25/02/2015
Manajemen bencana Perencanaan,kedaruratan dan pemulihan
Disaster Nursing I Program studi Ilmu sarjana keperawatan Rabu, 25 Februari 2015 Keperawatan Medikal Bedah Fikes UMMagelang Universitas Muhammadiyah Magelang
Ns. Margono,S.Kep.,M.Kep.
Jenis Bencana (UU 24/2007)
Terjadinya Bencana
Ancaman Bahaya
Alam
BENCANA
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU 24/2007)
Non Alam
Pemicu
RISIKO BENCANA
Sosial BENCANA Kerentanan
3
Potensi Tsunami di Indonesia
1
25/02/2015
Gunung Berapi di Indonesia
Potensi gempa bumi di Indonesia
Bakornas PB
Pemetaan Bencana & Kedaruratan (V. Nath, WHO)
Siklus Penanggulangan Bencana NAD 2,3,4,5,6,7,13, 14
W. Kalimantan 1,3,8,4,6,10,9,5,11, 13,14
C. Kalimantan 6.10,8,9,3,11,7, 14
S. Kalimantan 3,10,5,13,14
E. Kalimantan 3,10, 8,9,5,14
Gorontalo 3,14
N. Sulawesi 1,3,8,2,4,11,13,14 C. Sulawesi 2,3,6,9,7,13,14
N. Sumatra 3,4,7,14 W Sumatra 1,2, 3,4,8,11,14 Bangka Belitung 3,14 S. Sumatra 3,4,14
S. Sulawesi 3,4,6,7,13,14 S.E Sulawesi 3,6,14 N.Maluku 2,4,6,7,9,13,14
Riau 3,5,7,8,14
Papua 2,3,4,6,7,9,11,1 3,14
Kep Riau 14
3 Lampung 2,3,14
Maluku 2,3,6,7,9,11,13, 14
Bengkulu 2,4,14
NTT 1,3,6,9,11,2,13, 4,5,14
Jambi 3,14 Banten 2,3,5,12,14
Jakarta 3,4,6,7,9, 14
W, Java 2,3,4,5,6,7,11, 14
C. Java 1,2,3,4,5,9,11, 12,14
Jogyakarta 1,2,11,14
E. java 1,2, 3,5,6,7,9 ,11,12,13,14,
Bali 2,3,4,6,7,9,14
NTB 3,6,2,9,4,5,11,7,1 4
Type of Emergency and Disaster 1. 2. 3. 4.
Volcano Earthquake Flood Landslide
5. Hurricane 6. Conflict 7. Terrorism 8. Environment Pollution
9. Disease outbreak 10. storm 11. Drought 12. Industrial Accident
13. Tsunami 14. Transportation Accident
Tujuan PBBM Mengetahuai langkahlangkah penaggulangan bencana
• • • • • •
mengurangi ancaman, mengurangi dampak, menyiapkan diri secara tepat bila terjadi ancaman, menyelamatkan diri, memulihkan diri, memperbaiki kerusakan yang terjadi
masyarakat yang aman, mandiri dan berdaya tahan terhadap bencana
2
25/02/2015
Sasaran PBBM
• Memperkaya pengetahuan masyarakat melalui pendidikan tentang bencana • Meningkatkan kesadaran masyarakat dan kesiapsiagaan bencana, khususnya di wilayah berisiko tinggi • Mengenalkan metode pembuatan peta ancaman dan evakuasi oleh masyarakat setempat • Menguatkan kemampuan masyarakat untuk menanggulangi bencana
Sasaran PBBM • Membangun kemampuan masyarakat bekerjasama dengan pihak-pihak terkait • Mengembangkan atau mengaktifkan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana di • masyarakat • Menambah tingkat kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup • Membangun dan memelihara kemandirian masyarakat dalam menanggulangi bencana
Beberapa alasan pentingnya penanggulangan bencana berbasis masyarakat • • • • • • • •
Penanggulangan bencana adalah tanggungjawab semua pihak, bukan pemerintah saja. Setiap orang berhak untuk mendapatkan perlindungan atas martabat, keselamatan dan keamanan dari bencana. Masyarakat adalah pihak pertama yang langsung berhadapan dengan ancaman dan bencana. Karena itu kesiapan masyarakat menentukan besar kecilnya dampak bencana di masyarakat. Masyarakat yang terkena bencana adalah pelaku aktif untuk membangun kembali kehidupannya. Masyarakat meskipun terkena bencana mempunyai kemampuan yang bisa dipakai dan dibangun untuk pemulihan melalui keterlibatan aktif. Masyarakat adalah pelaku penting untuk mengurangi kerentanan dengan meningkatkan kemampuan diri dalam menangani bencana. Masyarakat yang menghadapi bencana adalah korban yang harus siap menghadapi kondisi akibat bencana.
Pentingnya Kesiapsiagaan • • • •
Mengurangi ancaman Mengurangi kerentanan masyarakat Mengurangi akibat Menjalin kerjasama
Sebelum Bencana
Kelompok Masyarakat Penganggulangan Bencana (KMPB)
• Organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat manapun, baik laki-laki maupun perempuan, yang peduli pada penanggulangan bencana dalam bentuk dan nama apapun sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan dibentuk atas hasil keputusan bersama.
3
25/02/2015
Contoh Struktur Organisasi KMPB • Upaya penyatuan sumber-sumber yang dimiliki oleh masyarakat untuk menanggulangi bencana yang dihadapi bersama. • KMPB dapat menjadi bagian pemerintahan Desa yang dibentuk oleh Pemerintah Desa atau Kepala Desa atau merupakan organisasi swadaya masyarakat atau merupakan gabungan beberapa organisasi masyarakat yang sudah ada di Desa
Pembuatan Profil Desa • Luas dan batas wilayah • Jumlah dan nama-nama wilayah • Sarana jalan dan jembatan • Tata guna lahan • Sarana-sarana umum • Jumlah masyarakat berdasarkan umur dan jenis kelamin
Penilaian Ancaman • Jenis ancaman • Penyebabnya • Tanda awal • Perkiraan kekuatan, kecepatan, frekuensi dan luas wilayah yang terkena • Perkiraan waktu kedatangan/ timbulnya ancaman • Dampak yang merugikan
Memperkirakan Resiko Bencana Penilaian kemampuan dan kerentanan • Gunakan sumber penghidupan sebagai alat penilaian kemampuan dan kerentanan • Alam, manusia, sosial, ekonomi, fisik
Penilaian risiko • Menghitung kemungkinan risiko • Mengenali unsur-unsur yang berisiko pada manusia, lingkungan, bangunan, ekonomi, sosial • Mengenali kerentanan terhadap unsurunsur yang berisiko seperti masyarakat; bangunan; lingkungan
Contoh Peta Ancaman
Penggambaran Peta Ancaman
Langkah-langkah menggambar peta ancaman • Menggambar peta dasar • Menggambar daerah, jalan dan sungai • Menempatkan sarana penting • Menentukan daerah rawan bencana • Menempatkan perumahan • Menentukan lahan • Keterangan tambahan. Tandai jalan terbaik ke akses-akses yang diperlukan • Daerah pengungsian
Pembuatan Rencana
• Rencana Pencegahan dan Mitigasi • Rencana Kesiapsiagaan – Merencanakan sistem peringatan dini – Membuat peta ancaman – Membuat rencana siaga atau cadangan – Membuat rencana pengungsian atau evakuasi – Simulasi, latihan lapangan atau latihan • Rencana Pengungsian
4
25/02/2015
Tindakan langsung saat bencana •Bunyikan tanda bahaya •Minta bantuan •Keputusan untuk mengungsi dari yang berwenang
Tanggap darurat saat bencana •Penanganan korban •Mengamankan keadaan di lokasi bencana •Membuat laporan kondisi sarana •Mendirikan pos-pos bantuan kemanusiaan •Penanganan jenazah
Tindakan pengungsian •Persiapan dapur umum •Persiapan obatobatan •Putuskan aliran listrik •Mempersiapkan lokasi pengungsian •Mempersiapkan kendaraan
Saat Bencana
Sesudah Bencana
DRAFT PERATURAN PRESIDEN R.I. TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINGKATAN BENCANA
Pemulihan Bencana
• Hak, kewajiban dan tanggung jawab • Kebutuhan pemulihan yang mendesak
STATUS BENCANA
Keadaan bencana di suatu tempat pada saat terjadi, dengan indikator jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan prasarana-sarana, cakupan wilayah dan dampak sosial ekonomi, yang dapat dibedakan menjadi ; bencana ringan, sedang dan berat
TINGKATAN BENCANA
Keadaan di suatu tempat yang terlanda oleh jenis bencana tertentu dan dinilai berdasarkan jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan prasaranasarana, cakupan wilayah dan dampak sosial ekonomi, yang dibedakan menjadi lokal, daerah dan nasional
– Pemenuhan kebutuhan pribadi – Pemenuhan kebutuhan umum
• Kebutuhan pemulihan jangka panjang – Membangun perekonomian lokal – Perbaikan unsur-unsur rohani serta adat dan budaya – Perbaikan / membangun bangunan yang lebih permanen – Perbaikan / membangun fasilitas kesehatan yang permanen – Perbaikan aliran listrik dan sistem komunikasi permanen – Perbaikan produksi pangan – Perbaikan dan pelestarian lingkungan – Pemulihan pendidikan – Tata guna tanah dan tata ruang wilayah
5
25/02/2015
PENENTUAN STATUS DAN TINGKATAN BENCANA PENENTUAN STATUS DAN TINGKATAN BENCANA
TINGKAT LOKAL (KABUPATENKOTA)
INDIKATOR (DRAFT PERPRES) • Jumlah korban (jiwa?) kurang dari 100 orang • Kerugian harta benda kurang dari Rp. 1 milyar • Kerusakan sarpras ringan • Cakupan wilayah kurang dari 10 km2 • Dampak sosek terbatas • Pemerintah (kab/kota) mampu menangani berdasar SDM, sumberdaya finansial dan dari segi teknologi
KOMENTAR •
• •
Perlu kejelasan apakah indikator-indikator tersebut bersifat kumulatif (dan) atau alternatip (atau), misalnya ; korban kurang dari 100 orang tapi kerugian > Rp. 1 milyar Kerusakan sarpras diukur dari fungsi Apa keuntungan ditangani sendiri dibanding jika diserahkan kepada level lebih tinggi (dengan “surat takluk”)
TINGKAT DAERAH (PROPINSI)
INDIKATOR (DRAFT PERPRES) • Jumlah korban (jiwa?) kurang dari 500 orang • Kerugian harta benda kurang dari Rp. 1 trilyun • Kerusakan sarpras menengah (beberapa mengganggu kehidupan masyarakat) • Cakupan wilayah lebih dari 1 kab/kota dalam propinsi • Dampak sosek menengah, sebagian besar kegiatan sosek terganggu • Pemerintah bersama Pem kab/kota mampu menangani berdasar SDM, sumberdaya finansial dan dari segi teknologi
KOMENTAR •
• •
Perlu kejelasan apakah indikator-indikator tersebut bersifat kumulatif (dan) atau alternatip (atau), misalnya ; korban kurang dari 500 orang tapi kerugian > Rp. 1 trilyun Kerusakan sarpras diukur dari fungsi Apa keuntungan ditangani sendiri dibanding jika diserahkan kepada level lebih tinggi (dengan “surat takluk”)
PENENTUAN STATUS DAN TINGKATAN BENCANA TINGKAT NASIONAL
INDIKATOR (DRAFT PERPRES)
KOMENTAR
• Jumlah korban (jiwa?) lebih dari 500 orang • Kerugian harta benda lebih besar dari Rp. 1 trilyun • Kerusakan sarpras sangat berat sehingga tidak dapat berfungsi mendukung kehidupan • Cakupan wilayah sangat luas mencakup beberapa kab/kota di lebih dari 1 propinsi • Pemerintah (kab/kota) tidak mampu lagi menangani berdasar SDM, sumberdaya finansial, srapras, kelembagaan, manajemen dan dari segi teknologi
“Apa saja ni’mat yg kamu peroleh adalah dari ALLAH, dan apa saja bencana yg menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. ….” (Q.S. AnNisaa’: 79)
TERIMA KASIH
6