from 75 participants when it was launched in 2007, In 2010 this was an e-learning Program aimed at supporting the development of e-learning systems in Indonesia. In 2010, the ‘Bagimu Guru Kupersembahkan’ was rolled out to 25 major cities in Java, involving …… teachers from primary schools, junior high schools and senior high schools.
Sustaining Your Future
TELKOM Selenggarakan TryOut UN Online Pertama di Indonesia
TELKOM Organizes the Try-Out of the First Online National Examinations in Indonesia
TELKOM, untuk pertama kalinya di Indonesia, menggelar Try-Out (uji coba) Ujian Nasional (UN) Online. Try-out diikuti oleh 150 pelajar SMP, SMA dan sederajat dan dilaksanakan di Aula Pangeran Kuningan, Gedung Grha Citra Caraka, Jakarta (12/03).
As part of our commitment to education, TELKOM, for the first time in Indonesia, conducted a Try-Out of the Online National Examinations. A total of 150 junior high school, senior high school and equivalent students participated in the try-out, which was held at the Pangeran Kuningan Auditorium, Grha Citra Caraka Building, Jakarta (12/03).
Try-out UN Online 2010 ini oleh TELKOM dikemas dalam bentuk kompetisi, dimana dari hasil nilai peserta try-out dipilih 3 pemenang dengan nilai tertinggi dan waktu pengerjaan tercepat. Ketiga pemenang tersebut masingmasing akan diberikan hadiah berupa beasiswa pendidikan senilai lebih dari Rp. 50 juta rupiah, gratis berlangganan TELKOM Speedy selama tiga bulan dan ponsel CDMA Flexi. Try-out juga dilangsungkan melalui alamat website http://tryout.telkomspeedy.com mulai dari tanggal 15 hingga 20 maret 2010.
Kami juga mengembangkan komunitas online yang dikemas dengan konsep cyber city, e-community, smart campus, atau smart school. Smart campus merupakan bentuk layanan total solusi informmasi dan komunikasi terintegrasi untuk kebutuhan komunikasi multimedia. Program ini dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia. (PR 1 PR 2) Menyangkut soal tarif berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP), penetapan tarif terbagi dua kategori, yaitu tarif penyediaan layanan telekomunikasi dan tarif jaringan telekomunikasi. Pemerintah melalui Menkominfo menetapkan tarif dan jumlah yang dapat ditagihkan oleh kami berdasarkan formula tarif untuk layanan telekomunikasi yang berlaku di Indonesia. Operator telekomunikasi dapat menetapkan besaran tarif. Sementara itu, penetapan tarif layanan dilakukan oleh unit bisnis berdasarkan panduan tertentu yang ditetapkan oleh Direksi. (PR 6 dan PR 7)
Sustaining Your Future
The 2010 Online National Examinations try-out was packaged as a competition, with TELKOM selecting the 3 winners with the highest scores and fastest times taken to complete the exam. The three winners will each receive a prize in the form of an educational scholarship worth more than Rp. 50 million, free subscription to TELKOM Speedy for three months and a CDMA Flexi cell phone. The try-out was conducted through the website http:// tryout.telkomspeedy.com from 15 to 20 March 2010.
We have supported the development of the online community through the application of the Cyber City, e-community, Smart Campus, and Smart School concepts. Together with a number of leading universities, including Gajah Mada University, the Bandung Institute of Technology and the University of Indonesia, we organized the Smart Campus program, which is a total solution service for integrated information and communication services for multimedia communications. (PR 1 PR 2) Meanwhile, in accordance with Government Regulations, we have two tariff categories: telecommunications service charges and telecommunications network charges. The Ministry of Communication and Information sets the tariffs and the amounts that we can charge according to the tariff formula for telecommunications services in Indonesia. Telecommunications operators can determine the amount of their charges, with service charges being set by each business unit based on guidelines from the Board of Directors. (PR 6 and PR 7)
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
37
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Perlindungan, Kerahasiaan dan Keamanan Data Pelanggan
Protection, Confidentiality and Security of Customer Data
Dalam perlindungan konsumen dan calon pelanggan, kami memberikan jaminan layanan melalui program STARPRO atau Menjamin kualitas dan keamanan produk/layanan produk/ layanan dan analisis 8 IC (Internal Capabilities). Menjaga kode etik dalam penjualan produk (penjualan langsung) dan promosi. Untuk promosi, kami menerapkan praktik periklanan yang beretika dengan mempertimbangkan peraturan pada kode etik periklanan di Indonesia. Memastikan bahwa produk dan layanan purna jual dapat secara mudah tersedia bagi publik, Mendukung penerapan prinsip-prinsip dan praktek persaingan yang sehat dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. (PR 8)
To protect existing and potential customers, TELKOM provides a service guarantee through the STARPRO program, which guarantees the quality and security of our products and services. We also have the 8 IC (Internal Capabilities) analysis, and provide further assurance on product sales (direct sales) and promotions through our Code of Ethics. We uphold ethical advertising practices by taking into consideration the rules set out in Indonesia’s code of advertising ethics and by ensuring that our products and after-sales services are readily available to the public. These actions support our application of the principles and practices of healthy competition as well as our customer satisfaction orientation. (PR 8)
Kami juga mendukung pendirian pusat layanan hotline internet sheat dan aman 0800-1000-147 yang diluncurkan pada tanggal 18 Agustus 2010 dalam rangka penyelenggaraan program internet sehat dan aman yang dicanangkan oleh Menkominfo. Pengelolaannya dilakukan bersama antara kami dan Yayasan Keluarga Kreatif Indonesia (YKKI). Juga mendirikan speedy digital learning center kidzania bekerja sama dengan PT. Aryan Indonesia (kidzania) (PR 6, PR 9).
We also supported the establishment of a ‘Safe and Healthy Internet’ hotline, which can be accessed by dialing 08001000-147. This service, launched on August 18, 2010, is a tangible demonstration of our support for the Minister of Communications and Information’s safe and healthy internet program. We manage this service in cooperation with the Yayasan Keluarga Kreatif Indonesia (YKKI, Indonesian Creative Family Foundation). Other activities included the establishment of the Kidzania Speedy Digital Learning Center in cooperation with PT. Aryan Indonesia (Kidzania) (PR 6, PR 9).
Kami menerapkan praktik periklanan yang beretika dengan mempertimbangkan peraturan pada kode etik periklanan di Indonesia. We uphold ethical advertising practices by taking into consideration the rules set out in Indonesia’s code of advertising ethics.
38
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Ketenagakerjaan
Labor
Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare
Pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia dilakukan berdasarkan strategi human capital yang ditetapkan dalam Master Plan Human Capital 2009 – 2013. Master Plan tersebut diperbaharui setiap tahun sejalan dengan perubahan strategi perusahaan yang dinyatakan dalam Corporate Strategic Scenario.
Our Human Capital Master Plan 2009–2013 guides the development and management of our human resources.. The Master Plan is updated every year to accommodate changes in the corporate strategy, as set out in the Corporate Strategic Scenario.
Arah pengembangan kompetensi karyawan dirancang sejalan dengan kompetensi model TELKOM, yaitu : pengembangan budaya. Pengembangan kompetensi dititikberatkan pada internalisasi dan penguatan core values perusahaan, sebagai basis pembentukan budaya. Role Development, yaitu pengembangan kemampuan peran. Pengembangan kompetensi dititikberatkan pada pengembangan personal kualitas personal yang dibutuhkan oleh setiap kategori peran yang dipilih atau didefinisikan. Job Related Capability Development, yaitu pengembangan kemampuan sesuai tuntutan job. Pengembangan kompetensi dititikberatkan pada peningkatan dan atau pemenuhan kebutuhan pengetahuan dan keahlian sesuai yang dipersyaratkan jenis pekerjaan. (LA 11) Khusus bagi karyawan yang dikategorikan sebagai talent, selain mendapatkan pengembangan kompetensi yang sifatnya standar seperti karyawan lainnya, juga mendapatkan pengembangan khusus untuk mempersiapkan mereka menduduki posisi-posisi kunci. Program-program pengembangan kompetensi untuk talent dituangkan dalam Individual Development Program (IDP) yang disusun bersama antara coach atau atasan langsung dengan talent yang bersangkutan. Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan untuk tahun 2010 masih didominasi oleh karyawan berpendidikan SLTA sebesar 31,2%, diikuti oleh karyawan berpendidikan S1 sebesar 30,5%. Berikutnya adalah karyawan dengan pendidikan diploma D1 hingga D3 sebesar 25,7%, S2 dan S3 sebesar 7,5%, SLTP sebesar 4% dan sekitar 1% karyawan berpendidikan SD. (LA 1, LA 2, LA 13)
Sustaining Your Future
We have therefore taken steps to ensure that the direction of employee competency development is in line with TELKOM’s competency model: Culture Development, in which competency development emphasizes the internalization and strengthening of the Company’s core values as the foundation for the corporate culture; Role Development, in which competency development is focused on developing the personal qualities needed by each of the defined role categories; and Job Related Capability Development, in which competency development is focused on improving and/or fulfilling the expertise and knowledge demands of the job. (LA 11) Employees categorized as ‘talent’ are entitled not only to the standard competency development training but are also included in special development programs to prepare them to take up key positions in the Company. These special competency development programs are articulated in the Individual Development Program (IDP) drawn up by the or supervisor and the talent concerned. In 2010, the workforce was still dominated by employees with a high school education, who accounted for 31.2%, closely followed by university graduates at 30.5%. Employees educated to diploma level (D1, D2 or D3) accounted for 25.7% of the workforce while 7.5% had masters or doctoral degrees. A total of 4% had completed their education to junior high school level and around 1% had only received a primary school education. (LA 1, LA 2, LA 13)
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
39
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Tabel Tingkat Pendidikan Karyawan Employees’ Educational Level Tingkat Pendidikan Educational Level
2009
2010
Jumlah Total
%
Jumlah Total
%
8,751
37.8
7.635
36.1
Lulusan Diploma Diploma graduate
6,086
26.3
5.391
25.5
Lulusan Universitas University graduate
6,733
29.1
6.487
30.7
Pra Kuliah Secondary education
Pasca Sarjana Postgraduate Total Total
1,584
6.8
1.625
7.7
23,154
100.00
21.138
100.00
Tabel Kelompok Usia Age Group Kelompok Usia Age Group karyawan Employees
<30
2009 Jumlah karyawan Number of Employees
%
Jumlah karyawan Number of Employees
%
974
4.2
978
4.6
31 -45
8,470
36.6
6.360
30.1
>45
13,710
59.2
13.800
65.3
Total
23,154
100.00
21.138
100.00
Wisnu Adho Wuryanto, Ketua Umum Serikat Karyawan TELKOM 2010-201
Wisnu Adhi Wuryanto, General Chairman of the TELKOM Labor Union (Sekar TELKOM) 2010-2011
Sekar TELKOM melaksanakan pemilihan Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) dan Ketua Umum Sekar TELKOM pada Hari Ketiga Musyawarah Nasional (Munas) ke-IV Sekar (31/03). Berbeda dari Munas hari pertama dan hari kedua yang digelar di Indigo Teater, Learning Center, Gegerkalong Hilir, Bandung; agenda pemilihan MPO dan Ketua Umum dilakukan di Ruang Infocom Lantai 8 Gedung Kantor Perusahaan TELKOM, Bandung.
Sekar TELKOM held elections for the Chair of its Organizational Deliberation Council (ODC) and its General Chairman on the third day of Sekar’s IVth National Congress (31/03). Unlike the first and second days of the Congress, which were held in the Indigo Theater of the Learning Center in Gegerkalong Hilir, Bandung, the elections for the ODC and General Chairman were held in the Infocom Room on the 8th Floor of the TELKOM Office Building in Bandung.
MPO Sekar dipilih dari 11 calon yang diajukan, melalui pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh peserta Munas, terpilihlah Wartono Purwanto sebagai MPO Sekar dengan perolehan 110 suara. Sementara itu dari 3 calon yang diajukan, terpilih Wisnu Adhi Wuryanto sebagai Ketua Umum Sekar dengan perolehan 79 dari 125 suara sah. MPO dan Ketua Umum Terpilih dilantik dengan disaksikan oleh Direktur Human Capital and General Affair TELKOM Faisal Syam di lokasi yang sama, sore harinya. Keduanya akan menjabat sebagai MPO dan Ketua Umum Sekar peridoe 2010-2013.
40
2010
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Of the 11 candidates nominated for the ODC Chair, Wartono Purwanto was elected through a vote of all the members of the National Congress, winning a total of 110 votes. Of the 3 candidates for the General Chairmanship of Sekar, Wisnu Adhi Wuryanto was elected, winning 79 of the 125 valid votes. The ODC Chair and General Chairman Elect were inaugurated before TELKOM’s Director of Human Capital and General Affairs Faisal Syam at the same venue, later that day. They will serve on the ODC and as the General Chairman of Sekar for the period 2010-2013.
Sustaining Your Future
Pendidikan dan Pelatihan
Education and Training
Pendidikan dan pelatihan karyawan tahun 2010 difokuskan kepada dua kebutuhan utama, yaitu 1). shifting competency, dilakukan untuk menyiapkan kompetensi karyawan terhadap kebutuhan kompetensi baru sesuai dengan perubahan portfolio bisnis perusahan yang bersifat direct kepada business strategy. Ini adalah perubahan kompetensi Telecommunication (TDM based) to Telecommunication (IP Based) dan Competency IME (Information, Media Edutainment) dan developing competency. 2). Developing Competencies dilakukan untuk menyiapkan kompetensi-kompetensi pendukung guna mendukung kebutuhan transformasi portfolio bisnis perusahan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung kepada strategi bisnis.
Education and training for employees in 2010 was focused on meeting the Company’s two primary needs: 1) shifting competencies, which is aimed at preparing the new competencies needed in connection with the change in the business portfolio, which calls for a shift from TDM-based telecommunications competencies to IP-based competencies and IME (Information, Media Edutainment) competencies; and 2) Developing Competencies, which is aimed at developing competencies to support changes in the business portfolio that have a direct or indirect impact on the business strategy.
Pada tahun 2010, kami menyediakan program pengembangan kompetensi yang diikuti oleh 29.251 karyawan untuk Shifting Kompetensi dan Developing Competencies. Program Shifting Competencies terdiri dari program Telecommunication diikuti oleh 8001 karyawan, program Information diikuti 2711 karyawan, program Media diikuti 657 karyawan , serta program Edutainment diikuti 590 karyawan, baik di dalam maupun luar negeri. Untuk program Developing Competencies meliputi Leadership & Talent Development yang diikuti sebanyak 1933 karyawan, Telkom New Budaya diikuti 280 karyawan, Synergy Telkom Group diikuti 1128 karyawan, Education program diikuti 40 karyawan, Certification Program diikuti 400 karyawan, dan Core Function diikuti 13.500 karyawan. Kami berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan melalui program perekrutan karyawan yang strategis dan terarah sesuai target bisnis Perusahaan yang dikembangkan oleh Assessment Service Center dan Talent Pool. Program perekrutan sendiri dilakukan sesuai dengan asas non diskriminatif dan terbuka. (LA 10, LA 12) Kami memahami bahwa salah satu upaya memastikan karyawan berkinerja tinggi adalah melalui penyediaan fasilitas yang memudahkan karyawan dalam bekerja. Jalur komunikasi juga selalu dijaga untuk memudahkan perusahaan mengomunikasikan kebijakan dan arah bisnis perusahaan. Kami menyediakan website Human Capital & General Affairs untuk memfasilitasi komunikasi antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Website ini memberi akses kepada karyawan untuk mempelajari kebijakan serta melakukan tanya jawab seputar permasalahan SDM. Untuk memastikan bahwa hal-hal dan masalah terkait dengan karyawan dapat ditangani dan dikomunikasikan secara efektif, Media employee relations dan Human Resources Care Center (“HRCC”) adalah media yang yang dikembangkan sejak Oktober 2007 senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan. Fasilitas lain bagi optimalisasi komunikasi internal di TELKOM adalah melalui penyediaan berbagai aplikasi TI, seperti proses otomatisasi bisnis perusahaan baik berupa nota dinas elektronik, virtual meeting, shared files, online surveys, dan intranet. Sustaining Your Future
In 2010, a total of 29,251 employees took part in the Shifting Competencies and Developing Competencies programs. Under the Shifting Competencies program, 8,001 employees participated in the Telecommunications program, 2,711 employees participated in the Information program, 657 employees participated in the Media program, and 590 employees participated in the Edutainment program These programs were held both in Indonesia and abroad. For Developing Competencies, we provided the following programs: Leadership & Talent Development for 1,933 employees, New Telkom Culture (280 employees), Telkom Group Synergy (1,128 employees), Education (40 employees), Certification (400 employees), and Core Functions (13,500 employees). TELKOM is responding to the business challenges of the future by continuing to enhance the quality of its human resources through a strategic and directed recruitment program that is consistent with the Company’s business targets. This program has been developed by the Assessment Service Center and the Talent Pool. In all recruitment, the principles of openness and non-discrimination are prioritized. (LA 10, LA 12) We recognize that one way to ensure that our employees perform well is by providing facilities that make it easier for them to do their work. Open channels of communication are always maintained to facilitate the flow of information on corporate policy and the direction of the business. One such channel is a site developed specifically for Human Capital & General Affairs, which allows all employees to access and information related to corporate policy and ask questions about HR issues. In October 2007 we established and have since continued to develop employee relations media and a Human Resources Care Center (“HRCC”) to ensure effective internal communication. Other facilities designed to optimize internal communication include various IT applications, such as business automation processes in the form of electronic memos, virtual meetings, shared files, online surveys, and the intranet.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
41
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Alokasi dana untuk pelaksanaan pelatihan dan pendidikan sebesar Rp 116 miliar, atau rata-rata sebesar Rp 5.472.214 per karyawan, berdasarkan jumlah karyawan yang menjalani pelatihan di tahun 2010, yang mencapai total 29.251 peserta dari total tenaga kerja Perusahaan 21.198 karyawan.
We allocated a total of Rp 116 billion for HR education and training programs in 2010, or an average of Rp 5,472,214 per employee. This is based on the number of training participants in 2010, which totaled 29,251 participants out of the Company’s entire workforce of 21,198 employees.
Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (K3)
Safety, Health and Security at Work (K3)
Sejak 2009 pengelolaan K3, fokus pada penanganan zero accident. Penilaian K3 ini dilakukan setiap tahun dan sekarang masih dalam proses penyelesaian untuk tahun 2011. Fungsinya untuk menjamin keselamatan, kesehatan dan lingkungan keamanan karyawan maupun orang lain yang beraktivitas di lingkungan operasi. Serta berlaku juga untuk pengamanan terhadap sumber produksi, proses produksi, alat produksi dan lingkungan kerja. Kami menetapkan seluruh kebijakan K3 dengan tujuan untuk mencapai tingkat kecelakaan kerja nihil (zero accident standard). Pengelolaan K3 dilakukan berdasarkan ketentuan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat melalui Pengawasan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Keberhasilan kami dalam pengelolaan K3 mendapat penghargaan Zero Accident and Golden Flag Award. Hal ini menggambarkan kesadaran karyawan dan senior leader akan pentingnya pencegahan kerugian akibat tindakan dan kondisi yang tidak aman. (LA 6, LA 7, LA 8, LA 9)
Perjanjian Bersama yang Adil Pada tanggal 24 Agustus 2010, Kami dan Sekar telah memperbaharui PKB III yang telah berakhir masa berlakunya pada tanggal 16 Juli 2009 dengan kesepakatan yang dituangkan dalam PKB IV dengan masa berlaku sampai dengan tahun 2012 dan diharapkan masing-masing pihak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk mengelola perusahaan sesuai dengan yang digariskan. (LA 4, LA 5)
1 Maret 2000 SEKAR
Since 2009 our management of OSH has focused on zero accidents. OSH is evaluated every year and this process is now being completed for 2011. The purpose is to ensure safety, health and a secure working environment for both employees and others in the vicinity of our operations. This also extends the security of our sources of production, production processes, production equipment and the workplace. Our entire OSH policy is formulated with the objective of achieving the zero accident standard. Our OSH management is based on the labor provisions and OSH regulations stipulated by the local Labor Offices under the supervision of the Ministry of Labor of the Republic of Indonesia. TELKOM has won Zero Accident and Golden Flag Awards for its successful OSH management. This illustrates the increased awareness among employees and senior leaders about the importance of preventing the losses that can result from unsafe actions and conditions. (LA 6, LA 7, LA 8, LA 9)
A Fair Collective Agreement On August 24, 2010, TELKOM’s management and the Employees’ Union (Sekar) renewed the Collective Work Agreement (CWA) III, which expired on July 16, 2009, by signing a new agreement. This is set out in CWA IV, which will be effective until 2012. It is hoped that with this new agreement, each party will be able to perform their tasks and responsibilities to manage the Company in accordance with the mandate they have been given. (LA 4, LA 5)
9 Desember 2004 PKB II
3 Juni 2002 PKB I
42
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
23 Agustus 2010 PKB IV
17 Juli 2007 PKB III
Sustaining Your Future
Renumerasi
Remuneration
Karyawan menerima gaji pokok dan gaji terkait dengan tunjangan, bonus dan berbagai tunjangan, termasuk program pensiun dan program pelayanan kesehatan pasca kerja, tunjangan kesehatan untuk mereka sendiri dan beberapa anggota keluarga intinya, bantuan perumahan dan tunjangan tertentu lainnya, termasuk yang terkait dengan kinerja unit. Bonus tahun 2010 diberikan kepada seluruh karyawan setelah selesainya audit laporan keuangan tahun 2010. Besarnya bonus akan ditentukan dan disetujui pada RUPS 2010 sebelum dibagikan kepada seluruh karyawan sesuai tingkat posisi masing-masing. Untuk menjaga agar remunerasi tetap kompetitif, kami secara periodik melakukan salary survey baik untuk tingkat top manajemen ataupun karyawan. Kami merupakan anggota tetap kelompok perusahaan yang mengikuti pergerakan gaji sesuai dengan harga pasar. (LA 3, LA 14).
TELKOM employees receive a basic salary as well as various bonuses and allowances in the form of a pension program and retirement health program, health benefits for themselves and immediate family members, housing assistance and certain other allowances, including those related to the performance of their unit. In 2010 bonuses were awarded to all employees once the 2010 financial statements had been audited. The amount of the bonus was determined and approved by the 2010 GMS before being distributed to employees in accordance with their positions. TELKOM is committed to maintaining and improving the welfare of all its employees through remuneration that is competitive, particularly within the telecommunications industry. In setting competitive remuneration levels, we conduct periodic salary surveys for both management and employee levels. We are a permanent member of the group of companies that follow salary movements in line with market prices (LA 3, LA 14).
Flexi Luncurkan Ponsel dengan Konten Ketenagakerjaan
Flexi launches a cell phone with laborrelated content
TELKOM Flexi melempar produk baru kepada komunitas pekerja yang diberi label Flexi SPSI. Flexi SPSI merupakan bundling Kartu Perdana Flexi dan ponsel CDMA. Flexi juga menyediakan berbagai konten menarik seputar ketenagakerjaan dalam bundling tersebut, antara lain informasi upah minimum, cara penyelasian peselisihan, Jamsosteknas, TKI, perundang-undangan dan bursa kerja. Selain itu juga tersedia Konten Siraman Rohani, Kios Novel dan Kios Musik.
TELKOM Flexi launched a new product, Flexi SPSI, which is designed specifically for the workers community. Flexi SPSI is a bundling program comprising the Flexi Starter Pack and a CDMA cell phone with a variety of content related to the world of work, including information on the minimum wage, settlement of disputes, Jamsosteknas (social security), migrant workers, labor legislation and the job market. Additional exciting content includes Siraman Rohani (religious messages), a Novel Kiosk and a Music Kiosk.
Peluncuran Flexi SPSI ini menjawab kebutuhan komunikasi dan informasi komunitas pekerja di Indonesia khususnya yang tergabung dalam Serikat pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Peluncuran Flexi SPSI dilakukan oleh Direktur Utama TELKOM Rinaldy Firmansyah didampingi oleh Executive General Manager TELKOM Flexi Triyana Mulyatsa pada Hari Kamis, 14 Januari 2010 di Aula Grand Mangku putra Hotel, Colegon, Banten. Peluncuran disaksikan oleh Ketua SPSi H Syukur Sarto, perwakilan Gubenur Banten serta lebih dari 800 anggota SPSI.
Sustaining Your Future
The launch of Flexi SPSI addresses the communicating and information needs of the workers community in Indonesia, particularly those who are part of the AllIndonesia Labor Union (SPSI). Flexi SPSI was officially launched by TELKOM‘s CEO Rinaldi Firmansyah with Executive General Manager of TELKOM Flexi Triyana Mulyatsa on January 14, 2010 at the Grand Mangku Putra Hotel, Cilegon, Banten. The launch was witnessed by the Chairman of SPSI H Syukur Sarto, the representative of the Governor of Banten and more than 800 members of SPSI.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
43
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Komunitas
COMMUNITY
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) oleh TELKOM selama ini tidak hanya dilaksanakan untuk memenuhi amanat Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tertanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, namun juga merupakan satu bentuk kesadaran tersendiri dari Perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis yang beroperasi di Indonesia.
TELKOM’s fulfillment of its corporate social responsibility (CSR) has always been more than just the realization of the Company’s commitment to complying with the mandate of Law No. 19 Year 2003 regarding SOEs and Decree of the Minister of SOEs No. KEP-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 regarding State-Owned Enterprise Partnership Programs with Small Enterprises and Community development Programs. Through CSR, TELKOM is demonstrating its own awareness as a business entity operating in Indonesia.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan wujud upaya kami mengelola dampak negatif operasi perusahaan sekaligus juga terhadap pengembangan maupun pemberdayaan kapasitas masyarakat Indonesia. Juga mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayah mereka sendiri maupun ekonomi nasional secara keseluruhan. Sementara dalam strategi penyelenggaran aktivitasnya, tanggung jawab sosia berdasarkan pada konsep ‘Membangun Indonesia Cerdas’ yang secara nyata diwujudkan dalam tiga konsep kegiatan, yaitu terkait dengan Internet Access, Indigo Creative dan Philanthropy. (SO 1)
Our implementation of corporate social responsibility represents our efforts to manage the adverse impacts of the Company’s operations and, at the same time, our contribution to developing and empowering the people of Indonesia. On the one hand, we aim to be able to contribute to social and economic growth both locally and nationally through our application of the ‘Membangun Indonesia Cerdas’ (Developing a Smart Indonesia) concept. This concept is realized through three groups of activities, which are related to Internet Access, Indigo Creative and Philanthropy. (SO 1)
Kontribusi bagi Komunitas
Pada tahun 2010 Program Kemitraan disalurkan sebesar Rp286.4 miliar kepada 9.918 mitra pembangunan di seluruh provinsi di Indonesia. Pada saat yang sama kami membagikan Rp20.1 miliar melalui program pengembangan masyarakat untuk total 1.089 kasus bantuan.
Kebijakan Publik
44
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
Contribution to the Community
In 2010 the Partnership Program disbursed Rp286.4 billion to 9,918 development partners in all provinces throughout Indonesia. At the same time, we distributed Rp20.1 billion under the community development program through a total of 1,089 cases of assistance.
Public Policy
Dalam setiap kebijakan untuk publik, kami merancang dengan cermat dan tranparan dengan mengutamakan kebutuhan publik. Berbagai aksi tahun 2010 seperti penutupan konten pornografi, mengandung unsur SARA dan kebijakan sosialiasi tentang safety riding telah dilakukan. Upaya ini, selain untuk mendukung Gerakan Internet Keluarga, juga melindungi konsumen dibawah umur, adalah untuk mengenalkan teknologi yang sehat dan aman di kalangan publik (SO5). Sedangakn dalam kaitannya dengan politik, kami tidak terlibat dan tidak berpartispasi dalam kegiatan politik di indonesia. Sehingga kami juga tidak memiliki kontrubusi apapun atas itu (SO 6).
In all policy related to the needs of the public, our programs are designed carefully and transparently, with the public interest as a priority. Among the actions we took in 2010 in connection with the public interest were the blocking of pornographic content or content that may be racially, ethnically or religiously divisive, and communicating policies on safety riding. In addition to supporting the Family Internet Movement, this also protects underage consumers, by introducing technology that is safer and healthier for the public (SO5). With regard to politics, we are not involved and do not participate in any political activity in Indonesia , nor do we contribute in any way to such activities (SO 6).
Berbagai bentuk pelatihan dan upaya untuk menghindari praktik korupsi terus kami lakukan sepanjang kurun waktu 2010. Selain dibekali oleh Code of Conduct serta penerapan tata kelola perusahaan, secara nyata kami juga selalu mengirimkan karyawan untuk mengikuti seminar, pelatihan di dalam mapun luar negeri tentang kebijakan praktik anti korupsi beserta penerapannya (SO2, SO3). Surat Direktur HCGA, Nomor: ER.02/PS000/COP-B0011000/2008 tanggal 12 Agustus 2008 tentang Karywan Telkom yang menjadi Anggota/Pengurus/Fungsionaris Partai politik dan/atau Calon Anggota Legislatif (S0 4).
We continued to implement various trainings and other measures to prevent corruption in 2010. In addition to the application of the Code of Conduct and good corporate governance, we have also sent employees to take part in seminars and training both in Indonesia and abroad on anti-corruption policies and practices and their application (SO2, SO3). The Director of HCGA has issued Letter No. ER.02/PS000/COP-B0011000/2008 dated August 12, 2008 regarding Telkom Employees who are Members/Organizers/ Functionaries of Political Parties and/or Candidates for the Legislature (S0 4).
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Koperasi Online
Cooperatives Online
TELKOM melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan jajaran Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta Dewan Koperasi (Dekopin). MoU ditandatangani langsung oleh Direktur Utama TELKOM Rinaldi Firmansyah dengan Menteri Koperasi & UKM Syarifuddin Hasan untuk penyediaan fasilitas Koperasi Online dan dengan Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid untuk penyediaan Dekopin Mobile.
TELKOM signed MoUs with the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises and the Cooperatives Council (Dekopin). TELKOM’s CEO Rinaldi Firmansyah signed an MoU with Minister of Cooperatives & SMEs Syarifuddin Hasan to provide facilities for Cooperatives Online, and another MoU with Dekopin General Chairman Nurdin Halid for the provision of Dekopin Mobile.
Dekopin Mobile atau Flexi Dekopin adalah bundling ponsel CDMA Flexi yang berisi konten-konten mengenai koperasi dan bisa diakses dengan tarif yang terjangkau. Melalui layanan Dekopin Mobile ini, para anggota koperasi di seluruh Indonesia akan semakin mudah dalam mengakses segala hal yang terkait dengan Dekopin. Konten-konten yang disediakan antara lain layanan berita, info bisnis dan kelembagaan, konsultasi, regulasi, artikel dan Mobile Cash. Flexi Dekopin juga dilengkapi menu galeri yang berisi aneka pilihan voucher diskon, pengunduhan lagu-lagu terkini, beragam bacaan menarik serta konten menarik lainnya.
Sebagai bagian dari entity level control , sejak tahun 2006 TELKOM telah menerapkan whistleblower program yang dirancang untuk menerima, menelaah, dan menindaklanjuti pengaduan dari karyawan grup TELKOM dan dari pihak ketiga dengan tetap menjaga kerahasiaan pelapor. Penerapan whistleblower program yang dikelola oleh Komite Audit ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris dan diratifikasi dengan Keputusan Direksi. Namun demikiam, masih juga terdapat karyawan kami yang melakukan praktik tersebut. Dan oleh karenanya kami memberikan sangsi dan ganjaran hukum bagi pelanggaran itu (SO 7, SO 8).
Sustaining Your Future
Dekopin Mobile or Flexi Dekopin is an affordable CDMA Flexi mobile phone bundling package with cooperativerelated content. Through Dekopin Mobile, cooperative members all over Indonesia will be able to easily access anything related to Dekopin. The content provided includes news, information on business and institutions, consultation, regulations, articles and Mobile Cash services. Flexi Dekopin also has a gallery menu offering a choice of discount vouchers, the latest songs to download, interesting articles and other exciting content.
As part of our entity level controls, TELKOM has, since 2006, had a whistleblower program which is designed to accept, evaluate and follow up complaints from TELKOM Group employees and third parties by maintaining the anonymity of the reporter. The whistleblower program is managed by the Audit Committee and was stipulated in a Decree of the Board of Commissioners, which was ratified by a Decree of the Board of Directors. However, some of our employees still engage in such practices. They are subject to sanctions and legal prosecution for such violations. (SO 7, SO 8).
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
45
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Kinerja Lingkungan Environmental Performance
Mengurangi Dampak Terhadap Lingkungan
Reducing Our Environmental Impact
Upaya TELKOM saat ini difokuskan pada Program Kepemimpinan Alam yang dikenal dengan slogan “TELKOM Go Green.” Inisiatif ini didasari oleh dua strategi inti, yaitu penghematan energi di kantor serta di lapangan dan energi alam.
TELKOM’s initiatives are currently focused on the Green Leadership Program, identified by the tagline “TELKOM Go Green.” This initiative is based on two core strategies: energy saving in offices and in the field, and green energy.
Komitmen TELKOM untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan diterapkan melalui kegiatan, baik dalam lingkungan kerja maupun dalam masyarakat. Melalui praktek-praktek ini, TELKOM bertujuan untuk memberikan kontribusi positif atas perlindungan terhadap lingkungan, meminimalkan dampak terhadap lingkungan dari kegiatan operasionalnya dan mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang berlaku. Oleh sebab itu, Perusahaan memperkenalkan sejumlah inisiatif “komunikasi alami” yang membuat, bukan hanya proses bisnis, tapi juga mendukung infrastruktur yang lebih ramah lingkungan.
46
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
TELKOM’s commitment to environmental responsibility is put into practice through its actions both within the Company and in the community. Through its these practices, TELKOM aims to make a positive contribution to environmental protection, minimize the adverse impacts of its operations on the environment, and comply fully with the applicable laws and regulations. Therefore, the Company has introduced a number of ‘green communications’ initiatives that involve making not only the business processes but also the supporting infrastructure more environment-friendly.
Sustaining Your Future
Upaya TELKOM saat ini difokuskan pada Program Kepemimpinan Alam yang dikenal dengan slogan “TELKOM Go Green.” Inisiatif ini didasari oleh dua strategi inti, yaitu penghematan energi di kantor serta di lapangan dan energi alam. (TA1).
Energi Alternatif Dalam Upaya Modernisasi Tehnologi Kami semakin meningkatkan upaya dalam penggunaan sumber energi alternatif khususnya di site terpencil seperti di site Golosengang. Upaya tersebut tertuang dalam Nota Dinas Elektronik SM Research and Development of Network Management no. C.Tel 100/LB260/RDC-A1040000/2008 tanggal 4 Desember 2008 perihal Hasil Ujicoba pada Pilot Project Penggunaan Gas Hydrocarbon pada AC Pendingin. Dari hasil kebijakan tersebut kemudian dilakukan serangkaian uji coba dengan hasil beragam modernisasi seperti:
Sustaining Your Future
TELKOM’s initiatives are currently focused on the Green Leadership Program, identified by the tagline “TELKOM Go Green.” This initiative is based on two core strategies: energy saving in offices and in the field, and green energy. (TA1).
Alternative Energy In Technology Modernization We are increasingly trying to use alternative energy sources, particularly in remote sites such as Golosengang. These measures are articulated in the SM Research and Development of Network Management Electronic Memo no. C.Tel 100/LB260/RDC-A1040000/2008 dated December 4, 2008 regarding the Results of the Trial in the Pilot Project for the Use of Hydrocarbon Gas as an AC Chiller. This policy led to a series of trials resulting in various modernization measures, such as the following:
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
47
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
48
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
1. Modernisasi alat produksi switching dari TDM-switch (high power consumption, huge & bulky footprint, mass heat dissipation) menjadi soft-switch (low power consumption, small & modular footprint, less heat dissipation)
1. Modernization of switching equipment from TDM-switches (high power consumption, huge & bulky footprint, massive heat dissipation) to soft-switches (low power consumption, small & modular footprint, less heat dissipation)
2. Pemasangan Capasitor Bank untuk menekan pemborosan akibat daya reaktif di STO-STO dengan daya terpasang >200kVA dan power factor <0,8
2. Installation of Capacitor Banks to control inefficiencies resulting from reactive capacities in STOs, with an installed capacity of >200kVA and a power factor of <0.8
3. Modernisasi rectifier dari tipe Linear-Mode (high input power, low efficiency conversion <65%) menjadi Switch-Mode (low input power, high efficiency conversion >91%)
3. Modernization of rectifiers, from the Linear-Mode type (high input power, low efficiency conversion <65%) to the Switch-Mode type (low input power, high efficiency conversion >91%)
• Kontrak Harga Satuan Pengadaan dan Pemasangan Rectifier Paket-1 area Jawa Sumatra Kalimantan no K.Tel 114/HK.810/DIT-000/08 tanggal 1 Juli 2008
• Contract Unit Price for the Procurement and Installation of Rectifiers Pacakage-1 for Java, Sumatra, Kalimantan no K.Tel 114/HK.810/DIT-000/08 dated July 1, 2008
• Kontrak Harga Satuan Pengadaan dan Pemasangan Rectifier Paket-2 area Jawa Sumatra Kalimantan no K.Tel 115/HK.810/DIT-000/08 tanggal 1 Juli 2008
• Contract Unit Price for the Procurement and Installation of Rectifiers Pacakage-2 for Java, Sumatra, Kalimantan no K.Tel 115/HK.810/DIT-000/08 dated July 1, 2008
• Ekstensifikasi penggunaan refrigerant hydrocarbon untuk Air Conditioning unit pengadaan baru via CAPEX.
• extensification of the use of hydrocarbon refrigerants for new Air Conditioning units procured via CAPEX.
4. Nota Dinas Elektronik EGM INFRATEL no. C.Tel.609/TK 410/ DIT-A1000000/2010 tanggal 24 Mei 2010 tentang Instruksi ekstensifikasi penggunaan Refrigerant Hydrocarbon pada AC baru Pengadaan CAPEX 2010
4. EGM INFRATEL Electronic Memo no. C.Tel.609/TK 410/ DIT-A1000000/2010 dated May 24, 2010 regarding the Instruction on the extensification of the use of Hydrocarbon Refrigerants in new ACs procured with 2010 CAPEX
Upaya lain dalam efisiensi energi adalah kami melakukan kerjasama dengan LIPI untuk pemanfaatan pembangkit listrik Hybrid (sel surya dan windpower) PKS no.K.Tel 7/HK.810/ RDC-00/2010 tanggal 27 Januari 2010 tentang Perjanjian Kerjasama Field Trial dalam rangka Penelitian Implementasi electric Fuel Treatment dan Pemanfaatan energi Terbarukan Wind Power untuk mendukung Telkom Go Green. Berbagai jenis sumber energi yang digunakan untuk kegiatan operasi Telkom sepanjang tahun 2010. Data konsumsi energi primer. Data konsumsi energi tidak langsung untuk 3 sumber energi alternatif (matahari, microhydro, hydrogen). SK penghematan energi dan inisiatif penurunan energi serta bukti pendukung angka penghematan Data jumlah BTS yang terdapat di wilayah hutan lindung, hutan produksi dan area penggunaan lain yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Strategi pengelolaan lingkungan yang berbatas langsung dengan BTS Telkom Data pengurangan emisi gas rumah kaca. Acuan dan Standar emisi gas rumah kaca.
Other energy efficiency initiatives lain included a cooperation with LIPI for the exploitation of Hybrid power generators (solar cell and wind power) as set forth in PKS no.K.Tel 7/ HK.810/RDC-00/2010 dated 27 January 2010 regarding the Cooperation Agreement on the Field Trial in connection with Research into the Implementation of Electric Fuel Treatment and the Exploitation of Wind Power in Support of Telkom Go Green. Various energy sources were used in Telkom’s operations during 2010. Data on primary energy consumption. Data on indirect energy consumption for alternative energy sources (solar, microhydro, hydrogen). Directive on energy saving and energy reduction initiatives with supporting evidence Data on the number of BTS in protected forest, production forest and other zones throughout Indonesia. Strategy on environmental management of areas directly adjacent to Telkom BTS. Data on reduction of greenhouse gas emissions. References and standards on greenhouse gas emissions.
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Upaya Mitigasi Perubahan Iklim
Climate Change Mitigation Initiatives
Sebagai penyedia layanan telekomunikasi, kegiatan operasional TELKOM memiliki dampak langsung yang minimal terhadap lingkungan hidup. Selain itu, penyampaian dari produk dan layanan TELKOM tidak membutuhkan sarana transportasi yang dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, bisnis TELKOM tidak berada dibawah undang-undang dan peraturan mengenai lingkungan dan untuk alasan tersebut, TELKOM tidak pernah mendapat sangsi karena tidak mematuhi peraturan-peraturan tersebut. (EN28).
As a telecommunications provider, TELKOM’s operations have a minimal direct impact on biodiversity. Likewise, the delivery of its products and services does not require transportation that could adversely affect the environment. TELKOM’s businesses therefore do not come under the jurisdiction of environmental laws and regulations, and for this reason TELKOM has never been sanctioned for noncompliance with these regulations (EN28).
Namun demikian, terkait dengan keprihatinan dunia atas pemanasan global dan perubahan suhu, TELKOM mengambil inisiatif untuk berusaha keras dalam mengurangi konsumsi energi dan air dan memastikan bahwa pengelolaan limbah dilakukan secara bertanggung jawab. Salah satu contohnya adalah konsep kantor tanpa kertas (paperless office) yang diterapkan TELKOM di seluruh kantornya sejak 2003. Penghematan signifikan juga datang dari penggunaan BTS di luar gedung pada semua lokasi BTS TELKOM Flexi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan dan Kawasan Indonesia Timur. Sampai dengan tahun 2009, TELKOM telah memiliki 36.535 BTS yang terdiri dari BTS stand alone 35.451 BTS (97%), BTS shared sites 850 BTS(2,3%), dan BTS sites on existing structure 234 BTS (0,6%). (IO8).
Sustaining Your Future
However, in connection with global concern regarding global warming and climate change, TELKOM has, on its own initiative, made significant efforts to reduce energy and water consumption and ensure that waste is dealt with responsibly. One example is the paperless office concept, which TELKOM adopted in all its offices as long ago as 2003. Significant savings have also come from the use of outdoor BTS at all TELKOM Flexi BTS sites in Jakarta, West Java, East Java, Kalimantan and Eastern Indonesia. As of 2009, TELKOM owned 36,535 BTS, comprising 35,451 stand alone BTS (97%), 850 shared BTS sites (2.3%), and 234 BTS sites on existing structures (0.6%). (IO8).
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
49
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
BTS di luar gedung berukuran lebih kecil dari BTS di dalam gedung dan tidak membutuhkan gardu dan pendingin. Dalam kurun waktu satu tahun, TELKOM telah menghemat energi sebesar 3.291,3 kVA. Sementara itu, BTS dalam gedung juga masih digunakan disebagian besar Sumatera dan Jawa Tengah telah dilengkapi dengan transformer baru yang hemat energi, sehingga berhasil menekan biaya dari yang sebelumnya Rp5-7 juta perbulan berkurang sebesar kurang lebih Rp500.000 per bulan. (EN3, EN5, EN7). Anak perusahaan selular TELKOM, Telkomsel, juga menjadi pelopor dalam penggunaan BTS bertenaga alam. Telkomsel menggunakan tiga sumber energi alternatif untuk BTS ramah lingkungan, yaitu energi matahari, energi microhydro dan energi hydrogen. (EN4, EN5, EN7, EN18). Dengan menggunakan sel tenaga matahari sebagai energi untuk BTS dapat mengurangi pembuangan emisi the Green House Gas Protocol (GHG) sampai dengan 961,39 ton CO2 setiap tahunnya. Telkomsel telah mengoperasikan sebanyak 132 BTS yang menggunakan sel bertenaga matahari diseluruh Indonesia dan 38 lagi akan beroperasi pada tahun 2010. Jumlah penggunaan energi dari semua BTS saat ini hanya 0,115 megawatt, atau setara dengan 100 generator 20 kVA.
Telkomsel melakukan investasi sebesar Rp50 miliar untuk mengembangkan sistem energi bertenaga matahari. Saat ini Telkomsel memiliki BTS ramah lingkungan terbanyak dibandingkan dengan operator lainnya di Asia. (EN4, EN5, EN7, EN16, EN17).
Pada tanggal 30 Maret 2009, Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri No. 18/2009, Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2009, Menteri Kominfo No. 19/PER/M. KOMINFO/03/2009, dan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal No. 3/P/2009, diterbitkan dan menjadi pedoman dalam pembangunan dan penggunaan menara telekomunikasi. Pada dasarnya peraturan tersebut mengatur hal sebagai berikut: (IO7) • perijinan pembangunan menara diajukan oleh perusahaan menara kepada Bupati/Walikota; • batas waktu perijinan untuk mendirikan menara harus diproses 14 hari sejak rencana teknis disetujui; • klasifikasi dari perusahaan tower dibagi menjadi perusahaan tower operator telekomunikasi dan perusahaan tower bukan operator telekomunikasi; • adanya zona yang dilarang untuk membangun menara; • Pengaturan mengenai konstruksi menara dan pengenaan kontribusi; dan • prioritas menara yang telah ada menjadi menara bersama;
50
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Outdoor BTS are more compact in design than indoor BTS, and do not require housing and air conditioning. Within the space of one year, TELKOM managed to make energy savings of 3,291.3 kVA. While indoor BTS are still in use throughout most of Sumatra and Central Java, they have been equipped with new transformers to improve energy efficiency, which has reduced energy costs by Rp5-7 million per month to around Rp500,000 per month. (EN3, EN5, EN7). TELKOM’s cellular subsidiary, Telkomsel, is also pioneering the use of green-powered BTS. Telkomsel uses three alternative energy sources for its green BTS: solar energy, microhydro energy and hydrogen fuel cells . (EN4, EN5, EN7, EN18). Using solar cells to power BTS can reduce Greenhouse Gas Protocol (GHG) emissions by up to 961.39 tons of CO2 per year. Telkomsel is already operating 132 solar-cell based BTS throughout the country and 38 more will be operational during 2010. The total energy usage of all the currently operating BTS is just 0.115 megawatts, equivalent to 100 conventional 20 kVA generators. Telkomsel invested Rp50 billion to develop its solar cell energy system. It now has the largest number of environment-friendly BTS out of all the cellular operators in Asia . (EN4, EN5, EN7, EN16, EN17). On March 30, 2009, a Joint Regulation of the Minister of Home Affairs No. 18/2009, Minister of Public Works No. 07/ PRT/M/2009, Minister of Communications and Information No. 19/PER/M. KOMINFO/03/2009, and the Head of the Investment Coordinating Board No. 3/P/2009, was issued as a guideline for the development and operation of telecommunications towers. This essentially regulates the following matters: (IO7) • The requirement for tower providers to apply to the Regent/ Mayor for a license to erect a tower; • The requirement that the license to erect a tower must be processed within 14 days of the technical plan being approved; • The classification of tower providers into telecommunications operator tower providers and non- telecommunications operator tower providers; • Restricted zones where tower construction is prohibited; • The regulation of tower construction and the payment of contributions; and • The prioritization of the joint use of existing towers.
Sustaining Your Future
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kegiatan operasional TELKOM dan anak perusahaannya memiliki dampak yang kecil terhadap lingkungan hidup. Namun, Perusahaan tetap berupaya untuk menjaga dampak akibat kegiatan operasionalnya seminimal mungkin dengan memastikan pengelolaan sampah dan pembuangan secara bertanggung jawab pada seluruh kantornya. Sebagai contoh adalah dengan mengganti perangkat dan peralatan yang sudah tua dengan model baru yang tidak menggunakan gas Freon R6 atau Halon. Secara langsung dan tidak langsung, Perusahaan telah meniadakan emisi gas rumah hijau dan lainnya. (EN16, EN17, EN18, EN19, EN20, EN22). Penggunaan produk kayu untuk interior kantor juga telah dikurangi. Penanganan material yang tidak dipergunakan lagi diatur melalui Kebijakan Direksi NO : KD. 35/HK/240/COP- 0011000/2009 tentang penetapan kebijakan pengelolaan aset tetap. Pengelolaan aset yang terkait dengan penghapusan dilakukan dengan 3 cara yaitu penjualan, hibah dan pemusnahan. Beberapa material yang dapat didaur ulang melalui proses penghapusan, prosesnya diserahkan kepada pihak ketiga antara lain baterai bekas, kabel tembaga dan material logam. Pada tahun 2009, TELKOM tidak melakukan penghapusan alat produksi secara signifikan. (EN1). Pada tahun 2009 tidak ada produk dan jasa TELKOM yang ditarik dari peredaran dengan alasan apapun. Dengan menerapkan konsep kantor tanpa kertas, TELKOM secara signifikan telah mengurangi jumlah sampah kantor. Sampah yang sudah ada akan di pilah untuk mengurangi polusi dan membantu proses yang kemudian akan di buang melalui bekerja sama dengan Dinas Kebersihan setempat. Pengawasan rutin diterapkan menekan jumlah dan volume sampah yang tercecer. TELKOM sampai dengan saat ini dalam kegiatan operasional dan pembangunan infrastruktur tidak memiliki dan/atau menghasilkan limbah cair maupun limbah beracun. (EN22, EN23, EN24, EN25, EN27). Penggunaan air daur ulang oleh TELKOM masih terbilang sedikit dan proses daur ulang hanya menggunakan sistem filtrasi berbasis arang yang sederhana. Namun, air daur ulang digunakan untuk mencuci kendaraan dan menyiram tanaman. TELKOM juga telah memasang sistem biopori dan penampung air disekeliling gedung dan kantor untuk mengumpulkan air tanah. (EN8, EN10, EN21).
Sustaining Your Future
As noted above, the operations of TELKOM and its subsidiaries have a negligible impact on biodiversity. Nevertheless, the Company is determined to maintain this minimal environmental footprint by taking action to ensure responsible waste and emissions management in its offices. For example, by replacing old equipment and appliances with newer models that do not use Freon R6 or Halon gas, the Company has eliminated all direct and indirect greenhouse gas and other air emissions. (EN16, EN17, EN18, EN19, EN20, EN22. The use of wood products in office interiors has also been reduced. The handling of unusable material is governed by Board of Directors Decree NO : KD. 35/HK/240/COP-0011000/2009 regarding the fixed asset management policy. With regard to their disposal assets are managed in one of three ways: sale, donation and destruction. Certain materials that can be recycled are handed over to third parties, such as used batteries, copper wire and metallic materials. In 2009, TELKOM did not dispose of any significant production equipment. (EN1). None of TELKOM’s products were withdrawn in 2009 for any reason whatsoever. By applying the paperless office concept, TELKOM has significantly reduced the amount of its office waste. The waste that is produced is sorted to reduce pollution and facilitate further disposal processes in cooperation with the local Hygiene Authorities. Routine monitoring helps to control the amount and volume of littering. To date, neither TELKOM’s operational activities nor its infrastructure development have had and/or produced any liquid waste or hazardous waste. (EN22, EN23, EN24, EN25, EN27). TELKOM’s use of recycled water is still low, and it is recycled using a simple, charcoal-based filter system. However, recycled water is used for washing vehicles and watering the grounds. TELKOM has also installed biopore and water catchment systems around its office buildings and sites to retain groundwater. (EN8, EN10, EN21).
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
51
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Penggunaan Energi (EN3) Telkom dalam proses produksinya tidak menggunakan bahan baku air. (EN9). Tabel berikut menerangkan penggunaan dan Penghematan energi dan air pada tiga kantor utama TELKOM, untuk gedung-gedung lainnya akan dilaporkan secara bertahap pada laporan berikutnya.
Telkom’s Energy Use (EN3): Telkom does not use water as a raw material in its production processes. (EN9). The following table explains water and energy usage and savings in TELKOM’s three main offices. Reporting on other buildings will be phased in as of the next report.
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan dalam Masyarakat
Environmental Responsibility in the Community
TELKOM secara proaktif membina budaya tanggung jawab terhadap lingkungan dalam masyarakat dan mengurangi dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan dan sebagai bentuk dukungan terhadap perubahan iklim nasional maupun global. Kegiatan selama tahun 2009 mencakup:
TELKOM has been proactive in fostering a culture of environmental responsibility in the community and reducing the impact of human activities on the environment as part of our support to addressing national and global climate change. Our activities in 2009 included:
• Program penghijauan dan penanaman kembali terkait program pemerintah dalam: (EN13, EN14) • Penanaman sepuluh juta pohon di seluruh Indonesia; dan • Program one man one tree; • Pembersihan dan revitalisasi sarana publik; • Pengolahan air limbah: (EN10, EN21) • Air kotor sebelum dialirkan ke sungai diolah terlebih dahulu dengan alat pengolah limbah yang dimiliki oleh TELKOM guna menghindari polusi air sungai; dan • Air limbah didaur ulang menjadi air bersih yang dimanfaatkan untuk menyiram tanaman dan mencuci kendaraan bermotor; • Turut ambil bagian dalam program nasional “Bike to Work”, Direksi menganjurkan kepada karyawan untuk bersepeda ke kantor setiap hari jumat. (EN18).
• Greening and replanting programs in connection with government programs: (EN13, EN14) • Planting ten million trees throughout Indonesia; and • the ‘one man one tree’ program; • Cleaning and revitalizing public facilities; • Waste water management (EN10, EN21) • Waste water is processed through TELKOM’s waste processing equipment to avoid polluting rivers; and • waste water is recycled and used for watering plants and washing motor vehicles; • Taking part in the national “Bike to Work” program: the Board of Directors encourages employees to cycle to work every Friday. (EN18)
Sampai saat ini TELKOM tidak memiliki dan/ atau menempatkan infrastrukturnya pada area yang dilindungi keanekaragaman hayatinya. To date, TELKOM has never had and/or placed its infrastructure in areas where there is protected biodiversity.
52
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
TELKOM juga mendukung pengembangan dan sosialisasi teknologi yang inovatif dan praktis yang bukan saja ramah lingkungan, namun juga dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
TELKOM also supported the development and dissemination of innovative technologies and practices that are not only environment-friendly but can also provide direct benefits to communities.
Tentang Pengelolaan keanekaragaman Hayati
Biodiversity Management
TELKOM dalam kegiatan operasionalnya, terutama dalam pembangunan dan instalasi bidang infrastruktur harus memenuhi seluruh peraturan bersama di atas, dan sampai saat ini TELKOM tidak memiliki dan/atau menempatkan infrastrukturnya pada area yang dilindungi keanekaragaman hayatinya. (EN11, EN12, EN14, EN15).
Sustaining Your Future
In its operational activities, particularly in the construction and installation of infrastructure, TELKOM is required to comply with all the regulations referred to above. To date, TELKOM has never had and/or placed its infrastructure in areas where there is protected biodiversity. (EN11, EN12, EN14, EN15).
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
53
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Kinerja Ekonomi Economic Performance
Menumbuhkan Tanggung Jawab, Menghadapi Tantangan
Instilling Responsibility, Responding to Challenges
Operasi PT Telkom Indonesia bergantung pada karyawan, infrastruktur dan sumberdaya keuangan yang kesemuanya mengantarkan kami pada kesuksesan. Kami percaya bahwa kepentingan jangka panjang kami, dan para pemegang saham kami, dapat dicapai dengan komitemen yang kuat untuk bertindak etis dan dengan penuh integritas. Kami membuat investasi yang substansial untuk mendorong perkembangan ekonomi. Kami juga mempunyai kerangka kebijakan dan sistem yang handal untuk mengelola dampak dan perilaku kami. Hal ini berlaku secara umum dan diperkenalkan secara progresif ke seluruh unit operasional kami yang tersebar di seluruh Indonesia.
PT Telkom Indonesia’s operations depend on our employees, infrastructure and financial resources, which will be the pillars of the successful development of our business in the future. We believe that the long-term interests of the Company, as well as those of the shareholders, will be best served by a strong commitment to act ethically and with integrity. We make a substantial investment in driving economic development. This commitment is supported by a policy framework and reliable systems to manage the impact of our actions. This is universally applied and has been rolled out progressively to all our operational units throughout Indonesia.
KONTRIBUSI TERHADAP PENDAPATAN NEGARA Sebagai perusahaan milik negara (BUMN) terbesar dalam bidang telekomunikasi, informasi, multimedia dan edutainment (TIME), kontribusi PT Telkom Indonesia tidak hanya berupa keuntungan finansial yang diberikan setiap tahun kepada
54
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
CONTRIBUTION TO STATE REVENUES As the largest state-owned enterprise (SOE) in the telecommunications, information, multimedia and edutainment (TIME) sectors, PT Telkom Indonesia makes a very significant contribution to the national economy, not only financially but also in the form of other contributions that benefit the state and the nation. We make an annual financial contribution
Sustaining Your Future
negara sebagai salah satu pemegang saham utama perusahaan. Namun lebih dari itu, ada banyak manfaat lain yang telah dikontribusikan PT Telkom Indonesia untuk negara maupun rakyat Indonesia. Adapun komposisi kepemilikan saham perusahaan per 31 Desember 2010 sebagaimana dalam Tabel xx.
to the state as the Company’s majority shareholder. The Company’s share ownership structure as of December 31, 2010 is shown in Table xx.
Tabel Komposisi pemegang saham PT Telkom Indonesia Table Composition of PT Telkom Indonesia’s Shareholders Komposisi Pemegang Saham PT TELKOM’s (per 31 Desember 2010) PT TELKOM’s Shareholder Composition (as per December 31, 2010)
%
Pemerintah Republik Indonesia Government of the Republic of Indonesia
52.47
Publik Public TOTAL
Sustaining Your Future
47.53
100.00
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
55
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Sepanjang tahun 2010, PT Telkom Indonesia menunjukkan kinerja In 2010, PT Telkom Indonesia recorded a solid financial keuangan yang solid. performance .
Ikhtisar Kinerja Keuangan PT Telkom Indonesia Tahun 2010 PT Telkom Indonesia Financial Highlights 2010 Tahun yang berakhir 31 Desember Year ended December 31, 2006(*) 2007(*) 2008(*) 2009(*) 2010 2010 (angka disajikan dalam miliar Rupiah, kecuali data yang terkait dengan saham, dividen, dan ADS) (In billion Rupiah, except for per share and per ADS amounts)
(angka disajikan dalam juta US$, kecuali data yang terkait dengan saham, dividen, dan ADS)1 (In million US$, except for per share and per ADS amounts)(1)
U.S. GAAP(3) U.S. GAAP(3) Laba bersih Net income 12.111 11.966 10.874 Pendapatan usaha Operating revenue 54.748 62.683 64.166 Laba bersih per saham Net income per share 602,11 599,42 550,63 Laba bersih per ADS Net income per ADS 24.084,40 23.976,80 22.025,34 Dividen terkait periode (berbasis akrual)(2) Dividend relating to the period (accrual basis)(2) Dividen per saham yang diumumkan Dividends declared per share Dividen per ADS yang diumumkan Dividends declared per ADS
12.092 67.677 614,78 24.591,25
11.485 68.629 583,89 23.355,80
1.275 7.617 0,06 2,59
26,756
-
302,21
455,87
296,94
288,06
12.128,40
18.234,80
11.877,60
12.522,40
1.070.00
6
0,12
Dividen dibayarkan pada periode (berbasis kas) Dividend paid in the period (cash basis) Dividen per saham yang diumumkan Dividends declared per share Dividen per ADS yang diumumkan Dividends declared per ADS
267,27
303,25
407,42
323,59
288,16
0,03
10.692,40
12.130,00
16.296,80
12.943,60
11.526,40
1,28
Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheet Data Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia Indonesian GAAP Total Aset Total assets Kewajiban lancar(4) Current liabilities(4) Kewajiban lain-lain Other liabilities Hutang jangka panjang Long-term debts Total kewajiban Total liabilities Hak minoritas Minority interest Modal saham(5) Capital stock(5) Total ekuitas Total shareholders’ equity U.S. GAAP(3) U.S. GAAP(3) Aset lancar Current assets Aset tidak lancar Non-current assets Total Aset Total assets Kewajiban lancar Current liabilities Kewajiban tidak lancar Non-current liabilities Total kewajiban Total liabilities Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan Minority interest in net assets of subsidiaries Ekuitas Total shareholders’ equity Total Kewajiban dan Ekuitas Total liabilities and shareholders’ equity
75.139
82.056
91.256
97.814
99.758
11.072
20.943 8.551 10.032 39.526 8.187 5.040 27.426
21.018 8.048 10.393 39.459 9.305 5.040 33.292
27.218 7.541 12.903 47.662 9.684 5.040 33.910
26.893 6.978 14.358 48.229 10.933 5.040 38.652
20.473 6.623 16.247 43.343 11.996 5.040 44.419
2.272 735 1.803 4.810 1.331 559 4.930
14.600 61.498 76.098 19.585 22.038 41.623
16.893 66.960 83.853 22.090 22.623 44.713
15.482 76.636 92.118 27.524 20.262 47.786
18.381 83.100 101.481 26.931 22.522 49.453
19.893 83.866 103.759 20.546 24.489 45.035
2.208 9.308 11.516 2.280 2.718 4.998
8.166
9.323
9.605
11.067
12.115
1.345
26.309
29.817
34.727
40.961
46.609
5.173
76.098
83.853
92.118
101.481
103.759
11.516
(*)
Seperti yang telah disajikan kembali, lihat Laporan Keuangan Konsolidasian, Catatan 2.p.i *As restated. Please refer to Note 2.p.i to our Consolidated Financial Statements.
(1)
Nilai tukar Rupiah ke Dolar AS ditujukan hanya untuk kemudahan kepada pembaca dan menggunakan rata-rata atas nilai beli dan jual sebesar Rp9.010 per Dolar AS yang dipublikasikan oleh Reuters pada tanggal 31 Desember 2010. Kemudahan translasi ini tidak untuk diartikan sebagai representasi dari nilai tukar di mana Rupiah telah dapat atau akan, dikonversikan ke dalam Dolar AS.
(2) TELKOM pada tahun 2006 membagikan dividen per lembar saham yang terdiri dari dividen tunai tahun 2005 sebesar Rp218,86 per lembar saham dan dividen tunai interim 2006 sebesar Rp48,41 per lembar saham. Dividen yang diumumkan pada tahun 2007 terdiri dari dividen tunai untuk tahun 2006 sebesar Rp254,80 per lembar saham dan dividen tunai interim tahun 2006 sebesar Rp48,45 per lembar saham. Dividen yang diumumkan pada tahun 2008 terdiri dari dividen tunai dan spesial deviden untuk tahun 2007 sebesar Rp455,87 per lembar saham dikurangi dividen tunai interim yang didistribusikan pada bulan Nopember 2007 sebesar Rp48,45 per lembar saham. Dividen yang diumumkan pada tahun 2009 merupakan dividen tunai tahun 2008, sebesar Rp296,94 per lembar saham dan dividen tunai interim 2008 sebesar Rp26,65 per lembar saham. Pada tahun 2010, kami membagikan dividen yang terdiri dari dividen tunai tahun 2009 sebesar Rp261,41 per lembar saham dan dividen tunai interim 2010 sebesar Rp26,75 per lembar saham (sebesar Rp250,08 miliar telah didistribusikan pada 10 Januari 2011. Lihat Catatan No52c Laporan Keuangan Konsolidasian). (3) Jumlah berdasarkan U.S. GAAP menunjukkan penyesuaian atas beberapa perbedaan perlakuan akuntansi dari imbalan pemutusan kontrak kerja secara sukarela, kapitalisasi selisih kurs ke aset dalam konstruksi, kapitalisasi biaya bunga ke aset dalam konstruksi, perjanjian pola bagi hasil (PBH), imbalan kerja, bagian rugi (laba) bersih perusahaan asosiasi, amortisasi hak atas tanah, amortisasi goodwill, sewa pembiayaan, akuisisi Dayamitra, kewajiban yang timbul dari penghentian penggunaan aset, pajak tangguhan, efek tersedia untuk dijual, selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan perusahaan asosiasi, amandemen dan pernyataan kembali KSO di Divre VII, dan kepemilikan non-pengendali. Lihat Catatan No55 dan 56 Laporan Keuangan Konsolidasian. (4) Termasuk porsi hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun. (5) Pada tanggal 31 Desember 2010, Modal Saham yang ditempatkan dan disetor penuh terdiri dari satu Saham Seri A Dwiwarna dengan nilai nominal sebesar Rp250 per lembar (saham Dwiwarna) dan 20.159.999.279 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp250 per lembar (Saham Biasa) dari modal saham terdiri dari satu Saham Seri A Dwiwarna dan 79.999.999.999 Saham Seri B. (6) Merupakan dividen interim. (1)
US Dollar figures are included solely for reader convenience and were made using the average of the market buying and selling rates published by Reuters on December 31, 2010, which is Rp9,010 per US Dollar. This rate should not be construed as representative of the rate at which Rupiah amounts have been, could have been or could in the future be converted into US dollars.
(2) In 2006, we paid a cash dividend for 2005 of Rp218.86 per share and interim cash dividend 2006 of Rp48.41 per share. In 2007, we paid a dividend computed as a cash dividend for 2006 of Rp254.80 per share and interim cash dividend 2007 of Rp48.45 per share. In 2008, we paid a dividend computed as a cash dividend and special dividend for 2007 of Rp455.87 per share less the interim cash dividend of Rp48.45 per share paid in November 2007. In 2009, we paid a cash dividend for 2008 of Rp296.94 per share and interim cash dividend 2009 of Rp26.65 per share. In 2010, we paid a cash dividend for 2009 of Rp261.41 per share and interim cash dividend 2010 of Rp26.75 per share (of which Rp250.08 billion was distributed in 10 January 2011 – see Note 52.c to our Consolidated Financial Statements). (3) US GAAP amounts reflect adjustments resulting from differences in the accounting treatment of voluntary termination benefits, foreign exchange differences capitalized on assets under construction, interest capitalized on assets under construction, revenue-sharing arrangements, employees benefits, equity in net loss (income) of associated companies, amortization of land rights, revenue recognition, amortization of goodwill, finance leases, acquisition of Dayamitra, asset retirement obligations, deferred taxes, amendment and restatement of JOS in Regional Division VII and non-controlling interests. See Notes No 55 and 56 to our Consolidated Financial Statements. (4) Includes current maturities of long-term debt. (5) As of December 31, 2010, issued and paid-up capital consists of one Series A Dwiwarna share having a par value of Rp250 (the “Dwiwarna Share”) and 20,159,999,279 Series B shares having a par value of Rp250 per share (“Shares”) each from an authorized capital stock comprising one Series A Dwiwarna share and 79,999,999,999 Series B shares. (6) Represents only interim dividends.
56
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Pencapaian Keuangan FINANCIAL ACHIEVEMENTS a. b. c.
Pendapatan usaha konsolidasian meningkat 1,4% menjadi Rp68.629,2 miliar. Pendapatan telepon seluler meningkat sebesar 2,1% menjadi Rp29.133,6 miliar. Kontribusi pendapatan dari sektor bisnis data, internet dan layanan teknologi informatika meningkat 1,5% menjadi 28,9% terhadap total pendapatan Perusahaan.
a. b. c.
Our consolidated revenue grew by 1.4% to Rp68,629.2 billion. Our cellular telephone revenues increased by 2.1% to Rp29,133.6 billion. We increased the contribution of our data, internet and IT business by 1.5% to 28.9% of our total revenue.
HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN PEMERINTAH DAN LEMBAGA PEMERINTAH
THE COMPANY’S RELATIONSHIP WITH THE GOVERNMENT AND GOVERNMENT INSITUTIONS
Hubungan kami dengan Pemerintah beraneka segi. Pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali; sebagai regulator seperti mengadopsi, mengelola dan memberlakukan undang-undang terkait yang mengatur sektor telekomunikasi dan menetapkan tarif serta menerbitkan berbagai perizinan, sekaligus sebagai salah satu pelanggan kami. Sebagaimana digunakan dalam bagian ini, istilah “Pemerintah” termasuk Pemerintah Indonesia dan kementeriannya, lembaga-lembaga pemerintahan non departemen, tetapi tidak termasuk BUMN.
Our relationship with the Government is multifaceted. Within TELKOM itself, the Government is the majority shareholder and controller; however, it also plays a role as the regulator, by adopting, managing and enforcing legislation that regulates the telecommunications sector and by setting tariffs and issuing licenses; moreover, the Government is also one of our customers. In this section, the term “the Government” includes the Government of Indonesia and its ministries and non-departmental government agencies, but does not include state-owned enterprises (SOEs).
Pemerintah sebagai Pemegang Saham
The Government as Shareholder
Pemerintah adalah pemegang saham mayoritas dan pengendali yang memiliki 52,47% Saham Biasa kami pada tanggal 31 Desember 2010. Kepemilikan Saham Dwiwarna oleh Pemerintah memberikan kewenangan suara khusus dan hak veto. Lihat Tabel xx. Komposisi-Pemegang Saham. Sesuai peraturan yang berlaku, hak pemegang saham Pemerintah berada di Departemen Keuangan, yang memberikan kewenangan kepada Menteri Negara BUMN untuk melaksanakan hakhak tersebut. Sebagai pemegang saham mayoritas kami, Pemerintah memiliki kepentingan terkait kinerja kami, baik dalam hal manfaat yang kita berikan kepada bangsa dan kemampuan kami untuk beroperasi secara komersial. Hak material dan pembatasan yang berlaku untuk Saham Biasa kami juga berlaku untuk saham Seri A Dwiwarna, kecuali Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham Dwiwarna Seri A, dan memiliki hak veto berkaitan dengan:
The Government is our majority controlling shareholder and owned 52.47% of our Common Stock as of December 31, 2010. The Government’s ownership of the Dwiwarna Share gives it special voting and veto rights. See Table xx for the composition of the shareholders. Under the prevailing laws, the Government’s rights as a shareholder are vested in the Ministry of Finance, which in turn delegates its authority to the State Minister of SOEs to exercise the rights concerned. As our majority shareholder, the Government has a significant interest in our performance, both in terms of the benefits we provide to the nation and our ability to operate on a commercial basis. The material rights and restrictions that apply to our Common Stock also apply to the Series A Dwiwarna share, except that the Government may not transfer the Series A Dwiwarna share, and has the right of veto with regard to:
1. pencalonan, pengangkatan dan penggantian Direksi; 2. pencalonan, pengangkatan dan penggantian Komisaris; 3. penerbitan saham baru dan 4. setiap perubahan Anggaran Dasar, termasuk berkenaan dengan tindakan untuk menggabungkan atau membubarkan Perusahaan, menambah atau mengurangi modal dasar kami, atau mengurangi modal ditempatkan.
Sustaining Your Future
1. the nomination, appointment and replacement of our Board of Directors; 2. the nomination, appointment and replacement of our Board of Commissioners; 3. the issuance of new shares; and 4. any amendments to our Articles of Association, including with respect to actions to merge or dissolve the Company, increase or reduce our authorized capital, or reduce our subscribed capital.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
57
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
Dengan demikian, Pemerintah secara efektif memiliki kontrol atas hal-hal tersebut, meskipun memiliki kurang dari saham mayoritas dari Saham Biasa yang beredar. Hak-hak Pemerintah sehubungan dengan saham Seri A Dwiwarna tidak akan berakhir kecuali ada perubahan yang memerlukan perubahan Anggaran Dasar, yang akan membutuhkan persetujuan Pemerintah sebagai pemegang saham Seri A Dwiwarna.
Pemerintah sebagai Pelanggan Kami
58
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
In its position as the controlling shareholder, the Government effectively has control over these matters even if it owns less than a majority share of the outstanding Common Stock. The Government’s rights with respect to the Series A Dwiwarna share will not expire unless there is a change that requires the amendment of our Articles of Association, which would require the consent of the Government as the holder of said Series A Dwiwarna share.
Pemerintah juga salah satu pelanggan kami. Adalah kebijakan kami untuk tidak melakukan transaksi dengan afiliasi kecuali atas hal yang kurang menguntungkan bagi kita daripada mereka dengan pihak ketiga. Kementerian BUMN telah menasehati kami bahwa hal tersebut tidak akan menyebabkan kami masuk ke dalam transaksi dengan entitas lain di bawah kontrol, kecuali jika persyaratannya konsisten dengan kebijakan kami sebagaimana dimaksud di atas. Sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK, karena kita yang tercatat di BEI, transaksi dimana ada konflik kepentingan inheren (sebagaimana didefinisikan di bawah) dengan perusahaan lain yang terdaftar di BEI, harus disetujui oleh mayoritas pemegang Saham Biasa kami yang tidak memiliki benturan kepentingan dalam transaksi yang diusulkan, kecuali konflik kepentingan tersebut ada sebelum listing dan sepenuhnya diungkapkan dalam dokumen penawaran.
The Government as our Customer
Bapepam-LK mendefinisikan benturan kepentingan sebagai konflik antara kepentingan ekonomi dan kepentingan para pemegang saham ‘di satu sisi, dan di sisi lain, kepentingan ekonomi pribadi anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham pokok lainnya (didefinisikan sebagai pemegang 20% atau lebih dari Saham Biasa kami) atau afiliasi mereka, baik bersama-sama atau secara individu. Suatu konflik kepentingan juga terjadi jika seorang anggota Dewan Komisaris atau Direksi atau pemegang saham utama atau afiliasi masingmasing terlibat dalam suatu transaksi di mana kepentingan pribadinya mungkin bertentangan dengan kami.
Bapepam-LK defines a conflict of interest as a conflict between our economic interests and the shareholders’ interests on the one hand, and on the other, the personal economic interests of members of the Board of Commissioners, Board of Directors or other principal shareholders (defined as a holder of 20% or more of our Common Stock) or their affiliates, either jointly or individually. A conflict of interest also exists if a member of the Board of Commissioners or Board of Directors or a principal shareholder or their respective affiliates is involved in a transaction in which their personal interests may be in conflict with ours.
Bapepam-LK memiliki kewenangan untuk menegakkan peraturan-peraturan mengenai benturan kepentingan dan pemegang Saham Biasa kami juga berhak melakukan penyeimbangan untuk menegakkan hal tersebut. Berdasarkan peraturan Bapepam-LK, transaksi antara kami dengan BUMN atau perusahaan lain yang dikendalikan dapat menimbulkan konflik kepentingan. Dalam kasus tersebut, persetujuan pemegang saham yang tidak memiliki kepentingan harus diperoleh jika konflik kepentingan timbul. Kami percaya bahwa banyak transaksi dilakukan dengan BUMN atau perusahaan
Bapepam-LK has the authority to enforce these rules regarding conflicts of interest and holders of our Common Stock are also entitled to bring a suit to enforce these. Under Bapepam-LK regulations, transactions between us and other SOEs or other controlled enterprises may cause a conflict of interest. In such cases, the approval of the disinterested shareholders must be obtained if a conflict of interest arises. We believe that many transactions conducted with other SOEs or other controlled
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
The Government is one of our customers. However, it is our policy not to enter into any transactions with affiliates unless the terms are no less favorable to us than they would be with a third party. The Ministry of SOEs has advised us that it would not cause us to enter into transactions with other entities under its control unless the terms were consistent with our policy as referred to above. Because our shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (“IDX”), Bapepam-LK regulates any transaction where there is an inherent conflict of interest (as defined below) with another IDX-listed company, must be approved by majority of the holders of our Common Stock who do not have a conflict of interest in the proposed transaction, unless such conflict of interest existed before listing and was fully disclosed in the offering documents.
Sustaining Your Future
lain yang dikendalikan harus dijauhi, dilakukan secara komersial dan bukan merupakan transaksi benturan kepentingan yang membutuhkan suara pemegang saham independen.
enterprises are on an arms-length, commercial basis and do not constitute conflict of interest transactions that would require an independent shareholders vote.
Transaksi tersebut termasuk penjualan layanan telepon kami untuk BUMN atau perusahaan yang dikendalikan dan pembelian listrik kami dari sebuah perusahaan milik negara. Kami berharap bahwa dari waktu ke waktu, sehubungan dengan perkembangan dan pertumbuhan bisnis, kami akan melakukan kerjasama, perjanjian usaha atau transaksi dengan perusahaan tersebut. Dalam keadaan seperti itu, kita dapat berkonsultasi dengan Bapepam-LK untuk menentukan apakah suatu usaha yang diusulkan membuat perjanjian, kerjasama atau transaksi akan membutuhkan suara pemegang saham independen di bawah peraturan Bapepam-LK. Jika padangan Bapepam-LK terhadap hal yang seperti itu tidak membutuhkan suara, kita akan melanjutkan tanpa meminta persetujuan pemegang saham independen. Jika tidak, kami akan mencari syarat persetujuan atau meninggalkan tindakan yang kami usulkan.
Such transactions include our sale of telephone services to SOEs or controlled enterprises and our purchase of electricity from a state-owned enterprise. We expect that from time to time, in connection with the development and growth of our business we would enter into joint ventures, agreements or transactions with such enterprises. Under such circumstances, we may consult Bapepam-LK to determine whether a proposed joint venture, agreement or transaction would require a vote of independent shareholders under Bapepam-LK rules. If Bapepam-LK is of the view that such transaction would not require such a vote, we would proceed without seeking the independent shareholders’ approval. Otherwise, we would seek the requisite approval or abandon the proposed action.
Pemerintah sebagai Regulator Pemerintah juga mengatur kita, terkait masalah lisensi, menetapkan tarif dan menerbitkan dan memberlakukan peraturan yang mengatur sektor telekomunikasi. Pemerintah mengatur sektor telekomunikasi melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi. Kemkoninfo memiliki kewenangan untuk mengeluarkan regulasi untuk melaksanakan peraturan, yang biasanya lingkupnya sangat luas. Melalui keputusan seperti ini, Kemkoninfo mendefinisikan struktur industri, menentukan formula tarif, menetapkan Kewajiban Pelayanan Universal kami, dan sebaliknya juga mengontrol banyak faktor yang dapat mempengaruhi posisi kompetitif, usaha dan posisi keuangan kami. Melalui Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel ), Kemkoninfo mengatur alokasi frekuensi dan mengatur nomor untuk saluran telepon tetap. Kami diharuskan untuk memperoleh ijin dari Ditjen Postel untuk setiap jenis layanan yang ditawarkan, termasuk untuk frekuensi yang kami gunakan (seperti yang dialokasikan oleh Kemkoninfo). Kami dan operator lain diminta untuk membayar biaya penggunaan frekuensi.
Sustaining Your Future
The Government as Regulator In its capacity as regulator, the Government has the right to regulate us, with regard to licensing, tariff setting and the issuance and enforcement of regulations in the telecommunications sector. The Government regulates the telecommunications sector through the Ministry of Communications and Information (MoCI). The MoCI has the authority to issue provisions that implement these regulations, which are typically broad in scope. Through these provisions, the MoCI defines the structure of the industry, determines tariff formulas, establishes our Universal Service Obligations, and otherwise controls many factors that could influence our competitiveness, operations and financial position. Through the Directorate General of Post and Telecommunications (DGPT), the MoCI regulates the allocation of frequencies and sets numbers for fixed telephone lines. As a business entity operating in Indonesia, we are required to comply with the applicable regulations by obtaining licenses from the DGPT for each type of service we offer, including for the frequencies we use (as allocated by the MoCI). We and other operators are required to pay frequency usage fees.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
59
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Telkomsel juga memegang lisensi yang dikeluarkan oleh Kemkoninfo (beberapa diantaranya dulu diterbitkan oleh Menteri Perhubungan) untuk penyediaan layanan selular, dan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal sehubungan dengan investasi Telkomsel untuk pengembangan layanan telepon selular dengan cakupan nasional , termasuk perluasan jangkauan jaringan. Pemerintah, melalui Kemkoninfo sebagai regulator, memiliki kewenangan untuk mengeluarkan izin baru untuk pendirian usaha patungan baru dan pengaturan baru lainnya, khususnya di bidang telekomunikasi.
Telkomsel also has licenses issued by the MoCI (some of which were previously issued by the Minister of Communications) for the provision of cellular services, and from the Investment Coordinating Board in relation to Telkomsel’s investment in the development of cellular telephone services with national coverage, including the expansion of network coverage. The Government, through the MoCI as regulator, has the authority to issue new licenses for the establishment of new joint ventures and other new arrangements in the telecommunications sector.
Sebagai pemegang lisensi kami diharuskan untuk membayar iuran konsesi untuk layanan telekomunikasi yang disediakan dan biaya penggunaan frekuensi radio ke Kemeninfokom. Biaya konsesi sebesar Rp632,5 miliar pada tahun 2008, Rp327,1 miliar pada tahun 2009 dan Rp341,5 miliar (US $ 37.900.000) pada tahun 2010. Konsesi sebagai persentase dari jumlah beban usaha sebesar 1,5% pada tahun 2008, 0,7% pada tahun 2009 dan 0,7% pada tahun 2010. Biaya penggunaan frekuensi radio sebesar Rp2.400,3 miliar pada tahun 2008, Rp2.784,6 miliar pada tahun 2009 dan Rp2.892,3 miliar (US $ 321,0 juta) pada tahun 2010. Biaya penggunaan frekuensi radio sebagai persentase dari jumlah beban usaha sebesar 5,7% pada tahun 2008, 6,2% pada tahun 2009 dan 6,2% pada tahun 2010. Kami membayar biaya USO ke Kemeninfokom sebesar Rp462,5 miliar pada tahun 2008, Rp809,6 miliar pada tahun 2009 dan Rp833,4 miliar (US $ 92.500.000) pada tahun 2010. biaya USO sebagai persentase dari jumlah beban usaha kami adalah 1,1% pada tahun 2008, 1,8% pada tahun 2009 dan 1,8% pada tahun 2010.
As a license holder we are required to pay concession fees for the telecommunications services provided an pay radio frequency usage charges to the MoCI. We paid Rp632.5 billion in concession fees in 2008, Rp327.1 billion in 2009 and Rp341.5 billion (US$37,900,000) in 2010. Concession fees as a percentage of total operating expenses amounted to 1.5% in 2008, 0.7% in 2009 and 0.7% in 2010. Radio frequency usage charges amounted to Rp2,400.3 billion in 2008, Rp2,784.6 billion in 2009 and Rp2,892.3 billion (US$321.0 million) in 2010. Radio frequency usage charges as a percentage of total operating expenses amounted to 5.7% in 2008, 6.2% in 2009 and 6.2% in 2010. We paid USO charges to the MoCI amounting to Rp462.5 billion in 2008, Rp809.6 billion in 2009 and Rp833.4 billion (US$92,500,000) in 2010. USO charges as a percentage of our total operating expenses amounted to 1.1% in 2008, 1.8% in 2009 and 1.8% in 2010.
Pemerintah sebagai Pemberi Pinjaman Kami juga meminjam dana dari Pemerintah. Hal ini diatur melalui sebuah fasilitas pada Juli 1994 dengan lembaga asing melalui Pemerintah, dengan dana dalam bentuk “sub loan borrowing” (pinjaman dua langkah) untuk pengeluaran tertentu. Pinjaman ini dijamin oleh Pemerintah. Pada tanggal 31 Maret 2010, kami memiliki total Rp3.136,7 miliar (US $ 348.100.000) pinjaman dua langkah tersebut, yang masuk jatuh tempo. Kita dituntut untuk membayar bunga dan melunasi pokok, dimana Pemerintah kemudian menyampaikan kepada kreditur masing-masing. Pada tanggal 31 Maret 2010, 72,7% dari pinjaman sub kredit dalam mata uang asing, dan 27,3% sisanya dalam mata uang Rupiah. Pada tahun 2010, tingkat suku bunga tahunan yang dikenakan 7,57% atas pinjaman yang harus dibayar dalam Rupiah, 4,0% sampai 6,67% pada mata uang dalam dolar AS dan 3,10% untuk mata uang dalam Yen Jepang.
Departemen dan Lembaga Pemerintah sebagai Pelanggan TELKOM Departemen dan badan-badan pemerintah tertentu meminta layanan dari kami sebagai pelanggan langsung, melalui persyaratan yang dinegosiasikan secara komersial. Tidak ada
60
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
The Government as Lender The Government also acts as a lender. One such loan was arranged through a facility in July 1994 with certain foreign institutions through the Government, in the form of “sub loan borrowings” (two-step loans) for certain expenditures. These borrowings are guaranteed by the Government. As of March 31, 2010, we had a total of Rp3,136.7 billion (US$348,100,000) in such two-step loans, including current maturities. We are required to pay interest and repay the principal, which the Government then remits to the respective lenders. As of March 31, 2010, 72.7% of our sub loan borrowings were denominated in foreign currency, and the remaining 27.3% was in Rupiah. In 2010, the annual interest rates charged were 7.57% on loans repayable in Rupiah, 4.0% to 6.67% on those denominated in US Dollars and 3.10% on those denominated in Japanese Yen.
Governmental Departments and Agencies as Customers of TELKOM We also provide services to certain Government departments and agencies, on terms that are negotiated on a commercial basis. No services are provided for free or on an in-kind basis. In 2010, the total revenues from Government departments and agencies including SOEs amounted to Rp1,144 billion, which
Sustaining Your Future
layanan yang disediakan secara gratis atau secara in-kind. Urusan kami dengan departemen dan lembaga ini sebagai pelanggan yang terpisah. Pada tahun 2010, jumlah total pendapatan dari departemen pemerintah dan lembagalembaga termasuk BUMN, sebesar Rp1.144 miliar, yang kurang dari 2,0% dari pendapatan usaha konsolidasi total dan bukan bagian material dari pendapatan usaha kami. Departemen dan lembaga Pemerintah diperlakukan tarif yang terkait dengan biaya koneksi dan biaya bulanan “residential,” dimana tarifnya lebih rendah daripada tarif bisnis. Ini tidak berlaku untuk tarif lokal, jarak jauh dan panggilan internasional langsung (IDD).
Kontribusi Kami untuk Pembangunan Bangsa Telkom memiliki komitmen yang kuat untuk senantiasa menjamin hubungan yang harmonis dengan lingkungan di wilayah operasionalnya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yang salah satu wujudnya berupa pelaksanaan program sosial kemasyarakatan dan sebagai bagian dari praktik warga usaha yang baik (Good Corporate Citizenship).
PKBL sebagai bentuk kontribusi Telkom kepada masyarakat Sebagai salah satu perusahaan BUMN, maka dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial-nya PT Telkom berpedoman pada Permen No 05/MBU/2007 tentang Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, pada Bab II pasal 2 ayat (2) berbunyi: “Perseroan Terbuka dapat melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungandengan berpedoman pada peraturan ini yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)”. Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan selanjutnya dikelola oleh unit yang disebut Community Development Center (CDC). Di satu sisi, kami menerjemahkan hal tersebut sesuai dengan karakteristik industri dan keunikan lokal dari komunitas kami. Salah satunya dengan menjabarkan hal tersebut dalam kebijakan perusahaan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Direksi No 41/PR000/SDM-20/2006 dan KD. 21/PR000/COPB0030000/2010. Keputusan ini menjadi dasar bagi pengelola program Tanggung Jawab Sosial kami, untuk memastikan bahwa pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial sejalan dengan visi dan misi perusahaan, mematuhi seluruh hukum dan perarutan yang berlaku terkait dengan Perseroan Terbatas yang mengatur tentang pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan konsistensi untuk menyelaraskan dengan norma masyarakat.
Sustaining Your Future
was less than 2.0% of our total consolidated revenue and did not constitute a material part of our operating revenues. Government departments and agencies are charged the “residential” tariff for connection charges and monthly charges, which is lower than business rates. This does not apply to the tariffs for local, long distance and IDD calls.
Our Contribution to National Development Telkom has a strong commitment to consistently ensuring harmonious relations with the environment around its operational areas which are spread throughout the territory of Indonesia. This commitment is realized, among other ways, through the implementation of our social welfare program and through Good Corporate Citizenship.
Partnership and Community Development Programs: Telkom’s Contribution to the People As a State-Owned Enterprise, PT Telkom’s corporate social responsibility implementation refers to Ministerial Regulation No 05/MBU/2007 regarding the Implementation of Partnership and Community Development Programs, wherein Chapter II Article 2 paragraph (2) reads: “Limited Liability Companies may implement Partnership and Community Development Programs that refer to this regulation and are decreed by a decision of the General Meeting of Shareholders (GMS)”. The Partnership and Community Development Program (PCDP) is managed by a unit known as the Community Development Center (CDC). We have translated this to align with the characteristics of both the industry and our local communities, and articulated it in our corporate policy, as stated in Board of Directors’ Decree No 41/PR000/SDM-20/2006 and KD. 21/PR000/ COP-B0030000/2010. This decree is the foundation for the management of our CSR program, ensuring that the implementation of the CSR program is in line with the corporate vision and mission, complies with all prevailing laws and regulations related to Limited Liability Companies and the regulation of Social and Environmental Responsibility Programs, and is consistent with societal norms.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
61
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Visi “Menjadi Perusahaan terbaik di dunia dalam membangun komunitas demi keberlanjutan bisnis dan reputasi perusahaan” To become the best company in the world in developing communities in support of business sustainability and company reputation.
Misi 1. Membentuk atau memberdayakan komunitas akses yang berhubungan dengan bisnis Telecommunication, Information, Media, Edutainment (TIME); 2. Membentuk atau memberdayakan komunitas Konten yang berhubungan dengan bisnis Telecommunication, Information, Media, Edutainment (TIME); 3. Membentuk atau memberdayakan komunitas sosial; Ekonomi dan Lingkungan. 1. To build and empower community access inline with the business of Telecommunication, Information, Media and Edutainment (TIME); 2. To build and empower community content inline with the business of Telecommunication, Information, Media and Edutainment (TIME); and 3. To build and empower social community, economy and environment.
Regulasi Pengelolaan PKBL Regulasi Pemerintah Dorongan pemerintah melalui regulasi untuk menjaga dan mereduksi dampak negatif dari operasional perusahaan, dimana perusahaan mewakili Good Corporate Citizen (GCC). a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 19 Tahun 2003 Tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN terkait dengan Penyisihan laba untuk pembinaan Usaha Kecil/Koperasi serta pembinaan masyrakat; b. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan;
62
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Regulations on the Management of Partnership and Community Development Programs Government Regulations The Government encourages, through regulations to protect and reduce the negative impacts of company operations, companies to become Good Corporate Citizens (GCC). a. Law of the Republic of Indonesia No. 19 Year 2003 Dated June 19, 2003 regarding SOEs in relation to the Allocation of Profits for the Development of Small Enterprises/ Cooperatives and Community Development; b. Regulation of the State Minister for SOEs No. PER-05/ MBU/2007 dated April 27, 2007 regarding the SOEs Partnership Programs with Small Enterprises and Community Development Programs;
Sustaining Your Future
c. Surat Edaran MENEG BUMN, Nomor : SE-07/MBU/2008 tentang Pelaksanaan PKBL dan Penerapan Pasal 74 UU Nomor : 40 Tahun 2007tanggal 5 Mei 2008 tentang Perseroan Terbatas;
c. Circular Letter of the State Minister for SOEs No. SE-07/ MBU/2008 regarding the Implementation of PCDP and the Application of Article 74 of Law No. 40 Year 2007 dated Mei 5, 2008 regarding Limited Liability Companies;
d. Surat Edaran MENEG BUMN, Nomor : SE-21/MBU/2008 tanggal 24 Desember 2008 tentang Pelaksanaan PKBL dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Lingkungan BUMN.
d. Circular Letter of the State Minister for SOEs No. SE-21/ MBU/2008 dated December 24, 2008 regarding the Implementation of PCDP and Social and Environmental Responsibility by SOEs.
e. Surat Edaran MENEG BUMN, Nomor : SE-14/MBU/2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang Optimalisasi Dana Program Kemitraan melalui Kerjasama Penyaluran.
e. Circular Letter of the State Minister for SOEs No. SE-14/MBU/2008 dated June 30, 2008 regarding Optimization of Partnership Program Funds through Joint Disbursement.
Regulasi Internal Telkom Bahwa Telkom melalui CDC berkepentingan menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan dengan penerbitan aturanaturan sebagai berikut : a. KD. 12/PS150/COP-B0030000/2008 tanggal 5 Februari 2008 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (CDC); b. KD. 21/PR000/COP-B0030000/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. c. Keputusan Direksi Nomor : KD. 18/PS180/COPB0030000/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang Tambahan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (CDC) terkait dengan Corporate Social Responsibility (CSR). d. Keputusan Direksi Nomor :.51/KU200/PUK-00/2003 dan terakhir diperbaharui dengan Keputusan Direksi Nomor : 21/PR000/COPBOO30000/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina LIngkungan. e. Surat Keputusan SGM CDC Nomor : 659/PS160/CDC00/2007 tanggal 31 Agustus 2007 tentang Implementasi Risk management pada Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, dan telah diremediasi dengan Surat Keputusan SGM CDC Nomor : 10/PS160/ CDC-A1010000/2010 tanggal 21 Januari 2010 tentang Remediasi Implementasi Risk management Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.
Sustaining Your Future
Internal Telkom Regulations Telkom, through the CDC, in the interests of safeguarding and enhancing the Company’s reputation, has issued the following regulations: a. KD. 12/PS150/COP-B0030000/2008 dated February 5, 2008 regarding the Organization of the Center for the Management of the Partnership Program and Community Development Program (CDC); b. KD. 21/PR000/COP-B0030000/2010 dated April 19, 2010 regarding the Management of the Partnership Program and Community Development Program. c. Decree of the Board of Directors No. KD. 18/PS180/ COP-B0030000/2009 dated June 12, 2009 regarding the Additional Tasks, Authority and Organizational Responsibilities of the Center for the Management of the Partnership Program and Community Development Program (CDC) with regard to Corporate Social Responsibility (CSR). d. Decree of the Board of Directors No. 51/KU200/PUK00/2003, most recently updated by Decree of the Board of Directors No. 21/PR000/COPBOO30000/2010 dated April 19, 2010 regarding the Management of the Partnership Program and Community Development Program. e. Decree of SGM CDC No.: 659/PS160/CDC-00/2007 dated August 31, 2007 regarding the Implementation of Risk Management in the Management of the Partnership Program and the Community Development Program, and revised by Decree of the CDC SGM No. 10/PS160/CDCA1010000/2010 dated January 21, 2010 regarding the Remediation of the Implementation of Risk Management the Management of the Partnership Program and the Community Development Program.
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
63
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Organisasi Pengelola PKBL
Organization of PCDP Management
Telkom Community Development Center (CDC), dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi Nomor : KD 12/PS150/copB0030000/22008, adalah unit bisnis yang bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pelaksanaan Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL) di PT Telkom Indonesia tbk., dengan Struktur Organisasi sebagai berikut :
The Telkom Community Development Center (CDC), which was established pursuant to Decree of the Board of Directors No. KD 12/PS150/cop-B0030000/22008, is the business unit responsible for organizing the implementation of the Partnership Program with Small Enterprises and the Community Development Program (PCDP) at PT Telkom Indonesia Tbk.. The organization structure is as follows:
Struktur Organisasi Community Development Center Community Development Center Organizational Structure
CEO
Direktur HC & GA Director of Human Capital & General Affair
UNIT BISNIS
SGM CDC
Business Units SM KEMITRAAN
SM BINA LINGKUNGAN
SM PRANDAL
SM KEUANGAN
Senior Manager Partnership
Senior Manager Community Development
Senior Manager Planning & Controlling
Senior Manager Finance
MANAGER
MANAGER
MANAGER CD AREA I
64
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
MANAGER CD AREA II
MANAGER CD AREA III
MANAGER
MANAGER CD AREA IV
MANAGER CD AREA V
MANAGER
MANAGER CD AREA VI
MANAGER CD AREA VII
Sustaining Your Future
Jumlah karyawan pada posisi 31 Desember 2009 sebanyak 155 orang dan tahun 2008 sebanyak 175 orang.
As of December 31, 2009 there were a total of 155 employees, and 175 employees in 2008.
Kami mengkategorikan program Tanggung Jawab Sosial kami dalam 7 pilar, yang kami yakini hal itu sejalan dengan upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu:
We have categorized our CSR programs into 7 pillars, which we believe are consistent with achieving our sustainable development objectives:
1. Pendidikan; yang kami fokuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah operasional kami, baik terkait dengan pengetahuan, keterampilan maupun sikap dari para pemangku kepentingan pendidikan. Beberapa program andalan kamidiantaranya Bagimu Guru Ku Persembahkan, i-CHAT, dan TELKOMIndigo;
1. Education: focusing on improving the quality of education in all our operational areas, with regard to the knowledge, skills and attitudes of all stakeholders in education. Our programs include Bagimu Guru Ku Persembahkan (Dedicated to My Teacher), i-CHAT, and TELKOMIndigo;
2. Kesehatan; dimana kami fokus untuk meningkatkan kualitas kesehatan dari pemangku kepentinagan kami, yang salah satunya berupa kegiatan ”Bantuan Kesehatan Masyarakat”; 3. Pelestarian Budaya dan Keagamaan; sebagai bagian dari komitmen kami untuk turut membangun bangsa melalui pelestarian nilai budaya, menjaga integritas masyarakat dan aktifitas kemasyarakatan lainnya sebagai bagian dari pelaksanaan nilai Warga Usaha yang Baik; 4. Kemitraan; meliputi aktifitas-aktifitas untuk memperkuat kemitraan antara kami dengan pihak ketiga sebagai mitra kami, baik yang berhubungan dengan bisnis inti kami maupun tidak. Sesuai dengan amanat dari Kementerian BUMN, program kimitraan ini difokuskan pada pembinaan usaha mikro,kecil, menengah dan koperasi, yang kami laksanakan secara konsisten, termasuk kami pertanggung jawabkan kepada publik secara berkala; 5. Public Service Obligation; yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik terkait dengan akses terhadap fasilitas komunikasi maupun akses terhadap infrastruktur komunitas. Beberapa program kami dintaranya adalah penyediaan telepon umum di tempat umum yang dapat dijangkau dengan mudah oleh komunitas, menyediakan bantuan pembangunan infrastruktur komunitas dan penyediaan kendaraan untuk mudik Lebaran melalui program “Mudik Asyik”;
Sustaining Your Future
2. Health: focusing on improving the quality of health of our stakeholders, through Community Health Assistance, among other activities; 3. Cultural and Religious Preservation: part of our commitment to building our nation through the preservation of our cultural values, maintaining community integrity and other social activities that represent our application of the values of good corporate citizenship; 4. Partnership: a range of activities aimed at strengthening the partnership between us and all our partners, whether related to our core business or not. The Ministry of SOEs has instructed that such partnership programs should be focused on developing micro, small and medium scale enterprises and cooperatives. We have carried out this mandate consistently, and regularly deliver accountability reports to the public; 5. Public Service Obligation: focusing on improving the quality of our service to the public in connection with access to communication facilities and community infrastructure. TELKOM’s public service programs include the provision of public telephones in easily accessible locations, providing assistance for the construction of community infrastructure and providing vehicles for people traveling home for the Iedul Fitri holiday through the Mudik Asyik program;
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
65
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
6. Lingkungan; merupakan program yang kami tujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan internal maupun eksternal untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Salah satu programnya adalah Bantuan Pelestarian Alam melalui program bina lingkungan kami.
6. Environment: focusing on improving the quality of our internal and external environments in order to build a more harmonious relationship between the Company and its surroundings. One of the programs is Nature Conservation Assistance, which is implemented through the community development program.
7. Tanggap Darurat Bencana Alam; dimana sudah menjadi komitmen kami untuk menyediakan bantuan penanggulangan bencana alam dan program pemulihannya, sebagaimana yang kami lakukan terkait dengan bencana gempa bumi di Sumatera Barat, bencana letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah, gema bumi di Kepulauan Mentawai dan beberapa bencana alam lokal lainnya.
7. Disaster Response: this represents our commitment to assisting disaster relief and recovery programs, as we did in response to the earthquake in West Sumatra, the eruption of Mount Merapi in Central Java, the earthquake in the Mentawai Islands and many other natural disasters.
Partisipasi dalam BUMN Peduli
Participation in SOEs Care
Selain menjalankan program tanggung jawab sosial secara mandiri, Telkom bersama-sama dengan seluruh BUMN lain menyalurkan programnya melalui BUMN Peduli, yang merupakan lembaga ad hoc untuk menjalankan program tanggung jawab sosial dari perusahaan BUMN, khususnya terkait dengan permasalahan tertentu, misalnya kejadian bencana alam, kelaparan, dan sejenisnya.
In addition to running its CSR program independently, Telkom, together with other SOEs disburses funds through SOEs Care, an ad hoc institution that runs some of the CSR programs of SOEs, specifically those related to certain issues, such as natural disasters, malnutrition, and so on.
Setiap tahun dana Program Bina Lingkungan untuk BUMN Peduli diambil sebesar 30% dari dana Program Bina Lingkungan. Realisasi BUMN Peduli 2009 adalah Rehabilitasi Pasca-Gempa Jawa Barat dengan jumlah sebesar Rp500.000.000.
Kemitraan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, Program Kemitraan TELKOM telahmenyalurkan bantuan kepada 9.918 Mitra Binaan di seluruh Indonesia dengan total dana sebesar Rp283,8 miliar yang telah disalurkan untuk sektor Industri, Jasa, Perdagangan, Peternakan, Perikanan, Pertanian, Perkebunan dan Jasa lainnya. Disamping memberikan bantuan pinjaman, Mitra Binaan juga diberi pembinaan melalui programprogram pelatihan, pemagangan/pendampingan dan promosi/pameran. Pada Tahun 2010 TELKOM melalui Program Bina Lingkungan telah menyalurkan dana sebesar Rp27,4 miliar dalam bentuk bantuan terhadap: korban bencana alam, pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana dan sarana umum, peningkatan sarana ibadah, dan pelestarian alam.
66
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Every year, 30% of our Community Development Program funds are allocated to SOEs Care community development programs. In 2009 SOEs Care disbursed Rp500,000,000 for Post Earthquake rehabilitation in West Java.
Development of Small and Medium Enterprise Partners From January 1, 2010 until December 31, 2010, TELKOM’s Partnership Program assisted 9,918 Partners throughout Indonesia, disbursing a total of Rp283,8 billion, which was distributed among the Industry, Services, Trading, Livestock Farming, Fisheries, Agriculture, Plantations and other sectors. In addition to loans, Partners were also given development assistance through training, apprenticeship/mentoring and promotion/marketing programs. In 2010 TELKOM, through the Community Development Program, distributed a total of Rp27.4 billion in the form of assistance for natural disaster victims, education and/or training, improving public health, development of public facilities and infrastructure, improving religious facilities, and environmental conservation.
Sustaining Your Future
PENYALURAN PROGRAM KEMITRAAN (dalam jutaan) PARTNERSHIP PROGRAM DISBURSEMENT (in millions) Target...
Realisasi
190.00
2007
182.595 2008
210.000 5.391
2009
207.824
155.000 153.655 272.960
2010
283.773
Sedangkan Tabel xx dibawah ini menunjukkan distribusi dana Program Kemitraan sesuai dengan sektor UKM penerima.
Table xx below shows the disbursement of Partnership Program funds by SME sector.
Alokasi Distribusi Dana Program Kemitraan Tahun 2008-2010 (Per Sektor) Disbursement of Partnership Program Funds in 2008-2010 (per Sector) Alokasi Pinjaman Loan Allocation
Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Sektor Industri Industry
29,995,120,000
27,438,450,000
46,609,600,000
Sektor Perdagangan Trade
49,503,315,000
77,896,850,000
138,921,520,000
4,819,000,000
2,291,500,000
15,858,600,000
105,614,638,000
5,766,800,000
9,176,150,000
5,497,000,000
834,600,000
1,742,400,000
Sektor Pertanian Agriculture Sektor Peternakan Livestock Farming Sektor Perkebunan Estate Crops Sektor Perikanan Fisheries
1,315,000,000
3,920,900,000
7,026,600,000
Sektor Jasa Service
2,519,500,000
32,942,100,000
60,476,245,000
Sektor Lainnya Other Sectors Total Dana Kemitraan Total Partnership Funds
Sustaining Your Future
5,683,500,000
2,563,000,000
3,962,000,000
204,947,073,000
153,654,200,000
283,773,115,000
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
67
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat melalui Bina Lingkungan
Improved Quality of Life through Community Development
Sedangkan Tabel xx dibawah ini menunjukkan realisasi penyaluran Program Bina Lingkungan dari Tahun 2008-2010.
Table xx below shows the realization of the disbursement of Community Development Program funds from 2008-2010.
Realisasi Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Tahun 2008-2010 Disbursement of Community Development Funds in 2008-2010 Tahun Year 2008
Distribusi Dana Bina Lingkungan Distribution of Community Development
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Bantuan Bencana Alam Disaster Relief
1,866,180,000
318,986,500
1,726,869,298
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Education and Training
19,879,911,035
1,330,232,080
9,892,225,274
Bantuan Kesehatan Masyarakat Public Health
6,514,010,695
466,837,500
2,750,968,750
Bantuan Sarana Umum Public Facilities
8,882,194,965
1,211,657,305
3,490,150,000
Bantuan Sarana Ibadah Religious Facilities
6,305,262,500
298,000,000
5,549,181,980
Bantuan Pelestarian Alam Nature Conservation
3,647,666,480
1,669,000,000
2,021,018,000
23,409,000,000
500,000,000
2,000,000,000
70,504,225,675
5,794,713,385
27,430,413,302
BUMN Peduli SOEs Care Total Bantuan Bina Lingkungan Total Community Development Assistance
Jumlah Obyek Bantuan Bina Lingkungan Tahun 2010 Community Development Assistance Recipients 2010 Regions CD Central CD Sumatera Area
BBA
BPP
BKM
BSU
BSI
BPA
BBP
Total
95
179
60
82
169
—
40
14
13
45
14
1
600
9
—
121
CD DKI Jakarta Area
—
24
6
23
26
7
—
86
CD West Java and Banten Area
—
53
27
11
41
7
—
139
CD Central Java & DIY Area
—
73
10
46
38
2
—
169
CD East Java Area
—
35
21
7
32
13
—
108
CD Kalimantan Area
—
40
4
22
28
7
—
101
CD Area of Eastern Indonesia
—
34
6
28
47
5
—
120
95
478
148
232
426
64
1
1,444
Total
Remarks: BBA : Bantuan Bencana Alam Disaster Relief BPP : Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Education and Training BKM : Bantuan Kesehatan Masyarakat Public Health BSU : Bantuan Sarana Umum Public Facilities BSI : Bantuan Sarana Ibadah Religious Facilities BPA : Bantuan Pelestarian Alam Nature Conservation BBP : BUMN Peduli SOEs Care
68
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Referensi terhadap Indeks GRI
(3.12)
GRI Index Reference(3.12)
Indeks Gri Gri Index
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
Halaman Page Number
Profil Profile 1.
Strategi dan Analisis Strategy and Analysis
1.1
Pernyataan dari pejabat pengambil keputusan paling senior dalam Perseroan. Statement from the most senior decision maker of the organization.
1.2
Deskripsi atas dampak, risiko dan peluang utama. Description of key impacts, risks, and opportunities.
2.
Profil Perseroan Organizational Profile
2.1
Nama Perseroan Name of the organization
2.2
Merek, produk, dan/atau layanan unggulan. Primary brands, products, and/or services.
2.3
Struktur operasional Perseroan, termasuk divisi utama, perusahaan yang beroperasi, anak perusahaan dan perusahaan joint venture. Operational structure of the organization, including main divisions, operating companies subsidiaries, and joint ventures.
2.4
Lokasi kantor pusat Perseroan. Location of organization’s headquarters.
2.5
Jumlah negara di mana Perseroan beroperasi, dan nama negara dengan operasi utama atau yang sangat terkait dengan isu-isu keberlanjutan yang dicakup dalam laporan. Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability issues covered in the report.
1
2.6
Kondisi kepemilikan dan perusahaan hukum. Nature of ownership and legal form.
5
2.7
Pelayanan pasar. Markets served.
1
2.8
Skala pelaporan organisasi. Scale of the reporting organization.
2.9
Perubahan signifikan selama masa pelaporan terkait ukuran, struktur atau kepemilikan. Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership.
2.10
Penghargaan yang diterima dalam masa pelaporan. Awards received in the reporting period.
3.
Parameter Laporan Report Parameters
2-3 3
4 18-22 12-14, 23
Back Cover
1, 18-22, 25, 58 5, 41 34, 65
Profil Laporan Report Profile 3.1
Masa Pelaporan (misalnya tahun fiscal/kalender) untuk informasi yang disediakan. Reporting period (e.g, fiscal/calendar year) for information provided.
1
3.2
Tanggal laporan yang paling baru, sebelumnya, (jika ada). Date of most recent previous report (if any).
1
3.3
Siklus pelaporan (tahunan, dwi tahunan, dll.). Reporting cycle (annual, biennial, etc.).
1
3.4
Pusat kontak untuk menyampaikan pertanyaan seputar laporan atau isinya. Contact point for questions regarding the report or its contents.
Sustaining Your Future
TOC
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
69
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
Indeks Gri Gri Index
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
GRI G3 Index
Halaman Page Number
Cakupan dan Batasan Laporan Report Scope and Boundary 3.5
Proses untuk menentukan isi laporan. Process for defining report content.
1, 11
3.6
Lingkup bahasan laporan. Boundary of the report.
3.7
Penjelasan batasan khusus atas cakupan atau lingkup bahasan laporan. State any specific limitations on the scope or boundary of the report.
3.8
Teknik pengukuran data dan dasar-dasar perhitungan. Data measurement techniques and the bases of calculations.
1
3.9
Dasar bagi pelaporan perusahaan joint venture, anak perusahaan, fasilitas yang disewa, operasi yang sifatnya outsource, dan entitas lain. Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities.
1
3.10
Penjelasan dampak dari pengungkapan kembali informasi yang terdapat dalam laporanlaporan sebelumnya. Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports.
4, 41
3.11
Perubahan signifikan dari masa pelaporan sebelumnya. Significant changes from previous reporting periods.
1 1, 23, 94, 96
1
Indeks Daftar Isi GRI GRI Content Index 3.12
Tabel yang mengidentifikasi lokasi Standar. Table identifying the location of the Standard.
101
Kepercayaan Assurance 3.13
Kebijakan dan praktik berjalan seiring upaya mencari dukungan kepercayaan eksternal terhadap laporan tersebut. Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report.
4.
Tata kelola, Komitmen dan Keterlibatan Governance, Commitments, and Engagement
9
Tata Kelola Governance
70
4.1
Struktur tata kelola Perseroan. Governance structure of the organization.
42
4.2
Indikasi mengenai apakah Ketua badan tata kelola yang tertinggi juga merupakan seorang eksekutif. Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer.
44
4.3
Bagi organisasi yang memiliki struktur dewan gabungan, jumlah anggota badan tata kelola tertinggi yang independen dan/atau anggota noneksekutif. For organizations that have a unitary board structure, state the number of members of the highest governance body that are independent and/or non executive members.
44, 45
4.4
Mekanisme bagi para pemegang saham dan karyawan untuk memberikan rekomendasi atau keputusan kepada bada tata kelola tertinggi. Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations or direction to the highest governance body.
43
4.5
Hubungan antara kompensasi bagi anggota badan tata kelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif (termasuk pengaturan pemberangkatan), dan kinerja organisasi (termasuk kinerja sosial dan lingkungan). Linkage between compensation for members of the highest governance body, senior managers, and executives (including departure arrangements), and the organization’s performance (including social and environmental performance).
49
4.6
Penerapan proses bagi badan tata kelola tertinggi untuk menjamin penghindaran konflik kepentingan. Processes in place for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided.
50-55
4.7
Proses menentukan kualifikasi dan keahlian anggota badan tata kelola tertinggi untuk mengarahkan strategi Perseroan terkait topik-topik ekonomi, lingkungan dan sosial. Process for determining the qualifications and expertise of the members of the highest governance body for guiding the organization’s strategy on economic, environmental, and social topics.
43
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Indeks Gri Gri Index
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
Halaman Page Number
4.8
Pernyataan yang dikembangkan secara internal terkait misi atau nilai-nilai perusahaan, standar pelaksanaan, dan prinsip-prinsip terkait kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial. Internally developed statements of mission or values, codes of conduct, and principles relevant to economic, environmental, and social performance.
6-10
4.9
Prosedur badan tata kelola tertinggi untuk mengawasi pengidentifikasian dan pengelolaan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial Perseroan. Procedures of the highest governance body for overseeing the organization’s identification and management of economic, environmental, and social performance.
10
4.10
Proses evaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi itu sendiri. Processes for evaluating the highest governance body’s own performance.
43
Komitmen terhadap Inisiatif Eksternal Commitments to External Initiatives 4.11
Penjelasan mengenai apa dan bagiamana pendekatan atau prinsip pencegahan dilakukan oleh Perseroan. Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization.
50-55
4.12
Kesepakatan, prinsip atau inisiatif lainnya yang dikembangkan secara eksternal terkait bidang ekonomi, lingkungan dan sosial di mana Perseroan menjadi anggota atau mendukung. Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses.
5
4.13
Keanggotaan di asosiasi (seperti asosiasi industri) dan/atau organisasi advokasi internasional/ nasional. Memberships in associations (such as industry associations) and/or national/International advocacy organizations in which the organization.
5
Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement 4.14
Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh Perseroa.n List of stakeholder groups engaged by the organization.
11
4.15
Dasar untuk mengidentifikasi Pemilihan pemangku kepentingan dengan siapa yang akan terlibat. Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage.
11
4.16
Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan, termasuk frekuensi keterlibatan berdasarkan jenis dan kelompok pemangku kepentingan. Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group.
11
4.17
Topik bahasan utama yang dimunculkan melalui keterlibatan pemangku kepentingan, dan bagaimana Perseroan merespon terhadap topik bahasan utama tersebut, termasuk melalui pelaporannya. Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting.
11
Indikator Kinerja Perekonomian Economic Performance Indicators Aspek : Kinerja Ekonomi Aspect : Economic Performance EC1
Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan dibagikan, termasuk pendapatan, beban usaha, kompensasi bagi karyawan, donasi dan investasi lain di masyarakat, laba ditahan, dan pembayaran terhadap penyedia modal dan pemerintah. Direct economic value generated and distributed, including revenues, operating costs, employee compensation, donations and other community investments, retained earnings, and payments to capital providers and governments.
25, 26
EC2
Implikasi finansial dan risiko dan peluang lain bagi kegiatan Perseroan terkait perubahan iklim. Financial implications and other risks and opportunities for the organization’s activities due to climate change.
54
EC3
Cakupan kewajiban rencana pemberian manfaat Perseroan. Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations.
EC4
Bantuan keuangan yang signifikan yang berasal dari pemerintah. Significant financial assistance received from government.
60-61 4-5
Aspek : Keberadaan Pasar Aspect : Market Presence EC5
Kisaran rasio standar gaji bagi tingkat karyawan baru dibandingkan gaji minimum setempat di lokasi usaha yang signifikan. Range of ratios of standard entry level wage compared to local minimum wage at significant locations of operation.
Sustaining Your Future
60
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
71
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
Indeks Gri Gri Index
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
GRI G3 Index
Halaman Page Number
EC6
Kebijakan, praktik, dan proporsi pembelanjaan untuk pemasok lokal di lokasi usaha yang signifikan. Policy, practices, and proportion of spending on locally-based suppliers at significant locations of operation.
66, 67
EC7
Prosedur perekrutan lokal dan proporsi manajemen senior yang direkrut dari masyarakat setempat di lokasi usaha yang signifikan. Procedures for local hiring and proportion of senior management hired from the local community at locations of significant operation.
56, 59
Aspek : Inti Dampak Perekonomian yang Tidak Langsung Aspect : Indirect Economic Impacts Core EC8
Pembangunan dan dampak dari investasi atas infrastruktur dan jasa yang disediakan untuk kepentingan publik melalui keterlibatan komersial atau pro bono. Development and impact of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit through commercial, inkind, or pro bono engagement.
74-89
EC9
Pemahaman dan penjelasan dampak perekonomian yang tidak langsung, termasuk cakupan dari dampak tersebut. Understanding and describing significant indirect economic impacts, including the extent of impacts.
51-54
Indikator Kinerja Lingkungan Environmental Performance Indicators Aspek : Material Aspect : Materials EN1
Material yang digunakan berdasarkan bobot atau volume. Materials used by weight or volume.
EN2
Persentase material yang termasuk material input daur ulang. Percentage of materials used that are recycled input materials.
19, 70, 91, 92, 93 73, 91, 92
Aspek : Energi Aspect : Energy EN3
Konsumsi energi langsung oleh sumber energi utama. Direct energy consumption by primary energy source.
92, 94
EN4
Konsumsi energi tidak langsung oleh sumber utama. Indirect energy consumption by primary source.
EN5
Penghematan energi terkait pelestarian dan peningkatan efisiensi. Energy saved due to conservation and efficiency improvements.
EN6
Inisiatif untuk menyediakan produk dan jasa yang hemat energi atau berbasis energi terbarukan, serta pengurangan kebutuhan energi akibat penerapan inisiatif tersebut. Initiatives to provide energy-efficient or renewable energy based products and services, and reductions in energy requirements as a result of these initiatives.
19, 70, 73
EN7
Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan mencapai pengurangan energi. Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions achieved.
91, 92
92 91, 92
Aspek : Air Aspect : Water EN8
Total pengumpulan air pada sumber. Total water withdrawal by source.
EN9
Sumber air yang secara signifikan terpengaruh oleh pengumpulan air tersebut. Water sources significantly affected by withdrawal of water.
EN10
Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Percentage and total volume of water recycled and reused.
92, 94
94, 95
Aspek : Keragaman Hayati Aspect : Biodiversity
72
EN11
Lokasi dan luas lahan yang dimiliki, disewakan, dikelola, atau berdekatan dengan, lahan yang dilindungi serta lahan yang memiliki nilai keragaman hayati tinggi yang berada di luar area lahan yang dilindungi. Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.
92
EN12
Penjelasan dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa atas keragaman hayati di areal lahan yang dilindungi dan area lahan dengan nilai keragaman hayati tinggi yang berada di luar area lahan yang dilindungi. Description of significant impacts of activities, products, and services on biodiversity in protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.
92
EN13
Habitat yang dilindungi atau diperbaiki. Habitats protected or restored.
95
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Indeks Gri Gri Index
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
Halaman Page Number
EN14
Strategi, kegiatan berjalan, dan rencana masa depan untuk pengelolaan dampak terhadap keragaman hayati. Strategies, current actions, and future plans for managing impacts on biodiversity.
92, 95
EN15
Jumlah spesies yang masuk daftar merah IUCN dan spesies yang masuk daftar konservasi nasional dengan habitat yang terancam oleh kegiatan operasional Perseroan dan tingkat risiko kepunahan. Number of IUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations, by level of extinction risk.
NA
Aspek : Emisi, Limbah dan Sampah Aspect : Emissions, Effluents, and Waste EN16
To t a l e m i s i g a s r u m a h k a c a ya n g l a n g s u n g m a u p u n t i d a k l a n g s u n g b e rd a s a r k a n bobotnya. Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight.
92, 93
EN17
Emisi gas rumah kaca yang relevan lainnya berdasarkan bobot. Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight.
92, 93
EN18
Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaian pengurangan emisi. Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved.
EN19
Emisi substansi yang mengurangi lapisan ozon berdasarkan bobot. Emissions of ozone-depleting substances by weight.
EN20
NO, SO, dan emisi udara lainnya yang signifikan berdasarkan jenis dan bobot. NO, SO, and other significant air emissions by type and weight.
EN21
Total pembuangan air berdasarkan kualitas dan destinasi. Total water discharge by quality and destination.
94, 95
EN22
Total bobot sampah berdasarkan jenis dan metode pembuangannya. Total weight of waste by type and disposal method.
93, 94
EN23
Total jumlah dan volume air yang terbuang secara signifikan. Total number and volume of significant spills.
94
EN24
Bobot sampah berbahaya yang dipindahkan, diimpor, diekspor, atau dikelola berdasarkan peraturan Basel Convention Annex I, II, III, dan VIII, serta persentase sampah yang dipindahkan secara internasional. Weight of transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous under the terms of the Basel Convention Annex I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste shipped internationally.
NA
EN25
Identitas, besaran, status yang terlindungi, dan nilai keragaman hayati dari kumpulan air dan habitat terkait yang terpengaruh secara signifikan oleh pembuangan air yang dilakukan organisasi pembuat. Identity, size, protected status, and biodiversity value of water bodies and related habitats significantly affected by the reporting organization’s discharges of water and runoff.
NA
EN26
Inisiatif untuk mengurangi dampak produk dan jasa terhadap lingkungan, serta cakupan pengurangan dampak tersebut. Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation.
72
EN27
Persentase produk yang dijual dan bahan kemasan yang reklaim berdasarkan kategori. P e rce n t a g e o f p ro d u c t s s o l d a n d t h e i r p a c ka g i n g m a te r i a l s t h a t a re re c l a i m e d by category.
93
91, 92, 93, 95 91, 93 93
Aspek : Kepatuhan Aspect : Compliance EN28
Nilai keuangan terkait denda yang signifikan dan total jumlah sanksi non-keuangan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-perundangan lingkungan. Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with environmental laws and regulations.
91
Aspek : Transportasi Aspect : Transport EN29
Dampak terhadap lingkungan yang signifikan dari produk transportasi dan barang dan material lain untuk operasional Perseroan, dan anggota tenaga kerja transportasi. Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials used for the organization’s operations, and transporting members of the workforce.
NA
Aspek : Keseluruhan Aspect : Overall EN30
Total pendanaan dan investasi perlidungan terhadap lingkungan berdasarkan jenis. Total environmental protection expenditures and investments by type.
Sustaining Your Future
NA
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
73
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
Indeks Gri Gri Index
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
GRI G3 Index
Halaman Page Number
Indikator Kinerja Lingkungan Social Performance Indicators Aspek : Ketenagakerjaan Aspect : Employment LA1
Total tenaga kerja berdasarkan tipe perekrutan, kontrak, dan wilayah. Total workforce by employment type, employment contract, and region.
58, 59
LA2
Total jumlah dan tingkat pendapatan tenaga kerja berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah. Total number and rate of employee turnover by age group, gender, and region.
58
LA3
Manfaat yang diberikan terhadap karyawan tetap yang tidak diberikan bagi karyawan kontrak atau karyawan paruh waktu, berdasarkan jenis usaha yang besar. Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees, by major operations.
57, 59, 60, 62, 64
Aspek : Tenaga Kerja/Hubungan Manajemen Aspect : Labor/management Relations LA4
Persentase tenaga kerja yang dicakup perjanjian bersama. Percentage of employees covered by collective bargaining agreements.
57
LA5
Masa pemberian teguran minimum terkait perubahan operasional, termasuk apakah ini tercantum dalam perjanjian bersama. Minimum notice period(s) regarding operational changes, including whether it is specified in collective agreements.
NA
Aspek : Kesehatan dan Keselamatan Kerja Aspect : Occupational Health and Safety LA6
Persentase tenaga kerja total yang terwakili dalam komite bersama kesehatan dan keselamatan pekerja-manajemen centage yang akan membantu mengawasi dan memberikan saran atas program-program kesehatan dan keselamatan kerja. Percentage of total workforce represented in formal joint management–worker health and safety committees that help monitor and advise on occupational health and safety programs.
64
LA7
Tingkat luka yang dialami, penyakit dalam bekerja, cuti dan absen kerja, dan jumlah fasilitas kerja per wilayah. Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism and number of work related fatalities by region.
65
LA8
Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan, pencegahan, dan pengendalian risiko yang diterapkan untuk membantu anggota tenaga kerja, keluarganya, serta anggota masyarakat terkait penyakit serius yang diderita. Education, training, counseling, prevention, and risk-control programs in place to assist workforce members, their families, or community members regarding serious diseases.
NA
LA9
Topik bahasan terkait kesehatan dan keselamatan yang dicakup dalam perjanjian resmi dengan serikat dagang. Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions.
64
Aspek : Pelatihan dan Pendidikan Aspect : Training and Education LA10
Waktu pelatihan rata-rata per kategori karyawan. Average hours of training per year per employee by employee category.
62
LA11
Program bagi manajemen keahlian dan pembelanjaran selama hidup yang mendukung kelanjutan perekrutan karyawan dan membantu mereka dalam mengelola akhir karir mereka. Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings.
62, 63
LA12
Persentase karyawan yang menerima evaluasi pengembangan karir dan kinerja secara teratur. Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews.
62
Aspek : Keragaman dan Peluang yang Setara Aspect : Diversity and Equal Opportunity
74
LA13
Komposisi badan tata kelola dan perincian karyawan per kategori berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan indikator terkait keragaman lainnya. Composition of governance bodies and breakdown of employees per category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity.
58, 59
LA14
Rasio gaji pokok karyawan laki-laki terhadap karyawan perempuan berdasarkan kategori karyawan. Ratio of basic salary of men to women by employee category.
60
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Indeks Gri Gri Index
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
Halaman Page Number
Human Rights Performance Indicators Human Rights Performance Indicators Aspek : Praktik-praktik Investasi dan Pembelian Aspect : Investment and Procurement Practices HR1
Persentase dan jumlah total perjanjian investasi yang signifikan yang memasukkan klausul atau telah menjalani pemeriksaan terhadap sumber daya manusia. Percentage and total number of significant investment agreements that include human rights clauses or that have undergone human rights screening.
56
HR2
Persentase pemasok dan kontraktor yang signifikan yang telah melalui pemeriksaan terkait sumber daya manusia dan tindakan yang terlah diambil. Percentage of significant suppliers and contractors that have undergone screening on human rights and actions taken.
66
HR3
Total waktu yang digunakan karyawan untuk menjalani pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur tentang aspek sumber daya manusia yang relevan dengan operasional, termasuk persentase karyawan yang sudah mengikuti pelatihan. Total hours of employee training on policies and procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees trained.
56, 63
Aspek : Non Diskriminasi Aspect : Non Discrimination HR4
Total jumlah peristiwa diskriminasi dan tindakan yang diambil. Total number of incidents of discrimination and actions taken.
56
Aspek : Kebebasan Asosiasi dan Inti Perjanjian Bersama Aspect : Freedom of Association and Collective Bargaining Core HR5
Operasional yang diidentifikasi di mana hak untuk menguji kebebasan asosiasi dan perjanjian bersama kemungkinan menghadapi risiko besar, dan tindakan diambil untuk mendukung hak tersebut. Operations identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be at significant risk, and actions taken to support these rights.
10, 55, 57
Aspek : Pekerja Anak-anak Aspect : Child Labor HR6
Operasional yang diidentifikasi mempunya risiko sifnifikan terhadap kegiatan pemanfaatan anak-anak sebagai pekerja, dan tindakan untuk mendukung penghapusan tenaga kerja anak-anak. Operations identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the elimination of child labor.
56, 59, 60
Aspek : Tenaga Kerja Wajib Aspect : Forced and Compulsory Labor HR7
Operasional Perseroan yang diidentifikasi berdampak signifikan terhadap tenaga kerja paksa, dan tindakan yang diambil untuk mendukung penghapusan tenaga kerja paksa. Operations identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of forced or compulsory labor.
56
Aspekt : Praktik Keamanan Aspect : Security Practices HR8
Persentase tenaga kerja keamanan yang dilatih dalam kebijakan atau prosedur perusahaan mengenai aspek-aspek sumber daya manusia yang relevan dengan operasionalnya. Percentage of security personnel trained in the organization’s policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations.
56, 63
Aspek : Hak-hak Masyarakat Lokal Aspect : Indigenous Rights HR9
Total jumlah peristiwa pelanggaran hak masyarakat lokal dan tindakan yang diambil. Total number of incidents of violations involving rights of indigenous people and actions taken.
56
Indikator Kinerja Masyarakat Society Performance Indicators Aspek : Komunitas Aspect : Community SO1
Kondisi, cakupan, dan keefektifan program dan praktik yang mengevaluasi dan mengelola dampak operasional terhadap masyarakat, termasuk kegiatan pemasukan, pelaksanaan, dan pengeluaran. Nature, scope, and effectiveness of any programs and practices that assess and manage the impacts of operations on communities, including entering, operating, and exiting.
74-89
Aspek : Korupsi Aspect : Corruption SO2
Persentase dan total jumlah unit usaha yang dianalisa risikonya terkait kegiatan korupsi. Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption.
Sustaining Your Future
52
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
75
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
Indeks Gri Gri Index
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
GRI G3 Index
Halaman Page Number
SO3
Persentase karyawan yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur anti korupsi Perseroan. Percentage of employees trained in organization’s anti-corruption policies and procedures.
52
SO4
Tindakan yang diambil untuk merespon kegiatan korupsi. Actions taken in response to incidents of corruption.
52
Aspek : Kebijakan Publik Aspect : Public Policy SO5
Posisi kebijakan publik dan partisipasi dalam pengembangan kebijakan publik serta lobbying. Public policy positions and participation in public policy development and lobbying.
5
SO6
Total nilai kontribusi keuangan dan in-kind kepada partai politik, politisi, dan lemaga terkait per negara. Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country.
56
Aspek : Tingkah Laku Anti Korupsi Aspect : Anti Competitive Behavior SO7
Total jumlah kegiatan hukum yang menunjukkan tingkah laku antipersaingan, anti kartel, dan praktik-praktik monopoli, serta hasilnya. Total number of legal actions for anticompetitive behavior, anti-trust, and monopoly practices and their outcomes.
52
Aspek : Inti Kepatuhan Aspect : Compliance Core SO8
Nilai keuangan dari denda yang signifikan serta total jumlah sanksi nonkeuangan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan. Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for Noncompliance with laws and regulations.
52
Indikator Kinerja Tanggung Jawab Produk Product Responsibility Performance Indicators Aspek : Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Aspect : Customer Health and Safety PR1
Tingkat siklus hidup di mana dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa dievaluasi demi perbaikan, dan persentase kategori produk dan jasa yang signifikan terhadap prosedur. Life cycle stages in which health and safety impacts of products and services are assessed for improvement, and percentage of significant products and services categories subject to such procedures.
71, 72
PR2
Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode umum terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa selama siklus hidup mereka, berdasarkan jenis hasilnya. Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services during their life cycle, by type of outcomes.
NA
Aspek : Pelabelan Produk dan Jasa Aspect : Product and Service Labeling PR3
Jenis infromasi produk dan jasa yang diperlukan berdasarkan prosedur, dan persentase produk dan jasa yang signifikan terkait kebutuhan informasi semacam itu. Type of product and service information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements.
70, 72
PR4
Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode umum yang terkait informasi produk dan jasa serta pelabelan, berdasarkan jenis hasilnya. Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes.
52, 54
PR5
Praktik-praktik terkait kepuasan pelanggan, termasuk hasil survei yang mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Practices related to customer satisfaction, including results of surveys measuring customer satisfaction.
73
Aspek : Komunikasi Pemasaran Aspect : Marketing Communications
76
PR6
Program terkait kepatuhan terhadap perundang-undangan, standar, dan kode-kode umum terkait komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsor. Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship.
69
PR7
Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode sosial terkait komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi dan sponsor berdasarkan jenis hasilnya. Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship by type of outcomes.
69
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Indeks Gri Gri Index
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
Halaman Page Number
Aspek : Kerahasiaan Pelanggan Aspect : Customer Privacy PR8
Total jumlah keluhan substansial terkait pelanggaran kerahasiaan pelanggan dan kehilangan data pelanggan. Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data.
72
Aspek : Kepatuhan Aspect : Compliance PR9
Nilai keuangan terkait denda yang signifikan atas ketidakpatuhan terhadap peraundagundangan dan peraturan megnenai provisi dan penggunaan produk dan jasa. Monetary value of significant fines for non-compliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services.
52
Indikator-indikator Spesifik Sektor Telekomunikasi Telecommunication Sector Specific Indicators Kategori : Operasi Internal Category : Internal Operations Investasi Investment IO1
Investasi modal dalam jaringan infrastruktur telekomunikasi, dirinci menurut negara/ daerah. Capital investment in telecommunication network infrastructure broken down by country/ region.
25
IO2
Biaya bersih untuk penyedia layanan di bawah Kewajiban Layanan Universal dalam rangka memperluas layanan untuk menjangkau lokasi geografis dan kelompok berpenghasilan rendah yang tidak profitable. Menjelaskan mekanisme-mekanisme legislatif dan regulasi yang relevan. Net costs for service providers under the Universal Service Obligation when extending service to geographic locations and low-income groups, which are not profitable. Describe relevant legislative and regulatory mechanisms.
73
Kesehatan dan Keselamatan Health and Safety IO3
Praktek yang menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan di lapangan yang terlibat dalam penginstalasian, pengoperasian dan pemiliharaan menara BTS, pemasangan kabel dan peralatan luar lainnya. Permasalahan kesehatan dan keselamatan yang terkait, antara lain, adalah kerja diketinggian, senggatan listrik, paparan EMF dan medan frekuensi radio, serta paparan kimia berbahaya. Practices to ensure health and safety of field personnel involved in the installation, operation and maintenance of masts, base stations, laying cables and other outside plant. Related health and safety issues include working at heights, electric shock, exposure to EMF and radio frequency fields, and exposure to hazardous chemicals.
64
IO4
Compliance terhadap standar ICNIRP (International Commission on Non-Ionising Radiation Protection) tentang paparan emisi frekuensi radio (RF) dari telepon genggam. Compliance with ICNIRP (International Commission on Non-Ionising Radiation Protection) standards on exposure to radiofrequency (RF) emissions from handsets.
71
IO5
Compliance terhadap pedoman ICNIRP (International Commission on Non-Ionising Radiation Protection) tentang paparan emisi frekuensi radio (RF) dari BTS. Compliance with ICNIRP (International Commission on Non-Ionising Radiation Protection) guidelines on exposure to radiofrequency (RF) emissions from base stations.
71
IO6
Kebijakan dan praktek dalam rangka Specific Absorption Rate (SAR) dari telepon genggam. Policies and practices with respect to Specific Absorption Rate (SAR) of handsets.
71
IO7
Kebijakan dan praktek tentang penempatan menara dan situs transmisi, termasuk konsultasi dengan para stakeholder, pembagian situs (site sharing), serta prakarsa untuk menurunkan dampak visual. Menjelaskan pendekatan yang dipakai untuk mengevaluasi konsultasikonsultasi yang dilakukan, dan menyajikan hasil secara kuantitatif jika dimungkinkan. Policies and practices on the siting of masts and transmission sites including stakeholder consultation, site sharing, and initiatives to reduce visual impacts. Describe approach to evaluate consultations and quantify where possible.
92, AR 46
IO8
Jumlah dan persentase situs tersendiri (stand-alone), situs yang digunakan secara bersama, serta situs pada bangunan yang telah ada. N u m b e r a n d p e rce n t a g e o f s t a n d - a l o n e s i te s , s h a re d s i te s , a n d s i te s o n ex i s t i n g structures.
AR 80, 102, 105
Infrastruktur Infrastructure
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
77
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
Indeks Gri Gri Index
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
GRI G3 Index
Halaman Page Number
Kategori : Penyediaan Akses Category : Providing Access Akses terhadap Produk dan Layanan Telekomunikasi : Menjembatani Kesenjangan Digital 1 Access to Telecommunication Products and Services : Bridging the Digital Divide 1 PA1
Kebijakan dan praktek yang memungkinkan deployment infrastruktur telekomunikasi dan akses terhadap produk dan layanan telekomunikasi di daerah terpencil dan daerah dengan kepadatan populasi rendah. Menyediakan penjelasan model-model bisnis yang diterapkan. Polices and practices to enable the deployment of telecommunications infrastructure and access to telecommunications products and services in remote and low population density areas. Include an explanation of business models applied.
73, AR 45
PA2
Kebijakan dan praktek untuk mengatasi keterbatasan terhadap akses dan pemakaian produk dan layanan telekomunikasi, termasuk : bahasa, budaya, kebutahurupan, dan pendidikan rendah, pendapatan, cacat, serta usia. Sebutkan penjelasan model-model bisnis yang diterapkan. Policies and practices to overcome barriers for access and use of telecommunication products and services including : language, culture, illiteracy, and lack of education, income, disabilities, and age. Include an explanation of business models applied.
70, AR 27
PA3
Kebijakan dan praktek untuk menjamin ketersediaan dan kehandalan produk dan layanan telekomunikasi, dan sejauh mungkin, menyajikan data tersebut secara kuantitatif, untuk masa waktu tertentu serta lokasi down time. Policies and practices to ensure availability and reliability of telecommunications products and services and quantify, where possible, for specified time periods and locations of down time.
70, AR 169
PA4
Menyaji secara kuantitatif tingkat ketersediaan produk dan layanan telekomunikasi di wilayah operasional organisasi. Contoh termasuk : jumlah pelanggan/pangsa pasar,pasar yang dapat tercakup (addressable market), persentase penduduk yang tercakup, persentase wilayah yang tercakup. Quantify the level of availability of telecommunications products and services in areas where the organisation operates. Examples include : customer numbers/market share, addressable market, percentage of population covered, percentage of land covered.
27 AR 22, 36, 41, 76
PA5
Jumlah dan jenis produk dan layanan telekomunikasi yang disediakan untuk dan digunakan oleh kelompok populasi yang berpenghasilan rendah dan yang tanpa penghasilan. Sebutkan definisi-definisi yang dipilih. Sebutkan juga penjelasan tentang pendekatan yang dipakai terhadap pricing, digambarkan dengan contoh seperti harga per menit percakapan/bit transfer data di berbagai daerah terpencil, daerah miskin atau daerah dengan kepadatan penduduk yang rendah. Number and types of telecommunication products and services provided to and used by low and no income sectors of the population. Provide definitions selected. Include explanation of approach to pricing, illustrated with examples such as price per minute of dialogue/bit of data transfer in various remote, poor or low population density areas.
AR 92
PA6
Program-program untuk menyediakan dan menjaga produk dan layanan telekomunikasi pada keadaan darurat dan untuk pertolongan kepada korban bencana alam. Programmes to provide and maintain telecommunication products and services in emergency situations and for disaster relief.
AR 58
Akses terhadap Konten Access to Content PA7
Kebijakan dan praktek untuk mengelola permasalahan hak azasi manusia yang terkait dengan akses dan pemakaian produk dan layanan telekomunikasi. Contohnya :
AR 152
• partisipasi dalam inisiatif baik di tingkat industri maupun individu yang terkait dengan Kebebasan Menyampaikan Pendapat; • peraturan perundang-undangan di berbagai pasar tentang pendaftaran, sensor, membatasi akses; • interaksi dengan pemerintah tentang masalah keamanan untuk tujuansurveilans; • interaksi dengan lembaga pemerintah pada tingakt nasional dan tingkat daerah serta prakarsa sendiri untuk membatasi konten yang bersifat kejahatan atau berpotensi tidak etis; dan • melindungi kelompok rentan sepert anak. Menjelaskan bagaimana kebijakan dan praktek tersebut disesuaikan dan diterapkan di berbagai negara. Polices and practices to manage human rights issues relating to access and use of telecommunications products and services. For example : • participation in industry initiatives or individual initiatives related to Freedom of Expression; • legislation in different markets on registration, censorship, limiting access; • interaction with governments on security issues for surveillance purposes; • interaction with national and local authorities and own initiatives to restrict criminal or potentially unethical content; and • protecting vulnerable groups such as children. Explain how such policies and practices are adapted and applied in different countries.
78
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future
Indeks Gri Gri Index
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
Halaman Page Number
Hubungan dengan Pelanggan Customer Relations PA8
Kebijakan dan praktek untuk mensosialisasikan masalah yang terkait dengan EMF. Sebutkan materi informasi yang disediakan pada titik/tempat penjualan (point of sale). Policies and practices to publicly communicate on EMF related issues. Include information provides at points of sales material.
AR 85
PA9
Jumlah yang diinvestasi dalam program dan kegiatan yang terkait dengan penelitian tentang medan elektromagnetik. Sediakan uraian program-program yang sedang didukung dan didanai oleh organisasi pelapor. Total amount invested in programmes and activities in electromagnetic field research. Include description of programmes currently contributed to and funded by the reporting organisation.
AR 118
PA10
Prakarsa untuk menjamin kejelasan biaya dan tarif. Initiatives to ensure clarity of charges and tariffs.
AR 50-55
PA11
Prakarsa untuk menberi informasi kepada pelanggan tentang fitur-fitur produk danaplikasi yang akan mendorong pengunaan yang tanggung jawab, efisien, cost effective, dan lebih ramah lingkungan. Initiatives to inform customers about product features and applications that will promote responsible, efficient, cost effective, and environmentally preferable use.
AR 85-86
Kategori : Aplikasi Teknologi Category : Technology Applications Efisiensi Sumber Daya Resource Efficiency TA1
Menyediakan contoh efisiensi sumber daya yang terdapat pada produk dan layanan telekomunikasi yang disediakan. Provide examples of the resource efficiency of telecommunication products and services delivered.
AR 90-95
TA2
Menyediakan contoh produk, layanan dan aplikasi telekomunikasi yang memiliki potensi untuk menggantikan benda fisik (misalnya, buku petunjuk telepon dapat diganti dengan database yang terletak di web, atau perjalanan dinas dapat diganti dengan videoconferencing). Provide examples of telecommunication products, services and applications that have the potential to replace physical objects (e.g. a telephone book by a database on the web or travel by videoconferencing).
AR 158
TA3
Mengungkapkan ukuran perubahan dalam penggunaan transportasi dan/atau sumber daya oleh para pelanggan terhadap produk dan layanan telekomunikasi yang disebutkan di atas. Menyediakan indikasi skala, luasnya pasar, atau penghematan yang dapat diperoleh. Disclose any measures of transport and/or resource changes of customer use of the telecommunication products and services listed above. Provide some indication of scale, market size, or potential savings.
AR 158
TA4
Mengungkapkan estimasi dampak rebound (akibat yang tidak langsung) dari penggunaan produk dan layanan yang disebutkan di atas oleh para pelanggan, serta pelajaran untuk perkembangan di masa depan. Akibat tersebut dapat bersifat baik sosial maupun yang terkait dengan lingkungan. Disclose any estimates of the rebound effect (indirect consequences) of customer use of the products and services listed above, and lessons learned for future development. This may include social consequences as well as environmental.
AR 158
TA5
Penjelasan dari praktek-praktek yang berhubungan dengan hak kekayaan intelektual dan teknologi open source. D e s c r i p t i o n o f p ra c t i ce s re l a t i n g to i n te l l e c t u a l p ro p e r t y r i g h t s a n d o p e n s o u rce technologies.
AR 118
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
79
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
Pernyataan Level
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
GRI
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
Self Declare of GRI
GRI G3 Index
Level
Laporan Berkelanjutan TELKOM 2009 telah disusun berdasarkan indikator-indikator GRI G3 2006 guidelines dan GRI Telecommunication sector supplements. Laporan ini secara kualitatif dan kuantitatif telah memenuhi persyaratan level “A” berdasarkan GRI G3 Application Level Table. TELKOM secara self declare menyatakan bahwa application level dari Laporan Berkelanjutan TELKOM 2009 mencapai level A. Self Declare ini telah diverivikasi oleh NCSR sebagai lembaga assuror Laporan Berkelanjutan ini. The TELKOM Sustainability Report 2009 was compiled with reference to the indicators in the GRI G3 2006 guidelines and GRI Telecommunication sector supplements. This report fulfills, in both qualitative and quantitative terms, the criteria for the “A” level based on the GRI G3 Application Level Table. TELKOM therefore self-declares that the application level of the TELKOM Sustainability Report 2009 is level A. This Self-Declaration has been verified by NCSR as the external assuror for this Sustainability Report.
Report on a minimum of 10 Performance indicators, including at least one from each of: social, economic, and environment.
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
B
B+
Report on all criteria listed for Level C Plus: 1.2 3.9, 3.13 4.5 - 4.13, 4.16 - 4.17
Report on a minimum of 20 Performance indicators, at least one from each of: economic, environment, human rights, labor, society, product responsibility.
Report Externally Assured
Management Approach Disclosures for each indicator Category
A
A+
Same as requirement for Level B
Management Approach Disclosures for each Indicator Category
Report Externally Assured
C+
Report Externally Assured
OUTPUT
G3 Management Approach Disclosures
G3 Performance Indicators & Sector Supplement Performance Indicator
80
C Report on 1.1 2.1 - 2.10 3.1 - 3.8, 3.10 - 3.12 4.1 - 4.4, 4.14 - 4.15
Not Required
OUTPUT
Standard Disclosure
G3 Profile Disclosures
OUTPUT
Report Application Level
Respond on each core G3 and Sector Supplement indicator with due regard to the materiality Principle by either: a) reporting on the indicator or b) explaining the reason for its omission.
Sustaining Your Future
Survei Umpan Balik
Pembaca
TELKOM menghargai pendapat dan opini dari para stakeholder. Jika Anda memiliki saran atau komentar atas laporan ini, Anda bisa mengisi formulir dibawah ini dan kirim kepada kami melalui fax atau pos. Semua umpan balik Anda akan dikumpulkan guna meningkatkan kualitas laporan berkelanjutan ini pada edisi berikutnya. Corporate Communication Department, Grha Citra Caraka, 5th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 Tel. (62-21) 521 5109 Fax. (62-21) 522 0500 www.TELKOM-indonesia.com 1.
2.
Dalam kelompok mana Anda termasuk? Pemegang saham dan perusahaan investasi
Karyawan TELKOM
Pelanggan umum
Mitra perusahaan
Penduduk setempat dan pemerintah daerah
Kelompok Masyarakat
Kabinet dan kantor Pemerintah/ Majelis Nasional
Media
Akademis
Personil CSR
Lain-lain (
Bagian penting manakah yang menarik bagi Anda (boleh lebih dari satu jawaban)? Transformasi Perusahaan
3.
)
Transformasi TELKOM
Tata Kelola Perusahaan
Budaya Korporasi Dan Etika Bisnis
Hak Asasi Manusia
Hubungan Dengan Karyawan
Pengembangan Karir/ Pelatihan
Pengelolaan Kesehatan Karyawan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Hubungan Dengan Pemasok
Layanan Kepada Pelanggan
Peraturan Bagi Staff Penjualan & Pemasaran
Layanan Kepada Pelanggan
Memberdayakan Masyarakat Informasi
Mengembangkan Masyarakat Informasi
Mengurangi Dampak Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap Lingkungan dalam Masyarakat
Bagian mana dari laporan ini yang menurut Anda sangat berguna? Bagian mana yang masih ada kekurangan? Berguna
Masih Kurang
4.
Mohon dijelaskan tingkat kepuasan Anda dari setiap hal berikut ini: Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
O Terminologi yang digunakan mudah dimengerti dan jelas. O Informasi mengenai hal yang material telah mencukupi. O Desain yang digunakan menarik dan memudahkan saya untuk mengerti informasi yang diberikan.
5.
Mohon berikan pendapat Anda mengenai laporan ini dan juga mohon pendapat Anda untuk membuat laporan ini menjadi lebih baik
Sustaining Your Future
Sustainability Report PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
81
TENTANG LAPORAN ABOUT THIS REPORT
PESAN DARI CEO MESSAGES FROM CEO
BISNIS TELKOM TELKOM'S BUSINESS
Reader Feedback
PENDEKATAN BERKELANJUTAN SUSTAINABILITY APPROACH
KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENT PERFORMANCE
EKONOMI ECONOMY
GRI G3 Index
Survey
TELKOM values the views and opinions of our stakeholders. If you have any suggestions or comments regarding this report, please fill out the form below and send it to us by fax or mail. Your feedback will be incorporated to improve our future editions of the corporate social responsibility report. Corporate Communication Department, Grha Citra Caraka, 5th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 Tel. (62-21) 521 5109 Fax. (62-21) 522 0500 www.TELKOM-indonesia.com 1.
2.
Which of the following groups do you belong to? Shareholder and investment organization
TELKOM employee
General customer
Partner company
Local resident and local government
Civic group
Government ministry and office/ National assembly
Media
Academia
CSR personnel
Others (
Which key areas are you interested in(multiple answers are possible)? Corporate Transformation
3.
)
TELKOM’s Transformation
Corporate Governance
Corporate Culture And Business Ethics
Human Rights
Relationship With Employees
Career Development/ training
Employee Health Management
Health And Safety At Work
Relations With Suppliers
Customer Service
Rules Of Conduct For Sales & Marketing Staff
Customer Service
Empowering the Information Society
Empowering the Information Society
Reducing Our Environment Impact
Environmental Responsibility in the Comunity
Which part(s) of this report did you find most useful? Which part(s) were inadequate? Useful
Inadequate
4.
Please specify your satisfaction level on each of the following: Highly disagree
Disagree
Neutral
Agree
Highly agree
O The terms used are easy to understand and clear. O Sufficient information is provided on material issues. O The design is appealing and helps me to understand the information.
5.
82
Please give us your opinions on this report and make suggestions for improvement.
Laporan Keberlanjutan PT Telkom Indonesia, Tbk. 2010
Sustaining Your Future