SURATKU BUAT RI 1-2: "Sinergikan Kekuatan Menuju Indonesia Jaya di Dunia" (107) Oleh : Viviyanti Yuniastuti Rabu, 02 September 2009 11:15
Assalamualaikum Wr. Wb. SELAMAT BERTUGAS Bapak Presiden SBY– Wakil Presiden Boediono…. Selamat melanjutkan pembangunan Indonesia tercinta, Kiranya ALLAH SWT slalu melindungi Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden dalam menjalankan tugas hingga tuntas selama periode 2009-2014 mendatang.… Amin…...
Bapak Presiden SBY, umumnya untuk perkembangan pembangunan, setiap negara dilihat dari perkembangan Ibukotanya terlebih dahulu, Pak Presiden…Saya warga Jakarta sebagai Ibukota Indonesia, tetapi terlihat sarana dan prasarana masih banyak yang harus dibenahi, Saya berkesempatan mengunjungi Ibukota negara lain yang usia kemerdekaan negaranya relatif sama yakni Seoul, Korea Selatan dan New Delhi, India pertanyaan saya mengapa perkembangannya sangat jauh berbeda?..Seoul sukses dengan teknologinya yang maju sedangkan New Delhi dengan tetap melestarikan gedung-gedung peninggalan koloni inggrisnya berhasil mencetak anak muda sukses yang diakui dimata dunia hingga acara Oprah
1/5
SURATKU BUAT RI 1-2: "Sinergikan Kekuatan Menuju Indonesia Jaya di Dunia" (107) Oleh : Viviyanti Yuniastuti Rabu, 02 September 2009 11:15
Show diAmerika mau meliputi profil anak muda India dikarenakan kepintaran anak-anak muda tersebut, Sedangkan warga Jakarta dan kota-kota besar lainnya masih disibukkan dengan pertanyaan mendasar seperti banjir, kepadatan pendudukan, kemiskinan, mutu pendidikan yang tidak merata dan pemberitaan tawuran mahasiswa dan lain sebagainya. Bapak Presiden SBY dan Bapak Wapres Boediono yang saya kagumi, Kiranya dapatlah mengarahkan para Pimpinan daerah untuk BERSINERGI menyelesaikan pekerjaan rumah secara bersama-sama dan meninggalkan egoisentris kedaerahan dan berusaha mencapai keberhasilan kemajuan teknologi hingga terwujudnya NKRI yang sejahtera, adil dan beradab dengan terciptanya SDM yang tangguh dan berdaya kreasi tinggi. Keberhasilan pendidikan tentunya sebagai salah satu cara untuk memajukan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, namun dilihat saat ini mutu pendidikan kita sangat rendah, bagaimana tidak? Departemen yang terkait (Depdinkas, Departemen Agama, Menpora, Menristek, Departemen Peranan Wanita,dll) dalam hal pembinaan Generasi Muda kurang bersinergi masing-masing sibuk dengan rutininasnya tidak ada gebrakan Nasional untuk menggugah Anak Muda maju menjadi Pintar dan Berkarya untuk Bangsanya, lihat saja diTV acara Gosip menjadi No.1 sedangkan acara Pendidikan kurang mendapat kemasan yang menarik seperti Cerdas-Cermat,Pengetahuan Dasar (seperti Agama, Moral, Matematika, IPA, IPS,Teknologi) kurang mendapatkan perhatian sehingga adik-adik sebangsaku lebih mengetahui artis mana yang cerai karena berselingkuh minggu ini atau gencarnya suguhan pemberitaan saling tuding elit-politik atau para pejabat berkelahi diDPR atau DPRD, sedangkan berita ulasan mengenai bagaimana susahnya mengapai prestasi menjadi Juara Matematika ataupun dibidang Olahraga & Kesenian sangat minim disuguhkan.
2/5
SURATKU BUAT RI 1-2: "Sinergikan Kekuatan Menuju Indonesia Jaya di Dunia" (107) Oleh : Viviyanti Yuniastuti Rabu, 02 September 2009 11:15
Terlihat juga, kurang koordinasi antar departemen misalkan Departemen IPTEK dengan dunia Pendidikan dan juga keterlibatan dunia swasta dan mas media dalam mengadakan Lomba-lomba yang memicu Anak-anak untuk berkreasi dan senang mempelajari matematika dan IPA bukan hanya menjadi Pemenang acara nyanyi di TV. Di New Delhi anak-anak diperlihatkan mengenai jiwa nasionalisme lewat film-film Industri perfilman Bollywood sangat maju dengan teknologi special effect melibatkan multimedia dan juga telah banyak berdatangan artis Hollywood yang turut bermain film di sana, bagaimana dengan Industri perfilman kita? Sepertinya masih sibuk mengangkat isu-isu umum dan belum adanya film yang melibatkan daya kreasi teknologi anak negeri. Masyarakat Seoul dengan Metro-transnya telah menikmati kenyamanan teknologi dengan membayar ongkos murahnya dan ketepatan waktunya, tidak seperti di Jakarta Busway sering terlambat dengan alasan kurang armada busnya, masih menjadi kendala besar bagi Pemda DKI dan Departemen Perhubungan untuk skala nasionalnya, khusus Departemen Perhubungan di Perairan Indonesia sebagai negara maritim tapi kapal ferinya jarang ada peremajaan hingga penumpang sudah bayar mahal tapi masih merasakan kapasitas penuh sesak hingga sangat umum dilihat ada penumpang duduk atau tidur ditangga atau dek kapal yang kurang manusiawi tentunya). Teknologi yang masih tertinggal, masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah lewat koordinasi antar Menristek, BPPT, LIPI, instansi terkait lainnya seperti BPKM, Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan, khususnya bila bermimpi menjadikan Indonesia Negara Industri Baru tahun 2020, Mohon Bapak berlaku tegas dengan instansi terkait jangan hanya menerima laporan ABS (Asal Bapak Senang) saja ke Bapak Presiden SBY, dan seyogyanya hanya melakukan ekspor pada produk yang telah bernilai tambah (telah ada add value) jangan hanya terkait kontrak internasional hingga Sumber Daya Alam kita terkuras ke luar negeri sedangkan benefit yang diperoleh tidak seimbang (kasus Freeport yang menggerus kekayaan alam di Papua bisa Bapak liat lewat pesawat terbang dari atas tanah Papua tercinta terdapat banyak kerusakan alam, sedangkan masyarakat asli sekitarnya masih berada pada garis kemiskinan)
3/5
SURATKU BUAT RI 1-2: "Sinergikan Kekuatan Menuju Indonesia Jaya di Dunia" (107) Oleh : Viviyanti Yuniastuti Rabu, 02 September 2009 11:15
juga dalam rangka melindungi kepentingan dunia usaha seyogyanya pemerintah memberikan perlindungan dengan peraturan yang memberikan dorongan bagi pengusaha dalam negeri sehingga pengusaha Indonesia memiliki daya saing dikancah bilateral,regional maupun internasional, terkait kebijakan pemerintah, lebih pro rakyat seperti kebutuhan pokok (sembako), PAM dan Listrik kenapa harga cenderung naik, memberatkan rakyat ditambah adanya rencana kenaikan tariff tol tidak dapatkah dilakukan upaya penghematan didalam keuangan pemerintah sendiri sehingga tidak memberatkan rakyat kecil, Mohon maaf kiranya bila surat saya kurang berkenan, namun semuanya semata hanyalah karena saya mencintai Indonesia, kiranya pembenahan sarana dan pelayanan bagi masyarakat kecil segera terwujud dan terciptanya sistem pendidikan komprehensif, sehingga menghasilkan penerus bangsa yang produktif dalam upaya melakukan pembangunan Indonesia disegala bidang dibawah kepimpinan Bapak Presiden SBY yang saya kagumi. Akhir kata SELAMAT BERTUGAS Pak Presiden SBY & Pak Wakil Presiden Boediono. Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokhatuh. Seoul, 24 Agustus 2009 Vivi Sumber image: belanegarari.wordpress.com
4/5
SURATKU BUAT RI 1-2: "Sinergikan Kekuatan Menuju Indonesia Jaya di Dunia" (107) Oleh : Viviyanti Yuniastuti Rabu, 02 September 2009 11:15
Tema : Gagasan dan Harapanku pada Presiden dan Wakil Presiden RI (2009-2014)
Kelompok : Mahasiswa (Kategori C) Data Penulis: Viviyanti Yuniastuti Balikpapan, 20 Juni 1976
[email protected] WNI yang sedang menuntut Ilmu di SNU (Seoul National University)
5/5