Selamat Dari Bencana Tsunami Pembelajaran dari Tsunami Aceh dan Pangandaran Disusun oleh Eko Yulia nto, Fauzi Kusmayanto, Nandang Supriyatna, Dirhamsyah
Pembelajaran dari pengalaman-pengalaman penyelamatan diridaripara korban yang selamat pada bencana tsunamiAceh, Minggu, 26 Desember 2004, dan tsunamiPangandaran, Senin, 17 Juli2006.
ISBN 978 979 19957 2 6 UNES CO 2008
Daftar Isi Pendahuluan Indones ia, Negeri Gempabumi dan Tsunami Kita Hanya Punya Waktu 30 Menit Warisan Berharga yang Terlupakan Pelajaran-Pelajaran Berharga Itu Gempabumi adalah Peringatan Dini Tsunami Air Laut dan Sungai Surut dengan Cepat Suara Dentuman Keras dan Gelombang Besar di Kaki Langit Burung-Burung Terbang ke Arah Daratan Abaikan Segala Harta Benda Larilah ke Bukit Mobil adalah Jebakan Maut JauhilahSungai dan Jembatan Naiklah ke Atas Bangunan Tinggi Panjatlah Pohon Naik dan Berpeganglah pada Benda terapung Ingat, Selalu Ada Lebih Dari Satu Gelombang Paculah Perahu ke Arah Laut Ucapan Terima Kasih
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20
Selamat Dari Bencana Tsunami Pembelajaran dari Tsunami Aceh dan Pangandaran Disusun oleh Eko Yulianto, FauziKusmayanto, Nandang Supriyatna, Dirhamsyah
Pendahuluan Sepe rti kata pepatah,penga laman dapat me njadi guru yang paling baik. Tentunya jika kita mampu merenung untuk mengambil hikmah darinya. Bukan hanya dari pengalaman diri kita dapat belajar tapi juga dari pengalaman orang lain. Lebih-lebih jika pengalaman itu adalah pengalaman yang buruk. Menjadi menjadi korban bencana tsunami m isalnya. Jutaan orang Indonesia tingga l di wilayah pantai yang berdekatan dengan laut dan bahkan menjadikan laut sebagai sumber penghidupan. Dan seba gai orang Indonesia kita se mestinya juga sadar bahwa sebagia n besa r wilayah pantai Indonesia ra wan terlanda be ncana. Salah satunya be ncana tsunami. Tsunam i bisa da tang kapan saja. Namun tidak seorang pun ingin punya pengalaman menjadi korban tsunami te ntunya, korban yang sela mat sekalipun. Oleh karena itu, pengalaman sa udara-saudara kita yang pe rnah menjadi korban tsunami dapat me njadi pelajaran berharga bagi kita se mua. Buku ini berisi pelaja ran-pelajaran yang dipetik dari kejadian tsunami Aceh, 26 Desember 2004 dan tsunami Pangandaran 17 Juli 2006. Pelajaranpelajaran tersebut berupa tindakan-tindaan yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan diri da ri bencana tsunami dan tindakan-tindakan yang pa ntang dila kukan ketika gelombang tsunami mengancam. Pelajaran-pelajaran itu disarikan dari hasil wa wancara dengan saudara-saudara kita yangm enjadi korban selamat pada kedua bencana tsunami tersebut. 1
Indonesia, Negeri Gempabumi dan Tsunami Adalah ketentuan-Nya yang tida k mungkin kita tolak, bahwa kita hidup di sebuah wilayah kepulauan yang disebut Indonesia . Wilayah kepulauan ini be rada di ata s pertemuan tiga lempeng raksasa yaitu Lempeng Benua Eurasia, Lempeng Samudera Pasifik dan Lem peng Samudera Indo-Australia. Le mpeng-lempeng ini saling berinteraksi. Lempeng sa mudera yang memiliki masa jenis lebih besar menunjam masuk
di bawa h lempeng benua. Inila h yang dise but subduksi. Proses subduksi ini berla ngsung terus sejak juta an tahun lalu dan aka n terus be rlangsung. Melalui proses subduksi ini, Tuhan m enjadikan Indonesia beribu-ribu pulau dengan ratusan gunung be rapi nan indah, yang abunya me nyuburkan tana h sehingga me nghijau daratannya ka rena dipe nuhi ribuan jenis tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat untuk
kehidupan manusia yang ditakdirkan tinggal di di dalamnya. Tuhan juga menghadiahkan limpahan kekayaan alam berbagai mineral, minyak bumi, batuba ra di dalam perut bumi Indonesia. Na mun mela lui proses subduksi pula Tuhan menjadikan benca na mungkin terjadi di Indonesia. Letusan gunung berapi, tsunami gempabumi, tanah longsor adalah bagian dari rahmat-Nya supaya kita lebih memahami-Nya.
Le mp en g In do Au stra lia
L empe ng Eu ra sia
Sebelum gem pa bumi Kar ena le mpeng IndoAustra lia me nunja m da n me ne ka ns e cara te rus mene rus, ujung Le mpengE ur as ia ik ut me le sak m as uk. Pu nca k g elo mba ng
Le mb a h ge lomb an g
Saa t ge mpabumi Ketika te rjadi pa tahan, energi dilepaska n, Le mpengE ur as ia y ang me lesak ke mba li me le ntingk e atas . Lentinga n ini me ngakiba tkan te rbentuk ny a punc a k gelombang. L emb ah Pun cak g el omba n g ge lomb an g
Ja lur pe rtem ua n antara dua lempenga dala h ja lur te rjadinya gem pa bumi. Titik-titik coklat a da lahpus a t-pus at gem pabum i yangpe rna h terjadi. Hanya Pulau Ka lim anta n yang be ra da di lua r ja lur s ubduks ilem peng mas a k ini.
Muka ai r lau t no rma l
Saa t tsuna mi Ge lom ba ng a ir laut ini me ra mbat ke ar ah da ra ta n. Di la utda la m, tinggi gelombang ha ny a be be ra pa c m tapi k ec epa ta nnya bis a me nca pai 90 0 km/jam .Sa mpai di pantai, kec epatan ge lomba ng ini ber kura ng hingga puluhan km /ja m, tinggi gelomba ngnya ber tamba h da n bis a m enca pa i be berapa puluhm ete r. 2
Indonesia, Negeri Gempabumi dan Tsunami Seperti yang ada di atas daratan, lempeng memiliki permukaan sanga t ka sar, be rlembah dan bergunung. Gerak tunjaman lempeng sering te rhambat oleh keka saran pe rmukaa n ini. Namun lempeng terus bergera km eskipun terhambat sehingga terjadilah akum ulasi energi. Jika lempeng yang me nunjam mengala mi hambatan besar, lempeng benua yang berada di atas lempe ng sam udera yangm enunjam itu dapa t ikut terseret ke bawa h. Ketika terjadi pata han, le mpeng sam udera akan melenting kembali ke a tas dan akumulasi energi akan dilepaskan. Pelepasan energi ini mengakibatkan bergetarnya permukaan bumi. Fe nomena inilah yang lazim disebut sebagai gempabumi. Lentingan lempeng akan me ngakibatkan te rganggunya kesetimbangan a ir laut sehingga terbentuklah gelombang tsunami. Saat ini, gempabumi terjadi ratarata 15 kali se hari di se luruh wilayah Indonesia.Seringnya terjadi gempabumi m enyebabkan tsunami juga sering melanda wilayah Indonesia.Sejak tahun 1600 hingga sekarang telah te rjadi 109 tsunami di Indonesia. Bahkan dalam lima belas tahun terakhir
tsunami terjadi rata-rata sekali dala m dua tahun. Na mun demikian perulangan terjadinya tsunami di setiap tempat sebena rnya berla ngsung dalam jangka waktu yang pa njang. Sebelum 26 Desember 2004, sedikit orang yang tahu bahwa wila yah Ac eh pernah terlanda tsunami yaitu tahun 1797, 1861 dan 1907. Di Pa nga ndaran, tida k ada wa rga masyaraka t yang tahu bahwa ge lombang tsunam i pernah melanda wilayah ini setidaknya empat kali dalam 400 tahun terakhir sebelum tahun 2006. Penelitia n geologi berhasil mengungkapkan hal itu. Tsunami terakhir me landa wilayah Aceh 100 tahun la lu tepatnya pada tahun 1907, seme ntara di Pangandaran terjadi sekitar 85 tahun la lu tepa tnya pa da tahun 1921. Jadi, setidaknya a da tiga gene rasi yang tidak me nga lami bencana tsunami. Maka masuk akal ka lauc erita tentang tsunami 1907 dan tsunami 1921 hampir tidak la gi terdengar di tengah masyarakat di kedua tempat itu. Hal ini bisa jadi menjadi salah satu faktor penyebab ketidakwaspadaan masyarakat menghadapi bencana tsuna mi sehingga tsunami Aceh 2004 dan
6
1
8 7 2 3
5 4
Loka s i ke ja dian tsuna mi di Indone sia s ejak tahun 1 600 .Tsuna mite rjadi di se panjang ja lur -jalur subduks i, m engik uti jalur ge mpabumi di Indone sia. Lingk ara nk uning a dalah loka si -lokas iy ang terla nda ts una mi da lam 15 ta hun tera k hir (1 . Ace h,20 04 ; 2. Lais, 20 07; 3 . Pa ngandara n, 2 006; 4 . Bany uwangi, 1 99 4; 5. Ma um ere, 1 9 92 ; 6 . Toli -Toli, 1 996 ; 7. Ba ngga i, 2 000 ; 8. Bia k, 19 96).
Pangandaran 2006 merenggut begitu banyak korban jiwa. Jika tsunami pernah terjadi di suatu tempat di masa lalu, ia a kan terulang kembali di masa datang Sayangnya catatan sejarah tentang kejadian tsunami di Indonesia tersedia ha nya dari sekitar abad 17 1600-a n. Tsunami yang terjadi sebelumnya tidak diketahui. Namun penelitian-penelitian geologi dapat mengungkapkan tsunami-tsunami yang lebih tua itu. Hasil penelitian terakhir, misa lnya, menunjukkan bahwa tsunami yang sebanding dengan tsunami 2004 pernah terjadi di Aceh hingga Thaila nd se kita r 600 tahunlalu.
2005
2004
1907
1861 1797 Enda pan-e nda pa n ts una mi yang ditem uk andi Teluk B us ung, Pulau Sime ulue da n tahun -ta hun te rjadiny a ts unam i.La nda an tsuna mi di s atu te mpa t s elalu be rulang.
3
Kita Hanya Punya Waktu 30 Menit Samudera Pasifik dikelilingi oleh zona subduksi di seluruh tepiannya. Jika terjadi gempabumi yang menim bulkan tsunami di salah satu tepi samudera ini, maka gelombang tsunami aka n m engha ntam seluruh tepian Samudera Pasifik. Na mun tentunya diperlukan waktubeberapa jam bagi gelombang tsunami untuk m enyeberang hingga me ncapai sisi lain dari Samudera pasifik. Pantai beberapa pulau di wilayah Indonesia bagian timur m engha dap ke Samudera Pasifik seperti pantai uta ra Papua, Biak dan pantai timur Halmahera. Maka sangat waja r jika wilayah pantai panta i itu bisa terlanda ge lombang tsunami yang ditimbulkan oleh gempabumi yang terjadi di bagian lain sa mudera ini seperti di Jepang, Hawai, atau bahkan Amerika Selatan. Jika hal ini terja di, maka tersedia waktu yang c ukuplama untuk berlindung ke tempat yang a man. Kare na pulau-pulau di wilayah Indone sia berhadapan dengan zona subduksi aktif maka tsunami yang m elanda Indonesia sebagian besar a da lah tsuna mi-tsunami lokal. Pada kondisi demikian, rentang waktu antara terjadinya
Di lautan y angda la m, k ec epa tan gelombang ts una mi dapat m encapai se kitar 900 km /jam. Di Indone sia ,ja ra k terja uh dar ipanta i k e bata s zona subduks i se kitar 300 k m.J ika s e buahge mpa bumi ya ng te rjadi di zona subduk si me mic uge lomba ng tsunami ma ka gelombang itu a ka n me nc apa i da ra ta n da la m re ntang wa ktu kura ngdar i3 0 m enit. Inilah ra ta-r ata re nta ng waktu ya ng dim ilikioleh ora ng ma syar aka t In donesia ya ngtinggal di wilay a hpantai untuk m enyelama tkan dir i da ri te rja ngange lombang tsunami.
gempabumi dengan datangnya gelombang tsunami ke da rata n rela tif singkat, umumnya sekitar tigapuluh menit. Beberapa korban selamat di Lhok Nga, Aceh menyaksikan bahwa di daerah ini rentangwaktu antara ge mpabumi dan datangnya gelombang ke daratan lebih
singkat jika dibandingkan dengan daerah Aceh lainnya. Penelitian yang dila kukan oleh sebua h tim peneliti dari Amerika menduga bahwa a da sesar lain yang posisinya lebih dekat ke daratan yang ikut bergerak akibat dipicu ole h gem pabumi sebelumnya. Karena posisi sesar yang ikut
bergerak ini lebih dekat ke daratan maka gelomba ng tsuna minya pun mencapai daratan lebih c epat. .
4
Warisan Berharga yang Terlupakan Smong: “Jika terjadigempabumi kuat diikuti surutnya air laut, segeralah lari ke gunung” Pulau Simeulue berada pa ling dekat dengan pusat gempabumi 26 Desember 2004. Namun hanya ada tujuh orang yang meninggal akibat sapuan gelom bang tsunami. “Smong” menjadi salah satu penyelamat warga Simeulue.“ Smong” adalah pe ngetahuan tradisional, diwariskan turun te murun secara lisa n. Pengetahuan ini memuat pesa n sede rhana namun masih dipatuhi warga Simeulue. Pe san itu adalah: “jika terjadi gempabumi kuat diikuti oleh surutnya air la ut,segeralah lari gunung karena a ir laut akan naik”. Pengetahuan tradisional ini muncul setelah tsunami traumatik yangterjadi di pulau ini tahun 1907. Seringnya tsunami di pulau ini sebelum 1907 bisa jadi juga memiliki andil ba gi bersema inya pengetahuan itu. Catatan se jarahdan penelitiangeologi menunjukkan pulau ini terlanda tsunami tahun 1797, 1861 dan 1907. T e t e u (Ka k ek ata uGe mpabum i ?) Te te u amusiat lo ga K ake k (ge mp a bu mi), sa ng tu pai be rnyan yi Te te u katin ambu leleu K ake k (ge mp a bu mi), su ara g emu ru h d ata ng da ria tas b ukit-b ukit Te te u girisit n yau ’n yau ’ K ake k (ge mp a bu mi), a da ta nah lon gsor d an ke hancu ra n A ma go lu ’tete u tai pe lebu k K ake k (ea rth qu ake) d ari ru h keran g la ut se d an g mara h A ro tad ea ke b aiko na K aren a po hon b aiko te la h dite bang K uila k p ai-p ai go u’gou ’ B urun g kuilak b ern yanyi L e i-lei go u’g o u’ A yam-aya m be rlaria n B arasita tete u K aren a disa n a ka kek (ge mp ab umi) te lah d atang L a lakla k p ag uru sailet Oran g -o ran g be rlaria n “Te teu”, pe ngeta huan tra dis ional da ri Pulau Mentawa i. Da la m ba has a Menta wai “te teu” bis a be rar ti ka ke k, ta pi bisa juga ber arti ge mpabumi. Mas ih ba ny ak diha fal sy airnya namun tak lagi dipaham i mak nany a ka rena k ata “te teu” dia rtikan se baga i “kak ek”.P er hatikan pe sa n ya ng a da dalam sya ir itu k etika k ata itudiar tik an s eba gai gem pa bum i.
Lege nda Ratu Laut Selatan bukan hanya berkembang di masyaraka t Jawa tapi juga di masyarakat di pulau-pulau lain yang berhadapan de ngan Sam udera Indonesia yang notabene merupaka n pulau-pulau ra wa n tsunami karena berada di zona subduksi. Di Jawa, sang ratu pantai selatan yang bernama Nyi Roro Kidul, dikisahkan sering meminta tumbal dengan m engirim ombak ke daratan. Sebagian tumbal dikirim kembali ke da rat untuk menyampaikan pesan darinya. Mungkinkah lege nda ratu pantai se latan khususnya Nyi Roro Kidul dipicu ole h kejadian-kejadian tsunami di masa lalu ?
Di te nga hm as ya ra kat J awa ,Ny i Ror o Kidul se ring diga mbar kan s ebaga iwanita c antik mengenda ra i ke reta, m enumpangdi a ta s omba k be sar En da p an tsu nami
Penelitian ge ologi m enemukan buk ti enda pa n ge mpabum i da n ts una mi ya ng ter jadi 40 0 ta hun ya ng lalu di Cila ca p da n Panga nda ran da n ja uh le bih bes ar da ripada ya ngte rjadi ta hun 20 06 . Mungk ink ah k eja dian ts una mi ini te rka it de nga na sa lm ula le genda Ny i Ror oK idul ?
5
Gempabumi Adalah Peringatan Dini Tsunami Sekitar sem bilan puluh persen tsunami yang terjadi di Indonesia berkaitan de ngan gempabumi. Sepuluh persen sisanya dipicu oleh letusan gununga pi dan longsoran bawah laut.Oleh karena itu, gem pabumi dapat me njadi peringatan yang paling dini akan bahaya tsunami. Sudah me njadi sema cam prosedur baku bagi masyarakat yang tingga l di Pulau Sime ulue, jika terja di gempabumi kuat mere ka aka n sege ra berlari ke bukit. Apalagi jika ge mpabumi itu terjadi malam hari, surut a ir laut
menjadi agak sulit untukdiamati. Bagi mereka, c ukuplah gempabumi menjadi peringatan dini aka n bahaya tsunami. Ja rak yang dekat dari dataran pantai ke bukit terdekat (sebagian besar kurang dari 1 km) menjadi anuge ra h bagi masyarakat Simeulue. Mereka dengan cepat dapat mencapai bukit. Itula h hal yang menyelamatkan masyaraka t Simeulue da ri bencana tsunami 2004. Situasi seba liknya terjadi di Aceh daratan.Tidak ada se orang pun paham bahwa gempabumi
adala h peringatan dini tsunami. Meskipun guncangannya cukup la ma, kua t dan dapat dirasakan semua orang, tidak terjadi kerusaka n yang berarti. Begitu gempa reda, kebanyakan orang menunggu di luar rumah karena kuatir akan te rjadi gempa susulan. Sementara sebagian lainnya melanjutkan aktivitasnya. Sekitar duapuluh menit setelah gempabumi, gelombang tsunami te lah mencapa i daratan. Berbeda dari gempabumi di le pas pantai barat Sumatra yang
m emiliki gunc anga n kuat, gempabumi di lepa s pantai selatan Jawa umumnya bertipe silent e arthquake (gempa diam). Gempa seperti ini meskipun memiliki m agnitudo cukupbesar, guncangannya lema h atau ta k terasa. Inila hyangterjadi di Pangandaran. Ha nya sedikit orang yang merasakan gunc angan gempabumi se belum tsunami m elanda Pangandaran.Guncangan yang le mah inilah yang m enyebabkan masyarakat kurang waspa da ba haya tsunami.
Dua ga mbar ini me mper lihatka nk eadaan s etelah guncanga n ge mpabumi 20 04 di Ba nda Ace h. Or ang-orang be rk um pul me mpe rhatik an bangunan-ba ngunany a ng roboh da n tidak me nya da ri data ngny a gelom bang ts una mi.
6
Air Laut dan Sungai Surut dengan Cepat Riz al Seura pong ta k pernah menyangka bahwa air laut yang diliha tnya surut sejauh sekitar empat kilometer di pantai Lambaro, Ace h Besar, itu adalah pertanda akan datangnya ge lombang tsunami. Dia dan Anwar kawannya hanya bisa te rpana menyaksikan dasar la ut yangtiba-tiba kering, menampakkan ka rang-karang dan ikan-ikan yang menggelepar. Beberapa kilometer dari pantai Lambaro, Katimansedang mengangkat balok di kilang kayu, ujung jembatan Krueng Cut, Krueng Raya.Guncangan gempabumi membuat Katima n dan rekan-re kan bekerja te rduduk di tanah. Ketika guncangan berhenti mereka se mua keluar kompleks menuju jalan raya Ba nda AcehKrueng raya.Disinilah mereka
Katima n
menyaksikan Sungai Krueng La mnyong tiba-tiba surut dan kering. Katiman kemudian berlari ke pantai Alue Naga. Di pantai ini, air laut juga mengering, ikan-ikan terlihat di dasarnya. Di desa Kuala yang berja rak lima ratus m eter dari pantai, Armanaidi dan warga desa Kua la, Aceh Jaya meliha t keringnya sungai sesaat setelah gunc angan gem pabumi reda. Ketika Armanaidi hendak mema suki rumahnya, seoranglaki-laki berlari sambil terus berte riak bahwa air laut tela h naik. Di Desa Lam Nga, Aceh Besar, ada f enomena lain yang te rjadi di sungai. Nikmatul Akbar bin Firdaus, 19 tahun, m enyaksikan keluarnya buih-buih di a ir sungai. Teuku Sajidin bin Teuku Ibrahim yang tinggal di De sa Suak Timah, Samatiga, Ace hBa rat melihat air laut telah surut sejauh satu setengah kilometer sehingga banyak perahu nelayan yang kandas di atas karang. Sesaat setelah a ir laut surut,baik Rizal maupun Katima n mendengar suara leda kan dari a rah laut. Me skipun Riz al masih sempat meliha t gelomba ng hitam
ra ksasa di kejauhan dan sempat berlari menyelematka ndiri, dia dengan cepa t tergulung gelombang itu. Beberapa orangdi Pangandaran juga meliha t surutnya air laut setelah gempabumi dan se belum
gelombang tsunami menca pai daratan. Beberapa gamba r da sar laut yang kering akibat surutnya air laut ketika te rjadi gempabumi da n tsunami 26 Desember be rhasil diabadikan di Thailand selatan.
Ga mbar suas a na di sa lahs atu panta i diThailand s elatan se saat s e be lum ge lom bang ts una mi me ne rja ng da rata n. Se ora ng tur is Swedia, Ka rin Sv aerd (inse t ka na n) be rlari k e arah la ut untuk meny elam atk ana na k -anaknya (inse t da ri k irik e ka nan: Filip, Anton da n Viktor).
7
Suara Dentuman Keras dan Gelombang Besar di Kaki Langit Beberapa menit setelah gempa berhe nti, Sharla Emilda binti Muhammad yang tinggal tidak jauh dari pantai di Desa Alue Ambang, Aceh Jaya mendengar suara le tusan.Sharla m enyangka sedang ada kontak senjata a ntara TNI dengan GAM. Dia tidak mempedulikan suara itu karena saa t itu konflik bersenjata di Aceh masih berlangsungsehingga konta k senjata memang sering terjadi. Ta k la ma setelah itu Gelomba ng setinggi pohon kelapa sudah kelihatan di te ngah laut. Banyak korban yang se lamat dari benc ana tsunami 2004 di Aceh memberikan kesa ksian te ntang terdengarnya suara dentuman atau letusan ya ng menggelegar sesaat setela h guncangan ge mpabumi reda. Ke saksian-kesaksian itu juga memberikan informasi bahwa tidak lama sete lah terdengar suara letusan atau dentuman banyak dari korban selamat yang melihat gelombang besar di kaki la ngit di tengah laut. Pada kasus tsunami Ace h dan Pangandaran, semua yang telah melihat ge lomba ng di cakrawa la selalu tergulung
gelomba ng kecuali beberapa orang yang be rada sangat dekat dengan tempat evakuasi yang am an. Hal ini m enunjukkan bahwa jika gelomba ng telah terlihat di kaki langit berarti jarak gelom bang sudah sa ngat dekat se hingga tinda kan penyelamatan diri yang palingbaik adalah menuju tempat evakuasi yang paling dekat yang mungkin dicapa i dengan cepat baik berupa bangunan maupun pohon. Emirza sedang berada di atas perahu di lepas pantai Ule e Lheu ketika gempabumi terjadi. Dia menjadi saksi kemungkinan sum ber suara dentuman yang banyak di dengar para korban selama t. Saat ge lomba ng raksasa data ng perta ma kali, pera hu terangka t lidah ge lombang sangat tinggi. Yang menakjubkan, dibawah lidah ge lombang itu ia tidak me lihat air sedikitpun. Ketika lidah ge lombang itu turun menghantam dasar laut didengarnya suara dentuman yang sangat keras dan kemudian gelomba ng itu pecah. Pe rahunya hampir te rseret gelombang pecah itu. Emirza be rusaha terus
mengararahkan perahunya ke tengah laut supa ya tidak tergulung gelombang pecah itu.Perahunya terhempas oleh lidah ge lomba ng hingga empat kali. Di Panta i Pangandaran banyak orang melaporkan terde ngarnya suara dentuman keras ketika gelombang tsunami menghantam tebing tinggi ba tuka pur ya ng bera da di timur pantai itu.
Dua bua h ja m dinding ya ngte rbawa ge lomba ng tsuna mi Ac eh (ka nan) da n Panganda ra n(k iri), m enunjukka nwa ktu sa at k edua gelombangts unam i me ngha nta m pantai Ac eh dan Panganda ra n.
Ge lombang ts una mi tam pa k putih m em anja ngdi ga ris la ngit se me ntar a se buah ka pal tam pa k be ra da di de pan ge lom ba ng.
8
Burung-Burung Laut Terbang ke Arah Daratan Jika manusia diciptakan oleh Tuhan denga na kal sebagai kelebihannya untukdapat memahami alam maka hewan diciptakann-Nya dengan kelebihan yang lain untuk tujuan yang sa ma. Cerita tentang kepekaan binatang dalam memahami tanda-tanda alam sela lu m engemuka di ha mpir setiap peristiwa bencana. Berkaitan dengan ge mpabumi banyak orang Indonesia meyakini bahwa angsa memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap gempa . Unggas yang seringdimanfaatkan untuk mengendus keda tanga npencuri ini mengeluarkan suara ribut luar biasa menjelang gempa. Percobaan yang dilakuka ndi Jepang, a njing, kucing, dan burung juga memiliki kepekaan tinggi dalam mendeteksi aka nterjadinya gempa. Anjing merespon geta ran yang didikeluarkan oleh ala t pene bar getaran gempabum i tiruan dengan menyalak mela mpaui ba tas normal da nberusa ha menggigit. Ini sesuai dengan yang dice ritakan oleh penduduk di pantai tenggara India menceritakan ba hwa tanggal 26 Desem ber 2004 di pagi hari, anjing-anjing mereka menyalak tak henti-henti, tidak seperti biasanya. Pada hal penduduk di tempat ini
Hampir tak mera sakan getaran gem pa saat itu. Sayangnya mereka juga tak me mahami perilaku aneh binatang pia raan mereka ini. Beberapa jam kemudian gelomba ng tsunami menghantam desa mereka. Pada percobaan di Jepang itu, kucing memperlihatka nsikap keta kutan dan berusaha bersembunyi sementara burung mere sponnya dengan kegelisahan yang tak biasa. Sebuah organisasi profesi interna sional yang berkaitan dengan penelitian gempa menjadikan ikan lele sebagai logonya. Da lam beberapa seminarnya, patung ikan berkumis panjang ini dijadika n momento. Ini karena ikan le le memiliki kepekaan tinggi dala m mende teksi akan terjadinya gempa. Ikan ini mem perlihatkan perilaku yang tidak bia sa, terlihat seperti gelisah dengan berenang kesana-kema ri. Di Srilanka, m enjelang gempa dan tsunami 26Desember 2004, gajah dilaporkan bersuara sahut menyahut dan, be rbondongbondong melarikan diri ke atas bukit bahkan sampai menarik hingga putus rantai yang mem belenggu kakinya.Sebuah
perilaku yangtak pernah terjadi dalam keadaan norm al. Tahun 1996, menjelang gempa dan tsunami di biak, penduduk melaporkan banyak ular yang terliha t keluar dari sarangnya . Di Ba nda Ac eh, pagi hari sesaat sebelum gelombang tsunami meluluhlantakkan kota itu, Brigjen Suroyo Gino, Wakil Komando Operasi Darura t Sipil, Nanggroe Aceh Da russalam,sedang dalam perjalanan menuju Pelabuha n Malahayati untuk melepas 700 prajurit Bata lyon 744 Kupang yang te lah m enyelesaikan tugasnya. Di perja lanan, Gino melihat serombongan burung berbulu putih terbang bera rakan me nuju kota. Dalam hati Gino bertanya-tanya, apa yang akan terjadi ? Firasatnya berbisik, hal ya ng tidak biasa nya ia lihat ini sebagai pertanda buruk. Segera ia berba lik ara h. Tak berapa lama kemudian gelomba ng tsunami me nerjang Banda Aceh. Ia selamat. Para prajurit pun se lamat kare na belum masuk lambung kapal sehingga masih dapat menyelamatkan diri. Surya Da rma bin Abdul Manaf bera da diatas sampan limara tus meter dari panta i Deah Raya Ba nda Aceh, sedang menarik
panc ing ya ng ia tam batkan ma lam se belumnya. Tiba-tiba saja Surya merasakan air laut bergoyang tidak se perti biasa. Ia yakin seda ng terjadi gempabumi.Yang membuat ia takjub adalah tatkala beberapa sa at se tela h goyangan itu diliha tnya burung-burung ba ngau dari hutan bakau terbang kencang ke arah bukit seolah ada yang mengeja r me reka. Firasatnya berbisik bahwa aka nterjadi se suatu. Segera saja ia tinggalka n panc ingnya dan dikayuhnya sa mpa n ke pantai. Beberapa menit kemudian ketika hendak mengangkat perangkap kepiting di kolam dilihatnya gelombang raksasa dengan suara bergemuruh se dang mengha ncurkan huta n baka u. Ia hanya se mpat lari tigaratus m eter dan kemudian naik ke pohon bakau.Namun gelombang berikutnya menggulungnya bersama pohon baka u itu. Ia akhirnya be rhasil meraih je rigen dan arus air mendamparkannya ke se buah pohon.Surya bertahan di pohon ini hingga air benar-benar surut.
9
Abaikan Segala Harta Benda Tidak ada yang lebih berharga selain nyawa
Salah satu dari tujuh korban meningga l gelomba ng tsuna mi di Pulau Simeulue adalah La samin, 60 tahun, orang asli Sinabang, ibukota Kabupaten Sim eulue . Ke tika gem pabumi mengguncang tanah Simeulue, 26 De sember 2004, La simin me macu sepeda motornya ke perbukitan.Istrinya membonceng di be lakangnya. Ia
sudah tahu c erita tentang smong. Mereka selamat mencapai bukit. Ketika gelombangpertama surut, Lasamin mengatakan kepada istrinya bahwa ia ingin m enyelamatkan surat-sura t penting yang te rtinggal di ruma h. Mungkin Lasimin berpikir bahwa air tidak a ka n naik lagi atau kalaupun naik lagi dengan memacu
sepe da motornya dia masih punya waktu untuk menyela matkan suratsurat itu. Dengan se peda motornya ia me nuju rumahnya. Di tengah ja lan dia ke temu Sukran, 25 tahun, te mannya satu kampung. Diaja knya Sukran menemaninya. Sebenarnya mereka ragu apakah masih ada waktu untuk mengambil surat-surat itu
kare na kuatir akan datang gelombang lagi. Ke kuatiran mereka menjadi kenyataan. Sepeda motor yang mereka tumpangi diha ntam gelombang. Lasamin terhempas ke aspal sementara Sukran berenang me nuju ke sebuah pohon dan memanjatnya. Ketika air tsunami surut, Lasamin ditemukan sudah meninggal.
10
Larilah ke Bukit
Ketika bumi terasa berguncang keras, da n air laut terlihat surut sangat jauh, maka teriakan “smong…smong…” terdengar bersa hutan di Pulau Simeulue. Ge mpabumi yang terjadi di pagi hari memudahkan se bagian orang untuk memperhatikan a ir laut sebe lum lari menyelama tkan diri ke bukit. Penduduk berlarian ke ata s bukit-bukit di sekitar tempat tingal mereka. Di Pulau Simeulue, perkampungan penduduk berada di teluk-teluk yang tida kterlalu luas yang seola h-olah me mbentuk kantong-kantong di sekeliling pulau. Ja rak dari pantai ke kaki
Des a Naibos , sa lah satu de s a di Pulau Simeulue y ang be ra da di s ebua h Te luk da n dike lilingi bukit. Gam bar ini dia mbil da ri a tas buk it di s isi se la tan Teluk naibos .
bukit di bela kang panta i kebanyaka n kura ng da ri satu kilometer. Sementara dari satu teluk ke teluk se belahnya se bagia n besar dipisahkan oleh tanah yang tinggi namun terhubung oleh jalan kabupaten ya ng mengelilingi teluk. Pada keadaan ini, “larilah ke bukit” m enjadi prosedur tetap penyelamatan diri dari gelombang tsunami karena mudah dilaksa nakan. Nam un di sebagian besar dataran pantai di Aceh hal itu sulit dilakukan karena jarak dari perumaha n penduduk ke kaki bukit c ukup jauh (beberapa diantaranya a da yang lebihdari tiga kilometer).
Disa mping itu umumnya bukitbukit di be lakangpantai berlere ng te rjal sehingga cukup sulit didaki. Keluarga Haria nto bin Legine m, 18 tahun, da nbanyak warga di desa nya terma suk beruntung karena bukit berada hanya se ratus meter dari tempa t tingga l mere ka. Namun Harianto justru kurang beruntung saat itu karena ia sempat te rgulung ge lombang sementara keluarganya sudah berada di atas bukit. Saat itu ia berada di lokasi penggalian batu karena tugasnya mengawasi dan menghitung mobilmobil yang ke luar m asuk mengangkut batu. Guncangan
gempabumi yang keras membuyarkan para penggali ba tu. Namun ke tika gunc anga n itu re da, para penggali batu kembali bekerja. Sesaat kem udian terdengar ledakan kera s sebanyak lima kali. Kali ini semua pengga li benar-benar buyar, pula ng ke rumah ma sing-masing. Ha rianto pulang dengan pera saan takut. Apalagi ketika dilihatnya perahu-perahu nelayan oleng dan gelombang tinggi sedang menuju daratan. Di jalan, Harianto ketemu adik dan keponakannya yang sedang menuju bukit dengan berjalan santa i. Dimarahi dan dile mparinya mereka dengan batu supaya ce pat lari ke bukit. Di rum ah te rnya ta tak seorang pun dijumpainya. Se mua sudah lari ke bukit. Dia kemudian kem ba li ke bukit. Se sampai di atas bukit dia turun lagi karena teringat kakaknya. Dia berlari menuju ruma h kakaknya. Te rnyata kakaknya sudah menye lamatkan diri ke bukit. Ketika hendak kem ba li ke bukit, dilihatnya kaki bukit sudah terkepung ge lomba ng. Meskipun sempat lari ke lantai dua ruma h, ia tetap tergulung gelombang karena ge lombang tsunami m eluluhlantakkanrumah itu. Dia kemudian selamat se telah dapat menaiki kasur dan terbawa ke laut lepas. 11
Mobil adalah Jebakan Maut Bukhar i bin Abdulla h, is tr i da n ana knya me ninggal ter je ba k di dala m mobil, tenggelam ke da s ar sungai
Satu hal ya ng dapat dipastikan terja di saat benc ana tsunami melanda adalah kepanikan karena semua orang ingin menyelamatkan diri. Jalan-ja lan dipenuhi oleh orang, sebagian besar be rlari dan berjalan kaki. Pada kondisi seperti ini menyelamatkan diri dengan menggunakan mobil sangat berbahaya ba gi orang lain maupun diri sendiri. Resiko menabrak orang di jalan sanga t be sar. Disamping itu resiko untuk terje bak didalam mobil dan kem udian tergulung gelombang juga sangat besar. Se lain itu, gempabumi yang menda hului tsunami seringkali juga mengha ncurkan f asilitas jalan. Jalan me njadi sulit dilalui kendaraan. Bukhari bin Abdullah, 45 tahun, yang tinggal di Desa Alue Naga, Ba nda Aceh, berusaha menyelamatkan keluarganya dengan menggunakan mobil ketika mendengar teriakan orang-orang bahwa air laut telah naik.Baru berjalan duaratus me ter mobilnya diha ntam gelombang tsunami sehingga terbalik di dasar sungai yang airnya kenc ang. Ia berha sil keluar m elalui kaca mobil yang sudah pecah namun istri dan
anaknya tengge lam bersama mobil ke dasar sunga i. Bukhari akhirnya se lamat setelah berhasil mengapung de ngan berpegang pada ban. Sujima n bin Abdullah,57 tahun, tinggal di Desa Je ulingke, Banda Ac eh kira-kira tiga kilometer dari pantai. Mendengar teriakan bahwa air la ut naik, ia bergegas keluar rumah. Di lua r rum ah dilihatnya mobil adiknya. Ia dan ke luarganya masuk ke mobil itu. Di jalan mobil hampir tak dapat bergerak karena jalan dipadati orang yang sedang menyelamatkan diri. Mobil hanya bisa berge rak perlahan sementa ra suara air yang menyerupai suara pesawat sudah sangat dekat. Maka tak terhindarkan lagi, air setinggi enam mete r menghanyutkan mobil dan penumpangdi dalamnya. Perlahan-lahan mobil tenggelam. Ke tika penuh, mobil tiba-tiba tengge lem. Sujiman berusaha mendobrak pintu dan jendela namun gagal. Sementara air suda h hampir meme nuhi mobil, tinggal se puluh sentimeter dari ata p mobil. Tak lama kemudian, m obil bena rbena r tenggela m. Seoranga naknya terjebak di dalamnya da n ditem ukan meninggal. 12
Jauhilah Sungai dan Jembatan Sunga i adalah jalan tol bagi air dari darat ke laut dan sebaliknya. Artinya , jika gelombangtsunami mela nda, lidah ge lombang yang mela lui sungai akan datang lebih cepat jika dibandingkan dengan yang me landa daratan. Ba ngunanbangunan disepa njang alur sungai akan disapu oleh gelombang tsunami lebih dulu jika dibandingkan dengan yang jauh dari sungai. Jika tsuna mi cukup besar maka gelombang tsunami
yang melewati sungai ini akan menyapu jembatan-jembatan. Jika konstruksi jembatan mampu berta han ma ka jembatan a kan menjadi bendungan bagi segala sampah yang di bawa tsunami baik dari darat ma upunlaut. Banyak korban meninggal karena terjepit sampah-sampah yang tersangkut di jembatan ini. Di Widarapayung, Cilacap Timur, punggungan pantainya sangat tinggi. Punggunga n pantai
Bany ak jem ba ta n putus dihantam ge lomba ngts unami.
ini memisahkan laut dengan sungai yang mengalir ke arah barat sejajar pantai. Di se panjang tepi sungai digunakan oleh penduduk untuk berc ocok ta nam. Gelomba ng tsunami sebena rnya tidak terlalu tinggi ketika mele wati punggungn ini, tingginya sekitar dua meter. Namun, se telah melewati punggungan ini, a ir kembali ke laut melalui alur sungai hingga melimpa hdi kiri dan kanannya. Pada saat itu banyak orangsedang
Je mbatan me nja di be ndungan bagi sa mpa h-sam pah.
bekerja di lada ng di pinggir sunga i itu. Mereka tak dapat melihat laut karena terhalang punggungan pantai. Tiba-tiba saja datang gelombang dari dua arah berbeda yaitu dari arah laut dan dari arah timur mengikuti arah alur sungai. Banya k korban meningga l terseret arus deras ini meskipun se benarnya kedalamannya tak lebih dari dua meter.
Suwa rdi se lam at mes kipun diha nta m gelom ba ng dar i dua a ra h se kaligus y aitu a rah pantai dan s ejaja r sungai. Dia me mper agak an ba ga ima na dia be rtahan s upay a tidak ter se ret gelom ba ng.Tsunami hanya se tinggi m ulut S uwar di dan hanya me nggenangk ura ng da ri s epuluh menit
13
Naiklah ke Atas Bangunan Tinggi Jika jara k menuju bukit cukup jauh, menaiki banguna n tinggi yang paling dekat terbukti dapat menyelamatkan jiwa . Tentunya kita harus me milih bangunan yang terlihat cukup kokoh. Mochtar A.R., Hasbi, Ibrahim dan Rohani tinggal di Kajhu, Banda Aceh. Desa mereka jauh dari perbukitan.Mochtar mendengar suara letusan tiga kali. Ke mudian dilihatnya dinding air berwa rna hitam di kejauhan. Ora ng-orang terliha t panik, memnuhi jalan sehingga terjadi kemacetan lalulintas. Gelombang tsuna mi perta ma yang mencapai desa me reka hanya setinggi lutut, namun cukup kenc ang.
a na k ria ng menyambut air itu karena mereka ingin be rmain di dalamnya. Tapi Mochtar, Hasbi m emerintahkan mereka untuk berlari menujukantor Harian Seram bi Indonesia. Ada lim a puluh dua orang m enyelamatkan diri ke bangunan ini dengan naik ke lantai duanya. Ketika data ng gelombang berikutnya yang lebih tinggi dan m embawa ba nyak sa mpah, bangunan ini bergetar karena tertabrak sa mpah-sampah kayu itu. Ba ngunan ini kokoh bertahan hingga air tsunam i benar-benar surut. Semua orang yang ada di lantai duanya sela mat.
Banyak masjid yang bertahan dari hantaman tsunami Aceh. Sec ara logika , lanta i ba wa h masjid umumnya te rbuka sehingga air dapat le wat dengan bebas. Di Panganda ran banyak menara air yang be rupa bangunan berkaki bertahan me skipun rumahrumahnya rata dengan tana h. Ini juga karena air dapat lewat de ngan bebas melewati kaki-ka ki mena ra itu.
Mo ch ta r
Ba ngunan-ba nguna nbe rlantai dua y angbe rtahan da ri ter ja nga nts unam i 20 04 mes kipun be rada di de k at suna gi.
Se buah banguna n ma sjid da nm enara mas jidy a ng teta p k ok oh ber diri m es kipun ba ngunan dis e kita rnya r ata de nga n ta na h (gam ba r a tas dan tenga h). Ga mba r ba wa h adalah ge dungHa ria nS er ambi Indone sia y ang tetap k ok oh. Di lantai dua ge dung ini lima puluh dua or ang me ny ela ma tkan dir i, dia nta ra ny a adalah Moc hta r, Ibr ahim, Ha s bi dan Roha ni (be lak a ng da ri k ana nk e k ir i) da na na k-anak Rohani ya itu Intan, Muhajirin, Ma gdale na (depa ndar i ka nan k e k iri.
Ha sb i
14 Ib ra h im
Naiklah ke Atas Bangunan Tinggi Tsunami Pangandaran menghancurkan banyak rumah tinggal. Yang menarik adalah, me nara -menara air dari rumah-ruma h yang hancur itu tetap kokohberdiri. Ini kemungkinan berkaitan dengan konstruksi menara air, berupa kaki-kaki tinggi tak bertemboksehingga me mudahkan air lewat. Sayangnya banyak dari me nara -menara air itu tidak dilengkapi denga n tangga untuk naik ke atas. Jika tangga itu ada me nara -menara ini sekaligus dapat berfungsi sebagai bangunane vakuasi ketika bencana tsunami te rjadi. Faktanya, tidak ada orang yang me nyelamatkan diri dengan memanjat menara air ini. Barangkali banyak yang tidak tahu bahwa me manjat m enara air ini bisa me nyelamatkan jiwa. Ini karena disamping konstruksinya kokoh dan ramah tsuna mi, tinggi me nara juga lebih tinggi dari lantai dua rumah sekalipun. Kita tahu, banyak korban se lamat dari terjangan tsunami baik di Ac eh maupun Pangandaran denga n cara berlindung di lantai dua ba ngunan-bangunan yangtidak roboh.
Be be ra pa dar ipuluha n ba nguna nm enara air y ang te tap k okoh ber diri m es kipun dite rjang ge lom bangts unam i2 00 6.
15
Panjatlah Pohon Memanjat pohon bisa menjadi alternatif penyelamata ndiri da ri terjangan ge lombang tsunami jika bukit tidak ada atau terlalu jauh jaraknya dan jika bangunan tinggi yang kokoh juga tidak ada. Kebanyakan korban tsunami yang menyelamatkan diri dengan memanjat pohon sebelumnya sudah terbawa gelombang tsunami. Ada yang secara sadar kemudian berusah menuju pohon didekatnya dengan bantuan benda-benda mengapung atau tidak sengaja tersangkut di pohon dan berta han di sana hingga air bena r-benar surut. Wa rdiyah yang tinggal di Ka jhu merasakan guncangan ge mpabumi namun tidak mendengar suara letusan meskipun rumahnya hanya tigaratus me ter dari pantai. Dia hanya mendengar suara deru angin sesaat sebelum gelombang tsunami menerjangnya.Wardiyah te rbawa gelombang perta ma hingga ke ujung lidah a ir. Dia terbawa a ir surut, namun berhasil meraih papa n dan terba wa ke laut lepas. Ketika gelomba ng be rikutnya datang lagi, dia te rbawa hingga ke deka t pohon kedondong. Di sini air hanya setinggi lutut sehingga Wardiyah dapat berdiri. Ia kaget
ketika a ir na ik lagi da n menghanyutkannya ke pohon kedondong yang ada di dekatnya. Dia meraih ranting pohon itu dan dipanjatnya hingga pucuk pohon. Ia kuatir air a kan naik lagi. Ia turun dari pohon sekitar pukul tiga sore dengan meminta tolongseorang lelaki yang juga berada di pohon kedondong itu. Lain lagi pe nga laman Teguh Suwarno ketika tsuna mi Pangandaran terjadi pada hari Senin, 17 Juli 2006. Saat itu di laut sedang m usim kremes,m oluska berukuran ke cil. Binatang ini digunakan penduduk untuk makanan itik. Sebenarnya Teguh Sutarno melihat gelombang besar di kaki langit. Namun ia tak menyangka itu gelombang. Yang ada hanya rasa ke he ranan sambil bertanyatanya benda apa yang terlihat mengge mbung di kaki langit. Dia menunggu hingga dia kemudian ia yakin be nda itu adalah gelombang yang sangat besar. Namun se mua sudah terlambat. Gelombang itu kemudian menyeretnya. Gelombang pertama menyeretnya ke perdu-perdu. Gelombang kedua menyeretnya kembali hingga tersangkut di bata ng-bata ng
tumbuhan. Gelombangketiga menyeretnya lagi. Sa at terbawa gelombang ketiga inilah, Teguh ingat kejadian tsuna mi Aceh 2004. bahwa banyak orang ya ng selama t dengan memanjat pohon.Maka kem udian ia berusaha me raih batang pohon kelapa ya ng ba nyak ditanam di situ.Ketika berhasil meraih batang kelapa kem udian ia memanjat hingga se tinggi se kitar tiga me ter. Gelombangtsunami lewat dibawa hnya. Pada kasus tsunami Aceh 2004 banyak batangpohon yang tercabut oleh gelombang. Namun untuk tsuna mi Panganda ran sebagian besar pohon terutama pohon kelapa tetap berdiri kokoh.
Teguh Sutar no me lihat benda m enggem bung di ka ki la ngit da nm enga ma tinya be be rapa s aa t se belum ak hirnya s ada r ba hwa be nda itu a da lah gelom ba ng tsunami.
War diy ah berpose di bawa h(k anan) da ndi de pa n (k iri) pohon ke dondong tem pa t ia me nye la ma tkan diri dar i te rja ngan tsunami 2 004 .
16
Naik dan Berpeganglah pada Benda Terapung Sangat sedikit korban se lamat pada kasus tsunami Aceh 2004 yang tak terse ntuh gelombang sam a sekali.Sebagian besar sem pat diombang-ambingkan gelombang tsunami dahulu sebelum kemudia nberhasil menyelamatkan diri. Mereka umumnya da pat menyela matkan diri setelah berhasil mera ih benda terapung. Ada yangberupa kayu, batang pisang, kasur,kulkas, jerigen, botol air mine ral, ban mobil, perahu dan bahkan gulungan ula r.Banyak yang selamat dengan cara ini m eskipun sam a sekali tidak dapat berenang. Ada yang terbawa bersama bendabenda itu hingga ke laut lepas, ada juga yang kemudian memanjat pohon atau bangunan. Naik ke atas benda te rapung dan berpe gange rat padanya umumnya lebih aman daripada sekeda r bertahan di dalam air denga n memega ng benda terapung. Untuk kasus kedua, banyak diantaranya yang tubuhnya terjepit sa mpah hingga patah atau harus mele paskannya. Banya kjuga ya ng akhirnya meninggal karena hantaman sampa h-sampah. Taha bin Ilya s, 11 tahun, ba rusaja memulai menanam pohon bakau
di Alue Naga , Banda Aceh ketika tiba-tiba bumi bergoyang. Ketika goyangan re da,ia pulang ke rumah sementara ayahnya masih bercakap-cakap dengan kawankawannya. Tida k lama setela h sampai di rumah ia m endenga r sua ra gemuruh da ri arah laut, sementara orang-orang berteriakteriak ba hwa air laut telah naik. Segera Taha , ibu dan seorang kakaknya berham buran keluar rumah, berlari menuju kumpula n orang di jala n. Hanya dalam hitungan detik, ia te lah melihat gelomba ng raksasa berwarna hitam sudah di be lakang mereka, dan segera saja menghantam kumpulan orang ya ng ada di situ. Taha tersangkut di sebuah pohon tak ja uh dari terakhir ka li dia berdiri sebelum diterjang gelomba ng. Ia m emeluk erat cabang pohon itu supaya tidak terlepas dihempas aliran air yang deras. Na mun itu berlangsung tak lama ka rena gelombang kedua yang lebih besar sudah menerjang sehingga ia terha nyut. Ia digulung ombak bersama sampah-sampah namun ia terus berusaha muncul ke permukaan dan berha sil.Ketika melihat bantal maka diraihnya bantal itu da n dipeluknya e ra t-erat
sehingga dia bisa terapung. Ketika air mulai surut, Taha mencari benda-benda lain yang bisa digunakan sebagai pelampung. Namun dia tak menemuka nbenda lain se lain banta l yang sudah dipe luknya. Gerakan air surut sangat kencang se hingga ia terbawa ke la ut lepas. Namun oleh gelombang berikutnya dia kembali dihe mpaskan ke darat. Ge lomba ng ketiga ini surut dengan cepa t sehingga ia kembali terseret ke laut. Ia sangat berhara p mendapatkan benda lain yang bisa menggantikan bantal yang sudah mulai basa h yang masih dipe gangnya.Namun ia tidak menemukannya. Ia merasa tak lama la gi akan tenggelam. Tibatiba dia melihat buku yang cukup tebal te rapung dia ntara sampahsampah kecil lainnya. Taha menggapai buku itu dan menjadikannya pelampung selain bantal yang juga tetap ia pegang. Dengan da u pelampung itu badannya terasa lebih ringan. Namun ia masih berharap mendapatkan benda lain yang lebih besar se bagai pelampung. Dua ja m lamanya Ta ha terapung-a pung di laut se be lum akhirnya terdampar di pantai diantara sampah-sampah. Ia.
Ia ba ru berusaha beranjak dari tempat itu de ngan tertatih-tatih se tela h air bena r-benar surut.
17
Ingat, Selalu Ada Lebih Dari Satu Gelombang Arus gelombang surut biasanya sangat kencang Tsuna mi adalah rangkaia n gelombang. Sehingga selalua da lebih dari sa tu gelombang. Gelomba ng pertama biasanya dangkal dan kencang sehingga bisa menjatuhkan ora ng ya ng sedang berdiri dan bahkan m enyeretnya . Gelomba ng selanjutnya biasanya lebih tinggi. Beberapa saksi ma ta di Pulau Sime ulue melaporkan adanya lebih dari lima ge lombang pada saat tsunami 2004 m elanda pulau ini. Ke banyaka n saksi mata tsunami Pangandaran me nyaksikan adanya tiga buah gelombang. Rentang waktua ntar gelombang hanyalah dala m hitungan m enit.
Di te luk yang tertutup, jumlah gelomba ng tsunami bisa menjadi seolah-olah lebih banyak. Hal ini karena sisi-sisi teluk aka n selalu mem antulkan gelombang ke sisi lainnya. Asep yang berada di pantai timur Pangandara n, harus mengendalika nperahunya supaya tidak terombang-ambing dan tergulung ole h gelombanggelomba ng pantul ini. Dia dengan sigap terus m engarahkan haluan perahunya ke arah datangnya gelomba ng hingga ba han bakar perahunya hampir habis. Nurdin bin Ahmad, 40 tahun dan Amir bin Ga m, 39 tahun, hari
Ase p se da ngm embuat bagan di te nga hla ut k ir a-k ira s era tus me te r da ri panta i ke tika bumi Pangandar an be rgetar. Ta k la ma ke mudia nte rliha t dinding a ir s udah c ukupde kat k e baga n. Tiga ge lom ba ng diliha tny a da ta ngber turutan.Ke tika ge lombang pa ling de pa n me ngha nta m bagan, ia me lompat ke per ahu, me motong ta mba t pe ra hu dan me mbalik ka n ha luan pe rahu, me ma cuny a menujuk e te nga hla ut. Per ahunya te rombang am binggelombangda ta ng, gelom bang ba lik dan gelombangge lom ba ng pantul da ri s isi-sisi teluk. Dia te rus ber usa ha be rta ha ns upa ya pe ra hunya tida k ter gulung omba k dengan se na ntia sa me ngara hka n ha lua n pe rahu te ga k lurus ge lomba ng. Hal itu be rla ngsung hingga se kita r puk ul e nam pe tang. S ete lah om ba k te rliha t mula i tenang dia me ndara t.
minggu pagi 26 Desember 2004 sedang di Pa sar Simpang Empat Jeuram ketika bumi tiba-tiba berguncang keras. Mereka langsung pulang ke rumah dengan berboncengan sepeda motor begitu guncangan itu reda. Di se panja ng jala n mereka melihat banyak bangunan roboh a tau rusak akibat gempabumi. Sekitar dua kilometer menjela ng sampai De sa Peunaga Pasi te mpa t mereka tingga l, tibatiba mereka diterjang air setinggi dada yang datang dari a rah laut. Sepeda motor yang mereka tumpa ngi jatuh dan te rse ret air. Amir juga terse ret se mentara Nurdin ma sihbisa berdiri, tapi kem udian juga te rhanyut. Ia melihat air yang sem akin lama semakin tinggi. Ia berusaha berpega ng pada tanah gambut berukuran empa t meter persegi dan kem udian naik di ata snya . Gambut itu kemudian terhanyut hingga ke ra wa-rawa di pinggir hutan dan tersangkut di pohon bakau. Tiga puluh menit kemudian air surut, Nurdin turundari a tas gambut. Di rawa-rawa itu air masih setinggi dada. Ia melangkah pula ng dengan melompa ti
pohon-pohon tumbang. Ba ru berjalan beberapa saat tiba-tiba datang gelombang lagi. Nurdin memanjat pohon.Ketika dilahatnya air surut,ia turun dari pohon dan berjalan lagi. Beberapa mete r berjalan, datang gelombang lagi. Nurdin kembali harus menyelamatkan diri dengan memanjat pohon.Sela njutnya ia terus naik turun pohon sampai tiga kali karena ge lombang datang dan pergi, hingga ia sam pai ke jalan Meulaboh-Blang Pidie. Tiba-tiba gelombang da tang lagi. Diambilnya tali jemuran orang, diikatkan tali itu di kakinya lalu ia panjat pohon kelapa yang ada di tempat itu. Ia turun dari pohon itu ketika air surut dan be rjalan menyusur jalan menuju kampungnya .Air tinggal se tinggi lutut. Empat ja m berjalan dia ketemu dengan kawan-kawa ndari kampungnya .Kampungnya sudah hanc ur diterja ng tsuna mi. Malam itu mereka, lima puluh orang, bermalam di hutan. Esoknya mereka baru kembali ke kampung untuk menge vakuasi mayat dan membersihkan kampung. Itu mereka lakuka nselama lima hari. 18
Paculah Perahu ke Arah Laut Di laut yang dalam, tsunami m emiliki tinggi gelombang hanya dalam hitungan puluha nsentimeter sementa ra kecepatan rambat gelombangnya bisa mencapai ra tusan kilom ete r per jam. Maka orang yangsedang berada di ata s perahu di tengah laut biasanya tidak merasakan te rjadinya tsunami. Perahu ha nya be rayun se dikit lebih tinggi, sering tidak terasakan perubahannya oleh orang yang sedang ada di atas perahu. Ketika
gelombang melewati perairan da ngkal, ke cepa tan rambat gelombangnya berkurang sedangkan tinggi gelombangnya akan bertambah besar. Inilah alasan mengapa ge lomba ng tsunami terlihat sema kin tinggi ke tika mendekati daratan. Nelayan sejati yang telah be rtahun-tahun berge lut dengan laut umumnya sudah tahu bahwa laju perahu harus selalu menghindari gelombang pecah. Jika tidak, perahu akan tergulung gelombang pecah itu.Ketika tsunami Aceh 2004 dan Pa nga ndaran 2006 terjadi, nelayan ne layan yang se dang ada di atas pe rahu di tengah laut umumnya sudah m engambil keputusan benar ya itu memacu perahunya ke a ra h laut yang lebih dala m. Jika tsunami baru saja melanda da ratan, dan gelombang di laut Budiy onos e da ng me ma nc ing,s ekitar sudah terlihat te nang, jangan limar atus m ete r di lepas pantai Pa nganda ra n ber sa ma se or ang k awannya. Dia me nghada p terburu-buru memac uperahu ke k e a ra h da ra t ke tik a k a wannya me mbe rita hu arah pantai. Bukan hanya bahwa a da gelom ba ng bes ar data ng. Dia gelombang tsunami yang datang ke me mbalikk an ba da n, ge lom bangitu suda h arah daratan sa ja yang berbahaya. s anga t de ka t. Budiyono me mutus kan me mac u Gelom bang surut juga berbahaya per ahunya k e a ra h la ut m esk ipundengan ka rena umumnya arusnya kencang s us ah pay ah ha rus me nghindari ge lom ba ng pec ah. Akhirnya dia s ela mat. Ka wan Budiy ono da n membawa sampah-sampah y angm enye lam atk an diri k e arah dar at da ri da rat. dite muka nm eningga l dunia ,k apalny a ter gulungombak .
S ebua h pe ra hu se dangdipa cu ke ar ah dar at m enghindari gelombang ts una miy a ng me ngejar di be la ka ngnya .Ke tik a anda s e dangbe rada di te nga hla ut, me ma cupe rahu ke a ra h da rat untuk m enghindar i gulunga n ge lombang tsuna mia dala h tinda kan y angs alah. Pa culah pe ra hu k e arah la ut y ang le bih dala m.
Emirza s edangdi tenga h la ut ke tik a tiba -tiba per ahunya ter angk at tinggi oleh lida h ge lom ba ng sa mpai e mpat k ali. Dia ter us me njaga pe ra hunya s upa ya tida k te rgulung om ba k pe cah ke tika dihe mpas ka n ke das a rla ut dengan se lalu me ngar ahka n ha luan pe ra hunya k e tenga h la ut. Ak hirny a dai be rha s il lolos k e tenga h la ut dan m enunggu di te ngah laut be be ra pa s aa t. Ketika la ut s udah ter lihat te na ng ia be rgegas me nuju ke dar at. Ke tik a he ndak s ampai di pelabuhan pe ra hunya ter se ret ge lom ba ng s ur ut dan ter ba lik. Ia s ela mat dengan be rpeganga npada k abel ya ng me lintangda na khirnya mem anjat tiang lis trik dan ber ada di sa na hingga a ir be nar-benar s urut.
19
Pustaka Buku
Online
United States geological survey:USGS. Surviving a tsunami-lessons from Chile , Hawai, and Japan.Circ ular 1187 (United States Government Printing Off ice ,1999). A Wina rdi, Gatot Rahardjo, R.B. Sugiantoro, Ninok Leksono,Andrianus Darmawa n. Ge mpa Jogja, Indonesia & dunia (Gramedia ,2006). Badan Arsip Provinsi Na nggroe Aceh Darussalam. Tsunami dan kisah mereka (2005). Department of Mineral Resources, Ministry of Natural Resources and Environment Thailand. Geohaza rd mitigation: how to survive a tsunami (November 2005). Eric L. Ge ist. Tsunam i triggers. Na tional geographic (April 2005). P Cahanar. Bencana ge mpa da n tsunami (Penerbit Buku Kompas, Maret 2005). SubandonoDiposaptono, Budiman. Hidup akrab dengan gempa dan tsunam i (Penerbit Buku Ilmiah Popule r, Januari 2008). Walter C. Dudley, Min Lee. Tsunami ! (Penerbit Pakar Raya, 2006). Enton Supriyatna Sind, Taufik Abriansyah. Tsuna mi Pangandaran be ncana di pesisir selatan Jawa barat (Penerbit Semenanjung, Februari 2007).
Institute of Computational Mathematics a nd Mathema tical Geophysics. Destruc tive historical tsunamis at the western c oast of Sumatra (online). Ava ilable from: http://tsun.sscc.ru/tsulab/20041226.htm Na tional geographic news. Warning signs (online). Available from: http://news.nationalgeographic.com/ news/2004/12/1228_041228_tsunami. html Pacif ic disaster center. Tsunami definition (online). Available from: http://www.ndc.org.tsunamidef inition.php United States geological survey: USGS. Northe rn Sumatra earthquake and tsunami (online). Available f rom: http://e arthquake .usgs.gov/equinthenew s/2004/usslavneic _slav_faq.html United States geological survey: USGS. Preliminary earthquake report (online). Ava ilable from: http://neic.usgs.gov/neis/eq_depot/2004 /eq_041226/neic_sla v_ts.html Wawanc ara Diadopsi dari buku Tsuna mi dan Kisah Mereka yang ditulisoleh Badan Arsip
Daera h Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dilengkapi dengan hasil wawancara oleh EkoYulianto di Pulau Simeulue dan Aceh tahun 2005, 2006, 2007 & 2008 se rta di Pangandaran dan Cilac ap tahun 2006, 2007 dan 2008. Foto Sa mpul Halaman 1 Halaman 3 Halaman 5 Halaman 6 Halaman 7 Halaman 8
Halaman 9 Halaman 10 Halaman 11 Halaman 12 Halaman 13 Halaman 14 Halaman 16 Halaman 17 Halaman 18 Halaman 19
: Dirham syah : Dirham syah : Eko Yulianto : http://www.jawakidul.nl : Eko Yulianto : Dirham syah : Eko Yulianto : http://tsuna mis.com : Eko Yulianto : http://www.abc.net.au : http://news.webshots.com : Dirham syah : Eko Yulianto : Eko Yulianto : http://www.tsunamis.com : Eko Yulianto : Dirham syah : Eko Yulianto : Eko Yulianto : Eko Yulianto : Eko Yulianto : Eko Yulianto : Eko Yulianto : http://www.abc.net.au 20