Seminar Ilmiah Nasional IX Penelitian Masalah Lingkungan di Indonesia Pasca Sarjana Unsri, 8 Agustus 2015
Cmaitle cahgne is an ipmorantt isuse for aol of us. Cmaitle cahnge is the msot soiures trehat to hmaun clviaziioitn.
Acniots slhuod be tkean to esunre taht our lcoal cmmuotinies, wichh are at the ferofonrt of the baltte angiast cmaitle cahgne, are abel to bluid rsielniece and apadt to the srioeus cahgnes tkanig palce.
According to science, the
window of opportunity to respond to the climate change challenge is very
small.
Climate Leadership, 2012
Science Basis (Dalam KRAPI) : Analisis dan Proyeksi Iklim Identifikasi perubahan iklim regional dan lokal (analisis data historis)
Kajian literatur and analisis data statistik menggunakan data pengamatan jangka panjang yang tersedia
Analisis keluaran model (GCM) IPCC –AR4 sebagai data dasar proyeksi iklim hingga 2100 Downscaling • Dynamical (RCM) • Statistical : -Bias correction -MOS (Model Output Statistics) • Dynamical + Statistical Penyediaan data lolos uji kualitas dan rekomendasi untuk analisis sektor (pesisir, air, dsb.)
Note : High-resolution downscaling can be misinterpreted as accurate downscaling (Dessaiet al., 2009). Finer temporal and spatial scales of downscale does not mean any greater confidence in the regional climate scenarios. (Dairaku, ICSS-Asia, 2011)
Climate & Variability in Indonesia Monsun (yearly)
Data satelit TRMM
MJO (30-60 days)
ENSO (2-5 years)
Dipole Mode (intradecadal) (From many source)
Inhomogeinity of climate pattern in Indonesia Aldrian and Susanto (2003)
Equatorial pattern
Monsunal pattern
Local pattern
Note : Impacts of Data on Understanding The Tropical Climate Aldrian and Susanto (2003)
1923 - 1932 Bosscha Astronomical Observatory) No DJF peak?
(J. Voȗte, 1948)
1932 - 1942
Climate Proofing The Development Processes ? Outlook
Forecast Uncertainty
Years Seasons
Boundary Conditions
Guidance
Current range of skillful forecasts
Adopted from Lord et al. (Symposium on 50th Anniversary of Operational Numerical Weather Prediction, University of Maryland College Park, July 15, 2004)
Environment
State/Local Planning
Commerce
Health
Benefits
Energy
Hydropower
Fire Weather
Transportation
Space Operation
Flood Mitigation & Navigation
Protection of Life & Property
Initial Conditions
Ecosystem
Minutes
Recreation
Days Hours
Warnings & Alert Coordination
Range of forecasts with developing skill
1 Week
Reservoir Control
Watches
2 Week
Agriculture
Forecasts
Forecast Lead Time
Threats Assessments
Months
KETIDAKPASTIAN DALAM PERENCANAAN KEGIATAN ADAPTASI
Mal-adaptation Potential failure
Over-adaptation Under-adaptation
BOTTOM-UP ANALYSIS – SOUTH SUMATERA (Dalam KRAPI)
Proyeksi Ketersediaan Air, Banjir dan Kekeringan (dalam ICCSR, Setiawan 2010)
Regional Climate
Aldrian and Susanto (2003)
(Curah Hujan di Asia Tenggara peta awal 1900-an, Broek, 1944)
Sumsel beriklim basah; batas antara tipe monsunal (satu puncak) dan ekuatorial (dua puncak) ?
Catatan Iklim di Palembang
Equatorial Monsunal Limit of dry/wet month from Indonesian Agency for Meteorology, Climatology and Geophysics
Ekuatorial in dry season
De gemiddelde jaartemperaturen op de kustplaatsen verschillen minder dan l°C. en bewegen zich, voor zoover bekend, tusschen 26.6 en 27.3° C. ; het gemiddelde verschil tusschen dag- en nachttemperatuur is 5 a 6° C. ; dat tusschen de warmste en de koudste maand iets meer dan 1° C.
KENAIKAN SUHU (KRAPI, 2012) Temperature : Monthly mean temperature has two peaks that seems to lag about one month or more from the equinoxes with an average value of slightly above 27° C. It is of interest to note that the temperature difference between warmest (May) and coolest (January) months is about 1° C. (C. Lekkerkerker, 1916).
Figure below shows Baseline condition of temperature for baseline (1955-1999) and projection of temperature (2009-2099).
Development
Source : Hadi, 2011
The trend of temperature does not show significant increasing from year of 1951 to 2030. From the 3 scenarios SRES the temperature increase to 1° C relative to (1961-1990)
Verification weighting
Projection
Source : Hadi, 2011
CURAH HUJAN (KRAPI, 2012)
Source : Hadi, 2011 Source : Hadi, 2011
Rainfall analysis are using some scenarios of IPCC, although the models show large discrepancy from observations, the increase of rainfall during the last decade was obtained from the results from A1B and A2 scenarios. In general, results from these two scenarios produce similar rainfall variations at least until early 2030s.
Slightly different in the mountains area on the North West it becomes unclear in dry season (rainfall is relatively higher)
The models shows the spatial variability of rainfall for baseline condition (19511990) by using Observation data (left) and SRA1B scenarios of IPCC. Source : Hadi, 2011
Kerangka Tantangan Pembangunan di Masa Depan Pertambahan Penduduk yang tidak terkendali
Kerusakan Lingkungan
Pertumbuhan Ekonomi yang berbasis SDA
Krisis Energi
Krisis Pangan
Krisis Air
Pemanfaatan SDA dan Keanekaragaman Hayati
Pola Konsumsi yang berlebihan Bappenas, 2013
Krisis Pangan Penurunan kualitas dan kuantitas lahan pertanian Produksi gabah menurun 1,07%
Produktivitas lahan pertanian menurun kandungan C-organik < 2% (seharusnya >2,5% Luas lahan pertanian 17 juta ha. kekurangan 8,2 juta ha untuk mengatasi kekurangan pangan Irigasi 42 waduk dalam kondisi waspada akibat berkurangnya pasokan air selama kemarau. Sepuluh waduk telah kering, sementara 19 waduk masih berstatus normal. Bappenas, 2013
Krisis Air Menurut Kementerian PU (2006), potensi ketersediaan air permukaan, rata-rata 15.500 m3/kap/th, jauh melebihi rata-rata dunia yang hanya 600 m3/kap/th. Ketersediaan air di Pulau Jawa 1.750 m3/kapita/tahun, atau sekitar 4,5% dari total air tawar yang ada di Indonesia Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 237,64 juta jiwa. Pada tahun 2015 penduduk Indonesia diperkirakan berjumlah 245,7 juta jiwa, dan berakibat bertambahnya permintaan air. Menurut LIPI, kebutuhan air untuk industri akan melonjak sebesar 700 % pada 2025. jumlah ketersediaan air sungai di Pulau Jawa yang mencapai 30.569,2 juta meter kubik per tahun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bagi seluruh penduduknya. Bappenas, 2013
Krisis Energi Indonesia memerlukan 90GW listrik pada tahun 2030. Pada saat ini Indonesia baru mampu menyediakan 30GW. Pertumbuhan konsumsi energi rata-rata 7% setahun. Kapasitas panas bumi Indonesia terbesar di dunia (40% cadangan dunia, atau sekitar 27.140,5 MW) pemanfaatan hanya 800 MW. Indonesia masih menggantungkan dari bahan bakar fossil khususnya batubara. Akibatnya jika dibakar hanya akan mencemari udara. Jatah energi perkapita amat sangat rendah (jauh di bawah 100 kW perkapita). Kestabilan dan kontinyuitas supply listrik dari PLN tidak terandalkan. karena rendahnya total pembangkitan dan buruknya instalasi distribusi listrik di Indonesia. Sudah mulai memanfaat RE tapi belum optimal target bauran RE 17% 2025 Bappenas, 2013
Kerusakan Lingkungan Kualitas Air di Sungai-sungai besar di Indonesia tercemar ringan sampai berat Laju deforestasi masih tinggi, meskipun sudah menurun dari 1,15 juta Ha/th (1996 – 2006) menjadi 0,45 juta Ha/th selama periode tahun 2009 – 2011. Kerusakan ekosistem pesisir dan lautan luas kerusakan hutan mangrove 2011 mencapai 992 ribu Ha. Pencemaran udara dan Perubahan Iklim Penghasil gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia (1,72 Gton CO2e per tahun)
Bappenas, 2013
Tantangan RPJMN 2015 - 2019 ”Kebijakan/intervensi apa yang perlu dilakukan pemerintah untuk meminimalisir dampak terhadap lingkungan”. Pertanyaan riset – Apa saja indikator pembangunan yang digunakan sebagai dasar pengukuran capaian pembangunan berkelanjutan – Bagaimana mengantisipasi isu – isu strategis perubahan iklim dan keanekaragaman hayati Konsep apa yang dapat digunakan sebagai alternatif kebijakan dan strategi dalam perencanaan pembangunan; Bappenas, 2013
Pembangunan Berkelanjutan yang Adaptif terhadap Perubahan Iklim (Mitchell & Maxwell 2010)
Business as Usual: •Program Pemerintah Pusat •Program Pemerintah Daerah
Proses Mainstreaming/ Sinkronisasi
Rekomendasi Expert Sektoral
Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap (2010) Knowledge management: data, informasi, sosialisasi Perencanaan, pengembangan kebijakan, regulasi, kelembagaan Implementasi, kontrol, pemantauan, evaluasi
BIDANG DAN SUB-BIDANG RAN API (2014)
Bidang
Sub Bidang
Ketahanan Ekonomi
•Ketahanan Pangan •Kemandirian Energi
Ketahanan Sistem Kehidupan
•Kesehatan •Permukiman •Infrastruktur
Ketahanan Ekosistem
•Ekosistem dan Keragaman Hayati
Ketahanan Wilayah Khusus
•Perkotaan •Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Sistem Pendukung
•Data dan informasi •Peningkatan kapasitas •Riset dan pengembangan
KERANGKA MATRIKS RAN API (2014) BIDANG
SUB-BIDANG
Ketahanan Ekonomi
Ketahanan Pangan Kemandirian Energi
Ketahanan Sistem Kehidupan
Kesehatan Permukiman Infrastruktur
Sistem Pendukung
7 klaster 4 klaster 4 klaster 4 klaster 4 klaster 7 klaster
Ketahanan Ekosistem
Ketahanan Wilayah Khusus
KLUSTER
Perkotaan Pesisir dan PulauPulau Kecil
5 klaster 5 klaster
5 Klaster
RENCANA AKSI Klaster 1: Penyesuaian Sistem Produksi Pangan 1. Meminimalisasi kehilangan hasil melalui penurunan luas daerah terkena/puso akibat banjir 2. …. Klaster 1: Identifikasi dan pengendalian faktorfaktor kerentanan dan resiko kesehatan masyarakat 1. Pemetaan populasi dan daerah rentan perubahan iklim 2. …. Klaster 1: Perbaikan / Penyempurnaan Tata Ruang dan Tataguna Lahan 1. Identifikasi dan pemetaan kerentanan kawasan hutan, ekosistem laut, DAS, dan kekayaan keanekaragaman hayati terhadap PI 2. …..
Klaster 1: Pengintegrasian rencana tata ruang dengan upaya adaptasi 1. Penyusunan peta kerentanan akibat perubahan iklim untuk kawasan perkotaan 2. …. Klaster 1: Peningkatan kapasitas bagi pemangku kepentingan dalam adaptasi PI 1. Pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan tentang adaptasi PI 2. …..
4. Bidang Ketahanan Wilayah Khusus a). Sub Bidang Perkotaan Isu Perubahan Iklim Heat Island
Kota-Kota Berketahanan Iklim
SASARAN Pengintegrasian upaya adaptasi perubahan iklim ke dalam rencana tata ruang perkotaan Penyesuaian infrastruktur dan fasilitas perkotaan untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim Peningkatan Kapasitas Masyarakat Perkotaan terkait Isu Ancaman Perubahan Iklim 1. 2. 3. 4. 5.
STRATEGI Penyesuaian rencana tata ruang kawasan perkotaan terhadap ancaman perubahan iklim Pengelolaan lingkungan kawasan perkotaan secara berkelanjutan Peningkatan kualitas infrastruktur dan fasilitas di kawasan perkotaan Peningkatan kapasitas masyarakat perkotaan dalam menghadapi ancaman perubahan iklim Pengembangan dan optimalisasi riset dan sistem informasi tentang perubahan iklim di kawasan perkotaan Kluster 1 : Pengintegrasian upaya adaptasi perubahan iklim ke dalam rencana tata ruang perkotaan
Kluster 3 : Peningkatan kapasitas kehidupan masyarakat perkotaan terkait dengan isu ancaman perubahan iklim
Kluster 2 : Penyesuaian infrastruktur dan fasilitas perkotaan untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim
Mengapa Adaptasi Perubahan Iklim di tingkat lokal menjadi sangat penting? a) Dampak perubahan iklim terjadi pada tingkat lokal/daerah mempengaruhi kegiatan ekonomi dan kehidupan serta lingkungan pada tingkat lokal. b) Kerentanan dan kapasitas adaptif terjadi pada tingkat lokal sebagai hasil interaksi berbagai faktor dan proses sosial-ekologis. Kerentanan wilayah merupakan hasil dari variasi kerentanan yang terjadi di tingkat lokal. c) Aksi adaptasi yang paling baik dilakukan pada tingkat lokal respon adaptasi di tingkat individu dan keluarga menunjukkan adaptasi nyata dalam kehidupan.
Analisis Hazard : Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Air (1)Science Basis Analisis & Proyeksi Iklim
Data curah hujan dan temperatur baseline serta proyeksi
(2)Analisis Risiko Analisis Hazard (Ancaman Bahaya) : • Ketersediaan Air / Kekeringan • Banjir • Longsor
Peta Hazard Sektor
Analisis Vulnerability (Kerentanan) : • Bio-Fisik, Sosial, Ekonomi • Baseline • Proyeksi (Dynamic Vulnerability)
Peta Vulnerability (Kerentanan)
Peta Risiko Perubahan Iklim
(3) Perumusan Opsi Adaptasi • Identifikasi wilayah berisiko • Prioritas program adaptasi • Rekomendasi langkah adaptasi
Analisis Hazard :
Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Air
Hubungan antara daerah yang dibangun, sistem drainase kota dan sistem sungai menggambarkan tingkat kedalaman studi yang dibutuhkan
Analisis Hazard :
34
Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Air
Point 3: Day-to-day events
Point 2: Exceedanc e events
Point 1: Standardize d events
Analisis Resiko: Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Air Baseline
Proyeksi
Detail Design Strategi Adaptasi Contoh Strategi Adaptasi (Tarakan)
Contoh Strategi Adaptasi - BAU Modifikasi saluran
Contoh Strategi Adaptasi – Climate Proof
Modifikasi saluran
Climate Change is not just an environmental issue. It is very much a social, economic, and political issue.
TERIMA KASIH
[email protected] [email protected]